Fikria et al., Pengaruh Etika, Stres Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan................
Pengaruh Etika, Stres Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Antraxz Clothing Garment (The Influence of Ethics, Stress and Work Experience on The Performance of Employees in PT Antraxz Clothing Garment) Fikria Inswandaniar, Wiji Utami, Ariwan Djoko Nusbantoro Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail :
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengar uh etika, stres dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Antraxz Clothing Garment. Pendekatan riset yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research, yaitu pengujian yang didasarkan pada kajian teoritis dan empiris. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Antraxz Clothing Garment sebanyak 35 orang yang merupakan karyawan tetap. Tehnik pengambilan sampel menggunakan sensus sampling. Sensus sampling digunakan jika populasi kurang dari 100, maka diambil semua. Oleh karena itu jumlah populasi relativ sedikit, maka semua populasi dijadikan sampel yaitu 35 orang karyawan PT Antraxz Clothing Garment. Metode yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil pengujian koefisien dari analisis regresi linear berganda, menunjukan variabel etika, stres dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Antraxz Clothing Garment. Kata Kunci: etika,kinerja karyawan,pengalaman kerja,stres.
Abstract The purpose of this study aims to identify and analyze the influence of ethics, stress and work experience to employees performance in PT Antraxz Clothing Garment. The research approach used in this research is explanatory research, the testing of which is based on theoretical and empirical studies. The population in this study were all employees of PT Antraxz Clothing Garment many as 35 people who are permanent employees. Sampling technique using census sampling. Census sampling is used when the population is less than 100, then taken all Therefore the relative population numbers slightly, then all the population sampled is 35 employees of PT Antraxz Clothing Garment. The method used is multiple linear regression analysis. Results of testing the coefficient of multiple linear regression analysis, showed variable ethics, stress and work experience have a significant effect on the performance of employees at PT Antraxz Clothing Garment. Keywords: ethics, employee performance, work experience, stress.
Pendahuluan Manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting didalam suatu organisasi. Tanpa peran manusia meskipun berbagai faktor yang dibutuhkan itu telah tersedia, organisasi tidak akan berjalan. Tercapainya tujuan organisasi sangat ditentukan dari kinerja dan keefektifan para karyawan dalam menjalankan tugas. Setiap organisasi pada umumnya mengharapkan para karyawannya mampu melaksanakan tugasnya dengan efektif, efisien, produktif dan profesional. Semua ini bertujuan agar organisasi memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan sekaligus memiliki daya saing yang tinggi, sehingga nantinya akan menghasilkan kualitas pelayanan yang sesuai dengan harapan masyarakat. Simorangkir (2003:3) menyatakan bahwa etika merupakan suatu usaha yang sistematis dengan menggunakan rasio Artikel Ilmiah Mahasiswa 2016
untuk menafsirkan pengalaman moral individu dan sosial sehingga dapat menetapkan antara mengendalikan perilaku manusia serta nilai-nilai yang berbobot untuk dijadikan sasaran dalam hidup. Etika memberi manusia pandangan bagaimana menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita. Menurut T. Hani Handoko (2001:200) bahwa “Stres kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang”. Stres dapat tidak sesuai antara situasi yang diinginkan dimana terdapat kesenjangan antara tuntutan lingkungan dan kemampuan
Fikria et al., Pengaruh Etika, Stres Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan................ individu untuk memenuhinya yang dinilai potensial membahayakan, mengancam, mengganggu dan tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan - tuntutan. Elaine B Johnson (2007: 228) menyatakan bahwa “ pengalaman memunculkan potensi seseorang. Potensi penuh akan muncul bertahap seiring berjalannya waktu sebagai tanggapan terhadap bermacam – macam pengalaman ”. Jadi sesungguhnya yang penting diperhatikan dalam hubungan tersebut adalah kemampuan seseorang untuk belajar dari pengalamannya, baik pegalaman manis maupun pahit. Maka pada hakikatnya pengalaman adalah pemahaman terhadap sesuatu yang dihayati dan diperoleh, ketrampilan ataupun nilai yang menyatu pada potensi diri. PT Antraxz Clothing Garment merupakan perusahaan yang memiliki mekanisme kerja penyediaan bahan, produk, maupun jasa untuk diolah, dijual kembali dan menerima pesanan konsumen. Perusahaan ini memproduksi seragam, kaos, jaket, topi, hoodie, tas dan lain-lain. PT Antraxz Clothing yang baru–baru ini menambah peralatan untuk bahan produksi