FajarPaper recycles waste fibres to produce quality packaging paper. Paper that can be recycled…. again and again. Good news for packaging consumer and industrial products. And good news for our environment.
Celebrating the texture and aesthetics of recycled packaging paper - a photographic study of FajarPaper is a feature of this report. Tekstur dan keindahan kertas kemasan daur ulang terlihat dalam foto FajarPaper yang ditampilkan dalam laporan ini.
Vision
Visi
To be a world-class industrial paper producing Company that generates value and quality through responsible recycling and sustainable manufacturing.
Menjadi produsen kertas kemasan berskala dunia yang menghasilkan nilai dan produk berkualitas melalui daur ulang dan siklus produksi berkesinambungan.
Mission
Misi
To maintain our position as one of the leading industrial paper companies in Indonesia by capitalizing on opportunities and demand for industrial and consumer products in Indonesia and the region.
Mempertahankan posisi Perusahaan sebagai salah satu produsen kertas kemasan terkemuka di Indonesia dengan memanfaatkan peluang dan permintaan produk konsumen dan industri baik di Indonesia maupun kawasan sekitarnya.
05
Company Profile Profil Perusahaan
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Incorporation
Pendirian
PT. Fajar Surya Wisesa Tbk, (also known as FajarPaper or the Company) was established by notarial deed in June 19871 with approval from the Ministry of Justice in February, 19882. The Company listed its shares on the Jakarta Stock Exchange (Indonesia Stock Exchange or IDX), in 19943 and completed a stock split which changed the nominal per share value from Rp 1,000 to Rp 500 per share in 19994.
PT Fajar Surya Wisesa Tbk (yang juga dikenal dengan nama FajarPaper atau Perusahaan) didirikan dengan akta notaris pada bulan Juni 19871 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman pada bulan Februari 19882. Perusahaan tercatat di Bursa Efek Jakarta (Bursa Efek Indonesia atau BEI) pada tahun 19943 dan melakukan pemecahan saham sehingga nilai nominal masing-masing saham berubah dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 pada tahun 19994.
FajarPaper’s line of business is to produce and sell packaging paper to domestic and export markets. With a complement of 2,179 employees, FajarPaper is one of the leading packaging paper producers in Indonesia. The primary raw material used in the production of the Company’s products is recycled paper, which accounted for around 98% of raw materials in 2007.
Bisnis usaha dari FajarPaper adalah memproduksi dan menjual kertas kemasan baik di dalam negeri maupun di pasar ekspor. Dengan karyawan sejumlah 2.179 orang, FajarPaper merupakan salah satu produsen kertas kemasan terkemuka di Indonesia. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi sebagian besar adalah kertas bekas yang jumlahnya mencapai sekitar 98% dari kebutuhan bahan baku pada tahun 2007.
Subsidiary
Anak Perusahaan
On July 31, 2006, the Company established FajarPaper Finance B.V, a wholly owned subsidiary, domiciled in the Netherlands as a financing and investment Company. FajarPaper Finance B.V. is the only subsidiary of the Company and it is in operation since 2006.
Pada tanggal 31 Juli 2006 Perusahaan mendirikan FajarPaper Finance B.V. yang berdomisili di Belanda dengan kepemilikan 100% sebagai Perusahaan pendanaan dan investasi. FajarPaper Finance BV adalah satu-satunya anak Perusahaan FajarPaper dan telah beroperasi sejak 2006.
06
Company Profile Profil Perusahaan
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Production Facilities (including site infrastructure)
Fasilitas Produksi (termasuk infrastrukturnya)
Commercial operations commenced 1989 using Paper Machine 2 (“PM2”) to produce linerboard. In 1990 Paper Machine 1 (“PM1”) began producing coated duplex board and a third paper machine (“PM3”) was operational in 1995, manufacturing corrugated medium. The same year the Company installed its first power plant (“Cogen1”) with a capacity of 32.5 MW. In 2006, a fourth paper machine, named “PM7”, was completed, with the capability to produce containerboard (corrugated medium and linerboard) as well as sack kraft. A second power plant (“Cogen2”) with a capacity of 35 MW was also installed.
Perusahaan mulai beroperasi pada tahun 1989 dengan Mesin Kertas 2 (“PM2“) untuk memproduksi linerboard. Pada tahun 1990 Mesin Kertas 1 ("PM1") mulai memproduksi coated duplex board sementara Mesin Kertas yang ketiga (“PM3") yang memproduksi kertas corrugated medium mulai beroperasi pada tahun 1995 bersamaan dengan instalasi pembangkit listrik pertama ("Cogen1") yang berkapasitas 32,5 MW. Pada tahun 2006 Perusahaan menyelesaikan pemasangan mesin kertas yang keempat ("PM7") untuk memproduksi kertas containerboard (corrugated medium dan linerboard) dan sack kraft, di samping instalasi pembangkit listrik kedua (“Cogen2”) yang berkapasitas 35 MW.
Markets Pasar FajarPaper supplies its products to industrial customers primarily domestic independent box-making manufacturers and converters, accounting for 83% of total sales revenues in 2007. Our paper is used in corrugated boxes, folding cartons and other packaging products on-sold to consumer goods companies for use as packaging for protection and safe delivery of goods as well as for display packaging used in modern retail environments. Typical sectors include pharmaceuticals, cigarettes, shoes, electronics, and food. Demand for the Company’s sack kraft products, for use as sack packaging, emanates primarily from the cement, agricultural products and dry chemicals sectors. Indonesia’s consumer economy and modern retail trade is one of the fastest growing and largest paper packaging markets in the region and Company sales are primarily to meet the needs of this burgeoning market. The balance is exported principally to Asia and the Middle East. Export sales are denominated in US Dollars, a source of foreign currency to support debt service and routine expenditures on imported raw materials and spare parts to maintain production facilities.
FajarPaper memasarkan berbagai produknya terutama kepada konsumen dari kalangan industri karton box dan converter di dalam negeri, dengan angka penjualan domestik mencapai 83% dari total penjualan pada tahun 2007. Kertas produksi kami digunakan untuk membuat kemasan karton, folding carton dan kemasan lain yang kemudian dijual ke produsen barang konsumen untuk mengemas produk maupun untuk melindungi isinya saat pengiriman. Selain itu kertas jenis ini digunakan pula sebagai kemasan display untuk keperluan penjualan barang ritel. Produk kami umumnya dijual kepada produsen farmasi, rokok, sepatu, barang elektronik dan bahan makanan. Permintaan untuk sack kraft yang diproduksi oleh Perusahaan terutama berasal dari industri semen, produk pertanian dan bahan kimia. Pasar barang konsumen dan ritel merupakan salah satu yang paling banyak menyerap produk kertas kemasan dan paling cepat berkembang di kawasan ini. Penjualan Perusahaan terutama untuk memenuhi permintaan pasar yang berkembang sangat pesat ini. Sebagian produk lainnya diekspor terutama ke Asia dan Timur Tengah. Ekspor dilakukan dalam mata uang Dolar AS dan merupakan sumber valuta asing bagi Perusahaan untuk pembayaran hutang dan pembelian bahan baku impor serta suku cadang yang diperlukan untuk pemeliharaan fasilitas produksi.
1
Notarial Deed No. 20 of Lenny Budiman, S.H dated June 13, 1987.
1
Akta No. 20 yang dibuat di hadapan Notaris Lenny Budiman, S.H. pada tanggal 13 Juni 1987.
2
Deed of Establishment approved by the Ministry of Justice, Republic of Indonesia Decision Letter No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 dated February 29, 1988, published in Supplement No. 1623 of State Gazette No. 36 dated May 4, 1990.
2
Akta Pendirian disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C21737-HT.01.01.TH.88 tanggal 29 Februari 1988 dan dimasukkan dalam Lembaran Tambahan No. 1623 Berita Negara No. 36 tertanggal 4 Mei 1990.
3
Initial Public Offering (IPO) for 47,000,000 shares with nominal value of Rp 1,000 per share and price of Rp 3,200 per share.
3
Penawaran Umum Perdana 47.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan harga Rp 3.200 per saham.
4
The Company obtained an effectiveness statement from the Capital Market Supervisory Board (“Bapepam”) based on the letter No.S-1927/PM/1994.
4
Perusahaan mendapat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) sebagaimana disebutkan dalam surat No. S-1927/PM/1994.
07
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Production Capacity
Kapasitas Produksi
To meet rising demand, capacity was steadily expanded from 58,000 tonnes at inception, to 500,000 tonnes by 1996 and 200,000 tonnes introduced through a new paper machine commissioned in September 2006 making the total production capacity of 700,000 tonnes. This latest 40% capacity expansion has added to the Company’s mainstream container board production but also provides the opportunity of diversifying into sack kraft, as required.
Untuk memenuhi permintaan yang semakin tinggi, Perusahaan secara bertahap meningkatkan kapasitasnya, dari 58.000 ton ketika Perusahaan pertama kali berdiri menjadi 500.000 ton pada tahun 1996. Dengan mulai beroperasinya mesin kertas baru pada bulan September 2006, ada tambahan kapasitas sebesar 200.000 ton sehingga saat ini kapasitas produksi yang dimiliki Perusahaan mencapai 700.000 ton. Penambahan kapasitas terakhir yang mencapai 40% ini memungkinkan Perusahaan memperbesar volume produksi containerboard sekaligus kesempatan untuk melakukan diversifikasi ke produk sack kraft bila diperlukan.
The Company attained high utilization of capacity at 98% or 682,665 tonnes in 2007 and announced plans to increase production volume to 760,000 tonnes by the end of 2008. Four machines are currently in operation.
Perusahaan sudah berhasil memaksimalkan pemanfaatan kapasitas yang tersedia, yaitu 98% atau 682.665 ton pada tahun 2007, dan menurut rencana volume produksi akan ditingkatkan lagi menjadi 760.000 ton pada akhir tahun 2008. Perusahaan saat ini mengoperasikan empat mesin.
08
Company Profile Profil Perusahaan
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
A green Company
Perusahaan berwawasan lingkungan
FajarPaper is a sustainable and responsible Company, producing a range of quality products using recycled paper fibre as raw material and employing energy conservation. The Company contributes to the environment through the collection and removal of waste paper for cleaner streets and shopping malls and also through avoidance of the destruction of forest cover for pulp, a major issue amidst rising concerns over global warming. While indirectly helping to reduce waste in landfills, the Company also directly creates value by providing a livelihood for local paper collectors. FajarPaper operates two dedicated natural gas powered co-generating plants that conserve energy use through the recycling of steam and the burning of recyclable fibre, a by-product from the paper manufacturing process.
FajarPaper adalah Perusahaan penghasil kertas kemasan yang berkualitas dengan memanfaatkan bahan baku berupa kertas bekas dan melakukan penghematan energi. Selain menjaga lingkungan dengan membantu mewujudkan jalanan dan pusat perbelanjaan yang lebih bersih, Perusahaan juga ikut mencegah kerusakan hutan yang menjadi bahan baku pembuatan bubur kertas (pulp) sehingga mengurangi dampak pemanasan global. Secara tidak langsung Perusahaan mengurangi jumlah limbah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir, dan upaya pemanfaatan kertas bekas sebagai bahan baku memberikan nilai tambah secara langsung sebagai mata pencaharian bagi para pemulung dan pengepul. FajarPaper mengoperasikan dua pembangkit tenaga listrik yang berbahan bakar gas alam. Energi bisa dihemat melalui penggunaan pembangkit listrik yang juga menghasilkan uap untuk proses produksi dan melalui insinerator yang menghasilkan uap dengan membakar sampah sisa dari hasil produksi.
Location FajarPaper’s production facilities are located in Cikarang Barat, east of the capital of Indonesia, while a Head Office, including sales & marketing, administration and finance functions is located in the city at Jl. Abdul Muis 30, Jakarta 10160. Website: www.fajarpaper.com. The Company has full accreditation under ISO 9001: 2000.
Lokasi Fasilitas produksi FajarPaper berlokasi di Cikarang Barat, sebelah timur Jakarta, sementara kantor pusatnya, termasuk bagian penjualan dan pemasaran serta administrasi dan keuangan, berlokasi di pusat kota, yaitu di Jl. Abdul Muis 30, Jakarta10160. Website: www.fajarpaper.com Perusahaan mendapat akreditasi penuh ISO 9001:2000.
09
Product Lines Jenis Produk
Corrugated medium paper is a high performance fluting paper used in the construction of carton boxes. It is made from 100% recycled fibres. The superb strength characteristics of Fajar Medum provides fuctional protection for goods in carton boxes during transportation and is highly effective when used in display stacks. The combination of corrugated medium paper and linerboard ensures excellent runnability on corrugator machines. Corrugated medium paper adalah fluting paper (kertas bergelombang) berkualitas tinggi yang digunakan dalam pembuatan kotak kemasan. Kertas ini dibuat dari 100% bahan daur ulang. Kekuatan yang menjadi cirinya membuat kertas jenis ini dapat digunakan sebagai pelindung barang dalam pengiriman maupun digunakan untuk display. Perpaduan dari FajarMedium dan FajarLiner memastikan kelancaran mesin pembuat kardus berjalan dengan sempurna.
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Sack kraft is used to package bulk goods such as cement, fertilizer, and agricultural products. It offers high performance in the parameters of strength, energy absorption and porosity. The smooth surface characteristics of this paper facilitate effective printing of product information. Sack kraft digunakan untuk mengemas barang-barang besar dan berat seperti produk-produk semen, pupuk dan agribisnis. FajarSackKraft memberikan kemampuan yang tinggi dalam segi kekuatan, penyerapan energi dan porositas. Informasi produk juga dapat dengan efektif dicetak karena kelicinan permukaan kertas ini.
White top liner is a high quality linerboard produced using bleached kraft pulp on the top and recycled paper on the middle and bottom layers. Its white, smooth surface is suitable for contrast-rich, colorfast and clear printing. Linerboard is a high quality brown packaging paper used for the outer layers of corrugated sheets. It provides effective protection for contents and a smooth surface that facilitates high quality printing. Linerboard adalah kertas kemasan berwarna coklat dengan kualitas tinggi yang dipakai sebagai pelapis sisi pada kotak kemasan. Kertas ini memberikan perlindungan efektif terhadap isi dan permukaannya yang licin dapat memberikan hasil cetakan yang bermutu tinggi.
Coated duplex board is a paper with a white, glossy-coated, top layer finish and a grey bottom layer. Coated duplex board is ideal for light-weight packaging materials that require high quality printing, particularly effective for pharmaceutical products, shoes, household goods, processed foods and consumer electronics. Coated duplex board adalah kertas karton duplex dengan bagian atas berwarna putih dan mengkilap tepat untuk menampilkan hasil cetakan sedangkan pada bagian bawah berwarna abu-abu. Jenis kertas ini dipakai untuk kemasan ringan yang membutuhkan hasil cetakan berkualitas tinggi dan umumnya dipakai pada kemasan produk farmasi, kemasan sepatu, produk-produ kebutuhan rumah tangga, makanan olahan dan produk-produk elektronik.
White top liner adalah linerboard berkualitas tinggi dengan bleached kraft pulp pada bagian atas dan kertas daur ulang pada lapisan tengah dan bawah. Permukaannya yang putih licin memberikan hasil cetakan berwarna yang kontras dan jelas.
11
Organization Structure Struktur Organisasi
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
13
Business Strategy Strategi Usaha
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Focused on Core Competencies
Fokus pada kemampuan pokok
By engaging solely in the manufacture of industrial paper we believe we are able to consistently produce quality products while maintaining efficiency and controlling costs.
Dengan hanya memfokuskan diri pada bidang industri kertas kemasan, Perusahaan percaya bahwa Perusahaan mampu secara terus-menerus menghasilkan produk berkualitas serta mempertahankan efisiensi dan menekan biaya.
Well Timed and Measured Expansion of Production Capacity Drawing upon a considerable track record and a very experienced management team, we have concentrated upon well-timed and measured expansion of production capacity as an important part of long-term business strategy, when suitable market opportunities are identified. Flexibility The new capacity provides FajarPaper with the flexibility to respond to increased demand for containerboard as well as sack kraft. On the one hand, continuing growth of the modern retail sector and consumer goods manufacturing in Indonesia has raised demand for containerboard at a time of rising international prices. On the other, an expanding cement industry among other major industrial users is driving strong demand for sack kraft paper, primarily available only through import. We can optimize our returns according to price considerations in both markets. New Capacity Plan Rising demand within Indonesia, Asia and Middle East region represents a compelling case for building further capacity through the installation of a fifth paper machine. The new facilities would further broaden the customer base, increase market share and contribute positively to increase revenue and support profitability. Maintaining Low-cost Operations and Production Efficiency We believe by maintaining low-cost production we can respond more readily to market demand, trends and developments. Through extensive use of locally-sourced waste paper at about 30% of the cost of virgin pulp, we have already established a proven competitive position as a low-cost producer. In addition we operate wideranging cost controls, production efficiencies and observe tight management of investment expenditures.
Peningkatan kapasitas produksi yang tepat waktu dan tepat sasaran Sebagai Perusahaan yang memiliki catatan prestasi yang baik dan tim manajemen yang sangat berpengalaman, Perusahaan mampu meningkatkan kapasitas produksinya dengan perhitungan matang dan tepat waktu pada saat peluang pasar muncul. Upaya ini merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang yang dijalankan Perusahaan. Fleksibilitas Kapasitas produksi yang lebih besar memungkinkan FajarPaper untuk memenuhi permintaan pasar akan containerboard dan sack kraft . Di satu sisi, industri manufaktur barang konsumsi dan sektor ritel moderen di Indonesia terus tumbuh sehingga kebutuhan akan containerboard ikut naik sementara harga produk ini di pasar internasional semakin baik. Di sisi lain, konsumen dari kalangan industri seperti produsen semen juga sedang tumbuh pesat sehingga mendorong naiknya permintaan akan kertas sack kraft yang umumnya diimpor. Dengan kondisi seperti di atas, dan dengan tingkat harga yang baik, kami mampu mengoptimalkan pendapatan dari penjualan kedua produk tersebut. Rencana meningkatkan kapasitas Meningkatnya kebutuhan di Indonesia, Asia dan kawasan Timur Tengah menjadi alasan bagi kami untuk kembali menambah kapasitas produksi dengan memasang mesin kertas kelima. Dengan adanya fasilitas baru ini, jumlah konsumen dapat ditingkatkan, begitu pula pangsa pasar sehingga dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan pendapatan serta laba Perusahaan. Mempertahankan biaya produksi tetap rendah dan produksi tetap efisien Perusahaan yakin bahwa biaya produksi rendah memudahkan Perusahaan untuk menghadapi permintaan, tren dan perkembangan pasar. Perusahaan membuktikan diri sebagai salah satu Perusahaan dengan biaya produksi rendah melalui pemanfaatan bahan bekas yang kebanyakan diperoleh dari pemasok di dalam negeri karena harga kertas bekas sekitar 30% dari harga bubur kertas (pulp). Di samping itu Perusahaan melakukan pengendalian biaya dan efisiensi produksi serta mengelola secara ketat belanja investasi.
14
Financial Highlights Ikhtisar Keuangan
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
15
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
EBITDA (Rp billion / miliar Rp)
2007 2007
16
President Commissioner’s Message Sambutan Presiden Komisaris
Four years ago, your Board of Directors commented on the lack of new capacity in the domestic packaging paper industry, since 1997, while local consumer and export industry needs had continued to grow. New market opportunities could only be served through marginal capacity increments from de-bottlenecking and process improvements. And while the Asian crisis had impacted short-term growth of the economy, the Directors drew attention to the strong fundamentals: a large consumer population within a highly populated region, retail sector sales growth and the onward development of SME (small and medium enterprise) business alongside the more visible modern retail in the major cities. It all added up to rising demand for packaging paper. Notwithstanding constraints, the decision was taken four years ago to find the resources for a new paper machine and supporting infrastructure. Today, despite an intervening period of fuel price inflation and tight credit conditions, FajarPaper has not only delivered on these plans, adding 200,000 tonnes to production capacity but captured more market share and is again at full capacity. In doing so, the condition of the Company has markedly improved with exceptional volume and revenue growth, as well as strong cash generation. This time around, the arguments for prompt action to further expand capacity should not face undue delay. The medium term market prospects are still compelling, the fundamentals unchanged - per capita consumption of packaging paper is still relatively low in Indonesia. Emerging Asia Pacific, more than ever before, presents a very attractive market, with highly populated economies, trading consumer goods with one another, with increased disposable incomes and rising aspirations. Indonesia enjoys significant advantages from record prices for commodity exports and in 2007, economic growth surpassed 6 per cent for the first time in a decade. Although not discounting the inflationary impact of rising energy and food prices and the potential for slowing export growth from weaker demand in the US and Europe, the opportunity for a further expansion presents significant advantages. These include the chance to secure additional market share and increased profitability. The Company has existing plant infrastructure already in place to support a further new machine, and first mover advantage at a time when finished product prices are forecast to rise. Last but not least, has been the steady success in building local sources of recycled fibre, accompanied by production efficiency from re-cycling energy and water.
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Empat tahun silam, Direksi menyampaikan bahwa sejak tahun 1997 kapasitas industri kertas kemasan dalam negeri belum mengalami peningkatan sementara kebutuhan industri barang konsumen dan ekspor terus tumbuh. Peluang pasar baru yang muncul hanya mampu dipenuhi melalui yang hanya menambah sedikit kapasitas dan memperbaiki proses. Krisis di Asia memang menghasilkan dampak jangka pendek terhadap perekonomian, namun para Direktur kami tetap melihat ada peluang untuk tumbuh karena faktor fundamental mendasar yang kuat yaitu pasar yang besar untuk produk konsumen di kawasan yang berpopulasi tinggi, meningkatnya penjualan di sektor ritel dan berkembangnya UKM (usaha kecil dan menengah) seiring dengan tumbuhnya bisnis ritel moderen di kota-kota besar. Ini semua membuat permintaan akan kertas kemasan naik. Meskipun ada kendala, empat tahun lalu kami mengambil keputusan untuk mencari dana untuk pengadaan mesin kertas baru dan infrastruktur pendukungnya. Meskipun inflasi akibat harga minyak dan situasi kredit yang ketat mewarnai kondisi perekonomian saat ini, FajarPaper tidak saja menepati janji dengan penambahan kapasitas produksi Perusahaan sebesar 200.000 ton namun juga dapat meningkatkan pangsa pasar dan kapasitas baru dapat dimanfaatkan seluruhnya. Kondisi Perusahaan jauh lebih baik dengan volume serta pendapatan meningkat tajam serta memiliki arus kas yang kuat. Kini saatnya untuk segera mengambil langkah menambah kapasitas kembali. Dalam jangka menengah, prospek masih menjanjikan, dan kondisi fundamental mendasar belum berubah – konsumsi kertas kemasan per kapita di Indonesia masih relatif rendah. Negara-negara di kawasan Asia Pasifik lebih dari sebelumsebelumnya menjadi pasar yang menarik, dengan populasinya yang sangat padat, maraknya perdagangan barang konsumsi, pendapatan yang siap untuk dibelanjakan semakin besar dan masyarakatnya memiliki aspirasi yang lebih tinggi. Indonesia sangat diuntungkan dengan tingginya harga komoditas ekspor dan ekonomi tumbuh lebih dari 6% untuk pertama kali dalam sepuluh tahun terakhir. Tanpa mengabaikan dampak inflasi karena kenaikan harga bahan bakar dan bahan pangan serta kemungkinan menurunnya angka ekspor akibat melemahnya permintaan di AS dan Eropa, peluang ekspansi masih memungkinkan keuntungan yang signifikan termasuk memperbesar pangsa pasar dan meningkatkan laba. Infrastruktur pabrik sudah siap untuk pemasangan mesin baru, dan akan menjadi yang pertama yang akan menikmati bila harga produk jadi meningkat. Dan yang tak kalah pentingnya, Perusahaan berhasil menjalin kerjasama dengan para pemasok kertas bekas dan menjalankan produksi secara efisien melalui daur ulang energi dan air.
17
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
FajarPaper today has strong brand recognition, known quality and a product range that is entirely relevant for a consumer society increasingly concerned about environmental issues, global warming and the conservation of natural resources. My fellow Commissioners and I endorse the view of the Directors to seek further capacity expansion and look forward to witnessing growth and value from these plans in the future.
FajarPaper kini sudah dikenal luas sebagai produk berkualitas dan beragam yang mampu memenuhi kebutuhan sektor barang konsumsi yang semakin peduli dengan persoalan lingkungan hidup, pemanasan global dan pelestarian sumber daya alam. Saya dan rekan-rekan Komisaris mendukung rencana Direksi untuk melakukan penambahan kapasitas dan percaya bahwa rencana ini akan membantu Perusahaan tumbuh dan menguntungkan.
There were no changes in the composition of the Board of Commissioners in 2007. We note with sadness the loss, after illness, of Alexander B. Christensen, former mill manager and Director and we extend our condolences to his family. His efforts, guidance and contribution to the Company will be remembered fondly.
Susunan Dewan Komisaris pada tahun 2007 tidak mengalami perubahan. Dengan duka yang mendalam kami sampaikan bahwa Bapak Alexander B. Christensen, mantan mill manager dan Direktur, telah berpulang akibat penyakit yang dideritanya. Kami haturkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan. Kerja keras serta bimbingan dan sumbangan yang beliau berikan kepada Perusahaan akan selalu kami kenang.
During 2007, in addition to routine regular meetings with the Board of Directors, the Board of Commissioners reviewed the business plans, the work of the independent audit committee and other governance committees. FajarPaper continues to be managed in line with best industry practice and with a commitment to fair and ethical business principles. We thank the management and employees for their efforts throughout the year and extend our appreciation to the customers, business partners and shareholders for their support. FajarPaper is well positioned for the next chapter of growth and we look ahead with confidence. For and on behalf of the Board of Commissioners,
Sepanjang tahun 2007, di samping menghadiri rapat yang secara rutin diadakan bersama dengan Direksi, Dewan Komisaris juga melakukan kajian atas rencana usaha Perusahaan, hasil kerja komite audit independen dan komite lain yang berkaitan dengan tata kelola Perusahaan. Pengelolaan FajarPaper terus dilakukan mengikuti prosedur yang berlaku di industri ini dan dengan menerapkan prinsip usaha yang adil dan etis. Kami mengucapkan terima kasih kepada manajemen dan karyawan atas kerja keras mereka sepanjang tahun, dan kami juga menyampaikan penghargaan kepada para pelanggan, mitra usaha dan para pemegang saham atas semua dukungan mereka. FajarPaper berada di posisi yang mantap untuk melangkah lebih lanjut dan menyongsong hari depan dengan percaya diri. Untuk dan atas nama Dewan Komisaris,
Ir. Airlangga Hartarto MMT MBA President Commissioner
18
President Director’s Message Sambutan Presiden Direktur
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Dear Shareholder,
Para Pemegang Saham yang terhormat,
A strong performance
Kinerja yang mantap
I am delighted to report an outstanding sales performance and solid earnings in 2007. Net income grew 20% to Rp 122 billion, or Rp 49.22 earnings per share on revenue growth of 57% to Rp 2,656 billion compared to 2006. Earnings before interest, tax, depreciation and amortization (EBITDA) increased by 120% to Rp 554 billion from the year 2006. This performance compares favourably with the guidance given during the year which forecast sales in excess of Rp 2,500 billion and EBITDA of Rp 500 billion. Your Company has exceeded its targets for 2007.
Dengan gembira saya sampaikan, FajarPaper berhasil mencatatkan angka penjualan dan pendapatan yang luar biasa pada tahun 2007. Laba bersih naik 20% menjadi Rp 122 miliar, atau Rp 49,22 per saham, sementara penjualan meningkat 57% menjadi Rp 2.656 miliar dibandingkan tahun 2006. Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) meningkat 120% menjadi Rp 554 miliar dari tahun 2006. Kenaikan ini sejalan dengan perkiraan bahwa angka penjualan akan melebihi Rp 2.500 miliar dan EBITDA sebesar Rp 500 miliar. Perusahaan berhasil melampaui target tahun 2007.
Buoyant domestic demand Permintaan dalam negeri melonjak The trend in recent years towards stronger sales in domestic markets continued. Local demand for packaging paper has steadily risen while there has been relatively little new local capacity commissioned, outside our own operations, since the 1998 financial crisis. Export opportunities remained attractive however rising freight charges prompted us to remain focused on meeting local customer needs. In addition to operating our new PM 7 machine for the first full year since commissioning, we adjusted our product mix to respond to increasing market demand for containerboard. This trend has extended into the current year and we are examining ways to gain additional capacity utilization improvements in the short term. Improved profitability We have made progress in increasing the proportion of recyclable fibre from local collectors, hence relatively lower raw materials cost escalation, as sales prices rose. In addition, effective overhead management and economies from 98% utilization of the enlarged capacity has contributed to margin improvement. Selling costs, general and administrative costs were well controlled and operating margins improved significantly. As a result, EBITDA has more than doubled from Rp 252 billion to Rp 554 billion.
Kecenderungan di beberapa tahun ini, angka penjualan di pasar domestik semakin meningkat. Kebutuhan akan kertas kemasan di dalam negeri terus naik sementara sejak krisis keuangan tahun 1998 produsen lain relatif sedikit sekali yang meningkatkan kapasitas produksinya. Peluang ekspor tetap menarik, namun karena naiknya biaya pengangkutan, membuat kami lebih berkonsentrasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen di dalam negeri. Sejak mulai beroperasi, mesin kertas 7 baru tahun ini beroperasi secara penuh dalam setahun, kami juga menyesuaikan bauran produk untuk memenuhi kebutuhan pasar akan containerboard. Tren ini terus berlangsung hingga tahun 2008 dan kami menjajaki untuk dapat menaikkan kapasitas dalam waktu dekat. Keuntungan meningkat Kami juga meningkatkan penggunaan bahan kertas daur ulang yang didapat dari pemasok di dalam negeri, sehingga biaya bahan baku tidak meningkat banyak dan sementara itu harga jual juga meningkat. Disamping itu, biaya overhead dapat dikelola dengan baik, dan pemanfaatan kapasitas hingga 98% ikut menyumbangkan peningkatan marjin. Beban penjualan, beban umum dan administrasi dapat dikelola dengan baik dan marjin laba usaha meningkat secara signifikan. Akibatnya EBITDA naik lebih dari dua kali lipat dari Rp 252 miliar menjadi Rp 554 miliar.
19
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Success in meeting challenges
Keberhasilan menghadapi tantangan
FajarPaper is challenged in its normal business operations from cyclicality in pricing, volatility in exchange rates and the availability and costs of finance to fund normal business growth. However we have a number of proven strategies to successfully manage such issues.
Tantangan umum yang dihadapi oleh FajarPaper dalam menjalankan kegiatan usahanya adalah siklus perubahan harga jual dan bahan baku, gejolak nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing serta ketersediaan pendanaan dan beban keuangan untuk mendanai pertumbuhan usaha. Namun demikian, beberapa strategi kami terbukti mampu mengatasi persoalan semacam ini.
Prices for industrial paper are sensitive to global prices for both raw materials and finished products and tend to be cyclical. We are currently in an upward phase of the cycle and in keeping with our past practice we continue to manage our costs and the level of cash tied up in working capital stocks to the minimum. Our local paper collection programmes have helped us to manage the impact of international price changes for raw materials and to keep to a minimum the amount of working capital tied up in raw materials inventory. Local sources of paper are attractive for a another reason, being a cost payable in local currency, thereby eliminating exchange rate risks. From time to time when we identify attractive terms we enter into export contracts, but increasingly as Indonesia’s domestic market has gained momentum we have increased the proportion of sales to local buyers and in so doing obviated the costs of freight incurred in supplying export destinations and hence, increased profit margins. Cost management In addition to continuing to seek improvements in our manufacturing operations, to raise output, we have also secured lower cost energy in the form of natural gas contracts. These are long term in nature thereby giving us a degree of stability to our cost structure. By designing the capability to use by-product from our manufacturing process as fuel, we also gain economies from recycling energy and can generate steam for the production process at zero cost. In managing finance costs, we rely on a number of leading banks to supply us with both working capital, trade finance and capital investment facilities and from time to time we have turned to bond markets for longer term funding.
Harga kertas kemasan dipengaruhi oleh harga di pasaran dunia baik untuk bahan baku maupun produk jadi, dan cenderung mempunyai siklus . Dewasa ini harga sedang menanjak, dan seperti sebelumnya, kami berupaya mengelola biaya, dan diusahakan agar kas yang dialokasikan untuk modal kerja dalam jumlah minimum. Berkat adanya program pengumpulan kertas bekas di domestik, kami dapat berhasil mengatasi gejolak harga bahan baku di tingkat internasional dan sedapat mungkin modal kerja tidak digunakan terlalu banyak untuk menyimpan persediaan bahan baku. Pasokan kertas bekas dari dalam negeri juga menguntungkan karena dibayarkan dalam mata uang rupiah sehingga tidak ada risiko nilai tukar. Dari waktu ke waktu, jika ada tawaran ekspor dengan persyaratan menarik, kami mengadakan kontrak dengan pihak pembeli, namun mengingat pasar domestik di Indonesia dalam kondisi sangat baik, kami meningkatkan penjualan ke pembeli di dalam negeri. Dengan demikian kami dapat mengurangi biaya pengangkutan ke negara luar sehingga meningkatkan marjin laba. Pengelolaan Biaya Disamping meningkatkan operasi produksi dan hasil output, kami juga memastikan biaya energi yang lebih murah dalam bentuk kontrak gas alam. Kontrak pembelian gas alam ini bersifat jangka panjang sehingga stabilitas struktur biaya lebih terjamin. Dengan memanfaatkan limbah yang dihasilkan dalam proses produksi sebagai bahan bakar, kami melakukan penghematan biaya energi melalui daur ulang energi dan uap yang dihasilkan digunakan lagi dalam proses produksi dengan tanpa biaya. Dalam pengelolaan beban keuangan, kami memperoleh dana dari sejumlah bank terkemuka dalam bentuk modal kerja, dan fasilitas kredit investasi dan dari waktu ke waktu kami memanfaatkan pinjaman dari pasar obligasi untuk pendanaan jangka panjang.
20
President Director’s Message Sambutan Presiden Direktur
Our recent success in completing PM7 on time and budget, generating significant additional revenues, positions us favourably for obtaining future funding at competitive terms to finance a further expansion in mid 2008 of about 300,000 tonnes. This will ensure we can continue to secure our market share, for example in containerboard, demand for which grew about 10% in 2007. Managing for Growth We were able to capitalize on market conditions in 2007 by maximizing our capacity to produce containerboard. The outlook in this segment remains strong. In addition, the market for sack kraft presents an attractive future opportunity as we will be competing with relatively more expensive imported products. Two years ago we had tapped financial markets to realize our expansion plans and capture new growth. We are again faced with demand in excess of our ability to supply. Currently we are de-bottlenecking and adjusting our product mix to meet short-term market needs. In 2007 we invested Rp 98 billion in capital expenditures, primarily for routine maintenance but also relating to the operations of PM7 post commissioning. In the medium term we have available space and supporting infrastructure to accommodate further capacity. Expanding to meet growing demand Looking at the dynamics of our industry over the recent past we believe we have the experience, track record and long established reputation for quality and low cost production, which positions us to capitalize on the current market trends, driven by the substantial domestic economies of the region and the underlying growth in modern consumer goods and modern retail.
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Keberhasilan terpasangnya Mesin Kertas 7 tepat waktu dan sesuai anggaran dapat menghasilkan pendapatan tambahan yang signifikan sehingga menempatkan kami pada posisi yang menguntungkan untuk memperoleh pinjaman di masa depan dengan persyaratan yang kompetitif untuk membiayai penambahan kapasitas lagi di pertengahan tahun 2008 sebesar 300.000 ton. Dengan demikian kami akan mampu menjaga pangsa pasar , misalnya untuk containerboard, permintaan meningkat sekitar 10% di tahun 2007. Pengelolaan pertumbuhan FajarPaper dapat memanfaatkan kondisi pasar di tahun 2007 dengan memaksimalkan kapasitas produksi untuk menghasilkan containerboard. Prospek untuk segmen ini masih menggiurkan. Di samping itu kebutuhan pasaran sack kraft saat ini masih dipenuhi oleh produk impor yang harganya lebih tinggi sehingga peluang bagi kami masih sangat besar. Dua tahun lalu kami memperoleh dana dari pasar uang untuk mewujudkan rencana ekspansi dan memanfaatkan peluang pertumbuhan bisnis. Kami kembali menghadapi tantangan, yaitu jumlah permintaan lebih besar daripada kemampuan kami memasok. Saat ini kami sedang berupaya melakukan dan menyesuaikan bauran produk untuk memenuhi permintaan pasar dalam waktu dekat. Pada tahun 2007 kami menginvestasikan dana sebesar Rp 98 miliar untuk pembelanjaan barang modal, yang terutama dialokasikan untuk perawatan rutin dan pengoperasian Mesin Kertas 7. Untuk jangka menengah, tempat dan prasarana pendukung telah tersedia untuk menunjang peningkatan kapasitas lebih lanjut. Perluasan usaha untuk memenuhi permintaan yang meningkat
Governance Within the body of this report is a full account of the day-to-day governance routines operating within FajarPaper. Our management team is committed to maintaining a fair, ethical and professional approach to every aspect of the Company’s business operations. There were no material issues identified during the course of the year in review that in our view adversely impacted your Company and as a Board we believe there are effective strategies in place for managing all business risks.
Melihat dinamika yang tengah berlangsung di industri kertas belakangan ini, kami berkeyakinan bahwa FajarPaper berkat pengalaman, prestasi dan reputasinya sebagai penghasil produk berkualitas dan murah akan mampu memperoleh manfaat dari tren pasar yang menggembirakan yang dipicu oleh potensi ekonomi yang luar biasa di negara-negara kawasan regional dan barangbarang konsumen dan ritel moderen yang berkembang pesat. Tata Kelola Di dalam Laporan ini memuat catatan lengkap tentang tata kelola Perusahaan rutin sehari-hari di FajarPaper. Manajemen kami bertekad untuk menerapkan prinsip adil, etis dan profesional dalam semua aspek kegiatan operasional Perusahaan. Sepanjang tahun ini tidak ada persoalan penting yang menurut pendapat kami dapat berdampak buruk pada Perusahaan, dan sebagai Direksi kami yakin bahwa strategi yang efektif telah diterapkan untuk mengelola semua risiko usaha.
21
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Board of Directors
Direksi
It is with sadness that I mention the passing of Alexander B. Christensen who had served the Company initially since 2002 as Mill Manager and since 2005, as a Director. His family is in our thoughts and prayers. He will be missed by everyone at FajarPaper.
Dengan duka mendalam saya sampaikan berita wafatnya Bapak Alexander B. Christensen yang sudah bekerja pada Perusahaan sejak tahun 2002, berawal sebagai mill manager dan terakhir sebagai Direktur sejak tahun 2005. Kami senantiasa mengenang beliau dalam doa. Semua orang di FajarPaper akan merasa kehilangan.
Appreciation Let me conclude with a vote of thanks to our management and staff for their efforts, to our customers for their continued support and to our shareholders, as we progress with our plans for the year ahead. Our scale, strong cash generation and low cost operations, our recycled product – in keeping with consumer concerns on global warming and the need to conserve natural forest resource – lead us to look confidently to the future for FajarPaper. For and on behalf of the Board of Directors,
Ucapan terima kasih Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada manajemen dan staf atas kerja keras mereka, kepada pelanggan serta pemegang saham yang terus memberikan dukungan dalam menyongsong tahun yang akan datang. Skala operasional Perusahaan, arus kas yang sehat dan biaya operasional yang rendah, produk daur ulang – sesuai keprihatinan konsumen mengenai pemanasan bumi dan perlunya melestarikan sumber daya hutan – membuat FajarPaper percaya diri menyongsong masa depan. Untuk dan atas nama Direksi,
Winarko Sulistyo President Director
23
Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations Pembahasan Manajemen dan Analisa Kondisi Keuangan serta Hasil Operasi
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Overview
Sekilas tentang Perusahaan
The Company produces and markets a comprehensive range of high quality packaging paper with 83% of sales revenues generated from meeting rising demand in the domestic market, and 17% by value in serving export markets, where it has a long established track record in Asia Pacific and the Middle East.
Perusahaan memproduksi sekaligus memasarkan berbagai jenis kertas kemasan berkualitas tinggi, dan 83% pendapatannya berasal dari penjualan di dalam negeri, sedangkan 17% lagi dari ekspor ke Asia Pasifik dan Timur Tengah, yang selama ini sudah menjadi pasar tetap Perusahaan.
Net Sales
Penjualan Bersih
A substantial increase of 57% in net sales to Rp 2,656 billion (2006: 12.4% to Rp 1,693 billion) was recorded for the year. This was due to a combination of 26% higher sales volumes from utilization of additional capacity, commissioned in 2006 and a higher average sales price, up 24% year on year. Strong demand from domestic customers resulted in proportionately higher growth in local sales, which helped boost profitability. Local sales volumes grew 36% to 568,756 tonnes (2006: 19% to 419,112 tonnes).
Tahun ini Perusahaan mencatat peningkatan tajam untuk angka penjualan bersih, yaitu sebesar 57% menjadi Rp 2.656 miliar (2006: 12,4% menjadi Rp 1.693 miliar). Hal ini terjadi karena volume penjualan tumbuh sebesar 26% menyusul peningkatan kapasitas produksi pada tahun 2006 dan kenaikan harga jual ratarata sebesar 24% dibandingkan tahun sebelumnya. Tingginya permintaan datang dari konsumen dalam negeri sehingga angka penjualan domestik relatif lebih tinggi dan ikut membantu menaikkan laba Perusahaan. Volume penjualan untuk pasar lokal naik 36% menjadi 568.756 ton (2006: 19% menjadi 419.112 ton).
Manufacturing costs were well managed. Raw materials costs were up 52% to Rp 1,545 billion in line with higher raw materials prices, increased raw material procurement in order to utilize expanded capacity and meet an increased order book. When building up our raw material stocks we continued to focus on raising the contribution of local fibre collection at a lower cost relative to the importation of recyclable papers. The Company was able to expand margin in 2007 for several reasons. Firstly prices increased in line with international finished goods prices, secondly through increasing the proportion of locally sourced raw materials at lower cost, and thirdly by passing on increases in raw materials prices. The increase in factory overhead was maintained at 22% to Rp 552 billion (2006: 30% to Rp 454 billion). The rise in energy costs of 26% to Rp 250 billion compares favourably with an increase of 56% to Rp 198.6 billion in 2006. Gross profit doubled in 2007 to Rp 534 billion boosted by strong sales, economies from expanded capacity and higher utilization rates of paper machines. Gross margin improved from 14.4% to 20.1%. Strong operating performance Operating expenses were well controlled, increasing just 9% to Rp 120 billion. Selling expenses were 7% higher, while general and administrative expenses were up by 16% in light of higher inflation. Income from operations rose over 200% to Rp 414 billion. EBITDA (Earnings before interest, taxation, depreciation and amortisation) increased 120% from Rp 252 billion to Rp 554 billion.
Biaya produksi telah dikelola dengan baik. Biaya bahan baku naik 52% menjadi Rp 1.545 miliar sejalan dengan peningkatan harga bahan baku, peningkatan kapasitas produksi dan jumlah pesanan. Dalam menambah persediaan bahan baku, kami lebih banyak memanfaatkan bahan baku lokal karena harganya lebih rendah dibandingkan dengan mengimpor kertas bekas. Peningkatan marjin di tahun 2007 disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, kenaikan harga produk seiring dengan meningkatnya harga produk jadi di dunia pada tahun 2007, kedua, meningkatnya penggunaan bahan baku lokal yang harganya lebih murah, dan ketiga kemampuan Perusahaan untuk memindahkan kenaikan harga bahan baku ke konsumen. Kami mampu menjaga kenaikan biaya overhead pabrik sebesar 22% menjadi Rp 552 miliar (2006: 30% menjadi Rp 454 miliar). Naiknya biaya energi sebesar 26% menjadi Rp 250 miliar cukup baik dibandingkan dengan kenaikan sebesar 56% menjadi Rp 198,6 miliar di tahun 2006. Tingginya angka penjualan menyusul dinaikkannya kapasitas produksi dan tingkat penggunaan mesin kertas yang lebih tinggi membuat laba kotor tahun 2007 naik dua kali lipat menjadi Rp 534 miliar. Marjin laba kotor naik dari 14,4% menjadi 20,1%. Kinerja usaha yang mantap Beban usaha berhasil dikendalikan sehingga kenaikannya hanya 9% menjadi Rp 120 miliar. Beban penjualan hanya naik 7%, sedangkan beban umum dan administrasi meningkat 16% dipicu oleh tingginya inflasi. Pendapatan usaha meningkat lebih dari 200% menjadi Rp 414 miliar. EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) mengalami peningkatan sebesar 120% dari Rp 252 miliar menjadi Rp 554 miliar.
24
Management’s Discussion and Analysis of Financial Condition and Results of Operations Pembahasan Manajemen dan Analisa Kondisi Keuangan serta Hasil Operasi
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Finance costs
Beban keuangan
Total other income/charges has moved from an income of Rp 16 billion in 2006 to an expense of Rp 235 billion in 2007. This swing reflects the impact of increased interest expenses and non cash charges from translation of foreign exchange gains and losses. A translation gain of Rp 118 billion was recorded on foreign currency denominated debt in 2006 (as the Rupiah appreciated from Rp 9,830 per US Dollar to Rp 9,020 at year end 2006) in contrast to translation loss of Rp 74 billion in 2007 (as the Rupiah depreciated from Rp 9,020 per Dollar to Rp 9,419 at year end 2007). Interest expenses increased from Rp 99 billion to Rp 179 billion. The escalation in interest in 2007 is the result of first, an amount of Rp 36.5 billion in interest was not expensed in 2006 but capitalised, and second, interest paid on the bond was for two months only in 2006 versus a full year for 2007.
Perusahaan membukukan pendapatan lain-lain sebesar Rp 16 miliar pada tahun 2006 dan beban lain-lain sebesar Rp 235 miliar pada tahun 2007. Hal ini disebabkan oleh naiknya beban bunga dan translasi keuntungan dan kerugian kurs mata uang asing secara akuntansi. Keuntungan kurs mata uang asing sebesar Rp 118 miliar di tahun 2006 berasal dari hutang dalam mata uang asing (karena Rupiah menguat dari Rp 9.830 menjadi Rp 9.020 per Dolar AS pada akhir tahun 2006), sedangkan di tahun 2007 Perusahaan membukukan kerugian kurs mata uang asing sebesar Rp 74 miliar (karena Rupiah melemah dari Rp 9.020 menjadi Rp 9.419 per Dolar AS pada akhir tahun 2007). Beban bunga naik dari Rp 99 miliar menjadi Rp 179 miliar. Kenaikan beban bunga pada tahun 2007 ini terjadi karena, pertama, bunga sebesar Rp 36,5 miliar yang berasal dari pembiayaan mesin PM7 tidak dibukukan sebagai beban melainkan dikapitalisasi pada tahun 2006, dan kedua, pembayaran bunga atas obligasi pada tahun 2006 hanya untuk periode dua bulan saja sedangkan pada tahun 2007 untuk setahun penuh.
Net income Net income of Rp 122 billion or Rp 49.22 earnings per share was recorded for the year (2006: Rp 102 billion or Rp 41.05 earnings per share). Financial Position – Balance Sheet Current asset growth of 60% to Rp 1,039 billion reflected increased levels of receivables up 81% to Rp 463 billion and a higher level of cash at year end, prior to making debt payments. The increase in trade receivables was in line with the increase in sales revenue and higher sales to the domestic market. Export sales were on sight L/C basis and domestic sales were on 30 to 60 days credit terms. Days of trade receivables increased from 54 days to 63 days. The change in fixed assets year on year represented normal depreciation, with no major investments undertaken, only routine maintenance capital expenditure and additional minor capital expenditure associated with PM7. The PM7 expansion project was completed in 2006. FajarPaper plans to pursue another expansion for a fifth paper machine, PM5. Equipment and financing plans are being prepared. Current liabilities increased from Rp 351 billion to Rp 542 billion as a result of additional import working capital credit facilities. The current ratio stood at 1.9x. The current portion of long-term debt falling due was Rp 98 billion. The debt to equity ratio remained manageable at 1.4x. Net Debt to EBITDA ratio is at a healthy level of 3.1x.
Laba bersih Tahun ini Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 122 miliar atau Rp 49,22 per saham (2006: Rp 102 miliar atau Rp 41,05 per saham). Posisi keuangan – Neraca Kenaikan aktiva lancar sebesar 60% menjadi Rp 1.039 miliar terjadi karena kenaikan piutang sebesar 81% menjadi Rp 463 miliar dan penambahan jumlah kas Perusahaan pada akhir tahun 2007, sebelum digunakan untuk pembayaran hutang. Peningkatan piutang sejalan dengan peningkatan penjualan terutama di pasar domestik. Penjualan ekspor dibayar dengan sight L/C sedangkan penjualan domestik dibayar dengan menggunakan kredit 30 hingga 60 hari. Hari piutang meningkat dari 54 hari menjadi 63 hari. Perubahan aktiva tetap terjadi karena depresiasi yang normal, dan Perusahaan tidak melakukan investasi dalam jumlah signifikan. Proyek pengembangan Mesin Kertas 7 rampung pada tahun 2006. FajarPaper berencana untuk melakukan ekspansi kembali untuk mesin kertas yang ke lima yang akan dinamakan PM5, peralatan dan pembiayaan masih dipersiapkan. Kewajiban lancar naik dari Rp 351 miliar menjadi Rp 542 miliar karena peningkatan kredit modal kerja. Rasio Lancar sebesar 1,9x. Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
25
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
Cash Flows Net cash provided by operating activities of Rp 97 billion plus net cash from financing activities of Rp 140 billion was used to acquire property, plant and equipment and for the payment of advances for the purchase of equipment. Net cash of Rp 140 billion was provided by financing activities and cash at the close of the year was up from Rp 30 billion to 170 billion. Transactions with affiliates The Company entered into certain transactions with related parties as follows: a.
The Company has appointed PT Wira Mustika Agung as a distributor of the Company’s products. Net sales to PT Wira Mustika Agung represent 19.6% and 20.5% of the Company’s net sales in 2007 and 2006, respectively, which according to management were made at normal terms and conditions applicable to third parties. b. The Company’s loan from PT. Pan Indonesia Bank Tbk (Panin), is secured by the land and buildings of PT Fajar Surya Adhi Rattan Industry. The loan from Panin was paid off in February 2008 and the security was subsequently released. The Company’s loans from BRI are secured with a pledge of Company shares held by PT. Intercipta Sempana and PT Intratata Usaha Mandiri, amounting 175,416,000 and 58,472,500 shares, respectively. c. The Company has a land and building rental agreement with Ms. Lila Notopradono, a commissioner of the Company, with a total annual rent of US$ 325,000. Dividend Policy Based on the IPO prospectus, the amount of dividend distributable to shareholders will be based upon the net income of the Company in any given year. If the net income is less than or equal to Rp 60 billion, 15% of net income may be distributed. If net income exceeds Rp 60 billion in any given year the dividend may be raised to 20% of net income. In recent years up to and including 2006, the Company had sustained a retained deficit and under such conditions has been precluded by Company law from making any dividend distribution.
2007 2007
sebesar Rp 98 miliar. Rasio hutang terhadap ekuitas dapat dipertahankan pada 1,4x. Rasio Hutang bersih terhadap EBITDA berada pada tingkat 3,1x. Arus kas Dari aktivitas operasionalnya, Perusahaan memiliki kas bersih sejumlah Rp 97 miliar sedangkan kas bersih yang diperoleh dengan aktivitas pendanaan sebesar Rp 140 miliar digunakan untuk membeli properti, pabrik dan peralatan serta untuk membayar uang muka pembelian peralatan. Kas bersih dari aktivitas pendanaan mencapai Rp 140 miliar, dan pada akhir tahun, jumlah kas naik dari Rp 30 miliar menjadi Rp 170 miliar. Transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa Perusahaan melakukan transaksi berikut dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa: a. Perusahaan menunjuk PT Wira Mustika Agung sebagai distributor produk Perusahaan. Penjualan bersih ke PT Wira Mustika Agung masing-masing mencapai 19,6% dan 20,5% dari penjualan bersih Perusahaan pada tahun 2007 dan 2006, yang menurut manajemen dilakukan dengan syarat dan ketentuan yang umum diberlakukan pada pihak ketiga. b. Pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari PT Pan Indonesia Bank Tbk (Panin) dijamin dengan tanah dan bangunan milik PT Fajar Surya Adhi Rattan Industry. Pinjaman kepada Panin telah dilunasi pada Pebruari 2008 dan jaminan telah dilepaskan. Pinjaman dari BRI dijamin dengan saham Perusahaan yang dimiliki PT Intercipta Sempana dan PT Intratata Usaha Mandiri, masing-masing sejumlah 175.416.000 dan 58.472.500 lembar saham. c. Perusahaan terikat perjanjian sewa-menyewa tanah dan bangunan dengan Ibu Lila Notopradono, komisaris Perusahaan, dengan nilai sewa sebesar US$ 325.000 per tahun. Kebijakan Dividen Berdasarkan propektus penawaran umum, besarnya dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham didasarkan pada laba bersih Perusahaan pada tahun berjalan. Jika laba bersih kurang dari atau sama dengan Rp 60 miliar, jumlah yang akan dibagikan adalah 15% dari laba bersih. Jika laba bersih lebih dari Rp 60 miliar, besarnya dividen akan naik menjadi 20% dari laba bersih. Dalam beberapa tahun terakhir, termasuk tahun 2006, FajarPaper mengalami laba ditahan yang defisit, dan sesuai dengan ketentuan undang-undang perseroan terbatas, Perusahaan tidak diperbolehkan membagikan dividen.
26
Operating Review Tinjauan Operasi
The major trend for the year was strong domestic sales revenues growth, up 70 per cent to Rp 2,217 billion driven by higher prices and 26 per cent increase in sales volumes. Export revenues were up by 13 per cent to Rp 439 billion primarily from sales of sack kraft and the effect of the depreciation of the Rupiah against the US Dollar. Export volumes were 10 per cent lower, year on year.
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Tren tahun ini terutama pada peningkatan penjualan dalam negeri yang meningkat 70% menjadi Rp 2.217 miliar, akibat kenaikan harga serta kenaikan volume penjualan sebesar 26%. Pendapatan ekspor naik 13% menjadi Rp 439 miliar. Jumlah ini berasal dari penjualan sack kraft dan akibat melemahnya rupiah terhadap Dolar AS. Volume ekspor turun 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sales revenues by product Penjualan berdasarkan produk The Company’s product can be categorized into 3 segments: containerboard (linerboard and corrugated medium paper), coated duplex board and sack kraft. Containerboard sales revenue increased by 50% from Rp 1,145 billion to Rp 1,719 billion in 2007. The increase in sales was due to higher sales volume as the result of PM7’s operation. Containerboard sales volume increased by 22% from 381,682 tonnes to 465,330 tonnes in 2007. Average selling price also went up by 23%. Coated duplex board sales increased by 24% from Rp 517 billion to Rp 643 billion in 2007, primarily from the 22% increase in selling price. Sack kraft sales increased by 842% from Rp 31 billion to Rp 293 billion in 2007 since sack kraft only commenced production in September 2006.
Produk Perusahaan dapat dibagi menjadi 3 bagian: containerboard (linerboard dan corrugated medium paper), coated duplex board dan sack kraft. Penjualan containerboard meningkat sebanyak 50% dari Rp 1.145 miliar menjadi Rp 1.719 miliar di tahun 2007. Peningkatan penjualan ini disebabkan oleh volume penjualan yang lebih tinggi karena beroperasinya PM7. Volume penjualan containerboard meningkat 22% dari 381.682 ton menjadi 465.330 ton di tahun 2007. Harga rata-rata juga meningkat 23%. Penjualan coated duplex board meningkat 24% dari Rp 517 miliar menjadi Rp 643 miliar di tahun 2007, peningkatan terutama dari harga jual. Harga jual meningkat 22%. Penjualan sack kraft meningkat 842% dari Rp 31 miliar menjadi Rp 293 miliar di tahun 2007 karena sack kraft mulai diproduksi pada bulan September 2006.
27
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Production
Produksi
Production growth reflected 98 per cent capacity utilization with production volumes up 26 per cent year on year. New capacity was notably on the containerboard from PM7.
Meningkatnya produksi menunjukkan pemanfaatan kapasitas hingga 98%, dan total volume produksi naik 26% dibandingkan tahun 2006. Kapasitas baru terutama pada containerboard dari PM7.
Outlook Tinjauan ke depan Going forward, with demand remaining strong into 2008, we anticipate being able to continue to pass on raw material prices increases, while extending capacity further and increasing sales. In the short term, by adjusting our product mix we can extend production to 760,000 tonnes. The new PM 7 machine will accommodate kraft liner and corrugated medium while we will reduce the amount of sack kraft produced until or when market conditions change. The new capacity planned is expected to be completed during 2010.
Dengan masih tetap tingginya permintaan di tahun 2008, kami mengantisipasi bahwa kami akan dapat meneruskan kenaikan harga bahan baku bersamaan dengan kapasitas produksi dan penjualan yang meningkat. Dalam jangka waktu dekat, kami akan menyesuaikan bauran produk agar produksi dapat ditingkatkan menjadi 760.000 ton. Sementara itu mesin baru PM7 akan memproduksi kraftliner dan corrugated medium. Produksi sack kraft akan dikurangi sampai ada perubahan kondisi pasar. Rencana penambahan kapasitas diharapkan rampung pada tahun 2010.
2007
2006
Sack Kraft 11%
Sack Kraft 2%
Coated Duplex Board 24% Kraft Liner Board 30%
Kraft Liner Board 29%
Corrugated Medium Paper 36%
Coated Duplex Board 30%
Corrugated Medium Paper 38%
28
Human Resources Sumber Daya Manusia
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Spirit
Semangat
The endeavour of Human Resources (HR) department is to provide all employees with a supportive working environment, promoting team spirit and a sense of shared community. The HR department facilitates clear and open communication channels between employees and management by promoting long-term employment and job security, HR strives to achieve an atmosphere of mutual trust throughout the strata of the workplace. There are two quite different, yet mutually supportive strands to HR activities at FajarPaper. The first concerns welfare: meeting the fundamental needs of employees; the second concerns professional support and development.
Tugas dan tanggung jawab departemen Sumber Daya Manusia adalah menyediakan lingkungan kerja yang saling mendukung, mendorong semangat kerja dalam tim dan rasa peduli terhadap kebersamaan komunitas. Departemen SDM menyediakan sarana komunikasi yang jelas dan terbuka antara karyawan dan manajemen. Dengan memberikan kesempatan dan jaminan kerja jangka panjang diharapkan tercipta suasana saling percaya di antara semua jajaran di dalam Perusahaan. Ada dua jenis kegiatan yang berbeda namun saling mendukung yang dilakukan oleh departemen SDM FajarPaper - yang pertama menyangkut kesejahteraan karyawan: memenuhi kebutuhan pokok mereka; yang kedua menyangkut dukungan kerja dan pengembangan diri.
Welfare Kesejahteraan FajarPaper employees have access to a welfare support system that includes medical treatment, recreation facilities, a library, transport support, a free canteen, and housing for selected employees. Since 1993, an independent employee cooperative has provided advice, in addition to tangible support, on matters pertaining to employee welfare and interests. Benefits provided by the cooperative include subsidized food and household items, assistance with banking and financial management issues, and advice and administrative support regarding the purchasing of housing and motorcycles. Professionalism FajarPaper invests in the professional capabilities of its employees by offering a range of domestic courses such as: financial, tax, management, imports and the paper making process . In selected cases, employees participated in international training programmes given by other paper mills and suppliers on topics ranging from environment protection, instrumentation technology and maintenance, in Japan, Singapore and Malaysia. In 2007, 28 inhouse development training courses were run by external trainers attended by a total of 536 participants on topics ranging from human resources, mechanical, electrical, energy, paper production and environment. These were supplemented by training in regional centres such as: Cirebon, Bandung, and Bali.
Kesejahteraan karyawan FajarPaper diberikan dalam bentuk perawatan medis dan fasilitas hiburan serta menikmati berbagai fasilitas seperti perpustakaan, transportasi, kantin makan cumacuma, dan perumahan untuk pegawai tertentu. Pada tahun 1993 berdiri koperasi karyawan independen yang memberikan bantuan kepada karyawan termasuk masukan tentang berbagai hal berkaitan dengan kesejahteraan dan kepentingan karyawan. Bantuan yang disediakan oleh koperasi antara lain subsidi bahan makanan dan barang keperluan rumah tangga, informasi dan bantuan menyangkut perbankan dan manajemen keuangan, serta masukan dan pengaturan kepada karyawan yang akan membeli rumah dan sepeda motor. Profesionalisme FajarPapar berupaya keras untuk meningkatkan kemampuan kerja para karyawan dengan mengikutsertakan mereka dalam berbagai kursus di dalam negeri, misalnya: keuangan, perpajakan, manajemen, impor dan proses pembuatan kertas.
29
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
In order to learn from the latest developments and innovation within the international paper industry, selected staff were invited to attend overseas seminars and exhibitions to gain greater exposure to modern production methods and contemporary technology. The Company had 2,179 and 2,283 employees as of 31 December 2007 and 2006, respectively.
2007 2007
Ada pula karyawan yang dikirim ke luar negeri seperti Jepang, Singapura dan Malaysia untuk mengikuti berbagai program pelatihan yang diselenggarakan oleh pabrik kertas lain atau pemasok dengan topik seperti pelestarian alam, teknologi instrumentasi dan perawatan. Pada tahun 2007 Perusahaan menyelenggarakan 28 kursus pelatihan dengan pelatih dari luar yang diikuti oleh 536 peserta dengan topik-topik seperti sumber daya manusia, permesinan, kelistrikan, energi, produksi kertas dan lingkungan hidup. Diselenggarakan pula pelatihan tambahan di daerah seperti Cirebon, Bandung dan Bali. Untuk mengetahui berbagai inovasi yang dilakukan oleh industri kertas mancanegara, beberapa orang staf dipilih untuk mengikuti seminar dan pameran di luar negeri sehingga mereka lebih mengenal metode produksi moderen dan teknologi yang digunakan dewasa ini. Perusahaan memiliki 2.179 dan 2.283 karyawan per tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.
Numbers of Employees by Education Jumlah Karyawan berdasarkan Pendidikan
Numbers of Employees by Age Jumlah Karyawan berdasarkan Usia
80 67.78%
60
60
40
40 12.63%
20
5.48%
7.26%
47.13%
40.49%
20
6.70%
0
3.55%
8.83%
0.15%
0 SD
SMP
SMA
DIPLOMA
S1
S2
Numbers of Employees by Years of Service Jumlah Karyawan berdasarkan Masa Kerja
< 25 years
25-35 years
35-50 years
> 50 years
Numbers of Employees based on Grade Jumlah Karyawan berdasarkan Tingkatan Jabatan 94.0%
80
67.00%
80
60
60
40
40
20
20
9.59%
20.04% 2.54%
0
0 0-3 years
3-5 years
5-10 years
> 10 yea rs
0.4%
2.2%
Top Management
Middle Management
3.5% Supervisor
Staff
30
Human Resources Sumber Daya Manusia
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Quality Control and Research & Development
Kendali Mutu dan Riset & Pengembangan
The Company has 75 employees in its Quality Control and R&D Department. The Quality Control department ensures that the quality of the Company’s products meets the specifications provided by the Company’s customers and international standards for strength, resistance and other qualities. In addition, the department ensures that the Company fulfils certain quality standards set by end-users of the Company’s products or by the country to which the Company exports its products. It is also responsible for monitoring the Company’s operations and constantly seeks to increase operational efficiency through technical improvements to the Company’s production processes and to reduce overall production costs.
Perusahaan mempunyai 75 karyawan yang bertugas di Departemen Quality Control dan Departemen Riset & Pengembangan (R&D). Departemen Quality Control bertugas untuk memastikan agar kualitas produk Perusahaan sesuai dengan spesifikasi yang diminta pelanggan Perusahaan maupun standar internasional untuk kekuatan, ketahanan dan kualitas lainnya. Selain itu, Departemen Quality Control harus memastikan bahwa Perusahaan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh pengguna akhir produk Perusahaan atau negara tempat Perusahaan mengekspor produk tersebut. Departemen Quality Control juga bertanggung jawab untuk memantau operasi Perusahaan dan terus menerus mencari jalan untuk meningkatkan operasi yang lebih efektif melalui peningkatan teknik pada proses produksi dan menurunkan biaya produksi secara keseluruhan.
31
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
The Quality Control department is also responsible for carrying out quality analysis on both fibrous and non-fibrous material, setting and maintaining quality standards, the quality control of finished products, customer complaints and for the internal relaying of information as required. Strict tests are carried out at every stage to check process and product quality; this has contributed to a customer complaint rate below 0.05%. The Company is ISO 9001:2000 certified which helps to assure the Company’s customers of the soundness of its quality control procedures. R&D Department is responsible for coordinating the development of new products in co-ordination with the marketing and production department, improving mixtures of raw materials and chemicals so as to maximize product and cost efficiency.
2007 2007
Departemen Quality Control juga bertanggung jawab untuk menjalankan analisa kualitas baik untuk bahan baku berserat maupun bahan baku yang tidak berserat, menentukan dan mempertahankan standar kualitas, mengontrol kualitas dari produk jadi, memperhatikan keluhan pelanggan Perusahaan dan menjadi pusat informasi internal. Tes yang ketat dijalankan pada setiap tahap untuk mengawasi proses dan kualitas produk dan cara ini telah memberikan hasil: tingkat keluhan pelanggan Perusahaan di bawah 0,05%. Perusahaan telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 yang membantu untuk meyakinkan pelanggan Perusahaan mengenai proses pengontrolan kualitas Perusahaan. Departemen R&D bertanggung jawab untuk mengkoordinasi pengembangan produk baru dengan mengkoordinasikan dengan departemen pemasaran dan produksi. Departemen R&D juga bertanggung jawab untuk memperbaiki komposisi bahan baku dan kimia sehingga memaksimalkan produk dan biaya secara efisien.
33
Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Our wider network
Jaringan yang semakin luas
The very essence of FajarPaper’s business is to be environmentally responsible and socially conscious: more than 98% of our raw material needs are met through recycled fibre, and 64% of that recycled material is delivered to us through a network of 21 local large suppliers who receive recycled paper from individuals as well as medium scale collectors. The purchasing of recycled paper from local sources provides a source of income for some of the lowest income earners in the community.
Yang paling utama dalam bisnis yang dijalankan FajarPaper adalah bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup dan peduli masyarakat: lebih dari 98% bahan baku Perusahaan berasal dari kertas bekas, dan 64% dari kebutuhan tersebut diperoleh dari 21 pemasok lokal besar. Pemasok ini mendapat bahan bekas dari pemulung perorangan maupun dari kelompok pemulung berskala sedang. Dengan membeli bahan bekas dari pemasok lokal, Perusahaan membantu memberikan sumber penghasilan untuk masyarakat ekonomi lemah.
2007 Programmes Program tahun 2007 The Company is a caring and considerate community member and conducts a number of specific corporate social responsibility activities to enhance conditions and welfare in the communities in which it operates. During 2007 these focused on education, health, poverty alleviation, child welfare, community spirit, and emergency relief. Education To support education, the Company conducted a social activity program called “Care for Schools, Teachers and Students,” involving 361 teachers and 12,500 students from 36 local public and private elementary schools, as well as madrasah, in the Bekasi regency, West Java. FajarPaper provided 97 student scholarships for highscoring children of 95 FajarPaper employees: a program available to all employee children, from elementary to university level. Eligible students are those whose grades reach a specified rank, and there is no limit to the potential number of beneficiaries. FajarPaper also supplied computers, stationery items, and uniforms for teachers. Health FajarPaper was involved in three health programs: a “Care for Life” initiative, held in collaboration with the Indonesian Red Cross, in which 800 employees took part in a blood donor program called “A Drop of Your Blood Saves Other’s Lives”. The second program was participation in the Standard Chartered Bank program, “Seeing is Believing:” a project focusing on the welfare of blind people. Thirdly, the Company participated in a Media Group program, providing medicine for communities in Klaten, Central Java. FajarPaper annually holds a circumcision event for children in the communities surrounding the Company, at which sarongs, shirts, hats, and food were distributed to the 160 child participants.
Sebagai Perusahaan yang peduli dan sebagai anggota masyarakat yang memperhatikan kebutuhan masyarakat di sekitarnya, Perusahaan mengadakan sejumlah kegiatan sebagai wujud tanggung jawab sosial untuk peningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan warga di lingkungan Perusahaan. Kegiatan selama tahun 2007 lebih ditujukan pada pendidikan, pemberantasan kemiskinan, kesejahteraan anak, peningkatan taraf hidup warga dan penanggulangan bencana. Pendidikan Untuk membantu dunia pendidikan, Perusahaan menyelenggarakan program kegiatan sosial dengan tema "Peduli Sekolah, Guru dan Siswa”, yang melibatkan 361 orang guru dan 12.500 siswa dari 36 sekolah dasar negeri dan swasta maupun madrasah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. FajarPaper memberikan beasiswa kepada 97 siswa berprestasi yang merupakan putra-putri 95 karyawan Perusahaan: program ini berlaku bagi semua anak karyawan, yang ingin menempuh pendidikan di sekolah dasar sampai mahasiswa yang nilainya mencapai angka tertentu, dan Perusahaan tidak membatasi jumlah anak yang berhak menerima bantuan. FajarPaper juga menyediakan komputer, alat tulis dan seragam bagi para guru. Kesehatan FajarPaper berpartisipasi dalam tiga program kesehatan, yaitu: “Peduli Kehidupan” bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia. Sekitar 800 orang karyawan ikut serta dalam kegiatan donor darah dengan tema "Setetes Darah Anda dapat Menyelamatkan Sesama". Program kedua adalah program “Melihat dan Percaya“, yaitu program peningkatan kesejahteraan hidup bagi kaum tuna netra. Yang ketiga adalah program pemberian obat-obatan yang diselenggarakan bersama dengan Media Group untuk masyarakat di Klaten, Jawa Tengah.
34
Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Poverty and emergency relief The Company contributes to community development through the donation of annual food packages for different groups within the community. In 2007, the beneficiaries included 3,000 underprivileged families in Cikarang Barat. In cooperation with local community leaders, the Company gave financial assistance to 450 local orphans through a coupon-scheme, and made annual donations to support activities in local communities for Hari Raya Idul Adha and Idul Fitri. As part of an emergency response effort, the Company provided food parcels, blankets, and essential supplies for the February 2007 flood victims in the surrounding areas to its operations.
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Setiap tahun FajarPaper rutin menyelenggarakan acara sunatan untuk anak-anak warga yang hidup di sekitar lokasi kegiatan Perusahaan. Dalam acara tersebut dibagikan pula sarung, kemeja, topi dan makanan kepada 160 anak yang berpartisipasi. Bantuan kepada masyarakat kurang mampu dan bantuan darurat FajarPaper juga memberikan bantuan dalam rangka pengembangan masyarakat berupa bantuan makanan untuk berbagai kelompok warga. Pada tahun 2007 ada 3.000 keluarga kurang mampu di Cikarang Barat yang menerima bantuan ini. Bekerja sama dengan tokoh masyarakat setempat, perusahaan memberikan bantuan keuangan kepada 450 anak yatim-piatu dalam bentuk skema kupon, dan setiap tahun memberikan sumbangan kepada warga untuk kegiatan Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri. Dalam upaya penanggulangan bencana, Perusahaan menyumbangkan makanan, selimut dan bahan kebutuhan pokok kepada korban banjir di yang tinggal di sekitar pabrik pada bulan Februari 2007.
CSR expenditure/Bantuan tanggung jawab sosial
2007
Rp. 1.2 billion / miliar
2006
Rp. 1.0 billion / miliar
Environmental Management
Manajemen Lingkungan Hidup
The Company leaves minimal environmental footprints: the very nature of our business promotes sustainable development and environmental mindedness. With almost all of our raw material needs being met through recycled fibre, the Company avoids resorting to the destruction of natural forest to sustain production. Instead the FajarPaper mill uses a combination of daily paper deposits brought by local paper collectors, recycled paper from customers, and imported recyclable material. In short, FajarPaper’s manufacturing process is in itself a means of preserving and cleaning up the environment with 500 trucks bringing 2,000 tonnes of recycled paper to the paper mill every day.
Perusahaan senantiasa berupaya untuk menjaga lingkungan: Perusahaan selalu mengutamakan pembangunan berkesinambungan dan kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup. Hampir seluruh bahan baku kami berasal dari kertas bekas sehingga untuk dapat terus berproduksi kami tidak perlu merusak hutan alam. Pabrik kertas FajarPaper memanfaatkan bahan bekas yang dipasok para pemulung, bahan daur ulang dari pelanggan dan bahan daur ulang impor. Singkatnya, proses produksi yang dijalankan FajarPaper sendiri adalah sarana melestarikan dan membersihkan lingkungan. Setiap hari ada sekitar 2.000 ton bahan bekas yang bisa didaur ulang yang dibawa ke pabrik dengan menggunakan 500 truk angkutan.
Efficient and Sustainable Energy Energi yang Efisien dan Berkesinambungan FajarPaper’s manufacturing processes are a melding of modern technology with environmental conservation. Our 32.5MW and 35MW Co-Generation power plants deliver efficient, low-cost energy by burning natural gas, resulting in cleaner emissions.
Proses produksi yang dijalankan FajarPaper merupakan perpaduan antara teknologi moderen dan upaya pelestarian lingkungan hidup. Fasilitas pembangkit listrik berkekuatan 32,5 MW dan 35 MW yang dimiliki mampu menghasilkan energi secara efisien dan hemat karena menggunakan bahan bakar gas alam dengan emisi yang lebih bersih.
35
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
Traditionally, the paper manufacturing process produces a quantity of solid waste by-product that is usually buried. FajarPaper employs a different disposal technique: through incinerating the solid waste, the need for unsightly landfills is eliminated, and simultaneously, through the incineration process, steam is generated which is diverted for use in the paper making process. In other words, FajarPaper is energy self-sufficient, capable of producing all its energy needs on site. Supplementing the 1996 system, FajarPaper installed a new water treatment system in 2006. This additional system has an 18,000m3 /day capacity and brings the gross capacity of FajarPaper to 58,000m3/day, in compliance with environmental regulations. The water treatment system increases manufacturing efficiency by reducing the quantity of water required for papermaking, and also reduces the levels of biological effluence discharged through manufacturing. The rapidly expanding needs of the Indonesian population provide ample opportunities for economic growth, but also necessitate greater environmental responsibility. FajarPaper’s business practices are designed to be ethically and environmentally responsible: achieving long-term, sustainable growth without compromising future resources.
2007 2007
Biasanya proses pembuatan kertas menghasilkan produk sampingan berupa limbah padat yang umumnya harus ditimbun di dalam tanah. FajarPaper menggunakan teknik lain untuk ini: membakar limbah padat sehingga dapat mengurangi timbunan sampai di tempat pembuangan akhir, dan dalam proses pembakaran ini dihasilkan uap yang selanjutnya dimanfaatkan untuk proses pembuatan kertas. Dengan kata lain untuk masalah energi, FajarPaper adalah Perusahaan yang swadaya karena sanggup menghasilkan semua energi yang diperlukannya. Untuk melengkapi sistem pengolahan tahun 1996, FajarPaper pada tahun 2006 memasang sistem pengolahan air yang baru. Dengan sistem tambahan berkapasitas 18.000 m3 per hari ini, Perusahaan sekarang memiliki kemampuan mengolah air sebanyak 58.000 m3 per hari untuk menaati peraturan tentang lingkungan hidup. Fasilitas pengolahan ini membantu meningkatkan efisiensi produksi karena dapat mengurangi jumlah air yang diperlukan dalam proses pembuatan kertas dan menekan jumlah limbah biologis yang dihasilkan selama produksi berlangsung. Kebutuhan masyarakat Indonesia meningkat pesat. Kondisi ini mampu memicu pertumbuhan ekonomi namun diperlukan pula tanggung jawab lebih besar terhadap lingkungan hidup. Kegiatan usaha FajarPaper dirancang secara etis dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan: mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan jangka panjang tanpa merusak sumber daya alam di masa mendatang.
36
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
It is through transparent and modern management processes that a Company’s competitive position is maintained and stakeholder interests protected. In FajarPaper, the Board of Commissioners and Board of Directors are committed to professional best practices and are responsible for adhering to and enforcing accountability and proper levels of disclosure as a public Company.
Suatu Perusahaan dapat bersaing dan melindungi kepentingan para pihak terkait jika menerapkan prinsip manajemen moderen dan terbuka. Dewan Komisaris dan Direksi FajarPaper berkomitmen melakukan usaha yang terbaik dan bertanggung jawab untuk melaksanakan manajemen yang dapat dipercaya serta keterbukaan informasi sebagai perusahaan publik.
The Board of Commissioners and Board of Directors share joint responsibility for adopting and maintaining transparency, integrity, fair and ethical standards and full accountability in all aspects of our business activities and to ensure full compliances with applicable laws and regulations as the means to assure shareholders’ interests are best served and to enhance the competitive position of the Company.
Dewan Komisaris dan Direksi bersama-sama bertanggung jawab dalam menerapkan prinsip keterbukaan, keadilan, integritas, standar etika dan akuntabilitas dalam seluruh aspek aktivitas bisnis dan memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku agar kepentingan para pemegang saham dapat terwujud dan daya saing Perusahaan meningkat. Dewan Komisaris
Board of Commissioners The Board of Commissioners is a professional and expert unit overseeing the Board of Directors and the Company as a whole. In 2007, the Board of Commissioners comprised three members, one of whom, in accordance with prevailing regulations, is an Independent Commissioner. In 2007 the Board of Commissioners met quarterly during the year as well as in informal meetings on routines of business with the Board of Directors.
Dewan Komisaris adalah badan yang beranggotakan para profesional dan tenaga ahli yang bertugas mengawasi kinerja Direksi dan Perusahaan secara keseluruhan. Pada tahun 2007, Dewan memiliki tiga orang anggota, dan sesuai ketentuan yang berlaku, salah satunya adalah Komisaris Independen. Sepanjang tahun 2007, Dewan Komisaris mengadakan rapat setiap tiga bulan di samping pertemuan tidak resmi untuk membahas kegiatan usaha bersama Direksi.
Board of Commissioners (BoC) Roles and Responsibilities
Peran dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
The BoC supervises and provides advice to the BoD on operation management of the Company and is assisted by an independent Audit Committee. The BoC has an important role to ensure the implementation of good corporate governance at FajarPaper. Specifically the roles and responsibilities of the BoC include: 1. To monitor the performance of management of the Company. 2. To direct, monitor, and evaluate implementation of the Company’s strategy, business plan and operating policies. 3. To review and supervise the internal control systems and risk management of the Company 4. To review the level of remuneration of management and the BoD 5. To ensure the implementation of high standard corporate governance practices and compliance
Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan masukan kepada Direksi menyangkut pengelolaan Perusahaan sehari-hari. Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit independen. Tugas Dewan Komisaris adalah memastikan bahwa tata kelola Perusahaan sudah diterapkan dengan baik di FajarPaper. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 1. Memantau kinerja manajemen Perusahaan. 2. Memberikan pengarahan, serta melakukan pemantauan dan evaluasi menyangkut penetapan dan pelaksanaan strategi, rencana bisnis dan kebijakan usaha Perusahaan. 3. Mengevaluasi dan melakukan pengawasan terhadap sistem pengawasan internal dan manajemen resiko Perusahaan. 4. Mengevaluasi jumlah remunerasi untuk manajemen dan Direksi. 5. Memantau penerapan prosedur tata kelola Perusahaan dengan standar tinggi dan kepatuhan.
In 2007, the BoC met every quarter and the meeting attendance:
BoC member
Meeting attendance
Anggota Dewan Komisaris
Jumlah kehadiran
Ir. Airlangga Hartarto MMT,MBA
4
Lila Notopradono
4
Tony Tjandra
4
Pada tahun 2007, Dewan Komisaris mengadakan rapat setiap tiga bulan, dan tingkat kehadirannya adalah sebagai berikut:
37
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Members of the Board of Commissioners
Anggota Dewan Komisaris
Ir. Airlangga Hartarto, MMT. MBA, President Commissioner Ir. Airlangga Hartarto has been the President Commissioner of FajarPaper since 1988. He has been re-elected as Chairman of the Indonesian Public Listed Companies Association, for a new term commencing 2008.
Ir. Airlangga Hartarto, MMT, MBA, Presiden Komisaris Ir. Airlangga Hartarto menjabat sebagai Presiden Komisaris FajarPaper sejak tahun 1988. Beliau terpilih kembali sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia untuk masa kerja baru mulai 2008.
He graduated from the University of Gajah Mada, majoring in Mechanical Engineering and studied at Wharton School-University of Pennsylvania, USA. He gained a Master’s in Management Technology from Melbourne Business School, Australia, and a Master’s in Business Administration from Monash University, Australia.
Beliau meraih gelar sarjana Teknik Mesin dari Universitas Gajah Mada, dan melanjutkan studi ke Wharton School-University of Pennsylvania, AS. Gelar Master bidang Management Technology diperolehnya dari Melbourne Business School di Australia, dan Master bidang Business Administration dari Monash University, Australia.
Lila Notopradono, Commissioner Lila Notopradono has been a Commissioner since 1995. She has extensive experience in the paper industry for more than 30 years, and previously served as a Director of the Company from 1993 to 1995. Since 1991 she has served as a Commissioner of the Company’s affiliated distributor.
Lila Notopradono, Komisaris Lila Notopradono menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 1995. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang industri kertas. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1993 sampai 1995. Sejak 1991, Beliau juga memegang posisi sebagai Komisaris di perusahaan distributor yang menjadi afiliasi Perusahaan.
Tony Tjandra, Commissioner Tony Tjandra has served as an Independent Commissioner since 2001. He graduated in Accounting from Tarumanegara University, and previously worked with KPMG.
Tony Tjandra, Komisaris Tony Tjandra menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak tahun 2001. Beliau menyelesaikan pendidikan di bidang Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, dan sebelumnya bekerja di KPMG.
Board of Directors
Direksi
Management of the daily operations of the Company is the responsibility of the Board of Directors. This involves managing the performance of individual units, the performance of the Company as a composite of those units, and the strategic focus of the business. In 2007, the Board of Directors comprised five members; all of whom are dedicated professionals with financial or technical expertise, and a thorough understanding of BAPEPAM and Indonesia Stock Exchange regulations and their application to the Company. The Board of Directors met formally on a monthly basis in 2007, and with the Board of Commissioners in both formal meetings and on a less formal basis on routine business matters.
Pengelolaan kegiatan operasional Perusahaan sehari-hari menjadi tanggung jawab Direksi. Tugas Direksi antara lain mengatur kinerja masing-masing unit dan kinerja Perusahaan yang merupakan gabungan unit kerja di atas, serta menetapkan fokus strategis Perusahaan. Pada tahun 2007 Direksi beranggotakan lima orang; semuanya adalah tenaga profesional yang memiliki dedikasi dan keahlian di bidang keuangan atau teknik, serta memahami dengan baik berbagai peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam dan Bursa Efek Jakarta dan mengerti penerapannya di dalam Perusahaan. Direksi mengadakan rapat resmi paling sedikit setiap bulan sepanjang tahun 2007. Mereka juga mengadakan rapat resmi maupun tidak resmi dengan Dewan Komisaris untuk membahas berbagai persoalan yang menyangkut bisnis Perusahaan.
38
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Members of the Board of Directors
Anggota Direksi
Winarko Sulistyo, President Director Winarko Sulistyo has been the President Director of FajarPaper since 1987. His extensive experience in the paper industry spans over 30 years.
Winarko Sulistyo, Presiden Direktur Winarko Sulistyo menjabat sebagai Presiden Direktur FajarPaper sejak tahun 1987. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang industri kertas.
Roy Teguh, Director Roy Teguh was appointed to the Board of Directors in 1993. Prior to this he served as Purchasing Manager between 1987 and 1992. He was formerly in the textiles sector where he built 17 years experience in a variety of roles, including procurement and purchasing.
Roy Teguh, Direktur Roy Teguh, 57 tahun, diangkat menjadi Direktur pada tahun 1993. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Manajer Pembelian dari tahun 1987 sampai 1992. Beliau memiliki pengalaman selama 17 tahun di sektor pertekstilan, dan memegang berbagai posisi, antara lain di bagian pengadaan dan pembelian.
Yustinus J. Kusumah, Director Yustinus J. Kusumah has been on the Board of Directors since 1998. Prior to this appointment, he served as the Marketing Manager for FajarPaper, 1995-1998. He is concurrently serving as the Deputy Head of the Department of Corporate Governance & Public Listed Company Performance Enhancement in the Indonesia Public Listed Companies Association, 2005-2008.
Yustinus J. Kusumah, Direktur Yustinus J. Kusumah menjabat sebagai Direktur sejak tahun 1998. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Manajer Pemasaran FajarPaper dari tahun 1995 sampai 1998. Beliau saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Departemen Tata Kelola Perusahaan & Peningkatan Kinerja Perusahaan Terbuka, Asosiasi Emiten Indonesia, periode 2005-2008.
He graduated in Industrial Engineering from the University of Miami, and gained a Master’s in the same subject from the Georgia Institute of Technology. Later he earned an MBA from the State University of New York, Buffalo. Before joining FajarPaper, he worked with Andersen Consulting.
Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Industri di University of Miami, dan meraih gelar Master Teknik Industri dari Georgia Institute of Technology. Setelah itu beliau menyelesaikan studi magisternya dan memperoleh gelar MBA dari State University of New York, Buffalo. Sebelum bergabung dengan FajarPaper beliau bekerja di Andersen Consulting.
Hadi Rebowo Ongkowidjojo, Director & Corporate Secretary Hadi Rebowo Ongkowidjojo has been a Director since 1998. Prior to this, between 1995 and 1998, he served as Assistant Finance Director. He graduated in Computer Science & Engineering from the University of California, Los Angeles, and with a Management degree from the Graduate School of Management, Prasetiya Mulya, Jakarta. Before joining FajarPaper, he worked with Andersen Consulting. Alexander B. Christensen, Director Mr. Christensenhad served on the Board of Directors since 2005. Prior to this appointment he served as Mill Manager between 2002 and 2005. His experience included working with NZ Forest Products Ltd-Kinleith, Tokoroa, New Zealand; Winstone Pulp International Ltd; Karioi Pulp Mill, and the Tangiwai Sawmill, Ohakune, New Zealand. We note with sadness his passing, after an illness during 2007.
Hadi Rebowo Ongkowidjojo, Direktur & Sekretaris Perusahaan Hadi Rebowo Ongkowidjojo menjabat sebagai Direktur dan Sekretaris Perusahaan pada tahun 1998. Sebelumnya, dari tahun 1995 sampai 1998, beliau menjabat sebagai Asisten Direktur Keuangan. Beliau menyelesaikan studi di bidang Ilmu & Teknik Komputer di University of California, Los Angeles, dan mendapat gelar Magister Manajemen dari Prasetya Mulya, Jakarta. Sebelum bergabung dengan FajarPaper, beliau bekerja di Andersen Consulting. Alexander B. Christensen, Direktur Alexander B. Christensen menjabat sebagai Direktur sejak tahun 2005. Sebelum pengangkatannya beliau menjabat sebagai Mill Manager dari tahun 2002 sampai 2005. Beliau memiliki pengalaman kerja antara lain di NZ Forest Products Ltd-Kinleith, Tokoroa, Selandia Baru; Winstone Pulp International Ltd; Karioi Pulp Mill; dan Tangiwai Sawmill, Ohakune, Selandia Baru. Kami berduka dengan meninggalnya beliau akibat sakit yang dideritanya pada tahun 2007.
39
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Director’s Meetings
Rapat Direksi
The Marketing and Finance director meet regularly at least once every two weeks to discuss market conditions, customer needs and the implication of any change relating to the profitability of products.
Direktur Pemasaran dan Keuangan mengadakan pertemuan secara teratur sedikitnya dua minggu sekali untuk membicarakan kondisi pasar, kebutuhan pelanggan dan dampak perubahan terhadap laba yang dihasilkan masing-masing produk.
Marketing, Finance and Production directors meet regularly, at least once every two weeks, to discuss production costs, efficiencies and product quality.
Direktur Pemasaran, Keuangan dan Produksi bertemu secara teratur untuk membahas biaya produksi, efisiensi dan kualitas produk.
All directors meet regularly from once every two weeks to once every month to review the budget/targets and realization of the production, market situation, sales, financial situation, production cost, and profitability.
Semua direktur mengadakan rapat dua minggu hingga sebulan sekali untuk mengkaji anggaran/target dan realisasi produksi, situasi pasar, penjualan, situasi keuangan, biaya produksi dan keuntungan.
In 2007, the BoD met on 41 occasions:
Pada tahun 2007, Direksi mengadakan rapat sebanyak 41 kali:
BoD member
Meeting attendance
Anggota Direksi
Jumlah kehadiran
Winarko Sulistyo
35
Roy Teguh
35
Yustinus J. Kusumah
38
Hadi Rebowo Ongkowidjojo
35
Alexander B. Christensen
38
Compensation of Commissioners and Directors
Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi
Total salaries and benefits (including medical benefits and transportation) awarded to the Commissioners and the Directors amounted to Rp 8,749,076,600 in 2007 and Rp 7,529,687,707 in 2006.
Jumlah gaji dan tunjangan (termasuk tunjangan kesehatan dan transportasi) yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi adalah Rp 8.749.076.600 pada tahun 2007 dan Rp 7.529.687.707 pada tahun 2006.
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan
Hadi Rebowo Ongkowidjojo, FajarPaper Finance Director, also serves as Corporate Secretary, and is responsible for: 1. Monitoring the Company’s activities to ensure there is compliance with capital market laws and regulations. 2. Providing timely information on the Company to shareholders, the public, capital market investors, analysts, and the media. 3. Ensuring the BoD complies with the Capital Market Law No.8 in 1995 and to inform them of changes in laws and regulations and their implications. 4. Acting as a liaison between the Company, Bapepam and the public.
Hadi Rebowo Ongkowidjojo, Direktur Keuangan FajarPaper, juga menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, dan bertanggung jawab untuk: 1. Memantau perkembangan pasar modal untuk memastikan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan pasar modal. 2. Menyampaikan informasi tepat waktu kepada para pemegang saham, masyarakat, investor pasar modal, analis dan media massa. 3. Memastikan Direksi mematuhi Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995, serta menginformasikan kepada mereka segala perubahan peraturan perundang-undangan berikut implikasinya. 4. Menjadi penghubung antara Perusahaan, Bapepam dan masyarakat.
40
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
5. Identifying members of the BoD, BoC and their families of the listed Company and any affiliates in respect of any share ownership, business relationships and other roles that potentially creates conflict of interests. 6. Collating a register of all shareholders with share ownership above 5% of listed capital. 7. Preparing for and conducting the AGM of shareholders.
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
5. Mengidentifikasi anggota Direksi maupun Dewan Komisaris Perusahaan terbuka dan afiliasinya, menyangkut kepemilikan saham, hubungan usaha dan tugas lain yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan. 6. Menyusun daftar semua pemegang saham termasuk kepemilikan 5% atau lebih. 7. Mempersiapkan dan menyelenggarakan RUPS.
Internal Control System
Sistem Pengendalian Internal
The internal audit function assists all management levels in support of efficiency, effectiveness and viable operations of the Company. Equally, the management of the Company is responsible for the conduct of operational activities including the implementation of an internal control system. The internal audit team conducts a series of regular examinations to assess efficiency, effectiveness and economic operations.
Fungsi internal audit adalah membantu semua jajaran manajemen Perusahaan agar kegiatan operasional Perusahaan dapat berjalan efisien, efektif dan ekonomis. Di samping itu, manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan usaha, termasuk implementasi sistem pengendalian internal yang memadai. Tim internal audit berperan dalam menilai efisiensi, efektivitas dan ekonomis melalui serangkaian tindakan pemeriksaan secara teratur.
Investor Relations and Public Expose
Hubungan Investor dan Paparan Publik
The Company has periodically provided the local and foreign investors with financial information and quarterly financial reports through the website and via email. During 2007 the Company has completed one public expose event and attended a number of investment conferences where directors met with investors to inform them of the latest Company developments. In addition, the directors meet face to face regularly with investors to provide updates on the industry, financial performance, strategy and outlook.
Secara berkala, Perusahaan menyajikan informasi keuangan dan laporan keuangan triwulanan melalui situs dan email kepada investor lokal dan asing. Selama tahun 2007, Perusahaan telah menyelenggarakan 1 kali acara paparan publik dan menghadiri sejumlah pertemuan investasi. Dalam pertemuan tersebut para Direktur memberikan informasi terkini seputar perkembangan Perusahaan kepada para investor. Selain itu, para Direktur mengadakan pertemuan langsung dengan investor secara berkala untuk menyampaikan perkembangan terbaru Perusahaan di bidang industri, kinerja keuangan serta strategi dan tinjauan ke depan Perusahaan.
The Audit Committee The Audit Committee, appointed by and responsible to the Board of Commissioners, consisted of three members during 2007, and met with the Boards of Commissioners and Directors throughout the year.
Komite Audit Komite Audit, yang diangkat dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, beranggotakan tiga orang pada tahun 2007. Komite ini secara teratur mengadakan rapat dengan Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang tahun 2007.
41
Independent Report of the Audit Committee Laporan Komite Audit
This report is prepared in accordance with the Capital Market Supervisory Board’s (Bapepam) Regulation No.IX.I.5, Instruction Letter Attachment of Bapepam’s Chairman No. Kep-29/PM/2004, 24 September 2004, relating to the Formation and Working Programme Charter of Committee Audit that pre-supposes all listed companies in Indonesia should form an Audit Committee and formal Articles of the Audit Committee. The Audit Committee is a committee appointed by and responsible to the Board of Commissioners (BoC) and is delegated with responsibility for supervising the financial reporting, monitoring and evaluating audit implementation by the external and the internal auditors, and to study the risks of the Company including internal control risk. The Audit Committee comprises at least three members, one of whom is an Independent Commissioner, serving as Head of the Audit Committee and two others as independent external parties. Activity for the year ended 31 December 2007 and the subsequent period prior to publication of the 2007 financial statements During 2007 and first quarter of 2008, each of the three Committee members attended all 13 meetings of the Audit Committee. This comprised eight internal meetings, four meetings with Finance Director and one meeting with external public accountant, Osman Bing Satrio & Partners. The Committee evaluated and monitored interim report and annual report as well as audit implementation by both external and internal auditor and specifically: 1. The effectiveness of internal audit function by: • Reviewing audit planning of the Internal Audit Department by evaluating the Annual Review Working Programme (PKPT) including audit samples and budget review plan, audit issues outside the scope of PKPT. • Reviewing audit implementation completed by the Internal Audit Department to ensure the audit is carried out as planned and adequate and to guarantee the quality of audit implementation. • Reviewing and evaluating the reports produced by Internal Audit including an examination of Internal Audit Working Paper Reviews to ensure supporting evidence is adequate. • Communicating periodically with Internal Audit to discuss issues raised by the Audit Committee.
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Laporan ini dibuat sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Nomor IX.I.5, Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-29/PM/2004, tanggal 24 September 2004, mengenai Pembentukan dan Piagam Program Kerja Komite Audit yang mensyaratkan Perusahaan terbuka di Indonesia untuk membentuk Komite Audit dan anggaran dasar Komite Audit. Komite Audit adalah komite yang ditunjuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, dan diberi wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap proses pelaporan keuangan Perusahaan, melakukan pemantauan dan mengevaluasi proses pelaksanaan audit oleh auditor eksternal dan internal auditor, dan menelaah berbagai risiko yang dihadapi oleh Perusahaan termasuk risiko atas lemahnya pengendalian internal. Komite Audit (“Komite”) diangkat dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Keanggotaan Komite Audit terdiri dari sedikitnya tiga orang, dan salah satu anggotanya adalah Komisaris Independen Perusahaan, yang menjadi Ketua Komite Audit, sementara dua anggota adalah pihak eksternal yang indepeden. Aktivitas Komite Audit untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, dan periode selanjutnya sebelum diterbitkannya laporan keuangan 2007 Selama kurun waktu 2007 dan triwulan pertama tahun 2008, masing-masing anggota Komite menghadiri 13 rapat Komite Audit, yang terdiri dari delapan kali rapat internal, empat kali rapat dengan direktur keuangan dan satu kali rapat dengan akuntan publik, Osman Bing Satrio & Rekan. Komite melakukan evaluasi terhadap proses pelaporan keuangan interim dan laporan keuangan tahunan, pemantauan dan evaluasi proses pelaksanaan audit oleh pihak auditor eksternal dan internal, yang mengkaji: 1. Efektivitas pelaksanaan fungsi Audit Internal yaitu dengan • Melakukan kajian atas perencanaan audit Departemen Internal Audit dengan cara mengevaluasi Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) termasuk penentuan sampel audit dan rencana anggaran biaya pemeriksaan, penentuan persoalan audit di luar PKPT dan program audit dalam rangka pelaksanaan PKPT; • Melakukan kajian atas pelaksanaan audit yang dilakukan Audit Internal untuk memastikan bahwa audit telah dilaksanakan sesuai rencana dan supervisi audit telah dilakukan secara memadai untuk menjamin mutu pelaksanaan audit;
42
Independent Report of the Audit Committee Laporan Komite Audit
2. To evaluate the effectiveness of audit implementation by external auditor as well as to evaluate the independence and objectivity of the external auditor as well as the sufficiency of the checking procedure done to ensure all material risks have been considered. In that regard, the audit committee performs the following tasks: • To set criteria for evaluating audit implementation by the public accountant. • To provide an evaluation and opinion to the BoC for appointing a public accountant. • To evaluate the independent status of the external auditor and to ensure that the external auditor can maintain impartiality and objectivity in audit assignments. • To review the audit plan undertaken by the external auditor to ensure it is carried out efficiently and effectively. • To communicate/hold meetings with the external auditor on any issues relating to the Professional Standard of Public Accountants, in line with annual financial. statement, for instance: a. Scope of Audit. b. Terms of Audit. c. The interim audit for the period 7 months ended 31 July 2007, and 9 months ended 30 September 2007. d. Audit preparation issues. e. The Auditor’s responsibility based on auditing standards determined by IAI. f. Accounting policy on material extraordinary transactions where no guideline is evident. g. Information about the management process in formulating significant accounting estimations and external auditor’s conclusions on those estimates. h. Information on adjustments emerging from the audit process which individually or together can have a material impact on financial reporting. i. Auditor’s responsibility relating to other information within the audited financial statement and audit procedures as well as the results. j. Discussion with Management on the accounting treatment on specific transactions, the basis for accounting estimates and the level of disclosure. k. Issues or difficulties encountered in implementing the audit. • To communicate with management about issues arising from communication with external auditors.
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
•
•
2007 2007
Melakukan kajian atas pelaporan Audit Internal yaitu antara lain melalui evaluasi Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Audit Internal dan melakukan pengujian terhadap Kertas Kerja Pemeriksaan dari Audit Internal untuk meyakinkan, bahwa Laporan Pemeriksaan yang disajikan telah didukung dengan bukti-bukti yang memadai; Menjalin komunikasi secara periodik dengan Audit Internal dalam rangka mendiskusikan permasalahan-permasalahan yang menjadi perhatian Komite Audit.
2. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor eksternal termasuk menelaah independensi dan obyektivitas auditor eksternal serta menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan. Sehubungan dengan hal tersebut, Komite Audit melakukan kegiatan sebagai berikut: • Membuat kriteria untuk mengevaluasi pelaksanaan audit oleh akuntan publik. • Melakukan evaluasi dalam memberikan pendapat profesional kepada Dewan Komisaris dalam rangka penunjukan calon akuntan publik Perusahaan. • Menelaah independensi auditor eksternal untuk memastikan bahwa auditor dapat mempertahankan independensinya dalam setiap penugasan auditnya. • Melakukan kajian atas perencanaan audit yang akan dilaksanakan oleh auditor eksternal untuk meyakinkan bahwa audit akan dilaksanakan secara efektif dan efisien. • Melakukan komunikasi/rapat dengan auditor perihal masalah-masalah yang perlu dikomunikasikan sesuai Standar Profesional Akuntan Publik sehubungan dengan audit atas laporan keuangan tahunan, yang antara lain komunikasi dalam hal: a. Ruang lingkup Audit. b. Jangka waktu Audit. c. Audit interim untuk periode 7 bulan yang berakhir 31 Juli 2007, dan 9 bulan yang berakhir 30 September 2007. d. Masalah-masalah persiapan Audit. e. Tingkat tanggung jawab auditor berdasarkan standar pelaksanaan audit yang ditetapkan IAI. f. Kebijakan akuntansi signifikan untuk mengetahui tentang pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi atau pelaksanaannya serta metode yang digunakan untuk mempertanggungjawabkan transaksi signifikan yang tidak biasa dan belum terdapat pedoman yang mengikat. g. Informasi tentang proses yang digunakan oleh manajemen dalam merumuskan estimasi akuntansi dan kesimpulan Auditor dalam menyimpulkan kewajaran estimasi tersebut.
43
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
3. To study the quality of financial information released by the Company in addition to the annual report namely: quarterly reports, half-year results, projections, working plans and Company budgets as well as other financial information, such as: • All information in the consolidated financial statements of PT Fajar Surya Wisesa Tbk and subsidiaries for the year ended 31 December 2007. • Quarterly financial statements prepared by the Company for the period ended 31 March, 30 June, and 30 September 2007. • Financial statements and review report of independent accountant for the periods ended 31 July 2007 and 30 September 2007. 4. To study the effectiveness on internal control. • 5. To study decisions arising from director’s meetings and subsequent implementation. 6. To study the Company’s compliance under the regulations of the Capital Market Authority and other regulations relating to the Company’s activities. 7. To report all the risks and risk management practices by the Directors to the BoC. 8. To carry out other duties instructed by the BoC.
2007 2007
h. Informasi tentang penyesuaian yang timbul dari audit yang dapat, baik secara individu atau secara bersamasama berdampak signifikan atas proses pelaporan. i. Tanggung jawab auditor atas informasi lain dalam dokumen yang berisi laporan keuangan auditan, dan prosedur yang telah dilaksanakan, serta hasilnya. j. Diskusi dengan manajemen dalam hal antara lain, penerapan prinsip akuntansi terhadap transaksi dan peristiwa khusus, basis yang digunakan manajemen untuk membuat estimasi akuntansi, lingkup audit, pengungkapan dalam laporan keuangan serta katakata yang digunakan oleh auditor dalam laporan auditnya. k. Kesulitan atau hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan audit. Melakukan komunikasi dengan pihak manajemen tentang permasalahan-permasalahan yang diperoleh sebagai hasil komunikasi dengan auditor eksternal.
3. Melakukan penelahaan atas kualitas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perusahaan selain laporan tahunan seperti laporan triwulan, laporan semesteran, proyeksi, rencana kerja dan anggaran Perusahaan serta informasi keuangan lainnya, seperti: • Seluruh informasi dalam laporan keuangan konsolidasi PT Fajar Surya Wisesa Tbk dan anak Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007 yang telah diaudit dan diungkapkan sepenuhnya. • Laporan keuangan berkala Perusahaan untuk periode yang berakhir pada 31 Maret, 30 Juni, dan 30 September 2007. • Laporan keuangan beserta laporan review akuntan independen untuk periode yang berakhir 31 Juli dan 30 September 2007. 4. Melakukan penelahaan atas efektivitas pengendalian internal. 5. Melakukan penelahaan terhadap keputusan rapat direksi dan pelaksanaan hasil keputusan rapat direksi tersebut. 6. Menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan kepada peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan. 7. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. 8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris.
44
Independent Report of the Audit Committee Laporan Komite Audit
Conclusion 1. The Internal Audit function and internal control is carried out effectively; 2. That Public Accountant, Osman Bing Satrio & Partners has acted independently and objectively in auditing the Consolidated Financial Statement for the year ended 31 December 2007; 3. That the Consolidated Financial Statement for the year ended 31 December 2007 was appropriate and was presented fairly in accordance with accountancy principles based on Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) distributed by Ikatan Akuntansi Indonesia; 4. Director’s decisions were carried out as intended; 5. Compliance under Capital Market regulations and other regulations associated with Company’s operations has been undertaken; 6. All risks and risk management measures have been reported to the BoC. For and on behalf of the Audit Committee of PT Fajar Surya Wisesa Tbk Jakarta, March 2008
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Kesimpulan 1. Fungsi Internal Audit dan pengendalian internal sudah dijalankan dengan efektif; 2. Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan sebagai Akuntan Publik bersikap independen dan obyektif dalam melakukan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007; 3. Laporan Keuangan Konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007 sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, demikian pula laporan kinerja operasional serta keuangan Perusahaan disajikan secara wajar; 4. Seluruh keputusan Direksi sudah dijalankan sebagaimana mestinya; 5. Penerapan tingkat kepatuhan Perusahaan kepada peraturan sudah dijalankan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan; 6. Berbagai risiko yang dihadapi Perusahaan dan manajemen risiko oleh Direksi sudah dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Laporan ini dibuat dan ditandatangani oleh Komite Audit PT Fajar Surya Wisesa Tbk.
Tony Tjandra Chairman
Jakarta, Maret 2008
45
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Members of the Audit Committee
Anggota Komite Audit
Tony Tjandra, Chairman Mr. Tjandra has been the Chairman of the Audit Committee since 2001; he also serves as an Independent Commissioner. He graduated in Accounting from Tarumanegara University, and previously worked with KPMG.
Tony Tjandra, Ketua Tony Tjandra menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak tahun 2001, dan beliau juga merupakan Komisaris Independen. Beliau menyelesaikan pendidikan di bidang Akuntansi di Universitas Tarumanegara, dan sebelumnya bekerja di KPMG.
Sudarmanto, Member Sudarmanto has been a member of the Audit Committee since 2003. He currently serves as a member of the Indonesian Audit Committee Association; a member of the Indonesian Tax Consultant Association, and a member of the Indonesian Accountant’s Association. He has 28 years of experience as an independent auditor. His past positions include being a Partner in Hans Tuanakotta & Mustofa Public Accountant (Member Deloitte Touche Tohmatsu), and being a Manager for Drs. Hans Kartikahadi & Co Public Account.
Sudarmanto, Anggota Sudarmanto menjadi anggota Komite Audit sejak tahun 2003. Beliau saat ini merupakan anggota Ikatan Komite Audit Indonesia, anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia. Beliau memiliki pengalaman 28 tahun sebagai auditor independen. Jabatan yang pernah dipegangnya antara lain Partner di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta & Mustofa (anggota Deloitte Touche Tohmatsu), dan Manajer di Kantor Akuntan Publik Drs. Hans Kartikahadi & Co.
He graduated in Economics with a major in Accounting from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta, and in Management, Administration, and Taxation from the University of Indonesia. M. Fadil, Member M. Fadil has been on the Audit Committee since 2004. He also works in Kosasih & Nurdiyaman, CPAs. His experience includes prior posts as a Manager for Hans Tuanakotta & Mustofa Public Accountants (Members of Deloitte Touche Tohmatsu), and as a member of the senior staff in Prasetio Utomo & Co (Members of Arthur Andersen).
Beliau meraih gelar sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta dan gelar Manajemen, Administrasi dan Perpajakan dari Universitas Indonesia. M. Fadil, Anggota M. Fadil bergabung dengan Komite Audit sejak tahun 2004, dan saat ini bekerja untuk Kantor Akuntan Publik Kosasih & Nurdiyaman. Jabatan sebelumnya antara lain Manajer di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta & Mustofa (anggota Deloitte Touche Tohmatsu) dan staf senior di Prasetio Utomo & Co. (anggota Arthur Andersen) Beliau lulusan Akademi Akuntansi YKPN, Yogyakarta. Masalah Hukum
He graduated from the Academy of Accounting, YKPN Yogyakarta. Legal Proceedings The Company is not involved in any legal or arbitration proceedings nor is the Company aware of any pending or threatened proceedings which have or could have a material effect on the Company or its operations.
Perusahaan tidak terkait gugatan atau proses arbitrasi dalam bentuk apapun. Sepengetahuan Perusahaan tidak ada masalah gugatan yang tertunda atau ancaman gugatan yang dapat berdampak material bagi Perusahaan.
46
Risk Management Manajemen Risiko
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Financial Risk
Risiko Keuangan
As a business based in Indonesia, FajarPaper conducts the majority of its normal transactions in Rupiah, and the Company’s accounts and financial records are reported in Rupiah. The Company also undertakes routine foreign currency transactions: for the purchase of waste materials or equipment for maintenance and expansion, and the sale of products to overseas markets. There is an exchange risk exposure inherent in these transactions as a result of currency movements, and this is monitored daily. The Company actively manages balances of receivables and payables in foreign currency in order to minimize the impact of exchange rate volatility.
Sebagai perusahaan yang berbasis di Indonesia, FajarPaper melakukan sebagian besar transaksinya dalam Rupiah, dan rekening serta laporan keuangan Perusahaan pun dilaporkan dalam Rupiah. Perusahaan juga melakukan transaksi rutin dalam mata uang asing: untuk pembelian bahan baku atau peralatan untuk keperluan pemeliharaan mesin dan ekspansi, serta untuk penjualan produk ke pasar mancanegara. Untuk transaksi semacam ini, Perusahaan menghadapi risiko selisih nilai tukar akibat pergerakan mata uang, dan untuk mencegah risiko semacam ini. Perusahaan memantau piutang dan hutang dalam mata uang asing untuk mengurangi dampak pergerakan nilai tukar.
Currency exchange policy: 1. From time to time the Company may enter into hedging transactions 2. In the normal course of business the Company is generally long in cash from Rupiah receivables and short in US Dollars, consequently converting Rupiah surplus cash into US Dollars at the appropriate opportunity. 3. Sales of sack kraft is invoiced in US dollars to increase US dollar revenue 4. Regular monitoring is undertaken to control domestic receivables from the perspective of working capital efficiency (see below) and to minimize underlying risks associated with price changes, as prices are tied to the US Dollar. 5. Refinance some of the US dollar denominated debts into rupiah denominated debts. Post balance sheet date the Company has been successful in converting up to US$45 million in existing loans facilities with various banks into Rupiah, thereby reducing exposure to exchange rate fluctuations. The Company’s risk policy of closely monitoring the use of working capital has proved successful in effecting a reduction in the level of cash tied up in inventory. The breadth of FajarPaper’s customer base protects it from the risk emanating from having only one or two large sources of revenue. The Company maintains insurance policies which cover the Company’s buildings, vehicles, machinery, equipment, raw materials and finished goods inventories against damage caused by fire, earthquake, volcanic eruption, flood, and tsunamis in an aggregate amount of US$ 420,250,000 and Rp 18,620,850,000.
Perusahaan menerapkan kebijakan berikut berkaitan dengan mata uang asing: 1. Perusahaan sewaktu-waktu melakukan transaksi lindung nilai. 2. Perusahaan umumnya memiliki sejumlah besar kas yang diperolehnya dari piutang dalam Rupiah, dan kekurangan mata uang Dolar AS, sehingga perusahaan mengkonversi kelebihan kas Rupiah menjadi Dolar AS. 3. Penjualan sack kraft paper dilakukan dalam Dolar AS untuk meningkatkan pendapatan Dolar AS. 4. Perusahaan memantau piutang dalam negeri secara teratur demi efisiensi modal kerja (lihat di bawah) dan menekan risiko yang mungkin terjadi akibat perubahan harga, mengingat harga ditetapkan dalam Dolar AS. 5. Perusahaan merubah sejumlah pinjaman dalam Dolar AS menjadi pinjaman rupiah. Setelah tanggal neraca, Perusahaan berhasil mengkonversi pinjaman dari beberapa bank sejumlah US$ 45 juta ke dalam rupiah untuk menekan risiko fluktuasi nilai tukar mata uang. Kebijakan risiko Perusahaan untuk mengawasi pemanfaatan modal kerja terbukti mengurangi jumlah kas yang tertahan dalam persediaan barang. FajarPaper memiliki banyak pelanggan sehingga terhindar dari risiko yang biasanya dihadapi Perusahaan yang hanya memiliki satu atau dua sumber pendapatan. Perusahaan memiliki asuransi yang meliputi gedung kendaraan bermotor, mesin, peralatan, bahan baku dan barang-barang jadi yang dapat rusak disebabkan oleh api, gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, dan tsunami, sebesar US$ 420.250.000 dan Rp 18.620.850.000.
47
Corporate Data Data Perseroan
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Share Price Information Informasi Harga Saham 2007
2006 1600
2000 1600
1200
1200 800 800 400
400 0
0 Q1
Q2
High (Rp) Tinggi (Rp)
Q3
Q4
Low (Rp) Rendah (Rp)
Q1 High (Rp) Tinggi (Rp)
Q2
Q3
Q4
Low (Rp) Rendah (Rp)
PT Fajar Surya Wisesa Tbk shares are traded and quoted on Indonesia Stock Exchange. Saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk tercatat di Bursa Efek Indonesia. Reuters access code: FASW.JK Shareholders and percentage of share ownership as of 31 December 2007: Pemegang saham dan persentase kepemilikan saham per 31 Desember 2007:
Director’s and Commissioner’s interests
Kepemilikan Saham Direktur dan Komisaris
Mr. Winarko Sulistyo and family owns 1,732,500,000 shares (69.9%) through PT. Intercipta Sempana and PT. Intratata Usaha Mandiri.
Bapak Winarko Sulistyo dan keluarga memiliki 1.732.500.000 saham (69,9%) melalui PT Intercipta Sempana dan PT Intratata Usaha Mandiri.
Mr. Airlangga Hartarto and families owns 192,437,500 shares (7.8%) through PT. Garama Dhananjaya and PT. Tatacita Swadaya Abadi.
Bapak Airlangga Hartarto dan keluarga memiliki 192.437.500 saham (7,8%) melalui PT Garama Dhananjaya dan PT Tatacita Swadaya Abadi.
48
Corporate Data Data Perseroan
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Affiliates and subsidiaries of the Company
Afiliasi dan anak perusahaan
PT. Wira Mustika Agung is an affiliate Company acting as a distributor of the Company’s products. One of the commissioners of the Company is a shareholder of PT. Wira Mustika Agung.
PT Wira Mustika Agung merupakan perusahaan afiliasi yang bertindak sebagai distributor produk FajarPaper. Salah seorang Komisaris Perusahaan adalah pemegang saham PT Wira Mustika Agung.
FajarPaper Finance B.V. domiciled at Rokin 55, 1012 KK Amsterdam, Netherlands is a financing and investment Company and wholly owned subsidiary of FajarPaper.
FajarPaper Finance B.V. yang berdomisili di Rokin 55,1012 KK Amsterdam, Belanda, adalah perusahaan pembiayaan dan investasi yang seluruh sahamnya dimiliki oleh FajarPaper.
Share chronology Kronologi Saham 1994: The Company went public in December 1994 with a total of 222,000,000 outstanding and listed shares with a nominal per share value of Rp 1,000 and total paid-up capital of Rp 222,000,000,000. 1995-1998: Selected holders of 3.5% USD 10,450,000 Convertible Bonds due 2000 converted their holdings into Company shares raising the total number of outstanding and listed shares to 225,262,617 shares with nominal per share value of Rp 1,000 and total paidup capital of Rp 225,262,617,000. 1999: The Company undertook a stock split 1:2 (1 share of nominal value of Rp 1,000 became 2 shares of nominal value of Rp 500 each) and issued 2:1 bonus share (2 shares of nominal value of Rp 500/share receives 1 bonus share of nominal value of Rp 500/share). Total number of outstanding and listed shares became 675,787,851 shares with total paid-up capital of Rp 337,893,925,500. 2000: The Company conducted a 3:8 bonus share issue (3 shares of nominal per share value of Rp 500 receives 8 bonus shares of nominal per share value of Rp 500). Total number of outstanding and listed shares became 2,477,888,787 shares with total paidup capital of Rp 1,238,944,393,500.
1994: Perusahaan menjadi perusahaan terbuka pada bulan Desember 1994 dengan jumlah saham beredar sebanyak 222.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan total modal disetor sebesar Rp 222.000.000.000. 1995-1998: Sebagian pemegang 3,5% Obligasi Konversi USD 10.450.000 yang jatuh tempo tahun 2000 mengkonversi kepemilikannya menjadi saham Perusahaan sehingga jumlah saham beredar dan tercatat naik menjadi 225.262.617 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan total modal disetor menjadi sebesar Rp 225.262.617.000. 1999: Perusahaan melakukan pemecahan saham 1:2 (1 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 dipecah menjadi 2 saham dengan nilai nominal masing-masing Rp 500) dan menerbitkan saham bonus 2:1 (2 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham menerima 1 saham bonus dengan nilai nominal Rp 500 per saham). Dengan demikian jumlah saham beredar dan tercatat menjadi 675.787.851 saham dengan total modal disetor sebesar Rp 337.893.925.500. 2000: Perusahaan menerbitkan saham bonus 3:8 (3 saham bernominal Rp 500 per saham menerima 8 saham bonus bernominal Rp 500 per saham). Dengan demikian jumlah saham beredar dan tercatat menjadi 2.477.888.787 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham dan total modal disetor sebesar Rp 1.238.944.393.500.
49
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
Changes to shareholding structure are summarised as follows: Ringkasan dapat dibaca di bawah ini:
2007 2007
50
Corporate Data Data Perseroan
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
51
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
Company Credit Ratings Peringkat Kredit Perusahaan
Name and address of ratings agency Nama dan alamat lembaga pemeringkat PT. Fitch Ratings Indonesia Plaza DM 24/Fl, Suite 2406 Jl. Jend. Sudirman Kav. 25 Jakarta 12920, Indonesia Fitch Ratings Singapore Pte Ltd 7 Temasek Boulevard #11-04 Suntec Tower One Singapore 038987 Standard & Poor’s (S&P) 30 Cecil Street Prudential Tower #17-01/08 Singapore 049712 Recognitions and certifications Pengakuan dan sertifikasi PT Fajar Surya Wisesa Tbk is ISO 9001:2000 certified and has full accreditation under ISO 9000 SISIR certificate No. 95-2-052. Rated “Blue” by Ministry of Environment under the PROPER classification. PT Fajar Surya Wisesa Tbk memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 dan mendapat akreditasi penuh ISO 9002 SISIR dengan sertifikat No. 95-2-052. Perusahaan juga mendapat peringkat “Biru” dari Kementrian Lingkungan Hidup.
52
Corporate Data Data Perseroan
Capital market supporting professional: Lembaga penunjang pasar modal Legal Counsel Makes & Partners Law Firm Menara Batavia Lt. 7 Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220, Indonesia Public Accountant (Auditor) Osman Bing Satrio & Rekan Wisma Antara Lt.12 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17 Jakarta 10110, Indonesia Notary Imas Fatimah, S.H. Graha MIK Lt. 5 Taman Perkantoran Kuningan Jl. Setiabudi Selatan Kav. 16 - 17 Jakarta 12920, Indonesia Share Registrar PT Datindo Entrycom Wisma Diners Club Annex Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 - 35 Jakarta 10220, Indonesia
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
53
Statement of Management’s Responsibility for Financial Statements Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan
FajarPaper Annual Report Laporan Tahunan FajarPaper
2007 2007
The Annual report, including the accompanying financial statements and related financial information, is the responsibility of the Management of FajarPaper and has been signed by members of the Board of Commissioners and Directors. Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen FajarPaper dan ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi di bawah ini.
*Passed away in January 2008 Meninggal dunia pada bulan Januari 2008
PT Fajar Surya Wisesa Tbk and It’s Subsidiary Consolidated Financial Statements and Independent Auditors’ Report for the years ended December 31, 2007 and 2006 PT Fajar Surya Wisesa Tbk dan Anak Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Auditor Independen tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 Catatan/ Notes
2007 Rp
2006 Rp
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Piutang lain-lain Persediaan Uang muka Biaya dibayar dimuka Instrument keuangan derivatif Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.254.649.387.472 tahun 2007 dan Rp 1.114.739.395.081 tahun 2006 Uang muka pembelian aktiva tetap Uang jaminan Instrumen keuangan derivatif
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade accounts receivable
170.037.898.100
2f,3 2g,4
29.759.574.375
113.295.174.434 349.674.237.605 1.403.528.400 394.066.219.452 294.452.228 2.526.230.294 7.862.435.275
2d,23
47.285.576.014 208.836.648.109 1.328.450.514 357.729.619.335 380.423.302 2.167.015.436 -
Related parties Third parties Other accounts receivable Inventories Advances Prepaid expenses Derivative financial instruments
647.487.307.085
Total Current Assets
2h,5 2i 2r,25c
1.039.160.175.788
2.722.123.345.313 7.784.858.361 520.000.000 -
2j,2k,6
2.765.224.272.562
2r,25c
8.220.951.909 520.000.000 439.219.880
NONCURRENT ASSETS Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 1,254,649,387,472 in 2007 and Rp 1,114,739,395,081 in 2006 Advances for purchase of property, plant and equipment Guarantee deposits Derivative financial instruments
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
2.730.428.203.674
2.774.404.444.351
Total Noncurrent Assets
JUMLAH AKTIVA
3.769.588.379.462
3.421.891.751.436
TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
-2-
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 (Continued) Catatan/ Notes
2007 Rp
2006 Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank Hutang usaha kepada pihak ketiga Hutang lain-lain Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Bank dan lembaga keuangan Sewa guna usaha Instrumen keuangan derivatif Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Bank dan lembaga keuangan Sewa guna usaha Hutang obligasi - bersih Kewajiban imbalan pasca kerja
LIABILITIES AND EQUITY
226.380.374.442 107.343.819.791 6.370.036.685 54.856.184.346 48.555.181.400
7 8 2p,9,21 10
41.431.859.781 100.021.729.465 56.181.323.262 14.028.125.727 50.506.455.640
98.452.666.749 203.625.945 -
2o,11 2k,12 2r,25c
86.060.136.927 535.988.866 1.866.670.960
542.161.889.358
371.115.885.213
2p,21
628.639.070.150 890.957.068.163 40.630.354.231
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
1.931.342.377.757
JUMLAH KEWAJIBAN
2.473.504.267.115
2o,11 2k,12 2l,13 2m,14
350.632.290.628
Total Current Liabilities
365.348.916.123
NONCURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities
659.428.834.884 203.625.945 837.767.607.684 34.396.549.132
Long-term loans - net of current maturities Banks and financial institutions Lease liabilities Bonds payable - net Post-employment benefits obligation
1.897.145.533.768
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 5.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.477.888.787 saham Tambahan modal disetor Saldo laba (defisit)
1.238.944.393.500 3.560.727.824 53.578.991.023
JUMLAH EKUITAS
1.296.084.112.347
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
3.769.588.379.462
15 16
TOTAL LIABILITIES
1.238.944.393.500 3.560.727.824 (68.391.194.284)
EQUITY Capital stock - Rp 500 par value per share Authorized - 5,000,000,000 shares Subscribed and paid-up 2,477,888,787 shares Additional paid-in capital Retained earning (deficit)
3.421.891.751.436
-3-
Total Noncurrent Liabilities
2.247.777.824.396
1.174.113.927.040
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
CURRENT LIABILITIES Bank loan Trade accounts payable to third parties Other accounts payables Taxes payable Accrued expenses Current maturities of long-term loans Banks and financial institutions Lease liabilities Derivative financial instruments
TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 Catatan/ Notes
2007 Rp PENJUALAN BERSIH
2.655.795.017.899
BEBAN POKOK PENJUALAN
2.121.715.556.901
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006
2006 Rp
2d,2n,17,23 1.693.080.667.327 2n,18
534.079.460.998
1.449.834.288.729 243.246.378.598
2n,19,25
NET SALES COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT
89.714.487.641 30.647.199.245
83.695.584.739 26.501.051.038
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
Jumlah Beban usaha
120.361.686.886
110.196.635.777
Total Operating expenses
LABA USAHA
413.717.774.112
133.049.742.821
INCOME FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih
(74.270.999.644) (179.407.765.010) 17.349.519.488
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
(235.201.051.053)
16.329.860.296
LABA SEBELUM PAJAK
178.516.723.059
149.379.603.117
INCOME BEFORE TAX
BEBAN PAJAK
(56.546.537.752)
(47.651.241.243)
TAX EXPENSE
LABA BERSIH
121.970.185.307
101.728.361.874
NET INCOME
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2n 1.128.194.113
49,22
1.030.453.808 2c 2l,20 2r,25c
2p,21
2q,22
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
118.375.193.136 (98.989.579.803) (4.086.206.845)
41,05
OTHER INCOME (CHARGES) Interest income Gain (loss) on foreign exchange - net Interest expense and financial charges Others - net Other Income (Charges) - Net
BASIC EARNINGS PER SHARE
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006
Saldo per 1 Januari 2006 Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2006 Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2007
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006
Modal Disetor/ Paid-up Capital Rp
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital Rp
Saldo Laba (Defisit)/ Retained earnings (Deficit) Rp
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp
1.238.944.393.500
3.560.727.824
(170.119.556.158)
1.072.385.565.166
-
-
101.728.361.874
101.728.361.874
1.238.944.393.500
3.560.727.824
(68.391.194.284)
-
-
121.970.185.307
121.970.185.307
1.238.944.393.500
3.560.727.824
53.578.991.023
1.296.084.112.347
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
1.174.113.927.040
Balance as of January 1, 2006 Net income for the year Balance as of December 31, 2006 Net income for the year Balance as of December 31, 2007
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 DAN 2006
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERAS Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan untuk beban operasi lain Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran untuk: Beban bunga dan keuangan Pajak penghasilan Penerimaan dari: Penghasilan bunga Tagihan pajak penghasilan
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2007 AND 2006
2007 Rp
2006 Rp
2.448.947.829.983
1.515.998.923.918
(2.157.756.528.332)
(1.317.946.445.803)
291.191.301.651
198.052.478.115
(166.118.304.531) (29.056.924.139)
(96.774.669.723) (13.599.192.028)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and employees and for other operational expenses Cash generated by operations Payments of: Interest and financing charges Income taxes Receipts from: Interest income Claims for tax refund
1.128.194.113 -
1.030.453.808 58.228.312
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi
97.144.267.094
88.767.298.484
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTAS Perolehan aktiva tetap
(92.269.174.163)
(409.404.314.246)
Pembayaran uang muka pembelian aktiva tetap Hasil penjualan aktiva tetap
(5.576.440.765) 1.045.500.000
(108.907.490.025) 162.500.000
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of property, plant and equipment Payment of advances for purchase of property, plant and equipment Proceeds from sale of property, plant and equipment
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(96.800.114.928)
(518.149.304.271)
Net Cash Used In Investing Activities
177.903.849.339
(31.230.390.469)
(37.433.688.914) (535.988.866) -
(409.092.512.963) (439.552.793) 858.541.911.344
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
139.934.171.559
417.779.455.119
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
140.278.323.725
(11.602.550.668)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
29.759.574.375
41.362.125.043
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
170.037.898.100
29.759.574.375
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan (pembayaran) hutang bank Pembayaran pinjaman bank dan lembaga keuangan jangka panjang Pembayaran kewajiban sewa guna usaha Penerimaan dari penerbitan obligasi
INFORMASI TAMBAHAN Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi kas: Reklasifikasi uang muka pembelian aktiva tetap ke aktiva tetap
6.012.534.313
129.484.779.479
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Net Cash Provided by Operating Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from (repayment of) bank loans Payment of long-term bank loan and financial institutions Payment of lease liabilities Proceeds from bonds issuance
SUPPLEMENTAL INFORMATION Non-cash investing activities: Reclassification of advances for purchase of property, plant and equipment to property, plant and equipment
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
1.
UMUM
1.
a. Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a. Establisment and General Information
PT Fajar Surya Wisesa (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 20 tanggal 13 Juni 1987 dari Lenny Budiman, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 tanggal 29 Februari 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 36, Tambahan No. 1623 tanggal 4 Mei 1990. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 16 tanggal 18 April 2000 dari Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H., pengganti dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-12358-HT.01.04.TH.2000 tanggal 26 Juni 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 88, Tambahan No. 314 tanggal 3 Nopember 2000.
PT Fajar Surya Wisesa (the “Company”) was established based on Notarial Deed No. 20 dated June 13, 1987 of Lenny Budiman, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-1737-HT.01.01.TH.88 dated February 29, 1988, and was published in Supplement No. 1623 of State Gazette No. 36 dated May 4, 1990. The Company’s Articles of Association has been amended from time to time, the latest amendment of which was notarized under Deed No. 16 dated April 18, 2000 of Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H., replacement of Imas Fatimah, S.H., concerning, the changes in the issued and paid up share capital. The amendment was approved by the Ministry of Law and Regulations of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-12358-HT.01.04.TH.2000 dated June 26, 2000, and was published in Supplement No. 314 of State Gazette No. 88 dated November 3, 2000.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha manufaktur kertas. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1989 dan saat ini menghasilkan kertas industri seperti sack kraft, containerboard (liner dan corrugating medium) dan boxboard yang digunakan untuk kemasan produk-produk konsumen dan barang-barang industri. Hasil produksi Perusahaan dijual kepada pelanggan dalam negeri dan juga diekspor ke negara-negara di Asia, Eropa dan Timur Tengah. Persentase penjualan dalam negeri dan ekspor terhadap penjualan bersih masing-masing sebesar 83% dan 17% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007. Perusahaan memiliki kapasitas produksi sebesar 700.000 ton per tahun.
According to Article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of activities of the Company is to engage in paper manufacturing. The Company started commercial operations in 1989 and is presently producing industrial paper, such as sack kraft, containerboard (liner and corrugating medium) and boxboard, for use in the packaging of consumer and industrial goods. The Company’s products are sold to domestic customers and are also exported to other Asian countries, Europe and the Middle East. The percentages of domestic and export sales to net sales were 83% and 17%, respectively, for the year ended December 31, 2007. The Company has a production capacity of 700,000 tons per year.
Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, dan pabrik terletak di Jalan Gardu Sawah Rt. 001/1-1, Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi.
The Company’s head office is located at Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, and its factory is located at Jalan Gardu Sawah Rt. 001/1-1, Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi.
Perusahaan memiliki 2.179 dan 2.283 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.
The Company employed 2,179 and 2,283 employees as of December 31, 2007 and 2006, respectively.
-7-
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
Tony Tjandra Sudarmanto M. Fadil
Anak Perusahaan
management consisted of
at the
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Winarko Sulistyo Roy Teguh Hadi Rebowo Ongkowidjojo Yustinus Yusuf Kusumah Alexander Beaton Christensen
Board of Directors President Director Directors
Audit Committee Chairman Members
Total salaries and benefits of the Boards of Commissioners and Directors amounted to Rp 8,749,076,600 dan Rp 7,529,687,707 in 2007 and 2006, respectively. b. Consolidated Subsidiary
Pada tanggal 31 Juli 2006 Perusahaan mendirikan Fajar Paper Finance B.V. (FPF B.V.) yang berdomisili di Amsterdam, Belanda dengan kepemilikan 100%. Kegiatan usaha FPF terutama sebagai perusahaan pendanaan dan investasi. Jumlah aktiva pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah masing-masing sebesar Rp 923.504.693 dan Rp 215.361.520. c.
The Company’s December 31, 2007 following:
Ir. Airlangga Lila Notopradono Tony Tjandra
Jumlah gaji dan kesejahteraan Dewan Komisaris dan Direksi, masing-masing sebesar Rp 8.749.076.600 dan Rp 7.529.687.707 pada tahun 2007 dan 2006. b.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Penawaran Umum Efek Perusahaan
On July, 31 2006, the Company established Fajar Paper Finance B.V. (FPF B.V.) a wholly owned subsidiary which is domiciled in Amsterdam, the Netherlands. FPF’s activity is to serve as a financing and investment company. Total assets as of December 31, 2007 and 2006 amounted to Rp 923,504,693 and Rp 215,361,520 respectively. c. Public Offering of the Company’s Securities
Penawaran Umum Saham Perusahaan
Public Offering of the Company Shares
Pada tanggal 29 November 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan suratnya No. S-1927/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat sebanyak 47.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran sebesar Rp 3.200 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 19 Desember 1994.
On November 29, 1994, the Company obtained the approval from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) based on Letter No. S-1927/PM/1994 to conduct the initial public offering of 47,000,000 Company shares with nominal value of Rp 1,000 per share at an offering price of Rp 3,200 per share. Subsequently, the Company listed all its other shares and since December 19, 1994, all of the Company’s shares have been listed on the Jakarta Stock Exchange.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara No. 23 tanggal 12 Mei 1999, yang dibuat oleh Notaris Imas Fatimah, S.H., para pemegang saham memutuskan perubahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham (stock split).
Based on the minutes of the general meeting of shareholders which were notarized under Deed No. 23 dated May 12, 1999 of Imas Fatimah, S.H., the shareholders approved the change in the par value of the Company’s shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (stock split).
Pada tanggal 31 Desember 2007, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta).
As of December 31, 2007, all of the Company’s outstanding shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange).
-8-
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Penawaran Perusahaan
Umum
Obligasi
Anak
Public Offering of the Subsidiary’s Bonds
Pada tanggal 31 Oktober 2006, FPF B.V. menerbitkan Guaranteed Senior Secured Note (Notes) sebesar US$ 100.000.000, dengan tingkat bunga 10,75% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2011. Notes tersebut dicatatkan di Bursa Efek Singapore. 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
b.
On October 31, 2006, FPF B.V. issued Guaranteed Senior Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 100,000,000 at the rate of 10.75% per annum which matures on October 31, 2011. The Notes are listed on the Singapore Exchange Securities Trading Limited. 2.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Consolidated Presentation
Financial
Statement
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, while the measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Prinsip Konsolidasi
b.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (Catatan 1b) yang disusun sampai dengan 31 Desember setiap tahunnya. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi perusahaan tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas perusahaan tersebut. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (see Note 1b) made up to December 31 each year. Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan Perusahaan.
Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.
-9-
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. c.
d.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
All intra-group transaction, balances, income and expenses are eliminated on consolidation. c.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Company are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to consolidated current operations.
Kegiatan FPF B.V., anak perusahaan yang berkedudukan di Amsterdam merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Perusahaan, dengan demikian pembukuan anak perusahaan tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Perusahaan.
The operations of FPF B.V., a subsidiary which is located in Amsterdam is integral to the Company’s operations, thus the book of accounts of the subsidiary which is maintained in U.S. Dollar is translated into Indonesian Rupiah using similar procedures as the Company.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai istimewa adalah:
d. hubungan
Transactions With Related Parties Related parties consist of the following:
1)
perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1)
companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
2)
associated companies;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3)
individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4)
key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company’s activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and
- 10 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
5)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5)
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. e.
e.
Penggunaan Estimasi
f.
Kas dan Setara Kas
Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
g.
Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun. h.
i.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
- 11 -
Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. i.
Allowance for Doubtful Accounts The Company provided the allowance for doubtful accounts is based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year.
h.
Persediaan
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. g.
Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could be different from these estimates.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. f.
companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
j.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Aktiva Tetap
j.
Property, Plant and Equipment
Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Property, plant and equipment are stated at cost, less accumulated depreciation.
Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Property, plant and equipment, except land is depreciated using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/ Years
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
k.
20 25 - 30 5 5
Buildings and improvements Machinery and equipment Vehicles Furniture, fixture and equipment
biaya
Land are stated at cost and are not depreciated.
Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the asset is written down to its estimated recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja, dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred; expenditures which extend the useful life of the assets or result in increased future economic benefits such as increase in capacity and improvement in the quality of output or standard of performance are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current year operations.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aktiva tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost, which includes borrowing costs during construction on debts incurred to finance the construction. Construction in progress is transferred to the respective property, plant and equipment account when completed and ready for use.
Sewa Guna Usaha
k.
Leases
Transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai capital lease apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
Lease transactions are recorded as capital leases when the following criteria are met:
1)
1) The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease term at a price mutually agreed upon at the inception of the lease agreement.
Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.
- 12 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
l.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2)
Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.
2) All periodic lease payments made by the lessee plus residual value shall represent a return of the cost of the leased asset and interest thereon as the profit of the lessor.
3)
Masa sewa guna usaha minimum dua tahun.
3) Minimum lease period is two years.
Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease).
Lease transactions that do not meet the above criteria are recorded as operating leases.
Aktiva dan kewajiban sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi). Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap (Catatan 2j).
Leased assets and lease liabilities under the capital lease method are recorded at the present value of the total installments plus residual value (option price). Leased assets are depreciated using the same method and estimated useful lives used for directly acquired property and equipment (Note 2j).
Biaya Emisi Obligasi
l.
Biaya emisi obligasi langsung dikurangi dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus. m.
Imbalan Pasca Kerja
Bonds Issuance Costs Bonds issuance costs are deducted directly from the proceeds of the related bonds to determine the net proceeds of the bonds. The difference between the net proceeds and nominal values represent discount or premium which is amortized using the straight-line method over the term of the bonds.
m.
Post-Employment Benefits
Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
The Company provides defined postemployment benefits to employees in accordance with the Collective Labour Agreement. No funding has been made to this defined benefit plan.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post-employment benefits is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the present value of the Company’s defined benefit obligations is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The post-employment benefits obligation recognized in the consolidated balance sheets represent the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost.
- 13 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
n.
o.
p.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
n.
Revenue and Expense Recognition
Penjualan dalam negeri diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point).
Domestic sales are recognized when the goods are delivered and title has passed to the customers, while export sales are recognized when the goods are shipped (FOB Shipping Point).
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Restrukturisasi Hutang Bermasalah
o.
Troubled Debt Restructuring
Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang, langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.
The excess of the carrying amount of the loan and related accounts (including related interest and penalty) over the total future cash payments specified by the new terms of the loan in a troubled debt restructuring is recognized immediately as restructuring gain. After the restructuring, all cash payments under the terms of the loan are deducted from the carrying amount of the loan and related accounts, and no interest expense is recognized on such loan until maturity.
Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Dampak restrukturisasi tersebut diakui secara prosfektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.
If the carrying amount of the loan and related account is less than the total future cash payments specified by the new terms of the loan in a troubled debt restructuring involving only modification of terms, no gain or loss is recognized. The effect of such restructuring is accounted for prospectively from the time of restructuring. After the restructuring, interest expense is computed by applying a constant effective interest rate to the carrying amount of the loan and related accounts at the beginning of each period until maturity.
Pajak Penghasilan
p.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted as of the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of operations, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
- 14 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheets, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini. q.
Laba Bersih per Saham Dasar
q.
Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi masing-masing laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. r.
s.
Instrumen Derivatif
Basic Earnings per Share
r.
Derivative Instruments
Instrumen keuangan derivatif dinilai berdasarkan nilai wajar pada saat tanggal kontrak dibuat, dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajar pada tanggal laporan keuangan.
Derivative financial instruments are initially measured at fair value on the contract date, and are remeasured to fair value at subsequent reporting dates.
Instrumen keuangan derivatif ini digunakan untuk mengelola risiko yang berkaitan erat dengan fluktuasi mata uang asing. Tetapi akuntansi lindung nilai tidak diterapkan karena identifikasi lindung nilai dan dokumentasi yang diperlukan sesuai dengan standar akuntansi belum dipenuhi. Dengan demikian, keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif tersebut diakui pada laporan laba rugi.
These derivative financial instruments are used to manage exposure to foreign currency fluctuation. However, hedge accounting is not applied as the hedging designation and documentation required by accounting standard have not been met. Accordingly, gains or losses on derivative financial instruments are recognized in earnings.
Perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi.
The Company does not use derivative financial instruments for speculative purposes.
Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama nonfinansial lainnya diperlakukan sebagai derivatif yang terpisah bila resiko dan karakteristiknya tidak secara jelas dan erat berhubungan dengan risiko dan karakteristik kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui pada laporan laba rugi.
Derivatives embedded in other financial instruments or other non-financial host contract are treated as separate derivative when their risks and characteristics are not closely related to the host contract and the host contract is not carried at fair value with unrealized gains or losses recognized in earnings.
Informasi Segmen
s.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen geografis, sedangkan segmen sekunder adalah segmen usaha.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on geographical segment, while secondary segment information is based on business segment
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or service within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those of component operating in other economic environments.
- 15 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
3.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen tersebut.
Assets and liabilities that relate jointly to two or more segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expense also are allocated to that segment.
3.
KAS DAN SETARA KAS 2007 Rp Kas Rupiah Dollar Amerika Serikat Bank Rupiah PT Bank Buana Indonesia Tbk PT Bank Haga PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta PT Bank Danamon Indonesia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 200.000.000) Dollar Amerika Serikat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Standard Chartered Bank, Jakarta Deutsche Bank A.G., Jakarta Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 350.000.000) Euro Fortis Bank, Netherland N.V. Setara kas - deposito berjangka Dollar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Jumlah kas dan setara kas Tingkat bunga deposito berjangka per tahun - Dollar Amerika Serikat
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2006 Rp
403.561.542 115.232.046
1.155.450.609 118.171.020
20.449.963.548 9.178.035.403
15.378.484.707 246.595.188
5.320.286.762 5.176.378.546 3.169.040.951
786.222.705 1.261.005.342
543.775.874
249.045.046
178.838.921
119.932.612
115.283.321.906
2.527.424.475
3.517.804.447 2.349.703.959 571.089.794
2.000.736.573 2.801.146.748
655.226.048
303.095.993
348.050.888
215.361.520
2.777.587.465
2.596.901.837
170.037.898.100
29.759.574.375
2,5%
- 16 -
2,5%
Cash on hand Rupiah U.S. Dollar Cash in banks Rupiah PT Bank Buana Indonesia Tbk PT Bank Haga PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Standard Chartered Bank, Jakarta PT Bank Danamon Indonesia Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Others (each below Rp 200,000,000) U.S. Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Standard Chartered Bank, Jakarta Deutsche Bank A.G., Jakarta Others (each below Rp 350,000,000) Euro Fortis Bank, Netherland N.V. Cash equivalent - time deposits United States Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Total cash and cash equivalents Interest rates of time deposits per annum - U.S. Dollar
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
4.
PIUTANG USAHA
4.
2007 Rp
2006 Rp
a. Berdasarkan Langganan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Wira Mustika Agung
113.295.174.434
47.285.576.014
Pihak ketiga Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
338.943.977.454 10.730.260.151
187.410.167.493 21.426.480.616
349.674.237.605
208.836.648.109
462.969.412.039
256.122.224.123
318.823.077.492
148.556.348.563
117.899.430.438 10.799.378.670 303.419.862 15.144.105.577
81.302.479.428 12.621.987.759 4.802.504.457 8.838.903.916
462.969.412.039
256.122.224.123
450.728.211.971 12.241.200.068
234.338.243.571 21.783.980.552
462.969.412.039
256.122.224.123
Jumlah Jumlah b. Berdasarkan Umur (Hari) Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari > 90 hari Jumlah c. Berdasarkan Mata Uang Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
5.
TRADE ACCOUNTS RECEIVABLE
a. By Debtor Related party PT Wira Mustika Agung Third parties Local customers Foreign customers Total Total b. By Age Category Not yet due Past due 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days Total c. By Currency Rupiah U.S. Dollar Total
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa semua piutang usaha tersebut dapat ditagih, sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang raguragu.
The Company’s management believes that all trade accounts receivable are collectible.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management also believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
PERSEDIAAN
5.
INVENTORIES
2007 Rp
2006 Rp
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu dan suku cadang Barang dalam perjalanan
122.518.286.717 2.720.433.227 173.135.778.431 74.918.590.335 20.773.130.742
108.809.356.776 4.972.548.942 160.055.126.474 65.460.651.512 18.431.935.631
Finished goods Work in process Raw materials Indirect materials and spare parts Goods in transit
Jumlah
394.066.219.452
357.729.619.335
Total
- 17 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
6.
Berdasarkan penelaahan terhadap persediaan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penyisihan atas penurunan nilai persediaan.
Based on the review of inventories at the end of the year, the Company’s management believes that no allowance for decline in value of inventories is required.
Persediaan dan aktiva tetap kecuali tanah telah diasuransikan (Catatan 6).
Inventories and property, plant and equipment, except land, of the Company were insured (Note 6).
AKTIVA TETAP
6. 1 Januari 2007/ January 1, 2007 Rp
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan Aktiva sewa guna usaha Kendaraan Aktiva dalam penyelesaian Mesin dan peralatan Jumlah
15.079.701.250 203.200.083.112 3.634.712.573.188 16.240.960.136 8.990.448.957 1.739.901.000
Penambahan/ Additions Rp
4.412.397.850 3.154.535.658 73.989.252.045 370.985.819 1.536.301.919 -
-
14.818.235.185
3.879.963.667.643
98.281.708.476
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan Aktiva sewa guna usaha Kendaraan
68.553.010.873 1.029.797.575.900 8.497.334.192 7.340.505.466
10.272.453.914 127.421.746.878 2.024.213.632 686.241.101
550.968.650
347.980.200
Jumlah
1.114.739.395.081
140.752.635.725
Jumlah tercatat
2.765.224.272.562
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan Aktiva sewa guna usaha Kendaraan Aktiva dalam penyelesaian Bangunan Mesin dan peralatan Gas turbin
Pengurangan/ Deduction Rp
1.472.643.334 -
PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Reklasifikasi/ Reclassifications Rp
31 Desember 2007/ December 31, 2007 Rp
-
19.492.099.100 206.354.618.770 3.708.701.825.233 15.139.302.621 10.526.750.876
-
-
1.739.901.000
-
-
14.818.235.185
-
3.976.772.732.785
Total
-
78.825.464.787 1.157.219.322.778 9.678.904.490 8.026.746.567
-
898.948.850
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Buildings and land improvements Machinery and equipments Vehicles Furniture, fixtures and equipments Leased assets Vehicles
-
1.254.649.387.472
Total
2.722.123.345.313
Net book value
1.472.643.334
842.643.334 842.643.334
1 Januari 2006/ January 1, 2006
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deduction
Reklasifikasi/ Reclassifications
31 Desember 2006/ December 31, 2006
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
14.675.000.000 117.667.225.901 2.938.942.933.667 10.482.809.265 8.156.189.259
285.400.000 -
84.204.805.931 660.553.074.390 -
-
-
41.366.032.829 329.895.897.533 123.800.035.133
-
3.341.359.973.918
538.889.093.725
285.400.000
-
3.879.963.667.643
Total
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan Perabot dan peralatan Aktiva sewa guna usaha Kendaraan
61.259.389.696 920.277.866.405 7.353.977.540 6.861.638.096
7.293.621.177 109.519.709.495 1.410.589.985 478.867.370
267.233.333 -
-
68.553.010.873 1.029.797.575.900 8.497.334.192 7.340.505.466
202.988.450
347.980.200
-
550.968.650
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Buildings and land improvements Machinery and equipments Vehicles Furniture, fixtures and equipments Leased assets Vehicles
Jumlah
995.955.860.187
119.050.768.227
-
1.114.739.395.081
Total
2.765.224.272.562
Net book value
Jumlah tercatat
267.233.333
2.345.404.113.731
- 18 -
-
15.079.701.250 203.200.083.112 3.634.712.573.188 16.240.960.136 8.990.448.957
(84.204.805.931) (482.812.800.196) (177.740.274.194)
1.739.901.000
Cost: Direct acquisitions Land Buildings and land improvements Machinery and equipments Vehicles Furniture, fixtures and equipments Leased assets Vehicles Construction in progress Buildings Machinery and equipments Gas turbine
42.838.773.102 152.916.902.663 53.940.239.061
Jumlah
1.739.901.000
404.701.250 1.328.051.280 35.216.565.131 6.043.550.871 834.259.698
Cost: Direct acquisitions Land Buildings and land improvements Machinery and equipments Vehicles Furniture, fixtures and equipments Leased assets Vehicles Construction in progress Machinery and equipments
-
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Beban penyusutan adalah sebagai berikut:
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Depreciation expense was as follows:
2007 Rp
2006 Rp
Biaya pabrikasi (Catatan 18) Beban usaha Beban penjualan (Catatan 19) Beban umum dan administrasi (Catatan 19)
140.021.342.900
118.301.336.843
1.774.000
1.774.000
729.518.825
747.657.384
Jumlah
140.752.635.725
119.050.768.227
Perincian keuntungan atas penjualan tetap - bersih adalah sebagai berikut:
aktiva
2007 Rp
Manufacturing expenses (Note 18) Operating expenses Selling expenses (Note 19) General and administrative expenses (Note 19) Total
Details of gain on sale of property, plant and equipment - net are as follows: 2006 Rp
Jumlah tercatat aktiva tetap yang dijual Harga jual
630.000.000 1.045.500.000
18.166.667 162.500.000
Net book value of property, plant and equipment Selling price
Keuntungan atas penjualan aktiva tetap - bersih
415.500.000
144.333.333
Gain on sale of property, plant and equipment - net
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah Hak Guna Bangunan (HGB) dengan luas keseluruhan 476.851 meter2 yang terletak di Cibitung, Bekasi. HGB akan berakhir antara tahun 2013 dan 2036. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak akan terdapat masalah dalam perpanjangan hak atas tanah karena seluruh bidang tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Company owns parcels of land totalling 476,851 square meters located in Cibitung, Bekasi which are mainly covered by the Building Use Right (Hak Guna Bangunan or HGB). HGB will expire between 2013 and 2036. Management believes that there will be no difficulty in obtaining the extension of the legal term of the landrights since all the parcels of land were acquired legally and are supported by sufficient evidence of ownership.
Aktiva tetap, kecuali kendaraan, digunakan sebagai jaminan atas hutang jangka panjang (Catatan 11).
All property, plant and equipment, except vehicles, are pledged as collateral for the longterm loans (Note 11).
Persediaan dan aktiva tetap Perusahaan, kecuali tanah, diasuransikan kepada PT IBS Insurance Broking Service dan PT LG Insurance dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 420.250.000 dan Rp 18.620.850.000 pada tanggal 31 Desember 2007 dan sebesar US$ 400.750.000 dan Rp 15.524.600.000 pada tanggal 31 Desember 2006. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko kebakaran, bencana alam dan risiko lainnya.
The Company’s inventories, property plant and equipment except land, are insured with PT IBS Insurance Broking Service and PT LG Insurance for US$ 420,250,000 and Rp 18,620,850,000 as of December 31, 2007 and US$ 400,750,000 and Rp 15,524,600,000 as of December 31, 2006. The Company’s management believes that the insurance coverage is adequate to cover loss from fire, natural disasters and other risks.
Biaya bunga dan biaya keuangan yang dikapitalisasi ke akun aktiva tetap dan aktiva dalam penyelesaian adalah sebesar Rp 36.549.944.832 pada tanggal 31 Desember 2006. Tingkat kapitalisasi rata-rata adalah 8% pada tahun 2006.
Interest and financing charges capitalized to property, plant and equipment and construction in progress amounted to Rp 36,549,944,832 as of December 31, 2006. The average capitalization rates were 8% in 2006.
- 19 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in the value of property, plant and equipment as of December 31, 2007 and 2006.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aktiva tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2007 dan 2006. 7.
HUTANG BANK
7. 2007 Rp
Dollar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta, US$ 18.492.277 tahun 2007 dan US$ 4.593.332 tahun 2006 Standard Chartered Bank, Jakarta, US$ 3.884.628 Deutsche Bank A.G., Jakarta, US$ 1.657.532 Jumlah Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalan Dollar Amerika Serikat
2006 Rp
174.178.760.831
41.431.859.781
36.589.314.617
-
15.612.298.994
-
226.380.374.442
8,23% - 11,54%
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited, Jakarta
BANK LOAN
Banking
41.431.859.781
8,20% - 9,81%
U.S. Dollar The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta, US$ 18,492,277 in 2007 and US$ 4,593,332 in 2006 Standard Chartered Bank, Jakarta, US$ 3,884,628 Deutsche Bank A.G., Jakarta, US$ 1,657,532 Total Interest rate per annum in the current year U.S. Dollar
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited, Jakarta
Banking
Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit impor jangka pendek. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit impor jangka pendek dan hutang jangka panjang dengan jumlah maksimum gabungan sebesar US$ 23.000.000 pada tahun 2007 serta US$ 10.000.000 pada tahun 2006. Pinjaman kredit impor jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2008 dan memiliki ketentuan yang sama dengan ketentuan pada hutang jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 11).
This loan represents short-term import credit facility. The Company obtained short-term import credit and long-term loan facilities with a combined maximum amount of US$ 23,000,000 in 2007 and US$ 10,000,000 in 2006. Import credit facility will be due on March 31, 2008 and has the same terms as agreed with long-term facility which is obtained from the same bank (Note 11).
Standard Chartered Bank, Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta
Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit impor dengan jumlah maksimum sebesar US$ 15.000.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar biaya dana ditambah 2,25% (cost of fund + 2.25%) dan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2008.
This loan represents import credit facility with maximum amount ot US$ 15,000,000. This credit bears interest rate from cost of fund plus 2.25% (cost of fund + 2.25%) and will be due on March 15, 2008.
Deutsche Bank A.G., Jakarta
Deutsche Bank A.G., Jakarta
Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit impor dengan jumlah maksimum sebesar EUR 5.000.000. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar SIBOR ditambah 1,75% dan jatuh tempo pada 3 Nopember 2008.
This loan represents import credit facility with maximum amount ot EUR 5,000,000. This credit bears interest rate from SIBOR plus 1.75% and will be due on November 3, 2008.
- 20 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
8.
HUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA
8.
2007 Rp a. Berdasarkan pemasok Pemasok dalam negeri Pemasok luar negeri Jumlah b. Berdasarkan mata uang Dollar Amerika Serikat Rupiah Euro Dollar Singapura Poundsterling Yen Jepang Jumlah c. Berdasarkan umur Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah
2006 Rp
87.794.750.389 19.549.069.402
91.003.409.476 9.018.319.989
107.343.819.791
100.021.729.465
51.682.215.384 44.471.756.776 10.813.939.036 320.017.753 48.536.228 7.354.614
48.988.237.509 45.574.896.797 5.133.321.868 267.576.332 57.696.959
107.343.819.791
100.021.729.465
67.803.675.612 21.791.482.101 7.360.013.298 10.388.648.780
53.515.893.301 18.431.841.811 10.785.896.268 17.288.098.085
107.343.819.791
100.021.729.465
Jangka waktu hutang usaha berkisar antara 30 - 90 hari. 9.
TRADE ACCOUNTS PAYABLE TO THIRD PARTIES
HUTANG PAJAK
Total b. By currency U.S. Dollar Rupiah Euro Singapore Dollar Poundsterling Japanese Yen Total c. By age Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days More than 90 days Total
Trade accounts payable to third parties have credit terms of 30 to 90 days. 9.
2007 Rp
a. By debtor Local suppliers Foreign suppliers
TAXES PAYABLE
2006 Rp
Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 (Catatan 21) Pajak pertambahan nilai - bersih
1.904.240.530 190.439.014 4.713.006 11.056.453.910 31.855.674.673 9.844.663.213
2.645.503.845 121.421.418 19.544.728 621.150.000 9.551.421.112 1.069.084.624
Jumlah
54.856.184.346
14.028.125.727
10. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Income taxes: Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 (Note 21) Value added tax - net Total
10. ACCRUED EXPENSES
2007 Rp
2006 Rp
Gas Bunga Pengangkutan Listrik dan telepon Lain-lain
19.648.996.644 18.240.403.117 7.833.548.818 967.982.474 1.864.250.347
13.522.735.036 17.195.452.977 11.485.440.428 5.443.792.598 2.859.034.601
Gas Interest Freight Electricity and telephone Others
Jumlah
48.555.181.400
50.506.455.640
Total
- 21 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
11. HUTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN JANGKA PANJANG
Rincian hutang jangka panjang adalah sebagai berikut: 2007 Rp PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pinjaman berulang Dollar Amerika Serikat (US$ 29.479.296 pada tahun 2007 dan US$ 30.596.361 pada tahun 2006) Rupiah Pinjaman berjangka (US$ 6.097.542 pada tahun 2007 dan US$ 9.785.042 pada tahun 2006) Kredit modal kerja (US$ 16.095.000 pada tahun 2007 and US$ 6.494.800 pada tahun 2006) Kredit investasi
Holwell Investments Ltd., Hong Kong Kredit investasi (US$ 9.800.000 pada tahun 2007 dan US$ 10.800.000 pada tahun 2006) PT Pan Indonesia Bank Tbk Pinjaman berjangka (US$ 1.267.545 pada tahun 2007 dan US$ 3.796.545 pada tahun 2006) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Pinjaman saldo menurun Pinjaman berjangka (US$ 627.616 pada tahun 2006)
11. LONG-TERM LOAN FROM FINANCIAL INSTITUTIONS
57.432.747.533
88.261.078.299
151.598.805.000 25.000.000.000
58.583.096.000 37.500.000.000
511.697.043.158
481.265.908.895
11.939.003.812
100.000.000.000 -
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Revolving loan U.S.Dollar (US$ 29,479,296 in 2007 and US$ 30,596,361 in 2006 Rupiah Term loan (US$ 6,097,542 in 2007 and US$ 9,785,042 in 2006) Working capital loan (US$ 16,095,000 in 2007 and US$ 6,494,800 in 2006) Investment loan
97.416.000.000
Holwell Investments Ltd., Hong Kong Investment credit (US$ 9,800,000 in 2007 and US$ 10,800,000 in 2006)
34.244.833.465
PT Pan Indonesia Bank Tbk Term loan (US$ 1,267,545 in 2007 and US$ 3,796,545 in 2006)
5.661.095.148
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Reducing balance loan Term loan (US$ 627,616 in 2006)
5.661.095.148
-
22.549.643.349
-
22.090.038.630
-
25.531.110.000
-
70.170.791.979
- 22 -
AND
2006 Rp
275.979.174.596 20.942.560.000
92.306.200.000
BANKS
The details of long-term loans are as follows:
277.665.490.625 -
100.000.000.000 Credit Industriel et Commercial, Singapura Pinjaman berulang - Tranche A (US$ 2.499.960) Pinjaman berjangka - Tranche B (US$ 2.449.007) Pinjaman berjangka - Tranche C (US$ 2.830.500)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Credit Industriel et Commercial, Singapore Revolving loan - Tranche A (US$ 2,499,960) Term loan - Tranche B (US$ 2,449,007) Term loan - Tranche C (US$ 2,830,500)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2007 Rp Clearwater Capital Partners CLO I Pte. Ltd. Pinjaman berulang - Tranche A (US$ 1.253.734) Pinjaman berjangka - Tranche B (US$ 1.228.181) Pinjaman berjangka - Tranche C (US$ 1.419.500)
Jumlah hutang bank dan lembaga keuangan Premi atas hutang yang direstrukturisasi yang belum diamortisasi Jumlah Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
2006 Rp
-
11.308.679.958
-
11.078.189.914
-
12.803.890.000
-
35.190.759.872
715.942.246.970
723.949.389.359
11.149.489.929 727.091.736.899
21.539.582.452 745.488.971.811
98.452.666.749
86.060.136.927
Hutang jangka panjang - bersih
628.639.070.150
659.428.834.884
Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalan Dollar Amerika Serikat Rupiah
3% - 10,38% 12% - 14,50%
3% - 10,92% 15%
Clearwater Capital Partners CLO I Pte. Ltd. Revolving loan - Tranche A (US$ 1,253,734) Term loan - Tranche B (US$ 1,228,181) Term loan - Tranche C (US$ 1,419,500)
Total loans from banks and financial institutions Unamortized premium on restructured loans Total Less current maturities Long-term portion
Interest rate per annum during the year U.S. Dollar Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)
Perusahaan memperoleh pinjaman sebagai berikut:
The Company obtained several credit facilities as follows:
a.
b.
beberapa
fasilitas
Fasilitas pinjaman berulang Tranche A dengan jumlah maksimum sebesar US$ 40.000.000 dan Tranche D Rp 20.942.560.000 pada tahun 2007 serta sebesar US$ 40.500.000 dan Rp 20.942.560.000 pada tahun 2006. Pada bulan Agustus 2007, Perusahaan melunasi fasilitas pinjaman berulang Tranche D.
a.
Revolving loan facilities, Tranche A and Tranche D with maximum amounts of US$ 40,000,000 and Rp 20,942,560,000, respectively in 2007 and US$ 40,500,000 and Rp 20,942,560,000, respectively in 2006. In August 2007, the Company settled its revolving loan facility Tranche D.
Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2010.
These loans will mature on January 1, 2010.
Berdasarkan surat BRI tanggal 28 Pebruari 2007, fasilitas pinjaman berulang Tranche A mengalami perubahan sebagai berikut: • Fasilitas Tranche A sebesar US$ 10.500.000 dialihkan ke kredit modal kerja. • Fasilitas kredit modal kerja impor yang belum digunakan dengan jumlah maksimum sebesar US$ 3.500.000 dialihkan ke Tranche A. • Fasilitas baru untuk Contingent Stand By LC (CSBLC) dengan jumlah maksimum US$ 6.500.000 ditambahkan ke fasilitas Tranche A.
Based on decision letter from BRI dated February 28, 2007, Tranche A facility were changed as follows: • Tranche A facility amounting to US$ 10,500,000 was transferred to investment credit facility. • Unused import credit facility with maximum amount of US$ 3,500,000 was transferred Tranche A .
Fasilitas pinjaman berjangka (Tranche B) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 29.500.000. Pinjaman ini akan dilunasi dengan angsuran triwulanan sebesar US$ 921.875 mulai bulan Maret 2002 sampai dengan Desember 2009.
- 23 -
•
b.
New Contingent Stand By LC (CSBLC) facility with maximum amount of US$ 6,500,000 were added into Tranche A facility.
Term loan facility (Tranche B) with a maximum amount of US$ 29,500,000. This loan is payable in quarterly installments of US$ 921,875 starting in March 2002 until December 2009.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
c.
Fasilitas kredit modal kerja dan fasilitas kredit modal kerja impor dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$ 17.000.000 pada tahun 2007 dan sebesar US$ 6.500.000 pada tahun 2006. Disamping itu, Perusahaan juga memperoleh fasilitas modal kerja impor dengan jumlah maksimum sebesar US$ 3.500.000 pada tahun 2006.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
c.
Pinjaman modal kerja akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 2010. d.
Fasilitas kredit investasi (Tranche C) dengan jumlah maksimum sebesar Rp 100.000.000.000
Working capital credit facility and import working capital credit facility with maximum amounts of US$ 17,000,000 in 2007 and US$ 6,500,000 in 2006. The Company also obtained working capital import facility with a maximum amount of US$ 3,500,000 in 2006.
The working capital credit will mature on January 1, 2010. d.
Investment credit facility (Tranche C) with a maximum amount of Rp 100,000,000,000
Pinjaman ini akan dilunasi dengan angsuran triwulanan sebesar Rp 3.125.000.000 mulai bulan Maret 2002 sampai dengan Desember 2009.
This loan is payable in quarterly installments of Rp 3,125,000,000 starting in March 2002 until December 2009.
Pinjaman dari BRI di atas dijamin dengan mesin dan peralatan, perabot dan peralatan, tanah seluas 157.959 meter persegi berikut bangunan di atasnya, 175.416.000 lembar saham Perusahaan milik PT Intercipta Sempana dan 58.472.500 lembar saham Perusahaan milik PT Intratata Usaha Mandiri (Catatan 6 dan 23).
The loans above from BRI are collateralized by machinery and equipment, furniture, fixtures and equipment, land with an area of 157,959 square meters including the building thereon, and 175,416,000 and 58,472,500 Company shares of stock owned by PT Intercipta Sempana and PT Intratata Usaha Mandiri, respectively (Notes 6 and 23).
Perjanjian pinjaman BRI juga mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi hak Perusahaan untuk merubah anggaran dasar kecuali penambahan modal disetor, bentuk status hukum, melaksanakan pembagian dividen diluar dari kebijakan dividen yang telah tercantum dalam prospektus, melakukan investasi kepada perusahaan lain, memberikan hutang kepada pemegang saham dengan cara apapun, serta menjual, mengalihkan harta kekayaan kepada pihak lain.
The loan agreement with BRI includes certain covenants that limit the Company’s right to modify its Articles of Association except for addition in paid-up capital, legal status, pay dividends beyond its dividend policy stated in the prospectus, invest in an other company, grant loans to shareholder by any means, and sell and transfer the Company’s assets to others.
Holwell Investments Ltd.
Holwell Investments Ltd.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dengan jumlah maksimum sebesar US$ 12.800.000. Pinjaman ini akan dilunasi dengan angsuran triwulanan sebesar US$ 250.000 mulai bulan Maret 2005 sampai dengan Desember 2010, dengan pembayaran akhir sebesar US$ 6.800.000 pada bulan Desember 2010.
The Company obtained an investment credit facility with a maximum amount of US$ 12,800,000. The loan is payable in quarterly installments of US$ 250,000 starting in March 2005 until December 2010, with a final payment of US$ 6,800,000 in December 2010.
PT Pan Indonesia Bank Tbk (Panin)
PT Pan Indonesia Bank Tbk (Panin)
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dengan jumlah maksimum sebesar US$ 6.831.345. Pinjaman yang didapat dari fasilitas ini akan dilunasi dengan angsuran triwulanan sebesar US$ 252.900 mulai bulan Maret 2004 sampai dengan September 2010 dengan pembayaran akhir sebesar US$ 3.045 pada bulan Desember 2010.
The Company obtained a term loan facility with a maximum amount of US$ 6,831,345. The loan drawn from the facility is payable in quarterly installments of US$ 252,900 starting in March 2004 until September 2010 with last installment amounting to US$ 3,045 in December 2010.
- 24 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pinjaman ini dijamin dengan jaminan perusahaan dari PT Intercipta Sempana, pemegang saham, persediaan yang dibeli dan sebidang tanah dengan luas 30.205 meter persegi beserta bangunan yang terletak di Desa Kalijaya, Bekasi atas nama PT Fajar Surya Adhi Rattan Industry, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 23).
These loans from Panin are collateralized by the corporate guarantee of PT Intercipta Sempana, a shareholder, the inventory purchased and 30,205 square meters of land including building located in Desa Kalijaya, Bekasi under the name of PT Fajar Surya Adhi Rattan Industry, a related party (Note 23).
Perjanjian pinjaman Panin juga mewajibkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan tertulis dari kreditur sebelum melakukan kegiatankegiatan antara lain membubarkan badan hukum Perusahaan, mengijinkan setiap penggabungan (merger) dan membagikan dividen melebihi dari jumlah yang ditetapkan dalam prospektus.
Based on the loan agreement with Panin, the Company must obtain a written approval from the bank prior to performing several activities, i.e. liquidate the Company, merge with other companies and distribute dividends exceed the required by Prospectus.
Perusahaan melunasi seluruh pinjaman Panin pada tanggal 6 Pebruari 2008.
The Company has been settled all of its Panin loan on Februari 6, 2008.
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited (HSBC)
The Hongkong and Shanghai Corporation Limited (HSBC)
Banking
Banking
Fasilitas pinjaman berjangka yang menjadi satu kesatuan dengan fasilitas kredit impor jangka pendek dengan jumlah maksimum gabungan sebesar US$ 23.000.000 pada tahun 2007 dan US$ 10.000.000 pada tahun 2006 (Catatan 7).
The term loan facility which is integrated with the import credit facility at a combined maximum amount of US$ 23,000,000 in 2007 and US$ 10,000,000 in 2006 (Note 7).
Fasilitas pinjaman ini dilunasi dengan angsuran bulanan sebesar US$ 17.934 mulai bulan Januari 2002 sampai dengan bulan Januari 2010. Perusahaan telah melunasi pinjaman ini pada tahun 2007.
This facility is payable in monthly installments of US$ 17,934 starting January 2002 until January 2010. The Company has been settled this facility in 2007.
Perusahaan juga menerima fasilitas pinjaman saldo menurun (Reducing Balance Loan) dalam mata uang Rupiah sebesar Rp 100.000.000.000 yang berjangka waktu 2 tahun dan dikenakan tingkat bunga 2,75% per tahun di bawah suku bunga pinjaman berjangka HSBC.
The company also received reducing balance loan facility in Rupiah amounting to Rp 100,000,000,000, 2 years-term and bears 2.5% per annum below HSBC term lending rate.
Perjanjian pinjaman HSBC mewajibkan Perusahaan memperoleh persetujuan tertulis dari bank sebelum melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain memperoleh pinjaman baru dari pihak lain, kecuali dalam rangka kegiatan usaha normal dan menjaminkan aktiva Perusahaan kepada pihak lain untuk tujuan apapun.
Based on the loan agreement with HSBC, the Company must obtain a written approval from the bank before executing activities, such as, receiving new loan from another creditor unless related to the normal course of business and securing the assets of the Company to others for any purposes.
Credit Industriel Et Commercial, Singapura (CIC), Clearwater Capital Partners CLO I Pte. Ltd. (CCP) dan Deutsche Bank, London
Credit Industriel Et Commercial, Singapore (CIC), Clearwater Capital Partners CLO I Pte. Ltd. (CCP) and Deutsche Bank, London
Merupakan fasilitas pinjaman yang berasal dari Citibank, N.A. yang telah dialihkan seluruhnya ke Deutsche Bank berdasarkan perjanjian pengalihan yang ditandatangani pada tanggal 15 September 2005. Pengalihan tersebut dibuat dengan persyaratan yang sama dengan yang berlaku di Citibank, N.A.
Represents credit facilities from Citibank, N.A. which is transfered to Deutsche Bank based on loan transfer agreement which is signed on September 15, 2005. The transfer was made under the same terms as agreed with Citibank, N.A.
- 25 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Berdasarkan surat pemberitahuan dari Deutsche Bank tanggal 17 Pebruari 2006 tentang perjanjian pengalihan pinjaman, Deutche Bank mengalihkan seluruh pinjaman Perusahaan ke Credit Industrial Et Commercial, Singapura (CIC). Pengalihan tersebut dibuat dengan persyaratan yang sama dengan yang berlaku di Citibank.
Based on the letter of assignment from Deutsche Bank dated February 17, 2006, regarding the loan transfer agreement wherein the Company’s existing loans payable was transfered to Credit Industrial Et Commercial, Singapore (CIC), under the same terms as agreed with Citibank.
Fasilitas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:
The facilities are as follows:
a.
Fasilitas pinjaman berulang (Tranche A) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 5.000.000. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 2009.
a.
Revolving loan facility (Tranche A) with a maximum amount of US$ 5,000,000. The loan will mature on December 30, 2009.
b.
Fasilitas pinjaman berjangka (Tranche B) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 9.499.400. Pinjaman ini dilunasi dengan angsuran bulanan sebesar US$ 102.144 mulai bulan Januari 2002 sampai dengan Desember 2009.
b.
Term loan facility (Tranche B) with a maximum amount of US$ 9,499,400. The loan is payable in monthly installments of US$ 102,144 starting in January 2002 until December 2009.
c.
Fasilitas pinjaman berjangka (Tranche C) dengan jumlah maksimum sebesar US$ 8.250.000. Pinjaman ini dilunasi dengan angsuran triwulanan sebagai berikut:
c.
Term loan facility (Tranche C) with a maximum amount of US$ 8,250,000. The loan is payable in quarterly installments as follows:
Angsuran
Angsuran 1 - 3 Angsuran 4 - 7 Angsuran 8 - 19 Angsuran 20 - 26 Angsuran Terakhir
Jumlah/ Amount US$
Periode Pelunasan/Period Covered
30 Juni 2003 sampai 30 Desember 2003/ June 30, 2003 until December 30, 2003 31 Maret 2004 sampai 30 Desember 2004/ March 31, 2004 until December 30, 2004 31 Maret 2005 sampai 30 Desember 2007/ March 31, 2005 until December 30, 2007 31 Maret 2008 sampai 30 September 2009/ March 31, 2008 until September 30, 2009 30 Desember 2009/ December 30, 2009
Installment
166.667
1st to 3rd installments
250.000
4th to 7th installments
312.500
8th to 19th installments
375.000
20th to 26th installments
375.000
Final installment
Pinjaman ini dijamin dengan jaminan paripassu atas mesin dan peralatan, perabot dan peralatan, serta tanah seluas 157.959 meter persegi berikut bangunan di atasnya (Catatan 6).
These loans are collateralized by paripassu on machinery and equipment, furniture, fixtures and equipment, and land with an area of 157,959 square meters including the building thereon (see Note 6).
Pada tanggal 19 Desember 2006, CIC mengalihkan sebagian pinjaman Perusahaan kepada Clearwater Capital Partners CLO I Pte. Ltd. (CCP) dengan persyaratan yang sama. Fasilitas pinjaman yang dialihkan adalah sebagai berikut:
On December 19, 2006, CIC transferred a portion of the Company’s loan to Clearwater Capital Partners CLO I Pte. Ltd. (CCP) with the same terms. The facilities were transferred as follows: US$
- Tranche A - Tranche B - Tranche C
1.253.733,92 1.262.296,82 1.523.875,00
- 26 -
-
Tranche A Tranche B Tranche C
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Perjanjian pinjaman CIC dan CCP juga mencakup persyaratan keuangan antara lain rasio jumlah kewajiban konsolidasi terhadap ekuitas tidak melebihi 3,85 : 1 pada tanggal laporan keuangan konsolidasi dan rasio laba sebelum beban bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi terhadap beban bunga tidak kurang dari 1,10 : 1 pada tanggal laporan keuangan konsolidasi.
The loan agreement with CIC and CCP requires the Company to maintain certain financial covenant, i.e., the ratio of consolidated total liabilities to consolidated tangible net worth shall net exceed 3.85 : 1 and the ratio of consolidated EBITDA to consolidated interest expense shall not be less than 1.10 to 1.
Perusahaan melunasi seluruh pinjaman CIC dan CCP pada tanggal 17 Desember 2007.
The Company has been settled all of its CIC and CCP loan on December 17, 2007.
Premi Atas Hutang Yang Direstrukturisasi
Unamortized Premium on Restructured Loans
Merupakan premi atas hutang yang direstrukturisasi yang terdiri atas: − Pinjaman berjangka BRI. − Kredit Investasi BRI. − Kredit Investasi Holwell Investment Ltd., Hong Kong. − Pinjaman berjangka - Tranche B CIC dan CCP.
Represents premium on restructured loans as follows: − Term loan from BRI. − Investment loan from BRI. − Investment Credit from Holwell Investment Ltd., Hong Kong. − Term loan – Tranche B from CIC and CCP.
Amortisasi atas hutang yang direstrukturisasi adalah sebesar Rp 10.928.702.954 pada tahun 2007 dan Rp 11.913.114.281 pada tahun 2006 (Catatan 20).
Amortization on premium on restructured loans amounted to Rp 10,928,702,954 and Rp 11,913,114,281 in 2007 and 2006, respectively (Note 20)
12. HUTANG SEWA GUNA USAHA
12. LEASE LIABILITIES
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan PT ORIX Indonesia Finance untuk kendaraan alat berat dengan jangka waktu sewa 3 tahun dan tingkat bunga efektif sebesar 10,53% per tahun.
The Company has a lease agreement with PT Orix Indonesia Finance covering heavy equipment vehicles, with a lease term of three (3) years and effective interest rate of 10.53% per annum.
Nilai tunai pembayaran sewa guna usaha minimum di masa datang berdasarkan perjanjian sewa guna usaha tersebut pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2007 and 2006, future minimum rental payments required under the lease agreement are as follows:
2007 Rp Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2007 2008 Jumlah pembayaran minimum sewa guna usaha Bunga Nilai tunai pembayaran minimum sewa guna usaha Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang Sewa Guna Usaha Jangka Panjang - Bersih
2006 Rp
212.180.000
636.540.000 212.180.000
Due in: 2007 2008
212.180.000
848.720.000
Minimum rental payments
(8.554.055)
(109.105.189)
203.625.945
739.614.811
(203.625.945)
(535.988.866)
-
- 27 -
203.625.945
Interest Present value of minimum lease payments Current maturities Long-term Lease Liabilities Net
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
13. HUTANG OBLIGASI
13. BONDS PAYABLE 2007 Rp
2006 Rp
Nilai nominal Diskonto dan biaya penerbitan obligasi yang belum diamortisasi
941.900.000.000
902.000.000.000
(50.942.931.837)
(64.232.392.316)
Nominal value Unamortized discount and bonds issuance cost
Bersih
890.957.068.163
837.767.607.684
Net
Pada tanggal 31 Oktober 2006, anak perusahaan (FPF B.V.) menerbitkan Guaranteed Senior Secured Notes (Notes) sebesar US$ 100.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun yang dibayar tiap 6 bulan. Obligasi tersebut berjangka waktu 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2011. Harga jual obligasi pada saat penawaran adalah sebesar 97,666% dari nilai nominal obligasi dan tercatat di Bursa Efek Singapura.
On October 31, 2006, the subsidiary (FPF B.V.) issued Guaranteed Senior Secured Notes (the Notes) amounting to US$ 100,000,000 with fixed interest of 10.75% per annum payable every six months. The bonds have a term of five years and is due on October 31, 2011. The bonds were offered at 97.666% of the nominal value and are listed on the Singapore Stock Exchange Securities Trading Limited.
Dalam rangka penerbitan obligasi ini, The Bank of New York, London bertindak sebagai Wali Amanat.
In connection with the Notes issuance, The Bank of New York, London acts as Trustee.
Obligasi dijamin oleh Perusahaan dan jaminan tersebut tidak dapat dibatalkan.
The bonds are unconditionally and irrevocably guaranteed by the Company.
Perjanjian obligasi tersebut di atas mencakup persyaratan tertentu dan mewajibkan Perusahaan untuk memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu. Perjanjian tersebut juga mencakup kondisi dan risiko atas pelanggaran perjanjian.
The bond agreement governing the above facilities require the Company to fulfill, among others, certain financial ratios. The agreements also provide for various events of default.
Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh Standard and Poors Rating Services dan Fitch Ratings Ltd., peringkat obligasi adalah masingmasing B dan B+.
Based on the rating issued by Standard and Poors Rating Services and Fitch Ratings Ltd., the Notes are rated B and B+, respectively.
14. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA
14. POST–EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Perusahaan menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja untuk seluruh karyawannya yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 1.902 karyawan di tahun 2007 dan 1.890 karyawan di tahun 2006.
The Company calculates and records estimated post-employment benefits obligation for its eligible employees based on Collective Labour Agreement. The number of employees entitled to benefits is 1,902 in 2007 and 1,890 in 2006.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi konsolidasi adalah:
Amounts recognized in income with respect to these post-employment benefits are as follows:
2007 Rp Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial Biaya jasa lalu Jumlah
2006 Rp
3.962.860.050 5.508.507.212 762.491.408 491.200.329
4.233.027.286 4.202.444.688 464.142.110 -
Current service cost Interest cost Actuarial loss Past service cost
10.725.058.999
8.899.614.084
Total
- 28 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Kewajiban imbalan pasca kerja yang termasuk neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
The amounts included in the consolidated balance sheets arising from the Company’s obligation in respect of these post-employment benefits are as follows:
2007 Rp Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Kerugian aktuarial yang belum diakui Kewajiban bersih
2006 Rp
53.219.442.477 (12.589.088.246)
52.461.973.443 (18.065.424.311)
40.630.354.231
34.396.549.132
Mutasi kewajiban bersih di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
Mutasi tahun berjalan - bersih Saldo akhir
2006 Rp
34.396.549.132
26.500.234.948
(4.491.253.900) 10.725.058.999
(1.003.299.900) 8.899.614.084
6.233.805.099
7.896.314.184
40.630.354.231
34.396.549.132
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
Movements in current year - net End of the year
2006
10,5% 5% 55 tahun/years
15. MODAL SAHAM
11% 8% 55 tahun/years
Discount rate per annum Salary increment rate per annum Normal retirement age
15. CAPITAL STOCK
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan (PT Datindo Entrycom), susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham
Beginning of the year Movements in current year Benefit payments Provision during the year
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary PT Dian Artha Tama. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2007 Tingkat diskonto per tahun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat pensiun normal
Net Liability
Movements in the net liability recognized in consolidated balance sheets are as follows:
2007 Rp Saldo awal Mutasi tahun berjalan Pembayaran manfaat Beban tahun berjalan
Present value of unfunded obligation Unrecognized actuarial losses
Jumlah Saham/ Number of Shares
Based on the stockholders list issued by Biro Administrasi Efek Perusahaan (Administration Office of Listed Shares of the Company), PT Datindo Entrycom, the stockholders of the Company are as follows:
2007 dan/and 2006 Persentase Pemilikan/ Jumlah Modal Percentage of Disetor/Total Ownership Paid-up Capital % Rp
PT Intercipta Sempana PT Intratata Usaha Mandiri PT Garama Dhananjaya PT Tatacita Swadaya Abadi Masyarakat umum (masingmasing di bawah 5%)
1.299.375.000 433.125.000 144.312.500 48.125.000
52,4 17,5 5,8 2,0
649.687.500.000 216.562.500.000 72.156.250.000 24.062.500.000
552.951.287
22,3
276.475.643.500
Jumlah
2.477.888.787
100
1.238.944.393.500
- 29 -
Name of Stockholders PT Intercipta Sempana PT Intratata Usaha Mandiri PT Garama Dhananjaya PT Tatacita Swadaya Abadi General public (below 5% each) Total
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
16.
TAMBAHAN MODAL DISETOR
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
16.
ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
2007 dan/and 2006 Rp Penjualan saham melalui penawaran umum perdana kepada masyarakat pada tahun 1994 Konversi atas obligasi konversi menjadi 3.262.617 lembar saham pada tahun 1995 Jumlah Pembagian saham bonus kepada pemegang saham Perusahaan pada tahun 2000
103.400.000.000
2.782.583.000 106.182.583.000
(102.621.855.176)
Saldo akhir
17.
3.560.727.824
PENJUALAN BERSIH
17. 2007 Rp
Issuance of shares through initial public offering in 1994 Conversion of convertible bonds into 3,262,617 shares in 1995 Total Distribution of bonus shares to the Company’s stockholders in 2000 Ending balance
NET SALES 2006 Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Wira Mustika Agung Pihak ketiga Penjualan dalam negeri Penjualan ekspor
523.560.530.886
353.579.216.340
1.702.065.560.389 438.949.239.907
960.915.033.664 387.010.922.341
Penjualan kotor
2.664.575.331.182
1.701.505.172.345
Retur dan potongan penjualan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Jumlah Penjualan bersih
Related party PT Wira Mustika Agung Third parties Local sales Export sales Gross sales Sales returns and discounts
(3.258.921.785) (5.521.391.498)
(6.058.746.987) (2.365.758.031)
Related party Third parties
(8.780.313.283)
(8.424.505.018)
Total
2.655.795.017.899
1.693.080.667.327
Net sales
Penjualan pihak ketiga dilakukan oleh Perusahaan secara langsung kepada perusahaan manufaktur barang-barang industri dan konsumsi. Penjualan kotor tahunan kepada masing-masing pihak ketiga tidak melebihi 10% dari penjualan bersih.
The Company sold its products directly to industrial and consumer goods manufacturing companies. Annual gross sales to individual third party customers did not exceed 10% of the net sales.
Penjualan bersih kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, masing-masing sebesar 19,6% dan 20,5% dari penjualan bersih tahun 2007 dan 2006 (Catatan 23).
Net sales to a related party, represent 19.6% and 20.5% in 2007 and 2006 of net sales, respectively (Note 23).
- 30 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
18. BEBAN POKOK PENJUALAN
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
18. COST OF GOODS SOLD 2007 Rp
2006 Rp
Bahan baku Awal tahun Pembelian Akhir tahun
160.055.126.474 1.558.478.196.509 (173.135.778.431)
100.523.727.109 1.074.646.745.422 (160.055.126.474)
Raw materials At beginning of year Purchases At end of year
Bahan baku yang digunakan
1.545.397.544.552
1.015.115.346.057
Raw materials used
35.438.902.964
31.294.861.437
Biaya pabrikasi Listrik, gas, dan air Penyusutan (Catatan 6) Tenaga kerja tidak langsung Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain
250.492.098.625 140.021.342.900 66.333.910.546 33.630.374.956 61.620.141.484
198.581.250.160 118.301.336.843 58.194.975.305 26.857.799.579 51.860.845.198
Factory overhead Electricity, LNG and water Depreciation (Note 6) Indirect labor Repairs and maintenance Others
Jumlah biaya pabrikasi
552.097.868.511
453.796.207.085
Total factory overhead
Jumlah biaya produksi
2.132.934.316.027
1.500.206.414.579
4.972.548.942 (2.720.433.227)
2.089.232.910 (4.972.548.942)
2.135.186.431.742
1.497.323.098.547
Tenaga kerja langsung
Persediaan barang dalam proses Awal tahun Akhir tahun Beban pokok produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
108.809.356.776 238.055.100 (122.518.286.717)
61.320.546.958 (108.809.356.776)
Beban pokok penjualan
2.121.715.556.901
1.449.834.288.729
Pembelian tahunan dari masing-masing pemasok pihak ketiga tidak melebihi 10% dari pembelian bersih. 19. BEBAN USAHA
Direct labor
Total manufacturing cost Work in process At beginning of year At end of year Cost of goods manufactured Finished goods At beginning of year Purchases At end of year Cost of goods sold
Annual purchases from any of the individual third party suppliers did not exceed 10% of the net purchases. 19. OPERATING EXPENSES
2007 Rp
2006 Rp
Beban Penjualan
Selling Expenses
Pengangkutan Komisi Gaji dan tunjangan Perjalanan Representasi dan sumbangan Lain-lain
77.649.716.538 5.907.155.483 3.450.845.603 1.114.553.930 188.677.050 1.403.539.037
74.198.948.350 4.085.790.942 2.519.700.942 891.581.167 1.168.923.005 830.640.333
Freight Commission Salaries and allowances Travel Representation and donation Others
Jumlah
89.714.487.641
83.695.584.739
Total
- 31 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2007 Rp
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
2006 Rp
Umum dan Administrasi
General and Administrative
Gaji dan tunjangan Sewa Jasa profesional Penyusutan (Catatan 6) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 400.000.000)
20.235.611.092 2.836.886.546 1.387.525.218 729.518.825
18.695.486.118 2.803.964.550 986.587.625 747.657.384
5.457.657.564
3.267.355.361
Jumlah
30.647.199.245
26.501.051.038
20. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
20. INTEREST CHARGES 2007 Rp
Salaries and employees’ benefits Rents Profesional fee Depreciation (Note 6) Others (each below Rp 400,000,000) Total
EXPENSE
AND
FINANCIAL
2006 Rp
Beban bunga Amortisasi premi atas hutang yang direstrukturisasi
190.034.162.964
102.732.860.366
(10.928.702.954)
(11.913.114.281)
Beban bunga - bersih Beban keuangan
179.105.460.010 302.305.000
90.819.746.085 8.169.833.718
Interest expense - net Financing charges
Jumlah
179.407.765.010
98.989.579.803
Total
21. PAJAK PENGHASILAN
Interest expense Amortization of premium on restructured loans
21. INCOME TAX
Beban pajak Perusahaan terdiri dari:
Tax expense of the Company consists of the following: 2007 Rp
2006 Rp
Pajak kini Pajak tangguhan
50.779.568.662 5.766.969.090
23.026.487.900 24.624.753.343
Current tax Deferred tax
Jumlah Beban Pajak
56.546.537.752
47.651.241.243
Total Tax Expense
- 32 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pajak Kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of operations and taxable income is as follows:
2007 Rp
2006 Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan
178.516.723.059 (739.626.975)
149.379.603.117 (107.184.660)
Income before tax per consolidated statements of income Income before tax of subsidiary
Laba sebelum pajak - Perusahaan
177.777.096.084
149.272.418.457
Income before tax - the Company
6.233.805.099 13.289.460.479
7.896.314.184 (64.232.392.316)
(28.168.394.690)
(11.508.717.147)
(10.390.092.523) (188.008.663)
(14.278.063.270) (91.572.593)
(19.223.230.298)
(82.214.431.142)
10.620.531.185
9.001.805.771
1.145.556.160
1.488.042.255
Perbedaan temporer: Imbalan pasca kerja Biaya pinjaman Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Amortisasi premi atas hutang yang direstrukturisasi Sewa guna usaha Jumlah Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Kesejahteraan karyawan Beban representasi dan sumbangan Penghasilan bunga yang telah dikenakan pajak final Jumlah Laba kena pajak Perusahaan
(1.128.194.113)
(734.541.439)
10.637.893.232
9.755.306.587
169.191.759.018
76.813.293.902
Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut: 2007 Rp
Temporary differences: Post-employment benefits Borrowing cost Difference between commercial and fiscal depreciation Amortization of premium on restructured loans Lease liabilities Total Permanent differences: Staff welfare Representation and donation expenses Interest income already subjected to final tax Total Taxable income of the Company
Current tax expense and payable are computed as follows: 2006 Rp
Beban pajak kini Perusahaan FPF B.V.
50.740.027.700 39.540.962
23.026.487.900 -
Current tax expense The Company FPF B.V.
Jumlah
50.779.568.662
23.026.487.900
Total
Dikurangi pembayaran pajak dibayar dimuka Perusahaan Pasal 22 Pasal 25 Fiskal luar negeri FPF B.V.
17.560.053.027 1.242.300.000 82.000.000 39.540.962
7.193.566.788 6.211.500.000 70.000.000 -
Jumlah
18.923.893.989
13.475.066.788
Hutang pajak kini - Perusahaan
31.855.674.673
9.551.421.112
- 33 -
Prepayment of income taxes The Company Article 22 Article 25 Exit tax FPF B.V. Total Current tax payable - The Company
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s deferred tax liabilities are as follows:
1 Januari, 2006/ January 1, 2006 Rp Premi yang belum diamortisasi atas hutang yang direstrukturisasi Kewajiban imbalan pasca kerja Biaya pinjaman
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasi/ Credited (charged) to consolidated statements of income Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasi/ Credited (charged) to consolidated statements of income Rp
31 Desember 2006/ December 31, 2006 Rp
31 Desember 2007/ December 31, 2007 Rp
10.745.293.717
(4.283.418.981)
6.461.874.736
(3.117.027.757)
7.950.070.484 -
2.368.894.256 (19.269.717.695)
10.318.964.740 (19.269.717.695)
1.870.141.529 3.986.838.144
Penyusutan aktiva tetap Kewajiban sewa guna usaha
(359.272.627.498) (146.899.483)
(3.452.615.144) 12.104.221
(362.725.242.642) (134.795.262)
(8.450.518.407) (56.402.599)
Unamotized premium on restructured loan Post-employment benefits 12.189.106.269 obligation (15.282.879.551) Borrowing cost Depreciation of property, (371.175.761.049) plant, and equipment (191.197.861) Lease liabilities
Kewajiban pajak tangguhan bersih
(340.724.162.780)
(24.624.753.343)
(365.348.916.123)
(5.766.969.090)
(371.115.885.213)
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2007 Rp
3.344.846.979
Deferred tax liabilities net
A reconciliation between the total tax expense (benefit) and the amounts computed by applying the effective rate to income before tax is as follows: 2006 Rp
Laba sebelum beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba sebelum pajak anak perusahaan
178.516.723.059 (739.626.975)
149.379.603.117 (107.184.660)
Income before tax expense per consolidated statements of operations Income before tax of subsidiary
Laba sebelum pajak - Perusahaan
177.777.096.084
149.272.418.457
Income before tax - the Company
5.000.000 7.500.000 53.303.128.820 -
5.000.000 7.500.000 44.751.725.266
Tax at effective tax rates: 10% x Rp 50,000,000 15% x Rp 50,000,000 30% x Rp 177,677,096,084 in 2007 and Rp 149,172,418,457 in 2006
Jumlah Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Koreksi dasar pengenaan pajak sewa guna usaha
53.315.628.820
44.764.225.266
Total
Beban Pajak - Perusahaan
56.506.996.790
Pajak dengan tarif yang berlaku: 10% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50.000.000 30% x Rp 177.677.096.084 tahun 2007 dan Rp 149.172.418.457 tahun 2006
Beban Pajak - Anak perusahaan Jumlah Beban Pajak
3.191.367.970 -
2.926.591.976 (39.575.999)
39.540.962 56.546.537.752
- 34 -
47.651.241.243 47.651.241.243
Tax effect of permanent differences Correction of tax bases - lease liabilities Deferred Tax - The Company Deferred Tax - The Subsidiaries Total Tax Expense
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
22. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
22. BASIC EARNINGS PER SHARE
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba bersih per saham dasar:
The computation of basic earnings per share is based on the following data:
2007 Rp Laba bersih Laba bersih untuk perhitungan laba bersih per saham dasar
121.970.185.307
2006 Rp
101.728.361.874
Jumlah saham
Number of shares Lembar/ Shares
Jumlah rata-rata tertimbang saham
2.477.888.787
Pada tanggal neraca, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif. 23. SIFAT DAN ISTIMEWA
Net Income Net income for computation of basic earnings per share
TRANSAKSI
HUBUNGAN
Lembar/ Shares 2.477.888.787
Weighted average number of shares
At balance sheets date, the Company did not have potentially dilutive shares. 23. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
a.
a. Related parties which have partly the same
Perusahaan yang sebagian pengurus atau manajemennya sama dengan Perusahaan: • •
b.
c.
management as the Company:
PT Wira Mustika Agung PT Fajar Surya Adhi Ratan Industry
PT Intercipta Sempana dan PT Intratata Usaha Mandiri adalah pemegang saham Perusahaan.
b. PT Intercipta Sempana and PT Intratata
Lila Notopradono Perusahaan.
c. Lila Notopradono is a commissioner of the
adalah
komisaris
Usaha Mandiri are stockholders of the Company. Company.
Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
In the normal course of business, the Company entered into certain transactions with related parties as follows:
a.
a.
Perusahaan telah menunjuk PT Wira Mustika Agung sebagai distributor produk Perusahaan. Penjualan bersih kepada PT Wira Mustika Agung adalah sebesar 19,6% dan 20,5% dari jumlah penjualan bersih masing-masing untuk tahun 2007 dan 2006, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Saldo piutang atas penjualan tersebut masing-masing sebesar Rp 113.295.174.434 dan Rp 47.285.576.014 yang mewakili 3,0% dan 1,4% dari jumlah aktiva masing-masing pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, disajikan sebagai bagian dari Piutang Usaha di neraca konsolidasi (Catatan 4 dan 17).
- 35 -
The Company has appointed PT Wira Mustika Agung as a distributor of the Company's products. Net sales to PT Wira Mustika Agung represent 19.6% and 20.5% of the Company’s net sales in 2007 and 2006, respectively, which according to management were made at normal terms and conditions as those done with third parties. The related outstanding receivables from these sales transactions amounting to Rp 113.295.174.434 and Rp 47,285,576,014 which represent 3.0% and 1.4% of total assets as of December 31, 2007 and 2006, respectively, are presented as part of Trade Accounts Receivable in the consolidated balance sheets (Notes 4 and 17).
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
Pinjaman Perusahaan yang diperoleh dari PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) di jamin dengan Tanah dan bangunan milik PT Fajar Surya Adhi Rattan Industry. Pinjaman Perusahaan dari BRI dijamin dengan saham Perusahaan milik PT Intercipta Sempana dan PT Intratata Usaha Mandiri, masing-masing sejumlah 175.416.000 dan 58.472.500 lembar saham (Catatan 6 dan 11).
b.
The Company’s loan from PT Pan Indonesia Bank Tbk (Panin), is secured by the land and building of PT Fajar Surya Adhi Rattan Industry. The Company’s loans from BRI are secured by Company’s shares held by PT Intercipta Sempana and PT Intratata Usaha Mandiri, amounting 175,416,000 and 58,472,500 shares, respectively (Notes 6 and 11).
c.
Perusahaan memiliki perjanjian sewa menyewa tanah dan bangunan dengan Lila Notopradono, komisaris Perusahaan, dengan harga sewa tahunan sebesar US$ 325.000 yang dicatat pada beban sewa di Beban Umum dan Administrasi.
c.
The Company has entered into a land and building rental agreement with Lila Notopradono, a commissioner of the Company, with a total annual rent of US$ 325,000, which is recorded as rent expense under General and Administrative Expense.
24. INFORMASI SEGMEN
24. SEGMENT INFORMATION
Informasi segmen geografis (berdasarkan lokasi pelanggan/pemasok/kreditur) sebagai berikut:
Financial information presented based on geographical segment (according to location of customers/suppliers/creditors) follows: 2007
Timur Tengah/
Bagian lainnya di Asia/
Lain-lain/
Jumlah/
Indonesia
Middle East
Other Parts of Asia
Others
Total
2.216.845.788.972
20.809.978.605
365.247.243.662
52.892.006.660
2.655.795.017.899
Hasil segmen
465.300.498.337
4.311.129.699
57.993.032.857
6.474.800.105
534.079.460.998
Beban usaha
42.538.943.559
2.990.515.282
41.764.329.393
2.420.699.407
89.714.487.641
PENDAPATAN Penjualan eksternal
REVENUE
HASIL
RESULT
Beban yang tidak dapat
Segment Result Operating expenses Unallocated operating
dialokasikan Laba operasi
External sales
30.647.199.245 422.761.554.778
1.320.614.417
Penghasilan bunga Kerugian kurs mata uang asing - bersih
16.228.703.464
4.054.100.698
413.717.774.112 1.128.194.113
expenses Income from operation
Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih
(179.407.765.010) 17.349.519.488
Interest income Loss on foreign exchange net Interest expense and financial charges Others - net
Laba sebelum pajak Beban pajak
178.516.723.059 (56.546.537.752)
Income before tax Tax expense
Laba bersih
121.970.185.307
Net income
(74.270.999.644)
Informasi lainnya: Aktiva yang tidak dapat dialokasikan Kewajiban yang tidak dapat
Other information:
dialokasikan Pengeluaran modal Penyusutan
- 36 -
3.769.588.379.462
Unallocated Assets
2.473.504.267.115 98.281.708.476 140.752.635.725
Unallocated Liabilities Capital expenditure Depreciation
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2006 Indonesia
Timur Tengah/
Bagian lainnya di Asia/
Lain-lain/
Jumlah/
Middle East
Other Parts of Asia
Others
Total
PENDAPATAN
REVENUE
Penjualan eksternal
1.306.069.744.987
312.066.106.385
57.403.627.618
17.541.188.337
1.693.080.667.327
Hasil segmen
178.422.649.472
48.805.831.409
12.129.871.109
3.888.026.608
243.246.378.598
Beban usaha
31.862.329.818
38.635.340.544
10.369.098.284
2.828.816.093
83.695.584.739
Beban yang tidak dapat
External sales Segment result Operating expenses Unallocated operating
dialokasikan Hasil segmen
146.560.319.654
10.170.490.865
1.760.772.825
1.059.210.515
26.501.051.038
expenses
133.049.742.821
Segment result
Penghasilan bunga Keuntungan kurs mata uang asing - bersih
1.030.453.808 118.375.193.136
Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih
(98.989.579.803) (4.086.206.845)
Interest income Gain on foreign exchange net Interest expense and financial charges Others - net
Laba sebelum pajak Beban pajak
149.379.603.117 (47.651.241.243)
Income berfore tax Tax expense
Laba bersih
101.728.361.874
Net income
Informasi lainnya:
Other information:
Aktiva yang tidak dapat dialokasikan
3.421.891.751.436
Unallocated Assets
2.247.777.824.396
Unallocated Liabilities
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Pengeluaran modal
538.889.093.725
Capital expenditure
Penyusutan
119.050.768.227
Depreciation
Perusahaan tidak menyajikan informasi segmen usaha karena hanya memiliki satu segmen usaha, yaitu kertas kemasan. 25. IKATAN a.
Perjanjian bangunan
The Company does not represent business segment information since it only has one business segment, packaging paper. 25. COMMITMENTS
sewa
menyewa
tanah
dan
a.
The Company has entered into an agreement with Lila Notopradono, a commissioner, for the rent of land with a total area of 1,522 square meters including the building thereon, located in Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, which is used as the Company’s head office for a total annual rental fee of US$ 325,000. The agreement is valid for a period of one year (Note 23).
Perusahaan melakukan perjanjian dengan Lila Notopradono, komisaris Perusahaan, untuk sewa sebidang tanah seluas 1.522 meter2 berikut bangunan di atasnya yang terletak di Jalan Abdul Muis No. 30, Jakarta, yang digunakan sebagai kantor pusat Perusahaan dengan nilai sewa tahunan sebesar US$ 325.000. Perjanjian berlaku untuk periode satu tahun (Catatan 23). b.
b.
Fasilitas kredit yang belum digunakan Perusahaan mempunyai fasilitas-fasilitas kredit jangka pendek dan jangka panjang yang belum digunakan dari beberapa bank sebesar US$ 26.958.672 dan US$19.307.249, masingmasing pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.
- 37 -
Land and bulding rental agreement
Unused credit facilities The Company has unused short-term and long-term credit facilities from several banks totalling US$ 26,958,672 and US$ 19,307,249 as of December 31, 2007 and 2006, respectively.
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
c.
Kontrak derivatif
c.
Derivative Contracts
Standard Chartered Bank, Jakarta
Standard Chartered Bank, Jakarta
Pada tanggal 22, 23 dan 25 Mei 2007 serta 22 Oktober 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian transaksi derivatif berupa Forward Contract mata uang asing dengan Standard Chartered Bank, Jakarta. Transaksi ini dilakukan sebagai antisipasi risiko Perusahaan atas fluktuasi mata uang asing sehubungan dengan pembayaran hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang tertentu. Rincian kontrak yang belum terealisasi pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
On May 22, 23 and 25, 2007 and October 22, 2007, the Company signed a Currency Forward Contract with Standard Chartered Bank, Jakarta. This transaction is intended to anticipate the Company’s risk on foreign exchange fluctuations related to settlement of certain bank loans and long-term loans. The details of contracts which were not yet realized as of December 31, 2007 are as follows:
No. Forward contract/ Forward Contract No.
Transaksi Beli Perusahaan/ Company will buy US$
01495378
1.500.000
01501675
5.000.000
01495384
2.500.000
01497156
2.875.000
01713548
5.000.000
Tanggal Jatuh Tempo/ Due date 28 Maret/ March 28, 2008 21 Mei/ May 21, 2008 28 April/ April 28, 2008 28 April/ April 28, 2008 24 April/ April 24, 2008
Nilai Tukar Mata Uang Asing/ Rate Rp 8.865/US$ 8.890/US$ 8.885/US$ 8.885/US$ 9.243/US$
Pada tanggal 31 Desember 2007 nilai wajar atas kontrak-kontrak tersebut berdasarkan “Mark to Market Valuation” sebesar US$ 782.335 atau setara dengan Rp 7.368.813.742 yang disajikan pada akun instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari aktiva lancar.
As of December 31, 2007 the aggregate fair value of the above contracts amounted to US$ 782,335 or equivalent to Rp 7,368,813,742 which was calculated based on “Mark to Market Valuation”. The aggregate value is presented as derivative financial instruments under current assets.
Standard Bank Asia Limited, Hongkong (Standard Bank)
Standard Bank Asia Limited, Hongkong (Standard Bank)
Pada tanggal 28 April 2006, Perusahaan menandatangani perjanjian Non-Deliverable Forward dengan Standard Bank Asia Limited, Hong Kong (Standard Bank), dengan nilai nosional sebesar US$ 7.500.000. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan membayar sebesar Rp 69.750.000.000 pada tanggal 29 Maret 2007 pada tingkat nilai tukar mata uang asing forward sebesar Rp 9.300/US$. Perjanjian ini dilakukan untuk pembayaran pinjaman sindikasi jangka panjang yang dikoordinasi oleh United Overseas Bank Limited. Pada tanggal 31 Desember 2006, nilai wajar agregat atas Nontersebut diatas Deliverable Forward berdasarkan “Mark to Market Valuation” sebesar US$ 206.948 atau setara dengan Rp 1.866.670.960 yang disajikan pada akun instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari kewajiban lancar. Pada tanggal 29 Maret 2007, Perusahaan telah mengeksekusi perjanjian tersebut dan menghasilkan rugi atas instrumen derivatif sebesar US$ 158.103 atau setara dengan Rp 1.448.221.373 yang dilaporkan sebagai “Rugi atas Instrumen Derivatif” sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain di laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
On April 28, 2006, the Company signed a NonDeliverable Forward agreement with a notional amount of US$ 7,500,000 with Standard Bank Asia Limited, Hong Kong (Standard Bank). Based on the agreement, the Company will pay Rp 69,750,000,000 on March 29, 2007 at the forward rate of Rp 9,300/US$. This agreement is entered into for the payment of the long-term syndicated loans, which are coordinated by United Overseas Bank Limited. As of December 31, 2006, the aggregate fair value of the above Non-Deliverable Forward amounted to US$ 206,948 or equivalent to Rp 1,866,670,960 which was calculated based on "Mark to Market Valuation". The agregate fair value is presented as derivative financial instrument under current liabilities. On March 29, 2007, the Company has executed the contract and recognized a loss on derivative instruments amounting to US$ 158,103 or equivalent to Rp 1,448,221,373, which is presented as “Loss on Derivative Instruments” under the other income (charges) section of the consolidated statements of income.
- 38 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 8 Desember 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian swap tingkat bunga (interest rate swap) dengan nilai nosional sebesar US$ 30.000.000. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan membayar triwulanan tingkat bunga tetap sebesar 4,995% per tahun setiap tanggal 28 Mei, 28 Agustus, 28 Nopember dan 28 Pebruari hingga termination date pada tanggal 28 Februari 2010. Pada saat yang sama, Standard Bank akan membayar triwulanan pada tingkat bunga mengambang SIBOR US$. Pada tanggal 31 Desember 2006, nilai wajar agregat atas Swap tingkat bunga tersebut berdasarkan “Mark to Market Valuation” sebesar US$ 48.694 atau setara dengan Rp 439.219.880 yang disajikan pada akun instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari aktiva tidak lancar. Pada tanggal 15 Januari 2007, Perusahaan telah mengeksekusi perjanjian tersebut dan menghasilkan laba atas instrumen derivatif sebesar US$ 97.500 atau setara dengan Rp 879.450.000 yang dilaporkan sebagai “Laba atas Instrumen Derivatif” sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain di laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
On December 8, 2005, the Company signed an interest rate swap agreement with a notional amount of US$ 30,000,000. Based on the agreement, the Company will pay quarterly at the fixed interest rate of 4.995% per annum on May 28, August 28, November 28 and February 28 of each year until the termination date on February 28, 2010. At the same time, Standard Bank will pay quarterly interest at SIBOR US$ floating rate. As of December 31, 2006, the aggregate fair value of the above interest rate swap amounted to US$ 48,694 or equivalent to Rp 439,219,880 which was calculated based on “Mark to Market Valuation”. The agregate fair value is presented as derivative financial instrument under non current asset. On January 15, 2007, the Company has executed the contract and recognized a gain on derivative instrument amounting to US$ 97,500 or equivalent to Rp 879,450,000, which is presented as “Gain on Derivative Instruments” under the other income (charges) section of the consolidated statements of income.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Jakarta
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC), Jakarta
Pada tanggal 7 Nopember 2007, Perusahaan mengadakan perjanjian transaksi derivatif berupa Forward Contract mata uang asing dengan HSBC. Transaksi ini dilakukan sebagai antisipasi risiko Perusahaan atas fluktuasi mata uang asing sehubungan dengan pembayaran hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang tertentu. Kontrak yang belum terealisasi pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:
On November 7, 2007, the Company signed a Currency Forward Contract with HSBC. This transaction is intended to anticipate the Company’s risk on foreign exchange fluctuations related to settlement of certain bank loans and long-term loans. The details of contract which was not yet realized as of December 31, 2007 is as follows:.
No. Forward contract/ Forward contract No. FWD 073119978
Transaksi Beli Perusahaan/ Company Will Buy US$ 2.000.000
Tanggal Jatuh Tempo/ Due Date
Nilai Tukar Mata Uang Asing/ Foreign Exchange Rate Rp
28 Maret 2008
9.215/US$
Pada tanggal 31 Desember 2007 nilai wajar atas kontrak tersebut berdasarkan “Mark to Market Valuation” sebesar US$ 52.407 atau setara dengan Rp 493.621.533 yang disajikan pada akun instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari aktiva lancar.
As of December 31, 2007 the fair value of the contract amounted to US$ 52,407 or equivalent to Rp 493,621,533, which was calculated based on “Mark to Market Valuation”. The value is presented as derivative financial instruments under current assets.
Pada tanggal 20 dan 28 April 2006, Perusahaan mengadakan perjanjian transaksi derivatif berupa Forward Contract mata uang asing. Transaksi ini dilakukan sebagai antisipasi risiko Perusahaan atas fluktuasi mata uang asing sehubungan dengan perolehan mesin tertentu yang akan jatuh tempo pada tahun 2006.
On April 20 and 28, 2006, the Company entered into a derivative transaction agreement in the form of foreign exchange Forward Contract. This transaction was intended to anticipate the Company’s risk on foreign exchange fluctuations related to the acquisition of certain machineries in 2006.
- 39 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Pada tahun 2006, Perusahaan telah mengeksekusi perjanjian tersebut dan menghasilkan rugi atas instrumen derivatif Rp 2.267.228.441 yang dilaporkan sebagai “Rugi atas Instrumen Derivatif” sebagai bagian dari penghasilan (beban) lain-lain di laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.
In 2006, the Company executed the contract and recognized a loss on derivative instruments amounting to Rp 2,267,228,441 which is presented as “Loss on Derivative Instrument” under other income (charges) in the consolidated statements of income.
Untuk tujuan akuntansi, kontrak-kontrak ini tidak diidentifikasikan dan didokumentasikan sebagai instrumen lindung nilai, oleh sebab itu akuntansi lindung nilai tidak diterapkan. Keuntungan atau kerugian dari kontrak-kontrak ini diakui di laporan laba rugi.
For accounting purposes, these contracts are not designated and documented as hedging instruments, and therefore hedge accounting is not applied. Gains and losses on these contracts recognized in statement of income.
26. AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
26. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
At December 31, 2007 and 2006, the Company and its subsidiary had monetary assets and liabilities in foreign currencies as follows:
2007 Mata uang asing/ Foreign currencies Aktiva Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Instrumen keuangan derivatif
Hutang lain-lain
Biaya masih harus dibayar Instrumen keuangan derivatif Hutang bank dan lembaga keuangan jangka panjang Hutang obligasi Jumlah kewajiban Jumlah Kewajiban - Bersih
Mata uang asing/ Foreign currencies
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
USD EUR USD USD
13.299.710 25.128 1.299.628 90.475
125.269.965.665 348.050.888 12.241.200.068 852.183.500
1.147.170 18.161 2.415.075 49.544
10.347.476.646 215.361.520 21.783.980.552 446.890.041
USD
834.742
7.862.435.275
48.694
439.219.880
Jumlah aktiva Kewajiban Hutang bank Hutang usaha
2006
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
146.573.835.396
USD USD EUR SGD JPY GBP USD GBP SGD JPY USD
24.034.438 5.487.017 785.910 49.215 88.535 2.581 285.452 3.484 316 40.815.000 4.266.741
USD
-
USD USD
54.769.650 94.591.471
226.380.374.442 51.682.215.384 10.813.939.036 320.017.753 7.354.614 48.536.228 2.688.676.721 65.504.117 2.054.752 3.390.502.050 40.188.432.501 515.875.328.766 890.957.068.163
33.232.928.639
4.593.332 5.431.068 432.899 45.513 759.170 4.748.505 742 4.027.263
41.431.859.781 48.988.237.509 5.133.321.868 267.576.332 57.696.959 42.831.519.037 13.139.875 36.325.913.654
206.948
1.866.670.960
75.834.841 92.878.892
684.030.265.820 837.767.607.684
1.742.420.004.527
1.698.713.809.479
(1.595.846.169.131)
(1.665.480.880.840)
- 40 -
Assets Cash and cash equivalents Trade accounts receivables Other accounts receivables Derivatif financial instruments Total assets Liabilities Bank loans Trade accounts payables
Other accounts payables
Accrued expenses Derivative financial instruments Long-term bank loan and financial institutions Bonds payable Total liabilities Total Liabilities - net
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan sebagai berikut:
The conversion rates used by the Company and its subsidiary on December 31, 2007 and 2006 were as follows:
Mata uang
2007 Rp
1 USD 1 SGD 1 JPY 1 EUR 1 GBP
27. PERNYATAAN STANDAR KEUANGAN (PSAK) BARU
2006 Rp
9.419 6.502 83 13.760 18.804
AKUNTANSI
9.020 5.879 76 11.858 17.697
Foreign currency USD 1 SGD 1 JPY 1 EUR 1 GBP 1
27. NEW ACCOUNTING PRINCIPLES STANDARD (PSAK)
PSAK 13 (Revisi 2007), Properti Investasi
PSAK 13 (Revised 2007), Investment Property
Pada bulan Mei 2007, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengeluarkan standar akuntansi untuk properti investasi, yang menggantikan PSAK 13, Akuntansi untuk Investasi.
In May 2007, the Financial Accounting Standards Board (DSAK) issued the accounting standard for investment property, which supersedes PSAK 13, Accounting for Investments.
Standar ini mengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi dan pengungkapan yang terkait, serta mengizinkan suatu entitas, setelah pengakuan awal, untuk memilih model biaya atau model nilai wajar dalam pengukuran properti investasi. Berdasarkan model nilai wajar, properti investasi diukur pada nilai wajar dan perubahan atas nilai wajar harus diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya. Berdasarkan model biaya, properti investasi diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (depreciated cost) dan akumulasi rugi penurunan nilai asset, dan selain itu nilai wajar dari properti harus diungkapkan.
This standard, which prescribes the accounting treatment and disclosures for investment property, permits entities to choose either the cost model or the fair value model in measuring the investment property after the initial recognition. Under the fair value model, the investment property is measured at fair value and changes in fair value are recognized in the statement of income. Under the cost model, investment property is measured at depreciated cost less any accumulated impairment losses, and in addition the fair value of the property must still be disclosed.
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008 dan mengatur beberapa ketentuan transisi. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan Perusahaan.
This standard is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2008 and contains certain transitional provisions. Management is evaluating the effect of this standard on the Company’s financial statements.
PSAK 16 (Revisi 2007), Aktiva Tetap
PSAK 16 (Revised 2007), Property, Plant and Equipment
Pada bulan Mei 2007, DSAK mengeluarkan standar akuntansi untuk aset tetap, menggantikan PSAK 16, Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dan PSAK 17, Akuntansi Penyusutan. PSAK 16 revisi antara lain mengharuskan pengakuan estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset sebagai bagian dan biaya perolehan aset yang bersangkutan, serta memperbolehkan penggunaan model Biaya atau model Revaluasi dalam pengukuran aset tetap setelah pengakuan awal. Nilai residu dan estimasi umur manfaat setiap aset harus ditelaah (review) minimum setiap akhir tahun buku. Transaksi pertukaran aset tetap harus diukur pada nilai wajar, kecuali jika transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial.
In May 2007, the DSAK issued the revised accounting standard on property, plant and equipment, which supersedes PSAK 16, Fixed Assets and Other Assets and PSAK 17, Depreciation. The revised PSAK 16 requires among other things the recognition in the cost of an asset the initial estimate of the cost of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, and allows the use of the Cost or Revaluation model in measuring the asset subsequent to initial recognition. The residual value and estimated useful life of an asset shall be reviewed at least at each financial year end. Asset exchange transactions shall be measured at fair value unless the exchange transaction lacks commercial substance.
- 41 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008 dan mengatur beberapa ketentuan transisi.
This standard is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2008.
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan.
Management is evaluating the effect of this standard on the Company’s consolidated financial statements.
PSAK 30 (Revisi 2007), Sewa
PSAK 30 (Revised 2007), Leases
Pada bulan Juni 2007, DSAK mengeluarkan standar akuntansi sewa, yang menggantikan PSAK 30, Akuntansi Sewa Guna Usaha.
In June 2007, DSAK issued revised accounting standard on leases, which supersedes PSAK 30, Accounting for Leases.
Standar ini mengatur, baik bagi lessor dan lesse, kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai untuk diterapkan dalam hubungannya dengan sewa. Berdasarkan standar ini, sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Klasifikasi ditentukan pada awal sewa (inception of the lease). Perlakuan akuntansi untuk transaksi jual dan sewa balik tergantung pada jenis sewa, apakah pada prinsipnya merupakan sewa pembiayaan atau sewa operasi.
This standard prescribes, for lessor and lessee, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases. Under this standard, a lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incident to ownership. All other leases are classified as operating leases. Classification is made at inception of the lease. Accounting for sale and lease back transactions depends on whether these are essentially finance or operating leases.
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. Penerapan secara retrospektif dari standar ini dianjurkan, tetapi tidak diharuskan.
This standard is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2008. Retrospective application of the standard is encouraged but not required.
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dan standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan.
Management is evaluating the effect of this standard on the Company’s consolidated financial statements.
PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures
Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, menggantikan ketentuan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai.
In December 2006, DSAK issued PSAK 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures, which supersedes the presentation and disclosure requirements of PSAK 50 (1998), Accounting for Investments in Certain Securities, and PSAK 55 (Revised 1999), Accounting for Derivatives and Hedging Activities.
Tujuan standar revisi ini adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan. Standar ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dan perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
The objective of the revised standard is to establish principles for the presentation and disclosures of financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities. It applies to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of the related interests, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. The principles in this standard complement the principles for recognizing and measuring financial assets and financial liabilities in PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement.
- 42 -
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2007 DAN 2006 SERTA UNTUK TAHUNTAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. FAJAR SURYA WISESA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2007 AND 2006 AND FOR THE YEARS THEN ENDED (Continued)
Standar ini diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009.
This standard should be applied prospectively for periods beginning on or after January 1, 2009.
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dan standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan.
Management is evaluating the effect of this standard on the Company’s consolidated financial statements.
PSAK 55 (Revisi 2006), Financial Instrumen: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement
Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
In December. 2006, DSAK issued PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement.
Standar ini menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Standar ini juga menetapkan pedoman untuk penghentian pengakuan; jika aset dan kewajiban keuangan dinilai pada nilai wajar, bagaimana menentukan nilai wajar dan mengevaluasi penurunan nilai; setelah akuntansi lindung nilai.
This standard establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. The standard also provides guidance on derecognition, when financial assets and liabilities may be measured at fair value, how to determine fair value and assess impairment, as well as hedge accounting.
Standar ini menggantikan ketentuan pengakuan dan pengukuran yang diatur dalam standar akuntansi tertentu yang telah diterbitkan sebelumnya.
This standard supersedes the principles of financial instruments recognition and measurement prescribed in certain previously issued accounting standards.
Entitas harus menerapkan standar ini secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009. Penerapan Iebih dini diperkenankan.
Entities shall apply this standard prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1, 2009. Early application is permitted.
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan.
Management is evaluating the effect of this standard on the Company’s consolidated financial statements.
28. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 2 sampai dengan 43 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 12 Maret 2008.
- 43 -
28. APPROVAL OF THE FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The consolidated financial statements on pages 2 to 43 were approved by the Company’s Directors and authorized for issue on March 12, 2008.