EVALUASI EFEKTIVITAS E MODULE UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS MAHASISWA Ni Kadek Sinarwati1 (Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja) 1
Email:
[email protected]
ABSTRAK Soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan dirinya sendiri). Soft skills dibedakan menjadi dua yaitu intrapersonal skills dan interpersonal skills. Berdasarkan hasil penelitian penyebab kesuksesan seseorang hanya 20% oleh kecerdasan intelektualnya (IQ/hard skills) dan 80% merupakan bagian dari faktor pendukung lainnya, termasuk kecerdasan emosi/soft skills. Soft skills mahasiswa dalam pembelajaran masih perlu ditingkatkan, karena peningkatan soft skills merupakan penyebab kesuksesan mereka. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan soft skills mahasiswa adalah dengan mengimplementasikan e module. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan(tahun 2) dimana pada tahun sebelumnya telah berhasil di kembangkan prototype e module, sehingga pada tahun ini, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas e module dalam meningkatkan soft skills mahasiswa serta mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap pengimplementasian e module. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (kuasi eksperimental). Populasi penelitian adalah mahasiswa jurusan akuntansi semester 2 yang sedang mengampu mata kuliah pengantar akuntansi 2. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Data yang dikumpulkan adalah soft skills dan tanggapan mahasiswa, yang dikumpulkan melalui metode observasi dan kuesioner. Data dianalisis dengan teknik analis deskriptif dan Analisis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa E-module akuntansi keuangan diimplementasikan dalam pembelajaran efektif meningkatkan soft skills mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan signifikan nilai soft skills mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dengan menggunakan e module dibandingkan dengan yang menggunakan modul konvensional/cetak. Mahasiswa memberikan respon positif terhadap perkuliahan dengan menggunakan e module dan merekomendasikan menggunakan e module pada perkuliahan akuntansi lainnya, selain akuntansi keuangan. Kata Kunci: e module, soft skills I.
PENDAHULUAN Soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan dirinya sendiri). Soft skills dibedakan menjadi dua yaitu intrapersonal skills dan interpersonal skills. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh negara-negara
Inggris, Amerika dan Kanada, ada 23 atribut soft skills yang dominan di lapangan kerja. Kedua puluh tiga atribut tersebut, diurut berdasarkan prioritas kepentingan di dunia kerja yaitu: Inisiatif, Etika/integritas, Berpikir kritis, Kemauan belajar, Komitmen, Motivasi, Bersemangat, Dapat diandalkan, Komu-
Vol.06 No.4,September 2016
Jurnal Riset Akuntansi
JUARA
85
nikasi lisan, Kreatif, Kemampuan analitis, Dapat mengatasi stres, Manajemen diri, Menyelesaikan persoalan, Dapat meringkas, Berkoperasi, Fleksibel, Kerja dalam tim, Mandiri, Mendengarkan, Tangguh, Beragumentasi logis dan Manajemen waktu (Sailah, 2007). Berdasarkan hasil penelitian Dr. Goleman penyebab kesuksesan sesorang hanya 20% oleh kecerdasan intelektualnya (IQ/hard skills) dan 80% merupakan bagian dari faktor pendukung lainnya, termasuk kecerdasan emosi/soft skills (Ghozally, 2005). Selain itu menurut temuan Mitsubishi Research Institute (dalam Endrotomo, 2010) faktor yang memberi kontribusi keberhasilan dalam dunia kerja adalah fiansial 10%, keahlian bidangnya 20%, net working 30% dan soft skills 40%. Fakta empiris di atas menunjukkan bahwa soft skills lebih perlu untuk ditingkatkan dibandingkan dengan hard skills. Namun sayangnya sistem pendidikan kita saat ini, soft skills hanya diberikan rata-rata 10% dalam kurikulumnya (Sailah, 2007). Terjadi kesenjangan persepsi antara dunia pendidikan tinggi dengan industri. Perguruan tinggi memandang bahwa lulusan yang high competence adalah lulusan dengan IPK tinggi dan lulus dalam waktu cepat (< 4 tahun), sedangkan menurut industri yang dimaksud dengan lulusan yang high competence adalah mereka yang memiliki kemampuan dalam aspek teknis dan perilaku yang baik (Sriartha dan Sudiana, 2008). Begitu pentingnya soft skills ditingkatkan dalam rangka meraih kesusksesan, namum bukan berarti hard skills tidak diperlukan. Mahasiswa jurusan akuntansi memerlukan soft skills selain hard skills agar kelak mampu menjadi akuntan yang sukses. Sebagai calon akuntan, mahasiswa akuntansi seharusnya tidak hanya handal dalam berhitung atau handal dalam menyusun laporan keuangan (hard
86
