EFEKTIVITAS PROMOSI MELALUI TWITTER PADA PERUSAHAAN PARIWISATA BAHARI “IBU PENYU”
YUNIZAR SRI WULANDARI
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Efektivitas Promosi Melalui Twitter pada Perusahaan Pariwisata Bahai “Ibu Penyu” adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi berasal atau dikutip dari karya yang telah diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagaian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis ini kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor,
Mei 2015
Yunizar Sri Wulandari NIM I34110146
ABSTRAK YUNIZAR SRI WULANDARI. Efektivitas Promosi Melalui Twitter pada Perusahaan Pariwisata Bahari “Ibu Penyu”. Di bawah bimbingan ANNA FATCHIYA. Promosi melalui twitter dilakukan Biro Perjalanan “Ibu Penyu” dalam memasarkan jasanya. Selain itu, promosi juga dilakukan untuk memperkenalkan pariwisata bahari yang ada di Indonesia. Kehadiran twitter dianggap sebagai salah satu media untuk perusahaan pariwisata bahari dalam memperluas kegiatan bisnisnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik responden dan aktivitas promosi, menganalisis efektivitas promosi melalui twitter dan menganalisis hubungan antara karakteristik responden dan aktivitas promosi dengan efektivitas promosi melalui twitter perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu”. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah melalui kuisioner online yang disebar ke followers @ibupenyu. Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi rank-spearman dan uji beda chi-square. Hasil penelitian ini adalah twitter efektif dalam promosi. Faktor yang berhubungan dengan efektivitas promosi adalah usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, dan kejelasan dalam penyampaian informasi. Kata kunci: efektivitas, promosi, bahari, pariwisata ABSTRACT YUNIZAR SRI WULANDARI. Promotion Effectiveness via Twitter on Nautical Tourism Company “Ibu Penyu . Supervised by ANNA FATCHIYA Promotion via twitter performed by Travel Agents "Ibu Penyu" to marketing their service. In addition, the promotion was also made to introduce marine tourism in Indonesia. Twitter presence is considered as one of the media for nautical tourism company in expanding economic activity. The purpose of this research are to analyze the characteristics of respondents and promotional activities, analyze the effectiveness of the promotion via twitter and analyze the correlation between the characteristics of the respondents and the effectiveness of promotional activities through the promotion of marine tourism company twitter "Ibu Penyu". The method used in data collection is via an online questionnaire that was distributed to the followers @ibupenyu. Data were analyzed using Spearman-rank correlation test and chi-square difference test. The results in this study are twitter effective of the promotion. Factors related to the effectiveness of the promotion is age, education level, income level, the frequency of feedback messages, rate the attractiveness of the message, and clarity in the delivery of information. Keywords: effectiveness, promotion, nautical
EFEKTIVITAS PROMOSI MELALUI TWITTER PADA PERUSAHAAN PARIWISATA BAHARI “IBU PENYU”
YUNIZAR SRI WULANDARI
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
Judul Skripsi
:
Nama Mahasiswa NIM
: :
Efektivitas Promosi Melalui Twitter pada Perusahaan Pariwisata Bahari “Ibu Penyu” Yunizar Sri Wulandari I34110146
Disetujui oleh
Dr Ir Anna Fatchiya, MSi Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Siti Amanah, MSc Ketua Departemen
Tanggal Lulus:__________________
PRAKATA Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Efektivitas Promosi Melalui Twitter pada Perusahaan Pariwisata Bahari “Ibu Penyu” Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Ir. Anna Fatchiya, MSi sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan selama proses penelitian, penulisan, hingga penyelesaian skripsi ini. Penulis juga menyampaikan hormat dan terimakasih kepada orang tua tercinta Ayah Braham dan Ibu Diyan Rahayuni yang selalu mendoakan, mendukung, dan senantiasa melimpahkan kasih sayangnya kepada penulis. Selain itu juga kepada pemilik usaha Kakak Vindhya B. Sabnani yang membantu penulis dalam pengumpulan data. Tidak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat tersayang: Iradhatie Wurinanda, Annisa Amalia Ikhsania, Desi Rosita, Gina Sutanti, Tiffany Diahnisa, Riski Bayuni, Claudya Alice L’Bareint, Nurul Fitriyani, dan Chintia Irwanti Putri, teman-teman sebimbingan: Hafid Kurniawan dan Elsa Yuliana, serta teman-teman SKPM 48. Semoga karya ilmiah berupa skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, Mei 2015
Yunizar Sri Wulandari
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian PENDEKATAN TEORITIS Tinjauan Pustaka Pariwisata Bahari Karakteristik Followers Promosi Pariwisata Bahari Twitter sebagai Media Promosi Efektivitas Twitter sebagai Media Promosi Kerangka Pemikiran Hipotesis Penelitian Definisi Operasional PENDEKATAN LAPANGAN Metode Penelitian Lokasi dan Waktu Teknik Pemilihan Responden dan Informan Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengolahan dan Analisis Data GAMBARAN UMUM Sejarah dan Perkembangan Biro Perjalanan “Ibu Penyu” Media Promosi Biro Perjalanan “Ibu Penyu” KARAKTERISTIK FOLLOWERS AKUN TWITTER @IBUPENYU Jenis Kelamin Usia Tingkat Pendidikan Jenis Pekerjaan Tingkat Pendapatan KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL TWITTER PADA PERUSAHAAN PARIWISATA BAHARI “IBU PENYU” Frekuensi Pesan Frekuensi Feedback Pesan Tingkat Daya Tarik Pesan Kejelasan dalam Penyampaian Informasi
xvii xix xix 1 1 3 3 3 5 5 5 5 7 11 14 18 19 20 23 23 23 23 24 25 27 27 28 31 31 32 32 32 33 35 37 38 39 43
8
EFEKTIVITAS PROMOSI MELALUI TWITTER PADA PERUSAHAAN PARIWISATA BAHARI “IBU PENYU Attention Interest Desire Action HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN EFEKTIVITAS PROMOSI MELALUI TWITTER PADA PERUSAHAAN PARIWISATA BAHARI “IBU PENYU” Hubungan Usia dengan Efektivitas Promosi Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Efektivitas Promosi Hubungan Tingkat Pekerjaan dengan Efektivitas Promosi HUBUNGAN ANTARA KETERDEDAHAN TWITTER DENGAN EFEKTIVITAS PROMOSI MELALUI TWITTER PADA PERUSAHAAN PARIWISATA BAHARI “IBU PENYU” Hubungan Frekuensi Pesan dengan Efektivitas Promosi Hubungan Frekuensi Feedback Pesan dengan Efektivitas Promosi Hubungan Tingkat Daya Tarik Pesan dengan Efektivitas Promosi Hubungan Kejelasan dalam Penyampaian Pesan dengan Efektivitas Promosi PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
47 48 49 50 51
53 53 54 55
57 57 59 60 62 65 65 66 67 71 86
DAFTAR TABEL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak di dunia 2015 Karakteristik jenis media sosial dalam promosi Jumlah dan persentase berdasarkan karakteristik followers Jumlah dan persentase berdasarkan keterdedahan twitter Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator frekuensi pesan melalui akun twitter @ibupenyu Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator frekuensi feedback pesan melalui akun twitter @ibupenyu Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator tingkat daya tarik pesan melalui akun twitter @ibupenyu Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator kejelasan dalam penyampaian informasi melalui akun twitter @ibupenyu Jumlah dan persentase responden dalam mencapai tahap AIDA Jumlah dan persentase responden berdasarkan efektivitas promosi Jumlah dan presentase penilaian responden berdasarkan indikator pada tahap attention Jumlah dan presentase penilaian responden berdasarkan indikator pada tahap interest Jumlah dan presentase penilaian responden berdasarkan indikator pada tahap desire Jumlah dan presentase penilaian responden berdasarkan indikator pada tahap action Nilai koefisiensi korelasi dan nilai signifikansi usia dengan efektivitas promosi Nilai koefisiensi korelasi dan nilai signifikansi tingkat pendidikn dengan efektivitas promosi Nilai koefisiensi korelasi dan nilai signifikansi tingkat pendapatan dengan efektivitas promosi Nilai koefisiensi Chi-Square dan nilai signifikansi antara jenis kelamin dengan efektivitas promosi Nilai koefisiensi Chi-Square dan nilai signifikansi antara jenis pekerjaan dengan efektivitas promosi Nilai koefisiensi korelasi Rank Spearman dan nilai signiifikansi frekuensi pesan dengan efektivitas promosi Nilai koefisiensi korelasi Rank Spearman dan nilai signiifikansi frekuensi feedback pesan dengn efektivitas promosi Nilai koefisiensi korelasi Rank Spearman dan nilai signiifikansi tingkat daya tarik pesan dengan efektivitas promosi Nilai koefisiensi korelasi Rank Spearman dan nilai signiifikansi kejelasan dalam penyampaian informasi dengan efektivitas promosi
13 13 31 35 37 38 40
43 47 48 48 49 50 51 53 54 55 56 56 57 59 60 62
10
DAFTAR GAMBAR
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kerangka pemikiran Rumus interval Logo Biro Perjalanan “Ibu Penyu” Tampilan akun twitter @ibupenyu Re-tweet yang dilakukan admin twitter Profil picture akun @ibupenyu Penggunaan hashtag pada twitter @ibupenyu Tweet yang disertai gambar atau foto dengan kualitas bagus Bio twitter @ibupenyu
18 22 28 29 39 41 42 43 44
DAFTAR LAMPIRAN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Peta lokasi Biro Perjalanan “Ibu Penyu” Jadwal pelaksanaan penelitian Daftar paket wisata “Ibu Penyu” Daftar responden Tampilan kuesioner online Panduan pertanyaan wawancara informan Hasil uji statistik Rank Spearman Hasil uji beda Chi-square Dokumentasi penelitian
72 73 74 77 80 81 82 84 85
PENDAHULUAN
Latar Belakang Dewasa ini, sektor pariwisata sedang gencar dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia (Kemenkraf 2014). Hal ini dilakukan karena pariwisata merupakan salah satu penghasil devisa terbesar bagi negara. Pakar ekonomi memerkirakan sektor pariwisata akan menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang penting pada abad ke-21 dan apabila dikembangkan secara terpadu, peran pariwisata akan melebihi sektor migas (Yoeti 2008). Pentingnya pariwisata juga didukung dengan UU No. 10 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa keberadaan objek wisata pada suatu daerah akan menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat. Pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan Pemerintah bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan ataupun memperluas pasar. Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) jumlah perjalanan wisatawan nusantara di Indonesia tahun 2009 adalah sebanyak 229.731.000 jiwa dan mengalami peningkatan yaitu sebanyak 250.036.000 jiwa pada tahun 2013. Tak hanya itu, sektor pariwisata di Indonesia pun semakin beragam seperti wisata agro, wisata tirta/bahari, wisata budaya, wisata religi, wisata pegunungan dan lain-lain. Sekian banyak pariwisata yang sedang berkembang di Indonesia, World Economic Forum (WEF) 2013 menyatakan bahwa Indonesia menonjol di kategori budaya dan warisan sejarah serta kekayaan dan keindahan alam Indonesia1 Pariwisata bahari merupakan salah satu sektor pariwisata yang sedang berkembang. Menurut hasil survey PES (Passenger Exit Survey) 2013 yang dilakukan Pusdatin Kemenpar, ada lima besar produk wisata sebagai penarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia yakni wisman yang melakukan wisata belanja dan kuliner (80%), wisata religi dan heritage (80%), wisata bahari (35%), wisata MICE (25%) dan wisata olah raga (5%) (Kemenparekraf 2014). Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia yang 75 persen wilayahnya berupa laut juga mendukung berkembangnya potensi pariwisata bahari di Indonesia. Pariwisata bahari merupakan kegiatan pariwisata yang berada di perairan khususnya laut dengan memanfaatkan potensi yang ada dalam menjalankan aktivitas berlibur dan aktivitas laut lainnya. Wisata bahari merupakan kegiatan wisata yang mengutamakan sumber daya bawah laut dan diatas laut seperti diving, snorkling, selancar, jet ski, dan lain sebagainya yang didasarkan atas keunikan alam dan karakteristik ekosistem, seni dan budaya serta masyarakat daerah.
1
Dikutip dari Harian Tribunnews Jabar edisi 2 Februari 2014. Dapat diunduh di: http://jabar.tribunnews.com/2014/04/02/menparekraf-perkembangan-pariwisataindonesia-paling-bagus
2 Berkembangnya sektor pariwisata bahari tidak selamanya diketahui oleh calon wisatawan. Sekian banyak pariwisata bahari, wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara hanya mengetahui pariwisata bahari yang sudah terkenal seperti Bali, Wakatobi, dan Lombok. Padahal jika ditelusuri lebih lanjut, potensi pariwisata bahari di Indonesia sangat banyak namun kegiatan promosi masih terbilang minim, ditambah lagi kurang adanya data serta informasi yang diperlukan dalam pengembangan wisata bahari (Sutanto et al 2013). Hal inilah yang menyebabkan wisata bahari di Indonesia yang berlimpah sangat jarang diketahui keberadaannya. Upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan pariwisata bahari ialah melalui komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran sangat dibutuhkan untuk menyampaikan pesan kepada publik, terutama wisatawan sasaran, mengenai keberadaan suatu objek wisata. Salah satu pemasaran yang digunakan adalah dengan melakukan kegiatan promosi. Tujuan dari kegiatan promosi itu sendiri adalah memengaruhi calon wisatawan untuk mau berkunjung serta menjaga agar wisatawan selalu ingat dan berkeinginan untuk melakukan kunjungan kembali (Sukmawati et al 2013). Bauran promosi merupakan salah satu komponen penting dalam pencapaian tujuan promosi. Menurut Kotler (2003) terdapat lima jenis teknik yang dimaksud dengan bauran promosi, yaitu iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relations and publicity) dan pemasaran langsung (direct selling). Melihat kondisi seperti itu, sektor pariwisata bahari dilirik oleh sebagian perusahaan industri pariwisata sebagai obyek wisata yang dipasarkan kepada calon wisatawan. Perusahaan industri pariwisata ada dua macam yaitu agen perjalanan wisata dan biro perjalanan wisata (Yoeti 2010). Kehadiran perusahaan industri wisata menguntungkan bagi wisatawan karena perusahaan tersebut melayani semua kebutuhan, keinginan, dan harapan wisatawan bila berkunjung ke suatu obyek wisata. Persaingan ketat di dunia bisnis memaksa pelaku industri tersebut harus peka dan memahami perubahan yang terjadi pada lapangan penjualan. Pelaku industri wisata tersebut membutuhkan suatu sarana dan media dalam memasarkan produknya. Hal tersebut disebabkan karena pemasarkan produk industri pariwisata jauh lebih kompleks sifatnya dibandingkan dengan memasarkan produk perusahaan manufaktur yang umumnya memproduksi produk berwujud. Cara-cara konvensional seperti poster, pamflet, dan flyer dianggap tidak efektif karena harganya yang relatif mahal dan penyebaran informasi yang sifatnya lamban. Begitu juga dengan media masa mainstream (stasiun televisi, radio, surat kabar dan majalah tidak sekuat yang dibayangkan karena sifatnya hanya menginformasikan sekilas (Prisgunanto 2014) Seiring berkembangnya zaman, media penyiaran dan media konvensional mulai mengalami degradasi dan penyusutan dengan diambil alihnya sebagian peran-peran dengan teknologi yang lebih baru dan fitur yang lebih kaya. Media tersebut dinamakan media internet. Media internet banyak macamnya yaitu email, website, dan berbagai macam media sosial. Media sosial termasuk ke dalam media internet namun media sosial merupkan media untuk melakukan interaksi antar penggunanya. Menurut Sulianta (2014) media sosial mampu menyebarkan informasi dengan cepat dan daya jangkau yang luar biasa dibandingkan dengan media manapun. Media sosial banyak ragamnya antara lain facebook, twitter,
3 website, instagram dan lain-lain. Penggunaan media sosial tersebut belakangan menjadi banyak diminati oleh masyarakat sebagai sarana untuk berkomunikasi. Tercatat hingga tahun 2013 pengguna twitter di Indonesia berdasarkan data dari PT Bakrie Telecom yang dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika mencapai 19,5 juta akun. Kehadiran twitter sebagai media promosi pariwisata bahari menjadi salah satu media promosi bagi perusahaan industri wisata untuk memperluas kegiatan promosinya. Twitter memiliki beberapa kelebihan antara lain jumlah kata yang hanya mencakup 140 kata. Hal ini menuntut kreatifitas seseorang untuk merangkai kata dalam akun twitternya. Adanya trending topic dan hashtag juga menambah kelebihan twitter dibandingkan dengan media sosial lain. Seperti halnya dengan biro perjalanan “Ibu Penyu”. Biro perjalanan ini khusus menyediakan berbagai macam paket wisata bahari yang dipromosikan dengan menggunakan media sosial twitter sebagai media promosinya. Tak hanya mempromosikan produknya saja, “Ibu Penyu” aktif mempromosikan pariwisata bahari yang ada di Indonesia kepada follower yang ada di akun twitter tersebut. Berdasarkan uraian di atas, efektivitas promosi melalui twitter pada perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu” dirasa relevan untuk diteliti lebih lanjut. Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana karakteristik followers dan keterdedahan media sosial twitter pada perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu”? 2. Bagaimana efektivitas promosi melalui twitter pada perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu”? 3. Bagaimana hubungan antara karakteristik followers dan keterdedahan media sosial twitter dengan efektivitas promosi melalui twitter perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu”? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi karakteristik followers dan keterdedahan media sosial twitter pada perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu” 2. Menganalisis efektivitas promosi melalui twitter pada perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu” 3. Menganalisis hubungan antara karakteristik followers dan keterdedahan media sosial dengan efektivitas promosi melalui twitter perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu” Kegunaan Penelitian Penelitian ini akan bermanfaat bagi beberapa pihak, yakni: 1. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan komunikasi bisnis. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dari penelitian ini.
4 2. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengenal pariwisata bahari di Indonesia. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebuah penilaian masyarakat mengenai pengaruh promosi melalui media sosial twitter dalam pemasaran pariwisata bahari pada biro perjalanan “Ibu Penyu” 3. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan oleh perusahaan industri wisata “Ibu Penyu” dalam rangka meningkatkani promosi perusahaan tersebut sehingga seakin dikenal masyarakat luas.
TINJAUAN PUSTAKA
Pariwisata Bahari Berdasarkan UUD No. 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan, pariwisata memiliki pengertian yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Sejatinya, pariwisata merupakan proses perjalanan. Namun Yoeti (2010) mengemukakan bahwa suatu perjalanan dapat disebut sebagai pariwisata apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain. Perjalanan itu dilakukan di luar kediaman tempat orang itu biasanya tinggal dan melewati perbatasan. 2. Perjalanan itu dilakukan lebih dari 24 jam, atau paling sedikit sudah menempuh perjalanan sejauh 100 mil dari perbatasan tempat orang itu tinggal atau berdiam. 3. Tujuan perjalanan itu semata-mata untuk bersenang-senang tanpa mencari nafkah atau menjabat suatu pekerjaan tetap di negara yang dikunjungi. 4. Uang yang dibelanjakan wisatawan tersebut dibawa dari negara asalnya bukan diperoleh karena hasil usaha selama perjalanan wisata yang dilakukannya. Pariwisata adalah kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, menggunakan waktu luang untuk menikmati aktivitas diluar rutinitas sehari-hari. Biasanya, wisatawan cenderung memilih wisata yang menyajikan keindahan alam atau memiliki potensi alam yang unik. Terdapat berbagai macam jenis pariwisata berdasarkan dari objek wisata yang dijadikan sebagai daya tarik untuk datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata, salah satunya adalah wisata bahari. Wisata bahari adalah segala aktivitas wisata yang menjadikan sumber daya alam laut beserta segala potensinya sebagai suatu daya tarik yang unik untuk dinikmati. Lebih lengkapnya, pariwisata bahari adalah segala bentuk aktivitas wisata yang menjadikan sumber daya alam laut beserta potensinya sebagai suatu daya tarik wisata dalam batasan dimulai dari jalan setapak pedestrian sampai 100 meter setelah reef. Adapun aktivitas yang biasa dilakukan pada wisata bahari terbagi menjadi dua yaitu aktivitas langsung dan aktivitas tidak langsung. Aktivitas langsung di antaranya berperahu, berenang, snorkeling (menyelam dipermukaan), diving (menyelam), memancing, dan lain.lain. Aktivitas tidak langsung seperti olahraga pantai, piknik, menikmati atmosfer laut, dan lain-lain (Riswandi 2013). Karakteristik Followers Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi memunculkan berbagai riset mengenai pengguna internet. Hal ini sebagai bukti bahwa internet
6
sudah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat saat ini. Riset yang dilakukan dapat menggambarkan karakteristik pengguna internet dan saat ini penggunaan internet tidak terlepas dari penggunaan media sosial. Karakteristik pengguna internet dapat menjadi acuan dalam menggambarkan karakteristik pengguna media sosial. Seperti dilansir pada website Kementrian Komunikasi dan Informatika yang menyatakan bahwa Indonesia menempati peringkat 5 pengguna twitter terbesar di dunia. Posisi Indonesia hanya kalah dari USA, Brazil, Jepang dan Inggris. Secara spesifik, Anggraeni (2012) mengatakan bahwa efektivitas promosi dapat dipengaruhi oleh karakteristik individu yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan dan motivasi. Karakteristik individu tersebut dapat memengaruhi strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Berikut merupakan penjelasan karakteristik individu berdasarkan demografi (Sumarwan 2011) 1. Usia. Biasanya individu dibedakan menurut usia anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Media sosial ditujukan untuk semua usia, namun biasanya media sosial digunakan oleh individu berusia muda. Hal ini dikarenakan pada usia tersebut sedang gencar mencari teman baru, informasi baru maupun pergaulan baru. Hal tersebut juga diperkuat oleh pendapat Helianthusonfri (2014) yang menyatakan bahwa kebanyakan pengguna twitter atau followers adalah kalangan muda yang usianya berkisar antara 18 sampai 34 tahun. 2. Jenis kelamin. Banyak sekali produk yang menggunakan pendekatan jenis kelamin ini dalam pemasarannya. Ada satu merk produk ditujukan hanya kepada wanita atau hanya kepada pria, masing-masing memiliki strategi promosi yang berbeda (Morissan 2010). Menurut Diamond (2015) populasi pengguna twitter adalah pria dan wanita dengan jumlah yang hampir seimbang. 3. Pendidikan. Individu dapat pula dikelompokkan menurut tingkat pendidikan yang dicapai. Pendidikan yang berhasil diselesaikan biasanya menentukan pendapatan dan kelas sosial mereka. Selain itu pendidikan juga menetukan tingkat intelektualitas seseorang. Tingkat intelektualitas ini akan menentukan pilihan barang, barang, jenis hiburan, dan program radio atau televisi yang diikutinya (Morissan 2010). Diamond (2015) berpendapat bahwa inidivu pengguna twitter kemungkinan besar pernah mengecap setidaknya bangku perguruan tinggi. Hal tersebut juga didukung oleh pendapat Pitoyo yang dikutip oleh (Kapriani 2014) pengguna Twitter pendidikannya cenderung lebih tinggi daripada pengguna Facebook. Pengguna Twitter yang mendapatkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi sebanyak 21% sementara pengguna Facebook jumlahnya 20%. 4. Pekerjaan. Individu yang memiliki jenis pekerjaan tertentu umumnya mengonsumsi barang-barang tertentu yang berbeda dengan jenis pekerjaan lainnya (Morissan 2010). Individu pengguna twitter dapat dilihat dari jenis pekerjaan. Individu yang tidak bekerja (ibu rumah tangga) atau belum bekerja (pelajar dan mahasiswa) diasumsikan memiliki akun media sosial khususnya twitter daripada individu yang memiliki pekerjaan. Pekerjaan menuntut sseorang sibuk dengan akivitasnya sehingga tidak mempunyai waktu yang cukup untuk membuka media sosialnya tersebut.
