ANALISIS POTENSI BAHAYA PADA PEKERJAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) PADA PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT PT SINERGI PERKEBUNAN NUSANTARA KABUPATEN MOROWALI UTARA PROVINSI SULAWESI TENGAH Marsella Agusfin Salindeho*, Paul A.T Kawatu*, Woodford B.S Joseph* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Setiap tahun ribuan angka kecelakaan kerja meningkat dan masih banyak yang terjadi di tempat kerja yang dapat menimbulkan korban jiwa, kerusakan materi, gangguan produksi. Pada tahun 2013, menurut International Labour Organization (ILO) tahun 2013 mengatakan bahwa 1 pekerja didunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja. Tahun 2012 ILO mencatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja sebanyak 2 juta kasus setiap tahun. Analisis potensi bahaya yang paling sering digunakan di lingkungan kerja merupakan upaya untuk pencegahan kecelakaan kerja dengan menggunakan metode Job Safety Analysis Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis potensi bahaya pada pekerjaan dengan menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) pada proses pengolahan kelapa sawit di PT Sinergi Perkebunan Nusantara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam kepada 5 informan yang terdiri dari 2 asisten pabrik kelapa sawit, 1 operator stasiun rebusan, 1 operator stasiun kamar mesin, 1 operator stasiun boiler. Metode Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Potensi bahaya pada stasiun rebusan PT Sinergi Perkebunan Nusantara Pabrik Kelapa Sawit yaitu ledakan, kebisingan, terpeleset. Potensi bahaya pada stasiun kamar mesin yaitu dapat menimbulkan terkena serpihan ledakan, terbakar/tersengat aliran listrik, terpapar pendengaran. Potensi bahaya pada stasiun boiler yaitu terjadi kekurangan air dapat merusakkan ketel, mengakibatkan bengkoknya pipa-pipa dalam boiler, semburan api, kehabisan air, kelalaian operator, ledakan, kebisingan. Kerugian langsung juga menyebabkan kerugian secara tidak langsung yaitu kerugian pada kerusakan mesin dan peralatan kerja, terhentinya proses produksi, kerusakan lingkungan. Kata Kunci: Potensi bahaya, Job Safety Analysis, Stasiun Rebusan, Stasiun Kamar Mesin, Stasiun Boiler ABSTRACT Every year, the number of work accidents has been increasing up to thousands of cases and it can cause loss of life, material damage, and disruption of production. International Labour Organization (ILO) in 2013 stated that 1 worker in the world died every 15 seconds due to occupational accidents and 160 workers suffered from work-related illness. In 2012, ILO recorded that there were 2 million cases of the mortality rate due to accidents and work-related illness annually. The most popular and most frequently used of potential hazards analysis in the workplace is Job Safety Analysis (JSA) method, and it is also an effort to prevent occupational accident. The research purpose was to analyze the potential job hazards using JSA method on palm oil processing at PT. Sinergi Perkebunan Nusantara. This research used qualitative approach method with in-depth interview to five informants, consisting of two assistants of palm oil mill, one stew station operator, one engine room station operator, and one boiler station operator. Interview and documentation were performed to collect the data. The potential hazards in the stew station of PT. Sinergi Perkebunan Nusantara palm oil mill were the risk of explosion, noise, and slip. The potential hazards in the engine room station were the risk of explosion, burned/shocked by electricity, and exposed to hearing loss. The potential hazards in the boiler station were lack of water that can damage the boiler, the pipes in the boiler become bent, flame bursts, running out of water, operator negligence, explosion, and noise. Direct losses also lead to indirect losses, such as damage to machinery and equipment, cessation of production process, and environmental damage. Keywords: Potential Hazards, Job Safety Analysis, Stew Station, Engine Room Station, Boiler Station
1
103.000 kasus atau naik sebesar 3,41%. Jumlah
pekerja
yang
mengalami
PENDAHULUAN
kecelakaan kerja relatif masih tinggi
Potensi bahaya masih banyak yang
pada tiap tahunnya.
terdapat
di
mengakibatkan
tempat kerugian
kerja
dan
baik
bagi
PT Jamsostek yang sekarang ini ditransformasi
menjadi
Badan
perusahaan, pekerja, lingkungan kerja
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
maupun terhadap masyarakat sekitar.
