Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 1- 10
EVALUASI KESELAMATAN JALAN BERDASARKAN FASILITAS KELENGKAPAN JALAN PADA LINTAS TIMUR PROVINSI ACEH Amri Mirza1, Dr. Ir. Sofyan M. Saleh, MSc., Eng.2, Dr. Ir. Renni Anggraini, ST. M.Eng.3 2,3)
1) Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Prodi Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia Email :
amri.btj@gmail1 Abstract: Development of road infrastructure has a strategic value in supporting the development and growth of the national economy. There are some problems due to the availability of infrastructure such as roads among traffic accident. Some of the important efforts that can be done to minimize the existing road infrastructure safety deficiencies that serve the traffic of vehicles is to conduct a study evaluating the safety of the road infrastructure. The purpose of this study was to conduct a review of the elements that already meets the technical requirements of the way but still pose a potential road safety issues and to determine the condition of the road exsisting points frequent accidents (Black Spot). The study was conducted based on accident data and direct measurements in the field against geometric deviations, as well as facilities disharmony road equipment to function on road road Bts. Banda Aceh Km. 10 (Lambaro village) and Km. 18.5 (village Samahani). The results of this study are known major factors of cause of traffic accidents is handling traffic safety facilities are still not feasible with the weight of the overall value of a weighting of 68 studies evaluating the safety of road infrastructure is disaran to the parties involved in the management of road safety infrastructure deficiency in Province Aceh to be more attention to the conditions and factors that may influence the occurrence of the accident to reduce the potential for accidents driving. Keywords : Road safety, traffic accident, road elements, the Black Spot Abstrak: Pembangunan infrastruktur jalan memiliki nilai yang sangat strategis dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Terdapat beberapa permasalahan akibat tersedianya infrastruktur jalan di antaranya berupa kecelakaan lalulintas. Beberapa upaya penting yang dapat dilakukan untuk meminimalkan defisiensi keselamatan infrastruktur jalan eksisting yang melayani lalulintas kendaraan yaitu dengan melakukan kajian evaluasi keselamatan terhadap infrastruktur jalan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kajian terhadap elemen-elemen jalan yang sudah memenuhi persyaratan teknis jalan namun masih menimbulkan potensi permasalahan keselamatan jalan dan untuk mengetahui kondisi exsisting jalan dari titiktitik yang sering terjadi kecelakaan (Black Spot). Kajian ini dilakukan berdasarkandata kecelakaan serta pengukuran langsung di lapangan terhadap penyimpangan geometrik, serta ketidak harmonisan fasilitas perlengkapan jalan terhadap fungsi jalan pada Jalan Bts. Banda Aceh Km. 10 (desa Lambaro) dan Km. 18,5 (desa Samahani). Hasil kajian ini diketahuifaktor utama penyebabkan terjadinya kecelakaan lalulintas adalah penanganan fasilitas Keselamatan Lalu lintas yang masih tidak laik dengan bobot nilai keseluruhan bobot sebesar 72,5. Kajian evaluasi keselamatan infrastruktur jalan ini disaran kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan defisiensi infrastruktur keselamatan jalan raya di Provinsi Aceh agar dapat lebih memperhatikan lagi kondisi-kondisi dan faktor-faktor yang dapat berpengaruh terjadinya kecelakaan untukmengurangi potensi terjadinya kecelakaan berkendaraan. Kata kunci : Keselamatan jalan, Kecelakaan lalulintas, Elemen-elemen jalan, Black Spot
1-
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
dengan tujuan tersedianya jalan yang memenuhi
PENDAHULUAN Salah
satu
faktor
penunjang
laju
pertumbuhan ekonomi baik dalam lingkup regional maupun
ISSN 2302-0253 pp. 2- 10
10 Pages
nasional
ketentuan keselamatan, kelancaran, ekonomis dan ramah lingkungan.
adalah dengan
dibangunnya sarana dan prasarana yang baik
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
dan benar. Salah satu prasarana yang sangat
Jalan Raya
dibutuhkan
tersebut
transportasi
yakni
Pembangunan mendukung
adalah
prasarana
pembangunan
infrastruktur
jalan.
