Media Elektrika, Vol. 6 No. 1, Juni 2013
ISSN 1979-7451
EVALUASI KINERJA IMAG PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO COKRO TULUNG KABUPATEN KLATEN Mahalla1, Suharyanto2, M.Isnaeni BS3 1
Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jln Banda Aceh-Mesan Km 282 Lhokseumawe – Indonesia Email:
[email protected] 2,3
Jurusan Teknik Elektro FT UGM
Jln. Grafika 2 Yogyakarta 55281 INDONESIA
ABSTRAK IMAG (Induction Motor as Asynchronous Generator) atau motor induksi yang digunakan sebagai generator asinkron telah banyak digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) yang kapasitasnya kecil,yaitu dibawah 100 Kw. Keunggulan IMAG adalah harganya murah, kostruksinya sederhana, perawatan mudah dan banyak terdapat dipasaran, namun permasalahan kestabilan tegangan dan frekuensi pada saat terjadi perubahan beban dan perubahan kecepatan penggerak mula merupakan kendala dalam pengoperasian IMAG. Evaluasi kinerja dari IMAG pada sistem PLTMh perlu dilakukan, yaitu analisis stabilitas tegangan dan frekuensi dan analisis beban harian. Berdasarkan analisis sistem secara umum, effisiensi total IMAG adalah 47,48 % dan posisi ruang turbin dan IMAG masih jauh dari area bebas banjir, sehingga tinggi jatuh (head) dapat ditingkatkan 1 meter menjadi 2,21 meter, hal ini dapat meningkatkan daya potensial dan daya terbangkit sebesar 82,56 % Berdasarkan analisa beban harian, perubahan beban utama mempengaruhi perubahan tegangan dan frekuensi output dari IMAG, hal ini disebabkan karena pengontrol beban yang ada sekarang tidak bisa bekerja dengan cepat (responnya lambat) untuk mengalihkan perubahan beban utama ke beban semu (ballast load). Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengontrol tegangan dan frekuensi, salah satu metode adalah dengan mengatur beban (dummy load). Hasil analisa akan dijadikan rekomendasi untuk perbaikan PLTMh sehingga ketidak stabilan tegangan dan frekuensi bisa diatasi untuk menjamin mutu listrik yang dihasilkan oleh IMAG pada sistem PLTMh. Kata kunci : PLTMh, generator asinkron, kestabilan, tegangan, frekuensi.
1. PENDAHULUAN Permasalahan energi erat kaitannya
energi menjadi komoditi yang sangat menjanjikan
keuntungan,
dengan masalah-masalah lainnya, seperti
mendorong
masalah politik, ekonomi dan lingkungan.
melakukan kebijakan pengelolaan energi
Pertumbuhan ekonomi yang baik pada
yang
suatu negara cenderung akan meningkatkan
efisiensi energi dan mencari sumber energi
konsumsi energi sehingga cadangan energi
baru dan terbarukan seperti energi air,
yang ada juga akan semakin berkurang.
angin, surya, gelombang laut, biomasa dan
Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan
lain-lain.
Evaluasi Kinerja IMAG.....
beberapa
sehingga
bertujuanuntuk
negara
untuk
meningkatkan
1
Media Elektrika, Vol. 6 No. 1, Juni 2013
ISSN 1979-7451
Salah satu sumber energi terbarukan
daya tambahan untuk beban di daerah
yangsudah dikembangkan menjadi energi
terpencil
listrik
transmisinya
adalah
energi
air.
Teknologi
dimana
layanan
terbatas.
saluran
Dengan
segala
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
keunggulan yang disebutkan diatas adalah
(PLTMh)
pilihan yang tepat untuk menggunakan
cocok
diterapkan
didaerah
terpencil karena selain ekonomis, teknologi PLTMh
juga
ramah
lingkungan
generator asinkron.
bila
Penggunaan generator induksi pada
dibandingkan dengan pembangkit listrik
system PLTMh dimana
tenaga diesel (PLTD). Untuk pembangkit
memutar generator tidak mengharuskan
listrik tenaga mikrohidro (PLTMh) dengan
pada
skala kecil,penggunaan generator induksi
demikian, jika daya yang dibangkitkan
sangat
tidak mensyaratkan frekwensi dan tegangan
tepat
karena
harga
unitnya
kecepatan
sinkronnya.
