JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol.4, No.2, Desember 2016, 265-288 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769
Faktor Persepsi Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Tempat Kuliah (Studi Kasus Perguruan Tinggi Bina Insani Bekasi) Isyana Rahayu 1,* 1
Manajemen Administrasi; Akademi Sekretari dan Manajemen Bina Insani; Jl. Siliwangi No 6 Rawa Panjang Bekasi Timur 17114 Indonesia. Telp. (021) 824 36 886 / (021) 824 36 996. Fax. (021) 824 009 24; e-mail:
[email protected],
[email protected] * Korespondensi: e-mail:
[email protected],
[email protected] Diterima: 17 Oktober 2016; Review: 28 November 2016; Disetujui: 5 Desember 2016 Cara sitasi: Rahayu I. 2016. Faktor Persepsi Terhadap Keputusan Mahasiswa Memilih Tempat Kuliah (Studi Kasus Perguruan Tinggi Bina Insani). Jurnal Administrasi Kantor. 4 (2): 265 – 288.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, mengetahui dan memahami apakah e-marketing dapat mempengaruhi perilaku belanja konsumen. Data penelitian diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner pada mahasiswa Bina Insani sebanyak 45 orang responden. Jenis penelitian adalah statistik deskriptif dengan pendekatan asosiatif. Metode analisis penelitian ini dengan melakukan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji normalitas pada kuesioner yang telah disebarkan. Kemudian hasil kuesioner di analisis dengan Uji T dan Uji F. Pengolahan data dilakukan dengan program SPSS 16.0 (Statistical Package for the Sosial Science). Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 2 faktor persepsi yang memengaruhi terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih Bina Insani sebagai tempat kuliah. Berdasarkan hasil uji F diketahui bahwa secara simultan model regresi berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa secara parsial pelayanan dan kenyamanan berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa. Kata kunci: Bina Insani, keputusan konsumen, mahasiswa, persepsi, tempat kuliah. Abstract: This study aims to describe, know and understand whether e-marketing can influence consumers shopping behavior. Data were obtained through questionnaires distributed to 45 respondents of Bina Insani students. This study is a descriptive statistics research with associative approach. Methods of analysis used are the validity test, reliability test, and normality test of the questionnaires distributed. The results of the questionnaires were analyzed using t and F tests. Data processing was performed with SPSS 16.0 (Statistical Package for the Social Science). The study found that there are two perception factors that influenced students’ decision in choosing Bina Insani as their place of study. Based on the results of F test, it is found that simultaneously the regression model fluenced the students’ decission. Based on t test result it is known that service and confort has partially affected their decision. Keywords: Bina Insani, college, consumers decision, perception, student.
Copyright@2016. P2M ASM BINA INSANI
265
266
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 265 - 288
lebih baik. Dengan kata lain, kepribadian
1. Pendahuluan Pendidikan
sudah
seorang sarjana akan terbentuk untuk
menjadi suatu kebutuhan yang sangat
mempertajam kualitas dirinya dalam
penting bagi warga negara Indonesia,
menciptakan kemandirian financial dan
karena dengan pendidikan mempunyai
ekonomi.
peran
saat
mempersiapkan
ini
sumber
daya
Tempat kuliah yang berkembang
manusia yang berkualitas dan siap
sekarang
ini
memberikan
dengan tantangan - tantangan perkem-
alternatif
pada
bangan zaman. Pendidikan formal adalah
Alternatif
salah satu jalan untuk mendewasakan
menyebabkan calon mahasiswa harus
pola pikir kita agar lebih maju dalam
memperhatikan berbagai faktor, salah
rangka untuk mendekatkan kita pada
satunya adalah faktor persepsi konsumen
keberadaban. Pola pikir maju adalah
yang memengaruhi perilaku mahasiswa/i
segala hal yang membuat manusia
dalam mengambil keputusan memilih
melangkah ke depan, oleh karena itu
tempat kuliah yang terbaik. Dalam
betapa pentingnya apabila generasi muda
memilih
dapat melanjutkan pendidikan sampai ke
mahasiswa/i memiliki kriteria evaluasi
perguruan tinggi. Pendidikan perguruan
diantaranya
tinggi tentunya akan memberikan banyak
produk,
manfaat untuk masa depan baik itu dari
kenyamanan, kelengkapan sarana dan
segi finansial maupun ekonomi. Orang
prasarana dan pelayanan.
calon
yang
tempat
adalah lokasi,
mahasiswa.
begitu
untuk
faktor harga,
banyak
banyak
kuliah,
kualitas promosi,
yang bergelar sarjana biasanya akan
Bina Insani adalah salah satu
lebih percaya diri dalam mendapatkan
perguruan tinggi di daerah Kota Bekasi
peluang kerja dan penghasilan yang
dan dapat dijadikan salah satu pilihan
Faktor Persepsi Terhadap … (Isyana Rahayu)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol.4, No.2, Desember 2016, 265-288 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 …………..(Online); 265 - 288 tempat kuliah mahasiswa/i. Salah satu
Berdasarkan perumusan masalah,
misi dari universitas Bina Insani adalah
maka
tujuan
menyelenggarakan proses pembelajara
sebagai berikut :
yang berbasis pada kurikulum yang
1.
penelitian
diantaranya
Menjelaskan apakah faktor perilaku
relevan dan kekinian serta layanan purna
konsumen
studi yang berkualitas dan sesuai dengan
keputusan memilih tepat kuliah.
kebutuhan
dunia
kerja
untuk
2.
dapat
Mengetahui
mempengaruhi
mengapa
faktor
menghasilkan insan yang unggul. Bina
perilaku konsumen efektif dalam
Insani
membentuk Berdasarkan
penjelasan
latar
belakang yang telah diuraikan, maka
keputusan
memilih
tepat kuliah. 3.
Memahami
kedudukan
faktor
masalah yang akan dirumuskan adalah
perilaku konsumen dalam keputusan
sebagai berikut :
memilih tepat kuliah.
1.
Apakah faktor yang mempengaruhi perilaku
2.
mahasiswa/i
dalam
dalam pembahasan mengenai faktor
keputusan memilih tepat kuliah?
perilaku
Mengapa faktor perilaku konsumen
pengaruhi
dapat
kuliah adalah :
memengaruhi
mahasiswa/i
dalam keputusan memilih tempat kuliah? 3.
