BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI RIAU TAHUN 2013 JL. Kuantan Raya No. 27 Pekanbaru Telp/Fax. (0761)20820
IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala LAN RI Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta mengacu
pada Rencana
Strategis Badan
Ketahanan Pangan Provinsi Riau Tahun 2011-2013, Badan Ketahanan Pangan Pangan Provinsi Riau melaksanakan penerapan sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah melalui penyusunan Rencana Strategis tahun 2011-2013, Penyusunan Rencana Kerja 2011 serta Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2011. Untuk mewujudkan kinerja yang diharapkan, sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2012 sebagai berikut : 1. Tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup sejumlah 2200 KKal/Kap/hari untuk energi dan 50 Gram/Kap/hari untuk protein 2. Tercapainya konsumsi pangan penduduk sesuai dengan Pola Pangan Harapan, dengan konsumsi energi sebesar 2000 KKal/Kap/hari dan Protein sebesar 52 gr/Kap/hari. 3. Meningkatnya keragaman dan kualitas konsumsi dengan pendekatan beragam, berimbang dan bergizi dengan kontribusi padi-padian 53,6 % umbiumbian 3,0 %, Kacang-kacangan 2,4 %, pangan hewani 7,1 %, sayur dan buah 3,8 %, minyak dan lemak 16,5 %, gula 6,5 %. 4. Berkurangnya daerah rawan pangan di 11 Kabupaten/Kota. 5. Meningkatnya kapasitas kelembagaan ketahanan pangan masyarakat di 11 Kabupaten/Kota.
i
Sasaran
Realisasi Pencapaian
1. Tersedianya pangan dalam jumlah yang
cukup
sejumlah
2200
KKal/Kap/hari untuk energi dan 50 Gram/Kap/hari untuk protein 2. Tercapainya penduduk
konsumsi sesuai
energi
sejumlah
2.965 Kkal/Kap/hr,
pangan
dengan
Ketersediaan
Pola
Protein sejumlah 76,61 Gr/Kap/Hr
Konsumsi Energi Penduduk Riau Tahun
2011
sebesar
2.050
Pangan Harapan, dengan konsumsi
Kkal/Kap/Hr, dan Protein sebesar
energi sebesar 2000 KKal/Kap/hari
52 Gr/Kap/Hr
dan Protein sebesar 52 gr/Kap/hari
Skor Angka Kecukupan Gizi (AKG) 86,5% dari stabdar PPH 100%
Skor PPH Rill 78,5 dari standar PPH 100
3. Meningkatnya kualitas
keragaman
konsumsi
dan Keragaman Konsumsi Pangan dengan
pendekatan beragam, berimbang dan bergizi dengan kontribusi padipadian 53,6 % umbi-umbian 3,0 %, Kacang-kacangan 2,4 %, pangan hewani 7,1 %, sayur dan buah 3,8 %, minyak dan lemak 16,5 %, gula
Padi-padian 60,1% Umbi-umbian3,7% Pangan Hewani 8,7% Minyak dan Lemak 12,7%
Buah/Biji Berminyak 3,0%
Kacang-kacangan 3,8%
Gula 7,4%
Sayur dan Buah 3,4%
6,5 % 4. Berkurangnya
daerah
pangan di 11 Kabupaten/Kota
rawan
Berdasarkan indikator ketersediaan pangan, pada umumnya Kab/kota di
Provinsi
peningkatan
Riau
telah
produksi
terjadi pangan
ii
khusunys padi-padian
sebesar
8,84%
Jumlah keluarga miskin di Provinsi Riau
tahun
2010
358.424
kepala
mengalami
penurunan
sebanyak keluarga, sebesar
1,02 % dibanding tahun 2009 yang jumlahnya
367.673 kepala
keluarga 5. Meningkatnya kelembagaan
kapasitas Telah ketahanan
di
bentuknya
pangan Badan/Dinas/Instansi yang menangani
masyarakat di 11 Kabupaten/Kota
ketahanan pangan di Kab/Kota :
Badan Ketahanan Pangan (Kab. Pelalawan dan Rokan Hilir)
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan /Penyuluhan Pertanian (Kab. Rokan Hulu, Bengkalis,Indragiri Hulu, Kota Pekanbaru)
Badan Pelaksana Penyuluhan/Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan ( Kab. Indragiri Hilir,Kampar, Siak)
Bidang Ketahanan Pangan pada Dinas Pertanian,Tanaman Pangan ( Kab. Kuantan Singingi Kab. Kep.Meranti, Kota Dumai)
Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis terhadap pencapaian kinerja sasaran diperoleh capaian kinerja sasaran sebesar 77,37 %, dengan dan dapat dikategorikan Baik. Sasaran tersebut
dicapai melalui pelaksanaan Program
dan Kegiatan yang dianggap relevan. iii
Hasil evaluasi dan analisis pencapaian kinerja kegiatan yang bersumber dari APBD didapat angka capaian sebesar 86,21 % dengan kategori Baik, kategori tersebut disebabkan oleh adanya salah satu kegiatan yang tidak dilaksanakan atau digunakan, yaitu kegiatan Peningkatan Pendampingan Badan Ketahanan Pangan (ABT) Tahun 2012.
Mengingat kegiatan dimaksud adalah
dalam rangka menunjang pelaksanaan sub kegiatan pengembangan ekonomi produktif pada Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Cadangan Pangan Pemerintah belum mendapatkan dukungan anggaran dari pemeritah daerah. Sedangkan pencapaian kinerja kegiatan yang bersumber dari APBN Dekonsentrasi didapat angka capaian sebesar 96,43 % dengan kategori Baik sedangkan dari Tugas Pembantuan didapat angka capaian sebesar 92,14 % dengan kategori Baik. Dalam pelaksanaan
program
dan
kegiatan Tahun 2012, Badan
Ketahanan Pangan Provinsi Riau memperoleh dana anggaran yang bersumber dari APBD Provinsi Riau sebagai berikut : JUMLAH ANGGARAN BELANJA KEGIATAN APBD BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI RIAU TAHUN ANGGARAN 2012 NO.
JENIS BELANJA
JUMLAH ANGGARAN
1.
BELANJA LANGSUNG
Rp
9.105.414.702,-
2.
BELANJA TIDAK LANGSUNG
Rp.
8.773.611.900,-
JUMLAH
Rp. 17.879.026.602,-
dan berhasil direalisasikan sampai tgl, 31 bulan Desember Tahun 2012, untuk Belanja Langsung dan Belanja Tidak langsung realisasi keuangan sebesar Rp. 7.083.059.464,- atau 77,79 % dengan realisasi fisik sebesar 87,27 %, dan.
iv
Sedangkan dana Program dan Kegiatan yang bersumber dari APBN sebagai berikut : JUMLAH ANGGARAN BELANJA KEGIATAN APBN SATKER BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI RIAU TAHUN ANGGARAN 2012 NO.
JENIS ALOKASI DANA
JUMLAH ANGGARAN
1.
DEKONSENTRASI
Rp.
8.333.000.000,-
2.
TUGAS PEMBANTUAN
Rp
4.659.400.000,-
Rp.
7.045.062.000,-
JUMLAH
Untuk Alokasi dana Dekonsentrasi dengan rincian yaitu : Program Peningkatan
Diversifikasi
Dan
Ketahanan
Pangan
Masyarakat
sebesar
Rp. 8.333.000.000,- dengan realisasi keuangan sampai dengan tgl, 31 Desember 2012 sebesar Rp. 7.529.303.840,- (90,36 %) dengan realisasi fisik sebesar 92,53 %. Sedangkan Alokasi dana Tugas Pembantuan dengan rincian yaitu : Program Peningkatan Diversifikasi Dan Ketahanan Pangan Masyarakat sebesar Rp. 4.659.400.000,- dengan realisasi keuangan sampai dengan tgl, 31 Desember Bulan Desember 2012 sebesar Rp. 4.285.755.700,- (91,98 %) dengan realisasi fisik sebesar 92,98 %. Kendala
dan hambatan
yang
dihadapi Badan Ketahanan Pangan
Provinsi Riau adalah sebagai berikut : 1.
Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) di Lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Riau berdasarkan Peraturan Pemerintah
v
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741). 2.
Adanya perubahan-perubahan nomenklatur di tingkat Kabupaten/Kota Riau mengenai Dinas/Unit/Lembaga yang menangani Ketahanan Pangan.
3.
Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Anggaran 2012 baru disyahkan pada tanggal, 30 Januari 2012.
4.
Pada beberapa kegiatan mengalami keterlambatan realisasi pelaksanaan keuangan maupun fisiknya, karena terdapatnya keterkaitan dengan Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan yang diarakan ke Kabupaten/Kota di Riau yang harus melalui Peraturan Gubernur.
5.
Pada Kegiatan Fasilitasi Konsumsi dan Keamanan Pangan terdapat Pekerjaan melalui Pihak Ketiga (Konsultan) yang mengalami proses pelelangan ulang.
6.
Adanya Anggaran Biaya Tambahan (ABT) untuk kegiatan baru dan kegiatan lanjutan.
7.
Adanya tradisi pengantian/mutasi pejabat baik Es II, Es III maupun Es IV dilingkungan pemerintah baik diprovinsi/Kab/Kota.
Untuk mengatasi masalah tersebut Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau telah menetapkan Kebijakan dalam mewujudkan ketahanan pangan, yaitu: 1.
Mengembangkan subsistem ketahanan pangan secara sinergis dan berkelanjutan dalam mempercepat peningkatan kesejahteraan petani dan peningkatan kwalitas sumberdaya manusia dengan tetap mengacu pada keunggulan komperatif dan potensi daerah, peluang dan mekanisme pasar yang kompetitif.
2.
Mengembangkan
wilayah/daerah
yang
memiliki
potensi
dengan
mewujudkan kondisi kondusif penyediaan pelayanan dan insentif usaha vi
yang mengacu pada system usaha tani dan komoditi terpadu untuk mempercepat
pendapatan
petani,
merangsang
dunia
usaha
dan
perwujudan ketahanan pangan.
Implementasi kebijakan ketahanan pangan tersebut dituangkan dalam kebijakan operasional yang ditetapkan yaitu : 1.
Memfasilitasi dan memberikan dukungan peningkatan ketersediaan pangan dan gizi berdasarkan potensi dan keunggulan wilayah / daerah.
2.
Mengembangkan pola distrubusi spesifik lokasi sesuai dengan kondisi suatu wilayah / daerah
3.
Memberikan pembinaan terhadap perkembangan harga, mutu dan keamanan pangan.
4.
Mengembangkan
pola
konsumsi
pangan
masyarakat
dan
penganekaragaman pangan dan gizi menuju Pola Pangan Harapan. 5.
Mengembangkan sistem kewaspadaan pangan dan gizi masayarakat
6.
Memberikan dukungan terhadap peran serta aparatur dan masyarakat dalam peningkatan ketahanan pangan.
7.
Mengembangkan dan membina sentra produksi pangan untuk menunjang ketersediaan pangan. Dalam pelaksanaan program dan kegiatan, Badan Ketahanan Pangan
Provinsi Riau telah melakukan berbagai langkah strategis baik berupa koordinasi horisontal dan vertikal maupun konsolidasi dengan berbagai stakeholder yang ada, sehingga berbagai kendala dan hambatan yang muncul, dapat dieliminir dan diantisipasi sebagaimana mestinya. Meskipun demikian, dalam penyusunan vii
LAKIP ini, dirasakan masih banyak kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan adanya masukan dan kritik bagi perbaikan di masa yang akan datang.
Pekanbaru,
Maret 2012
KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI RIAU,
viii
KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rakhmat dan hidayah-Nya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2011 sebagaimana diamanatkan Inpres No 7 tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah selesai disusun. Dengan tersusunnya laporan ini, yang secara umum berpedoman pada sistem Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(AKIP)
diharapkan
berbagai
kebijaksanaan dan kegiatan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau dapat diketahui secara luas, sehingga dapat dijadikan media dalam pengambilan keputusan dan perbaikan guna tercapainya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok & fungsi (tupoksi) masing-masing bagian. Dan sebagai pedoman penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
berdasarkan
239/IX/6/8/2003
Keputusan
Tentang
Kepala
Perbaikan
Administrasi
Pedoman
Negara
Penyusunan
Nomor
Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai pengganti dari Keputusan Kepala LAN Nomor 589/IX/6/Y/99. Oleh karenanya laporan ini juga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengevaluasi diri khususnya Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau terhadap pelaksanaan tugas dan fungsinya yang berguna
bagi perencanaan dan
peningkatan kinerja masing-masing bagian. Pada kesempatan ini
pula
kami sampaikan ucapkan terima kasih kepada
seluruh anggota Tim Penyusun yang telah memberikan sumbang pikiran dan tenaga sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
ix
Kritik dan Saran senantiasa kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dan semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.
