FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY: STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Nabila Paramitha Ciptaria Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id ABSTRAK Kata Kunci : Audit delay, faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay. Ketepatan waktu penyusunan maupun pelaporan suatu laporan keuangan bisa berpengaruh terhadap nilai informasi laporan keuangan. Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi para pemakainya. Keempat karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat dibandingkan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar publikasi laporan keuangan tepat waktu antara lain: ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil perusahaan industri dasar dan kimia pada variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, opini auditor serta audit delay, dan menganalisis pengaruh secara parsial maupun pengaruh bersama-sama dari variabel-variabel tersebut terhadap audit delay. Penelitian mengambil sampel yang menggunakan metode purposive sampling, berdasarkan maksud dan tujuan penelitian. Prosedur yang digunakan yaitu judgment sampling dimana sampel diambil berdasarkan kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu, dan diperoleh sampel sebanyak 130 perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk periode 2007 sampai dengan 2011. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel yang dipublikasikan. Adapun yang menjadi variabel terikat adalah audit delay dan variabel bebas adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor. Proses analisis data dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik, lalu dilakukan uji hipotesis menggunakan regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara bersama-sama ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay, tetapi secara parsial hanya kualitas auditor yang berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay, KAP yang bekerjasama dengan big four dapat menyelesaikan pengauditan lebih cepat karena mereka mempunyai sumber daya yang lebih besar dan disebabkan karena adanya reputasi yang harus mereka jaga.
Daftar Pustaka (2000-2012)
FACTORS THAT AFFECTING AUDIT DELAY: EMPIRICAL STUDY ON BASIC AND CHEMICAL INDUSTRIES THAT LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE Nabila Paramitha Ciptaria Department of Accounting, Faculty of Economics, Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id
ABSTRACT Keywords: Audit delay, the factors that affect audit delay.
Timeliness of reporting and the preparation of financial statements can affect the value of financial statement information. Based on the Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements of Financial Accounting Standards, the financial statements must meet four qualitative characteristics that are characteristic that makes information useful to financial statement users. The four characteristics are understandable, relevant, reliable and comparable. Several factors need to be taken to ensure timely publication of financial statements include: firm size, profitability, solvency, quality auditor, and the auditor's opinion. This study aims to determine the profile of basic industry and chemical companies in the variable firm size, profitability, solvency, quality auditor, the auditor's opinion and the audit delay, and analyze the effect of partial or together influence of these variables on audit delay. The study sampled using purposive sampling method, based on the intent of the study. The procedure used is judgment sampling where samples are taken based on the criteria formulated in advance, and obtained a sample of 130 companies. The research was conducted for the period 2007 through 2011. The data used are the financial statements of each of the sample companies are published. The dependent variable was the audit delay and independent variables are firm size, profitability, solvency, quality auditor, and the auditor's opinion. The process of data analysis was done by first doing the classic assumption test, then tested the hypothesis using multiple linear regression. The analysis showed that together firm size, profitability, solvency, quality auditor, and the auditor's opinion significantly affect audit delay, but only partially auditor quality significantly affect audit delay, in cooperation with KAP big four can complete audits more quickly because they have greater resources and due to their reputation to guard.