Ketenagakerja-an mendata selama tahun
Setiap tahun angka kecelakaan kerja
2013
meningkat hingga ribuan kasus dan
mengalami kecelakaan kerja sebanyak
masih banyak yang terjadi di tempat
129.911 orang dengan perincian sekitar
kerja yang dapat menimbulkan korban
65,59%
jiwa,
gangguan
ketika bekerja. Terjadi diluar perusahaan
produksi. Pada tahun 2013, menurut
sebanyak 10,26% dan sekitar 20,15%
International
merupakan
kerusakan
materi,
Labour
Organization
jumlah
terjadi
pesertanya
didalam
kecelakaan
yang
perusahaan
lalu
lintas.
(ILO) tahun 2013 mengatakan 1 pekerja
Sementara data BPJS Ketenagakerjaan
didunia meninggal setiap 15 detik
mencatat
karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja
kecelakaan kerja dalam rentang waktu
mengalami sakit akibat kerja. Tahun
Januari-April 2014 (BPJS, 2015). Job
2012 ILO mencatat angka kematian
Safety
Analysis
dikarenakan kecelakaan dan penyakit
metode
yang
akibat kerja sebanyak 2 juta kasus setiap
bahaya yang terdapat pada sistem kerja
tahun.
dan prosedur serta manusia sebagai
(Departemen
Kesehatan
RI,
2014)
terjadinya
8.900
kasus
merupakan
sebuah
menganalisis
potensi
pekerjaanya, serta mampu memberikan Indonesia angka kecelakaan kerja
tinggi.
Data
menyebutkan cenderung
di
PT
kejadian
meningkat
rekomendasi
Jamsostek
atau
cara
pencegahan terhadap kecelakaan kerja
kecelakaan dalam
perbaikan
pada suatu pekerjaan (Ramli, 2010).
kurun
Tujuan Umum dari penelitian ini
waktu lima tahun terakhir, menyusul
untuk menganalisis potensi bahaya pada
makin bertambahnya jumlah peserta
pekerjaan dengan menggunakan metode
yang terdaftar. Tahun 2011 tercatat
Job Safety Analysis (JSA) pada proses
sebanyak 99.491 kasus kecelakaan kerja
pengolahan kelapa sawit di PT Sinergi
atau rata-rata 414 kasus per hari, dengan
Perkebunan
pembayaran jaminan mencapai Rp 504
tujuan
miliar. Tahun 2012 meningkat menjadi
potensi bahaya pada stasiun rebusan
2
Nusantara,
khusus
untuk
sedangkan menganalisis
pengolahan
kelapa
sawit
dengan
adalah data yang dikumpulkan secara
menggunakan
metode
Job
Safety
langsung oleh peneliti sendiri melalui
Analysis, menganalisis potensi ba-haya
observasi dan wawancara, data sekunder
pada stasiun kamar mesin pengolahan
yang diperoleh dari berbagai literature
kelapa
sawit
berupa buku, skripsi ataupun jurnal, dan
metode
Job
menganalisis
dengan
menggunakan
Safety
Analysis
dan
potensi
bahaya
pada
dokumen lain yang berhubungan denga masalah
penelitian.
Data
dengan
yang
stasiun boiler pengolahan kelapa sawit
dikumpulkan
wawancara,
dengan menggunakan metode Job Safety
observasi, dan dokumentasi lapangan
Analysis.
dianalisis dengan menggunakan metode content analysis (analisis isi).
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah
HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian kualitatif dengan tujuan untuk
Perusahaan PT. Sinergi Perkebunan
menganalisis
Nusantara
(PT.SPN)
pekerjaan dengan menggunakan metode
perusahaan
perkebunan
job
safety
potensi
pada
kerjasama
sawit.
Lokasi
Nusantara IV (Persero) dengan PT.
penelitian di PT Sinergi Perkebunan
Perkebunan Nusantara XIV (Persero)
Nusantara bagian Pabrik Kelapa Sawit,
berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan
desa Londi Kecamata Mori Utara,
Nomor: 04.09/S.Perj – UP/03/XII/2011
Kabupaten Morowali Utara, Provinsi
dan 03/PERJ/XII/2011 .046 tanggal 08
Sulawesi Tengah.
Desember 2011 di Jakarta. Dengan
Penelitian ini
PT.
patungan
proses
kelapa
antara
merupakan
pada
pengolahan
analysis
bahaya
Perkebunan
dilakukan pada April – Juni 2017.
