Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2013 Rosmiarti Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes Muhammadiyah Palembang Email :
[email protected]
ABSTRAK Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di seluruh dunia, ada 500.000 kematian ibu per tahun dan mortalitas terutama neonatal 10 juta per tahun di dunia dan memperkirakan bahwa jika seorang ibu hanya melahirkan 3 anak, angka kematian ibu dapat recuded 300.000 kehidupan dan kematian bayi menjadi 5,6 juta jiwa per tahun. Dari kematian ibu dan perinatal, mayoritas terjadi di negara berkembang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan faktor risiko berkorelasi dengan kejadian plasenta previa di Rumah Sakit Muhammadyah Palembang pada tahun 2013. itu adalah survei analitik dengan approarch cross sectional. Populasi yang 1.629 responden, 94 responden diambil secara random sampling menggunakan Systematic Random Sampling. Variabel penelitian meliputi variabel independen (pendidikan, pekerjaan, riwayat operasi caesar, riwayat abortus) dan variabel dependen (plcenta previa). Dari analisis univariat, wanita dengan plasenta previa adalah 55,3% dan tanpa itu adalah 44,7%. Ibu yang memiliki pendidikan tinggi adalah 66,0% dan yang memiliki pendidikan rendah 34,0%. Ibu yang dipekerjakan adalah 34,0% dan yang menganggur 66,0% .Mothers yang memiliki sejarah operasi caesar adalah 70,2 dan yang tidak memiliki sejarah operasi caesar 29,8%. Ibu yang memiliki riwayat abortus yang 54,3% dan yang tidak memiliki riwayat abortus 45,7%. Dari analisis bivariat dengan uji statistik Chi-Square menunjukkan p value 0,002 ≤ 0,05 bahwa ada korelasi antara pendidikan ibu dengan kejadian plasenta previa, p value = 0.335> 0,05 menunjukkan tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan kejadian plasenta previa, p value 0,002 ≤ 0,05 menunjukkan ada hubungan antara sejarah operasi caesar dengan kejadian plasenta previa, dan nilai p 0,001 ≤ 0,05 menunjukkan ada hubungan antara riwayat abortus dengan kejadian plasenta previa. disarankan untuk petugas kesehatan untuk memberikan IEC dan meningkatkan pelayanan kesehatan, terutama tentang plasenta previa dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat dan untuk mengurangi angka kematian dan kesakitan. Kata kunci: Plasenta Previa, Pendidikan, Pekerjaan, Riwayat Caesar, Riwayat Aborsi
ABSTRACT According to World Health Organization (WHO) worldwide, there are 500,000 maternal mortality per year and particularly neonatal mortality were 10 million per year in the world and estimates that if a mother just gave birth to 3 children, the maternal mortality can be recuded to 300,000 lives and infant mortality to 5.6 million lives per year. From maternal and perinatal deaths, majority occurs in developing countries. The purpose of this study was to determine the risk factors correlated with incident of placenta previa at Muhammadyah Hospital Palembang in 2013. it is an analytical survey with cross sectional approarch. population were 1,629 respondents, 94 respondents were taken by random sampling using Systematic Random Sampling. Variable of the study includes independent variables (education, occupation, history of cesarean section, history of abortion) and dependent variable (plcenta previa). From univariate analysis, women with placenta previa were 55,3% and without it were 44,7%. Mothers who had high education were 66,0% and who had low education 34,0%. Mothers who were employed were 34,0% and who were unemployed 66,0%.Mothers who had history of 90
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
cesarean section were 70,2 and who did not have history of cesarean section 29,8%. Mothers who had history of abortion were 54,3% and who did not have history of abortion 45,7%. From bivariate analysis with Chi-Square statistical test showed p value 0,002 ≤ 0,05 that there was correlation between maternal education with incident of placenta previa, p value = 0,335 > 0,05 showed there was no correlation between maternal employment with incident of placenta previa, p value 0,002 ≤ 0,05 showed there was correlation between history of cesarean section with incident of placenta previa, and p value 0,001 ≤ 0,05 showed there was correlation between history of abortion with incident of placenta previa. it is suggested to health workers to provide IEC and improve health care, particularly about placenta previa in order to increase public knowledge and to reduce mortality and morbidity. Key words
: Placenta Previa, Education, Employement, History of Cesarean Section, History of Abortion
PENDAHULUAN
ibu sebesar 500.000 jiwa per tahun dan kematian bayi khususnya neonatus sebesar
Ukuran yang dipakai untuk menilai baik
10.000.000 jiwa per tahun di dunia dan
buruknya pelayanan kebidanan (Maternity
memperkirakan jika ibu hanya melahirkan 3
Care) dalam suatu negara atau daerah ialah kematian
maternal
Menurut
definisi
Organitation)
(maternal WHO
kematian
anak
Mortality).
(World
Health
maternal
adalah
diturunkan
42
hari
sesudah
tahun.
kehamilan
dilakukan
untuk
dan
tindakan
mengakhiri
pembangunan
ibu
dan
millenium
(MDGs)
(Pudiastuti, 2011).
Angka
Berdasarkan data yang didapat dari provinsi Sumatera Selatan AKI pada tahun
maternal
2012
diperoleh
102
(3,34%)
kejadian
plasenta terbanyak terdapat pada usia > 35
kelahiran hidup, kini di beberapa negara
tahun,
malahan terhadap 100.000 kelahiran hidup
yaitu
70
orang
(33,33%).
Berdasarkan jumlah paritas, plasenta previa
(Prawirohardjo, 2010). World
kematian
10.000 kelahiran untuk mencapai tujuan
diperhitungkan terhadap 1000 atau 10.000
Menurut
jumlah
AKI ditargetkan turun menjadi 102 kasus per
kehamilan,
kematian maternal (maternal mortality rate) kematian
Dari
saat melahirkan setiap tahunnya. Pada 2015
lain seperti penyakit jantung, kanker, dan
jumlah
dan
Diperkirakan 10.500 ibu di indonesia mati
persalinan dan nifas, dan sebab-sebab yang
ialah
jiwa
228 kasus per 100.000 kelahiran hidup.
kehamilan.
sebagainya (associated causes).