Pekanbaru,
Maret 2012
KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI RIAU,
MULKAN SYARIF, SE Pembina Utama Muda NIP. 19630513 198311 1 001
x
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF ....................................................................................................... i KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ix DAFTAR ISI ...................................................................................................................... x I. PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1 1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan LAKIP SKPD .......................................................... 3 1.3. Aspek Stratejik yang Berpengaruh ................................................................... 7 1.4. Tupoksi dan Core Business .............................................................................. 24 1.5. Sistematika Penyajian ........................................................................................ 27 II. RENCANA STRATEJIK .............................................................................................. 20 2.1. Rencana Stratejik 2011-2013 ......................................................................... 20 2.2. Rencana Kinerja Tahun 2012 ......................................................................... 32 2.3. Anggaran Tahun 2012..................................................................................... 26 III. AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................. 43 3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja ...................................................................... 43 3.2. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012 .................................................. 45 3.3. Analisis Capaian Kinerja ............................................................................... 49 3.4. Akuntabilitas Keuangan ................................................................................ 53 3.5. Analisis Efesiensi dan Efektivitas Kegiatan ................................................. 62 3.5.1. Efesiensi ................................................................................................... 62 3.5.2. Efektivitas ................................................................................................ 66 IV. PENUTUP ................................................................................................................... 69 4.1. Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja .............................................................. 69 4.2. Kendala dan Hambatan dalam Pencapaian Sasaran .................................... 71 4.3. Strategi Pemecahan Masalah ........................................................................... 73 LAMPIRAN – LAMPIRAN - Lampiran 1
: Formulir Rencana Stratejik (RS) Tahun 2011-2013
- Lampiran 2
: Formulir Rencana Kinerja Tahun (RKT) Tahun 2012
- Lampiran 3
: Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Tahun 2012 : Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Tahun 2012
- Lampiran 4
xi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini tuntutan terhadap paradigma good governance dalam seluruh kegiatan tidak dapat dielakkan lagi. Istilah good governance sendiri dapat diartikan terlaksananya tata ekonomi, politik dan sosial yang baik. Jika kondisi good governance dapat dicapai maka terwujudnya negara yang bersih dan responsif (clean and responsive state), semaraknya masyarakat sipil (vibrant civil society) dan kehidupan bisnis yang bertanggung jawab (good corporate governance) bukan merupakan impian lagi. Untuk dapat mencapai good governance maka salah satu hal yang harus dipenuhi adalah adanya transparansi atau keterbukaan dan akuntabilitas dalam berbagai aktivitas baik aktivitas sosial, politik dan ekonomi. Dalam konteks pelaksanaan good governance dan menRiaukan visi Pemerintah Provinsi Riau untuk mengakselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat guna mendukung pencapaian visi Riau untuk tahun 2011-2013 yaitu “ Terwujudnya Ketahanan Pangan yang mantap dalam menciptakan masyarakat yang berkwalitas tahun 2020“ khususnya yang menyangkut “mengembangkan struktur perekonomian daerah yang tangguh”, maka pelaksanaan program dan kegiatan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau diharapkan akan berkontribusi terhadap pencapaian indikator makro ekonomi Riau. 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau sebagaimana diamanatkan Inpres No 7 tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disusun berdasarkan atas tugas pokok dan fungsi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau, Renstra Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau, Renstra Provinsi Riau, kewenangan desentralisasi dan dekonsentrasi di bidang ketahanan pangan yang diberikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2011 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816), serta kebijakan Pemerintah Pusat di bidang ketahanan pangan dari
Departemen
Pertanian
maupun
Badan
Ketahanan
Pangan
Departemen Pertanian yang menurut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah
Provinsi,
(Lembaran
Negara
Republik
Pemerintah
Daerah
Indonesia Tahun
Kabupaten/Kota
2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737). Penyusunan laporan ini secara umum berpedoman pada sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) diharapkan berbagai kebijaksanaan dan kegiatan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau dapat diketahui secara luas, sehingga dapat dijadikan media dalam pengambilan keputusan dan perbaikan guna tercapainya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok & fungsi (tupoksi) masing-masing bagian. Oleh karenanya laporan ini juga dapat dipergunakan sebagai alat untuk mengevaluasi diri khususnya Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau terhadap pelaksanaan tugas dan fungsinya yang berguna bagi perencanaan dan peningkatan kinerja masing-masing bagian.
2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
1.2. Dasar Hukum Penyusunan LAKIP SKPD Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor
89,
Tambahan
Lembaran
Negara
Nomor
4741),
serta
konsekuensi sebagai penggerak Ketahanan Pangan daerah mendorong ditatanya struktur organisasi yang melahirkan Badan Ketahanan Pangan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2011 tentang Organisasi
dan
Tata
Kerja
Inspektorat,
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau, diserahi
wewenang,
tugas
dan
tangung
jawab
menunjang
penyelenggaraan urusan otonomi daerah, desentralisasi, dekonsentrasi serta tugas pembantuan dibidang ketahanan pangan di daerah. Badan Ketahanan Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang
dalam
pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Gubernur Riau melalui Sekretaris Daerah Provinsi Riau. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Gubernur Riau Nomor 17 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau yang mempunyai tugas pokok dan fungsi :
Tugas Pokok
Melaksanakan
penyusunan
Fungsi
dan
pelaksanaan kebijakan daerah bidang ketahanan pangan dan dapat ditugaskan untuk
melaksanakan
wewenang
yang
penyelenggraan
dilimpahkan
pemerintah kepada Gubernur.
oleh
1. Merumuskan kebijaksanaan 2. Pengambilan keputusan 3. Perencanaan 4. Pengorganisasian 5. Pelayanan umum dan
3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
teknis 6. Pengendalian/pengarah an/pembinaan dan bimbingan 7. Pengawasan 8. Pemantauan dan evaluasi 9. Pelaksanaan 10. Pembiayaan
Dalam kaitan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau berikut adalah peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan LAKIP Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau : 1.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
2.
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;
3.
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4.
Undang-undang
Nomor
25
Tahun
2004
Tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 5.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara
Nomor
4437)
sebagaimana
telah
diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32
4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 6.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
7.
Undang-Undang Pembangunan
Nomor Jangka
17
Tahun
Panjang
2007
Nasional
tentang Tahun
Rencana 2005-2025
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700); 8.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4815); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2011 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4816); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817); 13. Instruksi
Presiden
RI
Nomor
9
Tahun
1998
Tentang
Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara; 5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
14. Instruksi Presiden RI No. 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 16. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45); 17. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 10 Tahun 2011 tentang Urusan Pemerintah Provinsi (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46); 18. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47); 19. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 21 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Riau (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 20 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 55); 20. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 22 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Riau (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 21 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 56); 21. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 01 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Provinsi Riau . 6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
22. Keputusan
Kepala
239/IX/6/8/2003 Pelaporan
Lembaga
Tentang
Akuntabilitas
Administrasi
Perbaikan
Kinerja
Negara
Pedoman
Instansi
Nomor
Penyusunan
Pemerintah
sebagai
pengganti dari Keputusan Kepala LAN Nomor 589/IX/6/Y/99 23. Peraturan Gubernur Riau Nomor 17 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau.
1.3. Aspek Strategis yang Berpengaruh Kondisi Umum Ketahanan Pangan Riau 1.
Ketersediaan Energi Provinsi Riau (2007-2011)
No.
Zat Gizi
1
Energi (Kkal) Energi Nabati
2
3
2007
2008
2009
2010
2011
2,768.00
2,887.00
2,905.00
2,965
3,002.00
2,032.62
2,139.89
2,739.68
2,786.00
2,823.00
Enargi Hewani
735.54
747.00
165.56
179.00
179.00
Protein (Gram)
75.29
79.09
72.33
76.61
73.31
-Nabati
56.53
59.67
54.47
58.38
53.55
-Hewani
18.76
19.42
17.86
18.23
19.76
Skor PPH
83.50
81.50
80.30
82.60
83.13
(Mutu)
Ketersediaan energi dan protein sudah melebihi angka anjuran : Energi penyediaan 2.200 Kkal, Protein 57 gram terjadi variasi angka PPH pangan, artinya mutu penyediaan pangan juga ada keragamannya.
7
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
2.
Standar dan Kondisi Konsumsi Provinsi Riau Tahun 2011
Dikurangi
Dikurangi Dikurangi
Keterangan : Satuan gr : perkapita/hari Satuan kg : perkapita/tahun
3.
Rata-Rata Konsumsi Energi, Protein dan Skor PPH Provinsi Riau Tahun 2007-2011
8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
4.
Ketersediaan Pangan 2009-2012
No
Komoditi Pangan
1
Beras
2
Tahun 2009
2010
2011
2012
477.804,32
483.563,04
Jagung
8.430,98
8.536,62
8.695,00
8.768,47
3
Kedelai
71.971,66
72.846,39
65.389,00
64.658,46
4
Kc. Tanah
13.073,15
13.235,71
13.235,71
13.910,37
5
Kc. Hijau
10.800,01
10.934,32
10.934,32
11.103,42
6
Ubi Jalar
1.706,17
6.718,89
6.718,89
2.139,84
7
Ubi Kayu
4.069,97
4.122,57
4.122,57
4.124,28
8
Sagu
9
Buah-buahan
-
496.362,00
-
503.939,87
-
-
134.930,03
136.561,72
160.603,00
172.420,58
271.869,12
275.148,70
297.065,00
304.261,48
11 Daging
10.246,55
10.380,50
10.380,50
12.047,72
12 Telur
45.382,74
45.934,17
50.119,00
51.079,03
13 Ikan
58.577,00
61.273,00
61.273,00
138.624,09
1.184.897,99
1.287.077,61
10 Sayuran
Jumlah
5.
1.108.861,70
1.129.255,63
Produksi Pangan Riau
Sumber Data : Dinas Lingkup Pertanian Provinsi Riau (Angka 2009-2011 Sumber Data : (ATAP), Tahun 2012 (ASEM) 9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
6.
Kebutuhan Pangan 2009-2012
7.
Prognosa Kebutuhan Pangan Provinsi Riau Tahun 2013
Kebutuhan konsumsi dicukupi dengan produksi Riau, Pasokan dari Provinsi tetangga dan perdagangan antar pulau. 10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
8.
Pasokan Pangan Tahun 2009 -2012
9.
Perkembangan Harga Komoditas Pangan Provinsi Riau Tahun 2013
11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Komoditi yang mengalami kenaikan harga adalah bawang merah dan bawang putih dimulai pada bulan Februari karena kurangnya pasokan bawang impor sehingga sangat mempengaruhi terhadap ketersediaan pangan. Isu Strategis Berdasarkan kondisi dan permasalahan di atas maka muncul isu strategis sebagai berikut : 1. Masih rentannya ketahanan pangan daerah, (produksi belum mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sepenuhnya seperti beras, hasil ternak, sayur dan buah), walaupun angka ketersediaan pangan dalam bentuk energi telah mencapai 2.965 Kkal/Kap/hr, protein sejumlah 76,61 Gr/Kap/Hr 2. Diversifikasi pangan belum dengan capaian
berjalan dengan baik ditandai
skor PPH sebesar 78,5. Hal ini disebabkan
masih tingginya tingkat konsumsi masyarakat terhadap komodit 12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
beras, gula, lemak/minyak, dan sebaliknya masih kurangnya konsumsi protein hewani
kacang-kacangan, sayur,buah dan
umbi-umbian 3. Tingginya alih fungs ilahan, kuurn waktu tahun 2002-2009 mencapai 2.508,71 Ha/tahun 4. Kurangnya tenaga penyuluh pertanian, baik kualitas dan kuantitas 5. Belum terpadunya kerjasama antar sektor dalam menunjang pembangunan ketahanan pangan, karena kelembagaan pangan daerah belum berjalan optimal, koordinasi yang lemah 6. Kebijakan penganggaran untuk ketahanan pangan belum konsisten, sehingga anggaran program ketahanan pangan saat ini kecil/ tidak sesuai dibanding cakupan fungsi dan peranan ketahanan pangan terhadap kesejateraan masyarakat. Hal ini disebabkan “political will” terhadap program ketahanan pangan masih lemah. 7. Pendataan terhadap aspek-aspek ketahanan pangan sangat terbatas 8. Sistem distribusi dan harga pangan belum efisien dan efektif, karena
terbatasnya
prasarana
dan
sarana
perhubungan,
pengolahan, penyimpanan, serta masih adanya pungutan resmi dan tidak resmi terhadap produk pangan. Strategi Ketersediaan dan Distribusi Pangan a. Memelihara
penyediaan
pangan
berlandaskan
kemandirian,
terutama melalui peningkatan produksi berbagai jenis pangan baik
13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
untuk
konsumsi
dalam
negeri
maupun
ekspor
dengan
memperhatikan optimalisasi pemanfaatan sumber daya. b. Memperkuat
cadangan
pangan
daerah
yang
dikelola
oleh
Pemerintan (CPP) dan masyarakat (CPM). c. Peningkatan pendapatan masyarakat untuk memperkuat akses terhadap keterjangkauan ketersediaan pangan terutama bagi penduduk miskin. d. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana perdagangan pangan terutama melalui peningkatan teknologi transportasi pangan dan menyempurnakan pola perdagangan perintis dan pelayanan perintis sesuai dengan lingkungan sistem transportasi perdagangan untuk daerah terpencil, transmigrasi, pedalaman dan perbatasan e. Menyusun
dan
mengembangkan
sistem
pengendalian
dan
pencegahan timbulnya kerawanan dalam penyediaan pangan Konsumsi Pangan a. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap arti dan pentingnya pola pangan harapan melalui penyuluhan gizi seimbang b. Pengembangan makanan tradisional unggulan c. Pengembangan produk pangan olahan yang memenuhi persyaratan mutu gizi seimbang melalui pengembangan teknologi pangan dan fortifikasi Mutu dan Keamanan Pangan a. Penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan dalam pengolahan pangan
14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
b. Pemanfaatan kelembagaan dan infrastruktur pengawasan dan pembinaan mutu dan keamanan pangan Kelembagaan Pangan a. Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah dalam sehingga tupoksi organisasi menjadi jelas. b. Meningkatkan koordinasi antar instansi dalam
mewujudkan
ketahanan pangan wilayah.
1.4. Tupoksi dan Core Business Tugas pokok dan fungsi tersebut menunjukkan bahwa area inti (core
area) Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Riau adalah melakukan pengembangan, implementasi (sosialisasi dan asistensi), pelayanan serta pemantauan evaluasi terhadap kewaspadaan dan ketahanan pangan di daerah. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang dituangkan dalam Undang-Undang No. 7 tahun 1996 menyatakan bahwa Pemerintah bersama rakyat bertanggungjawab atas terwujudnya Ketahanan Pangan yang mantap, melalui pengembangan subsistim yang termuat dalam Sistem Ketahanan Pangan, yaitu Subsistim Ketersediaan Pangan. Subsistim Distribusi dan Subsistim Konsumsi dan Keamanan Pangan Struktur Organisasi : Berdasarkan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau sampai dengan tanggal 30 Januari 2011 adalah sebagai berikut :
15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Bagan 1: Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau.
