(
l
.t' I
l
w
I!GT
w
t
i
University of BrawiJaya
I
11,
.f
Telp./ Faxr +62 341 559054
:'fil
Website: www.lsih,ub.ac.id
r
lnternational Conference of Life Science
:i!{ 17a'&ue- int} "trll " l
J$xlixl$llilill$ll&$tfi
3o n Y
I
I
7
International Conference on Ocean, Environment and
I
t
Ecotoxicology i
&
O 2015 UB Press
!
i
(letahrn Pettrrmn. ()krobcr 2015
rlilinc[urp Unelrrng-Undang All tUght Rcscn'etl
l-;l;rk Ci1:tn
: Prcf.
llditor Perancang SamPui Penata
Lcttk
Pracetnk dan Ptocluksi
It. YennY Risiani, DIIA'' PlrD'
:'lim UB Press :'Iim UB Prcss :'Iim LIB Press
Penerbit:
Univemitas Brarviiaya I'rcss (UB Press) PetcrbitEbktronik Pcrtanrr dan'ferbcsar cli Indonesia JI. \'etcttrr, I\lalnlrg 65 145 Indorrcsia 'Iclp: 0341-551(r1 1 Psrv. 37(r
3'a International Conference 0f Life Science October 20th _ 24th, ZALI University of Brawijaya Malang - Indonesia
Program & Abstract
Fax: 0341 -5(154?0 e-Mail:
[email protected] http: I /,xww ubPress,ub. ac'icl
ISBN: 9?8-602-203-81 5-3 i-xxviii * 97 ha], 14 cm x 21 crn
selr'lSiatt irtatt Dilarang kclas tnctnfotoktlpi t.tIittt lttctltrclLrirtryirk tertulis , Je,lur',rl', liukrr ini tai1,.r scizirl '"lari lrerulbit
Organizer Central Laboratory of Life Science University of Brawijaya Malang - Indonesia
1
I
i
TheeffectivenessofSeaweedExtract{Gracilariasp')Ag;rirtst fh*go.yaosis Activity, Epithelial Hypertrophy and lnclttssiort gJUies Cell in Vannarnei (Lttopenaeus vqnnamei) lntirr:lt'tl WSSV (White SPot SYndrome Virus)
Effect of Protein Hydrolyzate Vanamae Shrimp Head (Litopenaeus vannamei) For Healing Gastric Ulcer in Wistar Rats (Rattus norvegicus Wistar strain) Induced
Indometachin Indriati Dwi Rahayul, and Sukoso*z
Amega Furi
Yuni Kilawati* 3rd Lecturer at Fisheries and Marine Science Faculty, B building' Marine Science Faculty, BrawiJaya University Corresponcling email: yunlqla3@gmail'cont
t
!Fishery
j
lndonesia
1
Protein is a macronutrient component has an important role in building the body that is involved in a wide range of biochemical tract, which
arlse
as
of
NSAIDs.
grlgr p.o BVY), group 4 [indomethacin 30 mg/kg p.o BW + HPI gr/gr p.o B\40, and group 5 findomethacin 30 mg/kg p.o BW + HPI 0,02 gr/gr p.o B\tr1, with a 7?-haur surgery and directly observed by 0.005 0,01
measuring the area of peptic ulcer in the stomaeh of mice. The analysis showed a significant difference in median gastric peptic ulcer disease (p <0.05). Therefore, it can be concluded that the administration of the Protein hydrolyzed from shrimp head was able to reduce the severity of peptic ulcer in the stornach of mice. Keywords :
rrumei' G' verrucosa, hypertrophy, immunomodulators' L' vutt
PhagocYtosis, THC, WSSV
70
Conference on Ocean, 3ra lnternational Conference ofLife Science
UnlversitY of Brawiiaya, Malang October 20th-24th,2015
and
Keywords: Protein Hyclrolyzate, Vanamae Shrimp Head, Gastric ulcer, Indomethacin.
