ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2009 Carissa Fitrianti , Iman Murtono Soenhadji, Ph.D Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2010
ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Total Asset Turnover Ratio (TAT), Debt to Equity Ratio (DER), Opini audit, dan Kantor KAP terhadap audit delay baik secara simultan maupun parsial. Pentingnya ketepatan waktu pelaporan keuangan bagi pembuatan keputusan, dimana audit delay menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terlambatnya pelaporan keuangan, menjadikan audit delay serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat menjadi salah satu objek penelitian yang diteliti. Adapun faktor-faktor yang akan diuji kembali dalam penelitian ini adalah TAT, DER, OPINI dan KAP. Teknik pengumpulan datanya melalui perantara, yakni Pusat Referensi Pasar Modal (Capital Market Reference Center) (PRPM) dengan jumlah populasi 30 perusahaan. Alat analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis korelasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan uji F dan uji t dan koefisien korelasi berganda. Berdasarkan Hasil Analisis Deskriptif, dapat kita ketahui bahwa Rata-rata Audit Delaynya pada tahun 2004 adalah selama 99,43 hari. Tahun 2005 selama 93,37 hari. Tahun 2006 selama 90,0667 hari. Tahun 2007 selama 89,03 hari. Tahun 2008 selama 94,37 hari. Dan Tahun 2009 selama 93,07 hari. Ditiap-tiap tahun dan dengan pengujian yang berbedabeda, dapat kita ketahui TAT, DER, OPINI, dan KAP mempunyai pengaruh terhadap Audit Delay terutama pada tahun 2007, hal ini bisa dilihat dari hasil uji F (uji simultan). Apabila berdasarkan uji t (parsial), yang berpengaruh terhadap audit delay adalah OPINI di tahun 2005 dan 2007 serta DER di tahun 2009. Sedangkan hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa yang berpengaruh adalah OPINI dan KAP di tahun 2004, OPINI di 2007, dan DER di 2009. Dan berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi, didapatkan bahwa variasi TAT,DER,OPINI, dan KAP dapat menjelaskan variasi audit delay paling besar ditahun 2007, yakni sebesar 31,9%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model. (2001-2009) Kata Kunci : Audit Delay, DER, KAP, OPINI dan TAT ( xii + 62 halaman + lampiran ) ABSTRACT The purpose of this study is to determine the influence of Total Asset Turnover Ratio (TAT), Debt to Equity Ratio (DER), audit opinion, and the Office of the audit delay KAP
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
either simultaneously or partial. The importance of timeliness of financial reporting for decision making, where the audit delay have been a factor affecting the delay in financial reporting, making the audit delay and the factors influencing it can be one subjects were studied. The factors that will be tested again in this research is TAT, DER, OPINION and KAP. Technique of collecting data through an intermediary, namely the Capital Market Reference Center (Capital Market Reference Center) (PRPM) with a total population of 30 companies. Data analysis tool used is descriptive statistics and correlation analysis. Methods of data analysis used in this study is multiple linear regression with the F test and t test and multiple correlation coefficients. Based on the results of descriptive analysis, we can know that the average audit Delay in the year 2004 is 99.43 days long. Year 2005 for 93.37 days. Year 2006 during 90.0667 days. Year 2007 for 89.03 days. Year 2008 for 94.37 days. And the Year 2009 for 93.07 days. In each and every year and with different tests, we can know TAT, DER, OPINION, and KAP has an influence on Audit Delay in the year 2007 especially, it can be seen from the results of F test (simultaneous test). If based on t test (partial), the effect on audit delay was OPINION in 2005 and 2007 and DER in the year 2009. While the results of correlation analysis showed that the effect is OPINION and KAP in the year 2004, OPINION in 2007, and DER in 2009. And based on the calculation of the coefficient of determination, it was found that the variation of TAT, DER, OPINION, and the firm can explain the large variation of audit delay in 2007, which amounted to 31.9%, while the rest is explained by other causes outside the model. (2001-2009) Keywords: audit delay, DER, KAP, OPINION and TAT (xii + 62 pages + appendix) PENDAHULUAN Berdasarkan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP 36/PM/2003 tanggal 30 September 2003, setiap perusahaan diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik kepada Badan Pengawas Pasar Modal selambat-lambatnya 90 hari terhitung sejak berakhirnya tanggal tahun buku. Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dinamai dengan audit delay. Semakin panjang audit delay, maka semakin lama auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Pentingnya ketepatan waktu pelaporan keuangan bagi pembuatan keputusan, dimana audit delay menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terlambatnya pelaporan keuangan, menjadikan audit delay serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat menjadi salah satu objek penelitian yang diteliti. Adapun faktor-faktor yang akan diuji kembali dalam penelitian ini adalah TAT, DER, OPINI dan KAP. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Ashton dan Elliot (1987), Carslaw dan Kaplan (1991), Hossain, M. A. dan P. J. Taylor (1998), Halim (2000), Subekti dan Novi (2004), Ratnawaty dan Toto Sugiharto (2005),
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
Wiwik Utami (2006), Anggit Wasis Sejati (2007), Ahmad Husni Fahmi (2009), dan Kartika P. Simbolon (2009). Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian - penelitian sebelumnya adalah periode waktunya, dan perusahaannya. Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2009”. Dengan rumusan masalah sebagai berikut : 1.Bagaimana pengaruh faktor-faktor Total Asset Turnover Ratio (TAT), Debt to Equity Ratio (DER), Opini audit, dan Kantor KAP terhadap audit delay secara parsial? 2.Bagaimana pengaruh faktor-faktor Total Asset Turnover Ratio (TAT), Debt to Equity Ratio (DER), Opini audit, dan Kantor KAP terhadap audit delay secara simultan? Dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh Total Asset Turnover Ratio (TAT), Debt to Equity Ratio (DER), Opini audit, dan Kantor KAP terhadap audit delay baik secara parsial. 2. Mengetahui pengaruh Total Asset Turnover Ratio (TAT), Debt to Equity Ratio (DER), Opini audit, dan Kantor KAP terhadap audit delay secara simultan. Dari uraian diatas kerangka berfikir digambarkan dengan bagan sebagai berikut : Total Asset Turnover Ratio (TAT) (X1) Debt to Equity Ratio (DER) (X2)
Audit Delay (Y)
Opini Auditor (OPINI)(X3) Kategori Kantor Akuntan Publik (KAP)(X4)
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka penulis mengambil hipotesis secara umum sebagai berikut : H1 : TAT, DER, OPINI dan KAP secara parsial berpengaruh terhadap audit delay. H2 : TAT, DER, OPINI dan KAP secara simultan berpengaruh terhadap audit delay.
