geoscience
drilling
oilfield
PT Elnusa Tbk Graha Elnusa Jl. T.B. Simatupang Kav. 1 B Jakarta 12560 Telp : +62 21 78830850 Fax : +62 21 78830883 Email :
[email protected]
Energizing Business Structure for Growth
integrated upstream oil and gas services
Pt Elnusa Tbk
Laporan Tahunan | Annual Report
2010
www.elnusa.co.id
Energizing Business Structure for Growth Pt Elnusa Tbk
Laporan Tahunan | Annual Report
2010
Tema Theme
Memperkuat Struktur Bisnis Untuk Pertumbuhan Energizing Business Structure For Growth
Sejalan dengan strategi jangka panjang, memperkuat struktur bisnis merupakan langkah strategis kami untuk terciptanya pertumbuhan usaha yang tinggi dan berkelanjutan. Selain restrukturisasi korporasi untuk optimalisasi strategi fokus pada bisnis inti, pengembangan usaha yang intensif di segmen zona transisi dan perairan semakin memperkuat pilar usaha yang akan menjadi tumpuan bagi kinerja yang lebih kokoh di masa mendatang. Struktur bisnis yang lebih kuat akan membawa energi baru bagi seluruh elemen di perusahaan sehingga kami siap mengantisipasi setiap tantangan bisnis yang semakin dinamis dan mampu memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi stakeholders maupun shareholders. Concerning the long-term strategies of the Company, strengthening business structure is a strategic step for delivering high and sustainable growth performance. In addition to corporate restructuring for optimizing business focus strategies, intensive business development at transition zone and marine segment will energize the Company's business pilar, upon which will become a new foundation for the robust future growth of the Company. Stronger business structure will bring new energy to the whole elements in the Company, preparing us for anticipating business dynamic and leading us to create greater values for both stakeholders and shareholders.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
1
Pencapaian Kinerja 2010 Performance Highlights in 2010
2010: tahun pertumbuhan dengan memperkuat struktur usaha 2010: the year of Energizing business structure
Dengan kinerja konsolidasi yang solid dan juga didukung oleh peningkatan kompetensi usaha dan sumber daya manusia, pengembangan keahlian dan teknologi, perluasan pangsa pasar dan optimalisasi aset operasional, sejak lima tahun terakhir pendapatan usaha Perseroan terus tumbuh rata-rata 22% per tahunnya (CAGR). Kinerja tinggi tersebut terutama dikontribusi oleh pendapatan dari kelompok Jasa Hulu Migas Terintegrasi yang merupakan bisnis inti Perseroan. Langkah strategis Perseroan untuk terus mengembangkan dan memperkuat kompetensi inti di segmen zona transisi dan perairan, telah menghasilkan pertumbuhan pendapatan usaha yang mengesankan. Pendapatan usaha unit bisnis ini mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
2
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Rp4,21 triliun Pendapatan Usaha Konsolidasi naik 15% menjadi Rp4,21 triliun dengan kontribusi terbesar dari kelompok Jasa Hulu Migas Terintegrasi. IDR4.21 trillion Consolidated operating revenues rose 15% to IDR 4.21 trillion of which Integrated Upstream Oil and Gas business group made the biggest contribution.
Rp3,68 triliun Total Aset Konsolidasi tercatat Rp3,68 triliun, sebagian besar terdiri dari Aset Tetap yang dipergunakan untuk operasional Perseroan. IDR3.68 trillion Consolidated asset value reached IDR3.68 trillion, which was mostly derived from Fixed Assets used for Company’s operation.
9 Penghargaan Kualitas Jasa Kinerja operasional Perseroan membanggakan dengan kompetensi yang telah teruji selama lebih dari 40 tahun terus memberikan reputasi yang terpercaya diantaranya 9 pengakuan dan penghargaan dari para klien terkemuka atas kualitas operasi Perseroan. 9 Service Quality Awards The Company’s outstanding operational performance with proven competence for more than 40 years continues to provide a reliable reputation, which includes 9 recognitions and awards from notable clients regarding the Company’s operation quality.
Borrowing the solid consolidated performance and higher competence of our business and human resources, development of skill and technology, enlarged market share and optimalization of operational assets, operating revenues of the Company in the last five years booked Compound Annual Growth Rate (CAGR) of 22%. The higher performance was translated from the revenue contribution of the Integrated Upstream Oil & Gas Services which serves as the core business of the Company. The strategic steps of the Company to keep developing and strengthening the core competence at transition zone and marine segment, resulted in an impressive operating revenue growth. Operating revenue from the business unit considerably rose compared to those of previous years.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
3
Daftar Isi Table of Contents
Ikhtisar Utama highlights
INFORMASI PERSEROAN corporate information
Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights Ikhtisar Operasi | Operational Highlights Peta Operasi Jasa Hulu Migas Terintegrasi | Operational Map of Integrated Upstream Oil and Gas Services Peta Operasi Jasa Hilir Migas | Operational Map of Downstream Oil and Gas Services Peta Operasi Jasa Penunjang Hulu Migas | Operational Map of Upstream Oil and Gas Support Services Peristiwa Penting 2010 | Significant Events 2010 Penghargaan 2010 | Award 2010 Ringkasan Aksi Korporasi 2010 | Summary of Corporate Action 2010 Ikhtisar Kinerja Saham | Stock Performance Highlights Kebijakan Dividen | Dividend Policy
6 7 8 10 10 12 14 16 19 24
Sekilas Perseroan | Corporate Overview Sejarah Singkat Perseroan | Corporate Brief History Komposisi Pemegang Saham | Composition of Shareholders Visi dan Misi | Vision and Mission Strategi Jangka Panjang | Long Term Strategy Struktur Korporasi | Corporate Structure Bidang Usaha Perseroan, Anak Perusahaan dan Afiliasi | Business Line of Corporate, Subsidiaries and Affiliate Struktur Organisasi Perseroan | Corporate Organization Structure
26 27 32 33 34 35
Laporan Komisaris Utama | President Commissioner’s Report Laporan Direktur Utama | President Director’s Report Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2010 | Responsibility of Annual Report 2010
40 50 63
36 39
LAPORAN MANAJEMEN management report
LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN corporate governance report
4
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Komitmen GCG | GCG Commitment Tujuan Penerapan GCG | Objectives of GCG Implementation Pengukuran Implementasi GCG | Measurement of GCG Implementation Struktur dan Hubungan Tata Kelola | Structure and Relation in Good Governance Rapat Umum Pemegang Saham | General Meeting of Shareholders (GMS) Dewan Komisaris | Board of Commissioners Direksi | Board of Directors Komite Audit | Audit Committee Komite Nominasi dan Remunerasi | Nomination and Remuneration Committee Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi | Remuneration of Board of Commissioners and Directors Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal | Capital Market Support Institution and Professionals Mekanisme GCG | Mechanism of GCG Sistem dan Prosedur Perseroan | Corporate System and Procedure Pengendalian Risiko Perseroan | Corporate Risk Management Pengawasan dan Pengendalian Internal | Internal Supervision and Control Perkara Hukum Perseroan | Company's Legal Affair Etika Bisnis dan Etika Kerja | Code of Conduct
65 65 66 67 68 70 73 78 83 86 87 94 95 98 101 108 110 111
115 121 122 138 147 152
Tinjauan Umum 2010 | General Review 2010 Prospek 2011 | 2011 Prospect Pembahasan atas Kinerja Bisnis | Analysis of Business Performance Pembahasan atas Kinerja Keuangan | Discussion on Financial Performance Kinerja Neraca | Balance Sheet Performance ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Kinerja Arus Kas | Cash Flow Performance
MANAGEMENT’S DISCUSSION AND ANALYSIS
Laporan Sumber Daya Manusia | Human Resources Report Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan | Corporate Social Responsibility Report Laporan K3LL | Health Safety and Environment Report
158 172 188
Profil Dewan Komisaris | Profile of the Board of Commissionners Profil Direksi | Profile of the Board of Directors Profil Komite Audit | Profile of Audit Committee Profil Komite Nominasi dan Remunerasi | Profile of Nomination and Remuneration Committee Profil Sekretaris Perusahaan | Profile of Corporate Secretary Jaringan Perseroan | Office Network Referensi Terhadap Ketentuan Bapepam-LK mengenai Format Laporan Tahunan | Reference to the Bapepam-LK Regulation on the Annual Report Format
196 201 206 208 209 210
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 | 2010 Consolidated Financial Statements
223
LAPORAN KEBERLANJUTAN sustainability report
INFORMASI TAMBAHAN additional information
211
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 2010 Consolidated Financial Statements Laporan Tahunan 2010 ini kami rancang secara khusus agar pembaca dapat memahami lebih baik lagi tentang perkembangan usaha kami. This 2010 Annual Report has been specifically designed for the readers to have better understanding on our business progress.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
5
Ikhtisar Utama
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain URAIAN LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Usaha Laba Kotor Laba Usaha Depresiasi EBITDA Beban Keuangan Laba Bersih Jumlah Saham Beredar (ribu lembar) Laba Bersih per Saham Dasar (Rp) NERACA Aset Lancar Aset Tetap - bersih Jumlah Aset Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban Hutang Berbunga Ekuitas Modal Kerja - bersih Pengeluaran Modal LAPORAN ARUS KAS Kas Bersih dari Kegiatan Operasi Kas Bersih untuk Kegiatan Investasi Kas Bersih untuk Kegiatan Pendanaan RASIO KEUANGAN Margin Laba Operasi Margin Laba Bersih Margin EBITDA Rasio Lancar Perputaran Total Aset Imbal Hasil Aset Imbal Hasil Ekuitas Hutang/Ekuitas Hutang/Total Aset Hutang/EBITDA EBITDA/Beban Bunga Total Kewajiban/Ekuitas Total Kewajiban/Aset * Disajikan kembali
6
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
In millions IDR, unless otherwise stated 2006*
2007*
2008*
2009*
2010
1.877.981 348.637 115.331 89.310 204.641 38.732 83.033
2.103.690 398.745 144.354 121.016 265.370 42.392 100.140
2.543.193 394.874 180.387 150.688 331.075 58.987 133.722
3.662.331 543.028 276.287 203.311 479.598 92.958 466.233
4.210.786 409.875 134.103 278.286 412.389 79.597 63.906
5.838.500
5.838.500
7.298.500
7.298.500
7.298.500
14
17
19
65
9
STATEMENTS OF INCOME Operating Revenues Gross Profit Income from Operations Depreciation EBITDA Financing Cost Net Income Number of Shares Issued (thousand shares) Basic Earnings per Share (IDR)
835.284 702.095 1.808.610 736.231 178.588 914.819 296.762 879.408 99.053 92.438
994.492 836.185 2.159.405 918.095 277.169 1.195.264 591.871 948.901 76.397 156.916
1.619.482 1.294.400 3.317.816 1.163.382 522.342 1.685.724 917.461 1.613.833 456.100 577.558
2.548.026 1.413.322 4.207.629 1.660.411 622.965 2.283.376 983.803
241.046
2.040.659 1.386.723 3.678.566 1.271.960 456.448 1.728.408 829.075 1.937.289 768.699 179.597
BALANCE SHEETS Current Assets Property & Equipment - net Total Assets Current Liabilities Non - Current Liabilities Total Liabilities Interest Bearing Debt Equity Working Capital - net Capital Expenditure
78.849 (29.307) 12.038
(142.145) (126.713) 218.748
35.972 (549.049) 807.249
288.389 320.030 114.663
34.030 (100.502) (333.163)
STATEMENTS OF CASH FLOWS Net Cash from Operating Activities Net Cash used in Investments Net Cash from Financing Activities
6% 4% 11% 113% 104% 5% 9% 0,34 0,16 1,45 5,28 1,04 0,51
7% 5% 13% 108% 97% 5% 11% 0,62 0,27 2,23 6,26 1,26 0,55
7% 5% 13% 139% 77% 4% 8% 0,57 0,28 2,77 5,61 1,04 0,51
8% 13% 13% 153% 87% 11% 24% 0,52
3% 2% 10% 160% 114% 2% 3% 0,43 0,23 2,01 5,18 0,89 0,47
1.909.678 887.615
0,23 2,05 5,16 1,20 0,54
DEscription
FINANCIAL RATIO Operating Profit Margin Net Profit Margin EBITDA Margin Current Ratio Total Asset Turnover Return on Asset Return on Equity Debt to Equity Debt to Total Asset Debt to EBITDA EBITDA to interest expense Total Liabilities to Equity Total Liabilities to Assets * Restated
Highlights
10 10
4.211 4.211
10 10
134 134
10 64 10 64
09 09
3.662 3.662
09 09
276 276
09 09
466 466
08 08
2.543 2.543
08 08
180 180
08 08
134 134
07 07
2.104 2.104
07 07
144 144
07 07
100 100
06 06
1.878 1.878
06 06
115 115
06 06
83 83
63 63
Pendapatan Usaha Operating Revenues
Laba Usaha Operating Income
Laba Bersih Net Income
Dalam miliar Rupiah In billions IDR
Dalam miliar Rupiah In billions IDR
Dalam miliar Rupiah In billions IDR
10 10
3.679 3.679
10 10
1.728 1.728
10 10
1.937 1.937
09 09
4.208 4.208
09 09
2.283 2.283
09 09
1.910 1.910
08 08
3.318 3.318
08 08
1.686 1.686
08 08
1.614 1.614
07 07
2.159 2.159
07 07
1.195 1.195
07 07
949 949
06 06
1.809 1.809
06 06
915 915
06 06
879 879
Jumlah Aset Total Assets
Jumlah Kewajiban Total Liabilites
Jumlah Ekuitas Total Equity
Dalam miliar Rupiah In billions IDR
Dalam miliar Rupiah In billions IDR
Dalam miliar Rupiah In billions IDR
Ikhtisar Operasional Operational Highlights
4%
157.118
1.859.959
2.193.709
325.960
1.060.517
2.275.854
297.359
570.514
1.676.040
224.721
805.880
1.073.089
249.579
765.592
862.810
52%
44%
06
07
Jasa Hulu Migas Terintegrasi Integrated Upstream Oil & Gas Services
08 Jasa Hilir Migas Downstream Oil & Gas Services
09
10 Jasa Penunjang Hulu Migas Upstream Oil & Gas Support Services
Kontribusi Pendapatan Usaha 2010 Operating Revenue Contribution 2010
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
7
Ikhtisar Utama
Peta Operasi Jasa Hulu Migas Terintegrasi Operational Map of Integrated Upstream Oil and Gas Services O I L F I E L D S E R V I C E S (OFS)
G E O S C I E N C E S E R V I C E S (GSC)
Client:
PT Pertamina Gas
Client:
PT Total E&P Indonesie
Project:
Installation/insertion of oil pipe Tempino, Plaju, South Sumatera
Project:
3D Transition Zone Seismic Data Acquisition Services Central Tunu, East Kalimantan
Area:
O I L F I E L D S E R V I C E S (OFS) Client: Project: Area:
Chevron Indonesia Company, Bermuda Hydraulic Workover Unit Equipment and Services Balikpapan, East Kalimantan
Area:
G E O S C I E N C E S E R V I C E S (GSC) Client: Project: Area:
JOB Pertamina - Medco Simenggaris 2D Land Seismic Data Acquisition Services Simenggaris, East Kalimantan
Nanggroe Aceh Darussalam
North Sumatera East Kalimantan Riau West Kalimantan West Sumatera Jambi
D r i l l i n g s e r v i c e s (EDS) Client: Project:
KSO Pertamina EP- Benakat Barat Petroleum Drilling Rig 550 HP Services
Area:
Pendopo, South Sumatera
Central Kalimantan
South Kalimantan South Sumatera Lampung
G E O S C I E N C E S E R V I C E S (GSC) Client:
JOB Pertamina - Talisman
Project:
3D Land Seismic Data Acquisition Services Prabumulih, South Sumatera
Area:
G E O S C I E N C E S E R V I C E S (GSC) Client:
PT Pertamina EP
Project:
3D Land Seismic Data Acquisition Services Muara Enim, Palembang, South Sumatera
Area:
G E O S C I E N C E S E R V I C E S (GSC) Client:
PT Pertamina EP
Project:
2D Land Seismic Data Acquisition Services Bandar Jaya Lampung, North Lampung
Area:
8
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
West Java
Central Java East Java
G E O S C I E N C E S E R V I C E S (GSC)
D r i l l i n g s e r v i c e s (EDS)
Client:
Lundin Rangkas BV, Belanda
Client:
PT Pertamina EP
Project:
2D Land Seismic Data Acquisition Services
Project:
Perforating, Data Processing (EWLPP) services Karang Ampel, West Java
Area:
Rangkas, West Java
O I L F I E L D S E R V I C E S (OFS) Client: Project: Area:
Area:
O I L F I E L D S E R V I C E S (OFS)
Pertamina Hulu Energy ONWJ Ltd., USA Hydraulic Workover Unit Services and Vessels
Client:
PT Pertamina EP
Project:
Hydraulic Workover Unit Services
Kep. Seribu North Jakarta
Area:
Cirebon, West Java
Highlights
D r i l l i n g s e r v i c e s (EDS) Client: Project: Area:
Virginia Indonesia Company LLC, USA Modular rig 1500 HP services Badak, East Kalimantan
D r i l l i n g s e r v i c e s (EDS) Client: Project: Area:
Elnusa Bangkanai Energy Ltd., British Virgin Islands Land Drilling Rig 2000 HP services Bangkanai, Central Kalimantan
North Sulawesi
West Papua
South Sulawesi
Southeast Sulawesi
G E O S C I E N C E S E R V I C E S (GSC) Client: Project: Area:
Murphy South Barito Ltd., Bahama 2D Land Seismic Data Acquisition Services Banjar Baru, East Kalimantan
G E O S C I E N C E S E R V I C E S (GSC) Client: Project: Area:
Chevron West Papua Ltd., Bermuda 2D Transition Zone Seismic Data Acquisition Services Karas dan Kaimana, West Papua
O I L F I E L D S E R V I C E S (OFS) Client: Project: Area:
Chevron Makassar Ltd, Bermuda Well Services Contract (Hydraulic Workover Unit Equipment and Services) Makassar, South Sulawesi
Peta Operasi Major Projects Divisi Geoscience Services (GSC) Peta Operasi Major Projects Divisi Drilling Services (EDS) Peta Operasi Major Projects Divisi Oilfield Services (OFS)
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
9
Ikhtisar Utama
Peta Operasi Jasa Hilir Migas
Operational Map of Downstream Oil and Gas Services Trading Business Unit: Trading Industrial Fuel Hutama Karya Client: Location: Sabang
Trading Business Unit: Trading Chemical Client: TAC PTM PAN Petalahn Location: Lepas pantai Kep. Natuna
Nanggroe Aceh Darussalam Transportation
Transportation Business Unit: Trans. pola Cost & Fee & APMS Client: Pertamina Location: Depot Pontianak
Business Unit: Trans. pola All In Client: Pertamina Location: Depot Dumai
North Sumatra
Transportation Business Unit: Trans. pola All In Client: Pertamina Location: Depot Medan
Riau
East Kalimantan
Depot Business Unit: Depot sistem VHS Client: PT TImah Location: Binyu dan Muntok
West Kalimantan Depot Business Unit: Depot sistem VHS Client: PT Lontar Papyrus Location: Jambi Transportation Business Unit: Trans. pola All In Klien Client: Pertamina Location: Depot Kertapati Trading Business Unit: Trading Chemical Elnusa Client: Location: Benakat Ritel Bahan Bakar Business Unit: Kelola SPBU Client: Swasta Location: Bintaro, Tendean, Fatmawati Ancol, Sunter,Cisalam, Cikampek,Labuan Trading Business Unit: Trading BBM Industri Client: Holcim Location: Cikampek
Jambi
Central Kalimantan Depot Business Unit: Depot sistem VHS Client: PT Arutmin Location: Senakin
South Sumatra
Depot Business Unit: Mobil Bunker Agent Client: Ritel Location: Tj. Mas - Semarang
Lampung
Central Java
West Java
East Java Trading Business Unit: Trading Chemical Client: PTM UP VI Balongan Location: Balongan
Trading Business Unit: Trading Chemical Exxon Mobil Client: Location: Cepu
Peta Operasi Jasa Penunjang Hulu Migas Operational Map of Upstream Oil and Gas Support Services
SIGMA CIPTA UTAMA
10
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Core Activities:
Oil & Gas Data Management and Storage Services
Location:
BSD Tangerang, Klayan-Cirebon, Prabumulih
South Kalimantan
Highlights
Trading Business Unit: Trading BBM Industri Client: Elnusa Location: Samarinda Transportation Business Unit: Trans. pola Cost & Fee &APMS Client: Pertamina Location: Depot Balikpapan
Trading Business Unit: Trading BBM Client: Elnusa Location: Sorong Transportation Business Unit: Trans. pola Cost & Fee Client: Pertamina Location: Depot Bitung
North Sulawesi
West Papua
Southeast Sulawesi South Sulawesi
Transportation Business Unit: Trans. pola Cost & Fee Client: Pertamina Location: Depot Makassar
Trading Business Unit: Trading BBM Industri Client: Nippon Suisan Location: Ambon
Trading Business Unit: Trading BBM Client: Tri Kusuma Graha Location: Merauke
Transportation Business Unit: Trans. pola Cost & Fee &APMS Client: Pertamina Location: Depot Banjarmasin Transportation Business Unit: Trans. pola All In Client: Pertamina Location: TT. Manggis
Transportasi Depot
Trading Ritel Bahan Bakar
ELNUSA FABRIKAS I KONSTRUKSI Core Activities:
Pipe Threading Service and Fabrication
Location:
Batam
patra nusa data Core Activities:
Oil and Gas Exploration and Production Data Processing and Storage
Location:
Jakarta
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
11
Ikhtisar Utama
Peristiwa Penting 2010 Significant Events 2010
Februari February Melalui Divisi Drilling Services, Perseroan mendapatkan penghargaan 1st winner of Housekeeping Rig (Modular Rig) dari VICO. Through Drilling Services Division, the Company won 1st Winner of Housekeeping Rig (Modular Rig) from VICO.
Maret March KSO Pertamina EP - Patina Group Ltd memberikan penghargaan atas Excellent Safety Performance 267.264 man hours without LTI kepada Perseroan melalui Divisi Drilling Services. KSO Pertamina EP-Patina Group Ltd awarded the Company the Excellent Safety Performance over 267,264 man hours without LTI through Drilling Services Division.
31
31 Maret March
21 Juni June
22 September September
12
Mei May
12
Perseroan menandatangani konfirmasi penyelesaian transaksi dengan Eurorich Group Limited, untuk divestasi 25% saham milik Perseroan di dalam Elnusa Tristar Ramba Ltd. The Company signed confirmation on completion of transaction with Eurorich Group Limited, to divest 25% shares held by the Company in Elnusa Tristar Ramba Ltd.
12 Perseroan berhasil masuk jajaran Top 100 Emiten Terbaik versi Majalah Investor, tepatnya pada urutan ke 16. The Company was ranked 16 in the list of Investor Managazine’s Top 100 Best Listed Companies.
Juni June
21
Perseroan mendapat fasilitas kredit dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU) senilai USD22,5 juta. The Company earned a credit facility of USD22.5 million from The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU).
Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, juga terdapat keputusan mengenai susunan pengurus Perseroan yang baru. The Company held the Annual General Meeting of Shareholder with decision of new composition of the management.
April April
Juli July
Kinerja saham ELSA pada posisi puncak sepanjang tahun 2010 pada level 650 dengan korelasi aktivitas rilis pemberitaan mengenai kinerja Perseroan 2009 (Audit) dan 1Q-2010 serta berita target penyelesaian transaksi saham ELSA oleh salah satu pemegang saham mayoritas. Performance of ELSA stock occupied peak position in 2010 at level of 650, correlated with news releases on the Company’s performance in 2009 (Audited) and 1Q-2010, also news on completion target of ELSA-stock transaction by one of the major shareholders.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
5
Pergantian Pemegang Saham Mayoritas dan Pengendali, dari sebelumnya PT Tri Daya Esta kepada PT Benakat Petroleum Energy Tbk. yang memiliki 37,15% saham Perseroan. The change of Majority and Controlling Shareholder, from PT Tri Daya Esta to PT Benakat Petroleum Energy Tbk dominating 37.15% shares.
30 Saham ELSA berhasil mempertahankan untuk tetap berada dalam index LQ 45 periode Agustus
2010-Januari 2011. Indeks ini menunjukkan likuiditas perdagangan saham yang cukup tinggi dan diminati investor. ELSA stock succeeded to secure its position in LQ 45 index in the period of August 2010-January 2011. The index represents high stock trading liquidity and attractive for investors. Petrochina International Jabung, Ltd. Excellent HSE performance 4.987.071 man hours without LTI. Petrochina International Jabung, Ltd awarded the Excellent HSE Performance over 4,987,071 man hours without LTI.
Agustus August Perseroan memperkuat sinergi dengan Pertamina Hulu untuk mengusung Indonesia Incorporated ke pasar internasional. The Company strengthened synergy with Pertamina Hulu to promote Indonesia Incorporated to international market.
September September Perseroan melalui Divisi Geoscience Services berhasil memperoleh kontrak Proyek Transition Seismic Acquisition di area Blok Papua Barat. The Company through Geoscience Services succeeded to obtain Transition Seismic Acquisition project at West Papua Block.
20 Perseroan berpartisipasi pada “Indonesia’s Oil and Gas Seminar and Solo Exhibition” di Shanghai, Cina, sebagai upaya membuka peluang dan mendorong kerjasama yang luas bagi para investor asing. The Company participated in Indonesia’s Oil and Gas Seminar and Solo Exhibition in Shanghai, China, in order to open opportuninities and encourage wide cooperation for foreign investors.
Highlights
22 Elnusa meraih Annual Report Award (ARA) 2009 sebagai Pemenang Pertama kategori Perusahaan private, non-keuangan, listed. Elnusa won Annual Report Award (ARA) 2009 as the first winner in Category of private, non-financial, listed company.
Oktober October
05
Perseroan mengadakan Vendor Relationship Event sekaligus melakukan Peluncuran ELSA e-Proc. The Company held a Vendor Relationship Event as well as launching of ELSA e-Proc.
November November
04
Perseroan melalui Divisi Oilfield Services mendapat 3 (tiga) penghargaan dari Total EP Indonesie atas Elnusa Samudra-1 Slickline Boat, Elnusa Samudra-2 Snubbing Barge dan Snubbing Rig #16. The Company through Oilfield Services Division received 3 (three) awards from Total EP Indonesie for Elnusa Samudra-1 Slickline Boat, Elnusa Samudra-2 Snubbing Barge and Snubbing Rig #16.
11 Perseroan menandatangani perjanjian jual beli saham dengan Salamander Energy Group Limited dalam rangka penjualan 100% saham Perseroan di Elnusa Bangkanai Energy Ltd. The Company signed sell and purchase agreement with Salamander Energy Group Limited in the divestment of 100% shares of the Company in Elnusa Bangkanai Energy Ltd.
24 Tim “Drilling for Water” berhasil menuntaskan pemboran titik pertama di daerah Kalasan
Yogyakarta, dan selanjutnya membantu tersedianya air bersih berkelanjutan dalam tugas kemanusiaan di kawasan pasca letusan Merapi. Drilling for Water team succeded to complete the drilling on first spot in Kalasan area Yogyakarta, and further helped provide sustainable clean water in humanitarian act in the post-Merapi explosion areas.
Desember December
08
Perseroan melakukan Public Expose untuk memaparkan kinerja dan prospek bisnis ke depan. The Company conducted Public Expose to convey the business performance and prospect in the future.
09 Perseroan meraih penghargaan “ Terpercaya” dalam Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2009 yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan Majalah SWA. The Company was recognized as "Trusted” in Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2009 held by Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA Magazine.
22 Peresmian operasional Warehouse ELSA Utama di Sentul City yang memiliki konsep warehouse terpadu. The operational inauguration of the Main ELSA Warehourse in Sentul City, which promotes integrated warehouse. Aksi Hijau Perseroan untuk tahun 2011 dicanangkan dengan program “Derma 2011 Pohon” The Company’s Green Campaign for 2011 was launched under “Derma 2011 Tree” program.
11 November November
24 November November
24 Perseroan meresmikan selesainya pembangunan Well Testing Barge - ELSA 6 dan memberangkatkannya untuk dioperasikan di lapangan Total E&P Indonesie selama 3 tahun. The Company officially launched the completion of contruction of Well Testing Barge - ELSA 6 and sent it off for operation in Total E&P Indonesie’s field for three years.
08 Desember December
09 Desember December
15 PT Patra Nusa Data (PND) salah satu anak perusahaan Perseroan, meluncurkan produk Inameta Platinum dengan akses informasi berbasis web, menggunakan teknologi Geographic Information System (GIS). PT Patra Nusa Data (PND), a subsidiary of the Company, launched Inameta Platinum product offering access to web-based information using Geographic Information System (GIS) technology.
24 Desember December
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
13
Ikhtisar Utama
Penghargaan 2010 Awards 2010
1st Winner of Housekeeping Rig (Rig EMR#001) Dari: VICO 1st Winner of Housekeeping Rig (Rig EMR#001) From: VICO
Excellent HSE Performance 267.264 man hours without LTI Dari: KSO Pertamina EP – Patina Group Excellent HSE Performance 267,264 man hours without LTI From: KSO Pertamina EP – Patina Group
Pengelolaan K3LL dengan 1.500 pekerja untuk > 5 juta jam kerja Dari: Pertamina Rengas Dengklok Excellent HSE Performance with 1,500 employees for > 5 million man hours From: Pertamina Rengas Dengklok
Excellent HSE Performance 645.687 man hours without LTI Dari: Pasir Petroleum Resources Ltd. Excellent HSE Performance 645,687 man hours without LTI From: Pasir Petroleum Resources Ltd.
Excellent HSE performance 1.000.000 man hours without LTI Dari: Ranhill Jambi PTE Excellent HSE performance 1,000,000 man hours without LTI From: Ranhill Jambi PTE
14
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Highlights
Excellent HSE performance 4.987.071 man hours without LTI Dari: Petrochina International Jabung Ltd Excellent HSE performance 4,987,071 man hours without LTI From: Petrochina International Jabung Ltd
Juara 1 Annual Report Award kategori private, non keuangan, listing company Dari: Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia 1st Winner of Annual Report Award for category of Private, Non-Financial, Listed Company From: Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange
1.000 days no LTI ELSA-1 Slickline Boat Dari: Total E&P Indonesie 1,000 days no LTI ELSA-1 Slickline Boat From: Total E&P Indonesie
1.000 days no LTI ELSA-2 Snubbing Barge Dari: Total E&P Indonesie 1,000 days no LTI ELSA-2 Snubbing Barge From: Total E&P Indonesie
3.000 days no LTI Rig # 16 Snubbing Unit Dari: Total E&P Indonesie 3,000 days no LTI Rig # 16 Snubbing Unit From: Total E&P Indonesie
“Perusahaan Terpercaya” dalam Corporate Governance Perception Index 2010 Dari: Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan Majalah SWA “Trusted Company” in Corporate Governance Perception Index 2010 From: Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA Magazine
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
15
Ikhtisar Utama
Ringkasan Aksi Korporasi Summary of Corporate Action
25%
100%
Divestasi atas 25% kepemilikan saham Perseroan di Elnusa Tristar Ramba Ltd Divestment of 25% Company's share ownership on Elnusa Tristar Ramba Ltd Divestasi atas 100% kepemilikan saham Perseroan di Elnusa Bangkanai Energy Divestment of 100% Company's share ownership on Elnusa Bangkanai Energy
Sejalan dengan strategi Perseroan untuk meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan dengan fokus di Jasa Hulu Migas Terintegrasi serta melakukan pengembangan bisnis yang lebih bersinergi dengan bisnis utama, secara konsisten Perseroan melanjutkan aksi korporasi dalam rangka “re-arranging business portfolio”. Regarding the corporate strategies to increase growth and profitability with focus on Integrated Upstream Oil & Gas Services as well as to develop business in synergy with core business, the Company consistently conducted corporate actions aiming at re-arraging business portfolio. 16
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Highlights
Setelah tahun lalu melakukan penjualan saham Perseroan pada perusahaan afiliasi yang bergerak dalam layanan direktori dan contact center, maka tahun ini Perseroan melakukan divestasi atas saham Perseroan yang terdapat dalam anak perusahaan dan afiliasi yang berada dalam kelompok usaha Asset Based, sebagai berikut:
After the release of the Company's ownership in the affiliate that operated in directory and contact center services, the Company again divested its shares in the Asset-Based subsdiaries and affiliates:
1. Divestasi kepemilikan saham Perseroan pada Elnusa Tristar Ramba Ltd (ETRL) • ETRL adalah perusahaan afiliasi Perseroan yang melakukan kegiatan usaha pengelolaan dan pengoperasian lapangan produksi minyak di TAC Blok Ramba, Sumatera. • Perseroan memiliki 25% saham ETRL, bersamasama dengan Tristar Global Holding Co., yang memiliki 75% saham ETRL, merefleksikan kepemilikan 60% working interest di lapangan minyak Ramba tersebut. • Pada tanggal 10 Mei 2010, Perseroan telah menandatangani perjanjian Jual Beli 25% saham Perseroan dalam ETRL dengan Eurorich Group Limited. Pembayaran atas penjualan saham tersebut telah selesai dilakukan pada tanggal 11 Mei 2010 sebesar USD 1 juta. Penandatanganan Surat Konfirmasi Penyelesaian juga telah dilakukan pada tanggal 12 Mei 2010. • Dana hasil penjualan saham ETRL akan dipergunakan Perseroan untuk memperkuat kompetensi inti Perseroan yaitu dibidang Jasa Hulu Migas Terintegrasi.
1. Divestment of Company’s share ownership in Elnusa Tristar Ramba Ltd (ETRL) • ETRL is an affiliate of the Company that runs management and operation of oil production field in TAC Ramba Block, Sumatera.
2. Divestasi kepemilikan saham Perseroan pada Elnusa Bangkanai Energy Ltd (EBE) • EBE adalah anak perusahaan Perseroan yang melakukan kegiatan usaha pengelolaan dan pengoperasian lapangan eksplorasi gas di PSC Blok Bangkanai, Kalimantan. • Perseroan memiliki 100% saham EBE, yang merefleksikan kepemilikan 80% working interest di lapangan gas Bangkanai yang diakuisisi pada tahun 2003 dengan jangka waktu kepemilikan dan operatorship selama 30 tahun. • Pada tanggal 11 November 2010, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli untuk divestasi atau pelepasan 100% kepemilikan saham Perseroan dalam EBE dengan Salamander Energy Group Limited.
2. Divestment of Company's share ownership in Elnusa Bangkanai Energy Ltd (EBE) • EBE is a subsidiary of the Company operating in management and operation of gas exploration field in PSC Bangkanai Block, Kalimantan.
• The Company held 25% of ETRL shares a long with Tristar Global Holding Co owned 75%, reflecting the 60% ownership of working interest in Ramba’s oil field. • On May 10, 2010, the Company signed a sale and purchase agreement of 25% shares of the Company in ETRL with Eurorich Group Limited. The stock sale was fully paid off on May 11, 2010, for USD1 million. The Confirmation Letter on transaction completion was signed on May 12, 2010. • The proceeds from ETRL’s stock sale will be used to strengthen core competence of the Company in Integrated Upstream Oil & Gas Services.
• The Company owned 100% of EBE’s shares, reflecting 80% ownership of working interest in Bangkanai’s gas field which was acquired in 2003, with ownership and operatorship period of 30 years. • On November 11, 2010, the Company signed a sale and purchase agreement to divest 100% shares owned by the Company in EBE to Salamander Energy Group Limited.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
17
Ikhtisar Utama Ringkasan Aksi Korporasi Summary of Corporate Action
18
• Dana hasil penjualan saham EBE yang senilai USD 11,2 juta juga dipergunakan Perseroan untuk memperkuat kompetensi inti Perseroan yaitu dibidang Jasa Hulu Migas Terintegrasi. • Namun, untuk dapat memberikan akses yang lebih mudah bagi Perseroan untuk melakukan kegiatan bisnis inti di lapangan tersebut, Perseroan memutuskan untuk mempertahankan 11% kepemilikan working interest di Lapangan Bangkanai, melalui perusahaan afiliasi (anak perusahaan PT Elnusa Patra Ritel) yaitu Elnusa Chariot International Ltd. Sehingga pasca divestasi Perseroan, komposisi pemegang working interest Lapangan Bangkanai adalah EBE (69%), Bangkanai Petroleum (L) Berhad (15%), Elnusa Chariot International Ltd. (11%) dan Mitra Energia Bangkanai (5%).
• The USD11.2 million proceeds generated from the EBE’s stock sale was used to strengthen the core competence of the Company in Integrated Upstream Oil and Gas Services. • However, to provide easier access for the Company in operating the core business activities in the field, the Company decided to maintain 11% ownership of working interest in Bangkanai Field through its affiliate (subsidiary of PT Elnusa Patra Ritel), namely Chariot International Ltd. Post divestment action, the composition of the working interest holders at Bangkanai Oilfield is EBE (69%), Bangkanai Petroleum (L) Berhad (15%), Chariot International Ltd. (11%) and Mitra Energia Bangkanai (5%).
Dengan dilepasnya 2 (dua) portofolio Perseroan di Asset Based tersebut, semakin memantapkan langkah Perseroan untuk terus fokus di Jasa Hulu Migas Terintegrasi. Ditambah dengan pengalokasian dana hasil penjualan saham tersebut juga dipergunakan untuk memperkuat kompetensi dan kapasitas di bisnis inti. Namun begitu, Perseroan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan diversifikasi bisnis melalui kepemilikan working interest lapangan migas. Hanya saja porsi kepemilikannya tidak sebagai mayoritas dan bukan sebagai operator, namun sebagai strategi untuk kepentingan sinergi dengan kegiatan jasa hulu migas yang merupakan bisnis inti Perseroan.
Following the divestment of these two Asset-Based portfolios, the Company is becoming more confident to focus on Integrated Upstream Oil and Gas Services. Ini addition, the proceeds from the stock sale will be used to strengthen the competence and capacity of core business. Still, the Company saves a room for business diversification by owning working interest in oil and gas fields. Yet, not as the major shareholders or operator but as strategy for synergy purpose with upstream oil and gas services which is the Company’s core business.
Transaksi Material
Material Transaction
Sebagaimana diatur dalam ketentuan Bapepam-LK IX. E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, selama tahun 2010 Perseroan tidak memiliki dan melakukan aksi korporasi yang termasuk dalam transaksi material.
According to regulation in Bapepam-LK IX. E.2. concerning Material Transaction and Change of Core Business, the Company in 2010 did not have and conduct any corporate actions that were counted as material transaction.
Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Affiliation Transaction and Conflict of Interest
Sebagaimana diatur dalam ketentuan Bapepam-LK IX. E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, selama tahun 2010 Perseroan tidak memiliki dan melakukan aksi korporasi yang termasuk dalam transaksi afiliasi maupun benturan kepentingan.
As regulated in Bapepam-Lk IX. E.1. concerning Afiliation Transaction and Conflic of Interest, the Company in 2010 did not have and conduct any corporate actions that were considered as affiliation transaction and conflict of interest.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Highlights
ikhtisar Kinerja Saham Stock Performance Highlights
KRONOLOGI PENCATATAN SAHAM stock listing chronology Tanggal Date
Tindakan Korporasi Corporate Action
Modal Dasar (miliar) Equity (billion)
Pre Corporate Action
Modal Ditempatkan & Disetor Penuh (miliar) Issued and Fully Paid Up Capital (billion)
Nilai Nominal Per Lembar Saham Nominal Value per Stock
Jumlah Saham Beredar Total Share Issued
Rp750
Rp583,85
Rp500
1.167.700.000
09 - 10 - 2007
Peningkatan Modal Dasar Equity Increase
Rp2.250
Rp583,85
Rp500
1.167.700.000
09 - 10 - 2007
Pemecahan Nilai Nominal Saham (Stock Split) 1:5 1:5 Stock Split
Rp2.250
Rp583,85
Rp100
5.838.500.000
06 - 02 - 2008
Initial Public Offering (IPO) 20% dari Modal Dasar atau sebanyak 1.460.000.000 lembar saham, dan mencatatkan (listing) semua saham Perseroan yang beredar sebanyak 7.298.500.000 lembar saham di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan “ELSA” Initial Public Offering (IPO) 20% of Equity
Rp2.250
Rp729,85
Rp100
7.298.500.000
13 - 10 - 2008 s.d/to 12 - 01 - 2009
Pembelian Kembali Saham - (Buyback) sebanyak 99.738.000 lembar saham Buyback
Rp2.250
Rp729,85
Rp100
7.298.500.000
kinerja SAHAM
STOCK PERFORMANCE
Setelah mampu menghadapi krisis ekonomi global dengan baik pada tahun 2009, perekonomian Indonesia terus tumbuh secara mengesankan. Berbagai pencapaian positif mampu diraih perekonomian Indonesia pada tahun 2010 antara lain terjaganya stabilitas keuangan, menguatnya nilai tukar Rupiah dan cukup tingginya pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,1%.
Successfully riding out global economic crisis in 2009, Indonesia has seen remarkable economic growth. Indonesian economy recorded a series of positive achievements in 2010, among which were financial stability, stronger IDR exchange rate and excellent economic growth reached 6.1%.
Kondisi perekonomian Indonesia yang kuat turut mendorong kenaikan kinerja saham-saham Bursa Efek Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu membukukan kenaikan tertinggi di Asia Pasifik atau naik sebesar 46,1% (year on year) mencapai Rp3.703 pada akhir tahun 2010. IHSG tercatat menjadi salah satu indeks dengan kinerja paling baik di dunia.
The resilient economy of Indonesia was translated into the increased performances of the shares traded at Indonesia Stock Exchange. Jakarta Composite Index (JCI) proved to have the highest increase in Asia Pasific or rose by 46.1% (year-on-year) to IDR3,703 in the end of 2010. JCI was one of the world’s bestperforming index.
Saham-saham pertambangan bergerak searah dengan IHSG dan menunjukkan tren meningkat sepanjang tahun 2010. Sektor pertambangan, dimana saham Perseroan (ELSA) dikategorikan, telah mencatat kenaikan 48,59% dan menjadi salah satu penopang kinerja IHSG di tahun
Mining stocks moved in line with of JCI and confirmed an increasing trend during 2010. Mining sector where the Company’s stock (ELSA) was classified, rose 48.59% and became one of the drivers supporting the index in 2010. Yet, positive
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
19
Ikhtisar Utama Kinerja Saham Stock Performance
2010. Akan tetapi, momentum positif kenaikan IHSG dan saham-saham sektor pertambangan tidak diikuti oleh kinerja saham ELSA, walaupun kinerja saham ELSA sempat lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja IHSG sepanjang kuartal II-2010. ELSA 325
IHSG 3703.51
momentum of the increasing index and mining stocks did not happen at ELSA’s performance although ELSA once went higher than JCI’s performance during second quarter of 2010.
Mining Sector Index 3274.61
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
20
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
ELSA menutup tahun 2010 pada level Rp325 atau mengalami penurunan sebesar 8,45% dibandingkan harga penutupan tahun 2009. Kisaran harga selama setahun berada diantara Rp285-650. Periode kuartal II-2010 (April-Juni 2010) merupakan periode volume transaksi saham Perseroan paling tinggi dalam setahun, mencapai 94,95 juta lembar saham per hari. Tingginya likuiditas perdagangan saham ELSA pada kuartal II2010 seiring dengan informasi kinerja 2009 (Audit) dan kuaratal I 2010 serta pelepasan 37,15% salah satu pemegang saham mayoritas Perseroan.
ELSA ended the year of 2010 at the level of IDR325 or slipped by 8.45% compared the closing level in 2009. The price for one-year period was in the range of IDR285-650. In the second quarter of 2010 (April-June 2010) , the Company recorded the highest transaction volume in a year amounting 94.95 million shares per day. The high liquidity in ELSA’s trading activity in the second quarter of 2010 was due to the information of Company's performance 2009(Audited) and first quarter of 2010, also the transaction of 37.15% shares by one of the Company’s majority shareholders.
Kapitalisasi pasar saham ELSA mengalami penurunan sebesar 7,2% menjadi Rp2,37 triliun pada kuartal IV2010 seiring dengan melemahnya harga saham ELSA di pasar, yang diantaranya disebabkan karena belum optimalnya pencapaian kinerja keuangan Perseroan di kuartal IV tersebut. Akan tetapi, dengan komunikasi yang baik dari Perseroan mengenai antisipasi, program perbaikan dan prospek usaha dan keuangan kedepan, para pelaku pasar modal tetap memiliki ekspektasi tinggi dan tetap menilai positif prospek usaha Perseroan. Hal ini terlihat dari mulai stabilnya harga saham ELSA di kuartal IV-2010 yang diiringi oleh naiknya volume transaksi rata-rata tahun 2010 menjadi 47,89 juta lembar per hari atau naik sebesar 8,23% dibandingkan dengan volume transaksi rata-rata tahun 2009 yang sebesar 44,24 juta lembar per hari.
Market capitalization of ELSA stocks declined by 7.2% to IDR2.37 trillion in fourth quarter of 2010 due to weakening ELSA’s stock price, one of which was caused by the drop of financial performance of the Company in the fourth quarter. Yet, following better communication for anticipation, improvement program and the prospect of business and financial condition carried out by the Company, the market players still had high expectation and valued the Company’s business prospect positively. This was indicated from the stable price of ELSA stocks in fourth quarter of 2010 along with average increase in transaction volume in 2010 to 47.89 million shares per day or rose by 8.23% compare to average transaction volume in 2009 which was 44.24 million shares per day.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Highlights
HARGA SAHAM PER TRIWULAN TAHUN 2008-2010 stock price per quarter 2008-2010 Tertinggi Highest (IDR)
Terendah Lowest (IDR)
Penutupan Closing (IDR)
Volume Rata-rata Harian (Lembar) Daily Average Volume (Shares)
Kapitalisasi Pasar Market Capitalization (Shares) (IDR)
Kuartal I - 08
550
260
370
75.667.691
2.700.445.000.000
Quarter I - 08
Kuartal II- 08
445
280
345
33.661.802
2.517.982.500.000
Quarter II- 08
Kuartal III- 08
355
150
200
11.102.595
1.459.700.000.000
Quarter III- 08
Kuartal IV - 08
165
106
117
11.004.535
853.924.500.000
Quarter IV - 08
Kuartal I - 09
177
114
174
25.770.720
1.252.584.588.000
Quarter I - 09
Kuartal II- 09
420
172
340
113.552.226
2.447.579.080.000
Quarter II- 09
Kuartal III- 09
385
300
355
23.063.331
2,555,560,510,000
Quarter III- 09
Kuartal IV - 09
360
280
355
12.122.410
2,555,560,510,000
Quarter IV - 09
Kuartal I - 10
510
310
470
43,490,508
3,430,295,000,000
Quarter I - 10
Kuartal II- 10
650
380
395
94,945,895
2,882,907,500,000
Quarter II- 10
Kuartal III- 10
400
285
340
31,146,542
2,481,490,000,000
Quarter III- 10
Kuartal IV - 10
370
305
325
21,319,911
2,372,012,500,000
Quarter IV - 10
Berdasarkan kinerja dan likuiditas saham, ELSA telah masuk ke dalam indeks LQ45 empat kali berturut-turut selama periode Februari 2009 hingga Juni 2011, Jakarta Islamic Index, Kompas 100 dan MSCI Index pada bulan Mei 2010. Hal ini merupakan respon dari semakin meningkatnya kepercayaan dan ekspektasi investor terhadap kinerja ELSA. Bahkan, analis-analis di pasar saham memberikan rekomendasi dan keyakinan bagi pelaku pasar untuk mengoleksi saham ELSA. 76% analis yang meng-cover saham ELSA memberikan rating “Beli”.
Based on stock performance and liquidity, ELSA has been listed in LQ45 Index four times consecutively for the period of February 2009 until June 2011, Jakarta Islamic Index, Kompas 100 and MSCI Indices since May 2010. This is positive response from the increasing investors' confidence and expectation on ELSA performance. In fact, market analysts recommended and ensured the market to buy on ELSA stock. About 76% of analysts covering ELSA stock gave ‘buy’ rating.
Volume Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Harga Price
REKOMENDASI ANALIS TERHADAP SAHAM ELSA analyst's recomMendation
24%
Beli Buy 76%
Netral Neutral
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
21
Ikhtisar Utama Kinerja Saham Stock Performance
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM cOMPOSITION OF SHAREHOLDERS Komposisi pemegang saham Perseroan Per 31 Desember 2010 Pemegang Saham
Composition of shareholders as of December 31, 2010:
Jumlah Pemegang Saham Number of Shareholders
Kepemilikan Saham 5% atau Lebih PT Pertamina (Persero) PT Benakat Petroleum Energy Tbk Kepemilikan Saham di bawah 5% Saham Treasury* Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan Masyarakat (masing-masing <5%) Jumlah Total
Jumlah Saham Total Shares
% Kepemilikan % Ownership
1 1
3.000.000.000 2.711.565.890
41,10 37,15
1 3 8.869 8.875
99.738.000 3.062.500 1.484.133.610 7.298.500.000
1,37 0,04 20,33 100,00
Shareholders Holding 5% or More Ownership PT Pertamina (Persero) PT Benakat Petroleum Energy Tbk Share Ownership Below 5% Treasury Stock* Board of Commissioners and Directors Public (each <5%) Total
* Saham Treasury berasal dari saham program buyback. * Treasury Stocks is derived from buyback program stocks.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi
Stock Ownerships by Board of Commissioners and Directors
Sesuai dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia No. III.3.4 dan III. 3.5 Perseroan berkewajiban melaporkan registrasi pemegang saham Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Berikut adalah kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan per 31 Desember 2010:
Referring to the provisions of Indonesia Stock Exchange No. III.3.4 and III.3.5, the Company is required to report the registration of shareholders of the Company’s Board of Commissioners and Directors. Below is the list of stock ownership of Board of Commissioners and Directors as per December 31, 2010:
Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Saham yang dimiliki Total Share ownership
Waluyo
Komisaris Utama President Commissioner
Tidak ada None
0%
Surat Indrijarso
Komisaris Independen Independent Commissioner
Tidak ada None
0%
Soehandjono
Komisaris Independen Independent Commissioner
Tidak ada None
0%
Erry Firmansyah
Komisaris Commissioner
1.600.000 lembar 1.600.000 shares
Achmad Luthfi
Komisaris Commissioner
Tidak ada None
0%
Suharyanto
Direktur Utama President Director
Tidak ada None
0%
Santun Nainggolan
Direktur Keuangan Director of Finance
Tidak ada None
0%
Suryadi Oemar
Direktur Operasi Director of Operation
Tidak ada None
0%
M. Jauzi Arif
Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development
864.500 lembar 864.500 shares
0,01%
Lucy Sycilia
Direktur SDM dan Umum Director of Human Resources and General Affairs 598.000 lembar 598.000 shares
0,01%
Sesuai dengan keterbukaan informasi Perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), telah terjadi perubahan pada salah satu pemegang saham mayoritas (pemegang 37,15% saham Perseroan) dan pengendali yaitu dari semula PT Tri Daya Esta menjadi PT Benakat Petroleum Energy Tbk. Transaksi pengalihan saham Perseroan tersebut seluruhnya selesai dilakukan pada tanggal 5 Juli 2010 melalui pasar negosiasi BEI.
22
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
%
0,02%
In line with information disclosure to Indonesia Stock Exchange (IDX), there was a change in one of majority and controlling shareholders (the owner of 37.15% shares of the Company), from PT Tri Daya Esta to PT Benakat Petroleum Energy Tbk. The takeover transaction was completed on July 5, 2010 through IDX negotiation market.
Highlights
Sedangkan komposisi kepemilikan saham masingmasing < 5% adalah sebagai berikut:
Meanwhile, composition of the Company's stock ownership less than 5% is as follows:
Jan-10 Mar-10
Bank & Asuransi Bank & Insurance Koperasi & Yayasan Cooperative Union & Foundation
Jun-10
Perseroan Terbatas Limited Liabilities Dana Pensiun Pension Fund
Sep-10
Badan Usaha Asing Foreign Company Reksadana Mutual Fund
Dec-10
Individu Domestik Domestic Individuals Individu Asing Foreign Individuals
Meskipun kepemilikan saham ELSA oleh individu mengalami penurunan sebesar 7% di bulan Desember 2010 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, akan tetapi secara keseluruhan prosentase kepemilikan saham ELSA oleh individu masih yang terbesar atau menguasai hampir 72% komposisi pemegang saham dibawah 5% per Desember 2010. Kepemilikan oleh individu ini mendorong kenaikan likuiditas perdagangan saham ELSA di pasar.
Although individual ownership in ELSA stocks declined by 7% in December 2010 compared to same period last year, in overall the percentage of individual ownership in ELSA stocks was still the highest or dominated almost 72% of the composition of less-than-5% ownership as per December 2010. Individual ownership has somehow sustained the liquidity of ELSA trading at the market.
Dari sisi institusi, pada akhir kuartal-IV 2010 komposisi kepemilikan institusi asing mengalami kenaikan yang sangat signifikan yakni naik 800% menjadi 12% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya menguasai 1,35% dari total komposisi pemegang saham dibawah 5% per Desember 2009. Hal ini menandakan bahwa kepercayaan investor asing terhadap ELSA semakin membaik dan terus mengalami peningkatan. Sementara itu, per 31 Desember 2010, kepemilikan dana pensiun sebesar 2,5%, reksadana 1,7%, koperasi dan yayasan 0,2%, perseroan terbatas 10,7% dan bank & asuransi 0,8%.
From institution side, in the end of fourth quarter of 2010 the ownership composition of foreign institutions significantly jumped by 800% to 12% against the figure of the same period last year, which was only 1.35% from total composition of less-then-5% ownership as per December 2009. This indicated better and improved confidence of the foreign investors in ELSA. Meanwhile, as per December 31, 2010, pension fund owned 2.5%, mutual fund 1.7%, cooperatives and foundations 0.2%, limited company 10.7% and bank & insurance 0.8%.
Secara umum, semua hal tersebut di atas menggambarkan bahwa perhatian pelaku pasar modal selama periode 2010 terhadap saham ELSA cukup tinggi. Pelaku pasar juga terbukti cukup responsif terutama terhadap informasi yang disampaikan Perseroan khususnya mengenai perolehan kontrakkontrak Jasa Hulu Migas Terintegrasi yang berkelanjutan, aksi korporasi berupa divestasi anak perusahaan dan pembagian dividen interim, hingga strategi Perseroan untuk terus memperkuat kompetensi inti di bidang Jasa Hulu Migas Terintegrasi khususnya di Transition Zone dan Marine seismic and acquisition. Respon pasar yang positif tersebut pada akhirnya turut serta memberikan pengaruh kepada harga saham, volume transaksi serta komposisi pemegang saham ELSA.
In general, all mentioned above showed big attention from market players to ELSA stocks during the year of 2010. The market players were also quite responsive to the information from the Company particularly regarding the sustainable contracts of Integrated Upstream Oil and Gas Services, corporate actions including divestment of subsidiaries and distribution of interim dividend, as well as corporate strategies to strengthen core competence in Integrated Upstream Oil and Gas Services especially in Transition zone and Marine seismic and acquisition. The positive response from the market at the end gave influence to the stock price, transaction volume and composition of ELSA shareholders.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
23
Ikhtisar Utama
Kebijakan Dividen Dividend Policy
Perseroan merencanakan dan berusaha untuk membagikan dividen dalam bentuk uang tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. The Company plans and exerts to distribute cash dividend at least once in a year.
24
Perseroan merencanakan dan berusaha untuk membagikan dividen dalam bentuk uang tunai sekurangkurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
The Company plans and exerts to distribute cash dividend at least once in a year. The dividend percentage strongly relates to the Company’s profit of current book year, by paying attention to the condition of the Company and without reducing the rights of General Meeting of Shareholders to detemine other decision than those stated in the Company’s Article of Assocation.
Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas, Perseroan merencanakan dan berusaha untuk mempertahankan rasio pembayaran dividen sekitar 20% dari laba bersih konsolidasi Perseroan untuk setiap tahunnya.
Regarding the above-mentioned provisions, the Company plans and will maintain its dividend payout ratio at 20% of consolidated net income of the Company annually.
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut, akan bergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan, namun tidak terdapat kepastian bahwa Perseroan akan dapat membayarkan dividen pada tahun ini ataupun pada tahun-tahun mendatang. Keputusan Direksi dalam memberikan rekomendasi pembayaran dividen tergantung pada: • Rencana pengembangan Perseroan dan belanja modal; • Pertimbangan kebijakan pada sektor industri yang sejenis; • Kondisi arus kas dan kebutuhan modal kerja Perseroan; • Kebijakan struktur permodalan Perseroan; • Laba bersih.
The percentage and dividend payment will be calculated based on recommendation of Company’s Directors, however there is no guarantee that the Company will be able to pay dividend this year or years ahead. In making a dividend payout recommendation, Directors shall consider to: • Company's development plan and capital expenditure; • Consideration against applicable policies of similar industries; • Company’s cash flow and needs of working capital; • Company’s policy on capital structure; • Net income.
Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.
The entire issued and fully-paid ordinary preferred shares offers same and equivalent rights including rights for dividend.
Dividen yang diterima pemegang saham yang berkebangsaan non-Indonesia akan terkena pajak di Indonesia.
For dividend recieve by non-Indonesian shareholders will be subject to tax in Indonesia.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Highlights
Kronologi Pembayaran Dividen Saham
Chronology of Dividend Payment
Perseroan membayar dividen tunai atas saham seperti yang diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), sebagai berikut:
The Company has paid cash dividend as determined in the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), as follows:
Tahun Buku
Tanggal RUPST
Laba Bersih (Rp)
Tanggal Pembayaran
Jumlah Dividen (Rp)
Book Year
AGMS Date
Net Income (Rp)
Payment Date
Total Dividend (Rp)
Dividen per Lembar Saham (Rp) Rasio Pembayaran Dividen)1
2007
15 Mei 2008
Rp100.140.357.333
25 Juni 2008
Rp20.028.071.466
Rp2,74
20,00%
2008
6 Mei 2009
Rp133.772.000.000
25 Juni 2009
Rp26.754.400.000
Rp3,72
20,00%
2009
21 Juni 2009
Rp466.233.000.000
Terbagi dalam 2 tahap:
Rp179.969.050.000
Rp25,00
38,60 %
26 Januari 2010)2
Rp143.975.240.000)3
Rp 20,00
16 Agustus 2010
Rp35.993.810.000
Dividend per Share (Rp)
Dividend Payout Ratio1
Rp5,00
(1) Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio) dihitung dari jumlah dividen dibandingkan dengan Jumlah Laba Bersih tahun berjalan. (2) Merupakan Dividen Interim Tahun 2009, yang diputuskan oleh Rapat Direksi dan Dewan Komisaris tanggal 10 Desember 2009. Besaran dividen berdasarkan jumlah Laba Bersih Perseroan yang diperoleh dalam periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 sebesar Rp492,544,000,000. (3) Jumlah Dividen Interim tersebut diperhitungkan dalam pembayaran Dividen final tahun buku 2009. (1) (2) (3)
Dividend Payout Ratio is calculated based on total dividend compared to the Net Income of the Current Year. Interim dividend paid in 2009, was determined at a Meeting between Directors and Board of Commissioners on December 10, 2009. The dividend percentage was based on Company’s Net Income raised in 9 months ended on September 30, 2009 amounting IDR492,544,000,000. Interim Dividend was calculated based on Final Dividend of the year book of 2009.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
25
Informasi Perseroan
sekilas Perseroan Corporate Overview
PT Elnusa Tbk Graha Elnusa Jl. T.B. Simatupang Kav. 1 B Jakarta 12560 Telp: +62 21 78830850 Fax: +62 21 78830883 Email:
[email protected] Website: www.elnusa.co.id
26
• Kami merupakan satu-satunya perusahaan nasional yang memiliki kompetensi terpadu di bidang jasa hulu migas dengan konsep one stop service dan fokus pada kegiatan seismic services, drilling services, dan oilfield services.
• We are the only national company having integrated competence in upstream oil and gas services with one-stop service concept, and focusing on seismic services, drilling services, and oilfield services.
• Kami memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun dalam industri migas serta memiliki bisnis pendukung yang kuat di Anak Perusahaan terutama di jasa hilir migas yang telah teruji kompetensinya guna mendukung bisnis inti.
• We are confirmed on more than 40 years of experience in oil and gas industry, strongly supported by Subsidiaries, particularly engaged in downstream oil and gas services and having been proven for the competence to support the core business.
• Kami memiliki reputasi rekam jejak yang membanggakan, ditunjukkan dengan kualitas kinerja memenuhi standar ISO 90001:2008 dan OHSAS 18001:2007 yang telah diakui oleh perusahaan-perusahaan migas nasional maupun multinasional yang menjadi pelanggan kami.
• We have reputable and satisfying record, as indicated from our performance which has been widely recognized with ISO 90001:2008 and OHSAS 18001:2007 and recognized by both national and multinational companies.
• Kami memiliki basis pelanggan yang terdiversifikasi dengan beberapa perusahaan migas nasional maupun internasional sebagai loyal customer dengan wilayah operasi hampir di seluruh wilayah Indonesia dan beberapa wilayah di negara lain.
• We also have diversified customer base consisting of national and international companies as our loyal customers, with widespread operational areas in Indonesia and other countries.
• Kami adalah pemimpin di industri terpadu jasa hulu migas yang terbiasa menjalin aliansi strategis dengan profesional dunia sehingga berbudaya professional setara dengan pelaku bisnis migas global.
• We are a leading company in integrated upstream oil and gas services and accustomed to strategic alliances with world class professionals, which builds our professional culture equal to the global players in oil and gas.
• Kami merupakan bagian dari keluarga besar Pertamina yang merupakan perusahaan migas nasional terbesar dan mendapat dukungan dari network pemegang saham lain, regulator dan juga institusi keuangan.
• We are part of Pertamina’s family, the largest national oil and gas company, and attains big support from other shareholders’ network, regulators and financial institutions.
• Kami merupakan perusahaan Terbuka dan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 6 Februari 2008 dengan kode transaksi perdagangan “ELSA" dengan praktek tata kelola (Terpercaya) yang diakui oleh IICG.
• We are a public-listed company whose stocks have been listed at Indonesia Stock Exchange since 6 February 2008 under “ELSA” ticker with trusted Governance and accountability.
• Kami melakukan secara konsisten peningkatan kompetensi sumber daya manusia, kepedulian lingkungan hidup dan implementasi tanggung jawab sosial untuk menjadikan generasi masa depan yang lebih baik.
• We are consistently improving the human resources competence, environmental concern and corporate social responsibility implementation for better future generation.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Information
Sejarah Singkat Perseroan Corporate Brief History
Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Electronika Nusantara berdasarkan Akta Pendirian No. 18 tanggal 25 Januari 1969 jo Akta Perubahan Anggaran Dasar No.10 tanggal 13 Februari 1969 di hadapan Notaris Tan Thong Kie SH, yang kemudian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal 2 Mei 1969.
The Company was established under the name PT Electronika Nusantara based on notarial Deed of Incorporation No. 18 dated 25 January 1969 jo Deed of Amandment to Act of Article of Association No. 10 dated 13 February 1969 in front of Notary Tan Thong Kie SH, which was later announced in State Gazette No. 35, Annex No. 58 dated 2 May 1969.
Perseroan mengawali kiprahnya sebagai pendukung operasi perusahaan induk, yaitu PT Pertamina (Persero), terutama dalam memberikan pelayanan–termasuk pemeliharaan dan perbaikan, di bidang peralatan komunikasi elektronik, peralatan navigasi dan sistem radar yang digunakan oleh kapal-kapal milik Pertamina maupun kapal-kapal minyak asing yang memiliki perjanjian kerjasama dengan BUMN Migas.
The Company began its operation as the supporting activity of its parent, PT Pertamina (Persero), particularly in providing services-including maintanance and repair, in electronic communication equipment, navigation tools, and radar system used by Pertamina’s vessels as well as foreign oil vessels having agreement with state oil and gas company.
Seiring perkembangan tantangan dan peluang yang dimiliki, maka pada tahun 1972 Perseroan mulai masuk kedalam industri seismik dengan membentuk divisi
With the challenges and the opportunities lying ahead, in 1972 the Company started to enter seismic industry by forming a seismic data processing division.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
27
Informasi Perseroan Sejarah Singkat Perseroan Corporate Brief History
28
seismic data processing. Untuk melengkapi kompetensi yang telah dibangun, maka pada tahun-tahun berikutnya Perseroan mendirikan perusahaan workover hydraulic dan mengakuisisi perusahaan drilling. Perseroan juga membangun kompetensi lain yang berhubungan erat dengan kompetensi awal yaitu dengan membentuk dan mengakuisisi beberapa perusahaan penunjang migas dan juga hilir migas serta perusahaan dibidang telematika untuk menyempurnakan struktur bisnis yang dijalankan.
To build a comprehensive competence, the Company in the following years set up a workover hydraulic company and acquired a drilling company. The Company also developed other competence strongly related to initial competence, by establishing and acquiring several supporting oil and gas companies and downstream oil and gas companies as well as telematics companies to run better business structure.
Dalam rangka meningkatkan nilai Perseroan serta memperkuat usaha yang berkelanjutan, Perseroan masuk ke asset based dengan mengakuisisi lapangan eksplorasi gas di Bangkanai, Kalimantan pada tahun 2003. 4 tahun kemudian, Perseroan kembali mengakuisisi lapangan produksi migas di Ramba, Sumatra. Sehingga pada akhir tahun 2006, Perseroan secara total memiliki 14 anak perusahaan dan 2 perusahaan afiliasi.
To improve Company’s values also strengthen a sustainable business, the Company entered assetbased industry by acquiring a gas field in Bangkanai, Kalimantan, in 2003. About four years later, the Company again conducted an acquisition on an oil and gas field in Ramba, Sumatra. Then in the and of 2006, the Company had a total of 14 subsidiaries and two affiliates.
Sejalan dengan strategi untuk mengoptimalisasikan struktur bisnis dan kinerja Perseroan, pada tahun 2007 Perseroan melakukan restrukturisasi korporasi dan aktivitas bisnis dengan tujuan memposisikan diri sebagai perusahaan Migas pertama di Indonesia yang mampu menawarkan Jasa Hulu Migas Terintegrasi (Integrated Oil & Gas Services) dengan konsep “one-stop services” di bidang pelayanan jasa hulu Migas (integrated upstream services) sebagai bisnis inti dari Perseroan. Empat anak perusahaan yang menjadi tulang punggung bisnis jasa migas digabung ke dalam induk, disamping penggabungan horisontal yang mengukuhkan penunjang bisnis utama.
Considering strategy of optimizing business structure and performance of the Company, in 2007 the Company conducted corporate and business activity restructuring aiming at securing the position of the first Indonesia’s integrated oil and gas company that served one-stop services in Integrated Upstream Oil & Gas Services, which was the core business of the Company. Four subsidiaries that served as the backbone of the Company’s oil and gas service business were then merged into the holding, adding to the horizontal merger to strengthen the core business support.
Pada tahun 2008, setelah dinyatakan efektif menjadi Perusahaan Terbuka, Perseroan juga melakukan Penawaran Umum Perdana dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Profesionalisme, transparansi, pengelolaan perusahaan dengan etika bisnis yang bersih terpercaya, menjadi keniscayaan yang memotivasi Perseroan untuk siap menjawab tantangan dan peluang bisnis migas di tanah air bahkan mancanegara.
In 2008, following the effective statement to be a Public Company, the Company conducted the Initial Public Offering and listed its shares in Indonesia Stock Exchange. Professionalism, transparency, managing the Company with business ethics that are clean and trustable, have motivated the Company to be ready for the challenges and opportunities in the country and beyond.
Perseroan juga semakin mengukuhkan diri untuk terus memberikan jasa hulu migas yang berkualitas. Re-engineering business portfolio dengan melakukan divestasi beberapa anak perusahaan dan afiliasi yang memiliki bisnis diluar jasa migas juga dilakukan untuk lebih menfokuskan sumber daya kedalam bisnis inti. Kini, Perseroan memimpin industri jasa terintegrasi di bidang hulu migas, dengan layanan terbaik bagi pelanggannya yaitu perusahaan-perusahaan migas nasional dan multinasional.
The Company also settled itself for providing the qualified upstream oil and gas services. Re-engineering business portfolio through divestment of shares in subsidiaries and affiliates engaging in the businesses beyond oil and gas services, was taken to direct resources to focus on upstream oil and gas business. Now, the Company leads the integrated upstream oil and gas services, by offering best services to the dedicated clients, namely the national and multinational oil and gas companies.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Information
metamorfosa metamorphosis
Perseroan berdiri di Jakarta, dengan nama PT Electronika Nusantara. The Company was established in Jakarta under name of PT Electronika Nusantara.
Kompetensi dalam pengelolaan komunikasi kemudian merambah pada bidang pengelolaan data dengan mendirikan divisi Seismic Data Processing. Ini merupakan cikal bakal PT Elnusa Geosains, bermitra dengan Geophysical Services Inc. (GSI). Competence in communication management was then
Dari kompetensi di bidang data dan telekomunikasi, Perseroan menerbitkan buku petunjuk telepon di 5 kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya). Proyek ini merupakan awal mula bisnis Yellow Pages, yang kemudian berubah menjadi PT Infomedia Nusantara. In term of competence in data and telecommunication services, the Company released
Perseroan mendirikan PT Sigma Cipta Utama yang
Perseroan mendirikan PT Elnusa Multi Industri Komputer yang kemudian berganti nama menjadi PT Elnusa Telematika. Perseroan juga mendirikan
extended to also cover data management by building Seismic Data Processing division. This later initiated PT Elnusa Geosains, partnering with Geophysical Services Inc (GSI).
a telephone guide in five major cities ((Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya). The project initiated the Yellow Pages business that turned into PT Infomedia Nusantara.
bergerak dalam bidang pengelolaan dan penyimpanan data migas. The Company set up PT Sigma Cipta Utama engaging in oil and gas data management and storage services.
PT Elnusa Rentrakom. The Company launched PT Elnusa Multi Industri Komputer that later changed into PT Elnusa Telematika. The Company also set up PT Elnusa Rentrakom.
1969
1972
1976
1980
1986
1971-1973
1974
1978-1982
1984
1987
Keahlian dalam jasa perawatan peralatan komunikasi di kapalkapal migas, diaktualisasikan lebih lanjut dengan membangun Integrated Oil Communication System (OCS) untuk Pertamina. Proyek ini merupakan cikal bakal berdirinya PT Elnusa Rentrakom. Expertise in maintenance service for communication equipment in oil and gas vessels, was further realized by building Integrated Oil Communication System (OCS) for Pertamina. The project later initiated the establishment of PT Elnusa Rentrakom.
Perseroan membentuk Scientific Data Center, jasa stimulasi reservoir dan bidang peminyakan, khususnya optimalisasi proses kilang. The Company set up Scientific Data Center, reservoir stimulation service and oil business, particularly optimizing process of refinery.
Perseroan mendapat kepercayaan sebagai pelaksana Mecca-Medina Telephone Expansion Project dan beberapa proyek telekomunikasi di Arab Saudi. The Company was trusted to conduct Mecca-Medina Telephone Expansion Project and some telecommunication projects in Saudi Arabia.
Perseroan mendirikan PT Elnusa Workover Hydraulic, yang kemudian berubah nama menjadi PT Elnusa Workover Services. Tahun ini pula nama “Elnusa” dikukuhkan menjadi PT Elnusa. The Company established PT Elnusa Workover Hydraulic, which later changed into PT Elnusa Workover Services. Also during that year, it confirmed the name of ‘Elnusa’ to be PT Elnusa.
Perseroan memasuki bisnis distribusi bahan bakar dalam negeri, yang kemudian menjadi bisnis PT Elnusa Petrofin yang secara resmi berdiri 10 tahun kemudian. The Company entered domestic fuel distribution business, which was later managed by PT Elnusa Petrofin officially operating in the next 10 years.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
29
Informasi Perseroan Sejarah Singkat Perseroan Corporate Brief History
Perseroan mendirikan PT Patra Telekomunikasi Indonesia yang bergerak dalam bidang layanan sistem komunikasi melalui satelit (VSAT). Pemegang saham lainnya dari perusahaan ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. The Company set up PT Patra Telekomunikasi Indonesia running satellite-based communication system (VSAT). The other shareholder in the Company is PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Perseroan melakukan beberapa tindakan korporasi berupa akuisisi PT Sigma Cipta Utama dan PT Sinar Riau Drillindo, pendirian PT Patra Nusa Data dan menjadi perusahaan terbuka (efektif) namun berstatus unlisted.Perseroan pada tahun ini mendirikan PT Elnusa Patra Ritel untuk menunjang kegiatan usaha hilir migas, khususnya perdagangan BBM. The Company took some corporate actions including acquisition of PT Sigma Cipta Utama and PT Sinar Riau Drillindo, establishment of PT Patra Nusa Data and being the unlisted public company.
Perseroan memasuki bisnis berbasis kepemilikan lapangan migas, dengan diperolehnya PSC di Bangkanai, Kalimantan Tengah. Perseroan membentuk Elnusa Bangkanai Energy Ltd.
Perseroan mengakuisisi PT Purna Bina Nusa, perusahaan yang bergerak di
The Company started operating oil- and- gas-asset-based business after obtaining PSC in Bangkanai, Central Kalimantan. The Company then formed Elnusa Bangkanai Energy Ltd.
bidang penguliran pipa untuk perminyakan. The Company successfully acquired PT Purna Bina Nusa, which operated in pipe threading business for oil and gas industry.
1995
1997
2003
2005
1996
2002
2004
2006
PT Elnusa menjadi holding company untuk anak-anak perusahaan dengan bisnis yang beragam. PT Elnusa turned into a holding company which subsidiaries ran different businesses.
30
Dalam proses konsolidasi internal dan perbaikan proses bisnis, Perseroan memutuskan untuk kembali menjadi perusahaan tertutup. n internal consolidation and business process improvement, the Company decided to be a private company
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Membentuk PT Elnusa Drilling Services untuk memperkuat kompetensi Perseroan dalam jasa pemboran terpadu. Estbalishing PT Elnusa Drilling Services to strengthen Company’s competence in integrated drilling services.
Perseroan mendirikan PT Jabar Energy untuk mengelola potensi energi dan mendirikan PT Jabar Telematika untuk mengelola potensi jasa telematika khususnya di wilayah Jawa Barat. The Company established PT Jabar Energy to manage energy potential also PT Jabar Telematika to manage telematics potential particularly in West Java.
Corporate Information
Perseroan melakukan akuisisi 25% saham di Elnusa Tristar Ramba Ltd. Perseroan melakukan restrukturisasi organisasi korporasi dan aktivitas bisnis. Investment Holding company berubah menjadi operating Holding company dengan kompetensi inti sebagai penyedia jasa hulu migas terpadu, dengan menggabung 4 (empat) anak perusahaan yang menjadi tulang punggung jasa hulu migas yaitu PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Drilling Services, PT Sinar Riau Drillindo dan PT Elnusa Workover Services.
Perseroan menjadi satusatunya perusahaan nasional terbesar dan berpengalaman yang mantap di industri hulu migas dengan konsep onestop-solution. Perseroan menegaskan jati diri untuk menjawab peluang bisnis industri hulu migas di segmen pasar nasional maupun internasional. Di samping itu, Anak-anak perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan data juga digabungkan secara horisontal (PT Elnusa Telematika dan PT Elnusa Rentrakom ke dalam PT Sigma Cipta Utama) untuk menunjang industri hulu migas.
2007
The Company acquired 25% shares in Elnusa Tristar Ramba Ltd. The Company restructured corporate organization and business activity. The status of Investment Holding Company turned into Operating Holding Company having core competence of being integrated upstream oil and gas service provider by merging four subsidiaries which were the backbone in the upstream oil and gas service industry, they were, PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Drilling Services, PT Sinar Riau Drillindo dan PT Elnusa Workover Services.
Perseroan mendapat pernyataan efektif sebagai perusahaan publik dari Bapepam-LK dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ELSA. Melalui Initial Public Offering (IPO), Perseroan dapat memenuhi equity capital untuk peningkatan bisnis inti, pengembangan usaha dan menjadikan Perseroan lebih profesional, transparan dan terpercaya. Perseroan mulai konsisten untuk fokus di jasa hulu migas terintegrasi dengan melepas seluruh sahamnya di PT Jabar Telematika.
2008
The Company has become the sole national and the biggest experienced company in upstream oil and gas business, which promoted one stop solution. The Company confirmed its position that is ready to anticipate opportunities in both national and international upstream oil and gas industry. In addition, the subsidiaries running data management were merged (PT Elnusa Telematika dan PT Elnusa Rentrakom ke dalam PT Sigma Cipta Utama) to support upstream oil and gas industry.
The Company obtained effective statement as a public company from Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) and listing in Indonesia Stock Exchange under ELSA code. By conducting Initial Public Offering (IPO), the Company earned equity capital for the enhancement of core business, business development, and led it to be a more professional, transparent and trusted company. The Company is consistent to focus on the integrated upstream oil and gas service by divesting its shares in PT Jabar Telematika.
Re-arranging business portfolio terus dilakukan dengan melepas seluruh saham di PT Infomedia Nusantara dan PT Jabar Energy. Untuk pertama kalinya, Perseroan mendapat lonjakan laba bersih 383% pada kuartal III, adapun laba operasi meningkat 159%. Fakta ini menunjukkan bahwa strategi fokus terbukti direspon positif oleh pasar sehingga Elnusa semakin memantapkan kompetensinya untuk menuju a billion USD company pada tahun 2014.
2009
Untuk semakin memantapkan langkah untuk fokus pada pengembangan jasa hulu migas, Perseroan melepaskan sahamnya di Elnusa Tristar Ramba Ltd dan Elnusa Bangkanai Energy Ltd. Di samping itu, terjadi perubahan salah satu pemegang saham mayoritas Perseroan yang memegang 37,15% saham Perseroan, dari sebelumnya PT Tri Daya Esta menjadi PT Benakat Petroleum Energy Ltd.
2010
Re-arranging business portfolio was done by releasing its share ownerships in PT Infomedia Nusantara and PT Jabar Energy. For the first time, the Company booked a record net income growth of 383% in third quarter, while operating income rose 159%. The figures showed that the focused strategies proved to be able to raise positive responses from the market so that Elnusa could strengthen its competence to realize a billion-dollar company vision in 2014.
To boost its focus on the upstream oil and gas service development, the Company divested its share holding in Elnusa Tristar Ramba Ltd and Elnusa Bangkanai Energy Ltd. Besides, there was a change in the owner of 37.15% shares, from PT Tri Daya Esta to PT Benakat Petroleum Energy Ltd.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
31
Informasi Perseroan
Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders
21,75%
41,10%
PT Pertamina (Persero) PT Benakat Petroleum Energy Tbk. Masyarakat Public
37,15%
Uraian Description
Nilai Nominal 100 Per Saham Nominal value 100 Per Share Jumlah Saham Total Shares 22.500.000.000
Nominal (Rp) Nominal (IDR) 2.250.000.000.000
%
Modal ditempatkan dan disetor penuh pemegang saham Issued Capital and shareholders’ fully paid-up capital PT Pertamina (Persero)* PT Benakat Petroleum Energy Tbk.*
3.000.000.000
3.000.000.000
41,10
2.711.565.890
2.711.565.890
37,15
Masyarakat** Public**
1.586.934.110
158.693.411.000
21,75
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pemegang saham Total issued and fully paid-up capital
7.298.500.000
729.850.000.000
100
15.201.500.000
1.520.150.000.000
Jumlah Saham dalam Protepel Total Portfolio of Shares
* PT Pertamina (Persero) dan PT Benakat Petroleum Energy Tbk. merupakan pemegang saham pengendali. ** Pemegang saham publik terdiri dari pemegang saham dengan kepemilikan < 5%, termasuk didalamnya adalah Direksi dan Dewan Komisaris yang memiliki saham Perseroan, yaitu : - Erry Fimansyah (Komisaris) = 1.600.000 lembar saham (0,02%) - M. Jauzi Arif (Direktur Pengembangan Usaha) = 864.500 lembar saham (0,01%) - Lucy Sycilia (Direktur SDM & Umum) = 598.000 lembar saham (0,01%) * PT Pertamina (Persero) and PT Benakat Petroleum Energy Tbk. are controling shareholders. ** Public shareholders consist of shareholders with ownership < 5%, includes Directors and Board of Commissioners who hold Company's shares, which are: - Erry Fimansyah (Commissioner) = 1,600,000 shares (0.02%) - M. Jauzi Arif (Director of Business Development) = 864,500 shares (0.01%) - Lucy Sycilia (Director of HR & GA) = 598,000 shares (0.01%) Catatan : Sesuai dengan komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2010 Note: Based on the composition of Shareholders as of December 31,2010
32
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Information
Visi dan Misi
Vision and Mission
Visi Menjadi perusahaan kelas dunia kebanggaan nasional, di bidang jasa hulu migas secara solusi total untuk memberikan nilai tambah optimal bagi stakeholder. Vision To become a world-class and nation-pride company, in the area of upstream oil and gas services with total solutions to create optimum added values for the stakeholders. Misi
Mision
1 Memberikan jasa layanan bermutu tinggi secara terintegrasi (one-stop services) untuk kepuasan dan loyalitas pelanggan, yang didukung oleh profesionalisme SDM, ketersediaan peralatan, penguasaan teknologi, continuous improvement dan pengembangan inovasi produk.
1. Providing a range of high-quality, integrated services (one-stop services) for customer satisfaction and loyalty, supported by professional human resources, equipment availability, technology mastery, continuous improvement and product innovation development.
2 Melaksanakan seluruh kegiatan usaha berdasarkan kaidah good engineering practices dengan standar kelas dunia serta mewujudkan operation excellence melalui penerapan kaidah-kaidah QHSE (quality, health & safety environment) yang benar dan konsisten, sebagai realisasi keunggulan perusahaan.
2. Carrying out all business activities based on the principles of good engineering practices with world class standards while realizing operation excellence through standardized and consistent implementation of quality, health and safety environment (QHSE) to represent Company’s competitiveness.
3 Meningkatkan pertumbuhan skala usaha secara berkesinambungan yang disertai dengan peningkatan kinerja finansial maupun non finansial.
3. Boosting the sustainable growth of business scale in line with improvement of financial and nonfinancial performances.
4 Meningkatkan nilai pemegang saham secara berkelanjutan, serta kesejahteraan maupun kesempatan untuk tumbuh kembang karyawan. Membina hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan pemerintah, mitra kerja maupun masyarakat dimana perusahaan beroperasi.
4. Enhancing sustainable shareholders' value, as well as improving welfare and opportunities to grow for the employees. Establishing a harmonious and mutual relation with the government, partners and communities where the Company operates.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
33
Informasi Perseroan
Strategi Jangka Panjang Long-Term Strategy
34
1. Fokus pada perbaikan kinerja perseroan. • Peningkatan utilisasi alat serta partnership untuk melengkapi kekurangan alat. • Implementasi efisiensi untuk memenangkan persaingan harga. • Mempertahankan kinerja HSE Perseroan.
1. Focus on the improvement of the Company’s performance. • Improvement on equipment utilization and partnership to cover lack of equipment. • Implementation of efficiency to win the price competition. • Maintaining the Company’s HSE performance.
2. Peningkatan pangsa pasar pada klien-klien utama. • Pembentukan Divisi Marketing yang dapat memberikan solusi kepada klien. • Tergabungnya dalam Pertamina Incorporated.
2. Increasing market share in prime customers. • Establishing a marketing division to provide solutions to clients. • Included in Pertamina Incorporated.
3. Pengembangan usaha berbasis kompetensi inti. • Strategic partnership untuk mengembangkan bisnis inti Perseroan ke zona transisi dan laut dalam. • Investasi yang selektif untuk mencapai pertumbuhan anorganik yang bersifat quick yield.
3. Development of core competency-based business. • Strategic Partnership to develop core business of the Company into transition and deep sea zone. • Selective Investment to achieve inorganic growth that offer quick yield.
4. Mengambil bagian dalam pertumbuhan industri di bidang jasa hulu migas serta meningkatkan kegiatan usaha Perseroan dalam bidang jasa yang terintegrasi. • Sejalan dengan peningkatan target produksi migas oleh pemerintah. • Agresif dalam ekspansi bisnis Perseroan sesuai dengan investasi migas yang dicanangkan pemerintah.
4. Take part in industrial growth of upstream oil and gas field services and improve the Company's business activities in the field of integrated services. • In accordance with the increase of oil and gas production target by the government. • Being aggressive in business expansion to meet oil and gas investment planned by government.
5. Memastikan implementasi dari praktek tata kelola dan komitmen pada standar keselamatan kerja. • Menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang bersih, transparan, dan dipercaya. • Menerapkan standar keselamatan kerja sesuai dengan kebutuhan dan standardisasi internasional, dibuktikan dengan sertifikasi standar internasional.
5. Ensure the implementation of good governance and commitment to occupational safety standards. • Implementing the clean, transparent, and trusted good corporate governance principles. • Implementing work and safety standards in accordance with international standards, as recognized by the international standard certification.
6. Pengembangan SDM berbasis kompetensi dan knowledge management. • Revitalisasi SDM serta peningkatan kompetensi SDM. • Talent retention program.
6. Knowledge management and competency-based human resources development. • Human resource revitalization and competence enhancement. • Talent retention program.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Information
Struktur KORPORASI Corporate Structure
PT Pertamina (Persero)
PT Benakat Petroleum Energy Tbk
41.10%
Masyarakat dan Lain-lain Public and Others
37.15%
21.75%
ELNUSA Geoscience Services Division
Drilling Services Division
Oilfield Services Division
99.93%
EPN
97.35%
40.00%
EFK*
PKM
98.00%
EPR
70.00%
PND 99.99%
SCU
Per 31 Desember, 2010 As of December 31, 2010 EPN EPR EFK PND SCU PKM
PT Elnusa Petrofin PT Elnusa Patra Ritel PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi PT Patra Nusa Data PT Sigma Cipta Utama PT Patra Telekomunikasi Indonesia
* Efektif per 21 Januari 2011, PT Purna Bina Nusa (PBN) berganti nama menjadi PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) dan terdapat peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Perseroan dari 84,50% menjadi 97,35%. * Effective as of January 21, 2011 PT Purna Bina Nusa (PBN) changed names into PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) and the issued and fully-paid capital of the Company raised from 84.50% to 97.35%.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
35
Informasi Perseroan
Bidang Usaha Perseroan, Anak Perusahaan dan Afiliasi Business Line of Corporate, Subsidiaries and Affiliate
Saat ini, kegiatan usaha dan struktur bisnis Perseroan dapat dibagi dalam 4 kelompok usaha, yaitu :
The Company’s business acitivities and structure are grouped into four segments, which are:
• Kelompok Jasa Hulu Migas Terintegrasi, terdiri dari 3 divisi usaha di dalam Perseroan.
• The Integrated Upstream Oil and Gas Services consisting of three divisions.
• Kelompok Jasa Penunjang Hulu Migas, terdiri dari 3 Anak Perusahaan dan 1 Afiliasi.
• The Upstream Oil and Gas Support Services, consisting of three susbdiaries and one affiliate.
• Kelompok Jasa Hilir Migas, terdiri dari 2 Anak Perusahaan.
• The Downstream Oil and Gas Services, consisting of two subsidiaries.
• Kelompok Pengelolaan Aset Lapangan Migas, saat ini tidak terdapat struktur maupun kegiatan bisnis didalamnya, setelah dilakukan divestasi atas Elnusa Tristar Ramba Ltd dan Elnusa Bangkanai Energy Ltd pada akhir tahun ini.
• The Oil and Gas Field Assets Management, currently has neither business activity or structure following divestment on Elnusa Tristar Ramba Ltd. and Elnusa Bangkanai Energy Ltd. at the end of the year.
Kelompok Usaha Business Groups
Divisi / Anak Perusahaan Kepemilikan Saham Divisions/Subsidiaries Stock Ownership
Kegiatan Usaha Pokok Core Businesses
Aktivitas Bisnis Business Activities
Jasa Hulu Migas Terintegrasi Integrated upstream oil and gas services
Divisi Geoscience Services Geoscience Services Division
-
Jasa pengukuran data geofisika/ seismik secara terintegrasi. Integrated Geophysical Data Services.
• Geodata Acquisition Land. • Geodata Acquistion Transition Zone and Marine. • Geodata Processing.
Divisi Drilling Services Drilling Services Division
-
Jasa pemboran migas terintegrasi. Integrated Oil and Gas Drilling Services.
• Drilling Services. • Drilling Support services (Reservoir Evaluation Service, Well Service & Testing).
Divisi Oilfield Services Oilfield Services Division
-
Jasa produksi migas terintegrasi. Integrated Oilfield Services.
• Well Services. • Production Facility Enhancement.
97,35% atau 234.781 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per saham. 97.35% or 234,781 shares, at nominal value of IDR100,000 per share.
Jasa penguliran, perdagangan pipa OCTG dan fabrikasi & threading untuk pemboran migas. Threading services, OCTG pipe trading and manufacturing& threading for oil and gas drilling.
• Pengolahan bahan mentah dan bahan baku pembuatan serta perbaikan alat-alat perminyakan. • Menjalankan perdagangan umum, termasuk ekspor, impor, interlokal dan lokal. • Memberikan jasa dalam bidang minyak dan gas bumi yaitu OCTG dan penguliran pipa. • Agen dari perusahaan dalam maupun luar negeri. • Raw material processing and manufacturing as well as oil instrument repairing services. • Conducting general trading, including export, import, interlocal and local. • Providing oil and gas services, such as OCTG and pipe threading. • Agent of domestic and international companies.
Jasa Penunjang Hulu Migas Upstream oil and gas support services
36
Anak Perusahaan: PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) d/h PT Purna Bina Nusa (PBN) Domisili: Batam Tahun Pendirian: 1982 Subsidiary: PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) d/h PT Purna Bina Nusa (PBN) Location: Batam Establishment Date : 1982
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Information
Kelompok Usaha Business Groups
Divisi / Anak Perusahaan Kepemilikan Saham Divisions/Subsidiaries Stock Ownership
Kegiatan Usaha Pokok Core Businesses
Aktivitas Bisnis Business Activities
Jasa Penunjang Hulu Migas upstream oil and gas support services
Anak Perusahaan: PT Patra Nusa Data (PND) Domisili: Jakarta Tahun Pendirian : 1997 Subsidiary: PT Patra Nusa Data (PND) Location: Jakarta Establishment Date : 1997
70% atau 14.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp30.000 per saham 70% or 14,000 shares at nominal value of IDR30,000 per share
Jasa pengelolaan data dan • Pengumpulan, alih media penyimpanan, informasi energi dan sumber daya pemeliharaan, pengelolaan, peningkatan kualitas, mineral khususnya eksplorasi dan serta pemasyarakatan data. eksploitasi minyak dan gas bumi. • Studi detail, antara lain studi perencanaan, studi Data and information of kelayakan, studi teknik, studi operasi dan studi energy and mineral resources desain/evaluasi. management service, particularly • Menyediakan jasa pembangunan sistem informasi oil and gas exploration and terkait manajemen data migas dan operasional exploitation. kegiatan eksplorasi dan eksploitasi serta aset perusahaan Migas terpadu dengan produk antara lain Indonesia Oil & Gas Meta Database (INAMETA), INAMETA Plus, Inameta Platinum dan Pipeline Monitoring System. • Melayani konsultasi di bidang pengelolaan data. • Memperoleh data dalam rangka penyelidikan umum. • Collecting, media transfer storage, oil and gas data quality improvement and data publication. • Detailed study, such as planning study, feasibility study, technical study, operational study, and design/ evaluation study. • Relating to oil and gas data management and operation of production exploration and exploitation, and assets of integrated oil and gas company with products like Indonesia Meta Database (INAMETA), INAMETA Platinum and Pipeline Monitoring System. • Serving consultancy in data management • Managing data for general investigation purpose.
Anak Perusahaan: PT Sigma Cipta Utama (SCU) Domisili: Jakarta Tahun Pendirian : 1980 Subsidiary: PT Sigma Cipta Utama (SCU) Location: Jakarta Establishment Date : 1980
99,99% atau 1.155.450 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per saham 99.99% or 1,155,450 shares at nominal value of IDR100,000 per share
Jasa pengelolaan data Migas Jasa pembangunan sistem teknologi informasi terpadu Jasa telekomunikasi Oil and gas data management services Integrated information technology development services Telecommunication services
• Penyimpanan dan pengelolaan pita magnetik, dokumen kertas, contoh bebatuan geologi serta minilab contoh batuan • Pengelolaan data online, pembangunan pusat data dan penyimpanan data elektronik • Penyedia tenaga ahli, pengadaan, pemasangan, pengoperasian dan pemeliharaan perangkat keras komputer serta jaringan, pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi serta konten, Radio konvensional dan trunking, Digital Radio Link (Mirowave), wireless broadband, navigasi dan automatic vehicle/vessel tracking system. • RFID Technology, berupa sistem manajemen aset dan sistem integrasi keamanan • Storage and management of magnetic band, samples of geological rocks, as well as minilab sample of rocks. • Online data management, data center development and electronic data storage. • Providing experts, procurement, installation, operation and maintenance of computer hardware, development and maintenance of application system, content, conventional radio and trunking, Digital Radio Link (Mirowave), wireless broadband, navigation and automatic vehicle/vessel tracking system. • Providing RFID Technology consisting of asset management system and security integration system.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
37
Informasi Perseroan Bidang Usaha Perseroan, Anak Perusahaan dan Afiliasi Business Line of Corporate, Subsidiaries and Affiliate
Kelompok Usaha Business Groups
Divisi / Anak Perusahaan Kepemilikan Saham Divisions/Subsidiaries Stock Ownership
Kegiatan Usaha Pokok Core Businesses
Aktivitas Bisnis Business Activities
Jasa Penunjang Hulu Migas Upstream oil and gas support services
Perusahaan Afiliasi: PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM) Domisili: Jakarta Tahun Pendirian : 1995 Affiliate: PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM) Location: Jakarta Establishment Date: 1995
40% atau 8.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham 40% or 8,000 shares at nominal value of IDR1,000,000 per share
Jasa penyediaan jaringan, telekomunikasi satelit dan sistem komunikasi VSAT Network service Provider, satellilte communication, and VSAT-based communication system
• Pengembangan jaringan telekomunikasi dan perencanaan pembangunan sarana prasarana telekomunikasi dan pemeliharaan jaringan • Kegiatan jasa komunikasi satelit, VOIP, FOIP dan pelayanan jaringan global • Komunikasi radio • Komunikasi data paket • Internet provider • Pemeliharaan peralatan telekomunikasi • Konsultan bidang telekomunikasi • Telecommunication network development and planning for telecommunication facilities development and network maintenance. • Providing satellite communication services, VOIP, FOIP, and global network services. • Radio communication. • Packet data communication. • Internet Provider. • Telecommunication equipment maintenance. • Consultancy on Telecommunication .
Jasa Hilir Migas Downstream oil and gas Services
Anak Perusahaan: PT Elnusa Petrofin (EPN) Domisili: Jakarta Tahun Pendirian : 1996 Subsiadiary: PT Elnusa Petrofin (EPN) Location: Jakarta Establishment Date : 1996
99,93% atau 207.350 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per lembar saham 99.93% or 207,350 shares at nominal value of IDR100,000 per share
Jasa penyimpanan, perdagangan, pendistribusian dan pemasaran produk minyak dan gas di Indonesia. Storage services, trading, distribution and marketing of oil and gas products in Indonesia
• Usaha dalam bidang ritel perdagangan dan distribusi BBM jenis premix, super TT serta BBM lainnya • Pengelolaan SPBU dan SPBE serta Depo Transportasi BBM • Penjualan BBM industri, Specialty Chemical (bahan kimia khusus) dan Commodity Chemical (nonbahan kimia khusus) Usaha dalam bidang industri petrokimia termasuk pencampuran (blending) bahan bakar • Jasa konstruksi/fabrikasi dan instalasi peralatan dalam bidang tidak terbatas pada instrumentasi tangki penimbun • Retail trading and distribution of premix fuel, super TT and others . • Managing gas station and liquid gas bulk station, as wel as fuel transportation Depot. • Trading of fuel for industries , Specialty Chemical, and Commodity Chemical and petrochemical business inluding fuel blending. • Construction/fabrication services and installation of equipment not limited to storage tank instrument .
Anak Perusahaan: PT Elnusa Patra Ritel (EPR) Domisili: Jakarta Tahun Pendirian : 1996 Subsiadiary: PT Elnusa Patra Ritel (EPR) Location: Jakarta Establishment Date : 1996
98,00% atau 1.470.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar saham 98,00% or 1,470,000 shares at nominal value of IDR1,000 per share
Distribusi bahan bakar dan pelumas (saat ini bisnis tersebut tidak aktif) Fuel and lubricant distribution (inactive)
Pengelolaan Aset Lapangan Migas Oil and gas field assets management
38
Per 31 Desember 2010, Perseroan sudah tidak memiliki struktur dan kegiatan usaha didalam kelompok bisnis ini, setelah sebelumnya melakukan divestasi terhadap Elnusa Tristar Ramba (Mei 2010) dan Elnusa Bangkanai Energy Ltd (EBE) per November 2010 yang telah dijelaskan dalam Bab 1 bagian Ringkasan Aksi Korporasi 2010. Khusus untuk EBE, Perseroan mempertahankan 11% kepemilikan Working Interest di Lapangan Bangkanai, melalui perusahaan afiliasi (anak perusahaan EPR) yaitu Elnusa Chariot International Ltd. Since 31 December 2010, the Company had no more business structure and activities in the business group following the divestment of shares in Elnusa tristar Ramba (May 2010) and Elnusa Bangkanai Energy Ltd in November 2010 as explicitly stated in Article I of 2010 Corporate Action Summary. Particularly for EBE, the Company still maintains 11% ownership in Bangkanai Fields Working Interest through its affiliate (EPR’s subsidiary) which is Chariot International Ltd.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Information
Struktur Organisasi Perseroan Corporate Organization Structure
Direktur Utama President Director
Suharyanto
Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development M. Jauzi Arif
Division Head of Corporate Secretary Heru Samodra
Division Head of Internal Audit & Quality Management RonI I. Maulana
Division Head of Health & Safety Environment (HSE) Tris Sutrisna
Division Head of Corporate Legal Imansyah Syamsoeddin
Direktur Operasi Director of Operation Suryadi Oemar
Direktur Keuangan Director of Finance santun nainggolan*
Direktur SDM & Umum Director of HR & GA Lucy Sycilia**
Division Head of Marketing Norma R. Umboh
Division Head of New Venture J. Sri nirbito
Division Head of Geoscience Services Budhi N. pangaribuan
Division Head of Corporate Finance bob erp. boetarboetar
Division Head of Human Resources Rifa Syaerafi (Pgs)
Division Head of Strategic Planning, Investment & Portfolio Mgt yogi sukmana
Division Head of Drilling Services edy efendy
Division Head of Accounting & Tax m. zulkarnain
Division Head of Procurement Rahmi Hafieda
Division Head of Oilfield Services eddie rukminto
Department Head of Information System bayu wratsongko
Division Head of Asset & Property Mgt Haris Syahrudin
Catatan: Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Utama tanggal 21 Februari 2011 Notes: According to President Director's Decree dated February 21, 2011 *) Telah diberhentikan sementara oleh Dewan Komisaris Perseroan per tanggal 20 April 2011. Has been temporarily discharged by the Board of Commissioners of the Company as of April 20, 2011. **)Menjabat sementara sebagai Direktur Keuangan sesuai keputusan Dewan Komisaris Perseroan per tanggal 20 April 2011. Temporarily serves as Director of Finance according to the Decree of the Board of Commissioners as of April 20, 2011.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
39
Laporan Manajemen
Laporan Komisaris Utama President Commissioners's Report
Waluyo Komisaris Utama | President Commissioner
40
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management Report
Dewan Komisaris telah menggariskan beberapa kebijakan sebagai arahan kepada Direksi Perseroan dalam melaksanakan strategi bisnis, diantaranya: tetap fokus pada bidang usaha penyediaan layanan jasa hulu migas secara terintegrasi dan kegiatan usaha penunjangnya. The Board of Commissioners have emphasized several policies as directions to the Board of Directors of the Company in implementing the business strategies, among which was: keep focusing on integrated upstream oil and gas services and its supporting businesses.
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dear respected shareholders,
Tahun 2010 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan bagi Perseroan, sehingga cukup banyak perubahan yang telah dan akan selalu dilakukan oleh manajemen Perseroan untuk memperkuat struktur dan bisnis usaha Perseroan agar lebih baik lagi dimasa mendatang.
The year of 2010 was very challenging year for the Company, leading to a number of changes which had and will always be done by the management of the Company in order to deliver stronger and better aligned structure and business of the Company in the future.
Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas pengawasan dan memberikan arahan serta nasihat kepada Direksi dalam pengelolaan dan pengurusan Perseroan sehingga Perseroan mampu meningkatkan nilai Perusahaan sebesar-besarnya baik bagi Pemegang Saham dan para stakeholder lainnya. Dalam melakukan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa perangkat berbentuk Komite yang dibentuk dibawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit yang memberikan masukan data dan informasi kepada Dewan Komisaris dari segi-segi kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG), penerapan manajemen risiko pada bidang operasi, keuangan dan investasi, serta Komite Nominasi dan Remunerasi yang membantu pelaksanaan penetapan nominasi & remunerasi Direksi Perseroan melalui proses assessment dan uji kelayakan secara profesional
Board of Commissioners has carried its supervisory duty and provided inputs and advice to the Directors concerning management of the Company so that it could present greater values to both shareholders and other stakeholders. In performing the duties, Board of Commissioners was assisted by Committees under Board of Commissioners, namely the Audit Committee, which provided data inputs and information to the Board of Commissioners concerning compliance against applicable rules and regulations, implementation of good corporate governance (GCG), implementation of risk management in operations, finance and investment, as well as Nomination and Remuneration Committee that helped determine nomination and remuneration of the Directors through a professional and transparent process of assessment and due dilligence. With the supports of the Committees,
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
41
Laporan Manajemen Laporan Komisaris Utama President Commissioners's Report
dan transparan. Bersama-sama dengan perangkat tersebut, Dewan Komisaris dapat secara rutin memantau kinerja secara berkala maupun insidentil dan memberikan arahan untuk pengambilan keputusan manajemen dengan segera. Selama tahun 2010 Dewan Komisaris mengadakan 28 kali rapat, 16 diantaranya dilakukan bersama Direksi. Rapatrapat bisa merupakan rapat-rapat rutin untuk memantau kinerja secara berkala, dan rapat-rapat non rutin bila ada permasalahan yang harus segera diambil keputusan dan hal-hal yang memerlukan tindak lanjut dengan segera. Dalam menetapkan agenda rapat, Dewan Komisaris menggunakan data-data dan informasi yang merupakan laporan rutin perusahaan, surat-surat masuk baik dari internal perusahaan (Direksi dan manajemen) maupun eksternal perusahaan baik langsung maupun tidak langsung, yang sebelumnya sudah melalui review/analisis oleh komitekomite dibawah Dewan Komisaris maupun konsultan/ tenaga ahli yang ditunjuk.
Board of Commissioners has routine agenda for monitoring performance both periodically and incidentally and provided inputs for immediate decision. In 2010, Board of Commissioners had 28 meetings, of which 12 were joint meetings with Directors. Those meetings consisted of routine meetings for monitoring the performance, and non-routine ones for discussing issues that needed immediate decision and follow-ups. In determining meeting agenda, Board of Commissioners used data and information from corporate routine reports, internal letters (Directors and management) and external letters both direct and indirect, which were reviewed or analyzed by committees under Board of Commissioners and appointed consultant/experts.
Pada pertengahan tahun 2010 telah terjadi pergantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Dari sisi Dewan Komisaris, S.M Hari Kustoro dan Anton Sugiono selaku Komisaris sejak tahun 2004 telah berakhir masa baktinya. Melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 21 Juni 2010, Achmad Luthfi dan Erry Firmansyah diangkat sebagai Komisaris Perseroan. Sedangkan dalam jajaran Direksi, RUPS juga menetapkan Suharyanto menjadi Direktur Utama dan Suryadi Oemar menjadi Direktur Operasi, masing-masing menggantikan Eteng A. Salam dan Eddy Sjahbuddin yang juga telah selesai masa jabatannya. Selaku Komisaris Utama dan mewakili Dewan Komisaris Perseroan dengan ini kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dewan
In the mid 2010, there had been some changes in memberships of Board of Commissioners and Directors. For Board of Commissioners, S.M Hari Kustoro and Anton Sugiono that were serving as Commissioners since 2004 met the end of their tenures. Through, the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on June 21st, 2010, decided to appoint Achmad Luthfi and Erry Firmansyah to be new Commissioners of the Company. Whereas for Directors, AGMS also approved Suharyanto to be President Director and Suryadi Oemar to be Director of Operation, each replacing Eteng A. Salam and Eddy Sjahbuddin that met the end of their tenures. As President Commissioner and representing the Board of Commissoners, herewith, we express our deepest gratitude and high appreciation to the previous
Dewan Komisaris menyampaikan bahwa Perseroan telah menempatkan aspek kualitas jasa dan keselamatan, kesehatan kerja dan lindung lingkungan serta kompetensi sumber daya sebagai prioritas utama dalam melakukan kegiatannya. The Board of Commisioners conveyed that the Company prioritizes the improvement in aspect of health, safety and enviroment as well as resources competence in performing its activities. Komisaris dan Direksi terdahulu atas pengawasan dan pengurusan Perseroan selama masa jabatan masing-masing. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Pemegang Saham atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami untuk mewakili Pemegang
42
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
members of Board of Commissioners and Directors for their dedication in supervision and management during their tenures. We also express our gratitude to the Shareholders for the trust upon us to represent the Shareholders in supervising the management
Management Report
Saham dalam mengawasi jalannya Perseroan. Kami yakin dengan kehadiran Direksi dan Komisaris baru diharapkan akan semakin memperkokoh posisi Perusahaan di masa yang akan datang, terutama dalam meningkatkan kinerja Perseroan di masa mendatang.
of the Company. We believe the new Directors and Commissioners will strengthen the position of the Company in the future, particularly in enhancing performance of the Company in the years to come.
Pertumbuhan Pendapatan yang ditopang dari Jasa Hulu Migas dan Hilir Migas.
Revenue Growth from Upstream and Downstream Oil and Gas Services.
Kondisi makro ekonomi Indonesia pada tahun 2010 relatif stabil, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6%, kondisi inflasi yang masih terjaga serta nilai tukar rupiah terhadap US Dolar yang juga terus mengalami penguatan. Walaupun harga minyak dunia terus menguat dan turut mendukung pertumbuhan industri hulu migas, namun karena pada tahun 2010 sempat terjadi krisis global sehingga secara sektoral beberapa perusahaan migas multinasional yang beroperasi di Indonesia juga membatasi jumlah investasi mereka dibidang hulu migas nasional. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa hulu migas seperti Perseroan, ditambah beberapa tantangan lainnya baik dari faktor internal maupun eksternal.
Indonesia’s macro economy in 2010 was relatively stable, given the economic growth of 6%, controlled inflation rate and stronger rupiah against US Dollar. Although world’s crude price continued to rise and supported the growth in upstream oil and gas industry, global crisis in 2010 had pushed some multinational oil and gas companies operating in Indonesia to limit their investment in national upstream oil and gas business. That posed its own challenge for the upstream oil and gas company like us, beside other challenges we had from internal and external.
Dewan Komisaris melaporkan bahwa pendapatan Perseroan pada tahun 2010 ini didominasi oleh kontribusi dari jasa hulu migas, terutama dari jasa geoscience terintegrasi. Kenaikan jumlah kontrak kerja yang didapat dari segmen usaha seismik daerah transisi dan laut telah membuat perubahan yang cukup besar terhadap skema bisnis di kelompok jasa hulu migas tahun ini. Kedepannya, Perseroan akan terus melakukan pengembangan terhadap segmen tersebut sehingga dapat menghasilkan pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas yang optimal. Dilain pihak, bisnis konvensional jasa hulu migas yaitu seismik darat mengalami perlambatan salah satunya adalah akibat faktor cuaca yang tidak mendukung serta ditundanya eksekusi beberapa proyek karena terbentur aspek perizinan dan peraturan. Meskipun faktor kesiapan lapangan sebagian besar bukan merupakan tanggung jawab Perseroan, namun Perseroan selalu aktif membantu pemilik lapangan agar proyek dapat dijalankan.
Board of Commissioners reported that the 2010 revenue was dominated by upstream oil and gas contribution, particularly integrated geoscience service. The hike in working contracts from transition zone and marine seismic business led to great change in the scheme of the upstream oil and gas business group this year. Further the Company will keep developing the business segment in order to increase revenues and profitability at optimum level. On the other hand, conventional business of upstream oil and gas services, namely land seismic, entered consolidated phase due to unfavorable weather and delays in execution of some projects following uncompleted licensing and regulatory aspects. Eventhough the field readiness is not mostly on the Company's responsibility, yet the Company has been proactive to help the field owner so that the project can be run.
Dari sisi profitabilitas, pencapaian pada tahun 2010 ini mengalami penurunan yang cukup besar dibandingkan tahun 2009. Disamping pada tahun lalu terdapat laba dari hasil penjualan salah satu perusahaan afiliasi, pada tahun ini profitabilitas Perseroan juga tergerus akibat adanya kerugian pada proyek pemboran. Pengalaman pertama Perseroan di proyek rig berteknologi tinggi ini membutuhkan biaya pembelajaran yang tinggi, sehingga di tahun 2010 proyek ini masih mencatatkan profitabilitas negatif. Dewan
In term of profitability, achievement in 2010 somehow showed a downward trend compared to that of 2009. Although we gained profit from the sale of one of affiliated companies, the Company that year saw declining trend in profit due to loss in drilling project. The Company’s first experience in high-tech rig project did require high learning cost, leading it to book negative profitability in 2010. Board of Commissioners had given some advices
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
43
Laporan Manajemen Laporan Komisaris Utama President Commissioners's Report
Komisaris telah memberikan nasihat untuk melakukan beberapa recovery activity untuk meminimalisasi kerugian yang terjadi dan meningkatkan profitabilitas. Kedepannya, Perseroan harus melakukan manajemen risiko yang lebih akurat untuk mengantisipasi hal-hal tersebut.
for recovery activities in an effort to minimize loss and improve profitability. The Company in the future needs to assess risk management more accurately to anticipate such condition.
Disisi lain, anak perusahaan dari kelompok usaha jasa hilir migas yaitu PT Elnusa Petrofin pada tahun ini juga menyumbang pertumbuhan yang tinggi terhadap pendapatan usaha Perseroan secara konsolidasi, walaupun secara profitabilitas belum optimal. Namun Dewan Komisaris memberikan apresiasi terhadap usaha dan kinerja yang telah dilakukan oleh PT Elnusa Petrofin yang telah berkontribusi besar terhadap kinerja pendapatan usaha Perseroan. Diharapkan anak perusahaan lainnya dapat meningkatkan kinerjanya ditahun mendatang.
Meanwhile, one subsidiary from downstream oil and gas business group, namely PT Elnusa Petrofin, this year also contributed high growth to the Company’s consolidated operating revenues, although its profitability has not yet reached optimum level. Still, Board of Commissioners express appreciation to the effort and performance delivered by PT Elnusa Petrofin as it posted big contribution to the operating revenue performance of the Company. We expect other subsidiaries to have better performances in the years to come.
Beberapa hal yang dapat menjadi highlights kinerja keuangan Perseroan tahun buku 2010 ini : 1. Pendapatan Usaha Konsolidasi mencapai Rp4,12 triliun, tumbuh 15% dibanding tahun 2009. Pendapatan ini dikontribusi 52% dari jasa hulu migas, sisanya jasa hilir dan jasa penunjang hulu migas. Kontribusi ini mencerminkan usaha Perseroan sudah sejalan dengan arahan dan strategi fokus pada bisnis jasa hulu migas.
Some of financial highlights in the book year of 2010 are: 1. Achivement of Consolidated Operating Revenues up to IDR4.12 trillion, a 15% growth from 2009. The revenues received 52% contribution from upstream oil and gas services, other contributions from downstream and support upstream oil and gas services. The contributions confirmed that the Company’s business is in line with objectives and strategies to focus on upstream oil and gas services. 2. Significant revenue hike from Transition Zone dan Marine Seismic business unit this year compared to that of 2009. The unit achievement exceeded the target set by the Company. This had met the corporate strategies to energize core business in upstream oil and gas and in line with the oil and gas industry development towards offshore areas. Yet, since the competence enhancement is still in the level of cooperation with partner, the profitability is not yet optimum.
2. Terjadi peningkatan Pendapatan yang cukup signifikan dari unit bisnis Transition Zone dan Marine Seismic pada tahun ini dibandingkan tahun 2009. Pencapaian dari unit bisnis ini juga melebihi dari target yang telah ditetapkan Perseroan. Hal ini sudah sesuai dengan strategi Perseroan untuk memperkuat bisnis inti di layanan hulu migas dan selaras dengan arah perkembangan industri migas kearah perairan. Namun, dikarenakan pengembangan kompetensi tersebut masih dalam bentuk kerjasama dengan mitra, maka profitabilitasnya belum dapat dioptimalisasikan. 3. Profitabilitas secara umum mengalami penurunan, dimana laba usaha tercapai Rp134,10 miliar dan laba bersih tercapai Rp63,91 miliar. hal ini terjadi karena komposisi dari pendapatan usaha yang tercapai diatas didapat dari unit bisnis yang memiliki profitabilitas rendah. Kedepannya Perseroan harus memperbaiki pola bisnis yang ada sehingga memberikan keuntungan yang lebih baik. 4. Imbal hasil kepada pemegang saham (dividen), yang diindikasikan melalui Imbal Hasil rata-rata Ekuitas (ROE), dimana ROE Perseroan tahun 2010 ini hanya mencapai 3,3%. Walaupun ROE tersebut tergolong kecil, namun sebagai apresiasi Perseroan kepada pemegang saham yang terus mendukung Perseroan menghadapi tantangan tahun ini, maka Perseroan tetap akan mengusulkan pembagian dividen dalam RUPS Tahunan tahun buku 2010.
44
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
3. Profitability in general fell, as operating income only reached IDR134.10 billion and net income was IDR63.91 billion. The decline was because the composition of above operating revenues was derived from low profitability business units. In the future, the Company needs to improve the existing business pattern in order to deliver higher earnings. 4. Dividend for the shareholders as indicated by return of equity (ROE), which in 2010 was only 3,3%. Even with the small ROE figure, as an appreciation for the shareholders which keep supporting the Company through challenges in this year, will propose a dividend distribution in the AGMS 2010.
Management Report
Aksi Korporasi memperkuat struktur bisnis untuk menunjang pertumbuhan.
