ERGONOMI & APK - I
KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT
PENGUKURAN WAKTU KERJA
Pengukuran kerja atau pengukuran waktu kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki skill rata-rata dan terlatih baik) dalam melaksanakan sebuah kegiatan kerja dalam kondisi tempo kerja yang normal. Untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian pekerjaan yaitu waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik.
RINI HALILA NASUTION
Waktu Siklus (Waktu Pengamatan) Waktu pengamatan yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengukuran waktu yang diperlukan seorang operator untuk menyelesaikan sebuah aktivitas atau elemen kerja.
Waktu Normal Waktu yang diperlukan seorang operator yang terlatih dan memiliki keterampilan rata-rata untuk melaksanakan suatu aktivitas di bawah kondisi dan tempo (waktu) kerja yang normal. Waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan oleh pekerja dalam kondisi wajar dan kemampuan rata-rata.
Waktu Standar Waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik.
RINI HALILA NASUTION
FUNGSI WAKTU BAKU
Jadwal dan perencanaan kerja
Standard cost
Penjadwalan produksi Man power planning Luas lantai produksi Penyeimbangan lini produksi Perencanaan anggaran Dasar penentuan upah
Jumlah dan efektivitas mesin Perencanaan sistem pemberian bonus dan insentif bagi karyawan/ pekerja yang berprestasi RINI HALILA NASUTION
METODE PENGUKURAN
Secara Langsung
Stopwatch Time Study Work Sampling
Secara Tidak Langsung
Data Waktu Baku Data Waktu Gerakan
RINI HALILA NASUTION
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGUKURAN KERJA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG PENGUKURAN LANGSUNG KELEBIHAN:
Praktis, mencatat waktu saja tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dlm elemen-elemen pekerjaannya
KEKURANGAN:
Dibutuhkan waktu lebih lama utk memperoleh data waktu yg banyak tujuannya: hasil pengukuran yg teliti dan akurat Biaya lebih mahal karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan pengukuran kerja berlangsung
RINI HALILA NASUTION
PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG KELEBIHAN:
Waktu relatif singkat, hanya mencatat elemen-elemen gerakan pekerjaan satu kali saja Biaya lebih murah
KEKURANGAN:
Belum ada data waktu gerakan berupa tabel-tabel waktu gerakan yang menyeluruh dan rinci Tabel yang digunakan adalah untuk orang Eropa tidak cocok untuk orang Indonesia Dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk seorang pengamat pekerjaan karena akan berpengaruh terhadap hasil perhitungan Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi pekerjaan. Misal: elemen pekerjaan kantor tidak sama dengan elemen pekerjaan pabrik. RINI HALILA NASUTION
PENGUKURAN LANGSUNG
Pengukurannya dilakukan secara langsung yaitu di tempat dimana pekerjaan yang diukur dijalankan. Stopwatch Time Study
Menggunakan jam henti (stopwatch) Frederick W. Taylor Untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulangulang (repetitive)
Work Sampling
L. H. C. Tippett Untuk pekerjaan yang sifatnya tidak berulang dan yang memiliki siklus, waktu yang relatif panjang. RINI HALILA NASUTION
STOPWATCH TIME STUDY
RINI HALILA NASUTION
-
Langkah Persiapan Pilih dan definisikan pekerjaan yang akan diukur dan aka ditetapkan waktu standarnya Informasikan maksud dan tujuan pengukuran kerja kepada supervisor/pekerja Pilih operator dan catat semua data yang berkaitan dengan system operasi kerja yang akan diukur waktunya
Elemental breakdown Bagi siklus kegiatan yang berlangsung kedalam elemen-elemen kegiatan sesuai dengan aturan yang ada. PENGAMATAN DAN PENGUKURAN •Laksanakan pengamatan dan pengukuran waktu sejumlah N pengamatan untuk setiap siklus/elemen kegiatan (X1, X2, …, Xn) • tetapkan performance rating dari kegiatan yang ditunjukkan operator CEK KESERAGAMAN DAN KECUKUPAN DATA Keseragaman data: - Comment sense (subjektif) - batas-batas kontrol Kecukupan data : k N' s
N ( X i2 ) ( X i2 ) 2 ( X i )
2
N' N Waktu normal = waktu observasi rata-rata x performance rating
Waktu standard = waktu normal x Output standard =
RINI HALILA NASUTION
100% ( jam / unit ) 100% %allowance
1 ( jam / unit ) waktus tan dard
N' N n
Ada 3 metoda yg umum digunakan untuk mengukur elemenelemen kerja dengan stopwatch, yaitu:
Continous timing Repetitive timing/ Snap-back method Accumulative timing; menggunakan 2 atau lebih stopwatch yg bekerja bergantian
RINI HALILA NASUTION
TINGKAT KETELITIAN DAN TINGKAT KEYAKINAN
Tingkat ketelitian Menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya. Tingkat keyakinan Menunjukkan besarnya keyakinan pengukur bahwa hasil yang diperoleh memenuhi syarat ketelitian tersebut.
