PETUNJUK PELAKSANAAN JENJANG KARIR PERAWAT DI RUMAH SAKIT
DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEPERAWATAN DAN KETEKNISIAN MEDIK DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI ........................................................................................................... i DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang........................................................................................... 1 B.Tujuan....................................................................................................... 2 C.Sistematika................................................................................................. 3
BAB II PENJENJANGAN KARIR PERAWAT PROFESIONAL INDONESIA........ 4
BAB III PENJENJANGAN KARIR PERAWAT PROFESIONAL INDONESIA A. Skema Implementasi Jenjang Karir Perawat Klinik.................................. 11 B. Pengorganisasian Implementasi Jenjang Karir di Rumah Sakit............... 20 C. Pengembangan Profesional Berkelanjutan bagi Perawat (CPD)............. 22 D. Sistem Informasi Jenjang Karir Perawat.................................................. 25
BABIV MONITORING DAN EVALUASI A. Monitoring dan Evaluasi Proses Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat.............................................................................. 26 B. Monitoring dan Evaluasi Hasil Implementasi Jenjang Karir di Rumah Sakit................................................................................ 27
BAB V PENUTUP.................................................................................................... 29
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
i
DAFTAR LAMPIRAN
Format M.1
: Data Profil Individu Perawat
Format M.2
: Proses Mapping Perawat
Format M.3
: Rekapitulasi Hasil Mapping Perawat
Format PM.1
: Log Book Perawat
Format AK.1
: Permohonan Asesmen Kompetensi
Format AK.2
: Assesmen Mandiri (Self-Assesment)
Format AK.3
: Instrumen Assesmen Kompetensi
Format AK.4
: Pelaksanaan Assesmen Kompetensi
Format AK.5
: Permohonan Banding Assesmen Kompetensi
Format K.1
: Aplikasi Kredensialing Perawat
Format K.2
: White Paper
Format K.3
: Proses Kredensialing
Format PK.1
: Surat Penugasan Klinik
Format P.1
: Uraian Tugas Individu
Format P.2
: Penilaian Kinerja Perawat
Format KT.1
: Surat Usulan dan Rekomendasi
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan di rumah sakit memegang peranan penting dalam upaya mencapai tujuan spesifik pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Keberhasilan pelayanan kesehatan bergantung juga pada kontribusi perawat dalam memberikan perawatan yang berkualitas bagi pasien. Perawat melakukan praktik keperawatan untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien yang terganggu karena sakit dalam bentuk respon bio-psiko-sosio-spiritual sehingga setiap pasien dapat secara mandiri melaksanakan program keperawatan dan pengobatannya sampai sembuh atau meninggal dengan sejahtera.
Untuk ini
diperlukan perawat yang memiliki kompetensi yang selalu dipertahankan dan dikembangkan sesuai area tanggung jawab praktiknya.
Oleh karena itu,
diperlukan sistem karir bagi setiap perawat.
Karir adalah suatu jenjang yang dipilih oleh individu untuk dapat memenuhi kepuasan kerja perawat, sehingga pada akhirnya akan memberikan kontribusi terhadap bidang profesi yang dipilihnya.
Pengembangan karir perawat
merupakan suatu perencanaan dan penerapan rencana karir yang dapat digunakan untuk penempatan perawat pada jenjang yang sesuai dengan keahliannya, serta menyediakan kesempatan yang lebih baik sesuai dengan kemampuan dan potensi perawat (Marquis & Huston, 2010). Beberapa rumah sakit telah menerapkan sistem pengembangan karir perawat namun masih terdapat beberapa kendala atau hambatan antara lain belum optimalnya dukungan pimpinan dimana belum adanya kebijakan dan ketentuan jenjang karir perawat, bervariasinya penerapan jenjang karir perawat, dan perawat belum memahami sistem jenjang karir dengan baik. Selain itu berbagai kebijakan dan perubahan-perubahan yang terjadi mempengaruhi jenjang karir antara lain terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), rumusan kompetensi perawat oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan perubahan kebijakan tentang jabatan fungsional perawat serta ditetapkannya sistem akreditasi rumah Petunjuk Pelaksanaan Implementasi Jenjang Karir Perawat-Kementerian Kesehatan RI
1
sakit
berstandar
internasional
yang
mempersyaratkan
perawat
memiliki
kewenangan dan penugasan klinis yang jelas sesuai area praktinya.
Implementasi jenjang karir perawat profesional merupakan upaya pengembangan profesi keperawatan dan penataan pelayanan keperawatan ke arah yang lebih baik. Dalam mencapai upaya tersebut, Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) mengembangkan 9 (sembilan) Rumah Sakit Model Jenjang Karir Perawat antara lain RS Persahabatan Jakarta, RS Fatmawati Jakarta, RS Hasan Sadikin Bandung, RS Soetomo Surabaya, RS Petrokimia Gresik, RS Adam Malik Medan, RS Universitas Sumatera Utara Medan, RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, dan RS Universitas Hasanudin. Berdasarkan tantangan, kondisi perubahan dan hambatan – hambatan tersebut, implementasi sistem pengembangan karir perawat membutuhkan suatu petunjuk pelaksanaan (Juklak) sebagai acuan dalam menerapkan jenjang karir perawat di rumah sakit.
B. Tujuan Tujuan Umum : Dengan adanya Petunjuk Pelaksanaan Implementasi Jenjang Karir Perawat di Rumah Sakit dapat memberikan arah dan panduan sehingga terlaksananya jenjang karir perawat di rumah sakit.