Komposisi
Informan dalam penelitan ini berjumlah
tanggal 20 Desember 2012 adalah
5 orang yaitu 2 asisten pabrik kelapa
28,72% modal saham PTPN XIV dan
sawit, 1 operator stasiun rebusan, 1
71,28%
operator stasiun kamar mesin, 1 operator
Persetujuan
stasiun
dalam
kebun Tomata oleh Menteri Badan
penelitian ini adalah peneliti sendiri
Usaha Milik Negara Republik Indonesia
dibantu
Nomor: S-047 – MBU – 2014 tanggal
boiler.
dengan
Instrumen
lembar
observasi,
Juli
kepemilikan
modal
saham
pengalihan
2014,
tindak
saham
PTPN
per
IV.
lahan HGU
panduan wawancara mendalam, kamera,
10
lanjut
dari
alat perekam.
Rekomendasi Dewan Komisaris Nomor: dilakukan
DK – PTPN XIV/V/2014.012 tanggal 2
dengan data primer yang diperoleh
Mei 2014 dan Fakta Integritas Direksi
Pengumpulan
data
3
April 2014. PT.SPN didirikan pada
asisten pabrik kelapa sawit, D2 untuk
tanggal 14 Desember 2011 berdasarkan
asisten pabrik kelapa sawit.
Akta No.40 dari Notaris Sri Ismiyati, SH di Jakarta Utara dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia
Surat
Analisis Potensi Bahaya Pada Stasiun
–
Rebusan Pengolahan Kelapa Sawit
03387.AH.01.01 Tahun 2012 tanggal 19
Dengan Menggunakan Metode Job
Januari 2012.
Safety Analysis
keputusan
dalam
Nomor:
AHU
Dari hasil wawancara analisis potensi Karakteristik Informan
bahaya pada stasiun rebusan pengolahan
Secara umum karakteristik informan
kelapa
dapat dilihat dari umur yaitu 2 orang
metode job safety analysis, jenis-jenis
antara umur 21-26 tahun, 2 orang antara
bahaya yang terdapat pada stasiun
umur 31-36 tahun dan 1 orang antara
rebusan
umur 37-42 tahun. Informan pertama
kebisingan,
dengan
pekerjaan
menimbulkan
stasiun
rebusan
sebagai dengan
operator
sawit
dengan
yaitu
menggunakan
berupa
terpeleset kerugian
ledakan,
yang
dapat
bagi
pihak
pendidikan
perusahaan maupun bagi pekerja yang
terakhir yaitu SMK, informan ke 2
bekerja pada stasiun rebusan. Bahaya
pekerjaannya sebagai operator stasiun
tersebut dapat menimbulkan kerugian
kamar mesin dengan pendidikan terkahir
pada perusahaan, manusia, aset dan
SMK, informan ke 3 pekerjaannya
lingkungan.
sebagai operator stasiun boiler dengan
Operator stasiun rebusan di
pendidikan terakhir Sekolah Menengah
wajibkan menggunakan alat pelindung
Kejuruan (SMK), informan ke 4 dengan
diri sesuai dengan jenis pekerjaan yang
pekerjaan sebagai operator pabrik kelapa
di lakukan karena alat pelindung diri
sawit dan pendidikan terakhirnya S1,
yang di gunakan di sesuaikan dengan
informan ke 5 dengan pekerjaan sebagai
potensi resiko yang di alami oleh
asisten
pekerja
pabrik
kelapa
sawit
dan
tersebut.
Sesuai
dengan
pendidikan terakhirnya S1. Pernyataan
ketentuan Undang-Undang Keselamatan
masing-masing informan diberi kode C1
Kerja No. 1 tahun 1970 pasal 14C,
sebagai operator stasiun rebusan, C2
pengusaha
untuk operator stasiun kamar mesin, C3
keselamatan secara cuma-cuma sesuai
untuk operator stasiun boiler, D1 untuk
dengan sifat bahayanya. Oleh karena itu, pemilihan
4
wajib
alat
menyediakan
keselamatan
alat
harus
dilakukan
secara
hati-hati
dengan
stasiun yang terdapat pada pabrik kelapa
mempertimbangkan jenis bahaya serta
sawit sudah ada standar operational
diperlakukan sebagai pilihan terakhir.
