Etos Kerja Sesuai yang Diajarkan dalam Islam By: Asroful K
Barangsiapa yang pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya keterampilan kedua tanganya pada siang hari maka pada malam itu ia diampuni” (HR. Imam Ahmad) “
Sukses bukan hanya berarti merangkak naik, namun juga terkadang menyebar ke samping (horizontal). Sering kali untuk mencapai kesuksesan, anda harus turun dulu atau melompat ke samping untuk membangun bisnis di tempat lain. (Reid Hoffman)
Ajaran Islam tidak hanya sekedar rutinitas ritual melainkan juga sebagai ideologi, dimana seluruh aspek kehidupan merupakan sebuah sistem utuh yang telah diciptakan oleh Dzat Maha Sempurna yakni Allah Swt. Demikian halnya, terhadap persoalan perilaku (behavior), yang secara khusus menyangkut produktivitas hidup dan kerja, Islam demikian memberikan panduan dan bimbingan yang luar biasa
Islam mengajarkan bahwa kerja merupakan bagian dari aktivitas ibadah. Bekerja tidak hanya sekedar untuk mendapatkan penghasilan rizki namun juga bernilai plus yakni sejak dari starting berupa niat dan proses, maka argo sudah berjalan dalam bentuk pahala QS. Adz Dzariat, 51 ayat 56 yang artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”
Subhanallah! Allahu Akbar! Dengan demikian, Islam memberikan motivasi yang luar biasa bagi ummatnya untuk berprestasi. “Tidakkah seorang diantara kamu makan suatu makanan lebih baik daripada memakan dari keringatnya sendiri” (HR. Imam Baihaqi)
Rasulullah Saw bersabda “al yadul ‘ulya khairun minal yadissufla--tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”
Dalam kaidah ushul fiqih dikatakan “man kana aktsaru fi’lan kana aktsaru fadzlan—barang siapa yang semakin banyak melakukan perbuatan kebaikan maka akan semakin banyak mendapatkan pahala”
Rasulullah Saw membenci orang-orang yang bermental pemalas dengan doanya : “Allahumma inni a’udzubika minal kasali wal ‘ajzi…--Ya Allah sesungguhnya aku minta perlindungan kepada-Mu dari sifat orang-orang yang malas dan lemah…”
HR. Imam Abu Nu’aim bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda : “ Sesungguhnya diantara perbuatan dosa ada dosa yang tidak bisa terhapus (ditebus) oleh (pahala) shaum dan sholat. “Ditanyakan pada Beliau, Apakah yang dapat menghapuskanya, ya Rasulullah?” Jawab Rasul Saw: “Kesusahan (bekerja) dalam mencari nafkah kehidupan”.
Dari sinilah kita bisa memahami, justru bekerja dengan etos kerja yang tinggi, bagi seorang muslim seharusnya perkara yang senang dan menyenangkan. Bukan perkara berat dan memberatkan yang membuat manusia stress dan depresi. Hal ini sangat menarik jika diperbandingkan dengan ajaran di luar Islam (baca: termasuk kapitalisme, liberalisme, dan sosialisme) yang justru menjadikan kerja sebagai sumber stress, depresi, bunuh diri, atau bahkan menjadi penyebab gonjang-ganjingnya dunia
Korea Selatan (dengan 70% pegunungan), sejak merdeka tahun 1957 dan berpisah dengan Korea Utara, akhirnya kini menjadi Negara berpredikat ekonomi Macan Asia. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa di sana memiliki tingkat stress dan depresi sangat tinggi sebanding lurus dengan tuntutan pekerjaanya. Disana, mati karena kecapekan dan tendang menendang fisik antar karyawan bukan hal aneh namun sudah menjadi kultur. Demikian halnya di Jepang, negara mungil nan kaya—dengan ideologi duit, namun angka depresi dan bunuh diri demikian tinggi hinga mencapai 30.000 orang untuk setiap tahunya.
Konsepsi etos kerja Islam tentu berbeda dengan lainya. Jika etos kerja masyarakat di luar Islam hanyalah mengejar materi semata, namun etos kerja dalam Islam merupakan sebuah produktivitas yang berbasis ibadah Allah Swt. sangat menyenangi kaum muslimin yang bekerja keras, bahkan Rasulullah Saw. mendoakan semoga ada keberkahan untuknya. Dalam hal ini terdapat hadits yang diriwayatkan oleh imam Ad Dailami bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya, Allah Ta’ala senang melihat hambaNya bersusah payah dalam mencari rizki yang halal”.
Amalan
yang
Insaallah
mampu
mempermudah
mendatangkan rizki: 1. Puasa senin kamis! 2. Solat duha!
3. Membaca ayat kursi ketika keluar dan akan masuk rumah! 4. Membaca kalimat "Hasbiyallahu laa 'ilaaha 'illaa huwa 'alayhi tawakkaltu wa Huwa Rabbul-'Arshil-'Adheem“ sebanyak 7x setelah solat magrib dan solat subuh!
Evaluasi: 1. Apa yang anda ketahui tentang etos kerja? 2. Benarkan dalam Islam mengajarkan umatnya untuk bekerja keras, jelaskan? 3. Apa yang akan anda lakukan agar anda bisa sukses dalam karir dan sesuai dengan Agama yang anda anut? 4. Sebutkan satu Hadist yang menjadi landasan etos kerja seorang muslim?
Permainan berjudul: “rangka kokoh” Prosedur permainan:
1. Setiap kelompok duduk melingkar 2. Setelah kelompok siap, kelompok mulai membuat sebuah prototype sebuah menara yang terbentuk dari sedotan minuman, sesuai durasi waktu yang ditentukan 3. Setelah durasi waktu habis, fasilitator memberikan penilaian 4. Penilaian didasarkan pada keindahan prototype yang dibuat dan kekokohan model menara tersebut Nb: Hukuman menyanyikan lagu bertema Islami