Internatlonal Conference on Ocean, Envlronment and 3ra International Conference of Life University of Brawijaya, Malang October 2OdL24th, U 015
7t
EFEK HIDROUSAT PROrEIN fEPALA
UDA
G
VANAMAE (tiopenoeuJ yon Nr,rre, fERHADAP
PENYEMBUHAN ULXUS LAMBUNG TIXUS WISTAR (nottur rron€eicus
$toi, wrt ur) YANG
DIINDU|(sI IN@METASIN
Amego Furi Mosto*, umi Kolsum**, lndrioti Dwi Rohoyu*"*
' Prcgrom SLrdi Pendidikon Dokter Fokultos Kedokerdn Universitos Browiioyd Mdlong '* Loborotorium Farmokologi Fokuftos Kedokeron Universitas Browiioyo Malong *'* Laborotorium Anotomi don Hbtologi Fokultas Kedokteron lJniversitds Browiioyo Molong ABSTRAK
Protein merupakan salah satu komponen makronutrisi yang berperan pentiog dalam membangun tubuh. Tukak peptik (ulkus peptikum) adalah kerusakan pada mukosa saluran pencernaan, yang dapat timbul sebagai efek samping penSSunaan NSA|Ds. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Hidrolisat Protein lkan (HPl) dalam mengurangi tinSkat keparahan ulkus peptikum pada lambung tikus akibat induks! indometasin. Penelitian ini merupakan penelitian mumi denSan metode fhe Posttest Only Control Group yang dilakukan pada tikus putih strain Wistar jantan (n = 25) dan dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok 1(tanpa pemberian indometasin), kelompok 2 (indometasin 30 m&/kgBB), kelompok 3 (indometasin 30 m&/K€ BB p.o + HPI 0,005 grlgr BB p.ol, kelompok 4 (indometasin 30 m&/Kg BB p.o + HPI 0,01 Brl8r BB p.o), dan kelompok 5 (indometasin 30 mg,/xg BB p.o + HPl0,02 grlgr BB p.o), dengan waktu pembedahan 72 jam setelah pemberian indometasin dan langsung dilakukan p€ngamatan dengan menghitung luas ulkus peptikum pada lambung tikus. Hasil analisis menunjukkan perbedaan kelompok yang signifikan pada rata-rata ulkus peptikum lambung (p < 0,05). Hasil pengamatan kelompok l rata-rata luas permukaan ulkus adalah 0, kelompok 2 ratarata luas permukaan ulkus adalah 5,488, kelompok 3 rata-rata luas permukaan ulkus adalah 6,1212, kelompok 4 rata-rata luas permukaan ulkus adalah 2,523, da kelompok 5 rata-rata luas permukaan ulkus diperoleh 1,4194. sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian HPI mampu mengurangi tinSkat keparahan ulkus peptikum pada lambung tikus. Kata Kunci: Hidolisot, Kepold Udang Vonomae, Ulkus Lambung, lndometosin
t
Of VANAMAE SHRIMP HEAD fl"ilopenoeur rron aDeD PnOTEll{ HYDROLYZATE FOR HEAUiIG GASTRIC ULCER ltt wlSTAR RATS (Rattus norYegicus Wlstar st.ainl |I{DUCED BY
ETFECT
INDOMETACHIN
Amega Furi Mosta*, Umi Kolsum**, lndriati Dwi Rahayu*'
* Progmm Studi Pendidikan Doker Fokultos Kedoktersn Universitos Brawiioyo Mdldng Ldborototium Formokologi Fokultos KedokJ.eran Unive6itds Bruwiioyo Molong *'* Labrotorium Anotomi don Histologi Fakukos Kedokeron Universitds Browiioyo Malong
"
ABSTRACT
Protein is a macronutrient component has an important role in building the body. Peptic ulcer is damage to the mucosa of the gastrointestinal tract, which ciln occur as side effects of NSAlDs. The purpose of this study was to determine the effect of fish protein hydrolyzed in reducing the severity of peptic ulcer in rat gasters induced by indomethacin. This study used the method of the Posttest Only Control Group DesiSn are performed on male Wistar strain rats (n 25) and were divided into 5 treatment groups, namely group 1 (without giving indomethacin), group 2 (indomethacin 30 mg / kg), group 3 (indomethacin 30 mg / kg BW po + HPI 0.005 gr / gr BW po), group 4 (indomethacin 30 mg / kg BW po + HPI O.oL gt I gt BW po), and group 5 (indomethacin 30 mg / kg BW po + HPI 0.02 grl gr BW po), with a time of surgery 72 hours after administration of indomethacin and direct observation by calculating the area of peptic ulcer in the rat gasters. The analysis showed a significant dlfference in averag€ gastric peptic ulcer of the gaster (p <0.05). The observation group 1 the average surface area of the ulcer is 0, the average group 2 ulcer surface area is 5.488, the average group 3 ulcer surface area was 6.1212, the average group 4 ulcer surface area is 2.523, and group 5 the average ulcer surface area is obtained 1.4194. lt c:n be concluded that the administration of fish protein hydrolyzed from shrimp head was able to reduce the severity of peptic ulcer in rat Baster.
.
IGV wordsr Hydrolyzote, Vonomoe Shrimp Head, Gosttic ulcer, lndomethocin.
2
sistemik- Cara kerja NSAIDS menginduksi
PENDAHUI.UAN
Penyembuhan luka adalah proses
yang kompleks dan dinamis,
kerusakan lambung dengan
efek sitotoksik langsung
dimana
3 cara yaitu pada epitel
lingkungan luka yang berubah terkait erat
(lokal/topikal), menghambat aktifitas
dengan perubahan status
kesehatan
cyclooxygenose cox-l, dan cox-2 (sistemik).
individu. Fisiologi penyembuhan luka secara
Efek yang dihasilkan melalui satu ialur
normal melalui beberapa fase
(misalnya, penghambatan selektif cox-1
yaitu
hemostasis, inflamasi, granulasi dan
atau cox-2) tidak mungkin
pematangan. Hal ini meniadi dasar kerangka
menghasilkan kerusakan yang signifikan(17).
keria untuk memahami prinsip-prinsip dasar
Salah satu contoh kelompok non selektif
penyembuhan luka(11). Ketersediaan zat gizi
NSAIDS adalah indometasin
merupakan faktor penting dalam proses
asam karboksil golongan
penyembuhan luka. Salah satunya adalah
asetoasetiklla).