procedure (SOP) termasuk pada stasiun
Dengan
adanya
UU
rebusan jadi operator bekerja harus
Keselamatan Kerja No. 1 tahun 1970
sesuai dengan SOP yang ada pada.
pasal 14C ini menunjukkan bahwa APD harus
disiapkan
oleh
Job Safety Analysis menurut
perusahaan
hasil
wawancara
dengan
informan
rebusan
adalah
kemanan
diberikan secara gratis kepada pekerja
stasiun
dan disesuaikan dengan jenis pekerjaan
pekerjaan. Jika dibandingkan dengan
karna APD ini sangat penting untuk
hasil penelitian sebelumnya yang diteliti
keselamatan pekerja. Pekerjaan yang
oleh Muhammad Arif dengan judul
dilakukan oleh operator stasiun rebusan
Analisa
adalah dalam stasiun rebusan yang
menggunakan
pertama mengisi tandan buah segar ke
Analysis (JSA) pada Proses Coal Chain
dalam bejana rebusan, tahap berikutnya
di Pertambangan Batubara PT. MIFA
merebus dalam waktu yang sudah
Bersaudara Meulaboh Tahun kecelakaan
ditentukan apabila beroperasi secara
kerja
otomatis.
mengetahui dan mengenal berbagai
kerja
Potensi
dapat
Bahaya
Metode
kita
Job
hindari
dengan Safety
dengan
Pada stasiun rebusan kecelakaan
potensi-potensi bahaya yang ad di
yang
lingkungan
terjadi
yaitu
berupa
kerja.
Potensi-potensi
kecelakaan kecil buah jatuh atau buah
bahaya ini sangat memungkinkan untuk
lepas dari alat pembantu seperti strupper
memicu terjadinya kecelakaan kerja
yang mengantar buah masuk kedalam
yang merugikan pekerja dan perusahaan.
rebusan. Tetapi belum pernah terjadi
Proses produksi dikemas melalui suatu
kecelakaan yang berakibat buruk bagi
sistem dan prosedur yang diperlukan
para operator stasiun rebusan. Dari hasil
sesuai dengan sifat dan jenis kegiatan.
wawancara dengan asisten pabrik kelapa
Secara langsung sistem dan prosedur
sawit bahwa setiap operator khsusunya
tidak bersifat bahaya, namun dapat
pada
menimbulkan bahaya yang potensial.
stasiun
mendapatkan
atau
rebusan sudah
sudah mengikuti
pelatihan/training sebelum melakukan
Analisis Potensi Bahaya Pada Stasiun
pekerjaan atau sebelum bekerja di pabrik
Kamar Mesin Pengolahan Kelapa
kelapa sawit PT. Sinergi Perkebunan
Sawit Dengan Menggunakan Metode
Nusantara. Dari hasil wawancara dengan
Job Safety Analysis
asisten pabrik kelapa sawit semua
5
Dari hasil wawancara analisis potensi
packing tetapi tidak terlalu parah tidak
bahaya
mesin
ada korban dan tidak menimbulkan
dengan
kerugian yang besar bagi perusahaan.
safety
Undang-undnag No 1 Tahun 1970
analysis pada stasiun kamar mesin
Tentang Keselamatan Kerja. Undang-
mempunyai potensi bahaya. Karena
Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 86
setiap
dan 87 mengatur penjaminan kesehatan
pada
pengolahan
stasiun kamar kelapa
menggunakan
metode
peekrjaan
memiliki
potensi
masing.
sawit
Jenis-
job
yang
dilalukan
bahaya
masing-
jenis
bahaya
dan
keselamatan
buruh
dalam
yang
menjalankan pekerjaan mereka. Setiap
terdapat pada stasiun kamar mesin yaitu
perusahaan wajib memenuhi aturan-
terbakarnya AVR alternator, konsleting
aturan tersebut sesuai dengan undang-
aliran listirk, kebisingan yang dapat
undang yang berlaku.
menimbulkan kerugian.
