FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKSEPTOR KB IUD DROP OUT DI PUSKESMAS MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO FAJAR ZUNIAR VINTASARI NIM. 11002013
Subject : Akseptor, Kontrasepsi, IUD Description : Perkembangan program KB di Indonesia berjalan pesat. Sudah banyak manfaat yang dirasakan oleh masyrakat dengan adanya program KB ini. Meskipun program KB telah berhasil menekan pertumbuhan penduduk, namun tidak selamanya program tersebut berjalan lancar, adakalanya pencapaian peserta KB aktif dan peserta baru mengalami peningkatan dan pada saat yang lain mengalami penurunan. Pada penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui factor faktor yang melatarbelakangi drop out pada akseptor IUD di Puskesmas Mojosari Kabupaten Mojokerto. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif . Pendekatan yang digunakan adalah Crosssectional. Variabel dalam penelitian ini yaitu factor faktor yang mempengaruhi akseptor KB IUD drop out. Penelitian di lakukan pada tanggal 28-31 Mei 2014 Populasi dalam penelitian ini adalah semua aseptor KB IUD di Puskesmas Mojosari Kabupaten Mojokerto sebanyak 33 Akseptor, menggunakan teknik total sampling. Faktor yang mempengaruhi dropout akseptor KB IUD berdasarkan faktor umur diperoleh data Sebagian besar responden usia >35 tahun sebanyak 20 responden (60,6%). Faktor yang mempengaruhi dropout KB IUD berdasarkan faktor pengetahuan diperoleh data bahwa sebagian besar responden bekerja yaitu 23 orang (69,7%). Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan supaya lebih aktif dan intensif lagi dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang kontrasepsi atau program KB sehingga pengetahuan masyarakat tentang KB IUD dapat lebih ditingkatkan lagi. Responden pada penelitian ini agar lebih meningkatkan informasi yang diterima tentang alat kontrasepsi sehingga responden dapat lebih efektif dan tepat dalam memilih alat kontrasepsi tersebut ABSTRACT Development of KB program in Indonesian runs fast. There have been many benefits perceived by the community with the KB program. Although the KB program has successfully reduced population growth, but the program doesn’t always run smoothly, sometimes achieves the active participants and new participants have increased and at other times decreased. In this study, aimed to determine the factors behind the drop out on KB IUD acceptors in Puskesmas Mojosari. The study was a descriptive type. The approach used was cross-sectional. The variables in this study was the factors which affect the KB IUD acceptors drop out. This study was conducted on 28-31 May 2014 population in this study was all KB IUD acceptors in Puskesmas Mojosari Mojokerto as many as 33 acceptors, using total sampling technique. Factors that affecting IUD acceptors dropout based on the age factor obtained Most respondents aged > 35 year maney as 20 respondents’ (60.6%). Factors that affecting KB IUD dropout based on the knowledge factor obtained that the majority of respondents
1
were employed whits as many as 23 people (69.7%). For health workers, especially midwives have to be more active and more intensive in providing health education about contraception or KB programs so that public knowledge about KB IUD can be further enhanced. Respondents in this study have to further improve the information they received about contraception so that respondents can be more effective and precise in choosing contraceptives. Keywords: Acceptor, Contraception, IUD Contributor
: 1. Rifa’atul, LM ,M.Farm Klin 2. Widji Utami, S.ST
Date
: 4 Juni 2014
Type Material : Laporan Penelitian Edentifier
:-
Right
: Open Document
Summary
:
LATAR BELAKANG Kondisi kependudukan di Indonesia saat ini baik yang menyangkut jumlah, kualitas maupun persebarannya merupakan tantangan yang berat yang harus diatasi bagi tercapainya keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia. Situasi dan kondisi kependudukan yang ada pada saat ini merupakan suatu fenomena yang memerlukan perhatian dan penanganan secara seksama, lebih sungguh-sungguh dan berkelanjutan (BKKBN, 2009). Paradigma baru program keluarga Berencana Nasional, telah diubah visinya dari mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) menjadi visi untuk mewujudkan “keluarga berkualitas tahun 2015” (Saifudin, 2006). Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan adanya metode kontrasepsi . kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Sarwono, 2007). Perkembangan program KB di Indonesia berjalan pesat. Sudah banyak manfaat yang dirasakan oleh masyrakat dengan adanya program KB ini. Meskipun program KB telah berhasil menekan pertumbuhan penduduk, namun tidak selamanya program tersebut berjalan lancar, adakalanya pencapaian peserta KB aktif dan peserta baru mengalami peningkatan dan pada saat yang lain mengalami penurunan (BKKBN, 2010). Kontrasepsi intrauterine digunakan oleh hampir 100 juta wanita di seluruh dunia, tetapi hanya kurang dari satu juta wanita Amerika menggunakannya. Kebutuhan yang terus meningkat terhadap kontrasepsi reversible di Amerika Serikat akan terpenuhi secara baik dengan meningkatkan penggunaan kontrasepsi dalam rahim menggunakan alat intrauterine (IUD, intrauterine device ) (Desi, 2012). Peserta KB nasional pada tahun 2012 menunjukkan data yaitu IUD sebanyak 3.933.631 (11,28%), MOW sebanyak 1.216.355 (3,49%), MOP sebanyak 248.685 (0,71%), Implan sebanyak 3.077.417 (8,82%), Kondom sebanyak 1.032.033 (2,96%), suntikan sebanyak 16.203.682 (46,47%) dan KB pil sebanyak 9.000.384 (25,81%). Sedangkan Provinsi Jawa Timur data pengguna KB menurut metode pada tahun 2012 sebagai berikut IUD sebanyak 883.092 (14,36%), MOW sebanyak 309.328 (5,03%), MOP sebanyak 28.631 (0,47%), Implan sebanyak 526.859 (8,57%), kondom sebanyak 94.601 (1,54%0, suntik KB sebanyak 2.966.486 (48,23%) dan KB pil sebanyak 1.341.156 (21,81%) (BKKBN, 2012).
