SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id
Ekspor Indonesia Tahun 2011 Melampaui Target USD 200 Miliar Jakarta, 1 Februari 2012 – “Ekspor Indonesia tahun 2011 melampaui target USD 200 miliar,” kata Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan hari ini, Rabu (1/2) dalam konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan. Total nilai ekspor 2011 mencapai USD 203,6 miliar atau meningkat 29,1% dibanding tahun 2010. Nilai tersebut dua kali lipat lebih besar dari nilai ekspor Indonesia pada lima tahun yang lalu (2006). Mendag mengatakan, pencapaian ini sangat membanggakan mengingat Indonesia adalah salah satu dari sedikit yang mampu melipatgandakan nilai ekspornya dalam kurun waktu lima tahun. Selain Indonesia, negara Belgia, Rusia, Swiss, Amerika Serikat (AS) dan Brasil juga berhasil melakukan hal yang sama. Peningkatan nilai ekspor Indonesia didorong oleh peningkatan ekspor non-migas sebesar USD 162 miliar atau 24,8% dan ekspor non-migas sebesar USD 41,6 miliar atau 48,3%. Grafik 1. Kinerja Ekspor 2011 Persen
Non Migas (Jan-Des'11 : US$ 162,0 M, naik 24,8%)
US $ Milliar
Migas (Jan-Des '11 : US$ 41,6 M, naik 48,3%)
20.0
70.0
18.0
60.0 Growth rate (yoy)
16.0
3.60
14.0
50.0 40.0
12.0
30.0 10.0
20.0 8.0
Growth Rate (m to m)
13.60
6.0
Moving p.a. growth
10.0 -
4.0
(10.0)
2.0
(20.0)
-
Jan'10 Feb
Mar Apr
Mei
Juni
Juli
Ags Sept Okt
Nov Des Jan'11 Feb
Mar Apr
Mei
Jun
Juli
Agst Sep
Okt
Nov Des*
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
Dampak Krisis Uni Eropa dan Amerika Serikat Pengaruhi Ekspor Indonesia Ekspor Indonesia sempat mengalami perlambatan pada periode akhir 2011 (OktoberDesember). Hal ini menunjukkan dampak krisis yang terjadi di AS dan Uni Eropa terhadap Indonesia. Komparasi data year-on-year Desember 2011 menunjukkan ekspor Indonesia ke Uni Eropa dan AS mengalami penurunan masing-masing sebesar 12,9% dan 1,1%. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di beberapa negara lain, seperti Republik Rakyat Tiongkok (RRT), India, Brasil dan Malaysia.
Tabel 1. Impor UE-27 Periode Agustus-Oktober 2011 Pangsa(%) Pangsa(%) Pangsa(%)
2011 (USD Milyar)
Partner Country World China United States Japan India Korea South Brazil Thailand South Africa Indonesia
Ags
Sept
Okt
Ags
Sept
Okt
201.89 38.65 20.68 7.62 4.66 3.94 5.19 2.20 2.01 2.21
195.89 36.18 20.38 8.02 4.53 4.29 4.72 2.04 2.02 1.93
195.84 35.68 22.07 7.84 4.38 4.20 4.15 2.08 1.98 1.65
100.00 19.14 10.24 3.77 2.31 1.95 2.57 1.09 1.00 1.09
100.00 18.47 10.41 4.09 2.32 2.19 2.41 1.04 1.03 0.98
100.00 18.22 11.27 4.01 2.24 2.14 2.12 1.06 1.01 0.84
Trend (%) -1.51 -3.91 3.31 1.49 -3.05 3.14 -10.61 -2.75 -0.71 -13.52
Tabel 2. Impor AS Periode Agustus-November 2011 2011 ( USD Milyar)
Partner Country
Ags 196.71 37.36 12.12 4.52 2.28 3.37 2.24 2.38 1.68 1.88
World China Japan Korea South Brazil India Malaysia Thailand Indonesia Singapore
Sept 189.17 36.42 10.65 4.92 2.83 3.09 2.11 2.23 1.57 1.54
Okt 191.56 37.81 12.34 4.77 2.54 3.30 2.29 2.24 1.61 1.54
Nov 190.98 36.81 12.25 4.86 3.11 2.73 2.17 1.82 1.65 1.58
Pangsa(%) Pangsa(%) Pangsa(%) Pangsa(%) Ags Sept Okt Nov 100.00 100.00 100.00 100.00 18.99 19.25 19.74 19.27 6.16 5.63 6.44 6.42 2.30 2.60 2.49 2.55 1.16 1.49 1.32 1.63 1.72 1.63 1.73 1.43 1.14 1.12 1.19 1.14 1.21 1.18 1.17 0.95 0.86 0.83 0.84 0.87 0.96 0.82 0.81 0.83
Trend (%) (0.76) (0.08) 1.82 1.87 8.49 (5.55) (0.14) (7.70) (0.35) (5.14)
Sumber: GTA (diolah Puska Daglu)
Perdagangan Sektor Non-migas Mendorong Peningkatan Surplus Perdagangan “Indonesia mengalami surplus perdagangan selama 2011 senilai USD 26,3 miliar. Surplus ini meningkat sebesar 19% dibanding 2010 yang surplusnya senilai USD 22,1 miliar,” jelas Mendag Gita. Peningkatan surplus tersebut didorong oleh meningkatnya surplus perdagangan non-migas dan migas. Grafik 2. Neraca Perdagangan Indonesia US $ Miliar Non Migas
4.00
Migas 3.5
3.50
3.1 3.00
