MEDIA BRIEFING KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Tel: 021-23528446/Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id
KADI dan KPPI Lipat Gandakan Penyelidikan Kasus-kasus Pelangggaran Pengamanan Pasar Dalam Negeri Jakarta, 10 Februari 2010 – Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar mengatakan bahwa kasus anti dumping dan safeguards yang ditangani Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) dan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) melonjak tajam beberapa tahun terakhir. Hal ini ditunjukkan dengan 15 kasus yang telah dan sedang diselidiki oleh dua komite itu selama 3 tahun terakhir ini. Demikian penjelasan Wamendag yang didampingi Ketua KADI dan KPPI, Halida Miljani hari ini pada media briefing mengenai pengamanan pasar dalam negeri. Sementara itu, Halida Miljani menjelaskan bahwa saat ini ada 6 barang impor yang sedang diselidiki oleh KADI dan 4 barang impor yang diselidiki oleh KPPI. Penyelidikan itu dilakukan berkaitan dengan tuduhan praktek dumping dan lonjakan impor produk-produk yang merugikan industri dalam negeri. Barang-barang impor yang sedang diselidiki oleh KADI saat ini adalah: (i) Hot rolled plate (lembaran baja panas gulung) dari Malaysia, RRT, Taiwan; (ii) Hot rolled coil (lembaran baja panas gulung) dari Malaysia, Korea Selatan; (iii) Polyester Staple Fiber/PSF (serat benang) dari India, RRT, Taiwan; (iv) I&H Section (jenis baja) dari RRT; (v) Uncoated writing paper (kertas cetak tak berlapis) dari Finlandia, Republik Korea, India, dan Malaysia; (vi) Aluminium meal dish (piring makanan dari alumunium) dari Malaysia. Sementara itu, barang-barang impor yang sedang dalam penyelidikan KPPI, adalah: (i) Kawat Bindrad; (ii) Meal Dish (piring makanan); (iii) Kawat seng; (iv) Kawat sling (wire rope) (lihat lampiran untuk daftar selengkapnya). KPPI yang pada periode 2003-2006 hanya mengenakan 1 kasus yang tindakan pengamanan (safeguards), pada 3 tahun terakhir ini (periode 2007-sekarang) menangani 7 kasus safeguards, dimana 3 kasus sudah dikenakan tindakan pengamanan dan 4 lainnya sedang dalam proses penyelidikan. Sementara itu, pada kurun waktu yang sama (periode 2007sekarang) KADI telah menangani 8 kasus yang 2 diantaranya sudah dikenakan tindakan anti dumping berupa Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan 1 (satu kasus yaitu tepung terigu sedang menunggu penetapan pengenaan BMAD oleh Menteri Keuangan). “Peningkatan ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya kesadaran industri/produsen dalam negeri untuk menggunakan haknya meminta perlindungan dari praktek dagang dumping yang tidak sehat yang mengakibatkan kerugian, atau dari dampak negatif serbuan barang impor sebagai salah satu konsekuensi pasar yang lebih terbuka,” tegas Halida Miljani. Kasus-kasus penyelidikan yang sedang berlangsung tersebut akan dapat diselesaikan oleh KPPI selambatnya bulan Juni tahun ini. Halida menjelaskan bahwa saat ini waktu yang dibutuhkan untuk penyelidikan anti dumping oleh KADI berkisar antara 7 sampai 17 bulan, yang berarti lebih cepat dibandingkan waktu yang diperlukan oleh negara-negara lain seperti
1