murah,konstuksinya kuat dan sederhana,
tetap maka
mudah
stand alone, atau terisolasi.
dalam pengoperasiannya dan
memerlukan sedikit perawatan. Disisi lain penggunaan
Pada generator
kincir air yang
Dengan
generator dapat dioperasikan
saat
generator
dioperasikan,diperlukan
induksi
daya
mekanis
induksi sebagai pembangkit listrik dapat
untuk memutar rotornya searah dengan arah
mengakibatkan resiko terhadap kestabilan
medan putar melebihi kecepatan sinkronnya
sistem pembangkit, khususnya kestabilan
dan sumber daya reaktif untuk memenuhi
tegangan dan frekwensi. Hal ini sesuai
kebutuhan arus eksitasinya. Kebutuhan
dengan karakteristik dari generator induksi
daya reaktif dapat diperoleh dari jala – jala
dimana
atau dari suatu kapasitor. Tanpa adanya
apabila terjadi perubahan beban
dan putaran perubahan sehingga
maka akan diikuti oleh tegangan
dan
daya reaktif, generator
induksi
tidak
frekwensi,
menghasilkan tegangan. Jika generator
sistem pembangkit dikatakan
induksi terhubung dengan jala – jala, maka
tidak stabil
kebutuhan daya reaktif diambil dari jala – jala. Namun, bila generator induksi tidak
2. TINJUAN PUSTAKA
tehubung dengan jala–jala, atau berdiri
A. Prinsip Kerja IMAG
sendiri maka kebutuhan daya reaktif dapat
Generator induksi atau motor induksi
disediakan
dari
suatu
unit
kapasitor.
yang digunakan sebagai generator asinkron
Kapasitor tersebut dihubungkan paralel
sering digunakan untuk
dengan
2
mencukupi suplai
terminal
keluaran
generator.
Mahalla, Suharyanto, M.Isnaeni BS
Media Elektrika, Vol. 6 No. 1, Juni 2013
ISSN 1979-7451
Kapasitor yang terpasang harus mampu
kapasitor minimum yang diperlukan,maka
memberikan daya reaktif yang dibutuhkan
tegangan pembangkitan tidak akan berhasil.
untuk
menghasilkan
fluksi
di
celah
Karena
generator
induksi
dapat
udara,sehingga distator akan terbangkit
melakukan eksitasi sendiri maka generator
tegangan induksi sebesar E1. Tegangan E1
tersebut
ini akan mengakibatkan arus mengalir ke
penguatan sendiri. Mesin induksi yang
kapasitor sebesar
Dengan adanya arus
beroperasi sebagai generator ini bekerja
akan menambah jumlah fluksi
dengan slip yang lebih kecil dari nol (s<0),
dicelah udara,sehingga tegangan distator
atau negatif. Kalau slip positif maka akan
menjadi
akan
bekerja sebagai motor, sedangkan kondisi
mengakibatkan mengalir arus kekapasitor
pengereman slip sama dengan 1. Kurva
sebesar
karakteristik mesin induksi adalah seperti
sebesar
E2.
Tegangan
E2
yang menyebabkan fluksi
bertambah dan tegangan yang dibangkitkan
dinamakan
generator
induksi
gambar 2 dibawah ini:
juga akan meningkat. Proses ini terjadi sampai mencapai titik keseimbangan E=Vc, seperti pada gambar 1 dibawah ini:
Gambar 2. Kurva karakteristik mesin induksi. B. Sifat Beban Listrik Dalam
suatu
rangkaian
listrik
selalu
dijumpai suatu sumber dan beban. Bila Gambar 1.Proses pembangkitan Tegangan
sumber listrik DC,maka sifat beban hanya bersifat resistif murni, karena frekuensi
Kapasitas kapasitor yang dipasang sangat menentukan terbangkitnya tegangan atau tidak.
