Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERZAKAT PROFESI DAN LOYALITAS MUZZAKI TERHADAP LAZ RUMAH ZAKAT KOTA SAMARINDA Andi Martina Kamaruddin 1), H. Zamruddin Hasid2), Hj. Isna Yuningsih3)
[email protected] Ekonomi Keuangan Islam1), Magister Ilmu Ekonomi2 Universitas Mulawarman Samarinda
ABSTRAK: Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas dengan menggunakan data primer dan data sekunder, sedangkan objek penelitian adalah muzzaki yang membayarkan zakat profesi pada LAZ Rumah Zakat kota Samarinda, dengan jumlah sampel sebanyak 50 responden. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi, pemahaman dan kualitas layanan secara signifikan terhadap keputusan berzakat profesi. Dan, mengetahui pengaruh motivasi, pemahaman dan kualitas layanan secara signifikan terhadap loyalitas muzzaki pada laz serta untuk mengetahui pengaruh keputusan berzakat terhadap loyalitas muzzaki terhadap Rumah Zakat. Dalam menguji analisis hipotesis penulis menggunakan alat analisis jalur dengan menggunakan SPSS 17. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Motivasi, Pemahaman, Kualitas layanan berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap keputusan berzakat profesi. (2) Motivasi, Pemahaman, Kualitas layanan berpengaruh secara tidak langsung terhadap loyalitas muzzaki dalam berzakat profesi. (3) Keputusan berzakat muzzaki berpengaruh secara langsung terhadap loyalitas muzzaki. Kata kunci: zakat, kualitas pelayanan, pengambilan keputusan.
ABSTRACT: This study is a causality by using primary data and secondary data, while the research object is muzzaki paying zakat profession in Samarinda city LAZ, the number of sample of 50 respondents. The purpose of this study was to determine the effect of motivation, understanding and service quality significantly affect the decision to tithe profession. And determine the effect of motivation, understanding and service quality significantly loyalty muzzaki on laz as well as to determine the effect on loyalty muzzaki tithe decision against Zakat House. In testing the hypothesis analysis the authors use the tool path analysis using SPSS 17. The results of this study indicate that: (1) motivation, understanding, quality of service is a direct and significant influence on the decision to tithe profession. (2) Motivation, Understanding, Service quality indirect effect on loyalty muzzaki in tithe profession. (3) The decision to tithe muzzaki directly affect muzzaki loyalty. Kata kunci: zakat, quality of service, decision making. 284
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
PENDAHULUAN Zakat merupakan perintah yang diwajibkan Allah atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat yang disebut muzzaki (orang yang wajib membayar zakat) yang mana harta yang dimiliki telah mencapai nisab (batas minimal) dan hawl (waktu satu tahun). Zakat ditentukan dengan bersandar pada ayat-ayat Al-quran yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penyebutan zakat yang dibarengi dengan perintah shalat ditemukan sebanyak 33 kali, sedangkan perintah membayar zakat yang tidak diiringi dengan shalat, atau disampaikan dengan kata lain, seperti perintah untuk infaq atau sedekah, ditemukan