Dari Redaksi Memasuki paruh kedua 2010, KSEI meluncurkan fasilitas baru eBay. Melalui fasilitas baru ini informasi kepemilikan saham scrip dan scripless bisa terkonsolidasi. Buat otoritas, dengan aplikasi berbasis web ini, Bapepam-LK akan semakin mudah dan cepat dalam melakukan monitoring dan analisa kepemilikan Efek. Selamat tinggal era manual. Upaya menciptakan pasar yang efisien dan cross border trading and settlement masih menjadi isu utama yang diangkat dalam The 2nd Annual Securities Processing Asia. Kami juga memperkenalkan wajah direksi baru KSEI untuk periode 2010-2013 yang diharapkan mampu membawa KSEI lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada pemakai jasanya dan tak henti melakukan inovasi serta liputan Konferensi Pers peluncuran desain baru Kartu AKSes yang diharapkan dapat menambah dan meningkatkan kepercayaan investor dalam berinvestasi dengan aman dan transparan di pasar modal Indonesia. Selamat membaca!
Redaksi
Website KSEI ������������� www.ksei.co.id �������������� Toll Free
��������������� 0800 -1- 865734 ����������������� Call Center KSEI ������������������ 021 - 515 2855
Fasilitas eBAE
Efisiensi Pelaporan
Kepemilikan Efek
Untuk menghindari perdagangan dan kepemilikan Efek tidak wajar, Bapepam-LK melalui KSEI melakukan pengembangan Fasilitas eBAE. Melalui fasilitas baru ini informasi kepemilikan dan transaksi saham scrip dan scripless akan terkonsolidasi.
S
ejalan dengan spirit yang diusung KSEI dalam mendukung proses efisiensi di pasar modal Indonesia, KSEI menyediakan Fasilitas eBAE yang merupakan pelaporan elektronik bagi Biro Administrasi Efek (BAE) sebagai salah satu pemakai jasa KSEI. Pengembangan fasilitas ini dilakukan berdasarkan hasil review Bapepam-LK yang
menginginkan adanya konsolidasi informasi kepemilikan dan transaksi saham scrip dan scripless. Selama ini pelaporan BAE masih dilakukan secara manual menggunakan kertas, sehingga perlu waktu lama bagi BapepamLK untuk melakukan konsolidasi data yang akan dimonitor atau dianalisa. Pelaporan
daftar isi 1
Fasilitas eBAE
3
The 2nd Annual Securities Processing Asia
5 6 7 8
Direksi Baru KSEI
Efisiensi Pelaporan Kepemilikan Efek Mereduksi ‘Regulatory & Setllement Barriers’
Kartu AKSes Baru KSEI ‘Dare To Dream’ aktivitas & Statistik
03 Edisi
Tahun 2010
������������� ����������
Edisi 03, 2010
dan informasi kepemilikan serta mutasi saham scrip tersebut juga tersebar di beberapa BAE dan Emiten. Dengan kondisi tersebut Bapepam-LK memandang perlu dilakukan perbaikan atas mekanisme pe laporan dan konsolidasi laporan sehingga dapat dilakukan secara elektronik dan terpusat yang dapat mengintegrasikan data kepemilikan saham scrip dan scripless. Dasar hukum pelaporan dan konsolidasi laporan ini adalah Peraturan Bapepam Nomor X.H.1 tentang Laporan Biro Admi nistrasi Efek atau Emiten dan Perusahaan Publik yang menyelenggarakan Administrasi Efek. Sesuai ketentuan Peraturan BapepamLK tersebut, maka BAE atau Emiten dan Perusahaan Publik yang menyelenggarakan administrasi Efek sendiri (BAE Inhouse) wajib menyampaikan laporan kepada Bapepam-LK. Periode pelaporan ini, sesuai yang digariskan dalam peraturan, ada yang dilaporkan baik dalam hitungan hari, bulanan ataupun tahunan. Laporan tersebut antara lain:
Fokuss
l Formulir X.H.1-1: Laporan Kepemilikan Efek Yang Mencapai 5% atau Lebih Dari Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh. l Formulir X.H.1-2: Laporan Kegiatan Registrasi. l Formulir X.H.1-3: Daftar Komposisi Pemilik Efek. l Formulir X.H.1-4: Daftar Denominasi Surat Efek. l Formulir X.H.1-5: Daftar Penyebaran Efek. l Formulir X.H.1-6: Laporan Bulanan Kepemilikan Saham Emiten atau Perusahaan Publik dan Rekapitulasi Yang Telah Dilaporkan.