skills) tetapi yang lebih penting dari itu adalah kemampuan dalam mengkomunikasikan laporan keuangan, berpikir kreatif, dan memiliki inisiatif (soft skills). Berdasarkan pengalaman peneliti mengampu mata kuliah di jurusan akuntansi program S1 Universitas Pendidikan Ganesha ditemukan bahwa soft skills mahasiswa khususnya dalam pembelajaran masih sangat perlu untuk ditingkatkan. Selama ini dalam proses pembelajaran mahasiswa kurang mampu dalam berkomunikasi lisan, hal tersebut terlihat dari bahasa mereka yang kurang terstruktur dan terkadang apa yang mereka sampaikan tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya dimaksudkan. Selain itu tingkat inisiatif mahasiswa juga masih rendah hal ini terlihat dari rendahnya kesadaran mahasiswa yang mengerjakan latihan soal yang ada dibuku latihan. Kemauan belajar mahasiswa juga masih rendah, ketika mahasiswa diberikan kesempatan untuk membahas sebuah materi, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sekedar pertanyaan yang terkadang tidak terkait dengan materi yang dibahas saat itu, ini menunjukkan mahasiswa tidak membaca materi, indikator lain rendahnya kemauan belajar adalah ketika sebelum melanjutkan pada materi selanjutnya peneliti selalu memberikan kuis untuk mengingatkan mahasiswa pada materi sebelumnya. Pada kondisi tersebut jumlah mahasiswa yang mampu menjawab dengan tepat hanya 5% saja. Pada proses pembelajaran peneliti telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan soft skills mahasiswa misalnya dengan memberikan buku acuan yang lengkap dengan pertanyaan diskusi dan latihan soal, memberikan kesempatan kepada mereka untuk mempresen tasikan materi secara berkelompok yang disertai dengan adanya kelompok pembahas, namun seperti yang dipaparkan di atas, soft skills mahasiswa masih jauh dari harapan.
EVALUASI EFEKTIVITAS E MODULE UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS MAHASISWA
Upaya peningkatan soft skills mahasiswa penting untuk segera dilakukan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mengimplementasikan e learning. Melalui e learning akuntansi ini, mahasiswa bisa belajar secara on line, mahasiswa bisa mengunduh kemudian membaca materi atau mengerjakan latihan soal dan membahas pertanyaan diskusi. Jika terdapat materi yang tidak dipahami mahasiswa bisa menanyakan kepada dosen ataupun rekan sejawatnya melalui fitur diskusi. Dengan demikian e learning akuntansi selain sebagai media pembelajaran yang berisi materi pelajaran dan bahan assestmen, e learning juga merupakan forum diskusi antara dosen dengan mahasiswa, mahasiswa dengan mahasiswa, sehingga dengan demikian soft skills mahasiswa dapat dtingkatkan. Penelitian evaluasi efektivitas e module untuk meningkatkan soft skills mahasiswa ini merupakan tindak lanjut penelitian-penelitian tahun sebelumnya. Pada tahun 2012 Sinarwati dan Trisna Herawaty melakukan penelitian tentang penerapan pembelajaran kooperatif dengan strattegi TTAR berdasarkan Tri Kaya Parisudha untuk meningkatkan soft skills mahasiswa, sedangkan di tahun 2013 Sinarwati, dan Trisna Herawaty melakukan penelitian penerapan pembelajaran koopertaif tipe STAD untuk meningkatkan soft skills dan hard skills mahasiswa. Kedua penelitian ini menghasilkan modul akuntansi cetak yang ternyata belum mampu menjadikan soft skills mahasiswa berada pada kategori sangat baik. Selanjutnya pada tahun 2015, Sinarwati dan Kertiasih melakukan pengembangan e module akuntansi, sehingga pada tahun 2016, dilakukan evaluasi efektifitas e modul. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: Mengevaluasi efektivitas e module untuk meningkatkan soft skills mahasiswa untuk perkuliahan akuntansi keuangan khususnya mata kuliah pengantar akuntansi 2 dan mengetahui re-
spon mahasiswa terhadap implementasi e module untuk meningkatkan soft skills mahasiswa untuk perkuliahan akuntansi keuangan khususnya mata kuliah pengantar akuntansi 2. Terdapat beberapa alasan peneliti mengimplementasikan e learning pada mata kuliah akuntansi keuangan khususnya mata kuliah pengantar akuntansi 2 yakni: Soft skills mahasiswa nampak masih perlu ditingkatkan ketika mengikuti perkuliahan pengantar akuntansi 2, kondisi ini diketahui pada saat beberapa semester mengampu mata kuliah tersebut, Mata kuliah pengantar akuntansi 2 berisikan materi yang bersifat full aplicatedable, penelitian tahun 2012 dan 2013 menghasilkan modul cetak, dan penelitian tahun 2015 telah dibangun purwarupa e module akuntansi keuangan 1, sehingga dengan merivisi judul dan isi, penelitian ini mengimplementasikan e module pada mata kuliah pengantar akuntansi 2. Penelitian ini urgent untuk dilakukan mengingat penelitian ini melakukan aksi dukungan terhadap program e-learning yang disertai dengan upaya peningkatan soft skills mahasiswa dalam proses pembelajaran. Peningkatan soft skills mahasiswa merupakan hal yang harus segera dilakukan, karena seperti yang diketahui bahwa soft skills merupakan penyumbang terbesar bagi kesuksesan (Ghozaly, 2005). Dengan demikian temuan yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan soft skills mahasiswa dengan adanya perbedaan signifikan soft skills antara mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dengan e module dengan soft skills mahasiswa yang mengikuti perkuliahan konvensional dengan menggunakan modul cetak. II.