RINI HALILA NASUTION
TINGKAT KETELITIAN 5% DAN TINGKAT KEYAKINAN 95% ARTINYA:
Pengukur membolehkan rata – rata hasil pengukurannya menyimpang sejauh 5% dari rata – rata sebenarnya dan kemungkinan berhasil mendapatkan ini adalah sebesar 95%
Bahwa sekurang-kurangnya 95 dari 100 harga rata-rata dari waktu yang dicatat/diukur untuk suatu elemen kerja akan memiliki penyimpangan tidak lebih dari 5%.
RINI HALILA NASUTION
PENGUJIAN KESERAGAMAN DATA
Pengujian keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang kita peroleh menyebar seragam atau tidak. Seragam, yaitu berasal dari sistem sebab yang sama, bila berada diantara kedua batas kontrol.
RINI HALILA NASUTION
LANGKAH PERHITUNGAN:
Keterangan: z : Tingkat kepercayaan s : Tingkat ketelitian N : Jumlah data awal N’: Jumlah data minimal yang diperlukan t : Waktu pengukuran RINI HALILA NASUTION
PENGUJIAN KECUKUPAN DATA
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari pengamata mencukupi untuk dilakukan perhitungan.
Keterangan: z : Tingkat kepercayaan s : Tingkat ketelitian N : Jumlah data awal N’: Jumlah data minimal yang diperlukan t : Waktu pengukuran RINI HALILA NASUTION
CONTOH: Sejumlah 30 pengamatan telah dilakukan pada suatu operasi. Pengamat ingin mengetahui pada tingkat ketelitian 5% dan tingkat keyakinan 95%. Apakah jumlah pengamatan tersebut telah cukup?
RINI HALILA NASUTION
RINI HALILA NASUTION
40x30 N 169
169 967 30 30 1
2
2
25
RINI HALILA NASUTION
RINI HALILA NASUTION
PENYESUAIAN WAKTU
Kegiatan evaluasi kecepatan dan performance kerja operator pada saat pengukuran kerja berlangsung merupakan bagian yang paling sulit dan penting dalam pengukuran kerja. Aktivitas utk menilai atau mengevaluasi kecepatan kerja operator dikenal sebagai: “RATING PERFORMANCE” atau “RATING FACTOR” Tujuannya untuk menormalkan waktu kerja yang disebabkan oleh ketidakwajaran operator dalam bekerja.
RINI HALILA NASUTION
CARA MENENTUKAN FAKTOR PENYESUAIAN I. Persentase Cara paling awal, sederhana, dan mudah. ‘p’ ditentukan oleh pengukur melalui pengamatan selama pengukuran, misal: Ditentukan p = 110%, jika Ws = 14,6 menit, maka: Wn= 14,6 x 1,1 = 16,6 menit Kekurangannya hasil penilaiannya ‘kasar’
