EROSTDAN USAHA KONSERVASTI-AHAN TEMBAKAU DI TEMANGGUNG Djajadi*) PENDAHULUAN Eksistensi Kabupaten Temanggungsebagaisentraproduksi tembakauyang sangatdibutuhkan oleh pabrik rokok keretekperlu untuk terus dipertahankan,karenatembakauyang dihasilkanmempunyai ciri khas yaitu aromatisdengankadar nikotin yang tinggi (3-8%o).Selain itu di daerahini terdapat sekitar 16.500 kepala keluarga petani yang menggantungkansumber pendapatannyapada penurunanprousahatani tembakau.Namun demikian pada akhir-akhirini terjadi kecendenrngan duktivitas dan mutu tembakau. Penyebabnyaadalah degradasilahan yang merupakanmasalah utamadalamusahatani tembakaudi Temanggung. Degradasi lahan telah menyebabkanpenurunankesuburanlahan dan semakin terbatasnya areal pengembangantembakau.Akibatnya KabupatenTemanggungtidak mampu lagi mencukupi kebutuhan tembakau pabrik rokok, yang setiap tahunnya selalu meningkat. Oleh karena itu pengembanganareal penanamantembakausudahmeluas keluar KabupatenTemanggung,seperti Wonosobo (5.516 ha), Magelang (5.000 ha), dan Kendal Q7a ha) (Basuki dan Prasetijo, 1995). Mcskipun sudah dikembangkandi daerahlain namun sebesar4.544 ton dari total kebutuhannya masihbelurntercukupi(Basuki dan Prasetijo,1995).Kekuranganini dicukupi dari daerahlainnya. Di KabupatenTemanggung,penyebabutama terjadinyadegradasilahan adalaherosi tanah. Erosi tanah telah menyebabkanlahan menjadi kritis, bahkan kondisi lahan di beberapatempat sudahtidak dapatditanamiIagi (Gambar1). Perkembangandegradasilahan yang disebabkanoleh erosi tersebutbelum diketahuidengan pasti. Namun den-rikianbila mengacupada kondisi fisik lahan dan cara-carabudi daya yang dilakukan, dapat diprediksi bahwa degradasilahan di Temanggungsemakinmeluas.Oleh karenaitu oleh semuapihak. perlu penanggulangan erosi lahansecarasungguh-sungguh Penerapantcknologi konservasilahan tentunya disesuaikandengankondisi topografi lahan dan peranantembakautemanggungsebagaisumberutamapendapatanpetanidi Temanggung.Kedua hal tersebutsangatmempengaruhikeberhasilanpengendaliandegradasilahan.Hal ini mengiproduksitembakauberlokasidi daerahrawanerosi dan cara-carabudi dayapetangat sentra-sentra ni saat ini nampaknyamasih dititikberatkanpada aspektanamannya,dan kurang diimbangi dengan r*an kelestarianlahannya. upayauntuk mempertaha
KERAGAAN FISIK I.ATIAN DAN BUDI DAYA Keragaan Fisik Lahan Kondisi topograli daerahpenanamantembakaudi Temanggungadalahdatar,bergelombang sampaidenganberbukit. Scbagianbesarlahanpertanamanberupalahantegal @7s'llo) dan sisanya *)
Penelitipada Balai PenelitianTembakaudan ThnamanSerat,Malang.
n 'l i,
ri.'ii!:
adalahlahan sawah.Daerahbertopografidatar didonrinasioleh lahan sawahdengan ketinggian tempat500-750mcter di ataspermukaanlaut (m dpl.), scdangdacrahbergelombang dan beri-ukit berupalahan tcgal dcngankctinggian 750-1250m dpl.. Lahan-lahantegaitersebut i-cbagianbesar mempunyaitingkatkemiringanlebihdari 30% (Gambar2\.
