NASKAH PUBLIKASI
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Menstruasi Terhadap Tingkat Kecemasan Menghadapi Menarche Pada Siswi Kelas V SD Negeri 16 Pontianak
ELSA PERNANDA UTARI
NIM I31112093
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA 2016
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD NEGERI 16 PONTIANAK Elsa Pernanda Utari[1], Rita Hafizah,S.Si,T, M.Kes[2], Ns. Adriana,S.Kep, M.Kes[3]
([1] Mahasiswa Program Studi Keperaawatan, [2]Dosen Pembimbing I, [3]Dosen Pembimbing II)
ABSTRAK Latar Belakang : Pubertas pada anak perempuan ditandai dengan datangnya menstruasi untuk pertama kalinya (Menarche). Peristiwa menarche yang tidak disertai dengan pemberian informasi atau pendidikan kesehatan tentang menstruasi atau menarche dengan benar dan tepat akan mengakibatkan munculnya gejala-gejala seperti ketidaksiapan, ketakuan, kecemasan, gangguan berupa pusing, mual, disminorhea, dan haid tidak teratur. Remaja putri yang mengalami kecemasan pada saat menarche, diperlukan suatu cara guna mencegah kecemasan tersebut, satu diantaranya dengan menberikan pendidikan kesehatan tentang menstruasi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang menstruasi terhadap tingkat kecemasan menghadapi menarche pada siswi kelas V SD Negeri 16 Pontianak. Metodologi Penelitian : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, menggunakan desain quasy experiment pre and post test without control. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 18 responden menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Hamilton anxiety Rating Scale (HARS). Analisa data diambil menggunakan uji Wilcoxon dengan nilai p<0,05. Hasil : Rata-rata skor kecemasan sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang menstruasi adalah 11,50 dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang menstruasi adalah 5,50. terdapat penurunan bermakna skor kecemasan antara sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan tentang menstruasi dengan nilai p=0,002. Kesimpulan : Pendidikan kesehatan tentang menstruasi dapat menurunkan tingkat kecemasan pada siswi kelas V SD Negeri 16 Pontianak. Kata Kunci: Remaja, Kecemasan, Pendidikan Kesehatan, Referensi : 54 (2003-2015)
1
Menarche biasanya terjadi antara 3-
PENDAHULUAN Di
dunia
8 hari, namun rata-rata
diperkirakan kelompok
lima hari. Dalam satu tahun setelah
remaja berjumlah 1,2 milyar atau 18%
terjadinya menarche, ketidakteraturan
dari jumlah penduduk dunia. Di Indonesia
dalam
menurut Sensus Penduduk 2010 sebanyak
Menurut
Organization
(WHO),
tidak
World Health remaja
Peraturan
masih
sering
disertai
dengan
pemberian
informasi atau pendidikan kesehatan
adalah
penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun. Menurut
menstruasi
dijumpai[4]. Peristiwa menarche yang
43,5 juta atau sekitar 18% dari jumlah penduduk[1].
terjadi dalam
Menteri
tentang
menstruasi
dengan
benar
atau
dan
menarche
tepat
akan
Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014,
mengakibatkan munculnya gejala-gejala
remaja adalah penduduk dalam rentang
seperti
usia 10-18 tahun dan menurut Badan
kecemasan, gangguan berupa pusing,
Kependudukan dan Berencana (BKKBN),
mual, disminorhea, haid tidak teratur
rentang usia remaja adalah 10-24 tahun
dan
berbagai
ketakuan,
macam
gangguan
[5]
dan belum menikah. Jumlah kelompok
lainnya .
usia 10-19 tahun.. Menurut Badan Pusat Statistika (BPS) Provinsi
ketidaksiapan,
Pendidikan
Kalimantan
kesehatan
tentang
menstruasi merupakan suatu aplikasi
Barat, pada tahun 2015 menyatakan
atau
bahwa usia remaja berkisar antara 10-24
informasi tentang kesehatan menstruasi
tahun berjumlah >1.5 juta jiwa[2].