Tujuan Khusus : 1. Adanya skema implementasi jenjang karir perawat di rumah sakit 2. Adanya pengorganisasian pelaksanaan jenjang karir perawat di rumah sakit 3. Teridentifikasi program – program pengembangan professional berkelanjutan (Continuing Professional Development/ CPD) perawat, 4. Terlaksananya kegiatan pengembangan professional berkelanjutan (Continuing Professional Development/ CPD) bagi perawat, 5. Terlaksananya penilaian perawat sesuai indikator kinerja pada setiap level karir, 6. Terlaksananya monitoring evaluasi terhadap implementasi jenjang karir perawat. Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
2
C. Sistematika Sistematika penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat di Rumah Sakit sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang B.Tujuan C.Sistematika BAB II PENJENJANGAN KARIR PERAWAT PROFESIONAL INDONESIA. BAB III PENJENJANGAN KARIR PERAWAT PROFESIONAL INDONESIA A. Skema Implementasi Jenjang Karir Perawat Klinik B. Pengorganisasian Implementasi Jenjang Karir di Rumah Sakit C. Pengembangan Profesional Berkelanjutan bagi Perawat (CPD) D. Sistem Informasi Jenjang Karir Perawat BABIV MONITORING DAN EVALUASI A. Monitoring dan Evaluasi Proses Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat B. Monitoring dan Evaluasi Hasil Implementasi Jenjang Karir di Rumah Sakit BAB V PENUTUP
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
3
BAB II PENJENJANGAN KARIR PERAWAT PROFESIONAL INDONESIA
Penjenjangan karir perawat mempunyai makna tingkatan kompetensi untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang akuntabel dan etis sesuai batas kewenangan digambarkan dalam bentuk pola penjenjangan karir Bagan 1.1. Secara umum, penjenjangan karir professional perawat terdiri dari 4 (empat) bidang, meliputi: 1. Perawat Klinik (PK), yaitu perawat yang memberikan asuhan keperawatan langsung kepada pasien/klien sebagai individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, 2. Perawat Manajer (PM) yaitu perawat yang mengelola pelayanan keperawatan disarana kesehatan, baik sebagai pengelola tingkat bawah (front line manager), tingkat menengah (middle management) maupun tingkat atas (top manager), 3. Perawat Pendidik (PP) yaitu perawat yang memberikan pendidikan kepada peserta didik di institusi pendidikan keperawatan. 4. Perawat Peneliti/Riset (PR) yaitu perawat yang bekerja di bidang penelitian keperawatan/kesehatan
Keempat jalur jenjang karir profesional perawat digambarkan dalam Bagan 1.1 PK V
PM V
PP V
PR V
PKIV IV
PM IV
PP IV
PR IV
PKIII III
PM III
PP III
PR III
PK II
PM II
PP II
PR II
PK I
PM I
PP I
PR I
Perawat Manajer
Perawat Pendidik
Perawat Klinik
Perawat Peneliti
Bagan 1.1 Pola Penjenjangan Karir Perawat di Rumah Sakit Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
4
Pola penjenjangan karir perawat klinik menggambarkan fungsi perawat sebagai berikut:
1. Pelaksanaan adalah fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan baik langsung maupun tidak langsung dengan metode proses keperawatan, 2. Pengelolaan adalah fungsi perawat dalam mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan sesuai dengan manajemen keperawatan dalam kerangka paradigma keperawatan, 3. Pendidikan adalah fungsi perawat dalam mendidik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat serta tenaga kesehatan yang berada di bawah tanggung jawabnya 4. Penelitian adalah fungsi perawat dalam Mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan
Fungsi-fungsi tersebut dapat dilihat pada Bagan 1.2 FUNGSI
PELAKSANAAN
PENGELOLAAN
PENDIDIKAN
PENELITIAN
Pelayanan keperawatan kompleks, spesialis dan sub spesialis
Pengelolaan pelayanan keperawatan di tingkat organisasi fasyankes luas (RS Tipe A)
Pendidikan keperawatan kepada pasien dengan masalah kompleks dan peserta didik
Mengelola, memimpin penelitian keperawatan dan terpadu
Pelayanan keperawatan spesialis dan advanced
Pengelolaan Pelayanan keperawatan pada organisasi fasyankes terbatas (RS Tipe B)
Pendidik Melakukan keperawatan penelitian kepada pasien dan Evidence dengan masalah Based keperawatan Nursing spesifik dan Practice peserta didik di (EBNP) di bidang keahlian bidang keahliannya
Pelayanan keperawatan spesialis lanjut
Pengelolaan pelayanan keperawatan pada organisasi fasyankes dasar (RS tipe C/D)
LEVEL
PK V
PK IV
PK III
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
Pendidikan kesehatan kepada sekelompok pasien dan peserta didik
melakukan penelitian terbatas dan membuat laporan kasus
5
PK II
Pelayanan keperawatan dasar untuk setiap bidang keahlian
Pengelolaan pelayanan keperawatan pada sekelompok pasien di unit ruang rawat
Pendidikan kesehatan kepada sekelompok pasien dengan masalah keperawatan sederhana
Mengumpulk an data penelitian dan laporan kasus berdasarkan bukti.
Pelayanan keperawatan dasar dan umum
Pengelolaan pelayanan keperawatan terhadap seorang pasien
Pendidikan keperawatan terhadap pasien dengan masalah keperawatan sederhana
Membuat laporan kasus sederhana.
