Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan oleh Perawat di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Tahun 2003 Madya Sulisno
ABSTRACT Health education or health teaching is a part of nursing care provided by nursing staff could achieve mentioned condition. At Mardi Rahayu Hospital, data about health teaching done by nursing staff documented on the client’s record shown abaout 30%. It mean still need improved. The objective this research is to identify the implementation of client’s health teaching in Mardi Rahayu Hospital and to identify the corelated factors. The research design using cross sectional with the univariate and bivariate analysis (N=117 nurses). Colecting data using questionary to explore dependent and independent variable. From bivariate analysis, can conclude that factors related with health teaching were reponsibility, achievement, the work it self, relationships with peer. The study recomends that management of hospital to encourage nursing staff to implement health teching well. Key word: health teaching, reponsibility, achievement, the work it self, relationships with peer
ABSTRAK Pendidikan kesehatan merupakan salah satu intervensi keperawatan yang dapat meningkatkan mutu pelayanan dan memberikan kepuasan kepada klien. Di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus belum menunjukkan pelaksanaan pendidikan kesehatan secara baik, dengan bukti hanya 30% perawat yang mendokumentasikan pelaksanaan pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan kesehatan oleh perawat di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus. Penelitian ini menggunakan data primer dari perawat pelaksana yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner dengan sampel penelitian 117 perawat pelaksana. Desain yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan kesehatan adalah tanggung jawab, persepsi terhadap pekerjaan, prestasi dan rekan kerja. Disarankan kepada manajer keperawatan dan direktur rumah sakit untuk mendorong pelaksanaan pendidikan kesehatan. Kata kunci: pendidikan kesehatan, tanggung jawab, persepsi terhadap pekerjaan, prestasi dan rekan kerja.
PENDAHULUAN Pendidikan kesehatan merupakan salah satu domain penting dalam praktik keperawatan. Hal tersebut sebagaimana disebutkan oleh Benner (1984) bahwa peran perawat dalam praktik antara lain memberi bantuan kepada klien, mendidik atau memberikan pendidikan kesehatan, monitoring pasien, bertanggung jawab terhadap efektifitas manajemen, dan mempunyai kemampuan lain dalam menjalankan perannya sebagai perawat. Tujuan dilakukan pendidikan kesehatan kepada klien adalah agar mereka memahami perilaku sehat dan mentransformasikan pengetahuan menjadi uapaya meningkatkan derajat kesehatan (Lewis dan Rimer 1997).1) Pasien atau klien pada dasarnya membutuhkan pendidikan kesehatan sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan hidup. Maslow dalam Hinchlift (1979) menjelaskan bahwa seseorang memiliki kebutuhan intelektual untuk memahami sesuatu, memahami masalah-masalah kesehatan dirnya dan memahami kebutuhannya terutama selama dalam keadaan sakit. National League for Nursing’s Role in Patient Rights (NLN) dalam Redman (1998) menjelaskan bahwa pasien berhak mendapat instruksi dan penyuluhan yang sesuai sehingga mereka dapat mencapai tingkat kesehatan yang optimal dan tingkat pemahaman tentang kebutuhan kesehatan dasar mereka dengan baik. Disamping itu, mereka juga berhak mendapatkan informasi lengkap tentang semua hak mereka di setiap tatanan pelayanan kesehatan. Pendidikan kesehatan kepada klien terbukti secara signifikan dapat meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga terutama terkait pengelolaan dan perawatan diri (Devine& Reisschneider, 1995; Redman, 1993 dalam Leahy dan Kizilay 1998). Hal tersebut juga dikemukakan oleh Twinn (1996) bahwa pendidikan kesehatan secara signifikan mempengaruhi peningkatan kesehatan klien. Keberhasilan pelaksanaan pendidikan tergantung pada beberapa faktor. Redman (1993) mengaitkan keberhasilan pelaksanaan kesehatan dengan pengembangan program pendidikan kesehatan sebagai bagian dari sistem pelayanan secara keseluruhan. Van Ryn dan Heaney (1992) mengungkapkan bahwa pemahaman dan pengetahuan pendidik
