LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2011
“EVALUASI LABORATORIUM LINGKUNGAN DAERAH”
PUSAT SARANA PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG PEMBINAAN SARANA TEKNIS LINGKUNGAN DAN PENINGKATAN KAPASITAS KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 2011
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2011 “EVALUASI LABORATORIUM LINGKUNGAN DAERAH” Diterbitkan oleh: Bidang Pengembangan dan Evaluasi Laboratorium Lingkungan Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan Deputi Bidang Pembinaan Teknis Lingkungan & Peningkatan Kapasitas Kementerian Lingkungan Hidup Gedung 210 Kawasan PUSPIPTEK Jl. PUSPIPTEK Serpong Tangerang Selatan Banten 15314 Telp. 021-7563259/7563114 pesawat 109/415 Fax. 021-7563259 E-mail:
[email protected] &
[email protected]
Penanggungjawab: Ir. Hari Wahyudi, Kepala Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan Koordinator: DR. Erini Yuwatini, Kepala Bidang Pengembangan & Evaluasi Laboratorium Lingkungan Penyusun: Kresnawati, S.Si., Sufenal Healthy, S.Si., M.Si.,
KATA PENGANTAR Laporan ini merupakan laporan hasil pelaksanaan kegiatan Evaluasi Laboratorium Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan (Laboratorium Lingkungan) yang dilaksanakan oleh Bidang Pengembangan & Evaluasi Laboratorium Lingkungan Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan (Pusarpedal) - Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan & Peningkatan Kapasitas - Kementerian Lingkungan Hidup yang telah dilaksanakan selama tahun 2011. Pelaksanaan kegiatan ini berlatar belakang untuk melakukan evaluasi kompetensi kinerja laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan yang ada di daerah. Hasil evaluasi yang diperoleh digunakan untuk pemetaan kemampuan laboratorium binaan Kementerian Lingkungan Hidup cq. Pusarpedal dan strategi pembinaan lebih lanjut yang tepat sasaran. Diharapkan laporan ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam pembinaan Laboratorium Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan bagi PUSARPEDAL khususnya dan pihak terkait pada umumnya agar laboratorium tersebut dapat teregistrasi sebagai Laboratorium Lingkungan.
Serpong,
Desember 2011
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... iv BAB I ............................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1 1.2
Tujuan ..................................................................................................................... 2
1.3
Sasaran.................................................................................................................... 3
1.4
Langkah Kegiatan .................................................................................................. 3
1.5
Ruang Lingkup ....................................................................................................... 4
BAB II ............................................................................................................ 5 2.1 Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan ....................................... 5 2.2
Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan ......................................................... 5
2.3
Penyusunan Pedoman ........................................................................................ 6
2.3.1
Pedoman Evaluasi Kinerja Laboratorium Lingkungan .............................. 6
2.3.2
Pedoman Investigasi Hasil Uji Profisiensi Tidak Memuaskan .................. 7
BAB III ......................................................................................................... 8 3.1 Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan ......................................... 8 3.2
Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan .......................................................... 10
3.3
Penyusunan Pedoman......................................................................................... 12
3.3.1
Pedoman Evaluasi Kinerja Laboratorium Lingkungan ............................ 12
3.3.2
Pedoman Investigasi Hasil Uji Profisiensi Tidak Memuaskan ................ 14
BAB IV ..........................................................................................................17 4.1 Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan ....................................... 17 4.2
Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan .......................................................... 21
4.3
Penyusunan Pedoman......................................................................................... 25
BAB V ...........................................................................................................35 5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 35 5.2
Saran ..................................................................................................................... 36
ii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Rekapitulasi Peserta Uji Profisiensi Lab. Lingkungan 2011
21
Tabel 2. Jumlah Data Uji Profisiensi Lab. Lingkungan 2011
22
Tabel 3. Rekapitulasi Metode Uji Profisiensi Lab. Lingkungan 2011
22
Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Uji Profisiensi Lab. Lingkungan 2011
23
Tabel 5. Daftar Laboratorium Terpilih untuk Uji Coba Daftar Periksa Laboratorium Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan
26
iii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Identitas Laboratorium Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan Terevaluasi dengan Daftar Periksa Berdasarkan SNI ISO/IEC 17025: 2008 dan Permen LH No. 06 Tahun 2009. Lampiran 2. Rekapitulasi Persentase Nilai Laboratorium Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan Terevaluasi dengan Daftar Periksa Berdasarkan SNI ISO/IEC 17025: 2008 dan Permen LH No. 06 Tahun 2009.
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dalam mendukung upaya pengendalian dampak lingkungan diperlukan Laboratorium Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan
sebagai sarana
dasar yang mampu menyajikan data pemantauan kualitas lingkungan yang valid. Data valid yang dihasilkan oleh laboratorium yang kompeten dapat dipertanggungjawabkan baik secara hukum maupun ilmiah sehingga dapat dijadikan bahan kebijakan sebagaimana yang diamanahkan dalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2009. Sejalan dengan hal tersebut telah diterbitkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup
Nomor
06
Tahun
2009
tentang
Laboratorium
Lingkungan yang bertujuan untuk memberikan pedoman bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan kapasitas laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan diwilayahnya. Peningkatan kapasitas kinerja laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan di daerah perlu didukung dengan adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten.
Maka Kementerian Lingkungan Hidup
(KLH) cq. PUSARPEDAL sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 tahun 2010 “Organisasi dan Tata Kerja KLH” melakukan bimbingan teknis untuk meningkatkan kompetensi SDM laboratorium di provinsi dan kabupaten/kota. Sejalan dengan pemberian Dana Alokasi Khusus Bidang Lingkungan Hidup (DAK LH), maka untuk mengoptimalkan pelaksanaan DAK LH tersebut diperlukan SDM yang kompeten di bidangnya untuk mengelola sarana dan
1
prasarana laboratorium yang telah dimiliki dan melaksanakan kegiatan dalam upaya pengelolaan kualitas lingkungan di daerahnya. Dalam melakukan bimbingan teknis diperlukan adanya data awal kompetensi kinerja laboratorium sebagai dasar, maka PUSARPEDAL perlu melakukan evaluasi kinerja laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan yang salah satunya adalah Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan. Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi kinerja laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan mulai dari pengambilan contoh uji/penerimaan contoh uji sampai dengan dihasilkannya data pengujian. Kegiatan Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan perlu ditunjang dengan pelaksanaan workshop yang bertujuan untuk menindaklanjuti hasil evaluasi kegiatan Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan tahun 2010 dan sosialisasi pelaksanaan Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan tahun berikutnya. Selain
itu
dilakukan pula
penyusunan
“Pedoman
Evaluasi
Kinerja
Laboratorium Lingkungan” yang didalamnya terdapat lampiran daftar periksa untuk tujuan memetakan kompetensi kinerja laboratorium guna pengembangan/pembinaannya lebih lanjut yang tepat sasarn,
serta
penyusunan
Tidak
“Pedoman
Tindak
Lanjut
Hasil
Uji
Profisiensi
Memuaskan” sebagai petunjuk bagi laboratorium peserta Uji Profisiensi yang belum memuaskan hasilnya.
1.2
Tujuan Tujuan dari pelaksanaan kegiatan evaluasi Laboratorium Lingkungan Tahun
2011
adalah
terlaksananya
ev valuasi
kompetensi
kinerja
Laboratorium Lingkungan baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota melalui pelaksanaan: 1.
Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan;
2
2.
Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan;
3.
Penyusunan Pedoman Evaluasi Kinerja Laboratorium Lingkungan dan Pedoman Tindak Lanjut Hasil Uji Profisiensi Tidak Memuaskan.
1.3
Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah: 1.
Terlaksananya Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan;
2.
Terlaksananya evaluasi kinerja laboratorium pengujian parameter kualitas
lingkungan
daerah
melalui
pelaksanaan
Uji
Profisiensi
Laboratorium Lingkungan; 3.
Tersusunnya Pedoman Evaluasi Kinerja Laboratorium Lingkungan dan Pedoman Tindak Lanjut Hasil Uji Profisiensi Tidak Memuaskan;
1.4
Langkah Kegiatan Tahapan dari masing-masing pelaksanaan kegiatan tersebut di atas adalah:
1.4.1
Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan a. Penyusunan kerangka acuan kegiatan workshop b. Pembentukan tim persiapan dan tim pelaksana c. Pemilihan materi dan pemateri d. Persuratan dan adminstrasi e. Pelaksanaan kegiatan dan perekaman f.