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
TELAAH PUSTAKA Menurut Ashton, Willingham dan Elliot (1987) dalam (Anggit, 2007) dikatakan bahwa proses audit sangat memerlukan waktu yang berakibat adanya audit delay yang nantinya akan sangat berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan. Audit delay merupakan lamanya waktu dari tanggal tutup tahun fiskal perusahaan sampai dengan tanggal laporan auditor. Faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay a) Total Assets Turover Ratio (TAT) Zane Bodie, Alex Kane dan Alan J. Marcus mengatakan Asset turnover adalah rasio keuangan yang mengukur efisiensi perusahaan dari yang menggunakan aset dalam menghasilkan pendapatan penjualan atau pendapatan penjualan kepada perusahaan. (2004). Asset Turnover =
Sales Average Total Assets
b) Debt to Equity Ratio (DER) Debt to equity ratio menggambarkan perbandingan antara total kewajiban dengan ekuitas perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha. Semakin besar Debt to Equity Ratio menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang- hutang daripada ekuitas. Sehingga, perusahaan dengan hutang yang besar cenderung mendesak auditor untuk memulai dan menyelesaikan audit lebih cepat, dikarenakan perusahaan dengan jumlah hutang yang besar dimonitor oleh kreditor. DER =
Total Utang Total Ekuitas
c) Opini Audit Opini Audit yang diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit yang dilakukan dapat memberikan simpulan atas opini yang harus diberikan terhadap laporan keuangan yang diauditnya. Arens mengemukakan bahwa laporan audit adalah langkah terakhir dari seluruh proses audit (2004:66). d) Kategori KAP Pada umumnya, Kantor Akuntan Publik (KAP) besar yang bekerja sama dengan internasional memiliki insentif yang kuat, untuk menyelesaikan proses audit yang cepat sehingga dapat mempertahankan reputasi mereka. Selain itu, KAP besar juga mempunyai lebih banyak sumber daya sehingga dapat bekerja lebih efisien dan memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam penjadwalan untuk menyelesaikan audit secara tepat waktu.
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
METODE PENELITIAN Obyek penelitian yang digunakan adalah beberapa perusahaan yang bergerak di sektor industri barang konsumsi yang sudah go public di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2009. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan setiap tahunnya, maka diperoleh 30 perusahaan yang dapat dijadikan objek penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji t (t-test) digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial guna menunjukkan pengaruh tiap variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% diketahui : a = 0,05 df2 = (n-k-1) =30-4-1 =25 Keterangan : a: Tingkat Signifikansi df2: Derajat Kebebasan 4 Hasil yang diperoleh untuk t tabel adalah sebesar 2,059 dicari dengan menggunakan perintah =TINV(0,05:25) pada Microsoft Excel. Tabel 1 Hasil Uji Statistik t Tahun 2004 Model t Sig. 1 (Constant) 7,655 ,000 TAT04 -,255 ,801 DER04 ,096 ,924 OPINI04 ,744 ,464 KAP04 ,974 ,339 Dependent Variable: DELAY04 Berdasarkan Tabel 1, maka diperoleh Hipotesis: a. T hitung variabel TAT pada Tahun 2004 sebesar -0,255 < t table sebesar 2,059 dengan sigt (0,801) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti TAT tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan TAT yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan dengan TAT yang lebih kecil. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun tersebut, efisiensi penggunaan aktiva perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan tidak memperpendek audit delay. Hal ini mendukung hasil penelitian Ratnawaty (2005). b. T hitung variabel DER pada tahun 2004 sebesar 0,096 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,924) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti DER tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini mendukung penelitian Hossain dan Taylor (1998), Ratnawati (2005), dan Kartika P. Simbolon (2009) yaitu perusahaan dengan DER yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat dibanding perusahaan dengan DER lebih rendah. c. T hitung variabel OPINI pada tahun 2004 sebesar 0,744 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,464) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti OPINI tidak berpengaruh terhadap
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
audit delay. Hasil penelitian tahun 2004 menunjukkan bahwa perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian tidak menyelesaikan audit lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang memperoleh opini wajar dengan pengecualian. Mungkin dikarenakan perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian tidak semua nilai total aktiva dan penjualannya lebih besar dari perusahaan yang memperoleh opini wajar dengan pengecualian. Hal ini sesuai dengan penelitian Carslaw dan Kaplan (1991), Ahmad Husni Fahmi (2009). d. T hitung variabel KAP pada tahun 2004 sebesar 0, 974 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,339) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang diaudit KAP kecil, cenderung memiliki audit delay yang lebih lama Tabel 2 Hasil Uji Statistik t Tahun 2005 Model t 1 (Constant) 11,778 TAT05 -,732 DER05 ,221 OPINI05 2,354 KAP05 -1,947 Dependent Variable: DELAY05
Sig. ,000 ,471 ,827 ,027 ,063
Berdasarkan Tabel 2, maka diperoleh Hipotesis: a. T hitung variabel TAT pada Tahun 2005 sebesar -0,732 < t table sebesar 2,059 dengan sigt (0,471) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti TAT tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan TAT yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat dibanding perusahaan dengan TAT lebih kecil. b. T hitung variabel DER pada tahun 2005 sebesar 0,221 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,827) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti DER tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan DER yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat daripada perusahaan dengan DER lebih kecil. c. T hitung variabel OPINI pada tahun 2005 sebesar 2,354 > t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,027) < nilai α(0,05). Maka Ha diterima, berarti OPINI berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian menyelesaikan audit lebih cepat dibandingkan perusahaan yang memperoleh opini wajar dengan pengecualian. Hal ini sesuai dengan penelitian Aston, et al. (1987), Raja Ahmad dan Kamarudin (2000), Ratnawaty (2005). d. T hitung variabel KAP pada tahun 2005 sebesar -1,947 < t table sebesar 2,059 dengan sigt (0,063) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang diaudit dengan KAP kecil cenderung memiliki audit delay yang lebih panjang dari perusahaan yang diaudit oleh KAP besar.