Berlandaskan
pada
subbagian/subbidang
peraturan di
tersebut,
lingkungan
Badan
seluruh
bagian/bidang
Ketahanan
Pangan
dan (BKP)
mempunyai tugas pokok yang identik, yaitu: “ Melaksanakan penyiapan administrasi rutin maupun teknis, penyusunan rencana di bidang ketahananan pangan, pemantauan evaluasi terhadap ketersediaan, pengadaan, cadangan pangan, kerawanan pangan dan keamanan pangan, pengembangan pangan dan analisis pola konsumsi pangan, inventarisasi, pembinaan, penyediaan dukungan dan kerjasama dengan lembaga ketahanan pangan, penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan dan ketahanan pangan ”.
Core Business : 16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Mengacu pada kebijakan tersebut maka pada tahun 2011 ini arah kebijakan pembangunan Riau lebih difokuskan pada peningkatan IPM yang meliputi aspek pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat, yang pada gilirannya diharapkan mampu menyiapkan modal dasar pembangunan. Bagi Riau, Tahun 2011 adalah tahun ketiga dalam pelaksanaan RPJMD 2011-2013 dalam rangka upaya pencapaian IPM sebesar 80. Pada tahap ini kebijakan ekonomi daerah diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas melalui pengembangan kegiatan utama (core business) dengan mewujudkan tujuan bersama ( common goals) dengan
berdasarkan
potensi
local
untuk
mengurangi
disparitas
kesejahteraan antar wilayah serta memantapkan infrastruktur wilayah dalam mendukung pemerataan dan pertumbuhan ekonomi. Sementara itu dari 8 (delapan) common goals yang telah ditetapkan antara lain point 2 (dua) yaitu Ketahanan Pangan, yang difokuskan pada komoditas beras, jagung, kedelai dan ketersediaan protein hewani. Berkaitan dengan penjelasan diatas, maka Ketahanan Pangan mempunyai peran strategis dalam mendukung pelaksanaan pembangunan daerah Riau Tahun 2011 dan berbagai upaya pelaksanaan program dan kegiatan ketahanan pangan 2011 adalah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebagai perwujudan pembangunan social dan ekonomi sebagai bagian dari pembangunan secara keseluruhan.
Oleh karena itu, upaya
peningkatan kelembagaan dan infrastruktur, ketersediaan dan cadangan pangan, distribusi dan harga pangan, serta peningkatan kualitas konsumsi dan keamanan pangan akan terus dilaksanakan sebagai penggerak utama pembangunan social-ekonomi daerah. Dengan demikian, program-program peningkatan
ketahanan
pangan
perlu
diarahkan
untuk
mendorong
terciptanya kondisi social-ekonomi yang kondusif menunju ketahanan pangan yang mantap dan berkelanjutan. 17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
1.5. Sistematika Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah kegiatan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau (LAKIP) Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau disusun dengan sistematika : IKHTISAR EKSEKUTIF KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I
: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum Penyusunan LAKIP SKPD 1.3. Aspek Strategis yang Berpengaruh 1.4. Tupoksi dan Core Business 1.5. Sistematika Penulisan
BAB II
: RENCANA STRATEJIK 2.1. Rencana Stratejik 2011 – 2013 2.2. Rencana Kinerja Tahun 2012 2.3. Anggaran Tahun 2012
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja 3.2. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012 3.3. Analisis Capaian Kinerja 3.4. Akuntabilitas Keuangan 3.5. Analisis Efisiensi dan Efektivitas Kegiatan
BAB IV
: PENUTUP 4.1. Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja 18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
4.2. Kendala dan Hambatan dalam Pencapaian Sasaran 4.3. Strategi Pemecahan Masalah
LAMPIRAN – LAMPIRAN : - Lampiran 1
: Formulir Rencana Stratejik (RS) Tahun 2012 – 2013
- Lampiran 2
: Formulir Rencana Kinerja Tahun (RKT) Tahun 2012
- Lampiran 3
: Formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Tahun 2012
- Lampiran 4
: Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Tahun 2012
19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
RENCANA STRATEJIK 2.1. Rencana Stratejik 2012-2013 Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau mempunyai rencana strategis yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun yang dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis Tahun 2011-2013. Selanjutnya, kinerja yang ingin dicapai dalam tahun 2011 dituangkan dalam dokumen Renja Tahun 2011. Pada dasarnya, perencanaan strategis merupakan tipe perencanaan yang timbul akibat kegagalan perencanaan rasional-komprehensif yang gagal mengatasi permasalahan secara menyeluruh.
Selain itu pemegang policy
dalam perencanaan strategik tidak dimonopoli oleh para teknokrat saja, melainkan harus adanya konsensus bersama antara stakeholders sesuai sistem yang berlaku.
Terkait dengan permasalahan tersebut, maka
pendekatan yang dilakukan dalam penyusunan renstra adalah melalui proses teknis-rasional dan proses politis. Pernyataan visi Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau sepenuhnya mengacu pada pernyataan visi Riau Pembangunan 2020, yaitu sebagai:
“ Terwujudnya Ketahanan Pangan yang mantap dalam menciptakan masyarakat yang berkwalitas tahun 2020“
Badan
Ketahanan
Pangan
Provinsi
Riau
mendukung
peran
Pemerintahan Provinsi Riau itu melalui implementasi core area Badan
20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Ketahanan Pangan, yaitu: “ mewujudkan kondisi ketahanan pangan
penduduk Riau sampai pada tingkat rumah tangga sebagai sasaran mikro baik kecukupan kuantum maupun kwalitas pangan dengan memperhatikan aspek 3B ( Beragam, Bergizi, Berimbang ), jaminan mutu dan kemanan pangan serta terjangkau akan daya beli masyarakat ”.
Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau berkeinginan
menjadi katalisator pembaharuan sistim ketahanan pangan yang kuat, dinamis dan sinergis. Untuk
mewujudkan
visi
tersebut,
Badan
Ketahanan
Pangan
menetapkan misi sebagai berikut:
Meningkatkan keseimbangan system ketahanan pangan dalam
VISI BADAN KETAHANAN PANGAN
mewujudkan ketahanan pangan yang mantap dan berkelanjutan.
Meningkatkan koordinasi lintas pelaku dan wilayah dalam memantapkan sistim ketahanan pangan wilayah sebagai bagian dari ketahahan pangan Nasional.
Mendorong dan memfasilitasi peran serta masyarakat dalam upaya menciptakan kondisi ketahanan pangan ditingkat rumah tangga (mikro). Meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparat dan kelembagaan ketahanan pangan dalam mewujudkan ketahanan pangan wilayah.
Mengoptimalkan potensi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Strategis dalam mewujudkan Ketahanan Pangan.
21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Adapun tujuan strategis dari Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kemampuan membangun subsistim ketersediaan, subsistim konsumsi dan subsistim distribusi yang sinergik dan berkelanjutan. 2. Meningkatkan
kewaspadaan
pangan
ditingkat
wilayah
dengan
meningkatkan kemampuan mengenali dan mengantisipasi secara dini masalah kerawanan pangan. 3. Meningkatkan diversifikasi konsumsi pangan, mengenali mutu dan keamanan pangan yang beragam, bermutu dan bergizi serta menurunnya tingkat keracunan konsumsi pangan. 4. Meningkatkan koordinasi dan peran aparatur serta masyarakat sehingga mampu mewujudkan koordinasi dalam membangun Ketahanan Pangan. Rumusan Visi dan Pernyataan Misi Badan Ketahanan Pangan tahun 2006-2011 merupakan dasar penetapan kinerja tahunan.
Seiring dengan
perubahan peraturan perundangan yang terjadi pada tahun 2007, dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737) dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Negara tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); perwujudkan kinerja ketahanan pangan menjadi lebih banyak memperoleh tantangan-tantangan yang semakin komplek. Sehingga perlu dilakukan re-orientasi Rencana Strategis dan Implementasi Kebijakan Pembangunan Ketahanan Pangan untuk menjawab tantangan tersebut.
22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Program yang akan dilaksanakan dalam hubungannya dengan tujuan tersebut di atas adalah sebagai berikut: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur. 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. 6. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. 7. Program Peningkatan Ketahanan Pangan/Pertanian/Perkebunan.
2.2. Rencana Kinerja Tahun 2011. Seperti yang telah disampaikan di bagian sebelumnya, terdapat 6 (enam) sasaran yang ingin dicapai Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau. Uraian sasaran dengan indikator dan rencana tingkat capaian/target tahun 2011 ini yaitu : 1.
Tersedianya
bahan
pangan
dan
cadangan
pangan
di
Provinsi,
Kabupaten/Kota dan Rumah Tangga, dengan indikator sasaran sebanyak 0 ton dan rencana tingkat capaian/target sebanyak 200 ton. 2.
Tersedianya
pangan
dalam
jumlah
yang
cukup
sejumlah
2200
KKal/Kap/hari untuk energi dan 50 Gram/Kap/hari untuk protein 3.
Tercapainya konsumsi pangan penduduk sesuai dengan Pola Pangan Harapan , dengan konsumsi energi sebesar 2050 KKal/Kap/hari dan Protein sebesar 52 gr/Kap/hari.
4.
Meningkatnya keragaman dan kualitas konsumsi dengan pendekatan beragam, berimbang dan bergizi dengan kontribusi padi-padian 53,6 % umbi-umbian 3,0 %, Kacang-kacangan 2,4 %, pangan hewani 7,1 %, sayur dan buah 3,8 %, minyak dan lemak 16,5 %, gula 6,5 %.
23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
5.
Berkurangnya daerah rawan pangan di 12 Kabupaten/Kota.
6.
Meningkatnya kapasitas kelembagaan ketahanan pangan masyarakat di 12 Kabupaten/Kota.
7.
Meningkatkan pembinaan dan pengawasan
terhadap produk bahan
pangan yang berbahaya bagi kesehatan, dengan indikator sasaran sebanyak 5 Lokasi SD di Kab. dan rencana tingkat capaian/target sebanyak 4 Lokasi SD di Kab. 8.
Mengembangkan dan perbaikan sistem distribusi pangan yang efektif dan efisien dalam rangka stabilitas pangan yang lebih merata, dengan indikator sasaran sebanyak 150 Gapoktan LDPM di 9 Kab. & 2 Kota dan rencana tingkat capaian/target sebanyak 18 Gapoktan LDPM di 9 Kab. & 2 Kota.
Dalam rangka pencapaian sasaran dengan rencana tingkat pencapaian yang telah ditentukan, pada tahun 2011 Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau melaksanakan program dan kegiatan yang bersumber dari APBD yaitu sebagai berikut : PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran BKP Prov. Riau PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASANA APARATUR : Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur. PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR : Kegiatan dalam upaya peningkatan disiplin Aparatur. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN :
24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Kegiatan Perencanaan, Evaluasi, Pelaporan Internal Badan Ketahanan Pangan PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI 1.
Kegiatan Pengembangan Cadangan Pangan Daerah.
2.
Gerakan
Penganekaragaman
Konsumsi
Pangan
Beragam,
Bergizi,
Berimbang dan Aman (3B+) 3.
Penanggulangan Daerah Rawan Pangan
4.
Penumbuhan Lembaga Distribusi Pangan (LDPM)
PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN : 1.
Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan
2.
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketahanan Pangan
3.
Pengembangan/Koordinasi OKKPD (Otoritas Kompetensi Mutu dan Keamanan Pangan Daerah) Provinsi Riau.
4.
Penyusunan Statistik Pangan
5.
Sinkronisasi Peningkatan Ketahanan Pangan
6.
Lomba Cipta Menu 3 B+ Tingkat Provinsi dan Nasional
7.
Replikasi Special Programme For Food Security (SPFS)
8.
Hari Pangan Sedunia (HPS), Pemberian Penghargaan Ketahanan Pangan
9.
Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Riau
10. Pemberdayaan Lembaga Mandiri dan Mengakar di Masyarakat (LM3) Pondok Pesantren 11. Pengelolaan
Pemanfaatan
Pekarangan/Peran
Perempuan
dalam
Ketahanan Pangan 12. Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dan Food Insecurity Atlas (FIA). 13. Pemantauan dan Analisis Distribusi Harga Pangan 14. Mengikuti Pameran dalam rangka Hari Krida Pertanian dan Pekan Nasional Tani Nelayan Andalan serta HUT Provinsi Riau / Riau Expo 2011.
25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
15. Penyusunan dan Analsis Neraca Bahan Makanan (NBM) 16. Analisis Situasi Konsumsi Pangan, Penganekaragaman dan Kemanan Pangan. 17. Pembinaan dan Peningkatan Akses Pangan Masyarakat Desa
2.3. Anggaran Tahun 2012 Sumber Dana APBD : Tahun anggaran 2012 Badan Ketahanan Pangan Melaksanakan 7 (tujuh) program dan 39 kegiatan, 5 (lima ) program dengan 18 kegiatan merupakan program yang ada di setiap SKPD sedangkan 2 (dua) program dengan 21 kegiatan yang lansung dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan sebagai kegiatan pembangunan yaitu program peningkatan kesejahteraan petani dengan 4 (empat) kegiatan dan anggaran sejumlah Rp. 1.000.000.000,-
Program peningkatan
ketahanan pangan pertainan/perkebunan dengan kegiatan sebanyak 17
(tujuh
belas)
kegiatan
dengan
anggaran
sejumlah
Rp.