7
5. Pendapatan. Melihat karakteristik individu pengguna twitter adalah individu yang berpendidikan tinggi, hal serupa juga dapat terjadi pada tingkat pendapatan. Seseorang yang berpendidikan tinggi diasumsika juga memiliki pendapatan yang tinggi. Promosi Pariwisata Bahari Kotler dan Keller (2009) mengemukakan bahwa promosi merupakan bagian dari strategi pemasaran yang sering dikenal dengan istilah four P’s yaitu produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion). Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, memengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono 2008). Pendapat lainnya dikemukakan oleh Kotler (2003) promosi adalah bagian dari komunikasi yang terdiri dari pesan-pesan perusahaan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awarness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhdap produk atau jasa. Pariwisata bahari membutuhkan promosi sebagai upaya memperkenalkan potensi bahari kepada calon wisatawan. Melalui aktivitas promosi tersebutlah, calon wisatawan diharapkan dapat berkunjung dan menikmati potensi bahari. Adapun tujuan promosi menurut Sukmawati et al (2013) adalah memengaruhi calon wisatawan agar berkunjung serta menjaga agar wisatawan selalu ingat dan berkeinginan untuk melakukan kunjungan kembali. Yonathan (2013) menyebutkan promosi yang efektif akan mampu mempengaruhi persepsi wisatawan terhadap nilai produk yang ditawarkan oleh pihak penyedia jasa pariwisata sekaligus lebih efisien dalam penggunaan anggaran promosi. Promosi bagi instansi yang bergerak di bidang pariwisata bertujuan untuk memperkenalkan, menginformasikan, membujuk, dan mempengaruhi calon wisatawan untuk mau berkunjung serta menjaga agar wisatawan selalu ingat dan berkeinginan untuk melakukan kunjungan kembali. Selain itu Muskitta et al (2014) juga mengatakan bahwa tujuan promosi pariwisata adalah untuk menghimbau, merayu atau membujuk calon wisatawan agar melakukan perjalanan wisata. Oleh karena itu, pesan atau informasi mengenai daya tarik suatu wisata tersebut harus dikemas semenarik mungkin agar wisatawan pada akhirnya dapat menggunakan jasa tersebut atau dengan kata lain calon wisata dapat mengunjungi objek wisata tersebut. Berdasarkan paparan tersebut, kegiatan promosi memegang peranan penting dalam memberikan informasi mengenai potensi pariwisata khususnya pariwisata bahari kepada calon wisatawan. Bauran promosi merupakan salah satu komponen penting dalam pencapaian tujuan yang diharapkan. Terdapat lima jenis teknik yang dimaksud dengan bauran promosi, yaitu iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relations and publicity) dan pemasaran langsung (direct selling).
8
1. Periklanan (advertising) Iklan menurut Kusumastuti (2009) merupakan model komunikasi yang dapat menjangkau publik secara luas. Iklan juga dapat digunakan untuk membangun image jangka panjang dan juga mempercepat quick sales. Selain itu, iklan juga bersifat baku dan dapat ditayangkan berulang-ulang serta dapat memperoleh efek dramatisasi dari iklan yang telah ditayangkan tersebut. Menurut Morissan (2010) media iklan dikategorikan menjadi tiga yaitu media penyiaran, media cetak, dan media internet. Penelitian mengenai efektifitas iklan dalam mempromosikan pariwisata telah dilakukan oleh Zaman (2014). Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan data bahwa Dinas Pariwisata Kabupaten Berau telah menggunakan media penyiaran, media cetak dan media internet dalam mempromosikan pariwisata bahari yang ada Kabupaten Berau. Dilihat dari ketiga media tersebut, media elektronik dinilai paling efektif karena bersifat langsung dan kuat. Media elektronik dinilai membuat pariwisata bahari di Kabupaten Berau semakin terangkat dan mengalami peningkatan. Media cetak pun turut membantu kegiatan promosi pariwisata bahari di Kabupaten Berau melalui iklan di surat kabar, maupun baliho yang dipasang di sepanjang jalan. Tak hanya itu, media internet juga mempunyai peran penting, karena calon wisatawan dapat mengetahui informasi mengenai potensi wisata bahari di Kabupaten Berau melalui website yang sengaja dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Berau. 2. Penjualan tatap muka (personal selling) Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Menurut Kusumastuti (2009) personal selling, merupakan alat promosi yang paling efektif pada siklus terakhir dari proses pembelian. Hal ini terjadi karena personal selling dapat membuat hubungan interaktif secara dekat, sehingga dapat mengenal konsumen secara lebih dalam dan lebih baik, sehingga dapat memberikan respon yang tepat. Penelitian yang dilakukan Putra dan Tinambunan (2013) menunjukan bahwa teknik personal selling yang efektif dalam sebuah promosi pariwisata yang ditampilkan haruslah dengan pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik tersebut bisa tercapai apabila promosi dan informasi yang disampaikan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Salah satu yang harus dilakukan untuk mancapai pelayanan yang baik tersebut adalah dengan menempatkan seorang travel consultan yang ahli dibidangnya dalam kegiatan promosi yang dilakukan, karena teknik promosi menggunakan teknik personal selling bersifat promosi langsung. Tidak hanya menggunakan jasa travel consultant, teknik personal selling juga dapat digunakan dalam bentuk festival budaya seperti yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatra Barat. Kegiatan ini merupakan salah satu strategi promosi (promotion mix) yang berguna sebagai media penyebaran informasi yang diberikan kepada calon wisatawan secara langsung.
9
3. Promosi penjualan (sales promotion) Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkna jumlah barang yang dibeli pelanggan. Menurut Stanton (1996) promosi penjualan direncanakan untuk menambah dan mengkoordinasikan kegiatan penjualan personal dan periklanan. Promosi penjualan meliputi antara lain kegiatan pembuatan pameran di toko, menyelenggarakan pameran dagang, membagikan contoh, premi atau kupon-kupon “cents-off” (untuk pembulatan harga ke bawah). Promosi penjualan mempunyai manfaat yaitu sebagai sarana untuk menarik perhatian dan memberikan informasi yang akhirnya mengarahkan konsumen kepada produk. Hal tersebut memberikan kontribusi nilai tambah kepada konsumen dan juga dapat secara aktif mengajak konsumen membeli produk yang ditawarkan (Kusumastuti 2009). Media sosial juga dapat dikatakan promosi penjualan karena diarahkan langsung kepada konsumennya. 4. Hubungan masyarakat dan publisitas (public relations and publicity) Public relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Menurut Stanton (1996) public relation merupakan usaha terencana oleh suatu organisasi untuk memengaruhi sikap atau pendapat golongan terhadap badan usaha tersebut. Namun menurut Kusumastuti (2009) alat promosi ini dapat menarik perhatian khalayak ramai jika memiliki kredibilitas yang tinggi dan tidak memasukan unsur penjualan, jadi hanya sebagai pemberi informasi. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zaman (2014) menunjukan bahwa peran hubungan masyarakat (humas) mampu mengangkat pariwisata bahari di Kabupaten Berau. Promosi yang dilakukan pemerintah Kabupaten Berau yaitu dengan mengadakan pemilihan duta wisata yang bertugas ke luar daerah Berau untuk mempromosikan potensi seni budaya dan pariwisata bahari Berau. Tak hanya itu, duta wisata tersebut harus mempunyai pengetahuan luas tentang seluk beluk Berau agar mampu menjadi humas sebagai pembicara di media televisi dan media cetak. 5. Pemasaran langsung (direct marketing) Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Pada direct marketing, promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan baik melalui telepon, pos, atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Berbeda dengan promosi lainnya, dalam melakukan promosi pariwisata produk yang akan ditawarkan ke calon wisatawan adalah obyek dan daya tarik wisata. Menurut Yoeti (1985) daya tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah yang lebih sering digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. Berdasarkan Undang-Undang
10
Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, daya tarik wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan. Wibowo (2008), membagi pengusahaan obyek dan daya tarik wisata menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata alam merupakan usaha pemanfaatan sumber daya alam dan tata lingkungannya yang telah ditetapkan sebagai obyek dan daya tarik wisata untuk dijadikan sasaran wisata; 2. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata budaya merupakan usaha seni budaya bangsa yang telah dilengkapi sebagai obyek dan daya tarik wisata untuk dijadikan sasaran wisata; 3. Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata minat khusus merupakan usaha pemanfaatan sumber daya alam dan atau potensi seni budaya bangsa untuk dijadikan sasaran wisatawan yang mempunyai minat khusus. Pariwisata bahari jika dilihat dari uraian di atas termasuk ke dalam pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus. Berbeda dengan jenis pariwisata tradisional, calon wisatawan memilih sebuah destinasi wisata tertentu sesuai dengan minat khusus dan spesifik (Pitana 2009). Adanya minat khusus ini mengakibatkan hanya sebagian orang yang memiliki ketertarikan untuk berwisata bahari sehingga diperlukan kegiatan promosi yang lebih kuat dan menarik untuk mempromosikan pariwisata bahari. Dewasa ini, perkembangan promosi maupun pemasaran pariwisata bahari berkembang secara luas. Berbagai potensi wisata bahari mulai dilirik oleh pelaku usaha dengan mendirikan sebuah industri pariwisata. Perusahaan industri pariwisata ada dua macam yaitu agen perjalanan wisata dan biro perjalanan wisata (Yoeti 2010). Industri pariwisata merupakan perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan wisatawan secara langsung. Pelaku usaha dapat memperkenalkan potensi wisata bahari secara langsung kepada calon wisatawan dengan menawarkan paket wisata yang dikemas menarik. Pelaku usaha tersebut juga dapat menggunakan berbagai media promosi yang digunakan sebagai media untuk menginformasikan potensi wisata bahari kepada calon wisatawan. Morissan (2010) berpendapat bahwa media (medium) adalah kategori umum dari sistem pengiriman pesan yang mencakup beberapa media yaitu media penyiaran (televisi dan radio), media cetak (brosur dan surat kabar), surat, iklan luar ruang, (outdoor advertising), dan media pendukung lainnya. Pendapat lain dikemukakan oleh Kusumastuti (2009) yang membagi media menjadi tiga kelompok yaitu: 1. Media massa, yang terdiri dari media massa elektronik dan media cetak. 2. Media kelompok, yang biasa digunakan pada kegiatan-kegiatan yang melibatkan kelompok tertentu. Bentuk media ini diantara adalah video presentasi. 3. Media personal, seperti katalog, profit korporat, dan folder. Wahyuni (2014) menambahkan bahwa media promosi tidak hanya terdiri dari media penyiaran, media cetak, dan media internet yaitu media ruang publik dan media word of mouth (WOM). Pertama, media ruang publik. Media yang
11
digunakan dalam media ruang publik adalah poster dan atau stiker, billboard, baliho, poster, spanduk, umbul-umbul, balon raksasa, dan lain-lain. Kedua, media word of mouth. Pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) adalah bentuk promosi yang dilakukan oleh konsumen melalui perbincangan dengan konsumen lain, dan tidak ada satupun dari mereka adalah pemasar. Bentuk komunikasi pemasaran ini dapat terjadi karena kesan mendalam konsumen terhadap produk atau perusahaan tertentu sehingga konsumen tersebut ingin menyampaikan informasi yang dia ketahui tentang produk atau perusahaan tersebut kepada kerabat dekatnya. Komunikasi pemasaran melalui WOM tidak memerlukan biaya yang begitu besar, namun dapat memberikan dampak yang besar bagi perusahaan. Pemasaran WOM ini merupakan bauran komunikasi pemasaran yang paling efektif karena memungkinkan komunikasi pribadi dan mendapat umpan-balik. Interaksi langsung yang terjalin dari mulut ke mulut dianggap mampu meyakinkan seseorang sehingga media pemasaran ini dianggap efektif. Berdasarkan jenis media yang dikemukakan Morissan (2010), media yang efektif dalam mempromosikan pariwisata bahari adalah media penyiaran, media cetak dan media internet. Media penyiaran khususnya televisi ini sengaja menampilkan potensi pariwisata bahari melalui televisi sebagai medianya agar khalayak dapat merasakan langsung keindahan objek wisata yang ditayangan. Melalui tayangan seperti ini, calon wisatawan dapat memiliki keinginan untuk dapat berkunjung ke objek wisata tersebut. Tak hanya media penyiaran, promosi pariwisata bahari dilakukan dengan memakai media cetak sebagai perantara dalam memberikan informasi kepada calon wisatawan. Surat kabar dan majalah pun kini sudah banyak yang menampilkan informasi potensi pariwisata dalam rubrik khusus yang bernama traveling atau jalan-jalan. Media ini mengajak, membujuk atau merayu calon wisatawan dengan gaya penulisan yang persuasif ditambah dengan gambar atau foto sebagai pendukungnya. Perkembangan zaman membuat teknologi berkembang pesat. Hadirnya internet memudahkan kegiatan promosi pariwisata bahari. Penggunaan internet sebagai media promosi dianggap efektif karena murah dan mudah, belum lagi sifatnya yang langsung dan kuat mengingat kehadiran internet sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari. Kementrian Komuikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Angka 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Media internet sebagai media promosi yang digunakan pun cukup beragam yaitu website, twitter, facebook. Promosi pariwisata pun sudah mulai banyak yang menggunakan media internet untuk mempromosikan objek wisata tersebut. Melalui internet, calon wisatawan menjadi lebih tahu mengenai informasi pariwisata sehingga para pemasar pariwisata gencar memakai media internet sebagai media promosi. Tidak dapat dipungkiri lagi, kehadiran media sangat membantu para pemasar atau pelaku usaha wisata dalam melakukan kegiatan promosi pariwisata bahari. Twitter sebagai Media Promosi Media promosi merupakan sebuah wadah untuk menginformasikan atau menawarkan suatu produk kepada konsumen. Media promosi mempunyai peranan
12
yang penting dalam mempromosikan pariwisata bahari. Kegiatan promosi melalui media akan menjadi mudah sehingga calon wisatawan akan dengan cepat mengetahui obyek wisata yang dipromosikan Sekarang muncul media baru sebagai alat untuk mempromosikan pariwisata bahari yaitu media internet. Media internet ini dinilai cara yang efektif karena mudah dan murah serta kegunaannya sudah melekat di kalangan orang-orang zaman sekarang ini. Media internet ini juga membantu biro perjalanan dalam mempromosikan pariwisata serta memasarkan produknya. Internet digunakan oleh biro perjalanan untuk menjangkau lebih luas dan melayani dengan lebih baik calon wisatawan sebagai konsumennya. Tersedianya internet bagi para konsumen mungkin akan mendorong para biro perjalanan untuk menawarkan nilai tambah lainnya bagi para konsumen. Nilai tambah ini dapat berupa pengetahuan yang lebih mendalam mengenai tujuan wisata, biro perjalanan didorong untuk menjadi konsultan perjalanan. Selain itu, Muthahhari (2012) menjabarkan kegunaan dari media internet bagi media promosi sebuah biro perjalanan: 1. Meningkatkan minat untuk travel di kalangan masyarakat dunia. Semakin tersedianya informasi mengenai daerah tujuan wisata akan meningkatkan minat masyarakat dunia untuk travel. Kesenjangan informasi yang menyebabkan ketidak-tahuan akan semakin berkurang, sehingga orang akan lebih mempunyai minat untuk travel ke daerah-daerah tujuan wisata yang sebelumnya tidak dipertimbangkan. 2. Memperluas komunikasi untuk melayani konsumen. Semakin luasnya pemakaian internet memungkinkan komunikasi yang semakin luas antara biro perjalanan dan konsumen lebih dari jam buka kantor. Meningkatnya pilihan bagi konsumen, meningkatnya target pasar biro perjalanan, serta meningkatnya komunikasi antara biro perjalanan, dan konsumen, maka dunia usaha perjalanan akan berlangsung dengan semakin lancar. Begitu juga dengan pelaksanaan dunia usaha perjalanan akan semakin mudah karena luasnya komunikasi yang digunakan. Salah satu media yang termasuk media internet adalah media sosial. Media sosial memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan media terdahulu yaitu media berbagi aktifitas, media berbagi pengetahuan, media untuk memperluas jejaring dan komunitas dan media penyebaran informasi (Sulianta 2014). Aktivitas online dapat dilakukan melalui media sosial dengan mengirimkan pesan-pesan dan feedback dengan menggunakan kemampuan daya tarik pesan untuk memicu khalayak untuk dapat memperhatikan pesan yang disampaikan. Media sosial juga mampu menyebarkan informasi dengan cepat dan daya jangkau yang luar biasa dibandingkan media manapun (Sulianta 2014). Kotler dan Keller (2009) lebih lanjut menerangkan bahwa media sosial merupakan sarana bagi konsumen untuk berbagi teks, gambar, audio, dan video informasi dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya. Media sosial yang digunakan berdasarkan hasil penelitian sebelumnya adalah twitter, facebook, instagram. Jenis media sosial tersebut dapat memfasilitasi produsen dan konsumen untuk saling berbagi pesan dalam bentuk tulisan, gambar, bahkan audio ataupun video dengan komunikasi dua arah. Berbagai media sosial sudah digunakan oleh sebagian besar penduduk di dunia yang dapat dilihat pada Tabel 1
13
Tabel 1 Media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak di dunia 2015 Nomer Peringkat
Nama Media Sosial
Jumlah Pengguna
1
Facebook
900.000.000
2
Twitter
310.000.000
3
LinkedIn
255.000.000
4
Pinteres
250.000.000
5
Google+
120.000.000
6
Tumblr
110.000.000
7
Instagram
100.000.000
8
VK
80.000.000
9
Flicker
65.000.000
10
Vine
42.000.000
Sumber: http://www.ebizmba.com/articles/social-networking-websites
Setiap media sosial memiliki karakteristik tersendiri untuk melakukan kegiatan promosi produk kepada konsumen. Berikut Tabel 2 merupakan perbandingan karakteristik media sosial dalam pemanfaatan sebagai media promosi produk. Tabel 2 Karakteristik jenis media sosial dalam promosi No.
Jenis Media Sosial
Karaktersitik Media Sosial -
1.
Facebook -
2.
Twitter
-
3.