2
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Mojosari Mojokerto diperoleh data pada tahun 2013 terdapat 77 akseptor KB IUD.dari jumlah terebut terdapat 57 akseptor KB IUD yang drop out dan 7 akseptor KB IUD baru. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau lebih dikenal dengan IUD (Intra Uteine Device) adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang (Handayani, 2010). Penurunan pemakaian metode kontrasepsi efektif jangka panjang IUD perlu mendapatkan kajian analisa setelah berbagai upaya kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan pemakaian metode kontrasepsi efektif jangka panjang tidak memberikan hasil yang optimal (BKKBN, 2004). Adapun berbagai pertimbangan yang harus diperhatikan oleh akseptor KB agar tidak terjadi salah persepsi setelah pemasangan yaitu pengetahuan akseptor KB tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi, status kesehatan klien sebelum berKB, tahu efek samping, konsekuensi kegagalan atau kehamilan yang tidak diinginkan, besarnya keluarga yang direncanakan, persetujuan pasangan, bahkan norma budaya lingkungan dan orang lain (Desi, 2012). Pemilihan metode kontrasepsi oleh wanita usia subur dipengaruhi oleh beberapa faktor pertimbangan antara lain dari faktor pasangan, faktor kesehatan dan faktor metode kontrasepsi. Dimana didalam ketiga faktor tersebut terdapat faktor pekerjaan, persepsi efektifitas, persepsi efek samping dan dukungan suami (Hartanto,2004). Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat dan sebagai salah satu pusat pelayanan kontrasepsi, bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan dan informasi yang tepat mengenai metode kontrasepsi IUD kepada akseptornya. Dengan memberikan informasi yang tepat, diharapkan akseptor IUD tidak mengalami kecemasan yang berlebihan atau sedikitnya hanya mengalami kecemasan ringan sehingga tidak menimbulkan gangguan yang berarti terhadap akseptor atau penggunanya. Dalam memberikan penjelasan tentang metode kontrasepsi tidak dilakukan bidan sendiri melainkan mereka dibantu oleh kader posyandu atau kader kesehatan di wilayah setempat (Lusiana, 2012). Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti tertark untuk melakukan penelitian dengan judul faktor – faktor yang mempengaruhi drop out pada akseptor IUD di Puskesmas Mojosari Kabupaten Mojokerto. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan Crosssectional. Variabel dalam penelitian ini yaitu faktor – faktor yang mempengaruhi akseptor KB IUD drop out. Populasi dalam penelitian ini adalah semua aseptor KB IUD di Puskesmas Mojosari Kabupaten Mojokerto sebanyak 33 Akseptor dengan sampel sebanyak 33 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah Total sampling. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Mojosari Kabupaten Mojokerto pada tanggal 2831 Mei 2014. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan mendatangi rumah responden untuk memperoleh data faktor yang mempengaruhi drop out dengan terlebih dahulu meminta data dari Puskesmas Mojosari Kabupaten Mojokerto berapa jumlah akseptor KB IUD dan alamat masing-masing akseptor baik yang masih menggunakan atau sudah tidak menggunakan IUD. Pada penelitian ini pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuesioner yang berfungsi untuk memperoleh informasi berupa data tentang akseptor KB IUD dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Metode kontrasepsi diperoleh dari data primer atau pengisian kuesioner secara langsung oleh responden.