Adapun manfaat yang diperoleh
Bagaimana perilaku
1.
konsumen keputusan
konsumen
yang
faktor
perilaku
dalam
melaksanakan
membentuk keputusan mahasiswa/i
memilih
memtepat
Secara teoritis dapat memberikan informasi
kedudukan
dalam
akurat
tentang
konsumen
dalam
strategi
pemilihan
tempat kuliah yang tepat serta dapat
memilih tempat kuliah?
Faktor Persepsi Terhadap… (Isyana Rahayu)
267
268
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 265 - 288
memperdalam
2.
keilmuan
tentang
adalah aktifitas, serangkaian institusi dan
pemasaran dan perilaku konsumen.
proses
Manfaat
nikasikan,
praktis
menciptakan,
mengkomu-
adalah
untuk
membangun
kesadaran
dan
mempertukarkan tawaran (offering) yang
pemahaman
kepada
publik
bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan
faktor
perilaku
masyarakat umum. Pada definisi ini,
konsumen dalam strategi pemilihan
pemasaran dipandang sebagai aktifitas
tempat kuliah.
dan bukan sekedar fungsi organisasional.
akan kedudukan
A.
Kotler
dan
Dari beberapa definisi di atas, maka
Pengertian Pemasaran Menurut
menyampaikan,
(2006),
dapat
dikatakan
bahwa
pemasaran
pemasaran adalah suatu proses sosial dan
merupakan suatu proses kegiatan yang
manajerial yang didalamnya individu
dilakukan oleh individu / organisasi yang
dan kelompok mendapatkan apa yang
terdiri
mereka butuhkan dan inginkan dengan
penetapan
menciptakan,
penyaluran
menawarkan
dan
dari
perencanaan harga,
pemikiran,
promosi
gagasan/barang,
serta untuk
mempertukarkan produk yang bernilai
memenuhi kebutuhan, keinginan dan
dengan
permintaan konsumen.
pihak
lain.
Kotler
juga
mengatakan kalau jasa adalah suatu
Bauran
pemasaran
(marketing
kegiatan atau manfaat yang ditawarkan
mix) merupakan tool atau alat bagi
oleh suatu pihak pada pihak lain dan
marketer yang terdiri atas berbagai unsur
pada dasarnya tidak berwujud, serta
sesuatu pogram pemasaran yang perlu
tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.
dipertimbangkan
Sedangkan definisi pemasaran menurut
strategi pemasaran dan positioning yang
American Marketing Association (2007),
ditetapkan
Faktor Persepsi Terhadap … (Isyana Rahayu)
dapat
agar
implementasi
berjalan
sukses
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol.4, No.2, Desember 2016, 265-288 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 …………..(Online); 265 - 288 (Lupiyoadi dan Hamdani 2006). Kotler
promosi (promotion). Sementara itu,
(2006) mendefinisikan bauran pemasa-
untuk pemasaran jasa perlu bauran
ran
dari
pemasaran yang diperluas (expanded
variabel-variabel pemasaran yang dapat
marketing mix for service) dengan
dikendalikan yang digunakan oleh suatu
penambahan
perusahaan untuk mengejar penjualan
tradisional marketing mix, yaitu manusia
yang diinginkan dalam pasar sasaran.
(people),
Bauran pemasaran inilah yang menjadi
penampilan fisik (physical evidence),
bahan
dalam
sehingga menjadi tujuh unsur. Dalam
menentukan keputusan pembelian atau
penelitian ini unsur tambahan untuk
keputusan konsumen. Bauran pemasaran
variabel persepsi adalah kelengkapan
jasa merupakan pengembangan bauran
sarana
pemasaran.
kenyamanan.
sebagai
suatu
evaluasi
Dalam
campuran
konsumen
marketing
mix
perusahaan jasa khususnya, ada unsur-
1.
unsur
proses
prasara,
(process)
pelayanan
non-
dan
dan
Kualitas Produk
unsur atau elemen yang menjadi dasar
Produk, barang, dan jasa menurut
pertimbangan pengambilan keputusan
Payne
(2001),
adalah
konsep
dalam pembuatan strategi komunikasi
keseluruhan atas objek atau proses yang
pemasaran jasa. Menurut Booms dan
memberikan nilai bagi para pelanggan;
Bitner yang dikutif oleh Tjiptono dan
barang dan jasa merupakan subkategori
Gregorius, (2012) menyatakan bahwa
yang menjelaskan dua jenis produk.
konsep bauran pemasaran tradisional
Produk dalam penelitian tidak hanya
(traditional marketing mix) terdiri dari
kampus Bina Insani saja, akan tetapi
4P, yaitu kualitas produk (product),
jurusan yang tersedia, dosen, maupun
harga (price), tempat / lokasi (place) dan
kegiatan mahasiswa.
Faktor Persepsi Terhadap… (Isyana Rahayu)
269
270
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 265 - 288
2.
Harga
4.
Promosi
Harga adalah salah satu faktor
Blattberg dan Nesling dalam
persepsi yang sangat sensitif untuk
Kotler
mahasiswa/i terutama untuk mereka
mendefinisikan bahwa promosi terdiri
yang berada di kalangan kelas menengah
dari sekumpulan kiat intensif yang
ke bawah. Oleh karena itu setiap
beragam, kebanyakan berjangka pendek,
produsen akan berusaha memberikan
dirancang untuk mendorong pembelian
persepsi yang baik terhadap produk atau
suatu produk/jasa tertentu secara lebih
jasa yang mereka jual. Payne (2001),
cepat atau lebih besar oleh konsumen.
menuliskan bahwa tingkat penetapan
Kegiatan komunikasi ini dapat berupa
harga ini sangat penting bila permintaan
periklanan, promosi penjualan, publisitas
untuk jasa bersifat elastis.
dan penjualan perorangan. Kiat intensif
3.
dalam pemasaran jasa akan berhasil jika
Lokasi Keputusan
konsumen
dalam
memilih tempat kuliah dapat dipengaruhi dari
kemudahan
dan
Keller,
(2012)
dilakukan secara tepat dan kontinu. 5.
