FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN SISTIK OVARI PADA SAPI
SKRIPSI
Oleh SYAIFUL AKHYAR
B 16 1059
FAKULTAS
KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1987
RINGKASAN SYAIFUL AKHYAR.
Faktor penyebab kejadian sistik ovari pada
sapi (Di bawah bimbingan Drh. Suharto Djojosoedarmo dan Drh. Muchidin Noordin). Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab sistik ovari sebagai salah satu kelainan pada ovarium yang menimbulkan gangguan dalam proses reproduksi. Sistik ovari merupakan salah satu penyebab kegagalan reproduksi yang serius pada sapi perah.
Terutama yang ber-
sifat patologik adalah sistik folikel dan sistik luteal. Sistik folikel lebih sering ditemukan dibandingkan sistik luteal,
b~rdiameter
lebih besar dari 2,5 em, menetap pada
ovarium selama 10 hari atau lebih dengan tanpa ditemukan adanya korpus luteum. Ada beberapa pendapat yang berbeda mengenai penyebab sistik ovari.
Diduga sebagai sebab dasarnya adalah kegagal
an hipophisa melepaskan sejumlah LH sebanyak yang dibutuhkan untuk ovulasi dan pembentukan korpus luteum. Sistik ovari umumnya menyerang sapi perah, tetapi dapat juga ditemukan pada sapi potong.
Menyerang sapi-sapi
dari yang sUdah pubertas sampai senilitas.
Terjadinya me-
ngikuti waktu kelahiran anak yang ke 2 - ke 5, atau pada umur 4,5 - 10 tahun.
Biasanya terbentuk pada bulan ke 1 -
ke 4 pospartum, dengan waktu puneak pad a hari ke 15 - ke 45 pospartum. Gejala klinis sistik ovari adalah nimphomania (berahi terus-menerus), keinginan seksual yang hebat dan atau
anestrus (tidak berahi).
Terlihat adanya relaksasi dari
ligamentum sakroisehiadikum, odema vulva dan peningkatan besar uterus, pangkal ekor terangkat keatas dan tulang pelvis menurun serta melenguh seperti sapi jan tan. Pada palpasi rektal alat kelamin terasa atonik dan agak odematos, servik dan uterus membesar, dindingnya tebal dan lemas.
Pada keadaan kronis uterus atropis,
keeil dan lunak.
Terdapat satu sampai dengan 4 sista,
ukurannya mulai dari 2 sampai 7 em, teraba pada satu atau dua ovaria.
Terletak periperal, dindingnya tipis dan
mudah pecah bila ditekan. Penanggulangan sistik ovari harus didasarkan pada pengembangan korpus luteum yang berfungsi secara normal, sehingga dapat dilakukan dengan pemecahan sista, penyunti kan preparat LH atau pencegahan pelepasan LH yang terusmenerus dengan penyuntikan progesteron.
FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN SISTIK OVARI PADA SAPI
SKRIPSI
skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Dokter 'Hewan pada Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian
Bogor
Oleh Syai ful Akh.var B 16 1059
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN 1987
BOGOR
FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN SISTIK OVARI
PADA SAPI
SKRIPSI
Oleh Syaiful Akh.yar B 16 1059
Disetujui tang gal
Oleh
I.
Drh. SUharto Djojosoedarmo
/ r' II •..
.~------+------------
Tulisan ini dipersembahkan. untuk ayah., ibu dan. saudarasaudaraku, yang telah membantu penulis baik moril maupun materil selama menempuh studi di almamater tercinta.
RIWAYAT HIDUP Penulis di lahirkan pada tanggal 18 Januari 1959 di Tanjung Redeb, Kalimantan Timur, sebagai putra ke tujuh dari ayah yang bernama Sanusi Achmad dan ibu yang bernama Maslian. Penulis berhasil lulus dari Sekolah Dasar Negeri II Tanjung Redeb pada tahun 1972, dan pada tahun 1975 sewaktu menduduki bangku kelas III Sekolah Menengah Pertama Negeri I Tanjung Redeb, penulis, memperoleh juara ke dua pelajar teladan, tingkat propinsi.
Pada tahun itu juga penulis ber-
hasil lulus Sekolah Menengah Pertama Negeri I Tanjung Redeb. Penulis dapat menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri I Samarinda tahun 1979. Melalui Proyek
Peri~tis
II tahun 1979 penulis diterima
sebagai mahasiswa di IlllStitut Pertanian Bogor..
Tahun 1981
penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran He.an yang merupakan pilihan pertama untuk program pendidikan selanjutnya.
Berhasil lulus Sarjana Kedokteran Hewan
pada tanggal 11 Maret 1987.
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt at as segala rakhmat Nya, hingga penulls berhasil menyelesaikau tulisan lni. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
me~
capai gelar Dokter Hewan pada Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Bapak Drh. Suharto Djojosoedarmo dan Drh. Muchidin, 'Noordin
selaku dosen pembimbing I dan II dalam penyusunan skripsi ini. 2. Seluruh staf pengajar di lingkungan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor yang telah membimbing selama penulis menuntut ilmu.
3. Seluruh staf Perpustakaan Pusat Institut Pertanian Bogor, Perpustakaan Balai Penelitian Ternak (BPT) Ciawi Bogor, Perpustakaan Balai Penelitian Veteriner (Balitvet) Bogor dan Perpustakaan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, yang telah berkenan membantu penulis dalam penyusunan tulisan ini. 4. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis senantiasa menerima segala kritik dan saran yang berslfat membangun.
Walaupuu demikian,
penulis merasa bersyukur telah dapat menyelesaikan tulisan
ini yang mungkin bermanfaat bagi pembaca yang memerlukannya.
Bogor, September 1987 Penulis
DAFTAR lSI Halaman
............................................................
ii
.........................................................
vii
DAFTAR TABEL
..............................................................
x
DAFTAR GAMBAR
............................................................
xi
................................................................
1
..................
7
RINGKASAN KATA PENGANTAR
I. II. III.
PENDAHULUAK
SISTEM ALAT REPRODUKSI SAPI BETINA
FUNGSI FISIOLOGIS ALAT REPRODUKSI SAP I BETINA
IV.
..........................................................................
20
..........................................
27
SISTIK OVARI PADA SAPI 1.
Penyebab
....................................................
27
2.
Sapi Yang Menderita Sistik ovari .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. . . .. .. . .. . .. .. . .. .. .. .. . .. .
31
.. . .. .. .. .. . .. .. . . . . . .. . .. .. . . .. .. . . .. . . Pengobatan .. . . .. . . .. . .. .. .. . . .. .. .. . .. .. .. . . .. ..
34
.. .. . .. . . . . . .. . .. . . . . . . . . .. . . . .. .. . .. .. .. .. . ..
37
.. . . . . . .. . . . .. . . .. .. . . .. . .. . .. .
40
. .. .. . . . .. .. . . .. .. . .. .. .. . .. . . . .. .. .
40
.. . .. .. . . . . .. . .. .. .. . . . . .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. . . .. .. . . .. .. . .. . .. .. .. .. .. .. . . .. .. .. .. .. . .
40
Simp tom
V. VI.
PEHBAHASAK
KESIHPULAN DAN SARAN A.
Kesimpu1an
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
33
42