Bibliography (2000-2012)
PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan sarana bagi perusahaan untuk menyampaikan berbagai informasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki serta kinerjanya kepada berbagai pihak yang memiliki kepentingan atas informasi tersebut. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan (timeliness), merupakan atribut kualitatif penting pada laporan keuangan yang mengharuskan informasi disediakan tepat waktu bagi para pemakainya. Keterlambatan publikasi informasi akan menimbulkan reaksi negatif dari pelaku pasar modal karena laporan keuangan auditan yang memuat informasi laba yang dihasilkan oleh perusahaan bersangkutan dijadikan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan pembelian atau penjualan sekuritas yang dimiliki investor, artinya informasi laba dari laporan keuangan yang dipublikasikan secara tidak langsung menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham. Laporan keuangan lebih bermanfaat selain harus tepat waktu pelaporannya kepada publik, laporan keuangan juga harus diaudit oleh akuntan publik. Lamanya waktu penyelesaian audit akan mempengaruhi ketepatan waktu publikasi informasi laporan keuangan auditan selain faktor spesifik perusahaan itu sendiri. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar publikasi laporan keuangan tepat waktu antara lain: ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor. Meskipun telah banyak dilakukan penelitian tentang audit delay pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), namun masih banyak perbedaan hasil, hal tersebut dikarenakan perbedaan sifat variabel independent dan variabel dependent yang diteliti,
perbedaan periode pengamatan atau perbedaan dalam metodologi statistik yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui profil perusahaan industri dasar dan kimia pada variabel audit delay, ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor. 2. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor secara parsial terhadap audit delay. 3. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor secara bersama-sama terhadap audit delay. LANDASAN TEORI Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang mengkomunikasikan keadaan keuangan dari hasil operasi perusahaan dalam periode tertentu kepada pihak-pihak yang berkepentingan sehingga manajemen mendapat informasi yang bermanfaat. Tujuan dari laporan keuangan itu sendiri yakni memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomis. Audit Secara umum auditing menurut Kartika (2009) adalah proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataanpernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
penyampaian hasil-hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan. Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan adalah untuk memberikan pernyataan apakah laporan keuangan yang diperiksa menyajikan secara wajar, dalam segala hal yang bersifat materiil, sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Audit Delay (Halim, 2000) audit delay didefinisikan sebagai lamanya waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan audit. Beberapa faktor yang mempengaruhi audit delay adalah sebagai berikut: 1. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah rata–rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun dalam hal ini penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian. (Lestari, 2010) menyebutkan dalam penelitiannya bahwa perusahaan besar melaporkan laporan keuangan lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan kecil. 2. Profitabilitas Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Maka tingkat profitabilitas rendah akan berpengaruh terhadap audit delay. Hal tersebut berkaitan dengan akibat yang dapat ditimbulkan pasar terhadap pengumuman rugi oleh perusahaan. Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat profitabilitas suatu perusahaan adalah return on asset (ROA), dengan rumus: ROA =
Net Income × 100% Total Asset
3. Solvabilitas Solvabilitas dapat digunakan sebagai indikator tingkat kesulitan keuangan perusahaan. Solvabilitas yang tinggi mencerminkan tingginya resiko keuangan dan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan tersebut merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat solvabilitas adalah debt to total asset, dengan rumus: Debt to Total Asset =
Total Kewajiban × 100% Total Asset
4. Kualitas Auditor Reputasi Kantor Akuntan Publik adalah salah satu faktor yang mempengaruhi audit delay. Semakin baik reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP), maka semakin pendek audit delaynya. Kualitas auditor dapat diketahui dari besarnya perusahaan audit yang melaksanakan pengauditan laporan keuangan tahunan, bersandar pada apakah Kantor Akuntan Publik (KAP) berafiliasi dengan the big four atau tidak. Adapun kategori the big four di Indonesia yaitu: a. KAP Price Waterhouse Coopers (PWC), bekerjasama dengan KAP Drs. Hadi Sutanto & Rekan, Haryanto Sahari & Rekan. b. KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG), bekerjasama dengan KAP Sidharta-Sidharta & Widjaja. c. KAP Ernest & Young (E & Y), bekerjasama dengan KAP Prasetio, Sarwoko, & Sanjadja. d. KAP Deloitte Touche Thomatsu (Deloitte), bekerjasama dengan KAP Hans Tuanakotta & Mustofa, Osman Ramli Satrio & Rekan