Corporate Actions to Energize Business Structure for Sustaining Growth
Dewan Komisaris menyampaikan bahwa dalam rangka menghadapi tantangan usaha, Perseroan akan terus melakukan berbagai upaya untuk dapat terus tumbuh baik ditahun ini maupun ditahun-tahun mendatang. Dewan Komisaris juga telah memberikan arahan kepada Direksi Perseroan untuk melakukan beberapa aksi bersifat internal maupun eksternal untuk menyempurnakan dan memperkuat struktur bisnis maupun bisnis proses yang ada.
Board of Commissioners stated that in order to overcome business challenges, the Company needs to take efforts to sustain growth this year and the years to come. Board of Commissioners has given directions to the Directors to take both internal and external actions to improve and energize business structure and existing business process.
Secara internal, selain adanya pergantian manajemen baru, Perseroan juga telah melakukan restrukturisasi organisasi dimana terdapat beberapa divisi yang baru dibentuk yaitu divisi marketing sehingga dapat lebih fokus dalam pencapaian target Perseroan, serta divisi corporate legal untuk dapat lebih kuat mendukung dan mengamankan bisnis Perseroan. Selain itu, divisi maintenance juga disempurnakan dan dikembalikan kedalam fungsi operasi sehingga lebih solid mendukung pelaksanaan pekerjaan operasi Perseroan. Dalam rangka memantau secara periodik pergerakan alat dan juga progress proyek baik yang masih tender maupun yang sedang dikerjakan, Perseroan juga mulai membangun dan melakukan project monitoring. Sejalan dengan itu, juga dilakukan pembahasan dan pembenahan dalam hal produktifitas dan efisiensi usaha dengan mulai mengimplementasikan Holistic Productivity Improvement Program (HPIP).
Internally, beside changes into new management, the Company had done restructuring in the organization by adding new divisions, such as marketing division so as to be more focused in target achievement of the Company, as well as, corporate legal division to provide stronger base and secure the Company’s business. Moreover, the maintenance division was improved and refocused to operational function to serve solid support for the operational acitvities of the Company. In monitoring the equipment movement and progress of tenders or the ongoing projects periodically, the Company starts developing and conducting project monitoring. At the same time, discussion and improvement in business productivity and efficiency was done through the implementation of Holistic Productivity Improvement Program (HPIP).
Aksi korporasi yang bersifat eksternal juga dilakukan Perseroan sebagai salah satu strategi untuk dapat memfokuskan sumber daya untuk memperkuat bisnis usaha inti dalam jasa hulu migas yang akan menjadi tumpuan bagi terciptanya pertumbuhan bisnis yang stabil dan berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan melalui divestasi anak perusahaan dan afiliasi yang memiliki aset lapangan migas. Disamping itu, dimulainya pengembangan yang cukup aktif pada unit bisnis seismik zona transisi dan laut juga menjadi energi baru bagi seluruh elemen di perusahaan. Dengan struktur usaha jasa hulu migas yang semakin fokus dan solid, Perseroan siap mengantisipasi berbagai tantangan di bisnis yang semakin dinamis.
External corporate actions were also done as part of corporate strategy to focus its resources to strengthen core business in upstream oil and gas business upon which become a foundation for stable and sustained business growth. It will be done through divestment of subsidiary and affiliated companies having assets in oil and gas fields. In addition, the active development in transition zone & marine seismic business unit has become new energy for the whole elements in the Company. With more focused and solid structure in upstream oil and gas services, the Company is ready to anticipate any challenges in the more dynamic business.
Memperkuat kualitas jasa, keselamatan kerja dan kompetensi sumber daya.
Strengthening service quality, work safety and resource competence
Dewan Komisaris menyampaikan bahwa, meskipun dilihat dari sisi kinerja keuangan Perseroan mengalami penurunan pada tahun 2010, akan tetapi secara operasional kinerja Perseroan cukup membanggakan. Di samping itu, Perseroan juga tetap menempatkan aspek peningkatan kualitas jasa dan keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) serta kompetensi sumber daya sebagai prioritas utama dalam melakukan kegiatannya.
Board of Commissioners conveyed that although suffering a financial decline in 2010, the operational performance was somehow above average. Aside of that, the Company keeps prioritizing the improvement in aspects of service quality, Health Safety and Environment (HSE) as well as resources competence in performing its activities.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
45
Laporan Manajemen Laporan Komisaris Utama President Commissioners's Report
46
Dalam rangka mewujudkan operation excellence, memperkuat posisi Perseroan di industri jasa hulu migas serta pengembangan pasar dan produk, maka pada tahun 2010 Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk melakukan investasi secara prudent untuk peralatan-peralatan operasi dengan aplikasi teknologi terkini, yaitu pada peralatan-peralatan kegiatan survei seismik zona transisi dan laut serta peralatan oilfied services (snubbing rig dan well testing barge).
In order to achieve operation excellence, creating stronger position for the Company in upstream oil and gas service industry and market and product development, thus the Board of Commissioners in 2010 approved Directors to invest prudently in equipment and latest technology application, namely equipment for transition zone and marine seismic survey as well as snubbing rig and well testing barge for oilfield services.
Kinerja operasional Perseroan telah menunjukkan kemajuan dalam mencapai target keselamatan dan tingkat kepuasan yang dipersyaratkan oleh pelanggan. Pada tahun 2010 komitmen Perseroan yang tinggi terhadap K3LL diapresiasi dalam bentuk safety award dari beberapa pelanggan utama. Semua pencapaian ini berkat komitmen tinggi dan partisipasi aktif dari manajemen terhadap prinsip-prinsip K3LL.
The operational performance of the Company has been much more improved in meeting the targets of safety and satisfactory requirements from the customers. In 2010, the Company’s high commitment to HSE received appreciation in the form of safety awards from some main customers. The achievements reflect the high commitment and active participation from management to HSE principles.
Dewan Komisaris juga mengingatkan bahwa karyawan merupakan aset utama sebagai perusahaan penyedia jasa, sehingga dilakukan berbagai pelatihan dan pengembangan untuk memperkuat kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan. Retention program dan succession planning juga harus mendapat perhatian khusus manajemen untuk dapat menarik dan mempertahankan kompetensi terbaik sumber dayanya.
Board of Commissioners also reminded that employees are valuable assets for a service company thus training and development program are necessary for enhancing their capacity and skills. Retention program and succession planning shall gain particular attention from management to attract and maintain the best competence of its human resources.
Komitmen yang kuat terhadap implementasi Tata kelola Perusahaan yang baik dan CSR.
Strong commitment implementations
Pencapaian kinerja Perusahaan didukung oleh komitmen untuk memegang teguh prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG). Dewan Komisaris melihat perbaikan yang berarti dalam hal implementasi GCG selama tahun 2010, dimana Perseroan telah secara konsisten melakukan penilaian mandiri untuk mengetahui tingkat ketaatan Perusahaan kepada prinsip-prinsip GCG. Penilaian mandiri yang dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian yang telah dipublikasikan oleh FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia), pada bulan Desember 2010 telah berhasil memperoleh predikat “Terpercaya”, mengindikasikan persepsi positif terhadap implementasi GCG di Perseroan.
The achievements of the Company were upheld by commitment towards the strong behold on principles of Good Corporate Governance (GCG). Board of Commissioners saw significant imperovement in GCG implementation in 2010, as the Company consistently did independent assessment to measure the compliance of the Company against GCG principles. Independent assessment using criteria published by FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia), in December 2010 had given the Company a predicate of “Trusted”, indicating positive perception toward GCG impelementation in the Company.
Dewan Komisaris menyampaikan bahwa Praktik GCG di Perseroan telah mulai mengarah menjadi budaya Perusahaan. Sosialisasi juga telah dilakukan secara menyeluruh dengan berbagai media, bahkan Komisaris juga telah turun langsung untuk membantu mensosialisasikannya. Kami memberikan apresiasi terhadap kebijakan Tata Kelola yang sudah cukup lengkap
Board of Commissioners assessed that GCG practices in the Company have led to become corporate culture. Socialization was done through any media channels, in fact Commissioners have been directly involved in the socialization program. We appreciate the GCG policies are quite comprehensive and updated, and whistleblowing system is also in the process
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
to
GCG
and
CSR
Management Report
dan update, bahkan whistleblowing system juga telah mulai diimplementasikan sebagai salah satu mekanisme pengaduan terkait pelanggaran di Perseroan.
of implementation as one of complaint handling mechanism for any violations in the Company.
Dalam hal internal audit, Dewan Komisaris merasakan bahwa keberadaan dan posisi dari internal audit sebagai bagian yang mengawal keamanan aset Perusahaan sudah dirasakan oleh insan Perseroan. Internal Audit juga telah melakukan perencanaan yang disusun berdasarkan analisis risiko dengan memaksimalkan luas cakupan audit yang ada. Pembahasan hasil audit yang memuat rekomendasi audit, rencana tindak lanjut manajemen serta tata waktunya juga telah dilakukan secara resmi dan didokumentasikan secara memadai. Namun perlu ditingkatkan monitoring tindak lanjut terhadap temuan audit yang masih terbuka sehingga semua temuan tersebut dapat diselesaikan.
In term of internal audit, Board of Commissioners felt that the existence and position of internal audit to secure the Company’s assets is well recognized among the Company’s employees. Internal Audit has also made planning based on risk analysis by maximizing the audit coverage. The discussion over audit results containing audit recommendations, follow-up plan of the management and time plan, was officially done and documented. Yet, monitoring over the follow-ups against the audit findings which are still opened, needs to be improved so that all findings can be completed.
Dewan Komisaris menilai prospek usaha perseroan ke depan sebagai penyedia jasa hulu migas terintegrasi masih tetap baik dan optimis akan meningkat. The Board of Commissioners sees the future business prospects as an integrated upstream oil and gas services provider remains good and will optimistically rise.
Untuk aksi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Dewan Komisaris menilai bahwa manajemen Perseroan tetap konsisten mengalokasikan dana untuk berbagai program kepedulian masyarakat (community development) dengan fokus untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Selain itu, tanggap bencana alam juga dengan cepat dilakukan oleh Perseroan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang sedang mengalami bencana.
For corporate social responsibility (CSR), Board of Commissioners sees the management of the Company consistently allocates some fund for any community development programs focused on enhancing quality of life of the surrounding community. In addition, the Company took quick responses against natural disasters to help the disaster victim community.
Kebijakan dan struktur bisnis
memperkuat
Policies and objectives to strengthen business structure
Dalam upaya pengawasan pengelolaan Perusahaan untuk pencapaian target yang telah ditetapkan selama tahun 2010 Dewan Komisaris telah menggariskan beberapa
In the effort of management supervision to meet the targets in 2010, Board of Commissioners had emphasized some policies as directions to the
arahan
untuk
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
47
Laporan Manajemen Laporan Komisaris Utama President Commissioners's Report
48
kebijakan sebagai arahan kepada Direksi Perseroan dalam melaksanakan strategi bisnis, diantaranya : 1. Tetap fokus pada bidang usaha penyediaan layanan jasa hulu migas secara terintegrasi dan kegiatan usaha penunjangnya, serta membuat kajian bisnis secara keseluruhan untuk meningkatkan kualitas operasi, profitabilitas dan daya saing. 2. Melakukan upaya terbaik untuk meningkatkan pencapaian usaha dengan melakukan recovery program untuk proyek modular rig, meningkatkan cost management yang lebih efisien baik di operasional maupun supporting dan memperbaiki project management. 3. Meningkatkan pengawasan dalam membuat perencanaan dan pengelolaan risiko secara komprehensif, melakukan perbaikan bisnis proses dan menyempurnakan semua kebijakan serta system prosedur operasional Perseroan secara terintegrasi. 4. Melakukan strategi kemitraan dan kerjasama agar mencari investor atau partner yang mempunyai standar internasional, reputasi baik dan dapat dipercaya untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. 5. Membina pengembangan kompetensi sumber daya manusia internal agar lebih siap dalam menghadapi tantangan teknologi baru dan tantangan pemasaran untuk memahami “customer expectation”. 6. Meningkatkan koordinasi dengan seluruh stakeholder yang berkepentingan dan membangun koordinasi yang terintegrasi antar departemen dan fungsi mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan. 7. Menindak tegas dalam memberikan sanksi kepada setiap personil dalam Perseroan yang telah melakukan kesalahan yang merugikan dan melanggar integritas Perseroan.
Directors of the Company in implementing the business strategies, among which were: 1. Keep focusing on integrated upstream oil and gas services and its supporting businesses, as well as making business review to enhance operational quality, profitability and competitive power. 2. Giving best efforts to improve business achievement through recovery program for modular rig projects, promote more efficient cost management in both operation and supporting activities and improve project management.
Prospek Usaha Perseroan ke Depan
Future Business Prospects of the Company
Perkembangan sektor industri migas di Indonesia pada tahun-tahun mendatang memiliki potensi yang besar, terbukti dengan semakin meningkatnya target produksi yang telah dicanangkan Pemerintah setiap tahunnya. Harga minyak juga diprediksikan terus meningkat sehingga menarik bagi para investor dan perusahaan migas untuk beroperasi di Indonesia. Walaupun cadangan migas dan wilayah kerja yang ditawarkan Pemerintah mulai banyak mengarah kepada daerah perairan, hal ini akan menjadi tantangan dan peluang Perseroan untuk lebih mengembangkan kompetensi utamanya dibidang seismik transisi dan laut. Selain itu, peraturan Pemerintah mengenai asas cabotage dan local content juga menjadi kesempatan tersendiri bagi Perseroan sebagai perusahaan nasional.
Development of oil and gas industry in Indonesia in the years to come offers big potential, as indicated from increasing production target by the Government every year. Crude price is predicted to rise so that it will attract investors and oil and gas companies to operate in Indonesia. Although oil and gas reserves and work fields offered by the Government move to offshore areas, it will pose certain challenge and opportunities for the Company to develop its core competence in transition zone and marine seismic. Besides, government regulations on cabotage principle and local content will offer other opportunities for the Company as a national company.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
3. Enhancing supervision in making comprehensive risk management and planning, improving business process and all policies as well as integrated operational procedure system. 4. Establishing partnership and cooperation strategies to seek investors or partners with international standards, good and trusted reputation to achieve optimum results. 5. Developing internal human resources competence to prepare them for challenges in new technology and marketing to better apprehend “customer expectation”. 6. Promoting coordination with all stakeholders and building an integrated coordination among departments and functions to follow the policies. 7. Taking disciplinary actions by giving sanctions to each personnel in the Company, who misconduct and break corporate integrity.
Management Report
Ditunjang dengan faktor-faktor tersebut diatas, Dewan Komisaris menilai prospek usaha Perseroan kedepan sebagai penyedia jasa hulu migas terintegrasi masih tetap baik dan optimis akan meningkat. Perseroan juga dapat mengkaji pengembangan usaha untuk inovasi produk maupun penetrasi pasar regional. Untuk mendukung pertumbuhan tinggi tersebut, Perseroan harus menjadi yang terdepan dalam kualitas dan harus pula ditunjang dengan pelaksanaan GCG yang konsisten, manajemen risiko dan investasi.
With all the above-mentioned factors, Board of Commissioners sees the future business prospect of as an integrated upstream oil and gas services provider remains good and will optimistically rise. The Company can also review the business development for the purposes of product innovation and penetration into regional market. To sustain the high growth, the Company must be the leading company in quality and must be supported with consistent implementation of GCG, risk management and investment.
Sebagai kesimpulan, dengan memperhatikan indikatorindikator kinerja Perseroan tahun 2010 tersebut diatas, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi atas beberapa keberhasilan yang telah diraih Perseroan, namun Dewan Komisaris juga menekankan beberapa hal yang seharusnya diantisipasi dan diperbaiki oleh manajemen dengan cepat, diantaranya dalam hal perencanaan, pelaksanaan manajemen proyek dan manajemen risiko.
In conclusion, considering performance indicators of the Company in 2010, Board of Commissioners gave appreciation for several achievements of the Company, yet the Board of Commissioners also underlined few issues to be swiftly anticipated and improved by the management, including planning, execution of project management and risk management.
Komisaris Utama mewakili semua anggota Dewan Komisaris dan Komite mengucapkan terimakasih kepada Direksi dan segenap manajemen dan karyawan Perseroan atas segala upaya yang dilakukan dan keberhasilan yang telah dicapai. Dengan harapan agar tetap berusaha untuk mencapai kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang. Kami juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan selama tahun 2010. Semoga semua upaya yang dilakukan oleh segenap stakeholder Perseroan, mendapat berkah dan rahmat dari Tuhan YME.
President Commissioner representing all members of Board of Commissioners and Committee express high gratitude to the Directors and all management and employees of the Company for the shared efforts and the achievements. We also expect to book better performance in the future. We extend deep gratitude and high appreciation to the shareholders for the trust and support in 2010. We pray God the Almighty to pour His great blessings to all stakeholders of the Company.
Hormat kami,
Sincerely Yours,
Waluyo Komisaris Utama | President Commissioner
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
49
Laporan Manajemen
Laporan direktur Utama
President Director's Report
Direksi Perseroan telah melaksanakan kepengurusan perusahaan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan Perseroan, termasuk menjalankan strategi jangka panjang Perseroan dalam rangka mengembangkan usaha berbasis kompetensi inti guna meningkatkan nilai perusahaan dimata para pemegang saham. The Board of Directors have been conducting good governance in the interest of the Company, including the implementation of the long-term corporate strategies in developing core-competence-based business in order to create value-added of the Company among Stakeholders.
50
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear respected shareholders,
Di tahun 2010 Perseroan tetap konsisten untuk terus menerapkan strategi fokus pada layanan jasa hulu migas secara terpadu dengan menyediakan solusi total mulai dari kegiatan geoscience services, drilling services dan oilfield services. Strategi fokus ini telah semakin memantapkan posisi Perseroan sebagai satu-satunya perusahaan nasional di bidang Jasa Hulu Migas Terintegrasi.
In 2010, the Company consistently applied focus strategies for Integrated Upstream Oil & Gas Services through total solutions ranging from geoscience services, drilling services to oilfield services. The focus strategies have strengthened The Company’s position to be the only national company running Integrated Upstream Oil & Gas Services.
Sampai saat ini, Direksi Perseroan telah melaksanakan kepengurusan perusahaan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan Perseroan, termasuk menjalankan strategi jangka panjang Perseroan dalam rangka mengembangkan usaha berbasis kompetensi inti guna meningkatkan nilai perusahaan dimata para pemegang saham. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi Perseroan dibantu oleh seluruh karyawan baik level manajemen maupun operasional. Selama tahun 2010 Direksi mengadakan 55 kali rapat, 16 diantaranya dilakukan bersama Dewan Komisaris. Rapat-rapat tersebut merupakan pertemuan formal untuk memantau pencapaian kinerja secara berkala maupun pembahasan persetujuan tindakan korporasi yang akan dilakukan. Diluar rapat tersebut, terdapat pula pertemuan-pertemuan lain dengan direktorat terkait dalam rangka proses penentuan keputusan strategis dengan cepat.
Until today, The Board of Directors have been conducting the good management in the interest of the Company, including the implementation of the long-term corporate strategies in developing corecompetence based business to create value-added of the Company among shareholders. In performing the tasks, Directors are supported by all employees from management to operational level. During 2010, Directors managed 55 meetings, of which 16 were joint meetings with Board of Commissioners. Those meetings were formal forums intended to monitor the performance achievement periodically and to discuss agreements for to-do corporate actions. Aside of that, there were other meetings with related directorates to take strategic decisions process promptly.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management Report
Suharyanto Direktur Utama | President Director
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
51
Laporan Manajemen Laporan direktur Utama President director's Report
52
Kami menyampaikan bahwa pada tanggal 21 Juni 2010, Perseroan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dengan keputusan pergantian jajaran Direksi. RUPS menetapkan Suharyanto menjadi Direktur Utama menggantikan Eteng A. Salam yang telah selesai masa jabatannya, dan Suryadi Oemar menjadi Direktur Operasi menggantikan Eddy Sjahbuddin yang juga telah selesai masa baktinya. Direksi Perseroan dengan ini menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Direksi terdahulu atas pengurusan Perseroan selama masa jabatan masing-masing.
We reported that on 21 June 2010, the Company held an Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) which one of the decisions was to change members of Directors. AGMS determined Suharyanto to be President Director to replace Eteng A. Salam who met end of his tenure, and Suryadi Oemar appointed as Director of Operation to replace Eddy Sjahbuddin who also met end of his tenure. Directors of the Company, herewith, Directors would like to extend the high gratitude and appreciation to the previous members of Directors for the dedication in managing the Company during their tenure.
Tinjauan Tahun 2010 : Memperkuat Kompetensi dan Struktur Korporasi sebagai Landasan Pertumbuhan Tinggi.
2010 in Review: ENERGIZING Corporate Structure and Competence as Higher Growth Base.
Kualitas jasa operasi yang diakui industri migas
Operational service quality well recognized by oil and gas industry
Secara makro nasional, semua indikator ekonomi masih didalam kisaran prediksi awal tahun bahkan lebih baik dari perkiraan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2010 mencapai 6,1 persen sedangkan kondisi inflasi masih terjaga dan relatif stabil. Selain itu, harga minyak dunia terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Harga rata-rata ICP selama tahun 2009 adalah sebesar USD61 per barel dan naik pada akhir tahun 2010 menjadi USD88 per barel. Kenaikan harga minyak serta tingginya permintaan untuk komoditas ini memicu adanya peningkatan aktivitas eksplorasi dan produksi di Indonesia. Namun disisi lain, dikarenakan adanya krisis ekonomi global yang sempat mengguncang dunia pada tahun 2008 yang terus berdampak ke tahun 2009 bahkan sampai pertengahan tahun 2010, membuat beberapa perusahaan migas multinasional yang memiliki lapangan migas di Indonesia melakukan pengusulan anggaran secara selektif dalam melakukan ekplorasi maupun produksi migas. Hal tersebut berdampak kepada penurunan kinerja perusahaan jasa migas secara umum, baik di Indonesia maupun di regional.
In term of national macro condition, all economic indicators were all within forecast of early of the year, even execeeding expectation. Indonesia’s economic growth in 2010 reached 6.1% while inflation was under control and relatively stable. In the meantime, world’s crude price keeps picking up every year. The average ICP price during 2009 was USD61 per barrel and was revised up to USD88 per barrel at the end of 2010. higher crude price and demand for the commodity somehow triggered increase in exploration and production activities in Indonesia. On the other hand, global economic crisis that led to global turbulence in 2008 which continued to 2009 even to mid 2010, had made those multinational oil and gas companies having oil and gas fields in Indonesia proposed their budget selectively in conducting exploration and production activities. This affected the performance decline in oil and gas service companies in general, both in Indonesia and regional.
Dilihat dari jumlah cadangan minyak di Indonesia yang sebesar 8 miliar barrel dan cadangan gas sebesar 159,64 TSCF, maka pemerintah harus terus melakukan kegiatan eksplorasi berkelanjutan guna memastikan ketersediaan dan kecukupan energi di masa mendatang. Dengan semakin menipisnya cadangan-cadangan migas di darat maka perusahaan migas mulai membidik pasar perairan. Wilayah-wilayah kerja yang ditawarkan pemerintah selama 3 tahun terakhir ini sebagian besar juga berlokasi di lepas pantai dan laut dalam. Dengan adanya peluang dan tantangan ini, Perseroan telah mulai meningkatkan kompetensi serta melakukan
Considering Indonesia’s oil reserve of 8 billion barrel and gas reserve of 159.64 TSCF, the government shall continue with sustainable exploration activities to ensure the energy availability and adequacy in the future. With lower oil and gas reserves in land, oil and gas companies are now moving into the offshore areas. Working areas that are offered by the government in the last 3 years, most are located offshore and in the deep sea. Borrowing the challenges and the opportunities, the Company have upgraded the competence and penetrated into the trasition zone and marine seismic business. The competence development is expected
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management Report
penetrasi ke segmen seismik marine & transition zone. Pengembangan kompetensi tersebut diharapkan akan menjadi penopang kinerja dan pertumbuhan perusahaan kedepannya.
to support the Company’s performance and growth in the years to come.
Direksi melaporkan bahwa Kinerja operasional jasa hulu migas Perseroan relatif cukup baik, walaupun terdapat beberapa tantangan yang menghambat performa operasi tersebut. Selama tahun 2010 Perseroan telah mendapatkan kepercayaan dari para pelanggan untuk mengerjakan proyek-proyek baru dan meneruskan proyek-proyek carry over dari tahun sebelumnya. Performance kualitas jasa beberapa proyek Perseroan juga telah memberikan reputasi yang diakui oleh para klien, terbukti dengan adanya penghargaan dari beberapa klien terkemuka seperti Pertamina, Vico, Total E&P Indonesie dan Chevron.
Directors reported that operational performance of the upstream oil and gas services was relatively good, although there were several challenges hampering the operational performance. During 2010, the Company gained trust from the customers to conduct both new projects and carry-over projects. Service quality performance of some projects also gave us a widely recognized reputation from clients, as indicated from the awards from our notable clients such as Pertamina, Vico, Total E&P Indonesie and Chevron.
Sepanjang tahun 2010, Divisi Geoscience Services mengerjakan kontrak-kontrak dari pelanggan utama Perseroan diantaranya Pertamina, Total E&P Indonesie, Chevron dan Lundin dengan kualitas operasi yang sangat memuaskan. Proyek yang dikerjakan terdiri dari seismik darat (land seismic) meliputi area Jawa Barat, Lampung sampai Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Proyek lain yang dikerjakan Perseroan adalah seismik perairan (transition zone dan marine seismic), dimana diantaranya meliputi proyek di area Kalimantan Timur dan Papua Barat. Pada unit usaha ini, Perseroan telah berhasil mengembangkan kompetensi melalui cara joint operation dengan perusahaan internasional terkemuka dan berpengalaman. Hal ini dilakukan Perseroan dalam rangka antisipasi untuk menangkap peluang pasar di industri jasa offshore yang semakin tinggi seiring dengan terjadinya pergeseran arah perkembangan industri migas ke wilayah perairan. Kinerja yang sangat baik juga terjadi di unit usaha Geodata Processing yang dapat memberikan hasil kualitas data yang baik sesuai dengan kebutuhan klien.
During 2010, Geoscience Services Division carried contracts from prime customers like Pertamina, Total E&P Indonesie, Chevron and Lundin with satistying operational quality. The projects conducted consist of land seismic covering areas of West Java, Lampung until South Sumatera and East Kalimantan. Other projects conducted were transition zone and marine seismic, among which were projects in East Kalimantan and West Papua area. In this business unit, the Company succeeded to develop competence through joint operation with leading experienced and international companies. This was done in order to anticipate higher market opportunities in offshore service industry following the shift in the development of oil and gas industry into offshore areas. Better performance also occurred in Geodata Processing business unit which contributed good data quality results in line with clients’ needs.
Di tahun ini, Divisi Drilling Services juga telah mendapatkan proyek-proyek baru baik untuk pekerjaan drilling services maupun drilling support services yang meliputi area Jawa Barat, Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur yang berasal dari beberapa pelanggan utama Perseroan meliputi Pertamina, Petrochina dan Vico. Selain 3 (tiga) conventional rig yang beroperasi dengan baik, modular rig yang merupakan peralatan pemboran berteknologi tinggi juga berhasil melakukan pemboran sebanyak 12 sumur dalam setahun sesuai dengan target yang ditetapkan. Sedangkan unit usaha drilling support services khususnya wireline logging juga memberikan kinerja operasional yang cukup memuaskan dengan tingkat utilisasi tinggi.
In this year, Drilling Services division also gained new projects in drilling services and drilling support services covering areas of West Java, South Sumatera and East Kalimantan, from our prime clients such as Pertamina, Petrochina and Vico. Besides, 3 (three) conventional rigs that were well operated, modular rig which is a high-tech drilling equipment succeeded to drill 12 wells in a year as targeted. Whereas, drilling support services business unit, particularly wireline logging, also shared satisfying operational performance with high utilization level.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
53
Laporan Manajemen Laporan direktur Utama President director's Report
54
Divisi Oilfield Services di tahun 2010 melakukan pengerjaan proyek-proyek well testing dan enhancement production facilities (EPF) baik proyekproyek baru maupun carry over dari tahun sebelumnya. Daerah operasi meliputi wilayah Jawa, Sumatera dan Kalimantan Timur untuk pelanggan-pelanggan utama seperti Chevron, Total E&P Indonesie, Pertamina, serta Pertamina Gas. Kinerja unit usaha jasa well testing cukup membanggakan, disamping sesuai dengan target yang ditetapkan, juga banyak mendapatkan pengakuan dari pelanggan utamanya, yaitu Total Indonesie. Dilain pihak, unit usaha EPF secara operasional bekerja cukup baik namun masih perlu banyak perbaikan dan pengembangan agar kompetensi tersebut dapat berkontribusi lebih baik lagi.
Oilfield Services Division in 2010 conducted well testing and enhancement production facilities (EPF) projects including both new and carry over projects from previous year. The operational areas included in Java, Sumatera and East Kalimantan for prime clients like Chevron, Total E&P Indonesie, Pertamina, as well as Pertamina Gas. Performance of well testing business unit was satisfactory, besides meeting the target, also gaining recognition from its prime client, Total EP Indonesie. On the other hand, EPF business unit was well operated, yet it still needs more improvements and development so that the competence can contribute better.
Untuk menunjang kegiatan operasional pada tahun 2010 Perseroan meresmikan warehouse di Sentul, sehingga total warehouse yang dimiliki Perseroan berjumlah 6 (enam) yang tersebar diseluruh wilayah kerja operasi Perseroan. Selain untuk mengakomodasi peralatan operasional warehouse Sentul tersebut juga memiliki fasilitas terpadu.
To support operational activities, in 2010 the Company inaugurated warehouse in Sentul, which in total the Company owns 6 (six) warehouses scattered throughout the operation areas. Beside accomodating operational equipments, Sentul warehouse also manages an integrated facility.
Terdapat beberapa kendala yang menjadi hambatan pencapaian kinerja operasional di jasa hulu migas sepanjang tahun 2010 ini, diantaranya keadaan cuaca yang tidak menentu dan buruk serta sulitnya mendapatkan perizinan operasi, baik dari instansi pemerintah terkait maupun pemilik konsesi sehingga menunda eksekusi beberapa proyek besar, terutama proyek seismik darat. Ditambah lagi dengan permasalahan tumpang-tindih beberapa wilayah kerja yang belum terselesaikan sampai tingkat
There were some challenges hampering the operational achievement in upstream oil and gas services in 2010, among which were unfavourable weather and difficult administration for operational license, from both government and owners of concession areas, thus halting the execution of some big projects. Besides, we also dealt with the overlapping issue at oil and gas fields that cannot be settled even at the level of central government.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management Report
Langkah yang diambil Perseroan untuk memperkuat kompetensi inti di segmen perairan sangatlah tepat, terlihat dari kinerja unit bisnis transition zone dan marine seismic di tahun 2010 mencapai hasil sangat mengesankan dan telah menjadi energi baru bagi Perseroan di tahun 2010. The steps taken by the Company to strengthen the core competence in offshore segment were accurate, indicated from the performance of transition zone and marine seismic business unit in 2010 which shared satisfying result and became the new energy for the Company in 2010. pemerintah pusat. Di samping itu, masih berpengaruhnya krisis keuangan dunia serta adanya peraturan pembatasan besaran cost recovery oleh pemerintah juga menyebabkan menurunnya dan ditundanya kegiatan operasi para pengelola wilayah kerja. Hal ini perlu diantisipasi oleh Perseroan sehingga dapat lebih meningkatkan performa operasi dimasa mendatang.
Also, the impact of world’s crisis and government’s regulation to limit cost recovery had translated into lower and halted operations of oil and gas field operators. These issues need to be anticipated by the Company in order to boost the operational performance in the future.
Untuk kinerja Anak Perusahaan, kami menyampaikan bahwa pada tahun 2010 ini kelompok jasa hilir migas telah menghasilkan pertumbuhan yang cukup tinggi. Hal ini terjadi seiring dengan perubahan fokus bisnis secara bertahap sejak tahun 2008 dimana semula fokus pada bisnis pengelolaan SPBU menjadi bisnis trading BBM industri, transportasi dan pengelolaan depot. Sedangkan Anak Perusahaan pada kelompok jasa penunjang hulu migas, khususnya yang bergerak pada bidang usaha data management pada tahun ini banyak melakukan pengembangan baik dari sisi pengembangan software maupun peningkatan kapasitas. Selain produk data INAMETA yang merupakan software andalan yang telah diakui secara internasional, juga sedang dikembangkan beberapa aplikasi lainnya untuk menambah kompetensi dibidang data management. Di sisi lain, Anak Perusahaan bidang perdagangan dan penguliran pipa migas yang sempat mengalami kendala lisensi, juga mulai melakukan pengembangan kearah fabrikasi untuk menangkap peluang yang lebih besar. Dalam hal ini, Perseroan selaku induk perusahaan terus memberikan dukungan bagi semua Anak Perusahaan agar dapat berkembang dan memberikan kualitas kerja yang membanggakan.
Regarding the subsidiary’s performance, we reported that in 2010 the downstream oil and gas services group resulted in higher growth. This occurred along with the gradual change of business since 2008 when the focus was shifted from gas station management to industrial fuel trading business, transportation and depo management. Whereas, subsdiaries in the Upstream Oil and Gas Support Services business, particularly those operating in data management business, this year underwent development in both software and capacity. Besides INAMETA product, a reliable internationally-recognized software, the Company is developing a number of applications to add competence in data management. On the other hand, subsidiaries operating in trading and threading of oil and gas pipe which once faced lincensing problems, now start developing the fabrication business to tap bigger opportunities. As a holding company, the Company is supporting all subsidiaries to develop and provide satisfying work quality.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
55
Laporan Manajemen Laporan direktur Utama President director's Report
56
Pertumbuhan kinerja Top Line yang didukung oleh Jasa Hulu Migas dan Jasa Hilir Migas
Growth in Top Line performance supported by Upstream Oil and Gas Services and Downstream Oil and Gas Services
Direksi menyampaikan bahwa dari sisi total pendapatan, pada tahun 2010 Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp4,21 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 15% dibandingkan tahun 2009 yang sebesar Rp3,66 triliun. Pertumbuhan pendapatan ini diantaranya didorong oleh kontributor utama yaitu jasa hulu migas terintegrasi, yang menyumbangkan Rp2,19 triliun, atau 51% terhadap pendapatan konsolidasi. Sedangkan kelompok jasa hilir migas berkontribusi senilai Rp1,98 triliun dan selebihnya merupakan kontribusi dari segman jasa pendukung hulu migas.
Board of Directors reported that total operating revenues in 2010 was IDR4.21 trillion or grew by 15% from IDR3.66 trillion in 2009. The revenue growth was supported by our main business contributor, the Integrated Upstream Oil and Gas Services, with IDR2.19 trillion contribution, or increasing by 51% to the consolidated revenue. Whereas, downstream oil and gas services group contributed IDR1.98 trillion and support upstream oil and gas segment contributed IDR169.90 billion to the consolidated revenues.
Divisi Geoscience Services tampil sebagai revenue driver pada kelompok jasa hulu migas, terutama dari seismik perairan. Langkah yang diambil Perseroan untuk memperkuat kompetensi inti di segmen perairan sangatlah tepat. Hal ini terlihat dari kinerja unit bisnis transition zone dan marine seismic di tahun 2010 mencapai hasil sangat mengesankan, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dan telah menjadi energi baru bagi Perseroan di tahun 2010.
Geosains Services Division served as revenue driver in upstream oil and gas services group. The steps taken by the Company to strengthen the core competence at offshore segment were accurate. This was indicated from the performance of transition zone and marine seismic business unit in 2010 which shared satisfying result, compared to previous year. The transition zone and marine seismic business unit becaome the new energy to the Company in 2010.
Namun, kinerja cemerlang pendapatan usaha pada tahun 2010 ini ternyata tidak diikuti oleh kinerja laba yang baik. Hal ini disebabkan adanya kenaikan biaya operasional yang tinggi karena beberapa proyek dengan nilai kontrak yang signifikan, terutama di unit bisnis seismic land, batal dan tertunda pelaksanaannya yang diakibatkan kendala yang telah disampaikan diatas. Selain menyebabkan tingkat utilisasi alat operasional menurun tajam, hal tersebut juga mengakibatkan adanya biaya tetap yang masih menjadi tanggung jawab Perseroan, padahal kinerja profitabilitas dari unit bisnis ini cukup besar dan selalu mendorong pertumbuhan profitabilitas konsolidasi. Pertumbuhan pendapatan tinggi dari unit bisnis transition zone dan marine seismic juga belum mampu menutupi penurunan profitabilitas tersebut, karena porsi pembagian laba belum maksimal karena masih mengunakan pola kerja sama operasi dengan pihak lain.
Yet, the satisfying operating revenues in 2010, however, were not followed by excellent profitability performance. This was due to the hike in operating expenses as the significant velued projects, particularly in seismic land business unit, were cancelled and delayed after some problems. Besides causing sharp decline in utilization rate of business unit equipment, it also mean that the fixed costs are still the Company’s responsibility, whereas this business unit gained high profitability and encouraged growth in consolidated profitability. High revenue growth from transition zone and marine seismic business unit could not yet cover the declining profitability because the profit share was not yet optimum since the projects used joint operation scheme.
Seperti yang telah disampaikan bahwa secara operasional unit bisnis drilling services bekerja dengan sangat baik, namun dari sisi keekonomian masih mengalami kerugian akibat tingkat utilisasi yang rendah, khususnya di conventional rig karena memang pangsa pasar dari jenis rig yang dimiliki Perseroan sudah sangat jenuh sehingga sulit untuk mendapatkan proyek dengan tingkat profitabilitas yang menarik. Disamping itu, investasi yang belum menguntungkan secara ekonomis pada modular rig juga menambah beban pada laba Perseroan. Kinerja laba dari divisi ini sebagian besar dikontribusikan oleh
As mentioned that the operation of drilling services business was well operated, however in term of economical value, it suffered a loss due to lower utilization, particularly in conventional rig, since the market share of the rig was ample, making it difficult to obtain projects with interesting profit. Besides, the yet-profitable investment, in term of economic value, in modular rig also weighed on the profitability of the Company. Most of the profit of the division was
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management Report
unit bisnis drilling support services yang memberikan tingkat profitabilitas yang cukup baik. Pada Divisi Oilfield Services, kinerja laba unit usaha well services sudah menghasilkan profitabilitas yang cukup stabil, namun unit usaha EPF belum dapat memenuhi target. Semua penurunan utilisasi dan profitabilitas tersebut diatas pada akhirnya juga turut menurunkan kinerja bisnis jasa hulu migas dan konsolidasi secara keseluruhan.
contributed by drilling support services business unit which posted good profitability. In Oilfield Services Division, the performance of well services business unit had delivered relatively stable profitability, yet EPF business unit still missed the targets. The downward trend as seen in utilization and profitability ended up in declining performance of Upstream Oil and Gas Services and overall consolidated earnings.
Dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun 2009 dimana profitabilitas tinggi didorong oleh kinerja operasi yang kuat dan laba hasil divestasi anak perusahaan, pada tahun 2010 ini laba Perseroan menurun karena turunnya kinerja operasi dan juga kenaikan beban pokok penjualan yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan pendapatan usaha seperti yang telah disampaikan diatas. Hal ini mendorong laba kotor Perseroan turun 25% menjadi Rp409,88 miliar pada tahun 2010 sementara laba usaha dan laba bersih menjadi masing-masing Rp134,10 miliar dan Rp63,91 miliar.
Compared to the 2009 performance which high profitability was supported by strong operational performance and profit from divestment of subsidiaries, profit of the Company in 2010 was down due to the decline in operational performance while cost of good sold increased more than the hike in operating revenue. This became a factor that led the gross income of the Company fall by 25% to IDR409.88 billion in 2010 and operating income and net income reached IDR134.10 billion and IDR63.91 billion, respectively.
Tahun 2010 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan bagi Perseroan dimana indikator kinerja keuangan yang telah dicapai tidak cukup untuk mengangkat kinerja Perseroan secara keseluruhan sehingga diperlukan perbaikan baik dari aspek organisasi, operasi, sistem dan lainnya. Perseroan telah mendapatkan pembelajaran yang amat berharga dalam rangka meningkatkan tingkat utilisasi peralatan operasi. Beberapa upaya yang dilakukan adalah melakukan restrukturisasi organisasi dengan membentuk Divisi Marketing untuk mengembangkan strategi-strategi penjualan yang terintegrasi dan fokus pada pencapaian perolehan target proyek, mengoptimalisasikan Divisi Pengembangan Usaha mencari mitra strategis untuk kerjasama operasi, meningkatkan monitoring pergerakan peralatan operasi mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap akhir proyek. Disamping itu, akan dilakukan peningkatan project management dalam rangka fokus pada deployment untuk merealisasikan proyek yang telah didapat.
The year 2010 was a very challenging year for the Company as the financial indicators were not adequate to boost the whole performance of the Company, thus improvements are needed in the aspects of organization, operation, system and others. The Company had already taken valuable lesson in the efforts to improve utilization of operational equipment. A number of efforts taken included organizational restructuring by establishing a Marketing Division to develop the integrated and focused marketing strategies in order to meet the achievement target of projects, optimalization of Business Development Division to seek strategic partners for joint operations, while it was necessary to enhance the monitoring of operational equipment movement from preparation level to completion level of the project. Besides, the Company was required to enhance project manajement to focus more on deployment to realized the on-hand projects.
Sedangkan untuk menurunkan biaya operasional yang saat ini cukup tinggi dalam rangka meningkatkan competitiveness, Perseroan telah melakukan berbagai upaya pembenahan internal yang diperlukan pada Divisi Procurement dan Divisi Maintenance untuk meningkatkan efisiensi biaya yang dikeluarkan. Pada pertengahan tahun 2010, seiring dengan menurunnya kinerja keuangan, Perseroan juga mengimplementasikan Holistic Productivity Improvement Program (HPIP) yang bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas dan produktivitas serta untuk mengoptimalkan penggunaan aset operasi dan pengelolaan proyek secara efisien. Pada akhir tahun 2010,
In addition, to create competitiveness by reducing the piercing operating expenses, the Company took necessary internal improvements, particularly in the Procurement Division and Maintenance Division, to be more cost efficient. In the mid of 2010, along with the declining trend in financial performance, the Company also implemented Holistic Productivity Improvement Program (HPIP) intended to boost profitability and productivity as well as to optimize the utilization of operational assets and efficient project management. At the end of 2010, this program was then followed by TPIT (Team of Productivity Improvement &
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
57
Laporan Manajemen Laporan direktur Utama President director's Report
program ini kemudian ditindaklanjuti dengan program Team of Productivity Improvement & Transformation (TPIT) yang memonitor dan memastikan program perbaikan dan target dijalankan dengan baik. Dengan adanya program-program ini diharapkan Perseroan berhasil melakukan proses transformasi secara menyeluruh termasuk perubahan budaya untuk menjadi perusahaan berkinerja tinggi. Selain itu, Perseroan juga telah membentuk tim monitoring investasi sehingga proses investasi dapat menjadi lebih prudent dan penerapan manajemen risiko menjadi lebih terkelola dengan baik. Hasil dari program TPIT akan dirasakan pada tahun 2011 dan sudah dimulai pada penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2011 dimana profitabilitas Perseroan ditargetkan meningkat dengan signifikan.
Transformation) program that monitored and ensured improvement program and targets to be on track. These programs are expected to help the Company successfully put in the transformation process at any lines including cultural change towards high performing company. Also, the Company had established investment monitoring team so that investment activities could be more prudent while the implementation of risk management can be well managed. Result from TPIT program will be seen in 2011 and has already begun on the preparation of the work plan and budget of 2011 which the profitability has been targeted to increase sharply.
Aksi korporasi untuk memperkuat struktur bisnis
Corporate actions to strengthen business structure
Dalam rangka memantapkan langkah Perseroan untuk terus fokus di jasa hulu migas, secara konsisten Perseroan melanjutkan aksi korporasi dalam rangka “re-arranging business portfolio”. Pada tahun 2010 ini Perseroan melepas 2 (dua) portofolio di Asset based, yakni: • Elnusa Tristar Ramba Ltd (ETRL). ETRL adalah perusahaan afiliasi Perseroan yang melakukan kegiatan usaha pengelolaan dan pengoperasian lapangan produksi minyak di TAC Blok Ramba, Sumatera. • Elnusa Bangkanai Energy Ltd (EBE). EBE adalah anak perusahaan Perseroan yang melakukan kegiatan usaha pengelolaan dan pengoperasian lapangan eksplorasi gas di PSC Blok Bangkanai, Kalimantan.
To ensure that the Company will keep focusing on upstream oil and gas services, the Company has consistently carried on the corporate actions for “rearranging business portfolio”. In 2010, the Company released 2 (two) asset-based portofolios, namely: • Elnusa Tristar Ramba Ltd (ETRL). ETRL is an Elnusa’s affiliated company working in management and operation of oilfield production of TAC Ramba Block, Sumatera. • Elnusa Bangkanai Energy Ltd (EBE). EBE is a subsidiary of the Company working in management and operation of gasfield exploration at PSC Bangkanai Block, Kalimantan.
Dengan dilepasnya 2 (dua) portofolio Perseroan di Asset Based tersebut, semakin memperkuat struktur bisnis Perseroan di bidang jasa hulu migas. Dana hasil penjualan aset tersebut akan dipergunakan untuk memperkuat kompetensi dan kapasitas di bisnis inti, diantaranya dipergunakan untuk pembelian peralatan dalam rangka peningkatan kapasitas dan pengembangan bisnis seismik perairan serta oilfield services ditahun
The release of 2 (two) asset-based portofolios put in stronger business structure of the Company in upstream oil and gas services. The proceeds from the asset sale will be used to strengthen core competence and business capacity, among which was used to purchase new equipment for capacity enhancement and development of marine seismic business and oilfield services in the year to come. However, there
Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja Perseroan diantaranya adalah melakukan restrukturisasi organisasi, monitoring pergerakan peralatan operasi dan meningkatkan project manajement dalam rangka fokus pada deployment proyek. A number of efforts taken in order to boost the Company performance including organizational restructuring, monitoring of operational equipment movement and enhancing project management to focus more on the project deployment.
58
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management Report
mendatang. Namun begitu, tidak menutup kemungkinan bagi Perseroan untuk masuk juga kedalam investasi lapangan migas berproduksi guna memaksimalkan utilisasi peralatan secara terintegrasi serta penciptaan nilai tambah berupa efisiensi biaya produksi dilapangan tersebut secara berkesinambungan, dengan strategi kepemilikan saham secara minoritas.
is still opportunity for the Company to direct the investment into producing oil and gas fields in order to maximize the utilization of equipment integratedly as well as creating sustainable added values in term of production cost efficiency at those fields with a minority shareholding strategy.
Implementasi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) secara konsisten
Consistent Implementation of Good Corporate Governance
Sebagai perusahaan terbuka, penerapan GCG tentu menjadi perhatian yang sangat besar bagi Perseroan. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai yang kami emban dalam bekerja yakni Clean, Respectful, dan Synergy. Dalam best practice-nya, kami tentu ingin Perseroan menjalankan pengelolaan yang bersih, transparan, dan dapat dipercaya, dan hal ini kami implementasikan sampai level seluruh insan karyawan Perseroan untuk selalu menjunjung nilai-nilai kejujuran dan profesionalisme dalam bekerja.
As a public company, GCG implementation is a priority key focus for the Company. This is in line with our work ethics, i.e. Clean, Respectful, and Synergy. In its best practices, we expect the Company to be able to run clean, transparent, and trusted management, and we will implement it at all levels of employees to constantly uphold the honesty and professionalism values at work.
Sebagai sebuah perusahaan Jasa Hulu Migas Terintegrasi yang selalu berupaya untuk memelihara dan menjaga kelangsungan usahanya, Perseroan menerapkan standar Tata Kelola Perusahaan yang baik secara ketat dan berkesinambungan. Dalam rangka meningkatkan implementasi praktek GCG, sepanjang tahun 2010 ini Perseroan melakukan workshop untuk internalisasi Code of Conduct ( COC) secara rutin dan bertahap sampai ke level bawah, yang telah dilakukan sebanyak 14 kali meliputi 424 karyawan atau 39% dari seluruh jumlah karyawan Perseroan. Selain itu Perseroan juga telah mengembangkan whistleblowing system sebagai bentuk mekanisme pengaduan terkait pelanggaran etika bisnis dan etika kerja.
Also, as a company that works in Integrated Upstream Oil & Gas Services which highly maintains and concerns on its business sustainability, the Company applies for a strict and sustainable Good Corporate Governance. To boost GCG implementation, during 2010 the Company conducted workshops to socialize Code of Conduct routinely and gradually to the lowest level, which has been done 14 times covering 424 employees or 39% of the total headcount. Besides, the Company began developing whistleblowing system to serve as mechanism of handling complaints relating to violation against business ethics and work ethics.
Kami melaporkan bahwa pada tahun 2010, Perseroan telah secara konsisten melakukan penilaian mandiri atas implementasi GCG, untuk mengetahui tingkat ketaatan Perusahaan kepada prinsip GCG. Penilaian mandiri yang dilakukan pada bulan Desember 2010 ini dilakukan dengan menggunakan kriteria penilaian yang telah dipublikasikan oleh Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). Dengan hasil 82,55 tersebut, Perseroan berhasil memperoleh penghargaan GCG award yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) dan Majalah Swa dengan predikat sebagai perusahaan yang “Terpercaya”. Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan telah menjalankan etika bisnis secara baik dan terpercaya. Penilaian dilakukan dengan ruang ligkup komitmen, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kolaborasi plus moral etika dan strategi. Disamping itu, pada tahun ini juga
We noted that in 2010, the Company consistently had independent assessment on the GCG implementation, to measure the compliance of the Company against GCG principles. The independent assessment in December 2010 was done by using evaluation criteria of Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). Obtaining 82.55 point, the Company succeeded to win GCG Award from The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) and SWA magazine earning a predicate of “Trusted”. This somehow confirmed that the Company has run good and trusted business ethics. The assessment covered commitment, transparency, accountability, responsibility, collaboration and moral ethics and strategies. Also in the same year, the Company succeeded to win the Annual Report 2009 Award. The Company won the first place for category of
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
59
Laporan Manajemen Laporan direktur Utama President director's Report
60
Perseroan berhasil mendapatkan penghargaan atas Laporan Tahunan 2009 yang kami keluarkan. Perseroan mendapatkan peringkat pertama kategori Private Non Keuangan Listed dalam ajang Annual Report Award (ARA) 2009 yang diadakan Bapepam-LK bersama Bursa Efek Indonesia, Kementerian BUMN dan beberapa instansi terkait lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa Laporan Tahunan yang disajikan Perseroan untuk pemegang saham dan investor lainnya sudah memenuhi kaidah transparansi dan dapat dipercaya. Selain itu, Perseroan berhasil masuk jajaran Top 100 Emiten Terbaik versi Majalah Investor, tepatnya pada urutan ke 16 pada bulan Mei 2010.
Private Non-Financial, Listed at the Annual Report Award (ARA) 2009 held by Bapepam-LK together with Indonesia Stock Exchange and Ministry of StateOwned Enterprises and other related institutions. This showed that Annual Report of the Company presented for the shareholders and other investors has met the transparency standards and attained high trust. Among the achievements was also that the Company become one of Top-100 Listed Companies rated by Investor Magazine, by securing 16th place in May 2010.
Service Excellence dan Continuous Improvement untuk pertumbuhan kedepan
Service Excellence and Continuous Improvement for future growth
Sebagai perusahaan penyedia Jasa Hulu Migas Terintegrasi, Perseroan senantiasa menerapkan prinsipprinsip service excellence untuk meningkatkan pelayanan pada pelanggan agar lebih maksimal dan berhasil. Oleh karena itu, peranan pengembangan kompetensi sumber daya manusia yang unggul menjadi faktor penting untuk dilakukan secara berkesinambungan. Sejak dua tahun terakhir ini, Perseroan mulai secara aktif membangun program Elnusa Petroleum School melalui berbagai kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan baik dalam hal peningkatan kompetensi teknis, kompetensi manajerial maupun sertifikasi dibidang migas maupun bidang terkait lainnya sehingga diharapkan mampu memenuhi kesenjangan kompetensi yang ada.
As an Integrated Upstream Oil & Gas Service provider, the Company consistently applies service excellence principles to improve customer service to provide maximum and successful services. Thus, the role of competence development of leading human resources is becoming important and shall be sustained. Since the last two years, the Company has been actively developing Elnusa Petroleum School program through training activities to boost competence of employees in terms of technical competence, managerial and sertification in oil and gas and other fields so as to bridge the competence gap.
Di samping itu, Perseroan juga menempatkan aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindung Lingkungan (K3LL) sebagai prioritas dalam melakukan kegiatankegiatannya. Hal tersebut bertujuan untuk mendukung dan mencapai lingkungan kerja yang aman bagi karyawan, mitra kerja dan pihak-pihak yang berkepentingan. Perseroan menyadari bahwa aspek K3LL merupakan salah satu elemen yang sangat penting dan tidak terpisahkan dalam kriteria penentuan tingkat kualifikasi, dan performa perusahaan. Sepanjang tahun 2010, selain mendapatkan penghargaan dari Total EP Indonesie atas K3LL di proyek Oilfield Services, Perseroan juga mendapatkan pengakuan kualitas kerja dan K3LL dari Pertamina dan Petrochina untuk proyek seismik.
Aside of that, the Company also places aspects such as Health, Safety and Environment (HSE) as priorities in conducting the activities. The implementation is intended to support and create the safe work environment for the employees, partner and interest parties. The Company realizes that aspects in HSE are part of important elements and integrated into criteria for determining qualification level, and Company’s performance. During 2010 In addition to HSE awards from Total E&P in oilfield projects the Company also recognized HSE and quality of services from Pertamina and Petrochina for seismic projects.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) untuk meningkatkan kualitas hidup komunitas
Corporate Social Responsibility (CSR) for a better community
Kegiatan usaha yang dilakukan Perseroan tidak terlepas dari kegiatan sosial Perseroan untuk memberdayakan dan meningkatkan kualitas komunitas sekitar. Konsep yang dibangun oleh Perseroan dalam tanggung jawab sosial
Business activities of the Company are inseparable from corporate social activities for developing and improving quality of the surrounding community. The concept built in corporate social responsibility
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management Report
perusahaan ini adalah dengan Visi Bisnis Berkelanjutan. Perseroan tetap konsisten mengalokasikan dana untuk berbagai program kepedulian masyarakat (community development) dengan fokus pada aspek pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Alokasi dana CSR sebagian besar dilakukan melalui bentuk bina kemitraan dan pendidikan, hal ini merupakan program lanjutan jangka panjang Perseroan untuk pembinaan lingkungan maupun pendidikan disekitar kantor pusat Perseroan. Disamping itu, pelestarian alam dan lingkungan hidup juga turut menjadi fokus dalam kegiatan CSR Perseroan. Gerakan hijau (Go Green) dilakukan melalui inisiasi derma pohon oleh karyawan dan turut serta dalam revitalisasi hutan lindung sungai Wain di Balikpapan dan konservasi Borneo Orang Utan Survival Foundation. Sepanjang 2010 tanggap bencana alam juga dengan cepat dilakukan oleh Perseroan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang sedang mengalami bencana diantaranya bantuan untuk korban banjir Wasior, korban tsunami Mentawai, serta korban letusan gunung Merapi. Untuk kedepannya Program CSR Perusahaan akan lebih difokuskan pada daerah operasi Perseroan, karena pada daerah-daerah tersebut dampak dari aktivitas proyek langsung dirasakan oleh masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
carries a vision of Sustainable Business. The Company is still consistent for allocating some fund for any community development program focusing on education, economy, and health. CSR fund is mostly channelled in the form of partnership and educational development, since these are the Company’s longterm continued programs for community development and education where the Company’s head quarter is located. In addition, natural preservation and environment are also key focuses in the Company’s CSR activities. Go Green campaign was initiated by donating trees by the employees and participation in revitalization of conservation forest along the Wain River in Balikpapan and Borneo Orang Utan Survival Foundation. During 2010, natural disaster response was done by the Company to help ease the burden of the disaster-hit communities, among which were the victims of Wasior Flood, tsunami victims in Mentawai, and victims of Mount Merapi’s eruption. In the future, the CSR program of the Company will be more directed to the operational areas since the community and environment in those areas feel the direct impact from the Company’s operations.
Prospek di Masa Depan : Optimisme yang ditunjang oleh kondisi makro, pengembangan usaha dan pembenahan internal Perseroan
Future Prospect: Optimism supported with macro situation, business development as well as internal improvements
Membaiknya kondisi ekonomi global maupun nasional memberikan potensi yang besar bagi semua industri termasuk industri jasa hulu migas pada tahun mendatang. Disamping harga minyak yang terus
Improved global and national economies offer big opportunity to any industries including the Upstream Oil and Gas Services industry in the years to come. Aside from oil price hike, factors that will sustain the
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
61
Laporan Manajemen Laporan direktur Utama President director's Report
meningkat, pendorong industri energi tahun 2011 adalah komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan produksi minyak dan meningkatkan ketahanan energi baik melalui sektor migas, geothermal maupun sumber energi lainnya. Peningkatan pembangunan infrastruktur terkait bisnis energi serta banyaknya pembukaan wilayah kerja di perairan diharapkan akan mendorong pertumbuhan bisnis migas yang semakin tinggi. Selain itu, adanya kebijakan untuk memberdayakan potensi dalam negeri melalui peraturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan azas cabotage pastinya akan membuka kesempatan yang lebih besar bagi penyedia jasa migas nasional seperti Perseroan.
energy industry in 2011 will be the government’s commitment to keep increasing oil production level and enhance energy security in oil and gas sector, geothermal or other energy sources. The development of energy-related infrastructure and the opening of more working areas in offshore is expected to encourage higher growth in oil and gas business. Also, the policy for tapping domestic potentials through Local Content (TKDN) and cabotage principle will definitely facilitate the opening of bigger opportunities for national oil and gas service providers like the Company.
Karena itu, kami optimis bahwa Perseroan akan tetap memiliki prospek bisnis yang tinggi dimasa mendatang. Perseroan akan terus melakukan pembenahan internal, meningkatkan efisiensi untuk menambah daya saing serta mengembangkan pangsa pasar dalam rangka menangkap peluang diatas. Ditambah dengan pengelolaan dan pengembangan yang optimal serta kompetensi yang telah teruji dan terpercaya selama lebih dari 40 tahun, pastinya akan membuat Perseroan menjadi salah satu perusahaan nasional yang dapat diandalkan.
Thus, we are optimistic that the Company will still offer high business prospect in the future. The Company will carry on internal improvements, enhance effiency to boost competitive power and enlarge market share to be able to tap the unveiled opportunities. Added with the optimum management and development as well as tested and trusted competence for more than 40 years, these all will lead the Company to be the most realible national company.
Apresiasi atas dedikasi dan dukungan yang tinggi dari karyawan dan stakeholders lainnya
Appreciation for high dedication and support from Stakeholders
Atas semua pencapaian tersebut, selaku Direktur Utama mewakili Direksi menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah ditunjukan oleh para karyawan. Kami juga berterima kasih kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, mitra usaha, pemasok dan pelanggan atas kepercayaan yang telah diberikan. Dukungan semua pihak memberikan arti yang besar bagi keberhasilan Perseroan dalam mengarungi tahun-tahun yang penuh tantangan. Di masa yang akan datang, Perseroan akan selalu bekerjasama untuk terus meningkatkan pelayanan ke tingkat yang terbaik sehingga Perseroan dapat mencapai visinya yaitu menjadi perusahaan kelas dunia kebanggaan nasional, di bidang jasa hulu migas secara solusi total sehingga dapat memberikan nilai tambah yang optimal bagi stakeholders.
For all employees and other achievements, as President Director that represents the Board of Directors, I would like to extend the high appreciation for the high dedication of all employees. We would like also to send our deep gratitude to the Board of Commissioners, shareholders, business partners, vendors, and clients for the trust upon us. Support from any parties will be very important for the success of the Company in dealing with the challenging years. In the future, the Company expects to maintain the cooperation to bring the services to the best level so that the Company can achieve the vision, to be a world-class company of nation’s pride, in upstream oil and gas service industry with its total solutions while adding optimum values to the stakeholders.
Hormat kami,
Sincerely Yours,
Suharyanto Direktur Utama | President Director
62
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management Report
TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN 2010 Responsibility for 2010 Annual Report Sesuai ketentuan Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan No. X.K.6 lampiran Keputusan Ketua Bapepam No: KEP-134/ Bl/2006 tertanggal 7 Desember 2006, tentang Laporan Tahunan.
In compliance with the Law No. 40 year 2007 on Limited Company and Regulation No. X.K.6 Attachment of the Decision of the Chairman of Bapepam No. KEP-134/Bl/2006, dated 7th December 2006 on Annual Report.
Laporan Tahunan ini, berikut Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Elnusa Tbk dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing dibawah ini.
This Annual Report and the accompanying Financial Statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Elnusa Tbk and have been approved by members of Board of Commissioners and the Board of Directors whose signature appear below.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Waluyo
Komisaris utama President Commissioner
Surat Indrijarso
Soehandjono
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Erry Firmansyah
Achmad Luthfi
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Direksi Board of Directors
Suharyanto
Direktur Utama President Director
Santun Nainggolan Direktur Keuangan Director of Finance
Lucy Sycilia
Direktur SDM & Umum Director of HR & General Affairs
Suryadi Oemar Direktur Operasi Director of Operation
M. Jauzi Arif
Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
63
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Laporan tata kelola perusahaan Corporate Governance Report
Perseroan berkomitmen untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan (GCG) sebagai upaya untuk menciptakan keberhasilan usaha guna memberikan keuntungan yang optimal bagi pemegang saham secara etis, legal, berkelanjutan dan tetap memperhatikan kepentingan serta keadilan bagi pemangku kepentingan lainnya. The Company is highly committed to the implementation of Good Corporate Governance (GCG) to deliver business success and maximum profit to the shareholders in ethical, legal, sustainable manner, as well as pay high attention to the interests and fairness for other stakeholders. 64
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Governance Report
Komitmen GCG GCG Commitment
Sepanjang tahun 2010 Perseroan terus menunjukkan komitmennya untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten. Pelaksanaan GCG ini sesungguhnya telah dimulai sejak tahun 2001 dan terus berlanjut sampai dengan saat ini. Perseroan menyadari pentingnya menjalankan GCG dan berkomitmen untuk menciptakan kerangka kerja sesuai dengan amanat yang digariskan oleh pemegang saham. Oleh karena itu, sepanjang tahun 2010 Perseroan terus berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan dengan membentuk perangkat tata kelola yang baik dan proses pengelolaan yang sehat. Perseroan percaya, bahwa dengan melaksanakan GCG, kepercayaan dari para stakeholder dapat dijaga dan Perseroan pun bertekad menuju Good Corporate Citizen.
In 2010, the Company was consistently committed to the implementation of Good Corporate Governance (GCG). The GCG implementation has started since 2001 and continues until today. The Company understands the importance of GCG implementation and commits to create an expected working framework as mandated by the shareholders. Thus, in 2010, the Company made efforts to improve quality of good corporate governance by establishing instruments of good governance and a healthy management process. The Company believes, through GCG implementation, it can maintain shareholders’ trust and confidently move towards Good Corporate Citizen.
Pada bulan November 2010, Perseroan memperbaharui Pernyataan Komitmen GCG Dewan Komisaris dan Direksi sebagai bentuk komitmen pelaksanaan GCG. Pernyataan Komitmen GCG diharapkan dapat menjadi komitmen bersama seluruh Insan Perseroan.
In November 2010, the Company re-wrote the Statement on GCG Commitment of Board of Commissioners and Directors to show their commitment to GCG implementation. Statement on GCG Commitment is expected to be a commitment of whole Company’s employees.
tujuan penerapan GCG Objectives of GCG Implementation Penerapan GCG merupakan wujud komitmen Perseroan untuk mencapai tujuan Perseroan. Dalam mengembangkan GCG, Perseroan senantiasa memperhatikan ketentuan dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance serta memperhatikan praktik-praktik bisnis terbaik.
GCG Implementation realizes the commitment of the Company to reach Corporate objectives. In developing GCG, the Company refers to the provisions in the General Guide to Good Corporate Governance of Indonesia published by National Committee of Governance Policy while considering the best business practices.
Penerapan tata kelola perusahaan di lingkungan Perseroan mempunyai tujuan utama untuk: 1. Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja Organ Perseroan yaitu antara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi; 2. Meningkatkan pertanggung jawaban pengelolaan Perseroan kepada Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan kepentingan para stakeholders; 3. Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara perusahaan dengan para stakeholders; 4. Mendorong dan mendukung pengembangan usaha, pengelolaan sumber daya perusahaan dan pengelolaan risiko secara lebih efektif sehingga meningkatkan nilai perusahaan;
The main objectives of GCG implementation in the Company are: 1. To direct and control the work relation among the Company’s organ, namely General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors; 2. To enhance responsibility of the Company’s management to shareholders by taking into account the interests of the stakeholders; 3. To create a definite work relationship between the Company and the stakeholders; 4. To encourage and support business development, human resources development, and effective risk management to enhance corporate values;
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
65
Laporan Tata Kelola Perusahaan
5. Mengarahkan pencapaian visi dan misi perusahaan; 6. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia; 7. Menjadi dasar implementasi dan pengembangan Budaya Perusahaan; 8. Implementasi GCG diharapkan akan mencegah praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta meningkatkan fungsi pengawasan dalam pengelolaan Perseroan.
5. To direct corporate vision and mission achievements; 6. To enhance professionalism of human resources; 7. To be the basis for Corporate Culture’s implementation and development; 8. GCG implementation is expected to prevent Corruption, Collusion and Nepostism practices and enhancing the supervisory function and in managing the Company.
Pada tahun 2010, Perseroan melakukan pemutakhiran terhadap kebijakan dan manual yang terkait dengan implementasi tata kelola perusahaan sesuai dengan perubahan peraturan perundang-undangan, perkembangan bisnis perseroan serta perubahan visi, misi dan nilai-nilai budaya perusahaan.
In 2010, the Company upgraded the manual and policy concerning the GCG implementation to adjust to the changes in regulation, business dynamic and changes in vision, mission and values of corporate culture.
Pengukuran Implementasi GCG Measurements of GCG Implementation
66
Penerapan GCG di ELNUSA menunjukkan peningkatan pada tahun 2010 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pengukuran implementasi GCG di ELNUSA menggunakan parameter dan ukuran dari Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dilakukan oleh Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) dimana hasil penilaiannya dalam bentuk indeks. Metodologi yang digunakan menggunakan empat tahapan penilaian yakni self assessment (pengisian kuesioner), kelengkapan dokumen, pembuatan makalah dan presentasi dan observasi.
GCG Implementation in ELNUSA showed an improvement in 2010 compared to the results in previous years. GCG implementation in ELNUSA is measured by parameter and indicators from Corporate Governance Perception Index (CGPI) conducted by Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG), in which the result is in index. It also applies methodology consisting of 4-phase assessments, i.e. self assessment (questionnaire filling), document completion, paper making and presentation and observation.
Pada malam penganugerahan CGPI, Perseroan berhasil meraih Peringkat Terpercaya. Hal ini menunjukkan adanya persepsi positif terhadap penerapan GCG di Perseroan. Perseroan memperoleh total nilai sebesar 82,55 terdiri dari: • Self assessment melalui pengisian kuesioner oleh internal Perseroan mulai dari staf hingga Direksi dan Dewan Komisaris serta eksternal Perseroan yaitu mitra usaha, mendapatkan nilai 10,75; • Kelengkapan dokumen yang terkait dengan penerapan GCG di Perseroan mendapat nilai 20,68; • Pembuatan makalah untuk paparan penerapan praktik GCG di perseroan mendapat nilai 10,93; dan • Observasi atau kunjungan penilai dan tim peneliti senior IICG dan wawancara langsung dengan manajemen Perseroan mendapat nilai 40,19.
In the CGPI award presentation night, the Company won the Trusted Company award. This indicated the positive perception towards GCG implementation in the Company. The Company recorded a total score of 82.55 which consisted of: • Self assessment by filling questionnaires internally, from staffs to Board of Directors and Board of Commissioners, as well as externally involving in business partners, scoring 10.75; • Document completion related to GCG implementation, scoring 20.68; • Paper making for presentation on implementation of GCG practices in the Company, scoring 10.93; and • Observation or visit by evaluators and senior researchers team from IICG and direct interview with management of the Company, scoring 40.19.
Total skor yang dicapai oleh Perseroan menunjukkan peningkatan dibandingkan total skor yang diperoleh pada CGPI 2007 dan 2008, yang masing masing bernilai 78,28 dan 81,74.
Total score for the Company indicated an increase compared to scores in CGPI 2007 and 2008, which were 78.28 and 81.74, respectively.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Governance Report
Testimonial dari Chairman IICG tentang GCG PT Elnusa Tbk
Testimony of IICG Chairman on GCG Implementation in PT Elnusa Tbk
“PT Elnusa Tbk merupakan perusahaan yang telah menunjukkan komitmen dan konsistensi dalam penerapan GCG. Dari hasil CGPI 2009, praktik GCG di Elnusa terus membaik dan tumbuh menjadi budaya perusahaan. Kami berharap agar PT Elnusa Tbk terus menjaga prestasi yang telah berhasil diraih ini untuk mencapai hasil optimal di masa mendatang”
“PT Elnusa Tbk is a company with commitment and consistency in GCG implementation. From CGPI 2009 result, GCG practices in Elnusa keeps improving and growing to be corporate culture. We expect PT Elnusa Tbk to maintain this achievement to gain optimum result in the future”
(G. Suprayitno, Chairman of Indonesia Institute for Corporate Governance)
(G. Suprayitno, Chairman of Indonesia Institute for Corporate Governance)
Struktur dan Hubungan Tata Kelola Structure and Relation in Good Governance Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Organ Perseroan terdiri dari: 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), 2. Dewan Komisaris 3. Direksi.
In line with Law No. 40/2007 considering Limited Liability Company, the organs of the Company are: 1. General Meeting of Shareholders (GMS), 2. Board of Commissioners 3. Board of Directors.
Organ Perseroan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ Perseroan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masingmasing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan.
Those organs play key role in succeeding the GCG implementation. The organs serve their functions as stated in regulation, Article of Association, and other provisions based on key principles that each organ has independence in fulfilling duties, functions, and responsibilities for the interests of the Company.
RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.
GMS, Board of Commissioners and Directors, respect each other duties, responsibilities and authorities as stated in regulation and Article of Association.
Dalam konteks hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi, hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan oleh masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direktur, namun tidak mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan melalui mekanisme yang sah sesuai dengan peraturan perundangan dan anggaran dasar Perseroan.
In working relation between Board of Commissioners and Directors, the informal relation is executed by each member of Board of Commissioners and Directors, yet has no legal binding before it is decided through legalized mechanism according to the applicable regulation and Article of Association of the Company.
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja dalam bentuk Board Manual yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencantumkan antara lain tanggung jawab, kewajiban, wewenang, hak, etika Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengaturan rapat dan tata cara hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Board of Commissioners and Directors of the Company have Board Manual that consists of working guide having legal binding for each member of Board of Commissioners and Directors as it states responsibility, obligations, rights, required ethics of Board of Commissioners and Directors as well as meeting mechanism and relation management between Board of Commissisoners and Directors.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
67
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS)
68
RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang atau anggaran dasar. Wewenang tersebut antara lain adalah meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan Anggota Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara Direktur dan lain-lain. Perseroan menjamin untuk memberikan segala keterangan yang berkaitan dengan Perseroan kepada RUPS, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan dan peraturan perundang-undangan.
GMS has authority which is not given to the Board of Directors or Board of Commissioners, limited to provisions in the regulation or Article of Association. The authorities include requiring the responsibility reports on Company’s management from Board of Commissioners and Directors, adjusting the Articles of the Association, appointing and terminating Directors and members of Board of Commissioners, deciding on the job description and management control between Directors and others. The Company guarantees to provide any corporate information to the GMS, which does not conflict with the interests of the Company and the regulation.
Keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan pada kepentingan Perseroan. RUPS atau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.
The decisions taken in GMS shall be based on the interests of the Company. GMS or shareholders can not intervene into the duty implementation, function, and authorities of Board of Commissioners and Directors without lessening the authorities of GMS to exercise their rights according to Article of Association and regulation.
Sepanjang tahun 2010, Perseroan telah mengadakan RUPS Tahunan pada tanggal 21 Juni 2010 dengan keputusan penting yang telah ditetapkan antara lain sebagai berikut: 1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2009;
Along the year of 2010, the Company held Annual GMS on June 21, 2010 with several decisions, they were:
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
1. Approving and authorizing the Company’s Annual Report of the Year Book of 2009;
Corporate Governance Report
2. Menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2009 yang tercatat sebesar Rp466.233.000.000 untuk cadangan umum (5%), dividen tunai (38,60%), dan laba ditahan (56,40%); 3. Menyetujui pemberian tantiem 2009 bagi Direksi dan Dewan Komisaris serta menetapkan besaran remunerasi tahun 2010 bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris; 4. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan menetapkan besaran jasa audit untuk Akuntan Publik yang ditunjuk; 5. Menyetujui perubahan susunan Pengurus Perseroan.
2. Approving the use of Company’s Net Income for the Year Book of 2009 which was Rp466,233,000,000 for general reserve (5%), cash dividend (38.60%), and retained earnings (56.40%); 3. Approving tantiem distribution of 2009 for the Board of Directors and Board of Commissioners as well as determining the amount of remuneration of 2010 for the members of Board of Directors and Board of Commissioners; 4. Extending power and authorities to the Board of Commissioners to determine the Public Accountant Firm to conduct an audit over the Company’s Financial Report for the year ended December 31, 2010 and determine percentage of audit service fee for the appointed Public Accountant; 5. Approving change of structure of Management.
RUPS Tahunan tersebut dihadiri oleh 79,95% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan. Hasil dan berita acara RUPS juga telah disusun oleh Notaris yang telah ditunjuk Perseroan yaitu Aulia Taufani, SH, Pengganti Sutjipto SH, MKn, Notaris di Jakarta.
Annual GMS was attended by 79.95% of all shares with authorized voting rights released by the Company. Minutes of meeting of GMS was also organized by the appointed Notary, namely Aulia Taufani, SH, substituted Notary of Sutjipto SH, MKn, a Notary in Jakarta.
Proses penyelenggaraan RUPS tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 81, 82 & 83 serta Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-60/PM/1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS dengan proses sebagai berikut :
The process of GMS was done in line with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Company of Articles 81, 82 & 83 and Decree of Head of Bapepam-LK No.Kep60/PM/1996 on the Plan and Implementation of GMS with following process:
Pemberitahuan Notice
Pengumuman Announcement
Panggilan Invitation
Hasil RUPS GMS’ Results
Tanggal 12 Mei 2010 • Melalui surat Perseroan kepada Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2010.089 Perihal Penyampaian Rencana Pelaksanaan RUPS Tahunan Perseroan.
Tanggal 20 Mei 2010 • Melalui surat Perseroan kepada Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2010.093 Perihal Pemberitahuan Pelaksanaan RUPS Tahunan Perseroan. • Melalui iklan di surat kabar Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily.
Tanggal 4 Juni 2010 • Melalui surat Perseroan kepada Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2010.095 Perihal Panggilan RUPS Tahunan Perseroan. • Melalui iklan di surat kabar Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily.
Tanggal 23 Juni 2010 • Melalui surat Perseroan kepada Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2010.102 Perihal Penyampaian Hasil RUPS Tahunan Perseroan • Melalui iklan di surat kabar Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily.
Dated on June 4, 2010 • Through a Letter of the Company to Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2010.095 concerning Invitation to Annual GMS of the Company. • Published through ads on Bisnis Indonesia and Investor Daily.
Dated on June 23, 2010 • Through a Letter of the Company to Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2010.102 concerning Statement on the Minutes Meeting of Annual GMS of the Company. • Published through ads on Harian Bisnis Indonesia and Investor Daily.
Dated on May 12, 2010 Dated on May 20, 2010 • Through a Letter of the Company to • Through a Letter of the Bapepam-LK Company to Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2010.089 No. L9.000D.013C-2010.093 concerning Statement on the Plan of concerning Notice on Annual GMS Annual GMS Implementation of the Implementation of the Company. Company. • Published through ads on Bisnis Indonesia and Investor Daily
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
69
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris Board of Commissioners
70
Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris tidak turut serta dalam mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
Board of Commissioners is an organ in the Company that is collectively responsible for general and or special supervision as stated in the Article of Association and providing inputs to the Directors. Board of Commissioners does not participate in the decision making process on operational matter. Each board member, including President Commissioner, has equal position on the duty. The President Commissioner as primus inter pares is in charge for coordinating activities of Board of Commissioners. GMS is authorized to appoint and terminate the Board of Commissioners
Komposisi Dewan Komisaris
Structure of Board of Commissioners
Dewan Komisaris beranggotakan lima orang, dimana dua diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris diketuai oleh seorang Komisaris Utama. Dewan Komisaris telah melakukan pembagian tugas pengawasan yang diputuskan secara internal oleh Dewan Komisaris.
Board of Commissioners consists of five persons of which two are assigned as Independent Commissioners. Board of Commissioners is headed by President Commissioner. Board of Commissioners has arranged the supervisory duties which are internally decided by Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Governance Report
Adapun komposisi dan pembagian tugas Dewan Komisaris Perseroan per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
Jabatan Position
Bagian Pengawasan Supervisory Task
Mei 2009 May 2009
Komisaris Utama President Commissioner
Pengembangan Usaha Business Development
Surat Indrijarso
Juli 2007 July 2007
Komisaris Independen Independent Commissioner
Sistem Manajemen dan GCG GCG and Management System
3
Soehandjono
Mei 2009 May 2009
Komisaris Independen Independent Commissioner
Sosial, Politik dan Keamanan Social, Politics and Security
4
Erry Firmansyah
Juni 2010 June 2010
Komisaris Commissioner
Keuangan dan SDM HR and Finance
5
Achmad Luthfi
Juni 2010 June 2010
Komisaris Commissioner
Operasi dan Marketing Marketing and Operational
No
Nama Name
1
Waluyo
2
Mulai Menjabat Beginning of Service
Below is the structure and duties of Board of Commissioners as of December 31, 2010:
Selama tahun 2010, terdapat pergantian anggota Komisaris melalui mekanisme RUPS tanggal 21 Juni 2010 yaitu : • Komisaris S.M. Hari Kustoro telah selesai masa jabatannya dan digantikan oleh Achmad Luthfi sebagai Komisaris Perseroan; • Komisaris Anton Sugiono mengundurkan diri berdasarkan surat Pengunduran Diri tanggal 17 Juni 2010 dan digantikan oleh Erry Firmansyah sebagai Komisaris Perseroan.
During 2010, there was a structural change through GMS mechanism on June 21, 2010, i.e. :
Profil Dewan Komisaris Perseroan dimuat di Bab informasi Tambahan dalam Laporan Tahunan ini.
Profile of Board of Commissioners is included in the additional information section of the Annual Report.
Independensi Dewan Komisaris
Independence of Board of Commissioners
Jumlah Komisaris Independen Perseroan telah memenuhi ketentuan sesuai dengan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, dimana setiap perusahaan publik harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Perseroan memiliki dua orang Komisaris Independen atau 40% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris Elnusa. Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.
The number of the Company's Independent Commissioners has met the criteria in the Decision Letter of Directors of PT Bursa Efek Indonesia No.Kep-305/BEJ/07-2004 concerning Rule No. I-A on Listing of Stocks and Equity Securities Beside Stocks Released by a Listed Company, requiring a public company to have Independent Commissioner representing at least 30% of the members of the Board of Commissioners. The Company has two Independent Commissioners or 40% of all members of Elnusa’s Board of Commissioners. There is no such consanguinity up to the third degree in the ascending and descending family line among members of Board of Commissioners and among members of Board of Commissioners and Board of Directors.
• The retiring Commissioner S.M. Hari Kustoro was replaced by Achmad Luthfi serving as Commissioner of the Company; • The resigning Commissioner Anton Sugiono which submitted his letter of resignation on June 17, 2010 was replaced by Erry Firmansyah as Commissioner of the Company.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
71
Laporan Tata Kelola Perusahaan dewan komisaris board of commissioners
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Implementation of Board of Commissioners’ Duties
Secara garis besar, selama tahun 2010 Dewan Komisaris telah melaksanakan beberapa hal sebagai berikut: 1. Melakukan tugas pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya kebijakan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberi nasihat kepada Direksi. 2. Memastikan Direksi mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi dan segenap jajarannya berkaitan dengan pengurusan Perusahaan yang dilakukan salah satunya melalui mekanisme Rapat Dewan Komisaris-Direksi. 4. Melakukan penelitian dan penelaahan atas laporanlaporan dari Direksi dan segenap jajarannya. 5. Melaporkan hasil pengawasan Dewan Komisaris terhadap kinerja Direksi kepada RUPS. 6. Mengusulkan sistem remunerasi yang kompetitif jika dibandingkan terhadap industri sejenis bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS. 7. Mengkaji efektivitas sistem pengendalian internal, dengan menilai kompetensi dan jumlah sumber daya, ruang lingkup tugas dan kewenangan serta independensi dari auditor internal. 8. Melakukan pengawasan terhadap penerapan GCG di Perseroan.
In overall, in 2010 Board of Commissioners had executed some agenda, which were: 1. Conducting monitoring duty over management policy, policy implementation, regarding both the Company and the business and and provide advice to the Board of Directors. 2. Ensuring the Board of Directors to comply with the applicable rules. 3. Providing inputs and advice to the Board of Directors and all management relating to management of the Company, among which is done through Joint Meeting between Board of Directors and Commissioners. 4. Conducting a research and review over reports from Board of Directors and the management. 5. Submitting monitoring reports of Board of Commissioners on the performance of the Board of Directors to GMS. 6. Proposing competitive remuneration system for Board of Commissioners and Board of Directors to GMS if compared to similar industry. 7. Reviewing the effectiveness of internal control system, by evaluating the competence and number of human resources, duties and authorities as well as independence of internal auditor. 8. Conducting monitoring over GCG implementation in the Company.
Rapat Dewan Komisaris
Meetings of Board of Commissioners
Selama tahun 2010, Dewan Komisaris telah melaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 28 kali, terdiri dari 12 kali rapat internal Dewan Komisaris dan 16 kali rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, dengan rincian kehadiran sebagai berikut:
In 2010, Board of Commissioners held 28 meetings, consisting of 12 internal meetings of Board of Commissioners and 16 joint meetings of Board of Commissioners and Directors, with frequency of attendance as follows:
Waluyo Surat Indrijarso Soehandjono Erry Firmansyah* Achmad Luthfi* SM Hari Kustoro** Anton Sugiono**
12 * **
72
Waluyo Surat Indrijarso Soehandjono Erry Firmansyah* Achmad Luthfi* SM Hari Kustoro** Anton Sugiono**
Jumlah Rapat Internal Dewan Komisaris selama tahun 2010 Number of BoC meetings in 2010
16
Jumlah Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Selama Tahun 2010 Number of joint meetings of BoC & BoD in 2010
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan mulai bulan Juni 2010 | Serving as Commissioner of the Company since June 2010 Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sampai dengan bulan Juni 2010 | Serving as Commissioner of the Company since June 2010
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Governance Report
direksi
Board of Directors Direksi Perseroan merupakan organ Perseroan yang melakukan pelaksanaan pengelolaan perusahaan untuk mencapai visi dan misinya meliputi pencapaian sasaransasaran jangka pendek yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan sasaransasaran jangka panjang yang tercantum dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Disamping itu juga bertanggung jawab atas pelaksanaan GCG dan sistem manajemen risiko secara konsisten. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.
Board of Directors is an organ in the Company that executes the corporate management in meeting the vision and mission including short-term goals stated in Corporate Work Plan and Budget as well as long-term goals stated in Long-Term Plan of the Company (RJPP). Besides, they share responsibility for consistent GCG implementation and risk management. Board of Directors are required to submit a responsibility report on their duty implementation to the shareholders through GMS.
Komposisi Direksi
Structure of Board of Directors
Komposisi Direksi ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen. Direksi Perseroan terdiri atas 5 (lima) orang, yaitu 1 (satu) orang Direktur Utama dan 4 (empat) orang Direktur. Anggota Direksi di seleksi oleh komite Nominasi dan Remunerasi dan diangkat melalui RUPS, dengan masa jabatan masing-masing anggota 3 tahun per periode dan dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS.
Structure of Board of Directors is determined to possibly facilitate an effective, accurate and quick decision-making process, and act independently. Board of Directors consist of five persons of which one serves as President Director and the other four are positioned as Directors. Members of Board of Directors are well selected by Nomination and Remuneration Committee and approved through GMS, and each has tenure of three years per period and can be re-elected if approved by GMS.
Adapun komposisi dan pembagian tugas Direksi Perseroan per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :
The structure of the Board of Directors as per December 31, 2010 is as follows:
No Nama Name
Mulai Menjabat Beginning of Service
Jabatan Positions
Bagian Pengelolaan Management Task
1
Suharyanto
Juni 2010 June 2010
Direktur Utama President Director
Seluruh kegiatan Perseroan All Company’s activities
2
Santun Nainggolan
Mei 2009 May 2009
Direktur Keuangan Director of Finance
Keuangan, investasi dan teknologi informasi Finance, investment and information technology
3
Suryadi Oemar
Juni 2010 June 2010
Direktur Operasi Director of Operation
Pelaksanaan operasional/proyek Operation/project implementation
4
M. Jauzi Arif
Juni 2009 June 2009
Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development
Pengembangan usaha, termasuk merger dan akuisisi Business development including merger and acquisition
5
Lucy Sycilia
Juni 2009 June 2009
Direktur SDM & Umum Director of Human Resources and General Affairs
Sumber daya manusia, procurement dan asset management Human resources, procurement and asset management
Selama tahun 2010, terdapat pergantian Direksi melalui mekanisme RUPS tanggal 21 Juni 2010 yaitu: • Direktur Utama Eteng A. Salam telah selesai masa jabatannya dan digantikan oleh Suharyanto sebagai Direktur Utama Perseroan; • Direktur Eddy Sjahbuddin telah selesai masa jabatannya dan digantikan oleh Suryadi Oemar sebagai Direktur Perseroan.
In 2010, there was a structural change through GMS mechanism dated June 21, 2010, which was: • President Director Eteng A. Salam who entered the end of his tenure was replaced by Suharyanto as President Director of the Company; • Director Eddy Sjahbuddin who entered the end of his tenure was replaced by Suryadi Oemar as Director of the Company.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
73
Laporan Tata Kelola Perusahaan direksi board of directors
74
Profil Direksi Perseroan dimuat di Bab Informasi Tambahan dalam Laporan Tahunan ini.
Profile of Board of Directors is included in the additional information section of the Annual Report.
Independensi Direksi
Independence of Board of Directors
Komposisi Direksi telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan putusan yang efektif, tepat dan cepat serta dapat bertindak secara independen dalam arti tidak mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuan Direksi untuk melaksanakan tugasnya secara mandiri dan kritis.
The structure of Board of Directors is determined so as to facilitate an effective, accurate, and quick decision-making process, and act independently, meaning that they have no interest that may lead to inability of the Board of Directors to implement their duties independently and critically.
Direksi menjalankan tugas secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar Perseroan. Antar anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.
Board of Directors perform their duties independently without any interference from other parties that are in conflict with regulation and Article of Association. There is no such consanguinity up to the third degree in the ascending and descending family line among members of Board of Directors and among members of Board of Directors and Board of Commissioners.
Fungsi dan Tugas Direksi
Functions and Duties of Board of Directors
Direksi merupakan organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
Board of Directors is an organ that is authorized and fully responsible for the corporate management for the interests of the Company, in line with corporate goals and objectives of the Company both at and outside the court as stated in the Article of Association.
Direksi bertugas dan bertanggungjawab secara kolegial. Masing-masing Direktur dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh
Board of Directors perform their duties and responsibilities in collegial manner. Each of Directors can act and take decision as their description of tasks and authorities. Yet, the duty performance of each Director
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Governance Report
masing-masing Direktur tetap merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Adapun fungsi dan tugas masing-masing Direktur adalah sebagai berikut:
is still a shared responsbility. Each member has equal position, including the President Director. The main duties of the President Director is to act as primus inter pares, namely to coordinate activities of the Directors. The duties and functions of each Director are as follows:
1. Direktur Utama Menentukan, memutuskan dan menetapkan strategi perencanaan serta pelaksanaan seluruh kegiatan Perseroan meliputi fungsi operasi, pengembangan usaha, keuangan, SDM & Umum, serta Internal Audit & Quality Management, Legal, HSE dan Corporate Secretary.
1. President Director To determine, decide and approve the planning strategies and the execution of all activities of the Company including operational function, business development, finance, human resources and general affairs, as well as Internal Audit & Quality Management, Legal, HSE and Corporate Secretary.
Direktur Utama President Director
Division Head of Corporate Secretary
Division Head of Internal Audit dan Quality Management
Division Head of Health & Safety Environment
Division Head of Corporate Legal
Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development
Direktur Operasi Director of Operation
Direktur Keuangan Director of Finance
2. Direktur Keuangan Menentukan, memutuskan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan dan strategi keuangan untuk meningkatkan profitablitas, likuiditas perusahaan guna mencapai tujuan dan sasaran perusahaan secara efektif dan efisien.
Direktur SDM & Umum Director of HR & GA
2. Director of Finance To determine, decide and control financial policies and strategies to improve profitability and liquidity of the Company to meet the goals and objectives effectively and efficiently.
Direktur Utama President Director
Direktur Keuangan Director of Finance
Division Head of Corporate Finance
Division Head of Accounting & Tax Department Head of Information System
3. Direktur Operasi Menentukan, memutuskan, menetapkan dan mengendalikan pembuatan kebijakan operasi meliputi Divisi Marketing, Geoscience Services, Drilling Services dan Oilfield Services dalam rangka pencapaian sasaran business plan dengan merumuskan arah unit usaha bidang migas dan energi serta mengevaluasi dan mengkaji kinerja operasi unit usaha.
3. Director of Operation To determine, decide, approve and control the operational policy making process including Marketing Division, Geoscience Services, Drilling Services and Oilfield Services to meet the goals in business plan by formulating the direction of oil and gas and energy business units as well as to evaluate and review over the operational performances of each business unit.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
75
Laporan Tata Kelola Perusahaan direksi board of directors
Direktur Utama President Director
Direktur Operasi Director of Operation Division Head of Marketing
Division Head of Geoscience Services
Division Head of Drilling Services
4. Direktur Pengembangan Usaha Menentukan, memutuskan, menetapkan dan mengendalikan kebijakan kegiatan pengembangan usaha, melalui pemantauan dan evaluasi baik operasi dalam perusahaan maupun diluar perusahaan, guna meningkatkan dan melakukan upaya-upaya optimalisasi kegiatan pengembangan usaha di bidang Migas dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan.
Division Head of Oilfield Services
4. Director of Business Development To determine, decide, approve and control business development policies, through supervision and evaluation on operations both in and outside the Company, so as to improve and make efforts for optimizing business development activities in oil and gas business and meet the targets.
Direktur Utama President Director
Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development
Division Head of Strategic Planning, Investment & Portfolio Management
Division Head of New Venture
5. Direktur SDM dan Umum Menentukan, memutuskan, menetapkan dan mengendalikan kegiatan SDM & Umum meliputi Human Resources, Asset & Property Management dan Procurement untuk mendukung kegiatan operasi rutin maupun proyek Perusahaan secara tepat waktu, accountable dan auditable.
5. Director of Human Resources and General Affairs To determine, decide, approve and control all activities of human resources and general affairs including Human Resources, Asset & Property Management and Procurement to support the routine operations as well as Company’s projects in punctual, accountable and auditable manner.
Direktur Utama President Director
Direktur SDM & Umum HR & GA Director
Division Head of Human Resource
76
Division Head of Procurement
Division Head of Asset & Property Management
Pelatihan dan Pengembangan Direksi
Trainings and Development for Directors
Untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi dan untuk menunjang pelaksanaan tugas Direksi, Perseroan memberikan kesempatan kepada Direksi untuk mengikuti program pelatihan, workshop, konferensi dan seminar, baik sebagai peserta maupun sebagai narasumber.
To upgrade and develop the competence and support the duty performane of the Directors, the Company offers opportunities to the Directors to participate in training program, workshop, conferences and seminar, as participant or sources.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Governance Report
Selama tahun 2010, program pengembangan Direksi antara lain :
pelatihan
dan
In 2010, a series of training and development programs for the Directors were:
Nama
Nama Program
Jenis Program
Tanggal
Penyelenggara
Name
Name of Programs
Program Type
Date
Organizer
Suharyanto*
IFRS
Inhouse Training-Peserta
30 September 2010
Perseroan
Inhouse Training- Participant
September 30, 2010
The Company
Forum-Pembicara
27 Oktober 2010
Warta Ekonomi
Business Transformation"
Forum-Speakers
October 27, 2010
Warta Ekonomi
IFRS
Inhouse Training - Peserta
30 September 2010
Perseroan
Inhouse Training- Participant
September 30, 2010
The Company
Inhouse Training - Peserta
30 September 2010
Perseroan
Inhouse Training- Participant
September 30, 2010
The Company
Konferensi- Peserta
22-25 November 2010
IAGI
Conference-Participant
November 22-25, 2010
Inhouse Training - Peserta
30 September 2010
Perseroan
Inhouse Training- Participant
September 30, 2010
The Company
Public Training - Peserta
16 Juni 2010
Quantum Business International
Business Transformation, Leadership Series Public Training-Participant
June 16, 2010
Quantum Business International
Exposure Draft PSAK 24
Public Training - Peserta
2 Agustus 2010
CPE Indonesia
Public Training-Participant
August 2, 2010
CPE Indonesia
Inhouse Training - Peserta
30 September 2010
Perseroan
CEO Forum 2, "Sustainable Green Santun Nainggolan Suryadi Oemar**
IFRS 39th IAGI
M. Jauzi Arif Lucy Sycilia
IFRS Transformasi Bisnis, Leadership Series
IFRS Eteng A. Salam***
Eddy Sjahbudin****
* ** *** ****
Inhouse Training- Participant
September 30, 2010
The Company
PPEP Angkatan-VI/2010 "Corporate
Program Pengembangan
7 Mei 2010
PT Pertamina (Persero)
Restructuring"
Eksekutif - Narasumber
PPEP Sixth Grade/2010 "Corporate
Executive Development
May 7, 2010
PT Pertamina (Persero)
Restructuring"
Program - Source
Capital Market Review
Talkshow - Narasumber
26 April 2010
Pas FM Radio Bisnis 92,4 FM
Talkshow-Source
April 26, 2010
Pas FM Radio Bisnis 92,4 FM
Menjabat sebagai Direktur Utama mulai bulan Juni 2010 | Serving as President Director since June 2010 Menjabat sebagai Direktur Operasi mulai bulan Juni 2010 | Serving as Director of Operations since June 2010 Menjabat sebagai Direktur Utama sampai dengan bulan Juni 2010 | Serving as President Director until June 2010 Menjabat sebagai Direktur Operasi sampai dengan bulan Juni 2010 | Serving as Director of Operations until June 2010
Rapat Direksi
Directors’ Meetings
Selama tahun 2010, Direksi telah melaksanakan Rapat Direksi sebanyak 55 kali, terdiri dari 39 kali rapat internal Direksi dan 16 kali rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, dengan rincian kehadiran sebagai berikut:
In 2010, Directors had met for 55 meetings, consisitings of 39 internal meetings of BOD & 16 joint meetings with Boar of Commisioners and Directors, with frequency of attendance as follows:
Suharyanto* Santun Nainggolan Suryadi Oemar** M. Jauzi Arif Lucy Sycilia Eteng A. Salam*** Eddy Sjahbudin****
39 * ** *** ****
Suharyanto* Santun Nainggolan Suryadi Oemar** M. Jauzi Arif Lucy Sycilia Eteng A. Salam*** Eddy Sjahbudin****
Jumlah Rapat Direksi selama tahun 2010 Number of BoD Meetings in 2010
16
Jumlah Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Selama Tahun 2010 Number of Joint Meetings of BoC & BoD in 2010
Menjabat sebagai Direktur Utama mulai bulan Juni 2010 | Serving as President Director since June 2010 Menjabat sebagai Direktur Operasi mulai bulan Juni 2010 | Serving as Director of Operations since June 2010 Menjabat sebagai Direktur Utama sampai dengan bulan Juni 2010 | Serving as President Director until June 2010 Menjabat sebagai Direktur Operasi sampai dengan bulan Juni 2010 | Serving as Director of Operations until June 2010
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
77
Laporan Tata Kelola Perusahaan
komite audit Audit Committee
78
Dalam kesehariannya, Dewan Komisaris dibantu oleh 2 (dua) perangkat berbentuk komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris. Salah satunya adalah Komite Audit yang dibentuk sejak tahun 2004 sebagai upaya merealisasikan implementasi prinsip-prinsip GCG yang mengacu pada Undang-Undang No.19 tahun 2003 tentang BUMN pasal 70 yang menyebutkan bahwa Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) wajib membentuk Komite Audit. Peraturan- peraturan mengenai Komite Audit selanjutnya mengacu Keputusan Menteri BUMN No.KEP- 117/ MBU/2002 tentang penerapan praktek GCG.
Board of Commissioners is assisted by two committees that are established by Board of Commissioners. One of them is Audit Committee, which has been established since 2004 in order to realize the implementation of GCG principles according to Article 70 of the Law No. 19 Year 2003 about State Owned Enterprises saying that Board of Commissioners and Supervisory Board of State Owned Enterprises are required to form an Audit Committee. Provisions concerning the Audit Committee further refer to Decision of Minister of State Owned Enterprises No. KEP-117/MBU/2002 on the implementation of GCG practices.
Komite Audit berfungsi sebagai alat bantu Dewan Komisaris Perseroan dalam melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi Perseroan dalam pelaksanaan pengelolaan Perseroan. Dalam melaksanakan fungsinya, sejak pertama kali dibentuk Komite Audit mengacu kepada Piagam Komite Audit (Committe Audit Charter), yaitu dokumen tertulis yang mengatur organisasi, keanggotaan, tugas dan tanggung jawab, hubungan kerja, pelaporan, wewenang, rapat, dan lain lain dimana keberadaannya ditetapkan dan disahkan oleh Dewan Komisaris. Terhadap Piagam Komite Audit tersebut telah dilakukan Revisi III yang disahkan pada tanggal 1 September 2009 yang isinya telah disesuaikan dengan Peraturan Bapepam No.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit tanggal 24 September 2004.
The Audit Committee functions as an assistance to the Board of Commissioners in doing supervision and providing advice to the Directors of the Company in managing it. While performing its function, the Audit Committee refers to the Committee Audit Charter, a written document regulating the organization, membership, tasks and responsibilities, working relationship, reporting, authorities, meetings and others, and its existence is determined by Board of Commissioners. The Committee Audit Charter has undergone Third Revision which was legalized on September 1, 2009 and which content was adjusted to the Regulation of Bapepam No. IX.I.I.5 concerning the Formulation and Guide to the Task Implementation of Audit Committee dated September 24, 2004.
Tugas dan Tanggung jawab Komite Audit
Tasks and Responsibilities of the Audit Committee
Dalam rangka melaksanakan fungsinya, maka Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit Perseroan (Revisi III) adalah: 1. Memberikan masukan, pendapat dan/atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris terhadap laporan dan/atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi Perseroan kepada Dewan Komisaris, 2. Mengidentifikasi serta melakukan evaluasi/analisis terhadap hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. 3. Melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan tugas pengawasan Dewan Komisaris, yaitu: - Melakukan evaluasi dan penilaian atas hasil kegiatan compliance audit & performance audit yang dilakukan oleh satuan internal audit perusahaan, dalam upaya memastikan terlaksananya efektifitas dari sistem pengendalian internal perusahaan. - Melakukan review atas informasi keuangan
In performing its function, task and resposbilities of Audit Committee stated in the Committee Audit Charter (Third Revision) are:
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
1. To provide inputs, opinions and/or recommendations to Board of Commissioners against reports and/or issues provided by Directors of the Company to Board of Commissioners, 2. To identify and evaluate/analyze issues that demand attention from Board of Commissioners. 3. To carry out duties relating to supervisory task of Board of Commissioners, namely: - To evaluate and assess the results of compliance audit and performance audit done by Internal Audit of the company to ensure the effective implementation of internal control system of the company. - To review the financial information to be released
Corporate Governance Report
-
-
-
-
-
yang akan dikeluarkan oleh perusahaan, seperti Laporan Keuangan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Laporan Manajemen dan informasi lain sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham dan/atau Regulator. Melakukan evaluasi atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku secara umum maupun dibidang pasar modal khususnya. Melakukan review dan seleksi atas pencalonan Kantor Akuntan Publik (KAP), termasuk independensinya, serta memberikan rekomendasi penunjukan KAP kepada Dewan Komisaris. Melakukan evaluasi dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan pemeriksaan/audit atas Laporan Keuangan Perusahaan oleh KAP, untuk memastikan pelaksanaan audit telah sesuai dengan standar yang berlaku. Mengevaluasi resiko dari suatu kebijakan dan stategi yang ditetapkan Direksi pada bidang operasi, keuangan dan investasi Melakukan tugas-tugas lain yang diminta Dewan Komisaris.
by the Company, including Financial Statement, Corporate Work Plan and Budget , Long-Term Plan of the Company, Management Report and other information before they are submitted to the Shareholders and/or Regulator. -
To evaluate the compliance of the Company against the applied general rules and regulations or those of capited market.
-
To review and select the candidates for Public Accountant (PA) including their independence, as well as providing recommendations on the appointment of PA to Board of Commissioners To evaluate and assess the audit activities on Financial Statement of the Company by PA to ensure the audit compliance against the applied standards.
-
-
-
To evaluate risks of a policy and strategy of the Directors on the operation, finance and investment. To perform other tasks as required by Board of Commissioners.
Kewenangan Komite Audit
Authorities of Audit Committee
Dewan Komisaris memberikan kewenangan kepada Komite Audit dalam lingkup tanggung jawabnya untuk memperoleh berbagai informasi yang diperlukan secara legal dan etis baik dari pihak internal maupun eksternal Perseroan berkaitan dengan catatan keuangan, dana, kepegawaian, aset dan sumber daya Perseroan lainnya.
Board of Commissioners authorizes the Audit Committee as part of its responsibility to collect any information legally required by internal and external parties of the Company, concerning financial information, fund, employment, assets and other sources of the Company.
Dalam menjalankan kewenangan tersebut, Komite Audit dapat berkerja sama dengan Internal Audit, dan fungsi-fungsi manajemen dalam Perseroan. Berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit dapat memperoleh masukan atau rekomendasi dari para profesional diluar Perseroan seperti Akuntan, Konsultan, Penasehat Hukum dan profesi lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya atas beban Perseroan. Atas persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit juga dapat meminta Internal Audit dan Eksternal Auditor untuk melakukan penelitian ataupun penyelidikan terhadap masalah-masalah tertentu yang berpengaruh terhadap Kinerja Perseroan
While taking the authorized task, the Audit Committee may partner with Internal Audit, and management functions in the Company. As agreed by the Board of Commissioners, the Audit Committee may take inputs or recommendations from external professionals like Accountant, Consultant, Lawyer, and other professions related to the task implementation on the Company’s duties. Also as agreed by Board of Commissioners, the Audit Committee may ask Internal Audit and External Auditor to examine or investigate certain issues affecting the Company’s performance.
Independensi Anggota Komite Audit
Independence of the Audit Committee
Anggota Komite Audit yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.
The independent members of the Audit Committee have no relation at all in terms of finance, management, share ownership and/or family with Board of Commissoners, Directors and/or Controlling Shareholders or relation with the Company, which may adversely affect its independence.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
79
Laporan Tata Kelola Perusahaan komite audit audit committee
Susunan Anggota Komite Audit
Structure of Audit Committee Members
Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK diatas, Komite Audit dipimpin oleh seorang Komisaris Independen Perseroan. Anggota Komite Audit juga harus memenuhi beberapa persyaratan, dimana salah satu anggotanya merupakan seorang pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan.
Following the above-mentioned regulation of Bapepam-LK, the Audit Committee is headed by an Independent Commissioner of the Company. The Audit Committee Members necessarily meet some requirements, among which is that one of the members is an independent party specializing in finance or accounting and a person from independent party specializing in law or banking affairs.
Per 31 Desember 2010, Susunan Anggota Komite Audit terdiri dari:
As of December 31, 2010, the Structure of Audit Committee Members consists of:
No Nama Name
Mulai Menjabat Beginning of Service Oktober 2007 October 2007
Ketua merangkap anggota, juga sebagai Komisaris Independen Chairman also member, and Independent Commissioner
1
Surat Indrijarso
2
Soehandjono
Juli 2010
Anggota, juga sebagai Komisaris Independen
3
Farida Meutia
July 2010 Desember 2006 December 2006
Anggota, dari pihak independen Member, from independent party
4
Anita Kentjanawati
Juli 2009 July 2009
Anggota, dari pihak independen Member, from independent party
5
Sampe L. Purba
Juli 2010 July 2010
Anggota, dari pihak independen Member, from independent party
Selama tahun 2010, terdapat pergantian anggota Komite Audit, yaitu : • Anggota Komite Audit sekaligus Komisaris Independen Perseroan S.M. Hari Kustoro telah selesai masa jabatannya dan digantikan oleh Soehandjono sebagai anggota Komite Audit dan juga Komisaris Independen Perseroan; • Anggota Komite Audit Zainal Ariffin telah selesai masa jabatannya dan digantikan oleh Sampe L. Purba sebagai anggota Komite Audit Perseroan. Profil Komite Audit Perseroan dimuat di Bab informasi Tambahan dalam Laporan Tahunan ini.
80
Jabatan Position
Member, also Independent Commissioner
In 2010, there was a change in Audit Committee Members, namely: • The retiring Audit Committee Member and Independent Commissioner S.M. Hari Kustoro was replaced by Soehandjono as Audit Committee Member also Independent Commissioner; • The retiring Audit Committee Member Zainal Ariffin was replaced by Sampe L. Purba as a member of the Audit Committee. Profile of the Audit Committee is presented in the additional information section of the Annual Report.
Laporan Kegiatan Komite Audit 2010
The Activity Report of Audit Committee 2010
Pada tahun 2010 Komite Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut diatas, mengacu pada Rencana Kerja Komite Audit (RKKA) yang disetujui Dewan Komisaris dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
During 2010, the Audit Committee had performed its tasks and responsibilities, according to the Audit Committee Work Plan (ACWP) which was approved by Board of Commissioners to conduct following activities:
1. Melakukan evaluasi atas Rencana Kerja Internal Audit (IASP) tahun 2010, yang mencakup Program Kerja Audit Tahunan, system & procedure dan implementasi GCG. 2. Melakukan review atas Laporan Hasil Audit (LHA) yang diterbitkan oleh Internal Audit, serta mengevaluasi temuan-temuan audit dan rekomendasi yang disampaikan internal audit, serta memantau pelaksanaan tindak lanjut atas
1. Evaluating Internal Audit Supervision Plan (IASP) in 2010 that includes Annual Audit Program, system and procedure and GCG Implementation. 2. Reviewing the Audit Results Report released by Internal Audit, while evaluating audit findings and recommendations submitted by Internal Audit, also monitoring the follow-ups to the audit findings. In 2010, there were 13 compliance and
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Governance Report
temuan-temuan audit tersebut. Dalam tahun 2010 telah dilakukan 13 compliance & performance audit yaitu 6 pada divisi operasi dan proyek, 4 pada divisi supporting dan 3 pada Anak Perusahaan. Sebagian temuan-temuan telah selesai ditindaklanjuti, sebagian lainnya masih dalam proses penyelesaian. 3. Melakukan analisis atas permohonan perubahan nilai capital expenditure (Capex) yang diminta Direksi dan menyampaikan masukan yang diperlukan Dewan Komisaris. 4. Melakukan analisis dan evaluasi atas kajian dan manajemen resiko atas permohonan investasi peralatan produksi, dan memberikan masukan yang diperlukan untuk persetujuan Dewan Komisaris. 5. Melakukan analisis dan evaluasi atas usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2011 dan memberikan masukan yang diperlukan untuk persetujuan Dewan Komisaris. 6. Melakukan analisis dan evaluasi atas usulan divestasi saham non-core business Perseroan, dan memberikan masukan yang diperlukan untuk persetujuan Dewan Komisaris. 7. Melakukan evaluasi tingkat kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan implementasi tata kelola perusahaan yang baik (GCG). 8. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan oleh Auditor Eksternal (KAP) serta melakukan pembahasan atas temuan dan rekomendasi yang disampaikan KAP dan memantau tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Direksi dan manajemen Perseroan. 9. Melakukan review draft audit Laporan Keuangan Konsolidasi, sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham maupun Bapepam-LK, dan memastikan proses audit telah dilaksanakan sesuai prosedur dan standar yang berlaku. 10. Melakukan evaluasi proses penunjukkan Auditor Eksternal (KAP) untuk direkomendasikan kepada Dewan Komisaris dalam menetapkan KAP yang akan ditunjuk untuk melakukan Audit Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan tahun buku 2010 11. Melakukan tugas-tugas lain Dewan Komisaris, diantaranya menghadiri Rapat-rapat Dewan Komisaris, memantau tindak lanjut arahan dan keputusan rapat Dewan Komisaris. 12. Melakukan peninjauan/monitoring dan evaluasi aset-aset non produktif yang berada di Pulau Batam, sekaligus melakukan peninjauan dan evaluasi pada Anak Perusahaan PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (ex PT Purna Bina Nusa), dan memberikan masukan yang diperlukan Dewan Komisaris.
performance audits, namely 6 at Operation and Project Division, 4 at Supporting Division and 3 at the Subsidiaries. Some of the findings had been addressed, and some are under completion process. 3. Analyzing the demand for change in capital expenditure (capex) proposed by the Directors and then submitting the necessary recommendations to the Board of Commissioners. 4. Analyzing and evaluating the review and risk management against the proposal for investment in production equipment, and provide necessary inputs for the approval of Board of Commissioners. 5. Analyzing and evaluating proposal for 2011 Work plan and Budget of the Company and provide necessary recommendations for the approval of Board of Commissioners. 6. Analyzing and evaluating proposal for stock divestment in non-core businesses, and provide necessary inputs for the approval of Board of Commissioners. 7. Evaluating the compliance of the Company against applicable rules and GCG implementation.
8. Monitoring and evaluating the audit process over the Company’s Consolidated Financial Statement by External Auditor while discussing the findings and recommendations from External Auditor and monitoring the follow-ups by the Directors and management of the Company. 9. Reviewing the draft of the audit report over Consolidated Financial Statement, before it is submitted to Shareholders and Bapepam-LK, and ensure that the audit process has been done according to applied standard and procedures. 10. Evaluating the selection process for External Auditor to be further recommended to Board of Commissioners in determining the External Auditor for conducting Audit over Company’s Consolidated Financial Statement of the year book of 2010. 11. Performing other tasks of Board of Commissioners, among which are to attend Meetings of Board of Commissioners, monitor follow-ups of direction and decisions taken at the Meetings of Board of Commissioners. 12. Monitoring and evaluating the non-productive assets in Batam Island, as well as monitoring and evaluating the Subsidiary of PT Elnusa Frabrikasi & Konstruksi (ex PT Purna Bina Nusa), and providing necessary inputs to the Board of Commissioners.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
81
Laporan Tata Kelola Perusahaan komite audit audit committee
Pelatihan Komite Audit
Trainings of Audit Committee
Selama tahun 2010, Komite Audit telah mengikuti berbagai pelatihan dan seminar dalam rangka pengembangan kompetensi anggota Komite Audit sebagai berikut: 1. Seminar International Financial Reporting Standard (IFRS) pada 27 September 2010 yang diadakan oleh Perseroan. 2. Seminar Audit Committee in Indonesia pada 26 November 2010 yang diadakan oleh Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI).
During 2010, the Audit Committee had participated in several trainings and seminars in order to develop the competence of the Committee members: 1. Seminar on International Financial Reporting Standard (IFRS) on September 27, 2010, held by the Company. 2. Seminar on Audit Committee in Indonesia on November 26, 2010, held by Indonesia Audit Committee Association.
Rapat Komite Audit
Meetings of the Audit Committee
Sepanjang tahun 2010 Komite Audit mengadakan/ mengikuti rapat sebanyak 41 kali rapat. Rapat tersebut merupakan rapat internal Komite Audit, Rapat dengan Internal Audit, rapat dengan Eksternal Auditor, rapat dengan Komite Investasi dan manajemen resiko, menghadiri rapat-rapat internal Dewan Komisaris dan rapat-rapat Dewan Komisaris bersama Direksi. Rapat-rapat tersebut diselenggarakan sesuai dengan ketentuan tugas dan tanggung jawab Komite Audit. Tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit adalah sebagai berikut:
The Audit Committee held 41 meetings in 2010. The meetings were internal meetings of the Audit Committee, meetings with Internal Audit, meetings with External Auditor, meeting with Investment Managament Committee and Risk Managament, and internal meetings with Board of Commissioners and meetings of Board of Commissioners and Directors. Those meetings were held in accordance with tasks and responsibilities of the Audit Committee. The frequency of attendance of the Audit Committee members is:
Surat Indrijarso Soehandjono* Farida Meutia Anita Kentjanawati Sampe L. Purba* Zainal Ariffin** S.M Hari Kustoro**
41 *
Jumlah Rapat Komite Audit termasuk Rapat Gabungan selama tahun 2010 Number of Committee meetings, including Joint Meetings in 2010
Menjabat sebagai anggota Komite Audit mulai bulan Juli 2010 | Serving as member of the Audit Committee since July 2010
** Menjabat sebagai anggota Komite Audit sampai dengan bulan Juli 2010 | Serving as member of the Audit Committee until July 2010
82
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Governance Report
Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Perangkat Dewan Komisaris lainnya yang dimiliki Perseroan adalah Komite Nominasi dan Remunerasi yang merupakan bentuk penyempurnaan yang dilakukan pada tahun 2009 dari Komite Remunerasi Perseroan. Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan penetapan kualifikasi dan proses nominasi serta remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi melalui prinsip Good Corporate Governance.
Other supporting division to the Board of Commissioners is Nomination and Remuneration Committee which is a rejuvenated form established in 2009 from previously Remuneration Committee. Nomination and Remuneration Committee is established to assist the Board of Commissioners in running the supervisory function in determining the qualification and nomination process as well as remuneration of Board of Commissioners and Directors through good corporate governance principles.