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
Tabel 3 Hasil Uji Statistik t Tahun 2006 Model t 1 (Constant) 16,398 TAT06 -,980 DER06 -,317 OPINI06 ,630 KAP06 ,166 Dependent Variable: DELAY06
Sig. ,000 ,336 ,754 ,534 ,869
Berdasarkan Tabel 3, maka diperoleh Hipotesis: a.T hitung variabel TAT pada Tahun 2006 sebesar -0,980 < t table sebesar 2,059 dengan sigt (0,336) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti TAT tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan TAT yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat dibanding perusahaan dengan TAT lebih kecil. b. T hitung variabel DER pada tahun 2006 sebesar - 0,317 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,754) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti DER tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan DER yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat daripada perusahaan dengan DER lebih kecil. c. T hitung variabel OPINI pada tahun 2006 sebesar 0,630 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,534) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti OPINI tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian tidak semua nilai total aktiva dan penjualannya lebih besar dari perusahaan yang memperoleh opini wajar dengan pengecualian. Hal ini sesuai dengan penelitian Carslaw dan Kaplan (1991), Ahmad Husni Fahmi (2009). d. T hitung variabel KAP pada tahun 2006 sebesar 0,166 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,869) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang diaudit dengan KAP kecil cenderung memiliki audit delay yang lebih panjang dari perusahaan yang diaudit oleh KAP besar. Tabel 4 Hasil Uji Statistik t Tahun 2007 Model t 1 (Constant) 7,881 TAT07 ,127 DER07 1,090 OPINI07 3,394 KAP07 -2,266 Dependent Variable: DELAY07
Sig. ,000 ,900 ,286 ,002 ,032
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
Berdasarkan Tabel 4, maka diperoleh Hipotesis: a. T hitung variabel TAT pada Tahun 2007 sebesar 0,127 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,900) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti TAT tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan TAT yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat dibanding perusahaan dengan TAT lebih kecil. b. T hitung variabel DER pada tahun 2007 sebesar 1,050 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,286) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti DER tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan DER yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat daripada perusahaan dengan DER lebih kecil. c. T hitung variabel OPINI pada tahun 2007 sebesar 3,394 > t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,002) < nilai α(0,05). Maka Ha diterima, berarti OPINI berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian menyelesaikan audit lebih cepat dibandingkan perusahaan yang memperoleh opini wajar dengan pengecualian. Hal ini sesuai dengan penelitian Aston, et al. (1987), Raja Ahmad dan Kamarudin (2000), Ratnawaty (2005). d. T hitung variabel KAP pada tahun 2007 sebesar -2,266 < t table sebesar 2,059 dengan sigt (0,032) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang diaudit dengan KAP kecil cenderung memiliki audit delay yang lebih panjang dari perusahaan yang diaudit oleh KAP besar. Tabel 5 Hasil Uji Statistik t Tahun 2008 Model t 1 (Constant) 9,593 TAT08 ,671 DER08 ,701 OPINI08 -,497 KAP08 ,184 Dependent Variable: DELAY08
Sig. ,000 ,508 ,490 ,624 ,855
Berdasarkan Tabel 5, maka diperoleh Hipotesis: a.T hitung variabel TAT pada Tahun 2008 sebesar 0,671 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,508) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti TAT tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan TAT yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat dibanding perusahaan dengan TAT lebih kecil. b. T hitung variabel DER pada tahun 2008 sebesar 0,701 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,490) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti DER tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan DER yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat daripada perusahaan dengan DER lebih kecil. c. T hitung variabel OPINI pada tahun 2008 sebesar -0,497 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,624) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti OPINI tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian tidak semua nilai total aktiva dan penjualannya lebih besar dari perusahaan
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
yang memperoleh opini wajar dengan pengecualian. Hal ini sesuai dengan penelitian Carslaw dan Kaplan (1991), Ahmad Husni Fahmi (2009). d. T hitung variabel KAP pada tahun 2008 sebesar 0,184 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,855) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang diaudit dengan KAP kecil cenderung memiliki audit delay yang lebih panjang dari perusahaan yang diaudit oleh KAP besar. Tabel 6 Hasil Uji Statistik t Tahun 2009 Model t Sig. 1 (Constant) 15,073 ,000 TAT09 -,538 ,596 DER09 3,210 ,004 OPINI09 -,533 ,599 KAP09 1,530 ,138 Dependent Variable: DELAY09 Berdasarkan Tabel 6, maka diperoleh Hipotesis: a. T hitung variabel TAT pada Tahun 2009 sebesar -0,538 < t table sebesar 2,059 dengan sigt (0,596) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti TAT tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan TAT yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat dibanding perusahaan dengan TAT lebih kecil. b. T hitung variabel DER pada tahun 2009 sebesar 3,210 > t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,004) < nilai α (0,05). Maka Ha diterima, berarti DER berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan DER yang lebih kecil menyelesaikan audit lebih cepat daripada perusahaan dengan DER lebih besar. Perusahaan yang memiliki jumlah hutang kecil (nilai DER yang kecil) biasanya ingin mempercepat publikasi laporan keuangan karena itu merupakan berita baik. c. T hitung variabel OPINI pada tahun 2008 sebesar -0,533 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,599) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti OPINI tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian tidak semua nilai total aktiva dan penjualannya lebih besar dari perusahaan yang memperoleh opini wajar dengan pengecualian. Hal ini sesuai dengan penelitian Carslaw dan Kaplan (1991), Ahmad Husni Fahmi (2009). d. T hitung variabel KAP pada tahun 2009 sebesar 1,530 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,8138) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang diaudit dengan KAP kecil cenderung memiliki audit delay yang lebih panjang dari perusahaan yang diaudit oleh KAP besar.