2.749.985.850,Tabel Program dan kegiatan tahun anggaran 2012 sebelum dan setelah perubahan sebagai berikut : No I
Nama Kegiatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1
Penyediaan jasa surat menyurat
2
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
3
Sebelum Perubahan
Setelah Perubahan
686.121.500,00
706.121.500,00
32.121.500,00
32.121.500,00
175.000.000,00
195.000.000,00
Penyediaan jasa kebersihan kantor
70.000.000,00
70.000.000,00
Penyediaan Alat Tulis Kantor
65.000.000,00
65.000.000,00
5
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
54.000.000,00
54.000.000,00
6
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan
10.000.000,00
10.000.000,00
7
Penyediaan makanan dan minuman
30.000.000,00
30.000.000,00
4
26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012 8
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
250.000.000,00
250.000.000,00
II
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
380.644.000,00
440.644.000,00
9
Pengadaan perlengkapan gedung kantor
75.000.000,00
75.000.000,00
10
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
58.860.000,00
78.860.000,00
11
Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
60.000.000,00
60.000.000,00
12
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
35.000.000,00
35.000.000,00
13
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
51.784.000,00
91.784.000,00
14
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
100.000.000,00
100.000.000,00
III
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
43.850.000,00
43.850.000,00
15
Pengadaan Pakaian Olahraga dan Kelengkapannya
43.850.000,00
43.850.000,00
IV
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
50.000.000,00
50.000.000,00
16
Pendidikan dan Pelatihan Formal
25.000.000,00
25.000.000,00
17
Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur
25.000.000,00
25.000.000,00
V
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
30.000.000,00
30.000.000,00
18
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
30.000.000,00
30.000.000,00
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
VI
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
19
Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
400.000.000,00
400.000.000,00
20
Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Berimbang dan Aman (3 B+)
250.000.000,00
250.000.000,00
21
Pemberdayaan Daerah Rawan Pangan
150.000.000,00
150.000.000,00
22
Penumbuhan dan Pembinaan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
200.000.000,00
200.000.000,00
VII
Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan
2.749.985.850,00
2.749.985.850,00
23
Pengembangan Desa Mandiri Pangan
500.000.000,00
500.000.000,00
27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012 24
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketahanan Pangan
100.000.000,00
100.000.000,00
25
Pengembangan/Koordinasi OKKPD (Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah) Provinsi Riau
100.000.000,00
100.000.000,00
26
Penyusunan Statistik Pangan
50.000.000,00
50.000.000,00
27
Sinkronisasi Peningkatan ketahanan Pangan
150.000.000,00
150.000.000,00
28
Lomba Cipta Menu 3 B+ Tingkat Provinsi dan Nasional
350.000.000,00
350.000.000,00
29
Replikasi Special Programme for food Security (SPFS)
175.000.000,00
175.000.000,00
30
Hari Pangan Sedunia (HPS) Pemberian Penghargaan Ketahanan
250.000.000,00
250.000.000,00
31
Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan
100.000.000,00
100.000.000,00
32
Pemberdayaan Lembaga Mandiri dan Mengakar di Masyarakat (LM3) Pondok Pesantren
300.000.000,00
300.000.000,00
33
Pengelolaan Pemanfaatan Pekarangan/Peran Perempuan dalam Ketahanan Pangan
150.000.000,00
150.000.000,00
34
Pengembagnan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dan Food Insecurity Atlas (FIA)
100.000.000,00
100.000.000,00
35
Pemantauan dan Analisis Distribusi dan Harga Pangan
100.000.000,00
100.000.000,00
36
Mengikuti Pameran dalam Rangka Hari Krida Pertanian dan Pekan Nasional Tani Nelayan Andalan, serta HUT Provinsi Riau/Riau Expo
100.000.000,00
100.000.000,00
37
Pemantauan dan Analisis Neraca Bahan Makanan (NBM)
74.985.850,00
74.985.850,00
38
Analisis Situasi Konsumsi Pangan, Penganekaragaman Dan Keamana Pangan
75.000.000,00
75.000.000,00
39
Pembinaan dan Analalisis Akses Pangan Masyarakat Pedesaan
75.000.000,00
75.000.000,00
28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Sumber Dana APBN : Sesuai
Peraturan
Pemerintah
No.7
tahun
2008
tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan disebutkan bahwa Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah dan/atau kepada Instansi Vertikal di wilayah tertentu. Sedangkan Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah. Untuk dana dekonsentrasi yang dikelola oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau tahun 2012 di prioritaskan untuk kegiatan 1). Lembaga Distribusi Pangan Masyaraskat (LDPM) dengan sasaran Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk stabilisasi harga, 2). Lumbung Pangan dengan sasaran pemberdayan lumbung pangan untuk cadangan pangan, dan 3).Percepatan Diversifikasi Pangan dengan sasaran pengembangan lokal serta perbaikan gizi bagi anak SD dan MI di pedesaan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan tahun 2012
dilaksanakan
melalui
Program Peningkatan
Diversifikasi dan
Ketahanan Pangan Masyarakat dengan kegiatan sebagai berikut: Dekonsentrasi Rp. Program/Kegiatan
No.
( Rp.)
Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat 1814 1815 1817
Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas
1.540.600.000
harga Pangan Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan
2.643.500.000
Rawan Pangan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan
825.000.000
Ketahanan Pangan
Total
8.333.000.000
29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Tugas Pembantuan Rp. No. Program/Kegiatan Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pengembangan Ketersediaan Dan Penanganan Rawan 1815 Pangan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar 1816 1817
1.788.000.000 2.661.400.000
Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan Total
1.
( Rp.)
210.000.000 4.659.400.000
Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas harga Pangan a. Jumlah Gapoktan yang diberdayakan b. Jumlah Lumbung Pangan yang diberdayakan c. Laporan Kondisi Harga Pangan Pokok d. Laporan Pemantauan/Pengumpulan Data Distribusi, Harga dan Cadangan Pangan
2.
Pengembangan Ketersediaan Dan Penanganan Rawan Pangan a. Jumlah Desa Mandiri yang diberdayakan b. Lokasi Penanganan Rawan Pangan, SKPG c. Laporan Hasil Penyusunan FSVA d. Laporan Kajian Ketersdiaan Pangan, Rawan Pangan dan Akses Pangan e. Laporan Apresiasi Analisis Ketersediaan Pangan dan Akses Pangan f. Laporan Kegiatan dan Pembinaan
3.
Pengembangan
Penganekaragaman
Konsumsi
Pangan
dan
Peningkatan Keamanan Pangan Segar a. Pendampingan P2KP (Percepatan Penganekragaman Konsumsi Pangan) b. Pemantauan, Monitoring, Evaluasi dan Perumusan Kebijakan P2KP c. Laporan Promosi P2KP
30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
d. Situasi Konsumsi Pangan Penduduk e. Hasil Koordinasi Keamanan Pangan Segar f. Hasil Pemantauan dan Pengawasan Keamanan Pangan 4.
Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan a. Dokumen perencanaan, penganggaran dan laporan keuangan b. Hasil Evaluasi dan Pemantauan Program Tahun anggaran 2012 Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau
dialokasikan anggaran dekonsentrasi sebesar Rp. 8.333.000.000 yang yang dilaksanakan melalui Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat, serta Tugas Pembantuan Provinsi sebesar Rp. 4.659.400.000 yang juga dilaksanakan melalui Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat. Pada alokasi dana dekonsentrasi Ketahanan
Pangan
Provinsi
Riau
yang dilaksanakan oleh Badan
tahun
2012
Kabupaten/Kota Pelakana Kegiatan yaitu Kabupaten
terdapat
5
(lima)
Rokan Hilir Rp.
634.900.000, Kabupaten Siak Rp. 641.900.000, Kabupaten Kuantan Singingi Rp. 561.400.000, Kota Pekanbaru Rp. 985.300.000, dan Kota Dumai Rp. 638.900.000,. Pada tingkat Kabupaten juga dialokasikan dana Tugas Pembantuan di 6 (enam) Kabupaten yaitu Kabupaten Pelalawan Rp. 852.300.000, Kabupaten Indragiri Hulu Rp. 692.800.000, Kabupaten Indragiri Hilir Rp. 589.400.000, Kabupaten Kampar Rp. 799.800.000, Kabupaten Bengkalis Rp. 799.800.000, dan Kabupaten Rokan Hulu Rp. 925.300.000,- realisasi anggaran APBN 2012 per Satuan Kerja dapat dilihat pada tabel berikut :
31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Tabel anggaran dan realisasi Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan :
No
Satker
I
Dekonsentarsi
1
Jumlah anggaran Jumlah Anggaran Semula (Rp) Revisi (Rp)
Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau Jumlah I
II
Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau
2
BADAN PENYULUHAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KAB.KAMPAR BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PERTANIAN KAB. INDRAGIRI HULU
4 5 6 7
%
3.989.462.000
3.989.462.000
3.823.087.500
95,83
3.989.462.000
3.989.462.000
3.823.087.500
95,83
3.055.600.000
3.055.600.000
2.751.419.600
90,05
1.074.700.000
1.074.700.000
960.000.000
89,33
873.700.000
873.700.000
872.200.000
99,83
1.151.700.000
1.151.700.000
1.082.046.200
93,95
689.700.000
689.700.000
684.300.000
99,22
1.111.700.000
1.111.700.000
729.750.000
65,64
753.700.000
753.700.000
752.002.000
99,77
8.710.800.000
8.710.800.000
7.831.717.800
89,91
12.700.262.000
12.700.262.000
11.654.805.300
91,77
Tugas Pembantuan
1
3
Realisasi (Rp)
BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN PELALAWAN BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KAB. INDRAGIRI HILIR BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PERTANIAN KAB.BENGKALIS BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULHAN KABUPATEN ROKAN HULU Jumlah II JUMLAH I+II
Kebijakan 1.
Peningkatan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan :
Ketersediaan dan cadangan pangan berbasis sumberdaya domestik.
2.
3.
Pemantapan kemandirian pangan.
Pemberdayaan ketahanan pangan.
Peningkatan Distribusi Pangan :
Pengembangan distribusi pangan.
Koordinasi dan sinkronisasi distribusi.
Pemberdayaan distribusi pangan.
Peningkatan Konsumsi dan Keamanan Pangan :
32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Konsumsi dan keamanan pangan berbasis pangan lokal.
Penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya, kelembagaan, berdaya dan kearifan lokal.
4.
Peningkatan keamanan pangan.
Peningkatan Manajemen Ketahanan Pangan :
Pelayanan prima.
Koordinasi pusat dan daerah, lintas sektor.
Partisipasi dan peran masyarakat.
Optimalisasi Dewan Ketahanan Pangan
Tujuan Memberdayakan aparat dan masyarakat supaya memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya dan mengatasi kendala dalam pemantapan ketahanan pangan keluarga. Sasaran Kegiatan APBN 2011 1.
Dipertahankannya ketersediaan pangan sebesar 2.200 Kkal/kap/hari.
2.
Terpenuhinya rata-rata konsumsi energi 2.050 Kkal/Kap/Hari dan protein 52 Gram/Kap/Hari .
3.
Terbinanya pemantapan ketahanan pangan keluarga :
4.
Pengembangan Desa Mandiri Pangan di 12 Kab/Kota se Provinsi Riau (6 Kabupaten TP Murni, 5 Kab/Kota TP Provinsi ;
5.
Penanganan Daerah Rawan Pangan di 12 Kab/Kota se Provinsi Riau;
6.
Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat, 18 Gapoktan tahun 2010 dan 4 Gapoktan tahun 2011;
7.
Pengembangan Lumbung Pangan 16 Lumbung tahun 2011 , 9 (Sembilan) Kelompok lumbung pangan dengan rincian; 2 kelompok lumbung pangan tahap penumbuhan, 7 kelompok lumbung pangan tahap pengembangan dan 7 (tujuh) Kelompok pengolahan sagu terdiri dari 2 kelompok sagu tahap penumbuhan, 5 kelompok sagu tahap pengembangan.
33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
8.
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan 130 Desa di 7 Kab 2 Kota Tugas Pembantuan, melalui 120 SD/MI, Kelompok Wanita Tani, Pekarangan dan Usaha Rumah Tangga;
9.
Penanganan dan Pengembangan Keamanan Pangan Segar di 3 Kab dan 1 Kota
Dekonsentrasi Sesuai
Peraturan
Pemerintah
No.7
tahun
2008
tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan disebutkan bahwa Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah dan/atau kepada Instansi Vertikal di wilayah tertentu. Sedangkan Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah. Untuk dana dekonsentrasi yang dikelola oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau tahun 2011 di prioritaskan untuk kegiatan 1). Lembaga Distribusi Pangan Masyaraskat (LDPM) dengan sasaran Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk stabilisasi harga, 2). Lumbung Pangan dengan sasaran pemberdayan lumbung pangan untuk cadangan pangan, dan 3).Percepatan Diversifikasi Pangan dengan sasaran pengembangan lokal serta perbaikan gizi bagi anak SD dan MI di pedesaan
Tugas Pembantuan Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten, atau kota dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten, atau kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan
34
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan. Dana Tugas Pembantuan Provinsi adalah dana yang berasal dari APBD Provinsi yang dilaksanakan oleh kabupaten, atau kota dan desa yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan dari Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kabupaten, atau Kota, dan/atau Desa. Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau pada tahun 2011 juga mendapatkan
dana
tugas
pembantuan,
dimana
terdapat
beberapa
kabupaten/kota pelaksana selain Satuan Kerja Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau yaitu Kabupaten Rokan Hilir. Kabupaten Siak, Kabupaten Kuantan Singingi, Kota Dumai dan Kota Pekanbaru. Untuk Kabupaten yang secara langsung mendapatkan dana tugas pembantuan yaitu Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, kabupaten Indragiri Hilir, Kabpaten Indragiri Hulu, Kabupaten bengkalis dan Kabupaten Rokan Hulu. Prioritas kegiatan yang dilaksanakan melalui program peningkatan ketahanan pangan adalah 1). Pengembangan Desa Mandiri Pangan yang dilakukan oleh semua Kabupaten/Kota, 2). Pengembangan Pangan Lokal dengan bantuan alat penepungan di 5 Kabupaten/kota tugas pembantuan, sedangkan yang dilaksanakan melalui program peningkatan kesejahteraan petani adalah penanganan daerah rawan pangan yang dilakukan oleh Provinsi dan Kabupaten/Kota Kegiatan APBN 2011 Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan tahun 2011 dibagi dalam 1 (satu) Program dan 3 (tiga) kelompok kegiatan yaitu kegiatan utama dan penunjang, kegiatan-kegiatan utama yaitu : Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas harga Pangan a.
Jumlah Gapoktan yang diberdayakan
b.
Jumlah Lumbung Pangan yang diberdayakan
35
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
c.
Laporan pemantauan/pengumpulan data distribusi, harga dan cadangan pangan
d.
Laporan pengembangan model pemantauan distribusi, harga dan cadangan pangan.
Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar a.
