FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh Regina Ilvia, Rika Desiyanti, dan Nailal Husna Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected],
Abstrak Stock of liquidity is the importance instrument of the making decision for the investment. Many company has been listing on BEI until today have low stock liquidity. The result of research Sudana and Intan (2008) was founding debt to equity ratio, return on assets, institutional ownership have individual effect with stock liquidity. The aimed of the research was improved influence leverage, profitability, institutional ownership and investment risk with stock liquidity. That study have using 8 companies Pharmaceutics. Data will using for the study is secondary. The research had used two variable category. That variable consist of leverage, profitability, ownership institutional and investment risk The observation data will be test using Eviews with multiple regression and t-test. The result of test founding leverage, profitability, ownership institutional and investment risk have individual influence on stock liquidity for 8 companies Pharmaceutics Listed In Indonesian Stock Exchange. Keyword
Debt to Equity Ratio, Return on Assets, Institutional Ownership and Stock Liquidity pengusaha atau businessman berlomba
A. PENDAHULUAN
lomba untuk mengembangkan unit usaha
Latar Belakang Masalah
yang bergerak dibidang farmasi. Semenjak
Semakin tingginya rutinitas dan
tahun 1981 banyak unit usaha farmasi yang
aktifitas yang dilakukan individu yang
bermunculan ditanah air, mulai dari unit
hidup dikota besar dalam kehidupan
usaha yang dikelola pemerintah maupun
sehari- hari, sering membuat mereka lupa dengan
arti
penting
kesehatan,
swasta. Meningkatnya jumlah perusahaan
pada
farmasi di Indonesia tentu menambah
umumnya masyarakat cenderung untuk
cadangan obat- obatan nasional yang
lebih mementingkan perhatian kepada pekerjaan.
Kondisi
tersebut
tentunya
membuat
Pada
lemah dan rentan terhadap penyakit. tersebut
mendorong
bermanfaat
bagi
masyarakat.
sebagian masyarakat cenderung menjadi
Fenomena
sangat
tahun
1995
tercatat
5
perusahaan farmasi yang melakukan initial
para
public offering di Bursa Efek Indonesia, 1
jumlah tersebut terus bertambah dari tahun
saham perusahaan farmasi yang
ketahun. Bertambahnya jumlah perusahaan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
farmasi
yang listing di Bursa Efek
Indonesia
menunjukan
bahwa
3. Apakah kepemilikan institusional
produk
berpengaruh
terhadap
likuiditas
farmasi sangat diminati oleh pasar di
saham perusahaan farmasi yang
Indonesia, hingga tahun 2013 yang lalu
terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
jumlah perusahaan farmasi yang terdaftar
4. Apakah risiko pasar berpengaruh
di Bursa Efek Indonesia berjumlah 8
terhadap
likuiditas
saham
perusahaan. Jika diasumsikan perusahaan
perusahaan farmasi yang terdaftar
farmasi tentu dianggap sebagai salah satu
di Bursa Efek Indonesia ?
perusahaan nilai kinerja keuangan yang Tujuan Penelitian
tinggi, karena masing- masing perusahaan
Sesuai dengan perumusan masalah,
diprediksi memiliki tingkat penjualan yang tinggi.
Terjaganya
stabilitas
dapat diajukan beberapa tujuan yang
kondisi
hendak dicapai didalam penelitian ini
keuangan perusahaan tentu menciptakan sentimen
positif
sehingga
mekanisme
penawaran
dari
dari
pelaku permintaan
saham
yaitu:
pasar,
1. Menganalisis
dan
dan
membuktikan
secara empiris pengaruh leverage
mengalami
terhadap likuiditas saham pada
peningkatan, kondisi tersebut menunjukan
perusahaan farmasi di Bursa Efek
bahwa likuiditas saham yang dimiliki
Indonesia.
perusahaan farmasi relatif tinggi.
2. Menganalisis
dan
membuktikan
secara empiris pengaruh return on
Perumusan Masalah Berdasarkan kepada latar belakang
assets terhadap likuiditas saham
masalah, peneliti mengajukan sejumlah
pada perusahaan farmasi di Bursa
masalah yang dapat dirumuskan sebagai
Efek Indonesia.
berikut: 1. Apakah
3. Menganalisis debt
berpengaruh
to
equity
secara
membuktikan
empiris
pengaruh
likuiditas
kepemilikan institusional terhadap
saham perusahaan farmasi yang
likuiditas saham pada perusahaan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?
farmasi di Bursa Efek Indonesia.
