PT PUTRAMATARAM COATING INTERNATONAL
Volume 2 Desember 2015
Epoxy Floor Coating : Aplikasi dan masalahnya Pendahuluan Epoxy merupakan cat dua komponen yang terbuat dari kombinasi polimer epoksi sebagai CAT dan polimer amina / amida sebagai HARDENER. Epoksi mempunyai keunggulan pada sifat film keringnya yang kuat, tahan terhadap tiner dan bahan kimia, Selain itu Epoxy juga mempunyai daya tahan yang sangat bagus terhadap abrasi atau gesekan. Salah satu jenis cat epoksi yang banyak digunakan adalah Epoxy Floor Coating yaitu cat lantai berbahan dasar epoksi yang khusus untuk substrat dari konkret, semen. Kekuatan dan hasil akhir tampilan Epoxy floor coating
sangat dipengaruhi oleh persiapan permukaan substrat yang akan di cat. Dengan persiapan permukaan yang benar akan memastikan epoxy floor coating akan melekat dengan kuat pada substrat dan membuat ketahanan film cat sistem epoxy lebih lama. Epoxy Floor coating diaplikasikan pada ketebalan
antara 800 - 3000 micron atau 0,8 - 3 mm dan pada ketebalan setinggi itu, peran lingkungan aplikasi sangat besar. Pada buletin edisi ini kita akan bahan tentang masalah yang sering dijumpai pada aplikasi epoxy floor coating atau aplikasi epoxy jenis lain yang diaplikasikan
Delta Oxyfloor 1068
Aplikasi Cat Epoxy Mari kita ulangi sedikit tentang karakter cat epoxy secara umum. Pengecatan epoksi m e m e r l u k a n ketrampilan karena mempunyai “pot life” / masa pakai yaitu waktu setelah cat dicampur dengan hardener dalam waktu campuran cat mengeras. Sehingga cat epoxy harus diaplikasikan sebelum
Daftar Isi
masa pakai tercapai. Pot life epoksi bervariasi antara 30 menit hingga 3 jam dan dapat ditanyakan pada produsen. Pada aplikasi Epoksi juga ada “masa induksi” sebe lum d il a ku kan pengecatan. Masa induksi adalah waktu yang diperlukan epoksi untuk bereaksi sempurna sebelum dipergunakan
dan biasanya antara 10 - 20 menit. Faktor lain yang harus diperhatikan adalah lingkungan sekitar yang meliputi benda kerja dan kondisi ruang kerja. Aturan umum untuk benda kerja adalah suhu benda kerja tidak boleh lebih rendah dari 5oC dari Dew point.
Pendauluan
1
Aplikasi Cat Epoxy 1 Masalah Aplikasi
2
Mengapa masalah bisa timbul
3
Faktor yang berperan utama
3
Tabel Dew Point
4
Pencegahan Perbaikan
6
Page 2
Epoxy Floor Coating : Masalah Aplikasi Cat Epoxy ; Blushing dan Blooming Potensi masalah dalam aplikasi Epoksi adalah suhu dan humidity (kelembaban) yang bisa terjadi sebelum proses pengecatan atau saat proses pengecatan. Untuk meminimalkan atau menghilangkan potensi ini, biasanya dalam petunjuk kerja dikemasan atau data tehnis produk, produsen mencantumkan rekomendasi suhu dan kelembaban untuk aplikasi cat epoksi. Masalah tersebut antara lain permukaan film cat nampak berkabut, kilapnya turun, tampilan cat seperti ada minyak / kristal putih / bercak tidak rata. Blushing dan Blooming Blushing dan blooming merupakan masalah yang berbeda. Blushing seringkali digambarkan dengan adanya bercak air akibat uap air terkondensasi dan terperangkap di permukaan saat proses pengeringan. Munculnya uap air juga bisa berasal dari pori - pori substrat. Tampilan Blushing bisa juga berupa efek kabut pada permukaan cat transparan atau kilap yang turun pada cat solid color.