Pemanatauan, monitoring, evaluasi dan perumusan kebijakan P2KP
b.
Laporan Promosi P2KP
c.
Situasi Konsumsi Pangan Penduduk
d.
Laporan hasil kerjasama dengan perguruan tinggi
e.
Hasil penguatan kelembagaan keamanan pangan
Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan a.
Dokumen perencanaan, penganggaran dan laporan keuangan Sedangkan kegiatan penunjang yaitu : Pengembangan Manajemen
Kelembagaan Ketahanan Pangan (Pembinaan Program dan rencana Kerja, Akuntansi Keuangan/Monev,
Updating data Statistik, Pengembangan
Kelembagaan).
36
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran tersebut merupakan hasil suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator masukan, keluaran dan hasil. Penilaian ini merupakan proses pengolahan masukan menjadi keluaran dan hasil terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.
3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja Kerangka pengukuran kinerja merupakan beberapa tahapan yang berawal dari pengumpulan data kinerja hingga pengukuran kinerja. Indikator
yang
digunakan sebagai instrumen acuan telah
dalam perencanaan Pengukuran
ditetapkan
kinerja yang terdapat dalam Rencana Kinerja.
kinerja dilakukan
dalam
format Pengukuran Kinerja
Kegiatan (PKK) dan format Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS). Rumusan yang digunakan untuk mengtahui presentase tingkat capaian digunakan 2 (dua) rumusan yaitu :
Semakin tinggi realisasi menggambarkan pencapaian rencana tingkat capaian yang semakin baik,
maka digunakan
rumusan :
37
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Realisasi
Persentase Pencapaian =
Rencana Tingkat Capaian
Semakin
x 100% Rencana
tinggi
realisasi
menunjukkan
pencapaian rencana tingkat pencapaian,
semakin
rendah
maka digunakan
rumus :
Persentase
Realisasi-(Realisasi-Rencana)
Pencapaian Rencana = Tingkat Capaian Penilaian
x 100% Rencana
dilakukan dengan
membandingkan
hasil
pengitungan dengan skala sebagai berikut :
Lebih dari 100 %
: Sangat Baik
100% > nilai > 80 %
: Baik
80 % > nilai > 50 %
: Cukup
50% > Nilai
: Kurang
38
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
3.2. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2012. Sasaran Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau Tahun Anggaran 2012 dapat dilihat capaian kinerjanya pada tabel berikut :
No.
Sasaran
Indikator Sasaran
Satuan
1 1.
2 Tersedianya bahan pangan dan cadangan pangan di Provinsi, Kabupaten/Kota dan Rumah Tangga,
3
4
Rencana Tingkat Capaian (Target) 5
Jumlah Cadangan beras Pemerintah Provinsi
ton
Energi (KKal/Kap/Hr )
2.
3.
4.
5.
6
Tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup baik untuk energi maupun untuk protein Perbaikan menu makanan rakyat yang bermutu, beragam, bergizi seimbang, aman, halal dan meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan sesuai potensi sumberdaya lokal. Berkurangnya daerah rawan pangan Meningkatnya kapasitas kelembagaan ketahanan pangan masyarakat Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan
Realisasi
Prosentase Tingkat Capaian
6
7
200
0
0
2200
2050
93,18
52
50
96,15
PPH konsumsi
100
78,5
78,5
PPH Ketersediaan
100
79,4
79,4
Tidak terjadinya kerawanan pangan
Kab
12
12
100
Terlaksananya penguatan kelembagaan pangan masyarakat
Kab/Kota
12
12
100
Pemanfaatan Pekarangan oleh Kelompok Wanita dan Pengembangan
Desa
170
170
100
Tersedianya data konsumsi pangan
Protein (Gram/Kap/H r)
Tercapainya Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Riau
39
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Tepung-tepungan bagi UMKM 7
8.
Mengembangkan dan perbaikan sistem distribusi pangan yang efektif dan efisien dalam rangka stabilitas pangan yang lebih merata
Meningkatkannya kemampuan kelembagaan Gapoktan dalam mengembangkan unit usaha distribusi hasil pertanian untuk mendorong stabilitas harga pangan strategis
Terbinanya pemantapan ketahanan pangan keluarga :
Terlaksananya pengembangan desa yang mandiri pangan
Gapoktan
3
3
100
Lumbung
1
1
100
desa
36
36
100
JUMLAH
77,37
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pencapaian kinerja sasaran Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2011 adalah 77,37 %. Untuk pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, pencapaian kinerja 21 (dua puluh satu) kegiatan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Riau pada tahun 2012 dapat dilihat pada pada tabel berikut : No. 1
Kegiatan
Persen Capaian Input
Persen Capaian Output
Persen Capaian Outcome
Rata2
Pengembangan Cadangan Pangan Daerah Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Berimbang dan Aman (3 B+) Pemberdayaan Daerah Rawan Pangan
94,88
100
100
98,29
81
100
100
93,67
75,21
100
100
91,74
4
Penumbuhan dan Pembinaan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
63,66
0
0
21,22
5
Pengembangan Desa Mandiri Pangan
25,43
0
0
8,48
6
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketahanan Pangan Pengembangan/Koordinasi OKKPD (Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah) Provinsi Riau Penyusunan Statistik Pangan
93,9
100
100
97,97
100
100
100
100,00
69,72
100
100
89,91
2 3
7 8
40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
9
Rapat Penyusunan dan Sinkronisasi Peningkatan ketahanan Pangan
79,34
100
100
93,11
10
Lomba Cipta Menu 3 B+ Tingkat Provinsi dan Nasional Replikasi Special Programme for food Security (SPFS) Hari Pangan Sedunia (HPS) Pemberian Penghargaan Ketahanan
82,83
91,67
91,67
88,72
88,49
100
100
96,16
77,99
100
100
92,66
13
Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan
65,07
100
100
88,36
14
Pemberdayaan Lembaga Mandiri dan Mengakar di Masyarakat (LM3) Pondok Pesantren Musyawarah Pembangunan (MUSREMBANG) Ketahanan Pangan
87,83
100
100
95,94
95,09
100
100
98,36
Pengelolaan Pemanfaatan Pekarangan/Peran Perempuan dalam Ketahanan Pangan Pengembagnan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dan Food Insecurity Atlas (FIA) Pemantauan dan Analisis Distribusi dan Harga Pangan Pemantauan dan Analisis Neraca Bahan Makanan (NBM)
87,16
96
100
94,39
95
100
100
98,33
93,22
94,08
100
95,77
89,56
100
100
96,52
20
Pengembangan Pangan Lokal
48,15
100
100
82,72
21
Pembinaan dan Analalisis Akses Pangan Masyarakat Pedesaan
88,78
100
100
96,26
22
Penyusunan Rencana Kerja Anggaran
89,33
100
100
96,44
23
Pameran Hari KRIDA Pertanian dan Agribisnis
69,92
66,67
66,67
67,75
11 12
15 16 17 18 19
Jumlah
Keterangan :
Tabel
di
86,21
Makin besar angka persentase hasil penilaian, makin baik kinerja pelaksanaan kegiatan tersebut.
atas
menunjukkan
pencapaian
kinerja
kegiatan
Badan
Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012 adalah 86,21 %. Dengan catatan bahwa untuk kegiatan-kegiatan dalam program pilihan penilaian “Persen Capaian Outcome” adalah angka capaian outcome harapan,
sedangkan
kegiatan-kegiatan
dalam
program
wajib
penilaiannya adalah output kegiatan langsung dirasakan manfaatnya. 41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Pencapaian kinerja untuk kegiatan yang bersumber dari APBN adalah sebagai berikut : Dekonsentrasi No.
1. 2. 3.
4.
Kegiatan Pengembangan Sistem Distribusi Dan Stabilitas Harga Pangan Pengembangan Ketersediaan dan Penangan Rawan Pangan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan JUMLAH
Persen Capaian Input
Persen Capaian Output
Persen Capaian Outcome
Rata2
96,19
100
100
98,73
81,85
94,12
94,12
90,03
92,4
100
100
97,47
98,5
100
100
99,5
96,43
Tugas Pembantuan No.
Kegiatan
1.
Pengembangan Ketersediaan dan Penangan Rawan Pangan
2.
Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan JUMLAH
3.
Persen Capaian Input
Persen Capaian Output
Persen Capaian Outcome
Rata2
84,91
79
79
80,97
95,64
93,72
100
96,45
96,95
100
100
98,98
92,14
42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Tabel di atas menunjukkan pencapaian kinerja kegiatan Badan yang bersumber dari APBN TA 2012 dari dana Dekonsentrasi 96,43 sedangkan Tugas Pembantuan adalah 92,14 %. Dengan catatan bahwa untuk kegiatan-kegiatan dalam program pilihan penilaian “Persen Capaian Outcome” adalah angka capaian outcome harapan.
3.3. Analisis Capaian Kinerja. Seperti telah disebutkan
sebelumnya, bahwa
terdapat
tujuan dan
sasaran yang ditargetkan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau Tahun 2012. Berikut ini adalah rincian sasaran, indikator, realisasi dan kegiatan pendukung yang dilaksanakan tahun 2012 : 1.
Tersedianya bahan pangan dan cadangan pangan di Provinsi, Kabupaten/Kota dan Rumah Tangga. Indikator sasaran ini adalah Jumlah Cadangan beras Pemerintah Provinsi sebanyak 545 ton. Realisasi sampai dengan tahun 2011 adalah 0 ton sehingga angka capaiannya adalah 106 %. sasaran
ini
adalah
Kegiatan
Kegiatan yang mendukung Fasilitasi
Pengembangan
Cadangan Pangan Daerah Pemerintah Provinsi Riau. 2.
Tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup baik untuk energi maupun untuk protein.
Indikator sasaran ini adalah tercapainya
angka kecukupan energi sebesar Energi 2200(KKal/Kap/Hr) dan protein 52 (Gram/Kap/Hr).
Realisasi sampai dengan tahun 2011
adalah 2050(KKal/Kap/Hr) dan protein 50 (Gram/Kap/Hr) sehingga angka capaiannya adalah 93,18 % dan 96,15 %. Kegiatan yang mendukung
sasaran
ini
adalah
Kegiatan
Gerakan
Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Berimbang dan Aman (3B+). 43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
3.
Perbaikan menu makanan rakyat yang bermutu, beragam, bergizi seimbang, aman, halal dan meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan sesuai potensi sumberdaya lokal. Indikator sasaran ini adalah Tercapainya Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Riau skor 100 HPP Realisasi sampai dengan tahun 2011 adalah 78,5 HPP konsumsi, HPP ketersediaan 79,4
sehingga angka capaiannya
adalah 78,75 % dan 79,4 %. Kegiatan yang mendukung sasaran ini adalah Kegiatan Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Berimbang dan Aman (3B+) dan . Penyusunan dan Analisis Neraca Bahan Makanan (NBM). 4.
Berkurangnya Daerah Rawan Pangan. Indikator sasaran ini adalah Jumlah daerah rawan pangan baik yang disebabkan oleh bencana alam dapat ditanggulangi di 12 kab/kota. Realisasi sampai dengan tahun 2011 adalah 12 kab/kota sehingga angka capaiannya adalah 100 %. Kegiatan
yang
mendukung
sasaran
ini
adalah
Kegiatan
Penanggulangan Daerah Rawan Pangan. 5.
Meningkatnya
kapasitas
kelembagaan
ketahanan
pangan
masyarakat. Indikator sasaran ini adalah Jumlah kapasitas kelembagaan ketahanan pangan masyarakat di 12 kab/kota. Realisasi peningkatan dan pembinaan kelembagaan sampai dengan tahun 2011 adalah 12 kab/kota sehingga angka capaiannya adalah 100 %. Kegiatan
yang
mendukung
sasaran
ini
adalah
Kegiatan
Pengembangan Desa Mandiri Pangan, Penumbuhan LDPM dan Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan.
44
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
6.
Pemberdayaan ekonomi dan perbaikan gizi bagi anak SD/MI,
di
perdesaan. Indikator sasaran ini adalah Jumlah terbinanya anak SD/MI di 5 sekolah. Realisasi sampai dengan tahun 2011 adalah 5 sekolah sehingga angka capaiannya adalah 100 %. Kegiatan yang mendukung sasaran ini adalah Kegiatan Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Berimbang dan Aman (3B+). 7.
Mengembangkan dan perbaikan sistem distribusi pangan yang efektif dan efisien dalam rangka stabilitas pangan yang lebih merata. Indikator sasaran ini adalah Jumlah terbinanya 18 Gapoktan dan terlaksananya pembangunan 11 lumbung pangan. Realisasi sampai
dengan
tahun
2011
adalah
pemahaman oleh 11
Gapoktan dan terbangunya 11 lumbung pangan sehingga angka capaiannya adalah 100 %. Kegiatan yang mendukung sasaran ini adalah Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Cadangan Pangan daerah. 8.
Pengembangan Pangan Lokal melalui usaha tepung-tepungan di 5 Kabupaten 1 Kota (Dekonsentrasi). Indikator sasaran ini adalah Jumlah pangan lokal melalaui usaha tepung-tepungan 6 kab/kota. Realisasi sampai dengan tahun 2011 adalah 6 kab/kota sehingga angka capaiannya adalah 100 %. Kegiatan
yang
pembinaan
mendukung
sasaran
penganekaragaman
dan
ini
adalah
Kegiatan
kualitas
konsumsi
pangan masyarakat.
45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
9.
Terbinanya pemantapan ketahanan pangan keluarga : Indikator sasaran ini adalah Jumlah desa mandiri pangan sebanyak 22 desa . Realisasi sampai dengan tahun 2011 adalah 22 desa sehingga angka capaiannya adalah 100 %. Kegiatan
yang
mendukung
sasaran
ini
adalah
Kegiatan
Pengembangan Desa Mandiri Pangan.