38 Tahun 2004 tentang Jalan, menyebutkan bahwa
mampu
jalan mempunyai peranan penting dalam bidang
perekonomian
ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup,
jalan
perkembangan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
nasional ataupun internasional.Baiknya suatu
politik,
pertahanan
dan
keamanan,
serta
prasana jalan tentunya akan menjadikan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
perpindahan orang atau barang menjadi mudah,
rakyat.
cepat dan aman. Hal ini menunjukkan bahwa prasarana jalan merupakan faktor utama untuk mewujudkan
adanya
keseimbangan
antar
Kecepatan Desain dan Klasifikasi Jalan Kecepatan
desain
dari
suatu
jalan
daerah dalam tingkat pertumbuhannyamenuju
ditentukan secara langsung dari klasifikasi jalan
tercapainya kesatuan Ekonomi Nasional.
dan menentukan sebagian besar dari standar
Selain besarnya manfaat yangdiperoleh, terdapat
beberapa
permasalahan
desain geometrik. Jalan menurut spesifikasi
akibat
penyediaan prasarana jalan diklasifikasikan
tersedianya infrastruktur jalan di antaranya
menjadi jalan bebas hambatan, jalan raya, jalan
berupa polusi dan kebisingan yang dirasakan
sedang dan jalan kecil (Anonim, 2012a:20).
oleh pengguna jalan akibat kemacetan yang berkepanjangan serta kecelakaan lalulintas. Kecelakaan
sendiri
biasanya
merupakan
Kecelakaan Lalulintas Secara umum ada tiga faktor utama
kombinasi dari beberapa faktor penyebab,
penyebab
secara garis besar ada tiga faktor utama
kendaraan, serta jalan dan lingkungan. Ketiga
penyebab terjadinya kecelakaan yaitu faktor
faktor tersebut dapat berkombinasi dalam
manusia, faktor kendaraan, serta faktor jalan
menyebabkan
dan lingkungan.
kecelakaan.Pengemudiyangmengantukdapatber
Dalam
Peraturan
Menteri
Pekerjaan
kecelakaan,
gabungdengan
yaitu
manusia,
cuaca yang buruk, kondisi
UmumNo: 11/PRT/M/2010 Tentang Tata Cara
perkerasan yang rusak dan tergenang air,
dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan Untuk Jalan
lingkungan sisi jalan yang berbahaya atau jarak
Umum, dinyatakan bahwa tata cara dan
pandang
persyaratan laik fungsi jalan (LFJ) disusun
kecelakaan fatal.
2-
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
yang
terbatas
sehingga
terjadi
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Keselamatan Jalan Raya Sebuah kajian Indonesia Higway Capacity
Geometrik Jalan
Manual/IHCM Part-II Road menyebutkan bahwa
Potensi penyebab terjadinya kecelakaan
tingkat kelancaran dan keselamatan lalu lintas
lalu lintas salah satunya adalah kesalahan
tersebut dipengaruhi oleh berapa faktor yaitu:
geometrik
1. Kondisi kegiatan penduduk dan pola
lengkung, lebar lajur lalulintas kendaraan, lebar
jalan
seperti
jarak
pandang,
bahu jalan.
penggunaan lahan sekitar ruas jalan;
Terdapat 2 jenis jarak pandang Jarak
2. Kondisi persimpangan sepanjang jalan; 3. Kondisi trase jalan;
pandang yang paling penting untuk lokasi ruas
4. Kondisi volume lalu lintas;
adalah jarak Pandang Henti (Stopping Sight
5. Kondisi kecepatan kenderaan.
Distance
atau
Jh)
dan
jarak
Pandang
Mendahului (Overtaking Sight Distance atau Jd). Terdapat 2 (dua) jenis lengkung jalan yaitu
Infrastruktur Jalan Masalah keselamatan lalu lintas tidak
lengkung horizontal dan lengkung vertikal.
hanya masalah kesalahan pengemudi ataupun
Alinyemen atau lengkung ini harus didesain
pengguna
jalan,
sehingga dapat dilewati kendaraan dengan
kesalahan
sistem
tetapi
juga
lalu
lintas
lebih
pada
(termasuk
selamat.
