ISSN 1858-1226
JURNAL ILMU-ILMU PERTANIAN Volume 6, Nomor 2, Desember 2010
Diterbitkan Oleh : Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta
JURNAL ILMU-ILMU PERTANIAN rssN1858-1226 Terbit Dua Kali SetahunpadaBulan Juli dan Desember.Berisi Artikel llmiah Hasil Penelitiandan Pemikirandi Bidang Pemberdayaan Sosial,Ekonomi dan Teknik PertanianTerapan
Ketua Penyunting M. Adlan Larisu Penyunting Pelaksana R. Hermawan AnantiYekti Miftakhul Arifin Agus Wartapa Mitra Bestari Masyhuri (UniversitasGadjahMada) Aziz Purwantoro(UniversitasGadjahMada) E. \['. Tri Nugroho (SekolahTinggi PembangunanMasyarakatDesa) SaptoHusodo (SekolahTinggi PenyuluhanPerlanianMagelang) Zulkarnain(UniversitasJambi) Sekretariat '
Asnurt Galuh H.E,.Akoso Abdul Hamid
Alamat Penl.untingdan Sekretariat: RedaksiJurnalIlmu-ilmu Pertanian,SekolahTinggi Penyuluhan Pertanian(STPP)JurusanPenyuluhanPerlanianYogyakarta,JalanKusumanegaraNo. 2 Yogyakarta Farimile (0274)375528E-Mail:
[email protected] KodePos55167Telpon(0274)373479 JURNAL ILMU-ILMU PERTANIAN diterbitkan oleh Sekolah Tinggr Penyuluhan Pertanian Perlaniandi Yogyakar-ta. MagelangJurusanPenyr.rluhan Penyunting menerima sumbangantulisan yang belum pernah diterbitkan dalam penerbitanlain. Naskahdiketik ataskertasHVS kuarlo spasigandasepanjanglebih kurang20 halaman,denganformat seperli tercantumpada halaman kulit dalam belakang (pedomanpenulisannaskah).Naskah yang masuk akan dievaluasidan disunting untuk keseragamanformat, istilah dan tata penulisanlainnya tanpamerubahesensinaskah.Penulisyang arlikelnya dimuat akan mendapatkanlima eksplarcetak Artikelvangtidakdin'tttcrttidakakandikembalikan. lepasdansatunomorbuktipemuatan. Hargaberlangganan tenrasuk ongkoskirim Rp. 50.000,00per tahununtuk duanomorpenerbitan.
JURNAL ILM U-ILM T.IPERTANIAI{ Volume 6. Nomor 2. Desember 2010
issN 1858-1226
DAFTAR ISI Peranan Lembaga Keuangan Formal dan Inibrmal Bagi Masyarakat Pertanian di Pedesaan
91 - 103
Ananti Yekti Hubungan Antara Modal Sosial dan Modsl Manusia Dalam Adopsi Inovasi Jagung
104 - I 15
YohanesG. Bulu Opini Masyarakat Terhadap Citra Komoditas Pangan Lokal (Studi Kasus Opini Pemuda PedesaanYogyakarta dan Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM)
I l6 - l4l
Alia Bihrajihant Raya dan Subejo Pengaruh Jenis Pupuk dan Tanaman Antagonis Terhadap }lasil Cabe Rawit (Cupsicam Frutencens) Budidaya Vertikultur
142 - 156
Agus Wartapa,Sri Sugihartiningsih,Siti Astutr dan Sukadi PengembanganUsaha PeternakanSapi Melalui Pola Integrasi Tanaman Ternak dan PembangunanKawasan Peternakan
I 57 - 168
Gunawan dan Amie Sulastiyah Daya Hasil dan Karakter tlnggul Dominan Pada 9 Calur dan -1\'aritt;rs Padi (Oryza Sutiva I/ di Lahan Sawah Irigasi Teknis Suharno,Nugrohotomo, Bharoto dan Koeswini Tn Ariani
169 - 186
116
Jumal llmu-ilmu Peftanian, Volume 6, Nomor2, Desember20l0
Opini Masyarakat Terhadap Citra Komoditas Pangan Lokal (Studi Kasus Opini Pemuda PedesaanYogyakarta dan Mahasiswa Fakultas Pertanian UGIVI) (The Community's Perception on Local Food Commodities: Case Study of Rural Youth in Yogltakarta and Students of The Agriculture Faculty, Gadjah Mada University) Alia Bihrajihant Raya dan Subejo
ABSTRACT Overall the study was aimed to identify the perception on local food commodities. The Study utilized the Descriptive-explanative Method on two groups namely rural youth and the Gadjah Mada University Faculty of Agriculture students. Located in Girijati Village, Purwosari Sub-District, Gunung Kidul and the Gadjah Mada University Faculry- of Agricttlnre, in general the study identified that lifestyle and the level of education significantly influenced perception towards local food commodities. Keywords: Commtmity,youth, perccption, local .food PENDAHULUAN
dianggap lebih
menjanjikan
dibandingkan
Modernisasi yang muncul sejak adanya
dengan di desa. Oleh karena itu, menyebabkan
revolusi industri mempunyai dampak pada
perubahan minat dari sektor pertanian ke arah
sektor pertanian, seperti munculnya revolusi
sektor industri. Dengan adanya sumberdaya
hijau dengan salah satu dampak utamanya
manusia yang cukup maka sektor industri
adalah munculnya teknologi kimiawi
terdorong memberikan kontribusi yang besar
dan
mekanis yang lebih efisien terutama dalam
padaperekonomian.
penggunaan tenaga kerja manusia. Hal ini
Namun,
pada
akhir
abad
20
mengakibatkan menurunnya kebutuhan tenaga
perekonomian di negara-negara berkembang
kerja manusia untuk pekerjaan pertanian di
seperti Indonesia diguncang krisis
pedesaansehinggakesempatankerja di sektor
menyebabkan perekonomian tidak stabil. Hal
pertanian dirasakan semakin sempit. Pada saat
ini dikarenakan rendahnya nilai tukar rupiah
yang sama sejalan dengan fokus pembangunan
terhadap dolar, rendahnya permintaan ekspor,
yang mulai bergeser pada sektor industri
dan meningkatnya pinjaman luar negeri oleh
mengakibatkan semakin terpinggirkannnya
pihak swasta.Dengan kata lain, sektor industri
sektor pertanian. Industrialisasi menyebabkan
mendapat akibat yang paling berat dan banyak
ketimpangan ekonomi di daerah pedesaandan
dari perusahaanyang gulung tikar.
perkotaan sehingga lapanganpekerjaan di kota
yang
Alia Biltra1ihant Raya dan ,9uheio - Opini A,lasyatakai fcrh:tdap C'itra Konoditas Terdapat kecendrungan dan dan-rpak
I I7
)'iulg sangatsignifikanterutamadalarnhal (1)
krisis ekonomi yang berbeda antara sektor
penvcdiabahanparrgan(2) penyodialapangan
industri dan sektor pcrlanian, scktor pertanian
kerja, (3) pcnyedra bahan baku industri, (4)
ternyatalebih mampu memperlahankandirinya
sumber dclrsa. i-5) ,1ayadukung lingkungan,
untuk tetap eksis, bahkarrbeberapakor.noditas
dil.
pertanian yang berorrcntasi ekspor manlpu
Tcrkurt
ck'n.ran potensi pertaltian
memperoleh keuntungan yang lebili bcsar.
sebagaisumbcr penl,ediabahan pangan lokal,
Sebagai contoh, komoditas kakao, karet dan
pertanian scbenarxvamemiliki potensi yang
kelapa sawit yang diekspor ke iuar ncgeri
sangat besar baik
mampu
pengolahan maupun prospek pasar. Bahan
meraup untung tiga
kali
Ipat
dibandingsebelumkrisis ekonomi.
dari
pangan lokai selanra ini
Keberhasilan sektor pertanian untuk
aspek produksi,
memang masih
ierfokus pada peugembanganberas, narnun
tetap eksis pada saat krisis ekonomi. tidak
scbenarnya
banyak mendapat sorotan rnedia sehingga
keanekaragamanjenis pangan lokal yang
ketika sektor industri telah mampu kembali
sangatbesarutanianyaurrbi-umbian sertabrji-
berbenah, sumber daya rnanusia yang ada
brjian. Dari segi prospekpemasaran,selamaini
kembali tersedot di sektor industri tersebut.
Indoensia nrasih nrengimpor dalam jumlah
Tidak terkecuali dengan sumberdayamanusia
yang cukup besar pada sebagian besar
yang potensialdi sektorpertalli.rn.
komoditas pangan scperti padi, gula, jangung,
Tertariknya sumberdayarnanusia yang
I ndonesia
memiliki
kcdele, gandum bahkan untuk komoditas ubi
potensial dari sektor pertanian kc scktor
kay.u.Jika Indonesiamampu mengembangkan
industri tentu sajamempengaruhiproduktivitas
kornoclitas ir.lka1 sccara optimal sehingga
pertanian. Perpindahar-r sr.unberday,a yang
mampu mcrnproduksi bahan pangan lokal
berkualitas dari sektor perlar.rianberpotensi
.lalam jumlali lang banyak dan berkuaitas,
menghambat produktititas pertanian. Ilal inr
paling
disadari karena sumberdaya manusia yang
kcbutuhanclorrrcstikJika hal tersebutdapat
handal mampu menladi lnotor penggciak
iJrcapai maka iangkah selanjutnya adalah
p e m b a n g u n apne n a n i a t L
pLiirjrlir.rii cksporkornoditaspanganlokal yang
Pada sisi
yang
lain,
scbcnamy;.i
tidak
akan
mampu
memenuhi
berkr.ralitas dan schat. Sementaradi sisi yang
Indonesia sebagai ncgara tlopri5 nrcmiliki
larn ekspor produk pcrtaniandapat difokuskan
keunggulan dan dukungan potensi sutnbcr
tcrlebih dirhulu pada komoditas perkebunan
daya alam yang sangatktrmpe1itif.Pcrlanian
r n n gr n e r r r i l in k ir l i uc k o n o n rtii n g g i .
teiah terbukti mernberikan ileran dan funesi
t'akultas Pcrtantan Ltniycrsttas Gadiah Mada Yosvakarta
Jumal lhnu-ilmu Pertanian. Volume 6. Nomor2. Desember20l0
118
TINJAUAN PUSTAKA
memperkuat daya dukung masyarakat terhadap
Latar Belakang
sektor pertanian.
