FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI DESA KARANG ANYAR KECAMATAN SEMIDANG ALAS MARAS KABUPATEN SELUMA Eddy Makruf, Yulie Oktavia, Wawan Eka Putra, dan Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jalan Irian KM 6,5 Bengkulu
[email protected] ABSTRAK Berbagai permasalahan yang dihadapi dalam upaya peningkatan produksi beras masih terus dicari upaya untuk mengatasinya. Sampai saat ini berbagai komponen untuk peningkatan produksi telah banyak dikembangkan oleh pemerintah, diantaranya dengan menerapkan konsep Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT). Disamping itu biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi harus digunakan dengan seefisien mungkin. Kajian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi dalam kegiatan usaha tani padi sawah di Desa Karang Anyar, Kecamatan Semidang Alas Maras, Kabupaten Seluma. Data dikumpulkan pada bulan Oktober sampai dengan November 2011 yang meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan 20 orang petani responden menggunakan kuesioner yang meliputi karakteristik petani dan usahatani padi sawah. Untuk menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi produksi padi sawah digunakan analisis linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi pada usahatani padi di lokasi penelitian Seluma Tahun 2011 adalah sebesar 4.910 kg. Secara bersama-sama faktor luas lahan, penyusutan alat, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja berpengaruh sangat nyata terhadap produksi sedangkan secara individual luas lahan, benih, dan pestisida berpengaruh nyata terhadap usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar, Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma.
Kata kunci : padi, faktor produksi, Kabupaten Seluma.
PENDAHULUAN Masalah konsumsi beras dan pemenuhannya akan tetap merupakan agenda penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Selain sebagai bahan makanan pokok, beras jg merupakan factor penting dalam menjamin stabilitas negara. Ada tiga aspek yang perlu ditingkatkan, yaitu ketersediaan, stabilitas dan peningkatan produksi (Hafsah et al, 2004). Pengembangan padi sawah semakin meningkat terkait dengan kebutuhan konsumsi beras dan meningkatnya jumlah penduduk. Oleh karena itu titik berat perbaikan sumberdaya lahan sawah ditujukan untuk peningkatan produksi.
Dalam peningkatan produksi padi, petani dihadapkan dengan berbagai permasalahan, diantaranya keterbatasan daya dukung lahan dan teknologi di tingkat petani. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah telah membuktikan bahwa pemerintah memang serius dalam mensukseskan Program Peningkatan Beras Nasional (P2BN). Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah dengan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Ada banyak komponen yang yang biasa diterapkan petani dalam meningkatkan produksi Padi. Komponen PTT yang direkomendasikan untuk diterapkan di setiap lokasi terdiri atas : penggunaan varietas ungggul, penggunaan benih bermutu/berlabel, pemberian bahan organik, pengaturan populasi tanaman, pemupukkan berdasarkan kebutuhan tanaman dan status hara tanah dan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dengan cara Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Menurut Pramono et al, 2005 dengan pendekatan Pengelolaan usahatani padi secara terpadu, mulai dari pengelolaan budidaya sampai dengan pengendalian hama terpadu diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani padi yang selanjutnya akan berdampak pada peningkatan hasil dan peningkatan kesejahteraan petani. Sumber daya lahan di Provinsi Bengkulu masih berpotensi untuk pengembangan pertanian. Menurut laporan BPS (2010), luas lahan sawah adalah 91.702 ha, yang tersebar di 9 (Sembilan) kabupaten dan 1 kota. Salah satu kabupaten yang memiliki potensi luas lahan yang relative besar adalah di Kab. Seluma, luas lahan sawah di kabupaten ini adalah 18.210 ha. Dari kondisi tersebut kabupaten ini memiliki peluang untuk pengembangan padi sawah. Dalam berusaha tani petani dihadapkan dengan berbagai permasalahan, biaya produksi yang dikeluarkan petani harus mendapatkan perhatian khusus. Kajian ini difokuskan untuk mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi sawah di desa Karang Anyar Kecamatan Semidang Alas Maras dan untuk mencari upaya yang tepat untuk meningkatkan produksi padi sawah di desa ini.