Lebar
tipikal
dari
lajur
jalan
infrastruktur jalan) yang memicu terjadinya
berdasarkan lokasi dan fungsi jalan ditunjukkan
kesalahan-kesalahan manusia tersebut.
pada Tabel 1.
Tabel 1.Lebar Tipikal Jalur Lokasi Urban
Jalan Bebas Hambatan (Jalan Tol)
Rural
Fungsi
Lebar lajur (m)
Jalan Dua lajur
3.50 m
Jalan Menerus
3.00 – 3.50 m
Lajur Berbelok Kanan
2.50 – 3.50 m
Lajur Tunggal Motor
2.00 – 2.50 m
Lajur Menerus
3.00 – 3.65 m
Lajur Satu Arah Masuk dan Keluar
3.50 m
Jalur Ramp Penghubung
4.00 m
Jalan Menerus
3.00 – 3.65 m
Lajur Tunggal Motor Sumber: Anonim (2012)b
Ciri‐ciri Lajur kiri yang lebih lebar akan diaplikasikan jika tidak ada bahu jalan dengan perkerasan
Jika lajur berkurang hingga 3 m, kecepatan operasi lalu lintas harus diperhatikan. Kecepatan rendah perlu diaplikasikan dengan tegas jika dibutuhkan.
Lajur ini memperbolehkan beberapa traking kendaraan dan untuk beberapa jumlah overhang dari kendaraan besar yang memutar.
2.00 –2.50 m
Direktorat Jenderal Bina Marga telah
yang dapat dilihat pada tabel 2 s/d 4 penentuan
membuat suatu penentuan bahu jalan seperti
lebar jalur dan bahu jalan berdasarkan jenis
3-
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala jalannya : METODE PENELITIAN
Tabel 2. Jalan Arteri ARTERI VLHR Smp/ Hari
Ideal
Pengumpulan data dilakukan pada ruas Minimum
Jalur
Bahu
Jalur
Bahu
<3000
6.0
1.5
4.5
1.0
3000- 10000
7.0
2.0
6.0
1.5
10001-25000
7.0
2.0
7.0
2.0
>25000
2nx3.5
2.5
2x7.0
2.0
jalan
nasional
lintas
timur
Prov.
Aceh.
Penentuan lokasi penelitian ini berdasarkan permasalahan kecelakaan lalulintas yang sering terjadi berdasarkan informasi dari beberapa
Sumber : Hendarsin (2000)
kecelakaan
seperti
Dinas
Bina
Marga,
kepolisian dan Direktorat Lalu Lintas Angkutan
Tabel 3. Jalan Kolektor
Jalan (DLLAJ). Empat titik yang dianggap KOLEKTOR
VLHR Smp/ Hari
pihak terkait tentang lokasi-lokasi yang rawan
Ideal
rawan kecelakaan atau blackspotdan akan
Minimum
Jalur
Bahu
Jalur
Bahu
<3000
6.0
1.5
4.5
1.0
3000- 10000
7.0
1.5
6.0
1.5
10001-25000
7.0
2.0
>25000
2nx3.5
2.0
Mengacu pada persyaratan ideal
menjadi lokasi penelitian adalah: 1. Titik 1 : Jalan Bts. Banda Aceh Km. 10 (Desa Lambaro) 2. Titik 2 : Jalan nasional lintas timur Prov. Aceh Km18,5 (Desa Samahani). Pengumpulan data dilakukan dengan
Sumber : Hendarsin (2000)
melakukan survey langsung pada lokasi yang Tabel 4. Jalan Lokal
akan ditinjau. Terdapat beberapa survey yang
LOKAL
VLHR Smp/ Hari
Ideal
Minimum Jalur Bahu
Jalur
Bahu
<3000
6.0
1.0
4.5
1.0
3000- 10000
7.0
1.5
6.0
1.0
Mengacu pada persyara>25000 tan ideal Sumber : Hendarsin (2000) 10001-25000
Tidak ditentukan
akan dilaksanakan selama penelitian ini untuk pengumpulan data yaitu : a. Survey geometrik Jalan Survey ini bertujuan untuk mengetahui dimensi
dan
bentuk
lintasan
beserta
gangguan-gangguan yang ada. b. Survey fasilitas keselamatan lalu lintas Survey ini dilakukan dengan mengamati dan
Fasilitas Keselamatan Lalulintas Terdapat beberapa jenis perlengkapan jalan yang merupakan fasilitas keselamatan lalulintas seperti rambu jalan, marka jalan, pagar pengaman, kerucut lalulintas, delineator, lampu lalulintas dan lain sebagainya yang
melakukan pencatatan terhadap satu persatu fasilitas infrastruktur jalan seperti jenis dari fasilitas tersebut. Selain itu juga dilakukan inventarisasi fasilitas pengaturan lalulintas seperti lampu, marka dan alat pengatur dan pengaman lainnya.