Gambar 1. Lahan kritis tembakau di Temll88ung akibat erosi (foto: Djajadi,1999)
Gambar 2. Lahantembakau di Temanggungdengan kemiringan > 30Zo(fotor 6i"j"fii, iOVVI
Sccaraumulll sclllrapcnanaman tembakaudapatdikclompokkanmenjadilirna dacrah,yaitu: (1) Lamsi,yang tcrlctakdi scbelahUtaradan TinrurLaut G. Surnbing,(2) paksi, terletakdi sebelah tirnur G. Sindoro,(3) Toalo,di scbelahselatanG. Sincloro,(a) Swa'nbing, berlokasidi sclatanG. Prahu,dan (5) Tionggang,beracladi scbelahselalanKccamatanKedu. Daerah Lamsi, paksi,dan Toaloberlokasidi kcti.ggiandi atas10fr0m dpl. danbcrjcnistanahandisol. Tanahandisolltlcurangsesuaiuntuk budi dayaleurbakau, scperliandisoldi Surnatrayangsesuaiscbagaisenlratcntbakaudeli (Munir, 1996).Namun dcmikiankcndala utamapadalcnis rinatr andisoladalahsifat mcnjcrapdan ntenyimpanair yang tidak dapatberubah seperti..*ulu apabila nrcngalarrrikekcringan(irreversibledrying). Hal ini disebabkankoloid amorf (sepertiabu vulkan dan bahanorganik)yang rllcnlpunyaidaya jerap air tinggi. Akibatnya bila tanahtersebutkcring akansulit dibasahikcnrbali,karenakehalusanpgrilla sJa adanyaresin, lemak,dan minyak dari bahanorganikyang bcrsifathidropobik(menolakair). Apabilaikatanpartikcl tanahrusak"'(nisalnya karenapcngolahantanah),akanmcnyebabkan gerakanmurutanahpadasaatair hujanbeilebihan' oleh karcnaitu longsornyatanahmerupakanmasalahutamayang umum clijumpaipadatanah andisol. Bcrdasarkan pctabahayaerosidau tingkatbahayacrosi(Lanrpiran1), dapalclikritcriakan bahwa liga senlrapeuanantan lcntbakau(Lanrsi,Paksi,dan Toalo)tcrniasukdaeraidengal bahaya crosi dan tingkat bahayacrosi yang berat sampaidengansangatberal (Fakultas GcografiUclt clan Sub BRLKT opak-Progo,1987).Hal ini dapatdinrcngcrtikarenalahan-lahan terlbakaupadadaerah-dacrahtcrscbutrncrltpurtyai kemiringanlebih dari 307o dengancurah hujan tabunanscbesar 2.400 mm. Lahan-lahandcmikian seharusnyasudah dipcrunruIkantanaman-lananran tahunan, yang bcrfungsi sebagai pcrlindunganhidrologis.
.+l
!r;
Keragaan Budi Daya a. PengolahanThnah Intensif Sejunrlahpenelitian yang dilakukan dalam jangka panjangmembuktikanbahwa pengolahan tanah intensif telah menyebabkandegradasilahan yang diindikasikandenganmenurunnyakanet al., 1980; Sojka et al., dunganbahanorganik tanah (Jenkinsondan Rayneq1977; Rasmussen tersebutmempu1991;Sparlinget al., 1992; Golchin et al., 1995).Thnahyang telah terdegradasi nyai agregatyang tidak mantap, sehinggaporositasdan laju infiltrasinya rendah,yang akhirnya mudahtererosi. Di Temanggung,pcngolahantanahdilakukanpadabulanJanuarisampaiFebruari.Padabulantanahdilabulantersebutcurahhujan masihtinggi dan lahandalamkeadaanterbuka.Pengolahan kukan denganmencangkuldan membaliktanahsampaidengankedalaman50 cm. Cara-caratersebutakan menyebabkanpartikel-partikeltanahmenyumbatpori-pori tanah,sehingga akan mengurangilaju infiltrasi dan meningkatkanaliran permukaan,yang akhirnya memperbesar erosi. Besarnya erosi di Kabupaten Ternanggungrata-rata sebesar47,50 ton/ha/tahun (Proyek Pusat PengenrbanganPengelolaanDAS, 1990). Sedangpada lahan dengankemiringan 627o,besamyaerosi tcrcatat 53,T2 tonlhaltahun (Dj ajadi et al., 19 92). Untuk mengirnbangipenurunanbahan organik tanah,pctani menambahkanpupuk kandang setiaptahunnya.Padasaatini kebutuhannyatelah mencapai2O-30tonlhaltahunatau setaradengan Rp3-4 juta/ha/tahun(petani,komunikasi pribadi). Tingginya penggunaanpupuk kandangtersebut schinggakeberadaan pupuk kandangtelah mentelah menyebabkankesulitandalampengadaannya, jadi faklor pembatasproduksi.
