2.1 Tujuan
Memahami pengkabelan pada jaringan komputer
Memahami protokol ICMP dan program yang menjalankannya
Mampu menghubungkan dua buah perangkat dengan medium kabel UTP
2.2 Peralatan yang Digunakan
Kabel UTP Cat 5
Stripping and Crimping Tool
Konektor RJ-45
Cable Testing
PC / Laptop
2.3 Teori Dasar Cabling Untuk dapat menghubungkan device yang satu dengan device yang lain, maka dibutuhkanlah media transmisi. Terdapat berbagai macam media yang dapat digunakan untuk dapat menghubungkan divais dan membentuk jaringan. Secara umum, media tersebut adalah: Kabel (wired) dan Nirkabel (wireless). Empat jenis kabel jaringan yang umum digunakan saat ini yaitu: 1. Kabel Coaxial Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector). Kabel coaxial terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel. Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar 15
kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.
Figure 2.1 Typical Coaxial Cable
Tabel 2.1 Macam-macam Kabel Coaxial Cable
Description
RG-58 /U
Kabel Coaxial 50-ohm dengan inti solid. Disebut juga sebagai thinnet dan digunakan dengan 10Base-2 Ethernet dan beberapa kabel TV.
RG-58 A/U
Kabel Coaxial 50-ohm dengan inti Stranded. Juga disebut sebagai thinnet dan digunakan dengan 10Base-2 Ethernet dan beberapa kabel TV.
RG-58 C/U
Spesifikasi militer, versi dari RG-58 A/U.
RG-59U
Kabel Coaxial 75-ohm. Digunakan dengan system Wang dan beberapa kabel TV.
RG-6U
Kabel Coaxial 75-ohm.Tingkat minimum untuk dipakai di perumahan saat ini karena dapat menangani frekuensi penuh dari servis satelit, ditambah dengan HDTV dan servis modem kabel.
RG-6 Quad Shield
Sama dengan RG-6U, tetapi dengan tambahan pelindung untuk ketahanan dari noise. Direkomendasikan untuk digunakan pada perumahan.
RG-62U
Kabel Coaxial 93-ohm. Digunakan dengan system cabling IBM dan ArcNet
2. Kabel Fiber Optic Kabel serat optik mengirim data sebagai pulsa cahaya melalui kabel serat optik. Kabel serat optik mempunyai keuntungan yang menonjol dibandingkan dengan semua pilihan kabel tembaga. Kabel serat optik memberikan kecepatan transmisi data tercepat dan lebih reliable, karena jarang terjadi kehilangan data yang disebabkan oleh interferensi listrik. Kabel serat optik juga sangat tipis dan fleksibel sehingga lebih mudah dipindahkan dari pada kabel tembaga yang berat.
16
Figure 2.2 Typical Fiber Optic Cable
Kabel ini dibagi menjadi 2, yaitu:
multi mode : penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya pada kabel jenis ini dapat melalui beberapa lintasan cahaya karena diameter intinya (core) cukup besar (50 mm).
single mode : diameter intinya hanya 3-10 mm sehingga penjalaran cahaya hanya dapat melalui satu lintasan.
3. Kabel Twisted Pair a. UTP (Unshielded Twisted Pair) Kabel UTP digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.
Figure 2.3 UTP Cable
17
b. STP (Shielded Twisted Pair) Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.
Figure 2.4 STP Cable
Tabel 2.2 Macam-macam Kabel Twisted Pair
18
Ada tiga jenis cara crimping kabel, yaitu Straight Through, Cross Over, dan Roll Over dimana perbedaannya : 1. Straight Through digunakan untuk koneksi dari : a. PC dengan Hub b. PC dengan Switch Kabel ini juga memiliki 4 pairs (8 wire) dimana setiap pin antara ujung satu dengan ujung lainnya harus sama. Maksudnya, bila salah satu ujung memakai standard T568-A maka ujung satunya harus memakai T568-A juga. Begitu pula sebaliknya, jika salah satu ujung menggunakan standard T568-B, ujung satunya juga harus memakai standard yang sama. 2. Cross Over digunakan untuk koneksi dari : a. PC dengan PC b. Hub dengan Hub c. Switch dengan Switch d. Router dengan Router e. PC dengan Router f.