2. Apakah
terhadap
ratio
dan
return
berpengaruh
on
terhadap
assets
4. Menganalisis
likuiditas
dan
membuktikan
secara empiris pengaruh beta pasar 2
terhadap likuiditas saham pada
Menurut Brigham dan Houston
perusahaan farmasi di Bursa Efek
(2012) mendefinisikan leverage sebagai
Indonesia.
rasio
yang
menunjukan
kemampuan
perusahaan di dalam membayarkan seluruh B. LANDASAN TEORI
bentuk kewajiban yang mereka miliki baik
Likuiditas Saham
jangka panjang maupun jangka pendek.
Menurut
Tandelilin
(2010)
mendefinisikan likuiditas saham sebagai
Profitabilitas
kemampuan dari saham yang dimiliki
Menurut
Phalipu
(2001)
investor untuk
dijadikan uang tunai,
profitabilitas menunjukkan kemampuan
semakin
sebuah
perusahaan dalam memperoleh laba dalam
cepat
saham
untuk
dijadikan uang tunai tentu menunjukan
hubungannya
posisi likuiditas saham yang dimiliki
aktiva maupun modal sendiri. Mencapai
perusahaan relatif meningkat.
profitabilitas yang tinggi adalah tujuan
Untuk
dapat
mengetahui
dan
utama
dari
dengan
semua
penjualan,
total
perusahaan
untuk
mengukur likuiditas saham dapat diamati
menghasilkan laba selama periode tertentu.
dari volume perdagangan saham, semakin
Profitabilitas
tinggi volume perdagangan saham tentu
dengan
menunjukan
kemampuan
likuiditas
saham
yang
suatu
kesuksesan
diperjual belikan semakin tinggi.
secara
Leverage
profitabilitas
perusahaan perusahaan
menggunakan
produktif, suatu
diukur
dengan
dan
aktivanya demikian
perusahaan
dapat
Komposisi hutang merupakan salah
diketahui dengan membandingkan antara
satu poin yang sangat penting didalam
laba yang diperoleh dalam suatu periode
perusahaan, karena hutang akan dapat
dengan jumlah aktiva atau jumlah modal
berguna
perusahaan tersebut.
untuk
meningkatkan
nilai
perusahaan atau menciptakan berbagai masalah
dalam
perusahaan.
Kepemilikan Institusional
Tanpa
Menurut Ross (2010) kepemilikan
keberadaan hutang sebuah perusahaan
institusional
tentu tidak akan dapat melaksanakan
seluruh
nilai
personil
perusahaan perusahaan
pengelompokan
struktur hak yang dimiliki secara institusi
kegiatan dengan lancar, dan motivasi untuk meningkatkan
adalah
atau bersifat berkelompok. Kepemilikan
dari
institusional
akan
memperlihatkan
adanya
kepemilikan yang bersifat komperatif.
berkurang.
Semakin banyak nilai investasi yang 3
diberikan ke dalam sebuah organisasi,
Risiko tentu memiliki peran yang sangat
tentu akan membuat sistem monitoring di
penting bagi investor, karena risiko adalah
dalam organisasi semakin tinggi. Di dalam
salah satu indikator yang akan mendorong
prakteknya kepemilikan institusional tentu
terbentuknya keputusan investor dalam
memiliki fungsi monitoring yang lebih
berinvestasi.
efektif dibandingkan struktur kepemilikan Systematic Risk
managerial. Menurut
Sajidi
mengungkapkan
et
bahwa
al
Menur ut
(2012)
yang
dimiliki
dari luar perusahaan yang sifatnya tidak dapat
secara
sifat
oleh individu-individu di dalam sebuah Di
dalam
dikelola
dan
diprediksi
perubahannya. Sistematic risk memiliki
berkelompok atau dimiliki secara bersama
organisasi.
(2010)
systematic risk adalah risiko yang berasal
kepemilikan
institusional merupakan pengelompokan kepemilikan
Tandelilin
invisible
Systematic
menjalankan
atau
risk
tidak
terduga.
merupakan
sejumlah
variabel yang berasal dari luar perusahaan
fungsinya kepemilikan institusional lebih
dan
memiliki peran yang lebih baik di dalam
dapat
disebabkan
oleh
sebuah
peristiwa yang tidak terduga akan tetapi
pelaksanaan pengawasan secara individual.
memiliki kontribusi bagi perkembangan investasi yang dimiliki investor.
