Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran (Fitria Ariza) 1
EVALUASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BOGA DI SMA-LB BC KEPANJEN MALANG AN EVALUATION OF GASTRONOMY SKILLS LEARNING AT SPECIAL SENIOR HIGH SCHOOL BC OF KEPANJEN, MALANG Oleh:Fitria Ariza,Prodi Pendidikan Teknik Boga Universitas Negeri Yogyakarta, email:
[email protected] Prihastuti Ekawatiningsih, M.Pd.,Prodi Pendidikan Teknik Boga Universitas Negeri Yogyakarta, email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi pelaksanaan keterampilan Tata Boga di SMA-LB BC Kepanjen. Pelaksanaan keterampilan Tata Boga yang dievaluasi meliputi (1) tujuan pelaksanaan keterampilan Tata Boga; (2) kesiapan sarana prasarana; (3) partisipasi siswa dalam pelaksanaan keterampilan Tata Boga; (4) proses mengajar (5) hasil pembelajaran keterampilan Tata Boga. Metode penelitian menggunakan metode CIPP (Context, Input, Process, Product).Hasil penelitian ini adalah (1) tujuan pelaksanaan Keterampilan Tata Boga di SMA-LB BC Kepanjen dapat tercapai walaupun beberapa aspek harus diperbaiki; (2) sarana prasarana laboratoium Tata Boga telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh PERMEN Depdiknas Nomor 40 Tahun 2008 sehingga dikatakan layak; (3) Partisipasi siswa tuna grahita memperoleh rata-rata nilai 59,5 dengan kategori cukup, siswa tuna rungu memperoleh rata-rata nilai 63,6 dengan kategori baik; (4) proses mengajar guru keterampilan Tata Boga pada kelas tuna rungu dan tuna grahita memperoleh rata-rata nilai 68 dengan kategori baik; (5) tujuan pelaksanaan keterampilan Tata Boga di SMA-LB BC Kepanjen dapat tercapai. Kata Kunci: Keterampilan Tata Boga, SMA-LB BC Kepanjen, partisipasi siswa. Abstract The evaluated gastronomy skills implementation includes (1) the objectives of the gastronomy skills implementation; (2) the readiness of infrastructure facilities; (3) the studentsโ participation in gastronomy skills implementation; (4) the learning processes; (5) the results of gastronomy skills learning. This was an evaluation study employing the CIPP (Context, Input, Process, Product) approach. The results of the study show that (1) the objectives of the implementation of gastronomy skills at SSHS BC of Kepanjen can be attained although some aspects need to be improved; (2) the infrastructure facilities such as the gastronomy laboratory satisfy the standards set by the Decree by the Minister of the Department of National Education Number 40 Year 2008 so that they are appropriate; (3) the participation of the students with mental retardation attains a mean score of 59.5 which is in the fair category and the students with hearing impairments attain a mean score of 63.6which is in the good category; (4)the learning processes by the gastronomy skills teachers in the class for the students with hearingimpairments and mental retardation attain a mean score of 68, which is in the good category; (5) the objectivesof the implementation of gastronomy skills at SSHS BC of Kepanjen can be attained. Keywords:Gastronomy Skills, SSHS BC of Kepanjen, studentsโ participation
1
2Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran (Fitria Ariza)
PENDAHULUAN
keterampilan dan dapat membantu anak-anak berkebutuhan khusus dapat hidup mandiri.
Pendidikan adalah hak seluruh warga
Proses pembelajaran praktik merupakan
negara tanpa membedakan asal-usul, status sosial
usaha untuk melatih keterampilan.Suatu proses
ekonomi, maupun keadaan fisik seseorang,
pendidikan yang berfungsi membimbing peserta
termasuk anak-anak yang mempunyai kelainan sebagaimana
diamanatkan
dalam
didik secara sistematis dan terarah untuk dapat
Undang-
melakukan
Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
memecahkan suatu masalah saat kegiatan praktik
hanya anak normal yang berhak memperoleh
dilaksanakan.
berkebutuhan
Pelaksanaan keterampilan Tata Boga di
khusus juga berhak memperoleh pendidikan.
