FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PUSKESMAS KOTA MABA KECAMATAN KOTA MABA KABUPATEN HALMAHERA TIMUR Nurma Hi. Mabud*, Jimmy Posangi**, Novie H. Rampengan* *Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis, dan pasal 129, pemerintah bertanggungjawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak bayi untuk mendapatkan air susu ibu (ASI) secara eksklusif. Air susu ibu sebagai makanan alamiah adalah makanan terbaik yang dapat diberikan oleh seorang ibu pada anak yang baru dilahirkannya. Pemberian ASI di Indonesia saat ini memprihatinkan, presentasi bayi yang menyusui eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3%. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat untuk mendorong peningkatan pemberian ASI masih relatif rendah. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pendidikan, paritas, pekerjaan dengan pemberian ASI Eksklusif. Jenis Penelitian kuantitatif yang di gunakan yaitu analitik dengan pendekatan potong lintang (Cross sectional).Tempat penelitian di Puskesmas Kota Maba Kecamatan Kota Maba dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juli tahun 2016. Populasi pada penelitian ini yaitu ibu yang mempunyai bayi umur 7-12 bulan. Pengambilan sampel dilakakukan dengan metode total sampling yang jumlahnya 64 responden. Sumber data primer diperoleh dari kuesioner dan data sekunder dari data Puskesmas Kota Maba Kecamatan Kota Maba. Analisis data menggunakan uji chi Square (X 2) sedangkan Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik. Data dianalisis dengan program SPSS versi 20. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan teradapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p=0,01), pendidikan (p=0,002, OR=4,500), paritas (P=0,001, OR=5,333) dan pekerjaan (p=0,003, OR=6,667) dengan pemberian ASI eksklusif. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi pemberian ASI eksklusif ialah pekerjaan dengan nilai OR (Odd Ratio) sebesar 37,6. Kata Kunci: ASI Eksklusif, Faktor Yang Memengaruhi ABSTARCT Every baby have the right to get the mother’s milk since she / he was born during 6 months, except over the medical indication, and section 129, the government is responsible to decide the policy in order to guarantee the baby’s right to get the mother’s milk in exclusive. The mother’s milk as the natural food is the best food that can be given by a mother to the baby who is just born. The mother’s milk giving in Indonesia currently is apprehensive, the percentage of baby who have the exclusive mother’s milk until the 6th month is only 15,3 %. This thing is happening due to the awareness of the society to encourage the development of mother’s milk giving is still low. The purpose of this research is to know about the relation between the knowledge, education, parity and work with the exclusive mother’s milk giving. The type of quantitative research that used is an analytic research with the approach of Cross Sectional. The location of the research is in Public Government Clinic (Puskesmas) Maba city, district of Maba city which conducted in January to July in 2016. The population in this research is the mother who have baby at the age of 7 – 12 months. The sample is taken by the method of total sampling with 64 respondents. The primary source is taken from the questioner and the secondary data is from the data of the Public Government Clinic (Puskesmas) of Maba city, district of Maba city. The data analysis used the Chi Square (X2) test, whereas the multivary analysis used the logistic regression test. The data is analyzed with the program of SPSS, version 20. The result of this research can concludes that there is a significant relation between knowledge (p=0.01), education (p=0.002, OR=4.500), parity (P=0.001, OR=5,333) and work (p=0.003, OR=6.67) with the exclusive mother’s milk giving. The results of the multivary analysis show that the very dominant variable that effects the exclusive mother’s milk giving is work, with OR value (Odd Ratio) in amount of 37.6. Keyword: Exclusive Mother’s Milk, Factors That Influence
41
PENDAHULUAN
pendidikan, dan pendapatan di usia 30
Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik
tahun:
dan terlengkap. Nilai nutrisi ASI lebih
kohort dari Brasil). Peneliti melibatkan
besar
formula,
3500 responden di Brazil yang dipantau
karena mengandung lemak, karbohidrat,
sejak kelahiran di tahun 1982 sampai
protein, dan air dalam jumlah yang tepat
2013, pada saat responden berusia rata-
untuk pencernaan, perkembangan otak,
rata 30,2 tahun. Temuan studi cohort
dan
Brasil
dibandingkan
pertumbuhan
susu
bayi.
Kandungan
sebuah
ini
penelitian
prospektif
menyarankan
bahwa
nutrisinya yang unik menyebabkan ASI
menyusui mungkin memiliki pengaruh
memiliki keunggulan yang tidak dapat
jangka panjang pada intelijensia dalam
ditiru oleh susu formula apapun (Pratiwi
suatu populasi tanpa paternalistik sosial
dkk, 2010).
yang kuat soal pola menyusui, dan ini
Menyusui
merupakan
suatu
memberi
dampak
proses yang terjadi secara alami, jadi
dalam
jarang sekali ada ibu yang gagal atau
keberhasilan
tidak mampu menyusui bayinya. Untuk
perekonomian.