KAJIAN PUSTAKA Modul adalah suatu cara pengorganisasian materi pelajaran yang memperhatikan fungsi pendidikan. (Santyasa, 2009). Modul dapat berbentuk cetak atau
Vol.06 No.4,September 2016
Jurnal Riset Akuntansi
JUARA
87
elektronik (e-module). E-module akuntansi keuangan dimaksudkan sebagai bahan ajar modul yang ditampilkan dengan menggunakan piranti elektronik. Tidak jauh berbeda dengan modul pada umumnya, dalam e-module terdapat tiga komponen, yaitu mencakup (1) bagian pendahuluan, (2) bagian kegiatan belajar, dan (3) daftar pustaka. Bagian pendahuluan mengandung (1) penjelasan umum mengenai modul, (2) indikator pembelajaran. Bagian Kegiatan Belajar mengandung (1) uraian isi pembelajaran, (2) rangkuman, (3) tes, (4) kunci jawaban, dan (5) umpan balik. (Susilowati E, Indriyanti N, 2010) Penelitian tentang pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT telah dilakukan di luar dan di dalam negeri dengan menunjukkan hasil terjadi peningkatan kualitas pembelajaran. Media pembelajaran berbasis ICT memungkinkan proses pembelajaran dapat memperoleh capaian berupa “complex skills” yang dibutuhkan di era global sekaligus memungkinkan adanya student centered learning (Mills, 2006). Chong et al (2005) telah mengembangkan dan mengevaluasi e-module untuk teknologi pneumatiks, dan melaporkan bahwa penerapan e-module efektif dalam meningkatkan proses pembelajaran dan pencapaian pemahaman konseptual. Sementara itu Talib et al (2005) melaporkan bahwa animasi konstruktivisme untuk perubahan konseptual merupakan strategi yang efektif dalam pencapaian hasil belajar, utamanya menyangkut konsep-konsep sains dinamis, abstrak, dan kompleks. Sujanem Rai dkk, (2009) menemukan terdapat perbedaan pemahaman konsep antara mahasiswa yang menggunakan modul kontekstual interaktif berbasis web dengan yang menggunakan yang menggunakan modul kontekstual konvensional. Mahasiswa yang menggunakan modul kontekstual interaktif berbasis web
88
menunjukkan pemahaman konsep yang lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang menggunakan modul kontekstual konvensional. Candiasa dkk, (2010) menemukan bahwa penerapan modul hipertek mampu mengatasi masalah keterbatasan dosen dan keterbatasan sarana praktikum yang selama ini menjadi hambatan. Sementara itu Candiasa dkk, (2011) menyatakan bahwa secara umum modul hiperteks dengan evaluasi on-line yang dikembangkan dengan model ADDIE untuk mata kuliah Metodologi Penelitian berada dalam kategori cukup bagus. Sabar (2011) menemukan penggunaan media pembelajaran berbasis ICT tidak hanya menguntungkan karena interaktivitas dan aksesibilitasnya saja, namun juga dapat meningkatkan kemandirian aktif mahasiswa dalam belajar. Rochintaniawati, dkk (2012) menemukan e-book yang dikembangkan dengan format flash, secara umum direspon positif oleh mahasiswa. Penggunaan variasi penyajian seperti gambar, animasi, permainan (puzzle) dan kuis dalam e-book menjadi hal yang menarik bagi mahasiswa. Penyajian konsep secara tematik membuat mahasiswa lebih memahami sains secara terintegrasi dan penggunaan bahasa Inggris dinilai dapat memotivasi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Inggris. Berthal dalam Sailah (2007) menyebutkan bahwa soft skills didefinisikan sebagai ”personal and interpersonal behaviours that develop and maximize human perfomance (e.g coaching, team building, initiative, decision making, etc). Soft skills does not includetechnical skills such as financial, computing and assembly skills”. Soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan dirinya sendiri).