Produksi komoditas pangan lokal yang sehat dan
aman
dalam
nasional
skala
memerlukan penanganan yang serius dengan
Keengganan sumberdaya manusia yang berpendidikan lebih tinggi untuk te{un
di
dunia pertanian salah satunyajuga dikarenakan
serta
tren sektor pertanian yang dianggap tidak
sumberdaya manusia pengelola yang handal.
komersial sehingga masyarakat mempunyai
Produksi dan ketersediaanpangan lokal yang
citra negatif terhadapsektor pertanian.
sumberdaya
dukungan
teknologi
sehat dan aman dalam jumlah yang cukup
Pengetahuan dan pemahaman yang
yang mampu mernenuhi kebutuhan konsumen
mendalam tentang citra pertanian dengan
domestik, secaralangsung atau tidak langsung
fokus
akan mempengaruhi citra pertanian secara
masyarakat dapat digunakan sebagai langkah
keseluruhan.
awal
Penyiapan
sumberdaya
manusia
citra
komoditas pangan lokal
menyusun
strategi
di
komunikasi
pembangunan. Pentingnya strategi komunkasi
daya
diperlukan oleh pihak pemerintah, lembaga
manusia yang handal juga diupayakan oleh
swadaya dan perguruan tinggi sebagai bentuk
pihak perguruan tinggi. Akan tetapi, fenomena
perwujudan tanggungjawab organisasi tersebut
yang terjadi saat ini menggambarkan bahwa
untuk mengangkatcitra pertanian.
pertanian
supaya menjadi
sumber
minat lulusan SMA/SMK untuk masuk ke
Perbaikan citra pertanian itu sendiri
perguruan tinggi pertanian atau bidang agro
diharapkan mampu mendorong tertariknya
komplek cenderung rendah sehingga kualitas
sumberdaya manusia yang potensial untuk
calon mahasiswa menjadi menumn. Oleh
terlibat dalam pembangunanpertanian.
itu,
karena
sumberdaya manusia
mendapatkan perhatian lebih
perlu
besar agar
Penelitian terhadap citra
mengenai pertanian
opini di
publik
masyarakat
pembangunanpertanian dapat berlanjut secara
Indonesia belum banyak dilakukan sehingga
kontin1ru.
menyebabkan para pelaku pertanian tidak
Untuk menarik kembali sumber daya
mengetahui secara akurat tentang berbagai
perlu
pandangan dan persepsi masyarakat terhadap
manusia
yang
potensial
tersebut
dukungan dari semuapihak, tidak terlepaspula
pertanian itu sendiri.
Kebijakan
Penelitian opini publik lebih banyak
pemerintah yang dapat meningkatkan nilai
digunakan pada bidang politik dan kesehatan
dari
kebijakan
ekonomi
dan
pemerintah.
sosial
yang
tinggi
pada
pengembnagan sektor pertanian akan mampu
seperti yang telah dilakukan oleh Singer dkk
AIia Bihra.iihant Raya dan subejo - opini Masyarakar krhadap Citra Komoditas I l9 (1988), Bixby dan Casterline (1994), dan
pebentukan opini terhadap citra peftanian
M o o r e( 1 9 8 7 ) .
adalah
Penelitian mengenai opini publik yang dilakukan
oleh
Singer
(1988)
dkk
aktfitas
dalam
berorganisasi.
Berorganisasibaik nrelalui forum ilmiah atau kelompok studi maupunforum ekstrakurikuler
menggunakan tiga variabel yaitu variabel
dapat menambah pengetahuan, pengalaman
pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap
dan pemahamanmahasiswaakan potensi dan
AIDS setelah dilakukannya kampanye oleh
prospekpertanianyang dipandangcukup baik.
pemerintah.Variabel tcrsebutdipenganihioleh
Istiyaningsih (2007) mendasarkanpada
umur, pendidikan, status perkawinan dan
penclitiannnya tentang opini siswa SMU
gender.
tersebut
terhadappertaniandi KabupatenTemanggung
pengambilan data
mcnunjukkan b a h w as e c a r au m u r no p i n i s i s w a
melalui kuesioner. Mctode analisis yang
tcrhadap peftanian tennasuk dalam kategori
digunakanadalahmenggunakanmodel logit.
positif. Jika dilihat lebih linci citra positif
Dalam
penelitian
menggunakan metode
Penelitian lain mengeltai opini audiens
tersebut utamanya dikaitkan dengan fungsi
adalahpenelitianyang dilakukanoleh Helianto
pertanian scbagai penyedia bahan pangan,
dkk (1998), penelitian tersebut menggunakan
pcnyedia lapangan kerja. Namun sebagian
pendekatan
persuasi
dengan
variabel
besar siawa memiliki opini yang negatif
umur,
pekerjaan
tcrhadapcitra pertanianjika dikairkan dengan
independennya seperti
audiens, frekuensi melihat televisi, tujuan
peran pertanian dalam mencntukan status
melihat
sosial petani serta sumber income yang
televisi,
kredibilitas
persepsi audiens dan
sumber
informasi.
Metode
pengambilandatamelalui kuesioner. Penelitian tentang
prospektif. Pengalamansiswa terlibat dalarn aktifitas pertanian scrta pekerjaan mayarakat
perlanian
tempat tinggal siwa juga berperan dalam
dengan fokus kajian pada opini mahasiswa
pembentukan citra positif pertanian. Opini
Fakultas Perranian UGM telah dilakukan Adi
siswa nampaknyajr.rgaterkait dengan potensi
(2007). Berdasarkanhasil penelitian tersebut,
sumber daya alam dan lingkungan Kabupaten
secara umum
Temanggung yang sangat potensial unfuk
dilaporkan
citra
bahwa
hanya
sebagian kecil (<50%) mahasiswa Fakultas
pengenrbangan komoditaspertanian.
Pertanian UGM yang memiliki opini baik terhadap cifta
pertanian. Mcskipun
jika
Untuk siswa SMU yang ada di daerah perkotaan
nampaknya
rnemiliki
ditinjau dari kekuatanopininya.proporsiopini
kecenderunganopini yang berbeda terhadap
yang terbesar adalah baik-lemah (40/%).
citra
Faktor
Nurjatlina (2007) yang dilakukan terhadap
yang
berpengaruh penting
dalam
pertanian.
Studi
yang
dilakukan
Fakultas Pertanian Ltniv'crsitas Gadiah Mada Yogvakarta
Jumal llmu-ilmu Pertanian,Volume6, Nomor2, Desember2010
120
Di sisi lain, masyarakat,khususnya
siswa SMU di Kota Yogyakarta secaraumum mengindikasikan memiliki
bahwa yang
opini
sebagian negatif
siswa
terhadap
masyarakat Indonesia mulai memandang pertanian
sebagai sektor
nomor
dua
pertanian. Citra negatif antara lain terbentuk
dibandingkan dengan industri dan jasa.
karena keterbatasansumber informasi tentang
Mundumya sektorpertanianakanberpengaruh
potensi
nyata terhadap supply pmgm,
keberhasilan
dan
pertanian.
Ketidaktahuan
pembangunan siswa
tentang
keamanan
pangan dan ketahanan pangan sehingga
informasi pertanian antara lain ditunjukkan
mampu menyebabkan kerawanan pangan.
dengan persepsi pertanian semakin tidak
Walaupun disadari bahwa kebutuhan pokok
penting
manusiayang paling utamaadalahpemenuhan
karena
seumber
pangan
dapat
diproduksi secarasintetik oleh pabrik misalnya mi
instan,
paru
mengetahui jika
siswa
tersebut
kebutuhanpangan. Walaupun demikian,
tidak
ada
sektor
mi instan bahan bakunya
pertanian yang dekat dengan seklor industri
berasal dari gandum yang merupakan salah
yaitu sub sektor perkebunan.Hal ini terlihat
satu komoditas pertanian.
dari kemampuannyamenghasilkan devisa. Hasil-hasil perkebunan yang selama ini
Landasan Teori Pertanian
merupakan
suatu
usaha
pengolahantanah, pengelolaanair, pemupukan terhadap suatu komoditas tanaman tertentu guna memperoleh hasil yang dapat dinikmati oleh manusia baik secara langsung maupun
menjadi komoditi ekspor antara lain karet, kakao, kelapa sawit, teh. kopi dan tembakau (Basalim,2000). Sejalandenganhal tersebut, kebijakanpemerintahmengenaipembangunan pertanianmulai diarahkanpadabidangbisnis. Kegiatanbisnis pertanianatauyang
melalui tahap pengolahan. Komoditas yang dihasilkan dapat berupa tanaman pangan maupun tanaman perkebunan. Oleh karena, terdapat 15 spesies tanaman yang menjadi komoditas pangan dunia seperti padi, gandum, jagung, sorgum, barlai, tebu dan bit gula, kentang, ubi jalar dan ubi kayu, kedelai, kacang jogo dan kacang tanah; pisang dan kelapa maka keberlanjutan pertanian menjadi isu penting bagi pemenuhankebutuhan primer manusia (Lablink, 2004).
biasa disebut agribisnisjika dilihat sebagai suatu sistem maka meliputi sub-sistem penyediasaprotan,sub-sistembudidaya,subsistemagroindustridan sub-sistempemasaran (Basalim, 2000). Dari pernyataantersebut maka
agribisnis merupakan sub-sistem
penyedia sarana produksi pertanian/saprotan yang kegiatannyaadalahpemasokinput, subsistem budidaya atau proses produksi, subsistem agroindustriyaitu pengolahanproduk sebelumdilakukanpemasarandan sub-sistem
Alia Bihrajihant Raya dan Subejo - opini Masyarakat Terhadap Citra Komoditas I2l pemasaran yang kegiatannya adalah jasa
2) cttra yang berlaku yaitu pandangan orang
pengangkutan, pemasaran output dan bidang
luar (tidak terlibat dalam sistem) terhadap
keuangan.
sistem atau organisasitersebut.3) citra yang
Oleh karena itu, pertanian merupakan
diharapkan yairu citra yang diinginkan oleh
suatu sistem yang sangat kompleks dengan
orang yang terlibat dalam sistem (organisasi).
melibatkan berbagaimacam sumberdayabaik
4
sumberdaya
terbentuk
manusia.
alam
maupun
sumberdaya
Sumberdaya manusia
disadari
)
citra pen.rsahaan adalah citra yang karena
sejarah
perusahaan,
keberhasilan/kegagalan, kualitas
produk,
mempunyai nilai penting dalam menggerakkan
reputasi
sektor pertanian, tanpa sumberdaya manusia
pekerjaan,dsb. 5) Citra majemuk adalah citra
yang handal maka sektor pertanian akan selalu
yang dibangun oleh suatu sistem agar sistem
terjadi involusi pertanian. Namun, disadari
tersebut dapat menonjol secaraintegral tidak
pula kebutuhan sumberdaya manusia yang
hanya individual.
handal
tidak
diikuti
dengan
kesediaan
terhadap
penciptaan
lapangan
Suatu organisasi atau sistem dalam
sumberdaya manusia tersebut untuk terjun di
mengevaluasi citra akan lebih obyektif jika
sektor pertanian. Hal ini disinyalir berkaitan
menekankan pandangan orang luar terhadap
denganturunnya citra pertanian di masyarakat.
organisasiatau sistemtersebut.
