KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN (DITJEN GATRIK)
FGD Pembahasan Draft Roadmap Teknologi Energi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta, 23 Juni 2016
OUTLINE 1 PENDAHULUAN 2 KONDISI SAAT INI 3 RENCANA UMUM KETENAGALISTRIKAN NASIONAL (RUKN) 2015-2034 4 RUPTL PT PLN (PERSERO) 2016-2025
1
PENDAHULUAN
DITJEN GATRIK - KESDM
2
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM SEKTOR KETENAGALISTRIKAN 1 Pembangunan ketenagalistrikan
Masyarakat Adil, Makmur Merata Materil Merata Spiritual
Tujuan Pembangunan Nasional
Ketenagalistrkan
Tersedia listrik: Jumlah cukup Kualitas baik Hajar wajar
2 Pemanfaatan Sumber Energi Primer
• Sumber energi primer dimanfaatkan secara optimal sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional untuk menjamin penyediaan tenaga listrik yang berkelanjutan • Mengutamakan sumber energi baru dan energi terbarukan • Sumber energi primer dalam negeri diutamakan untuk kepentingan ketenagalistrikan nasional
DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
3
LANDASAN HUKUM USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK UU 30/2007 (ENERGI)
UU 30/2009 (KETENAGALISTRIKAN
PP 79/2014 (Kebijakan Energi Nasional-KEN) • Merupakan kebijakan pengelolaaan energi yang berdasarkan prinsip keadilan, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan guna terciptanya kemandirian energi dan ketahanan energi nasional • Disusun oleh Dewan Energi Nasional (DEN) • Ditetapkan Pemerintah setelah mendapatkan persetujuan DPR-RI
Rencana Umum Energi Nasional (RUEN)
(Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik)
Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN)
• Merupakan kebijakan pemerintah pusat mengenai rencana pengelolaan energi tingkat nasional yang merupakan penjabaran dan rencana pelaksanaan KEN yang bersifat lintas sektor untuk mencapai sasaran KEN • Disusun oleh Pemerintah dan ditetapkan oleh DEN
• Merupakan rencana pengembangan sistem penyediaan tenaga listrik yang disusun oleh pemerintah pusat yang meliputi bidang pembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik nasional • Disusun oleh Menteri berdasarkan KEN • Ditetapkan oleh Menteri setelah berkonsultasi dengan DPR-RI
Rencana Umum Energi Daerah (RUED)
Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD)
Disusun oleh Pemda berdasarkan RUEN dan ditetapkan dengan peraturan daerah
Disusun oleh Pemda berdasarkan RUKN dan ditetapkan oleh Gubernur setelah berkonsultasi dengan DPRD
DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
PP 14/2012 jo PP 23/2014
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) • Sebagai dasar pelaksanaan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum • Disusun oleh badan usaha yang memiliki wilayah usaha • Disusun dengan memperhatikan Rencana Umum Ketenagalistrikan (RUK)*) • Disahkan oleh Menteri/Gubernur sesuai kewenangannya *)
RUK: RUKN dan RUKD 4
2
KONDISI SAAT INI
DITJEN GATRIK - KESDM