“KSEI saat ini menyediakan Fasilitas eBAE, yang merupakan aplikasi pelaporan secara elektronik yang diperuntukkan untuk menggantikan Pelaporan X.H.1 yang masih dilakukan manual”
����������������������� ��������������� ����������� ��������������
����������������������� ��������������������� ���������������� ����������� �������
Oleh karena ke-6 (enam) jenis laporan ini (Pelaporan X.H.1) dilakukan dalam bentuk kertas (manual), maka pelaporan ini sangat tidak praktis untuk disimpan dan tidak fleksibel untuk diolah lebih lanjut untuk kebutuhan analisa karena datanya harus di-input ulang. Salah satu contoh kesulitan yang dihadapi adalah ketika melakukan review terhadap Emiten yang berhak mendapat potongan PPh sesuai dengan PP No. 81 tahun 2007. Keenam laporan tersebut tidak mencantumkan jumlah hari yang telah memenuhi syarat untuk mendapat potongan PPh pada setiap Emiten. Berbeda dengan pelaporan elektronik yang dapat mengakomodir kesulitan tersebut. Untuk itulah KSEI saat ini menyediakan Fasilitas eBAE, yang merupakan aplikasi pelaporan secara elektronik yang diper untukkan untuk menggantikan Pelapor an X.H.1 yang masih dilakukan manual. Seiring dengan kemajuan teknologi, pelaporan elektronik menjadikan sistem pelaporan yang teratur, efisien dan fleksibel. Dengan adanya fleksibilitas ini, diharapkan data Pelaporan X.H.1 dapat dimanfaatkan lebih dari sekadar untuk pelaporan rutin saja, namun dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti penentuan Emiten yang berhak mendapatkan potongan PPh atau kebutuhan analisa data lainnya.
Aplikasi eBAE Berbasis Web. Untuk dapat mengaksesnya, BAE harus terlebih dahulu mengakses ORCHiD (Online Research and Centralized Historical Data) dimana didalamnya terdapat aplikasi eBAE. ORCHiD merupakan fasilitas yang disediakan KSEI untuk data masa lalu, termasuk report atas kegiatan yang telah dilakukan di C-BEST. Bagi BAE yang sudah dapat mengakses C-BEST, maka secara otomatis sudah mempunyai akses ke ORCHiD, hanya terdapat perbedaan pada alamat web saja. Sedangkan untuk BAE Inhouse yang belum dapat mengakses ORCHiD, KSEI menyediakan fasilitas dialup. KSEI tidak mengenakan biaya untuk fasilitas dial-up ini, namun demikian biaya pulsa telepon tetap menjadi beban BAE Inhouse tersebut. Jika dilihat dari struktur sistem, KSEI merupakan pusat pelaporan. Solusi ini diambil dengan pertimbangan hampir semua BAE/BAE Inhouse sudah terhubung dengan KSEI sehingga akan lebih mudah jika KSEI menjadi pusat pelaporan ini. Dalam kegiatan operasionalnya, secara harian Fasilitas eBAE selalu mengirimkan data yang diterima dari para BAE/BAE Inhouse ke sistem eBAE di Bapepam-LK. Di satu sisi, melalui Fasilitas eBAE, BAE/ BAE Inhouse sudah tidak perlu lagi me ngirimkan banyak laporan kepada Bapepam-LK, namun di sisi lain harus melaku-
Penerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) • Penasihat: Direksi KSEI • Dewan Redaksi: Zylvia Thirda, Dharma Setyadi, Susiyanti, Novian Harry Wibowo, Annisa Indri Hapsari, M. Ridwan • Penanggung Jawab: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI • Alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 52991099, Fax. 52991199 • Sirkulasi: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI
[ Radytya Dharma Priwanto ]
The 2nd Annual Securities Processing Asia
Mereduksi ‘Regulatory & Settlement Barriers’
B
eberapa tahun belakangan ini, ada topik hangat dalam dunia pasar keuangan dan pasar modal di kawasan Asia yaitu bagaimana menciptakan pasar yang efisien dan dapat mengako modir kebutuhan pasar yang memungkinkan dilakukannya transaksi dan penye lesaian lintas negara (cross-border trading and settlement). Kendala dalam menciptakan harmoni sasi dalam peraturan, operasional serta teknologi untuk mendukung hal tersebut dinilai merupakan tantangan dalam proses kliring dan penyelesaian transaksi Efek di kawasan regional Asia. Seiring de ngan meningkatnya perdagangan Efek, banyak pihak menilai, saat ini terdapat suatu kebutuhan untuk membangun dan mengimplementasikan teknologi yang lebih maju yang mendukung terciptanya infrastruktur untuk memfasilitasi cross border trading and settlement secara efektif dan efisien. Dengan melihat adanya kebutuhan in formasi tersebut, perwakilan KSEI berpartisipasi mengikuti ”The 2nd Annual Securities Processing Asia” pada 11 - 12 Maret 2010 lalu di Hong Kong, dengan topik utama pembahasan tentang bagaimana mening katkan efisiensi proses perdagangan dan
penyelesaian transaksi Efek khususnya di kawasan Asia. David Gilmour dari Standard Chartered Bank, dalam presentasinya ”Improving the Efficiency of the Securities Processing Infrastructure to Promote the Development of the Asian Securities Market”, menyatakan, faktor pendorong yang ikut menentukan arah pengembangan produk pasar modal untuk meningkatkan efisiensi proses di pasar modal Asia, diantaranya adalah sistem dan kemajuan teknologi, faktor biaya, adanya market participant yang baru, jenis pasar baru, produk atau instrumen baru, per ubahan siklus investasi, biaya tenaga kerja serta kemampuan atau keahlian staf. Faktor-faktor tersebut memberikan pengaruh besar dalam proses pengem bangan pasar modal. Menurutnya, dilihat dari market development yang dilakukan saat ini serta trend regulasi yang ada di re-
Edisi 03, 2010
Upaya menghilangkan regulatory barriers dan settlement barriers di pasar obligasi negara Asean+3 menjadi salah satu tema diskusi The 2nd Annual Securities Processing Asia.
