FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015.
Gracella Novemberine Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Kepulauan Riau. e-mail:
[email protected] Pembimbing : Sri Ruwanti, SE., M.Sc; Myrna Sofia, SE., M.Si ABSTRAK Purpose of this research to provide empirical evidence about the factors that influence on accounting conservatism, and also about the effect of accounting conservatism to asymetry information. This research using a population of manufacturing that listed in indonesian stock exchange in period 2012-2015. Samples were selected by using purposive sampling method, with this method we can obtain 41 samples. Research data getting from manufacturefinancial statment on indonesian stock exchange website. This research devided into two stage. The first stage of analysis is using multiple regression to test the factors (debt covenant, political cost, bonus plan, and propotion of independent board) that influence on accounting conservatism. The second stage of analysis is using simple regression to test the effect of accounting conservatism to asymetry information. Research motivated from Alfian & Sabeni (2012), and Ruwanti & Baridwan (2011). The result of first stage with partial test found that some factors that influence on accounting conservatism have affect to accounting conservatism, such as political cost and porpotion of independent board. And other factors such as debt covenant and bonus plan don’t effect to accounting conservatism. The result of second stage is conservatism accounting has effect on asymetry information. Key Words: Debt Covenant, Bonus Plan, Political Cost, Propotion Of Independent Board, Accounting Conservatism, Asymetry Information.
PENDAHULUAN Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Menurut wardhani (2008)
Generally
Accepted
Accounting
Principle
(GAAP)
memberikan
fleksibilitas manajemen dalam memilih metode maupun estimasi dari apa yang digunakan
(Putra,
Widanaputra,
&
Wisadha,
2015).
Dengan
adanya
perkembangan ekonomi dan globalisasi menuntut adanya suatu standar akuntansi secara internasional, dan muncullah International Financial Reporting Standard (IFRS) yang kemudian dijadikan sebagai pedoman pelaporan keuangan di berbagai negara (Junanda, 2012). Indonesia sebelumnya menggunakan Generally Accepted Accounting Principle (GAAP) menjadi International Financial Reporting Standard (IFRS), memberikan dampak terhadap Conceptual Framework serta proses pengukuran dalam pelaporan keuangan. Dalam IFRS menggunakan fair value (nilai wajar) dalam prinsip pengukurannya (Weygandt, Kimmel, & Kieso, 2011). Sifat konservatisme muncul karena perusahaan dihadapkan pada ketidakpastian (Ruwanti & Baridwan, 2011). Menurut Bliss dalam (Watts, 2002) Konservatisme
akuntansi
“mengantisipasi
keuntungan,
secara tetapi
tradisional tidak
mendefinisikan
menagantisipasi
bahwa
kerugian”.
Mengantisipasi keuntungan berarti mengakui keuntungan sebelum adanya pengakuan yang benar-benar legal untuk pendapatan yang menghasilkan keungungan tersebut. Konservatisme tidak menyatakan secara langsung bahwa semua pendapatan arus kas harus didapatkan sebelum adanya pengakuan atas keuntungan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
Asimetri
informasi
merupakan
ketimpangan
informasi
2016
antara
manajemen (internal) dengan pihak pengguna laporan keuangan seperti investor dan kreditor (eksternal), dimana manajer memiliki tingkat informasi yang lebih besar dari pada pengguna laporan keuangan eksternal. Asimetri informasi merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan manipulasi laporan keuangan. Selain itu penilaian kerja manajemen dan pemberian bonus juga merupakan faktor pendukung manipulasi laporan keuangan (Haniati & Fitriany, 2010). Konservatisme akuntansi dapat berperan dalam teori keagenan untuk mencegah adanya asimetri informasi dengan cara membatasi agen dalam melakukan praktik manipulasi laporan keuangan yang melaporkan laba overstate (Watts, 2003). Menurut Watts & La Fond (2007) dalam penjelasannya mengenai contracting explanation, konservatisme terjadi karena mengurangi biaya agensi yang terkait dengan: a.
Asimetri informasi dan fungsi kerugian antar pihak-pihak berkontrak; dan
b.
Ketidakmampuan untuk mendapatkan informasi lebih tentang privasi perusahaan. Pada dasarnya konservatisme dan asimetri informasi memang memiliki
keterkaitan yang berfokus terhadap prilaku manajer. Perilaku manajer yang oportunistik sangat mempengaruhi tingkat laba yang dilaporkan (Nugroho, 2012). Dalam melaporkan labanya manajer cenderung bertindak ragu-ragu dalam penggunaaan metode kebijakan akuntansinya. Pada praktiknya manajer dalam aktifitasnya seringkali tidak sesuai dengan kontrak kerja yang dibuat dengan
!
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
pemegang
saham
yaitu
agen
lebih
cenderung
untuk
2016
meningkatkan
kesejahteraannya sendiri. Hal ini dapat terjadi karena munculnya asimetri informasi antara agen dan pemegang saham, sehingga agen berpeluang untuk melaksanakan praktik ini dengan cara memanipulasi laporan keuangan (Nugroho, 2012). Watts (2003), menyatakan bahwa konservatisme akuntansi dapat berperan dalam teori keagenan untuk mencegah adanya asimetri informasi dengan cara membatasi agen dalam melakukan praktik manipulasi laporan keuangan yang melaporkan laba overstate pernyataan tersebut didukung oleh penelitian Haniati & Fitriany (2010). KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGANAN HIPOTESIS Dalam penelitian ini terdapat beberapa teori yang mendukung dalam pembentukan perumusan hipotesis, yaitu teori agensi dan teori positif akuntansi. Teori positif akuntansi akan meramalkan pilihan standar manajemen melalui analisis atas biaya dan manfaat dari pengungkapan keuangan tertentu dalam hubungannya dengan berbagai individu dam pengalokasian berbagai sumber daya individu (Belkaoui & Ahmed, 2011). Teori positif akuntansi berpandangan bahwa perusahaan akan mengorganisir perusahaan kedalam peraturan yang paling efisien, sebagai salah satu cara untuk memaksimalkan prospek perusahaan demi keberlangsungan hidupnya (Scott, 2011). Menurut Belkaoui & Ahmed (2011), ada tiga hipotesis dalam teori akuntansi positif yang membentuk perilaku manajer, yaitu
!
