Studi Kualitas Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Dengan Menggunakan Metode Six Sigma (Studi Kasus : Rumah Sakit Dedy Jaya Brebes). Rachmawati Sunaringtyas
Perancangan Sistem Informasi Penggajian Karyawan Dengan Menggunakan Visual Basic 6 Dan Sql Server 2005 Di UD. Batik Anggun Notosuman Surakarta. Ismail Setiawan, Eka Budhi Santosa dan Muh Syaekul
Perancangan Aplikasi Company Profile Berbasis Animasi 3d Menggunakan Mikumikudance Di Amik Harapan Bangsa Surakarta. Heru Setiya Nugraha, Eka Budhi Santosa dan Yoan Santosa Perancanggan Sistem Informasi Maintenance Komputer Menggunakan Visual Basic 6 Dan Mysql Di PT. Indo Acidatama, Tbk. Ismail Setiawan, Kresno Ario Tri Wibowo dan Renika Damayanti Desain Dan Implementasi Sistem Informasi Posyandu Balita Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mysql (Studi Kasus Di Posyandu Gumpang Kartasura) Nuur Rochman Naafian, Ari Panjtarani dan Intan Adytia Widaswari
Jl. Ir. Sutami No. 46 Sekarpace Surakarta – Jawa Tengah 57125 Indonesia – Telp./ Fax. : : 0271-630029, www.amikhb.ac.id
Jurnal MIHB : Dosen, Alumni, Civitas Akademika AMIK Harapan Bangsa Surakarta Hak cipta (c) 2014, pada setiap Penulis risalah jurnal Untuk kalangan sendiri
Pelindung Drs. Joko Sutrisno
Pimpinan Umum Dr. Eka Budhi Santosa
Pemimpin Redaksi Nuur Rochman Naafian, S. Kom
Sekretaris Redaksi Rachmawati Sunaringtyas, ST, MM
Dewan Redaksi Ismail Setiawan, S. Kom Kresno Ario Tri Wibowo Dra. Ari Panjtarani Chaerulloh Nauri, S. Kom
Administrasi Arip Dwi Purwanto, Amd. Kom Melati
Alamat Redaksi Jl. Ir. Sutami No. 46 Sekarpace Surakarta – Jawa Tengah 57125 Indonesia – Telp./ Fax. : : 0271-630029, www.amikhb.ac.id E-mail :
[email protected]
Volume 2, Agustus 2014
STUDI KUALITAS PELAYANAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (Studi Kasus : Rumah Sakit Dedy Jaya Brebes) Rachmawati Sunaringtyas
PROGRAM STUDIMANAJEMEN INFORMATIKA AMIK HARAPAN BANGSA SURAKARTA ABSTRAK Rumah sakit sebagai salah satu tempat yang menawarkan pelayanan kesehatan untuk penyembuhan dan rehabilitasi, keberadaannya dirasakan penting oleh masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit diharapkan dapat memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan memuaskan pasien. Keluhan-keluhan yang timbul tentang pelayanan kesehatan di bagian rawat inap Rumah Sakit Dedy Jaya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, apabila tidak diperbaiki maka dapat menurunkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian terhadap kepuasan konsumen dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan Rumah Sakit Dedy Jaya dengan menerapkan metode Six Sigma. Peningkatan pelayanan kesehatan bagian rawat inap rumah sakit sebelum dan setelah implementasi Six Sigma meliputi lima dimensi kualitas jasa yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurances, dan emphaty. Berdasarkan hasil penelitian perbandingan terhadap ukuran performansi DPMO dan level sigma sebelum dan setelah implementasi Six Sigma, pelayanan bagian rawat inap Rumah Sakit Dedy Jayamengalami peningkatan dari level sigma 2,45σ menjadi 2,644σ dengan DPMO sebesar 171428,571 menjadi 126530,612. Implementasi Six Sigma hanya dilakukan pada jenis kebersihan fasilitas lainnya (seperti : ruang tunggu, wc, masjid), pengontrolan infus tidak sesuai jadwal, kesediaan dokter dan perawat untuk berkomunikasi dengan pasien, adanya fasilitas pengaduan bila ada mal praktek (kesalahan pelayanan), kesabaran dokter dan perawat dalam menghadapi masalah/keluhan dari konsumen dengan pertimbangan jenis keluhan ini kurang memenuhi standar pelayanan, sangat perlu ditingkatkan kinerjanya, dan memerlukan waktu singkat, serta biaya yang tidak terlalu besar.
Kata kunci : rumah sakit, Six Sigma, Kualitas pelayanan,DMAIC
[AUTHOR NAME]
1
Volume 2, Agustus 2014 1. PENDAHULUAN
pemasaran
Rumah sakit sebagai salah satu tempat yang menawarkan
pelayanan
tepat
sehingga
mampu
bersaing secara sehat dengan cara mengamati
untuk
perubahan perilaku konsumennya. Oleh karena
penyembuhan dan rehabilitasi keberadaanya
itu perusahaan harus mengetahui apa yang
dirasakan penting oleh masyarakat. Seperti
diinginkan konsumennya dan faktor apa saja
halnya bentuk usaha lainnya, rumah sakit
yang mempengaruhi sehingga perusahaan
dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi
mampu memberikan kepuasan yang maksimal
setiap
kepada konsumennya secara efektif dan efisien
konsumennya
kesehatan
yang
sering
menghadapi
permasalahan yang sama yaitu ketidakpuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.
dibandingkan dengan para pesaing. Salah
satu
cara
untuk
memenangkan
persaingan dengan rumah sakit lain adalah
Kepuasan atau ketidakpuasan seseorang
dengan meningkatkan mutu pelayanannya
terhadap proses pelayanan yang diterimanya
(Tjiptono, 1996). Oleh sebab itu diperlukan
sangat dipengaruhi oleh tingkat kenyamanan
pengukuran
yang dapat diberikan oleh pihak penyedia jasa.
konsumen dalam upaya untuk meningkatkan
Begitu juga halnya pada proses pelayanan
kualitas pelayanan Rumah Sakit Dedy Jaya
kesehatan yang dilakukan di rumah sakit harus
agar dapat diketahui faktor-faktor penyebab
dapat
dan
dan dapat dilakukan perbaikan oleh rumah
membangkitkan kepercayaan diri pasien untuk
sakit. Perbaikan kualitas rumah sakit dan
berjuang melawan penyakit yang dideritanya.
mengurangi kegagalan pelayanan, Rumah
Untuk itu jasa kesehatan harus cukup tersedia
Sakit Dedy Jaya menerapkan metode Six
secara merata dan terjangkau oleh daya beli
Sigma.
masyarakat.
Penelitian
menunjang
kesembuhan
fisik
terhadap
terdahulu
tingkat
yang
kepuasan
dilakukan
oleh
Rumah Sakit Dedy Jaya merupakan salah
penulis dengan judul Peningkatan Kualitas
satu Rumah Sakit Umum di Kabupaten Brebes
Pelayanan Rawat Inap Melalui Implementasi
Jawa Tengah yang dikelola oleh pihak swasta.
Metode
Six
Sigma
di
Rumah Sakit Dedy Jaya diharapkan dapat
menghasilkan
DPMO
proses
memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan
kesehatan bagian rawat inap Rumah Sakit
memuaskan bagi konsumennya. Apabila pihak
Dedy Jaya selama periode penelitian Mei 2005
konsumen tidak mendapatkan kepuasan dari
– November 2005 mengalami penurunan dari
rumah
480867 menjadi 325255,1, sedangkan level
sakit,
maka
konsumen
dapat
setelah
Rumah
implementasi
Sakit
pelayanan
meninggalkan rumah sakit ini dan pindah ke
sigma
mengalami
rumah sakit lain. Hal ini dapat mengakibatkan
peningkatan dari 1,548 σ menjadi 1,954 σ. Hal
pendapatan rumah sakit akan menurun.
ini menunjukkan bahwa rumah sakit berhasil
Menurut Kotler (2000), semua organisasi
mengurangi jumlah kegagalan pelayanan dari
usaha baik itu yang berorientasi profit maupun
377 menjadi 255 kegagalan pelayanan dan
non profit harus mampu menciptakan strategi
proses pelayanan kesehatan bagian rawat inap [AUTHOR NAME]
2
Volume 2, Agustus 2014 Rumah Sakit Dedy Jaya telah mengalami
pelayanan bagian rawat inap yang diberikan
peningkatan jika dibandingkan dengan sebelum
oleh Rumah Sakit Dedy Jaya. Penelitian
implementasi. Jika dilihat dari besarnya DPMO
korelasional
dan level sigma setelah implementasi, Rumah
melakukan pengamatan dengan cermat akan
Sakit Dedy Jaya belum berada dalam rata-rata
fenomena sosial tertentu, yang ditujukan untuk
industri di Indonesia yaitu 2 – 3 σ. Setelah
pemecahan masalah yang ada pada masa
dilakukan implementasi metode Six Sigma di
sekarang
rumah sakit, maka dipandang perlu melakukan
digunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian
survei
lanjutan
peningkatan
untuk
kualitas
menganalisis
pelayanan
setelah
dilakukan implementasi metode Six Sigma di Rumah
Sakit
Dedy
Jaya.
Penelitian
ini
digunakan untuk mengetahui apakah ada upaya perbaikan dan pengendalian secara konsisten
dan
berkesinambungan
untuk
2.1.
digunakan
untuk
yang
2004).
Metode
memerlukan dijadikan
yang
yang
beberapa
sampel
untuk
Pengumpulan Data
Sumber
data
yang
diperlukan
dalam
penelitian ini, antara lain : a. Alur pelayanan rawat inap Rumah Sakit Dedy Jaya b. Data jumlah pasien rawat inap Rumah Sakit Dedy Jaya c. Data hasil pengisian kuesioner oleh
Six Sigma merupakan suatu metode ilmiah yang
sehingga
penelitian
diselidiki perilakunya.
saat ini, setelah dilakukan perbaikan pelayanan kesehatan melalui metode Six Sigma.
(Indriyani,
konsumen
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagian rawat inap di Rumah Sakit Dedy Jaya
merupakan
responden
memecahkan
permasalahan dalam bisnis dan industri. Six Sigma berfokus pada proses dan pencegahan
2.2.
Pengolahan Data
kegagalan proses pelayanan, selain itu Six
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
Sigma juga merupakan program peningkatan
bagian rawat inap yang diberikan Rumah Sakit
kualitas. Six Sigma sebagai metodologi dalam
Dedy
improvement process merupakan suatu proses
menggunakan metode Six Sigma yang terdiri
investigasi, evaluasi, pengukuran dan analisis
dari lima tahap yaitu Define, Measure, Analyze,
dari suatu masalah dengan melihat sampai ke
Improve dan Control.
akar penyebab masalah, dimana masalah yang timbul
merupakan
ketidakpuasan
pasien
penyebab sebagai
dari
pelanggan
rumah sakit.
Jaya
kepada
konsumennya
akan
2.2.1. Tahap Define Pada tahap ini dilakukan pendefinisian terhadap
proses-proses
kunci,
serta
konsumen yang terlibat dalam proses pelayanan kesehatan bagian rawat inap.
2. METODE PENELITIAN Penelitian
ini
merupakan
Untuk mendefinisikan atribut kebutuhan dan penelitian
keinginan konsumen diperlukan kuesioner
korelasional mengenai peningkatan kualitas [AUTHOR NAME]
3
Volume 2, Agustus 2014 pelayanan kesehatan bagian rawat inap
kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari
Rumah Sakit Dedy Jaya.
atribut-atribut tersebut ditentukan atribut
1) Diagram
Alir Pelayanan Kesehatan
Bagian Rawat Inap Diagram
alir
frekuensi tertinggi. Penentuan Critical to digunakan
mendefinisikan
yang paling kritis yaitu yang memiliki
proses
untuk
pelayanan
Quality ini dilakukan dengan menghitung jumlah
kegagalan
pelayanan
yang
kesehatan bagian rawat inap. Diagram
menimbulkan keluhan konsumen yang
alir
secara
mempunyai skala ketidakpuasan yaitu
lengkap mengenai siklus proses yang
skala 1 (sangat tidak puas), 2 (tidak puas),
terjadi
dan 3 (kurang puas) serta bobot dari
memberikan
dalam
gambaran
pelayanan
kesehatan
bagian rawat inap. 2) Identifikasi
Atribut
masing-masing skala. Kebutuhan
dan
Keinginan Konsumen Atribut
kebutuhan
konsumen
2) Pengumpulan Data Critical to Quality dan
diturunkan
keinginan
dari
(CTQ)
elemen-
Setelah ditentukan atribut yang
elemen penilaian kualitas jasa yaitu 5
paling
(lima)
pengumpulan data untuk pengerjaan
dimensi
kualitas
jasa
yang
dikembangkan
oleh
Parasuraman,
Zeithaml
Bitner
(1990)
dan
yang
disesuaikan dengan keadaan Rumah
kritis,
kemudian
dilakukan
tahap selanjutnya. 3) Perhitungan
Ukuran
Performansi
Rumah Sakit Saat Ini
Sakit Dedy Jaya.
Tujuannya
adalah
untuk
mengetahui kondisi rumah sakit pada 2.2.2. Tahap Measure
saat ini dan untuk menentukan apakah
Tujuan dari tahap measure adalah
suatu
proses
mampu
dengan
menilai dimana suatu proses pada waktu
mempertimbangkan kesiapan sumber-
tertentu
sumber yang ada. Kemampuan proses
harus
menetapkan
diukur
dan
tujuan-tujuan
membantu
yang
harus
adalah
kemampuan
rumah
sakit,
dicapai melalui proyek peningkatan kualitas
khususnya bagan rawat inap, untuk
ini. Pada tahap ini dilakukan penentuan
menyerahkan
Critical to Quality (CTQ) atau karakteristik
pelayanan kesehatan sesuai dengan
kualitas pelayanan kesehatan yang paling
kebutuhan konsumen. Parameter yang
kritis yang memiliki frekuensi tertinggi dan
digunakan
menghitung performansi perusahaan saat
adalah DPO, DPMO, dan level sigma.
output
untuk
yang
berupa
menentukan
CTQ
ini. 1) Penentuan Critical to Quality (CTQ) Pada tahap ini ditentukan atributatribut yang berkaitan langsung dengan [AUTHOR NAME]
4
Volume 2, Agustus 2014 tahap ini dilakukan perancangan usulan tindakan Tabel 1. Hubungan Yield (%), DPMO, dan Sigma
perbaikan.
Kemudian
usulan
tindakan perbaikan ini diterapkan di rumah
YIELD
DPMO
SIGMA
sakit sehingga menghasilkan suatu sistem
99,99966
3,4
6
pelayanan kesehatan yang baru. Tujuannya
99,977
230
5
adalah untuk mengetahui apakah sistem
99,38
6200
4
pelayanan kesehatan yang baru berhasil
93,32
66800
3
diterapkan di rumah sakit atau tidak.
69,15
308500
2
Penerapan sistem pelayanan kesehatan ini
30,85
691500
1
dilakukan selama periode waktu tertentu.
6,68
933200
0
Kemudian dilakukan pengambilan data dan
Sumber : Pande, Peter S, Robert P. Neuman,
diolah kembali dengan metode Six Sigma.
Roland R. Cavanagh, 2002
Perbaikan yang dilakukan oleh rumah sakit pada masing-masing kelas rawat inap
2.2.3.
Tahap Analyze
adalah sama. Hal ini disebabkan agar rumah
Pada tahap ini dilakukan identiikasi serta
analisis
terhadap
faktor-faktor
penyebab kegagalan pelayanan dengan menggunakan diagram pohon. 1) Identifikasi
Penyebab
sakit memberikan pelayanan yang sama untuk masing-masing kelas rawat inap. 1) Perancangan
Usulan
Tindakan
Perbaikan Terhadap Pelayanan Kegagalan
Rancangan usulan tindakan perbaikan
Pelayanan
dibuat
berdasarkan
metode
Pada tahap ini dilakukan identifikasi
Failure
Mode
Effects
masalah
secara
menggunakan
tepat
diagram
pohon
and
FMEA. Analysis
dengan
(FMEA) adalah suatu prosedur terstruktur
serta
untuk mengidentifikasi dan mencegah
menemukan akar penyebab dari masalah
sebanyak
kualitas
Sumber-sumber
(failure modes). Dengan menghilangkan
pelayanan
mode kegagalan, maka FMEA akan
digambarkan secara lebih detail dalam
meningkatkan keandalan dari produk dan
suatu
pelayanan
pelayanan.
penyebab
kegagalan
diagram
sehingga
dapat
mungkin
mode
sehingga
kegagalan
meningkatkan
mempermudah dalam melakukan tahap
kepuasan pelanggan yang menggunakan
selanjutnya.
produk
2.2.4. Tahap Improvement
(Gasperz,2002).