Pekerjaan yang dilakukan oleh
Faktor lingkungan atau kondis
operator kamar mesin adalah menyuplai
tidak aman (unsafe conditions) kondisi
listrik ke semua pabrik apabila ada
tidak aman dari mesin, peralatan, bahan,
masalah untuk listrik otomatis pabrik
lingkungan dan tempat kerja, proses
tidak
kerja, sifat pekerjaan dan sistem kerja
penyuplaian steam ke semua stasiun.
merupakan salah satu penyebab bisa
Pada saat bekerja operator stasiun kamar
menimbulkan
terjadi.
mesin diwajibkan untuk menggunakan
operator
alat pelindung diri seperti pelindung
Pekerjaan
bahaya
yang
yang
dilakukan
stasiun kamar mesin memang berbahaya
akan
mengolah,
kemudian
telinga, helm, sepatu safety, masker.
karena operator harus menjaga yang
Dari hasil wawancara dengan
pertama yaitu mesin, BBV bejana
asisten pabrik kelapa sawit operator
tekanan
stasiun kamar mesin sudah mengikuti
kemudian
genset. Operator
stasiun kamar mesin menjamin suplay
pelatihan/training
listrik ke semua pabrik apabila ada
pekerjaan yang dilakukan. Operator
masalah listrik otomatis pabrik akan
sudah mengetahui prosedur keselamatan
berhenti atau tidak bisa mengolah,
sebelum melakukan pekerjaan karena
penyuplaian steam ke semua stasiun.
sudah dipedomi SOP masing-masing
Dari hasil wawancara informan
kamar mesin.
terakhir belum pernah terjadi kecelakaan
terjadi
kecelakaan
yaitu
dengan
dari alat-alat yang berada pada staisun
berpendapat bahwa dalam satu tahun
yang besar atau tinggi, tetapi
terkait
Menurut operator stasiun kamar
pernah
mesin Job safety analysis merupakan
kebocoran
salah satu langkah utama dalam analisa
6
bahaya dan kecelakaan dalam usaha
Kristal
menciptakan keselamatan kerja. Bila
penyakit tergantung dari kadar atau
bahaya
dapat
jumlah kristal silika bebas dalam debu
dilakukan tindakan pengendalian yang
yang terhirup kedalam paru). Bahaya
berupa perubahan fisik atau perbaikan
tersebut sangat berdampak buruk kepada
prosedur kerja yang dapat mereduksi
pihak perusahaan, operator, lingkungan.
bahaya kerja. Dalam pelaksanaannya,
Dalam undang-undang No 23 Tahun
prosedur
1992
telah
dikenali
analisa
maka
keselamatan
kerja
silica,
Pasal
waktu
23
memerlukan latihan, pengawasan dan
disebutkan
penulisan uraian dikenal sebagai JSA
diselenggarakan
untuk
produktivitas
mempermudah
pengertian
prosedur kerja pada karyawan.
meliputi
terdeteksinya
tentang
bahwa
Kesehatan
kesehatan
untuk
kerja
kerja
mewujudkan
secara
pelayanan
optimal, kesehatan
pencegahan penyakit akibat kerja. Hal ini juga terdapat dalam
Analisis Potensi Bahaya Pada Stasiun Sawit
Permenaker No. 5 tahun 1996 Lampiran
dengan Menggunakan Metode Job
I tentang Pedoman Penerapan Sistem
Safety Analysis
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Dari hasil wawancara analisis potensi
Kerja point 2.1 yang membahas tentang
bahaya pada stasiun boiler pengolahan
Perencanaan
kelapa
menggunakan
Penilaian dan Pengendalian Risiko yang
metode job safety analysis, di dapatkan
berisi identifikasi bahaya, penilaian dan
bahwa pada stasiun boiler mempunyai
pengendalian
potensi
produk
Boiler
Pengolahan
sawit
dengan
bahaya.
Kelapa
Setiap
pekerjaan
Identifikasi
resiko
barang
dari
dan
jasa
Bahaya,
kegiatan harus
mempunyai potensi bahaya masing-
dipertimbangkan pada saat merumuskan
masing, jika tidak berhati-hati sangat
rencana untuk memenuhi kebijakan
berbahaya.