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
1. Hipotesis bonus plan (rencana bonus) Hipotesis ini menekankan bahwa manajer akan menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan laba periode tahun berjalan. 2. Hipotesis debt covenant (kontrak hutang) Hipotesis ini menyetakan bahwa semakin tinggi utang/ekuitas perusahaan, yang memungkinkan para manajer melanggar kesepakatan dalam perjanjian yang semakin besar kemungkinan manajer yang berusaha meningkatkan labanya. 3. Hipotesis political cost (biaya politik) Semakin besar perusahaan maka perusahaan tersebut maka memiliki kemungkinan besar untuk menggunakan metode akuntansi yang menurunkan labanya. Menurut Jensen & Meckling (1976), dalam jurnalnya mengenai Teori Keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu orang atau lebih yang dinamakan principal menjalin suatu hubungan dengan seorang yang disebut agent untuk melakukan beberapa kepentingan atas nama principal termasuk mendelegasikan beberapa wewenang pengambilan keputusan kepada agent. Menurut Halim & Syam (2012), Teori keagenan mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri sehingga menimbulkan kepentingan antara principal dan agent. Pada dasarnya teori keagenan menyelesaikan dua permasalahan yang dapat terjadi dalam hubungan keagenan tersebut, pertama (a) keinginan atau tujuan dasar dari pricipal dan konflik agent, (b) tentang kesulitan dan terlalu banyak biaya untuk mengetahui atau memperjelas
!
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
apa yang sebenarnya agent lakukan. Kedua, masalah pembagian risiko yang muncul ketika principal dan agent memiliki sikap yang berbeda dalam menghadapi resiko (Eisenhardt K. M., 1989). Adanya pemisahan kepemilikan dan kontrol yang terjadi maka akan terjadi pemantauan agent yang dilakukan oleh principal dan ada beberapa perbedaan
yang
terjadi
antara
keputusan
agent
dan
principal
yang
memaksimalkan kesejahteraannya. Akibat dari perbedaan perilaku ini maka disebut sebagai “biaya hubungan keagenan” (Jensen & Meckling, 1976). Konservatisme Akuntansi Manajer seringkali dihadapkan pada ketidakpastian, seperti ketertagihan piutang dan masa manfaat aktiva tetap. Oleh karena itu, manajer harus berhati-hati dalam melakukan estimasi dan pengukuran. Standar akuntansi memberikan ruang kepada penyaji laporan keuangan dalam menghadapi ketidakpastian ini dengan menerapkan prinsip konservatisme. Saat konservatisme diterapkan, maka laporan keuangan cenderung bersifat understatement (Ruwanti & Baridwan, 2011). Konservatisme didefinisikan sebagai tingkat pembedaan dalam verifikasi yang diperlukan untuk pengakuan keuntungan dibandingkan kerugian. Salah satu bentuk ekstrim konservatisme terjadi dalam konservatisme tradisional yaitu: "tidak mengharapkan keuntungan, tetapi menginginkan semua kerugian" (Watts, 2003) serta Menginterpentasikan konservatisme sebagai kecendrungan akuntan
untuk
memaksa
tingkatan
yang
tinggi
dalam
memverifikasi
pengorganisasian good news dari pada bad news dalam laporan keuangan,
!
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
berdasarkan interpretasi konservatisme yang dilakukannya laba merefleksikan bad news lebih cepat dari pada good news (Basu, 1997). Prinsip ini menganggap bahwa ketika memilih antara dua atau lebih teknik akuntansi yang berlaku umum, suatu preferensi ditunjukkan untuk opsi yang memiliki dampak yang paling tidak menguntungkan bagi ekuitas pemegang saham. Secara spesifik prinsip ini mengimplikasikan bahwa nilai tersendah dari aktiva dan pendapatan serta nilai tertinggi dari kewajiban dan beban sebaiknya dipilih untuk dilaporkan (Kieso, Weygandt, & Warfield, 2008). Konservatisme masih digunakan dalam beberapa situasi yang memerlukan penilaian akuntan, pada saat ini konservatisme dipandang sebagai pedoman untuk di ikuti dalam situasi luar biasa, bukan sebagai aturan umum untuk diterapkan secara kaku dalam semua situasi (Belkaoui & Ahmed, 2011). Dengan demikian, konservatisme akan tetap ada selama masih adanya unsur ketidakpastian dalam penyajian laporan keuangan (Junanda, 2012). Asimetri Informasi Asimetri informasi adalah suatu keadaan dimana manajer memiliki akses informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar perusahaan (Halim, Meiden, & Tobing, 2005) Definisi asimetri oleh Pyndick dalam Wasilah (2000) adalah “one side of negotiation process has better information than the other”, dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa asimetri informasi akan terjadi apabila ada dua belah pihak yang memiliki informasi berbeda ketika akan melakukan proses negosiasi seperti diantara calon penjual dan calon pembeli satu investasi (Haniati & Fitriany, 2010).
!