itu
ibu
diberikan
kesuksesan
kehidupan,
seperti
dalam pendidikan
dan
informasi
Data menunjukkan bahwa kurang
tujuan
dari 15% bayi di seluruh dunia diberi
meningkatkan pemberian ASI eksklusif
ASI eksklusif selama 4 bulan dan
dan meneruskan pemberian ASI sampai
seringkali
2 tahun
secara baik dan benar serta
pendamping ASI tidak sesuai dan tidak
mendapatkan kekebalan tubuh secara
aman (Pratiwi dkk, 2010). Akibat dari
alami sehingga memberi dampak postif
keadaan
terhadap
malnutrisi dunia yaitu pada tahun 2010-
Pengetahuan
akses
aspek
pada
dengan
pertumbuhan
perkembangan
terutama
dan kebutuhan
2012
pemberian
ini,
jumlah
terjadi
makanan
peningkatan
malnutrisi
negara
energi dan zat yang dibutuhkan selama 6
berkembang 16 juta, Asia Selatan 304
bulan
juta, Sub Sahara Afrika 234 juta, Asia
pertama
kehidupan
bayi,
(Wulandari, 2011).
Timur 167 juta, Asia Tenggara 65 juta,
Victora et al (2015) meneliti “Association And
Between
Breastfeeding
Barat
dan
Afrika
Utara
25
juta,
Educational
Kaukasus dan Asia Tengah 6 juta,
Attainment, And Income At 30 Years Of
Oseania 1 juta, angka kesakitan dan
Age: A Prospective Birth Cohort Study
kematian bayi dan balita di seluruh
From
Intelligence,
Amerika Latin dan Karibia 49 juta, Asia
Brazil”.
(Hubungan
antara
dunia terutama di negara berkembang
menyusui dan kecerdasan, pencapaian
(Djoefrie, dkk, 2013).
42
Keunggulan ASI sebagai nutrisi
Berdasarkan laporan SDKI tahun 2012
bayi telah dipelajari dan dibuktikan oleh
pencapaian ASI eksklusif sebesar 42%,
para
Organisasi
sedangkan, berdasarkan laporan dari
(WHO)
Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2013,
merekomendasikan ASI eksklusif untuk
cakupan pemberian ASI 0-6 bulan
bayi sampai berumur 6 bulan dan
hanyalah
kemudian dilanjutkan bersama makanan
2014).
pendamping ASI sampai berumur 2
Series 2016 menyebutkan ASI Eksklusif
tahun atau lebih. Pemerintah Indonesia
di Indonesia meningkat dari sebelumnya
membuktikan
38
peneliti
sehingga
Kesehatan
Dunia
komitmennya
dalam
menurunkan angka kematian bayi dan
sebesar
54,3%
Lancet
persen
(Anonim,
Breastfeeding
(Riskesdas,
2013)
naik
menjadi 65 persen, (Anonim, 2016).
mendukung pemberian ASI eksklusif
Data
dari
Dinas
Kesehatan
dengan mengeluarkan Undang-Undang
Provinsi Maluku Utara pada tahun 2012
Republik Indonesia (UU RI) No.36
cakupan
tahun 2009 tentang kesehatan pasal 128,
sebesar 61,49%,
setiap bayi berhak mendapatkan air susu
63%, dan pada tahun 2014 sebesar 62%.
ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6
Data dari Kabupaten Halmahera Timur
(enam) bulan, kecuali atas indikasi
menunjukkan pemberian ASI eksklusif
medis,
129, pemerintah
sebesar 60,3% pada tahun 2013, dan
menetapkan
sebesar 44% pada tahun 2014 sedangkan
kebijakan dalam rangka menjamin hak
di Puskesmas Kota Maba hanya sebesar
bayi untuk mendapatkan air susu ibu
15% pada tahun 2012, 39% pada tahun
(ASI) secara eksklusif, (Anonim, 2012)
2013 dan 41,1% pada tahun 2014. Data
serta
Menteri
dari Puskesemas Kota Maba mengalami
Kesehatan No.450/Menkes/SK/IV/2004
peningkatan namun angka pencapaian
dengan menetapkan target pemberian
jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif
ASI eksklusif 6 bulan sebesar 80%
ini masih jauh dari target Nasional yaitu
(Fikawati, dkk, 2015).
80% (Anonim, 2015).
dan
pasal
bertanggungjawab
Surat
Keputusan
pemberian
ASI
eksklusif
tahun 2013, sebesar
Pidato Menteri Kesehatan RI yang
Cakupan pemberian ASI eksklusif
dibacakan oleh Direktur Bina Kesehatan
di Puskesmas Kota Maba Kabupaten
Anak saat membuka acara peringatan
Halmahera
Pekan ASI Sedunia (PAS) 2015 di
disebabkan oleh beberapa faktor yang
Jakarta, ternyata capaian ASI eksklusif
memengaruhi, antara lain: pengetahuan
di Indonesia belum mencapai angka
tentang ASI yang kurang, pendidikan
yang diharapkan yaitu sebesar 80%.
ibu, paritas, serta Ibu yang bekerja.
43
Timur
masih
rendah
Beberapa mengenai
hasil
penelitian
faktor-faktor
METODE PENELITIAN
yang
Jenis
penelitian
digunakan
di
dengan
pendekatan
potong
(cross
sectional).