Setelah
dilakukan
analisis
yang
dan
2) Penerapan
pelayanan
Rancangan
itu
Usulan
berkaitan dengan data teknis yang diperoleh,
Tindakan Perbaikan Sistem Pelayanan
pada tahap ini ditawarkan solusi pemecahan
Rawat Inap di Rumah Sakit Dedy Jaya
masalah yang didasarkan pada analisis diagram pohon yang telah dilakukan. Pada
Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan implementasi
Six
Sigma
terhadap
[AUTHOR NAME]
5
Volume 2, Agustus 2014 rancangan usulan tindakan perbaikan
penurunan
dari
171428,571
menjadi
pada pelayanan kesehatan bagian rawat
126530,612, sedangkan level sigma setelah
inap Rumah Sakit Dedy Jaya.
implementasi mengalami peningkatan dari 2,45σ menjadi 2,644σ. Hal ini menunjukkan
2.2.5. Tahap Control
bahwa rumah sakit berhasil mengurangi
Pada tahap ini dilakukan pengukuran
jumlah kegagalan pelayanan dari 168
performansi rumah sakit setelah dilakukan
menjadi 124 kegagalan pelayanan dan
tindakan
proses pelayanan kesehatan bagian rawat
setelah
perbaikan itu
sistem
dilakukan
pelayanan
analisis
serta
kesimpulan dan saran.
inap
Rumah
Sakit
Dedy
Jaya
telah
mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan sebelum dilakukan implementasi. Jika dilihat dari besarnya DPMO dan level
1) Pengukuran
Performansi
Setelah
sigma setelah implementasi, Rumah Sakit
Dilakukan Perbaikan Sistem Pelayanan
Dedy Jaya sudah berada dalam rata-rata
Pada tahap ini dilakukan perhitungan
industri di Indonesia yaitu 2-3σ.
DPO, DPMO dan level sigma pada sistem
Kecilnya peningkatan level sigma ini
pelayanan kesehatan bagian rawat inap
disebabkan oleh adanya kendala pada saat
di Rumah Sakit Dedy Jaya setelah
pelaksanaan implementasi Six Sigma dan
dilakukan implementasi Six Sigma.
usulan tindakan perbaikan yang terdapat
2) Perancangan
Usulan
Tindakan
Pengendalian
pelayanan
Rancangan pengendalian
pada sub bab rancangan usulan terhadap
usulan dibuat
tindakan
perbaikan
tujuannya
adalah
yang untuk
tidak
semuanya
tindakan
diimplementasikan. Kendala-kendala yang
berdasarkan
ditemui saat pelaksanaan implementasi Six
dilakukan, memastikan
Sigma, yaitu : 1) Adanya
perawat
yang
pada
saat
bahwa hasil dari perbaikan proses setelah
pelatihan belum mengerti bagaimana
diimplementasikan tidak kembali pada
pelayanan
kondisi
pemasangan infus yang baik sehingga
awal
sebelum
dilakukan
perbaikan.
pengontrolan
dan
perawat tersebut kurang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1.
Hasil
Untuk mengatasi rumah sakit perlu
Implementasi
dan
menyebarkan
angket
isinya
pasien
pada
Controlling Metode Six Sigma di Rumah
tentang
Sakit
pelayanan
DPMO proses pelayanan kesehatan
pemasangan infus, dari angket tersebut
bagian rawat inap Rumah Sakit Dedy Jaya
dapat diketahui perawat yang belum
setelah
memberikan
implementasi
mengalami
komentar
yang
pengontrolan
pelayanan
yang
[AUTHOR NAME]
dan
baik. 6
Volume 2, Agustus 2014 Untuk
tindakan
dilakukan
selanjutnya
pelatihan
kembali
dapat
diluar jam besuk, memberi teguran atau
untuk
memo kepada satpam yang melanggar
perawat yang menyebabkan kegagalan
aturan rumah sakit.
pelayanan.
Pada
saat
pelaksanaan
2) Supervisor yang berhalangan hadir
implementasi masih ada pengunjung
untuk melakukan pengontrolan di ruang
yang berkunjung diluar jam besuk dan
perawatan sehingga pengontrolan tidak
masih ada anak yang berumur dibawah
dilakukan
Untuk
12 tahun yang berkunjung di rumah
dapat
sakit.
dengan
mengatasinya
teratur.
supervisor
Hal
ini
disebabkan
meningkatkan koordinasi dengan cara
manajemen
jika berhalangan hadir paling lambat
kelonggaran pada peraturan tentang
satu
jam
hari
sebelumnya
harus
masih
pihak
besuk
dan
memberikan
batasan
umur
memberitahu supervisor lain sehingga
pengunjung pasien dan belum adanya
pengontrolan dapat dilakukan dengan
kesadaran
teratur.
untuk menaati peraturan tersebut.
dari
pengunjung
pasien
Usulan tindakan perbaikan yang belum diimplementasikan seperti :
4) Pemilihan perawat, dokter, dan petugas
1) Perekrutan petugas kebersihan Selama
pelaksanaan
kebersihan
implementasi
terbaik
dan
berikan
penghargaan
belum diperoleh petugas kebersihan baru
Pemilihan perawat, dokter, dan petugas
dan
kebersihan
rumah
sakit
sedang
membuka
terbaik
belum
dapat
lowongan untuk petugas kebersihan dan
dilaksanakan. Hal ini disebabkan pihak
direncanakan
manajemen belum dapat dilaksanakan.
untuk
melakukan
kerjasama dengan lembaga outsourcing.
Hal ini disebabkan pihak manajemen belum memberikan perhatian khusus
2) Perekrutan perawat
untuk memilih perawat, dokter dan
Pada saat pelaksanaan implementasi,
petugas kebersihan.
rumah sakit hanya merekrut satu orang
Proses pengendalian kualitas setelah
perawat. Hal ini dikarenakan jumlah
dilakukan implementasi harus dilakukan
perawat yang direkrut harus disesuaikan
terus-menerus
dengan kondisi keuangan rumah sakit.
kembali suatu tindakan perbaikan yang
3) Memperketat peraturan tentang jam
bertujuan agar kegagalan pelayanan tidak
besuk batasan
dan
perlu
dirancang
maupun
peraturan
tentang
terjadi kembali sehingga pada akhirnya
umur
pengunjung
pasien,
proses
satpam pengawasan,
lebih satpam
pelayanan
memiliki
tingkat
memperketat
kegagalan nol. Beberapa keuntungan yang
menasehati
diperoleh dari adanya peningkatan level
pengunjung pasien yang berkunjung
sigma ini, antara lain : [AUTHOR NAME]
7
Volume 2, Agustus 2014 1) Implementasi
Six
meningkatkan
Sigma
kualitas
dapat
kemoceng, kain 2. Petugas
pelayanan
pel, dll.
sihan bekerja lebih
kesehatan rawat inap, dimana pasien merasa lebih puas dan percaya pada
baik lagi. c.
Mengadakan
pelayanan kesehatan yang diberikan
pertemuan
oleh Rumah Sakit Dedy Jaya.
bulan sekali yang
2) Meminimasi
kegagalan
pelayanan,
setiap
dilakukan
setiap
dengan adanya program Six Sigma
akhir
perawat dan petugas rumah sakit lebih
membahas tentang
meningkatkan
:
prestasi
kerja
dan
meminimasi kegagalan pelayanan.
bulan
Pengaruh Tindakan Perbaikan
Terhadap
Faktor
Penyebab
yang
1)
1)Evaluasi sanaan
3.2.
keber-
pelakprosedur
n
Kemungkina perawat
tidak
mematuhi
prose-
pengontrolan kea-
dur menjadi lebih
daan pasien oleh
kecil.
Kegagalan
perawat,
Tindakan perbaikan terhadap faktor
pembagian
seperti: 2) shift
Kinerja
perawat
dalam
penyebab kegagalan ini memiliki beberapa
perawat,
pengaruh
perawat, keluhan-
pelayanan kepada
kesehatan bagian rawat inap untuk lebih
keluhan
pasien
jelasnya terdapat pada Tabel 2
pasien.
pada
proses
pelayanan
absensi
dari
membe-rikan
menjadi
lebih baik.
Tabel 2. Pengaruh Tindakan Perbaikan
Tindakan Perbaikan a. Adanya
Pengaruh
revisi Kinerja
susunan
shift kebersihan
mengevaluasi
pasien
pasien menjadi lebih
kerja
lebih baik.
baik
kebersihan
1. Keluhan
yang
rusak 2) Penambahan jumlah sarana
tentang sihan
pelakepada
petugas
pasien
dilakukan
keber-
akhir bulan.
menjadi
yang setiap
fasilitas
1)
Kinerja
dokter dan perawat
lainnya (seperti :
3)Pertemuan antara
ruang tunggu, wc,
supervisor, dokter,
kan
masjid)
dan perawat untuk
kepada
mengevaluasi
menjadi lebih baik.
berkurang.
menjadi
kebersihan,
peker-jaan dokter
seperti
dan
sapu,
petugas kebersihan
pela-yanan kepada
yanan
sarana
dan
kebersihan untuk
kebersihan
1) Memperbaiki
dalam
supervisor
dalam memberikan
memberikan
sarana kebersihan
petugas
Kinerja
petugas
petugas
b. Penambahan
2)Pertemuan antara 1)
dalam
memberipelayanan pasien
perawat [AUTHOR NAME]
8
Volume 2, Agustus 2014 dalam
kebersihan yang
yanan
memberikan pela-
kurang
berkurang
yanan
kepada
peraturan/jadwal
pasien
yang
dilakukan
menaati
.
setiap
4)
2) Pengontrolan di-
akhir bulan.
ruang
d. Mengadakan
Perawat
menjadi
perawat
menjadi
Dengan
adanya pengawasan
dilakukan
nyamanan
kepasien
pelatihan
bagi lebih
mengerti
minimal tiga kali
oleh
perawat
dengan tentang
penggu-
sehari terutama
pasien
materi
tentang naan
pada
saat
lebih puas dengan
pertukaran
shift
pelayanan
pelayanan
dan
pasien pemasangan
rawat inap
infus
sehingga kesalahan dalam
penggunaan
dan
pemasangan
infus
dapat
petugas
freku-ensi pengontrolan dilakukan
oleh pihak RS
dan
tentang
kenya-
dalam
manan
pasien
yang
kebersihan
dilakukan
oleh
perawat
supervisor
lebih
memberikan
minimal tiga kali
dan
pelayanan kepada
sehari.
memberi teguran
pasien lebih baik
f. Penambahan
atau
lagi
kepada yang
lagi
memo
jumlah
sarana
petugas
seperti :
kebersihan
1) Pengontrolan
sarana yang rusak dan
perawat
petugas
kebersihan
tidak
2)Penambahan jumlah
sarana
tunggu,
masjid,
wc)
menjadi
sapu, kemoceng, 2) Petugas
berku-
rang keber-
sihan bekerja lebih baik lagi.
yaitu pagi, siang, 3)
Keluhan
g. Menambah fasilitas 1) Keluhan/saran dan
dan malam serta
pasien
memberi teguran
kurang tanggapnya
atau
pera-wat
kepada petugas
ruang
menjadi lebih kecil
tiga kali sehari
memo
lainnya (seperti :
kebersihan seperti
kain pel, dll.
keberfasilitas
mematuhi prosedur
dilakukan setiap
pasien
tentang sihan
1)Memperbaiki
kurang 2) Kemungkinan
menaati prosedur,
pada
1) Keluhan
kebersihan
petugas
rawat
inap.
trolan
sering
menjadi
3) Menambah
yang
dikurangi. e. Frekuensi pengon- 1) Kinerja
perawat.
supervisor,
tentang
memberikan
dalam pela-
pengaduan
kritik
h. Menginformasikan kepada
pasien
pasien
tentang pelayanan rawat
inap
lebih
tertampung [AUTHOR NAME]
9
Volume 2, Agustus 2014 tentang
adanya 2) Rumah
Adanya
Hasil uji diskriminan
peningka-tan
pada
kualitas
katkan pelaya-nan
kualitas
pelayanan
dimensi
sederhana tentang
rawat
pelayanan rawat reliability
pelayanan
sehingga
fasilitas pengaduan
sakit
dapat
i. Membuat kuesioner
rumah
sakit
2
mening-
inap pasien
menjadi
inap
lebih
dimensi
nyaman.
3.3.
pada bahwa
Uji Hipotesis
nilai
λ
sebesar 0,718 (p =
reliability
yang 0,000 < 0,05), maka
diberikan
oleh hipotesis
tersebut
rumah
sakit diterima,
artinya
kepada
Hipotesis yang dihasilkan dari penelitian
diketahui
konsu- implementasi
analisis peningkatan kualitas pelayanan rawat
mennya setelah metode Six Sigma
inap setelah implementasi metode Six Sigma di
implementasi
Rumah Sakit yang meliputi lima dimensi
metode
Six meningkatkan
kualitas jasa sebagaimana yang diungkapkan
Sigma.
kualitas
berhasil
oleh Parasuraman, Zeithaml dan Bitner (1990)
pada
bahwa jasa terdiri dari lima dimensi yaitu
reliability
tangibles,reliability,
signifikan.
responsiveness,
assurances, dan emphaty.
3
Tabel 3. Uji Hipotesis
Hipotesis 1
dimensi secara
Adanya pening- Hasil uji diskriminan katan
Hasil Hipotesis
pelayanan
kualitas pada
pelayanan rawat pelayanan
kualitas dimensi
Adanya pening- Hasil uji diskriminan
inap
katan
kualitas
dimensi
dimensi
assurance yang sebesar 0,778 (p =
kualitas pada
pelayanan rawat pelayanan inap
pada tangible
dimensi
bahwa
diketahui nilai
λ
pada assurance diketahui bahwa
nilai
diberikan
oleh 0,000 < 0,05), maka
rumah
sakit hipotesis
tersebut
konsu- diterima,
artinya
tangibles
yang sebesar 0,912 (p =
kepada
diberikan
oleh 0,000 < 0,05), maka
mennya setelah implementasi
rumah
sakit hipotesis
tersebut
implementasi
konsu- dite-rima,
artinya
kepada
metode
mennya setelah implementasi implementasi metode Sigma
Sigma.
metode Six Sigma
metode Six Sigma Six berhasil meningkatkan kualitas
Six berhasil
pada
meningkatkan
assurance
kualitas
signifikan.
pada tangible signifikan.
λ
pelayanan
pelayanan dimensi secara
dimensi secara
4
Adanya pening- Hasil uji diskriminan katan
kualitas pada
kualitas
[AUTHOR NAME]
10
Volume 2, Agustus 2014 pelayanan rawat pelayanan inap
dimensi
pada responsiveness dike-
1. Critical to Quality (CTQ) dari hasil pengumpulan
pada
proses
dimensi
tahui bahwa nilai λ
pelayanan kesehatan rawat inap Rumah
responsiveness
sebesar 0,793 (p =
Sakit Dedy Jaya, antara lain :
yang
diberikan 0,000 < 0,05), maka
oleh rumah sakit hipotesis kepada
konsu- diterima,
implementasi metode
dalam menampung pasien rawat inap
artinya
b. Kenyamanan ruang tunggu bagi pengunjung
metode Six Sigma
c. Keberadaan ruang operasi dalam
Six berhasil
Sigma.
a. Kecukupan jumlah ruang perawatan
tersebut
mennya setelah implementasi
menangani pasien
meningkatkan kualitas pada
pelayanan
d. Tersedianya sarana hiburan, seperti televisi
dimensi
e. Kebersihan fasilitas lainnya, seperti :
respon-siveness
ruang tunggu, wc, masjid.
secara signifikan. 5
data
Adanya pening- Hasil uji diskriminan
f.
katan
g. Kemudahan
kualitas pada
pelayanan rawat pelayanan inap
pada emphaty
dimensi
bahwa
kualitas
nilai
yang sebesar 0,919 (p =
diberikan
oleh 0,000 < 0,05), maka
rumah
sakit hipotesis
tersebut
konsu- diterima,
artinya
kepada
dalam
h. Kesediaan dokter dan perawat untuk berkomunikasi dengan pasien
λ
emphaty
pasien
menggunakan asuransi kesehatan
dimensi diketahui
Pengontrolan infus sesuai jadwal
i.