RINI HALILA NASUTION
II. Cara SCHUMARD Patokan penilaian berdasarkan ‘kelas-kelas performansi kerja”tiap kelas punya nilai sendiri-sendiri.
RINI HALILA NASUTION
RINI HALILA NASUTION
III. Cara WESTINGHOUSE Penilaian berdasarkan 4 faktor: SKILL (Keterampilan): kemampuan mengikuti cara kerja yang ditetapkan. EFFORT (Usaha): kesungguhan yang ditunjukkan operator ketika bekerja. CONDITION (Kondisi kerja): kondisi lingkungan fisik lingkungan (pencahayaan, temperatur, dan kebisingan ruangan) CONSISTENCY (Konsistensi): kenyataan bahwa setiap hasil pengukuran waktu menunjukkan hasil yang berbeda-beda. RINI HALILA NASUTION
RINI HALILA NASUTION
RINI HALILA NASUTION
IV. Cara Objektif Memperhatikan 2 faktor: Kecepatan kerja:
Wajar p=1 Lambat p<1 Cepat p>1
Tingkat kesulitan pekerjaan
RINI HALILA NASUTION
FAKTOR TINGKAT KESULITAN
RINI HALILA NASUTION
RINI HALILA NASUTION
MENGHITUNG WAKTU NORMAL
Waktu siklus dihitung dengan merata-ratakan waktu yang diperoleh dalam pengukuran. Waktu normal diperoleh dengan mempertimbangkan rating factor operator, yakni dengan rumus:
RINI HALILA NASUTION
ALLOWANCE
Kelonggaran waktu untuk kebutuhan personal (personal allowance) Kelonggaran waktu untuk melepaskan lelah (fatique allowance) Kelonggaran waktu karena keterlambatan – keterlambatan (delay allowance) yang tidak dapat dihindarkan Tabel besarnya kelonggaran berdasarkan faktor yang berpengaruh berikut:
RINI HALILA NASUTION
Faktor
Contoh Pekerjaan
A. Tenaga yang dikeluarkan
Kelonggaran Ekuivalen Beban
Pria
Wanita
1. Dapat diabaikan
Bekerja dimeja, duduk
Tanpa beban
0,0-6,0
0,0-6,0
2. Sangat Ringan
Bekerja dimeja, berdiri
0,00-2,25
6,0-7,5
6,0-7,5
3. Ringan
Meyekop ringan
2,25-9,00
7,5-12,0
7,5-16,0
4. Sedang
Mencangkul
9,00-18,00
12,0-19,0
16,0-30,0
5. Berat
Mengayun palu berat
19,00-27,00
19,0-30,0
6. Sangat Berat
Memanggul beban
27,00-50,00
30,0-50,0
7. Luar Biasa Berat
Memanggul karung berat
Diatas 50 kg
B. Sikap Kerja 1. Duduk
Bekerja duduk, ringan
0,00-1,0
2. Berdiri diatas dua kaki
Badan tegak, ditumpu kaki
1,0-2,5
3. Berdiri diatas satu kaki
Satu kaki mengerjakan alat kontrol
2,5-4,0
4. Berbaring
Pada bagian sisi, belakang atau depan badan
2,5-4,0
5. Membungkuk
Badan dibungkukkan bertumpu pada kedua kaki
4,0-10
C. Gerakan Kerja 1. Normal
Ayunan bebas dari palu
2. Agak terbatas
Ayunan terbatas dari palu
0-5
3. Sulit
Membawa beban berat dengan satu tangan
0-5
4. Pada anggota badan terbatas
Bekerja dengan tangan diatas kepala
5-10
5. Seluruh anggota badan terbatas
Bekerja dilorong pertambangan yang sempit
10-15
RINI HALILA NASUTION
0
Faktor
Contoh Pekerjaan
D. Kelelahan mata
Kelonggaran Pencahayaan baik
Buruk
1. Pandangan yang terputus-putus
Membawa alat ukur
0,0-6.0
0,0-6,0
2. Pandangan yang hampir terus
Pekerjaan-pekerjaan yang teliti
6,0-7,5
6,0-7,5
Memeriksa cacat-cacat pada kain
7,5-12,0
7,5-16,0
12,0-19,0
16,0-30,0
menerus.
3. Pandangan terus menerus dengan Pemeriksaan yang sangat teliti fokus berubah 4. Pandangan terus menerus dengan fokus tetap E. Keadaan temperatur tempat kerja
Temperatur (0C)
Kelemahan normal
Berlebihan
1. Beku
Dibawah 0
Diatas 10
Diatas 12
2. Rendah
0-13
10-20
12-5
3. Sedang
13-22
5-0
8-0
4. Normal
22-28
0-5
0-8
5. Tinggi
28-38
5-40
8-100
6. Sangat tinggi
Diatas 38
Diatas 40
Diatas 100
E. Keadaan atmosfer 1. Baik
Ruang yang berventilasi baik, udara segar
0
2. Cukup
Ventilasi kurang baik, ada bau-bauan (tidak
0-5
berbahaya)
0-5 5-10
RINI HALILA NASUTION
10-15
MENGHITUNG WAKTU STANDAR
Waktu standar diperoleh dengan mempertimbangkan allowance operator, dengan rumus:
RINI HALILA NASUTION