5. Opini Auditor Auditor menyatakan pendapatnya berpijak pada audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing dan atas temuan-temuannya. Standar auditing antara lain memuat empat standar pelaporan. Secara lebih rinci, berbagai tipe pendapat auditor dijelaskan sebagai berikut: 1. Wajar tanpa syarat (unqualified opinion) 2. Pendapat wajar tanpa syarat dengan tambahan bahasa penjelasan 3. Wajar dengan syarat (qualified opinion) 4. Pendapat tidak wajar (adverse opinion) 5. Tidak memberikan pendapat (disclamer of opinion) 6. Pendapat tidak penuh (piecemeal opinion) Kerangka Pemikiran Penelitian ini menguji faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay dengan variabel bebas berupa ukuran perusahaan, profiabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor. Hubungan antar variabel diperihatkan dalam model penelitian berikut:
Gambar 1. Model Penelitian METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Objek penelitian yang diteliti adalah perusahaan industri dasar dan kimia
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jenis data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: 1. Tanggal laporan audit independen diterbitkan 2. Total asset 3. Laba / rugi bersih perusahaan 4. Total kewajiban 5. Kantor akuntan publik yang mengaudit perusahaan 6. Opini audit terhadap laporan keuangan yang diaudit Variabel penelitian ini terdiri dari audit delay sebagai variabel dependent sedangkan variabel independent terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data sekunder berupa laporan auditor independen, maupun informasi lainnya yang terkait dengan lingkup penelitian ini. Data yang digunakan diperoleh melalui situs www.idx.co.id dan www.duniainvestasi.com. Metode Pengambilan Sampel Sampel dipilih dengan metode purposive sampling, yaitu mengambil sampel yang ditentukan sebelumnya berdasarkan maksud dan tujuan penelitian. Adapun kriteria-kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel adalah sebagai berikut: 1. Termasuk perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mempublikasikan laporan keuangannya pada tahun 2007-2011. 2. Sampel mempunyai periode pelaporan keuangan berdasar pada tahun kalender yang berakhir tanggal 31 Desember. 3. Menerbitkan laporan keuangan auditan yang dipublikasikan selama
tahun 2007-2011 secara berturutturut. 4. Apabila di dalam data perusahaan sampel terdapat data-data ekstrim yang menyebabkan data penelitian tidak normal, maka dilakukan penghapusan sampel perusahaan ekstrim di setiap tahunnya. Metode dan Tekhnik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas b. Uji Multikolinearitas c. Uji Heterokedastisitas d. Uji Autokorelasi 2. Pengujian Hipotesis Persamaan regresi yang digunakan adalah: Audelay = β + βଵ size + βଶ prof +
βଷ solv + βସ bfour + βହ opin +
Keterangan : Audelay : jangka waktu tanggal penutupan tahun buku dengan tanggal opini laporan keuangan auditor independen. size : ukuran perusahaan prof : profitabilitas (net income to total asset) solv : solvabilitas (total debt to total asset) bfour : dummy kualitas auditor opin : dummy opini audito ε : standar error a. Hipotesis Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, dan tinjauan teoritis, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Hଵ : Ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hୟଵ: Ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap audit delay.
Hୟଶ: Tingkat profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap audit delay. Hୟଷ : Tingkat solvabilitas secara parsial berpengaruh terhadap audit delay. Hୟସ : Kualitas auditor secara parsial berpengaruh terhadap audit delay. Hୟହ : Opini auditor secara parsial berpengaruh terhadap audit delay. 2. Hଶ : Ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hୟ: Ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor secara bersama-sama berpengaruh terhadap audit delay. b. Pengujian Koefisiensi Regresi Parsial (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Kriteria pengujian: Jika probabilitas lebih kecil daripada α 0,05 maka H ditolak. Jika probabilitas lebih besar daripada α 0,05 H diterima. c. Pengujian Koefisiensi Regresi Bersama-sama (Uji F) Uji F digunakan untuk menguji godness of fit test yang menunjukkan variasi pengaruh variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian: Jika probabilitas lebih kecil daripada α 0,05 maka H ditolak. Jika probabilitas lebih besar daripada α 0,05 maka H diterima.
