FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN PEMERIKSAAN ANC PADA IBU HAMIL DI BPM Hj. MARUTI RAHAYU AMd. Keb DESA SUMBERNONGKO NGUSIKAN JOMBANG DWI ERNAWATI 1211010051 Subject : Faktor pengetahuan, sikap, kunjungan ANC DESCRIPTION Tingginya angka kematian ibu hamil disebabkan oleh beberapa faktor seperti masih rendahnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan. Kesehatan ibu merupakan masalah nasional yang harus mendapatkan prioritas utama, karena menentukan kualitas sumber daya manusia pada masa mendatang namun seringkali hal ini dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan dan respon negatif terhadap kesehatan ibu, dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi keteraturan pemeriksaan ANC pada ibu hamil. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif . Populasinya sebanyak 30 orang yang diambil pada tanggal 18 Mei 2015, Teknik sampling menggunakan Total sampling, pengolahan data melalui tahapan editing, coding, skoring, dan tabulasi. Kemudian ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini diketahui bahwa responden teratur dalam melakukan kunjungan ANC sebanyak 17 orang (56,7%). Melalui analisa deskriptif diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keteraturan pemeriksaan ANC pada ibu hamil dalam kategori teratur. Responden dan seluruh masyarakat diharapkan untuk selalu memperhatikan kesehatan, sehingga ibu hamil harus selalu memeriksakan kehamilannya terutama jika terdapat keluhan selama kehamilan.
ABSTRACT The high number of maternal deaths are caused by several factors such as the low awareness of pregnant women for antenatal. Maternal health is a national problem that must be given priority, because it determines the quality of human resources in the future, but often it is influenced by the lack of knowledge and negative responses to the health of the mother, in this study aims to identify factors - factors that affect the regularity of the examination of the ANC in pregnant mother. The study design used is descriptive research. The population of 30 people were taken on May 18, 2015, using a sampling technique Total sampling, processing the data through the stages of editing, coding, scoring, and tabulation. Are then displayed in the form of a frequency distribution. Results of this research note that the respondents regularly in ANC visit as many as 17 people (56.7%). Through descriptive analysis is known that factors affecting the regularity of the examination of the ANC in pregnant women in the regular category. Respondents and the entire community is expected to always pay attention to health, so that pregnant women should always checkups, especially if there is a complaint during pregnancy.
Keywords: Factor knowledge, attitudes, ANC Contributor
: 1. Dyah Siwi Hety, S.KM., M.Kes 2. Dyah Permata Sari, S.ST., SKM, MM
Date : 07 Juli 2015 Type Material : Laporan Penelitian Identifier :Right : Open Document Summary :LATAR BELAKANG Antenatal care merupakan pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakkan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan resiko kehamilan (resiko tinggi, resiko meragukan, resiko rendah) (Manuaba, 2009). Tingginya angka kematian ibu hamil disebabkan oleh beberapa faktor seperti masih rendahnya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan dan penyakit bawaan yang diderita ibu hamil. Kesehatan ibu merupakan masalah nasional yang harus mendapatkan prioritas utama, karena menentukan kualitas sumber daya manusia pada masa mendatang. Pemeriksaan wanita hamil dinegara maju sekitar 15 kali selama kehamilannya, sedangkan di Indonesia 4-5 kali
pemeriksaan diangggap bahwa sudah cukup memadai untuk kehamilan beresiko rendah. Periode prenatal atau antenatal adalah periode persiapan, baik secara fisik, yaitu pertumbuhan janin dan adaptasi maternal maupun psikologis yaitu persiapan menjadi orang tua (Romauli, 2011). Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 ialah sebesar 86,81%. Nilai cakupan ini tidak dapat mencapai target rentra tahun 2013 yakni sebesar 93%. Namun demikian terdapat 7 dari 38 (18,42%) Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Timur yang dapat mencapai target (Kemkes, RI. 2013). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 18 – 22 Mei 2015 di BPM Hj. Maruti Rahayu, Amd., Keb. Desa Sumbernongko Ngusikan Jombang diperoleh data bahwa cakupan K4 mencapai 84,61% hal ini tidak memenuhi target yaitu pada tahun 2013 sebesar 93%. Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan antenatal care yaitu pengetahuan, pendidikan, umur, ekonomi, sumber informasi, letak geografis dan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu pengetahuan atau ranah kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang dalam hal ini adalah perilaku ibu untuk memeriksakan kehamilanya (Notoadmojo, 2012). Selain pengetahuan sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap adalah kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek (Notoadmojo, 2012) dengan pengetahuan yang baik seseorang akan mengerti tentang pentingnya kunjungan antenatal terhadap ibu dan janinya, dari hasil pengetahuan maka seseorang akan mempunyai respon positif terhadap kunjungan antenatal care sebagai persiapan untuk tindakan ibu dalam melakukan kunjungan antenatal care (Asiyah, 2013) Upaya–upaya yang dilakukan untuk mengendalikan cakupan K4 diperlukan pengawasan atau pemeriksaan secara teratur atau dikenal dengan antenatal care (ANC). Sehingga perlu adanya penyuluhan pada ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan sebagai upaya untuk memberikan motivasi atau dorongan pada ibu hamil