Adanya fasilitas pengaduan bila ada mal praktek (kesalahan pelayanan)
j.
Kesabaran
dokter
dalam
dan
perawat
menghadapi
mennya setelah implementasi
masalah/keluhan dari konsumen.
implementasi
Implementasi
metode Sigma.
metode Six Sigma
Six
Sigma
hanya
dilakukan pada jenis kebersihan fasilitas
Six berhasil meningkatkan
lainnya (seperti : ruang tunggu, wc,
kualitas
pelayanan
masjid), pengontrolan infus tidak sesuai
dimensi
jadwal, kesediaan dokter dan perawat
secara
untuk berkomunikasi dengan pasien,
pada emphaty signifikan.
adanya fasilitas pengaduan bila ada mal praktek
4.KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
(kesalahan
pelayanan),
kesabaran dokter dan perawat dalam menghadapi
masalah/keluhan
dari
konsumen dengan pertimbangan jenis keluhan ini kurang memenuhi standar [AUTHOR NAME]
11
Volume 2, Agustus 2014 pelayanan, sangat perlu ditingatkan kinerjanya,
dan
memerlukan
a. Adanya revisi susunan shift petugas
waktu
singkat, serta biaya yang tidak terlalu
kebersihan. b. Adanya
besar.
perekrutan
petugas
kebersihan.
2. Performansi
rumah
sakit
setelah
c. Penambahan
jumlah
sarana
seperti
sapu,
implementasi Six Sigma menunjukkan
kebersihan,
bahwa banyaknya kegagalan persejuta
kemoceng, kain pel, dll.
kesempatan sebesar 126530,612 dan
d. Memperbaiki sarana yang rusak.
level sigma 2,644σ, maka performansi
e. Mengadakan
pertemuan
antara
rumah sakit saat ini sudah berada dalam
supervisor dengan dokter, perawat,
rata-rata
dan
industri
Indonesia.
Agar
petugas
kebersihan
setiap
pencapaian Six Sigma dan 3,4 DPMO
sebulan sekali untuk melakukan
dapat terwujud maka perlu mengadakan
evaluasi kinerja dalam memberikan
upaya perbaikan dan pengendalian
pelayanan kepada pasien.
secara
konsisten
dan
f.
berkesinambungan.
Mengadakan pelatihan bagi perawat dengan materi tentang pelayanan pasien rawat inap.
3. Upaya peningkatan kualitas pelayanan perlu
dilakukan
suatu
g. Adanya perekrutan perawat baru.
rancangan
h. Frekuensi
tindakan perbaikan dan pengendalian,
dilakukan
tujuannya adalah agar rumah sakit
sering lagi dan memberi teguran
dapat
munculnya
atau memo kepada petugas yang
Rancangan
kurang menaati prosedur.
meminimasi
kegagalan
pelayanan.
tindakan perbaikan dan pengendalian
i.
dilakukan menggunakan metode Failure Mode Effects Analysis (FMEA) yang
pengontrolan oleh
yang
supervisor
lebih
Pengawasan jam besuk pasien lebih ketat.
j.
Mengadakan
pemilihan
petugas
penilaiannya didasarkan pada nilai Risk
kebersihan,perawat
Priority
terbaik setiap satu tahun sekali dan
Number
(RPN).
Dari
hasil
perhitungan diketahui faktor penyebab kegaglan
pelayanan
beresiko
adalah
pertemuan
rutin
yang
belum antara
paling adanya
dan
dokter
diberikan penghargaan. k. Menambah fasilitas pengaduan. l.
Menginformasikan kepada pasien
supervisor
tentang adanya fasilitas pengaduan.
dengan petugas kebersihan, dokter dan
m. Menambah kotak saran dan kritik
perawat.
pasien. n. Membuat
4. Tindakan perbaikan yang diusulkan
kuesioner
sederhana
tentang pelayanan rumah sakit.
kepada pihak rumah sakit, meliputi : [AUTHOR NAME]
12
Volume 2, Agustus 2014 5. PENUTUP
rawat
Pada bagian penutup ini berisi tentang
inap
secara
berkala
untuk
mengetahui kualitas pelayanan yang
saran-saran yang sekiranya dapat dijadikan
telah
bahan pertimbangan bagi pihak rumah sakit
komunikasi dan pengetahuan terhadap
dalam mengambil kebijaksanaan, terutama
kebutuhan dan keinginan pasien.
mengenai
perbaikan
kualitas
diberikan
serta
meningkatkan
pelayanan
kesehatan rawat inap. a. Performansi Rumah Sakit Dedy Jaya
DAFTAR PUSTAKA
setelah implementasi metode Six Sigma
Gaspersz,
menunjukkan
CFPIM,CIQA,2002,
adanya
peningkatan
Vincent,
Prof.
Pedoman
kualitas pelayanan, maka sebaiknya
Implementasi
usulan
dan
Terintegrasi dengan ISO 9001:2000,
perbaikan
MBNQA, dan HACCP, Penerbit PT.
tindakan
pengendalian
perbaikan
mengenai
Program
Dr.,D.Sc,
Six
Sigma
pelayanan kesehatan di bagian rawat
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
inap Rumah Sakit Dedy Jaya dapat
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis
dijadikan
Multivariat
dengan Program SPSS,
peningkatan kualitas dalam pencapaian
Penerbit
Universitas
tingkat kepuasan konsumen.
Semarang.
masukan
sebagai
bentuk
b. Pembentukan Tim Proyek Six Sigma perlu
dipertimbangkan
pengimplementasian
Diponegoro,
Gronroos, C., 1990, A Service Quality
dalam
Model and Its Marketing Implications,
perbaikan-
European Journal of Marketing, pp.36-
perbaikan selanjutnya, hal ini bertujuan
55.
untuk lebih mengoptimalkan rangkaian
Heuvel, J.V., Ronald J.M.M, dan M.B.
proses metode Six Sigma yang sesuai
(Thijs) Vermaat, 2004, Six Sigma in a
dengan metodologi penerapannya.
Dutch Hospital : Does it work in the
c. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
nursing Department?, Journal of Quality
terdapat peningkatan kualitas pelayanan
and
pada
International, vol. 20,pp. 419-426.
dimensi
assurance,
tangible,
reliability,
responsiveness,
Reliability
Engineering
emphaty
Heuvel, J.V., Ronald J.M.M, dan John
setelah implementasi metode Six Sigma.
P.S.,2005, Six Sigma In Healtcare :
Oleh karena itu kualitas pelayanan
Lessons Learned From A Hospital,
bagian rawat inap Rumah Sakit Dedy
Journal of Six Sigma and competitive
Jaya harus dipertahankan dan dilakukan
Advantage, Vol.1, No. 4,pp. 380-387.
perbaikan secara terus-menerus untuk
Juran, J.M.,1989, Juran on Leadership
meningkatkan
for Quality (an Executive Handbook),
kepuasan
pasien.
Sebaiknya pihak Rumah Sakit Dedy Jaya melakukan
survei
kepuasan
Mac Milan,Inc.
pasien [AUTHOR NAME]
13
Volume 2, Agustus 2014 Miller J.M., Ferrin M.D, dan Szymansky J.M.,
2003,
Simulating
Six
Sigma
Improvement Ideas For A Hospital Emergency
Department,
Winter
Simulation Conference, U.S.A. Parasuraman, A., Valerie A. Zeithaml., dan Leonard.L.Berry, 1990, Delivering Quality Service : Balancing Customers Perception and Expectations, The Free Press, New York. Pande, Pete., dan Larry Holp, 2003, Berpikir Cepat Six Sigma, Penerbit Andi, Yogyakarta. Pande, Peter S., Robert P.Neuman, dan Roland R. Cavanagh, 2002, The Six Sgma Way, Penerbit Andi, Yogyakarta. Pyzdek, Thomas, 2002, The Six Sigma Way Handbook, Terjemahan Widjaja Lussy, Salemba Empat, Jakarta. Santosa,
Singgih,
Tjiptono,2002,
Riset
dan
Fandy
Pemasaran
:
Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Sekaran,
Uma,
1992,
Research
Methods for Business, John Wiley & Sons, Inc, New York. Tjiptono,
Fandy,
1996,
Manajemen
Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta. Woodall, Tony, 2001, Six Sigma and Service Quality : Christian Gronroos Revisited,
Journal
of
Marketing
Management, Vol. 17, pp.595-607.
[AUTHOR NAME]
14
Volume 2, Agustus 2014
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6 DAN SQL SERVER 2005 DI UD. BATIK ANGGUN NOTOSUMAN SURAKARTA Muh Syaekul Ismail Setiawan, S. Kom Dr. Eka Budhi Santosa
PROGRAM STUDIMANAJEMEN INFORMATIKA AMIK HARAPAN BANGSA SURAKARTA
ABSTRAK Data penggajian di UD. Batik Anggun saat ini dikelola dengan cara yang kurang efektif. Akibatnya ada beberapa masalah yang timbul, antara lain proses pencatatan data penggajian memerlukan waktu yang relatif lama dan data rekap penggajian sering hilang karena masih dicatat dalam buku. Terkadang masih terjadi kesalahan penulisan dalam proses mencatat data penggajian dan belum adanya laporan serta slip gaji karyawan. Penulis melakukan penelitian di UD. Batik Anggun dengan menggunakan teknik pemecahan masalah research and development. Kelebihan dari teknik R&D ini adalah untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Penulis merancang serta membangun sistem informasi penggajian dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6 dan basis data Microsoft SQL Server 2005. Alasan penggunaan kedua software tersebut adalah karena sudah berbasis GUI yang memudahkan merancang aplikasi serta menghasilkan interface yang menarik dibandingkan dengan bahasa pemograman yang berbasis CUI dan basis data SQL Server 2005 karena implementasi syntax mudah dan dapat diintergrasikan dengan Visual Basic 6. Dengan dirancangnya sistem informasi penggajian ini maka data penggajian akan bisa dikelola dengan lebih baik, dan sistem informasi penggajian ini juga akan membantu dalam pembuatan laporan penggajian serta pembuatan slip gaji karyawan.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Penggajian
[AUTHOR NAME]
15
Volume 2, Agustus 2014 1. PENDAHULUAN
Dengan perkembangan tersebut
1.1. Latar Belakang Masalah Seiring
dengan
setiap lembaga atau instansi dituntut
perkembangan
untuk dapat meyajikan informasi dengan
jaman dan perkembangan teknologi
cepat dan akurat. Komputer adalah alat
komputer
untuk
bantu yang dapat digunakan manusia
mengolah data menjadi informasi untuk
untuk menghasilkan informasi secara
pengambilan
cepat, tepat, dan akurat.
sangat
penting
keputusan.
Perkembangan sampai saat
teknologi
informasi
ini banyak
dirasakan
manfaatnya.
Salah
perkembangan
satu
teknologi
dari
informasi
Proses
pengolahan
data
penggajian karyawan di UD. Batik Anggun masih dilakukan secara tertulis dalam
buku penggajian perhari dan
adalah berkembangya sistem informasi.
borongan
Sistem informasi adalah cara mengolah
lebih lama, data mudah hilang, dan
pekerjaan
mengunakan
terjadi kesalahan penulisan saat dalam
pendekatan sistem yang berdasarkan
proses penggajian karyawan harian dan
pada prinsip-prinsip manajemen [6].
borongan. Oleh sebab itu, penulis
Keunggulan dari penggunaan sistem
merancang sistem informasi penggajian
informasi
menyajikan
karyawan dengan mengunakan bahasa
informasi guna pengambilan keputusan
pemograman Microsoft Visual Basic 6
pada
karena
informasi
adalah
untuk
perencanaan,
pemrakarsaan,
pengorganisasian,
sehingga pencatatan data
sudah
berbasis
GUI
yang
pengendalian
memudahkan merancang aplikasi serta
kegiatan operasi suatu perusahaan
menghasilkan interface yang menarik
yang menyajikan sinergi organisasi,
dibandingkan
oleh karena itu sangat disarankan
pemograman yang berbasis CUI dan
perusahaan atau instansi mengunakan
basis
sistem informasi dalam menyelesaikan
Implementasi syntax mudah dan dapat
semua proses bisnisnya.
diintergrasikan dengan Visual Basic 6.
Perkembangan sistem
data
dengan
SQL
bahasa
Server
2005.
informasi
Harapan penulis dapat menggantikan
saat ini dapat memudahkan bagi instasi
sistem yang lama sehingga kelemahan
atau perusahaan melakukan penggajian
sistem tersebut dapat teratasi. Penulis
karyawan karena dilakukan melalui
sajikan dalam bentuk Tugas Akhir.
komputer sehinga pengolahan data lebih akurat dan cepat. Untuk penyajian
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan
informasi penggajian sistem informasi
masalah
unggul
masalah
karena
dapat
menyajikan
diatas ini
latar
belakang
maka
perumusan
adalah
bagaimana
informasi penggajian lebih cepat, akurat
membuat perancangan sistem informasi
dan benar.
penggajian
dengan
menggunakan
[AUTHOR NAME]
16
Volume 2, Agustus 2014 Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2005
pewawancara dengan informan atau
di
orang yang diwawancarai, dengan atau
UD.
Batik
Anggun
Notosuman
Surakarta.
tanpa menggunakan pedoman (guide)
1.3. Tujuan Penelitian
wawancara dimana pewawancara dan
Tujuan dari penelitian ini adalah
informan terlibat dalam kehidupan sosial
membuat sistem informasi penggajian
yang relatif lama (Hariwijaya,2007).
karyawan
untuk meningkatkan kinerja
Yang dijadikan sumber yaitu pemilik
manajemen saat melakukan penggajian
UD.Batik Anggun. Beberapa hal yang
di UD. Batik Anggun untuk karyawan
penulis tanyakan kepada Murniati 2.3. Teknik Dokumentasi
harian dan borongan.
Teknik 2. METODE PENELITIAN
mencari
Dokumentasi dan
adalah
mengumpulkan
data
Sistematika penelitian yang penulis
mengenai hal-hal yang berupa catatan,
gunakan adalah dengan metode Research
transkip, buku, surat kabar, majalah,
and Development (R&D) adalah metode
notulen, rapot, agenda dan sebagainya
penelitian
(Arikunto,2006).
yang
menghasilkan
digunakan
produk
menguji, keefektifan
untuk
tertentu, produk
dan
tersebut.
Dokumen
yang
dipelajari adalah dokumen karyawan perhari
dan
borongan
karena
Produk tersebut tidak selalu berbentuk
dibedakan dalam buku yang berbeda,
benda
dokumen kehadiran karyawan perhari,
seperti
atau perangkat keras (hardware), buku,
alat
data gaji perhari, biaya trasport di UD.
pembelajaran lainnya. Akan tetapi, dapat
Batik Anggun, Struktur Organisasi,
pula
Tujuan, Visi dan Misi, serta Dasar
dalam
alat
tulis,
bentuk
dan
perangkat
lunak
(software) [8].
Hukum.
2.1. Teknik Observasi
2.4. Metode Studi Pustaka
Teknik Observasi adalah teknik
Dilakukan untuk menunjang metode
penelitian yang dilakukan dengan cara
wawancara dan observasi yang telah
pengamatan secara langsung pada
dilakukan. Pengumpulan informasi yang
objek yang diteliti. Pada penulisan
dibutuhkan dalam mencari referensi-
Tugas Akhir ini penulis mengamati
referensi yang berhubungan dengan
proses
penelitian yang dilakukan. Buku yang
pengolahan
data
dibagian
penggajian di UD. Batik Anggun.
dijadikan acuan Tugas Akhir atau TA.