300.000
dapat
Tahun 2011, AKI di Indonesia mencapai
yang
golongan, yakni yang langsung disebabkan komplikasi-komplikasi
menjadi
ibu
berkembang (Manuaba, 2012).
Sebab-sebab kematian ini dibagi dalam dua
oleh
kematian
perinatal tersebut, sebagian terjadi di negara
berakhirnya
kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya
maka
kematian bayi sebesar 5.600.000 jiwa per
kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam
saja,
paling banyak terdapat pada jumlah paritas Health
Organization
2-4 kali, yaitu 99 orang (47.14%). Pada
(WHO) diseluruh dunia, terdapat kematian
pasien dengan plasenta previa terdapat 8 91
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
orang (3,81%) yang memiliki riwayat sectio
lebih besar dibandingkan dengan yang
cesarea < 2 kali. Terdapat 2 kasus (0,95%)
tanpa riwayat Seksio Sesarea.
plasenta previa pada kehamilan ganda dan
Penelitian Alit dan Kornia di rumah sakit
28 orang (13.33%) pada pasien yang ada
Sanglah
riwayat abortus (Profil Kesehatan Sumatera
mendapatkan peningkatan risiko terjadinya
Selatan 2012).
plasenta previa pada wanita dengan riwayat
Penyebabnya Plasenta Previa belum
Denpasar,
abortus
sampai
Bali,
4
tahun
kali
lebih
2002,
besar
diketahui pasti. Frekuensi plasenta previa
dibandingkan dengan yang tanpa riwayat
meningkat
abortus.
pada
grande
multipara,
primigravida tua, bekas seksio sesarea,
Berdasarkan dari data medical record di
bekas aborsi, kelainan janin, myoma uteri
Rumah Sakit Muhammadyah Palembang,
(Nugroho, 2011).
jumlah pasien dengan diagnosa Plasenta
Berdasarkan hasil Penelitian Hindayani
Previa yang dirawat pada tahun 2011
(2012) Stikes Muhammadyah Palembang,
sebanyak 279 orang dari 2531 dari ibu
tingkat
yang
hamil,pada tahun 2012 sebanyak 215 orang
mempunyai pendidikan tinggi (> SMA) yang
dari 3233 ibu hamil dan tahun 2013
mengalami plasenta previa
sebanyak 312 orang dari1629 ibu hamil.
pendidikan,
responden
sebanyak 19
orang (57,8%) lebih banyak dibandingkan dengan
responden
yang
Dari data diatas masih tingginya angka
berpendidikan
kejadian plasenta previa, untuk itu peneliti
rendah (< SMA) sebanyak 9 orang (32,1%).
tertarik untuk melakukan penelitian tentang
ini menunjukkan bahwa ada hubungan
“Faktor
Risiko
antara pendidikan Ibu
dengan
Kejadian
dengan kejadian
plasenta previa. Pekerjaan
Rumah adalah
aktivitas
yang
Berhubungan
Plasenta
Sakit
Previa
di
Muhammadyah
Palembang”.
yang
dilakukan responden yang membutuhkan tenaga yang banyak atau mobilitas yang
Tujuan Penelitian
banyak.
Tujuan umum
pekerjaan
merupakan
suatu
aktivitas yang penting dalam kehidupan,
Untuk
dengan bekerja seseorang dapat memenuhi
berhubungan
kebutuhan, namun pada masa kehamilan
previa
pekerjaan yang berat dapat membahayakan
palembang tahun 2013.
kehamilan (Efendy, 2012).
Tujuan khusus
Pada penelitian oleh Tabassum et al.,
diketahuinya
di
faktor
dengan
rumah
a. Diketahuinya
risiko
kejadian
sakit
yang
plasenta
muhammadiyah
distribusi
frekuensi
tahun 2010 di Pakistan mendapatkan bahwa
kejadian plasenta previa di Rumah Sakit
ibu dengan riwayat seksio sesarea pada
Muhammadiyah
kelahiran sebelumnya memiliki risiko 4,5 kali
2013. 92
Palembang
tahun
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
b. Diketahuinya
distribusi
frekuensi
Manfaat Penelitian
pendidikan ibu hamil di Rumah Sakit Muhammadiyah
Palembang
1. Manfaat Teoritis
tahun
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
2013.
menjadi masukan bagi tenaga kesehatan
c. Diketahuinya
distribusi
frekuensi
terutama bidan di Ruang Kebidanan rumah
pekerjaan ibu hamil di Rumah Sakit
sakit Muhammadyah Palembang agar dapat
Muhammadiyah
mengupayakan
Palembang
tahun
2013. d. Diketahuinya distribusi frekuensi riwayat
pengembangan
kesehatan
dan
peningkatan
kesehatan
khususnya
promosi pelayanan
pencegahan
dan
seksio sesarea ibu hamil di Rumah
penanganan terhadap ibu dengan plasenta
Sakit Muhammadyah Palembang tahun
previa.
2013. e. Diketahuinya distribusi frekuensi riwayat
2. Manfaat Praktis
abortus ibu hamil di Rumah Sakit
f.
a. Bagi Rumah sakit Muhammadyah
Muhammadyah Palembang tahun 2013.
palembang
Diketahuinya
Hasil penelitian diharapkan dapat
hubungan
antara
pendidikan ibu hamil dengan kejadian
menambah
plasenta
Sakit
serta informasi
tahun
dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
previa
Muhammadiyah
di
Rumah
Palembang
2013. hubungan
antara
previa
Muhammadiyah
tenaga kesehatan
di
Rumah
Palembang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Sakit
digunakan sebagai informasi sumbangan
tahun
fikiran sebagai bahan referensi untuk dapat
2013.
meningkatkan kualitas pendidikan untuk
h. Diketahuinya hubungan antara riwayat sesarea
ibu
hamil
mengembangkan pengetahuan.
dengan
c. Bagi peneliti
kejadian plasenta previa di Rumah Sakit
i.
pengetahuan
b. Bagi Institusi Pendidikan
pekerjaan ibu hamil dengan kejadian
seksio
bagi
dan
terhadap pasien.
g. Diketahuinya
plasenta
wawasan
Dapat
mengembangkan
Muhammadyah Palembang tahun 2013.
pengetahuan yang didapat dibangku kuliah
Diketahuinya hubungan antara riwayat
khususnya mengenai Faktor Risiko yang
abortus ibu hamil dengan kejadian
Berhubungan dengan Kejadian Plasenta
plasenta
Previa di Ruang kebidanan Rumah Sakit
previa
di
Rumah
Sakit
Muhammadyah Palembang tahun 2013.