b. Guludan SearahKemiringan Lahan urempunyaikemiringanlebih dari 3O7o,naMeskipun pada umumnya lahan-lahanten.rbakau mun guludan-guludan dibuatsearahdengankemiringanlahan.Alasanpetanidalam mengaturguludantersebutadalahuntuk mempercepat aliranair,sehinggasecaracepatmenurunkankelembaban tanah di sekitarperakarandan mengurangikematiantanalnantembakauakibat seranganpenyakit. Dengancara-caraini kematianbibit yang baru dipindahdi lapangdapatditurunkan.Djajadi et al. (1992) melaporkanbahwa guludan yang diatur scarahkemiringanlahan dapat menekankematian bibit sebesar16,59%. Padaprosesdegradasilahan,guludan searahkeniringan akan mempercepatlaju erosi,karena meningkatnyalaju aliranpermukaandan dayakikis air.Kondisiini dipelparahdengantidak adanya tanamanpenutuptanahyang berpcranuntuk rnengurangidayakikis aliran permukaantersebut.
USAHA.USAHA KONSERVASI LAIIAN 1. PembuatanTerasdan PenanamanThnamanPenguatTeras erosi tanah,maka selatnatiga lahun musin tanam(MT 1990/ Dalam usahamengcndalikan 199l-199211993)lclah dilakukan pengujianteknik-teknik konscrvasi,yang bertujuanuntuk menekan besarnyacrosi di lahantcmbakautemanggung.Percobaanini dilakukandi Desa Glapansari, KecamatanBulu, padalahandengankemiringan62%.Hasil pcnelitiBnmenunjukkanbahwateras bcrturut-turut sebesar 70,7470; bangku,terasgulud,dan rorakdapatmenekanerosi,masing-masing
42
'riiril,l r ''i , 1.i..
55,57Vo;dan ffi,807o (Iabel 1). Oleh karena besarnyaerosi yang terjadi pada lahan dengan cara pengolahanpetani paling besar,maka kadar c organik yang hilangjuga paling tinggi lbbel 1. Erosl dan kadar C organik oada berbagalcarapengolahantanah di lahan tembakautemang, gung dengankemirlngan62% @Jaiadiet al, 1994)Perlakuan
Erosi
ton/hal4bl 21,77c') 9,34 a 15,43b IO,2l a
4**) B
c D BNT57o
53,72b 9,6r a 16,48a 16,50a
3,12
21,05
C organikyanghilang ton/ha/tahun 7924b 9,77a I0,I7 a L0,44a 4,O5
Vo 2,41b 1,90a 2,22b 2,27b 0,20
*) Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT57o **) A = Cara budi daya petani denganguludan searahkemiringan lahan tanpa pembuatanteras B = Terasbangl5ubidang miring denganpenguat teras rumpvtsetaria danFlemingia congesta.Guludan memotongkemiringanlahan = penguat teras rumput Setaria danFlemingia congesta. Guludan memotong kemi*:Tj,:1""^ldengan nngan lanan " D = Pembuatanrorak di saluran pemotong lahan dan guludan memotong kemiringan lahan Bila dilihat dari aspek tanamannya, meskipun teknik konservasi yang dicoba mampu menekan