dengan asupan protein sebagai bahan gizi
yang penting untuk
untuk
dari derivat asam
Ketersediaan nutrisi yang optimal
keberhasilan
meniadi faktor kunci dalam menjaga semua
penyembuhan luka. Pasien dengan kondisi
tahapan penyembuhan luka. Pasien yan8
luka kronis dan akut, seperti pascaoperasi
mengalami keadaan injury membutuhkan
yang meninggalkan luka dan pressure ulcer,
kebutuhan protein yang besar. Proses yang
memerlukan iumlah protein yang besar
dapat mempeBulit penyembuhan
untuk mendukung dalam memastikan luka-
satunya adalah aktivasi respon stres pada
lukanya sembuh dengan sempurna dan
cedera, dan komplikasi dari kekurangan
tepat waktu{6}.
energi protein. Kondisi patologis tiap
salah
Pasien terkadang menggunakan
individu terhadap berbagai bentuk cedera
obat Non-Stercidol Anti-lnflommotory Drugs
berkontribusi besar dalam menentukan
(NSAID) non-selektif sebagai
obat
seberapa banyak kebutuhan dan hilangnya
proses
protein dalam tubuh. Setiap luka yang
penghilang
rasa nyeri dalam
penyembuhan. Dampak dari penggunaan ini
signiflkan mengarah ke
menyebabkan timbulnya ulkus peptikum.
hipermetabolik dan katabolik, dan berakibat
Ulkus peptikum adalah kondisi
suatu
terhadap kebutuhan Bizi yang meningkat
mulosa lambung atau usus
yang
keadaan
secara signifikan. Penyembuhan
luka
mengalami ekskoriasi terutama disebabkan
tergantung pada aliran nutrisi yang
oleh kerja pencernaan getah lambung atau
memadai. Adanya luka dan berkurangnya
sekresi usus halus bagian atas{e). Di Amerika
kebutuhan protein menyebabkan hilangnya
juta
massa tubuh tanpa lemak/ leon body mass
ulkus peptikum diderita sekitar
45
(LBM) atau cadangan protein, yang akan
orang setiap tahunnyae,.
dengan sendirinya menghambat proses
NSAID menghasilkan kerusakan di
lambung dapat secara lokal
/
penyembuhan. Pemberian nutrisi dan
topikal dan
3
mikronut.isi sejak awal sangat penting
Lokasi dan Waktu Penelltian
Penelitian dilaksanakan
untuk mengendalikan dan mencegah proses tersebut{q
7),
Laboratorium Farmakologi,
Pendekatan penyembuhan dan
di
Fakultas
pengobatan secara fisiologis sangat penting
Kedokteran, Universitas Erawiiaya Malang.
karena sef heofing lebih baik karena secara
Mulai 20 .lanuari 2015 sampai dengan 05
alami tubuh memperbaiki .iaringannya yang
Maret 2015.
rusak dari pada melakukan intervensi langsung yanS dapat menimbulkan akibat
METODE PENETITIAN
berupa komplikasi dikemudian hari.
ini bersifat penelitian kuantitatif eksperimental murni Penelitian
Kebutuhan protein dapat diperoleh
the post test only
dari konsumsi makanan hewani maupun
menggunakan
nabati. Contoh kandungan protein dari
grcup deslgn, dlmana desian ini memiliki
hewani yang dapat dimanfaatkan
tujuan m€mpelajari apakah
salah
conrol
pemberian
satunya dari ldang. Pemanfaatan udang
hidrolisat protein kepala udang vanamae
belum sepenuhnya diolah 100% dalam
yang mengandung berbagai asam amino
industri dengan fakta masih banyaknya
dapat mempercepat heoling
limbah berupa kepala udang dalam industri
Populasi pada penelitian
olahan udang untuk eksport.
putih jantan Rottus novetgicus strdin wistor.
Padahal
process.
ini adalah
tikus
masih
Sampel dipilih dengan metode
mengandung protein yang bermanfaat.
simple rondom sampling- Dalam penelitian
Salah satu hasil pemanfaatan bioteknologi
ini terdapat 5 kelompok sampel: kelompok
untuk meningkatkan nilai tambah produk
1 kontrol negatif (K(r) pakan
limbah kepala udang tersebut
kepala
udang yaitu
standard,
kelompok 2 kontrol positif (K(+)) pemberian
dengan protein
indometasin 30 mglKg p.o, kelompok 3
hidrolisat kepala udang.
perlakuan 1 (P(1)) pemberian indometasin
Diharapkan setelah pemberian protein hasil hidrolisat tersebut pada model
30 m&/Kg p.o + protein hidrolisat
uji coba tikus ulkus peptikum dapat sembuh
udang vanamae 0,005 gr/gr BB, kelompok 4
dengan cepat karena asam amino terutama
perlakuan 2 (P(2)) pemberian indometasin
prolin dan lysin yang
30 mglKg p.o + protein hidrolisat kepala
terkandung
g/gr
kepala
BB, kelompok 5
merupakan bahan dasar yang diperlukan
udang vanamae O,Ol
dalam sintesa kolagen oleh fibroblast dan
perlakuan 3 (P(3)) pemberian indometasin
menunjukkan sifat proteksi lambung dari
30 m&/Kg p.o + protein hidrolisat kepala
asam amino glutamat melalui mekanisme
udang vanamae O,O2 gr/gr BB. Perlakuan
antioksidan dan melalui beberapa res€ptor
sejumlah
yang berhubungan.
total jumlah sampel sebesar 25 ekor tikus
5
macam kelompok diperlukan
deogan rincian 5 ekor tikus untuk masingmasinE.