yang lebih canggih dapat diamati bahwa karyawan yang belum mahir dalam menggunakan peralatan tersebut akan mengakibatkan turunnya kinerja karyawan. Umumnya mereka yang tidak mempunyai pengalaman dalam menggunakan alat–alat ini akan membutuhkan waktu yang cukup dalam menjalankan pelatihan dan pengembangan pengetahuan. Dalam hal ini maka peran perusahaan adalah menempatkan sumber daya manusia dari awal sehingga dapat bekerja secara mandiri dengan pekerjaan yang akan di terima sehari–hari. Tidak hanya itu, karyawan juga harus pintar–pintar mengelola stres saat menerima pesanan yang tiap bulannya tidak menentu dengan adanya batasan waktu penyelesaian pesanan. Karyawan juga dituntut untuk beretika dengan sebaik mungkin agar terikatnya hubungan yang harmonis sesama divisi. Peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) dengan fokus pada pengembangan sikap dan perilaku serta kemampuan agar dapat mencapai tujuan dalam perusahaan. Pengembangan karir akan membuat perusahaan dan karyawan dapat mencapai suatu kesepakatan mengenai kompetensi, pelatihan dan pengembangan serta jenjang jalur karir yang sesuai untuk suatu tujuan perusahaan maupun tujuan karyawannya sendiri. Pengembangan karir yang efektif membutuhkan pengalaman kerja dengan dasar etika yang baik serta mampu menekan tingkat stres bagi karyawan agar kinerja yang dihasilkan mampu mencapai tingkat maksimal pada PT. Antraxz Clothing Garment. Metodologi Penelitian Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanatori, yaitu menguji pengaruh antara dua variabel yang sudah dihipotesiskan. Pada penelitian ini hipotesis yang ada akan diuji kebenarannya guna mengetahui memperkuat atau mungkin menolak dengan adanya hasil penelitian yang sudah ada. Artikel Ilmiah Mahasiswa 2016
Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan peneliti terdiri dari 2 macam: a. Data primer Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisoner (Umar 2003:130). Dalam penelitian ini, data primer yang didapat dari wawancara dan penyebaran kuisoner yang telah dilakukan. b. Data sekunder Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpulan dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain (Umar 2003:130). Dalam penelitian ini, data sekunder yang didapat dari jurnal dan laporan yang terkait dalam penitian ini. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Antraxz Clothing Garment sebanyak 35 orang yang merupakan karyawan tetap. Tehnik pengambilan sampel menggunakan sensus sampling. Menurut Arikunto (2007:108) bahwa sensus sampling digunakan jika populasi kurang dari 100, maka diambil semua. Oleh karena itu jumlah populasi relativ sedikit, maka semua populasi dijadikan sampel yaitu 35 orang karyawan PT Antraxz Clothing Garment. Metode Analisis Data Perhitungan analisis data ini menggunakan Regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independent etika (X1), stres (X2) dan pengalaman kerja (X3) terhadap variabel terikat kinerja karyawan (Y) digunakan rumus berikut:
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e Keterangan: Y = kinerja karyawan a = konstanta b1,2,3 = koefisien variabel x1, x2, x3 x1 = variabel etika x2 = variabel stres x3 = variabel pengalaman kerja e = koefisien pengganggu
Fikria et al., Pengaruh Etika, Stres Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan................ Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t untuk uji hipotesis secara parsial dan uji F untuk uji hipotesis secara simultan. Hasil Penelitian Karakteristik Responden Tabel 1. Karakteristik Responden Kriteria Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Usia 19 – 26 tahun 37 – 34 tahun 35 – 42 tahun Pendidikan SMA S1 Masa Kerja
< 1 tahun > 1 tahun
Frekuensi 24 11 16 11 8 34 1 29 6
Sumber : Data primer, 2015 Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa yang menjadi responden pada PT Antraxz Clothing Garment berjenis kelamin laki-laki berjumlah 24 orang dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 11 orang. Karyawan PT Antraxz Clothing Garment yang berusia 19 – 26 tahun berjumlah 16 orang, 37 – 40 tahun berjumlah 11 orang dan 35 – 42 sejumlah 8 orang. Tingkat pendidikan sebagian besar karyawan PT Antraxz Clothing Garment yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah SMA yang berjumlah 35 orang, dan S1 berjumlah 1 orang. Sebagian besar PT Antraxz Clothing Garment yang bermasa kerja < 1 tahun berjumlah 29 orang dan yang bermasa kerja > 1 tahun 6 orang. Pengujian Instrumen a. Uji Validitas Uji Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesolihan suatu alat ukur (Arikunto 1998:63). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan product moment pearson’s dengan angka kritis taraf signifikan 5%. Dari pengujian yang telah dilakukan diketahui bahwa masing-masing indikator memiliki nilai product moment pearson’s lebih besar dari nilai signifikan 0,220 atau r tabel , sehingga indikator dalam penelitian ini dinyatakan relevan atau valid.