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif Hasil analisis statitik deskriptif yang berisi nilai maksimum, minimum, ratarata dan standar deviasi dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
menunjukkan perbedaan signifikan. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Tabel 3 Hasil Uji Normalitas
yang
Sumber: Output SPSS, data diolah, 2012
Sumber: Output SPSS, data diolah, 2012
Rata-rata audit delay perusahaan sampel masih di bawah 90 hari kalender yang merupakan batas yang ditetapkan BAPEPAM, ukuran perusahaan memiliki rata-rata Rp 811.708.042.831,315 menunjukkan jumlah total asset yang besar, rata-rata profitabilitas perusahaan rendah dengan nilai hanya 6,58% sedangkan rata-rata solvabilitas perusahaan tinggi dengan nilai hingga 64,91%. Tabel 2 Statistik Deskriptif Variabel Dummy
Dari hasil pengolahan data tersebut, besar nilai signifikansi pada 0,161 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi tersebut telah terdistribusi secara normal, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (p = 0,161 > 0,05). b. Uji Multikolinearitas Tabel 4 Uji Multikolinearitas
Sumber: Output SPSS, data diolah, 2012
Tabel di atas menggambarkan semua nilai VIF di atas 1 atau nilai tolerance dibawah 1. Berarti tidak terdapat gejala multikolinearitas pada model dalam penelitian ini dalam penelitian ini. c. Uji Heterokedastisitas
Sumber: Output SPSS, data diolah, 2012
KAP yang bekerjasama dengan big four memiliki audit delay lebih rendah sedangkan rata-rata opini auditor tidak
Gambar 1: Uji Heterokedastisitas Sumber: Output SPSS, data diolah, 2012
Grafik scatterplot di atas memperlihatkan bahwa tidak terdapat pola tertentu pada grafik. Titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. d. Uji Autokorelasi Nilai tabel Durbin Watson diketahui 1,866, berdasarkan tabel pada signifikansi 5% dengan jumlah sampel 130 dan jumlah variabel independen 5 (k=5) maka tabel Durbin Watson akan memberikan nilai du = 1,7941. Oleh karena nilai dw (1,866) lebih besar dari batas du (1,7941) dan kurang dari 4-du (4-1,7941 = 2,2059), dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi 3. Analisis Regresi
Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
a. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka lebih besar dari 0,05 (0,124 > 0,05), maka H diterima dan Hଵ ditolak, artinya ukuran perusahaan secara signifikan tidak berpengaruh terhadap audit delay. b. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Delay Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka lebih besar dari 0,05 (0,195 > 0,05), maka H diterima dan Hଶ ditolak, artinya profitabilitas secara signifikan tidak berpengaruh terhadap audit delay.
c. Pengaruh Solvabilitas Terhadap Audit Delay Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka lebih besar dari 0,05 (0,557 > 0,05), maka H diterima dan Hଷ ditolak, artinya solvabilitas secara signifikan tidak berpengaruh terhadap audit delay. d. Pengaruh Kualitas Auditor Terhadap Audit Delay Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka H ditolak dan Hସ diterima, artinya kualitas auditor secara signifikan berpengaruh terhadap audit delay. e. Pengaruh Opini Auditor Terhadap Audit Delay Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka lebih besar dari 0,05 (0,746 > 0,05), maka H diterima dan Hହ ditolak, artinya opini auditor secara signifikan tidak berpengaruh terhadap audit delay. f. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, Kualitas Auditor, dan Opini Auditor Secara Bersama-Sama Terhadap Audit Delay Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H diterima, artinya ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor secara bersama-sama berpengaruh dan signifikan terhadap audit delay karena signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). 4. Pembahasan a. Faktor Ukuran Perusahaan Berdasarkan pada uji hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Rustiana (2007) mengemukakan bahwa perusahaan dengan total revenue kategori sedang memiliki audit delay paling cepat
dibandingkan dengan perusahaanperusahaan keuangan dengan total revenue tinggi maupun rendah. Lestari (2010) menyebutkan bahwa penyebab ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay dikarenakan sampel merupakan perusahaan terdaftar di BEI yang diawasi investor, pengawasan permodalan, dan pemerintah, atas dasar itu perusahaan dengan asset besar maupun kecil mempunyai kemungkinan yang sama dalam menghadapi tekanan atas penyampaian laporan keuangan. b. Faktor Profitabilitas Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, karena profit merupakan kabar baik bagi perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan melakukan pengauditan laporan keuangan lebih cepat karena keharusan untuk menyampaikan kabar baik secepatnya kepada publik, sebaliknya auditor yang menghadapi perusahaan yang mengalami kerugian memiliki respon yang cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan proses pengauditan. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil bahwa profitabilitas secara signifikan tidak mempengaruhi audit delay, hal ini disebabkan karena proses audit perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan kecil tidak berbeda dibandingkan proses audit perusahaan dengan tingkat keuntungan yang besar. Penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Simbolon (2009) dan Lestari (2010), dimana pada penelitian tersebut tingkat keuntungan berpengaruh negatif dan signifikan. c. Faktor Solvabilitas Dalam penelitian ini proses audit delay tidak dipengaruhi secara signifikan oleh tingkat solvabilitas perusahaan hal ini senada dengan penelitian Simbolon (2009). Solvabilitas dapat digunakan