erosi,tetapihasiltanamantembakauyangdiperolehternyata*.nu*r, 1Tub"l2).Halini disebabkan padalahandenganguludanyangdibuatmemotong kelerengan lahanternyata jumlahtanaman yang mati lebih banyak.Banyaknyatanamanyangm1!i tersebutdidugakarenaatusanair tidak cepat, sehinggameningkatkan kelembaban di daerahsekitarperakaran. Hal ini menunjukkan bahwalahan percobaan telahmengalamidegradasi yangberat,artinyalaju infiltrasinyatelahmenurun. Thbel2. Hasil dan mutu tembakaq serta persentasetanaman hidup pada berbagai cara pengolahan tanah di lahan tembakautemanggungdengankemiringan szw plapaie:tal., tggi) " Perlakuan
A B
Hasil(kg/ha) 199r/1992 799Ut993
450 38 1 392 460
c D
495 c*) 281 a 391b 443bc
Indeksmutu
Tanaman hidup (vo)
68Je 56,20 59,09 70,33
67,93b 4L,08a 47,27a 76,97b
BNT57o *)
Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji BNT57o. t.n. = tidak nvata.
43
..*'nS ,1.:
.:
:r..
:
t.'
2. PengolahanTanah Minimal Tujuan dari sistem pengolahanini adalah untuk mempertahankankadar bahan organik tanah yang sangatbesar peranannyadalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah (Kokonova, 1966).Hal ini sesuaidengansifat dasardari tanahandisolyang dicirikan dengansolum dalam,porols, nonplastic, nonsticlcy,struktur mengandungremah atau granuler, dan stabilitas agregatyang mantap (Munir, 1996). Dengan sifat-sifat dasar ini tentunya sistem perakarantanamanakan mudah berkembang,meskipun tanpa pengolahantanah yang intensif. Pengolahantanah minimal mungkin dapat dilakukan denganmemperbaiki alur-alur erosi yang umum dijumpai pada tanah-tanahandisol yang berlokasidi lahan dengantingkat kemiringanyang curam. Dengan demikian cara ini tidak sampai merusakstruklur tanah yang sudahmantap.
3.Introduksi Thnaman PenguatSaluran PemotongLahan peSebenarnyadalarnkegiatanpengolahanlahannya,petani sudahmembuatsaluran-saluran motong lahan denganmaksudmengurangipanjangdan kemiringanlahan.Saluranpemotongtersebut dibuat dengan kedalamanantara30-100 cnL tergantungpada ketebalan solum dan kemiringan lahannya.Semakintebal dan semakincuram lahannya,maka semakindalam saluranpemotongtersebut.Dengandemikiandinding salurantampaksebagaitampinganteras.Namun demikiandinding saluranini sering longsorbila curahhujan tinggi, karenatidak mampu menahandaya kikis limpasan air permukaandan menahanendapantanahyang terangkut. Untuk memperkuatdinding saluranpemotong,maka dinding dan bibir saluranpemotongtersebut dapat ditanami dengantanamanpenguat.Tentunyatanamantersebutyang memPunyaiperakaran yang menyebar dan dalam, sehinggajuga mampu sebagaipenyaring partikel-partikel tanah halus. Selain itu juga yang mampu sebagaisumber bahan organik, seperti rumput Seturia dan tanaman Flemingia. Manfaat lainnya adalah sebagaipakan ternak, dan hasil pangkasannyadapat disebarke lahan olah sebagaisumberbahanorganik.