Tugas dan Tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi
Duties and Responsibilities of Nomination and Remuneration Committee
Sebagai panduan Komite Nominasi dan Remunerasi untuk melaksanakan tugas maka Dewan Komisaris telah menetapkan pedoman tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi, yaitu: a. Tugas Terkait dengan Nominasi 1. Menyusun pedoman seleksi, kualifikasi, dan prosedur nominasi yang transparan bagi calon Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. 2. Membantu Dewan Komisaris dalam memastikan bahwa calon Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan diusulkan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan telah sesuai dengan kriteria seleksi dan prosedur nominasi yang ditetapkan. 3. Menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, calon Direksi dan Dewan Komisaris yang akan diusulkan kepada RUPS. 4. Melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap calon anggota komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris. 5. Ikut serta dalam pemilihan Direksi Anak Perusahaan Perseroan atas calon yang telah diusulkan oleh Direksi Perseroan sesuai ketentuan dan mekanisme yang telah diatur oleh Perseroan. b. Tugas yang Terkait dengan Remunerasi 1. Mengembangkan sistem remunerasi beserta evaluasinya bagi Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Melakukan perhitungan dan peninjauan (review) Remunerasi berdasarkan perkembangan skala usaha, perolehan pendapatan, aktiva perusahaan dan atau perubahan tingkat kompetisi dan atau benchmark/salary survey (meliputi antara lain market position, market movement, dan inflation rate) minimal 1 (satu) tahun untuk diajukan dalam RUPS.
As a guideline for Nomination and Remuneration Committee in performing the duties, Board of Commissioners has determined the guidelines of duties and responsibilities of the Nomination and Remuneration Committee, i.e.: a. Nomination Tasks 1. To formulate a transparent guidelines for selection, qualification, and procedure for the nominee for members of Board of Commissioners and Directors. 2. To assist the Board of Commissioners in ensuring that nominee for members of Board of Commissioners and Directors, who are proposed from internal and external parties of the Company, have met the determined selection criteria and nomination procedure. 3. To submit recommendation to Board of Commissioners, concerning the nominee for Directors and Board of Commissioners to be proposed to General Meeting of Shareholders. 4. To conduct evaluation and recommendation for the nominees of Committee members under Board of Commissioners. 5. To participate in the selection of nominee for the Directors of the Company’s Subsidiaries, who are proposed by Directors of the Company as stated in the requirements and mechanism. b. Remuneration Tasks 1. To develop the remuneration as well as evaluation system for Board of Commissioners and Directors. 2. To calculate and review the remuneration based on development of business scale, revenues, corporate assets, and or change in competition level and or benchmark/salary survey (covering market position, market movement, and inflation rate) one year at minimum to be proposed to General Meeting of Shareholders.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
83
Laporan Tata Kelola Perusahaan komite nominasi dan remunerasi nomination and remuneration committee
3. M emastikan bahwa telah terdapat prosedur penggajian yang benar terhadap informasi yang dikeluarkan oleh perseroan, termasuk laporanlaporan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi yang disampaikan baik kepada Pemegang Saham maupun Regulator. 4. Mengusulkan sistem kompensasi, serta manfaat lainnya bagi Dewan Komisaris dan Direksi jika perseroan melakukan program pengurangan karyawan dalam rangka penyehatan kinerja perseroan atau program standarisasi kompetensi karyawan. 5. Mengusulkan remunerasi bagi Anggota Komite yang dibentuk untuk Dewan Komisaris.
3. To ensure that correct review procedure for the issued corporate information, including the remuneration reports of Board of Commissioners and Directors submitted to both Shareholders and Regulator, has been in place. 4. To propose compensation system and other benefits for Board of Commissioners and Directors supposed the Company implements employee retirement program in order to deliver a healthy performance or employee competence standardization program. 5. To propose remuneration for Committee Members under Board of Commissioners.
Rangkap Jabatan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Seluruh anggota Komite Nominasi dan Remunerasi tidak ada yang merangkap jabatan menjadi Direksi Perseroan maupun Direksi perusahaan lain.
Double Tasks in Nomination and Remuneration Committee Members
Susunan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Structure of Nomination and Remuneration Committee Members
Keanggotaan komite Nominasi dan Pemunerasi Perseroan terdiri dari anggota komisaris dan professional yang memiliki kompetensi dibidang tersebut dengan ketua komite adalah salah satu anggota komisaris yang dalam pelaksanaan tugasnya harus dapat bertindak secara kompeten, independen, professional dan memiliki integritas yang baik. Karena dibentuk oleh Dewan Komisaris, maka komite ini juga bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Members of Nomination and Remuneration Committee consist of members of Commissioners and professionals specializing in the field with one Commissioner acting as Chairman of the Committee to be held competent, independent, professional and high-integrity manner. As it is formed by the Board of Commissioners, the Committee is responsible to Board of Commissioners.
Per 31 Desember 2010, sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris yang disahkan pada tanggal 11 Januari 2010 No. 001/SK/DK.ELN/2010, susunan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari:
As of December 31, 2010, based on Board of Commissioners' Decree on January 11, 2010 No. 001/SK/DK.ELN/2010 Structure of Nomination and Remuneration Committee Members consists of:
1
Waluyo
Mulai Menjabat Beginning of Service 2009
2
Trivita Damayanti*
2010
Ketua, juga sebagai Komisaris Utama Chairman also as President Commissioner Anggota Member
3
Rifa Syaerafi
2010
Anggota Member
No Nama Name
* *
Jabatan Position
Anggota Komite Remunerasi Trivita Damayanti telah mengundurkan diri dari Perseroan per Januari 2011 yang juga secara otomatis menghapuskan kewenangan dan jabatannya sebagai anggota Komite Remunerasi per tanggal tersebut. Member of Nomination and Remuneration Committee Trivita Damayanti resigned from the Company as per January 2011, which automatically removed her authorities and duties as member of Remuneration Committee since then
Profil Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan dimuat di Bab informasi Tambahan dalam Laporan Tahunan ini.
84
The all members of the Nomination and Remuneration Committee have no double task for being Director of the Company and of other company.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
The profile of Nomination and Remuneration Committee is included in additional information section of the Annual Report.
Corporate Governance Report
Laporan Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi
The Activity Report of Nomination and Remuneration Committee
Pada tahun 2010, Komite Nominasi dan Remunerasi telah melakukan berbagai kegiatan terkait dengan nominasi dan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Membuat evaluasi remunerasi pengurus Perseroan dengan merujuk pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. PER-02/MBU/2009 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara serta laporan hasil market survey BOD & BOC remuneration yang dikeluarkan oleh konsultan independen pada Desember 2009. 2. Melakukan nominasi dan seleksi calon Direksi Perseroan untuk posisi Direktur Utama, Direktur Operasi dan Direktur Keuangan bersama-sama lembaga assessment independen dan Dewan komisaris. Calon Direksi diambil dari kandidat professional yang diusulkan oleh pemegang saham mayoritas atau komisaris yang memenuhi persyaratan kriteria jabatan untuk Direksi Perseroan pada Bulan April – Mei 2010. 3. Mengusulkan kandidat Direksi terpilih dari hasil nominasi seleksi pemegang saham mayoritas untuk disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan pada Bulan Juni 2010. 4. Mengusulkan penetapan Remunerasi 2010 dan Tantiem 2009 (berdasarkan kinerja tahun 2009) yang akan diberikan pada Tahun 2010 bagi pengurus perseroan untuk RUPS Tahunan. 5. Menyusun Surat Keputusan Dewan Komisaris tentang Remunerasi Pengurus Perseroan tahun 2010 sebagai dokumen untuk memperjelas ketentuan mengenai pemberian remunerasi bagi pengurus Perseroan dan ditetapkan oleh Dewan Komisaris pada bulan Juni 2010.
During 2010, the Nomination and Remuneration Committee had done a series of activities relating to the nomination and remuneration of Directors and Board of Commissioners, among which were: 1. To evaluate the remuneration of the Company’s management with reference to the Decree of Minister of State-Owned Enterprises of Republic of Indonesia No. PER-02/MBU/2009 concerning the Guidelines on Determination of Salaries of Directors, Board of Commissioners, and State-Owned Enterprises Supervisory Board and report on the results of market survey to BOD & BOC remuneration issued by an independent consultant in December 2009. 2. To conduct a nomination and selection over nominees for Directors particularly for the positions of President Director, Director of Operation, and Director of Finance partenering with independent assessment institution and Board of Commissioners. Nominees for Directors are professional candidates proposed by majority shareholders or commissioners and fit with the criteria for Directors of the Company in April – May 2010. 3. To promote the selected candidates for Directors based on results of nominee selection by majority shareholders for approval in the General Meeting of Shareholders in June 2010. 4. To promote the remuneration of 2010 and Tantiem 2009 (calculated based on 2009 performance) to be distributed in 2010 to the management of the company at Annual GMS. 5. Drafting the decree of Board of Commisioners on remuneration for management of the Company in 2010 as a document to determine provisions about remuneration of the company's management and was approved by board of Commisioners in June 2010.
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Meetings of Nomination and Remuneration Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi menyelenggarakan rapat sesuai kebutuhan tuntutan tugas dan tanggung jawab Komite. Selama tahun 2010, Komite Nominasi dan Remunerasi telah mengadakan 6 kali rapat. Rapat yang diadakan tersebut merupakan rapat internal, maupun rapat dengan Dewan Komisaris. Adapun jumlah kehadiran masing-masing anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai berikut:
Nomination and Remuneration Committee organizes meetings whenever necessary on task demand and responsibility of the Committee. During 2010, the Nomination and Remuneration Committee had six meetings. The meetings consisted of internal meetings, and joint meeting with Board of Commissioners. The frequency of attendance of each member of Nomination and Remuneration Committee was as follows:
Waluyo Trivita Damayanti Rifa Syaerafi
06
6 6 5
Jumlah Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi selama tahun 2010 Number of Committee Meetings in 2010
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
85
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration for Board of Commissioners and Directors Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi yang terdiri atas gaji, tunjangan dan tantiem. Jumlah total remunerasi yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris dilaporkan oleh Perseroan dalam RUPS tahunan. Remunerasi yang ditetapkan untuk Direksi direkomendasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komisaris serta dilaporkan dalam RUPS tahunan.
Board of Commissioners and Directors receive remuneration package consisting of salaries, benefits, and tantiem. Total remuneration for Board of Commissioners’ members is reported by the Company in Annual General Meeting of Shareholders. Remuneration for Directors is recommended by Nomination and Remuneration Committee and Commissioners and to be reported to Annual GMS.
Adapun perincian jumlah remunerasi yang diberikan adalah sebagai berikut :
Adapun perincian jumlah remunerasi yang diberikan adalah sebagai berikut :
Dalam jutaan Rp No
Pengurus
Position
1 Dewan Komisaris Board of Commissioners 2 Direksi Board of Directors
In million IDR Gaji & Tunjangan (Termasuk Pajak)
Salaries & Benefits (Including Tax)
Jumlah
Tantiem (Including Tax)
Total
2009
2010
2009
2010
2009
2010
2.496 8.046
2.568 9.489
573 1.433
1.005 2.514
3.069 9.479
3.573 12.003
Gaji Direktur Utama merupakan sebagai acuan porsi 100%, dimana gaji Direktur memiliki porsi 90% dari nilai gaji Direktur Utama, sedangkan honorarium untuk Komisaris Utama dan Komisaris memiliki porsi masingmasing 40% dan 36% dari nilai gaji Direktur Utama.
Salary of President Director represents 100% portion, in which Directors have 90% of President Director’s Salary, while honorarium for President Commissioner and Commissioners are calculated 40% and 36% respectively, of salary amount of President Director.
Dalam penetapan remunerasi untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menggunakan referensi pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-02/MBU/2009 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara serta dengan tetap memperhatikan keadaan market competitiveness untuk level Jabatan Direksi dan Dewan Komisaris. Penghasilan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan, tingkat inflasi dan faktor-faktor lain yang relevan sebagaiman yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Prosedur dalam peninjauan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris dilakukan sebagai berikut :
In determining the remuneration to the Board of Commissioners and Directors the Company pursuant to Minister of SOEs Number Per-02/MBU/2009 of Income Determination Guidelines Board, the Board of Commissioners and Board of Trustees of State Owned Enterprises and with due regard to market conditions for competitiveness Position level Directors and Board of Commissioners. Members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners’ income is set by the AGMS to consider the factors of income, assets, financial condition and ability of the company, the rate of inflation and other factors relevant as stated in the specified in legislation. Procedures in reviewing the remuneration of Directors and Board of Commissioners are as follows: 1. Nomination and Remuneration Committee reviews the remuneration based on legislation as well as consideration of the results of market surveys to gain market competitiveness. 2. Chairman of the Nomination and Remuneration Committee proposes the review of remuneration based on points 1 to shareholders of the majority. 3. Determination of remuneration of Directors and Board of Commissioners based on the results of AGMS.
1. Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan kajian remunerasi yang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku serta mempertimbangkan hasil dari market survey untuk mendapatkan market competitiveness. 2. Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan hasil peninjauan remunerasi berdasarkan point 1 kepada Pemegang Saham mayoritas. 3. Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris berdasarkan hasil RUPS.
86
Tantiem (Termasuk Pajak)
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Governance Report
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan merupakan fungsi dalam Perseroan yang berperan sebagai penghubung informasi Perseroan dengan pihak eksternal terutama pemegang saham, investor dan pelaku pasar lainnya, pemerintah, pihak otoritas pasar modal, media, serta pemangku kepentingan lainnya. Dalam pelaksanaan tugasnya, Sekretaris Perusahaan dituntut untuk mengupayakan komunikasi yang efektif dan transparan dengan pihak otoritas dan pelaku pasar modal serta media khususnya untuk keterbukaan informasi yang menyangkut aksi korporasi dan transaksi material yang dilakukan perusahaan. Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga bertugas menyelenggarakan RUPS dan paparan publik untuk memaparkan kinerja perusahaan kepada pemangku kepentingan.
Corporate Secretary is a function in the Company, which bridges information distribution between the Company and external parties, particularly shareholders, investors and other market participants, government, capital market authority, media as well as other stakeholders. In performing the duty, corporate secretary is insisted on a transparent and efficient communication with related authority, capital market participants and media especially on information disclosure concerning corporate action and material transactions conducted by the Company. In addition, corporate secretary is also responsible to hold general meeting of shareholders (GMS) and public expose to communicate the Company’s performance to stakeholders.
Dalam hal kepatuhan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab memastikan Perseroan untuk selalu memenuhi dan mematuhi peraturan-peraturan, hukum, etika bisnis, ketentuan dan kebijakan pasar modal. Hal ini merupakan komitmen perusahaan untuk menyelenggarakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai perusahaan terbuka, serta sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Penunjukan Sekretaris Perusahaan.
In terms of compliance, Corporate Secretary is responsible to ensure that the Company will comply and abide the regulations, law, business ethic, ruling and capital market policy and provision. It is the commitment of the Company to implement good corporate governance as a publicly listed company and to meet the regulation of Bapepam-LK No.IX.I.4 about Appointment of Corporate Secretary.
Saat ini Sekretaris Perusahaan Perseroan dipimpin oleh Heru Samodra yang membawahi kegiatan hubungan investor, komunikasi Perusahaan dan tanggung jawab sosial Perusahaan. Profil Sekretaris Perusahaan Perseroan dimuat di Bab informasi Tambahan dalam Laporan Tahunan ini.
Currently, the Corporate Secretary of the Company is led by Heru Samodra which supervise investor relations activities, corporate communication and corporate social responsibility. The Profile of Corporate Secretary is included in additional information section of the Annual Report.
Aktivitas Hubungan Investor
Investor relations activity
Hubungan dengan investor dilakukan Perseroan melalui berbagai kegiatan seperti penyelenggaran pertemuan dengan para analis atau investor secara berkala dalam skala nasional maupun regional, paparan publik, serta menyampaikan laporan sesuai ketentuan peraturan Pasar Modal Indonesia seperti laporan keuangan, laporan tahunan, laporan pemegang saham tertentu, laporan eksplorasi, serta keterbukaan informasi lainnya.
The Company manages relation with investors through several activities such as organizing both national and international scale of analyst or investors’ meeting periodically, public expose, releasing reports based on the regulation of Indonesia Capital Market such as financial report, annual report, shareholder report, exploration report and other information disclosures.
Sepanjang 2010, Perseroan telah menyelenggarakan berbagai kegiatan keterbukaan informasi dan kegiatan dalam hubungannya dengan investor maupun pelaku pasar modal sebagai berikut: • Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebanyak 1 kali pada tanggal 21 Juni 2010, dihadiri oleh 79,95% pemegang saham • Menyelenggarakan Paparan Publik sebanyak 1 kali pada tanggal 8 Desember 2010, dihadiri oleh 100 peserta.
Along 2010, the company has organized a number of information disclosure activities and other activities relating to investors and capital market players, such as: • Organizing an Annual General Meeting of Shareholders, on June 21, 2010 and attended by 79.95% of shareholders. • Organizing a Public Expose, on December 8, 2010 and attended by 100 participants.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
87
Laporan Tata Kelola Perusahaan sekretaris perusahaan corporate secretary
• M enyelenggarakan Pertemuan Analis sebanyak 1 kali pada tanggal 6 Mei 2010, dengan 30 analis dari perusahaan sekuritas dan asset management. • Menyelenggarakan One-on-One meeting sebanyak 16 kali, dengan 30 dengan perusahaan sekuritas dan asset management baik lokal maupun multinasional. • Menyelenggarakan Non Deal Roadshow sebanyak 6 kali, dengan 6 perusahaan asset management di Jakarta. • Menyelenggarakan Telekonferensi sebanyak 1 kali, dengan 3 perusahaan asset management di Singapura. • Menyampaikan keterbukaan informasi, baik laporan rutin maupun laporan insidentil sebanyak 63 kali.
•
Organizing a conference call, with 3 asset management companies in Singapore.
•
Delivering information disclosure, both routine reports and incidental reports, for 63 times.
Masyarakat umum maupun investor dapat mengakses secara bebas informasi yang diinginkan melalui situs Perseroan di www.elnusa.co.id. Situs ini memuat informasi terkini mengenai pergerakan harga saham, aksi korporasi, bahan presentasi Perseroan, hingga berita-berita seputar Perseroan. Bagi masyarakat umum dan investor yang menginginkan informasi yang lebih komprehensif, situs ini juga memuat Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Audit maupun Interim yang dapat diunduh kapan saja.
Public or investors may access any related information in the Company’s official website at www.elnusa .co. id. The website provides the latest information on the share price, corporate action, presentation material, and corporate news. For public and investors who wishes to access more comprehensive information, the website also provides Annual Report and Audited Financial Report and Interim Financial Report which can be downloaded at any time.
Kegiatan Perseroan dalam rangka meningkatkan hubungan dengan Pemegang Saham maupun investor dan pelaku pasar modal selama tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Below is the list of activities of the Company in enhancing relations with shareholders, investors and capital market player during 2010:
No Kegiatan Activities
88
• Organizing an Analyst meeting and attended by 30 analysts from securities and asset management companies. • Organizing 16 one-on-one meetings, with 30 local and multinational securities and asset management companies. • Organizing 6 Non Deal Roadshows, along with 6 asset management companies in Jakarta.
Institusi Institution
1
RUPS GMS
Dihadiri oleh 79,95 % Pemegang Saham Attended by 79.95 % Shareholders
2
Paparan Publik Public Expose
Dihadiri oleh 100 peserta, terdiri dari pemegang saham, analis, fund manager, media dan investor umum Attended by 100 participants, consisting of shareholders, analysts, fund manager, media and general investors
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Waktu Time Juni 2010 June 2010 Desember 2010 December 2010
Corporate Governance Report
No Kegiatan Activities
Institusi Institution
Waktu Time May 2010 May 2010
3
Analyst Meeting
Kresna Securities Ciptadana Securities Panin Sekuritas Bhakti Securities Finan Corpindo Nusa Kim Eng Securities Citi E Trading Securities Mega Capital Indonesia Majapahit Securities Syailendra Capital Danatama Makmur OSK Nusadana Securities Mandiri Sekuritas Bank Mandiri Panca Global Securities Erdikha Elit Sekuritas Danareksa Sekuritas Benakat Petroleum Indo Premier Securities Trimegah Securities
4
One-On-One meeting
Erdikha Elit Sekuritas Kim Eng Securities Trimegah Securities Cantor Fitzgerald Majapahit Securities Ciptadana Securities BNP Paribas Securities Pte Ltd - Sing BNP Paribas Securities Jakarta Morgan Stanley Asia Limited - HK Deutsche Verdana Indonesia Isometric Capital Management - HK Ruffer (Asia) Limited - HK Robotti & Company Ltd (USA) UOB Kay Hian Securities Wasatch Advisors Atlantic Investment Management
5
Non Deal Roadshow (NDR)
Mega Capital Indonesia Dhanawibhawa Arthacemerlang Kresna Securities
May 2010 May 2010
6
Telekonferensi Conference Call
HLG Investment Singapore Ltd Centurion Investment Mgt Singapore Ltd BNP Paribas Singapore Ltd
April 2010
Berikut adalah daftar korespondensi dengan BapepamLK dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai penyampaian informasi kepada publik: No Jenis Keterbukaan Disclosure 1
Laporan Keuangan Audit
Jumlah Keterbukaan Total Disclosure 1 kali
Januari January 2010 Januari January 2010 Februari February 2010 Februari February 2010 Februari February 2010 April 2010 April 2010 April 2010 April 2010 April 2010 April 2010 April 2010 April 2010 April 2010 Mei May 2010 Mei May 2010
Below is the list of correspondences with BapepamLK and PT Bursa Efek Indonesia (IDX) on the provision of information disclosure to public:
Perihal Subject
Tanggal Date
Laporan Keuangan Tahunan Audit Tahun Buku 2009
29 Maret 2010
Audited Annual Financial Report for Fiscal Year of 2009
March 29, 2010
• Laporan Keuangan Interim - Kuartal pertama 2010 • Laporan Keuangan Interim - Tengah tahunan 2010 • Laporan Keuangan Interim - Kuartal ketiga 2010
• 29 April 2010 • 29 Juli 2010 • 28 Oktober 2010
• Interim Financial Report of First Quarter 2010 • Interim Financial Report of Mid Year 2010 • Interim Financial Report of Third Quarter 2010
• April 29, 2010 • July 29, 2010 • October 28, 2010
Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No.X.K.2 dan Peraturan BEI No. I.E. Audited Financial Report
1
In accordance with Bapepam-LK Regulation No.X.K.2 and IDX Regulation No.I.E. 2
Laporan Keuangan Interim
3 kali
Sesuai dengan Peraturan BapepamLK No. X.K.2 dan Peraturan BEI No. I.E Interim Financial Report In accordance with Bapepam-LK Regulation LK No. X.K.2 and IDX Regulation No.I.E
3
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
89
Laporan Tata Kelola Perusahaan sekretaris perusahaan corporate secretary
No Jenis Keterbukaan Disclosure
Jumlah Keterbukaan Total Disclosure
Laporan Eksplorasi
3
Perihal Subject
Tanggal Date
12 kali
• • • • • • • • • • • •
Laporan Eksplorasi Lapangan Bangkanai - Januari 2010 Laporan Eksplorasi Lapangan Bangkanai - Februari 2010 Laporan Eksplorasi Lapangan Bangkanai - Maret 2010 Laporan Eksplorasi Lapangan Bangkanai - April 2010 Laporan Eksplorasi Lapangan Bangkanai - Mei 2010 Laporan Eksplorasi Lapangan Bangkanai - Juni 2010 Laporan Eksplorasi Lapangan Bangkanai - Juli 2010 Laporan Eksplorasi Lapangan Bangkanai - Agustus 2010 Laporan Eksplorasi Lapangan Bangkanai - September 2010 Laporan Eksplorasi Lapangan Bangkanai - Oktober 2010 Laporan Eksplorasi Lapangan Bangkanai - November 2010 Laporan Eksplorasi Lapangan Bangkanai - Desember 2010
• • • • • • • • • • • •
3 Februari 2010 5 Maret 2010 9 April 2010 11 Mei 2010 9 Juni 2010 9 Juli 2010 9 Agustus 2010 8 September 2010 8 Oktober 2010 11 November 2010 9 Desember 2010 5 Januari 2011
12
• • • • • • • • • • • •
E xploration Report of Bangkanai Field – January 2010 Exploration Report of Bangkanai Field – February 2010 Exploration Report of Bangkanai Field – March 2010 Exploration Report of Bangkanai Field – April 2010 Exploration Report of Bangkanai Field – May 2010 Exploration Report of Bangkanai Field – June 2010 Exploration Report of Bangkanai Field – July 2010 Exploration Report of Bangkanai Field – August 2010 Exploration Report of Bangkanai Field – September 2010 Exploration Report of Bangkanai Field – October 2010 Exploration Report of Bangkanai Field – November 2010 Exploration Report of Bangkanai Field – December 2010
• • • • • • • • • • • •
F ebruary 3, 2010 March 5, 2010 April 9, 2010 May 11, 2010 June 9, 2010 July 9, 2010 August 9, 2010 September 8, 2010 October 8, 2010 November 11, 2010 December 9, 2010 January 5, 2011
12 kali
• • • • • • • • • • • •
Laporan Registrasi Pemegang Saham - per 31 Januari 2010 Laporan Registrasi Pemegang Saham - per 28 Februari 2010 Laporan Registrasi Pemegang Saham - per 31 Maret 2010 Laporan Registrasi Pemegang Saham - per 30 April 2010 Laporan Registrasi Pemegang Saham - per 31 Mei 2010 Laporan Registrasi Pemegang Saham - per 30 Juni 2010 Laporan Registrasi Pemegang Saham - per 31 Juli 2010 Laporan Registrasi Pemegang Saham - per 31 Agustus 2010 Laporan Registrasi Pemegang Saham - per 30 September 2010 Laporan Registrasi Pemegang Saham - per 31 Oktober 2010 Laporan Registrasi Pemegang Saham - per 30 November 2010 Laporan Registrasi Pemegang Saham - per 31 Desember 2010
• • • • • • • • • • • •
1 6 Februari 2010 24 Maret 2010 23 April 2010 19 Mei 2010 17 June 2010 14 Juli 2010 11 Agustus 2010 8 September 2010 15 October 2010 12 November 2010 13 Desember 2010 10 Januari 2011
12
• • • • • • • • • • • •
Shareholder Registration Report – per 31 January 2010 Shareholder Registration Report - per 28 February 2010 Shareholder Registration Report – per March 2010 Shareholder Registration Report – per 30 April 2010 Shareholder Registration Report – 31 May 2010 Shareholder Registration Report – per 30 June 2010 Shareholder Registration Report – per 31 July 2010 Shareholder Registration Report – per 31 August 2010 Shareholder Registration Report – per 30 September 2010 Shareholder Registration Report – per 31 October 2010 Shareholder Registration Report – per 30 November 2010 Shareholder Registration Report – per 31 December 2010
• • • • • • • • • • • •
February 16, 2010 March 24, 2010 April 23, 2010 May 19, 2010 June 17, 2010 July 14, 2010 August11, 2010 September 8, 2010 October 15, 2010 November 12, 2010 December 13, 2010 January 10, 2011
7 kali
• • • • • • •
Penyampaian Rencana Pelaksanaan RUPS tanggal 14 Mei 2010 Pemberitahuan Rencana RUPS tanggal 14 Mei 2010 Penundaan RUPS tanggal 14 Mei 2010 Penyampaian Rencana Pelaksanaan RUPS Tahunan tanggal 21Juni 2010 Pemberitahuan Pelaksanaan RUPS Tahunan tanggal 21 Juni 2010 Panggilan RUPS Tahunan tanggal 21 juni 2010 Penyampaian Hasil RUPS Tahunan tanggal 21 Juni 2010
• • • • • • •
4 April 2010 14 April 2010 21 April 2010 12 Mei 2010 20 Mei 2010 4 June 2010 23 Juni 2010
7
• • • • • • •
The Submission of GMS Implementation Plan on 14 May 2010 The Announcement of GMS Plan on 14 May 2010 The Postponement of GMS on 14 May 2010 The Submission of Annual GMS Implementation Plan on 21 June 2010 The Announcement of Annual GMS on 21 June 2010 The Submission of Annual GMS Subpoena on 21 June 2010 The Announcement of Annual GMS’ Results on 21 June 2010
• • • • • • •
April 4, 2010 April 14, 2010 April 21, 2010 May 12, 2010 May 20, 2010 June 4, 2010 June 23, 2010
Sesuai dengan Peraturan BEI No. I.E
Exploration Reports In accordiance with IDX Regulation No. I.E
4
Laporan Registrasi Pemegang Saham Bulanan Sesuai dengan peraturan BEI No. I.E ; Lampiran III.3.4 and III.3.5
Monthly Shareholder Registration Reports In accordiance with IDX Regulation No. I. E ; Appendix III.3.4 and III.3.5
5
Informasi berkaitan dengan RUPS. Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. X.K.1 dan Peraturan BEI No. I.E Information related to GMS In accordiance with Bapepam-LK No. X.K.1 and IDX Regulation No. I.E
90
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Governance Report
No Jenis Keterbukaan Disclosure 6
Siaran Pers
Jumlah Keterbukaan Total Disclosure 11 kali
Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. X.K.1 dan Peraturan BEI No. I.E
Press Releases
11
In accordiance with Bapepam-LK Regulation No. X.K.1 and IDX Regulation No.I. E
7
Keterbukaan Informasi Lainnya
10 kali
Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. X.K.1 dan Peraturan BEI No. I.E
Other Information Disclosures In accordiance with BapepamLK Regulation No.X.K.1 and IDX Regulation No.X.K.1
8
Iklan Keterbukaan Informasi di surat kabar harian Nasional Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK
Ads of Disclosures In National Newspapers in accordance with Bapepam-LK Reg.
8 kali
Perihal Subject
Tanggal Date
• Elsa Kerjakan Kontrak GeoScience Senilai USD 47.9 Juta • Elsa Garap Proyek 3D Transition Zone Seismic Senilai USD 33.7 Juta • Elnusa Kembali Peroleh Kontrak Jasa Pemeliharaan Sumur Produksi senilai USD 20 Juta • Elsa Bukukan Lonjakan Laba Bersih 249% • Kuartal 1 2010 Pendapatan Elnusa Tumbuh Signsifikan 64% Mencapai 1,15 t • Elnusa Bagikan Dividen 2009 Sebesar Rp 179.9 Miliar • Elnusa Catat Pendapatan Usaha Rp. 2,27 T Pada Kuartal II-2010 • Elnusa Elnusa Peroleh Kontrak Proyek Transition Seismic Acquisition Senilai US$ 24,48 Juta • Kuartal III-2010, Elnusa Cetak Pendapatan Rp. 3,19 T • Lepas Asset Based Bangkanai - Elnusa Mantapkan Langkah untuk Fokus di Jasa Hulu Migas Terintegrasi • Elnusa Targetkan Pendapatan Usaha Tumbuh 37% pada Tahun 2011
• 1 Februari 2010 • 22 February 2010 • 10 Maret 2010
• Elnusa Works on GeoScience Contract of USD$47.9 Million • Elnusa Works 3D Transition Zone Seismic Worth USD$ 33.7 Million • Elnusa reworks on Contract of Maintanance Service Production Well Worth USD$20 Million • Elnusa Books a 249% Increase in Net Income • In first quarter of 2010 , Elnusa’s revenues significantly grew 64% to 1.15 T. • Elnusa Distributed 2009 Dividends of IDR179.9 Billion • Elnusa Records IDR2.27 T Operating Revenues in Second Quarter of 2010 • Elnusa Acquired Transition Seismic Contract Worth USD$24.48 Million • Elnusa booked IDR3.19 T Revenues in Third Quarter of 2010 • Disposing Asset Based Bangkanai - Elnusa Will Focus on Intergrated Upstream Oil and Gas Services • Elnusa Targets Operating Revenues to grow 37% in 2011
• February 1, 2010 • February 22, 2010 • March 10, 2010
• Keterbukaan Informasi atas transfer saham milik PT Tri Daya Esta di PT Elnusa Tbk • Jawaban atas pertanyaan bursa • Keterbukaan Informasi atas transfer saham tahap II PT Tri Daya Esta di PT Elnusa Tbk • Keterbukaan Informasi atas divestasi 25% saham PT Elnusa Tbk di Elnusa Tristar Ramba Limited • Keterbukaan Informasi atas Fasilitas dan Tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi PT Elnusa Tbk • Keterbukaan Informasi atas pengalihan saham milik PT Tri Daya Esta di PT Elnusa Tbk kepada PT Benakat Petroleum Energy Tbk. • Keterbukaan Informasi atas perubahan Komite Audit • Rencana Penyelenggaraan Public Expose 2010 Elnusa • Penyampaian Materi Presentasi untuk Public Expose 2010 • Laporan HasilPublic Expose 2010
• 15 Maret 2010
• • • • •
29 Maret 2010 29 April 2010 21 Juni 2010 29 Juli 2010 21 September 2010
• 28 Oktober 2010 • November 12, 2010 • December 8, 2010
• • • • • • •
March 29, 2010 April 29, 2010 June 21, 2010 July 29, 2010 September 21, 2010 October 28, 2010 November 12, 2010
• December 8, 2010
• 2 5 Maret 2010 • 14 April 2010 • 14 Mei 2010 • 30 Juni 2010 • 7 Juli 2010 • • • •
2 9 Juli 2010 22 November 2010 1 Desember 2010 10 Desember 2010
• Information Disclosure on Transfer of PT Tri Daya Esta’s Shares in PT Elnusa Tbk • The Answers to The Questions from Market Authority • Information Disclosure on Second Share Transfer of PT Tri Daya Esta in PT Elnusa Tbk • Disclosure of Information on the divestment of 25% Shares in PT Elnusa Tbk in Elnusa Tristar Ramba Limited • Disclosure of Information on the facilities and benefits provided to the Board of Commissioners and Directors of PT Elnusa Tbk • Disclosure of Information on the transfer of shares owned by PT Tri Daya Esta in PT Elnusa Tbk to PT Benakat Petroleum Energy Tbk. • Disclosure of Information on Changes in the Audit Committee • Implementation Plan of Public Expose in 2010 • Submission of Presentation Material for Public Expose 2010 • Report on Public Expose Results
• March15, 2010
• Iklan Laporan Keuangan Tahunan Audit tahun buku 2009 di Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily • Iklan Laporan Keuangan Interim-Tengah Tahun 2010 di Harian Investor Daily • Iklan Pengumuman RUPS • Iklan Penundaan RUPS • Iklan pengumuman RUPS • Iklan panggilan RUPS • Iklan Hasil RUPS
• 29 Maret 2010 • • • • • •
29 Juli 2010 14 April 2010 21 April 2010 20 Mei 2010 4 Juni 2010 23 Juni 2010
• • • • • • •
• • • • • • •
March 29,2010 July 29, 2010 April 14, 2010 April 21, 2010 May 20, 2010 June 4, 2010 June 23, 2010
Ads of 2009 Financial Audit Report at Bisnis Indonesia and Investor Daily Ads of Interim 2010 Mid-Year Financial Report at Investor Daily GMS Announcement Ads MS Delay Ads GMS Announcement Ads GMS Subpoena Ads GMS Results Ads
• March 25, 2010 • April 14, 2010 • May 14, 2010 • June 30, 2010 • July 7, 2010 • • • •
July 29, 2010 November 22, 2010 December 1, 2010 December 10, 2010
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
91
Laporan Tata Kelola Perusahaan sekretaris perusahaan corporate secretary
Aktivitas Hubungan Media
Media Relations Activities
Sepanjang 2010, Sekretaris Perusahaan dengan media bekerja sama menyampaikan informasi-informasi terbaru. Perseroan melakukan metoda penyampaian informasi tertulis, surat menyurat, pertemuan langsung maupun komunikasi melalui saluran telepon selular kepada Sekretaris Perseroan yang dapat diakses 7 hari dalam seminggu, tidak terkecuali hari libur.
Along 2010, the Corporate Secretary in cooperation with the media conveyed the latest corporate information. The Company applied its information delivery method in written form, correspondence, direct meetings and communications via cellular telephone to Corporate Secretary, which is accessible 7 days a week, including holidays.
Relasi media dan aktivitas komunikasi dengan media yang terdokumentasi meliputi :
Media relations and communication documented by the Company included:
Bentuk Type
Kegiatan Activities
Frekuensi Frequency
Pelaksanaan Time
1
Press Release
Pengiriman informasi untuk media nasional dan lokal Sending information to national and local press
11
Jakarta/31 Maret Jakarta /21 Februari Jakarta /9 Maret Jakarta /29 Maret Jakarta /29 April Jakarta /21 Juni Jakarta /29 Juli Jakarta /21 September Jakarta /28 Oktober Jakarta /12 November Jakarta /8 Desember
2
Press Meeting
Pertemuan dengan perwakilan media / wartawan dalam kaitan kegiatan khusus atau acara informal Meeting with representatives of the media / journalists relating to specific activities or informal events
1
Jakarta /8 Desember
3
Press Conference
Konferensi yang disiapkan khusus untuk media secara terbuka Open conference for media only
1
Jakarta /21 Juni
4
Basic Information Pack
Informasi dasar kepada media perihal sebuah kegiatan atau kondisi di lapangan yang terkait teknis operasi Basic information to the media regarding an activity or technical operation in the field
6
Palembang /5 Juli Palembang /14 Agustus Jakarta /20 Agustus Hongkong/20 Agustus Jakarta/27 Oktober Yogyakarta /19 November
5
Fact Sheet
Informasi dasar tentang data fundamental Perseroan Basic information about the corporate fundamental data
1
Jakarta /30 April
No
Lonjakan intensitas komunikasi dengan media terjadi pada bulan Februari dan Maret 2010 sehubungan isu pembelian saham antara BIPI dan TDE dan pada bulan Juni 2010 terkait permintaan data kinerja fundamental. Komunikasi dengan media terkait ranah hukum yaitu kasus Saptawell dan Tristar antara Mei-Juli 2010 disikapi Sekretaris Perseroan secara proporsional.
92
activities
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
The higher intensity of communication with the media occurred in February and March 2010 regarding the issue of share acquisition between BIPI and TDE while in June 2010, with issue related to the demand for the fundamental performance data. Communication with media regarding legal aspects, namely in term of Tristar and Saptawell’s case between May and July 2010, was addressed by the Corporate Secretary proportionally.
Corporate Governance Report
Media Penyebaran Informasi
Information Media
Dalam menjalankan komitmennya Perseroan menyediakan pelayanan informasi kepada internal maupun eksternal dan kemudahan untuk mengaksesnya.
In performing its commitment, the Company provides information service to internal and external with easy access into it.
Media penyebaran informasi Perseroan meliputi: www.elnusa.co.id www.elnusa.web.id Press Release Basic Information Pack Fact Sheet Press Meeting Press Conference Corporate Secretary (Heru Samodra) Investor Relations (Fajriyah Usman) Communications (Hanny H Soemarno) Saluran telepon (021) 7883 0850 ext 1645 Layanan SMS: 0811 222 1969 Layanan e-mail:
[email protected]
The Information media of the Company include: www.elnusa.co.id www.elnusa.web.id Press Release Basic Information Pack Fact Sheet Press Meeting Press Conference Corporate Secretary (Heru Samodra) Investor Relations (Fajriyah Usman) Communications (Hanny H Soemarno) Phone: (021) 7883 0850 ext 1645 SMS: 0811 222 1969 E-mail:
[email protected]
Melalui media-media penyebaran informasi tersebut, Perseroan mendapat total publikasi sebanyak 363 liputan dengan Ad Value Rp 3.076.674.400.
Throughout various information channels, the Company has a total publication of 363 reports with Advertisement Value of IDR3,076,674,400.
Informasi tentang Perseroan tersebar di berbagai media: web-based, cetak (harian, tabloid, majalah), radio dan televisi.
The information about the Company can be accessed from all media: web-based, printed media (daily newspaper, tabloid, magazine), radio and television.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
93
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Lembaga dan profesi penunjang pasar modal Capital Market Support Institution and Professional
94
Auditor Independen
Independent Auditor
Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan tahun 2010 diaudit oleh Kantor akuntan Publik (KAP) Purwantono, Suherman & Surja (Firma anggota Ernst & Young Global Limited) (Izin KAP No. KMK-381/KM.1/2010), dengan Moch. Dadang Syachruna selaku Akuntan Publik yang menandatangani opini Laporan Keuangan Konsolidasi tersebut. Tahun 2010 merupakan penugasan periode pertama untuk KAP ini melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dengan total biaya jasa audit sebesar Rp1.730.000.000,- (Satu miliar tujuh ratus tiga puluh juta rupiah). Disamping Perseroan, beberapa Anak Perusahaan juga diaudit oleh KAP yang sama, yaitu PT Sigma Cipta Utama, PT Elnusa Petrofin, PT Purna Bina Nusa, PT Patra Nusa Data, dan PT Elnusa Patra Ritel. Selain tugas audit Laporan Keuangan KAP ini tidak melakukan tugas-tugas audit lain dalam lingkungan Perseroan. KAP Purwantono, Suherman & Surja ini beralamat di Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara 2 lantai 7 jalan Jend Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190.
The Company’s Consolidated Financial Report in 2010 was audited by Public Accountant Firm Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) (KAP License No.KMK-381/KM.1/2010), with Moch. Dadang Syachruna as Public Accountant who signed the opinion of the Consolidated Financial Statement. The year 2010 was the first assignment for this Public Accountant Firm to audit the Company's Consolidated Financial Statement with total audit fee of IDR1,730,000,000,- (One billion seven hundred thirty million rupiah). Besides the Company, the same firm also audited the Company's subsidiaries, which are PT Sigma Cipta Utama, PT Elnusa Petrofin, PT Purna Bina Nusa, PT Patra Nusa Data, and PT Elnusa Patra Ritel. Aside from auditing task, the firm was not assigned for other audit tasks in the Company. Public Accountant Firm of Purwantono, Suherman & Surja resides in the Indonesia Stock Exchange Building, Tower 2, 7th floor, Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190.
Biro Administrasi Efek
Securities Administration Bureau
Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai biro administrasi efek yang bertugas melaksanakan pencatatan pemilikan efek Perseroan. PT Datindo Entrycom beralamat di Puri Datindo – Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta .
The Company appointed PT Datindo Entrycom as the securities administration bureau assigned for registering the securities ownerships in the Company. PT Datindo Entrycom resides at Puri Datindo-Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta.
Pemeringkat Efek
Rating Agency
Pada bulan Agustus 2010, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sebagai credit rating Indonesia melakukan pemeringkatan terhadap Perseroan dengan hasil peringkat idA (Single A; Stable Outlook) untuk periode 11 Agustus 2010 sampai dengan 1 Agustus 2011. Peringkat tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi dari Perseroan serta Laporan keuangan Audit per 31 Desember 2009 dan Laporan Keuangan Tidak Diaudit per 30 Juni 2010. Peringkat idA tersebut menunjukkan bahwa Perseroan selaku obligor memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Kemampuan Perseroan cukup terpengaruh oleh memburuknya perkembangan perekonomian, bisnis dan keuangan. PT Pefindo beralamat di Setiabudi Atrium lantai 8, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62 Kuningan, Jakarta .
In August 2010, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), an Indonesia's rating agency, assigned the Company an idA rating (Single A; Stable Outlook) for the Company for the period of 11 August 2010 until 1 August 2011. The rating was assigned based on data and information of the Company and Audit Report as per 31 December 2009 and Unaudited Financial Report as per 30 June 2010. The idA rating confirms that the Company as a obligor has strong capability to meet its financial liabilities. The capability of the Company is influenced by the worsening condition of economy, business and finance. PT Pefindo resides at Setiabudi Atrium 8th Floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62 Kuningan, Jakarta.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Governance Report
mekanisme GCG Mechanism of GCG
Governance Mechanism merupakan mekanisme implementasi GCG yang tercermin dalam sistem yang kuat. Hal ini menjadi penting, karena implementasi GCG tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar governance structure, melainkan dibutuhkan adanya aturan main yang jelas dalam bentuk mekanisme. Governance mechanism dapat diartikan sebagai aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrol (pengawasan) terhadap keputusan tersebut.
Governance Mechanism is a mechanism of good corporate governance (GCG) implementation, which is reflected in strong system. It becomes important, since the GCG implementation is not only relying on the pillars of governance structure, but it requires a set of definite rules in the form of the mechanism. Governance mechanism can be interpreted as rules, procedures and a clear relationship between the decision makers and controllers (supervisor) against the decision.
Perseroan menyebut governance mechanism dengan sebutan softstructure GCG. softstructure merupakan aspek penting dalam implementasi GCG, karena softstructure GCG akan menjadi living document bagi segenap jajaran dan tingkatan organisasi di suatu perusahaan.
The Company cite governance mechanism as Softstructure of GCG. Softstructure is an important aspect in implementing GCG, as Softstructure will be serving as a living document for all ranks and levels in a corporate organization.
Secara mudah, GCG dapat diartikan sebagai mengerjakan apa yang tertulis dan menuliskan apa-apa yang dikerjakan. Dengan membentuk dan menguatkan softstructure GCG, diharapkan tidak akan ada lagi praktikpraktik pengambilan keputusan berdasarkan kebiasaan. Tidak akan ada lagi praktik-praktik yang termasuk “grey area”. Pembangunan aturan main yang kuat ini diharapkan akan memperkokoh sistem Perseroan. Apabila aturan main telah terbiasa dijalankan, ini akan menjadi budaya, dimana Insan Perseroan diharapkan telah terbiasa menjalankan sistem. Secara bertahap, hal ini terus menerus dijalankan di Perseroan.
GCG can be easily defined as doing what is written and write down what has been done. By forming and strengthening Softstructure of GCG, it is expected there will be no decision-making practices based on habit. There will be no more practices, including "gray area". Development of strong rules is expected to strengthen the system of the Company. If the rules have been accustomed to run, then those will serve as a culture, in which the Company’s employees are expected to be accustomed to running out the system. Gradually, it is constantly run by the Company.
Softstructure GCG yang dimiliki Perseroan antara lain:
Softstructure of GCG of the Company is:
1. GCG Roadmap GCG Roadmap merupakan arahan atau panduan dalam proses menjalankan implementasi GCG sebagai bagian dalam pencapaian tujuan Perseroan. 2. GCG Code Merupakan sekumpulan nilai dan praktik perusahaan yang menjadi dasar dan acuan bagi Pemegang Saham, Dewan Komisaris, segenap jajaran manajemen dalam mengelola perusahaan dan berhubungan dengan pihak-pihak berkepentingan lainnya (stakeholders). GCG Code memuat prinsipprinsip penerapan GCG yang selaras dengan perundang-undangan, visi dan misi, serta budaya perusahaan. Perseroan menempatkan GCG Code sebagai ‘payung’ bagi pembuatan peraturanperaturan teknis di bawahnya.
1. GCG Roadmap GCG Roadmap is a direction or guidance in running the process of GCG implementation as part of achieving its goals. 2. GCG Code GCG Code is a set of values and practices of the Company that serves as the basis and reference for the shareholders, the Board of Commissioners, all levels of management in managing the Company and dealing with other stakeholders. GCG Code sets out principles of GCG implementation that is consistent with legislation, vision and mission, as well as corporate culture. The Company places GCG Code as an 'umbrella' for the making of technical rules.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
95
Laporan Tata Kelola Perusahaan mekanisme gcg mechanism of gcg
96
3. Board Manual Board Manual merupakan kompilasi dari praktikpraktik pengelolaan perusahaan yang bersumber dari regulasi (Undang-undang/Peraturan), Anggaran Dasar dan best practices yang disepakati bersama dalam rangka implementasi GCG. Board Manual digunakan oleh organ-organ perusahaan yang berfungsi melakukan pengawasan dan pengelolaan Perusahaan, yakni Dewan Komisaris dan Direksi.
3. Board Manual Board Manual is a compilation of corporate management practices derived from the regulations (laws), the Articles of Association and best practices that are mutually agreed for guiding the GCG implementation. Board Manual is used by the corporate organs performing supervisory and management functions in the Company, namely the Board of Commissioners and Directors.
4. Code of Conduct Code of Conduct merupakan pedoman bagi individu perusahaan dalam menjalankan aktivitas perusahaan sesuai dengan budaya yang diharapkan. Merupakan etika bisnis perusahaan dan nilainilai yang mengatur cara mengelola perusahaan dalam mencapai visi, misi dan tujuan. Merupakan komitmen tertulis tentang GCG oleh manajemen dan karyawan Perseroan.
4. Code of Conduct Code of Conduct is a guideline for individuals in the Company in running corporate activities in accordance with expected cultures. It serves as business ethics and values of the Company that govern how to manage the company in achieving its vision, mission and objectives. It is a written commitment on GCG implementation by management and employees of the Company.
5. Piagam Komite di bawah Dewan Komisaris Memiliki peran sebagai panduan bagi Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi dalam pelaksanaan tugas sebagai organ pendukung Dewan Komisaris. Karakteristik Piagam Komite ini bersifat fleksibel dan dilakukan sesuai kebutuhan. 6. Piagam Internal Audit Piagam Internal Audit memiliki peran untuk meningkatkan fungsi pengendalian yang terintegrasi di lingkup Elnusa Group. Dan memastikan kegiatan operasional telah dijalankan dengan baik sesuai dengan aturan main yang berlaku.
5. Committee Charter under the Board of Commisioners The charter serves as a guideline for the Audit Committee and Nomination and Remuneration Committee to perform their duties as supporting organs to the Board of Commissioners. Characteristics of the Committee Charter lies on its flexibility and is applied whenever necessary. 6. Internal Audit Charter Internal Audit Charter has a particular role to enhance the controlling function integrated in Elnusa Group as well as to ensure the operational activities to have been executed according to any applicable regulations.
7. Pakta Integritas Pakta Integritas adalah pernyataan atau janji tentang komitmen untuk melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pakta Integritas diperlukan untuk mencegah terjadinya praktik korupsi dan kecurangan. Pakta Integritas menjadi komitmen bersama Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Insan Perseroan dalam menjalankan perusahaan secara profesional.
7. Integrity Pact Integrity pact is a statement or pledge on a commitment to undertake any tasks and responsibilities according to applicable regulations. This particular pact is somehow necessary merely to mitigate corruption and fraud practices. Integrity pact serves as the joint commitment between the Board of Commissioners, Directors and all of the employees in running the company professionally.
8. Ketentuan Penerimaan dan Pemberian Hadiah dan Hiburan Perseroan memiliki peraturan yang secara spesifik mengatur mengenai penerimaan dan pemberian hadiah dan hiburan. Dalam ketentuan ini terdapat dua inti pokok yang harus dilaksanakan oleh Insan Perseroan, sebagai berikut: • Insan Perseroan DILARANG meminta dan/atau menerima hadiah dan hiburan yang berhubungan dengan jabatan dan pekerjaannya dari pihak luar;
8. Provisions on Reward and Entertainment Giving The Company has regulated specifically on reward and entertainment giving. In this particular regulation, there are two main points that an employee must comply with, including:
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
• All employees of the Company are Prohibited to ask and/or receive any reward and entertainment relating to his/her position and occupation from external parties;
Corporate Governance Report
• Insan Perseroan DILARANG memberikan atau menjanjikan hadiah dan hiburan kepada pihak yang berhubungan dengan Perusahaan
• All employees of the Company are Prohibited to promise a reward or entertainment to anyone related to the company.
9. Kebijakan Benturan Kepentingan Perseroan memiliki kebijakan yang mengatur mengenai benturan kepentingan. Dalam kebijakan ini diatur mengenai hal-hal yang termasuk dalam kategori benturan kepentingan, cara penanganan dan berbagai aspek lain terkait lainnya.
9. Conflict of Interest Policy The company has a policy to deal with any conflict of interest. This particular policy regulates any notions categorized as conflict of interest along with the solution and other related aspects.
10. Whistleblower Policy Perseroan memiliki ketentuan mengenai whistleblower policy yakni sistem pelaporan pelanggaran. Dalam ketentuan ini diatur mengenai mekanisme pelaporan pelanggaran. Selain itu, diatur juga mengenai tahap penerimaan laporan, tahap penyelidikan sampai kepada tahap pemberian keputusan dan sanksi yang akan diberikan apabila pelanggaran yang dilaporkan terbukti.
10. Whistleblower Policy The Company has a whistleblower policy, which is a violation reporting system. This policy administers the violation reporting mechanism. Also it regulates report reception, investigation until decision making phase and the sanctions applied supposed the violation is proven.
11. Berbagai kebijakan dan prosedur lain terkait dengan kepengurusan perusahaan berbasis GCG Perseroan memiliki berbagai kebijakan lain yang terkait dengan kepengurusan berbasis GCG. Tanggung jawab penyusunan berada di Section of System and Procedure. Dengan terpusatnya tanggung jawab penyusunan kebijakan dan prosedur, diharapkan dapat tercipta sebuah sistem yang komprehensif dan terintegrasi bagi seluruh Insan Perseroan.
11. Several other policies and procedures related to GCG-based management The Company has several other polciies relating to GCG-based management. Responsibility for policy formulation lies on the Section of System and Procedure. With centralized responsibility for policy and procedure formulation, a comprehensive and integrated system is expected to be established for all employees of the Company.
Pembagian tata kebijakan Perseroan terdiri atas Kebijakan Mutu, Manual Mutu, Kebijakan, Prosedur, Manual dan Dokumen Pendukung.
Corporate policies are comprised of Quality Policy, Quality Manual, Policy, Procedure, Manual and Supporting Documents.
Sampai dengan bulan September 2010 telah berhasil disusun sebanyak 23 Kebijakan dari berbagai divisi di Perseroan.
Until September 2010, there has been 23 policies which were compiled from various divisions in the Company.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
97
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Sistem dan Prosedur Perseroan Corporate System and Procedure
Perubahan internal Organisasi Perseroan menuntut adanya adaptasi terhadap struktur organisasi dan proses bisnis (business process) di lingkungan Perseroan. Berkenaan dengan kelancaran dan kelangsungan operasi Perseroan, kebijakan dan prosedur atas proses bisnis di Perseroan perlu distandarkan dan disempurnakan.
Internal changes in the Company’s organization needs a quick adaptation to organizational structure and business process in the Company’s environment. In order to facilitate smooth and sustained operation, policies and procedure for business process in the Company shall be standardized and constantly improved.
Pendekatan dalam menentukan proses bisnis berasal dari ketentuan pemangku kepentingan (stakeholder requirement) yang akan dijalankan oleh Perseroan sehingga dapat menghasilkan kepuasan (stakeholder satisfaction). Perseroan telah menentukan bisnis inti pada Jasa Hulu Migas Terintegrasi (Integrated Upstream Oil & Gas Services), yang meliputi Geoscience Services, Drilling Services dan Oilfield Services, serta pengembangan usahanya (business development). Identifikasi terhadap stakeholder requirement kemudian dirumuskan dalam rencana bisnis (business plan) Perseroan dan menjadi target pencapaian di semua lini, mulai dari pra operasi, operasi dan pasca operasi. Sementara dalam menjalankan setiap tahapan aktivitas operasional tersebut didukung oleh fungsi-fungsi Shared Services /Support di Perseroan.
Approach for determining business process comes from stakeholder requirements which will be executed by the Company to meet stakeholder’s satisfaction. The Company has determined the core business on integrated upstream oil and gas services comprising of Geoscience Services, Drilling Services and Oilfield Services, as well as its business development. Identification to stakeholder requirements is then formulated into corporate business plan and becomes the target of achievement across the lines, from preoperation, operation and post-operation. Meanwhile, in each of the operational phase, the Company is supported by Shared Services/Support Functions.
Secara garis besar Business Process yang dijalankan di Perseroan digambarkan seperti gambar berikut, dimana dapat dilihat keterlibatan masing-masing proses, sekaligus merepresentasikan unsur organisasi yang mewakilinya.
In general, business process in the Company can be drawn below, where involvement of each process is vividly described and shows organizational element representing it.
Business process process
output
Stakeholder Requirement
integrated upstream oil & gas services and business development
Stakeholder R satisfaction
control
input
assurance
operational
operation planning support/shared services
system
98
performance
system
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Governance Report
Pada tahun 2010 Section of System & Procedure Perseroan telah menyusun Dokumen Sistem Manajemen Perseroan, yaitu dokumen yang merupakan rumusan kebijakan, peraturan, ketentuan, prosedur dan dokumen lainnya yang dipakai sebagai pedoman dalam aktivitas/pekerjaan/kegiatan operasional Perseroan untuk menjamin mutu dari masukan (input), proses dan hasil (output) yang distandarkan/diinginkan.
In 2010, Section of System & Procedure of the Company formulated the Corporate Management System Document, namely document that contains policies, regulation, rules, procedure, and other documents used as a guideline in activity/work/ operational performances to guarantee the quality based on the required standardized input, process and output.
Dokumen Sistem Mutu terdiri dari beberapa dokumen yang terkendali, yaitu :
Quality System Document consists of several controlled documents, they are:
•
evel 0: Kebijakan Mutu L Berisikan kebijakan utama Perseroan atas komitmen penetapan dan penerapan Sistem Manajemen Mutu secara efektif dan bertanggung jawab.
•
Level 0: Quality Policy Containing main policy on commitment of determination and implementation of Quality Management System in effective and responsible manner.
•
evel I: Manual Mutu L Menjelaskan tentang garis besar Sistem Manajemen Mutu dan ruang lingkup dari penerapan Sistem Manajemen Mutu di Perseroan. Di dalam Manual Mutu juga dijelaskan tentang proses bisnis Perseroan.
•
Level I: Quality Manual Explaining the basic guideline on Quality Management System and coverage of implementation of Quality Management System in the Company. The Quality Manual also states business process in the Company.
•
evel II: Kebijakan & Prosedur L Didalam Level II dijelaskan mengenai kebijakan beserta prosedur kerja setiap aktivitas/ proses operasional yang ada di Perseroan. • Kebijakan berisi aturan yang dibuat oleh internal Perseroan sebagai guiding principle dalam kegiatan operasional Perseroan yang harus diikuti dan ditaati oleh Fungsi - Fungsi terkait.
•
Level II: Policy & Procedure In Level II, working policies and procedure at each operational activity and process in the Company are explained. • Policy containing rule made by internal parties in the Company as guiding principle for operational activities the Company must follow and comply.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
99
Laporan Tata Kelola Perusahaan Sistem dan Prosedur Perseroan Corporate System and Procedure
• Standard Operating Procedure adalah tata cara kerja atas kegiatan di Perseroan, yang teratur, terukur, standar dan dilakukan secara konsisten sesuai dengan tujuan dan kebijakan Perseroan serta aturan yang berlaku. Biasa disingkat penyebutannya dengan Prosedur atau SOP. •
evel III: Manual L Manual adalah bagian dari Prosedur yang merupakan petunjuk dalam melakukan suatu aktivitas secara spesifik. Misalnya : Manual SAP, Manual Alat, dan sebagainya. Dokumen ini bisa dilengkapi dengan ilustrasi dan deskripsi yang diperlukan untuk mempermudah pemahaman dan mengurangi kesalahan dalam penggunaannya.
•
Level III: Manual Manual is part of procedure that serves a guideline for conducting specific activities. It includes SAP Manual, Tools Manual, and others. This document is completed with necessary illustration and description to promote better understanding and minimum errors in the implementation.
•
evel IV: Dokumen Pendukung L Merupakan dokumen tambahan sebagai pelengkap bukti penerapan sistem mutu yang salah satu contohnya ialah formulir (form).
•
Level IV: Supporting Document Is an additional document which completes the document for quality system implementation, such as form.
Berikut ini adalah daftar Kebijakan dan Prosedur Perseroan yang telah disusun :
100
• Standard Operating Procedure is a guideline for activities in the Company, which are regulated, measured, standardized and consistent with objectives and policies of the Company and applicable rules. For short, it is ussualy called as SOP.
No
Dokumen Document
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Planning & Performance Marketing Risk Management Persiapan Operasi (Operation Preparation) Investasi Geoscience Services Drilling Services Oilfield Services Operation Support Post Operation Pengadaan (Procurement)
12
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Below is the list of policies and procedure in the Company: Isi Dokumen Contents
Kebijakan Policies √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Prosedur Procedure √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Formulir Form √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Manual Manual SAP SAP iRisQ SAP SAP SAP SAP SAP SAP SAP SAP
Asset Management & Maintenance
√
√
√
Alat Maintenance, dan SAP
Human Resources Management Accounting & Finance Investor Relations Communications Information System Legal Quality Assurance Health, Safety & Environment (HSE) Internal Audit Good Corporate Governance Corporate Services
√ √ √ √ √ √ √
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Mengacu pada format OHSAS 18001 : 2007 √ √ √ √ √ √
HRIS SAP SAP SAP -
Corporate Governance Report
Pengendalian Risiko Perseroan Corporate Risk Management
Perseroan menerapkan sistem pengelolaan risiko yang proaktif dan sistematik melalui pendekatan Enterprise Risk Management (ERM) dan Project Risk Management (PRM).
The Company employs proactive and systematic risk management system, through the Enterprise Risk Management (ERM) and Project Risk Management (PRM) approaches.
Risiko merupakan dampak dari suatu peristiwa yang mungkin terjadi, terhadap tujuan yang ditetapkan. Sebelum suatu peristiwa terjadi, manajemen Perseroan – melalui proses manajemen risiko – melakukan langkah-langkah antisipatif, baik untuk mengurangi probabilitas terjadinya, maupun untuk memitigasi dampaknya. Keberhasilan Perseroan mencapai sasaran tergantung antara lain pada seberapa baik kemampuan Perseroan mengelola risiko-risiko yang dihadapi. Sejalan dengan karakteristik dan proses bisnis yang dijalankan, Perseroan menerapkan proses pengelolaan risiko pada dua level utama, yaitu level korporat (Enterprise Risk Management) dan level proyek (Project Risk Management). Di samping itu, karena proyek yang diambil oleh Perseroan dapat melibatkan investasi suatu alat, maka proses pengelolaan risiko juga mencakup kegiatan investment risk assessment.
Risk is an effect of a possible incident particularly over the goals being set by the company. Before an eventuality place, the company’s managementthrough risk management process- conducts anticipative measures, either to reduce the probability or to mitigate the impact. The Company’s success in achieving the target depends on how good the Company manages its risks. In line with the business characteristics and process, the Company imposes risk management process at two main levels, corporate level (Enterprise Risk Management) and project level (Project Risk Management). Furthermore, considering Elnusa’s project that requires investment in certain equipments, the risk management process also covers investment risk assessment.
Perseroan terus melakukan langkah penyempurnaan implementasi pengelolaan risiko pada tahun 2010 dengan strategi sebagai berikut:
The Company continued to improve the implementation of risk management in 2010 through the following strategies:
Sinergi dengan Internal Audit dalam Pelatihan dan Penerapan Risk-Based Audit
Synergy with Internal Audit in the Training and Implementation of Risk-Based Audit
Fungsi manajemen risiko bersinergi dengan fungsi internal audit menggagas dan melaksanakan kegiatan pelatihan tentang Risk Based Audit pada tanggal 31 Mei – 1 Juni 2010. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan keselarasan antara
The risk management function synergizing with internal audit function initiated and held Risk-Based Audit training on 31 May- 1 June 2010. This training aimed to increase the synchronization between internal audit activity and the risk management
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
101
Laporan Tata Kelola Perusahaan Pengendalian Risiko Perseroan Corporate Risk Management
102
aktivitas internal audit dengan aktivitas manajemen risiko, sehingga aktivitas internal audit fokus pada audit area yang memiliki eksposur risiko tinggi. Penerapan metodologi risk based audit itu sendiri sebenarnya telah dilakukan oleh fungsi internal audit pada periode sebelumnya.
activity, making the internal audit activity focused on the high risk exposure area. As a matter of fact, the implementation of risk-based audit methodology has been undertaken by the internal audit function in the previous period.
Pemisahan Fungsi Risk Management dari Fungsi Internal Audit
The Separation of Risk Management Function and Internal Audit Function
Sejak pertengahan tahun 2010, fungsi Manajemen Risiko Perusahaan yang sebelumnya berada di bawah Divisi Internal Audit, pindah struktur organisasi menjadi di bawah Department Investment Analysis & Risk Management. Perubahan tersebut dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima Fungsi Manajemen Risiko dari Division Head Internal Audit kepada Department Head Investment Analysis & Risk Management. Perpindahan ini telah dikukuhkan dengan Surat Keputusan Direksi Perseroan Nomor: 164/EN/KPTS/000D/2010 tertanggal 22 September 2010. Tujuan dari perubahan tersebut adalah untuk lebih meningkatkan sinergi antara fungsi manajemen risiko dan fungsi Monitoring Investasi, sehingga diharapkan antisipasi mitigasi risiko proyek, sudah dilakukan sejak investasi diinisiasi.
As of mid of 2010, there has been a change in Elnusa’s organizational structure. The Risk Management Function, previously under Internal Audit Division, is now under Department of Investment Analysis & Risk Management. The change was poured in the Report on the Handover of Risk Management Function from Head of Internal Audit Division to Head of Investment Analysis & Risk Management Department. This change had also been affirmed in the Decree of Board of Directors No: 164/EN/KPTS/000D/2010 dated 22 September 2010. The objective of the change is to enhance the synergy between risk management function and investment monitoring function. Thus, essentially the anticipation against risk mitigation of a project had been conducted since the investment was initiated.
Pelatihan dan Sosialisasi ISO 31000: 2009 Risk Management
Training and Socialization of ISO 31000: 2009 Risk Management
Pada tanggal 8 - 12 November 2010, perwakilan Perseroan berkesempatan mengikuti workshop tentang ISO 31000:2009 Risk Management dan Business Contingency Planning (BCP) di Kuala Lumpur Malaysia. Menindaklanjuti hasil workshop tersebut pada tanggal 22 November 2010 diselenggarakan acara Sosialisasi ISO 31000:2009 Risk Management dan BCP. Tujuan diselenggarakannya acara sosialisasi tersebut adalah untuk menyamakan pemahaman dan persepsi tentang Manajemen Risiko di kalangan risk owner dan meningkatkan kepedulian terhadap risiko yang dihadapi Perseroan dan mitigasi yang diperlukan, untuk memastikan bahwa sasaran Perseroan dapat tercapai.
The Company’s representatives joined a workshop on ISO 31000: 2009 Risk Management and Business Contingency Planning (BCP) in Kuala Lumpur, Malaysia, on 8-12 November 2010. As the follow-up to their participation, on 22 November 2010, the Company held a Socialization program of ISO 31000: 2009 Risk Management and BCP. The purpose of convening the socialization event is to synchronize the understanding and perception over Risk Management amongst risk owners and enhance their awareness against the risks dealt by the Company and identify any necessary mitigation merely to ensure the accomplishment of Company’s targets.
Upgrading iRisQ Risk Management Software ke Versi 3.1
Upgrading iRisQ Risk Management Software to 3.1 Version
Dalam rangka merespon beberapa kelemahan yang terdapat dalam iRisQ Risk Management Software versi 2.5 yang telah terinstal sejak akhir 2009, maka pada akhir 2010, provider software menginisiasi instalasi versi terbaru 3.1, sekaligus disepakatinya perpanjangan masa pemeliharaan terhadap software tersebut untuk jangka waktu 1 tahun berikutnya. Dengan terinstalnya versi terbaru ini, diharapkan adanya perbaikan pengamanan yang lebih optimal terhadap akses para user atas data risiko dari unit dan fungsi lain.
In order to respond several weaknesses in iRisQ Risk Management, the Company has installed 2.5 version software since the end of 2009. Then, in the end of 2010, the software provider initiated the installation of the latest 3.1 version while at the same time the Company also reached an agreement to extend the software maintenance for the next one year. With the installation, the Company expects more optimum security improvement particularly towards the access of the users over risk data from other units and functions.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Governance Report
Gambaran Umum Eksposur Risiko Perseroan 2010 dan Antisipasi Eksposur Risiko 2011
Overview over 2010 Risk Exposures and Anticipation of 2011’s Risk Exposures
Sebagai suatu evaluasi terhadap kejadian penting risiko selama tahun 2010, berikut kami sajikan 10 risiko-risiko yang menonjol, dan perlu peningkatan tindakan mitigasi di masa yang akan datang, agar (sepanjang dapat diantisipasi), risiko-risiko tersebut tidak terulang terjadi.
As an evaluation towards important risks in 2010, followings are 10 unusual risks that recquire mitigation improvement in the future (as long as it might be anticipated) so that they will not repeat in the future.
1. Risiko penundaan proyek oleh klien Adalah dampak dari tidak terealisasinya proyek yang sudah diproyeksikan dalam RKAP 2010, terhadap pencapaian pendapatan dan laba Perseroan. Kejadian menonjol 2010 adalah tidak terealisasinya proyek Geodata Acquisition Land Setiti Selat milik Pertamina, yang diproyeksikan senilai ± USD 18 juta. Risiko ini tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh manajemen Perseroan, disebabkan oleh beberapa faktor eksternal, seperti: • Gangguan kehumasan • Kendala perijinan lokasi proyek • Tuntutan warga di sekitar lokasi proyek • Penerapan undang-undang otonomi daerah
1. Risk of project delay by Clients Is a after effect to unrealized projects, that had been projected in the Work Plan and Budget 2010, regarding the achievement of the Company’s revenues and profits. One of the unusual incidents in 2010 was the failed realization of Geodata Acquisition Land of Setiti Strait project, belonging to Pertamina, amounting ±USD18 million. This particular risk could not be fully controlled by the Company’s management primarily due to several external factors: • Public relations problem • License of project location licensing problem • Objection against the project location from surrounding community • The implementation of local autonomy law
Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: melakukan restrukturisasi unit bisnis di divisi Geosains Services, membentuk Divisi Marketing pada akhir tahun 2010, yang secara dedicated melakukan analisis dan perluasan pasar jasa hulu migas, menyempurnakan kebijakan dan prosedur pra operasi pekerjaan proyek, serta sosialisasi kebijakan dan prosedur kepada process owner.
In order to anticipate the similar risks in the future, several risk mitigation measures have been and are currently being execute by the management of the Company, including: restructuring business unit in Geoscience Services division, establishing Marketing Division in the end of 2010, improving the policies and procedures for pre-project operation as well as socializing the policies and procedures to process owner.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
103
Laporan Tata Kelola Perusahaan Pengendalian Risiko Perseroan Corporate Risk Management
104
2. Risiko kegagalan pengelolaan proyek Adalah dampak dari kegagalan pengelolaan proyek, terhadap pencapaian pendapatan, beban dan laba Perseroan. Kejadian menonjol 2010 adalah masih berlanjutnya dampak dari kegagalan pengelolaan proyek Modular Drilling Rig Services (MDRS). Risiko ini dapat dikendalikan, disebabkan oleh beberapa faktor internal, seperti: • Kelemahan analisis potensi dan risiko prospek proyek • Ketidaktepatan keputusan pengambilan proyek • Kelemahan perencanaan proyek • Kelemahan manajemen proyek • Kelemahan koordinasi lintas fungsi • Kelemahan contract legal assistance
2. Risk of project management failure Is the after effect of the project management failure to gain revenues, expenses and profit. The prominent incident in 2010 was the continuing impact of management failure in Modular Drilling Rig Services (MDRS). This risk was contained and caused by several internal factors, including: • The poor analysis over projects potential and risk prospected • Inaccuracy in projects decision making • Weak project planning • Weak project management • Weak inter-function coordination • Weak legal assistance contract
Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: menyempurnakan pengelolaan tender, membentuk Divisi Legal, yang secara dedicated melakukan legal assistance baik pada saat deal dengan klien maupun dengan vendor, menyempurnakan project management, mengoptimalkan penerapan Project System, menyempurnakan sistem penilaian kinerja dan sebagainya.
In order to anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently being execute by the management, including: improving tender management, establishing legal division that is dedicated to legal assistance during dealing process with clients and vendors, improving project management, optimizing the implementation of Project System, improving performance’s assessment system, etc.
3. Risiko kegagalan perolehan proyek Adalah dampak dari kegagalan memperoleh proyek, terhadap pencapaian pendapatan dan laba Perseroan. Risiko ini sebagian besar dapat dikendalikan, disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: • Kalah tender • Harga yang diajukan terlalu tinggi • Beban depresiasi alat tinggi • Diskualifikasi • Masalah administrasi tender
3. Risk of project winning failure Is the after effect of the Company’s failure in winning particular project on the Company’s revenues and profit. This mostly risk are controllable and caused by several factors, such as: • Losing in a tender process • Too expensive proposal • High depreciation expense • Disqualification • Tender administration problem
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Governance Report
Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: membentuk divisi Marketing yang antara lain bertanggungjawab dalam melakukan koordinasi selama proses tender, menyempurnakan kebijakan dan prosedur keikutsertaan tender, perencanaan tender, manajemen tender, dan evaluasi kegagalan tender.
In order to anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently in place by management, including: establishing Marketing division that is responsible for coordination during tender process, improving the policy and procedures relating to tender participation, tender planning, tender management and evaluation of tender failure,
4. Risiko lead time pengadaan Adalah dampak dari lamanya waktu yang diperlukan untuk proses penyediaan barang dan jasa, terhadap perolehan pendapatan, beban dan laba Perseroan. Ada faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan menjadi penyebab risiko ini, seperti: • Ketersediaan informasi sumber pasokan • Karakteristik bisnis jasa hulu migas • Keterbatasan sumber pasokan • Faktor vendor • Faktor klien
4. Lead Time Procurement Risk Is the after effect of the length of time needed in good and service procurement process particularly on the Company’s revenues, expenses and profit. There are several controllable and uncontrollable factors causing this particular risk, including: • Available information regarding the source of supply • Business characteristic of oil and gas upstream services • Limited source of supply • Vendor factor • Client factor In order to anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently being execute by the management, including improving vendor data base, completing vendors’ track record, improving procurement guidelines according to the Company’s business characteristic, initiating e-proc, socializing code of conduct to vendor, undertaking procurement process along with the investment approval from the Directors or Board of Commissioners.
Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: menyempurnakan vendor database, melengkapi track record vendor, menyempurnakan pedoman procurement sesuai karakteristik bisnis Perseroan, menginisiasi e-proc, melakukan sosialisasi code of conduct kepada vendor, melakukan proses pengadaan bersamaan dengan proses persetujuan investasi oleh Direksi atau Dewan Komisaris. 5. Risiko overbudget investasi Adalah dampak dari besarnya realisasi harga perolehan investasi di atas anggaran yang disediakan, terhadap perolehan beban dan laba Perseroan. Ada faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan menjadi penyebab risiko ini, seperti: • Karakteristik bisnis jasa hulu migas • Keterbatasan sumber pasokan • Integritas sumberdaya manusia • Kompetensi dalam bidang perencanaan investasi • Faktor waktu
5. Risk of Investment Overbudget Is the after effect of realization of investment overbudget, particularly on the Company’s expenses and profit. There are several controllable and uncontrollable factors causing this risk, including: • Business characteristic of oil & gas upstream services • Limited source of supply • Human resources’ integrity • Competence of the investment planning division • Time factor
Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: menciptakan linkage antara proses tender, investasi, pengadaan, proyek dan monitoring investasi; penandatanganan pakta integritas oleh seluruh jajaran manajemen Perseroan; menerapkan secara konsisten dan konsekuen, sistem reward and punishment bagi pelanggar integritas; penerapan sistem eskalasi risiko untuk setiap pengecualian dari prosedur yang baku.
To anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently in place by management, including creating linkage among tender process, investment, procurement, project and investment monitoring, the signing of an integration pact by all of the Company’s management, consistently and consequently implementing the reward and punishment system for those violating integrity; implementing risk escalation system for every exception of standard procedure.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
105
Laporan Tata Kelola Perusahaan Pengendalian Risiko Perseroan Corporate Risk Management
106
6. Risiko inefisiensi investasi Adalah dampak dari kemahalan harga perolehan investasi, terhadap perolehan beban dan laba Perseroan. Ada faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan menjadi penyebab risiko ini, seperti: • Integritas karyawan • Efektivitas harga patokan sendiri • Kompetensi karyawan • Koordinasi lintas fungsi
6. Risk of Inefficient Investment Is the after effect of the expensive investment on the Company’s expenses and profit. There are some controllable and uncontrollable factors causing this risk, including: • Employees’ integrity • The effectiveness of self benchmark price • Employees’ competence • Inter-function coordination
Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: membentuk divisi Marketing yang antara lain bertanggungjawab dalam koordinasi penyusunan feasibility study investasi, penyempurnaan proses analisis dan evaluasi kelayakan investasi melalui departemen tersendiri, penyelenggaraan rapat tim penilai investasi untuk merumuskan rekomendasi keputusan investasi kepada Direksi atau Dewan Komisaris.
To anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently being execute by the management, including establishing Marketing division responsible for the coordination of formulating the investment study feasibility, improving the analysis and evaluation process over the investment feasibility through a particular Department, establishing an investment assessment team meeting merely to formulate the recommendation of investment decision to the Directors or Board of Commissioners.
7. Risiko alat hilang / rusak dalam pengoperasian Adalah dampak dari hilang atau rusaknya alat di lapangan, terhadap perolehan pendapatan, beban dan laba Perseroan. Ada faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan menjadi penyebab risiko ini, seperti: • Pekerjaan dilakukan di area terbuka • Sebagian alat bersifat portable • Nilai alat tinggi • Euforia reformasi • Lemahnya pengamanan
7. Risk of missing or damaged equipment during operation Is the after effect of the missing or damaged equipment in the field, on the Company’s revenues, expenses and profit. There are some controllable and uncontrollable factors causing this risk, including: • The operations tapped in an open area • Some equipment are portable • High equipment value • Reform euphoria • Weak security
Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: melakukan strategi transfer risiko kepada sub-kontraktor dan perusahaan asuransi, memasukkan komponen biaya risk premium ke dalam P/L proyek, sosialisasi proyek kepada masyarakat di sekitar lokasi proyek, koordinasi dengan aparat keamanan, tokoh masyarakat dan LSM.
To anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently being execute by the management, including: employing risk transfer strategy to the sub contractor and insurance company, including the risk premium expense component into the project’s P/L, socializing the project to the local community, coordinating with the military force, local figures and non-government organization.
8. Risiko defisit arus kas Adalah dampak dari defisitnya arus kas Perseroan, terhadap kelancaran kegiatan operasi, perolehan pendapatan dan laba Perseroan. Ada faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan menjadi penyebab risiko ini, seperti: • Karakteristik bisnis jasa hulu migas • Rata-rata perputaran piutang • Perencanaan investasi • Pengelolaan modal kerja • Kinerja debitur
8. Risk of cash flow deficit Is an after effect of the deficit in Company’s cash flow particularly over the smooth operation and Company’s revenues and profit. There are several controllable and uncontrollable factors causing this risk, including: • Business characteristic of oil and gas upstream service • Average flow of receivables • Investment planning • Working capital management • Debtor performance
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Corporate Governance Report
Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: membentuk tim percepatan collectibillity piutang, meningkatkan manajemen arus kas dan modal kerja, analisis risiko kredit pada saat persetujuan proyek.
To anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently being execute by the management, including establishing acceleration team for collectibility of receivables, improving cash flow and working capital management, and credit risk analysis during project approval.
9. Risiko sumberdaya manusia Adalah dampak dari masalah-masalah yang berasal dari faktor manusia, terhadap perolehan pendapatan, beban dan laba Perseroan. Ada faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan menjadi penyebab risiko ini, seperti: • Integritas karyawan • Produktivitas dan motivasi karyawan • Leadership manajemen Perseroan • Turnover key personnel • Peluang di tempat lain
9. Risk of Human Resources Is the after effect of problems caused by human error, on the Company’s revenues, expense and profit. There are several controllable and uncontrollable factors causing this risk, including: • Employees’ integrity • Employees’ productivity and motivation • Leadership of Company’s management • Turnover in key personnel • Opportunities in other places
Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: penandatanganan piagam pakta integritas bagi seluruh jajaran manajemen Perseroan, penerapan sistem reward and punishment secara konsisten dan konsekuen, pelatihan kepemimpinan, peningkatan remunerasi karyawan, pemberlakuan ikatan dinas untuk kegiatan pelatihan dengan nilai tertentu.
To anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently being execute by the management, including the signing of integrity pact charter for all the Company’s management, consistently and consequently implementing reward and punishment system, holding leadership training, increasing the employees’ remuneration, imposing a bond department for training activities of particular amount.
10. Risiko pendanaan investasi Adalah dampak dari ketersediaan sumber pendanaan investasi, terhadap perolehan pendapatan, beban dan laba Perseroan. Ada faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan menjadi penyebab risiko ini, seperti: • Kepercayaan investor dan pemberi pinjaman • Kinerja manajemen • Tingkat suku bunga • Nilai tukar mata uang • Kondisi ekonomi makro
10. Risk of Investment Financing Is the after effect of the availability of investment financing source, on the Company’s revenues, expenses and profit. There are several controllable and uncontrollable factors causing this risk, including: • The confidence of investors and lender • Performance of management • Interest rate • Exchange rate • Macro economic condition
Untuk mengantisipasi risiko serupa di masa mendatang, beberapa langkah mitigasi risiko yang telah dan sedang dilakukan manajemen Perseroan antara lain: membentuk divisi Treasury yang bertanggungjawab terhadap proses fund raising, manajemen arus kas, manajemen modal kerja.
To anticipate the similar risk in the future, several risk mitigation measures have been and are currently being execute by the management, including: establishing Treasury division that is responsible for fund rising process, cash flow management and working capital management.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
107
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Pengawasan dan Pengendalian Internal Internal Control and Supervision
108
Pedoman dan Kebijakan Dasar Perusahaan Perseroan mengenai GCG merekomendasikan agar perusahaan memiliki fungsi pengawasan internal. Perseroan memandang Audit Internal sebagai salah satu fungsi pengendali dan pengawas internal untuk mendukung kegiatan operasional, keuangan dan manajemen menjadi lebih efektif dan efesien. Disamping pedoman tersebut, Departemen Keuangan Republik Indonesia melalui Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) yang telah memutuskan dan menetapkan keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, yaitu dengan diterbitkannya Keputusan No. Kep-496/ BL/2008 tanggal 28 November 2008 dan ketentuan mengenai keputusan tersebut dimuat pada peraturan nomor IX.I.7.
Corporate Guideline and Basic Policy on GCG recommends that the Company has internal supervisory function. The Company sees Internal Audit is one of internal control and supervisory functions to support the operations, finance, and management to make it more effective and efficient. Besides the guideline, Department of Finance of Republic of Indonesia through Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BapepamLK) that has decided and determined on the Decree of Head of Bapepam-LK on the Estasblishment and Guideline in Formulating Internal Audit Unit Charter, namely following the issuance of Decree No. Kep-496/ BL/2008 dated November 28, 2008 and provision on the decree which is stated in regulation No. IX.I.7.
Unit Audit Internal Perseroan juga telah menetapkan Piagam Audit Internal yang merupakan aturan perilaku bagi Internal Auditor dan prinsip-prinsip dasar pelaksanaan Internal Audit. Piagam ini ditetapkan melalui SK Direktur Utama No.053/EN/KPTS/000D/2009 tanggal 2 Januari 2009 dan merupakan penyempurnaan dari piagam sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2004.
Internal Audit Unit of the Company also determined that Internal Audit Charter regulates the behaviors for Internal Auditor and basic principles for the implementation of Internal Audit. This Charter was assigned through the President Director's Decree No.053/EN/KPTS/000D/2009 January 2, 2009 and constitute the revision of the previous charter assigned in 2004.
Internal Audit Perseroan menempatkan diri sebagai mitra auditee (pihak yang diaudit) dalam tujuan pencapaian sasaran Perusahaan. Aktivitas Internal Audit mencakup pengujian atas transaksi keuangan, compliance (ketaatan terhadap peraturan), serta pengujian terhadap sistem yang ada, proses dan operasi yang berjalan.
Internal Audit of the Company positions itself as auditee partner in achieving the objectives of the Company. Internal Audit’s activities include review on financial transactions, compliance as well as existing system, current process and operations.
Saat ini Internal Audit Perseroan dipimpin oleh Roni I. Maulana, di dalam Divisi Internal Audit dan Quality Management, langsung di bawah Direktur Utama. Struktur Divisi tersebut terdiri dari : 1. Departemen Internal Audit, terdiri dari 2 Senior Auditor, 1 Junior Auditor dan 4 Auditor yang menangani aspek audit operasional maupun keuangan; 2. Departemen Quality Management , terdiri dari bagian system procedure dan bagian quality assurance; dan 3. Section GCG
Currently, Internal Audit is headed by Roni I. Maulana, in Division of Internal Audit and Quality Management, directly under the President Director's supervisory. The structure of the Division consists of : 1. Department of Internal Audit, including 2 Senior Auditors, 1 Junior Auditor and 4 Auditors who handle operational and financial aspect of audit. 2. Department of Quality Management, including system procedure and quality assurance section. 3. Section of GCG
Tugas penting Audit Internal Perseroan adalah memastikan bahwa pengendalian internal Perusahaan telah berjalan dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dalam melaksanakan tugasnya, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Kerja Audit Tahunan (RKAT)
The key tasks of Internal Audit of the Company is to ensure that internal control has been runing on track and keeps improving from year to year. In perfoming its tasks, the steps taken are:
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
a. Formulating Annual Audit Work Plan in early year
Corporate Governance Report
b.
c.
d. e.
pada setiap awal tahun berdasarkan analisis risiko yang dimiliki Perusahaan. RKAT ini disampaikan kepada Direksi dan Komite Audit untuk mendapatkan persetujuan; Melakukan pengujian terhadap pelaksanaan pengendalian internal dan manajemen risiko sesuai kebijakan yang dimiliki Perusahaan; Melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap auditee yang mencakup aspek pemasaran, operasi, keuangan, sumber daya manusia, pengadaan, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya; Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa; Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan.
based on risk analysis of the Company. The work plan is subimitted to the Directors and Audit Committee for approvals; b. Conducting a review on the implementation of internal control and risk management according to corporate policies; c. Conducting an assessment against auditee including marketing aspect, operation, finance, human resources, procurement, information technology, and other activities; d. Providing inputs for improvement and objective information about the activities under review; e. Monitoring, analyzing and reporting the implementation of follow-up to the improvement.
Selama tahun 2010, telah dilakukan audit terhadap beberapa obyek audit sebagai berikut; a. Divisi Operasi Perseroan, yang mencakup pemeriksaan atas proyek-proyek yang berjalan di tahun tersebut yang memiliki nilai uang dan risiko yang relatif besar serta pemeriksaan atas kesesuaian investasi yang telah dilakukan oleh Divisi tersebut dibandingkan dengan pelaksanaan proses operasinya; b. Divisi Supporting Perseroan, yang mencakup pemeriksaan atas ketaatan terhadap aturan yang berlaku serta efektifitas support atas operasi Perseroan; c. Perusahaan-perusahaan yang menjadi Anak Perusahaan; d. Pemeriksaan khusus atas proses dan realisasi investasi Perseroan yang bernilai besar.
In 2010, audit had taken place in several audit objects, among which were: a. Operational Division, which covered evaluation on current projects in that year containing money value and relatively big risks as well as evaluation on the accordance of the investment done by the division compared to the operational process.
Dari hasil pelaksanaan audit tersebut, Audit Internal bersama-sama dengan auditee telah membahas hal-hal yang merupakan kelemahan untuk diberikan saran perbaikannya. Seluruh Laporan Hasil Audit beserta rekomendasinya disampaikan kepada Direksi dan Komisaris melalui Komite Audit. Laporan ini juga disampaikan kepada auditee untuk dapat dipergunakan sebagai bahan perbaikan baik aspek pengendalian internal, maupun proses dan aktivitasnya.
The audit results showed that Internal Audit in cooperation with auditee had dicussed several weaknesses which need advice for their improvements. All recommendations of the audit results were submitted to the Directors and Board of Commissioners through the Audit Committee. The report was also submitted to the auditee for guidance in improving the internal control aspect, process and activities.
Secara berkala Internal Audit melakukan monitoring atas pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi audit dengan pihak auditee. Pelaksanaan tindak lanjut sudah berjalan cukup baik dengan dilaksanakannya rekomendasi yang diberikan, termasuk rekomendasi dari pemeriksaan khusus.
Periodicallly the Internal Audit conducts the monitoring over the follow-ups on the audit recommendations with auditee. The implementation of the followups runs quite well with the implementation of the recommendations, including those from special evaluation.
b. Supporting Division, which included the review on compliance against applicable rules as well as support effectivity on the Company’s operations; c. Subsidiaries of the Company; d. Special assesment on the process and realization of Company’s big-value investments.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
109
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Perkara Hukum Perseroan Company’s Legal Affairs
Selama tahun 2010, perkara-perkara penting yang dihadapi perusahaan adalah sebagai berikut: No
1
2
Nomor Perkara Number of lawsuit
Posisi Perseroan Company’s position
Materi Perkara Case Material
Status Perkara Status of the Case
533/Pdt.G/2010/ PN.JKT.Sel, tanggal 19 Agustus 2010 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. 533/Pdt.G/2010/ PN.JKT.Sel, dated 19 August 2010 at District Court of South Jakarta
Tergugat Defendant
Gugatan wanprestasi hukum oleh PT Light Instrumenindo sehubungan dengan tidak ditandatanganinya Akta Pelepasan Atas Tanah yakni SHGB No.26 / Pegangsaan Dua dan SHGB No.32/ Pegangsaan Dua yang keduanya atas nama Perseroan yang berlokasi di Pegangsaan Dua Kelapa Gading. Claim of legal default by PT Light Instrumenindo following to the absence of signing process on Land Release Act, SHGB No.2/ Pegangsaan Dua and SHGB No.32/ Pegangsaan Dua, both on the name of the Company and are located in Pegangsaan Dua Kelapa Gading
Sidang saat ini telah memasuki tahap pembuktian dari kedua belah pihak, baik penggugat maupun tergugat. The trial has enter the verification process from both parties, plaintiff and defendant.
Gugatan perbuatan melawan hukum oleh PT. Saptawell Tehnictama (“Saptawell”) atas penyewaan peralatan BOP (Blow Out Preventer) 4 1/16” dan Riser Spool milik Saptawell yang mengalami kerusakan setelah disewa oleh Perseroan. Saptawell mengajukan tuntutan ganti rugi atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan Elnusa dengan tuntutan agar Elnusa membayar ganti kerugian Claim of law violation filed by PT Saptawell Tehnictama (“Saptawell”) regarding lease of BOP (Blow Out Preventer) 41/1 and Riser Spool belonging to Saptawell and being rented by the Company. Saptawell proposes compensation over such law violation act by Elnusa requiring Elnusa to settle the loss.
Sidang Pengadilan Negeri telah selesai dan diputuskan bahwa gugatan Saptawell tidak dikabulkan. Saat ini Saptawell telah mengajukan Banding ke Pengadilan Tinggi. The trial process at the District court was completed and the court decided to dismiss Saptawell’s claim. At the moment, Saptawell proposes an appeal into the High Court.
1458/Pdt. G/2009/ PN.Jkt.Sel. tanggal 15 September 2009, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. 1458/Pdt. G/2009/ PN.Jkt.Sel. dated 15 September 2009 at District Court of South Jakarta
Tergugat Defendant
Perkara-perkara yang sedang dihadapi ELNUSA di tahun 2010, tidak ada satupun yang memiliki dampak signifikan terhadap kondisi dan kinerja Perseroan secara umum.
110
During 2010, the important legal affairs faced by the Company are as follows:
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
None of the legal cases faced by Elnusa in 2010 significantly affected the Company’s condition and performance in general.
Corporate Governance Report
Etika Bisnis dan Etika Kerja Code of Conduct
Perseroan merupakan salah satu perusahaan yang publik yang memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan Good Corporate Governance (GCG) dalam setiap aktivitasnya. Implementasi GCG di Perseroan diharapkan menjadi payung bagi seluruh sistem dan struktur yang ada di dalam prinsip GCG sampai kepada level operasional, sekaligus menjadi panduan dalam hubungan Elnusa dengan stakeholders. Implementasi GCG di Perseroan diarahkan untuk membentuk tidak saja sistem dan struktur yang kuat, namun menciptakan mentalitas SDM yang memiliki integritas baik sehingga menjadi agent of change yang melaksanakan dan menjadikan GCG sebagai budaya Perseroan.
The Company is a public company having the responsibility for implementing good corporate governance (GCG) in every activity. This GCG implementation is expected to be an umbrella for all systems and structures laid in the GCG’s principles until the operational level as well as the guideline for Elnusa’s relation with the stakeholders. The GCG implementation is specially directed to formulate not only strong system and structure but also to set the mentality of human resources for having good integrity thus in the end they may become the agent of change in implementing and treating GCG as the corporate culture.
Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan adanya mekanisme yang menjadi pengikat bagi setiap insan Perseroan dalam menjalankan implementasi GCG dengan penuh komitmen dan konsistensi. Salah satu caranya adalah dengan menjalankan Code of Conduct (Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja) Perseroan yang telah dimiliki sejak tahun 2007. Code of Conduct mencakup prinsipprinsip dasar etika bisnis sebagai pedoman bagi seluruh Insan Perseroan, yang terdiri dari beberapa aspek : 1. Etika Bisnis, mengatur hubungan dengan Pegawai Perseroan, pelanggan, pemegang saham, pemerintah dan regulator, lingkungan, penyedia barang/jasa, kreditur/investor, pesaing dan masyarakat sekitar. 2. Etika kerja, mengatur tuntutan perilaku individu, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundangundangan, kerahasiaan informasi, benturan kepentingan, pemberian dan penerimaan hadiah, anti penggelapan, melindungi aset perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja, menjaga criteria perusahaan, serta ketepatan pencatatan. Selain itu, penjabaran aspek tersebut diatas dalam Code of Conduct juga merupakan bagian dari penjabaran nilai-nilai Perseroan yang hidup, berkembang dan diaplikasikan oleh seluruh Insan Elnusa yakni Clean, Respectful dan Synergy. Bersih secara moral, transparan dan akuntabel. Clean: Respectful: Terpercaya di dalam komunitas bisnis dan lingkungannya melalui profesionalisme, kemandirian, berdaya saing serta kemampuannya memenuhi kepuasan stakeholders. Synergy: Berorientasi pada kekuatan aliansi secara terpadu untuk menciptakan nilai.
To support this particular notion, there must be a binding mechanism for all employees of the Company in implementing GCG with the strong commitment and consistency. One of the ways will be to undertake corporate Code of Conduct, existing since 2007. Code of Conduct covers the basic principles of business ethics and serves as the guideline for all employees of the Company, which consist of several aspects: 1. Business Ethics, manages the relationship with Corporate employees, customers, shareholders, government and regulators, environment, goods/ service providers, creditors/investors, competitors and neighboring communities. 2. Work Ethics, manages the individual behavior demands, Compliance with laws and regulations, information confidentiality, conflict of interest, gift giving and receiving, anti-embezzlement, protecting company assets, occupational safety and health, maintaining the company image and documentation accuracy. Aside of that, the description of the Code of Conduct also forms part of the description of the corporate values which live, develop and are applied by all employees of Elnusa., namely Clean, Respectful and Synergy. Clean : Morally clean, transparent and accountable Respectful: Trusted within the business community and environment through professionalism, independency, competitive as well as capable in delivering the stakeholders satisfaction. Synergy: Oriented on the aliance benefit integratedly to create value.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
111
Laporan Tata Kelola Perusahaan etika bisnis dan etika kerja code of conduct
Untuk menginternalisasikan hal tersebut, Perseroan membentuk Tim Internalisasi Code of Conduct berdasarkan Surat Keputusan No. 011/EN/KPTS/000D/2010 untuk menjalankan internalisasi Code of Conduct yang dimiliki, dengan susunan keanggotaan Tim Internalisasi Code of Conduct sebagai berikut: A. Steering Committee : Dewan Direksi B. Ketua: Division Head of IAQM, Roni I. Maulana C. Wakil Ketua: Division Head of HR, Trivita Damayanti D. Trainer : 1. Achmad Zaki 2. M. Bambang Soemitro 3. Hafid Mulyadi 4. Odang Supriatna 5. Nur Saadah E. Dokumentasi: Nur Saadah F. Event Organizer : Ina Marvitasari
In order to socialize those values internally, the Company established Internalization Team of Code of Conduct, pursuant to the Decree No. 011/EN/KPTS/000D/2010 merely to implement Code of Conduct Internalization with membership structure as follows:
Susunan Tim Internalisasi mengalami penambahan dengan kehadiran Section Head of GCG, Mohamad Fajri MP yang bergabung dengan Elnusa sejak bulan Mei 2010 dan SN Rasjid sebagai Event Organizer.
There were additional members to the Internalization Team’s structure with the joining of Section Head of GCG Mohamad Fajri MP, entering Elnusa since May 2010, and SN Rasjid as the Event Organizer.
Selama periode tahun 2010, telah dilaksanakan 14 batch Workshop Internalisasi dimulai dari Division Head sampai dengan Officer & Staff dengan jumlah keseluruhan sebanyak 424 orang. Rincian jumlah peserta dan batch sebagai berikut:
During 2010, the team had held 14 batch Internalization Workshop, including Division Head to Officers & Staff, with the total participants of 424 persons. The details over participant and batch are as follows:
No 1 2
3
4 5
6 7 8
9
10
11
12
13
14
112
level PESERTA Participant Level - Division Head - Director of Subsidiary - Department Head - Director of Subsidiary - GM/SM of Subsidiary - Department Head - Section Head - Unit Head - Department Head - Section Head - Section Head - Unit Head - Officer - Officer - Staff - Officer - Staff - Section Head - Unit Head - Officer - Section Head - Unit Head - Officer - Section Head - Unit Head - Officer - Section Head - Unit Head - Officer - Section Head - Unit Head - Officer - Section Head - Unit Head - Officer - Section Head - Unit Head - Officer Total
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
A. Steering Committee: Board of Directors B. Chairman: Division Head of IAQM, Roni I. Maulana C. Deputy Chairman: Division Head of HR, Trivita Damayanti D. Trainer Team: 1. Achmad Zaki 2. M. Bambang Soemitro 3. Hafid Mulyadi 4. Odang Supriatna 5. Nur Saadah E. Documentation: Nur Saadah F. Event Organizer: Ina Marvitasari
jumlah PESERTA Number of Participant
Tanggal Date
TEMPAT Venue
20
6 Maret 2010 March 6, 2010 13 Maret 2010 March 13, 2010
Jakarta
Waluyo
Jakarta
Waluyo
33
18 Juni 2010 June 18, 2010
Jakarta
M. Bambang Soemitro Achmad Zaki
28
24 Juni 2010 June 24, 2010 23 Juli 2010 July 23, 2010
Jakarta
Waluyo
Jakarta
Odang Supriatna Achmad Zaki
29 Juli 2010 July 29, 2010 11 Oktober 2010 October 11, 2010 21 Oktober 2010 October 21, 2010
Balikpapan
Jakarta
M. Bambang Soemitro
37
29 Oktober 2010 October 29, 2010
Jakarta
Odang Supriatna Mohamad Fajri MP
31
11 November 2010 November 11, 2010
Jakarta
Odang Supriatna Achmad Zaki
21
25 November 2010 November 25, 2010
Jakarta
M. Bambang Soemitro Achmad Zaki
51
9 Desember 2010 December 9, 2010
Jakarta
Achmad Zaki Mohamad Fajri MP
35
16 Desember 2010 December 16, 2010
Jakarta
Hafid Mulyadi Mohamad Fajri MP
18
23 Desember 2010 December 23, 2010
Jakarta
M. Bambang Soemitro Achmad Zaki
39
42
25 18 26
424
Balikpapan
instruktur Instructor
Achmad Zaki Mohamad Fajri MP Mohamad Fajri MP
Corporate Governance Report
Jumlah total 424 orang telah mencapai 39% dari total karyawan Elnusa yang berjumlah 1.081 orang.
The 424 participants have reached 39% of Elnusa’s total employees, which were 1,081 persons.
Berdasarkan hasil form evaluasi, secara umum dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Mayoritas peserta merasa puas dengan kualitas instruktur/pengajar, termasuk persiapan yang dilakukan oleh instruktur. 2. Materi Code of Conduct yang diberikan dirasakan sudah tepat bagi peserta. 3. Durasi Internalisasi Code of Conduct dirasakan sudah tepat, tidak terlalu lama dan tidak terlalu pendek. 4. Mayoritas peserta sudah memahami isi dari Code of Conduct dan merasa bahwa Code of Conduct dapat diaplikasikan dalam kegiatan operasional sehari-hari. 5. Sebagian peserta merasa bahwa isi Code of Conduct perlu ditambahkan. Beberapa rekomendasi peserta cukup penting untuk dievaluasi dalam evaluasi isi Code of Conduct. 6. Mayoritas peserta bersedia menerapkan Code of Conduct dan menyebarluaskannya di unit kerja masing-masing. 7. Mayoritas peserta merasakan manfaat dari Code of Conduct.
Based on the evaluation form, in general, the conclusions are: 1. Majority of participants feel satisfied with the quality of the instructors, including their preparation.
Whistleblowing System Perseroan
The Company’s Whistleblowing System
Perseroan telah memiliki mekanisme pengaduan terkait pelanggaran yang disebut dengan Whistleblowing System.
The Company has already had mechanism to handle complaints regarding any violations, called the Whistleblowing System.
Media Pengaduan bagi Whistleblower Policy sebagai berikut: - Melalui surat: ditujukan kepada Section Head of GCG PT Elnusa Tbk. Graha Elnusa Lantai 14 Jl. TB Simatupang Kav 1B, Jakarta 12560 - Melalui email:
[email protected] - Melalui telepon: (021) 78830850 ekstension 1411 - Melalui hotline HP: 0858-1420-2582
The media for the Whistleblower Policy is as follows: - By letter: addressed to Section Head of GCG PT Elnusa Tbk, Graha Elnusa Lantai 14 Jl. TB Simatupang Kav 1B, Jakarta 12560 - By email:
[email protected] - By phone: (021) 78830850 ekstension 1411 - Hotline service: Mobile: 0858-1420-2582
Sejak diluncurkan bulan September 2010, sampai saat ini Perseroan telah menerima sejumlah pengaduan pelanggaran. Per Desember 2010, Tim Whistleblowing System telah menerima 3 laporan. Dari 3 laporan tersebut, telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 2 laporan. 1 (satu) laporan sedang dalam proses tindak lanjut karena tidak hanya melibatkan pihak elnusa, namun melibatkan pihak lain.
Since it was launched in September 2010, so far, the Company has received a number of complaints on violations. The Whistleblowing System Team had received three reports as per December 2010. Of those three reports, two reports were completely followed up while the other report is in the followup phase as it involves not only Elnusa but also other party.
Perseroan berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap laporan yang masuk dan akan berusaha menyelesaikannya sebagai bagian dari komitmen Perseroan terhadap implementasi GCG.
The Company commits to follow up every report and will do its best to provide solutions as part of the Company’s commitment to GCG implementation.
2. T he Code of Conduct materials are somewhat suitable to the participants 3. The duration of Internalization of Code of Conduct is relatively appropriate, not to long and not to short. 4. Majority of the participants understand the content of Code of Conduct and perceive that this Code of Conduct is applicable in the daily operation. 5. Some participants perceive that the material must be added. Several recommendations from the participants are important to be evaluated in the evaluation of material of Code of Conduct. 6. Majority of the participants are willing to impose Code of Conduct as well as spread it to each of their working unit. 7. Majority of participants feel the benefit of this Code of Conduct.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
113
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Analisis dan pembahasan manajemen Management's Discussion and Analysis
Komposisi pendapatan terbesar tahun 2010 berasal dari sektor Jasa Hulu Migas Terintegrasi yang merupakan bisnis inti Perseroan dengan kontribusi sebesar 52%, kemudian Jasa Hilir Migas memberikan kontribusi sebesar 44% dan diikuti oleh Jasa Penunjang Hulu Migas yang terdiri dari tiga Anak Perusahaan menyumbang 4% dari total pendapatan konsolidasi Perseroan. The composition of the biggest revenue in 2010 was derived from the Integrated Upstream Oil & Gas Services sector as the core business of the Company with a contribution of 52%, subsequently the Downstream Oil & Gas Services contributed as much as 44%, followed by the Upstream Oil & Gas Support Services that comprised of three Subsidiaries which accounted for 4% of the total consolidated revenue. 114
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management’s Discussion and Analysis
Tinjauan UmuM 2010 General Review 2010
ANALISIS Perekonomian Indonesia 2010
ANALYSIS OF Indonesian Economy 2010
Tahun 2010 merupakan tahun kebangkitan bagi perekonomian Indonesia. Setelah melewati masa krisis ekonomi yang menerpa dunia pada pertengahan tahun 2008, perekonomian Indonesia terus tumbuh bahkan mencapai angka pertumbuhan 6,1% pada tahun 2010 yang menjadikan Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi ketiga terbesar di dunia setelah Cina (10,1%) dan India (7,7%). Optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terus dipertahankan dengan target pertumbuhan pada tahun 2011 sebesar 6,3%.
The year 2010 has become the witness of the rebound of Indonesian economy. After suffering from the world’s economic crisis since mid of 2008, the growth of Indonesian economy has been increasing, even climbed to 6.1% growth in 2010, leading Indonesia to be the world’s third country with the largest economic growth behind China (10.1%) and India (7.7%). The optimism over Indonesia’s economic growth is maintained by setting higher growth target for 2011 at 6.3%.
Indikasi pertumbuhan ekonomi nasional dapat terlihat dari peningkatan Pendapatan Bruto Nasional (PDB). Pada triwulan pertama PDB Indonesia berada pada Rp1.498,7 triliun dan meningkat sebesar 4,1% setiap triwulannya sampai pada triwulan keempat. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi memberikan sumbangan terbesar sebesar 13,5% sedangkan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 3,5%. Kapasitas produksi nasional terus berkembang, terlihat dari nilai ekspor Indonesia pada triwulan keempat tahun 2010 mencapai angka USD157,7 miliar sedangkan nilai impor sebesar USD135,6 miliar.
The national economic growth was indicated from the increasing Gross Domestic Product (GDP). In the first quarter of the year, Indonesia’s GDP was IDR1,498.7 trillion and rose by 4.1% in every quarter until fourth quarter. The Transportation and Communication industry shared the biggest contribution with 13.5% while mining and drilling sector gave 3.5%. National production capacity kept developing as indicated from the Indonesia’s export value in the fourth quarter of 2010 which was USD157.7 trillion and import value was USD135.6 trillion.
Di pasar saham, investor mulai mengakumulasi saham Perseroan seiring dengan meningkatnya ekspektasi akan membaiknya pendapatan Perseroan seiring perbaikan ekonomi. Secara regional, mata uang regional juga mencatat penguatan. Dengan tingginya arus uang asing ke Indonesia mengakibatkan semakin menguatnya daya tukar Rupiah (Rp) terhadap Dolar Amerika (USD). Pada awal tahun 2010 nilai tukar Rp terhadap USD adalah Rp9.330 dan kemudian nilai tukar terus menguat dengan sampai akhir tahun ditutup pada kurs nilai tukar sebesar Rp8.991 per USD, atau terapresiasi sebesar 4,4% pada tahun 2010 ini.
From stock market, investors were keen to accumulate Company's stock as improved expectation for increasing Company’s revenues along with the better economic condition. Regionally, the currencies gained stronger. The high capital inflow into Indonesian market somehow translated into the stronger Rupiah (IDR) exchange rates against USD. In early 2010, IDR exchange rate against USD was at IDR9,330 and it gained stronger until it was closed at IDR8,991 per USD at the end of the year, or appreciated by 4.4% in 2010.
IDR
Nilai Tukar IDR Terhadap USD Exchange Rate IDR to USD
Sumber | Source: Bank Indonesia
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
115
Analisis dan Pembahasan Manajemen tinjauan umum general review
Inflasi Indonesia Indonesia's Inflation Rate
Sumber Source: Bloomberg, Petrodata, 2010
116
Pergerakan inflasi Indonesia terus menurun setelah tahun 2009 seiring dengan pulihnya kondisi ekonomi dunia sehingga mampu mencapai nilai inflasi terendah (2,41%) pada bulan November 2009. Akan tetapi tahun 2010 inflasi terus merangkak naik sampai menyentuh angka 6,96%, hal ini disebabkan dari segi fundamental karena adanya peningkatan tarif dasar listrik serta naiknya harga beberapa bahan pokok makanan. Sedangkan dari segi non fundamental terjadi karena adanya isu seperti pembatasan penggunaan BBM bagi pemilik kendaraan pribadi.
Indonesia’s inflation rate slowed in 2009 following the improved global economy and touched the lowest at 2.41% in November 2009. However in 2010, the inflation pace climbed up to 6.96% for fundamental reason like the hike in electricity tariffs and prices of primary food. Whereas, in term of non-fundamental factor, the issue like limitation of subsidized fuel use for personal car owners also triggered the hike.
Secara makro ekonomi, semua indikator ekonomi masih di dalam kisaran prediksi awal tahun bahkan lebih baik dari perkiraan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,1% year on year (yoy), BI rate tetap bertahan di angka 6,5%, nilai tukar Rupiah yang terapresiasi 4,4% dan cadangan devisa Indonesia per 31 Desember 2010 mencapai USD96,2 miliar dan nilai ini merupakan level tertinggi sepanjang sejarah.
Meanwhile, all the macro economic indicators were within the estimation range of early of the year, even more than expected. Indonesian economy grew by 6.1% growth year on year (yoy) unchanged BI rate at 6.5%, IDR appreciated by 4.4%, and Indonesia’s foreign exchange reserves of USD96.2 billion as per 31 December 2010, which was the highest ever.
Kondisi pasar modal Indonesia terus membaik seiring dengan perbaikan ekonomi dunia pada tahun 2010 ini. Kondusifnya iklim perekonomian di Indonesia mendorong para investor untuk membeli saham-saham unggulan. Antusiasme pasar terhadap kondisi perekonomian 2011 terlihat pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 9 Desember 2010 dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai posisi tertinggi dengan 3.788,57 dan dan ditutup pada posisi 3.703,51 pada 30 Desember 2010. Penguatan nilai saham di Asia pada akhir tahun ini ditopang oleh kenaikan Wall Street setelah the Fed mengucurkan likuiditas melalui pembelian obligasi pemerintah.
The Indonesian stock market was improving along the better global economy in 2010. The economic climate in Indonesia encouraged the investors to accumulated for bluechip shares. Market enthusiasm over 2011 economic condition was seen at Indonesia Stock Exchange on December 9, 2010, when Jakarta Composite Index (JCI) broke the highest record at 3,788.57 and was closed at 3,703.51 on December 30, 2010. The bullish Asian stocks this year were supported by the increase of Wall Street in response to the Fed’s purchase of US Treasuries.
Dengan tercapainya parameter perekonomian Indonesia maka kepercayaan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia semakin meningkat. Indonesia menempati posisi yang sama pada peringkat sembilan untuk kedua kalinya sebagai negara tujuan Foreign Direct Investment (FDI) untuk tahun 2010 setelah Cina, India, Brazil, Amerika,
The achievement of the Indonesia economic parameters, has resulted to the increasing of investor confidence. Indonesia occupied the ninth position for the second time in a row as target of Foreign Direct Investment in 2010 after China, India, Brazil, USA, Russia, Mexico, and Vietnam. The trend confirmed
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management’s Discussion and Analysis
Rusia, Meksiko dan Vietnam. Tren menunjukkan bahwa perkembangan investasi dunia sedang bergerak ke wilayah Asia dengan adanya 6 negara Asia pada 15 besar tujuan investasi luar negeri dunia.
global investment to move towards Asia with 6 Asian countries joining world’s top-15 destinations of foreign direct investment.
Kepercayaan investor asing terlihat pula dari peningkatan peringkat Indonesia oleh lembaga pemeringkat Internasional Standard & Poor’s menjadi BB dengan outlook positif. Dengan peringkat tersebut, posisi Indonesia naik 10 peringkat menjadi urutan ke 44 dari 144 negara berdasarkan laporan Global Competitiveness Report.
Foreign investors’ confidence was also seen from the upgrade of Indonesia’s rating by International rating agency, Standard & Poor’s to BB with positive outlook. The grade led Indonesia move ten steps higher to 44 from 144 in Global Competitiveness Report.
Kinerja ekonomi nasional serta terjaganya stabilitas sektor keuangan yang didukung dengan kondusifnya kebijakan pemerintah pada pelaku bisnis diharapkan memberikan dampak positif pada tahun mendatang. Diharapkan investasi terus masuk ke Indonesia terutama yang berkaitan dengan industri minyak dan gas.
Conducive national economy and financial stability as well as pro-business government’s policies are expected to transfer positive impact in the next year. With this, we expect investment to enter Indonesia, particularly related to oil and gas industry.
Harga Minyak Dunia
Global Crude Price
Tahun 2009 merupakan titik balik dari pergerakan harga minyak dunia, dimana sejak tahun 2006 harga minyak terus meningkat dan puncaknya pada tahun 2008 dengan harga minyak sebesar USD99,57 per barel. Pada Januari 2009 harga minyak turun menjadi USD43,44 per barel dan kembali beranjak naik sampai pada awal tahun 2010 harga minyak mencapai USD76,17 per barel dan Indonesian Crude Price (ICP) dengan harga USD77,54 per barel.
The year of 2009 was a returning point of the global crude price, after picking up since 2006 and reaching its peak in 2008 when it touched USD99.57 per barrel. In January 2009, the crude price declined to USD43.44 per barrel and started to climb until early 2010 when it was traded at USD76.17 per barrel and Indonesian Crude Price (ICP) was set at USD77.54 per barrel.
Harga rata-rata ICP selama tahun 2009 adalah sebesar USD61,60 per barel dan Desember 2010 sebesar USD91,29 per barel. Jika dibandingkan dengan angka Rencana Anggaran dan Pendapatan Belanja Nasional (RAPBN) yang disusun oleh pemerintah, untuk tahun 2009 harga minyak sebesar USD80 per barel dan 2010 sebesar USD60 per barel. Sedangkan untuk RAPBN 2011 target harga minyak adalah sebesar USD75-90 per barel yang merupakan area aman pergerakan harga minyak dunia selama setahun ke depan.
The average ICP price in 2009 was USD61.60 per barrel and in December 2010 it was USD91.29 per barrel. If compared to the assumption in Financial Note and Indonesian Budget Plan (RAPBN) by government, the oil price for 2009 was USD80 per barrel and revised down to USD60 per barrel in 2010. Whereas for 2011 State RAPBN, the target of oil price is at USD75-90 per barrel which is considered the comfortable zone of world’s oil price for one year ahead.
USD
Sumber Source: Bloomberg, Petrodata, 2010
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
117
Analisis dan Pembahasan Manajemen tinjauan umum general review
Pergerakan harga minyak dunia dipengaruhi oleh pasokan dan permintaan komoditas minyak di pasar primer maupun sekunder. Untuk pasar Indonesia, diperkirakan produksi minyak akan terus meningkat sampai tahun 2012 dan menurun kedepannya sedangkan permintaan terus meningkat. Hal ini menimbulkan over demand terhadap minyak yang mengakibatkan kemungkinan naiknya harga minyak dunia di kemudian hari.
The world’s crude price was influenced by supply and demand of oil commodity at both primary and secondary markets. For Indonesia’s market, the oil production is predicted to rise until 2012 and then decline on years ahead although the demand will keep rising. This will lead to over demand of oil which may trigger increasing oil price some day.