2.8
2.50 2.00
2.4
2.2 1.9
1.7
2.4
2.0
1.8
1.8 1.1
2.0 1.5 1.2
1.1
0.1
0.5
0.1
0.1
0.2
0.3
-0.1
-0.2
-0.3
0.3
0.1
0.0
(0.50)
0.9
0.8
0.6
0.5
0.4 0.1
1.8
1.7
1.00
0.4
3.0
2.6
1.5
1.50
0.50
3.0
0.0
-0.1
-0.2
-0.4
-0.5
-0.4
-0.4
(1.00)
Jan'10 Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Ags
Sept
Okt
Nov
Des Jan'11 Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Ags
Sep
Okt
Nov
Des*
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
2
Peningkatan Ekspor ke RRT dan India Berkontribusi Signifikan terhadap Pertumbuhan Ekspor Non-migas 2011 Pada 2011, RRT merupakan negara tujuan utama ekspor non-migas Indonesia. Selama 2011, ekspor Indonesia ke RRT tumbuh sebesar 53,4% lebih besar dibandingkan negara tujuan lain. Selain RRT, ekspor Indonesia ke India juga meningkat signifikan sebesar 34,8%. Peningkatan tersebut menggeser posisi Singapura dan Malaysia dari posisi ketiga menjadi keempat sebagai negara tujuan ekspor terbesar Indonesia. Ekspor ke RRT dan India memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekspor non-migas Indonesia selama 2011. Dari pertumbuhan ekspor non-migas Indonesia sebesar 24,8% pada 2011, peningkatan ekspor ke RRT dan India mengkontribusi masing-masing 4,8% dan 2,1% (tabel 3). Tabel 3. Pasar ekspor yang berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekspor non-migas No
Negara Tujuan TOTAL NON MIGAS
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10
CHINA INDIA UNITED STATES JAPAN SINGAPORE MALAYSIA NETHERLANDS THAILAND TAIWAN KOREA, REPUBLIC OF
Januari - Desember (US$ Miliar) 2010
Pertumbuhan
Sumber
(%)
Pertumbuhan (%)
2011
129.74 14.08 9.85 13.33 16.50 9.55 7.75 3.68 4.05 3.25 6.87
162.02 21.60 13.28 15.69 18.33 11.12 9.20 5.08 5.25 4.21 7.57
24.88 53.36 34.80 17.70 11.13 16.35 18.64 37.87 29.39 29.29 10.14
24.88 4.76 2.17 1.49 1.16 0.99 0.92 0.88 0.76 0.60 0.44
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)
Ekspor Non-migas Indonesia Masih Didominasi Sektor Industri Ekspor non-migas Indonesia selama 2011 didominasi oleh barang-barang industri, dengan komposisi sekitar 60 persen dari total ekspor sektor non-migas. Ekspor produk industri nonmigas mencapai USD 122,2 miliar, meningkat 24,7% dari periode yang sama tahun 2010. Peningkatan tertinggi terjadi pada ekspor sektor pertambangan sebesar 29,7%, dari USD 26,7 miliar menjadi USD 34,7 miliar. Sementara ekspor sektor pertanian hanya tumbuh sebesar 3,3%, dari USD 5,0 miliar menjadi USD 5,2 miliar (Grafik 3).
3
Grafik 3. Struktur Ekspor Non-migas Indonesia Ekspor Non Migas Menurut Sektor (US$ Miliar)
Pertumbuhan (%) 29.72
34.7 Pertambangan
35.65
26.7 24.66
122.2 Industri
33.47
98.0
5.2
Jan-Des '11
5.0
Jan-Des '10
Pertanian
3.34
14.91
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)
Diversifikasi Produk Ekspor Non-migas Dominasi sepuluh produk utama dalam ekspor non-migas mengalami penurunan menjadi sekitar 45% dari tahun sebelumnya sebesar 47% (Grafik 4). Grafik 4. Struktur Produk Ekspor Non-migas dan Perkembangan Ekspor Produk Utama Jan-Nov 2010
Jan-Nov 2011
10 Produk Utama 47.61%
10 Produk Utama 45.83%
Produk Lainnya 52.39%
Produk Lainnya 54.17%
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)
Mendag mengatakan, diantara 10 produk utama, beberapa mengalami kenaikan tinggi, antara lain produk karet yang meningkat sebesar 60,5%, alas kaki 33% dan sawit 33,9% (Grafik 5). Selama 2011, hampir seluruh ekspor 10 produk utama non-migas nilainya mengalami peningkatan, kecuali kakao. Pelemahan ekspor kakao dipicu oleh menurunnya volume ekspor biji kakao sebesar 51,9%. Namun demikian, ekspor kakao olahan mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan sebesar 78,4%. “Kenaikan ekspor kakao olahan dan produk manufaktur lainnya seperti Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), alas kaki dan otomotif menunjukkan keberhasilan program hilirisasi pemerintah,” jelas Mendag.