Blushing Blooming atau Leaching berbeda dengan blushing. Blooming terjadi bila ada komponen cat yang bersifat larut dalam air dan migrasi kebagian atas dari permukaan cat. Komponen tersebut bisa berupa catalyst, additive atau solvent yang dipakai.
Bila blooming terlalu parah akan menyebabkan permukaan lapisan cat keruh dan kilap tidak rata, permukaan tidak rata dan bahkan lapisan cat tidak kering.
Pada lingkungan aplikasi mempunyai kelembaban tinggi, saat uap air menguap, komponen - komponen akan bergerak ke permukaan, kemudian bereaksi dengan uap air. Setelah kering akan nampak bercak - bercak kilap berminyak, yang tidak kering dan lengket.
Masalah Blushing dan Blooming pada permukaan cat dapat juga menyebabkan gagalnya adhesi pada substrat dan adhesi cat diatasnya.
Bila cat masih basah, masih bisa dibersihkan dengan air sabun.
Blushing dan blooming juga bisa menyebabkan permukaan cat tidak rata / halus.
Blushing dan Blooming bisa terjadi pada lapisan antara / intermediate dan menyebabkan masalah pada tidak lengketnya cat akhir.
Page 3
Volume 1, Issue 1 Mengapa masalah bisa timbul Blooming dan blushing terjadi karena reaksi kimia antara komponen dari cat epoksi dengan karbokdioksida ( CO2 ) / uap air ( H2O ) diudara. Reaksi tersebut menyebabkan terbentuk garam
dan nampak seperti lapisan berminyak pada permukaan cat. Reaksi antara salah satu komponen resin dengan karbondioksida / uap air diudara menyebabkan cat epoksi tidak kering.
Blooming
Reaksi yang terjadi : 2 R — NH2 + CO2 —> R — NH — C — O- +NH3 R O atau 2 R — NH2 + CO2 —> [ R — NH3]2+ CO32-
Faktor yang berperan utama Ada dua hal yang berperan terjadinya masalah Blooming dan Blushing yaitu kelembaban dan kecepatan reaksi antar komponen dalam cat dan kecepatan reaksi antara komponen cat dan karbondioksida / uap air diudara. Kelembaban.
mahami terlebih dahulu tentang kelembaban dan kelembaban relative. Kelembaban atau bisa disebut juga kelembaban mutlak adalah jumlah total uap air diudara yang dapat ditahan pada suhu tertentu. Semakin tinggi suhu udara, semakin tinggi jumlah uap air diudara.
Di awal pendahuluan kita telah menyinggung tentang Dew Kelembaban relative adalah perPoint. Sebelum kita memba- bandingan (dalam %) jumlah uap has Dew Point, mari kita me- air diudara terhadap jumlah air
maksimum diudara yang dapat ditahan pada suhu tertentu. Kelembaban udara mencapai 100% pada saat udara sudah jenuh dengan uap air. Bila suhu makin turun, akan terjadi proses kondensasi uap air menjadi butiran air atau disebut juga Dew Point. Sehingga Dew Point adalah suhu dimana mulai terjadi proses kondensasi uap air. Bila suhu Dew Point dan suhu udara berdekatan akan mulai ter-
Page 4
jadi embun. Kelembaban udara bisa berubah secara berkala dan bervariasi dari jam ke jam. Jika suhu substrat berada dibawah dew point, akan terjadi kondensasi uap air pada permukaan substrat.