5
GAMBARAN UMUM PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK NASIONAL (2015) PLN [PERCENT AGE]
KAPASITAS TERPASANG PEMBANGKIT
55.528 MW
PPU IO non 4% BBM [PERCENT AGE]
KAPASITAS TERPASANG PEMBANGKIT
PLN: 38.310 MW IPP: 12.477 MW PPU: 2.349 MW IO non BBM: 2.392 MW PANJANG JARINGAN TRANSMISI
KONSUMSI TENAGA LISTRIK
49.325 kms
228 TWh
IPP [PERCENT AGE]
[CATEGO RY NAME] 10,47%[CATEGO RY NAME] 24,89%
[CATEGO RY NAME] 56,06%
BBM 8,58% ENERGY MIX *)
PANJANG JARINGAN DISTRIBUSI
kWh PER KAPITA
925.312 kms
910 kWh
Publik [PERCENTAG Rumah E] Tangga [PERCENTAG E] Industri [PERCENTAG E] Bisnis [PERCENTAG E]
KONSUMSI TENAGA LISTRIK PER GOLONGAN *) DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
*) Termasuk Non-PLN
6
WILAYAH USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK PT Dwi Maharani-Nadi Kuasa Bersekutu Sdn. Bhd. Joint Venture - Desa Semelinang Tebing, Kec. Peranap, Kab. Inhu, Riau
PT Kariangau Power
PTPN III - Kawasan KEK Sei Mangke,
Kabupaten Simalungun
- Kawasan Industri Kariangau, Kota Balikpapan
PT Soma Dya Utama - Kawasan Pulau Karimun Zona I,
- Kota Tarakan
PT Sumber Alam Sekurau
Kabupaten Karimun PT Natrustparadigma Listrik Mandiri Kawasan Industri Medan Stara (KIM Star) Kab Deli Serdang, Prov. SumUt
PT PLN Tarakan
Area Pertambangan PT Pesona Khatulistiwa Nusantara, Kabupaten Bulungan
PT Karimun Power Plant - Kawasan Pulau Karimun Zona II,
PT Bakrie Power
Kabupaten Karimun
Kawasan Industri Kimia PT Batuta Chemical Industrial Park Kabupaten Kutai Timur
Sudah Operasi =16 Belum Operasi = 10 Di proses di PTSP = 4
PT Mabar Elektrindo - Kawasan Industri Medan
PT PLN Batam
PT Wijaya Triutama Plywood Industri
- Pulau Batam dan sekitarnya, kecuali yang ditetapkan Pemerintah sebagai wilayah usaha bagi badan usaha lainnya atau koperasi
PT Panbil Utilitas Sentosa - Kawasan Industri Panbil, Kota Batam
Kawasan Industri di PT Wijaya Triutama Plywood Industri, PT Basirih Industrial dan PT Intan Wijaya International, Tbk, Kabupaten Banjarmasin, Kalimantan Selatan
PT Tunas Energi
PT Makmur Sejahtera Wisesa
- Kawasan Industri Tunas, Kota Batam
PT Tatajabar Sejahtera
PT Batamindo Investment Cakrawala - Kawasan Industri Batamindo Kota Batam
PT United Power - Kawasan Industri Kaliwungu, Kabupaten Kendal
- Kawasan Krakatau Posco, Kota Cilegon
- Kawasan Industri Krakatau, Kota Cilegon
DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
- Kawasan Operasional PT Adaro Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan
- Kawasan Industri Kota Bukit Indah , Kabupatn Karawang dan Kabupaten Purwakarta
PT Krakatau Posco Energy
PT Krakatau Daya Listrik
PT Energia Prima Nusantara Kawasan Tambang Batubara Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah
PT Dian Swastatika Sentosa –Serang Mill - Wilayah Pabrik PT Indah Kiat Pulp & Paper di Kabupaten Serang
PT Dian Swastatika Sentosa – Tangerang Mill - Wilayah Pabrik PT Indah Kiat Pulp & Paper di Kota Tangerang Selatan
