EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 ) Dosen: 1. Dr. Ir. Aceng Hidiayat MT (Koordinator) 2. Dessy Rachmawatie SPt, MSi 3. Prima Gandhi SP, MSi
KULIAH 3 : Teori Ekonomi Politik Marxian
Pendahuluan Kepentingan Material, Kelas, dan Konflik Kepentingan Ekonomi dan bidang politik
1
PENDAHULUAN (1) Pembahsan ekonomi politik Marxian bisa dilihat dari berbagai sudut pandang Ada yang memandang politik sebagai pemisahan masyarakat sipil dari wilayah publik (politik); Politik merupakan proses kelas merampas kembali surplus yang dirampas melalui kapitalisme Politik sebagai peran negara dalam mengelola kapital dan jaminan hak kepemilikan Politik merupakan kegiatan revolusioner untuk mengubah institusi politik yang berpihak pada kepentingan kapitalisme Politik sebagai proses tawar-menawar antara kepentingan para pekerja dengan kaum kapitalis
2
PENDAHULUAN (2) Ekonomi politik Marxian membenarkan pandangan ekonomi politik klasik mengenai ekonomi digerakan oleh keinginan indvidu dan kesalingtergantungan material antar orang yang masing-masing independen. Pengendalian keinginan sulit dilakukan dari internal individu tersebut, Kendali harus datang dari luar dirinya Bagimana menghubungkan kepentingan individu dengan tatanan sosial dari perspektif Marxisme? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut pada bagian ini akan dibahas kepentingan material, teori kelas, ekonomi dan politik/negara
3
TEORI KELAS : Kepentingan material dan kelas ekonomi (1) Konsep kelas merupakan sentral dalam memahami ekonomi politik marxian Kelas merupakan sekelompok individu yang memiliki kesamaan kondisi dan tujuan; serta memiliki kesadaran untuk memikirkan kepentingan orang lain dalam kelas tersebut. Kesadaran tersebut telah mengubah kepentingan pribadi menjadi kepentingan kelas. Agar dapat memperjuangkan kepentingan kelas dalam politik maka kesadaran kelas tersebut harus diorganisir. Marxian berpendapat, kelahiran kepentingan kelas dipicu oleh struktur produksi/pembagian kerja, yang telah melahirkan kelas buruh (proletar) dan pemilik modal (kapitalis, borjuis).
4
TEORI KELAS : Kepentingan material dan kelas ekonomi (2) Dalam pandangan marxian, pasar berfungsi bukan hanya sebagai alat distribusi komoditas tapi sebagai sarana perampasan nilai surplus dan akumulasi kapital kaum kapitalis Dalam pasar non kapitalis: C (comodity) M (money) C (comodity); jual beras dapat uang beli lauk Pasar kapitalis : M C M’ investasi uang menghasilkan barang, jual barang dapat uang plus laba Bahkan sekarang investasi uang, dapat uang (saham), jual uang (saham) dapat uang (M M M’’ Yang bisa investasi adalah kaum kapitalis (yang punya uang), kelompok buruh yang hanya berpenghasilan subsisten tidak dapat berivestasi, sehingga kapital hanya terakumulasi di kelompok kapitalis Kelompok kaya semakin kaya, yang miskin tetap miskin. Yang kaya akan membentuk budaya orang kaya, yang misikin pun memiliki karakteristik kemiskinan. Ada perbedaan kelas. 5
TEORI KELAS : Kepentingan material dan konflik kelas (2) Marxian berpandangan bahwa antara kedua kelas ini terjadi konflik Konflik terjadi karena ada perbedaan kepentingan material Kapitalis akan berusaha mendapatkan laba sebesar-besarnya dengan cara menaikan output dan mempertahankan atau menurunkan upah subsistenya Untuk mencapai tujuan akumulasi kapital, maka buruh akan dikondisikan bekerja lebih lama dan lebih keras, keuntungan yang didapat kapitalis semakin besar, sementara upah subsisten buruh semakin kecil relatif terhadap total keuntungan perusahaan.
6
TEORI KELAS : Kepentingan Ekonomi dan kesadaran kelas Kelas tanpa kesadaran kelas/solidaritas kelas akan mengalami kesulitan untuk membuat agenda-agenda politik. Jika kesadaran kelas sudah terbentuk perlu agen-agen politik untuk mengorganisir kesadaran tersebut. Bagi kelas pekerja (proletar), karakter serba kekurangan memainkan peran penting dalam membangun kesadaran kelas Kondisi ini akan terus dipropagandakan sehingga terbentuk opini universal bahwa kelas pekerja merupakan kelas terzholimi, menderita, mengalami dehumanisasi Di sisi lain, ada kelas kapitalis yang juga memiliki kepentingan. Yaitu, pertama kepentingan pribadi untuk mengejar laba; kedua kepentingan untuk mempertahankan sistem kapitalis yang sudah memberikan keuntungan kepada kelompoknya. Kepentingan kedua merupakan kepentingan bersama kelompok kapitalis dan sebagai modal untuk menyusun agenda-agenda politik 7
POLITIK DAN KEPENTINGAN EKONOMI : Politik Revolusioner Marxisme sangat terkenal dengan politik revolusionernya dalam memperjuangkan kepentingan ekonomi. Pandangan radikal tersebut dapat ditemukan dalam buku the Communist Manifest (1848) dan Capital (1867) Radikalisme tersebut didasarkan atas keyakinan bahwa perkembangan kapitalisme menimbulkan pengangguran dan kemiskinan Logikanya, kapitalisme dibangun di atas dasar struktur produksi Produksi menghasilkan laba yang dinikmati oleh segelintir pemilik modal/pemburu rente Segelintir orang menguasai porsi kapital yang terakumulasi di masyarakat; kelompok besar masyarakat menguasai sedikit porsi kapital yang ada di masyarakat
8
POLITIK DAN KEPENTINGAN EKONOMI : Politik Revolusioner Jumlah orang miskin semakin banyak Akumulasi kapital berbanding lurus dengan kemiskinan dan pengangguran Penderitaan akan membentuk kesadaran kelas untuk melakukan perlawanan/revolusi merebut kekuasaan dan meruntuhkan sistem kapitalisme; kemudian meredistribusi kapital kepada pihak-pihak yang selama ini menderita (buruh, petani dan lain-lain).
9
POLITIK DAN KEPENTINGAN EKONOMI : Sosial Demokrat Perbaikan kondisi sosial ekonomi kelas proletar melalui upaya peningkatan posisi tawar kelas proletar tersebut. Yaitu, dengan cara melibatkan diri dalam partai politik dan pembuatan legislasi, terlibat dalam mekanisme demokrasi dengan target membuat kapitalisme menguntungkan kaum proletar Yaitu, perbaikan upah buruh, job security, dana pensiun, asuransi kesehatan, jaminan pendidikan, akses lahan, dan lainlain.
10
POLITIK DAN KEPENTINGAN EKONOMI : Teori Negara Marxisme Negara marxisme didirikan oleh masyarakat dan menempatkan negara di atas masyarakat Tujuan pendiriannya untuk menghindari/mencegah konflik agar tidak merusak masyarakat Kata Marx, negara merupakan organ untuk menjalankan dominasi satu kelas (kelas buruh) dan menghancurkan kelas lain (kapitalis) Asumsinya, antara kelas buruh dan kapitalis ada konflik permanen yang tidak bisa dipertemukan. Negara merupakan institusi politik kelas buruh/proletar yang dikendalikan oleh kelas tersebut.
11