Fokuss
kan pelaporan secara harian. Laporan secara harian ini berarti untuk pelaporan hari H selambat-lambatnya dilaporkan pada hari H + 1. Adapun data yang harus dilaporkan hanya berupa data scrip karena data scripless sudah ada di KSEI. Data yang perlu dilaporkan akan dikirim de ngan cara upload ke dalam aplikasi eBAE dalam bentuk text file, antara lain: l Data Statik Investor: Data ini berisi detail dari investor yang memiliki Efek, seperti: nomor rekening, nama, alamat, nomor identitas dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Pengiriman data ini dilakukan saat pertama kali BAE menggunakan Fasilitas eBAE untuk investor baru dan ketika ada perubahan data investor. l Data Kepemilikan Efek: Data kepe milikan Efek ini yang diwajibkan kepada BAE/ BAE Inhouse untuk dilaporkan secara harian. l Data Mutasi Efek: Data mutasi ini ha nya perlu dilaporkan ketika terjadi per ubahan jumlah kepemilikan Efek atau mutasi Efek dari satu rekening investor ke rekening lainnya. Pada aplikasi eBAE ini, KSEI memberikan fasilitas monitoring untuk memantau jalannya proses Pelaporan X.H.1. Dari sisi BAE/ BAE Inhouse, fasilitas ini dapat membantu memantau berapa banyak data kepemilik an yang sudah berhasil dilaporkan. Sedang kan dari sisi Bapepam-LK, fasilitas ini dapat digunakan sebagai alat bantu memantau jalannya pelaporan X.H.1 oleh BAE/ BAE Inhouse. Saat ini KSEI juga tengah mengembangkan notifikasi dalam bentuk e-mail sebagai tanda bahwa ada data kepemilikan yang belum dilaporkan. E-mail ini akan terkirim kepada Bapepam-LK dan BAE/ BAE Inhouse yang bersangkutan. Selama menunggu penerbitan peraturan Bapepam-LK mengenai pelapor an BAE secara elektronik ini, KSEI terus menyempurnakan fasilitas ini. Sementara BAE secara paralel sudah mulai mencicil melakukan pelaporan (upload) ketiga jenis data di atas, disamping tetap melakukan pelaporan bulanan secara manual menggunakan kertas. Hal ini akan memberikan waktu bagi BAE/ BAE Inhouse agar terbiasa dengan perubahan ini. Kedepannya, setelah peraturan diterbitkan, maka pelaporan secara manual menggunakan kertas akan dihentikan dan semua BAE akan menggunakan pelaporan elektronik. Dengan demikian, diharapkan manfaat kemudahan penyim panan dan pengolahan data akan segera dirasakan baik oleh BAE/ BAE Inhouse maupun Bapepam-LK.l
Edisi 03, 2010
gional Asia, ternyata sudah mulai mengarah kepada beberapa kondisi sebagai berikut: peningkatan transparansi pasar, peningkatan produk dan jenis instrumen baru, modernisasi infrastruktur pasar, kemudahan akses ke pasar dan standardisasi proses serta messaging sesuai standar internasional. Perkembangan pasar di wilayah Asia sangat beragam dan setiap negara memiliki keunikan sendiri dilihat dari faktor demografi, bahasa, ekonomi dan politik. Kondisi pembangunan ekonomi sangat beragam untuk tiap negara. Dengan kondi si tersebut, David melakukan SWOT analy sis terhadap market di Asia yang digambarkan sebagai berikut:
Fokuss
Strength High growth and savings
Weakness Fragmented markets & protectionist tendencies
Opportunities Third Global time zones
Threats Continued local crisis, external market perception
Presentasi selanjutnya dibawakan Edward Chiu dengan judul “STP and Cost effective payment processing” mengungkapkan, penggunaan konsep Straight Through Processing (STP) merupakan suatu kebutuhan utama untuk peningkatan efisiensi proses. Dengan STP, alur informasi atau instruksi transaksi dapat terkirim otomatis secara elektronik dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya tanpa adanya intervensi input manual. Penggunaan STP akan sangat dirasakan manfaatnya bila transaksi terjadi dalam frekuensi yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan kecepatan proses
“Penggunaan STP akan sangat dirasakan manfaatnya bila transaksi terjadi dalam frekuensi yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan kecepatan proses dan mendukung penyelesaian transaksi tepat pada waktunya”