Instagram
-
Dilengkapi dengan fasilitas berbagi pesan teks, foto, audio, dan video Menyediakan wadah untuk berkomunikasi langsung melalui wall, chat rooms, message dan membentuk group tertentu dengan member yang diundang ke dalam group Untuk berkomunikasi secara interaktif antar pengguna harus saling menerima permintaan friend request terlebih dahulu Penyebaran informasi cenderung cepat Terhubung dengan berbagai akun yang terdaftar dalam Twitter Dilengkapi dengan fasilitas berbagi foto dan video yang dapat dilihat oleh khalayak luas Memiliki jumlah karakter sebanyak 140 untuk setiap tweet Agar dapat berinteraksi dengan baik sebaiknya salingfollow satu sama lain Penyebaran informasi cenderung cepat Media sosial dengan fasilitas upload foto dan video Menguntungkan konsumen karena dapat melihat secara langsung produk yang ditawarkan Memuat informasi secara lengkap melalui caption yang diberikan pelaku usaha Fasilitas Hashtag (tanda pagar) untuk memudahkan konsumen mencari tahu produk yang diinginkan
Sumber: Wurinanda (2015)
Media sosial yang semakin beragam menunjukan adanya inovasi dalam mempromosikan pariwisata bahari yang dilakukan pelaku usaha wisata. Salah satunya adalah melalui twitter. Twitter merupakan salah satu jenis media sosial
14
yang menyediakan layanan jejaring sosial dan microblogging (blogging ringkas). Para pengguna memakai twitter untuk berkirim pesan dan membaca pesan yang tidak lebih dari 140 karakter. Istilah yang digunakan untuk mengirimkan pesan disebut tweet. Tercatat hingga tahun 2013 pengguna twitter di Indonesia berdasarkan data dari PT Bakrie Telecom yang dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika mencapai 19,5 juta akun. Banyaknya pengguna twitter menjadi bukti bahwa media sosial ini menjadi ladang bisnis online yang menjanjikan. Menurut Siregar (2012) terdapat empat faktor yang menyebabkan twitter mampu menyedot perhatian para pengguna internet, diantaranya: 1. Keringkasan dan keterbatasan karakter pesan yang dipublikasikan pada twitter (140 karakter), sehingga pesan mudah dilihat dan disebar. 2. Informasi bebas, sehingga informasi apapun yang terlintas bebas mengalir dan sifatnya spontan, apa adanya, bahkan personal. Dalam banyak kasus, pengguna twitter lebih jujur dan kejujuran penting untuk nilai akurasi bisnis. 3. Komunitas terbuka, dimana hampir tidak ada pembatas untuk mengamati bahkan bersosialisasi dengan semua orang yang tergabung pada twitter. 4. Jejaring sosial yang membangun gudang data. Hal ini karena berbagai informasi yang disebarkan lama-lama akan membentuk suatu pola yang juga menjadi informasi berbasis kekuatan massa yang menjelaskan minat dan tren. Efektivitas Promosi Melalui Twitter Promosi adalah bagian dari komunikasi yang terdiri dari pesan-pesan perusahaan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awarness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhdap produk atau jasa (Kotler 2003). Efektivitas komunikasi adalah salah satu elemen yang menjadi indikator komunikasi (Wahyuni 2014). Komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan dimaksudkan oleh pengirim berkaitan erat dan identik atau sama dengan rangsangan yang diterima dan dipahami oleh penerima. Salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh produsen atau pemasar didalam menciptakan dan mengembangkan komunikasi efektif terhadap konsumen, yaitu memilih media dalam komunikasi pesan. Pemasar dapat memilih dua jenis dari saluran komunikasi yaitu komunikasi personal dan komunikasi non personal. Komunikasi personal adalah komunikasi yang melibatkan tatap muka. Komunikasi nonpersonal adalah komunikasi yang melibatkan media seperti media cetak (poster, baliho, dan pamflet), media siaran (televisi dan radio), dan media internet (website, facebook, dan twitter). Komunikasi non personal dapat dikatakan sebagai media promosi karena menggunakan media dalam menyebarkan informasi. Media promosi tidak dapat berperan aktif dalam menyebarkan informasi mengenai pariwisata bahari jika pesannya tidak dapat sampai ke calon konsumen. Oleh sebab itu Tampubolon (2014) menyimpulkan bahwa efektif atau tidaknya promosi suatu pariwisata yang dilakukan dapat dilihat dari kejelasan dalam penyampaian informasi promosi, tepat atau tidaknya komunikasi yang dilakukan dan keterbukaan dalam bentuk pelayanan. Kejelasan dalam penyampaian informasi merupakan lengkap dan
15
rincinya informasi yang disampaikan, tepat atau tidaknya komunikasi merupakan cara komunikasi yang dinilai tepat dalam penyampaian informasi dan keterbukaan dalam pelayanan merupakan cara dalam melayani calon wisatawan selaku konsumen. Kejelasan dalam penyampaian informasi dianggap penting dalam melakukan kegiatan promosi oleh karena itu Kusumastuti (2009) menyatakan bahwa dalam mengembangkan komunikasi pemasaran secara efektif terdapat delapan langkah, yang salah satunya yaitu merancang pesan. Perancangan pesan menjadi salah satu aspek pada promosi melalui media sosial yang dapat menentukan efektivitas media sesuai dengan kriteria yang telah disebutkan sebelumnya. Calon wisatawan memutuskan untuk berkunjung apabila pesan yang disampaikan pelaku usaha bersifat persuasi. Pesan persuasif efektif apabila pesan mampu merebut perhatian khalayak. Beberapa hal yang diperlukan dalam membuat sebuah pesan yang persuasif, antara lain komposisi pesan, organisasi pesan, urutan pesan, daya tarik pesan, gaya pesan, pilihan kata, dan struktur pesan (Kusumastuti 2009): 1. Komposisi pesan meliputi kesatuan (pesan yang disampaikan mempunyai ide pokok), pertautan pesan (gabungan antara bahasan satu dengan bahasan lainnya), titik berat (penekanan pada isi pesan), komprehensif (pesan menyentuh subtopik) dan relevansi pesan. 2. Organisasi pesan, merupakan pembagian pesan yang disusun secara anatomis yakni pengantar, pernyataan, argumen dan kesimpulan. 3. Urutan pesan, yaitu pesan yang disesuaikan dengan cara berpikir manusia terutama disesuaikan dengan proses penerimaan pesan. Proses tersebut meliputi perhatian, pengertian, dan penerimaan. 4. Daya tarik pesan, yaitu pesan dirancang sedemikian rupa untuk menarik perhatian khalayak supaya membaca ataupun memperhatikan pesan yang disampaikan. 5. Gaya pesan merupakan strategi dalam menyampaikan pesan yang efektif menyampaikan pesan yang terdiri dari bahasa, pembendaharaan kata, dapat diuji secara empiris, dan memiliki minat insani. 6. Pilihan kata. Salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas pesan adalah kemampuan memilih dan menggunakan kata dengan baik, seperti berikut ini: pesan yang terkandung jelas, menggunakan kata-kata yang tepat sesuai dengan keadaan khalayak, menggunakan kata-kata yang menarik minat insani (human interest). 7. Struktur pesan yaitu pesan yang disampaikan dari satu sisi atau dua isi khalayak. Pesan yang terkandung dalam kegiatan promosi pariwisata tidak akan sampai ke calon wisatawan apabila tidak cerdas dalam memilih media sebagai media promosi. Selain dari aspek pesan, perlu dilihat juga keterdedahan konsumen terhadap media twitter. Keterdedahan menurut Shore seperti dikutip oleh Samsi (2005) adalah kegiatan mendengarkan, melihat, membaca, atau secara lebih umum memberikan sejumlah perhatian kepada suatu pesan yang disampaikan dengan menggunakan media sebagai perantara. Menurut Rosengren dan Erick seperti dikutip oleh Samsi (2005) menyatakan bahwa aspek
16
keterdedahan dapat diukur berdasarkan waktu yang digunakan dalam menggunakan media, jenis-jenis media yang diikuti, dan hubungan yang terdapat antara individu yang mengonsumsi informasi baik dengan isi media maupun dengan media. Hal tersebut juga selaras dengan pendapat dari Amalia (2012) terdapat hubungan nyata antara dimensi rancangan pesan, ragam media yang digunakan, serta frekuensi penyampaian pesan dengan efektivitas komunikasi pemasaran. Ragam media yang digunakan adalah bentuk komunikasi pemasaran yang digunakan untuk mempromosikan produk/perusahaan tersebut, dan frekuensi penyampaian pesan adalah jumlah berapa kali suatu pesan komunikasi pemasaran tersebut diperlihatkan. Riset yang berkembang menyatakan bahwa untuk mengukur efektivitas internet yang dalam hal ini melalui media sosial dapat dilihat keterdedahan media sosial yang dapat dilihat dari frekuensi kunjungan pelanggan terhadap suatu akun media sosial produk, frekuensi pesan dan feedback, tingkat daya tarik pesan, lama kunjungan, serta jalan yang ditempuh untuk mencapai situs-situs media sosial tertentu (Shimp 2003). Frekuensi menjadi tolak ukur keterdedahan followers terhadap media sosial khususnya twitter. Hal tersebut juga diperkuat pernyataan Ridhoanova (2009) dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa frekuensi, durasi, dan kelengkapan isi pesan dapat menjadi alat ukur untuk keterdedahan. Perancangan pesan menjadi salah satu aspek pada promosi melalui media sosial yang dapat menentukan efektivitas media. Hasil akhir dari aktivitas promosi adalah untuk mendapatkan seseorang untuk membeli suatu produk maupun jasa. Untuk menjangkau tujuan promosi dapat menggunakan konsep AIDA (attention), mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menggerakkan tindakan (action). Adapun secara rinci aspek-aspek AIDA menurut (Muskitta et al 2014) adalah sebagai berikut 1. Perhatian (Attention) Cara untuk menarik perhatian calon wisatawan dengan cara merancang berbagai media – media yang komunikatif sehingga dapat menginformasikan berbagai macam keunikan dan daya tarik objek wisata bahari. Misalnya, dengan cara membuat headline yang menarik dan kreatif untuk menarik perhatian calon wisatawan. Penggunaan layout yang menarik juga dapat menarik perhatian calon wisatawan untuk mencari informasi di media promosi tersebut. 2. Ketertarikan (Interest) Penggunaan perangkat kreatif tidak secara langsung dapat menarik perhatian orang kecuali iklan itu sendiri yang berhasil meraih rasa ketertarikan mereka. Rasa tertarik mungkin dapat dimunculkan dengan memasukan foto atau gambar keindahan objek wisata bahari dalam media promosi. Penggunaan foto atau gambar mengenai keindahan atau panorama pariwisata bahari membuat calon wisatawan tertarik untuk mencari tahu lebih jauh mengenai pariwisata bahari tersebut. Kalimat-kalimat yang mengandung informasi membujuk juga dapat membuat calon wisatawan tertarik mencari tahu tentang pariwisata bahari. 3. Keinginan (Desire) Cara untuk menghadirkan keinginan calon wisatawan agar mengunjungi pariwisata bahari melalui kata-kata penjelas yang mampu menggambarkan keunikan pariwisata tersebut dengan pariwisata lain.
17
Penggunaan foto atau gambar yang memperjelas keunikan pariwisata itu sendiri juga dapat meningkatkan keinginan calon wisatawan untuk mengunjungi pariwisata tersebut. 4. Tindakan (Action) Action atau usaha untuk menimbulkan aksi adalah dengan cara membujuk wisatawan untuk datang ke objek wisata ataupun mengadakan promosi yang terus menerus sehingga dapat mengingatkan wisatawan agar nantinya memiliki keinginan untuk berkunjung.
18
Kerangka Pemikiran Pariwisata bahari merupakan salah satu jenis wisata minat khusus di mana calon wisatawan memilih sebuah destinasi wisata tertentu sesuai dengan minat khusus dan spesifik. Adanya minat khusus ini mengakibatkan hanya sebagian orang yang memiliki ketertarikan untuk berwisata bahari sehingga diperlukan kegiatan promosi yang lebih kuat dan menarik dalam mempromosikan pariwisata bahari. Hal inilah yang membuat pelaku usaha di bidang pariwisata bahari menggunakan berbagai media dalam mempromosikan daya tarik wisata bahari, salah satunya adalah menggunakan media sosial twitter. Promosi dikatakan efektif dilihat dari keterdedahan media sosial twitter melalui aktivitas promosi yang dilakukan “Ibu Penyu”. Keterdedahan tersebut meliputi frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, kejelasan dalam penyampaian informasi. Aktivitas promosi yang dilakukan bertujuan untuk memberi informasi dan memperkenalkan produk berupa wisata bahari kepada calon wisatawan yang selanjutnya akan berhubungan dengan efektivitas promosi yang dilihat melalui konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, dan Action). Sementara itu, hubungan followers terhadap keefektivitasan promosi dilihat dari karakteristik followers yang terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan. Karakteristik followers tersebut selanjutnya juga dapat berhubungan dengan efektivitas promosi yang dilakukan melalui media sosial twitter dalam memengaruhi followers untuk membeli produk wisata bahari. Karakteristik Followers
Usia Jenis kelamin Tingkat pendidikan Jenis Pekerjaan Tingkat pendapatan
Keterdedahan Twitter
Frekuensi pesan Frekuensi feedback pesan Tingkat daya tarik pesan Kejelasan dalam penyampaian informasi
Keterangan: : berhubungan Gambar 1 Kerangka pemikiran
Efektivitas Promosi Konsep AIDA: Attention Interest Desire Action
19
Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka analisis di atas, maka hipotesis penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan jenis kelamin dengan efektivitas promosi melalui twitter pada perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu” 2. Terdapat perbedaan jenis pekerjaan dengan efektivitas promosi melalui twitter pada perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu” 3. Terdapat hubungan positif antara karakteristik followers (usia, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan) dengan efektivitas promosi melalui twitter pada perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu” 4. Terdapat hubungan positif antara keterdedahan media sosial twitter dengan efektivitas promosi melalui twitter pada perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu” Definisi Operasional dan Pengukuran Penelitian ini terdiri atas beberapa variabel yang terbagi menjadi beberapa indikator. Masing-masing variabel dan indikator diberi batasan terlebih dahulu sehingga dapat ditemukan skala pengukurannya. Definisi operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik followers merupakan faktor-faktor yang terdapat pada diri seorang followers dan memengaruhi diri followers tersebut. Karakteristik followers dapat diukur melalui beberapa variabel. Variabel tersebut meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan. a. Usia adalah lama hidup followers yang dihitung sejak tanggal kelahiran hingga saat penelitian dilakukan yang dinyatakan dalam tahun. Pengukuran usia dinyatakan dalam tahun dan diukur menggunakan skala ordinal. Usia dikategorikan sebagai berikut: 1. Muda (19-23 tahun) 2. Sedang (24-29 tahun) 3. Dewasa (>29 tahun) b. Jenis kelamin merupakan sifat fisik followers yang tercatat dalam kartu identitas, yaitu laki-laki atau perempuan. Jenis kelamin diukur menggunakan skala nominal dan dibedakan menjadi: 1. Laki laki (diberi kode 1 2. Perempuan (diberi kode 2) c. Tingkat pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah diikuti oleh followers sampai dengan waktu saat penelitian berlangsung. Tingkat pendidikan tersebut diukur dengan menggunakan skala ordinal dan dikategorikan sebagai berikut: 1. Pendidikan rendah (SMA/SMK/MAN/Sederajat 2. Pendidikan sedang (Diploma) 3. Pendidikan tinggi (S1/Sarjana dan S2/Pascasarjana)
20
d.
e.
Jenis pekerjaan adalah kegiatan utama yang sehari-hari dilakukan followers untuk memperoleh pendapatan. Jenis pekerjaan diukur menggunakan skala nominal. Jenis pekerjaan dibedakan menjadi: 1. TNI/POLRI 2. Dosen 3. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 4. Pegawai swasta 5. Wiraswasta 6. Ibu rumah tangga 7. Pelajar/mahasiswa Tingkat pendapatan adalah pendapatan yang diperoleh followers setiap satu bulan. Tingkat pendapatan termasuk data ordinal dan dikategorikan sebagai berikut: 1. Pendapatan rendah (< Rp 3.000.000) 2. Pendapatan sedang (Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000) 3. Pendapatan tinggi (> Rp 5.000.000)
2. Keterdedahan twitter adalah perhatian yang dilakukan oleh followers terhadap aktivitas promosi yang dilakukan pihak pemberi pesan (Ibu Penyu) melalui twitter. Keterdedahan media sosial twitter terdiri dari frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, kejelasan dalam penyampaian informasi. Indikator pada variabel ini meliputi: a. Frekuensi pesan yaitu banyak dan rutinnya tweet yang dikirimkan admin melalui media sosial twitter. Frekuensi pesan diukur dengan skala ordinal. Pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan enam pertanyaan. Hasil akumulasi jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori: 1. Frekuensi pesan rendah :6–9 2. Frekuensi pesan sedang : 10 – 13 3. Frekuensi pesan tinggi : 14 –18 b. Frekuensi feedback pesan yaitu banyak dan rutinnya admin membalas mention dan merespon postingan yang dikirimkan followers “Ibu Penyu”. Frekuensi feedback pesan diukur dengan skala ordinal. Pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan tiga pertanyaan. Hasil akumulasi jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori: 1. Frekuensi feedback pesan rendah : skor 3 – 4 2. Frekuensi feedback pesan sedang : skor 5 – 6 3. Frekuensi feedback pesan tinggi : skor 7 – 9 c. Tingkat daya tarik pesan merupakan desain pesan yang dikemas admin untuk menyampaikan informasi promosi produk kepada followers dilihat dari komposisi warna, username, gambar atau foto, dan desain sehingga mendapat respon positif terhadap promosi penjualan yang disampaikan. Tingkat daya tarik pesan diukur dengan skala ordinal. Pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan penilaian pada sembilan pertanyaan. Hasil akumulasi jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori: 1. Tidak menarik : skor 9 – 14 2. Kurang menarik : skor 15 – 20
21
3. Menarik : skor 21 – 27 d. Kejelasan dalam penyampaian informasi merupakan jelas dan lengkapnya informasi yang diberikan admin melalui media sosial twitter. Kejelasan informasi diukur dengan skala ordinal. Pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan penilaian pada enam pertanyaan. Hasil akumulasi jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori: 1. Tidak jelas : skor 6 – 9 2. Kurang jelas : skor 10 – 13 3. Jelas : skor 14 – 18 3. Efektivitas promosi menyatakan keberhasilan dan kinerja dari segi tercapai tidaknya tujuan pada sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Efektivitas promosi memengaruhi sikap followers dalam merespon pesan-pesan yang disampaikan melalui media sosial twitter. Pengukuran pada variabel ini menggunakan beberapa indikator: a. Attention merupakan bentuk perhatian dan kesadaran akan keberadaan suatu produk. Attention dapat dilihat melalui frekuensi followers mengakses media sosial twitter sehingga menyadari aktivitas promosi produk pariwisata bahari biro perjalanan “Ibu Penyu” di twitter. Attention diukur dengan skala ordinal. Pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan penilaian pada empat pertanyaan. Hasil akumulasi jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori: : skor 4 -6 1. Rendah 2. Sedang : skor 7 – 9 3. Tinggi : skor 10 – 12 b. Interest merupakan ketertarikan yang muncul dalam diri followers akan suatu produk karena telah sadar dan terdedah dengan promosi yang disampaikan melalui twitter. Interest dapat dilihat dari tingkat rasa keingintahuan followers yang timbul setelah melihat aktivitas promosi dari twitter “Ibu Penyu”. Interest diukur dengan skala ordinal. Pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan penilaian pada enam pertanyaan. Hasil akumulasi jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori: 1. Rendah : skor 13 – 18 2. Sedang : skor 19 – 24 3. Tinggi : skor 25 – 30 c. Desire adalah keinginan yang timbul karena adanya proses pertukaran yang menarik bagi followers. Desire dapat dilihat dari keinginan membeli yang tumbuh setelah melihat twitter “Ibu Penyu”. Desire diukur dengan skala ordinal. Pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan penilaian pada empat pertanyaan. Hasil akumulasi jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori: 1. Rendah : skor 31 - 34 2. Sedang : skor 35 - 38 3. Tinggi : skor 39 – 42
22
d.
Action merupakan tindakan untuk membeli dengan melakukan suatu keputusan pembelian. Action dapat dilihat dari tindakan yang ditandai dengan aksi nyata konsumen membeli produk setelah melihat aktivitas promosi melalui twitter “Ibu Penyu”. Action diukur dengan skala ordinal. Pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan penilaian pada empat pertanyaan. Hasil akumulasi jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori: 1. Rendah : skor 42 - 45 2. Sedang : skor 46 - 49 3. Tinggi : skor 50 - 54
Rentang skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 hingga 3, maka rentang skala penilaian yang yang didapat adalah selisih skor maksimum dikurangi skor minimum pada masing-masing kelas:
rs =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 ∑ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
Gambar 2 Rumus interval
PENDEKATAN LAPANG
Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survai dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan didukung dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam dengan informan dan responden melalui pesan singkat (SMS) ataupun surat elektronik (email). Pendekatan kuantitatif yang digunakan adalah penelitian survai dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data primer. Sumber data yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari sumber pertama yaitu Biro Perjalanan “Ibu Penyu”. Pengumpulan data primer juga diperoleh dari hasil kuesioner berupa jawabanjawaban dari para responden. Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu buku, jurnal penelitian, skripsi dan internet. Lokasi dan Waktu Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah perusahaan biro perjalanan yang khusus mengelola pariwisata bahari, yaitu Biro Perjalanan “Ibu Penyu” yang berlokasi di Jalan Rawa Kopi No. 17, Pondok Labu, Jakarta Barat (Lampiran 1). Pemilihan Biro Perjalanan “Ibu Penyu” tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan beberapa pertimbangan, yang meliputi: 1) Biro Perjalanan “Ibu Penyu” merupakan biro perjalanan yang khusus di bidang pariwisata bahari, 2) Biro Perjalanan “Ibu Penyu” menggunakan twitter sebagai alat promosi utama dalam strategi dan pengembangan usahanya, 3) penggunaan twitter “Ibu Penyu” sangat aktif dan sudah memiliki banyak followers. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2014 sampai dengan April 2015. Penelitian ini meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, perbaikan proposal skripsi, pengambilan data lapang, pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan perbaikan laporan skripsi. Teknik Pemilihan Responden dan Informan Jumlah responden yang diambil berjumlah 60 orang. Responden merupakan orang yang merespon atau menjawab kuesioner yang disebarkan secara online melalui twitter. Pemilihan responden dilakukan secara kebetulan (accidental sampling) dengan memberikan kuesioner online kepada setiap akun yang mem-follow twitter “Ibu Penyu”. Adapun daftar 60 responden yang merespon kuesioner pada penelitian ini tercantum pada Lampiran 4. Populasi yang dipilih adalah followers akun twitter “Ibu Penyu” (@ibupenyu). Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa followers “Ibu Penyu” banyak yang mem-follow twitter tersebut untuk mengetahui informasi mengenai paket wisata yang ditawarkan “Ibu Penyu”. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam
24
penelitian ini adalah non-probability sampling dengan prosedur accidental sampling, yaitu teknik dimana peneliti memilih sampel secara spontanitas atau siapa saja yang dianggap dapat mewakili populasi berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (Unaradjan 2013). Kuesioner sengaja dibentuk dalam bentuk online agar memudahkan dalam penyebaran kuesioner, mengingat responden pada penelitian ini adalah followers akun twitter “Ibu Penyu”. Informan dari penelitian ini adalah pihak Biro Perjalanan “Ibu Penyu” itu sendiri yakni pemilik usaha tersebut. Teknik Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif sebagai fokus utama dan data kualitatif sebagai data pendukung. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan instrumen kuisioner yang diisi oleh responden. Sementara data-data kualitatif diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pihak Biro Perjalanan “Ibu Penyu” serta wawancara singkat dengan enam responden melalui pesan singkat (SMS). Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa data primer dan data sekunder. 1. Data primer adalah data yang diperoleh melalui kuisioner yang ditujukan kepada responden, wawancara singkat dengan enam responden melalui pesan singkat (SMS) hasil wawancara dengan pihak Biro Perjalanan “Ibu Penyu”, serta dokumen perusahaan tersebut. 2. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu buku, dan website Biro Pusat Statistik (BPS) dan website Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Penelitian survai dilaksanakan dalam periode waktu dua minggu, yaitu dari 3 Februari 2015 sampai dengan 17 Februari 2015. Pada periode tersebut, kuesioner online dikirim kepada followers akun twitter @ibupenyu secara acak dengan mencantumkan link kuesioner dalam tweet yang dikirim. Pihak informan juga turut membantu dalam menyebarkan kuesioner online tersebut dengan cara mem-posting link tersebut melalui akun twitter @ibupenyu. Tidak hanya itu, kuesioner online juga dikirimkan melalui e-mail kepada konsumen yang pernah menggunakan jasa Biro Perjalanan “Ibu Penyu”. Data konsumen didapatkan dari pemilik usaha “Ibu Penyu”. Pembuatan kuesioner online menggunakan aplikasi google drive. Kuesioner tersebut pada akhirnya berbentuk alamat url atau link yang dapat diakses oleh responden “Ibu Penyu” yang bersedia mengisi kuesioner tersebut. Adapun kuesioner online dapat dilihat pada Lampiran 5. Adapun wawancara dilakukan dengan enam responden yang bersedia di wawancara melalui pesan singkat (SMS) ataupun email. Melalui media tersebut, responden menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan hasil pada penelitian ini.Iinformasi yang ingin diperoleh peneliti dari wawancara dengan pihak Biro Perjalanan “Ibu Penyu” berupa informasi mengenai gambaran umum perusahaan dan struktur organisasi perusahaan, serta media promosi yang digunakan dalam pemasarannya. Data yang telah dikumpulkan nantinya akan diolah dan disimpulkan. Penyimpulan hasil penelitian dilakukan dengan
25
mengambil hasil analisis antar variabel yang konsisten. Seluruh hasil penelitian akan dituliskan dalam skripsi. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan setelah kuisioner terkumpul. Seluruh data di entry ke dalam komputer dengan menggunakan program Microsoft Excell 2010 dan Statistical Program for Social Sciences) (SPSS 20.0) for windows. Sebelum kuesioner disebar, terlebih dahulu kuesioner diuji menggunakan uji reliabelitas. Setelah diuji, terlihat bahwa kuesioner tersebut reliabel karena pada cronbach’s alpha didapatkan nilai sebesar 0.960. Data kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Melalui uji Rank Spearman ini dapat diketahui angka korelasi positif (+) yang memiliki arti hubungan kedua variabel searah dan negatif (-) yang memiliki hubungan kedua variabel tidak searah. Uji korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik responden (usia, tingkat pendidkan, tingkat pendapatan) dan aktivitas promosi dengan efektivitas promosi melalui media sosial twitter. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan jenis kelamin dan jenis pekerjaan dari karakteristik responden dengan efektivitas promosi menggunakan analisis data Chi-square. Data-data hasil wawancara kemudian digunakan sebagai penunjang dan data pendukung untuk melengkapi hasil statistik tersebut.