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
Ada tiga asumsi dasar yang menjadi kemungkinan terjadinya pemanfaatan antara pemberi dan pengguna informasi yaitu, (a) manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self interest), (b) memiliki daya pikir terbatas tentang masa depan (bound rationality), dan (c) selalu menghindari resiko (risk adverse) (Eisenhardt K. M., 1989). Dengan pernyataan tersebut makan manusia akan selalu mempertanyakan reabilitas dan tingkat kepercayaan atas informasi yang diberikan oleh seorang pada yang lain (Ujiyantho, 2007). Menurut Scott (2011) Ada dua jenis asimetri informasi, yaitu: 1. Advesre Selection, terjadi karena beberapa orang seperti manajer perusahaan dan orang-orang didalam perusahaan lainnya mengetahui lebih banyak mengenai kondisi terkini dan prospek kedepan perusahaan dari pada investor luar. 2. Moral Hazard, terjadi karena adanya pemisahan kepemilikan dan kontrol yang mencirikan entitas bisnis yang besar. Hal ini memungkinkan bagi shareholders dan kreditor untuk menilai kinerja dan kualitas manajer.
!
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
KERANGKA PEMIKIRAN Penelititan ini terbagi atas dua tahap pengujian, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS 1. Pengaruh Debt Covenant Terhadap Konservatif Akuntansi Debt covenant memprediksikan bahwa manajer ingin meningkatkan laba dan aktiva untuk mengurangi biaya kontrak utang ketika perusahaan memutuskan perjanjian utangnya (Astarini, 2011). Perusaahan ingin menunjukan kinerja yang baik terhadap pemberi pinjaman, agar mendapatkan utang jangka panjang dan pemberi pinjaman dapat merasa yakin bahwa dana yang diberikan akan terjamin. Oleh karena itu perusahaan melakukan pelaporan keuangan secara optimis atau kurang konservatif dengan cara menaikkan nilai aset dan laba setinggi mungkin, serta menurunkan liabilitas dan beban (Alfian & Sabeni, 2013).
!
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
Rasio leverage menunjukkan tingkat hutang perusahaan terhadap aset maupun modal perusahaan. Hal ini dapat dikarenakan perusahaan dengan tingkat utang yang semakin tinggi akan menggunakan pilihan kebijakan akuntansi untuk memperbaiki rasio keuangan dan mengurangi kemungkinan pemutusan perjanjian utang. Maka yang terjadi adalah perusahaan menyajikan laporan keuangan cenderung tidak konservatif (Sari & Adhariani, 2009). H1 : Debt Covenant berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi 2. Pengaruh Political Cost Terhadap Konservatisme Akuntansi Hipotesis biaya politis memprediksikan bahwa manajer ingin mengecilkan laba untuk mengurangi biaya politis yang potensial (Watts dan Zimmerman, 1986 dalam Sari & Adhariani, 2009), karena perusahaan yang besar akan lebih disoroti pemerintah, maka perusahaan dengan keadaan yang padat modal akan melakukan pelaporan secara konservatif untuk menghindari biaya politis yang besar (Alfian & Sabeni, 2013). Intesitas modal merupakan salah satu indikator penilaian political cost, karena semakin banyak aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan penjualan produk (Alfian & Sabeni, 2013), perusahaan yang padat modal
cenderung
memiliki
biaya
politik
yang
besar
sehingga
lebih
memungkinkan bagi manajemen untuk mengurangi laba atau cenderung konservatisme, (Sari & Adhariani, 2009). H2 : Political cost berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
3. Pengaruh Bonus Plan Terhadap Konservatif Akuntansi Watts & Zimmerman (1990) menyatakan bahwa bonus plan tidak selalu memberikan insentif bagi manajer untuk menaikkan labanya, dalam kondisi tertentu manajer akan menurunkan labanya ke level minum. Keputusan manajerial melaporkan laba dengan nilai tinggi didukung karena rendahnya pengendalian terhadap manajemen karna menyebarnya kepemilikan publik (Alfian & Sabeni, 2013). Pada perusahaan modern, kepemilikan perusahaan biasanya sangat menyebar. Kegiatan operasi perusahaan sehari-hari dijalankan oleh manajer yang biasanya tidak mempunyai saham kepemilikan yang besar (Astarini, 2011). Dengan demikian menyebabkan
kurangnya kontrol terhadap menajemen,
sehingga perusahaan dapat melaporkan labanya tidak secara hati-hati (Novikasari, Ritonga, & Sofyan, 2012). H3 : Bonus plan berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi 4. Pengaruh proposi dewan komisaris independen Terhadap Konservatif Akuntansi Dewan komisaris memberikan secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada direksi serta memastikan perusahaan melaksanakan CGC (KNKG, 2006). Menurut Boediono “komposisi dewan komisaris merupakan jumlah keanggotaan yang berasal dari luar perusahaan terhadap keseluruhan anggota dewan” (Putra, Widanaputra, & Wisadha, 2015). Komisaris independen mempunyai fungsi untuk memonitoring kinerja manajemen perusahaan yang sifatnya independen.. Dengan menggunakan prinsip
!!
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
konservatisme, maka komisaris independen sebagai pihak pengambil keputusan dan pihak yang memonitor kinerja manajemen dapat berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa dengan persyaratan informasi yang berkualitas maka semakin besar proporsi komisaris independen maka tingkat konservatisme yang digunakan juga akan semakin tinggi (Padmawati & Fachrurrozie, 2015). H5 : proposi dewan komisaris independen berpengaruh signifikan Terhadap konservatisme Akuntansi 5. Pengaruh Konservatif Akuntansi Terhadap Asimetri Informasi Menurut La Fond & Watts Asimetri informasi yang muncul antara manajer dengan investor memungkinkan manajer menggunakan private information yang mereka miliki untuk memindahkan kekayaan para investor ke diri mereka dengan jalan membesar-besarkan (overstatement), sehingga manajemen juga akan berkesempatan untuk menaikkan biaya agensi agar investor membayar saham dengan harga yang tinggi namun tidak menampatkan hasil sesuai yang diharapkan (Haniati & Fitriany, 2010). Dengan demikian penerapan konservatisme akuntansi akan mengurangi gerak manajer dalam memanipulasi laporan keuangan yang bersifat overstate, sehingga mengurangi biaya agensi. H5 : Konservatisme akuntansi berpengaruh signifikan terhadap asimetri informasi Hipotesis H1
: Diduga terdapat pengaruh debt covenant terhadap konservatisme akuntansi
H2
: Diduga terdapat pengaruh bonus plan terhadap konservatisme
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
akuntansi H3
: Diduga terdapat pengaruh political cost terhadap konservatisme akuntansi
H4
: Diduga terdapat pengaruh proposi dewan komisaris independen terhadap konservatisme akuntansi
H5
: Diduga terdapat pengaruh konservatisme akuntansi terhadap asimetri informasi
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang datanya dapat diolah dengan staktistika menggunakan aplikasi spss. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Data yang digunakan adalah data skunder yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasi dalam situs Bursa Efek Indonesia (BEI), www.idx.com. Operasionalisasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel dependen yaitu, konservatisme akuntansi dan asimetri informasi, yaitu: 1.