1.4.2
Pelaporan
Penyelenggaraan Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan 1. Persiapan Uji Profisiensi a.
Pemilihan parameter & konsentrasi
b.
Pemilihan peserta
3
2. Pelaksanaan Uji Profisiensi a. Koordinasi dengan laboratorium pembuat bahan acuan b. Distribusi bahan Uji Profisiensi c. Rekapitulasi data hasil uji d. Evaluasi hasil Uji Profisiensi e. Workshop tindak lanjut hasil uji profesiensi
1.4.3
Penyusunan Pedoman Evaluasi Kinerja Laboratorium Lingkungan dan Pedoman Tindak Lanjut Hasil Uji Profisiensi Tidak Memuaskan
1.5
a.
Telaahan acuan
b.
Inventarisasi permasalahan
c.
Penyusunan draft pedoman
d.
Pembahasan pedoman secara internal
e.
Pertemuan teknis dan Rapat Kerja Teknis
f.
Finalisasi penyusunan pedoman
g.
Sosialisasi
Ruang Lingkup Ruang lingkup dari kegiatan ini adalah evaluasi kompetensi kinerja laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan daerah binaan PUSARPEDAL - Kementerian Lingkungan Hidup baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
4
BAB II METODOLOGI
Dalam
menunjang
keberhasilan
pelaksanaan
kegiatan
evaluasi
Laboratorium Lingkungan tahun 2011 diperlukan adanya pemilihan metode yang tepat. Oleh karena itu dilakukan pemilihan metodologi berdasarkan tujuan, sasaran dan sumber daya yang ada selama pelaksanaan kegiatan. Pemilihan metodologi-metodologi tersebut adalah sebagai berikut:
2.1
Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan a. Presentasi Materi terkait oleh nara sumber b. Diskusi
antara
peserta
dengan
provider,
nara
sumber,
dan
penyelenggara Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan c. Pengumpulan saran dan masukan dari para peserta, provider, nara sumber dan pihak terkait lainnya d. Pengambilan kesimpulan dan penyusunan notulensi e. Perencanaan Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan tahun berikut
2.2
Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan
2.2.1
Uji Banding Uji Banding antar laboratorium adalah pengorganisasian, kinerja, dan evaluasi pengukuran atau pengujian terhadap obyek yang sama atau serupa oleh dua atau lebih laboratorium sesuai dengan kondisi yang ditetapkan (SNI ISO/IEC 17043: 2010).
2.2.2
Uji Profisiensi Uji Profisiensi adalah evaluasi kinerja peserta terhadap kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya melalui uji banding antar laboratorium (SNI ISO/IEC 17043: 2010).
5
2.3 2.3.1
Penyusunan Pedoman Pedoman Evaluasi Kinerja Laboratorium Lingkungan 1. Kajian literatur a.
Acuan teknis Laboratorium Lingkungan
b.
Acuan peraturan dan perundang-undangan lingkungan hidup
c.
Acuan normative penunjang operasional Laboratorium Lingkungan lainnya
2. Penyusunan draft pedoman 3. Rapat Teknis a.
Rapat Teknis Internal Bidang Pengembangan dan Evaluasi Lab. Lingkungan
b.
Rapat Teknis Internal Pusarpedal (Bagian Program dan Administrasi Umum, Bidang Pemantauan dan Kajian Kualitas Lingkungan, Bidang Laboratorium Rujukan dan Pengujian, dan Bidang Pengembangan dan Evaluasi Laboratorium Lingkungan)
c. Rapat Teknis Internal Kementerian Lingkungan Hidup (Pusarpedal – Deputi VII KLH, Asisten Kelembagaan Lingkungan – Deputi IV KLH, Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri – KLH, Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat – KLH 4. Rapat Kerja Teknis Laboratorium Lingkungan a. Pusarpedal – Deputi VII – KLH b. Asisten Kelembagaan Lingkungan – Deputi IV KLH c. Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri – KLH d. Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat – KLH e. Pusat
Pengelolaan
Ekoregion
Jawa,
Sumatera,
Kalimantan,
Balinusra, dan Sumapapua f.
Instansi Pengelola Lingkungan Hidup tingkat provinsi
5. Penyempurnaan pedoman 6
6. Sosialisasi/uji coba lampiran pedoman yaitu Daftar Periksa Evaluasi Kinerja Laboratorium Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan
2.3.2
Pedoman Investigasi Hasil Uji Profisiensi Tidak Memuaskan 1. Kajian literatur a.
Acuan teknis Laboratorium Lingkungan
b.
Acuan peraturan dan perundang-undangan lingkungan hidup
c.
Acuan normative penunjang operasional Laboratorium Lingkungan lainnya
2. Penyusunan draft pedoman 3. Rapat Teknis a. Rapat Teknis Internal Bidang Pengembangan dan Evaluasi Lab. Lingkungan b. Rapat Teknis Internal Pusarpedal (Bagian Program dan Administrasi Umum, Bidang Pemantauan dan Kajian Kualitas Lingkungan, Bidang Laboratorium Rujukan dan Pengujian, dan Bidang Pengembangan dan Evaluasi Laboratorium Lingkungan) c. Rapat Teknis dengan narasumber 4. Penyempurnaan pedoman
7
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan evaluasi Laboratorium Lingkungan tahun 2011 berdasarkan
langkah
kegiatan
dan
metodologi
yang
dipilih
oleh
PUSARPEDAL – KLH dan dilaksanakan oleh Bidang Pengembangan dan Evaluasi Laboratorium Lingkungan adalah sebagai berikut:
3.1
Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan
3.1.1 Tempat Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan ini diselenggarakan di Ruang Krakatau Hotel Ibis Jakarta, Jl. Letjen S. Parman Kavling 59, Slipi, Jakarta Barat. 3.1.2 Waktu Acara Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan ini berlangsung selama 1 (satu) hari, pada tanggal 3 Mei 2011, dimulai pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 13.30 siang, diawali dengan registrasi peserta. 3.1.3 Pelaksanaan Acara dimulai dengan pembukaan yang diisi beberapa sambutan, yaitu dari: 1.
Kepala Bidang Pengembangan dan Evaluasi Laboratorium Lingkungan – Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan – Kementerian Lingkungan Hidup, DR. Erini Yuwatini, selaku
ketua pelaksana
Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan dalam memberikan laporan pelaksanaan kegiatan. 2.
Kepala Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan – Kementerian Lingkungan Hidup, Ir. Hari Wahyudi, selaku pemberi pengarahan dan juga membuka dengan resmi acara workshop.
8
Setelah itu disampaikan 3 (tiga) materi oleh para pembicara dari internal Pusat
Sarana
Pengendalian
Dampak
Lingkungan
–
Kementerian
Lingkungan Hidup yang dipandu oleh Sufenal Healthy, S.Si., M.Si. (Kepala Sub
Bidang
Evaluasi
Laboratorium
Lingkungan
-
Pusat
Sarana
Pengendalian Dampak Lingkungan – Kementerian Lingkungan Hidup) sebagai moderator. Materi yang disampaikan dan pembicara dalam Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan ini adalah: 1.
Penyelenggaraan dan Evaluasi Uji Profisiensi Parameter Kualitas Lingkungan (Pembicara: Dra. Asiah)
2.
Kajian Teknis Uji Profisiensi 2010 (Pembicara: Dra. Arum Prajanti, MEM.)
3.
Investigasi dan Tindak Lanjut Hasil Uji Profisiensi Tidak Memuaskan (Pembicara: Ir. Anwar Hadi, MEM.)
Setelah pemaparan seluruh materi tersebut, kepada para peserta diberi kesempatan untuk tanya jawab atau diskusi dengan dipandu oleh moderator. Seluruh pertanyaan, jawaban, saran, dan masukkan dari para peserta, pembicara, maupun personil internal Pusarpedal - KLH dicatat dan dibuat notulensi oleh: 1.
Notulis I, Dra. Nastiti Sih Lestari (Kepala Sub Bidang Pengembangan Laboratorium Lingkungan – Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan – Kementerian Lingkungan Hidup)
2.
Notulis II, Eti Sumiati, S.Si. (Kepala Sub Bidang Pengembangan Kurikulum
–
Pusat
Pendidikan
dan
Pelatihan
–
Kementerian
Lingkungan Hidup). Acara ditutup oleh DR. Erini Yuwatini (Kepala Bidang Pengembangan & Evaluasi Laboratorium Lingkungan – Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan – Kementerian Lingkungan Hidup) dengan membacakan kesimpulan hasil diskusi dan sambutan untuk menutup acara.