2.2. Teknik Wawancara Teknik wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
3. LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Perancangan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap
muka
antara [AUTHOR NAME]
17
Volume 2, Agustus 2014 Perancangan adalah tahap saat kita
Integratet
Development
Evironment
mencoba mencari solusi permasalahan
(IDE) Visual Basic 6.0 IDE Merupakan
dari tahap analisis [11].
fasilitas
3.2. Pengertian Sistem
pengembangan
untuk
membanggun aplikasi dengan Visual
Pengertian dari sistem
adalah
kumpulan atau himpunan dari user atau
Basic 6.0 [9]. 3.8. Pengertian SQL Server 2005
variable-variabel yang saling terkait,
SQL
Server
2005
adalah
saling berinteraksi dan saling tergantung
software database yang sudah di kenal
satu sama lain untuk mencapai tujuan
keandalannya
[11].
penggembanggan aplikasi database
3.3. Pengertian Informasi
untuk
Pengertian dari informasi adalah
dalam
perusahaan
dengan
sekala
menengah sampai besar [10].
suatu jenis utama sumber daya yang 4. PEMBAHASAN
tersedia bagi menejer [4]
4.1. Flow Chart Sistem yang berjalan
3.4. Pengertian Sistem Informasi Pengerertian adalah
cara
informasi
Sistem
Informasi
Sistem yang digunakan di UD. Batik
mongolah
pekerjaan
Anggun saat ini dirasa kurang efektif
pendekatan
dan efisien. Sistem tersebut memakan
mengunakan
sistem yang berdasarkan pada prinsip-
waktu yang cukup lama
prinsip manajemen [6].
tertulis dalam buku dan alat hitung
3.5. Pengertian Penggajian
dan masih
dengan kalkulator. Untuk mengolah
Pengertian Penggajian/gaji adalah
data yang banyak sistem tersebut sering
upah tetap yang dibayarkan mingguan,
menggalami kesulitan dan sering terjadi
bulanan atau tahunan. Sedangkan upah
keterlambatan pembayaran dan slip gaji
adalah imbalan yang biasanya di bayar,
yang
berdasarkan kontrak untuk suatu jenis
penggajiaan untuk pemilik UD. Batik
jasa atau pekerjaan [3].
Anggun belum ada.
belum
ada
dan
laporan
3.6. Pengertian Karyawan Pengertian karyawan adalah orang yang
mengendalikan
ikatan
kerja
sehingga ia menjadi bagian organisasi yang dimasukinnya [3]. 3.7. Pengertian Visual Basic 6 Visual
Basic 6 adalah Aplikasi
berbasiskan visual sehingga sangat
Gambar 1 Gambar flowchat sistem yang
penting bagi penggembang program
sedang berjalan
yang mengetahui bagian bagian dari [AUTHOR NAME]
18
Volume 2, Agustus 2014 4.2. Flow
Chart
Sistem
Yang
Dikembangkan Untuk mengatasi masalah yang dihadapi di UD. Batik Anggun terutama masalah penghitungan, pembayaran, slip gaji, dan laporan Penggajian untuk pemilik
UD.
Batik
Anggun
dirancang suatu sistem penggajian
secara
perlu
informasi
perharai
dan
Gambar 3 Gambar diagram konteks 4.4. Desain input Desain
input
adalah
racangan
borongan sehingga administrasi dapat
media pemasukan data yang akan
memudah
diolah menjadi sebuah informasi yang
kan
ketika
menggaji
karyawan harian dan borongan.
bermanfaat. Desain input yang penulis rancang dapat dilihat pada gambar berikut ini: a. Desain input change password
Gambar 4 gambar Desain input change password
Gambar 2 Gambar flowchat sistem
yang
b. Desain input add admin
dikembangkan 4.3. Diagram Konteks Pada tahap ini digambarkan sistem secara garis besar (top level). Konteks diagram ini menggambarkan secara keseluruhan dari sistem yang akan dikembangkan yang meliputi
Gambar 5 gambar Desain input add admin c. Desain input login
seluruh
entitas luar yang terlibat dan arah arus data yang masuk ke sistem dan yang keluar dari sistem. Setelah konteks diagram kemudian digambarkan lebih rinci lagi.
Gambar 6 gambar Desain input login
[AUTHOR NAME]
19
Volume 2, Agustus 2014 d. Desain input karyawan
Gambar 11 gambar Form cari karyawan harian
i.
Desain input Form cari karywan borongan
Gambar 7 gambar Desain input karyawan e. Desain input jahitan baju Gambar
12
gambar
Form
cari
karywan
borongan
j.
Desain input Form cari jahitan baju
Gambar 8 gambar Desain input jahitan baju f.
Desain input gaji harian Gambar 13 gambar Form cari jahitan baju 4.5. Desain Output a.
Desain output slip gaji harian
Gambar 9 gambar desain input gaji harian g. Desain input gaji borongan
Gambar 14 Desain output slip gaji Gambar 10 gambar desain input gaji borongan h. Desain input Form cari karyawan
harian b. Desain output slip gaji borongan
harian
[AUTHOR NAME]
20
Volume 2, Agustus 2014 Gambar 18 Desain output
laporan
karyawan 5. Pengujian Tabel 3. Kesimpulan Pengujian No
Form
Hasil kesimpulan
1
Form Login
Berfungsi
2
Form
Add
Berfungsi
Form Change
Berfungsi
Admin 3
Password 4
Form
Berfungsi
Karyawan 5
jahitan
Berfungsi
Cari
Berfungsi
Cari
Berfungsi
Form Cari Data
Berfungsi
baju
Gambar 15 Desain output slip gaji borongan c. Desain output laporan gaji harian
Form
6
Form Karyawan Harian
7
Form Karyawan Borongan
8
Jahitan Baju
Gambar 16 Desain output laporan
9
Gaji
Berfungsi
Gaji
Berfungsi
Form Slip Gaji
Berfungsi
Harian
gaji harian d. Desain
Form
output
laporan
gaji
10
Form borongan
borongan 11
Harian 12
Form Slip Gaji
Berfungsi
Borongan 13
e. Desain output karyawan
Berfungsi
Gaji Harian
Gambar 17 Desain output laporan gaji borongan
Form Laporan
14
Form Laporan
Berfungsi
Gaji Borongan 15
Form Laporan
Berfungsi
Karyawan Harian
[AUTHOR NAME]
21
Volume 2, Agustus 2014 16
Form Laporan
meningkatkan kualitas penyajian slip
Berfungsi
Karyawan
gaji dan laporan penggajian karyawan.
Borongan 17
Form
Backup
b. Agar keamanan lebih terjamin dan Berfungsi
terpelihara,
Restore
sebaiknya
program
penggajian dilengkapi dengan sistem login dan dilakukan backup data.
6. KESIMPULAN DAN SARAN
c. Lengkapi
6.1. Kesimpulan Berdasarkan
didepan
hal sebagai berikut: Dibutuhkan
saat listrik padam data yang disimpan
informasi
yang
terkomputerisasi
tidak hilang. d. Untuk
sistem
penggajian
selanjutnya,
paket
ada kekuranganya, sehingga masih
dikarenakan
dapat dikembangkan lagi untuk menjadi sebuah sistem informasi penggajian
dengan cara ditulis dan belum
yang lebih baik.
adanya slip gaji karyawan, serta laporan pengajian.
peneliti
aplikasi yang penulis susun ini masih
lebih
sistem yang lama masih dikelola
b.
dengan
Uninterruptible Power Suply serhinga pembahasan
dapat disimpulkan beberapa
a.
komputer
Demikian kesimpulan dan saran yang penulis sampaikan sebagai bahan
Dibutuhkan laporan dan slip gaji agar, pengeluaran keuangan yang
pertimbangan
bagi
UD.batik
Anggun
bermanfaat.
berkaitan dengan proses transaksi penggajian dapat terkontrol dengan baik di UD. Batik Anggun. c.
7. DAFTAR PUSTAKA [1] Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi
Bahasa pemograman Visual Basic
penelitian.
6 dan basisdata SQL Server 2005 dapat digunakan untuk menyusun
[2] Borg, W.R. and Gall, M.D. (1983). Educational
penggajian karyawan di UD. Batik
Research:
An
Introduction. London: Longman,
Anggun.
Inc
6.2. Saran
[3] meningkatkan
sistem
penggajian karyawan di UD. Batik Anggun penulis memberikan saran saran sebagai berikut: a. Perancangan
Bina
Aksara.
program terkomputerisasi sistem
Untuk
Yogyakarta:
Marbun.1983,Kamus Manajemen.
Istilah
Jakarta:Lembaga
PPM. [4] Mcleond, Raymond. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
sistem
penggajian
karyawan di UD. Batik Anggun untuk
PT INDEXS. [5].Mulyadi.1993. Sistem Akuntansi, Yogy akarta:STIE YKPN. [AUTHOR NAME]
22
Volume 2, Agustus 2014 [6] Nasution, Santi. Juni 2008,”Sistem Informasi Pengolahan Data Gaji Pegawai”.http://repository.usu.a c.id/bitstream/123456789/14002 /1/09E00097.pdf. 11 juli 2014. [7]
Razaq,
Abdul.2004.
Microsoft
Pemrograman
visual
besic
6.0.
Yogyakarta:Indah Surabaya. [8] Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta : Alfhabeta. [9] Sunyoto, Andi
2007.
Pemograman
Database dengan Visual Basic dan
Microsoft
SQL.
Yogyakarta:CV Andi Offset . [10]
Solution,
Winpace.2008.
sistem
informasi manufaktur dengan VB 2005 dan SQL Server 2005.
Surabaya:PT
Elex
Media komputido. [11] Tohari, Hamim.2013.Analisis Serta Peracangan Sistem Informasi Mulai
Pendekatan
UML.Yogyakarta:CV
Andi
Offset .
[AUTHOR NAME]
23
Volume 2, Agustus 2014
PERANCANGAN APLIKASI COMPANY PROFILE BERBASIS ANIMASI 3D MENGGUNAKAN MIKUMIKUDANCE DI AMIK HARAPAN BANGSA SURAKARTA Yoan Santosa Heru Setiya Nugraha Eka Budhi Santosa
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA AMIK HARAPAN BANGSA SURAKARTA
ABSTRAK Company Profile merupakan salah satu media Public Relations yang merepresentasikan sebuah perusahaan (organisasi). Product Public Relations ini berisi gambaran umum perusahaan, di mana perusahaan bisa memilih poin-poin apa saja yang ingin disampaikan secara terbuka kepada publiknya disesuaikan dengan kepentingan publik sasaran.Perancangan dilakukan karena AMIK masih belum memiliki Company Profile yang bersifat multimedia. Berdasarkan kekurangan tersebut maka penulis merancang Company Profile berbasis 3D. Kelebihan dari perancangan
ini adalah untuk
menarik perhatian siswa dan atau masyarakat yang cenderung bosan pada presentasi yang hanya berbentuk tulisan yang umum dilakukan serta membantu presenter dalam melakukan presentasi. Tujuan dalam proyek ini adalah untuk merancang dan membuat Company Profile di Amik Harapan Bangsa agar dapat membantu bidang merketing dalam mempresentasikan product knowledge di instansinya dengan menggunakan metode Research and Development. Dengan adanya project ini, diharapkan menjadi penarik minat para calon mahasiswa baru untuk bergabung atau menempuh jenjang pendidikan di Amik Harapan Bangsa dan sebagai nilai tambah serta daya tarik yang berbeda dengan lembaga lembaga pendidikan lainnya. Kata kunci : Multimedia, Company Profile.
[AUTHOR NAME]
24
Volume 2, Agustus 2014 1. PENDAHULUAN
tetapi juga dapat memperkenalkan instasi
1.1 Latar Belakang
meski tidak berada di lokasi ( mampu
Ilmu pengetahuan dan teknologi
menjangkau tempat yang jauh ).
berkembang sangat pesat saat ini, begitu
Berdasarkan uraian latar belakang
pula dengan perkembangan informasi yang
tersebut penulis akan merancang aplikasi
ditandai dengan hadirnya software pada
profil perusahaan berbasis Animasi 3D
komputer. Perkembangan tersebut tidak
menggunakan MikuMikuDance v 739 di
hanya dimiliki oleh pelaku bisnis saja akan
Akademi
tetapi
Komputer
telah
menjangkau
dibidang
Manajemen Harapan
Informatika Bangsa
dan
Surakarta
pendidikan. Perkembangan yang telah ada
dengan harapan dapat menarik minat para
tersebut membuat setiap lembaga atau
calon mahasiswa baru untuk bergabung
instansi dituntut untuk mencari jalan serta
atau menempuh jenjang pendidikan di
alat
Akademi
bantu
yang
memperkenalkan
sesuai
instansinya
untuk
Manajemen
Informatika
dan
kepada
Komputer Harapan Bangsa Surakarta dan
masyarakat luas, dan komputer adalah alat
sebagai nilai tambah serta daya tarik yang
bantu yang dapat digunakan manusia
berbeda dengan lembaga – lembaga
untuk
pendidikan lainnya, yang penulis sajikan
menghasilkan informasi secara
cepat, tepat, akurat, menarik dan tidak
dalam bentuk Tugas Akhir.
terbatas pada jarak. Proses presentasi yang dilakukan
1.2 RUMUSAN MASALAH
oleh Akademi Manajemen Informatika dan Komputer masih
Harapan
dilakukan
penyampaian langsung
Bangsa
secara
oleh
sehingga
Surakarta
umum
presenter nilai
yaitu
Bagaimana
merancang
company
profile berbasis 3D di Akademi Manajemen Informatika
dan
Komputer
Harapan
secara
Bangsa Surakarta dengan menggunakan
ketertarikan
Visual Basic 6.0 dan MikuMikuDance v
terhadap Akademi Manajemen Informatika
739.
dan Komputer Harapan Bangsa akan berkurang karena di instansi ini product
1.3 Batasan Masalah
knowledge yang dihasilkan berlandasan
Berdasarkan observasi yang penulis
pada teknologi komputer yang selalu
lakukan didapat beberapa masalah yang
mengikuti perkembangan zaman. Untuk
perlu diselesaikan. Mengingat perangkat
mengikuti
teknologi
keras yang terbatas maka pada penelitian
multimedia yang telah berkembang hingga
kali ini hanya akan membatasi hal-hal
saat ini lembaga dipandang perlu untuk
mengenai
menyiapkan profil perusahaan berbasis
berikut:
multimedia, dengan demikian instasi tidak
1. Input ( masukan ) :
perkembangan
hanya memiliki nilai lebih dari lembaga lain
profil
perusahaan
sebagai
a. Mouse Input ( Masukan klik). [AUTHOR NAME]
25
Volume 2, Agustus 2014 A) Manfaat penelitian multimedia bagi
2. Proses :
dunia pendidikan
a. Pencarian video yang diinginkan. 3. Output ( keluaran ) :
a. Kompontensi guru dan siswa dapat
a.Video penjelasan singkat mengenai
fasilitas pembelajaran merupakan
pembelajaran Akademi Manajemen
komponen untuk mengembangkan
Informatika dan Komputer.
suasana belajar lebih menarik dan,
b.Video peta dan alamat Lokasi gedung
membangkitkan
kreativitas
guru
Akademi Manajemen Informatika dan
maupun siswa untuk lebih mandiri
Komputer.
dalam
c.Video fasilitas Akademi Manajemen Informatika dan Komputer.
memanfaatkan
sarana
Teknologi Multimedia. Sistem tatap muka antara dalam pembelajaran
4. Perangkat lunak yang digunakan :
saat
ini
seharusnya
a. Miscrosoft Visual Basic 6.0.
ditinggalkan
b. MikuMikuDance v 739.
multimedia sebagai pemanfaatan
c. Kinect Development Kit
Teknologi Sistem Informasi.
5. Perangkat Keras yang digunakan :
sejak
sudah
ditemukan
b. Penerapan Teknologi Multimedia
a. Komputer dan atau laptop.
untuk Pendidikan berkaitan dengan
b. Proyektor.
peningkatan kualitas Pendidikan
c. Speaker.
Nasional di Indonesia.
d. Microphone.
c. Dengan
e. Microsoft Kinect.
Teknologi
6. Media Bantu Optional :
7. Pengguna Aplikasi : AMIK
Harapan
Bangsa
Surakarta
Multimedia
meratakan
pendidikan
Nusantara
ini,
Teknologi
oleh
di
bumi
sebab
itu
kemampuan
pembelajaran jarak jauh yang tidak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pertanyaan
sangat
Multimedia
mengandalkan
1.3 TUJUAN PENELITIAN
menjawab
pemanfaatan
membantu untuk meningkatkan dan
a. Remote ( melalui Android ).
a.
adaya
pada
bagian
terpisah oleh ruang, jarak, maupun waktu
sehingga
semua
yang
rumusan masalah, yaitu membuat aplikasi
diperlukan akan dapat diselesaikan
company profile di Akademi Manajemen
secara cepat dan dapat diakses
Informatika
kapan saja.
Bangsa
dan
Komputer
Surakarta
menggunakan
Visual
MikuMikuDance v 739.