Konservatisme Akuntansi Konservatisme akuntansi pada penelitian ini di proksikan dengan model
market to book ratio yang dikembang kan oleh Zhe Wang (Agustina, Rice, & Stephen, 2015) dengan rumus sebagai berikut: 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑡𝑜 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
!"
𝐶𝑙𝑜𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
Keterangan: Closing price
= harga penutupan saham perusahaan
Equity per share
= total ekuitas dibagi dengan jumlah saham beredar
2.
Asimetri Informasi Asimetri informasi dapat diproksikan salah satunya dengan relative bid-
ask spread menghitung besarnya bid-ask spread (sebagai proksi asimetri informasi) (Veronica & Bachtiar, 2004), yang dirumuskan dengan: 𝑆𝑃𝑅𝐸𝐴𝐷!,! =
𝑎𝑠𝑘!,! − 𝑏𝑖𝑑!,! ×100 (𝑎𝑠𝑘!,! + 𝑏𝑖𝑑!,! )/2
Keterangan: SPREADi,t :
Relative bid-ask spread perusahaan i pada periode t
Aski,t
:
Jumlah harga ask saham perusahaan i yang terjadi pada periode t
Bidi,t
:
Jumlah harga bid saham perusahaan i yang terjadi pada periode t
Dalam penelitian ini terdapat empat variabel independen yang dijelsakan sebgai berikut: 1. Debt Covenant Variable debt covenant diproyeksikan dengan rasio leverage yang menghitung total hutang perusahaan yang dibandingkan dengan total aktiva perusahaan (Sari & Adhariani, 2009). Variabel ini diukur menggunakan rasio. 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 =
!"
total hutang total aktiva
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2.
2016
Political cost Variabel political cost diproksikan dengan intesitas modal sesuai
dengan buku Watts mengenai positive accounting theory (Sari & Adhariani, 2009). 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 = 3.
total asset (sebelum depresiasi) nilai penjualan
Bonus Plan Variabel ini diproksikan dengan struktur kepemilikan publik dengan
membandingkan jumlah saham yang dimiliki publik dengan jumlah saham yang beredar (Alfian & Sabeni, 2013). Variabel ini diukur menggunakan rasio. 𝑆𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟 𝐾𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑃𝑢𝑏𝑙𝑖𝑘 = 4.
!"#$%& !"#"$ !"#$ !"#"$"%" !"#$%& !"#$%& !"#"$ !"#$ !"#"$%#
×100%
Proposi Dewan Komisaris Independen Proposi
dewan
komisaris
independen
ukur
dengan
cara
membandingkan jumlah dewan komisaris independen dengan jumlah dewan komisarisyang sejalan dengan penelitian Padmawati & Fachrurrozie (2015). Variabel ini diukur dengan menggunakan rasio. 𝑃𝑟𝑜𝑝𝑜𝑠𝑖 𝐾𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐼𝑛𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛 =
dewan komisaris independen ×100% dewan komisaris
Penentuan Sample Dan Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang listing serta yang memiliki laporan keuangan yang telah di publikasikan di bursa efek indonesia serta dapat di download dalam situs idx.com dalam periode 20122015.
Teknik sampling pada penelitian ini adalah nonprobability sampling,
dengan menggunakan metode purposive sampling dengan judgement sampling
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
yang memilih sampling berdasarkan kriteria-krikteria sampling yang sesuai dengan penelitian tersebut (Sekaran, 2009). Kriteria-kriteria yang digunakan untuk memilih sample yang sesuai dengan penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia berturut-turut selama tahun penelitian 2012-2015.
2.
Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangannya di website bursa efek indonesia pada tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015.
3.
Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang Rupiah (Rp) dalam laporan keuangan berturut-turut selama tahun penelitian 2012-2015.
4.
Perusahaan manufaktur yang memiliki tanggal laporan keuangan yang dipublikasikan per 31 Desember serta telah diaudit oleh auditor selama tahun penelitian yaitu 2012-2015.
5.
Perusahaan manufaktur yang memiliki nilai Bid-Ask dalam data transaksi hariannya (daily tranding) berturut-turut selama tahun penelitian 2012-2015.
6.
Perusahaan manufaktur yang memiliki dewan komisaris independen secara berturut-turut selama tahun penelitian 2012-2015.