lebih dari 40 kali. Dalam Al-Baqarah ayat 2 sampai 5 terkandung di dalamnya motivasi untuk berzakat, tidak hanya motivasi duniawi akan tetapi lebih dari itu ada keberkahan yang terus berlangsung di dunia maupun di akhirat. Allah berfirman: ) 3( َص الة َ َو ِم َّما َرزَ ْقنَا ُه ْم يُ ْن ِفقُون َّ يمونَ ال ُ ذَلِكَ ْال ِكت ُ ب َويُ ِق ِ ) الَّذِينَ يُؤْ ِم ُنونَ بِ ْالغَ ْي2( َْب فِي ِه ُهدًى ِل ْل ُمتَّقِين َ َاب ال َري َ) أُولَئِكَ َعلَى ُهدًى ِم ْن َر ِِّب ِه ْم َوأُو َلئِك4( َاآلخ َرةِ ُه ْم يُوقِنُون ِ َِوالَّذِينَ يُؤْ ِمنُونَ بِ َما أ ُ ْن ِز لَ إِلَيْكَ َو َم ا أ ُ ْن ِز لَ ِم ْن قَ ْبلِكَ َوب البقرة: )5( َُه ُم ْال ُم ْف ِل ُحون Artinya: Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya:petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (2) (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, melaksanakan shalat, dan menginfaqkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka. (3) Dan mereka beriman kepada (Al-Quran) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. (4) Merekalah yang mendapat petunjuk dari tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (5) Al-Baqarah Ayat di atas juga menjelaskan salah satu tujuan hidup seorang muslim yaitu “falah”
kata falah berasal dari bahasa arab aflaha- yuflihu yang berarti
kesuksesan, kemuliaan atau kemenangan. Dalam konteks dunia, falah merupakan konsep yang multidimensi, dimana memiliki implikasi
pada aspek perilaku
individual/mikro maupun perilaku kolektif/makro. Makna falah juga terkandung dalam zakat, yang mana zakat merupakan ibadah multidimensi tidak hanya aspek pribadi tetapi juga aspek sosial, tidak hanya keuntungan di dunia tetapi juga keuntungan akhirat (Arif, 20101).
285
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
Dalam literatur fiqh klasik pengertian zakat adalah hak yang dikeluarkan dari harta atau badan. Sehubungan dengan hal ini, Wahbah Al-Zuhayly dalam Fiqh Al-Islam Wa Adillatuhu mengemukakan bahwa zakat adalah penunaian hak yang wajib yang terdapat dalam harta seseorang. Salah satu jenis zakat adalah zakat penghasilan atau sering disebut zakat profesi, yaitu zakat yang dikeluarkan dari harta yang didapat dari sebuah usaha atas pekerjaan, zakat profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari hasil usaha halal yang dapat mendatangkan hasil (uang) yang relatif banyak dengan cara yang mudah, melalui suatu keahlian tertentu. Terdapat pertentangan tentang hukum zakat penghasilan
sebagain ulama mewajibkan dan sebagian yang lain
mengangap bahwa zakat profesi tidak disyariatkan karena tidak dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Islam yang berdasar pada keadilan akan tidak sejalan apabila petani yang bekerja di bawah sinar matahari yang penghasilannya jauh di bawah
para
eksekutif dan tenaga ahli yang bekerja diruang berAC, harus membayar zakat dari pertaniannya sedangkan eksekutif dan tenaga ahli tidak wajib membayar zakat. Hal ini akan akan bertentangan dengan prinsip keadilan dalam Islam. Potensi zakat profesi sangat besar BAZNAS mencatat penghimpunan dana zakat yang terbesar pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 23,6 Milyar dimana Rp 22
milyar
dari
zakat
penghasilan.(www.kalimantan-news.com).