PC dengan Modem
Kabel jenis ini menggunakan standard T568-A pada salah satu ujung, dan T568-B pada ujung lainnya. 3. Roll Over digunakan untuk koneksi dari : a. PC dengan console router b. PC dengan console switch managible c. Router dengan modem Standard yang digunakan adalah T568-A pada salah satu ujung dan ujung lainnya urutan T568-A tinggal di roll (dibalik). Demikian juga jika yang dipakai adalah standard T568-B.
Pin # 1 2 3 4 5 6 7 8
T568A Wire Color White Green Green White Orange Blue White Blue Orange White Brown Brown
T568B Wire Color White Orange Orange White Green Blue White Blue Green White Brown Brown 19
2.4 Teori Dasar Protokol ICMP Dalam suatu sistem connectionless setiap gateway akan melakukan pengiriman, perutean datagram yang datang tanpa adanya koordinasi dengan pengirim pertama. Tidak semua sistem berjalan dengan lancar. Kegagalan dapat saja terjadi. misalnya line komunikasi, prosesor atau dikarenakan mesin tujuan tidak sedang aktif, ttl dari counter habis, atau ketika terjadi kemacetan sehingga gateway tidak lagi bisa memproses paket yang datang. Dalam koneksi dengan internet pengirim tidak dapat memberitahukan & tidak tahu sebab kegagalan suatu koneksi. Untuk mengatasinya diperlukan suatu metode yang mengijinkan gateway melaporkan error atau menyediakan informasi mengenai kejadian yang tidak diinginkan sehingga dipakai mekanisme ICMP. Pesan ICMP merupakan bagian dari datagram IP. Tujuan akhir dari suatu pesan ICMP bukan merupakan program atau user melainkan software internet-nya. Ketika pesan ICMP hadir software ICMP akan menanganinya. ICMP mengijinkan gateway untuk mengirim pesan error ke gateway lain atau host. ICMP menyediakan komunikasi antar software protocol Internet. Pada dasarnya terdapat dua macam pesan ICMP : ICMP Error Message dan ICMP Query Message. ICMP error message digunakan pada saat terjadi kesalahan pada jaringan, sedangkan query message adalah jenis pesan yang dihasilkan oleh protokol ICMP jika pengirim paket menginginkan informasi tertentu yang berkaitan dengan kondisi jaringan. Secara teknis ICMP adalah mekanisme error reporting untuk gateway sehingga dapat memberitahu sumber mengenai kesalahan yang terjadi. Sedangkan untuk koreksinya diserahkan pada program aplikasi yang ada pada pengirim. Contoh aplikasi yang menggunakan protokol ICMP adalah : ping. PING merupakan salah satu program yang digunakan untuk mengecek komunikasi antar komputer dalam sebuah jaringan melalui protokol TCP/IP. PING akan mengirimkan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request messages pada ip address komputer yang dituju dan meminta respons dari komputer tersebut. Jika komputer target memberikan respond maka komputer tersebut memberikan informasi seperti contoh PING report yang diberikan yaitu:
20
Figure 2.5 Ping pada Windows
Figure 2.6 Ping pada Linux
21
Beberapa pesan yang mungkin muncul jika pinging tidak berhasil antara lain : TTL Expired in Transit : artinya jumlah hop (router) yang dilalui untuk berkomunikasi dengan server tersebut telah melebihi TTL (Time To Live), gunakan ping –i untuk mendefinisikan TTL pada saat melakukan ping Destination Host Unreachable : artinya packet yang dikirimkan tidak mampu sampai ke tujuan, biasanya disebabkan oleh table routing yang tidak tepat di mesin default gateway, atau router/hop diatasnya. Request Timed Out : artinya pesan echo replay tidak dapat diterima kembali dalam waktu yang sudah ditentukan. Biasanya pesan ini muncul karena blockade yang mungkin dilakukan oleh firewall (baik disisi router maupun di sisi target). Ping request could not find host : artinya resolving domain server tersebut pada pc kita tidak dapat menerjemah ke IP address. Hal ini biasanya karena setting DNS client masih keliru atau komunikasi kita dengan DNS server terganggu/terputus.