METODOLOGI Survei dilakukan di
desa Karang Anyar Kecamatan Semidang Alas Maras
Kabupaten Seluma pada bulan November 2011. Responden dipilih secara acak sebanyak 20 orang petani padi sawah. Data yang dikumpulkan meliputi data primer
dan sekunder, data primer diperoleh melalui wawancara dengan petani responden menggunakan kuesioner yang meliputi karakteristik petani dan usahatani padi sawah dan data sekunder diambil dari dinas pertanian dan Badan pusat Statistik Seluma. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi sawah digunakan analisis linier berganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Responden Jumlah responden yang dilibatkan sebanyak 20 orang petani dengan kisaran umur 30-57 tahun, dengan tingkat pendidikan formal rata-rata hanya 20 % yang menamatkan SLTA. Dalam melakukan kegiatan usaha tani , petani responden umumnya telah memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun. Jumlah tanggungan dari responden (50 %) adalah 4 orang. Petani responden sebanyak 85% responden adalah anggota kelompok tani Harapan Jaya dan 15% belum menjadi anggota kelompok tani. Rata-rata luas lahan sawah responden adalah 0,87 ha. Ditinjau dari kepemilikan lahan sebanyak 16 orang responden (80%) merupakan petani pemilik lahan, sedangkan sisanya 4 orang (20%) merupakan petani penggarap/sewa dengan sistem bagi hasil. Yang dibagi adalah hasil bersih produksi gabah kering panen setelah dikurangi biaya perontokan gabah. Terdapat 2 pola bagi hasil yang diterapkan di lokasi penelitian yaitu bagi 2 dan bagi 3. Bagi 2 berarti bahwa pemilik lahan dan penggarap masing-masing mendapatkan 50% hasil bersih produksi gabah kering panen. Dalam pola ini, pemilik lahan menanggung biaya pengolahan lahan. Bagi 3 berarti bahwa pemilik lahan menerima 1/3 bagian hasil bersih produksi gabah kering panen, sedangkan penggarap mendapatkan 2/3 bagian. Seluruh biaya produksi pada pola ini ditanggung oleh penggarap. Biaya Produksi Biaya-biaya yang dibutukan petani dalam berusahatani padi sawah terdiri dari biaya penyusutan alat, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Selanjutnya biayabiaya tersebut dikelompokan kedalam Biaya Tetap dan Biaya Variabel. Biaya tetap dalam berusahatani padi adalah berupa biaya penyusutan alat, dimana alat-alat pertanian yang digunakan petani biasanya tidak habis dipakai dalam satu kali musim tanam, oleh karena itu alat– alat tersebut dihitung penyusutannya.
Melalui perhitungan nilai awal peralatan dikurangi dengan nilai akhir dikali jumlah unit lalu dibagi umur ekonomis (lama pemakaian peralatan). Alat-alat pertanian tersebut berupa cangkul, arit, dan hand spayer. Rata-rata biaya penyusutan alat yang dikeluarkan oleh petani padi sawah di Desa Karang Anyar Kab. Seluma dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1. Rata-rata penyusutan alat pada usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma tahun 2011 Jenis Alat Cangkul Arit Hand Sprayer Total Sumber : Data primer diolah a. b. c.
Biaya Penyusutan (Rp/MT) 7.237,50 5.281,25 6.312,50 18.831,25
Persentase (%) 38,44 28,04 33,52 100,00
Dari tabel diatas terlihat bahwa rata-rata biaya penyusutan alat cangkul yang digunakan oleh petani padi sawah adalah sebesar Rp. 7.237,50 atau 38 % dari keseluruhan rata-rata biaya penyusutan alat yang digunakan pada usahatani padi sawah, dan rata-rata biaya penyusutan alat arit pada usahatani padi sawah adalah Rp. 5.281,25 atau 28,04 % (persen). Sedangkan rata-rata biaya penyusutan alat Hand Sprayer pada usahatani padi sawah adalah sebesar Rp. 6.312,50 atau dengan persentase 33,52 % (persen). Sehingga total rata-rata biaya tetap yang digunakan petani usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 adalah sebesar Rp. 18.831,25. Biaya variabel dalam usahatani padi sawah meliputi biaya benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja. Berikut rata-rata biaya variabel rata yang digunakan petani responden : Tabel 2. Rata-rata Biaya Variabel Pada Usahatani Padi Sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011. Biaya Variabel
Jumlah Biaya (Rp/MT)
Benih Pupuk Pestisida Tenaga kerja Total Sumber : Data primer diolah
168.187,50 347.500,00 139.700,00 2.675.250,00 3.330.638,00
a. b. c. d.