Sesuai dengan data harga minyak rata-rata sampai dengan tahun 2010, terlihat bahwa harga minyak mengalami tren naik setiap tahunnya. Kenaikan harga minyak ini dipicu oleh tingginya permintaan sebagai imbas dari proses pemulihan ekonomi di sejumlah negara konsumen minyak industri, sementara kondisi pasokan terganggu seiring dengan turunnya produksi minyak dunia. Peningkatan harga minyak ini tidak sejalan dengan aktivitas eksplorasi dan produksi di Indonesia yang cenderung turun. Hal ini terlihat dari penurunan anggaran eksplorasi dan produksi yang dilakukan oleh operator minyak asing. Hal tersebut berdampak pada penurunan kinerja perusahaan jasa hulu migas secara umum, baik di Indonesia maupun regional.
Referring to the average crude oil price until 2010, the oil price has showed an upward trend in every year. The price hike was due to the high demand in response to the economic recovery in some high industrial oil consuming countries while supply was disrupted following the decline in world’s oil production. The oil price hike was not in line with the exploration and production activities in Indonesia which are likely to fall. This can be seen from the decline in exploration and production budget by foreign oil operators. The situation had led to the decline in the performance of oil and gas companies in general, operating both locally and regionally.
Industri Hulu Migas 2010
Upstream Oil and Gas Industry 2010
Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai sumber energi termasuk minyak dan gas. Menurut BP Statistical Review, Indonesia masih cukup diperhitungkan sebagai negara yang memiliki cadangan migas di dunia.
Indonesia has outstanding energy resources including oil and gas. According to BP Statistical Review, Indonesia is counted as one country in the world that has oil and gas reserves.
Tabel Cadangan Minyak dan Gas Nasional
Table of National Oil and Gas Reserves
Minyak (Oil)
Gas
MMSTB (Million Stock Tank Barrel)
TSCF (Trillion Standard Cubic Feet)
Lokasi Cadangan Barat Timur
7.068,84 929,70
96,24 63,40
Location of Reserves West East
Jenis Cadangan Terbukti Potensial
4.303,15 3.695,39
107,35 52,29
Type of Reserves Proven Potential
Total
7.998,54
159,64
Sumber Source: ESDM
Menurut data BP Migas menunjukkan pada Januari 2009, Indonesia memiliki cadangan minyak sebesar 7.998 MMTSB dengan 54% sudah terbukti dan 46% sisanya bersifat potensial. Sebagian besar cadangan minyak nasional berada di wilayah barat Indonesia, oleh karena itu Pemerintah terus berupaya mengembangkan eksplorasi dan ekploitasi minyak di wilayah timur Indonesia. Untuk tahun 2010 hasil produksi minyak indonesia mencapai 954 MBOPD atau 1,1% dibawah target pemerintah yaitu sebesar 965 MBOPD, namun hasil produksi ini meningkat sebesar 0,55% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
118
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Data from BP Migas showed that in January 2009, Indonesia has 7,998 MMTSB oil reserve, of which 54% has been proven and the rest 46% is still a potential reserve. Most of national oil reserve is at western part of Indonesia, and thus the government has made effort to develop oil exploration and exploitation in the eastern part of Indonesia. In 2010, Indonesia’s oil lifting was 954 MBOPD or 1.1% below the lifting target of the government, 965 MBOPD, but it was an increase of 0.55% compared to same period last year.
Management’s Discussion and Analysis
Tidak tercapainya produksi nasional disebabkan oleh faktor teknis dan non teknis. Secara teknis, adanya unplanned shutdown akibat dari kecelakaan kerja, bocornya pipa, permasalahan subsurface, kegagalan pengambilan minyak dari beberapa off taker dan perpanjangan planned shutdown menjadi permasalahan. Secara non teknis diakibatkan oleh izin lintas departemen yang tidak harmonis, ganti rugi lahan yang tidak mulus dan sering terlalu mahal, tumpang tindih lahan perhutanan dan pertambangan, bermacammacam Perda dan Iuran, terbatasnya rig dan peralatan rig karena Indonesia tidak pernah memproduksi sendiri dan masih mahalnya proses Improved Oil Recovery (IOR) atau Enhanced Oil Recovery (EOR).
The failure to achieve national production was due to both technical and non-technical factors. Technically, there were factors like unplanned shutdown due to working accident, pipe leakage, subsurface problem, failure in oil procurement from some off-takers and the extension of planned sutdown. Non-technically, the factors included dissynchronized permit issuance by departments, the problematic and too-expensive land compensation, as well as overlapping in forestry and mining areas, various local regulations and fees, limited rig and rig equipment, as Indonesia never produces by its own and the expensive process of Improved Oil recovery (IOR) or Enhanced Oil Recovery (EOR).
Cadangan gas nasional adalah sebesar 159,64 TSCF dengan cadangan yang terbukti sebesar 67% dan sisanya merupakan cadangan potensial. Sebaran cadangan gas nasional cukup merata antara wilayah barat dan timur Indonesia seiring ditemukannya beberapa cadangan gas di wilayah Papua. Produksi gas nasional pada tahun 2010 mencapai 8.888 MMScfd atau meningkat sebesar 11,6% dari tahun sebelumnya. Sehingga secara keseluruhan produksi minyak dan gas nasional nasional mencapai 2.530 BOEPD atau mengalami peningkatan sebesar 7% pada tahun 2010 dikarenakan dari peningkatan produksi gas nasional.
National gas reserve is 159.64 TSCF with 67% proven reserve and the rest is the potential reserve. The gas reserve is widely spread from west to east of Indonesia in line with the discovery of gas reserve in Papua. National gas production in 2010 was 8,888 MMScfd or rose by 11.6% from the previous year. Thus, in whole, national oil and gas production reached 2,530 BOEPD or rose by 7% in 2010 due to the hike in national gas production.
Untuk sumber energi lainnya, Indonesia memiliki cadangan Geothermal terbesar di dunia, kurang lebih sebesar 43% cadangan dunia dengan kemampuan produksi saat ini sebesar 8.514 Gwh dengan 96% produksi di wilayah barat Indonesia. Sedangkan untuk Coal Bed Methane (CBM), kapasitas produksi nasional saat ini sekitar 453 TCF.
Aside of that, Indonesia also has the biggest geothermal reserve in the world, about 43% of the world’s reserve, with production capacity currently at 8,514 Gwh, of which 96% is in western part of Indonesia. Whereas, national production of Coal Bed Methane (CBM) is now about 453 TCF.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
119
Analisis dan Pembahasan Manajemen tinjauan umum general review
120
Besarnya potensi minyak dan gas di Indonesia menggambarkan peluang yang sangat lebar terhadap jasa yang ditawarkan oleh perusahaan ke depannya, terlebih lagi setelah bergabungnya Perseroan ke dalam “Pertamina Incorporated” semakin mempermudah jalan bagi Perseroan untuk terus berkembang.
The huge potential oil and gas in Indonesia represents wide opportunities for the Company to offer its services in the coming years, even after the Company joined in ‘Pertamina Incorporated’, offering more opportunities to develop.
Regulasi
Regulations
Kebijakan pemerintah mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam industri migas adalah sebagai salah satu upaya pemerintah dalam melindungi dan memajukan industri migas dalam negeri yang diatur dalam PTK 007 (revisi) tentang pedoman pengelolaan rantai pasok Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Komponen kerja yang dikenai persyaratan TKDN termasuk alat kerja, barang dan sumber daya manusia. Untuk seluruh pengadaan barang dan jasa yang memiliki nilai kontrak lebih dari USD100.000 harus bersedia memberikan janji/komitmen pencapaian TKDN minimal 35% dari nilai total proyek.
Government policies on Local Content in oil and gas industry is one way to protect and support the development of local oil and gas industry as regulated in PTK 007 (revised) about the guideline for supply chain management for Production Sharing Contractors (PSC). Component mentioned in the requirements of Local Content includes working equipment, goods and human resources. For goods and service procurement of more than USD100,000 contract value shall provide commitment at least 35% of total project value to meet Local Content requirement.
Dengan semangat yang sama dalam peningkatan partisipasi dalam negeri, pemerintah menerapkan azas cabotage dalam seluruh bisnis yang berkaitan dengan transportasi barang, penumpang serta jasa dengan menggunakan sarana angkutan air dengan menggunakan sarana pengangkutan berbendera negara asal. Pada intinya seluruh aktivitas di perairan indonesia harus menggunakan kapal yang kepemilikan Indonesia, berbendera Indonesia dan diawaki oleh orang Indonesia selama beroperasi di wilayah kekuasaan Indonesia. Peraturan ini mulai berlaku untuk seluruh aktivitas di laut Indonesia pada bulan Mei 2011.
In the effort to enhance local participation, the government applies cabotage principle at all businesses relating to transportation of goods, people and services using water transportation facility raising the flag of origin country. The point is the whole activities on Indonesian offshore required to use Indonesia’s ships with Indonesia’s flag and employ Indonesian crews during its operation on Indonesian offshore area. The regulation will be effective for all activities on Indonesia’s sea as of May 2011.
Seiring dengan implementasi otonomi daerah, maka penerimaan negara dari sumber daya alam sektor pertambangan minyak dan gas harus dibagi antara pusat dan daerah. Untuk hasil kekayaan minyak bumi, komposisi pembagian pendapatan 85% untuk pemerintah pusat dan 15% untuk daerah, sedangkan untuk hasil kekayaan gas, komposisi pembagian pendapatan 70% untuk pemerintah pusat dan 30% untuk pemerintah daerah.
With the implementation of regional autonomy, state revenues from natural resources particularly oil and gas mining sector, shall be divided into central and local portions. For oil revenues, the composition is 85% for the central and 15% for local, while for gas, the central government has 70% and local has 30%.
Namun demikian, terdapat juga beberapa regulasi yang justru menjadi salah satu penghambat dalam realisasi dari program eksplorasi dan produksi. Kendala-kendala yang berhubungan dengan regulasi diantaranya adalah lamanya proses perizinan untuk melakukan program, tumpang tindihnya lahan untuk dilakukan eksplorasi dan tidak kondusifnya beberapa regulasi seperti otonomi daerah, insentif perpajakan, tata ruang, energi, dan perhitungan cost recovery.
However, there are also some regulations that would be obstacles in the realization of exploration and production program. The constraints associated with the regulation of which is the long-duration of the permitting process to conduct the program, the overlapping of land for exploration and some inconducive regulations such as regional autonomy, tax incentives, land use, energy, and calculation of cost recovery.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management’s Discussion and Analysis
Prospek 2011 2011 Prospects
Pada tahun 2010 ini telah ditandatangani 21 Kontrak Kerja Sama (KKS) Migas dari 43 Wilayah Kerja (WK) Migas yang ditawarkan, 4 KKS Migas perpanjangan dan 3 KKS Coal Bed Methane (CBM), dengan total komitmen eksplorasi dan investasi sebesar USD265,34 juta dan signature bonus sebesar USD37,8 juta. 50% WK yang terjual merupakan pasar yang besar bagi Perseroan untuk mengembangkan jasanya. Hal tersebut ditambah lagi dengan rencana pemerintah pada tahun 2011 ini untuk meningkatkan
In 2010, about 21 Production Sharing Contracts (PSC) in oil and gas from 43 Oil and Gas Working Areas offered were signed, of which 4 contracts were extension and 3 PSC agreements were on Coal Bed Methane (CBM), with total exploration and investment commitment of USD265.34 million and signature bonus of USD37,8 million. About 50% of sold Working Areas represented huge market for the Company to develop its services. That was added by government’s plan in 2011 to increase
Jumlah AFE Total AFE
2010
2011
Blok Eksploitasi Exploitation Blocks
1.257
2.331
Blok Eksplorasi Exploration Blocks
268
342
jumlah blok eksploitasi dan eksplorasi seperti berikut: Pada tahun 2011 mendatang jumlah WK yang ditawarkan meningkat sebanyak 18% serta peningkatan Work Program & Budget (WP&B) sebesar 20,6%. WK yang ditawarkan pada tahun 2011 adalah 39 melalui reguler tender dan 11 melalui direct offer, dan 10 wilayah kerja baru CBM.
the total exploitation and exploration blocks, as follows: In 2011 total offered Working Areas increased by 18% while the hike in Work Program & Budget (WP&B) was 20.6%. There are 39 Working Areas offered in 2011 through reguler tender and 11 areas through direct offer, as well as 10 new CBM working areas.
Dengan adanya peningkatan jumlah blok eksploitasi serta banyaknya WK yang ditawarkan meningkatkan optimisme pemerintah dalam memenuhi target produksi minyak yang diperkirakan akan naik sebesar 5 MBOPD menjadi 970 MBOPD dan produksi gas naik menjadi 7.768,99 BBTUD. Peningkatan target ini dinilai realistis seiring dengan ditemukannya beberapa cadangan migas baru pada tahun 2010 yang mempunyai cadangan minyak sekitar 230 MMBO dan 2,8 TSCF dari 9 WK produksi.
With the increase in the number of exploration blocks and of the offered Working Areas raise optimism of the government over target of oil lifting which is expected to increase by 5 MBOPD to 970 MBOPD while gas production will reach 7,768.99 BBTUD. The increased targets are realistic after the discovery of new oil and gas reserves in 2010 of 230 MMBO and 2.8 TSCF, respectively, in 9 production Working Areas.
Komponen biaya pada Work Program & Budget (WP&B) 2011 sebesar 9,04% digunakan untuk kegiatan eksplorasi, 21,17% untuk kegiatan pengembangan dan sisanya untuk kegiatan produksi dan umum. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa hulu migas, maka Perseroan memiliki potensi bisnis yang cukup besar pada kegiatan eksplorasi dengan porsi kegiatan survei dan drilling mencapai 85% dari total WP&B Eksplorasi. Peningkatan anggaran KKKS untuk tahun 2011 mendatang yang terlihat dari peningkatan WP&B ini juga merupakan efek positif dari perbaikan setelah terjadi krisis global sejak tahun 2008. Peningkatan WP&B ini seiring dengan program pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan ketersediaan data geoscience untuk meningkatkan daya tarik WK yang ditawarkan dan eksplorasi serta mengubah beberapa perjanjian migas sehingga lebih atraktif lagi bagi para investor.
Cost component in 2011 in the Work Program & Budget (WP&B) which is 9.04% is used for exploration activity, 21.17% for development activity and the rest for production and general affairs. As a company operating in upstream oil and gas business, the Company has huge opportunity in exploration activity, in which portions of survey and drilling activities reach 85% of total WP&B for exploration. The increase of PSC budget in 2011 can be seen from the increase of WP&B which resulted from the positive effect of improvement post global crisis in 2008. The increased WP&B is in line with the government’s program to improve quality and availability of geoscience data to boost attractivenes of the offered Working Areas and exploration while revising some oil and gas contracts to make them more attractive to investors.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
121
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PEmbahasan atas kinerja bisnis Analysis of Business Performance
122
Jasa Hulu Migas Terintegrasi
Integrated Upstream Oil & Gas Services
Bisnis inti dan backbone operasi Perseroan adalah pada Jasa Hulu Migas Terintegrasi yang di dalamnya terdiri dari 3 divisi utama yang bergerak masing-masing pada bidang jasa pemetaan data dengan seismik (geoscience services), jasa pemboran (drilling services) dan jasajasa pendukung untuk pemeliharaan dan pengelolaan lapangan migas (oilfield services). Ketiga divisi tersebut terintegrasi dan kemudian menjadi ciri keunggulan Perseroan dibandingkan dengan kompetitor lainnya.
The core and backbone businesses of the Company’s operation is the Integrated Upstream Oil and Gas Services which consist of three main divisions operating in geoscience services, drilling services, and oilfield services. The three divisions are all integrated and then become the competitive benefits of the Company that differ from the other competitors.
Divisi Geoscience Service (GSC)
Geoscience Services Division (GSC)
Divisi GSC melakukan Integrated Geophysical Data service yang mampu memberikan pelayanan jasa pada pekerjaan seismic dan non seismic acquisition khususnya di darat (land) maupun di daerah transisi dan laut (transition zone & marine) serta geodata processing & geology geophysics reservoir.
GSC Division provides Integrated Geophysical Data service that able to provide service on seismic dan non seismic acquisition particularly in the land and transition zone and marine, as well as geodata processing & geology geophysics reservoir service.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management’s Discussion and Analysis
Selain mengerjakan beberapa proyek yang merupakan lanjutan dari tahun 2009, selama tahun 2010 GSC telah memenangkan beberapa proyek besar diantaranya sebagai berikut: No
Klien Client
Besides some carry-over projects from 2009, GSC won several big projects in 2010, i.e.:
Tanggal Perjanjian Agreement Date
Nilai Kontrak Contract Value
Periode Kontrak Contract Periode
Jenis Pekerjaan Type of Work
Wilayah Kerja Area
1
Chevron West Papua Ltd., Bermuda
September 15, 2010
USD24,481,277
1 Year
2D Seismic Data TZ
2
PT Pertamina EP
October 06, 2010
USD11,022,700
7 Months
3D Seismic Land
Muara Enim - South Sumatra
August 11, 2010
USD8,830,173
1 Year
2D Seismic Land
Simenggaris - East Kalimantan
Karas dan Kimana - West Papua
3
JOB PTM - Medco Simenggaris
4
PT Pertamina EP
July 23, 2010
USD8,701,919
6 Months
2D Seismic Land
Bandar Jaya Lampung - North Lampung
5
Lundin Rangkas BV, Belanda
May 03, 2010
USD6,077,116
4 Months
2D Seismic Land
Rangkas Bitung - West Java
6
PT Total E&P Indonesie
July 01, 2010
USD5,280,000
6 Months
3D Seismic TZ
7
Murphy South Barito Ltd., Bahama
05 March 2010
USD4,689,338
6 Months
2D Seismic Land
Banjar Baru, East Kalimatan
8
JOB PTM - Talisman
01 July 2010
USD4,152,027
3 Months
3D Seismic Land
Prabumulih - South Sumatera
Central Tunu- East Kalimantan
Proyek utama GSC sebagian besar dilakukan di darat oleh unit usaha Geodata Land Seismic (GDL). Namun dikarenakan cuaca yang kurang mendukung serta sulitnya perizinan operasi menyebabkan beberapa proyek GDL mengalami penundaan. Tingkat utilitas GDL yang tidak terlalu tinggi ini juga disebabkan beberapa kendala makro lainnya, sehingga terdapat beberapa proyek besar yang telah diproyeksikan Perseroan mengalami pembatalan oleh perusahaan migas. Sedangkan untuk pekerjaan Transition Zone & Marine Seismic (GDM) selama ini dilaksanakan melalui kerjasama dalam bentuk Joint Operation dengan partner kerja asing. Pada pekerjaan transition zone bekerjasama dengan CGGVeritas-Perancis sedangkan untuk pekerjaan marine bekerja sama dengan Nordic Maritime Pte. Ltd.-Singapura. Pada tahun ini, Perseroan telah berhasil mengembangkan kompetensi GDM tersebut sehingga kinerja operasional unit usaha ini meningkat cukup signifikan.
Most of GSC’s big projects are on the land and conducted by Geodata Land Seismic (GDL) unit. Yet, due to unconditional weather and complicated operation approval, has made some GDL projects delayed. This low utilization was also caused by other macro issues, making some big targeted projects of the Company cancelled. Meanwhile, Transition Zone & Marine Seismic (GDM) business unit has been carried out in the form of Joint Operation with foreign partners. The transition zone project was in collaboration with CGGVeritas-France whereas for marine projects, the Company partnered with Nordic Maritime Pte. Ltd.-Singapore. This year, the Company succeeded to develop GDM competence so that the operation of the business unit rose significantly.
Proyek-proyek besar yang disampaikan diatas dikerjakan dengan menggunakan kapasitas alat yang dimiliki GSC sebagai berikut:
The big projects that were done using equipment capacity of GSC included:
Seismic acquisition capacity
2009
2010
Capacity
Capacity
10 crew land
10 crew land
Utility 69%
1 crew transition zone
1 crew transition zone
JO with CGGVeritas JO with Nordic Maritime Pte. Ltd.
1 crew marine
1 crew marine
2D data collection (km)
3,310
1,115
-
3D data collection (km2)
2,780
1,942
-
2D data processing (km)
3,280
10,103
-
3D data processing (km2)
3,355
5,125
-
Sepanjang tahun 2010, GSC mendapatkan penghargaan Excellent Safety Performance dari Ranhill, KSO Pertamina EPPatina Group, Pertamina Rengas Dengklok, Pasir Petroleum Resources Ltd dan Petrochina International Jabung Ltd
In 2010, GSC was awarded Excellent Safety Performance from Ranhill, KSO Pertamina EP-Patina Group, Pertamina Rengas Dengklok, Pasir Petroleum Resources Ltd and Petrochina International Jabung Ltd.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
123
Analisis dan Pembahasan Manajemen pembahasan atas kinerja bisnis analysis of business performance
124
Divisi Drilling Service (EDS)
Drilling Service Division (EDS)
EDS memberikan jasa layanan terintegrasi dibidang drilling services maupun drilling support services sehingga mampu memberikan solusi yang lengkap dengan harga optimal. Yang menjadi layanan jasa andalan EDS adalah Modular Rig 1500 HP yang pada tahun ini berhasil melakukan pemboran sebanyak 12 sumur sesuai dengan target yang ditetapkan klien, dan Wireline logging services yang juga memberikan kinerja operasional yang memuaskan dengan tingkat utilisasi yang tinggi. Jasa layanan lain yang ada pada drilling support services adalah Cementing service, Well Testing services, Mud Logging services, H2S Monitoring Services dan Mud Engineering.
EDS serves integrated services consist of drilling services and drilling support services so can provide a total solution at optimum price. EDS relies on services such as Modular Rig 1500 HP which this year succeeded to drill 12 wells as client’s target, and Wireline logging services which gave satisfying operational result at high utilization rate. Other services included in drilling support services are Cementing service, Well testing services, Mud logging services, H2S Monitoring Services and Mud Engineering.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management’s Discussion and Analysis
Dengan kemampuan layanan jasa tersebut, pada tahun 2010, EDS mengerjakan beberapa proyek utama sebagai berikut: No Klien Client
With the service ability, in 2010 EDS secured prime projects such as:
Tanggal Perjanjian
Nilai Kontrak
Periode Kontrak
Jenis Pekerjaan
Wilayah Kerja
Agreement Date
Contract Value
Contract Period
Type of Work
Area Badak, East Kalimantan
1
Virginia Indonesia Company LLC, USA
September 22, 2008
USD46,680,000
3 (three) years
Modular rig 1500 HP services
2
Elnusa Bangkanai Energy Ltd., British September 27, 2010 Virgin Islands
USD15,351,121
18 (eighteen) months
Land Drilling Rig 2000 HP Bangkanai, Central services Kalimantan
3
PT Pertamina EP
October 13, 2009
USD4,999,994
2 (two) years
Perforating, Data Processing (EWLPP) services
Karang Ampel, West Java
4
KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum
June 30, 2010
USD4,849,058
10 (ten) months
Drilling Rig 550 HP Services
Pendopo, South Sumatera
Sebagian besar proyek EDS merupakan proyek yang sifatnya jangka menengah dengan kontrak sepanjang 2-3 tahun dengan sebaran lokasi proyek hampir diseluruh pulau di Indonesia.
Most EDS projects are mid-term projects of 2-3 year contracts which widely spread in Indonesia.
Kerja operasional EDS didukung oleh kapasitas alat sebagai berikut:
EDS performance was supported by equipment capacity, namely:
Drilling Services
Drilling Support Services
2009
2010
Capacity
Capacity
Utility
3 active drilling rig
4 active drilling rig
40%
2 drilling rig on maintenance
1 drilling rig on maintenance
-
15 crew mud logging
15 crew mud logging
73%
15 crew logging
16 crew logging
88%
9 unit H2S
9 unit H2S
57%
1 crew LMP
1 crew LMP
50%
3 crew cementing
3 crew cementing
67%
4 crew downhole testing
4 crew downhole testing
2%
3 crew surface testing
3 crew surface testing
17%
Tingkat utilisasi unit bisnis drilling services pada tahun 2010 ini memang cenderung rendah, selain modular rig yang telah dijelaskan diatas, conventional rig lainnya juga belum optimal karena memang pangsa pasar dari jenis rig yang dimiliki sudah sangat jenuh, sehingga tingkat kompetisi semakin tinggi dan sulit mendapatkan proyek. Disamping itu, dikarenakan perlunya perawatan dan perbaikan untuk memaksimalkan kapasitas, maka masih terdapat satu buah rig yang belum dapat dipergunakan.
Utilization rate of drilling services unit in 2010 tends to decrease, besides the modular rig factor, other conventional rigs were not working at optimum level since the market share of the type of rigs was already ample, making it difficult to work in high competition and to gain project. Aside of that, 1 rig was idle since it required maintenance and refurbishment to maximize the capacity.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
125
Analisis dan Pembahasan Manajemen pembahasan atas kinerja bisnis analysis of business performance
126
Divisi Oilfield Service (OFS)
Oilfield Service Division (OFS)
OFS memberikan jasa berupa well services (WST) yang terdiri dari hydraulic Workover (HWO)/snubbing services, wireline/slickline services, coiled tubbing services & pumping services serta Production Enhancement Facilities (PEF) yang terdiri dari Production facilities dan Production enhancement services. Kompetensi utama OFS selama ini adalah pada jasa Hydraulic workover/Snubbing services dan Wireline/Slickline services, sedangkan unit bisnis PEF masih dalam tahap pengembangan sehingga belum banyak berkontribusi pada divisi ini.
OFS provides well services (WST) consist of hydraulic Workover (HWO)/snubbing services, wireline/slickline services, coiled tubbing services & pumping services as well as Production Enhancement Facilities (PEF) comprised of Production facilities and Production enhancement services. The core competence of OFS is on Hydraulic workover/Snubbing services and Wireline/Slickline services, whereas PEF is under development phase and therefore has not much contributed to this division.
Proyek OFS sebagian besar bersifat jangka panjang dengan klien utamanya Total E&P Indonesie, Pertamina dan Chevron.
Most OFS projects are long term projects with prime customers namely Total E&P Indonesie, Pertamina and Chevron.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management’s Discussion and Analysis
Selain mengerjakan proyek-proyek berjalan dari tahun sebelumnya, beberapa proyek utama OFS yang dilaksanakan pada tahun 2010 adalah sebagai berikut: No
1 2 3 4 5
Besides conducting carry-over projects, OFS’ main projects in 2010 were:
Periode Kontrak Contract Periode
Jenis Pekerjaan Type of Work
Wilayah Kerja Area
USD25,813,148
3 Years
HWU Equipment and Services
Balikpapan - East Kalimantan
USD4,656,000
2 Years
HWU Services
Cirebon - West Java
Tanggal Perjanjian Agreement Date
Nilai Kontrak Contract Value
Chevron Indonesia Company, Bermuda PT Pertamina EP
November 5, 2010 February 12, 2010
Pertamina Hulu Energy ONWJ Ltd., USA Chevron Makasar Ltd., Bermuda PT Pertamina Gas
December 15, 2010
USD3,028,613
1 Year
HWU Services and Vessels
Kep. Seribu - North Jakarta
August 4, 2010
USD2,986,211
6 Months
Makasar - South Sulawesi
August 16, 2010
USD1,952,198
5 Months
Well Services Contact HWU Equipment and Services Installation/insertion of oil pipe
Klien Client
Tempino, Plaju - South Sumatera
Proyek besar yang selama ini dikerjakan sebagian besar berada di Wilayah Kalimantan Timur dan yang lainnya berada di Jawa Barat bagian utara.
Most of big OFS projects were located in East Kalimantan and northern part of West Java.
Seluruh proyek yang dilaksanakan pada tahun 2010 ini didukung oleh peralatan kerja sebagai berikut:
All projects in 2010 were supported by working equipment, such as:
Well Services
2009
2010
Capacity
Capacity
9 active hydraulic workover rig
9 active hydraulic workover rig
Utility 71%
5 crew portable wireline
5 crew portable wireline
85%
3 working barge
3 working barge
85%
2 testing barge
2 testing barge
100%
1 LCT boat
1 LCT boat
92%
Pada tahun 2010 ini, OFS mendapatkan 3 penghargaan dari Total E&P Indonesie berkaitan dengan kinerja proyek yang menggunakan salah satu slickline boat, snubbing barge dan snubbing unit.
In 2010, OFS achieved three awards from Total E&P Indonesie related to the project performance using one of slickline boat, snubbing barge and snubbing unit.
Dalam rangka meningkatkan kinerja operasi dan daya saing Perseroan, sepanjang tahun 2010 ini Perseroan melakukan berbagai perbaikan baik dari aspek organisasi, operasi, sistem dan lainnya. Perseroan telah mendapatkan pembelajaran yang amat berharga untuk dapat meningkatkan tingkat utilisasi peralatan operasi dengan restrukturisasi organisasi dengan membentuk Divisi Marketing untuk mengembangkan strategi-strategi penjualan yang terintegrasi dan fokus pada pencapaian perolehan target proyek, mengoptimalisasikan Divisi Pengembangan Usaha untuk mencari mitra strategis untuk kerjasama operasi, meningkatkan monitoring pergerakan peralatan operasi mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap akhir proyek. Di samping itu, juga harus dilakukan peningkatan project management dalam rangka fokus pada deployment untuk merealisasikan proyek yang telah didapat.
To boost the operation and competitiveness of the Company, in 2010 the Company managed a series of improvements in terms of organizational aspect, operation, system, and others. The Company took valuable lessons regarding the utilization improvement of operational equipment through organizational restructuring by establishing Marketing Division to develop an integrated and focused marketing strategy to meet the project acquisition target, the optimization of Business Development Division to seek for strategic partner for a joint operation and the enhancement of monitoring over the movement of operational equipment from the preparation level to project completion phase. In addition, there was an improvement in project management in order to focus on deployment to realize the projects obtained.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
127
Analisis dan Pembahasan Manajemen pembahasan atas kinerja bisnis analysis of business performance
Duri (20.000m2)
Sentul (17.587m2)
Balikpapan (10.897m2)
Prabumulih (1.500m2) Mundu (8.723m2) BSD-GSC (4.450m2)
warehouse operasi
operation warehouse
Untuk menunjang aktivitas operasional, saat ini Perseroan telah memiliki 6 buah warehouse yang tersebar di hampir seluruh wilayah kerja operasi Perseroan di Indonesia. Warehouse yang terakhir diresmikan Perseroan pada tanggal 22 Desember 2010 berlokasi di Sentul City. Warehouse ini memiliki fasilitas terpadu dan efektif untuk penyimpanan, preventive maintenance, persiapan proyek, inovasi, pengetesan, laboratorium, workshop, pelatihan, termasuk aktivitas Elnusa Petroleum School. Dengan luas tanah 17.587 m2, area yang telah dimanfaatkan 8.698 m2 untuk lokasi hanggar, area alat berat, rig simulation, kantor dan fasilitas pendukung untuk mengakomodasi peralatan-peralatan investasi 2008 terutama alat-alat operasi EDS dan OFS.
To support the operational activities, the Company has owned 6 warehouses which spread throughout operation working areas in Indonesia. The last warehouse that has just been inaugurated by the Company on December 22, 2010 is located in Sentul City. This warehouse has a cohesive facility and it is effective for storage, preventive maintenance, project preparation, innovation, testing, labs, workshops, training, including Elnusa Petroleum School Activities. With the total land area of 17,587 m2, 8.698 m2 has been used for hangar location, heavy equipment, rig simulation, offices and support facilities to accommodate the equipment investment in 2008 mainly for operation instruments EDS and OFS.
JASA PENUNJANG HULU MIGAS
Upstream Oil & Gas Support Services
Pada kelompok jasa penunjang hulu migas, Perseroan mengelola 3 anak perusahaan dan 1 perusahaan asosiasi, yaitu:
In Upstream Oil and Gas Support Services, the Company manages three subsdiaries and 1 associate company, they are:
Anak Perusahaan Subsidiaries PT Patra Nusa Data (PND) PT Sigma Cipta Utama (SCU) PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) d/h PT Purna Bina Nusa (PBN) PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
128
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Bidang Field Perolehan, Pengelolaan, Pengolahan dan Penyimpanan data eksplorasi dan produksi migas Acquisition, Management, Processing and Storage of oil & gas exploration and production data Penyimpanan data migas Oil & Gas data storage Jasa penguliran dan perdagangan pipa casing OCTG serta Fabrikasi Threading service and trading of OCTG pipe casing as well as Fabrication Jasa penyedia jaringan, telekomunikasi satelit, dan sistem komunikasi VSAT Network service provider, satelite communication, and VSAT-based communication system
Management’s Discussion and Analysis
PT Patra Nusa Data (PND)
PT Patra Nusa Data (PND)
Kepemilikan saham pada PND adalah sebagai berikut :
The composition of stock ownership in PND is as follows:
PT PATRA NUSA DATA Nilai Nominal per Saham (Rp.) Nominal Value per Share (IDR)
31 Desember 2009 30.000
Jumlah Saham Total Share
Modal Dasar Authorized Capital
80.000
Nominal (Rp.)
31 Desember 2010 %
2.400.000.000
Jumlah Saham Total Share 80.000
Nominal (Rp.)
%
2.400.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Issued & Fully paid-up capital 1. PT Elnusa Tbk. 2. PT Kreasindo Resources Indonesia Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Issued and Fully paid-up capital Jumlah Saham dalam Portepel Total Portfolio of shares
14.000
420.000.000
70%
14.000
420.000.000
70%
6.000
180.000.000
30%
6.000
180.000.000
30%
20.000
600.000.000
100%
20.000
600.000.000
100%
60.000
1.800.000.000
60.000
1.800.000.000
Susunan pengurusnya adalah:
The management structure is:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama President Commissioner : M. Teguh Pamudji
Direktur Director Direktur Director
: Muhammad Zakie
Komisaris Commissioner : Bambang H. Soewandi Komisaris Commissioner : A. Edy Hermantoro Komisaris Commissioner : Heru Samodra
PND bergerak di bidang jasa pengelolaan data dan informasi energi serta sumber daya mineral Indonesia khususnya bidang eksplorasi produksi perminyakan melalui Sistem Manajemen Data yang terpadu mencakup penyimpanan, penataan, pemberian nilai tambah dan pemasyarakatan.
PND serves data and information processing services of Indonesian energy and mineral resources, particularly oil production exploration, using an integrated Data Management System that consists of storage, management, provision of added values, and socialization.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
129
Analisis dan Pembahasan Manajemen pembahasan atas kinerja bisnis analysis of business performance
Kapasitas alat produksi di tahun 2010 adalah sebagai berikut :
Production equipment capacity in 2010 is as follows :
Jenis Pekerjaan Type of Work Data Processing & Study Data Remastering Storage Data Management
Seismic repro Prestack Seismic repro Post stack Study Vectorisasi Seismik (Line) Well Remastering (Well) Physical Digital
Sepanjang tahun 2010, pencapaian kinerja operasi PND secara singkat adalah sebagai berikut :
Data Remastering
PENCAPAIAN Achievement 2010 6,000 km 120,000 km 7 Areas 15,000 line 2,500 well 1,600 m2 26 Tb
During 2010, the operational performance of PND could be explained in brief as follows: PENCAPAIAN Achievement
Jenis Pekerjaan Type of Work Data Collecting
PENCAPAIAN Achievement 2009 3,000 km 60,000 km 2 15,000 line 2,500 well 1,600 m2 26 Tb
Seismic (Km)
PENCAPAIAN Achievement
2009
2010
60,000 km
78,019 km
Well
333 well
301 well
Vectorisasi Data (Line)
10,500 line
5,104 line
Well Remastering (Well)
2,600 well
2,601 well
Physical data storage
40%
70%
Digital data storage
57%
50%
- Daval (Upgrade Version)
Data Management Software and system development
- DTSS (Spec. Survey
- Inameta
Monitoring)
- Monalisa
- Inameta Space Reprocessing Seismic (km) Prospect Evaluation & Data Enhancement
130
Post Stack Repro
68,000 km
143,837 km
Pre Stack Repro
3,100 km
6,223 km
Hydrocarbon Prospect Evaluation (block)
5 block
8 Area
Produk Data dari PND yang disebut INAMETA, telah mendapatkan pengakuan dari industri di dalam maupun di luar negeri, ditunjukkan dengan makin banyak penggunanya. Teknik produk ini telah mendapatkan pengakuan dan penghargaan Merit Best Industrial Application Indonesian ICT Awards 2002 dan Merit Best Industrial Application Asia Pasific ICT Awards 2002 .
PND’s data product called INAMETA, has attained wide recognition from domestic and international industries as indicated from the growing number of users. The product technics has achieved acknowledgment and award such as Merit Best Industrial Application Indonesian ICT Awards 2002 and Merit Best Industrial Application Asia Pasific ICT Awards 2002 .
Selama 2(dua) tahun terakhir ini, PND juga mulai mengembangkan software dan perbaikan versi untuk software DAVAL, pembuatan software DTSS untuk pemantauan speculative survey dan perbaikan INAMETA. PND juga meningkatkan jumlah koleksi data dari pengalihan data terbuka pemerintah yang berada di Pertamina dan data-data terbuka dari proses relinquishment serta terminasi KKKS. Dengan peningkatan koleksi data yang dikelola maka PND membantu pemerintah dalam kegiatan pemasyaratakan dan pemanfaatan data.
In the last two years, PND has started software development and upgrade on the version of DAVAL software, the making of DTSS software for monitoring speculative survey and improvement of INAMETA. PND also increased the number of collected data from the shift of government’s open data stored in Pertamina and open data from relinquishment process and termination of PSC. With the increased collected data, PND has helped the government in socialization activity and data usage.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management’s Discussion and Analysis
PT Sigma Cipta Utama (SCU)
PT Sigma Cipta Utama (SCU)
Kepemilikan saham pada SCU adalah sebagai berikut:
The composition of stock ownership in SCU is:
PT SIGMA CIPTA UTAMA
31 Desember 2009
Nilai Nominal per Saham (Rp.)
Jumlah Saham
100.000
Nominal Value per Share (IDR)
Total Share
Modal Dasar Authorized Capital
Nominal (Rp)
820.000
82.000.000.000
1. PT Elnusa Tbk.
769.850
76.985.000.000
2. Ir. Sakti Tamat
150
15.000.000
770.000
77.000.000.000
50.000
5.000.000.000
31 Desember 2010 %
Jumlah Saham
Nominal (Rp)
Total Share
%
4.622.400
462.240.000.000
99,98%
1.155.450
115.545.000.000
99,99%
0,02%
150
15.000.000
0,01%
100%
1.155.600
115.560.000.000
100%
3.466.800
346.680.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Issued & Fully paid-up capital
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Issued and Fully paid-up capital Jumlah Saham dalam Portepel Total Portfolio of shares
The management structure is:
Susunan pengurusnya adalah: Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama President Commissioner : Santun Nainggolan Komisaris Commissioner
: Indriyati
Komisaris Commissioner
: Samsoedin
Kapasitas alat-alat produksi SCU ditahun 2010 adalah sebagai berikut : Jenis Pekerjaan Type of Work
Direktur Director Direktur Director : Baskoro
Capacity of SCU’s production equipment in 2010 is reported as follows:
PENCAPAIAN Achievement
PENCAPAIAN Achievement
2009
2010
Data Management
Land area of 19,000 m2 in BSD with storage area of 11,000 m2 Web and GIS Software based catalogue (ROC@T) Management data equipment DRC equipment (DRC Room, Shelves, UPS, AC Precision, FO Cabel)
Land area of 19,000 m2 in BSD with storage area of 11,000 m2 Web and GIS Software based catalogue (ROC@T) Management data equipment DRC equipment (DRC Room, Shelves, UPS, AC Precision, FO Cabel and RFID equipment)
Information Technology
Server 17 Units, PC 1,177 Units, Notebook 239 units, Printer 315 units, switch 22 units
Server 12 units, PC 1,020 units, Notebook 174 units, Printer 248 units, switch 8 units, Modem 1 units, Scanning 10 units, UPS 3 units, LCD Projector 18 units HRDS application, Risk Management
Telecommunication
Conventional Radio 61 units Trunking Radio 356 units AVTS 7 units dan NDB 4 units
Conventional Radio 65 units Trunking Radio 351 units AVTS 7 Unit dan NDB 2 units
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
131
Analisis dan Pembahasan Manajemen pembahasan atas kinerja bisnis analysis of business performance
Ringkasan kinerja operasi SCU di tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009 adalah sebagai berikut :
Below is the brief report on SCU’s operational performance in 2010 compared to 2009 performance. Pencapaian Achievement
Jenis Pekerjaan Type of Work Main Storage Operation Data Management
2009
2010
50 clients
54 clients
Data Remastering
50 clients
12 clients
Project Base
8 projects
8 projects
IT Infrastructure
9 projects
11 projects
Information Technology
IT Professional
15 projects
15 projects
Application & Content Services
4 projects
9 projects
Telecommunication
Conventional & Trunking Radio, AVTS and NDB
12 clients
11 clients
Hingga akhir tahun 2010 kontribusi pendapatan SCU masih tetap didominasi oleh data management services dan IT solution services ditempat kedua. Secara bisnis, telecommunication services memiliki peluang besar namun SCU perlu menerapkan strategi marketing yang agresif.
At the end of 2010, SCU revenues were still dominated by data management services and IT solution services. Still, telecommunication services business offers great opportunity for SCU yet the company needs to have aggressive marketing strategy
PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) d/h PT Purna Bina Nusa (PBN)
PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) d/h PT Purna Bina Nusa (PBN)
Kepemilikan saham pada EFK adalah sebagai berikut:
The composition of stock ownership in EFK is:
PT ELNUSA FABRIKASI KONSTRUKSI (d/h PURNA BINA NUSA) Nilai Nominal per Saham (Rp.) Nominal Value per Share (IDR)
31 Desember 2009 100.000
Jumlah Saham Total Share
Nominal (Rp)
45.000
4.500.000.000
34.781
3.478.100.000
6.312
631.200.000
68
Modal Dasar Authorized Capital
31 Desember 2010 %
Jumlah Saham Total Share
Nominal (Rp)
%
900.000
90.000.000.000
84,50%
234.781
23.478.100.000
15,33%
6.312
631.200.000
2,62%
6.800.000
0,17%
68
6.800.000
0,03%
41.161
4.116.100.000
100%
241.161
24.116.100.000
100%
3.839
383.900.000
658.839
65.883.900.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Issued & Fully paid-up capital 1. PT Elnusa Tbk. 2. PT Multi Guna Laksindo 3. Drs. Anas Mappe Siri Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Issued and Fully paid-up capital Jumlah Saham dalam Portepel Total Portfolio of shares
Berdasarkan Akta No. 12 tanggal 22 Desember 2010 dan Keputusan Menteri Hukum & Hak Asasi Manusia tanggal 21 Januari 2011, PBN melakukan perubahan nama menjadi PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK).
Based on the Deed No. 12 dated December 22, 2010 and Decree of the Minister of Justice and Human Rights dated January 21, 2011, PBN changed its name into PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK).
Susunan pengurusnya adalah:
The management structure is:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Komisaris Utama President Commissioner : Suryadi Oemar
Direktur Utama President Director
Komisaris Commissioner
Dir. Operasi & Marketing Dir. of Operation & Marketing : Pri Azman Syanif
: Wisaksono Trisulo
EFK dimiliki oleh Perseroan sebesar 97,35% dan melakukan kegiatan usaha penguliran dan perdagangan pipa casing (OCTG) serta fabrikasi yang berlokasi di pulau Batam. Proses penguliran EFK dilakukan dengan mempergunakan mesin-mesin pengulir yang memiliki kapasitas produksi per tahun 2009 mencapai 60.000 MT per tahun. Namun
132
97,35%
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
: Dipa Mulia
The Company dominated 97.35% shares in EFK which serves threading and trading of casing pipe (OCTG) and fabrication located in Batam Island. Threading process in EFK is conducted by using threading machine, managing annual production capacity of 60,000 MT in 2009. Yet in 2010, the production capacity of threading
Management’s Discussion and Analysis
di tahun 2010 kapasitas produksi mesin-mesin pengulir mengalami penurunan menjadi 40.000 MT per tahun akibat kondisi beberapa mesin yang memerlukan peremajaan. EFK saat ini dilengkapi dengan 2 mesin ulir baru.
machine declined to 40,000 MT per year as some machines entered revitalization period. Currently EFK has added two new threading machines.
Mesin-mesin pengulir tersebut dapat memproduksi ulir dari ukuran terkecil (2 3/8”) sampai ukuran terbesar (30”). Terkait dengan hal tersebut EFK masih menjadi pemain unggulan terutama untuk pipa low grade dan dalam hal penyediaan connection pipa big size (>16”). EFK memiliki plant dan yard seluas 3ha berada di lokasi ideal yaitu waterfront Batam.
The threading machines are able to product thread of smallest size (2 3/8”) to the biggest size (30”). Related to that, EFK is still the leading player for low grade pipe and in big size connection pipe ( >16”). EFK has plant and 3-ha yard in waterfront Batam.
Kapasitas operasi EFK di tahun 2010 adalah sebagai berikut:
EFK’s operation capacity in 2010 is reported as follows:
Jenis Pekerjaan
Pencapaian Achievement 2009
2010
Capacity
60,000 MT
40,000 MT
Actual :
11,744 MT
8,322 MT
Type of Work
OCTG Pipe Threading
- Thread Only
4,026 MT
3,651 MT
15,770 MT
11,973 MT
2 3/8" - 13 3/8"
4,573 MT
139 MT
16” - 30”
2,273 MT
22 MT
6,846 MT
161 MT
- Thread, Cpl & Prot. OCTG Pipe Trading
Pencapaian kinerja operasi EFK pada tahun ini menurun cukup signifikan, selain karena tingkat kompetisi yang semakin tinggi, juga disebabkan tertahannya lisensi Angka Pengenal Impor-Produsen (API-P) EFK selama 6 bulan sejak April sampai dengan November 2010. Sedangkan unit bisnis fabrikasi sampai akhir tahun masih dalam tahap pengembangan, sehingga belum memberikan kontribusi yang signifikan.
The achievement of EFK’s operational performance this year significantly declined, due to higher competition and retained license for Import Identification NumberProducer (API-P) EFK in 6 months since April until November 2010. Whereas, fabrication business unit until end of the year was still under development phase, so that it could not yet contributed significantly.
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
Kepemilikan saham pada PKM adalah sebagai berikut :
The stock ownership in PKM consist of:
PT PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA
31 Desember 2009
Nilai Nominal per Saham (Rp.) 1.000.000 Nominal Value per Share (IDR) Modal Dasar Authorized Capital Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham
Jumlah Saham Total Share
Nominal (Rp.)
80.000
80.000.000.000
8.000 8.000 4.000
8.000.000.000 8.000.000.000 4.000.000.000
20.000
20.000.000.000
60.000
60.000.000.000
Issued & Fully paid-up capital
1. PT Elnusa Tbk. 2. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. 3. PT Tanjung Mustika
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Issued and Fully paid-up capital Jumlah Saham dalam Portepel Total Portfolio of shares
Susunan pengurusnya adalah :
31 Desember 2010
Jumlah Saham Total Share
Nominal (Rp.)
80.000
80.000.000.000
40% 40% 20%
8.000 8.000 4.000
8.000.000.000 8.000.000.000 4.000.000.000
40% 40% 20%
100%
20.000
20.000.000.000
100%
60.000
60.000.000.000
%
%
The management structure is:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama President Commissioner : Edy Irianto Komisaris Commissioner
: Susilo
Komisaris Commissioner
: Sutikno Wijaya
Komisaris Commissioner
: Yogi Sukmana
Direksi Board of Directors Direktur Utama President Director Direktur Pemasaran & Pengembangan Usaha Director of Marketing & Business Development Direktur Operasi Director of operation Direktur Keuangan & Adm. Director of Finance & Adm.
: Moch. Bachrum : Paulus Tjahjono : Budi Hardono : Harjawan Balaningrath
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
133
Analisis dan Pembahasan Manajemen pembahasan atas kinerja bisnis analysis of business performance
PKM memiliki dua layanan utama, yang pertama adalah penyedia jasa jaringan telekomunikasi dan yang kedua adalah penyedia jasa instalasi. Pada tahun 2010, realisasi jumlah node stasiun bumi yang dioperasikan sebanyak 1.444 node untuk melayani sektor Telekomunikasi (Telkom group dan beberapa operator lainnya), Industri Perminyakan (Pertamina beserta Anak Perusahaan dan KPS), sektor Perbankan (BRI, BTN dan Bank Sulut), sektor Swasta (Kompas dan beberapa pelanggan lainnya) dan sektor Pemerintah (Departemen dan Pemda).
PKM manages two main services, namely telecommunication network service and installation service provider. In 2010, the realization of earth station node being operated was 1.444 nodes to serve telecommunication sector (Telkom Group dan some other operators), oil industry (Pertamina and its subsidiaries and KPS), banking sector (BRO, BTN, and Bank Sulut), private sector (Kompas and other clients) and government sector (Department and Local Governments).
Untuk pengembangan usaha, PKM mulai pemanfaatan teknologi kompresi dan modulasi pada produk SCPC khususnya link DS-3 Tsel, optimalisasi penggunaan HUB I Direct dan Shiron dalam penyelenggaran layanan VSATIP serta penggunaan router dalam penyediaan layanan akses internet bagi pelanggan ritel seperti Kentucky Fried Chicken (KFC).
For business development, PKM started using compression and modulation technologies on SCPC product particularly DS-3 Tsel link, optimation of the use of HUB I Direct and Shiron in providing VSAT-IP service as well as router use in providing internet access to retail customers like Kentucky Fried Chicken (KFC).
Penyediaan jasa telekomunikasi berasal dari pengoperasian node stasiun bumi yang realisasinya selama tahun 2010 adalah sebagai berikut :
Its telecommunication service comes from the operation of earth station node which the realization in 2010 were as follows :
No 1 2 3 4 5 6 7
2009 Realization (Node) 384 16 107 862 0 107 325
System VSAT - SCPC Radio Link Wartelsat VSAT - IP VSAT - IP Depkes LC MPLS Telkomsel USO Total
1,801
Penyediaan jasa telekomunikasi berasal dari pengoperasian node stasiun bumi yang realisasinya selama tahun 2010 adalah sebagai berikut : No
System
1 2 3 4 5
VSAT - SCPC VSAT - IP Radio Link Internet LC MPLS
2009 Realization (Node)
Instalasi Total
2010 Realization (Node)
1 2 3 4
System VSAT - SCPC VSAT - IP Radio Link LC MPLS Dismantle Total
134
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
3,807
Besides, installation service comes from earth station node which managed in 2010 were as follows:
No
186 1,135 1 0 78
88 973 10 3 20
1,400
1,094
Dari sisi realibilitas layanan, PKM mampu mencapai service availability 99,89% sedikit diatas service availability yang dijanjikan kepada pelanggan sebesar 99,65% dan setara dengan standar ISO yang sebesar 99,7%. Berikut ini adalah rincian service availability PKM : No
2010 Realization (Node) 311 26 107 1834 0 117 1412
1 2 3 4 5
System VSAT - SCPC VSAT - IP Radio Link LC MPLS Wartelsat Dismantle Total
Dismantle Realization 2009 (Node) 159 136 6 248 0
Dismantle Realization 2010 (Node) 161 1 0 10 1
549
173
In term of service realibility, PKM can reach service availability up to 99,89%, slightly above service availability offered to customers at 99.65% and in line with ISO standard at 99.7%. Below is the service availability of PKM :
Average of 2009 (%) 99.80 99.50 99.80 99.50 99.80
Average of 2010 (%) 99.80 99.90 99.94 99.92 99.89
Management’s Discussion and Analysis
JASA HILIR MIGAS
Downstream Oil & Gas Services
Jasa Hilir Migas pada tahun 2010 telah mampu memberikan kontribusi signifikan secara konsolidasi dan mendukung kinerja anak perusahaan Perseroan lainnya. Segmen ini dikelola oleh 2 anak perusahaan, yaitu:
Downstream Oil and Gas Services in 2010 contributed significantly to consolidated income and supported the performances of other subsidiaries of the Company. This business segment is managed two companies, they are:
Anak Perusahaan | Subsidiaries
Bidang | Scope of Work
PT Elnusa Petrofin (EPN)
Jasa penyimpanan, perdagangan, pendistribusian dan pemasaran produk minyak dan gas di Indonesia Storage, trading, distribution and marketing of oil and gas product in Indonesia
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
Distribusi bahan bakar dan pelumas (saat ini kondisi tidak aktif) Distribution of fuel and lubricants (currently inactive)
PT Elnusa Petrofin (EPN)
PT Elnusa Petrofin (EPN)
Kepemilikan saham pada EPN adalah sebagai berikut: Nilai Nominal per Saham (Rp) Nominal Value per Share (IDR)
The composition of stock ownserhip of EPN is:
31 Desember 2009 | December 31, 2009 100.000
Jumlah Saham Total Share
Nominal (Rp) Nominal (IDR)
%
350.000 35.000.000.000 Modal Dasar | Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Pemegang Saham issued and Fully paid-up capital 207.350 20.735.000.000 99,93% 1. PT Elnusa Tbk 150 15.000.000 0,07% 2. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa (31 Des 2009) Koperasi Karyawan Elnusa (31 Des 2010)* Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh 207.500 20.750.000.000 100% Total Issued and Fully Paid-up Capital Jumlah Saham dalam Portepel 142.500 14.250.000.000 Total Portfolio of Shares * Sesuai dengan Akte Perubahan No. 8 tanggal 25 Agustus 2010 | Based on Deed No. 8 dated on August 25, 2010
Susunan pengurusnya adalah:
31 Desember 2010 | December 31, 2010 Jumlah Saham Total Share
Nominal (Rp) Nominal (IDR)
350.000
35.000.000.000
207.350 150
20.735.000.000 15.000.000
99,93% 0,07%
207.500
20.750.000.000
100%
142.500
14.250.000.000
%
The management structure is:
Komisaris | Commissioners
Direksi | Directors
Komisaris Utama | President Commissioner:
Muhammad Jauzi Arif
Direktur Utama | President Director:
Susetiadi
Komisaris | Commissioner:
Edith Sundari Nasution
Dir. Operasi & Marketing | Director of Operation & Marketing:
Maryadi
Komisaris | Commissioner:
K. Denni Wisnuwardani
Dir. Keuangan & Adm. | Director of Finance & Administration:
Lasmen Situmorang
EPN bergerak di bidang penyediaan, pemasaran, penyimpanan dan distribusi khususnya untuk produk dan jasa minyak dan gas di Indonesia. Dalam bisnis transportasi EPN menjadi pemain utama dengan Patra Niaga sebagai kompetitor, memiliki wilayah operasi di luar Pulau Jawa dengan market share EPN sebesar 45%.
EPN operates in provision, marketing, storage and distribution particularly oil and gas product and service in Indonesia. In the transportation business, EPN becomes the main player with Patra Niaga as competitor, and has operational area outside Java Island with market share of 45%.
Pada bulan Oktober 2010, EPN ditunjuk oleh Pertamina menjadi pengelola Agen Premium Minyak Solar (APMS) untuk seluruh wilayah Kalimantan. EPN juga telah mengimplementasikan program SAP Module Sales & Distribution pada unit usaha Niaga BBM Industri & Marine 2010. Selama tahun 2010, EPN melaksanakan program apresiasi terhadap 100 orang awak mobil tangki seluruh Indonesia sebagai komitmen EPN untuk memberikan penghargaan atas kinerja terbaik karyawannya.
In October 2010, EPN was appointed by Pertamina as operator of Diesel Fuel Premium Agent (APMS) for Kalimantan area. EPN has also implemented SAP Module for Sales & Distribution in Commercial & Marine fuel industry in 2010. During 2010, EPN has implemented appreciation program to 100 crews of oil tank trucks in Indonesia as part of EPN’s commitment to give award for the best performing employees.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
135
Analisis dan Pembahasan Manajemen pembahasan atas kinerja bisnis analysis of business performance
Pada tahun 2010, EPN menjadi operator 6 unit dari 654 unit milik swasta yaitu SPBU Tendean, Bintaro, Fatmawati, Sunter, Cisalam dan Ancol. SPBU Ancol adalah SPBU yang baru dikelola pada Triwulan II tahun 2010 sedangkan SPBU Sepatan dan Tambun tidak diperpanjang kontraknya. Disamping SPBU, EPN juga mengelola 1 SPDN lokasi Labuan dan 1 SPBN lokasi Pacitan. EPN juga memiliki SPBU sendiri lokasi Dawuan-Cikampek dan Sunter. Target berikutnya EPN akan menambah SPBU kelola yaitu di lokasi TB Simatupang dan Cempaka Hijau. Strategi bisnis SPBU akan fokus pada pengelolaan SPBU di Jabodetabek.
In 2010, EPN has become the operator for 6 of 654 privately owned units, such as Gas Stations of Tendean, Bintaro, Fatmawati, Sunter, Cisalam and Ancol. Ancol is a gas station which was commenced in second quarter of 2010 while contracts of Sepatan and Tambun Gas Stations were not extended. Besides SPBU, EPN has managed one SPDN in Labuan and one SPBN in Pacitan. EPN also managed its own gas stations in Dawuan-Cikampek and Sunter. The next target will be that EPN will add gas stations at TB Simatupang and Cempaka Hijau. The strategy of gas station business will focus on management of gas station in Jabodetabek.
Unit usaha trading meliputi BBM Industri, Specialty Chemical (bahan kimia khusus) dan Commodity Chemical (non-bahan kimia khusus). Khusus bisnis BBM industri, konsumsi BBM secara ekonomi adalah 21 juta KL dengan komposisi 19,95 juta KL untuk BBM Pertamina dan 1,05 juta KL adalah BBM Non-Pertamina dipasok oleh Shell, Petronas dan AKR. EPN bersama dengan Patra Niaga merupakan agen yang ditunjuk oleh Pertamina. Bisnis Trading BBM Industri akan fokus pada pelanggan Industri dan Marine diwilayah Indonesia bagian Barat (Sumatera, Jabodetabek, Jabar), Tengah (Jateng, Jatim, Balinus) dan Timur (Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Papua).
Trading business unit consists of Industrial fuel, Specialty Chemical and Commodity Chemical. For industrial fuel, economically fuel consumption is 21 million KL with composition of 19,95 million KL for Pertamina’s fuel and 1,05 million KL is Non-Pertamina’s fuel supplied from Shell, Petronas and AKR. EPN together with Patra Niaga is an agent of Pertamina. Industrial fuel trading business will focus on industrial and marine customers in the west part of Indonesia (Sumatera, Jabodetabek, West Java), Central part (Central Java, East Java, Balinus) and East part of Indonesia (Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Papua).
Sejak tahun 2009 EPN juga mulai menjalankan bisnis pengelolaan depot swasta sebagai handling agent. Pengelolaan depot swasta ini dijalankan dengan sistem VHS (Vendor Held Stock). EPN mengelola 5 depot dengan total throughput 20,700 KL/bulan. Operasi yang dilakukan selama tahun 2010 adalah sebagai berikut :
In 2009 EPN started the private Depot management business as handling agent. Private depot management was running using Vendor Held Stock (VHS) system. EPN managed 5 depots with total throughput 20.700 KL/month. The operations in 2010 were:
JENIS PEKERJAAN | Type Of Work
KAPASITAS 2009 | Capacity 2009
KAPASITAS 2010 | Capacity 2010
Kelola mobil tangki BBM PSO dengan Pola Cost & Fee Manages PSO fuel tanks under Cost & Free Scheme Kelola mobil tangki BBM PSO dengan Pola All In Manages PSO fuel tanks under All-in Scheme Kelola angkutan BBMK sistem tarif (Rp. /KL/KM) Transportasi BBM Manages tariff-system BBMK transportation (Rp/KL/KM) Fuel Transportation Menyewakan mobil tangki milik sendiri ke Pertamina (sewa mobil tanki) | Renting Company’s owned fuel tanks to Pertamina (fuel tanks rental) Distribusi BBM subsidi ke APMS Fuel distribution Kelola depot milik swasta dengan sistem Vendor Held Stock (VHS) VHS system management in the depots
299 unit
228 unit
492 unit
557 unit
6 unit
7 unit
28 unit mobil tangki BBM 28 units of fuel tanks 10 unit mobil tangki LPG 10 units of LPG tanks
32 unit mobil tangki BBM 32 units of fuel tanks 10 unit mobil tangki LPG 10 units of LPG tanks
N/A
Jumlah transportir: 90 dan Jumlah APMS : 169
Kelola VHS di depot milik : VHS management in the depot owned by: PT Timah PT Arutmin PT Lontar Papyrus N/A
Kelola VHS di depot milik: VHS management in the depot owned by: PT Timah PT Arutmin PT Lontar Papyrus Pelanggan Customer: PT Pusri, PT Pusaka Benjina, PT Serica Energy Lokasi : Tanjung Mas – Semarang 6 SPBU 1 SPBN 1 SPBU dan 1 SPDN Pelanggan Customer: Pertamina EP ; Sangata, Reg. Jawa Pertamina UP ; UP III Plaju, UP IV Cilacap, UP V Balikpapan, UP VI Balongan TAC Pertamina ; PAN Petalahan KPS ; Total E&P Indonesie, Kondur Petroleum, Exxon Mobil
Depot
SPBU
Trading
136
Handling marine dengan sistem Franco Franco system Handling Marine Mobile Bunker Agent Jasa pengelolaan SPBU Petrol Station management services Kelola SPBU milik sendiri Managing own’s petrol stations Specialty Chemical : Scale inhibitor Corrosion inhibitor Demulsifier Reverse demulsifier Water clarifier Antifoulant Antimony compound
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Lokasi : Tanjung Mas - Semarang 7 SPBU 1 SPBN 1 SPBU dan 1 SPDN Pelanggan Customer: Pertamina EP ; Sangata, Reg. Jawa Pertamina UP ; UP III Plaju, UP V Balikpapan, UP VI Balongan TAC Pertamina ; PAN Petalahan KPS ; Total E&P Indonesie, Chevron Pacific Indonesia, Kondur Petroleum, Exxon Mobil
Management’s Discussion and Analysis
JENIS PEKERJAAN | Type Of Work
Trading
Commodity Chemical : Drilling mud Polymer gel Power Fuel Pelumas Lubricants BBM Industri : High Speed Diesel Marine Fuel Oil Industrial Diesel Oil
KAPASITAS 2009 | Capacity 2009
KAPASITAS 2010 | Capacity 2010
Pelanggan| Customer : PT. Elnusa Tbk. div. Drilling Services PT. Elnusa Tbk. div. Geosains CV. Mandiri Koperasi Patra Pelanggan Customer : Industri, Marine dan Ritel Wilayah pasar : Seluruh Indonesia
Pelanggan | Customer : PT. Elnusa Tbk. div. Drilling Services dan div. Geoscience Kondur Petroleum PT. Kiprah Mandiri Sarana Pelanggan Customer: Industri ; perusahaan pertambangan, manufaktur Marine : kapal penangkap ikan, transportir laut Wilayah pasar : Seluruh Indonesia
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
Kepemilikan saham pada EPR adalah sebagai berikut:
The composition of stock ownership in EPR is as follows:
Nilai Nominal per Saham (Rp) Nominal Value per Share (IDR)
31 Desember 2009 | December 31, 2009 100.000
Jumlah Saham Total Share
Nominal (Rp) Nominal (IDR)
5.000.000 5.000.000.000 Modal Dasar | Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Pemegang Saham issued and Fully paid-up capital 1.470.000 1.470.000.000 1. PT Elnusa Tbk 30.000 30.000.000 2. Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa (31 Des 2009) Koperasi Karyawan Elnusa (31 Des 2010)* Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh 1.500.000 1.500.000.000 Total Issued and Fully Paid-up Capital Jumlah Saham dalam Portepel 3.500.000 3.500.000.000 Total Portfolio of Shares * Sesuai dengan Akte Perubahan No. 9 tanggal 25 Agustus 2010 | Based on Deed No. 9 dated on August 25, 2010
Susunan pengurusnya adalah :
Nominal (Rp) Nominal (IDR)
5.000.000
5.000.000.000
98% 2% -
1.470.000 30.000
1.470.000.000 30.000.000
98% 2%
100%
1.500.000
1.500.000.000
100%
3.500.000
3.500.000.000
%
%
The management structure is:
Komisaris | Commissioners Komisaris | Commissioner:
31 Desember 2010 | December 31, 2010 Jumlah Saham Total Share
Direksi | Directors Muhammad Jauzi Arif
Direktur | Director:
Susetiadi
Sejak 1 Juli 2005, EPR sudah tidak lagi melakukan kegiatan usaha sebagai pengelola SPBU. Pengelolaan SPBU seluruhnya telah diserahkan kepada EPN. Aset EPR berupa SPBU di Cikampek telah dibeli EPN untuk kemudian menjaminkan aset tersebut kepada Bank BNI Syariah pada September 2010.
Since July 1, 2005, EPR has not been active in handling gas station management business. The gas station management business is now managed by EPN. EPR’s Assets like gas station in Cikampek were acquired by EPN and secured to Bank BNI Syariah in September 2010.
PENGELOLAAN LAPANGAN MIGAS
Oil & Gas Field Asset Management
Perseroan mempunyai kepemilikan tidak langsung melalui EPR pada Elnusa Chariot International, Ltd. (ECI) yang didirikan di Belize tanggal 12 Oktober 2010 sebesar 100% saham. ECI mempunyai kepemilikan 11% working interest pada Blok Bangkanai.
The Company has indirect ownership as much as 100% through EPR in Elnusa Chariot International, Ltd (ECI) which was established in Belize on October 12, 2010. ECI has 11% working interest in Bengkanai Block.
Pada tanggal 11 November 2010, Perseroan menjual 100% saham Perseroan di EBE kepada Salamander Energy Group Ltd. (Salamander) dengan harga jual sebesar USD 11,2 juta dan telah efektif berdasarkan Closing Statement tanggal 18 November 2010. Dalam perjanjian ini dinyatakan bahwa EBE setuju untuk menanggung porsi ECI sebesar 5% atas seluruh biaya yang timbul selama masa eksplorasi.
On November 11, 2010, the Company released 100% shares in EBE to Salamander Energy Group Ltd. (Salamander) for USD11,2 million and was effective based on Closing Statement dated November 18, 2010. Under this agreement, EBE agreed to take over ECI’s portion of 5% upon the whole costs emerging during the exploration period.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
137
Analisis dan Pembahasan Manajemen
PEmbahasan atas kinerja keuangan Discussion on Financial Performance
Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan hasil dari proses audit yang dilakukan oleh Konsultan Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sesuai Laporannya tanggal 28 Februari 2011 No. RPC-580/PSS/2011 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2010 yang disajikan dalam buku Laporan Tahun ini. Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PSAK Indonesia) dan peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Mata uang pelaporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Dalam analisis ini nilai Rupiah dinyatakan dalam satuan jutaan.
The following discussion and analysis refers to the Consolidated Financial Statement of the Company, the results of the audit process undertaken by Public Accountant Consultant, Purwantono, Suherman & Surja, in accordance with its report dated on February 28, 2011, No. RPC-580/PSS/2011 for the year ended on December 31, 2009 and 2010, which are presented in this Annual Report. The consolidated financial statements are presented under Indonesia’s general accepted accounting principles (Indonesia GAAP) and Bapepam-LK Regulation No. VIII.G.7 on the guidelines of Presentation of Financial Statements. Currency of the consolidated financial statement report is denominated in millions IDR.
Kinerja Laba Rugi
Profit and Loss Performance
Dalam jutaan Rupiah
%
Pendapatan Usaha
3.662.331
Beban Pokok Pendapatan Usaha
(3.119.303)
Laba Kotor
543.028
14,8%
Beban Usaha
(266.741)
-7,3%
Laba Usaha
276.287
7,5%
EBITDA
479.598
13,0%
Beban lain-lain
352.700
10,0%
Laba Sebelum Pajak
668.782
18,3%
Beban Pajak Penghasilan
(199.289)
-5,4%
Hak Minoritas Laba Bersih
138
In millions IDR
2009
2010
%
%
100,0%
4.210.786
100,0%
15%
Operating Revenues
-85,2%
(3.800.911)
-90,3%
22%
Cost of Operating Revenues
409.875
9,7%
-25%
Gross Profit
(275.772)
-6,5%
3%
Operating Expenses
134.103
3,2%
-51%
Operating Profit
412.398
10,0%
-14%
EBITDA
(43.586)
-0,9%
-112%
Other Expense
94.176
2,2%
-86%
Income Before Tax
(30.172)
-0,7%
-85%
Income Tax Expense
(3.260)
-0,1%
(98)
0,0%
-97%
Minority Interest
466.233
12,7%
63.906
1,5%
-86%
Net Income
Pendapatan Usaha
Operating Revenues
Selama tahun 2010, Perseroan berhasil membukukan peningkatan pendapatan usaha konsolidasi sebesar 15% pada akhir tahun 2010 dari Rp3,6 triliun menjadi Rp4,21 triliun. Pendapatan ini berasal dari tiga kelompok usaha yaitu Jasa Hulu Migas Terintegrasi, Jasa Hilir Migas serta Jasa Penunjang Hulu Migas. Komposisi pendapatan terbesar tahun 2010 berasal dari sektor Jasa Hulu Migas Terintegrasi yang merupakan bisnis inti Perseroan dengan kontribusi sebesar 52%, kemudian Jasa Hilir Migas memberikan kontribusi sebesar 44% dan diikuti oleh Jasa Penunjang Hulu Migas yang terdiri dari tiga anak perusahan menyumbang 4% dari total pendapatan konsolidasi Perseroan. Selain itu, terjadi peningkatan pendapatan usaha antar segmen dari Rp65,6 miliar di tahun 2009 menjadi Rp140,6 miliar di tahun 2010. Pendapatan usaha antar segmen ini yang kemudian dieliminasi pada total pendapatan konsolidasi Perseroan.
During 2010, the Company booked an increase of 15% in consolidated operating revenues at the end of 2010 from IDR3.6 trillion to IDR4.21 trillion. The revenues were derived from the three business groups namely Integrated Upstream Oil and Gas Services , Downstream Oil and Gas Services and Oil & Gas Support Services. The composition of the biggest revenue in 2010 was derived from the Integrated Upstream Oil & Gas Services sector as the core business of the Company with a contribution of 52%, subsequently the Downstream Oil & Gas Services contributed as much as 44%, followed by the Upstream Oil & Gas Support Services that comprised of three subsidiaries which accounted for 4% of the total consolidated revenue. In addition, there was an increase in inter-segment revenues from IDR65.6 billion in 2009 to IDR140.6 billion in 2010. Operating revenues from this inter-segments were then eliminated in the Company's total consolidated revenue.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management’s Discussion and Analysis
Dalam jutaan Rupiah
PENDAPATAN USAHA
In millions IDR
2009
%
2010
%
Jasa Hulu Migas Terintegrasi
2.280.298
62%
2.197.977
Jasa Hilir Migas
1.099.775
30%
1.983.505
347.865
9%
169.914
Jasa Penunjang Hulu Migas Eliminasi Jumlah
%
OPERATING REVENUES
52%
-4%
Integrated Upstream Oil And Gas Services
47%
80%
Downstream Oil And Gas Services
4%
-51%
Upstream Oil And Gas Support Services
(65.607)
-2%
(140.610)
-3%
114%
Elimination
3.662.331
100%
4.210.786
100%
15%
Total
Pendapatan dari Jasa Hulu Migas Terintegrasi
Income from Integrated Upstream Oil and Gas Services
Kelompok ini terdiri dari 3 (tiga) divisi operasi yaitu Divisi Geoscience Service (GSC), Divisi Drilling Service (EDS) dan Divisi Oilfield Service (OFS). GSC sebagai divisi yang menangani pekerjaan seismik memberikan kontribusi pendapatan sebesar 60% dari seluruh pendapatan Jasa Hulu Migas Terintegrasi atau menyumbang 31% dari keseluruhan pendapatan Konsolidasi Perseroan. Seperti yang telah disampaikan pada Pembahasan atas Kinerja Operasi, peningkatan pendapatan GSC tersebut disumbang oleh peningkatan yang signifikan atas kinerja unit usaha GDM, sedangkan unit usaha GDL mengalami penurunan signifikan karena utilisasi rendah akibat pembatalan dan penundaan beberapa proyek. Sementara itu, EDS yang merupakan divisi yang bergerak di bidang drilling services maupun drilling support services berkontribusi sebesar 21% terhadap total pendapatan Jasa Hulu Migas Terintegrasi. Pada EDS, pendapatan banyak dikontribusi dari unit usaha drilling services khususnya modular rig dan unit usaha drilling support services khususnya wireline logging. Sedangkan kinerja pendapatan OFS didominasi oleh unit usaha well services dan menyumbangkan 18% dari total pendapatan Jasa Hulu Migas Terintegrasi.
This group comprises of 3 (three) operating divisions, namely Geoscience Services Division (GSC), Drilling Services (EDS) Division and Oilfield Services Division (OFS). GSC as a division that handles seismic work contributed 60% to the total Upstream Oil and Gas Integrated Services revenues or contributed 31% to the total revenues in the Consolidated Financial Statement of the Company. As noted in the discussion on the Performance of Operations, the increase of GSC revenue was contributed by a significant improvement over the performance of GDM business unit, while GDL unit has decreased sharply because low utilization due to the cancellation and postponement of some projects. Meanwhile, EDS is a division engaged in drilling services and drilling support services which contributed 21% to the total Integrated Upstream Oil & Gas Services revenue. At EDS, the income was dominantly contributed by drilling service unit, particularly modular drilling rig and drilling support business units, in particular wireline logging. Whereas, the revenue performance of OFS was dominated by well services business unit and contributed 18% to the total Integrated Upstream Oil & Gas Services revenue.
Selain pendapatan dari ketiga divisi operasi tersebut, ada pula pendapatan dari pengelolaan asset property milik Perseroan yang dilakukan oleh Elnusa Building Management (EBM), salah satunya adalah gedung Graha Elnusa di Jalan TB Simatupang Kav. 1B Jakarta. Pada tahun 2010, pendapatan pengelolaan gedung ini cukup meningkat 5% terutama yang didapat dari sewa kepada pihak ketiga.
In addition to revenue from the three operating divisions, there were also revenues from the management of property assets owned by the Company under the Elnusa Building Management (EBM), one of which was Graha Elnusa building at Jalan TB Simatupang Kav. 1B Jakarta. In 2010, the building management revenue increased 5%, especially that derived from the lease to third parties.
Dalam jutaan Rupiah
Jasa Hulu Migas Terintegrasi | Integrated Upstream Oil And Gas Services
In millions IDR
2009
%
2010
%
%
GSC
1.240.573
54,4%
1.322.613
60,2%
7%
EDS
550.682
24,1%
459.664
20,9%
-17%
OFS
465.150
20,4%
390.494
17,8%
-16%
EBM
23.893
1,0%
25.206
1,1%
5%
2.280.298
100,0%
2.197.977
100,0%
-4%
Jumlah | Total
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
139
Analisis dan Pembahasan Manajemen pembahasan atas kinerja keuangan discussion on financial performance
Pendapatan dari Jasa Penunjang Hulu Migas
Income from Upstream Oil and Gas Support Services
Kelompok jasa penunjang hulu migas terdiri dari 3 (tiga) anak perusahaan yaitu PT Patra Nusa Data (PND), PT Sigma Cipta Utama (SCU) dan PT Elnusa Fabrikasi dan Konstruksi (EFK) atau dahulu bernama PT Purna Bina Nusa (PBN). Pada tahun 2010 ini terjadi perubahan komposisi penyumbang pendapatan terbesar dimana pada tahun sebelumnya sumbangan terbesar datang dari EFK dengan 46,2% menjadi SCU dengan menyumbang 45,5% dari total komposisi pendapatan Jasa Penunjang Hulu Migas seiring dengan proses restrukturisasi bisnis SCU.
Upstream Oil and Gas Support Services group consists of 3 (three) subsidiaries namely PT Patra Nusa Data (PND), PT Sigma Cipta Utama (SCU) and PT Elnusa Fabrikasi and Konstruksi (EFK) or formerly called PT Purna Bina Nusa (PBN). In the year 2010, there was a change whereby the composition of the largest revenue contributors in the prior year which came from PBN with 46.2%, was replaced by SCU with 45.5% contribution to the total composition of the Upstream Oil and Gas Support Services revenues following the business restructuring process in SCU.
Pada tahun 2010 kelompok Jasa Penunjang Hulu Migas banyak menghadapi berbagai tantangan strategis yang mempengaruhi kinerja operasional Perseroan, baik pendapatan maupun profitabilitas, sebagai contoh pada EFK yang mengalami penurunan pendapatan usaha yang cukup tinggi akibat kendala perizinan operasi.
In 2010, the group of Upstream Oil and Gas Support Services faced many strategic challenges that affected the operational performance of the Company, both in revenues and profitability, for example, in EFK which experienced a significant decrease in operating revenues due to the constraints in obtaining operational license.
Dalam jutaan Rupiah
Jasa Penunjang Hulu Migas Upstream Oil and Gas Support Services PND
In millions IDR
2009
%
2010
%
%
90.740
26,1%
65.229
38,4%
-28%
SCU
96.564
27,8%
77.339
45,5%
-20%
EFK
160.561
46,2%
27.345
16,1%
-83%
Jumlah Total
347.865
100%
169.913
100%
-51%
Pendapatan dari Jasa Hilir Migas
Revenues from Downstream Oil and Gas Services
Kelompok Jasa Hilir Migas terdiri dari 2 (dua) anak perusahaan yaitu PT Elnusa Petrofin (EPN) dan PT Elnusa Patra Retail (EPR) yang saat ini menjadi pemilik 100% saham Elnusa Chariot Indonesia (ECI) yang memiliki 11% working interest di Blok Bangkanai. Kinerja Jasa Hilir Migas pada tahun 2010 mengalami peningkatan pendapatan usaha sebesar 80%, hal ini terjadi seiring dengan perubahan fokus bisnis secara bertahap sejak tahun 2008 yang semula fokus pada bisnis pengelolaan SPBU menjadi bisnis trading BBM industri, transportasi dan pengelolaan depot.
Downstream Oil and Gas Services Group consists of 2 (two) subsidiaries namely PT Elnusa Petrofin (EPN) and PT Elnusa Patra Retail (EPR) that currently owns 100% shares in Elnusa Chariot Indonesia (ECI), a company which has 11% working interest in Bangkanai Block. Downstream Oil and Gas Service Performance in 2010 saw an increase in operating revenues by 80%, due to gradual changes in business focus since 2008, which originally focused on business management of gas station into industry fuel trading, transportation and depot management business.
Dalam jutaan Rupiah
Jasa Hilir Migas Downstream Oil and Gas Services EPN EPR Jumlah Total
140
In millions IDR
2009
%
2010
%
%
1.099.655
100,0%
1.983.385
100,0%
80%
120
0,0%
120
0,0%
0%
1.099.775
100%
1.983.505
100%
80%
Komposisi Pendapatan Perseroan Berdasarkan Jenis Pelanggan
Composition of the Company’s Revenues Based on Customer Type
Komposisi Pendapatan Perseroan secara keseluruhan pada tahun 2010 yang terbesar berasal dari kontrak bagi hasil sebesar Rp1,7 triliun dan perusahaan swasta sebesar Rp1,5 triliun dengan komposisi sumbangan pendapatan sebesar 41,3% dan 37,7%.
The composition of the Company's overall revenues in 2010 came from profit sharing contracts of IDR1.7 trillion, and private companies amounting IDR1.5 trillion with composition of revenue contribution of 41.3% and 37.7% respectively.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management’s Discussion and Analysis
Dalam jutaan Rupiah
In millions IDR
PENDAPATAN USAHA
2009
%
2010
%
OPERATING REVENUES
%
Pelanggan eceran
186.524
5,1%
152.249
3,6%
-18%
Retail customer
Kontrak Bagi Hasil
553.691
15,1%
1.737.246
41,3%
214%
Production Sharing Contract
PT Pertamina EP
990.492
27,0%
388.763
9,2%
-61%
PT Pertamina EP
PT Pertamina (Persero)
301.161
8,2%
385.028
9,1%
28%
PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina Gas
134.687
3,7%
85.955
2,0%
-36%
PT Pertamina Gas
PT Pertamina Geothermal Energy
154.593
4,2%
5.460
0,1%
-96%
PT Pertamina Geothermal Energy
Perusahaan Swasta
1.394.783
38,1%
1.586.412
37,7%
14%
Private Company
Instansi Pemerintah
12.007
0,3%
10.124
0,2%
-16%
Government Institution
Eliminasi
(65.607)
-1,8%
(140.610)
-3,3%
114%
Elimination
Jumlah
3.662.331
100,0%
4.210.627
100,0%
15%
Total
Pertamina Group yang merupakan salah satu pemegang saham mayoritas Perseroan pada tahun 2009 memberikan sumbangan 42% dari total pendapatan atau sekitar Rp1,58 triliun dan menurun pada tahun 2010 menjadi Rp865 miliar atau sebesar 20%.
Pertamina Group which is one of the major shareholders in the Company, in 2009 contributed 42% to total revenues, or about IDR1.58 trillion, but declined in 2010 to IDR865 billion or 20%.
Beban Pokok Pendapatan
Cost of Operating Revenues
Beban Pokok Pendapatan Usaha Konsolidasi berasal dari usaha perdagangan dan distribusi, usaha manufaktur dan usaha jasa. Beban pokok penjualan dari usaha perdagangan dan distribusi merupakan beban yang berasal dari anak perusahaan EPN untuk penjualan produk bahan bakar minyak dan bahan kimia. Seiring dengan peningkatan pendapatan dari perdagangan dan distribusi sebesar 101%, maka beban pokoknya juga mengalami peningkatan dari semula sebesar Rp762 miliar menjadi Rp1,55 triliun atau meningkat sebesar 103%. Untuk beban pokok penjualan manufaktur berasal dari anak perusahaan EFK yaitu dari aktivitas penguliran pipa dan penjualannya. Oleh karena pendapatan dari EFK menurun sebesar 83% dari tahun 2009, maka beban pokok penjualan manufaktur juga mengalami penurunan dari Rp146,4 miliar di tahun 2009 menjadi Rp22,1 miliar di tahun 2010. Beban pokok pendapatan jasa berasal dari aktivitas di Jasa Hulu Migas, anak perusahaan SCU dan PND, serta jasa transportir dan pengelolaan depot pada anak perusahaan EPN. Sejalan dengan penurunan pendapatan dari aktivitas jasa sebesar 1%, maka beban pokok pendapatan jasa juga turun sebesar 1% dari Rp2,21 miliar di tahun 2009 menjadi Rp2,23 miliar di tahun 2010. Penurunan aktivitas terbesar adalah pada anak perusahaan SCU dan PND dikarenakan penurunan aktivitas migas di Indonesia di tahun 2010.
Consolidated Cost of Operating Revenues were derived from the trade and distribution, manufacturing operations and contractual services. Cost of sales from trading and distribution operations came from oil fuel and chemical products sales by subsidiares, EPN. Along with increased revenue from trading and distribution of 101%, then the cost of operating revenues also increased from the beginning of IDR762 billion to IDR1.55 trillion or an increase of 103%. The cost of goods sold from manufacturing operations were derived from a subsidiary, EFK, from pipe threading and trading activities. Because of EFK income decreased by 83% from the year 2009, the cost of goods sold from manufacturing operations also declined from IDR146.4 billion in 2009 to IDR22,1 billion in 2010. Cost of contractual service rendered derived from activities in the Upstream Oil and Gas Services, SCU and PND, as well as transporting and managing services depot in EPN. In line with the decline in revenues from service activities at 1%, then the cost of contractual services rendered also decreased by 1% from IDR2.21 billion in 2009 to IDR2.23 billion in 2010. The largest declined activities were in subsidiaries SCU and PND due to decrease in oil and gas activities in Indonesia in 2010.
Jika dilihat dari komposisinya, beban pokok pendapatan jasa sebesar Rp2,2 triliun merupakan beban yang mendominasi (53,1%) dari seluruh beban pokok pendapatan (Rp3,8 triliun).
As seen in the composition, the cost of contractual services rendered amounting IDR2.2 trilion, was a cost dominated (53.1%) the whole cost of sales (IDR3.8 trilion).
Dalam jutaan Rupiah
Beban Pokok
Perdagangan dan Distribusi Penjualan Manufaktur
In millions IDR
2009
%
2010
%
%
Cost of
762.060
20,8%
1.550.521
36,8%
103%
Trading and Distribution
146.359
4,0%
22.134
0,5%
-85%
Sales Manufacture
Pendapatan Jasa
2.210.884
60,4%
2.228.729
52,9%
1%
Contractual Services
Jumlah
3.119.303
85,2%
3.800.911
90,3%
22%
Total
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
141
Analisis dan Pembahasan Manajemen pembahasan atas kinerja keuangan discussion on financial performance
Beban Usaha
Operating Expenses
Di tengah peningkatan beban pokok usaha Perseroan, beban penjualan Perseroan menurun sebesar 20% dari Rp9,26 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp7,36 miliar pada tahun 2010. Dengan segala upaya untuk terus mengembangkan proses promosi dan iklan yang efektif serta mengurangi beban yang tidak berguna sehingga mampu menekan beban usaha yang semula sebesar 0,25% dari pendapatan pada tahun lalu, menjadi 0,17% pada tahun 2010. Peningkatan beban penjualan hanya terjadi pada beban transportasi dan perjalanan dinas yang berasal dari peningkatan aktivitas penjualan di anak perusahaan seperti PND, SCU dan EFK.
Amid the increasing cost of operating revenues, the Company’s selling expenses decreased by 20% from IDR9.26 billion in 2009 to IDR7.36 billion by 2010. With regard to all efforts of developing effective process of promotion and ads as well as reducing the ineffective cost in order to be able to reduce operating expenses, from 0.25% of total revenue last year to 0.17% in 2010. The increase of selling expenses only occur in transportation and travel expenses arising from increased activity in sales of subsidiaries such as PND, SCU and EFK.
Dalam jutaan Rupiah
In millions IDR
Beban Penjualan
2009
%
2010
%
%
Representasi dan sumbangan
1.093
0,03%
1.306
0,03%
19%
Representation and donation
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
3.077
0,08%
3.521
0,08%
14%
Salaries, wages and employees’ benefits
Transportasi dan perjalanan dinas
430
0,01%
882
0,02%
105%
Transportation and travelling
Iklan dan promosi
552
0,02%
136
0,00%
-75%
Advertising and promotions
Lain-lain
4.113
0,11%
1.522
0,04%
-63%
Others
Jumlah
9.265
0,25%
7.367
0,17%
-20%
Total
Upaya efisiensi kerja juga terlihat pada pengurangan komposisi beban umum dan administrasi dimana pada tahun 2009 sebesar 7% dari total pendapatan menjadi 6,4% pada tahun 2010, meskipun secara nilai nominal mengalami peningkatan sebesar 4% dari tahun sebelumnya. Hal ini tercapai dengan melakukan berbagai pembenahan internal mulai dari pengembangan prosedur kerja yang efektif serta optimalisasi kegiatan pengadaan dan maintenance di perusahaan.
Efforts on work efficiency was also seen from the decline in the composition of general and administrative expenses in 2009 which was at 7% of total revenue to 6.4% in 2010, although the nominal value increased by 4% from the previous year. This was achieved by performing a variety of internal improvements from the development of effective work procedures and optimization of the procurement and maintenance activities at the Company.
Dalam jutaan Rupiah
Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
In millions IDR
2009
%
2010
%
%
General and Administrative Expenses Salaries, wages and employees’ benefits
129.094
3,5%
137.078
3,3%
6%
Sewa
11.839
0,3%
24.712
0,6%
109%
Rent
Jasa teknik dan profesional
31.693
0,9%
20.075
0,5%
-37%
Technical and professional fees
Penyusutan dan amortisasi
17.235
0,5%
18.822
0,4%
9%
Depreciation and amortization
6.489
0,2%
11.233
0,3%
73%
Transportation and travelling
Penyisihan piutang ragu-ragu
14.050
0,4%
10.112
0,2%
-28%
Provision for doubtful accounts
Utilitas
11.662
0,3%
9.726
0,2%
-17%
Utilities
2.104
0,1%
7.925
0,2%
277%
Office facilities Postage and telecommunication
Transportasi dan perjalanan dinas
Fasilitas kantor Pos dan telekomunikasi
2.875
0,1%
5.055
0,1%
76%
Pelatihan dan seminar
1.750
0,0%
4.480
0,1%
156%
Training and seminar
4.471
0,1%
N/A
Impairment of advance payment Representation and donation
Penurunan nilai uang muka Representasi dan sumbangan
3.658
0,1%
3.130
0,1%
-14%
Perlengkapan kantor
4.050
0,1%
2.580
0,1%
-36%
Office supplies
55
0,0%
2.152
0,1%
3813%
Provision for inventory obsolence
Persediaan usang Iklan dan promosi Asuransi Proyek Perijinan Penurunan nilai aset tetap
142
Selling Expenses
2.247
0,1%
1.898
0,0%
-16%
Advertising and promotions
11.199
0,3%
1.072
0,0%
-90%
Insurances
1.371
0,0%
555
0,0%
-60%
Projects
499
0,0%
799
0,0%
60%
Permits
4.065
0,1%
-100%
Impairment of property and equipment
Lain-lain
1.541
0,0%
2.530
0,1%
64%
Others
Jumlah
257.476
7,0%
268.405
6,4%
4%
Total
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management’s Discussion and Analysis
Komponen gaji, upah dan kesejahteraan karyawan masih merupakan komponen beban umum dan administrasi terbesar yaitu 3%. Sedangkan peningkatan pengeluaran terbesar digunakan untuk penyisihan persediaan usang (inventory obsolence), pelatihan dan seminar dan sewa dengan persentase peningkatan sebesar 3.813%, 156% dan 109%. Peningkatan penyisihan persediaan usang sebagian besar berasal dari penyisihan persediaan bergerak lambat di Divisi GSC Rp1,4 miliar untuk persediaan yang terkait dengan aset, pada tahun 2010 aset tersebut tidak lagi digunakan. Peningkatan beban sewa dipicu oleh peningkatan biaya outsourcing sebesar Rp5,8 miliar, peningkatan sewa kendaraan sebesar Rp2 miliar dan tambahan sewa warehouse di Sentul sebesar Rp1,3 miliar.
Salaries, wages, and employees’ benefits were still the highest component of general and administrative expenses with 3% contribution. Whereas, the largest increase in expenses was used for provision of inventory obsolescence, training and seminars and rent with the increase percentage of 3.813%, 156% and 109%, respectively. The increase in provision for inventory obsolescence was mostly came from slow moving inventory at GSC Division IDR1, 4 billion for supplies related to the assets, in 2010 the assets were no longer used. Increase in rental expenses triggered by the increased cost of outsourcing of IDR5.8 billion, an increase of IDR2 billion vehicle rental and additional leasing of warehouse in Sentul of IDR1.3 billion.
Selain itu, ada juga biaya yang tidak ada di tahun sebelumnya yaitu penurunan nilai uang muka sebesar Rp4,47 miliar. Nilai tersebut merupakan cadangan yang dilakukan atas transaksi pembelian lapangan TAC Ramok Senabing oleh EPR sebesar USD500 ribu, dimana uang muka yang sudah dibayarkan oleh EPR sebesar USD2 juta belum dikembalikan oleh penjual dan berdasarkan kesepakatan pada Agustus 2010 harga pembelian telah disepakati sebesar USD6 juta. Oleh karena adanya kurang bayar sebesar USD4 juta maka EPR berencana untuk bermitra dengan investor. Sehubungan semakin pendeknya waktu berakhirnya TAC Ramok Senabing maka EPR melakukan pencadangan penurunan nilai uang muka sebesar USD500 ribu.
In addition, there were also costs that did not exist in the previous year, such as impairement of advances of IDR4.47 billion. That amount was a provision which was set for a purchase transaction in the acquisition of TAC Ramok Senabing field by EPR for USD500 thousand of which USD2 million was paid in advance by EPR, has not been refunded by the seller, and based on the agreement in August 2010, the purchase price was agreed at USD6 million. Because of the underpayment of USD4 million, then EPR was planning to find partner or investors. In relation to the shortening of the expiration of TAC Ramok Senabing, EPR made such provision of the impairment in payment in advance amounting USD500 thousand.
Padapertengahantahun2010,seiringdenganmenurunnya kinerja keuangan, Perseroan juga mengimplementasikan Holistic Productivity Improvement Program (HPIP) yang bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas dan produktivitas serta untuk mengoptimalkan penggunaan aset operasi dan pengelolaan proyek secara efisien. Namun demikian, hasil dari implementasi program ini belum dapat terlihat jelas di tahun 2010.
In mid-2010, along with the declining financial performance, the Company also implemented a Holistic Productivity Improvement Program (HPIP) which aimed to improve profitability and productivity and to optimize the use of the operating assets and managing projects efficiently. However, the results of the implementation of this program could not be seen clearly in the year 2010.
Laba Usaha dan Marjin Usaha
Operating Income and Operating Margin
Secara umum, Perseroan sedang mengalami masa transformasi tingkat persaingan pasar yang tinggi. Peningkatan pendapatan yang didorong oleh kinerja operasional kelompok Jasa Hulu Migas Terintegrasi terutama unit usaha GDM maupun kelompok Hilir Migas belum mampu menutup peningkatan beban usaha akibat kendala-kendala strategis baik eksternal maupun internal yang dihadapi operasional Perseroan pada tahun 2010 ini. Hal ini tercermin pada peningkatan porsi beban pokok pendapatan usaha dan beban usaha perusahaan, sehingga menurunkan Laba usaha Perseroan yang semula Rp276 miliar pada tahun 2009
In general, the Company was experiencing a transformation of high-level market competition. The revenues driven by operational performance of Integrated Upstream Oil and Gas Services group particularly GDM business unit and Downstream Oil and Gas Services have not been able to cover the increase of operating expenses due to both in external and internal strategic constraints faced by the Company's operations in 2010. This was reflected in the increasing portion of cost of operating revenues and operating expenses of the Company, thereby reducing the Company's operating income from
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
143
Analisis dan Pembahasan Manajemen pembahasan atas kinerja keuangan discussion on financial performance
menjadi Rp134 miliar pada tahun 2010, atau terjadi penurunan sebesar 52%. Dengan demikian, marjin usaha secara konsolidasi juga turun dari 7,5% di tahun 2009 menjadi 3,2% pada tahun ini.
IDR276 billion in 2009 to IDR134 billion by 2010, or a decrease of 52%. Thus, a consolidated operating margin decreased from 7.5% in 2009 to 3.2% this year.
Pendapatan (Beban) Lain-lain Bersih
Other Income (Charges) - Net
Dalam jutaan Rupiah
Penghasilan (Beban) Lain-lain
In millions IDR
2009
%
2010
%
%
Other Income (Charges)
Beban keuangan
(92.958)
-2,5%
(79.597)
-1,9%
14%
Financing cost
Beban pajak
(26.308)
-0,7%
(15.785)
-0,4%
40%
Tax expenses
Laba atas penjualan aktiva tetap
(1.101)
0,0%
-
0,0%
-100%
Gain on sale of assets
Rugi selisih kurs - bersih
43.063
1,2%
(8.295)
-0,2%
-119%
Loss on foreign exchange
Penghasilan bunga
20.014
0,5%
21.737
0,5%
9%
Interest income
Rupa-rupa bersih
(27.835)
-0,8%
(7.635)
-0,2%
73%
Other charges
Laba penjualan penyertaan saham
437.825
12,0%
45.989
1,1%
-89%
Gain on sale of investment
39.795
1,1%
3.659
0,1%
-91%
of associated companies
392.495
10,7%
(39.927)
-0,9%
-110%
Total
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Jumlah
Equity in net earnings
Pendapatan (beban) lain-lain menurun dari keuntungan sebesar Rp392 miliar menjadi kerugian sebesar Rp39,9 miliar atau terjadi penurunan sebesar 110%. Pendapatan lain-lain pada tahun 2009 berasal dari laba penjualan penyertaan saham, bagian laba bersih dari perusahaan asosiasi, penghasilan bunga dan laba selisih kurs. Untuk tahun 2010, pendapatan lain-lain berasal dari laba penjualan penyertaan saham, bagian laba bersih dari perusahaan asosiasi, dan penghasilan bunga.
Other incomes (charges) decreased from IDR392 billion profit to IDR39.9 billion loss or a decrease of 110%. Other income in 2009 came from gain on sale of invesment in shares of stock, equity in net earnings of associated companies, interest income and foreign exchange earnings. For the year 2010, other income derived from gain on sale of investments in shares of stock, equity in net earnings of associated companies and interest income.
Penurunan terbesar pendapatan lain-lain adalah pada laba penjualan penyertaan saham, dimana pada tahun 2009 Perseroan mendapat laba penjualan penyertaan saham sebesar Rp437 miliar yang merupakan hasil penjualan penyertaan saham di PT Infomedia Nusantara dan PT Jabar Energi. Untuk tahun 2010, Perseroan mendapatkan laba penjualan penyertaan saham sebesar Rp43,8 miliar yang berasal dari pelepasan kepemilikan 100% saham di Elnusa Bangkanai Energy, Ltd. (EBE) kepada Salamander Energy Group, Ltd. dengan harga jual sebesar USD11,2 juta. Selain itu, Perseroan juga melepas kepemilikan 25% saham di Elnusa Tristar Ramba, Ltd. kepada Eurorich Group, Ltd. dengan harga jual sebesar USD1 juta dan laba penjualan sebesar Rp2,3 miliar.
The largest decrease was in profit on sale of investment in shares of stock, which In 2009 the Company obtained gain on sale of investment in shares of stock of IDR437 billion which was the result of the sale of investment in PT Infomedia Nusantara and PT Jabar Energy. For the year 2010, the Company gained IDR43.8 billion for the sale of investments in shares of stock which came from the released of 100% share ownership in Elnusa Bangkanai Energy, Ltd. (EBE) to Salamander Energy Group, Ltd. with the sale valued of USD11.2 million, besides, the Company also released 25% ownership in Elnusa Tristar Ramba, Ltd. to Eurorich Group, Ltd. for USD1 million and gain on sale of IDR2.3 billion.
Selain itu, pendapatan lain-lain yang diperoleh dari bagian laba bersih perusahaan asosiasi didapat dari:
In addition, other incomes earned from the associated companies’ net earnings from:
Dalam jutaan Rupiah
144
In millions IDR
Laba Bersih Asosiasi Net income of Association
2009
%
2010
%
%
PKM
3.460
9%
3.659
100%
6%
JBE
(235)
-1%
-
0%
N/A
IMN
36.570
92%
-
0%
N/A
Jumlah Total
39.795
100%
3.659
100%
-91%
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management’s Discussion and Analysis
Komponen lain yang terbesar perubahannya adalah selisih kurs. Perseroan mengalami laba selisih kurs bersih pada tahun 2009 sebesar Rp43 miliar dan menurun di tahun 2010 dengan kerugian sebesar Rp8,2 miliar. Laba selisih kurs bersih terutama berasal dari translasi aset dan kewajiban dalam mata uang asing ke Rupiah dan transaksi dari kegiatan usaha perusahaan yang menggunakan mata uang asing. Nilai tukar USD pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp9.400 per USD dan seiring perbaikan ekonomi Indonesia dan global nilai tukar USD per tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp8.991per USD. Penguatan nilai tukar USD terhadap nilai Rupiah seharusnya dapat memberikan laba pada selisih kurs, namun jumlah kewajiban bersih Perseroan dalam mata uang asing meningkat seiring penambahan pinjaman jangka panjang Perseroan sehingga total selisih kursbersih bernilai negatif atau rugi (catatan 2.p. atas laporan keuangan konsolidasi).
The other biggest change was gain/ loss in foreign exchange. The Company experienced a gain in net foreign exchange in 2009 amounted IDR43 billion and it declined in 2010 with IDR8.2 billion loss. Net foreign exchange gain was mainly driven from the translation of assets and liabilities denominated in foreign currency to IDR and the transaction of the business activities that use foreign currency. USD exchange rate at December 31, 2009 was IDR9,400 per USD and as the global economic recovery of Indonesia and the USD exchange rate as of December 31, 2010 which strengthened to IDR8.991 per USD. The strengthening USD exchange rate against IDR should be able to provide earnings in foreign exchange, but the number of its net liabilities denominated in foreign currencies increased as the addition of long-term debt so that the total net gain or loss on foreign exchange was negative or loss (notes 2.p on the consolidated financial statement.
Untuk beban lain-lain di tahun 2009 terdiri dari beban keuangan, beban pajak, rugi atas penjualan aktiva tetap dan rupa-rupa bersih. Sedangkan di tahun 2010, beban lain-lain terdiri dari beban keuangan beban pajak, rugi selisih kurs dan rupa-rupa bersih.
For other expenses in 2009 consisted of the financing costs, tax expenses, loss on sale of fixed assets and other charges. Meanwhile, in 2010, other expenses consist of the financial burden the tax burden, foreign exchange losses and other charges.
Beban keuangan mengalami perbaikan dari Rp92,9 miliar di tahun 2009 menjadi Rp79,6 miliar di tahun 2010. Hal ini sebagai akibat dari penurunan kewajiban berbunga Perseroan akibat penurunan aktivitas operasi dan investasi.
Financing costs also improved from IDR92.9 billion in 2009 to IDR79.6 billion in 2010. This was a result of the decline in interest bearing liabilities due to decrease in operation and investment activities.
Laba Sebelum Pajak dan Marjin Laba Sebelum Pajak
Earnings Before Tax and Profit Margin Before Tax
Laba sebelum pajak Perseroan menurun dari Rp668 miliar di tahun 2009 dan menjadi Rp94 miliar di tahun 2010. Tingginya laba Perseroan pada tahun 2009 disebabkan adanya laba penjualan penyertaan saham sebesar Rp437 miliar. Jika laba tersebut dikeluarkan maka laba sebelum pajak adalah sebesar Rp231 miliar atau sekitar 6,3% pendapatan usaha, dan laba sebelum pajak pada tahun 2010 adalah sebesar 2,4% atau lebih kecil 3,9% dari tahun sebelumnya.
The Company's earnings before tax declined from IDR668 billion in 2009 to IDR94 billion in 2010. The high profit of the Company in 2009 was driven by the gain on sale of investments amounting IDR437 billion. If the income was released, then the earnings before tax will be amounted to IDR231 billion, or approximately 6.3% of operating revenues, and earnings before tax in 2010 reached 2.4% or 3.9% lower than the previous year.
Beban Pajak Penghasilan
Income Tax Expense
Beban pajak penghasilan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp30 miliar atau turun sebesar 85% dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp199 miliar. Hal ini terjadi seiring dengan menurunnya laba sebelum pajak Perseroan.
Income tax expense of the Company in 2010 was IDR30 billion, or a decrease of 85% from the previous year which amounted to IDR199 billion. This was happened in line with the decline in income before tax of the Company.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
145
Analisis dan Pembahasan Manajemen pembahasan atas kinerja keuangan discussion on financial performance
146
Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan Dikonsolidasi
Minority Interest in Consolidated Net Income of Subsidiaries
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan dikonsolidasi menurun sebesar 97% dari yang semula pada tahun 2009 senilai Rp3,2 miliar menjadi hanya Rp98 juta pada tahun 2010. Hal ini sejalan dengan peningkatan penyertaan pada EFK.
Minority interests in consolidated net income of the subsidiaries decreased by 97% from IDR3.2 billion in 2009 to IDR98 million in 2010. This was in line with increased investment in EFK.
Laba Bersih dan Marjin Laba Bersih
Net Income and Net Profit Margin
Dengan komposisi pendapatan dan pengeluaran yang ada, maka mengakumulasikan nilai laba bersih Perseroan sebesar Rp63,9 miliar atau sebesar 1,5% dari total pendapatan Perseroan pada tahun 2010. Marjin laba bersih ini turun dari tahun 2009 sebesar 12,7% menjadi 1,5% pada tahun 2010.
With the composition of existing revenues and expenses, then accumulating value of the Company's net profit IDR63,9 billion or 1.5% of total Company’s revenue in 2010. Net profit margin was down from 2009 by 12.7% to 1.5% in 2010.
Informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi
Financial information which has reported as an extraordinary and rare event
Di tahun 2010 Perseroan tidak memiliki transaksi yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi. Aksi korporasi yang berupa divestasi anak perusahaan dan perusahaan portofolio bukan merupakan transaksi material dan luar biasa. Hal tersebut telah kami sampaikan dalam bagian Ringkasan Aksi Korporasi.
In 2010 the Company had no transactions that contain events that classified as extraordinary and rare. Corporate actions taken in the form of divestment of subsidiaries and portfolio companies were not material and extraordinary transactions. These have been presented in the Summary of Corporate Actions.
Dampak Perubahan Harga Terhadap Kinerja Perseroan
Price Change Impacts on Company Performance.
Selama tahun 2010 tidak terdapat perubahan harga yang signifikan yang telah mempengaruhi kinerja Perseroan termasuk penjualan, pendapatan bersih maupun laba operasi Perusahaan.
During the year 2010 there were no significant changes in prices that has affected the performance of the Company, including sales, net revenues and operating profit of the Company.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management’s Discussion and Analysis
kinerja neraca
Balance Sheet Performance Kinerja Aktiva
Assets Performance
Total aktiva Perseroan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp3,67 triliun dengan komposisi aktiva lancar sebesar 55,5% dan aktiva tidak lancar sebesar 44,5%. Nilai tersebut turun dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp4,2 triliun. Penurunan total nilai aktiva sebagian besar diakibatkan oleh penurunan nilai aktiva lancar Perseroan sebesar 20% dari tahun lalu, sedangkan untuk aktiva tidak lancar hanya terjadi penurunan sebesar 1%.
The company’s total assets in 2010 was IDR3.67 trillion, 55.5% of which was in the form of current assets and the remaining 44.5% was non-current assets. The figure decreased compared to that of 2009 which was IDR4.2 trillion. Current assets contributed more to the decline in total assets by plunging 20%, while fixed assets dropped by only 1%.
Dalam jutaan Rupiah
In millions IDR
2009
%
2010
%
%
1.124.202
26,7%
724.567
19,7%
-36%
AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
75.000
1,8%
8.300
0,2%
-89%
Short-term investment
848.743
20,2%
768.130
20,9%
-9%
Trade receivables - net
Piutang lain-lain
41.757
1,0%
28.004
0,8%
-33%
Other receivables
Persediaan
83.800
2,0%
115.062
3,1%
37%
Inventories
Uang muka
200.118
4,8%
97.065
2,6%
-51%
Advances
Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka
167.648
4,0%
289.940
7,9%
73%
Prepaid value added taxes
Piutang usaha - bersih
Biaya dibayar dimuka
6.758
0,2%
9.591
0,3%
42%
Prepaid expenses
Jumlah Aktiva Lancar
2.548.026
60,6%
2.040.659
55,5%
-20%
Total Current Assets
Aset Tetap
1.332.583
31,7%
1.304.586
35,5%
-2%
Property & equipment
80.739
1,9%
82.137
2,2%
2%
Investment property
246.281
5,9%
251.184
6,8%
2%
Other assets
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
1.659.603
39,4%
1.637.907
44,5%
-1%
Total Non-Current Asset
TOTAL AKTIVA
4.207.629
100,0%
3.678.566
100,0%
-13%
TOTAL ASSETS
Properti Investasi Aktiva lain-lain
Aktiva lancar Perseroan turun sebesar 20% dari yang semula pada tahun 2009 sebesar Rp2,55 triliun menjadi Rp2,04 triliun pada tahun 2010. Hal ini terjadi terutama dikarenakan adanya penurunan nilai pada kas dan setara kas dan uang muka.
The Company’s current assets declined by 20% from IDR2.55 trillion in 2009 to IDR2.04 trillion in 2010. It was caused by declining cash, cash equivalent and payment in advance.
Komposisi kas Perseroan terdiri dari tiga mata uang yaitu Rupiah, USD dan Dolar Singapura. Jumlah kas dan bank adalah sebesar Rp389 miliar, dimana Rp336 miliar dalam bentuk setara kas yaitu deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan. Komposisi kas dan setara kas ini adalah 60% Rupiah dan 40% USD. Total piutang Perseroan berasal dari dua pihak yaitu pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 7 laporan keuangan)
The Company’s cash was denominated in three currencies, i.e. IDR, USD and Singapore Dollar (SGD). The total cash and bank deposits were IDR389 billion, IDR336 billion of which included in cash equivalent, i.e. time deposits maturing in three months or less and not used as collateral. Cash and cash equivalent was denominated in IDR (60%) and USD (40%). The Company’s total trade receivables came from two sources, i.e. the third party and related parties (notes 7 on financial reports).
Dalam jutaan Rupiah
< 31 hari
In millions IDR
2009
%
2010
%
%
758.752
89,4%
603.359
78,5%
-20%
< 31 days
31 - 60 hari
23.881
2,8%
57.567
7,5%
141%
31 - 60 days
61 - 90 hari
18.360
2,2%
21.780
2,8%
19%
61 - 90 days
91- 180 hari
14.444
1,7%
25.185
3,3%
74%
91 - 180 days
> 180 hari
85.327
10,1%
110.389
14,4%
29%
> 180 days
Cadangan penurunan nilai
(52.021)
-6,1%
(50.150)
-6,5%
-4%
Allowance for impairment
Jumlah
848.743
100%
768.130
100%
-9%
Total
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
147
Analisis dan Pembahasan Manajemen kinerja neraca balance sheet performance
Piutang usaha bersih Perseroan merupakan komponen terbesar pada aktiva lancar, pada tahun 2010 terjadi peningkatan pada piutang usaha 31 - 60 hari sebesar 141%. Jika dibandingkan pada tahun 2009, komposisi piutang usaha terbesar kurang dari 31 hari.
The Company’s net trade receivables is the biggest component in current assets. In 2010, the trade receivables maturing in 31-60 days increased by 141%. In 2010 the trade receivables maturing in less than 31 days remained the biggest contributor.
Berdasarkan penelaahan atas keadaan akun masingmasing piutang pada akhir tahun, Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai sebesar Rp50 miliar pada tahun 2010 yang turun 4% dibandingkan tahun lalu adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Piutang usaha ini juga digunakan oleh Perseroan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank.
Considering the review over each account at the end of the year, the Management viewed that the provision for impairment was IDR50 billion in 2010, which decreased 4% compared to that of the previous year, was sufficient to cover the possible loss for uncollected trade receivables. The Company also used the trade receivables as corrateral to obtain credit facilities from several banks.
Aktiva tidak lancar Perseroan tidak banyak bergerak, yaitu hanya turun sebesar 1% menjadi Rp1,63 triliun pada tahun 2010, hal ini terjadi karena adanya penurunan nilai aset tetap perusahaan yang semula Rp1,33 triliun menjadi Rp1,30 triliun atau turun sebesar 2%. Aktiva per segmen adalah sebagai berikut:
The Company’s non-current assets moved slightly, decreasing by not more than 1% to IDR1.63 trillion in 2010, as the Company’s property and equipment fell by 2% to IDR1.30 trillion from IDR1.33 trillion. The details on assets are as follows:
Dalam jutaan Rupiah
In millions IDR
2009
%
2010
%
3.702.644
88,0%
3.209.776
87,3%
%
AKTIVA Jasa Hulu Migas Terintegrasi
ASSETS -13% Integrated Upstream Oil And Gas Services
Jasa Penunjang Hulu Migas
327.123
7,8%
227.914
6,2%
-30%
Jasa Hilir Migas
406.139
9,7%
497.574
13,5%
23%
Downstream Oil And Gas Services
31.565
0,8%
0,0%
-100%
Oil And Gas Field Asset Management
Pengelolaan Lapangan Migas Eliminasi
(259.842)
-6,2%
(256.698)
-7,0%
-1%
Elimination
Jumlah
4.207.629
100,0%
3.678.566
100,0%
-13%
Total
Kinerja Kewajiban dan Ekuitas
Liabilities and Equity Performance
Dalam jutaan Rupiah
In millions IDR
2009
%
2010
%
%
Pinjaman jangka pendek
329.203
7,8%
160.170
4,4%
-51%
Hutang usaha
532.293
12,7%
507.665
13,8%
-5%
Trade payables
41.655
1,0%
15.458
0,4%
-63%
Other payables
172.841
4,1%
39.379
1,1%
-77%
Taxes payables
39.032
0,9%
22.845
0,6%
-41%
Advances from customers
Biaya masih harus dibayar
360.368
8,6%
278.073
7,6%
-23%
Accrued expenses
Pendapatan ditangguhkan
5.160
0,1%
5.262
0,1%
2%
Deferred income
179.859
4,3%
243.108
6,6%
35%
Current maturities of long term debts
1.660.411
39,5%
1.271.960
34,6%
-23%
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang lain-lain Hutang pajak Uang muka pelanggan
Kewajiban jangka panjang jatuh tempo Jumlah Kewajiban Lancar
CURRENT LIABILITIES
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Short-term loans
Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES
Kewajiban jangka panjang
474.741
11,3%
425.797
11,6%
-10%
Long term liabilities
Kewajiban tidak lancar lainnya
148.224
3,5%
30.651
0,8%
-79%
Other non-current liabilities Total non-current liabilities
Jumlah Kewajiban Tidak lancar Jumlah Kewajiban Hak Minoritas
622.965
14,8%
456.448
12,4%
-26,7%
2.283.376
54,3%
1.728.408
47,0%
-24%
Total Liabilities
14.575
0,3%
12.869
0,3%
-12%
Minority Interest
772.480
18,4%
800.392
21,8%
4%
Retained earnings
EKUITAS Saldo laba ditahan
148
Upstream Oil And Gas Support Services
EQUITY
Ekuitas
1.137.198
27,0%
1.136.897
30,9%
0%
Equity
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
4.207.629
100,0%
3.678.566
100,0%
-13%
TOTAL LIABILITIES & EQUITY
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management’s Discussion and Analysis
Perseroan membukukan total kewajiban pada akhir tahun 2010 sebesar Rp1,73 triliun dengan jumlah kewajiban lancar sebesar 74%, dan kewajiban tidak lancar sebesar 26%. Nilai total kewajiban Perseroan tahun 2010 turun sebesar 24% dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp2,28 triliun. Penurunan kewajiban terbesar berasal dari penurunan pinjaman jangka pendek, hutang pajak dan kewajiban tidak lancar lainnya yaitu penurunan hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang merupakan pembayaran dividen kas interim tahun buku 2009.
The Company recorded IDR1.73 trillion total liabilities in 2010 which the current liabilities was 74% and non-current liabilities reached 26%. The total liabilities slipped by 24% compared to the previous year at IDR2.28 trillion. Such drop was contributed by the declining of short-term loan, taxes payable and other non-current liabilities such as the decreasing payables of related parties, served as the interim cash dividend payment for the year book of 2009.
Dalam jutaan Rupiah
In millions IDR
2009
2010
%
27.750
-
-100%
301.453
160.170
-47%
Pinjaman Jangka Pendek
Short-term Liabilities
Rupiah USD
Indonesian Rupiah US Dollar
Pinjaman Jangka Panjang
Long-term Liabilities
Rupiah USD
7.825
37.539
380%
Indonesian Rupiah
628.501
628.071
0%
US Dollar
Komposisi pinjaman Perseroan sebagian besar terdiri dari USD dengan proporsi untuk hutang jangka pendek sebesar +/- 20% dan jangka panjang sebesar +/- 80%. Pada tahun 2010 komposisi hutang jangka panjang dalam bentuk mata uang Rupiah meningkat sebesar 380%, hal ini dikarenakan fasilitas pinjaman jangka pendek dari PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. - Divisi Usaha Syariah milik EPN diubah menjadi jangka panjang. Meskipun demikian, secara keseluruhan saldo hutang Perseroan masih tergolong sehat, dengan tingkat leverage yang masih konservatif dan arus kas yang masih cukup memadai.