Untuk
Kalimantan Timur pada tahun 2010 tercatat zakat yang berhasil dikumpulkan mencapai sebesar Rp 3,8 milyar. Angka ini masih amat jauh dari potensi zakat yang ada. Perlu adanya suatu stimulan untuk memotivasi muslim Indonesia untuk membayar zakat pada umumnya dan zakat profesi pada khususnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi ialah faktor dari dalam seperti pemahaman pribadi, psikologis, dan pengalaman masa lalu. Faktor psikologi seseorang dipengaruhi oleh motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan pendirian (Aridi, 2012). Motivasi sendiri adalah keadaan yang diaktivitasi atau digerakkan dimana seseorang mengarahkan perilaku berdasarkan tujuan. Kualitas pelayanan menjadi sesuatu yang menentukan dalam melihat keberhasilan suatu lembaga yang
286
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
bergerak dibidang produksi maupun jasa pelayanan, baik yang dikelola oleh badan swasta maupun pemerintah (Rofik, 2008). Menurut Kotler (2006), kualitas harus berawal dari kebutuhan konsumen dan berakhir pada persepsi konsumen. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa peran kualitas pelayanan yang baik merupakan hal sangat penting dan sangat berpengaruh, tanpa adanya pelayanan yang tepat produk akan kurang diminati oleh konsumen.Yang mana pada akhirnya setelah puas dengan layanan yang diterima membuat konsumen akan membeli ulang produk dan layanan jasa yang diberikan, pembelian ulang dan terus menerus dari produk dan layanan jasa yang sama akan menunjukan loyalitas konsumen terhadap merek. Hal inilah yang membuktikan bahwa lembaga tersebut telah memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen. Diharapkan peran lembaga dalam sosialisasi dan memotivasi para wajib zakat lebih giat lagi dan memberikan edukasi serta pelayanan yang terbaik agar semakin banyak para wajib zakat yang termotivasi untuk mengeluarkan zakat profesi dan selalu kontinyu untuk berzakat profesi sehingga timbullah sebuah loyalitas. Karena sebagaimana yang pernah diteliti oleh Hadi (2010) menyimpulkan bahwa pemahaman tentang zakat profesi pada setiap pegawai atau masyarakat umum tampak beragam, ada yang menerima karena termotivasi oleh akan mendapatkan “ganjaran” dan ada juga yang menolak karena memahami zakat hanya sebatas ritual mahdah (semata). Sedangkan menurut Jaelani (2008) apabila Lembaga amil zakat dapat memberikan pelayanan yang professional dan sesuai dengan syariah akan memberikan nilai tambah bagi muzzaki untuk mau menyalurkan dana zakatnya yang pada akhirnya akan menciptakan suatu loyalitas terhadap lembaga.
ZAKAT Dalam Islam kedudukan ilmu pengetahuan sangat tinggi Allah menegaskan dalam firmannya: اَّلل ِب َما ت َ ْع َملُونَ َخبِير ٍ اَّلل الَّذِينَ آ َمنُوا ِمن ُك ْم َوالَّذِينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم دَ َر َجا ُ َّ ت َو ُ َّ يَ ْرفَ ِع
287
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS Al-Mujadalah [58]: 11) Ibnu ‘Abbas r.a. mengatakan, “Para ulama memiliki derajat di atas orangorang mukmin sebanyak tujuh ratus derajat, jarak di antara dua derajat tersebut perjalanan lima ratus tahun.” Sedemikian tingginya kedudukan orang yang berilmu dalam Islam, dan menuntut ilmu merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim, baik itu ilmu agama
maupun ilmu dunia, karena keduanya
sangat bermanfaat bagi
keseimbangan di dunia dan di akhirat, dalam mengambil keputusan juga sangat dipengaruhi oleh pengetahuan tentang apa yang akan dipilih. Tingkat pemahaman zakat yang baik merupakan hal yang paling utama yang sangat mempengaruhi umat dalam mengambil keputusan. Hal ini mencakup tentang sejauh mana muzzaki paham tentang zakat dan pentingnya zakat bagi kehidupan individu dan sosial masyarakat.
KUALITAS PELAYANAN Pengertian kualitas adalah derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam memenuhi persyaratan. Persyaratan dalam hal ini adalah kebutuhan atau harapan yang bersifat wajib, sedangkan pelayanan adalah suatu aktivitas tidak kasat mata atau tidak dapat diraba, yang terjadi akibat dari adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan (Jamilatun, 2011). Menurut Gaspersz dalam Hasan (2008), mengemukakan ada 9 dimensi untuk mengukur kualitas layanan jasa yaitu: ketepatan waktu pelayanan, akurasi pelayanan,
kesopanan
dan
keramahan
dalam
memberikan
pelayanan,
kelengkapan, kemudahan mendapatkan pelayanan, variasi model pelayanan yang berkaitan dengan inovasi, kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, pelayanan pribadi, dan pendukung pelayanan.