4
Penelitian
ini
lambung dengan induksi indometasin
dilakukan dalam
beberapa tahap yaitu adaptasi hewan coba,
didapat dengan mengamati lambunt tikus
pemberian indometasin,
secara makroskopis.
pemberian
Metode penghitungan
hidrolisat protein kepala udang vanamae
dan
pemeriksaan makroskopis,
ulkus
dilakukan den8an rumus ulcercted surJoce
Pada
(Us) dari penelitian Pillai (2010)lr'z).
pemeriksaan makroskopis diperiksa adanya
ulkus pada lambung. dihitung dan diukur
Tabel
berdasarkan rumus:{12)
1.
Hasil Pe{rtamatan Luas Ulkus
lambunt V) US
_
rotat afta coreted by rtcea Total corr1ds flucosal surta.e
X
Permukaan Ulkus (%)
7OO%
(elo
data dilakukan observasi ekperimental.
Pengumpulan
1
pok
4
5
lsD
K1
0
0
0
0
0
0
K2
4,24
s,"]4
s,/
6,2"1
s6x
pembedahan pada tempat dan waktu yang
K3
6,30
4,56
s,70
3,79
70,26
s.4880 tO,73346 6,1212
sama. Metode pengumpulan data menggunakan uji klinis terbuka dimana peneliti langsung mengamati hasil
t(4
2,55
2,33
2,26
2,67
2,N
2,5230
0,90
1,91
L,32
0,90
teknik
Pengumpulan data tersebut diambil setelah
x2,5tL31 .o,22467 K5
l( 1.
kelompok negatif
pedakuan
kemudian dianalisis dengan
uji
2
;
K 2"
m&/grgB);
kelompok positif
x 3= perlakuan
(indometasin
5:
K
0,019r/grgB);
1
perlakuan
30
3
4= m&/8r88+HPl
(indometasln 30
m&/grBB+HPl 0,02g.ArBB).
anova.
Selanjutnya, dilakukan analisis post hoc LSD
(Ledst SigniJimnt Difference)
30
30 m&/8rB&HPl 0,m5gr/grgB); x
(indometasin
terkumpul
1,4194
ro51118
(indometasin
pengamatan.
Data yang telah
r0
Kelompok
Teknik
ulkus adalah
1 rata-rata
permukaan
0. Menunjukkan pada tikus
pengolahan dan analisis data dilakukan
normal tidak didapatkan adanya ulkus. Pada
dengan program softwdrc
kelompok
product and seNice solution 17
stqtisticql (SPSS 17),
dentan tingkat signifikansi atau
2
merupakan
tikus
model
inflamasi (diberi indometasin 30 mglKg 8B)
nilai
rata-rata luas permukaan ulkusnya adalah
probabilitas 0,05 (p=0,05) dan taraf
5,/t88. Hal
kepercayaan 95% (o=0,05).
tikus model inflamasi terbentuk ulkus. Pada kelompok
ini
menunjukkan bahwa pada
3 tikus model inflamasi (diberi
(Litapenoeus
HPI 0,005 grlgr BB) rata-rata luas permukaan ulkusnya adalah 6,12L2. Kelompok 4 tikus model inflamasi (diberi
vonnomeil dalam mengurangi kerusakan
HPl0,01 gr/gr BB) rata-rata luas permukaan
mukosa lambung pada tikus Rottus novetgicus stoin wistot model ulkus
ulkusnya adalah 2,523. Pada kelompok
HASIT PEN€LITIAN
Hasil penelitian efek hidrolisat
protein kepala udang
terakhir, kelompok 5 tikus model inflamasi
5
(diberi HPI 0,02 gtlgt BB)
Dicoba uji Korelasi
rata-rata
Bivariate
Spearman untuk melihat hubungan antara
permukaan ulkus diperoleh 1,4194.
dosis hidrolisat protein dengan permukaan ulkus lambung pada tikus. Oari uii tersebut
Analisis Hasil Penelitian
diperoleh nilai
Hasil penelitian dianalisis dengan
!1i one woy ANOVA dan uji posthoc [sD.
uji
p = 0,000
(p<0,05I yang
menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang
normalltas menunjukkan nilai
bermakna antara dosis hidrolisat protein
p>0,05 disimpulkan bahwa semua data
dengan permukaan ulkus. Didapatkan
terdistribusi normal. Hasil uji homogenitas
koefisien korelasi (r) adalah -0,945 yang
post transformasi by Log p=0,952 1r1gg5;,
berarti memiliki hubungan sangat kuat
berarti data telah homogen.
dengan arah korelasi
Hasil
p=
(negatif) dengan
interpretasi berlawanan arah,
Syarat uji ANOVA terpenuhi maka
dipe.oleh hasil nilai
-
Semakin
besar dosis maka semakin kecil permukaan
Q000 (p<0,05),
berarti paling tidak terdapat dua kelompok
ulkus (tabel 3).
data yang mempunyai perbedaan rerata
yang bermakna. Untuk
mengetahui
Tabcl 3, Hasil Analisis Korelasi Spearman
kelompok yang berbeda secara bermakna
Permukaan Ulkus
dilanjutkan analisis Posthoc LsD. Didapatkan Dosis Hidrolisat
nilai p antara K2dengan X3adalah 0,0755 (p>0,05) yang memiliki arti tidak terdapat
peberdaan rerata yang bermakna antara dua kelompok data. Sedangkan kelompok lainnya terdapat perbedaan rerata yang bermakna antara dua kelompok data (Hasil lengkap dapat dilihat pada tabel 2).