Kelengkapan Sarana dan Prasarana
menjankaunya,
Kelengkapan
sarana
dan
peletakannya ataupun sarana tempat
prasarana merupakan hal yang cukup
membelinya.
penting
Jika
manajemen
Bina
bagi
produsen
untuk
Insani ingin mempromosikan kampusnya
memfasilitasi mahasiswa agar mereka
melalui
dapat melakukan aktifitasnya sehari-hari.
iklan,
brosur-brosur
yang
dikirimkan, ataupun situs di internet,
Salah
biasanya terdapat penjelasan kepada
mempengaruhi proses belajar adalah
calon mahasiswa/i tentang bagaimana ia
fasilitas. Dengan sarana dan prasarana
dapat mencapai lokasi.
yang
Faktor Persepsi Terhadap … (Isyana Rahayu)
satu
faktor
menunjang,
yang
akan
ikut
membuat
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol.4, No.2, Desember 2016, 265-288 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 …………..(Online); 265 - 288 mahasiswa
lebih
dan
lingkungan belajar. Ada banyak faktor
bertanggung jawab dalam melakukan
baik secara langsung maupun tidak
tugasnya tidak hanya sebagai seorang
langsung yang memengaruhi motivasi
mahasiswa, akan tetapi perannya sebagai
dan kenyamanan proses belajar mengajar
seorang manunsia. Kelengkapan sarana
di lingkungan kampus. Lingkungan yang
prasara
seperti
kondusi, tenang, tanpa adanya ospek,
ketersediaan perpustakaan, labolatorium,
lingkungan belajar yang nyaman sangat
kantin, mushola, lahan parkir yang luas,
menentukan motivasi mahasiswa dalam
adanya lift dan lain sebagainya.
belajar. Hal ini merupakan salah satu
6.
faktor
yang
kreatif,
aktif
dimaksud
Pelayanan Sumber daya manusia adalah
pelaku
yang
penyajian
memainkan
jasa
mempengaruhi
sebagian
dan
karenanya
persepsi
konsumen.
persepsi
mahasiswa
dalam
memilih tempat kuliah. B.
Perilaku Konsumen Menurut Engel (1994), perilaku
konsumen
adalah
tindakan
yang
Dengan performance kinerja yang baik
langsung terlibat dalam mendapatkan,
dari karyawan Bina Insani dan mengerti
mengkonsumsi,
akan kebutuhan mahasiswa, maka akan
produk
menciptakan kepuasan dan loyalitas
keputusan
yang
konsumen yang dalam hal ini adalah
menyusuli
tindakan
mahasiswa/i.
perilaku konsumen menurut Schiffman
7.
dan Kanuk, (2004) adalah perilaku yang
Kenyamanan Pada
prakteknya,
mahasiswa
atau
dan jasa,
menghabiskan termasuk
mendahului ini.
proses dan
Sedangkan
ditunjukkan konsumen dalam pencarian
sering kesulitan mengikuti perkuliahan
akan
dikarenakan
pengevaluasian, dan penggantian produk
kurang
nyamannya
pembelian,
penggunaan,
Faktor Persepsi Terhadap… (Isyana Rahayu)
271
272
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 265 - 288
dan
jasa
yang
diharapkan
dapat
efektif
untuk
mendapatkan
memuaskan kebutuhan konsumen. Dari
produk/jasa
berbagai definisi tersebut, dapat ditarik
mutu, akses mudah dan tentunya yang
kesimpulan bahwa perilaku konsumen
memiliki
menyoroti
individu
konsumen. Konsumen akan melihat
maupun rumah tangga menyangkut suatu
bauran pemasaran perguruan tinggi /
proses pengambilan keputusan yang
universitas tempat mahasiswa/i akan
mensyaratkan aktivitas individu untuk
kuliah. Dengan memahami perilaku
mengevaluasi,
konsumen, pelaku usaha dapat membidik
perilaku
baik
memperoleh,
meng-
gunakan atau mengatur barang dan jasa. Alasan konsumen dalam memilih produk/jasa
yang
akan
dengan
kualitas,
suatu
manfaat
nyata
harga,
untuk
target-target pembeli secara lebih fokus dan terarah.
digunakan
Menurut
Sumarwan
(2011),
merupakan salah satu faktor penting bagi
mengatakan bahwa perilaku konsumen
produsen dalam menentukan produk,
adalah semua kegiatan, tindakan, serta
harga,
proses
saluran
distribusi,
program
psikologis
yang
mendorong
promosi yang efektif dan aspek lainnya
tindakan tersebut pada saat sebelum
dari program pemasaran. Jika produsen
membeli, ketika membeli, menggunakan,
yang dalam hal ini adalah Bina Insani
menghabiskan produk dan jasa setelah
memahami
mahasiswa/i
melakukan hal – hal diatas atau kegiatan
diharapkan dapat merumuskan strategi
mengevaluasi. Secara sederhana, studi
yang tepat guna perbaikan daya tarik dan
perilaku konsumen meliputi hal seperti;
bauran pemasaran secara keseluruhan.
mengapa ingin mengkonsumsi barang /
Konsumen kemungkinan akan memilih
jasa tersebut? (why), berupa apa barang /
produk / jasa lewat jalur yang paling
jasa tersebut?
perilaku
Faktor Persepsi Terhadap … (Isyana Rahayu)
(what),
dimana bisa
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol.4, No.2, Desember 2016, 265-288 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 …………..(Online); 265 - 288 mendapatkan barang / jasa tersebut?
suatu produk / jasa dengan caranya
(where), siapa yang berusaha untuk
masing-masing.
mendapatkan (who),
barang/jasa
kapan
barang/jasa bagaimana
bisa
tersebut? barang
/
tersebut?
Proses persepsi diawali dengan
mendapatkan
adanya ransangan yang mengenai panca
(when)
indera yang disebut sebagai sensasi,
jasa
dan
tersebut
misalnya
seperti
penglihatan,
didapatkan? (how).
pendengaran, pembauan, perasaan dan
C.
sentuhan.