288
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
PENGAMBILAN KEPUTUSAN Suatu organisasi harus mampu untuk memahami perilaku konsumen untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perilaku konsumen adalah kegiatan seseorang dalam membeli dan menggunakan barang atau jasa. Pemasar yang memahami konsumen, pemasar harus mengetahui bagaiman konsumen melakukan keputusan pembelian. Menurut Catri (2012) berpendapat bahwa pengambilan keputusan konsumen pada dasarnya adalah sebuah proses pemecahan masalah, kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun organisasi melalui proses mental yang hampir sama dalam memutuskan produk dan merek apa yang akan dibeli.
METODE Teknik yang diambil adalah Purposive Sampling. Jumlah responden ditentukan berdasarkan jumlah varibel dikali 10 (sepuluh) seperti yang dinyatakan Roscoe dalam Sugiyono (2012). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini ada sebanyak lima puluh muzzaki yang berzakat pada Rumah Zakat. Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh langsung di lapangan yang bersumber dari muzzaki Lembaga Amil Zakat Rumah Zakat kota Samarinda sebagai responden, diketahui jumlah muzzaki yang terdaftar sebagai donatur pembayar zakat profesi periode Januari – Agustus 2013 sebanyak 387 muzzaki. Sebelum melakukan analisis data maka perlu dilakukan pengujian kuisioner yaitu: uji validitas dan reliabilitas. Persamaan sub-struktur dapat diekspresikan dalam bentuk persamaan masing-masing sebagai berikut: Adapun model sub-struktur 1 adalah: Y1 = b1 X1 + b2 X2 + b3 + X3 + E Kemudian bentuk model sub–struktur 2 adalah sebagai berikut: Y2 = b1 X1 + b2 X2 + b3 X3Y1 + E Keterangan: Y1
: Keputusan Berzakat Profesi
289
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
Y2
: Loyalitas
X1
: Motivasi
X2
: Pemahaman
X3
: Kualitas Layanan
b1, b2 dan b3
: koefisien regresi
E
: error
No. 2 Desember 2015
HASIL DAN PEMBAHASAN Validitas berfungsi untuk menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrument. Adapun syarat untuk pengujian validitas penelitian adalah apabila r hitung < 0,3 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid dan apabila r hitung > 0,3 maka butir pertanyaan tersebut valid. Berdasarkan hasil perhitungan di peroleh nilai r hitung masing-masing butir pertanyaan (Tabel 1). Berdasarkan hasil perhitungan di peroleh nilai Alpha-Cronboch masingmasing butir pertanyaan ada pada tabel 2. Berdasarkan tabel 2, dari jumlah 20 butir pertanyaan yang diajukan, semuanya telah memenuhi syarat realibilitas. Berdasarakan tabel 3, dapat disusun substruktur pertama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y1 = 0,381 X1 + 0,250X2 + 0,272X3 Berdasarkan hasil persamaan struktur pertama adalah sebagai berikut: 1.
Nilai koefisien motivasi (X1) sebesar 0,381, hal ini berarti apabila variabel motivasi (X1 ) meningkat atau bertambah maka keputusan berzakat akan meningkat sebesar 0,381 dengan asumsi variabel lain bernilai konstan.
2.
Nilai koefisien pemahaman (X2) sebesar 0,250, hal ini berarti apabila variabel pemahaman (X2 ) meningkat atau bertambah maka keputusan berzakat akan meningkat sebesar 0,250 dengan asumsi variabel lain bernilai konstan.
3.