Muhammadiyah Palembang 2013.
93
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
Keterangan : N = Besarnya populasi n = Besarnya Sampel d = Tingkat kepercayaan ketepatan (0,1) Diketahui N = 1629 d = 0,1 1629 Maka n = 1+1629(0,1)2
METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
survey analitik
dengan pendekatan “Cross Sectional”. Dimana
variabel
independen
(Pendidikan, Pekerjaan, Riwayat Seksio
n=
Seesarea, dan Riwayat Abortus) dan
n=
variabel dependen (Kejadian plasenta
n=
Previa)
dikumpulkan
dalam
/
1629 1+1629(0,01) 1629 1+16,29 1629 17,29
n = 94,21 n = 94,21 di bulatkan menjadi 94 Sampel Jadi, jumlah sampel dalam
waktu
bersamaan (Notoadmodjo, 2012). B. Populasi dan Sampel Penelitian
penelitian ini sebanyak 94
1. Populasi
orang.
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
Teknik sampling
diteliti secara spesifik tentang siapa
random sampling dengan menggunakan
atau golongan mana yang akan
Systematic random sampling yaitu membagi
menjadi sasaran penelitian tersebut
jumlah
(Notoadmodjo 2012). Populasi dalam
perkiraan jumlah sampel yang diinginkan,
penelitian ini adalah semua ibu hamil
hasilnya adalah interval sampel. Sampel
yang dirawat di Ruang Kebidanan
diambil dengan membuat daftar elemen atau
Rumah
anggota populasi secara acak antara 1
Sakit
Palembang
Muhammadiyah
Tahun
2013
sampai
yang
populasi.
berjumlah 1629 orang.
atau
yang
anggota
dengan
digunakan ialah
populasi
banyaknya
Kemudian
membagi
dengan
anggota dengan
jumlah sampel yang diinginkan, hasilnya
2. Sampel Sampel dalam penelitian ini
sebagai interval adalah X, maka yang
adalah sebagian ibu hamil yang
terkena sampel adalah setiap kelipatan dari
dirawat di Ruang Kebidanan Rumah
X
Sakit
menggunakan rumus :
Muhammadiyah
Palembang
tahun 2013. Metode
tersebut.
I=
yang
digunakan
mencari
interval
𝑁 𝑛
dalam I = Interval N = Jumlah Populasi n = Jumlah Sampel 1629 I = 94 I = 17,32 dibulatkan menjadi 17
penentuan jumlah sampel.
𝑛=
Untuk
𝑁 1 + 𝑁 (𝑑)2
94
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
Maka anggota populasi yang
dan
menjadi sampel adalah kelipatan
kuesioner atau angket apakah
17.
jawaban
yang
lengkap,
jelas,
C. Tempat dan Waktu Penelitian
dan
kegiatan
atau bilangan. Misalnya jenis
Penelitian dilaksanakan pada bulan
kelamin : 1 = laki-laki, 2 =
Maret 2014.
perempuan. Pekerjaan ibu : 1 =
D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan
tidak bekerja, 2 = bekerja selain
data
dengan
sebagai
menggunakan data skunder yaitu data diperoleh
dokumentasi
dari
secara
buku
tertulis
atau
Yakni jawaban – jawaban dari masing – masing responden yang dalam bentuk “kode” (angka
Instrumen penelitian adalah alatdigunakan
atau huruf) dimasukkan dalam
untuk
progran
pengumpulan data (Notoadmodjo, 2012). yang
Medik
Rumah
“software”
dituntut ketelitian dari orang yang melakukan
Sakit
“data
entry”
ini.
Apabila tidak maka akan terjadi
Muhammadiyah Palembang tahun 2013.
bias,
Pengelolahan dan Analisa Data
meskipun
hanya
memasukkan data saja.
1. Pengolahan Data Menurut
atau
komputer. Dalam proses ini juga
digunakan
adalah daftar check list dengan melihat Rekam
untuk
c. Processing (Pemrosesan)
E. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen
adalah
data.
Muhammadyah
akan
tangga.
mempercepat pada saat entry
Palembang Tahun 2013.
yang
rumah
mempermudah data dan juga
teknik
rekam medik ibu hamil yang dirawat di Sakit
ibu
Kegunaannya
pengumpulan data dengan melihat data
d. Cleaning (Pembersihan Data)
Notoadmodjo
(2012),
Apabila semua data dari
pengolahan data dilakukan dengan
setiap
tahapan sebagai berikut :
sumber
data
atau
responden selesai dimasukkan,
a. Editing
untuk
relevan
menjadi data berbentuk angka
2. Waktu Penelitian
F.
sudah
merubah data berbentuk huruf
2014.
dari
ada
Merupakan
Muhammadyah Palembang Tahun
alat
formulir,
b. Coding (Pengkodean)
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit
Rumah
isian
konsisten.
1. Tempat Penelitian
yang
perbaikan
perlu dicek kembali untuk melihat Merupakan
kegiatan
melakukan
pengecekan
kemungkinan adanya kesalahan 95
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
–
kesalahan
kode,
ketidaklengkapan
Keputusan statistik : 1) Bila nilai p ≤ α (0,05), maka
dan
sebagainya. Kemudian dilakukan
H0
ditolak
pembetulan atau koreksi.
hubungan antara variabel dependen
artinya
dan
ada
variabel
independen. 2.