Risiko Menurut Ross (2010) risiko adalah ketidakpastian
yang
Menurut Madura (2005) systematic
memungkinkan
risk adalah sejumlah variabel yang akan
lahirnya peristiwa kerugian ( loss ). Risiko
mempengaruhi
itu hampir pasti terdapat pada selama
yang dilakukan oleh investor baik secara
kegiatan yang dilakukan oleh manusia.
individual atau pun secara institusi. Risiko
Ketika risiko itu datang, akibat dari risiko
systematic memiliki sifat yang tidak dapat
tersebut tidak dapat diprediksi dengan
dilihat atau pun diduga dan diprediksi,
tepat.
risiko tersebut tidak dapat dihilangkan Menurut Tandelilin (2010) risiko
akan
tetapi
perkembangan
dapat
investasi
diminimalisasikan
adalah selisih antara keuntungan yang
dampaknya melalui peningkatan mutu dan
diharapkan
dengan
keuntungan
yang
kualitas kinerja yang dimiliki perusahaan.
atau variance
yang
Untuk mengukur risiko sistematik dapat
terbentuk menunjukan besarnya risiko
dicari dengan menggunakan beta pasar (β).
yang dihadapi investor dalam berinvestasi.
Untuk dapat mencari beta pasar dilakukan
diterima. Selisih
4
saham perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
kombinasi estimasi dari return individu yang dimiliki perusahaan dengan return pasar.
Pengembangan Hipotesis II Menurut Sudana dan Intan (2008)
Telaah Penelitian Terdahulu Sebelum
dilakukan
profitabilitas berpengaruh positif yang
diturunkan
signifikan
hipotesis, tentu terlebih dahulu dijelaskan
independen
dengan
terhadap likuiditas saham, semakin tinggi Almilian
dibawah ini:
dan
menemukan
volume
menemukan bahwa leverage yang diukur
berpengaruh
total
negatif
equity
yang
Berdasarkan
uraian
yang akan dibuktikan yaitu: H2
leverage berpengaruh signifikan terhadap Clarensia
acitivity.
hipotesis maka diajukan sebuah hipotesis
signifikan
Retrinasari (2011) menemukan bahwa
saham.
profitabilitas
ringkas landasan teori dan pengembangan
ratio
terhadap likuiditas saham. Almilian dan
likuiditas
bahwa
(2007)
assets berpengaruh positif terhadap total
Menurut Sudana dan Intan (2008)
to
Retrinasari
perusahaan yang diukur dengan return on
Pengembangan Hipotesis I
debt
saham.
bahwa profitabilitas berpengaruh positif
variabel
dependen seperti terlihat pada sub bab
dengan
likuiditas
Sandy dan Asyik (2013) menemukan
pengaruh yang dapat terbentuk antara variabel
terhadap
(2012)
Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap likuiditas saham perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia.
Pengembangan Hipotesis III
menemukan bahwa leverage yang diukur dengan debt to equity ratio berpengaruh
Menurut Sudana dan Intan (2008)
negatif yang signifikan terhadap total
menemukan
volume activity. Wira dan Santi (2012)
institusional
menemukan bahwa leverage berpengaruh
terhadap
signifikan
(2012) menemukan bahwa kepemilikan
terhadap
likuiditas
saham,
bahwa berpengaruh
likuiditas
institusional
penelitian terdahulu peneliti mengajukan
signifikan
terhadap
sebuah hipotesis yang akan dibuktikan
Almilian
dan
yaitu:
menemukan Leverage signifikan
berpengaruh negatif terhadap likuiditas
institusional
signifikan
saham.
Berdasarkan uraian ringkas beberapa hasil
H1
kepemilikan
Clarensia
berpengaruh positif likuiditas
Retrinasari bahwa
berpengaruh
yang saham. (2007)
kepemilikan signifikan
terhadap likuiditas saham, Berdasarkan 5
uraian ringkas hasil penelitian terdahulu
C. METODE PENELITIAN
peneliti mengajukan hipotesis yang akan
Populasi dan Sampel
dibuktikan yaitu: H3
Populasi merupakan kesatuan item
Kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap likuiditas saham perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia
yang saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan (Sekaran 2011). Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009 – 2013 yang
Pengembangan Hipotesis IV
lalu.