Nilai koefisien kualitas layanan (X3) sebesar 0,272, hal ini berarti apabila variabel kualitas layanan (X3) meningkat atau bertambah maka keputusan
290
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
berzakat akan meningkat sebeesar 0,272 dengan asumsi variabel lain bernilai konstan. Setelah
mengetahui
nilai
koefisien
masing-masing
variabel, maka
selanjutnya untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel terhadap keputusan berzakat dapat dilihat dari nilai koefisien kolerasi (R) pada tabel 4. Berdasarkan tabel 4, terlihat bahwa besarnya nilai R (korelasi) atau tingkat hubungan antara variabel terhadap keputusan berzakat adalah sebesar 0,710 atau 71,00%. Hal ini berarti terdapat hubungan yang kuat antara variabel motivasi, pemahaman dan kualitas layanan terhadap keputusan berzakat. Berdasarkan tabel 4, diperoleh nilai koefisien determinasi (R 2) sebesar 0,504 atau 50,40%. Hal ini berarti variabel motivasi, pemahaman dan kualitas layanan terhadap keputusan berzakat, sedangkan sisanya sebesar 49,60% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Selanjutnya akan dijelaskan hasil dari pengujian variabel motivasi, pemahaman dan kualitas layanan terhadap keputusan berzakat secara simultan melalui uji F (Tabel 5). Berdasarkan tabel 5, menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel motivasi, pemahaman dan kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan berzakat. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji F (F hitung) sebesar 18,112 dengan penghitungan Ftabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka Ftabel sebesar 3,20. Selanjutnya untuk melihat pengaruh ketiga variabel terhadap keputusan berzakat secara parsial digunakan Uji t, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6 menunjukkan pada level of significant 0,05, diperoleh t hitung untuk variabel motivasi, sebesar 3,613 dan diketahui ttabel sebesar 1.67943, maka thitung > ttabel, Dengan demikian variabel motivasi terbukti secara statistik berpengaruh terhadap keputusan berzakat. Pada level of significant 0,05, diperoleh t hitung untuk variabel pemahaman, sebesar 2,005 dan diketahui ttabel sebesar 1.67943, maka thitung > ttabel, Dengan demikian, variabel pemahaman terbukti secara statistik berpengaruh terhadap keputusan berzakat. Pada level of significant 0,05, diperoleh thitung untuk variabel kualitas layanan, sebesar 2,126 dan diketahui t tabel sebesar
291
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
1.67943, maka t hitung > ttabel, Dengan demikian variabel kualitas layanan terbukti secara statistik berpengaruh terhadap keputusan berzakat. Pada penelitian yang dilakukan ini adalah bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung variabel motivasi (X1), pemahaman (X2), kualitas layanan (X3) keputusan berzakat (Y 1) terhadap loyalitas muzzaki (Y 2). Berdasarakan tabel 7, dapat disusun substruktur kedua dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y2 = 0,341 X1 + 0,299 X2 + 0,312 X3 + 0,301 Y1 Berdasarkan hasil persamaan struktur pertama adalah sebagai berikut: 1.
Nilai koefisien motivasi (X1) sebesar 0,339, hal ini berarti apabila variabel motivasi (X1) meningkat atau bertambah maka loyalitas muzzaki akan meningkat sebesar 0,339 dengan asumsi variabel lain bernilai konstan.
2.
Nilai koefisien pemahaman (X2) sebesar 0,299, hal ini berarti apabila variabel pemahaman (X2) meningkat atau bertambah maka loyalitas muzzaki akan meningkat sebesar 0,299 dengan asumsi variabel lain bernilai konstan.
3.
Nilai koefisien kualitas layanan (X3) sebesar 0,312, hal ini berarti apabila variabel kualitas layanan (X3 ) meningkat atau bertambah maka loyalitas muzzaki akan meningkat sebesar 0,312 dengan asumsi variabel lain bernilai konstan.
4.