The composition of the company’s loan was mainly consisted of US Dollar-denominated loan which the shortterm loan accounted for approximately 20% and the long-term loan was approximately 80%. In 2010, Rupiahdenominated long-term debts composition surged by 380% since the short-term loan facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.-Sharia Division of EPN was changed into the long-term debts facility. However, in overall, the Company’s debt balance was still considered acceptable particularly with conservative leverage level and sufficient cash flow.
Dari keseluruhan pinjaman jangka panjang tahun 2010, pembayaran yang dijadwalkan pada tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp236,9 miliar, Rp240,7 miliar, Rp165,9 miliar, Rp18,6 miliar dan Rp567 juta.
Of the entire long-term debts in 2010, the payment is scheduled to be settled in 2011, 2012, 2013, 2014 and 2015 as much as IDR236.9 billion, IDR240.7 billion, IDR165.9 billion, IDR18.6 billion and IDR567 million respectively.
Rincian kewajiban berbunga Perseroan adalah sebagai berikut:
Following is the Company’s detailed interest-bearing liabilities:
Dalam jutaan Rupiah
In millions IDR
2009
%
2010
%
%
602.107
61,2%
531.130
64,1%
-12%
-
0,0%
180.734
21,8%
N/A
BTMU
Danamon Syariah
208.532
21.2%
-
0,0%
-100%
Danamon Sharia
Natixis
Sindikasi BTMU
Sindication
106.847
10,9%
71.856
8,7%
-33%
Natixis
BNI Syariah
28.640
2,9%
27.184
3,3%
-5%
BNI Sharia
Chinatrust
12.468
1,3%
4.521
0,5%
-64%
Chinatrust
Muamalat
6.935
0,7%
5.249
0,6%
-24%
Muamalat
5.106
0,6%
N/A
Syariah Mandiri
Syariah Mandiri Biaya pinjaman belum diamortisasi
(2.792)
-0,3%
(2.829)
-0,3%
1%
Unamortized costs of loans
Sewa pembiayaan
21.066
2,1%
6.124
0,7%
-71%
Lease payables
983.803
100%
829.075
100%
-16%
Total
Jumlah
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
149
Analisis dan Pembahasan Manajemen kinerja neraca balance sheet performance
Kewajiban berbunga yang baru ada di tahun 2010 berasal dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. untuk melunasi fasilitas pembiayaan dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk Divisi Syariah dan dari PT Bank Syariah Mandiri untuk pembiayaan truk tangki di EPN.
The new interest-bearing liabilities in 2010 was derived from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. merely to settle the financing facilities from Sharia Division of PT Bank Danamon Indonesia and to finance EPN’s tank truck from PT Bank Syariah Mandiri.
Kewajiban per segmen adalah sebagai berikut:
Following is the Company’s liabilities per segment:
Dalam jutaan Rupiah
In millions IDR
2009
%
2010
%
%
1.792.966
42,6%
1.272.488
34,6%
-29%
Integrated Upstream Oil Aad Gas Services Upstream Oil and Gas Supporting Services
KEWAJIBAN Jasa Hulu Migas Terintegrasi
150
LIABILITIES
Jasa Penunjang Hulu Migas
239.214
5,7%
89.220
2,4%
-63%
Jasa Hilir Migas
373.853
8,9%
450.564
12,2%
21%
Pengelolaan Lapangan Migas
34.338
0,8%
0,0%
-100%
Oil and Gas Field Asset Management
Downstream Oil and Gas Services
Eliminasi
(156.995)
-3,7%
(83.864)
-2,3%
-47%
Elimination
Jumlah
2.283.376
54,3%
1.728.408
47,0%
-24%
Total
Jumlah ekuitas meningkat 1% menjadi Rp1,94 miliar di tahun 2010 terutama disebabkan penurunan laba bersih Perseroan yang pembagian dividen sebesar Rp36 miliar. Dividen tersebut berasal dari pembagian dividen kas final dari laba bersih tahun buku 2009 berdasarkan RUPS Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, SH (pengganti Notaris Sutjipto, SH, MKn), No. 142 tanggal 21 Juni 2010.
The total equity rose by 1% to IDR1,94 billion in 2010 particularly due to the declining net income where the dividend distribution was IDR36 billion. Such dividend was generated from final cash dividend payment derived from the net income in the year book of 2009, referring to the Annual General Meeting of Shareholders that was noted in Notary Deed of Aulia Taufani, SH (substitute Notary of Notary Sutjipto, SH, MKn), No. 142, dated 21 June 2010.
Modal Kerja
Working Capital
Modal kerja bersih merupakan selisih antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar, dimana pada tahun 2009 modal kerja bersih sebesar Rp887 miliar, turun 13% di tahun 2010 menjadi sebesar Rp768 miliar. Penurunan ini dipicu penurunan pada kas dan setara kas, sehingga penurunan kewajiban lancar (turun 23%) lebih besar dari penurunan aktiva lancar (turun 20%).
Working capital is the difference between current assets and current liabilities. The company’s net working capital in 2009 was IDR887 billion while in 2010 it dropped by 13% to IDR768 billion. This decline was triggered by the declining cash and cash equivalents, making the current liabilities’ drop (23%) higher than the decrease of current assets (20%).
Likuiditas dan Sumber Pendanaan
Liquidity and Source of Fund
Berdasarkan analisis risiko yang yang dilakukan terhadap Perseroan, maka dalam hal likuiditas ditentukan oleh jenis proyek yang berjalan, perputaran hutang dan piutang, dan kondisi pasar keuangan untuk mencari inisiatif penggalangan dana, termasuk hutang bank dan pasar modal.
Based on the risk analysis upon the Company’s performance, liquidity is determined by the types of ongoing projects, turnover of trade payables and trade receivables and the condition of financial market merely to seek fund raising initiatives, including from bank loan and capital market.
Untuk menjaga likuiditasnya, Perseroan terus menerus mengevaluasi proyeksi arus kas untuk ketersediaan kas internal dan memperhatikan kondisi pasar keuangan untuk dukungan pendanaan eksternal.
In order to maintain its liquidity, the Company continues to evaluate cash inflow outlook for internal cash availability as it also monitors the condition of financial market to support the external financing.
Tingkat kemampuan Perseroan dalam membayar utang dan kewajiban yang dimiliki dapat diukur dengan menggunakan rasio likuiditas. Berdasarkan
The Company's ability to pay debts and liabilities can be measured by using the liquidity ratio. Based on liquidity ratio at December 31, 2010, the Company still
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management’s Discussion and Analysis
rasio likuiditas pada kondisi 31 desember 2010, maka Perseroan masih memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, yaitu pinjaman yang diterima Perseroan untuk meningkatkan kinerja Perseroan. Dapat dilihat bahwa rasio lancar Perseroan masih berada pada level industri yakni sebesar 1,6 kali.
have the strong ability to meet its short term obligation, therefore the Company can improve its performance. It can be seen that the Company's current ratio remained at the industry level of 1.6 times.
Tingkat kolektibilitas piutang Perseroan cukup optimal dimana rata-rata hari penjualan yang tertanam pada piutang usaha adalah pada level 66 hari atau masih di bawah kebijakan Perseroan dimana perputaran piutang tidak lebih dari 150 hari. Hal ini menunjukan bahwa Perseroan cukup efisien dalam hal pengunaan dana pada tagihan.
The collectability rate of the Company's receivables were optimal for which the average days of sales in account receivable was at the level of 66 days or still under the Company's policy in which the receivable turnover is not more than 150 days. This indicates that the Company is quite efficient in the use of fund.
Jika dilihat dari dari sumber pendanaan dan rasio hutang berbunga terhadap ekuitas yang masih rendah yakni pada level 0,43 kali pada kondisi 31 Desember 2010, maka Perseroan masih memiliki ruang yang cukup untuk memperoleh tambahan pinjaman, baik untuk barang modal maupun modal kerja. Namun demikian, hal tersebut dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.
Seeing from the sources of fund and interest bearing debt to equity ratio as per 31 December 2010, which was still low, at the level of 0.43 times, then the Company still has sufficient space to earn additional loan, either for capital expenditure or working capital. Nevertheless, this particular measure must be conducted in a prudent manner.
Sumber pendanaan Perseroan tahun 2010 ini berasal dari: 1. Kas yang berasal dari operasi sebesar Rp348,7 miliar 2. Penerimaan dividen dari perusahaan asosisasi sebesar Rp2,8 miliar 3. Penerimaan atas penjualan penyertaan saham sebear Rp9,6 miliar 4. Pencairan investasi jangka pendek sebesar Rp66,7 miliar 5. Penerimaan hutang bank sebesar Rp423,2 miliar 6. Penerimaan piutang dan hutang hubungan istimewa sebesar Rp13,1 miliar.
The Company’s capital structure in 2010 was derived from: 1. Cash from operating activities, valuing IDR348.7 billion 2. Dividend payment from associated company, valuing IDR2.8 billion 3. Proceeds from the sale of investment in shares of stock, valuing IDR9.6 billion 4. Disbursement of short term investment, valuing IDR66.7 billion 5. Proceeds from bank loans, valuing IDR423.2 billion 6. Proceeds of due from and due to related parties, valuing IDR13,1 billion.
Untuk mengoptimalkan struktur permodalan yang ada, maka Perseroan mempunyai beberapa kebijakan, yaitu: • Rasio hutang berbunga terhadap EBITDA berkisar 3,5 - 5 kali • Rasio debt service coverage minimum 1,1 kali • Rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 2 kali • Perputaran persediaan tidak lebih dari 90 hari • Perputaran piutang tidak lebih dari 150 hari • Jumlah kekayaan bersih minimal Rp1,8 triliun
To optimize the existing capital structure, the company has several policies, including: • Interest-bearing debt to EBITDA ratio, ranging 3.5 - 5 times • Debt service coverage ratio minimum 1.1 times • Debt to equity ratio maximum 2 times • Inventory turnover no more than 90 days • Payable turnover no more than 150 days • Minimum net assets reaches IDR1.8 trillion
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
151
Analisis dan Pembahasan Manajemen
kinerja arus kas Cash Flow Performance
Dalam jutaan Rupiah
In millions IDR
2009
2010
%
Penerimaan dari Pelanggan
3.586.090
4.280.925
19%
Pembayaran pada pemasok
(3.000.756)
(4.023.353)
-34%
Cash paid to suppliers
(92.958)
(82.365)
11%
Payment for financing costs
(203.987)
(141.177)
31%
Payment for taxes
288.389
34.030
-88%
Net Cash provided by Operation Activities
32.538
2.800
-91%
Proceeds from cash dividend
603.538
9.595
-98%
Proceeds from sale in assets Acquisition of property and equipment
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Cash Flow from Operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Penerimaan dividen Penerimaan penjualan aktiva Pembelian aset tetap
Cash received from customers
Cash Flow from Investing Activies
(241.046)
(179.597)
25%
Lain-lain
(75.000)
66.700
189%
Others
Kas Bersih dari Aktivitas Investasi
320.030
(100.502)
-131%
Net Cash provided by Investment Activities
357.971
432.242
21%
(288.837)
(589.763)
-104%
Payment of loans
(54.085)
(180.192)
-233%
Payment of cash dividends
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Penerimaan hutang dari bank Pembayaran hutang Pembayaran dividen kas Pembayaran lain-lain Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan
152
Cash Flow from Financing Activies Proceeds from bank loans
99.614
4.550
95%
Other payments
114.663
(333.163)
-391%
Net Cash provided by Operation Activities
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Cash Flows from Operating Activities
Penerimaan kas bersih dari aktivitas operasi turun sebesar 88% dari Rp288 miliar di tahun 2009 menjadi Rp34 miliar di tahun 2010. Penyebab penurunan kas tersebut karena adanya peningkatan pembayaran pada pemasok sebesar 34% yang dipicu dari meningkatnya komposisi bisnis perdagangan di Jasa Hilir Migas.
Net cash provided by operating activities dropped by 88% from IDR288 billion in 2009 to IDR34 billion in 2010 merely due to rising the cash paid to suppliers by 34% that was triggered by the rising trading business composition in Downstream Service.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Cash Flows from Investing Activities
Untuk arus kas dari aktivitas investasi, penurunan terjadi pada penerimaan dividen sebesar 91% dikarenakan pada tahun 2010, Perseroan hanya menerima dividen dari PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM) sebesar Rp2,8 miliar.
Regarding to the cash flow from investing activities, there was 91% drop over the proceeds from cash dividend in 2010. Such drop occurred since the Company only derived cash dividend from PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM) as much as IDR2.8 billion.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management’s Discussion and Analysis
Pada tahun 2010, terjadi pula penurunan pembelian aset tetap sebesar 25% yang dipicu oleh asas kehatihatian akibat penurunan operasional Perseroan di Jasa Hulu Migas. Ringkasan belanja modal per kelompok bisnis adalah sebagai berikut:
There was also 25% decline over the acquisition of fixed assets in 2010, attributed by the implementation of prudence principle as a result of the declining operating activities in Oil and Gas Upstream Service. Following is the summary of the company’s capital expenditure in each business segments :
Dalam jutaan Rupiah
BELANJA MODAL
In millions IDR
2009
%
2010
%
%
CAPITAL EXPENDITURE
-23%
Integrated Upstream Oil and Gas Services
Jasa Hulu Migas Terintegrasi
214.367
89%
165.042
92%
Jasa Penunjang Hulu Migas
24.528
10%
5.199
3%
-79% Upstream Oil and Gas Supporting Services
Jasa Hilir Migas Total Belanja Modal
2.151
1%
9.356
5%
335%
Downstream Oil and Gas Services
241.046
100%
179.597
100%
-25%
Total Capital Expenditure
Pembelian aset tetap di tahun 2010 untuk Jasa Hulu Migas berupa peralatan seismik untuk Divisi GSC sekitar Rp32 miliar, peralatan pendukung modular rig, peralatan pendukung cementing dan perbaikan rig untuk Divisi EDS sekitar Rp105 miliar, sedangkan sisanya adalah aset yang masih dalam penyelesaian berbentuk penambahan dan perbaikan mesin dan peralatan dalam bentuk barge dan pompa untuk Divisi OFS sekitar Rp28 miliar. Belanja modal untuk Jasa Hilir Migas diperuntukkan bagi peningkatan kapasitas usaha transportasi, sedangkan untuk Jasa Penunjang Hulu Migas adalah untuk peningkatan kapasitas operasinya melalui pembelian prasarana operasi dan peralatannya.
Acquisition of fixed assets in 2010 for Upstream Oil and Gas Services included seismic equipments for GSC Division amounting IDR32 billion, supporting equipments of modular rig, supporting equipments of cementing and rig refurbishment for EDS Division as much as IDR105 billion, while the remaining was construction-in-progress consisted of the acquisition and refurbishment of machine and equipment in the form of barge and pump equipments for OFS Division amounting IDR28 billion. Capital expenditure for Downstream Oil and Gas Services was aimed to escalate the capacity of transportation business while the capital expenditure for Upstream Oil and Gas Support Services was channeled to increase the operational capacity through the purchase of operating facilities and its equipment.
Selain pengeluaran, Perseroan pada tahun 2010 juga menerima dana dari penjualan aktiva sebesar Rp9,6 miliar yang merupakan penerimaan penjualan Elnusa Tristar Ramba, Ltd.
Aside of the spending, in 2010 the Company also earned IDR9,6 billion from assets sales which came from the proceeds of Elnusa Tristar Ramba, Ltd divestment.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Cash Flows from Financing Activities
Pada arus kas aktivitas pendanaan, sebagian besar kas Perseroan digunakan untuk pembayaran hutang yang telah jatuh tempo, sehingga pengeluaran meningkat 104% dari sebelumnya Rp288 miliar menjadi Rp589 miliar di tahun 2010. Arus kas yang dipergunakan untuk pembayaran hutang diimbangi dengan penerimaan hutang dari bank sebesar Rp432,2 miliar dan penerimaan piutang dan hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp13,1 miliar.
Regarding to the Company’s cash flow from financing activities, most of the Company’s cash was used to settle its matured debt, raising the Company’s spending by 104% from IDR288 billion to IDR589 billion in 2010. The cash flow to settle the debt was offset by the proceeds from bank loan, valuing IDR432.2 billion and proceeds of due from and due to related parties as much as IDR13.1 billion.
Peningkatan pengeluaran dari aktivitas pendanaan lainnya adalah untuk pembayaran dividen kas sebesar Rp180 miliar, yang merupakan pembayaran dividen dari hasil laba bersih tahun buku 2009 sejumlah Rp36 miliar dan dividen kas interim berdasarkan Rapat Direksi dan Komisaris sebesar Rp143,9 miliar.
The rising spending from other financing activities was attributed by the cash dividend payment as much as IDR180 billion, to be the dividend payment from the net income in the year book 2009 as much as IDR36 billion and interim cash dividend based on the Meeting of Directors and Commissioners, valuing IDR143.9 billion.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
153
Analisis dan Pembahasan Manajemen kinerja arus kas cash flow performance
Ringkasan Kinerja Kelompok Usaha
Performance Summary of Business Group
Berdasarkan pencapaian kinerja masing-masing kelompok usaha yang telah disampaikan dalam pembahasan atas kinerja operasi dan keuangan, maka ringkasan kinerja 4 (empat) kelompok usaha Perseroan pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Referring to the performance achievement of each business group being conveyed in the discussion of the Company’s operating and financial performance, following is the summary of the Company’s four business group in 2010:
Jasa Hulu Migas Terintegrasi Integrated Upstream Oil & Gas Services Dalam jutaan Rupiah
In millions IDR
2009
2010
2.280.298
2,197.977
-4%
Laba Kotor
426.926
286.988
-33%
Gross Profit
Laba Usaha
226.584
100.761
-56%
Income from Operations
EBITDA
440.951
352.317
-20%
Marjin Laba Kotor
18,7%
13,1%
Gross Profit Margin Operating Profit Margin
Pendapatan Usaha
% Operating Revenues
EBITDA
Marjin Laba Usaha
9,9%
4,6%
Marjin EBITDA
19,3%
16,0%
Jumlah Aktiva
3.702.644
3,209.776
-13%
Total Assets
Jumlah Kewajiban
1.792.966
1,272.488
-29%
Total Liabilities
Pengeluaran Modal
214.367
165.042
-23%
Capital Expenditures
EBITDA Margin
Jasa Penunjang Hulu Migas Upstream Oil & Gas Support Services Dalam jutaan Rupiah
In millions IDR
2009
2010
%
Pendapatan Usaha
347.856
169.914
-51%
Laba Kotor
74.302
51.762
-30%
Operating Revenues Gross Profit
Laba Usaha
24.063
5.970
-76%
Income from Operation
EBITDA
44.399
23.360
-47%
EBITDA
Rugi Bersih
(771)
(1.772)
130%
Net Loss
Marjin Laba Kotor
21,4%
30,5%
Gross Profit Margin
Marjin Laba Usaha
6,9%
3,4%
Operating Profit Margin
Marjin EBITDA
12,8%
13,7%
EBITDA Margin
Marjin Laba Bersih
-0,2%
-1,0%
Net Profit Margin
Jumlah Aktiva
327.123
227.914
-30%
Total Assets
Jumlah Kewajiban
239.214
89.220
-63%
Total Liabilities
Ekuitas
87.909
138.694
58%
Equity
Pengeluaran Modal
24.528
5.199
-79%
Capital Expenditures
Jasa Hilir Migas Downstream Oil & Gas Services Dalam jutaan Rupiah
Pendapatan Usaha
154
In millions IDR
2009
2010
%
1.009.775
1.983.505
80%
Laba Kotor
54.001
77.307
43%
Operating Revenues Gross Profit
Laba Usaha
27.940
35.445
27%
Income from Operation
EBITDA
29.770
37.857
27%
EBITDA
Laba Bersih
15.200
15.797
4%
Net Income
Marjin Laba Kotor
4,9%
3,9%
Gross Profit Margin
Marjin Laba Usaha
2,5%
1,8%
Operating Profit Margin
Marjin EBITDA
2,7%
1,9%
EBITDA Margin
Marjin Laba Bersih
1,4%
0,8%
Net Profit Margin
Jumlah Aktiva
406.139
497.574
23%
Total Assets
Jumlah Kewajiban
373.853
450.564
21%
Total Liabilities
Ekuitas
32.286
47.010
46%
Equity
Pengeluaran Modal
2.151
9.356
335%
Capital Expenditures
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Management’s Discussion and Analysis
Pengelolaan Asset Lapangan Migas Oil & Gas Field Asset Management Dalam jutaan Rupiah
In millions IDR
2009
2010
%
Rugi Usaha
(1.163)
(7.783)
577%
Rugi Bersih
(2.668)
(3.365)
26%
Loss From Operations Net Loss
Jumlah Aktiva
31.565
-
N/A
Total Assets
Jumlah Kewajiban
34.338
-
N/A
Total Liabilities
Ekuitas
(2.773)
(3.365)
21%
Equity
Konsolidasi Consolidated Dalam jutaan Rupiah
In millions IDR
Pendapatan Usaha Laba Kotor Laba Usaha EBITDA Laba Bersih Marjin Laba Kotor Marjin Laba Usaha Marjin EBITDA Marjin Laba Bersih Jumlah Aktiva Jumlah Kewajiban Ekuitas Pengeluaran Modal
2009
2010
%
3.662.331 543.028 276.287 479.598 466.233 15% 8% 13% 13% 4.207.629 2.283.376 1.909.678 241.046
4.210.786 409.875 134.103 412.389 63.906 10% 3% 10% 2% 3.678.566 1.728.408 1.937.289 179.597
15% -25% -51% -14% -86%
Operating Revenues Gross Profit Income from Operations EBITDA Net Income Gross Profit Margin Operating Profit Margin EBITDA Margin Net Profit Margin Total Assets Total Liabilities Equity Capital Expenditures
-13% -24% 1% -25%
REALISASI PENGUNAAN DAN HASIL PENAWARAN UMUM
Realization of IPO Proceed utilization
Dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) yang dilakukan pada awal tahun 2008 senilai Rp566,30 miliar (bersih) telah seluruhnya habis dipergunakan sesuai dengan rencana penggunaan dana dalam prospektus Perseroan. Hal tersebut juga telah dilaporkan kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia per 30 Maret 2009.
IDR566,30 billion net proceeds from Initial Public Offering (IPO) of the Company which was conducted in early 2008 has been fully realized based on the plans of proceed utilization stated in the Company prospectus. The Company reported these matters to Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange as of March 30, 2009.
Dalam miliaran Rupiah
Hasil Penawaran Umum IPO Proceed
584,00
Biaya Penawaran Umum IPO Fee
17,69
In billions IDR
Hasil Bersih Penawaran Umum IPO Proceed - Net
566,30
Pinjaman untuk Pengembangan dan Perluasan Aktivitas Usaha Anak Perusahaan Loan for development and expansion of business activities of Subsidiaries
Modal Kerja Working Capital
Pembayaran Sebagian Hutang Payment of debts
Pembelian Barang Modal Capital Expenditure Purchase
Total Penggunaan dana Total Realization of IPO Proceed
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Rencana
Realisasi
Plan
Realization
Plan
Realization
Plan
Realization
Plan
Realization
Plan
Realization
25%
25%
15%
15%
7%
7%
53%
52%
100%
100%
141,58
143,90
84,95
84,88
39,64
40,29
300,14
297,23
566,30
566,30
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
155
Analisis dan Pembahasan Manajemen kinerja arus kas cash flow performance
156
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL
Material Commitments Related to Capital GOODS Investments
1. Perjanjian pemberian fasilitas kredit dalam Dolar AS secara Sindikasi dengan PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank International Indonesias Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia dan PT Bank Rabobank International Indonesia, dengan BCA sebagai agen fasilitas, penjaminan dan penampungan serta arranger pada tanggal 16 Juli 2008. Perjanjian tersebut dijaminkan dengan tanah, jaminan fidusia atas mesin dan peratalan dan pengalihan secara bersyarat hak atas rekening operasional dan rekening penampungan. 2. Perjanjian perolehan fasilitas kredit dalam Dolar AS dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. untuk melunasi fasilitas pembiayaan dari Bank Danamon pada tanggal 30 Maret 2010 dengan fasilitas selama 4 tahun. Perjanjian ini dijaminkan dengan akta pengalihan semua kontrak VICO, akta fidusia atas rig dan piutang dari kontrak VICO, akta pemberian jaminan atas semua rekening terkait fasilitas ini dan akta pengalihan atas klaim asuransi atas rig yang dijaminkan. 3. Perjanjian perolehan fasilitas kredit dalam Dolar AS dari Natixis Perancis untuk pembelian peralatan seismik dari Sercel SA (pemasok) pada tanggal 29 Juli 2008 dan 5 September 2008 dengan fasilitas kredit selama 5 tahun. Perjanjian tersebut membuat Perseroan menjaminkan aset yang berkaitan dengan perjanjian kredit ini 4. Perjanjian perolehan fasilitas pinjaman modal kerja dan kredit dalam Dolar AS dari Bank Chinatrust pada bulan Juni 2007 kepada EFK dan berjangka waktu 5 tahun, dijaminkan dengan tanah dan bangunan milik EFK, mesin-mesin yang dibiayai dengan fasilitas kredit tersebut dan deposito berjangka. 5. Perjanjian perolehan fasilitas pembiayaan musyarakah (sampai dengan 4 Juni 2010) dan murabahah (Juni 2007 s.d. September 2012) dalam Rupiah dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Divisi Syariah kepada EPN dengan jaminan aset kendaraan (7 truk tangki dan 3 truk) yang dibiayai dengan fasilitas murabahah, tanah dengan SHGB No. 280 dan 281 atas nama EPR, tanah Perseroan, piutang dan persediaan. Pada tanggal 1 Juni 2010m EPN dan BNI sepakat untuk mengubah fasilitas pembiayaan musyarakah ini menjadi pinjaman jangka panjang dengan jangka waktu 3 tahun. 6. Perjanjian perolehan fasilitas pembiayaan murabahah dalam Rupiah dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk pada bulan Desember 2009 untuk pembiayaan modal kerja dalam rangka memperoleh 10 unit truk tangki LPG. Fasilitas ini dijaminkan dengan aset tersebut diatas dan piutang sehubungan dengan penyewaan truk tangki tersebut.
1.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
The agreement in US Dollar-denominated loan syndication involving PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank International Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia and PT Bank Rabobank International Indonesia where BCA served as the facility, security and collecting agent as well as the arranger on 16 July 2008. The agreement obtained collaterals in the forms of land, fiduciary guarantee on machine and equipments and fiduciary transfer of balance in operational and escrow account. 2. The agreement on US Dollar-denominated loan facility from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd to settle the financing facility from Bank Danamon on 30 March 2010, payable in 4 years. This particular agreement was guaranteed by the deed of assignments of all VICO’s contract, the deed of fiduciary security over rig and receivables from VICO’s contract,the deed of pledge of the Company’s accounts related to this loan facility and the deed of assignments over insurance claim over the guaranteed rig. 3. The agreement on US Dollar-denominated loan facility from Natixis France to purchase seismic equipment from Sercel SA (supplier) on 29 July 2008 and 5 September 2008 with 5-year loan facility. This agreement caused the Company to guarantee all the assets related to this loan facility agreement. 4. The loan agreement on working capital and credit in US Dollar from Bank Chinatrust in June 2007 to EFK, maturing in five years. The collateral included land and buildings owned by EFK as well as machines financed by the loan facility and time deposits. 5. The agreement on musharaka financing facility (until 4 June 2010) and Murabahah denominated in Rupiah financing facility (June 2007- September 2012) from Sharia division of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk to EPN with vehicles as the collateral (7 tank trucks and 3 trucks), being financed by murabaha facility, land owned by EPR with SHGB No. 280 and 281, the Company’s land, receivables and inventories. On 1 June 2010, EPN and BNI agreed to change this musharaka financing facility to become long-term loan, maturing in 3 years. 6. The agreement on Rupiah-denominated Murabaha loan facility from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk in December 2009 to finance the working capital merely to acquire 10 units of LPG tank truck. This facility was guaranteed by those previously stated assets and any trade receivables related to the leasing of such tank trucks.
Management’s Discussion and Analysis
7. Perjanjian perolehan faslitas pembiayaan murabahah dalam Rupiah dari PT Bank Syariah Mandiri kepada EPN untuk pembiayaan perolehan 11 unit truk tangki dengan jaminan aset yang dibiayai dari fasilitas pembiayaan tersebut dan piutang usaha sebesar Rp. 2 miliar. 8. Perjanjian sewa pembiayaan dengan PT HewlettPackard Finance Indonesia untuk pembelian mesin dan peralatan dengan jangka waktu sewa 4 tahun dan dijamin dengan aset sewa terkait.
7.
KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN DAN PENGGUNAAN ESTIMASI
Significant Accounting Policy and Use of Estimates
1. Cadangan Penurunan Nilai Piutang Sebelum tahun 2010, cadangan penurunan nilai piutang ditentukan berdasarkan analisis atas kolektibilitas saldo piutang pada akhir periode. Piutang dihapuskan daam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. 2. Instrumen Keuangan Mulai tanggal 1 Januari 2010 Perseroan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan, tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut. 3. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan Manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Oleh karena terdapat risiko yang melekat dalam suatu estimasi, maka hasil sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin didasarkan pada jumlah yang berbeda dari taksiran tersebut.
1. Allowance for Impairment of Receivables Prior to 2010, allowance for impairment of receivables was provided based on the analysis of the collectibility of outstanding amounts at the end of the period. The receivable was written-off during the period in which they are determined to be uncollectible. 2. Financial Instruments Starting January 1, 2010, the Company adopted Financial Accounting Standards /PSAK No. 50 (2006 Revision) on Financial Instruments: Presentation and Disclosures and PSAK No. 55 (2006 Revision) on the Financial Instruments: Recognition and Measurement. This PSAK imposition is applied in prospective manner. The transaction costs of those already existing contracts at the time these standards were adopted, were not considered in the calculation of effective interest of such contract. 3. Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with the generally accepted accounting principle requires the management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based in amounts that differ from those estimates.
INFORMASI MATERIAL SESUDAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR
MATERIAL INFORMATION POST AUDITOR’S DATE REPORT (SUBSEQUENT EVENT)
Penerbitan FRN (Fixed Rate Notes)
The Issuance of Fixed Rate Notes (FRN)
Perseroan menandatangani perjanjian penerbitan FRN dengan Overseas-Chinese Banking Corporation, Ltd. pada tanggal 20 Januari 2011. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perseroan akan menerbitkan FRN senilai USD50 juta pada tanggal 27 Januari 2011 dengan jangka waktu 5 tahun dan dijaminkan dengan peralatan yang akan dibiayai oleh dana tersebut. Dana hasil penerbitan FRN tersebut akan dipergunakan untuk pembiayaan belanja modal dan modal kerja. Perusahaan telah menerima dana hasil penerimaan sebesar USD48,4 juta setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan
The company signed the subscription agreement of FRN with Oversea-Chinese Banking Corporation, Ltd on January 20, 2011. Based on this agreement, the Company would issue USD50 million FRN on 27 January 2011, payable in 5 years and secured by the equipment which will be financed by proceeds of FRN. The proceeds of FRN issuance shall be utilized to finance the capital expenditure and working capital. The company has received USD48,4 million proceeds after deducted by costs of issuance.
8.
The Agreement on Rupiah-denominated Murabahah financing facility from PT Bank Syariah Mandiri to EPN to finance the acquisition of 11 units tank truck. The collateral included the assets being financed by such financing facility and operating receivables as much as IDR2 billion. The Agreement of financing lease commitment with PT Hewlett-Packard Finance Indonesia to purchase machines and equipments with 4 years leasing period and being secured by the related leasing assets.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
157
Laporan Keberlanjutan
Laporan Sumber Daya Manusia Human Resources Report
Perusahaan terus melakukan perubahan dan perbaikan secara berkesinambungan sehingga dapat mengantisipasi setiap tantangan bisnis yang lebih dinamis dan mampu meningkatkan nilai Perusahaan bagi Pemegang Saham.Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang efektif merupakan bagian yang integral di dalam strategi perusahaan. The Company continuously introduces changes and adjusment to anticipate any business dynamics and add greater values to shareholders. The effective human resources management is integrated into corporate strategies. 158
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Sustainability Report
Sejalan dengan strategi usaha jangka panjang Perseroan untuk fokus pada bisnis inti dan menata kembali struktur bisnis sehingga menjadi lebih kuat, maka Perseroan memantapkan kembali pola pengelolaan sumber daya manusia yaitu dengan konsep yang berbasis Human Capital sebagai mitra strategis manajemen dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan usaha Perseroan. Perseroan terus melakukan perubahan dan perbaikan secara berkesinambungan sehingga dapat mengantisipasi setiap tantangan bisnis yang lebih dinamis dan mampu meningkatkan nilai Perseroan bagi Pemegang Saham. Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang efektif merupakan bagian yang integral di dalam strategi Perseroan.
In line with the company’s long term business strategies that are focused on its core business and reorganization of the business structure to be more solid, the company reestablishes the pattern of the human resources management using Human Capital based concept as the management’s strategic partner in realizing the company’s vision, mission and objectives. The company continues to hold sustainable reform and improvements merely to anticipate a more dynamic business challenges as well as raise the company’s value for the shareholders. An effective human resource management happens to be the integral part of the company’s strategy.
Pada tahun 2010, Perseroan menyusun Human Resource Blue Print sebagai acuan untuk perencanaan stratejik dan rencana kerja SDM yang selaras dengan rencana bisnis hingga 5 (lima) tahun ke depan. Human Resource Blue Print mengkaji seluruh aspek pengelolaan sumber daya manusia secara menyeluruh sehingga memberikan arahan strategi pengelolaan sumber daya manusia dalam rangka mencapai tujuan Perseroan. Salah satu hal yang mendasar adalah melakukan redefinisi terhadap konsep dalam fungsi human resources yaitu fungsi human resources sebagai strategic partner bagi fungsi operation dalam Perseroan. Untuk itu dilakukan perubahan struktur organisasi dalam fungsi human resources yang secara fokus menempatkan human resources business partner dalam setiap fungsi operation.
In 2010, the company formulated Human Resources Blue Print as the reference for human resources’ strategic planning and working plan that synchronizes the business plan over the next five years. Human Resources Blue Print comprehensively reviews all the aspects of human resource management thus it directs human resources management strategy in achieving human resources goals merely to realize the company’s goals. One of the fundamental things is to redefine the concept of the human resources function or placing human resources function as the strategic partner for the company’s operational function. In order to realize this, the company holds a reform in the organizational structure within the human resource function that primarily places human resources business partner in every operational function.
Human Resource Blue Print PT Elnusa Tbk (2010-2015)
HUMAN RESOURCE BLUE PRINT PT ELNUSA TBK (2010-2015)
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
159
Laporan Keberlanjutan laporan sumber daya manusia human resources report
Sasaran dari rencana stratejik fungsi human resource adalah untuk mencapai high performance organization. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka perlu dilakukan langkah-langkah melalui tahapan-tahapan stratejik dengan memfokuskan pada tiga pilar yaitu people, organization dan process & system.
The strategic direction for human resources function seeks to achieve high performance organization. In order to achieve such target, the company needs to undertake particular measures through several strategic phases by focusing on three pillars, which are people, organization and process & system.
Profil SDM
Human Resources Profile
Sampai dengan 31 Desember 2010, karyawan Perseroan dan Anak Perseroan berjumlah 1.670 karyawan, terdiri dari 1.081 karyawan Perseroan dan 589 karyawan Anak Perseroan. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka terlihat bahwa untuk karyawan Perseroan mengalami penurunan sebesar 15%, sedangkan untuk karyawan Anak Perusahaan relatif sama. Penurunan jumlah karyawan pada Perseroan dikarenakan adanya program pembenahan status karyawan pada beberapa posisi pekerjaan yang non core dan bersifat administratif dialihkan pengelolaannya kepada pihak ketiga (outsourcing). Selain itu Perseroan juga melakukan terminasi kepada karyawan yang sudah selesai proyeknya.
The total employees of the company and its subsidiaries amounted up to 1,670 employees as per 31 December 2010, consisting of 1,081 employees of the company and 589 employees of its subsidiaries. Compared to the previous year, the total employees decreased by 15% while the number of employees in its subsidiaries was relatively similar. The declining number of employees was due to the reorganization of the employees’ structural status where the company shifted the management of several non-core and administrative positions to a third party (outsourcing). Furthermore, the company applied particular contract termination for the employees whose projects had been completed.
Headcount 2004 - 2010 Headcount
Des Dec 2008
Des Dec 2009
Des Dec 2010
Perseroan Company
1.206
1.251
1.080
Anak Perusahaan Subsidiary
594
587
590
Total
1.800
1.838
1.670
Tabel dibawah ini menguraikan rincian karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan berdasarkan posisi jabatan :
No
Anak Perusahaan Subsidiaries
Jenjang Kepangkatan
Perseroan
Position
Company
SCU
PND
EPN
PBN
Total
%
1
Direktur Directors
5
1
1
3
2
12
1%
2
Deputi Director Vice President
15
0
-
-
-
15
1%
3
Senior Manager
27
7
4
4
5
47
3%
4
Manager Setara Manager
67
15
7
14
7
110
7%
5
Jr. Manager Setara Jr. Manager
203
10
-
-
4
217
13%
6
Supervisor
338
68
13
49
24
492
29%
7
Staff
425
104
41
94
113
777
47%
1080
205
66
164
155
1670
100%
Total
160
Following table unveiled the detailed information of the Company and its subsidiaries’:
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Sustainability Report
Komposisi Karyawan Jenjang Pendidikan
Berdasarkan
Composition of Employees based on Education
Dibandingkan dengan tahun 2009 terjadi perubahan jumlah karyawan berdasarkan tingkat pendidikan, terutama pada kelompok pendidikan SLTA dan Diploma yang mengalami penurunan serta pada kelompok pendidikan Sarjana (S1) yang mengalami kenaikan sebesar 11%. Jumlah karyawan pada kelompok pendidikan Sarjana (S1) paling tinggi dibandingkan dengan kelompok pendidikan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2010 Perseroan melakukan perbaikan terhadap standard pendidikan penerimaan karyawan di samping pengalaman sesuai dengan persyaratan jabatan yang ada. Penurunan pada pendidikan SLTA karena adanya program pengalihan status karyawan yang non core business. Pemetaan karyawan berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Compared to 2009, there had been a change in the number of the employees based on their educational level. The number of employees graduating from senior high school and holding Diploma degree declined while the employees holding Bachelor Degree rose by 11%. The number of Bachelor Degreeemployees was the highest compared to employee groups of other educational levels. This matter shows that the company set better educational standard in recruitment process in 2010 besides demanding for sufficient experiences for related occupations. The number of employees graduating from senior high school somewhat decreased as the company changed the structural status of employees at its non-core businesses. Following is the table of the employee mapping based on their educations.
Jenjang Pendidikan Education
No
Perseroan 31 DES 2009
%
Perseroan 31 DES 2010
%
1
Pasca Sarjana (S2/S3)
98
8%
92
9%
2
Sarjana
541
43%
604
56%
3
Sarjana Muda
116
9%
92
9%
4
SLTA
496
40%
292
27%
1.251
100%
1.080
100%
TOTAL
Komposisi Karyawan Jenjang Usia
Berdasarkan
Composition of Employees based on Age
Sesuai dengan tabel di bawah, maka terlihat bahwa jumlah karyawan pada kelompok usia 26-40 tahun mendominasi jumlah keseluruhan karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan memiliki jumlah karyawan dengan usia produktif yang cukup signifikan sehingga memiliki potensi yang besar untuk memberikan kontribusi bagi Perseroan.
In the following table, the employees of age 26-40 years old dominate the total amount of employees. It proves that the company owns significant amount of productive employees, whom will potentially give major contribution to the Company.
Jenjang Usia Age Interval
No
Perseroan 31 DES 2009
%
Perseroan 31 DES 2010
%
1
20 - 25 Tahun Year
120
10%
85
8%
2
26-30 Tahun Year
264
21%
227
21%
3
31 - 35 Tahun Year
222
18%
192
18%
4
36 - 40 Tahun Year
226
18%
196
18%
5
41 - 45 Tahun Year
177
14%
160
15%
6
46 - 50 Tahun Year
134
11%
112
10%
7
51 - 56 Tahun year
108
9%
108
10%
1.251
100%
1.080
100%
TOTAL
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
161
Laporan Keberlanjutan laporan sumber daya manusia human resources report
Produktivitas SDM
Human Resources’ Productivity
Dalam hal tingkat produktivitas karyawan rata-rata selama 4 (empat) tahun terakhir mengalami kenaikan, kecuali laba bersih mengalami penurunan. Bila dibandingkan tahun 2009 dengan 2010 produktivitas SDM menurun cukup signifikan pada laba usaha dan laba bersih, karena laba usaha dan laba bersih Perseroan mengalami penurunan pada periode tersebut, walaupun jumlah karyawan tahun 2010 sudah mengalami penurunan.
In average, the employee's productivity was improved over the last four years despite the fact that net income did decline. Compared to 2009, the employees’ productivity in 2010 significantly dropped particularly in the operating income and net income due to the declining financial performance. This resulted into a weak business performance although the number of employees had declined.
Berikut informasi produktivitas SDM pada tahun 2007 – 2010:
Following is the information on human resources productivity from 2007 to 2010:
Komponen
Satuan Unit
2007
2008
2009
2010
Rata-Rata Pertumbuhan 2007- 2010 Growth (%)
Pendapatan Usaha / Jumlah Karyawan
Rp. Miliar
1.11
1.41
1.99
2.50
31
Operating Income / Total Employees
Beban Usaha / Jumlah Karyawan
Rp. Miliar
0.13
0.11
0.14
0.17
10
Operating Expenses / Total Employees
Laba Usaha / Jumlah Karyawan
Rp. Miliar
0.07
0.10
0.15
0.07
13
Operating Income / Total Employees
Laba Bersih / Jumlah Karyawan
Rp. Miliar
0.05
0.07
0.08
0.03
-5
Net Income / Total Employees
162
COMPONENT
Program Improvement SDM Tahun 2010
Human Resources Improvement Program in 2010
Sesuai dengan perencanaan stratejik yang telah ditetapkan dalam Human Resource Blue Print, maka pada tahun 2010 Perseroan telah melakukan sejumlah perbaikan dan pengembangan di bidang Sumber Daya Manusia dengan memfokuskan pada people, organization dan process & system. Adapun program perbaikan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Dalam hal pembenahan organisasi maka beberapa program telah dilakukan yaitu antara lain adalah : a. Melakukan evaluasi atas fungsi-fungsi dalam organisasi untuk mendukung kegiatan operasi, seperti fungsi penguatan legal dan pembentukan divisi marketing yang terintegrasi sehingga dapat memberikan support secara komprehensif kepada aktivitas operasi. Perbaikan organisasi ini juga bertujuan agar proses bisnis dapat berjalan lebih efektif dan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat sehingga diharapkan dapat lebih kompetitif terhadap persaingan dunia usaha. b. Menjadikan parameter key performance indicator (KPI) sebagai salah satu kontrak kinerja yang harus dilakukan oleh setiap fungsi yang ada dalam Perseroan. KPI ini merupakan turunan dari strategi Perseroan yang dijabarkan ke masing-masing fungsi yang ada dalam Perseroan dan menjadi komitmen bersama untuk diimplementasikan.
In line with the strategic plan in the Human Resource Blue Print, the company undertook several improvement and development actions in the Human Resources Department during 2010 particularly by focusing on the people, organization and process & system. Such improvement programs were:
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
1. In undertaking reorganization process, the company conducted several following programs: a. Evaluating functions within the organization to support operational activities,such as legal strengthening function and the establishment of integrated marketing division that may grant comprehensive support to the operational activity. Such organization improvement also aimed to produce more effective business process as well as efficient decision making, which in the end results into a more competitive nature in the business competition. b. Placing key performance indicator (KPI) as one of the obligations that must be followed by every function within the company. KPI is the company’s strategy derivative that is further specified into each function within the company and serve as the joint commitment for further implementation.
Sustainability Report
c. Penguatan culture merupakan salah satu upaya yang dilakukan Perseroan untuk membangun organisasi menjadi lebih baik. Program Internalisasi Code Of Conduct (Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja) merupakan salah satu mekanisme yang menjadi pengikat bagi setiap karyawan dalam menjalankan implementasi Good Corporate Governance (GCG) dengan penuh komitmen dan konsistensi. Program internalisasi ini diharapkan mampu menciptakan mentalitas sumber daya manusia yang memiliki integritas baik sehingga menjadi agent of change yang melaksanakan dan menjadikan GCG sebagai budaya Perseroan. Metode pelaksanaan Internalisasi Code of Conduct dilakukan dalam bentuk workshop dan ditujukan kepada seluruh karyawan.
c. Cultural reinforcement is one of the Company's effort to build better organization. The internalization program of Code of Conduct was one binding mechanism in implementing Good Corporate Governance (GCG) consistently and with strong commitment. This internalization program is expected to produce strong mentality of the human resources as well as the proper integrity, thus, in the end the employees may become the agent of change that carried out the implementation and internalization of GCG as the culture of The Company. The implementation method of Code of Conduct Internalization was in the form of workshop that involved all employees.
2. Program-program yang telah dilakukan dalam pengelolaan sumber daya manusia antara lain adalah: a. Proses pembenahan atas pengelolaan karyawan terkait dengan status karyawan melalui identifikasi posisi-posisi pekerjaan non core business (outsource) yang bertujuan untuk lebih mengefektifkan proses kerja dan sesuai dengan kebutuhan organisasi diimplementasikan secara penuh pada tahun 2010 yang telah dipersiapkan dari tahun sebelumnya. b. Dimulainya penyusunan succession planning dan career ladder berdasarkan konsep talent management yaitu berdasarkan mapping kompetensi karyawan dan kinerja karyawan yang teridentifikasi dalam talent pooling. c. Dimulainya Retention Program bagi karyawan yang stratejik level atau posisi kunci dalam bentuk pengembangan, kesempatan karir dan benefit. d. Memantapkan kembali program pengembangan karyawan yaitu dengan program-program pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan secara komprehensif dalam Elnusa Petroleum School.
2. Programs that has been conducted in Human Resource Management are as follows: a. The improvement over employee management with regard to the employees’ status was done through the identification of non-core positions (outsource), aiming to make the working process be more efficient and suit the organizational needs. These programs were fully implemented in 2010 after being prepared since the previous year. b. Beginning with succession planning and career ladder formulation program based on the talent management concept referred to the mapping of employees’ competence as well as their performance, which are identified in the talent pooling. c. The start of Retention Program for the strategic level or key employees was done through a development, career opportunities and benefits. d. Reestablishing the human resources development was done through education and training programs that were comprehensively developed by Elnusa Petroleum School.
3. Untuk program pembenahan dalam hal proses dan sistem maka beberapa hal telah dilakukan yaitu antara lain adalah : a. Penyusunan, evaluasi dan perbaikan secara menyeluruh terhadap proses bisnis, Kebijakan SDM dan Prosedur Kerja SDM. b. Mengoptimalkan dan mengembangkan system HRIS (Human Resource Information System) dalam pengelolaan database dan pelaksanaan proses administrasi sehingga mampu menunjang pengambilan keputusan
3. In improving the process and system, the company conducted following programs: a. The comprehensive formulation, evaluation and improvement towards the business process, Human Resources Policy and Human Resources Working Procedures. b. Optimizing and developing Human Resources Information System (HRIS) in the database management and administration process that facilitate faster decision making. The company had implemented several applications in 2010,
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
163
Laporan Keberlanjutan laporan sumber daya manusia human resources report
secara lebih cepat. Beberapa aplikasi telah diimplementasikan pada tahun 2010 ini yaitu aplikasi e-recruit yang merupakan aplikasi yang digunakan untuk melakukan rekrutmen baik dalam pengajuan permintaan tenaga kerja maupun dalam melakukan job posting, sehingga proses rekrutmen menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Aplikasi induction online yaitu aplikasi yang digunakan untuk melakukan induksi kepada karyawan melalui media website, sehingga karyawan dapat melakukan induksi di manapun mereka berada melalui internet. Aplikasi yang lain adalah aplikasi e-office automation yaitu penggunaan media intranet untuk proses-proses administrasi yang ada seperti proses perjalanan dinas, cuti dan ijin meninggalkan pekerjaan. Aplikasi Employee Self Service juga telah dibuat untuk membantu karyawan melakukan update informasi mengenai data-data personal secara langsung.
164
including e-recruit application. This application was used for the recruitment process, either in labor proposal or in job posting, resulting in an easier and faster recruitment process. Induction online application is an application used to undertake particular induction to the employees through website. It enables the employees to conduct induction through the internet connection wherever they are. The other application is e-office automation application, which is the use of internet in handling any administration process such as business trip, vacancy, and permission to leave the job. The company had also created Employee Self Service Application merely to assist employees in updating information directly regarding the personal data.
Pengembangan SDM
Human Resources Development
Seperti pada tahun sebelumnya, maka dalam melakukan implementasi program pengembangan sumber daya manusia didasarkan pada kompetensi, kebutuhan bisnis dan target kinerja. Program pengembangan sumber daya manusia mutlak dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan guna memastikan peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga mampu meningkatkan profesionalisme dan mampu menjawab tuntutan bisnis yang ada.
As in the previous year, the company implemented the human resources development program based on the competence, business needs and performance target. The human resources development program is a must to do, consistently and continually, merely to ensure better human resources quality to enhance professionalism and enable the company to answer any business demands.
Pada dasarnya program pengembangan sumber daya manusia dilakukan berdasarkan Profil Kompetensi dan Learning Directory. Profil Kompetensi yang telah disusun, yaitu berupa pengetahuan, skill/keahlian baik teknis maupun non teknis yang dipersyaratkan di setiap bidang/fungsi kerja, digunakan sebagai dasar untuk memetakan level kompetensi yang dimiliki karyawan dan untuk melihat kesenjangan level kompetensi karyawan tersebut dengan tuntutan kompetensi yang dipersyaratkan.
Basically, human resources development program is realized based on the Competence Profile and Learning Directory. The Competence Profile that has been formulated consists of knowledge, technical and non technical skills required at each department/function, serves as the basis to map the employees’ competence level as well as to discover the gap between the competence and the required competence demand.
Selanjutnya untuk memenuhi kesenjangan kompetensi tersebut, maka dilakukan program pengembangan yaitu melalui program pelatihan yang terpadu dan berkesinambungan dengan mengacu pada Learning Directory. Learning Directory merupakan panduan kompetensi dan pelatihan yang digunakan untuk program pelatihan dan pengembangan karyawan sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratan di tiap bidang / fungsi kerja. Pada akhirnya program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
Furthermore, in order to fill such competence gap, the company undertook particular development program through an integrated and sustainable training program referring to the Learning Directory. Learning Directory constitute the competence and training guidelines being used during human resources training and development, according to the required competence at every department/ working function. In the end, the training program aims to upgrade the employees’ competence, either technical competence, managerial
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Sustainability Report
karyawan baik dalam hal peningkatan kompetensi teknis, kompetensi manajerial maupun sertifikasi sehingga diharapkan mampu memenuhi kesenjangan kompetensi yang ada.
or certification and in the end may fill the existing competence gap.
Implementasi program pengembangan karyawan yang dilakukan sejalan dengan kebutuhan bisnis dan pemenuhan target kinerja sehingga mendukung pencapaian target kerja dan tujuan Perseroan. Elnusa Petroleum School merupakan program pelatihan yang dikembangkan secara komprehensif untuk memenuhi dan meningkatkan kompetensi teknis maupun manajerial di bidang migas. Program pelatihan yang telah dilakukan tersebut adalah sebagai berikut :
The implementation of employees’ development program was in line with the business needs and the accomplishment of performance target, thus it supported the company to accomplish its working target and goals. Elnusa Petroleum School is a training program being developed comprehensively by the company merely to fulfill and foster either technical or managerial competence in oil and gas sector. The company had undertaken following training programs:
a. Mandatory Training Program, yaitu pelatihan yang berkaitan dengan persyaratan suatu pekerjaan baik di bidang operation maupun support yang wajib diikuti oleh karyawan sesuai dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya. Pelatihan yang bersifat mandatory tersebut dapat berupa mandatory certification yaitu pelatihan yang membutuhkan sertifikasi yang diwajibkan oleh institusi pemerintah di bidang migas nasional maupun institusi lain yang terkait dengan bisnis migas, maupun mandatory non certification yaitu pelatihan untuk mengembangkan
a. Mandatory Training Program, a training related to the qualification of particular occupation both in operational or support fronts. All the employees must involve in this mandatory training according to their function and structural level. This mandatory training may be in the form of mandatory certification, a training requiring legitimate certification being issued by governmental institutions in oil and gas sector or other institutions relating to oil and gas business. The other form of mandatory training is mandatory non certification, a training aims
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
165
Laporan Keberlanjutan laporan sumber daya manusia human resources report
166
kompetensi teknis yang bersifat wajib namun tidak memerlukan sertifikasi dari lembaga tertentu. Mandatory training ini telah dilaksanakan sebanyak 541 Hari pelaksanaan training (dalam satu hari kerja memungkinkan terdapat beberapa pelaksanaan training secara paralel) dengan jumlah peserta training sebanyak 1632 orang selama tahun 2010.
to develop technical competence that does not require any certification from particular institutions. The company had held Mandatory Training in 541 days of training (one working day may consist of several parallel training) with 1632 participants in 2010.
b. Technical Training Program, yaitu pelatihan yang terkait dengan kompetensi teknis pendukung suatu jabatan sesuai dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya. Technical training ini telah dilaksanakan sebanyak 307 Hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta training sebanyak 2239 Orang selama Tahun 2010. Pada tahun 2010 telah dilaksanakan Snubbing School di Divisi Oilfield Services sebagai bagian dari pelaksanaan Technical Training Program. Batch pertama dilaksanakan pada bulan Agustus di Jakarta untuk crew Snubbing yang beroperasi di daerah operasi West Java Region. Peserta terdiri dari 30 crew dari berbagai jabatan, mulai dari roughneck sampai superintendent. Batch kedua dilaksanakan pada bulan Oktober, di Balikpapan dengan jumlah peserta 60 orang, yang masing-masing terdiri dari 24 crew snubbing yang bekerja untuk Total EP Indonesie dan 36 crew snubbing yang bekerja untuk Chevron. Pelatihan yang isinya 20% teori dan 80% praktek, dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi crew, khususnya dibidang core competence sebagai upaya meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Technical Training juga dilaksanakan dalam bentuk sharing knowledge, seperti yang dilakukan di Divisi Geoscience Services secara rutin sekali dalam setiap minggu dengan topik-topik teknis sesuai dengan kebutuhan operasi.
b. Technical Training Program, a training related to supporting technical competence of an occupation based on the function and structural level. The company had held such technical training in 207 days, involving 2239 participants in 2010. In 2010, the company held Snubbing School in Oilfield Services Division as the part of Technical Training Program implementation. The first batch was conducted in August in Jakarta for the Snubbing crew operating in West Java Region. The participants consisted of 30 crews from various kinds of position, from roughneck to superintendent. The second batch took place on October in Balikpapan, involving 60 participants where 24 snubbing crews worked for Total EP Indonesie and the remaining 36 snubbing crews worked for Chevron. The training comprising of 20% theory and 80% practice was aimed to enhance the crews’ competence particularly in the core competence aspect as it also parts of the effort to improve the service to customers. Technical Training is also conduted by sharing knowledge, as conducted at the Geoscience Services Divisions routinely once a week with technical topics suited with the operational necessity.
c. Managerial Training Program & General (Non Core) Training Program, yang dimaksud dengan Managerial Training Program adalah pelatihan yang bersifat manajerial yang berkaitan dengan soft skill sesuai dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya, sedangkan General (Non Core) Training Program adalah segala bentuk pembelajaran untuk menambah pengetahuan umum dan secara langsung tidak terkait dengan persyaratan suatu jabatan atau kompetensi suatu jabatan tertentu (misalnya seminar kondisi krisis keuangan global, corporate valuation dll). Training managerial dan general (non core) ini telah dilaksanakan sebanyak 37 Hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta training sebanyak 589 Orang.
c. Managerial Training Program & General (Non Core) Training Program. Managerial Training Program is a managerial training for enhancing the soft skills according to the functions and structural level. General (Non Core) Training Program covers all kinds of learning activities to improve the general knowledge as it indirectly relates to the qualification or competence of particular occupation (e.g. work shop on the condition of global financial crisis, corporate valuation, etc). The company had held managerial and general (non-core) trainings in 37 days, involving 589 participants.
d. Perseroan menyelenggarakan Program Pendidikan S2 bidang studi Geofisika yang ditujukan untuk karyawan PT. Elnusa Tbk, klien PT. Elnusa Tbk maupun beberapa
d. The company provides Post-graduate program program majoring in Geophysics, dedicated for the employees and clients of The Company as well
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Sustainability Report
perusahaan migas. Tujuan program ini adalah sebagai bentuk pengembangan kepada karyawan, memberikan apresiasi kepada karyawan yang berprestasi serta memperluas jaringan baik dengan klien maupun dengan perusahaan migas yang lain. Program ini merupakan hasil kerjasama antara PT. Elnusa Tbk dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang pelaksanaannya di lokasi Perseroan Jakarta akan dimulai pada kuartal 1 tahun 2011 sebanyak satu kelas yang dilakukan setiap hari Jumat sore dan Sabtu setiap minggunya. Staf pengajar adalah dari ITB dengan kurikulum yang sesuai dengan yang ada di ITB. Konsep kerjasama dan mekanisme seleksi penerimaan sudah dimulai pada akhir tahun 2010 dan masih berlangsung sampai dengan saat ini.
as several oil and gas companies.This program is aimed to further develop the employees, appreciate the best performing employees and expand networks with clients and other oil and gas companies. The program was a product of a joint collaboration between The Company and Bandung Institute Of Technology. The program started in the first quarter of 2010 in the company’s office building in Jakarta. One class is held every Friday afternoon and Saturday. The instructors were from ITB as the program was included in ITB’s curriculum as well. The cooperation concept and the selection mechanism have begun since the end of 2010 until now.
Secara keseluruhan Elnusa Petroleum School telah melaksanakan 884 Hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta training sebanyak 4.460 Orang selama Tahun 2010 dengan Mandays sebanyak 9,60 Hari, yakni satu orang di Perseroan mendapatkan pelatihan selama Tahun 2010 sebanyak 7,11 hari. Pelatihan-pelatihan yang diadakan Perseroan tersebut diberikan kepada semua karyawannya dengan kesempatan yang sama, dengan memperhatikan kompetensi dan bidang kerja.
Overall, Elnusa Petroleum School has held 884 days of training programs, involving 4,460 participants in 2010 with 9.60 days of Mandays, where one person in Elnusa could join in 7.11 days of training in 2010. The trainings conducted by the Company has been provided to all employees with equal opportunity, by paying attention on their competency and areas of work.
Investasi pelatihan dan pengembangan yang dikeluarkan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 4,086 miliar di luar biaya perjalanan dinasnya. Rata-rata alokasi biaya pelatihan per seluruh karyawan adalah sebesar Rp 3,78 juta. Adapun total peserta pelatihan selama tahun 2010 adalah 4.460 orang. Total peserta pelatihan dan pengembangan tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 19% dibandingkan dengan tahun 2009. Jumlah mandays juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 35%. Hal ini disebabkan karena perubahan metode pelaksanaan pelatihan di mana pada tahun 2010 penyelenggaraan pelatihan lebih banyak dilakukan secara inhouse sehingga secara investasi dapat lebih efisien namun dapat mencakup peserta pelatihan yang lebih banyak. Selain itu Perseroan juga lebih selektif melakukan pelatihan sesuai dengan prioritas dan lebih fokus pada pemenuhan kompetensi yang dibutuhkan.
The total investment on training and development in 2010 was IDR4.086 billion, excluding the cost of business travel. The allocation of average training expense reached IDR3.78 million per employee. The total training participant in 2010 was 4,460 participants. The total participants of training and development programs in 2010 grew by 19% compared to 2009. The number of mandays also rose by 35% compared to the previous year merely due to the change of training implementation method where the company held more in-house training 2010. This particular change resulted into a more efficient investment as it may also cover more participants. Another advantage is that the company can be more selective in conducting the training according to the priority and focus more on the fulfillment of the required competence.
Di samping pendidikan dan pelatihan, program pengembangan karyawan juga dilakukan melalui pelaksanaan mutasi (promosi dan rotasi) dimana untuk tahun 2010 telah dilakukan sebanyak 141 orang. Sedangkan total jumlah recruitment mencapai 319 orang yang terdiri atas rekrutmen melalui program prohire dan fresh graduate. Jumlah tersebut di luar jumlah rekrutmen untuk karyawan outsourcing maupun karyawan project base yang bersifat temporer dan jangka pendek.
Besides education and training, the employee development program was also held through mutation (promotion and rotation), in which during 2010, the company had sent 141 employees for mutation. The total number of recruited people was 319 people recruited under prohire and fresh graduate programs. This particular figure excluded the number of outsourcing employees, or temporary and shortterm, project-base employees.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
167
Laporan Keberlanjutan laporan sumber daya manusia human resources report
168
Di sepanjang tahun 2010, konsep talent management masih dilakukan melalui assessment kompetensi karyawan dan kinerja karyawan untuk mengidentifikasi karyawan potensial dalam talent pooling sebagai salah satu data pendukung untuk kepentingan promosi, penempatan karyawan dan data pendukung suksesi. Hingga akhir 2010 telah dilakukan assessment baik untuk kebutuhan promosi maupun pengembangan terhadap karyawan di level manajerial maupun supervisor. Kegiatan tersebut dilakukan secara berkelanjutan sejalan dengan program penyusunan succession planning dan career ladder.
During 2010, the concept of talent management was carried out by assessing employees' competence and performance to identify potential employees in the talent pooling as one of supporting data for promotional purposes, staff placement and supporting data for succession. Until the end of 2010, assessment has been done for the promotion and development of employees of both managerial and supervisor levels. The activity was conducted continuously along with the succession planning and career ladder programs.
Rencana Program Improvement SDM yang Berkelanjutan
Improvement Program Plan Sustainable Human Resources
Beberapa rencana program continous improvement telah dicanangkan sesuai dengan komitmen Perseroan untuk terus melakukan pengelolaan manusia yang sejalan dengan strategi Perseroan sehingga pada akhirnya mampu mencapai tujuan Perseroan yang diharapkan. Program continous improvement diarahkan untuk mencapai organisasi yang tangkas, perbaikan sistem dan memastikan kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapi tuntutan bisnis yang ada. Rencana program continous improvement tersebut antara lain sebagai berikut :
Several plans of continuous improvement programs were set up according to the company's commitment to continue managing human resources in line with corporate strategy to help it achieve the expected goals. The continuous improvements are aimed at creating an agile organization, system improvement and ensuring the readiness of human resources for dealing with the demands of the existing business. The continuous improvement program plans include the following things:
1. Melaksanakan program revitalisasi SDM yaitu dengan melakukan tinjauan terhadap struktur organisasi yang ada, kinerja SDM, kompetensi dan alokasi sumber daya manusia sehingga diharapkan tercipta organisasi yang lebih efektif, lebih tangkas dalam menunjang proses bisnis, menghasilkan produktivitas tinggi dan diharapkan dapat lebih kompetitif terhadap persaingan dunia usaha. 2. Program penguatan culture masih dilakukan secara berkelanjutan sebagai dasar untuk membangun budaya Good Corporate Governance (GCG) melalui Program internalisasi code of conduct (Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja). 3. Program perbaikan sistem yang akan dilaksanakan adalah dengan melakukan evaluasi terhadap Kebijakan dan Prosedur SDM dengan memperhatikan pertimbangan efisiensi dan efektifitas proses kerja. Program penyusunan succession planning dan career ladder berdasarkan konsep talent management yang sudah dimulai pada tahun sebelumnya akan dilanjutkan dan diharapkan dapat diselesaikan pada tahun berikutnya. Begitu pula untuk kelompok high potential, maka Talent Retention Program akan dilaksanakan dalam bentuk pengembangan, kesempatan karir dan benefit. Perbaikan proses resourcing juga akan dilakukan
1. Implementing the HR revitalization program, which is by conducting a review over the existing organizational structure, the performance of human resources, competence and allocation of human resources, in order to create a more effective and agile organization to support business process, generate high productivity and grow competitively in business competition.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
for
2. Culture reinforcement program is done at sustainable manner as a basis for building a Good Corporate Governance (GCG) culture through internalization program of code of conduct (Guideline of Business Ethics and Work Ethic). 3. System improvement program to be implemented is carried out by evaluating HR Policies and Procedures as well as considering the efficiency and effectiveness of working process. The formulation of succession planning and career ladder programs that are based on the concept of talent management and have already begun since the previous year are expected to continue and to be completed by next year. Similarly, for high potential group, the Talent Retention Program will be implemented in the form of career development, opportunities and benefits.
Sustainability Report
yaitu dengan lebih mengoptimalkan media sourcing yang ada, melakukan kerjasama dengan konsultan, memperluas jaringan komunitas sosial, melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan mengikuti job fair serta melakukan penyempurnaan terhadap database khususnya untuk database outsourcing yang belum terorganisasi secara optimal pada tahun sebelumnya. 4. Untuk menjamin kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapi tuntutan bisnis yang ada, maka perlu dipastikan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh karyawan sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan dalam jabatannya. Oleh sebab itu pemantapan program pengembangan akan terus dilakukan pada tahun-tahun berikutnya dengan memfokuskan pada pemenuhan kesenjangan kompetensi yang ada dan dilaksanakan secara komprehensif melalui progam pelatihan dan pendidikan 5. Mengembangkan program Knowledge Management sebagai bagian dari pengembangan SDM, yaitu berupa sarana untuk menyampaikan ide, konsep dan informasi yang dapat diakses oleh seluruh karyawan, termasuk sarana untuk mendokumentasikan informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh Perseroan. 6. Melakukan pengembangan sistem HRIS sehingga dapat digunakan secara optimal. Aplikasi-aplikasi dan sistem database akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ada yaitu seperti program HR Helpdesk, Certification Online, optimalisasi e-recruit dan e-office automation untuk prosesproses pengelolaan SDM yang saat ini masih manual.
The improvement process of resourcing will also be carried out by optimizing the existing media sourcing, a cooperation with consultants, expanding the social networks, conducting cooperation with educational institutions, participating in job fair and improving the database, specifically database outsourcing that was not yet well organized in the previous year. 4. To ensure that our human resources is ready to deal with the existing business demands, then it is important to ensure that the employees’ competence is appropriate with the required competencies in their job specification. Therefore, strengthening the development program will be continued in the coming years with the focus on the fullfilment of the existing competency gap and implemented comprehensively through a series of training and educational programs.
Pengelolaan Hubungan Industrial
Management of Industrial Relations
Tahun 2010 Pengelolaan SDM dirasakan makin terbuka dengan pola partnership antara Perseroan dengan Serikat Pekerja Elnusa (SPE). Perseroan melibatkan SPE dalam melakukan beberapa konsultasi terkait perpanjangan Peraturan Perusahaan yang habis pada tahun 2010, keikutsertaan SPE dalam pemilihan lembaga Asuransi untuk pengelolaan Dana Pesangon serta bersama-sama mengikuti event Gerak Jalan Tripartit Nasional dalam peringatan Hari Buruh Internasional (Mayday).
In 2010, Management of Human Resources felt to be more opened by employing a partnership scheme between the company with Elnusa Workers Union (SPE). The company involves SPE for some consulting sessions related with extension of Company Regulations that expired in 2010, in the selection process of an Insurance company to be assigned for managing Compensation Funds and to join the event of National Tripartite Marching in the celebration of International Labour Day (Mayday).
Sebagai bentuk komitmen Pimpinan Perseroan dalam pengelolaan SDM, maka dilakukan Management Visit ke lokasi-lokasi seperti Proyek Vico-Badak Divisi Drilling Services, Proyek Total – Kalimantan Divisi Oilfield Services dan Proyek Seismik yang ada di Divisi Geoscience Services. Kunjungan tersebut bertujuan
As part of commitment of The Company to good human resource management, then the management was performed. Visiting several locations such as Vico-Rhino Project of Drilling Services Division, Total Project - Borneo of Oilfield Services Division and Seismic Project of Geoscience Services Division.
5. To develop the Knowledge Management program as part of HR development, which is formed as a facility to communicate ideas, concepts and information that can be accessed by all employees, including the facilities to documenting the information and knowledge which are owned by the Company. 6. To carry out HRIS system development so that it can be used at optimum level. Applications and database system will be developed in accordance with the existing requirements, such as HR Helpdesk, Online Certification, optimization of e-recruit and e-office automation program to process human resource management which is still manually held.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
169
Laporan Keberlanjutan laporan sumber daya manusia human resources report
170
utama untuk peningkatan program Health, Safety & Environment (HSE), disamping untuk sosialisasi dalam rangka mengetahui aspirasi langsung dari karyawan pada proyek-proyek yang ada di Elnusa.
The visit was aimed to improve Health, Safety & Environment (HSE) program, in addition to socializion effort for collecting the aspiration of employees at the Elnusa’s existing projects.
Hubungan Kerjasama dengan Instansi Pemerintah seperti Departemen Tenaga Kerja Pusat dan Daerah juga tetap dilakukan untuk mendapatkan informasi, diskusi dan pelatihan ketenagakerjaan terkait dengan hubungan industrial.
Cooperation with Government Institutions such as Central and Local Department of Labor was also remains done to gain information, have discussions and employment training related with industrial relations.
Dalam rangka untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik di antara para karyawan dan program Community Development untuk lingkungan sekitar, maka setiap tahun Perseroan mengadakan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) seperti tahun-tahun sebelumnya, Untuk HUT yang ke 41 tahun 2010 yang kebetulan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1431H, Perseroan telah melakukan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan sederhana seperti kegiatan Bakti Sosial yaitu bingkisan Ramadhan untuk kaum duafa, donor darah, kunjungan ke panti jompo, beasiswa untuk anak-anak karyawan yang berprestasi, pengobatan gratis untuk masyarakat sekitar dan buka bersama dengan seluruh karyawan. Di samping itu, setiap bulan Perseroan juga melakukan kegiatan keagamaan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan karyawan seperti pengajian bulanan bagi umat Islam dan pendalaman iman bagi umat Kristiani. Selain itu Perseroan juga memberikan kesempatan kepada karyawan untuk melakukan kegiatan lainnya untuk menumbuhkan semangat kerja, diantaranya dengan program pengembangan seni budaya (club musik dll) dan juga program pengembangan olahraga (tenis lapangan, tenis meja, bulutangkis, futsal, senam dan yoga)
In order to create a conducive working environment among the employees and Community Development programs dedicated for the surrounding environment, then every year The Company hold an anniversary celebration just like in the previous years. The 41th anniversary in 2010 was coincided with the holy month of Ramadhan 1431H, thus The Company has conducted a series of Social Charity programs such as distributing Ramadan packages for the poor, blood donors, visits to nursing homes, scholarships for employees’s best performing children, free medical treatment for local communities and breaking fast with all employees. Aside of that, The Company conducted religious activities to enhance faith and religious piety of its employees by holding monthly lectures for the Moslems and Christians. In addition, The Company also managed other activities to foster the spirit of the employees, by cultural development activities (music club, etc) and sports activities (as tennis, table tennis, badminton, futsal, gymnastics and yoga.
Penghargaan Terhadap Karyawan
Appreciation to Employees
Sebagai bentuk apresiasi terhadap karyawan atas pencapaian kinerja maupun sikap positif dalam bekerja, serta sebagai upaya untuk menumbuhkan performance based culture sekaligus sebagai salah satu bentuk dukungan manajemen terhadap prinsip pengelolaan SDM sebagai Human Capital Asset, maka Perseroan melakukan program apresiasi kepada karyawan. Seperti yang sudah dilakukan pada sebelumnya, maka pada tahun 2010 program apresiasi kepada karyawan dilakukan melalui Program pemilihan karyawan Excellent, karyawan Favorite (Elnusa Idol) dan karyawan Perfect Attendance.
As a token of appreciation to employees for their performance and positive attitude at work, as well as an effort to raise performance-based culture and one of the management’s supports for the principle of HR management as Human Capital Assets, the company conducts a reward program for employees. As in previous years, in 2010 reward program was realized through a selection program of Excellent employee, Favorite employee (Elnusa Idol) and Perfect Attendance employee.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Sustainability Report
Karyawan dengan kategori excellent dinilai berdasarkan pemenuhan atas kriteria SDM sebagai human capital asset melalui indikator sbb : • Intellectual capability • Emotional capability • Social capability • Virtual capability • Adversity capability • Healthy capability
The excellent employees meet the human resources criteria as human capital asset, such as:
Program rutin lain yang masih tetap dilakukan di tahun 2010 terkait apresiasi kepada karyawan adalah Program Haji, dimana dalam rangka untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan karyawan, maka Perseroan memberikan dukungan dalam bentuk bantuan Ongkos Naik Haji (ONH) kepada karyawan yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku.
The other routine program in 2010 relating to give appreciation to the employees was Hajj Program, aiming at strengthening faith and beliefs of employees, and was given in the form of Hajj Fee to the employees that fill the applicable standards.
Sistem Informasi Sdm
Human Resource Information System
Sepanjang tahun 2010, telah dilakukan program pengembangan dan update system informasi SDM (Human Resource Information System - HRIS) sesuai dengan kebutuhan organisasi. Penerapan e-office untuk pekerjaan-pekerjaan yang pengelolaan SDM sudah dilakukan seperti update data karyawan, pengajuan cuti, Ijin dan permintaan tenaga kerja sudah dilakukan menggunakan e-office yang dapat mempercepat proses pengambilan keputusan dan mengurangi penggunaan kertas (paperless). Selain itu aplikasi lain yang telah diimplementasikan adalah aplikasi e-recruit, induction online dan employee self service.
In 2010, the Company took improvements and updated Human Resource Information System (HRIS) according to the organization’s needs. The implementation of e-office for human resources management works was done by updating employees’ data, proposal for vacation, permission and demand for workers, using e-office which can facilitate quick decision making and minimize the paper use (going paperless). Besides, the other applications that were implemented included e-recruit, induction online and employee self service.
Di tahun 2010 juga, masalah Presensi karyawan mulai mendapatkan perhatian serius dari Direksi, pemberlakukan tindakan dan sanksi mulai dilaksanakan kepada karyawan yang sering terlambat atau tidak melakukan presensi. Hal ini untuk menumbuhkan rasa disiplin kepada setiap karyawan sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan produktifitas karyawan dalam bekerja.
In 2010, the employee’s attendance issue caught serious attention of the Directors thus they started implementing some actions and sanctions upon the employees who were often late or failed to attend. This effort is aimed at building discipline in every employee so as to improve their effectiveness and work productivity.
Pada akhir tahun 2010 juga sudah dimulai dibuat aplikasi untuk sharing informasi dalam bentuk program HR Helpdesk kepada karyawan seputar Human Resource dengan berbasis web yang bisa diakses oleh seluruh karyawan. Aplikasi ini akan diluncurkan penggunaannya pada kuartal 1 tahun 2011.
At the end of 2010 a web-based application for information sharing was made in the form of HR Helpdesk program concerning Human Resource issue and accessible by all employees. This application will be effectively launched in first quarter of 2011.
• • • • • •
Intellectual capability Emotional capability Social capability Virtual capability Adversity capability Healthy capability
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
171
Laporan Keberlanjutan
laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Reports
d
Sepanjang 2010 dilaksanakan upaya-upaya menempatkan posisi tanggung jawab Perusahaan pada level yang strategis dalam mendukung operasi untuk memperkuat basis hubungan dengan masyarakat. During 2010, The Company took efforts to place Corporate Social Responsibilities at a strategic level to support the operations to strengthen the basis for social relation with surrounding community.
172
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Sustainability Report
Konsep dan manajemen tanggung jawab sosial perusahaan
Concept and management corporate social responsibility
"Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan / atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan" (Pasal 74 ayat 1 UU No.40 Tahun 2007)
"Companies which conduct their business activities on their field and or / related with natural resources must conduct corporate social and environment reponsibility" (Article 74 paragraph 1 Law No.40 Year 2007)
"Definisi tanggung jawab sosial perusahaan yang digunakan oleh Perseroan adalah komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari bisnis yang dijalankan dan kontribusi Perseroan dari sumber daya yang dimiliki." (Phillip Kotler & Nancy Lee)
" The definition of Corporate Social Responsibility which is used by the Company is the commitment to escalate community welfare from the business and Corporate contributions from its resources" (Phillip Kotler & Nancy Lee)
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan, komunitas setempat, maupun masyarakat secara luas. Komitmen Perseroan ini adalah wujud implementasi dari Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 74 dan kepedulian Perseroan terhadap komunitas maupun masyarakat secara luas. Sebagai wujud komitmen Perseroan dalam penerapan tanggung jawab sosial perusahaan yang berdaya nilai, sepanjang Tahun 2010 dilaksanakan upaya-upaya menempatkan posisi tanggung jawab sosial perusahaan pada level yang strategis dalam mendukung operasi untuk memperkuat basis hubungan masyarakat di lokasi-lokasi pekerjaan berlangsung.
Corporate Social and Environment Responsibilities are the Company’s commitment to participate in sustainable development as a way to enhance quality of life and useful environment, for either the Company, local community, and wider society. The Company’s commitment is the realization of implementation of article 74 of Law No. 40 Year 2007 and the Company’s concern for the community and wider society. As a part of commitment of the Company in implementing valuable corporate social responsibilities, in 2010 the Company took efforts to place corporate social responsibilities at a strategic level to support the operation to create stronger base for social relation with surrounding community at the Company’s business location.
Tanggung Jawab Sosial dilaksanakan dengan menempatkan Perseroan sebagai bagian yang berpadu tak terpisahkan dengan lingkungannya untuk bernilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Pintu koordinasi utama berada di unit kerja Komunikasi – Divisi Corporate Secretary dengan garis pelaporan langsung kepada Direktur Utama dan bersinergi melalui pintupintu CSR tiga Divisi Operasi Perseroan (Geoscience Services, Drilling Services dan Oilfield Services).
Corporate Social Responsibility is carried out by positioning the Company as an integral part to the environment to create an added value for stakeholders. Main coordination gate is in Communication - Corporate Secretary Division with the direct reporting line to President Director and has synergy through three Operational Division of the Company. (Geoscience Services, Drilling Services and Oilfield Services).
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
173
Laporan Keberlanjutan laporan tanggung jawab sosial perusahaan corporate social responsibility report
Struktur Pelaksana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Operational Structure Corporate Social Responsibility President Director
PT Elnusa Tbk.
CSR Section
All areas
Level
Site Operation Level
Corporate Secretary
CSR Support
CSR Support
CSR Support
Geosciences services
Drilling Services
Oilfield Services
Konsep yang dibangun oleh Perseroan dalam tanggung jawab sosial perusahaan adalah dengan Visi Bisnis Berkelanjutan. Eksistensi Perseroan adalah buah dari pembangunan, terlibat dalam pembangunan, serta membantu pemerintah untuk mengarah pada pembangunan yang berkelanjutan dalam lingkup pembangunan nasional maupun skala global sebagai warga dunia. Konsep ini merujuk pada MDGs (Millenium Development Goals) untuk memandu peran Perseroan dalam berkontribusi sesuai kemampuan.
The concept built for corporate social responsibilities is a Sustainable Business Vision. The Company’s existence is resulted from development, involves in development, as well as help government to lead to sustainable development in both nationally and globally as part of world’s community. The concept refers to MDGs (Millennium Development Goals) to direct the role of the Company so as to make contribution according to its capacity.
Landasan utama pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan adalah triple bottom line (People-PlanetProfit) yang diterjemahkan menjadi visi CSR (Corporate Social Responsibility) Perseroan yaitu:
The basic principal for implementing corporate social responsibility programs are the triple bottom line (PeoplePlanet-Profit) which is translated into a CSR (Corporate Social Responsibility) vision of the Company namely:
Menjadi perusahaan yang bernilai tambah dengan menyertakan kepedulian sosial dan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari keberhasilan selain ukuran kinerja perusahaan Being a value added company by including social and environmental concerns as part of a success as well as the company's performance Dari visi tersebut, Perseroan menurunkannya menjadi empat misi penyelenggaraan tanggung jawab sosial perusahaan yaitu: 1. Mengutamakan manfaat bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi pekerjaan. 2. Mempunyai efek strategis untuk komunitas sesuai kebutuhan masyarakat. 3. Berorientasi pelestarian budaya, kearifan lokal dan cinta alam. 4. Menerapkan model kerja sama dalam pelaksanaan untuk sinergi dan investasi sosial.
174
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
From that vision, the Company formulates 4 (four) missions related to corporate social responsibilities, namely: 1. Prioritizing benefits to community at the operational areas of the Company. 2. Having strategic impacts for the community according to the needs of the Community. 3. Having orientation to cultural preservation, local values and nature’s passion. 4. Implementing partnership model in conducting synergy and social investment.
Sustainability Report
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan ditangani Perseroan melalui beberapa jalur:
The implementation of corporate social responsibilities is carried out through several ways:
(1)
(2)
(3)
Lintas Divisi Inter Division
Spesialisasi di Internal sebagai Operator Kegiatan Internal Specialization as an Activity Operator
Kerja Sama Perseroan dengan Lembaga Nirlaba / Organisasi Kemanusiaan Corporate Partnership with Non-profit Organization/ Humanitarian Organization
Perseoran melalui divisi-divisi operasi yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia melakukan layanan kemasyarakatan, sosial dan aktivitas CSR lainnya. The Company through the Operation Divisions which are spread throughout Indonesia conducted communal, social service and other CSR activities. Inisiasi Green Office dengan observasi program JGO (Jakarta Green Office) dan kampanye internal dengan pelaksana Elnusa Building Management dikoordinir unit CSR/Sustainability Affairs Perseroan. Green Office initiation with JGO observation program and internal campaign Elnusa Building Management as executor coordinated by CSR unit.
Perseroan membentuk Yayasan Baitul Hikmah Elnusa sebagai operator CSR khusus kawasan Graha Elnusa, Jakarta. The Company established the Baitul Hikmah Elnusa Foundation as the CSR operator particularly in the Graha Elnusa area, Jakarta.
Kerja sama EER dengan lembaga ACT (Aksi Cepat Tanggap) dalam aksi kepedulian pada fase darurat dan pemulihan awal di kawasan bencana. Cooperation of EER with ACT (Aksi Cepat Tanggap) in concern actions at emergency phase and initial recovery in disaster areas.
Elnusa Emergency Response (EER) berdasarkan SK Direksi No. 122/EN/KTTPS/000D/2008. Elnusa Emergency Response (EER) based on the Director’s decree No.122/EN/KTTPS/000D/2008.
Kedermawanan berupa penggalangan dana dari keluarga besar Elnusa Group dalam kegiatan kemanusiaan dan aksi hijau. Generosity act in form of fund raising from Elnusa Group in humanitarian and go green act.
Elnusa Volunteer Club sebagai operator pendampingan Desa Binaan Elnusa di Yogyakarta. Elnusa Volunteer Club as operating assistance of Desa Binaan Elnusa in Yogyakarta.
Kepedulian terhadap Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan – termasuk kesiapsiagaan bencana yang berlaku bagi seluruh karyawan dan keluarganya, mitra kerja, penyewa Graha Elnusa serta pengunjung di Graha Elnusa dengan pusat koordinasi di Divisi HSE (Health, Safety and Environment). Concern towards Security, Health, Safety, and Environment- including disaster preparedness which applies to all employees and their families, partners, Graha Elnusa tenants as well as visitorswith coordination center at the HSE Division. Layanan kesempatan Praktek Kerja Lapangan dan Magang di berbagai Divisi dengan koordinasi dari Divisi SDM. Work Practices and internship opportunity in various divisions with coordination from the HR Division. Aktivitas inisiatif komunitas hobi, seni dan olahraga oleh klub internal Perseroan; dimotori oleh karyawan lintas Divisi sesuai minat dan bakat. Initiative activities of interest, art and sport community by the Company’s internal club; driven by employees across division according to their interest and talent. Pelaksanaan kegiatan temporary kepanitiaan oleh karyawan lintas Divisi dan Anak Perusahaan dalam rangka Hari Besar Keagamaan dan Hari Besar Nasional. Implementation of the temporary activities by employees across division in commemorating religious and national days.
Masjid Baitul Hikmah Elnusa sebagai pusat aktivitas religi Islam dan layanan karitatif. Baitul Hikmah Elnusa Mosque as an Islamic activity center and charity service.
Sumbangsih keahlian profesional, alat kerja pemboran air bersih dan kepedulian karyawan Elnusa Group bekerja sama dengan lembaga nirlaba internasional Islamic Relief Worldwide melalui Yayasan Baitul Hikmah Elnusa. Professional expertise contribution, water drilling equipment and Elnusa Group employee concern in cooperation with international non profit organization Islamic Relief Worldwide through Baitul Hikmah Elnusa Foundation. Kerja sama EER di lokasi bencana dengan timtim kemanusiaan dari Departemen ESDM dan Pertamina Peduli. Cooperation between EER in disaster location with humanitarian teams from the Department of Energy and Mineral Resources as well as Pertamina. Inisiasi kerja sama Perseroan dengan pengelola pelestari alam di Kalimantan, masing-masing Badan Pengelola Hutan Lindung Sungai Wain (BPHLSW) dan Borneo Orangutan Survival Foundation. Initiation of the Company’s cooperation with nature conservationist management in Kalimantan, respectively the Bureau of Wain River Conservation Forrest and Borneo Orangutan Survival Foundation.
Perhimpunan Umat Kristiani sebagai pusat aktivitas religi Kristiani dan layanan karitatif. Christians association as a Christian activity center and charity services.
Kopen Medika sebagai operator Balai Pengobatan Umum di lokasi Graha Elnusa. Kopen Medika as the medical center operator located at Graha Elnusa.
Perseroan mengalokasikan dana CSR untuk Persatuan Wanita Patra dalam menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) khusus Taman Kanak-kanak/TK Umum. The Company allocates CSR fund to the Patra Women Association in organizing Early Age Childs Education for kindergarten.
Kerja sama berkelanjutan dalam bidang kesehatan melalui Yayasan Baitul Hikmah Elnusa dengan lembaga kemanusiaan PKPU. Sustainable cooperation in Health through Baitul Hikmah Elnusa Foundation with a humanitarian organization namely PKPU. Kerja sama berkelanjutan antara Perseroan melalui Klub Donor Darah Elnusa dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Sustainable cooperation between the Company through the Elnusa Blood Donor Club with the Indonesia Red Cross. Kerja sama Perseroan dalam Superqurban dengan Rumah Zakat. The Company’s cooperation in Superqurban with Rumah Zakat.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
175
Laporan Keberlanjutan laporan tanggung jawab sosial perusahaan corporate social responsibility report
Fokus tanggung jawab sosial perusahaan diaplikasikan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan Komunitas dan Lingkungan Hidup. Penanganan komunitas berorientasi pada pemberdayaan melalui tiga kebutuhan dasar untuk peningkatan hidup yang lebih baik (Three Fundamentals for a Better Life), yaitu Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan. Adapun aktivitas perhatian terhadap lingkungan hidup adalah gerakan hijau untuk menjaga kelestarian bumi dan program berorientasi kepedulian dan kemanusiaan.
Ekonomi
Pendidikan Education
Kesehatan Health
Gerakan Hijau Green Campaign
Environment
Lingkungan Hidup
PROGRAM CSR PT Elnusa Tbk. 2010 PT Elnusa Tbk. 2010 CSR Program
Community
Komunitas
Economy
Kerelawanan Voluntary
Disaster Preparedness
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Hari Pengusaha Kecil Small Entrepreneur Day Tabung Hikmah Mandiri
Beasiswa Terpadu Integrated Scholarship Taman Belajar Elnusa Elnusa Learning Center TK Patra VII Praktek Kerja Lapangan Work Practice Magang Internship Penelitian Mahasiswa Research
Pos Sehat Research Balai Pengobatan Medical Center Forum Posyandu Health Center Forum Donor Darah Blood Donor
Inisiasi Sehat Health Initiation Peringatan Hari Bumi Earth Day Commemoration Revitalisasi Hutan Lindung Preserved Revitalization Supporting Borneo's Orangutan
Drilling for Water
Kesiapsiagaan Bencana
176
The focus of Corporate Social Responsibility is applied on the activity that employ community and environmental approach. Community handling is oriented to development through ‘Three Fundamentals for a Better Life’, Economy, Education and Health. Whereas, the environmental activity includes Go Green Action as part of the effort to preserve earth and care-and-humanitarian-oriented program.
Elnusa Volunteer Camp Volunteer for Wasior
Safety Drilling Disaster Preparedness Elpiji Safety Campaign
Sustainability Report
KOMUNITAS
COMMUNITY
1. Ekonomi
1. Economy
a. Hari Pengusaha Kecil (HPK). Kegiatan ini adalah bentuk keberpihakan Perseroan terhadap para pelaku usaha kecil untuk melakukan transaksi jual beli di area Graha Elnusa dengan dibebankan biaya sewa yang dapat dijangkau (affordable) setiap hari Jumat. Lingkungan strategis usaha yang berada di kawasan Graha Elnusa dan berdekatan dengan gedung-gedung perkantoran lain membuat antusias pelaku bisnis untuk turut serta. Jumlah pelaku usaha yang berpartisipasi 60 stand sepanjang Tahun 2010. Biaya sewa digunakan untuk kegiatan pembinaan yang manfaatnya kembali kepada para pelaku usaha kecil tersebut. Operator: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa
a. Small Entrepreneur Day (Hari Pengusaha Kecil/HPK). This activity represents the Company’s concern for small entrepreneur that involves in buy and sale transaction at Graha Elnusa by offering affordable rental rate on every Friday. The strategic business location around Graha Elnusa, close to other office buildings, raises enthusiasm of the entrepreneur. Total entrepreneur participating to rent 60 stands in 2010. The rental income is then used to fund the development of other useful activities for the small entrepreneur. Operator: Baitul Hikmah Elnusa Foundation.
b. Tabung Hikmah Mandiri (THM). Program ini merupakan kegiatan pengembangan ekonomi yang dilakukan dengan mengaplikasikan konsep lembaga keuangan mikro syariah Baitul Maal wat Tamwil (BMT) yang popular untuk membantu para pelaku usaha kecil. Konsep ini merupakan pengembangan dari P2KM (Program Pengembangan Kemandirian Masyarakat) yang dirintis Tahun 2002. Operator: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa.
b. Tabung Hikmah Mandiri (THM). This program is directed to be an economic development activity that is conducted by applying sharia micro financing concept called Baitul Maal wat Tamwil (BMT), a popular financing scheme for small entrepreneur. This concept is a developed concept from P2KM (Community Independency Development Program) initiated in 2002. Operator: Baitul Hikmah Elnusa Foundation.
Prinsip Kerja Lembaga Working Principle of the Institution
• Pembiayaan mikro-syariah | Sharia-micro financing • Pembinaan dan penguatan etos kemandirian | Development and strengthening independency ethic • Manajemen usaha | Business Management • Pembangunan jaringan pasar | Development of Market Network
Penyaluran Dana Awal (Tahun 2002) Distribution of Capital (2002)
Rp372.229.450
Pemetik Manfaat Tahun 2010 Benefit recipients in 2010
315 keluarga | 315 families
Sebaran wilayah kerja pemetik manfaat Working areas of benefit recipients
Jakarta Selatan sekitar Graha Elnusa | South Jakarta around Graha Elnusa Kelurahan Cilandak Timur | Cilandak Timur Sub district Kelurahan Cilandak Barat | Cilandak Barat Sub district Kelurahan Lebak Bulus | Lebak Bulus Sub district Kelurahan Susukan Pasar Rebo | Susukan Pasar Rebo Sub district
2. Pendidikan
2. Education
a. Beasiswa Terpadu (BEST). Program ini didedikasikan untuk para pelajar berlatar belakang keluarga berpenghasilan rendah berdasarkan standar Upah Minimum Regional (UMR). Penerima beasiswa biaya pendidikan, pendampingan peningkatan prestasi akademik dan non akademik yang meliputi bimbingan belajar Bahasa Inggris, try out, pelatihan Emotional Spiritual dan outbound training. Jumlah peserta BEST untuk Tahun 2010 berjumlah 62 siswa dengan total dana yang termanfaatkan Rp51.030.000. Di bawah ini perkembangan
a. Integrated Scholarship (Beasiswa Terpadu/BEST). The program is aimed for students from lowincome families based on of Regional Minimum Wages standard. Recipients for Educational Fee Scholarship, consultancy for improvement of academic and non-academic achievements covering English learning, try out, Emotional Spiritual training and outbound training. Total BEST participants in 2010 were 62 students with total fund disbursed IDR51,030,000. Below is the development of participant quantity and
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
177
Laporan Keberlanjutan laporan tanggung jawab sosial perusahaan corporate social responsibility report
kuantitas peserta dan total penerima manfaat sejak program dilaksanakan hingga 2010 adalah 281 orang. Operator: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa
total benefit recipients since the kickoff of the program until 2010 were 281 people. Operator: Baitul Hikmah Elnusa Foundation
23%
3%
74%
SD
178
SLTP
SLTA
b. TK Patra VII. Perseroan memfasiitasi sarana dan honorarium tenaga pengajar profesional sebagai bentuk partisipasi dalam PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dari keluarga berpenghasilan rendah. TK Umum ini berlokasi di Jalan Albesia Raya Blok A No. 6 dan 7, Cipinang, Jakarta Timur. Investasi sosial dari Perseroan berupa gedung sekolah berlantai dua dengan nilai asset Rp395.300.000. Tahun 2010, TK Patra menampung 27 siswa/i dan mendukung kegiatan belajar mengajar, dengan total dana yang disalurkan Rp38.000.000. Operator: Persatuan Wanita Patra (PWP) Tingkat PT Elnusa Tbk.
b. TK Patra VII. The Company extends fund for facilities and honorarium of the professional teachers joining in the Early Age Child Education (PAUD-Pendidikan Anak Usia Dini), from low-income families. The General Kindergarten is located on Jalan Albesia Raya Block A No. 6 and 7, Cipinang, East Jakarta. Social investment from the Company is in the form of two-story school building which valued IDR395,300,000. In 2010, TK Patra accommodates 27 students and support learning activity with total distributed fund of IDR38,000,000. Operator: Patra Women Association (Persatuan Wanita Patra / PWP) of PT Elnusa Tbk.
c. Taman Belajar Elnusa (TBE). Program ini adalah layanan pendidikan gratis berbasis ketahanan mental spiritual untuk anak-anak dan remaja. Kegiatan intensif setiap hari kerja ini merupakan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dengan bentuk TKIT (Taman Kanak-kanak Islam Terpadu), TPA (Taman Pendidikan Al Quran) bernama “Baitul Hikmah” yang telah diakreditasi Departemen Agama RI No. Kd.09.01/6/BA.01.1/698/2008, status diakui
c. Taman Belajar Elnusa (TBE). This program is a free spiritual-endurance-based education for kids and teenagers. The intensive activity which is done on every working day is included in PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) taking a form of Integrated Islamic Kindergarten (Taman Kanak-kanak Islam Terpadu/TKIT), Al Quran Learning Center (Taman Pendidikan Al Quran/TPA) called “Baitul Hikmah” which has been accredited by Department of Religious Affairs of Republic of Indonesia
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Sustainability Report
dan mendapatkan dana dari pemerintah sebesar Rp30.000.000 untuk Tahun 2010. TBE berprestasi di tingkat nasional, menjuarai Lomba Gugus TK Tingkat Nasional Tahun 2010 di Surabaya dan Juara Umum Festival Al Achfas Dwi Matra se-Jakarta Selatan. Jumlah siswa didik Tahun 2010 adalah 167 siswa dan total penerima manfaat hingga Tahun 2010 adalah 1.687 siswa. Operator: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa
No. Kd.09.01/6/BA.01.1/698/2008, recognized status and obtain government fund amounting IDR30.000.000 for the year of 2010. TBE scored a national achievement by winning National Kindergarten Group Competition for 2010 in Surabaya and First Winner at Al Achfas Dwi Matra Festival of South Jakarta. Total students in 2010 were 167 students and benefit recipients until 2010 were 1,687 students. Operator: Baitul Hikmah Elnusa Foundation.
d. Praktek Kerja Lapang (PKL). Perseroan memberikan kesempatan bagi siswa-siswi dari sekolah umum, kejuruan dan perguruan tinggi untuk belajar dan mengenal dunia kerja yang ada di Perseroan. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan keterbukaan Perseroan terhadap pembekalan tunas-tunas bangsa. Dalam Tahun 2010, sejumlah 21 siswa/i mendapat kesempatan untuk melakukan PKL dengan sebaran lokasi kerja di tujuh Divisi di Perseroan. Koordinator: Divisi SDM
d. Field Work Practice (PKL). The Company offers opportunities for students of specialized schools and college to learn and introduce them to working environment at the Company. The activity is a manifestation of care and openness of the Company for the development of nation’s germs. In 2010, about 21 students joined in the Company for Field Work Practice, which were assigned at seven divisions at the Company. Coordinator: HR Division
Asset Management & Maintenance 5%
10%
Information System
14%
Human Resources 24% 14%
Corporate Secretary Drilling Services
14%
Procurement & Corporate Services
19%
Geosciences Services
e. Kerja Magang. Peserta kegiatan magang adalah mahasiswa di tingkat akhir dan fresh graduated yang telah memiliki bekal pendidikan spesifik. Perseroan memberikan pengganti transportasi dan membuka kesempatan bagi peserta magang untuk mengikuti proses seleksi apabila Perseroan menyelenggarakan kegiatan penerimaan karyawan baru. Tahun 2010, Perseroan telah memberikan kesempatan kepada 95 orang dari berbagai universitas yang terdistribusi ke berbagai divisi dari Perseroan dengan biaya dukungan untuk para pemagang ini sebesar Rp302.270.000. Koordinator: Divisi SDM
e. Apprenticeship. Participants of apprentice program are students of final level and fresh graduate, who have already had specific education background. The Company has give compensation for transportation and opportunities for the apprentice students to participate in selection process if the Company opens a recruitment of new employees. In 2010, the Company gave opportunities to 95 people from any universities to work at various divisions at the Company, funded at IDR302,270,000. Coordinator: HR Division. Human Resources Procurement & Corporate Services
0.16% 0.23% .07%
0
Corporate Finance Asset Management & Maintenance
0.09%
0.13%
Geosciences Services Accounting & Tax
0.09% 0.11%
0.12%
Corporate Secretary Lain-lain
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
179
Laporan Keberlanjutan laporan tanggung jawab sosial perusahaan corporate social responsibility report
f. Penelitian. Bentuk kepedulian Perseroan terhadap kerjasama penelitian antara Universitas dan Perseroan salah satunya diwujudkan melalui program penelitian. Di tahun ini, aktivitas penelitian yang telah dilakukan berjumlah delapan topik penelitian dan terkonsentrasi pada bidang Geoscience. Koordinator: Divisi SDM
f. Research. The Company shows its care for research partnership between the Company and universities by holding a research program. In that year, the research activities covered eight topics and were concentrated on Geoscience. Coordinator: HR Division.
3. Kesehatan
3. Health
a. Pos Sehat yaitu layanan kesehatan cuma-cuma, dilaksanakan empat bulan sekali untuk pengobatan umum, pengobatan gigi, paket gizi ibu dan balita bagi warga di sekitar Graha Elnusa Pada tahun 2010, Perseroan menyelenggarakan program ini tiga kali dengan total dana Rp21.000.000. Operator: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa b. Balai Pengobatan. Perseroan membuka Balai Pengobatan Umum berlokasi di kawasan Graha Elnusa untuk layanan dokter umum dan dokter gigi. Balai Pengobatan ini merupakan fasilitas yang pada khususnya disediakan untuk karyawan Perseroan sebagai bagian dari benefit dengan pengaturan pada Divisi Sumber Daya Manusia. Balai Pengobatan ini juga terbuka untuk umum, dengan jam layanan setiap hari kerja. Operator: Kopen Medika. c. Forum Posyandu. Forum ini dibentuk guna mendukung program pemerintah bagi kesehatan ibu dan anak. Forum diadakan setiap bulan, beranggotakan sepuluh Posyandu yang tersebar di kelurahan Cilandak Barat dan Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Tahun 2010 dana yang dialokasikan untuk program ini Rp24.000.000. Operator: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa
a. Pos Sehat is a free medical service which is carried out once in four months for general check-up, teeth treatment, mom and baby’s nutrition package, for families around Graha Elnusa. In 2010, the Company held this program for three times for IDR21,000,000. Operator: Baitul Hikmah Elnusa Foundation. b. Medical Center. The Company opens a General Medical Center located at Graha Elnusa for general and teeth treatment services. The medical center is indeed established for employees of the Company as part of benefit yet under management of HRD Division. The medical center is also opened for public, operating on each of working days. Operator: Kopen Medika. c. Integrated health service (Posyandu). This forum is established to support the government program for mother and kids’ health. The monthly forum consists of ten Posyandu located in Cilandak Barat and Cilandak Timur Sub districts, South Jakarta. In 2010 the Company allocates IDR24,000,000 to support the program. Operator: Baitul Hikmah Elnusa Foundation
Tanggung jawab sosial dilaksanakan dengan menempatkan Perseroan sebagai bagian yang berpadu tak terpisahkan dengan lingkungannya untuk bernilai tambah bagi para pemangku kepentingan Corporate Social Responsibility is carried out by positioning the Company as an integral part to the environment to create an added value for stakeholders
180
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Sustainability Report
d. Donor Darah. Program ini diselenggarakan berdasarkan preferensi dan kepedulian dari warga Graha Elnusa. Pada 2010 ini, Hari Donor Darah dilaksanakan pada Bulan Agustus dan diikuti oleh 135 pendonor dalam rangka Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Operator: Klub Donor Darah Elnusa Group
d. Blood Donor. The program is held in line with preference and care from community living around Graha Elnusa. In 2010, Blood Donor Day was held in August to celebrate Indonesia’s Independence Day and took participation of 135. Operator: Elnusa Group’s Blood Donor Club.
LINGKUNGAN HIDUP
Environment
Kepedulian Perseroan terhadap perubahan iklim global dan pelestarian alam direalisasikan Perseroan dengan mengaplikasikan program-program tanggung jawab sosial yang berfokuskan pada empat program: 1. Gerakan Hijau 2. Drilling for Water 3. Kerelawanan, dan 4. Kesiapsiagaan Bencana
The Company’s concern on global climate change and natural preservation is realized through the application of corporate social responsibilities that are focused four programs: 1. Green Action 2. Drilling for Water 3. Voluntary action, and 4. Disaster Readiness
1. Gerakan Hijau Penghijauan merupakan kegiatan sentral yang diinisiasi Perseroan pada 2010 ini sebagai kelanjutan dari Go Green Initiative yang digerakkan sejak Tahun 2008. Tiga program utama Go Green Tahun 2010, yaitu: a. Inisiasi Derma 2011 Pohon, program ini dilaksanakan pada akhir tahun untuk menyambut datangnya Tahun 2011 dengan menggalang inisiatif individual untuk berderma dalam bentuk pohon. Inisiator adalah Direksi dengan menanamkan pohonnya di area Warehouse ELSA UTAMA di kawasan Sentul, Bogor. Dana awal untuk inisiasi ini dari anggaran 2010 hanya Rp4.800.000 untuk kemudian digeneratif mencapai target minimal 2011 pohon sepanjang Tahun 2011. b. Peringatan Hari Bumi. Bertempat di Graha Elnusa pada tanggal 22 April 2010, Perseroan melaksanakan Peringatan Hari Bumi dalam bentuk kampanye daur ulang dan pengurangan emisi. Kegiatan ini sebagai bentuk stimulus kesadaran untuk menjaga planet Bumi. c. Revitalisasi Hutan Lindung. Perseroan melaksanakan inisiasi kebersamaan revitalisasi Hutan Lindung Sungai Wain di ibukota Kalimantan Timur, Balikpapan. Penyerahan pohon perdana sejumlah 200 pohon dilaksanakan bulan Oktober. d. Dukung Kampanye Perlindungan Orangutan. Perseroan mendukung kampanye perlindungan satwa endemik Indonesia dengan turut ambil bagian dalam program-program yang diselenggarakan oleh BOSF (Borneo Orangutan Survival Foundation). Tahun 2010, inisiatif awal dukungan dana untuk kampanye perlindungan Orangutan sebesar Rp10.000.000.
1. Go Green Action The Go Green Action was a central activity of the Company in 2010 serving as the continuity of Go Green Initiative program having been initiated since 2008. The three main programs in Go Green Action in 2010, were: a. Initiation of Planting 2011 Trees, a program which was held in the end of the year to welcome 2011 aiming at raising individual initiative for giving donation in the form of trees. The program initiator was Directors by planting the trees at ELSA UTAMA Warehouse area in Sentul, Bogor. The initial allocation for the program came from 2010 budget in the amount of IDR4,800,000 to be further generated to reach minimum target of planting 2011 trees for the whole 2011. b. The Earth Day. Located at Graha Elnusa on April 22, 2010, the Company held the Earth Day in the form of recycle campaign and emission reduction. The activity reflects the awareness to preserve Earth Planet. c. Conservatory Forest Revitalization. The Company initiated a revitalization of Conservatory Forest around Wain River in capital city of East Kalimantan, Balikpapan. The initial presentation of 200 trees was done in October. d. Support Orangutan Conservation Campaign. The Company supported the campaign for conserving the Indonesia’s endemic species by taking programs held by BOSF (Borneo Orangutan Survival Foundation). In 2010, the fund initiative for Orangutan conservation campaign was IDR10,000,000.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
181
Laporan Keberlanjutan
2. Drilling for Water
182
Program ini merupakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang secara langsung berkaitan dengan bisnis inti Perseroan yaitu pemboran. Program berupa penyediaan alat kerja pemboran air bersih dan kepedulian karyawan untuk turut ambil bagian dalam pelaksanaan di lapangan. Drilling for Water adalah program khas Perseroan sejak peristiwa Tsunami Aceh (2004) dalam fase relief (pra-pemulihan) di lokasi bencana nasional. Sepanjang tahun 2010, Drilling for Water bekerja di Sumatera Barat, DI Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan perlengkapan hibah dari Perseroan senilai Rp305.000.000 berupa Rig Jacro Portable Series 300 Isuzu sebanyak dua unit. Adapun biaya operasional dari CSR yang termanfaatkan sebesar Rp137.885.173 untuk lokasi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah (pra-pemulihan pasca erupsi Merapi), sehingga diperoleh manfaat berkelanjutan berupa air bersih yang dinikmati oleh sekitar 3.450 jiwa di enam titik lokasi. Adapun untuk pemulihan pasca gempa Sumatera Barat, Perseroan melalui Yayasan Baitul Hikmah Elnusa bekerja sama dengan Islamic Relief Worldwide dengan pendanaan penuh dari lembaga nirlaba internasional tersebut untuk dua belas titik lokasi di Kabupaten Padang-Pariaman, dengan total pemetik manfaat lebih dari 6.000 jiwa.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
2. Drilling for Water
This program is part of corporate social responsibility that directly relates to the Company’s core business, which is drilling. The program includes providing drilling equipment for clean water and employee’s concern to participate in the field work. Drilling for Water is a routine program of the Company since the devastating Tsunami hit Aceh (2004) and the community when it was in relief phase at national disaster-hit areas. During 2010, Drilling for Water took place in West Sumatera, DI Yogyakarta and Central Java as the Company granted two units of Rig Jacro Portable Series 300 Isuzu valuing IDR305,000,000. The operational cost of CSR fund for helping post-Merapi’s eruption recovery in DI Yogyakarta and Central Java reached IDR137,885,173, so that 3,450 lives at six locations can enjoy clean water. The Company held the post-earthquake recovery in West Sumatera, through Baitul Hikmah Elnusa Foundation in cooperation with Islamic Relief Worldwide which provided full fund initiative at 12 location in Padang-Pariaman Regency, and covered 6,000 lives.
Sustainability Report
3. Kerelawanan
3. Voluntary Action
Kerelawanan dibangun Perseroan dengan bentuk program: - Partisipasi spontan donasi untuk kegiatan kemanusiaan - Pengiriman karyawan ke lokasi pra-pemulihan bencana dengan dukungan biaya perjalanan dinas dari Perseroan - Penggalangan kepedulian dengan partisipasi kolektif di organisasi Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)
Voluntary Action is built in the form of: - Spontaneous donation for humanitarian activity - Dispatch employees to disaster recovery locations with the fund support from Company - Collecting support with active participation in the organization of Indonesia Voluntary Community (MRI)
Kegiatan kerelawanan yang telah dilaksanakan Tahun 2010 adalah: 1. Elnusa Volunteer Camp. Kegiatan ini berlokasi di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan partisipan karyawan relawan dari Divisi Legal, Divisi Accounting & Tax, Divisi Aset dan Divisi Drilling Services. Relawan menyalurkan bantuan hasil penggalangan dana spontanitas karyawan yang terkumpul untuk korban bencana Merapi sebesar Rp137.885.173.
Voluntary actions in 2010 were:
2. Volunteer for Wasior. Pengiriman relawan ke Wasior untuk membantu proses pemulihan di lokasi pasca bencana dilaksanakan pada Desember 2010 dengan sepenuhnya dana dari donasi spontanitas karyawan sebesar Rp18.038.901 serta komitmen dari perusahaan mitra kerja Perseroan (Joint Venture) yang memiliki daerah operasi bersama di Papua.
2. Volunteer for Wasior. Dispatching volunteers to help the recovery process in the disaster-hit areas was done in December 2010, supported with fund collected spontaneously from the employees, as much as IDR18,038,901 and commitment from a Joint Venture company that jointly operates in Papua.
1. Elnusa Volunteer Camp. The activity was done in DI Yogyakarta and Central Java with participation of volunteer employees from Legal Division, Accounting & Tax Division, Asset Division and Drilling Services Division. The volunteers donated a fund collected spontaneously from the employees, as much as IDR137,885,173 to Merapi victims.
4. Kesiapsiagaan Bencana
4. Disaster Readiness
Program kesiapsiagaan dilaksanakan dalam bentuk: 1. Safety Drilling. Kegiatan ini merupakan agenda tetap Divisi HSE (Health Safety and Environment) yang melibatkan seluruh karyawan dalam latihan evakuasi serta program-program detail yang bersifat pencegahan/ preventif. Dalam Tahun 2010, dilaksanakan Safety Drilling untuk Graha Elnusa sebanyak dua kali.
Disaster readiness program is carried out in the form of: 1. Safety Drilling. This activity is one routine agenda of HSE (Health Safety and Environment) Division, which involved in the whole employees in the evacuation training and preventive programs. In 2010, Safety Drilling was done twice for Graha Elnusa.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
183
Laporan Keberlanjutan laporan tanggung jawab sosial perusahaan corporate social responsibility report
2. Disaster Readiness. Kegiatan ini berupa kampanye pengetahuan kebencanaan, informasi kesiagaan yang secara prosedural menjadi agenda wajib pada setiap awal penyelenggaraan kegiatan di dalam gedung maupun di luar gedung. Divisi HSE merupakan pelaksana koordinasi kegiatan ini.
2.Disaster Readiness. This activity is a campaign for disaster awareness, information on alertness which is a mandatory agenda in each of beginning of an event outside and inside the buildings. HSE Division is the coordinating operator for the activity.
3. Kampanye Aman Elpiji. Sebagai salah satu bentuk kepekaan sosial dari Perseroan atas banyak kecelakaan akibat kelalaian pemakaian tabung gas, melalui Persatuan Wanita Patra (PWP) -nya, Perseroan melakukan sosialisasi penggunaan Elpiji secara baik dan benar. Tahun 2010 ini, PWP telah melaksanakan kegiatan ini sebanyak dua kali, pada bulan Agustus dan November dengan mengirimkan team sosialisasi sebanyak 52 team.
3. Elpiji Safety Campaign. As one of Company’s social awareness for many accidents caused by human negligence, through Patra Women Association (PWP), the Company participated in socialization of safety use procedures of Elpiji. PWP has managed this activity twice a year on August and November with 52 teams as its representative.
Keagamaan Religion
Perseroan mendukung aktivitas religi umat Islam yang berpusat di Masjid Baitul Hikmah Bentuk dukungan berupa: - Dana kegiatan Ramadhan - Dana kegiatan Hari Raya Kurban - Dukungan penggalangan zakat dari karyawan untuk disalurkan ke Yayasan Baitul Hikmah Elnusa - Keterlibatan aktif karyawan dengan pembentukkan Panitia yang didukung dengan Surat Keputusan Direksi The Company supports the activities of the Muslim, centralized in Masjid Baitul Hikmah The supports included: - fund for Ramadhan activities - fund for Qurban activities - Support zakat raising from the employees to be distributed to the Yayasan Baitul Hikmah Elnusa - Active involvement of employees on Committee supported by the Decree of the Board of Directors Perseroan mendukung aktivitas religi umat Kristiani yang dikoordinir oleh Keluarga Umat Kristiani (Umkris) - Dana kegiatan Natal - Dana kegiatan sosial kemanusiaan - Keterlibatan aktif karyawan dengan pembentukkan Panitia The Company supports the activities of the Christians, which was arranged by the Christian Family (Umkris) - fund for Christmas activities - fund for humanitarian social activities - Active involvement of employees on the event Committee Perseroan mendukung kegiatan-kegiatan sosial masyarakat yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan, kemahasiswaan maupun komunitas-komunitas peduli dengan partisipasi sponsorship dengan koridor misi tanggung jawab sosial perusahaan yang ditetapkan
Sepanjang Tahun 2010, permintaan sponsorship yang diterima oleh Perseroan adalah sebanyak 725 proposal atau rata-rata sebanyak enam puluh proposal setiap bulan. Proposal yang dapat dipertimbangkan untuk disetujui manajemen diprioritaskan memenuhi koridor persyaratan: 1. Mendukung aktivitas operasi di lokasi pekerjaan/operasi 2. Mendukung pencitraan Perseroan (co-branding) Sponsorship 3. Berorientasi pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan, diutamakan non karitatif Sponsorship The Company supports community social activities organized by educational institutions, students and other concerned communities through sponsorship participation which in line with the corridors of corporate social responsibility mission During 2010, sponsorship requests received by the Company were as many as 725 proposals, or an average of sixty proposals each month. Proposals that could be considered for management approval shall meet the following requirements: 1. Support the operating activities at the work site / operation 2. Supports the Corporate image (co-branding) 3. Orientated on education, health and empowerment, non-charity preferably
184
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Sustainability Report
pemanfaatan dana
Jenis Anggaran Type of Budget
fund allocation
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Budget (Rp)
Realization (Rp)
Headquarter
Operation
Donasi: Komunitas | Donation : Community Donasi: Lingkungan Hidup | Donation : Environment
Sponsorship
Total Grand Total
Operation
984.733.000 1.254.522.340
Donasi: Religi | Donation : Religion
Non-anggaran/ hibah | Non-budget/charity
Headquarter
228..661.384
663.862.954
444.448.000 1.009.897.400
28.990.000
970.000.987
-
-
305.000.000
2.264.419.740
1.686.832.384
2.264.419.740
1.938.863.941
3.625.696.325
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
185
Laporan Keberlanjutan laporan tanggung jawab sosial perusahaan corporate social responsibility report
PERLINDUNGAN TERHADAP KONSUMEN / PELANGGAN
CONSUMER PROTECTION/CUSTOMERS
Perseroan menyebut konsumen atau pelanggan sebagai segmen prioritas dari pemangku kepentingan. Perseroan adalah penyedia jasa yang bekerja di lokasi milik/otoritas pelanggan. Perlindungan terhadap pelanggan diimplementasikan secara holistik dengan metode Service Excellence dengan pintu utama aspek keselamatan dari yang paling dasar, dengan urutan: - Pekerja di lokasi pelanggan yang terjaga keselamatannya. - Area kerja di lokasi otoritas pelanggan yang terjaga keselamatannya. - Perlengkapan yang digunakan di area otoritas pelanggan yang terjaga keselamatannya. - Lingkungan di area otoritas pelanggan yang terjaga keselamatannya.