Tabel 2. Hasll Analisis Posthoc LSD Kelompok
P
K2vsK3
o,755
K2vsK4
0,001
K2vsK5
0,000
K3vsK4
0,ofl)
K3vsK5
0,0@
K4vsK5
0,003
Uji Posthoc LSO
6
Protein
r {,945 p 0,000 n15
dan variabel tergantungnyaldependent adalah luas area ulkus pada lambung.
tl,
I
dan hidrolisat protein diberikan peroral (sonde) untuk lndometasin
! 4
mendapatkan efek-efek pada saluran cerna khususnya lambung.
lndometasin merupakan salah satu contoh obat NSAID derivat asam karboksil, Gamba, 1. timbung dkus nonnal
asam asetoasetik(1a). Kerja dari
sebagai agen
Il-.
NSAID
anti inflamasi perlu
diperhatikan, sebab ada yang bekerja
selektif dan non-selektif.
Seperti
indometasin ini yang termasuk NSAID nonselektif. t
Obat NSAID apabila digunakan saat
I
terjadi kerusakan membran sel, yang pada
terdiri dari fosfolipid, enzim fosfolipase A2, yang dijumpai dalam dasarnya
tambuq tlkus ulkus lambung.
Gambar 2.
I'
l(eterangan
Menunjukkan
lesi yang
leukosit dan trombosit, diaktifkan oleh
menimbulkan
perdarahan
sitokin proinfl amasi, seperti interleukin
(11)-
1 yang menyebabkan degradasi fosfolipid,
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini ada
sehingga produksi asam
5
arakidonat.
kelompok yang mendapat perlakuan yaitu
Arakidonat dimetabolisme, membentuk
kelompok 1 (tidak mendapat indometasin
leukotrien melalui aksi
30 mg,/f.g BB p.o) sebagai buktitidak adanya
liporygenase,
ulkus tanpa induksi indometasin
siklookigenase (COX).
dari
lambung yang sehat, kelompok
enzim
dan melalui aksi
enzim
Penggunaan
2
obat
NSAID non-
selektif sering ditakutkan adalah efek
(mendapat indometasin 30 mg/Kg BB p.o),
3
dari
(mendapat indometasin 30
sampingnya berupa tukaUulkus lambung.
mg/rg BB p.o + HPI O,OO5 gr/gr BB p.o),
Penyebabnya enzim siklooksigenase (cox-l
kelompok
kelompok
4
&
(mendapat indometasin 30
mg/Kg BB p.o + HPI O,OL gr/gr BB p.o), dan
kelompok
5
tetapi
tidak
spesifik. Penggunaan dosis obat sehari-hari,
meningkatkan risiko perdarahan saluran
(mendapat indometasin 30
+
cox-21 yang dihambat
HPI O,O2 grlgr BB p.o),
cerna. Kondisi penghambatan cox-l yang
dengan waktu pembedahan 72 jam. Dosis
terus menerus terjadi dapat merusak atau
HPI merupakan variabel bebas/ independent
mengikis mukosa lambung
mg/Kg BB p.o
oleh
asam
lambung yang diproduksi sendiri. Terjadi
7
demikian akibat dari dihambatnya
pada sebagian bayi menimbulkan alergi,
agen
defensif yaitu cox-1 yang dikaitkan dengan
dapat menggunakan segala jenis
produksi prostaglandln dan menghasilkan
termasuk ikan rucah, sifat fungsional yang
berbagai efek fisiologit
seperti
lebih baik daripada konsentrat protein ikan
perlindungan lambun& agregasi platetet
dan silase. Sedangkan kelemahannya hasil
homeostasis pembuluh
darah
produk atau rendemen masih
dan
ikan
sangat
rendah, bubuk yang dihasilkan memiliki sifat
pemeliharaan aliran darah ginjal{lo).
higroskopis sehingga
Pengikisan tersebut menyebabkan
membutuhkan
ulserasi akut sampai perdarahan lambung
metode penyimpanan yang baik, warna
yang merupakan manifestasi awal dari ulkus
produk akhir kurang menarik
lambung. Sehingga penelitian ini diharapkan
mempunyai rasa pahit dan bau amis. Tetapi
setelah pemberian proteir hidrolisat kepala
telah dimanfaatkan dalam kehidupan sehari
udang vanamae apakah akan terradi
-
perbaikan dengan menurunnya tingkat
suplemen kesehatan
keparahan ulkus lambung pada tikus wistar
makanan manusia (mineral, asam lemak
atau tidak yang dinilai dari luas ulkus yang
asensial, asam amino lenSkap), bidang
dihitung dan menentukan dosis minimum
pertanian sebagai bahan pakan ikan, ternak,
yang efektif dalam mengurangi tingkat
pupuk, makanan hewan
keparahan ulkus lambung.