Suatu pekerjaan sangat
keselamatan dan kesehatan kerja. Untuk
berbahaya jika mengoperasikan dengan
itu harus ditetapkan dan dipelihara
prosedur atau cara yang salah. Jenis-
prosedurnya.
jenis bahaya yang terdapat pada stasiun
Pada
saat
bekerja
operator
boiler serpihan uap dan air panas,
menggunakan alat pelindung diri seperti
melepuh, terkena panas, jatuh, terbakar,
helm, kaos tangan, kacamata, masker.
dapat menyebabkan penyakit akibat
Dalam satu tahun terkahir belum pernah
kerja yaitu silikosis (silikosis adalah
terjadi
penyakit
pneumoconiosis
yang
kecelakaan ringan pernah terjadi seperti
disebabkan
oleh
partikel
tangan terjepit pada scraper karena
timbunan
7
kecelakaan
yang
parah,
kurang berhati-hati. Operator stasiun
2.
Potensi bahaya pada stasiun kamar
boiler sudah mengetahui SOP dan sudah
mesin yaitu dapat menimbulkan
mendapat
terkena
langsung
sertifikasi untuk
dan
training
pengoperasian
alat
serpihan
terbakar/tersengat
aliran
listrik,
pendengaran.
Dapat
sebelum mereka masuk bekerja di PT
terpapar
Sinergi Perkebunan Nusantara.
menimbulkan
wawancara, belum
operator
Hasi
ledakan,
berbagai
macam
stasiun
boiler
kerugian berupa kehilangan nyawa,
dan
belum
skait, cidera, citra perusahaan akan
mengetahui
mendengar tentang job safety analysis.
menurun
Dalam setiap proses pengolahan kelapa
3.
Potensi bahaya pada stasiun boiler
sawit operator yang bekerja di bawah
yaitu terjadi kekurangan air dapat
pengawasan oleh asisten pabrik kelapa
merusakkan ketel, mengakibatkan
sawit.
bengkoknya pipa-pipa dalam boiler, semburan
api,
kehabisan
KESIMPULAN
kelalaian
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan
kebisingan. Kerugian langsung juga
hasil penelitian tentang Analisis Potensi
menyebabkan kerugian secara tidak
Bahaya
langsung
Pada
Menggunakan
Pekerjaan Metode
Dengan
Job
operator,
air,
yaitu
ledakan,
kerugian
pada
Safety
kerusakan mesin dan peralatan
Analysis (JSA) Pada Proses Pengolahan
kerja, terhentinya proses produksi,
Kelapa Sawit PT. Sinergi Perkebunan
kerusakan lingkungan dan lain-lain.
Nusantara Kabupaten Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah yaitu sebagai
SARAN
berikut:
Saran yang diperoleh berdasarkan hasil
1.
Potensi
bahaya
pada
stasiun
penelitian
tentang
Bahaya
Nusantara Pabrik Kelapa Sawit
Menggunakan
yaitu
kebisingan,
Analysis (JSA) Pada Proses Pengolahan
terpeleset yang dapat menimbulkan
Kelapa Sawit PT. Sinergi Perkebunan
kerugian kepada pihak perusahaan,
Nusantara Kabupaten Morowali Utara
pekerja,
Provinsi Sulawesi Tengah yaitu sebagai
lingkungan
kerja
baik
Pekerjaan
Potensi
rebusan PT Sinergi Perkebunan
ledakan,
Pada
Analisis
Metode
Job
Dengan Safety
berupa kerugian material, sehingga
berikut:
kerugian
dapat
1. PT Sinergi Perkebunan Nusantara
diminimalkan dan kecelakaan tidak
pabrik kelapa sawit perlu melengkapi
terulang kembali.
alat pelindung diri dan melakukan
dan
kerusakan
8
penyuluhan kepada pekerja mengenai
membagi pekerjaan, melakukan
pentingnya
dan
identifikasi
kesehatan dalam bekerja agar potensi
kecelakaan
bahaya yang dapat menyebabkan
mengembangkan prosedur kerja
kecelakaan dapat diminimalkan
yang aman.
keselamatan
2. Setiap stasiun yang terdapat pabrik kelapa sawit Perkebunan
Nusantara
hazard yang
dan
potensial,
pada
PT Sinergi
DAFTAR PUSTAKA
sebaiknya
Andani, N.E., 2015. Penilaian Risiko
memperbanyak memasang rambu-
Kecelakaan
rambu keselamatan dan kesehatan
Bagian Pengolahan Kelapa
kerja, operator diharuskan mematuhi
Sawit (PKS) di PTPN IV
peraturan keselamatan dan kesehatan
Kebun
kerja, Operator diwajibkan untuk
Program
menggunakan alat pelindung diri
Kesehatan
yang sesuai dengan pekerjaan mereka
Universitas
masing-masing pada saat bekerja
Departemen Keselamatan dan
3. Training sebaiknya dilakukan 3 bulan
Kerja
Sosa
pada
Tahun
Sarjana
2015.