4
Grafik 5. Kinerja Ekspor 10 Komoditi Utama Periode Januari-November 2011 Nilai Ekspor (US$ Milliar)
Pertumbuhan (%)
SAWIT
15.71
11.73
KARET DAN PRODUK KARET TPT
10.11
ELEKTRONIK
12.10
-0.3
2.98
OTOMOTIF
2.30
KOPI
21.6
2.1 2.3
8.13 0.2
7.88
3.2 3.0
9.1
0.96
UDANG
0.85
Jan-Nov 2010
32.4
-16.8
Jan-Nov 2011
1.38
33.0
19.9
9.8
0.73
0.98
21.1
9.8
2.76
KAKAO
46.5
19.7
-1.5
9.68
2.24
60.5
9.5
9.88
ALAS KAKI
33.4
13.50
8.41
PRODUK HASIL HUTAN
33.9
0.4
Nilai
59.1
-28.8
Volume
-34.7
9.2
1.05
24.3
6.6
Nilai Satuan
16.6
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)
Kinerja Impor Tahun 2011 Impor Indonesia 2011 mencapai USD 177,3 miliar, meningkat sebesar 30,7%. Sementara itu, impor bulan Desember mencapai USD 16,3 miliar, terdiri dari impor non-migas sebesar USD 12,7 miliar dan impor migas sebesar USD 3,6 miliar (Grafik 6). Grafik 6. Perkembangan Impor Indonesia US$ Miliar
18 16
Non Migas (Jan-Des'11 : US$ 136,6 M, naik 26,2%)
Persen
Migas (Jan-Des'11 : US$ 40,7 M, naik 48,4%)
90
Growth (y o y) 3.6
14
70
Growth (m to m)
12
50
10 30 8 12.7
6 4
Moving p.a Growth
10
-10
2 0
-30
Jan'10Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov DesJan'11Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des*
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)
Struktur impor Indonesia selama 2011 masih didominasi oleh impor bahan baku/penolong, dengan pangsa 73,8%, disusul barang modal sebesar 18,7% dan barang konsumsi sebesar 7,6% (Grafik 7).
5
Grafik 7. Perkembangan Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Barang Konsumsi 7.55%
Barang Konsumsi 7.36% Barang Modal 18.65%
Barang Modal 19.84%
Bahan Baku/ Penolong 73.80%
Bahan Baku/ Penolong 72.79%
2011
2010 Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)
Pergeseran Negara Asal Impor Non-migas Indonesia Saat ini, RRT merupakan negara asal impor non-migas terbesar Indonesia dengan pangsa sebesar 18,7%. Pangsa produk RRT di pasar Indonesia mengalami peningkatan sebesar 18,2% dibandingkan tahun. Selain RRT, pangsa impor dari negara-negara mitra FTA, seperti India juga mengalami peningkatan dari 2,5% menjadi 2,9%. Hal ini memperlihatkan adanya pergeseran negara asal impor Indonesia dari negara-negara tradisional seperti Jepang, Singapura dan Amerika Serikat ke negara-negara non-tradisional seperti RRT dan India (Grafik 8). Grafik 8. Struktur Impor Non-migas Menurut Negara Asal 2010
2011
Inggris 0.87% Perancis 1.22%
Cina 18.19%
Lainnya 18.27%
Jerman 2.76% Taiwan 2.73%
Cina 18.69%
Lainnya 20.30%
Jerman 2.48% Jepang 15.62%
India 2.49%
Australia 3.78% Malaysia 4.18%
Inggris 0.86% Perancis 1.44%
AS 8.59% Korsel 5.17%
Singapura 9.29%
Jepang 14.14%
Taiwan 2.81% India 2.91%
Singapura 7.64% AS 7.81%
Australia 3.75% Malaysia 4.22%
Thailand 6.86%
Korsel 5.44%
Thailand 7.51%
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu, BP2KP)
--selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Frank Kandou Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email:
[email protected]
Kasan Muhri Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-23528683/021-23528693 Email:
[email protected]
6