2.5 Percobaan 1. Ukur kabel sesuai keperluan dan potong kabel tersebut menggunakan pemotong kabel (seperti gambar di bawah).
2. Menggunakan kabel stripper, strip sekitar 1.5 inchi pada jaket kabel dari ujung kabel. Untuk melakukan ini, masukkan kabel ke dalam stripper (seperti gambar di bawah). Lalu, putar stripper mengelilingi kabel. Ambil stripper dari kabel lalu lepas jaket kabel dari kabel, sehingga tinggallah konduktor dalamnya (seperti gambar). Jika terlihat ada serabut benang, pisahkan dan potong.
22
3. Pisahkan tiap-tiap pasangan kabel dalam sehingga dapat melihat tiap kabel secara individual, seperti dibawah ini.
4. Untuk membuat kabel straight-through, crossover maupun rollover, lihat standard T568-A atau T568-B yang ada diatas. Pada intinya, yang berubah adalah pada pin 1, 2, 3, dan 6. Berikut perbandingannya :
5. Setelah menyusun warna sesuai ketentuan diatas, potong ujung konduktor sehingga semua konduktornya rata. Pastikan bahwa jaket kabel berada sedikit di dalam konektor (seperti gambar dibawah).
23
6. Setelah itu masukkan kabel ke konektor RJ-45 dengan kepala menghadap ke belakang sehingga seperti gambar dibawah ini.
Masukkan konektor dan kabel ke tang crimping (seperti gambar dibawah). Kemudian tekanlah crimp tool sekuat tenaga supaya semua pin RJ-45 masuk dan menembus pelindung kabel UTP yang kecil. Apabila anda kurang kuat menekan kemungkinan kabel UTP tidak tersobek oleh pin RJ-45 sehingga kabel tersebut tidak konek. Dan apabila pembungkus bagian luar tidak masuk kedalam konektor RJ-45, apabila kabel tersebut sering digerak-gerakan, kemungkinan besar posisi kabel akan bergesar dan bahkan copot.
7. Setelah selesai mengcrimping, teslah kabel tersebut menggunakan cable tester dan cek apakah lampu indikator menyala dengan benar sesuai urutan kabel.
24
8. Setelah berhasil melakukan pemasangan kabel pada konektor dengan pengetesan dengan kabel tester, hubungkan dua buah PC dengan kabel tersebut, apakah bisa? Cek dengan ping, catat hasilnya!
2.6 Soal Latihan 1. Sebutkan kelebihan dan kekurangan penggunaan kabel twisted pair dalam jaringan komputer! 2. Sebutkan kelebihan dan kekurangan penggunaan kabel fiber optic dalam jaringan komputer! 3. Sebutkan beberapa faktor yang menjadi penyebab lampu indikator pada tester tidak menyala saat melakukan testing kabel? 4. Sebutkan macam-macam konektor yang dipakai pada kabel twisted pair dan jelaskan perbedaannya! 5. Jelaskan, bolehkah menggunakan kombinasi warna selain standar T568A atau T568B? 6. Sebutkan perbedaan Ethernet, Fast Ethernet, dan Gigabit Ethernet! 7. Pada kabel coaxial ada istilah thinnet dan thicknet, jelaskan perbedaannya ! 8. Sebutkan macam-macam kabel fiber optic dan jelaskan! 9. Sebutkan fungsi dari protokol ICMP! 10. Sebutkan dan jelaskan output-output yang dihasilkan pada saat ping ke host komputer lain!
2.7 Hasil Percobaan Catat hasil percobaan diatas (mulai dari setting ip hingga ping dua computer, lengkap dengan screenshot)! 2.8 Kesimpulan Tulis kesimpulan yang didapat dari keseluruhan bab 2.
Untuk referensi lengkap cari pada e-book : David Barnett, David Groth, Jim McBee, “Cabling: The Complete Guide to Network Wiring, Third Edition”, Sybex, 2004
25