yang
Pubertas
pada
anak
perempuan
suatu
proses
bertujuan
pengetahuan
penyampaian
untuk
kepada
memberikan remaja
putri
ditandai dengan datangnya menstruasi
mengetahuai apa yang harus dilakukan
untuk pertama kalinya. Menstruasi untuk
di
pertama kalinya itu dikenal dengan
menstruasi pertama. Diharapkan dengan
istilah menarche. Menarche merupakan
diberikannya
menstruasi pertama yang biasa terjadi
tentang menstruasi
dalam rentang usia 12-15 tahun atau
merasa siap dan tidak takut atau cemas
pada masa awal remaja dan di tandai
dalam menghadapi menarche[6].
dengan perubahan seperti pertumbuhan
saat
mengalami
menarche
pendidikan
Berdasarkan
atau
kesehatan
remaja putri akan
hasil
studi
dilakukan
pada
payudara, pertumbuhan rambut daerah
pendahuluan
pubis dan aksila, serta distribusi lemak
tanggal 6 Februari 2016 pada 21 orang
pada daerah pinggul[3].
siswi kelas V SD Negeri 16 didapatkan
yang
hasil bahwa rata-rata usia mereka adalah 2
10-11 tahun. Sebanyak 19 orang siswi
bagi institusi pendidikan tentang tingkat
mengalami kecemasan sedangkan 2
kecemasan menghadapi menarche. Bagi
orang siswi lainya tidak mengalami
Remaja
kecemasan. Selain itu, mereka mengaku
digunakan
tidak mengetahui apa itu menarche dan
pengetahuan
tidak mengetahui tanda-tanda terjadinya
mengurangi tingkat kecemasan tentang
menarche.
menarche sehingga ada persiapan ketika
Berdasarkan
masalah
di
atas,
remaja
putri
dan
pre and post test without control design.
Siswi Kelas V SD Negeri 16 Pontianak.
Metode
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
pengambilan
digunakan
pendidikan
adalah
sampel total
yang
sampling.
Sampel penelitian berjumlah 18 orang
kesehatan tentang menstruasi terhadap
responden.
menghadapi
Adapun
kriteria
inklusi
dalam penelitian ini adalah bersedia
menarche pada siswi kelas V SD Negeri
menjadi
6 Pontianak. Penelitian ini
meningkatkan
menggunakan quasy experiment dengan
Kecemasan Menghadapi Menarche Pada
kecemasan
dapat
Penelitian ini bersifat kuantitatif
Kesehatan Menstruasi Terhadap Tingkat
tingkat
untuk
ini
METODE
penelitian tentang Pengaruh Pendidikan
pengaruh
penelitian
menarche datang tiba-tiba.
Penting bagi peneliti untuk melakukan
mengetahui
Putri,
responden
dengan
menandatangani lembar persetujuan dan
diharapkan dapat
siswi yang belum menstruasi.
bermanfaat bagi peneliti, agar dapat
Penelitian ini dilakukan di SD
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapatkan dan menambah pengalaman
Negeri
dalam melakukan pengkajian kesehatan
pendidikan kesehatan diberikan satu kali
reproduksi. Bagi Ilmu Pengetahuan,
yaitu pada tanggal 9 Juni 2016.
dapat menambah kepustakaan mengenai
sebagai
dasar
untuk mengukur presepsi seseorang tentang
sebagai bahan bacaan dan tambahan institusi
dilakukan
menggunakan skala likert yaitu skala
hasil penelitian ini diharapkan bisa
bagi
data
Intervensi
dengan menggunakan kuesioner dengan
penelitian
selanjutnya. Bagi Instansi Pendidikan,
referensi
Pontianak.
Pengumpulan
tingkat pengetahuan menarche dan dapat dijadikan
16
gejala
atau
masalah
yang
dialami berdasarkan tingkat kecemasan
akademik
HARS (Hamilton anxiety Rating Scale)
kesehatan serta diharapkan bisa sebagai
untuk
tambahan wawancara serta informasi 3
membandingkan
skor
tingkat
kecemasan
sebelum
dan
sesudah
ringan, dan satu orang mengalami kecemasan
dilakukan pendidikan kesehatan.
sedang.