Penelitian
mayoritas
menunjukkan
respoden
pengetahuan
kurang
bahwa memiliki
tentang
ASI
deskriptif
yang
mempengaruhi pemberian ASI eksklufif Indonesia
yaitu
kuantitatif
analitik lintang ini
dilakukan di Puskesmas Kota Maba
(72,5%). Ada hubungan antara tingkat
Kecamatan
pendidikan ibu, tingkat penghasilan, dan
Halmahera Timur pada bulan Januari
pengetahuan ibu tentang ASI dengan
2016 sampai dengan Juli 2016. Populasi
pemberian ASI eksklusif (Sriningsih,
sasaran dalam penelitian ini yaitu semua
2011). Hasil penelitian Ichsan dkk
Ibu yang mempunyai bayi berumur 7-12
(2014) menunjukkan bahwa terdapat
bulan, sedangkan populasi sumber yaitu
perbedaan
antara
seluruh ibu yang mempunyai bayi usia
pengetahuan dan sikap tentang ASI
7-12 pada bulan Januari sampai Juli
eksklusif
2016
yang
dari
bermakna
ibu-ibu
yang
tidak
menjadi anggota program tersebut.
di
Kota
Maba
Puskesmas
Kecamatan
Kota
Kabupaten
Kota
Maba
Maba
Kabupaten
Observasi awal berupa wawancara
Halmahera Timur. Besar populasi dalam
yang dilakukan oleh peneliti dengan
penelitian ini sebanyak 64 ibu. Cara
beberapa ibu-ibu yang membawa anak
pengambilan sampel ditentukan dengan
mereka ke Puskesmas Kota Maba,
cara
ditemukan
permasalahan
subyeknya kurang dari 100 responden,
antara lain kurangnya penyuluhan ASI
maka lebih baik diambil semua sebagai
eksklusif kepada ibu-ibu, minimnya
sampel
pengetahuan
responden penelitian ini merupakan
beberapa
tentang
manfaat
pemberian ASI bagi bayi dan ibu.
total
sampling
sehingga
yaitu
tehnik
apabila
penentuan
populasi (Arikunto, 2006).
Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya di Puskesmas Kota Maba
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kecamatan
Gambaran pengetahuan, pendidikan,
Kota
Maba
Kabupaten
Halmahera Timur. Berdasarkan latar
paritas,
belakang yang sudah diuraikan, maka
Eksklusif
peneliti
Berdasarkan
tertarik
untuk
melakukan
pekerjaan, pemberian ASI
hasil
dilakukan
mempengaruhi
didapat hasil distribusi umur responden
ASI
eksklusif.
64
yang
penelitian tentang faktor-faktor yang pemberian
terhadap
penelitian
responden
terbanyak pada kelompok umur 20-35 tahun sebanyak 47 (73,4%). Hal ini
44
menunjukkan bahwa sebagian besar
antara tingkat pendidikan ibu dengan
responden berada pada rentang usia
pemberian
reproduksi sehat. Menurut Prawirohadjo
perbedaan proporsi antara pemberian
(2010) usia reproduksi sehat pada
ASI eksklusif antara ibu berpendidikan
wanita adalah usia 20-35 tahun. Selain
tinggi dengan berpendidikan rendah.
itu juga pada rentang usia ini seorang
Secara sttistik terlihat bahwa presentasi
wanita
tingkat
ibu yang memberikan ASI pada ibu
dapat
dengan pendidikan tinggi lebih besar
menjalani proses reproduksi dengan
yaitu 81,8% dibandingkan pada ibu yang
baik.
berpedidikan
sudah
kematangan
mencapai
mental
Dari
sehingga
penelitian
ini
juga
ASI
eksklusif.
rendah
yaitu
Ada
50,0%.
menunjukkan bahwa pencapaian ASI
Tingkat pendidikan sangat berpengaruh
eksklusif di Puskesmas Kota Maba
terhadap
mengalami peningkatan sebesar 41.1%,
dalam pembentukan perilaku. Semakin
namuan masih dibawa target cakupan
tinggi tingkat pendidikan seseorang
Nasional yaitu 80%. Upaya peningkatan
maka
pengetahuan
seseorang tentang sesuatu hal dan
tentang
manfaat
ASI
pengetahuan,
semakin
khususnya
tinggi
eksklusif melalui pendidikan kesehatan
semakin
atau penyuluhan terhadap ibu hamil dan
seseorang untuk mengambil sebuah
setelah bersalin maupun masyarakat
keputusan.
oleh tenaga kesehatan masih kurang.
(2010) menyatakan bahwa orang yang
Permasalahan
memilki
pendidikan
faktor yang memengaruhi pemberian
merespon
secara
ASI eksklusif (pengetahuan, pendidikan,
informasi yang datang dan berfikir
paritas dan pekerjaan), faktor sosial
sejauh mana keuntungan yang akan
budaya,
mereka
utama
kesadaran
adalah
faktor-
matang
kesadaran
pertimbangan
Menurut
tinggi
rasional
akan
terhadap
akan
pentinya
eksklusif,
pelayan
memiliki pendidikan tinggi akan lebih
kesehatan dan petugas kesehatan yang
mudah menerima hal baru sehingga
belum sepenuhnya mendukung Program
informasi
peningkatan pengguanaan ASI serta
khususnya
tentang
gencarnya promosi susu formula.
eksklusif.
Hal ini sejalan dengan
penelitian
yang
manfaat
ASI
Hubungan
Antara
dapatkan.