tentang pendidikan kesehatan sangat penting bagi koherensi dan efektifitas pelaksanaan pendidikan kesehatan serta evaluasinya. Di sini terlihat dengan jelas bahwa faktor pemberi pendidikan kesehatan (perawat) sangat berpengaruh terhadap hasil pendidikan kesehatan. Gibson (1987) secara umum menjelaskan bahwa kinerja pelaksanaan pendidikan kesehatan dipengaruhi oleh beberapa variabel yang ada pada perawat yaitu pengetahuan, motivasi, kepribadian, umur, jenis kelamin, keluarga dan pengalaman. Berdasarkan pengkajian pendahuluan di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus pada bulan januari 2003 menggunakan observasi dan wawancara diperoleh gambaran sebagai berikut: (1) perawat jarang sekali melakukan pendidikan kesehatan karena merasa peran itu dibatasi oleh dokter dengan alasan bahwa yang berhak memberikan informasi/pendidikan kesehatan adalah dokter, (2) pendidikan kesehatan oleh dokter belum diberikan secara terprogram dan pelaksanaannya belum tampak, salah satu penyebabnya menurut dokter- karena tidak cukup waktu bagi mereka untuk memberikan pendidikan kesehatan. (3) masih rendahnya pelaksanaan pendidikan kesehatan di RSMR Kudus yang dilakukan oleh perawat. METODE Dilihat dari cara mengamati variabel maka penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental (observasional) dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan data primer dan jumlah sampel 117 perawat (total population) di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus. Kuesioner yang disampaikan langsung kepada perawat Rumah sakit Mardi Rahyu Kudus sebagai responden untuk mengungkap pelaksanaan pendidikan kesehatan oleh perawat dan dan faktorfaktor yang berhubungan dengan pendidikan kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan membagi kuesioner untuk mengungkap tangung jawab perawat, prestasi, persepsi terhadap pekerjaan, kebijakan dan administrasi, penghargaan, iklim kerja, rekan kerja, dan pelaksanaan pendidikan kesehatan. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Analisis univariat untuk menggambarkan secara
umum mengenai masing-masing variabel yaitu pelaksanaan pendidikan kesehatan, tanggung jawab, prestasi, pekerjaan, kebijakan dan administrasi, peghargaan, iklim kerja dan rekan kerja.. Analisis bivariat untuk untuk mengetahui hubungan variabel independen dan dependen menggunakan uji Chi Square (X²). HASIL PENELITIAN Analisis univariat Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pendidikan kesehatan oleh perawat yang dikategorikan baik dan tidak baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang baik sebanyak 42 perawat (35,9%) dan yang tidak baik sebanyak 75 perawat (64,1%). Sedangkan varibel dependen yaitu tanggung jawab menunjukkan distribusi terbesar yaitu kategori sedang sebanyak 70 perawat (59,8%), prestasi dengan distribusi terbesar yaitu kategori baik sebanyak 62 perawat (53,0%), persepsi terhadap pekerjaan dengan distribusi terbesar yaitu kategori sedang sebanyak 68 perawat (58,1%), kebijakan dan administrasi dengan distribusi terbesar yaitu kategori sedang sebanyak 58 perawat (49,6%), iklim kerja dengan distribusi terbesar yaitu kategori
sedang sebanyak 68 perawat (58,1%), penghargaan dengan distribusi terbesar yaitu kategori sedang sebanyak 64 perawat (54,7%), dan rekan kerja dengan distribusi terbesar yaitu kategori sedang sebanyak 66 perawat (56,4%). Analisis Bivariat Analisis hubungan tanggung jawab dengan pelaksanaan pendidikan kesehatan menunjukkan ada hubungan (p = 0,000), hubungan prestasi dengan dengan pelaksanaan pendidikan kesehatan menunjukkan ada hubungan (p = 0,009), hubungan persepsi terhadap pekerjaan dengan dengan pelaksanaan pendidikan kesehatan menunjukkan ada hubungan (p = 0,014), hubungan kebijakan dan administrasi dengan dengan pelaksanaan pendidikan kesehatan menunjukkan tidak ada hubungan (p = 0,051), hubungan iklim kerja dengan pelaksanaan pendidikan kesehatan menunjukkan tidak ada hubungan (p = 0,208), hubungan penghargaan dengan pelaksanaan pendidikan kesehatan menunjukkan tidak ada hubungan (p = 0,581) dan hubungan rekan kerja dengan pelaksanaan pendidikan kesehatan menunjukkan ada hubungan (p = 0,000).
Tabel 1.Distribusi responden menurut Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan Variabel Dependen Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Kategori Baik Tidak baik
n 42 75
% 35,9 64,1
Tabel 2.Distribusi responden menurut berbagai variabel Independen Variabel Independen Tanggung Jawab
Prestasi
Persepsi terhadap Pekerjaan
Kebijakan dan Administrasi
Iklim Kerja
Penghargaan
Rekan Kerja
Kategori Baik Sedang Tidak Baik Baik Sedang Tidak Baik Baik Sedang Tidak Baik Baik Sedang Tidak Baik Baik Sedang Tidak Baik Baik Sedang Tidak Baik Baik Sedang Tidak Baik
n
% 46 70 1 62 54 1 40 68 9 30 58 29 30 68 19 7 64 46 29 66 22
39,3 59,8 0,9 53,0 46,2 0,9 34,2 58,1 7,7 25,6 49,6 24,8 25,6 58,1 16,2 6,0 54,7 39,3 24,8 56,4 18,8
Tabel 3.