Cara pandang terhadap sektor pertanian
Citra terbentukkarenaterjadi akurnulasiopini
tersebut dapat mempengaruhicitra pertanian di
individu rncnjadi opini publik. Opini publik
masyarakat.Citra diartikan oleh Jefkins (2003)
bersifat
sebagaikesan. gambaranatau impresi vang
sekumpulan keyakinan, ilusi dan pandangan
tepat mengenai berbagai kcbrjakan, personii,
yang rasional tnaupun tidak rasional yang
produk ataujasa-jasadari suatuorganisasiatau
dapat menggambarkansikap individu-individu
perusahaandi mata khalayak. Adanya citra
yang kemudian dapatmembentuksikap publik
yang
(Moore, 2004). Hennesymenambahkanbahwa
baik
akan
mempengaruhi reputasi
organisasitersebut. Citra
dapat
tidak
nyata
tetapi
merupakan
opini publik adalah kompleks keyakinan yang dikategorikan
dalam
diungkapkan oleh sejumlah orang tentang
beberapa jenis. Pengaktegoriancitra secara
suatu pcrsoalan yang menyangkut kepentingan
umum antara lain sebagai berikut: 1) cttra
umum.
bayangan yaitu anggapan orang yang terlibat dalam organisasiterhadappandangandari luar.
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
122
lumal llmu-ilmu Pertanian, Volume 6. Nomor 2. Desember 2010
Sumber:Ashley dan Morrison dalam Regesterdan Larkin (2003) Gambar 1. Pandangandari luar sistem pada suatu sistem./organisasi Publik
yarlg
dimaksud
adalah
kepada manusia, benda ataupun situasi yang
sekelompok orang dengan kepentingan yang
membutuhkan respons, baik respons positif
samamemiliki pendapatyang samamengenai
maupun negatif. Sikap tidak selamanya sama
suafu persoalan.Publik terbagi atas kelompok
tetapi bisa di
primer dan sekunder.Kelompok primer adalah
sepanjang manusia hidup. Oleh karena itu
kelompok yang bersifat dekat dengan sistem
sikap dapatdipelajari,dimodifikasi atau hilang
atau organisasi karena kedekatan tempat
dari diri manusia sesuai dengan pengalaman
tinggal, ikatan darah, atau bekerja pada
hidup manusia tersebut.
majikan yang sama, sedangkan kelompok
Sikap
berubah atau berkernbang
positif
dapat
menyebabkan
sekunder adalah sekelompok orang dengan
individu
latar belakangtidak samadanjuga mempunyai
terhadap suatu masalah, suatu kebijakan,
kepentinganyang berbeda.
maupun terhadap pihak lain. Sikap yang
Opini publik dapat terbentuk karena
bereaksi
secara menyenangkan
negatif lebih mengedepankanperasaan tidak
adanya perbedaansikap individu, baik sikap
suka ataupun tidak
yang bersifat positif, pasif ataupun negatif.
rncnirnbulkanprasangkaburuk. Individu yang
Menurut Allport dalam Eisenson dkk (1963)
memiliki sifat pasif lebih cenderung untuk
sikap adalah respons mental yang terbcntuk
tidak memiliki opini mengenai suatu persoalan
melalui pengalaman yang mempengaruhi dan
sehinggamenimbulkan ketidakpedulian.
mendesak respons individu
puas sehingga dapat
secara cepat
Untuk mengetahui sikap positif dan
terhadap suatu obyek. Sikap dapat ditunjukkan
negatif individu dapat didekati dengan teori
,Alia Bihraiihant Ralta dan SubcTo- Optni trfas1'atakat Tbrhadalt Citta Komoditas 123
Fungsional Kartz yaitu untuk nremahami
mcngerjakan pl-kerjaannya tergantung dari
bagaimana sikap menerinra atau ntenolak
hubungan trinbal balik antara apa yang ia
perubahanmaka diawali darr pemalramanakan
inginkan diin butuhkandari hasil pekerjaanifu
dasar motivasi munculnya srkap tcrscbut.
(Kadek,200-X)
Fungsi sikap menunrt Kartz dalam Azrvar
Agaf lnampri nrcngakomodasi opini
(2003) dirumr.rskarr mcnjadi crnpat(4) macanr"
vang nruncLrlschinggadapat digunakanuntuk
yaitu.
memperbaiki.ltla suafusistematauorganisasi
l. Fungsi Manfaat laitu
individu cicngan
nraka dapat ijilakukanhal-hal sebagaiberikut
sikapnya akan rrremaksimalkan hal-hal yang
(Regestel den Larkin, 2003): 1) rnengelola
diinginkan dan mcmrnimaikanhal-hai yang
l'esponsvairgrrenvangkutpersoaianpentingdi
tidak
n.iasyarakat schingga dapat fokus
diinginkannl,a.
Individu
akan
pada
menunjukkan sikap positil lcrhadap hal-hal
persoalan tersebut dan dapat mcnetapkan
yang dirasa akan mendatangkankeuntungan
langkah-langkahyang akan dilakukan untuk
dan membentuksikap negatil'terhadaphal-hal
menyeiesaikan persoalan
yang dianggapmerugikan.
ntemahamr opini publik untuk memonitor
2. Fungsi PertahananEgo yaitu jika indir.idu
persepsi dan sikap publik;
merasahal-hal dapatmcngancamdirinya maka
masalahmcnjadiscderhana danjclas. Keadaan
ia
dan
ini akan mcn.rudahkansuafu organisasiuntuk
melindungi dirinya dari ken1.'ataarr pahit yang
rricmaharnr masalah yang dihadapi dengan
akan menimpadirinya.
lebih mudah; 4) rrrencari tahu saingan dan
akan
mempertahankan egonya
3. Fungsi Pemyataan Nilai
yaitu sikap
tcrsebut;
3)
2)
membuat
bagaimana pcrilaku saingan; 5) bekerjasama
individu untuk memperolch kepuasandirinl'a
denganrncdia; 6) berkaitandenganpolitik atau
sesuaidengannilai yang dianutnya.
kebr;akanpublik yang sedangberlaku.
4. Fungsi Pengetahuanyaitu manusiasebagai
Mengetahuiopini publik mengenaicitra
individu mernpunyai dorongan dasar untuk
pcrtanian nicn-iadi penting
ingin tahu, mencari penalaran dan untuk
dikaitkan pada keberlanjutanpertaniandi masa
mengorganisasikan pengalamannya.
rurendatarrg. Crtra ncgatif dapat menyebabkan
Opini yang terbentuk di nrasyaral
artinya jika
pcmbangunan pertanian menjadi terhambat.
juga dipengaruhioleh scsuatuyang difrarapkan
Bila nrcnckankanpadapetnbangunanpertanian
oleh masyarakat tersebui. Ailanya harapan
maka
yang dikemukakan olch Victor H. Vroom
suinbcrdaya
m e n y a t a k ab n a h w ak c k u a t a n\ a n ! : n r c r n o t i v a s i
sumberdaya manusia yang handal dapat
seseorang untuk
bckcr-ja
giat
dalarn
tidak
terlcpas
dari
manusianya.
kebutuhan Penyiapan
nrcrnpengaruhi kcbcrhasilan pembangunan
lakultas Pcftantan Linivrtsitas Gadtalt Mada Yosvakarta
Jumal llmu-ilmu Pertanian, Volume 6, Nomor 2, Desember 2010
124 pertanian
karena
sumberdaya
merupakan
aset
digunakan
sebagai
manusia
diharapkan mampu meningkatkan komunitas
dapat
desa, menyadari bahwa bertani merupakan
yang
berharga motor
penggerak
pekerjaan
yang
berharga,
menyebarkan
pengetahuan, mengembangkan kemampuan
pembangunan. Sumberdaya
yang
handal
dapat
kepemimpinannya, membantu agen penyuluh,
memberikan pengaruh yang lebih besar jika
menggunakan
mampu melakukan regenerasi sumberdaya
bijaksana, melindungi sumberdaya alam di
manusia secara kontinyu. SDM muda juga
desa tersebut dan mengembangkan sikap
ikutserta menggerakkan motor pembangunan
kerjasamadalam komunitasdesa.
luangnya
dengan
SDM pertanian muda yang juga perlu
pertanian. Di
waktu
India
kelompok
pemuda desa
dikembangkan
kemampuannya
adalah
dibentuk agar para pernuda di desa tersebut
mahasiswa yang mempelajari secara intensif
merasa berguna, dapat mengaksesinformasi
ilmu-ilmu
yang baru, percaya diri, bertanggung jawab
mengaplikasikan ilmu pertanian di masyarakat
dan mandiri (Ray, 1998).Para pemudadi desa
sesuaidengankompetensinya.
pertanian agar mereka mampu
Tabel 1. Variabel, Dimensi dan Indikator Penelitian Variabel
OpiniPublik
Dimensi Sikap terhadaprealitas dan harapan Fungs Manfaat Fungs PeftahananEgo Fungs. Nilai Fungsr Pengetahuan
Indikator a. Umur
b Pendidikan Gaya Hidup d Sumber Informasi Penghasilan
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bermanfaatuntuk: 1) mengetahui
Secara umum, penelitan ini bertujuan untuk
kelemahan dan kelebihan sektor pertanian
mengkaji :
dengan fokus komoditas pangan lokal di mata
l. Faktor-faktoryang mempengaruhi
pelaku
terbentuknya citra komoditas pangan lokal
komoditas pangan lokal pada sumber daya
2. Citra pertanian utamanya citra komoditas
manusia yang diharapkan mampu terlibat di
panganlokal melalui opini SDMnya
sektor pertanian. 3) mengetahui langkah yang
3. Realitas dan harapan yang dirasakanoleh
dapat digunakan untuk menentukan strategi
SDM terhadappangan lokal.