Dari tabel pencapaian kinerja kegiatan yang disampaikan pada tabel sebelumnya,
didapat
angka
pencapaian
kinerja
kegiatan
Badan
Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2011 sebesar 87,27 %. Pada tabel tersebut dapat dilihat tingkat rata-rata penilaian terkecil terdapat pada kegiatan
Gerakan
Penganekaragaman
Konsumsi
Pangan
Beragam, Bergizi, Berimbang dan Aman (3B+) sebesar 75,70 % dan tingkat rata-rata penilaian terbesar terdapat pada Kegiatan Fasilitasi
Pengembangan
Cadangan
melebihi dari target sebesar 106 %,
Pangan
Daerah
yang
kegiatan lainnya dengan
tingkat rata-rata masing-masing persentase sebesar 100,00 %. Dengan angka capaian kinerja kegiatan Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau yang bersumber dari APBD yaitu sebesar 98,57 % dan yang bersumber dari APBN dari dana Dekonsentrasi 97,15 sedangkan Tugas Pembantuan adalah 94,77 % sesuai dengan format penilaian kinerja termasuk dalam kategori pelaksanaan kegiatan dengan kinerja yang baik.
3.4. Akuntabilitas Keuangan Tahun anggaran 2012 Badan ketahanan pangan mendapat alokasi anggaran APBD murni setelah perubahan sejumlah Rp. 17.879.026.602,46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung Rp. 8.773.611.900,- dan Belanja
Langsung
Rp.
9.105.414.702,-
dengan
jumlah
program
sebanyak 7 (tujuh) program sebagai berikut : N0
Program
Anggaran ( Rp )
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
952.130.493,19
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
641.400.359,00
3.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
59.900.000,00
4.
Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan
315.000.000,00
Capaian Kinerja dan Keuangan 5.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Pertanian
2.010.000.000,00
dan Perkebunan 6.
Program
Peningkatan
Ketahanan
4.853.000.000,00
Data/Informasi/Statistik
273.983.850,00
Pangan/Pertanian/Perkebunan 7.
Program
Pengembangan
Daerah JUMLAH
9.105.414.702,19
Tahun anggaran 2012 Badan Ketahanan Pangan Melaksanakan 7 (tujuh) program dan 48 kegiatan, 5 (lima ) program dengan 25 kegiatan merupakan program yang ada di setiap SKPD sedangkan 2 (dua) program dengan 23 kegiatan yang langsung dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan sebagai kegiatan pembangunan yaitu program peningkatan kesejahteraan petani Pertanian dan Perkebunan dengan
4
(empat)
2.010.000.000,-
kegiatan Program
dan
anggaran
peningkatan
sejumlah
ketahanan
Rp.
pangan
pertainan/perkebunan dengan kegiatan sebanyak 19 (sembilan belas) kegiatan dengan anggaran sejumlah Rp. 4.853.000.000 47
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Tabel Program dan kegiatan tahun anggaran 2012 sebelum dan setelah perubahan sebagai berikut : No
Nama Kegiatan
I
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1
Penyediaan jasa surat menyurat
2 3
Sebelum Perubahan
Setelah Perubahan
952.130.493
952.130.493
46.976.000
46.976.000
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
180.000.000
180.000.000
Penyediaan jasa kebersihan kantor
106.000.000
106.000.000
Penyediaan Alat Tulis Kantor
75.994.493
75.994.493
5
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
65.000.000
65.000.000
6
30.000.000
30.000.000
7
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan Penyediaan makanan dan minuman
36.160.000
36.160.000
8
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
312.000.000
312.000.000
9
Penyediaan jasa administrasi kantor
65.000.000
65.000.000
10
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian
35.000.000
35.000.000
II
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
641.400.359
641.400.359
11
Pengadaan perlengkapan gedung kantor
35.000.000
35.000.000
12
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
50.000.000
50.000.000
13
Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
75.000.000
75.000.000
14
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
39.600.000
39.600.000
15
Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
180.000.000
180.000.000
16
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
206.800.359
206.800.359
17
55.000.000
55.000.000
III
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
59.900.000
59.900.000
18
Pendidikan dan Pelatihan Formal
33.500.000
33.500.000
19
Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur
26.400.000
26.400.000
4
48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
IV
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
20
315.000.000
315.000.000
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
38.916.500
38.916.500
21
Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran
11.083.500
11.083.500
22
Penyusunan lakip
15.000.000
15.000.000
23
Penyusunan Rencana Kinerja (Renja) SKPD
250.000.000
250.000.000
V
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
3.000.000.000
2.010.000.000
24
Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
1.100.000.000
1.100.000.000
25
Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Berimbang dan Aman (3 B+)
350.000.000
350.000.000
200.000.000
200.000.000
1.350.000.000
360.000.000
26 27
Pemberdayaan Daerah Rawan Pangan Penumbuhan dan Pembinaan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat
VI
Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan
5.453.000.000
4.853.000.000
28
Pengembangan Desa Mandiri Pangan
1.400.000.000
800.000.000
130.000.000
130.000.000
29
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketahanan Pangan
30
Pengembangan/Koordinasi OKKPD (Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah) Provinsi Riau
150.000.000
150.000.000
31
Penyusunan Statistik Pangan
100.000.000
100.000.000
250.000.000
250.000.000
32
Rapat Penyusunan dan Sinkronisasi Peningkatan ketahanan Pangan
33
Lomba Cipta Menu 3 B+ Tingkat Provinsi dan Nasional
398.878.500
398.878.500
34
Replikasi Special Programme for food Security (SPFS)
225.000.000
225.000.000
35
Hari Pangan Sedunia (HPS) Pemberian Penghargaan Ketahanan
250.000.000
250.000.000
36
Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan
350.000.000
350.000.000
37
Pemberdayaan Lembaga Mandiri dan Mengakar di Masyarakat (LM3) Pondok Pesantren
300.000.000
300.000.000
49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
38
Musyawarah Pembangunan (MUSREMBANG) Ketahanan Pangan Pengelolaan Pemanfaatan Pekarangan/Peran Perempuan dalam Ketahanan Pangan
300.000.000
300.000.000
292.743.500
292.743.500
40
Pengembagnan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dan Food Insecurity Atlas (FIA)
250.000.000
250.000.000
41
Pemantauan dan Analisis Distribusi dan Harga Pangan
250.000.000
250.000.000
42
Pemantauan dan Analisis Neraca Bahan Makanan (NBM)
100.000.000
100.000.000
43
Pengembangan Pangan Lokal
208.378.000
208.378.000
44
250.000.000
250.000.000
45
Pembinaan dan Analalisis Akses Pangan Masyarakat Pedesaan Penyusunan Rencana Kerja Anggaran
50.000.000
50.000.000
46
Pameran Hari KRIDA Pertanian dan Agribisnis
198.000.000
198.000.000
VII
Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
273.983.850
273.983.850
47
Partisipasi dalam rangka pelaksanaan Pameran Tahunan Provinsi Riau tahun 2012
123.983.850
123.983.850
48
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Ketahanan Pangan
150.000.000
150.000.000
10.695.414.702
9.105.414.702
39
Jumlah
Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau pada tahun 2012 juga mendapatkan sumber dana APBN Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan dengan 1 (satu) Program yaitu Program Peningkatan Diversifikasi Dan Ketahanan Pangan Masyarakat pada masing-masing sumber dana dengan rincian sebagai berikut :
50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Dekonsentrasi Rp. 8.333.000.000 No. 1.
2. 3.
Kegiatan
Anggaran
Pengembangan Sistem Distribusi Dan Stabilitas Harga Pangan
1.540.600.000
Pengembangan Ketersediaan Penangan Rawan Pangan
dan
2.643.500.000
Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan
3.323.900.000
JUMLAH
8.333.000.000
825.000.000
Tugas Pembantuan Rp. Kegiatan
No. 1. 2. 3.
Anggaran
Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan JUMLAH
Program
Peningkatan
Diversifikasi
Dan
1.788.000.000 2.661.400.000 210.000.000 4.659.400.000 Ketahanan
Pangan
Masyarakat yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan bertujuan memfasilitasi upaya koordinasi, pemantauan, pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan serta pengembangan di bidang ketahanan pangan serta memfasilitasi upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi masalah rawan pangan dan gizi. Untuk melihat Realisasi Fisik dan keuangan dari program/kegiatan yang telah dilaksanakan baik dari Anggaran APBD maupun APBN dapat dilihat dibawah ini :
51
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
APBD No
Nama Kegiatan / Perincian Kegiatan
1
2 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2
Jumlah Anggaran Rp 3
Realisasi Bobot Volume (%) Kegiatan 4 5
% 6
Fisik Tertimbang 7
% 8
Keuangan Rp 9
952.130.493 46.976.000
0,52 1 Tahun
28,49
0,15
28,49
13.385.200
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
180.000.000
1,98 1 Tahun
95,00
1,88
94,97
170.939.144
3
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
106.000.000
1,16 1 Tahun 100,00
1,16
94,94
100.634.450
4
Penyediaan Alat Tulis Kantor
75.994.493,19
0,83 1 Tahun 100,00
0,83
97,53
74.117.918
5
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
65.000.000
0,71 1 Tahun 100,00
0,71
99,41
64.615.985
6
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
30.000.000
0,33 1 Tahun
77,04
0,25
77,04
23.112.000
7
Penyediaan Makanan dan Minuman
36.160.000
0,40 1 Tahun
33,70
0,13
33,30
12.040.000
8
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
312.000.000
3,43 1 Tahun
67,33
2,31
67,33
210.069.800
9
Penyediaaan jasa administrasi kantor
65.000.000
0,71 1 Tahun
95,00
0,68
79,10
51.415.000
10
Pengelola Administrasi Kepegawaian
35.000.000
0,38 1 Tahun 100,00
0,38
99,47
34.815.000
52
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
No
Nama Kegiatan / Perincian Kegiatan
1
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Jumlah Anggaran Rp 3
Realisasi Bobot Volume (%) Kegiatan 4 5
% 6
Fisik Tertimbang 7
% 8
Keuangan Rp 9
641.400.359
11
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
35.000.000
0,38 1 Tahun 100,00
0,38
95,86
33.550.000
12
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
50.000.000
0,55 1 Tahun 100,00
0,55
98,07
49.035.800
13
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan
75.000.000
0,82 1 Tahun 100,00
0,82
98,84
74.128.362
14
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Peralatan Kantor
39.600.000
0,43 1 Tahun 100,00
0,43
99,93
39.571.100
15
Rehabilitasi sedang/berat
180.000.000
1,98 1 Tahun 100,00
1,98
95,61
172.105.800
16
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
206.800.359
2,27 1 Tahun 100,00
2,27
93,14
192.610.000
17
55.000.000
0,60 1 Tahun 100,00
0,60
87,26
47.990.800
18
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pendidikan dan Pelatihan Formal
59.900.000 33.500.000
0,37 1 Tahun 35,37
0,13
35,37
11.850.000
19
Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur
26.400.000
0,29 1 Tahun 71,14
0,21
71,10
18.770.000
53
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
No
Nama Kegiatan / Perincian Kegiatan
1
2 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
Jumlah Anggaran Rp 3
Realisasi Bobot Volume (%) Kegiatan 4 5
% 6
Fisik Tertimbang 7
% 8
Keuangan Rp 9
315.000.000
20
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
38.916.500
0,43
1 Lap
100,00
0,43
100,00
38.916.200
21
Penyusunan pelaporan pronosis realisasi anggaran
11.083.500
0,12
1 Lap
100,00
0,12
100,00
11.083.500
22
Penyusunan laporan lakip
15.000.000
0,16
1 Lap
100,00
0,16
75,85
11.376.800
23
Penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
250.000.000 2.010.000.000,00
2,75
1 Lap
85,00
2,33
75,88
189.710.400
24
Pengembangan Cadangan Pangan Masyarakat
1.100.000.000
12,08
19 klpk
100,00
12,08
94,86
1.043.499.980
25
Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Berimbang dan Aman (3B+)
350.000.000
3,84 6 Kab/kota 97,50
3,75
89,61
313.621.200
26
Penanggulangan Daerah Rawan Pangan
200.000.000
2,2011 Kab/Kota 75,88
1,67
75,88
151.766.200
27
Pemberdayaan Gapoktani dalam Penyediaan Pangan Masyarakat Riau
360.000.000
3,95 18 klpk tani 90,00
3,56
63,66
229.176.000
54
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012 No
Nama Kegiatan / Perincian Kegiatan
1
2
Jumlah Anggaran Rp 3
Bobot (%) 4
Volume Kegiatan 5
% 6
Fisik Tertimbang 7
% 8
Keuangan Rp 9
10 desa
50,00
4,39
25,43
203.447.600
28
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pengembangan Desa Mandiri Pangan
29
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketahanan Pangan
130.000.000
1,43 33 orang 100,00
1,43
93,90
122.075.000
30
Pengembangan/Koordinasi OKKPD (Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah) Provinsi Riau
150.000.000
1,65 11 Kab/kota 100,00
1,65
92,66
138.985.000
31
Penyusunan Statistik Pangan
100.000.000
1,10 20 bk,70 Pt 90,00
0,99
69,72
69.720.000
32
Rapat Penyusunan dan Sinkronisasi Program/Kegiatan Ktehananan Pangan
250.000.000
2,75
85,00
2,33
79,34
198.357.200
33
Lomba Cipta Menu 3 B+ Tingkat Provinsi dan Nasional
398.878.500
4,38 12 Kab/kota 100,00
4,38
70,71
282.048.975
34
Replikasi Special Programme For Food Security (SPFS)
225.000.000
2,47 41 klpk tani 94,87
2,34
86,40
194.410.000
35
Hari Pangan Sedunia (HPS), Pemberian Penghargaan Ketahanan Pangan
250.000.000
2,75 12 Kab/kota 100,00
2,75
78,00
194.990.000
36
Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Riau
350.000.000
3,84 50 orang
68,00
2,61
65,07
227.762.000
37
Pemberdayaan Lembaga Mandiri dan Mengakar di Masyarakat (LM3) Pondok Pesantren
300.000.000
3,29 3 ponpes 100,00
3,29
87,83
263.487.500
38
Musyawarah Pembangunan (MUSEMBANG) Ketahanan Pengan Pengelolaan Pemanfaatan Pekarangan/Peran Perempuan dalam Ketahanan Pangan
300.000.000
3,29
100,00
3,29
95,09
285.270.000
292.743.500
3,22
90,00
2,89
87,13
255.072.700
39
4.853.000.000 800.000.000
Realisasi
8,79
25,18
100 org (4 klpk)
55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012 No
Nama Kegiatan / Perincian Kegiatan
1
2
Jumlah Anggaran Rp 3
Realisasi Bobot (%) 4
Volume Kegiatan 5
% 6
Fisik Tertimbang 7
% 8
Keuangan Rp 9
40
Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dan Food Insecurity Atlas (FIA)
250.000.000
2,75
97,05
2,66
93,75
234.364.000
41
Pemantauan dan Analisis Distribusi Harga Pangan
250.000.000
2,75 11 Kab/Kota 95,00
2,61
93,22
233.041.400
42
Penyusunan dan Analisis Neraca Bahan Makanan (NBM)
100.000.000
1,10
44
100,00
1,10
89,56
89.562.500
43
Pengembangan Pangan Lokal
208.378.000
2,29
44
62,50
1,43
48,15
100.328.000
44
Pembinaan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat Desa
250.000.000
2,75 11 Kab/kota 95,00
2,61
88,78
221.940.700
45
Penyusunan Rencana Kerja Anggaran
50.000.000
0,55
44
89,33
0,49
89,33
44.664.000
46
Pameran Hari Krida Pertanian dan Agrivbisnis
198.000.000
2,17
20 org
75,00
1,63
69,92
138.445.800
Program pengembangan data/informasi/statistik daerah
273.983.850
47
Partisipasi dalam rangka pelaksanaan Pameran Tahunan Propinsi Riau tahun 201
123.983.850
1,36
20 org
100,00
1,36
88,55
109.791.850
48
Pengembangan Sistem Infiormasi manajemen Ketahanan Pangan
150.000.000
1,65
20 org
63,33
1,04
60,93
91.388.600
9.105.414.702
100
87,27
77,79
TOTAL DANA KEGIATAN
7.083.059.464
56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
APBN (Dekonsentrasi) NO 1
2 PROGRAM PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT
14
I.
PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN Jumlah Gabungan Kelompok Tani yang 1.814.001 diberdayakan 1.814.002 Jumlah Lumbung Pangan yang diberdayakan 1814
1.814.003 Laporan Kondisi Harga Pangan Pokok 1.814.004 Laporan Pemantauan/Pengumpulan Data Distribusi, Harga dan Cadangan Pangan II
REALISASI
TERTIMBANG
Rp. MURNI
BLN
JUMLAH
BOBOT
Rp. MURNI
%
BLN
%
JUMLAH
%
%
%
3
4
5 (3+4)
6
7
8 (6:3)
9
10 (8:4)
11 (6+8)
12 (11:5)
13
14
1.540.600.000
1.540.600.000
18,49
1.481.850.000
96,19
1.481.850.000
96,19
96,50
17,84
918.000.000
-
918.000.000
11,02
872.870.000
95,08
-
-
872.870.000
95,08
95,10
10,48
307.600.000
307.600.000
3,69
306.330.000
99,59
306.330.000
99,59
99,60
3,68
100.000.000
100.000.000
1,20
94.350.000
94,35
94.350.000
94,35
94,40
1,13
215.000.000
215.000.000
2,58
208.300.000
96,88
208.300.000
96,88
96,90
2,50
2.643.500.000
2.643.500.000
31,72
2.163.596.840
81,85
2.163.596.840
81,85
82,55
26,19
1.153.500.000
1.153.500.000
13,84
1.030.345.000
89,32
1.030.345.000
89,32
89,40
12,38
PENGEMBANGAN KETERSEDIAAN DAN PENANGANAN RAWAN PANGAN Jumlah Desa Mandiri yang diberdayakan
1815.003
Lokasi Penanganan Rawan Pangan, SKPG
585.000.000
585.000.000
7,02
447.936.840
76,57
447.936.840
76,57
76,60
5,38
1815.005
Laporan Hasil Penyusunan FSVA
100.000.000
100.000.000
1,20
82.000.000
82,00
82.000.000
82,00
82,00
0,98
1815.006
Laporan Kajian Ketersdiaan Pangan, Rawan Pangan dan Akses Pangan Laporan Apresiasi Analisis Ketersediaan Pangan dan Akses Pangan Laporan Kegiatan dan Pembinaan (Output Generik)
85.000.000
85.000.000
1,02
63.940.000
75,22
63.940.000
75,22
75,30
0,77
75.000.000
75.000.000
0,90
75.000.000
100,00
75.000.000
100,00
100,00
0,90
645.000.000
645.000.000
7,74
464.375.000
72,00
464.375.000
72,00
72,00
5,57
3.071.257.000
92,40
92,38
36,85
3.323.900.000
39,89
3.071.257.000
92,40
1.198.900.000
14,39
1.193.205.000
99,52
1.193.205.000
99,52
99,60
14,33
1815
1815.009
1816.003
PENGEMBANGAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN DAN PENINGKATAN KEAMANAN PANGAN SEGAR Pendampingan P2KP (Percepatan Penganekragaman Konsumsi Pangan) Pemantauan, Monitoring, Evaluasi dan Perumusan Kebijakan P2KP Laporan Promosi P2KP
1816.004 1816.007 1816.010
1816 1816.001 1816.002
IV
REALISASI PENYERAPAN DANA
1815.001
1815.007
III.
PELAKSANAAN FISIK
PENYEDIAAN DANA
PROGRAM/KODE/ KEGIATAN/OUTPUT
3.323.900.000
1.198.900.000
-
-
-
635.000.000
7,62
484.770.000
76,34
484.770.000
76,34
76,40
5,82
1.040.000.000
1.040.000.000
12,48
962.432.000
92,54
962.432.000
92,54
92,60
11,56
Situasi Konsumsi Pangan Penduduk
150.000.000
150.000.000
1,80
135.800.000
90,53
135.800.000
90,53
90,60
1,63
Hasil Koordinasi Keamanan Pangan Segar
100.000.000
100.000.000
1,20
95.050.000
95,05
95.050.000
95,05
95,10
1,14
Hasil Pemantauan dan Pengawasan Keamanan Pangan
200.000.000
200.000.000
2,40
200.000.000
100,00
200.000.000
100,00
100,00
2,40
825.000.000
825.000.000
9,90
812.600.000
812.600.000
98,50
98,67
9,77
450.000.000
450.000.000
5,40
441.600.000
98,13
441.600.000
98,13
98,20
5,30
1817.002
DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA BADAN KETAHANAN PANGAN Dokumen Perencanaan, penganggaran dan laporan keuangan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Program
200.000.000
200.000.000
2,40
200.000.000
100,00
200.000.000
100,00
100,00
2,40
1817.009
Dukungan Manajemen dan Administrasi
175.000.000
175.000.000
2,10
171.000.000
97,71
171.000.000
97,80
2,05
8.333.000.000
8.333.000.000
100,00
7.529.303.840
90,36
7.529.303.840
92,53
90,65
1817 1817.001
JUMLAH
635000000
-
-
98,50
-
-
97,71 90,36
57
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
APBN (Tugas Pembantuan) NO 1 14
II
2 PROGRAM PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT
PENGEMBANGAN KETERSEDIAAN DAN PENANGANAN RAWAN PANGAN 1815.001 Jumlah Desa Mandiri yang diberdayakan
IV
REALISASI PENYERAPAN DANA
REALISASI
TERTIMBANG
Rp. MURNI
BLN
JUMLAH
BOBOT
Rp. MURNI
%
BLN
%
JUMLAH
%
%
%
3
4
5 (3+4)
6
7
8 (6:3)
9
10 (8:4)
11 (6+8)
12 (11:5)
13
14
1.553.318.200
86,87
86,90
33,35
91,43
1.322.033.200
91,43
91,45
28,38
231.285.000
67,63
231.285.000
67,63
67,65
4,97
2.528.832.500
95,02
95,05
54,29
57,12
2.528.832.500
95,02
1.511.400.000
32,44
1.505.180.000
99,59
1.505.180.000
99,59
99,60
32,31
550000000
550.000.000
11,80
489.106.000
88,93
489.106.000
88,93
88,95
10,50
300.000.000
300.000.000
6,44
299.505.000
99,84
299.505.000
99,84
99,95
6,44
1816.010 Hasil Pemantauan dan Pengawasan Keamanan Pangan
300.000.000
300.000.000
6,44
235.041.500
78,35
235.041.500
78,35
78,36
5,05
DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA BADAN KETAHANAN PANGAN 1817.009 Dukungan Manajemen dan Administrasi
210.000.000
210.000.000
4,51
203.605.000
96,95
203.605.000
96,95
97,00
4,37
210.000.000
210.000.000
4,51
203.605.000
96,95
203.605.000
96,95
97,80
4,41
4.659.400.000
4.659.400.000
100,00
4.285.755.700
91,98
4.285.755.700
91,98
92,98
92,01
1815
1815.003 Lokasi Penanganan Rawan Pangan,SKPG
III.
PELAKSANAAN FISIK
PENYEDIAAN DANA
PROGRAM/KODE/ KEGIATAN/OUTPUT
PENGEMBANGAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN DAN PENINGKATAN KEAMANAN PANGAN SEGAR 1816.001 Pendampingan P2KP (Percepatan Penganekragaman Konsumsi Pangan) 1816.002 Pemantauan, Monitoring, Evaluasi dan Perumusan Kebijakan P2KP 1816.003 Laporan Promosi P2KP
1.788.000.000
1.788.000.000
38,37
1.553.318.200
86,87
1.446.000.000
1.446.000.000
31,03
1.322.033.200
342.000.000
342.000.000
7,34
2.661.400.000 1.511.400.000
2.661.400.000
1816
1817
JUMLAH
-
-
-
-
-
-
-
58
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
3.5. Analisis Efesiensi dan Efektivitas Kegiatan Efesiensi Efisiensi merupakan suatu perhitungan yang membandingkan antara target keluaran dan merupakan perhitungan outcome). Efisiensi terjadi
realisasi keluaran. Sementara efektivitas
antara keluaran dengan apabila realisasi
hasil (output dan
masukan
ternyata lebih
kecil dari target yang ditetapkan sebelumnya sementara keluaran atau output mencapai target yang diharapkan. Rumusan yang digunakan untuk menghitung efisiensi tersebut adalah sebagai berikut
UCO Ren-(UCO Real-UCO Ren)
Efisiensi
=
x
100%
UCO Ren
Hasil perhitungan untuk kegiatan di lingkup Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau yang bersumber dari APBD dapat
dilihat
pada
tabel berikut :
59
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
TABEL PERHITUNGAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS KEGIATAN APBD TAHUN 2012 INPUT NO.
1 2
3 4
5 6
7
8 9
10
OUTPUT
Unit Cost Output (UCO)
KEGIATAN
Pengembangan Cadangan Pangan Daerah Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Berimbang dan Aman (3B+)
Target
Realisasi
1.100.000.000
1.043.499.980
350.000.000
313.621.200
200.000.000
151.766.200
Pemberdayaan Daerah Rawan Pangan Pemberdayaan Gapoktani dalam Penyediaan Pangan se Provins Riau
1.350.000.000
229.176.000
Pengembangan Desa Mandiri Pangan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketahanan Pangan Pengembangan/Koordinasi OKKPD (Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah) Provinsi Riau
1.400.000.000
203.447.600
130.000.000
122.075.000
150.000.000
138.985.000
100.000.000
69.720.000
250.000.000
198.357.200
398.878.500
282.048.975
Penyusunan Statistik Pangan Rapat Penyusunan dan Sinkronisasi Program/Kegiatan Ketahanan Pangan Lomba Cipta Menu 3 B+ Tingkat Provinsi dan Nasional
Target 11
40
12
30 12 12
12
20
12
12
Realisasi
Target
Realisasi
Hasil Perhitungan
11
100.000.000,
94.863.634,55
40
8.750.000,00
7.840.530,00
110,39
12
16.666.666,67
12.647.183,33
124,12
30
45.000.000
7.639.200
12
116.666.666,67
16.953.966,67
185,47
12
10.833.333,33
10.172.916,67
106,10
12
12.500.000,00
11.582.083,33
107,34
20
5.000.000,00
3.486.000,00
130,28
12
20.833.333,33
16.529.766,67
120,66
11
33.239.875,00
25.640.815,91
122,86
105,14
183
Efisiensi
5,14
10,39
24,12
Rata-rata Capaian Output
100,00
100,00
100,00
Rata-rata Capaian Outcome 100,00
100,00
100,00
Efektivi tas
100,00
100,00
100,00
83,024
0,00
0,00
0
85,47
0,00
0,00
0
6,10
7,34
30,28
20,66
22,86
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
60
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012 11
12 13 14
15
16
17
18 19 20 21
Replikasi Special Programme For Food Security (SPFS) 225.000.000
194.410.000
250.000.000
194.990.000
350.000.000
227.762.000
300.000.000
263.487.500
300.000.000
285.270.000
Pengelolaan Pemanfaatan Pekarangan/Peran Perempuan dalam Ketahanan Pangan
292.743.500
255.072.700
Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dan Food Insecurity Atlas (FIA)
250.000.000
234.364.000
Pemantauan dan Analisis Distribusi Harga Pangan
250.000.000
233.041.400
Penyusunan dan Analisis Neraca Bahan Makanan (NBM)
100.000.000
89.562.500
208.378.000
100.328.000
250.000.000
221.940.700
50.000.000
44.664.000
198.000.000
138.445.800
Hari Pangan Sedunia (HPS), Pemberian Penghargaan Ketahanan Pangan Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Pemberdayaan Lembaga Mandiri dan Mengakar di Masyarakat (LM3) Pondok Pesantren Musyawarah Pembangunan (MUSEMBANG) Ketahanan Pangan
Pengembangan Pangan Lokal Pembinaan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat Desa
22
Penyusunan Rencana Kerja Anggaran
23
Pameran Hari Krida Pertanian dan Agribisnis
Jumlah Rata-rata
3
48 80
2
12
125
3
30 20 12 25 20 12
3
75.000.000,00
64.803.333,33
113,60
48
5.208.333,33
4.062.291,67
122,00
80
4.375.000,00
2.847.025,00
134,93
150.000.000,00
131.743.750,00
112,17
12
25.000.000,00
23.772.500,00
104,91
125
2.341.948,00
2.040.581,60
112,87
83.333.333,33
78.121.333,33
106,25
30
8.333.333,33
7.768.046,67
106,78
20
5.000.000,00
4.478.125,00
110,44
17.364.833,33
12.541.000,00
127,78
25
10.000.000,00
8.877.628,00
111,22
20
2.500.000,00
2.233.200,00
110,67
12
16.500.000,00
11.537.150,00
130,08
2
3
8
121,70
13,60
22,00 34,93
12,17
4,91
12,87
6,25
6,78 10,44 27,78 11,22 10,67 30,08
21,70
100,00
100,00 100,00 100,00
100,00
100,00
100,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
91,30
96,77
100,00 100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
91,16
96,77
100,00 100,00 100,00
100,00
100,00
100,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
91,16
61
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Dari hasil perhitungan didapat angka Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau sebesar 121,70 %. Sehingga dapat dikatakan kegiatan yang
dilakukan di
Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau
yang
bersumber dari APBD adalah efesien dengan angka efesiensi sebesar 21,70 % serta angka efektifitas 91,16 %. Hasil perhitungan
untuk kegiatan di lingkup Badan Ketahanan
Pangan Provinsi Riau yang bersumber dari APBN dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL PERHITUNGAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS KEGIATAN APBN (DK & TP) Dekonsentrasi INPUT
OUTPUT
Unit Cost Output (UCO) Realisasi
NIE*)
74.092.500
103,81
3,81
77.750.000
67.612.401
113,04
13,04
76
43.735.526
40.411.276
107,60
7,60
14
58.928.571
58.042.857
101,50
1,50
106,49
6,49
NE/ NIE*)
KEGIATAN
Target
Realisasi
Target
1
Pengembangan Sistem Distribusi Dan Stabilitas Harga Pangan
1.540.600.000
1.481.850.000
20
20
77.030.000
2
Pengembangan Ketersediaan Penangan Rawan Pangan
dan
2.643.500.000
2.163.596.840
34
32
3
Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan
3.323.900.000
3.071.257.000
76
825.000.000
812.600.000,00
14
4
Target
Realisasi
NE/
Hasil Perhitungan
NO.