2) Bila nilai p > α (0,05), maka
Analisa Data Menurut analisa
Notoadmodjo data
dilakukan
(2012),
H0 diterima artinya tidak ada
dengan
hubungan antara variabel
tahapan sebagai berikut :
dependen
a. Analisa Univariat
independen.
Analisa bertujuan
variabel
univariat
untuk
menjelaskan
atau
mendeskripsikan
karakteristik
setiap
variabel
independen
(Riwayat
Seksio
Sesarea,
dan
Riwayat
G. Etika Penelitian Etika penelitian adalah harus memenuhi syarat administrasi atau izin birokrasi
Abortus,
untuk
melakukan
sesuatu
penelitian, seperti mengurus surat izin
Pendidikan, dan Pekerjaan) dan
penelitian/pengambilan
variabel
dasar/perizinan yang dikeluarkan oleh
dependen
(Kejadian
Plasenta Previa).
suatu instansi tertentu.
b. Analisa Bivariat Analisa
data
Pada penelitian, dimana peneliti bivariat
yang
hanya melakukan analisa terhadap data
dilakukan terhadap dua variabel
yang telah tersedia atau data skunder,
yang diduga berhubungan atau
peneliti
berkorelasi
(Notoadmodjo,
berhubungan dengan responden. Dalam
2012). Analisa yang dilakukan
hal ini tidak ada hubungan etika antara
untuk
hubungan
peneliti dengan responden, sehingga
antara dua variabel dependen
tidak diperlukan informed consent dari
(Kejadian
Previa)
responden. Dalam hal ini pengambilan
independen
data skunder ini, dari aspek etika yang
Sesarea,
diperlukan adalah surat izin dari institusi
mengetahui
dengan
Plasenta variabel
(Riwayat
Seksio
Abortus,
Pendidikan,
dan
Square
menggunakan
test
secara
langsung
yang mempunyai data skunder tersebut
Pekerjaan ). Dengan uji statistik Chi
tidak
(Notoatmodjo, 2010).
(X2), progran
komputerisasi. 96
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
Hasil Penelitian
dan Rendah (jika pendidikan ibu< SMA
1. Analisis Univariat
dan sederajat), hasil analisis dapat
Analisa
univariat
dilakukan
untuk
dilihat pada tabel dibawah ini :
mengetahui distribusi frekuensi variabel independen
(Pendidikan,
Pekerjaan,
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Riwayat Sesarea, Riwayat Abortus) dan variabel dependen (kejadian Plasenta
No.
Previa).
Pendidikan
Frekuensi
Presentase
1
Tinggi
62
66,0
2
Rendah
32
34,0
Jumlah
94
100
a. Plasenta Previa Kejadian Plasenta Previa dalam Penelitian ini dibagi menjadi dua kategori,
yaitu
ya
(
bila
ibu
mengalami plasenta previa) dan
Berdasarkan tabel 5.2 di atas dapat
tidak (bila ibu tidak mengalami
dilihat bahwa responden yang berpendidikan
plasenta previa) hasil analisis dapat
rendah sebanyak 32 (34,0%) orang lebih
dilihat pada tabel dibawah ini :
rendah dibandingkan dengan
responden
yang
tinggi
62
orang
Penelitian
ini
dibagi
berpendidikan
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kejadian Plasenta Previa
(66,0%).
No
Persentase (%)
menjadi dua kategori, yaitu Ya (jika ibu
(jika ibu tidak bekerja untuk menghasilkan
1
Plasenta Previa
Frekuensi
Ya
52
55,3
44
44,7
2 Tidak
c. Pekerjaan Pekerjaan
dalam
bekerja untuk menghasilkan uang), Tidak
uang), hasil analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
94
Jumlah
100
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan tabel diatas responden
yang termasuk plasenta previa 52 orang NoNo Pekerjaan (55,3%)
lebih
besar
bila
dibandingkan
responden yang tidak mengalami plasenta
Frekuensi Presentase
1
Bekerja
32
34,0
2
Tidak bekerja
62
66,0
94
100
previa 44 orang (44,7,%). b. Pendidikan
Jumlah
Pendidikan dalam Penelitian ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu Tinggi (jika pendidikan ibu ≥ SMA dan sederajat) 97
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Riwayat Abortus
Berdasarkan tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa responden yang tidak bekerja sebanyak 62 (66,0%)orang responden lebih besar dari pada responden yang memiliki pekerjaa n sebanyak 32 orang (66%).
d. Riwayat Seksio Sesarea Riwayat Seksio Sesarea dalam Penelitian ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu ya (jika
Frekuensi
Presentase
1
Ya
51
54,3
2
Tidak
43
45,7
Jumlah
94
100
dilihat bahwa responden yang memiliki
tidak (jika ibu tidak memiliki riwayat seksio
riwayat
sesarea). hasil analisis dapat dilihat pada
Abortus
sebanyak
51
(54,3%)responden lebih besar dari pada
tabel dibawah ini :
yang
tidak
memiliki
riwayat
abortus
sebanyak 43 responden ( 45,7%).
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan
No.
Riwayat Abortus
Berdasarkan tabel 5.5 di atas dapat
ibu memiliki riwayat seksio sesarea) dan
Riwayat Seksio Sesarea
No.
2. Analisis Bivariat Analisis
Frekuensi
Presentase
bivariat
digunakan
untuk
mengidentifikasi hubungan antara variabel pendidikan,
pekerjaan,
riwayat
seksio
abortus
dengan
1
Ya
66
70,2
2
Tidak
28
29,8
kejadian plasenta previa. Uji statistik yang
Jumlah
94
100
digunakan adalah Chi Square dengan batas
sesarea,
dan
riwayat
kemaknaan pada α = 0,05. Uji Chi-Square dilakukan
Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat
dengan
bantuan
program
komputerisasi. Jika p value ≤ 0,05 maka
dilihat bahwa responden yang memiliki
dinyatakan ada hubungan yang signifikan
riwayat seksio sesarea sebanyak 66 (70,2%)
antara variabel independen dan variabel
responden lebih besar dari pada yang tidak
dependen.