EVALUASI EFEKTIVITAS E MODULE UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS MAHASISWA
Dengan demikian, atribut soft skills tersebut meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter, dan sikap. Soft skills atau people skills dapat dipilah menjadi dua bagian, yaitu intrapersonal skills dan interpersonal skills. Intrapersonal skills adalah keterampilam seseorang dalam ”mengatur” diri sendiri. Sedangkan intrapersonal skills adalah keterampilan seseorang yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain. Dua jenis keterampilan tersebut dirinci sebagai berikut (Sailah, 2007): Intrapersonal skills, dipahami sebagai kecakapan pribadi atau berhubungan dengan diri sendiri, yang terdiri dari: a.Transforming character (kemampuan mewujudkan karakter/watak) b.Transforming beliefs (kemampuan mewujudkan keyakinan) c.Change management (kemampuan menghadapi dan mengelola perubahan)d. Stress management (kemampuan pengelolaan stress) e.Time management (kemampuan mengelola waktu) f.Goal setting & Life purpose (kemampuan menentukan dan mencapai tujuan) g.Accelerated learning techniques (kemampuan melakukan percepatan belajar) Interpersonal skills, secara mudah dapat dipahami sebagai kecakapan bergaul atau berhubungan dengan orang lain yang terdiri dari: a.Communication skills (keterampilan berkomunikasi) b.Relationship building (kemampuan membangun hubungan) c.Leadership skills (kecakapan memimpin) d.Self-marketing skills (kecakapan mempromosikan diri) e.Negotiation skills (kecakapan bernegosiasi) f.Motivation skills (keterampilan memotivasi)
g.Presentation skills (kecakapan presentasi atau menjelaskan pikiran) h.Public speaking skills (kecakapan berbicara di depan umum) Kecakapan bergaul atau interpersonal skills merupakan kecakapan yang bisa diasah dalam pembelajaran. Melalui kegiatan pembelajaran peserta didik didorong untuk berkomunikasi aktif dengan teman dan guru untuk membangun relasi antar sesama. Melalui penugasan yang bersifat kelompok, peserta didik dapat berlatih kepemimpinan, saling tawar-menawar untuk menyepakati suatu keputusan. Untuk mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan/tugas peserta didik dapat diberi kesempatan untuk berlatih berbicara di depan umum melalui presentasi yang sekaligus dapat menjadi wahana promosi diri dalam menampilkan kemampuannya. Melalui berbagai aktivitas yang mendorong peserta didik untuk mengembangkan diri dalam kelompok juga akan menjadi ajang pemotivasian bagi masing-masing dalam menuntaskan tugas mereka. (Endang dan Nuryata, 2011) III.