JUMLAH RATA-RATA
Tugas Pembantuan
Target
Realisasi
Target
Realisasi
Target
Realisasi
Hasil Perhitung an
1.788.000.000,00
1.553.318.200,00
31
31
57.677.419,35
50.107.038,71
113,13
13,13
2.661.400.000,00
2.528.832.500,00
80
80
33.267.500,00
31.610.406,25
104,98
4,98
210.000.000,00
203.605.000,00
6
6
35.000.000,00
33.934.166,67
103,05
3,05
107,05
7,05
INPUT NO.
1 2 3
KEGIATAN Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan
OUTPUT
JUMLAH RATA-RATA
Unit Cost Output (UCO)
62
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Dari hasil perhitungan didapat angka Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau untuk kegiatan dari Dana Dekonsentrasi sebesar 106,49 %. Sehingga dapat
dikatakan
Ketahanan Pangan Provinsi Riau
kegiatan
yang dilakukan di
Badan
yang bersumber dari APBN adalah
efesien dengan angka efesiensi sebesar 6,49 % sedangkan untuk dana yang berasal dari anggaran Tugas Pembantuan sebesar 107,05 %. Sehingga dapat
dikatakan
kegiatan
Ketahanan Pangan Provinsi Riau
yang
dilakukan di
Badan
yang bersumber dari APBN adalah
efesien dengan angka efesiensi sebesar 6,77 %.
63
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Efektivitas Efektivitas suatu kegiatan merupakan perbandingan antara ouput/keluaran dengan outcome/hasil yang diberikan dari kegiatan tersebut. Rumusan yang digunakan untuk menghitung efektivitas dari suatu kegiatan adalah :
Realisasi Out Come Efektivitas
=
x
100%
Realisasi Ouput
Hasil perhitungan untuk kegiatan yang bersumber dari APBD di lingkup Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau dapat dilihat pada tabel berikut :
NO.
KEGIATAN
Persen Capaian Output
Persen Capaian Outcome
Efektivitas
1
Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
100,00
100,00
100,00
2
Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Berimbang dan Aman (3B+)
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
3
Pemberdayaan Daerah Rawan Pangan
4
Pemberdayaan Gapoktani dalam Penyediaan Pangan se Provins Riau
0,00
0,00
0
5
Pengembangan Desa Mandiri Pangan
0,00
0,00
0
6
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketahanan Pangan
100,00
100,00
100,00
7
Pengembangan/Koordinasi OKKPD (Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah) Provinsi Riau
100,00
100,00
100,00
8
Penyusunan Statistik Pangan
100,00
100,00
100,00
9
Rapat Penyusunan dan Sinkronisasi Program/Kegiatan Ketahanan Pangan
100,00
100,00
100,00
10
Lomba Cipta Menu 3 B+ Tingkat Provinsi dan Nasional
11
Replikasi Special Programme For Food Security (SPFS)
100,00 100,00
100,00 96,77
100,00 96,77
64
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
12 13
Hari Pangan Sedunia (HPS), Pemberian Penghargaan Ketahanan Pangan Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
14
Pemberdayaan Lembaga Mandiri dan Mengakar di Masyarakat (LM3) Pondok Pesantren
100,00
100,00
100,00
15
Musyawarah Pembangunan (MUSEMBANG) Ketahanan Pangan
100,00
100,00
100,00
16
Pengelolaan Pemanfaatan Pekarangan/Peran Perempuan dalam Ketahanan Pangan
100,00
100,00
100,00
17
Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) dan Food Insecurity Atlas (FIA)
100,00
100,00
100,00
18
Pemantauan dan Analisis Distribusi Harga Pangan
100,00
100,00
100,00
19
Penyusunan dan Analisis Neraca Bahan Makanan (NBM) Pengembangan Pangan Lokal Pembinaan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat Desa Penyusunan Rencana Kerja Anggaran Pameran Hari Krida Pertanian dan Agribisnis
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
121,70
21,70
91,30
20 21 22 23
Jumlah
Dengan demikian maka dapat dikatakan kegiatan yang dilakukan di Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau
dapat
dikatakan efektif dengan
nilai
capaian sebesar 91,30 %. Hasil perhitungan
untuk kegiatan yang bersumber dari APBN di
dapat
dilihat pada tabel berikut : Dekonsentrasi No. 1. 2. 3.
Kegiatan Pengembangan Sistem Distribusi Dan Stabilitas Harga Pangan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan JUMLAH
Persen Capaian Output
Persen Capaian Outcome
Efektivitas
100
100
98,92
85
100
92,65
100
100
99,89 97,15
65
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
Tugas Pembantuan Kegiatan
No. 1. 2. 3.
Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan Pengembangan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Dan Peningkatan Keamanan Pangan Segar Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Badan Ketahanan Pangan
JUMLAH
Persen Capaian Output
Persen Capaian Outcome
Efektivitas
100
100
96,87
100
100
96,93
100
100
90,53 94,77
Dengan demikian maka dapat dikatakan dikatakan efektif dengan nilai
capaian dekonsentrasi sebesar 97,15 % dan Tugas Pembantuan
sebesar 94,77%.
66
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
PENUTUP
4.1. Tingkat Keberhasilan dan Kegagalan Dari bab sebelumnya telah disampaikan bahwa dari sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2011, Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau dapat merealisasikan 98,57 % sasaran yang direncanakan dari APBD, 97,15 % dari APBN Dekonsentrasi dan 94,77 % dari APBN Tugas Pembantuan. Berikut ini adalah keberhasilan yang
dicapai
Badan
Ketahanan Pangan Provinsi Riau : Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan : 1.
Tersusunnya peta kerawanan pangan Riau
2.
Tervisualisasikannya peningkatan kualitas konsumsi pangan masyarakat.
3.
Terimplementasikannya kualitas konsumsi melalui pemanfaatan pekarangan.
4.
Teranalisanya bahan berbahaya pada pangan.
5.
Terinformasikannya
diversifikasi
pangan
berdasarkan
pola
pangan harapan. 6.
Berkembangnya beras analog yang bersumber dari umbiumbian.
7.
Terbinanya mutu olahan pangan.
8.
Terpantaunya konsumsi pangan masyarakat.
67
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
9.
Terinformasikannya makanan tradisional dan makanan khas daerah.
Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan : 1.
Terfasilitasinya pengembangan lumbung pangan
2.
Terfasilitasinya pengadaan
cadangan
pangan
daerah
dan
masyarakat. 3.
Teranalisanya ketersediaan pangan.
4.
Terfasilitasinya pengembangan desa mandiri pangan.
5.
Tersedianya cadangan pangan komoditi beras Pemerintah Provinsi Riau.
6.
Terfasilitasinya pengembangan Usaha Ekonomi Produktif dalam rangka menunjang ketersediaan pangan.
7.
Terfasilitasinya operasi pasar dan pasar murah di Riau.
Bidang Distribusi dan Harga Pangan : 1.
Terfasilitasinya penyaluran DPM LUEP untuk pembelian gabah petani.
2.
Terpantaunya akses pangan masyarakat.
3.
Terkoordinirnya perencanaan pembangunan ketahanan pangan Riau.
4.
Terkoordinasi dan terpantaunya distribusi dan stabilitas harga HBKN.
Bidang Kelembagaan dan Infrastruktur Pangan : 1.
Terfasilitasinya pengembangan bahan pangan
2.
Tersedianya buku pengembangan food centre
3.
Terbentuknya kelembagaan food centre
4.
Teridentifikasinya kelembagaan yang mendukung food centre
5.
Tersedianya data ketahanan pangan di Riau 68
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
6.
Terkoordinasikannya rencana induk ketahanan pangan Riau
7.
Tersusunnya rencana induk ketahanan pangan Riau.
4.2. Kendala dan Hambatan dalam Pencapaian Sasaran Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
merupakan implementasi transparansi pemerintah dalam mengemban amanat pelayan publik. Implikasi yang harus terjadi dari pelaksanaan akuntabilitas adalah peningkatan kinerja, karena melalui akuntabilitas tersebut, akan ditemukenali faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi, baik dalam pemanfaatan sumber daya maupun proses implementasi. Penyusunan LAKIP Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau, pada prinsipnya tidak hanya dijadikan sebagai media dalam pemenuhan kebutuhan laporan, melalui format-format yang disediakan dalam konteks konsekuensi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, melainkan hal tersebut menjadi sumber informasi dalam mendorong terciptanya peningkatan kinerja organisasi pada umumnya, dan aparatur pada khususnya. Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui penilaian kinerja terhadap program maupun kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2011, dapat dikemukakan beberapa hal penting sebagai berikut : a. Ditemukenalinya definisi program yang kurang sesuai dengan tujuan dan sasaran misi yang telah ditetapkan. Hal ini berimplikasi pada ketidakjelasan tujuan kinerja program yang dihasilkannya. b. Pendefinisian
kegiatan
dalam
program,
masih
belum
mempertimbangkan posisi relatif kinerja kegiatan yang akan dihasilkan, dengan tujuan dan sasaran program yang telah ditetapkan.
69
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
c. Rencana Kerja (Renja) BKP yang merupakan operasionalisasi kebijakan jangka menengah, belum tersusun dengan baik dan memiliki indikator kinerja yang jelas. Hal ini akan berimplikasi pada tidak jelasnya target kinerja tahunan yang akan dicapainya, baik program maupun kegiatan. d. Bila memperhatikan hasil penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan oleh BKP pada tahun 2011, menunjukan bahwa ratarata capaian kinerja program adalah 87,27 %, angka tersebut sudah hampir mendekati 100 % yang diharapkan dan hal ini memberikan indikasi
yang
kuat
bahwa
kinerja
yang
dihasilkan
sangat
memuaskan. e. Dalam hal capaian kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BKP pada tahun 2011, dimana hal ini memberikan gambaran efektivitas kegiatan dalam pencapaian sasaran program adalah 98,57 %. Namun perlu dipertimbangkan bahwa hasil tersebut belum sudah sepenuhnya menggambarkan efektivitas yang nyata, karena nilai outcome telah dapat diisi sesuai dengan sebenarnya tapi nilai yang diharapkan
(BKP
merupakan
organisasi/lembaga
baru
sesuai
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007). f. Target capaian efektivitas program dan kegiatan yang ditetapkan oleh BKP berdasarkan tugas pokok, fungsi, dan sasaran kemanfaatan produk adalah sebesar 96,87 % dari maksimal capaian yang sebesar 100 %. Hal ini memberikan gambaran bahwa output kegiatan yang dihasilkan tidak memungkinkan pencapaian sasaran akhir yang absolut (100%).
Kondisi ini disadari bahwa fungsi
koordinatif yang dijalankan oleh BKP, tidak hanya dapat secara maksimal berjalan jika tidak didukung oleh stakeholder lain, atau dengan kata lain bahwa kemanfaatan produk BKP yang pada
70
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau TA 2012
gilirannya mencerminkan kinerja organisasi akan sangat dipengaruhi oleh eksternalitas.
4.3. Langkah Antisipasi Perlu
dilakukannya
peningkatan
kompetensi
aparatur
pada
lingkungan internal Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau, terutama dikaitkan dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban sebagai organisasi yang berperan dalam menyelenggarakan perumusan dan penetapan
kebijakan
penyelenggaraan
teknis
pemberian
bidang
ketahanan
dukungan
atas
pangan,
serta
penyelenggaraan
Pemerintah Daerah bidang ketahanan pangan. Selain itu juga perlu dikembangkan
strategi
meningkatkan
kinerja
koordinasi organisasi
yang melalui
pada
gilirannya
dukungan
akan
ekternalitas
organisasi.
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau, Tahun 2011 yang dapat Kami sampaikan. Kiranya laporan ini dapat menjadikan informasi yang valid dalam menilai kinerja organisasi.
71