Harapan
berbasis Basic
6.0
3D dan
B) Manfaat penelitian multimedia bagi instansi a. Menghasilkan penelitian multimedia
1.4 MANFAAT PENELITIAN
yang lebih menarik dan membatu [AUTHOR NAME]
26
Volume 2, Agustus 2014 presenter dalam menarik perhatian
melakukan
target.
perancangan
b. Membuat
penyampaian
analisis profil
dan
perusahaan
menjadi
untuk memberikan informasi yang
lebih pasti dan akurat apabila ada
menggambarkan secara jelas visi,
materi yang terlewat oleh presentor
misi, sejarah kepada masyarakat
seperti human error.
dengan memadukan banyak unsur seperti suara, gambar, animasi,
C) Manfaat penelitian multimedia bagi peneliti selanjutnya
c. Nashihatun Nisak ( 2010 ), dengan
a. Mengetahui sejauh mana aplikasi yang dikembangkan. b. Menjadi
bahan
video.
judul
“
Perancangan
Profile
analisa
untuk
dikembangkan lebih lanjut.
Berbasis
Studio 8 Malang “ melakukan
1.5 TINJAUAN PUSTAKA
berhubungan multimedia
hal
–
dengan video
profil
perusahaan
untuk didistribusikan kepada klien
Beberapa peneliti terdahulu yang meneliti
Multimedia
Interaktif Spesialis Fotografi Digital
perancangan
pernah
Company
pada
hal
yang
dan para calon pelanggan berupa multimedia
animasi
3D
yang
teknologi
dikemas dalam format digital yaitu
komputer
compact disk.
khususnya mengenai profil perusahaan 2. METODE PENELITIAN
antara lain adalah: a. Andri Setiawan ( 2012 ), dengan
2.1 Pengumpulan Data
judul “ Pembuatan Profile Sekolah
Tata cara untuk mendapatkan
SMA Diponegoro Sampang Cilacap
data – data yang diinginkan untuk
“
diolah lebih lanjut.[1]
melakukan
pembuatan
profil
perusahaan yang memungkinkan user untuk mendapatkan output
A) Teknik Survei
dalam bentuk jauh lebih kaya dari
Teknik Survei adalah teknik
pada media lainnya seperti tabel
pengumpulan data yang dilakukan
dan grafik konvensional. Pemakai
dengan cara pengamatan secara
dapat melihat gambar, foto, video,
langsung pada objek yang di teliti. [1].
atau
Penulis
animasi
serta
mendengar
suara atau musik.
mengamati
proses
presentasi yang dilakukan oleh staff
b. Suci Fitriani ( 2012 ), dengan judul “
dan karyawan Akademi Manajemen
Analisis dan Perancangan Profil
Informatika dan Komputer Harapan
Sekolah Berbasis Multimedia pada
Bangsa Surakarta.
SD
Muhammadiyah
Kutoarjo
“ [AUTHOR NAME]
27
Volume 2, Agustus 2014 B) Teknik Wawancara Teknik teknik
metode deskriptif, metode evaluatif, dan
wawancara
pengumpulan
adalah
data
metode eksperimental.
yang
dilakukan dengan cara tanya jawab
A) Penelitian deskriptif
secara langsung kepada sumber data.
[1]
Target
wawancara
Penelitian deskriptif dalam
penelitian
digunakan
awal
untuk
ditujukan kepada direktur serta staff
menghimpun data tentang kondisi
pamasaran
yang
lembaga
Manajemen Komputer
Akademi
Informatika Harapan
dan Bangsa
ada.
Kondisi
tersebut
mencakup : a. Kondisi produk yang sudah ada
Surakarta.
sebagai
bahan
perbandingan
atau bahan dasar produk yang C) Teknik Dokumentasi Teknik teknik
akan dikembangkan.
dokumentasi
pengumpulan
data
adalah
b. Kondisi pihak pengguna (bisnis
yang
atau pendidikan, anak-anak atau
dilakukan dengan cara mempelajari dokumen untuk mendukung data yang
orang dewasa). c. Kondisi faktor pendukung dan
ada, terutama arsip atau dokumen,
penghambat
pengembangan
spanduk beserta selebaran-selebaran,
dan penggunaan dari produk
struktur organisasi, tujuan, visi dan
yang akan dihasilkan mencakup
misi, dan dasar hukum [2].Dokumen
unsur
yang dipelajari adalah dokumen pada
kependidikan, sarana prasarana,
spanduk, brosur, dan juga soft file yang
biaya,
ada.
lingkungan pendidikan dimana
pendidik,
tenaga
pengelolaan,
dan
produk tersebut akan diterapkan.
B) Metode evaluatif 2.2. Research and Development kegiatan
Metode evaluatif digunakan untuk
penelitian
pengembangan
dan
dan
memiliki
mengevaluasi produk dalam proses uji
coba
pengembangan
kepentingan komersial dalam kaitannya
produk.
dengan
dan
dikembangkan melalui serangkaian
bidang
uji coba dan pada setiap kegiatan uji
riset
pengembangan
ilmiah
murni
aplikatif
di
teknologi [3]. Pelaksanaan Development
Produk
suatu
penelitian
coba diadakan evaluasi, baik itu Research memiliki
and
beberapa
evaluasi
hasil
maupun
evaluasi
proses.
beberapa metode yang digunakan yaitu [AUTHOR NAME]
28
Volume 2, Agustus 2014 C) Metode eksperimental Metode
sebagainya perlu diperhatikan eksperimental
bahwa pada tahap ini akan
digunakan untuk menguji keampuhan
menyita
dari produk yang dihasilkan. Walaupun
ketelitian
dalam tahan uji coba telah ada evaluasi, tetapi pengukuran tersebut
banyak
waktu
dan
4. Pembuatan pada Visual Basic Membuat
design
interface
masih dalam rangka pengembangan
yang mudah untuk dijalankan
produk,
dengan
belum
ada
kelompok
pembanding.
petunjuk
cara
penggunaan didalamnya. 5. Penggabungan projek animasi
Pada
tahap
research
and
development ini penulis melakukan kegiatan seperti berikut :
projek
animasi
dengan
projek pada visual basic yang
beberapa
cara
data
untuk
pengumpulan
Menggabungkan pembuatan
1. Pengumpulan data Melakukan
dan visual basic
memperoleh data data yang
telah diselesaikan. 6. Melakukan black box testing Melakukan
testing
pada
diperlukan untuk diolah lebih
interface yang berjalan pada
lanjut.
beberapa orang, baik dari pria maupun wanita, dari beberapa tingkat pendidikan
2. Pengumpulan hardware Mencari yang
perangkat
dibutuhkan
7. Catatan keras untuk
melakukan penelitian.
yang
perangkat
dibutuhkan
lunak
cara
menjaga, merawat software.
3. LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Multimedia
3. Pembuatan pada animasi
Istilah multimedia jika ditinjau dari
Membuat animasi yang akan
ini
mengenai
dan
perangkat keras.
Tahap
Memberikan tata cara atau
pengguna
menjalankan penelitian diantara
pada
maintenance
untuk
menghubungkan
digunakan
mengenai
instruksi yang dibutuhkan oleh
3. Pengumpulan software Mencari
instruksi
penelitian.
segi bahasa, terdiri dari dua suku kata, yaitu “ multi “ yang berarti banyak atau
termasuk
pada
lebih dari satu dan “ media “ yang
suara,
video,
memiliki arti wadah atau alat. Multimedia
animasi 3D, slide ,dan lain
dapat diartikan sebagai transmisi data
pengolahan
[AUTHOR NAME]
29
Volume 2, Agustus 2014 dan manipulasi semua bentuk informasi,
keperluan,
baik berbentuk kata, gambar, video,
hiburan, hingga komersial.
musik, atau angka [4].
mulai
dari
seni,
b. Komersial
Sampai saat ini, ada tiga jenis
Presentasi
yang
menarik
multimedia, yaitu multimedia interaktif,
digunakan
untuk
menjaga
multimedia hiperaktif, dan multimedia
perhatian
linear.
Bisnis dan komunikasi seringkali
1. Multimedia Interaktif
dalam
periklanan.
dikembangkan oleh tim kreatif
Pengguna dapat mengontrol
sebuah
apa dan kapan elemen –
menawarkan atau menjual ide
elemen
maupun dalam pelatihan dalam
multimedia
akan
dikirimkan atau ditampilkan.
perusahaan
untuk
bentuk presentasi multimedia.
2. Multimedia Hiperaktif
c. Pendidikan
Multimedia jenis ini mempunyai
Dalam pendidikan, multimedia
suatu struktur dari elemen –
digunakan untuk memproduksi
elemen
pelatihan berbasis komputer dan
terkait
pengguna
dengan
yang
dapat
buku
referensi
mengarahkannya. Multimedia
ensiklopedia
jenis ini mempunyai banyak
memungkinkan
tautan
melalui
(
link
menghubungkan
)
yang
elemen
–
yang pengguna
serangkaian
modul
presentasi, teks tentang topik
elemen multimedia yang ada.
tertentu, dan gambar yang terkait
3. Multimedia Linear
dalam berbagai format informasi.
Pengguna
hanya
penonton
dan
menjadi
Informal
menikmati
produk
multimedia
disajikan
dari
awal
Edutainment
yang
menjelaskan
hingga
dan
menggabungkan dengan
3.2 Manfaat Multimedia
terutama multimedia.
Pembelajaran berbagai
pendidikan
hiburan
hiburan
memiliki
adalah
istilah yang digunakan untuk
akhir.
Multimedia
seperti
teori
dalam
beberapa tahun terakir telah
manfaat yang beragam berdasarkan
berkembang
dramatis karena
penggunaan seperti :
pengenalan multimedia.
a. Industri Kreatif Industri
kreatif
multimedia
menggunakan
untuk
berbagai
3.2. Sejarah Multimedia Sistem multimedia dimulai pada akhir
1980-an
dengan
[AUTHOR NAME]
30
Volume 2, Agustus 2014 diperkenalkannya Apple
pada
Hypercard tahun
1987
oleh
mempunyai bidang usaha luas dan
dan
publik yang berbeda - beda.
pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio
3.3. Pengertian Perancangan
Visual Connection dan Video Adhapter Card
ps/2.
Pada
tahun
1994
Pengertian perancangan adalah suatu
cara
untuk
diperkirakan ada lebih dari 700 produk
permasalahan
dan sistem multimedia dipasaran.
permasalahan
Multimedia
mencari dari
yang
memungkinkan
pengguna,
pemakai komputer untuk mendapatkan
komponen
sistem,
output dalam bentuk yang jauh lebih
hubungan
antar
kaya dari pada media tabel dan grafik
sebagainya. [1]
solusi
segenap muncul
mengenali
komponen-
objek objek,
pada
-
objek,
dan
lain
konvensional. Pemakai dapat melihat gambar
tiga
dimensi,
foto,
video
3.4 Pengertian Animasi
bergerak atau animasi dan mendengar
Pengertian animasi adalah suatu
suara stereo, perekaman suara atau
urutan gambar yang bergerak. Dalam
alat musik. Beberapa sistem multimedia
pengertian yang lebih lengkap, animasi
sekarang
interaktif,
adalah serangkaian gambar yang dapat
memungkinkan pemakai memilih output
bergerak dengan cepat secara kontinu
dengan perangkat keras input untuk
yang memiliki hubungan antara satu
menjalankan sebuah aplikasi.[4]
dengan lainnya [6].
bersifat
Tiap – tiap gambar bersatu dan 3.2. Pengertian Company Profile
bergerak hingga memberikan makna
Company Profile adalah produk
pada kita sebagai penyimak. Tiap – tiap
tulisan praktisi yang berisi gambaran
gambar tersebut disebut dengan frame.
umum perusahaan [5]. Gambaran ini
Dari pengertian animasi ini, maka
tidak sepenuhnya lengkap, detail, dan
hakikat animasi adalah pergerakan satu
mendalam. Perusahaan dapat memilih
frame dengan frame lainnya yang saling
poin - poin apa saja yang ingin
berbeda dalam durasi waktu yang telah
disampaikan secara terbuka kepada
ditentukan,
publiknya. Bahkan ada perusahaan
kesan bergerak.
yang
memilih
membuat
pemerintah,
(
pelanggan pemasok,
),
bank,
3.5 Pengertian Keyframe Pengertian
keyframe
adalah
lain
frame kunci yang dapat berdiri sendiri
sebagainya. Biasanya hal ini dilakukan
[7]. Dapat digambarkan bagai sebuah
oleh
kertas yang telah berisi gambar, apabila
perusahaan
dan
menciptakan
profil
perusahaan yang dibuat kusus untuk konsumen
sehingga
besar
yang
[AUTHOR NAME]
31
Volume 2, Agustus 2014 kita tambahkan sebanyak 5 keyframe,
2. Anticipations
dan mengubah salah satu keyframe dari
3. Staging
lima keyframe, maka hal tersebut tidak
4. Straight ahead actions and
akan mempengaruhi gambar-gambar di
pose to pose
keyframe lain, karena keyframe dapat
5. Follow ahead and overlapping
berdiri sendiri.
actions 6. Slow in – slow out
3.6 Dua Belas Prinsip Animasi
7. Archs
Kata animasi berasal dari kata
8. Secondary actions
animate yang berarti untuk membuat
9. Timing
obyek mati menjadi seperti hidup.
10. Exaggeration
Prinsip
11. Solid Drawing
dasar
ini
merupakan
hasil
eksperimen dan latihan Frank Thomas
12. Appeal [8]
dan Ollie Johnston atas keinginan Disney untuk memikirkan suatu cara
3.7 Pengertian Motion Capture
bagaimana membuat sebuah animasi
Motion
Capture
merupakan
semirip mungkin dengan gerakan nyata
sebuah proses perekaman gerakan dari
sebuah obyek baik itu benda, hewan,
objek maupun manusia. Tidak hanya
ataupun manusia.
dibidang perfilman [6], Motion Capture
Prinsip dasar animasi adalah
juga jamak digunakan dalam berbagai
seperangkat prinsip – prinsip animasi
bidang seperti bidang militer, olah raga,
dan usaha untuk menghasilkan animasi
aplikasi medis, hingga robotika. Pada
yang lebih realistis. Tujuan utama dari
pembuatan film dan permainan ( game
prinsip-prinsip
),
adalah
untuk
Motion
Capture
dipakai
untuk
menghasilkan ilusi karakter berpegang
merekam aksi dari pemeran tokoh yang
pada dasar hukum fisika, tetapi juga
kemudian akan diproses menggunakan
berurusan dengan isu-isu yang lebih
animasi komputer dalam model 2D
abstrak seperti emosional dan daya tarik
ataupun 3D.
karakter. Prinsip animasi muncul atau
3.8 Pengertian Visual Basic 6
diperkenalkan karena bertujuan utnuk
Visual Basic 6 adalah Aplikasi
setiap animasi yang dibuat terlihat
berbasiskan visual ( General User
menarik dramastis, dengan gerakan
Interface atau GUI ) sehingga sanggat
yang alami.
penting bagi penggembang program
Prinsip animasi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Squash and Stretch
yang mengetahui bagian bagian dari Integratet
Development
Evironment
(IDE) Visual Basic 6.0 IDE Merupakan [AUTHOR NAME]
32
Volume 2, Agustus 2014 fasilitas
pengembangan
untuk
RGB, sensor kedalaman dan multi-array
membanggun aplikasi dengan Visual
michrophone yang mampu menyajikan
Basic 6.0. [9]
pengenalan secara 3D pada seluruh tubuh dan juga kemampuan pengenalan
3.9 Pengertian MikuMikuDance
suara.
MikuMikuDance atau yang biasa
Sensor kedalaman terdiri dari
disingkat dengan MMD adalah freeware
proyektor
laser
program animasi yang digunakan para
dikombinasikan dengan sensor CMOS
penggunanya untuk menganimasikan
yang menangkap data video dalam
serta membuat film 3D yang awalnya
bentuk
digunakan untuk memproduksi animasi
ambient.
dari Vocaloid. Program ini dibuat oleh
sensor kedalaman dapat diatur, dan
Yu Higuchi dan telah mengalami banyak
mampu
melakukan
perubahan semenjak dibuat pertama
sensor
berdasarkan
kali. Produksinya dibuat sebagai bagian
lingkungan
dari Vocaloid Promotion Video Project
mengakomodasi
atau VPVP.
halangan lainnya.