Untuk
terbangkitnya
tegangan
generator induksi kapasitas kapasitor yang dipasang harus lebih besar dari kapasitas kapasitor minimum yang diperlukan untuk proses eksitasi. Jika kapasitas kapasitor yang dipasang lebih kecil dari kapasitas
Evaluasi Kinerja IMAG.....
sumber DC adalah nol.Reaktansi induktif (XL) akan menjadi nol yang berarti bahwa induktor
tersebut
akan
shortcircuit.
Reaktansi kapasitif (XC) akan menjadi tak berhingga yang berarti bahwa kapasitif tersebutakan open circuit. Jadi sumber DC akan mengakibatkan beban beban induktif dan beban kapasitiftidak akan berpengaruh 3
Media Elektrika, Vol. 6 No. 1, Juni 2013
ISSN 1979-7451
pada rangkaian. Bila sumber listrik AC
Beban Kapasitif
maka beban dibedakan menjadi 3sebagai
Beban
berikut :
mengandung suatu rangakaian kapasitor.
Beban Resistif
Beban inimempunyai faktor daya antara 0 –
Beban resistif yang merupakan suatu
1 “leading”. Beban ini menyerap daya aktif
resistor murni, contoh : lampu pijar,
(kW)
pemanas. Beban inihanya menyerap daya
(kVAR).
aktif dan tidak menyerap daya reaktif sama
sebesar φ°. Secara matematisdinyatakan :
sekali. Tegangan dan arus se-fasa.Secara
kapasitif
adalah
danmengeluarkan Arus
beban
daya
mendahului
XC = 1 / 2πfC
yang
reaktif tegangan
(3)
matematis dinyatakan : R=V/I
(1)
Gambar 3. Arus dan tegangan pada beban resistif. Beban Induktif Beban
induktif
mengandung
adalah
beban
yang
kumparan
kawat
yang
Gambar 5. Arus, tegangan dan GGL induksi diri pada beban kapasitif
dililitkan pada sebuahinti biasanya inti besi, contoh : motor–motor listrik, induktor dan transformator. Beban inimempunyai faktor daya antara 0 – 1 “lagging”. Beban ini menyerap daya aktif (kW) dan dayareaktif (kVAR).
Tegangan
mendahului
Frekuensi Gaya gerak listrik pada generator dinyatakan dengan: E = Cn Φ
arus
sebesar φ°. Secara matematis dinyatakan : XL = 2πf.L
C. Konsep Pengaturan Tegangan dan
(2)
(5)
dengan: E : Gaya gerak listrik (volt) C : konstanta Φ : fluksi yang menghasilkan Var n : putaran yang menghasilkan Watt. Apabila terjadi penurunan beban maka putaran (n) akan naik dan diikuti oleh
Gambar 4. Arus, tegangan dan GGL
naiknya frekuensi, jika fluksi (Φ) konstan
induksi-diri pada beban induktif
4
Mahalla, Suharyanto, M.Isnaeni BS
Media Elektrika, Vol. 6 No. 1, Juni 2013
ISSN 1979-7451
maka generator akan mengalami tegangan
PLTMh
Cokro Tulung dan juga
lebih (over voltage).
evaluasi sistem secara umum.
Apabila terjadi peningkatan beban
5.
Menganalisis beban harian
maka putaran (n) akan turun dan diikuti
6.
Menganalisis stabilitas tegangan dan
oleh turunnya frekuensi, jika fluksi (Φ)
frekuensi
konstan maka generator akan mengalami
7.
penurunen tegangan ( voltage drop).
Menganalisis dan perbaikan faktor daya
Model kontrol beban pada PLTMh
8.
adalah seperti gambar 6 dibawah ini:
Kesimpulan dan rekomendasi untuk perbaikan.
Gambar 6. Model kontrol beban pada PLTMh. 3. METODE PENELITIAN Penelitian
dilaksanakan
dalam
beberapa tahapan, yaitu : Gambar 7. Diagram alir penelitian
1.
Merumuskan masalah.
2.
Mencari buku-buku, makalah, jurnal
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
yang berhubungan dengan tesis.
A.
3.