Nilai koefisien keputusan berzakat (Y 1) sebesar 0,301, hal ini berarti apabila variabel keputusan berzakat (Y1) meningkat atau bertambah maka loyalitas muzzaki akan meningkat sebesar 0,301 dengan asumsi variabel lain bernilai konstan. Setelah
mengetahui
nilai
koefisien
masing-masing
variabel, maka
selanjutnya untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel motivasi, pemahaman dan kualitas layanan terhadap keputusan berzakat dapat dilihat dari nilai koefisien kolerasi (R) pada tabel 8. Berdasarkan tabel 8, terlihat bahwa besarnya nilai R (korelasi) atau tingkat hubungan antara variabel motivasi, pemahaman, kualitas layanan dan keputusan berzakat terhadap loyalitas muzzaki adalah sebesar 0,655 atau 65,50%. Hal ini
292
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
berarti terdapat hubungan yang kuat antara variabel motivasi, pemahaman, kualitas layanan dan keputusan berzakat terhadap loyalitas muzzaki. Berdasarkan tabel 8 diperoleh nilai koefisien determinasi (R 2) sebesar 0,429 atau 42,90%. Hal ini berarti variabel motivasi, pemahaman, kualitas layanan dan keputusan berzakat terhadap loyalitas muzzaki, sedangkan sisanya sebesar 57,10% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Selanjutnya, akan dijelaskan hasil dari pengujian variabel motivasi, pemahaman, kualitas layanan dan keputusan berzakat terhadap loyalitas muzzaki secara simultan melalui uji F. Berdasarkan tabel 9, secara bersama-sama variabel motivasi, pemahaman, kualitas layanan dan keputusan berzakat terhadap loyalitas muzzaki. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji F (F hitung) sebesar 11,310 dengan penghitungan Ftabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka Ftabel sebesar 2.81. Selanjutnya untuk melihat pengaruh motivasi, pemahaman, kualitas layanan dan keputusan berzakat terhadap loyalitas muzzaki secara parsial atau sendirisendiri, maka digunakan Uji t, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10 menunjukkan bahwa pada level of significant 0,05, diperoleh t hitung untuk variabel motivasi, sebesar 5.410 dan diketahui t tabel sebesar 1.67866, maka thitung > ttabel, Dengan demikian, variabel motivasi terbukti secara statistik berpengaruh terhadap loyalitas muzzaki. Pada level of significant 0,05, diperoleh thitung untuk variabel pemahaman, sebesar 2.692 dan diketahui t tabel sebesar 1.67866, maka thitung > ttabel, Dengan demikian, variabel pemahaman terbukti secara statistik berpengaruh terhadap loyalitas muzzaki. Pada level of significant 0,05, diperoleh t hitung untuk variabel kualitas layanan, sebesar 3.321 dan diketahui ttabel sebesar 1.67866, maka thitung > ttabel, Dengan demikian, variabel kualitas layanan terbukti secara statistik berpengaruh terhadap loyalitas muzzaki. Pada level of significant 0,05, diperoleh t hitung untuk variabel keputusan berzakat, sebesar 3.268 dan diketahui ttabel sebesar 1.67866, maka thitung > ttabel, Dengan demikian, variabel keputusan berzakat terbukti secara statistik berpengaruh terhadap loyalitas muzzaki.