sebagai indikator tingkat kesulitan keuangan perusahaan. Solvabilitas yang tinggi mencerminkan tingginya resiko keuangan dan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan tersebut merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pada saat ini dikenal sebuah perjanjian yang melibatkan antara perusahaan (debitur) dan kreditur yang dinamakan Debt Covenant atau yang biasa disebut juga dengan perjanjian hutang atau perjanjian keuangan, merupakan perjanjian antara debitur dan kreditur bahwa perusahaan harus beroperasi dalam batasan-batasan tertentu, adanya perjanjian hutang atau Debt Convenant membuat pihak manajemen cenderung menunda penyampaian laporan keuangan yang berita buruk (bad news). d. Faktor Kualitas Auditor Penelitian ini memperoleh hasil berbeda dengan Rustiana (2007), Kartika (2009) dan Simbolon (2009) yang menyatakan tidak ada perbedaan audit delay antara laporan keuangan yang diaudit oleh KAP big four maupun non big four, sedangkan Lestari (2010) berpendapat bahwa perusahaan yang diaudit the big four akan cenderung lebih cepat dalam menyampaikan laporan keuangan dibandingkan perusahaan yang diaudit KAP non big four. KAP yang bekerjasama dengan big four dapat menyelesaikan pengauditan lebih cepat karena mereka mempunyai sumber daya yang lebih besar dan hal yang menyebabkan KAP big four dapat menyelesaikan proses pengauditan lebih cepat juga disebabkan karena adanya reputasi yang harus mereka jaga, jika pengauditan yang dilakukan berjalan lambat tentunya akan mengurangi kompetensi mereka dimata klien. e. Faktor Opini Auditor Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diperoleh hasil bahwa variabel
opini auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay, sama seperti yang diungkapkan oleh Rustiana (2007). Sementara Kartika (2009) dan Lestari (2010) menyatakan bahwa opini auditor mempengaruhi audit delay. Opini auditor tidak mempengaruhi audit delay hal ini disebabkan proses pemberian pendapat terhadap kewajaran suatu laporan keuangan merupakan tahap akhir dalam proses audit, sehingga jenis opini apapun yang diberikan tidak akan mempengaruhi lamanya audit delay yang terjadi. KESIMPULAN 1. Rata-rata audit delay perusahaan sampel masih di bawah 90 hari kalender yang merupakan batas yang ditetapkan BAPEPAM, ukuran perusahaan memiliki rata-rata Rp 811.708.042.831,315 menunjukkan jumlah total asset yang besar, ratarata profitabilitas perusahaan rendah dengan nilai hanya 6,58% sedangkan rata-rata solvabilitas perusahaan tinggi dengan nilai hingga 64,91%, KAP yang bekerjasama dengan big four memiliki audit delay lebih rendah sedangkan rata-rata opini auditor tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. 2. Secara parsial diperoleh hasil bahwa hanya variabel kualitas auditor yang mempunyai pengaruh terhadap audit delay. 3. Ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, kualitas auditor, dan opini auditor secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap audit delay. DAFTAR PUSTAKA Boynton, Willian, Raymond Johnson, dan Walter Kell. 2003. Modern Auditing Edisi Ketujuh Jilid 1.
Terjemahan Paul A. Rajoe, Gina Gania, dan Ichsan Stiyo Budi. Jakarta: Erlangga Halim, Abdul. 2000. Pemeriksaan Akuntansi 1. Jakarta: Gunadarma. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. Kartika, Andi. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Di Indonesia (Studi Empiris: Pada Perusahaann-Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol.16, No.1. (Maret): pp.1-17. Kieso, Donald. 2002. Akuntansi Intermediate Edisi Kesepuluh Jilid 1. Terjemahan Emil Salim. Jakarta: Erlangga. Lestari, Dewi. 2010. Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi Empiris Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Semarang: Skripsi. Universitas Diponegoro. Randal, Mark S. Beasley dan Alvin A. Arrens. 2011. Jasa Audit dan Assurance. Terjemahan Amir Abadi Jusuf Rustiana. 2007. Beberapa Faktor Yang Berdampak Pada Perbedaan Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar Di BEI). Kinerja. Vol.11, No.1: pp.27-39. Simbolon, Kartika. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Medan: Skripsi.Universitas Sumatera Utara. Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess. 2005. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.