Almilian dan Retrinasari (2007) menemukan
bahwa
sistematis
populasi yang dianggap mewakili. Pada
berpengaruh signifikan terhadap likuiditas
penelitian ini yang menjadi sampel adalah
saham.
menemukan
perusahaan yang berada dalam sub sektor
bahwa risiko investasi yang diukur dari
farmasi dan terdaftar di Bursa Efek
beta pasar berpengaruh signifikan terhadap
Indonesia. Total perusahaan farmasi yang
likuiditas saham perusahaan. Sagita (2012)
digunakan sebagai sampel berjumlah 8
menemukan
perusahaan.
Clarensia
risiko
Sampel merupakan bagian dari
(2012)
bahwa
risiko
investasi
Data
observasi
yang
berpengaruh signifikan terhadap likuiditas
digunakan adalah dari tahun 2009-2013.
saham,
Karena jumlah sampel relatif kecil maka
didalam
model
penelitian
menunjukan bahwa semakin tinggi posisi
metode
risiko
mendorong
sensus. Menurut Sekaran (2011) metode
meningkatnya likuiditas saham. Menurut
sensus merupakan metode pengambilan
Sudana dan Intan (2008) menemukan
sampel yang dilakukan secara menyeluruh.
bahwa risiko tidak berpengaruh signifikan
Metode tersebut dapat digukan bila jumlah
terhadap likuiditas saham. Oleh sebab itu
populasi relatif kecil atau sama jumlahnya
peneliti mengajukan sebuah hipotesis yang
dengan sampel.
akan
semakin
pengambilan
sampel
adalah
akan dibuktikan didalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: H4
Jenis dan Sumber Data
Risiko sistematis berpengaruh positif signifikan terhadap likuiditas saham perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia
Data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sekunder, maksudnya adalah
data
yang telah
diolah
atau
dipublikasikan oleh pihak-pihak tertentu, data sekunder yang digunakan adalah 6
laporan keuangan perusahaan yang telah
hutang dengan total sumber dana yang
dipublikasikan
Indonesian
berasal dari pihak internal perusahaan atau
Capital Market of Directory data yang
manajemen. Untuk mencari debt to equity
digunakan dari tahun 2009 – 2013. Data
ratio dapat dicari dengan menggunakan
yang digunakan adalah komponen laporan
rumus sebagai berikut:
di
dalam
keuangan yang meliputi data total volume activity,
leverage,
return
on
Debt
to Total
Equity
Total
Ratio
Liabilitie
Total
assets,
Assets
kepemilikan managerial dan risiko pasar. 2. Return on assets Menurut Sartono (2010) return on
Definisi Operasional
assets adalah rasio yang menunjukan
Secara umum di dalam penelitian ini
peneliti
mengelompokan
kemampuan
variabel
perusahaan
dalam
menghasilkan laba dengan memanfaatkan
penelitian menjadi dua kelompok utama
total assets yang dimiliki perusahaan.
yaitu sebagai berikut:
Untuk mengukur return on assets dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai
Variabel Dependen
berikut:
Likuiditas Saham Menurut
Tandelilin
(2010)
ROA
Operating Total
likuiditas ssaham menunjukan kemampuan
Pr ofit
x 100
Assets
sebuah saham untuk dapat menghasilkan 3. Kepemilikan Institusional
uang tunai bagi pemiliknya dalam tempo waktu
yang
mengukur
relatif
singkat.
Untuk
likuiditas
saham
maka
Menurut Ross (2010) kepemilikan institusional adalah sejumlah hak dan kewajiban yang dimiliki investor yang
digunakan model Total volume activity
mengatasnamakan
(TVA).
institusi
atau
perusahaan. Untuk mengukur kepemilikan institusional maka digunakan persentase
Variabel Independen
kepemilikan yang terdapat didalam laporan
Secara umum variabel bebas yang
keuangan tahunan.