METODE PENELITIAN Fishbone Diagram untuk memaparkan apa yang sudah, sedang dan akan dilakukan sehubungan penelitian ini disajikan pada gambar 3.1
Gambar 3.1 Diagram Fishbone penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (kuasi eksperimental) karena tidak semua variabel yang muncul dan kondisi eksperimen dapat diatur dan dikontrol secara ketat (full randomize). Dalam penelitian ini eksperimennya berupa kelas dan perlakuannya berupa penggunaan media pembelajaran software pembelajaran e
Vol.06 No.4,September 2016
Jurnal Riset Akuntansi
JUARA
89
module kelompok akuntansi keuangan khususnya sub pengantar akuntansi 2. Terkait dengan jenis penelitian tersebut, maka rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah postest only control group design (Tuckman, 1999) seperti yang disajikan pade tabel 3.1 Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
Kelas Kontrol Eksperimen
Perlakuan X1 X2
Sumber: Tuckman, 1999
Post-test O O
Keterangan: X1: Perlakuan pembelajaran dengan media belajar berupa modul konvensional (cetak) X2: Perlakuan pembelajaran dengan media belajar berupa e module O: Menyatakan pengamatan akhir pada kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok pertama merupakan kelas kontrol diberikan perlakuan berupa penerapan pembelajaran konvensional dengan menggunakan modul cetak, sedangkan kelompok kedua yang juga kelas, merupakan kelas eksperimen yang diberikan perlakuan berupa implementasi e module, Model pembelajaran yang digunakan pada kedua kelas adalah model pembelajaran kooperatif. Kelas dipilih sebagaimana adanya dan tidak dilakukan pengacakan individu. Pengambilan sampel dilakukan secara undian sehingga semua kelompok (kelas) akan mendapatkan peluang yang sama untuk menjadi sampel penelitian. Data soft skills mahasiswa pada penelitian ini diambil dalam proses pembelajaran dalam satu tahap. Populasi penelitian adalah mahasiswa jurusan akuntansi semester 2 yang sedang mengampu mata kuliah
90
pengantar akuntansi 2 . Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling, sehingga nanti diperoleh satu kelas sebagai kelas yang mendapat perlakukan dan satu kelas yang menjadi kelas kontrol. Subjek penelitian adalah mahasiswa akuntansi semester 2 sebanyak 2 kelas dan masing-masing kelas terdiri dari 34 dan 35 orang orang, sehingga total subjek sebanyak 69 orang. Objek atau aspekaspek yang diteliti, meliputi: (1). soft skills yang terdiri dari inisiatif, kemauan belajar, komunikasi lisan, kejujuran, partisipasi dan kreativitas. Metode Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan kuesioner. Observasi atau pengamatan merupakan suatu cara pengumpulan data dengan jalan melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Tujuan observasi adalah melakukan pengamatan secara wajar dan tanpa ada dengan sengaja untuk mempengaruhi, mengatur dan memanipulasi. Pada penelitian ini peneliti dibantu oleh dua orang observer mahasiswa semester akhir yang sedang mengambil mata kuliah skripsi, sedangkan peneliti berperan sebagai pengampu mata kuliah. Data yang dikumpulkan melalui metode observasi adalah perkembangan soft skills mahasiswa selama proses pembelajaran. Angket adalah alat pengumpul data berupa pertanyaan yang ditujukan kepada responden. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi semester 2 program S1, sebanyak 64 orang. Data yang dikumpulkan dengan metode kuesioner adalah tanggapan mahasiswa terhadap implementasi e module untuk meningkatkan soft skills mahasiswa. Pertanyaan dibuat dengan rentang 5 point dengan ketentuan sebagai berikut: STS =1, TS=2, TT=3, S=4, SS=5.
EVALUASI EFEKTIVITAS E MODULE UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS MAHASISWA
Teknik analisis data menggunakan analisis deskriftif dan analisis of variance (ANOVA). Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan nilai soft skills. Analisis deskriftip dilakukan dengan melakukan penskoran terhadap atribut soft skills. Analisis of Variane (ANOVA) digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Sebelum ANOVA digunakan terlebih dahulu dilakukan uji normalitas homogenitas varian antar kelompok, dan homogenitas matiks-matriks varian. Uji normalitas sebaran data menggunakan statistik Kolmogorv-Smirnov. Uji homogenitas varian antar kelompok digunakan Kevene’s Test of Quality Error Variance, dan uji homogenitas matriksmatriks varian-kovarian menggunakan Box’s Test Of Equality of Covariance Matrices (Norusis, 1990:74-75, Hair, et al, dalam Santyasa, 2003: Santosa, 2002). Sebagai tindak lanjut ANOVA, adalah uji signifikansi perbedaan nilai rata-rata variabel dependen antar kelompok. Uji signifikansi perbedaan rata-rata antar kelompok menggunakan Least Significant Difference (LSD) (Hair, at el, dalam Santyasa, 2004). Kriteria yang digunakan adalah tolak Ho, artinya terdapat perbedaan nilai rata-rata variabel dependen antar kelompok jika harga mutlak (µi- µj)>LSD. Keseluruhan analisis statistik menggunakan program SPSS V.19 for Windows. Semua pengujian hipotesis nol dilakukan pada taraf signifikansi 5%. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Hasil statistik deskriptif data yang menunjukkan nilai mean, standar deviasi, minimum dan maximum disajikan di tabel 4.1
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Soft Skill
Sumber: Hasil pengolahan SPSS
Data di tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah responde (N) adalah 69 orang yang dibedakan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama sebanyak 35 orang mahasiswa semester 2 kelas E yang merupakan kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media belajar berupa modul konvensional (cetak), sedangkan kelompok kedua adalah mahasiswa semester dua kelas G yang merupakan kelas perlakuan yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media belajar berupa e-module. Nilai soft skills terendah (minimun) pada kelas kontrol adalah 12 dan nilai tertinggi (maximum) kelas kontrol adalah 24. Rata-rata nilai kelas kontrol adalah 17,40 dengan standar deviasi 3,238. Nilai soft skills terendah (minimun) pada kelas perlakuan/ eksperimen adalah 18 dan nilai tertinggi (maximum) kelas perlakuan/ eksperimen adalah 29. Rata-rata nilai kelas perlakuan/eksperimen adalah 21,18 dengan standar deviasi 2,758. Penelitian ini menggunakan One Way Analysis Of Variance (Anova) untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan nilai soft skills antara sekelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan e module dengan sekelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan modul cetak. Hasil analisis Anova disajikan di tabel 4.2
Vol.06 No.4,September 2016
Jurnal Riset Akuntansi
JUARA
91
tanggapan mahasiswa terhadap angket tertutup disajikan di tabel 4.3.