The Company positions consumers or customers as priority segment among the stakeholders. The Company is a service provider operating at customer’s authorized locations. The consumer protection is wholly implemented using Service Excellence method with safety aspect as priority from the fundamental, with the sequence: - Secured employees at customer's location. - Secured working areas at customer’s authorized locations. - Secured equipment used at customer’s authorized locations. - Secured environment at customer’s authorized locations.
Environmental Safe Equipment Safe Working Area Employee Safe
Aksi Tanggap Keluhan Pelanggan Dalam menanggapi keluhan konsumer pelanggan, Perseroan memiliki sistem terpadu sebagai perlindungan pelanggan untuk mendapat pelayanan yang terbaik. Sistem perlindungan pelanggan ini bertujuan untuk melayani setiap keluhan dari pelanggan sehingga pelanggan merasakan perlindungan pelayanan dari Perseroan. Layanan perlindungan pelanggan adalah melalui Customer Relation Perseroan yang memiliki empat jalur layanan kontak perlindungan pelanggan:
Response Act to Customer Complaint
• Layanan Langsung Pengaduan untuk pelanggan yang memerlukan perlindungan atau perbaikan layanan adalah melalui e-mail:
[email protected]
• Direct Contact Center for customers those need protection or service improvement is through e-mail:
[email protected]
In responding to customer complaints, the Company facilitates an integrated system as the customer protection to get the best service. This system is managed to serve any complaints from customers so they feel the protection services from the Company. The customer care service is the Corporate Customer Relations which has four service channels of Customer’s Protection Contact Service:
186
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Sustainability Report
• Layanan Langsung Pelayanan untuk pelanggan dengan klik www.elnusa.co.id pada menu Contact, submenu Customer Service yang menampilkan alamat e-mail:
[email protected] dan telepon layanan 021-78830850 Ext. 6060 dengan Customer Relations: Elfira Yulyanti • Layanan faksimile untuk pelanggan dipusatkan di Nomor Faks 021-78831072 • Perlindungan pelanggan dengan menempatkan Person in Charge yang berdedikasi penuh untuk setiap perusahaan pelanggan, siap melayani dengan sigap dengan garis komando langsung dari Division Head di Direktorat Operasi.
• Direct Contact Center for customers by clicking www.elnusa.co.id on Contact menu or Customer Service submenu by displaying e-mail address:
[email protected] and call service: 02178830850 Ext. 6060 with Customer Relations: Elfira Yulyanti • Faximile service for customers centered at No. Fax: 021-78831072 • Customer protection by placing dedicated Person in Charge for each of client companies, ready to serve quickly and with direct command from Division Heads of Operation Directorate.
Layanan Pelanggan Geoscience Budhi N. Pangaribuan (Deputy Director, Geoscience Services Division) Tel : 62-21 7883 0850 Ext. 1337 Fax : 62-21 7883 1072 E-mail :
[email protected]
Geoscience Service Clients Budhi N. Pangaribuan (Division Head of Geoscience Services) Phone: 62-21 7883 0850 Ext. 1337 Fax: 62-21 7883 1072 E-mail :
[email protected]
Layanan Pelanggan Drilling Edy Efendy (Deputy Director, Drilling Services Division) Tel : 62-21 7883 0850 Ext. 6098 Fax : 62-21 7884 5507 E-mail :
[email protected]
Drilling Service Clients Edy Efendy (Division Head of Drilling Services) Phone: 62-21 7883 0850 Ext. 6098 Fax: 62-21 7884 5507 E-mail :
[email protected]
Layanan Pelanggan Oilfield Eddie Rukminto (Deputy Director, Oilfield Services Division) Tel : 62-21 7883 0850 Ext. 8015 Fax : 62-21 7883 1209 E-mail :
[email protected]
Oilfield Service Clients Eddie Rukminto (Division Head of Services) Phone: T 62-21 7883 0850 Ext. 8015 Fax: 62-21 7883 1209 E-mail :
[email protected]
Oilfield
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
187
Laporan Keberlanjutan
Laporan K3LL
Health, Safety and Environment Report
188
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Sustainability Report
Kinerja K3ll 2010
HSE Performance in 2010
Perseroan. menempatkan aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindung Lingkungan (K3LL) sebagai prioritas utama dalam melakukan kegiatankegiatannya. Hal tersebut bertujuan untuk mendukung dan mencapai lingkungan kerja yang aman bagi karyawan, mitra kerja dan pihak-pihak yang berkepentingan. Perseroan menyadari bahwa aspek K3LL (HSE) merupakan salah satu elemen yang sangat penting dan tidak terpisahkan dalam kriteria penentuan tingkat kualifikasi dan performa perusahaan.
The Company puts Health, Safety and Environment (HSE) aspect as the top priority in conducting its activities. It aims to support and achieve a safe working environment for employees, partners and others stakeholders. The company acknowledges that the aspect of HSE is one of the important and inseparable in determining criteria of qualification level and company’s performance.
Di setiap lapangan kegiatan operasional dan non operasional, Perseroan menetapkan target yang harus dicapai, yaitu: (1) Tidak ada kecelakaan yang berakibat fatal (2) Rate kecelakaan yang berakibat hilangnya hari kerja (LTIR) < 0.4 (3) Tidak berdampak negatif pada lingkungan.
In every field of operational and non-operational activities, the company sets targets, such as:
Selama tahun 2010 Perseroan telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam mencapai targettarget keselamatan yang diterapkan. Semua pencapaian ini berkat komitmen tinggi dan partisipasi aktif dari manajemen terhadap prinsip-prinsip K3LL. Berdasarkan hasil survei The International Association of Oil and Gas Producers (OGP) dapat dilihat bahwa kinerja K3LL Perseroan tergolong sangat baik dengan pencapaian yang jauh dibawah rata-rata perusahaan migas khususnya kontraktor jasa migas.
During 2010, The Company showed a significant improvement in achieving safety targets set by the company. All the achievements were the compensation of the high commitment and active participation of the management in HSE principles. Based on survey results by The International Association of Oil and Gas Producers (OGP), the company’s HSE performance is categorized ‘very good’ with a realization is standing far below the average of oil and gas company, particularly in oil and gas service contractor.
Pencapaian target Perseroan tak lepas dari upayaupaya yang dilakukan Perseroan dalam meningkatkan program proaktif baik di lingkungan operasional maupun non operasional. Kinerja HSE Perseroan di tahun 2010 juga diukur berdasarkan 2 indikator utama yaitu leading (pro-active) indicator dan lagging (re-active) indicator yang dituangkan dalam KPI HSE 2010.
The Company's target achievement can not be separated from the efforts done by the Company to increase proactive programs both in operational and non-operational environments. The Company’s HSE performance is also measured by using two main indicators, which are leading (pro-active) indicators and lagging (re-active) indicator as enclosed in Key Performance Indicators (KPI) HSE 2010.
Pro-Active / Leading Indicator
Pro-Active / Leading Indicator
Pro-Active / Leading Indicator merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, termasuk di dalamnya adalah melakukan identifikasi bahaya beserta pengendalian yang harus dilakukan. Program proaktif melalui :
Pro-Active / Leading Indicator is an effort to prevent accidents, including by identifying hazards and the controls that must be done. Proactive programs are realized through:
• Management Visit Management Visit merupakan kegiatan manajemen ke lapangan untuk melihat implementasi aspek K3LL selama kegiatan berlangsung. Selama kurun tahun 2010, telah dilakukan Management Visit sebanyak 67 kali dari 47 proyek.
• Management Visit Management Visit is a management’s activity to the field to see the implementation of HSE aspect during the activities. During 2010, there were 67 times of Management Visits from 47 projects.
(1) Zero fatality (2) Lost Time Injury and Illness Rate (LTIR) < 0.4 (3) Less negative impact to the environment
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
189
Laporan Keberlanjutan laporan k3ll health, safety and environment report
• Internal Audit & Inspeksi Internal audit dilaksanakan minimum 1 kali/proyek dan inspeksi dilakukan secara berkala di setiap proyek seperti yang telah tertuang dalam HSE Plan. Audit telah dilaksanakan sebanyak 47 kali dan inspeksi sebanyak 8.081 kali untuk 47 proyek.
• Internal Audit & Inspection Internal audit is held at least one time/ project while inspection is gradually done in every project as stated in HSE Plan. The Company carried out 47 audits and 8,081 inspections for 47 projects.
• Training & Drill Response Meliputi training yang bersifat wajib mengacu pada standar kompetensi. Pelaksanaan Training mencapai 891.284 jam, hal ini melebihi target yang telah ditetapkan yaitu minimal 3% dari manhours. Tahun 2010 manhours Elnusa mencapai 12.861.246 manhours. Drill Response telah dilaksanakan sebanyak 105 kali dari 47 proyek
• Training & Drill Response Includes mandatory training referring to the competency standards. Training hours execution reached 891,284 hours, surpassing the target which was minimally set at 3% from manhours. In 2010 Elnusa had 12,861,246 manhours.
Meanwhile, Drill Response reached 105 times from 47 projects.
HSE Training Based on Program OHSAS Lead (Certification)
Journey Management
Work Permit
Ahli K3 Umum
Working at Height
Locked Out Tagged Out
K3 Migas
Stepping, Handling, Lifting (Ringging & Singging)
Property Management
Jungle Survival
Ergonomic
Linux
Sea Survival / HUET
DST
Gas Tester / Detector
NEBOSH
P2K3
Defensive Driving
IOSH
H2S
CSMS
BST
Basic Drilling Operations
Audit Techniques
• Hazard Management Process Dicapai dengan cara melibatkan seluruh level karyawan dalam melakukan pengelolaan bahaya di seluruh area/lokasi kerja melalui program HIRADC (Hazard Identification Risk & Determining Control), Job Safety Analysis dan program Hazard Observation Card (HOC).
Elnusa GSC
EDS OFS
190
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
31,748 3,978 21,611 21,611
• Hazard Management Process Is achieved by involving all employee levels in managing hazards at all working areas/ locations throughout Hazard Identification Risk & Determining Control (HIRADC), Job Safety and Hazard Observation Card (HOC) program.
Sustainability Report
Program HOC sebagai salah satu parameter dalam KPI 2010 ditetapkan sebesar 10.000 kartu, pencapaian mencapai 31.748 kartu. Dari program pengamatan bahaya ini, ketidaksesuaian terbesar dari parameter Human Behaviour yang mencapai 37%.
HOC program, one of the parameters in KPI 2010, was set at 10,000 cards, but the realization was only 31,748 cards. From the hazard monitoring program, the highest incompatibility came from Human Behavior parameter, which reached 37%.
• Program Kampanye HSE Program Publikasi HSE (Buletin HSE, Info HSE, Poster dan Spanduk HSE) adalah merupakan strategi untuk berbagi informasi dan mengenalkan risiko dan bahaya di sekitar tempat kerja serta meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab HSE mengenai bahaya kepada semua pekerja.
• HSE Campaign Program The HSE publication program (HSE Bulletin, HSE Info, HSE poster and banner) is a strategy to share information and to introduce risks and hazards at working place and to raise awareness and responsibility of HSE about hazards to all employees.
Selain program Pro-Active yang telah disebutkan di atas, dilakukan improvement atas program yang telah ada melalui hal sebagai berikut :
Besides the Pro-Active program mentioned above, there was also improvement on the existing program through:
• Web-Site HSE Web-Site HSE merupakan sarana penerapan HSE ke dalam sebuah media multimedia yang berisi informasi seputar HSE seperti : HSE News & Info, Dokumen HSE Terkait, Monthly Corporate HSE Performance dan Sistem Pemberitahuan Dini untuk Sertifikasi & Training yang akan habis masa berlakunya.
• HSE Website HSE Website is a facility to implement HSE in a multimedia media presenting HSE information such as: HSE News & Info, HSE Related Documents, Monthly Corporate HSE Performance and Early Notification System for Certification & Training that will expire soon.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
191
Laporan Keberlanjutan laporan k3ll health, safety and environment report
192
• Contractor Safety Management System (CSMS) Merupakan program penerapan HSE Management System bagi Mitra Kerja, yang tujuannya adalah bahwa Mitra Kerja yang telah lolos Pra-Kualifikasi HSE yang berhak bermitra dengan Perseroan.
• Contractor Safety Management System (CSMS) Is an implementation program of HSE Management System for business partners, which targets partners who have passed HSE pre-qualification to have chance for partnering with the Company.
Sosialisasi CSMS telah dilakukan secara bertahap yang dilaksanakan di Kantor Pusat dan Balikpapan dengan diikuti oleh 253 Mitra Kerja.
Socialization of CSMS has been conducted gradually at Head Office and Balikpapan, and followed by 253 Partners.
• Safety Patrol Safety Patrol merupakan program kerjasama antara Divisi HSE & Divisi Asset & Property Management yang dimulai bulan Juni 2010. Program ini seperti inspeksi namun sifatnya menyeluruh untuk melihat kondisi atau tindakan tidak aman di Warehouse (WS) One Stop dan WS BSD. Secara reguler (monthly) diadakan pertemuan antara kedua Divisi untuk membahas tindak lanjut temuan safety patrol.
• Safety Patrol Safety Patrol is a joint program between the Division of Health,Safety and Environment and Division of Asset & Property Management, which began in June 2010. This program is merely an inspection but served in more comprehensive form to monitor condition or unsafe acts at Warehouse (WAS) One Stop and WS BSD. Regularly (monthly), there is a meeting held between the two Division to discuss the follow-ups of the safety patrol findings.
• HSE Champion HSE Champion merupakan salah satu program improvement yang bertujuan untuk membangun budaya kerja selamat dalam kelompok kerja. HSE Champion merupakan personil yang mempunyai tanggung jawab dalam hal penerapan HSE di kelompok kerjanya dan mengkampanyekan cara kerja selamat.
• HSE Champion HSE Champion is one improvement program that aims to build a safe working culture in working groups. HSE Champion is a personnel who shares responsibilities in term of HSE application in his/her working group and campaign for safe working.
• HSE Alert HSE Alert merupakan program kampanye HSE berupa alert atas kecelakaan yang terjadi di Elnusa atau perusahaan lain atau hal lain seputar masalah HSE melalui program yang telah diinstall di semua note book dan PC semua karyawan.
• HSE Alert HSE Alert is a HSE campaign as an alert against an accident that occurs at Elnusa or other companies or other HSE issues, through programs that have been installed in all notebooks and PCs of all employees.
• HSE Desk Display HSE Desk Display program ini sebagai reminder agar para karyawan dari semua level untuk selalu melakukan safety talk sebelum melakukan aktivitas pertemuan. Penempatan HSE Desk Display dirotasi satu dengan lainnya setiap 2 minggu sekali.
• HSE Desk Display HSE Desk Display is more like a reminder program for the employees at all levels to always conduct a safety talk before doing a meeting. HSE Placement Desk Display is rotated one another for every 2 week.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Sustainability Report
Reactive / Lagging Indicator
Reactive / Lagging Indicators
Mengacu kepada International Association Oil & Gas Producers (OGP), Report No. 419, May 2009, Perseroan mengukur Safety Performance Indicator (SPI) dalam penerapan sistem manajemen HSE yang telah dijalankan. Parameter SPI yang dijadikan acuan kinerja HSE Perseroan adalah Fatal Incident Rate (FIR), Loss Time Incident Frequency Rate (LTIFR) dan Total Recordable Incident Rate (TRIR).
Referring to the International Association of Oil & Gas Producers (OGP), Report No. 419, May 2009, the Company measures the Safety Performance Indicators (SPI) in the accomplished implementation of HSE management system. SPI parameters, which are used as a reference for HSE performance of the company, include Fatal Incident Rate (FIR), Loss Time Incident Frequency Rate (LTIFR) and Total Recordable Incident Rate (TRIR).
No.
Indikator
Target HSE 2010
Pencapaian
0
0.08
1.
Fatality Incident Rate
2.
Lost Time Injury Freq. Rate
≤ 0,56 *)
0
3.
Total Recordable Injury Freq. Rate
≤ 2,23 *)
1,48
*)OGP Safety Performance Indocator, Laporan No 419, May 2009
Berdasarkan pencapaian kinerja HSE tahun 2010, dengan paparan jam kerja total mencapai 12. 861.246 man hours, tingkat FIR adalah 0,08, artinya target zero fatality tidak tercapai dikarenakan adanya seorang kru meninggal akibat mengabaikan prosedur dan cara kerja selamat. LTIFR yang dicapai oleh Perseroan adalah zero , sedangkan untuk TRIR adalah 1,48. Meski target zero fatality tidak tercapai, namun bila dibandingkan dengan hasil survei OGP untuk FIR, LTIFR dan TRIR, dapat dilihat bahwa incident HSE masih jauh di bawah rata-rata perusahaan migas khususnya kontraktor jasa migas. Hal ini menandakan kinerja K3LL Perseroan yang baik dan merupakan prestasi yang patut dibanggakan.
Based on the HSE performance achievements in 2010, with total working hours of 12,861,246 man hours, the FIR was at 0.08, or meaning that the Company missed the zero fatality target since a crew was found dead after ignoring safety procedures and methods. PT Elnusa realized zero LTFIR and 1.48 TRIR. Although, the target of Zero Fatality could not be accomplished, but compared to the survey results by OGP on FIR, LTFIR and TRIR, HSE performance was still below the average level of other oil and gas companies, particularly oil and gas contractors. It confirmed that the performance of Health, Safety and Environmental Protection of the Company was good and indeed a proud achievement.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
193
Laporan Keberlanjutan laporan k3ll health, safety and environment report
Dari catatan kasus yang dihadapi Perseroan dalam hal K3LL sepanjang tahun 2010, terlihat terjadi penurunan kasus secara signifikan. Angka RWC (Restricted Work Case) mengalami perbaikan signifikan sebanyak 83% dari 6 pada tahun 2009 menjadi 1 pada tahun 2010. Tren yang sama ditunjukkan oleh catatan MTC (Medical Treatment Case) yang menunjukkan perbaikan sebanyak 63% dari 46 pada tahun 2009 menjadi 17 pada tahun 2010 dan FAC (First Aid Case) mengalami perbaikan sebanyak 53% dari 60 menjadi 28.
In the Company’s cases of HSE during 2010, there was a significant decline. Restricted Work Case (RWC) has been significantly improved as much as 83%, from 6 in 2009 to 1 in 2010. The similar trend also took place at Medical Treatment Case (MTC) showing a good improvement up to 63%, from 46 in 2009 to 17 in 2010 and First Aid Case (FAC) was also down by 53% from 60 to 28.
Perseroan senantiasa menerapkan prinsip K3LL secara konsisten dengan terus melakukan berbagai upaya perbaikan dan pengendalian untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja Perseroan. Komitmen Perseroan yang sangat tinggi terhadap K3LL diapresiasi oleh sejumlah klien dalam bentuk safety award pada tahun 2010, diantaranya:
The Company consistently continues to apply HSE principles by putting in improvements and controls to maintain and enhance its performance. The company is very highly committed to HSE implementation as appreciated by a number of clients in the form of safety awards, including:
No. Klien Client
194
Kategori Penghargaan Award Category
1
Total E&P Indonesie
Elsa -1 1,000 days Without Lost Time Accident
2
Total E&P Indonesie
Elsa -2 1,000 days Without Lost Time Accident
3
Total E&P Indonesie
Rig #16 3,000 days Without Lost Time Accident
4
Ranhill Jambi PTE.
Excellent Safety Performance Over 1 million Man Hour without LTI
5
KSO Pertamina EP - Patina Group Ltd
Excellent Safety Performance 267,274 Man Hour without LTI
6
Petrochina International, Jabung Ltd
Excellent Safety Performance 4,987,071 Man Hour without LTI
7
VICO
1st Winner of Housekeeping
8
Pasir Petroleum Resources Ltd
Excellent HSE Performance 645,687 Man Hours Without LTI
9
Pertamina Rengas Dengklok
Excellent HSE Performance with 1,500 employees for > 5 million Man Hours
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Sustainability Report
Pemenuhan standar HSE selalu diterapkan pada setiap jenjang kegiatan, mulai dari awal hingga akhir pelaksanaan kegiatan. Pemilihan mitra kerja, orientasi lokasi, penyiapan perlengkapan kerja, program pelatihan HSE dan monitoring secara teratur melalui inspeksi/ audit dilakukan secara intensif. Sistem komunikasi dipelihara dan diselenggarakan dengan baik melalui pertemuan berkala, mulai dari lini manajemen atas (top management) hingga pelaksana/kru di lapangan ataupun melalui sistem informasi teknologi untuk update informasi kegiatan. Hal ini dilakukan tidak lain adalah untuk meningkatkan cara kerja yang lebih aman dari hari ke hari.
The fulfillment of HSE standards are always applied to every phase of activities, from the beginning to the end. Selection of partners, location orientation, preparation of working equipment, HSE training program, and regular monitoring through inspection, are intensively conducted. Communication system is properly maintained and held through periodical meetings, involving in the top officials to the field operators / crews or through technology information system to update information about corporate activities. This is done no other than to promote a safer working activity from day to day.
Sebagai bukti komitmen Perseroan akan penerapan K3LL di lingkungan operasional maupun non operasional, selain sertifikasi ISO 9001:2008 yang telah didapatkan Perseroan pada tahun 2009, Perseroan juga telah dinyatakan lulus dan mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001:2007 dari PT SGS Indonesia pada tahun 2009. OHSAS 18001 merupakan standar penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang dibuat oleh beberapa lembaga sertifikasi dan lembaga standarisasi kelas dunia, salah satunya adalah dari PT SGS Indonesia. Sertifikasi OHSAS ini pun mencakup seluruh aktivitas Perseroan dari semua Divisi maupun pengelolaan gedung kantor pusat.
As proof of our commitment to the HSE implementation in both operational and non-operational activities, and in addition to ISO 9001:2008 certification, which was acquired in 2009, the company had passed and held a certification of OHSAS 18001:2007 from PT SGS Indonesia in 2009. OHSAS 18001 is an application standard for safety and health management introduced by some certification bodies and worldclass institutions, including PT SGS Indonesia. OHSAS Certification covers all activities of the Company from all Divisions and also head office building management.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
195
Informasi Tambahan
Profil Dewan Komisaris
Profile of the Board of Commissioners
Waluyo - Komisaris Utama | President Commissioner Usia 54 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak Mei 2009.
54 years old. Serving as President Commissioner of the Company since May 2009.
Meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Universitas Trisakti tahun 1980 dan gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya serta meraih gelar Doktor dari Universitas Indonesia pada September 2010 lalu.
Earning S-1 Degree in Mechanical Engineering from Trisakti University in 1980 and degree of Magister Management from Prasetya Mulya School of Management as well as a Doctor from University of Indonesia in September 2010.
Memulai karir di BP Indonesia/Arco Indonesie, Staff Maintenance & Engineering dan Gas Operation Down Stream Manager (1975-1996), Project Control & Bussines Manager (1998-1999), Production Down Stream Asset Manager (1999), Senior Manager of HSE (1999-2002), keterlibatan pada Deputy Vice President of HR & Administration (2002-2003), Vice President Business Ethics and Assurance (2003-2004), Deputi Bidang Pencegahan di Komisi Pemberantaan Korupsi (KPK) (2004-2007), Direktur Umum&SDM PT Pertamina (Persero) (2008-2010) dan dilantik kembali sebagai Direktur Umum PT Pertamina (Persero) sejak 19 Februari 2010.
Building his career at BP Indonesia/Arco Indonesie, Staff Maintenance & Engineering and Gas Operation Down Stream Manager (1975-1996), Project Control & Bussines Manager (1998-1999), Production Down Stream Asset Manager (1999), Senior Manager of HSE (1999-2002), involving in Deputy Vice President of HR & Administration (2002-2003), Vice President Business Ethics and Assurance (2003-2004), Deputy of Prevention at Corruption Eradication Commission (KPK) (2004-2007), Director of Human Resources & General Affairs of PT Pertamina (Persero) (2008-2010) and re-appointed as Director of General Affairs of PT Pertamina (Persero) since 19 February 2010.
196
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Additional Information
Surat Indrijarso
- Komisaris | Commissioner
Usia 51 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Juli 2007.
51 years old. Has been serving as Commissioner of the Company since July 2007.
Meraih gelar Sarjana Teknik Kimia Universitas Diponegoro (1984), dan gelar Master of Science in Chemical and Gas/ Petrolium Engineering (1990) serta Ph.D in Chemical and Gas/Petrolium Engineering (1994) dari University of Salford, Manchester, Inggris.
Earning a Degree in Chemical Engineering from Diponegoro University (1984), and Master of Science in Chemical and Gas/Petroleum Engineering (1990) as well as Ph.D in Chemical and Gas/Petrolium Engineering (1994) from University of Salford, Manchester, UK.
Memulai karir sebagai Anggota Tim Proyek Gas Natuna (1995-1998), Analis Industri serta Ketua Kelompok Penilaian Industri Minyak dan Gas Bumi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) (1985-1998), Koordinator Tim Kerja dalam Kebijakan Produksi dan Distribusi BBM, Asisten Inspektur Jenderal Teknologi dan Industri Strategis di Bina Graha (1998-2000), Kepala Sub Bagian Kesehatan dan Masalah Sosial, Sekretarariat Kabinet (2000-2004), Kepala Bagian Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Sekretariat Kabinet (2004-2006) dan Kepala Biro Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya, Sekretariat Kabinet (2006-sekarang).
Building his career as Member of Natuna Gas Project Team (1995-1998), Industrial Analyst as well as Chairman of Oil and Gas Industrial Assessment Group at Technology Application and Evaluation Agency (BPPT) (1985-1998), Coordinator for Working Team on Fuel Distribution and Production Policy, Assistant to General Inspection of Strategic Industry and Technology at Bina Graha (19982000), Head of Sub Division of Health and Social Affairs, Cabinet Secretary (2000-2004), Division Head of Energy, Natural Resources and Environment of Cabinet Secretary (2004-2006) and Bureau Head of Industry, Trade, and Resources of Cabinet Secretary (2006-now).
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
197
Informasi Tambahan profil dewan komisaris profile of the board of commissioners
Soehandjono - Komisaris | Commissioner Usia 67 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Mei 2009.
67 years old. Serving as Commissioner of the Company since May 2009.
Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga (1966) dan mengikuti pendidikan SESPA maupun LEMHANAS, KRA-XXIV tahun 1991. Juga mengikuti berbagai pendidikan lainnya di dalam maupun luar negeri.
Earning a Law Degree from Airlangga University (1966) and took education in SESPA and LEMHANAS, KRA-XXIV in 1991. He also joined in other educational programs both domestically and overseas.
Memulai karir sejak tahun 1967 sebagai Jaksa di Kejaksaan Agung RI, dengan jabatan terakhir sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Jaksa Agung Muda Pembinaan, dan JAM Datun, Staff Ahli Jaksa Agung RI. Terakhir Kepangkatan sebagai Jaksa Utama golongan IV/E dan telah menerima tanda jasa kehormatan, antara lain Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya 30 tahun (1998).
Starting his career since 1967 as Attorney in Supreme Court of Republic of Indonesia, with last position as Acting Junior Attorney for Development, and Junior Attorney of Civil and Administration, Expert. Staff to Attorney General of Republic of Indonesia. His latest level was Chief Attorney of IV/E rank and he was awarded honor medals, namely Satya Lencana Karya Satya for 30 years (1998).
Selain berprofesi sebagai Advokat/Konsultan Hukum, juga pernah menjabat sebagai Komisaris di berbagai perusahaan antara lain PT Danareksa (Persero) (2004-2009).
Besides he was serving as Advocate/Legal Consultant, also as Commissioner at some companies including PT Danareksa (Persero) (2004-2009).
198
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Additional Information
Erry Firmansyah
- Komisaris | Commissioner
Usia 55 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak bulan Juni 2010.
55 years old. Serving as Commissioner of the Company since June 2010.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia (1981). Memulai karir sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Hadi Sutanto yang merupakan koresponden Price Waterhouse Coopers (1982-1984). Sejak tahun 1990 sudah mulai membangun karir pada Lippo Group hingga 1998 sebagai Direktur Eksekutif.
Earning an Economic Degree in Accounting from University of Indonesia (1981). Starting his career as Auditor at Public Accountant Firm of Hadi Sutanto which is a correspondent of Price Waterhouse Coopers (1982-1984). Since 1990, he has built career in Lippo Group until 1998 as Executive Director.
Sebelum menjadi Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia, juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia hingga tahun 2009. Dan kini, menjabat sebagai Komisaris Independen di beberapa perusahaan termasuk PT Unilever Indonesia Tbk (sejak 2009), PT Astra International Tbk (sejak 2010), PT Pefindo (sejak 2010) dan menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (sejak 2009). Hingga kini tetap aktif dalam beberapa organisasi dan tergabung dalam KADIN, IAI, IAMI, dan CWMA.
Before he served as President Director of PT Bursa Efek Indonesia, also served as President Director of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia until 2009. And now, he is appointed as Independent Commissioner of in several companies including PT Unilever Indonesia Tbk (since 2009), PT Astra International Tbk (since 2010), PT Pefindo (since 2010) and as President Commissioner of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (since 2009). Until now, he still active engages in some organizations such as KADIN, IAI, IAMI, and CWMA.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
199
Informasi Tambahan profil dewan komisaris profile of the board of commissioners
Achmad Luthfi - Komisaris | Commissioner Usia 56 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak bulan Juni 2010.
56 years old. Serving as Commissioner since June 2010.
Meraih gelar sarjana di jurusan Teknik Geologi dari Institut Teknologi Bandung (1980) dan gelar MBA dari Maastricht School of Management (MSM) tahun 1996.
Earning a Degree in Geological Engineering from Bandung Institute of Tehcnology (1980) and an MBA from Maastricht School of Management (MSM) in 1996.
Memulai karir di Penelitian Penyusunan Buku Panduan “Regional Planning” Departemen Dalam Negeri Lembaga Studi Pembangunan (1980-1981), menempati berbagai posisi baik di Pusat maupun di Daerah Operasi Hulu (DOH) Pertamina dengan jabatan terakhir Manajer Senior Manajemen Sumber Daya, Direktorat Manajemen Production Sharing (1982-2003). Saat ini, juga menjabat sebagai Staf Ahli Direktur Utama PT Pertamina (Persero).
Starting his career at a Research for Formulating a Manual Book titled “Regional Planning” of Department of Internal Affairs – Institution of Development Studies (1980-1981), occupying strategic positions at Central and at Upstream Operation Area (DOH) Pertamina with latest position as Senior Manager of Management of Resources, Directorate of Production Sharing Management (1982-2003). Now, also serving as Expert Staff to President Director of PT Pertamina (Persero).
Juga pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Eksplorasi (2003-2006) dan Deputi Perencanaan (2006-2010) di BP Migas.
Also served as Division Head of Exploration (2003-2006) and Deputy Planning (2006-2010) at BP Migas.
200
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Additional Information
Profil Direksi
Profile of the Board of Directors
Suharyanto - Direktur Utama | President director Usia 56 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak bulan Juni 2010.
56 years old. Serving as President Director of the Company since June 2010.
Meraih gelar sarjana Geologi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1981.
Holding as Geological Engineering from Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1981.
Memulai karir sebagai Staff Eksplorasi – Direktorat Hulu Pertamina (1981-1986). Pernah menjabat di berbagai posisi antara lain : Chief Geologist di Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Elf Aquitance Indonesia, Jambi Merang (1989-1993), Chief Geologist di JOB PertaminaSaga Petroleum Indonesia, Jambi Merang (1993-1996), Kepala Seksi Pengembangan Usaha Eksplorasi Direktorat Hulu Pertamina (1997-2000), Manajer Eksplorasi JOB Pertamina-Talisman, Ogan Komering (2000-2003), Manajer Pengembangan Usaha Direktorat Hulu Pertamina (20032005), Sekretaris Perusahaan PT Pertamina EP (20052007), Direktur Usaha Internasional PT Pertamina Hulu Energi (2007-Agustus 2008), Direktur Utama PT Pertamina Gas (Agustus 2008-Juni 2010).
Starting his career as Exploration Staff – Directorate of Upstream Service at Pertamina (1981-1986). He once held several important positions: Chief Geologist at Joint Operating Body (JOB) at Pertamina-Elf Aquitance Indonesia, Jambi Merang (1989-1993), Chief Geologist at JOB Pertamina-Saga Petroleum Indonesia, Jambi Merang (19931996), Section Head of Exploration Business Development at Directorate of Upstream Service at Pertamina (1997-2000), Manager of Exploration at JOB Pertamina-Talisman, Ogan Komering (2000-2003), Manager of Business Development of Directorate of Upstream Service at Pertamina (20032005), Corporate Secretary of PT Pertamina EP (2005-2007), Director of International Business of PT Pertamina Hulu Energi (2007-August 2008), and President Director of PT Pertamina Gas (August 2008-June 2010).
SURAT INDRIJARSO SOEHANDJONO
ERRY FIRMANSYAH ACHMAD LUTHFI
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
201
Informasi Tambahan profil direksi profile of the board of directors
Santun Nainggolan - Direktur | director Usia 53 tahun. Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak bulan Mei 2009 dan telah diberhentikan sementara oleh Dewan Komisaris Perseroan per tanggal 20 April 2011.
53 years old. Serving as Director of Finance of the Company since May 2009 and and has been temporarily discharged by the Board of Commissioners of the Company as of April 20, 2011.
Meraih gelar sarjana di Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (1982).
Holding a Degree in Mechanical Engineering at Bandung Institute of Technology (1982).
Memulai karier sebagai Marketing, Government Relationship Manager PT Usaha Sistem Informasi Jaya (IBM Indonesia) (1982 – 1988), Technology Planning Subdivision Manager PT Bank Negara Indonesia (1988 – 1989), AVP – Business Development, Loan Operations Consumer Banking Group (1989 – 1991), President Director PT Wartaartha (1991 – 1994), Corporate Finance Director PT Pentasena Arthasentosa (1994 – 1997), President Director Sempati Air (1996 – 1997), Chief Executive Officer (CEO) Asia Market Invesments Ltd (1997 – 2000) dan Director PT Pentasena Arthasentosa (2000 – 2009).
Starting his career as Marketing, Government Relationship Manager of PT Usaha Sistem Informasi Jaya (IBM Indonesia) (1982 – 1988), Technology Planning Subdivision Manager of PT Bank Negara Indonesia (1988 – 1989), AVP – Business Development, Loan Operations Consumer Banking Group (1989 – 1991), President Director of PT Wartaartha (1991 – 1994), Corporate Finance Director of PT Pentasena Arthasentosa (1994 – 1997), President Director of Sempati Air (1996 – 1997), Chief Executive Officer (CEO) of Asia Market Invesments Ltd (1997 – 2000) dan Director of PT Pentasena Arthasentosa (2000 – 2009).
202
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Additional Information
M. Jauzi Arif - Direktur | director Usia 51 tahun. Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha Perseroan sejak bulan Juni 2009.
51 years old. Serving as Director of Business Development of the Company since June 2009.
Meraih gelar sarjana Tehnik Geologi di Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta (1985) dan mendapat gelar Master pada bidang International Business Management Prasetya Mulya Business School (2000).
Holding a Degree in Geological Engineering at University of Pembangunan Nasional Yogyakarta (1985) and a Master In International Business Management from Prasetya Mulya Business School (2000).
Memulai karir pada tahun 1986 sebagai Engineer pada bagian Geodata Processing (GDP) PT Elnusa Geosains, Manager Marketing GDP PT Elnusa Geosains (1998 – 2001), menjabat sebagai Direktur PT Golden Geosains, suatu Joint Venture Company antara PT Elnusa Geosains dan Fairfield Industries USA (2003 – 2004), Direktur Operasi PT Elnusa Geosains (2005 – 2007), dan Deputy Director Divisi Geosains Services (2008 – 2009).
Starting his career in 1986 as an Engineer in Geodata Processing (GDP) at PT Elnusa Geosains, GDP Marketing Manager of PT Elnusa Geosains (1998 – 2001), Director of PT Golden Geosains, a Joint Venture Company between PT Elnusa Geosains and Fairfield Industries USA (2003 – 2004), Director of Operation at PT Elnusa Geosains (2005 – 2007), and Deputy Director of Geosains Services Division (2008 – 2009).
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
203
Informasi Tambahan profil direksi profile of the board of directors
Lucy Sycilia - Direktur | director Usia 43 tahun. Menjabat sebagai Direktur SDM dan Umum Perseroan sejak bulan Juni 2009 dan menjabat sementara sebagai Direktur Keuangan sesuai keputusan Dewan Komisaris Perseroan per tanggal 20 April 2011.
43 years old. Serving as Director of Human Resources and General Affairs of the Company since June 2009 and temporarily serves as Director of Finance according to the Decree of the Board of Commissioners as of April 20, 2011.
Meraih gelar Sarjana dari Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (1990) dan gelar Magister Management dari Sekolah Tinggi Bisnis dan Management Labora (1992). Memperoleh gelar Magister Management dari Universitas Gajah Mada jurusan Human Resources pada tahun 2010.
Holding a Degree in Agricultural Engineering from Bogor Institute of Agriculture (1990) and Magister Management from Labora School of Business and Management (1992). Holding a Magister Management Degree from Gadjah Mada University majoring Human Resources in 2010.
Memulai karir sebagai Manager Marketing PT Honorindo Cemerlang (Moderngroup, tahun 1990 – 1992), General Manager Sumber Daya Manusia dan Umum PT Infomedia Nusantara (1993 – 2000), Manager Management and Development PT Elnusa (2000 – 2001), Manager Compensation and Benefit PT Elnusa (2001 -2003), Manager Human Resource Management PT Elnusa (2003 – 2004), Direktur Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi PT Infomedia Nusantara (2004 – 2007), dan VP Human Resources PT Elnusa Tbk (2008 – 2009).
Starting her career as Marketing Manager of PT Honorindo Cemerlang (Moderngroup, 1990 – 1992), General Manager of Human Resources at PT Infomedia Nusantara (1993 – 2000), Manager Management and Development of PT Elnusa (2000 – 2001), Manager of Compensation and Benefit of PT Elnusa (2001 -2003), Manager of Human Resource Management of PT Elnusa (2003 – 2004), Director of Human Resources and Information Technology at PT Infomedia Nusantara (2004 – 2007), and VP Human Resources of PT Elnusa Tbk (2008 – 2009).
204
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Additional Information
Suryadi Oemar - Direktur | director Usia 54 tahun. Menjabat sebagai Direktur Operasi sejak bulan Juni 2010.
Usia 54 tahun. Serving as Director of Operation since June 2010.
Meraih gelar sarjana Geologi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1982.
Holding a Degree in Geology from Gadjah Mada University, Yogyakarta in 1982.
Memulai karir sebagai Mud Logger PT Geoprolog (19821984), Wellsite Geologist PT Singgar Mulia in Associated with Nippon Coei Co. Ltd (1984-1986). Memulai Karir di PT Pertamina (Persero) sebagai Exploration Staff (19891990). Pernah menjabat di berbagai posisi antara lain: Head of Operation Geology PT Pertamina (Persero) (1992-1993), Assistant Manager Exploration New Venture PT. Pertamina (Persero) (1999-2001), Partnership Development Manager PT Pertamina (Persero), Asset Acceleration Development Manager PT Pertamina (Persero) dan General Manager JOB Pertamina-Petrochina East Java (2007-2010).
Starting his career as Mud Logger at PT Geoprolog (19821984), Wellsite Geologist at PT Singgar Mulia in Associated with Nippon Coei Co. Ltd (1984-1986). His career at PT Pertamina (Persero) was started as an Exploration Staff (1989-1990). He once held several positions, among which were: Head of Operation Geology at PT Pertamina (Persero) (1992-1993), Assistant Manager Exploration New Venture at PT. Pertamina (Persero) (1999-2001), Partnership Development Manager at PT Pertamina (Persero), Asset Acceleration Development Manager at PT Pertamina (Persero) and General Manager JOB at Pertamina-Petrochina East Java (2007-2010).
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
205
Informasi Tambahan
Profil komite audit Profile of Audit Committee
Komite Audit | Audit Committee Berdiri | standing: Surat Indrijarso, Soehandjono. Duduk dari kiri ke kanan | sitting from left to right: Anita Kentjanawati, Farida Meutia, Sampe L. Purba
Surat Indrijarso Ketua merangkap anggota | Chairman as well as Committee Member Juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Menjadi Ketua merangkap anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2007.
Also serving as Commissioner of the Company. Being the Chairman and member of the Audit Committee of the Company since 2007.
Soehandjono Anggota | Member Juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2010.
206
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Also serving as Commissioner of the Company. Being the member of the Audit Committee since 2010.
Additional Information
Farida Meutia Anggota | Member Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2006. Pendidikan S1 diselesaikan di Fakultas MIPA ITB (1974), Magister Management di Institut Manajemen Prasetya Mulya (1994). Karirnya dimulai sebagai Programmer Divisi Data Center PT Elnusa (1975), General Affair Manager Divisi Data Center (1985-1994), Direktur PT Elnusa Schlumberger LI (1994-1996), Direktur Keuangan PT Elnusa Geosains (1996-1997), Direktur PT Sigma Cipta Utama (1997-2001), VP Corporate Secretary Perseroan (2001-2004), dan Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan (2004-sekarang).
Being the member of the Audit Committee of the Company since 2004. Holding S-1 Degree from Faculty of Mathematics and Natural Sciences (MIPA) at Bandung Institute of Technology (ITB) (1974), Magister Management from Prasetya Mulya Institute of Management (1994). She started her career as Programmer of Data Center Division at PT Elnusa (1975), General Affair Manager of Data Center Division (19851994), Director of PT Elnusa Schlumberger LI (1994-1996), Director of Finance of PT Elnusa Geosains (1996-1997), Director of PT Sigma Cipta Utama (1997-2001), VP Corporate Secretary of the Company (2001-2004), and Secretary of Board of Commissioners (2004-now).
Anita Kentjanawati Anggota | Member Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2009. Pendidikan S1 diselesaikan di Fakultas Teknik Industri ITB (1985), kuliah paruh waktu (Fall) di Parkland College, Champaign Illinois USA, dan master di bidang Akuntansi dan Keuangan, University of Illinois, Urbana, USA (1997). Karirnya dimulai sebagai sistem analis di Departemen Pekerjaan Umum (1985 – 1987), antara tahun 1988 – 2004 bekerja di British Petroleum dengan posisi terakhir sebagai Senior Contract Specialist di Departemen Supply Chain Management, Procurement Officer di World Bank (2005 – 2006), Manager Supply Management di Premier Oil Natuna Sea B.V. (2007) dan Staf Ahli Direktur Umum dan SDM bidang Pengadaan PT Pertamina (Persero) (2008-sekarang).
Being the member of the Audit Committee of the Company since 2009. Holding S-1 Degree from Faculty of Industrial Engineering at ITB (1985), taking fall at Parkland College, Champaign Illinois USA, and a Master degree in Finance and Accounting from University of Illinois, Urbana, USA (1997). She started her career as System Analyst at Department of Public Works (1985–1987), also between 1988-2004 she worked at British Petroleum with last positions as Senior Contract Specialist at Department of Supply Chain Management, Procurement Officer at World Bank (2005 -2006), Manager of Supply Management at Premier Oil Natuna Sea B.V. (2007) and Expert Staff to Director of Human Resources and General Affairs for Procurement at PT Pertamina (Persero) ( 2008-now).
Sampe L. Purba Anggota | Member Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak Juli 2010. Pendidikan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (1987), Master of Commerce dari University of New South Wales (UNSW) di Australia (1995) dan Magister Hukum Bisnis dari Universitas Padjajaran (2008), Candidate Graduate School of Diplomacy dari Universitas Paramadina (2010).
Being the member of the Audit Committee of the Company since July 2010. Holding an Economic Degree from University of North Sumatera (1987), Master of Commerce from University of New South Wales (UNSW) in Australia (1995) and Magister of Business Law from Padjajaran University (2008), and Candidate Graduate School of Diplomacy from Paramadina University (2010).
Memulai karir sebagai Junior Auditor (1987) dan kemudian bekerja di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (1988-2002) untuk melakukan audit umum, audit keuangan, audit manajemen pada institusi terkait Pemerintahan. Sejak tahun 2002, bekerja di Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas).
He started his career as Junior Auditor (1987) and then worked at Financial and Development Monitoring Agency (1988-2002) for conducting general audit, financial audit, management audit at government-related institutions. Since 2002, he has been working at Executive Agency for Oil and Gas Upstream Activities (BP Migas).
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
207
Informasi Tambahan
Profil komite REmunerasi Profile of Remuneration Committee
Waluyo Ketua Komite | Chairman of Committee Menjadi anggota Komite Remunerasi Perseroan sejak tahun 2009 dan saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
Being the member of Remuneration Committee of the Company since 2009 and now serving as President Commissioner of the Company.
Rifa Syaerafi Anggota | Member Menjadi anggota Komite Remunerasi sejak tahun 2009.
Being the member of Remuneration Committee since 2009.
Meraih gelar Sarjana Statistik dari Fakultas Matematik dan IPA Universitas Padjajaran (1997).
Holding a Degree in Statistics from Faculty of Mathematics and Natural Sciences from Padjajaran University (1997).
Memulai karir di Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai Compensation & Benefit (C&B) Coordinator (1997-2000), C&B Supervisor Darya-Varia Group (2000-2001), HRIS PT Bursa Efek Jakarta (2001), C&B Manager DHL Indonesia (2001-2005) dan Senior HR Manager Goodyear Indonesia (2005-2008). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2008 dan saat ini sebagai Senior Manager Compensation & Benefit di Perseroan dan menjadi Division Head of Human Resources (Pgs).
Started his career at Coca-Cola Amatil Indonesia as Compensation & Benefit (C&B) Coordinator (1997-2000), C&B Supervisor at Darya-Varia Group (2000-2001), HRIS at PT Bursa Efek Jakarta (2001), C&B Manager at DHL Indonesia (2001-2005) and Senior HR Manager at Goodyear Indonesia (2005-2008). He has joined the Company since 2008 and now is serving as Senior Manager Compensation & Benefit of the Company and Division Head of Human Resources (Acting).
208
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Additional Information
Profil sekretaris perusahaan Profile of Corporate Secretary
Heru Samodra VP Corporate Secretary Menjabat kembali sebagai VP Corporate Secretary sejak tahun 2009. Mendapatkan gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor dengan spesialisasi Sosial Ekonomi Pertanian (1983) dan gelar MBA dari Indonesian Institute for Management Development - IPMI (1987). Pada Bulan November 2010 memperoleh sertifikasi untuk “Certified Management Accountant” (CMA) dari The Institute of Certified Management Accountants-Australia.
Serving as VP Corporate Secretary since 2009. Holding a Degree from Bogor Institute of Agriculture specilizing in Social Economy of Agriculture (1983) and an MBA from Indonesian Institute for Management Development - IPMI (1987). In November 2010, he was certified for “Certified Management Accountant” (CMA) from The Institute of Certified Management Accountants-Australia.
Memulai karir di Asean Aceh Fertilizer, Aceh utara sebagai Asisten Direktur Komersial (1984). Mengikuti program Management Training Bank Duta yang diselenggarakan di Union Bank of Switzerland (UBS) Singapore, sampai diangkat menjadi Chief of Foreign Exchange Department (Forex) (1987-1993). Kemudian bekerja di ING (Internationale Nederlanden Indonesia Bank) Jakarta (1992-1993) dan Bank PDFCI (1993-1999), Jakarta terakhir sebagai Vice President Treasury dan Internasional Banking, selanjutnya menjadi Tim Merger Bank PDFCI kedalam Bank Danamon (2000). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2000, sebagai GM Treasury, kemudian VP Corporate Treasury (2002), VP Corporate Finance (2003-2004), VP Corporate Finance & Corporate Planning (2005-2007), VP Corporate Secretary (2008), VP Corporate Finance (2009) dan kembali menjabat sebagai VP Corporate Secretary sejak Juni 2009.
Starting his career at Asean Aceh Fertilizer, North Aceh, as Assistant to Director of Commercial (1984). Taking Management Training program at Bank Duta, which was held by Union Bank of Switzerland (UBS) Singapore, until he was appointed as Chief of Foreign Exchange Department (Forex) (1987-1993). He then joined in ING (Internationale Nederlanden Indonesia Bank) Jakarta (1992-1993) and PDFCI Bank (1993-1999), Jakarta, and the last was Vice President – Treasury and Internasional Banking, participating in Merger Team of PDFCI Bank into Bank Danamon (2000). He has been joining in the Company since 2000, as GM Treasury, then VP Corporate Treasury (2002), VP Corporate Finance (2003-2004), VP Corporate Finance & Corporate Planning (2005-2007), VP Corporate Secretary (2008), VP Corporate Finance (2009) and VP Corporate Secretary since June 2009.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
209
Informasi Tambahan
Jaringan Perseroan Office Network Head Office :
Subsidiaries :
PT ELNUSA TBK Graha Elnusa Building 16th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1 B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-78830850 (Hunting) Facsimile : 62-21-7883 0883 62-21-7883 0907 Homepage : www.elnusa.co.id Email :
[email protected]
PT Purna Bina Nusa Head Office & Factory Jl.Tenggiri No. 2 Batu Ampar, Batam Island, INDONESIA Phone : 62-0778-412152, 412156 Facsimile : 62-0778-412151 E-mail :
[email protected]
Divisions : GEOSCIENCE SERVICES DIVISION Graha Elnusa Building 13th-14th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1 B Jakarta 12560 INDONESIA PO BOX 1790 / JKS 12017 Phone : 62-21-7883 0866 Facsimile : 62-21-7883 1072 Email :
[email protected] DRILLING SERVICES DIVISION Graha Elnusa Building 6th Floor Jl. TB Simatupang Kav.1B Jakarta 12560 INDONESIA PO BOX 1790 /JKS 12017 Phone : 62-21-7884 5505 (Hunting) Ext. 0600 : 62-21-7884 5504 (Direct) Facsimile : 62-21-7884 5507 Email :
[email protected] OILFIELD SERVICE DIVISION Head Office: Graha Elnusa Building 8th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-7883 1210 (Hunting) Ext. 0828 : 62-21-78843 0850 Ext. 0828-32 Facsimile : 62-21-7883 1209 E-mail :
[email protected] Balikpapan Branch : Jl. Mulawarman No. 91, Batakan Balikpapan 76116-East Kalimantan Indonesia Phone : 62-542-770139, 770169 Facsimile : 62-542-770230 Email :
[email protected] Cirebon Branch : Jl. Moh. Toha No. 59 Kebon Baru Kejaksaan, Cirebon 45124 INDONESIA Phone : 62-231-207 258 Facsimile : 62-231-207 258 E-mail :
[email protected]
210
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Jakarta Office Jl. Iskandarsyah Raya No. 106 Jakarta 12160 INDONESIA Phone : 62-21-7399162, 7205487 Facsimile : 62-21-7222205 E-mail : purbinsa@ indosat.net.id
PT ELNUSA PETROFIN Graha Elnusa Building 12th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-7883 0860 (Hunting) : 62-21-7883 0850 Hotline Service : 62-21-7883 0860 Facsimile : 62-21-7883 0853 Email :
[email protected]
PT ELNUSA PATRA RITEL Graha Elnusa Building Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-7883 0860 Facsimile : 62-21-7884 0055
PT SIGMA CIPTA UTAMA Graha Elnusa Building 2nd Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-78830856 Facsimile : 62-21-78830857 Homepage : www.scu.co.id : www.elnusatelematika.co.id Tekno I Blok B5-B7 Sektor XI Taman Tekno BSD –Tangerang 15314 Banten INDONESIA Phone : 62-21-75871955 Facsimile : 62-21-7871933 Homepage : www.scu.co.id
PT PATRA NUSA DATA Head Office : Graha Elnusa Building 5th Floor Jl. TB Simatupang Kav 1 B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-7816 770 to 73 Facsimile : 62-21-7816 775 Website : www.patranusa.com Email :
[email protected] Taman Tekno Sektor XI Blok G2/1 BSD, Tangerang 15314 INDONESIA Phone : 62-21-7588 2510 Facsimile : 62-21-7588 2511 Website : www.patranusa.com Email :
[email protected] Affiliates : PT PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA JI. Pringgondani II No. 33 - Alternatif Cibubur Depok 16954 Phone : (62-21) 845-4040 Facsimile : (62-21) 845-7610
Additional Information
Referensi Terhadap Ketentuan Bapepam-LK mengenai Format Laporan Tahunan Reference to the Bapepam-LK Regulation on the Annual Report Format Dalam penyusunan Laporan Tahunan 2010, selain merujuk kepada ketentuan Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-134/BI/2006 tanggal 7 Desember 2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik, Perseroan juga memberikan uraian penjelasan sesuai dengan kriteria penilaian untuk Annual Report Award 2010. Berikut adalah daftar penyesuaian uraian Laporan Tahunan 2010 Perseroan yang disesuaikan dengan Peraturan Bapepam kriteria Annual Report Award 2010:
KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 KRITERIA
PENJELASAN
LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN CHECK LIST
KETERANGAN
I. Umum Laporan Tahunan disajikan dalam bahasa
√
Perseroan telah menyajikan Laporan Tahunan 2010 dalam
Indonesia yang baik dan benar dan
2 (dua) bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa
dengan baik dan benar.
Inggris. Laporan Tahunan dicetak pada kertas yang
√
berwarna terang agar mudah dibaca dan
Perseroan telah mencetak Laporan Tahunan pada kertas yang berwarna terang sehingga mudah dibaca dan jelas.
jelas. Laporan Tahunan mencantumkan identitas
Nama Perusahaan dan tahun Annual Report
perusahaan dengan jelas.
ditampilkan di :
dengan jelas pada :
1. Sampul muka,
1. Sampul muka,
2. Samping,
2. Samping,
3. Belakang dan
3. Belakang dan
Laporan Tahunan ditampilkan di website
4. Setiap halaman. Laporan Tahunan disajikan pada website Perusa-
Perusahaan.
haan minimal untuk 2 tahun.
√
√
Perseroan telah mencantumkan identitas perusahaan
4. Setiap halaman. Perseroan telah menyajikan Laporan Tahunan di website Perseroan (www.elnusa.co.id) untuk 4 tahun terakhir, yaitu 2007, 2008, 2009 dan 2010.
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Informasi keuangan dalam bentuk
Informasi memuat antara lain:
perbandingan selama 5 (lima) tahun
1. Penjualan/pendapatan Usaha,
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7
buku atau sejak memulai usahanya jika
2. Laba (rugi) Kotor,
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan
3. Laba (rugi) Usaha,
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7
usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.
4. Laba (rugi) Bersih,
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7
√
Informasi keuangan dalam bentuk
5. Laba (rugi) Bersih per Saham. Informasi memuat antara lain:
Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7 Perseroan menyajikan perbandingan 5 tahun (2006-2010)
perbandingan selama 5 (lima) tahun
1. Modal kerja bersih,
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7
buku atau sejak memulai usahanya jika
2. Jumlah investasi,
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7
perusahaan tersebut menjalankan kegiatan
3. Jumlah aset,
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7
usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.
4. Jumlah kewajiban,
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7
Informasi keuangan dalam bentuk
5. Jumlah ekuitas. Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang
√ √
Bab Ikhtisar Utama : hal 6-7 Perseroan menyajikan perbandingan 5 tahun (2006-2010)
perbandingan selama 5 (lima) tahun
umum dan relevan dengan industri perusahan.
Perseroan menyajikan perbandingan 5 tahun (2006-2010)
Bab Ikhtisar Utama : hal 6
buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
211
Informasi Tambahan
KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010
LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN
KRITERIA
PENJELASAN
Laporan Tahunan wajib memuat informasi
Informasi memuat:
harga saham dalam bentuk tabel dan grafik
1. Harga saham tertinggi,
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 21
Informasi harga saham sebelum perubahan
2. Harga saham terendah,
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 21
permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam 3. Harga saham penutupan,
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 21
hal terjadi antara lain karena pemecahan
4. Jumlah saham yang diperdagangkan untuk setiap
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 21
saham, dividen saham, dan saham bonus.
triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika
X
Dalam 2 tahun terakhir, Perseroan tidak memiliki atau
Laporan Tahunan wajib memuat informasi
ada). Informasi memuat:
jumlah obligasi atau obligasi konvertibel
1. Jumlah obligasi/obligasi konversi yang beredar,
yang diterbitkan dalam 2 (dua) tahun buku
2. Tingkat bunga,
terakhir.
3. Tanggal jatuh tempo,
CHECK LIST
KETERANGAN Perseroan menyajikan informasi saham selama 3 tahun
tidak menerbitkan obligasi maupun obligasi konvertibel.
4. Peringkat obligasi. III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Laporan Dewan Komisaris.
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian kinerja Direksi mengenai pengelolaan
Laporan Dewan Komisaris disajikan pada hal 40-49 √
Bab Laporan Manajemen : hal 43-49
√
Bab Laporan Manajemen : hal 48
√
Bab Laporan Manajemen : hal 41-42
√
Bab Laporan Manajemen : hal 42
√
Laporan Direksi disajikan pada hal 50-62
perusahaan. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi. 3. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris. 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika Laporan Direksi.
ada). Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Kinerja perusahaan mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil
Bab Laporan Manajemen : hal 52-58
yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan. 2. Prospek usaha. 3. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan oleh perusahaan.
√
Bab Laporan Manajemen : hal 61
√
Bab Laporan Manajemen : hal 59
√
Bab Laporan Manajemen : hal 52
√
Bab Laporan Manajemen : hal 63
√
Bab Laporan Manajemen : hal 63
√
Bab Laporan Manajemen : hal 63
X
Seluruh
4. Perubahan komposisi Direksi (jika ada).
Tanda tangan anggota Direksi dan anggota
Memuat hal-hal sebagai berikut:
Dewan Komisaris.
1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan. 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari ybs
Komisaris
dan
Direksi
atau direksi yang tidak menandatangani laporan
Laporan Tahunan 2010.
tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari ybs.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Dewan
menandatangani pernyataan pertanggungjawaban atas
tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat
212
anggota
dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris
Additional Information
KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 KRITERIA
PENJELASAN
LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN CHECK LIST
KETERANGAN
IV. Profil Perusahaan Nama dan alamat perusahaan.
Informasi memuat antara lain nama dan alamat,
√
Bab Informasi Perseroan - hal 26
Riwayat singkat perusahaan.
kode pos, no. telp, no. fax, email, dan website Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian,
√
Bab Informasi Perseroan - hal 27-31
√
Bab Informasi Perseroan - hal 36-38
nama dan perubahan nama perusahaan jika ada. Bidang usaha.
Meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan.
Struktur Organisasi.
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan.
√
Bab Informasi Perseroan - hal 39
Visi dan Misi Perusahaan. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota
Mencakup visi dan misi perusahaan. Informasi memuat antara lain:
√
Bab Informasi Perseroan - hal 33
Dewan Komisaris.
1. Nama.
√
Bab Informasi Tambahan : hal 196-200
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan
√
Bab Informasi Tambahan : hal 196-200
3. Umur.
√
Bab Informasi Tambahan : hal 196-200
4. Pendidikan.
√
Bab Informasi Tambahan : hal 196-200
5. Pengalaman kerja.
√
Bab Informasi Tambahan : hal 196-200
atau lembaga lain).
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota
Informasi memuat antara lain:
Direksi.
1. Nama.
√
Bab Informasi Tambahan : hal 201-205
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan
√
Bab Informasi Tambahan : hal 201-205
3. Umur.
√
Bab Informasi Tambahan : hal 201-205
4. Pendidikan.
√
Bab Informasi Tambahan : hal 201-205
5. Pengalaman kerja.
√
Bab Informasi Tambahan : hal 201-205
√
Bab Laporan Keberlanjutan : hal 160
√
Bab Laporan Keberlanjutan : hal 161
√
Bab Laporan Keberlanjutan : hal 164-168
4. Biaya yang telah dikeluarkan. Mencakup antara lain:
√
Bab Laporan Keberlanjutan : hal 167
1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 22 dan Bab Informasi
atau lembaga lain).
Jumlah Karyawan (komparatif 2 tahun) dan
Informasi memuat antara lain:
deskripsi pengembangan kompetensinya
1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level
(misal: aspek pendidikan dan pelatihan
organisasi.
karyawan).
2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan. 3. Pelatihan karyawan yang telah dan akan dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan.
Komposisi pemegang saham.
lebih saham.
Perseroan : hal 32
2. Direktur dan komisaris yang memiliki saham.
√
3. Pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 22 dan Bab Informasi Perseroan : hal 32
saham masing-masing kurang dari 5%.
Bab Ikhtisar Utama : hal 22 dan Bab Informasi Perseroan : hal 32
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
213
Informasi Tambahan
KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010
LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN
KRITERIA
PENJELASAN
CHECK LIST
KETERANGAN
Daftar Anak Perusahaan dan atau
Informasi memuat antara lain :
Perusahaan Asosiasi.
1. Nama Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi.
√
Bab Informasi Perseroan : hal 36-38
2. % Kepemilikan saham.
√
Bab Informasi Perseroan : hal 36-38
3. Keterangan tentang bidang usaha Anak
√
Bab Informasi Perseroan : hal 36-38
√
Bab Informasi Perseroan : hal 36-38
1. Kronologis pencatatan saham.
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 19
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action)
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 19
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 19
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 19
1. Kronologis pencatatan efek lainnya.
X
Perseroan tidak melakukan tindakan korporasi lainnya
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang
X
(selain IPO ditahun 2008) yang menyebabkan perubahan
Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi. 4. Keterangan status operasi perusahaan anak atau perusahaan asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi). Kronologis pencatatan saham;
Mencakup antara lain:
yang menyebabkan perubahan jumlah saham. 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku. 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan. Kronologis pencatatan Efek lainnya.
Mencakup antara lain:
jumlah efek lainnya.
menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya. 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal
X
4. Nama Bursa dimana efek lainnya perusahaan
Perseroan hanya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.
pencatatan sampai dengan akhir tahun buku. X
dicatatkan. 5. Peringkat efek.
X
Nama dan alamat lembaga dan atau profesi
Informasi memuat antara lain:
penunjang pasar modal.
1. Nama dan alamat BAE
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 94
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 94
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 94
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 94
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 94
3. Besarnya fee audit.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 94
4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan - hal 94
Akuntan Perseroan.
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan. 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan.
financial audit. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima
Informasi memuat antara lain:
perusahaan baik yang berskala nasional
1. Nama penghargaan.
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 14-15
maupun internasional.
2. Tahun perolehan.
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 14-15
3. Badan pemberi penghargaan.
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 14-15
4. Masa berlaku
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 14-15
√
Bab Informasi Tambahan : hal 210
Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada).
214
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Additional Information
KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 KRITERIA
PENJELASAN
LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN CHECK LIST
KETERANGAN
V. Analisa dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan Tinjauan operasi per segmen usaha.
Uraian atas kinerja keuangan Perusahaan.
Memuat uraian mengenai: 1. Produksi / kegiatan usaha.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 122-137
2. Penjualan/ pendapatan usaha.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 139-140
3. Profitabilitas.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 154-155
4. Peningkatan/ penurunan kapasitas produksi
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 122-137
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan jumlah aset.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 147-148
2. Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 148-149
3. Penjualan/pendapatan usaha.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 139-140
4. Beban usaha.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 142-143
5. Laba/Rugi bersih.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 146
untuk masing-masing segmen usaha. Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
jumlah kewajiban.
Bahasan dan analisis tentang kemampuan
Penjelasan tentang :
membayar hutang dan tingkat kolektibilitas
1. Kemampuan membayar hutang.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 150-151
piutang Perseroan.
2. Tingkat kolektibilitas piutang.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 150-151
Bahasan tentang struktur modal (capital
Penjelasan atas:
structure), kebijakan manajemen atas struktur 1. Struktur modal (capital structure).
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 150
modal (capital structure policies), dan tingkat
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 150
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 150
solvabilitas perusahaan (liquidity).
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies). 3. Tingkat solvabilitas perusahaan.
Bahasan mengenai ikatan yang material
Penjelasan tentang:
untuk investasi barang modal.
1. Tujuan dari ikatan tersebut.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 156-157
2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 156-157
3. Mata uang yang menjadi denominasi.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 156-157
4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 156-157
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 146
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 144-145
ikatan-ikatan tersebut.
untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar Bahasan dan analisis tentang informasi
diungkapkan Penjelasan mengenai:
keuangan yang telah dilaporkan yang
1. Kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang
mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
terjadi 2. Dampaknya terhadap kondisi keuangan perusahaan Catatan: apabila tidak ada kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi, agar
Uraian tentang komponen-komponen
diungkapkan Penjelasan mengenai:
substansial dari pendapatan dan beban
1. Komponen substansial dari pendapatan lainnya
lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha 2. Komponen substansial dari beban lainnya perusahaan.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
215
Informasi Tambahan
KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 KRITERIA
PENJELASAN
Jika laporan keuangan mengungkapkan
Penjelasan mengenai:
peningkatan atau penurunan yang material
1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau
dari penjualan atau pendapatan bersih,
pendapatan bersih
LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN CHECK LIST
KETERANGAN
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 138-141
maka wajib disertai dengan bahasan tentang 2. Peningkatan/penurunan material dari penjualan sejauh mana perubahan tersebut dapat
atau pendapatan bersih dikaitkan dengan jumlah
dikaitkan antara lain dengan, jumlah barang
barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya
atau jasa yang dijual, dan atau adanya
produk atau jasa baru
produk atau jasa baru. Bahasan tentang dampak perubahan harga
Ada atau tidak ada pengungkapan.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 146
usahanya kurang dari 2 (dua) tahun. Informasi dan fakta material yang terjadi
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 157
setelah tanggal laporan akuntan.
akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 121
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen - hal 122-137
terhadap penjualan atau pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai
resiko usaha di masa mendatang. Uraian tentang prospek usaha perusahaan.
Uraian mengenai prospek perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya.
Uraian tentang aspek pemasaran.
Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain meliputi pangsa pasar.
Pernyataan mengenai kebijakan dividen
Memuat uraian mengenai:
dan tanggal serta jumlah dividen kas per
1. Jumlah dividen
√
Bab Ihktisar Utama – hal 24-25
saham dan jumlah dividen per tahun yang
2. Jumlah dividen per saham
√
Bab Ihktisar Utama – hal 24-25
diumumkan atau dibayar selama 2 (dua)
3. Payout ratio
√
Bab Ihktisar Utama – hal 24-25
tahun buku terakhir.
untuk masing-masing tahun Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar
diungkapkan alasan tidak membagikan dividen Realisasi penggunaan dana hasil penawaran Memuat uraian mengenai: umum (dalam hal perusahaan masih
1. Total perolehan dana.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen – hal 155
diwajibkan menyampaikan laporan realisasi
2. Rencana penggunaan dana.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen – hal 155
penggunaan dana)
3. Rincian penggunaan dana, dan
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen – hal 155
4. Saldo dana.
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen – hal 155
5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen – hal 155
Informasi material mengenai investasi,
penggunaan dana (jika ada). Memuat uraian mengenai:
ekspansi, divestasi, akuisisi atau
1. Tujuan dilakukannya transaksi.
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 16-18
restrukturisasi hutang/modal.
2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi.
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 16-18
3. Sumber dana.
√
Bab Ikhtisar Utama : hal 16-18
216
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi
(Perseroan mengungkapkan informasi mengenai divestasi
dimaksud, agar diungkapkan
anak perusahaan dan perusahaan afiliasi).
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Additional Information
KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010
LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN
KRITERIA
PENJELASAN
CHECK LIST
Informasi transaksi material yang
Memuat uraian mengenai:
mengandung benturan kepentingan dan
1. Nama pihak yang bertransaksi
transaksi dengan pihak afiliasi.
2. Sifat hubungan afiliasi
(Perseroan mengungkapkan bahwa tidak memiliki
3. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
transaksi tersebut)
√
KETERANGAN Bab Ikhtisar Utama : hal 18
4. Realisasi transaksi pada periode berjalan. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Uraian mengenai perubahan peraturan
Memuat uraian perubahan peraturan pemerintah
perundang-undangan yang berpengaruh
dan dampaknya terhadap perusahaan
signifikan terhadap perusahaan.
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 120
√
Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen : hal 157
1. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 71-72
2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 86
3. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 86
4. Frekuensi pertemuan
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 72
5. Tingkat kehadiran dewan komisaris dalam
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 72
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 74-76
2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 86
3. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 86
4. Frekuensi pertemuan
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 77
5. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 77
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 77
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 80 dan Bab
peraturan perundang-undangan yang berpengaruh Uraian mengenai perubahan kebijakan
signifikan, agar diungkapkan Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan
akuntansi.
akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
VI. Good Corporate Governance Uraian Dewan Komisaris.
Uraian memuat antara lain:
dewan komisaris.
Uraian Direksi.
pertemuan Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi.
direksi.
pertemuan 6. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan Komite Audit.
kompetensi direksi Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat
Informasi Tambahan : hal 206-207
anggota Komite Audit. 2. Uraian tugas dan tanggung jawab.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 78-79
3. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 82
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 80-81
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 79
Komite Audit. 4. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit. 5. Independensi anggota Komite Audit.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
217
Informasi Tambahan
KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 KRITERIA
PENJELASAN
Komite Nominasi.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat
LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN CHECK LIST
KETERANGAN Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi.
√
anggota Komite Nominasi.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 84 dan Bab Informasi Tambahan : hal 208
2. Independensi anggota Komite Nominasi.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 84
3. Uraian tugas dan tanggung jawab.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 83
4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite Nominasi.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 84
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 85
Komite Nominasi. Komite Remunerasi.
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat
Perseroan memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi. √
anggota Komite Remunerasi.
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 84 dan Bab Informasi Tambahan : hal 208
2. Independensi anggota Komite Remunerasi.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 84
3. Uraian tugas dan tanggung jawab.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 83
4. Uraian pelaksanaan kegiatan Komite
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 84
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 85
X
Perseroan tidak memiliki Komite lain dibawah Dewan
Remunerasi. 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Komite Remunerasi. Komite-komite lain yang dimiliki oleh
Mencakup antara lain:
perusahaan.
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain.
Komisaris, selain Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi.
2. Independensi anggota komite lain.
X
3. Uraian tugas dan tanggung jawab.
X
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain.
X
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Uraian mengenai kebijakan penetapan re-
komite lain. Mencakup antara lain:
X
munerasi bagi Direksi yang dikaitkan dengan
1. Prosedur penetapan remunerasi tertuang dalam
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 86
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 86
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 87 dan Bab
kinerja perusahaan.
SOP. 2. Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi.
Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Peru-
Mencakup antara lain:
sahaan
1. Nama dan riwayat jabatan singkat Sekretaris Perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan
Uraian mengenai unit Audit Internal.
Informasi Tambahan : hal 209 √
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 87-92
1. Nama ketua unit Audit Internal.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 108
2. Struktur unit Audit Internal.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 108
3. Piagam unit Audit Internal.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 108
4. Uraian pelaksanaan tugas.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 108
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 103-107
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 103-107
Mencakup antara lain:
Uraian mengenai manajemen risiko
Mencakup antara lain:
perusahaan.
1. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan (misalnya risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah). 2. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.
218
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Additional Information
KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 KRITERIA
PENJELASAN
LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN CHECK LIST
KETERANGAN
Uraian mengenai komitmen perusahaan
Mencakup antara lain informasi tentang:
terhadap perlindungan konsumen
1. Keberadaan Pusat Pengaduan Konsumen
√
Bab Laporan Keberlanjutan: hal 186-187
2. Uraian mengenai tindak lanjut terhadap
√
Bab Laporan Keberlanjutan: hal 186-187
√
Bab Laporan Keberlanjutan: hal 186-187
√
Bab Laporan Keberlanjutan: hal 186-187
pengaduan 3. Tingkat penyelesaian pengaduan yang diterima 4. Program peningkatan layanan kepada konsumen Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang
Mencakup antara lain informasi tentang:
dikeluarkan berkaitan dengan tanggung
1. Mitra Usaha binaan Perusahaan
√
Bab Laporan Keberlanjutan: hal 177
jawab sosial perusahaan terutama
2. Program pengembangan pendidikan/
√
Bab Laporan Keberlanjutan: hal 177-180
mengenai “community development
perbaikan kesehatan/pengembangan seni
program” yang telah dilakukan
budaya dan lainnya 3. Biaya yang telah dikeluarkan
dan hal 170 √
Bab Laporan Keberlanjutan: hal 177-180
Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang
Mencakup antara lain informasi tentang
dikeluarkan berkaitan dengan tanggung
1. Aktivitas pelestarian lingkungan.
√
Bab Laporan Keberlanjutan : hal 181-184
jawab sosial perusahaan terutama aktivi-
2. Aktivitas pengelolaan lingkungan.
√
Bab Laporan Keberlanjutan: hal 181-184
tas lingkungan.
3. Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan.
√
Bab Laporan Keberlanjutan : hal 194
4. Biaya yang telah dikeluarkan.
√
Bab Laporan Keberlanjutan: hal 171-184
Perkara penting yang sedang dihadapi
Mencakup antara lain:
oleh Emiten atau Perusahaan Publik,
1. Pokok perkara/gugatan.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 110
Direksi dan anggota Dewan Komisaris
2. Status penyelesaian perkara/gugatan.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 110
yang sedang menjabat.
3. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 110
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 93
1. Keberadaan code of conduct.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 111
2. Isi code of conduct.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 111
3. penyebaran code of conduct.
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 111-113
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 111
perusahaan. Akses informasi dan data perusahaan.
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, bulletin dsb.
Etika perusahaan.
Memuat uraian antara lain:
kepada karyawan dan upaya penegakannya. 4. pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan. Pengungkapan mengenai whistleblowing
Memuat uraian antara lain:
system
1. Keberadaan whistleblowing system
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 113
2. Mekanisme whistleblowing system
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 113
3. Penggunaan dan output whistleblowing
√
Bab Laporan Tata Kelola Perusahaan : hal 113
system
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
219
Informasi Tambahan
KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 KRITERIA
PENJELASAN
LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN CHECK LIST
KETERANGAN
VII. Informasi Keuangan Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan. Opini akuntan atas laporan keuangan. Deskripsi Auditor Independen di Opini.
Laporan keuangan yang lengkap.
Perbandingan tingkat profitabilitas. Penyajian Laporan Arus Kas.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi.
Pengungkapan yang berhubungan dengan properti investasi.
220
Kesesuaian dengan peraturan Bapepam No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan. Kesesuaian dengan SPAP-IAI.
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi - hal 223
√
Laporan Auditor Independen
Deskripsi memuat tentang : 1. Nama & tanda tangan. 2. Tanggal Laporan audit.. 3. No. ijin KAP (jika ada).
√ √ √
Laporan Auditor Independen
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Neraca 2. Laporan laba rugi 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan
√ √ √ √ √
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 1-3 Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 4 Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 5 Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 6-7 Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 8-118
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 86-89
√ √
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 6-7
Uraian mengenai perbandingan laba/rugi usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. 2. Penggunaan metode langsung (direct method). 3. Pengungkapan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas. 4. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas kepada pelanggan (customer), karyawan, pemasok, dan pembayaran pajak selama tahun berjalan pada aktivitas operasi. 5. Penyajian penambahan dan pembayaran hutang jangka panjang serta dividen pada aktivitas pendanaan. Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Konsep dasar penyajian laporan keuangan. 2. Pengakuan pendapatan dan beban. 3. Penilaian investasi (penyertaan pada entitas lain). 4. Persediaan. 5. Sewa. Hal-hal yang harus diungkapkan antara lain: 1. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model nilai wajar dan model biaya. 2. Metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan nilai wajar dari properti investasi. 3. Apakah penentuan nilai wajar properti investasi didasarkan atas penilaian oleh penilai independen. Apabila tidak ada penilaian seperti itu, hal tersebut harus diungkapkan. 4. Rekonsiliasi nilai tercatat properti investasi pada awal dan akhir periode. 5. Jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi yang berasal dari properti investasi (penghasilan rental, beban operasi langsung, perubahan kumulatif dalam nilai wajar).
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
√ √
√
√ √ √
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 10-11 Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 20 Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 13
√ √
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 14 Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 16-18
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 18-19 dan hal 60
√
√
√ √
Additional Information
KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 KRITERIA
PENJELASAN
Pengungkapan yang Berhubungan dengan Perpajakan.
Hal-hal yang harus diungkapkan selain Jenis dan Jumlah Hutang Pajak : 1. Rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dengan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif yang berlaku dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku. 2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan. 4. Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disajikan pada neraca untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau kewajiban pajak tangguhan yang diakui pada neraca. 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan. 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya. 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (model biaya). 4. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode untuk tiap kelompok aset tetap. 5. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode untuk tiap kelompok aset, yang menunjukkan: penambahan, aset yang diklasifikasi sebagai tersedia untuk dijual/ kelompok lepasan, penggabungan usaha, revaluasi, rugi penurunan nilai, penyusutan, selisih nilai tukar neto, atau perubahan lain. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Penjelasan mengenai standar akuntansi keuangan dan peraturan baru yang diterapkan dan mempengaruhi aktivitas perusahaan. 2. Dampak penerapan standar akuntansi keuangan dan peraturan baru tersebut. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan 2. Klasifikasi instrumen keuangan 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan 4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas 5. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangannya
Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset tetap.
Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya.
Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN CHECK LIST
√
KETERANGAN
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 66-70
√ √
√
√
√ √
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 15-16 dan hal 56-59
√
√
√
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 34-40
√
√
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 23-24 dan hal 112-117
√ √
√
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
221
Informasi Tambahan
KRITERIA PERATURAN BAPEPAM-LK dan ANNUAL REPORT AWARD 2010 KRITERIA
PENJELASAN
Komitmen dan Kontinjensi.
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Untuk perikatan berupa perjanjian sewa,
LAPORAN TAHUNAN 2010 PERSEROAN CHECK LIST
√
keagenan dan distribusi, bantuan manajemen, teknis, royalti dan lisensi memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait, periode berlakunya perikatan, dasar penentuan kompensasi dan denda, jumlah beban atau pendapatan pada periode pelaporan, dan pembatasan-pembatasan lainnya. 2. Untuk perikatan berupa Kontrak/perjanjian yang
√
memerlukan penggunaan dana di masa yang akan datang, seperti: pembangunan pabrik, perjanjian pembelian, ikatan untuk investasi, dsb. memuat uraian tentang pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, periode berlakunya perikatan, nilai keseluruhan, mata uang, dan bagian yang telah direalisasi. 3. Untuk pemberian jaminan/garansi memuat
√
uraian tentang pihak-pihak yang dijamin dan yang menerima jaminan, yang dipisahkan antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga untuk pihak yang dijamin, latar belakang dikeluarkannya jaminan, periode berlakunya jaminan, nilai jaminan. 4. Perkara/sengketa hukum dengan
√
mengungkapkan pihak-pihak yang terkait, jumlah yang diperkarakan, serta latar belakang, isi dan status perkara dan pendapat hukum (legal opinion). 5. Untuk peraturan pemerintah yang mengikat perusahaan seperti: masalah lingkungan hidup, diungkapkan uraian singkat tentang peraturan dan dampaknya terhadap perusahaan.
222
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
√
KETERANGAN
Bab Laporan Keuangan Konsolidasi : hal 93-107
2010 Consolidated Financial Statements
laporan keuangan konsolidasi tahun 2010 2010 Consolidated Financial Statements
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
223
PT Elnusa Tbk dan anak perusahaan/ and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010 and 2009
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGALTANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Neraca Konsolidasi …………………………………...
2291-3 - 231
………………………..... Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ……………………..
232 4
………………….. Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ………......
234 5
………Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………………....
235-236 6-7
…………….. Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……..
237 - 346 8-118
.…… Notes to the Consolidated Financial Statements
***************************
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value Per Share)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham) Catatan/ Notes
2010
2009
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - bersih Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp47.393 dan Rp52.021 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp2.757 pada tahun 2010 Piutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam satu tahun Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp3.169 dan Rp1.017 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 Uang muka - bersih Pajak pertambahan nilai dibayar di muka Biaya dibayar di muka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Piutang sewa pembiayaan jangka panjang Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp9.957 dan Rp4.297 pada tahun 2010 dan 2009 Penyertaan saham - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.346.899 dan Rp1.086.455 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 dan penurunan nilai sebesar Rp4.065 pada tahun 2010 dan 2009 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp10.238 dan Rp9.791 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 Aset program imbalan pasti Aset lain-lain
ASSETS 724.567 8.300
2d,2p,2s, 3,28,31 2d,2s,4,31 2e,2p,2s,5, 14,18,28,31
487.037
1.124.202 75.000
375.173
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables - net Third parties - net of allowance for impairment of Rp47,393 and Rp52,021 in 2010 and 2009, respectively
3.767 24.237
2f,7 2j,2p,2s, 6,28,31 2p,2s,28,31
115.062 97.065
2g,8, 14,18 9,26e
83.800 200.118
Related parties - net of allowance for impairment of Rp2,757 in 2010 Current maturities of finance lease receivables Other receivables - third parties Inventories - net of allowance for inventories obsolescence of Rp3,169 and Rp1,017 in 2010 and 2009, respectively Advances - net
289.940 9.591
2h
167.648 6.758
Prepaid value added taxes Prepaid expenses
2.548.026
Total Current Assets
281.093
2.040.659
43.620 14.776
6.286 41.658
1.304.586
82.137 18.037 126.807
2q,16 2j,2p,2s, 6,28,31
2e,2f,2p, 2s,7,28,31 2c,10
2i,2j,2k, 11,14,18
2l,12, 14,18 2o,25 2i, 2p,2s, 13,16,18, 28,30,31
473.570 8.644 33.113
38.148 15.509
NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Finance lease receivables net of current maturities
Due from related parties - net of allowance for impairment of Rp9,957 and Rp4,297 20.673 in 2010 and 2009, respectively 45.375 Investments in shares of stock - net
80.739 126.576
Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp1,346,899 and Rp1,086,455 in 2010 and 2009, respectively, and impairment of Rp4,065 in 2010 and 2009 Investment property - net of accumulated depreciation of Rp10,238 and Rp9,791 in 2010 and 2009, respectively Defined benefits plans assets Other assets
1.332.583
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.637.907
1.659.603
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
3.678.566
4.207.629
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of the consolidated financial statements.
1
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
229
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value Per Share)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham) Catatan/ Notes
2010
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman jangka pendek
LIABILITIES AND EQUITY 160.170
Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain - pihak ketiga Hutang pajak Uang muka pelanggan Biaya masih harus dibayar Pendapatan ditangguhkan Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Hutang sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Hutang sewa pembiayaan Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Jumlah Kewajiban HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
215.267 292.398 15.458 39.379 22.845 278.073 5.262 236.984 6.124
329.203
2f,7 2p,2s,28,31 2q,16 2p,28 2p,2s,17, 28,31 2m 2p,2s,18, 28,31 30 2j
234.077 41.655 172.841 39.032 360.368
Related parties Other payables - third parties Taxes payable Advances from customers Accrued expenses
5.160 165.195 14.664
Deferred income Current maturities of long-term debts Bank loans Finance lease payables
1.660.411
Total Current Liabilities
1.271.960
583
2f,2p,2s, 7,28,31
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Trade payables 298.216
Third parties
NON-CURRENT LIABILITIES 116.083
Due to related parties
425.797 -
2p,2s,18, 28,31 30 2j
468.339 6.402
30.068
2o,25
32.141
Long-term debts - net of current maturities Bank loans Finance lease payables Estimated liabilities for employees’ benefits
456.448
622.965
Total Non-Current Liabilities
1.728.408
2.283.376
Total Liabilities
14.575
MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
12.869
2b
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
230
CURRENT LIABILITIES Short-term loans
2p,2s,14, 18,28,31 2p,2s,15, 28,31
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of the consolidated financial statements.
2
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Par Value Per Share)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal Per Saham) Catatan/ Notes
2010
2009
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar 22.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 7.298.500.000 saham Tambahan modal disetor - bersih
729.850 419.958
1b,19 19
729.850 419.958
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
1.810
2b,20
1.810
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas sebelum dikurangi saham yang diperoleh kembali Saham yang diperoleh kembali pada harga perolehan - 99.738.000 saham
-
2b
301
51.838 748.554
19
28.526 743.954
EQUITY Share capital - Rp100 par value per share Authorized 22,500,000,000 shares Issued and fully paid 7,298,500,000 shares Additional paid-in capital - net Differences arising from restructuring transactions among entities under common control Differences arising from foreign currency translation of financial statements Retained earnings Appropriated Unappropriated
1.924.399
Total equity before treasury stock
1.952.010 (14.721)
2v,19
(14.721)
Treasury stock at cost 99,738,000 shares
Ekuitas - Bersih
1.937.289
1.909.678
Equity - Net
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
3.678.566
4.207.629
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of the consolidated financial statements.
3
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
231
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Basic Earnings Per Share)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Laba Bersih Per Saham Dasar) Catatan/ Notes
2010
2009
PENDAPATAN USAHA
4.210.786
2f,2n,7,21
3.662.331
OPERATING REVENUES
BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA
3.800.911
2f,2n, 7,22,25
3.119.303
COST OF OPERATING REVENUES
543.028
GROSS PROFIT
LABA KOTOR
409.875
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
7.367 268.405
Jumlah Beban Usaha LABA USAHA
2f,2n, 7,23,25
OPERATING EXPENSES 9.265 257.476
Selling General and administrative
275.772
266.741
Total Operating Expenses
134.103
276.287
INCOME FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba penjualan penyertaan saham Penghasilan bunga Beban keuangan Beban pajak
45.989 21.737 (79.597) (15.785)
14,18,24 2q,16
437.825 20.014 (92.958) (26.308)
Laba (rugi) selisih kurs - bersih
(8.295)
2p
43.063
Rugi penjualan aset tetap - bersih Rupa-rupa - bersih
(7.635)
2i,11
(1.101) (27.835)
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih BAGIAN ATAS LABA BERSIH PERUSAHAAN ASOSIASI BERSIH LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
(43.586)
3.659
(35.644) 5.472
Beban Pajak Penghasilan - Bersih
(30.172)
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2c,10
94.176
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Tahun berjalan Tangguhan LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
10,26k
2q,16
64.004
(98) 63.906 9
2t,29
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
232
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
352.700
Other Income (Charges) - Net
39.795
EQUITY IN NET EARNINGS OF ASSOCIATED COMPANIES - NET
668.782
INCOME BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
(203.514) 4.225
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred
(199.289)
Income Tax Expense - Net
469.493
2b
OTHER INCOME (CHARGES) Gain on sale of investment in shares of stock Interest income Financing costs Tax expenses Gain (loss) on foreign exchange - net Loss on sale of property and equipment - net Others - net
(3.260)
INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS IN NET EARNINGS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES MINORITY INTERESTS IN NET EARNINGS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
466.233
NET INCOME
65
BASIC EARNINGS PER SHARE
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of the consolidated financial statements.
4
-
19
2b 729.850
-
729.850
2b
19
-
19
729.850 -
19
419.958
-
-
419.958
-
-
419.958
Tambahan Modal Disetor Bersih/ Additional Paid-in Capital - Net
1.810
-
-
1.810
-
-
1.810
5
-
(301)
-
301
342
-
(41)
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Differences Arising from Foreign Currency Translation of Financial Statements
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Saldo 31 Desember 2010
Cadangan umum Laba bersih Dividen kas Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Saldo 31 Desember 2009
Cadangan umum Laba bersih Dividen kas Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Saldo 31 Desember 2008
Catatan/ Notes
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Differences Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
51.838
-
23.312 -
28.526
-
6.688 -
21.838
Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
(14.721)
-
-
(14.721)
-
-
(14.721)
Saham yang Diperoleh Kembali pada Harga Perolehan/ Treasury Stock at Cost
1.937.289
(301)
63.906 (35.994)
1.909.678
342
466.233 (170.730)
1.613.833
Ekuitas - Bersih/ Equity - Net
Balance as of December 31, 2010
Appropriation for general reserves Net income Cash dividends Differences arising from foreign currency translation of financial statements
Balance as of December 31, 2009
Appropriation for general reserves Net income Cash dividends Differences arising from foreign currency translation of financial statements
Balance as of December 31, 2008
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of the consolidated financial statements.
748.554
-
(23.312) 63.906 (35.994)
743.954
-
(6.688) 466.233 (170.730)
455.139
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
Saldo Laba/Retained Earnings
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
2010 Consolidated Financial Statements
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
233
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) Catatan/ Notes
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan kontraktor Pembayaran kas kepada karyawan Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan penghasilan bunga Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak Pembayaran atas aktivitas operasi lainnya - bersih Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
4.280.925
21
(3.468.207) (464.006)
Pembelian aset tetap Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank Pembayaran untuk: Hutang bank Hutang sewa pembiayaan Penerimaan piutang dan hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pembayaran dividen kas Penambahan kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 3.586.090 Cash received from customers Cash paid to suppliers (2.306.175) and contractors (518.783) Cash paid to employees
348.712 21.737 (82.365) (141.177)
761.132 20.014 (92.958) (203.987)
(112.877)
(195.812)
34.030
288.389
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dividen kas dari perusahaan asosiasi Penerimaan atas penjualan: Penyertaan saham Aset tetap Properti investasi
2009
2.800
10
9.595 -
10 11 12
(179.597)
11
66.700
4
(100.502)
14,18
(574.820) (14.943)
14,18 18
13.129 (180.192) (8.579)
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES 357.971 Proceeds from bank loans Payments of: (269.485) Bank loans (19.352) Finance lease payables 103.988 (54.085)
13
Net Cash Provided by Operating Activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from cash dividends received from associated 32.538 companies Proceeds from sale of: 598.735 Investment in shares of stock 574 Property and equipment 4.229 Investment property Acquisition of (241.046) property and equipment Liquidations (placements) of (75.000) short-term investments
320.030
432.242
Cash provided by operations Receipts from interest income Payments for financing costs Payments for taxes Payments for other operating activities - net
(4.374)
Proceeds of due from and due to related parties Payments of cash dividends Increase in restricted cash and cash equivalents
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
(333.163)
114.663
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(399.635)
723.082
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.124.202
3
401.120
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
724.567
3
1.124.202
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
234
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of the consolidated financial statements.
6
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) Catatan/ Notes
2010
2009
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Transfer aset tetap ke piutang sewa pembiayaan
2.773
14.848
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
ACTIVITIES NOT AFFECTING CASH FLOWS Transfer of property and equipment to finance lease receivables
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of the consolidated financial statements.
7
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
235
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
a.
236
1.
UMUM
GENERAL a.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
Establishment of the General Information
Company
and
PT Elnusa Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Electronika Nusantara pada tanggal 25 Januari 1969 berdasarkan Akta Notaris Tan Thong Kie, S.H., No. 18 tanggal 25 Januari 1969 jo Akta Notaris No. 10 tanggal 13 Februari 1969 oleh notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. J.A.5/18/24 tanggal 19 Februari 1969 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal 2 Mei 1969. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan Anggaran Dasar terakhir kali berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn.) No. 29 tanggal 6 Mei 2009 yang meliputi antara lain perubahan mengenai pengeluaran saham, Rapat Umum Pemegang Saham, pengangkatan, pemberhentian, tugas dan wewenang direksi dan dewan komisaris serta pembagian dividen. Perubahan Anggaran Dasar ini telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan diterima dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHUAH.01.10-08671 tanggal 25 Juni 2009.
PT Elnusa Tbk (the “Company”) was established under the original name of PT Electronika Nusantara on January 25, 1969 based on Notarial Deed No. 18 dated January 25, 1969 of Tan Thong Kie, S.H., as amended by Notarial Deed No. 10 dated February 13, 1969 of the same notary. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. J.A.5/18/24 dated February 19, 1969, and was published in Supplement No. 58 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 35 dated May 2, 1969. The Articles of Association has been amended several times, the latest amendments by Notarial Deed No. 29 dated May 6, 2009 of Aulia Taufani, S.H. (substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn.) concerning, among others, amendments on issuance of shares, Shareholders’ General Meeting, appointment, resignation, duties and authorities of directors and board of commissioners, and distribution of dividend. These amendments in the Articles of Association have been registered to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with Register No. AHUAH.01.10-08671 dated June 25, 2009.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang jasa, perdagangan, pertambangan, pembangunan dan perindustrian. Perusahaan berdomisili di Graha Elnusa Lt. 16, Jl. T.B. Simatupang Kav. 1B, Jakarta Selatan dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1969. Saat ini, Perusahaan beroperasi dalam bidang jasa hulu migas dan penyertaan saham pada Anak perusahaan dan perusahaan asosiasi yang bergerak dalam berbagai bidang usaha, yaitu jasa dan perdagangan penunjang hulu migas, jasa dan perdagangan hilir migas, jasa pengolahan dan penyimpanan data migas, pengelolaan aset lapangan migas dan jasa telekomunikasi. Perusahaan juga beroperasi dalam bidang penyediaan barang dan jasa kepada Anak perusahaan dan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa serta penyediaan dan pengelolaan ruang perkantoran.
In accordance with the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to provide services, trading, mining, construction and industry. The Company is domiciled at Graha Elnusa Fl. 16, Jl. T.B. Simatupang Kav. 1B, South Jakarta and started its commercial operations in September 1969. Currently, the Company is engaged in upstream oil and gas services and investing in shares of stock in Subsidiaries and associates that are engaged in several industries, such as upstream oil and gas support services and trading, downstream oil and gas services and trading, oil and gas data management and storage services, oil and gas field asset management and telecommunication services. The Company also provides goods and services to its Subsidiaries and related parties and providing and managing office spaces.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
8
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
1.
UMUM (lanjutan) b.
GENERAL (continued) b.
Penawaran Umum Saham Pada tanggal 25 Januari 2008, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan menerbitkan Surat Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan sebanyak 1.460.000.000 saham. Pada tanggal 6 Februari 2008, saham Perusahaan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran perdana sebesar Rp400 (Rupiah penuh) per saham.
c.
On January 25, 2008, the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency issued the Effective Statement Letter in accordance with the Company’s Initial Public Offering of its 1,460,000,000 shares. On February 6, 2008, the Company’s shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange at an initial offering price of Rp400 (full amount) per share.
c.
Karyawan, Direksi dan Komisaris Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Keuangan Direktur SDM dan Umum Direktur Pengembangan Usaha
Employees, Directors and Commissioners As of December 31, 2010, the composition of the Company’s boards of commissioners and directors are as follows:
Waluyo Achmad Luthfi Erry Firmansyah Surat Indrijarso Soehandjono Suharyanto Suryadi Oemar Santun Nainggolan Lucy Sycilia Muhammad Jauzi Arif
Pada tanggal 31 Desember 2009, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Keuangan Direktur SDM dan Umum Direktur Pengembangan Usaha
Public Offering of Shares
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Directors President Director Operation Director Finance Director HR and General Affairs Director Business Development Director
As of December 31, 2009, the composition of the Company’s boards of commissioners and directors are as follows:
Waluyo Anton Sugiono Soehandjono Sahap Manuntun Hari Kustoro Surat Indrijarso Eteng Ahmad Salam Eddy Sjahbuddin Santun Nainggolan Lucy Sycilia Muhammad Jauzi Arif
9
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Directors President Director Operation Director Finance Director HR and General Affairs Director Business Development Director
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
237
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
1.
UMUM (lanjutan) c.
GENERAL (continued) c.
Karyawan, Direksi dan Komisaris (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota
As of December 31, 2010, members of the Company’s audit committee are as follows:
Surat Indrijarso Soehandjono Farida Meutia Anita Kentjanawati Sampe L. Purba
Pada tanggal 31 Desember 2009, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota
2.
Surat Indrijarso Sahap Manuntun Hari Kustoro Zainal Ariffin Farida Meutia Anita Kentjanawati
Chairman Member Member Member Member
Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah Heru Samodra.
The Corporate Secretary of the Company as of December 31, 2010 and 2009 is Heru Samodra.
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai 1.670 karyawan (1.379 karyawan tetap dan 291 karyawan kontrak) dan 1.838 karyawan (1.331 karyawan tetap dan 507 karyawan kontrak) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (tidak diaudit).
The Company and Subsidiaries have 1,670 employees (1,379 permanent employees and 291 contract employees) and 1,838 employees (1,331 permanent employees and 507 contract employees) as of December 31, 2010 and 2009 (unaudited), respectively.
Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada direksi dan komisaris Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebesar Rp18,9 miliar dan Rp16,0 miliar masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
Salaries and other compensation benefits paid to the Company’s and Subsidiaries’ directors and commissioners amounted to Rp18.9 billion and Rp16.0 billion in 2010 and 2009, respectively. 2.
Dasar Penyajian Konsolidasi
Laporan
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
SUMMARY POLICIES a.
Keuangan
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).
238
Chairman Member Member Member Member As of December 31, 2009, members of the Company’s audit committee are as follows:
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.
Employees, Directors and Commissioners (continued)
OF
Basis of Statements
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Consolidated
Financial
The consolidated financial statements are prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia that are covered by Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) issued by Indonesian Institute of Accountants (IAI) and by the regulations of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM-LK).
10
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
Dasar Penyajian Laporan Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
Keuangan
ACCOUNTING
Basis of Consolidated Statements (continued)
Financial
Laporan keuangan konsolidasi terlampir, kecuali laporan arus kas konsolidasi, disusun dengan dasar akrual dan berdasarkan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared using the accrual basis and based on historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
The reporting currency used in consolidated financial statements Indonesian Rupiah.
Laporan arus kas konsolidasi, disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are presented using the direct method by classifying the receipts and disbursements of cash and cash equivalents into operating, investing and financing activities. b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan oleh Perusahaan, baik secara langsung atau tidak langsung, dengan kepemilikan saham lebih dari 50,00%. Berikut adalah rincian Anak perusahaan:
Nama Anak Perusahaan/ Name of Subsidiaries
Kegiatan Usaha/ Principal Activity
Kepemilikan langsung/Direct ownership PT Sigma Cipta Utama (SCU) Manajemen data, teknologi informasi dan telekomunikasi/ Data management, information technology and telecommunications
the is
Principles of Consolidation The consolidated financial statements include the accounts of the Company and the following Subsidiaries, whereby the Company directly or indirectly owns or controls more than 50.00% of the voting shares. The details of Subsidiaries are as follows:
Domisili/ Domicile
Tahun Perolehan/ Pendirian/ Year of Acquisition/ Incorporation
Jakarta
1980
99,99
99,98
103.683
115.595
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2010 %
2009 %
Jumlah Aset/Total Assets 2010
2009
PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) (dahulu PT Purna Bina Nusa)
Jasa penguliran, perdagangan dan pabrikasi pipa/ Pipe threading services, trading and manufacturing
Batam
1982
97,35
84,50
62.916
148.410
PT Elnusa Petrofin (EPN)
SPBU, depo, transportasi dan perdagangan BBM dan bahan kimia/ Retail gas station, fuel storage, oil and chemicals distribution and trading
Jakarta
1996
99,93
99,93
477.693
385.840
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
SPBU migas/Retail gas station
Jakarta
1996
98,00
98,00
19.881
20.299
PT Patra Nusa Data (PND)
Jasa perolehan dan pengelolaan data eksplorasi dan produksi migas/ Oil and gas exploration and production data acquisition and management services
Jakarta
1997
70,00
70,00
61.315
63.118
Elnusa Bangkanai Energy Ltd. (EBE) (Catatan 26k/ Note 26k)
Eksplorasi dan produksi migas/ Oil and gas exploration and production
British Virgin Islands
2003
-
100,00
-
31.565
11
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
239
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
Nama Anak Perusahaan/ Name of Subsidiaries
Kegiatan Usaha/ Principal Activity
Tahun Perolehan/ Pendirian/ Year of Acquisition/ Incorporation
Domisili/ Domicile
Kepemilikan tidak langsung melalui EPR/Indirect ownership through EPR Elnusa Chariot Investasi, perdagangan Belize International Ltd. (ECI) dan kontraktor/ (Catatan 26k/ Investment, trading Note 26k) and contractors
Akun-akun ekuitas Akun-akun laba rugi
ACCOUNTING
Principles of Consolidation (continued) Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2010 %
2010
Untuk tujuan konsolidasi, akun-akun ECI dan EBE, Anak perusahaan yang masing-masing berdomisili di Belize dan British Virgin Islands, dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut: Akun-akun aset dan kewajiban
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Jumlah Aset/Total Assets
2009 %
100,00
2010 -
2009 3
-
For consolidation purposes, the accounts of ECI and EBE, Subsidiaries domiciled in Belize and British Virgin Islands, respectively, are translated into Rupiah on the following basis:
-
Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca/ Middle rate published by Bank Indonesia at balance sheet date Kurs historis/ Historical rate Kurs tengah rata-rata Bank Indonesia selama tahun berjalan/ Average rate published by Bank Indonesia during the year
Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan kurs tengah rata-rata Bank Indonesia selama tahun berjalan yang digunakan adalah sebagai berikut:
Asset and liability accounts
Equity accounts Profit and loss accounts
The middle rate at balance sheets date and average exchange rate during the year as published by Bank Indonesia are as follows:
Rupiah Penuh/Rupiah (Full Amount) Aset dan Kewajiban/ Assets and Liabilities 31 Desember 2010/ December 31, 2010
1 Dolar AS
240
Laba Rugi/ Profit and Loss
31 Desember 2009/ December 31, 2009
8.991
9.400
31 Desember 2010/ December 31, 2010
31 Desember 2009/ December 31, 2009
9.103
10.356
1 US Dollar
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing akun neraca dan laporan laba rugi Anak perusahaan yang dimiliki secara langsung oleh Perusahaan disajikan sebagai akun “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” dalam bagian Ekuitas pada neraca konsolidasi.
The resulting difference from the translation of the balance sheet accounts and profit and loss accounts of a directly-owned Subsidiary is presented as “Differences Arising from Foreign Currency Translation of Financial Statements” account under the Equity section in the consolidated balance sheets.
Semua saldo akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
All significant intercompany accounts and transactions are eliminated.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
12
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
c.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
ACCOUNTING
Principles of Consolidation (continued)
Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih Anak perusahaan disajikan sebagai akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak perusahaan. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.
The proportionate shares of the minority shareholders in net assets of the Subsidiaries are presented as “Minority Interests in Net Assets of Consolidated Subsidiaries” account in the consolidated balance sheets. When the cumulative losses applicable to minority shareholders of the Subsidiaries exceed their interests in the equities of the Subsidiaries, the excess is temporarily absorbed by the majority shareholders, except when the minority shareholders have the obligation and the ability to absorb the excess of related cumulative losses incurred. Subsequent profits earned by a Subsidiary under such circumstances that are applicable to the minority shareholders are allocated to the majority shareholders of the Company to the extent of the minority interests’ share in losses that have been previously absorbed by the majority shareholders.
Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, selisih antara biaya perolehan/penerimaan atas aset bersih yang diperoleh dan/atau dijual dengan nilai buku sehubungan dengan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat dan disajikan sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dalam bagian Ekuitas pada neraca konsolidasi.
In accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Among Entities under Common Control”, the difference between the transfer price of acquired and/or sold net assets and the book value in the restructuring transactions between entities under common control is recorded and presented as “Differences Arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control” account under the Equity section in the consolidated balance sheets. c.
Penyertaan Saham
Investments in Shares of Stock
Penyertaan saham yang dimiliki Perusahaan sebesar 20,00% sampai 50,00% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Dengan metode ekuitas, penyertaan dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi dalam jumlah yang sesuai dengan persentase kepemilikan Perusahaan atau Anak perusahaan sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan penerimaan dividen kas.
Investments in shares of stock in which the Company maintains ownership interest of 20.00% to 50.00%, are accounted for under the equity method. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s or Subsidiaries’ share in the net earnings or losses of the investees since date of acquisition less cash dividend received.
Penyertaan saham lainnya dengan persentase kepemilikan kurang dari 20,00% disajikan sebesar biaya perolehan (cost method).
Other investments in shares of stock with ownership interest of less than 20.00% are accounted for under the cost method.
13
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
241
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
e.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
Setara Kas dan Investasi Jangka Pendek
g.
242
and
Short-term
Call deposit dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
Call deposits and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans are classified as “Cash Equivalents”.
Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan tapi tidak melebihi 1 (satu) tahun sejak tanggal penempatan diklasifikasikan sebagai “Investasi Jangka Pendek”.
Time deposits with maturities of more than 3 (three) months but not exceed 1 (one) year at the time of placement are classified as “Shortterm Investments”. e.
Cadangan Penurunan Nilai Piutang Sebelum tahun 2010, cadangan penurunan nilai piutang ditentukan berdasarkan analisa atas kolektibilitas saldo piutang pada akhir periode. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih (Catatan 2s).
f.
Cash Equivalents Investments
ACCOUNTING
Transaksi dengan Pihak-pihak Mempunyai Hubungan Istimewa
Allowance for Impairment of Receivables Prior to 2010, allowance for impairment of receivables is provided based on an analysis of the collectibility of outstanding amounts at the end of the period. Receivables are writtenoff during the period in which they are determined to be uncollectible (Note 2s).
f.
yang
Transactions with Related Parties
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dicatat dan diungkapkan sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Transactions with related parties are recorded and disclosed in accordance with PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.
Transaksi antara Perusahaan dan Anak perusahaan dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan perusahaan-perusahaan lain yang dimiliki/dikendalikan negara/daerah, tidak diperhitungkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Transactions between the Company and Subsidiaries with the state and region owned/controlled entities are not considered as transactions with related parties.
Seluruh transaksi signifikan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam Catatan 7.
All significant transactions with related parties are disclosed in Note 7. g.
Persediaan
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving-average method.
Penyisihan persediaan usang disajikan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
Allowance for inventories obsolescence is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value based on the periodic review of the physical condition of the inventories.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
14
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.
i.
ACCOUNTING
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized using the straight-line method over the periods benefited.
i.
Aset Tetap
Property and Equipment
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Property and equipment is stated at cost less accumulated depreciation (except for land which is not depreciated) and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the property and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statements of income as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is calculated based on straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/ Years
Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat transportasi Konstruksi baja
4 - 20 2 - 10 2-5 2-5 10
Buildings, improvements and installations Machinery and equipment Office furniture, fixtures and equipment Transportation equipment Steel constructions
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit and loss in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditinjau ulang, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
15
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
243
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
i.
Aset Tetap (lanjutan)
ACCOUNTING
Property and Equipment (continued)
Semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah sebagai bagian dari “Aset Lain-lain” dalam Aset Tidak Lancar pada neraca konsolidasi. Biaya tersebut, yang meliputi antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajakpajak yang berhubungan dengan perolehan tanah tersebut, diamortisasi selama masa hak atas tanah yang bersangkutan.
All incidental costs incurred in relation with the acquisitions of landrights are deferred and presented separately from the main acquisition costs of the landrights as part of “Other Assets” under Non-current Assets in the consolidated balance sheets. Such costs, which include, among others, legal fees, area survey and remeasurement fees, notary fees, and related taxes are amortized over the legal terms of the related landrights.
Nilai aset harus dikaji ulang atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatat aset mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai biaya tahun berjalan.
Asset values are reviewed for any impairment and possible writedown to fair values whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying values of the assets may not be fully recovered. Impairment of assets is recognized as a charge to current operations. j.
Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
244
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Lease The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
16
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Sewa (lanjutan)
ACCOUNTING
Lease (continued)
Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai lessee
Company and Subsidiaries as lessees
i)
Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan Anak perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
i)
Under a finance lease, the Company and Subsidiaries shall recognize assets and liabilities in the consolidated balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments shall be apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge shall be allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents shall be charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the consolidated statements of income. Capitalised leased assets (presented under the account of property and equipment) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company and Subsidiaries will obtain ownership by the end of the lease term.
ii)
Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
ii)
Under an operating lease, the Company and Subsidiaries recognized lease payments as an expense on a straightline basis over the lease term.
Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai lessor
Company and Subsidiaries as lessors
i)
i)
Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
17
Under a finance lease, the Company and Subsidiaries shall recognize assets held under a finance lease in its balance sheets and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance income. The recognition of finance income shall be based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Company’s and Subsidiaries’ net investment in the finance lease.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
245
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
Sewa (lanjutan)
Company and (continued)
ii)
ii)
Penyusutan aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dihitung dengan menggunakan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap dengan kepemilikan langsung (Catatan 2i). k.
k.
Aset Dalam Penyelesaian
l.
Properti Investasi
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
as
lessors
Under an operating lease, the Company and Subsidiaries shall present assets subject to operating leases in the consolidated balance sheets according to the nature of the asset. Initial direct cost incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases shall be recognized as income on a straight-line basis over the lease term.
Construction in Progress Construction in progress (presented under “Property and Equipment”) is stated at cost. The accumulated costs are reclassified to the appropriate property and equipment account when construction is completed and the asset is ready for its intended use. The Company capitalizes borrowing cost in accordance with PSAK No. 26 (Revised 2008), “Borrowing Costs”.
Properti investasi terdiri dari tanah, bangunan prasarana dan instalasi, yang dikuasai Perusahaan dan Anak perusahaan untuk disewakan atau untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai atau keduaduanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi. 246
Subsidiaries
Depreciation of assets acquired under finance leases is computed using the same method and estimated useful lives applied to similar property and equipment account acquired under direct ownership (Note 2i).
Aset dalam penyelesaian (disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap”) dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Perusahaan mengkapitalisasi biaya pinjaman sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”. l.
Lease (continued)
Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai lessor (lanjutan) Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di neraca konsolidasi sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.
ACCOUNTING
Investment Property Investment property consists of land, buildings, improvements and installations, which are held by the Company and Subsidiaries to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business. Investment property is stated at cost including transaction costs less accumulated depreciation (except for land which is not depreciated) and impairment losses. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met; and excludes the costs of day to day servicing of an investment property.
18
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
Properti Investasi (lanjutan)
ACCOUNTING
Investment Property (continued)
Penyusutan bangunan, prasarana dan instalasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun.
Depreciation of buildings, improvements and installations are computed using the straightline method based on the estimated useful lives of the assets between 4 (four) to 20 (twenty) years.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment property is derecognized when either it has been disposed of or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in profit or loss in the year of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfers to investment property are made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner occupation, commencement of an operating lease to another party or completion of construction or development. Transfers from investment property are made when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner occupation or commencement of development with a view to sale.
Untuk transfer dari properti investasi ke aset yang digunakan dalam operasi, Perusahaan dan Anak perusahaan menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika aset yang digunakan Perusahaan dan Anak perusahaan menjadi properti investasi, Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat aset tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
For a transfer from investment property to asset used in operations, the Company and Subsidiaries used the cost method at the date of change in use. If the asset used by the Company and Subsidiaries becomes an investment property, the Company and Subsidiaries account for such asset in accordance with the policy stated under property and equipment up to the date of change in use. m. Deferred Income
m. Pendapatan Ditangguhkan Pendapatan dengan sistem kontrak sewa dibukukan dalam akun “Pendapatan Ditangguhkan” sebesar nilai kontrak dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak.
Revenue from rental contract system are recorded as “Deferred Income” at the amount of contract value and recognized as income over the term of the contract.
19
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
247
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
n.
o.
248
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
ACCOUNTING
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan dari jasa hulu migas terintegrasi, jasa hilir migas, jasa penunjang hulu migas dan jasa telematika penunjang jasa migas dan non-migas diakui pada saat jasa yang bersangkutan telah diberikan. Pendapatan dari perdagangan hilir migas dan perdagangan penunjang hulu migas diakui pada saat barang telah dikirim kepada pelanggan. Pendapatan dari jasa penyimpanan diakui selama masa perjanjian jasa penyimpanan. Semua kerugian yang telah diketahui atau yang dapat diantisipasi dari kontrak dilaporkan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Klaim untuk kompensasi tambahan diakui selama tahun diselesaikannya klaim tersebut.
Revenue from integrated oil and gas services, downstream oil and gas services, upstream oil and gas support services is recognized when the related services are rendered. Revenue from downstream oil and gas trading and upstream oil and gas support trading is recognized when the goods are delivered to the customers. Revenue from storage services is recognized over the term of the service agreements. All known or anticipated losses on any contracts are reflected in consolidated statement of income for the current year. Claims for additional compensation are recognized during the year when such claims are resolved.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized as incurred. o.
Dana Pensiun dan Kesejahteraan Karyawan
Pension Plans and Retirement Benefits
Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU No. 13/2003). Berdasarkan UU No. 13/2003, perusahaan-perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan penggantian hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan pada UU No. 13/2003 terpenuhi.
The Company and Subsidiaries recognize provision for employee service entitlements in accordance with Law No. 13 Year 2003 regarding Labor (Law No. 13/2003). Under Law No. 13/2003, companies are required to pay separation, gratuity and compensation benefits to their employees if the conditions specified in Law No. 13/2003 are met.
Perusahaan dan Anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk karyawan tetap tertentu yang memenuhi syarat yang dikelola oleh Dana Pensiun Elnusa (Dapenusa) atau program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap tertentu lainnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI. Sumber dana pensiun berasal dari iuran Perusahaan dan Anak perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 22,50% dan 7,50% dari upah pokok pensiun karyawan.
The Company and Subsidiaries have defined benefit plans covering certain qualified permanent employees which is managed by Dana Pensiun Elnusa (Dapenusa) or defined contributory retirement plans for other certain qualified permanent employees which are managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI. Contributions to pension plans are funded by the Company and Subsidiaries and their employees at 22.50% and 7.50%, respectively, of the basic pension income of employees.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
20
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
Dana Pensiun dan Kesejahteraan Karyawan (lanjutan)
ACCOUNTING
Pension Plans and Retirement Benefits (continued)
Sejak tanggal 1 April 1996, Perusahaan tidak lagi memberikan kontribusi kepada Dapenusa, karena manajemen berpendapat bahwa jumlah aset Dapenusa untuk program pensiun telah melebihi kewajiban aktuaria Perusahaan. Pada saat ini, Perusahaan dan Anak perusahaan masih memberikan kontribusi iurannya yang dikelola oleh DPLK BNI.