Analisia statistik yang digunakan melalui
dua
tahapan
yaitu
Tabel
2.
Gambaran
perbedaan
analisa
tingkat
univariat dan analisa bivariat. Adapun
setelah
analisa bivariat yang digunakan adalah
kesehatan tentang menstruasi
kecemasan
sebelum
diberikan
dan
pendidikan
uji wilcoxon. HASIL 1.
Analisis Univariat Tabel
1.Gambaran
Prepost
tingkat
negati ve rank Positiv e rank Ties Total
kecemasan sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang menstruasi
N
Mean Rank
15
8.57
1
7.50
Sum Of Ranks 128.5 0 7.50
2 18
Sumber: data primer (2016)
Tingkat kecemasan Tidak ada kecemasan Kecemasan Ringan Kecemasan Sedang Kecemasan Berat Kecemaan Berat Sekali
Pretest 11 4 3 0 0
Posttest 15 2 1 0 0
Berdasarkan tabel 2, didapatkan hasil bahwa terdapat 15 responden dengan
Sumber: data primer (2016)
hasil
menstruasi lebih rendah dari pada
bahwa dari 18 orang responden sebelum
sebelum
diberikan
pendidikan
pendidikan
menstruasi
terhadap
kesehatan tingkat
tentang
2.
orang mengalami kecemaan ringan, dan tiga
terhadap
menghadapi
menarche
tingkat dilihat
kesehatan
tentang
Uji Wilcoxon Tabel 3. hasil analisis uji wilcoxon N
kecemasan dari
tentang
Analisis bivariat a.
orang mengalami kecemasan sedang. Setelah
menstruasi
pemberian
orang tetap.
11 orang tidak mengalami kecemasan, empat
kesehatan
diberikan
menstruasi, 1 orang meningkat, dan 2
kecemasan
menghadapi menarche didapatkan hasil bahwa
pendidikan
setelah
pemberian pendidikan kesehatan tentang
Berdasarkan tabel 1, didapatkan hasil
diberikan
kecemasan
hasil
Pretest
18
posttest didapatkan 15 orang tidak mengalami kecemasan, dua orang mengalami kecemaan
Posttest
18
Median (minmax) 11.50 (5-27)
P
6.534
5.50 (0- 7.056 25)
Sumber: data primer (2016)
4
St.deviasi
0.0 02
Berdasarkan tabel 3, didapatkan
menunjukan bahwa responden telah
hasil bahwa nilai tengah skor kecemasan
siap dalam menghadapi menstruasi
sebelum diberikan pendidikan kesehatan
pertama.
tentang menstruasi adalah 11,50 dan
responden
setelah diberikan pendidikan kesehatan
memahami
tentang menstruasi adalah 5,50 dengan
menstruasi pertama.
nilai p=0.002. Nilai p<0.05 yang berarti
disimpulkan
bahwa
mengetahui
menghadapi
tentang
dan
terjadinya
menstruasi
pertama
keadaan
yang
merupakan
menstruasi terhadap tingkat kecemasan
menunjukan bahwa seseorang siap
menghadapi menarche di SD Negeri 16
untuk
Pontianak.
meencapai
salah
satu
kematangan fisik yaitu datangnya menstruasi pertama atau menarche.