Metode Pengolahan Data Tahap pertama menggunakan analisis regresi berganda untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi konservatrisme akuntansi. Model persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Conacc i,t
=
α + β1 Debti,t + β2 Politicali,t + β3 Bonusi,t + β4 K-INDi,t + ɛi,t
=
Konservatisme akuntansi yang dirpoksikan dengan total market to book
Keterangan: Conacc i,t
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
ratio perusahaan “i” pada tahun “t” α
=
Konstanta
β1, β2, β3, β4
=
Koefisien regresi
Debti,t
=
Debt covenant yang diproksikan dengan leverage perusahaan “i” pada tahun “t”
Politicali,t
=
Political cost yang diproksikan dengan intesitas modal perusahaan “i” pada tahun “t”
Bonusi,t
=
Bonus plan yang diproksikan dengan struktur kepemilikan publik perusahaan “i” pada tahun “t”
K-INDi,t
=
Proposi dewan komisaris independen perusahaan “i” pada tahun “t”
ɛi,t
=
Error (kesalahan penganggu)
Tahap kedua, penelitian ini akan menggunakan regresi sederhana untuk menguji pengaruh konservatisme akuntansi terhadap asimetri informasi. Persamaan regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Spreadi,t
=
α + β1 Conacci,t + ɛi,t
=
Asimetri informasi yang diproksikan dengan Relative Bid-ask
Keterangan: Spreadi,t
spread perusahaan “i” pada tahun “t” Α
=
Konstanta
β1
=
Koefisien regresi
KONSi,t
=
Konservatisme akuntansi yang diproksikan dengan market to book ratio perusahaan “i” pada tahun “t”
ɛi,t
!"
=
Eror (Kesalahan Pengganggu)
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan 2015. Adapun jumlah populasi dari penelitian ini sebanyak 132 perusahaan. Sedangkan perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel sebanyak 41 perusahaan, dengan jumlah data 41 perusahaan X 4 tahun penelitian = 164 data. Uji Asumsi klasik a. Uji normalitas Pengujian normalitas menggunakan uji komolgrov-smirnov (K-S) dengan mengujian nilai unstandarlized residual. Dalam hasil pengujian ditemukan data tidak berdistribusi normaldengan nilai signifikan 0,00 untuk pengujian tahap pertama dan tahap kedua. Untuk mengatasi data yang tidak berdistribusi normal, maka
dilakukan semi-log
pada variable
dependen untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan mentransformasi data tersebut maka nilai normalitas residual berubah menjadi 0,525 untuk pengujian tahap pertama, dan 0,169 untuk pengujian tahap kedua. Nilai sig yang berada diatas 0,05 setelah dilakukan transformasi data, maka data berdistribus normal. b. Heterokedastisitas Dalam
penelitian
spreaman’s
rho.
ini
pengujian
Keputusan
dilakukan terjadi
dengan
menggunakan
heterokedastisitas
atau
homokedastisitas dilihat dari nilai unstandarlized residual. Hasil pengujian tahap pertama didapati bahwa nilaipolitical cost 0,004 dan bonus plan
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
0,008berada di bawah 0,0, sehingga dapat diambil keputusan bahwa terjadi heterokedastisitas
pada
dua
variabel
tersebut.
Untuk
mengatasi
permasalahan tersebut maka dilakukan pemangkasan data-data outlier dengan menggunakan box plot, sehingga nilai berubah menjadi 0.933 untuk variabel bonus plan dan 0,534 untuk variabel political cost. Pada pengujian tahap kedua nilai unstandarlized residual 0,435 berada diatas 0,05sehingga data bersifat homokedastisitas. c. Autokorelasi Ukuran tidak terjadinya autokorelasi dalam penelitian ini apabila nilai durbin watson berada diantara -2 dan +2. Dari hasil pengujian tahap pertama nilai DW 1,580 yang masih berada diantara -2 dan +2 (2<1,580<+2), sehingga pada pengujian tahap pertama dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi positif atau negatif. Pada pengujian tahap kedua nilai DW 1,754 hasil perhitungan d menunjukkan bahwa nilai DW masih berada pada range -2 < d < +2 sehingga dapat diambil keputusan bahwa nilai DW pada pengujian tahapkedua dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi negatif maupun positif padapengujian ini.
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
d. Multikoloneritas Hasil Uji Multikoloneritas Tahap Pertama Coefficients
a
Collinearity Statistics Model Tolerance
VIF
DEBT
.967
1.034
BONUS
.975
1.025
POLITICAL
.969
1.032
KINDP
.971
1.030
(Constant)
1
a.
Dari
Dependent Variable: Ln_conacc
Sumber: Data Skunder yang diolah,2016 pengujian diatas diketahui bahwa variabel pada tahap pertama menunjukkan nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10. Dengan demikian dapat diambil keputusan bahwa model regresi penelitian tahap pertama yang menguji faktor-faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk
pengujian
tahap
kedua
tidak
dilakukan
pengujian
multikoloneritas karena pengujian hipotesis yang digunakan adalah regresi sederhana yang dimana hanya terdapat satu variabel independen.
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
Analisis Model Regresi dan Koefisien Determinasi 1. Analisis Model Regresi Pengujian Analisis Regresi Tahap Pertama Analisis Regresi Tahap Pertama Coefficients
Model
1
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
T
Sig.
4.030
.000
B
Std. Error
Beta
(Constant)
1.724
.428
DEBT
-.173
.409
-.031
-.423
.673
BONUS
-.231
.512
-.033
-.451
.653
POLITICAL
-1.680
.253
-.482
-6.636
.000
KINDP
1.264
.624
.147
2.027
.045
a. Dependent Variable: Ln_Conacc
Ln_CONACCi,t =
1,724 -0,173Debti,t - 0,231Bonusi,t - 1,680Politicali,t + 1,264KINDPi,t + εi,t
Pengujian Analisis Regresi Tahap Kedua Analisis Regresi Tahap Kedua Coefficients Model
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
0.496
.054
Ln_Conacc
-.307
.044
t
Sig.