RRT, Afrika Selatan, India, Korea Selatan, Mesir, Meksiko dan Pakistan yang dalam penyelidikan serupa memerlukan 12 sampai 19 bulan (data WTO). “Setiap penyelidikan yang dilakukan oleh KADI dan KPPI harus mampu menjaga akuntabilitas berdasarkan tahapantahapan dengan mempertimbangkan prinsip akurasi dan ketepatan data. Semua penyelidikan tersebut harus sesuai dengan prosedur dan aturan yang ditentukan oleh Perjanjian WTO tentang Anti Dumping (WTO Agreement on Anti Dumping) dan Safeguards (WTO Agreement on Safeguards). Walaupun demikian, KADI dan KPPI tetap memiliki komitmen tinggi untuk menyelesaikan kasus-kasus yang diterima dalam waktu yang relatif cepat dibandingkan waktu rata-rata yang diperlukan oleh negara-negara lainnya,” lanjut Halida. “Untuk meningkatkan kinerja KADI dan KPPI, Pemerintah c.q Kementerian Perdagangan sejak 2 tahun terakhir terus menerus melakukan penguatan kapasitas dua komite itu dengan melakukan berbagai upaya perbaikan, antara lain dari segi peningkatan anggaran penyelidikan dan kinerja sumber daya manusia. Saat ini terdapat 30 personil KADI dan 18 personil KPPI yang terdiri dari tenaga ahli S1 dan S2 dari berbagai bidang keahlian yang dibutuhkan untuk penugasan itu, antara lain dari bidang hukum, ekonomi manjemen dan akuntansi. Para personil tersebut mendapatkan pelatihan baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” jelas Wamendag. --selesai-Informasi lebih lanjut, hubungi : Robert James Bintaryo Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-23528446/021-23528456 Email:
[email protected] Halida Miljani Ketua KADI dan KPPI Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3850541 (KADI); 021-3857758 (KPPI) Email:
[email protected],
[email protected]
2
LAMPIRAN PERKEMBANGAN PENANGANAN KASUS KADI & KPPI TAHUN 1996 - 2010 I.
KADI
A. Produk yang dikenakan BMAD pada periode 1996 – 2006
NO
PRODUK
1.
HRC/P (lembaran baja panas gulung)
2.
Wired Rod (kawat gulung)
3. 4.
Ampicillin & Amoxicilin (jenis obat) Tin Plate (lembaran seng)
5.
I & H Section (jenis baja)
6.
Ferro & Silicon Mangan (nama produk mineral) Sorbitol (bahan pemanis) Calcium Carbide (bahan kimia)
7. 8. 9.
Carbon Black (bahan penghitam ban)
10.
Uncoated Writing & Printing Paper (kertas cetak tak berlapis)
11.
Paracetamol (jenis obat)
12.
Wheat Flour (tepung gandum)
13. 14
Wheat Flour (tepung gandum) Cavendish Bananas (pisang Cavendish)
PRODUSEN/NEGARA
BESAR BMAD (%)
1. India 2. RRT 3. Rusia 4. Ukraina 1. India 2. Turki India 1. Australia 2. Jepang 3. Republik Korea 4. Taiwan 1. Polandia 2. Rusia RRT
30 23-38 19-39 18-42 23 9-13 14 16,7 68 4-6,5 41 62 8,2 28
Uni Eropa 1. Malaysia 2. RRT 1. India 2. Thailand 3. Republik Korea 1. Finlandia 2. Republik Korea 3. India 4. Malaysia 1. RRT 2. Amerika Serikat 1. Uni Emirat Arab 2. RRT 3. India Uni Emirat Arab Filipina
153 24 4 7-10 11 17 22,44-60,40 59,6 6,19-40,13 6,20-24,33 0-18,6 18,2 Tidak dikenakan 9,50 11,44 14,85 49,53
3
B. Produk yang dikenakan BMAD pada periode 2007 – 2010 : 1. Telah dikenakan BMAD
NO
PRODUK
1.
HRC/P (lembaran baja panas gulung)
2.
Bi-Axially Oriented Polypropylene Film (jenis lembaran plastik)
PRODUSEN/NEGARA
BESAR BMAD (%) 0-42,58 12,95-56,51 5,58-49,47 0-37,02 7,52-27,44 10-15
1. RRT 2. India 3. Rusia 4. Taiwan 5. Thailand Thailand
2. Penyelidikan Sudah Selesai Menunggu Pengenaan BMAD
NO 1.
PRODUK Wheat Flour (tepung gandum)
PRODUSEN/NEGARA 1. Australia 2. Sri Lanka 3. Turki
3. Penyelidikan Masih Dalam Proses
NO
PRODUK
1.
Hot Rolled Plate (lembaran baja panas gulung)
2.