dan mendukung penyelesaian transaksi tepat pada waktunya, yang pada akhirnya dapat mengurangi settlement risk. Di sisi lain, apabila STP tidak diterapkan, maka manual proses dapat menyebabkan kesalahan (human error), lambatnya proses hingga melewati cut-off time, penggunaan staf yang cukup banyak sehingga me nimbulkan tambahan biaya, financial loss, reputational risk dan compliance risk. Terkait dengan Cross Border Trading (listing), Eric Wilgenhof Plante dari Clariden Leu menyatakan, proses globalisasi akan membentuk pasar yang besar dan terbuka, termasuk pada Bursa-bursa Efek di dunia. Trend yang terbentuk dari proses globalisasi di pasar modal dapat digambarkan antara lain: l Kebebasan dan keterbukaan pada per aturan dan mekanisme pasar modal internasional, seperti tidak ada pemba tasan kepemilikan investor asing dan meningkatnya Foreign Direct Investment. l Demutualisasi; Bursa Efek akan menjadi for-profit listed companies. Sudah cukup banyak Bursa Efek yang sahamnya listed di Bursa itu sendiri. l Kemudahan untuk investasi di pasar modal negara lain melalui teknologi elektronik, internet dan sebagainya. Untuk mengimplementasikan cross border trading, terdapat beberapa legal issue yang dihadapi. Diantaranya masih sedikitnya perjanjian bilateral untuk pasar terbuka. Harmonisasi peraturan untuk transfer Efek, perbedaan hari kerja, per bedaan perlakuan pajak juga dinilai se bagai kendala yang cukup berarti. Dari sisi mekanisme settlement, Taketoshi Mori dari Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ dalam presentasinya “Asian Securities Settlement Harmonization and Integration”, mengutarakan, untuk menerapkan cross border settlement, khususnya untuk pasar obligasi di regional Asia, juga terdapat beberapa kendala. Berbagai perbedaan, baik bersifat kebijakan maupun mekanisme teknis di berbagai negara Asia disinya lir sebagai kendala utama, antara lain: pembatasan investasi Asing di beberapa negara Asia dengan prosentase berbeda, perbedaan periode settlement dan alur penyelesaiannya, pembatasan konversi mata uang dan perbedaan alur cash management antara negara-negara Asia. Selanjutnya Taketoshi Mori menjelaskan, sesuai hasil pertemuan Menteri Ke uangan Negara ASEAN+3 (Negara-negara ASEAN + Jepang, Korea, China - HK) pada bulan Agustus 2003, telah dibentuk Asian Bonds Market Innitiatives (ABMI) untuk membangun Asian Bond Market yang efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut,
ABMI membentuk 4 (empat) Task Force dimana salah satu Task Force bertujuan meningkatkan infrastruktur pasar obligasi dengan membentuk GoE (Group of Expert) dengan anggota beberapa CSD Negara ASEAN, local custodian, global custodian dan ICSD. GoE telah melakukan business feasibility study, mengidentifikasikan barriers yang ada di setiap negara ASEAN+3. Terdapat 2 (dua) kelompok barrier besar yang ada, yaitu: Regulatory Barriers dan Settlement Barriers. Yang termasuk dalam Regulatory Barriers diantaranya adalah: Foreign investor quota and registration process, currency exchange controls, cash controls (credit balance, overdrafts), Taxation, Omnibus Accounts, Regulatory framework, Legal framework. Sedangkan yang termasuk Settlement Barriers adalah: Messaging standard, Securities numbering (ISINs), Settlement cycle, Trade and Settlement matching, and Physical certificates. Dalam laporannya, GoE memberikan rekomendasi yang sifatnya tidak meng ikat (non-binding recomendation). Dalam kaitannya dengan cross border settlement, terdapat 2 (dua) bentuk linkage yang memungkinkan untuk menghubungkan bond market di Negara ASEAN+3, yaitu: l Asian ICSD, berupa lembaga Central Securities Depository yang dibentuk bersama untuk regional Asia. l CSD Lingkage, berupa hub yang meng hubungkan seluruh CSD di Asia. Walaupun demikian, GoE tidak meng arahkan pada salah satu dari opsi. Bahkan mungkin saja ada opsi lain yang muncul sesuai perkembangan pasar, atau hasil diskusi team dalam Task Force ABMI atau hasil keputusan masing-masing Negara ASEAN+3. Bagi pasar modal dan pasar keuangan di Indonesia, kedua opsi ini dan beberapa konsep lain yang disampaikan dalam konferensi tersebut tentunya perlu dipelajari lebih mendalam dan komprehensif. Di satu sisi kita tidak ingin tertinggal dengan perubahan atau kemajuan yang terjadi di kawasan Asia, namun di sisi lainnya perlu juga dilakukan review secara menyeluruh untuk menilai apakah pelaku pasar Indo nesia sudah siap sepenuhnya untuk menja lankan pasar terbuka di era globalisasi ini. Selain itu, hal yang paling mendasar yang patut dipertimbangkan adalah untuk menilai apakah opsi-opsi dan konsep yang ada ini memberikan dampak positif, baik terhadap pelaku pasar, regulator pa sar modal dan keuangan serta bagi Negara Indonesia secara keseluruhan pada saat ini. l [Dharma Setyadi]
Direksi Baru KSEI
Rapat Umum Pemegang Saham kembali mengangkat Ananta Wiyogo sebagai Direktur Utama KSEI. Dua posisi Direktur lainnya dipercayakan kepada Sulistyo Budi dan Margeret Mutiara Tang.