SMA-LB BC Kepanjen diberikan kepada anak
Ketentuan lebih lanjut untuk pendidikan anak
tuna runggu dan anak tuna grahita, karena anak
berkebutuhan khusus diatur lebih lanjut pada (1)
dan ayat
(2)
tuna
dengan peraturan
daya ingat pada suatu hal akan tetapi anak tuna
sekolah luar biasa (SLB). Sekolah luar biasa
grahita
anak
Pada
anak
adanya
berkebutuhan khusus agar dapat hidup di
yaitu
vokasional yang ada di SMA-LB BC Kepanjen
dapat
digunakan
untuk
pembelajaran
partisipasi
aktivitas.
menuliskan
Boga.Pemberian
dari
diperlukan
siswa.
Dalam
Wina
bahwa
Sanjaya
aktivitas
(2008:132)
sendiri
tidak
dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik akan
keterampilan Tata Boga pada anak berkebutuhan khusus
proses
pembelajaran tidak lepas dari prinsip pengajaran
keterampilan vokasional.Salah satu keterampilan Tata
mengingatkan
meningkatkan partisipasi siswa dalam proses
masyarakat yakni dengan adanya mata pelajaran
keterampilan
proses
atau yang dialami (Mochammad Effendi, 2006).
masyarakat.Salah satu mata pelajaran yang
yakni
membutuhkan
kembali mengenai suatu hal yang telah dipelajari
berkebutuhan khusus agar dapat hidup mandiri di memberdayakan
dapat
Siswa tuna grahita memiliki kelemahan pada
berkebutuhan khusus yakni dengan adanya
untuk
hanya
dan kemampuan akademik (Siregar, 1981).
mandiri dan memunculkan motivasi pada anak
bertujuan
dasarnya
memiliki keterbatasan dalam intelegensi verbal
agar anak berkebutuhan khusus dapat hidup
mempersiapkan
pada
dan mekanik, serta intelegensi konkret, tetapi
Salah satu cara yang dilakukan pemerintah
untuk
rungu
menunjukkan kemampuan dalam bidang motorik
pemerintah.
berorientasi
Diharapkan
mengamati, memahami, membandingkan dan
32. Apabila dilihat dari pasal 32 maka tidak
ayat
keterampilan.
selama praktik, peserta didik mampu melihat,
2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal
pendidikan akan tetapi anak
suatu
tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis
melatih
seperti aktivitas mental. Aktivitas fisik adalah 2
Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran (Fitria Ariza) 3
peserta didik giat dan aktif dengan anggota
dengan bakat dan minat ABK.Cakupan bahan
badan, membuat sesuatu, bermain ataupun
ajar minimal meliputi kemampuan menolong diri
bekerja,
dan
atau kegiatan hidup sehari-hari, keterampilan
mendengarkan, melihat hanya pasif sedangkan
bersosialisasai atau bernasayarakat dilingkungan
aktivitas psikis adalah peserta didik yang daya
temapt tinggal dan keterampilan untuk bekerja
jiwanya bekerja sebanyak- banyaknya atau
(Ishartiwi, tt).
banyak berfungsi dalam proses pembelajaran.
Evaluasi
ia
tidak
hanya
duduk
merupakan
suatu
proses
Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat
menyediakan informasi yang dapat dijadikam
penting untuk menciptakan pembelajaran yang
sebagai pertimbangan untuk menentukan harga
aktif,
menyenangkan.Dengan
dan jasa dari tujuan yang dicapai, desain,
demikian tujuan pembelajaran yang sudah
implementasi dan dampak untuk membantu
direncakan bisa dicapai semaksimal mungkin.
membuat
Tidak ada proses belajar tanpa partisipasi dan
pertanggungjawaban
keaktifan anak didik yang belajar.
pemahaman terhadap fenomena ( Eko Putro,
kreatif,
dan
Pembelajaran Tata Boga pada hakekatnya
keputusan, dan
membantu meningkatkan
2009:4).
adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh
Pada
penelitian
ini
evaluasi
yang
pendidik agar pada diri peserta didik yang terjadi
digunakan yakni evaluasi makro dan evaluasi
perubahan
bentuk
mikro.Tujuan penelitian ini yakni (1) untuk
pengetahuan boga seperti pengetahuan tentang
mengetahui tujuan pelaksanaan keterampilan
etika makan, pengetahuan menu, pengetahuan
Tata Boga, 2) sumber dana untuk keterampilan
resep
Tata Boga, 3) kesiapan sarana prasarana, 4)
tingkah
masakan
keterampilan menyusun
laku
maupun
boga
dalam
dalam
seperti
menu
keluarga
bentuk
keterampilan
partisipasi
siswa
dalam
pelaksanaan
sehari-hari,
keterampilan Tata Boga 5) proses mengajar guru
keterampilan mengolah makanan, keterampilan
keterampilan Tata Boga 6) faktor pendukung dan
menyajikan
penghambat 7) hasil pembelajaran keterampilan
hidangan
atau
keterampilan
mengemas makanan (Ishartiwi).