3D
infrared
pada
Jarak
fisik
kondisi
yang
cahaya
penginderaan
dari
kalibrasi
pada
objek
dan
pemain,
mampu
furniture
atau
3.10Pengertian Microsoft Kinect Microsoft perangkat
Kinect
input
untuk
adalah mendeteksi
gerakan yang diproduksi oleh Microsoft
4. PEMBAHASAN 4.1 Sistem yang Berjalan Tabel 1. Flowchart scenario aplikasi
untuk video game xbox 360 dan Personal
Computer
operasi
dengan
windows.
menggunakan
kamera
sistem Dengan
yang
mirip
dengan webcam, memungkinkan kinect untuk menangkap gerakan pengguna yang akhirnya pengguna tidak perlu menyentuh secara langsung controller, cukup dengan gerakan-gerakan alami. Sensor kinect terdiri dari sebuah horizontal bar yang terhubung pada kaki kecil
dengan
dilengkapi
sebuah
motor
poros
dan
yang
didesain
memanjang diatas atau dibawah video display. Alat ini memiliki sebuah kamera [AUTHOR NAME]
33
Volume 2, Agustus 2014 Proses pembuatan animasi ini memerlukan 3 tahapan yang harus dikerjakan secara berurutan,mulai dari awal tahap satu hingga akhir tahap tiga. Perlu diperhatikan bahwa dalam proses
pembuatan
video
ini
akan
memerlukan waktu yang lama serta ketelitian yang tinggi. 4.3 Perancangan Video Player Tabel 3. Perancangan Video Player
Proses pembuatan software ini memerlukan lima tahapan yang harus dikerjakan secara berurutan,mulai dari awal tahap satu hingga akhir tahap lima. 4.2 Perancangan Video Animasi Tabel 2. Flowchart Perancangan Animasi
Proses pembuatan software ini memerlukan dua tahapan yang harus dikerjakan yaitu tahap Perancangan Video Animasi dan Perancangan Video Player, dimana pada tiap tahap harus dikerjakan secara berurutan. Proses pada tiap tahap dapat dilakukan sendiri[AUTHOR NAME]
34
Volume 2, Agustus 2014 sendiri ataupun bersamaan, akan tetapi
dapat berjalan dengan tujuan dapat
pada bagian akhir tahapan, kedua
meminimalkan
tahapan akan dikombinasikan menjadi
penggunaan
satu.
secara cepat tanpa bantuan pembuat
kesalahan dan
dapat
dalam dipelajari
ataupun pihak lain termasuk panduan 4.4 Desain Interface
mengenai tatacara pengaturan monitor
Desain interface dibuat mempermudah
penyusunan
untuk
satu dan monitor dua. Fitur mengenai
dan
cara penggunaan juga tersedia dalam
penggunaan program aplikasi. Supaya keluaran
menghasilkan
apa
aplikasi interaktif.
yang
dikehendaki, maka diperlukan desain yang
sedemikian
rupa
sehingga
pengguna tidak mengalami kesulitan dalam
mengoperasikan
program
aplikasi. Program Aplikasi ini penulis desain supaya tidak memiliki banyak pilihan – pilihan rumit dengan urutan penggunaan yang telah ditentukan dari awal, seperti tombol, warna, garis bantu, scroll down untuk menurunkan pilihan tombol video yang tersedia. Berikut adalah tampilan form utama pada layar presentator :
Gambar 1. Aplikasi Interaktif 4.5 Cara Penggunaan Aplikasi Panduan diberikan
cara
supaya
Gambar 2. Aplikasi Interaktif
penggunaan
aplikasi
interaktif
(*berbasis pada sistem operasi windows 7) 4.6 Keterangan Warna [AUTHOR NAME]
35
Volume 2, Agustus 2014 Pilihan
tombol
video
telah
tersedia pada form utama yang berada
dan
tercatat
atau
terdokumentasi
dengan baik dan benar.
di monitor satu, hasil video akan
obyektif sangat diperlukan karena
berjalan pada kolom preview pada
kualitas adalah suatu hal yang tidak
monitor satu dan pada layar monitor
nyata dan subyektif. Hal ini tergantung
dua. Urutan jalannya video mengikuti
pada pelanggan dan hal-hal lain yang
garis atau melaui pilihan warna yang
mempengaruhinya secara keseluruhan.
tersedia, setiap video siap digantikan
Pelanggan
pada
proyek
dengan video selanjutnya pada saat
pengembangan software dapat meliputi
animasi berhenti berbicara.
pengguna akhir ( end-users ), tester dari pelanggan,
petugas
Keterangan warna
pelanggan,
pihak
no
Warna Arti yang dimiliki
pelanggan, dan lain-lain, dimana tiap
1
Biru
Sedang memainkan video dari
tipe pelanggan akan mempunyai sudut
tombol yang dipilih.
pandang sendiri terhadap kualitas.
2
3
Hijau
dari
manajemen
dari
Testing membuat kualitas dapat
Pilihan tombol yang tersedia atas
Merah
kontrak
tombol yang sebelumnya dipilih.
dilihat secara obyektif, karena testing
Tombol belum memiliki kaitan
merupakan pengukuran dari kualitas
dengan video yang dimainkan.
software. Dengan kata lain testing berarti pengendalian kualitas (Quality
Tabel 4. Keterangan Warna
Control - QC), yang mengukur kualitas cara
produk, sedangkan jaminan kualitas
penggunaan aplikasi, fitur mengenai
(Quality Assurance – QA) mengukur
keterangan warna juga tersedia dalam
kualitas proses yang digunakan untuk
aplikasi interaktif.
membuat produk berkualitas.
Seperti
halnya
pada
Faktor-faktor 4.7 Software Berkualitas sebuah
kualitas
software
secara umum dapat dibedakan menjadi
software
berkualitas
tiga
faktor,
yaitu
fungsionalitas,
adalah sebuah software yang bebas
rekayasa, dan adaptabilitas. Berikut
error dan bug secara obyektif, tepat
contoh
waktu
beberapa faktor-faktor komponen yang
dan
dana,
sesuai
dengan
kebutuhan atau keinginan dan dapat
berdasarkan
kamus
kata besar
mengilustrasikan
sering digunakan: Karena itu testing yang bagus
dirawat ( maintainable ).[10] Pengertian
yang
obyektif
harus dapat mengukur semua faktor-
bahasa
faktor
yang
berhubungan,
yang
Indonesia [1] adalah suatu proses
tentunya tiap faktor komponen akan
pembuktian yang terstruktur, terencana
mempunyai
tingkat
kepentingan
[AUTHOR NAME]
36
Volume 2, Agustus 2014 berbeda-beda
antar
satu
aplikasi
dengan aplikasi yang lain. Contohnya pada
sistem
komponen
bisnis
faktor
maintainabilitas
yang
kegunaan
merupakan
dibutuhkan untuk melakukan evaluasi efektifitas kerja.
umum
Tiap aktifitas yang digunakan
dan
dengan obyektifitas untuk menolong
faktor-
kita
dalam
mengevaluasi
atau
faktor kunci, dimana untuk program
mengukur suatu atribut software dapat
yang bersifat teknik mungkin tidak
disebut sebagai suatu aktifitas testing,
menjadi faktor kunci.
termasuk di dalamnya review, walk -
Jadi
agar
sepenuhnya
testing
efektif,
dijalankan
untuk
pengukuran
tiap
maka
dapat
through, inspeksi, dan penilaian serta
harus
analisa yang ada selama proses
melakukan faktor
pengembangan.
Dimana
tujuan
yang
akhirnya adalah untuk mendapatkan
berhubungan dan juga menjadikan
informasi yang dapat diulang secara
kualitas menjadi nyata dan terlihat.
konsisten ( reliable ) tentang hal yang mungkin sekitar software dengan cara
4.8 Testing Software
termudah dan paling efektif.
testing software adalah proses mengoperasikan suatu
kondisi
software yang
dalam
dikendalikan,
4.8 Black Box Testing
untuk verifikasi apakah telah berlaku sebagaimana
Berdasarkan
Tatas
Wicaksono
telah
ditetapkan
[11] Testing user atau Black box testing
spesifikasi),
mendeteksi
adalah pengujian yang dilakukan hanya
error, dan validasi apakah spesifikasi
mengamati hasil eksekusi melalui data
yang
uji
(menurut
telah
ditetapkan
sudah
dan
memeriksa
fungsional
dari
memenuhi keinginan atau kebutuhan
perangkat lunak. Black box testing
dari pengguna yang sebenarnya.[10]
mengevaluasi
hanya
dari
tampilan
Dari beberapa definisi di atas,
luarnya ( interface ), fungsionalitasnya
dapat kita lihat akan adanya banyak
tanpa mengetahui apa sesungguhnya
perbedaan pandangan dari praktisi
yang terjadi dalam proses detailnya.
terhadap
definisi
testing,
namun
Berikut ini adalah Hasil black box
secara garis besar didapatkan bahwa
testing yang telah dilakukan terhadap
testing harus dilihat sebagai suatu
software yang berjalan oleh responden
aktifitas yang menyeluruh dan terus -
yang terdiri dari pria dan wanita dari
menerus
berbagai jenjang pendidian.
sepanjang
proses
pengembangan. Testing merupakan aktifitas pengumpulan informasi yang
No Hasil Nilai Pengujian
[AUTHOR NAME]
37
Volume 2, Agustus 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rata
5. S2
= 1 orang
Rata 1
1
2
1
3
7.6
1 4 3 1
7.8
6 3
7.8
1 3 5
8.1
3 6
8.4
6 1 1
7.1
1
4
1
5 6
2 6 1
1 1
1
Tabel 5. Hasil Testing
Dengan keterangan nomor sebagai berikut : Gambar 4 Grafik Tingkat Pendidikan
1. Tampilan Antar Muka 2. Kemudahan Penggunaan Aplikasi
Terakir Responden
3. Kejelasan Keterangan 4. Animasi 5. Membantu Presentasi 6. Kemudahan Pemeliharaan
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap cara
pelaksanaan
presentasi
pada
Akademi Manajemen Informatika dan
1. Jumlah Responden 1. Laki – laki
= 3 orang
2. Wanita
= 7 orang
Total
= 10 orang
Komputer sedang
Harapan berjalan
memberikan
Bangsa
saat
ini,
solusi
yang penulis dengan
mengembangkan tata cara presentasi yang telah ada, maka dari itu penulis dapat menarik kesimpulan yaitu untuk menghasilkan aplikasi profil perusahaan Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Harapan Bangsa Surakarta berbasis multimedia yang menarik dan Gambar 3. Grafik Jumlah Responden
membantu presenter dalam menarik perhatian target.
2. Tingkat Pendidikan Terakir 5.2 Saran
1. SMA / SMK
= 5 orang
2. D1
= 1 orang
Setelah mengetahui dan memahami
3. D3
= 2 orang
beberapa persoalan yang ada dan cara
4. S1
= 1 orang
kerja
lapangan
melalui
media
[AUTHOR NAME]
38
Volume 2, Agustus 2014 komputer, maka penulis memberikan
[6] Binanto,Iwan. 2010. Multimedia Digital :
saran sebagai berikut : 1.
Untuk
Dasar
mengoptimalkan
Teori
dan
Pengembangannya.
Yogyakarta: Andi.
pengoperasian aplikasi komputer, sebaiknya aplikasi oleh
operator
dioperasikan
yang
memiliki
[7]
Drs.Daryanto.2003.
Belajar
Komputer
Animasi. Malang: Yrama Widya.
pengetahuan dasar komputer dan cara perawatannya sehingga jika
[8] Thomas, Frank dan Johnston, Ollie. “ The
terjadi sedikit kendala atau ada
Illussion
kerusakan dapat ditangani dengan
http://goodreads.com/book/show/106731.T
cepat.
he_Illusion_of_Life
2. Untuk
peneliti
untuk
Life
“.
6
Juli
2014.
selanjutnya,
sebaiknya menyediakan hardware tambahan
of
meningkatkan
tingkat kehalusan dalam animasi, seperti Xsens MVN,
[9] Razaq,Abdul.2004.Pemrograman Microsoft visual
basic
6.0.
Yogyakarta:Indah
Surabaya.
Marker,
CyberGlove, dan lain sebagainya.
[10] Pressman, Roger S, 2002. Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktisi (
DAFTAR PUSTAKA [1]
Arikunto,
Suharsimi.
Buku 1 ). Andi, Yogyakarta 2006.
Metodelogi
penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.
[11] Wicaksono, Tatas. “ Black Box & White Box
[2] Hariwijaya,M.2007. Metodologi dan Teknik
Testing
”.
1
November
2014.
www.academia.
Penulisan Skripsi, Tesis dan, Disertasi. Yogyakarta: ElMatera Publishing
[3] Sugiyono,2009.Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfhabeta.
[4]
Kriyantono.Rachmat.2008.
Seni
Public
Relation. Jakarta: Prenada Media.
[5]
Setiawan,Ebta.”
Kamus Besar Bahasa
Indonesia
1
“.
september
2014.
http://kbbi.web.id
[AUTHOR NAME]
39
Volume 2, Agustus 2014
PERANCANGGAN SISTEM INFORMASI MAINTENANCE KOMPUTER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6 DAN MYSQL DI PT. INDO ACIDATAMA, Tbk. Renika Damayanti Ismail Setiawan Kresno Ario Tri Wibowo PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA AMIK HARAPAN BANGSA SURAKARTA
ABSTRAK
Data laporan perawatan komputer pada PT. Indo Acidatama, Tbk saat ini dikelola dengan cara yang kurang efektif. Akibatnya ada beberapa permasalahan yang timbul diantaranya, proses penyajian data perawatan komputer yang kurang cepat dan akurat, dan masih adanya karyawan yang kurang memperhatikan tata cara dalam penggunaan komputer kantor beserta perangkatnya tanpa adanya evaluasi dari pihak manajemen. Dengan dirancangnya sistem informasi maintenance komputer ini, diharapkan penyajian data perawatan komputer dapat dikelola dengan baik, dan sistem informasi maintenance komputer ini juga akan membantu dalam penyajian laporan data perangkat yang dirawat, serta laporan perangkat yang telah kembali dari tempat perawatan. Kata kunci :Maintenance komputer, sistem informasi
[AUTHOR NAME]
40
Volume 2, Agustus 2014 1. PENDAHULUAN
maupun
1.1. Latar Belakang Masalah Seiring
berkurangnya
komputer
beserta perangkatnya akan menambah
berkembangnya
sistem
atau mengurangi volume data yang
informasi, maka setiap perusahaan
akan diolah untuk melakukan penyajian
menginginkan agar proses penyajian
data
informasi dapat berlangsung dengan
perangkatnya.
perawatan
komputer
beserta
cepat dan akurat. Guna mewujudkan hal
Penulis berencana menyusun paket
tersebut, maka dibutuhkanlah suatu
program perancangan sistem informasi
alat, yaitu komputer sebagai alat bantu
maintenance
yang dapat digunakan manusia untuk
menggunakan Visual Basic 6.0 dan
menghasilkan informasi secara cepat
MySQL di PT. Indo Acidatama, Tbk
dan akurat.
berdasarkan dari latar belakang diatas.
Proses penyajian data maintenance
Pembuatan
komputer
program
dengan
mengunakan
komputer di PT. Indo Acidatama, Tbk
bahasa pemrograman Visual Basic 6.0
masih dilakukan secara tertulis dalam
terkenal
buku perawatan komputer perbulannya.
dipelajari,
Komputer beserta perangkatnya yang
menggantikan
ada dalam data inventaris PT. Indo
sehingga kelemahan sistem tersebut
Acidatama, Tbk sangat banyak. Proses
dapat teratasi, yang penulis sajikan
panyajian data perawatan komputer
dalam penelitian ini.
masih dilakukan secara tertulis. Ini merupakan kesulitan tersendiri dalam
lebih
familiar
dengan
dan
mudah
harapan
dapat
sistem
yang
lama
1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
hal pencarian data perawatan komputer,
masalah di atas maka perumusan
karena kurang cepat dan akurat, terlebih
masalah
karena
membuat perancangan sistem informasi
masih
adanya
kebiasaan
ini
adalah
bagaimana
karyawan yang kurang memperhatikan
maintenance
tata cara dalam penggunaan komputer
menggunakan Visual Basic 6.0 dan
kantor
MySQL di PT. Indo Acidatama, Tbk.
beserta
perangkatnya
tanpa
adanya evaluasi dari pihak manajemen yang dirasakan perlu apabila karyawan
komputer
dengan
1.3. Tujuan Penelitian Penelitian
ini
bertujuan
untuk
tersebut telah melakukan kesalahan
merancang
sistem
lebih dari 3 kali. Untuk mengikuti jumlah
maintenance
komputer
komputer beserta perangkatnya dan
menggunakan Visual Basic 6.0 dan
perkembangan perusahaan, maka perlu
MySQL
untuk
program
Tbksehingga penyajian data perawatan
aplikasi sistem informasi maintenance
komputer beserta perangkatnya menjadi
komputer, sebab dengan bertambah
lebih efektif dan efisien.
menyiapkan
paket
di
PT.