Notoadmodjo,
lebih
Seseorang
mudah
yang
diterima
manfaat
dilakukan
ASI
oleh
Tingkat
Sriningsih pada tahun 2011 dengan
Pendidikan Ibu Dengan Pemberian
judul ”Faktor demografi, pengetahuan
ASI Eksklusif
ibu tentang Air dan pemberian ASI
Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat
hubungan
yang
eksklusif di Kota Magelang. Hasil
signifikan 45
penelitian menunjukkan ada hubunngan
mempunyai > 1kali berpeluang 5,3 kali
yang
lebih besar berperilaku memberikan ASI
signifikan
pendidikan
antaran
ASI
eksklusif 6 bulan dibandingkan dengan
eksklusif. (Sriningsih, 2011). Mogre, et
ibu yang mempunyai paritas 1 kali.
al
dengan
tingkat
(2016)
Attitudes
pemberian
meneliti And
“Knowledge,
Determinants
Kitano et al (2016) meneliti “Combined
Of
Effects Of Maternal Age And Parity On
Exclusive Breastfeeding Practice Among
Successful
Ghanaian Rural Lactating Mothers”.
Breastfeeding” Sebanyak 1183 ibu yang
Penelitian dilakukan pada 190 ibu yang
memiliki
memiliki bayi 0-6 bulan
penelitian ini. Sebuah model regresi
Ghana.
Hasil
di pedesaan
menunjukkan
bahwa
Initiation
bayi
Of
Exclusive
berpartisipasi
dalam
logistik multivariat digunakan untuk
sekitar 26 % (n = 50) dari ibu-ibu tidak
mengevaluasi
sanggup mengartikan dengan tepat arti
gabungan
ASI eksklusif, 42 % (n = 79) ibu tidak
keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
memberikan ASI eksklusif kepada bayi
Setelah disesuaikan dengan indeks pra-
mereka. Ibu tidak memberikan ASI
kehamilan massa tubuh, berat badan
eksklusif dikarenakan salah pengertian
kehamilan,
mengenai
penyakit,
perilaku
bayi
meminta
efek
usia
individu
dan
paritas
pada
dan
komplikasi merokok
dan
kehamilan, kebiasaan
makanan atau minuman, dan salah
minum alkohol, minggu kehamilan saat
persepsi dari anjuran petugas kesehatan.
melahirkan, jenis kelamin anak dan
Makin tinggi pendidikan ibu, makin
mempertahankan dukungan dari orang
berpekuang meberikan ASI eksklusif
tua
(OR 3.5; 95 % CI 1.6, 7.7; p = 0.002).
pemberian ASI eksklusif pada satu
maka
tingkat
keberhasilan
bulan setelah melahirkan anak sebesar Hubungan Antara Paritas dengan
69,4% di primipara berusia ≥ 35
Pemberian ASI Eksklusif
(kelompok A: n = 284), 73,5% di
Hasil uji hubungan antara paritas dengan
multipara berusia ≥ 35 (B group: n =
pemberian ASI eksklusif didapatkan
268), 74,3% di primipara berusia <35
bahwa secara statistik terdapat hubungan
(kelompok C: n = 432), dan 82,3% di
bermakna
dengan
multipara berusia <35 (kelompok D: n =
pemberian ASI eksklusif atau dapat
209). Usia ibu yang lebih tua dan
dikatakan
proporsi
primipara menjadi independen terkait
pemberian ASI eksklusif antara ibu yang
dengan pemberian ASI eksklusif. Ibu
mempunyai paritas > 1 kali dengan ibu
primipara pada akhir melahirkan anak
yang mempunyai paritas 1 kali. Ibu yang
berusia 35 tahun atau lebih berada pada
antara
ada
paritas
perbedaan
46
risiko terbesar inisiasi pemberian ASI
yang
eksklusif. Hasil penelitian tesebut sesuai
meneliti
dengan
lain.
Berhubungan dengan Pemberian ASI
Menurut Neil, yang dikutip oleh Robin
Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas I
(2012), jumlah persalinan yang pernah
Denpasar Timur Tahun 2016” Tujuan
dialami memberikan pengalaman pada
dari penelitian ini adalah diketahuinya
ibu dalam memberikan ASI pada bayi.
faktor-faktor yang berhubungan dengan
Pada ibu dengan paritas 1-2 anak sering
pemberian ASI eksklusif di wilayah
menemui masalah dalam memberikan
kerja Puskesmas I Denpasar Timur
ASI kepada bayinya. Masalah yang
tahun 2016. Responden adalah ibu yang
paling sering muncul adalah puting susu
mempunyai bayi berumur 6 bulan
yang lecet akibat kurangnya pengalaman
sampai dengan 12 bulan dengan besar
yang
beberapa
dimiliki
Surya
(2016)
“Faktor–Faktor
yang
sehingga
mengalami
sampel sebesar 88 ibu. Hasil penelitian
dalam
menyusui.
didapatkan proporsi pemberian ASI
permasalahan Penelitian
penelitian
dilahirkannya.
yang
di
eksklusif di wilayah kerja Puskesmas I
walayah kerja Puskesmas Kemiri Muka
Denpasar Timur sebesar 57,95%. Faktor
dan Kelurahan Pondok Cina Kota
paritas berhubungan dengan pemberian
Depok pada tahun 2011 tentang Faktor-
ASI
faktor
Puskesmas I Denpasar Timur.
yang
dilakukan
berhubungan
Ida
dengan
eksklusif
di
wilayah
kerja
pemberian ASI eksklusif, menyebutkan bahwa paritas mempunyai hubungan
Hubungan Antara Pekerjaan Ibu
yang
dengan Pemberian ASI Eksklusif
signifikan
dengan
praktek
pemberian ASI eksklusif (Ida, 2011).