Mengumpulkan diperlukan
data-data
untuk
penelitian
survey
langsung
ke
Sistem
Secara
Umum
yang
Illustrasi gambar konstruksi sistem
ini.
PLTMh Cokro Tulung adalah seperti
Pengumpulan data dilakukan dengan cara
Analisa
gambar 8 dibawah ini:
lokasi
PLTMh Cokro Tulung. 4.
Melakukan evaluasi terhadap kinerja dari IMAG yang digunakan pada
Evaluasi Kinerja IMAG.....
5
Media Elektrika, Vol. 6 No. 1, Juni 2013
ISSN 1979-7451
Qc = 22,76 / 3 = 7,58 kVAR.
Pintu Air
Xc =
Xc =
1,2 meter Turbin
= 6,38 ohm.
C = 1/ 2πf.X C C = 1/ 2.3,14.50.6,38 C = 499 µF. Menghitung Daya Potensial Air
2 meter 4 meter
Berdasarkan hasil pengukuran,
Sungai
didapat data-data untuk menghitung daya
Gambar 8. Ilustrasi Konstruksi PLTMh
potensial air,yaitu: Luas penampang basah (A) = 1,37 meter2
Cokro Tulung
Kecepatan aliran air (v)
Perhitungan Nilai Kapasitor Berdasarkan data-data
pada nameplate
= 1,59
meter/detik
kedua unit IMAG yang ada pada PLTMh
Debit air (Q)
= 2,18
Cokro Tulung, maka dapat dihitung nilai
meter3/detik.
kapasitor yang digunakan.
Tinggi Jatuh (H)
= 1,21 meter
Data-data nameplate:
Gaya grafitasi (g)
= 10 m/det2
Massa jenis air ( )
ρ
P : 30 kW
Sehingga dapat dihitung daya potensial air:
V : 220/380 volt I
:
99/57,3
Ppotensial = ρ x g x Q x H
A
Ppotensial = 1 x 10 x 2.18 x 1,21
delta,start
Ppotensial = 26,378 kilo watt
f : 50 Hz. n : 1425 Rpm
Menghitung Effisiensi Total (ηTotal)
p : 4 kutub
Berdasarkan data pengukuran pada panel
= √3 VI
S = 1,73 . 380 . 57,3
kontrol seperti tabel 1 dibawah ini,maka dapat dihitung effisiensi total. Tabel 1. Data panel kontrol
S = 37669,02 VA = 37,66 kVA. =
= 1
−
Q = 37,66 − 30 = 22,76 kVAR
Tegangan
Arus (R)
Arus(S)
Arus (T)
Daya
(V)
(A)
(A)
(A)
(kW)
18s/d 20
18 s/d 20
18s/d 20
12,5
220
Untuk sistem 1 fasa, maka:
6
Mahalla, Suharyanto, M.Isnaeni BS
Media Elektrika, Vol. 6 No. 1, Juni 2013
ISSN 1979-7451
ηtotal = (Daya Terbangkit / Daya Potensial)
meter selama hari Minggu dan hari Kamis,
x 100
maka dapat digambarkan grafik beban
ηtotal = (12.500 / 26.378) x 100
harian.
ηtotal = 47,38 % Berdasarkan
konstruksi
yang
ada
sekarang,tinggi jatuh (head) masih dapat diturunkan lagi, dengan jarak aman dari
20 15 10 5 0
MAIN BALL…
0
banjir adalah 2 meter,makaketinggian muka air
dapat
diturunkan
lagi
1
meter
6
8
10
4
2
24
4
20 15 10 5 0
main
0 6 8410 12 8 1412 1620 20 16 18 22 24242 4 Waktu (Wib)
Ppotensial = 48,178 kilo watt Pterbangkit = ηtotal x Ppotensial
24
20
Ballast Load hari Kamis. Arus (A)
Ppotensial = 1 x 10 x 2,18 x 2,21
16
Gambar 8. Grafik Beban Nyata Terhadap
dan daya terbangkit setelah perubahan
Ppotensial = ρ x g x Q x H
12
Waktu (Wib)
(h=1.21+1=2.21 m) sehingga daya potensial
adalah :
12 14 16 18 20 22
8
Gambar 9. Grafik Beban Nyata Terhadap
Pterbangkit = 47,38% x 48,178
Ballast Load hari Minggu.