digunakan di dalam penelitian ini dapat dikelompokan menjadi empat yaitu:
4. Risiko Sistematis
1. Debt to equity ratio Menurut
Ross
Menurut Tandelilin (2010) risiko (2010)
sistematis adalah risiko yang berasal dari
mengungkapkan bahwa debt to equity ratio
luar
menunjukan perbandingan antara total 7
perusahaan
dan
bersumber
dari
s
variabel makro sifat dari risiko sistematis
Di dalam tahapan pengujian tersebut
tidak terduga atau tidak dapat dihilangkan.
pengujian
Untuk mengukur risiko sistematis maka
menggunakan alat uji statistic. Proses
digunakan Beta saham (β).
pengujian
Untuk mencari risiko pasar maka dapat
dicari
dengan
menggunakan
dengan
dengan
terlebih
pengujian normalitas, pengujian asumsi klasik. Pengujian hipotesis dengan terlebih
Ri =a1 +βiRm + e1
dahulu
Untuk return saham Ri dihitung harga
dilakukan
dilakukan
dahulu dilakukan dengan melaksanakan
persamaan sebagai berikut:
berdasarkan
hipotesis
saham
melakukan
pengujian
regresi
berganda untuk kemudian dilaksanakan
individual
pengujian t-statistik.
tahunan yaitu:
D. ANALISIS HASIL R1
Pit
P it Pit
Pengujian Normalitas
1
Berdasarkan
1
hasil
pengujian
Keterangan
normalitas terlihat bahwa masing- masing
Ri
= Return individu
variabel penelitian yang digunakan telah
Pit
= Harga saham pada periode t
memiliki nilai probability diatas 0,05
Pit-1
= Harga saham periode t-1
sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh
Setelah dicari return individu maka
variabel penelitian yang digunakan telah
dicari nilai return pasar yang dapat
berdistribusi normal, sehingga tahapan
diperoleh dengan menggunakan rumus
pengolahan data lebih lanjut dapat segera
sebagai berikut:
dilaksanakan.
IHSG
Rm
IHSG
it
IHSG
it
it 1
Pengujian Asumsi Klasik
1
Secara umum pengujian asumsi Keterangan
klasik yang dilakukan meliputi:
IHSGit = Indeks harga saham gabungan periode t
Pengujian Multikolinearitas
IHSGit-1 = Indeks harga saham gabungan periode t-1
Sesuai
hasil
pengujian
multikolinearitas yang telah dilakukan teridentifikasi
Metode Analisis Untuk
dengan
bahwa
masing-
masing
variabel independen yang akan dibentuk tahapan
kedalam model regresi berganda telah
dengan
memiliki nilai koefisien korelasi dibawah
menggunakan metode analisis kuantitatif.
0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengujian
melakukan
hipotesis
dilakukan
8
masing- masing variabel independen telah
Pengujian Statistik
terbebas dari gejala heteroskedastisitas
Secara umum tahapan pengujian
oleh sebab itu tahapan pengolahan data
statistik yang digunakan meliputi:
lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
Pengujian Koefisien Determinas Berdasarkan
Pengujian Autokorelasi
diperoleh nilai koefisien sebesar 0,108.
diperoleh nilai Durbin Watson sebesar
Hasil
1.868983 hasil yang diperoleh menunjukan nilai
yang
dihasilkan
berada
leverage,
digunakan
terbebas
yang dari
diperoleh
probability,
kepemilikan
memberikan kontribusi sebesar 10,80%
setiap variabel yang digunakan didalam berganda
yang
institusional dan risiko investsasi mampu
≤ 2 sehingga dapat disimpulkan bahwa
regresi
pengujian
menunjukan bahwa variabel likuiditas,
diantara dua kuadran yaitu – 2 ≤ 1.868983
model
pengujian
koefisien determinasi yang telah dilakukan
Pada hasil pengujian autokorelasi
bahwa
hasil
sedangkan sisanya sebesar 89,20% lagi
akan
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
gejala
digunakan didalam penelitian ini.