PK I
Bagan 1.2 Level dan Fungsi Perawat Klinik
Fungsi perawat klinik dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Perawat Klinik I (PK I) a. Fungsinya : 1) Memberikan asuhan keperawatan dasar dan umum kepada pasien, 2) Memberikan pendidikan kepada pasien sehubungan dengan prosedur keperawatan yang dilakukan. b. Deskripsi : 1) Menguasai konsep teoritis bidang keperawatan umum dan mampu menyelesaikan masalah-masalah prosedural, 2) Mampu mengelola kelompok kerja dengan teman sejawat dan menyusun laporan tertulis, 3) Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja sendiri, 4) Memerlukan
supervisi
ketat
dalam
melaksanakan
asuhan
keperawatan pasien, 5) Memperlihatkan keterampilan asuhan keperawatan dasar dan bersifat rutin, 6) Mulai
mengembangkan
keterampilan
pengkajian
pasien
dan
komunikasi.
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
6
2. Perawat Klinik II (PK II) a. Fungsinya : 1) Melaksanakan asuhan keperawatan dasar untuk setiap area praktik keperawatan, 2) Mengelola asuhan dan pelayanan keperawatan sekelompok pasien pada unit ruang rawat, 3) Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga serta kepada peserta didik dalam tim pembimbing/ pendidik klinik, 4) Membuat laporan kasus yang sederhana yang menjadi tanggung jawabnya. b. Deskripsi : 1) Mampu mengaplikasikan bidang keperawatan (sesuai area praktik) dan memanfaatkan IPTEK dan atau seni dalam menyelesaikan masalah pasien serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi, 2) Menguasai konsep teoritis bidang keperawatan khusus sesuai area praktik serta mampu menyelesaikan masalah prosedural, 3) Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis data dan informasi tentang kondisi pasien dan mampu memberikan petunjuk dan memilih berbagai tindakan keperawatan secara mandiri dan kelompok, 4) Mengerti
tujuan
bagian
(unit)
tempat
bekerja
dan
berusaha
mencapainya, 5) Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan kelompok tempat bekerja, 6) Memperlihatkan kinerja asuhan dan pelayanan keperawatan yang adekuat dan dapat diterima, 7) Dapat membedakan pentingnya situasi dan menetapkan prioritas, 8) Untuk hal-hal tertentu memerlukan sedikit supervisi, 9) Memperlihatkan
keinginan
untuk
mengembangkan
kemampuan
profesional berkelanjutan (CPD).
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
7
3. Perawat Klinik III (PK III) a. Fungsinya : 1) Melaksanakan
asuhan
keperawatan
mempergunakan
proses
keperawatan dengan tepat sesuai area praktiknya, 2) Mengelola pelayanan keperawatan kepada sekelompok pasien pada area manajemen/ organisasi terbatas, 3) Melaksanakan pendidikan keperawatan/ kesehatan bagi pasien dan peserta didik secara mandiri, 4) Melakukan pengumpulan data untuk penelitian, mempergunakan hasil penelitian dalam asuhan keperawatan serta membuat laporan kasus berbasis bukti di bidang keahliannya. b. Deskripsi : 1) Mampu merencanakan dan mengelola sumber daya di bawah tanggung jawabnya, 2) Mampu mengevaluasi pekerjaannya dengan memanfaatkan IPTEK untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategisnya organisasi tempat bekerja, 3) Mampu melakukan penelitian, menyelesaikan permasalahan IPTEK dalam bidang keilmuan keperawatan melalui pendekatan disiplin keperawatan, 4) Mampu mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keperawatannya, 5) Memperlihatkan kompetensi, mempergunakan proses keperawatan tanpa supervisi, 6) Mampu merencanakan dan mengorganisir tujuan jangka pendek dan panjang, 7) Memperlihatkan arahan dalam kegiatan, 8) Siap menerima tanggung jawab kepemimpinan, 9) Memperlihatkan perkembangan keterampilan komunikasi dengan baik, 10) Bertukar (share) ide-ide dan pengetahuan dengan peer-nya.
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
8
4. Perawat Klinik IV (PK IV) a. Fungsinya : 1) Melakukan asuhan keperawatan spesialis secara mandiri, 2) Mengelola pelayanan keperawatan terhadap sekelompok pasien pada area manajemen yang luas, 3) Melaksanakan dan mengelola pendidikan keperawatan kepada pasien, keluarga, teman sejawat dan peserta didik, 4) Melaksanakan penelitian keperawatan sesuai bidang keahliannya. b. Deskripsi: 1) Mampu mengembangkan IPTEK bidang keperawatan atau praktik profesionalnya melalui penelitian hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji, 2) Mampu menyelesaikan masalah IPTEK bidang keperawatan melalui pendekatan inter atau multi disiplin, 3) Memperlihatkan
pengetahuan
dan
keterampilan
spesialis
keperawatan, 4) Bertanggung jawab sebagai pemimpin dan supervisor, 5) Mengakui dan beradaptasi terhadap situasi sesuai nilai dan norma profesi, 6) Mendelegasikan tanggung jawab dengan tepat, mempergunakan alternatif yang luas dalam menyelesaikan masalah asuhan/pelayanan keperawatan, 7) Mengembangkan pendidikan keperawatan berkelanjutan.