digunakan untuk meningkatkan keselamatan lalulintas dijalan. Volume 4, No. 3, Agustus 2015
-4
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Selain data-data primer tersebut diatas,
merupakan jalan dengan klasifikasi fungsi jalan
terdapat juga beberapa data skunder yang akan
sebagai
dikumpulkan untuk mendukung data-data pada
pengamatan dan survei pada tiap-tiap titik
penelitian ini. Data-data tersebut antara lain:
tinjaun diperoleh data berupa data geometrik
1. Data as built drawing dibutuhkan dalam
jalan dan data fasilitas keselamatan lalu lintas
penelitian ini untuk menganalisa
jalan
arteri
primer.
Dari
hasil
sebagai data primer. Data penunjang lainnya
kesesuaian antara kondisi di lapangan dengan gambar dan desain perencanaan. Data ini diperoleh dari Dinas Bina Marga Provinsi Aceh
yang diperoleh adalah data as built drawing yang diperoleh dari PPK 1 Satker Pelaksanaan Jalan Wil. II Provinsi Aceh serta data kecelakaan lalu lintas di Jalan nasional lintas timur Prov. Aceh
2. Data kecelakaan lalu lintas di Jalan nasional
berupa tabel dengan jumlah kecelakaan, jumlah
lintas timur Provinsi Aceh berupa tabel
korban meninggal dunia, korban luka berat dan luka
dengan jumlah kecelakaan, jumlah korban
ringan yang diperoleh dari Satuan Laka Lantas
meninggal dunia, korban luka berat dan luka
Kepolisian Negara Republik Indonesia Provinsi
ringan. Data ini diperoleh dari Satuan Laka
Aceh.
Lantas
Survey Geometrik Jalan
Kepolisian
Negara
Republik
Indonesia Provinsi Aceh
Berdasarkan hasil survey pada titik-titik jalan
Tahapan analisa data yang bertujuan
yang ditinjau untuk survey geometrik jalan, terlihat
untuk mengetahui kendala dan permasalahan
bahwa perencanaan geometrik jalan banyak yang
yang terjadi di lokasi Penelitan. Pada penelitian
telah sesuai ketentuan dan masih laik untuk
ini
dipergunakan dengan bobot nilai keseluruhan
analisis
data
menggunakan
program
Microsoft Excel. Analisis yang dilakukan terdiri
sebesar 97,7.
dari analisis terhadap Alinyemen pada jalan
1. Survey Geometrik JalanPada Titik 1 Km. 10
yang ditinjau.
(Desa Lambaro)
Data-data primer yang terkumpul dari
Ruas jalan ini menghubungkan kota Banda
lapangan berupa hasil surveyyang dilakukan
Aceh dan Medan, dengan volume kendaraan
dalam beberapa waktu dilokasi yang ditinjau.
yang melintasi ruas jalan ini cukup tinggi.