komunikasi
Manfaat Penelitian
pertanian
2)
mengetahui
pembangunan
yang
citra
dapat
mendorong laju aktivitas pertanian utamanya pengembangan komoditas
pangan
lokal
'[t,r*,tdap Alia Bihra-iihant Raya dan subeio - oprti l.fasv.,zrtk:tr citra Kotnoditas ]25 sehingga
mernpengaruhi
pembangunan
pertanian.
rrenempuh
pcnilicirkan. Kedua
lokasi
Itecanratan Puru osari. (iunung
Metode Penelitian yan.g
pertanian sedang yang
dipilih diriain pcnclrtian yaitu : a) Desa Girijati,
METODE PENELT'TIAN
Metode
calon tenaga prri:sional
drgunakan dulan.r
Kidul;
b)
[:akuitas Pcrtiiniirn t.]Cilr4
penelitianini adalah!r!-toJr dcsklipril analitrk dan eksplanatif.Menunit i\'lrlcsclanIlubcnrian
Sampel penelitian SJiirripclpenelitiarr teldiri dari dua (2)
(1992) dan (Nazir. !98x). rncloiiclnalilil,eksplanatif bertulrurir r:ntrik ntclukisk:rrr kontckslokal dan apa liiilr r.:riarli rlr lalariiti..,rr dan memperiihatkanaiuran rlar.ta1;isan.",aL,s menentukanmengapalia!,it;ri te:":;cirrit Icrj;Ji pada sekelornpoknrar,iirili.ru iti.robyri<.slrati; sistem
ataupLllt sui:ttli 1-riri.,liii;; fliil.i
i.tttt-sa
diirkr"rkan rurtrrk
mengidentifikasimasal;h lrrrr:.riah.lriihrrnr:an" kegiatan-kegiatan.sik ap.stktp. piir-rritnr:rri.. pandanganscfta iti ci;r:s-iiri,\! i yar)s scdlr,r berlangsungdan pcnuaiuis:1:1'r;':i11ijr i,..:1'lili'iril s i s t e mp e r t a n i a yn a n gr i r c r ; i h . , r i i r- .riki r i : i , . Pendekatan ckspialt:rtoi'i diiakuiran
kcionrpok pemuda desa dan
i.:flr.t!rit11r,j\r',!;ri;:rii.iva pertanian. irrlrriitiair
riralirbrl
hf l(),np{)k
iccitr.i
dari arak
Sampel
n-rasing-masing scdcrhanal.sintple
!'t.rtL!(jnt .titntltlin.g ,ien;lan ketentuan jumlah '.attil-rci>cfr:1guibcrrkut; a) Kclornpok Pemuda ,-icsir
sekarang Penelitian ir,i
trir-istcr viiiiu
Dirii
Dcsr
{ir rijari,
{ ii.rnirng Kidu;
i ) \ l n i i : : . : ,r ,
rcsl'trr-ndcir sccara
acak;
Kecamatan diambil
b)
30
Kelon,pok
\lahasji;rl,ii l)crtiti'ii;n. Dari lima (5) Jurusan ,.i;rit i i'rlgr'.irl l'crtanriri :cltinti:r
Studi vang ada di Fakultas
iltar:ri;il rnasing-masir"rg5 dii;r'roirrli
sarlpci
30
orang orang
lnahasisr.i'.r.
untuk mengembangkanpcniciasali-pcnjelasan mengenai kausalitas- pensti''va dan pi()ses
, l e n i st l l n \ r i r l r i l L li l i t l a a. Dutl
y a n gs e b c n a r n vtac r j l d i .
pr :iir:;
v.utu data yang diperoleh
,.iirrit"csporrrien. ilitt;:-sitng Alat banhr yang yang
Daerah penelitian
dig'.rnai.:ar.r aclai;h kriesioncr dan guide line.
Penelitian ini dilaksanakan pada 2 ioka"i penelitianyang dipilih sccar;tpulposif ci,;,,..,,. pertimbangan satu lokasi yarig mervakili
i.'. i-;.tta "scliuntlcl iaitu data terdokumelttasi t'ang
rc ievait yans
dapat
diperoleh
dari
bcrbagai sul.nllLrr.
daerah dimana pemuda pedcsaanmasih aktif melakukan aktifitas pertanianserla satu lckasi yang merupakan daerahikourur"ritas ditnana
Ntetode .tnaiisis l.
Teknik Pencntuan Skala Interval
Fak uJtas Pe:t[ail t at t L,n t t r'r.; i f:ts G aJ / alt hla da lbg1akarta
126
Jumal llmu-ilmu Pertanian, VoJume6, Nomor 2, Desember 2010
Teknik penentuan skor (skala) dalam menggunakan skala Likeft.
penelitian ini
Bila nilai r-hitung > r-tabel (n-2;5o/o),maka hasil pengukurannyavalid.
Pemilihan penggunaanskala Likert didasarkan
menguji
Untuk
validitas
berbagai
pada Kinnear (Umar, 2002) yang menyebutkan
dimensi dalam budaya organisasi digunakan
bahwa skala Likert digunakan berhubungan
analisis faktor dengan metode varimax dengan
dengan pemyataan tentang sikap seseorang
kriteria jika
terhadap sesuatu. Skala Likert ditetapkan
factor diatas 0,4 (Sekaran 2000) maka item
melalui pendekatandeviasi normal (Z) dengan
tersebutdikatakanvalid.
tujuan untuk memberi skor dari masing-
item mempuyai nilai loading
Selanjutnya untuk menguji reliabilitas
masingjawaban responden.
instrumen digunakan formula Alpha Cronbach
2. Analisis Validitas dan Reliabilitas
(Azwar,2003) sebagaiberikut :
Analisis validitas dimaksudkan untuk a
menyatakan sejauhmanadata yang ada pada
=
_ k
k -
l[
(. | r_
\-
c
2;
4
s'"
suatu kuesioner dapat mcngukur apa yang ingin
Reliabilitas dipakai untuk
diukur.
Dimana:
hasil
a
: koefisienreliabilitasalpha
pengukuranrelatif konsistenapabila alat ukur
k
: banyaknya belahan
menunjukkan
sejauhmana
suatu
digunakanberulangkali(Umar, 2002). Validitas diuji dengan memakai rumus
S J : variansskor belahan 2x S : variansskor total
teknis korelasi product moment (,pearson correlation).
Reliabiilitas diukur
dengan
menggunakanestimasiteknik Alpha Cronbach
3.
Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui faktor-faktor yang
yang diolah dengan banfuan program SPSS
mempengaruhi Citra
I L5 for windows.
Pangan Lokal
terhadap Komoditas
digunakan analisis regresi
sederhana dengan formulasi sebagai berikut
NQXy)-Q-nn 1
'r1i
1 1-, w x'-(> x)'I N, y'-(f Y)' I
ll
Dimana : r: koefisienvaliditas X: skor item Y: skor item total Y: jumlah responden
(Sugiyono,2002) Y:a+bX,+61" Dimana; Y
Citra terhadap Komoditas
PanganLokal a : konstanta b : koefisienregresi X1 : umur X2 - pendidikan
AIia Bihrajthant Raya dan Subejo - Opini Masyarakat krhadap Citra Komoditas 127 X3 : penghasilan
Jika t1i1> t1us"1maka Hs ditolak yang berarti
Xa: gaya hidup
bahwa citra komoditas pangan lokal pemuda
X5
sumber
informasi
berbedadenganmahasiswa;
(kurikulumipenyuluhan)
t6i1St1o6"1 maka H6
Untuk menguji nrengenai perbedaan faktor-faktor dan Citra korroditas Pangan Lokal
antara
pemuda
dan
mahasiswa
berarti yang berarti bahwa citra komoditas pangan lokal pemuda tidak berbeda dengan mahasisr."'a Untuk menguji posisi citra komoditas
digunakan uji t (Two independent ,sample ttest) denganformulasi sebagaiberikut (Samah
diterirna yang
panganlokal digunakanuji proporsi. Langkahlangkahpengujiannyaadalahsebagaiberikut :
dan Suandi.1999):
| ) Hipotesisyangdiuji : Ho
Xr -Xz
lu; s;
Vn'
Ha
n2
X, X, sr Sz
t-hitung rata-rata citra komoditas pangan lokal rata-rata citra komoditas pangan lokal standardeviasibudayaorganisasi BIPP Kulon Progcr s t a n d adr e v i a s bi u d a y ao r g a n i s a s i LSM
Hipotesisyang diuji:
T'
: Sebanyak 50o/oatau
baik 2) Tingkat signifikansi5% (alpha: 0,05) 3) Uji Statistik:
:X,
+X,
Kriteria pengujian:
p- po
Zhitung =
Keterangan : p
X,
P <0,50
:
kurang masyarakat mencitrakan pangan lokal
dimana: t
Sebanyaklebih dari 50%
masyarakatmencitrakanpanganlokal baik
tr 1l
: P > 0,50 ;
-
persentaseskor
yang dicapai,
p:x/n artinya citra komoditas pangan lokal antara pemuda dan mahasiswa tidak berbeda afiinya citra komoditiis pangan lokal antara pemuda dan mahasiswaberbeda
po
persentaseskor yang ditetapkan
(50%) N
: Jumlahpopulasi
4) Kriteria pengambilan keputusan Apabila Zhitung> ZTabe| maka Ho ditolak. Artinya lebih dari 50% sampel mempunyai citra positif.
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
128
Jumal llmu-ilmu Pertanian, Volume 6, Nomor2, Desember20l0
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang diwakili
Karakteristik Sampel Penelitian
Jurusan. Karakteristik sampel dapat dilihat
Sampel penelitian ini terdiri atas dua kelompok masyarakat yaitu kelompok primer
oleh Himpunan Mahasiswa
umur, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan atau uang saku per bulan.
dan kelompok sekunder. Kelompok Primer
Jika dilihat dari pendidikan responden,
yaitu pemuda yang tinggal di desa Ginjati
seluruh respondenpemuda desatidak ada yang
Gunungkidul. Sampel diambil dari pemuda
berpendidikan tinggi yaitu pendidikan SD,
yang menjadi anggota dan mengikuti kegiatan
SMP dan SMA. Berikut kategori pendidikan
Karang Taruna. Untuk Kelompok Sekunder
sampel .
yaitu mahasiswa Fakultas Pertanian UGM
SMTT 3o/o
SMT 5
SD 11Yo
:%ruD*
st\/tt:4-w 4 60!