Starting April 1, 1996, no contribution has been paid by the Company to Dapenusa, since the management believes that the plan assets has exceeded its actuarial liabilities. Currently, the Company and Subsidiaries are still contributing funds which are managed by DPLK BNI.
Selain program pensiun di atas, Perusahaan menyelenggarakan program tunjangan hari tua dalam bentuk pesangon (“Program Tabel Besar”) yang mencakup seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat yang diberikan pada akhir masa kerja. Perusahaan telah membentuk yayasan untuk mengelola pesangon tersebut dengan nama Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa. Pesangon tersebut dibayar berdasarkan upah tetap dan lamanya karyawan bekerja. Sumber dana pesangon berasal dari iuran Perusahaan sebesar 22,50% dari upah pokok pensiun dan 12,50% dari upah tetap. Mulai Juni 2008, Perusahaan membayar pendanaan pesangon sebesar Rp1,0 miliar per bulan.
Aside from the benefit plans as mentioned above, the Company also provides a lumpsum benefit payment (called “Big Table Program”) for all qualified permanent employees at the end of the employees’ service period. The Company has established a foundation, Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa to manage the separation benefits. Separation benefits are determined based on the employees’ fixed income and length of services. Separation benefit contributions are funded by the Company at 22.50% of the employee’s basic pension income and 12.50% from fixed income. Starting June 2008, the Company has contributed to the separation benefit fund amounting to Rp1.0 billion per month.
Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”, untuk mengakui kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan sesuai UU No. 13/2003. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan UU No. 13/2003 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10,00% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10,00% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
The Company and Subsidiaries apply PSAK No. 24 (Revised 2004), “Accounting for Employee Benefits”, to recognize the aforesaid employees’ benefits liability in accordance with Law No. 13/2003. Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employees’ benefits based on the Law No. 13/2003 is determined using the projected unit credit actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded the greater of 10.00% of the present value of the defined benefit obligation and 10.00% of the fair value of plan assets at the date. Actuarial gains or losses are recognized on the straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
21
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
249
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
p.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Transactions
and
Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At consolidated balance sheets date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah to reflect the rates of exchange prevailing at such date. Any resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year, except for capitalized foreign exchange gains or losses arising from borrowings used to finance qualifying assets.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs yang digunakan Perusahaan dan Anak perusahaan masing-masing adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the exchange rates used by the Company and Subsidiaries are as follows:
Dolar AS ($AS1) Dolar Singapura ($Sin1) Euro Eropa (€1)
250
Foreign Currency Balances
ACCOUNTING
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca konsolidasi, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan, kecuali untuk kapitalisasi laba atau rugi kurs yang timbul dari pinjaman yang digunakan untuk mendanai aset tertentu.
2010
q.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
2009
8.991 6.981 11.956
9.400 6.699 13.510
q.
Pajak Penghasilan
US Dollar (US$1) Singapore Dollar (Sin$1) European Euro (€1)
Income Tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan fiskal pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sebesar jumlah yang kemungkinan dapat direalisasi.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung pada tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan pada tahun ketika aset direalisasi atau hutang diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca konsolidasi. Aset dan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing perusahaan disajikan dalam jumlah bersih pada neraca konsolidasi.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets is realized or the liability is settled, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the consolidated balance sheets date. The deferred tax assets and liabilities of each entity are shown at the applicable net amounts in the consolidated balance sheets.
Perubahan atas kewajiban pajak dicatat pada saat hasil ketetapan pemeriksaan diterima atau jika ada pengajuan keberatan atau banding oleh Perusahaan dan Anak perusahaan, pada saat hasil dari keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan oleh pengadilan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if objected or appealed against by the Company and Subsidiaries, when the results of the objection or appeal is decided by the court.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
22
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
s.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
Informasi Segmen
ACCOUNTING
Segment Information
Pelaporan segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha, sementara segmen sekunder adalah segmen kelompok pelanggan.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segments while secondary segment information is based on customer segments.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa, baik produk atau jasa individual atau sebagai suatu kelompok produk atau jasa dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of the Company and Subsidiaries that is engaged in providing products or services for individual or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from those of other business segments.
Segmen kelompok pelanggan adalah komponen Perusahaan dan Anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada kelompok pelanggan tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada kelompok pelanggan lain.
A customer segment is a distinguishable component of the Company and Subsidiaries that is engaged in providing products or services within a particular customer environment and that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other customer environments.
Pendapatan dan beban antar segmen dialokasikan atas dasar segmen usaha.
Inter-segment revenues and expenses are allocated on the basis of business segment. s.
Instrumen Keuangan Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pelaporan” (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55). Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.
Financial Instruments Starting January 1, 2010, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” (PSAK No. 50), and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” (PSAK No. 55). The transaction costs of those already existing contracts at the time these standards were adopted were not considered in the calculation of effective interest of such contracts.
23
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
251
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
s.
252
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued)
PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.
PSAK No. 50 contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK No. 55 establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
i.
i. Financial Assets
Aset Keuangan Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Company and Subsidiaries determine the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
24
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
s.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued)
Aset Keuangan (lanjutan)
i. Financial Assets (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Aset keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain - pihak ketiga, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan aset lain-lain - kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya.
The Company’s and Subsidiaries’ financial assets include cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, finance lease receivables, other receivables - third parties, due from related parties and other assets - restricted cash and cash equivalents.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
•
•
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi
•
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi dicatat dalam neraca konsolidasi pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the consolidated balance sheets at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statement of income.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
25
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
253
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
s.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
•
setelah
pengakuan
Financial Instruments (continued)
awal
Subsequent measurement (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
•
Kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain - pihak ketiga, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan aset lain-lain kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Perusahaan dan Anak perusahaan termasuk dalam kategori ini. •
254
ACCOUNTING
i. Financial Assets (continued)
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Loans and receivables (continued) The Company’s and Subsidiaries’ cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, finance lease receivables, other receivables third parties, due from related parties and other assets - restricted cash and cash equivalents are included in this category.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
•
Held-to-maturity (HTM) investments
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat bersihnya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company and Subsidiaries have the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Perusahaan dan Anak perusahaan tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010.
The Company and Subsidiaries did not have any held-to-maturity investments as of December 31, 2010.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
26
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
s.
Instrumen Keuangan (lanjutan) i.
•
setelah
pengakuan
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) i. Financial Assets (continued)
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
awal
Subsequent measurement (continued)
Aset keuangan tersedia untuk dijual
•
Available-for-sale (AFS) financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the shareholders’ equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The investments classified as AFS are as follows:
-
Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20,00% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.
-
Investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20.00% and other longterm investments are carried at cost.
-
Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20,00% dicatat pada nilai wajar.
-
Investments in equity shares that have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20.00% are recorded at fair value.
ii. Financial Liabilities
ii. Kewajiban Keuangan Pengakuan awal
Initial recognition
Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.
27
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
255
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
s.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) ii. Financial Liabilities (continued)
ii. Kewajiban Keuangan (lanjutan) Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Saat pengakuan awal, kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan mencakup pinjaman jangka pendek, hutang usaha, hutang lainlain - pihak ketiga, biaya masih harus dibayar, hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan kewajiban jangka panjang.
The Company’s and Subsidiaries’ financial liabilities include short-term loans, trade payables, other payables - third parties, accrued expenses, due to related parties and long-term debts.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran bergantung berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
•
•
256
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
kewajiban keuangan pada klasifikasi sebagai
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi
•
Financial liabilities at fair value through profit or loss
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Laba atau rugi atas kewajiban dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statement of income.
Hutang dan pinjaman
•
Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Gains and losses are recognized in the consolidated statement of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
28
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) iii. Offsetting of financial instruments
iii. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheets if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
iv. Fair value of financial instruments
iv. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined Such using valuation techniques. techniques may include using recent arm’slength market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Perusahaan dan Anak perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan dan Anak perusahaan terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.
The Company and Subsidiaries adjust the price in the observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Company’s and Subsidiaries’ own credit risk associated with the instrument is taken into account.
29
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
257
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
s.
Instrumen Keuangan (lanjutan) v.
Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan
vi. Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company and Subsidiaries assess at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi
•
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Financial Instruments (continued)
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
vi. Penurunan nilai aset keuangan
258
ACCOUNTING
v. Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
•
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial assets carried at amortized cost For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company and Subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
30
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
s.
Instrumen Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan) •
nilai
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial Instruments (continued) vi. Impairment (continued)
keuangan
Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan)
ACCOUNTING
•
of
financial
assets
Financial assets carried at amortized cost (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan dan Anak perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
31
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
259
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
s.
•
nilai
aset
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Instrumen Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan (lanjutan)
260
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
Financial Instruments (continued) vi. Impairment (continued)
keuangan
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
ACCOUNTING
•
of
financial
assets
AFS financial assets
Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.
In the case of equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.
Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laba atau rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss is reclassified from shareholders’ equity to profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through the profit or loss; increases in their fair value after impairment are recognized in shareholders’ equity.
Dalam hal instrumen hutang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, indikasi penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi. Penghasilan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Penghasilan bunga yang masih harus dibayar tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Penghasilan Bunga” pada laporan laba rugi konsolidasi. Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar atas instrumen hutang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkan dengan peristiwa yang timbul setelah pengakuan kerugian penurunan nilai melalui laba atau rugi, kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba atau rugi.
In the case of a debt instrument classified as an AFS financial asset, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Such accrual is recorded as part of the “Interest Income” account in the consolidated statement of income. If, in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit or loss, the impairment loss is reversed through profit or loss.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
32
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
s.
Instrumen Keuangan (lanjutan) vii. Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
aset
ACCOUNTING
Financial Instruments (continued) vii.Derecognition of financial assets and liabilities
dan
Aset keuangan
Financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Anak perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Anak perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Anak perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company and Subsidiaries have transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company and Subsidiaries have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika kewajiban keuangan awal digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
33
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
261
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun 2010 dan 2009 adalah sejumlah 7.198.762.000 saham, setelah memperhitungkan efek dari saham yang diperoleh kembali (Catatan 19 dan 29).
u.
u.
Penggunaan Estimasi
v.
Saham yang Diperoleh Kembali
Treasury Stock The Company applied the cost method for treasury stock, whereby the gross cost of the shares reacquired is charged to a contra equity account in the consolidated balance sheets. When the treasury stock are reissued or resold at cost, the contra equity account is credited; the proceeds in excess of cost are credited to the paid-in-capital account; and any deficiency is charged to retained earnings.
w. Standards Issued but Not Yet Effective
w. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi Belum Berlaku Efektif Standar akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi tetapi belum berlaku efektif diantaranya adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Use of Estimates The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.
Perusahaan menerapkan metode biaya untuk saham yang diperoleh kembali, dimana jumlah bruto dari biaya yang dikeluarkan untuk membeli saham tersebut disajikan sebagai pengurang pada sisi ekuitas neraca konsolidasi. Ketika saham yang diperoleh kembali tersebut diterbitkan kembali atau dijual sebesar nilai perolehan, maka akun pengurang ekuitas dikreditkan sebesar nilai perolehan, selanjutnya kelebihan dari biaya perolehan tersebut akan dikreditkan pada akun tambahan modal disetor dan kekurangannya akan dibebankan pada laba ditahan.
262
Basic Earnings per Share Basic earnings per share are computed by dividing consolidated net income for the current year with the weighted-average number of outstanding shares during the year. The weighted-average number of shares outstanding in 2010 and 2009 are 7,198,762,000 shares, after considering the effect of treasury stock (Notes 19 and 29).
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena terdapatnya risiko melekat dalam suatu estimasi, hasil sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin didasarkan pada jumlah yang berbeda dari taksiran tersebut. v.
ACCOUNTING
Accounting standards issued by Financial Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of the consolidated financial statements but not yet effective are summarized below, among others:
34
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Standards Issued but Not Yet Effective (continued)
w. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi Belum Berlaku Efektif (lanjutan) Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011
Effective on or after January 1, 2011
-
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasardasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
-
PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
-
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
-
PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
-
PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
-
PSAK No. 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting”, prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.
-
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
-
PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
-
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
-
PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
35
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
263
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
ACCOUNTING
w. Standards Issued but Not Yet Effective (continued)
w. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi Belum Berlaku Efektif (lanjutan)
264
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Effective on (continued)
-
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.
-
PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.
-
PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Laporan”, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
-
PSAK No. 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period”, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. Requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.
-
PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.
-
PSAK No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”, shall be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place.
-
PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK No. 15 (1994), “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi”, dan PSAK No. 40 (1997), “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
-
PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK No. 15 (1994), “Accounting for Investments in Associates”, and PSAK No. 40 (1997), “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.
-
PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud”, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset takberwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset takberwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset takberwujud dan pengungkapan yang berhubungan.
-
PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
36
or
after
January
1,
2011
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Standards Issued but Not Yet Effective (continued)
w. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi Belum Berlaku Efektif (lanjutan) Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Effective on (continued)
-
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
-
PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
-
PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
-
PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
-
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
-
PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.
-
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
-
PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
-
PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
-
PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
37
or
after
January
1,
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
2011
265
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
ACCOUNTING
w. Standards Issued but Not Yet Effective (continued)
w. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi Belum Berlaku Efektif (lanjutan)
266
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Effective on (continued)
-
ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”, diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purna-operasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK No. 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK No. 57.
-
ISAK No. 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”, applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognised as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK No. 16 and as a liability in accordance with PSAK No. 57.
-
ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas (PBE): Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”, berkaitan dengan akuntansi venturer untuk kontribusi nonmoneter ke PBE dalam pertukaran dengan bagian partisipasi ekuitas PBE yang dicatat baik dengan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional.
-
ISAK No. 12, “Jointly Controlled Entities (JCE): Non-Monetary Contributions by Venturers”, deals with the venturer's accounting for non-monetary contributions to a JCE in exchange for an equity interest in the JCE accounted for using either the equity method or proportionate consolidation.
-
ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”, mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.
-
ISAK No. 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”, requires that en entity shall not reverse an impairment loss recognized in a previous interim period in respect of goodwill or an investment in either an equity instrument or a financial asset carried at cost.
or
after
January
1,
2011
Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012
Effective on or after January 1, 2012
-
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
-
PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
-
PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
-
PSAK No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establishes the accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This statement complements PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
38
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
w. Standards Issued but Not Yet Effective (continued)
w. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi Belum Berlaku Efektif (lanjutan) Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan)
Effective on (continued)
-
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
-
PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establishes the accounting and disclosures for employee benefits.
-
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
-
PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
-
PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
-
PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
-
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
-
PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
-
ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”, diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006). Mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasian.
-
ISAK No. 13, “Hedges of Net Investment in a Foreign Operation”, applies to an entity that hedges the foreign currency risk arising from its net investments in foreign operations and wishes to qualify for hedge accounting in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006). Refers to the parent entity and to the financial statements in which the net assets of foreign operations are included as consolidated financial statements.
39
or
after
January
1,
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
2012
267
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
Berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan)
Effective on (continued)
-
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
-
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
-
ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
-
ISAK No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Pernyataan dan Interpretasi yang direvisi dan baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi. 3.
KAS DAN SETARA KAS
Jumlah kas
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
after
January
1,
2012
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of:
2010 Kas Rupiah Dolar AS ($AS6.115 dan $AS3.300 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) Dolar Singapura ($Sin3.181 dan $Sin325 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009)
or
The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these revised and new Statements and Interpretations on the consolidated financial statements.
Kas dan setara kas terdiri dari:
268
ACCOUNTING
w. Standards Issued but Not Yet Effective (continued)
w. Standar yang Telah Dikeluarkan tetapi Belum Berlaku Efektif (lanjutan)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
2009 3.087
2.822
55
31
22
2
Cash on hand Rupiah US Dollar (US$6,115 and US$3,300 in 2010 and 2009, respectively) Singapore Dollar (Sin$3,181 and Sin$325 in 2010 and 2009, respectively)
3.164
2.855
Total cash on hand
40
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
3.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2010 Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar) Sub-jumlah Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ($AS16.708.550 dan $AS9.845.849 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) PT Bank Central Asia Tbk ($AS5.630.149 dan $AS31.265.479 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) PT Bank Danamon Indonesia Tbk ($AS1.664.371 dan $AS1.113.632 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) PT Bank Capital Indonesia Tbk ($AS560.568 dan $AS9.995 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) PT Bank Chinatrust Indonesia ($AS539.703 dan $AS544.644 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) PT Bank CIMB Niaga Tbk ($AS340.372 dan $AS571.964 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) PT Bank Internasional Indonesia Tbk ($AS275.598 dan $AS200.146 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) PT Bank Mega Tbk ($AS254.172 dan $AS580.608 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. ($AS235.744) Deutsche Bank AG ($AS101.294 dan $AS240.616 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar) ($AS115.024 dan $AS117.096 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) Sub-jumlah
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2009
115.545 11.908 6.203 6.190 2.556
153.344 47.482 6.000 13.317 -
1.565 1.511
1.021 1.255
2.610
2.305
148.088
224.724
Cash in banks Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Mega Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Others (below Rp1.0 billion each) Sub-total
150.226
92.551
50.621
293.896
14.964
10.468
5.040
94
4.852
5.120
3.060
5.376
2.478
1.881
2.285
5.458
2.120
-
911
2.262
1.035
1.100
US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$16,708,550 and US$9,845,849 in 2010 and 2009, respectively) PT Bank Central Asia Tbk (US$5,630,149 and US$31,265,479 in 2010 and 2009, respectively) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (US$1,664,371 and US$1,113,632 in 2010 and 2009, respectively) PT Bank Capital Indonesia Tbk (US$560,568 and US$9,995 in 2010 and 2009, respectively) PT Bank Chinatrust Indonesia (US$539,703 and US$544,644 in 2010 and 2009, respectively) PT Bank CIMB Niaga Tbk (US$340,372 and US$571,964 in 2010 and 2009, respectively) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (US$275,598 and US$200,146 in 2010 and 2009, respectively) PT Bank Mega Tbk (US$254,172 and US$580,608 in 2010 and 2009, respectively) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (US$235,744) Deutsche Bank AG (US$101,294 and US$240,616 in 2010 and 2009, respectively) Others (below Rp1.0 billion each) (US$115,024 and US$117,096 in 2010 and 2009, respectively)
237.592
418.206
Sub-total
41
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
269
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 3.
3.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2010
2009
Bank (lanjutan) Dolar Singapura ($Sin11.606 dan $Sin960 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) Jumlah bank Setara kas Call deposit dan deposito berjangka Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Yudha Bhakti PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia Sub-jumlah Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ($AS2.150.000 dan $AS150.000 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) PT Bank Syariah Mandiri ($AS2.000.000) PT Bank Chinatrust Indonesia ($AS1.000.000) PT Bank Permata Tbk ($AS1.000.000) PT Bank Central Asia Tbk ($AS5.000.000)
81
7
Cash in banks (continued) Singapore Dollar (Sin$11,606 and Sin$960 in 2010 and 2009, respectively)
385.761
642.937
Total cash in banks
184.000 63.000 12.689
228.000 -
6.658 5.000 5.000 4.000 -
150.000 25.000 15.000 12.000
280.347
430.000
Cash equivalents Call deposits and time deposits Rupiah PT Bank Mega Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Yudha Bhakti PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia Sub-total
19.331
1.410
17.982
-
8.991
-
8.991
-
-
47.000
US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$2,150,000 and US$150,000 in 2010 and 2009, respectively) PT Bank Syariah Mandiri (US$2,000,000) PT Bank Chinatrust Indonesia (US$1,000,000) PT Bank Permata Tbk (US$1,000,000) PT Bank Central Asia Tbk (US$5,000,000)
55.295
48.410
Sub-total
Jumlah setara kas
335.642
478.410
Total cash equivalents
Jumlah
724.567
1.124.202
Total
Sub-jumlah
Bank dan setara kas ditempatkan pada bank pihak ketiga.
Cash in banks and cash equivalents are deposited in third party banks.
Rincian suku bunga tahunan call deposit dan deposito berjangka berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut:
The annual interest rates of the above call deposits and time deposits based on their currency denomination are as follows:
2010 Rupiah Dolar AS
270
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
2009
7,00 - 10,00 0,25 - 3,00
6,00 - 14,00 1,00 - 6,00
42
Rupiah US Dollar
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 4.
4.
INVESTASI JANGKA PENDEK Investasi jangka pendek terdiri dari:
Short-term investments consist of: 2010
2009
Deposito berjangka - Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
5.000 3.300 -
25.000 50.000
Time deposits - Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah
8.300
75.000
Total
Suku bunga tahunan deposito berjangka yang ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 2009 adalah sebesar 8,50%. Nisbah bagi hasil deposito berjangka yang ditempatkan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah sebesar 70,00% dan 90,00% masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Sementara nisbah bagi hasil deposito berjangka yang ditempatkan di PT Bank Syariah Mandiri pada tahun 2010 adalah 60,00%. 5.
SHORT-TERM INVESTMENTS
The annual interest rate of time deposit placed in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in 2009 amounted to 8.50%. The revenue sharing for time deposit placed in PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounted to 70.00% and 90.00% in 2010 and 2009, respectively. While, the revenue sharing for time deposit placed in PT Bank Syariah Mandiri in 2010 amounted to 60.00%.
5.
PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables are as follows:
2010 Pihak ketiga Difakturkan PT Total E&P Indonesie JOB Pertamina - Petrochina Salawati PT Andoyo Tofan Nugraha Abadi Chevron Indonesia Company, Bermuda PT Lingga Perdana KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum PT Tiarabumi Petroleum Lundin Rangkas BV, Belanda PT Holcim Indonesia Tbk PT United Shipping Organization PT Rahardja Wirasakti Jaya Mandiri PT Diva Karya Graha PT Arkananta Apta Pratista PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry PT Trans Power Marine PT Indo Thai Fishery Value Husky Oil North Sumbawa Ltd., Kanada JOB Pertamina - Petrochina East Java Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5,0 miliar) Sub-jumlah
TRADE RECEIVABLES
2009
37.903 36.515 15.102
45.111 1.022 -
14.852 11.320
15.973 17.916
11.177 10.174 9.878 9.559 9.147 8.028 6.403 5.372
1.245 8.238 3.518 382
4.695 521 450
8.250 5.796 8.636
-
8.005 7.270
136.849
147.061
327.945
278.423
43
Third parties Billed PT Total E&P Indonesie JOB Pertamina - Petrochina Salawati PT Andoyo Tofan Nugraha Abadi Chevron Indonesia Company, Bermuda PT Lingga Perdana KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum PT Tiarabumi Petroleum Lundin Rangkas BV, Netherlands PT Holcim Indonesia Tbk PT United Shipping Organization PT Rahardja Wirasakti Jaya Mandiri PT Diva Karya Graha PT Arkananta Apta Pratista PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry PT Trans Power Marine PT Indo Thai Fishery Value Husky Oil North Sumbawa Ltd., Canada JOB Pertamina - Petrochina East Java Others (below Rp5.0 billion each) Sub-total
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
271
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan) 2010 Pihak ketiga (lanjutan) Belum difakturkan Chevron West Papua I Ltd., Bermuda Chevron Indonesia Company, Bermuda KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum JOB Pertamina - Petrochina East Java PT Total E&P Indonesie Virginia Indonesia Company LLC, Amerika Serikat PT Medco E&P Indonesia Lundin Rangkas BV, Belanda Pasir Petroleum Resources Ltd., British Virgin Islands BP Berau Ltd., Amerika Serikat Altar Resources SA, Portugal PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry PT Roda Drilling Nusantara PT Odira Energy Karang Agung Petrochina International Jabung Ltd., Cina Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5,0 miliar)
2009
30.785
-
20.860
7.241
19.030 17.470 15.654
7.977 28.502
14.088 14.052 13.666
32.219 920 -
10.531 9.723 7.720
16.902 -
6.659 6.275 -
2.943 3.951 11.061
-
8.896
19.972
28.159
206.485
148.771
Jumlah pihak ketiga Cadangan penurunan nilai
534.430 (47.393)
427.194 (52.021)
Pihak ketiga - bersih
487.037
375.173
Sub-jumlah
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 7) Difakturkan PT Pertamina EP PT Pertamina Gas PT Pertamina (Persero) Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd., Amerika Serikat PT Patra Niaga PT Petrindo Nusa Persada PT Patra Logistik Koperasi Karyawan Elnusa PT Patra Trading PT Pertamina Geothermal Energy PT Geosains Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta) Sub-jumlah
272
TRADE RECEIVABLES (continued)
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
33.446 31.512 24.848
109.700 29.294 28.735
5.776 4.707 2.949 2.266 1.536 1.094 663 -
1.190 1.987 2.415 957 1.451 216 2.345
452
1.475
109.249
179.765
44
Third parties (continued) Unbilled Chevron West Papua I Ltd., Bermuda Chevron Indonesia Company, Bermuda KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum JOB Pertamina - Petrochina East Java PT Total E&P Indonesie Virginia Indonesia Company LLC, United States of America PT Medco E&P Indonesia Lundin Rangkas BV, Netherlands Pasir Petroleum Resources Ltd., British Virgin Islands BP Berau Ltd., United States of America Altar Resources SA, Portugal PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry PT Roda Drilling Nusantara PT Odira Energy Karang Agung Petrochina International Jabung Ltd., China Others (below Rp5.0 billion each) Sub-total Total third parties Allowance for impairment Third parties - net Related parties (Note 7) Billed PT Pertamina EP PT Pertamina Gas PT Pertamina (Persero) Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd., United States of America PT Patra Niaga PT Petrindo Nusa Persada PT Patra Logistik Koperasi Karyawan Elnusa PT Patra Trading PT Pertamina Geothermal Energy PT Geosains Others (below Rp500.0 million each) Sub-total
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan) 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 7) (lanjutan) Belum difakturkan PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas Pertamina Hulu Energy ONWJ Ltd., Amerika Serikat PT Petrindo Nusa Persada PT Patra Niaga PT Pertamina Geothermal Energy Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta)
TRADE RECEIVABLES (continued) 2009 Related parties (Note 7) (continued) Unbilled PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd., United States of America PT Petrindo Nusa Persada PT Patra Niaga PT Pertamina Geothermal Energy Others (below Rp500.0 million each)
124.872 30.267 15.129
149.257 32.464 19.639
3.728 594 2 -
729 1.095 90.033
9
588
174.601
293.805
Jumlah pihak yang mempunyai hubungan istimewa Cadangan penurunan nilai
283.850 (2.757)
473.570 -
Total related parties Allowance for impairment
Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa - bersih
281.093
473.570
Related parties - net
Bersih
768.130
848.743
Net
Sub-jumlah
Analisis umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur penjualan adalah sebagai berikut:
Sub-total
The aging analysis of trade receivables based on sales invoice date are as follows:
2010
2009
Pihak ketiga Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
378.055 32.222 18.439 18.143 87.571
341.736 9.725 8.979 8.390 58.364
Jumlah Cadangan penurunan nilai
534.430 (47.393)
427.194 (52.021)
Bersih
487.037
375.173
Net
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 7) Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
225.304 25.345 3.341 7.042 22.818
417.016 14.156 9.381 6.054 26.963
Related parties (Note 7) Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days More than 180 days
Jumlah Cadangan penurunan nilai
283.850 (2.757)
473.570 -
Total Allowance for impairment
Bersih
281.093
473.570
Net
45
Third parties Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days More than 180 days Total Allowance for impairment
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
273
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 5.
5.
PIUTANG USAHA (lanjutan) Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables currencies are as follows:
2010 Rupiah Dolar AS ($AS53.660.797 dan $AS53.424.450 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) Dolar Singapura ($Sin26.491 dan $Sin37.491 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009)
335.631
398.324
482.464
502.189
185
251
Jumlah Cadangan penurunan nilai
818.280 (50.150)
900.764 (52.021)
Bersih
768.130
848.743
on
Rupiah US Dollar (US$53,660,797and US$53,424,450 in 2010 and 2009, respectively) Singapore Dollar (Sin$26,491 and Sin$37,491 in 2010 and 2009, respectively) Total Allowance for impairment Net
An analysis of the movements in the balance of allowance for impairment is as follows:
2010
2009
Saldo awal tahun Penambahan Selisih kurs Penghapusan selama tahun berjalan
52.021 4.731 85 (6.687)
48.057 8.572 (4.328) (280)
Saldo akhir tahun
50.150
52.021
Balances at beginning of year Addition Foreign exchange differences Write-off during the year Balances at end of year
Piutang usaha sebesar Rp51,6 miliar dan $AS1,6 juta digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank (Catatan 14 dan 18).
Trade receivables amounted to Rp51.6 billion and US$1.6 million are pledged for the credit facilities obtained from several banks (Notes 14 and 18).
Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha.
The management believes that the above allowance for impairment is adequate to cover possible losses that may arise from the noncollection of trade receivables. 6.
PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN SCU dan EPN mempunyai beberapa perjanjian sewa pembiayaan untuk peralatan komputer dan truk tangki dengan PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi dan kelompok usaha Chevron.
274
based
2009
Analisis mutasi saldo cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
6.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
FINANCE LEASE RECEIVABLES SCU and EPN have several lease agreements for computer equipment and tank trucks with PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi and Chevron business group.
46
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 6.
6.
PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo piutang sewa pembiayaan masing-masing adalah $AS177,6 ribu dan Rp16,9 miliar atau keseluruhan setara dengan Rp18,5 miliar, dan $AS571,0 ribu dan Rp18,8 miliar atau keseluruhan setara dengan Rp24,2 miliar, dengan jadwal penerimaan sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the balances of finance lease receivables amounted to US$177.6 thousand and Rp16.9 billion or a total equivalent to Rp18.5 billion, and US$571.0 thousand and Rp18.8 billion or a total equivalent to Rp24.2 billion, respectively, with a minimum lease receipt schedule under the lease agreements as follows:
2010 Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai dengan tiga tahun Lebih dari tiga tahun
7.
FINANCE LEASE RECEIVABLES (continued)
2009 9.378
16.928
Less than a year
14.004 15.025
12.931 17.029
More than a year until three years More than three years
Jumlah Penghasilan bunga yang belum jatuh tempo
38.407 (19.864)
46.888 (22.735)
Total Amount applicable to interest
Nilai sekarang dari penerimaan minimum Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
18.543 (3.767)
24.153 (8.644)
Present value of the minimum receipts Current maturities
Bagian jangka panjang
14.776
15.509
7.
SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Long-term portion
SIGNIFICANT TRANSACTIONS ACCOUNTS WITH RELATED PARTIES
AND
Perusahaan dan Anak perusahaan, dalam kegiatan usaha yang normal melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama yang berhubungan dengan transaksi penjualan, pembelian dan keuangan, yang dilakukan pada harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.
The Company and Subsidiaries, in their regular conduct of business have engaged in transactions with related parties principally consisting of sales, purchases and financing transactions with the same price, requirements and conditions as if the transactions are conducted with third parties.
Rincian transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah Rp1,0 miliar atau lebih adalah sebagai berikut:
The details of transactions with related parties with amounts of Rp1.0 billion or above are as follows:
2010 Pendapatan usaha: PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd., Amerika Serikat PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Geothermal Energy PT Patra Niaga PT Petrindo Nusa Persada PT Patra Trading Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar) Jumlah
2009
389.350 385.028 85.955
990.492 301.161 134.687
24.652 10.948 5.460 4.300 1.732 1.059
154.593 3.507 851 713
-
5.038
696
612
909.180
1.591.654
47
Operating revenues: PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd., United States of America PT Pertamina Hulu Energi PT Pertamina Geothermal Energy PT Patra Niaga PT Petrindo Nusa Persada PT Patra Trading Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands Others (below Rp1.0 billion each) Total
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
275
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
7.
SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) 2010
TRANSACTIONS AND WITH RELATED PARTIES
2009
Pembelian: PT Pertamina (Persero) Koperasi Karyawan Elnusa PT Tugu Pratama Indonesia PT Patra Niaga
1.511.129 53.268 9.915 -
709.783 24.088 11.817
Purchases: PT Pertamina (Persero) Koperasi Karyawan Elnusa PT Tugu Pratama Indonesia PT Patra Niaga
Jumlah
1.574.312
745.688
Total
Jumlah pendapatan usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah masingmasing sebesar 21,59% dan 43,46% dari jumlah pendapatan usaha konsolidasi pada tahun 2010 dan 2009, sedangkan jumlah pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah masing-masing sebesar 37,39% dan 20,36% dari jumlah pendapatan usaha konsolidasi pada tahun 2010 dan 2009.
Total operating revenues derived from related parties accounted for about 21.59% and 43.46% from total consolidated operating revenues in 2010 and 2009, respectively, while purchases from related parties accounted for about 37.39% and 20.36% from total consolidated operating revenues in 2010 and 2009, respectively.
Rincian saldo atas transaksi di luar usaha pokok dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The outstanding balances of non-trade transactions with related parties as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Aset tidak lancar): PT Perta Insana PT Pertamina (Persero) PT Patra Telekomunikasi Indonesia PT Petrindo Nusa Persada PT Patra Logistik Koperasi Karyawan Elnusa PT Nusakontrindo Widyatama Muhammad Jauzi Arif Syaiful Huda Yogi Sukmana Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta) Jumlah Cadangan penurunan nilai Bersih
276
SIGNIFICANT ACCOUNTS (continued)
2009
4.399 2.899 2.804 1.905 1.817 1.027 786 -
4.297 3.276 5.604 1.982 1.813 929 786 2.400 1.800 1.800
606
283
Others (below Rp500.0 million each)
16.243 (9.957)
24.970 (4.297)
6.286
20.673
Net Due to related parties (Non-current liabilities): PT Pertamina (Persero) PT Tri Daya Esta PT Tugu Pratama Indonesia
Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Kewajiban tidak lancar): PT Pertamina (Persero) PT Tri Daya Esta PT Tugu Pratama Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta)
-
60.000 54.231 1.407
583
445
Jumlah
583
116.083
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Due from related parties (Non-current assets): PT Perta Insana PT Pertamina (Persero) PT Patra Telekomunikasi Indonesia PT Petrindo Nusa Persada PT Patra Logistik Koperasi Karyawan Elnusa PT Nusakontrindo Widyatama Muhammad Jauzi Arif Syaiful Huda Yogi Sukmana
48
Total Allowance for impairment
Others (below Rp500.0 million each) Total
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
7.
SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Ringkasan sifat dari hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
No.
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Name of Related Party
SIGNIFICANT ACCOUNTS (continued)
TRANSACTIONS AND WITH RELATED PARTIES
The summary of the nature of relationship and significant transaction with related parties are as follows:
Sifat Hubungan Istimewa/ Nature of Relationship
Jenis Transaksi/ Nature of Transaction
1.
PT Pertamina (Persero)
Pemegang saham Perusahaan/ Shareholder
Penjualan jasa, pembelian barang dagangan dan hutang dividen/ Sales of services, purchases of merchandise inventories and dividends payable
2.
PT Tri Daya Esta
Pemegang saham Perusahaan/ Shareholder
Hutang dividen/ Dividends payable
3.
Koperasi Karyawan Elnusa
Pemegang saham Perusahaan/ Shareholder
Sewa, pembelian peralatan, pemasok fasilitas kantor dan hutang dividen/ Rentals, purchases of equipment, supplies of office facilities and dividends payable
4.
PT Pertamina EP
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Penjualan jasa/ Sales of services
5.
PT Pertamina Gas
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Penjualan jasa/ Sales of services
6.
PT Pertamina Geothermal Energy
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Penjualan barang dan jasa/ Sales of goods and services
7.
PT Pertamina Hulu Energi
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Penjualan jasa/ Sales of services
8.
Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd., Amerika Serikat/ United States of America
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Penjualan jasa/ Sales of services
9.
PT Patra Niaga
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Sewa ruangan dan pembelian barang dagangan/ Rentals of building space and purchase of merchandise inventories
PT Patra Logistik
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Sewa bangunan dan transaksi keuangan/ Rentals of building and financing transaction
10.
49
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
277
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 7.
No.
8.
7.
SALDO, TRANSAKSI DAN SIFAT HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Name of Related Party
TRANSACTIONS AND WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa/ Nature of Relationship
Jenis Transaksi/ Nature of Transaction
11.
PT Perta Insana
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Transaksi keuangan/ Financing transaction
12.
PT Petrindo Nusa Persada
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Sewa tanah dan bangunan/ Rentals of land and building
13.
PT Nusakontrindo Widyatama
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Penjualan jasa/ Sales of services
14.
PT Tugu Pratama Indonesia
Perusahaan afiliasi/ Affiliate
Jasa asuransi/ Insurance services
15.
Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands
Perusahaan asosiasi/ Associate
Penjualan jasa/ Sales of services
16.
PT Patra Telekomunikasi Indonesia
Perusahaan asosiasi/ Associate
Piutang dividen/ Dividends receivable
17.
Muhammad Jauzi Arif, Yogi Sukmana dan/and Syaiful Huda
Manajemen Perusahaan/ Members of the Management of the Company
Penjualan saham PT Geosains/ Sales of shares of stock in PT Geosains
8.
PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari:
INVENTORIES Inventories consist of:
2010
278
SIGNIFICANT ACCOUNTS (continued)
2009
Barang kebutuhan proyek Barang dagangan Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku
107.354 6.509 2.095 2.145 128
78.710 3.231 2.124 578 174
Jumlah Penyisihan persediaan usang
118.231 (3.169)
84.817 (1.017)
Bersih
115.062
83.800
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
50
Project materials Merchandise inventories Finished goods Work in process Raw materials Total Allowance for inventories obsolescence Net
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 8.
8.
PERSEDIAAN (lanjutan) Mutasi penyisihan sebagai berikut:
persediaan
usang
adalah
INVENTORIES (continued) The movements of allowance for inventories obsolescence are as follows:
2010
2009
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penjualan persediaan usang
1.017 2.152 -
1.441 (424)
Saldo akhir tahun
3.169
1.017
Balances at beginning of the year Provision during the year Sales of obsolete inventories Balances at end of year
Persediaan barang kebutuhan proyek terutama merupakan suku cadang milik Perusahaan yang digunakan dalam proyek.
Project materials represent mainly spare parts owned by the Company to be used in projects.
Persediaan barang dagangan adalah milik EPN sedangkan persediaan barang jadi, barang dalam proses dan bahan baku merupakan persediaan milik EFK.
Merchandise inventories are owned by EPN, while finished goods, work in process and raw materials are owned by EFK.
Persediaan barang dagangan sebesar Rp4,4 miliar digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 14).
Merchandise inventories amounted to Rp4.4 billion are pledged for bank loans (Note 14).
Pada tanggal 31 Desember 2010, beberapa persediaan barang dagangan telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp9,5 miliar pada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), pihak ketiga. Persediaan barang kebutuhan proyek yang berada di gudang milik Perusahaan termasuk dalam perlindungan asuransi bersama-sama dengan aset tetap (Catatan 11), sementara yang berada di lokasi proyek termasuk dalam perlindungan Combined Liability Insurance.
As of December 31, 2010, certain merchandise inventories are covered by insurance at a total coverage amounting to Rp9.5 billion with PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), a third party. Project materials located in the Company’s warehouses are included in the insurance coverage along with property and equipment (Note 11), while those inventories located in project areas are included in the Combined Liability Insurance coverage.
Manajemen berpendapat bahwa asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas persediaan yang dipertanggungkan. Persediaan lainnya tidak diasuransikan karena menurut pendapat manajemen, persediaan tersebut bersifat tidak mudah terbakar (terbuat dari bahan metal) dan manajemen melakukan upaya pengamanan yang memadai sehingga mengurangi kemungkinan adanya pencurian.
The management believes that the insurance coverage are adequate to cover possible losses arising from the insured inventories. Other inventories are not insured since the management believes that such inventories are not easily flameable (made from metal) and the related controls on inventories are already in place in order to reduce the possibility of theft.
51
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
279
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
9.
UANG MUKA Uang muka terdiri dari:
ADVANCES Advances consist of:
2010
2009
Panjar kerja kebutuhan proyek Uang muka penyertaan saham - bersih (Catatan 26e) Panjar kerja operasi Lain-lain
72.218
152.018
13.412 8.983 2.452
18.800 24.574 4.726
Advances for projects Advances for investment in shares of stock - net (Note 26e) Advances for operations Others
Bersih
97.065
200.118
Net
Panjar kerja kebutuhan proyek dan operasi terutama merupakan uang muka untuk pembelian dan sewa peralatan, suku cadang, bahan bakar dan biaya operasi lainnya untuk beberapa proyek antara lain proyek PT Pertamina (Persero), PT Total E&P Indonesie, Chevron Indonesia Company, Bermuda, TAC Pertamina - Retco Prima Energi dan PT Pertamina EP.
Advances for projects and operations mainly represent advances to suppliers to purchase and rent equipment, spare parts, fuels and other operating costs for specific projects, such as project with PT Pertamina (Persero), PT Total E&P Indonesie, Chevron Indonesia Company, Bermuda, TAC Pertamina - Retco Prima Energi and PT Pertamina EP. 10. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK
10. PENYERTAAN SAHAM Rincian penyertaan saham adalah sebagai berikut:
The details of investments in shares of stock are as follows: 2010
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Akumulasi Bagian atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi - Bersih/ Accumulated Equity in Net Earnings (Losses) of Nilai Tercatat/ Biaya Perolehan/ Associated Carrying Cost Companies - Net Value
Penyertaan saham Perusahaan Metode ekuitas PT Patra Telekomunikasi Indonesia Metode biaya PT Margaraya Jawa Tol PT Patra Teknik (dahulu PT Elnusa Petro Teknik) PT Bhakti Patra Nusantara
40,00
8.000
32.068
40.068
16,87
31.952
-
31.952
4,30 10,00
1.567 960
-
1.567 960
Under cost method PT Margaraya Jawa Tol PT Patra Teknik (formerly PT Elnusa Petro Teknik) PT Bhakti Patra Nusantara
42.479
32.068
74.547
Total
23
-
23
Investments by EPN in shares of stock Under cost method PT Elnusa Prima Elektrika
Jumlah Penyertaan saham melalui Anak perusahaan (EPN) Metode biaya PT Elnusa Prima Elektrika Penyisihan kerugian atas penyertaan saham PT Margaraya Jawa Tol PT Bhakti Patra Nusantara Bersih
280
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Investments by the Company in shares of stock Under equity method PT Patra Telekomunikasi Indonesia
7,50
(31.952) (960) 9.590
52
32.068
(31.952) (960) 41.658
Provision for possible losses on investments in shares of stock in PT Margaraya Jawa Tol PT Bhakti Patra Nusantara Net
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. INVESTMENTS (continued)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
IN
SHARES
OF
STOCK
2009
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Akumulasi Bagian atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi - Bersih/ Accumulated Equity in Net Earnings (Losses) of Nilai Tercatat/ Biaya Perolehan/ Associated Carrying Cost Companies - Net Value
Penyertaan saham Perusahaan Metode ekuitas PT Patra Telekomunikasi Indonesia Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands Metode biaya PT Margaraya Jawa Tol PT Patra Teknik (dahulu PT Elnusa Petro Teknik) PT Bhakti Patra Nusantara
40,00
8.000
28.409
36.409
25,00
1
6.875
6.876
16,87
31.952
-
31.952
4,30 10,00
1.567 960
-
1.567 960
Under cost method PT Margaraya Jawa Tol PT Patra Teknik (formerly PT Elnusa Petro Teknik) PT Bhakti Patra Nusantara
42.480
35.284
77.764
Total Investments by EPN in shares of stock Under cost method PT Petroleum Lima PT Elnusa Prima Elektrika
Jumlah Penyertaan saham melalui Anak perusahaan (EPN) Metode biaya PT Petroleum Lima PT Elnusa Prima Elektrika
Investments by the Company in shares of stock Under equity method PT Patra Telekomunikasi Indonesia Elnusa Tristar Ramba Ltd., British Virgin Islands
20,00 7,50
Jumlah Penyisihan kerugian atas penyertaan saham PT Margaraya Jawa Tol PT Bhakti Patra Nusantara
500 23
-
500 23
523
-
523
(31.952) (960)
Bersih
10.091
Rincian bagian atas laba (rugi) bersih perusahaan asosiasi terdiri dari:
35.284
(31.952) (960)
Total Provision for possible losses on investments in shares of stock in PT Margaraya Jawa Tol PT Bhakti Patra Nusantara
45.375
Net
The details of equity in net earnings (losses) of associated companies are as follows:
2010
2009
PT Patra Telekomunikasi Indonesia PT Infomedia Nusantara PT Jabar Energi
3.659 -
3.460 36.570 (235)
Bersih
3.659
39.795
PT Patra Telekomunikasi Indonesia PT Infomedia Nusantara PT Jabar Energi Net
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom)
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom)
Patrakom didirikan berdasarkan Akta Notaris Koesbiono Sarmanhadi, S.H., M.H., No. 100 tanggal 28 September 1995. Saham Patrakom dimiliki Perusahaan sebesar 40,00%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar 40,00% dan PT Tanjung Mustika sebesar 20,00%. Patrakom bergerak dalam bidang perencanaan, pengadaan, pengembangan, pengoperasian, pemeliharaan prasarana dan fasilitas jaringan dan sistem komunikasi VSAT serta jasa telekomunikasi. Pada tahun 2010, Perusahaan menerima pembayaran dividen kas dari Patrakom sebesar Rp2,8 miliar. Pada tahun 2009, tidak ada dividen kas yang dibagikan oleh Patrakom.
Patrakom was established based on Notarial Deed No. 100 dated September 28, 1995 of Koesbiono Sarmanhadi, S.H., M.H., with share ownerships held by the Company at 40.00%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk at 40.00% and PT Tanjung Mustika at 20.00%. Patrakom is engaged in activities related to planning, supplying, developing, operating, maintaining utilities and network facilities and VSAT communication systems and telecommunication services. In 2010, the Company earned cash dividend from Patrakom, which amounted to Rp2.8 billion. In 2009, there is no cash dividend distributed by Patrakom.
53
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
281
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. INVESTMENTS (continued)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
282
IN
SHARES
OF
STOCK
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British Virgin Islands
Elnusa Tristar Ramba Ltd. (ETRL), British Virgin Islands
Pada tanggal 10 Maret 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (CSPA) dengan Eurorich Group Ltd. (Eurorich), British Virgin Islands. Berdasarkan CSPA tersebut, seluruh kepemilikan saham Perusahaan di ETRL akan dijual ke Eurorich dengan harga jual sebesar $AS1,0 juta setelah semua persyaratan terpenuhi selambat-lambatnya selama 60 (enam puluh) hari setelah tanggal tersebut di atas.
On March 10, 2010, the Company entered into Conditional Sale and Purchase Agrement (CSPA) with Eurorich Group Ltd. (Eurorich), British Virgin Islands. Based on the CSPA, all the Company’s share ownership in ETRL will be sold to Eurorich at a selling price of US$1.0 million after all precedent conditions are fully met at the latest of 60 (sixty) days after the above-mentioned date.
Pada tanggal 12 Mei 2010, Eurorich telah melakukan pembayaran sebesar $AS1,0 juta kepada Perusahaan. Laba penjualan saham sebesar Rp2,3 miliar dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain Laba Penjualan Penyertaan Saham” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010.
On May 12, 2010, Eurorich has made payment amounted to US$1.0 million to the Company. The related gain on sale of shares amounted to Rp2.3 billion is recognized as part of “Other Income Gain on Sale of Investment in Shares of Stock” in the 2010 consolidated statement of income.
PT Infomedia Nusantara (IMN)
PT Infomedia Nusantara (IMN)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 yang diaktakan dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 247, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menjual seluruh penyertaan saham Perusahaan sebanyak 205.800.000 saham pada IMN dengan nilai jual sebesar Rp598,0 miliar kepada PT Multimedia Nusantara, yang dilakukan berdasarkan akta jual beli saham yang diaktakan dalam Akta Notaris Sjaaf De Carya Siregar, S.H., No. 25 pada tanggal yang sama. Laba penjualan saham sebesar Rp437,3 miliar dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain - Laba Penjualan Penyertaan Saham” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.
In accordance with the Company’s Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on June 30, 2009, the minutes of which were notarized under Notarial Deed No. 247 of Sutjipto, S.H., the Company’s shareholders agreed to sell all its investment of 205,800,000 shares in IMN at the selling price of Rp598.0 billion to PT Multimedia Nusantara, which was effected based on the deed of sale and purchase of shares agreement as notarized under Notarial Deed No. 25 on the same date of Sjaaf De Carya Siregar, S.H. The related gain on sale of shares amounted to Rp437.3 billion is recognized as part of “Other Income - Gain on Sale of Investment in Shares of Stock” in the 2009 consolidated statement of income.
PT Jabar Energi (JE)
PT Jabar Energi (JE)
Pada tanggal 2 Desember 2009, penyertaan saham pada JE telah dijual kepada PT Jasa Sarana dengan harga nominal, yaitu sebesar Rp490,0 juta. Laba penjualan saham tersebut adalah sebesar Rp535,3 juta dan dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain - Laba Penjualan Penyertaan Saham” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.
On December 2, 2009, the investment in JE was sold to PT Jasa Sarana at par value of Rp490.0 million. The related gain on sale of such shares amounting to Rp535.3 million is recognized as part of “Other Income - Gain on Sale of Investment in Shares of Stock” in the 2009 consolidated statement of income.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
54
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. INVESTMENTS (continued)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
IN
SHARES
OF
STOCK
PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya)
PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya)
Penyertaan saham pada Margaraya merupakan penyertaan saham yang dilakukan berdasarkan perjanjian dengan PT Tri Daya Esta (TDE), PT Jasa Marga (Persero) (Jasa Marga) dan Margaraya tertanggal 3 September 1997. Margaraya didirikan untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol tertentu di Surabaya dan dimiliki oleh TDE dan Jasa Marga masing-masing 95,00% dan 5,00%. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan memperoleh 19,50% dari kepemilikan TDE pada Margaraya yang terdiri dari 16.159.408 saham dengan harga pembelian Rp16,2 miliar. Selanjutnya, pada tahun 2003, Margaraya mengeluarkan saham baru dan Perusahaan hanya mengambil bagian sebesar Rp15,8 miliar yang terdiri dari 15.793.000 saham sehingga kepemilikan Perusahaan pada Margaraya terdilusi dari 19,50% menjadi 16,87%.
Investment in Margaraya represents an investment made through an agreement dated September 3, 1997 with PT Tri Daya Esta (TDE), PT Jasa Marga (Persero) (Jasa Marga) and Margaraya. Margaraya was established to construct and operate certain toll roads in Surabaya of which TDE and Jasa Marga had equity interest of 95.00% and 5.00%, respectively. Under the agreement, the Company acquired 19.50% of TDE’s equity interest in Margaraya which consisted of 16,159,408 shares for a total consideration of Rp16.2 billion. Subsequently, in 2003, Margaraya issued new shares in which the Company subscribed 15,793,000 shares which amounted to Rp15.8 billion that resulted to the dilution of the Company’s equity interest in Margaraya from 19.50% to 16.87%.
Pada tanggal 19 Juli 2007, Margaraya bersama dengan Pemerintah Republik Indonesia cq. Departemen Pekerjaan Umum telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang merupakan amandemen dari Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan yang telah ditandatangani pada tanggal 28 Agustus 1997.
On July 19, 2007, Margaraya and the Government of Republic of Indonesia through the Department of Public Works entered into Toll Road Business Agreement (PPJT) which is the amendment of the “Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan” which was signed on August 28, 1997.
Sehubungan dengan kondisi ekonomi, kegiatan Margaraya ditunda sehingga terdapat ketidakpastian apakah Margaraya dapat meneruskan usahanya. Oleh karenanya, Perusahaan membentuk penyisihan kemungkinan kerugian atas seluruh penyertaan saham pada Margaraya.
Due to the effect of economic condition, the operations of Margaraya have been postponed indefinitely; therefore, there is uncertainty whether Margaraya could continue its operations. Accordingly, the Company recognized a provision for possible losses on the full amount of its investment in Margaraya.
Pada tanggal 23 Desember 2009, para pemegang saham Margaraya melakukan Kesepakatan Bersama dimana Margaraya setuju untuk mengeluarkan saham baru yang akan diambil oleh Jasa Marga dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) (PP) sehingga kepemilikan saham Jasa Marga dan PP masing-masing akan menjadi 55,00% dan 20,00%, bergantung kepada uji tuntas dari segi hukum, finansial, teknis dan lalu lintas yang akan dilakukan terhadap Margaraya. Apabila hasil Uji Tuntas tersebut positif, maka Jasa Marga dan PP akan menjadi pemegang saham dengan proporsi tersebut di atas. Pada tanggal 28 Oktober 2010, para pemegang saham Margaraya melakukan Addendum III Kesepakatan Bersama dimana para pemegang saham setuju untuk memperpanjang jangka waktu uji tuntas menjadi sampai dengan tanggal 15 Desember 2010.
On December 23, 2009, the shareholders of Margaraya entered into a Mutual Agreement where Margaraya agreed to issue new shares to be acquired by Jasa Marga and PT Pembangunan Perumahan (Persero) (PP) so that share ownership of Jasa Marga and PP will become 55.00% and 20.00%, respectively, subject to the legal, financial, technical and traffic due diligence to be performed on Margaraya. If the results of Due Diligence shall be positive, Jasa Marga and PP will become shareholders with the share proportion as stated above. On October 28, 2010, the shareholders of Margaraya entered Addendum III of Mutual Agreement whereby the shareholders agreed to extend the due diligence period until December 15, 2010.
55
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
283
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
10. INVESTMENTS (continued)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
IN
SHARES
OF
STOCK
PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya) (lanjutan)
PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya) (continued)
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, pembangunan jalan tol belum dimulai karena tanah yang direncanakan untuk pembangunan jalan tol tersebut masih dimiliki oleh masyarakat dan belum dibebaskan.
Until the date of completion of the consolidated financial statements, the construction of the toll road has not yet been started because the land of the proposed toll road is still owned by the public and subject to expropriation. 11. PROPERTY AND EQUIPMENT
11. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari:
Property and equipment consist of: 2010 Saldo Awal/ Beginning Balance
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat transportasi Konstruksi baja
206.159
-
-
-
206.159
296.856 1.475.082
5.147 69.053
8.826
1.880 64.091
303.883 1.599.400
49.149 33.783 245.872
1.291 2.453 889
3.054 -
5.518 16.390 55.786
55.958 49.572 302.547
Cost Direct Ownership Land Buildings, improvements and installations Machinery and equipment Office furniture, fixture and equipment Transportation equipment Steel constructions
Sub-jumlah
2.306.901
78.833
11.880
143.665
2.517.519
Sub-total
6.550
-
-
-
6.550
Joint Operation Assets
844 50.583
-
844 -
-
50.583
Leases Transportation equipment Machinery and equipment
208 80.690
Construction in Progress Buildings, improvements and installations Machinery and equipment
2.655.550
Total Cost
Aset Kerjasama Operasi Sewa Alat transportasi Mesin dan peralatan Aset Dalam Penyelesaian Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat transportasi Konstruksi baja Sub-jumlah Sewa Alat transportasi Mesin dan peralatan Jumlah Akumulasi Penyusutan Penurunan Nilai Kepemilikan Langsung Mesin dan peralatan Nilai Buku
284
Penambahan/ Additions
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
7.034 51.191
2.066 164.272
-
2.423.103
245.171
12.724
(8.892) (134.773) -
157.566 974.222
3.054 -
-
44.345 18.539 106.912
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings, improvements and installations Machinery and equipment Office furniture, fixture and equipment Transportation equipment Steel constructions
257.978
9.803
-
1.301.584
Sub-total
377 32.669
467 12.646
844 -
-
45.315
Leases Transportation equipment Machinery and equipment
1.086.455
271.091
10.647
-
1.346.899
Total Accumulated Depreciation
4.065
-
-
-
4.065
Impairment Direct Ownership Machinery and equipment
1.304.586
Net Book Value
140.267 777.541
17.299 203.430
6.749
40.306 13.993 81.302
4.039 7.600 25.610
1.053.409
1.332.583
56
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
11. ASET TETAP (lanjutan) 2009 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
Harga Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat transportasi Konstruksi baja
206.159
-
-
-
206.159
252.136 1.037.699
15.539 137.518
157 5.118
29.338 304.983
296.856 1.475.082
45.440 15.846 131.177
1.154 1.268 22.197
100 354 -
2.655 17.023 92.498
49.149 33.783 245.872
Sub-jumlah
1.688.457
177.676
5.729
446.497
2.306.901
Sub-total
6.550
-
-
-
6.550
Joint Operation Assets
2.375 50.583
-
-
(1.531) -
844 50.583
Leases Transportation equipment Machinery and equipment
30.244 320.656
15.830 138.728
-
(39.040) (408.193)
7.034 51.191
Construction in Progress Buildings, improvements and installations Machinery and equipment
2.098.865
332.234
5.729
(2.267)
2.423.103
Aset Kerjasama Operasi Sewa Alat transportasi Mesin dan peralatan Aset Dalam Penyelesaian Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Jumlah Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat transportasi Konstruksi baja Sub-jumlah
125.993 607.648
14.413 155.765
139 3.470
36.922 8.962 84.917
3.475 1.687 13.983
91 354 -
864.442
189.323
4.054
1.191 20.022
182 12.647
-
885.655
202.152
4.054
Sewa Alat transportasi Mesin dan peralatan Jumlah Akumulasi Penyusutan Penurunan Nilai Kepemilikan Langsung Mesin dan peralatan Nilai Buku
-
4.065
Total Cost
17.598
140.267 777.541
3.698 (17.598)
40.306 13.993 81.302
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings, improvements and installations Machinery and equipment Office furniture, fixture and equipment Transportation equipment Steel constructions
1.053.409
Sub-total
377 32.669
Leases Transportation equipment Machinery and equipment
1.086.455
Total Accumulated Depreciation
4.065
Impairment Direct Ownership Machinery and equipment
1.332.583
Net Book Value
3.698 (996) 2.702
-
-
1.213.210
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Cost Direct Ownership Land Buildings, improvements and installations Machinery and equipment Office furniture, fixture and equipment Transportation equipment Steel constructions
Depreciation is charged as follows:
2010
2009
Beban Pokok Pendapatan Usaha Beban Usaha
252.649 18.442
185.481 16.671
Cost of Operating Revenues Operating Expenses
Jumlah
271.091
202.152
Total
Mesin dan peralatan sebagian besar merupakan peralatan pengeboran rig, liquid mud plant, peralatan hidrogen sulfida, peralatan mud logging, peralatan cementing, logging truck, surface testing unit, snubbing rig, portable wireline, barge dan peralatan seismik. Konstruksi baja sebagian besar merupakan peralatan utama pengeboran rig seperti draw work dan mast stand.
Machinery and equipment consist mainly of drilling rig, liquid mud plant, hydrogen sulfide equipment, mud logging unit, cementing unit, logging truck, surface testing unit, snubbing rig, portable wireline, barge and seismic equipment. Steel constructions consist mainly of main parts of drilling rig such as draw work and mast stand.
57
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
285
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
11. ASET TETAP (lanjutan)
286
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset dalam penyelesaian merupakan penambahan dan perbaikan besar prasarana bangunan serta mesin dan peralatan terutama dalam bentuk rig, barge dan peralatan cementing. Dinilai dari sudut pandang keuangan, persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian berkisar antara 30,00% sampai dengan 90,00%.
As of December 31, 2010, construction in progress represents costs of addition and refurbishment of building facilities and machinery and equipment mainly for rig, barge and cementing unit. From the financial point of view, the percentage of completion of the construction in progress ranged from 30.00% to 90.00%.
Penambahan aset tetap pada tahun 2010 antara lain terdiri dari peralatan pendukung modular rig yang sehubungan dengan diperolehnya proyek jasa Modular Drilling Rig dari Virginia Indonesia Company LLC (VICO), Amerika Serikat (Catatan 26b). Selain itu, Perusahaan juga melakukan pembelian peralatan seismik dan perbaikan rig.
Additions in property and equipment in 2010 consist of supporting equipment for modular rig in accordance with the Modular Drilling Rig services project from Virginia Indonesia Company LLC (VICO), United States of America (Note 26b). In addition, the Company also purchased seismic equipment and rig refurbishment.
Pada tahun 2009, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi sebagai bagian dari harga perolehan aset tetap sebesar Rp12,0 miliar dengan tingkat kapitalisasi sebesar 3,85%. Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada tahun 2010.
In 2009, the borrowing costs capitalized as part of the acquisition cost of property and equipment amounted to Rp12.0 billion, with capitalization rate of 3.85%. There is no borrowing cost capitalized in 2010.
Aset tetap dengan nilai buku sebesar Rp733,9 miliar, nilai fidusia sebesar Rp20,5 miliar dan nilai likuidasi sebesar Rp11,3 miliar digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari beberapa bank (Catatan 14 dan 18).
Property and equipment with book value of Rp733.9 billion, fiduciary value of Rp20.5 billion and liquidation value of Rp11.3 biliion are used as collateral for the loans obtained from several banks (Notes 14 and 18).
Pada tanggal 31 Desember 2010, beberapa aset tetap telah diasuransikan atas semua risiko dengan nilai pertanggungan sekitar Rp441,6 miliar dan $AS163,3 juta pada PT Tugu Pratama Indonesia, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dan PT Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Wahana Tata dan PT Kurnia Insurance Indonesia, pihak ketiga. Asuransi bangunan juga mencakup persediaan barang kebutuhan proyek yang berada di gudang milik Perusahaan (Catatan 8). Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2010, certain property and equipment are covered by insurance against all risks at a total coverage amounting to Rp441.6 billion and US$163.3 million with PT Tugu Pratama Indonesia, a related party, and PT Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Parolamas, PT Asuransi Wahana Tata and PT Kurnia Insurance Indonesia, third parties. Property insurances also covered the project materials located in the Company’s warehouses (Note 8). The management believes that the insurance coverage are adequate to cover possible losses arising from the insured assets.
Penurunan nilai aset tetap merupakan selisih antara nilai buku dengan nilai wajar aset tetap berupa peralatan radio trunking berdasarkan kajian manajemen. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap lebih lanjut.
Impairment of property and equipment represents the difference between the net book values and fair values of radio trunking equipment based on management appraisal. The management believes that there is no further impairment of property and equipment.
Hak kepemilikan atas tanah Perusahaan dan Anak perusahaan merupakan Hak Guna Bangunan yang memiliki sisa hak secara legal berkisar antara 1 (satu) sampai dengan 29 (dua puluh sembilan) tahun. Manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
The related landrights of the land owned by the Company and Subsidiaries are in the form of “Hak Guna Bangunan” which have remaining terms ranging from 1 (one) to 29 (twenty nine) years. The management believes that these landrights can be renewed/extended upon their expiration.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
58
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
11. ASET TETAP (lanjutan) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 Januari 2001 yang diaktakan dengan Akta Notaris Drs. Soegeng Santosa, S.H., No. 22 tanggal 21 Februari 2001, para pemegang saham menyetujui melepas tanah milik Perusahaan untuk wakaf seluas 2.100 m² kepada Yayasan Baitul Hikmah. Perusahaan telah melakukan pelepasan hak atas tanah, namun sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, sertifikat tanah belum dibalik nama atas nama Yayasan Baitul Hikmah.
In the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on January 10, 2001, the minutes of which were notarized under Notarial Deed No. 22 dated February 21, 2001, of Drs. Soegeng Santosa, S.H., the shareholders agreed to donate the Company’s land of 2,100 square meters (sqm) to Yayasan Baitul Hikmah. The Company has disposed its right on the land. However, as of the date of completion of the consolidated financial statements, the related certificate of ownership of the land has not yet been transferred to the name of Yayasan Baitul Hikmah.
Berdasarkan perjanjian kerjasama operasi (KSO) antara Perusahaan dan PT Light Instrumenindo (LI) tanggal 20 Mei 2002, tanah milik Perusahaan berlokasi di Jl. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, seluas 20.815 m² digunakan sebagai penyertaan pada kerjasama dalam bentuk bangun, kelola dan serah (BOT) selama 25 (dua puluh lima) tahun dengan LI sebagai investor sekaligus pengelola. Berdasarkan perjanjian KSO, di atas tanah tersebut investor harus membangun sports club dan town houses (sarana bisnis), dimana keuntungan bersih setelah dipotong pajak atas pengelolaan sarana bisnis tersebut akan dibagi sebesar 40,00% dan 60,00% masing-masing untuk Perusahaan dan LI. Pada akhir masa perjanjian, LI akan menyerahkan tanah berikut semua bangunan di atasnya kepada Perusahaan. Nilai tercatat tanah sebesar Rp8,3 miliar dicatat sebagai “Aset Kerjasama Operasi”. Setelah perjanjian KSO berakhir pada tanggal 19 Mei 2027, Perusahaan berkewajiban untuk menyerahkan tanah seluas 4.440 m² kepada Pemerintah untuk kepentingan fasilitas umum dan sosial dengan nilai sebesar Rp1,8 miliar. Oleh karenanya, Perusahaan mengakui jumlah tersebut sebagai kerugian dan membebankannya pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2005. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, pembangunan fisik sarana bisnis tersebut secara keseluruhan baru mencapai sekitar 44,00%.
Based on the joint operation agreement (JOA) between the Company and PT Light Instrumenindo (LI) dated May 20, 2002, the Company’s land located in Jl. Pegangsaan Dua, North Jakarta representing 20,815 sqm was used as joint investment in the form of Built Operate Transfer (BOT) scheme for a period of 25 (twenty five) years with LI as the investor and operator. Under this agreement, the investor should build sports club and town houses (business facilities), whereby the net proceeds after tax from business facilities operation will be shared at 40.00% and 60.00% for the Company and LI, respectively. At the end of the agreement period, LI will transfer the land including all the buildings above the land to the Company. The related carrying value of the landright of Rp8.3 billion is recorded as “Joint Operation Assets”. Upon the conclusion of the JOA on May 19, 2027, the Company is obliged to transfer a portion of the land representing 4,440 sqm or Rp1.8 billion to the Government for the general and social purposes. Accordingly, the Company recognized this amount as loss and charged to the 2005 consolidated statement of income. As of the date of completion of the consolidated financial statements, the percentage of completion on the construction of the business facilities is about 44.00% completed.
Pada tanggal 1 September 2010, Perusahaan melakukan pemutusan terhadap perjanjian KSO dengan alasan LI telah lalai memenuhi kewajibannya untuk membangun sports club dan town houses sebagaimana tercantum di dalam perjanjian KSO. LI melalui surat tertanggal 13 September 2010 menolak pemutusan tersebut dan akan menempuh penyelesaian melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, belum terdapat penyelesaian untuk perkara ini.
On September 1, 2010, the Company declared termination of the JOA due to LI’s failure to fulfill its obligation to build sports club and town houses as stated in the JOA. However, LI through its letter dated September 13, 2010 has not accepted this termination and will find for settlement through Indonesian National Arbitration Agency. As of the date of completion of the consolidated financial statements, there is no settlement for this case.
59
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
287
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. INVESTMENT PROPERTY
12. PROPERTI INVESTASI Rincian dari properti investasi adalah:
The details of investment property are: 2010
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
Harga Perolehan Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi
13.100
-
-
-
13.100
Cost Land Buildings, improvements and installations
Jumlah Harga Perolehan
90.530
-
-
1.845
92.375
Total Cost
10.238
Accumulated Depreciation Buildings, improvements and installations
82.137
Net Book Value
77.430
Akumulasi Penyusutan Bangunan, prasarana dan instalasi
9.791
Nilai Buku
-
-
447
-
1.845
-
80.739
79.275
2009 Saldo Awal/ Beginning Balance
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
Harga Perolehan Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi
77.430
-
-
-
77.430
13.100
-
-
-
13.100
Jumlah Harga Perolehan
90.530
-
-
-
90.530
Total Cost
9.791
Accumulated Depreciation Buildings, improvements and installations
80.739
Net Book Value
Akumulasi Penyusutan Bangunan, prasarana dan instalasi Nilai Buku
288
Penambahan/ Additions
9.340
451
-
81.190
-
Cost Land Buildings, improvements and installations
Pada tahun 2010 dan 2009, beban penyusutan masing-masing sebesar Rp447,0 juta dan Rp451,0 juta seluruhnya dialokasikan ke “Beban Usaha” pada laporan laba rugi konsolidasi.
In 2010 and 2009, depreciation amounting to Rp447.0 million and Rp451.0 million, respectively, is charged to “Operating Expenses” in the consolidated statements of income.
Tanah seluas 35.100 m² dengan nilai buku sebesar Rp5,0 miliar berlokasi di Pulorida, Desa Lebak Gede, Kecamatan Pulo Merak, Kabupaten Serang, Provinsi Banten masih atas nama PT Pertamina (Persero).
Land with a total area of 35,100 sqm and a book value of Rp5.0 billion located in Pulorida, Desa Lebak Gede, Kecamatan Pulo Merak, Kabupaten Serang, Banten Province is still in the name of PT Pertamina (Persero).
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) properti investasi pada tahun 2010 adalah sebesar Rp208,0 miliar.
The Sale Value of Tax Object (NJOP) of investment property in 2010 are amounted to Rp208.0 billion.
Properti investasi dengan nilai buku sebesar Rp63,7 miliar digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank (Catatan 14 dan 18).
Investment property with book value of Rp63.7 billion are used as collateral for the bank loan (Notes 14 and 18).
Pada tanggal 31 Desember 2010, beberapa properti investasi telah diasuransikan atas semua risiko dengan nilai pertanggungan sekitar Rp34,5 miliar pada PT Tugu Pratama Indonesia, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Manajemen berpendapat bahwa asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2010, certain investment property are covered by insurance against all risks at a total coverage amounting to Rp34.5 billion with PT Tugu Pratama Indonesia, a related party. The management believes that the insurance coverage are adequate to cover possible losses arising from the insured assets.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
60
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. OTHER ASSETS
13. ASET LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
Barang konsumsi tahan lama - bersih Tagihan restitusi pajak penghasilan (Catatan 16) Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya (Catatan 2s, 18, 25a dan 31) Beban proyek tangguhan - bersih Lain-lain - bersih Jumlah
2009
47.052
17.095
43.888
65.376
Long life consumables - net Claims for tax refund (Note 16)
27.881 316 7.670
25.243 13.300 5.562
Restricted cash and cash equivalents (Notes 2s,18, 25a and 31) Deferred project costs - net Others - net
126.807
126.576
Total
Beban proyek tangguhan merupakan beban yang dikeluarkan sebelum dimulainya proyek secara komersial atau beban-beban sehubungan dengan proyek-proyek yang memiliki periode pekerjaan lebih dari 1 (satu) tahun, yang mencakup biaya peralatan, biaya instalasi, biaya pengiriman dan biaya pelatihan untuk membiayai proyek tersebut. Beban tersebut diamortisasikan selama jangka waktu proyek.
Deferred project costs represent costs that were incurred before the commercial production or expenses related to the projects with completion period more than 1 (one) year such as equipment cost, installation cost, delivery cost and training cost to finance the projects. These costs are amortized over the project period.
Aset lain-lain - Lain-lain terutama merupakan aset tidak berwujud - bersih dalam bentuk piranti lunak komputer dan lisensi serta beban tangguhan hak atas tanah - bersih.
Other assets - Others represent mainly net intangible assets such as software, license and deferred cost of landrights - net.
14. SHORT-TERM LOANS
14. PINJAMAN JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek merupakan kredit modal kerja yang diperoleh Perusahaan dan Anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
Short-term loans represent working capital loans obtained by the Company and Subsidiaries from the following banks:
2010 Dolar AS Pinjaman sindikasi ($AS13.473.869 dan $AS27.473.869 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. ($AS4.340.566) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah ($AS3.995.599) PT Bank Chinatrust Indonesia ($AS600.000) Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Usaha Syariah Jumlah
2009
121.144
258.254
39.026
-
-
37.559
-
5.640
-
27.750
US Dollar Syndicated loan (US$13,473,869 and US$27,473,869 in 2010 and 2009, respectively) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (US$4,340,566) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division (US$3,995,599) PT Bank Chinatrust Indonesia (US$600,000) Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia Business Division
160.170
329.203
Total
61
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
289
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. SHORT-TERM LOANS (continued)
14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
290
Pinjaman Sindikasi
Syndicated Loan
Saldo pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 merupakan saldo Fasilitas Kredit Sindikasi Tranche A (Catatan 18).
The outstanding balance of syndicated loan as of December 31, 2010 and 2009 represents Syndicated Credit Facility Tranche A (Note 18).
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU)
Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit berupa Tranche A (Catatan 18) dan Tranche B dari BTMU.
On March 30, 2010, the Company obtained Tranche A (Note 18) and Tranche B credit facilities from BTMU.
Fasilitas Tranche B berupa fasilitas modal kerja bergulir sebesar $AS4,5 juta yang digunakan untuk pelunasan pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah dan dukungan modal kerja. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 1 (satu) tahun dan dikenakan bunga sebesar biaya fasilitas BTMU 1 bulan + 2,50% yaitu sebesar 4,00% pada tahun 2010. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama dan adanya pembatasan yang sama dengan fasilitas Tranche A yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 18). Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche B sebesar $AS4,3 juta atau setara dengan Rp39,0 miliar.
Tranche B facility represents revolving working capital facility amounting to US$4.5 million which used to refinance loan facility obtained from PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division and for working capital support. This facility is payable in 1 (one) year and bears annual interest at 1 month BTMU cost of fund + 2.50% with rate 4.00% on 2010. This facility are secured with the same collaterals and same restrictive covenants as stated in Tranche A facility obtained from the same bank (Note 18). As of December 31, 2010, the loan principal balances of Tranche B credit facility amounted to US$4.3 million or equivalent to Rp39.0 billion.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah (Danamon)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division (Danamon)
Pada tanggal 11 Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Mudharabah dan bank garansi (kafalah) dari Danamon, sebagai berikut:
On June 11, 2008, the Company obtained financing facilities from Danamon in the form of Mudharabah and bank guarantee (kafalah) facilities, as follows:
Mudharabah Fasilitas Mudharabah dengan jumlah maksimum sebesar $AS4,5 juta dengan pembagian keuntungan dari laba bersih sebesar 89,30% dan 10,70% masing-masing untuk Perusahaan dan Danamon serta mengacu pada tingkat pengembalian sebesar SIBOR + 2,75% per tahun. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja Perusahaan dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pokok pinjaman atas fasilitas tersebut adalah sebesar $AS3,9 juta atau setara dengan Rp37,6 miliar.
Mudharabah The Mudharabah facility with a maximum facility of US$4.5 million with revenue sharing system of 89.30% and 10.70% from net income for the Company and Danamon, respectively, and with reference to the expected return rate at SIBOR + 2.75% per year. This facility is used for the Company’s working capital purposes with term of facility of 12 (twelve) months and has been extended until June 11, 2010. As of December 31, 2009, the loan principal balances of this facility amounted to US$3.9 million or equivalent to Rp37.6 billion.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
62
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. SHORT-TERM LOANS (continued)
14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah (Danamon) (lanjutan)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division (Danamon) (continued)
Bank garansi (kafalah) Fasilitas bank garansi (kafalah) dengan jumlah maksimum sebesar $AS7,0 juta yang dikenakan biaya (ujrah) sesuai kesepakatan serta denda sebesar 2,00% per tahun atas bank garansi yang belum dilunasi. Fasilitas tersebut digunakan untuk penerbitan jaminan pelaksanaan (performance bond) dan jaminan tender (bid bond). Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 (dua belas) bulan sejak tanggal 11 Juni 2008 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2010. Pada tanggal 31 Desember 2009 Perusahaan telah menggunakan fasilitas bank garansi sebesar $AS4,7 juta atau setara dengan Rp43,9 miliar.
Bank guarantee (kafalah) The bank guarantee (kafalah) with a maximum facility of US$7.0 million which is subject to a fee (ujrah) according to the agreement and a penalty fee of 2.00% per annum from the outstanding bank guarantees. This facility is used for issuance of performance bond and bid bond. The term of facility is 12 (twelve) months from June 11, 2008, which has been extended until June 11, 2010. As of December 31, 2009 the Company has used the bank guarantee facility amounting to US$4.7 million or equivalent to Rp43.9 billion.
Kedua fasilitas pembiayaan tersebut di atas dijamin dengan jaminan yang sama dan adanya pembatasan yang sama dengan fasilitas pembiayaan Murabahah yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 18). Fasilitas pembiayaan ini telah dilunasi pada bulan April 2010.
The above financing facilities are secured with the same collaterals and same restrictive covenants as stated in the Murabahah facility obtained from the same bank (Note 18). These financing facilities were settled in April 2010.
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)
Pada tanggal 30 Juni 2008, EFK memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari Bank Chinatrust sebesar $AS600,0 ribu dan berjangka waktu 1 (satu) tahun. Pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan sebesar 6,11% hingga 8,03% dan 7,75% hingga 10,66% masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Pada bulan November 2009, fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 23 Desember 2010. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik EFK yang juga dijadikan jaminan atas fasilitas kredit lain yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 18). Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Desember 2010.
On June 30, 2008, EFK obtained a working capital loan from Bank Chinatrust amounting to US$600.0 thousand and is payable in 1 (one) year. This loan bears annual interest ranging from 6.11% to 8.03% and from 7.75% to 10.66% in 2010 and 2009, respectively. In November 2009, this loan has been extended until December 23, 2010. This loan is secured with EFK’s lands and buildings which are also the collaterals for other credit facilities obtained from the same bank (Note 18). This loan was settled in December 2010.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Usaha Syariah (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia Business Division (BNI)
Pada tanggal 26 Oktober 2009, EPN memperoleh fasilitas pembiayaan Musyarakah gabungan dari BNI sebesar Rp27,8 miliar dan berjangka waktu 7 (tujuh) bulan hingga 4 Juni 2010 dengan nisbah bagi hasil untuk BNI sebesar 18,65% dari EBITDA.
On October 26, 2009, EPN has obtained combine Musyarakah financing facility from BNI amounting to Rp27.8 billion which is payable in 7 (seven) months until June 4, 2010, with revenue sharing for BNI of 18.65% from EBITDA.
63
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
291
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. SHORT-TERM LOANS (continued)
14. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Usaha Syariah (BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia Business Division (BNI) (continued)
Fasilitas pembiayaan tersebut di atas dijamin dengan aset (kendaraan) yang dibiayai dengan fasilitas Murabahah (Catatan 11 dan 18), tanah dengan SHGB No. 280 dan 281 milik EPN senilai Rp3,8 miliar dan tanah milik Perusahaan senilai Rp14,0 miliar, piutang dari PT Pertamina (Persero) (Pertamina) senilai Rp27,8 miliar, piutang di luar Pertamina senilai Rp262,2 juta dan $AS36,1 ribu, persediaan BBM di SPBU Cikampek senilai Rp200,0 juta serta persediaan BBM industri, bahan kimia gas, pelumas, aditif dan suku cadang senilai Rp4,2 miliar.
The above facilities are secured by assets (vehicles) financed by Murabahah facility (Notes 11 and 18), EPN’s land with HGB Certificates No. 280 and 281 amounting to Rp3.8 billion and the Company’s land of Rp14.0 billion, receivables from PT Pertamina (Persero) (Pertamina) amounting to Rp27.8 billion, receivables (excluding Pertamina’s receivables) amounting to Rp262.2 million and US$36.1 thousand, gasoline inventories at Cikampek fuel station amounting to Rp200.0 million; and industrial gasoline, gas chemicals, lubricants, additives and spare parts inventories amounting to Rp4.2 billion.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pembiayaan yang diperoleh EPN dari BNI adalah sebesar Rp27,8 miliar.
As of December 31, 2009, the outstanding balance of EPN’s financing facilities obtained from BNI amounted to Rp27.8 billion.
Pada tanggal 1 Juni 2010, EPN dan BNI sepakat untuk mengubah jangka waktu perjanjian pembiayaan ini dari jangka pendek menjadi jangka panjang (Catatan 18).
On June 1, 2010, EPN and BNI agreed to change the term of this agreement from short term loan to long term loan facility (Note 18).
15. TRADE PAYABLES
15. HUTANG USAHA Akun ini merupakan hutang yang timbul dari pembelian bahan baku dan/atau jasa yang digunakan dalam usaha. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
This account represents liabilities arising from purchases of materials and/or services used in operations with details as follows:
2010
292
Pihak ketiga Wavefield Inseis ASA, Norwegia PT Dahana (Persero) IDM International Ltd., Siprus World Oil Tools Inc., Kanada PT Schlumberger Geophysics Nusantara PT Sinar Braja Mukti CGGVeritas Services SA (dahulu Compagnie Generale de Geophysique), Perancis PT Artha Wicaksana Rajasa Regency Steel Asia Pte. Ltd., Singapura PT Tridaya Esa Pakarti PT Mega Buana Lestari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp4,0 miliar) Sub-jumlah
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
2009
10.412 10.298 8.855 6.833
10.885 11.042 9.258 6.762
4.530 4.006
685
2.932 1.614
15.806 10.380
9 -
70.959 4.241 5.850
165.778
152.348
215.267
298.216
64
Third parties Wavefield Inseis ASA, Norway PT Dahana (Persero) IDM International Ltd., Cyprus World Oil Tools Inc., Canada PT Schlumberger Geophysics Nusantara PT Sinar Braja Mukti CGGVeritas Services SA (formerly Compagnie Generale de Geophysique), France PT Artha Wicaksana Rajasa Regency Steel Asia Pte. Ltd., Singapore PT Tridaya Esa Pakarti PT Mega Buana Lestari Others (below Rp4.0 billion each) Sub-total
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15. TRADE PAYABLES (continued)
15. HUTANG USAHA (lanjutan) 2010
2009
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 7) PT Pertamina (Persero) Koperasi Karyawan Elnusa PT Pertamina Retail PT Patra Logistik PT Patra Niaga PT Tugu Pratama Indonesia PT Geosains Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta)
278.108 7.631 2.208 1.249 1.192 872 -
222.145 3.558 1.097 1.333 368 4.702
1.138
874
Sub-jumlah
292.398
234.077
Sub-total
Jumlah
507.665
532.293
Total
Analisis umur hutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
Related parties (Note 7) PT Pertamina (Persero) Koperasi Karyawan Elnusa PT Pertamina Retail PT Patra Logistik PT Patra Niaga PT Tugu Pratama Indonesia PT Geosains Others (below Rp500.0 million each)
The aging analysis of trade payables based on invoice date are as follows:
2010
2009
Pihak ketiga Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
141.732 5.811 1.566 9.676 56.482
157.612 26.763 17.762 36.370 59.709
Third parties Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days More than 180 days
Jumlah
215.267
298.216
Total
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 7) Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
125.989 84.258 17.130 52.200 12.821
172.901 30.603 6.943 4.448 19.182
Related parties (Note 7) Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days More than 180 days
Jumlah
292.398
234.077
Total
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade payables based on currencies are as follows:
2010
2009
Rupiah Dolar AS ($AS11.123.751 dan $AS19.320.664 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) Dolar Singapura ($Sin197.771 dan $Sin345.651 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) Mata uang asing lainnya
406.271
348.259
100.014
181.615
1.380 -
2.316 103
Rupiah US Dollar (US$11,123,751 and US$19,320,664 in 2010 and 2009, respectively) Singapore Dollar (Sin$197,771 and Sin$345,651 in 2010 and 2009, respectively) Other foreign currencies
Jumlah
507.665
532.293
Total
65
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
293
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. HUTANG PAJAK, ASET PAJAK TANGGUHAN
DAN
16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETS AND LIABILITIES
KEWAJIBAN
Hutang pajak terdiri dari:
Taxes payable consist of: 2010
2009
Taksiran hutang pajak penghasilan Pasal 29 (setelah dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka) Tahun berjalan Tahun sebelumnya Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai
2.454 18
101.374 124
1.411 114 9.290 2.712 3.977 555 18.848
1.527 142 11.704 3.821 10.484 316 43.349
Estimated income tax payable Article 29 (net of prepaid income tax) Current year Previous years Income taxes Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Value Added Tax
Jumlah
39.379
172.841
Total
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan seperti disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before income tax benefit (expense) as shown in the consolidated statements of income and estimated taxable income for 2010 and 2009, are as follows:
2010 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
94.176
668.782
Laba Anak perusahaan sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan
(23.491)
(22.326)
70.685 (15.555)
646.456 (17.205)
12.895
11.261
9.300 8.920 6 (4.690) (3.960)
10.783 4.507 4.349 (10.140)
11.488 10.197
13.391 14.922
270
395
14
57.275
Laba Perusahaan sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan Penghasilan sewa Beban yang terkait dengan penghasilan sewa Beda temporer: Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Cadangan penurunan nilai Penyusutan Sewa Penyisihan imbalan kerja karyawan Beda tetap: Representasi, jamuan dan sumbangan Beban pajak Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Laba penjualan penyertaan saham Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Taksiran penghasilan kena pajak
294
2009
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
(16.971)
(19.632)
(3.659)
(39.795)
78.940
676.567
66
Income before income tax benefit (expense) per consolidated statements of income Income of Subsidiaries before income tax benefit (expense) Income of the Company before income tax benefit (expense) Rent income Expenses related to rent income Temporary differences: Salaries, wages, and employees’ benefits Allowance for impairment Depreciation Lease Provision for employees’ benefits Permanent differences: Representation, entertainment and donations Tax expenses Salaries, wages, and employees’ benefits Gain on sale of investment in shares of stock Interest income already subjected to final tax Equity in net earnings of associated companies Estimated taxable income
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) KEWAJIBAN
16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Penyesuaian atas jumlah taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan akan dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan Kantor Pajak. Perusahaan telah menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2009 ke Kantor Pajak. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan belum menyampaikan SPT untuk tahun pajak 2010 ke Kantor Pajak.
The adjustment to the Company’s estimated taxable income is subject to the tax assessment from the Tax Office. The Company had submitted its Annual Corporate Income Tax Return (SPT) for 2009 to the Tax Office. As of the date of completion of the consolidated financial statements, the Company has not yet submitted its SPT for 2010 to the Tax Office.
Perhitungan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The income tax expense calculation is as follows:
16. HUTANG PAJAK, ASET DAN PAJAK TANGGUHAN (lanjutan)
2010 Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan Anak perusahaan
2009 Estimated taxable income Company Subsidiaries
78.940 65.364
676.567 50.268
144.304
726.835
Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan
19.735 15.909
189.439 14.075
Income tax expense - current Company Subsidiaries
Jumlah beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi
35.644
203.514
Income tax expense per consolidated statements of income
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Anak perusahaan
57.325 15.315
90.335 13.473
Less prepaid income tax Company Subsidiaries
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
72.640
103.808
Total prepaid income tax
Taksiran hutang pajak penghasilan - Pasal 29 Perusahaan Anak perusahaan
2.454
99.104 2.270
Estimated income tax payable - Article 29 Company Subsidiaries
Jumlah
2.454
101.374
Total
Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan Perusahaan Anak perusahaan
37.590 1.860
1.668
Estimated claims for tax refund Company Subsidiaries
Jumlah
39.450
1.668
Total
Jumlah
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, rincian tagihan restitusi pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Total
The detail of claims for tax refund as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
67
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
295
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 16. HUTANG PAJAK, ASET DAN PAJAK TANGGUHAN (lanjutan)
16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETS AND LIABILITIES (continued)
KEWAJIBAN 2010
Perusahaan 2008 2010 Anak perusahaan 2007 2008 2009 2010 Jumlah
2009
37.590
61.035 -
4.438 1.860
580 2.093 1.668 -
Company 2008 2010 Subsidiaries 2007 2008 2009 2010
43.888
65.376
Total
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tagihan restitusi pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari “Aset Lain-lain - Tagihan Restitusi Pajak Penghasilan” dalam Aset Tidak Lancar pada neraca konsolidasi (Catatan 13).
As of December 31, 2010 and 2009, claims for tax refund are presented as part of “Other Assets - Claims for Tax Refund” under Non-current Assets in the consolidated balance sheets (Note 13).
Manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi terdiri dari komponen sebagai berikut:
Income tax benefit (expense) per consolidated statements of income consist of:
2010
296
2009
Tahun berjalan Tangguhan
(35.644) 5.472
(203.514) 4.225
Current Deferred
Bersih
(30.172)
(199.289)
Net
Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan dan beberapa Anak perusahaan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dari Kantor Pajak untuk beberapa tahun pajak. Berdasarkan SKP dan STP tersebut, Perusahaan dan Anak Perusahaan dikenakan tambahan pajak untuk beberapa pasal dengan jumlah keseluruhan masing-masing sebesar Rp15,8 miliar dan Rp26,3 miliar pada tahun 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Lain-lain” pada laporan laba rugi konsolidasi.
In 2010 and 2009, the Company and some Subsidiaries received several Tax Assessment Letters (SKP) and Tax Collection Letters (STP) from the Tax Office for certain fiscal years. Based on the SKP and STP, the Company and Subsidiaries are subject to additional tax for several articles with total amount of Rp15.8 billion and Rp26.3 billion in 2010 and 2009, respectively, which are presented as part of “Other Charges” in the consolidated statements of income.
SKP yang diterima Perusahaan dan Anak perusahaan diantaranya adalah SKPLB PPh Badan No. 00051/406/08/051/10 tanggal 24 Juni 2010 untuk tahun fiskal 2008 sebesar Rp52,0 miliar, SKPLB PPN No. 00090/407/08/051/10 tanggal 24 Juni 2010 untuk tahun fiskal 2008 sebesar Rp24,6 miliar, SKPKB PPh 21 No. 00033/201/08/051/10 tanggal 24 Juni 2010 untuk tahun fiskal 2008 sebesar Rp2,2 miliar, SKPLB PPN No. 00082/407/07/051/09 tanggal 10 November 2009 untuk periode fiskal Desember 2007 sebesar Rp10,4 miliar, SKPKB PPN No. 00009/277/07/051/09 tanggal 15 September 2009 untuk tahun fiskal 2007 sebesar Rp6,3 miliar dan SKPLB PPN No. 00038/407/08/051/09 tanggal 29 April 2009 untuk periode fiskal Januari sampai September 2008 sebesar Rp85,9 miliar.
The SKP received by the Company and Subsidiaries, among others, SKPLB Corporate Income Tax No. 00051/406/08/051/10 dated June 24, 2010 for 2008 amounted to Rp52.0 billion, SKPLB VAT No. 00090/407/08/051/10 dated June 24, 2010 for 2008 amounted to Rp24.6 billion, SKPKB Income Tax Article 21 No. 00033/201/08/051/10 dated June 24, 2010 for 2008 amounted to Rp2.2 billion, SKPLB VAT No. 00082/407/07/051/09 dated November 10, 2009 for December 2007 amounted to Rp10.4 billion, SKPKB VAT No. 00009/277/07/051/09 dated September 15, 2009 for 2007 amounted to Rp6.3 billion and SKPLB VAT No. 00038/407/08/051/09 dated April 29, 2009 for January until September 2008 amounted to Rp85.9 billion.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
68
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) KEWAJIBAN
16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Berdasarkan SKPKB No. 00035/203/05/051/07 tanggal 30 Mei 2007, PT Elnusa Geosains, Anak perusahaan yang menggabungkan diri dengan Perusahaan pada tahun 2007, dikenakan tambahan PPh 23 sebesar Rp9,9 miliar. Atas pengenaan tambahan pajak tersebut, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk sejumlah Rp7,1 miliar pada tanggal 23 Juli 2007. Pada tanggal 27 Maret 2008, keberatan Perusahaan ditolak oleh DJP. Selanjutnya, pada tanggal 25 Juni 2008, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Pajak. Pengadilan Pajak memutuskan untuk menerima seluruhnya permohonan banding tersebut melalui surat No. Put. 18324/PP/M.XIII/12/2009 tanggal 16 Juni 2009. DJP kemudian mengajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung atas keputusan banding dari Pengadilan Pajak tersebut. Pada tanggal 21 Desember 2010, Mahkamah Agung memutuskan untuk menolak permohonan peninjauan kembali tersebut.
Based on SKPKB No. 00035/203/05/051/07 dated May 30, 2007, PT Elnusa Geosains, a Subsidiary that merged into the Company in 2007, had been imposed with an additional income tax article 23 amounting to Rp9.9 billion. On the imposition of the additional tax, the Company sent an objection letter dated July 23, 2007 to the Directorate General of Taxes (DGT) amounting to Rp7.1 billion. On March 27, 2008, the objection was rejected by the DGT. Furthermore, on June 25, 2008, the Company filed an appeal to the Tax Court. The Tax Court decided to accept this appeal through its letter No. Put. 18324/PP/M.XIII/12/2009 dated June 16, 2009. The DGT then filed a reappeal to the Supreme Court on the appeal decision from the Tax Court. On December 21, 2010, the Supreme Court decided to reject the reappeal.
Pada bulan Agustus 2009, EFK menerima beberapa STP untuk tahun pajak 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008 dari DJP dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp7,0 miliar. Pada tanggal 24 Agustus 2009, EFK mengajukan keberatan ke DJP untuk sejumlah Rp6,6 miliar dan telah ditolak oleh DJP pada tanggal 22 Februari 2010. Selanjutnya, pada tanggal 22 Maret 2010, EFK mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak untuk sejumlah Rp5,7 miliar. Sisa tagihan pajak sebesar Rp1,3 miliar telah dibebankan sebagai biaya pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009. Pada tahun 2010, EFK telah melakukan pembayaran atas beberapa STP dengan jumlah keseluruhan termasuk denda pajak sejumlah Rp3,3 miliar dan sisa STP lainnya telah diajukan pembayaran secara angsuran bulanan sebesar Rp287,0 juta sejak bulan Januari sampai dengan Desember 2011. Pada tanggal 11 Januari 2011, gugatan tersebut ditolak oleh Pengadilan Pajak. Tagihan pajak sejumlah Rp2,9 miliar telah dibebankan sebagai biaya pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010, sedangkan sejumlah Rp2,8 miliar telah diajukan restitusi kepada Kantor Pajak melalui pembetulan SPT PPh Badan Tahun 2008.
In August 2009, EFK received several STPs for 2004, 2005, 2006, 2007 and 2008 from the DGT totalling Rp7.0 billion. On August 24, 2009, EFK sent an objection letter to the DGT for Rp6.6 billion and was rejected by the DGT on February 22, 2010. Furthermore, on March 22, 2010, EFK filed a lawsuit to the Tax Court for Rp5.7 billion. The remaining tax bills of Rp1.3 billion have been recognized as expenses in the 2009 consolidated statement of income. In 2010, EFK had paid several STPs totalling Rp3.3 billion including the tax penalties, while the remaining STPs had been proposed to be paid in monthly installment of Rp287.0 million from January to December 2011. On January 11, 2011, the lawsuit was rejected by the Tax Court. Tax bills amounted to Rp2.9 billion have been recognized as expenses in the 2010 consolidated statement of income, while the remaining Rp2.8 billion have been proposed to be refunded to the Tax Office through correction of Annual Corporate Income Tax Return for 2008.
16. HUTANG PAJAK, ASET DAN PAJAK TANGGUHAN (lanjutan)
69
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
297
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) KEWAJIBAN
16. TAXES PAYABLE, DEFERRED TAX ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan diubah untuk keempat kalinya dengan Undangundang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28,00% untuk tahun fiskal 2009 dan 25,00% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp0,7 miliar sebagai bagian dari beban pajak pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2009.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding Income Tax has been amended for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The amended Law stipulates changes in corporate income tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28.00% for fiscal year 2009 and 25.00% for fiscal year 2010 onwards. The Company recorded the impact of the changes in tax rates which amounted to Rp0.7 billion as part of tax expense in the 2009 consolidated statements of income.
Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax assets and liabilities as shown in the consolidated balance sheets are as follows:
16. HUTANG PAJAK, ASET DAN PAJAK TANGGUHAN (lanjutan)
2010 Aset pajak tangguhan - bersih Perusahaan Piutang Aset tetap Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Sewa Persediaan
2009
12.961 9.196
11.182 9.194
3.785
4.776
2.325 1.951 451
3.123 -
30.669
28.275
Anak perusahaan
12.951
9.873
Subsidiaries
Aset pajak tangguhan - bersih
43.620
38.148
Deferred tax assets - net
Jumlah
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut dapat dipulihkan kembali di masa yang akan datang.
17. ACCRUED EXPENSES
Biaya masih harus dibayar terdiri dari:
Accrued expenses represent accruals for: 2010
Sewa Beban proyek Jasa sub-kontrak Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jasa profesional Perizinan Asuransi Bunga Fasilitas kantor Pemeliharaan Lain-lain Jumlah
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Total
The management believes that the above deferred tax assets can be fully realized in the future.
17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
298
Deferred tax assets - net Company Receivables Property and equipment Estimated liabilities for employees’ benefits Salaries, wages, and employees’ benefits Leases Inventories
2009
76.172 68.920 68.636 27.202 9.554 5.477 2.878 2.723 2.209 2.150 12.152
73.576 79.069 131.385 31.010 6.855 2.338 2.200 5.491 1.400 1.334 25.710
Rent Project expenses Sub-contract services Salaries, wages and employees’ benefits Professional fees Permits Insurances Interests Office facilities Maintenance Others
278.073
360.368
Total
70
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM DEBTS
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Rincian kewajiban jangka panjang adalah sebagai berikut:
The details of long-term debts are as follows:
2010 Hutang bank Dolar AS Pinjaman sindikasi ($AS45.599.566 dan $AS36.580.087 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. ($AS15.761.076) Natixis, Perancis ($AS7.992.002 dan $AS11.366.695 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) PT Bank Chinatrust Indonesia ($AS502.848 dan $AS726.336 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah ($AS18.188.660) Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Usaha Syariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri
2009
409.986
343.853
141.708
-
71.856
106.847
Bank loans US Dollar Syndicated loan (US$45,599,566 and US$36,580,087 in 2010 and 2009, respectively) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (US$15,761,076) Natixis, France (US$7,992,002 and US$11,366,695 in 2010 and 2009, respectively)
4.521
6.828
-
170.973
27.184 5.249 5.106
890 6.935 -
PT Bank Chinatrust Indonesia (US$502,848 and US$726,336 in 2010 and 2009, respectively) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division (US$18,188,660) Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia Business Division PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri
Jumlah hutang bank Biaya pinjaman yang belum diamortisasi Hutang sewa pembiayaan
665.610
636.326
Total bank loans
Sub-jumlah
668.905
654.600
Sub-total
238.631
165.974
Less current maturities: Bank loans
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank Biaya pinjaman yang belum diamortisasi Hutang sewa pembiayaan Jumlah bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Bagian jangka panjang Hutang bank Biaya pinjaman yang belum diamortisasi Hutang sewa pembiayaan Jumlah
(2.829) 6.124
(1.647) 6.124
(2.792) 21.066
(779) 14.664
Unamortized costs of loans Finance lease payables
Unamortized costs of loans Finance lease payables
243.108
179.859
Total current maturities
426.979
470.352
Long-term portions Bank loans
(1.182) 425.797
71
(2.013) 6.402
Unamortized costs of loans Finance lease payables
474.741
Total
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
299
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
300
Pinjaman Perusahaan:
Company’s loans:
Pinjaman Sindikasi
Syndicated Loan
Berdasarkan Akta Notaris Ratih Gondokusumo Siswono, S.H., No. 8 tanggal 16 Juli 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit Secara Sindikasi (Perjanjian Sindikasi) dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia dan PT Bank Rabobank International Indonesia, dengan BCA bertindak sebagai agen fasilitas, penjaminan dan penampungan serta arranger. Fasilitas kredit sindikasi ini terbagi dalam 3 (tiga) tranche, yaitu:
Based on Notarial Deed No. 8 dated July 16, 2008 of Ratih Gondokusumo Siswono, S.H., the Company entered into a Syndicated Credit Facility Agreement (Syndicated Agreement) with PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia and PT Bank Rabobank International Indonesia, with BCA as facility, security and collecting agent and arranger. This syndicated credit facility is divided into 3 (three) tranches, as follows:
Tranche A Tranche A merupakan fasilitas Time Loan (Kredit Modal Kerja) dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar $AS27,5 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 1 (satu) tahun dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 16 Juli 2011. Fasilitas ini digunakan untuk pelunasan kredit modal kerja dari Fasilitas Kredit Sindikasi Lama dan tambahan modal kerja serta dikenakan bunga sebesar biaya fasilitas Sindikasi + 2,75%, yaitu berkisar antara 5,42% sampai dengan 6,91% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche A masing-masing sebesar $AS13,5 juta atau setara dengan Rp121,1 miliar dan $AS27,5 juta atau setara dengan Rp258,3 miliar.
Tranche A Tranche A represents Time Loan facility (working capital loan) with a maximum facility of US$27.5 million. The credit facility is payable in 1 (one) year and has been extended until July 16, 2011. This facility is used to pay the working capital loan from the Old Syndicated Loan Facility and for additional current working capital that bears annual interest at Syndicated cost of fund + 2.75% with rates ranging from 5.42% to 6.91%. As of December 31, 2010 and 2009, the loan principal balances of Tranche A credit facility amounted to US$13.5 million or equivalent to Rp121.1 billion and US$27.5 million or equivalent to Rp258.3 billion, respectively.
Tranche B Tranche B merupakan fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar $AS22,5 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 5 (lima) tahun. Fasilitas ini digunakan untuk pelunasan fasilitas kredit term loan/installment loan dari Fasilitas Kredit Sindikasi Lama dan sisa Fasilitas Kredit Sindikasi Lama yang belum ditarik akan digunakan untuk pengembangan usaha serta dikenakan bunga sebesar biaya fasilitas Sindikasi + 3,00%, yaitu berkisar antara 5,67% sampai dengan 7,16% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche B masingmasing sebesar $AS11,6 atau setara dengan Rp104,5 miliar dan $AS16,1 juta atau setara dengan Rp151,6 miliar.
Tranche B Tranche B represents Investment Credit facility with a maximum facility amounting to US$22.5 million. The credit facility is payable in 5 (five) years. This facility is used to pay the term/installment loan from the Old Syndicated Loan Facility and the remaining balance of the Old Syndicated Loan Facility will be used for business development that bears annual interest at Syndicated cost of fund + 3.00% with rates ranging from 5.67% to 7.16%. As of December 31, 2010 and 2009, the loan principal balances of Tranche B credit facility amounted to US$11.6 million or equivalent to Rp104.5 billion and US$16.1 million or equivalent to Rp151.6 billion, respectively.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
72
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Perusahaan: (lanjutan)
Company’s loans: (continued)
Pinjaman Sindikasi (lanjutan)
Syndicated Loan (continued)
Tranche C Tranche C merupakan fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar $AS45,0 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan masa tenggang 1 (satu) tahun. Fasilitas ini digunakan untuk pengembangan usaha dan dikenakan bunga sebesar biaya fasilitas Sindikasi + 3,00%, yaitu berkisar antara 5,67% sampai dengan 7,16% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche C masing-masing sebesar $AS34 juta atau setara dengan Rp305,5 miliar dan $AS20,5 juta atau setara dengan Rp192,3 miliar.
Tranche C Tranche C represents Investment Credit facility with a maximum facility amounting to US$45.0 million. The credit facility is payable in 5 (five) years with grace period of 1 (one) year. This facility is used for business development that bears annual interest at Syndicated cost of fund + 3.00% with rates ranging from 5.67% to 7.16%. As of December 31, 2010 and 2009, the loan principal balance of Tranche C credit facility amounted to US$34 million or equivalent to Rp305.5 billion and US$20.5 million or equivalent to Rp192.3 billion, respectively.
Perjanjian kredit tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
The related credit agreement provides covenants for the Company to mantain certain financial ratios, as follows:
-
Perputaran piutang tidak lebih dari 150 hari.
-
-
Perputaran persediaan tidak lebih dari 90 hari. Rasio hutang berbunga terhadap EBITDA maksimum 5 kali untuk 2 tahun pertama dan maksimum 3,5 kali untuk tahun selanjutnya. Rasio Debt Service Coverage minimum 1,1 kali. Rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 3 kali.
-
-
Perjanjian kredit tersebut Perusahaan untuk: -
-
-
-
juga
-
mensyaratkan
Accounts Receivable Period shall not exceed 150 days. Inventory Period shall not exceed 90 days. Interest Bearing Debt to EBITDA Ratio shall not exceed 5 times for first 2 years and shall not exceed 3.5 times for following years. Debt Service Coverage Ratio shall be at least 1.1 times. Debt to Equity Ratio shall not exceed 3 times.
The credit agreement also requires the Company to:
Menyampaikan kepada BCA laporan hasil penilaian dari penilai independen atas obyek jaminan setiap 2 (dua) tahun sekali. Menempatkan dalam rekening penampungan (escrow account) seluruh pendapatan yang berasal dari kegiatan operasional yang dibiayai dengan fasilitas kredit ini. Menjaga saldo minimum pada rekening penampungan sebesar 2 (dua) kali kewajiban bunga berikutnya dan 1 (satu) kali angsuran pokok Tranche B dan Tranche C periode berikutnya (Catatan 13). Menjaga jumlah maksimum saldo pinjaman Tranche A sebesar 70,00% dari nilai piutang usaha lancar berdasarkan laporan piutang usaha lancar 3 (tiga) bulanan sebelumnya. Mempertahankan PT Pertamina (Persero) sebagai pemegang saham terbesar, kecuali dengan persetujuan anggota sindikasi. Setiap 3 (tiga) bulan, menyerahkan laporan perkembangan proyek yang dibiayai dengan fasilitas kredit ini.
-
Submit to BCA the independent appraisers’ report for collateral assets every 2 (two) years.
-
Place in the escrow account, all revenues derived from operating activities financed with this credit facility.
-
Maintain the minimum balance on the escrow account of 2 (two) times of the next interest obligations and 1 (one) time of the principal repayment Tranche B and Tranche C loans for the next period (Note 13). Maintain the maximum number of Tranche A loan balance of 70.00% of the value of current trade receivables based on a report of current trade receivables 3 (three) months before. Maintain PT Pertamina (Persero) as the largest shareholder, except with the approval of syndicate members. Every 3 (three) months, submit a report on the development of projects that are financed with this credit facility.
-
-
73
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
301
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Perusahaan: (lanjutan)
Company’s loans: (continued)
Pinjaman Sindikasi (lanjutan)
Syndicated Loan (continued)
Fasilitas kredit ini dijamin dengan:
This credit facility is secured by:
-
-
Land with a total value up to Rp478.0 billion.
-
Fiduciary guarantee on machine and equipment with a total value up to US$125.0 million. Fiduciary transfer of balance in escrow and operational account.
-
-
Perjanjian tersebut memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak-pihak berikut.
The agreement contains several covenants for the Company, among others, not to conduct the following actions without the written approval from the following parties.
Dari Bank Sindikasi:
From Syndicated Banks:
-
-
-
Melakukan pengurangan modal dasar. Melakukan peleburan, penggabungan, akuisisi, pemisahan, pembubaran, likuidasi maupun divestasi dalam bentuk apapun. Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, dan/atau pemegang saham utama.
-
Reduction in authorized share capital. Perform consolidation, merger, acquisition, separation, dissolution, liquidation, or divestment in any form. Change status of institution, articles of association, and/or main shareholders.
Dari Bank Mayoritas:
From Majority Banks:
-
-
Pay or pay off the loan to shareholder which is subordinated to the debt.
-
Issue corporate guarantee. Sell or transfer the Company’s assets with more than market value of Rp10.0 billion. Obtain loan, credit, lease, or any other financing facilities from other parties, except for Other Allowable Payable according to the Syndicated Agreement and change the credit plafond from Other Allowable Payable.
-
-
-
302
Tanah dengan nilai penjaminan sampai dengan Rp478,0 miliar. Jaminan fidusia atas mesin dan peralatan dengan nilai penjaminan sampai dengan $AS125,0 juta. Pengalihan secara bersyarat hak atas rekening operasional dan rekening penampungan.
Membayar atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham yang disubordinasikan terhadap hutang. Menerbitkan corporate guarantee. Menjual atau mengalihkan harta kekayaan Perusahaan melebihi nilai pasar Rp10,0 miliar. Memperoleh fasilitas pinjaman, kredit, sewa, atau pembiayaan lainnya dari pihak lain, kecuali untuk Hutang Lain Yang Diperbolehkan menurut Perjanjian Sindikasi dan merubah plafond kredit dari Hutang Lain Yang Diperbolehkan. Melakukan pembelanjaan modal untuk investasi apabila hal tersebut dapat mengakibatkan cash shortage. Memberikan pinjaman kepada Anak perusahaan dengan nilai lebih dari Rp35,0 miliar baik dalam satu atau beberapa transaksi. Mengagunkan harta kekayaan Perusahaan untuk memperoleh pinjaman dan/atau fasilitas pembiayaan baru. Mengubah, menambah dan/atau memperbaharui plafon kredit dari Hutang Lain Yang Diperbolehkan
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
-
74
-
Make capital expenditures for investment if it can result in cash shortage.
-
Grant loan to Subsidiaries with a value of over Rp35.0 billion in each or several transactions.
-
Collateralize the Company’s assets to obtain loan and/or new financing facility.
-
Change, add and/or renew the credit ceiling of the Other Allowable Payable.
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Perusahaan: (lanjutan)
Company’s loans: (continued)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah (Danamon)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division (Danamon)
Pada tanggal 11 Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dari Danamon dengan fasilitas maksimum sebesar $AS20,0 juta. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan perolehan 1 (satu) unit oil rig berikut perlengkapannya. Fasilitas ini akan berakhir pada bulan Desember 2014. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo fasilitas Murabahah yang telah digunakan oleh Perusahaan masing-masing sebesar $AS29,3 juta (termasuk marjin Murabahah sebesar $AS9,3 juta).
On June 11, 2008, the Company obtained Murabahah, a financing facility, from Danamon with a maximum facility amounting to US$20.0 million. This facility is used for the purchase of 1 (one) unit of oil rig and its related equipment. This facility will mature in December 2014. As of December 31, 2009, the loan balances of Murabahah facility that have been used by the Company amounted to US$29.3 million (including Murabahah margin which amounted to US$9.3 million).
Semua fasilitas pembiayaan dari Danamon dijamin dengan fidusia atas kontrak pembelian oil rig, tagihan (klaim) asuransi, piutang dan oil rig berikut peralatannya serta cessie atas rekening Debt Service Reserve Account (DSRA) yang berhubungan dengan proyek yang dibiayai dengan fasilitas pembiayaan ini.
All financing facilities from Danamon are secured by fiduciaries of oil rig purchase contract, insurance claim, receivable and oil rig with its equipment and cessie of Debt Service Reserve Account (DSRA) related to the project financed by this facility.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pokok fasilitas Murabahah adalah sebesar $AS18,2 juta atau setara dengan Rp171,0 miliar. Fasilitas pembiayaan ini telah dilunasi pada bulan April 2010 dan dikenakan marjin pelunasan dipercepat sebesar $AS750,0 ribu.
As of December 31, 2009, the principal balances of Murabahah facility amounted to US$18.2 million or equivalent to Rp171.0 billion. This financing facility was settled in April 2010 and bears accelerated payment margin amounted to US$750.0 thousand.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU)
Sebagaimana telah disebutkan dalam Catatan 14, pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Tranche A dari BTMU.
As mentioned in Note 14, on March 30, 2010, the Company obtained the Tranche A credit facility from BTMU.
Fasilitas Tranche A berupa fasilitas kredit berjangka sebesar $AS18,0 juta yang digunakan untuk melunasi fasilitas pembiayaan dari bank Danamon. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 4 (empat) tahun dan dikenakan bunga sebesar biaya fasilitas BTMU 1 bulan + 2,75% yaitu sebesar 4,25% pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche A sebesar $AS15,8 juta atau setara dengan Rp141,7 miliar.
Tranche A facility represents term loan facility with a maximum facility amounting to US$18,0 million which used to take over credit facilities from Danamon. This facility is payable in 4 (four) years and bears interest at 1 month BTMU cost of fund + 2.75% with rate 4.25% on 2010. As of December 31, 2010, the loan principal balances of Tranche A credit facility amounted to US$15.8 million or equivalent to Rp141.7 billion.
Perjanjian kredit tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut: Rasio hutang berbunga terhadap EBITDA maksimum 3,5 kali. Rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 3 kali. Jumlah kekayaan bersih minimal sebesar Rp1,8 triliun. Rasio Debt Service Coverage minimum 1,1 kali.
The related credit agreement provides covenants for the Company to mantain certain financial ratios, as follows: Interest Bearing Debt to EBITDA Ratio shall not exceed 3.5 times. Debt to Equity Ratio shall not exceed 3 times.
75
-
Net worth shall be at least Rp1.8 trillion.
-
Debt Service Coverage Ratio shall be at least 1.1 times. PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
303
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Perusahaan: (lanjutan)
Company’s loans: (continued)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) (lanjutan)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) (continued)
Perjanjian tersebut memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BTMU: Melakukan pengurangan atau penurunan modal disetor. Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, dan/atau pemegang saham Perusahaan. Perubahan dalam pengendalian yang diartikan dimana PT Pertamina (Persero) bukan lagi satu-satunya pemegang saham terbesar Perusahaan. Melakukan peleburan, penggabungan, akuisisi, pemisahan, pembubaran, likuidasi maupun divestasi dalam bentuk apapun. Melakukan pembelanjaan modal yang jumlahnya melebihi 20,00% dari total kekayaan bersih dalam satu atau lebih transaksi. Menjual, menyewakan atau mengalihkan harta kekayaan Perusahaan dengan nilai pasar yang jumlahnya melebihi 20,00% dari total kekayaan bersih dalam satu atau beberapa transaksi. Mengagunkan harta kekayaan Perusahaan yang jumlahnya melebihi Rp50,0 miliar dalam satu atau lebih transaksi. Menerbitkan corporate guarantee. Melakukan investasi baik melalui ekuitas atau melalui uang muka atau pinjaman atau memperpanjang kredit kepada salah satu dari anak Perusahaan, para pemegang saham dan/atau afiliasinya yang jumlahnya melebihi Rp50,0 miliar dalam satu atau lebih transaksi. Mengubah atau mengganti jenis usahanya dan usaha Anak perusahaan yang utama. Membayar atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham dan/atau afiliasinya yang disubordinasikan terhadap hutang.
The agreement contains several covenants for the Company, among others, not to conduct the following actions without the written approval from BTMU: To decrease or reduce the paid up capital.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan: Akta pengalihan semua kontrak VICO dengan Perusahaan dan kontrak Perusahaan yang lain yang dialihkan pada fasilitas ini. Akta fidusia atas rig 1.500 HP.
This credit facility is secured by: Deed of assignment of VICO’s contract with the Company and any other specific contract(s) assigned to this facility. Deed of fiduciary security over 1.500 HP oil rig. Deed of fiduciary security over receivables from VICO’s contract or any other contract assigned to this facility. Deed of pledge of the Company’s accounts related to this facility. Deed of assignment over insurance claims over the rig securitized under this facility.
-
304
Change status of institution, articles of association, and/or Company’s shareholders.
-
The change in control which is defined as PT Pertamina (Persero) is no longer the largest shareholder of the Company.
-
Perform consolidation, merger, acquisition, separation, dissolution, liquidation, or divestment in any form. To conduct capital expenditure which exceed 20.00% of the total amount of net worth in a single or more transactions.
