FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA PEKERJA GARMEN WANITA
NOER HERLINA HANUM
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Faktor Risiko Hipertensi pada Pekerja Garmen Wanita” adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Mei 2014 Noer Herlina Hanum NIM I14090096
*
Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait
ABSTRAK NOER HERLINA HANUM. Faktor Risiko Hipertensi pada Pekerja Garmen Wanita. Dibimbing oleh DODIK BRIAWAN dan IKEU EKAYANTI. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko hipertensi pada pekerja garmen wanita di PT Citra Abadi Sejati, Bogor. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional study. Jumlah subjek dalam penelitian ini yaitu 59 orang. Data yang dikumpulkan diantaranya pengukuran tekanan darah, karakteristik, gaya hidup, asupan gizi, status gizi, serta riwayat hipertensi keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi yang ditemukan sebesar 22.1%. Berdasarkan hasil uji Chi-Square, terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi penambahan bumbu ketika makan, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) dengan hipertensi (p<0.05). Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa risiko hipertensi meningkat pada subjek yang sering (≥1 kali/hari) mengonsumsi makan makanan asin dan awetan (OR = 10.035, 95% CI: 1.213−82.981). Kata kunci: bumbu makanan, faktor-faktor risiko, hipertensi, makanan asin dan awetan, rasio lingkar pinggang panggul
ABSTRACT NOER HERLINA HANUM. Risk Factors of Hypertension Among Women Garment Workers. Supervised by DODIK BRIAWAN and IKEU EKAYANTI. This study aimed to analyze risk factors of hypertension among women garment workers of PT Citra Abadi Sejati, Bogor. The design of this study was cross sectional. Number of subjects in this study was 59 people. The collected data were blood pressure measurement, characteristic, life style, nutrients intake, nutritional status, and hypertension family history. The result showed that prevalence of hypertension was 22.1%. Based on the result of Chi-Square test, there was significant correlation between frequency of consumption seasonings, Body Mass Index (BMI), Waist-hip Ratio (WHR) with hypertension (p<0.05). Logistic regression test showed that hypertension risk was higher among subjects who consumed salty and preserved food frequently (≥ 1 time/day) (OR = 10.035, 95% CI: 1.213−82.981). Keywords: hypertension, risk factors, salty and preserved food, seasonings, waisthip ratio
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA PEKERJA GARMEN WANITA
NOER HERLINA HANUM
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi dari Program Studi Ilmu Gizi pada Departemen Gizi Masyarakat
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
Judul Skripsi : Faktor Risiko Hipertensi pada Pekerja Garmen Wanita Nama : Noer Herlina Hanum NIM : I14090096
Disetujui oleh
Prof Dr Ir Dodik Briawan, MCN Pembimbing I
Dr Ir Ikeu Ekayanti, MKes Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr Rimbawan Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
i
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala rahmat serta karunia-Nya sehingga skripsi berjudul Faktor Risiko Hipertensi pada Pekerja Garmen Wanita berhasil diselesaikan Selain itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN dan Ibu Dr. Ir. Ikeu Ekayanti, MKes selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 2. Ibu Leily Amalia Furkon, STP, MSi selaku dosen penguji dan pemandu seminar yang telah banyak memberikan masukan untuk penyelesaian skripsi ini. 3. Bapak Dr. Ir. Budi Setiawan, MS selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama masa perkuliahan. 4. Ibu Mira Solihati selaku staf HRD (Human Research and Development) PT Citra Abadi Sejati yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk dapat melakukan pengumpulan data penelitian. 5. Kedua orang tua : Achmad Garnida (Ayah), Sri Herliani (Ibu), dan Achmad Ibadurrachman Noer (kakak) atas segala doa dan dukungan morilnya. 6. Teman seperjuangan penelitian: Diego Armando Maradona Umuru dan Siti Aisyah Solechah atas semua dukungan, kerja sama, dan semangat yang telah diberikan. 7. Para enumerator penelitian: Utami Wahyuningsih, Erwin Angga, Sutyawan, Chairunnisa Utami, Dewi Pratiwi Ambari, Weny Anggraeny, Evi Astuti, Ratu Diah Koerniawati, Silvia Mawarti Perdana dan Merita atas bantuan dalam pengumpulan data penelitian. 8. Para pembahas seminar : Fitria Nurjanah, Ridhati Utria, Ramadhini Rizkiyah, dan Kharisma Tamimi untuk saran serta masukan untuk skripsi ini. 9. Teman-teman Gizi Masyarakat 46 : Tania Primarta, Nurayu Annisa, Siti Suryani, Ronald Sinery, Ika Rohmah Sekarayu, Michel Erison, Anggar Pamungkas dan seluruh keluarga besar GM 46 atas semua bantuan dan semangatnya. Demikian yang penulis sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan ataupun kekhilafan yang penulis lakukan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat.
Bogor, Mei 2014 Noer Herlina Hanum
ii
DAFTAR ISI PRAKATA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian KERANGKA PEMIKIRAN METODE Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Penarikan Subjek Jenis dan Cara Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Definisi Operasional HASIL DAN PEMBAHASAN Kejadian Hipertensi Karakteristik Subjek Gaya Hidup Asupan Energi dan Zat Gizi Status Gizi Riwayat Kesehatan Hubungan Karakteristik Subjek dengan Kejadian Hipertensi Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi Hubungan Asupan Lemak dan Natrium dengan Kejadian Hipertensi Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Hipertensi Hubungan Riwayat Hipertensi Keluarga dengan Kejadian Hipertensi Faktor Risiko Hipertensi SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran RIWAYAT HIDUP
i ii iii iii 1 1 3 3 3 5 5 5 5 7 11 12 12 14 15 25 27 30 31 34 37 38 39 39 40 40 41 42 47 49
iii
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jenis dan cara pengumpulan data Penggolongan hipertensi Pengelompokkan karakteristik subjek Pengelompokkan gaya hidup subjek Pengelompokkan asupan dan tingkat kecukupan zat gizi Klasifikasi IMT menurut WHO (2000) untuk Asia Sebaran subjek berdasarkan klasifikasi hipertensi Sebaran subjek berdasarkan karakteristik subjek Sebaran subjek berdasarkan kebiasaan merokok Sebaran subjek berdasarkan kebiasaan minum minuman beralkohol Sebaran subjek berdasarkan kebiasaan minum kopi Sebaran subjek berdasarkan kebiasaan olahraga Frekuensi dan jumlah konsumsi makanan asin dan awetan subjek Sebaran subjek berdasarkan kebiasaan penggunaan bumbu bumbu Kontribusi natrium subjek dari bumbu ketika memasak Kontribusi natrium subjek dari bumbu ketika makan Frekuensi dan jumlah konsumsi makanan berlemak subjek Asupan natrium subjek Sebaran subjek berdasarkan rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) Sebaran subjek berdasarkan riwayat penyakit terdahulu Hubungan antara karakteristik subjek dengan kejadian hipertensi. Hubungan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi. Hubungan antara asupan lemak dan natrium dengan kejadian hipertensi. Hubungan antara status gizi dengan kejadian hipertensi. Hubungan antara riwayat hipertensi keluarga dengan kejadian hipertensi.
6 7 7 8 9 10 13 15 16 16 17 19 21 22 23 24 25 27 29 30 32 35 37 38 39
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5
Kerangka pemikiran faktor-faktor risiko hipertensi pada pekerja wanita di pabrik garmen Kota Bogor Sebaran subjek berdasarkan klasifikasi hipertensi Sebaran subjek berdasarkan tingkat kecukupan energi dan protein, serta asupan lemak dan natrium Sebaran subjek berdasarkan IMT Sebaran subjek berdasarkan riwayat hipertensi keluarga
4 13 26 28 31
iv
PENDAHULUAN Latar Belakang Kesehatan merupakan investasi dalam pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas. Berdasarkan Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, masyarakat perlu dilindungi dari risiko penyakit tidak menular terutama hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung yang salah satunya disebabkan oleh asupan gula, garam, dan lemak yang berlebih. Salah satu upaya untuk mengurangi risiko itu melalui pencantuman informasi kandungan gula, garam, dan lemak, serta pesan kesehatan untuk pangan olahan dan pangan siap saji. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa proporsi kematian akibat penyakit tidak menular mengalami peningkatan yang cukup tinggi dari 42% menjadi 60%. Hal ini tidak terlepas dari perubahan perilaku sedentarian, yaitu suatu gaya hidup yang tidak sehat, tingginya konsumsi junkfood dan fast-food, konsumsi pangan tinggi energi, tinggi konsumsi makanan berlemak, rokok dan alkohol; serta rendahnya konsumsi serat, buah dan sayur, dan kurangnya aktivitas fisik. Salah satu kelompok SDM utama saat ini adalah pekerja wanita dimana jumlahnya sebesar 38.1 juta jiwa menurut sensus penduduk pada tahun 2010. Jumlah ini merupakan separuh dari jumlah tenaga kerja laki-laki (66.1 juta jiwa). Namun, persentase tenaga kerja wanita ini terus meningkat dari tahun ke tahun dimana pada tahun 2009 sebesar 46.68% menjadi 48.44% pada tahun 2011 (BPS 2011). Tenaga kerja wanita ini sebagian besar bekerja di sektor nonpertanian (22 juta jiwa) dan hanya 16 juta jiwa yang bekerja di sektor pertanian. Sektor nonpertanian diantaranya meliputi sektor perdagangan, industri pengolahan, jasa pendidikan maupun jasa kemasyarakatan. Sebagian besar pekerja wanita di pabrik umumnya memiliki jam kerja yang panjang, upah yang rendah dan lingkungan kerja yang tidak sehat (Patil 2009, WRI 2011, Erliyani 2012). Kondisi ini menyebabkan pekerja tersebut rentan terhadap penyakit seperti tuberkulosis, osteoporosis (Patil 2009), obesitas (Nuraieni 2007, Erliyani 2012), hipertensi dan gangguan metabolik (Patil 2009, Erliyani 2012). Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang terjadi di negara maju maupun negara berkembang. Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan penyakit darah tinggi ditandai dengan nilai pengukuran tekanan darah seseorang yang tinggi untuk tekanan darah sistoliknya maupun untuk tekanan darah diastolik. Di Indonesia masalah hipertensi cenderung meningkat. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan bahwa 8.3% penduduk menderita hipertensi dan meningkat menjadi 27.5% pada tahun 2004 (Depkes 2004). Berdasarkan data Riskesdas (2007), prevalensi hipertensi di Indonesia pada penduduk umur 18 tahun ke atas sebesar 31.7%. Prevalensi meningkat seiring meningkatnya umur baik prevalensi berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan maupun pengukuran tekanan darah langsung. Cakupan diagnosis hipertensi oleh tenaga kesehatan hanya mencapai 24.0%, atau dengan kata lain sebanyak 76.0% kejadian hipertensi dalam masyarakat belum terdiagnosis.
2
Kesadaran masyarakat khususnya golongan pekerja untuk melakukan kontrol tekanan darah masih jauh dari yang diharapkan. Sebagian besar tidak menyadari ataupun tidak mengetahui apakah dirinya tergolong hipertensi maupun prehipertensi (berisiko tinggi akan hipertensi). Hal ini kemungkinan disebabkan karena meningkatnya tekanan darah tidak menunjukkan gejala-gejala, di samping kurangnya pengetahuan tentang faktor risiko meningkatnya tekanan darah tersebut. Depkes (2006) memaparkan bahwa faktor risiko hipertensi digolongkan menjadi faktor risiko yang tidak dapat diubah dan dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah diantaranya umur, jenis kelamin, dan genetik. Sedangkan faktor risiko yang dapat diubah yaitu kegemukan (obesitas), psikososial dan stres, merokok, kurang olahraga, konsumsi alkohol berlebih, konsumsi garam berlebihan, dan hiperlipidemia/hiperkolesterolemia. Penelitian lain dilakukan pada orang–orang yang berusia 18–22 tahun menunjukkan bahwa indeks massa tubuh (IMT) berlebih mempunyai hubungan terhadap lebih tingginya tekanan darah (Pinzon 1999). Hasil penelitian lanjutan menggunakan data Riskesdas 2007 menjelaskan bahwa faktor risiko yang berhubungan bermakna dengan hipertensi adalah usia tua (OR 11.5 95% CI: 10.79-12.33), jenis kelamin laki-laki (OR 1.25 95% CI: 1.21−1.29), pendidikan rendah (OR 1.6 95% CI: 1.51−1.71), obesitas (OR 2.8 95% CI: 2.67−2.91), dan obesitas abdominal (OR 1.4 95% CI: 1.36−1.44) (Rahajeng dan Tuminah 2009). Obesitas abdominal berhubungan erat dengan rasio lingkar pinggang panggul (RLPP). RLPP sendiri merupakan indikator penentuan distribusi lemak tubuh. Penelitian lain dengan populasi umum di Kuantan Singingi menyebutkan bahwa kejadian hipertensi meningkat pada golongan umur ≥75 tahun, status gizi obesitas, pendidikan rendah, berstatus cerai mati, pengeluaran rendah, kurang aktivitas fisik, konsumsi makanan asin dan awetan >1 kali per hari, konsumsi makanan berlemak 1−2 kali per minggu, dan sebelumnya pernah merokok (Aisyiyah 2009). Studi Kartikasari (2012) menemukan faktor risiko hipertensi yaitu riwayat hipertensi keluarga (OR 14.378 95% CI: 4.207−51.332) dan kebiasaan merokok (OR 9.537 95% CI: 1.728−52.634). Konsumsi alkohol juga meningkatkan kejadian hipertensi pada wanita (OR 1.68: 1.14−2.46) (Nachahal 2000). Selain itu, konsumsi garam yang tinggi selama bertahun-tahun kemungkinan meningkatkan tekanan darah karena meningkatkan kadar natrium/sodium dalam sel-sel otot halus pada dinding arteriol (Beavers 2008). Adapun pada penelitian Uiterwaal et al. (2007) wanita yang tidak sama sekali mengonsumsi kafein dalam kopi menunjukkan penurunan risiko hipertensi dibandingkan dengan yang konsumsi kopi > 3 cangkir per hari (OR 0.54 95% CI: 0.31−0.92). Banyak penelitian mengenai faktor risiko hipertensi namun masih sedikit yang menganalisis suatu kelompok tertentu, seperti kelompok pekerja wanita. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian mengenai faktor risiko hipertensi di kelompok pekerja wanita pabrik garmen. PT. Citra Abadi Sejati merupakan salah satu pabrik garmen dimana jumlah pekerja wanitanya cukup besar dan terbagibagi ke dalam berbagai lini pekerjaan.
3
Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui berbagai faktor risiko hipertensi pada pekerja wanita di pabrik garmen PT. Citra Abadi Sejati. Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi kejadian hipertensi 2. Mengidentifikasi karakteristik pekerja wanita, meliputi: umur, besar keluarga, status pernikahan, tingkat pendidikan, gaji dan masa kerja. 3. Mengidentifikasi gaya hidup, meliputi: kebiasaan merokok, kebiasaan minum minuman beralkohol, kebiasaan minum kopi, kebiasaan olahraga, serta kebiasaan makan yang berkaitan dengan risiko hipertensi. 4. Mengidentifikasi asupan energi dan zat gizi (protein, lemak, dan natrium) 5. Mengidentifikasi status gizi serta riwayat kesehatan, meliputi riwayat penyakit terdahulu dan riwayat penyakit keluarga. 6. Menganalisis faktor risiko hipertensi.
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini yaitu dapat memberikan sejumlah informasi mengenai faktor risiko hipertensi bagi pekerja wanita. Informasi ini dapat berguna untuk PT. Citra Abadi Sejati dalam upaya peningkatan kesehatan dan gizi pekerja wanita sehingga nantinya dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang faktor-faktor apa saja yang dapat memicu hipertensi dan yang dapat menghambatnya sehingga dapat menjadi saran untuk pembentukan perilaku sehat dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diupayakan agar kemunculan kejadian hipertensi pada pekerja wanita dapat diminimalkan.