(1987) serta MSc bidang Manajemen dari Arthur D. Little Management Education Institute, Cambridge, USA, Wijawiyata Manajemen, LPPM (1981) serta Fakultas Perikanan IPB (1981). Sebelum menjabat Direktur Utama KSEI, Ananta Wiyogo merupakan Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (2001 - 2007) dan Direktur Keuangan PT Tunas Sepadan Investama (1999 - 2001). Sulistyo Budi yang merupakan wajah lama yang telah meniti karir di KSEI sejak tahun 2000 diangkat menjadi Direktur I. Pria kelahiran Yogyakarta, 30 Agustus 1965 ini merupakan lulusan Magister Ilmu Komputer - Kekhususan Teknologi Informasi Universitas Indonesia pada tahun 1999 serta Institut Teknologi Bandung - Jurus an Teknik Elektro tahun 1990. Sebelum di KSEI, Sulistyo atau biasa disapa Sulis, berkarir di beberapa perusahaan Tek nologi Informasi, yaitu IBM Headquarter Tokyo - Japan pada tahun 1992 hingga 1993 dan di PT Nusantara System International hampir 7 tahun, dengan posisi terakhir sebagai Network Computing Business Unit General Manager. Sejak tahun 2008, Sulis telah dipercaya menjadi Komisaris PT Penilai Harga Efek Indonesia yang menjalankan usaha di bidang pengelolaan dan penyediaan data Efek serta usaha di bidang penilai harga Efek.
Margeret Mutiara Tang
Sementara itu, Direktur II dipercaya kan kepada Margeret Mutiara Tang. Wa nita yang ramah dan murah senyum ini dilahirkan di Jakarta, 27 Juni 1960. Mar geret merupakan lulusan Bachelor of Science Jurusan Matematika University of Oregon, USA (1984). Pengalaman di bidang pasar modal dan perbankan akan sangat mendukung amanah yang diberikan Pemegang Saham KSEI. Sebelum di KSEI, Margeret adalah Direktur, Securities Country Manager Citibank NA - Indonesia yang dijabat sejak Oktober 2005. Kombinasi pengalaman dan kapabi litas Direksi periode 2010 - 2013 ini diha rapkan semakin memperkuat posisi KSEI dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam memberikan layanan jasa dan produk yang terbaik bagi pemakai jasanya di pasar modal Indonesia. Semoga tim Direksi yang baru ini mampu membawa KSEI dalam menjawab tantangan pasar modal Indonesia. Good luck...!!! l
Edisi 03, 2010
T
anggal 4 Juni 2010 lalu KSEI menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di The Darmawangsa, Jakarta. Dalam RUPS Tahunan ini, para Pemegang Saham telah mengambil beberapa hal keputusan stra tegis, salah satunya adalah pengangkatan Direksi KSEI baru untuk masa bakti tahun 2010 - 2013. RUPS Tahunan yang dihadiri oleh 41 (empat puluh satu) Pemegang Saham atau 98,97% dari jumlah saham yang mempunyai hak suara yang sah dengan suara bulat mengangkat Ananta Wiyogo, Sulistyo Budi dan Margeret Mutiara Tang sebagai Direksi KSEI yang baru. Tiga figur dengan berbagai latar belakang yang berbeda diamanatkan oleh Pemegang Saham untuk menjadi nakhoda KSEI untuk 3 (tiga) tahun kedepan. Posisi Direktur Utama dipercayakan untuk kedua kalinya kepada Ananta Wiyogo, yang sebelumnya sejak RUPS Tahunan bulan Juni 2007 telah diputuskan memegang jabatan Direktur Utama KSEI periode 2007 - 2010. Pria kelahiran Roma, Italia, 14 Agustus 1957 ini memiliki peng alaman yang luas di bidang keuangan, perbankan, pasar modal dan pemeringkatan Efek. Ananta Wiyogo merupakan lulusan Bentley College, Waltham, MA, USA dan meraih gelar MSc bidang Keuangan
Ananta Wiyogo
Fokuss
Sulistyo Budi
Kartu AKSes Baru KSEI KSEI meluncurkan desain baru Kartu AKSes sebagai tanda kepemilikan akses bagi para investor untuk memantau portofolio efek miliknya.