Persepsi Konsumen Seseorang akan
Stimuli
yang
beragam
termotivasi
bentuknya ini ada yang berasal dari
untuk menggunakan suatu produk/jasa
individu (seperti aroma, iklan, dll) dan
apabila dipengaruhi oleh persepsinya
ada juga yang berasal dari dalam diri
terhadap
situasi
dihadapi,
individu seperti harapan, kebutuhan dan
meskipun
apa
dipersepsikan
pengalaman. Agar stimuli mempunyai
seseorang mungkin saja cukup berbeda
makna, konsumen akan menghubungkan
dari kenyataan yang objektif. Individu
dan mengkaitkan antara gambar dengan
mungkin memandang pada satu benda
dasar, mengkaitkan antara apa yang ada
yang sama tetapi mempersepsikan atau
dengan
mendeskripsikannya
makna. Konsumen akan mengelom-
Persepsi akan
yang yang
secara
dari
dalam
kesamaan dan menjadi satu kesatuan.
maupun luar yang akan mempengaruhi
Stimuli tersebut akan diinterpretasikan
seseorang
oleh konsumen dan membentuk suatu
dalam
menyeleksi,
mengorganisir dan menginterprestasikan
yang
punya
pokkan
(rangsangan)
stimuli
sehingga
jika adanya
stimulus
muncul
berbeda.
konteksnya
mempunyai
citra terhadap suatu produk / jasa.
Faktor Persepsi Terhadap… (Isyana Rahayu)
273
274
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 265 - 288
Menurut Shiffman dan Kanuk
rangsangan-rangsangan
(2004), dalam seleksi ada proses yang
mereka
disebut selective
mempunyai pengaruh buruk bagi
perception
concept.
Adapun selective selective perception concept, yaitu : 1.
Selective exposure yaitu konsumen
4.
dan
Keputusan Konsumen Menurut Sciffman dan Kanuk
secara efektif membuka diri mereka
(2004),
terhadap
pemilihan suatu tindakan dari dua atau
pesan
atau
iklan-iklan
kebijaksanaan
tentang
lebih
suatu
pilihan
keputusan
alternatif.
merupakan
Persepsi
kepuasaan pembeliannya
konsumen dibentuk dari proses belajar
Selective attention yaitu konsumen
dan proses pemikiran dalam membeli
mengadakan
pemilihan
suatu produk / jasa. Jika konsumen telah
dengan kesadaran tinggi terhadap
dipengaruhi oleh sebuah persepsinya,
rangsangan yang sesuai dengan
maka minat beli produk / jasa umumnya
minat dan kebutuhan mereka. Dalam
akan kuat sehingga konsumen akan
hal ini, konsumen hanya akan
termotivasi untuk memenuhi kebutuhan
mengingat iklan produk/jasa yang
berdasarkan minatnya.
transaksi
mereka butuhkan saja. 3.
negatif
diri mereka. D.
mengenai
2.
anggap
yang
Dalam suatu keputusan untuk
Perceptual defense yaitu konsumen
melakukan
pembelian,
biasanya
secara
konsumen
memutuskan
mengenai
bawah
sadar
menyaring
rangsangan yang mereka temukan
produk dan jasa apa yang akan dibeli,
lebih sedikit diterima secara sadar.
tempat dilakukan pembelian, harga yang
Perceptual blocking yaitu konsumen
sesuai dan sebagainya (Lita, 2010).
melindungi
Sebelum membeli suatu produk / jasa,
diri
mereka
dari
Faktor Persepsi Terhadap … (Isyana Rahayu)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol.4, No.2, Desember 2016, 265-288 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 …………..(Online); 265 - 288 konsumen melewati lima tahap untuk
pengumpulan informasi yang mungkin
membuat suatu keputusan, yaitu:
berubah, evaluasi merek dan pemilihan
1.
merek.
Pengenalan Kebutuhan Kebutuhan
muncul
Pada
tahap
ini,
konsumen
karena
menemukan berbagai macam jenis dan
rangsangan internal dan eksternal yang
merk produk / jasa, keunggulan maupun
mengharuskan hal tersebut dipenuhi.
keistimewaan produk / jasa tersebut.
Rangsangan internal dapat berupa rasa
4.
Keputusan Pembelian
haus, lapar, seks dan yang lainnya.
Tahap ini merupakan penilaian
Sedangkan rangsangan eksternal berupa
akhir konsumen dalam memutuskan
kesukaan akan sesuatu barang, pengaruh
untuk membeli suatu produk / jasa.
iklan dan lain sebagainya.
5.
2.
Perilaku Pasca Pembelian
Pencarian Informasi Konsumen
Perilaku pasca pembelian dapat
akan
mencari
dipengaruhi oleh kepuasan konsumen
informasi yang dibutuhkan tentang suatu
terhadap
produk / jasa setelah mendapatkan
membeli
rangsangan. Sumber informasi dapat
melakukan evaluasi terhadap produk /
diperoleh dari teman / keluarga / sahabat,
jasa yang digunakannya. Jika konsumen
media massa, internet, dan lain-lain.
merasa puas, maka biasanya konsumen
3.
akan
Evaluasi Alternatif Pada
tahap
ini
konsumen
suatu
produk/jasa.
produk
konsumen
merekomendasikan
Setelah pasti
produk/jasa
yang digunakan kepada orang lain dan
melakukan evaluasi terhadap produk /
melakukan pembelian secara berulang.
jasa yang didapat, memilih alternatif dan
E.
Penelitian Terdahulu
menyempitkan pilihannya. Konsumen
Sudah ada beberapa penelitian
akan belajar dari pengalaman dan pola
yang menyinggung pembahasan dalam
Faktor Persepsi Terhadap… (Isyana Rahayu)
275
276
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 265 - 288
penelitian ini. Penelitian - penelitian
F.