memiliki riwayat seksio sesarea sebanyak 28 (29,8%). e. Riwayat Abortus Riwayat Abortus dalam Penelitian ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu ya (jika ibu memiliki riwayat abortus) dan Tidak (jika ibu tidak memiliki riwayat abortus), hasil analisis dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
98
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
a. Hubungan
Antara Pendidikan
Ibu
dengan Kejadian Plasenta Previa No
Pendidikan ibu
1
Tinggi
2
Rendah Total
Berdasarkan
Plasenta Previa Ya Tidak n % N % 42 34,3 20 27,7
N
%
62
66
10
32
34
94
100
17,7
52
tabel
diatas
22 42
dapat
tinggi
yang
P Value 0,002
mengalami plasenta previa sebanyak 22
diketahui bahwa dari 62 responden yang berpendidikan
14,3
Total
responden (14,3%).
mengalami
Hasil uji statistik diperolehp Value =
plasenta previa sebanyak 42 responden
0,002 (p Value ≤
(34,3%),
mengalami
hubungan yang signifikan antara pendidikan
plasenta previa sebanyak 20 responden
dengan kejadian plasenta previa. Sehingga
(27,7%), sedangkan dari 32 responden
hipotesis yang menyatakan ada hubungan
yang
antara
dan
yang
tidak
berpendidikan
rendah
yang
mengalami plasenta previa sebanyak 10 responden
(17,7%),
dan
yang
α 0,05), berarti ada
pendidikan
dengan
kejadian
plasenta previa terbukti secara statistik.
tidak
b. Hubungan Antara Pekerjaan Ibu dengan Kejadian Plasenta Previa
No
Pekerjaan ibu
1
Ya
2
Tidak Total
Berdasarkan
Plasenta Previa Ya Tidak N % n % 15 17,7 17 14,3
N
%
32
34
37
62
66
94
100
34,3
52
tabel
diatas
25 42
27,7
Total P Value
0,335
dapat
Hasil uji statistik diperolehp Value =
diketahui bahwa dari 32 responden yang
0,335 (p Value > α 0,05), berarti tidak ada
bekerja yang mengalami plasenta previa
hubungan yang signifikan antara pekerjaan
sebanyak 15 responden (17,7%), dan yang
dengan kejadian plasenta previa. Sehingga
tidak mengalami plasenta previa sebanyak
hipotesis yang
17 responden (14,3%), sedangkan dari 62 responden
yang
tidak
bekerja
menyatakan tidak ada hubungan
yang
antara pekerjaan dengan kejadian plasenta
mengalami plasenta previa sebanyak 37 responden
(34,3%),
dan
yang
previa tidak terbukti secara statistik.
tidak
mengalami plasenta previa sebanyak 25 a. Hubungan Antara Riwayat Seksio Sesarea Ibu dengan Kejadian Plasenta Previa
responden (27,7%).
99
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
1
Riwayat Seksio Sesarea Ya
2
Tidak
No
Total
Plasenta Previa Ya Tidak N % n % 44 36,5 22 29,5
N
%
66
70,2
8
28
29,8
15,5
52
Berdasarkan
tabel
diatas
20
12,5
42
94
dapat
yang
100 Hasil uji statistik diperolehp Value = α 0,05), berarti ada
seksio sesarea dengan kejadian plasenta
mengalami plasenta previa sebanyak 44 dan
0,002
hubungan yang signifikan antara riwayat
mempunyai riwayat seksio sesarea yang
(36,5%),
P Value
0,002 (p Value ≤
diketahui bahwa dari 66 responden yang
responden
Total
previa.
tidak
Sehingga
hipotesis
yang
menyatakan ada hubungan antara riwayat
mengalami plasenta previa sebanyak 22
seksio sesarea dengan kejadian plasenta
responden (29,5%), sedangkan dari 28
previa terbukti secara statistik.
responden yang tidak mempunyai riwayat seksio sesarea yang mengalami plasenta previa sebanyak 8 responden (15,5%), dan
b. Hubungan Antara Riwayat Abortus Ibu dengan Kejadian Plasenta Previa
yang tidak mengalami plasenta previa sebanyak 20 responden (12,5%).
1
Riwayat Abortus ibu Ya
2
Tidak
No
Total Berdasarkan
Plasenta Previa Ya Tidak n % N % 37 28,2 14 22,8
N
%
51
54,2
15
43
45,8
94
100
23,8
52 tabel
42
19,2
P Value 0,001
dapat
hubungan yang signifikan antara riwayat
diketahui bahwa dari 51 responden yang
abortus dengan kejadian plasenta previa.
mempunyai
yang
Sehingga hipotesis yang menyatakan ada
mengalami plasenta previa sebanyak 37
hubungan antara riwayat abortus dengan
responden
kejadian plasenta previa terbukti secara
riwayat
(28,2%),
diatas
28
Total
abortus
dan
yang
tidak
mengalami plasenta previa sebanyak 14
statistik.
responden (22,8%), sedangkan dari 43
PEMBAHASAN
responden yang tidak mempunyai riwayat
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit
abortus yang mengalami plasenta previa
Muhammadyah Palembang Tahun 2014
sebanyak 15 responden (23,8%), dan yang
pada bulan April 2014. Dalam penelitian ini
tidak mengalami plasenta previa sebanyak
populasinya adalah semua ibu hamil yang
28 responden (19,2%).
dirawat di Ruang Kebidanan Rumah Sakit
Hasil uji statistik diperolehp Value = 0,001 (p Value ≤
Muhammadiyah Palembang Tahun 2013
α 0,05), berarti ada 100
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
yang berjumlah 1629 orang. Sedangkan
previa
sampel
(17,7%), dan yang tidak mengalami
dalam
penelitian
ini
adalah
sebanyak
responden
sebagian ibu hamil yang dirawat di Ruamg
plasenta
Kebidanan Rumah Sakit Muhammadiyah
responden
Palembang tahun 2013 berjumlah 94 orang.
analisis uji chi-square diperoleh nilai
Data dikumpulkan dengan menggunakan
p value 0,002 ≤ 0,05 berarti ada
desain penelitian “cross sectional”.