Pterbangkit = 22,82 kilo watt C. Analisis Stabilitas Tegangan dan Dengan peningkatan head dari 1.21 meter
Frekuensi
menjadi 2.21 meter dapat meningkatkan daya potensial dari 26,378 kilo watt menjadi 48,178 kilo watt, dan daya terbangkit dari
12,5 kilo watt
menjadi
22,82 kilo watt. B. Analisis Beban Harian
Berdasarkan
data
tegangan
dan
frekuensi yang diukur pada hari kamis tanggal 15 Maret 2012
dan
pada hari
Minggu tanggal 8 April 2012, maka dapat digambarkan grafik tegangan dan frekuensi seperti gambar dibawah ini:
beban puncak dan beban normal, beban puncak terjadi pada hari minggu dan harihari libur lainnya, sedangkan beban normal terjadi pada hari-hari kerja. Berdasarkan data beban harian yang didapatkan dari hasil pembacaan Volt meter dan Ampere Evaluasi Kinerja IMAG.....
Tegangan (V)
Analisis beban harian dilakukan pada saat 250 200 150 100 50 0 6
0
8
10
12 14 16 18 20 22
6
12
24
18
2 4
24
Waktu (Wib)
Gambar 10. Grafik Output Tegangan pada
7
Media Elektrika, Vol. 6 No. 1, Juni 2013
ISSN 1979-7451
Frekuensi(Hz)
hari Kamis
reaktif. Perhitungan perbaikan faktor daya
60 40 20 0
untuk tiap-tiap fasa dari kedua unit IMAG dapat dilakukan dengan mengacu pada data pengukuran sebagai berikut: 6
0
8 10
12 14
4
8
16 18 20 22
12
16
24
2
20
4
24
Waktu(Wib)
Generator 1 Fasa R: V : 234 volt,
I : 14,6 ampere,
P : 2,43 kW, Gambar 11. Grafik perubahan frekuensi hari Kamis Tegangan (V)
Q : 2,31 kVar,S :
3,41 kVA,
300
f : 55,7 Hz.
200
Perbaikan pf dari 0,72 menjadi 0,95
100 0
Nilai setelah perbaikan (corrected) pf 0
6 48 10 8 12 141216 18 2 4 1620 22 20 24 24
Waktu (Wib)
adalah: Cos θ = 0,95
Gambar 12 Grafik Stabilitas Tegangan
Sin θ = 0,31
S = P / Cos θ S = 2430/0,95 = 2557,8 VA =
pada Hari Minggu. Frekuensi (Hz)
Pf : - 0,72,
2,55 kVA
60 40
I = S/V
20
I = 2557,8 / 234 = 10,9 A
0 0
4
8
12 16 20 Waktu (Wib)
24
Gambar 13. Grafik Stabilitas Frekuensi Generator hari Minggu D.Analisis dan Perbaikan Faktor Daya Hasil pengukuran faktor daya per fasa dari kedua unit IMAG yang ada di
Q = S Sin θ Q = 2557,8 . 0,31 = 798,4 VAR = 0,79 kVAR. Daya reaktif yang diperlukan adalah: Qc = Q1 – Q2 Qc = 2,31 – 0,79 = 1,52 kVAR. Kapasitas kapasitor adalah:
PLTMh Cokro Tulung ternyata faktor dayanya berkisar antara 0,53 sampai 0,86.
Xc =
akibat dari faktor daya yang rendah, maka
Xc =
faktor
C = 1/ 2.3,14.55,7.36,02
Untuk
menghindari
daya
dapat
kerugian-kerugian
diperbaiki
dengan
memasang kapasitor sebagai sumber daya
8
= 36,02 ohm.
C = 1/ 2πf.X C
= 79,3 µF. Mahalla, Suharyanto, M.Isnaeni BS
Media Elektrika, Vol. 6 No. 1, Juni 2013 Fasa S:V : 230 volt,
ISSN 1979-7451
I : 11,4 ampere,P :
Fasa R:V : 234 volt,
1,39 kW,
P : 1,97 kW
Pf : 0,53,Q : 2,24 kVar,S : 2,61 kVA,
Pf : 0,81,
f : 55,8 Hz.