PT Bekasi Power - Wilayah PT Gerbang Teknologi Cikarang di Kabupaten Bekasi
PT Cikarang Listrindo - Kawasan Industri Jababeka Tahap I, II, dan III di Kabupaten Bekasi
Selainnya adalah Wilayah Usaha PT PLN (Persero). Penetapan Wilayah Usaha tercantum pada IUPL No. 63412/20/600.3/2011 tgl. 30 September 2011
7
VIETNAM 98 %
THAILAND 99.3%
BRUNEI 99.7 %
MALAYSIA 99 % SINGAPORE 100 %
RASIO ELEKTRIFIK ASI DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
INDONESIA ??? 8
RASIO ELEKTRIFIKASI 2015 (%) KALTIM NAD
INFORMASI
95,41
94,77 SUMUT
93,15
JAMBI
KALTARA
GORONTALO
85,32
73,48
79,18
> 70 50 - 70
KEPRI RIAU
KALBAR
73,53
89,19
SULTENG
82,38
SULUT
MALUT
89,17
94,46
< 50
79,56 PABAR
82,70
BABEL
PAPUA
99,97
45,93
SULBAR
76,91
SUMBAR
DKI JAKARTA
83,20
99,80
JATENG
91,36
KALTENG
69,54
BENGKULU
KALSEL
MALUKU
86,77
84,80 SULSEL
87,30
88,30
SULTRA
68,84
SUMSEL
80,44 LAMPUNG
NASIONAL
88,30
84,71 BANTEN
JABAR
94,27
JATIM DIY
86,27
86,69
NTB
58,64
72,77
BALI
Realisasi: 88,30
NTT
89,19
95,64
84,35
87,35
90,15
92,75
95,15
97,35
80,51 76,56 72,95 67,15
2010
2011
2012 Realisasi
DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
Target
9
KONDISI KELISTRIKAN NASIONAL JUNI 2016 & RENCANA PENAMBAHAN PEMBANGKIT 2016-2019 STATUS:
Tj. Pinang Daya Mampu : 60 MW Beban Puncak : 52 MW Cadangan : 16,63 %
Batam Daya Mampu : 371 MW Beban Puncak : 290 MW Cadangan : 27,96 %
Kaltim Daya Mampu : 520 MW Beban Puncak : 489 MW Cadangan : 6,41 %
Kalbar Daya Mampu : 435 MW Beban Puncak : 375 MW Cadangan : 15,98 %
Aceh Sumut (SBU) Daya Mampu : 1.962 MW Beban Puncak : 1.866 MW Cadangan : 2,35 %
Palu Daya Mampu : 63 MW Beban Puncak : 51 MW Cadangan : 23,31 %
Bangka Daya Mampu : 134 MW Beban Puncak : 126 MW Cadangan : 6,35 %
Sumbar Riau Jambi (SBT) Daya Mampu : 1.287 MW Beban Puncak : 1.287 MW Cadangan : 0,02 %
TOTAL TAMBAHAN INDONESIA
573
42.651
Pembangkit
MW Jawa Bali Daya Mampu : 25.430 MW Beban Puncak : 23.591 MW Cadangan : 7,8 %
: 7 Normal (Cadangan cukup) : 13 Siaga (Cad, lebih kecil dr pembangkit terbesar) : 3 Defisit (Pemadaman sebagian bergilir) Ternate + Maluku Isolated Daya Mampu : 107 MW Beban Puncak : 98 MW Cadangan : 8,92 %
Sorong+Papua Isolated Daya Mampu : 174 MW Beban Puncak : 157 MW Cadangan : 10,67 %
Kendari Daya Mampu : 73 MW Beban Puncak : 73 MW Cadangan :0%
Kalselteng Belitung Daya Mampu : 44 MW Daya Mampu : 478 MW Beban Puncak : 35 MW Beban Puncak : 518 MW : -7,74 % Cadangan : 23,25 % Cadangan
Sumsel Bengkulu Lampung (SBS) Daya Mampu : 1.951 MW Beban Puncak : 1.669 MW Cadangan : 4,76 %
DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
Sulutgo Daya Mampu : 350 MW Beban Puncak : 314 MW Cadangan : 11,67 %
Lombok Daya Mampu : 220 MW Beban Puncak : 209 MW Cadangan : 5,34 %
Sulawesi Selatan+PosoTentena Daya Mampu : 896 MW Beban Puncak : 908 MW Cadangan : -1,31 %
Bima + Sumbawa Daya Mampu : 82 MW Beban Puncak : 79 MW Cadangan : 3,88 %
NTT Isolated Daya Mampu : 89 MW Beban Puncak : 88 MW Cadangan : 1,12 %