untuk melakukan kunjungan kehamilan secara teratur sesuai dengan trimester kehamilan. Bidan hendaknya memberikan penyuluhan tentang pentingnya dilakukan kunjungan antenatal care pada ibu hamil melalui konseling pada saat ibu memeriksakan kehamilanya, penyuluhan diberikan berkaitan dengan manfaat ANC, Tujuan dan pentingnya kunjungan baik untuk kesehatan ibu dan janin yang ada dalam kandungan (Prawirohardjo S, 2009). Pemeriksaan kehamilan mempunyai dampak positif terhadap penurunan angka kematian ibu dan bayi. Pemeriksaan kehamilan mencakup jumlah pemeriksaan dan mutu pemeriksaan. Pemeriksaan kehamilan diharapkan wanita hamil mengungkapkan keluhan yang dialami sehingga petugas kesehatan memberi informasi yang akurat. Informasi mengenai kondisi janin dapat membuat ibu hamil tidak mengalami stress dengan adanya perubahan yang terjadi selama kehamilan. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “faktor – faktor yang mempengaruhi keteraturan pemeriksaan anc pada ibu hamil Di BPM Hj. Maruti Rahayu, Amd., Keb. Desa Sumber Nongko
Ngusikan Jombang. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif variabelnya adalah faktor – faktor yang mempengaruhi keteraturan kunjungan ANC pada ibu hamil populasinya sebanyak 35 orang. Sampel sebagian ibu hamil Di BPM Hj. Maruti Rahayu, AMd. Keb. Desa Sumber Nongko Ngusikan Jombang sebanyak 35 responden menggunakan teknik purposive sampling Total sampling Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui tahapan Editing, Coding, Skoring, dan Tabulasi HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagian besar responden berusia 20-35 tahun sebanyak 19 orang (63.3%). sebagian besar responden berpendidikan tingkat menengah (SMA/SLTA) sebanyak 16 orang (53.3%). sebagian besar responden tidak bekerja atau ibu rumah tangga sebanyak 20 orang (66,7%). Sebagian besar responden mendapatkan informasi tentang pemeriksaan kehamilan melalui tenaga kesehatan sebanyak 19 orang (63,3%). Sebagian besar responden terhadap teratur dalam melakukan kunjungan ANC sebanyak 17 orang (56,7%). Faktor-faktor yang mempengaruhi keteraturan pemeriksaan ANC. sebagian besar responden teratur dalam melakukan kunjungan ANC sebanyak 17 orang (56,7%) Antenatal care adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakkan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan resiko kehamilan (resiko tinggi, resiko meragukan, resiko rendah) (Manuaba, 2009). Masalah pengawasan kehamilan merupakan bagian terenting dari seluruh rangkaian perawatan ibu hamil. Melalui pengawasan tersebut dapat ditetapkan kesehatan ibu hamil, kesehatan janin dan hubungan keduanya sehingga dapat direncanakan pertolongan yang tepat (Manuaba, 2007). Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya (Saifudin, 2006). Bidan harus dapat mengenali perubahan yang mungkin terjadi, sehingga kelainan yang ada dapat dikenali lebih dini. Ibu diberi tahu tentang kehamilannya, perencanaan tempat bersalin, juga perawatan bayi dan menyusui (Mansjoer, 2005). Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yaitu: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2011). Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek (Notoatmodjo, 2011). Keteraturan ibu dalam melakukan kunjungan ANC dipicu oleh pengetahuan dan sikapnya terhadap kunjungan ANC, karena sikap seseorang lebih dipekaitkan dengan pengalamanya, namun berbeda dengan pengetahuan, pengetahuan dapat diperoleh melalui pendidikan, atau pencarian informasi namu sikap atau responden seseorang akan lebih banyak dipengaruhi oleh pengalamanya. Dari segi pengetahuan melalui tiap butir soal diketahui bahwa responden mempunyai pengetahuan baik tentang tujuan dan keteraturan melakukan ANC dengan perolehan skor responden 26 jawaban benar (86.66%) dan tentang keteraturan memperoleh skor 25
jawaban benar (83.33%). dari segi sikap tentang ANC diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju pada butir soal pengertian ANC dan pentingnya ANC, dengan perolehan angka 74,16% dan 51,66%. Pengetahuan adalah hasil “ tahu “ dan terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Sikap adalah juga respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau obyej tertentu, yang sudah melibatkan factor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang - tidak senang, setuju - tidak setuju, baik -tidak baik, dan sebagainya). Menurut Campbell (1950) yang dikutip Notoatmojo mendefinisikan sangat sederhana, yakni : “ An individual’s attitude is syndrome of response stimulus atau objek. Sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan yang lain. Sikap juga merupakan kesiapan atau kesedian untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain fungsi sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku (tindakan),
SIMPULAN Simpulan dalam penelitian ini adalah pembahasan tentang faktor yang mempengaruhi keteraturan pemeriksaan kehamilan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden teratur dalam melakukan kunjungan ANC sebanyak 17 orang (56,7%)
REKOMENDASI 1. Bagi responden/ Masyarakat Melalui penelitian ini diharapkan responden dan seluruh masyarakat untuk selalu memperhatikan kesehatan, sehingga pada ibu hamil hasru selalu memeriksakan kehamilannya terutama jika terdapat keluhan selama kehamilan.
2. Bagi Institusi Pendidikan Melalui hasil penelitian ini sebagai institusi pendidikan hendaknya memperbanyak daftar buku dalam perpustakaan agar mahasiswa yang akan menyelesaikan tugas akhir mendapatkan referensi, terutama referensi terkait dengan kunjungan ANC, dan Kehamilan.
ALAMAT CORRESPONDENSI Email :
[email protected] No. Hp : 082245858541 Alamat : Lumajang Jawatimur