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
Uji F atau ANOVA Tabel 7 ANOVA(b) tahun 2004 Model
Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 4170,622 4 1042,656 1,668 ,189(a) Residual 15624,744 25 624,990 Total 19795,367 29 a Predictors: (Constant), KAP04, TAT04, DER04, OPINI04 b Dependent Variable: DELAY04 Berdasarkan tabel tersebut, untuk melihat pengaruh secara serentak dilakukan dengan uji F yaitu pengujian secara serentak pengaruh rasio keuangan (X) terhadap prediksi pertumbuhan laba (Y). Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, diketahui : a = 5% df1 =4 df2 = (n-k-1) = 30-4-1= 25 Keterangan : a: Tingkat Signifikansi df1 : Derajat Kebebasan 4 df2: Derajat Kebebasan 25 Hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 2,759 dicari dengan menggunakan perintah =FINV(0,05:4:25) pada Microsoft Excel. Pada pengujian ini besarnya Fhitung pada tahun 2004 sebesar 1,668 < Ftabel sebesar 2,759 dan jika dilihat dari nilai signifikansi Fhitung sebesar 0,189 > 0,05, maka Ha ditolak dan model regresi tidak dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh TAT, DER, OPINI, dan KAP terhadap AUDIT DELAY. Tabel 8 ANOVA(b) tahun 2005 Sum of Model Squares df Mean Square F 1 Regression 1600,517 4 400,129 1,466 Residual 6824,450 25 272,978 Total 8424,967 29 a Predictors: (Constant), KAP05, TAT05, DER05, OPINI05 b Dependent Variable: DELAY05
Sig. ,242(a)
Pada pengujian ini besarnya Fhitung pada tahun 2005 sebesar 1,466 < Ftabel sebesar 2,759 dan jika dilihat dari nilai signifikansi Fhitung sebesar 0,242 > dari 0,05, maka Ha ditolak dan model
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
regresi tidak dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh TAT, DER, OPINI, dan KAP terhadap AUDIT DELAY. Tabel 9 ANOVA(b) tahun 2006 Model
Sum of Mean Squares df Square F 1 Regression 386,305 4 96,576 ,526 Residual 4587,562 25 183,502 Total 4973,867 29 a Predictors: (Constant), KAP06, DER06, TAT06, OPINI06 b Dependent Variable: DELAY06
Sig. ,717(a)
Pada pengujian ini besarnya Fhitung pada tahun 2006 sebesar 0,526 < Ftabel sebesar 2,759 dan jika dilihat dari nilai signifikansi Fhitung sebesar 0,717 > 0,05, maka Ha ditolak dan model regresi tidak dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh TAT, DER, OPINI, dan KAP terhadap AUDIT DELAY. Tabel 10 ANOVA(b) tahun 2007 Model
Sum of Squares df Mean Square F 1 Regression 2133,601 4 533,400 2,932 Residual 4547,366 25 181,895 Total 6680,967 29 a Predictors: (Constant), KAP07, TAT07, DER07, OPINI07 b Dependent Variable: DELAY07
Sig. ,041(a)
Pada pengujian ini besarnya Fhitung pada tahun 2007 sebesar 2,932 > Ftabel sebesar 2,759 dan jika dilihat dari nilai signifikansi Fhitung sebesar 0,04 < 0,05, maka Ha diterima dan model regresi dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh TAT, DER, OPINI, dan KAP terhadap Audit Delay. Tabel 11 ANOVA(b) tahun 2008 Model
Sum of Squares df Mean Square F 1 Regression 379,262 4 94,816 ,542 Residual 4371,704 25 174,868 Total 4750,967 29 a Predictors: (Constant), KAP08, TAT08, DER08, OPINI08 b Dependent Variable: DELAY08
Sig. ,706(a)
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
Pada pengujian ini besarnya Fhitung pada tahun 2008 sebesar 0,542 < Ftabel sebesar 2,759 dan jika dilihat dari nilai signifikansi Fhitung sebesar 0,706 > 0,05, maka Ha ditolak dan model regresi tidak dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh TAT, DER, OPINI, dan KAP terhadap AUDIT DELAY. Tabel 12 ANOVA(b) tahun 2009 Model
Sum of Squares df Mean Square F 1 Regression 564,251 4 141,063 2,676 Residual 1317,616 25 52,705 Total 1881,867 29 a Predictors: (Constant), KAP09, TAT09, DER09, OPINI09 b Dependent Variable: DELAY09
Sig. ,055(a)
Pada pengujian ini besarnya signifikansi Fhitung pada tahun 2009 sebesar 2,676 < Ftabel sebesar 2,759 dan jika dilihat dari nilai probabilitas Fhitung sebesar 0,055 > dari 0,05, maka Ha ditolak dan model regresi tidak dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh TAT, DER, OPINI, dan KAP terhadap AUDIT DELAY.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab 4 (empat), maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara parsial, pada tahun 2004 TAT, DER, OPINI dan KAP tidak mempengaruhi Audit Delay. Pada tahun 2005, hanya OPINI yang mempengaruhi Audit Delay. Tahun 2006, tidak ada yang mempengaruhi. Tahun 2007, kembali variabel OPINI mempengaruhi Audit Delay. Pada tahun 2008, keempat variabel tersebut tidak ada yang berpengaruh. Dan tahun 2009, DER berpengaruh terhadap Audit Delay. 2. Secara simultan, ditunjukkan bahwa TAT, DER, OPINI, dan KAP bersama – sama berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay pada tahun 2007. Sedangkan pada tahun 2004, 2005, 2006, 2008, dan 2009, tidak berpengaruh. Saran Dari hasil penelitian, saran yang dapat peneliti berikan kepada peneliti berikutnya yaitu: Dalam penelitian ini hanya digunakan sampel perusahaan barang konsumsi. Hal ini tidak dapat mewakili keadaan seluruh perusahaan di Indonesia, sebaiknya untuk penelitian selanjutnya sampel tidak dibatasi pada perusahaan barang konsumsi tetapi seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI.
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
DAFTAR PUSTAKA Ahmad, R. A. R. dan K. A. Kamarudin. 2001. Audit Delay and The Timelinness of Corporate Reporting : Malaysian Evidence. Arens, Alvin A. 2004. Auditing dan Pelayanan Verifikasi, Edisi Kesembilan. Jakarta : Indeks. Bodie, Z., Alex Kane dan Alan J. Marcus. 2004. Essentials Investasi, ed 5. McGraw-Hill Irwin. Fahmi, Ahmad H. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Perbankan yang Listing di BEI. Skripsi. Universitas Gunadarma. Jakarta. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang, Badan Penerbit UNDIP. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan, Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Mulyadi. 2002. Auditing. Universitas Gajah Mada : penerbit Salemba Empat. Ratnawaty dan Toto Sugiharto. 2005. Audit Delay pada Industri Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Faktor yang Mempengaruhi. Proceeding Seminar Nasional PESAT. Universitas Gunadarma. Jakarta. Sejati, Anggit W. 2007. Analisis Faktor - faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Go Public di BEJ Tahun 2003-2005. Skripsi. UNNES. Semarang. Simbolon, Kartika P. 2009. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Sumatra Utara. Medan. Subekti, Imam dan Novi Wulandari W. 2004. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi,991-1001. Sugiono. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfa Beta. Utami, Wiwik. 2006. Analisis Determinan Audit Delay Kajian Empiris di Bursa Efek Jakarta. Bulletin Penelitian No.09 Tahun 2006. Universitas Mercu Buana. Jakarta. www.idx.co.