Hasil uji hubungan antara pekerjaan ibu
Hasil penelitian di Brazil menyebutkan
dengan
bahwa paritas mempengaruhi dalam
menunjukkan bahwa secara statistik
pemberian ASI eksklusif, yaitu anak
terdapat hubungan bermakna antara
yang
bukan
pekerjaan ibu dengan pemberian ASI
multimipara, mempunyai peluang 0,25
eksklusif atau dapat dikatakan ada
untuk
perbedaan
terlahir
diberikan
dari
ASI
ibu
eksklusif
pemberian
proporsi
ASI
eksklusif
pemberian
ASI
dibandingkan anak yang terlahir dari ibu
eksklusif antara ibu yang bekerja dengan
primipara (Maryunani, 2009). Hasil
ibu yang tidak bekerja. Ibu yang tidak
penelitian ini mendukung bahwa ibu
bekerja berpeluang 6,6 kali lebih besar
dengan paritas 1 (primipara) mempunyai
memberikan ASI eksklusif 6 bulan
kecenderungan
mengalami
dibandingkan dengan ibu yang bekerja,
permasalahan dalam menyusui bayi
karena ibu yang tidak bekerja akan
47
mempunyai kesempatan dan waktu yang
(p=0,00),
dengan
lebih banyak untuk memberikan ASI
menyusui
dini
eksklusif kepada bayinya di banding ibu
pemberian ASI Eksklusif di wilayah
yang bekerja.
kerja Puskesmas Bandarharjo Semarang.
Hal ini terjadi karena
faktor
inisiasi
(p=0,00)
dengan
rumah
Surya (2016) meneliti “Faktor – Faktor
mempunyai keterbatasan kesempatan
yang Berhubungan dengan Pemberian
untuk
ASI
ibu
yang
bekerja
menyusui
di
luar
bayinya
secara
Eksklusif
di
Wilayah
Kerja
langsung. Keterbatasan ini berupa waktu
Puskesmas I Denpasar Timur Tahun
dan tempat, jika di tempat kerja tidak
2016” Tujuan dari penelitian ini adalah
tersedia fasilitas (pojok laktasi). Hasil
diketahuinya
penelitian ini sesuai dengan Penelitian
berhubungan dengan pemberian ASI
yang
Desa
eksklusif di wilayah kerja Puskesmas I
Trowulan
Denpasar Timur tahun 2016. Responden
dilakukan
Bejijong,
Juliastuti
di
Kecamatan
adalah
tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan,
berumur 6 bulan sampai dengan 12
Status Pekerjaan Ibu dan pelaksanaan
bulan dengan besar sampel sebesar 88
Inisiasi
dengan
ibu. Hasil penelitian didapatkan proporsi
pemberian ASI eksklusif, menyebutkan
pemberian ASI eksklusif di wilayah
bahwa
kerja Puskesmas I Denpasar Timur
pekerjaan
Dini
ibu
mempunyai
yang
yang
Kabupaten Mojokerto pada tahun 2011
Menyusui
ibu
faktor-faktor
mempunyai
bayi
dengan
sebesar 57,95%. Faktor – faktor yang
eksklusif
berhubungan dengan pemberian ASI
(Juliastuti, 2011). Nisti (2016) meneliti
eksklusif di wilayah kerja Puskesmas I
“Faktor-Faktor
Denpasar
hubungan praktek
yang
signifikan
pemberian
ASI
Yang
Berhubungan
Timur
adalah
paritas,
Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di
pengetahuan tentang ASI eksklusif,
Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo
sikap
Semarang”.
dukungan
Populasi
penelitian
ini
ibu
terhadap
ASI
eksklusif,
keluarga
dan
dukungan
adalah semua ibu pekerja yang memiliki
petugas
bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja
multivariat
Puskesmas
Semarang
pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
dengan populasi sebanyak 310 ibu
merupakan faktor yang paling dominan
dengan sampel sebanyak 75 ibu. Hasil
dalam hubungannya dengan pemberian
penelitian penunjukan bahwa 30,7% ibu
ASI eksklusif. Liben, et al (2016) dalam
memberikan ASI Eksklusif. Analisis
penelitian mereka berjudul “Factors
bivarioat menunjukkan ada hubungan
Associated With Exclusive Breastfeeding
yang
Practices Among Mothers In Dubti
Bandarharjo
signifikan
antara
pekerjaan
48
kesehatan.