9.255
.000
-7.002
.000
Beta
1 -.501
a. Dependent Variable: Ln_Spread
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
Ln_Spreadi,t = 0,496 - 0.307Ln_Conacc + ε i,t i,t 2. Koefisien Determinasi Uji Koefisien Determinasi (R2) Tahap Pertama Model Summary Model
R
R Square
b
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.519
a
.269
.249
.93214
a. Predictors: (Constant), KINDP, BONUS, POLITICAL, DEBT b. Dependent Variable: Ln_CONACC
Uji Koefisien Determinasi (R) Tahap Kedua Model Summary Model
R
R Square
b
Adjusted R Square
Std.
Error
of
the
Estimate 1
.501
a
.251
.246
.57131
a. Predictors: (Constant), Ln_CONACC b. Dependent Variable: Ln_Spread
Dari hasil tabel diatas dikatahui bahwa kemampuan variabel independen penelitian tahap pertama yaitu debt covenant, political cost, bonus plan, dan proposi dewan komisaris independen mampu menjelaskan variabel dependennya yaitu konservatisme akuntansi sebesar 0,249 atau 24,9%. Penelitian tahap kedua dengan variabel independen konservatisme akuntansi dan variabel dependennya yaitu asimetri informasi memiliki nilai R square sebesar 0.251 yang berarti kemampuan konservartisme dalam menerangkan asimetri informasi sebesar 25,1%.
!!
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
3. Pengujian F Nilai signifikansi dibawah 0,05 (≤ 0,05) maka dapat dikatakan model memiliki pengaruh secara simultan. Tabel berikut ini akan menunjukkan hasil dari pengujian statistik F. Analisis Uji F Tahap Pertama ANOVA Model
1
a
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
45.758
4
11.439
13.166
.000
Residual
124.249
143
.869
Total
170.007
147
b
a. Dependent Variable: Ln_Conacc b. Predictors: (Constant), KINDP, BONUS, POLITICAL, DEBT
Dari hasil pengujian statistik F yang terdapat pada tabel diatas menunjukkan bahwa pengujian tahap pertama memiliki nilai sig sebesar 0,00 dimana nilai tersebut berada dibawah tingkat signifikansi yaitu 0,05 yang berarti pengujian tahap pertama
yang menguji faktor-faktor terhadap konservatisme
membuktikan bahwa debt covenant, political cost, bonus plan, dan proposi dewan komisaris independen memiliki pengaruh secara bersama-sama
terhadap
konservatisme akuntansi (0,000 > 0,05). PEMBAHASAN HIPOTESIS a. Pengujian Tahap Pertama Debt Covenant Berpengaruh Terhadap Konservatisme Akuntansi Hipotesis pertama dalam pengujian tahap pertama ini adalah pengaruh debt covenant terhadap konservatisme akuntansi. Dari hasil pengujian diketahui bahwa hipotesis memiliki pengaruh negatif namun tidak signifikan. Keputusan ini
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
didasarkan kepada nilai signifikan sebesar yang berada diatas 0,05 yaitu sebesar 0,673 > 0,05 dan nilai t-statistik yang berada diatas t-tabel sebesar 0,423 < 1,97623. Hal ini berarti semakin besar debt covenant yang dilakukan perusahaan maka mengakibatkan penurunan pelaporan secara konservatisme. Hal ini berarti semakin besar debt covenant yang dilakukan perusahaan maka mengakibatkan penurunan nilai konservatisme. Perusahaan yang kegiatan oprasionalnya berasal dari pihak ketiga akan cenderung melaporkan hasil kinerjanya secara overstated, sehingga tidak menggambarkan keadaan sebenarnya perusahaan. Nilai
mean
debt
covenant
sebesar
42,87%
dan
nilai
mean
konservatisme sebesar 1,724% menunjukkan bahwa tingkat konservatisme perusahaan di indonesia masih relatif tinggi dan pembiayaan melalui pihak ketiga 42% mengindikasikan bahwa perusahan-perusahan di indonesia belum sangat tergantung terhadap pihak ketiga sehingga mereka akan cenderung melakukan konservatisme akuntansi untuk menghindari biaya politik dari pemerintah. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya Murwaningsari & Nugraha (2010), yang menyatakan bahwa debt covenant tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Bonus Plan Berpengaruh Terhadap Konservatisme Akuntansi Hiotesis kedua dalam pengujian tahap pertama adalah pengaruh bonus plan terhadap konservatisme akuntansi. Dari hasil pengujian dapat diketahui bahwa hipotesis memiliki pengaruh negatif namun tidak signifiikan. Keputusan ini didasarkan pada nilai signifikan yang berada diatas 0,005 dan nilai t-statistik yang berada dibawah t-tabel seperti yang terlihat pada tabel 4.23 diatas.
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
Hasil pengujian tersebut memiliki interpretasi bahwa semakin besar bonus plan maka tingkat konservatisme semakin menurun. Hal ini didukung dengan nilai mean untuk variabel bonus plan hanya sebesar 29,51% yang berarti kepemilikkan perusahaan yang dijadikan penelitian masih memiliki kepemilikan yang terpusat pada investor tertentu. Bonus plan yang dilakukan manajer ditimbulkan oleh perilaku opportunistik manajemen sehingga manajer akan cenderung melakukan pelaporan yang overstated, yang terjadi karena kurangnya pengawasan dari investor terhadap kinerja manajer. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Novikasari, Ritonga, & Sofyan (2012), Alfian & Sabeni (2010) yang menyatakan bahwa bonus plan berpengaruh tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Political Cost Berpengaruh Terhadap Konservatisme Akuntansi Hipotesis
ketiga
adalah
political
cost
berpengaruh
terhadap
konservatisme akuntansi. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada tabel 4.23 diatas diketahui bahwa political cost berpengaruh negatif signifikan. Keputusan ini didasarkan pada nilai sig yang berada dibawah 0,05 (0,000 < 0,05) dan nilai t-statistik lebih besar dari pada nilai t-tabel yaitu sebesar 1,97623 < 6,634. Hal ini berarti semakin besar pengaruh political cost yang diproksikan oleh intesitas modal akan menimbulkan perilaku yang cenderung kurang konservatif. Kondisi keuangan yang disajikan oleh perusahaan tidak sesuai harapan para investor, maka investor akan dengan segera menarik modalnya dari perusahaan, yang akhirnya dapat menyebabkan kekurangan modal untuk menjalankan usahanya (Agustina, Rice, & Stephen, 2015).