5. Perawat Klinik V (PK V) a. Fungsinya : 1) Melaksanakan asuhan/ pelayanan keperawatan sebagai expert/ ahli di bidangnya, 2) Mengelola pelayanan keperawatan dengan menghasilkan kebijakan pada area manajemen yang luas, 3) Mengelola,
memimpin
dan
mengembangkan
riset
di
bidang
keperawatan dan atau terpadu, 4) Melakukan peran konsultan bagi pasien, teman sejawat dan peserta didik. Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
9
b. Deskripsi : 1) Mampu mengembangkan IPTEK Keperawatan baru atau praktik profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original dan teruji, 2) Mampu
menyelesaikan
masalah
IPTEK
keperawatan
melalui
pendekatan inter, multi dan transdisipliner, 3) Mampu mengelola, memimpin dan mengembangkan riset di bidang keperawatan atau terpadu serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional, 4) Memperlihatkan keahlian dalam praktik kliniknya, 5) Menerima dan mendelegasikan tanggung jawab tentang personel dan manajemen, 6) Melakukan pendidikan/ pendampingan kepada teman sejawat tentang asuhan keperawatan pasien yang kompleks, 7) Melakukan konsultasi mengenai pendidikan dan praktik profesional sesuai bidang keahliannya, 8) Mampu merencanakan perubahan di bidang keperawatan secara intituitif, kreatif dan inovatif.
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
10
BAB III IMPLEMENTASI JENJANG KARIR PERAWAT KLINIK DI RUMAH SAKIT
Implementasi penjenjangan karir perawat terdiri dari alur jenjang karir perawat klinik, baik untuk perawat klinik baru maupun lama, pengorganisasian implementasi jenjang karir perawat di rumah sakit dan program pengembangan profesionalisme berkelanjutan (CPD).
A. Skema Implementasi Jenjang Karir Perawat Klinik Skema implementasi akan menguraikan tentang tahapan yang dilalui oleh perawat klinik sesuai dengan perkembangan karirnya, sebagai perawat baru, perawat lama dan pindah tugas.
Perawat baru adalah perawat yang baru lulus pendidikan dan atau baru pertama kali bekerja dengan masa kerja 0-1 tahun dan perawat lama adalah perawat dengan masa kerja lebih dari 1 tahun.
1. Skema implementasi jenjang karir perawat klinik baru Implementasi jenjang karir bagi perawat baru terdiri dari tahapan setelah melalui proses rekruitmen dan seleksi yaitu orientasi dan magang, assesmen kompetensi, kredensialing, penugasan klinik, pelaksanaan praktik, kenaikan level klinik dan seterusnya merupakan siklus. Tahapan ini dapat dilihat pada skema 3.1.
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
11
Rekrutmen dan seleksi
Proses magang selama 1 tahun pada 4 (empat) pelayanan dasar, yaitu: Anak, Maternitas, Medikal, Bedah
Assessmen Kompetensi : 1. 2. 3. 4. 5.
Usulan Prakonsultasi Assesmen Banding Hasil Assesmen
Kredensialing
Komite Keperawatan
Bidang Keperawatan
Pemberian penugasan klinik
Direktur Rumah Sakit
Penugasan kerja sesuai dengan area praktiknya
KENAIKAN JENJANG
Bidang Keperawatan
Bidang Keperawatan
Skema 3.1 Implementasi Jenjang Karir Perawat Baru
Petunjuk Pelaksanaan Implementasi Jenjang Karir Perawat-Kementerian Kesehatan RI
12
a. Rekruitmen dan seleksi Saat ini proses rekruitmen dan seleksi untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilakukan oleh pemerintah (Kementerian Kesehatan) dan untuk pegawai swasta dilakukan oleh RS masing-masing. Setiap perawat harus memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) untuk masuk ke dunia kerja.
b. Magang (Internship) Proses magang (internship) dimulai dengan dengan kegiatan orientasi. Orientasi adalah memberikan informasi yang berhubungan dengan lingkungan kerja baru dalam suatu organisasi, meliputi organisasi tata laksana, kebijakan, tugas, fungsi, tanggung jawab dan wewenang bagi perawat baru. Melalui orientasi, diharapkan perawat baru akan merasa lebih siap dalam menerima tanggung jawab, serta dapat bekerja dengan tujuan yang jelas. Akhirnya program orientasi perawat dapat menyepakati kontrak kerja dengan Rumah Sakit.
Proses magang merupakan bagian dari proses pembelajaran yang diselenggarakan secara terpadu dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan perawat yang lebih berpengalaman dalam rangka meningkatkan pengetahuan menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Magang juga memberikan kesempatan kepada perawat beradaptasi dengan lingkungan kerja dan mengurangi shock realita. Perawat baru menjalani proses magang selama 1 tahun pada 4 pelayanan dasar yaitu keperawatan anak, keperawatan Maternitas, keperawatan Penyakit dalam dan bedah. Proses magang ini di bawah tanggung jawab kepala bidang keperawatan serta diperlukan perseptor dan mentor selama magang.
c. Assesmen Kompetensi Perawat baru yang telah melalui proses magang selama 1 tahun, mengajukan permohonan untuk dilakukan assement kompetensi sehingga diketahui kompetensi yang telah dikuasainya sebagai Perawat Klinis (PK I). Assement kompetensi menjadi tanggung jawab kepala bidang keperawatan. Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
13
Tahapan assesmen kompetensi terdiri dari : 1) Mengajukan permohonan assesmen (Format AK.1 terlampit) 2) Assesmen Mandiri (Format AK.2 terlampir) 3) Pra konsultasi 4) Assesmen (Format AK.3 dan AK.4 terlampir) 5) Usulan banding (jika perlu) (Format AK.5 terlampir) 6) Keputusan hasil assesmen 7) Pemberian Sertifikat Kompetensi.