Hasil
analisis
menunjukkan
bahwa
Town, Afar Regional State, Northeast
Puskesmas I Denpasar Timur Tahun
Ethiopia:
2016” Tujuan dari penelitian ini adalah
A
Community
Crosssectional bahwa
menemukan
Study”
ibu
tidak
diketahuinya
faktor-faktor
yang
bekerja
berhubungan dengan pemberian ASI
dalam
eksklusif di wilayah kerja Puskesmas I
praktek pemberian ASI eksklusif dimana
Denpasar Timur tahun 2016. Responden
ibu yang tidak bekerja berpeluang
adalah
memberikan ASI eksklusif 4,8 kali
berumur 6 bulan sampai dengan 12
dibanding ibu yang bekerja. (Liben, et
bulan dengan besar sampel sebesar 88
al., 2016). Demikian juga Asemahagn
ibu. Hasil penelitian didapatkan proporsi
(2016) yang meneliti “Determinants Of
pemberian ASI eksklusif di wilayah
Exclusive
Practices
kerja Puskesmas I Denpasar Timur
Among Mothers In Azezo District,
sebesar 57,95%. Faktor pengetahuan
Northwest Ethiopia” mendapatkan hasil
tentang ASI eksklusif berhubungan
bayi yang ibunya tidak bekerja memiliki
dengan pemberian ASI eksklusif. Hasil
peluang hampir 2 kali memberikan ASI
analisis multivariat menunjukkan bahwa
eksklusif dibanding ibu yang bekerja.
pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
merupakan
yang
Based
predictor
positif
Breastfeeding
ibu
yang
mempunyai
bayi
merupakan faktor yang paling dominan Hubungan Antara Pengetahuan Ibu
dalam hubungannya dengan pemberian
dengan Pemberian ASI eksklusif
ASI eksklusif. Hasil penelitian Hariyani
Hasil uji hubungan antara pengetahuan
(2008)
tentang
dengan
menunjukkan bahwa peluang ibu dengan
pemberian ASI eksklusif menunjukkan
pengetahuan baik 11 kali lebih tinggi
terdapat
untuk
ASI
eksklusif
hubungan
yang
signifikan
dalam
Ramadani
memberi
ASI
antara tingkat pengetahuan ibu dengan
dibandingkan
dengan
pemberian
pengetahuan
kurang.
ASI
eksklusif.
Hasil
(2009),
eksklusif
ibu
dengan
Pengetahuan
penelitian ini sesuai dengan penelitian
merupakan hal yang sangat penting
Sugiarti pada tahun 2012 di Semarang
untuk terbentuknya tindakan seseorang
dimana
karena tindakan yang didasari oleh
menunjukkan
hasil ada
penelitiannya antara
pengetahuan akan lebih langgeng dari
pengetahuan dengan motivasi dalam
pada perilaku yang tidak didasari oleh
pemberian ASI eksklusif. Demikian juga
pengetahuan. Semakin baik pengetahuan
Surya (2016) meneliti “Faktor – Faktor
yang dimiliki ibu maka semakin tinggi
yang Berhubungan dengan Pemberian
pula motivasi ibu untuk memberikan
ASI
ASI eksklusif Pengetahuan merupakan
Eksklusif
di
hubungan
Wilayah
Kerja
49
salah satu komponen yang mewujudkan
dilaksanakan terhadap 316 ibu yang
dan mendukung terjadinya perilaku
memiliki bayi berusia 6-12 bulan serta
(Notoadmodjo, 2012). Hasil penelitian
12 informan kunci.
ini berbeda dengan hasil penelitian yang
menunjukkan
dilakukan
pemberian ASI Eksklusif hanya sebesar
Ida
Puskesmas
di
Wilayah
Kemiri
kerja
Muka
dan
24.1%.
Hasil penelitian
bahwa
Pengetahuan
prevalensi
tentang
Kelurahan Pondok Cina Kota Depok
eksklusif
pada tahun 2011 tentang Faktor-faktor
pemberian ASI eksklusif dan persepsi
yang berhubungan dengan pemberian
bahwa ASI tidak baik untuk tumbuh
ASI eksklusif, menyatakan bahwa tidak
kembang anak, bayi akan haus dan
ada
pengetahuan
butuh bahan herbal dalam lingkup
eksklusif.
budaya merupakan faktor penting dalam
hubungan
dengan
antara
pemberian
ASI
berhubungan
ASI
Demikian juga
Nisti (2016) meneliti
perilaku
“Faktor-Faktor
Yang
makanan secara dini. Mogre, et al
Berhubungan
ibu
memberikan
Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di
(2016)
Wilayah Kerja Puskesmas Bandarharjo
Attitudes
Semarang”
ini
Exclusive Breastfeeding Practice Among
adalah semua ibu pekerja yang memiliki
Ghanaian Rural Lactating Mothers”
bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja
pada 190 ibu yang memiliki bayi 0-6
Puskesmas
bulan di pedesaan Ghana menunjukkan
Populasi
penelitian
Bandarharjo
Semarang
yang
untuk
dengan
meneliti
And
“Knowledge,
Determinants
dengan populasi sebanyak 310 ibu
bahwa
dengan sampel sebanyak 75 ibu. Hasil
eksklusif
penelitian menunjukkan bahwa 30,7%
pemberian ASI eksklusif (OR 5.9; 95 %
ibu memberikan ASI Eksklusif. Tidak
CI 2.6, 13.3; p < 0.001). Penelitian yang
ada hubungan yang signifikan antara
melibatkan 3 kelompok wanita dari 3
pengetahuan
dengan
negara berbeda dilakukan oleh Hauck et
pemberian ASI Eksklusif di wilayah
al (2016) dalam penelitian mereka
kerja Puskesmas Bandarharjo Semarang.