Variabel Etika (X1)
Stres (X2)
Pengalan Kerja X3.1 (X3) X3.2 X3.3 X3.4 Kinerja Y1 Karyawan (Y) Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Sumber: data diolah 2015
0,573 0,770 0,817 0,730 0,562 0,900 0,804 0,825
Artikel Ilmiah Mahasiswa 2016
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
b. Uji Realibilitas Dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach Alpha. Dari pengujian yang telah dilakukan diketahui bahwa data yang diperoleh bersifat reliabel atau layak sebagai alat dalam pengumpulan data dengan signifikansi nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,20. Tabel 3. Hasil Reabilitas Variabel Nilai α Keterangan Etika (X1)
0,725
Reliabilitas
Stres (X2)
0,794
Reliabilitas
Pengalaman Kerja (X3)
0,610
Reliabilitas
Kinerja 0,520 Sumber: data diolah 2015
Reliabilitas
c. Uji Normalitas Dalam penelitian ini mengunakan kolmogorov-smirnov test dengan menetapkan derajat keyakinan (α) sebesar 5%. dari pengujian yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai probabilitas untuk masing-masing variabel lebih besar dari 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Analisis Data (Regresi Linear Berganda) Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas yaitu etika (X1), stres (X2) dan pengalaman kerja (X3) terhadap variabel terikat yaitu kinerja (Y). Berikut Tabel 4 disajikan hasil analisis regresi linear berganda;
Tabel 4. Hasil Regresi Linear Berganda
Tabel 2 Hasil Uji Validitas Item r hitung Keterangan X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2 X2.3
0,562 0,578 0,439 0,371 0,619 0,490 0,666 0,601 0,602 0,407
Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 0.135
5.520
Etika
.406
.148
Stres
-.711 .715
PengalamanKerja
a. Dependent Variable: KinejaKaryawan
Coefficients Beta
t
Sig.
0.024
.020
.439
2.740
.010
.218
-.575
-3.258
.003
.324
.363
2.207
.035
Fikria et al., Pengaruh Etika, Stres Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan................ Adjusted R Squares = 0,252 F. Hitung = 0,024 Sig. F = 0,020
Sumber : data diolah,2015
Berdasarkan koefisien regresi, maka persamaan regresi yang dapat dibentuk adalah ; Y = 0,135 + 0,406X1 – 0,711X2 + 0,715X3 Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa : a. Nilai konstanta 0,135 artinya apabila variabel independen (etika, stres dan pengalaman kerja) adalah konstan, maka akan menimbulkan pengaruh positif pada kinerja karyawan pada PT Antraxz Clothing Garment. b. Nilai koefisien regresi untuk variabel etika (X1) berpengaruh positif dan signifikan pada tingkat 5% terhadap peningkatan kinerja karyawan, dengan syarat bahwa variabel stres dan pengalaman kerja adalah konstan. c. Nilai koefisien regresi untuk variabel stres (X2) berpengaruh negatif pada tingkat 5% terhadap peningkatan kinerja karyawan, dengan syarat bahwa variabel etika dan pengalaman kerja adalah konstan. d. Nilai koefisien regresi untuk untuk variabel pengalaman kerja (X3) berpengaruh positif dan signifikan pada tingkat 5% terhadap peningkatan kinerja karyawan, dengan syarat bahwa variabel etika dan stres adalah konstan. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dalam penelitian ini antara lain uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. a. Menurut Danang (2011:79), uji multikolinieritas diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas dimana akan diukur tingkat asosiasi hubungan/pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran korelasi (r). Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari nilai toleransi atau VIF (Variance Inflation Factor), jika nilai toleransi < 0,10 atau VIF >10 maka terjadi multikolinieritas. b. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut (Latan, 2013:39). Dasar pengambilan keputusan antara lain : 1)Jika ada pola tertentu. seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tcrlentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Hipotesis Artikel Ilmiah Mahasiswa 2016