9
3.1.4
Peserta Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan dihadiri oleh peserta sebanyak 100 orang terdiri dari 82 peserta Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan 2010 dan ditambah degan peserta dari: 1.
Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) Sumatera;
2.
Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) Jawa;
3.
Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) Kalimantan;
4.
Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) Bali & Nusa Tenggara;
5.
Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) Sulawesi, Maluku & Papua;
6.
Unit kerja terkait di Kementerian Lingkungan Hidup (Asisten Deputi Standarisasi, Teknologi dan Produksi Bersih – Kementerian Lingkungan Hidup, serta para Kepala Bidang di lingkungan Pusarpedal).
3.2
Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan
3.2.1 Tempat -
PUSARPEDAL – KLH Gd. 210 Kawasan PUSPIPTEK Tangerang Selatan BANTEN.
Sebagai tempat penyelengaraan dan pembuatan bahan
contoh Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan. -
Laboratorium provinsi dan kabupaten/kota Setelah
pendistribusian
bahan
contoh
uji
ke
masing-masing
laboratorium peserta 3.2.2
Waktu -
Penyelenggaraan Uji Profisiensi dimulai pada Bulan Maret 2011
-
Pembuatan bahan contoh Uji Profisiensi dimulai pada Bulan Juni 2011
-
Pendistribusian bahan contoh Uji Profisiensi dimulai pada Tanggal 18 Agustus 2011
-
Pengujian bahan contoh
Uji Profisiensi secara bersamaan mulai
dilakukan oleh para peserta antara Tanggal 7 – 16 September 201 -
Kompilasi dan Evaluasi data Uji Profisiensi dimulai pada Bulan November 2011
-
Pertemuan dengan narasumber Tanggal 14 – 15 Desember 2011
10
-
Penyempurnaan Evaluasi data Uji Profisiensi dan penyusunan laporan pelaksanaan dimulai Bulan Desember 2011
-
Penyampaian laporan hasil evaluasi kepada para peserta dimulai Bulan Januari 2012
3.2.3 Pelaksanaan 1) Pembuatan bahan Uji Profisiensi (provider) Parameter bahan Uji Profisiensi meliputi parameter pH, DHL, COD, Zn, dan Cu. Konsentrasi masing-masing jenis contoh uji dan jenis analit parameter uji Pemerintah
disesuaikan dengan ketentuan pada Peraturan
No.82/2001
tentang
Pengelolaan
Kualitas
Air
dan
Pengendalian Pencemaran Air namun disesuaikan pula dengan kisaran kemampuan pengujian dari rata-rata para laboratorium peserta. Bahan Uji Profisiensi dibuat dari standard tertelusur ke NIST sesuai dengan parameter dan konsentrasi yang ditetapkan dengan tahapan sebagai berikut: a.
melakukan
sterilisasi wadah untuk bahan Uji Profisiensi dan
menyiapkan standard yang sesuai dengan
konsentrasi yang
ditetapkan; b.
melakukan uji homogenisasi dan stabilitas dengan dengan tujuan untuk memastikan bahwa contoh uji yang dibuat telah homogen dan stabil. Uji homogenitas dan tabilitas dilakukan melalui perhitungan statistik;
2)
Pendistribusian bahan contoh Uji Profisiensi -
Pengiriman formulir kesediaan mengikuti program Uji Profisiensi
-
Pendistribusian bahan contoh uji pada peserta
-
Pelaksanaan
pengujian
laboratorium peserta
bahan
contoh
Uji
Profisiensi
oleh
secara serentak.
11
3)
Evaluasi data hasil Uji Profisiensi Evaluasi data hasil analisa oleh peserta yang mengikuti Uji Profisiensi dilakukan untuk mengetahui akurasi dan presisi data dari setiap laboratorium peserta. Metoda evaluasi pengolahan data adalah menggunakan perhitungan berdasarkan nilai Zscore sesuai News
Statistics NATA’S
Proficiency Testing Programs dan menggunakan
Grubb’s test. 3.2.4 Peserta - Jumlah laboratorium peserta Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan tahun 2011 adalah 119 laboratorium - Jumlah laboratorium peserta yang menyerahkan data adalah 118
3.3
Penyusunan Pedoman
3.3.1
Pedoman Evaluasi Kinerja Laboratorium Lingkungan 1) Tempat dan waktu -
Penyusunan pedoman dan rapat-rapat teknis internal dilakukan di PUSARPEDAL mulai Januari – Desember 2011
-
Rapat Kerja Teknis dilaksanakan di Hotel Santika BSD, 11-12 April
2011 2) Pelaksanaan Penyusunan pedoman dilanjutkan dengan uji coba lampiran pedoman yaitu
Daftar
Periksa
Evaluasi
Kinerja
Laboratorium
Pengujian
Parameter Kualitas Lingkungan ke beberapa laboratorium provinsi dan laboratorium kabupaten/kota terpilih. Uji coba dilakukan dengan teknik: a.
Observasi Observasi atau kunjungan langsung ke laboratorium terpilih untuk melihat
kesesuaian
Laboratorium
kinerja
Lingkungan
laboratorium
yaitu
Peraturan
terhadap
acuan
Menteri
Negara
Lingkungan Hidup Nomor 06 Tahun 2009 tentang “Laboratorium 12
Lingkungan” dan SNI ISO/IEC 17025: 2008 tentang “Persyaratan Umum
Kompetensi
untuk
Laboratorium
Pengujian
dan
Laboratorium Kalibrasi “ b.
Daftar Periksa Observasi dilakukan dengan menggunakan Daftar Periksa yang sudah disusun sesuai acuan Laboratorium Lingkungan. Hasil observasi menggunakan Daftar Periksa dari seluruh laboratorium yang terevaluasi dibuat rekapitulasi untuk memperoleh gambaran kompetensi kinerjanya.
c.
Evaluasi hasil Dari hasil observasi yang dilakukan menggunakan daftar periksa diperoleh gambaran kompetensi kinerja laboratorium terpilih sehingga dapat diketahui kebutuhan bimbingan teknis atau pembinaan lebih lanjut yang tepat sasaran untuk laboratorium tersebut (Bimbingan Teknis tingkat dasar/menengah/lanjut).
3) Sosialisasi Sosialisasi
Lampiran
Pedoman
Evaluasi
Kinerja
Laboratorium
Lingkungan dilakukan kepada personil Instansi Pengelola Lingkungan Hidup (BLHD) tingkat provinsi penanggungjawab pembinaan SDM Laboratorium kabupaten/kota.
Dimaksudkan untuk menjaring saran
dan masukkan untuk penyempurnaan lampiran pedoman tersebut, selain itu untuk pengenalan awal kepada pihak provinsi cara penggunaan daftar periksa tersebut guna pembinaan laboratorium kabupaten/kota selanjutnya.