d. Kredensialing PK I Setelah perawat baru dinyatakan kompeten sebagai PK I maka dalam rangka melaksanakan tugas dilaksanakan kredensialing dengan langkah sebagai berikut: 1) Mengajukan permohonan untuk memperoleh Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan (Format K.1 terlampir) sesuai Rincian Kewenangan Klinis dan Buku Putih (White Paper) (Format K.2 terlampir) 2) Memperoleh persetujuan untuk dilakukan kredensial dari Subkomite Kredensial 3) Mengikuti proses kredensial dengan cara review, verifikasi dan evaluasi dengan berbagai metode yang dilakukan oleh panitia Adhoc (Mitra Bestari) yang ditentukan. (Format K.3 terlampir) Hasil kredensialing berupa daftar kewenangan klinis bagi PK I dan selanjutnya
direkomendasikan
oleh
Komite
Keperawatan
untuk
mendapatkan Penugasan Klinis dari Pimpinan/ Direktur Rumah Sakit.
e. Pemberian Penugasan Klinik (Clinical Appointment) PK I Perawat baru yang telah mendapatkan rekomendasi kewenangan klinis oleh Komite Keperawatan akan dibuatkan penugasan klinik oleh direktur rumah sakit, dalam bentuk penerbitan surat keputusan penugasan klinik (Format PK.1 terlampir).
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
14
f.
Penugasan Kerja Perawat baru akan mendapatkan penugasan di unit kerja sesuai dengan penugasan klinik (clinical appointment) yang telah ditetapkan. Perawat melaksanakan tugasnya dalam memberikan asuhan keperawatan selama 3
(tiga)
tahun
meningkatkan
dengan
mempertahankan,
kompetensi-kompetensi
mengembangkan
melalui
program
–
dan
program
Pengambangan Profesional Berkelanjutan bagi perawat (CPD) yang telah ditentukan. Dalam Pelaksanaan tugas ini, bidang keperawatan melakukan monitoring kompetensi, penerapan etik dan disiplin profesi. supervisi
klinik
melalui
preseptorship
dan
Melakukan
mentorship.
Selama
melaksanakan penugasan, perawat mengisi logbook (terlampir).
g. Kenaikan Tingkat Penjenjangan Karir PK I ke PK II Setiap perawat mempunyai hak untuk meningkatkan jenjang karir sesuai perencanaan karir yang telah dipilih.
Setelah melaksanakan tugas
memberikan asuhan keperawatan selama 3 (tiga) tahun, perawat PK I mengusulkan kenaikan tingkat dengan tahapan kredensial (tahap 5) dan selanjutnya melaksanakan tugas pada jenjang yang baru. Bagi perawat yang belum memenuhi persyaratan untuk naik tingkat selama 2-3 tahun akan mendapatkan sanksi sesuai ketentuan.
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
15
2. Skema Implementasi Jenjang Karir Perawat Klinik Lama Implementasi jenjang karir bagi perawat klinik lama (telah mempunyai pengalaman kerja) terdiri dari tahapan pemetaan (mapping), assesmen kompetensi, kredensial, pemberian penugasan klinis, penugasan kerja serta kenaikan penjenjangan karir. Tahapan ini dapat dilihat pada skema 3.2 a. Pemetaan (Mapping) Bagi rumah sakit yang belum melaksanakan jenjang karir perawat dan akan melaksanakan, maka sebagai tahap awal melakukan mapping/ pemetaan. Mapping atau pemetaan adalah suatu proses mengidentifikasi perawat lama sesuai penjenjangan karir dengan prasyarat yang ditetapkan sesuai kebijakan masing-masing rumah sakit. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1) Survey data dasar perawat saat ini (proses mapping) mencakup : Nama, Pendidikan Keperawatan terakhir, Pelatihan, lama bekerja, umur, golongan/ pangkat atau level (jika ada) (Format M.1 dan M.2 terlampir) 2) Melakukan review dan analisis hasil survey data dasar untuk menetapkan level setiap perawat. 3) Menyusun rekapitulasi profil perawat berdasarkan penjenjangan karirnya. 4) Setiap perawat mengikuti assesmen kompetensi
b. Assemen kompetensi Asessmen kompetensi sesuai hasil mapping (pemetaan) setiap perawat lama sesuai penjenjangan hasil mapping, mengajukan permohonan untuk dilakukan assesmen kompetensi untuk memvalidasi kompetensi yang harus dimiliki sesuai hasil mapping.
Tahapan assesmen kompetensi terdiri dari : 1) Mengajukan permohonan assesmen (Format AK.1 terlampit) 2) Assesmen Mandiri (Format AK.2 terlampir) 3) Pra konsultasi 4) Assesmen (Format AK.3 dan AK.4 terlampir) 5) Usulan banding (jika perlu) (Format AK.5 terlampir) Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
16
6) Keputusan hasil assesmen 7) Pemberian Sertifikat Kompetensi
Hasil assesmen kompetensi dibuatkan surat keputusan Direktur/ Pimpinan RS dalam bentuk Daftar Profil Perawat RS sesuai Penjenjangan Klinik.
c. Kredensialing perawat sesuai penjenjangan karirnya (PK I, II, III, IV, dan V). Pada tahap ini dilakukan review, evaluasi terhadap bukti-bukti untuk menetapkan kewenangan klinis setiap perawat sesuai dengan masingmasing penjenjangan. Adapun tahap kredensial sama dengan kredensial PK I.
d. Pemberian Penugasan Klinis bagi PK I, II, III, IV dan V Pemberian penugasan klinis dilakukan oleh Pimpinan/ Direktur RS. Perawat yang telah dilakukan kredensial akan direkomendasi untuk memperoleh penugasan klinik oleh Pimpinan/ Direktur RS dalam bentuk Surat Keputusan Direktur (Format PK.1 terlampir).
e. Penugasan Kerja sesuai dengan area praktiknya Perawat
melaksanakan
tugasnya
dalam
memberikan
asuhan
keperawatan sesuai dengan Surat Keputusan Penugasan Klinik yang telah diberikan.