Jayapura Daya Mampu : 64 MW Beban Puncak : 68 MW Cadangan : -5,16 %
Ambon Daya Mampu : 60 MW Beban Puncak : 54 MW Cadangan : 11,51 %
Kupang Daya Mampu : 63 MW Beban Puncak : 59 MW Cadangan : 6,5 % 10
3
RENCANA UMUM KETENAGALISTRIKAN NASIONAL (RUKN) 2015-2034
DITJEN GATRIK - KESDM
11
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK 784
Sistem Non PLN IPP & Excess Power PLN
PPU & IZIN OPERASI NON BBM (10%)
395
TWh
IPP & EXCESS POWER (75%)
PLN (25%)
2015
2020
KEBUTUHAN TAMBAHAN SISTEM NON PLN KEBUTUHAN TAMBAHAN IPP & EXCESS POWER KEBUTUHAN TAMBAHAN PLN KEBUTUHAN TAMBAHAN PLN SYSTEM TOTAL KEBUTUHAN TAMBAHAN (TERHADAP 2014) DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
2025
2030
WILAYAH USAHA PLN (90%)
2034
2015 2 12 4 16
2016 4 28 9 37
2017 6 45 15 60
2018 8 64 21 86
2019 11 86 29 115
2020 14 110 37 147
2025 32 272 91 363
2030 44 412 137 550
2034 55 547 182 730
18
41
66
94
126
161
395
593
784 12
KEBIJAKAN BAURAN ENERGI PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK EBT Minyak Bumi Gas Batubara
BAURAN ENERGI PRIMER (Listrik dan Non Listrik) (Kebijakan Energi Nasional, PP No.79/2014)
6% 30%
23%
23% 41%
22%
30%
REALISASI 2013
25%
TARGET 2025
BAURAN ENERGI PEMBANGKIT LISTRIK (Draft RUKN 2015-2034) 12%
25% 24%
53% 11%
REALISASI 2014 DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
50%
1%
24%
TARGET 2025 13
3
RUPTL PT PLN (PERSERO) 2016-2025
DITJEN GATRIK - KESDM
14
PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK 2016-2025 457 TWh 24 TWh
Kalimantan: 10,0%
33 TWh
56 TWh
IT : 10,6%
83 TWh
Maluku: 11,1% 224 TWh
Sulawesi: 11,6%
Sumatera: 11,0%
Papua: 9,6% 168 TWh
318 TWh
Nusa Tenggara: 9,1% JB :
7,8%
2016 2025
Indonesia: 8,6% Tahun
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
Kebutuhan (TWh)
217
244
268
292
315
340
366
394
425
457
Sumber: RUPTL PLN 2016-2025 DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
15
KEBUTUHAN TAMBAHAN KAPASITAS PEMBANGKIT PLT Lain 2%
Program 35 GW + 7 GW
Lain lain Pump Storage
PLTP 8%
21.398
PLTA PLTMH
PLTA 18%
PLTD PLTG/MG 13.607
PLTGU
12.437
PLTP PLTU
8.418
PLTG/MG/GU Gas 29%
5.873 4.139
2016
4.487
2017
4.398
2018
Unallocated
2019
2020
2.965
2.816
2021
2022
2023
2024
2025
Program 35 GW + 7 GW
21.398
Unallocated 16.643 21%
IPP PLN 13.607 12.437
8.418
Pembangkit
5.873 4.139
2016 DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
4.487
2017
4.398
2018
2019
2020
2.965
2.816
2021
2022
80.538 MW
2023
PLTU Batubara 43%
2024
2025
[CATEGORY NAME], [VALUE], [PERCENTA GE]
80.538 MW [CATEGORY NAME], [VALUE], [PERCENTA GE] Sumber: RUPTL PLN 2016-2025
16
KEBUTUHAN BAHAN BAKAR PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK (ribu kL)
(Juta ton)
5.000
MFO HSD
4.500 4.000 3.500
1.148
3.000
883
2.500 2.000 1.500
3.256
527 2.263
1.000
472 1.358
500
870
452
687
132 687
139 693
137 727
162 757
157 770
-
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
(bcf)
200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 -