-
-
To sell, lease or transfer the Company’s assets which the total amount of its market value exceed 20.00% of net worth in a single or more transactions.
-
Collateralize Company’s assets which exceed amount of Rp50.0 billion in a single or more transactions. Issue corporate guarantee. Make an investment whether in form of equity, down payment or loan or extend credit to any ot its Subsidiaries, shareholders and/or affiliates which the amount exceed Rp50,0 billion in a single or more transaction .
-
-
Akta fidusia atas piutang dari kontrak VICO atau kontrak lain apapun yang dialihkan pada fasilitas ini. Akta pemberian jaminan atas semua rekening Perusahaan terkait fasilitas ini. Akta pengalihan atas klaim asuransi atas rig yang dijaminkan. Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
-
76
Revise or change the nature of its business and Subsidiaries’ main business. Pay or pay off the loan to shareholder and/or its affiliates which is subordinated to the debt.
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Perusahaan: (lanjutan)
Company’s loans: (continued)
Natixis, Perancis
Natixis, France
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Natixis, Perancis, untuk pembelian peralatan seismik dari Sercel SA, Perancis, (pemasok) sebagai berikut:
The Company obtained a credit facility from Natixis, France, for the purchase of seismic equipment from Sercel SA, France, (a supplier) as follows:
-
-
-
-
-
Pada tanggal 29 Juli 2008, dengan jumlah fasilitas kredit sebesar $AS4,5 juta (termasuk premi asuransi kredit sebesar $AS238,3 ribu) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 3,69%. Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 5 (lima) tahun dimana angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali. Pada tanggal 5 September 2008, dengan jumlah fasilitas kredit sebesar $AS2,2 juta (termasuk premi asuransi kredit sebesar $AS116,7 ribu) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 4,08%. Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 5 (lima) tahun dimana angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali. Pada tanggal 2 Maret 2009, dengan jumlah fasilitas kredit sebesar $AS3,4 juta (termasuk premi asuransi kredit sebesar $AS182,4 ribu) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 3,07%. Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 5 (lima) tahun dimana angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali. Pada tanggal 22 Mei 2009, dengan jumlah fasilitas kredit sebesar $AS4,1 juta (termasuk premi asuransi kredit sebesar $AS143,9 ribu) dan dikenakan bunga tahunan sebesar 3,57%. Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 3 (tiga) tahun dimana angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.
-
-
-
On July 29, 2008, with the amount of credit facility of US$4.5 million (including credit insurance premium amounting to US$238.3 thousand) and bears annual interest at 3.69%. The term of this credit facility is 5 (five) years in which the principal and interest are payable semi-annually. On September 5, 2008, with the amount of credit facility of US$2.2 million (including credit insurance premium amounting to US$116.7 thousand) and bears annual interest at 4.08%. The term of this credit facility is 5 (five) years in which the principal and interest are payable semi-annually. On March 2, 2009, with the amount of credit facility of US$3.4 million (including credit insurance premium amounting to US$182.4 thousand) and bears annual interest at 3.07%. The term of this credit facility is 5 (five) years in which the principal and interest are payable semi-annually. On May 22, 2009, with the amount of credit facility of US$4.1 million (including credit insurance premium amounting to US$143.9 thousand) and bears annual interest at 3.57%. The term of this credit facility is 3 (three) years in which the principal and interest are payable semi-annually.
Perjanjian kredit tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan sebagai berikut:
The credit agreement provides covenants for the Company to maintain certain financial ratios, as follows:
-
-
-
Rasio hutang berbunga terhadap EBITDA maksimum 3,5 kali. Rasio Debt Service Coverage minimum 1,1 kali. Rasio hutang terhadap ekuitas maksimum 2 kali.
-
77
Interest Bearing Debt to EBITDA Ratio shall not exceed 3.5 times. Debt Service Coverage Ratio shall be at least 1.1 times. Debt to Equity Ratio shall not exceed 2 times.
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
305
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Perusahaan: (lanjutan)
Company’s loans: (continued)
Natixis, Perancis (lanjutan)
Natixis, France (continued)
Perjanjian tersebut memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut:
The agreement contains several covenants for the Company, among others, not to conduct the following actions:
-
-
-
-
Menjual, transfer atau melepaskan sebagian atau seluruh aset Perusahaan dengan atau tanpa pertimbangan serta tidak melakukan kewajiban dengan pihak ketiga yang dapat mempengaruhi minimal 10,00% pendapatan dan/atau 20,00% dari ekuitas. Menjaminkan aset Perusahaan yang berkaitan dengan perjanjian kredit ini. Tanpa persetujuan tertulis dari Natixis, melakukan perubahan anggaran dasar, tempat domisili Perusahaan serta tujuan dan kegiatan usaha Perusahaan. Tanpa persetujuan tertulis dari Natixis, melakukan penggabungan usaha atau restrukturisasi Perusahaan.
-
-
Without the written consent of Natixis, enter into merger or restructuring of the Company.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo fasilitas kredit tersebut masing-masing sebesar $AS8,0 juta atau setara dengan Rp71,9 miliar dan $AS11,4 juta atau setara dengan Rp106,8 miliar.
As of December 31, 2010 and 2009, the loan balances amounted to US$8.0 million or equivalent to Rp71.9 billion and US$11.4 million or equivalent to Rp106.8 billion, respectively.
Pinjaman Anak perusahaan:
Subsidiaries’ Loans:
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)
Pada bulan Juni 2007, EFK menandatangani perjanjian kredit yang berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan Bank Chinatrust. Sesuai dengan perjanjian tersebut, Bank Chinatrust memberikan fasilitas pinjaman sebagai berikut:
In June 2007, EFK entered into a loan agreement with Bank Chinatrust with term of the loan facility is 5 (five) years. Based on the related loan agreement, Bank Chinatrust grants the following facilities:
-
-
-
-
Fasilitas kredit Sight Letters of Credit (L/C) sebesar $AS1,4 juta untuk pembiayaan pembelian mesin-mesin baru Fasilitas kredit General Term Loan I sebesar $AS1,2 juta untuk melunasi L/C pembiayaan pembelian mesin-mesin baru tersebut
-
Fasilitas kredit General Term Loan II sebesar $AS282,8 ribu untuk mengambil alih (take over) pinjaman EFK dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk
-
Suku bunga tahunan fasilitas pinjaman di atas berkisar antara 6,11% hingga 8,03% dan 7,75% hingga 10,66% masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
306
Sell, transfer or dispose of all or any part of the Company’s assets with or without consideration and not to undertake obligations with third parties which may affect the minimum 10.00% of the revenues and/or 20.00% of its own equity. Guarantee the Company’s assets related to this agreement. Without the written consent of Natixis, change the articles of association, registered office, objects and business of the Company.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Sight Letters of Credit (L/C) facility amounting to US$1.4 million to finance the purchases of new machines General Term Loan I credit facility amounting to US$1.2 million will be used for the payment of L/C to finance the purchases of new machines General Term Loan II credit facility amounting to US$282.8 thousand will be used to take over EFK’s loan from PT Bank Internasional Indonesia Tbk
The annual interest rates of the above loan facilities ranging from 6.11% to 8.03% and from 7.75% to 10.66% in 2010 and 2009, respectively.
78
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan)
Subsidiaries’ Loans: (continued)
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust) (lanjutan)
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust) (continued)
Fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Chinatrust di atas dijamin dengan tanah dan bangunan milik EFK, mesin-mesin yang dibiayai dengan fasilitas kredit tersebut dan deposito berjangka sebesar 12,50% dari setiap pembukaan L/C.
The above credit facilities obtained from Bank Chinatrust are secured with EFK’s land and building, machinery purchased through this credit facility and time deposits equivalent to 12.50% for each L/C opening.
Lebih lanjut, perjanjian pinjaman tersebut membatasi EFK untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Chinatrust diantaranya dalam hal:
Furthermore, the loan agreement restricted EFK not to conduct the following transactions before obtaining the written approval from Bank Chinatrust, among others:
-
-
-
-
-
Mengadakan penjualan, pemindahtanganan atau melepaskan hak atas harta kekayaannya. Memperoleh pinjaman dari pihak lain. Melakukan merger, akuisisi atau menjual baik sebagian maupun seluruh perusahaan atau kekayaannya. Membayar dividen atau membayar kembali kepada para pemegang saham, pinjamanpinjaman yang sekarang telah dan di kemudian hari akan diberikan oleh para pemegang saham. Menyewakan, meminjamkan, menjaminkan, menjual atau dengan cara lain melepaskan barang jaminan yang dijaminkan kepada Bank Chinatrust. Mengadakan perubahan Anggaran Dasar dan susunan anggota dewan direksi dan komisaris. Melakukan investasi pada perusahaan lain atau pada bidang usaha lainnya.
-
Sell, transfer or dispose the right over its assets. Obtain loans from other parties. Conduct merger, acquisition or sell a part or the entire company or its assets.
-
Pay dividends or pay back to the shareholders, the loans that currently and in the future will be given by the shareholders.
-
Rent, lend, pledge, sell or otherwise release the collateral guaranteed to Bank Chinatrust.
-
Change the Articles of Association and the compositon of board of directors and commissioners. Make investment in other companies or business sectors.
-
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman EFK pada Bank Chinatrust masingmasing adalah sebesar $AS502,8 ribu atau setara dengan Rp4,5 miliar dan $AS726,3 ribu atau setara dengan Rp6,8 miliar.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of EFK’s loan to Bank Chinatrust amounted to US$502.8 thousand or equivalent to Rp4.5 billion and US$726.3 thousand or equivalent to Rp6.8 billion, respectively.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Usaha Syariah (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia Business Division (BNI)
Pada bulan Juni 2007, EPN memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dari BNI dengan fasilitas maksimum sebesar Rp7,9 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan perolehan 7 (tujuh) unit truk tangki dan 3 (tiga) unit truk.
In June 2007, EPN obtained a Murabahah financing facility from BNI with a maximum facility amounting to Rp7.9 billion. This facility is used to finance the purchase of 7 (seven) units of tank truck and 3 (three) units of truck.
79
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
307
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan)
Subsidiaries’ Loans: (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Usaha Syariah (BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia Business Division (BNI) (continued)
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, EPN telah merealisasi pembiayaan perolehan 1 (satu) unit truk tangki seharga Rp1,7 miliar yang harus dicicil selama 60 (enam puluh) bulan sampai dengan bulan September 2012 dengan marjin keuntungan untuk BNI sebesar 8,25% per tahun dan 3 (tiga) unit truk seharga Rp1,6 miliar yang harus dicicil selama 36 (tiga puluh enam) bulan sampai dengan bulan Juni 2010 dengan marjin keuntungan untuk BNI sebesar 8,50% per tahun. Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan jaminan yang sama untuk fasilitas pembiayaan Musyarakah (Catatan 14).
Until December 31, 2010, EPN has availed the facility to finance the purchase of 1 (one) unit of tank truck at Rp1.7 billion and is payable for 60 (sixty) monthly installments up to September 2012 with a profit margin for BNI amounting to 8.25% per year and 3 (three) units of truck at Rp1.6 billion and payable for 36 (thirty six) monthly installments up to June 2010 with a profit margin for BNI amounting to 8.50% per year. This facility is collaterized by the same collaterals for Musyarakah financing facility (Note 14).
Lebih lanjut, perjanjian pinjaman tersebut membatasi EPN untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BNI diantaranya dalam hal:
Furthermore, the loan agreement restricted EPN, not to conduct the following transactions before obtaining the written approval from BNI, among others:
-
-
-
Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi dengan perusahaan lain. Menjual, menyewakan, mengalihkan semua atau bagian terbesar dari hartanya, kecuali untuk kegiatan bisnis yang lazim. Melakukan investasi/penyertaan pada dan dengan pihak lain. Memindahtangankan usaha/barang modal/ menyewakan perusahaan atau usaha yang dibiayai dengan pokok pembiayaan kepada pihak ketiga. Menerima pinjaman dan/atau pembiayaan dari pihak lain, kecuali pinjaman dan/atau pembiayaan tersebut diterima dalam rangka transaksi dagang yang berkaitan langsung dengan usaha. Mengambil sewa dari perusahaan leasing. Mengubah sifat atau luas lingkup usaha.
-
Mengubah kepemilikan saham mayoritas.
-
-
-
308
-
Conduct merger, acquisition, consolidation with other companies. Sell, rent, transfer all or most of the assets, unless for common business activities.
-
Make investment in and with other parties.
-
Transfer the business/capital goods/lease the companies or business that are funded with the loans to third parties.
-
Receive loans and/or financing from other parties, except the loans and/or financing are received within the framework of trade transaction directly related to the business.
-
Obtain lease from a leasing company. Change the nature or extent of scope of the business. Change the majority shares ownership.
Pada tanggal 1 Juni 2010, EPN dan BNI sepakat untuk mengubah fasilitas pembiayaan Musyarakah (Catatan 14) yang semula berakhir tanggal 4 Juni 2010 menjadi pinjaman jangka panjang dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak tanggal 2 Juni 2010 sampai dengan 31 Mei 2013 dengan nisbah bagi hasil untuk BNI sebesar 8,70% dari EBITDA.
On June 1, 2010, EPN and BNI agreed to change the Musyarakah financing facility (Note 14) which ended on June 4, 2010 into long term loan which is payable in 3 (three) years since June 2, 2010 until May 31, 2013 with revenue sharing for BNI of 8.70% from EBITDA.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo pinjaman EPN kepada BNI masing-masing sebesar Rp27,2 miliar dan Rp889,9 juta.
As of December 31, 2010 and 2009, the outstanding balance of EPN’s loans to BNI amounted to Rp27.2 billion and Rp889.9 million, respectively.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
80
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan) PT Bank Muamalat)
Muamalat
Indonesia
Subsidiaries’ Loans: (continued) Tbk
(Bank
PT Bank Muamalat)
Muamalat
Indonesia
Tbk
(Bank
Pada bulan Desember 2008, EPN memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dari Bank Muamalat dengan fasilitas maksimum sebesar Rp10,0 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan modal kerja dalam rangka memperoleh 10 unit truk tangki LPG. Sejak tahun 2009, truk tangki tersebut disewakan kepada PT Pertamina (Persero).
In December 2008, EPN obtained the Murabahah financing facility from Bank Muamalat with a maximum facility amounting to Rp10.0 billion. This facility was used to finance working capital in order to acquire 10 units of LPG tank truck. Since 2009, these tank trucks were rented to PT Pertamina (Persero).
Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan aset yang dibiayai dari fasilitas pembiayaan tersebut dan piutang dari PT Pertamina (Persero) sebesar Rp21,6 miliar yang timbul sehubungan dengan penyewaan truk tangki tersebut.
This financing facility is secured by assets financed from this loan facility and receivables from PT Pertamina (Persero) amounting to Rp21.6 billion related to the rental of the tank trucks.
Perjanjian pinjaman tersebut membatasi EPN untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Muamalat diantaranya dalam hal:
The loan agreement restricted EPN, not to conduct the following transactions before obtaining the written approval from Bank Muamalat, among others:
-
-
-
Mengadakan konsolidasi atau merger. Mengajukan dan/atau mendapatkan fasilitas pembiayaan baru dari pihak lain. Mengadakan perubahan pada susunan pemegang saham, dewan direksi dan komisaris. Melakukan pembagian keuntungan yang melebihi jumlah 10,00% dari keuntungan yang diperoleh. Melakukan investasi baru. Memindahkan hak atas barang yang sudah dijaminkan kepada Bank Muamalat.
-
Conduct consolidation or merger. Apply and/or obtain new facilities from other parties. Change the composition of shareholders, boards of directors and commissioners.
-
Share more than 10.00% of the profit earned.
-
Make new investments. Transfer the right on assets that have been pledged to Bank Muamalat.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, saldo hutang EPN ke Bank Muamalat masing-masing sebesar Rp5,2 miliar dan Rp6,9 miliar.
As of December 31, 2010 and 2009, the total outstanding loan balance of EPN to Bank Muamalat amounted to Rp5.2 billion and Rp6.9 billion, respectively.
PT Bank Syariah Mandiri (Bank Syariah Mandiri)
PT Bank Syariah Mandiri (Bank Syariah Mandiri)
Pada bulan April 2010, EPN memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dari Bank Syariah Mandiri dengan fasilitas maksimum sebesar Rp5,7 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan perolehan 11 unit truk tangki.
On April 2010, EPN obtained the Murabahah financing facility from Bank syariah mandiri with a maximum facility amounting to Rp5.7 billion. This facility was used to acquire 11 units of tank truck.
81
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
309
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Pinjaman Anak perusahaan: (lanjutan)
Subsidiaries’ Loans: (continued)
PT Bank Syariah Mandiri (Bank Syariah Mandiri) (lanjutan)
PT Bank Syariah Mandiri (Bank Syariah Mandiri) (continued)
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, EPN telah merealisasi pembiayaan senilai Rp5,7 miliar yang harus dicicil selama 60 (enam puluh) bulan sampai dengan bulan Juni 2015 dengan marjin keuntungan untuk Bank Syariah Mandiri sebesar Rp1,3 miliar. Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan aset yang dibiayai dari fasilitas pembiayaan tersebut dan piutang usaha sebesar Rp2,0 miliar.
Until December 31, 2010, EPN has availed the facility at Rp5.7 billion and is payable for 60 (sixty) monthly installments up to June 2015 with a profit margin for Bank Syariah Mandiri amounting to Rp1.3 billion. This financing facility is secured by assets financed from this loan facility and trade receivables amounting to Rp2.0 billion.
Perjanjian pinjaman tersebut membatasi EPN untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Syariah Mandiri diantaranya dalam hal:
The loan agreement restricted EPN, not to conduct the following transactions before obtaining the written approval from Bank Syariah Mandiri, among others:
-
-
Sell, pledge and transfer part or all of EPN’s assets. Except for merchandise and not an assets guaranteed by customer to Bank Syariah Mandiri.
-
Change the composition of management and shareholders. Change the name, purpose and objectives of business activities and the status of EPN. Distribute dividend/profits. Pay part or all debts to shareholders.
-
310
Menjual, menjaminkan dan mentransfer sebagian atau seluruh aset EPN. Kecuali aset yang menjadi barang dagangan dan bukan merupakan aset jaminan nasabah kepada Bank Syariah Mandiri. Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham. Mengubah nama, maksud dan tujuan kegiatan usaha serta status EPN. Membagikan dividen/keuntungan. Membayar sebagian atau melunasi hutang kepada pemegang saham. Memperoleh fasilitas pembiayaan atau pinjaman dari pihak ketiga kecuali dalam transaksi yang wajar. Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan kepada pihak lain. Menyatakan diri pailit.
-
Obtain financing facilities or loans from third parties, except in a usual transaction.
-
Act as a guarantor of debt or guaranteed company assets as collateral to another party.
-
Declare bankruptcy.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang EPN ke Bank Syariah Mandiri sebesar Rp5,1 miliar.
As of December 31, 2010, the total outstanding loan balance of EPN to Bank Syariah Mandiri amounted to Rp5.1 billion.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratan dan pembatasan sesuai dengan perjanjian pinjaman.
As of December 31, 2010, the Company and Subsidiaries have complied with all the requirements and covenants in accordance with the loan agreements.
Pada tanggal 31 Desember 2010, jadwal pembayaran Perusahaan dan Anak perusahaan atas pinjaman bank jangka panjang adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010, the payment schedule of the Company’s and Subsidiaries’ long-term bank loans is as follows:
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
82
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. LONG-TERM DEBTS (continued)
18. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
Setara Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Tahun
Year
2011 2012 2013 2014 2015
236.984 240.679 165.980 18.571 567
2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah
662.781
Total
Hutang Sewa Pembiayaan
Finance Lease Payables
Perusahaan mempunyai perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Hewlett-Packard Finance Indonesia untuk pembelian mesin dan peralatan. Jangka waktu sewa adalah 4 (empat) tahun. Hutang tersebut dijamin dengan aset sewa terkait.
The Company have finance lease commitments with PT Hewlett-Packard Finance Indonesia for purchases of machine and equipment. The lease terms is 4 (four) years. The related obligations are secured by related lease assets.
Hutang sewa pembiayaan dikenakan bunga 8,00% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang sewa pembiayaan adalah $AS681,1 ribu atau setara dengan Rp6,1 miliar, yang keseluruhan akan jatuh tempo pada tahun 2011.
Finance lease payables bear interest at 8.00% per annum. As of December 31, 2010, the balances of finance lease payables amounted to US$681.1 thousand or equivalent to Rp6.1 billion, with maturity on 2011. 19. SHARE CAPITAL
19. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, setelah dikurangi saham yang diperoleh kembali sebanyak 99.738.000 saham adalah sebagai berikut:
The details of share ownership as of December 31, 2010 and 2009, net of the treasury stock of 99,738,000 shares are as follows: 2010
Pemegang Saham PT Pertamina (Persero) PT Benakat Petroleum Energy Komisaris Erry Firmansyah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
3.000.000.000 2.711.565.890
41,67% 37,67
Jumlah/ Amount
Shareholder
300.000 271.157
PT Pertamina (Persero) PT Benakat Petroleum Energy
1.600.000
0,02
160
Commissioner Erry Firmansyah
598.000 864.500
0,01 0,01
60 86
Directors Lucy Sycilia Muhammad Jauzi Arif
1.484.133.610
20,62
148.413
Jumlah saham beredar Saham yang diperoleh kembali pada harga perolehan
7.198.762.000
100,00%
719.876
Total outstanding shares
99.738.000
9.974
Treasury stock at cost
Jumlah
7.298.500.000
729.850
Total
Direksi Lucy Sycilia Muhammad Jauzi Arif Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
83
Others (ownership below 5% each)
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
311
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. SHARE CAPITAL (continued)
19. MODAL SAHAM (lanjutan) 2009
Pemegang Saham PT Pertamina (Persero) PT Tri Daya Esta
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
3.000.000.000 2.711.565.890
41,67% 37,67
Shareholder
300.000 271.157
PT Pertamina (Persero) PT Tri Daya Esta
Komisaris Anton Sugiono
1.664.500
0,02
166
Commissioner Anton Sugiono
Direksi Eteng Ahmad Salam Eddy Sjahbuddin Lucy Sycilia Muhammad Jauzi Arif
2.446.000 3.014.500 598.000 864.500
0,03 0,04 0,01 0,01
245 301 60 86
Directors Eteng Ahmad Salam Eddy Sjahbuddin Lucy Sycilia Muhammad Jauzi Arif
Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
1.478.608.610
20,55
147.861
Jumlah saham beredar
7.198.762.000
100,00%
719.876
Total outstanding shares
99.738.000
9.974
Treasury stock at cost
7.298.500.000
729.850
Total
Saham yang diperoleh kembali pada harga perolehan Jumlah
Others (ownership below 5% each)
Berdasarkan surat PT Tri Daya Esta (TDE) tanggal 5 Juli 2010, TDE telah menyelesaikan transaksi penjualan seluruh sahamnya di Perusahaan kepada PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI), sehingga BIPI menjadi pemilik 2.711.565.890 saham Perusahaan.
Based on letter from PT Tri Daya Esta (TDE) dated July 5, 2010, TDE had completed the sale of its share ownership in the Company to PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI), which resulted in BIPI became the owner of 2,711,565,890 shares of the Company.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn.), No. 142 tanggal 21 Juni 2010, para pemegang saham antara lain memutuskan:
In the Shareholders’ Annual General Meeting, the minute of which was notarized under Notarial Deed No. 142 dated June 21, 2010, of Aulia Taufani, S.H. (substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn.), the shareholders agreed, among others, on the following:
-
-
-
Pembagian dividen kas final dari laba bersih tahun buku 2009 sejumlah Rp36,0 miliar (setelah memperhitungkan dividen interim sebesar Rp143,9 miliar di bawah). Pencadangan dari laba bersih tahun 2009 sebagai cadangan umum sebesar Rp23,3 miliar.
-
Berdasarkan Rapat Direksi dan Komisaris pada tanggal 10 Desember 2009, Perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen kas interim tahun buku 2009 sebesar Rp143,9 miliar kepada pemegang saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 12 Januari 2010.
312
Jumlah/ Amount
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Distribution of final cash dividend amounting to Rp36.0 billion from the 2009 net income (after consideration of interim dividend amounting to Rp143.9 billion as stated below). Appropriation of the 2009 net income amounting to Rp23.3 billion for general reserves.
Based on the Board of Directors and Commissioners meeting held on December 10, 2009, the Company decided to distribute the 2009 interim cash dividends of Rp143.9 billion to shareholders whose names are listed in the Register of Shareholders as of January 12, 2010.
84
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. SHARE CAPITAL (continued)
19. MODAL SAHAM (lanjutan) Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa yang diaktakan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn.), No. 28 tanggal 6 Mei 2009, para pemegang saham antara lain memutuskan:
In the Shareholders’ Annual and Extraordinary General Meeting, the minutes of which were notarized under Notarial Deed No. 28 dated May 6, 2009, of Aulia Taufani, S.H. (substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn.), the shareholders agreed, among others, on the following:
-
-
-
Pembagian dividen kas dari laba bersih tahun buku 2008 sejumlah Rp26,8 miliar. Pencadangan dari laba bersih tahun 2008 sebagai cadangan umum sebesar Rp6,7 miliar.
-
Distribution of cash dividend amounting to Rp26.8 billion from the 2008 net income. Appropriation of the 2008 net income amounting to Rp6.7 billion for general reserves.
Pada tanggal 12 Oktober 2008, Perusahaan menyampaikan ke BAPEPAM-LK dan Bursa Efek Indonesia (BEI) informasi mengenai rencana perolehan kembali saham Perusahaan yang diterbitkan dan tercatat di BEI. Perolehan kembali saham (treasury stock) tersebut dilakukan selama tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 13 Januari 2009. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah saham yang diperoleh kembali adalah sejumlah 99.738.000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp14,7 miliar.
On October 12, 2008, the Company informed BAPEPAM-LK and Indonesia Stock Exchange (BEI) regarding the Company’s plan to repurchase the Company’s shares (as treasury stock), which are issued and registered in BEI. The repurchase period is from October 13, 2008 until January 13, 2009. As of December 31, 2010, total treasury stock consist of 99,738,000 shares with a repurchase price amounting to Rp14.7 billion.
Tambahan modal disetor - bersih merupakan kelebihan penerimaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan (Catatan 1b) sejumlah Rp438,0 miliar, setelah dikurangi dengan biaya emisi saham sejumlah Rp18,0 miliar.
Additional paid-in capital - net represents excess of cash receipt resulted from the Company’s Initial Public Offering of shares (Note 1b) amounted to Rp438.0 billion, deducted by stock issuance cost of Rp18.0 billion.
20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI
20. DIFFERENCES ARISING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL
Saldo akun ini timbul dari selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebagai berikut:
This account represents the differences arising from restructuring transactions among entities under common control as follows: Jumlah/ Amount
Pembelian saham EFK Pembelian saham PT Elnusa Rentrakom dan PND Penjualan saham PT Elnusa Rekabina
729 (792) 1.873
Jumlah
1.810
85
Purchase of EFK’s shares Purchase of PT Elnusa Rentrakom and PND’s shares Sale of PT Elnusa Rekabina’s shares Total
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
313
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (lanjutan)
20. DIFFERENCES ARISING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL (continued)
Pada tanggal 15 Juni 2005, Perusahaan mengakuisisi 50,59% saham EFK dengan harga Rp8,6 miliar dari PT Patra Niaga. Nilai buku aset bersih EFK pada saat akuisisi adalah sebesar Rp9,3 miliar. Selisih sebesar Rp728,9 juta dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi.
On June 15, 2005, the Company acquired 50.59% share ownership in EFK for Rp8.6 billion from PT Patra Niaga. At the time of acquisition, the carrying value of the investment in EFK amounted to Rp9.3 billion. The difference of Rp728.9 million was recognized as “Difference Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control” and presented under Equity section in the consolidated balance sheets.
Pada tanggal 7 April 2000, Perusahaan mengakuisisi 98,00% saham PT Elnusa Rentrakom, Anak perusahaan yang menggabungkan diri dengan SCU pada tahun 2007, dan 82,00% saham PND masing-masing dengan harga Rp343,0 juta dan Rp184,5 juta dari PT Patra Niaga. Selisih lebih antara harga beli dengan nilai buku aset PT Elnusa Rentrakom dan PND sebesar Rp791,5 juta dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi.
On April 7, 2000, the Company acquired 98.00% share ownership in PT Elnusa Rentrakom, a Subsidiary that merged into SCU in 2007, and 82.00% share ownership in PND for Rp343.0 million and Rp184.5 million, respectively, from PT Patra Niaga. The excess of the acquisition costs of investment over the carrying values of the investment in PT Elnusa Rentrakom and PND amounting to Rp791.5 million was recognized as “Difference Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control” and presented under Equity section in the consolidated balance sheets.
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 174 tanggal 21 Desember 1999, Perusahaan menjual seluruh penyertaan di PT Elnusa Rekabina (490 saham) kepada PT Patra Niaga dengan harga Rp147,0 juta. Selisih antara nilai tercatat penyertaan saham dengan harga jual sebesar Rp1,9 miliar dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas pada neraca konsolidasi.
In accordance with Notarial Deed of Ny. Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 174 dated December 21, 1999, the Company sold all of its equity interest in PT Elnusa Rekabina (representing 490 shares) to PT Patra Niaga for Rp147.0 million. The difference between the carrying value of the investment with the sale price amounting to Rp1.9 billion was recognized as “Difference Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control” and presented under Equity section in the consolidated balance sheets. 21. OPERATING REVENUES
21. PENDAPATAN USAHA Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut:
The details of operating revenues are as follows:
2010 Jasa dan Perdagangan Migas Jasa hulu migas terintegrasi Jasa dan perdagangan hilir migas Jasa dan perdagangan penunjang hulu migas Sub-jumlah
314
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
2009
2.197.977 1.983.505
2.280.298 1.099.775
27.345
160.561
4.208.827
3.540.634
86
Oil and Gas (Migas) Services and Trading Integrated upstream migas services Downstream migas services and trading Upstream migas support services and trading Sub-total
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. OPERATING REVENUES (continued)
21. PENDAPATAN USAHA (lanjutan) Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut:
The details of operating revenues are as follows:
2010 Jasa Telematika Penunjang Jasa Migas dan Non-Migas Manajemen data, teknologi informasi dan telekomunikasi
2009
142.569
187.304
Jumlah Eliminasi
4.351.396 (140.610)
3.727.938 (65.607)
Jumlah
4.210.786
3.662.331
Pada tahun 2010, pendapatan usaha dari PT Total E&P Indonesie dan BP Berau Ltd., Amerika Serikat, masing-masing sebesar Rp481,2 miliar (11,43%) dan Rp466,9 miliar (11,09%) melebihi 10,00% dari pendapatan usaha konsolidasi. Pada tahun 2009, pendapatan usaha dari PT Pertamina EP sebesar Rp990,5 miliar (27,05%) melebihi 10,00% dari pendapatan usaha konsolidasi.
Total Elimination Total
In 2010, the revenues from PT Total E&P Indonesie and BP Berau Ltd., United States of America, amounting to Rp481.2 billion (11.43%) and Rp466.9 billion (11.09%), respectively, constitute above 10.00% of consolidated operating revenues. In 2009, the revenues from PT Pertamina EP amounting to Rp990.5 billion (27.05%), constitute above 10.00% of consolidated operating revenues. 22. COST OF OPERATING REVENUES
22. BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA Rincian beban pokok pendapatan usaha adalah sebagai berikut:
The details of cost of operating revenues are as follows:
2010 Beban pokok penjualan dari usaha perdagangan dan distribusi Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir Beban tidak langsung dari divisi distribusi
Telematic Services for Supporting Migas and Non-Migas Services Data management, information technology and telecommunication
2009
28.998
18.058
Cost of sales - trading and distributions operations Beginning inventories Purchases Ending inventories Overhead expenses from distribution division
1.550.521
762.060
Cost of sales - trading and distributions operations
4.024 1.010 7.109
19.551 1.112 10.660
Cost of goods sold - manufacturing operations Raw materials used Direct labor Overhead
Jumlah biaya produksi
12.143
31.323
Barang dalam proses Saldo awal Pembelian Saldo akhir
578 5.456 (2.145)
Beban pokok produksi dari usaha manufaktur
16.032
Beban pokok penjualan dari usaha perdagangan dan distribusi Beban pokok penjualan dari usaha manufaktur Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Beban pabrik tidak langsung
3.231 1.524.801 (6.509)
87
2.853 744.380 (3.231)
441 4.672 (578) 35.858
Total production cost Work in process Beginning balance Purchases Ending balance Cost of goods manufactured
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
315
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 22. BEBAN POKOK (lanjutan)
PENDAPATAN
22. COST OF OPERATING REVENUES (continued)
USAHA 2010
2009
Beban pokok penjualan dari usaha manufaktur (lanjutan) Barang jadi Saldo awal Pembelian Saldo akhir
2.124 6.073 (2.095)
2.893 109.732 (2.124)
Cost of goods sold - manufacturing operations (continued) Finished goods Beginning balance Purchases Ending balance
Beban pokok penjualan dari usaha manufaktur
22.134
146.359
Cost of goods sold - manufacturing operations
679.072 323.845 281.551 259.464 132.188 104.844 73.412 56.044 52.625 40.158 28.104 6.582 190.367
331.077 376.732 546.726 186.076 158.625 168.921 50.985 58.325 47.228 51.351 48.137 11.995 174.706
Cost of contractual services rendered Rent Salaries, wages and employees’ benefits Sub-contract services Depreciation and amortization Fuel Additional materials used Mobilization and demobilization Transportation and travelling Office facilities Repairs and maintenance Professional services Postage and telecommunication Others
Beban pokok pendapatan jasa
2.228.256
2.210.884
Cost of contractual services rendered
Jumlah
3.800.911
3.119.303
Total
Beban pokok pendapatan jasa Sewa Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jasa sub-kontrak Penyusutan dan amortisasi Bahan bakar Bahan pembantu yang digunakan Mobilisasi dan demobilisasi Transportasi dan perjalanan dinas Fasilitas kantor Perbaikan dan pemeliharaan Jasa profesional Pos dan telekomunikasi Lain-lain
Pembelian dari PT Pertamina (Persero) masingmasing sebesar Rp1,5 triliun (35,89%) dan Rp709,8 miliar (19,38%) pada tahun 2010 dan 2009 melebihi 10,00% dari pendapatan usaha konsolidasi (Catatan 7).
The purchases from PT Pertamina (Persero) amounting to Rp1.5 trillion (35.89%) and Rp709.8 billion (19.38%) in 2010 and 2009, respectively, constitute above 10.00% of consolidated operating revenues (Note 7). 23. OPERATING EXPENSES
23. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
The details of operating expenses are as follows: 2010
Beban penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Representasi dan sumbangan Transportasi dan perjalanan dinas Iklan dan promosi Perizinan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta) Sub-jumlah Beban umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Sewa Jasa teknik dan profesional Penyusutan dan amortisasi
316
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
2009 3.521 1.306 882 136 100
3.077 1.093 430 552 3.373
1.422
740
7.367
9.265
137.078 24.712 20.075 18.822
129.094 11.839 31.693 17.235
88
Selling expenses Salaries, wages and employees’ benefits Representation and donations Transportation and travelling Advertising and promotions Permits Others (below Rp500.0 million each) Sub-total General and administrative expenses Salaries, wages and employees’ benefits Rent Technical and professional services Depreciation and amortization
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
23. OPERATING EXPENSES (continued)
23. BEBAN USAHA (lanjutan) 2010 Beban umum dan administrasi (lanjutan) Transportasi dan perjalanan dinas Penurunan nilai piutang Utilitas Fasilitas kantor Pos dan telekomunikasi Pelatihan dan seminar Penurunan nilai uang muka (Catatan 26e) Representasi dan sumbangan Perlengkapan kantor Penyisihan persediaan usang Iklan dan promosi Asuransi Perijinan Proyek Penurunan nilai aset tetap (Catatan 11) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500,0 juta) Sub-jumlah Jumlah
2009
11.233 10.112 9.726 7.925 5.055 4.480 4.471 3.130 2.580 2.152 1.898 1.072 799 555
6.489 14.050 11.662 2.104 2.875 1.750 3.658 4.050 2.247 11.199 499 1.371
-
4.065
2.530
1.596
268.405
257.476
275.772
266.741
General and administrative expenses (continued) Transportation and travelling Impairment of receivables Utilities Office facilities Postage and telecommunication Training and seminars Impairment of advances (Note 26e) Representation and donations Office supplies Provision for inventories obsolescence Advertising and promotions Insurances Permits Projects Impairment of property and equipment (Note 11) Others (below Rp500.0 million each) Sub-total Total
24. FINANCING COSTS
24. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:
The details of financing costs are as follows:
2010
2009
Beban bunga Amortisasi biaya pinjaman Beban keuangan lain
66.803 2.396 10.398
72.527 834 19.597
Interest expenses Amortization of costs of loans Other financing costs
Jumlah
79.597
92.958
Total
25. DANA PENSIUN KARYAWAN a.
DAN
25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS
KESEJAHTERAAN
Program manfaat pesangon dan penghargaan masa kerja
a.
Perusahaan telah memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti. Sebagai tambahan atas program pensiun tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan menyisihkan imbalan kerja karyawan sesuai dengan ketentuan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Program dana hari tua Perusahaan (“Program Tabel Besar”) dikelola oleh Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa (YHTE).
Separation and service entitlement benefits program The Company has a defined benefit plan and defined contribution plan. In addition to this pension plan, the Company and Subsidiaries have provided estimated liability for the employees’ benefits to cover the benefits required under the Law No. 13 Year 2003 regarding Labor. The Company’s retirement benefit program (Big Table Program) is managed by Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa (YHTE).
89
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
317
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. DANA PENSIUN DAN KARYAWAN (lanjutan) a.
25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS (continued)
KESEJAHTERAAN
Program manfaat pesangon dan penghargaan masa kerja (lanjutan)
a.
Jumlah setoran kepada program pensiun iuran pasti yang dibebankan pada beban pokok pendapatan usaha dan beban usaha sebesar Rp13,2 miliar dan Rp13,1 miliar masingmasing pada tahun 2010 dan 2009.
Total contribution to defined contribution plan charged to cost of operating revenues and operating expenses were amounted to Rp13.2 billion and Rp13.1 billion in 2010 and 2009, respectively.
Perhitungan aktuarial atas beban imbalan kerja dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 27 Januari 2011 dan 22 Februari 2011 untuk tahun 2010 dan 19 Januari 2010 untuk tahun 2009. Berikut adalah asumsiasumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen tersebut:
The actuarial computations of employees’ benefit expenses were performed by PT Eldridge Gunaprima Solution, an independent actuary, using the Projected Unit Credit method based on its reports dated January 27, 2011 and February 22, 2011 for 2010 and January 19, 2010 for 2009. The significant assumptions used by the actuary in its reports are as follows:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Umur pensiun Tingkat pensiun dipercepat
Tingkat pengunduran diri
:
8,00% pada tahun 2010 dan 10,50% pada tahun 2009/ 8.00% per annum in 2010 and 10.50% per annum in 2009 : 7,00% per tahun / 7.00% per year : Tabel Kematian Indonesia II/ Indonesian Mortality Table II : 56 tahun / 56 years old : 1,00% per tahun untuk karyawan dengan klasifikasi usia 46 - 55 tahun/ 1.00% per year for employees whose age is between 46 - 55 years old : 5,00% per tahun untuk karyawan yang berusia 25 tahun dan berkurang secara linier menjadi 1,00% pada usia 46 tahun/ 5.00% per year for employees at the age of 25 which will decrease linearly to 1.00% at the age of 46
Jumlah kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Perusahaan dan Anak perusahaan yang dilaporkan dalam neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:
: :
Discount rate Salary increase rate
: :
Mortality rate Retirement age
:
Accelerated retirement rate
:
Resignation rate
Total estimated liability for employees’ benefits of the Company and Subsidiaries recognized in the consolidated balance sheets are as follows:
2010
2009
Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program
(99.302) 42.768
(75.558) 38.891
Present value of obligations Fair value of plan assets
Status pendanaan Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui (non-vested) Aset tidak diperkenankan dampak pembatasan aset
(56.534) 23.466
(36.667) 1.229
3.590
3.851
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan
318
Separation and service entitlement benefits program (continued)
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
(590)
(554)
Funded status Unrecognized actuarial loss Unrecognized past service cost (non-vested) Assets not permitted effect of asset limitations
(30.068)
(32.141)
Estimated liabilities for employees’ benefits
90
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. DANA PENSIUN DAN KARYAWAN (lanjutan) a.
25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS (continued)
KESEJAHTERAAN
Program manfaat pesangon dan penghargaan masa kerja (lanjutan)
a.
Beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
The details of employees’ benefit expenses recognized in the consolidated statements of income are as follows:
2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu Kerugian (keuntungan) aktuarial yang belum diakui Ekspektasi pengembalian aset program Efek batasan aset program Pengakuan segera biaya lalu yang vested Amortisasi kerugian aktuarial yang belum diakui Iuran karyawan Pengakuan segera keuntungan tahun berjalan Kelebihan pembayaran imbalan kerja Beban imbalan kerja karyawan
Separation and service entitlement benefits program (continued)
2009 8.056 7.397 242 (11)
(3.341) 85
5.900 4.260 158
Current service costs Interest costs Amortization of past service cost
11
Unrecognized actuarial loss (gain)
(4.219) 196
29
-
Expected return on plan assets Effect of plan assets limitations
302 36
278 261
Past service obligation - vested Amortization of unrecognized actuarial loss Employee contribution Recognition of vested gain for current year Overpayment of employee benefits
12.811
5.785
Employees’ benefit expense
16
(1.690) 630
Pada tanggal 31 Desember 2009, dana pesangon yang telah disisihkan oleh Anak perusahaan yang belum dikelola oleh lembaga pengelola dana pesangon adalah sebesar Rp550,0 juta, disajikan sebagai bagian dari “Aset Lain-lain - Kas dan Setara Kas yang Dibatasi Penggunaannya” dalam Aset Tidak Lancar pada neraca konsolidasi (Catatan 13).
As of December 31, 2009, the separation funds that have been provided by Subsidiaries, which have not yet been managed by a separation fund management institution amounting to Rp550.0 million are presented as part of “Other Assets Restricted Cash and Cash Equivalents” under Non-current Assets in the consolidated balance sheets (Note 13).
Mutasi saldo kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The movements of estimated liabilities for employees’ benefits in 2010 and 2009 are as follows:
2010 Saldo awal tahun Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan Realisasi pembayaran manfaat pesangon tahun berjalan Kontribusi iuran yang telah disetorkan tahun berjalan Penyesuaian tahun-tahun sebelumnya Saldo akhir tahun
2009
(32.141)
(40.909)
(12.811)
(5.785)
1.092
1.159
Payments of benefits in current year
13.792 -
13.241 153
Contribution during the year Adjustment of previous years
(30.068)
91
(32.141)
Balances at beginning of year Employees’ benefit expense during the year
Balances at end of year
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
319
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. DANA PENSIUN DAN KARYAWAN (lanjutan) b.
Program imbalan pasti
b.
Defined benefits plans
Perusahaan dan Anak perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk karyawan tetap tertentu yang memenuhi syarat yang dikelola oleh Dana Pensiun Elnusa (Dapenusa) atau program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap tertentu lainnya yang saat ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI. Sumber dana pensiun berasal dari iuran Perusahaan dan Anak perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 22,50% dan 7,50% dari upah pokok pensiun karyawan.
The Company and Subsidiaries have defined benefit plans covering certain qualified permanent employees which are managed by Dana Pensiun Elnusa (Dapenusa) or defined contributory retirement plans for other certain qualified permanent employees which are currently managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI. Contributions to pension plans are funded by the Company and Subsidiaries and their employees at 22.50% and 7.50%, respectively, of basic pension income of employees.
Sejak tanggal 1 April 1996, Perusahaan tidak lagi memberikan kontribusi kepada Dapenusa, karena manajemen berpendapat bahwa jumlah aset Dapenusa untuk program pensiun telah melebihi kewajiban aktuaria Perusahaan. Pada saat ini, Perusahaan dan Anak perusahaan masih memberikan kontribusi iurannya untuk dikelola oleh DPLK BNI.
Starting April 1, 1996, no contribution has been paid by the Company to Dapenusa, since the management believes that the plan assets has exceeded its actuarial liabilities. Currently, the Company and Subsidiaries still contributed funds to be managed by DPLK BNI.
Perhitungan aktuarial atas program pensiun dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 27 Januari 2011 dan 22 Februari 2011 untuk tahun 2010 dan 19 Januari 2010 untuk tahun 2009. Berikut adalah asumsiasumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen tersebut:
The actuarial computations of the pension plan were performed by PT Eldridge Gunaprima Solution, an independent actuary, using the Projected Unit Credit method based on its reports dated January 27, 2011 and February 22, 2011 for 2010 and January 19, 2010 for 2009. The significant assumptions used by the actuary in its reports are as follows:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Umur pensiun Tingkat pensiun dipercepat
Tingkat pengunduran diri
320
25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS (continued)
KESEJAHTERAAN
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
:
8,00% pada tahun 2010 dan 10,50% pada tahun 2009/ 8.00% per annum in 2010 and 10.50% per annum in 2009 : 7,00% per tahun / 7.00% per year : Tabel Kematian Indonesia II/ Indonesian Mortality Table II : 56 tahun / 56 years old : 1,00% per tahun untuk karyawan dengan klasifikasi usia 46 - 55 tahun/ 1.00% per year for employees whose age is between 46 - 55 years old : 5,00% per tahun untuk karyawan yang berusia 25 tahun dan berkurang secara linier menjadi 1,00% pada usia 46 tahun/ 5.00% per year for employees at the age of 25 which will decrease linearly to 1.00% at the age of 46
92
: :
Discount rate Salary increase rate
: :
Mortality rate Retirement age
:
Accelerated retirement rate
:
Resignation rate
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. DANA PENSIUN DAN KARYAWAN (lanjutan) b.
25. PENSION PLAN AND RETIREMENT BENEFITS (continued)
KESEJAHTERAAN
Program imbalan pasti (lanjutan)
b.
Posisi dana pensiun adalah sebagai berikut:
The status of the pension plan is as follows:
2010 Nilai wajar aset Nilai kini kewajiban akhir tahun
Defined benefits plans (continued)
2009
116.395 (95.878)
115.132 (63.430)
Status pendanaan Kerugian aktuarial yang belum diakui Aset tidak diperkenankan dampak pembatasan aset Penyesuaian
20.517 3.598
51.702 3.598
(6.078) -
(51.702) (3.598)
Aset program imbalan pasti
18.037
Fair value of plan assets Present value of obligations at end of year Funded status Unrecognized actuarial loss Assets not permitted effect of asset limitations Adjustment
-
Aset dana pensiun terutama terdiri dari deposito berjangka, saham, obligasi, reksadana, Surat Utang Negara, penempatan langsung, tanah dan bangunan. Saldo aset program imbalan pasti disajikan sebagai bagian dari Aset Tidak Lancar pada neraca konsolidasi.
Defined benefits plans assets
Pension plan assets consist mainly of time deposits, shares, bonds, mutual funds, government bonds, direct placements, land and buildings. The balances of defined benefits plans assets presented as part of Non-current Assets in the consolidated balance sheets.
DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Perusahaan dan Anak perusahaan mengadakan beberapa penjanjian penting, diantaranya adalah sebagai berikut:
The Company and Subsidiaries have entered into certain significant agreements as follows:
26. PERJANJIAN KONTINJENSI
Perusahaan/ Company PT Pertamina EP
PENTING,
KOMITMEN
Tanggal Perjanjian/ Date of Agreement
Nilai Kontrak/ Contract Value
Periode Kontrak/ Contract Period
Jenis Pekerjaan/ Type of Work
8 November 2010/ November 8, 2010
Rp28.005/ Rp28,005
3 (tiga) bulan/ 3 (three) months
Modifikasi Sistem Penyimpanan Pengganti dan Perbaikan Fasilitas Operasi di Terminal Buatan Field, Lirik/ Modification of Substitute Storage System and Repair of Operation Facilities in Terminal Buatan Field, Lirik
6 Oktober 2010/ October 6, 2010
$AS11.002.700/ US$11,002,700
7 (tujuh) bulan/ 7 (seven) months
Jasa Akuisisi Data Seismik 3D, Gajah Beringin/ 3D Seismic Data Acquisition Services, Gajah Beringin
23 Juli 2010/ July 23, 2010
$AS8.701.918/ US$8,701,918
6 (enam) bulan/ 6 (six) months
Jasa Akuisisi Data Seismik 2D, Lampung Utara/ 2D Land Seismic Data Acquisition Services, North Lampung
93
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
321
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
Tanggal Perjanjian/ Date of Agreement
Perusahaan/ Company PT Pertamina EP (lanjutan)/(continued)
322
KOMITMEN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
DAN
Nilai Kontrak/ Contract Value
Periode Kontrak/ Contract Period
Jenis Pekerjaan/ Type of Work
3 Juni 2010/ June 3, 2010
$AS3.492.014/ US$3,492,014
2 (dua) tahun/ 2 (two) years
Jasa Electric Wireline Logging, Perforation & Data Processing (EWLPP) di Unit Bisnis Pertamina EP Limau/ Electric Wireline Logging, Perforation & Data Processing (EWLPP) services at Business Unit Pertamina EP Limau
12 Februari 2010/ February 12, 2010
$AS4.656.000/ US$4,656,000
2 (dua) tahun/ 2 (two) years
Jasa pemeliharaan sumur produksi dengan Hydraulic Workover Unit, Region Jawa/ Maintenance services of production wells with Hydraulic Workover Unit, Java Region
13 Oktober 2009/ October 13, 2009
$AS4.999.994/ US$4,999,994
2 (dua) tahun/ 2 (two) years
Jasa EWLPP/ EWLPP services
22 Mei 2009/ May 22, 2009
Rp16.868/ Rp16,868
3 (tiga) tahun/ 3 (three) years
Jasa operasional pengelolaan data eksplorasi dan produksi (fisik dan digital) serta maintenance software aplikasinya/ Operational services for management of exploration and production data (physical and digital) and its application software maintenance
2 Maret 2009/ March 2, 2009
$AS16.437.206 dan Rp183.404/ US$16,437,206 and Rp183,404
614 (enam ratus empat belas) hari/ 614 (six hundred and fourteen) days
Penyelidikan seismik 3D di Rengasdengklok L&O dan Rengasdengklok Timur, Jawa Barat/ 3D seismic exploration in Rengasdengklok L&O and East Rengasdengklok, West Java
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
94
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
Perusahaan/ Company
KOMITMEN Tanggal Perjanjian/ Date of Agreement
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
DAN
Nilai Kontrak/ Contract Value
Periode Kontrak/ Contract Period
Jenis Pekerjaan/ Type of Work
PT Pertamina EP (lanjutan)/(continued)
3 Juli 2008/ July 3, 2008
Rp33.468/ Rp33,468
3 (tiga) tahun/ 3 (three) years
Jasa pembenahan dan pengelolaan data eksploitasi & produksi terpadu di Region Sumatera/ Integrated improvement and management services of exploitation and production data in Sumatera Region
PT Pertamina Geothermal Energy
31 Desember 2010/ December 31, 2010
$AS8.935.425/ US$8,935,425
1 (satu) tahun/ 1 (one) year
Pengadaan casing untuk make up well Kamojang, Proyek Kamojang Unit-5, Proyek Ulubelu dan Proyek Lumut Balai/ Procurement of casing for make up well Kamojang, Kamojang Unit-5 project, Ulubelu project and Lumut Balai project.
8 September 2009/ September 8, 2009
$AS8.275.116/ US$8,275,116
6 (enam) bulan/ 6 (six) months
Pengadaan casing untuk proyek Geothermal Sungai Penuh, Karaha Bodas dan Kotamobagu (Paket D)/ Procurement of casing for Geothermal Sungai Penuh project, Karaha Bodas and Kotamobagu (Package D)
10 Februari 2009/ February 10, 2009
$AS4.535.625/ US$4,535,625
7 (tujuh) bulan/ 7 (seven) months
Pengadaan casing untuk pemboran di area Geothermal Lahendong, Lumutbalai dan Ulubelu (Paket A)/ Procurement of casing for drilling projects in Lahendong, Lumutbalai and Ulubelu Geothermal area (Package A)
95
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
323
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
Tanggal Perjanjian/ Date of Agreement
Perusahaan/ Company
324
KOMITMEN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
DAN
Nilai Kontrak/ Contract Value
Periode Kontrak/ Contract Period
Jenis Pekerjaan/ Type of Work
Pertamina Hulu Energy ONWJ Ltd., Amerika Serikat/ United States of America
15 Desember 2010/ December 15, 2010
$AS3.028.613/ US$3,028,613
1 (satu) tahun/ 1 (one) year
Pengeboran dan Penyelesaian Kontrak Jasa untuk Hydraulic Workover Unit Pelayanan Kapal/ Drilling and Completion Services Contract for Hydraulic Workover Unit with Vessel Services
PT Pertamina Gas
16 Agustus 2010/ August 16, 2010
Rp17.765/ Rp17,765
5 (lima) bulan/ 5 (five) months
Pemasangan/ penyisipan Pipa minyak 8” sepanjang 24.300 meter dari TempinoPlaju/ Installation/insertion of 8 “oil pipe along 24,300 metre from TempinoPlaju.
18 Mei 2009/ May 18, 2009
Rp18.055/ Rp18,055
1 (satu) tahun/ 1 (one) year
Pemasangan/ penyisipan pipa minyak di Tempino, Plaju, Sumatera Bagian Selatan/ Installation/insertion of oil pipe in Tempino, Plaju, Southern Sumatera
TAC Pertamina Retco Prima Energi
4 November 2010/ November 4, 2010
$AS2.857.273/ US$2,857,273
3 (tiga) bulan/ 3 (three) months
Jasa Akuisisi Data Seismik 3D/ 3D Seismic Data Acquisition Services
KSO Pertamina EP Benakat Barat Petroleum
28 September 2010/ September 28, 2010
$AS1.820.000/ US$1,820,000
6 (enam) bulan/ 6 (six) months
Jasa Akuisisi Data Seismik 2D/ 2D Seismic Data Acquisition Services
30 Juni 2010/ June 30, 2010
$AS4.849.058/ US$4,849,058
10 (sepuluh) bulan/ 10 (ten) months
Jasa penyediaan dan pengoperasian 1 rig pemboran yang berkapasitas 550 HP secara IDS/ Providing and operating services of a drilling rig with a capacity of 550 HP IDS
JOB Pertamina Medco Simenggaris
11 Agustus 2010/ August 11, 2010
$AS8.830.173/ US$8,830,173
1 (satu) tahun/ 1 (one) year
Jasa Akuisisi Data Seismik 2D / 2D Seismic Data Acquisition Services
JOB Pertamina Talisman
1 Juli 2010/ July 1, 2010
$AS4.152.027/ US$4,152,027
3 (tiga) bulan/ 3 (three) months
Jasa Akuisisi Data Seismik 3D/ 3D Seismic Data Acquisition Services
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
96
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
Perusahaan/ Company
KOMITMEN Tanggal Perjanjian/ Date of Agreement
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
DAN
Nilai Kontrak/ Contract Value
Periode Kontrak/ Contract Period
Jenis Pekerjaan/ Type of Work
JOB Pertamina Petrochina Salawati
4 Mei 2010/ May 4, 2010
$AS5.680.000/ US$5,680,000
2 (dua) bulan/ 2 (two) months
Jasa Akuisisi Marine 3D/ 3D Marine Acquisition Services
Orchard Energy (West Belida) Pte. Ltd., Singapura/ Singapore
29 Desember 2010/ December 29, 2010
$AS2.420.985/ US$2,420,985
6 (enam) bulan/ 6 (six) months
Akuisisi Data Seismik 2D/ 2D Seismic Data Acquisition
Chevron Makassar Ltd, Bermuda
1 Desember 2010/ December 1, 2010
$AS2.666.811/ US$2,666,811
25 (dua puluh lima) bulan/ 25 (twenty five) month
Jasa dan Peralatan Pemantauan West Seno ERD/ West Seno ERD Monitoring Equipment and Services
4 Agustus 2010/ August 4, 2010
$AS2.986.211/ US$2,986,211
6 (enam bulan/ 6 (six) months
Kontrak Jasa Sumur (Jasa dan Peralatan Unit Hydraulic Workover)/ Well Services Contract (Hydraulic Workover Unit Equipment and Services)
5 November 2010/ November 5, 2010
$AS25.813.148/ US$25,813,148
3 (tiga) tahun/ 3 (three) years
Jasa dan Peralatan Unit Hydraulic Workover/ Hydraulic Workover Unit Equipment and Services
5 Mei 2010/ May 5, 2010
$AS4.601.097/ US$4,601,097
7 (tujuh) bulan/ 7 (seven) months
Kontrak Jasa Sumur (Jasa dan Peralatan Unit Hydraulic Workover)/ Well Services Contract (Hydraulic Workover Unit Equipment and Services)
7 dan 10 Januari 2009/ January 7 and 10, 2009
$AS3.939.502/ US$3,939,502
3 (tiga) bulan/ 3 (tiga) months
Hydraulic workover unit services
27 September 2010/ September 27, 2010
$AS15.351.121/ US$15,351,121
18 (delapan belas) bulan/ 18 (eighteen) months
Penyewaan Rig Pemboran Darat Minimum 2000 HP/ Land Drilling Rig Rental Minimum 2000 HP
Chevron Indonesia Company, Bermuda
Elnusa Bangkanai Energy Ltd., British Virgin Islands
97
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
325
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
Tanggal Perjanjian/ Date of Agreement
Perusahaan/ Company
326
KOMITMEN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
DAN
Nilai Kontrak/ Contract Value
Periode Kontrak/ Contract Period
Jenis Pekerjaan/ Type of Work
Chevron West Papua I Ltd., Bermuda
15 September 2010/ September 15, 2010
$AS24.481.277/ US$24,481,277
1 (satu) tahun/ 1 (one) year
Program Seismik 2D, Papua Barat/ 2D Seismic Program, West Papua
Murphy South Barito Ltd., Bahama/ Bahamas
5 Maret dan 31 Agustus 2010/ March 5 and August 31, 2010
$AS4.689.338/ US$4,689,338
6 (enam) bulan/ 6 (six) months
Jasa Akuisisi Data Seismik 2D/ 2D Seismic Data Acquisition Services
Pasir Petroleum Resources Ltd., British Virgin Islands
23 Juli 2010/ July 23, 2010
$AS2.369.302/ US$2,369,302
6 (enam) bulan/ 6 (six) months
Jasa Akuisisi Data Seismik 2D/ 2D Seismic Data Acquisition Services
PT Total E&P Indonesie
1 Juli 2010/ July 1, 2010
$AS5.280.000/ US$5,280,000
6 (enam) bulan/ 6 (six) months
Central Tunu 3D Transition Zone Seismic Survey Extension
13 Mei 2009/ May 13, 2009
$AS35.627.300/ US$35,627,300/
1 (satu) tahun/ 1 (one) year
3D Transition Zone Seismic Survey di Central Tunu/ 3D Transition Zone Seismic Survey in Central Tunu
Altar Resources SA, Portugal
3 Juni 2010/ June 3, 2010
$AS2.023.579/ US$2,023,579
90 (sembilan puluh) hari/ 90 (ninety) days
Pekerjaan jasa pemboran terpadu untuk eksplorasi dua sumur yaitu sumur Tapin-1 dan sumur Tapin-2 di Blok Barito/ Integrated drilling services for exploration in two wells, Tapin -1 and Tapin-2 at Block Barito
Lundin Rangkas BV, Belanda/ Netherlands
3 Mei 2010/ May 3, 2010
$AS6.077.116/ US$6,077,116
4 (empat) bulan/ 4 (four) months
Jasa Akuisisi Data Seismik 2D/ 2D Seismic Data Acquisition Services
Petrochina International Jabung Ltd., Cina/China
1 September 2009/ September 1, 2009
$AS4.989.800/ US$4,989,800
6 (enam) bulan/ 6 (six) months
3D Land Seismic Data Acquisition di Suko, Sumatera/ 3D Land Seismic Data Acquisition in Suko, Sumatera
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
98
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
Perusahaan/ Company
KOMITMEN Tanggal Perjanjian/ Date of Agreement
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
DAN
Nilai Kontrak/ Contract Value
Periode Kontrak/ Contract Period
Jenis Pekerjaan/ Type of Work
14 Juli 2009/ July 14, 2009
$AS1.634.336/ US$1,634,336
6 (enam) bulan/ 6 (six) months
Coiled tubing
22 September 2008/ September 22, 2008
$AS46.680.000/ US$46,680,000
3 (tiga) tahun/ 3 (three) years
Jasa modular rig 1500 HP/ Modular rig 1500 HP services
BP Berau Ltd., Amerika Serikat/ United States of America
28 April 2009/ April 28, 2009
$AS53.311.452/ US$53,311,452
1 (satu) tahun/ 1 (one) year
3D Western Berau Appraisal Seismic Survey di Papua/ 3D Western Berau appraisal seismic survey in Papua
Ranhill Jambi Inc., Singapura/ Singapore
15 April 2009/ April 15, 2009
$AS5.450.560/ US$5,450,560
7 (tujuh) bulan/ 7 (seven) months
Seismic Data Acquisition Services 2D Land di Jambi, Sumatera/ Seismic Data Acquisition Services 2D Land in Jambi, Sumatera
Virginia Indonesia Company LLC, Amerika Serikat (Catatan 26b)/ United States of America (Note 26b)
Selain beberapa perjanjian di atas, Perusahaan dan Anak perusahaan juga memiliki perjanjian penting, komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:
In addition to the agreements above, the Company and Subsidiaries have also entered into significant agreements, commitments and contingencies as follows:
a.
a.
Pada tahun 2010, PT Light Instrumenindo (LI) mengajukan gugatan wanprestasi terhadap Perusahaan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait transaksi jual beli tanah. LI mengajukan gugatan agar Perusahaan menandatangani akta pelepasan hak atas tanah eks SHGB No. 26/Pegangsaan Dua dan eks SHGB No. 32/Pegangsaan Dua, serta membayar ganti rugi sebesar Rp100,0 miliar. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan masih berlangsung. Manajemen berkeyakinan bahwa penyelesaian gugatan hukum tidak akan melibatkan jumlah yang signifikan, jika ada, dan oleh karena itu tidak ada pencadangan yang diakui di dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2010 terkait dengan gugatan tersebut.
In 2010, PT Light Instrumenindo (LI) filed a lawsuit against the Company to the South Jakarta District Court related to purchase and sale of land. LI filed a lawsuit to force the Company to sign deeds of release of former SHGB No. 26/Pegangsaan Dua and former SHGB No. 32/Pegangsaan Dua landrights, and to claim compensation of Rp100.0 billion. As of the date of completion of the consolidated financial statements, the trial process in the South Jakarta District Court is still in progress. The management believes that settlement of the lawsuit will not involve a significant amount, if any, and accordingly no provision has been recognized in the 2010 consolidated financial statement in relation to the lawsuit.
99
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
327
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
328
KOMITMEN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
DAN
b.
Pada tanggal 23 Desember 2009, Perusahaan menerima surat dari VICO sehubungan dengan klaim penalti sebesar $AS2,4 juta atas keterlambatan Perusahaan melakukan tajak pada sumur pertama (spud the first well) dengan modular rig pada area operasi VICO (Catatan 11). Pada tanggal 11 Januari 2010, Perusahaan telah menyampaikan surat tanggapan terhadap surat VICO tersebut dimana manajemen menyampaikan penjelasan bahwa keterlambatan tersebut disebabkan oleh kejadian di luar kendali Perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai keadaan kahar (force majeure). Berdasarkan Minutes of Meeting pada tanggal 30 Desember 2010, yang disetujui oleh Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) pada tanggal 2 Februari 2011, VICO dan Perusahaan sepakat bahwa klaim penalti keterlambatan adalah sebesar $AS310,0 ribu dan kenaikan Operating Daily Rate (ODR) dari $AS40,1 ribu menjadi $AS42,1 ribu.
b.
On December 23, 2009, the Company received a letter from VICO in relation to the penalty claim of US$2.4 million due to the delay to spud the first well using modular rig in VICO operational area by the Company (Note 11). On January 11, 2010, the Company responded to this letter from VICO whereby the management has explained that the late delivery was caused by events beyond the Company’s control that can be categorized as force majeure. Based on minutes of meeting in December 30, 2010, further approved by Oil and Gas Upstream Regulator and Implementing Agency (BP Migas) on February 2, 2011, VICO and the Company agree that delay penalty claim amounted to US$310.0 thousand and increase the Operating Daily Rate (ODR) from US$40.1 thousand to US$42.1 thousand.
c.
Pada bulan April 2009, EPN menandatangani perjanjian agen khusus jual beli BBM dengan PT Pertamina (Persero) (Pertamina) dimana EPN bertanggung jawab untuk membeli BBM dari Pertamina untuk disalurkan ke wilayah Unit Pemasaran yang ditetapkan oleh Pertamina. Berdasarkan perjanjian, EPN berhak mendapatkan potongan harga pembelian dari Pertamina. Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun yang akan berakhir pada tanggal 20 Oktober 2013.
c.
In April 2009, EPN signed an agreement as a special agent for the purchase and sale of BBM with PT Pertamina (Persero) (Pertamina) whereas EPN is responsible to purchase BBM from Pertamina to be distributed to the areas of Marketing Units determined by Pertamina. Based on the agreement, EPN is entitled to a discount on the purchase price from Pertamina. This agreement is valid for 5 (five) years which will end on October 20, 2013.
d.
Pada tanggal 29 Januari 2009, EPN menandatangani perjanjian kerja sama operasi pembangunan dan pengoperasian Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang terletak di Depo Plumpang Semper No. 999, Plumpang, Jakarta Utara, di atas tanah yang dikuasai EPN, dengan PT Usaha Bersama Komunitas (UBK). Pembangunan SPBE tersebut menjadi tanggung jawab UBK dan dalam pengoperasian SPBE tersebut, UBK wajib membayar kompensasi sewa tanah kepada EPN sebesar Rp250,0 juta per tahun. Atas pengelolaan dan pengoperasian SPBE, diberlakukan biaya jasa manajemen sebesar 2,00% untuk EPN dari laba kotor serta pembagian keuntungan masing-masing sebesar 40,00% dan 60,00% untuk EPN dan UBK. Perjanjian ini berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak dikeluarkannya izin operasional SPBE oleh Pertamina pada tanggal 31 Januari 2011. SPBE tersebut telah mulai beroperasi pada tanggal 24 Februari 2011.
d.
On January 29, 2009, EPN signed a joint operation agreement on the development and operation of Liquid Petroleum Gas Station (SPBE) located in Depo Plumpang Semper No. 999, Plumpang, North Jakarta, which is controlled by EPN, with PT Usaha Bersama Komunitas (UBK). The development of SPBE is the responsibility of UBK and in the operation of the SPBE, UBK is obliged to pay compensation for the land rental to EPN amounting to Rp250.0 million per year. On the SPBE’s management and operation, there will be management fee imposed amounting to 2.00% of gross profit for EPN and profit sharing of 40.00% and 60.00% for EPN and UBK, respectively. This agreement is valid for 5 (five) years since the issuance of SPBE operational license by Pertamina on January 31, 2011. The SPBE has started its operation on February 24, 2011.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
100
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) e.
KOMITMEN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
DAN
Pada tanggal 21 Juli 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian saham (Share Purchase Agreement/SPA) dengan Tradewinds Oil and Gas International Ltd. (TOGI), Amerika Serikat, dimana Perusahaan setuju untuk membeli seluruh kepemilikan saham TOGI pada Gulfstream Resources Ramok Senabing Ltd. (GRRS), Siprus, dengan harga pembelian sebesar $AS5,6 juta. Pada tanggal 25 Juli 2008, Perusahaan telah membayar uang muka sebesar $AS2,1 juta. Pada tanggal 7 Oktober 2008, berdasarkan Perjanjian Novasi SPA GRRS (Novation of SPA GRRS) antara Perusahaan, EPR dan TOGI, Perusahaan menovasikan seluruh hak dan kewajiban Perusahaan yang tercantum dalam SPA kepada EPR.
e.
On July 21, 2008, the Company entered into a Share Purchase Agreement (SPA) with Tradewinds Oil and Gas International Ltd. (TOGI), United States of America, whereby the Company agreed to buy all TOGI’s shares in Gulfstream Resources Ramok Senabing Ltd. (GRRS), Cyprus, at the purchase price of US$5.6 million. On July 25, 2008, the Company paid the deposit of US$2.1 million. On October 7, 2008, based on Novation of SPA GRRS entered by the Company, EPR and TOGI, the Company novated all of its rights and obligations in the SPA to EPR.
Pada tanggal 7 Oktober 2008, EPR juga mengadakan perjanjian jual beli (Sale and Purchase Agreement) dengan PT Mustika Arumsari (MA) dan Andi Rachmanudin Noor (Andi) dimana EPR setuju untuk membeli seluruh kepemilikan saham MA dan Andi pada PT Radiant Ramok Senabing (RRS) dengan harga pembelian sebesar $AS7,3 juta. MA dan Andi masing-masing memiliki 90,00% dan 10,00% kepemilikan saham di RRS.
On October 7, 2008, EPR also entered into a Sale and Purchase Agreement with PT Mustika Arumsari (MA) and Andi Rachmanudin Noor (Andi) whereby EPR agreed to buy all MA and Andi’s shares in PT Radiant Ramok Senabing (RRS) at a purchase price of US$7.3 million. MA and Andi own 90.00% and 10.00% shares, respectively, in RRS.
GRRS dan RRS masing-masing memiliki 40,00% dan 60,00% participating interest pada Kontrak Bantuan Teknis/Technical Assistance Contract (TAC) Ramok Senabing yang terletak di Prabumulih, Sumatera Selatan. Setelah transaksi jual beli saham tersebut, EPR akan memiliki 100,00% participating interest pada TAC, dimana 20,00% akan dialihkan kepada TOGI sesuai dengan SPA GRRS.
GRRS and RRS own 40.00% and 60.00% participating interest, respectively, in the Technical Assistance Contract (TAC) Ramok Senabing which is located in Prabumulih, South Sumatera. After the sale and purchase transactions, EPR will own 100.00% participating interest in TAC, of which 20.00% shall be transferred to TOGI in accordance with SPA GRRS.
TAC Ramok Senabing merupakan TAC antara Pertamina dengan RRS tertanggal 9 Januari 1995 dengan jangka waktu selama 20 (dua puluh) tahun.
TAC Ramok Senabing represents TAC between Pertamina and RRS dated January 9, 1995 with period covering 20 (twenty) years.
Penyelesaian kedua transaksi jual beli saham tersebut akan dilakukan setelah terpenuhinya semua persyaratan yang dinyatakan secara tertulis oleh EPR dan Penjual dan dengan harga penyelesaian yang akan dinyatakan dalam “Settlement Statement”. Berdasarkan Surat Pernyataan tanggal 20 Maret 2010, TOGI setuju untuk mengembalikan uang muka tersebut sejumlah $AS2,0 juta (setelah dikurangi $AS85,0 ribu) selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal tersebut.
The completion of both shares sale and purchase transactions will take place following the satisfaction of all precedent conditions which shall be confirmed in writing by EPR and Vendors and with the final settlement price to be stated in Settlement Statement. Based on the Statement Letter dated March 20, 2010, TOGI agreed to return the above deposit of US$2.0 million (after deducting US$85.0 thousand) at the latest 45 (forty five) days since that date.
101
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
329
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Selanjutnya pada tahun 2010, pengembalian uang muka tersebut tidak terjadi sehingga EPR melakukan korespondensi dengan TOGI, MA dan Andi untuk menentukan kembali harga pembelian saham. Berdasarkan kesepakatan pada bulan Agustus 2010, harga pembelian seluruh saham telah disepakati menjadi $AS6,0 juta. Atas kurang bayar sebesar $AS4,0 juta tersebut, EPR berencana untuk bermitra dengan investor. Namun demikian, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, belum terdapat kesepakatan dengan investor.
Furthermore, in 2010, the deposit was not returned so EPR made correspondences with TOGI, MA and Andi to redefine the shares’ purchase price. Based on agreement in August 2010, the shares’ purchase price was agreed to be US$6.0 million. For the remaining US$4.0 million, EPR planned to create a partnership with investor. However, as of the date of completion of the consolidated financial statements, there is no agreement reached with investor.
Sehubungan dengan semakin pendeknya jangka waktu berakhirnya TAC Ramok Senabing dan berdasarkan analisa yang dilakukan oleh manajemen, EPR melakukan pencadangan penurunan nilai uang muka sebesar $AS500,0 ribu atau setara dengan Rp4,5 miliar yang dicatat sebagai bagian dari “Beban Usaha - Penurunan Nilai Uang Muka” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010.
Due to the period of TAC Ramok Senabing is closer to its end and based on management analysis, EPR created an allowance for impairment of advances amounted to US$500.0 thousand or equivalent to Rp4.5 billion recognized as part of “Operating Expenses - Impairment of Advances” in the 2010 consolidated statement of income.
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
330
KOMITMEN
f.
Pada tahun 2008, EPN menandatangani beberapa perjanjian dengan Pertamina mengenai pengelolaan mobil tangki di beberapa wilayah antara lain Medan, Kertapati, Teluk Kabung Padang, Sei Siak, Jambi dan Dumai. Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akan menerima biaya pengelolaan operasional sejumlah tarif tertentu yang bergantung pada volume bahan bakar minyak yang diangkut. Pada bulan Maret 2010, EPN mengadakan tambahan perjanjian yang sama dengan Pertamina untuk wilayah Manggis. Perjanjian tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tanggal 28 Februari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011.
f.
In 2008, EPN signed several agreements with Pertamina on the management of fuel transportation vehicles in several areas, among others, Medan, Kertapati, Teluk Kabung Padang, Sei Siak, Jambi and Dumai. Based on the agreements, EPN will receive operational costs at certain tariff rates whereby the amounts will depend on the volume of fuel transported. On March 2010, EPN signed additional agreement of same nature with Pertamina for the areas of Manggis. The agreements will be ended at various dates from February 28, 2011 until December 31, 2011.
g.
Berdasarkan Akta Notaris Drs. Soegeng Santosa, S.H., M.H., No. 1 tanggal 3 Januari 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Non-Cash Loan dari BCA sebesar Rp400,0 miliar dalam bentuk Letters of Credit (L/C), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Bank Garansi (BG) dan Stand-By Letter of Credit (SBLC). Fasilitas pinjaman non-kas ini dapat digunakan sampai dengan tanggal 16 Juli 2011.
g.
Based on Notarial Deed No. 1 dated January 3, 2008 of Drs. Soegeng Santosa, S.H., M.H., the Company obtained Non-Cash Loan Credit facility from BCA amounted to Rp400.0 billion in the form of Letters of Credit (L/C), Domestic L/C, Bank Guarantee (BG) and Stand-By Letters of Credit (SBLC). The non-cash loan credit facility can be used until July 16, 2011.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
102
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
DAN
h.
Pada tanggal 19 Februari 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk Letters of Credit (L/C) dengan fasilitas maksimum sebesar $AS5,0 juta dari Deutsche Bank AG, Jakarta. Selanjutnya, pada tanggal 8 Februari 2008, fasilitas pinjaman ini telah berubah menjadi dalam bentuk L/C, bank garansi, bid bonds dan performance bonds dengan perubahan fasilitas maksimum dari $AS5,0 juta menjadi $AS10,0 juta. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2010 dan telah diperpanjang secara otomatis untuk 12 (dua belas) bulan berikutnya.
h.
On February 19, 2007, the Company obtained Letters of Credit (L/C) facility with a maximum limit of US$5.0 million from Deutsche Bank AG, Jakarta, used for working capital purposes. Furthermore, on February 8, 2008, this facility was changed into L/C, bank guarantees, bid bonds and performance bonds facility with the maximum facility changed from US$5.0 million to US$10.0 million. This facility has matured on October 31, 2010 and has been automatically extended for another 12 (twelve) months.
i.
Pada bulan Desember 2006 sampai dengan Juni 2007, EPN menandatangani beberapa perjanjian dengan Pertamina mengenai pekerjaan pengelolaan dan pemeliharaan mobil tangki angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Bakar Khusus (BBK) di beberapa wilayah antara lain Medan, Jakarta, Semarang, Tegal, Malang, Camplong, Banyuwangi, Bali, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak dan Dumai. Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akan menerima sejumlah marjin dari biaya pengelolaan operasional kendaraan yang telah disepakati dalam perjanjian tersebut yang berkisar antara 2,50% hingga 10,00% bergantung pada kategori biaya pengelolaan operasional kendaraan. Pada bulan Juni 2009, EPN mengadakan tambahan perjanjian yang sama dengan Pertamina untuk wilayah Instalasi Makassar, Pare-pare dan Bitung dengan marjin 8,00%. Perjanjian tersebut di atas telah berakhir, kecuali untuk wilayah Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Makassar, Pare-pare dan Bitung yang akan berakhir pada berbagai tanggal antara tanggal 31 Januari 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
i.
On December 2006 until June 2007, EPN signed several agreements with Pertamina on management and maintenance of Oil Fuel (BBM) and Special Fuel (BBK) transportation vehicles in several areas, among others, Medan, Jakarta, Semarang, Tegal, Malang, Camplong, Banyuwangi, Bali, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak and Dumai. Based on the agreements, EPN will receive some margins from vehicles operation management fees as agreed in the agreement in the range of 2.50% to 10.00% depending on the category of operational costs for vehicles management. On June 2009, EPN signed additional agreements of same nature with Pertamina for the areas of Makassar, Parepare and Bitung Installation with margins of 8.00%. The above agreements had expired, except for those agreements in Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Makassar, Pare-pare and Bitung, which will end at various dates from January 31, 2011 until December 31, 2011.
j.
Pada bulan Januari 2005 sampai dengan September 2005, EPN menandatangani beberapa perjanjian dengan Pertamina mengenai pengangkutan BBM dan BBK di beberapa wilayah antara lain Medan, Palembang, Jakarta, Semarang dan Surabaya. Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akan menerima sejumlah tarif tertentu yang bergantung pada jarak tempuh kendaraan. Kecuali untuk wilayah Jakarta dan Semarang yang perjanjiannya telah berakhir, perjanjian lainnya masih berlaku dan akan berakhir pada berbagai tanggal antara tanggal 30 April 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
j.
On January 2005 until September 2005, EPN signed several agreements with Pertamina on transportation services of BBM and BBK in several areas, among others, Medan, Palembang, Jakarta, Semarang and Surabaya. Based on such agreements, EPN will receive certain tariff rates whereby the amounts depend on the distance. Except for Jakarta and Semarang in which the agreement had ended, the other agreements are still valid and will end at various dates from April 30, 2011 until December 31, 2011.
103
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
331
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Di samping itu, EPN mengadakan perjanjian sewa pakai mobil tangki dengan Pertamina pada berbagai tanggal sejak tanggal 11 September 2006 sampai dengan 31 Maret 2009 di beberapa wilayah antara lain Jakarta, Palembang, Semarang dan Surabaya. Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akan menerima tarif sewa tetap setiap bulannya atas sewa mobil tangki tersebut dari Pertamina bergantung pada jenis, ukuran dan umur kendaraan. Perjanjian tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tanggal 31 Desember 2011 sampai dengan 22 Desember 2018.
In addition, EPN entered into agreements on the rental of transportation vehicles with Pertamina on several dates from September 11, 2006 until March 31, 2009 covering several areas, among others, Jakarta, Palembang, Semarang and Surabaya. Based on the agreements, EPN will receive fixed rental rates each month on the rental of the transportation vehicles from Pertamina whereby the amounts depend on the type, size and life of the vehicles. The agreements will end at several dates from December 31, 2011 until December 22, 2018.
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
k.
332
KOMITMEN
EBE merupakan kontraktor BP Migas berdasarkan perjanjian Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract/PSC) tanggal 30 Desember 2003 untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang memberikan hak kepada EBE untuk mengeksplorasi, mengembangkan dan memproduksi minyak dan gas di Blok Bangkanai, Kalimantan Tengah.
k.
EBE represents the contractor of BP Migas based on the Production Sharing Contract (PSC) dated December 30, 2003 for a period of 30 (thirty) years which grants EBE the rights to explore, develop and produce oil and gas in Bangkanai Block, Central Kalimantan.
Selanjutnya, pada tanggal 1 Oktober 2004, EBE menandatangani Farm-In Agreement dengan Mitra Energia Bangkanai Ltd. (MEB), Republik Mauritius. Berdasarkan perjanjian, EBE setuju untuk mengalihkan 49,00% working interest atas Blok Bangkanai dan bertindak sebagai operator untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun pertama. Berdasarkan perjanjian tersebut juga disetujui bahwa pada akhir tahun ketiga kontrak (2007), terdapat opsi untuk membentuk Joint Operation Company yang sahamnya dimiliki oleh EBE dan MEB masingmasing 50,01% dan 49,99%. MEB akan menanggung semua biaya sehubungan dengan pelaksanaan PSC untuk 3 (tiga) tahun kontrak pertama dan akan memenuhi komitmen eksplorasi seperti yang disebutkan dalam PSC. Penunjukan EBE sebagai operator dan Farm-In Agreement telah disetujui oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi dalam surat No. 14286/23/DJM.E/ 2004 tanggal 6 Desember 2004.
Furthermore, on October 1, 2004, EBE entered into a Farm-In Agreement with Mitra Energia Bangkanai Ltd. (MEB), Republic of Mauritius. Based on the agreement, EBE agreed to transfer 49.00% working interest in Bangkanai Block and shall act as operator for the first 3 (three) years. Further, under the terms of the agreement, the parties also agreed that at the end of the third contract year (2007), there shall be an option to establish a Joint Operation Company with 50.01% and 49.99% share ownership by EBE and MEB, respectively. MEB will bear all expenses in connection with the operation of the PSC for the first 3 (three) contract years and will fulfill all exploration commitments as stipulated in the PSC. The appointment of EBE as operator and the Farm-In Agreement were approved by the Director General of Oil and Gas in his letter No. 14286/23/DJM.E/ 2004 dated December 6, 2004.
Pada tanggal 25 Agustus 2006, MEB mengalihkan 15,00% working interest atas Blok Bangkanai kepada Bangkanai Petroleum (L) Bhd. (BPB), Malaysia. Pada tahun 2007, EBE menyerahkan 0,99% working interest atas Blok Bangkanai kepada MEB sesuai dengan Farm-In Agreement.
On August 25, 2006, MEB transferred its 15.00% working interest in Bangkanai Block to Bangkanai Petroleum (L) Bhd. (BPB), Malaysia. In 2007, EBE transferred its 0.99% working interest in Bangkanai Block to MEB in accordance with the Farm-In Agreement.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
104
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Berdasarkan PSC, EBE harus melaksanakan sejumlah pekerjaan selama 3 (tiga) tahun pertama yang disebut Komitmen Pasti. Pada akhir tahun ketiga (2006), Komitmen Pasti belum seluruhnya terlaksana sehingga EBE mengajukan permohonan pengalihan ke tahun berikutnya. Pengalihan Komitmen Pasti ke tahun 2007, 2008 dan 2009 masing-masing telah disetujui oleh BP Migas melalui surat No. 719/BP00000/2006-S1 tanggal 29 Desember 2006, surat No. 0741/BP00000/ 2007/S1 tanggal 21 November 2007 dan surat No. 0615/BP00000/2009/S1 tanggal 26 Juni 2009.
Based on the PSC, EBE should perform a number of activities for the first 3 (three) contract years, known as Firm Commitments. At the end of the third year (2006), some Firm Commitments were not fulfilled so EBE sent a request for extension for another year. The extensions of the Firm Commitments to 2007, 2008 and 2009 had been approved by BP Migas in its letter No. 719/BP00000/2006-S1 dated December 29, 2006, letter No. 0741/BP00000/2007/S1 dated November 21, 2007, and letter No. 0615/BP00000/ 2009/S1 dated June 26, 2009, respectively.
Sampai dengan akhir tahun keenam (2009), Komitmen Pasti yang belum terlaksana adalah pembangunan 2 (dua) buah sumur eksplorasi senilai kurang lebih $AS10,0 juta. Berdasarkan PSC, kegagalan memenuhi Komitmen Pasti dapat mengakibatkan EBE dinyatakan default oleh BP Migas, PSC dibatalkan, dan EBE dikenakan sanksi denda senilai Komitmen Pasti yang belum dilaksanakan tersebut. Pada tanggal 18 November 2009, EBE telah mengajukan permohonan pengalihan Komitmen Pasti ke tahun 2010 dan telah disetujui oleh BP Migas melalui surat No. 0066/BPA0000/2010/S1 tanggal 11 Maret 2010. Untuk memenuhi komitmen tersebut di atas, Perusahaan telah mengajukan rencana kerja dan anggaran (Work Program and Budget/WP&B) tahun 2010 yang telah disetujui oleh BP Migas pada tanggal 3 November 2009.
Until the end of the sixth year (2009), the remaining unfulfilled Firm Commitments is the development of 2 (two) exploration wells with an approximate value of US$10.0 million. Based on the PSC, the failure to fulfill the Firm Commitments could result in EBE to be declared as default by BP Migas, the PSC shall be cancelled, and EBE shall be imposed with a penalty amounting to the value of the unfulfilled Firm Commitments. On November 18, 2009, EBE sent a request for the extension of the Firm Commitments to 2010 and had been approved by BP Migas through its letter No. 0066/BPA0000/2010/S1 dated March 11, 2010. To fulfill the above commitments, the Company submitted the 2010 Work Program and Budget (WP&B); which was approved by BP Migas on November 3, 2009.
Pada tanggal 2 Desember 2009, EBE melakukan pemutusan terhadap Farm-In Agreement, membatalkan pengalihan working interest kepada MEB dan BPB, dan EBE kembali menjadi pemilik 100,00% working interest atas Blok Bangkanai. MEB dan BPB menolak mengakui pemutusan tersebut. BP Migas melalui surat tertanggal 4 Februari 2010 meminta EBE untuk menyelesaikan perbedaan pendapat tersebut.
On December 2, 2009, EBE declared the termination of the Farm-In Agreement, cancelled the transfer of working interest to MEB and BPB, and EBE reacquired its 100.00% working interest in Bangkanai Block. However, MEB and BPB have not accepted this termination. BP Migas through its letter dated February 4, 2010 asked EBE to resolve this dispute.
Pada tanggal 22 Mei 2010, EBE dan MEB telah mencapai kesepakatan akhir, dimana MEB mengalihkan 29,99% working interest kepada EBE dengan harga transfer sebesar $AS1,00 dan EBE telah setuju untuk menanggung porsi MEB (5,00%) atas seluruh biaya yang timbul selama tahap eksplorasi.
On May 22, 2010, EBE and MEB had reached a final agreement, which MEB transferred its 29.99% working interest to EBE with transfer price of US$1.00 and EBE agreed to carried MEB portion (5.00%) of all expenses incurred during exploration stage.
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
105
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
333
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) DAN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pada tanggal 21 Oktober 2010, Perusahaan melakukan konversi hutang sebesar $AS6,7 juta menjadi modal saham di EBE sehingga modal saham EBE mengalami peningkatan dari $AS50,0 ribu menjadi $AS6,8 juta, terbagi atas 6.784.503 saham dengan nilai par sebesar $AS1,0 per lembar.
On October 21, 2010, the Company converted debt amounted to US$6.7 million to equity shares in EBE thus increased equity shares in EBE from US$50.0 thousand to US$6.8 million, divided into 6,784,503 shares with par value amounting to US$1.0 per share.
Pada tanggal 28 Oktober 2010, EBE mengalihkan 11,00% working interest di Blok Bangkanai kepada ECI dengan harga transfer sebesar $AS1,0. ECI merupakan perusahaan yang didirikan pada tanggal 12 Oktober 2010 di Belize yang sahamnya dimiliki 100,00% oleh EPR.
On October 28, 2010, EBE transferred its 11.00% working interest in Bangkanai Block to ECI with transfer price of US$1.0. ECI is a company established on October 12, 2010, in Belize, of which 100.00% of its shares is owned by EPR.
Pada tanggal 11 November 2010, Perusahaan dan Salamander Energy Group Limited (Salamander), Inggris, menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (SPA) untuk menjual 100,00% kepemilikan saham Perusahaan di EBE kepada Salamander dengan harga jual sebesar $AS11,2 juta dan telah efektif berdasarkan Closing Statement tanggal 18 November 2010. Dalam perjanjian ini dinyatakan bahwa EBE setuju untuk menanggung porsi ECI sebesar 5,00% atas seluruh biaya yang timbul selama masa eksplorasi. Laba penjualan saham sebesar Rp43,8 miliar dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain - Laba Penjualan Penyertaan Saham” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan dan Salamander masih dalam proses untuk menyelesaikan perhitungan penyesuaian modal kerja final EBE sebagaimana dipersyaratkan dalam SPA.
On November 11, 2010, the Company and Salamander Energy Group Limited (Salamander), United Kingdom, entered into Sale and Purchase Agreement of Shares (SPA) to sell 100.00% ownership in EBE to Salamander with selling price amounted to US$11.2 million and has been effective based on the Closing Statement dated November 18, 2010. On this SPA stated that EBE agreed to carried ECI of 5.00% of all expenses incurred during exploration stage. The related gain on sale of shares amounted to Rp43.8 billion is recognized as part of “Other Income - Gain on Sale of Investment in Shares of Stock” in the 2010 consolidated statement of income. As of the date of completion of the consolidated financial statements, the Company and Salamander is still in the process to complete the calculation of the final working capital adjustments of EBE as required under the SPA.
Tabel berikut adalah pengaruh dari penjualan penyertaan saham di EBE terhadap laporan keuangan konsolidasi tahun 2010 dan 2009, yang diasumsikan terjadi pada awal periode penyajian laporan keuangan konsolidasi.
The following table are the effect of the sale of investment in EBE on the 2010 and 2009 consolidated financial statements, which is assumed to occur in the early period presented in the consolidated financial statements.
26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
2010
334
2009
Aset Lancar Aset Tidak Lancar
2.040.659 1.637.907
2.530.387 1.680.139
Current Assets Non-Current Assets
Jumlah Aset
3.678.566
4.210.526
Total Assets
Kewajiban Lancar Kewajiban Tidak Lancar
1.271.960 456.448
1.660.065 622.965
Current Liabilities Non-Current Liabilities
Jumlah Kewajiban
1.728.408
2.283.030
Total Liabilities
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
106
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 26. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
26. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
DAN 2010
Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
l.
2009
12.869
14.575
Minority Interests in Net Assets of Consolidated Subsidiaries
Ekuitas - Bersih
1.937.289
1.912.921
Equity - Net
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
3.678.566
4.210.526
Total Liabilities and Equity
Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Usaha Laba Kotor Beban Usaha Laba Usaha Penghasilan (Beban) Lain-lain Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba Bersih Laba Bersih Per Saham Dasar
4.210.786 3.800.911 409.875 267.898 141.977 (95.229)
3.663.342 3.119.303 544.039 265.579 278.460 353.195
Operating Revenues Cost of Operating Revenues Gross Profit Operating Expenses Income from Operations Other Income (Charges) Income Before Income Tax Benefit (Expense) Net Income Basic Earnings Per Share
50.406 29.363 4
Pada bulan Maret 1998, PND menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) untuk pengelolaan dan pemasyarakatan data minyak dan gas bumi. Perjanjian ini didasari atas Surat Keputusan Dirjen Migas No. 176.K/702/D.DJM/1997 tanggal 24 November 1997 tentang penunjukan PND sebagai pelaksana pengelolaan dan pemasyarakatan data eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 15 (lima belas) tahun sejak tanggal 10 Maret 1998. Pada bulan November 2000, PND dan Dirjen Migas menandatangani perjanjian tambahan yang menyatakan bahwa Dirjen Migas memperoleh 15,00% dari hasil pengelolaan dan pemasyarakatan data yang diperoleh PND.
671.450 468.901 65
l.
Selanjutnya pada tanggal 4 Januari 2007, PND bersama dengan Dirjen Migas dan Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral (PUSDATIN) menandatangani Amandemen Perjanjian Kerjasama dan tambahan perjanjian tersebut di atas. Dalam amendemen perjanjian tersebut disebutkan bahwa Dirjen Migas mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya kepada PUSDATIN. PUSDATIN akan memperoleh 5,00% hingga 15,00% dari penghasilan PND yang diperoleh dari pengelolaan dan pemasyarakatan data dan disetorkan ke Kas Negara dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Amandemen Perjanjian Kerja Sama ini akan berlaku sampai dengan tanggal 10 Maret 2018.
In March 1998, PND entered into a Cooperation Agreement with the Director General of Oil and Gas (Dirjen Migas) to manage and socialize the oil and gas data. This agreement was based on the Dirjen Migas’ Decision Letter No. 176.K/702/D.DJM/1997 dated November 24, 1997, regarding the appointment of PND as the executor of oil and gas exploration and exploitation data management and socialization. This agreement is valid for 15 (fifteen) years starting from March 10, 1998. In November 2000, PND and the Dirjen Migas signed an additional agreement which stated that the Dirjen Migas received 15.00% share from the proceeds of data management and socialization obtained by PND. Furthermore, on January 4, 2007, PND together with the Dirjen Migas and the Central Data and Information of Energy and Mineral Resources (PUSDATIN) signed the Amendment on the Cooperation Agreement and supplemental agreement. The amended agreement stated that the Dirjen Migas transferred all of its rights and obligations to PUSDATIN. PUSDATIN will receive 5.00% to 15.00% share from the proceeds of data management and socialization obtained by PND which shall be paid to the State Treasury as Non-tax State Revenues (PNBP). The Amendment Letter on the Cooperation Agreement will be valid until March 10, 2018.
107
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
335
336
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Jumlah Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Usaha Laba Kotor Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Bagian Atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Bersih Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Ekuitas Pengeluaran Modal Beban Penyusutan
Pendapatan Usaha Eksternal Antar segmen
2010
27.345 24.196 3.149 9.778 (6.629) (12.509) (11.079) 62.916 34.476 28.440 2.851 3.869
-
81.247 63.906 3.209.776 1.272.488 1.937.289 165.042 251.556
25.786 1.559
2.197.977 1.910.989 286.988 186.227 100.761
2.193.709 4.268
Jasa Hulu Migas Terintegrasi/ Integrated Upstream Oil and Gas Services
24.862 15.797 497.574 450.564 47.010 9.356 2.412
-
1.983.505 1.906.198 77.307 41.862 35.445
1.859.959 123.546
Jasa dan Perdagangan Hilir Migas/ Downstream Oil and Gas Services and Trading -
108
(3.365) (3.365) (3.365) -
-
7.873 (7.873)
Pengelolaan Aset Lapangan Migas/ Oil and Gas Field Asset Management
14.502 9.307 164.998 54.744 110.254 2.348 13.701
3.659
142.569 93.956 48.613 36.194 12.419
131.332 11.237
(10.561) (10.660) (256.698) (83.864) (182.339) -
-
(140.610) (134.428) (6.182) (6.162) (20)
(140.610)
Eliminasi/ Elimination
94.176 63.906 3.678.566 1.728.408 1.937.289 179.597 271.538
3.659
4.210.786 3.800.911 409.875 275.772 134.103
4.210.786 -
Konsolidasi/ Consolidated
Total Operating Revenues Cost of Operating Revenues Gross Profit Operating Expenses Income (Loss) from Operations Equity In Net Earnings (Loss) of Associated Companies Income (Loss) Before Income Tax Benefit (Expense) Net Income (Loss) Total Assets Total Liabilities Equity Capital Expenditures Depreciation Expenses
Operating Revenues External Inter-segments
2010
The Company’s and Subsidiaries’ business segments are as follows:
Segmen usaha Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut: Manajemen Data, Teknologi Informasi dan Telekomunikasi/ Data Management, Information Technology and Telecommunication
Business Segment
Segmen Usaha
Jasa dan Perdagangan Penunjang Hulu Migas/ Upstream Oil and Gas Support Services and Trading
The Company and Subsidiaries classify and evaluate their financial information into 2 (two) major reportable segments, which are the business segment as the primary segment and the customer group segment as the secondary segment.
27. SEGMENT INFORMATION
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Perusahaan dan Anak perusahaan mengklasifikasikan dan mengevaluasi informasi keuangan ke dalam 2 (dua) pelaporan segmen utama, yaitu segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen kelompok pelanggan sebagai segmen sekunder.
27. INFORMASI SEGMEN
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010
Jumlah Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Usaha Laba Kotor Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha Bagian Atas Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi Laba (Rugi) Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Bersih Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Ekuitas Pengeluaran Modal Beban Penyusutan
Pendapatan Usaha Eksternal Antar segmen
2009
Segmen Usaha (lanjutan)
27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
160.561 146.909 13.652 9.502 4.150 (2.759) (2.257) 148.410 128.891 19.519 23 4.390
(235)
654.956 466.233 3.702.644 1.792.966 1.909.678 214.367 180.437
157.531 3.030
2.280.298 1.853.372 426.926 200.342 226.584
2.275.854 4.444
Jasa Hulu Migas Terintegrasi/ Integrated Upstream Oil and Gas Services
Jasa dan Perdagangan Penunjang Hulu Migas/ Upstream Oil and Gas Support Services and Trading
22.533 15.200 406.139 373.853 32.286 2.151 1.830
-
1.099.775 1.045.774 54.001 26.061 27.940
1.060.517 39.258
Jasa dan Perdagangan Hilir Migas/ Downstream Oil and Gas Services and Trading
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
-
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
109
(2.668) (2.668) 31.565 34.338 (2.773) -
-
1.163 (1.163)
Pengelolaan Aset Lapangan Migas/ Oil and Gas Field Asset Management
5.794 1.486 178.713 110.323 68.390 24.505 15.946
40.030
187.304 126.654 60.650 40.737 19.913
168.429 18.875
Manajemen Data, Teknologi Informasi dan Telekomunikasi/ Data Management, Information Technology and Telecommunication
(9.074) (11.761) (259.842) (156.995) (117.422) -
-
(65.607) (53.406) (12.201) (11.064) (1.137)
(65.607)
Eliminasi/ Elimination
Business Segment (continued)
668.782 466.233 4.207.629 2.283.376 1.909.678 241.046 202.603
39.795
3.662.331 3.119.303 543.028 266.741 276.287
3.662.331 -
Konsolidasi/ Consolidated
27. SEGMENT INFORMATION (continued)
2009 Operating Revenues External Inter-segments Total Operating Revenues Cost of Operating Revenues Gross Profit Operating Expenses Income (Loss) from Operations Equity In Net Earnings (Loss) of Associated Companies Income (Loss) Before Income Tax Benefit (Expense) Net Income (Loss) Total Assets Total Liabilities Equity Capital Expenditures Depreciation Expenses
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
2010 Consolidated Financial Statements
337
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. SEGMENT INFORMATION (continued)
27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Segmen Kelompok Pelanggan
Customer Group Segment
Berikut ini adalah alokasi pendapatan usaha Perusahaan dan Anak perusahaan berdasarkan kelompok pelanggan:
The following are the Company’s and Subsidiaries’ operating revenues allocation based on customer grouping:
2010
2009
Pelanggan eceran/masyarakat Pelanggan perusahaan/instansi Kontrak Bagi Hasil PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas Instansi pemerintah PT Pertamina Geothermal Energy Perusahaan swasta
152.408
186.524
1.737.246 388.763 385.028 85.955 10.124 5.460 1.586.412
553.691 990.492 301.161 134.687 12.007 154.593 1.394.783
Jumlah Eliminasi
4.351.396 (140.610)
3.727.938 (65.607)
Konsolidasi
4.210.786
3.662.331
Aset tidak dapat dialokasikan berdasarkan kelompok pelanggan karena tidak ada aset yang bersifat khusus untuk kelompok pelanggan tertentu.
LIABILITIES
IN
As of December 31, 2010, the Company’s and Subsidiaries’ assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:
Mata Uang Asing/ Foreign Currency
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Consolidated
28. MONETARY ASSETS AND FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
338
Total Elimination
The assets can not be allocated based on customer group segment since there are no assets allocated for specific customer group segment.
28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
Aset Dolar AS Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Piutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam satu tahun Piutang lain-lain - pihak ketiga Piutang sewa pembiayaan jangka panjang Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset lain-lain Dolar Singapura Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Euro Eropa Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Retail/public customers Company/institutional customers Production Sharing Contract PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas Government institutions PT Pertamina Geothermal Energy Private companies
Setara Rupiah/ Equivalent in Rupiah
32.581.660
292.942
37.630.119
338.332
16.030.678
144.132
151.552 795.320
1.363 7.151
26.074
234
488.838 3.071.020
4.395 27.611
14.787 26.491
103 185
242.500
2.899
110
Assets US Dollar Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties Related parties Current maturities of finance lease receivables Other receivables - third parties Finance lease receivables net of current maturities Due from related parties Other assets Singapore Dollar Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties European Euro Due from related parties
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
28. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES FOREIGN CURRENCIES (continued)
28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aset (lanjutan) Jumlah Aset Dolar AS Dolar Singapura Euro Eropa Kewajiban Dolar AS Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain - pihak ketiga Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Uang muka pelanggan Biaya masih harus dibayar Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank Hutang sewa pembiayaan Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank Dolar Singapura Hutang usaha - pihak ketiga Hutang lain-lain - pihak ketiga Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah Kewajiban Dolar AS Dolar Singapura
90.775.261 41.278 242.500
IN
Setara Rupiah/ Equivalent in Rupiah
816.160 288 2.899
Assets (continued) Total Assets US Dollar Singapore Dollar European Euro Liabilities US Dollar Short-term loans Trade payables Third parties
17.814.435
160.170
10.920.123
98.183
203.628 273.914
1.831 2.462
Related parties Other payables - third parties
33.758 728.653 15.558.999
303 6.551 139.891
25.977.266 681.108
233.562 6.124
Due to related parties Advances from customers Accrued expenses Current maturities of long-term liabilities: Bank loans Finance lease payables Long-term liabilities - net of current maturities: Bank loans Singapore Dollar Trade payables - third parties Other payables - third parties
43.878.226
394.509
197.771 6.294
1.380 44
402
3
116.070.110 204.467
1.043.586 1.427
Total Liabilities US Dollar Singapore Dollar
225.666
Net Liabilities
Kewajiban Bersih
Jika aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 28 Februari 2011, maka kewajiban moneter - bersih akan menurun sebesar Rp4,3 miliar.
Due to related parties
If the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2010, shall be converted to Rupiah amount using the middle rate as published by Bank Indonesia at February 28, 2011, the net monetary liabilities will decrease by Rp4.3 billion.
111
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
339
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29. REKONSILIASI LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
29. RECONCILIATION OF BASIC EARNINGS PER SHARE
Berikut adalah rekonsiliasi perhitungan laba bersih per saham dasar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009:
The reconciliation of basic earnings per share calculation as of December 31, 2010 and 2009 is as follows:
2010 Laba bersih tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh (termasuk efek dari saham yang diperoleh kembali)
2009
63.906
466.233
Net income for the year
7.199
7.199
Weighted-average number of shares issued and fully paid (including effect of treasury stock)
9
65
Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar
30. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
30. REKLASIFIKASI AKUN Untuk menyesuaikan dengan penyajian tahun 2010, beberapa akun pada neraca konsolidasi tahun 2009 telah direklasifikasi dengan rincian sebagai berikut: Laporan terdahulu/ As reported Aset lain-lain Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank
To conform with the 2010 presentation, certain accounts in the 2009 consolidated balance sheets have been reclassified as follows:
129.368
(2.792)
165.974
(779)
470.352
(2.013)
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
Other assets
165.195
Current maturities of long-term debts Bank loans
468.339
Long-term debts - net of current maturities Bank loans
The following table sets out the carrying values and estimated fair values of the Company’s and Subsidiaries’ financial instruments as of December 31, 2010.
Nilai Tercatat/ Carrying Values
340
126.576
31. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
31. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
Aset Keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang sewa pembiayaan Piutang lain-lain - pihak ketiga Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Aset lain-lain - Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
Disajikan kembali/ As reclassified
Reklasifikasi/ Reclassification
Nilai Wajar/ Fair Values
724.567 8.300 768.130 18.543 24.237
724.567 8.300 768.130 18.543 24.237
6.286
6.286
27.881
27.881
112
Financial Assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables Finance lease receivables Other receivables - third parties Due from related parties Other assets - Restricted cash and cash equivalents
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
31. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Nilai Tercatat/ Carrying Values Kewajiban Keuangan Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain - pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Nilai Wajar/ Fair Values
160.170 507.665 15.458 278.073
160.170 507.665 15.458 278.073
Financial Liabilities Short-term loans Trade payables Other payables - third parties Accrued expenses
243.108
243.108
Current maturities of long-term debts
583
583
Due to related parties
425.797
425.797
Long-term debts - net of current maturities
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.
Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca konsolidasi dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Financial instruments presented in the consolidated balance sheets are carried at the fair value, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.
Nilai wajar untuk kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain - pihak ketiga, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa, aset lain-lain - kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, pinjaman jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain - pihak ketiga, biaya masih harus dibayar dan hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Jumlah tercatat dari kewajiban jangka panjang dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala.
The fair value of cash and cash equivalents, shortterm investments, trade receivables, finance lease receivables, other receivables - third parties, due from related parties, other assets - restricted cash and cash equivalents, short-term loans, trade payables, other payables - third parties, accrued expenses and due to related parties approximate their carrying values due to their short-term nature. The carrying values of long-term debts with floating interest rates approximate their fair values as they are re-priced frequently.
113
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
341
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) MANAJEMEN
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Instrumen keuangan utama Perusahaan dan Anak perusahaan terdiri dari instrumen keuangan aset dan instrumen kewajiban keuangan. Instrumen keuangan aset terdiri atas kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang sewa pembiayaan, piutang lain-lain - pihak ketiga, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan aset lain-lain - kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya. Sedangkan instrumen kewajiban keuangan terdiri atas pinjaman jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain - pihak ketiga, biaya masih harus dibayar, hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan kewajiban jangka panjang. Tujuan utama dari instrumen keuangan tersebut adalah untuk mengumpulkan dana untuk kegiatan operasional Perusahaan dan Anak perusahaan.
The Company's and Subsidiaries’ principal financial instruments comprise financial assets and financial liabilities. Financial asset instruments consist of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, finance lease receivables, other receivables - third parties, due from related parties and other assets - restricted cash and cash equivalents. Financial liabilities instruments consist of short-term loans, trade payables, other payables - third parties, accrued expenses, due to related parties and long-term debts. The main purpose of these financial instruments is to raise funds for the Company’s and Subsidiaries’ operations.
Telah menjadi kebijakan Perusahaan dan Anak perusahaan bahwa tidak akan ada perdagangan dalam instrumen keuangan yang akan dilakukan.
It is and has been the Company’s and Subsidiaries’ policy that no trading in financial instruments shall be undertaken.
Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Penelaahan direktur dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:
The main risks arising from the Company’s and Subsidiaries’ financial instruments are interest rate risk, currency risk, credit risk and liquidity risk. The directors review and approve policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:
a.
a.
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN
342
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga Perusahaan dan Anak perusahaan terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada berbagai tingkat suku bunga variabel menunjukkan Perusahaan dan Anak perusahaan kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.
The Company’s and Subsidiaries’ interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Company and Subsidiaries to fair value interest rate risk.
Analisis sensitivitas untuk risiko tingkat suku bunga
Sensitivity analyisis for interest rate risk
Pada tanggal 31 Desember 2010, jika tingkat suku bunga pinjaman meningkat/menurun sebesar 50 (lima puluh) basis poin dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sebesar Rp4,2 miliar lebih rendah/tinggi, terutama sebagai akibat kenaikan/penurunan biaya bunga atas pinjaman dengan tingkat bunga mengambang.
As of December 31, 2010, had the interest rate of the loans been 50 (fifty) basis points higher/lower with all other variables held constant, income before tax for the year then ended would have been Rp4.2 billion lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on loans with floating interest rates.
Untuk modal kerja, hutang dan pinjaman investasi, Perusahaan dan Anak perusahaan berusaha dengan mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga kompetitif.
For working capital, investment loans and borrowings, the Company and Subsidiaries may seek to mitigate its interest rate risk by obtaining loans structure with competitive interest rate.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
114
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN
Risiko mata uang asing
b.
Foreign currency risk
Mata uang pelaporan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dan Anak perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman, pendapatan usaha dan biaya beberapa pembelian utamanya dalam mata uang Dolar AS atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Apabila pendapatan dan pembelian Perusahaan dan Anak perusahaan di dalam mata uang selain Rupiah, dan tidak seimbang dalam hal kuantum dan/atau pemilihan waktu, Perusahaan dan Anak perusahaan harus menghadapi risiko mata uang asing.
The Company’s and Subsidiaries’ reporting currency is the Rupiah. The Company and Subsidiaries faces foreign exchange risk as its borrowings, operating revenue and the costs of certain key purchases are either denominated in US Dollar or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies (mainly US Dollar) as quoted in the international markets. To the extent that the revenue and purchases of the Company and Subsidiaries are denominated in currencies other than Rupiah, and are not evenly matched in terms of quantum and/or timing, the Company and Subsidiaries have exposure to foreign currency risk.
Perusahaan dan Anak perusahaan tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar Rupiah dan Dolar AS menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar Perusahaan dan Anak perusahaan.
The Company’s and Subsidiaries’ do not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the Rupiah and US Dollar provide some degree of natural hedge for the Company’s and Subsidiaries’ foreign exchange exposure.
Analisis sensitivitas untuk risiko nilai mata uang asing
Sensitivity analysis for foreign currency risk
Pada tanggal 31 Desember 2010, jika nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menurun/meningkat sebanyak 1,00% dengan semua variabel konstan, pendapatan sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sebesar Rp2,3 miliar lebih tinggi/rendah, terutama sebagai akibat keuntungan/kerugian translasi kas dan setara kas, piutang usaha, hutang usaha, biaya masih harus dibayar dan pinjaman yang dikenakan bunga dalam Dolar AS.
As of December 31, 2010, had the exchange rate of the Rupiah against the US Dollar depreciated/appreciated by 1.00% with all other variables held constant, income before tax for the year then ended would have been Rp2.3 billion higher/lower, mainly as a result of foreign exchange gains/losses on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables, trade payables, accrued expenses and interest-bearing loans denominated in US Dollar.
115
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
343
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
d.
344
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN
Risiko kredit
c.
Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan Anak perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan jasa/produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perusahaan dan Anak perusahaan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian jasa/produk secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk pendapatan usaha, Perusahaan dan Anak perusahaan memberikan jangka waktu kredit dari faktur yang diterbitkan. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
The Company and Subsidiaries are exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To mitigate this risk, it has policies in place to ensure that sales of services/products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Company’s and Subsidiaries’ policy that all customers who wish to trade of services/products on credit are subject to credit verification procedures. For operating revenues, the Company and Subsidiaries may grant its customers credit terms from the issuance of invoice. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Company’s and Subsidiaries’ exposure to bad debts.
Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perusahaan dan Anak perusahaan akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan dan Anak perusahaan akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Perusahaan dan Anak perusahaan, penyisihan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Perusahaan dan Anak perusahaan akan menghentikan penyaluran semua jasa/produk kepada pelanggan sebagai akibat gagal bayar.
When a customer fails to make payment within the credit term granted, the Company and Subsidiaries will contact the customer to act on the overdue receivables. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Company and Subsidiaries will proceed to commence legal proceedings. Depending on the Company’s and Subsidiaries’ assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate credit risk, the Company and Subsidiaries will cease the supply of all services/products to the customer in the event of late payment and/or default.
Risiko likuiditas
d.
Liquidity risk
Perusahaan dan Anak perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola hutang yang jatuh tempo dengan mengatur kas yang cukup dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.
The Company and Subsidiaries manage its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Perusahaan dan Anak perusahaan secara reguler mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pada pasar keuangan untuk kesempatan mengejar inisiatif penggalangan dana. Inisiatif-inisiatif ini termasuk hutang bank dan isu pasar modal.
The Company and Subsidiaries regularly evaluate its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and capital market issues.
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
116
2010 Consolidated Financial Statements The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
32. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN
Risiko likuiditas (lanjutan)
d.
Tabel berikut ini menunjukan profil jangka waktu pembayaran kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan berdasarkan pembayaran dalam kontrak. < 1 tahun/ < 1 year Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain - pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Hutang sewa pembiayaan Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa Kewajiban jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
Liquidity risk (continued) The table below summarises the maturity profile of the Company’s and Subsidiaries’ financial liabilities based on contractual payments.
2 - 3 tahun/ 2 - 3 years
> 3 tahun/ > 3 years
Jumlah/ Total
160.170
-
-
-
160.170
215.267
-
-
-
215.267
292.398
-
-
-
292.398
15.458 278.073
-
-
-
15.458 278.073
Short-term loans Trade payables Third parties Related parties Other payables third parties Accrued expenses
238.631
-
-
-
238.631
6.124
-
-
-
6.124
Current maturities of long-term debts Bank loans Finance lease payables
583
-
-
-
583
Due to related parties Long-term debts net of current maturities Bank loans
-
241.500
166.322
19.157
426.979
1.206.704
241.500
166.322
19.157
1.633.683
33. SUBSEQUENT EVENT
33. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Fixed Rate Notes (FRN)
Fixed Rate Notes (FRN)
Pada tanggal 20 Januari 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan FRN dengan Oversea-Chinese Banking Corporation Limited. Berdasarkan perjanjian tersebut, pada tanggal 27 Januari 2011, Perusahaan akan menerbitkan FRN senilai $AS50,0 juta. FRN berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 27 Januari 2011. Tingkat bunga FRN sebesar 8,98% per tahun dan akan dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali yakni setiap tanggal 27 Januari dan tanggal 27 Juli setiap tahunnya. Dana hasil penerbitan FRN akan digunakan untuk pembiayaan belanja modal dan modal kerja. FRN akan dijamin dengan peralatan yang akan dibiayai oleh dana hasil penerbitan FRN. Pada tanggal 27 Januari 2011, Perusahaan telah menerima dana hasil penerbitan FRN sebesar $AS48,4 juta (setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan).
On January 20, 2011, the Company entered into Subscription Agreement of FRN with OverseaChinese Banking Corporation Limited. Based on this agreement, on January 27, 2011, the Company will issue FRN with total amount of US$50.0 million. FRN is payable in 5 (five) years commencing from January 27, 2011. FRN bears interest at 8.98% per annum and payable semiannually on January 27 and July 27 each year. Proceeds from the issuance of FRN will be used to finance capital expenditure and working capital. FRN will be secured by the equipment which will be financed by proceeds from the issuance FRN. On January 27, 2011, the Company has received proceeds from the issuance of FRN amounted to US$48.4 million (after deducted by costs of issuance).
117
PT Elnusa Tbk 2010 Annual Report
345
Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun 2010 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 34. PENYELESAIAN KONSOLIDASI
LAPORAN
34. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
KEUANGAN
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 28 Februari 2011.
346
Laporan Tahunan 2010 PT Elnusa Tbk
CONSOLIDATED
The management is responsible for the preparation of these consolidated financial statements that were completed on February 28, 2011.
118