Hot Rolled Coil (lembaran baja panas gulung) Polyester Staple Fiber (serat benang)
3.
4. 5.
H & I Section (jenis baja) Uncoated Writing & Printing Paper (kertas cetak tak berlapis)
6.
Alumunium Mealdish (piring makanan dari alumunium)
PRODUSEN/NEGARA 1. Malaysia 2. RRT 3. Taiwan 1. Malaysia 2. Korea Selatan 1. RRT 2. India 3. Taiwan RRT 1. Finlandia 2. Republik Korea 3. India 4. Malaysia Malaysia
4
II. KPPI
A. No
1.
KASUS YANG TELAH DIKENAKAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN
PRODUK
Keramik Tableware (Ceramic Tableware) NO. HS : 6911.00.00.00 6912.00.00.00
NEGARA UTAMA ASAL IMPOR RRT, Hong Kong, India, Korea Selatan, Singapura, Jepang, Taiwan, Thailand, Italia, Inggris, Malaysia, USA, Jerman, Australia, Perancis, dll.
TGL PENGENAAN
NEGARA YANG DIKENAKAN
Pengenaan BM Tindakan Pengamanan
Semua negara sumber impor kecuali negara berkembang yang memiliki pangsa impor Thn l Rp.1600/kg kurang dari 3%. Thn ll Rp.1400/kg Thn Ill Rp.1200/kg
2. Dextrose Monohydrate (bahan farmasi untuk makanan bayi dan kosmetik) No. HS : 1702 30 10.00 dan 1702.40.00.00
RRT, Perancis, Italia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Jerman, Hong Kong, Thailand, Malaysia, Singapura
Pengenaan BM Tindakan Pengamanan Thn l Rp.2.700/kg Thn ll Rp.2.400/kg Thn Ill Rp.2.100/kg
Semua negara sumber impor kecuali negara berkembang yang memiliki pangsa impor kurang dari 3%.
3. Paku No HS : 7317.00.10.00
RRT, Taiwan, Singapura Pengenaan BM dan Malaysia Tindakan Pengamanan
Semua negara sumber impor kecuali negara berkembang yang memiliki pangsa impor kurang dari 3%.
Thn l 145% Thn ll 115% Thn Ill 85%
5
B. No
KASUS YANG DALAM PROSES PENYELIDIKAN (TELAH DIINISIASI)
PRODUK
NEGARA UTAMA ASAL IMPOR
TGL. PERMOHONAN
TGL INISIASI
1.
Kawat Bindrat No HS: 7217.10.10.00
RRT, Singapura, Korea 14 Januari 2010 Selatan, Taiwan, United Kingdom, Thailand
20 Januari 2010
2.
Alumunium Foil Food Container/Alumunium Tray and Plain Lid (tempat makanan dari alumunium) No HS : 7612.90.90.00
Thailand, RRT, Singapura, Filipina, Hong Kong, Australia, Jerman
20 Januari 2010
3.
Kawat Seng No HS : 7217.20.10.00
RRT, Malaysia, Australia, Afrika Selatan Perancis, Belgia, Singapura, India
21 Januari 2010
4.
Tali Kawat Baja (Steel Wire Rope) No HS : 7312.10.10.00
RRT, Singapura, 27 Januari 2010 Jerman,Jepang, Belgia, Amerika Serikat, Australia
5 Februari 2010
14 Januari 2010
C. KASUS YANG DIPERPANJANG PENGENAAN BMTP No 1.
PRODUK Keramik Tableware (Ceramic Tableware) NO. HS : 6911.00.00.00 6912.00.00.00
NEGARA ASAL IMPOR RRT, Hong Kong , India, Korea Selatan, Singapura, Jepang, Taiwan, Thailand, Italia, Inggris, Malaysia, USA, Jerman, Australia, Perancis. Malaysia
TGL PENGENAAN Perpanjangan Pengenaan BM Tindakan Pengamanan
NEGARA YANG DIKENAKAN Semua negara sumber impor kecuali negara berkembang yang memiliki pangsa impor kurang dari 3%.
Thn l Rp.1200/kg Thn ll Rp.1150/kg Thn Ill Rp.1100/kg
6