Selain itu perawat dituntut untuk mempertahankan,
mengembangkan
dan
program
meningkatkan
Pengembangan
Profesional
kompetensi
melalui
Berkelanjutan
bagi
programperawat.
Perawat lama (PK I,II, III, IV, V) melaksanakan tugas baik secara individu atau tim, saling membimbing dan dilakukan supervisi berjenjang, setiap perawat memiliki Logbook dan diisi secara benar.
f.
Kenaikan tingkat penjenjangan klinik. Sesuai dengan ketentuan waktu yang ditetapkan bagi setiap perawat lama, maka perawat berhak mengajukan permohonan untuk kenaikan jenjang
karir,
dan
mengikuti
proses
kredensialing.
Selanjutnya
melaksanakan tugas pada jenjang yang baru dan bagi perawat lama Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
17
mempunyai hak untuk promosi ke jabatan yang baru. Bagi perawat lama yang
2 x 3 tahun belum memenuhi syarat untuk kenaikan akan
mendapatkan sanksi sesuai ketentuan.
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
18
Pelaksanaan pendidikan berkelanjutan
Mapping Penempatan Perawat sesuai Area Praktik
KOMPETENSI
Bidang keperawatan
Bidang keperawatan
ASSESMEN
Pemberian Penugasan Klinis
Proses Kredensial
Komite Keperawatan
Direktur RS
Penugasan kerja sesuai area praktiknya
Pelaksanaan Askep Monitoring kompetensi Monitoring penerapan etik dan disilpin profesi Supervisi Klinik
Bidang keperawatan
Kenaikan Penjenjangan Karir
Bidang keperawatan Monitoring indikator mutu keperawatan klinik Monitoring indikator kinerja individu
Skema 3.2 Implementasi Jenjang Karir Perawat Lama
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
19
B. Pengorganisasian Implementasi Jenjang Karir di Rumah Sakit Pengorganisasian implementasi jenjang karir perawat di rumah sakit melibatkan beberapa unsur terkait yaitu pimpinan rumah sakit,kepala bidang keperawatan, komite keperawatan dan unit terkait lainnya :
1. Pimpinan Rumah sakit Pimpinan/ Direktur RS merupakan penanggung jawab utama dalam pelaksanaan jenjang karir perawat melalui peran Kepala Bidang Keperawatan, Komite Keperawatan serta Bidang/ Unit Diklat. Peran dan fungsi Pimpinan/ Direktur RS dalam implementasi jenjang karir sebagai pengarah dan pembuat kebijakan utama dalam menerbitkan Surat Keputusan tentang implementasi jenjang karir. Adapun tugasnya adalah sebagai berikut : a. Membuat Surat Keputusan tentang Implementasi Jenjang Karir Perawat di Rumah Sakit b. Memberi
arahan
kepada
Kepala
Bidang
Keperawatan,
Komite
keperawatan dan unit terkait lainnya dalam rangka implementasi jenjang karir perawat c. Menerbitkan Surat Keputusan Penugasan Klinik bagi setiap perawat atas rekomendasi Komite Keperawatan d. Menerbitkan Surat Keputusan Pencabutan Kewenangan Klinis sekaligus Penugasan Klinik atas rekomendasi Komite Keperawatan e. Menerbitkan
sertifikat
kompetensi
bagi
program
pengembangan
profesional berkelanjutan bagi perawat yang dilaksanakan oleh RS (sesuai ketentuan yang berlaku) f.
Mempertimbangkan
dan
menyetujui
pembiayaan
dalam
rangka
implementasi jenjang karir perawat di RS g. Menerima laporan berkala pelaksanaan implementasi jenjang karir perawat di RS
2. Bidang Keperawatan/ Direktur Keperawatan Implementasi jenjang karir perawat merupakan tanggung jawab Bidang/ Direktur
Keperawatan
dalam
rangka
melakukan
fungsi
manajemen
keperawatan yaitu ketenagaan (staffing). Adapun tugasnya sebagai berikut : a. Melakukan seleksi perawat baru (sesuai kebijakan RS) Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
20
b. Melakukan magang bagi perawat baru c. Melakukan mapping bagi perawat lama d. Melakukan assesmen kompetensi (sesuai kebutuhan) e. Pada akhir magang bagi perawat baru untuk memberi pengakuan sebagai PK I dan pada perawat sesuai hasil mapping untuk validasi dan pengakuan terhadap penjenjangan hasil mapping. Assesmen kompetensi juga bisa dipergunakan sebagai seleksi terhadap perawat baru. f.
Mengelola penugasan kerja bagi setiap perawat setelah memperoleh “penugasan klinik” sebagai hasil kredensialing.
g. Melakukan supervisi klinik melalui preceptorship h. Melakukan penilain kinerja bagi setiap perawat i.