Edisi 03, 2010
S
Fokuss
ebagai salah satu wujud tanggung jawab dan komitmen KSEI dalam memberikan perlindungan dan transparansi informasi untuk investor, KSEI meluncurkan Kartu AKSes dengan desain baru pada 24 Juni lalu. Acara peluncuran kartu Akses yang dibarengi dengan Konferensi Pers digelar di Le Meridien Hotel. Peluncuran ini menampilkan desain dan nama baru Kartu AKSes KSEI. Fasilitas AKSes sebelumnya bernama Investor Area yang diluncurkan pada 18 Juni 2009, dan kemudian diubah nama menjadi AKSes pada 23 Desember 2009. Sehubungan dengan masih banyaknya investor yang belum mengetahui haknya untuk memiliki Kartu AKSes ini secara gratis melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian maka KSEI melakukan peluncuran desain baru kartu ini. Seiring dengan perubahan nama, KSEI juga melakukan perubahan desain dan peletakan logo Kartu AKSes di pojok kiri atas dengan ukuran yang lebih besar, serta pemindahan logo KSEI di pojok kanan bawah. Tujuannya, agar Kartu AKSes lebih mudah dikenali oleh para Investor.
KSEI menargetkan peningkatan jumlah pemilik Kartu AKSes sebanyak 50% dari jumlah keseluruhan Sub Rekening Efek yang pada pertengahan Juni 2010 ini mencapai 356.000 rekening.
Sejumlah upaya akan dilakukan KSEI untuk meningkatkan jumlah pengguna Kartu AKSes. Diantaranya melalui serangkaian kegiatan sosialisasi bagi investor, Perusahaan Efek dan masyarakat umum di beberapa wilayah meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Surabaya, Semarang, Bandung dan Medan. Agar kegiatan edukasi dan sosialisasi berjalan optimal, kali ini KSEI mengangkat Duta Kartu AKSes, Adrian Maulana yang akan membantu dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan di beberapa wilayah. Penunjukkan Adrian Maulana sebagai Duta Kartu AKSes diharapkan dapat menunjang segala bentuk kegiatan edukasi bagi para investor. Dalam Konferensi Pers Peluncuran Kembali Kartu AKSes, Ananta Wiyogo, Direktur Utama KSEI mengatakan, belum optimalnya respon investor terlihat dari minimnya jumlah pemegang Kartu AKSes yang terdaftar di KSEI saat ini. “Oleh karena itu KSEI akan terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi akan hak investor memiliki Kartu AKSes sebagai bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan citra pasar modal yang transparan dan terpercaya bagi investor dan pelaku Pasar Modal,” ungkapnya.
Ditambahkan Ananta, target dalam sosialisasi selama setahun ke depan ini adalah peningkatan jumlah pemilik Kartu AKSes sebanyak 50% dari jumlah keselu ruhan Sub Rekening Efek yang pada pertengahan Juni 2010 ini mencapai 356.000 rekening. Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Nurhaida, menambahkan, pene rapan Kartu AKSes merupakan hal yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia. “Untuk itulah Bapepam sangat mendukung kegiatan sosialisasi Kartu AKSes kepada para investor, Perusahaan Efek serta Bank Kustodian. KSEI selaku salah satu Self Re gulatory Organization dapat melaporkan kepada Bapepam apabila terdapat Per usahaan Efek atau Bank Kustodian yang tidak memenuhi permintaan investor un tuk memperoleh Kartu AKSes tersebut” tegas Ibu Nurhaida. Dukungan atas Kartu AKSes pun di sampaikan Lily Widjaja, Ketua Asosiasi Per usahaan Efek Indonesia. Menurutnya, se iring dengan perkembangan pasar modal, masalah keterbukaan informasi menjadi tuntutan utama dalam berinvestasi, selain untuk memenuhi kenyamanan para nasabah. ”Kami pikir Kartu AKSes merupakan fasilitas yang paling tepat dalam memberikan informasi yang transparan dan realtime, yang kedepannya dapat menciptakan pasar modal Indonesia yang dapat bersaing secara global,” ungkapnya. Melalui Kartu AKSes, transparansi di pasar modal Indonesia diharapkan memberikan citra positif di masyarakat dan menjadikan investasi saham seba gai salah satu alternatif investasi yang dapat dipercaya. Sudahkan Anda memiliki Kartu AKSes??? Untuk informasi dan pengaduan dapat menghubungi Call Center (021) 515.2855 atau Toll Free 0800.186.5734. l
“Orang Sukses adalah mereka yang berani menarik gambar sukses yang akan terjadi nanti ke dalam pikirannya saat ini, dan BERANI mewujudkannya!”