Indo
informasi dengan
Acidatama,
[AUTHOR NAME]
41
Volume 2, Agustus 2014 2. METODE PENELITIAN
Metode
2.1. Pengumpulan Data Untuk
studi
pustaka
merupakan teknik pengumpulan data
dapat
memperoleh
oleh peneliti dengan mengadakan
pembuatan
studi penelaahan terhadap buku,
sisteminformasi, penulis menggunakan
literature, maupun media internet
beberapa
yang
datadalam
proses
cara
antara
lain
adalah
sebagaiberikut :
ada
dengan
masalah yang sedang dipecahkan.
a. Observasi
2.2. Analisa Kebutuhan Sistem
Metode observasi adalah teknik
2.2.1. Kebutuhan Hardware
pengumpulan data dimana peneliti melakukan objek
hubungannya
pengamatan
secara
terhadap
langsung.
Metode
Kebutuhan
hardware
atauperangkat keras yang harus disiapkanperusahaan
observasi yang dilakukan penulis
komputer
selama penelitian berlangsung yaitu
minimal sebagai berikut :
dengan mengamati beberapa proses
a. Processor minimal Pentium 4
kegiatan maintenance komputer PT. Indo Acidatama, Tbk yang berada di Jl.
Solo
Sragen
Km.
spesifikasi
atau lebih tinggi b. RAM minimal 512 MB atau
11,4
Karanganyar.
dengan
adalah
lebih tinggi c. Stabilisator dan UPS
b. Wawancara
d. Keyboard dan mouse
Pengambilan data secara lisan
2.2.2. Kebutuhan Software
langsung dengan sumber datanya,
Kebutuhan
software
baik melalu itatap muka. Jawaban
atauperangkat lunak yang harus
responden dirangkum sendiri oleh
diinstal pada komputer sebagai
peneliti.
berikut:
Wawancara
dilakukan
dengan bentuk yang tidak terstruktur
a. Sistem operasi WindowsXP.
dan dilakukan untuk mengumpulkan
b. SoftwareVisualBasic
data mengenai :
c. SoftwareXAMPP
1) Profil
instansi
dan
strukturorganisasi
2.3. Analisa dan Perancangan Sistem Perancangan
2) Keadaan sistem yang berjalan
merupakan
3) Permasalahan yang ada pada
barudari
sistem
informasi
sistem
informasi
pengembangan
sistem
lama
sistem
yang
ada,
perawatan
dimanamasalah-masalah yang terjadi
komputer di kantor PT. Indo
padasistem lama diharapkan sudah
Acidatama.
teratasipada sistem yang baru. Dalam prosesperancangan
sistem
penulis
c. Studi Pustaka [AUTHOR NAME]
42
Volume 2, Agustus 2014 menggunakan beberapa alat antara lainadalah sebagai berikut :
2.4. Implementasi Sistem
a. Flowchart
Dalam proses tahap pembuatan
Penulis menggunakan flowchart agar
lebih
mudah
dalam
implementasi system, penulis membuat aplikasi
berdasarkan
rancangan
menggambarkan alur dari sistem
interface yang telah penulis susun
yang berjalan dan alur sistem yang
menggunakan bahasa pemrograman
sedang penulis kembangkan.
Visual Basic 6 dan menggunakan
b. Normalisasi
Database MySQL.
Normalisasi
adalah
suatu
teknikuntuk mengorganisasi data ke
3. LANDASAN TEORI 3.1. Perancangan
dalam tabel-tabel untuk memenuhi
Perancangan menurut Tata Sutabri
kebutuhan pemakai didalam suatu
adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu
organisasi. Tujuan dari normalisasi
yang baru dan berguna, yang tidak ada
adalah
menghilangkan
sebelumnya dan merupakan tindak
kerangkapan data,untuk mengurangi
lanjut dari gagasan atau perencanaan.
kompleksitas,untuk
Perancangan meliputi beberapa proses
untuk
pemodifikasian
mempermudah
data
dan
untuk
menghilangkan inkonsistensi data. c. Desain Database
diantaranya: a. Pemrograman: menetapkan hal-hal yang menjadi tujuan, kebutuhan dan
Desain database merupakanr ancang bangun masukan data yang terdiri dari record dan field.
perhatian klien. b. Perencanaan:
untuk
masalah umum klien menjadi suatu
d. Desain Interface
masalah
standardan
Desain interface dibuat untuk
mudah dipecahkan.
mempermudah penyusunan sebuah
c. Pengembanganyaitu
program aplikasi, agar informasi yang
mengembangkan
dihasilkan
keseluruhan
sesuai
dikehendaki,maka
dengan perlu
yang
didesain
sedemikian rupa sehingga dihasilkan suatu output yang berguna
untuk
teknologi
mengetahui
wujud
untuk gagasan
menjadi
bangunan
suatu
usul
pemecahan
masalah tersebut. [1] 3.2. System
e. Desain Teknologi Desain
menyatakan
Menurut Jogiyanto, system adalah digunakan
suatu jaringan kerja dari prosedur–
kapasitas
prosedur yang saling berhubungan,
simpanan luar dan media yang akan
berkumpul
bersama–sama
dipergunakan oleh file yang akan
melakukan
suatu
dijalankan.
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
kegiatan
[AUTHOR NAME]
untuk atau
43
Volume 2, Agustus 2014 Sebuah sistem secara umum terdiri dari
secara konseptual terdiri atas tiga
masukan, pengolahan, dan keluaran
langkah, yaitu : penentuan entitas pada
yang terdiri dari bagian – bagian yang
basis data, pendefinisian hubungan
selalu terkait dan beroperasi bersama-
antar
sama untuk mencapai suatu tujuan.
hubungan kedalam entitas. [3]
Suatu sistem dapat terdiri dari sistemsistem
bagian
(subsystem)
dimana
entitas
dan
penerjemahan
3.6. Perawatan Komputer Menurut
Teguh
masing–masing subsystem terdiri dari
perawatan
subsystem–subsystem yang lebih kecil
bentuk kegiatan yang ditujukan untuk
lagi atau komponen – komponen yang
menangani
saling berhubungan dan berinteraksi
terdapat pada komputer [4]. Secara
membentuk
garis besar, perawatan komputer dibagi
suatu
kesatuan
yang
komputer
Wahyono adalah
suatu
masalah–masalah
yang
terintegrasi (integrated) sehingga tujuan
atas dua bagian yaitu :
sistem dapat tercapai. [2]
a. Perawatan perangkat lunak yang
3.3. Informasi
umum dikerjakan adalah software
Menurut
Jogiyanto,
informasi
update seperti antivirus, program dan
adalah data yang diolah menjadi bentuk
aplikasi, sistem operasi dan file
yang lebih berguna dan berarti bagi
lainnya.
penerimanya. [2]
b. Perawatan perangkat keras meliputi
3.4. System Informasi
perawatan teknis terhadap semua
System
Informasi
menurut
bagian perangkat keras komputer,
Jogiyanto adalah suatu system di dalam
mulai
suatu organisasi yang mempertemukan
bagian CPU, monitor, perangkat
kebutuhan pengolahan transaksi harian,
input, perangkat cetak dan perangkat
mendukung operasi, bersifat manajerian
jaringan.
dan
kegiatan
strategi
dari
suatu
dari
Sebuah
pembersihan
kegiatan
maintenance
organisasi dan menyediakan pihak luar
komputer
tertentu
kesinambungan operasional dan kinerja
dengan
laporan
yang
diperlukan. [2]
ditujukan
bagian–
untuk
menjaga
dari unit komputer yang digunakan dan
3.5. Perancangan system Perancangan
dilaksanakan
system
menurut
secara
berkala,
yang
waktunya ditentukan sesuai kebijakan
Abdul Kadir dibagi menjadi dua tahapan
masing
yaitu, perancangan basis data dan
menanganinya.
perancangan
dilaksanakannya perawatan komputer
proses.
Perancangan
–
masing
karena
pihak
yang Alasan
basis data terdiri atas perancangan
adalah
komputer
rentan
basis data secara konseptual, secara
terhadap masalah (virus, dan kotornya
logis dan fisik. Perancangan basis data
hardware) sehingga perlu memastikan [AUTHOR NAME]
44
Volume 2, Agustus 2014 komponen
–
komponen
komputer
berjalan dengan baik. 4. PEMBAHASAN 4.1. Perancangan 1) Diagram konteks (context diagram) digunakan untuk menggambarkan hubungan input/ output antara sistem dengan
dunia
luarnya
yang
digambarkan dalam arah arus data yang masuk ke sistem dan yang keluar dari sistem. Suatu diagram konteks selalu mengandung satu proses dari sebuah sistem. Berikut gambar diagram konteks dari sistem maintenance
komputer
yang
Gambar 2 diagram HIPO 3) DFD ( Data Flow Diagram) a. DFD level 1 proses data induk
dirancang oleh penulis :
Gambar 3 DFD level 1 proses data induk b. DFD level 1 proses computer maintenance Gambar 1 diagram konteks 2) Diagram HIPO / diagram berjenjang digunakan
penulis
untuk
menggambarkan menu pada sistem yang akan dirancang. Berikut gambar
Gambar 4 DFD level 1 proses computer
dari diagram berjenjang yang akan
maintenance
disusun :
4.2. Desain Input Desain
input
adalah
racangan
media pemasukan data yang akan diolah menjadi sebuah informasi yang bermanfaat. Desain input yang penulis [AUTHOR NAME]
45
Volume 2, Agustus 2014 rancang ada 4, dapat dilihat pada
selesai rawat, laporan rekap per bulan
gambar berikut ini:
dan laporan rekap per department seperti gambar berikut :
Gambar 9 desain output data perangkat Gambar 5 desain input perangkat
Gambar 10 desain output data pengguna
Gambar 6 desain input pengguna
Gambar 11 desain output data teknisi
Gambar 12 desain output data maintenance Gambar 7 desain input IT
komputer
Gambar 8 desain input teknisi 4.3. Desain Output Terdapat 7 jenis output pada sistem
Gambar 13 desain output data perangkat selesai rawat
ini diantaranya, laporan data pengguna, laporan data perangkat, laporan data teknisi,
laporan
komputer,
data
laporan
maintenance
data
perangkat
Gambar 14 desain output rekap per bulan [AUTHOR NAME]
46
Volume 2, Agustus 2014
4) Form data teknisi
Gambar 15 desain output rekap per department 4.4. Implementasi program 1) Form data perangkat Gambar 19 form data teknisi 5) Form maintenance computer
Gambar 16 form data perangkat 2) Form data pengguna Gambar 20 form maintenance komputer 6) Form data perangkat selesai rawat
Gambar 17 form data pengguna 3) Form data IT
Gambar 21 form data perangkat selesai rawat 7) Laporan data perangkat
Gambar 18 form data IT Gambar 22 laporan data perangkat
[AUTHOR NAME]
47
Volume 2, Agustus 2014
8) Laporan data pengguna
Gambar 26 laporan perangkat selesai rawat 4.5. Kesimpulan pengujian Tabel 1 kesimpulan pengujian Gambar 23 laporan data pengguna
Form
No
Kesimpulan pengujian
9) Laporan data teknisi 1
Form Login
Berfungsi
2
Form data perangkat Berfungsi
3
Form data pengguna Berfungsi
4
Form data IT
Berfungsi
5
Form data teknisi
Berfungsi
6
Form Computer
Berfungsi
Maintenance Gambar 24 laporan data teknisi 10) Laporan data maintenance komputer
7
Form selesai rawat
Berfungsi
8
Form cari data
Berfungsi
perangkat 9
Form cari data
Berfungsi
pengguna 10
Form cari data
Berfungsi
tekinisi
Gambar 25 laporan data maintenance komputer 11) Laporan data perangkat selesai rawat
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pengolahan
data
maintenance
komputer di PT. Indo Acidatama, Tbk masih menggunakan sistem manual, sehingga dalam pembuatan laporan serta pencarian informasi membutuhkan waktu yang cukup lama. Berdasarkan analisis di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: [AUTHOR NAME]
48
Volume 2, Agustus 2014 a. Dibutuhkan
sistem
maintenance
informasi
komputer
terkomputerisasi
pada
PT.
saran yang dapat penulis sampaikan
yang
adalah sebagai berikut :
Indo
a. Untuk meningkatkan efisiensi dan
Acidatama, Tbk agar penyajian data
efektifitas
perawatan
beserta
Acidatama, Tbk dalam hal penyajian
perangkatnya menjadi lebih mudah
data perawatan komputer beserta
dan cepat, serta dapat membantu
perangkatnya,
pihak manajemen dalam melakukan
menggunakan jasa komputer dengan
evaluasi terhadap karyawan yang
memakai sistem informasi yang telah
melakukan tindakan tidak disiplin
dirancang.
dalam
komputer
menggunakan
perangkat
komputer perusahaan.
pada
b. Diharapkan
perancangan
sistem
PT.
Indo
disarankan
adanya
pengembangan
b. Perancangan sistem yang dibuat meliputi
kerja
lebih
sebuah lanjut
informasi
ini
dari guna
database,
menanggulangi dan mengolah data
perancangan program, perancangan
yang lebih besar di masa mendatang.
inputdan output. c. Perancangan
c. Dikarenakan sistem
maintenance
informasi
komputer
terkomputerisasi
pada
PT.
kurang
modul
lengkap,
yang
peminjaman
Indo
perangkatnya
yang
untuk
masih aplikasi
komputer
beserta
belum
tersedia,
Acidatama, Tbk ini dapat dibangun
diharapkan pada kesempatan lain,
menggunakan bahasa pemrograman
peneliti
VisualBasic
mengembangkan
aplikasi
peminjaman
beserta
6.0
databaseMySQL,
dengan dan
hasil
programnya lebih mudah dipahami oleh
pengguna
(userfriendly),
selanjutnya
komputer
dapat
perangkatnya tersebut. d. Perlunya dilakukan back-up data
karenasoftwareVisualBasic
secara berkala oleh perusahaan
merupakan bahasa pemrograman
untuk menghindari apabila sesuatu
berbasis windows.
yang tidak diinginkan terjadi seperti
5.2. Saran
kerusakan
Rancangan
software. Dengan adanya back-up
diusulkan diharap mampu mengatasi
data maka pihak perusahaan masih
kendala yang dihadapi pada sistem
memiliki salinan semua data yang
yang sedang berjalan pada PT. Indo
disimpan.
Acidatama, Tbk. Sistem yang baru juga
e. Lengkapi
mampu
baru
maupun
yang
diharapkan
sistem
hardware
meningkatkan
efisiensi dan efektifitas kerja. Beberapa
komputer
Uninterruptible
dengan
Power
Suply
(UPS)sehingga saat listrik padam data yang disimpan tidak hilang. [AUTHOR NAME]
49
Volume 2, Agustus 2014
DAFTAR PUSTAKA [1] Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset. [2] Jogiyanto H.M. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi. : Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset [3] Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset. [4]
Wahyono, Teguh. 2007. Building & Maintenance PC Server. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
[AUTHOR NAME]
50
Volume 2, Agustus 2014
DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI POSYANDU BALITA MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 DAN MYSQL (STUDI KASUS DI POSYANDU GUMPANG KARTASURA) Intan Adytia Widaswari Nuur Rochman Nafiaan S.Kom Dra. Ari Panjtarani
ABSTRAK Manajemen sistem posyandu balita di Perumahan Gumpang Kartasura Kabupaten Sukoharjo kurang memadai, penggunaan buku laporan sebagai media penyimpanan data keseluruhan posyandu mempersulit petugas maupun bidan dalam melakukan pencarian data balita, update data, serta pengecekan data-data posyandu. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis dalam penelitia ini berupaya merancang sistem informasi agar manajemen posyandu yang ada sekarang mampu berjalan secara efektif dan efisien. Penulis dalam perancangan sistem informasi ini membatasi ruang lingkup masalah diantaranya proses penimbangan balita, proses pencatatan data kunjungan, proses pencatatan data perlengkapan posyandu. Input data diantaranya data balita, data bulan, data petugas, data penimbangan, data status gizi balita. Laporan yang penulis rancang antara lain laporan kunjungan, laporan penimbangan, laporan jumlah balita. Dalam penyusunan Tugas Akhir penulis menggunakan metode pengumpulan data secara observasi, wawancara dan studi pustaka. Untuk perancangan sistem penulis menggunakan tools antara lain : flowchart system, diagram konteks, HIPO dan DFD. Kemudian untuk perancangan database penulis menggunakan ERD dan Normalisasi, bahasa pemrograman yang penulis menggunakan Visual Basic 6.0 dan Database MySQL. Kata kunci : Sistem Informasi, komputerisasi posyandu.