4. PenanamanVegetasiSebagaiPenutup Thnah Mengingat struktur tanah andisol masih dalam taraf pergembangan,maka partikel-partikel tanah yang lepas akan mudah terangkut oleh aliran permukaan(Munir, 1996). Oleh karena itu tanah-tanahtersebutharus selaludalam keadaantertutupoleh vegetasiuntuk mengurangibesarnya daya kikis aliran perrnukaan.Tanamanpenutuptanahdapatdiatur melalui pola tanamtumpangsari. Di Temanggung,tanamanyang umum dibudidayakanselaintembakauadalahjaguog dan tanaman legum, seperti koro tunggak, koro benguk, dan kapri (ercis).Dengan dikombinasikandengan pengolahantanah rninimal maka penanamantembakaudapat disisipkan di antaratanamantanamantersebut.Dengan demikian, selainbahanorganik dapatdiperkayadari pupuk hijau tenebut, kehilangantanahakibaterosijuga dapatditekan.
DAFIAR PUSTAKA Basuki dan Prasetijo. 1995. Pasok dan kebutuhantembakautemanggung.Makalah disampaikanpada Pertemuan TeknisTembakauVoor-OogstNasional1995di Surabaya'14p'
u : 'l ;.. ;1i 't.
i
Djajadi, M. Thamrin, A. Rachman,dan S.H. Isdijoso.1992.Konservasilahan tembakautemanggung.penelitian TanamanTembakaudan Serat7(1-2):9-16. Djajadi, H. Sembiring,M. Thamrin, A.S. Murdiyati, IvI. Sholeh,A. Rachman,dan S.H. Isdijoso. 1994. pengujian teknik konservasipada lahan tembakautemanggungselamatiga tahun. penelitian TanamanTembakau dan Serat9(1,):L0-23. Fakultas Geografi UGM dan Sub-BRLKT Opak-Progo.1987. hporan penelitian pemetaantingkat bahaya erosi. Sub-DAS Progo Hulu, DAS Progo. Propinsi Jawa Tengah. Golchin, A., P. Clarke,J.M. Oades,and J.O. Skjemstad.1995.The effectsof cultivationon the compositiono[ organicmatterand structuralstability of soils. Aust. J. Soil Res.33:975-993. Jenkinson, D.S. and J.H. Rayner. 1977. The turn over of soil organic matter in some Rothamstedclassical experiments.Soil Sci. 123:298-3O5. I(okonova, M.M. 1966. Soil organic matter: Its role in soil formation and in soil fertility. pergamon press. New York. Munir, M. 1"996.Tanah-tanahutama Indonesia:Karakterisasi,klasifikasi,dan pemanfaatannya. pustakaJaya. 346p. Proyek PusatPengembanganPengelolaanDAS. L990. l-aporanpelaksanaanuji coba teknik konservasilahan tembakaudi DAS Opak-ProgoHulu (Temanggung)tahun 1989/1990.PusatPengembangan pengelolaan DAS. Surakarta. Rasmussen,P.E.,R.R. Allmaras, C.R. Rohde,and N.C. RoagerJr. 1980.Crop residueinfluenceon soil carbon and nitrogen in a wheat-lallow system.Soil Sci. Soc. Am. J. 5g:523-530. Reganold, J.P., L.F. Elliot, and Y.L Unger. 1987. l-ong-term effects of organic hnd conventional farming on soil erosion.Nature330(26):370-372. Sojka, R.E., D.L Karlen, and W.J. Busscher.1991. A conservationtillage researchup date from the Coastal Plain Soil and Water C.onservation ResearchCrnter of South Carolina:Areview o[previous research. Soil & Tillage Research2l:3-4,361-376. Sparling, G'P.,T.G. Shepherd,and H.A. Kettles.1992. Changesin soil organic C, microbial C, and aggregare stability under continuous maize and cereal cropping, and after restoration to pasture in soils from the Manawatu region, New 7.ealand.Soil & Tillage Research24:3,225-241.
45
Lampiran 1.
aE
EEF;
*cE*
!i
llt
iiii, Ili, iiii' iiiii Ii
E I
ll
til
ii
ild -.8 Ei c';" ! E."EclE-,EEEeā¬3
rii
i ,iiiii =sa qiii[$i'gssgsnffi;g#;
f i:iF
J
46
iii
: