EVALUASI LOKASI PERPARKIRAN DIBADAN JALAN TERHADAP KEAMANAN DAN KENYAMANAN PENGGUNA JALAN

EVALUASI LOKASI PERPARKIRAN DIBADAN JALAN TERHADAP KEAMANAN DAN KENYAMANAN PENGGUNA JALAN Nuril Mahda Rangkuti Staff Pengajar Program Studi Teknik Sipil Universitas Medan Area Jl Kolam No 1 Medan Estate-Medan. Kampus Universitas Medan Area Email : [email protected] Abstrak Merencanakan sebuah tempat parkir khususnya pada daerah perkotaan yang mempunyai volume kendaraan yang tinggi haruslah mempertimbangkan kegiatan pengguna jalan maupun kendaraankendaraan, yang melintas dalam suatu ruas jalan., sehingga dengan demikian akan didapat kondisi di jalan yang memberikan rasa aman, nyaman dan dapat menciptakan ketertiban dan kemudahan dalam pemanfaatan fasilitas jalan yang tersedia. Permasalahan yang sering muncul adalah keterbatasan ruang jalan untuk aktivitas parkir sehingga sering badan jalan digunakan sebagai tempat parkir aktivitas ini jelas akan mengurangi lebar jalan dan juga berpengaruh terhadap keamanan dan kenyamanan pengandara dan para pengguna jalan tersebut misalnya , sering terjadi kecelakaan, rawannya kemacetan dijalan dan lainlain. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat korelasi pengguna badan jalan terhadap parkir dan tingkat keamanan dan kenyamanan pengguna jalan. Uji statistik menunjukkan signifikan 0,000
PENDAHULUAN Jalan Pandu merupakan salah satu pusat perekonomian (Centrel bussiness district) yang melakukan kegiatan perparkiran dibadan jalan (on-strett parking) yang mempunyai intensitas kegiatan yang cukup tinggi sehingga menarik pergerakan lalu lintas yang besar dan membutuhkan penyediaan ruang tempat parkir. Jalan Pndu juga merupaakan salah satu jalan kolektor utama di kota Medan, yang menghubungkan beberapa ruas jalan dipusat kota sehingga arus lalu lintas yang melaluinya cukup tinggi. Tujuan Penelitian: 1 Mengevaluasi tentang peraturan UU jalan parkir yang berlaku dibadan jalan, apakah ruas jalan ini masih dapat mengakomodasi sebagai tempat parkir dan tidak mengurangi keamanan dan kenyamanan para pengguna jalan. 2 Untuk melakukan suatu konstribusi terhadap pemakai parkir didalam kelayakan jalan sebagai tempat parkir khususnya jalan pandu serta mencari solusi yang akan dicapai.

LANDASAN TEORI A Kebijakan Perparkiran UU No.13/1980 tentang kelancaran dan keamanan lalu lintas jalan bahwa, Pembangunan sistem transportasi jalan diperkotaan adalah diarahkan kepada peningkatan peranan jalan merupakan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan keamanan. UU No.14/1994 tentang penyediaan fasilitas parkir untuk umum, penyediaan tempattempat parkir dipinggir jalan pada lokasi tertentu baik dibadan jalan (on-street parking) ataupun menggunakan sebagian

badan jalan ataupun sebagian perkerasan jalan (Of-street parking) hal ini dapat mengakibatkan terhambatnya arus lalu lintas dan penggunaan jalan tidak menjadi efektif, oleh sebab itu perlu adanya suatu penegasan tentang parkir. Parkir adalah merupakan suatu tempat khusus untuk berhenti demi keselamatan. Salah satu seseorang memilih lokasi parkir adalah aksesibilitas, jika seseorang tidak dapat memarkirkan kendaraannya dia tidak bisa membuat perjalanan. Penyediaan tempat parkir di jalan pada lokasi tertentu baik dijalan (on-streert parking) maupun dengan menggunakan luar dari jalan (Out- Streert parking) akan mengakibatkan terhambatnya lalu lintas dan penggunaan jalan menjadi tidak efektif ataupun berkurangnya tingkat pelayanan pengguna jalan Warpani 1985. Perkembangan tata jaringan jalan baru akan membutuhkan ketersediaan lahan yang lebih luas seperti antara lain pelebaran jalan, jalur pemisah dan sebagainya Moestika Hadi 2000. Kemacetan lalu lintas yang ditimbulkan oleh aktivitas parkir disamping jalan, akan dapat menurunnya keamanan dan kenyamanan para pengguna jalan yang melalui jalan tersebut. Penurunan ini akan berdampak terhadap penurunan kapasitas ruas jalan dimana dinyatakan bahwa kapasitas ruas jalan Sweroad 1977. B. Manajemen Perparkiran Fungsi utama dari sebuah jalan adalah melayani pergerakan pejalan kaki dan kendaraan secara aman dan efesien. Fungsi dasar yang lain mengakomodasi kendaraan yang sedang berhenti (parkir). Tingkat kepentingan relatif kedua fungsi tersebut tergatung pada klasifikasi fungsional suatu jalan arteri hingga lokal. Umumnya jumlah ketersediaan tempat parkir, baik dibadan jalan (on-streert parking) atupun di badan jalan (Off-street parking) belum dapat mengimbangi kebutuhan akan tempat parker. Macmillan 2000.

Salah satu faktor utama yang perlu diperhitungkan dalam perencanaan penyediaan parkir adalah kebutuhan untuk meminimumkan gangguan akibat parkir 0n-street parking terhadap arus lalu lintas, penggunaan badan jalan sebagai tempat parker. Penurunan kapasitas jalan akan berakibat terjadinya kemacetan lalu lintas fungsi jalan tidak tercapai. Selanjutnya suatu ruang parkir adalah sangat penting akan tetapi harga dan biaya adalah penting juga, mengingat pengendalian tersebut dapat dipergunakan secara bersama-sama agar pengguna ruang parkir yang tersedia dapat disesuaikan dengan permintaan. Parkir tidak diperbolehkan pada daerah yang berbahaya kapasitas jalan yang besar adalah sangat diperlukan. Pengendalian dengan waktu dan biaya berkaitan dengan penyeimbangan penawaran dan permintaan dan pembayaran kembali investasi keuangan untuk pembangunan prasarana pembangunan Tamin Ofyar OZ 1993. C. Standart Penentuan Ruang Parkir Dalam menentukan luas ruang parkir disuatu tempat yang memliki kegiatan tertentu seperti tempat yang memiilki kegiatan tertentu seperti perbelajaan, perkantoran dan lain-lain. tersedia berdasarkan hasil studi yag telah dilakukan dibutuhkan ruang parkir yang berbeda antara kegiatan yang satu dengan lainnya Warpani 1985. Ukuran yang baik dan sirkulasi yang baik adalah sangat penting dalam kenyamanan dan keamanan pengguna parkir. Ukuran dan tofografi yang baik akan memerlukan rancangan yang baik untuk tempat parkir tersebut khususnya jalan masuk yang disediakan. D. Manajemen Ruas akses Kendaraan bergerak atau berhenti beberapa proritas utama adalah adanya akses (parkir), fasilitas pejalan kaki kedaerah pertokoan. Jika akses yang lebih penting

kapasitas tidak diperhatikan. Jika kapasitas penting kapasitas tidak diperhatikan. Jika kapasitas penting karena dipengaruhi oleh akses makin banyak akses makin rendah pula kapasitas Morlok 1985. larangan parkir dan parkir adalah merupakan suatu akses,kedua akses ini merupakan faktor yang penting dalam penentuan kapasitas jalan jumlah mobil parkir yang sedikit saja akan mengurangi kapasiatas jalan Tamin.OZ 2000. Tetapi lokasi prioritas untuk bongkar muat bus dan pick-up hal ini harus disediakan, tetapi harus dibatasi pada lokasi tertentu dan hanya dapat dibatasi pada jam tertentu saja. Kendaraan pribadi tidak diperbolehkan parkir. Jika jalan telah kritis jalur harus dipertimbangkan, terutama untuk bus. Hal ini memerlukan pemecahan masalah pengaturan. Mobil angkut barang harus diatur dengan mengontrol waktu kapan melakukan penghantaran untuk menghindari jam sibuk. Jika pertimbangan telah dipenuhi pengaturan dapat dilakukan untuk hal ini harus disediakan, tetapi harus dibatasi pada lokasi tertentu dan hanya dapat dibatasi pada jam-jam tertentu saja. E Strategi Dan Manajemen Lalu Lintas Strategi manajemen lalu lintas secara umum dapat dibagi dalam beberapa bagian dari rencana manajemen lalu lintas, teknikteknik. 1 Manajemen Kapasitas Didalam pengorganisasian ruang jalan terutama dalam manjemen lalu lintas adalah membantu penggunaan kapasitas dan ruas jalan seefektif mungkin, sehingga pergerakan lalu lintas aman, nyaman dan lancar. Penentuan jumlah arus kendaraan dilakukan sebagai untuk meyakinkan penggunaan kontrol dan geometrik yang optimum. Right of way harus diorganisasikan sedemikian rupa sehingga setiap bagian mempunyai bagian tersendiri,

asal parkir, jalur pejalan kaki, kapasitas jalan, penggunaan jalan sepanjang ruas jalan harus dikordinasikan secara baik Morlok 1971 . 2 Manajemen Prioritas Terdapat beberapa ukuran yang dapat dipakai untuk menentukan prioritas penelitian moda transportasi, terutama kendaraan penumpang dan taksi. jalur khusus bus, Prioritas persimpangan ,Jalur bus. Karena bus bergerak dengan jumlah penumpang yang banyak setiap ukuran dapat memperhatikan kecepatannya walupun dengan jumlah yang sedikit akan menguntungkan banyak orang juga sering ditemui kendaraan umum yang lain seperti taksi yang mendapatkan prioritas, moda utama adalah dengan menginginkan parkir pada lokasi dimana kendaraan lainnya tidak diperbolehkan berhenti.

FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan (di mana FCW = (1.14) FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan arah (di mana FCSP untuk 50- 50 (4/2 = 1.00) FCsF = Faktor penyesuaian hambatan samping dengan jarak kerb-kerb (tabel II.5 = 0,95) FCCS = Faktor penyesuaian ukuran kota (tabel II.4 = 1.04)

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dapat beberapa tahapan:

dilakukan

melalui

3 Manajemen Demand Manajemen demand adalah merupakan pengalihan atau merubah rute kendaraan pada jaringan dengan tujuan untuk memindahkan kendaraan yang macet kearah daerah yang tidak macet. Merubah moda perjalanan terutama kendaraan pribadi, taksi dan pick-up pada jam sibuk yaitu penyediaan jam prioritas.

A. Metode Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara (1) Kuesioner atau angket yang diberikan kepada respondensi (2). Observasi yaitu mengadakan pengamatan dan penelitian secara langsung terhadap objek yang diteliti guna melengkapi data yang diperlukan (3). Wawancara yaitu mengadakan wawancara dengan para penggguna jalan.

F Perhitungan kapasitas Ruas Jalan Persamaan umum untuk menghitung kapasitas suatu ruas jalan menurut metode Indonesia Capacity Manual jalan perkotaan adalah sebagai berikut:

B. Defenisi variable Penelitian ini menggunakan (dependent variabel) Pemilihan lokasi parkir dan (independent variabel) yang terdiri dari: Tempat tinggal, keamanan parkir dan lokasi parkir tidak ada

C = C0 x FCW x FCSP x FCSF x FCCS Di mana: C

= Kapasitas (smp/jam)

C0 = Kapasitas dasar (smp/jam di mana C0 = 1650 )

C. Uji instrument Penelitian Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS 11.0 menunjukkan hasil bahwa semua item pertanyaan dalam angket dinyatakan terbukti valid dan reliabel.

- Angket Angket merupakan alat pengumpulan data yang cukup relevan dengan bertujuan penelitian validitas dan reabilitas yang optimal. Hal ini Karena jawapan pada angket dapat dimanipestasikan kedalam angka tabel analisa dalam keterkaitannya antara variabel bebas dan variabel terkait yang diukur dengan skala likert merupakan pengukuran variabel yang hasilnya bersifat.

D Pengolahan data Data survey tersebut dapat selanjutnya dijadikan sebagai data input pada tahapan analisa kinerja jalan perkotaan melalui metode perhitungan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (KAJI). Hasil out-put yang diperoleh untuk analisis kinerja jalan perkotaan antara lain: - Speed (V) dalam km/jam - Capacity (C) dalam smp//jam

- Uji Hipotesa Analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel independent terhadap depvendent baik secara sendiri maupun bersam-sama. - Survey dan data lapangan Survey awal dilakukan bertujuan untuk menentukan hari interval waktu pengamatan pembagian segmen parkir pada saat arus lalulintas dan parkir pada badan jalan Pandu mencapai jam puncak. Berdasarkan survey yang dilakukan diputuskan memilih hari senin sebagai hari untuk melakukan survey dengan membagi dalam dua shift siang pukul 10.30 – 13.30 dan petang pukul 16.00 - 19.00 dengan pembagian segmen survey yang dilakukan terdiri dari:

- Degree of saturation (DS)

ANALISA DAN PEMBAHASAN A Analisa Karateristik On-Street Parking Dari analisa penelitian yang dilakukan memperlihatkan persentase tipe kendaraan yang parkir pada saat jam puncak siang dan sore pada setiap lokasi survey dapat disimpulkan bahwa kendaraan yang parkir pada jalan Pandu terdiri atas jenis kendaraan Mobil pribadi 35,5 %, Mobi pickup 28, %, Mobil box 15 %, Angkot 8 % dan lain-lain 14 %.

- Inventory untuk mengetahui jumlah dan lebar lajur.

B. Analisis Kinerja Ruas Jalan Untuk memperoleh besaran derajat kejenuhan,kecepatan dan kapasitas dilakukan analisis kinerja ruas jalan Pandu dengan bantuan analisa kapasitas jalan indonesia (KAJI)

- Traffic volume untuk mengetahui volume lalu lintas

- Indek Tingkat pelayanan (ITP) Pandu dapat digolongkan tingkatan E

- Pedestrian volume untuk mengetahui jumlah penyeberang

- Kapasitas jalanPandu 1858 smp/ jam

jalan

- Derajat kejenuhan 0,70 - Stooping untuk mengetahui kendaraan umum yang berhenti

C. Analisa Perparkiran

- Parking untuk engetahu jjumllah kendaraaandan lama parkir dengan metode license plate Cheks.

- Pemakaian badan jalan sebagai tempat parkir (On-street parking) dan juga aktivitas bongkar muat barang, adalah merupakan

salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan intensitas kinerja ruas terutama rasa kenyamanan dan keamanan para pengendara dan pengguna jalan. - Mempunyai hubungan lokasi parkir dengan peluang parkir dari kusioner responden bila dikaitkan dengan peluang parkir mayoritas bertujuan berbelanja 52 % dapat diinprestasikan pada umumnya orang yang hendak berbelanja dilokasi ini lebih sering memarkirkan kendaraannya dibadan jalan (On-street parking) pada saat berbelanja dengan alasan aksesibilitas dan lokasi parkir dekat dengan pertokoan, sedangkan sebagai tempat tinggal 23 % banyak pemilik rumah toko dijumpai yang memarkirkan kendaraan dibadan jalan pada saat berjualan mereka terpaksa memarkirkan kendaraannya dibadan jalan dengan alasan faktor keamanan dan lokasi parkir yang terbatas. Dari hal tersebut juga dapat menunjukkan bahwa adanya rumah toko yang hanya digunakan sebagai tempat berjualan saja dan bukan sebagai tempat tinggal. - Mempunyai hubungan lokasi parkir dengan jenis kendaraan parkir mayoritas mobil pribadi 35%, yang pada umumnya adalah pemarkir yang bertujuan untuk berbelanja, tempat tinggal, bekerja, berjualan dan lainlain sedangkan mobil pick-up 28% diinprestasikan bahwa menandakan jumlah kendaraan pick-up yang parkir sangat besar melakukan aktivitas sehari-hari yaitu dalam melakukan bongkar-muat barang yang pada umumnya mereka terpaksa memarkirkan kendaraannya di badan jalan malahan ada yang sampai ke trotoar jalan sekalipun. Mempunyai hubungan lokasi parkir dengan waktu parkir data survey yang dilakukan diinprestasikan kendaraan yang paling lama parkir mayoritas mobil pribadi 27% yang menandakan bahwa

diinprestasikan kendaraan yang paling lama memarkirkan kendaraan adalah orang yang datang kelokasi ataupun kendaraan penghuni rumah toko, Mobil pickp-up 21 % ini menunjukkan bahwa kendaraan ini melakukan aktivitas bongkar muat barang juga menggunakan waktu yang cukup lama Mempunyai hubungan antara lokasi parkir dengan keamanan & kenyamanan parkir. Secara mudah dapat diinprestasikan sampel pemilihan lokasi parkir tidak ada menyatakan kondisi kurang nyaman sebanyak 25 %, yang menyatakan tidak nyaman berjumlah 21%, sampel yang keadaan keamanan parkir menyatakan kurang nyaman berjumlah 25 % dari hal tersebut dapat diintreprestasikan bahwa tidak adanya lokasi parkir hal ini terlihat dengan uji statistik mencapai taraf kepercayaan mencapai 82,3%.

KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan di kawasan studi dan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa: - Bila ditinjau UU No.14 tahun 1992 tentang kelancaran, keamanan jalan, yang manyatakan pemberlakuan parkir dan bongkar muat dibadan jalan sudah tidak dapat lagi mengakomodasi kendaraan dan pengguna jalan. pelebaran jalan tidak pernah dilakukan maka perlu analisa ulang fungsi pemakaian jalan dipusat kota khususnya ruas jalan yang mempunyai intensitas volume kendaraan yang tinggi agar keamanan,kenyamanan pengandara , pejalan kaki dapat dicapai. - Pemakaian badan jalan (on-street parking), trotoar (Of-street parking) sebagai tempat parkir di ruas jalan adalah merupakan salah

satu faktor yang paling utama didalam penurunan kinerja dan kapasitas ruas jalan, hal ini disebabkan pengurangan lebar efektif jalan oleh sebab itu hendaknya pemerintah kota Medan perlu analisa ulang tentang pengaturan parkir dikawasan jalan Pandu untuk tercapainya suatu kondisi jalan yang kondusif, aman, nyaman, lancar dan tertib berlalu lintas. B Saran Sesuai dengan hasil penelitian dilakukan maka disarankan:

- Untuk ilmu pengetahuan perlu penelitian lanjutan dalam mengkaji serta mengevaluasi yang lebih luas tentang pengaruh serta dampak parkir dibadan jalan (On-street parking), terutama jalan kolektor diperkotaan yang mempunyai volume yang cukup tinggi untuk mencapai suatu suasana yang yang lebih kondusif, aman,nyaman ,lancar, efesien dan tercapainya kota yang ramah lingkungan dalam berlalu lintas menuju kota Medan metropolitan.

yang

- Untuk Pemerintah kota Medan sudah saatnya perlu mengkaji ulang dalam peningkatan kelas jalan dari Kolektor utama kepada kelas jalan yang paling tinggi ,terutama jalan inti kota mengingat pada setiap tahunnya jumlah pemilik kendaraan yang terus bertambah, peningkatan manajement pengelolaan perparkiran merupakan suatu solusi yang capai utamanya perparkiran dibadan (on-stret parking) agar badan jalan dapat digunakan seefektif mungkin sehingga kelas jalan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. - Kemacetan lalu lintas yang terjadi dikawasan jalan pandu bukanlah merupakan suatu hal yang baru, hal ini sudah sering terjadi sudah tanpa mengenal waktu lagi, terkadang marka dan rambu jalan bukan memperlancar malah mengakibatkan rawannya kecelakaan oleh sebab itu penerapan disiplin terhadap pemakai jalan perlu untuk ditegakkan dan para aparat khususnya ”DISHUB” kota Medan agar tidak bosan-bosannya memberikan arahan dan petunjuk kepada seluruh pemakai jalan guna bersama-sama meningkatkan disiplin dijalan agar terhindar dari kemacetan, oleh karena marka dan rambu-rambu jalan yang ada bukanlah menjadi suatu jaminan terhadap kelancaran arus lalulintas dijalan raya.