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sukiya (2011), Nugroho & Lestari (2012), Agustina, Rice, & Stephen (2015) yang menyatakan bahwa intesitas modal berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Proposi
Dewan
Komisaris
Independen
Berpengaruh
Terhadap
Konservatisme Akuntansi Hipotesis keempat adalah proposi dewan komisaris independen terhadap konservatisme akuntansi. Dari hasil hipotesis menunjukkan hipotesis keempat dapat gagal diterima. Hasil ini didasarkan pada nilai signifikansi yang berada diatas 0,05 (0,739 > 0,05) dan nilai t-statistik yang berada dibawah t-tabel sebesar 1,97852 > 0,333. Hasil ini memberikan interprestasi bahwa semakin besar proposi dewan komisaris independen maka semakin kecil konservatisme akuntansi. Dewan komisaris indenpenden merupakan dewan komisaris yang tidak berasal dari afiliasi perusahaan. Dewan komisaris independen bertugas untuk melakukan pengawasan atas prinsip GCG yang dilakukan perusahaan. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi proposi dewan komisaris independen akan mengakibatkan semakin tinggi juga konservatisme akuntansi perusahaan. Hal ini berarti dewan komisaris independen di perusahaan memang menjalankan regulasinya pengawasannya yang mengakiibatkan peningkatan kualitas laporan keuangan perusahaan dan mengurang asimetri informasi. Hal ini dibuktikan dengan nilai mean dari dewan komisaris independen sebesar 39% , dengan nilai konservatisme akuntansi sebesar 3,08 dan asimetri informasi sebesar 1.72.
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Putra, Widanaputra, & Wisadha (2015) yang menyatakan bahwa dewan komisaris independen berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. b. Pengujian Tahap Kedua Pengujian tahap kedua ini adalah Konservatisme akuntansi berpengaruh terhadap asimetri informasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2012-2015. Dari hasil output diatas didapat nilai signifikan sebesar 0,000 dan nilai t-statistik sebesar 7,002. Nilai sinifikansi yang berada dibawah 0,05 dan nilai t-statistik yang berada diatas 1,97623, maka dapat diketahui bahwa konservatisme memliki pengaruh positif terhadap asimetri informasi. Hal ini berarti semakin besar konservatisme akuntansi maka semakin kecil asimetri informasi yang ditimbulkan. Asimetri informasi sendiri muncul karena perusahaan yang memiliki private information yang harusnya dibagikan kepada pengguna laporan keuangan lainnya membuat para investor tidak mengetahui gambaran sebenarnya dalam perusahaan. Perusahaan yang lebih mengetahui kondisi perusahaan yang sebenarnya akan cenderung berperilaku opportunistik dalam melaporkan laporan keuangannya untuk menekan biaya agensi yang ditimbulkan. Konservatisme timbul untuk menekan asimetri informasi dengan cara melakukan pengakuan keuntungan yang lebih lama sehingga akan menggurangi fleksibilitas manajer dalam melaporkan laba yang overstated. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya (Haniati & Fitriany, 2010) yang menyatakan bahwa konservatisme berpengaruh terhadap asimetri informasi.
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
KESIMPULAN Penelitian ini menguji faktor-faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi terhadap asimetri informasi. Penelitian ini dilakukan dua kali, pengujian yang
pertama
faktor-faktor
terhadap
konservatisme
akuntansi
dengan
menggunakan regresi berganda, lalu tahap kedua pengaruh konservatisme akuntansi terhadap asimetri informasi dengan menggunakan regresi sederhana. Berikut ini adalah hasil pengujian dari kedua tahap tersebut untuk menjawab rumusan permasalahan: 1.
Debt covenant tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
2.
Political cost perpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
3.
Bonus plan tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
4.
Proposi dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi.
5.
Konservatisme akuntansi berpengaruh signifikan terhadap asimetri informasi.
SARAN Untuk
penelitian
selanjutnya
dapat
menggunakan
pengukuran
koservatisme lainnya seperti total akrual, dan dapat menguji faktor-faktor lain diluar penelitian ini, serta dapat menggunakan variabel intervening dalam pengembangan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Agustina, Rice, & Stephen. (2015). Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 18.