IJ /O
SMT 1
SMA 1 1o/o
esD
i
rSfvfn I
osvn
ioSMTl
]
trSMT3 ]aSMrs lrSMT7
Gambar4.1. Distribusi Latar BelakansPendidikan Dari distribusi sampel, dapat dilihat bahwa 28olo responden berpendidikan SMP, 2lo/o mahasiswasemester5 dan yang paling sedikit adalahmahasiswasemester7. Kategori muda juga
dapat dilihat
dari
umurnya.
Distribusi umur respondendapat dilihat pada gambar4.2. Dilihat dari gambar 4.2. dapatdiketahui bahwa mayoritas responden(59%) berurnur
kurang dari21 tahun. Namun adapula respondenyang berumur lebih dari 37 tahun yaifa l7o/o.Untuk respondenmahasiswa, keseluruhanmempunyai pekerjaan sebagai mahasiswadan menyumbang 50ohbagian. Untuk respondenpemuda desa,36 o/o mempunyai pckcrjaan petani, 7% buruh bangunan,40%wiraswasta, dan 3o/okaryawan. Dari gambar 4.3. dapat dilihat perbedaanyang
AIia Bihralihant Raya dan Subejo - Optni Masyarakat krhadap Citra Komoditas 129
a<27th .27-37 th
tr' 319-
<27 lh 59%
Garnbar4.2. DistribusiUmur Resoonden
-:--= G 4Va
SV'
7%
0 Petani I Buruh Banqunan E Karyawan E Wiraswasta I Mahasiswa
Gambar4.3. DistlibusiPekeriaanResponden
nyata antara mahasiswa dengan pemuda desa.
pengahasilam Rp
Namun, jika dilihat dari segi penghasilanyang
sedangkanmahasiswamempunyaipenghasilan
tnereka peroleh setiap bulan maka tidak ada
rata-rataRp 376.000,00per bulan. Penghasilan
perbedaan yang nyata. Berikut distribusi
mahasiswadilihat dari uang saku rata-rataper
390.000,00 per bulan
penghasilan pemuda desa dan mahasisr,va. bulan mereka. Respondenpemuda tani mernpunyairalir-rrtr Deskripsi Variabel Penelitian Citra diartikan oleh Jefkins (2003)
perusahaandi mata khalayak. Adanya citra
sebagai kesan, gambaran atau impresi yang
yang baik akan mernpengaruhi reputasi dari
tepat mengenai berbagai kebrjakan, personil,
obyek tersebut. Dalam penelitian ini, faktor-
produk ataujasa-jasa dari suaruolganislsiatau
taktor yang mernbentukopini responden
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarla
I 30
Jumal lJmu-ilmu Pettanian, Volume 6, Nomor 2. Desember 20I 0
390000 385000, 380000
a PemudaDesa D Mahasiswa
375000r 370000' 365000 PemudaDesa
Mahasiswa
Ganrbar4.4. Distribusi PenghasilanResponden dilihat dari fungsi peugetahlLan terhadap
Dari fungsi-fungsiyang ada tersebutterbentuk
pangan lokal, fungsi mant-aatpangan lokal,
citra terhadapkomoditaspanganlokal. Berikut
fungsi pertahanan cgo tcrhadap eksistensi
ini kategori skor yang diperoleh dari masing-
pangan lokal dan fungsi nilai pangan lokal.
masingfungsi tersebut.
Tabel 5.l.
Distribusi Skor dan Nilai Kesesuaian Responden terhadap Fungsi tahuan,Manfaat.PertahananEso dan Nilai tahun 2009 Skor Teo- Skor Ak-
N{ANFAAT
Nilai Kesesu
ritis
tual
JcnisPangarrLokal
2t0
l6l
76.67
Cara RudidayaPanganLokal
210
Cara PengolahanPanganLokal
210
116 119
55.24 56.67
ManfaatkonsumsiPangan Lokal
2t0
114 ttT
54.29
C a r aM c r r i n g k u t k aNni l a i EkononriPanganLokal
210
t12
Manfaat BudidayaPangan Lokal
210
78.57
Intensifikasi BudidayaPangan Lokal
2t0
'76.67
Manfaat MengolahPangan Lokal Manfaat PanganLokal TambahanPendapatandari PanganLokal
Inter-
aian
53.33
210
159
75.71
210
151
71.90
210
161
76.6i
Tinggi Cukup Cukup cukuP cukuP Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
AIia Bihrajihant Raya dan Subelo - opini Masyarakat TbrhadapCitra Komoditas l3l PemanfaatanPanganLokal untuk bahan baku IRT bah Pola Konsumsi
210
67.14
210
25.7|
PanganLokal menarikuntuk dikembangkan
140
100
71.43
Menggunakanpangan lokal untuk panganpokok
140
88
62.86
T i d a k m a l um e n g k o n s u r n s i panganlokal
140
116
g2.86
140
101
76.43
140
102
72.86
2t0
108
51.43
210
117
210
90
Ongkosproduksipanganlokal Nilai sizi Tidak ada laranganuntuk mengembangkanpanganlokal Mengembangkanpangan lokal memberikankeuntungan Budidaya,/belaj ar panganlokal
Rend Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi CukuP Cukup
))./l
42.86
cukuP
Sumber:Analisis Data Primer.200q. Dari tabel 5.1. dapat diketahui bahwa
mcniadi pangan lokal. Hal ini dikarenakan
responden mempunyai pengetahuan yang
telah terbiasa mengkonsumsi beras sebagai
tinggi mengenaipangan lokal. Namun, untuk
makananpokok. Respondenjuga menyatakan
cara
bahwa nllai gizi pangan lokal tinggi dan
budidaya,
pengolahan
meningkatkan nilai
dan
cara
ekonomis komoditas
onskos
produksinya
rendah
sehingga
pangan lokal masih dalarn taraf cukiip. Untuk
sehamsnya lebih menguntungkan. Namun,
fungsi manfaat,respondenr:tlnyatakanbahr.va
karena pemasaranmasih lemah menyebabkan
pangan lokal mempunyai kontribusi yang
membudidayakan pangan lokal dipandang
tinggi untuk digunakan. Penggunaanpangan
masih kurang menguntungkan.Apabila dilihat
lokal
dari pcrtahanall ego tcrhadap eksistensipangan
dapat dipcroleh
dari
pengolahan,
pernanfaatan sebagai bahan Industri Rumah
iokal,
Tangga
perasaanmalu atau status sosial akan turun
dan
untuk
meningkatkan hasil
produksi perlu adanya intensifikasi budiclaya panganlokal. Akan
responden menyatakan tidak
ada
jika mengkonsumsipanganlokal. Penelitianinijuga meneliti hal-hal yang
tetapi.
responden ullumnya
dimempcngaruhi terbentuknya citra komoditas
menyatakan walaupun
teiah
inengetahui
pangan lokal. Citra terbenfuk karena adanya
manfaat
untuk
memenuhi
pandangandari luar sistem,yang dalam hal ini
pangan
lokal
konsumsi, namun mereka masih ragu untuk
dipengaruhi
mengubahpola konsumsibahanpanganpokok
penghasilan, pengetahuan dan gaya hidup.
oleh
umur,
pendidikan,
Fakultas Pertanian Universitas Gadialt Mada Yosvakarta
Junal Ilmu-ilmu Pertanian, Volume 6, Nomor 2, Desember 2010
132
jelas
Untuk kategori pengetahuan dan gaya hidup
tidak
diukur melalui skor yang diperoleh. Kategori
dibandingkan dengan pangan lokal, mereka
pengetahuan diukur melalui keterdukungan
menyatakan gizi pangan lokal lebih tinggi,
antara kurikulum Fakultas PertanianUGM jika
harga murah dan rasanyasesuaidenganselera.
responden mahasiswa dan keterdukungan penyuluhan jika
kehalalannya.
gambar
Berdasarkan
Apabila
5.1.
dapat
responden pemuda desa.
diketahui tentang perbandinganpola konsumsi
Berikut adalahskor yang diperolehresponden.
pangan lokal antara pemuda dan mahasiswa
Dari variabel gaya hidup dapat dilihat
dapat dilihat bahwa sebanyak 18 mahasiswa menyatakan
pangan lokal tinggi (69.05%), bangga dan
sebanyak 1-3
gemar mengkonsumsipanganlokal juga tinggi
pemuda
tetapi tidak mengkonsumsi pangan lokal untuk
mengkonsumsi pangan lokal lebih dari lima
konsumsi seharihari. Namun demikian, dari
kali seminggu.Bahkan pada saatmusim panen
respondenpemudajuga ada yang menyatakan
dan
sesekalijika ada uang mencobaatau membeli
mengkonsumsi pangan lokal sebagai alternatif
makanan cepat saji. Begitu juga dengan
pengganti beras. Jika dibandingkan dengan
mahasiswa, menyatakan bahwa
dengan
mahasiswa, sebanyak 7 orang menyatakan
mengkonsurnsi makanan cepat saji hasil
jarang mengkonsumsipangan lokal dan lebih
Jranchise
dengan
pihak
luar
akan
menyatakan bahwa hasii pertanian terutama
kali
seminggu sedangkan
14
desa
produksi
lokal
orang
menyatakan
mereka
berlimpah,
memilih untuk mengkonsumsiberas/nasi. Pada gambar 5.1. perbandinganantara
mempengaruhigengsimereka. Selain itu, mahasiswajuga ada yang
menkonsumsi
pangan
bahwa minat mempelajari dan melestarikan
pemuda dan mahasiswadalam mengkonsumsi panganlokal.
buah impor rnempunyai cita rasa yang iebih
Untuk
variabel
kurikulum
dan
enak. Kendala mengkonsumsipangan impor
penyuluhan dapat dilihat skor yang dicapai
dan menyebabkanmasih lebih suka pangan
oleh respondenpada tabelberikut ini.
lokal adalah harga pangan impor mahal dan Tabel 5.2.