293
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh taraf signifikan penelitian untuk variabel motivasi sebesar 0,002 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan berzakat sebesar 38,10%. Artinya indikator motivasi dapat mempengaruhi para muzzaki dalam memutuskan untuk berzakat profesi. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh taraf signifikan penelitian untuk variabel pemahaman sebesar 0,009 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan variabel pemahaman berpengaruh signifikan terhadap keputusan berzakat sebesar 25,00%. Artinya indikator pemahaman dapat mempengaruhi para muzzaki dalam memutuskan untuk berzakat profesi. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh taraf signifikan penelitian untuk variabel kualitas layanan sebesar 0,005 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan variabel kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan berzakat sebesar 27,50%. Artinya indikator kualitas layanan dapat mempengaruhi para muzzaki dalam memutuskan untuk berzakat profesi. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh taraf signifikan penelitian untuk variabel motivasi sebesar 0,001 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas muzzaki sebesar 34,10%. Artinya variabel motivasi dapat mempengaruhi para muzzaki dalam memutuskan untuk berzakat profesi, sehingga dapat membentuk loyalitas muzzaki dalam berzakat. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh taraf signifikan penelitian untuk variabel motivasi sebesar 0,010 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan variabel pemahaman berpengaruh signifikan terhadap loyalitas muzzaki sebesar 29,90%. Artinya pemahaman yang berupa pengetahuan mengenai pembayaran zakat mampu mempengaruhi para muzzaki dalam memutuskan untuk berzakat profesi serta mampu membentuk loyalitas muzzaki dalam berzakat. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh taraf signifikan penelitian untuk variabel kualitas layanan sebesar 0,005 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan variabel kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas muzzaki sebesar 31,20%. Artinya Kualitas layanan atau keseluruhan kesan muzzaki
294
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
terhadap perlakuan atau layanan Lembaga Amil Zakat dapat mempengaruhi para muzzaki untuk memutuskan berzakat profesi, serta mampu membentuk loyalitas muzzaki. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh taraf signifikan penelitian untuk variabel keputusan berzakat sebesar 0,008 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan variabel keputusan berzakat berpengaruh signifikan terhadap loyalitas muzzaki sebesar 30,10%. Artinya keputusan berzakat yang berupa kepercayaan terhadap lembaga serta kemantapan untuk berzakat, dimana seorang muzzaki tidak ragu untuk selalu mengeluarkan zakat setiap kali mencapai nisab dapat membentuk loyalitas muzzaki dalam berzakat profesi Sumarwan (2004) mengemukanan bahwa Konsumen yang merasa puas terhadap produk atau merek yang dikonsumsi atau dipakai akan membeli ulang produk tersebut.
SIMPULAN Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Motivasi berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap keputusan berzakat profesi.
2.
Pemahaman berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap keputusan berzakat profesi.
3.
Kualitas layanan berpengaruh secara langsung dan signifikan terhadap keputusan berzakat profesi.
4.
Motivasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap loyalitas muzzaki dalam berzakat profesi.
5.
Pemahaman berpengaruh secara langsung tidak langsung terhadap loyalitas muzzaki dalam berzakat profesi.
6.
Kualitas layanan berpengaruh secara tidak langsung terhadap loyalitas muzzaki dalam berzakat profesi.
7.
Keputusan berzakat muzzaki berpengaruh secara langsung terhadap loyalitas muzzaki.
295
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka disarankan sebagai berikut: 1.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor pemahaman berpengaruh terhadap keputusan berzakat profesi namun tidak setinggi pengaruh faktor motivasi, hal ini yang perlu dikaji lagi agar pemahaman masyarakat akan zakat profesi dan hukumnya dapat meningkat dan dapat memberikan kesadaran tentang pentingnya mengeluarkan zakat profesi.
2.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman yang berupa pengetahuan mengenai pembayaran zakat mampu mempengaruhi para muzzaki dalam memutuskan untuk berzakat profesi serta mampu membentuk loyalitas muzzaki dalam berzakat, disini dibutuhkan peran Rumah Zakat dalam mengedukasi muzzaki agar senantiasa Loyal terhadap lembaga dengan informasi-informasi yang diberikan kepada muzzaki
3.
Diharapkan Rumah Zakat lebih menekankan dalam mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan seorang muzzaki dalam berzakat profesi agar loyalitas muzzaki terhadap lembaga juga terus terjaga.
4.
Dan bagi penelitian selanjutnya agar menambah jumlah variabel penelitian yang berkaitan dengan keputusan berzakat serta loyalitas muzzaki dalam berzakat pada LAZ Rumah Zakat Kota Samarinda agar diperoleh hasil penelitian lebih akurat.