Tata Boga.
Stimulan eksternal dalam pembelajaran
METODE PENELITIAN
keterampilan bagi ABK sangat penting, agar
Model CIPP bertujuan untuk membantu
terjadi respon belajar berupa kegiatan tertentu
evaluator dalam mengevaluasi program, projek,
yang merupakan hasil belajar.Untuk mencapai
atau
hasil belajar keterampilan bagi ABK latihan
menambahkan evaluasi produk menjadi evaluasi
berualng-ulang sampai menjadikan kebiasaan
impact,
dalam
hidup.Jenis
keterampilan disesuaikan 3
intitusi.Pada
tahun
effectivieness,
2002
sustainability,
beliau dan
4Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran (Fitria Ariza)
transport-abillity
(Endang
Mulyatiningsih,
dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan tujuan
2011).
yang diharapkan atau belum.
Menurut
klasifikasi
model
evaluasi
Jenis Penelitian
berdasarkan tujuannya, evaluasi CIPP termasuk
Penelitian ini menggunakan pendekatan
model Management analysis yang bertujuan
kualitatif.Hasil dari observasi yang berupa
untuk mengevaluasi keputusan/kebijakan seorang
angka-angka
manajer. Pada saat ini, model evaluasi CIPP
dengan nilai maksimum kemudian hasil dari
banyak digunakan untuk mengevaluasi program
perhitungan
pendidikan yang berskala internasional, nasional,
dirubah menjadi kalimat dan dokumentasi.Hasil
lokal sampai program yang dikembangkan oleh
dari wawancara berupa kalimat dan dokumentasi.
individu yaitu semacam program pembelajaran.
Penelitian
akan meneliti tujuan penyelenggaraan program. Input
bertujuan
Kepanjen
untuk
Kepanjen,
menyediakan informasi yang dapat membantu perubahan
yang
Process
bertujuan
Evaluasi
yang
kabupaten
Waktu penelitian 01
bersifat subyek terbatas hal ini dikarenakan
dilakukan
menurut ketentuan jumlah siswa SLB antara 4-6 orang dan bersifat homogen dikarenakan unsurunsur siswa SLB sama. Apabila dalam satu kelas
kegiatan-kegiatan yang berpotensi menghambat kesulitan
Jawa Timur.
di
SMA-LB
jumlah 16 siswa. Jenis subyek pada penelitian ini
kejadian dalam pelaksanaan kegiatan, memonitor menimbulkan
beralamat
di
SMA-LB Tuna Rungu dan Tuna Grahita dengan
dengan mencatat atau mendokumentasikan setiap
dan
yang
dilaksanakan
Subyek pada penelitian ini adalah siswa
untuk
hambatan dalam pelaksanaan kegiatan atau program.
dan
Target/Subjek Penelitian
mengidentifikasi atau memprediksi hambatanimplementasi
tabel
Desember 2015 sampai dengan 22 Maret 2016.
diperlukan
berdasrkan sumber daya yang dimiliki. Evaluasi
dengan
dibagi
dilaksanakan selama 3 bulan dari tanggal
memilih dan membuat program yang dapat membawa
disesuaikan
kemudian
Waktu dan Tempat Penelitian
Evaluasi Context dibagian konteks peneliti Evaluasi
dijumlahkan
terlalu banyak siswa maka proses pembelajaran
tidak
tidak dapat berlangsung dengan baik dan
diharapkan, menemukan informasi khusus yang
penyampaian materi tidak dapat maksimal. Hal
berada di luar rencana, menilai dan menjelaskan
tersebut
proses secara aktual.
dikarenakan
karakter
siswa
berkebutuhan khusus yang perlu didampingi saat
Evaluasi Productadalah untuk mengukur,
proses pembelajaran di kelas.