BATUBARA
77
92
101
111
122
138
150
163
165
148
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
(ribu ton) LNG GAS
1.400
Biomass
1.000 900
1.200
800 1.000 838
800 600 147
191
310
358
419
416
438
442
600 500
589
852
400
429
474
434
403
377
379
396
390
394
473
200 100 -
-
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
Sumber: RUPTL PLN 2016-2025
947
946
946
637
300
400 200
700
331 5
409
469
115
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 17
BAURAN ENERGI PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK Rencana 2025
Realisasi 2015 [CATEGORY NAME] 10,47%
[CATEGORY NAME] 56,06%
[CATEGORY NAME] 24,89%
200 TWh BBM 8,58%
[CATEGOR Y NAME] 10,5% [CATEGOR Y NAME] 8,1% [CATEGOR Y NAME] 1,3%
Batubara 50%
528 TWh
[CATEGOR Y NAME] 29,4% [CATEGOR Y NAME] 0,7%
Sumber: Realisasi Energy Mix & RUPTL PLN 2016-2025 DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
18
KEBUTUHAN INVESTASI 24,2
(Miliar USD)
24,9
18,3
16,8 14,6
14,2
12,3 9,3
9,5
9,7
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
Distribusi
1,5
1,4
1,5
1,5
1,5
1,4
1,4
1,4
1,5
1,5
Penyaluran
6,1
5,9
5,9
3,2
1,8
1,9
1,5
1,3
1,2
0,4
Pembangkit PLN
3,6
4,4
4,1
2,0
1,3
1,8
3,2
4,2
4,1
3,1
Pembangkit IPP
7,2
12,4
13,4
10,2
4,6
4,3
6,2
7,7
7,4
4,7
Total Investasi
18,3
24,2
24,9
16,8
9,3
9,5
12,3
14,6
14,2
9,7
Kebutuhan investasi 2016 s.d. 2019 : USD 84,2 USD Kebutuhan investasi 2016 s.d. 2025 : USD 153,7 USD
Sumber: RUPTL PLN 2016-2025 DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
19
TERIMA KASIH
DITJEN GATRIK JL. H. R. RASUNA SAID BLOK X2 KAV 7 & 8 KUNINGAN JAKARTA TELP : (021) 5225180 FAX : 5256044 WEBSITE : www.gatrik.esdm.go.id
PROSES PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK DATA HISTORIS (INPUT)
D E M A N D
S U P P L Y DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
• • • •
• • • •
Jumlah penduduk Jumlah rumah tangga Inflasi /Indeks Harga Konsumen PDRB real: − Total − Bisnis (perdagangan, hotel dan restoran, jasa perusahaan) − Publik (jasa-jasa) − Industri (industri non migas) Konsumsi listrik Jumlah konsumen/pelanggan Tarif listrik Rasio elektrifikasi
HASIL SIMULASI (OUTPUT)
ANALISA REGRESI (MODEL) • Kebutuhan energi listrik: Rumah tangga : f (PDRB total/konsumen rumah tangga, jumlah konsumen rumah tangga, tarif listrik rumah tangga) Bisnis : f (PDRB bisnis, tarif listrik bisnis) Publik : f (PDRB publik, tarif listrik publik) Industri : f (PDRB industri, tarif listrik industri) • Pertumbuhan PDRB: target APBN, RPJMN dan KEN • Jumlah konsumen rumah tangga: rasio elektrifikasi x jumlah rumah tangga • Rasio elektrifikasi: ditargetkan (± 99% pada tahun 2020) • Pertumbuhan penduduk/rumah tangga: proyeksi BPS • Skenario tarif: nilai riil tetap (nilai nominal naik sebesar inflasi) • Inflasi: target APBN, RPJMN dan regresi dengan PDRB
• • • •
Prakiraan Kebutuhan Energi Listrik (GWh): Rumah tangga Bisnis Publik Industri
