EVALUASI PELAKSANAAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DALAM UPAYA PENGENDALIAN BAHAYA DI PT. TIRTA INVESTAMA AIRMADIDI MINAHASA UTARA TAHUN 2016 THE EVALUATION OF JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) IMPLEMENTATION IN THE EFFORT OF DANGERS CONTROLLING IN PT. TIRTA INVESTAMA AIRMADIDI NORTH MINAHASA 2016 Dedy Wahyu Reang*, Paul A.T Kawatu*, Alm. Johan Josephus* * Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Angka kecelakaan di tempat kerja masih tinggi. Pada tahun 2015, menurut International Labour Organization (ILO) terdapat 6000 kasus kecelakaan kerja yang fatal setiap hari. Di Indonesia, setiap hari terdapat satu kasus kecelakaan kerja dalam 100.000 tenaga kerja, dan 30% merupakan kecelakaan kerja di sector konstruksi, oleh sebab itu diperlukan analisa potensi kecelakaan disetiap lapangan kerja. Tujuan penelitian adalah Untuk mengevaluasi pelaksanaan dengan metode Job Safety Analysis (JSA) dalam upaya pengendalian bahaya di PT. Tirta Investama – Airmadidi. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam kepada 6 informan yang terdiri dari 2 kontraktor, 1 Safety Controller, 1 Supervisor Electrik , 1 Supervisor Mechanik, dan 1 manager Safety Health Environment (SHE). Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Hasil wawancara menemukan bahwa implementasi Job Safety Analysis (JSA) pada PT. Tirta Investama – Airmadidi untuk menganalisa pekerjaan pergantian mesin yang lama dengan mesin yang baru sudah berjalan dengan baik. JSA ini dilakukan oleh manager Safety Health Environment (SHE) dan sudah sesuai prosedur JSA. Hasil dari indepth interview didukung oleh adanya dokumen tertulis dari JSA. Oleh sebab itu penting untuk manager, supervisor dan pekerja untuk mengaplikasikan dalam metode JSA. Kata Kunci: Evaluasi pelaksanaan, Job Safety Analysis ABSTRACT Occupational injuries are still common. In 2015, according to International Labour Organization (ILO) there were 6000 cases of fatal occupational injuries everyday. While in Indonesia, there were one case of occupational injury within every 100.000 workforces everyday and 30% of them occurred in the construction sector. Therefore it is necessary to analyse the potential accidents in every task in workplaces. This study aims to evaluate the implementation of Job Safety Analysis (JSA) method as an effort to control the hazard in PT. Tirta Investama – Airmadidi. This study is a qualitative study. The data were collected using indepth interview to six respondents that consist of 2 contractors, 1 safety controller, 1 electricity supervisor, 1 mechanical supervisor, and 1 Safety Health Environment (SHE) manager. Data validation were also undertaken by observation and documentation method. The result of in-depth interview reveals that the implementation of Job Safety Analysis (JSA) in PT. Tirta Investama – Airmadidi to analyse the task of replacement of told equipment with the new ones is sufficient. The JSA has been carried out by the Safety Health Environment (SHE) manager and has meet the requirement of the JSA procedure. The JSA paper and documentation support the interview result. Therefore it is important to for managers, supervisors and workers to apply the recommendation in the JSA. Keywords:Evaluating Implementation, Job Safety Analysis
PENDAHULUAN
industri,
Melihat perkembangan pembangunan di
transportasi dan lainnya. Maka dengan
Indonesia telah membawa kemajuan
kemajuan
pesat di segala bidang seperti bidang
membuka lapangan kerja bagi setiap
1
pertambangan,
tersebut
akan
properti,
banyak
orang di Indonesia, sehingga dengan
bahaya pada setiap jenis pekerjaan dapat
meningkatnya jumlah pekerja yang ada
dilakukan langkah pencegahan yang
di Indonesia, maka setiap perusahaan itu
tepat dan efektif.
wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan
dan
Kesehatan
(Ramli, 2010)
Tujuan umum dari penelitian ini
Kerja
untuk mengevaluasi pelaksanaan dengan
(SMK3) yang terdapat dalam UU No. 13
metode Job Safety Analysis (JSA) dalam
tahun 2003 pasal 87 ayat 1. Tujuan
upaya pengendalian bahaya di PT. Tirta
adanya Sistem Manajemen Keselamatan
Investama
dan Kesehatan Kerja (SMK3) ini adalah
tujuan
untuk mengurangi setiap risiko-risiko
pelaksanaan Job Safety Analysis (JSA)
yang ada di tempat kerja atau sering
dalam upaya pengendalian bahaya di
disebut dengan manajemen risiko/Risk
PT. Tirta Investama – Airmadidi dan
Management (Ramli, 2013).
untuk mengetahui pengetahuan pekerja
Data dari International Labour
–
khusus
Airmadidi untuk
sedangkan
mengevaluasi
tentang pelaksanaan Job Safety Analysis
Organization (ILO) tahun 2015 juga
(JSA)
turut mencatat, setiap hari terjadi sekitar
bahaya.
dalam
upaya
pengendalian
6.000 kecelakaan kerja fatal di dunia. Di Indonesia
sendiri,
terdapat
kasus
METODE PENELITIAN
kecelakaan yang setiap harinya dialami
Jenis penelitian yang digunakan adalah
para buruh dari setiap 100 ribu tenaga
penelitian kualitatif dengan tujuan untuk
kerja dan 30% di antaranya terjadi di
memahami secara mendalam tentang
sektor konstruksi.
Pengetahuan dan Evaluasi Metode Job
Job Safety Analysis (JSA) adalah teknik
yang
bermanfaat
Safety Analysis (JSA) dalam Upaya
untuk
Pengendalian Bahaya di PT. Tirta
menganalisa
Investama – Airmadidi, Minahasa Utara.
bahaya dalam suatu pekerjaan (Job)
Penelitian ini dilakukan pada bulan
seperti
laboratorium,
Agustus – Oktober 2016. Informan
membersihkan
dalam penelitian ini berjumlah 6 orang
tumpahan B3 sampai pada hal yang
yaitu 2 orang kontraktor, 1 orang Safety
terkecil seperti membuka pintu. Hal ini
Controller, 2 orang Supervisor (1 orang
sejalan
Supervisor
mengidentifikasi
bekerja
memotong
dan
di
papan,
dengan
pendekatan
sebab
Electrik
dan
1
orang
kecelakaan yang bermula dari adanya
Supervisor Mechanik), 1 orang manager
kondisi atau tindakan yang tidak aman
Safety, Health, and Environment (SHE),
saat melakukan suatu aktivitas. Karena
dan yang menjadi informan kunci
itu
berjumlah 3 orang yaitu 2 orang
dengan
melakukan
identifikasi
2
Supervisor (1 orang Supervisor Electrik
dalam kemasan di Indonesia. Pada tahun
dan 1 orang Supervisor Mechanik) dan 1
1991 Pabrik AQUA Airmadidi
orang Safety Controller.
resmikan
Metode dilakukan
pengumpulan
dengan
dokumentasi.
wawancara
Wawancara
oleh
Bpk.Presiden
di
NKRI
data
Soeharto. Pada tanggal 11 September
dan
1991
merupakan
produksi
pertama
dilakukan
AQUA Airmadidi dengan nama PT.
secara langsung dan mendalam yaitu
SULUT KLABATINDO. Tahun 1973-
dengan tanya jawab dan berhadapan
1978
langsung
AQUA
dengan
responden
untuk
merupakan
masa
perjuangan
memperkenalkan
produknya
mengumpulkan data primer. Wawancara
kepada konsumen dan tahun 1995
ini didukung dengan buku catatan,
AQUA
perekam suara dan video. Dokumentasi
teknologi in-line proces dalam proses
pada penelitian ini berupa dokumen-
produksinya dan pada tahun 1998
dokumen yang berkaitan dengan Job
AQUA menjalin aliansi strategis dengan
Safety Analysis (JSA) di PT. Tirta
Group DANONE.
Investama–Airmadidi mengumpulkan
untuk
data
mulai
mengembangkan
DANONE adalah perusahaan
sekunder.
multinasional
dari
Instrumen dalam penelitian ini adalah
mengfokuskan
bisnisnya
pedoman wawancara mendalam, alat
beverages, produk berbasis susu dan
perekam (voice recorder), kerta catatan,
makanan bayi. Di indonesia perusahaan
alat tulis, video dan laptop.
lain yang tergabung dalam DANONE
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
eropa
yang pada
Group adalah Sari Husada, Nutricia dan
yaitu metode
Danone
Indonesia
Aliansi
tersebut
analisis data model interaktif yaitu
memacu kinerja perusahaan sejak tahun
teknik
2002 AQUA telah menjadi produsen
analisis
data
yang
selalu
menggunakan reduksi, display data,
AMDK
No.1
di
Dunia
sekaligus
serta verifikasi data dan penarikan
menjadikan Group DANONE sebagai
kesimpulan. Untuk menjaga kualitas dan
perusahaan air minum terbesar di Dunia.
keakuratan data dilakukan triangulasi
Total Volume akhir tahun 2014 tercatat
sumber dan metode.
mencapai 11 Miliyard Liter. Dalam proses produksinya AQUA menerapkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Premium
AQUA berdiri sejak tahun 1973 pendiri
diantaranya; Sistem Management Mutu
Aqua yaitu Alm.Bpk Tirto Utomo.
(ISO
AQUA merupakan Pionir airminum
Lingkungan
3
9001),
Quality
Sistem (ISO
Assurance,
Managemen
14000),
Sistem
Managemen Keamanan Pangan (FFSC
Raya Teknik ini bergerak dibidang jasa
22000/ISO 22000), juga sistem yang
khusus kontraktor. Jumlah kontraktor
merupakan
Danone
yang bekerja di PT. Tirta Investama
diantaranya : IGEA/GMP, Treaceability,
Airmadidi sebanyak 63 orang dengan
Biovigilance dan HACCP.
ketenrangan 55 orang pekerja atau
persyaratan
Semua
penerapan
sistem
karyawan dan 8 orang sebagai staf
tersebut bertujuan untuk menghasilkan
project manager.
produk yang bermutu dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Karakteristik Informan
Selain itu, untuk menjamin Keselamatan
Secara umum karakteristik informan
dan Kesehatan serta Kesejahteraan bagi
dapat dilihat dari umur yaitu 2 orang
karyawan dan pihak ke-3 yang bekerja
antara umur 35-40 tahun, 2 orang antara
dengan
AQUA
umur 40-45 tahun dan 1 orang antara
menerapkan Sistem WISE untuk Safety
umur 50-55 tahun. Informan pertama
dan Management K3 (SMK3). WISE
dengan
merupakan suatu sistem manajemen K3
Controller dengan pendidikan terakhir
yang berasal dari luar negeri yang lebih
Diploma
menekankan
pekerjaannya
Danone-Aqua,
kepada
kesadaran
pekerjaan
III,
sebagai
Safety
informan sebagai
ke
2
Supervisor
perubahan perilaku safety dari semua
Electric dengan pendidikan terakhir
orang yang berada di perusahaan. WISE
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
ini memiliki 13 elemen yaitu visible
informan ke 3 pekerjaannya sebagai
management commitment, safety policy,
Supervisor Mechanic dengan pendidikan
standart, goals and objective, supportive
terakhir SMK, informan ke 4 dengan
safety personal, safety, safety Steering
pekerjaan
committee, motivation, communication,
Health
training,
pendidikan terakhirnya S2, informan ke
incident
investigation,
observastion and audit, contractor.
Airmadidi
Environment
(SHE)
Safety dan
mechanical dan pendidikan terakhirnya
sedang
yaitu SMA dan informan ke 6 dengan
melakukan proyek pergantian mesin
pekerjaan sebagai kontraktor electrical
yang
dan pendidikan terakhirnya yaitu SMK
lama
ke
mesin
ini
manager
5 dengan pekerjaan sebagai kontraktor
Kontraktor yang di PT. Tirta Investama
sebagai
yang
baru.
Kontraktor ini berasal dari PT. Taiyo
Pernyataan
Sinar Raya Teknik yang bertempat di
diberi kode A1 untuk Safety Controller,
kota
A2 untuk Supervisor Electric, A3 untuk
Jakarta
sebagai
kantor
pusat
perusahaan ini ada. PT. Taiyo Sinar
Supervisor
4
masing-masing
Mechanic,
A4
informan
untuk
Manager Safety Health Environment
high
risk.
Dari
hasil
wawancara
(SHE), B1 untuk kontraktor bagian
mengenai bagaimana pengendalian yang
Mechanical dan B2 untuk kontraktor
dilakukan selain JSA, peneliti mendapat
bagian Electrical.
persamaan pendapat antara A2, B1 dan B2 bahwa pengendalian bahaya yang
Evaluasi Metode Job Safety Analysis
dilakukan selain JSA adalah Kiken Yoshi
(JSA)
(KY) itu dilakukan setiap pagi sebelum
1. Evaluasi Pelaksanaan Job Safety
bekerja dan itu lebih cepat dimengerti dan karena itu merupakan tugas yang
Analysis (JSA) Pelaksanaan JSA oleh kontraktor di PT.
akan dilakukan saat bekerja atau hari itu
Tirta Investama – Airmadidi
juga.
pergantian mesin,
untuk
sudah berjalan
Hal yang sama terjadi juga pada
dengan baik. Dari hasil wawancara
penelitian dari Arizal Said Fauzi tentang
mengenai evaluasi
berapa JSA,
kali
dilakukan
Job Safety Analysis sebagai langkah
peneliti
mendapat
awal
dalam
upaya
pencegahan
persamaan pendapat antara A1, A4 dan
terjadinya kecelakaan akibat kerja di
B1 bahwa JSA di evaluasi ketika ada
area
pekerjaan baru atau pekerjaan yang
Sanggar Sarana Baja Jakarta Timur
mempunyai resiko yang tinggi. Hasil
bahwa penilaian potensi bahaya dengan
wawancara
mengenai
yang
JSA bisa mengendalikan kecelakaan
melakukan
evaluasi
peneliti
kerja sehingga tercipta keselamatan dan
mendapat
persamaan
siapa JSA,
Fabrication
PT.
dari
kesehatan kerja di lingkungan kerja
semua informan bahwa yang melakukan
fabrikasi dan tercapai standar mutu
evaluasi
pelayanan
jasa
fabrikasi
supervisor, safety man atau safety
ditargetkan.
Dari
hasil
control dan manager Safety Health
didapatkan berbagai gambaran potensi
Environmant (SHE) dari PT. Tirta
dan factor bahaya yang terdapat di area
Investama – Airmadidi. Dari hasil
Attachment Fabrication yang dapat
wawancara
dibedakan menjadi dua macam, yaitu
menilai dilakukan,
JSA
pendapat
Attachment
adalah
mengenai resiko
dari
bagaimana
pekerjaan
peneliti
pihak
yang
bahaya
mendapatkan
operasional
kondisional.
Bahaya
yang
penelitian
dan
bahaya
operasional
persamaan pendapat antara A1 dan A3
berhubungan dengan penggunaan sarana
bahwa tingkat resiko ada 3 yaitu high
atau alat-alat fabrikasi, seperti peralatan
risk, medium risk dan low risk apalagi
gerinda, mesin las, kendaraan angkat-
bekerja diketinggian itu termasuk dalam
angkut, dan sebagainya. Sedangakan
5
bahaya kondisional berhubungan dengan
bekerja
keadaan lingkungan.