mengiterpretasikan dan memutuskan hasil yang telah dicapai oleh program yaitu apakah telah
4
Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran (Fitria Ariza) 5
Teknik analisis data model interaktif
PROSEDUR PENELITIAN Evaluasi konteks
Contextpenelitian
peneliti
yang
penyelenggaraan
dibagian
menurut Miles & Huberman (1994), terdiri atas
tujuan
empat tahapan yang harus dilakukan. Tahapan
keterampilan
pertama adalah pengumpulan data, tahapan
mencangkup
pembelajaran
Tata Boga di SMA-LB Kepanjen.
kedua adalah reduksi data, tahapan ketiga adalah
Evaluasi Input penelitian ini yakni Untuk
display data, tahapan keempat adalah kesimpulan
mengetahui 1) sumber dana dalam pembelajaran
atau verifikasi.
keterampilan Tata Boga 2) kesiapan sarana
2. Analisis data dari hasil Observasi
prasarana
dalam
pelaksanaan
pembelajaran
Teknik
analisis
data
kualitatif
partisipasi
siswa
selama
hasil
keterampilan Tata Boga di SMA-LB Kepanjen.
observasi
3)
memberikan
pelaksanaan keterampilan tata boga dan hasil
pembelajaran keterampilan Tata Boga untuk
observasi proses mengajar dianalisis dengan
siswa
rumus :
kompetensi
guru
SMA-LB.
4)
yang materi
pembelajaran
keterampilan Tata Boga di SMA-LB Kepanjen.
๐๐ด =
Evaluasi Process pada penelitian ini yakni
NA= Nilai aktivitas yang dicari atau diharapkan
keterampilan Tata Boga di SMA-LB Kpenajen.
SM=Skor maksimum (jumlah aspek yang dinilai)
2) faktor pendukung dan penghambat yang selama
pelaksanaan
JS= Jumlah skor yang diperoleh
pembelajaran
100=Bilangan tetap
keterampilan Tata Boga di SMA-LB Kepanjen.
Tabel 1. Kriteria Hasil Observasi Partisipasi Siswa
3) hasil belajar siswa mengikuti pelaksanaan
dan Proses Mengajar
pembelajaran keterampilan Tata Boga di SMALB
Kepanjen.
4)
hasil
nilai
Tingkat Keberhasilan Kategori N>80 Baik sekali 61-80 Baik 41-60 Cukup 21-40 Kurang baik <20 Kurang sekali Sumber: modivikasi dari Rikunto (2007:44)
pelaksanaan
pembelajaran keterampilan Tata Boga di SMALB Kepanjen. Evaluasi
Product
dilakukan
๐ฝ๐ ๐100 ๐๐
Keterangan:
untuk mengetahui 1) pelaksanaan pembelajaran
dialami
proses
dengan
menggunakan pengukuran-pengukuran secara kualitatif.Hasil evaluasi dibandingkan dengan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
hasil standar produk atau tujuan program yang
A. Hasil Penelitian
telah ditetapkan sebelumnya.
1. Evaluasi Context Tujuan dari pelaksanaan keterampilan Tata
TEKNIK ANALISIS DATA
Boga di SMA-LB BC Kepnajen yakni untuk
1. Analisis data dari hasil Wawancara
melatih siswa untuk hidup mandiri. 5
6Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran (Fitria Ariza)
2. Evaluasi Input
Tabel 3. HasiL Observasi Partisipasi Siswa Tuna Grahita
Sumber dana yang digunakan untuk keterampilan Tata Boga berasal dari direktorat jendral pendidikan
Responden Rerata 1 63.3 2 73.3 3 78.3 4 73.3 5 51.7 6 38.3 7 38.3 Rata-rata 59.5 Hasil observasi partisipasi siswa tuna rungu
menengah (DIKMEN).
Dana tersebut digunakan untuk pembelian peralatan
untuk
kegiatan
praktikum
keterampilan Tata Boga.Guru yang mengajar keterampilan Tata Boga di SMA-LB BC Kepanjen
belum
memiliki
kualifikasi
tertentu.Hal ini dikarenakan guru keterampilan
dapat dilihat pada Tabel 4.
Tata Boga merupakan guru kelas, sehingga
Tabel 4. Hasil Observasi Partisipasi Siswa Tuna Rungu Responden Rerarta 1 76.7 2 50.0 3 61.7 4 61.7 5 75.0 6 70.0 7 78.3 8 33.3 Rata-rata 63.3
guru
tersebut
juga
merangkap
mengajar
keterampilan vokasional. Materi pembelajaran keterampilan Tata Boga
disesuaikan
kemampuan
denga
kebutuhan
siswa.Penyusunan
dan materi
keterampilan Tata Boga hanya berdasarkan minat siswa dan belum terjadwal. 3.
