I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Menurut Milman (2008) pada wikipedia, bursa berjangka adalah tempat/fasilitas memperjualbelikan kontrak atas sejumlah komoditi atau instrumen keuangan dengan harga tertentu yang penyerahan barangnya disepakati akan dilakukan pada saat yang akan datang. Kontrak adalah mengikat pada saat terjadinya kesepakatan antara pembeli dan penjual. Tidak ada pasar sekunder untuk kontrak dalam perdagangan berjangka. Semua kontrak adalah kontrak primer dan setiap kontrak (dengan subjek kontrak tertentu) yang terjadi (dibuka) harus didaftarkan pada otoritas bursa setempat, jadi kontrak diciptakan di bursa. Menurut Partang (2009), fungsi pertama dari pasar bursa berjangka adalah untuk menciptakan harga yang wajar dan fair serta transparan dan harga tersebut sekaligus dapat dijadikan acuan untuk komoditas tertentu di pasar fisik (Price Discovery). Fungsi ini sudah jelas terlihat untuk komoditi emas, para pedagang Emas terutama batangan/ lantakan telah menjadikan harga patokan dari Bursa New York ataupun London. Begitu pula untuk kakao para eksportir selalu melirik harga di New York untuk menentukan harga pembelian mereka kepada para pedagang, sebagai contoh seperti di Makassar perusahaan Celebes, Hakiwa, dan Cargil. Fungsi kedua adalah sebagai tempat untuk mengelola resiko dari adanya fluktuasi harga. Petani sebagai produsen dan beberapa industri pengolahan yang menggunakan komoditi tertentu sebagai bahan baku
1
membutuhkan kepastian harga. Maka mereka memanfaatkan pasar seperti ini untuk melakukan Lindung Nilai (Hedging). Petani sebagai produsen sebelum panen memanfaatkan pasar ini untuk membuka Kontrak Jual agar dapat memperoleh harga yang cukup tinggi. Begitu pula prosesor berkepentingan untuk mendapatkan harga untuk dijadikan harga pokok dalam penentuan biaya produksi serta untuk keperluan kontinuitas suplai. Fungsi yang ketiga yang sangat populer sekali yaitu dijadikan sebagai tempat Pemutaran Modal atau Investasi (Capital Gain) oleh para pemodal. Mereka melihat peluang ini sesuatu sangat menggiurkan karena di dalam transaksi ini keamanan dana terjamin karena tersimpan di lembaga kliring dalam rekening terpisah dengan jaminan perusahaan (Segregate Account) dan likuiditas transaksi dalam perdagangan ini tinggi sekali. Pergerakan harga yang sangat fluktuatif dengan volatilitilitas yang sangat besar ikut sebagai pemanis dalam perdagangan ini sehingga semakin menggiurkan. Bursa berjangka di Indonesia diatur oleh lembaga independen yakni Bappebti
atau
Badan
Pengawas
Perdagangan
Berjangka
Komoditi.
Berdasarkan 3 Keppres yang telah diterbitkan (No. 12 Tahun 1999, No. 73 tahun 2000, dan No. 119 Tahun 2001, telah ditetapkan 22 komoditi yang dapat diperdagangkan di Bursa Berjangka di Indonesia, yaitu : kopi, minyak kelapa sawit, plywood, karet, kakao, lada, gula pasir, kacang tanah, kedelai, cengkeh, udang, ikan, bahan bakar minyak, gas alam, tenaga listrik, batubara, timah, pulp & paper, benang, semen, dan pupuk. Bursa berjangka di Indonesia terhubung dengan kota-kota yang berada di negara lain. Untuk komoditas jagung, bursa berjangka di Indonesia yakni
2
Kota Lampung terhubung dengan kota Chicago. Satuan yang berlaku untuk komoditas jagung di Lampung adalah Rp/ kg, sedangkan satuan yang berlaku untuk komoditas jagung di Chicago adalah sen US$/ barrel. Bila pembeli langsung membayar dan mendapatkan jagung sejumlah yang diinginkan dengan harga yang telah disepakati, disebut dengan pasar spot. Sedangkan bila pembeli hanya mendapatkan kontrak yang berisi perjanjian pembelian dengan tanggal penyerahan jagung dan harga yang telah disepakati, disebut dengan pasar future. Pasar spot adalah pasar yang memfasilitasi transaksi-transaksi nilai tukar berjalan suatu valuta. Komoditi dan atau valuta dijual secara tunai dengan penyerahan segera. Kurs spot adalah nilai tukar berjalan suatu valuta. Transaksi spot terdiri dari transaksi valas yang biasanya selesai maksimal 2 hari kerja. Pasar berjangka adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak valuta asing atau komoditas. Penyerahan valuta asing dan atau komoditas dilakukan pada masa yang akan datang dalam jumlah, waktu, tempat, dan harga tertentu. Kurs valuta asing pada transaksi berjangka akan diselesaikan dan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui kontrak untuk menjual dan membeli. Transaksi berjangka biasanya terjadi bila eksportir, importir atau pelaku ekonomi lain terlibat dalam pasar valuta harus membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa mendatang (Partang, 2009).
3
B. Rumusan Masalah Integrasi pasar adalah suatu keadaan dimana harga-harga di berbagai pasar di suatu tempat mempunyai hubungan yang sangat dekat (closely corralated) dengan suatu pasar yang berada di tempat lainnya. Ada beberapa macam pengertian terintegrasi, yaitu integrasi dalam arti sempit dan integrasi dalam arti luas. Integrasi dalam arti sempit berarti pasar ekuiti dihubungkan dengan piranti dunia selama 24 jam dalam satu hari, baik untuk perdagangan ekuiti maupun produk-produk derivatifnya, dan secara komputerisasi atau tidak. Integrasi dalam arti yang lebih luas berarti harga saham di berbagai pasar modal dunia memiliki korelasi yang semakin erat (positif). Integrasi dalam arti yang paling luas berarti perusahaan mampu membuat saham mereka mencapai harga internasional berdasarkan akses yang tak terbatas bagi semua investor. Sebagai 2 kota yang terhubung oleh bursa berjangka komoditas jagung, sudah seharusnya harga jagung di Lampung (disepakati pembelian jagung on the spot) terkait dengan harga jagung di Chicago (yang berarti disepakati transaksi dengan kontrak), maupun sebaliknya. Dalam hal ini Lampung mewakili sebagai pasar produsen dan Chicago mewakili sebagai pasar pedagang/ importir-eksportir/ konsumen. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah harga jagung pada pasar spot terkointegrasi dengan harga jagung pada pasar berjangka.
4
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah
untuk menjawab
pertanyaan sebagai berikut : Apakah harga jagung pada pasar spot terkointegrasi dengan harga jagung pada pasar berjangka?
D. Kegunaan Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi peneliti, merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan untuk diaplikasikan dan digunakan sebagai syarat pencapaian jenjang Strata Satu (S1). 2. Sebagai bahan studi, tambahan data, informasi dan sebagai bahan pemikiran bagi peneliti yang berminat untuk mengadakan penelitian mengenai permasalahan yang serupa. 3. Bagi pemerintah, diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan dan penetapan kebijakan pemasaran yang akan datang.
5