2,37 kVA
Perbaikan pf dari 0,53 menjadi 0,95
I : 10,4 ampere,
Q : 1,50 kVar,
S :
f : 55,8 Hz.
Nilai setelah perbaikan (corrected) pf
Perbaikan pf dari 0,81 menjadi 0,95
adalah:
Nilai setelah perbaikan (corrected) pf S = 1463,1 VA = 1,46 kVA
adalah:
I = 6,3 A
S = P / Cos θ
Q = 453,5 VAR = 0,45 kVAR.
S = 2073,6 VA = 2,07 kVA
Daya reaktif yang diperlukan adalah:
I = 8,86 A
Qc = 2,24 – 0,45 = 1,79 kVAR.
Q = 642,8 VAR = 0,64 kVAR.
Kapasitas kapasitor adalah:
Daya reaktif yang diperlukan adalah:
Xc =9,55 ohm
Qc = 0,86 kVAR.
C = 96,7 µF
Kapasitas kapasitor adalah:
Fasa T:V : 232 volt, I : 12,8 ampere, : 2,07 kW Pf : 0,70,
Xc = 63,66 ohm.
P
C = 44,9 µF. Q : 2,08 kVar,
S : 2,87 kVA f : 55,7 Hz. Perbaikan pf dari 0,70 menjadi 0,95
Fasa S:V : 231 volt, P : 2,73 kW Pf : - 0,80,
Q : 2,08 kVar,
S : 3,41
kVA
Nilai setelah perbaikan (corrected) pf adalah:
I : 14,7 ampere,
f : 55,3 Hz. Perbaikan pf dari -0,80 menjadi 0,95
S = 2178,9 VA = 2,17 kVA
Nilai setelah perbaikan (corrected) pf
I = 9,39 A
adalah:
Q = 675,4 VAR = 0,67 kVAR. Daya reaktif yang diperlukan adalah: Qc = 1,41 kVAR. Kapasitas kapasitor adalah: Xc = 38,17 ohm. C = 74,8 µF.
S = 2873,6 VA = 2,87 kVA I = 12,43 A Q = 890,8 VAR = 0,89 kVAR. Daya reaktif yang diperlukan adalah: Qc = 1,19 kVAR. Kapasitas kapasitor adalah:
Generator 2
Evaluasi Kinerja IMAG.....
9
Media Elektrika, Vol. 6 No. 1, Juni 2013
Xc = 44,84 ohm.
meningkatkan daya potensial dari 26,378 Kilo Watt menjadi 48,178 Kilo Watt, dan
C = 64,2 µF.
Fasa T:V : 232 volt,
ISSN 1979-7451
I : 14,0 ampere,
daya terbangkit dari 12,5 kilo watt menjadi 22,82 kilo watt.
P : 2,71 kW
2. Berdasarkan analisis beban harian, total
Pf : 0,84,
arus beban utama (main load) ditambah
Q : 1,82 kVar,
dengan
S : 3,37 kVA
arus beban semu (ballast load)
tidak selalu sama pada setiap waktu, hal ini
f : 55,9 Hz.
berarti bahwa beban total yang dipikul oleh
Perbaikan pf dari 0,84 menjadi 0,95
IMAG juga tidak selalu sama.
Nilai setelah perbaikan (corrected) pf adalah:
3. Perubahan beban utama mempengaruhi tegangan dan frekuensi output dari IMAG,
S = 2710/0,95 = 2852,6 VA =
hal ini disebabkan karena pengontrol beban yang ada sekarang tidak bisa bekerja
2,85 kVA
dengan baik dalam mengatur beban.
I = S/V
4. Perbaikan faktor daya sampai dengan 0,95
I = 2852,6 / 232 = 12,29 A
untuk tiap-tiap fasa pada kedua unit IMAG
Q = S Sin θ Q = 2852,6 . 0,31 = 884,3 VAR = 0,88 kVAR.
dapat mengurangi daya semu (kVA), daya reaktif (kVAR) dan arus (I) pada IMAG sehingga
Daya reaktif yang diperlukan adalah:
dapat
bekerja
dengan
lebih
efisien.
