ESKALASI HARGA KONTRAK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN LEADING ECONOMIC INDICATORS STUDI KASUS PROYEK JALAN LAYANG DAN JEMBATAN PASTEUR-CIKAPAYANG-SURAPATI
TUGAS AKHIR SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN SARJANA TEKNIK DI PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
oleh
Intan Kumalasari 15000094
Marissa Hapsari 15000095
PEMBIMBING Ir. Rochardjanto WRD
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SEPTEMBER 2004
ABSTRAK
Eskalasi Harga Kontrak Konstruksi Menggunakan Leading Economic Indicators, Studi Kasus Proyek Jalan Layang dan Jembatan Pasteur-Cikapayang-Surapati, Intan Kumalasari (15000094) dan Marissa Hapsari (15000095), Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung, 2004. Salah satu unsur utama dalam suatu proyek konstruksi adalah biaya konstruksi yang termasuk dalam suatu harga kontrak. Namun harga kontrak tidak selamanya dapat memenuhi biaya konstruksi. Hal ini tergantung pada keadaan perekonomian suatu negara dari waktu ke waktu, khususnya kecenderungan kenaikan (eskalasi) harga pada negara tersebut yang mempengaruhi konstruksi. Di Indonesia khususnya untuk proyek-proyek pemerintah, perhitungan eskalasi harga telah diatur secara jelas dalam Keppres No.18 Tahun 2000. Sedangkan di luar negeri seperti Amerika Serikat, telah dilakukan percobaan untuk menggunakan economic indicators untuk memperhitungkan eskalasi harga. Salah satu kelebihan dari penggunaan economic indicators ini adalah penggunaannya yang lebih sederhana dibandingkan perhitungan eskalasi yang umum digunakan. Tugas Akhir ini bertujuan melakukan kajian terhadap leading economic indicators sebagai salah satu economic indicators untuk digunakan sebagai alternatif dalam perhitungan eskalasi harga konstruksi di Indonesia. Untuk studi kasus Proyek Jalan Layang dan Jembatan PasteurCikapayang-Surapati, indeks harga konstruksi yang digunakan adalah berdasarkan klaim eskalasi Proyek PASUPATI yang terjadi antara Maret 2002 sampai Agustus 2003. Sedangkan data leading economic indicator yang digunakan berasal dari Badan Pusat Statistik. Untuk membuktikan layak tidaknya metoda ini diterapkan di Indonesia, hasil perhitungan eskalasi harga menggunakan leading economic indicators dibandingkan dengan hasil perhitungan eskalasi menggunakan formula keppres. Eskalasi harga konstruksi Proyek PASUPATI menggunakan leading economic indicators memberikan perbedaan yang relatif besar dibandingkan dengan eskalasi harga menggunakan formula keppres. Eskalasi harga dengan formula keppres menghasilkan harga proyek yang lebih besar daripada metoda leading economic indicators. Selisih harga konstruksi proyek hasil penyesuaian harga akibat eskalasi menggunakan kedua metoda semakin tinggi dari waktu ke waktu. Pada Bulan Juni 2005 yang direncanakan sebagai akhir masa konstruksi proyek, hasil perkiraan eskalasi harga adalah 13% lebih tinggi daripada harga proyek sesuai kontrak. Perhitungan eskalasi harga dengan metoda leading economic indicators bila dibandingkan dengan perhitungan mengunakan formula keppres tidak memberikan hasil yang dapat diandalkan. Hal ini telah dapat diperkirakan dari rendahnya korelasi antara indeks komposit leading economic indicators dengan indeks harga konstruksi. Analisa terhadap masing-masing variabel juga menunjukkan bahwa tidak seluruh variabel terpilih memiliki keterkaitan dengan harga konstruksi.
Kata Kunci : Eskalasi, Keppres No.18 Tahun 2000, Leading Economic Indicators
ABSTRACT
The Escalation of Construction Contract's Price Using The Leading Economic Indicators, Pasteur-Cikapayang-Surapati Fly Over and Bridge Project, Intan Kumalasari (15000094) and Marissa Hapsari (15000095), Civil Engineering Departement, Faculty of Civil Engineering and Planning, Bandung Institute of Technology, 2004. Cost is one of the main element in a construction project which is included in the contract's price. However, the contract's price is not always higher than the real construction cost. Because, the construction cost is also influenced by the economic condition of a country in certain time, especially the increasement (escalation) of prices which are involved in construction. For goverment's projects in Indonesia, the method of escalation calculation had been clearly stated in the Keppres No.18 Tahun 2000. Meanwhile in foreign countries such as the united States of America, there have been some experiments to use economic indicators in price escalation's calculation. One of the advantage of using the economic indicators is the more simple application compared than the escalation calculation that are commonly used. The objective of this Final Project is to study the leading economic indicators as one of the economic indicators to be used as an alternative in construction cost escalation calculation in Indonesia. For the Pasteur-Cikapayang-Surapati Fly Over and Bridge Project, the construction cost index used was based on escalation claims between March 2002 untill August 2003. The data for leading economic indicators were obtained from Badan pusat Statistik (The Statistical Centre Buraeu). In order to prove the ability of the aplication of leading economic indicators in Indonesia, the calculation results were compared with the results from using keppres formula. The PASUPATI Projects's construction cost escalation using leadin economic indicators gave relatively large amount than the price escalation using keppres formula. Price escalation using keppres formula gave larger project's price than the leading economic indicators method. The difference of project's construction cost between the two methods are higher from time to time. In June 2005 which are predicted as the end of construction period, the result of estimated escalation price is 13% higher than the project's price according to contract. Price escalation calcuation using leading economic indicators method gave unreliable result if compared to the calculation using the keppres formula. This condition could be predicted from the low correlation between the composite index of leading economic indicators with construction cost index. The analysis from each variable is also show that not all variables have a correlation with construction price.
Keywords : Escalation, Keppres No.18 Tahun 2000, Leading Economic Indicators