Faktor Pengajuan Hipotesis
tersebut menjadikan perilaku konsumen
Untuk membuat suatu hipotesis,
sebagai peubah dalam penelitian. Pola
harus
ada
hubungan
pikir tersebut bisa dijadikan acuan dalam
variabel independen dan dependennya
menyelesaikan penelitian ini.
sesuai
dengan
teori
antara
yang
faktor
telah
Pada tahun 2011, penelitian yang
dipaparkan. Adapun skema faktor- faktor
dilakukan oleh Padmono dengan judul
pengajuan hipotesisnya adalah sebagai
“Analisa
berikut :
Mempengaruhi
Faktor-faktor
yang
Mahasiswa
Memilih FAKTOR PERSEPSI
Kuliah di Diploma Tiga Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) yang
Surabaya” menunjukkan
bahwa
hasil
Kualitas Produk
penelitian
secara
KEPUTUSAN MAHASISWA
Harga
parsial Lokasi
faktor fasilitas, sikap pelayanan, situasi, Promosi
kondisi, proses, pisik dan biaya, promosi Kelengkapan Sarpra
dan informasi berpengaruh terhadap perilaku
konsumen
dalam
Pelayanan
memilih
Kenyamanan
kuliah di D3 STIESIA dan variabel yang berpengaruh dominan adalah variabel
Gambar 1. Skema Faktor Variabel fasilitas. Penelitian ini menggunakan teknik analisa faktor yaitu suatu teknik 2. Metode Penelitian statistik multivariate yang digunakan Penelitian
ini
merupakan
untuk mengurangi dan menyimpulkan penelitian observasional yaitu pengavariabel-variabel menjadi faktor-faktor. matan terhadap objek yang akan diteliti, Faktor Persepsi Terhadap … (Isyana Rahayu)
277
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol.4, No.2, Desember 2016, 265-288 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 …………..(Online); 265 - 288 berusaha
mengumpulkan
data
dari
Perguruan Tinggi Bina Insani. Teknik
fenomena yang telah muncul untuk
pengambilan contoh yang digunakan
memberikan penafsiran yang diperoleh
adalah
melalui data primer dalam pengumpulan
sampling
data.
diambil pada saat bertemu (insidental) Dalam penelitian ini digunakan
tiga variabel independen atau variabel yang
mempengaruhi
responden
incidental
yang
relevan
sebanyak 45 orang mahasiswa/i. Penelitian
ini
dilakukan
di
persepsi
Perguruan Tinggi Bina Insani yang
konsumen (X) dan keputusan konsumen
berada di Jl. Raya Siliwangi No. 6, Rawa
merupakan variabel yang menjadi fokus
Panjang, Bekasi, Jawa Barat mulai dari
utamanya atau variabel terpengaruh (Y).
tanggal 1 Agustus – 30 Agustus 2016.
Untuk
variabel
yaitu
non-probability
persepsi
konsumen
Selain
interview,
penulis
terbagi atas beberapa dimensi yang
menghimpun
informasi
melalui
masuk pada bauran pemasaran (7P),
kuesioner yang didistribusikan kepada
yaitu produk, harga, lokasi, promosi,
mahasiswa. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket
3. Hasil dan Pembahasan
yang diisi melalui proses wawancara
3.1.
Gambaran Umum Responden
terstruktur.
Populasi
sikap dari mahasiswa, maka kuesioner
penelitian
adalah
Penelitian
seluruh mahasiswa Perguruan Tinggi
menggunakan
Bina Insani. Sampel responden adalah
menggunakan skala Likert.
mahasiswa baru semester I. Sampel penelitian semester
adalah genap
mahasiswa tahun
skala
ini
sikap
mengukur
dengan
Pada penelitian ini telah diambil
baru
sampel sebanyak 45 orang mahasiswa
2015-2016
baru yang sedang mengikuti matrikulasi.
Faktor Persepsi Terhadap… (Isyana Rahayu)
278
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 265 - 288
Mahasiswa-mahasiswa ini berasal dari
orang atau 91,1%. Akan tetapi ada juga
program
yang berdomisili di Jakarta (2,2%) dan
studi
yang
berbeda
yaitu
Akademi Akutansi, Akademi sekretari
daerah lainnya (6,7%).
dan Manajemen serta Sekolah Tinggi
3.2.
Manajemen Ilmu Komputer Bina Insani.
Uji Validitas dan Reliabilitas Melalui
pengujian
validitas
Pada kuesioner hasilnya beraneka ragam,
kuesioner dengan menggunakan bantuan
artinya ada jawaban yang bernilai nol
SPSS 15.0 mendapatkan hasil bahwa
dan ada yang nilainya tinggi. Hal
seluruh instrumen yang digunakan dalam
tersebut karena ada kesamaan tanggapan.
penelitian dapat dikatakan lolos uji
Untuk karakteristik mahasiswa,
validitas.
Berdasarkan
hasil
uji
responden yang berasal dari program
reliabilitas instrumen yang dilakukan
studi
orang
dalam penelitian ini dapat dikatakan
(51,1%), program studi ASM sebanyak
lolos uji reliabel, karena nilai pada
18 orang (40%) dan program studi AAK
Cronbach
sebanyak 4 orang (8,9%). Untuk jenis
instrumen penelitian lebih besar dari
kelamin respoden terdiri dari 27 orang
0,60.
laki-laki (60%) dan 18 orang perempuan
3.3.
STMIK
sebanyak
23
(40%). Dapat kita lihat bahwa sebagian
Alpha
masing-masing
Uji Asumsi Agar
hasil
penelitian
yang
besar responden memilih prodi tekhnik,
diketahui tidak bias dan dapat digunakan
maka jenis kelamin yang mendominasi
secara efisien, maka dalam asumsi
adalah laki-laki karena umumnya yang
menggunakan uji asumsi atas sampel
mengambil prodi STMIK adalah laki-
perlu
laki.
dilakukan seperti uji normalitas, uji
Hampir
semua
mahasiswa
berdomisili di Bekasi yaitu sebanya 40
Faktor Persepsi Terhadap … (Isyana Rahayu)
dilakukan.
Uji
asumsi
yang
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol.4, No.2, Desember 2016, 265-288 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 …………..(Online); 265 - 288 multikolinearitas
dan
uji
hetero-
dilakukan dengan analisis regresi (Uji t
skedastisitas.
dan Uji F). Uji t bertujuan untuk melihat
1.
pengaruh variabel-variabel bebas secara
Uji Normalitas Model regresi dalam penelitian
individual
terhadap
variabel
terikat.
ini dikatakan berdistribusi normal karena
Sedangkan uji F bertujuan untuk melihat
nilai
uji
pengaruh variabel-variabel bebas secara
Kolmogorov - Smirnov lebih besar dari
bersama-sama terhadap variabel terikat.
0,05 yaitu sebesar 0,052.
Dalam
2.
dibandingkan dengan batas signifikansi
signifikansi
dari
hasil
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas dapat dideteksi
uji
t
dan
F,
nilai
sig.
yang ditetapkan yaitu sebesar 0.05. Jika
dengan melihat nilai toleransi dan nilai
nilai probabilitas signifikansi
Variance
(VIF).
maka terindikasi adanya pengaruh antara
menyebabkan
variabel bebas terhadap variabel terikat
Inflation
Variabel
yang
Faktor
multikolinearitas adalah karena nilai dari
secara parsial.
toleransi < 0,1 atau nilai VIF > 10. 3.
< 0.05
Pada bagian ini, dijelaskan hasil
Uji Heteroskedastisitas
penelitian dan pada saat yang sama
Model regresi dinyatakan tidak
diberikan
pembahasan
yang
terjadi gejala heteroskedasitisitas apabila
komprehensif. Hasil dapat disajikan
semua variabel memiliki nilai > 0,05.
dalam angka, grafik, tabel dan lain-lain
3.4.
yang membuat pembaca memahami
Pengujian Hipotesis Untuk
mengukur
dan
dengan mudah.
menentukan hubungan sebab – akibat
Sebanyak
besar
mahasiswa
(kausal) antara satu variabel dan variabel
memilih Bina Insani sebagai kampus
–
mereka
variabel
lainnya,
uji
hipotesis
karena
mereka
meng-
Faktor Persepsi Terhadap… (Isyana Rahayu)
279
280
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 265 - 288
ekspektasikan produk berupa gedung,
relatif murah dan terjangkau untuk
dosen, himpunan mahasiswa (Hima) dan
mereka, akan tetapi sebagian besar
jurusan yang ada dengan sangat baik.
mahasiswa berekspektasi baik untuk
Mahasiswa memilih Bina Insani karena
cicilan uang kuliah. Pada variabel lokasi,
mereke
kualitas
ekspektasi sebagian besar mahasiswa
produk yang sesuai dengan keinginan
memilih Bina Insani adalah karena
mereka. Ekspektasi mereka yang cukup
lokasinya yang strategis, terjangkau
tinggi pada variabel ini merupakan salah
angkutan umum dan dekat dari rumah
satu
mereka.
ingin
mendapatkan
indikasi
bahwa
mahasiswa
Mahasiswa
memvisualkan
memvisualkan Bina Insani sebagai suatu
bahwa lokasi Bina Insani merupakan
tempat yang memiliki kualitas gedung
salah satu variabel yang penting untuk
yang baik, dosen yang berkualitas,
mereka. Untuk promosi yang mencakup
himpunan mahasiswa yang aktif dan
promosi ke sekolah, iklan dan potongan
tersedianya program studi yang variatif.
uang
Pada variabel harga, rata-rata sebagian
tersendiri untuk mahasiswa. Sebagian
mahasiswa
besar
ragu-ragu
dalam
meng-
kuliah
mahasiswa
menjadi
ekspektasi
ragu-ragu
dengan
ekspektasikan harga yang ditawarkan
kepentingan variabel ini. Sedangkan
Bina Insani. Persepsi mereka terhadap
untuk
variabel harga
prasarana,
yang mencakup harga
variabel tidak
kelengkapan semua
sarana
mahasiswa
yang terjangkau, dapat dicicil dan lebih
beranggapan bahwa kantin dan lahan
murah dari kampus lain di Bekasi belum
parkir Bina Insani merupakan hal yang
terpenuhi sehingga pada variabel ini
menjadi proporsi mereka untuk memilih
dapat
mahasiswa
tempat kuliah. Akan tetapi sebagian
beranggapan harga di Bina Insani belum
besar mahasiswa setuju kalau Bina
dikatakan
bahwa
Faktor Persepsi Terhadap … (Isyana Rahayu)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol.4, No.2, Desember 2016, 265-288 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 …………..(Online); 265 - 288 Insani memiliki fasilitas yang lengkap,
Cronbach’s alpha untuk seluruh variabel
seperti;
manajemen,
juga harus lebih besar dari r-tabel
dan
lain
(0.294). Berdasarkan hasil pengolahan
sebagainya. Variabel pelayanan yang
data, diketahui bahwa semua item data
mencakup keramahan, penampilan dan
dinyatakan valid karena rhitung dan
informatifnya staf membuat ekspektasi
Cronbach’s alpha-nya bernilai lebih
mahasiswa
besar dari r-tabel.
labolatorium
perpustakaan,
masjid,
dalam
memilih
tempat
kuliah.sangat baik. Tidak ada mahasiswa
3.6
yang menjawab tidak setuju ataupun
1.
sangat
tidak
setuju
akan
Uji Asumsi Normalitas
hal
Berdasarkan
pengolahan
data,
tersebut.Untuk variabel terakhir yaitu
nilai uji normalitas Kolmogorov Smirnov
kenyamanan yang meliputi tidak adanya
untuk
ospek, aman dan kebersihan toilet,
terhadap
sebagian besar mahasiswa berekspektasi
tempat kuliah adalah 0,808 dan nilai sig.
baik.
yaitu 0,723 sehingga dapat dikatakan
3.5
variabel
persepsi
keputusan
dalam
Uji Validitas dan Reabilitas
bahwa
Pada
memenuhi asumsi normal.
penelitian
ini,
jumlah
sampel sebanyak 45 orang, maka nilai r-
2.
tabel dengan derajat bebas 43 adalah
semua
mahasiswa
variabel
memilih
data
sudah
Multikolinearitas Nilai VIF untuk sub-variabel
0,294. Maka data dikatakan valid jika
persepsi
mahasiswa
nilai r-hitung yang dihasilkan dengan
produk,
harga,
menggunakan Bivariate Pearson pada
kelengkapan sarana prasara, pelayanan
setiap sub variabel harus berada di atas
dan
0,294.
mahasiswa mahasiswa lebih kecil dari
Begitu
juga
dengan
nilai
kenyamanan
yang
lokasi,
pada
meliputi promosi,
keputusan
Faktor Persepsi Terhadap… (Isyana Rahayu)
281
282
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 265 - 288
10 dan nilai toleransi lebih kecil dari 1,
terlihat titik pada sumbu menyebar
artinya tidak ada multikolinearitas pada
secara rata dan tidak membentuk pola
analisis
tertentu. Maka dapat disimpulkan bahwa
regresi
sehingga
memenuhi
asumsi analisis regresi berganda.
tidak
3.
analisis regresi berganda.