Hidrolisat kepala udang
Penggunaan
serta
hari dari proses tersebut yaitu bahan
dan
ini
fortifikasi
piaraanG),
menggunakan
lndometasin dipilih karena merupakan
cara enzimatik karena tergolong aman dan
golongan NSAID non-selective dan mampu
murah dibandingkan metode asam dan basa
membuat ulkus lambung akut dengan dosis
yang berhubungan dengan bahan kimia
30 mg/Kg 8B tikus. Sehing8a model ulkus
yang kuat dan berbahaya bila tanpa
lambung pada tikus dapat terpenuhi.
perhatian{15},
Metode selain lndometasin untuk model
Nutrisi meniadi kunci utama dalam
tikus ulkus lambung bisa juga menggunakan
menjaga semua tahapan penyembuhan
aspirin dan ethanol.
luka.
PengBunaan
proses
memiliki peran dalam pembangun tubuh
hidrolisat
protein ikan digunakan dengan
Salah satu makro-nutrisi yang
adalah protein. Protein terbentuk dari
dasar
jenis asam amino,
memiliki kelebihan tetapi dengan beberapa
berbagai
kekurangannya. Kelebihannya proses pada
maupun non esensial. Tiap asam amino
suhu rendah sehingga tidak banyak nutrisi
tersebut memiliki karakter atau sifat dan
yang rusak dibandingkan dengan tepung
Iungsi yang berbeda beda dalam tubuh,
ikan yang diproses pada suhu tintgi,
seperti glutamat yang memiliki sifat
memiliki daya cerna (sampai 99%) yang
antioksidan, prekusor bioaktif molekul
lebih tinggi dari tepung ikan
(35-45%),
termasuk glutathione, prolin, dan arginin,
mampu menggantikan fungsi kasein yang
kunci neurotransmiter, mempengaruhi 8
esensial
perkembangan dan fungsi mukosa lambun&
yang keluar melalui plasma dan protein
mempengaruhi kinerla pencemaan(516).
yang akan dlgunakan untuk proliferasi sel
Udang Vanamae
epitel. Pada kepala udang
(Litopenoeus
vanamae
vonnameil dipilih karena dari kekayaan laut
terdapat asam amino esensial yang paling
lndonesia yang komoditasnya berperan
besar kandungannya adalah lisin, sebagian
dalam sektor ekspor. Dalam sektor ekspor
prolin dan beberapa asam amino lainnya
tersebut terdapat limbah Kepala Udang
berperan dalam sintesa kolagen. Sintesa
dari
less
kolagen berlangsung dalam fibroblast
sehigga perlu dimanfaatkan. Kandungan
melalui prose hidroksilasi, prolin meniadi
asam amino paling banyak dari kepala
hydroxyproline
Vanamae
udang
pengemasan
ini setelah
heod
untuk
menjadi
hidroksllisin. Kedua komponen dalam
dihidrolisis adalah
glutamate untuk non esensial dan
dan lisin
proses tersebut merupakan awal mula
lisin
esensial(a). Keberadaan glutamat
sintesa kolagen
dari prekolagen untuk
dalam saluran pencernaan sangatlah penting. Perannya sebagai anti oksidan
meniadi kolagen(13).
dalam epithelial, studi lain menuniukkan
hidrolisat protein dapat mengurangi luas
bahwa intragastrik infus glutamat secara
area ulkus pada lambung tikus. Dibuktikan
khusus merangsang saraf aferen
vagal
dari hasil uii Arovo diperoleh nilai p = 0,000
lambunt dan Elutamat telah menunjukkan
(p<0,05) yang berarti palinB tidak terdapat
untuk mengaktifkan tindakan kontraktil dan
dua kelompok data yang
aliran darah di fundus lambun& mungkin
perbedaan rerata
oleh neuron kolin€rgik. Diketahui
pula
Dilanjutkan dengan melakukan
organ pencemaan sepertl lambung
dan
Posthoc LsD. Didapatkan nilai p antara K 2
Hasil penelitian
usus terdiri dari epitel yang sama yaitu
dengan K
epitel kolumnar selapis. Sehingga memiliki
dengan
kemungkinan
pada epitel
lambung
K
3
menunjukkan
mempunyai
yang
bermakna. analisis
adalah 0,075 (p>0,05), K 2
4 dan
K
5 adalah 0,000 (p<0,05),
K
3 dengan K 4 dan K 5 adalah 0,000 (p<0,05),
mengalami proses absorbsi, salah satunya
serta
glutama(s,. Fungsi lain dari glutamat adalah
Nilai p<0,05 berarti terdapat perbedaan
sebagai prekursor terbentuknya gluthatione
rerata yang bermakna antara dua kelompok
dan glutamin yang sama-sama berperan
data dan p>0,O5 memiliki arti tidak terdapat
melindungi mukosa intestinal.
perbedaan rerata yang bermakna antara
Keadaan
luka otomatis tubuh
K
4 dengan
K
5 adalah 0,000 (p<0,05).