K
alimat di atas merupakan sebagian rangkaian kalimat positif dalam Simple Motivation for Success yang terdapat dalam buku The Power of 60 SMS karangan Andrie Wongso. Motivator No.1 di Indonesia yang mengukuhkan dirinya sebagai “Sang Pembelajar” ini, memiliki perjalanan hidup yang berat dan penuh perjuangan. Hal inilah yang menjadikan seorang Andrie Wongso motivator yang penuh semangat dan rasa optimis. Berdasarkan pengalaman hidup yang nyata, pada awal April lalu Andrie wongso memberikan motivasi mengenai kesuksesan kepada peserta Seminar Emi ten KSEI. Kesuksesan adalah salah satu hal yang paling didambakan setiap umat manusia di dunia. Berbagai macam cara dilakukan demi meraih kesuksesan dalam hidup, juga dalam meraih kesuksesan. Pada dasarnya, hidup bukanlah teo ri, hidup adalah perbuatan. Kesadaran untuk bertindak adalah hal mutlak yang harus kita tanamkan dalam jiwa. Hanya dengan terus bertindak, kita akan
menemukan berbagai hal baru yang akan mampu menjadi solusi setiap masalah yang kita temui. Jika kita mampu belajar dari setiap sisi kehidupan, maka kita pasti akan menemukan cara yang efektif dalam meraih sukses. Salah satu sikap yang penting dalam meraih kesuksesan adalah sikap optimis. Penuh dengan harapan, berani mencoba sesuatu yang baru, tegar dalam tekanan, ulet dan gigih menghadapi tantangan adalah cerminan dari sikap optimis. Ma nusia dengan sikap optimis bukan berarti sukses terus menerus dan selalu menda patkan jalan hidup yang mulus dan lancar. Sebaliknya justru manusia optimis ada lah manusia yang sadar di hadapannya terdapat tantangan, halangan, rintangan, kesulitan dan kerumitan namun dihadapi dengan sikap mental yang besar, lebih besar dari masalah yang ada. Selain itu sikap optimis mampu melihat kesempatan di setiap kesulitan sedangkan sikap pesi mis selalu menemukan kesulitan di setiap kesempatan.
Doa untuk Putraku Tuhanku bentuklah putraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya dan berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan, manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan, tetap jujur dan rendah hati dalam kemenangan, bentuklah putraku menjadi manusia berhasrat mewujudkan cita-citanya, dan tidak akan tenggelam dalam angan-angannya saja. Tuhanku kumohon jangan pimpin putraku di jalan yang mudah dan lunak namun tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan,kesulitan dan tantangan biarkan putraku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya. Ajarilah dia berhati tulus dan bercita cita tinggi sanggup memimpin dirinya sendiri sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain. Berikanlah hamba seorang putra yang mengerti makna ceria tanpa melupakan makna tangis dan duka, Putra yang berhasrat untuk menggapai masa depan yang cerah namun tidak pernah melupakan masa lampau dan setelah semua menjadi miliknya, berikan dia rasa humor sehingga dia dapat bersikap sungguh-sungguh namun tetap mampu menikmati hidupnya. Tuhanku berilah dia kerendahan hati agar dia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki pada sumber kearifan, kelemahlembutan dan kekuatan yang sempurna dan pada akhirnya bila semua itu terwujud, hamba ayahnya dengan berani berkata, hidupku tidaklah sia-sia.