Data-data ini selanjutnya akan diberi penilaian,
Lokasi ini merupakan lokasi tikungan S dan
Penilaian penentuan kelayakan suatu objek
penyempitan jembatan. Kondisi jalan cukup
yang ditinjau di atas yaitu dengan memberikan
landai tetapi pada tikungan memiliki black spot
penilaian laik, cukup laik dan tidak laik.
yang besar kemudian terdapat penyempitan jembatan. Hasil survey geometrik dan gambar
HASIL PEMBAHASAN Hasil
pada tabel dan gambar dibawah ini. Jalan nasional lintas timur Provinsi Aceh
5-
eksisting jalan pada titik 1 seperti yang terlihat
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ISSN 2302-0253 pp. 6- 10
10 Pages
Tabel 5. Hasil Survey Geometrik Pada titik 1
No
Kriteria
Eksisting
Perbandingan
Bobot
Bobot
1 2 3
Lebar Lajur Lebar Bahu kanan Lebar Bahu kiri Kemiringan melintang (e) Superelevasi tikungan Jari-jari tikungan Jarak pandang mendahului Jarak pandang henti
3,2-3,7 m 1,9-3,3 m 2-2,5 m 4,5 s/d 3,2% 4,1% 110-115 m 350 m 75 m
Min 3,5 Min 1,5 Min 1,5 3-5% Mak 10% Min 110 350 m 75 m
90 100 100 100 100 100 100 100 790 98,75
Laik Laik Laik Laik Laik Laik Laik Laik
5 6 7 8 1. Total 2. Status (1/7)
Ket
Kondisi keseluruhan geometrik jalan baik
Laik
Ket : m = meter
Gambar 1. Eksisting Titik 1
Berdasarkan tabel maka diketahui status
Aceh dan Medan, volume lalu lintas yang
geometrik pada titik 1 dengan bobot 98,75.
melintasi ruas jalan ini cukup tinggi. Lokasi
Hal ini ditunjukkan oleh tabel untuk lebar
ini merupakan simpang Y, dimana jalan
lajur hanya berkisar antara 3,2-3,7 m atau
minor merupakan jalan lokal pedesaan.
total rata-rata 3,45m dengan kondisi lebar
Kondisi jalan minor ini menurun, sehingga
lajur jalan baik.
jarak pandang minim dan sering terjadi
2. Survey Geometrik JalanPada Titik 2 Km.
kecelakaan. Hasil survey geometrik dan
18,5 (Desa Samahani)
gambar eksisting jalan pada titik 2 seperti
Ruas jalan ini menghubungkan kota Banda
terlihat pada tabel dan gambar dibawah.
Tabel 6. Hasil Survey Geometrik Pada titik 2 No
Krite-ria
1 Lebar Lajur 2 Lebar Bahu kanan 3 Lebar Bahu kiri 4 Kemiringan melintang (e) 5 Jarak Pandang Mendahului 6 Jarak pandangHenti 1. Total 2. Status (Total/4) Ket : m = meter
Eksisting
Perbandingan
Bobot
Status
3,10 -3,70m 2,38m 1,49m 0-2,2 % 350 m 75 m
Min 3,5 Min 1,5 Min 1,5 3-5% 350 m 75 m
90 100 90 100 100 100 580
Laik Laik 90 100 100 100
96,6
Ket
Laik
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
-6
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Gambar 2. Eksisting Titik 2
Berdasarkan tabel maka diketahui status
jalan yang ditinjau untuk survey Fasilitas
geometrik pada titik 2 adalah laik dengan
Keselamatan Lalu Lintas, diketahui bahwa
bobot nilai 96,6. Pada titik 2 ini masih
kondisi Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas pada
terdapat
belum
titik-titik yang ditinjau masih dalam kategori
sepenuhnya memenuhi standar ketentuan
tidak laik untuk dipergunakan dengan bobot
perencanaan
nilai keseluruhan bobot sebesar 68.
beberapa
titik
geometrik
yang
yang
telah
ditetapkan seperti yang telah diperlihatkan
1. Titik 1 : Km. 10 (Desa Lambaro)
pada tabel diatas.