Heteroskedastisitas
terjadi
heteroskedasitas
pada
Jika kita lihat pada gambar 1 antara nilai dugaan dengan sisaan,
Gambar 1. Scatterplot 3.6
atau minimal ada satu variabel dari
Pengujian Hipotesis Berdasarkan
pengolahan
data
faktor
persepsi
mahasiswa
melalui SPSS 15.0, diketahui pada Tabel
berpengaruh
ANOVA nilai sig=0.000 lebih kecil dari
mahasiswa
alpha 5% maka tolak H0 artinya secara
kuliah. Berdasarkan uji t, maka dapat
keseluruhan model regresi berpengaruh Faktor Persepsi Terhadap … (Isyana Rahayu)
terhadap
yang
dalam
keputusan
memilih
tempat
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol.4, No.2, Desember 2016, 265-288 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 …………..(Online); 265 - 288 dibuat
persamaan
regresi
berganda
sebagai berikut:
Dari hasil penelitian diketahui nilai sig dari setiap variabel. Pada
Y = 0.088 + 0.002X1 + 0.069X2
persamaan pertama, sub variabel produk,
- 0.006X3 + 0.019X4 + 0.201X5 +
harga, lokasi, promosi, kelengkapan
0.239X6 + 0.348X7
sarana prasara memiliki nilai sig di atas
Ket :
alpha 5% sehingga uji-t untuk kedua
Y
= Perilaku belanja faktor
subvariabel ini adalah terima H0 artinya
budaya
variabel produk, harga, lokasi, promosi,
X1
= Produk
kelengkapan
X2
= Harga
berpengaruh
X3
= Lokasi
mahasiswa memilih Bina Insani sebagai
X4
= Promosi
tempat
X5
=
pelayanan dan kenyamanan memiliki
Kelengkapan sarana
sarana
prasara
terhadap
kuliah.
tidak
keputusan
Sedangkan
untuk
prasarana
nilai sig di bawah 0,05 yang artinya
X6
= Pelayanan
terima
X7
= Kenyamanan
kenyamanan
H0
yaitu
pelayanan
berpengaruh
dan
terhadap
keputusan mahasiswa. Dalam menguji
tidak
Hipotesis:
kebaikan dari model, diketahui nilai R-
H0: variabel persepsi mahasiswa
square untuk sebesar 0.718 atau 71,8%
mempengaruhi
keputusan
mahasiswa
Bina Insani sebagai tempat kuliah yang
H1: variabel persepsi mahasiswa mempengaruhi keputusan mahasiswa
artinya keragaman keputusan memilih
mampu mahasiswa
dijelaskan adalah
oleh sebesar
persepsi 71,8,
Faktor Persepsi Terhadap… (Isyana Rahayu)
283
284
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 265 - 288
sedangkan sisanya 28,2% dipengaruhi
tasikan lebih dalam hal ini. Berdasarkan
oleh faktor lain yang diluar model.
hasil
3.7
manajemen,
Implikasi Manajemen Berdasarkan
hasil
pengolahan
wawancara
dengan
observasi,
pihak
wawancara
dengan mahasiswa serta hasil penelitian
data diketahui bahwa hanya variabel
terhadap
pelayanan dan kenyamanan saja yang
mahasiwa terhadap keputusan mereka
berpengaruh
memilih tempat kuliah di Bina Insani,
terhadap
keputusan
hubungan
maka
sebagai tempat kuliah mereka. Hal
memberikan prioritas terhadap aspek
tersebut mengidentifikasi bahwa selama
yang
ini produk, harga, lokasi, promosi dan
pelayanan dan kenyamanan. Beberapa
kelengkaan sarana prasara merupakan
hal yang dapat menjadi prioritas pihak
hal yang wajib dimiliki oleh suatu
manajemen Bina Insani dalam hal ini
perguruan
adalah sebagai berikut :
mengekspektasikan
Mahasiswa cukup
tinggi
1.
mengenai hal di atas, maka dapat
ditekankan
persespsi
mahasiswa dalam memilih Bina Insani
tinggi.
perlu
antara
berkaitan
dengan
pentingnya
perbaikan
Service Excellent Dalam perbaikan
dikatakan bahwa Bina insani telah
menjadi
mengerti segala kebutuhan mahasiswa
keseragaman, maka langkah pelayanan
mengenai produk, harga, lokasi, promosi
sebaiknya disesuaikan dalam Standar
dan kelengkapan sarana prasara. Bina
Operasional Prosedur (SOP). Greetings
Insani telah memberikan semua itu
atau salam adalah SOP pertama yang
sesuai
harus dilakukan oleh karyawan dalam
Untuk
dengan variabel
persepsi
mahasiswa.
pelayanan
berkualitas
dan
pelayanan memiliki
dan
memulai komunikasi kepada mahasiswa
kenyamanan, mahasiswa mengekspek-
atau stakeholder lainnya. Mengucapkan
Faktor Persepsi Terhadap … (Isyana Rahayu)
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol.4, No.2, Desember 2016, 265-288 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 …………..(Online); 265 - 288 greetings atau salam kepada pengunjung
karena itu pengadaan mesin Electronic
saat pengunjung datang merupakan suatu
Data
langkah positif awal untuk membuat
transaksi
mahasiswa dan stakeholder nyaman dan
menjadi nilai tambah untuk manajemen.
merasa dihargai. Selain itu karyawan
Selain itu penyediaan Automatic Teller
tidak lupa menghaturkan terima kasih
Machine (ATM) di lokasi kampus juga
kepada
stakeholder
kurang memadai. Untuk itu sebaiknya
setelah selesai berkomunikasi dengan
pihak manajemen berkoordinasi dengan
suara yang ramah. Service excellent ini
pihak bank untuk pengadaan mesin
sangat penting dilakukan baik itu oleh
ATM maupun EDC dalam transaksi
receptionist, dosen, bagian pendidikan,
mengingat sirkulasi perputaran uang dan
satpam sampai petugas kebersihan.
pendapatan per tahun yang dihasilkan
2.
kampus Bina Insani terbilang cukup
mahasiswa
Memberikan
dan
Fasilitas
Pelayanan
Pembayaran yang Fleksibel
Capture
(EDC)
yang
bank
bersifat
untuk
akademik
tinggi.