Melakukan monitoring evaluasi terhadap implementasi jenjang karir perawat di RS
3. Komite Keperawatan Komite keperawatan bertanggung jawab terhadap profesionalisme perawat sehingga dapat melaksanakan tugas sesuai dengan jenjang kewenangannya. Dalam implementasi jenjang karir Komite Keperawatan memiliki tugas sebagai berikut: a. Melakukan proses kredensialing bagi setiap perawat yang mengajukan surat permohonan kredensial dengan tahapan sebagai berikut : Pengajuan Surat Permohonan Kredensial Proses kredensial : pengisian format kewenangan klinis oleh Mitra Bestari yang ditunjuk Proses assesmen kompetensi (disepakati), review dan verifikasi oleh Mitra Bestari Mengambil keputusan tentang kewenangan klinis Proses Rekomendasi Penerbitan Penugasan Klinik oleh Direktur/ Pimpinan RS
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
21
b. Membuat rekomendasi hasil assesmen kompetensi (disepakati), review, verifikasi bagi yang berhak untuk diterbitkan penugasan klinis oleh Direktur RS. c. Memelihara profesionalisme perawat melalui pembinaan mutu profesi dengan melakukan audit mutu profesi dan identifikasi kebutuhan pengembangan profesionalisme berkelanjutan bagi perawat (CPD). d. Melakukan pembinaan etik-disiplin bagi perawat dalam melaksanakan tugas pemberian asuhan keperawatan. Jika terjadi pelanggaran terhadap standar
dan
merugikan
pasien
maka
dilakukan
kredensial
dan
merekomendasikan untuk pencabutan kewenangan klinis sehingga penugasan klinik tidak dapat dipergunakan. e. Melakukan program pembinaan khusus (proctoring) sesuai permintaan f. Melakukan
monitoring
evaluasi
terhadap
proses
kredensialing
peningkatan mutu profesi dan pembinaan etik-disiplin
C. Pengembangan Profesional Berkelanjutan bagi Perawat (CPD) Pengembangan profesional berkelanjutan bagi perawat dilaksanakan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan
kompetensi perawat agar tetap
dapat melaksanakan tugas berorientasi pada proses dan keselamatan pasien. Terdapat 2 (dua) alasan CPD dalam rangka implementasi jenjang karir perawat dapat dilihat pada skema berikut :
GAP Kompetensi Perawat
Kompetensi yang perlu dilatih
Kredensial Kenaikan Penjenjangan (challenge)
Program CPD (unit Diklat)
Kompetensi Baru
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
22
Dalam mencapai karirnya setiap perawat harus mengikuti program CPD. Terdapat 2 (dua) CPD yaitu 1) Gap kompetensi karena terjadi perkembangan IPTEK sehingga perlu penyesuaian atau kompetensi yang belum dikuasai; 2) Dalam rangka kenaikan jenjang karir (challenge). Setelah mengikuti CPD perawat memperoleh kompetensi baru, dan terhadap kompetensi baru ini perlu dilakukan kredensial ulang untuk mendapatkan penugasan klinik. Program CPD disusun sesuai kompetensi pada setiap level karir seperti yang terlihat di bawah ini : LEVEL PK I (Sampai challenge PK II)
PROGRAM CPD/ PELATIHAN 1. Paket kompetensi kunci keperawatan dasar-generalis (12 Core Competencies) 2. Caring dalam pelayanan keperawatan 3. Sosialisasi profesional 4. Keselamatan pasien 5. Emergency Nursing dasar
PK II
1. Kepemimpinan dalam keperawatan 2. Manajemen asuhan pasien 3. Manajemen unit ruang rawat 4. Paket kompetensi klinik dasar sesuai bidang keahlian keperawatan, misalnya :
PK III
Terapi bermain untuk bidang keperawatan anak,
Manajemen nyeri
Manajemen luka
1. Manajemen
pelayanan
keperawatan
pada
organisasi
terbatas 2. Evidence Based Nursing Practice (EBNP) 3. Metode penelitian 4. Paket kompetensi klinik lanjut sesuai bidang keahlian keperawatan, misalnya :
Advanced wound management : ostomy care, topical
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
23
negative pressure
Palliative care
Hemodialisa
5. Supervisi klinik, preceptorship, mentorship 6. Kerja tim 7. Manajemen konflik
PK IV
1. Manajemen pelayanan keperawatan pada organisasi luas 2. Evidence Based Nursing Practice (EBNP) lanjut 3. Laporan hasil penelitian dan menulis jurnal 4. Paket kompetensi klinik spesialis sesuai bidang keahlian keperawatan
PK V
1. Metode konsultasi 2. Penelitian keperawatan terpadu 3. Paket kompetensi klinik spesialis dan subspesialis sesuai bidang keahlian keperawatan
D. Penilaian Kinerja dan Supervisi Penilaian kinerja adalah menilai seberapa (performance appraisal) baik kinerja tugas-tugas perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan seperti yang dijabarkan pada uraian tugas. Penilaian kinerja yang dilaksanakan dengan benar dan tepat dapat meningkatkan motivasi dan produktifitas kerja.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas penilaian kinerja perawat antara lain : 1. Penilaian harus berdasarkan standar (indikator kinerja), 2. Perawat harus memahami dan mengimplementasikan standar secara mendalam, 3. Perawat harus mengetahui sumber data yang dikumpulkan untuk penilaian, 4. Penilaian harus ditujukan kepada seseorang yang diobservasi terhadap pelaksanaan tugasnya, Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
24
5. Penilaian akan lebih disenangi dan memperoleh hasil positif jika penilai meyakini dan respek terhadap profesinya.
Penilaian kinerja perawat dapat dilakukan secara berkala sesuai kebijakan internal rumah sakit. Penilaian minimal dilakukan oleh diri sendiri, atasan langsung dan peer review.
E. Sistem Informasi Jenjang Karir Perawat Sistem informasi jenjang karir perawat merupakan manajemen informasi dalam bentuk dan proses informasi tentang perkembangan karir perawat yang bertujuan agar perawat, bidang keperawatan dan jajaran, komite keperawatan, pimpinan RS dan unit-unit yang memerlukan informasi secara mudah mendapatkannya. Komponen sistem informasi, minimal terdiri dari : 1. Data dasar profil perawat di RS yang selalu di update setiap 6 (enam) bulan 2. Skema yang menggambarkan proses implementasi jenjang karir baik bagi perawat baru maupun lama beserta instrumen dan kelengkapannya. a. Program dan proses mapping b. Program dan proses magang c. Program dan proses assesmen kompetensi d. Program dan proses kredensialing e. Penetapan penugasan klinik f.
Program CPD bagi PK 0, I, II, III, IV, V
g. Program Supervisi klinik (preseptorship-mentorship) 3. Monitoring dan evaluasi implementasi jenjang karir
Semua informasi tersebut di atas dapat dengan mudah diakses oleh semua unsur melalui sebuah situs (website), grup milis dan lain sebagainya.
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
25
BAB IV MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk mengetahui keberhasilan/ pencapaian hasil pelaksanaan jenjang karir di rumah sakit.
Hal tersebut mencakup proses
implementasi jenjang karir dan hasilnya.
A. Monitoring dan Evaluasi Proses Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat Monev dilakukan terhadap : 1. Adanya pengorganisasian jenjang karir 2. Terlaksananya program magang 3. Terlaksananya Mapping (pemetaan) perawat lama 4. Terlaksananya assesmen (perawat lama dan baru) 5. Terlaksananya Proses kredensialing Perawat 6. Terlaksananya Supervisi Klinik 7. Terlaksananya program CPD ( pelatihan perawat) 8. Terlaksananya program kenaikan tingkat jenjang karir
NO
KOMPONEN
INDIKATOR
PENGUKURAN
HASIL
KET
ADA TDK 1
Pengorganisasian Jenjang Karir
a. SK Direktur b. Peran dan fungsi Kabid c. Peran dan Fungsi Komite Keperawatan d. Peran dan Fungsi Diklat
Dokumen dan laporan pengorganisasian
2
Program RekruitmenSeleksi
a. .....................
a. Dokumen dan laporan rekruitmenseleksi perawat b. .........................
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
26
NO
KOMPONEN
INDIKATOR
PENGUKURAN
HASIL
KET
ADA TDK 3
Program Magang/ a. ...................... a. ......................... Internship perawat baru
4
Pemetaan (mapping) perawat lama
a. Portofolio a. Dokumen perawat portofolio sesuai perawat kualifikasi per b. ...................... level b. .....................
5
Assesmen (perawat lama dan baru)
a. Kompetensi perawat per level b. .....................
6
Proses Kredensialing Perawat
7
Supervisi Klinik
a. .....................
8
Program CPD
a. ...................... a. .......................
9
Program Kenaikan tingkat Jenjang Karir
a. .....................
a. Dokumen hasil assesmen perawat b. Sertifikat kompetensi c. ................... d. a. Kewenangan a. Daftar rincian klinis perawat kewenangan sesuai klinis setiap kompetensi perawat b. ...................... b. ....................... a. ........................
a. .........................
B. Monitoring dan Evaluasi Hasil Implementasi Jenjang Karir di Rumah Sakit Monitoring dan evaluasi hasil dilakukan terhadap : 1. Peningkatan kinerja perawat dalam melaksanakan tugas 2. Peningkatan kepuasan kerja perawat 3. Peningkatan kepuasan pasien 4. Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
27
NO
KOMPONEN
INDIKATOR
PENGUKURAN
HASIL
KET
ADA TDK 1
Kinerja perawat dalam melaksanakan tugas
a. ....................
a. ........................
2
Kepuasan kerja perawat
a. Angka Turn over perawat b. .....................
a. Survey kepuasan kerja perawat
3
Kepuasan pasien
a. Angka Kepuasan pasien b. .....................
a. Survey kepuasan pelanggan
4
Kualitas pelayanan keperawatan
a. Audit mutu pelayanan keperawatan b. .....................
a. Dokumen audit mutu keperawatan b. ........................
Untuk mengetahui hasil implementasi jenjang karir, maka perlu dilakukan survey awal dan survey akhir dengan kerangka kerja sebagai berikut:
Survey Awal
Survey Akhir
Tingkat Pengetahuan
Tingkat Pengetahuan
Kinerja Perawat Kepuasan Perawat Kepuasan Pasien
Skema Jenjang Karir (Model)
Monev
Kinerja Perawat
MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN
Kepuasan Perawat Kepuasan Pasien
Bagan 5. 1 Kerangka kerja survey awal dan akhir Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
28
BAB V PENUTUP
Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) implementasi jenjang karir perawat di rumah sakit disusun sebagai pedoman pelaksanaan, agar seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik. Juklak ini dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi yang ada di masing-masing rumah sakit. Diharapkan kepada tim implementasi jenjang karir di rumah sakit dapat mempergunakan juklak ini dengan baik dan berkontribusi dalam seluruh proses, sehingga tujuan akhir dari program ini dapat dicapai dengan efektif dan efisien.
Petunjuk Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat - Kementerian Kesehatan RI
29