Hubungan Berbagai Pendidikan Kesehatan
Variabel Independen dengan Pelaksanaan
Variabel Independen
Kategori
p
Tanggung Jawab
Baik Sedang Tidak Baik Baik Sedang Tidak Baik Baik Sedang Tidak Baik Baik Sedang Tidak Baik Baik Sedang Tidak Baik Baik Sedang Tidak Baik Baik Sedang Tidak Baik
0,000
Prestasi
Persepsi terhadap Pekerjaan
Kebijakan dan Administrasi
Iklim Kerja
Penghargaan
Rekan Kerja
PEMBAHASAN Faktor Tanggung Jawab. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan tanggung jawab perawat dengan tingkat pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan p = 0,000. Tanggung jawab merupakan salah satu sikap profesional perawat. Tanggung jawab merupakan faktor internal dimana seseorang mencoba melakukan internalisasi terhadap tugas dan pekerjaannya.Tumbuhnya tanggung jawab perawat akan mendorong pelaksanaan tugas tugas keperawatan termasuk memberikan pendidikan kesehatan kepada klien. Faktor Prestasi Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan prestasi perawat dengan tingkat pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan p = 0,009. Pengalaman yang baik dan keberhasilan dalam memberikan pendidikan kesehatan membuat perawat termotivasi untuk melakukan pendidikan kesehatan berikutnya secara lebih baik. Keberhasilan dalam menjalankan tugas
0,009
0,014
0,051
0,208
0,581
0,000
keperawatan akan meningkatkan kepercayaan diri yang baik sehingga akan mengurangi perasaan terbebani untuk melaksanakan tugas berikutnya. Di samping itu dia ingin mengulangi kepuasan yang pernah dicapai. Faktor Persepsi Terhadap Pekerjaan Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan persepsi perawat terhadap pekerjaan dengan tingkat pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan p = 0,014. Seseorang akan melakukan pekerjaan karena menilai pekerjaan tersebut mudah dilakukan, sesuatu yang menarik sekaligus ada tantangan sebagai proses belajar. Persepsi perawat yang demikian terhadap pekerjaan memberikan pendidikan kesehatan membuat mereka termotivasi untuk melakukannya. Faktor Kebijakan dan Administrasi Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kebijakan dan administrasi dengan tingkat pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan p = 0,051. Hasil ini dimungkinkan kebijakan administrasi yang dikeluarkan oleh
pimpinan belum tersosialisasikan dengan baik. Dengan demikian apa yang dikehendaki pimpinan seyogyanya sampai dan dipahami oleh perawat. Faktor Iklim Kerja Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan iklim kerja dengan tingkat pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan p = 0,208. Iklim kerja merupakan atmosfer di dalam organisasi dimana staf melihat hal tersebut sebagai keadaan yang memberikan rasa nyaman, supportif dan suasana kerja yang menyenangkan. Iklim kerja dalam penelitian ini tidak menunjukkan hubungan dimungkinkan karena pendidikan kesehatan belum termasuk sesuatu yang menjadi komitmen bersama untuk dilaksanakan. Faktor Penghargaan Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan penghargaan dengan tingkat pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan p = 0,581. Penelitian ini menemukan bahwa penghargaan bukan sebagai penentu bagi pelaksanaan pendidikan kesehatan, hal inidimungkinkan karena perawat menganggap bahwa penghargaan adalah sesuatu yang cukup sulit didapat, sehingga mereka melaksanakan pendidikan kesehatan bukan karena didorong oleh penghargaan. Faktor Rekan Kerja. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan tanggung jawab perawat dengan tingkat pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan p = 0,000. Rekan kerja merupakan anggota di dalam organisasi yang dapat bekerja sama dan mendukung antar anggota untuk mencapai tujuan organisasi. Rekan kerja akan saling mendukung dalam tugas keperawatan, saling menghargai sehingga terbina hubungan saling percaya dalam melaksanakan aktifitas keperawatan. Keterbatasan Keterbatasan penelitian ini antara lain adalah hasil yang dicapai merupakan gambaran sesaat, tidak mampu menjelaskan urutan waktu antara variabel independen dengan variabel dependen. Jumlah variabel yang diteliti hanya tujuh variable saja sehingga masih banyak varibel yang sebenarnya berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan kesehatan tidak diteliti. Kualitas dan akurasi data sangat
dipengaruhi oleh kejujuran responden dalam mengungkap fakta, sehingga memungkinkan data yang diberikan tidak sebenarnya. SIMPULAN 1. Sebagian besar responden (64,1%) tidak baik dalam memberikan pendidikan kesehatan. 2. Tanggung jawab responden sebagian besar dalam kategori sedang yaitu (59,8%), prestasi sebagian besar berkategori baik (53,0%), persepsi terhadap pekerjaan sebagian besar berkategori sedang (58,1%), kebijakan dan administrasi sebagian besar berkategori sedang (49,6%), iklim kerja sebagian besar berkategori sedang (58,1%), penghargaan sebagian besar berkategori sedang (54,7%), dan rekan kerja sebagaian besar berkategori sedang (56,4%). 3. Faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan pendidikan kesehatan adalah tanggung jawab, persepsi terhadap pekerjaan, prestasi dan rekan kerja.