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2009 Carissa Fitrianti, Iman Murtono Soenhadji, Ph.D Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2010
ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Total Asset Turnover Ratio (TAT), Debt to Equity Ratio (DER), Opini audit, dan Kantor KAP terhadap audit delay baik secara simultan maupun parsial. Pentingnya ketepatan waktu pelaporan keuangan bagi pembuatan keputusan, dimana audit delay menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terlambatnya pelaporan keuangan, menjadikan audit delay serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat menjadi salah satu objek penelitian yang diteliti. Adapun faktor-faktor yang akan diuji kembali dalam penelitian ini adalah TAT, DER, OPINI dan KAP. Teknik pengumpulan datanya melalui perantara, yakni Pusat Referensi Pasar Modal (Capital Market Reference Center) (PRPM) dengan jumlah populasi 30 perusahaan. Alat analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis korelasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan uji F dan uji t dan koefisien korelasi berganda. Berdasarkan Hasil Analisis Deskriptif, dapat kita ketahui bahwa Rata-rata Audit Delaynya pada tahun 2004 adalah selama 99,43 hari. Tahun 2005 selama 93,37 hari. Tahun 2006 selama 90,0667 hari. Tahun 2007 selama 89,03 hari. Tahun 2008 selama 94,37 hari. Dan Tahun 2009 selama 93,07 hari. Ditiap-tiap tahun dan dengan pengujian yang berbedabeda, dapat kita ketahui TAT, DER, OPINI, dan KAP mempunyai pengaruh terhadap Audit Delay terutama pada tahun 2007, hal ini bisa dilihat dari hasil uji F (uji simultan). Apabila berdasarkan uji t (parsial), yang berpengaruh terhadap audit delay adalah OPINI di tahun 2005 dan 2007 serta DER di tahun 2009. Sedangkan hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa yang berpengaruh adalah OPINI dan KAP di tahun 2004, OPINI di 2007, dan DER di 2009. Dan berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi, didapatkan bahwa variasi TAT,DER,OPINI, dan KAP dapat menjelaskan variasi audit delay paling besar ditahun 2007, yakni sebesar 31,9%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model. (2001-2009) Kata Kunci : Audit Delay, DER, KAP, OPINI dan TAT ( xii + 62 halaman + lampiran )
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
ABSTRACT The purpose of this study is to determine the influence of Total Asset Turnover Ratio (TAT), Debt to Equity Ratio (DER), audit opinion, and the Office of the audit delay KAP either simultaneously or partial. The importance of timeliness of financial reporting for decision making, where the audit delay have been a factor affecting the delay in financial reporting, making the audit delay and the factors influencing it can be one subjects were studied. The factors that will be tested again in this research is TAT, DER, OPINION and KAP. Technique of collecting data through an intermediary, namely the Capital Market Reference Center (Capital Market Reference Center) (PRPM) with a total population of 30 companies. Data analysis tool used is descriptive statistics and correlation analysis. Methods of data analysis used in this study is multiple linear regression with the F test and t test and multiple correlation coefficients. Based on the results of descriptive analysis, we can know that the average audit Delay in the year 2004 is 99.43 days long. Year 2005 for 93.37 days. Year 2006 during 90.0667 days. Year 2007 for 89.03 days. Year 2008 for 94.37 days. And the Year 2009 for 93.07 days. In each and every year and with different tests, we can know TAT, DER, OPINION, and KAP has an influence on Audit Delay in the year 2007 especially, it can be seen from the results of F test (simultaneous test). If based on t test (partial), the effect on audit delay was OPINION in 2005 and 2007 and DER in the year 2009. While the results of correlation analysis showed that the effect is OPINION and KAP in the year 2004, OPINION in 2007, and DER in 2009. And based on the calculation of the coefficient of determination, it was found that the variation of TAT, DER, OPINION, and the firm can explain the large variation of audit delay in 2007, which amounted to 31.9%, while the rest is explained by other causes outside the model. (2001-2009) Keywords: audit delay, DER, KAP, OPINION and TAT (xii + 62 pages + appendix) PENDAHULUAN Berdasarkan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP 36/PM/2003 tanggal 30 September 2003, setiap perusahaan diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik kepada Badan Pengawas Pasar Modal selambat-lambatnya 90 hari terhitung sejak berakhirnya tanggal tahun buku. Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan
mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dinamai dengan audit delay. Semakin panjang audit delay, maka semakin lama auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Pentingnya ketepatan waktu pelaporan keuangan bagi pembuatan keputusan, dimana audit delay menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terlambatnya pelaporan keuangan, menjadikan audit delay serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat menjadi salah satu objek penelitian yang diteliti. Adapun faktor-faktor yang akan diuji
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
kembali dalam penelitian ini adalah TAT, DER, OPINI dan KAP. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Ashton dan Elliot (1987), Carslaw dan Kaplan (1991), Hossain, M. A. dan P. J. Taylor (1998), Halim (2000), Subekti dan Novi (2004), Ratnawaty dan Toto Sugiharto (2005), Wiwik Utami (2006), Anggit Wasis Sejati (2007), Ahmad Husni Fahmi (2009), dan Kartika P. Simbolon (2009). Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian - penelitian sebelumnya adalah periode waktunya, dan perusahaannya. Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2004-2009”. Dengan rumusan masalah: 1.Bagaimana pengaruh faktor-faktor Total Asset Turnover Ratio (TAT), Debt to Equity Ratio (DER), Opini audit, dan Kantor KAP terhadap audit delay secara parsial? 2.Bagaimana pengaruh faktor-faktor Total Asset Turnover Ratio (TAT), Debt to Equity Ratio (DER), Opini audit, dan Kantor KAP terhadap audit delay secara simultan? Dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh Total Asset Turnover Ratio (TAT), Debt to Equity Ratio (DER), Opini audit, dan Kantor KAP terhadap audit delay baik secara parsial. 2. Mengetahui pengaruh Total Asset Turnover Ratio (TAT), Debt to Equity Ratio (DER), Opini audit, dan Kantor KAP terhadap audit delay secara simultan.
Dari uraian diatas kerangka berfikir digambarkan dengan bagan sebagai berikut : Total Asset Turnover Ratio(TAT) (X1 Debt to Equity Ratio(DER) (X2) Opini Auditor
Audit Delay (Y)
(OPINI) (X3) Kategori Kantor Akuntan Publik (X4)
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka penulis mengambil hipotesis secara umum sebagai berikut : H1 : TAT, DER, OPINI dan KAP secara parsial berpengaruh terhadap audit delay. H2 : TAT, DER, OPINI dan KAP secara simultan berpengaruh terhadap audit delay.