berjudul “Australian, Irish And Swedish
Maonga et al (2016) meneliti “Factors
Women’s Perceptions Of What Assisted
Affecting
Them To Breastfeed For Six Months:
ibu
(p=0,83),
Exclusive
Breastfeeding
pengetahuan
tentang
Of
berhubungan
Exploratory
Tanga Northeastern Tanzania: A Mixed
Incident Technique” Tujuan penelitian
Method
Study”.
ialah mengeksplorasi persepsi wanita
Penelitian mix method menggunakan
Australia, Irlandia dan Swedia tentang
metode
apa yang membantu mereka untuk terus
kualitatif
Based
dan
kuantitatif
50
Using
dengan
among Women in Muheza District
Community
Design
ASI
Critical
menyusui
selama
enam
bulan.
tingkat status kesehatan seperti: berat
Wawancara melalui telepon dilakukan
badan,
terhadap 64 wanita Irlandia, 139 Swedia
kekebalan
dan 153 Australia yang menanggapi satu
kritis dari bukti ini, ditemukan bahwa
pertanyaan "apa yang telah membantu
anak-anak yang diberikan ASI, status
Anda
kesehatan
selama
untuk
melanjutkan
setidaknya
menyusui
enam
bulan?"
dan
Australia
tubuh.
dan
Melalui
meningkat
sistem penilaian
dibandingkan
dengan mereka yang mengkonsumsi
Kesimpulan, penelitian ini ialah wanita Swedia
perkembangan,
susu formula.
Kategori
memberikan peringkat tinggi terhadap
Variabel
petugas yang professional, lingkungan
Berhubungan Dengan Pemberian ASI
kerja dan menyusui yang dianggap
Eksklusif
sebagai norma budaya dibanding wanita
Variabel
Irlandia yang memberikan peringkat
Berhubungan Dengan Pemberian ASI
teratas
informal
Eksklusif ialah pekerjaan dengan nilai
dibanding wanita Swedia dan Australia
OR = 37,6, artinya ibu yang tidak
yang memberikan peringkat kesembilan
bekerja mempunyai peluang 37 kali
dan kesepuluh. (Hauck et al, 2016).
memberikan
Menurut peneliti, penggunaan „informal
dibandingkan
online support‟ merupakan pilihan lain
Penelitian yang dilakukan Juliastuti di
bagi
merefleksikan
Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan
penggunaan media sosial (facebook),
Kabupaten Mojokerto pada tahun 2011
dan
tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan,
pada
ibu
dukungan
dalam
internet
kebutuhan
untuk
para
ibu
mendukung terutama
bila
Yang
Paling
Yang
Paling
ASI ibu
Dominan
Dominan
eksklusif yang
bekerja.
Status Pekerjaan Ibu dan pelaksanaan
dukungan face to face tidak tersedia.
Inisiasi
Untuk melihat dampak jangka
Menyusui
Dini
ASI
eksklusif,
pemberian
pekerjaan
juga
panjang dari pemberian ASI dan atau
mendapatkan
komposisi susu formula terhadap status
mempunyai hubungan yang signifikan
kesehatan anak-anak, Campbell and
dengan praktek pemberian ASI eksklusif
Smith (2016) meneliti dua puluh satu
(Juliastuti, 2011). Secara teoritis, ibu
hasil
studi
bahwa
dengan
ibu
yang
berfokus
pada
yang tidak bekerja akan mempunyai
makan
bayi
yang
kesempatan dan waktu yang lebih
diidentifikasi menggunakan PubMed,
banyak untuk memberikan ASI eksklusif
CINAHL, dan Medline database. Studi
kepada bayinya di banding ibu yang
ini kemudian dikategorikan menurut
bekerja. Hal ini terjadi karena ibu yang
pemberian
51
bekerja di luar rumah mempunyai
Bandarharjo Semarang diteliti oleh Nisti
keterbatasan
untuk
(2016) terhadap 75 ibu. Hasil penelitian
menyusui bayinya secara langsung.
menunjukan bahwa ada hubungan yang
Keterbatasan ini berupa waktu dan
signifikan antara pekerjaan (p=0,00),
tempat, jika di tempat kerja tidak
dengan faktor inisiasi menyusui dini
tersedia fasilitas (pojok laktasi). Surya
(p=0,00)
(2016) meneliti “Faktor – Faktor yang
Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Berhubungan dengan Pemberian ASI
Bandarharjo Semarang. Di luar negeri,
Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas I
Asemahagn
Denpasar Timur Tahun 2016” Tujuan
“Determinants
dari penelitian ini adalah diketahuinya
Breastfeeding Practices Among Mothers
faktor-faktor yang berhubungan dengan
In Azezo District, Northwest Ethiopia”
pemberian ASI eksklusif di wilayah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kerja Puskesmas I Denpasar Timur
ibu yang
tahun 2016. Responden adalah ibu yang
peluang hampir 2 kali memberikan ASI
mempunyai bayi berumur 6 bulan
eksklusif dibanding ibu yang bekerja.