hubungan
antara
distribusi
uji
chi-square
antara
pendidikan
dan
dengan
secara statistik.
dilakukan untuk mengetahui hubungan dua dengan
signifikan
hasil
kejadian plasenta previa terbukti
frekuensi tipe variabel dan analisis bivariat
variabel
dari
yang menyatakan ada hubungan
dan analisis bivariat. Analisis univariat mengetahui
(14,3%),
22
plasenta previa sehingga hipotesis
dianalisis yang terdiri dari analisis univariat
untuk
sebanyak
pendidikan ibu dengan terjadinya
Data yang dikumpulkan, diolah dan
dilakukan
previa
10
Hasil penelitian ini sejalan
secara
dengan teori Notoatmodjo (2010)
komputerisasi. Pembahasan hasil penelitian
yang menyatakan bahwa tingkat
ini terdiri dari analisis univariat dan bivariat
pendidikan merupakan salah satu
yaitu sebagai berikut :
aspek
sosial
yang
mempengaruhi
1. Hubungan Antara Pendidikan Ibu
manusia.
dengan Kejadian Plasenta Previa
tingkah
Pendidikan
mempengarui
Pendidikan dalam Penelitian
dapat laku akan
seseorang
dalam
ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu
melakukan respon terhadap sesuatu
Tinggi (jika pendidikan ibu ≥ SMA
yang datang dari luar. Orang yang
dan sederajat) dan Rendah (jika
mempunyai pendidikan lebih tinggi
pendidikan
akan memberikan respon yang lebih
ibu<
SMA
dan
rasional
sederajat).
dibandingkan
dengan
mereka yang pendidikan rendah
Dari hasil analisis diketahui bahwa dari 62 responden yang
atau
berpendidikan
karena mereka yang mempunyai
tinggi
yang
yang
tidak
berpendidikan,
pendidikan
tinggi
mampu
sebanyak 42 responden (34,3%),
menghadapi
suatu
tantangan
dan yang tidak mengalami plasenta
dengan rasional.
mengalami
previa
plasenta
sebanyak
(27,7%), responden
20
sedangkan yang
previa
Penelitian ini juga didukung
responden dari
oleh penelitian Hindayani di Rumah
32
Sakit
berpendidikan
Muhammadyah
tahun 2012
rendah yang mengalami plasenta 101
Palembang
tentang “Gambaran
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
Karakteristik
Kejadian
dengan
Previa”
Plasenta
Dari hasil analisis bivariat
menggunakan
diketahui bahwa dari 32 responden
pendekatan cross sectional. Hasil
yang
analisis univariat didapatkan hasil
plasenta
bahwa
responden (17,7%), dan yang tidak
frekuensi
Berdasarkan
bekerja
yang
previa
mengalami
sebanyak
tingkat pendidikan, responden yang
mengalami
mempunyai
(>
sebanyak 17 rresponden (14,3%),
plasenta
sedangkan dari 62 responden yang
SMA)
pendidikan
yang
tinggi
mengalami
plasenta
15
previa sebanyak 19 orang (57,8%)
tidak
lebih banyak dibandingkan dengan
plasenta
responden
responden (34,3%), dan yang tidak
yang
berpendidikan
bekerja
yang
previa
previa
mengalami
sebanyak
rendah (< SMA) sebanyak 9 orang
mengalami
(32,1%).Hasil penelitiannya adalah
sebanyak 25 responden (27,7%),
adanya hubungan antara pendidikan
dari hasil analisis uji chi-square
dengan kejadian plasenta previa.
diperoleh nilai p value 0,335 > 0,05
Menurut penelitian
di
peneliti
hasil
berarti
Rumah
Sakit
signifikan
plasenta
37
tidak
ada
antara
previa
hubungan
pekerjaan
ibu
Muhammadiyah Palembang tahun
dengan terjadinya plasenta previa
2013 ini menunjukkan bahwa ibu
sehingga
hamil dengan plasenta previa yang
menyatakan ada hubungan antara
berpendidikan rendah sebanyak 32
pendidikan dan dengan kejadian
(34,0%)
plasenta previa tidak terbukti secara
orang
lebih
dibandingkan dengan
rendah responden
hal
ini
yang
statistik.
yang berpendidikan tinggi 62 orang (66,0%),
hipotesis
Hasil
penelitian
ini
tidak
dikarenakan
sejalan dengan teori Efendy (2012),
semakin rendah pendidikan orang
yang menyatakan bahwa plasenta
semakin
previa
kurangnya
pengetahuan
yang dimilikinya.
adalah
menunjang
Pekerjaan dalam Penelitian
oleh
bekerja
yang
terutama kehidupan
harus untuk dan
kehidupan keluarga. Bekerja pada
ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu ibu
kesibukan
dilakukan
dengan Kejadian Plasenta Previa
(jika
disebabkan
kelelahan dalam bekerja. Pekerjaan
2. Hubungan Antara Pekerjaan Ibu
Ya
dapat
umumnya membutuhkan waktu dan
untuk
tenaga yang banyak serta aktivitas
menghasilkan uang), Tidak (jika ibu
yang
tidak bekerja untuk menghasilkan uang). 102
berlebihan
yang
dapat
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
mempengaruhi
kehamilan
yang
seseorang.
tidak
previa
Menurut penelitian
di
mengalami
sebanyak
20
plasenta responden
peneliti
hasil
(12,5%), dari hasil analisis uji chi-
Rumah
Sakit
square diperoleh nilai p value 0,002
Muhammadiyah Palembang tahun
≤
0,05,
berarti
ada
2013 ini menunjukkan bahwa ibu
signifikan
antara
riwayat
hamil dengan plasenta previa yang
sesarea
tidak bekerja sebanyak 62 (66,0%)
plasenta previa sehingga hipotesis
orang responden lebih besar dari
yang menyatakan ada hubungan
pada
antara
responden
pekerjaan
yang
sebanyak
memiliki
32
orang
tidak
di
pengaruhi
dengan
riwayat
seksio
terjadinya
seksio
sesarea
dengan kejadian plasenta previa
(66%), hal ini dikarenakan plasenta previa
ibu
hubungan
terbukti secara statistik.
oleh
Hasil penelitian ini sejalan
bekerja atau tidak bekerjanya.
dengan
teori
Handayani
(2012),
yang menyatakan bahwa plasenta 3. Hubungan Antara Riwayat Seksio Sesarea Ibu dengan
previa Seksio Sesarea adalah suatu
Kejadian
pembedahan guna melahirkan anak
Plasenta Previa Riwayat
lewat insisi pada dinding abdomen Seksio
Sesarea
dan
ukterus.