Distribusi Skor dan Nilai KesesuaianRespondenterhadapFungsi Gaya Hidup tahun
2009 FUNGSI
GAYA HIDUP
Deskripsi
Skor Teo-
Skor Ak-
Nilai Kesesu aian (oh
ritis
tual
Banggamengkonsumsi panganlokal
2r0
1s2
72.38
Gemar mengkonsumsi panganiokal
210
t45
69.05
Inter-
AIia Bihralihant Raya dan Subejo - Opini Masyarakat Terhadap Citra Komoditas 133
Terbiasamengkonsumsi pangan lokal
64.29
Minat mempelajarilmelestarikan pangan lokal
69.05
Tinggi
119
56.67
Cukup
161
76.67
Tinggi
Panganlokal untuk konsumsi sehari-hari Statussosial tidak dipengaruhi oleh konsumsi pangan Lingkungan sekitar mempengaruhipola konsumsipangan
76.67
Sumber:Analisis Data Primer. 2009.
16 14 12 10 8 6 4
1-3kali
4-5 kali
> 5 kali
:eF"."0" tsy9hasisJry1
Pengganti Jarang beras saat sekali (lebih panen suka nasi) pangan lokal
Gambar5.1. PerbandinganPola KonsumsiPanganLokal Pemudadan Mahasiswa
Tabel5.3.
Distribusi Skor dan Nilai Kesesuaian Responden terhadap Fungsi Kurikulu uhan tahun 2009 Skor Skor Nilai KurikulumiPenyuluhan TeoAkKesesu Intermempermudah ritis tual
KURIKULUMi
aksesinformasi
210
104
49.52
Cukup
PENYULUHAN
aksesteknologi
210
9l
43.33
Cukup
aksespasar
210
74
35.24
Rendah
aksespermodalan
210
72
34.29
Rendah
peningkatanproduktivitas
210
100
47.62
Cukup
peningkatanpendapatan
210
96
45.71
Cukup
peningkatankesadaranfungsi
2r0
102
48.57
Cukup
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Iuma| Ilmu-ilnu
134
Pertanian, Volume 6, Nomor2, Desember2010
lingkungan peningkatankepercayaandiri perubahansikap thd pangan lokal perubahantindakan thd pangan lokal perubahantujuan perilaku perubahanpemahaman Sumber:Anaiisis Data Primer. 2009 Berdasarkantabel 5.3. dapat diketahui rata-rate
bahwa
kurikulum/penyuluhan
variabel
mempunyai
skor
cukup. Bahkan untuk kurikulum/penluluhan yang
dapat
memberikan
tambahan
ilmu/informasi terhadap pasar, pemasarandan permodalan dikategorikan responden
pemuda
rendah. Untuk
menyatakan
bahwa
memperolehinformasi mengenaihal-hal yang berkaitan dengan pangan lokal dari penyuluh akan tetapi kegiatan penl'uluhan belum tnampu membuat mereka lebih baik terutama jika dikaitkan dengan aksespasar dan pemodalan. Berikut
adalah sumber informasi pemuda
Gambar 5.2 mengindikasikanbahwa petugas peftanian lapangan/PPl masih
merupakan sumber informasi yang paling utama bagi pemuda desa. Hal ini terlihat bahwa
40%
pemuda
desa mendapatkan
informasi pangan lokal dari PPL. Selain itu, mereka juga
48.1 0
Cukup
2t0
92
43.81
Cukup
2r0
90
42.86
Cukup
210
87
41.43
Cukup
2t0
109
5 1. 9 0
Cukup
menyatakankegiatan penyuluhan sudah sangat jarang dilakukan. Mahasiswa akses sumber informasi yang lebih luas, sepertiterlihat pada gambar 5,3, dapat diketahui.variasi sumber informasi tentang komoditas dan pangan lokal yang dapat diakses oleh mahasiswa lebih banyak. Mahasiswa lebih senang mencari informasi pangan lokal melalui internet (40%), mereka
menyatakan
bahwa
dengan
menggunakaninternet akan lebih cepat, mudah dan banyak informasi yang diperoleh pada saat akses. Selain itu, paradigma student centered learning juga menggeserperan dosen sebagai sumber
informasi,
Dapat memilih
dilihat
bahwa
buku
(17%)
dibandingkan dosen ( I I %) sebagai sumber informasi. Selain itu, mahasiswajuga dapat memperolehinformasi langsungdari lapangan misalnya melalui
forum
diskusi/pelatihan
(9%), langsung dari petani (7o/o),LSM (2%) dan Dinas Pertanian(4%).
mendapatkan informasi dari
sesamapetani yaitu sebanyak27%. Oleh sebab itu, peran penyuluh masih sangat penting di daerah
101
mahasiswa lebih
mengenaipanganlokal.
penluluhan
210
tersebut.
Walauoun
mereka
Hasil Analisis dan Pembahasan Variabel citra dalam penelitian ini terbentuk dari fungsi pengetahuanterhadap
Alia BihrEihant Raya dan Subejo - Opini Masyarakat TbrhadapCitra Komoditas 135
w Orangtua I Petani u Media Massa (Radio, TV) o Kelompok Tani r PPL @ Pasar
Gambar5.2. SumberInformasi PansanLokal PemudaDesa
@ Internet r
Mahasis\
/a
r: Buku cr Ahli I
Dosen
@ Diskusi/Pelatihan r
Petani
E LSM I
Dinas
Pertanian
Gambar5.3. SumberInformasi PanganLokal Mahasiswa pangan lokal, fungsi manfaat pangan lokai dan
tersebut,
fungsi pertahanan ego terhadap cksistensi
merupakanfaktor di luar variabel.
sedangkan untuk
faktor
nilai
pangan lokal, sedangkanfungsi nilai pangan
Citra atau pandangan terhadap suatu
lokal tidak termasuk dalam pembentukan
sistem dipengaruhi oleh beberapa faktor
variabel
diantaranya
citra
pangan
lokal.
Hal
ini
umur,
pendidikan,
sumber
dikarenakanpada saatdibentuk faktor analisis,
informasi, penghasilan dan gaya hidup. Dari
faktor nilai pangan lokal merupakanfaktor di
hasil
luar variabel.
rncngg;nakan
Dari hasil analisisfaktor dapatdiketairr.rr bahwa
ketiga
faktor
tersebut
mampu
analisis
yang regresi
telah dengan
dilakukan metode
backward dapat diketahui sebagai berikut: Setelah dilakukan bachuard diperoleh hasil
menjelaskan variabel citra pertanian sebesar
faktor-faktor yang mempengaruhi citra sebagai
45.24%. Keadaan ini dikarenakan variabel
berikut, Tabet 5.5. menunjukkan bahwa R2
citra yang terbentuk hanya dari tiga faktor
Fakultas Peftanian Universitas Gadiah Mada Yogvakarta
136
Jumal llnu-iJmu Pertanian, Volume 6, Nomor 2. Desember 2010
sebesar 0,243. Dalam artian bahwa 24.30%
Sumber:Analisis Data Primer
faktor-faktor yang mempengaruhicitra Berdasarkantabel 5.5 diketahui bahwa Tabel 5.4.
Hasil Analisis Regresr Berganda Pertama mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Citra Komoditas Pangan Lokal Tahun 2009 Koefisien sig Regresi
Variabel
GayaHidup SumberInformasi Umur Pendidikan ilan : 0,503 R :0,253 R2
0.485 0.093 -0.075 0.182 0.056
0.000 0.433 0.691 0.339 0.612
gaya hidup dan pendidikan mempengaruhi citra terhadap komoditas pangan lokal. Gaya hidup dalam penelitian ini diartikan dalam pola konsumsi pemuda dan mahasiswa terhadap pangan lokal. Selain pola konsumsi, gaya hidup
didefrnisikan sebagai minat
untuk
melestarikandan mempelajaripanganlokal. Semua respondenbaik pemuda maupun mahasiswa bangga mengkonsumsi pangan lokal dan mereka menyatakan bahwa status sosial tidak dipengaruhi oleh pola makan. Walaupun
Sumber:Analisis Data Primer
demikian,
l1
%
mahasiswa
menyatakan bahwa mengkonsumsi pangan
kornoditas pangan lokal adalah gaya hidup dan
lokal dapat menaikkan gengsi. Hal ini terutama
pendidikan.
lainnya
dilakukan jika mereka makan di rumah makan
dipengaruhi oleh variabel yang tidak termasuk
franchise cepat saji. Namun untuk masalah
dalam penelitian ini.
Dari F,", diperoleh F6;,
kesesuaian dengan selera, mahasiswa dan
lebih besar daripada sebesar10.738,nilai F61s
pemuda menyatakan lebih menyukai pangan
Ftab"r sehingga variabel gaya hidup
lokal. Selainitu, hargalebih murah.
pendidikan
Untuk
75.70%
secara
dan
bersama-sama
mempengaruhicitra komoditas pangan lokal.
Tabel5.5.
Variabel
Hasil Analisis Regresi Berganda Terakhir mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Citra Komoditas Pangan Lokal Tahun 2009 Koefisien sig Regresi
GayaHidup Pendidikan :0,493 R :0,243 R2 : -3.17| Konstanta
0.519 0.250
0.000 0.031
Akan
tetapi mahasiswa menyatakan
bahwa panganlokal hanya dikonsumsisebagai makanan camilan saja bukan sebagaipangan pokok. Hal ini dapat dilihat dari frekuensi konsumsi pangan lokal antaramahasiswadan pemuda. Sebagian besar mahasiswa hanya mengkonsumsi l-3
kali seminggu sebagai
camilan, lain halnya dengan pemuda ada l0 orang yang mengkonsumsi pangan lokal sebagai pengganti beras apabila produksi panganlokal sedangsurplus.
AIia BihrEihant Raya dan subejo - opini Masyarakat Terhadap citra Komoditas 137
Mahasiswa
menyatakan
kurang
mendukung untuk mempelajari atau terjun langsung karena alur pemasaranpangan lokal belum baik, pengolahannyamasih tradisional, teknologi
masih
terbatas dan
utamanya
dukungan pemerintah dirasa belum lemah. Oleh karenanya, walaupun mereka minat dan >5kliPengpnli itkli 4-5kali Janng (leb,h hras saal sekali appmrdr ':.,* ponen sumnasi; pansanrokl lMll'all!]
mendukung akan tetapi jika alur pemasaran belum diperbaiki dan belum meningkatnya dukungan pemerintah maka hasilnya sama saja.