sampai dengan 12 bulan dengan besar
Demikian juga Liben, et al (2016)
sampel sebesar 88 ibu. Hasil penelitian
meneliti
didapatkan proporsi pemberian ASI
Exclusive
eksklusif di wilayah kerja Puskesmas I
Among Mothers In Dubti Town, Afar
Denpasar Timur sebesar 57,95%. Faktor
Regional State, Northeast Ethiopia: A
– faktor yang berhubungan dengan
Community
pemberian ASI eksklusif di wilayah
Study” Hasil penelitian membuktikan
kerja Puskesmas I Denpasar Timur
bahwa
adalah paritas, pengetahuan tentang ASI
merupakan
eksklusif,
sikap
ibu
terhadap
ASI
praktek pemberian ASI eksklusif dimana
eksklusif,
dukungan
keluarga
dan
ibu yang tidak bekerja berpeluang
dukungan
petugas
Hasil
memberikan ASI eksklusif 4,8 kali
analisis multivariat menunjukkan bahwa
dibanding ibu yang bekerja. (Liben, et
pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
al., 2016).
kesempatan
kesehatan.
dengan
pemberian
(2016)
ASI
meneliti
Of
Exclusive
tidak bekerja memiliki
“Factors
Associated
Breastfeeding
ibu
Based
yang predictor
With
Practices
Crosssectional
tidak positif
bekerja dalam
merupakan faktor yang paling dominan dalam hubungannya dengan pemberian
KESIMPULAN
ASI
1. Terdapat
eksklusif.
Faktor-Faktor
Yang
hubungan
antara
Berhubungan Dengan Pemberian ASI
pendidikan dengan pemberian ASI
Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas
eksklusif di Puskesmas Kota Maba
52
Kecamatan Kota Maba Kabupaten
ibu
Halmahera Timur. Pendidikan tinggi
kehamilannya
memberikan peluang 5,3 kali untuk
kesehatan .
memberikan ASI eksklusif.
hamil
memeriksakan pada
petugas
2. Bagi Ibu
2. Terdapat hubungan antara paritas
Bagi
ibu,
hendaknya
lebih
dengan pemberian ASI eksklusif di
menyiapkan diri sedini mungkin
Puskesmas Kota Maba Kecamatan
untuk memberikan ASI eksklusif,
Kota Maba Kabupaten Halmahera
sehingga tidak ada masalah dalam
Timur. Paritas tinggi memberikan
menyusui.
peluang 5,3 kali untuk memberikan
3. Bagi Instansi Tempat Kerja
ASI eksklusif.
Memantapkan tanggungjawab dan
3. Terdapat hubungan antara pekerjaan
kerjasama dengan instansi terkait,
dengan pemberian ASI eksklusif di
asosiasi pengusaha, serikat pekerja
Puskesmas Kota Maba Kecamatan
dan LSM dalam program pemberian
Kota Maba Kabupaten Halmahera
ASI eksklusif di tempat kerja dan
Timur.
meningkatkan
Ibu
yang
tidak
bekerja
produktifitas
kerja
memberikan peluang 6,6 kali untuk
serta mengupayakan fasilitas yang
memberikan ASI eksklusif.
mendukung
4. Terdapat
hubungan
antara
ASI
program
eksklusif
bagi
peningkatan ibu
yang
pengetahuan dengan pemberian ASI
menyusui di tempat kerja dengan
eksklusif di Puskesmas Kota Maba
cara menyediakan ruangan memerah
Kecamatan Kota Maba Kabupaten
ASI, perlengkapan untuk memerah
Halmahera Timur.
dan menyimpan ASI (pojok laktasi), serta
menyiapkan
memberikan
SARAN 1. Bagi tenaga kesehatan
materi
penyuluhan
dan
tentang
pentinya manfaat pemberian ASI
Bagi tenaga kesehatan, agar lebih
eksklusif.
meningkatkan promosi ASI eksklusif dan
tidak
memperkenalkan
atau
DAFTAR PUSTAKA
menganjurkan pada ibu menyusui
Asemahagn, M. A. 2016. Determinants
untuk memberikan susu formula
Of
sebagai pengganti ASI eksklusif,
Practices
lebih
Azezo
mensosialisasikan
ASI
Exclusive Among District,
Breastfeeding Mothers
Northwest
eksklusif pada ibu bekerja maupun
Ethiopia.
tidak bekerja, hal ini di mulai sejak
Breastfeeding Journal. 11:22
53
In
International
Dagher, R. K., P. M. McGovern, J. D. Schold. and X. J. Randall. 2016. Determinants Of Breastfeeding Initiation And Cessation Among Employed Mothers: A Prospective Cohort Study. BMC Pregnancy and Childbirth. 16:194 Hauck,J. L., I. Blixt, I. Hildingsson, L. Gallagher,
C.
Rubertsson,
B.
Thomson, and L. Lewis. 2016. Australian, Irish And Swedish Women’s Perceptions Of What Assisted Them To Breastfeed For Six Months: Exploratory Design Using Critical Incident Technique. BMC Public Health 16:1067 Maonga, R. A., M. J. Mahande., D. J. Damian and S. E. Msuya. 2015. Factors
Affecting
Exclusive
Breastfeeding Among Women In Muheza
District
Tanga
Northeasters Tanzania: A Mixed Method Community Based Study. Maryunani. 2009. Asuhan Pada Ibu Dalam
Masa
Nifas
(PostPartum).Trans Info 173 H, Jakarta.173 hal.
54