Tujuan
sesarea
melakukan
dalam Penelitian ini dibagi menjadi
seksio
adalah
untuk
dua kategori, yaitu ya (jika ibu
merpersingkat lamanya perdarahan
memiliki riwayat seksio sesarea)
dan mencegah terjadinya robekan
dan tidak (jika ibu tidak memiliki
servik dan segmen bawah rahim.
riwayat seksio sesarea).
Robekan pada servik dan segmen
Dari hasil analisis bivariat
bawah rahim mudah terjadi bila
diketahui bahwa dari 66 responden
anak dilahirkan pervaginam karena
yang
daerah
mempunyai
riwayat seksio
tersebut
sesarea yang mengalami plasenta
previa
previa
pembuluh darah.
sebanyak
44
responden
(36,5%), dan yang tidak mengalami plasenta
previa
sebanyak
pada
banyak
mengandung
Penelitian ini juga didukung
22
oleh penelitian Tabassum et al.,
responden (29,5%), sedangkan dari
tahun
28
mendapatkan bahwa
responden
yang
plasenta
tidak
2010
Pakistan ibu dengan
mempunyai riwayat seksio sesarea
riwayat
yang mengalami plasenta previa
kelahiran sebelumnya memiliki risiko
sebanyak 8 responden (15,5%), dan
4,5 kali lebih besar dibandingkan 103
seksio
di
sesarea
pada
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
dengan yang tanpa riwayat Seksio
4. Hubungan
Antara
Sesarea. dan juga didukung oleh
Abortus Ibu
penelitian
Plasenta Previa
Ferry
(2009-2011)
di
RSUD dr. Soedarso Pontianak yang
Riwayat
dengan
Riwayat
Kejadian
Abortus
dalam
menyatakan bahwa riwayat seksio
Penelitian ini dibagi menjadi dua
sesarea
yang
kategori, yaitu ya (jika ibu memiliki
kejadian
riwayat abortus) dan Tidak (jika ibu
merupakan
meningkatkan
faktor
risiko
kejadian plasenta previa pada ibu
tidak memiliki riwayat abortus).
hamil. Tercatat 109 kasus plasenta
Dari hasil analisis bivariat
previa dari 5406 persalinan (2,02%)
diketahui bahwa dari 51 responden
riwayat seksio sesarea merupakan
yang mempunyai riwayat abortus
faktor risiko kejadian plasenta previa
yang mengalami plasenta previa
dengan odds ratio adalah 0,135.
sebanyak 37 responden (28,2%),
Menurut penelitian
di
peneliti
hasil
dan yang tidak mengalami plasenta
Rumah
Sakit
previa
sebanyak
14
responden
Muhammadiyah Palembang tahun
(22,8%),
2013 ini menunjukkan bahwa ibu
responden yang tidak mempunyai
hamil dengan plasenta previa yang
riwayat abortus yang mengalami
memiliki
plasenta
riwayat
seksio
sesarea
sedangkan
previa
dari
43
sebanyak
15
sebanyak 66 (70,2%) responden
responden (23,8%), dan yang tidak
lebih besar dari pada yang tidak
mengalami
memiliki
sesarea
sebanyak 28 responden (19,2%),
hal
ini
dari hasil analisis uji chi-square
dikarenakan riwayat seksio sesarea
diperoleh nilai p value 0,001 ≤ 0,05,
mempunyai
berarti
riwayat
sebanyak
28
seksio
(29,8%),
pengaruh
untuk
plasenta
ada
hubungan
previa
signifikan
terjadinya plasenta previa dimana
antara riwayat abortus ibu dengan
Persalinan dengan seksio cesarea
terjadinya plasenta previa sehingga
bertujuan
untuk
secepatnya
hipotesis
mengangkat
sumber
perdarahan
hubungan antara riwayat abortus
memberikan
dengan kejadian plasenta previa
dengan
demikian
kesempatan kepada uterus untuk berkontraksi perdarahannya
menyatakan
ada
terbukti secara statistik.
menghentikan dan
yang
Hasil penelitian ini sejalan
untuk
dengan teori Fadlun (2012), bahwa
menghindari perlukaan serviks dan
abortus adalah pengeluaran hasil
segmen-segmen
konsepsi
uterus
apabila
dilakukan persalinan pervagina
kehamilan 104
atau sebelum
berakhirnya janin
dapat
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
hidup di dunia luar (viable), tanpa
akibat
mempersoalkan
memepengaruhi
penyebabnya
dengan berat badan ≥ 500 gram
Hasil penelitian yang dilakukan
rumah sakit Sanglah Denpasar, Bali,
di
mendapatkan
risiko
kehamilan
A. Simpulan
oleh penelitian Alit dan Kornia di
peningkatan
dan
SIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini juga didukung
2002,
sebelumnya
berikutnya.
atau umur kehamilan ≤ 20 minggu.
tahun
abortus
Rumah
Palembang
terjadinya
Sakit
Muhammadyah
Tahun
2013
dapat
disimpulkan bahwa :
plasenta previa pada wanita dengan riwayat abortus sampai 4 kali lebih
1. Distribusi
frekunsi
responden
besar dibandingkan dengan yang
dengan plasenta previa sebanyak
tanpa
responden
riwayat
didukung
abortus.dan
juga
penelitian
Ferry
oleh
kejadian
yang plasenta
mengalami previa
yaitu
(2009-2011) di RSUD dr. Soedarso
sebanyak 52 orang (55,3%) dan
Pontianak yang menyatakan bahwa
responden yang tidak mengalami
riwayat seksio abortus merupakan
kejadian plasenta previa sebanyak
faktor
42 orang (44,7%).
yang
meningkatkan
risiko
kejadian kejadian plasenta previa
2. Distribusi frekuensi responden yang
pada ibu hamil. Tercatat 109 kasus
memiliki pendidikan tinggi sebanyak
plasenta previa dari 5406 persalinan
62
orang
(66,0%)
sedangkan
(2,02%) riwayat abortus merupakan
responden
yang
memiliki
faktor risiko kejadian plasenta previa
pendidikan rendah sebanyak 32
dengan odds ratio adalah 0,023.
orang (34,0%).