autokorelasi, sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
Pengujian Hipotesis Sesuai dengan perumusan masalah
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Sesuai
dengan
heteroskedastisitas Probability
hasil diperoleh
Obs*R-square
dan tujuan penelitian secara umum tahapan
pengujian
pengujian
nilai
hipotesis
dilakukan
dengan
melakukan pengujian regresi- regresi dan
sebesar
uji t-statistik. Berdasarkan hasil pengujian
0,190259. Hasil yang diperoleh pada
yang telah dilakukan diperoleh ringkasan
tahapan pengujian heteroskedastisitas telah
hasil terlihat pada Tabel 4.1 dibawah ini:
menunjukan bahwa nilai probability diatas
Tabel 1 Hasil Pengujian Hipotesis
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian yang akan
Variabel
dibentuk kedalam sebuah model regresi
Constanta Leverage Profitabilitas Kepemilikan Institusional Risiko Investasi
berganda telah terbebas dari tahapan pengujian heteroskedastisitas. Oleh sebab
Koefisien Regresi 0.689 0.510 -0.008 0.005 -0.115
Prob 0.4152 0.6717 0.6175 0.1745 0.6553
itu tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
Sesuai
dengan
hasil
pengujian
hipotesis terlihat bahwa masing- masing 9
variabel independen dapat dibuat kedalam
nilai probability yang dihasilkan adalah
sebuah model regresi linear berganda
sebesar 0,1745. Hasil yang diperoleh
seperti terlihat pada persamaan dibawah
menunjukan
ini:
sebesar 0,1745 > alpha 0,05 maka dapat
Y = 0,689 + 0,510X1 – 0,008X2 + 0,005X3 – 0,115X4 + e
disimpulkan
Berdasarkan yang
terbentuk
persamaan diketahui
bahwa
nilai
bahwa
probability
kepemilikan
institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas saham pada perusahaan
regresi
farmasi di Bursa Efek Indonesia.
leverage
memiliki koefisien regresi bertanda positif
Pada tahapan pengujian hipotesis
sebesar 0,510 dengan nilai probability
keempat dengan menggunakan variabel
sebesar 0,4152. Hasil yang diperoleh
risiko investasi diperoleh nilai koefisien
menunjukan bahwa probability 0,4152 >
regresi bertanda negatif sebesar 0,115
alpha 0,05 sehingga dapat disimpulkan
dengan nilai probability sebesar 0,6535.
bahwa levetage yang diukur dengan debt to
Hasil pengujian menunjukan bahwa nilai
equity
signifikan
probability 0,6535 diatas 0,05 sehingga
terhadap likuiditas saham pada perusahaan
dapat disimpulkan bahwa Risiko investasi
farmasi di Bursa Efek Indonesia.
tidak berpengaruh signifikan terhadap
tidak
berpengaruh
likuiditas saham pada perusahaan farmasi
Pada model regresi juga terlihat bahwa
probability
memiliki
di Bursa Efek Indonesia.
koefisien
regresi bertanda negatif sebesar 0,008 Pembahasan
dengan probability sebesar 0,6175. Hasil pengujian
menunjukan
probability
0,6175
bahwa diatas
Secara umum tahapan pembahasan
nilai
yang dilakukan meliputi:
0,05
Hipotesis I
keputusannya adalah Ho diterima dan H3
Berdasarkan
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
bahwa leverage yang diukur dengan debt
terhadap likuiditas saham pada perusahaan
to
farmasi di Bursa Efek Indonesia.
pengujian
hipotesis
menggunakan
pada
variabel
equity
signifikan
tahapan
kedua
pengujian
hipotesis yang telah dilakukan ditemukan
probability tidak berpengaruh signifikan
Berdasarkan
hasil
ratio terhadap
tidak
berpengaruh
likuiditas
saham.
Temuan yang diperoleh tidak konsisten
dengan
dengan teori atau pun dengan sejumlah
kepemilikan
peneliti dimasa lalu. Keadaan tersebut
institusional memiliki koefisien regresi
menunjukan bahwa posisi leverage atau
bertanda positif sebesar 0,005 sedangkan 10
hutang yang dimiliki perusahaan sepanjang
farmasi dalam menghasilkan laba, oleh
periode
sebab itu investor dan para stakeholders
penelitian
tidak
mengalami
masalah yang berarti karean posisi hutang
lainnya
relatif stabil, selain itu pada umumnya
dianggap lebih dominan mempengaruhi
perusahaan sampel
dapat
mencari
variabel
lain
yang
digunakan
sebagai
likuiditas saham, seperti posisi kurs,
mampu
dalam
inflasi, tingkat suku bunga yang tidak
dinilai
memanfaatkan hutang untuk meningkatkan
dapat
nilai atau penjualan perusahaan. Oleh
investor.
sebab itu investor mulai mencari variabel
diprediksi
atau
dikelola
oleh
Hasil yang diperoleh pada tahapan
lain yang berada diluar penelitian sebagai
pengujian
variabel yang mempengaruhi likuidtas
penelitian yang diilakukan Sriwahyuni
saham, seperti keberadaan variabel kinerja
(2013)
yang lain seperti rasio pasar, aktiviti
profitabilitas tidak berpengaruh signifikan
hingga berbagai variabel yang berada
terhadap likuiditas saham. Hasil yang tidak
diluar perusahaan seperti inflasi, kurs dan
konsisten diperoleh oleh Sandy dan Asyik
sebagainya.