4. Rekomendasi Adapun solusi yang dicapai dalam penelitian ini adalah perlunya untuk peningkatan dan pengelolaan manajement parkir yang tepat di kawasan jalan Pandu salah satu diantaranya pemberlakuan pembatasan waktu parkir dilokasi kawasan, serta pelarangan parkir bongkar muat pada jam sibuk agar tidak mengganggu terhadap lalu lintas sehingga keamanan, kenyamanan para pengendara dan pejalan kaki dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA Anonim (1997) “Indinesian Capacity Manual “ Indonesia

Highway Republik

Dirktorat Jenderal Bina Marga Jakarta. Ashley Ca (1994) ”Traffic And Highway For Devolevment” „Blackwell Scientfic Publications. Azwar Saifuddin (2003), Metode Penelitian, Edisi Kesatu , Yokyakarta, Pustaka Pelajar. Kadiyali, L.R, (1973), “Traffic Engineering And Transfortation Planning” KhannaPublisher

Makalah Simposium (1988) Porum Studi Transportasi Perguruan Tinggi, Penerbit ITB,Bandung.

Singgih Santoso, (2005) Seri Solusi Bisnis Berbasis TI Menggunakan SPSS Untuk StatistikNon Parametrik.

Mannering (2000) Fed L.Walter P.Kilare “Principles Of Highway Et Traffic Analysis,Jhon ,W.

Swearoads (1997) “Manual Kapasitas Jalan Indonesia” PT. Bina Karya, Direktorat JenderalBina Marga, Jakarta.

Macmillan (1991),”Underwood RT. Geometric Design Of Roads ,Australia

Tamin .OZ. (2000) Pengaruh Perparkiran Dibadan Jalan Terhadap Kinerja Ruas Jalan ,Studi Kasus DKI Jakarta

Miller Gt (1985) “Living Inthe Environment An Intruduction To Environmetal Science 4th Ed.Wadsworth Publishing Company Inc, Belmont, California. Mannering (2000) Fed L.Walter P.Kilare “Principles Of Highway Et Traffic Analysis,Jhon W.Sons Inc. Mannering Fed L, Walter, Pkilareski (1998) “ Principel of Highway Engineering And Traffic Analysis :John Wiley & Sons Inc. Moestikahadi S(2000) “Pencemaran Udara Penerbit,ITB , Bandung. Peraturan Pemerintah UU.No.13 Tahun 1980 Tentang Kelancaran Jalan Dan Peraturan Pemerintah UU No. 14 Tahun 1994 Tentang Jalan Dan Parkir , Badan Penerbit Negar Penerbit PT. Elex Media Komputerindo Kelompok Gramedia, Jakarta Prof.Dr.Suharsini Arikunto (2002) ”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek” Penerbit PT. Asdi Mahasatya Jakarta Sinulingga, Budi,(1999) Pembangunan Kota, Tinjauan Regional Dan Lokal, PenerbitPustaka Sinar Harapan Jakarta.

Tamin.OZ. (2005) “Perencanaan Dan Pemodelan Transportasi” Edisi Ke 2 Penerbit ITB Bandung. Warpani Suwardjoh, Ir (1985) “Rekayasa Lalu Lintas”, Penerbit Bhatara Karya AksaraJakarta Wahid Sulaiman, S.Si (2002), Jalan Pintas Menguasai SPSS 10, Penerbit Andi Yokyakarta,