PEMBAHASAN Gambaran
tingkat
Hal ini ditandai dengan adanya
kecemasan
pemahaman atau pengetahuan yang
sebelum dan setelah diberikan pendidikan
kesehatan
mendalam
tentang
sebagai prosess yang normal[7].
telah dilakukan didapatkan hasil
Diperkuat oleh teori suryani
bahwa dari 18 responden sebelum pendidikan
(2008), bahwa remaja yang belum
kesehatan
siap menghadapi menarche
tentang menstruasi terhadap tingkat
proses fisiologis. Sedangkan remaja
yang mengalami kecemasan yaitu tidak
yang
mengalami
siap
menghadapi
bangga karena mereka menganggap
kecemasan ringan, dan tiga orang
dirinya
mengalami kecemasan sedang. yang
telah
menarche mereka akan senang dan
kecemasan, empat orang mengalami
Responden
akan
timbul keinginan untuk menolak
kecemasan menghadapi menarche,
orang
prosses
menerima dan mengalami menarche
Berdasarkan penelitian yang
diberikan
tentang
menstruasi, sehingga siap untuk
menstruasi
11
dikarenakan
oleh teori Effendy (2007), kesiapan
terdapat
pengaruh pendidikan kesehatan tentang
1.
ini
Hasil penelitian ini didukung
Ha diterima dan H0 ditolak. Sehingga dapat
Hal
sudah
dewasa
secara
biologis[8]. tidak Responden yang mengalami
mengalami kecemasan adalah 11
kecemasan baik ringan maupun
responden (57,9 %), keadaan ini 5
sedang
masing-masing
responden dan tiga Kecemasan
yang
responden
ini
empat
mereka malu bertanya kepada teman
responden. dialami
atau saudara tentang menarche.
oleh
2.
dikarenakan
atau
sehingga
responden
tentang menstruasi
menarche
Berdasarkan penelitian yang
mengalami
telah dilakukan didapatkan hasil
kecemasan disaat akan mengalami menstruasi
pertama
kali
tingkat
diberikan pendidikan kesehatan
belum mengerti apa itu menstruasi kali
perbedaan
kecemasan sebelum dan setelah
responden belum mengetahui atau
pertama
Gambaran
bahwa
atau
terdapat
15
responden
dengan hasil kecemasan setelah
menarche.
pemberian pendidikan kesehatan
Hal
ini
didukung
oleh
tentang menstruasi lebih rendah
penelitian yang di lakukan Susanti
dari
tahun
pendidikan
2014
dengan
membagi
pada
sebelum
diberikan
kesehatan
tentang
kelompok intervensi dan kelompok
menstruasi, 1 orang meningkat, dan
kontrol. Peneliti mengatakan bahwa
2 orang tetap.
sebelum
diberikan
pendidikan
Responden yang mengalami
tentang
menstruasi,
penurunan tingkat kecemasan bisa
responden memang akan mengalami
terjadi karena adanya pemberian
kecemasan, yaitu sebagian besar
informasi
kelompok
mengalami
sehingga responden menjadi tahu
kecemasan sebanyak 10 responden
dan dapat menyiapkan diri serta
(66,7%), sedangkan pada kelompok
memeiliki reaksi yang positif untuk
kontrol
menghadapi menstruasi pertama
kesehatan
intervensi
sebanyak
9
responden
(60,0%)[9]. Kecemasan
mengenai
menstruasi
kali atau menarche[3]. yang
Responden yang mengalami
terjadi
peningkatan
pada responden dikarenakan kurang
diberikan
pengetahuan mengenai menstruasi
tentang
pertama kali atau menarche dan
kecemasan
pendidikan menstruasi
setelah kesehatan dapat
dikarenakan respon setiap individu
belum pernah mendengar tentang
itu berbeda-beda, hal ini bisa terjadi
menarche, serta belum mengerti
karena
tentang perkembangan fisik yang
dengan
bertambahnya
pengetahuan mengenai menstruasi
telah mereka hadapi. Selain itu 6
justru membuat responden menjadi cemas
karena
salah
Berdasarkan
dalam
dilakukan
didapatkan
yang
hasil
bahwa
memahami atau tidak mengerti
setelah diberikan pendidikan kesehatan
dengan
tentang menstruasi terdapat penurunan
informasi
yang
disampaikan serta malu bertanya
kecemasan
saat diberikan kesempatan untuk
(p<0.05) yang berarti Ha diterima dan
bertanya.