TELAAH PUSTAKA Menurut Ashton, Willingham dan Elliot (1987) dalam (Anggit, 2007) dikatakan bahwa proses audit sangat memerlukan waktu yang berakibat adanya audit delay yang nantinya akan sangat berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan. Audit delay merupakan lamanya waktu dari tanggal tutup tahun fiskal perusahaan sampai dengan tanggal laporan auditor.
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
Faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay a) Total Assets Turover Ratio (TAT) Zane Bodie, Alex Kane dan Alan J. Marcus mengatakan Asset turnover adalah rasio keuangan yang mengukur efisiensi perusahaan dari yang menggunakan aset dalam menghasilkan pendapatan penjualan atau pendapatan penjualan kepada perusahaan. (2004). Asset Turnover =
Sales Average Total Assets
b) Debt to Equity Ratio (DER) Debt to equity ratio menggambarkan perbandingan antara total kewajiban dengan ekuitas perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha. Semakin besar Debt to Equity Ratio menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang- hutang daripada ekuitas. Sehingga, perusahaan dengan hutang yang besar cenderung mendesak auditor untuk memulai dan menyelesaikan audit lebih cepat, dikarenakan perusahaan dengan jumlah hutang yang besar dimonitor oleh kreditor. DER =
Total Utang Total Ekuitas
c) Opini Audit Opini Audit yang diberikan oleh auditor melalui beberapa tahap audit yang dilakukan dapat memberikan simpulan atas opini yang harus diberikan terhadap laporan keuangan yang diauditnya. Arens mengemukakan bahwa laporan audit adalah langkah terakhir dari seluruh proses audit (2004:66). d) Kategori KAP
Pada umumnya, Kantor Akuntan Publik (KAP) besar yang bekerja sama dengan internasional memiliki insentif yang kuat, untuk menyelesaikan proses audit yang cepat sehingga dapat mempertahankan reputasi mereka. Selain itu, KAP besar juga mempunyai lebih banyak sumber daya sehingga dapat bekerja lebih efisien dan memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam penjadwalan untuk menyelesaikan audit secara tepat waktu.
METODE PENELITIAN Obyek penelitian yang digunakan adalah beberapa perusahaan yang bergerak di sektor industri barang konsumsi yang sudah go public di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2009. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan setiap tahunnya, maka diperoleh 30 perusahaan yang dapat dijadikan objek penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji t (t-test) digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial guna menunjukkan pengaruh tiap variabel independen secara individu terhadap variabel dependen. Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% diketahui : a = 0,05 df2 = (n-k-1) =30-4-1 =25 Keterangan : a: Tingkat Signifikansi df2: Derajat Kebebasan 4
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
Hasil yang diperoleh untuk t tabel adalah sebesar 2,059 dicari dengan menggunakan perintah =TINV(0,05:25) pada Microsoft Excel. Tabel 1 Hasil Uji Statistik t Tahun 2004 Model t Sig. 1 (Constant) 7,655 ,000 TAT04 -,255 ,801 DER04 ,096 ,924 OPINI04 ,744 ,464 KAP04 ,974 ,339 Dependent Variable: DELAY04 Berdasarkan Tabel 1, maka diperoleh Hipotesis: a. T hitung variabel TAT pada Tahun 2004 sebesar -0,255 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,801) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti TAT tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan TAT yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan dengan TAT yang lebih kecil. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun tersebut, efisiensi penggunaan aktiva perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan tidak memperpendek audit delay. Hal ini mendukung hasil penelitian Ratnawaty (2005). b. T hitung variabel DER pada tahun 2004 sebesar 0,096 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,924) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti DER tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini mendukung penelitian Hossain dan Taylor (1998), Ratnawati (2005), dan Kartika P. Simbolon (2009) yaitu perusahaan dengan DER yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat dibanding perusahaan dengan DER lebih rendah.
c. T hitung variabel OPINI pada tahun 2004 sebesar 0,744 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,464) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti OPINI tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian tahun 2004 menunjukkan bahwa perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian tidak menyelesaikan audit lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang memperoleh opini wajar dengan pengecualian. Mungkin dikarenakan perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian tidak semua nilai total aktiva dan penjualannya lebih besar dari perusahaan yang memperoleh opini wajar dengan pengecualian. Hal ini sesuai dengan penelitian Carslaw dan Kaplan (1991), Ahmad Husni Fahmi (2009). d. T hitung variabel KAP pada tahun 2004 sebesar 0, 974 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,339) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang diaudit KAP kecil, cenderung memiliki audit delay yang lebih lama. Tabel 2 Hasil Uji Statistik t Tahun 2005 Model t (Constant) 11,778 TAT05 -,732 DER05 ,221 OPINI05 2,354 KAP05 -1,947 Dependent Variable: DELAY05 1
Sig. ,000 ,471 ,827 ,027 ,063
Berdasarkan Tabel 2, maka diperoleh Hipotesis: a. T hitung variabel TAT pada Tahun 2005 sebesar -0,732 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,471) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti TAT tidak berpengaruh terhadap audit delay.
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan TAT yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat dibanding perusahaan dengan TAT lebih kecil. b. T hitung variabel DER pada tahun 2005 sebesar 0,221 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,827) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti DER tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan DER yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat daripada perusahaan dengan DER lebih kecil. c. T hitung variabel OPINI pada tahun 2005 sebesar 2,354 > t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,027) < nilai α(0,05). Maka Ha diterima, berarti OPINI berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian menyelesaikan audit lebih cepat dibandingkan perusahaan yang memperoleh opini wajar dengan pengecualian. Hal ini sesuai dengan penelitian Aston, et al. (1987), Raja Ahmad dan Kamarudin (2000), Ratnawaty (2005). d. T hitung variabel KAP pada tahun 2005 sebesar -1,947 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,063) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang diaudit dengan KAP kecil cenderung memiliki audit delay yang lebih panjang dari perusahaan yang diaudit oleh KAP besar.