a. Uji F (Uji Simultan) Berdasarkan lampiran hasil analisis regresi linier berganda terdapat p-value sebesar 0,000 < α (0,05), yang berarti H0ditolak. Jika p-value < α maka H0 ditolak. Artinya, secara simultan etika, stres dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. b. Uji T (Uji Parsial) 1) Berdasarkan lampiran hasil analisis regresi linear berganda terdapat p-value < α yaitu 0,007 < 0,05 maka H0 ditolak, artinya etika berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Antraxz Clothing Garment. 2) Berdasarkan lampiran hasil analisis regresi linear berganda terdapat p-value < α yaitu 0,007 < 0,05 maka H0 ditolak, artinya stres berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Antraxz Clothing Garment. 3) Berdasarkan lampiran hasil analisis regresi linear berganda terdapat p-value < α yaitu 0,007 < 0,05 maka H0 ditolak, artinya pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Antraxz Clothing Garment. Pembahasan Hasil pengujian koefisien dari analisis regresi linear berganda, menunjukan bahwa etika, stres dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Antraxz Clothing Garment. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan, “etika, stres dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. ” adalah diterima. Pengaruh Etika Terhadap Kinerja Karyawan Etika pada kerja mempengaruhi kinerja di tiap karyawan dengan diukur berdasarkan indikator yang terdiri dari prin sip otonom; prinsip kejujuran; prinsip keadilan; prinsip saling menguntungkan dan prinsip intregritas moral. perlu adanya kejujuran yang merupakan nilai mendasar untuk mendukung keberhasilan dalam kinerja. Dengan adanya kejujuran dapat menciptakan sebuah kepercayaan yang tinggi. Kejujuran menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran. Setiap individu dapat menerapkan kejujuran antar sesama karyawan dan terhadap atasan agar dapat samasama saling menguntungkan. Maksud dari menguntungkan disini karyawan melaksanakan kewajiban dan perusahaan memberikan hak kepada karyawan karena telah melakukan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan. Karyawan akan merasa adil bila tidak ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya. Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang didalam perusahaan perlu diperlakukan secara sama sesuai hak yang semestinya. Hak yang diberikan oleh PT. Antraxz Clothing Garment salah satunya adalah kebebasan untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang diangganya baik untuk dilakukan. Tetapi kebebasan yang diberikan perusahan menganjurkan agar tetap menjaga nama baik PT. Antraxz
Fikria et al., Pengaruh Etika, Stres Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan................ Clothing Garment dalam perilaku dengan siapa saja, baik didalam maupun diluar perusahaan. Karyawan pada PT. Antraxz Clothing Garment merasa butuh adanya penerapan prinsip didalam etika yang terdiri dari prinsip otonomi, kejujuran, keadilan, saling menguntungkan dan prinsip intregitas moral. Karakter perusahaan dicerminkan dengan sebuah etika dari sekumpulan individu–individu. Dimana jika individu tersebut memiliki etika kerja yang tinggi tentunya rutinitas dalam pekerjaan yang dijalani tidak akan membosankan, bahkan mampu meningkatkan prestasi kerja dalam kinerja. Etika berpengaruh terhadap kinerja karyawan dengan adanya semangat kerja untuk dapat bekerja lebih baik agar meningkatkan taraf nilai hidup mereka. Perwujudan etika untuk kinerja dengan adanya keinginan karyawan berperilaku baik di dalam bekerja. Pengaruh stres terhadap kinerja karyawan Stres pada kerja mempengaruhi kinerja pada karyawan dengan diukur berdasarkan indikator gejala fisik yang menyebabkan perubahan pada fisik karyawan, gejala tingkah laku yang menyebabkan perubahan tingkahlaku dalam bekerja dan gejala pada kempat kerja. Beban kerja yang melebihi kapasitas karyawan akan membuat munculnya rasa geram dan marah. Terjadinya stres kebanyakan menurut karyawan akan menyerang mental. Tidak hanya itu, stres kerjapun sering menyerang fisik. Terjadinya stres yang timbul dalam penurunan fisik menimbulkan masalah pada kesehatan. Stres juga dapat timbul disebabkan oleh tempat kerja. Sebagian waktu bagi karyawan berada pada tempat kerja, dan jika dalam keadaan stres maka akan mempengaruhi kinerja karyawan. Stres pada karyawan sebagai salah satu akibat dari bekerja yang perlu dikondisikan pada posisi yang tepat agar kinerja mereka pada posisi yang diharapkan. Menurut Sunyoto (2012:217) beban kerja yang terlalu banyak dapat menyebabkan ketegangan dalam diri seseorang sehingga menimbulkan stres. Hal ini dipicu oleh tingkat keahlian yang dituntut terlalu tinggi, kecepatan kerja yang berlebihan dan beban kerja yang tak seimbang dengan kapasitas kemapuan karyawan. Stres juga dapat menyebabkan perubahan dalam fisik dan tingkah laku yang berdampak pada kinerja. Dalam titik tertentu keharusan mengelola stres agar menjadikan sebuah acuan dalam kinerja menjadi lebih baik lagi. Pengelolaan emosional di dalam stres mempunyai posisi penting untuk disadari dan dipahami oleh karyawan. Pada PT. Antraxz Clothing Garment karyawan merasa adanya perubahan yang mengakibatkan dampak buruk bila adanya stres yang tidak terkontrol. Penilitian ini mendukung penelitian Ahmed dan Ramzan (2013) stres kerja yang terjadi di suatu perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan dengan kinerja karyawan. Pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan Pengalaman kerja pada kerja mempengaruhi kinerja pada karyawan dengan diukur berdasarkan indikator lama waktu atau masa kerja dimana dirasa akan lebih mahir bila Artikel Ilmiah Mahasiswa 2016