Gambar5.4.. PerbandinganPola Konsumsi PanganLokal Pemudadan Mahasiswa Untuk
keterdukungan
terhadap
pelestarian pangan lokal baik secara langsung yaitu
terjun
langsung
dalam
artian
membudidayakan komoditas pangan lokal ataupun
secara
tidak
langsung
yaitu
mempelajari komoditas pangan lokal. Seluruh
Bahkan
menyatakan tidak
ada 4
mahasiswa yang
perlu
mempertahankan
pangan lokal jika kondisinya masih seperti sekarangini. Dapat dilihat padagambar5.6. Untuk pemuda yang menyatakankurang mendukung karena menurut mereka harga pangan lokal rendah, tidak ada yang mau memasarkan dan belum
ada yang
mau
menampungproduksipetani.
responden mendukung pelestarian pangan lokal namun terbagi atas kurang mendukung dan mendukune. 30 25 20 E Pemlda I l\.,lahasrswa
tidakperlu kurangperlu harus mempertahankan mempftahankan mempertahankan
tidak kurang mendlkung mendukung mendukung
Gambar 5.6. MempertahankanPanganLokal Gambar5.5.. Keterdukunganteriradap PelestarianPanganLokal
Fakultas Pertanian Universitas Gadiah Mada Yosvakarta
Juntal llmu-ilmu Peftanian. Volume 6. Nomor2. Desember20l0
138
Dari hasil analisis regresi faktor telah
Untuk mengetahui posisi citra terhadap
dapat diketahui bahwa variabel gaya hidup dan
pangan lokal positif atau negatif digunakan uji
pendidikan beqpengaruhpositif terhadap citra
proporsi, jika proporsi lebih dari 50oh maka
komoditas pangan lokal. Oleh karena itu,
citra terhadap pangan lokal positif. Setelah
apabila
gaya hidup
responden semakin
dilakukan uji
dengan menggunakan One-
mendukung pelestarian pangan lokal maka
Sample test dengan test-value lebih dari 0,5
citra terhadap komoditas pangan lokal akan
diketahuihasil sebagaiberikut.
menunjukkan
kencederungan nyata
meningkat.
semakin pendidikan,
semakin
Demikian
yang halnya
pendidikan
tinggi
masyarakat maka citra terhadap komoditas pangan lokal semakin baik. Hal ini berkaitan dengan akses informasi yang akan dirniliki oleh orang yang berpendidikan lebih tinggi serta wawasannya. Tabel 5.6.
Variabel Pendidikan
Manfaat 0.6746 9.807 0,000 Pertahanan Ego 0.7329 8.682 0,000 Testvalue: 0,5 Sumber:Analisis Data Primer Berdasarkan pada tabel 5.7.
Beda Variabel Uji Pendidikan, Gaya Hidup, dan Citra antara Pemuda dan MahasiswaTahun 2009 p tr* -7.737 0,000
4.020 -1.184
GayaHidup Citrathd
Tabel 5.7. Uji Proporsi Variabel Citra terhadap Pangan Lokal Tahun 2009 Faktor Mean tr,it sig Pengetahuan 0.6026 4.586 0,000
0,000 0.241
Lokal
dapat
diketahui bahwa nilai proporsi dari faktorfaktor pembentuk variabel citra yaitu fungsi pengetahuan, fungsi
manfaat dan
fungsi
pcrtahanan ego Inempunyai proporsi mean diatas 0,5. Hasil tersebutmenunjukkanbahwa citra komoditas pangan lokal adalahpositif. Citra terhadap komoditas pangan lokal
Sumber:Analisis Data Primer
positif dapat diperjelas dari masing-masing Hasil
analisis uji
pendidikan dan gaya hidup menunjukkan
bahwa
beda
variabel
pangan lokal
probabilitas
sebesar
fungsi.
Fungsi
pengetahuan mengenai
komoditas
pangan
mempunyai
proporsi
lokal yang
mahasiswa lebih
tinggi
0,000 (< 0,05) yang berarti ada beda antara
dibandingkan dengan pemuda, begitu juga
pendidikan mahasiswa dan pemr.rdasefia ada
dcngan r"nanf'aat.Mahasiswa lebih mengerti
beda antara gaya hidup mahasiswa dengan
pemanfaatan pangan lokal selain sebagai
pemuda.
bahan pangan. Seperti pemanfaatan sebagai
Namun
demikian,
walaupun
pendidikan dan gaya hidupnya berbeda tetapi
bioenergilbiofuel. Untuk meningkatkan nilai
citra terhadappangan lokal tidak berbeda.
ekonomis dari pangan lokal mahasiswajuga memberikan
berbasai
macam
alternatif
AIia Bthralihant Raya dan Subejo - Opini Masyarakat Terhadap Citra Komoditas 139
pengolahan. Seperti pembuatan tepung dari
tinggi
jagung, ketela dan sagu sedangkan untuk
mahasiswa. Hal ini nampaknya disebabkan
pemuda mereka menyatakanpengolahanhanya
karena para pemuda lebih dekat dengan
pangan
criping,
lingkungan yang memproduksi komoditas
ampyang,tiwul, brondong,peyek, nasi jagung
pangan lokal sehingga cenderung memiliki
dan sebagainya.
kedekatan fisik dan psikologis yang lebih
sebagai
bahan
seperti
Terkait dengan fungsi pertahanan ego seperti terlihat
pada gambar
5.7
dibandingkan
dengan
kelompok
tinggi dalam memanfaatkan pangan lokal, hal
dapat
diketahui bahwan pertahananego para pemuda
ini juga medorong mereka merasa perlu untuk melestarikan pangan lokal.
untuk mempertahankan pangan lokal lebih
E pemuda El mahasiswa
pengetahuan
pertahanan ego
manfaat
Gambar 5.7. Proporsi Fungsi-fungsi pembentuk Citra Komoditas PanganLokal Harapan dari
pelaku
primer
yaitu
mutu/kualitas.Secaralebih jelas dapat dilihat
pemuda desa dengan pelaku sekunder yaitu
pada tabel 5.8.
mahasiswa terhadap pengembangan pangan
diketahui mahasiswamenyatakanbahwa untuk
lokal terbagi atas harapan di dalam kegiatan
pengembangan pangan lokal, selain faktor
produksi dan non produksi pangan lokal.
produksi, diperlukan pula faktor non produksi
Untuk pemuda desa, agar pangan lokal lebih
diantaranyaadalah optimalisasi pengembangan
berkembang maka mereka hanya menyatakan
pangan
pentingnya faktor
pemerintah
produksi.
Fakior-faktor
lokal
Berdasarkan tabel 5.8
melalui
dalam
hal
riset
dan
peran
penyrluhan
dan
produksi terbagi atas penyuluhan, permodalan,
pengolahan/pascapanen. Selain itu, masih
pengolahan
pasca
perlu pembentukan citra yang positif mengenai
peningkatan
produksi
panen,
pemasaran,
dan
peningkatan
manfaat pangan lokal di masyarakat. Bagi
Fakultas Pertanian Universitas Gadiah Mada fbeyakarta
140
fumal llmu-ilmu Pertanian, Volume 6, Nomor2, Desember20l0
Tabel 5.8
Harapan Responden dalam Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2009
sekunder (mahasiswa) berbeda
kelompok tetapi
keduanya
mencitrakan
komoditas
panganlokal positif. Pemuda Faktor Produksi 9 Penyuluhan Permodalan 6 Pengolahan/Pasca 8 Panen Pemasaran 7 10 PeningkatanProduksi Mutu 2 Sumber : Analisis Data Primer
Mahasisw 0 0
pengolahan/pasca panen pangan lokal juga menjadi isu yang dipandang cukup penting. Secara umum, isu-isu yang dipandang cukup rangka
pengembangan
komoditas pangan lokal baik oleh para pemuda maupun produksi,
mahasiswa
adalah
lebih tinggi terhadap pelestarian pangan lokal dibandingkan dengan mahasiswa. Namun, mahasiswamempunyai minat yang lebih tinggi dalam
pemasaran komoditas pangan lokal, selain itu
dalam
agar komoditas pangan lokal tetap dilestarikan tetapi pemuda desa mempunyai keterdukungan
9 15 7 0
pemuda, hal yang dianggap penting adalah
penting
4. Pemuda desa dan mahasiswa mendukung
peningkatan
pengolaharVpasca panen
serta
pemasarankomoditaspanganlokal.
hal
mempelajari
dan
menambah
pengetahuan mengenai pemanfaatan pangan lokal. 5. Harapan pemuda desa terhadap komoditas pangan lokal permodalan
adalah produksi meningkat, yang
mendukung,
adanya
penyrluhan, rantai pemasaran yang jelas, adanya
pengolahan
peningkatan
mutu.
mengharapkan
pasca
panen
Untuk
adanya
dan
mahasiswa
kejelasan
alur
pemasaran,adanya pengolahanpasca panen, peningkatan
KESIMPULAN
produksi,
adanya
berbagai
penelitiansertapeningkatanperanpemerintah
l. Citra komoditas pangan lokal terbentuk
DAFTAR PUSTAKA
dari opini masyarakat mengenai pangan lokal yang terlihat pada fungsi pengetahuanpangan lokal, fungsi manfaat dan fungsi pertahanan ego. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi citra komoditaspanganlocal adalahpendidikandan
Adi, Ahmad, 2007, Opini MahasiawaFakultas terhadap Citra Pertanian UGM Perlanian di Indonesia, Skripsi S1 FakultasPertanianUGM Azwar, Saifuddin.2003, Sikap Marutsia: Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
gaya hidup 3. Posisi citra komoditaspanganlokal positif. Walaupun
pendidikan
kelompok
primer
dan
(pemuda
gaya desa)
hidup dan
Basalim, U, Alirn MR dan Oesman H, 2000, Perekonomian Indonesia: Krisis dan Srategi A lternatif, Cisendo,Jakarta Eisenson, Jon; Auer, Jeffery dan Irwin, John,
AIia Bihralihant Raya dan subejo - opini Masyarakat krhadap Citra Komoditas l4l 1963, The Psichology oJ Commtmication, Appleton Century Crofts, New York Herianto,Ageng; Murugappan,Revathy;Wee, Adrian; dan Yong, Kcvin, 1998, The Effects of Television Direct Selling Programs Among The Audience in Kalng Vallcy. F'inal Term Paper, Unpublished.
untuk Ilmu-Ilmu Jakarla
Sosial. Gramedia.