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Pengujian Hipotesis Hipotesis Hasil Test of Between-Subjects Effects Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:Soft Variable:Soft Skill Dependent Skill
Source Corrected Model Intercept Media Belajar Error Total Corrected Total
Type III Sum of Squares 245,963a 25665,094 245,963 607,341 26451,000 853,304
Df
1 1 1 67 69 68
Mean Square 245,963 25665,094 245,963 9,065
F 27,134
Sig. ,000
2831,294 27,134
,000 ,000
Tabel 4.3 Respon Mahasiswa Terhadap E Module Akuntansi Keuangan Sub Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 2 Untuk Meningkatkan Soft Skills Mahasiswa. Angket Tertutup (n=34)
a. R Squared = ,288 (Adjusted R Squared = ,278) Sumber: Hasil pengolahan SPSS
Hasil pengolahan SPSS memberikan nilai F hitung sebesar 2831,294 untuk intercept dan signifikan pada 0,05, begitu juga dengan variabel media pembelajaran dengan nilai F 27,134 dan signifikan pada 0,05. Nilai signifikansi media pembelajaran sebesar 0,00 mengandung makna bahwa terdapat perbedaan signifikan nilai soft skills antara mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media belajar berupa e module dengan nilai soft skills antara mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media belajar berupa modul konvensional (cetak).Besarnya nilai adjusted R square 0,278 mempunyai arti bahwa variabilitas soft skills dapat dijelaskan oleh variabilitas media belajar sebanyak 27,8%. Mahasiswa memberikan respon positif terhadap implementasi e module akuntansi keuangan(sub pengantar akuntansi 2). Sebagian besar mahasiswa menyatakan senang mengikuti perkuliahan dengan menggunakan e module. Tanggapan mahasiswa terhadap E Module Akuntansi Keuangan Sub Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 2 Untuk Meningkatkan Soft Skills Mahasiswa, diperoleh dengan angket. Data yang diperoleh dari hasil angket ini dapat mencerminkan sikap dan persepsi mahasiswa. Angket terdiri dari 13 pernyataan yang telah disiapkan 5 jawaban dengan Skala Likert (angket tertutup). Hasil tabulasi
92
Sumber: Rekapitulasi jawaban mahasiswa terhadap kuesioner yang disebar
4.2 Pembahasan Hasil analisis deskriptif terhadap mean (rerata) soft skills antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa rerata kelompok eksperimen yang melakukan pembelajaran dengan media e module memiliki nilai 21,18 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rerata kelompok kontrol yang melakukan pembelajaran dengan media konvensional(cetak) dengan nilai rerata 17,40. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan soft skills antara kelompok eksperimen yang melakukan pembelajaran dengan media e module dibandingkan dengan
EVALUASI EFEKTIVITAS E MODULE UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS MAHASISWA
kelompok kontrol yang melakukan pembelajaran dengan media konvensional (cetak). Test of between-subjects efeect menghasilkan nilai statistik F sebesar 27,134 dengan signifikansi 0,00. Angka signifikansi ini lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Secara statistik hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan nilai soft skills kelompok mahasiswa yang melakukan proses pembelajaran dengan media cetak dibandingkan dengan nilai soft skills kelompok mahasiswa yang melakukan proses pembelajaran dengan media e-module. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis Anova satu jalur (one way anova), maka dapat diambil justifikasi bahwa e-module memberikan pengaruh yanh lebih baik pada soft skills mahasiswa dibandingkan dengan modul konvensional(cetak). Terdapat beberapa alasan yang dapat dijadikan dasar justifikasi bahwa e-module lebih baik dalam meningkatkan soft skills dibandingkan dengan modul konvensional(cetak) yaitu: Pertama: penggunaan internet dalam pembelajaran, paling tidak memberikan tiga dampak positif yakni peserta didik dapat dengan mudah mengambil mata kuliah di mana pun, peserta didik dapat dengan mudah berguru pada para ahli di bidang yang diminatinya, dan kuliah dapat dengan mudah dilakukan tanpa bergantung pada universitas tempat si mahasiswa belajar (Purbo, 2008). Kedua: soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (termasuk dengan dirinya sendiri). Dengan demikian, atribut soft skills tersebut meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter, dan sikap (Sailah, 2007). Belajar dengan media e module dapat meningkatkan sikap positif mahasiswa. Ketiga: lingkungan belajar online memungkinkan mahasiswa mengeksplorasi informasi dari berbagai sumber