4) Tim Penyusun - Pengarah Deputi
Bidang
: Pembinaan
Sarana
Teknis
Lingkungan
dan
Peningkatan Kapasitas – KLH (Dr. Henry Bastaman, MES.) - Penanggungjawab
: 13
Kepala Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan – KLH (Ir. Hari Wahyudi) - Koordinator Kepala
Bidang
: Pengembangan
dan
Evaluasi
Laboratorium
dan
Evaluasi
Laboratorium
Lingkungan (Dr. Erini Yuwatini) - Penyusun Personil
: Bidang
Pengembangan
Lingkungan (Ir. Anwar Hadi, MEM., Dra. Nastiti Sih Lestari, Sufenal Healthy, S.Si., M.Si., Kresnawati, S.Si.) -
Tim Teknis
:
(Bambang Hindratmo, S.Si.,
Jauhari, S.Si,
Ramadhanu, SE., dan
Moh. Faiz, S.Pd.) 3.3.2
Pedoman Investigasi Hasil Uji Profisiensi Tidak Memuaskan 1) Tempat dan waktu -
Penyusunan pedoman dan rapat-rapat teknis internal dilakukan di PUSARPEDAL mulai September – Desember 2011
-
Rapat Teknis dengan narasumber dilaksanakan di Hotel Bumi Wiyata, Depok 14 – 15 Desember 2011
2) Pelaksanaan -
Inventarisasi permasalahan Tim penyusun melakukan investigasi permasalahan yang dihadapi oleh laboratorium peserta Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan dengan data tergolong tidak memuaskan (tidak memuaskan pada saat seleksi data maupun setelah evaluasi dengan uji statistik)
-
Telaahan acuan
14
Berdasarkan hasil investigasi, tim mencari akar penyebab permasalah dan mencari tindakan perbaikan serta tindakan pencegahannya yang harus dilakukan oleh laboratorium berdasarkan acuan-acuan literatur terkait -
Penyusunan draft pedoman Penyusunan pedoman dilakukan secara sistematis dan selugas mungkin
agar
laboratorium
mudah
untuk
memahami
dan
melaksanakan pedoman ini. -
Pembahasan pedoman secara internal Draft pedoman dibahas secara internal tim penyusun untuk mengantisipasi adanya kekurangan baik dalam penggunaan istilah, penulisan bahasa maupun teknis pelaksanaan
-
Pertemuan teknis Draft pedoman disampaikan dalam pertemuan teknis dengan narasumber, untuk kemudian diberikan koreksi, saran, masukan, maupun proses edit lainnya oleh narasumber
-
Finalisasi penyusunan pedoman Berdasarkan hasil pertemuan teknis di atas pedoman kemudian
disempurnakan
3) Tim Penyusun - Pengarah Deputi
:
Bidang
Pembinaan
Sarana
Teknis
Lingkungan
dan
Peningkatan Kapasitas – KLH (Dr. Henry Bastaman, MES) - Penanggungjawab
:
Kepala Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan – KLH (Ir. Hari Wahyudi) - Koordinator Kepala
Bidang
: Pengembangan
dan
Evaluasi
Laboratorium
Lingkungan 15
(Dr. Erini Yuwatini) - Penyusun Personil
: Bidang
Pengembangan
dan
Evaluasi
Laboratorium
Lingkungan (Bambang Hindratmo, S.Si., Jauhari, S.Si, Dra. Nastiti Sih Lestari, dan Sufenal Healthy, S.Si., M.Si.) -
Tim Teknis (Ir. Anwar Hadi, MEM.,
Kresnawati, S.Si.,
Ramadhanu, SE., dan
Moh. Faiz, S.Pd.) 4) Narasumber 1.
DR. Yulia Kantasubrata, APU. (LIPI – Bandung);
2.
Dra. Trisna Yuliana, M.Si. (LIPI – Bandung);
3.
Harri Budiman, M.Si. (BATAN – PUSPIPTEK, Serpong).
16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pelaksanaan kegiatan evaluasi Laboratorium Lingkungan yang terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan, Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan, dan penyusunan pedoman laboratorium dapat dilaporkan sebagai berikut:
4.1
Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan
4.1.1 Hasil Dari
hasil
pemaparan
materi
terkait
Uji
Profisiensi
Laboratorium
Lingkungan oleh para narasumber yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi
antara
peserta/undangan,
narasumber,
provider
dan
penyelenggara, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1.
Penyelenggara Uji Profisiensi harus memiliki status akreditasi dan kompetensi dalam membuat bahan Uji Profisiensi (matriks dan konsentrasi sama, homogen dan stabil) serta melakukan kajian teknis untuk meninjau hasil pengujian Uji Profisiensi;
2.
Tujuan Uji Profisiensi adalah untuk melihat kinerja laboratorium, oleh karena itu untuk laboratorium terakreditasi diwajibkan mengikuti Uji Profisiensi minimal satu kali dalam setahun, dan untuk laboratorium yang
akan
mengajukan
akreditasi
hasil
Uji Profisiensi
adalah
persyaratan mutlak (hasil Uji Profisiensi tidak boleh outlier); 3.
Validitas data hasil Uji Profisiensi bergantung pada personil
pelaksana,
penanganan
sampel
sesuai
kompetensi pedoman
Uji
Profisiensi, kondisi akomodasi laboratorium, peralatan yang digunakan (terkalibrasi), validitas metode, bahan kimia, penanganan sampel, dan jaminan mutu pengujian; 4.
Dalam melaporkan hasil Uji Profisiensi harus melalui tahap verifikasi dan validasi data. Pelaporan data hasil Uji Profisiensi diminta menggunakan 3 angka penting dimaksudkan untuk keseragaman
17
pelaporan antar semua laboratorium peserta dan juga untuk memudahkan dalam penyusunan pelaporan; 5.
Peserta Uji Profisiensi outlier harus melakukan investigasi dan tindakan perbaikan hasil Uji Profisiensi. Investigasi dapat dilakukan dengan menggunakan fishbone diagram;
6.
Uji Banding biasanya dilakukan pada parameter yang tidak ada dalam Uji Profisiensi, dilakukan dengan peserta minimal CRM
yang
diencerkan,
dihomogenkan,
dan
8, menggunakan diuji
stabilitasnya,
kemudian didistribusikan kepada para peserta. 4.1.2 Pembahasan Kriteria penyelenggara Uji Profisiensi yaitu sudah terakreditasi dan berkompeten untuk membuat bahan Uji Profisiensi. Laboratorium
PUSARPEDAL
–
KLH
(LP-082-IDN)
Oleh karena itu sebagai
sebagai
laboratorium yang telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan memiliki kewenangan dalam pengembangan dan evaluasi laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan sesuai Permen LH No. 16 tahun 2010 dapat menyelenggarakan Uji Profisiensi. Tujuan Uji Profisiensi adalah untuk melihat kinerja suatu laboratorium secara terus menerus. Karena itu laboratorium yang sudah terakreditasi tetap wajib mengikuti Uji Profisiensi minimal satu kali setahun, dengan pemilihan bidang pengujian yang sesuai dengan ruang lingkup pengujian rutinnya. Bagi laboratorium yang akan mengajukan akreditasi, harus telah mengikuti Uji Profisiensi yang sesuai dengan ruang lingkup pengujian yang diajukan untuk akreditasi dengan hasil evaluasi memuaskan. Memuaskan atau tidaknya data hasil Uji Profisiensi suatu laboratorium, setelah melewati
proses evaluasi yang dilakukan oleh penyelenggara,
sangat tergantung pada kompetensi personil pelaksana,
penanganan
sampel sesuai pedoman uji, kondisi akomodasi laboratorium, kalibrasi & 18
uji kinerja peralatan, validitas metode, mutu bahan kimia, jaminan mutu pengujian dan faktor-faktor lainya yang memang berpengaruh penting dalam hasil data pengujian. Oleh karena itu PUSARPEDAL – KLH sebagai pelaksana pengembangan & evaluasi laboratorium antara lain melakukan bimbingan teknis terhadap laboratorium
pengujian
paremeter
kualitas
lingkungan,
termasuk
didalamnya laboratorium para peserta Uji Profisiensi, meliputi aspek teknis dan aspek manajemen laboratorium. Salah satu sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan Workshop
Uji
Profisiensi ini adalah ketertiban para peserta dalam pelaporan hasil Uji Profisiensi, karena belum memperhatikan pedoman teknis yang diberikan. Beberapa peserta masih melaporkan data hasil pengujianya dengan lebih dari 3 angka penting, menggunakan lambang-lambang (< atau >), dan melaporkan data diluar kisaran nilai yang ada dalam pedoman teknis. Ketidaktertiban peserta sebagaimana tersebut di atas membuat proses rekapitulasi data oleh penyelenggara menjadi kurang lancar dan berakibat pada proses evaluasi data yang menjadi lebih lebih lambat dimulai. Maka melalui media workshop disampaikan kepada para peserta untuk lebih tertib dalam dalam pelaporan Uji Profisiensi sebagaimana yang diarahkan dalam pedoman.