Menurut
peneliti
hasil
3. Distribusi frekuensi responden yang
Rumah
Sakit
bekerja sebanyak 32 orang (34%)
Muhammadiyah Palembang tahun
sedangkan responden yang tidak
2013 ini menunjukkan bahwa ibu
bekerja
hamil dengan plasenta previa yang
(66,0%).
penelitian
di
sebanyak
62
orang
memiliki riwayat Abortus sebanyak
4. Distribusi frekuensi responden yang
51 responden (54,3%) lebih besar
mempunyai riwayat seksio sesarea
dari
sebanyak
pada
riwayat
yang
abortus
responden
tidak
memiliki
sebanyak
(45,7%),
hal
mengalami
orang
(76,2%)
43
sedangkan responden yang tidak
ini
mempunyai riwayat seksio sesarea
dikarenakan segmen bawah uterus banyak
66
sebanyak 28 orang (29,8%).
perubahan 105
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
5. Distribusi frekuensi responden yang mempunyai
riwayat
sebanyak
51
orang
B. Saran
abortus
1. Bagi Rumah Sakit
(54,3%)
Bagi
petugas
kesehatan
sedangkan responden yang tidak
diharapkan dapat memberikan KIE
mempunyai riwayat seksio sesarea
serta
sebanyak orang 43 orang (45,7%).
meningkatkan pelayanan kesehatan
6. Ada hubungan antara pendidikan
mengupayakan
dan
khususnya tentang ketuban pecah
ibu dengan kejadian plasenta previa
dini
pada ibu hamil di Rumah Sakit
pengetahuan
Muhammadyah Palembang Tahun
menurunkan angka mortalitas dan
2013. Dari hasil analisis di peroleh
morbiditas.
nilai p value 0,002 ≤ 0,05. 7. Tidak
ada
pekerjaan
hubungan
ibu
dengan
Sakit
dan merupakan informasi lengkap
Muhammadyah
yang bermanfaat untuk mahasiswa program study Kebidanan STIkes Muhammadyah Palembang.
0,335 > 0,05. antara
riwayat
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
seksio sesarea ibu dengan kejadian
Diharapkan
plasenta previa pada ibu hamil di
selanjutnya
Rumah
penelitian
Sakit
serta
ini dapat menjadi bahan referensi
analisis di peroleh nilai p value
hubungan
masyarakat
Diharapkan agar penelitian
kejadian
Palembang Tahun 2013. Dari hasil
8. Ada
meningkatkan
2. Bagi Institusi Pendidikan
antara
plasenta previa pada ibu hamil di Rumah
guna
Muhammadyah
pada
untuk lebih
peneliti
melakukan lanjut
untuk
Palembang Tahun 2013. Dari hasil
mengetahui
analisis di peroleh nilai p value
berhubungan
0,002 ≤ 0,05.
plasenta previa. Penelitian ini juga
9. Ada
hubungan
abortus
ibu
antara dengan
riwayat
diharapkan
kejadian
pengetahuan
faktor
lain
dengan
yang kejadian
dapat
menambah
dan
pengalaman
plasenta previa pada ibu hamil di
peneliti dan dapat dijadikan tolak
Rumah
ukur serta sebagai sumber referensi
Sakit
Muhammadyah
Palembang Tahun 2013. Dari hasil
untuk
analisis di peroleh nilai p value
selanjutnya.
0,001 ≤ 0,05.
106
mendukung
penelitian
Volume 4, Nomor 1, Juni 2016
DAFTAR PUSTAKA
11. Setyorini, 2010, Hubungan antara Post Kuretase Dengan Plasenta Previa Di
1. WHO, 2011. Data AKI dan AKB
Rumah
2. Kemenkes RI,2015, Rencana Strategi Kementrian
KesehatanTahun
Surakarta,
2015-
Abdul
Bari,
2008,
Bali,
Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, EGC, Jakarta. 6. Mansjoer, Arief, 2009, Kapita Selekta Kedokteran, EGC, Jakarta. Statistik
Untuk
Penelitian, Alfa Beta, Bandung. 8. Simbolon, Ferry, 2006, Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian plasenta previa di RS. Santa Elisabeth Medan, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, online tersedia http://www.usu respiratory.com diakses pada Maret 2015. 9. Widyastuti, 2007, Hubungan Antara Umur dan Paritas Ibu Dengan Kejadian Plasenta Previa pada Ibu Hamil di RSUD Palembang BARI Tahun 2007. Akademi
Kebidanan
Palembang
online
Budi
diakses
pada tanggal Maret 2015
5. Manuaba, Ida Bagus Gde, 2010, Ilmu
2007,
dari pada
dari
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/,
Provinsi
Lampung tahun 2008.
7. Sugiyono,
diakses
Resiko Plasenta Previa di RS Sanglah
4. Dinkes Kesehatan Provinsi Lampung, Kesehatan
Skripsi,
12. Karkata dan Wardana, 2002, Faktor
Sarwono, Jakarta.
Profil
Muhammadiyah
tanggal Maret 2015.
Ilmu
Kandungan, Yayasan Bina Pustaka
2008.
Pku
http://etd.eprints.ums.ac.id/,
2019, Jakarta 3. Saifuddin,
Sakit
Mulia tersedia
http://id.scribd.com diakses pada Maret 2015. 10. Prawirohardjo, 2010, Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat. Yayasan Bina Pustaka Sarwono, Jakarta. 107