Sikap optimis juga dapat membantu kita dalam menghadapi perubahanperubahan yang terjadi dalam kehidupan. Bahkan dengan sikap optimis, kita dapat menikmati setiap perubahan yang ada dalam hidup kita, karena sikap optimis mengajarkan kita untuk melihat setiap perubahan yang ada sebagai tantangan yang menggairahkan untuk menunjukan eksistensi yang sebenarnya. Kekuatan dari rasa optimis mengajarkan bahwa apa yang ada di depan dan di belakang kita tidaklah terlalu penting jika dibandingkan dengan apa yang ada di dalam diri kita saat ini (Ravaldo Emerson). Salah satu contoh sikap yang opti mis dapat mengatasi tantangan adalah terpilihnya Presiden Amerika Serikat Barrack Obama. Obama terpilih secara demokratis di saat masih adanya diskri minasi ras secara tidak tertulis di Amerika Serikat. Dengan kegigihan dan rasa opti misnya, Obama dapat meyakinkan rak yat untuk memilih dirinya dan berhasil menjebol tembok diskriminasi yang ada. Salah satu wujud sikap optimis yang diajarkan Andrie adalah perubahan tidak akan datang dengan sendirinya tapi harus dimulai oleh diri kita sendiri. ”Learning is never ending adventure” sehingga dalam hidup sebaiknya kita terus berbenah diri dan berubah untuk menjadi lebih baik secara berkesinambungan dalam mengatasi perubahan yang tidak menentu. Hidup tanpa disertai sikap men tal untuk belajar dan memperbaiki diri secara konsisten serta berjuang penuh totalitas, membuat kita hanya berjalan di tempat dan ditelan oleh perubahan zaman. Sebagai penutup, Andrie Wongso menampilkan sebuah puisi yang dibuat oleh Jendral Douglas Mc Arthur, salah seo rang Jendral pada Perang Dunia II (Mei tahun 1952) untuk putranya yang berusia 14 tahun. Puisi tersebut mencerminkan harapan seorang ayah terhadap anaknya dan diberi judul “Doa untuk Putraku”. l [Annisa Indri Hapsari]
Fokuss
‘Dare To Dream’
Edisi 03, 2010
SERI MANAJEMEN
aktivitas
Edisi 03, 2010
Program sosialisasi Fasilitas AKSes skala nasional dan lokal.
Fokuss
Dalam rangka meningkatkan jumlah pengguna Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) KSEI pada tahun 2010 ini terus menggalakkan program sosialisasi yang dilakukan dalam skala nasional dan lokal. Sebagai langkah awal KSEI mengadakan acara Konferensi Pers peluncuran desain baru Kartu AKSes pada tanggal 24 Juni 2010 di Hotel Le Meridien Jakarta yang dihadiri oleh sejumlah wartawan dari media cetak, elektronik dan online. Selanjutnya KSEI juga mengadakan kegiatan Seminar Perusahaan Efek pada tanggal 30 Juni 2010 di Hotel Mulia Senayan Jakarta yang dihadiri oleh perwakilan dari Perusahaan Efek dan juga wartawan dari beberapa media. Dalam acara Seminar ini disampaikan mengenai adanya kompetisi antar Perusahaan Efek dalam memacu pertumbuhan investor dalam menggunakan Kartu AKSes. Kegiatan sosialisasi akan dilaksanakan melalui rangkaian kegiatan yang terencana, berkesinambungan dan terpadu dengan dukungan strategi komunikasi yang efektif dan tepat sasaran dengan berbagai macam kegiatan lainnya seperti Investor Gathering, sosialisasi melalui media cetak dan elektronik serta road show Kartu AKSes ke beberapa daerah sehingga dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia dengan aman dan transparan. l
Team Building Pemakai Jasa KSEI KSEI kembali menyelenggarakan kegiatan Team Building Pemakai Jasa KSEI di Bali pada tanggal 21 - 23 Mei 2010. Acara bertema “Bali Fun Amazing Race” ini bertujuan untuk mempererat hubungan dan kerja sama di antara KSEI dan pemakai jasa, sekaligus sebagai bentuk apresiasi dan ucapan terima kasih atas segala hasil yang telah dicapai selama ini. Kegiatan Team Building ini diikuti oleh 180 peserta yang berasal dari perwakilan Perusahaan Efek, Bank Kustodian, Biro Administrasi Efek, Bank Pembayaran, BEI dan KPEI. Rangkaian kegiatan Team Building dilakukan sepanjang Kuta - Ubud dengan dibagi menjadi 4 (empat) titik pos yaitu di lapangan bola, museum Renon, area persawahan dan berakhir di Zoo Park. Pada malam harinya diadakan Gala Dinner di Sand Island Hard Rock Hotel, acara dimeriahkan dengan pemutaran film hasil kegiatan Team Building dan live band performance serta ditutup dengan pembagian door prize. Peserta mengikuti seluruh rangkaian acara dengan antusias dan membawa kesan mendalam serta menambah terjalinnya keakraban antara KSEI dan pemakai jasanya. l
statistik Total Distribusi “Corporate Action” (Periode Januari - Mei 2010)
����������������������������������������� ����������������������������
Januari - Mei 2010
Dana
Rp (miliar)
USD (juta)
8.553,21
10,23
Debt (Bunga dan Pokok)
11.601,45
4,73
Total Dana
20.154,66
14,96
Equity (Dividen dan Exercise)
Efek
(Jumlah/Unit Efek)
Saham
52.332.899.555
-
Waran
10.284.397.911
-
HMETD
63.721.201.736
-
���������������������������������� ����������������������������
�������
������
�������
������
�������
������
�������
������
�������
������
����������������������������������������������� ����������������������������
����������������������
�������
��������
�������
�������
������� ��������
��������
��������
�������
�������
��������
�������
�������
�������
�������
�������
�������
�������
�������
�������