EVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK ACHMAD, RASYID, HISBULLAH & JERRY (KAP ARHJ) Danti Putri Utami Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat Email:
[email protected] Dosen Pembimbing: Drs. Gatot Imam Nugroho, Ak., MBA.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah perencanaan audit laporan keuangan pada Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (KAP ARHJ) telah memadai sehingga menghasilkan laporan audit yang efisien dan efektif serta apakah telah sesuai dengan perencanaan audit yang terdapat dalam SPAP, dan untuk mengetahui apakah terdapat kelemahan yang ditemukan dalam perencanaan audit laporan keuangan KAP ARHJ. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif . Penulis menggunakan Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (KAP ARHJ) sebagai objek penelitian. Hasil analisis menunjukan bahwa perencanaan audit laporan keuangan pada KAP ARHJ telah memadai dan secara tertulis sudah sesuai dengan perencanaan audit laporan keuangan menurut SPAP. Tetapi pada praktiknya, masih terdapat sedikit ketidaksesuaian yang kemudian penulis masukan sebagai kelemahan.
Kata kunci : Kantor Akuntan Publik, Perencanaan Audit, SPAP
PENDAHULUAN Audit merupakan jasa yang diberikan auditor dalam memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Pemeriksaan ini tidak dimaksudkan untuk mencari kesalahan atau menemukan kecurangan walaupun dalam pelaksanaannya sangat memungkinkan ditemukannya kesalahan atau kecurangan. Pemeriksaan atas laporan keuangan dimaksudkan untuk menilai kewajaran laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Menurut Arens, dkk., (2009), audit atas laporan keuangan dilaksanakan untuk menentukan apakah seluruh laporan keuangan (informasi yang diuji) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu. Umumnya, kriteria tersebut adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Untuk
menentukan apakah laporan keuangan telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum, auditor harus melakukan pengujian substantif untuk mengetahui apakah laporan tersebut mengandung kesalahan atau salah saji material lainnya. Untuk menciptakan audit yang efisien dan efektif, maka diperlukan perencanaan audit yang baik sebelum melaksanakan audit. Kegagalan untuk merencanakan penugasan audit secara tepat dapat menyebabkan penerbitan laporan keuangan yang keliru atau audit menjadi tidak efisien dan tidak efektif. Keberhasilan pelaksanaan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit yang dibuat oleh auditor. Ada tiga alasan utama mengapa auditor harus merencanakan penugasan dengan baik: 1. Untuk memungkinkan auditor memperoleh bukti kompeten yang cukup. Perencanaan yang baik akan memudahkan auditor dalam melakukan pekerjaan lapangannya, sehingga auditor akan dapat memperoleh bukti kompeten pada setiap situasi yang dihadapi, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pernyataan yang dikeluarkan oleh auditor. 2. Untuk membantu menekan biaya audit. Auditor merencanakan penugasan audit dengan sebaik-baiknya untuk dapat menciptakan tingkat efisiensi biaya audit. Selain itu, efisiensi biaya audit juga diperlukan agar Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat tetap kompetitif. 3. Untuk menghindari kesalahpahaman dengan klien. Dengan adanya perencanaan audit yang baik, maka auditor akan dapat melaksanakan proses audit dengan baik dan tepat waktu. Ketepatan penyelesaian proses audit dapat meningkatkan nilai tambah bagi KAP, karena klien akan merasa senang dan puas terhadap hasil pekerjaan KAP, dan apabila hal ini dapat terus dipertahankan, maka nama baik KAP dapat terus terjaga. Berdasarkan standar auditing yang berlaku umum (standar pekerjaan lapangan), auditor diharuskan untuk merencanakan pekerjaannya secara memadai dan jika digunakan asisten harus disupervisi sebagaimana mestinya. Sehingga untuk dapat membuat perencanaan audit yang memadai, auditor harus mempertimbangkan antara lain: (1) Memahami bisnis dan industri klien, (2) Melaksanakan prosedur analitis, (3) Mempertimbangkan tingkat materialitas awal, (4) Mempertimbangkan risiko bawaan, (5) Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika perikatan dengan klien berupa audit tahun pertama, (6) Mengembangkan strategi audit awal terhadap asersi asignifikan, dan (7) memahami pengendalian internal klien.. Menurut direktori kantor akuntan publik dan akuntan publik 2013 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (yang selanjutnya disingkat IAPI), saat ini terdapat 224 kantor akuntan publik yang berlokasi di Jakarta, dari keseluruhan total 492 kantor akuntan publik di seluruh indonesia yang terdaftar dalam organisasi IAPI. Tidak bisa dipungkiri bahwa dari banyaknya kantor akuntan publik yang beroperasi saat ini khususnya di wilayah Jakarta, dapat menimbulkan persaingan antar kantor akuntan publik, sehingga kualitas audit dari masing-masing kantor akuntan publik harus dapat ditingkatkan. Salah satu unsur penting dalam menilai kualitas audit adalah efektifitas dan kepatuhan perencanaan audit terhadap Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP). Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perencanaan audit yang dilakukan oleh kantor akuntan publik. Dalam penelitian ini maka penulis mengambil topik sebagai berikut : “EVALUASI PERENCANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK ACHMAD, RASYID, HISBULLAH & JERRY (KAP ARHJ)” Dalam penulisan skripsi ini, masalah yang di teliti adalah sebagai berikut: 1. Apakah perencanaan audit KAP ARHJ telah memadai? 2. Apakah perencanaan audit KAP ARHJ telah sesuai dengan SPAP? 3. Apakah terdapat kelemahan yang ditemukan dalam perencanaan audit yang dilakukan oleh KAP ARHJ? Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, antara lain: 1, Untuk mengetahui apakah perencanaan audit KAP ARHJ telah memadai. 2. Untuk mengetahui apakah perencanaan audit KAP ARH telah sesuai dengan SPAP.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat kelemahan dalam perencanaan audit yang dilakukan oleh KAP ARHJ.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan mencari informasi dan data yang berkaitan dengan topik penulisan skripsi melalui teori-teori yang didapatkan dari buku-buku auditing serta jurnal ilmiah dan literatur-literatur lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas. 2. Wawancara (Interview) Metode penelitian lainnya yang digunakan adalah wawancara, yaitu melalui tanya jawab secara lisan dengan pihak terkait yang bertanggung jawab terhadap perencanaan audit laporan keuangan Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (KAP ARHJ). 3. Dokumentasi (Documentation) Metode ini dilakukan dengan memeriksa secara teliti dan mendalam atas bukti-bukti baik dokumen maupun catatan yang berhubungan dengan perencanaan audit laporan keuangan Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (KAP ARHJ). 4. Konfirmasi (Confirmation) Metode ini merupakan proses untuk mendapatkan konfirmasi atas sesuatu yang ditanyakan kepada pihak-pihak terkait di Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (KAP ARHJ).
HASIL DAN BAHASAN Terdapat tujuh bagian utama dalam perencanaan audit pada Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (KAP ARHJ), yaitu: 1. Perencanaan awal audit Sebagian besar perencanaan awal dibuat pada awal penugasan, seringkali dilakukan di kantor klien, sejauh dianggap memungkinkan. Perencanaan awal audit menyangkut berbagai keputusan, yaitu: menerima klien baru dan melanjutkan klien lama, mengidentifikasi alasan klien untuk diaudit, memilih staf untuk penugasan, memperoleh surat penugasan. 2. Memperoleh informasi mengenai latar belakang Informasi mengenai latar belakang didapat dengan berbagai cara, diantaranya adalah memahami bidang usaha dan industri klien, meninjau pabrik dan kantor, menelaah kebijakan perusahaan, mengidentifikasi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, mengevaluasi kebutuhan akan spesialis dari luar. 3. Memperoleh informasi mengenai kewajiban hukum klien Tiga dokumen hukum dan catatan yang berkaitan erat yang harus diperiksa pada awal penugasan adalah kta pendirian dan angaran dasar perusahaan, risalah rapat direksi, komisaris, dan pemegang saham, dan kontrak. 4. Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan Pelaksanaan prosedur analitis pendahuluan akan membantu auditor dalam mengidentifkasi hal-hal penting yang membutuhkan pertimbangan khusus lebih lanjut dalam penugasan. Misalnya, perhitungan perputaran persediaan sebelum dilakukan pengujian harga persediaan, mungkin mengindikasikan perlunya ketelitian dalam melakukan pengujian tersebut. Tujuan pelaksanaan prosedur analitis diantaranya adalah: memahami bidang usaha klien, penetapan kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern),
Indikasi adanya kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan, dan mengurangi pengujian audit yang terinci. 5. Menentukan materialitas dan risiko Materialitas dan risiko adalah unsur penting dalam merencanakan audit dan merancang pendekatan yang akan digunakan. Materialitas adalah jumlah atau besarnya kekeliruan atau salah saji dalam informasi akuntansi yang, dalam kaitannya dengan kondisi yang bersangkutan, mungkin membuat pertimbangan pengambilan keputusan pihak yang berkepentingan berubah atau terpengaruh oleh salah saji tersebut. Definisi tersebut menekankan pada pemakai yang mengandalkan laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan. Maka, sebaiknya auditor mengetahui kepentingan pemakai terhadap laporan keuangan, dan keputusan apa yang tergantung daripadanya. Misalnya, apabila auditor tahu bahwa laporan keuangan akan dipakai untuk keputusan jual-beli, jumlah yang diangap sebagai material harus lebih kecil dari audit biasa. Tanggung jawab auditor adalah menetapkan apakah suatu laporan keuangan salah saji dalam jumlah yang material. Apabila auditor berpendapat adanya salah saji yang material, ia harus memberitahukan hal itu kepada klien, hingga koreksi dapat dilakukan. Jika klien menolak untuk mengoreksi laporan tersebut, pendapat dengan pengecualian atau pernyataan tidak wajar harus diberikan. Karena itu, auditor harus memahami benar penetapan materialitas. 6. Memahami struktur pengendalian intern Dalam semua audit, auditor harus memperoleh pemahaman tentang pengendalian intern yang memadai untuk merencanakan audit dengan melaksanakan prosedur untuk memahami desain pengendalian yang relevan dengan audit atas laporan keuangan, dan apakah pengendalian intern tersebut dioperasikan. Tugas auditor dalam memperoleh pemahaman atas struktur pengendalian intern adalah untuk menemukan elemen struktur pengendalian intern (lingkungan, pengendalian, penetapan risiko, sistem komunikasi dan informasi akuntansi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan), melihat apakah telah ditempatkan dalam operasi, mendokumentasikan informasi yang diperoleh dengan cara yang baik. 7. Mengembangkan rencana dan program audit menyeluruh Rencana audit dan program audit berkaitan dengan jenis-jenis pengujian audit yang dilakukan, yaitu prosedur untuk meperoleh pemahaman atas struktur pengendalian intern, pengujian atas pengendalian, pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitis, dan pengujian terinci atas saldo.
1.
2. 3.
Berdasarkan analisis yang telah dibahas, berikut ini merupakan temuan yang didapatkan: Tidak seluruh prosedur audit didokumentasikan secara tertulis ke dalam KKP (kertas kerja pemeriksaan). Salah satunya adalah penyampaian faktor risiko yang hanya dilakukan secara lisan dan tidak dituangkan ke dalam KKP. Serta hanya risiko-risiko yang besar saja yang dikomunikasikan untuk menjadi fokus pemeriksaan tim audit. Penentuan materialitas dilakukan hanya berdasarkan judgement dari Auditor bukan dengan perhitungan kuantitatif (rumus). KAP ARHJ tidak menggunakan perangkat lunak atau aplikasi tertentu untuk melakukan perencanaan dan pelaksanaan audit. KAP hanya menggunakan perangkat lunak dasar yaitu Ms. Office.
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (KAP ARHJ) mengenai perencanaan audit laporan keuangan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (KAP ARHJ) telah memiliki perencanaan audit atas laporan keuangan yang memadai. 2. Perencanaan audit laporan keuangan KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (KAP ARHJ) secara tertulis sudah sesuai dengan Standar Profesi Akuntan Publik yang diterapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan melakukan perbandingan antara prosedur perencanaan audit laporan keuangan KAP ARHJ dengan prosedur perencanaan audit laporan keuangan yang terdapat dalam SPAP. Namun pada praktiknya, masih terdapat sedikit ketidaksesuaian yang kemudian penulis masukkan sebagai kelemahan pada KAP. 3. Terdapat kelemahan yang ditemukan dalam perencanaan audit atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (KAP ARHJ). Kelemahan – kelemahan yang ditemukan adalah sebagai berikut: a)
b) c)
Tidak seluruh prosedur audit didokumentasikan secara tertulis ke dalam KKP (kertas kerja pemeriksaan). Salah satunya adalah penyampaian faktor risiko yang hanya dilakukan secara lisan dan tidak dituangkan ke dalam KKP. Serta hanya risiko-risiko yang besar saja yang dikomunikasikan untuk menjadi fokus pemeriksaan tim audit. Penentuan materialitas dilakukan hanya berdasarkan professional judgement dari auditor, bukan dengan perhitungan kuantitatif atau rumus. KAP ARHJ tidak menggunakan software atau aplikasi khusus untuk melakukan perencanaan dan pelaksanaan audit. KAP hanya menggunakan basic software yaitu Ms. Office.
B. Saran Berdasarkan kelemahan yang ditemukan dalam perencanaan audit laporan keuangan KAP ARHJ, maka penulis memberikan saran perbaikan untuk KAP sebagai berikut: 1. Sebaiknya KAP ARHJ mendokumentasikan keseluruhan prosedur audit dalam kertas kerja sesuai dengan yang tercantum pada SPAP sebagai bentuk pertanggungjawaban atas laporan yang telah disajikan. Hal ini dapat memudahkan auditor dalam melaksanakan audit tahap selanjutnya dan sehingga lebih efisien waktu untuk audit tahun berikutnya apabila KAP mengaudit perusahaan yang sama. 2. Sebaiknya dalam menentukan materialitas, KAP ARHJ menggabungkan antara kedua pertimbangan, yaitu kualitatif dan kuantitatif agar auditor dapat lebih detail dalam menemukan salah saji material. 3. Sebaiknya KAP ARHJ menggunakan aplikasi khusus audit untuk melakukan perencanaan serta pelaksanaan audit seperti APG (Audit Program Generator) dan ACL (Audit Comand Language). Hal ini ditujukan agar pekerjaan auditor dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
REFERENSI Agoes, S. (2012). Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Buku Satu. Jilid Empat. Penerbit: Salemba Empat. Jakarta. Agoes, S & Hoesada, J (2012). Bunga Rampai Auditing (Edisi Dua). Penerbit: Salemba Empat. Jakarta. Arrens & Loebbecke. (2003). Auditing Pendekatan Terpadu. Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf. (Buku Satu). Penerbit: Salemba Empat. Jakarta. Boynton, W.C., Johnson, R. N., & Kell, W. G. Alih bahasa Rajoe, P. A., Gania, G., Budi, I. S (2003). Modern Auditing jilid 1 (Edisi Tujuh). Penerbit: Erlangga. Jakarta. Halim, A. (2008). Auditing: Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. Jilid Satu (Edisi Keempat).
Penerbit: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta. Hasanah. (2011). Pengaruh Perencanaan Audit dan Pelatihan Teknis Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Jurnal Ilmiah, diakses 2011 dari http://ejournalfia.ub.ac.id/ Hery. (2013). 240 Konsep Penting Akuntansi & Auditing yang perlu Anda ketahui. Penerbit:Gava Media. Yogyakarta. Hery. (2013). Auditing: Pemeriksaan Akuntansi 1. Penerbit: Center of Academic Publishing Services. Yogyakarta. Husri, Ryanfeiza Harashta. (2013). Evaluasi Perencanaan Audit Laporan Keuangan pada KAP Noor Salim dan Rekan. Skripsi S1. Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Ikatan Akuntan Publik Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat : Jakarta. Kin-Yew Low. (2004). The Effects of Industry Specialization on Audit Risk Assessments and AuditPlanning Decisions. The Accounting Review, Vol. 79, No. 1, diakses 2004 dari members.home.nl Kizirian, Mayhew, Sneathen. (2005). The Impact of Management Integrity On Audit Planning and Evidence. A Journal of Practice and Theory, Vol. 24, No. 2, diakses November 2005 dari http://aaajournals.org/ Libby, Artman, dan Willingham. (1985). Process Susceptibility, Control Risk, and Audit Planning. The Accounting Review, Vol LX. No. 2, diakses April 1985 dari http://www.jstor.org/ Pranesya. (2013). Perencanaan Audit Laporan Keuangan pada Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo dan Rekan. Jurnal Ilmiah, Vol 1, No 04, diakses 2013 dari http://journal.bakrie.ac.id/ Sunyoto, D (2014). Auditing Pemeriksaan Akuntansi. Penerbit: Center of Academic Publishing Service. Yogyakarta. http://www.iapi.or.id/iapi,2013
RIWAYAT PENULIS Danti Putri Utami, lahir di kota Jakarta, 3 Juli 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2014.