dengan cepat dan mudah. Hal ini akan mendorong sikap inisiatif dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa. Kreativitas dari segi kognitif merupakan kemampuan berfikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian dan perincian. Sedangkan dari segi afektifnya kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani menghadap risiko dan tidak mudah putus asa. Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas dan memiliki nilai. Kreativitas sebagai salah satu indikator soft skills dalam penelitian ini diukur dengan pemberian tugas yang mengimajinasikan mahasiswa sebagai pemilik perusahaan yang membeli dan mengelola assets dengan cermat. Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Mertasari (2010) yang menyatakan bahwa penggunaan modul web dan pembelajaran bermedia akan menjamin kontrol mahasiswa, fleksibiitas, bebas konteks dan juga relatif bebas konvensi sosial. Keempat: forum diskusi online yang mendorong semua mahasiswa berpendapat sehingga mereka terlatih untuk menanggapi atau mengkritisi pendapat teman mereka yag kurang sesuai dengan pemahaman mereka. Hal ini sejalan dengan temuan Suarsana dan Mahayukti (2012) yang menyatakan bahwa penggunaan e modul memberikan kesempatan bertanya dan menanggapi di forum diskusi online sangat terbuka lebar dan luas sehingga mendorong terbentuknya komunitas belajar. Hasil analisis terhadap tanggapan mahasiswa yang diperoleh dengan metode kuesioner, mahasiswa memberikan tanggapan yang positif kepada implementasi e module dalam pembelajaran akuntansi. Sebagian besar mahasiswa (lebih dari 70%) menyatakan bahwa e module yang digunakan dapat meningkatkan soft skills (inisiatif, kemauan belajar, kemampuan komunikasi lisan,
Vol.06 No.4,September 2016
Jurnal Riset Akuntansi
JUARA
93
kejujuran, partisipasi dan kreativitas) mereka. Hasil ini sejalan dengan temuan Rochintaniawati, dkk (2012) menemukan e-book yang dikembangkan dengan format flash, secara umum direspon positif oleh mahasiswa. Berdasarkan pembahasan tersebut, maka pembelajaran berbantuan e-module dapat diacu sebagai pasilitas pembelajaran alternatif untuk mengoptimalkan pembelajaran akuntansi, khususnya akuntansi selain akuntansi keuangan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan soft skills mahasiswa. V. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, simpulan dari penelitian ini adalah: 1). E-module akuntansi keuangan diimplementasikan dalam pembelajaran efektif meningkatkan soft skills mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan signifikan nilai soft skills mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dengan menggunakan e module dibandingkan dengan yang menggunakan modul konvensional/cetak. 2). Mahasiswa memberikan respon positif terhadap perkuliahan dengan menggunakan e module dan merekomendasikan menggunakan e module pada perkuliahan akuntansi lainnya, selain akuntansi keuangan. DAFTAR PUSTAKA Candiasa, I Made., Sri Mertasari, Ni Made., Setemen Komang, 2011. Modul Hiperteks Dengan Evaluasi On-Line Sebagai Suplemen Pembelajaran Reguler Di SMA Dalam Upaya Peningkatan Dan Pemerataan Mutu Pendidikan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Volume 5, Nomor 1, April 2011. Hal 18-35. Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja. Candiasa, I Made., Sukajaya, Nyoman., Ratnaya, Gede., 2010. Modul Hip-
94
erteks Dengan Pendekatan Heuristik Untuk Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Sekolah Menengah. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Volume 4, Nomor 1, April 2010. Hal 17-32. Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja. Chong, J. L., Yunos, J. M., & Spahat, G. 2005. The development and evaluation of an E-Module for pneumatics technology. Malaysian Online Journal of Instructional Technology. 2(3). 25-33. Tersedia pada http://pppjj. usm.my/mojit/. Diakses pada tanggal 1 Maret 2013. Purbo, OW. 2002. Technology e-learning berbasis php dan sysql. Jakarta: Elex Media Komputindo. Rochintaniawati Diana, Ari Widodo dan Tuszie Widhiyanti, 2012. Pengembangan Buku Elektronik untuk Sains di SMP SBI dan RSBI. Jurnal Pendidikan. Volume 13, No. 2 September 2012. Hal 89-93. LPPM Universitas Terbuka. Endang Rahayu Sadbhudy, Nuryata I Made. 2011. Pengembangan Soft Skills di SMK. Bandung: Sekarmita Endrotomo. 2010. Implementasi Pembelajaran Student Center Learning. Makalah diseminarkan dalam rangka Implementasi PHK-I.di STIE Triatma Mulya Badung. Ghozally, Fitri R. 2005. Kecerdasan Emosi dan Kualitas Hidup. Jakarta : Edsa Mahkota. Sailah Illah. 2007. Pengembangan Soft skills di Perguruan Tinggi. Makalah di sampaikan dalam rangka Sosialisasi Soft Skills di Undiksha. Singaraja. Mertasari, N.M.S. 2010. Modul Web dengan Pola Insentif untuk meningkatkan Kemampuan Memahami Materi Bahasa Inggris. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran.Jilid 43 Nomor 3. Hal 246-252.