Fakultas Masyarakat
Sumatera
Utara
Kesehatan Kerja. Medan.
satu kali agar supaya pengetahuan
Arif, M., 2014. Analisa Potensi Bahaya
pekerja tentang keselamatan dan
dengan Menggunakan Metode
kesehatan kerja. Untuk meningkatkan
Job Safety Analysis (JSA) pada
pengetahuan mengenai keselamatan
Proses
dan kesehatan kerja tentang “ bekerja
Pertambangan Batubara PT
dengan selalu memperhatikan SOP
MIFA Bersaudara Meulaboh
bagi karyawan pabrik, operator harus
Tahun
lebih berhati-hati dan waspada lagi
Fakultas
dalam bekerjan menjalankan alat-alat
Masyarakat.
yang ada.
Sumatera Utara.
Coal
2014.
Chain
di
Meulaboh. Kesehatan Universitas
4. Perlu diadakan langkah pengendalian
Fauzi, A., 2009. Job Safety Analysis
metode Job Safety Analysis yang
Sebagai Langkah Awal dalam
dimulai dari :
Upaya Pencegahan terjadinya
a. Pembuatan job safety analysis
kecelakaan akibat kerja di Area
dalam pekerjaan.
Attachment
b. Pelaksanaan job safety analysis diantaranya
yaitu
Fabrication
PT
Sanggar Sarana Baja Jakarta
memilih
Timur. Program D.III Hiperkes
pekerjaan yang akan dianalisis,
dan
9
Keselamatan
Kerja
Fakultas Kedokteran Universitas
Ramli, S. 2010. Pedoman Praktris
Sebelas Maret. Surakarta.
Manajemen
Lina, F. 2015. Analisis Potensi Bahaya dengan
Metode
Job
Perspektif
Safety
Kesehatan
dan
Kerja
di
Keselamatan Laboratorium
X,
E.
OHS Dian
Risk Rakyat.
Ramli, S. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan
Samarinda:
Kerja
dan
OHSAS
Kesehatan
18001.
Dian
Rakyat. Jakarta.
Mulawarman
Tarwaka. 2014.
Samarinda. Martha,
dalam
Jakarta.
Program Studi Teknik Industri Universitas
K3
Management.
Analysis (JSA) Sebagai Upaya Penerapan
Resiko
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Manajemen
Kresno,
S.,
2016.
Dan
Implementasi
K3
Di
Metodologi Penelitian Kualitatif
Tempat Kerja. Harapan Press.
untuk bidang Kesehatan. Rajawali
Surakarta.
Pers. Jakarta.
Taringan, Z. 2008. Analisis Sistem
Najihah, K. 2013. Pelaksanaan Program Keselamatan
dan
Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan
Kesehatan
Kerja
di
Pabrik
Kerja pada Tenaga Kerja bagian
Kelapa Sawit (PKS) Tanjung
Pengolahan Kelapa Sawit PKS
Medan PTPN V Provinsi Riau.
Rambutan PTPN-3 Tebing Tinggi
Program Studi Ilmu Kesehatan
Tahun 2013. Program Sarjana
Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Sumatera Utara. Medan.
Universitas
Sumatera
Universitas
Undang – undang Keselamatan Kerja
Utara.
Medan.
No.1 tahun 1970
Purnamasari, D, 2010. Penerapan Job
Wikaningrum, K. 2014. Penilaian Risiko
Safety Analysis sebagai Upaya
Pekerjaan dengan Job Safety
Pencegahan Kecelakaan Kerja
Analysis (JSA) Terhadap Angka
di Bagian Pickled PT Adi Satria
Kecelakaan
Abadi
Karyawan
Yogyakarta.
Fakultas
Kerja
pada PT
Kedokteran Universitas Sebelas
INDOACIDATAMA
Maret. Surakarta.
Kemiri,
Tbk.
Kebakkramat,
Ramli, S. 2013. Smart Safety Panduan
Karanganyar. Program Studi
Penerapan SMK3 Yang Efektif.
Kesehatan Masyarakat Fakultas
Dian Rakyat. Jakarta.
Ilmu
10
Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
Surakarta.
11