3
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian diperoleh berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa Sebagian besar responden mempunyai >35 tahun anak sebanyak 20 responden (60,6%). Umur dikatakan masa awal dewasa adalah usia 18 tahun sampai 40 tahun, dewasa Madya adalah 41 sampai 60 tahun, dewasa lanjut >60 tahun, umur adalah lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan (Harlock, 2004). Semisal, umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung (Hardiwinoto, 2011). Responden pada penelitian ini tergolong pada usia dewasa (20-35 tahun) dimana pada usia ini proses berfikir seseorang sudah dapat dikatakan matang sehingga mereka berusaha mencoba untuk mengerti dan memahami alat kontrasepsi yang cocok digunakan serta tidak mengganggu keharmonisan hubungan rumah tangga, dengan demikian mereka dapat menentukan menggunakan KB AKDR atau tidak berdasarkan pengalaman yang dimiliki atau berdasarkan informasi yang diterima. Dan pada usia ini responden tergolong pada usia menjarangkan kehamilan sehingga mereka termotivasi untuk dapat menggunakan alat kontrasepsi yang cocok dan tidak mengganggu keharmonisan hubungan suami istri, dimana hal ini akan mendorong responden dalam memilih untuk menggunakan alat kontrasepsi terutama alat kontrasepsi dalam Rahim. Banyaknya responden yang keluar dari pemakaian alat kontrasepsi IUD terjadi karena mereka adanya efek samping yang dirasakan oleh banyak akseptor diantaranya hypermenorhea atau perdarahan haid yang lebih panjang dari biasanya sehingga responden merasa khawatir dengan keadaan tersebut jika terjadi setiap hari, selain itu mereka khawatir lupa ketika harus melepas alat kontrasepsi tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden bekerja yaitu 23 orang (69,7%). pada tabel 4.7 diatas diperoleh data bahwa hamper setengah responden yang bekerja mempunyai pendidikan menengah (SMA) sebanyak 15 orang (45,4%). pada tabel 4.8 diatas diperoleh data bahwa hamper setengah responden yang bekerja mempunyai anak 0-2 anak sebanyak 13 orang (39,4%). Pekerjaan merupakan hal yang banyak menyita waktu, dengan beklerja seseorang akan mempunyai waktu sedikit untuk urusan keluarganya, namun dengan bekerja seseorang akan lebih mudah mendapatkan informasi baik dari teman kerja maupun lingkungan dimana mereka bekerja (Notoatmodjo, 2003). Bagi mereka yang bekerja merupakan hal yang alamiah karena dengan bekerja mereka akan mudah mendapatkan informasi baik dari teman kerjanya maupun lingkungan dimana mereka bekerja. Orang lain disekitar kita merupakan ‘salah satu diantara komponen social yang ikut mempengaruhi pengetahuan kita. Seorang yang kita anggap penting, seorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah laku dan pendapat kita., seorang yang tidak ingin kita kecewakan, atau seseorang yang berarti khusus bagi kita (significant other), akan banyak mempengaruhi tingkat pengetahuan kita terhadap sesuatu. Diantara orang yang dianggap penting bagi individu adalah orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, istri, atau suami dan lain-lain. (Azwar,2009). Secara tidak langsung pekerjaan mempengaruhi info tentang KB IUD, semakin banyak informasi yang di dapat, informasi yang bersifat negative atau posif, maka akan timbul presepsi takut untuk mengikuti KB IUD sehingga terkadang mereka merasa tidak cocok dengan alat kontrasepsi terseut dan menyebabkan responden harus keluar dari pemakaian alat kontrasepsi tersebut atau dropout untuk memperoleh alat kontrasespi yang sesuai dengan keadaan diri dan keluarga akseptor KB.
4
SIMPULAN Faktor yang mempengaruhi dropout akseptor KB IUD dberdasarkan faktor umur diperoleh data Sebagian besar responden mempunyai >35 tahun anak sebanyak 20 responden (60,6%). Dan yakni faktor pengetahuan sebagian besar responden bekerja yaitu 23 orang (69,7%). REKOMENDASI 1. Bagi Institusi Pendidikan Lebih mengembangkan materi tentang alat kontrasepsi dengan cara mengadakan seminar tentang alat kontrasepsi secara umurm atau tentang AKDR agar mahasiswa dapat memperoleh informasi yang lebih tentang atau juga menambah literatur kepustakaan yang juga dilengkapi dengan simulasi tentang alat kontrasepsi secara umurm atau tentang AKDR di laboratorium sehingga lebih mudah untuk dipelajari oleh mahasiswa. 2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan (bidan) Bagi tenaga kesehatan (Bidan atau Dokter) supaya lebih aktif dan intensif lagi dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang kontrasepsi atau program KB sehingga pengetahuan masyarakat tentang dapat lebih ditingkatkan lagi. 3. Bagi Responden Responden pada penelitian ini agar lebih meningkatkan informasi yang diterima tentang alat kontrasepsi sehingga responden dapat lebih efektif dan tepat dalam memilih alat kontrasespi tersebut 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Melakukan penelitian selanjutnya dalam melakukan pengkajian materi yang lain seperti faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap ibu dalam menghubungi alat kontrasepsi. Alamat Korespondensi : - Alamat rumah : Sawahan Gg VI RT 015 RW 002 No 44 Desa Sawahan Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto - Email :
[email protected] - No. HP : 082131076014
5