EVALUASI EFEKTIVITAS E MODULE UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILLS MAHASISWA
Mills, C Steven. 2006. Using the Internet for Active Teaching and Learning. Ohio: Pearson Merrill Prentice Hall. Http://www.wikipedia.com. Diakses tanggal 1 Maret 2013. Montgomery, D. C. 1984. Design and analysis of experiment. Second edition. New York: John Wiley & Sons. Sabar Nurohman. 2011. Pengembangan Modul Elektronik Berbahasa Inggris menggunakan ADDIE Model Sebagai Alat Bantu Pembelajaran Berbasis Student Centered Learning Pada Kelas bertaraf Internasional. Prosiding Seminar Nasional Penelitian. Pendidikan dan Penerapan MIPA. Fakultas MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta. 14 Mei 2011. Http://www.wikipedia. com. Diakses tanggal 1 Maret 2013. Sujanem Rai, dkk. 2009. Pengembangan Modul Fisika Kontekstual Interaktif Berbasis Web Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA di Singaraja. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Santyasa, I Wayan 2006. Pembelajaran Inovatif: Model Kolaboratif, Basis Proyek, dan Orientasi NOS. Makalah Disajikan dalam Seminar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Semarapura. Tanggal 27 Desember 2006, di Semarapura. Santyasa, I Wayan. 2009. Metode Penelitian dan Pengembangan dan Teori Pengembangan Modul. Makalah Disajikan dalam Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK Tanggal 12-14 Januari 2009, Di Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Sinarwati, Ni Kadek dan Trisna Herawati, Nyoman. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Strategi TTAR Berdasarkan Tri Kaya Parisudha Dalam Pembelajaran Akuntansi Untuk Meningkatkan Soft
Skills Mahasiswa. Laporan Penelitian Pemula. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. --------------------------------------------------------------- 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dalam Pembelajaran Akuntansi Untuk Meningkatkan Soft Skills dan Hard Skills Mahasiswa. Laporan Penelitian Pemula. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Sinarwati, Ni Kadek dan Kertiasih, Ni Ketut. 2015. E-Module Akuntansi Keuangan Dengan Setting Pembelajaran Kolaboratif Untuk Meningkatkan Soft Skills Mahasiswa. Laporan Kemajuan Penelitian Hibah Bersaing Institusi. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Sriartha, I Putu dan Sudiana, I Ketut. 2008. Buku Panduan Pengembangan Soft Skills Mahasiswa Undiksha Melalui Multilevel Role Model Berlandaskan TriKaya Parisudha. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Suarsana, I Made dan Mahayukti Gusti Ayu, 2012. Pengembangan E module Berorientasi Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa. Laporan Penelitian Institusional PPKP. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Susilowati E., Indriyanti N. 2010. Pengembangan Modul. Diberikan dalam Pelatihan Pembuatan E-module bagi Guru-Guru IPA Biologi SMP se-Kota Surakarta MenujuOpen Education Resources. Pada tanggal 7 Agustus 2010. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Universitas Sebelas Maret. Tuckman, B. W. 1999. Conducting educational research. Fifth edition. New York: Harcourt Brace College Publisher.
Vol.06 No.4,September 2016
Jurnal Riset Akuntansi
JUARA
95