(2013) menemukan bahwa profitabilitas
Hipotesis II
berpengaruh positif terhadap likuiditas
Sesuai hipotesis
dengan
kedua
hasil
pengujian
ditemukan
tidak
berpengaruh
yang
konsisten
menemukan
dengan
bahwa
saham
bahwa
Hpotesis III
profitabilitas yang diukur dengan return on assets
hipotesis
Berdasarkan
signifikan
hipotesis
ketiga
hasil ditemukan
bahwa
terhadap likuiditas saham pada perusahaan
kepemilikan
farmasi di Bursa Efek Indonesia. Temuan
berpengaruh signifikan terhadap likuiditas
yang diperoleh tidak konsisten dengan
saham pada perusahaan farmasi di Bursa
teori atau pun hasil penelitian terdahulu,
Efek Indonesia. Hasil yang diperoleh tidak
menyimpangnya kemampuan
hasil
institusional
pengujian
tidak
terjadi
karena
sejalan dengan hipotesis atau dengan hasil
yang
berada
penelitian
perusahaan
terdahulu,
temuan
tersebut
dalam kelompok industri farmasi mampu
menunjukan bahwa fungsi pengawasan
menjaga stabilitas laba, selain itu laba
yang dilakukan oleh investor institusi
diihasilkan perusahaan relatif tinggi dan
sangat
konsisten. Keadaan tersebut mendorong
kontribusi yang diberikan investor institusi
para
meragukan
untuk mempengaruhi likuiditas saham
kemampuan pada umumnya perusahaan
tidak terlihat secara nyata, akan tetapi
stakeholders
tidak
11
jarang
dilakukan,
akibatnya
pegerakan
likuiditas
saham
lebih
perkembangannya. Temuan yang diperoleh
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dalam
digunakan didalam penelitian ini seperti
konsisten
keberadaan variabel makro ekonomi yang
dilakukan oleh Sriwahyuni (2013) yang
tidak dapat dikelola seperti suku bunga,
menemukan
kurs dan inflasi serta keberadaan sejumlah
institusional tidak berpengaruh signifikan
variabel lainnya. Hasil yang diperoleh pada
terhadap likuiditas saham perusahaan.
tahapan pengujian hipotesis dengan
penelitian
Sriwahyuni
(2013)
tahapan
pengujian
dengan
hipotesis
penelitian
bahwa
yang
kepemilikan
konsisten
yang
diilakukan
yang
menemukan
E. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan kepada analisis dan
bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
pembahasan hasil pengujian hipotesis yang
signifikan terhadap likuiditas saham.
telah dilakukan dapat diajukan beberapa kesimpulan yang merupakan hasil atau
Hipotesis IV Berdasarkan
hasil
pengujian
jawaban dari sejumlah masalah yang
hipotesis keempat ditemukan bahwa risiko
diangkat dalam penelitian ini yaitu:
investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
likuiditas
saham
1. Leverage yang diukur dengan debt
perusahaan
to
equity
tidak terhadap
berpengaruh
farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
signifikan
likuiditas
Indonesia. Hasil yang diperoleh tidak
saham perusahaan farmasi di bursa
konsisten dengan hasil penelitian terdahulu
Efek Indonesia (0,4152 > alpha
maupun teori. Keadaan tersebut terjadi
0,05).
karena risiko investasi yang dirasakan
2. Profitabiltas yang diukur dengan
investor cenderung relatif stabil dan tidak
return on assets tidak berpengaruh
menciptakan
signifikan
kekhawatiran
dalam
diri
terhadap
likuiditas
investor, situasi terus terjadi sepanjang
saham perusahaan farmasi di bursa
periode
Efek Indonesia (probability 0,6175
observasi,
akibatnya
pada
umumnya stakeholders berusaha untuk
> 0,05).