Qc = Q1 – Q2 Qc = 1,82 – 0,88 = 0,94 kVAR. Kapasitas kapasitor adalah:
DAFTAR PUSTAKA Bhim Singh and V. Rajagopal, Electronic
Xc = 57,25 ohm.
Load
C = 49,7 µF
Controller
For
Islanded
Asynchronous Generator In Picohydro power Generation,Indian Institute of
KESIMPULAN
Technology Delhi.
Berdasarkan analisis sistem secara umum, dapat disimpulkan bahwa:
asynchronous
1. Posisi ruang turbin dan IMAG masih jauh dari area
banjir, sehingga tinggi jatuh
(head) dapat ditingkatkan 1 meter. Dengan menambah tinggi jatuh (head) dari 1,21 meter
10
menjadi
2,21
meter,
Bucur Luştrea dan Ioan Borlea,Aspects of
dapat
generators
parallel
operation,“Politehnica” University of Timişoara, Romania . Fauzan,2012, “Studi perbaikan Faktor Daya Beban Induktif dengan Kompensator Mahalla, Suharyanto, M.Isnaeni BS
Media Elektrika, Vol. 6 No. 1, Juni 2013 Reaktif
seri
pemulih
menggunakan
energi
saklar
magnetik”.Tesis
ISSN 1979-7451 R. C. Bansal, 2005, Three-Phase SelfExcited
Induction
An
Transactions
On
Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi
Overview,
Informasi UGM.
Energy Conversion, VOL. 20, NO. 2.
Fathy
M.M.Bassiouny,
IEEE
Generators:
Performance
Rolf Widmer dan alex Arter,1992, Village
Analysis of Self Excited Induction
Electrification, SKAT,Swiss Centre for
Genarators, Department of Electronic
Development
Technology College of Technology at
Technology and Management.
Dammam, K.S.A.
Cooperation
in
Shailendra Sharma and Bhim Singh, 2010.
J. P. Ngoma Cand. Sc.(Eng),dkk ,2008,
Performance
Evaluation
Compensation of reakctive power of
Asynchronous
asynchronous generotor at small hydro
Islanded Wind Energy Conversion
power,
electrical
System ,16th National Power System
engineering, Наукові праці ВНТУ,
Conference, 15th-17th December, 2010
2008, № 2.
.
Energetics
Karim H. Youssef,
and
dkk,(2008) A New
Subramanian
Generator
of
Kulandhaivelu
Based
dan
Method for Voltage and Frequency
K.K.RAY, 2011. Load Control of A 3-
Control of Stand-Alone Self-Excited
Ø
Induction
PWM
Generator, International Journal of
Converter with Variable DC link
Engineering Science and Technology
Voltage, American Control Conferenc
(IJEST), ISSN : 0975-5462 Vol. 3 No. 2
Generator
Using
Khairul Amri, (2009), Kajian Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Self-Excited
Asynchronous
Feb 2011. Vlastimil
Šantín,
2010,
Mathematical
Di Sungai Air Kule Kabupaten Kaur,
Modelling
Of
Doubly-Fed
Program Studi Teknik Sipil Universitas
Asynchronous
Generator,
Intensive
Bengkulu
Programme
“Renewable
Energy
Trong
Sources”,May 2010, Železná Ruda-
Chuong,Voltage stability analysis of
Špičák, University of West Bohemia,
grids
Czech Republic.
Nguyen
Tung
Linh
danTrinh
connected
wind
generators,Electric Power University dan Ha Noi University of Industry Evaluasi Kinerja IMAG.....
Wasimudin Surya S, Analisa Karakteristik Motor Induksi Sebagai Generator 11
Media Elektrika, Vol. 6 No. 1, Juni 2013
(MISG) Tenaga
Pada
pembangkit
Mikrohidro
ISSN 1979-7451
listrik
(PLTMh),
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UPI – Bandung.
12
Mahalla, Suharyanto, M.Isnaeni BS