dua kelompok data. Sehingga
nilai K 2
mengaktiftan mekanisme penyembuhan
dengan K 3 tidak bemakna, menunjukkan
luka. Proses tersebut mengakibatkan tubuh
hidrolisat protein belum menunjukkan
dalam keadaan katabolik hipermatabolik.
efeknya dalam melindungi lambung dari
Kondisi tersebut menyebabkan kebutuhan
terbentuknya ulkus. Kemungkinan lainnya
protein meningkat untuk mensuplai protein
zat hidrolisat protein kepala 9
udang
vanamae telah memiliki efek tetapi karena
amino sepeni apa perlu dipelajari. S€hingga
mekanisme destruksi yang begitu besar
dapat mengambil kesimpulan
sehingga tidak mampu menangani dan
kandungan asam amino seperti apa yang
permintaan protein yang besar tidak dapat
mampu berperan anti ulkus tersebut.
dipenuhi dengan baik. Selebihnya kelompok
Oicobakanlah protein yang terdiri dari asam
3,4
menunjukkan nilai signifikan
amino yang kaya glutamat. Glutamat dapat
yang artinya terdapat penurunan luas area
berubah meniadi glutamin atau glutathion
ulkus diduga karena hidrolisat protein
sesuai kebutuhan tubuh melalui ranBkaian
dengan kandungan protein yanS kaya asam
komplek. Sehingga mengakibatkan efek
amino glutamat mulai bekerra perannya
anti histamin, merangsang reseptor fungsi
dalam proses penyembuhan pada fase
lambun& fasilitator pembelahan sel epitel
fibroblast untuk memenuhi pembentukan
dan reaksi antiokidan, yang
kolagen oleh fibroblast.
membantu memperbaiki dan menghambat
dan
5
Mekanisme
buffering menginduki asam
dengan
semuanya
dari rusaknya mukosa lambung
lambung
dan
dibuktikan dengan luas area ulkus yang
kemungkinan terjadi.
timbul berkurang. Tidak mengucilkan pula
Penelitian sebelumnya dari Elimam
dan Baragob (2014)(8) yang memberikan
peran asam amino lainnya
susu unta mampu berperan sebagai agen
berkontribusi dalam proses penghambatan
anti ulkus lambung pada tikus. Seperti yang
dan penyembuhan ulkus lambung. s€perti
diketahui susu memiliki kandungan protein,
prolin dan lisin yang berperan dalam sintesa
disamping mikronutrien dan mineral lainnya
kolagen dan asam amino lainnya yang
yang membantu proses tersebut. Begitu
belum dikaji lebih lanjut dalam penelitian
iuga dengan hidrolisat protein kepala udang
ini-
yang
ini, yang memiliki protein dan beberapa macam mineral didalamnya yang belum
Kesimpulan
1.
diteliti lebih detail.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
Peran dari protein sebagai agen
disimpulkan bahwa terdapat
proteksi mukosa lambung diperkuat dengan
penurunan luas ulkus berbanding
kesimpulan dari Alada et. all (2005)(r) yaitu
dengan peningkatan
pemberian kacang kedelai
hidrolisat protein
dari
2.
penelitiannya mampu menurunkan skor
Dosis O,02
t tr BB
dosis
tikus
ulkus dan protein kedelai memiliki efek
merupakan dosis minimum yang
buffering pada induksi sekresi asam dan
memberikan
melindungi lambung melawan terbentuknya
dibandingkan kontrol positif
ulkus. Tetapi protein seperti apa yang dimaksudkan
tidak dijelaskan.
Untuk
mengetahui sifat protein terdiri dari asam
10
efek
signifikan .
2.
Saran 1.
2
Perlu dilakukan uji toksisitas dari zat
Article: Peptic Ulcer
hidrolisat protein udang vanamae.
update
Perlu dilakukan penelitian
Disease,
9 Januari 2015. Diakses tanggal 19 Januari 2015 dari
lebih
laniut yaitu penelitian mikroskopis
website
untuk melihat sejauh mana zat
http://emedicine. medscape.com/a
HPI
rticle/181753-overviewf a0$6.
mempercepat proses penyembuhan. 3
Anand BS, MD. 20f5. Medscape
Perlu dilakukan
3.
penelitian
Arga. 2004. Kajian Biokimia Klinis
mikroskopis untuk melihat pengaruh
Aplikasi Starter Khamir Laut Untuk
zat HPlterhadap kedalaman ulkus.
Hidrolisat Protein lkan Peperek
(l-eiognathus sp.) Pertumbuhan Hewan
UCAPAN TERIMAKASIH
1.
Prof. lr. Sukoso, M.Sc. Phd. dari
Fakultas Perikanan
(elautan, Universitas
dan
Uii
Mencit
(Mus musculus). Skripsi Program
Studi Teknologi Hasil Perikanan
llmu
Brawijaya,
UniveRitas Brawijaya. Malang.
4.
Malan& yang telah memberikan
2.
Pada
Budy,Dewanti. 2014.
Pengaruh
pembiayaan dalam pengadaan
Volume Molase Rebus Dan Lama
bahan jadi zat hidrolisat protein
Fermentasi Yang Berbeda Dengan
udangYanamae.