Evaluasi Process
Tabel 2. Hasil Observasi Penilian Proses Pembelajaran Responden Rerata 1 68 2 68,3 Rata-rata 68 Rata-rata nilai proses pembelajaran
Penilaian praktik keterampilan Tata Boga hanya
keterampilan Tata Boga pada kelas tuna rungu
Hasil evaluasi tenaga pendidik dan sarana
dilihat dari keaktifan siswa.Akan tetapi guru tidak membuat rubrik penilaian untuk menilai keaktifan siswa. 4.
Evaluasi Product
dan tuna grahita memperoleh nilai 68 dengan
prasarana
sudah
mendukung
kegiatan
kategori baik.
keterampilan Tata Boga.Sehingga pelaksanaan grahita
keterampilan Tata Boga di SMA-LB BC
memperoleh rata-rata nilai 59,5 dengan kategori
Kepanjen dapat berlangsung dengan baik dan
baik. Sedangkan nilai partisipasi siswa tuna
tujuan dari pelaksanaan keterampilan Tata Boga
rungu memperoleh rata-rata nilai 63,5 dengan
dapat terwujud.
Nilai
partisipasi
siswa
tuna
kategori baik.Hasil observasi partisipasi siswa tuna grahita dapat dilihat pada Tabel 3. 6
Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran (Fitria Ariza) 7
B. Pembahasan
Kepanjen mayoritas adalah perempuan sehingga
1. Evaluasi Context
dianggap lebih sabar dan kompeten untuk
Praktik Tata Boga untuk siswa SMA-LB
mengajar
keterampilan
Tata
Boga.Untuk
BC Kepanjen juga bertujuan untuk melatih
memberi bekal guru keterampilan Tata Boga
kemampuan motorik dan partisipasi siswa selama
maka setiap ada pelatihan dari pemerintah pihak
proses kegiatan pembelajaran. Harapan dari
sekolah
sekolah yakni terwujudnya tujuan dari kegiatan
mengikuti pelatihan.
keterampilan Tata Boga untuk memberi bekal
selau
mengirim
perwakilan
untuk
Materi bahan ajar keterampilan Tata Boga
dan melatih siswa untu hidup mandiri.
di SMA-LB BC Kepnajen belum memiliki
2. Evaluasi Input
jadwal yang pasti. Materi bahan ajar disusun satu
Sumber
untuk
minggu sebelum proses kegiatan praktik. Siswa
kegiatan keterampilan Tata Boga tidak selalu
diberi materi dan resep satu hari sebelum
sama setiap tahunnya atau dapat dikatakan tidak
kegiatan
menentu. Wali murid berepran sebagai donator
mengantisipasi siswa agar tidak lupa.Setiap kali
ketika sekolah kekurangan dana untuk kegiatan
pertemuan guru juga tidak membuat RPP.
praktik. Pada tahun pelajaran 2016/2017 SMA-
3. Evaluasi Process
LB BC
dana
yang
digunakan
Kepanjen memperoleh dana dari
DIKMEN.
Dana
ini
bertujuan
untuk
Proses pelaksanaan keterampilan Tata
digunakan
untuk
Boga di kelas tuna grahita hasil observasi guru
berkisar
antara
memperoleh rata-rata nilai 68,3 dengan kategori
tersebut
baik. Hal ini dikarenakan guru memberi contoh
digunakan untuk pembelian bahan-bahan praktik.
kepada siswa pada setiap langkah kerja selain itu
Dari hasil observasi apabila dibandingkan
guru juga mendampingi siswa selama proses
dengan standar sarana prasarana peraturan
pembelajaran. Ketika proses pembelajaran terjadi
pemerintah No 20 tahun 2008 maka dapat
komunikasi antara guru dengan siswa sehingga
dikatakan sarana prasana di SMA-LB BC
siswa lebih mengetahui kegunaan bahan dan cara
Kepanjen
pada
pembuatan produk. pada akhir pembelajaran
peralatan dan perlengkapan lain sedangkan untuk
guru bersama dengan siswa melakukan evaluasi.
perabot belum memenuhi standar dikarenakan
Proses pembelajaran keterampilan Tata Boga di
belum tersedia.
kelas
keterampilan
yang
praktik.Hal
Tata
Boga
Rp.1.000.000-Rp.1.200.000.
sudah
memenuhi
Dana
standar
tuna
rungu
hasil
observasi
guru
Guru keterampilan Tata Boga di SMA-LB
memperoleh nilai 68 dengan kategori baik. Guru
BC Kepanjen belum memiliki kualifikasi khusus
memberi bimbingan kepada siswa dan memberi
dan
guru
contoh setiap prosedur pelaksanaan. Guru juga
keterampilan Tata Boga. Guru di SMA-LB BC
mengecek pekerjaan siswa.Adanya interaksi guru
syarat
terntentu
untuk
menjadi
7
8Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran (Fitria Ariza)
dengan siswa membuat siswa lebih mengerti
pelaksanaan keterampilan Tata Boga di SMA-LB
materi praktik.Guru juga menguasai materi
BC Kepanjen yakni siswa lebih senang pelajaran
praktik.
praktik, dukungan dari wali murid, ketersediaan
Dapat
disimpulkan
bahwa
proses
pelaksanaan keterampilan Tata Boga dapat
sarana prasarana yang baik.
berlangsung dengan baik.
4. Evaluasi Product
Nilai
partisipasi
grahita
Pencapaian hasil program keterampilan
memperoleh rata-rata nilai 59,5 dengan kategori
Tata Boga di SMA-LB BC Kepanjen dapat
cukup sedangkan untuk kelas tuna rungu rata-
dikatakan berhasil.Hal ini dikarenakan tujuan
rata kelas memperoleh nilai 63,6 dengan kategori
pelaksanaan keterampilan Tata Boga di SMA-LB
baik. Siswa tuna grahita memiliki kecenderungan
BC Kepanjen dapat terlaksana. Menurut hasil
sulit fokus dan bekerja sesuai dengan apa yang
wawancara kepala sekolah dengan wali murid
dicontohkan
kegiatan
siswa beberapa wali murid menyatakan bahwa di
pelaksanaan keterampilan Tata Boga siswa tuna
rumah siswa mempraktekkan dan memanfaatkan
grahita
hasil pembelajaran keterampilan Tata Boga
oleh
siswa
guru.
memperhatikan guru
tuna
Saat dan
meminta
bantuan guru ketika mengalami kesulitan. Siswa
misalnya
tuna grahita aktif bertanya kepada guru mengenai
membuat nasi goreng, dan lain-lain.
fungsi bahan dan prosedur cara membuat.
SIMPULAN DAN SARAN
Pekerjaan yang diberikan kepada masing-masing
A. Simpulan
siswa tidak dapat dikerjakan dengan cepat untuk
siswa
Berdasarkan
dapat
hasil
menggoreng
tempe,
penelitian
mengantisipasi hal tersebut guru meminta siswa
pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
untuk mengerjakan secara berkelompok.Siswa
1. Context
dan
tuna rungu lebih fokus dan dapat mengerjakan
Pemberian keterampilan Tata Boga di
pekerjaan dengan mandiri.Pada saat kegiatan
SMA-LB BC Kepanjen dapat dikatakan berhasil
pelaksanaan keterampilan Tata Boga siswa tuna
hal tersebut dapat dilihat dari siswa membantu
rungu dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat
untuk menyiapkan makanan untuk anggota
dibandingkan dengan siswa tuna grahita.Siswa
keluarga yang lainnya.Selain itu siswa juga
tuna rungu dapat mengerjakan pekerjaan sesuai
tertarik untuk mencoba materi yang sudah
dengan instruksi dari guru.
diajarkan di sekolah untuk dipraktekkan di
Faktor
penghambat
pelaksanaan
rumah.
keterampilan Tata Boga di SMA-LB BC
2. Input
Kepanjen yakni keterampilan Tata Boga tidak
a. Dana yang digunakan untuk pelaksanaan
terjadwal, sumber dana yang tidak tentu, kurang
keterampilan Tata Boga di SMA-LB BC
lengkapnya administrasi guru. Faktor pendukung 8
Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran (Fitria Ariza) 9
pada tahun pelajaran 20016/2017 berkisar
lengkapnya administrasi guru, kecacatan
antara Rp. 1.000.000-Rp.1.200.000.
ganda
b. Sarana prasarana di SMA-LB BC Kepanjen telah memenuhi standar
pada
siswa.