Singer, Eieanor; Rogers, Theresa; dan Glasman,Marc, 1991, Public Opinion About AIDS Before and After The 1988 US Government Public Information Campaign,Public Opinion 55 :l 6l -179. Quarter11',
Istiyaningsih, Tri, 2007, Opini Siswa SMU terhadapCitra Pertaniandi Kabupaten Temanggung.Draft Skripsi SarjanaSl Fakultas Pertanierr UGM. tidak dipublikasikan Jefkins,Frank dan Yadin. Daniel,2()03,Public (Pr,rblic Relations Relations dialihbahasakanoleh Haris Munandar) Edisi kelima,Erlangga.Jakar1a. Kadek, 2001, http / lkadek.tblog.com/diakses padatanggal2 Aprit 2005. Moore, Frazier, 2004, Public Relqtions: Principles, Case,s.ancl Problem (I{umas Membangun Citra dengan Komunikasi dialihbahasakanolcir Liiawati Trimo), Edisi peftama. Rernaia Rosdakarya. Bandung Nazir, M, 1988, Metode Penelitian, Glialia Indonesia, Jakarta. Nurjatlina, 2007, Opini Siswa SMU terhadap Citra Pertanian di Kota Yogyakarta. Skripsi Sarjana Sl Fakultas Pertanian UGM, tidak dipublikasikan Ray, GL, 7998,ExtensionCommunicationand Management,Naya Prokash,India Regester, Michael dan Larkin, Judy., 2003, Risk Issues and Crisis I'fanagement in Public Relations, Crest Publishins House,India. Siegel, Sidney, 1986, Statistik Nonparametrik
Fakultas Pertanian Universitas Gadiah Mada Yosvakarta
INDEKS KOMULATIF ILMU-ILMU PERTANIAN 2O1O
Sertifikasi, Disiplin, dan Produktivitas Kerja Penyuluh Pertanian
| - 9
Sunamr Samsi Hariadi Pengaruh Pembelajaran Program Penguatan Kapasitas Kelompok Terhadap Dinamika Kelompok Tani
9 - 2l
SurachmanSuwardi Efektivitas Studi banding Jagung, Tingkat Partisipasi dan Tingkat Penerapan Pada Petani di Kabupaten Kulon Progo
22 * 39
Sujono Hubungan Motivasi Terhadap Perilaku Zooteknis Beternak Sapi Perah Anggota Kelompok Tani Ternak di Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang
40 -- 53
Sriyanto, Dwi Jatmiko Potensi Sektor Pertanian di Jawa Tengah
54 - 68
Efriyani Sumasfuti Analisa Kelayakan Usaha PengolahanUbikayu Menjadi Selondok Desa Banjarharjo Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo
69 * 78
Bharoto, Koeswini Tri Ariani Pengaruh Pemupukan Anorganik Terhadap Kualitas Umbi Benih Bawang Merah
79 - 90
Rajiman Peranan Lembaga Keuangan Formal dan Informal Bagi Masyarakat Pertanian di Pedesaan
9l - 103
Ananti Yekti Hubungan Antara Modal Sosial dan Modal Manusia Dalam Adopsi Inovasi Jagung
104 - 115
YohanesG. Bulu Opini Masyarakat Terhadap Citra Komoditas Pangan Lokal (Studi Kasus Opini Pemuda PedesaanYogyakarta dan Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM) Alia Bihrajihant Raya dan Subejo
I 16 - l4l
PengeruhJenisPupuk dan TanamanAntagonisTerhadapIlasil CabeRawit (CupsicumFrutencens)BudidayaVertikultur
142- 156
Agus Wartapa,Sri Sugihartiningsih,Siti Astuti dan Sukadi UsahaPeternakanSapiMelalui PolaIntegrasi Pengembangan KawasanPeternakan TanamanTernakdanPembangunan
157- 168
GunawandanAmie SulastiYah DayaHasil dan Karakter UnggulDominanPada9 Galur dan 3 Varietas Pldti (OryzaSstivaZ,)di Lahan SawahIrigasi Teknis Suhamo,Nugrohotomo,BharotodanKoeswiniTri Ariani
169- 186
INDEKS PENGARANG ILMU.ILMU PERTANIAN2O1O
A PengaruhJenis Pupuk dan TanamanAntagonis TerhadapHasil Cabe Rawit (CupsicumFrutencens) Budidaya Vertikulrur Agus Wartapa. Sri Sugihartiningsih, Siti Astuti dan Sukadi
Opini Masyarakat TerhadapLlitra Komoditas PanganLokal (Studi Kasus Opini Pemuda PedesaanYogyakarta dan lMahasiswa FakultasPertanianUGM) Alia Bihrajihant Raya dan Subejo
PerananLembaga Keuangan Formal dan Infomal Bagi Masyarakat Pertaniandi Pedesaan Ananti Yekti
B Analisa Kelayakan Usaha PengolahanUbikayu Menjadi Selondok Desa Banjarharjo Kecamatan Kalibawang Kabupaten Kulon Progo Bharoto, Koeswini Tri Ariani
E PotensiSektorPertanian di JawaTengah Efriyani Sumastuti G Pengembangan UsahaPeternakanSapi Melalui Pola Integrasi TanamanTernak dan PembangunanKawasan Peternakan Gunawan dan Amie Sulastiyah
R engaruh PemupukanAnorganik TerhadapKualitas Umbi Benih BawangMerah Rajiman
S HubunganMotivasi TerhadapPerilakuZooteknisBetemak Sapi Perah Anggota Kelompok T'aniTernak di Kecamatan GetasanKabupaten Semarang Srivanto" Dwi Jatmiko
DayaHasil danKarakterUnggul DominanPada9 Galur dan 3 Varietas' Padi(OryzaSativaL) di LahanSawahIrigasiTeknis Suharno,Nugrohotono, Bharoto dan Koeswini Tri Ariani Sertifikasi,Disiplin, danProduktivitasKerja PenyuluhPertanian Sunarru SamsiHariadi KapasitasKelompok ProgramPenguatan PengaruhPembelajaran TerhadaPDinamika KelomPokTani SurachmanSuwardi Efektivitas StudibandingJagung,Tingkat PartisipasidanTingkat PadaPetanidi KabupatenKulon Progo Penerapan Sujono Y HubunganAntaraModal SosialdanModal ManusiaDalamAdopsi InovasiJagung YohanesG. Bulu
PEDOMAN PENULISAN NASK.{H DALAM JURNAL ILMU-ILMU PERTANIAN Naskah dalani Jurnal Ilmu-ilmu Perlanian ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris,dengangayabahasaef-ektifdanakademis. Naskahdapatberupahasil penelitianatau studi pustakayang diketik kompurer (MS-Word atau yang kompatibel dengan MS-Word) meggunakanspasiganda.tulisan diserlai intisari (abstract). Panjang tulisan berkisar antara 16 sampaidengan20 halamankuarto(A'4). Naskahhasilpenelitianmengikuti susunan sebagai berikut; halaman judul, nama penulis, alamatpenulis.intisari, kata kunci, pendahuluan, bahan dan metode. hasil dan pembahasan. kesimpulan dan saran, daftar pustaka. Naskah konseptual tersusun atas halaman judul, pendahuluan,isi tulisan,penutup,daftarpustaka. Grafik dan gambar garis dapat gambar dengan tinta cina atau menggunakanprogram grafik (komputer),grafik dan gambardiutamakan tidak berwarna (hitam putih). Judul gambar diletakkan di bawah garnbar.diberi nomor urut sesuaidenganletaknyadan dicetaktebal.Masingmasing garnbardiberi keterangansingkatdengan nomor urut yang diletakkandi luar bidanggambar. Gambardangrafik diletakkandi dalamnaskah. Gambar fhotografis diutarnakan tidak berw'ama(hitam putih) dan dicetak di ataskertas mengkilap.jelas dan tidak kabur. Nama lain (binomial).kataasing,latin danbukankatadalam Bahasa I n t l o n e s idai c e t a kr n i r i n g . Judulharussingkatdanjelasmenunjukkan identitassubyek,indikasitujuanstudidanmemuat kata-katakunci. Jumlahkata seyogyanyaberkisar antara 6 - 12 buah, dituliskan dalam Bahasa Indonesiadan BahasaInggris. Nama atau namanamapenulisditulis tanpagelar. Abstarct (intisari), harus dapat memberi informasi mengenaiseluruh isi karangan,ditulis dengansingkat,padatdanjelas dantidak melebihi 250 kata. ditulis dalam BahasaInggris (untuk naskah dalam Bahasa Indonesia) dan Bahasa Indonesia(untuk naskahdalam BahasaInggris), intisaridisertaike,r, i.uords(katakunci). P e n d a h u l u a n ,b e r i s i l a t a r b e l a k a n g , masalahdantinjauanteori secararingkas.
Metode penelitian, berisi penjelasan mengenaibahan dan alat yang digunakandalam penelitian (kalau ada), u'aktu, tempat dan rancanganpercobaan(teknik analisrs). Hasil dan pembahasan.disajikan secara ringkas (dapat dibantu dengantabel, grafik atau fhoto-flroto). Pembahasanmerupakan tinjauan terhadaphasilpenelitiansecarasingkattetapijelas danmerujukpadaliterafurterkait. Kesimpulan dan saran,berisi hasil nyata ataupunkeputusandari penelitianyang dilakukan dan saran tindakan lanjut untuk bahan pengembangan peneiitianberikutnya. Daftar pustaka, mentuat semua pustaka yang digunakandalampenulisankarangan.Daftar pustaka ditulis dalam urutan abjad secara kronologis(uruttahun). Penulisan pustaka untuk buku dengan urutan; nama pokol< (keluarga) dan inisial pengarang,tahun terbit,judul, jilid, edisi, nama penerbitdan tempatterbit. Setiapbagiandiakhiri dengantandatitik. Penulisanpustakauntuk karangandalam buku, majalah,suratkabar,prosedingatauterbitan lain bukan buku. ditulis dengan urutan; nama pokok dan inisial pengarang,tahun terbit, judul karangan, inisial dan nama editor, judul buku, halaman pertama dan akhir karangan, nama p e n e r b idt a nt c m p a t e r b i t . Redaksimempunyaihak untuk mengubah dan memperbaikiejaan,tatatulis dan bahasayang dimuattanpamengubahesenst. Naskah vang telah ditulis dan sesuai dengan pedoman penulisan jumal ilmu-ilmu pefianian diterima paling larnbat satu bulan sebelum bulan penerbitan, dalam bentuk hard p ri n t i ng (cetakprinter)dansoli pri nti ng (/i I e). Naskah dikirimkan kepada M. Adlan Larisu, Sekolah Tinggi Penyuluhan Perlanian (STPP) Jurusan Penyuluhan Pertanian \bgyakarta, Jalan KusumanegaraNomor 2 Yogyakarta Kode Pos 55167 Telpon (0271, 373419 Faximile (0274) 315528. E-Mail: j [email protected]