Selain itu disampaikan pula agar para peserta dalam
melaporkan hasil Uji Profisiensi kepada penyelenggara harus melalui tahap verifikasi dan validasi data terlebih dahulu. Dalam pembahasan dan diskusi Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan juga diwacanakan kebijakan PUSARPEDAL – KLH dalam tindak lanjut hasil Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan bagi laboratorium peserta yang belum memuaskan hasilnya. Laboratorium tersebut harus melakukan investigasi (dapat menggunakan fishbone diagram), membuat tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan dan
harus diserahkan ke
PUSARPEDAL – KLH paling lambat 30 hari sejak hasil Uji Profisiensi diterima untuk ditindaklanjuti dengan bimbingan teknis. 19
Dari hasil pelaksanaan workshop menunjukkan bahwa para laboratorium peserta masih banyak membutuhkan bimbingan teknis dalam pengujian parameter kualitas lingkungan, oleh karena itu PUSARPEDAL – KLH sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam Permen LH No. 16 Tahun 2010 melakukan evaluasi kompetensi kinerja Laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan melalui Uji Profisiensi dan ditindaklanjuti dengan workshop. Dimaksudkan untuk menjaring informasi kebutuhan pembinaan laboratorium dan menjaring permasalahan yang kerap terjadi untuk kemudian menindaklanajutinya dengan memberikan bimbingan teknis yang tepat sasaran. Para laboratorium juga memerlukan bimbingan dalam pelaksanaan Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan. Mulai dari pendaftaran sebagai peserta, penerimaan, preparasi bahan contoh uji, teknik pengujian, dan seterusnya hingga keluarnya data hasil pengujian serta penyampaian data tersebut ke pihak penyelenggara.
Beberapa kendala tersebut dapat
diantisipasi dengan adanya koordinasi yang baik antara provider, penyelenggara dan peserta. Maka salah satu upaya yang disarankan kepada peserta yaitu tertib administrasi penyelenggaraan sesuai pedoman Uji Profisiensi.
Misalkan
tertib batas waktu meyerahkan surat persetujuan keikutsertaan, tertib dalam rentang waktu mulai pengujian, dan tertib dalam penyerahan data hasil pegujian ke penyelenggara (waktu dan format). Selain itu dalam workshop juga dibahas beberapa laboratorium yang telah memiliki
kompetensi
kinerja
yang
baik
menyarankan
agar
pihak
penyelenggara mengadakan Uji Profisiensi untuk bidang pengujian tanah, limbah padat dan udara.
Sebagai penyelenggaran PUSARPEDAL – KLH
masih menemui banyak kendala dikarenakan untuk bidang pengujian tanah, limbah padat dan udara cukup sulit untuk menjaga homogenitas dan stabilitas bahan contoh ujinya, terutama saat pendistribusian kepada 20
para peserta.
Disarankan kepada peserta untuk melakukan uji banding
dengan gas standard atau CRM untuk tanah dan limbah padat.
4.2
Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan
4.2.1 Hasil 1. Bahan contoh uji disiapkan oleh provier (PUSARPEDAL – KLH) untuk 120 laboratorium peserta selanjutnya didistribusikan kepada 119 laboratorium peserta. 2. Jumlah keseluruhan peserta adalah 119 laboratorium karena satu laboratorium peserta dibatalkan keikutsertaanya dengan alasan masih internal/bagian dari Laboratorium PUSARPEDAL – KLH.
3. Rekapitulasi peserta dari propinsi dan kabupaten/kota: Tabel 1. Rekapitulasi Peserta Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan 2011 Parameter
Provinsi
Kabupaten/kota
% kab/kota thd provinsi
pH
53 lab
53 lab
100%
DHL
46 lab
48 lab
104.35%
COD
49 lab
43 lab
87.76%
Zn
41 lab
22 lab
53.66%
Cu
44 lab
32 lab
72.73%
21
4. Jumlah data laboratorium peserta adalah: Tabel 2. Jumlah Data Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan 2011 Parameter
Jumlah laboratorium mendaftar
Jumlah laboratorium tidak ikut
Jumlah laboratorium ikut tapi tidak setor data
Jumlah data masuk
pH
118
11
1
106
DHL
110
10
8
94
COD
106
10
4
92
Zn
77
5
10
63
Cu
89
7
6
76
5. Rekapitulasi pemilihan metode dari para peserta: Tabel 3. Rekapitulasi Metode Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan 2011 Parameter
SNI
APHA
ASTM
US EPA
pH
83
1
2
-
Non Standar 20
DHL
73
3
1
1
14
COD
47
14
1
2
64
Zn
38
9
1
1
14
Cu
44
10
1
3
18
22
6. Rekapitulasi hasil evaluasi peserta: Tabel 4.
Rekapitulasi Hasil Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan
2011 Parameter
4.2.2
Memuaskan
Tidak
Tidak
Tidak
memuaskan
memuaskan
memuaskan
(Seleksi data)
(Grubb’s Test)
(Z-score)
pH
lab
lab
lab
lab
DHL
lab
lab
lab
lab
COD
lab
lab
lab
lab
Zn
lab
lab
lab
lab
Cu
lab
lab
lab
lab
Pembahasan Setelah melalui pertimbangan teknis dan juga manajemen dengan menyesuaikan sumber daya yang ada di Laboratorium PUSARPEDAL – KLH , maka bahan contoh Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan Tahun 2011 disiapkan oleh provider untuk 120 laboratorium peserta. Jumlah laboratorium calon peserta Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan Tahun 2011 pada awalnya lebih dari 120 laboratorium, tetapi setelah melalui penyaringan yang dilakukan Instansi Pengelola Lingkungan Hidup tingkat provinsi (BLH Provinsi) dan juga PUSARPEDAL – KLH, jumlah peserta dibatasi menjadi 120 laboratorium.
Penyaringan dimaksudkan
agar keikutsertaan suatu laboratorium lebih tepat sasaran. Penyaringan antara lain dilakukan dengan memilih laboratorium yang telah beroperasi, mengerti dasar pelaksanaan Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan dan mengutamakan
laboratorium
peserta
Uji
Profisiensi
Laboratorium
Lingkungan Tahun 2010. Laboratorium yang telah terdaftar sebagai peserta untuk parameter tertentu dalam Uji Profisiensi tetapi tidak menyerahkan datanya umumnya dikarenakan kendala teknis yang terjadi di internal laboratorium mereka, 23
beberapa laboratorium menyampaikan lewat surat resmi, beberapa hanya menyampaikan kendala tersebut via telefon. PUSARPEDAL – KLH dibatalkan keikutsertaanya sebagai laboratorium peserta dalam penyelenggaraan Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan Tahun 2011 kali ini, dan diputuskan hanya sebagai laboratorium provider. Keputusan tersebut diambil berdasarkan persyaratan dalam SNI ISO/IEC 17025: 2008 butir 4.1.5. yaitu laboratorium harus menjamin personilnya bebas dari pengaruh dan tekanan yang dapat berpengaruh negative terhadap mutu kerja, serta laboratorium harus menghindari keterlibatan yang akan mengurangi kepercayaan pada kompetensinya, dimana hal tersebut akan sulit dihindari bila PUSARPEDAL – KLH ikut pula sebagai laboratorium peserta. Bila dilihat dari persentase jumlah laboratorium kabupaten/kota peserta Uji Profisiensi dibandingkan terhadap peserta dari laboratorium provinsi, dapat dilihat bahwa untuk parameter pH, DHL, dan COD menunjukkan jumlah yang relative sama. Untuk pengujian parameter tersebut laboratorium kabupaten/kota
relative
telah
melakukannya
pengujian/uji
coba
di
laboratorium mereka, sedangkan untuk keikutsertaaan dalam parameter logam (Zn dan Cu) terlihat bahwa persentase laboratorium kabupaten/kota lebih sedikit bila dibandingkan dari laboratorium provinsi, bahwa
laboratorium
kabupaten/kota
relative
belum
menunjukkan melakukan
pengujian/uji coba parameter logam di laboratorium mereka dibandingkan dengan laboratorium provinsi. Dari data jumlah seluruh peserta Uji Profisiensi versus parameter yang dipilih untuk diikuti oleh masing-masing laboratorium peserta menunjukkan jumlah yang sangat beragam. Hal ini terjadi karena kompetensi kinerja laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan yang ada saat ini sangat beragam.
24
Dalam pemilihan metode pengujian sebagian besar laboratorium peserta telah memilih metode standar SNI, atau metode standar lainnya yaitu APHA, ASTM dan US EPA.
Laboratorium peserta dengan metode non
standar dikarenakan menggunakan peralatan non standar (tool kit) dan umumnya adalah laboratorium kabupaten/kota dengan alasan hanya peralatan tersebut yang dimiliki. Laporan hasil evaluasi disampaikan kepada laboratorium peserta dalam bentuk pengkodean (Misalkan L-1,
L-2, L-3, dst.).