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
Ahmed, Riahi, & Belkaoui. (2011). Teori Akuntansi (Vol. X). Jakarta: Salemba Empat. Alfian, Angga. (2013). Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Konservatisme Akuntansi. Semarang: Universitas Diponegoro. ------------------, & Sabeni, Arifin. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pemilihan Konservatisme Akuntansi. Diponegoro Journal Accounting, II(3), 1-10. Astarini, Dwi. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi. Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional "Veteran". Atmaja, Lukas Setia. (2008). Teori & Praktik Manajemen Keuangan (Vol. 1). Yogyakarta: ANDI Publisher. Basu, Sudipta. (1997). The Conservatism Principle and Asymetric Timeliness of Earnings. Journal Accounting And Economic, 3-37. Deviyanti, Dyahayu Artika. (2012). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Konservatisme Dalam Akuntansi. Semarang: Universitas Diponegoro. Eisenhardt, Kathleen. M. (1989). Agency Theory: An Assessment and Review. The Academy of Management Review, Vol. 14, No.1, pp. 57-74. Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 (7 ed.). Semarang: Badan Penerbit Universita Diponegoro. Komite Nasional Gorvernance. (2006). Pedoman Umum Good Corporate Governance. Halim, Julia., Meiden, Carmel., & Tobing, Rudolf Lumban. (2005). Pengaruh Manajemen Laba Pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur. 117-135. Haniati, Sri, & Fitriany. (2010). Pengaruh Konservatisme Terhadap Asimetri Informasi Dengan Menggunakan Beberapa Pengukuran. Simposium Nasional Akuntansi XIII, hal. 1-28. Harahap, Sofyan Safri. (2009). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
---------------------------. (2012). Teori Akuntansi Edisi Revisi 2011. Jakarta: Rajawali Pers. --------------------------. (2013). Teori Akuntansi. Jakarta: Fajar Interpratama Mandiri Offset. Haryono, S. (2005). Struktur Kepemilikan Dalam Bingkai Teori Keagenan. Jurnal Akuntansi & Bisnis, 63-71. Hery. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Center For Academic Publishing Service (CAPS). IKATAN AKUNTANSI INDONESIA. (2009). Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia. Tahunan. Jensen, Michael C., & Meckling, Willian H. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. VOL. 3, No. 4. pp. 305-360. Junanda, Ahmad. (2012). Kandungan Konservatisme Akuntansi Dalam Standar Akuntansi Berbasis IFRS (International Financial Reporting Standard). Jurnal HUMANITY, Vol. VII, No.2, 24-34. Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, t. D. (2008). Akuntansi Intermediate. Jakarta: Erlangga. Kuncoro, M. (2009). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Murwaningsari, E., & Nugraha, A. P. (2010). Relevansi Nilai Konservatisme Akuntansi Beserta Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi. Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi, dan Keuangan Publik, 21-39. Novikasari, Tri., Ritonga, Kirmizi., & Sofyan, Azhari. (2012). Analisis Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Penerapan Konservatisme Akuntansi. Nugroho, Okta Dwi., & Lestari, Dian Indiriana Tri. (2012). Faktor Yang Mempengaruhi Konservatisme Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode2007-2009. JURAKSI, 2(1), 63-80. Nugroho, Yanuar. (2012). Konservatisme Akuntansi Dalam Teori Keagenan. Oktomegah, Calvin. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Konservatisme Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia, pp.36-47.
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
Padmawati, Ika Ria., & Fachrurrozie. (2015). Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance dan Kulitas Audit Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi. Accounting Analysis Journal, Vol.4, No.1. Purwanti, Melani., & Kurniawan, Aceng. (2013). The Effect Of Earnings Management And Disclosure On Information Asymetry. Internatinal Journal Of Scientific And Technology Research, Volume 2(Issue 8), 98107. Putra, Wayan., Widanaputra, AA. GP., & Wisadha, Gede Suprata. (2015). Tingkat Konservatisme Akuntansi: Kajian Dewan Komisaris, Modal Manajerial, Dan Komite Audit Dalam MMekanisme Good Corporate Governance. E- Jurnal Akuntansi Univeritas Udayana, XII(1), 93-110. Ruwanti, Sri, & Baridwan, Zaki. (2011). Pengaruh Konservatisme Terhadap Asimetri Informasi. Jurnal Wahana, 14(1), 41-65. Santoso, Singgih. (2015). Menguasai Statistik NonParametik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Sari, Cyntia., & Adhariani, Desi. (2009). Konservatisme Perusahaan Di Indonesia dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Simposium Nasional Akuntansi XII. Sarwono, Jonathan. (2015). Rumus-Rumus Populer dalam SPSS 22 Untuk Riset Skripsi. Jakarta: Penerbit ANDI. Scott, William R. (2011). Financial Accounting Theory (Vol. VI). Canada: Pearson. Sekaran, Uma. (2009). Research Methods For Business - Metode Penelitian Untuk Bisnis (Vol. IV). Jakarta: Salemba Empat. Subramanyam, K. R., & Wild, J. J. (2009). financial Statement Analysis Tenth Edition. New York , Amerika: McGraw-Hill/Irwin, a business unit of The McGraw-Hill Companies, Inc. Sukiya, Dewi. (2011). Analisis Pilihan Perusahaan Terhadap Akuntansi Konservatif Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI. Jember: Universitas Jember. Susanto, Aris. (2012). Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Tingkat Konservatisme Akuntansi. Jurnal Skripsi Universitas Lampung.
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP ASIMETRI INFORMASI
2016
Sutedja. (2004). Pengungkapan (Disclosure) Laporan Keuangan Sebagai Upaya Mengatasi Asimetri Informasi. TEMA, Volume 5(Nomor 1, ). Tanor, Linda A.O. (2009). Pentingnya Pengungkapan (Disclosure) Laporan Keuangan Dalam Meminimalisasi Asimetri Informasi. Jurnal FORMAS Vo. 2, No. 4 Juni 2009, ISSN: 1978-8452 , Hal: 287-294. Trihendardi, Cornelius. (2009). Step by Step SPSS 16 - Analisis Data Statistik. Yogyakarta: ANDI. Ujiyantho, Muh. Arief. (2007). Asimetri Informasi Dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan Dalam Hubungan Keagenan. pp.1-10. Veronica, Sylvia., & Bachtiar, Yanivi S. (2004). Good Corporate Governance, Information Asymmetry, and Earnings Management. SNA VII Denpasar. Watts, Ross L. (2002). Conservatism in Accounting. ----------------. (2003). Conservatism in Accounting Part I: Explanationss and Implications. Accounting Horizons, 17(3), 207-221. --------------., & La Fond, Ryan. (2007). The Information Role of Conservatism. ------------., & Zimmerman, Jerlod L. (1990). Positive Accounting Theory: A Ten Year Perspective. The Accounting Review, 65(1), 131-157. Weygandt, J. J., Kimmel, P. D., & Kieso, D. E. (2011). Financial Accounting IFRS Edition. United States Of America: Jhon Wiley & Sons, Inc.
!"
GRACELLA NOVEMBERINE UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI