PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN YANG MENJALANI OPERASI SESAR PADA BULAN AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2007 DI RS PANTI RAPIH
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh: Eunike Sefti Arisandy NIM : 048114136
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN YANG MENJALANI OPERASI SESAR PADA BULAN AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2007 DI RS PANTI RAPIH
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh: Eunike Sefti Arisandy NIM : 048114136
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN One night I dreamed a dream. I was walking along the beach with my Lord. Across the dark sky flashed scenes from my life. For each scene, I noticed two sets of footprints in the sand, one belong to me and one to my Lord. When the last scene of my life shot before me, I looked back at the footprints in the sand. There was only one set of footprints. I realized that this was the lowest and the saddest times of my life. This always bothered me and I questioned the Lord about my dilemma. ‘Lord, You told me when I decided to follow, You would walk and talk with me all the way. But I'm aware that during the most troublesome times of my life, there is only one set of footprints. I just don't understand why, when I need You most, You leave me.’ He whispered, ‘My precious child, I love you and will never leave you never, ever, during your trials and testings. When you saw only one set of footprints, it was then that I carried you.’
Margaret Fishback
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama Nomor Mahasiswa
: Eunike Sefti Arisandy : 048114136
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS PADA PASIEN YANG MENJALANI OPERASI SESAR PADA BULAN AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2007 DI RS PANTI RAPIH beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 31 Maret 2008 Yang menyatakan
(Eunike Sefti Arisandy)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis pada Pasien yang Menjalani Operasi Sesar pada Bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih” dapat terselesaikan dengan baik. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penyusunan skripsi ini tentunya tidak akan berhasil dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. 2. Ibu dr. Luciana Kuswibawati, M. Kes. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing, memberikan kritik dan saran selama penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian hingga terselesaikannya skripsi ini. 3. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan Bapak Ipang Djunarko, S.Si., Apt. selaku dosen penguji yang bersedia untuk memberikan masukan yang berguna demi peningkatan hasil karya tulis ini. 4. Bapak Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas Farmasi.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Segenap dewan direksi RS Panti Rapih yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk dapat melakukan penelitian di RS Panti Rapih. 6. Segenap petugas bagian rekam medik RS Panti Rapih yang telah banyak membantu dalam proses pengambilan data. 7. Ibu Lin dan Bapak Rustamadji yang telah mendukung dalam penyelesaian karya ilmiah ini. 8. Papa dan Mama atas doa dan semangat yang diberikan. 9. Adikku, Linda, atas dukungan yang diberikan. 10. Yusak dan Rahel atas doa, cinta, semangat, keceriaan, kebersamaan dan pengorbanan yang diberikan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi dengan baik. 11. Keluarga Lydia Inawati yang mendukung dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini. 12. Sahabat-sahabatku, Chika, Novi, Lala, Apri, Sinta atas semangat, doa, keceriaan dan kebersamaan. Semoga persahabatan kita akan terus berlanjut selamanya. 13. Teman-teman KKN angkatan XXXIV kelompok Dukuh Turi yang telah memberikan banyak ”pelajaran kehidupan” yang tak ternilai harganya. 14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang juga telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih membalas semua kebaikan-kebaikan yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi semua pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta,
Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Februari 2008 Penulis,
Eunike Sefti Arisandy
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI Bagi petugas medis, peningkatan jumlah operasi sesar seharusnya menjadi hal yang mengkhawatirkan sebab kemungkinan risiko yang dialami pasien juga besar. Salah satu risiko operasi sesar yaitu infeksi, dapat dicegah dengan pemberian terapi antibiotika profilaksis yang tepat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih. Penelitian yang dilakukan termasuk dalam jenis penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptifevaluatif. Data diperoleh dari kartu rekam medik pasien yang disimpan di RS Panti Rapih. Presentase operasi sesar pada bulan Januari-Desember 2007 berkisar antara 31,82-45,13%. Tipe operasi sesar berdasarkan jumlah operasi sesar yang pernah dilakukan yaitu operasi sesar primer (81,40%) dan operasi sesar ulangan (18,60%). Tipe operasi sesar berdasarkan alasan dilakukannya operasi yaitu operasi sesar elektif (53,49%) dengan indikasi paling banyak disproporsi kepala panggul (23,53%); dan operasi sesar emergency (46,51%) dengan indikasi paling banyak induksi gagal (25,00%). Karakteristik pasien yang menjalani operasi sesar yaitu sebesar 53,48% berusia 20-29 tahun; sebesar 58,14% menjalani kehamilan yang pertama; sebanyak 69,77% belum pernah melahirkan sebelumnya; dan sebanyak 86,05% belum pernah mengalami aborsi. Antibiotika profilaksis yang paling banyak digunakan yaitu berupa seftriakson 2 gram (81,40%) dan rute pemberian yang paling banyak digunakan adalah intravena (86%). Drug related ploblems yang muncul pada penggunaan antibiotika profilaksis yaitu 8 kasus terapi obat tidak diperlukan, 5 kasus salah obat; 12 kasus dosis terlalu rendah, dan 41 kasus efek samping obat. Kata kunci: antibiotika profilaksis, operasi sesar, RS Panti Rapih
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT For medical people, the increasing number of cesarean section is an attractive event because the section has a big risks that should be considered. Infection, one kind of the risks, can be prevented by an appropriate use of prophylaxis antibiotics. The goal of this study is to evaluate the use of prophylaxis antibiotics in patients who undergo cesarean section on August and September 2007 in Panti Rapih hospital. This study is included in non-experimental with descriptiveevaluative design experimental. Data are collected from patient ’s medical records that have been stored by Panti Rapih hospital. Percentage of cesarean section which occur on Januari-Desember 2007 is range from 31,82-45,13%. The type of cesarean section based on cesarean section that has been done before are primer cesarean section (81,40%) and re-cesarean section (18,60%). The type of cesarean section based on the reasons to do the section are elective cesarean section (53,49%) with the most common indication is cephalopelvic disproportion (23,53%); and emergency cesarean section (46,51%) with the most common indication is failed induction (25,00%). Patient’s characteristics are 20-29 years old (53,48%); have their first pregnant (58,14%); 69,77% never have partus history before; and 86,05% never have abortion history. The most common use of prophylaxis antibiotics is 2 gram ceftriaxone (81,40%) and the most common route administration is intravena (86%). Drug related problems which occur in the use of prophylaxis antibiotics are 8 cases unnecessary drug therapy, 5 cases wrong drug; 12 cases dose too low, and 41 cases adverse drug reaction. Key words:
prophylaxis antibiotics, cesarean section, Panti Rapih hospital
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Hal. HALAMAN JUDUL ....................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................
v
PRAKATA ....................................................................................................
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................
ix
INTISARI.......................................................................................................
x
ABSTRACT.....................................................................................................
xi
DAFTAR ISI .................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xix
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang .........................................................................................
1
1. Permasalahan .............................................................................................
3
2. Keaslian karya ...........................................................................................
3
3. Manfaat penelitian......................................................................................
4
B. Tujua n Penelitian.....................................................................................
4
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Operasi Sesar......................................................................................
6
1. Definisi operasi sesar ...................................................................
6
2. Tipe-tipe operasi sesar .................................................................
6
3. Indikasi operasi sesar ...................................................................
8
4. Risiko operasi sesar......................................................................
8
B. Infeksi.................................................................................................
9
1. Definisi infeksi.............................................................................
9
2. Infeksi paska operasi....................................................................
9
3. Faktor risiko infeksi .....................................................................
10
C. Antibiotika .........................................................................................
12
1. Definisi antibiotika.......................................................................
12
2. Prinsip penggunaan antibiotika ....................................................
12
D. Antibiotika Profilaksis .......................................................................
14
1. Definisi antibiotika profilaksis.....................................................
14
2. Prinsip pemberian antibiotika profilaksis pada pasien operasi sesar..............................................................................................
14
3. Antibiotika profilaksis pilihan .....................................................
15
E. Drug Related Problems (DRPs).........................................................
17
F. Keterangan Empiris ............................................................................
19
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian.........................................................
20
B. Definisi Operasional ..........................................................................
20
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Subyek Uji..........................................................................................
22
D. Bahan Penelitian ................................................................................
23
E. Jalannya Penelitian.............................................................................
23
F. Analisis Data ......................................................................................
24
G. Kesulitan yang Dialami dan Pemecahan Masalah.............................
25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelayanan Operasi Sesar yang Dilakukan di RS Panti Rapih Tahun 2007 ........................................................................................
26
B. Karakteristik Operasi Sesar................................................................
27
1.
Tipe operasi sesar berdasarkan alasan dilakukannya operasi ...
2.
Tipe operasi sesar berdasarkan jumlah operasi sesar yang
27
pernah dilakukan.......................................................................
28
3.
Indikasi operasi sesar elektif .....................................................
29
4.
Indikasi operasi sesar emergency ..............................................
30
C. Karakteristik Pasien yang Menjalani Operasi Sesar ..........................
31
1.
Usia pasien................................................................................
31
2.
Riwayat kehamilan pasien ........................................................
33
3.
Riwayat melahirkan pasien.......................................................
33
4.
Riwayat aborsi pasien ...............................................................
34
D. Pola Penggunaan Antibiotika Profilaksis Untuk Operasi Sesar ........
35
1.
Variasi penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih...........................................
xiv
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
Rute pemberian antibiotika profilaksis di RS Panti Rapih pada bulan Agustus dan September 2007 .................................
36
E. Drug Related Problems Saat Penggunaan Antibiotika Profilaksis ....
37
1.
Evaluasi drug related problems................................................
2.
Kasus DRPs yang terjadi pada pasien yang melakukan
37
operasi sesar di RS Panti Rapih pada bulan Agustus dan September 2007.........................................................................
42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................................
47
B. Saran...................................................................................................
48
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
49
LAMPIRAN ...................................................................................................
51
BIOGRAFI PENULIS ...................................................................................
95
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Hal. Tabel I.
Penggunaan antibiotika di masa kehamilan menurut Wattimena, Sugiarto, Widianto, Sukandar, Soemardji, Setiadi (1990).............
Tabel II.
13
Kategori dan penyebab munculnya DRPs menurut Cipolle, Strand, dan Morley (2004) ............................................................
18
Tabel III.
Total pelayanan persalinan di RS Panti Rapih tahun 2007............
26
Tabel IV.
Persentase jumlah operasi sesar di RS Panti Rapih tahun 2007.....
27
Tabel V.
Indikasi operasi sesar elektif pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih..................................................................
Tabel VI.
Indikasi operasi sesar emergency pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih................................................
Tabel VII.
29
30
Variasi penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih.................................................................
Tabel VIII.
35
Rute pemberian antibiotika profilaksis yang digunakan pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih..................................................................
Tabel IX.
36
Kasus terapi obat yang tidak diperlukan pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih ………………………………………………………
Tabel X.
38
Kasus salah obat pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih...........................
xvi
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XI.
Kasus dosis terlalu rendah pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih…….
Tabel XII.
Kasus efek samping obat pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih ……
Tabel XIII.
44
Kasus pasien dengan nomor RM 144015 (DRPs tidak perlu terapi obat dan efek samping obat)………………………............
Tabel XVII.
43
Kasus pasien dengan nomor RM 487481 (DRPs dosis terlalu rendah dan efek samping obat)…………………………………...
Tabel XVI.
42
Kasus pasien dengan nomor RM 060314 (DRPs salah obat dan efek samping obat)……………………………………………….
Tabel XV.
41
Kasus pasien dengan nomor RM 154872 (DRP efek samping obat)………………………………………………………………
Tabel XIV.
40
45
Kasus pasien dengan nomor RM 165550 (DRPs tidak perlu antibiotika profilaksis, perpanjangan penggunaan antibiotika dan efek samping obat……………………………………………
xvii
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Hal. Gambar 1.
Tipe operasi sesar berdasarkan alasan dilakukannya operasi pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih......
Gambar 2.
28
Tipe operasi sesar berdasarkan jumlah operasi sesar yang pernah dilakukan sebelumnya oleh pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih..................................................................................
Gambar 3.
Usia pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih......................................
Gambar 4.
33
Riwayat melahirkan pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih..............
Gambar 6.
32
Riwayat kehamilan pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih..............
Gambar 5.
28
34
Riwayat aborsi pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih ……………
xviii
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Hal. Lampiran 1.
Lampiran 2.
Data pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih......................................
51
Surat persetujuan ijin penelitian dari pihak RS Panti Rapih.......
94
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENGANTAR
A.
Latar Belakang
Perkembangan ilmu kesehatan semakin pesat, salah satu kemajuan dalam bidang obstetrik dan ginekologi yaitu kemajuan dalam teknik operasi sesar yang semakin memudahkan persalinan. Operasi sesar sejauh ini telah banyak membantu menyelamatkan nyawa ibu dan bayi. Operasi sesar perlu dilakukan apabila risiko melahirkan secara normal terlalu besar bagi ibu dan bayi serta ada indikasi medis yang mendukung seperti bobot bayi yang akan dilahirkan terlalu besar, bayi depresi saat akan dilahirkan, atau selang waktu antar pembukaan awal hingga kelahiran terlalu lama. Sekarang ini, banyak pasien yang meminta agar dapat melahirkan melalui operasi sesar. Alasan yang melandasi keputusan pasien untuk melahirkan melalui sesar di antaranya yaitu kekhawatiran akan rasa sakit yang akan dialami apabila melahirkan secara normal, kekhawatiran akan dilakukannya tindakan episiotomy, dan bahkan untuk memilih hari kelahiran calon anak. Menurut studi yang dilakukan Health Grades (perusahaan informasi kesehatan di Amerika) angka melahirkan melalui operasi sesar elektif atau yang telah direncanakan sebelumnya meningkat 36% dari tahun 2001 hingga 2003 (Moninger, 2007). Di RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo Jakarta, pada tahun 1970 persentase operasi sesar hanya 5% dari seluruh persalinan, tetapi pada tahun 2002 meningkat pesat hingga 26% dari seluruh persalinan. Sepanjang tahun 2005
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dan 2006, di RSUPN Cipto Mangunkusumo terdapat 25-30 pasien operasi sesar di antara 100 orang yang menjalani proses persalinan (Iis Sinsin, 2005 cit Indriarti, 2007). Di RS Panti Rapih angka melahirkan melalui operasi sesar pada tahun 2006 meningkat 24,97% dari tahun 2001. Bagi petugas medis, peningkatan jumlah operasi sesar seharusnya menjadi hal yang mengkhawatirkan sebab kemungkinan risiko ya ng mungkin timbul akan semakin meningkat seiring bertambahnya angka kejadian operasi sesar. Salah satu risiko operasi sesar yang dapat dialami pasien yaitu terjadinya infeksi paska operasi sesar. Infeksi paska operasi sesar dapat berupa endometritis, infeksi luka operasi, dan sepsis. Infeksi dapat terjadi sebab terjadi pembedahan pada bagian perut dan dinding rahim yang dapat menyebabkan masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh pasien. Selain itu lemahnya kondisi pasien paska operasi dapat menyebabkan bertumbuhnya bakteri patogen yang sebenarnya merupakan flora normal tubuh. Infeksi paska operasi dapat diatasi dengan pemberia n antibiotika profilaksis yang tepat. Antibiotika profilaksis merupakan antibiotika yang diberikan sebelum terjadinya infeksi. Syarat antibiotika yang dapat digunakan sebagai profilaksis pada operasi sesar yaitu harus dapat mengeradikasi bakteri yang mungkin menginfeksi paska operasi, diberikan melalui rute parenteral, kadar antibiotika profilaksis serta waktu penggunaannya harus dapat me ncegah terjadinya
infeksi.
mempertimbangkan
Selain
itu,
kemungkinan
pemilihan
antibiotika
profilaksis
perlu
pengaruh
antibiotika
pada
yang
bayi
dikandung. Peningkatan jumlah operasi sesar tiap tahunnya serta kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
penggunaan antibiotika profilaksis pada kondisi yang khusus yaitu adanya kehamilan maka dilakukan penelitian mengenai Evaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis pada Pasien yang Menjalani Operasi Sesar pada Bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih. 1. Permasalahan a. Berapakah besar kejadian operasi sesar dibandingkan total proses persalinan yang dilakukan Januari-Desember tahun 2007? b. Bagaimana karakteristik operasi sesar yang berlangsung pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih? c. Bagaimana karakteristik
pasien
yang
menjalani
operasi sesar yang
berlangsung pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih? d. Seperti apa pola penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih dilihat dari variasi penggunaan antibiotika profilaksis dan cara pemberian antibiotika profilaksis? e. Apa saja Drug Related Problems (DRPs) yang muncul saat penggunaan antibiotika profilaksis? 2. Keaslian karya Penelitian tentang Evaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis pada Pasien yang Menjalani Operasi Sesar pada Bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian lain yang membahas penggunaan obat pada pasien bedah sesar yaitu oleh Wikaningtyas (2004) tentang Gambaran Peresepan Obat pada Pasien Pasca Bedah Sesar di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Instalasi Rawat Inap RS. Panti Rapih Yogyakarta periode Januari-Juni 2002 dan Dewi (2007) tentang Evaluasi Penggunaan Obat pada Pasien Pasca Bedah Sesar di Bangsal Bakung Timur Rumah Sakit Sanglah Denpasar periode Februari 2007. 3. Manfaat penelitian a. Manfaat teoritis Memberikan gambaran mengenai penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih. b. Manfaat praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk melaksanakan terapi antibiotika profilaksis yang lebih efektif dan efisien pada operasi sesar.
B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi deskriptif mengenai penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih. 2. Tujuan khusus a. Mengetahui berapa besar kejadian operasi sesar dibandingkan total proses persalinan yang dilakukan Januari-Desember tahun 2007. b. Mengetahui karakteristik operasi sesar yang berlangsung pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Mengetahui karakteristik pasien yang menjalani operasi sesar
5
yang
berlangsung pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih. d. Mengetahui pola penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih dilihat dari variasi penggunaan antibiotika profilaksis dan cara pemberian antibiotika profilaksis. e. Mengetahui DRPs yang muncul saat penggunaan antibiotika profilaksis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Operasi Sesar 1. Definisi operasi sesar Operasi sesar atau seksio cesarea didefinisikan sebagai suatu proses penghantaran bayi, plasenta dan membran (setelah 28 minggu) melalui pemotongan atau pembedahan pada perut dan dinding rahim (Benson, 1980). Di Amerika, angka melahirkan melalui operasi sesar elektif atau yang telah direncanakan sebelumnya meningkat 36% dari tahun 2001 hingga 2003 (Moninger, 2007). Sepanjang tahun 2005 dan 2006, terdapat 25-30 pasien operasi sesar di antara 100 orang yang menjalani proses persalinan di RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo Jakarta (Sinsin, 2005 cit Indriarti, 2007). 2. Tipe-tipe operasi sesar Berdasarkan alasan dilakukannya operasi, tipe operasi sesar dibagi menjadi 2 yaitu operasi sesar elektif dan operasi sesar emergency. Operasi sesar elektif yaitu operasi yang dilakukan secara terencana karena adanya indikasi medis yang tidak memungkinkan pasien menjalani persalinan spontan atau normal. Indikasi untuk melakukan operasi sesar elektif dapat diketahui melalui pemeriksaan rutin ke dokter kandungan. Apabila keputusan akhir yang diambil yaitu operasi sesar maka perlu direncanakan waktu yang tepat untuk melaksanakan operasi. Operasi sesar emergency merupakan operasi sesar yang dilakukan ketika pasien mengalami kesulitan dalam persalinan normal dan perlu
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
penanganan secepatnya agar nyawa ibu dan bayi dapat terselamatkan. Pasien yang menjalani operasi sesar emergency sebenarnya memiliki kesempatan untuk melahirkan secara normal dengan atau tanpa bantuan induksi, vakum, atau forceps, tetapi pada proses persalinan mengalami kesulitan yang mengharuskan menjalani operasi sesar sebagai metode pengakhiran persalinan. Salah satu alasan yang mendasari keputusan sesar yaitu untuk menyelamatkan nyawa pasien dan bayi (Benson, 1980). Tipe operasi sesar berdasarkan jumlah operasi sesar yang pernah dilakukan sebelumnya dibagi menjadi 2 yaitu operasi sesar primer dan operasi sesar ulangan. Operasi sesar primer adalah operasi sesar yang dilakukan oleh pasien untuk yang pertama kalinya. Operasi sesar ulangan (re-cesarean section) ialah operasi sesar yang telah dilakukan untuk kedua kalinya, ketiga kalinya, dan seterusnya. Pengertian yang lebih memudahkan istilah operasi sesar ulangan yaitu operasi yang telah dilakukan lebih dari satu kali (Benson, 1980). Pasien yang pernah menjalani operasi sesar pada kehamilan yang pertama, pada kehamilan berikutnya pasien dapat melakukan persalinan per vaginam apabila tidak ada penyulit persalinan. Persalinan per vaginam yang dilakukan pasien yang pada kehamilan sebelumnya menjalani operasi sesar dikenal dengan istilah Vaginal Birth After Cesarean (VBAC). Pada pasien yang telah melakukan operasi sesar sebanyak 2 kali, pada kehamilan berikutnya pasien harus melakukan operasi sesar lagi sebab ada risiko rahim robek (Handaya, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Indikasi operasi sesar Operasi sesar dilakukan bila ada indikasi medis, di antaranya: ari-ari menutup jalan lahir (plasenta previa); preeklampsia-eklampsia; bayi berukuran besar, umumnya punya berat lebih dari 4,2 kg (macrosomia); detak jantung janin melambat (fetal distress); proses persalinan normal berlangsung lama sehingga terjadi kelelahan persalinan atau terjadi kegagalan persalinan normal (dystosia); kegagalan persalinan dengan induksi; letak bayi melintang atau sungsang; proporsi panggul ibu dengan kepala bayi yang tidak pas sehingga dikhawatirkan persalinan terhambat (cephalo pelvic disproportion/ CPD); kepala bayi lebih besar dari ukuran normal (hidrosefalus); ibu hamil menderita herpes genital, hipertensi, dan AIDS; tali pusar bayi putus (Anonim, 2007a). 4. Risiko operasi sesar a.
Pasien yang menjalani operasi sesar mendapat 3 sampai 5 lapisan jahitan
yang apabila penyembuhannya tidak sempurna dapat terinfeksi kuman. Kemungkinan infeksi luka akibat operasi sesar lebih besar dari luka persalinan normal. b.
Perdarahan masif pada operasi sesar dua kali lipat lebih banyak
dibandingkan persalinan normal. c.
Bekuan darah di kaki, organ-organ dalam panggul hingga paru-paru.
d.
Kematian langsung karena operasi sesar amat jarang (sekitar 7 dalam
100.000 persalinan), tetapi risikonya empat kali lebih tinggi daripada persalinan biasa. (Bakar, 2002)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Infeksi 1. Definisi infeksi Infeksi merupakan interaksi antara mikroorganisme dengan pejamu rentan yang terjadi melalui kode transmisi kuman. Cara transmisi mikroorganisme dapat terjadi melalui darah, udara baik droplet maupun airborne, dan dengan kontak langsung (Anonim, 2007b). 2. Infeksi paska operasi sesar Adanya infeksi paska operasi sesar dapat dinilai dari tanda-tanda klinis yang berupa suhu tubuh di atas 38o C dan meningkatnya angka leukosit. Endometritis merupakan infeksi yang sering terjadi setelah melakukan persalinan sesar. Insiden endometritis berkisar kurang dari 10% pada rumah sakit swasta, sampai 50% pada pasien di rumah sakit pendidikan yang besar. Insiden endometritis paska operasi sesar lebih besar dibandingkan dengan insiden endometritis paska persalinan normal yang hanya berkisar 0,9-3,9%. Faktor risiko yang berpengaruh pada endometritis paska operasi sesar yaitu lamanya proses persalinan atau ketuban pecah dini, bakteri vaginosis, pemeriksaan vagina berkalikali, dan penggunaan monitor janin internal (Wilson dan Sande, 2001). Endometritis merupakan infeksi polimikrobia. Bakteri yang biasanya menginfeksi yaitu streptokoki grup B, Gardnerella vaginalis, E. coli, bakteri anaerob dan enterokoki (Wilson dan Sande, 2001). Tanda-tanda klinis endometritis yaitu subinvolusi urteri, uterus lembek dan nyeri tekan, lokia berbau adanya eritema dengan cairan serous (Roeshadi, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Selain itu dapat juga terjadi infeksi pada luka operasi. Tanda-tanda klinis luka operasi sesar yang mulai terinfeksi adalah terjadinya pembengkakan dan warna kemerahan pada bekas jahitan yang disebut dengan infiltrat, muncul rasa sakit di daerah jahitan, bekas jahitan operasi sesar terbuka dan bernanah (Hasuki, 2008). Kemungkinan infeksi lainnya paska operasi adalah terjadinya sepsis. Sepsis adalah masuknya mikroorganisme ke dalam aliran darah, dapat menyebar ke organ lain dan menimbulkan infeksi di tempat yang baru. Sepsis merupakan salah satu infeksi yang mungkin terjadi pada pasien maupun bayi yang dilahirkan pasien. Sepsis dapat terjadi pada pasien apabila kejadian yang mungkin berisiko menimbulkan sepsis tidak segera ditangani, contohnya ketuban pecah dini. Selain pada pasien, sepsis juga dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan pasien. Sepsis pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena terpapar mikroorganisme yang sebelumnya menginfeksi pasien dan karena penggunaan antibiotika profilaksis yang terlalu dini (DeCherney dan Pernoll, 1994). 3. Faktor risiko infeksi Faktor risiko yang berpengaruh pada kemungkinan terjadinya infeksi. a. Diabetes mellitus Kadar glukosa yang terlalu tinggi dan tidak diimbangi produksi hormon insulin yang berlebih menyebabkan insulin yang ada tidak dapat mencukupi kebutuhan untuk menurunkan kadar glukosa darah. Kondisi ini menguntungkan perkembangbiakan mikroorganisme karena glukosa merupakan salah satu media perkembangbiakan yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Penyakit kronis Tuberkulosis, infeksi pada serviks ataupun vaginitis dan sebagainya, sangat memungkinkan mikroorganisme yang ada untuk sewaktu-waktu menjalar ke bagian tubuh lain dan berkembang biak di tempat baru. Sewaktu ada perlukaan operasi sesar, proses penyembuhannya dapat terganggu karena adanya infeksi bakteri, kuman, virus ataupun jamur. c. Anemia Selama kehamilan dan saat melahirkan, ibu dengan hemoglobin (Hb) di bawah 8 g/dl sangat mudah terserang infeksi, karena berdasarkan penelitian, pasien yang kadar hemoglobinnya kurang dari 10 g/dl memiliki kadar leukosit yang rendah. Dengan begitu infeksi dapat mudah terjadi, terlebih ketika terjadi perlukaan pada bagian tubuh pasien. Padahal, pasien yang memiliki hemoglobin rendah, sewaktu melahirkan kadar hemoglobinnya dapat semakin rendah karena adanya postpartum hemorrhage. d. Ketuban pecah dini (KPD) Ditandai dengan keluarnya cairan dari vagina yang baunya amat khas. Ketuban pecah dini memungkinkan masuknya bakteri ke jalan lahir yang telah terbuka dan dapat menyebabkan infeksi pada ibu dan juga bayi di dalam rahim. e. Persalinan lama Proses bersalin yang cukup lama memberi kesempatan terjadinya infeksi. Bila mikroorganisme berkembang, selain akan menimbulkan infeksi di organ reproduksi pasien, kemungkinan dapat menimbulkan infeksi di bekas luka operasi sesar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
f. Ketidaksterilan Hal penting dalam operasi sesar adalah kondisi steril dari peralatan yang digunakan, tim dokter yang menangani, para asisten dokter, dan ruangan bersalin. Infeksi tidak hanya dapat terjadi di bekas luka sesar, tetapi dapat meluas hingga ke organ vital lainnya, seperti otak, paru-paru, hati, jantung. g. Gizi yang seimbang Dengan mencukupi kebutuhan gizi pasien dengan baik maka imunitas akan meningkat sehingga tidak akan mudah terinfeksi. (Hasuki, 2008)
C. Antibiotika 1. Definisi antibiotika Antibiotika ialah zat atau senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme lainnya (Anonim, 2000). Selain dari makhluk hidup, antibiotika dapat dibuat secara sintesis. 2. Prinsip penggunaan antibiotika Prinsip penggunaan antibiotika didasarkan pada 2 pertimbangan, yaitu: a. penyebab infeksi Penggunaan antibiotika diharapkan sesuai dengan hasil pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman. Akan tetapi dalam penerapannya sulit untuk diwujudkan karena harganya yang relatif mahal dan dugaan pada penyakit infeksi berat perlu segera dilakukan penanganan. Untuk itu penggunaan antibiotika dapat juga didasarkan atas educated guess, yaitu pemilihan antibiotika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
didasarkan pada jenis mikroorganisme yang biasanya menginfeksi bagian-bagian tubuh. b. faktor pasien Faktor yang perlu dipertimbangkan pada pemilihan antibiotika yaitu usia, wanita hamil atau menyusui, alergi, fungsi ginjal, fungsi hati. Hal ini berpengaruh pada jenis dan dosis antibiotika yang akan digunakan. (Anonim, 2000) Tabel I. Penggunaan antibiotika di masa kehamilan menurut Wattimena, Sugiarto, Widianto, Sukandar, Soemardji, Setiadi (1990) Antibiotika Embrio Per fetal Minggu terakhir Akibat terhadap bayi di dalam kandungan 1-3 bulan
4-9 bulan
kehamilan
Ampisilin
+
+
+
Eritromisin
+
+
+
Gentamisin
±
-
-
Gangguan pendengaran
Kanamisin
±
-
-
Gangguan pendengaran
Kloramfenikol
±
±
-
Agranulasitosis, sindrom bayi kelabu
Karbenisilin
+
+
+
Neomisin
±
-
-
Oksasilin
+
+
+
Penisilin
+
+
+
Polimiksin
±
-
-
Sefalosporin
±
+
+
Streptomisin
±
-
-
Tetrasiklin
±
-
-
Keterangan: +
: boleh digunakan
-
: tidak boleh digunakan
±
: digunakan dengan hati- hati
Gangguan pendengaran
Gangguan pendengaran Ditimbun di tulang, gigi berubah warna dari normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
D. Antibiotika Profilaksis 1. Definisi antibiotika profilaksis Antibiotika profilaksis yaitu antibiotika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi baik sebelum maupun sesaat setelah terpapar mikroorganisme patogen tetapi belum menunjukan manifestasi infeksi. Penggunaan antibiotika profilaksis dalam operasi melibatkan pertimbangan risiko dan keuntungan. Untuk mencegah infeksi pada luka bekas operasi, antibiotika harus diberikan dalam waktu sebelum 2 jam dari waktu operasi. Antibiotika harus dihentikan setelah 24 jam setelah prosedur operasi (Anonim, 2000). 2. Prinsip pemberian antibiotika profilaksis pada pasien operasi sesar a.
Digunakan pada pasien yang memiliki risiko infeksi tinggi. Kategori
pasien yang risiko infeksinya tinggi yaitu mengalami ketuban pecah dini atau waktu persalinannya lama, menjalani persalinan percobaan dan gagal menjalani persalinan dengan bantuan forceps. b.
Antibiotika diberikan apabila pasien termasuk pasien high risk dan
menjalani operasi sesar emergency (Kanji dan Devlin, 2005). c.
Aktivitas antibiotika harus disesuaikan dengan kemungkinan terbesar
mikroorganisme patogen yang mengkontaminasi luka atau lokasi operasi (educated guess). d.
Jika antibiotika profilaksis lebih dari satu, pemilihan antibiotika
profilaksis harus didasarkan pada kemungkinan terbesar mikroorganisme yang mengkontaminasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e.
15
Pada prosedur operasi yang berlangsung selama 3 jam atau kurang, dosis
antibiotika profilaksis tunggal biasanya sudah cukup. Prosedur yang berlangsung lebih dari 3 jam membutuhkan tambahan dosis efektif. (Barnas, 2000) 3. Antibiotika profilaksis pilihan Pemilihan antibiotika profilaksis untuk operasi sesar sebaiknya memenuhi syarat berikut, yaitu: berupa sediaan parenteral, sesuai dengan mikroorganisme yang kemungkinan besar menginfeksi, kadar antibiotika profilaksis serta waktu penggunaannya harus dapat mencegah terjadinya infeksi saat pelaksanaan operasi. Selain itu, antibiotika yang dipilih hendaknya tidak memiliki efek yang tidak diinginkan terhadap bayi yang ada dalam kandungan. Pencegahan infeksi pada operasi obstetric and gynaecology: a.
Operasi sesar Dosis tunggal sefuroksim IV diberikan setelah tali pusat dipotong. Dapat digantikan dengan klindamisin IV jika ada riwayat alergi terhadap penisilin atau sefalosporin.
b.
Histerektomi Dosis tunggal sefuroksim IV ditambah metronidasol IV atau gentamisin IV ditambah metronidasol IV atau ko-amoksoklav tunggal.
c.
Pengakhiran kehamilan Dosis tunggal metronidasol oral, dan berikan doksisiklin paska operasi. (Anonim, 2007c)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Dosis tunggal antibotika profilaksis sudah cukup dan efektif dari 3 kali pemberian dosis atau pemberian hingga 24 jam setelah operasi dalam pencegahan infeksi. Jika prosedur operasi berlangsung lebih dari 6 jam atau terjadi kehilangan darah 1500 ml atau lebih, diperlukan pemberian dosis kedua untuk menjaga kecukupan kadar antibiotika selama prosedur (Anonim, 2003). Sefazolin 1-2 gram secara intravena dan ampisilin 1 gram secara intravena merupakan antibiotika profilaksis yang dapat digunakan pada operasi sesar (McEvoy dkk, 2003). Selain itu, penggunaan seftriakson 1-2 gram secara intravena dosis tunggal terbukti memiliki keefektifan yang tidak berbeda bermakna dengan penggunaan ampisilin 1 gram multidosis secara intravena (Ahmed, Gerais, Adam, 2004). Sefazolin 1-2 g sebagai antibiotika profilaksis dapat digantikan dengan metronidasol atau klindamisin. Penggunaan gentamisin dapat diberikan pada pasien dengan alergi ß-laktam. Tidak sama seperti prosedur operasi lainnya, pemberian antibiotika profilaksis pada operasi sesar harus dilakukan setelah sayatan pertama dibuat atau setelah tali pusat dipotong (Kanji dan Devlin, 2005). Penundaan pemberian dosis pertama sampai tali pusat dipotong dapat mencegah infeksi pada pasien dan tidak mempengaruhi nilai tes laboratorium bayi (Cunningham dkk, 1983 cit DeCherney dan Pernoll, 1994). Pemberian antibiotika profilaksis yang terlalu awal dapat menyebabkan terjadinya sepsis pada bayi baru lahir (DeCherney dan Pernoll, 1994).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
E. Drug Related Problems (DRPs ) Pengertian drug related problems yaitu kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang dialami pasien yang diduga atau terlibat dalam terapi obat yang menginginkan tercapainya tujuan terapi. Drug related problems merupakan sebuah konsekuensi dari kebutuhan akan obat yang tidak tercapai (Cipolle, Strand, Morley, 2004). Salah satu tugas dan tanggung jawab farmasis dalam melakukan pelayanan kefarmasian yaitu melakukan identifikasi, mengatasi dan mencegah terjadinya drug related problems. Untuk dapat mengidentifikasi, mengatasi, dan mencegah drug related problems, farmasis harus dapat memahami bagaimana pasien dengan drug related problems ada dalam komunitas klinis. Drug related problems selalu memiliki 3 komponen utama. 1. Kejadian atau risiko yang tidak diinginkan yang dialami pasien. Masalah dapat berupa komplain medis, tanda, simptom, diagnosis, penyakit, ketidakmampuan, nilai laboratorium yang tidak normal, atau sindrom. 2. Terapi obat (produk dan atau aturan dosis) yang dilakukan. 3. Hubungan yang terjadi (atau diduga) antara kejadian pada pasien yang tidak diinginkan dan terapi obat. Hubungan dapat berupa: a. konsekuensi terapi obat, hubungan langsung atau hubungan sebab akibat, atau b. membutuhkan tambahan atau modifikasi terapi obat sebagai pemecahan atau pencegahannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Drug related problems tidak dapat dicegah atau diatasi jika penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Penting untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan tidak hanya drug related problem, tetapi juga penyebab yang biasanya muncul. Tabel II merupakan rangkuman dari penyebab yang umumnya menimbulkan drug related problems (Cipolle, Strand, Morley, 2004). Tabel II. Kategori dan penyebab munculnya DRPs menurut Cipolle, Strand, dan Morley (2004) Drug related problems Terapi obat yang tidak diperlukan (unnecessary drug therapy)
Memerlukan terapi tambahan (need additional therapy) Salah obat (wrong drug) Dosis terlalu rendah (dose too low) Efek samping obat (adverse drug reaction)
Dosis terlalu tinggi (dose too high) Ketidakpatuhan pasien (uncompliance)
obat drug
Penyebab munculnya DRPs a. Tidak ada indikasi yang tepat untuk terapi obat yang dilakukan. b. Mengkonsumsi multiple drugs pada kondisi yang cukup memerlukan terapi single drug. c. Kondisi pasien lebih tepat diobati dengan terapi non farmakologis. d. Terapi obat digunakan untuk mengobati efek samping yang dapat dicegah yang berkaitan dengan pengobatan lainnya. e. Penyalahgunaan obat, penggunaan obat, atau merokok yang menjadi penyebabnya. a. Kondisi medis memerlukan inisiasi terapi obat. b. Terapi obat pencegahan diperlukan untuk mengurangi resiko perkembangan kondisi yang baru. c. Kondisi medis memerlukan farmakoterapi tambahan untuk menghasilkan sinergisme atau efek tambahan. a. Obat yang digunakan bukan yang paling efektif. b. Kondisi medisnya sulit untuk dikontrol lewat terapi obat. c. Bentuk sediaan obat tidak tepat. d. Obat tidak efektif untuk indikasi yang muncul. a. Dosis terlalu rendah untuk menghasilkan respon yang diinginkan. b. Interval dosis terlalu jauh untuk dapat menghasilkan respon yang diinginkan. c. Interaksi obat mengurangi jumlah obat yang aktif. d. Durasi terapi obat terlalu singkat untuk menghasilkan respon yang diinginkan. a. Obat menghasilkan reaksi yang tidak diinginkan tetapi tidak tergantung pada besar dosis. b. Obat yang lebih aman diperlukan karena adanya faktor risiko. c. Interaksi obat menyebabkan munculnya reaksi yang tidak diinginkan tetapi tidak tergantung pada besar dosis. d. Aturan dosis diberikan atau diganti terlalu cepat. e. Obat menyebabkan reaksi alergi. f. Obat dikontraindikasikan karena faktor risiko. a. Dosis terlalu tinggi. b. Frekuensi pemberian obat terlalu sering. c. Durasi pemakaian obat terlalu lama. d. Interaksi obat yang terjadi menghasilkan reaksi toksik obat. a. Pasien tidak paham instruksi yang diberikan. b. Pasien memilih untuk tidak meminum obat. c. Pasien lupa meminum obat. d. Obat terlalu mahal untuk pasien. e. Pasien tidak dapat menelan atau menggunakan sendiri obat yang dipilihkan. f. Obat yang hendak ditebus tidak tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
F. Keterangan Empiris Penggunaan antibiotika profilaksis pada prosedur operasi sesar penting untuk mencegah terjadinya infeksi. Penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis pada Pasien yang Menjalani Operasi Sesar Pada Bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih” termasuk dalam jenis penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif-evaluatif. Penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan dan mengevaluasi suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta. Hasil penelitian ditekankan pada penggambaran secara obyektif tentang keadaan sebenarnya dari obyek yang diselidiki.
B. Definisi Operasional 1. Pasien adalah wanita yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih, usia kehamilan di atas 38 minggu, menggunakan antibiotika profilaksis, memiliki data laboratorium paska operasi yang mencantumkan nilai leukosit. 2. Operasi ialah operasi sesar yang berlangsung pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih. 3. Pasien dengan faktor risiko infeksi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pasien yang mengalami ketuban pecah dini, anemia, menderita diabetes mellitus, mengalami penyakit kronis, operasi berlangsung lama, nilai leukosit
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
sebelum operasi lebih rendah dari nilai rujukan, dan pasien yang tidak memiliki nilai laboratorium sebelum operasi. 4. Anemia pada wanita hamil ditandai dengan rendahnya nilai hemoglobin yaitu di bawah 11,0 g/dl. 5. Antibiotika profilaksis yang dimaksud yaitu antibiotika yang digunakan sebelum operasi sesar sampai 24 jam setelah operasi sesar yang bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi yang biasanya terjadi paska operasi. 6. Antibiotika terapi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu antibiotika yang digunakan pada keadaan di mana ada tanda-tanda infeksi paska operasi seperti meningkatnya angka leukosit, suhu tubuh di atas 38o C, subinvolusi urteri, uterus le mbek dan nyeri tekan, lokia berbau, terjadinya infiltrat, muncul rasa sakit di daerah jahitan, luka bernanah dan terlihat basah. 7. Drug Related Problems (DRPs) yaitu masalah-masalah yang timbul sehubungan dengan pemberian antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih. 8. Terapi obat yang tidak perlu yaitu DRP yang terjadi jika pasien yang menjalani operasi sesar tidak memiliki indikasi yang mendukung penggunaan antibiotika profilaksis sebelum, saat, dan/ atau setelah operasi sesar berlangsung. 9. Memerlukan terapi obat tambahan yaitu DRP yang terjadi jika pasien memerlukan tambahan antibiotika lain untuk dikombinasikan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
antibiotika profilaksis yang sudah diterima pasien yang bertujuan untuk menangani kemungkinan infeksi. 10. Salah obat yaitu DRP yang terjadi jika pemilihan jenis antibiotika dan rute pemberian antibiotika profilaksis yang digunakan pasien tidak sesuai dengan disarankan untuk digunakan pada literatur pembanding. 11. Dosis terlalu rendah yaitu DRP yang terjadi jika kadar antibiotika antibiotika profilaksis jaringan kurang mencukupi kebutuhan saat operasi sesar berlangsung. 12. Efek samping obat yaitu DRP yang terjadi jika ada interaksi antara antibiotika profilaksis yang digunakan dengan obat-obat lain yang diterima pasien dan kemungkinan kejadian sepsis pada bayi akibat penggunaan antibiotika profilaksis yang terlalu awal. 13. Dosis terlalu tinggi yaitu DRP yang terjadi jika dosis antibiotika profilaksis yang diberikan ke pasien dosisnya terlalu tinggi. 14. Ketidakpatuhan pasien yaitu DRP yang terjadi jika pasien menolak penggunaan antibiotika profilaksis.
C. Subyek Uji Pengambilan subyek uji didasarkan pada kriteria inklusi yaitu pasien yang menjalani operasi pada bulan Agustus dan September 2007, usia kehamilannya di atas 38 minggu, menggunakan antibiotika profilaksis, dan memiliki hasil laboratorium paska operasi yang mencantumkan nilai leukosit. Dari 92 orang yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2007, ada 49 orang yang tidak termasuk kriteria inklusi, jadi hanya ada 43 orang yang menjadi subyek uji.
D. Bahan Penelitian Bahan dari penelitian ini adalah data yang terdapat dalam kartu rekam medik pasien yang berisi nomor rekam medik, nama pasien, umur, usia kehamilan, tanggal operasi, jam operasi, indikasi operasi, jenis tindakan operasi, data laboratorium sebelum dan sesudah operasi, riwayat pengobatan yang diterima, pemeriksaan fisik pasien seperti tekanan darah, nadi, dan suhu badan.
E. Jalannya Penelitian 1. Persiapan Pada tahap ini, dilakukan pembuatan proposal dan surat ijin untuk dapat melakukan penelitian di RS Panti Rapih. 2. Orientasi Setelah mendapatkan ijin melakukan penelitian dari pihak RS Panti Rapih lalu dilakukan tahap orientasi. Awal tahap orientasi dilakukan dengan melakukan perkenalan dengan karyawan bagian rekam medik dan bagian instalasi farmasi rumah sakit. Pada tahap ini dilakukan pengarahan dari kepala bagian rekam medik tentang tata cara dan tata busana dalam pengambilan data di rumah sakit. Selain itu didapat data jumlah operasi sesar yang dilakukan di rumah sakit pada periode yang telah ditetapkan. Adapun keterangan lain yang dapat dihimpun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
yaitu data yang tercatat dalam kartu rekam medik berupa identitas pasien, pemeriksaan fisik, data laboratorium dan riwayat pengobatan. 3. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan dilakukan pencatatan ulang semua kartu rekam medik yang menjadi subyek uji penelitian. Penulisan ulang ini dimaksudkan untuk memudahkan pengelolaan data sehingga tidak perlu lagi mencari kartu rekam medik di rumah sakit, yang dapat mengganggu kegiatan di rumah sakit. 4. Pengolahan data dan pembuatan laporan Pada tahap ini dilakukan pengelompokan data menurut kriteria- kriteria sehingga data dapat disajikan sesuai harapan yaitu mudah dibaca dan mempresentasikan hal yang sebenarnya. Dan pada tahap pembuatan laporan, penyusunan laporan didasarkan pada data yang telah diolah sehingga dapat dibuat suatu karya ilmiah yang memberikan manfaat.
F. Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis secara statistik deskriptif yaitu dengan persentase. Data ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Evaluasi DRPs dilakukan dengan membandingkan antibiotika profilaksis yang diterima pasien dengan literatur yang diacu. Literatur yang digunakan sebagai acuan yaitu AHFS Drug Information 2004 (McEvoy dkk, 2003), Drug Information Handbook (Lacy, Amstrong, Goldman, Lance, 2006), Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach (Kanji dan Devlin, 2005) dan Eastern Mediterranean Journal (Ahmed, Gerais, Adam, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
G. Kesulitan yang Dialami dan Pemecahan Masalah 1. Waktu efektif pengambilan data sangat singkat (3,5 jam). Pemecahan masalahnya yaitu membuat blangko yang berisi tabel-tabel data sehingga pengambilan data lebih teratur dan cepat. 2. Bulan Februari rumah sakit akan sangat sibuk dalam mempersiapkan ISO sehingga para peneliti yang sedang mengambil data di rumah sakit diharuskan cepat selesai. Penulis yang awalnya menetapkan periode penelitian bulan Agustus-Oktober 2007 terpaksa mengurangi periode penelitian menjadi bulan Agustus dan September 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Operasi Sesar yang Dilakukan di RS Panti Rapih Tahun 2007 Tabel III. Total pelayanan persalinan di RS Panti Rapih tahun 2007 Persalinan
Jumlah Pasien Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agst
Sept
Okt
Nov
Des
1. Spontan
57
72
80
80
90
71
85
61
59
77
62
71
2. SC
33
40
49
62
70
58
42
45
47
49
51
48
1
5
3
0
2
2
5
2
0
4
0
2
91
117
132
142
162
131
132
108
106
130
113
121
3. Vacum TOTAL
Keterangan: SC = seksio cesarea
Pada tabel III terlihat bahwa operasi sesar berada pada urutan no.2 terbanyak pada metode persalinan yang terjadi selama tahun 2007. Operasi sesar menjadi salah satu alternatif persalinan yang banyak dipilih oleh masyarakat sekarang ini dikarenakan banyaknya kemajuan dalam teknik operasi yang membuat pasien merasa lebih nyaman dalam melakukan proses persalinan, seperti perkembangan metode penjahitan rahim dengan benang untuk menghentikan perdarahan, tindakan aseptik, perubahan sayatan pada rahim dari cara klasik menjadi melintang di segmen bawah rahim. Selain itu pasien juga mendapat hak penuh untuk dapat memilih metode persalinan yang hendak dijalankan. Apabila pasien lebih memilih operasi sesar dibandingkan metode lain dengan berbagai pertimbangan, maka dokter dan rumah sakit hanya memenuhi keinginan pasien. Hal ini membuat angka kejadian operasi sesar khususnya operasi sesar elektif semakin besar.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tabel IV. Persentase jumlah operasi sesar di RS Panti Rapih tahun 2007 No
Bulan
Persentase (%)
1
Januari
36,26
2
Februari
34,19
3
Maret
37,12
4
April
43,66
5
Mei
43,21
6
Juni
44,27
7
Juli
31,82
8
Agustus
41,67
9
September
44,34
10
Oktober
37,69
11
November
45,13
12
Desember
39,67
Dari tabel IV didapatkan hasil bahwa operasi sesar yang terjadi tahun 2007 berkisar antara 31,82-45,13%. Ini berarti terdapat 32-45 pasien operasi sesar dari 100 pasien yang menjalani proses persalinan. Besarnya persentase operasi sesar yang berlangsung pada Januari-Desember 2007 di RS Panti Rapih lebih tinggi dari persentase operasi sesar yang berlangsung di RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo Jakarta sepanjang tahun 2005-2006.
B. Karakteristik Operasi Sesar 1. Tipe operasi sesar berdasarkan alasan dilakukannya operasi Tipe operasi sesar dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan alasan dilakukannya operasi. Ada tipe operasi sesar elektif dan operasi emergency. Dari data pada gambar 1 didapat hasil sebanyak 53,49% pasien menjalani operasi sesar elektif dan 46,51% pasien menjalani operasi sesar emergency.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tipe Operasi Caesar
Elektif Emergency
46,51%
53,49%
Gambar 1. Tipe operasi sesar berdasarkan alasan dilakukannya operasi pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih
2. Tipe operasi sesar berdasarkan jumlah operasi sesar yang pernah dilakukan Tipe Operasi Caesar 18,60%
Primer Ulangan 81,40%
Gambar 2. Tipe operasi sesar berdasarkan jumlah operasi sesar yang pernah dilakukan sebelumnya oleh pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007di RS Panti Rapih pada
Pada gambar 2 terlihat bahwa sebanyak 81,40% pasien menjalani operasi sesar untuk yang pertama kalinya dan sebanyak 18,60% pasien pernah menjalani operasi sesar sebelumnya. Pasien yang pertama kali menjalani operasi sesar, masih ada kemungkinan besar untuk menjalani persalinan normal (Vaginal Birth After Cesarean/ VBAC) pada kehamilan berikutnya. Studi yang telah dilakukan pada wanita yang sebelumnya menjalani operasi sesar, 60-80% pasien yang menjalani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
persalinan percobaan berhasil melahirkan normal setelah dokter ahli kebidanan melakukan promosi terhadap VBAC (DeCherney dan Pernoll, 1994). Apabila pasien sebelumnya sudah pernah melakukan operasi sesar sebanyak 2 kali, pada persalinan berikutnya harus dilakukan operasi sesar lagi sebab terlalu besar risiko robeknya rahim. Kemungkian melahirkan secara normal hanya 1-2%. Bedah sesar umumnya dibatasi sampai tiga kali. Semakin sering dibedah, semakin terjadi banyak perlekatan yang terjadi di dalam tubuh. Akibatnya, ada risiko memotong kandung kemih atau organ lain. 3. Indikasi operasi sesar elektif Tabel V. Indikasi operasi sesar elektif pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih Indikasi Mini laparotomy on women (MOW) Histerektomi Miomektomi Operasi sesar ulangan Fetal distress Ketuban pecah dini Preklampsia ringan Disproporsi kepala panggul Letak lintang Bayi besar Obesitas Letak sungsang Serotinus Riwayat jantung Inkoordinasi Anak berharga Riwayat obstetri jelek TOTAL
Jumlah 2 1 1 5 1 2 1 8 1 1 1 4 2 1 1 1 1 34
Presentase (%) 5,88 2,94 2,94 14,71 2,94 5,88 2,94 23,53 2,94 2,94 2,94 11,76 5,88 2,94 2,94 2,94 2,94 99,98
Indikasi pada operasi sesar elektif merupakan indikasi yang telah diketahui selama masa kehamilan hingga mendekati waktu persalinan. Pasien dapat mengetahui penyulit untuk melahirkan per vaginam dengan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter ahli kebidanan. Apabila dokter atau pasien memutuskan untuk melakukan operasi sesar jauh sebelum waktu persalinan tiba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
maka perlu dilakukan penetapan waktu yang tepat untuk melakukan operasi sesar elektif. Penetapan waktu operasi yang dimaksud yaitu menetapkan tanggal operasi dengan mempertimbangkan maturitas janin. Tabel V menunjukkan indikasi yang paling banyak pada operasi sesar elektif yaitu disproporsi kepala panggul (DKP). Adanya ketidakseimbangan antara besar kepala bayi dengan panggul dapat diidentifikasi dengan melakukan pemeriksaan vagina maupun menjalankan persalinan percobaan. Jika bayi belum dapat dilahirkan melalui vagina maka diperlukan operasi sesar (DeCherney dan Pernoll, 1994). Persalinan percobaan sudah jarang dilakukan karena sering muncul tanda-tanda fetal distress sebelum persalinan percobaan ini terselesaikan. Berdasarkan lembar keperawatan, dijelaskan kepada pasien tentang program dokter untuk melakukan persalinan percobaan sebelum dilakukannya operasi sesar, tetapi kebanyakan pasien dengan indikasi disproporsi kepala panggul menolak rencana tersebut dan meminta untuk dilakukan operasi sesar. 4. Indikasi operasi sesar emergency Tabel VI. Indikasi operasi sesar emergency pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih Indikasi
Jumlah
Presentase (%)
Operasi sesar ulangan
2
5,55
Preeklampsia berat
1
2,78
Partus macet
4
11,11
Ketuban pecah dini
8
22,22
Fetal distress
2
5,55
Serotinus
6
16,67
Disproporsi kepala panggul
2
5,55
Panggul asimetris
1
2,78
Induksi gagal
9
25,00
Preeklampsia ringan
1
2,78
TOTAL
36
99.99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Pada awalnya pasien diperkirakan dapat menjalani persalinan per vaginam, tetapi terdapat penyulit saat menjalankan persalinan per vaginam yang menyebabkan persalinan tidak dapat dilanjutkan sehingga dipilih operasi sesar untuk mengakhiri persalinan. Perbedaan dengan operasi sesar elektif yaitu pasien telah atau sedang mengalami kontraksi persalinan. Dari tabel VI dapat dilihat bahwa indikasi yang paling banyak pada operasi sesar emergency yaitu induksi yang dilakukan gagal. Induksi persalinan adalah pencetusan persalinan buatan. Induksi persalinan biasanya menggunakan oksitosin, yaitu suatu hormon yang menyebabkan kontraksi rahim menjadi lebih kuat. Jika induksi tidak menyebabkan kemajuan dalam persalinan, maka dilakukan operasi sesar untuk mengakhiri persalinan agar bayi dapat terselamatkan.
C. Karakteristik Pasien yang Menjalani Operasi Sesar 1. Usia pasien Pasien yang menjalani operasi sesar di RS Panti Rapih pada bulan Agustus dan September 2007 usianya berkisar antara 20-40 tahun. Dari hasil penelitian didapatkan hasil 53,48% pasien berusia 20-29 tahun; 39,53% pasien berusia 30-34 tahun; 6,98% pasien berusia 35-40 tahun. Pada gambar 1 terlihat bahwa sebagian besar pasien yang menjalani operasi sesar berusia 20-29 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Usia pasien 20-29 tahun
6,98%
30-34 tahun 35-40 tahun
39,53%
53,48%
Gambar 3. Usia pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007di RS Panti Rapih
Sebesar 53,48% pasien berada pada usia 20-29 tahun. Pada usia ini laju morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi adalah yang paling rendah. Usia di bawah atau di atas itu memiliki risiko yang lebih besar (Pernoll, 2001). Hanya ada 6,98% pasien yang berusia 35-40 tahun. Wanita yang berusia 35 tahun atau lebih dikategorikan pasien high risk, terutama bagi yang baru hamil untuk yang pertama kalinya. Risiko komplikasi yang dapat terjadi selama kehamilan yaitu meningkatnya abnormalitas kromosomal, hipertensi kronik, hipertensi yang diinduksi kehamilan, obesitas, leiomioma uterine, meningkatnya masalah kesehatan yang berkaitan dengan usia (seperti diabetes mellitus) dan meningkatnya kemungkinan melahirkan dengan cara operasi sesar (Pernoll, 2001). Tindakan perawatan selama kehamilan yang baik serta memiliki kebiasaan yang sehat dapat mengurangi risiko yang mungkin muncul dalam kehamilan, seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan artritis. Risiko yang tidak dapat diperbaiki dengan gaya hidup yang sehat yaitu abnormalitas kromosomal, yang mengakibatkan kelainan pada bayi yaitu Down syndrome.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Riwayat kehamilan pasien Riwayat kehamilan 11,63%
2,33%
Kehamilan I Kehamilan II Kehamilan III Kehamilan IV
27,91%
58,14%
Gambar 4. Riwayat kehamilan pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih
Dari data yang telah dihimpun, sebanyak 58,14% pasien menjalani kehamilan untuk yang pertama kalinya. Sebesar 27,91% pasien menjalani kehamilan yang kedua; 11,63% pasien menjalani kehamilan yang ketiga; dan 2,33% pasien menjalani kehamilan keempat. 3. Riwayat melahirkan pasien Berdasarkan data yang diperoleh, didapat hasil 69,77% pasien belum pernah melahirkan; 23,26% pasien pernah melahirkan 1 kali sebelum kehamilan kali ini; dan sebesar 6,98% pasien sudah 2 kali melahirkan sebelum kehamilan sekarang ini. Apabila telah memiliki riwayat melahirkan lebih dari 5 kali maka risiko uterine inertia, postpartum hemorrhage, placenta previa, dan abruptio placenta mulai meningkat hampir secara eksponensial. Pasien yang memiliki riwayat melahirkan kurang dari 5 kali tidak termasuk pasien high risk. Gambar 5 menunjukkan sebagian besar pasien belum pernah mengalami proses melahirkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Riwayat melahirkan
6,98% 23,26%
Belum pernah 1 kali 2 kali
69,77%
Gambar 5. Riwayat melahirkan pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih
4. Riwayat aborsi pasien Masyarakat cenderung mengartikan aborsi sebagai tindakan untuk menggugurkan kehamilan yang dilakukan atas permintaan pasien. Dalam istilah medis, aborsi dapat dikategorikan menjadi aborsi spontan dan aborsi terinduksi yang terdiri dari aborsi terinduksi obat serta aborsi elektif. Aborsi spontan ialah pengakhiran kehamilan di mana usia kandungan di bawah 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram yang diakibatkan trauma yang kebetulan atau sebab alami. Aborsi terinduksi yaitu pengakhiran kehamilan yang diakibatkan campur tangan manusia. Sebanyak 86,05% pasien belum pernah mengalami kejadian aborsi sebelumnya; 11,63% pasien pernah mengalami 1 kali aborsi; dan sebesar 2,33% pasien sudah pernah 3 kali mengalami aborsi. Gambar 6 menunjukkan bahwa sebagian besar pasien belum pernah mengalami aborsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Riwayat aborsi 11,63%
2,33% Belum pernah 1 kali 3 kali
86,05% Gambar 6. Riwayat aborsi pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih
Pasien dengan riwayat aborsi 3 kali atau lebih termasuk dalam kategori pasien high risk. Pasien tersebut memiliki risiko yang lebih besar seperti: 1. luka pada rahim, 2. pertumbuhan pada janin terganggu apabila plasenta tumbuh di bekas luka, 3. kontraksi rahim yang tidak normal karena adanya luka, 4. kualitas rahim menurun (tidak dapat ditempeli plasenta).
D. Pola Penggunaan Antibiotika Profilaksis Untuk Operasi Sesar 1. Variasi penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih Tabel VII. Variasi penggunaan antibiotika profilaksis pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007di RS Panti Rapih
Tunggal Seftriakson 1 g Seftriakson 2 g Kombinasi Amoksisilin 500mg + Seftriakson 2 g Kotrimoksasol 960 mg+ Seftriakson 2 g TOTAL
Jumlah
Persentase (%)
1 35
2,33 81,40
2 5 43
4,65 11,63 100,01
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Dari tabel VII terlihat penggunaan antibiotika profilaksis yang paling banyak yaitu seftriakson 2 gram sebesar 81,40%. Penggunaan antibiotika tunggal lainnya yaitu seftriakson 1 gram sebesar 2,33%. Selain penggunaan antibiotika profilaksis tunggal, digunakan juga kombinasi antibiotika profilaksis. Penggunaan kombinasi antibiotika profilaksis berupa amoksisilin 500 mg dengan seftriakson 2g sebesar 4,65% dan penggunaan kotrimoksasol 960 mg dengan seftriakson 2g sebesar 2,33%. 2. Rute pemberian antibiotika profilaksis di RS Panti Rapih pada bulan Agustus dan September 2007 Tabel VIII. Rute pemberian antibiotika profilaksis yang digunakan pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih Rute pemberian Intravena (IV) Oral (PO) TOTAL
Jumlah
Persentase (%)
43
86,0
7
14,0
50
100
Berdasarkan data tabel VIII, rute pemberian yang paling banyak digunakan yaitu rute intravena (IV) sebesar 86,0%, sedangkan rute per oral (PO) hanya sebesar 14,0%. Injeksi intravena memudahkan tercapainya kadar obat yang diinginkan dalam jaringan dalam yang lebih singkat dibandingkan rute pemberian per oral. Rute pemberian per oral memerlukan adanya waktu tunda untuk dapat terabsorpsi dan menghasilkan kadar yang tinggi dalam darah maupun jaringan oleh karena itu ada waktu minimal pemberian obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
E. Drug Related Problems Saat Penggunaan Antibiotika Profilaksis Cara mengevaluasi penggunaan antibiotika profilaksis dalam penelitian ini yaitu dengan cara menganalisis drug related problems (DRPs) yang terjadi saat pasien mendapat antibiotika profilaksis. 1. Evaluasi drug related problems Dari evaluasi yang dilakukan terdapat 4 macam DRPs yaitu terapi obat tidak diperlukan, salah obat, dosis terlalu rendah, dan efek samping obat. Berikut adalah drug related problems yang terjadi dalam penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih. a. Terapi obat tidak diperlukan Operasi sesar termasuk dalam operasi bersih yang seharusnya tidak memerlukan antibiotika profilaksis karena risiko terkena infeksinya kecil yaitu sebesar 2-4% (Kanji dan Devlin, 2005). Antibiotika profilaksis dapat digunakan pada pasien yang akan menjalani sesar apabila termasuk dalam kategori pasien yang memiliki risiko infeksi tinggi, menjalani operasi sesar emergency dan termasuk pasien high risk. Contoh keadaan pasien yang dikategorikan sebagai pasien high risk yaitu usia ibu saat mengandung 35 tahun atau di atasnya, pernah melakukan 3 kali atau lebih aborsi, mengalami anemia, mengalami obesitas, mengalami preeklamsia berat, dan eklampsia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel IX. Kasus terapi obat yang tidak diperlukan pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih Jumlah kasus 4 kasus 144015 159979 559584 584755 2 kasus 472651 581827 2 kasus 165550 270301
Problem Pemberian seftriakson 2g sebagai antibiotika profilaksis.
Penilaian Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika profilaksis.
Rekomendasi Antibiotika profilaksis tidak perlu diberikan dengan syarat semua peralatan operasi dan ruang operasi dalam keadaan steril serta tim operator menjaga keadaan tetap steril.
Perpanjangan penggunaan antibiotika profilaksis.
Tidak ada leukosit.
Penggunaan antibiotika perlu dihentikan.
Pemberian antibiotika profilaksis serta perpanjangan penggunaan antibiotika profilaksis
Tidak ada indikasi penggunaan antibiotika profilaksis serta perpanjangan penggunaan antibiotika profilaksis.
peningkatan
angka
Pada kasus yang sama antibiotika profilaksis tidak perlu digunakan dan perlu penghentian perpanjangan penggunaan antibiotika profilaksis.
Dari evaluasi yang dilakukan, terdapat 4 kasus pemberian seftriakson 2 g sebagai antibiotika profilaksis. Pasien-pasien tersebut tidak memiliki indikasi penggunaan antibiotika profilaksis sebab tidak termasuk dalam kriteria yang perlu mendapat antibiotika profilaksis karena tidak mengalami anemia, tidak menjalani operasi sesar emergency, dan tidak termasuk pasien high risk. Pihak dokter mungkin mempertimbangkan hal lain ketika memberikan antibiotika profilaksis kepada pasien, yang mungkin tidak dituliskan dalam kartu rekam medik. Selain kasus panggunaan antibiotika profilaksis yang tidak diperlukan, ada juga kasus perpanjangan penggunaan antibiotika profilaksis yaitu sebanyak 2 kasus. Pada keempat kasus tersebut hasil pemeriksaan laboratorium paska operasi tidak menunjukkan adanya peningkatan jumlah leukosit yang menunjukkan tidak adanya infeksi paska operasi sehingga penggunaan antibiotika sebaiknya dihentikan. Penggunaan antibiotika profilaksis perlu dihentikan setelah 24 jam setelah operasi. Selain itu terdapat 2 kasus penggunaan antibiotika profilaksis yang tidak diperlukan dan perpanjangan penggunaan antibiotika profilaksis. Pemakaian antibiotika ya ng berlebihan dapat meningkatkan biaya perawatan selama di rumah sakit. Kerugian lain yang mungkin ditimbulkan yaitu munculnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
strain mikroba yang resisten dan munculnya efek samping obat serta superinfeksi mikroba lain. b. Salah obat Tabel X. Kasus salah obat pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih Jumlah kasus 5 kasus 060314 196389 350815 391515 554643
Problem
Penilaian
Rekomendasi
Pemberian kotrimoksasol 960 mg sebagai antibiotika profilaksis.
Kotrimoksasol kontraindikasi pada kehamilan dan laktasi
Menggunakan antibiotika lain yang tidak kontraindikasi pada kehamilan dan laktasi.
Dari evaluasi yang telah dilakukan, terdapat 5 kasus pemberian kotrimoksasol 960 mg sebagai antibiotika profilaksis yang dimasukkan dalam DRP salah obat. Pemilihan antibiotika profilaksis perlu mempertimbangkan faktor keamanan penggunaan pada ibu hamil (pregnancy risk factor). Penggunaan antibiotika profilaksis dapat berpengaruh terhadap bayi yang dikandung. Faktor keamanan penggunaan kotrimoksasol pada kehamilan ialah C atau D (pada kehamilan cukup bulan). Faktor keamanan penggunaan C pada kehamilan berarti studi pada hewan menunjukkan efek yang tidak diinginkan pada janin dan tidak ada studi terkontrol pada wanita, atau studi pada hewan uji maupun wanita belum ada. Faktor keamanan penggunaan D pada kehamilan berarti terdapat risiko pada janin manusia tetapi keuntungan penggunaan pada wanita hamil dapat diterima meski berisiko (bila obat diperlukan pada keadaan yang mengancam keselamatan atau pada sakit yang serius di mana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif). Penggunaan kotrimoksasol pada kehamilan sukup bulan dapat menyebabkan kernikterus pada bayi baru lahir. Penggunaan kotrimoksasol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kontraindikasi pada kehamilan dan masa laktasi. Pihak dokter mungkin mempertimbangkan kondisi pasien yang tidak tertulis dalam rekam medik yang mendasari penggunaan kotrimoksasol sebagai antibiotika profilaksis. c. Dosis terlalu rendah Tabel XI. Kasus dosis terlalu rendah pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih Jumlah kasus
Problem
Penilaian
Rekomendasi
10 kasus
Pemberian seftriakson 2g secara intravena.
Waktu pemberian terlalu awal (lebih dari 2 jam).
Waktu pemberian saat pemotongan tali pusat sampai paling lama 2 jam sebelum operasi.
Pemberian amoksisilin oral 500mg.
Jarak pemberian dengan operasi lebih dari 1 jam
Pemberian antara 30menit 1jam sebelum operasi.
122186 170621 379123 413353 470994 2 kasus 487481 534467
472791 493864 553355 582006 585672
Evaluasi DRP dosis terlalu rendah pada penggunaan antibiotika profilaksis dalam penelitian ini perlu melihat antara antibiotika profilaksis yang digunakan, bentuk sediaan antibiotika profilaksis tersebut, waktu penggunaan antibiotika profilaksis, waktu optimum pemberian antibiotika profilaksis, dan waktu pelaksanaan prosedur operasi. Penggunaan antibiotika profilaksis yang melebihi waktu pemberian optimal menyebabkan kadar antibiotika dalam jaringan tidak dapat mencukupi kebutuhan saat operasi. Akibatnya pasien tidak mendapat perlindungan dari infeksi bakteri yang mungkin terjadi saat operasi. Dari tabel XI terlihat 10 kasus terdapat masalah pada waktu pemberian antibiotika seftriakson 2 g yang diberikan secara intravena. Seftriakson intravena diberikan maksimal 2 jam sebelum operasi untuk menjamin cukupnya kadar antibiotika saat operasi berlangsung (McEvoy dkk, 2003). Selain itu terdapat 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kasus pemberian amoksisilin oral yang jarak waktu pemberiannya lebih dari 1 jam. Golongan aminopenisilin oral bila digunakan sebagai profilaksis, diberikan 30 menit sampai 1 jam sebelum operasi untuk mendapat konsentrasi yang cukup dalam jaringan. d. Efek samping obat Pada tabel XII dapat dilihat sebanyak 41 kasus yang berkaitan dengan pemberian antibiotika profilaksis yang dapat terdistribusi ke bayi melalui plasenta. Tabel XII. Kasus efek samping obat pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih Jumlah kasus 41 kasus 060314 090592 122186 144015 154872 159979 165550 170621 196389 215452 270301 301757 346132 350815
375340 375534 379123 381393 391515 408134 413353 470994 472651 472791 484396 487481 493864 534467
553355 554643 555624 559584 560579 570680 576421 581827 582006 584598 584755 585672 586954
Problem
Penilaian
Rekomendasi
Antibiotika dapat terdistribusi ke bayi melewati plasenta.
Berpotensial menimbulkan sepsis terhadap bayi.
Antibiotika profilaksis diberikan secara intravena dan pada saat pemotongan tali pusat atau saat sayatan pertama dibuat.
Tidak seperti drug related problem lain yang telah dijelaskan sebelumnya, efek samping obat yang teridentifikasi merupakan drug related problem yang sifatnya potensial. Sebenarnya efek samping obat yang berupa sepsis pada bayi belum terjadi tetapi berpotensial untuk dapat terjadi. Untuk dapat memperkecil risiko sepsis pada bayi maka antibiotika profilaksis diberikan secara injeksi intravena saat sayatan pertama dibuat atau setelah pemotongan tali pusat. Selain pasien mendapatkan dosis yang cukup untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
mencegah infeksi, bayi juga seminimal mungkin kontak dengan antibiotika sehingga menurunkan kemungkinan terjadinya sepsis. 2. Kasus DRPs yang terjadi pada pasien yang melakukan operasi sesar pada bulan Agustus dan September di RS Panti Rapih Dari 43 subyek uji yang diteliti, 41 subyek uji mengalami DRPs yang berkaitan dengan penggunaan antibiotika profilaksis. Penjelasan DPRs yang terjadi pada pasien dapat dilihat pada tabel XIII-XVII. Tabel XIII. Kasus pasien dengan nomor RM 154872 (DRP efek samping obat) Subyektif: Umur : 31 tahun BB: 60,5 kg Usia kehamilan: 38-39 minggu Obyektif: Tanggal operasi: 27 Agustus Jam operasi: 10.00-10.50 Indikasi: ketuban pecah dini, operasi sesar ulangan Penggolongan tindakan: elektif Kehamilan : ke- 2 Riwayat melahirkan: 1 kali Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Hematokrit
27 Agustus 13,0 8,9 39,0
Riwayat pengobatan: No Nama obat, dosis, frekuensi 1 Ceftriaxone 2 g IV 2 Ceftriaxone 2x1 g IV 3 Vitamin C 1000 mg IV 4 Kalnex 500 mg/ 6 jam IV 5 Pronalges suppositoria 3x1 tube 6 Syntocinon 1 ampul/ hari 7 Metilergometrin 3x1 8 Asam mefenamat 3x1 9 Moloco B12 oral 3x1
28 Agustus 11,8 14,4 36,3
27 Agustus 9.10
28 Agustus 20
10
13.30 16 12 15
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 37,0 – 47,0
8 5
20
29 Agustus 8
22 7 15
18 18 18
Analisis: Pasien memerlukan antibiotika profilaksis karena mengalami ketuban pecah dini. Pasien mendapatkan antibiotika profilaksis berupa ceftriax one 2 g IV 50 menit sebelum operasi. Pemberian seftriakson tidak saat sayatan pertama dibuat atau setelah pemotongan tali pusat dapat berpengaruh terhadap flora normal bayi baru lahir dan dapat menyebabkan sepsis. Rekomendasi: Antibiotika profilaksis yang berupa seftriakson intravena sebaiknya diberikan saat sayatan pertama dibuat atau setelah pemotongan tali pusat. Selain pasien mendapat kadar antibiotika yang diperlukan, kemungkinan terjadinya sepsis juga dapat dihindarkan.
DRP yang sama terjadi pada kasus pasien dengan nomor RM 090592, 301757, 375340, 375534, 381393, 408134, 484396, 555624, 560579, 570680, 576421, 584598, dan 586954.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel XIV. Kasus pasien dengan nomor RM 060314 (DRPs salah obat dan efek samping obat) Subyektif: Umur: 31 tahun Berat badan (BB): 70 kg Usia kehamilan: 40-41 minggu Kehamilan ke- 2 Pernah 1 kali mengalami aborsi. Obyektif: Tanggal operasi: 2 Agustus Jam operasi: 08.15 Penggolongan tindakan: emergency Indikasi: Ketuban pecah dini, induksi gagal Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Hematokrit
3 Agustus 11,8 21,0 35,0
Nilai rujukan 12.0 – 16.5 4.0 – 11.0 37.0 – 47.0
Riwayat pengobatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama obat, dosis, frekuensi Proginova 4 mg/ 6 jam Sanprima F 3 x1 oral Ceftriaxone 2 g IV Ceftriaxone 3x1 g IV Vitamin C 1000 mg IV Syntocinon 1 ampul Ketoprofen suppositoria 3x1 tube Kalnex 500 mg/ 6 jam IV Methovin 3x 1 oral CDR 1x1 oral Mefinal 3x 500mg oral Moloco B12 3x1 oral
2 Agustus
3 Agustus
4 4 7.30
6 20
8
12 7.45 8.30
4 Agustus
12 14.30
23 21 20.30
8
14 12
24
16
24
14
20
5 Agustus 6
8 12 6 18 12 18 18
8
12
8 8
12 12
Analisis: Dilihat dari tipe operasinya yaitu operasi sesar emergency maka pasien memerlukan antibiotika profilaksis untuk mencegah kemungkinan infeksi. Pasien mendapat sanprima F dan ceftriaxone 2 g sebagai antibiotika profilaksis. Penggunaan sanprima F (kotrimoksasol) sebagai antibiotika profilaksis merupakan DRP salah obat karena kotrimoksasol dikontraindikasikan pada kehamilan. Faktor keamanan penggunaan kotrimoksasol pada kehamilan yaitu C atau D (pada kehamilan cukup bulan). Penggunaan kotrimoksasol pada kehamilan cukup bulan dapat menyebabkan kernikterus pada bayi baru lahir. Selain itu penggunaan kotrimoksasol pada hari kedua dan ketiga setelah melahirkan dapat masuk ke ASI atau dikontraindikasikan pada masa laktasi. Penggunaan antibiotika profilaksis yang tidak berupa injeksi parenteral dan tidak saat sayatan pertama dibuat atau setelah pemotongan tali pusat dapat menyebabkan antibiotika terdistristribusi ke bayi melalui plasenta yang memungkinkan terjadinya sepsis pada bayi. DRP ini bersifat potensial dan termasuk DRP efek samping obat. Rekomendasi: Kotrimoksasol sebagai antibiotika profilaksis perlu diganti dengan antibiotika lain seperti ampisilin atau sefazolin. Bila tidak diperlukan kombinasi antibiotika maka sebaiknya menggunakan antibiotika tunggal. Kemungkinan sepsis yang mungkin terjadi perlu dipantau dengan melihat hasil laboratorium bayi, dan untuk meminimalkan risiko sepsis maka penggunaan antibiotika profilaksis sebaiknya berupa injeksi intravena saat sayatan pertama atau setelah pemotongan tali pusat. DRPs yang sama terjadi pada kasus nomor RM 196389, 350815, 391515, dan 544643.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel XV. Kasus pasien dengan nomor RM 487481 (DRPs dosis terlalu rendah dan efek samping obat) Subyektif: Umur: 31 tahun BB: 50 kg TB: 150 cm Usia kehamilan: 38 minggu Obyektif: Tanggal operasi: 8 September Jam operasi: 20.00-21.00 Indikasi: partus macet, ketuban pecah dini Penggolongan tindakan: emergency Kehamilan ke-2 Pernah melahirkan 1 kali Pemeriksaan laboratorium: Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Hematokrit
8 Agustus 12,0 9,1 36,0
10 Agustus 11,5 13,3 33,6
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 37,0 – 47,0
Riwayat penggunaan obat: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nama obat, dosis, frekuensi Ceftriaxone 2x2 g IV Vitamin C 1000 mg IV/ hari Kalnex 500 mg/ 6 jam IV Syntocinon 1 ampul/ hari Pronalges 3x1 tube Plantacid F 3x10 cc Amoxicillin 3x 500 mg Profenid suppositoria 2 tube Ceftriaxone 2 g Clindamicin 3x300 mg Metilergometrin 3x1 CDR 1x1 Asam mefenamat 3x500 mg Moloco B12 3x1
8 September
9 September 5 20
10 September 9.30
11 September
23 2 8 8 7 8
8 16 12
17
7
11
17
14 12 12 13 13
20 18
6 8
18 18
8 8
14 16 19.10
Analisis: Pasien memerlukan antibiotika profilaksis sebab menjalani operasi sesar emergency dan mengalami ketuban pecah dini. Pasien mendapat kombinasi antibiotika berupa amoxicilin 500 mg dan ceftriaxone 2 g. Penggunaan antibiotika profilaksis amoxicilin 500 mg 6 jam sebelum operasi menyebabkan rendahnya kadar amoksisilin saat operasi. Penggunaan antibiotika profilaksis amoxicilin 500 mg melalui rute per oral dan ceftriaxone 2 g intravena tidak setelah pemotongan tali pusat atau saat sayatan pertama dibuat dapat menyebabkan efek samping obat pada bayi yaitu sepsis. Rekomendasi: Penggunaan amoksisilin oral sebagai profilaksis perlu diberikan maksimal 1 jam sebelum operasi untuk menjamin cukupnya kadar antibiotika dalam jaringan. Untuk mengurangi kemungkinan efek samping obat dan dosis terlalu rendah maka amoxicilin perlu diberikan dalam bentuk injeksi dan diberikan saat sayatan pertama dibuat atau setelah pemotongan tali pusat. DRPs yang sama terjadi pada pasien dengan nomor RM 122186, 170621, 215452, 379123, 413353, 470994, 472791, 493864, 534467, 553355, 582006 dan 585672.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel XVI. Kasus pasien dengan no RM 144015 (DRPs tidak perlu terapi obat dan efek samping obat) Subyektif: Usia: 27 tahun BB/TB: 65 kg/ 156 cm Usia kehamilan: 39-40 minggu Kehamilan ke : 1 Obyektif: Tanggal operasi : 8 Agustus 2007 Jam operasi : 7.50 WIB – 8.50 WIB Indikasi partus: bayi tabung, anak berharga Penggolongan tindakan : elektif Data laboratorium Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Hematokrit
7 Agustus 12,8 11,2 38,5
9 Agustus 11,3 13,4 34,1
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 37,0 – 47,0
No
Riwayat pengobatan: Nama obat, dosis, frekuensi
1
Kalmethason 2 ampul IV
2
Ceftriax one 2 g IV IV
3
Ceftriax one 2x1 g IV
4 5
Vitamin C 1000 mg IV Kalnex 500 mg/ 6 jam 2x sehari IV
6
Profenid suppositoria 2x1 tube
16
7
Syntocinon 1 ampul/ hari
14.15
8
Moloco B12 3x1
9
Sanprima F 3x1
10
Metilergometrin 3x 1 oral
11
CDR 1x1
12
Mefinal 3x500 mg
7 September
8 September
9 September
10 September
21 6 20 8.30
13 14.30
8
20
8
18
8
12
6
14
18
8
14
19
8
18
8
8 20.30 11.30
12
Analisis: Pasien memiliki nilai laboratorium jumlah leukosit pra operasi (7 September) yang lebih tinggi dari normal. Menurut Pernol (2001) pasien yang menjalani masa kehamilan dapat meningkat nilai leukositnya hingga 12.000/ µl. Karena nilai leukosit pasien masih di bawah 12.000/ µl maka dikategorikan dalam kondisi normal. Pasien seharusnya tidak perlu mendapatkan antibiotika profilaksis sebab tidak memiliki risiko infeksi yang tinggi dan tidak termasuk pasien high risk. Dalam kasus ini pasien mendapat antibiotika profilaksis berupa ceftriaxone 2 g intravena pada pukul 06.00. Kondisi pasien yang sebenarnya tidak memerlukan pemberian antibiotika profilaksis tetapi pada kenyataannya mendapatkan antibiotika profilaksis, digolongkan pada DRP terapi obat tidak diperlukan. Penggunaan antibiotika profilaksis tidak saat sayatan pertama dibuat atau setelah pemotongan tali pusat dapat mempengaruhi flora normal pada bayi baru lahir yang dapat berpotensi menimbulkan sepsis. Rekomendasi Saran yang dapat diberikan yaitu setiap pasien yang hendak melakukan operasi sesar perlu dipastikan kebutuhan akan antibiotika profilaksis. Apabila pasien tidak memerlukan antibiotika profilaksis, operator perlu memastikan operasi berjalan baik dan semua alat dan ruang yang digunakan dalam keadaan steril sehingga pasien tidak terkena infeksi. Kemungkinan terjadinya sepsis perlu dipantau dengan melihat hasil laboratorium bayi. Untuk mencegah kemungkinan sepsis, maka pada operasi sesar selanjutnya pemberian antibiotika profilaksis hendaknya diberikan saat sayatan pertama dibuat atau setelah tali pusat dipotong. DPRs yang sama terjadi pada pasien dengan nomor RM 159979, 346132, 472651, 559584, 581827,dan 584755.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel VII. Kasus pasien dengan no RM 165550 (DRPs tidak perlu antibiotika profilaksis, perpanjangan penggunaan antibiotika dan efek samping obat) Subyek Usia: 23 tahun BB/TB: 61 kg/ 155 cm Usia kehamilan: 40-41 minggu Kehamilan ke : 1 Obyek Tanggal operasi : 25 Agustus 2007 Jam operasi : 14.10 WIB – 15.00 WIB Indikasi partus : disproporsi kepala panggul, serotinus Alasan dilakukannya operasi : elektif Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Hematokrit MCV MCH MCHC RDW – CV
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 37,0 – 47,0 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
24 Agustus 11,8 9,1 34,2 77,2 26,6 34,5 15,7
26 Agustus 9,3 9,4 27,2
Riwayat pengobatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nama obat, dosis, frekuensi Ceftriaxone 2 g IV Kalmethason 10 mg IV Ceftriax one 2x1 g IV Vitamin C 1000 mg IV Kalnex 500 mg/ 6 jam IV Syntocinon1 ampul/ hari Pronalges 2x1 tube Hemobion 1x1 tablet oral Sanprima F 3x1 tablet Metilergometrin 3x1 tablet Moloco B12 3x1 CDR 1x1 Mefinal 3x 500 mg Extra dulcolac suppo 1 tube
25 Agustus 11 11 18 14.30 14.15 16
26 Agustus 24 20
8 8 2
24
8
27 Agustus 20
14.15 16
8
6
8 6 8 8
14 12 12 12 12 12.30
18 18 18
Analisis: Pasien tidak perlu mendapatkan antibiotika profilaksis sebab tidak ada indikasi penggunaan antibiotika profilaksis. Tetapi pasien ternyata mendapat antibiotika profilaksis berupa ceftriaxone 2 g IV yang diberikan lebih dari 3 jam sebelum operasi. Penggunaan antibiotika tidak setelah sayatan pertama atau setelah pemotongan tali pusat dapat menyebabkan terjadinya sesis pada bayi. Pada pemeriksaan laboratorium terlihat angka leukosit paska operasi dalam range normal. Penggunaan antibiotika profilaksis perlu dihentikan 24 jam setelah operasi. Dalam kasus ini pasien tetap mendapat ceftriaxone 2x1 g dan sanprima F 3x1 paska operasi meski tidak ada indikasi penggunaan. Pasien sebenarnya tidak memerlukan antibiotika tersebut sehingga kasus ini dimasukkan dalam drug related problem terapi obat tidak diperlukan. Rekomendasi/ saran Penanganan DRP efek samping obat dapat diatasi dengan penggunaan antibiotika ceftriaxone intravena setelah pemotongan tali pusat atau sayatan pertama dibuat. Pihak rumah sakit perlu menghentikan penggunaan antibiotika paska operasi karena tidak ada indikasi penggunaan yang mendukung. Untuk membantu meningkatkan imunitas pasien, pihak rumah sakit dapat memberikan gizi yang seimbang kepada pasien. DRPs yang sama terjadi pada pasien dengan nomor RM 270301
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Persentase kejadian operasi sesar dibandingkan total proses persalinan bulan Januari-Desember 2007 berkisar antara 31,82-45,13%. 2. Karakteristik operasi sesar yang berlangsung pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih berdasarkan alasan dilakukannya operasi yaitu 53,49% operasi sesar elektif dengan indikasi terbanyak ialah disproporsi kepala panggul (23,53%) dan 46,51% operasi sesar emergency dengan indikasi terbanyak yaitu induksi gaga l (25,00%). Selain itu operasi sesar yang paling banyak dilakukan berdasarkan jumlah operasi sesar yang pernah dilakukan yaitu operasi sesar primer (81,40%). 3. Karakteristik pasien yang menjalani operasi sesar yang berlangsung pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih yaitu sebesar 53,48% berusia 20-29 tahun; 58,14% menjalani kehamilan untuk yang pertama kalinya; 69,77% belum pernah melahirkan sebelumnya; dan 86,05% belum pernah mengalami kejadian aborsi sebelumnya. 4. Pola penggunaan antibiotika profilaksis pada pasien yang menjalani operasi sesar yang berlangsung pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih yaitu sebesar 81,40% menggunakan seftriakson 2 gram dan rute pemberian yang paling banyak digunakan yaitu rute intravena sebesar 86,0%.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
5. Drug Related Problems yang muncul saat penggunaan antibiotika profilaksis yaitu 8 kasus terapi obat yang tidak diperlukan, 5 kasus salah obat, 12 kasus dosis terlalu rendah dan 41 kasus efek samping obat.
B. Saran 1. Perlu adanya standar pelayanan medis yang mencantumkan pilihan antibiotika profilaksis khususnya untuk operasi sesar yang memuat tentang jenis antibiotika, dosis, rute pemberian, waktu penggunaan antibiotika serta durasi pemberian antibiotika profilaksis. 2. Penggunaan kotrimoksasol perlu digantikan dengan antibiotika lain yang tidak dikontraindikasikan pada kehamilan dan masa laktasi. 3. Perlu dilakukan penelitian lain yang bersifat prospektif dan disertai wawancara untuk menilai drugs related problems, khususnya kejadian efek samping antibiotika profilaksis, baik pada pasien maupun bayi yang dilahirkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
DAFTAR PUSTAKA Ahmed, E-T.S., Gerais, A-S., dan Adam, I., 2004, Ceftriaxone Versus Ampicillin/ Cloxacillin As Antibio tic Prophylaxis In Elective Caesarean Section, Eastern Mediterranean Journal, 10, 277-281. Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000 (IONI), 199-202, Depkes RI, Jakarta. Anonim, 2003, Managing Complications in Pregnancy and Childbirth A guide for midwives and doctors, http://www.who.int/reproductivehealth/impac/Antibiotic_C35_C36.html, diakses tanggal 20 Maret 2008. Anonim, 2007a, Apa Itu Operasi www.litbang.depkes.go.id/aktual/kliping/Caesar280107.htm, tanggal 21 September 2007.
Caesar, diakses
Anonim, 2007b, Kewaspadaan Universal Pengendalian Infeksi Nosokomial, http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=16, diakses tanggal 21 September 2007. Anonim, 2007c, British National Formulary-53, 280, BMJ Publishing Group Ltd and RPS Publishing, United Kingdom. Bakar, I.A., 2002, Menimbang Sejumlah Risiko Jika Ibu Pilih Bedah Sesar, http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2002/3/3/k1.html, diakses tanggal 29 Oktober 2007. Barnas, G.P., 2000, Suggested Recommendations and Guidelines for Surgical Prophylaxis, www.intmed.mcw.edu/drug/AntibioticGuide.html, diakses tanggal 21 September 2007. Benson, R.C., 1980, Current Obstetric & Gynecologic, Diagnosis & Treatment, 906-907, Maruzen Asian Ed, Singapore. Cipolle, R.J., Strand, L.M., Morley, P.C., 2004, Pharmaceutical Care Practice: The Clinician’s Guide, 2nd ed., 172-174, 178-179, The Mc-Graw-Hill Companies,Inc., United States of America. DeCherney, A.H. dan Pernoll, M.L., 1994, Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment, Eight Edition, 564, Appleton & Lange, United States of America. Dewi, N.K.T., 2007, Evaluasi Penggunaan Obat pada Pasien Pasca Bedah Sesar di Bangsal Bakung Timur Rumah Sakit Sanglah Denpasar periode Februari 2007, Skripsi, Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Handaya, 2006, Dibatasi Sampai Tiga Kali, http://www.ayahbundaonline.com/info_ayahbunda/search_detail.asp?mpACTION=Viewinfo&m pSEARCHRESULT=true&mpKEYWORD=Terpaksa%20%20Caesar%20 Tiga%20Kali&mpArticleID=566&mpSTRUCTDESC=&mpSTRUCTID= BBP&mpLEFTPOS=2, diakses tanggal 15 Januari 2008. Hasuki, I., 2008, Hindari Infeksi Pasca Operasi Sesar, http://www.tabloidnakita.com/artikel.php3?edisi=05227&rubrik=kecil, diakses tanggal 13 Januari 2008. Indiarti, M.T., 2007, Cesar, Kenapa Tidak? Cara Aman Menyambut Kelahiran Bayi Anda, 51-52,eLMATERA publising, Yogyakarta.
Kanji, S. dan Devlin, J.W., 2005, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 2224, The McGraw-Hill Inc., United States of America. Lacy, C.F., Amstrong, L.L., Goldman, M.P., Lance, L.L., 2006, Information Handbook, 14th edition, Lexi-comp, Ohio
Drug
McEvoy, G.K., dkk, 2003, AHFS Drug Information 2004, 76, 84-85, 91-93, 154, 163, 167-170, 292-310, 317-326, 421-428, The American Society of Health-System Pharmacists, Inc., United States of America. Moninger, J., 2007, Persalinan Modern, Parents Indonesia, 63-66. Pernoll, M.L., 2001, Benson & Pernoll’s Handbook of Obstetric & Gynecology, 10th edition, 204, 207, The McGraw-Hill Inc., United States of America. Roeshadi, R. H., 2006, Evaluasi Manfaat Sulbactam/Ampicillin Sebagai Antibiotika Dosis Tunggal dan Multipel Dosis pada Seksio Sesarea Elektif di RSIA Rosiva Medan, http://library.usu.ac.id/download/e-journal/MKNmar2005-01.pdf, diakses tanggal 13 Januari 2008. Wattimena, J.R., Sugiarto, N.S., Widianto, M.B., Sukandar, E.Y., Soemardji, A.A., Setiadi, A.R., 1991, Farmakodinami dan Terapi Antibiotik, 291, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Wikaningtyas, M.T., 2004, Gambaran Peresepan Obat pada Pasien Pasca Bedah Sesar di Instalasi Rawat Inap RS. Panti Rapih Yogyakarta periode JanuariJuni 2002, Skripsi, Universitas Sanata Dharma. Wilson, W.R. dan Sande, M.A., 2001, A Lange Medical Book: Current Diagnosis & Treatment in Infectious Diseases, 297-300, The McGraw-Hill Inc., United States of America.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1. Data pasien yang menjalani operasi sesar pada bulan Agustus dan September 2007 di RS Panti Rapih
1. No rekam medik (RM): 060314 Data diri Data operasi Pemeriksaan Umur: Tanggal: Hemoglobin 31 tahun 2 Agustus Leukosit Hematokrit Berat badan: Tanda Vital 70 kg Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Jam: Nadi (x permenit) 08.15-10.00 Tinggi badan: -
Usia kehamilan: 40-41 minggu
Indikasi: ketuban pecah dini, induksi gagal
Nilai rujukan 12.0 – 16.5
2/8
4.0 – 11.0 37.0 – 47.0 2/8 120/80 36,3 80
3/8 11,8 21,0 35,0 3/8 120/70 36 80
4/8
4/8 120/80 36 80
No 1
Nama obat, dosis, frekuensi Proginova 2 tablet/ 6 jam oral 04.00
2
Sanprima F 3 x1 oral
06.00 14.00 20.00
3 4
Ceftriaxone 2 g IV Ceftriaxone 3x1 g IV
07.30 08.00 14.00
√
20.00 12.00 07.45 23.00 08.00 12.00 20.00 08.30 14.30 20.30 08.00 12.00 12.00
√ √ √ √
5 6
Injeksi IV vitamin C 1000 mg Syntocinon 1 ampul/ hari
7
Pronalges suppo 3x1 tube
8
Kalnex 500 mg/ 6 jam IV
9
Methovin 3x1 oral
Gravida (G): 2
Parita (P): 0
Penggolongan tindakan: emergency
10
CDR 1x1 oral
11
Mefinal 3x 500 mg oral
Abortus (AB): 1 12
Moloco B12 3x1 oral
08.00 12.00 08.00 12.00
2/8 √ 04.00
√ 21.00 √ √ √
3/8
4/8
5/8
√ √ √
√
√ √ 24.00
√
√
√
√ 16.00 24.00
06.00
18.00
√ √
√ 18.00 18.00
√ √ √ √
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2.
No RM: 090592
Data diri
Data operasi
Pemeriksaan
Nilai rujukan
4/9
Umur: 37 tahun
Tanggal: 5 September
Hemoglobin
12,0 – 16,5
Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit
Berat badan: 61 kg
Tinggi badan: 154 cm
Usia kehamilan: 38-39 minggu
Jam: 07.30-08.45
Indikasi: histerektomi, miomektomi
Gravida (G): 3
Parita (P): 2
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: elektif
5/9
6/9
7/9
8/9
9/9
No
12,6
11,2
11,6
1
Kalmetason 10 mg IV
20.00
4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00
10,4 3,99 37,0 352
17,1
15,1
2
Ceftriaxone 2x2 g IV
33,7
34,5
3 4
Vitamin C 1000 mg IV/ hari Kalnex 500 mg/ 6 jam IV
08.00 20.00 08.00 06.00
Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit
0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20
1,3 0,2 70,9 15,5 12,1
5 6
Syntocinon 1 ampul/drip/hari Pronalges supp 3x1tube
12.00 18.00 24.00 18.00 07.00
MCV MCH MCHC RDW - CV SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kadar glukosa sewaktu
80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80 0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 70,00 – 110,00
92,7 31,6 34,1 13,7 30,2 49,0 14 0,57 6,7 103
7 8
Peptisol 3x1 gelas Adona 100 mg/6 jam oral
9
Avil 3x1 tablet oral
10
Sanadryl exp 3x 10 cc
11
Plantacid F 3x 10cc
Kalium Natrium Protein albumin Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
3,50 – 5,10 136,00 – 145,00 -
3,5 137 4/9 110/70
5/9 110/80
6/9 120/70
7/9 120/70
8/9 120/70
9/9 120/70
36 80
36,2 88
37,3 100
37,3 88
36,2 100
36,4 84
12
Nama obat, dosis, frekuensi
FG troches 4x1 tablet
13
Clindamicin 3x300mg oral
14
Methylergometrin 3x1 tablet
15 16
CDR 1x1 oral Moloco B 12 3x1 tablet
20.00 06.00 12.00 08.00 12.00 18.00 08.00 12.00 18.00 07.00 11.00 17.00 06.00 11.00 17.00 21.00 08.00 12.00 18.00 08.00 12.00 18.00 08.00 12.00 18.00
4/9
5/9
√
10.30 05.45 16.00
√
√ 08.00 16.15 20.00 √ √
6/9
7/9
8/9
√ √ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √ 19.00 √ √ √ √ √
√
√
9/9
√ 05.20
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √
√ √
√
√ √
√ √ √ √ √
√
√
√ √ √
√ √
√ √ √
√ √
√
√ √ √ √ √
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. No RM: 122186 Data diri Data operasi Umur: Tanggal: 23 tahun 31 Agustus
Berat badan: 55 kg Jam: 22.40-23.30 Tinggi badan: -
Usia kehamilan: 37 minggu
Indikasi: panggul asimetris
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: emergency
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
31 /8 13,4 10,9 4,26 39,8 206 1,2 0,3
1/9 12,2 22,6
2/9
3/9
4/9
No
1 2
36,0
3 4
1–3 2–6
4 menit 6 detik
8
0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00
25,7 16,0 16
9
Creatinin
0.50 – 0.90
0,55
11
Asam Urat Kalium Natrium Klorida Kalsium total Magnesium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
2,40 – 5,70 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00 97,00 – 111,00 3,2 – 9,6 1,90-2,50
5,6 4,5 139 107 9,7 1, 90 31 /8
12
1/9
2/9
110/70
100/60
110/70
36 80
37,1 84
36,6 88
Masa pembekuan
Nama obat, dosis, frekuensi 06.00 Sanprima F oral 14.00 3x1 08.00 Metilergometrin 12.00 3x1 18.00 12.00 CDR 1x1 oral 08.00 Mefinal oral
3x500 mg
71,9 17,7 8,9 93,4 31,5 33,7 13,7 O 1 menit 10 detik
SGOT SGPT Ureum
Gravida (G): 1
Parita (P): 0
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan
5
6
7
10
13
3/9
4/9 110/60
37,4 78
36,2 84
Moloco B12 oral 3x1 Ceftriaxone 3x1 g IV Ceftriaxone 2 g IV (tes tahan) Kalmetason 2 ampul Tramal 100 mg Ceftriaxone 2x1 g IV Vitamin C 1000 mg IV Kalnex 500 mg/ 6 jam IV Syntocinon 1 ampul
31/8
1/9
2/9
3/9
4/9
5/9
√ √
√ √
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
12.00 18.00 08.00 12.00 18.00 08.00 16.00 24.00
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √
√ √
√ √
√
√
√
√
√
√ √
√ √
√ √
√
√ √ √
18.40 22.00 08.00 20.00 08.00
√ √
√
05.30
√
11.00
√
08.30 22.40 01.00 16.00 24.00
√ √ √ √ √
54 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No RM: 144015
Data diri Umur: 27 tahun
Data operasi Tanggal: 8 Agustus
Jam: 07.50-08.50 Tinggi badan: 156 cm
Indikasi: anak berharga
Gravida (G): 1
Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Nilai rujukan 12,0 – 16,5
7/8 12,8
4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00
11,2 4,14 38,5 309
Eosinofil
0,00 – 9,50
0,7
Basofil Neutrofil Limfosit
0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00
0,2 79,4 12,9
6
Monosit
0,00 – 11,20
6,8
7
80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
93,0 30,9 33,2 14,6 O 1 menit 2 detik 4 menit 59 detik 23,0 17,2 13 0,48 4,7 102 3,6 137 7/8 120/90
8
8/8 130/80
9/8 100/60
36,5 84
37 80
36,5 100
Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit
Berat badan: 65 kg
Usia kehamilan: 39-40 minggu
Pemeriksaan Hemoglobin
Penggolongan tindakan: elektif
MCV MCH MCHC RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kadar glukosa darah Kalium Natrium Protein albumin Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
1–3 2–6 0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 70.00 – 110.00 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00 -
8/8
9/8 11,3
10/8
13,4
No 1 2 3
34,1 4 5
10/8 100/80
Nama obat, dosis, frekuensi Kalmetason 2 ampul IV Ceftriaxone 2 g IV Ceftriaxone 2x1 g IV 08.00 20.00 Vitamin C 1000 mg 13.00 IV Kalnex 500 mg/ 6 08.30 jam 14.30 Profenid suppo 1 tube Syntocinon 1 ampul/ hari Moloco B12 3x1 oral
9
Sanprima F 3x1 oral
10
Metilergometrin 3x1 oral
11 12
CDR 1x1 oral Mefinal 3x500 mg
7/8 21.00
8/8
10/8
√ √ 08.00
√
06.00 √ √ √
20.30 16.00
√ √ √
14.15
√
08.00 12.00 18.00 06.00 14.00 08.00 12.00 18.00 08.00 08.00 12.00 18.00
9/8
11.30
√ √ √ √ √ √ √ √ 19.00
√
√ √ √
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
No RM: 154872
Data diri Umur: 31 tahun
Data operasi Tanggal: 27 Agustus
Berat badan: 60,5 kg Tinggi badan: Usia kehamilan: 38-39 minggu Gravida (G): 2
Jam: 10.00-10.50
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0
27/8 13,0 8,9
Eritrosit Hematokrit
3,8 – 5,8 37,0 – 47,0
4,01 39,0
Trombosit Eosinofil Basofil
150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50
Neutrofil Limfosit Monosit MCV Indikasi: ketuban pecah dini, sesar ulangan
Parita (P): 1
Abortus (AB): 0
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit
Penggolongan tindakan: elektif
MCH MCHC RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kalium Natrium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
28/8 11,8 14,4
29/8
Nama obat, dosis, frekuensi Ceftriaxone 2 g IV Ceftriaxone 2x1 g IV 08.00
27/8 09.10
20.00 13.30
√ √
3
Vitamin C 1000 mg IV
184 0,5 0,2
4
Kalnex 500 mg/ 6 jam IV
10.00 16.00 22.00
√ √ √
35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00
76,6 15,4 7,3 97,3
5
Pronalges suppo 3x1 tube
6 7
Syntocinon 1 ampul/ hari Metilergometrin 3x1 oral
07.00 12.00 15.00 18.00
√ √
27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
32,4 33,3 14,1 O 1 menit 16 detik 4 menit 41 detik 15,9 8,5 16 0,44 5,4 4,1 138 27/8
8 9
Asam mefenamat 3x1 oral Moloco B12 oral 3x1 oral
18.00 18.00
1–3 2–6 0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00
36 88
36,3
No 1 2
28/8 110/80 37 84
29/8 100/70 36,8 80
28/8
29/8
√
√
√ 05.00
√ √ √ √ √
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6.
No RM: 159979
Data diri Umur: 25 tahun
Data operasi Tanggal: 23 September
Berat badan: 61 kg Jam: 10.00-11.00 Tinggi badan: 156 cm
Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH
Usia kehamilan: 40-41 minggu Gravida (G): 1
Pemeriksaan Hemoglobin
Indikasi: serotinus, disproporsi kepala panggul
Penggolongan tindakan: elektif
MCHC RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kadar glukosa darah Kalium Natrium Protein albumin Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
Nilai rujukan 12,0 – 16,5
22/9 12,2
4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70
11,0 4,16 37,4 185 1,1 0,1 74,7
12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00
14,5 9,6 89,9 29,3
6
32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
32,6 14,9 O 1 menit 2 detik 3 menit 49 detik 20,2 13,6 20 0,50 5,6 96 4,2 138 22/9 120/70 36 72
8
1–3 2–6 0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 70.00 – 110.00 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00 -
23/9
24/9 10,0
25/9
26/9
13,8
No 1 2 3
31,8 4
5
7
23/9 110/80 36,2 80
24/9 100/70 37 84
25/9 90/70 37 88
26/9 100/70 36,4 76
Nama obat, dosis, frekuensi Kalmetason 2 ampul IV Ceftriaxone 2 g IV Ceftriaxone 2x2 g 07.30 IV 20.00 Kalnex 500 mg/ 6 10.00 jam IV 16.00 22.00 Syntocinon 1 ampul 10.00 Naropin 0,125 + morfin / 8 jam peridural Vitamin C 1000 mg IV Sanprima F 3x1 oral
9
Metilergometrin 3x1 oral
10 11
CDR 1x1 oral Mefinal 3x500 mg oral
12
Moloco B12 3x1 oral
05.00 13.00 21.00 12.00 06.00 14.00 20.00 08.00 12.00 18.00 12.00 08.00 12.00 18.00 08.00 12.00 18.00
22/9 23.30
23/9
24/9
25/9
√ √
√
26/9
07.30 √ √ √ √ √
√ √ √ √
08.00 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. No RM: 165550 Data diri Data operasi Umur: Tanggal: 23 tahun 25 Agustus Berat badan: 61 kg
Tinggi badan: 155 cm
Jam: 14.10-15.00
Usia kehamilan: 40-41 minggu
Gravida (G): 1
Indikasi: disproporsi kepala panggul, serotinus
Parita (P): 0 Penggolongan tindakan: elektif
Abortus (AB): 0
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00
24/8 11,8 9,1 4,43 34,2 205
Eosinofil Basofil Neutrofil
0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70
1,4 0,1 70,6
5
Kalnex 500 mg/ 6 jam IV
6
Limfosit Monosit MCV MCH
12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00
19,0 8,9 77,2 26,6
7
Syntocinon 1 ampul/ hari Pronalges suppo 2x1 tube
MCHC RDW - CV Masa pendarahan Masa pembekuan
32,00 – 36,00 11,60 – 14,80 1 – 3 menit 2 – 6 menit
9
SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat
0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70
34,5 15,7 1 menit 8 detik 3 menit 14 detik 11,0 10,9 18 0,54 4,2
Kadar glukosa sewaktu Kalium Natrium
70,00 – 110,00
98
3,50 – 5,10 136,00 – 145,00
3,8 137
Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
25/8
26/8 9,3 9,4
27/8
No 1 2 3
27,2 4
8
10
25/8 100/60
26/8 110/80
27/8 110/70
36,3 80
37,2 84
36,8 76
36,5 80
Hemobion 1x1 tablet oral Sanprima F 3x1 tablet oral Metilergometrin 3x1 tablet
25/8 11.00 11.00 24.00 √
14.30 20.00 14.15
√ √ √
08.00 16.00 24.00 08.00
√ √ √
26/8
27/8
√ √ 08.00
√
02.00 √ √ √
06.00
06.00 14.00 08.00 12.00
√ √ √ √ √ √ √ √ √
11
Moloco B12 3x1 oral
12
CDR 1x1 oral
18.00 08.00 12.00 18.00 12.00
13
Mefinal 3x 500 mg oral
12.00
√
18.00 12.30
√ √
14
24/8 120/70
Nama obat, dosis, frekuensi Ceftriaxone 2 g IV Kalmetason 10 mg IV Ceftriaxone 2x1 g IV 08.00 20.00 Vitamin C 1000 mg IV 18.00
Extra dulcolac suppo 1 tube
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. No RM: 170621 Data diri Data operasi Umur: Tanggal: 34 tahun 28 September Berat badan: 64 kg Jam: 08.55-09.50 Tinggi badan: 162 cm
Usia kehamilan: 38-39 minggu
Indikasi: ketuban pecah dini
Gravida (G): 1
Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: elektif
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0
28/9 13,5 11,5
Eritrosit Hematokrit Trombosit
3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00
4,21 39,9 181 1,0 0,2 71,0 9,9 7,9 94,8 32,1 33,8
4 5
Vitamin C 1000 mg IV Kalnex 500 mg/ 6 jam IV
6
Pronalges suppo 3x1 tube
7
Syntocinon 1 ampul
11,60 – 14,80 1–3 2–6 0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00
14,0 1 menit 15 detik 5 menit 28 detik 17,8 9,4 16 0,55 3,2 4,1 135
8
Sanprima F 3x1 oral
Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW - CV Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kalium Natrium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
29/9 9,9 19,1
30/9
1/10
No 1 2
Nama obat, dosis, frekuensi Ceftriaxone 2 g IV Kalmetason 2 ampul
3
Ceftriaxone 3x1 g IV
29,1
9
10 11
28/9 110/80
29/9 110/70
30/9 110/70
1/10 120/80
36,2 72
36,6 88
36,8 84
36,8 88
12
Metilergometrin 3x1 oral CDR 1x1 oral Mefinal 3x 500 mg oral
Moloco B12 3x1 oral
08.00 16.00 24.00 1300 09.45 16.00 22.00 07.30 15.00 23.00 08.40 06.00 14.00 20.00 08.00 12.00 18.00 12.00 08.00 12.00 18.00
28/9 06.30 05.45 √ √ √ √ √ √ √ √ √
29/9
30/9
1/10
√ √ √
√ √ √
√
√
√ √ √ 00.00
09.15 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
08.00 12.00
√
18.00
√
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9.
No RM: 196389
Data diri Umur: 28 tahun
Data operasi Tanggal: 21 September
Jam: 07.35-08.40 Berat badan: -
Tinggi badan: 115 cm
Usia kehamilan: 38-39 minggu
Indikasi: preeklamsia berat, disproporsi kepala panggul, obesitas
Gravida (G): 1
Penggolongan tindakan: elektif Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Pemeriksaan Hemoglobin
Nilai rujukan 12,0 – 16,5
20/9 14,5
Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit
4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00
12,2 5,0 43,6 188
Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat
0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70
1,1 0,2 73,0 153 10,4 85,7 28,5 33,3 15,8 O 1 menit 3 detik 3 menit 15 detik 16,0 14,9 23 0,43 4,2
Kadar glukosa sewaktu Kalium Natrium Protein albumin koleaterol total LDL kolesterol HDL kolesterol Trigliserida Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
70,00 – 110,00
105
3,50 – 5,10 136,00 – 145,00 < 200 < 150 > 40 <150
4,0 138 + 224 115 104 225 20/9 160/110
21/9 150/100
22/9 130/80
23/9 130/90
24/9 125/70
25/9 120/80
36,5 92
36,8 84
37,2 80
36,2 100
36,7 84
36,2 80
1–3 2–6
21/9
22/9 12,3
23/9
24/9
25/9
16,2
No 1 2 3
37,5 4 5
6
7 8 9 10
Nama obat, dosis, frekuensi Kalmetason 2 ampul Dopamet 250 mg Ceftriaxone 2 g IV 07.00 18.00 Vitamin C 1000 13.00 mg/ hari IV Kalnex 500 mg/ 6 08.00 jam IV 14.00 20.00 Syntocinon 1 07.00 ampul/ drip 17.00 22.30 Profenid 3-4x 1 10.00 tube 22.00 Cytotex 3 tablet 22.30 Methergin 22.30 Mefinal 3x 500 mg 08.00 oral 12.00
11
Moloco B12 3x1 oral
12
Ceftriaxone 3x2 g IV
13
Metilergometrin 3x1 oral
14 15
CDR 1x1 oral Sanprima F 4x1 oral
20/9 20.00
21/9
22/9
05.30 √ √
√ √ 07.00
23/9
24/9
25/9
√
√
√
√
√
√
√ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √
20.00
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
18.00 08.00 12.00 18.00 06.00
20.00
20.00
14.00
√
22.00 08.00 12.00 18.00 12.00 06.00 11.00 17.00 22.00
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. No RM: 215452
Data diri Umur: 27 tahun
Data operasi Tanggal: 26 September
Berat badan: 84,5 kg Tinggi badan: 165 cm
Jam: 10.55-11.55
Usia kehamilan: 40-41 minggu Indikasi: serotinus Gravida (G): 2
Parita (P): 1
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: emergency
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW - CV Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kalium Natrium klorida Kalsium total Magnesium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
Nilai rujukan 26/9 12,0 – 16,5 11,8 4,0 – 11,0 9,0 3,8 – 5,8 3,87 37,0 – 47,0 36,7 150,00 – 450,00 274 0,00 – 9,50 0,3 0,00 – 2,50 0,2 35,00 – 88,70 70,4 12,00 – 44,00 15,6 0,00 – 11,20 13,5 80,00 – 96,00 94,8 27,00 – 31,00 30,5 32,00 – 36,00 32,2 11,60 – 14,80 13,3 1–3 1 menit 20 detik 2–6 3 menit 51 detik 0,00 – 32,00 26,5 0,00 – 31,00 18,2 10,00 – 50,00 18 0.50 – 0.90 0,49 2,40 – 5,70 3,6 3,50 – 5,10 4,5 136,00 – 145,00 139 97,00 – 111,00 107 8,2 – 9,6 9,0 1,90 – 2,50 1,90 26/9 120/80 36,4 88
27/9 10,3 11,7
28/9
31,9
No Nama obat, dosis, frekuensi 1 Ceftriaxone 2 g IV 2 Pronalges 3x1 tube 3 4 5
Vitamin C 1000 mg/ hari IV Kalnex 500 mg/ 6 jam IV
6 7
Syntocinon 1 ampul/ hari Metilergometrin 3x1 oral
8
Mefinal 3x1 oral
9
10 11
27/9 28/9 100/60 120/80 36,2 36,4 100 80
Ceftriaxone 2x2 g IV
Moloco B12 3x1 oral
CDR 1x1 oral Sanprima F 3x1 oral
08.00 18.00 16.00 16.00 22.00 16.00 08.00 12.00 18.00 08.00 12.00 18.00 08.00 12.00 18.00 12.00 06.00
26/9 09.40 13.00
√ √ √ √ √
27/9
20.00 √ √ 13.00
√
√
√
28/9
√
√ √ √ √ √ √ √ √
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. No RM: 270301 Data diri Umur: 23 tahun
Berat badan: 89 kg
Tinggi badan: -
Data operasi Tanggal: 7 Agustus
Jam: 08.45-09.45
Indikasi: disproporsi kepala panggul
Usia kehamilan: 40-41 minggu
Gravida (G): 1
Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: elektif
Pemeriksaan Hemoglobin
Nilai rujukan 12,0 – 16,5
6/8 11,7
4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50
9,5 4,43 36,1 271 1,1 0,2
Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC
35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00
69,3 22,5 6,9 81,5 26,4 32,4
6
RDW – CV Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kadar glukosa sewaktu Kalium Natrium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
11,60 – 14,80
17,4 AB 1 menit 8 detik
9
3 menit 47 detik 15,6 10,3 27 0,69 6,2 80
10
11 12
CDR 1x1 oral Mefinal oral 3x1
4,5 139 6/8 130/80
13
Moloco B12 oral 3x1 oral
7/8 110/70
8/8 110/70
9/8 120/70
10/8 120/80
11/8 100/70
37,1 88
36,6 80
36 80
36,8 80
36 80
36,4 84
Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil
1–3 2–6 0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 70,00 – 110,00 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00
7/8
8/8 9,4
9/8
10/8
11/8
9,7
No 1 2 3 4
29,5
5
7 8
Nama obat, dosis, frekuensi Kalmetason 2 ampul IV Ceftriaxone 2 g IV Plantacid 10 cc Ceftriaxone 3x1 g 08.00 IV 16.00 24.00 Vitamin C 1000 mg 11.30 / hari IV Kalnex 500 mg/ 6 08.45 jam IV 14.00 20.00 Pronalges suppo 08.00 3x1 tube 16.00 Syntocinon 1 08.45 ampul/ drip Sanprima F oral 06.00 3x1 14.00 20.00 Metilergometrin oral 3x1
6/8 20.00
7/8
8/8
9/8
10/8
11/8
√ √ √ 08.00
√ √
√ √ √
√ √ √
√
08.00
√
√
√
12.00 18.00 12.00 08.00 12.00 18.00
√ √ √ √ √ √
√ √ 05.00
√
√ √ √
√ √
08.00 12.00 18.00
√ √ √
√ √ √
√ √
06.00 06.00 √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ 01.00
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. No RM: 301757
Data diri Umur: 27 tahun
Data operasi Tanggal: 25 Agustus
Berat badan: 74,5 kg Jam: 11.05-11.55 Tinggi badan: Usia kehamilan: 41 minggu
Indikasi: fetal distress, serotinus
Gravida (G): 1
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan
Parita (P): 0 Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: emergency
Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80 1–3 2–6
25/8 12,4 13,6 4,12 36,3 262
26/8 11,4 17,2
27/8
28/8
No 1 2 3
33,1 4
0,4 0,1 80,2 13,0 6,3 88,1 30,1 34,2 13,5 O 1 menit 20 detik 4 menit 50 detik 25/8 120/80
5 6 7
26/8 110/70
27/8 120/70
28/8 110/70
36 80
36,5 80
36,5 80
36 80
8
9
10
Nama obat, dosis, frekuensi Pronalges 2 tube 13.40 Ceftriaxone 2 g IV Ceftriaxone 2x1 g IV 06.00 18.00 Vitamin C 1000 mg/ hari 16.00 IV Kalnex 500 mg/ 6 jam IV 17.00 Syntocinon 1 ampul 16.00 Sanprima F 3x1 oral 06.00 14.00 20.00 Mefinal 3x500 mg oral 08.00 12.00 18.00 Moloco B12 3x1 oral 08.00 12.00 18.00 Metilergometrin 3x1 oral
25/8 √ 10.20
26/8 08.00
27/8
√ √
√
28/8
√ √ √
23.05 √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
08.00
√
√
12.00 18.00
√ √
√
√ √
√ √ √ √
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. No RM: 346132
Data diri Umur: 31 tahun
Data operasi Tanggal: 12 September
Berat badan: 62 kg
Tinggi badan: 160 cm
Jam: 10.40-11.30
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Hematokrit Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 37,0 – 47,0
12/9
14/9
12/9
13/9 11,0 14,1 33,5 13/9
No 1 2
14/9
3
120/80 36,2 88
120/70 36,3 86
120/70 36,7 84
4
5 6
Usia kehamilan: 38-39 minggu
Indikasi: sungsang
7 8 9
Gravida (G): 2 10 11 Parita (P): 0
Abortus (AB): 1
Penggolongan tindakan: elektif
12 13
Nama obat, dosis, frekuensi Ceftriaxone 2 g IV Ceftriaxone 2x1 g IV 08.00 18.00 Vitamin C 1000 mg/ 08.00 hari IV Kalnex 500 mg IV/ 6 11.00 jam 17.00 23.00 Syntocinon 1 ampul/ 11.00 drip Pronalges suppo 3x1 08.00 tube 16.00 Naropin 0,2 % 48 ½ 15.00 cc+ petidin 75 mg Sanprima F 3x1 oral 06.00 Metilergometrin 08.00 3x1oral 12.00 CDR 1x oral 12.00 Mefinal 3x500 mg oral 08.00 12.00 Moloco B12 3x1 oral 08.00 12.00 Ceftriaxone 3x1 g IV 08.00 16.00 24.00
12/9 08.00
13/9
14/9
√ √ 14.30
√
√ √ √ √
05.30
13.00 √
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. No RM: 350815
Data diri
Data operasi
Pemeriksaan
Nilai rujukan
Umur: 27 tahun
Tanggal: 7 Agustus
Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit
Berat badan: 58 kg Tinggi badan: 160 cm
Usia kehamilan: 40-41 minggu
Gravida (G): 1 Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Jam: 15.40-16.40
Indikasi: ketuban pecah dini, induksi gagal
Penggolongan tindakan: emergency
6/8
7/8
8/8
10,0 9,1 4,49 33,1 232
11,3 11,3
Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit
12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00
Monosit MCV MCH
9/8
No 1
Proginova 2 tablet/ 6 jam
3
Sanprima F 3x1 tablet Ceftriaxone 2 g IV
2,9 0,2 67,7 23,5
4
Ceftriaxone 3x1 g IV
5
0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00
5,7 73,7 22,3
6
Vitamin C 1000 mg/ hari Kalnex 500 mg/ hari IV
MCHC RDW – CV Golongan darah Masa pendarahan
32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
8
Masa pembekuan
2–6
SGOT SGPT Ureum Creatinin Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90
30,2 20,7 B 1 menit 8 detik 4 menit 21 detik 17,0 9,3 22 0,61 7/8 110/60
1–3
6/8 110/7 0 36,3 88
36,1 84
2
Nama obat, dosis, frekuensi
35,7
7
9
10
8/8 110/7 0 36,5 80
9/8 11 120/80 37 88
12
Syntocinon 1 ampul/ drip Pronalges suppo 3x1 tube Sanprima F 3x1 oral
Metilergometrin 3x1 oral Mefinal 3x500 mg oral
Moloco B12 3x1 oral
04.00 10.00 08.00 23.00
6/8
7/8
22.00
√ √ √
√
8/8
9/8
10/ 8
√
√
14.00 08.00 14.00 24.00 19.30 16.00 22.00 09.00 07.00 16.00 24.00 06.00
√ √ √ √
√ √ √ 08.00 04.00 √
16.30 √
√ √ √
14.00
√
20.00 08.00 12.00 18.00 08.00 12.00
√ √ √ √ √ √
18.00 08.00 12.00 18.00
√ √ √ √
√ √ √ √ √ √
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15. No RM: 375340
Data diri Umur: 30 tahun
Data operasi Tanggal: 26 Agustus
Berat badan: 68 kg Tinggi badan: -
Jam: 17.30-18.40
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Hematokrit Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 37,0 – 47,0
26/8
26/8 120/80 36,2 88
27/8 9,5 20,7 26,7 27/8 110/70 36 88
28/8
28/8 120/80 37 80
No 1 2
3 4
5 6 7
Usia kehamilan: 39-40 minggu Indikasi: pertus macet, fetal distress Gravida (G): 2
8 9 10
11 Pariti (P): 1
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: emergency
12
13
Nama obat, dosis, frekuensi Ceftriaxone 2 g IV Ceftriaxone 3x1 g IV 08.00 16.00 24.00 Vitamin C 1000 mg IV/ hari 21.00 Kalnex 500 mg/ 6 jam IV 06.00 19.10 24.00 Pronalges suppo 2x1 tube 07.00 16.00 Syntocinon 1 ampul/ hari 17.00 Primperan IV 3x1 ampul 08.00 16.00 24.00 Plantacid F 3x 10 cc 07.00 23.00 Naropin 2 % + petidin 75 mg 20.00 Sanprima F 3x1 oral 06.00 14.00 20.00 Metilergometrin 3x1 oral 08.00 12.00 18.00 Mefinal 3x500 mg oral 08.00 12.00 18.00 Moloco B12 3x1 oral 08.00 12.00 18.00
26/8 17.00
√ √ √ √ 24.00 √
27/8
28/8
29/8
√ √ √ 08.00 √
√ √ √
√
√ 03.30 √
√
√ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. No RM: 375534 Data diri Umur: 32 tahun
Data operasi Tanggal: 7 Agustus
Berat badan: 59 kg Jam: 07.20-08.20
Pemeriksaan
Nilai rujukan
6/8
Hemoglobin
12,0 – 16,5
13
10,4
1
Leukosit
4,0 – 11,0
12,7
15,2
2
3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50
4,1 37,8 138 1,2 0,5
35,00 – 88,70
74,1
6
12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
15,2 9,0 92,0 31,6 34,4 13,9 A 1 menit 36 detik 3 menit 6 detik 23,7 19,3 23 0,78 7,3 109
7
Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil
Tinggi badan: Usia kehamilan: 39 minggu
Indikasi: sungsang
Gravida (G): 1
Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Penggolong an tindakan: elektif
Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW – CV Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kadar glukosa sewaktu Kalium Natrium Protein albumin Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
1 –3 2 –6 0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 70,00 – 110,00 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00 -
7/8
8/8
9/8
10/8
11/8
12/8
No
3 29,4 4 5
8 9
10
3,6 136 6/8 100/70
7/8 138/92
8/8 130/80
9/8 140/90
10/8 130/80
11/8 110/80
12/8 120/80
36,6 96
36 72
36 76
37 84
36,2 96
36 80
36 100
Nama obat, dosis, frekuensi Kalmetason 2 ampul Ceftriaxone 2 g IV Ceftriaxone 2x1 08.00 g IV 18.00 Kalnex 500 mg/ 12.00 6 jam 18.00 Syntocinon 1 12.00 ampul/ drip Vitamin C 1000 12.00 mg IV/ hari Pronalges 07.00 suppo 3x1 tube 15.00 Peptisol 3x1 06.00 gelas 10.00 Sanprima F 3x1 06.00 oral 14.00 20.00 Metilergometrin 08.00 oral 3x1 12.00
11 12
CDR 1x1 oral Mefinal 3x 500 mg oral
13
Moloco B12 3x1 oral
18.00 12.00 06.00 12.00 15.00 08.00 12.00 15.00
6/8
7/8
8/8
9/8
10/8
√ √
√ √
√
11/8
12/8
13/8
20.45 05.45
√
√ √ √ √
√
√
08.00
08.30 √
√ √ √ √
08.00
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√
√
√
√
√
√
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√
√ √
√ √ √ √ √ √
√
√ √
√ √
√
√
√
√ √ √ √ √
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17. No RM: 379123 Data diri Umur: 30 tahun
Data operasi Tanggal: 23 Agustus
Berat badan: 65 kg
Tinggi badan: -
Jam: 07.45-08.45
Usia kehamilan: 38-39 minggu Indikasi: disproporsi kepala panggul, riwayat obstetri jelek Gravida (G): 4
Parita (P): 0
Abortus (AB): 3
Penggolongan tindakan: elektif
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW - CV Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kadar glukosa sewaktu Kalium Natrium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80 1–3 2–6 0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 70,00 – 110,00 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00
22/8 12,5 11,8 4,0 37,7 326 2,0 0,3 65,0 26,2 6,5 92,9 30,8 33,2 14,3 1 menit 5 detik 5 menit 41 detik 25,2 19,6 24 0,65 5,3 97 4,1 139 22/8 110/70 36 88
23/8 7,8 15,0
24/8 9,0 14,3
23,6
27,2
25/8
26/8
No 1 2 3
4 5
6
7 8
23/8 100/80 36,7 108
24/8 120/70 37 84
25/8 110/80 36,5 88
26/8 120/80 38 88
Nama obat, dosis, frekuensi Kalmetason 1 ampul IV Ceftriaxone 2 g IV Ceftriaxone 3x1 g IV 08.00 16.00 24.00 Vitamin C 1000 mg IV/ hari 13.00 Kalnex 500 mg/ 6 jam IV 08.00 14.00 20.00 Pronalges suppo 3x1 tube 08.00 16.00 24.00 Syntocinon 1 ampul 07.15 Sanprima F 3x1 oral 06.00 14.00
9
Metil ergometrin 3x1 oral
10
Mefinal 3x500 mg oral
11 12
CDR 1x1 oral Moloco B12 3x1 oral
13 14
Ceftriaxone 2 g IV Sangobion oral 2x1 tablet
22/8 19.35
23/8
24/8
25/8
√ √ √ 08.00
√ √ √
√ 14.00
√
26/8
05.00 √ √ √ √ √ √ 11.00 √ √ √
20.30 √ √ √
08.00
√
12.00 08.00 12.00 12.00 08.00 12.00 08.00 12.00
√ √ √ √ √ √ √ √
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18. No RM: 381393 Data diri Data operasi Umur: Tanggal: 40 tahun 28 Agustus
Berat badan: 56 kg
Tinggi badan: -
Usia kehamilan: 38 minggu
Jam: 07.00-08.45
Indikasi: MOW
Gravida (G): 3
Parita (P): 2 Penggolongan tindakan: elektif Abortus (AB): 0
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00
27/8 13,8 8,5 4,49 42,5 240
Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit
0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00
1,4 0,4 74,2 13,8
5
6
Nama obat, dosis, frekuensi Kalmetason 2 ampul Ceftriaxone 2 g IV Ceftriaxone 2x1 g IV 08.00 20.00 Vitamin C 1000 mg/ hari 12.00 IV Kalnex 500mg/ 6 jam 07.30 14.00 20.00 Syntocinon 1 ampul/hari 07.30
Monosit MCV MCH MCHC RDW - CV
0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
10,2 94,7 30,7 32,5 16,2
7
Pronalges 3x1 tube
Golongan darah Masa pendarahan
1–3
Masa pembekuan
2–6
SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kadar glukosa sewaktu Kalium Natrium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 70,00 – 110,00 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00
28/8
29/8 12,0 14,6
30/8
36,9 4
8 9
O 1 menit 3 detik 4 menit 59 detik 19,3 12,1 14 0,51 4,2 83 3,9 136 27/8 120/70 36 96
No 1 2 3
28/8 100/70 36,1 88
29/8 100/70 36 80
30/8 90/60 37 80
Narfoz 4 mg k/p Extra plantacid 10 cc
08.00 16.00 20.00 18.00 20.00
27/8 18.20
28/8
29/8
30/8
06.00 07.30 √ √
√ √ 08.00
√
√ √ √ √
√
14.00 √ √ √
√ √
√
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. No RM: 391515 Data diri Data operasi Umur: 31 tahun
Tanggal: 17 September
Usia kehamilan: 40-41 minggu
Jam: 14.05-15.00
Indikasi: serotinus, induksi gagal
Gravida (G): 1
Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Nilai rujukan
17/9
18/9
Hemoglobin
12,0 – 16,5
13,4
13,2
1
Leukosit
4,0 – 11,0
9,2
13,7
2
3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00
4,44 39,8 293
39,2
Eosinofil
0,00 – 9,50
1,0
5
Basofil Neutrofil
0,00 – 2,50 35,00 – 88,70
0,2 64,3
6
Limfosit
12,00 – 44,00
27,6
7
Monosit
0,00 – 11,20
6,9
8
MCV MCH MCHC RDW - CV Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat
80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80 1–3 2–6 0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70
89,6 30,2 33,7 14,2 1 menit 19 detik 3 menit 37 detik 42,2 35,9 25 0,80 7,3
9
Kalium Natrium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
3,50 – 5,10 136,00 – 145,00
4,1 144 17/9 120/70 36,8 84
Eritrosit Hematokrit Trombosit
Berat badan: 74 kg
Tinggi badan: 162 cm
Pemeriksaan
Penggolongan tindakan: emergency
19/8
20/8
No
3 4
18/9 120/70 36,7 80
19/8 120/80 36,2 80
20/8 100/70 36,5 80
Nama obat, dosis, frekuensi Syntocinon 2 ½ 09.30 cc/ infus Sanprima F 3x1 11.30 oral Ceftriaxone 2x2 08.00 g IV 18.00 Vitamin C 1000 17.00 mg IV Kalnex 500 mg/ 14.30 6 jam IV 21.00 Syntocinon 1 ampul/ hari Pronalges 3x1 tube Naropin 0,2% 48 ½ cc + petidin 75 mg → 2-3 cc/jam Moloco B12 3x1 oral
10
Sanprima F 3x1 oral
11
Metilergometrin 3x1 oral
12 13
CDR 1x1 oral Mefinal 3x500 mg oral
20.00
17/9
18/9
19/8
√
√
√ √ 08.00
√
03.00
√ √
06.00
√ √ 13.30 24.00
√
23.30 17.45
08.00 12.00 18.00 06.00 14.00 20.00 08.00 12.00 18.00 12.00 08.00 12.00 18.00
20/8
√
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √
√ √
√ √ √ √
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. No RM: 408134
Data diri Umur: 27 tahun
Data operasi Tanggal: 7 Agustus
Berat badan: 69 kg
Tinggi badan: 156 cm
Jam: 14.10-15.15
Usia kehamilan: 40-41 minggu Indikasi: sesar ulangan, disproporsi kepala panggul, partus macet Gravida (G): 3
Parita (P): 1
Abortus (AB): 1
Penggolongan tindakan: emergency
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kadar glukosa sewaktu Kalium Natrium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80 1–3 2–6 0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 70,00 – 110,00 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00
7/8 12,2 26,6 4,47 37,9 321 0,0 0,1 90,7 5,3 3,9 84,8 27,3 32,2 17,8 O 1 menit 0 detik 3 menit 5 detik 28,8 15,5 26 0,68 7,8 137
8/8 10,2 18,5
9/8
32,0
No Nama obat, dosis, frekuensi 1 Proginova 2 tablet/ 6 jam 06.00 2 Ceftriaxone 2 g IV 13.30 3 Ceftriaxone 3x1 g IV 08.00 16.00 24.00 4 Vitamin C 1000 mg IV 17.30 5 Kalnex 500 mg/ 6 jam IV 02.30 14.30 20.30 6 Syntocinon 1 ampul/ hari 17.30 7 Pronalges 3x1 tube 08.00 16.00 24.00 8 CDR 1x1 oral 12.00 9 Moloco B12 3x1 oral 08.00 12.00 10
11
4,1 141 7/8 120/80
8/8 110/70
9/8 130/80
36,5 80
36,6 80
36,3 80
7/8 √ √
√ √ √ √ √ √ √
8/8
9/8
√ √ √ 08.00 √
√ √
09.00 √ √
√
√
√ √ √
Metilergometrin 3x1 oral
08.00
√
Asam mefenamat 3x500mg oral
12.00 08.00 12.00
√ √ √
10/8
15.00
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21. No RM: 413353 Data diri Data operasi Umur: Tanggal: 27 tahun 16 Agustus
3 4
Nama obat, dosis, frekuensi Ceftriaxone 2 g IV 08.30 Ceftriaxone 2x1 g IV 08.00 20.00 Vitamin C 1000 mg IV 18.00 Syntocinon 1 ampul/ hari 20.00
0,5 0,6 71,5 19,9
5
Kalnex 500 mg/ 6 jam
6
Pronalges suppo 3x1 tube
0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00
7,5 96,3 31,3 32,5
7 8
Peptisol 3x1 gelas Clindamicin 3x300 mg oral
RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan
11,60 – 14,80
9
Gravida (G): 2
Masa pembekuan
2–6
Parita (P): 0
SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kalium Natrium
15,4 B 1 menit 12 detik 3 menit 16 detik 22,3 20,7 18 0,52 4,8 4,0 140
Berat badan: 74 kg
Tinggi badan: -
Usia kehamilan: 40-41 minggu
Abortus (AB): 1
Jam: 14.15-15.15
Indikasi: disproporsi kepala panggul, bayi besar
Penggolongan tindakan: elektif
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit
16/8 11,1 10,2 3,55 34,2 228
Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00
Monosit MCV MCH MCHC
Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
1–3
0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00
17/8 10,5 12,1
18/8
19/8
20/8
32,4
16/8 120/80
17/8 110/70
18/8 120/80
19/8 110/70
20/8 130/90
37 84
36 100
36,6 80
36 100
36,2 100
No 1 2
02.00 18.00 07.00 16.00
16/8 √ √ √ √
17/8
18/8
√ √ 08.00
√
19/8
20/8
√ √ √ √ √
√
08.00 12.00 18.00
√ √ √
√
√ √
Mefinal 3x500 mg oral
08.00 12.00 18.00
√ √ √
√ √ √
√
10
CDR 1x1 oral
12.00
√
11
Moloco B12 3x1 oral
Metil ergometrin 3x1 oral
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√
12
08.00 12.00 18.00 08.00 12.00 18.00
√
√
√
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. No RM: 470994
Data diri Umur: 32 tahun
Data operasi Tanggal: 1 Agustus
Usia kehamilan: 38-39 minggu
Nilai rujukan 12,0 – 16,5
31/7 11,7
4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50
13,3 3,79 34,1 258 3,0 0,1
Neutrofil Limfosit Monosit
35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20
71,7 16,1 9,1
6
MCV MCH MCHC RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan
80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
8
Masa pembekuan
2–6
9,1 30,9 34,3 19,9 O 1 menit 7 detik 3 menit 48 detik 21,5 17,4 12 0,39 3,1 115 3,8 136 +31/7 140/100 37 88
Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil
Berat badan: 76 kg
Tinggi badan: 152 cm
Pemeriksaan Hemoglobin
Jam: 07.25-08.30
Indikasi: preeklampsia ringan, sesar ulangan
SGOT Gravida (G): SGPT 2 Ureum Creatinin Asam Urat Parita (P): 1 Penggolongan Kadar glukosa sewaktu tindakan: Kalium elektif Natrium Protein albumin Abortus Tanda Vital (AB): 0 Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
1–3
0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 70,00 – 110,00 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00 -
1/8
2/8 11,1
3/8
13,8
No 1 2 3
32,5 4 5
7
9
10
11 12 13
1/8 2/8 3/8 149/91 120/91 120/90 36,6 36,4 36,4 80 80 80
Nama obat, dosis, frekuensi 31/7 Kalmetason 2 19.30 √ ampul Ceftriaxone 2 g IV 05.00 Medixon 2x125 mg 06.00 IV 22.00 Ceftriaxone 2x1g IV 08.00 20.00 Vitamin C 1000 mg 12.30 IV/ hari Kalnex 500 mg/ 6 14.00 jam IV 20.00 Syntocinon 1 08.00 ampul/ hari Pronalges suppo 08.00 3x1 tube 16.00 24.00 Moloco B12 3x1 08.00 oral 12.00 18.00
1/8
2/8
3/8
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √
07.15 √ √ √ √ √
√ √
06.00
√
14.00 Metil ergometrin 08.00 3x1 oral 12.00 Mefinal 500 mg 3x1 08.00 oral 12.00 CDR 1x1 oral 12.00
√ √ √ √ √ √
Sanprima F oral 3x1
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. No RM: 472651
Data diri
Data operasi
Umur: 28 tahun
Tanggal: 10 September
Berat badan: 55 kg Jam: 08.35-09.30 Tinggi badan: 150 cm
Usia kehamilan: 40-41 minggu
Indikasi: ketuban pecah dini
Gravida (G): 1 Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: emergency
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW - CV Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kalium Natrium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
Nilai rujukan
10/9
12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80 1–3
13,5 8,1 4,45 39,9 183
2–6 0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00
11/9
12/9
13/9
12,0 10,8
1 2
Nama obat, dosis, frekuensi Ceftriaxone 1 g IV Ceftriaxone 2x1 g IV
35,8
3 4
Vitamin C 1000 mg/hari IV Kalnex 500 mg/ 6 jam
1,1 0,2 70,0 23,0 5,7 89,7 30,3 33,8 14,1 1 menit 36 detik 3 menit 40 detik 23,5 12,5 21 0,59 4,5 4,5 138 10/9 110/60 36 80
No
5
Pronalges suppo 3x1 tube
6 7
Syntocinon 1 ampul IV Sanprima F 3x1 oral
8
Mefinal 3x 500 mg oral
9
Moloco B12 3x1 oral
10
Metil ergometrin 3x1 oral
11/9 12/9 13/9 11 100/70 110/60 110/70 36 80
36,2 80
36 80
CDR 1x1 oral
10/9
11/9
07.00 √ 08.00 12.00 √ 20.00 √ √ 12.00 08.00 √ 08.45 09.00 √ 15.00 21.00 10.30 16.00 24.00 11.00 06.00 14.00 20.00 08.00
√ √ √ √ √ √
12/9
13/9
√
08.00 08.00 √ 09.30 √ √ √ √
12.00
√
18.00 08.00 12.00 18.00 08.00 12.00 18.00
√ √ √ √ √ √ √
12.00
√
√
√
√
√
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. No RM: 472791 Data diri Data operasi Umur: Tanggal: 32 tahun 1 Agustus
Berat badan: 69 kg
Tinggi badan: -
Usia kehamilan: 40 minggu
Jam: 08.45-10.15
Indikasi: sesar ulangan ke-3, MOW, fetal distress
Gravida (G): 3
Parita (P): 2
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: elektif
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0
31/7 12 12,7 4,13 35,6
3
Nama obat, dosis, frekuensi Kalmetason 2 ampul 02.45 Ceftriaxone 2x1 g IV 08.00 18.00 Vitamin C 1000 mg IV/ hari 13.00
150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00
227 0,3 0,3 69,3 19,9
4
Kalnex 500 mg IV/ 6 jam
5
Pronalges suppo 3x1 tube
Monosit MCV MCH
0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00
10,3 86,2 29,1
6 7 8
Syntocinon 1 ampul/drip Ceftriaxone 2 g IV Clindamicin 3x300mg oral
MCHC RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kadar glukosa sewaktu Kalium Natrium HBsAg Rapid/Stick Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
32,00 – 36,00 11,60 – 14,80 1–3
33,7 16,4 B 1 menit 40 detik
2–6
4 menit 12 detik
0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 70,00 – 110,00
13,5 10,8 10 0,61 3,8 99
10
Metil ergometrin 3x1 oral
11
Moloco B12 3x1 oral
3,50 – 5,10 136,00 – 145,00 Non reaktif
33,6 138 non reaktif
12
CDR 1x1 oral
Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit
1/8
2/8 11,1 12,9
3/8
33,6
No 1 2
9
1/8 110/70
2/8 100/70
3/8 110/70
36,4 84
36,9 84
36,8 84
Asam mefenamat 3x500 mg oral
31/7
1/8
2/8
3/8
√ √ 08.00
√
√ √
09.00 15.00 21.00 08.00 16.00
√ √ √ √ √
√ √
08.00 06.30 06.00
√ √
√
√
14.00 20.00 08.00 12.00
√ √ √ √
18.00
√
08.00 12.00 18.00 08.00 12.00 18.00
√ √ √ √ √ √
12.00
√
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. No RM: 484396
Data diri Umur: 23 tahun
Data operasi Tanggal: 4 September
Berat badan: 67 kg
Tinggi badan: 160 cm
Usia kehamilan: 39-40 minggu Gravida (G): 2
Parita (P): 1 Abortus (AB): 0
Jam: 09.05-10.30
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00
4/9 11,7 8,2 3,74 34,4 164
Eosinofil
0,00 – 9,50
1,0
4
Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV
0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00
0,1 75,4 16,5 7,0 91,7
5
27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80 1–3 2–6 0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00 97,00 – 111,00
31,3 34,1 13,6 2 menit 12 detik 4 menit 20 detik 20,5 11,1 11 0,45 3,6 140 112 4/9 110/8
8
5/9 100/70
6/9
7/9 120/70
36,7 82
36,5 80
36,5 80
37 80
MCH MCHC RDW - CV Indikasi: Masa pendarahan ketuban pecah Masa pembekuan dini, sesar SGOT ulangan SGPT Ureum Creatinin Kalium Penggolongan Natrium tindakan: Klorida emergency Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
5/9 11,5 13,9
6/9
7/9
No 1 2
32.8 3
6 7
9
10
11 12
Nama obat, dosis, frekuensi Ceftriaxone 2 g IV 08.30 Ceftriaxone 3x1 g IV 08.00 16.00 24.00 Vitamin C 1000 mg/ 08.00 hari IV Syntocinon 1 ampul/ 12.00 drip Pronalges suppo 3x1 15.00 tube 21.00 Kalnex 500 mg/ 6 jam 12.00 IV 18.00 Naropin 15 cc, petidin 11.00 100 mg, NaCl 33 cc per peridural 2 cc/ jam Sanprima F 3x1 oral 06.00 12.00 18.00 Moloco 3x1 oral 08.00 12.00 18.00 Metil ergometrin 3x1 08.00 oral 12.00 18.00 CDR 1x1 oral 12.00 Mefinal 500 mg 1x1 08.00 oral 12.00 18.00
4/9 √ √ √ √
5/9
6/9
√ √ √ √
√
7/9
√ √ √ √ √ √
√ 22.00
√ √ √ √
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. No RM: 487481 Data diri Data operasi Umur: Tanggal: 31 tahun 8 September
Berat badan: 50 kg
Tinggi badan: 150 cm
Jam: 20.00-21.00
Usia kehamilan: 38 minggu Indikasi: partus macet, ketuban pecah dini Gravida (G): 2
Parita (P): 1
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: emergency
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8
8/9 12,0 9,1 3,84
Hematokrit Trombosit Eosinofil
37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50
36,0 209 0,9
Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW - CV
0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kadar glukosa sewaktu Kalium Natrium HBsAg Rapid/Stick Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
9/9
10/9 11,5 13,3
11/9
2
Nama obat, dosis, frekuensi Ceftriaxone 2x2 g IV 05.00 20.00 Vitamin C 1000 mg Iv/ hari 23.00
3
Kalnex 500 mg/ 6 jam IV
4
Syntocinon 1 ampul/ hari
0,2 68,4 22,9 7,6 93,8 31,3 33,3 14,1
5
Pronalges 3x1 tube
6
Plantacid F 3x10 cc
7
Amoxicillin 3x 500 mg oral
8
Profenid suppo 2 tube
1–3 2–6 0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 70,00 – 110,00
B 1 menit 0 detik 3 menit 37 detik 15,7 6,3 24 0,85 56 100
9 10
Ceftriaxone 2 g IV Clindamicin 3x300 mg oral
3,50 – 5,10 136,00 – 145,00 Non reaktif
3,8 134 Non reaktif
33,6
No 1
11
12 13
14
8/9 120/70
9/9 110/70
10/9 100/80
11/9 110/80
37 104
37 88
36 80
36,3 80
Metil ergometrin 3x1 oral
CDR 1x1 oral Asam mefenamat 3x500 mg oral
Moloco B12 3x1 oral
8/9
9/9 √ √
11/9
√
02.00 08.00 08.00
√ √ √
08.00 16.00 07.00 11.00 17.00 08.00 14.00 16.00
√ √ √ √ √
19.10 06.00 14.00 20.00 08.00 12.00 18.00 12.00 08.00
10/9 09.30
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13.00 18.00 08.00
√ √
13.00 18.00
√ √
√
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27. No RM: 493864 Data diri Umur: 32 tahun
Data operasi Tanggal: 24 September
Berat badan: 56 kg
Tinggi badan: -
Jam: 07.30-08.45
Usia kehamilan: 38-39 minggu Indikasi: sesar ulangan
Gravida (G): 2 Parita (P): 1
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: elektif
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00
23/9 11,6 7,0 4,35 37,6 215 1,1 0,1 63,7 23,2 11,9 86,4 26,7 30,9
RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan
11,60 – 14,80
8
SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kadar glukosa sewaktu Kalium Natrium Tanda Vital
0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 70,00 – 110,00
16,4 B 1 menit 0 detik 3 menit 50 detik 16,2 10,1 14 0,69 3,6 72 4,0 137 23/9
12
Clindamicin 3x300 mg oral
24/9
25/9
26/9
13
Extra dulcolac suppo 1 tube
110/70
100/80
120/70
100/70
36,3 76
36,6 80
36,7 80
37 84
Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
1–3 2–6
3,50 – 5,10 136,00 – 145,00
24/9
25/9 10,8 11,5
26/9
27/9
28/9
No 1 2 3
35,4 4 5 6
7
9
10 11
27/9
28/9 110/70
36 80
36 80
Nama obat, dosis, frekuensi Kalmetason 2 ampul 18.40 Ceftriaxone 2 g IV 05.00 Kalnex 500 mg/ 6 jam 14.00 21.00 Ceftriaxone 2x1 g IV 08.00 20.00 Vitamin C 1000 mg IV 08.00 / hari 12.00 Pronalges 3x1 tube 08.00 16.00 21.00 Naropin 13cc + 50 06.00 mg petidin + NaCl → 10.00 2-3cc/ jam Sanprima F 3x1 oral 10.00 16.00 20.00 Mefinal 3x500 mg oral
CDR 1x1 oral Metil ergometrin 3x1 oral
23/9 √
24/9
25/9
26/9
17.00 22.00 15.00
28/9
√ √ √
√
√
√
√ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √
√ √ √
√
√
√
√ √
20.30
√ √
08.00 12.00 18.00 12.00 08.00 12.00 18.00
27/9
√
√ √ √ √
√ √
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28. No RM: 534467
Data diri Umur: 29 tahun
Data operasi Tanggal: 6 Agustus
Berat badan: -
Tinggi badan: -
Jam: 23.05-00.05
Usia kehamilan: 38-39 minggu
Gravida (G): 2
Abortus (AB): 1
6/8
7/8 8/8 9/8 No 12,2 1 13,0 38,0 2 6/8 7/8 8/8 9/8 120/70 110/70 120/80 120/80 3 36 36,4 36 36,6 4 76 84 80 84 5 6
7 Indikasi: ketuban pecah dini, induksi gagal
Parita (P): 0
Pemeriksaan Nilai rujukan Hemoglobin 12,0 – 16,5 Leukosit 4,0 – 11,0 Hematokrit 37,0 – 47,0 Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
8 9
10
Penggolongan tindakan: emergency
11 12
13
Nama obat, dosis, frekuensi Proginova 2 tablet/ 6 jam 13.15 19.00 Amoxicillin 4x 500 mg oral 13.15 18.00 Ceftriaxone 2 g IV 22.30 Ceftriaxone 3x1 g IV 08.00 16.00 24.00 Vitamin C 1000 mg IV/hari 01.00 Kalnex 500mg/ 6 jam IV 05.00 11.00 23.00 Pronalges 3x1 tube 08.00 16.00 Syntocinon 1 ampul/ hari 08.00 Sanprima F 3x1 oral 06.00 14.00 20.00 Metil ergometrin 3x1 oral 08.00 12.00 18.00 CDR 1x1 oral 12.00 Mefinal 3x500 mg oral 08.00 12.00 18.00 Moloco B12 3x1 oral 08.00 12.00 18.00
6/8 √ √ √ √ √
√
√ 00.30
7/8
8/8
√ √ √ 08.00 √ √
√
√ √ √
√
√ √ √ √ √
√ √ √ √
9/8
√
√ √ √ √ √ √ √
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29. No RM: 549478
Data diri Umur: 20 tahun
Data operasi Tanggal: 26 September
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Berat badan: Trombosit 56 kg Eosinofil Jam: Basofil 09.20-10.10 Neutrofil Tinggi badan: Limfosit 157 cm Monosit MCV MCH Usia kehamilan: Indikasi: MCHC 40-41 minggu disproporsi RDW - CV kepala Golongan darah panggul Masa pendarahan Masa pembekuan Gravida (G): SGOT 1 SGPT Ureum Parita (P): Penggolongan Creatinin 0 tindakan: Asam Urat emergency Kalium Natrium Abortus (AB): Tanda Vital 0 Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
26/9 10,6 9,3 5,05 34,0 332 0,4 0,2 76,5 19,0 3,9 67,3 21,0 31,2 28,3 AB 1–3 1 menit 1 detik 2–6 3 menit 48 detik 0,00 – 32,00 10,6 0,00 – 31,00 4,2 10,00 – 50,00 13 0.50 – 0.90 0,56 2,40 – 5,70 4,6 3,50 – 5,10 4,2 136,00 – 145,00 138 26/9 120/80 36,6 80
27/9 9,3 15,2
28/9
31,4
27/9 28/9 110/70 120/80 36,7 36,2 84 80
No Nama obat, dosis, frekuensi 26/9 1 Ceftriaxone 2g IV 09.30 √ 2 Ceftriaxone 2x2 g IV 08.00 20.00 √ 3 Vitamin C 1000 mg/hari IV 13.00 √ 4 Kalnex 500 mg/ 6 jam IV 10.00 √ 16.00 √ 22.00 √ 5 Syntocinon 1 ampul/ drip 09.25 √ 6 Pronalges 3x1 tube 08.00 7 Naropin+ petidin 13.00 √ 8 Sanprima F 3x1 oral 06.00 9 Metil ergometrin 3x1 oral 08.00 12.00 10 Mefinal 3x 500 mg oral 12.00 11 CDR 1x1 oral 12.00 12 Sangobion 2x1 oral 08.00 13 Moloco B12 3x1 oral 08.00 12.00
27/9
28/9
√ √ 08.00
√
08.00 √
16.00 16.00 √ √ √ √ √ √ √ √
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. No RM: 553355
Data diri Umur: 28 tahun
Data operasi Tanggal: 2 September
Berat badan: 64 kg Jam: 10.00-10.55 Tinggi badan: -
Usia kehamilan: 40-41 minggu
Indikasi: serotinus, induksi gagal
Gravida (G): 1
Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: emergency
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70
1/9
2/9 12,9 11,4 4,26 37,4 232 6,3 0,2 62,8
3/9 11,4 13,9
4/9
No 1 2
34,1 3 4 5
Limfosit Monosit MCV MCH
12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00
25,9 4,9 87,8 30,2
6
MCHC RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Kalium Natrium Klorida Kalsium total Magnesium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
8
1–3
34,4 17,2 O 1 menit 2 detik
2–6
4 menit 46 detik
10
0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00 97,00 – 111,00 8,2 – 9,6 1,90 – 2,50 1/9 36,7
23,7 12,9 18 0,63 4,6 137 107 9,5 1,80 2/9 36
80 110/80
84 125/81
7
9
11 12 13 14
3/9 36,5
4/9 36
80 100 110/70 110/70
Nama obat, dosis, frekuensi Proginova 2 tablet/ 6 14.15 jam 20.45 Cytotex ¼ tablet + B1 14.15 5 mg 20.45 Ceftriaxone 2 g IV 07.00 Ceftriaxone 2x1 g IV 08.00 20.00 Vitamin C 1000 mg 12.00 IV/ hari Kalnex 500 mg/ 6 jam 10.45 16.00 22.00 Syntocinon drip 1 09.45 ampul Pronalges 3x1 tube 07.00 16.00 Sanprima F oral 3x1 06.00 14.00
1/9 2/9 √ √ √ √ √
3/9
4/9
√
√ √
08.00
√ √ √ √
05.00
√
√ √ √ √
08.00
√
12.00 CDR 1x1 oral 12.00 Mefinal 3x500 mg oral 08.00 12.00 Moloco B12 3x1 oral 08.00 12.00 Ceftriaxone 3x1 g IV 01.00 08.00 18.00
√ √ √ √ √ √ √
Metil ergometrin 3x1 oral
√ √
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31. No RM: 554643
Data diri Umur: 26 tahun
Data operasi Tanggal: 2 Agustus
Berat badan: 71 kg
Tinggi badan: 158 cm
Jam: 14.35-15.25
Usia kehamilan: 39-40 minggu
Gravida (G): 1
Parita (P): 0 Abortus (AB): 0
Indikasi: ketuban pecah dini, induksi gagal
Penggolongan tindakan: emergency
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kalium Natrium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80 1–3 2–6 0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00
2/8 12,9 9,4 4,7 40,5 202 1,2 0,2 70,4 18,0 10,2 84,6 26,9 31,9 14,8 O 1 menit 7 detik 4 menit 15 detik 16,9 14,5 16 0,58 5,1 4,3 136 2/8 110/70 36 80
3/8 12,5 11,9
4/8
38,9
No 1
2 3
4
5
6 7 8 9 10
11
3/8 110/70 36,3 80
4/8 110/70 37 80
Nama obat, dosis, frekuensi Sanprima F oral 3x1 06.00 14.00 20.00 CDR 1x1 oral 12.00 Metil ergometrin 3x1 oral 08.00 12.00 18.00 Moloco B12 3x1 oral 08.00 12.00 18.00 Mefinal 3x500 mg oral 08.00 12.00 18.00 Sanprima F oral 11.30 Syntocinon 1 ampul/ drip 08.00 Ceftriaxone 2x1 g IV 08.00 20.00 Vitamin C 1000 mg/hari 08.00 Kalnex 500mg/ 6 jam 03.00 12.00 21.00 Pronalges 3x1 tube 07.00 16.00
2/8
3/8
4/8 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √
√
5/8 √
√ √ √ √ √ √ √
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. No RM: 555624 Data diri Data operasi Umur: 37 tahun
Tanggal: 8 Agustus
Berat badan: 54 kg
Jam: 13.30-14.25 Tinggi badan: 151 cm Usia kehamilan: 38-39 minggu
Gravida (G): 2 Parita (P): 1
Abortus (AB): 0
Indikasi: sesar ulangan, preeklampsia berat
Penggolongan tindakan: emergency
Pemeriksaan
Nilai rujukan
8/8
9/8
Hemoglobin
12,0 – 16,5
12,6
11,9
1
Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit
7,5 4,35 38,0 159
14,9
2 3
Eosinofil Basofil Neutrofil
4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70
0,1 0,1 73,5
4
Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW – CV
12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
18,0 8,3 87,4 29,0 33,2 17,5
6
B 1 menit 14 detik 4 menit 28 detik 25,5 19,7 25 0,8 7,6 3,9 139
9
Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kalium Natrium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
1–3 2–6 0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00
10/8
11/8
12/8
No
35,4
5
7
8
8/8 170/100
9/8 150/90
10/8 160/100
11/8 160/100
12/8 140/100
36,2 84
36,5 76
36,5 80
36,1 88
36,2 84
Nama obat, dosis, frekuensi Kalmetason 2 12.30 ampul Ceftriaxone 2 g IV 13.00 Pronalges suppo 07.00 3x1 tube 16.00 24.00 Ceftriaxone 2x1 g IV Vitamin c 1000 mg/ hari IV Kalnex 500 mg / 6 jam IV Dopamet 3x250 mg Syntocinon 1 ampul Sanprima F 3x1 oral
10
Metilergometrin 3x1 oral
11
Moloco B12 3x1 oral
12
Mefinal 3x 500 mg oral
13 14
CDR 1x1 Dopamet 3x ½ tablet 250 mg
08.00 20.00 18.00 18.00 24.00 08.00 16.00 24.00 09.00
8/8
9/8
10/8
11/8
12/8
√ √ √ √ √
24.00 √
√ √ 08.00
√
√ √ √ √ √
√
06.00 14.00 20.00 08.00 12.00 18.00 08.00 12.00 18.00 08.00
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
12.00 18.00
√ √
√ √
√
12.00 08.00 16.00 24.00
√
√ √
√ √ √ √ √
√ √ √
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. No RM: 559584
Data diri Umur: 28 tahun
Data operasi Tanggal: 22 September
Berat badan: 63 kg
Tinggi badan: 152 cm
Jam: 09.45-10.45
Usia kehamilan: 39-40 minggu Indikasi: inkoordinasi
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan
Gravida (G): 1
Parita (P): 0 Abortus (AB): 0
SGOT SGPT Ureum Creatinin Penggolongan Asam Urat tindakan: Kalium elektif Natrium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
22/9 23/9 24/9 25/9 13,4 11,2 9,5 12,6 4,31 39,6 33,0 173 0,4 0,1 62,2 30,8 6,5 91,9 31,1 33,8 13,4 B 1–3 1 menit 19 detik 2–6 4 menit 33 detik 0,00 – 32,00 18,9 0,00 – 31,00 9,1 10,00 – 50,00 16 0.50 – 0.90 0,67 2,40 – 5,70 5,3 3,50 – 5,10 3,8 136,00 – 145,00 138 22/9 23/9 24/9 25/9 110/70 120/70 120/80 110/70 36,3 80
36,2 80
37 80
36,6 80
No Nama obat, dosis, frekuensi 22/9 1 Kalmetason 2 ampul 08.30 √ 2 Ceftriaxone 2 g Iv 08.45 √ 3 Ceftriaxone 2x2 g IV 08.00 √ 20.00 √ 4 Kalnex 500 mg/ 6 jam IV 10.30 √ 16.30 √ 22.30 √ 5 Vitamin C 1000 mg/hari IV 13.45 √ 6 Pronalges suppo 3x1 tube 07.00 13.10 √ 21.00 √ 7 Syntocinon 1 ampul 10.10 √ 8 Sanprima F 3x1 oral 06.00 14.00 20.00 9 Metil ergo 3x1 oral 08.00
10 11
CDR 1x1 oral Mefinal 3x 500 mg oral
12
Moloco B12 3x1 oral
23/9
√ √
24/9 25/9
√
√ 16.00 16.00 √ √ √ √
√
12.00
√
√
18.00 12.00 08.00 12.00 18.00 08.00 12.00 18.00
√ √ √ √ √ √ √ √
√
√
√ √ √ √ √
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. No RM: 560579 Data diri Data operasi Umur: Tanggal: 25 tahun 20 September
Berat badan: 67 kg
Tinggi badan: 158 cm
Usia kehamilan: 38-39 minggu
Jam: 07.30-08.15
Indikasi: disproporsi kepala panggul
Gravida (G): 1
Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: elektif
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0
19/9 12,5 13,2 4,11 37,4
Trombosit Eosinofil Basofil
150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50
241 1,4 0,5
Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW - CV
35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
73,5 15,6 9,0 91,0 30,4 33,4 13,8
Golongan darah Masa pendarahan
1–3
Masa pembekuan
2–6
SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kadar glukosa sewaktu Kalium Natrium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 70,00 – 110,00 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00
20/9
21/9 12,2 16,1
22/9
23/9
37,0
No 1 2 3 4 5
O 1 menit 0 detik 3 menit 43 detik 17,6 10,5 8,0 4,9 4,3 92
6 7
Syntocinon 1 ampul Clindamicin 3x300 mg oral
8
Metil ergometrin 3x1 oral
9
Mefinal 3x500mg oral
10
3,6 138 19/9 120/80
20/9 123/96
21/9 100/60
22/9 110/70
23/9 120/70
36,5 80
37,4 86
37,3 76
36,5 80
36,4 88
Nama obat, dosis, frekuensi Kalmetason 2 ampul 21.00 Ceftriaxone 2x2 g IV 08.00 20.00 Vitamin C 1000 mg 11.00 IV/ hari Kalnex 500 mg/ 6 07.30 jam 14.00 Pronalges 3x1 tube 08.00
Moloco B12 oral 3x1
16.00 07.30 07.00 14.00 08.00 12.00 08.00
19/9
20/9
21/9
22/9
05.45 √ √
√ √ √
√
23/9
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √
√
08.00
√
√
12.00 18.00
√ √
√
12.00 18.00
√
√ √ √
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. No RM: 562187 Data diri Data operasi Umur: Tanggal: 23 tahun 10 September
Berat badan: 51,5 kg
Tinggi badan: -
Jam: 15.00-16.00
Usia kehamilan: 37-38 minggu Indikasi: ketuban pecah dini
Gravida (G): 1
Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: emergency
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70
10/9 13,2 15,1 4,54 39,8 219 0,1 0,2 83,5
11/9 11,0 13,0
12/9
13/9
No 1 2
Limfosit Monosit MCV MCH MCHC
12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00
11,4 4,8 87,7 29,1 33,2
5 6
Syntocinon 1 ampul Pronalges suppo 3x1 tube
7 8
RDW - CV
11,60 – 14,80
15,0
9
Primperam 1 ampul IV Naropin 0,2% 49 cc + petidin 50 mg Plantacid syr oral 3x10 cc
Masa pendarahan
1–3
Masa pembekuan
2–6
SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kalium Natrium Klorida Kalsium total Magnesium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00 97,00 – 111,00 8,2 – 9,6 1,90 – 2,50
1 menit 16 detik 3 menit 15 detik 23,8 10,2 11 0,42 4,2 3,9 140 108 9,5 2,5 10/9 110/70
11/9 100/70
36,2 76
36,6 88
33,9 3 4
10
11
12 13
12/9 120/70
13/9 120/70 36,4 80
14
Nama obat, dosis, frekuensi Ceftriaxone 2 g IV 15.00 Ceftriaxone 3x1 IV 08.00 16.00 24.00 Vitamin C 1000 mg IV/ hari 18.00 Kalnex 500 mg IV/ 6 jam 04.00 16.00 24.00
Sanprima F 3x1 oral
Metil ergometrin 3x1 oral
CDR 1x1 oral Mefinal oral 3x1
Moloco B12 3x1 oral
15.08 08.00 17.30 18.00 18.00
10/9 √
√ √
11/9
12/9
√ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √
√ 16.00
07.00 11.00
√
17.00
√
06.00 15.00 20.00 08.00 12.00 18.00 12.00 08.00 12.00 18.00 08.00 12.00 18.00
13/9
√
√
√
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36. No RM: 570680
Data diri Umur: 35 tahun
Berat badan: 74,5 cm
Tinggi badan: 145 cm
Usia kehamilan: 39-40 minggu Gravida (G): 1
Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Data operasi Tanggal: 8 September
Jam: 16.10-17.15
Indikasi: serotinus, induksi gagal, preeklampsia ringan
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil
Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW - CV Penggolongan Masa pendarahan tindakan: emergency Masa pembekuan Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70
8/9 15,2 13,3 5,15 44,0 288
12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80 1–3
21,0 8,7 85,4 29,5 34,5 14,4 1 menit 4 detik 4 menit 2 detik 8/9 36
2–6
9/9 12,0 12,4
10/9
11/9
35,2
0,5 0,5 69,3
84 140/90
9/9 36,8
10/9 37,6
11/9 37,5
No Nama obat, dosis, frekuensi 8/9 9/9 10/9 11/9 1 Syntocinon 1 ampul 10.00 √ 2 Cefriaxone 2 g IV 15.00 3 Ceftriaxone 2x1 g IV 08.00 √ √ 20.00 24.00 √ 4 Vitamin C 1000mg IV/ 19.00 08.00 08.00 √ hari 5 Kalnex 500 mg/ 6 jam 16.15 04.00 √ 22.00 √ 6 Syntocinon 1 ampul per 16.10 16.00 √ drip 7 Pronalges suppo 3x 1 07.00 √ √ tube 18.00 16.00 √ 24.00 √ 8 Sanprima F oral 3x1 06.00 √ √ 14.00 √ 20.00 √ 9 Metil ergometrin 3x1 oral 09.30 08.00 √
10
Mefinal oral 500 mg 3x1 oral
92 88 88 130/80 145/100 130/80 11
Moloco B12 3x1 oral
12.30
√
18.00 09.30
√ √
12.30 18.00 08.30 12.30 18.00
√ √ √ √ √
08.00
08.00
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37. No RM: 576421 Data diri Data operasi Umur: 26 tahun
Tanggal: 24 September
Berat badan: 60,5 kg Jam: 17.55-18.40
Tinggi badan: 157 cm
Usia kehamilan: 40-41 minggu
Indikasi: serotinus, induksi gagal
Gravida (G): 1
Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: emergency
Pemeriksaan
Nilai rujukan
22/9
Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit
12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0
13,8 7,8 4,21 41,1
Trombosit
150,00 – 450,00
165
3
Eosinofil
0,00 – 9,50
1,0
4
Basofil
0,00 – 2,50
0,3
5
Neutrofil
35,00 – 88,70
62,9
6
Limfosit Monosit MCV MCH MCHC
12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00
27,0 8,8 97,6 32,8 33,6
7
RDW - CV
11,60 – 14,80
13,5
9
1–3
1 menit 5 detik 4 menit 35 detik 22/9 120/70
10
23/9 100/70
24/9 100/60
25/9 100/70
26/9 110/70
36 80
36,3 76
36,2 88
36,6 76
37 68
Masa pendarahan Masa pembekuan Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
2–6
23/9
24/9
25/9
26/9
No
12,5 12,2
1
37,4
2
8
11
12 13
Nama obat, dosis, frekuensi Proginova 2 00.45 tablet/ 6 jam 18.45 22.45 Naropin 4 cc 11.10 + NaCl 12 cc Naropin 2,5 14.45 cc + NaCl 7,5 cc Efedrin 10 15.05 mg/ IV Ceftriaxone 2 16.30 g IV Metil 08.00 ergometrin 12.00 3x1 oral 18.00 Ceftriaxone 08.00 2x2 g IV 20.00 Vitamin C 04.00 1000mg/ IV Kalnex 500 04.00 mg IV/6 jam Syntocinon 1 03.30 ampul Clindamicin 08.00 3x300mg oral 12.00 18.00 CDR 1x1 oral Moloco B12 3x1 oral
12.00 08.00 12.00 18.00
22/9
23/9
24/9
√ √ √
√ √ √
01.30
25/9
26/9
27/9
√
√
√ √ √
√
√
√
√ √
√
√ √
√ √
√ √
√
√ √ √ √
√
√ √ 08.00
√
08.00
04.00
√
√
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. No RM: 581827 Data diri Data operasi Umur: Tanggal: 30 tahun 27 September
Berat badan: 58 kg
Tinggi badan: 158 cm Usia kehamilan: 39-40 minggu
Jam: 07.45-09.15
Indikasi: letak melintang
Gravida (G): 1
Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: elektif
Pemeriksaan Hemoglobin
Nilai rujukan 12,0 – 16,5
26/8 11,9
Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit
4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20
8,5 3,70 36,0 211 0,8 0,1 65,6 28,9 4,6
MCV MCH MCHC RDW - CV
80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
97,3 32,2 33,1 13,2
Golongan darah Masa pendarahan
1–3
Masa pembekuan
2–6
27/8
28/8 9,7
29/8
30/8
9,7
No 1
Nama obat, dosis, frekuensi Kalmetason 2 ampul / IV 21.00
2 3
Ceftriaxone 2 g iV Ceftriaxone 2x2 g IV
29,4 4
Kalnex 500 mg/ 6 jam
5 6 7
Syntocinon 1 ampul/ hari Pronalges 3x1 tube Naropin per epidural
8
Plantacid F 3x10 cc
9
Sanprima F 3x1 oral
26/8 √
27/8
06.30 08.00 20.00 08.45 15.00 21.00 07.05 06.00 12.30
√
11.00 17.00 22.00 06.00
√ √ √
√ √ √ √ √
28/8
29/8
√ √
√
30/8
09.00 √
√ 07.00 √
07.00 √ √
√
14.00 20.00
√ √
Metil ergometrin 3x1 oral
08.00
√
√
12.00 18.00 12.00
√ √ √
√
SGOT SGPT Ureum
0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00
A 1 menit 36 detik 4 menit 10 detik 14,9 9,9 12
11
CDR 1x1 oral
Creatinin Asam Urat Kadar glukosa sewaktu Kalium Natrium Protein albumin Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 70,00 – 110,00
0,55 3,5 89
12
Mefinal 3x500mg oral
08.00 12.00 18.00
√ √ √
√ √
3,50 – 5,10 136,00 – 145,00 -
3,9 137 +26/8 110/70
13
Moloco B12 3x1
08.00 12.00 18.00
√ √ √
√ √
27/8 110/80
28/8 120/80
29/8 100/70
30/8 110/70
36,5 88
36,5 88
36 84
36,4 88
37 80
10
√
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. No RM: 582006 Data diri Data operasi Umur: Tanggal: 31 tahun 22 September
Berat badan: 92,5 kg Tinggi badan: 158 cm Usia kehamilan: 38-39 minggu
Jam: 16.20-17.15
Indikasi: riwayat jantung
Gravida (G): 1 Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: elektif
Pemeriksaan Hemoglobin
Nilai rujukan 12,0 – 16,5
21/9 13,4
Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit
4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00
17,3 4,59 39,5 303
0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00
11,60 – 14,80
Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC
RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kadar glukosa sewaktu Kalium Natrium Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
1–3 2–6 0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 70,00 – 110,00 3,50 – 5,10 136,00 – 145,00
22/9
23/9 12,3
24/9
25/9
20,2
No 1
Nama obat, dosis, frekuensi Kalmetason 10 mg 22.00
2 3
Ceftriaxone 2 g IV Ceftriaxone 2x2 g IV
36,7 4
Vitamin C 1000mg/ hari
1,4 0,2 76,2 14,0 8,2 86,1 29,2 33,9
5
Kalnex 500 mg/ 6 jam IV
15,2 B 1 menit 58 detik 4 menit 3 detik 12,7 13,1 32 0,56 4,5 82
9
Syntocinon 1 ampul/ hari Naropin 2cc, NaCl 35cc, petidin 1 ampul → 2 cc/jam Plantacid 3x10cc
10
Sanprima F 3x1 oral
6
7 8
4,5 139 21/9
22/9
23/9
24/9
25/9
130/90
130/80
130/90
130/90
140/90
36,5 96
37 92
36,8 88
36,4 100
36,4 92
Pronalges suppo 3x1 tube
23/9
24/9
25/9
√ √ √
√ √ √
√ √
√ √
√
06.00
√
√
√ √ √ √ √ √
√ √
√ √
11.45 08.00 20.00 08.00 04.00 16.45 22.00 08.00 16.00 24.00 16.10 20.00
06.00 11.00 17.00
11
Metil ergometrin 3x1 oral
12
Mefinal 3x1 oral
14.00 20.00 08.00 12.00 18.00 08.00
CDR 1x1 oral
12.00 18.00 1200
13
21/9 √
22/9
√
√ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ 16.00
√ √ √
√ √ √
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. No RM: 584598
Data diri Umur: 27 tahun
Berat badan: 78 kg
Data operasi Tanggal: 5 September
Jam: 16.05-16.55
Pemeriksaan Hemoglobin
Nilai rujukan 12,0 – 16,5
Leukosit Hematokrit Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C)
4,0 – 11,0 37,0 – 47,0
Nadi (x permenit) Tinggi badan: 161 cm
Indikasi: partus macet, induksi gagal
Usia kehamilan: 40-41 minggu
Gravida (G): 1 Parita (P): 0
4/9
5/9 11,4
6/9
7/8
8/8
No Nama obat, dosis, frekuensi 1 Proginova 2 tablet/ 6 07.00 jam 15,7 2 Ceftriaxone 2 g IV 14.30 32,6 3 Ceftriaxone 3x1 g IV 08.00 4/9 5/9 6/9 7/8 8/8 16.00 140/100 120/80 130/80 130/70 120/80 24.00 36,2
36,2
37
37,2
36,2
4
80
80
80
112
84
5
6 7
8
Penggolongan tindakan: emergency
9
10 11
12 Abortus (AB): 0 13
Vitamin C 1000 mg/ hari IV Kalnex 500 mg/ 6 jam IV
20.00
5/9 √
6/9
7/8 8/8
√
√ √ √
√ √ √
√
08.00
√
07.00 √ 16.30 √ 24.00 √ Syntocinon 1 ampul 16.00 11.00 √ Pronalges suppo 3x1 06.00 √ tube 16.00 19.00 √ 24.00 √ Sanprima F oral 3x1 06.00 14.00 20.00 Metil ergometrin 3x1 oral 08.00 12.00 18.00 CDR 1x1 oral 12.00 Moloco B12 3x1 oral 08.00 12.00 18.00 Mefinal 3x500mg oral 08.00 12.00 18.00 Dulcolac suppo 1 tube 10.30
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. No RM: 584755 Data diri Data operasi Umur: Tanggal: 27 tahun 4 September
Berat badan: 60 kg
Jam: 07.35-08.45
Tinggi badan: 155 cm
Usia kehamilan: 38 minggu
Indikasi: letak sungsang
Gravida (G): 1
Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Penggolongan tindakan: elektif
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan Masa pembekuan SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Kadar glukosa sewaktu Kalium Natrium Protein albumin HBsAg Rapid/Stick Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0
3/9 13,0 11,4
3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00
4,00 37,9 452 0,8 0,1 69,8 20,2
0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70 70,00 – 110,00
9,1 94,8 32,5 34,3 13,2 A 1 menit 24 detik 3 menit 41 detik 19,3 20,6 13 0,53 4,1 110
3,50 – 5,10 136,00 – 145,00 Non reaktif
4,0 139 non reaktif
1–3 2–6
4/9
5/9 11,4 13,6
6/9
7/9
No 1 2 3
3,7 4 5
6 7
8
9
3/9 110/70
4/9 100/70
5/9 95/60
6/9 90/60
7/9 110/80
36,2 80
36,2 84
36,4 80
36,5 84
36,5 80
Nama obat, dosis, frekuensi Ceftriaxone 2 g IV 05.30 Kalmetason 10 mg 20.15 IV malam Ceftriaxone 2x1 g 08.00 IV 20.00 Vitamin C 1 g IV 13.00 Kalnex 500 mg/ 6 07.15 jam 14.00 20.00 Syntocinon 1 13.00 ampul/hari Pronalges suppo 08.00 3x1 tube 16.00 24.00 Clindamicin 3x300 06.00 mg oral 14.00 20.00 Metil ergometrin 08.00 3x1 oral 12.00
10 11
CDR 1x1 oral Asam mefenamat 3x 500 mg oral
12
Moloco B12 3x1 oral
3/9
4/9
5/9
6/9
√ 16.30 08.00
√
7/9
8/9
√ √ √ √
√
√ √
√ √ √ √ √ √
√ √
08.00 √ √ √ √ √ √ √
√ √
18.00 12.00 08.00 12.00 18.00 08.00
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
12.00 18.00
√ √
√ √
√ √ √ √ √
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. No RM: 585672
Data diri Umur: 30 tahun
Data operasi Tanggal: 18 September
Berat badan: 58 kg
Tinggi badan: 154 cm
Usia kehamilan: 38-39 minggu
Gravida (G): 1
Parita (P): 0
Abortus (AB): 0
Jam: 07.35-08.30
Indikasi: sungsang
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Eritrosit Hematokrit Trombosit Eosinofil Basofil Neutrofil Limfosit Monosit MCV MCH MCHC RDW - CV Golongan darah Masa pendarahan
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 3,8 – 5,8 37,0 – 47,0 150,00 – 450,00 0,00 – 9,50 0,00 – 2,50 35,00 – 88,70 12,00 – 44,00 0,00 – 11,20 80,00 – 96,00 27,00 – 31,00 32,00 – 36,00 11,60 – 14,80
Masa pembekuan
2–6
SGOT SGPT Ureum Creatinin Asam Urat Penggolongan Kadar glukosa tindakan: sewaktu elektif Kalium Natrium Protein albumin Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
0,00 – 32,00 0,00 – 31,00 10,00 – 50,00 0.50 – 0.90 2,40 – 5,70
17/9 11,0 11,4 3,8 33,6 196 0,6 0,2 80,3 13,3 5,6 88,2 28,9 32,7 14,7 A 1 menit 0 detik 3 menit 45 detik 19,3 13,4 13 0,48 6,3
70,00 – 110,00
91
3,50 – 5,10 136,00 – 145,00 -
3,5 141 17/9 110/60
18/9 120/70
19/9 110/70
36,9 80
36 84
37,0 80
1–3
18/9
19/9 9,7 13,4 29,0
No 1 2 3 4
Nama obat, dosis, frekuensi Kalmetason 2 ampul Ceftriaxone 2 g IV Tramal 100 mg/drip Ceftriaxone IV 2x1 g
5 6
Vitamin C 1000 mg / hari IV Kalnex 500 mg Iv/6 jam
7
Pronalges suppo 3x1 tube
8 9 10
Syntocinon 1 ampul/ hari Clindamicin 3x300mg Metil ergometrin 2x1
11
Asam mefenamat 3x500 mg oral
12
Moloco B12 3x1 oral
13
CDR 1x1 oral
17.45 05.00 05.15 08.00 20.00 08.00 07.30 14.00 20.00 09.15 16.00 07.40 06.00 08.00 12.00 08.00
17/9 √
18/9
19/9
20/9
√ √ √
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
12.00
√
08.00 12.00 12.00
√ √ √
√
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. No RM: 586954
Data diri Umur: 34 tahun
Data operasi Tanggal: 15 September
Berat badan: 51 kg
Tinggi badan: 151 cm
Pemeriksaan Hemoglobin Leukosit Hematokrit Tanda Vital Tekanan Darah (mmHg) Suhu (0C) Nadi (x permenit)
Jam: 22.00-23.15
Usia kehamilan: 39-40 minggu
Gravida (G): 3 Parita (P): 1
Indikasi: disproporsi kepala panggul, sesar ulangan
Penggolongan tindakan: elektif
Abortus (AB): 1 Keterangan: √ = obat diadministrasikan ke pasien MOW = mini laparotomy on women
Nilai rujukan 12,0 – 16,5 4,0 – 11,0 37,0 – 47,0
15/9
16/9 17/9 18/8 11,0 20,4 33,3 15/9 16/9 17/9 18/8 130/85 100/60 100/60 100/60 36,3 88
36,3 83
36,1 84
36 80
No Nama obat, dosis, frekuensi 15/9 16/9 1 Ceftriaxone 2 g IV 21.30 √ 2 Ceftriaxone 3x1 g IV 08.00 √ 16.00 √ 24.00 √ 3 Vitamin C 1000 mg IV 24.00 √ 08.00 4
5
Kalnex 500 mg/ 6 jam IV
Pronalges suppo 3x1 tube
6 7
Syntocinon 1 ampul/drip Ceftriaxone 2x2 g IV
8
Sanprima F 3x1 oral
9
Metil ergometrin 3x1 oral
10
Mefinal 3x500 mg oral
11 12
CDR 1x1 oral Moloco B12 3x1 oral
04.30 10.30 22.15 08.00 16.00 23.45 22.15 08.00 20.00 06.00 14.00 20.00 08.00 12.00 18.00 08.00 12.00 18.00 12.00 08.00 12.00 18.00
17/9 18/8
√ √ √
√ √
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. Surat persetujuan ijin penelitian dari pihak RS Panti Rapih
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
BIOGRAFI PENULIS
Eunike Sefti Arisandy, lahir di Purwokerto pada tanggal 14 Juni 1986. Penulis merupakan anak pertama dari pasangan Boenjamin dan Susiyanti. Penulis telah menempuh pendidikan di Taman Kanak-Kanak Santa Maria Purbalingga pada tahun 1990-1992. Kemudian melanjutkan di Sekolah Dasar PIUS Purbalingga pada tahun 1992-1998. Pada tahun 1998-2001, penulis menempuh Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Purbalingga. Penulis kemudian melanjutkan studi di Sekolah Menengah Atas BOPKRI 1 Yogyakarta pada tahun 2001-2004 dan melanjutkan ke jenjang perkuliahan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2004.