LAMPIRAN
Tabel 1. Hasil Analisis Uji Validitas Data Dimensi
Butir
Nilai r hitung
Nilai Batas
Status
Motivasi
1 2 3 4
0,6621 0,6646 0,6167 0,5334
0,3 0,3 0,3 0,3
Valid Valid Valid Valid
5 6 7 8 9
0,5946 0,6112 0,6740 0,6800 0,4984
0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Valid Valid Valid Valid Valid
Pemahaman Kualitas layanan
296
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Keputusan Loyalitas
No. 2 Desember 2015
0,4745 0,7343 0,5730 0,4535 0,4393 0,6368 0,6368 0,5065 0,5065 0,5020 0,5103
0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 2. Analisis Reliabilitas Data
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.778
.681
20
Tabel 3. Hasil Uji variabel motivasi (X1), pemahaman (X 2) dan kualitas layanan (X 3) terhadap keputusan berzakat (Y 1) Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
(Constant)
3.560
.746
Motivasi
.384
.109
Pemahaman
.226
Kualitas layanan
.299
1
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
4.771
.000
.381
3.613
.002
.168
.250
2.005
.009
.096
.275
2.126
.005
a. Dependent Variable: Keputusan berzakat (Y)
Tabel 4. Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model R 1
.710
a
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.504
.487
.47150
a. Predictors: (Constant), Pemahaman, Motivasi, kualitas layanan b. Dependent Variable: Keputusan Berzakat (Y)
297
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
No. 2 Desember 2015
Tabel 5. Uji F (simultan) ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
4.882
3
11.814
18.112
.000a
Residual
4.815
46
.411
Total
9.697
49
Tabel 6. Hasil Uji Variabel Motivasi (X1), Pemahaman (X2 ) dan Kualitas Layanan (X 3) Terhadap Keputusan Berzakat (Y1) Secara Parsial Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
3.560
.746
Motivasi
.384
.109
Pemahaman
.226
Kualitas layanan
.299
Beta
T
Sig.
4.771
.000
.381
3.613
.002
.168
.250
2.005
.009
.096
.275
2.126
.005
a. Dependent Variable: Keputusan berzakat (Y)
Tabel 7. Hasil Uji Variabel Motivasi (X1), Pemahaman (X2 ) dan Kualitas Layanan (X 3) dan Keputusan Berzakat (Y1) Terhadap Loyalitas Muzzaki (Y2) Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
7.822
.577
Motivasi
.541
.102
Pemahaman
.321
Kualitas layanan
.373
Beta
t
Sig.
6.147
.000
.341
5.410
.001
.155
.299
2.692
.010
.111
.312
3.321
.005
298
Jurnal EKSEKUTIF Volume 12
Keptusan berzakat
.335
.123
No. 2 Desember 2015
.301
3.268
.008
a. Dependent Variable: loyalitas muzzaki (Y)
Tabel 8. Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R 2) Model Summary Model 1
R .655
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.429
.417
.57210
a
a. Predictors: (Constant), Keputusan berzakat, Pemahaman, Motivasi, kualitas layanan b. Dependent Variable: loyalitas muzzaki (Y)
Tabel 9. Uji F (simultan) ANOVAb Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regression
5.949
4
8.199
11.310
.000a
Residual
14.531
45
.159
Total
40.480
49
Tabel 10. Hasil Uji Variabel Motivasi (X1), Pemahaman (X2) dan Kualitas Layanan (X 3) Dana Keputusan Berzakat (Y1) Terhadap Loyalitas Muzzaki (Y2) Secara Parsial Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
7.822
.577
Motivasi
.541
.102
Pemahaman
.321
Kualitas layanan
.373
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
6.147
.000
.341
5.410
.001
.155
.299
2.692
.010
.111
.312
3.321
.005
Keptusan berzakat .335 .123 .301 a. Dependent Variable: loyalitas muzzaki (Y)
3.268
.008
299