Starter Khamir Laut
Dr-
dt Umi Kalsum,
M.Kes. dari
Terhadap
Kualitas Hidrolisat Protein Kepala
Fakultas Xedokteran, Laboratorium
Udang Vaname
Farmakologi, Universitas Brawijaya,
vannamei) Rebus. Skripsi Program
Malang, yang telah memberikan
Studi Teknologi Hasil Perikanan
bantuan pendanaan pengadaan
Jurusan Manajemen Sumberdaya
obat lndometasin.
Perikanan Universitas Erawiraya.
(Litopenaeus
Malang.
5.
DAFIAR PUSTA(A
1.
Burrin, Douglas G & Stoll, Barbara.
Alada, A-R.A, Ajayi F.F, *Alaka O-O
2009. Metabolic fate and function
dan Akande O.O. 2005. Gastric Acid
of dietary glutamate in the gut. Am
Secretion and
J Clin Nutr
Experimental
2009;90(suppl):850S-
Ulceration in rats fed Soybean Diet
65. Printed in USA. @
Preparations. African Journal of
American Society for Nutrition.
Biomedical Research, vol. 8 (2m5);
6. Collint Nancy, PhD, RD, tD/N,
2009
- 205 |SSN 1119 - 5096 @ lbadan Biomedical
2013. How dietary protein intake
Communications Group.
promotes wound healing; Careful
203
FAPWCA,
and Schnitzer, Allison.
assessment and adequate intake
11
inflammatoriet COx
met. Wound care
indications, adverse eff ects.
Advisor:
November/December
11. Keast, David MSc, MO, CCFP &
Volume 2, Number 6. Diakses 19
Heather Orsted RN, BN, Ef. 201X.
Januari 2015 dari
The Basic Principtes Of Wound
contenVuploads/20
website
73 I
9, Number 2. Diakses tanggal 19 ,anuari 2015.
Lll P rctein_
Volume
H. MD. 2009. Nutrition, Anabolism, and the Wound Healing Process: An
http;//www.wrha. mb.ca/prof essio
Overview. Harvard Medical School,
1.pdf.
Demlin& Robert
nals/woundcare/documena/Princi pleswoundHealing_WCCSpring201
12. Pillai, S. lyyam, M.
Burn and Trauma Center, Brigham
and Women's Hospital,
Boston,
Kandaswamy,
and S, Subramanian, 2010, Original
MA.
Reserch Article Antiulcerogenic and
Elimam, Abdalla
dan
ulcer healing effects
Baragob,
of
lndian
Abdalla. 2014. Therapeutic value of
propolis in experimental rat ulcer
as
models. Journal of ApiProduct and
camel milk
effect against
antiulcerogenic
ethanol-induced
ApiMedical Science
2
lfl
gastric ulcers in rats. Biochemistry
(2010),
and biotechnology research
10.3896/18RA.4.02. 1.02.
2(31, pp. 32-36, iuly 2014
9.
/
Healing: Wound Care Canada
N-D13.pdf.
8.
inhibitors,
2013
http://woundcareadvisor.com/wp-
7.
2
ensure patients' protein needs are
vol.
2L - 28
ool
13. Robertson, William Van B.
ISSN:
1964.
Of Collagen
2354-2136.
Metabolism
Guyton, Arthur C, John E. Hall.
Mammalian Tissues. From the
2@7. Buku Aiar
Department
Fisiologi
Kedokteran Ed: 11 hal: 860
Teriemahan
dar
-
Stanford Convalescent
863.
Textbook of
Medical Physiology,lls ed.
Terreri,
Hom€,
Medicine, Palo Aho.
EGC:
14. Rovensky
&
and
Stanford University School of
Jakarta.
10. Hildrio, M. O. E., Maria
of Pediatrict
ln
J, Roy
C, Juraj
P,
et
all.
2009. Dictionary o, Rheumatology,
Teresa
PEt L44-149 ISBN:
ClCudio Arnaldo Len.
2006. Nonsteroidal antiinflammatory drugs: cyclooxygenase 2 inhibitoB. .l Pediatr (Rio ,. 2006;82(5
978-3-211-
68584-6. Morlenbach: Springer Science & Business Media.
15.Sukoso, Hartati
Kartikaningsih,
Abd. Rohlm dan Amega FM. 2014.
Perbedaan Penambahan (adar
Suppl);5206-12: Nonsteroidal anti-
Motase Rebus Pada Medium L2
lGamir Laut, Semnaskan_UcM / Pasca Panen .' (PA-19) - lO1, Seminar Nasional Tahunan Xl Hasil Penelitian Fermentasi
Perikanan
dan
Kelautan, 30
Atustus 2014. Yogyakarta.
16. Vermeulen MAR,
de Jong
i,
Vaessen MJ, van Leeuwen PAM,
dan Houdijk APJ. 2011. Glutamate
reduces experimental intestinal hyperpermeability and facilitates Elutamine support of gut integrity.
World
J
Gastroenterol
2OL1;
17(12): 1569-1573 Available irom: URI.:
http://www.wignet. com/ LOOI 9327 | f ullI v 77 I iL2I Ls 69.htm.
17.
Wallace,
John t.
2008.
Prostaglandins, NSAlDs, and Gastric Mucosal Protection: Why Doesn't the Stomach Digest ltself?.
American Physiological Society: Physiol Rev 88i 1547-1565.
13