H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan
dengan
nilai
p=0.002
Responden yang nilai tingkat
bahwa terdapat pengaruh pendidikan
kecemasannya tetap antara nilai
kesehatan tentang menstruasi terhadap
pretest
tingkat
dan
posttest,
ada
dua
responden hal ini dikarenakan saat diberikan tersebut
materi, tidak
dikarenakan
responden yang
didukung
didapatkan
yang
2015
63 siswi (72,4%)[10]. Pada penelitian lain yaitu Susi
Perbedaan
respon ini, karenakan tingkat emosi dari
individu
tersebut
Susanti pada tahun 2014 di
SD N
Sidomulyo
Timur
04
Ungaran
Kabupaten Semarang, didapatkan hasil
dan
bahwa sesudah diberikan pendidikan
dipengaruhi oleh situasi lingkungan
kesehatan tentang menarche mengalami
yang ada[10].
penurunan kecemasan
Pengaruh Pemberian Pendidikan
Tingkat
sebanyak 11
[9]
responden (73,3%) .
Kesehataan Tentang menstruasi Terhadap
terdapat
penurunan kecemasan , yaitu sebanyak
mengatakan
menerima informasi yang diberikan berbeda-beda.
bahwa
Sebagian besar responden mengalami
bahwa respon setiap individu dalam
dapat
hasil
menarche terhadap tingkat kecemasan.
Aryaputri Sudjana, Ni Komang Ari
tahun
Trya
pengaruh pedidikan kesehatan tentang
penelitian yang dilakukan Trya
I.G.A Triyani pada
oleh
2015 di SMP Negeri 1 Semarapura,
oleh
Sawitri, dan
dilakukan
Sawitri, dan I.G.A Triyani pada tahun
atau gangguan dari luar ruangan. ini
telah
Aryaputri Sudjana, Ni Komang Ari
lingkungan
sekitar misalnya seperti kebisingan
Hal
menghadapi
Hal ini sejalan dengan penelitian
memperhatikan
faktor
kecemasan
menarche di SD Negeri 16 Pontianak.
dengan benar serta juga dapat
3.
penelitian
Pada penelitian Grhasta Dian
Kecemasan
Perestroika, Rin Widya Agustin, dan
menghadapi menarche pada siswi
Erindra Budi C di SMP N 2 Punggelan
kelas V SD Negeri 16 Pontianak 7
Banjarnegara,
hasil
menunjukan
ada
penyuluhan
Pontianak. Didapatkan hasil bahwa 78,9 %
penelitian
pengaruh
menstruasi
positif
tidak
mengalami
kecemasan,
10,5
%
terhadap mengalami kecemasan ringan, dan 5,3%
kecemasan menghadapi menarche pada remaja putri[11].
mengalami kecemassan sedang. Terdapat
Penelitian
lain
Hardiningsin
perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan
2009 di SDN Mangkubumen Lor No. 15 setelah diberikan pendidikan kesehatan
Surakarta, hasil penelitian menunjukan
tentang menstruasi pada siswi kelas V di
ada pengaruh positif penyuluhan tentang menstruai terhadap tingkat kecemaan
SD
Negeri
16
Pontianak.
Terdapat
menghadapi menarche pada remaja putri pengaruh pendidikan kesehatan tentang
nilai p=0,00, dimana nilai p<0,05[12].
menstruasi terhadap tingkat kecemasan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa
terdapat
pengaruh
pendidikan
kesehatan
tentang
menstruasi
menghadapi menarche pada siswi kelas V di SD Negeri 16 Pontianak.
terhadap tingkat kecemasan dalam menghadapi menarche pada siswi kelas V SD Negeri 16
2.
Pontianak.
Saran Bagi Institusi Pendidikan, dapat dijadikan sebagai dasar literatur asuhan
PENUTUP 1.
keperawatan bagi institusi khususnya
Kesimpulan
keperawatan
Gambaran tingkat kecemasan sebelum
komunitas
untuk
melakukan penyuluhan rutin kepada masyarakat terutama remaja mengenai
diberikan pendidikan kesehatan tentang
pendidikan menstruasi di SD Negeri 16 Pontianak.
menstruasi.