Nama laboratorium
peserta tidak ditampilkan dalam laporan kecuali pada surat pengantar laporan, dimaksudkan untuk menjaga kerahasiaan hasil evaluasi tersebut hanya sampai kepada laboratorium peserta. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa secara umum data seluruh peserta untuk pH, DHL, COD, CU, Zn dapat dikatakan bagus, karena walau masih beragam tetapi menyebar secara normal dan seluruh data dapat diolah setelah diseleksi dengan Grubb’s Test karena ada data pencilan yang perlu dibuang. Selanjutnya data diolah menggunakan Zscore sesuai News Statistics NATA’S Proficiency Testing Programs. Hasil akhir evaluasi memperlihatkan beberapa laboratorium masih termasuk dalam kriteria tidak memuaskan karena terseleksi oleh Grubb’s Test atau tidak memuaskan menurut Zscore sesuai News Statistics NATA’S Proficiency Testing Programs. Kepada para laboratorium tersebut disarankan untuk melakukan investigasi akar penyebab masalah dalam laboratorium mereka hingga dapat melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan.
4.3 4.3.1
Penyusunan Pedoman Pedoman Evaluasi Kinerja Laboratorium Lingkungan 5) Hasil - Uji
coba
Lampiran
Pedoman
Evaluasi
Kinerja
Laboratorium
Lingkungan (Daftar Periksa Evaluasi Kinerja Laboratorium Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan) dilakukan ke 8 provinsi terpilih yaitu Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Riau, Jawa
25
Tengah, DIY, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Utara. - Informasi
mengenai
organisasi
induk
laboratorium,
alamat,
telefon/faksimili, personil penghubung, kepala laboratorium, status kepemilikan laboratorium, tim pelaksana evaluasi (ketua & anggota) juga direkam dalam uji coba lampiran pedoman tersebut, dapat dilihat pada Lampiran 1.
- Status
kepemilikan
laboratorium
terpilih
terdiri
atas
milik
pemerintah provinsi, milik pemerintah kabupaten/kota, dan milik instansi teknis (Lampiran 1);
- Laboratorium terpilih dari masing-masing provinsi di atas adalah: Tabel 5. Daftar Laboratorium Terpilih untuk Uji Coba Daftar Periksa Laboratorium Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan No. 1
Provinsi Sumut
Laboratorium UPT Labling Bapedalda Prov. Sumut Labling. Bapedalda Kota Binjai
2
Kep. Babel
UPTB Labling. BLHD Provinsi Kep. Babel UPT Labling BLH Kabupaten Bangka Laboratorium BLH Kota Pangkalpinang
3
Riau
Laboratorium PU Riau UPTB Laboratorium Kesehatan & Lingkungan Riau
4
Jateng
Balai Pengujian & Labling. Hidup BLH Provinsi Jateng Laboratorium BLH Kabupaten Semarang Laboratorium BLH Kota Semarang
5
DIY
Laboratorium
Pemantauan
Kualitas
Air
&
Udara BLH Kota Yogyakarta 26
Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta 6
Jatim
UPT Lab. Uji Kualitas Lingkungan BLH Provinsi Jatim UPT Lab. Lingkungan BLH Kabupaten Sidoarjo
7
NTB
Balai Pengujan Material Konstruksi Dinas PU NTB Laboratorium Lingkungan Kota Mataram
8
Sulut
Laboratorium Baristand Industri Manado Laboratorium BLH Kota Manado
- Rekapitulasi hasil uji coba pedoman evaluasi kinerja laboratorium menunjukkan bahwa laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan yang telah terakreditasi akan memperoleh persentase nilai mendekati 100%, sebaliknya laboratorium belum terakreditasi atau laboratorium yang belum menerapkan acuan Laboratorium Lingkungan (Permen LH No. 06 tahun 2009 dan SNI ISO/IEC 17025:2008) akan memperoleh persentase kecil/jauh dari nilai 100%. Sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran 2. - Hasil rekapitulasi uji coba pedoman evaluasi kinerja laboratorium memperlihatkan
bahwa
umumnya cenderung
laboratorium
terpilih/terevaluasi
pada
lebih dahulu memenuhi persyaratan teknis
dibandingkan dengan persyaratan manajemen, Lampiran 2.
6) Pembahasan Uji coba pedoman dilakukan hanya pada beberapa provinsi terpilih dimaksudkan adalah untuk efisiensi dan efektifnya pelaksanaan kegiatan uji coba ini.
Beberapa alasan utama pemilihan provinsi
tersebut antara lain adalah: a. memiliki laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan yang teregistrasi dan/atau terakreditasi
27
b. memiliki laboratorium
pengujian parameter kualitas lingkungan
yang beroperasi di tingkat provinsi dan/atau kabupaten/kota c. penanggungjawab pembinaan SDM laboratorium kabupaten/kota di instansi pengelolan lingkungan hidup tingkat provinsi (BLH provinsi) relative komunikatif dan dapat berkoordinasi dengan baik d. pembinaan SDM laboratorium kabupaten/kota sudah berjalan dibawah
pembinaan/koordinasi
lembaga
instansi
pengelola
lingkungan hidup tingkat provinsi (BLH Provinsi) Maksud
dari
perekaman
informasi
mengenai
organisasi
induk
laboratorium, alamat, telefon/faksimili, personil penghubung, kepala laboratorium, status kepemilikan laboratorium, tim pelaksana evaluasi (ketua
&
anggota),
untuk
menindaklanjuti hasil evaluasi yang dievaluasi selanjutnya.
memudahkan
koordinasi
dalam
guna pengembangan laboratorium Dengan adanya identifikasi yang jelas
maka akan memudahkan untuk mengetahui personil penghubung dan penanggungjawab
pengembangan/bimbingan
teknis
laboratorium
terevaluasi. Status
kepemilikan
laboratorium
diklasifikasikan
menjadi
milik
pemerintah provinsi, milik pemerintah kabupaten/kota atau milik instansi teknis, dimaksudkan untuk melihat garis koordinasi dalam pengembangan diharapkan
laboratorium.
segera
siap
Laboratorium
menjadi
pembina
tingkat bagi
provinsi
laboratorium
kabupate/kota, dan bila perlu dapat bekerjasama dengan laboratorium milik instansi teknis, sehingga tidak harus selalu menunggu pembinaan langsung dari PUSARPEDAL – KLH;
Laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan baik di tingkat provinsi
maupun
di
tingkat
kabupaten/kota
secara
umum
menunjukkan bahwa pemenuhan terhadap persyaratan teknisnya lebih baik dibandingkan persyaratan manajemennya, hal ini menunjukkan bahwa
kesadaran
laboratorium
dalam
pemenuhan
persyaratan 28
manajemen laboratorium masih dianggap kurang baik. Maka dalam kegiatan pengembangan Laboratorium Lingkungan PUSARPEDAL – KLH selanjutnya akan lebih ditekankan pada arti penting pemahaman dan penerapan persyaratan manajemen bagi kompetensi kinerja laboratorium. 4.3.2
Pedoman Investigasi Hasil Uji Profisiensi Tidak Memuaskan 5) Hasil Hasil yang dapat disampaikan dalam penyusunan pedoman ini adalah: Salah satu tugas dan fungsi yang diemban oleh Kementerian lingkungan
hidup
adalah
pengujian
parameter
meningkatkan
kualitas
kapasitas
lingkungan.
laboratorium
Maka
Bidang
Pengembangan dan Evaluasi Laboratorium Lingkungan –PUSARPEDAL – KLH
melakukan penilaian kompetensi laboratorium melalui
penyelenggaraan Uji Profisiensi. Hasil uji profisiensi ini akan digunakan untuk
menunjang
strategi
pembinaan
laboratorium
pengujian
parameter kualitas lingkungan. Melalui evaluasi data hasil Uji Profisiensi laboratorium peserta dapat diperoleh gambaran tentang kompetensi kinerjanya dalam pengujian parameter tertentu.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut pembinaan
dilakukan kepada laboratorium yang belum mendapatkan hasil evaluasi Uji Profisiensi memuaskan sehingga dapat mencari akar penyebab masalah, melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan.
Tujuan Pedoman Sebagai
acuan
ketidaksesuaian, laboratorium
dalam tindak
peserta
melaksanakan lanjut
Uji
dan
Profisiensi
investigasi
tindakan yang
penyebab
pencegahan hasil
ujinya
bagi tidak
memuaskan.