Tabel 3 Hasil Uji Statistik t Tahun 2006
t 16,398 TAT06 -,980 DER06 -,317 OPINI06 ,630 KAP06 ,166 Dependent Variable: DELAY06 1
Model (Constant)
Sig. ,000 ,336 ,754 ,534 ,869
Berdasarkan Tabel 3, maka diperoleh Hipotesis: a.T hitung variabel TAT pada Tahun 2006 sebesar -0,980 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,336) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti TAT tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan TAT yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat dibanding perusahaan dengan TAT lebih kecil. b. T hitung variabel DER pada tahun 2006 sebesar - 0,317 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,754) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti DER tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan DER yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat daripada perusahaan dengan DER lebih kecil. c. T hitung variabel OPINI pada tahun 2006 sebesar 0,630 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,534) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti OPINI tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian tidak semua nilai total aktiva dan penjualannya lebih besar dari perusahaan yang memperoleh opini wajar dengan pengecualian. Hal ini sesuai dengan penelitian Carslaw dan Kaplan (1991), Ahmad Husni Fahmi (2009). d. T hitung variabel KAP pada tahun 2006 sebesar 0,166 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,869) > nilai α(0,05). Maka
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
Ha ditolak, berarti KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang diaudit dengan KAP kecil cenderung memiliki audit delay yang lebih panjang dari perusahaan yang diaudit oleh KAP besar. Tabel 4 Hasil Uji Statistik t Tahun 2007 Model t Sig. 1 (Constant) 7,881 ,000 TAT07 ,127 ,900 DER07 1,090 ,286 OPINI07 3,394 ,002 KAP07 -2,266 ,032 Dependent Variable: DELAY07 Berdasarkan Tabel 4, maka diperoleh Hipotesis: a. T hitung variabel TAT pada Tahun 2007 sebesar 0,127 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,900) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti TAT tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan TAT yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat dibanding perusahaan dengan TAT lebih kecil. b. T hitung variabel DER pada tahun 2007 sebesar 1,050 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,286) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti DER tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan DER yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat daripada perusahaan dengan DER lebih kecil. c. T hitung variabel OPINI pada tahun 2007 sebesar 3,394 > t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,002) < nilai α(0,05). Maka Ha diterima, berarti OPINI berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa
pengecualian menyelesaikan audit lebih cepat dibandingkan perusahaan yang memperoleh opini wajar dengan pengecualian. Hal ini sesuai dengan penelitian Aston, et al. (1987), Raja Ahmad dan Kamarudin (2000), Ratnawaty (2005). d. T hitung variabel KAP pada tahun 2007 sebesar -2,266 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,032) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang diaudit dengan KAP kecil cenderung memiliki audit delay yang lebih panjang dari perusahaan yang diaudit oleh KAP besar. Tabel 5 Hasil Uji Statistik t Tahun 2008 Model t 1 (Constant) 9,593 TAT08 ,671 DER08 ,701 OPINI08 -,497 KAP08 ,184 Dependent Variable: DELAY08
Sig. ,000 ,508 ,490 ,624 ,855
Berdasarkan Tabel 5, maka diperoleh Hipotesis: a.T hitung variabel TAT pada Tahun 2008 sebesar 0,671 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,508) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti TAT tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan TAT yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat dibanding perusahaan dengan TAT lebih kecil. b. T hitung variabel DER pada tahun 2008 sebesar 0,701 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,490) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti DER tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
DER yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat daripada perusahaan dengan DER lebih kecil. c. T hitung variabel OPINI pada tahun 2008 sebesar -0,497 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,624) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti OPINI tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian tidak semua nilai total aktiva dan penjualannya lebih besar dari perusahaan yang memperoleh opini wajar dengan pengecualian. Hal ini sesuai dengan penelitian Carslaw dan Kaplan (1991), Ahmad Husni Fahmi (2009). d. T hitung variabel KAP pada tahun 2008 sebesar 0,184 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,855) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang diaudit dengan KAP kecil cenderung memiliki audit delay yang lebih panjang dari perusahaan yang diaudit oleh KAP besar. Tabel 6 Hasil Uji Statistik t Tahun 2009 Model t Sig. 1 (Constant) 15,073 ,000 TAT09 -,538 ,596 DER09 3,210 ,004 OPINI09 -,533 ,599 KAP09 1,530 ,138 Dependent Variable: DELAY09 Berdasarkan Tabel 6, maka diperoleh Hipotesis: a. T hitung variabel TAT pada Tahun 2009 sebesar -0,538 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,596) > nilai α (0,05). Maka Ha ditolak, berarti TAT tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perusahaan dengan TAT yang lebih besar tidak menyelesaikan audit lebih cepat dibanding perusahaan dengan TAT lebih kecil. b. T hitung variabel DER pada tahun 2009 sebesar 3,210 > t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,004) < nilai α (0,05). Maka Ha diterima, berarti DER berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan DER yang lebih kecil menyelesaikan audit lebih cepat daripada perusahaan dengan DER lebih besar. Perusahaan yang memiliki jumlah hutang kecil (nilai DER yang kecil) biasanya ingin mempercepat publikasi laporan keuangan karena itu merupakan berita baik. c. T hitung variabel OPINI pada tahun 2008 sebesar -0,533 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,599) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti OPINI tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian tidak semua nilai total aktiva dan penjualannya lebih besar dari perusahaan yang memperoleh opini wajar dengan pengecualian. Hal ini sesuai dengan penelitian Carslaw dan Kaplan (1991), Ahmad Husni Fahmi (2009). d. T hitung variabel KAP pada tahun 2009 sebesar 1,530 < t table sebesar 2,059 dengan sig-t (0,8138) > nilai α(0,05). Maka Ha ditolak, berarti KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini dikarenakan perusahaan yang diaudit dengan KAP kecil cenderung memiliki audit delay yang lebih panjang dari perusahaan yang diaudit oleh KAP besar.
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
Tabel 8 ANOVA(b) tahun 2005
Uji F atau ANOVA Tabel 7 ANOVA(b) tahun 2004 Model 1 Regr essio n Resid ual Total
Sum of Squares df 4170,6 22 15624, 744 19795, 367
4 25
Mean Square F 1, 1042,6 66 56 8 624,99 0
Sig. ,18 9 (a)
29
a Predictors: (Constant), KAP04, TAT04, DER04, OPINI04 b Dependent Variable: DELAY04 Berdasarkan tabel tersebut, untuk melihat pengaruh secara serentak dilakukan dengan uji F yaitu pengujian secara serentak pengaruh rasio keuangan (X) terhadap prediksi pertumbuhan laba (Y). Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, diketahui : a = 5% df1 =4 df2 = (n-k-1) = 30-4-1= 25 Keterangan : a: Tingkat Signifikansi df1 : Derajat Kebebasan 4 df2: Derajat Kebebasan 25 Hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 2,759 dicari dengan menggunakan perintah =FINV(0,05:4:25) pada Microsoft Excel. Pada pengujian ini besarnya Fhitung pada tahun 2004 sebesar 1,668 < Ftabel sebesar 2,759 dan jika dilihat dari nilai signifikansi Fhitung sebesar 0,189 > 0,05, maka Ha ditolak dan model regresi tidak dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh TAT, DER, OPINI, dan KAP terhadap AUDIT DELAY.