SARAN 1. Kepada manajer keperawatan untuk membuat standar pendidikan kesehatan, memberikan dorongan kepada perawat untuk melakukan pendidikan kesehatan dengan baik, memberikan kemudahan kepada staf untuk melaksanakan pendidikan kesehatan, mengaktifkan nursing conference dan memberikan pelatihan tentang pendidikan kesehatan. 2. Kepada direktur rumah sakit agar mengeluarkan kebijakan yang jelas tentang tanggung jawab dan wewenang perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA 1. Bernardin, H.J. (2003). Human Resources Management. The Mc.GrawHill Company. 2. Billing, D.M & Halstead Judith, A .( 1991). Teaching in Nursing: A Guide for Faculty. Philadelphia .WB Saunders. 3. Burn, Nancy & Grove, Susan K. (2001). The Practice of Nursing Research: Conduct, Critique, & Utilization. Philadelphia. WB Saunders.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14. 15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Fisbein, M.(1991). Factors influencing Behavior and Behavior Change. Washington DC. American Cancer Sosiety Hawe, Penelope (1990) Evaluating Health Promotion; A Health Workers Guide. Sydney. Agency Limited. Hinchlift, Susan M .(1979). Teaching Clinical Nursing. Edinburg.Churchill Livingstone. Hubber, Diane.(2000). Leadership Nursing Care Management. 2nd edition. Philadelphia. W.B. Saunders Company Jones, L Coleet. (1984). Teaching Primary Care Nursing. New York. Spiner Publishing Company. Lameshow, et.al. (1997). Adequacy of Sample Size in Health Studies. Edisi Indonesia. Yogyakarta. Gadjah Mada Press. Leahy & Julia M.(1998). Foundations of Nursing Practice: A Nursing Process Approach. Philadelphia.WB.Sauders. Lewis, F.M and Rimmer, B.H.(1990). Health Behavior ang Health Education. San Fransisco. Jossey Bass. Inc Lewis, F.M and Rimmer, B.H.(1997). Health Behavior ang Health Education. San Fransisco. Jossey Bass. Inc Muchlas, Makmuri.(1994). Perilaku Organisasi. Program Pasca Sarjana Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta.Universitas Gadjah Mada. PT.Karpita. Nazir,M.(1999). Metode Penelitian. Jakarta . Ghalia. Naidoo, J dan Wills, J. (1994) . Health Promotion. London . Hearcourt Publissher. Nies,M.A & McEwen,M .(2001). Community Health Nursing: Caring for The Public’s Health. Philadelphia. WB Saunders. Notoatmojo, Sukijo.(2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta.Asdi Mahatya. Pagano,M & Gauvreu K.(1992). Principles of Biostatistic. California.Belmont. Potter & Perry. (1995). Fundamentals of Nursing; Concept, Process and Practice. St.Louis. Mosby. Puetz, Belinda E. (1981). Contionuing Education For Nursing. Maryland. Aspen System Corporation. Redman & Klug B.(1988). The Process of Patient Education. St. Louis.Mosby.
22. Robbins, Stephen,P.(2001). Perilaku Organisasi; Konsep, Kontroversi, Aplikasi.Edisi kedelapan.Versi Bahasa Indonesia. Jakarta: Pearson Education Pte.Ltd dan PT Prenhelindo 23. Siegler dan Whitney. (1999). Kolaborasi Perawat Dokter. Edisi Indonesis. Jakarta. EGC 24. Smith & Maurer.(1995). Community Health Nursing: Theory and Practice. Philadelphia. WB Sauders. 25. Terry, R.George.(1997). Principles of Management. 7nd edition. Homewood Illionis Richard D. Irving inc. 26. Twinn, Sheilla (1996). Comunity Health Nursing. Oxford . Jordan Hill. 27. Virgina, K C & Gelwig, Norma A .( 1981). Humanizing Nursing Education. Walfield Massachusett 28. Van Ryn,M and Heaney,C.A. ( 1992). What’s the Use Theory Health Education. Qurlerly. 29. Ward,W.B. (1987). Advance in Health Education and Promotion. London. Jay Press. Inc.