Pelayanan bukan hanya terletak
3.
Pengadaan CCTV di Area Kampus
pada sumber daya manusia saja, akan
Dalam rangka untuk memantau
tetapi pelayanan dalam pembayaran
dan melacak semua kegiatan yang
adalah
juga
berlangsung di lokasi kampus, pihak
memegang peranan penting. Dalam era
manajemen dapat memasang CCTV. Hal
kemajuan
ini,
ini bermanfaat juga untuk mencegah
biasanya
tindakan kriminalitas serta memantau
dengan
tindakan yang tidak dibenarkan di lokasi
salah
satu
teknologi
sebagian
besar
bersifat
elektronik
hal
yang
sekarang
transaksi atau
menggunakan kartu. Tidak semua orang
kampus.
Kamera
pengintai
dapat
membawa uang cash di dompetnya. Oleh
dipasang di beberapa lokasi strategis di
Faktor Persepsi Terhadap… (Isyana Rahayu)
285
286
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 265 - 288
dalam area kampus. Hal ini dirasa
Komponen persepsi konsumen lainnya
penting demi menjaga keamanan dan
yang telah dilaksanakan oleh pihak
memantau
segala
yang
manajemen kampus Bina Insani dirasa
berlansung
karena
petugas
cukup efektif pelaksanaannya. Sampel
keamanan
juga
terbatas.
penelitian berfokus pada mahasiswa baru
Pengadaan kamera pengintai juga dapat
Perguruan Tinggi Bina Insani, oleh
meningkatkan kenyamanan mahasiswa
karena itu hasil penelitian ini tidak dapat
karena mereka akan merasa aman dalam
digeneralisasikan untuk semua kampus
melakukan aktifitas di kampus.
di Indonesia, dan diharapkan hasil
aktifitas jumlah sangat
penelitian ini dapat dijadikan sebagai 4. Kesimpulan Dalam
referensi dan masukkan bagi semua penelitian
terdapat
pihak.
beberapa variabel persepsi mahasiswa
Dari penelitian yang dilakukan,
dalam memengaruhi keputusan mereka
peneliti
memilih Bina Insani sebagai tempat
mahasiswa/i mempunyai persepsi yang
kuliah.
yang
positif terhadap kampus yang mereka
memengaruhi adalah pelayanan dan
pilih, yang dalam hal ini aalah Bina
kenyamanan sedangkan variabel yang
Insani. Pihak manajemen diharapkan
tidak
produk,
dapat memperbaiki variabel-variabel dari
harga, lokasi, promosi dan kelengkapan
persepsi konsumen yang dirasa cukup
sarana prasarana.
mempengaruhi
Untuk
variabel
memengaruhi
adalah
Variabel pelayanan
memperoleh
data
keputusan
bahwa
mahasiswa
dan kenyamanan dirujuk dalam rangka
dan mempertahankan variabel-variabel
meningkatkan nilai tambah kampus Bina
yang
Insani dalam peningkatan pelayanan
mahasiswa. Dalam hal ini variabel
karyawan dan kenyamanan kampus. Faktor Persepsi Terhadap … (Isyana Rahayu)
telah
sesuai
dengan
harapan
JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol.4, No.2, Desember 2016, 265-288 P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769 …………..(Online); 265 - 288 pelayanan dan kenyaman mempengaruhi
standarisasi SOP yang dilakukan oleh
keputusan mahasiwa. Sedangkan untuk
kampus lain.
variabel produk, harga, tempat, promosi dan kelengkapan sarana prasara adalah
Referensi
variabel yang tidak mempengaruhi tetap
Engel, James FR, Blackwell, Paul M.
harus dikembangkan seiring dengan
1994. Prilaku Konsumen .Ed ke-
meningkatnya
6. Editor. Jakarta (ID): PT.
ekspektasi
mahasiswa
dalam memilih tempat kuliah.
Binarupa Aksara.
Selain itu, pihak pengelola dapat
Kotler P. 2006. Principles of Marketing.
memenuhi kriteria implikasi manajemen
10th ed. New Jersey (US):
per variabel yang diajukan, meliputi;
Prentice Hall Upper Sadle River.
memberikan pelayanan service excellent, memberikan pembayaran
fasilitas yang
pelayanan
fleksibel
dan
Kotler P, Keller KL 2012. Marketing Management. Ed ke-14. New Jersey (US): Prentice Hall.
pengadaan CCTV di area kampus.
Lita RP. 2010. Pengaruh implementasi
Evaluasi dan monitoring setiap periode
bauran pemasaran jasa terhadap
terhadap persepsi mahasiswa terhadap
proses
kampus Bina Insani juga perlu dilakukan
mengunjungi obyek wisata di
oleh pihak manajemen. Selain itu pihak
kota padang. Jurnal Doktor Ilmu
manajemen
Manajemen Universitas Andalas.
dapat
melakukan
studi
banding ke kampus lain untuk mencari
keputusan
wisatawan
2(2): 91-99.
benchmark agar memperoleh informasi
Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen
dan menambah pengetahuan tentang
Pemasaran Jasa. Ed ke-2. Jakarta (ID): Salemba Empat.
Faktor Persepsi Terhadap… (Isyana Rahayu)
287
288
P-ISSN: 2337-6694 E-ISSN: 2527-9769; 265 - 288
Padmono. 2011. Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa kuliah
diploma
tiga
Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
Surabaya.
Jurnal
Akuntansi Manajemen Biisnis dan Sektor Publik (JAMBSP). 7(3): 293-311. Payne A. 2001. The Essence of Service Marketing. Editor. Yogyakarta (ID): Andi Offset. Schiffman, Leslie LG, Kanuk L. 2004. Perilaku Konsumen. Editor. Ed ke-7. Jakarta (ID): PT. Indeks Gramedia. Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen. Bogor (ID): Ghalia Indonesia. Tjiptono
F,
Gregorius
C.
2012.
Pemasaran Strategik. Ed ke-2. Yogyakarta (ID): Andi Offset.
Faktor Persepsi Terhadap … (Isyana Rahayu)