PRAKIRAAN PRODUKSI ENERGI LISTRIK (GWh) (= prakiraan kebutuhan energi listrik + losses & pemakaian sendiri) PRAKIRAAN BEBAN PUNCAK (MW) (= prakiraan produksi energi listrik / (load factor x 8.760 jam)
PRAKIRAAN KEBUTUHAN DAYA (MW) (= prakiraan beban puncak + reserve margin) PRAKIRAAN KEBUTUHAN TAMBAHAN DAYA (MW) (= prakiraan kebutuhan daya – kapasitas existing) 21
ASUMSI, TARGET DAN PROYEKSI TAHUN URAIAN
UNIT
2015
2019
2020
2024
2025
2029
2030
2031
2034
% % % %
5.7 5.0 1.3 87.35
8.0 3.5 1.2 97.35
8.0 3.5 1.1 99.35
8.0 3.5 1.0 100
8.0 3.5 0.9 100
7.6 3.5 0.8 100
7.5 3.5 0.7 100
7.4 3.5 0.7 100
7.3 3.4 0.6 100
TWh
239
347
381
558
616
776
819
865
1,017
Konsumsi Tenaga Listrik Per Kapita kWh
935
1,293
1,407
1,977
2,161
2,636
2,764
2,898
3,347
9.3
10.0
10.1
10.0
10.3
5.7
5.6
5.6
1.6
1.3
1.3
1.3
1.3
0.8
0.7
GW
8
38
47
94
108
150
GW
57
82
90
132
146
183
ASUMSI DAN TARGET Pertumbuhan Ekonomi*) Inflasi**) Pertumbuhan Penduduk***) Rasio Elektrifikasi HASIL PROYEKSI Kebutuhan Tenaga Listrik
Pertumbuhan Kebutuhan Tenaga Listrik Elastisitas Kebutuhan Tambahan Kapasitas (Kumulatif) Kapasitas Pembangkit (DMN)
%
RATA-RATA 2015-2024 2015-2034 7.7 3.8 1.1
7.6 3.6 0.9
5.6
9.9
7.9
0.7
0.8
1.3
1.1
161
173
211
194
204
240
9.4
****)
10.6
****)
Sumber: *) APBN-P 2015 (2015), RPJMN 2015-2019 (2016-2019), KEN (2020-2034) **) APBN-P 2015 (2015), RPJMN 2015-2019 (2016-2019), regresi dgn pertumbuhan ekonomi (2020-2034) ***) Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 (Bappenas-BPS-United Nation Population Fund), 2013 ****) Bukan kumulatif DMN = Daya Mampu Netto DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
22
ARAH PENGEMBANGAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK (Sesuai Draft RUKN 2015-2034)
Diarahkan untuk memenuhi pertumbuhan tenaga listrik, meningkatkan cadangan dan terpenuhinya margin cadangan (reserve margin). • PLTU masih dapat dikembangkan, namun mengutamakan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan memiliki efisiensi tinggi (Clean Coal Technology) untuk sistem yang telah mapan (Jawa-Bali dan Sumatera). • PLTG dan PLTA pump storage dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan beban puncak dan meminimalkan atau membatasi pembangkit BBM yang beroperasi pada waktu beban puncak. • PLT-EBT dikembangkan disamping untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik juga dalam rangka menurunkan tingkat emisi CO2.
• PLTN dapat dipertimbangan untuk dikembangkan sebagai pilihan terakhir jika target porsi energi baru dan energi terbarukan menjadi paling sedikit sebesar 25% pada tahun 2025 tidak tercapai dengan tetap memperhatikan faktor keselamatan secara ketat. Note: PLTU : Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTG : Pembangkit Listrik Tenaga Gas PLTA : Pembangkit Listrik Tenaga Air PLT-EBT : Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru dan Terbarukan PLTN : Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. DITJEN GATRIK KEMENTERIAN ESDM
*)
RUK : RUKN dan RUKD
23