KERANGKA PEMIKIRAN Rutinitas pekerjaan di industri khususnya yang mempekerjakan wanita tidak jarang membawa dampak bagi pekerjanya. Jam kerja yang panjang demi mencapai target produksi, upah yang minim dibandingkan pekerja laki-laki, kurangnya jam istirahat serta tidak ditunjang dengan penyediaan kebutuhan akan asupan gizi yang memadai dapat menyebabkan stres berkepanjangan dan berpengaruh pada gangguan kesehatan pekerjanya. Salah satu gangguan kesehatan yang dialami yaitu hipertensi. Penyebab hipertensi belum dapat diketahui secara pasti dan tidak bersumber dari satu penyebab yang tunggal. Adanya gangguan pada organ tubuh lainnya seperti ginjal, jantung maupun pembuluh darah diduga dapat menimbulkan risiko hipertensi. Selain itu, faktor keturunan/genetik, ras, kelainan hormonal,
4
penggunaan obat tertentu, dan intoleransi glukosa diduga pula memiliki kontribusi dalam timbulnya kejadian hipertensi. Perilaku tidak sehat seperti merokok, kurang aktivitas gerak, obesitas, konsumsi alkohol, hiperlipidemia/hiperkolesterolemia, stres dan konsumsi garam berlebih sangat erat berhubungan dengan kejadian hipertensi yang dapat diubah. Selain itu, semakin tua umur seseorang maka akan lebih berisiko mengalami hipertensi. Masa kerja juga dapat dihubungkan dengan kejadian hipertensi. Hal ini dapat menjelaskan apakah pekerja yang sudah lama bekerja disana lebih besar risiko mengalami hipertensi atau tidak. Selain itu umumnya besaran gaji juga mempengaruhi pola konsumsi. Semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi konsumsinya. Besar keluarga dan status pernikahan kemungkinan mempengaruhi kejadian hipertensi. Berikut kerangka pemikiran dalam penelitian ini. Riwayat Kesehatan -Riwayat penyakit dahulu -Riwayat penyakit keluarga (ayah dan ibu) Karakteristik Subyek dan Keluarga -Umur -Besar keluarga -Status pernikahan -Tingkat pendidikan -Gaji -Masa kerja
Status Gizi -IMT -RLPP
Hipertensi
Gaya Hidup -Kebiasaan merokok -Kebiasaan minum kopi -Kebiasaan minum alkohol -Kebiasaan olahraga -Kebiasaan konsumsi makanan berisiko (makanan asin, awetan, makanan berlemak)
Keterangan :
Asupan Energi dan Zat Gizi -Protein -Lemak -Natrium
Faktor lain -Stres -Gangguan organ lain : ginjal, jantung, dan pembuluh darah -Ras -Hiperkolesterolemia -Intoleransi glukosa -Penggunaan obat-obatan tertentu -Kelainan hormonal
: Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti : Hubungan yang diteliti : Hubungan yang tidak diteliti Gambar 1 Kerangka pemikiran faktor-faktor risiko hipertensi pada pekerja wanita di pabrik garmen kota Bogor
5
METODE Desain, Waktu, dan Tempat Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan di pabrik garmen PT. Citra Abadi Sejati yang berlokasi di Kedunghalang, Bogor. Penelitian ini merupakan baseline data penelitian mengenai “Efikasi Suplementasi Vitamin D, Kalsium dan Susu terhadap Perbaikan Serum 25(OH) dan Sindrom Metabolik Pekerja Wanita Usia Subur” (Briawan et al. 2013). Penelitian dilakukan pada bulan September 2013.
Jumlah dan Cara Penarikan Subjek Populasi dalam penelitian ini adalah wanita pekerja berusia 30−50 tahun yang bekerja di pabrik garmen PT. Citra Abadi Sejati. Subjek penelitian dipilih secara acak dengan kriteria inklusi: 1) tidak sedang hamil atau menyusui; 2) tidak mengalami cacat fisik; 3) bersedia berpartisipasi dan menandatangani formulir persetujuan etik. Jumlah subjek dalam penelitian ini sebesar 59 orang.
Jenis dan Cara Pengumpulan Data Seluruh data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dimana peneliti terlibat dalam pengumpulan data. Data sekunder tersebut mencakup karakteristik subjek (umur, besar keluarga, status pernikahan, tingkat pendidikan, gaji, dan masa kerja), gaya hidup (kebiasaan merokok, kebiasaan minum kopi, kebiasaan minum alkohol, kebiasaan olahraga, dan kebiasaan makan makanan berisiko), asupan energi dan zat gizi (protein, lemak, dan natrium), riwayat kesehatan (riwayat penyakit subjek dan keluarga), status gizi (IMT dan RLPP), serta tekanan darah. Pengumpulan data karakteristik subjek, riwayat kesehatan, kebiasaan merokok, minum kopi, dan alkohol diperoleh dari kuesioner yang mengacu pada WHO STEPS Instrument for Chronic Disease Risk Factor Surveillance. Kebiasaan makan makanan berisiko dikumpulkan dengan semi-quantitave food frequency questionnaire (FFQ) dengan data makanan yang dikonsumsi selama sebulan terakhir. Kuesioner yang digunakan dalam menilai bumbu-bumbu diacu dari WHO STEPS Dietary Salt Module. Data asupan energi, protein, lemak, dan natrium dikumpulkan dengan 2x 24 hours food recall. Data antropometri dikumpulkan dengan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang dan lingkar panggul. Kebiasaan olahraga subjek diambil dari sebagian data aktivitas fisik seminggu terakhir.