karyawan itu memiliki pengalaman yang cukup lama dalam bidangnya, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki yang dimiliki karyawan akan lebih paham dalam penerapan tugas-tugas yang diberikan, dan penguasaaan terhadap pekerjaan dan peralatan. Karyawan yang menunjukkan keterampilan atau skill untuk menjalankan suatu tugas yang diberikan adalah modal dalam pengalaman kerja yang dimiliki. Pengalaman kerja membuat karyawan lebih handal. Tingkat penguasaan seseorang terlihat dari tehnik karyawan menyelesaikan tugas-tugasnya. Pekerjaan yang sering dilakukan akan membuat karyawan lebih paham serta menambah pengetahuan didalam kinerja. Dengan demikian karyawan akan mengkonsep pekerjaan yang diberikan sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki. Karyawan yang berpengalaman juga dapat waspada untuk menghindari resiko-resiko kerja yang akan datang terhadap kinerja yang dilakukan. Pengalaman kerja mencerminkan tingkat penguasaan pengetahuan yang dimiliki. Dengan dimilikinya pengalaman yang banyak dalam bidang yang sama karyawan kerjakan maka akan mempercepat pemahaman sebuah pekerjaan itu sendiri. Kondisi ini dibutuhkan dalam tugas pekerjaan yang cukup rumit agar tidak lama untuk memahami pekerjaan yang karyawan kerjakan. Lama kerja atau masa kerja sebagai faktor pendukung dalam pengalaman kerja. Pengalaman kerja sebagai indikator kemampuan dan sikap yang baik untuk membangun sebuah kinerja antar sesama. PT Antraxz Clothing Garment mengutamakan karyawan yang memiliki kompetensi tertentu dikarenakan agar dapat mempermudah dalam pelaksanaan tugas yang telah diberikan. Dengan adana pengalaman kerja karyawan dapat mengetahui dan menghindari permasalahn yang akan datang dalam tugas yang diselesaikan. Karyawan akan lebih waspada untuk menghindari resiko saat bekerja. Semakin tinggi pengalaman karyawan makan akan semakin handal karyawan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. adanya pengalaman kerja dengan sendirinya akan meningkatkan pula kinerja serta kemampuan kerjanya, baik dari sisi kecepatan maupun mutu hasilnya.
Kesimpulan dan keterbatasan Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas yaitu etika, stres dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan PT Antraxz Clothing Garment dan mengetahui pengaruh secara keseluruhan variabel etika, stres dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan PT Antraxz Clothing Garment. Responden yang ada pada penelitian ini sebanyak 35 orang. Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa etika, stres dan pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Antraxz Clothing Garment. Keterbatasan penelitian
Fikria et al., Pengaruh Etika, Stres Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan................ Dalam penelitian pada PT Antraxz Clothing Garment imemiliki keterbatasan. Pada peneliti tidak dapat berinteraksi langsung dengan semua karyawan yang ada pada PT. Antraxz Clothing Garment dikarenakan kesibukan karyawan dengan tugas-tugas yang sedang dikerjakan. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh karyawan PT Antraxz Clothing Garment yang telah memberikan bantuan informasi, pikiran, dukungan serta telah meluangkan waktu untuk penyelesaian skripsi ini. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara. Elaine B. Jhonson. 2007. Contextual Teaching and Learning. Banding: MLC. Danang Sunyoto. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Cetakan Pertama. Yogyakarta: CAPS. Husein, Umar,. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. Latan, Hengky. 2013. Analisis Multivariat Teknik dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta. Sunyoto. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 2. Yogyakarta: CAPS. Simorangkir, O. P. 2003. Etika Bisnis, Jabatan dan Perbankan Cetakan Pertama. Jakarta: PT Asdi Mahasya. T, Handoko Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE.
Artikel Ilmiah Mahasiswa 2016