[AUTHOR NAME]
51
Volume 2, Agustus 2014 1. PENDAHULUAN
yaitu
1.1. Latar Belakang
hilangnya
data
dikarenakan
pengelolaan data terfokus pada buku
Teknologi
dan
Informasi
pencatatan
baru
dan
tidak
merupakan dua hal yang tidak dapat
memperhatikan
dipisahkan saat ini. Hal ini terlihat dari
Petugas Posyandu membutuhkan data
proses untuk mendapatkan informasi
lama petugas tidak mendapatkan data
yang dapat diperoleh secara cepat,
tersebut
tepat, dan akurat
mengganggu
dengan didukung
buku lama.
dan
Ketika
mungkin kegiatan
dapat
posyandu.
oleh kemajuan teknologi yang semakin
Permasalahan ini akan menyulitkan
canggih. Komputer akan membantu
petugas ketika data pada buku lama
manusia
dibutuhkan. Permasalahan lain yang
untuk
menyelesaikan
pekerjaan pengolahan data karena
timbul
bersifat efektif dan efisien. Namun
penyajian laporan yang membutuhkan
perkembangan
waktu
teknologi
saat
ini
nampaknya belum dimanfaatkan oleh
Posyandu merupakan salah satu bentuk
UKBM
(Upaya
Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat),
yang
relatif
pembuatan
lama
dan
dikarenakan
kesulitan mencari data.
banyak instansi, salah satunya adalah pengolahan data di Posyandu.
adalah
Oleh
itu
penulis
berencana
merancang
dan
membangun
Sistem
Posyandu Perumahan
sebab
Balita
Informasi
di
Posyandu
Gumpang,
Kartasura
dikelola dan diselenggarakan dari,
dengan
oleh, untuk dan bersama masyarakat.
pemrograman Microsoft Visual Basic
Posyandu
dalam
6.0 dan basis data MySQL, dimana
pembangunan
sistem ini nantinya akan menangani
memberdayakan
hal-hal yang berkaitan dengan proses
dibutuhkan
penyelenggaraan kesehatan,
guna
masyarakat
dan
memberikan
menggunakan
pencatatan
data,
dan
bahasa
pembuatan
kemudahan pada masyarakat dalam
laporan. Sehingga petugas posyandu
memperoleh kesehatan dasar untuk
tidak perlu lagi menulis data kedalam
mempercepat
buku, selain itu petugas posyandu juga
penurunan
angka
kematian ibu dan bayi (Depkes RI,
akan
2006).
pembuatan Kegiatan
Perumahan
Posyandu
Gumpang
di
Kartasura
dikelola
menggunakan
buku
pencatatan
penimbangan
sebagai
dimudahkan
dalam
laporan
proses kegiatan
posyandu. Karena sistem yang akan penulis
rancang
sudah
terkomputerisasi tentu saja keamanan serta
penyimpanan
data
lebih
media penyimpanan dan pencatatan
terorganisir dan terjamin keamananya
data. Hal ini menimbulkan masalah
bila dibandingkan dengan pengelolaan [AUTHOR NAME]
52
Volume 2, Agustus 2014 serta pencatatan data yang masih dilakukan
dengan
menggunakan
buku.
visual
basic
d. Keluaran (output) yang dihasilkan
Alasan
dalam sistem ini adalah:
karena
1) Laporan data balita.
memiliki sarana pengembangan yang
2) Laporan penimbangan.
bersifat
3) Laporan data kunjungan.
grafis
(visual)
sehingga
memudahkan user dalam membangun software
berbasis
Windows.
Sedangkan
menggunakan
MySQL
karena bersifat open source yang
e. Software yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi: 1) Microsoft Visual Basic 6.0. 2) Database MySQL. 1.4. Tujuan Penelitian
bersifat publik. 1.2. Rumusan Masalah
Tujuan
Berdasarkan
merancang
dan
masalah diatas penulis merumuskan
Informasi
Posyandu
masalah
yaitu
Perumahan
Mendesain
dan
Sistem
latar
belakang
penelitian
Bagaimanakah Mengimplementasi
Informasi
Posyandu
Balita
untuk Sistem
Balita
Di
Kartasura
menggunakan Visual Basic 6.0 dan MySQL,
dengan
meningkatkan
MySQL. Studi Kasus Di Posyandu
data
Perumahan Gumpang Kartasura.
mempermudah
Berdasarkan rumusan masalah
membuat
Gumpang
Menggunakan Visual Basic 6.0 dan
1.3. Batasan Masalah
ini
harapan
efisiensi
kegiatan
di
untuk
pengolahan
posyandu
petugas
serta
posyandu
dalam mengelola berkas-berkas lama yang
kemungkinan
masih
akan
diatas penulis membatasi masalah-
digunakan diwaktu mendatang, dan
masalah yang akan dibahas, antara lain:
juga mempermudah petugas posyandu
a. Kegiatan posyandu yang saya bahas
dalam
menyusun
dan
kegiatan
yang
diantaranya adalah kunjungan balita,
laporan
dan penimbangan balita.
Posyandu.
membuat ada
di
b. Masukan (input) data yang dibahas dalam penelitian ini adalah: 1) Data peserta balita baru. 2) Data petugas. c. Proses dalam kegiatan posyandu yang penulis bahas adalah:
2. LANDASAN TEORI 2.1. Posyandu Posyandu
merupakan salah
satu bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
1) Proses pendaftaran balita baru.
bersama
2) Proses pencatatan kunjungan
dibutuhkan dalam
balita. 3) Proses pencatatan data penimbangan.
masyarakat.
pembangunan memberdayakan memberikan
Posyandu
penyelenggaraan
kesehatan, masyarakat kemudahan [AUTHOR NAME]
guna dan pada 53
Volume 2, Agustus 2014 masyarakat
dalam
memperoleh
berkaitan dan bekerja sama untuk
kesehatan dasar untuk mempercepat
mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu
penurunan angka kematian ibu dan
sistem dapat terdiri dari beberapa sub
bayi (Depkes RI,2006:11).
sistem. Sub sistem-sub sistem tersebut
UKBM
adalah
pemberdayaan dibentuk
wahana
masyarakat,
atas
dasar
yang
kebutuhan
dapat pula terdiri dari beberapa sub sistem
yang
lebih
kecil
(Ladjamudin,2013:3).
masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk
Dalam mendefinisikan sistem
dan bersama masyarakat (Depkes
terdapat dua kelompok pendekatan
RI,2006:11).
sistem
Pelayanan
kesehatan dasar
yaitu
menekankan
sistem pada
yang
prosedur
lebih dan
adalah pelayanan kesehatan yang
elemennya. Pendekatan sistem yang
mempercepat
penurunan
angka
merupakan kumpulan dari komponen
kematian
dan
(Depkes
atau elemen-elemen atau sub sistem-
ibu
bayi
RI,2006:11).
sub sistem merupakan definisi yang lebih luas dibandingkan pendekatan
2.2. Sistem
pendekatan
Pemahaman pendekatan urutan
sistem
prosedur,
kegiatan
berhubungan
dengan
yaitu yang
bersama-sama
rangkaian
operasi
yang
pada
lebih
prosedurnya.
suatu
Definisi ini lebih banyak diterima karena
saling
pada kenyataannya suatu sistem yang
untuk
terdiri dari sub sistem-sub sistem
mencapai tujuan tertentu. Prosedur adalah
menekankan
sistem
yang
melibatkan beberapa benda (seperti
(Ladjamudin,2013:3). 2.3. Informasi Data
merupakan
kenyataan
ALU, Control Unit) di dalam satu atau
yang menggambarkan suatu kejadian-
lebih komponen seperti memori dan
kejadian dan kesatuan nyata. Dalam
Central Processing Unit (CPU), jika
menganalisis
dan
dalam
perancangan
suatu
sistem
komputer
digunakan
untuk
penanganan
yang
yang
menjamin seragam
merencanakan sistem
harus
mengerti terlebih dahulu komponen-
dari
komponen yang ada dalam sistem
aktivitas pengolahan yang terjadi serta
tersebut. Darimana data dan informasi
untuk menyelesaikan suatu kegiatan
tersebut diperoleh dan kemana hasil
pengolahan
pengolahan
data
tertentu
(Ladjamudin,2013:1). Pemahaman
data
dan
tersebut sistem
dengan
pendekatan komponen atau elemen, yaitu kumpulan komponen yang saling
informasi diperlukan
(Ladjamudin,2013:8). Data
merupakan
kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian[AUTHOR NAME]
54
Volume 2, Agustus 2014 kejadian dan kesatuan nyata. Dalam
informasi,
menganalisis
dan
beberapa cara antara lain adalah
perancangan
suatu
mengerti
terlebih
komponen
yang
merencanakan sistem
dahulu ada
harus
komponen-
dalam
penulis
menggunakan
sebagai berikut: a. Observasi
sistem
Observasi
merupakan
tersebut. Darimana data dan informasi
pengumpulan data dengan cara
tersebut diperoleh dan kemana hasil
pengamatan langsung pada objek
pengolahan data dan informasi tersebut
penelitian. Adapun jadwal kegiatan
diperlukan (Ladjamudin,2013:8).
observasi yang penulis lakukan
2.4. Sistem Informasi
adalah sebagai berikut:
Dalam buku Analisis dan Desain Informasi
(2013:13-14)
mendefinisikan
1) Tempat
Ladjamudin
pengertian
Perumahan
sistem
informasi sebagai berikut:
yang
komponen
2) Waktu Kegiatan
terdiri
dalam
dari
20-22
3) Objek Penelitian : Kegiatan Posyandu b. Wawancara
untuk menyajikan informasi.
Wawancara adalah metode
b. Sekumpulan prosedur organisasi
pengumpulan data dengan cara
yang saat dilaksanakan akan
tanya
memberikan
kepada
informasi
:
Agustus 2014
organisasi
untuk mencapai tujuan yaitu
bagi
jawab
secara
langsung
responden.
Adapun
pengambil keputusan atau untuk
narasumber
mengendalikan organisasi.
wawancara
ini
suatu
Susilawati,
SKM,
yang
berikut adalah beberapa hal yang
c. Suatu
sistem
didalam
organisasi mempertemukan
kebutuhan
pengolahan
transaksi,
mendukung
operasi,
dari
kegiatan
adalah
Ibu
M.Kes,
Tri dan
ditanyakan oleh penulis c. Studi Pustaka
bersifat
Dalam metode studi pustaka
manajerial, dan kegiatan strategi
penulis
dari organisasi dan menyediakan
membaca buku yang berhubungan
pihak luar dengan laporan yang
dengan
diperlukan.
ajukan.Selain dari buku penulis
3. METODE PENELITIAN
juga
3.1. Pengumpulan Data
proses
pembuatan
mempelajari
judul
yang
melakukan
dengan
penulis
pencarian
informasi melalui Internet dan karya
Untuk dapat memperoleh data dalam
Gumpang,
Kartasura
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia
:
sistem
tulis. 3.2. Analisis Dan Perancangan [AUTHOR NAME]
55
Volume 2, Agustus 2014 a. Sistem Yang Berjalan
Diagram
kegiatan Posyandu balita di
konteks
yang
penulis
rancang adalah sebagai berikut.
perumahan Gumpang Kartasura saat ini masih menggunakan buku penimbangan untuk menulis data balita. Pengelolaan tersebut masih dirasa kurang karena, dalam proses tersebut terdapat beberapa kendala antara
lain,
pencarian
kesulitan
data-data
dalam
posyandu,
pembuatan laporan penimbangan, dan seringnya terjadi kehilangan data. Entitas Petugas memasukkan data balita,
data petugas, data
status gizi, data kunjungan balita, dan data penimbangan balita ke Sistem Informasi Posyandu. Dari Sistem
Informasi
Posyandu
ke
Entitas Petugas memberi laporan b. Sistem Yang Dikembangkan
data balita, laporan kunjungan dan
Sistem yang akan dikembangkan
lapoan data penimbangan. Dari
oleh penulis adalah sebagai
Sistem
Informasi
berikut:
Entitas
Bidan
laporan
data
Posyandu
ke
menghasilkan balita,
laporan
penimbangan balita. d. Diagram
Hierarchy
Plus
Input-
Process-Output (HIPO) Penulis sajikan bagan HIPO dari sistem informasi posyandu yang penulis rancang. Untuk lebih jelasnya pada gambar berikut ini:
c. Diagram Konteks [AUTHOR NAME]
56
Volume 2, Agustus 2014 f.
Desain Kebutuhan Sistem Pengoperasian
sistem
informasi posyandu yang penulis rancang
ini
membutuhkan
hardware dan software sebagai berikut:
1) Hardware Spesifikasi Sistem Informasi Posyandu dibagi menjadi 3 sub bagian utama yaitu
Data
Induk,
Kegiatan
Posyandu dan Laporan, masingmasing 3 bagian utama tersebut dibagi
kedalam
sub
bagian.
Pertama, Data Induk dibagi menjadi 3 sub bagian yaitu Data Balita, Data Petugas dan Status Gizi. Kedua, Kegiatan Posyandu dibagi menjadi 3 sub bagian yaitu Data Kunjungan dan Data Penimbangan. Ketiga, laporan
dibagi menjadi
3
sub
bagian yaitu Laporan balita, laporan penimbangan
dan
laporan
kunjungan.
Database beserta relasi dari informasi
keras yang dibutuhkan antara lain, processor 1 GHz atau lebih cepat, 1 GB RAM, 16 GB kapasitas Harddisk tersedia, VGA dengan DirectX 9, serta perangkat keras pendukung lain seperti keyboard, mouse, printer dan monitor.
2) Software Software
yang
harus
tersedia diantaranya aplikasi basis data MySQL, program aplikasi
posyandu
dan
Sistem Operasi Windows 7. 4. PEMBAHASAN 4.1. Desain Input Desain input sistem informasi
e. Relasi Database
sistem
perangkat
posyandu
posyandu ini adalah sebagai berikut:
ini
adalah sebagai berikut: a. Form Utama
[AUTHOR NAME]
57
Volume 2, Agustus 2014
e. Form Penimbangan b. Form Balita
4.2. Desain Output Desain
output
sistem
informasi
posyandu ini adalah sebagai berikut: a. Laporan Balita c. Form Gizi
b. Laporan Kunjungan
d. Form Kunjungan [AUTHOR NAME]
58
Volume 2, Agustus 2014 c. Laporan Penimbangan 5.2. Saran Berdasarkan
Aplikasi
sistem
informasi posyandu yang penulis buat ini masih memiliki kekurangan dan dapat
dikembangkan
lagi
dengan
menambah fasilitas untuk pengolahan data imunisasi dan ibu hamil. d. Grafik Penimbangan
DAFTAR PUSTAKA Crosschecknet.com. (2014). SOA Testing Tools for Black, White, and Grey Box. (Online).Tersedia: http://www.crosschecknet.com/soa_te sting_black_white_gray_box.php
5. KESIMPULAN DAN SARAN
[29
Oktober 2014]
5.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab
sebelumnya,
maka
dapat
Depkes
RI.
2006.
ditarik kesimpulan bahwa Penulis telah
Pengelolaan
membuat Sistem Informasi Posyandu
Depkes RI.
Pedoman Posyandu.
Umum Jakarta:
Balita, dengan menggunakan Visual Basic 6.0 dan MySQL Di Perumahan Gumpang Kartasura. Berdasarkan uji
Fathansyah. 2012. Basis Data. Bandung: Informatika.
coba aplikasi ini di posyandu balita bahtera, dapat disimpulkan bahwa
Ladjamuddin, Al-Bahra. 2013. Analisis dan
aplikasi yang penulis buat mampu
Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:
meningkatkan
Graha Ilmu.
efisiensi
pengolahan
data balita, data petugas, data status data
Mcleod, Raymond, George Shell. 2004. Sistem
penimbangan. Kemudian sistem ini
Informasi Manajemen. Jakarta: Indeks.
gizi,
data
kunjungan
dan
pembuatan
Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database
laporan kegiatan posyandu diantaranya
Dengan Visual Basic dan Microsoft
laporan
SQL. Yogyakarta: Penerbit Andi.
mampu
mempercepat
data
kunjungan
balita, dan
laporan laporan
data data
penimbangan. [AUTHOR NAME]
59
Volume 2, Agustus 2014 Tohari, Hamim. 2014. Ananlisis Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML. Yogyakarta: Penerbit Andi
Raharjo, Budi. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database
Mengunakan
MySQL.
Bandung : Informatika
[AUTHOR NAME]
60