6
Tabel 1 Jenis dan cara pengumpulan data Variabel
Tekanan darah
Karakteristik subjek
Gaya hidup
Asupan gizi
Antropometri
Riwayat kesehatan
Jenis data
Sistolik dan diastolik
Umur Besar keluarga Status pernikahan Tingkat pendidikan Gaji Masa kerja Kebiasaan merokok Kebiasaan minum minuman beralkohol Kebiasaan minum kopi Kebiasaan olahraga Kebiasaan makan makanan berisiko (makanan asin dan awetan, bumbubumbu serta makanan berlemak) Asupan energi dan zat gizi (protein, lemak, natrium) Berat badan Tinggi badan Lingkar pinggang dan lingkar panggul Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga
Cara pengumpulan data Pengukuran tekanan darah dengan alat pengukur tekanan darah digital pada lengan atas. Wawancara menggunakan kuesioner
Wawancara menggunakan kuesioner dan FFQ
Food recall 2x 24 jam Pemeriksaan fisik Wawancara menggunakan kuesioner
Berat badan pekerja diukur dengan menggunakan timbangan injak yang telah dikalibrasi dengan ketelitian 0.1 kg. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan menggunakan microtoise dengan ketelitian 0.1 cm. Lingkar pinggang dan panggul diukur dengan menggunakan pita pengukur dengan ketelitian 0.1 cm. Pengukuran dilakukan dengan posisi subjek berdiri nyaman dengan berat badan tersebar merata dan jarak antara kedua kaki 25-30 cm. Pita ditarik secukupnya agar tidak menekan jaringan lunak dengan posisi pita berada di antara ujung bawah tulang rusuk dan puncak tulang iliac (panggul). Pengumpulan data tekanan darah dilakukan oleh paramedis. Tekanan darah diukur menggunakan OMRON automatic blood pressure monitor Sem 1 model setelah sebelumnya subjek diistirahatkan selama 5 menit.
7
Pengolahan dan Analisis Data Proses pengolahan data meliputi pengeditan, pengkodean, pemasukan data, pengeditan kembali, penyusunan variabel, dan pengolahan data. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan program komputer Microsoft Excel 2007 dan SPSS (Statistical Progrrame for Social Science) version 16 for Windows. Tekanan Darah Data hasil pemeriksaan tekanan darah (TD) yang dikumpulkan kemudian dibandingkan dengan batas normal tekanan darah bagi dewasa. Tekanan darah dikategorikan berdasarkan Joint National Commitee VII (2004) menjadi 4 kategori. Secara umum subjek dinyatakan hipertensi apabila tekanan darah ≥140/90 mmHg. Subjek digolongkan hipertensi jika tekanan darah sistolik atau tekanan darah diastoliknya tergolong hipertensi maupun kedua-duanya. Berikut disajikan tabel penggolongan hipertensi tersebut. Penggolongan Hipertensi Normal Prehipertensi Hipertensi tingkat 1 Hipertensi tingkat 2 (JNC VII 2004)
Tabel 2 Penggolongan hipertensi Tekanan Darah Sistolik (mmHg) <120 120 – 139 dan/atau 140 – 159 ≥160
Tekanan Darah Diastolik (mmHg) <80 80 – 89 90 – 99 100
Karakteristik subjek Data karakteristik subjek yang dikumpulkan meliputi umur, besar keluarga, status pernikahan, tingkat pendidikan, gaji, dan masa kerja dikelompokkan dan dianalisis secara deskriptif. Secara keseluruhan dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 3 Pengelompokan karakteristik subjek Variabel Kelompok ≤ 40 tahun Umur > 40 tahun Kecil (≤ 4 orang) Besar keluarga Besar (> 4 orang) Menikah Status pernikahan Tidak menikah Tinggi (SMA ke atas) Tingkat pendidikan Rendah (SMA ke bawah) Tinggi (≥ Rp 4 484 480) Gaji Rendah (