29
Sasaran Pedoman Pemahaman
mengenai
pentingnya
investigasi
permasalahan
laboratorium peserta Uji Profisiensi yang hasilnya tidak memuaskan, yang diikuti dengan terlaksanakannya tindakan perbaikan terhadap ketidaksesuaian serta tindakan pencegahannya. Ruang Lingkup Pedoman Pedoman ini dipergunakan menginvestigasi
oleh
penyebab-penyebab
laboratorium
penguji
kestidaksesuaian
dalam
hasil
Uji
Profisiensi yang meliputi faktor-faktor penyebab ketidak sesuaian dalam
pengujian
berikut
tindakan
perbaikan
serta
tindakan
Dalam penggunaannya pedoman ini tidak terlepas dari
ISO/IEC
pencegahannya.
17025: 2005 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 06 Tahun 2009. 6) Pembahasan Pedoman ini menjelaskan tentang investigasi mencari akar permasalan yang diperkirakan menjadi penyebab ketidaksesuaian dalam hasil Uji Profisiensi
(UP).
Setiap
permasalahan
memiliki
penyebab
ketidaksesuaian yang dapat diuraikan satu persatu melalui cause and
effect diagram atau dikenal dengan fish bone diagram, sebagaimana dijelaskan satu persatu di bawah ini.
30
Gambar 1. Komponen penyebab ketidaksesuaian dalam fish bone
diagram Manajemen laboratorium harus menentukan personil dari laboratorium tersebut yang kompeten sesuai Peraturan Menteri LH No 06 tahun 2009, Lampiran I butir E untuk melakukan pengujian pada contoh Uji Profisiensi (UP). Personil tersebut harus memiliki kompetensi dalam mengoperasikan peralatan/instrumen analitik, melakukan pengujian dan mengevaluasi hasil dari pengujian yang berkaitan dengan UP. Kondisi lingkungan pengujian contoh UP harus diatur sedemikian rupa oleh
laboratorium
peserta
sehingga
tidak
mengakibatkan
ketidakabsahan pada mutu hasil UP. Perhatian khusus harus diberikan pada ruangan timbang, ruang penyimpanan contoh uji, ruang instrument, ruang mikrobiologi (Peraturan Menteri LH No 06 tahun 2009,
Lampiran
I
butir
F
mengenai
Kondisi
dan
akomodasi
lingkungan). Penanganan contoh merupakan salah satu sumber ketidaksesuaian maka harus dilakukan sesuai dengan pedoman yang disertakan bersama contoh UP. Pedoman berisikan arahan mengenai penanganan 31
contoh UP sebelum analisis dilakukan. Pengerjaan preparasi contoh dan pengukuran disesuaikan dengan instruksi kerja masing-masing laboratorium peserta. Peralatan
yang
digunakan
untuk
pengujian
harus
mampu
menghasilkan akurasi dan spesifikasi yang relevan dengan pengujian. Sebelum digunakan, peralatan harus dikalibrasi atau dilakukan uji kinerja serta
dan selalu dalam perawatan dan penanganan yang
sesuai ketentuan spesifik instrument.
Verifikasi terhadap kinerja
instrumen dapat dilakukan oleh laboratorium dengan menguji presisi, akurasi, dan linieritas. Bahan yang digunakan dalam UP seperti bahan kimia, aquades dan lain-lain
harus
dipastikan
sudah
memenuhi
standar
yang
dipersyaratkan oleh metode pengujiannya. Ketidaksesuaian pengujian dapat disebabkan oleh penggunaan metode yang tidak valid.
Validasi ulang metode diperlukan apabila terjadi
perubahan kondisi dari metoda tersebut dan contoh uji profisiensi berada diluar lingkup metode rutin laboratoriu. Laboratorium dengan metode standar tetap harus melakukan verifikasi terhadap metode tersebut melalui uji presisi dan akurasi melalui pengujian temu balik dengan menggunakan bahan acuan bersertifikat (Lampiran Per Men 06 ;2009 butir H tentang metode pengujian). Verifikasi data adalah konfirmasi melalui pengujian dan pengadaan bukti objektif bahwa persyaratan tertentu terkait dengan data hasil pengujian telah dipenuhi. Verifikasi data dapat dilakukan dengan cara peninjauan kembali dokumen dan rekaman terkait dengan data pengendalian mutu internal seperti kurva kalibrasi, blanko metode, nilai presisi dan akurasi dan pemeriksaan perhitungan data hasil pengujian, meliputi rekaman pengujian sampel, angka penting dan pembulatan desimal, satuan, serta nilai ketidakpastian pengukuran.
32
Hasil pengujian dari contoh uji UP akan dilaporkan oleh laboratorium peserta sesuai dengan format yang telah ditentukan penyelenggara, yang antara lain: a)
Informasi tentang laboratorium peserta, meliputi identitas atau biodata
laboratorium
(nama,
alamat,
nomor
telepon
laboratorium), informasi personil yang bertanggungjawab dalam partisipasi UP. b)
Informasi tentang contoh uji UP, meliputi tanggal penerimaan contoh uji, personil yang menerima contoh uji, kondisi contoh uji UP (baik atau tidak), kondisi penyimpanan contoh UP, kode contoh uji UP dan lain-lain
c)
Deskripsi pengujian contoh uji, meliputi dekripsi analit yang diujikan, metode pengujian (metode preparasi, instrumen yang digunakan,
tergolong
standar
internasional/nasional/metode
modifikasi) dan kondisi akomodasi ruangan pengujian. d)
Hasil pengujian contoh uji, angka penting sesuai yang ada pada pedoman meliputi deskripsi analit yang diujikan, replikasi pengukuran, nilai pengukuran dan satuannya (nilai pengukuran masing-masing
replikasi
dan
nilai
rata-ratanya),
serta
ketidakpastian pengukurannya. Tindak lanjut penyebab hasil UP yang tidak memuaskan dilakukan melalui tahap-tahap tindakan perbaikan: a)
Proses
investigasi
ketidaksesuaian
terhadap
dalam
kemungkinan
pengujian
atau
sumber-sumber
pengukuran
dapat
dilakukan dengan teknik fish bone diagram seperti yang meliputi aspek-aspek:
kompetensi
SDM
laboratorium,
kondisi
dan
akomodasi pengujian contoh UP. Hasil identifikasi dan investigasi ini harus didokumentasikan secara jelas sehingga permasalahan dalam pengujian bisa disimpulkan untuk kemudian diputuskan tindakan perbaikannya dan sebagai acuan untuk waktu yang akan datang. 33
b)
Menghentikan
sementara
pengujianyang
mengalami
ketidaksesuaian. c)
Menetapkan skala prioritas terhadap tindakan perbaikan untuk sejumlah sumber-sumber ketidaksesuaian yang diperkirakan. Hal ini akan ditentukan oleh tingkat kepentingan dari perbaikan sumber
ketidaksesuaian
tersebut
dan
disesuaikan
dengan
sumberdaya laboratorium. d)
Memantau efektifitas dan efisiensi jalannya tindakan perbaikan.
Tindakan pencegahan digunakan untuk meniadakan terjadinya kembali penyebab ketidaksesuaian atau tidak dipenuhinya suatu persyaratan. Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan audit internal, menjaring saran dan pendapat dari personil laboratorium, data pengendalian mutu internal (misal: pembacaan dari kartu kendali), antisipasi terhadap halhal yang berpotensi menjadi penyebab ketidaksesuaian.
34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari pelaksanaan kegiatan evaluasi Laboratorium Lingkungan selama Tahun 2011 adalah:
5.1
Kesimpulan
5.1.1 Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan Media workshop sangat bermanfaat untuk memberikan sarana koordinasi yang baik antara provider, penyelenggara, laboratorium peserta Uji Profisiensi, dan pihak terkait lainnya dalam penyelenggaraan Uji Profisiensi yaitu untuk evaluasi pelaksanaan dan perencanaan Uji Profisiensi tahun berikut. 5.1.2 Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan Hasil evaluasi data pengujian
Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan
tahun 2011 menunjukkan bahwa hampir seluruh peserta memiliki kompetensi kinerja yang memadai dalam pengujian pH, DHL, COD, Zn dan Cu, kecuali bagi laboratorium-laoratorium tertentu, karena masih termasuk pada kategori laboratorium dengan hasil pengujian tidak memuaskan. 5.1.3
Penyusunan Pedoman 1)
Pedoman Evaluasi Kinerja Laboratorium Lingkungan Data laboratorium terevaluasi dari delapan (8) provinsi terpilih pada pelaksanaan uji coba Pedoman Evaluasi Kinerja Laboratorium Lingkungan menunjukkan dengan jelas baik kesesuaian maupun ketidaksesuaian kinerjanya terhadap acuan Laboratorium Lingkungan (Permen LH 06/2009 & SNI ISO/IEC 17025: 2008), sehingga kompetensi kinerja laboratorium tersebut dapat terukur.