Hasil survey Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas, foto jalan dan data kecelakaan lalu lintas pada titik 1 seperti yang terlihat
Survey Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas Berdasarkan hasil survey pada titik-titik Tabel 7. Titik 1 No Fasilitas Jalan
dibawah ini.
Kelengkapan
Kondisi
Tipe Jalan
Bobot
Status
Ket
Dua jalur dua arah tak bermedian (2/2 UD)
1
Permukaan Jalan
Baik
Baik
100
L
2
Marka
Ada
Pudar di beberapa segmen
80
L
3
Rambu
Tidak Ada
-
50
TL
4
Penerangan
Tidak Ada
-
50
TL
1. Total
280
2. Status (Total/4) Ket : L = Laik TL = Tidak laik CL = Cukup Laik
70
CL
Berdasarkan tabel diketahui status fasilitas
fasilitas jalan yang belum dibuat/tidak ada
keselamatan lalu lintaspada titik 1 adalah
sesuai
tidak laik dengan bobot nilai rata-rata 70, hal
perencanaan fasilitas keselamatan lalu lintas
ini disebabkan karena masih sangat banyak
yang telah ditetapkan.
7-
Volume 4, No. 3,Agustus 2015
dengan
standar
ketentuan
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala lintas pada titik 2 seperti yang terlihat
2. Titik 2 : Km. 18,5 (Desa Samahani). Hasil survey Fasilitas Keselamatan Lalu
dibawah ini.
Lintas, foto jalan dan data kecelakaan lalu Tabel 8. Titik 2 No
Fasilitas Jalan
Kelengkapan
Tipe Jalan
Kondisi
Status
Bobot
Dua jalur dua arah tak bermedian (2/2 UD)
1
Permukaan Jalan
Baik
Baik
L
100
2
Marka
Ada
Jelas
L
100
3
Rambu
Tidak Ada
-
TL
50
4
Penerangan
Tidak Ada
-
TL
50
1.
Total
2.
Status (Total/4)
Ket :
300 CL
L = LaikCL = Cukup Laik
status fasilitas keselamatan lalu lintaspada 2
adalah
tidak
75
TL = Tidak laik
Dari tabel survey fasilitas jalan diketahui
titik
Ket
laik,
Tabel 9 Hasil Survey Geometrik Pada jalan nasional lintas timur Prov. Aceh No
Titik Tinjauan
Bobot
Status
1
Titik 1
98,75
Laik
2
Titik 2
96,7
Laik
Ket
meskipun
permukaan jalan dan pembuatan marka telah dilaksanakan dengan baik, tetapi kebutuhan rambu, penerangan dan median pada jalan juga sangat dibutuhkan untuk menghindari
1. Total
195,4
2. Status (Total/2)
97,7
Laik
terjadinya kecelakaan. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi Pembahasan
geometrik pada jalan nasional lintas timur Prov.
Dari hasil survey keseluruhan pada kedua
Aceh bukan penyebab utama kecelakaan lalu
titik yang ditinjau maka dapat diketahui bahwa
lintas. Tidak tercapainya bobot nilai 100
perencanaan geometrik pada jalan nasional
disebabkan oleh masih ada beberapa titik
lintas timur Prov. Aceh telah memenuhi kriteria
penelitian geometrik yang cukup laik karena
yang telah ditetapkan (laik). Hal ini dapat
dimensi yang ditinjau kurang dari dimensi yang
dilihat dari hasil bobot keseluruhan dari kedua
telah ditetapkan.
titik yang ditinjau sejumlah 97,7 seperti yang terlihat pada tabel 9.