Sum of Mean Squares df Square F Sig. 1600,5 400,12 1,4 ,242 4 17 9 66 (a) 6824,4 272,97 25 50 8 8424,9 29 67 a Predictors: (Constant), KAP05, TAT05, DER05, OPINI05 b Dependent Variable: DELAY05 Model 1 Regre ssion Resid ual Total
Pada pengujian ini besarnya Fhitung pada tahun 2005 sebesar 1,466 < Ftabel sebesar 2,759 dan jika dilihat dari nilai signifikansi Fhitung sebesar 0,242 > dari 0,05, maka Ha ditolak dan model regresi tidak dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh TAT, DER, OPINI, dan KAP terhadap AUDIT DELAY. Tabel 9 ANOVA(b) tahun 2006 Model 1 Regr essio n Resi dual Total
Sum of Squares df
Mean Square F
386,30 5
4
96,576 ,526
25
183,50 2
4587,5 62 4973,8 67
29
Predictors: (Constant), KAP06, DER06, TAT06, OPINI06 b Dependent Variable: DELAY06 Pada pengujian ini besarnya Fhitung pada tahun 2006 sebesar 0,526 < Ftabel sebesar 2,759 dan jika dilihat dari nilai signifikansi Fhitung sebesar 0,717 > 0,05, maka Ha ditolak dan model regresi tidak a
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
Sig. ,717 (a)
dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh TAT, DER, OPINI, dan KAP terhadap AUDIT DELAY.
signifikansi Fhitung sebesar 0,706 > 0,05, maka Ha ditolak dan model regresi tidak dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh TAT, DER, OPINI, dan KAP terhadap AUDIT DELAY.
Tabel 10 ANOVA(b) tahun 2007 Model Sum of Mean Squares df Square F Sig. 1 Reg 2133,60 533,40 2,9 ,041 ress 4 1 0 32 (a) ion Resi 4547,36 181,89 25 dual 6 5 Tot 6680,96 29 al 7 a Predictors: (Constant), KAP07, TAT07, DER07, OPINI07 b Dependent Variable: DELAY07 Pada pengujian ini besarnya Fhitung pada tahun 2007 sebesar 2,932 > Ftabel sebesar 2,759 dan jika dilihat dari nilai signifikansi Fhitung sebesar 0,04 < 0,05, maka Ha diterima dan model regresi dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh TAT, DER, OPINI, dan KAP terhadap Audit Delay.
Tabel 12 ANOVA(b) tahun 2009 Model 1 Regres sion Residu al Total
Sum of Squares df 564,251 4
Mean Square F Sig. 141,06 2,6 ,055 3 76 (a)
1317,61 25 52,705 6 1881,86 29 7 a Predictors: (Constant), KAP09, TAT09, DER09, OPINI09 b Dependent Variable: DELAY09 Pada pengujian ini besarnya signifikansi Fhitung pada tahun 2009 sebesar 2,676 < Ftabel sebesar 2,759 dan jika dilihat dari nilai probabilitas Fhitung sebesar 0,055 > dari 0,05, maka Ha ditolak dan model regresi tidak dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh TAT, DER, OPINI, dan KAP terhadap AUDIT DELAY.
Tabel 11 ANOVA(b) tahun 2008 Model
Sum of Squares df
1 Regressi on Residua l Total
379,262 4
Mean Square F ,5 94,816 42 174,86 8
4371,70 25 4 4750,96 29 7 a Predictors: (Constant), KAP08, TAT08, DER08, OPINI08 b Dependent Variable: DELAY08 Pada pengujian ini besarnya Fhitung pada tahun 2008 sebesar 0,542 < Ftabel sebesar 2,759 dan jika dilihat dari nilai
KESIMPULAN DAN SARAN Sig. ,706 (a)
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab 4 (empat), maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara parsial, pada tahun 2004 TAT, DER, OPINI dan KAP tidak mempengaruhi Audit Delay. Pada tahun 2005, hanya OPINI yang mempengaruhi Audit Delay. Tahun 2006, tidak ada yang mempengaruhi. Tahun 2007, kembali variabel OPINI
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
mempengaruhi Audit Delay. Pada tahun 2008, keempat variabel tersebut tidak ada yang berpengaruh. Dan tahun 2009, DER berpengaruh terhadap Audit Delay. 2. Secara simultan, ditunjukkan bahwa TAT, DER, OPINI, dan KAP bersama – sama berpengaruh secara signifikan terhadap Audit Delay pada tahun 2007. Sedangkan pada tahun 2004, 2005, 2006, 2008, dan 2009, tidak berpengaruh. Saran Dari hasil penelitian, saran yang dapat peneliti berikan kepada peneliti berikutnya yaitu: Dalam penelitian ini hanya digunakan sampel perusahaan barang konsumsi. Hal ini tidak dapat mewakili keadaan seluruh perusahaan di Indonesia, sebaiknya untuk penelitian selanjutnya sampel tidak dibatasi pada perusahaan barang konsumsi tetapi seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, R. A. R. dan K. A. Kamarudin. 2001. Audit Delay and The Timelinness of Corporate Reporting : Malaysian Evidence. Arens, Alvin A. 2004. Auditing dan Pelayanan Verifikasi, Edisi Kesembilan. Jakarta : Indeks. Bodie, Z., Alex Kane dan Alan J. Marcus. 2004. Essentials Investasi, ed 5. McGraw-Hill Irwin.
Fahmi, Ahmad H. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Perbankan yang Listing di BEI. Skripsi. Universitas Gunadarma. Jakarta. Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang, Badan Penerbit UNDIP. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan, Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Mulyadi. 2002. Auditing. Universitas Gajah Mada : penerbit Salemba Empat. Ratnawaty dan Toto Sugiharto. 2005. Audit Delay pada Industri Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Faktor yang Mempengaruhi. Proceeding Seminar Nasional PESAT. Universitas Gunadarma. Jakarta. Sejati, Anggit W. 2007. Analisis Faktor faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Go Public di BEJ Tahun2003-2005. Skripsi. UNNES. Semarang. Simbolon, Kartika P. 2009. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Sumatra Utara. Medan. Subekti, Imam dan Novi Wulandari W. 2004. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi,991-1001.
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184
Sugiono. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfa Beta. Utami, Wiwik. 2006. Analisis Determinan Audit Delay Kajian Empiris di Bursa Efek Jakarta. Bulletin Penelitian No.09 Tahun 2006. Universitas Mercu Buana. Jakarta. www.idx.co
Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 20206184