mengetahui
tahun
terlebih
permasalahan
1996
pekerjaan
II
tentang
harus
permasalahan
Menurut Permenaker No. 5 Lampiran
dahulu
yang
yang
terjadi
pertama
– pada lakukan
Pedoman Penerapan Sistem Manajemen
preparation alat dan preparation safety.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja point
Selanjutnya
12.1.7, bahwa evaluasi dilakukan pada
menganalisa suatu pekerjaan dari awal
setiap sesi pelatihan untuk menjamin
sampai sebelum mulai pekerjaan, ada
peningkatan secara berkelanjutan. Untuk
working prosedur, dan pekerjaannya
itu sesuai dengan hasil wawancara yang
dilakukan pengawasan dari awal bekerja
dilakukan
bahwa
evaluasi
yang
sampai akhir pekerjaan. kedua untuk
dilakukan
oleh
mereka
yang
pabrikasi support, instalasi kabel rak
bertanggung jawab itu sudah benar
dam seterusnya untuk warring kabel di
dilaksanakan sesuai dengan peraturan
produksi.
yang ada sehingga dengan evaluasi yang
pekerjaan,
dilakukan bisa menemukan hal-hal yang
kemudian juga menrecord pekerjaan dan
belum dijalankan dalam penerapan JSA.
memastikan bahwa pekerjaan tidak ada
Karena pentingnya JSA ini sehingga
masalah dan juga untuk menjaga kualiti
harus diperhatikan dengan lebih dari
assurance yang ada di perusahaan dan
setiap aspek yang ada mulai dari
membimbing anak-anak bekerja dan
identifikasi
evaluasi
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan
sehingga JSA ini bisa diterapkan dengan
baik dan dengan schedule yang tepat
benar oleh pihak yang terkait.
.Hasil wawancara mengenai kegiatan
sampai
pada
adalah
Selanjutnya
persiapan
mensupervisi
pengecekan
pekerjaan
yang dilakukan berbahaya atau tidak dan apakah
2. Pengetahuan tentang pelaksanaan
pernah
sebelumnya,
Job Safety Analysis (JSA)
terjadi
peneliti
mendapatkan
Dari hasil wawancara mengenai apa
persamaan
yang diketahui tentang JSA, peneliti
informan yang mengatakan bahwa setiap
mendapatkan persamaan pendapat dari
pekerjaan pasti memiliki resiko bahaya
semua informan bahwa JSA adalah
yang tinggi tetapi bersyukur bahwa tidak
suatu pekerjaan untuk memprediksi
ada kecelakaan yang terjadi saat bekerja.
potensi-potensi bahaya yang akan terjadi
Hasil wawancara mengenai prosedur
serta cara penanggulangannya. Dari
keselamatan
hasil wawancara, untuk mengidentifkasi
pekerjaan,
potensi bahaya yang ada, sebelum
persamaan pendapat antara A1,A2, dan
6
pendapat
kecelakaan
sebelum peneliti
dari
semua
melakukan mendapatkan
A3 bahwa prosedur yang dilakukan
1. Pengetahuan tentang pelaksanaan
sebelum melakukan pekerjaan harus
JSA di PT. Tirta Investama –
menyiapkan alat terlebih dahulu yaitu
Airmadidi sudah baik, mulai dari
Safety Body Harness karena mereka
pekerja, supervisor dan manager.
bekerja diketinggian. Hasil wawancara
Dalam proses identifikasi terhadap
mengenai
potensi
apakah
pekerja
sudah
bahaya
yang
dilakukan
mengikuti JSA dan apa sudah mengikuti
sudah baik karena sebelum bekerja
pelatihan
dilakukan
sebelumnya,
peneliti
persamaan
pendapat
pekerjaan mulai dari awal sampai
semua informan bahwa mereka sudah
akhir agar tidak terjadi kecelakaan
melakukan semua jenis pekerjaan yang
kerja. Ini yang membuat setiap
ada di JSA karena pekerjaan yang
pekerja merasa aman dalam bekerja
dilakukan pasti memiliki resiko bahanya
dan tetap diawasi pekerjanya agar
sendiri dan sebelum bekerja sudah
bisa mengikuti semua yang ada di
diberikan pelatihan terlebih dahulu dari
Job Safety Analysis (JSA)
mendapatkan
manajer yang terkait. Hasil wawancara mengenai
cara
menentukan
analisa
terhadap
2. Implementasi pelaksanaan JSA di PT. Tirta Investama – Airmadidi
tingkat
resiko yang ada di setiap pekerjaan,
untuk
peneliti mendapat pendapat dari A4
penggantian mesin lama dengan
bahwa JSA sudah ada pedomannya atau
mesin yang baru, sudah berjalan
langsung mengacu ke JSA karena JSA
dengan
itu merupakan prosedurnya.
dilakukan setiap ada pekerjaan baru
Identifikasi tentang pentingnya pengetahuan
penerapan
JSA
menganalisa
baik.
pekerjaan
Pelaksanaan
JSA
atau pekerjaan resiko yang tinggi
juga
dan JSA dievaluasi langsung para
terdapat pada hasil penelitian dari Dian
pimpinan yang terkait langsung
Purnamasari di PT. Adisatria Abadi di
dengan pekerjaan di lapangan dan
Yogjakarta yang mengatakan bahwa ada
sudah sesuai dengan aturan yang
5 faktor yang mempengaruhi dalam
berlaku dan JSA juga memiliki
identifikasi bahaya yang dilakukan yaitu
manfaat yang sangat baik dalam
faktor bahan manusia, faktor orang atau
mengurangi
tenaga kerja, faktor cara kerja, faktor
kecelakaan yang di perusahaan.
alat kerja dan faktor lingkungan.
Pengendalian
tingkat
yang
resiko
dilakukan
dengan menggunakan Job Safety KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
Analysis (JSA) sangat membuat penelitian,
maka
pekerja
dapat disimpulkan bahwa: 7
merasa
aman
dengan
tambahan
beberapa
metode
Kerja
di
Area
Attachment
pengendalian lainnya seperti risk
Fabrication
PT.
Sanggar
assesmant, Qiken Yoci Training
Sarana Baja Jakarta Timur.
(QYT) sehingga pekerja memang
Surakarta: Fakultas Kedoteran
tidak akan lupa dengan keselamatan
Universitas
diri masing-masing dan orang lain.
(Online) Diakses tanggal 14
Sebelas
Maret.
September 2016 SARAN
Purnamasari, Dian. 2010. Penerapan
1. Training sebaiknya dilakukan 3 bulan
satu
kali
pengetahuan
agar
pekerja
Job Safety Analysis Sebagai
supaya
Upaya Pencegahan Kecelakaan
tentang
Kerja di Bagian Pickled PT. Adi
keselamatan dan kesehatan kerja
Satria
bisa ditingkatkan agar supaya setiap
Surakarta: Fakultas Kedokteran
bukan hanya tahu bekerja tapi
Universitas
paham
(Online) Diakses tanggal 14
tentang
arti
pentingnya
keselamatan diri sendiri dan orang
Abadi
Sebelas
Maret.
September 2016
lain.
Materi
2. Berikan reward kepada pekerja
Risk Assesment dan Profil Perusahaan
yang bekerja dengan baik dan aman
di
PT.
Tirta
Investama Airmadidi
agar yang lainnya terpacu untuk
Permenaker No. 5 tahun 1996 Lampiran
bekerja lebih baik dan lebih aman.
II point 12.1.7 tentang Pedoman Teknis
DAFTAR PUSTAKA
Audit
Sistem
Manajemen Keselamatan dan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan Kerja
(BPJS) Ketenagakerjaan. 2015.
Ramli,
Angka Kasus Kecelakaan Kerja
Soehatman.
2010.
Manajemen
Menurun.
Sistem
Keselamatan
&
Kesehatan Kerja OHSAS 18001.
http://www.bpjsketenagakerjaan
Jakarta: Dian Rakyat
.go.id/berita/2943/Angka-Kasus
Ramli, Soehatman. 2013. Smart Safety
Kecelakaan-Kerja-
Panduan
Menurun.html (Online) Diakses
yang
tanggal 14 September 2016
Efektif.
Jakarta:
SMK3 Dian
Undang-undang RI No. 13 tahun 2003
Analysis Sebagai Langkah Awal Upaya
Penerapan
Rakyat
Fauzi, A, Said. 2009. Job Safety
Dalam
Yogyakarta.
pasal
Pencegahan
87
ayat
Ketenagakerjaan
Terjadinya Kecelakaan Akibat
8
1
tentang