Kondisi fasilitas keselamatan lalu lintas untuk keseluruhan titik yang ditinjau pada jalan nasional lintas timur Prov. Aceh berdasarkan hasil analisis dilapangan diketahui bahwa Volume 4, No. 3, Agustus 2015
-8
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala fasilitas
keselamatan
lalu
lintas
belum
bobot untuk masing-masing titik yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (tidak
ditinjau adalah sebagai berikut:
laik). Hal ini dapat dilihat dari hasil bobot
- Titik 1 bobot nilai sebesar 98,75 (laik);
keseluruhan dari kedua titik yang ditinjau
- Titik 2 bobot nilai sebesar 96,7 (laik);
sejumlah 74 seperti yang terlihat pada tabel 10.
3. Pada fasilitas Keselamatan Lalu Lintas, dari hasil survey pada titik-titik jalan yang
Tabel 10
Hasil Survey Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas Pada jalan nasional lintas timur Prov. Aceh
ditinjau diketahui masih dalam kategori tidak laik untuk dipergunakan dengan bobot
No
Titik Tinjauan
Bobot
Status
Ket
1
Titik 1
70
70
Adapun bobot untuk masing-masing titik
2
Titik 2
75
75
yang ditinjau adalah sebagai berikut:
nilai
bobot
sebesar
72,5.
- Titik 1 bobot nilai sebesar 70 (Cukup
145
1. Total
keseluruhan
laik/Laik Bersyarat); 2. Status (Total/2)
72,5
Cukup Laik
- Titik 2 bobot nilai sebesar 75 (Cukup laik/Laik Bersyarat).
Berdasarkan hasil analisis ini dapat disimpulkan faktor utama penyebab kecelakaan
Saran
lalulintas pada titik yang ditinjau adalah
1. kajian evaluasikeselamatan infrastruktur
fasilitas keselamatan lalu lintas yang tidak laik.
jalan untuk mengurangi potensi terjadinya kecelakaan
berkendaraan
sebaiknya
KESIMPULAN DAN SARAN
diterapkan pada awal proyek (tahapan
Kesimpulan
desain) sehingga akan dapat memperkecil
1. Berdasarkan hasil analisis pada perencanaan
resiko terjadinya kecelakaan berkendaraan
geometrik jalan danfasilitas Keselamatan
sesuai dengan tujuan dari studi itu sendiri.
Lalu Lintas, disimpulkan faktor utama
2. Perlu adanya suatu tim dan kerja sama yang
penyebab kecelakaan lalulintas pada titik
baik dari berbagai disiplin ilmu yang
yang ditinjau adalah fasilitas keselamatan
berkaitan
lalu lintas yang tidak laik sehingga perlu
evaluasikeselamatan
dilakukan beberapa perbaikan seperti yang
khususnya pada jalan-jalan arteri primer
telah direkomendasikan sebelumnya.
yaitu menghubungkan kota jenjang kesatu
2. Untuk
perencanaan
geometrik
jalan
yang
untuk
terletak
melakukan infrastruktur
berdampingan,
kajian jalan
atau
berdasarkan hasil survey pada titik-titik jalan
menghubungkan kota jenjang kesatu dengan
yang ditinjau, telah sesuai ketentuan dan
kota jenjang kedua.
masih laik untuk dipergunakan dengan bobot nilai keseluruhan sebesar 97,7. Adapun 9-
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 3. Perlunya kesigapan-kesigapan dari ahli-ahli perencana
atau
tim
teknis
dalam
mengumpulkan informasi-informasi tentang infrastruktur jalan dari suatu bangunan jalan sehingga dapat diterapkan dalam kajian evaluasikeselamatan
infrastruktur
untuk
potensi
mengurangi
jalan
terjadinya
kecelakaan berkendaraan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Buku
Anonim, (2012)a, Panduan Teknis Pelaksanaan Laik Fungsi Jalan: Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum. Jakarta. Anonim, (2012)b, PanduanTeknis 1Rekayasa Keselamatan Jalan (Kerjasama IndiiDJBM: Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum. Jakarta Hendarsin, S. L., (2000), Penuntun Praktis Teknik Perencanaan Jalan Raya, Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung, Bandung
Volume 4, No. 3, Agustus 2015
- 10