Didapatkan hasil bahwa 57,9 % tidak
kesehatan Bagi
Pontianak,pihak
SD
tentang Negeri
sekolah
16
dapat
membentuk PIK (Pusat Informasi dan
mengalami kecemasan, 21,1 % mengalami
Konseling) di sekolah sehingga siswi kecemasan ringan dan 15,8 % mengalami kecemasan
sedang.
Setelah
mendapatkan
diberikan
informasi
terpercaya
seputar menstruasi dan sebagai bekal
intervensi berupa pendidikan kesehatan tentang menstruasi di SD Negeri 16
dalam memasuki
masa menstruasi
pertama
Bagi
kali.
disarankan 8
dapat
Responden,
dibentuk
peer
education
(Pembelajaran
6. Notoatmodjo, S.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Rineka Cipta;2003. 7. Efendy dalam Puspita, Ita, Fijanah, dkk. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Remaja Putri Menghadapi Menarche Di SD N 02 Sukorejo Semarang;2015 http://perpusnwu.web.id/ diakses agustus 2016 8. Suryani, E. & Widyasih, H. Psikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta: Fitramaya;2008. 9. Susanti, S. Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Tentang Menarche Terhadap Tingkat Kecemasan Siswi Usia 10-12 Tahun Dalam Menghadapi Menarche dI SD N SIDOMULYO 04 Ungaran Timur Kabupaten Semarang;2014 http://perpusnwu.web.id/ diakses April 2016. 10. Sudjana, T. Aryaputri, Ni Komang Ari Sawitri, I.G.A Triyani .Pengaruh Pendidikan Kesehatan Mengenai Menarche Terhadap Penurunan Kecemasan Siswi Smp Kelas Vii Menjelang Menarche dI SMP Negeri 1 Semarapura;2015http://download.po rtalgaruda.org/ diakses April 2016 11. Perestroika, G. Dian, Rin Widya Agustin, Erindra Budi C. Pengaruh Penyuluhan Menstruasi Terhadap Kecemasan Menghadapi Menarche Pada Remaja Putri Kelas VII Smp N 2 Punggelan Banjarnegara;2014 http://jurnal.unimus.ac.id/ diakses April 2016. 12. Hardiningsih. pengaruh penyuluhan tentang menstruasi terhadap tingkat kecemassan menghadapi menarche pada remaja putri kelas VI di SDN Mangkubumen lor no 15 surakarta;2009 https://dglib.uns.ac.id diakses April 2016
Teman
Sebaya) sehingga responden dapat saling
memperbaharui
informasi
kepada teman sebayanya mengenai menstruasi. Bagi Keperawatan, bagi perawat terutama perawat komunitas agar kedepannya lebih meningkatkan pengetahuan remaja
masyarakat
putri
dengan
penyuluhan
khususnya melakukan
kesehatan
terkait
menstruasi, sehingga menarche tidak dianggap tabu lagi oleh sebagian remaja putri. Bagi Peneliti Selanjutnya, bagi
penelitian
selanjutnya
dapat
menambah jumlah sampel, menambah kelompok kontrol dan meneliti faktor perancu
dalam
mengontrol
penelitian,
lingkungan
serta selama
pemberian pendidikan kesehatan. DAFTAR PUSTAKA 1. Kemenkes. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja;2015 http://www.kemkes.go.id diakses Februari 2016 2. Badan Pusat Statistika Kalimantan Barat. Jumlah Penduduk Kalimantan Barat Berdasarkan Kelompok Umur 2015;2015.diakses dari dukcapil.kalbarprov.go.id. Maret 2016 3. Sarwono, S. W. Psikologi Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada;2003. 4. Proverawati, A dan Misaroh, S. Menarche (Menstruasi Pertama Penuh Makna). Yogyakarta: Muha Medika;2009. 5. Zein dan Suryani. Psikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta: Fitramaya;2005. 9