Faktor
pendukung
pelaksanaan keterampilan Tata Boga di
dari peraturan
SMA-LB BC Kepanjen yakni siswa lebih
menteri pendidikan nasional Nomor 40
senang pelajaran praktik, dukungan dari wali
Tahun 2008.
murid, ketersediaan sarana prasarana yang
c. Guru
di
SMA-LB
BC
Kepanjentidak
baik.
memiliki kualifikasi tertentu. Untuk memberi
d. Penilian pelaksanaan keterampilan Tata Boga
bekal terhadap guru keterampilan Tata Boga
pada keaktifan siswa.
sekolah mengikuti pelatihan.
4. Product
d. Pemilihan materi yang digunakan pada
Pelaksanaan keterampilan Tata Boga di
pembelajaran keterampilan Tata Boga di
SMA-LB BC Kepanjen dapat disimpulkan
SMA-LB BC Kepanjen sudah baik dan
bahwa
sesuai dengan kemampuan siswa.
keterampilan Tata Boga di SMA-LB BC
e. Karakteristik siswa tuna grahita di SMA-LB
tujuan
Kepanjen
penyelenggaraan
dapat
tercapai.Oleh
pelaksanaan karena
itu
BC Kepanjen yakni kurang fokus saat
pelaksanaan keterampilan Tata Boga dapat
pembelajaran dan bekerja mengikuti petunjuk
diteruskan
guru, sedangkan untuk siswa tuna rungu
administrasi guru dan perencanaan materi.
lebih fokus pada pekerjaan dan dapat bekerja
dengan
perbaikan
pada
aspek
B. Saran
mandiri.
Berdasarkan dari hasil penelitian evaluasi
3. Process
pelaksanaan keterampilan Tata Boga di SMA-LB
a. Penilaian proses mengajar pada guru kelas
BC Kepanjen, maka saran yang dapat diberikan
tuna rungu memperoleh nilai 68 dengan
sebagai berikut:
kategori baik dan penilaian proses mengajar
1. Evaluasi Context
guru pada kelas tuna grahita memperoleh
Tujuan pelaksanaan keterampilan Tata
nilai 68,3 dengan katergori baik.
Boga di SMA-LB BC Kepanjen sebaiknya dapat
b. Partisipasi siswa tuna grahita memperoleh
ditambah
dengan
untuk
melatih
jiwa
Hal
tersebut
perlu
rata-rata nilai 59,5 dengan kategori cukup
kewirausahaan
sedangkan siswa tuna rungu memperoleh
dilakukan agar
rata-rata nilai 63,6 dengan kategori baik.
membuka lapangan usaha.
c. Faktor penghambat pelaksanaan keterampilan Tata Boga di SMA-LB BC Kepanjen yakni sumber dana yang tidak tentu, kurang 9
siswa. siswa
setelah
lulus
dapat
10Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran (Fitria Ariza)
2. Evaluasi Input
Muhammad, I. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif). Jakarta: Erlangga.
Sekolah dapat membuat kebun, kebun tersebut ditanami sayur, buah dan lain-lain yang
Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Rineka Cipta.
hasilnya dapat digunakan untuk bahan praktik keterampilan Tata Boga. 3. Evaluasi Process
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Lembaran Negara RI Tahun 2003, No 12.Presiden Republik Indonesia. Jakarta.
Pelaksanaan keterampilan Tata Boga di SMA-LB
BC
terjadwal.
Guru
pembelajaran
Kepanjen
sebaiknya
sudah
rencana
proses
membuat sebelum
pembelajaran
Sudjana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
keterampilan Tata Boga. Selain itu, penyusunan materi
keterampilan
Tata
Boga
sebaiknya
dilakukan di awal tahun ajaran.
Suharsimi, A. 2002.Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.
4. Evaluasi Product Sekolah bekerjasama dengan instansiinstansi pemerintah dan swasta untuk pengenalan produk boga siswa SLB.Untuk memasarkan produk hasil praktik sekolah juga dapat menjual hasil praktik siswa di kantin sekolah.Sehingga siswa juga dilatih untuk berwirausaha. DAFTAR PUSTAKA Eko Putro, W. 2014.Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Pelajar.
Program Pustaka
Endang, M. 2012. Riset Terapan Bidang Pendidikan & Teknik. Yogyakarta: UNY Press. Ishatiwi. (tt). Pembelajaran Keterampilan Untuk Pemberdayaan Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Penelitian. UNY Mochammad, E. 2006.Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bui Aksara.
10