Persentase (%) 5,05 10,43 4,20 80,32 100,00
Tabel diatas menunjukan bahwa rata-rata biaya benih yang digunakan oleh petani padi sawah di Desa Karang anyar adalah sebesar Rp. 168.187,00/MT atau 5,05 % dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan pada usahatani padi sawah, sedangkan biaya pupuk adalah sebesar Rp. 347.500,00 /MT atau 10,43 % yang dikeluarkan untuk biaya usahatani padi sawah. Biaya pestisida yang digunakan adalah sebesar Rp. 139.700,00/MT atau 4,20 % sedangkan tenaga kerja pada usahatani padi sawah mengeluarkan biaya sebesar Rp. 2.675.250,00 /MT atau 80 %. Sehingga rata-rata biaya Variabel yang dikeluarkan petani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semidang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 adalah sebesar Rp. 3.330.638,00/ MT.
Tabel 3. Rata-rata Produksi dan Penerimaan Per Musim Tanam Petani Padi Sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 Uraian
Jumlah Biaya (Rp/MT)
a. Produksi (Kg) b. Harga jual (Rp/Kg) c. Penerimaan (Rp) Sumber : Data primer diolah
4.910,00 2.600,00 12.766.000,00
Dari tabel diatas diketahui bahwa produksi yang dihasilkan oleh petani pada usahatani padi sawah adalah sebesar Rp. 4.910,00 per kg dengan harga jual 2.600,00 per kg maka penerimaan yang diperoleh petani pada usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 adalah sebesar Rp. 12.766.000,00/ MT.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Petani Padi Sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi sawah adalah luas lahan (X1), Biaya penyusutan alat (X2), Benih (X3), Pupuk (X4), Pestisida (X5), dan Tenaga kerja (X6). Persamaan yang diperoleh dari hasil analisis regresi berganda faktor-faktor yang mempengaruhi produksi adalah : Y=3.935+(0.483X1)+(0.204X2)+(0.061X3)+(-0.186X4)+(0.78X5)+(0.192X6)+0 Hasil uji F menunjukan bahwa F
hitung
nya adalah 5.132 sedangkan F0,01:
(5:19) adalah 3.127. dengan demikian H0 ditolak , artinya secara keseluruhan atau
bersama-sama, Faktor luas lahan(X1), penyusutan alat(X2), benih (X3), pupuk (X4), pestisida (X5), dan tenaga kerja (X6) berpengaruh sangat nyata. Nilai kooefisien determinasi (R2) adalah sebesar 1.000 hal ini menunjukan bahwa persamaan regresi yang diperoleh sangat baik untuk mengestimasi dimana keragaman produksi. Tambahan produksi dari usahatani padi sawah 100 persen dapat ditentukan oleh keragaman faktor-faktor atau variabel-variabel bebasnya yang dimasukan kedalam model. Untuk mengetahui faktor yang mana sajakah berpengaruh pada produksi usahatani padi sawah dilakukan uji t. hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Hasil Uji t
1
Luas lahan (X1)
Standar Kooefisien Regresi Eror 0.483 0.351
2
Penyusutan alat (X2)
0.204
0.248
0,822ns
3
Benih (X3)
0.061
0,061
1.585*
4
Pupuk (X4)
-1.186
0.105
-1.776ns
5
Pestisida (X5)
0.078
0.408
1.636*
6
Tenaga kerja (X6)
0.192
0.409
0.470ns
No.
Variabel
Keterangan :
thitung
ttabel 5% (0.05)
1.379*
-2.093
*: Berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 5% ns : Berpengaruh tidak nyata pada taraf kepercayaan 5%
Dari tabel diatas, diketahui bahwa uji t menunjukan bahwa penyusutan alat(X2), pupuk (X4), dan tenaga kerja (X6), berpengaruh tidak nyata terhadap produksi usahatani padi sawah. Sedangkan luas lahan (X1), benih (X3), dan pestisida (X5) berpengaruh nyata terhadap usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011. Variabel penyusutan alat (X2) yang dikeluarkan oleh petani pada usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 berpengaruh tidak nyata, dengan koefisien regresi biaya penyusutan alat yang diperoleh sebesar 0.204, artinya dengan penambahan satu persen maka produksi petani padi sawah akan meningkat sebesar 0.204 persen.
Variabel pupuk (X4) yang dikeluarkan oleh petani pada usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 berpengaruh tidak nyata, dengan koefisien regresi biaya pupuk
yang diperoleh
sebesar 1.186 , artinya dengan penambahan satu persen maka produksi petani padi sawah akan menurun sebesar 1.186 persen. Variabel tenaga kerja (X6) yang dikeluarkan oleh petani pada usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 berpengaruh tidak nyata, dengan koefisien regresi biaya penyusutan alat yang diperoleh sebesar 0.192 , artinya dengan penambahan satu persen maka produksi petani padi sawah akan meningkat sebesar 0.192 persen. Variabel luas lahan (X1) yang dikeluarkan oleh petani pada usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 berpengaruh nyata, dengan koefisien regresi yang diperoleh sebesar 0.483 , artinya dengan penambahan satu persen luas lahan maka produksi petani padi sawah akan meningkat sebesar 0.483 persen. Variabel benih (X3) yang dikeluarkan oleh petani pada usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 berpengaruh nyata, dengan koefisien regresi yang diperoleh sebesar 0.483 , artinya dengan penambahan satu persen benih maka produksi petani padi sawah akan meningkat sebesar 0.483 persen. Variabel pestisida (X5) yang dikeluarkan oleh petani pada usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 berpengaruh nyata, dengan koefisien regresi yang diperoleh sebesar 0.483 , artinya dengan penambahan satu persen pestisida maka produksi petani padi sawah akan meningkat sebesar 0.483 persen.
KESIMPULAN Dari hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1.
Besarnya rata-rata produksi pada usahatani padi di Desa Karang Anyar Kec. Semidang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 adalah sebesar 4.910 kg.
2.
Secara bersama-sama Faktor luas lahan(X1), penyusutan alat(X2), benih (X3), pupuk (X4), pestisida (X5), dan tenaga kerja (X6) berpengaruh sangat nyata terhadap produksi usahatani padi padi di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011.
3.
Secara individual penyusutan alat(X2), pupuk (X4), dan tenaga kerja (X6), berpengaruh tidak nyata terhadap produksi usahatani padi sawah. Sedangkan luas lahan (X1), benih (X3), dan pestisida (X5) berpengaruh nyata terhadap usahatani padi sawah di Desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011.
SARAN Agar produksi pada usahatani padi sawah di desa Karang Anyar Kec. Semindang Alas Maras Kab. Seluma Tahun 2011 dapat ditinggkat kan agar para penyuluh pertanian lebih berperan aktif bagai mana menerapkan teknologi yang baik, dan penggunaan bibit unggul yang baik pula.
DAFTAR PUSTAKA BPS Kabupaten Bengkulu Utara. 2010. Kabupaten Bengkulu Utara Dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Utara. BPS Provinsi Bengkulu. 2010. Bengkulu Dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. Hafsah, M.J dan Sudaryanto.T. 2004. Ekonomi Padi dan Beras Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Jakarta Selatan Pramono. J, Basuki. S dan Widarto. 2005. Upaya Peningkatan Produktivitas Padi Sawah Melalui Pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu. Agrosains 7(1): 1-6, 2005.