35
2) Pedoman Investigasi Hasil Uji Profisiensi Tidak Memuaskan Pelunya
pemahaman
mengenai
pentingnya
investigasi
akar
penyebab masalah, tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan untuk laboratorium peserta Uji Profisiensi dengan hasil evaluasi tidak memuaskan.
5.2
Saran
5.2.1
Workshop Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan Workshop berkelanjutan tiap tahun dan adanya jaringan laboratorium peserta Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan.
5.2.2
Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan Pembinaan lebih lanjut untuk para laboratorium peserta Uji Profisiensi Laboratorium Lingkungan, khususnya laboratorium dengan hasil evaluasi tidak memuaskan
5.2.3
Penyusunan Pedoman 1) Pedoman Evaluasi Kinerja Laboratorium Lingkungan Sosialisasi pedoman agar dapat dimanfaatkan untuk pemetaan kompetensi kinerja laboratorium daerah, sehingga dapat ditentukan bimbingan teknis yang tepat untuk pengembangan berkelanjutan dari masing-masing laboratorium. 2) Pedoman Investigasi Hasil Uji Profisiensi Tidak Memuaskan Sosialisasi pedoman agar dapat dimanfaatkan oleh para laboratorium peserta Uji Profisiensi untuk meningkatkan kompetensi kinerjanya baik dalam pengujian bahan contoh Uji Profisiensi secara khususnya maupun dalam pengujian rutin di laboratoriumnya.
36
IDENTITAS LABORATORIUM PENGUJIAN PARAMETER KUALITAS LINGKUNGAN TEREVALUASI BERDASARKAN SNI ISO/IEC 17025: 2008 DAN PERMEN LH NO. 06 TAHUN 2009 NO
PROV.
LABORATORIUM
ORGANISASI INDUK
ALAMAT
TEL/FAX
PERSONIL PENGHUBUNG
KEPALA LAB
STATUS LAB (MILIK)
1
Sumut
UPT Labling Bapedalda Prov. Sumut
BLH Prov. Sumut
Jl. HM Said No.25 Medan
061-4514828
Abner Tarigan, ST. MSi.
Ir. Henny J.M. Nainggolan, M.Si.
Pem. Prov.
Labling. Bapedalda Kota Binjai
Bapedalda Kota Binjai
Jl. Gatot Subroto No.30 061-8824365 Binjai Sumut
Ir. Amran Sentosa Bangun, M.Si.
Imelda Sitompul, ST.
Pem. Kota
UPTB Labling. BLHD Prov. Kep. Babel
BLHD Prov. Kep. Babel
Komp. Pemerintahan 0717-436975 Prov. Kep. Babel Jl. Air Hitam - Pangkal Pinang
Muhammad Zikri & Alpisah
Ir. Amrullah Hareh
Pem. Prov.
4
UPT Labling BLH Kab. Bangka
BLH Kab. Bangka
0717-92106
Dra. Sri Muryani
Dra. Sri Muryani
Pem. Kab.
23/11/2011
5
Lab. BLH Kota Pangkalpinang
0717-437230
Noveita Sari, A.md.
Drs. M. Pungut
Pem. Kota
23/11/2011
Ahmad Mulyana
Ali Subagyo, MT
Instansi Teknis
Marwad
Erni Ismail
Instansi Teknis
2
3
6
Prov. Kep. Babel
Riau
7
Laboratorium PU Riau
Jl. A. Yani Jalur II Sungai Liat - Bangka
BLH Kota Jl. Rasakunda Pangkal Pangkalpinang Pinang
Dinas PU Riau Jl. Jend. Sudirman No. T. 0761-21531 197 P. Baru F. 0761-32940
UPTB Lab. Kesehatan & Lingkungan Riau
Dinas Kesehatan Prov. Riau
Jln. Ustika No. 3A Riau T. 0761-22318 F. 0761-22018
Balai Pengujian & Labling. Hidup BLH Prov. Jateng
BLH Prov. Jateng
Pem. Prov.
9
Lab. BLH Kab. Semarang
BLH Kab. Semarang
10
Lab. BLH Kota Semarang
BLH Kota Semarang
Komp. Diklat Prov T. 024Widi Hartanto, ST, MT Ir. Feriyandi, M.Kes Jateng Jl. Setia Budi 7478813 Semarang F.7475453 Jl. Candiasri Komp. 024-6925605 Eka Yulianti, Heni Kumiyati, & Hari Sutiknyo Perkantoran Candirejo Noval N. Ungaran Jl. Tapak, Cugurejo T.029-8664742 Rani Ir. Wahyu Tri Semarang F.039-8664743 Nurindah
Lab. Pemantauan Kualitas Air & Udara BLH Kota Yogyakarta
BLH Kota Yogyakarta
Jl. Bimasakti No.1 DIY
Balai Lab. Kesehatan Yogyakarta
UPTD dari Dinas Kesehatan
UPT Lab Uji Kualitas Lingkungan BLH Prov. Jatim
UPT Labling BLH Kab. Sidoarjo
8
11
Jateng
DIY
12
13
Jatim
14
15
NTB
16
17
18
Sulut
Yanti Purwaningsih (MT)
Taufik H.M.
Pem. Prov.
BLH Prov. Jatim
Jl. Wisata Mananggal T.031-8541807 No.38 Surabaya F.8530482 (
[email protected] d)
Dewi Ayu Trisno Wati
Ir. Sunarto, MM
Pem. Prov.
BLH Kab. Sidoarjo
Jl. Untung Suropati No.31 Sidoarjo Jatim
T.031-8940947 F. 8923936 (Badanlh@sido arjokab.go.id)
Citra
Riva A. Listiana
Pem. Kab.
Jl. Majapahit No.8 (83127)
0370-627487
Suwoto
Musyadaf, ST. MT
Pem. Prov.
Fatwadi, S.Si.
Rakhmad Fauzi, S.T
Pem. Kota
Lab Baristand Industri Manado
?
Jl. Diponegoro 21-23 Manado (95112)
0431-852395
Jeanette Manarisip
Lab BLH Kota Manado
?
Jl. Lumimuut No.5 Tikala Kum
0431-850030
Meike Luntungan (08124426880)
Ir. Isananto Instansi Teknis Wisnursito, M.Eng, PhD Indriati S.A. (085256383843)
21/10/2011
Sufenal H., M.Si.
Asrul
Kresnawati, S.Si., Bambang H., S.Si, & Moh. Faiz, S.Pd.
Maulana Kusumardani
22/11/2011
?
?
DR. Erini Y.
Sufenal H., M.Si., Bambang H., S.Si, & Moh. Faiz, S.Pd.
?
?
Jl. Ngadirejan MJ III No. T. 027462 Yogyakarta 55143 378187 F. 381582
Jl. Ahmad Yani No.17 T.0370-639735 Sayang-sayang F.639735
20/10/2011
Pem. Kota
Pem. Kota
KLH Kota Mataram
Bambang H., S.Si, & Moh. Faiz, S.Pd.
?
Christina (air) & Pieter Lawoasal (udara)
Labling KLH Kota Mataram
Kresnawati, S.Si.
TGL EVALUASI
Pem. Kab.
Christina (air) & Pieter Lawoasal (udara)
Balai Pengujian Material Dinas PU Prov. Konstruksi Dinas PU NTB NTB
0274-515876
TIM EVALUATOR KETUA ANGGOTA
Dra. Nastiti Sih Lestari
Kresnawati, S.Si., Jauhari, S.T, Ramadhanu, SE.
26/10/2011
27/10/2011
Dyah A.
Evalindasari N., Ness 14/11/2011 K., Nanang Lesmana, & Iswahyudi
15/11/2011
DR. Erini Y.
Jauhari, ST., Ramadhanu, SE.& M. Awaludin
?
?
?
Dra. Nastiti S.L., Sufenal H., M.Si., Jauhari, ST., .& M. Awaludin
Pem. Kota
?
?
37
38