mencari variabel lain yang dianggap lebih
3. Kepemilikan institusional
tidak
mempengaruhi posisi likuiditas saham
berpengaruh signifikan terhadap
perusahaan,
likuiditas
seperti
keberadaan
posisi
saham
perusahaan
inflasi, kurs dan tingkat suku bunga yang
farmasi di bursa Efek Indonesia
tidak
(probability 0,1745 > alpha 0,05).
dapat
dikelola
atau
diprediksi 12
4. Risiko
investasi
yang
diukur
3. Bagi perusahaan disarankan untuk
beta
pasar
tidak
melaksanakan fungsi pengawasan
dengan
berpengaruh signifikan terhadap
dengan
likuiditas
melaksanakan
saham
perusahaan
sebaik
baik
seperti
peran
yang
farmasi di bursa Efek Indonesia
dijalankan oleh investor managerial
(Probability 0,6535 > alpha 0,05).
maupun institusional, saran tersebut sangat penting untuk mendorong meningkatnya
Saran Berdasarkan keterbatasan beberapa
kesimpulan
peneltian
saran
yang
maka
dan
diajukan
tentunya
dimasa
saham
perusahaan dalam jangka panjang. DAFTAR PUSTAKA
dapat
Brigham dan Houston. 2012. Fundamental of Financial Management. McGraw-Hill, Irwin.
memberikan manfaat positif bagi: 1. Peneliti
likuiditas
mendatang
disarankan untuk memperbanyak jumlah
sampel
yang
Clarensia Jeany, Sri Rahayu dan Nur Azizah. 2012. Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan dan Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007 – 2010). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 1 Nomor 2. Universitas Budi Luhur, Jakarta.
akan
digunakan, serta memperpanjang periode
observasi
menambahkan
data
minimal
dan satu
variabel baru yang tidak digunakan didalam
penelitian
ini
seperti
adanya rasio likuiditas, market ratio, kepemilikan managerial dan sebagainya.
Retrinasari Ikka dan Luciana Spica. 2007. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Proseding Seminar Nasional. Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Jakarta.
2. Perusahaan disarankan untuk terus berupaya menjaga posisi kinerja keuangan
yang
mereka
miliki
seperti likuiditas dan profitabilitas, langkah tersebut dilakukan dengan cara menjaga persediaan kas, serta berusaha daya
memanfaatkan
keuangan
yang
sumber Madura Jeff. 2005. International Financial Management 7th Edition. McGraw-Hill, Irwin.
berada
didalam perusahaan secara optimal.
13
Phalipu Healy. 2001. Corporate Finance. McGraw-Hill, Irwin.
Sugita Walji. 2012. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas Saham (Studi Empiris Pada Bursa Efek Jakarta). Tesis Magister Managemen. Universitas Indonesia, Jakarta.
Ross. Westerfeld Jeffe. 2010. Corporate Finance Seven Editions. Mc Graw-Hill, Iriwn. Saijidi Ismail, Syarifuddin Ilham dan Irwan Mahyudin. 2012. Corprate Governance (Teori dan Aplikasi). Erlangga, Jakarta. Sandy Ahmad dan Asyik Fadjrih Nur. 2013. Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Kas Pada Perusahaan Otomotif. Jurnal Ilmu Riset Akuntansi 1 Januari 2013. Sartono,
Agus. 2010. Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Badan Penerbit Universitas Ekonomi Universitas Gajahmada, Jakarta.
Sekaran
Huma. Penelitian Jakarta.
Susilowati Nur Yuni Retno. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan Pada Liquiditas Saham Dimediasi Oleh Internet Financial Reporting. Jurnal Akuntansi Volume 1 Nomor 2. Universitas Dipenegoro, Semarang. Sriwahyuni. 2012. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Likuiditas Saham, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Diponegoro Semarang. Tandelilin Eduardus. 2010. Manajemen Keputusan Investasi. Edisi II. BPEF, Yogjakarta.
2011. Metodologi Bisnis. Erlangga,
Wira Variyetmi dan Santi Elfitri. 2012. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Likuiditas Saham Pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Manajemen Vol 7 No 2 Desember 2012 Hal 9 – 23.
Sudana I Made, dan Nurul Intan. 2008. Leverage Keuangan dan Likuiditas Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 1 No 3 Desember 2008. Universitas Erlangga, Surabaya.
14