“ Penurunan suhu ruang 10o C akan memperlamb at kecepatan reaksi sebesar faktor 2 kali “
Saat pengecatan, udara dari spray gun dan penguapan solvent bisa menurunkan suhu permukaan lapisan cat. Efek ini akan lebih buruk bila solvent yang digunakan terlalu cepat kering. Uap air yang terkondensasi
ini menyebabkan reaksi cat blushing atau bloomblushing dengan kompo- ing. nen dalam cat eppksi. Secara umum dapat diSuhu gambarkan bahwa setiap penurunan suhu sebesar Suhu udara minimum 10oC akan memperlamdalam ruang merupakan bat kecepatan reaksi sefaktor yang sangat besar faktor 2 kali atau penting agar aplikasi cat dengan kata lain proses epoksi dapat kering sepengeringan menjadi 2 x cara normal . lebih lambat. Suhu udara yang lebih Dengan turunnya kecerendah dari suhu yang patan reaksi ini akan diperkenankan oleh promembuat salah satu dusen cat akan memkomponen cat bergerak buat proses reaksi cat ke atas dan bereaksi epoksi dan hardener dengan CO2 atau H2O makin lambat dan diudara. menaikkan resiko terjadinya masalah pada film
Tabel Dew Point Tabel dihalaman 5. menggambarkan grafik konversi Dew Point menjadi Kelembaban Relatif. Dengan alat thermometer dan hygrometer, kita bisa mengetahui suhu udara dan Kelembaban Relatif pada area tertentu, kemudian dengan kedua data tersebut kita bisa mengetahui Dew Point.
Caranya adalah kita lihat suhu pada baris tabel baris oC dan lihat kelembaban relatif pada kolom table. Tarik hasil kedua data terebut ke kolom Dew Point di sebelah paling kiri atau kanan dari table. Sebagai contoh suatu area mempunyai suhu 28oC dan kelembaban relatif 70% maka Dew Point akan menunjukkan angka 22oC. Pada kondisi ini
kita bisa melakukan pengecatan dengan aman karena syarat minimal 5oC diatas Dew Point sudah terlampaui. Namun pada sore hari, suhu bisa saja turun hingga 23oC dan kelembaban meningkat maka proses pengecatan harus dihentikan, kecuali bila suhu substrat dinaikkan.
Page 5
Volume 2 Tabel Konversi Dew Point menjadi Kelembaban Relatif
PT. Putramataram Coating International Jl. Surowongso 399, Ds.
Ph: +62 31 8914880 - 83
Karangbong, Gedangan.
Fx: +62 31 8914885
Sidoarjo - Jawa Timur
E:
[email protected]
Inspirasi dalam Mutu
Indonesia
Pencegahan Di depan kita telah bahas bahwa faktor suhu dan kelembaban menjadi penyebab timbulnya blooming dan blushing.
seperti pemantik api tidak direkomendasikan karena pembakaran gas atau minyak kerosene dapat menghasilkan gas CO2.. (lihat reaksi di halaman 5)
Untuk mencegah masalah tersebut, kita harus menghambat reaksi antara cat epoksi dan uap air dilingkungan dengan cara mengunakan sistem pemanasan (dengan blower udara panas) atau alat dehumidifier pada area aplikasi tertentu.
Sistem aplikasi cat Epoksi disarankan dilakukan pada kelembaban 50 - 70% pada suhu 30 35 0C dan melakukan aplikasi bila kelembaban relatif 85% pada suhu 21 0C atau kelembaban 75% pada 10 0C.
Penggunaan pemanas api
Substrat lantai dari beton harus diperiksa kadar air sebelum dicat dan kadar air tidak boleh lebih dari 14%. Substrat dengan
kadar lebih dari 14% harus menggunakan cat epoksi yang khusus. Pastikan pencampuran cat dan hardener sudah sesuai petunjuk pabrik. Diamkan campuran beberapa saat (induction time) agar epoksi bereaksi sempurna dan menghilangkan gelembung gas. Lakukan pengecatan sebelum masa campur / “pot life” tercapai, aplikasikan dengan merata menggunakan alat dan metoda yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat.
Perbaikan Perbaikan dapat dilakukan pada saat pengecatan maupun setelah proses pengecatan dilakukan.
pada permukaan cat karena akan menyebabkan permukaan lapisan cat bergelombang / tidak rata.
Setelah selesai aplikasi, perhatikan hasil pengecatan, bila ditemukan adanya permukaan yang berkabut / haze segera pergunakan udara panas pada tempat tersebut. Namun, jangan mengarahkan panas langsung
Bila pengecatan belum terlalu lama, masih 24 jam, dapat pengecatan kedua tanpa menggosok cat sebelumnya sebagai perbaikan. Bila pengecatan lebih dari 24 jam disarankan
untuk melakukan sanding / digosok sebelum pengecatan berikutnya dilakukan.