26
GAMBARAN UMUM
Sejarah dan Perkembangan Biro Perjalanan “Ibu Penyu” Biro Perjalanan “Ibu Penyu” merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Perusahaan ini menyediakan jasa untuk mengatur kegiatan selama konsumen berwisata. Sama halnya dengan event organizer, Biro Perjalanan “Ibu Penyu” menyediakan berbagai kegiatan untuk wisata. Melalui jasa ini, konsumen dapat menikmati wisatanya tanpa harus memikirkan penginapan dan hal-hal lainnya. Biro Perjalanan “Ibu Penyu” khusus menyediakan perjalanan wisata bahari terutama ke tempat-tempat yang tidak biasa atau jarang dikunjungi oleh wisatawan. Awal muda terbentuknya sebuah ide untuk mendirikan Biro Perjalanan “Ibu Penyu” adalah dari hobi pemilik usaha tersebut. Biro Perjalanan ini didirikan oleh Vindhya B. Sabnani dengan dibantu oleh tiga temannya. Vindhya memiliki kegemaran berwisata terutama wisata bahari. Selain itu, selama melakukan kegiatan wisata, Vindhya selalu dipercaya oleh teman-temannya untuk mengelola kegiatan selama berwisata. Sejak saat itu, Biro Perjalanan “Ibu Penyu” mulai dirintis. Pariwisata bahari sengaja dipilih oleh pemilik usaha karena pemilik gemar dengan olahraga berenang maupun aktivitas bawah laut (diving dan snorkeling). Biro Perjalanan “Ibu Penyu” berdiri pada sekitar tahun 2012 di Jakarta. Perusahaan ini tidak mempunyai gerai ataupun toko. Vindhya selaku pemiliki usaha tersebut berinteraksi dengan calon konusmen melalui surat elektronik maupun melalui pesan singkat (SMS) dan telepon. Pemilik usaha tersebut akan bersedia bertemu langsung jika calon konsumennya berada di wilayah Jabodetabek. Nama “Ibu Penyu” pada merk biro perjalanan ini merupakan nama panggilan Vindya dari teman-temannya. Biro Perjalanan ini mempunyai sebuah tagline yaitu “we’re not your travel agent, we’re your travel mate”. Tagline tersebut dibuat dengan tujuan membuat seolah-olah calon konsumen adalah teman dalam berwisata. Pemilik usaha tidak ingin selama perjalanan calon konsumen merasa kaku, tidak nyaman dengan pelayanan yang diberikan. Adapun visi dan misi dari perusahaan ini pun cukup mulia. Pemilik usaha hanya ingin agar semua orang tahu semua tempat bagus yang bisa dikunjungi di Indonesia. Sehingga dalam memilih destinasi perjalanan, pemilik usaha sengaja tidak memilih wisata yang sering ditawarkan biro perjalanan pada umumnya. Logo dari Biro Perjalanan “Ibu Penyu” digambarkan dengan hewan penyu. Adapun logo tersebut dibuat dari hasil pemikiran pemilik usaha yang memiliki filosofi tersendiri. Penyu adalah makhluk laut yang tidak hanya main di air, namun terkadang main di darat. Filosofi tersebut sesuai dengan destinasi yang ditawarkan “Ibu Penyu”. Kegiatannya tersebut banyak yang berada di air (snorkeling) tapi sesekali juga main di darat (overland trip). Selain itu, cara jalan penyu yang santai sehingga cocok dengan tipe perjalanan yang ditawarkan, yang di dalam kegiatannya juga terkadang ada agenda tidur siangnya. Pemilihan warna hijau toska dan bergradasi juga memiliki arti tersendiri yaitu untuk menggambarkan penyu dan air laut.
28
Gambar 3 Logo biro perjalanan “Ibu Penyu” Menjalankan sebuah Biro Perjalanan yang termasuk besar ini dilakukan oleh Vindhya sendiri. Ketiga temannya tersebut sudah mengundurkan diri sejak tahun 2014. Kini Vindhya memajukan usaha tersebut dengan tangannya sendiri, dari mulai menjadi admin di media sosial yang digunakan sebagai media promosi, membuat jadwal berwisata, memesan tempat penginapan, serta memesan tiket transportasi. Modal usaha dari Biro Perjalanan “Ibu Penyu” terbilang minim yaitu pulsa telepon, pulsa internet dan laptop. Namun, omset yang didapat dari usahanya tersebut berkisar antara Rp 4.000.000 - Rp 6.000.000 per bulan. Minimnya sumberdaya tidak menjadi hambatan untuk berkembangnya bisnis Biro Perjalanan “Ibu Penyu”. Saat ini Ibu Penyu tidak mempunyai karyawan. Vindhya seorang diri yang melakukan usaha ini dimulai dari menjadi admin dan perencana wisata bahari. Kegiatan wisata yang ditawarkan oleh Biro Perjalanan dikemas dalam bentuk paket wisata. Kegiatan wisata tersebut sudah disusun selama satu tahun ke depan. Jadwal tersebut rutin dibagikan di website, facebook, dan twitter “Ibu Penyu”. Adapun destinasinya adalah Bunaken Dive, Kepulauan Derawan, Flores, Sulawesi Selatan, Pulau Komodo, Mentawai, Pulau Weh, Tangkahan, dan Tanjung Puting. Harga yang ditawarkan pun beragam, sesuai dengan jumlah orang yang mengikuti kegiatan tersebut. Harga yang ditetapkan berkisar dari Rp 2.600.000,00 per orang sampai dengan Rp 10.000.000,00 per orang. Fasilitas yang disediakan cukup lengkap antara lain transportasi selama di tempat wisata, makan, penginapan, serta alat untuk snorkeling. Adapun daftar paket wisata terlampir dalam Lampiran 3 Media Promosi Biro Perjalanan “Ibu Penyu” Biro Perjalanan “Ibu Penyu” dapat dikenal hingga saat ini tidak terlepas dari peran promosi. Sejak mendirikan usaha ini, pemilik usaha sudah menggunakan berbagai macam media promosi. Media promosi yang digunakan adalah media internet. Media internet yang digunakan sebagai media promosi adalah website, facebook, twitter, dan instagram. Namun twitter adalah media sosial yang sering digunakan pemilik usaha sebagai media promosinya. Vindhya
29
memilih twitter karena twitter sifatnya sederhana, mudah dan nyaman untuk digunakan. Admin mempunyai teknik khusus dalam mempromosikan paket wisatanya tersebut yaitu dengan cara bercerita tentang destinasi yang unik. Cara tersebut diharapkan dapat menarik perhatian followers sehingga diharapkan dapat melanjutkan ke tahap pembelian. Akun twitter Biro Perjalanan “Ibu Penyu” adalah @ibupenyu. Akun tersebut sudah digunakan sejak 13 Januari 2012. Saat ini, terhitung dari bulan Maret 2015 followers @ibupenyu berjumlah 2.079 akun dan jumlah following-nya sebanyak 169 akun. Twitter @ibupenyu dioperasikan seorang admin yaitu pemilik usaha Biro Perjalanan “Ibu Penyu” sendiri. Isi tweet adalah informasi mengenai destinasi yang ditawarkan serta informasi mengenai pariwisata bahari yang ada di Indonesia. Pada bagian bio twitter tertulis lengkap kontak yang dapat dihubungi oleh calon konsumen jika ingin mendapatkan informasi lebih lanjut atau ingin melakukan pemesanan. Berikut ini adalah gambar dari tampilan akun twitter @ibupenyu
Gambar 4 Tampilan akun twitter @ibupenyu Promosi melalui twitter yang dilakukan Biro Perjalanan “Ibu Penyu” disertai dengan menjalin kerja sama dengan pihak lain melalui event-event yang diadakan bersama. Event-event tersebut diinformasikan kepada followers melalui akun twitter @ibupenyu. Bentuk kegiatannya adalah travel consultant (konsultasi mengenai kegiatan wisata), jua pelancong (kumpul dengan sesama “pejalan”), Travel N Blog (workshop), dan garage sale (promosi barang-barang kebutuhan saat berlibur atau berwisata). Selain melalui media sosial, promosi Biro Perjalanan “Ibu Penyu” juga dilakukan melalui pameran, meskipun baru satu kali pameran karena keterbatasan biaya. Komunikasi lisan (Word of Mouth) juga turut membantu dalam mempromosikan Biro Perjalanan “Ibu Penyu”. Tidak sedikit dari pelanggan “Ibu Penyu” yang mendapat informasi dari rekan kerja maupun kerabatnya. “Ibu Penyu” juga sudah dua kali dimuat di media cetak seperti majalah Joy pada tahun 2012 dan surat kabar Media Indonesia tahun 2014.
30
KARAKTERISTIK FOLLOWERS AKUN TWITTER @IBUPENYU
Responden dalam penelitian ini adalah followers dari akun twitter “Ibu Penyu” yang mengisi kuesioner online yang dilakukan sejak 3 Februari 2015 sampai dengan 17 Februari 2015. Karakteristik followers dapat dilihat dari segi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan jenis pekerjaan. Followers tersebut diasumsikan sudah melihat dan menyadari kegiatan promosi yang diakukan “Ibu Penyu” melalui twitter sebagai media promosinya. Karakteristik followers lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 3 Tabel 3 Jumlah dan persentase responden berdasarkan karakteristik followers Karakteristik Followers Jenis Kelamin
Usia
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendapatan
Kategori Laki-laki
22
36.67
Perempuan
38
63.33
Muda (19 - 23 tahun)
24
40.00
Sedang (24 - 29 tahun)
18
30.00
Dewasa (>29 tahun) Rendah (SMA/SMK/MAN/Sederajat)
18
30.00
15
25.00
3
5.00
Tinggi (S1/Sarjana, Pascasarjana)
42
70.00
Rendah (
25
41.67
9
15.00
Tinggi (>Rp 6.000.000)
26
43.33
5
8.33
34
56.67
Wiraswasta
2
3.33
Ibu Rumah Tanga
1
1.67
Pelajar/Mahasiswa
18
30.00
60
100.00
Sedang (Diploma)
Pegawan Negeri Sipil (PNS) Pegawai Swasta Jenis Pekerjaan
Persentase (%)
Jumlah
Total
Rata-rata
27
4.533.333
Jenis Kelamin Jenis kelamin merupakan sifat fisik followers yang tercatat dalam kartu identitas, yaitu laki-laki atau perempuan. Berdasarkan tabel diperoleh data bahwa jenis kelamin followers mayoritas adalah perempuan sebanyak 38 followers (63,33%) dan laki-laki sebanyak 22 followers (36,67%). Hal ini dikarenakan, wanita cenderung lebih senang berwisata dengan menggunakan jasa Biro
32
Perjalanan dibandingkan laki-laki yang lebih senang berwisata secara mandiri. Selain itu, menurut Sumarwan (2011) wanita Indonesia pada masa kini memiliki kualitas sumberdaya manusia yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Kualitas yang lebih baik inilah yang membuat wanita sebagai konsumen yang memiliki daya beli yang baik juga. Peningkatan daya beli oleh wanita akan menyebabkan meningkatnya pembelian produk dan jasa yang dibutuhkan wanita. Selain itu, dilihat dari penggunaan twitter sebagai media promosi, followers akun twitter @ibupenyu lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan. Usia Usia adalah lama hidup followers pada saat penelitian dilakukan yang dihitung sejak hari kelahiran yang dinyatakan dalam satuan tahun. Rata-rata usia dalam penelitian ini adalah 27 tahun dan diketahui bahwa usia followers yang paling muda adalah 19 tahun dan usia followers yang paling tua adalah 45 tahun. Terlihat dalam tabel bahwa followers yang paling dominan berada di kategori muda (19-23 tahun). Media sosial twitter sebagai media promosi merupakan media yang aktif digunakan kalangan muda yang berusia 19-23 tahun di mana individu tersebut masih duduk di bangku perguruan tinggi. Hal tersebut juga dikemukakan oleh Helianthusonfri (2014) yang menyatakan bahwa kebanyakan pengguna twitter adalah kalangan muda. Pada kategori usia sedang, followers rata-rata adalah wanita karir ataupun ibu-ibu muda. Pada kategori usia dewasa, followers rata-rata adalah ibu-ibu sosialita yang berlibur bersama teman-temannya atapun ibu-ibu yang berlibur bersama keluarganya. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah diikuti oleh followers sampai dengan waktu saat penelitian berlangsung. Tingkat pendidikan tersebut terbagi menjadi lima jenjang, yaitu 1) SMA/SMK/Sederajat 2) Diploma 3) Sarjana/D4, 4) Magister, dan 5) Doktor. Berdasarkan tabel, terlihat bahwa sebagian besar followers memiliki pendidikan yang tinggi. Melihat hasil yang terlampir, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pendidikan semakin tinggi pula keinginan individu untuk mencari informasi. Hal ini juga dikemukakan oleh Sumarwan (2011) yang mengatakan bahwa individu yang memiliki pendidikan yang lebih baik akan sangat responsif terhadap informasi dan pendidikan juga akan memengaruhi konsumen dalam pilihan produk. Pendapat Sumawarwan tersebut juga diperkuat oleh Diamond (2015) yang mengatakan bahwa kemungkinan besar pengguna twitter pernah mengacap setidaknya bangku perguruan tinggi. Hal tersebut seperti pada followers akun twitter @ibupenyu yang mencari tahu informasi produk yang diinginkan. Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan adalah kegiatan utama yang sehari-hari dilakukan followers untuk memperoleh pendapatan. Jenis pekerjaan dibedakan menjadi 1)
33
TNI/POLRI, 2) dosen, 3) pegawai pegeri sipil, 4) pegawai swasta, 5) wiraswasta, 6) ibu rumah tangga, dan 7) pelajar/mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa sebagian besar followers berprofesi sebagai pegawai swasta berjumlah 34 orang dengan frekuensi 56,67%. Menurut Sumarwan (2011) pendidikan dan pekerjaan adalah dua karakteristik yang saling berhubungan. Pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang individu. Selanjutnya pekerjaan seseorang akan memengaruhi pendapatan yang diterimanya. Pendapatan dan pendidikan tersebut akan memengaruhi proses keputusan dan pola konsumsi seseorang. Terlihat pada tabel bahwa jenis pekerjaan followers mayoritas adalah pegawai swasta. Hal ini mengindikasikan bahwa pegawai swasta memiliki banyak kebutuhan sehingga pola konsumsi sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan profesi lainnya. Tingkat Pendapatan Tingkat pendapatan adalah rata-rata uang (rupiah) yang diperoleh followers setiap satu bulan. Pendapatan merupakan imbalan yang diterima oleh seorang konsumen dari pekerjaan yang dilakukannya untuk mencari nafkah (Sumarwan 2011). Tingkat pendapatan dibagi menjadi tiga kategori yaitu rendah untuk followers yang memiliki pendapatan kurang dari Rp 3.000.000, sedang untuk followers yang memiliki pendapatan di antara Rp 3.000.000 sampai Rp 6.000.000 dan tinggi untuk followers yang memiliki pendapatan lebih dari Rp 6.000.000. Terlihat dalam tabel, mayoritas pendapatan followers berada di kategori tinggi sebanyak 26 followers (43,33%) Pendapatan adalah sumberdaya yang sangat penting karena dengan pendapatan itulah individu bisa membiayai kegiatan konsumsinya. Jumlah pendapatan akan menggambarkan besarnya daya beli dari seoran. Daya beli akan menggambarkan banyaknya produk dan jasa yang bisa dibeli dan dikonsumsi oleh individu dan seluruh anggota keluarganya (Sumarwan 2011). Sebagian besar pengguna twitter memiliki penghasilan besar (Diamond 2015). Hal tersebut selaras dengan hasil yang terdapat pada tabel. Pendapatan responden terbanyak berada di kategori pendapatan tinggi. Sesuai dengan data sebelumnya, followers banyak yang berprofesi sebagai pegawai swasta, ini juga yang mengakibatkan pendapatan followers berada di kategori tinggi.
34
KETERDEDAHAN MEDIA SOSIAL TWITTER PADA PERUSAHAAN PARIWISATA BAHARI “IBU PENYU”
Keterdedahan merupakan sejumlah perhatian kepada suatu pesan yang disampaikan dengan menggunakan media sebagai perantara yang dalam penelitian ini adalah twitter. Keterdedahan terhadap media sangat berkaitan dengan sikap seseorang dalam mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan media di lingkungannya (Furkonulhakin seperti dikutip oleh Ridhoanova (2009)). Sumber tersebut didapat dari aktivitas promosi yang dilakukan oleh pemberi pesan (source). Aktivitas promosi merupakan salah satu faktor penting dalam pemasaran produk karena melalui promosi inilah produsen melakukan komunikasi dengan konsumen melalui media sebagai perantaranya. Aktivitas promosi adalah kegiatan yang berguna untuk merangsang, membujuk, dan memengaruhi konsumen agar membeli suatu produk. Promosi adalah bagian dari komunikasi yang terdiri dari pesan-pesan perusahaan yang dirancang untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk (Kotler 2003). Penelitian ini mengukur efektivitas promosi yang dilakukan salah satu perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu” melalui media sosial twitter sebagai media promosinya. Efektivitas tersebut diukur dengan melihat perubahan sikap followers selaku responden yang merupakan followers akun twitter @ibupenyu. Perubahan sikap followers tersebut disebabkan oleh keterdedahan media sosial twitter melalui aktivitas promosi yang dilakukan “Ibu Penyu”. Aktivitas promosi yang dilakukan oleh admin twitter @ibupenyu adalah dengan mem-posting tweet yang berisi informasi pariwisata bahari di Indonesia, informasi mengenai produk/paket wisata yang ditawarkan, maupun informasi mengenai event-event yang diselenggarakan. Tidak hanya tweet, terkadang admin twitter juga memposting foto/gambar yang memperlihatkan keindahan pariwisata bahari Indonesia. Efektivitas media sosial twitter kemudian dilihat melalui empat tahapan dari unsur AIDA, yaitu attention (perhatian), interest (ketertarikan), desire (keinginan), dan action (tindakan). Keterdedahan media sosial twitter pada perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu” diukur dengan menggunakan empat variabel, yaitu frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, kejelasan informasi yang akan dijelaskan secara rinci pada Tabel 4. Tabel 4 Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan keterdedahan twitter Penilaian Responden Sedang Rendah
Keterdedahan Twitter
Tinggi
n
%
n
%
n
%
Frekuensi Pesan
2
3.33
31
51,67
27
45.00
Frekuensi Feedback Pesan
1
1.67
21
35.00
38
63.33
Tingkat Daya Tarik Pesan
2
3.33
18
30.00
40
66.67
Kejelasan dalam Penyampaian Informasi
2
3.33
15
25.00
43
71.67
36
Berdasarkan Tabel 4, frekuensi pesan berada pada kategori sedang dan frekuensi feedback pesan berada pada kategori tinggi dengan jumlah 31 followers (51,67%) pada variabel frekuensi pesan dan 38 followers (63,33%) pada variabel frekuensi feedback pesan. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa intensitas @ibupenyu dalam memberikan informasi melalui twitter cukup intens sedangkan respon admin twitter dalam merespon followers tergolong sangat intens. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Helianthusonfri (2014) bahwa mengirimkan tweet harus dilakukan secara rutin supaya interaksi dengan followers yang merupakan calon pembeli dapat semakin sering. Hasil penelitian dari kedua variabel tersebut juga didukung oleh informasi dari responden itu sendiri. “...menurut saya, @ibupenyu cukup intens dalam nge-tweet. Biasanya sih malem, tapi sih oke-oke aja soalnya kalo kebanyakan juga nantinya spam di twitter saya. Kalo soal bales mention, @ibupenyu terbilang sering balesin mention followersnya. Ngga cuma bales aja, bahkan saya liat sekali-kali @ibupenyu juga retweet tweet dari followersnya” (CIP, 21 tahun)
Variabel selanjutnya, yaitu variabel daya tarik pesan. Menurut Helianthusonfri (2014) kemasan dalam akun twitter yang harus dibuat menarik adalah username, nama twitter, bio twitter, foto profil akun twitter (avatar twitter), header akun twitter, dan tweet-tweet yang dibuat. Apabila unsur-unsur tersebut dikemas secara menarik, followers akan tertarik untuk melihat bahkan mem-follow akun twitter tersebut. Berdasarkan variabel tingkat daya tarik pesan, sebanyak 40 followers (66,67%) menilai bahwa penyampaian pesan sudah menarik atau berada pada kategori tinggi. Hal ini juga didukung oleh informasi dari salah satu responden “...awalnya saya cukup aneh dengan nama akun twitter @ibupenyu, namun karena keanehannya itu sendiri justru bikin akun twitter itu jadi unik, gampang diingat, dan mempunyai daya tarik sendiri. Saya juga suka dengan gambar penyu yang ada di headernya itu, cukup konsisten dengan nama dari si twitternya itu sendiri...” (CALB, 21 tahun)
Variabel terakhir adalah kejelasan dalam penyampaian informasi. Berdasarkan tabel, sebanyak 43 followers (71,67%) menilai bahwa tweet yang diposting admin twitter sudah sangat jelas. Helianthusonfri (2014) berpendapat bahwa pesan yang disampaikan kepada followers harus jelas, baik di setiap tweet maupnn di bio twitter. Hal ini juga didukung oleh informasi dari salah satu responden. “...informasinya udah jelas banget kok, setiap hari tweetnya suka ngejelasin tentang destinasi yang @ibupenyu tawarin. Abis gitu @ibupenyu nya juga sering nge-tweet pakai foto jadi semakin jelas dengan tweet yang dia sampaikan...” (GS, 21 tahun)
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas promosi yang dilakukan admin twitter @ibupenyu tergolong tinggi karena tiga dari empat
37
variabel termasuk ke dalam kategori tinggi yaitu frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik, dan kejelasan dalam penyampaian informasi. Frekuensi Pesan Frekuensi pesan merupakan salah satu keterdedahan media sosial twitter. Frekuensi pesan ini meliputi intensitas admin twitter dalam memberikan informasi maupun foto/gambar melalui tweet yang di-posting setiap harinya. Frekuensi pesan terdiri atas tiga kategori yaitu tidak pernah, jarang dan sering. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 5 Tabel 5 Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator frekuensi pesan melalui akun twitter @ibupenyu Indikator Kemunculan tweet pada waktu pagi Kemunculan tweet pada waktu siang menjelang sore Kemunculan tweet pada waktu malam Kemunculan tweet mengenai wisata bahari Kemunculan tweet mengenai destinasi yang ditawarkan Kemunculan tweet untuk menyapa followers
Tidak Pernah n % 7 11.67
Jarang n % 36 60.00
Sering n % 17 28.33
5
8.33
33
55.00
22
36.67
2 10
3.33 16.66
24 25
40.00 41.67
34 25
56.67 41.67
10
16.67
24
40.00
26
43.33
13
21.67
26
43.33
21
35.00
Seperti telah diuraikan di atas, frekuensi pesan dapat diukur melalui beberapa indikator. Indikator yang pertama adalah waktu kemunculan tweet yang terbagi ke dalam tiga waktu, yaitu pagi hari, siang hari menjelang sore hari, dan malam hari. Berdasarkan tabel, intensitas kemunculan tweet yang paling sering adalah pada waktu malam hari sebanyak 34 followers (56,67%). Pada malam hari, kemungkinan seseorang untuk mengakses dan membuka twitter sangat besar karena pada pagi hari dan siang hari biasanya seseorang sedang sibuk dengan aktivitas-aktivitasnya. Saat prime time (sekitar jam 7-10 malam) adalah saat yang paling pas untuk membuat tweet. Ketika prime time ini dapat diasumsikan bahwa banyak followers yang online sehingga peluang terbacanya tweet akan lebih besar (Helianthusonfri (2014). Hal ini juga didukung oleh pernyataan owner sekaligus admin twitter @ibupenyu “...alasan sejujurnya karena baru ada waktunya pas malam hari. Dulu sempat bikin schedule tweet, tapi ngga sreg karena rasanya ngga seperti sedang berinteraksi. Dan kadang pas malam hari sering juga banyak yang nanggepin karena followersnya belum tidur...” (VBS, pemilik
usaha Biro Perjalanan “Ibu Penyu”) Kedua, indikator intensitas kemunculan tweet mengenai pariwisata bahari. Berdasarkan Tabel 5, kemunculan tweet mengenai pariwisata bahari dikatakan cukup intens karena sebanyak 25 followers (41,67%) menilai admin twitter jarang
38
membuat tweet mengenai pariwisata bahari dan sebanyak 25 followers (41,67%) juga menilai bahwa admin twitter sering membuat tweet tentang pariwisata bahari di Indonesia. Terdapat kesamaan proporsi antara keduanya sehingga dapat disimpulkan bahwa intensitas kemunculan tweet mengenai pariwisata bahari dinilai cukup intens. Hal serupa juga dikemukakan oleh responden dari penelitian ini yang mengatakan bahwa @ibupenyu dinilai cukup sering dalam mem-posting tweet yang berisi pariwisata bahari di Indonesia. “...lumayan sering juga sih @ibupenyu nge-tweet tentang pantai-pantai yang ada di Indonesia. Selama saya buka twitter, saya ngeliat tweettweetnya cerita tentang Togean, Weh dan Mentawai. Tweetnya juga kadang pake foto dan fotonya bagus-bagus. Saya jadi kepengen ke pantai rasanya...” (RAD, 21 tahun)
Indikator terakhir yaitu intensitas kemunculan tweet untuk menyapa followers. Terlihat pada tabel sebanyak 21 followers (35%) menjawab admin twitter @ibupenyu sering menyapa followers, sebanyak 26 followers (43,33%) menjawab admin twitter @ibupenyu jarang menyapa followers, dan sisanya yaitu sebanyak 13 followers (21,67%) menjawab admin twitter @ibupenyu tidak pernah menyapa followers. Berdasarkan angka tersebut, terlihat bahwa admin twitter dinilai jarang menyapa followers karena pemilik usaha Biro Perjalanan “Ibu Penyu” sudah merasa akrab dengan followersnya. Hal tersebut juga didukung penyataan lengkap dari informan dalam penelitian ini “...memang jarang sih aku nyapa followers. Kebanyakan langsung masuk ke bagian yang mau diomongin. Mungkin karena sudah merasa akrab jadi ngga perlu pakai sapaan-sapaan begitu lagi...” (VBS, pemilik
usaha Biro Perjalanan “Ibu Penyu”) Frekuensi Feedback Pesan Frekuensi feedback (umpan balik) pesan merupakan indikator dari keterdedahan media sosial twitter pada perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu”. Feedback pesan mengindikasikan keberhasilan dari komunikasi yang disampaikan oleh “Ibu Penyu”. Variabel frekuensi feedback pesan terbagi menjadi tiga kategori yaitu tidak pernah, jarang dan sering. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 6 Tabel 6 Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator frekuensi feedback pesan melalui akun Twitter @ibupenyu Indikator Kemunculan me-retweet pesan Kemunculan mention yang dibalas Kecepatan admin dalam membalas mention followers
Tidak Pernah n % 7 11.67 4 6.67 6
10.00
Jarang n % 24 40.00 20 33.33
Sering n % 29 48.33 36 60.00
19
35
31.67
58.33
39
Pada Tabel 6 menunjukan bahwa terdapat 29 followers (48,33%) yang menjawab admin sering me-retweet pesan yang masuk ke akun twitter @ibupenyu. Aktivitas seperti me-retweet pesan adalah kegiatan dalam memberikan apresiasi bagi orang yang mengirimkan pesan kepada admin twitter. Retweet yang dilakukan admin twitter membuat orang merasa lebih dihargai sehingga tidak sungkan untuk memberikan mention berupa pendapat maupun informasi kepada admin twitter. Followers lain pun menjadi lebih tahu atas pendapat dari followers lainnya sehingga diharapkan dapat membentuk sebuah interaksi antara admin dengan followers ataupun antar followers tersebut. Bentuk retweet yang dilakukan admin twitter terlihat seperti pada Gambar 5
Gambar 5 Retweet yang dilakukan admin twitter Indikator berikutnya yaitu frekuensi admin dalam membalas mention followers dan kecepatan admin dalam membalas mention yang masuk ke twitter @ibupenyu. Sebanyak 36 followers (60%) menjawab admin twitter sering membalas mention followers dan sebanyak 35 followers (58,33%) menjawab bahwa admin twitter cepat dalam membalas mention. Mention merupakan bentuk feedback yang dilakukan oleh penerima pesan yaitu followers. Oleh sebab itu, feedback perlu di respon agar si penerima pesan merasa dihargai. Hal ini juga didukung pernyataan dari informan “...bales mention cepat dan sering supaya followers berasa diajak ngobrol. Jadi kalau balesnya lama, kaya lagi ngediemin lawan bicara. Selama masih bisa dibalas cepat dan mungkin untuk dibalas, akan selalu ditanggapi mentionnya...” (VBS, pemilik usaha Biro Perjalanan “Ibu
Penyu”) Daya Tarik Pesan Daya tarik pesan merupakan salah satu penentu dari keberhasilan suatu aktivitas promosi. Semakin menarik twitter yang dibuat dapat menarik banyak calon followers. Akun twitter akan dibuat semenarik mungkin oleh sang admin
40
guna meningkatkan minat orang untuk mem-follow akun twitter tersebut. Menurut Helianthusonfri (2014) kemasan dalam akun twitter yang harus dibuat menarik adalah username, nama twitter, bio twitter, foto profil akun twitter (avatar twitter), header akun twitter, dan tweet-tweet yang dibuat. Apabila unsur-unsur tersebut dikemas secara menarik, followers akan tertarik untuk melihat bahkan mem-follow akun twitter tersebut. Daya tarik pesan terbagi atas tiga kategori yaitu tidak menarik, kurang menarik, dan menarik. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator daya tarik pesan melalui akun twitter @ibupenyu Indikator Daya tarik username twitter Pemilihan tagline pada twitter Pemilihan foto profil picture Penggantian foto profile picture Pemilihan gambar penyu pada header Pemilihan warna layout twitter Penggunaan hashtag pada twitter Pengunaan kalimat persuasif Kualitas foto yang di-posting
Tidak Menarik n 2 3 6 15 12 9 7 4 2
% 3.33 5.00 10.00 25.00 20.00 15.00 11.67 6.67 3.33
Kurang Menarik n % 1 1.67 14 23.33 31 51.67 32 53.33 20 33.33 24 40.00 22 36.67 9 15.00 9 15.00
Menarik n 57 43 23 13 28 27 31 47 49
% 95.00 71.67 3.33 21.67 46.67 45.00 51.66 78.33 81.67
Berdasarkan Tabel 7, terlihat bahwa username twitter mendapat perolehan nilai paling tinggi dibandingkan dengan indikator tingkat daya tarik lainnya. Sebanyak 57 followers (95%) menjawab username twitter @ibupenyu menarik. Menurut Helianthusonfri (2014) username merupakan faktor yang paling penting dalam membuat akun twitter, sebab username yang menarik akan mudah diingat oleh followers. Jika username sulit disebut oleh orang lain maka akan mengakibatkan orang tersebut sulit merekomendasikan akun twitter kepada orang lain. Indikator kedua adalah pemilihan tagline dalam twitter @ibupenyu. Tagline yang dipilih oleh admin twitter @ibupenyu adalah “We’re not your travel agent, we’re your travel mate”. Alasan admin memilih tagline tersebut adalah agar orang yang menggunakan jasa “Ibu Penyu” merasa bahwa “Ibu Penyu” merupakan teman liburan bukan sekedar travel agent biasa. Sebagian responden menganggap tagline tersebut sangat singkat namun padat dan jelas isinya. Berdasarkan tabel, sebanyak 43 followers (71,67%) menilai bahwa tagline yang digunakan @ibupenyu menarik. Indikator selanjutnya adalah mengenai foto profil atau yang sering disebut avatar twitter. Ada dua indikator untuk mengukur daya tarik yang dilihat dari foto profil yaitu pemilihan foto profil dan jangka waktu dalam penggantian foto profil tersebut. Dua variabel ini sama-sama berada di kategori kurang menarik. Hal ini dibuktikan dengan hasil jawaban followers, sebanyak 31 followers (51,67%) menjawab bahwa foto profil kurang menarik dan sebanyak 32 followers (53,33%) menjawab bahwa foto profil jarang diganti. Informan juga mengemukakan alasan foto profil jarang diganti yaitu agar followers langsung kenal atau familiar ketika
41
tweet muncul di halaman timeline meskipun timeline sedang ramai. Berikut adalah profil picture twitter @ibupenyu.
Gambar 6 Profil picture akun twitter @ibupenyu Header adalah gambar yang paling atas di halaman twitter. Penggunaan header twitter dimaksudkan agar followers tidak merasa bosan dengan tampilan twitter. Header masih dapat dilihat meskipun orang mengakses twitter lewat ponsel. Menurut Helianthusonfri (2014) header dapat dimanfaatkan untuk promosi sehingga gambar produk sangat dianjurkan menjadi tampilan header agar orang-orang semakin tertarik untuk membeli produk tersebut. “Ibu Penyu” menggunakan gambar penyu sebagai tampilan pada headernya. Pemilihan gambar penyu juga agar konsisten dengan nama twitter tersebut yaitu @ibupenyu. Sebagian followers juga berpendapat kalau gambar penyu pada header sangat menarik. Terlihat pada tabel, sebanyak 28 followers (46,67%) menilai bahwa penggunaan gambar penyu sangat menarik. Hal ini juga dibuktikan dari pendapat salah satu responden dalam penelitian ini “...kalau menurut saya pribadi, avatarnya sih kurang menarik tapi kalau gambar penyu pada headernya menarik soalnya gambar penyu gitu kan. Abis gitu lucu aja gambarnya. Bukan gambar penyu asli, tapi penyu dalam bentuk kartun dan warnanya saya suka banget...” (CIP, 21
tahun) Indikator selanjutnya adalah pemilihan warna layout dan penggunaan hashtag. Kedua indikator ini berada di kategori sangat menarik. Sebanyak 27 followers (45%) menilai bahwa warna layout twitter @ibupenyu sudah menarik dan sebanyak 31 followers (51,66%) menilai bahwa hashtag yang digunakan pada tweet @ibupenyu menarik. Hashtag adalah semacam kata-kata yang diawali dengan tanda pagar (#). Hashtag ini kerap digunakan untuk menjadi penanda sebuah topik yang dibuat di twitter (Helianthusonfri 2014). Membuat hashtag yang unik terkadang dapat mengambil sedikit perhatian followers yang sedang berada di halaman timeline. Tidak hanya isi pesannya saja, desain layout pun
42
perlu dipertimbangkan. Layout akun twitter @ibupenyu memang cukup sederhana, hanya menggunakan dua kombinasi warna yaitu putih dan hijau toska. Informan pun sengaja memilih warna tersebut agar followers tidak kehilangan fokus ketika membuka akun twitter @ibupenyu. Berikut adalah penggunaan hastag pada tweet yang di-posting @ibupenyu
Gambar 7 Penggunaan hashtag pada twitter @ibupenyu Tweet dapat memberi kesan suatu akun twitter. Jika tweet yang dibuat bermanfaat, maka orang-orang akan menyukai akun twitter tersebut. Sebaliknya, kalau terlalu banyak aktivitas berjualan dan tidak pernah memberikan manfaat melalui tweet, maka orang-orang akan jenuh dan perlahan meninggalkan akun twitter tersebut (Helianthusonfri 2014). Admin twitter @ibupenyu punya salah satu strategi agar tweet dapat menarik meskipun sedang berjualan. Admin memilih teknik bercerita melalui tweetnya tersebut dengan menggunakan kalimat-kalimat persuasif. Strategi seperti itu sangat jitu untuk menarik perhatian pada followers. Terbukti pada Tabel 7, sebanyak 47 followers (78,33%) menilai bahwa tweet yang di-posting @ibupenyu menggunakan kalimat yang bersifat mengajak. Hal ini juga diperkuat oleh penjelasan dari salah satu responden penelitian ini “...saya kasih contoh ya, waktu itu saya pernah liat @ibupenyu menginformasikan tentang event. Kalo ngga salah event travelnblog. Di tweet pertama dia bilang kalo nanti bulan Maret akan ada beberapa event yang seru dan menarik. Dari situ udah keliatan bikin kita penasaran. Tweet berikunya baru deh dia ngejabarin eventnya itu diadakan di mana dan kapan. Menurut saya cara seperti itu udah bikin kita tertarik soalnya dia pake kalimat-kalimat yang kaya ngajak gitu...”
(CALB, 21 tahun) Twitter tidak hanya memuat tweet tapi juga dapat disertakan dengan foto/gambar. Foto /gambar tersebut terkadang menjadi daya tarik tersendiri dari twitter tersebut. Bagi akun twitter yang digunakan sebagai media berjualan, foto
43
sangat diperlukan untuk menarik perhatian calon pembeli. Tentu kualitas foto menjadi faktor terpenting dalam menarik perhatian followers. Admin twitter @ibupenyu juga berpendapat bahwa kualitas foto yang bagus bertujuan agar foto enak dilihat dan agar dapat menarik followers untuk dapat menggunakan jasa Biro Perjalanan “Ibu Penyu” dalam wisatanya. Kualitas foto yang buruk membuat orang menjadi malas untuk melihat atau bahkan membuka foto tersebut. Contoh tweet yang berisi foto/gambar dapat dilihat pada Gambar 8
Gambar 8 Tweet yang disertai gambar/foto dengan kualitas tajam Kejelasan dalam Penyampaian Informasi Kejelasan dalam penyampaian informasi merupakan faktor penting dalam keberhasilan sebuah promosi. Semakin jelas informasi yang disampaikan semakin menarik perhatian calon pembeli. Kejelasan dalam penyampaian informasi terbagi menjadi tiga kategori yaitu tidak setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Keterangan lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 8 Tabel 8 Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan indikator kejelasan dalam penyampaian informasi melalui akun Twitter @ibupenyu Indikator Pencantuman harga produk
Tidak Setuju n % 6 10.00
Kurang Setuju n % 9 15.00
Setuju n % 45 75.00
Pencantuman cara pemesanan
3
5.00
13
21.67
44
73.33
Kelengkapan informasi pada bio twitter
5
8.33
17
28.33
38
63.33
Kejelasan dalam menyampaikan produk
5
8.33
27
45.00
28
46.67
Penggunaan testimoni followers
5
8.33
15
25.00
40
66.67
Pencantuman foto wisata bahari
3
5.00
8
13.33
49
81.67
44
Terlihat dalam Tabel 8 bahwa sebanyak 49 followers (81,67) setuju apabila tweet disertai dengan foto/gambar wisata bahari. Seperti telah dijelaskan di variabel daya tarik pesan, penggunaan foto/gambar menambah daya tarik dari pesannya itu sendiri. Selain menambah daya tarik, penggunaan foto/gambar dapat memperjelas dan memperkuat isi pesan yang disampaikan admin twitter. Indikator kedua adalah pencantuman harga produk dan pencantuman cara pemesanan. Sebanyak 45 followers (75%) menjawab setuju bahwa harga produk perlu dicantumkan di bio twitter ataupun di dalam tweet yang di-posting admin twitter dan sebanyak 44 followers (73,33) menjawab setuju bahwa cara pemesanan juga dinilai penting untuk dicantumkan. “Ibu Penyu” tidak mencantumkan kedua indikator tersebut dikarenakan pemilik usaha ingin melihat kesungguhan calon pembeli. Pembeli yang serius ingin membeli pasti akan menanyakan langsung kepada admin ataupun menghubungi langsung contact person yang ada di bio twitter. Namun hal ini bertolak belakang dengan followers yang menginginkan kedua indikator tersebut dicantumkan dalam twitter @ibupenyu. Hal tersebut diutarakan oleh salah satu responden dalam penelitian ini “...menurut saya sih penting banget admin twitter mencantumkan harga dan cara pemesanan. Karena kan ada beberapa orang yang mungkin pengen liat-liat dulu, atau emang lagi nyari-nyari. Soalnya agak males juga buat nanya langsung atau mention, nanti dikiranya serius mau beli hehe padahal cuma pengen tau aja harganya berapa. Soalnya kan kalo liburan harus mikirin budge tjuga jadi sih pengennya liat-liat dulu dan nyari harga paket wisata yang paling murah...” (UNI, 27 tahun)
Bio twitter adalah deskripsi singkat yang menjelaskan tentang suatu akun twitter. Melalui bio twitter inilah biasanya admin twitter memberi gambaran tentang isi akun twitter. Bio twitter harus dibuat semenarik dan sejelas mungkin agar dapat memikat calon pembeli (Helianthusonfri 2014). Pada akun twitter @ibupenyu, admin sudah cukup jelas menggambarkan Ibu Penyu itu sendiri. Bio twitter tersebut sudah mencakup tagline, destinasi perjalanan, nomer ponsel, dan surat elektronik untuk followers yang ingin bertanya maupun memesan produk. Hal ini juga dibuktikan dengan jawaban followers pada tabel, sebanyak 38 followers (63,33%) menilai bahwa informasi pada bio twitter sudah lengkap. Bio twitter @ibupenyu dapat dilihat pada Gambar 7
Gambar 9 Bio twitter @ibupenyu
45
Indikator selanjutnya adalah kejelasan dalam menyampaikan produk (paket wisata). Berbeda dengan harga dan cara pemesanan, dalam menyampaikan paket wisata admin twitter menjelaskan secara rinci di dalam tweet yang diposting. Cara menyampaikannya pun tergolong unik yaitu dengan metode bercerita. Pertama, admin twitter akan menjelaskan produknya tersebut yang berisi destinasi serta tanggal keberangkatan. Tweet selanjutnya, admin baru menceritakan tentang destinasi yang ditawarkannya tersebut dengan menggunakan kalimat persuasif. Sebanyak 28 followers (46,67%) menjawab setuju bahwa tweet menjelaskan produk secara detail. Indikator selanjutnya adalah pencantuman testimoni dari followers yang sudah pernah membeli paket wisata yang ditawarkan oleh “Ibu Penyu”. Sebanyak 40 responden (66,67%) menjawab bahwa admin twitter perlu mencantumkan testimoni dari followers. Testimoni dapat menambah keyakinan dari calon pembeli untuk membeli produk. Testimoni yang baik dapat meningkatkan daya beli bagi calon pembeli. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat dari salah satu responden “...kalau saya beli sesuatu pasti kadang liat testimoni dari orang dulu. Apalagi kan ini paket wisata yang barangnya ngga keliatan. Kalau misalkan komennya positif kan pasti saya jadi percaya untuk ikut beli tapi kalo komennya negatif saya juga jadi mikir-mikir buat belinya...”
(RAD, 21 tahun)
46
EFEKTIVITAS PROMOSI MELALUI TWITTER PADA PERUSAHAAN BAHARI “IBU PENYU”
Suatu promosi dikatakan efektif jika pesan yang disampaikan mudah dicerna dan dimengerti oleh masyarakat serta mengandung informasi yang benar sehingga masyarakat (konsumen) dapat mencermati informasi tersebut dengan sudut pandang yang benar. Terdapat tiga kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas promosi, yaitu: penjualan, pengingatan dan persuasi. Efektivitas promosi yang berkaitan dengan penjualan dapat diketahui melalui riset tentang dampak penjualan. Sedangkan, efektivitas promosi yang berkaitan dengan pengingatan dan persuasi dapat diketahui melalui riset tentang dampak komunikasi (Durianto et al 2003). Efektivitas promosi melalui twitter dapat dilihat melalui karakteristik followers dan keterdedahan media sosial twitter. Berhasil atau tidaknya kinerja promosi melalui twitter dapat dilihat dari sikap followers yang merespon pesanpesan yang disampaikan di twitter. Perubahan sikap followers tersebut merupakan tolak ukur bagi keberhasilan promosi melalui twitter. Untuk melihat perubahannya tersebut, dapat dilakukan melalui empat tahapan yaitu attention (perhatian), interest (ketertarikan), desire (keinginan), dan action (tindakan). Followers yang mengisi kuesioner harus melewati satu persatu tahapan tersebut. Promosi melalui twitter dapat dikatakan efektif apabila followers dapat mencapai tahap action (tindakan) namun untuk melihat efektivitas promosi melalui twitter dapat dilihat dari capaian followers dalam melewati tahapan tersebut. Penjelasan rinci dapat dilihat pada Tabel 9 Tabel 9 Jumlah dan persentase responden dalam mencapai tahap AIDA Efektivitas Promosi Melalui Twitter
Jumlah
Persentase (%)
Attention (perhatian)
60
100.00
Interest (ketertarikan)
53
88.33
Desire (keinginan)
44
73.33
Action (tindakan)
30
50.00
Berdasarkan Tabel 9, terlihat bahwa tidak semua followers mencapai tahap action (tindakan) sedangkan sebanyak 60 followers (100%) mencapai tahapan attention (perhatian). Hal ini dikarenakan followers diasumsikan melihat dan memperhatikan tweet-tweet yang di-posting admin twitter. Sementara itu, terdapat pengurangan jumlah followers dari tahap satu ke tahap yang lain. Berdasarkan Tabel 9, terlihat bahwa pengurangan jumlah followers terbanyak dari setiap tahap berada pada tahap desire (keinginan) ke tahap action (tindakan). Sementara pengurangan jumlah followers paling sedikit dari setiap tahap berada pada tahap attention (perhatian) ke tahap interest (ketertarikan). Keempat tahapan tersebut
48
dibagi menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Penjelasan rinci terkait kategori tersebut dapat dilihat pada Tabel 10 Tabel 10 Jumlah dan persentase penilaian responden berdasarkan efektivitas promosi Penilaian Responden Sedang Rendah
Efektivitas Promosi
Tinggi
n
%
n
%
n
%
Attention (perhatian)
3
5.00
14
23.33
43
71.67
Interest (ketertarikan)
0
0.00
0
0.00
53
100.00
Desire (keinginan)
6
13.63
5
11.37
33
75.00
Action (tindakan)
1
3.33
5
16.67
24
80.00
Berdasarkan Tabel 10, seluruh followers menilai keempat tahap tersebut termasuk ke dalam kategori tinggi. Hasil penelitian responden terkait efektivitas promosi pada tahap attention, sebanyak 43 followers (71,67%) menilai bahwa promosi melalui twitter dalam menarik perhatian followers sudah baik. Tahap interest menunjukan hasil yang sangat tinggi yaitu sebanyak 53 followers (100%) menilai bahwa promosi melalui twitter dalam menimbulkan ketertarikan followers sudah sangat baik. Hal serupa juga terjadi pada tahap desire, sebanyak 33 followers (75%) menilai bahwa promosi melalui twitter dalam menumbuhkan keinginan membeli sudah baik. Tahap terakhir, action yang mendapat hasil bagus yaitu sebanyak 24 followers (80%) menilai promosi melalui twitter mampu menimbulkan tindakan followers untuk membeli bahkan merekomendasikan kepada teman maupun kerabat. Tahapan Attention Attention adalah bentuk perhatian akan keberadaan produk. Bentuk perhatian tersebut bisa dengan merancang media-media komunikatif sehinnga dapat menginformasikan berbagai macam keunikan produk (Muskitta et al 2014). Attention terdiri atas tiga kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 11 Tabel 11 Jumlah dan presentase penilaian responden berdasarkan indikator pada tahap attention Penilaian Responden Indikator
Rendah
Sedang
Tinggi
n
%
n
%
n
%
Perhatian terhadap tweet
3
5.00
20
33.33
37
61.67
Perhatian terhadap profil picture
6
10.00
36
60.00
18
30.00
Perhatian terhadap foto/gambar
3
5.00
16
26.67
41
68.33
Perhatian terhadap event-event
2
3.33
16
26.67
42
70.00
49
Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 60 followers (100%) telah mencapai tahap attention. Hal ini mengindikasikan bahwa seluruh followers memperhatikan atau setidaknya pernah melihat konten pesan dari akun twitter @ibupenyu. Terlihat pada Tabel 11, bahwa hanya satu indikator yang mendapat nilai kurang yaitu perhatian terhadap profil picture akun twitter @ibupenyu. Sebanyak 36 followers (60%) berada di kategori sedang dan sebagian followers juga menjawab jarang melihat profil picture @ibupenyu. Berbeda dengan ketiga indikator lainnya yang mendapat nilai tinggi. Hal tersebut menggambarkan, followers memberi perhatian pada tweet @ibupenyu yang muncul di halaman twitter mereka namun mereka jarang memperhatikan profil picture. Pencapaian followers pada tahap attention (perhatian) merupakan langkah awal untuk dapat mencapai ke tahapan selanjutnya dan seluruh followers diketahui dapat melangkah ke tahap selanjutnya karena sudah melewati tahap attention (perhatian). Sejauh ini, aktivitas pormosi yang dilakukan admin twitter @ibupenyu dinyatakan efektif karena seluruh followers memperhatikan konten pesan yang dikirimkan melalui twitter. Tahapan Interest Tahap interest merupakan bentuk ketertarikan seseorang yang muncul setelah mengetahui dan memperhatikan promosi yang dilakukan pemasar atau produsen. Setelah melalui tahapan attention biasanya followers tertarik untuk mengetahui lebih lanjut terhadap jasa yang di pasarkan. Bentuk keingintahuan followers tersebut dapat berupa kegiatan untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai produk yang ditawarkan. Interest terdiri atas tiga kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Jumlah dan presentase penilaian responden berdasarkan indikator pada tahap interest Penilaian Responden Indikator
Rendah
Sedang
Tinggi
n
%
n
%
n
%
Ketertarikan dengan tweet
0
0.00
24
45.29
29
54.71
Ketertarikan dengan profil picture
7
13.20
30
56.61
16
30.19
Ketertarikan dengan foto/gambar
0
0.00
10
18.87
43
81.13
Pemberian tanda retweet
7
13.20
12
22.64
34
64.16
Pemberian tanda favorite
10
18.87
22
41.51
21
39.62
0
0.00
14
26.42
39
73.58
Ketertarikan dengan informasi produk
Berdasarkan Tabel 12, penilaian followers pada tahap interest adalah tinggi karena empat dari enam indikator berada di kategori tinggi. Followers yang mencapai tahapan interest juga terbilang banyak yaitu 53 dari 60 followers. Hal ini mengindikasikan bahwa followers @ibupenyu telah memiliki ketertarikan terhadap produk setelah memperhatikan aktivitas promosinya melalui twitter.
50
Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari tahap attention di mana followers sudah mulai ada ketertarikan terhadap produk yang ditawarkan @ibupenyu. Menurut Muskitta et al (2014) cara untuk meningkatkan minat seseorang dengan cara menampilkan foto-foto atau gambar yang mendukung promosi. Selain itu, kalimat ditulis secara informatif dan membujuk. Hal tersebut sangat cocok dengan hasil yang diperoleh. Terlihat pada tabel terdapat tiga indikator yang mendapat nilai rataan lebih tinggi dibandingkan indikator lainnya yaitu ketertarikan dengan tweet yang di-posting, ketertarikan dengan foto/gambar yang di-posting dan ketertarikan dengan informasi mengenai jasa yang ditawarkan “Ibu Penyu”. Melihat perolehan tersebut menggambarkan bahwa tweet @ibupenyu dinilai dapat menarik perhatian followers karena berada pada kategori tinggi. Akun twitter yang digunakan sebagai media untuk berjualan biasanya berisi tweet yang informatif maupun persuasif sehingga followers juga tertarik untuk mengetahui informasi jasa @ibupenyu lebih lanjut. Tweet yang disertai foto/gambar juga diyakini dapat meningkatkan ketertarikan responden karena mendapat perolehan skor paling tinggi dibandingkan indikator lain, yaitu 81,13% Pada tahap ini terdapat tujuh followers yang tidak melanjutkan ke tahap interest sehingga dapat diketahui bahwa ketujuh followers tersebut tidak memiliki ketertarikan akan jasa yang ditawarkan maupun aktivitas promosi yang dilakukan @ibupenyu. Tujuh followers tersebut hanya menjadi followers dari akun twitter @ibupenyu tanpa memiliki ketertarikan lebih lanjut terhadap jasa yang dipromosikan. Tahapan Desire Tahap desire merupakan keinginan yang timbul dari diri followers karena merasa tertarik dengan jasa yang ditawarkan produsen/pemasar. Tahap desire dapat dilihat dari feedback yang dilakukan followers yaitu mencari tahu lebih lanjut tentang produk yang dipromosikan. Desire terdiri atas tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 13 Tabel 13 Jumlah dan presentase penilaian responden berdasarkan indikator pada tahap desire Penilaian Responden Indikator
Rendah
Sedang
Tinggi
n
%
n
%
n
%
Mengomentari mention @ibupenyu
5
11.36
12
27.27
27
61.37
Melakukan mention untuk menanyakan produk
6
13.63
8
18.18
30
68.19
Menghubungi contact person
6
13.63
10
22.72
28
63.65
Melakukan pemesanan
7
15.91
12
27.27
25
56.82
Berdasarkan Tabel 13, terlihat bahwa keempat indikator tergolong tinggi karena berada pada kategori tinggi. Namun terdapat satu indikator yang nilainya lebih tinggi daripada indikator lainnya yaitu melakukan mention untuk menanyakan jasa yang ditawarkan “Ibu Penyu”. Twitter @ibupenyu tidak secara rinci menjelaskan jasanya di twitter. Oleh sebab itu, sebagian followers terkadang
51
melakukan mention untuk menanyakan informasi mengenai jasa yang ditawarkan “Ibu Penyu”. Twitter @ibupenyu juga tidak mencantumkan harga di bio maupun tweet yang di-posting. Hal ini yang menyebabkan sebagian followers memilih untuk menghubungi contact person yang tersedia di bio twitter @ibupenyu untuk menanyakan langsung terkait jasa yang ditawarkan maupun harga. Tahap desire dapat dilalui followers setelah melewati dua tahap sebelumnya yaitu attention dan interest. Sebanyak 44 (73,33%) followers dapat mencapai tahap ini dan sebanyak sembilan followers tidak melanjutkan ke tahap desire. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa sembilan followers tersebut tidak memiliki keinginan untuk menggunakan jasa “Ibu Penyu”. Sembilan followers tersebut hanya menjadi followers dari akun twitter @ibupenyu tanpa memiliki keinginan untuk menggunakan jasa “Ibu Penyu”. Tahapan Action Tahap action merupakan tindakan membeli yang dilakukan responden terhadap suatu jasa. Tidak hanya tindakan membeli, tindakan setelah membeli juga dapat dikategorikan mencapai tahapan action. Setelah followers memiliki keinginan untuk membeli, followers yang serius akan dapat mencapai tahap ini. Action terdiri atas tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 14 Tabel 14 Jumlah dan presentase penilaian responden berdasarkan indikator pada tahap action Penilaian Responden Indikator
Rendah
Sedang
Tinggi
n
%
n
%
n
%
Membeli produk
1
1.67
13
21.67
16
26.67
Merekomendasikan kepada teman
1
1.67
5
8.33
24
40.00
Merekomendasikan kepada kerabat
1
1.67
8
13.33
21
35.00
Memberikan testimoni di media sosial
4
6.67
12
20.00
14
23.33
Berdasarkan Tabel 14, terlihat bahwa tidak hanya membeli namun followers yang mencapai tahap action juga banyak yang merekomendasikan ke teman maupun kerabat. Sumber informasi yang paling banyak didengar dan terpercaya adalah dari orang dekat dengan calon pembeli seperti teman, keluarga, maupun rekan kerja (Prisgunanto 2014). Hal tersebut juga diperkuat dengan fakta bahwa Biro Perjalanan “Ibu Penyu” terpercaya dan bagus sehingga followers banyak yang merekomendasikan kepada orang-orang untuk berlibur dengan menggunakan jasa “Ibu Penyu”. Terlihat pada tabel juga sebagian followers tidak banyak yang memberikan testimoni ataupun komentar di media sosial. Followers yang mencapai tahap action hanya 30 dari keseluruhan followers yaitu 60. Berdasarkan jumlah tersebut, terdapat 14 followers yang tidak melanjutkan ke tahap action. Keempat belas followers tersebut tidak mencapai tahap action karena tidak ada tindakan pembelian setelah melihat aktivitas yang dilakukan “Ibu Penyu”. Melihat jumlah followers yang mencapai tahap ini, hanya
52
setengahnya yang mencapai tahap action. Jumlah perubahan tersebut merupakan perubahan sikap yang paling besar dibandingkan dengan perubahan sikap dari tahap lainnya.
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK FOLLOWERS DENGAN EFEKTIVITAS PROMOSI MELALUI TWITTER PADA PERUSAHAAN PARIWISATA BAHARI “IBU PENYU” Karakteristik followers dapat dilihat dari segi 1) usia, 2) jenis kelamin, 3) tingkat pendidikan, 4) tingkat pendapatan, dan 5) jenis pekerjaan. Variabel karakteristik followers jenis kelamin dan jenis pekerjaan merupakan jenis data nominal sehingga pengolahan datanya dilakukan menggunakan Chi-square untuk mengetahui perbedaan jenis kelamin dan perbedaan jenis pekerjaan terhadap efektivitas promosi. Setelah dilakukan pengujian, tidak terdapat perbedaan antara jenis kelamin dengan efektivitas promosi serta jenis pekerjaan dengan efektivitas promosi. Sementara pada variabel usia, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan dilihat hubungannya terhadap efektivitas promosi yang terdiri atas empat tahap AIDA (attention, interest, desire, dan action). Hubungan antar ketiga variabel tersebut diolah menggunakan uji korelasi Rank Spearman karena jenis datanya berupa data ordinal. Setelah dilakukan pengujian, tidak semua variabel berhubungan dengan efektivitas promosi. Variabel usia hanya berhubungan di tahap interest. Selanjutnya pada tingkat pendidikan hanya berhubungan di tahap interest dan desire. Sedangkan variabel tingkat pendapatan, hanya berhubungan di tahap desire dan action. Hubungan Antara Usia dengan Efektivitas Promosi Berdasarkan Tabel 15, variabel usia hanya berhubungan dengan satu tahap yaitu interest. Pada penelitian ini, produk yang dipasarkan berupa jasa dalam hal pariwisata bahari. Pariwisata bahari itu sendiri banyak diminati oleh individu yang berusia dewasa. Belum lagi, destinasi yang ditawarkan oleh “Ibu Penyu” yang lokasinya jauh sehingga memerlukan biaya yang relatif mahal. Namun, Helianthusonfri (2014) menyatakan bahwa pengguna twitter adalah kalangan muda yang usianya berkisar antara 18 sampai 34 tahun. Hal tersebut bertolak belakang dengan hasil pada penelitian ini yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkatan usia followers, semakin tinggi ketertarikan seseorang terhadap aktivitas promosi yang dilakuan oleh “Ibu Penyu”. Hubungan keduanya dapat dilihat pada Tabel 15 Tabel 15 Nilai koefisien korelasi Rank Spearman dan nilai signifikasi usia dengan efektivitas promosi Efektivitas Promosi
Usia Koefisien Korelasi
Signifikansi
Attention
0.131
0.318
Interest
0.274
0.047*
Desire
0.260
0.089
Action 0.342 Keterangan: * Signifikan pada selang kepercayaan 95%
0.060
54
Pada tahap attention, desire dan action terlihat tidak ada hubungan dengan variabel usia. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan dari segi usia dengan efektifitas promosi. Apapun tingkatan usia dapat memperhatikan tweet yang di-posting “Ibu Penyu”, memiliki keinginan untuk membeli sampai melakukan pembelian. Ketiga indikator tersebut, tidak berhubungan dengan seseorang jika dilihat dari tingkatan usianya. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan Efektivitas Promosi Berdasarkan Tabel 16, variabel tingkat pendidikan hanya berhubungan dengan dua tahap yaitu interest dan desire. Mayoritas followers dalam penelitian ini memiliki latar belakang pendidikan tinggi yaitu Sarjana/S1 dan Pascasarjana. Hal tersebut juga didukung oleh Diamond (2014) dan Kapriani (2014) yang menyebutkan bahwa individu pengguna twitter kemungkinan besar pernah mengecap bangku perguruan tinggi. Individu yang memiliki tingkat pendidikan tinggi memiliki ketertarikan dalam melihat informasi yang dibagikan oleh admin twitter @ibupenyu. Seseorang yang memiliki latar pendidikan tinggi biasanya akan lebih selektf dalam menerima suatu informasi. Hanya informasi yang memiliki manfaat yang menimbulkan ketertarikan untuk membaca bahkan mencerna informasi tersebut. “Ibu Penyu” dalam mempromosikan jasanya selalu memberikan informasi yang berguna kepada followers terutama mengenai informasi pariwisata bahari. Selanjutnya ketertarikan akan membawa followers untuk mencari tahu lebih lanjut tentang informasi tersebut. Hal tersebut didukung oleh data bahwa hubungan antara variabel tingkat pendidikan dengan desire memiliki nilai koefisien yang besar sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antara keduanya kuat atau moderat. Hubungan tingkat pendidikan dengan efektivitas promosi yang dilihat dari aspek attention, interest, desire, dan action dapat dilihat pada Tabel 16 Tabel 16 Nilai koefisien korelasi Rank Spearman dan nilai signifikasi tingkat pendidikan dengan efektivitas promosi Efektivitas Promosi
Tingkat Pendidikan Koefisien Korelasi
Signifikansi
Attention
0.167
0.202
Interest
0.346
0.011*
Desire
0.315
0.037*
Action 0.354 Keterangan: * Signifikan pada selang kepercayaan 95%
0.051
Berbeda dengan tahap sebelumnya, pada tahap attention dan action tidak terlihat adanya hubungan dengan variabel usia. Hal tersebut mengindikasikan bahwa semua individu dari berbagai latar belakang pendidikan dapat memperhatikan tweet yang di-posting “Ibu Penyu” dan dapat memutuskan untuk menggunakan jasa Biro Perjalanan “Ibu Penyu”. Hal ini juga disebabkan oleh penyebaran informasi melalui tweet yang dilakukan admin twitter mencakup
55
semua kalangan, tidak ada perbedaan latar belakang pendidikan untuk melihat dan membaca isi tweet yang di-posting @ibupenyu. Semua individu yang memiliki latar pendidikan rendah, sedang, maupun tinggi dapat memiliki ketertarikan dan memiliki keinginan untuk membeli. Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dengan Efektivitas Promosi Berdasarkan Tabel 17, variabel tingkat pendapatan hanya berhubungan dengan dua tahap yaitu tahap desire dan action. Wisata bahari membutuhkan biaya yang cukup besar dan minat yang tinggi. Mayoritas followers memiliki pendapatan tinggi memiliki keinginan untuk berwisata sehingga akan mencari informasi mengenai paket wisata di dunia maya, khususnya media sosial twitter. Selanjutnya, followers yang sudah mendapatkan informasi tersebut melanjutkan ke tahap pembelian. Hubungan tingkat pendapatan dengan efektivitas promosi yang dilihat dari aspek attention, interest, desire, dan action dapat dilihat pada Tabel 17 Tabel 17 Nilai koefisien korelasi Rank Spearman dan nilai signifikasi tingkat pendapatan dengan efektivitas promosi Efektivitas Promosi
Tingkat Pendapatan Koefisien Korelasi
Signifikansi
Attention
0.037
0.776
Interest
0.258
0.062
Desire
0.337
0.025*
Action 0.415 Keterangan: * Signifikan pada selang kepercayaan 95%
0.020*
Namun, variabel tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan tahap attention dan interest. Penyebaran informasi melalui tweet yang dilakukan admin twitter mencakup semua kalangan, tidak ada perbedaan tingkatan pendapatan untuk melihat dan membaca isi tweet yang di-posting @ibupenyu. Selain itu, tingkat pendapatan juga tidak menentukan seseorang tertarik terhadap aktivitas promosi yang dilakukan oleh admin twitter @ibupenyu Sementara itu, hasil penelitian melalui uji non-parametik Chi-square antara jenis kelamin dengan efektivitas promosi tidak memiliki hubungan yang signifikan. Artinya, tidak terdapat perbedaan antara jenis kelamin dengan efektivitas promosi. Baik perempuan maupun laki-laki dapat memperhatikan, memiliki ketertarikan, memiliki keinginan untuk mencari tahu dan sampai pada tindakan pembelian. Hal serupa juga sesuai dengan pendapat Diamond (2014) yang mengemukakan bahwa populasi pengguna twitter adalah pria dan wanita dengan jumlahyang hampir seimbang. Berikut Tabel 18 menggambarkan nilai koefisiensi Chi-Square dan signifikasi antara jenis kelamin dengan efektivitas promosi
56
Tabel 18 Nilai koefisiensi Chi-Square dan nilai signifikasi antara jenis kelamin dengan efektivitas promosi Jenis Kelamin Efektivitas Promosi
Koefisien Korelasi
Signifikansi
Attention
0.304
0.859
Interest
1.927
0.382
Desire
1.929
0.381
Action
1.561
0.458
Hasil penelitian melalui uji non-parametik Chi-square antara jenis pekerjaan dengan efektivitas promosi juga tidak memiliki hubungan yang signifikan Artinya, tidak terdapat perbedaan jenis pekerjaan dengan efektivitas promosi. Responden dengan profesi wiraswasta, pegawai swasta, Pegawai Negeri Sipil (PNS), maupun pelajar dapat mengakses twitter, memperhatikan setiap isi pesannya, memiliki ketertarikan terhadap tweet tersebut, mencari informasi sampai pada tahap pembelian melalui twitter sebagai media promosinya. Berikut Tabel 19 menggambarkan nilai koefisiensi Chi-Square dan signifikasi antara jenis pekerjaan dengan efektivitas promosi Tabel 19 Nilai koefisiensi Chi-Square dan nilai signifikasi antara jenis pekerjaan dengan efektivitas promosi Efektivitas Promosi
Jenis Pekerjaan Koefisien Korelasi
Signifikansi
Attention
2.750
0.949
Interest
9.642
0.291
Desire
15.421
0.051
Action
11.592
0.072
HUBUNGAN ANTARA KETERDEDAHAN TWITTER DENGAN EFEKTIVITAS PROMOSI MELALUI TWITTER PADA PERUSAHAAN PARIWISATA BAHARI “IBU PENYU” Hubungan keterdedahan media sosial twitter dengan efektivitas promosi adalah hubungan frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, dan kejelasan dalam penyampaian informasi yang digunakan dalam menyebarkan informasi mengenai produk “Ibu Penyu” dengan efektivitas promosi yang dilihat dari attention, interest, desire, dan action. Setelah dilakukan pengujian, terlihat bahwa variabel frekuensi pesan dan tingkat daya tarik pesan berhubungan dengan keempat tahapan AIDA. Hal ini mengindikasikan bahwa frekuensi pesan dan tingkat daya tarik pesan terbilang efektif dalam melakukan promosi. Variabel frekuensi feedback pesan hanya berhubungan pada tahap desire (keinginan) yang berarti frekuensi feedback pesan efektif dalam menarik perhatian, menimbulkan ketertarikan dan menimbulkan keinginan untuk membeli. Lain halnya dengan variabel kejelasan dalam penyampaian pesan yang berhubungan dengan tahap attention, interest dan action. Hal ini mengindikasikan bahwa kejelasan dalam penyampaian informasi efektif dalam melakukan promosi hingga menimbulkan tindakan pembelian, namun tidak membuat seseorang memiliki ketertarikan untuk membeli. Hubungan Antara Frekuensi Pesan dengan Efektivitas Promosi Karakter yang melekat dalam komunikasi bisnis adalah sifatnya yang cenderung persuasif. Komunikator harus benar-benar merancang pesan yang disampaikan agar menjadi pesan persuasif yang mampu memengaruhi sikap, orang lain (Kusumastuti 2009). Tak hanya pesannya, namun frekuensi kemunculan juga dipertimbangkan. Shimp (2003) mengemukakan bahwa untuk mengukur efektivitas internet dapat dilhat dari frekuensi kunjungan pelanggan terhadap akun media sosial produk, frekuensi pesan dan feedback, tingkat daya tarik pesan, lama kunjungan, serta jalan yang ditempuh untuk mencapai situs-situs media tertentu. Terlihat pada Tabel 20, frekuensi pesan berhubungan dengan efektivitas promosi yang terdiri dari attention, interest, desire, dan action. Tabel 20 Nilai koefisien korelasi Rank Spearman dan nilai signifikasi frekuensi pesan dengan efektivitas promosi Efektivitas Promosi
Frekuensi Pesan Koefisien Korelasi
Signifikansi
Attention
0.325
0.011**
Interest
0.394
0.004**
Desire
0.424
0.004**
Action 0.481 Keterangan: ** Signifikan pada selang kepercayaan 99% * Signifikan pada selang kepercayaan 95%
0.006**
58
Pada tabel sebelumnya yaitu Tabel 5, pesan yang sering dibagikan kepada followers adalah tweet yang berisi informasi wisata bahari, tweet yang berisi destinasi yang ditawarkan. Kedua hal tersebut memilki hubungan dalam menarik perhatian followers dalam melihat dan mengetahui lebih jauh tentang “Ibu Penyu. Admin twitter @ibupenyu memberikan stimulus kepada followers agar memperhatikan tweet-tweet yang di-posting. Sumarwan (2011) mengemukakan bahwa tahap pertama proses pengolahan informasi adalah penerimaan stimulus. Stimulus adalah input yang disampaikan kepada konsumen melalui berbagai media. Stimulus yang menerpa seseorang secara berulang-ulang pada akhirnya akan membangkitkan perhatian (Riyanto 2010). Hal tersebut sesuai dengan hasil pada penelitian ini yaitu semakin tinggi frekuensi pesan maka semakin tinggi tingkat perhatian followers selaku responden. Frekuensi pesan juga berhubungan dengan tahap interest (ketertarikan). Tweet yang di-posting secara rutin atau terus-menerus lambat laun akan membuat followers tertarik untuk melihat twitter @ibupenyu. Bagi pelaku usaha yang melakukan promosi melalui media sosial, frekuensi melakukan tweet harus lebih ditingkatkan agar followers dapat tertarik untuk melihat akun twitter (Helianthusonfri 2014). Hal tersebut sesuai dengan hasil pada penelitian ini yaitu semakin tinggi frekuensi pesan maka semakin tinggi tingkat ketertarikan followers selaku responden Sementara itu, frekuensi pesan berhubungan juga dengan tahap desire. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya followers yang sudah memiliki keinginan untuk menggunakan jasa “Ibu Penyu” setelah mem-follow dan melihat tweet-tweet yang di-posting @ibupenyu. Tahap kedua dari proses pengolahan informasi adalah perhatian. Setelah produsen memaparkan stimulus kepada konsumen, konsumen akan memperoleh perhatian dan berlanjut dengan pengolahan stimulus tersebut (Sumarwan 2011). Bentuk pengolahan stimulus tersebut adalah mencari informasi lebih lanjut seperti bertanya langsung kepada admin twitter @ibupenyu ataupun menghubungi melalui contact person yang tersedia di bio twitter. Hal tersebut sesuai dengan hasil pada penelitian ini yaitu semakin tinggi frekuensi pesan maka semakin tinggi tingkat keinginan followers untuk mencari tahu tentang jasa yang ditawarkan “Ibu Penyu”. Terakhir, frekuensi pesan berhubungan juga dengan tahap action. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya followers yang menggunakan jasa “Ibu Penyu” setelah melihat tweet-tweet yang di-posting. Sesuai dengan pendapat Kennedy dan Soemanegara seperti dikutip oleh Kusumastuti (2009) bahwa komunikasi pemasaran suatu produk merupakan aplikasi komunikasi yang dipengaruhi oleh frekuensi penyajian sehingga pada hasil penelitian sebelumnya yaitu Siregar (2012) menyatakan bahwa frekuensi pesan memiliki hubungan yang cukup nyata dengan interest dan action. Melihat uraian tersebut diketahui bahwa hipotesis uji kedua variabel dapat diterima. Frekuensi pesan menentukan besar tingginya efektivitas promosi produk melalui twitter. Semakin tinggi frekuensi pesan yang diberikan pada tweet @ibupenyu maka semakin tinggi pula efektivitas promosi yang dihasilkan melalui tahapan AIDA (attention, interest, desire, action). Hubungan Antara Frekuensi Feedback Pesan dengan Efektivitas Promosi
59
Proses komunikasi dapat dikatakan efektif jika penerima memberikan umpan balik (feedback) kepada sumber pesan dan adanya dampak dari proses komunikasi yang dilakukan, yang mana dampak tersebut sesuai dengan tujuan dari proses komunikasi yang dilakukan (Nourmaulina 2013). Promosi pada jejaring sosial yang pada penelitian ini adalah twitter dapat dilakukan dengan selalu membalas tweet atau me-retweet untuk informasi yang terelasi dengan produk atau brand (Sulianta 2014). Pada penelitian ini umpan balik diberikan oleh admin twitter @ibupenyu kepada followers selaku penerima pesannya. Terlihat dalam tabel, frekuensi feedback pesan hanya berhubungan dengan tiga tahap efektivitas promosi yaitu pada tahap attention, interest dan desire. Hubungan kedua variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 21 Tabel 21 Nilai koefisien korelasi Rank Spearman dan nilai signifikasi frekuensi feedback pesan dengan efektivitas promosi Efektivitas Promosi
Frekuensi Feedback Pesan Koefisien Korelasi
Signifikansi
Attention
0.546
0.000**
Interest
0.454
0.001**
Desire
0.429
0.004**
Action 0.283 Keterangan: ** Signifikan pada selang kepercayaan 99% * Signifikan pada selang kepercayaan 95%
0.124
Indikator untuk mengukur frekuensi feedback pesan adalah re-tweet yang dilakukan admin, membalas mention dan kecepatan admin membalas mention. Admin twitter melakukan interaksi dengan followers dengan cara menanggapi mention yang dikirimkan oleh followers. Bentuk atensi yang dilakukan followers adalah melihat tweet-tweet berupa balasan mention yang dilakukan admin. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Siregar (2012) yang menyatakan bahwa frekuensi membalas mention memengaruhi frekuensi konsumen mengakses twitter dan meluangkan waktu lebih lama untuk melihat konten twitter. Frekuensi feedback pesan berhubungan dengan tahap interest. Perubahan sikap tersebut ditandai dengan ketertarikan followers setelah melihat mention yang dikirimkan admin twitter @ibupenyu. Sebagian responden mengaku tertarik setelah melihat tweet yang berisi balasan mention dari admin twitter. Hal tersebut sesuai dengan hasil pada penelitian ini yaitu semakin tinggi frekuensi feedback pesan maka semakin tinggi tingkat ketertarikan followers selaku responden Frekuensi feedback pesan berhubungan dengan tahap desire. Bentuk feedback dari aktivitas promosi adalah bentuk interaksi antara sumber pesan kepada penerima pesan. Salah satu responden menyatakan bahwa ia memilki keinginan membeli setelah melihat re-tweet yang dilakukan oleh @ibupenyu. Jika followers sudah memiliki keinginan, followers akan mencari tahu informasi lebih lanjut atau menanyakan kepada admin twitter @ibupenyu. Hal tersebut juga didukung oleh Helianthusonfri (2014) yang menyatakan bahwa melalui interaksi, followers akan lebih mengenal admin twitter. Semakin followers kenal maka tentu
60
saja mereka akan yakin untuk membeli produk. Hal tersebut sesuai dengan hasil pada penelitian ini yaitu semakin tinggi frekuensi feedback pesan maka semakin tinggi tingkat keinginan followers untuk mencari tahu tentang jasa yang ditawarkan “Ibu Penyu”. Sementara itu, frekuensi feedback pesan terlihat tidak berhubungan dengan tahap action. Hal tersebut dapat diasumsikan bahwa sering atau jarangnya feedback yang dilakukan oleh admin twitter @ibupenyu tidak menentukan followers dalam melakukan tindakan pembelian. Sesuai dengan pendapat Helianthusonfri (2014) yang mengemukakan bahwa interaksi yang terjalin dengan followers hanya sampai yakin untuk membeli, tidak sampai pada tindakan untuk membeli. Melihat uraian tersebut diketahui frekuensi feedback pesan berhubungan sampai tahap desire (keinginan). Hal ini mengindikasikan frekuensi feedback pesan efektif dalam menarik perhatian followers, menimbulkan ketertarikan untuk mencari tahu informasi lebih dalam, dan menimbulkan keinginan untuk membeli. Hubungan Antara Tingkat Daya Tarik Pesan dengan Efektivitas Promosi Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun sebuah pesan persuasif, salah satunya adalah daya tarik (Kusumastuti 2009). Menurut Helianthusonfri (2014) kemasan dalam akun twitter yang harus dibuat menarik adalah username, nama twitter, bio twitter, foto profil akun twitter (avatar twitter), header akun twitter, dan tweet-tweet yang dibuat. Apabila unsur-unsur tersebut dikemas secara menarik, followers akan tertarik untuk melihat bahkan mem-follow akun twitter tersebut. Terlihat dalam Tabel 22, tingkat daya tarik berhubungan dengan keempat aspek efektivitas promosi yang terdiri dari attention, interest, desire, dan action. Hubungan kedua variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 22 Tabel 22 Nilai koefisien korelasi Rank Spearman dan nilai signifikasi tingkat daya tarik pesan dengan efektivitas promosi Efektivitas Promosi
Tingkat Daya Tarik Koefisien Korelasi
Signifikansi
Attention
0.448
0.000**
Interest
0.496
0.000**
Desire
0.344
0.022*
Action 0.408 Keterangan: ** Signifikan pada selang kepercayaan 99% * Signifikan pada selang kepercayaan 95%
0.023*
Tingkat daya tarik pesan berhubungan dengan attention (perhatian). Kemasan twiter yang menarik, dapat meningkatkan perhatian followers untuk melihat setiap informasi yang dibagikan. Sebagian followers menilai bahwa tingkat daya tarik twitter @ibupenyu berada pada kategori tinggi seperti yang terlihat dalam Tabel 7 sebanyak tujuh darri sembilan indikator berada pada
61
kategori tinggi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sumarwan (2011) bahwa konsumen akan memperhatikan stimulus karena daya tarik dari stimulus tersebut. Hal serupa juga dikemukakan Siregar (2012) yang menyatakan bahwa daya tarik pesan sangat berpengaruh menarik perhatian konsumen untuk melihat dan mengetahui lebih jauh tentang suatu produk yang ditawarkan. Variabel tingkat daya tarik pesan berhubungan dengan tahap interest. Salah satu followers mengaku tertarik setelah melihat username dan gambar penyu pada akun twitter @ibupenyu. Menurut Helianthusonfri (2014) kemasan dalam akun twitter yang harus dibuat menarik adalah username, nama twitter, bio twitter, foto profil akun twitter (avatar twitter), header akun twitter, dan tweettweet yang dibuat. Apabila unsur-unsur tersebut dikemas secara menarik, followers akan tertarik untuk melihat bahkan mem-follow akun twitter tersebut. Hal tersebut sesuai dengan hasil pada penelitian ini yaitu semakin tinggi tingkat daya tarik pesan maka semakin tinggi tingkat ketertarikan followers selaku responden Sementara itu, variabel tingkat daya tarik pesan juga berhubungan dengan tahap desire. Salah satu indikator untuk mengukur tingkat daya tarik adalah penggunaan foto/gambar dalam tweet yang di-posting. Sebagian followers menjawab bahwa penggunaan foto dianggap menarik sehingga followers memiliki keinginan untuk menggunakan jasa Biro Perjalanan “Ibu Penyu”. Menurut Muskitta et al (2014) penggunaan foto atau gambar yang memperjelas keunikan pariwisata itu sendiri dapat meningkatkan keinginan calon wisatawan untuk mengunjungi wisata tersebut. Admin twitter @ibupenyu juga menggunakan foto/gambar dalam mempromosikan jasanya tersebut dengan kualitas yang tajam yang dapat dilihat pada Tabel 7, sebanyak 49 dari 60 responden menilai bahwa kualitas foto yang di-posting bagus dan tajam. Hal tersebut sesuai dengan hasil pada penelitian ini yaitu semakin tinggi tingkat daya tarik pesan maka semakin tinggi tingkat keinginan followers selaku responden untuk mencari tahu tentang jasa yang ditawarkan “Ibu Penyu”. Variabel tingkat daya tarik pun berhubungan dengan tahap action (tindakan). Sebagian responden memberikan testimonial kepada akun twitter yang berisi penilaian positif tentang jasa yang ditawarkan “Ibu Penyu”. Testimoni tersebut menambah daya tarik dari akun twitter tersebut. Selain itu, testimoni membuat followers tertarik untuk menggunakan jasa “Ibu Penyu”. Helianthusonfri (2014) mengemukakan bahwa testimonial termasuk alat yang paling ampuh untuk meyakinkan orang sehingga pada akhirnya membeli produk. Hal tersebut juga selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2012) yang menyatakan bahwa daya tarik pesan berdampak pada action yaitu responden membeli produk yang ditawarkan. Melihat uraian tersebut, diketahui bahwa hipotesis uji kedua variabel dapat diterima. Tingkat daya tarik pesan menentukan besar tingginya efektivitas promosi produk melalui twitter. Semakin menarik pesan yang dikemas pada twitter @ibupenyu maka semakin tinggi pula efektivitas promosi yang dihasilkan melalui tahapan AIDA (attention, interest, desire, action).
62
Hubungan Antara Kejelasan dalam Penyampaian Informasi dengan Efektivitas Promosi Kejelasan dalam penyampaian informasi merupakan faktor penting dalam keberhasilan aktivitas promosi. Semakin jelas informasi yang disampaikan semakin menarik perhatian calon pembeli. Terlihat dalam tabel, kejelasan dalam penyampaian informasi hanya berhubungan dengan tiga tahapan efektivitas promosi yang terdiri dari attention, interest, dan action. Hubungan kedua variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 23 Tabel 23 Nilai koefisien korelasi Rank Spearman dan nilai signifikasi kejelasan dalam penyampaian informasi dengan efektivitas promosi Efektivita Promosi
Kejelasan dalam Penyampaian Informasi Koefisien Korelasi
Signifikansi
Attention
0.380
0.003**
Interest
0.290
0.035*
Desire
0.128
0.407
Action 0.443 Keterangan: ** Signifikan pada selang kepercayaan 99% * Signifikan pada selang kepercayaan 95%
0.013*
Kejelasan dalam penyampaian informasi diketahui berhubungan tahap attention (perhatian). Menarik perhatian followers dapat dilakukan dengan menyajikan konten yang berkualitas di akun twitter. Konten yang berkualitas merupakan inti dari pemasaran melalui social media (Helianthusonfri 2014). Konten yang berkualitas tersebut meliputi kejelasan dalam penyampaian informasi kepada followers. Hal tersebut sesuai dengan hasil pada penelitian ini yaitu semakin tinggi kejelasan dalam penyampaian informasi maka semakin tinggi tingkat perhatian followers selaku responden. Kejelasan dalam penyampaian informasi juga diketahui memiliki hubungan dengan tahap interest. Kejelasan dalam penyampaian informasi dibutuhkan oleh sebagian followers. Followers merasa tertarik apabila informasi yang diberikan admin jelas dan rinci. Kejelasan dalam penyampaian informasi yang dilakukan oleh @ibupenyu berdasarkan hasil dari penilaian responden tergolong tinggi sehingga mampu meningkatkan ketertarikan followers terhadap tweet-tweet yang di-posting @ibupenyu. Hal tersebut juga diperkuat oleh pernyataan Prisgunanto (2014) yang menyatakan bahwa komunikasi pemasaran yang efektif sangat menentukan keberhasilan dari pemasaran terhadap produk. Konsumen akan memahami pesan yang disampaikan dan tertarik untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Sementara itu, kejelasan dalam penyampaian informasi tidak berhubungan dengan tahap desire karena nilai signifikansinya menunjukan lebih besar dari α (0.05). Variabel kejelasan dalam penyampaian informasi yang dilakukan oleh @ibupenyu berdasarkan hasil dari penilaian responden tergolong tinggi, namun tidak menunjukkan korelasi dengan tahap desire. Hasil tersebut dapat disimpulkan
63
bahwa kejelasan informasi yang diberikan @ibupenyu hanya mampu menarik perhatian followers namun tidak membangkitkan keinginan untuk membeli. Variabel kejelasan dalam penyampaian informasi berhubungan dengan tahap action. Kejelasan informasi yang diberikan @ibupenyu diyakini dapat membuat followers membeli paket wisata yang ditawarkan “Ibu Penyu”. Followers merasa yakin apabila informasi yang diberikan sifatnya jelas, lengkap, dan rinci. Pemasaran pariwisata bahari dianggap sulit karena sifatnya yang tidak berwujud. Namun di era sekarang, promosi yang dilakukan di sosial media mendapat kepercayaan di kalangan anak muda ataupun mahasiswa. Prisgunanto (2014) menyatakan bahwa anak muda maupun mahasiswa akan lebih percaya dengan keberadaan media sosial terutama yang menyangkut trasnsaksi jual beli. Hal tersebut sesuai dengan reponden pada penelitian ini yang mayoritas berada di kalangan muda yaitu 19-23 tahun. Melihat uraian tersebut diketahui bahwa kejelasan dalam penyampaian pesan efektif dalam menarik perhatian, menimbulkan ketertarikan dan berakhir pada pembelian. Meskipun tidak efektif dalam menimbulkan keinginan untuk membeli, namun kejelasan dalam penyampaian pesan mampu membuat seseorang melakukan pembelian.
64
PENUTUP
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dibuat beberapa kesimpulan seperti berikut: 1. Followers selaku responden dalam penelitian ini mayoritas berjenis kelamin perempuan dengan rata-rata umur 27 tahun, memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi yaitu sarjana dan pascasarjana, dan memiliki pendapatan tinggi dengan kisaran Rp 4.000.000 per bulan. Berdasarkan keterdedahan media sosial twitter @ibupenyu, terlihat bahwa tweet yang di-posting cukup intens namun feedback yang diberikan oleh @ibupenyu tergolong sangat intens. Sementara itu kemasan twitter secara keseluruhan tergolong menarik dan sangat jelas pada setiap tweet yang diposting. 2. Promosi melalui twitter efektif dalam menstimulasi perhatian, meningkatkan ketertarikan, menimbulkan keinginan untuk membeli hingga tindakan untuk membeli. 3. Terdapat hubungan antara karakteristik followers dan keterdedahan media sosial twitter dengan efektivitas promosi melalui twitter a. Semakin tua usia semakin tinggi pula ketertarikan followers terhadap tweet yang di-posting. Sementara itu, semakin tinggi tingkat pendidikan semakin tinggi pula ketertarikan followers terhadap tweet yang di-posting dan semakin tinggi keinginan followers untuk membeli. Adapun semakin tingkat pendapatan semakin tinggi pula keinginan membeli dan tindakan pembelian yang dilakukan followers. b. Semakin sering tweet yang di-posting semakin tinggi pula tingkat perhatian followers, ketertarikan followers terhadap tweet yang diposting, keinginan membeli dan tindakan pembelian. Lain halnya dengan feedback pesan, semakin tinggi feedback yang diberikan @ibupenyu semakin tinggi pula tingkat perhatian followers, ketertarikan followers terhadap tweet yang di-posting, keinginan membeli. Sementara itu, semakin menarik konten pesannya semakin tinggi tingkat perhatian followers, ketertarikan followers terhadap tweet yang di-posting, keinginan membeli dan tindakan pembelian. Adapun semakin jelas tweet yang di-posting semakin tinggi pula tingkat perhatian followers, ketertarikan followers terhadap tweet yang di-posting dan tindakan pembelian. Saran Berdasarkan hasil penelitian di atas, beberapa saran yang diajukan oleh penulis, antara lain: 1. Admin twitter perlu membuat tweet dengan sasaran untuk individu yang muda dan memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi karena mayoritas responden dalam penelitian ini pernah duduk di bangku perguruan tinggi.
66
2.
3. 4.
5. 6.
7.
Admin twitter perlu menjadwalkan dalam hal melakukan tweet agar tweet dapat dilihat followers yang membuka twitter pada pagi, siang maupun sore hari. Admin twitter perlu lebih sering menyapa followers agar followers merasa lebih dekat dan akrab dengan admin twitter. Admin twitter perlu mempertahankan interaksi antara admin twitter dengan followers agar interaksi semakin akrab dan followers tidak lupa akan keberadaan aku twitter @ibupenyu Admin twitter perlu mengganti profil picture secara berkala agar dapat menarik perhatian followers maupun calon followers. Admin twitter perlu mencantumkan harga produk pada tweet yang di-posting dan perlu menjelaskan cara pemesanan lewat tweet tersebut agar memudahkan followers yang ingin mencari informasi terkait produk/paket wisata. Admin twitter perlu mengadakan kuis berhadiah ataupun kupon diskon yang dibagikan kepada followers agar dapat menarik perhatian followers yang selanjutnya dapat memiliki keinginan untuk membeli.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia R. 2012. Hubungan efektivitas komunikasi pemasaran Agrowisata Kebun Raya Cibodas dengan perilaku pengunjung. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 81 hal. Anggraeni VD. 2012. Hubungan pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan perilaku pengunjung (studi kasus Serambi Botani, Botani Square Bogor). [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 73 hal Diamond S. 2015. The Visual Marketing Revolution: 26 Kiat Sukses Pemasaran di Media Sosial. Jakarta (ID): Serambi Ilmu Semesta. 399 hal. Durianto, D., Sugiarto, A.W. Widjaja, H. Supratikno. 2003. Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif : Strategi, Program dan Teknik Pengukuran. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama. 144 hal Helianthusonfri J. 2014. 1 Juta Pertama Anda dari Twitter. Jakarta (ID): PT Elex Media Komputindo. 184 hal Kapriani DR. 2014. Efektivitas media sosial untuk gerakan sosial pelestarian lingkungan. [skripsi]. Bogor (ID) Kemenparekraf. 2014. Newsletter Pariwisata Indonesia. [Internet]. [diunduh 2015 Jan 13]. 5(60): 1-20. Kemenparekraf. Tersedia pada: http://newsletterpariwisataindonesia.com/Edisi60.zip Kotler P. 2003.80 Konsep yang Harus Dipahami Setiap Manajer (Alih bahasa dari Bahasa Inggris). Jakarta (ID): Erlangga. [Judul asli: Marketing Insight From A to Z]. 221 hal Kotler P, Keller KL. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas (Alih bahasa dari Bahasa Inggris oleh Sabran B). Edisi 13. Jilid 2. Jakarta (ID): Erlangga. [Judul asli: Marketing Management, Thirteenth Edition]. 412 hal Kusumastuti YI. 2009. Komunikasi Bisnis. Bogor (ID): IPB Press. 198 hal Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta (ID): Kencana. 373 hal Muskitta MLD, Bangsa PG, Martien. 2014. Perancangan promosi dan media pendukung pariwisata bahari di Ambon. [Internet]. [diunduh tanggal 18 September 2014]. 1(4): 1-13. Tersedia pada: http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/1975 Muthahhari M. 2012. Peluang bisnis agen transportasi dan perjalanan wisata. [Internet]. [diunduh tanggal 9 Desember 2014]. 1-6. Tersedia pada: http://amikom.ac.id/research/index.php/KIM/article/download/2579/914 Nourmaulina AA. 2013. Efektivitas komunikasi pemasaran agrowisata PT. Godong Ijo Asri, Sawangan, Depok, Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor. 84 hal. Pitana IG, Diarta IKS. 2009. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta (ID): ANDI OFFSET. 222 hal. Prisgunanto I. 2014. Komunikasi Pemasaran Era Digital. Jakarta (ID): Prisani Cendekia. 273 hal.
68
Putra ASE, Tinambunan WE. 2013. Analisis strategi kebijakan promosi dinas kebudayaan dan pariwisata Provinsi Sumatera Barat. [Internet]. [diunduh tanggal 25 September 2014]. 1-13. Dapat diunduh di: http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitsream/handle/123456789/1427/Jurnal %20Angga%20Sonia%20Eko%20Putra%200601114031.pdf?sequence=1 Ridhoanova F. 2009. Hubungan antara keterdedahan iklan layanan masyarakat tentang pemilu presiden dan wakil presiden 2009 di televisi dengan sikap pemilih pemula di pedesaan. [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 157 hal. Riswandi. 2013. Strategi dan program pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Natuna. [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 101 hal. Riyanto S, Lubis DP, Mugniesyah SS, Purnaningsih N, Kusumastuti YI, Hadiyanto, Saleh A, Sumardjo, Sarwititi, Amanah S, Fatchiya A. 2010. Dasar-dasar komunikasi. Bogor [ID]: Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat IPB Press. 391 hal. Samsi SN. 2005. Hubungan keterdedahan siaran iklan produk susu balita di televisi dengan keputusan pembelian (kasus ibu rumah tangga di perumahan Villa Bogor Indah). [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 98 hal. Shimp TA. 2003. Periklanan Promosi, Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Edisi kelima (Alih bahasa dari Bahasa Inggris oleh Nurcahyo M). Edisi 5. Jiid 1. Jakarta (ID): Erlangga. [Judul asli: Integrated Marketing Communication in Advertising, Promotion, Fifth Edition]. 603 hal. Siregar Gina LC. 2012. Kinerja promosi produk kopi Anomali Coffee melalui media sosial (kasus twitter dan website). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 51 hal. Sukmawati L, Andari R, Pancawati D. 2013. Pengaruh kinerja bauran promosi terhadap keputusan menggunakan paket outbound di Ciwangun Indah Camp. [Internet]. [diunduh tanggal 25 Septemebr 2014]. Edisi I: 1-17. Dapat diunduh di: http://mpp.upi.edu/wp-content/uploads/bsk-pdfmanager/32_JURNAL-SKRIPSI-Liana-Sukmawati.pdfSulianta 2014 Sulianta F. 2014. 101 Jurus Promosi Online Paling Top. Jakarta [ID]: Elex Media Komputindo. 210 hal. Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Edisi kedua. Bogor (ID): Ghalia Indonesia. 468 hal. Sutanto MA, Riyanto B, Yuwono EC. 2013. Perancangan promosi untuk menunjang potensi wisata bahari Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. [Internet].[diunduh tanggal 4 Oktober 2014]. 2(3): 1-20. Dapat diunduh di: http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/dkv/article/viewFile/694/603 Stanton WJ. 1996. Prinsip Pemasaran. Edisi ke-7 (Alih bahasa dari Bahasa Inggris oleh Sadu Sundaru). Jakarta (ID): Erlangga. [Judul asli: Fundamentals of Marketing, seventh edition]. 437 hal.
69
Tampubolon A. 2014. Promosi objek wisata Taman Hutan Raya Sultan Syarief Hasyim II Kabupaten Siak dalam meningkatkan wisatawan. [Internet]. [diunduh tanggal 12 September 2014]. 1(2): 1-20. Dapat diunduh di: http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/viewFile/2904/2815 Tjiptono F. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi ketiga. Yogyakarta [ID]: ANDI OFFSET. 588 hal [UU] Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 Tentang Kepariwisataan [UU] Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Pariwisata Unaradjan DD. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta (ID): Universitas Atma Jaya. 302 hal. Wahyuni S. 2014. Efektivitas media komunikasi pemasaran agrowisata Kuntum Nurseries (Jl. Raya Tajur No. 291, Bogor). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 73 hal. Wibowo LA. 2008. Usaha Jasa Pariwisata. Bandung [ID]: Universitas Pendidikan Indonesia. 47 hal. Wurinanda I. 2015. Efektivitas promosi produk ayam suwir “si kentung” melalui twitter. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 81 hal. Yoeti OA. 1985. Pemasaran Pariwisata. Bandung [ID]: Angkasa. -------------. 2008. Ekonomi Pariwisata, Introduksi, Informasi dan Aplikasi. Jakarta [ID]: Kompas Media Nusantara. 292 hal -------------. 2010. Dasar-dasar Pengertian Hospitaliti dan Pariwisata. Bandung [ID]: PT Alumni. 236 hal. Yonathan M. 2013. Peranan dinas pariwisata dan kebudayaan Kota Batu dalam kegiatan promosi pariwisata Kota Batu. [Internet]. [diunduh tanggal 2 September 2014]. 1(2): 1-17. Dapat diunduh di: http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/144 Zaman B. 2014. Peran dinas pariwisata dalam meningkatkan peningkatan asli daerah melalui pariwisata di Kabupaten Berau. [Internet]. [diunduh tanggal 4 Oktober 2014]. 2(1): 1-10. Dapat diunduh di: http://ejorunal.ip.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2014/03/JURNAL%20BAHRU%20Z AMAN%20(03-01-14-02-54-38
70
LAMPIRAN
72
Lampiran 1 Peta lokasi Biro Perjalanan “Ibu Penyu”
73
Lampiran 2 Jadwal pelaksanaan penelitian Kegiatan Penyusunan Proposal Skripsi Kolokium Perbaikan Proposal Skripsi Pengambilan Data Lapang Pengolahan dan Analisis Data Penulisan Draft Skripsi Uji Petik Sidang Skripsi Perbaikan Laporan Skripsi
Des Jan Feb Mar Apr Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
74
Lampiran 3 Daftar harga paket wisata “Ibu Penyu” Destinasi Bunaken Dive (4 Hari 3 Malam)
Kepulauan Derawan (4 Hari 3 Malam)
Keliling Flores (8 Hari 7 Malam)
Keliling Sulawesi Selatan
Fasilitas Airport transfer Diving 7x Meals 3x/hari Akomodasi (4* hotel, AC, shared room) Kendaraan untuk city tour hari terakhir Airport transfer bandaraderawan PP Akomodasi (AC, WC dalam, 2-3pax/room) Kapal island hopping Life vest Tiket masuk Pulau Kakaban Makan selama di Pulau Derawan (8x) Tour leader dari Jakarta/meeting point Transportasi darat (sewa mobil, bus atau charter angkutan umum) Akomodasi (AC/Non AC, shared room) Meals (20x) Tiket masuk tempat wisata Alat snorkeling di Riung Tour leader dari Jakarta/meeting point Transportasi darat (sewa mobil, bus atau charter angkutan umum) Akomodasi (AC/Non AC, shared room) Meals (18x) Tiket masuk tempat wisata Kapal island hopping
Harga Paket 5 orang Rp 4.400.000 per orang Paket 7 orang: Rp 4.700.000 per orang
Paket 5 orang: Rp 3.700.000 per orang Paket 8 orang: Rp 3.000.000 per orang Paket 10 orang: Rp 2.600.000 per orang
Rp 100.000,00 per orang
Rp 4.600.000 per orang
75
Pulau Komodo (4 Hari 3 Malam)
Tour leader dari Jakarta/meeting point
Airport transfer Kapal LOB 3D2N (cabin, AC – shared bathroom) Meals selama di kapal Tiket masuk (selama tidak ada kenaikan harga) Alat snorkeling Penginapan 1 malam di Labuan Bajo (2-3 orang/kamar) Tour leader dari Jakarta/meeting point Airport transfer Kapal penyeberangan PP Kapal menuju pulau PP Penginapan di Mentawai 6 jam listrik di penginapan Meals selama di Mentawai Izin kepolisian Tekking Siberut
Mentawai (5 Hari 4 Malam)
Pulau Weh (4 Hari 3 Malam)
Tangkahan (4 Hari 3 Malam)
Transportasi darat di Banda Aceh & Pulau Weh Akomodasi (AC, 23pax/room) Kapal penyeberangan PP Kapal snorkeling + life vest Meals (Lunch day 2, dinner day 1&2) Tour leader dari Jakarta/meeting point Airport transfer Akomodasi 8x meals 3 aktivitas selama di Tangkahan
Paket 6 orang: Rp 4.600.000 per orang Paket 7 orang: Rp 3.900.000 per orang Paket 8 orang: Rp 3.500.000 per orang
Rp 5.600.000 per orang
Paket 5 orang: Rp 3.550.000 per orang Paket 7 orang: Rp 3.000.000 per orang Paket 9 orang: Rp 2.600.000 per orang
Rp 2.600.000 per orang
76
Tanjung Puting (3 Hari 2 Malam)
Airport transfer Kapal LOB 3D2N Meals selama di kapal Tiket masuk Tour leader dari Jakarta/meeting point
Rp 3.150.000 per orang
77
Lampiran 4 Daftar responden
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Timeset Pengisisan Kuesioner 2/3/2015 13:46:35 2/3/2015 18:01:52 2/4/2015 9:22:28 2/5/2015 20:11:18 2/5/2015 21:19:07 2/5/2015 21:56:31 2/5/2015 22:29:44 2/5/2015 22:38:28 2/5/2015 22:57:44 2/5/2015 23:20:22 2/6/2015 0:19:24 2/6/2015 4:54:49 2/6/2015 8:37:38 2/6/2015 11:19:57 2/6/2015 16:30:33 2/8/2015 11:16:32 2/9/2015 20:08:07 2/9/2015 20:08:17 2/9/2015 21:03:47 2/9/2015 21:48:57 2/9/2015 23:11:13
Nama Responden
Jenis Kelamin
VP
Perempuan
30 Sarjana/D4
RO
Perempuan
31 Sarjana/D4
RS
Perempuan
45 D1/D2/D3
Y
Perempuan
32 Pascasarjana
PIW
Perempuan
22 Sarjana/D4
FHD
Laki-Laki
33 Sarjana/D4
AP
Perempuan
20 Sarjana/D4
Z
Laki-Laki
24 SMA/SMK/MA/sederajat
AP
Laki-Laki
31 Sarjana/D4
ARF
Laki-Laki
20 SMA/SMK/MA/sederajat
JY
Perempuan
22 Sarjana/D4
WNF
Laki-Laki
26 Sarjana/D4
IN
Laki-Laki
30 Sarjana/D4
MM
Perempuan
26 Pascasarjana
AW
Laki-Laki
35 Sarjana/D4
RJ
Perempuan
28 Sarjana/D4
BP
Laki-Laki
29 Pascasarjana
NPF
Perempuan
26 Sarjana/D4
LZ
Perempuan
20 SMA/SMK/MA/sederajat
JO
Laki-Laki
25 Sarjana/D4
ZRK
Perempuan
23 Sarjana/D4
Umur
Pendidikan
78
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
2/10/2015 0:24:36 2/10/2015 7:37:05 2/10/2015 8:28:37 2/10/2015 9:24:28 2/10/2015 19:48:40 2/10/2015 19:50:39 2/10/2015 19:57:53 2/10/2015 20:06:20 2/10/2015 20:13:01 2/10/2015 20:21:15 2/10/2015 20:40:14 2/10/2015 20:46:55 2/10/2015 21:05:36 2/10/2015 21:15:06 2/10/2015 21:54:34 2/10/2015 22:30:30 2/10/2015 22:38:22 2/10/2015 22:50:00 2/10/2015 23:13:17 2/11/2015 11:55:47 2/11/2015 11:58:53 2/11/2015 13:16:26 2/11/2015 13:47:33 2/11/2015
S
Laki-Laki
20 SMA/SMK/MA/sederajat
DED
Laki-Laki
21 D1/D2/D3
WEA
Perempuan
31 Sarjana/D4
TZF
Perempuan
25 Sarjana/D4
CR
Laki-Laki
22 SMA/SMK/MA/sederajat
MWN
Laki-Laki
21 SMA/SMK/MA/sederajat
KD
Perempuan
22 Sarjana/D4
RH
Laki-Laki
45 Sarjana/D4
DK
Perempuan
22 SMA/SMK/MA/sederajat
A
Perempuan
26 Sarjana/D4
NR
Perempuan
34 Sarjana/D4
MAF
Perempuan
25 Sarjana/D4
UNI
Perempuan
27 Sarjana/D4
LM
Perempuan
25 Sarjana/D4
RRM
Laki-Laki
24 Sarjana/D4
CALB
Perempuan
21 SMA/SMK/MA/sederajat
SN
Perempuan
23 Sarjana/D4
EK
Perempuan
28 Sarjana/D4
RAD
Laki-Laki
20 SMA/SMK/MA/sederajat
BT
Laki-Laki
40 Sarjana/D4
ES
Laki-Laki
28 Sarjana/D4
P
Perempuan
30 Sarjana/D4
C FMS
Perempuan Perempuan
24 Sarjana/D4 24 Sarjana/D4
79
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
14:22:04 2/11/2015 18:40:51 2/11/2015 20:27:39 2/12/2015 0:03:45 2/12/2015 8:58:15 2/14/2015 19:30:09 2/3/2015 21:46:30 2/9/2015 19:47:46 2/10/2015 9:41:07 2/10/2015 15:29:12 2/10/2015 21:18:46 2/11/2015 0:24:41 2/11/2015 8:30:05 2/11/2015 11:14:32 2/11/2015 11:58:53 2/14/2015 20:50:39
RMA
Perempuan
32 D1/D2/D3
LH
Laki-Laki
30 Sarjana/D4
DSP
Perempuan
21 SMA/SMK/MA/sederajat
WA
Perempuan
35 Sarjana/D4
CIP
Perempuan
21 SMA/SMK/MA/sederajat
IW
Perempuan
21 Sarjana/D4
CAL
Perempuan
20 SMA/SMK/MA/sederajat
BS
Laki-Laki
21 SMA/SMK/MA/sederajat
NR
Perempuan
26 Sarjana/D4
TD
Perempuan
21 Sarjana/D4
ABW
Laki-Laki
19 SMA/SMK/MA/sederajat
FAR
Perempuan
21 Sarjana/D4
MAT
Perempuan
30 Pascasarjana
ES
Laki-Laki
28 Sarjana/D4
GS
Perempuan
21 SMA/SMK/MA/sederajat
80
Lampiran 5 Tampilan kuesioner online
81
Lampiran 6 Panduan pertanyaan wawancara informan Pedoman Wawancara dengan Pemilik Usaha Biro Perjalanan “Ibu Penyu” Hari/Tanggal Wawancara Lokasi Wawancara Nama Informan Pekerjaan/Jabatan Pertanyaan Penelitian
: : : : :
Gambaran tentang Biro Perjalanan “Ibu Penyu” 1. Mengapa nama “Ibu Penyu” dilipih sebagai nama dari biro perjalanan itu sendiri? 2. Apa visi, misi, dan tujuan dibentuknya usaha biro perjalanan “Ibu Penyu”? 3. Apa latar belakang berdirinya biro perjalanan “Ibu Penyu”? 4. Apa saja paket yang ditawarkan dari biro perjalanan “Ibu Penyu”? 5. Apa saja destinasi yang dijadikan sebagai wisata dalam biro perjalanan “Ibu Penyu”? 6. Mengapa memilih wisata bahari sebagai sektor yang digeluti? 7. Apa saja strategi pemasaran yang dilakukan “Ibu Penyu” dalam menarik wisatawan? 8. Kapan biasanya waktu wisawan banyak memesan produk wisata? 9. Kapan biasanya waktu yang sepi pemesanan? 10. Media-media apa saja yang digunakan dalam pemasaran biro perjalanan “Ibu Penyu”? 11. Mengapa menggunakan twitter sebagai media promosi? 12. Bagaimana perkembangan pemasaran paket wisata “Ibu Penyu”melalui media-media promosi?
82
Lampiran 7 Hasil uji statistik Rank-Spearman
Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha ,960
45
Correlations Frekuensi Pesan 1,000 . 60 ,325* ,011 60
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Spearman's rho Correlation Coefficient Attention Sig. (2-tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Frekuensi Pesan
Attention
Correlations Correlation Coefficient Usia Sig. (2-tailed) N Spearman's rho Correlation Coefficient Interest Sig. (2-tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Usia 1,000 . 60 ,274* ,047 53
Interest ,274* ,047 53 1,000 . 53
Correlations Correlation Coefficient Pendidikan Sig. (2-tailed) N Spearman's rho Correlation Coefficient Interest Sig. (2-tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Pendidikan 1,000 . 60 ,346* ,011 53
Interest ,346* ,011 53 1,000 . 53
Correlations Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Spearman's rho Correlation Coefficient Desire Sig. (2-tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Pendapatan
Pendapatan 1,000 . 60 ,337* ,025 44
Desire ,337* ,025 44 1,000 . 44
,325* ,011 60 1,000 . 60
83
Correlations Frekuensi Feedback Pesan 1,000 . 60 ,429** ,004 44
Correlation Coefficient Frekuensi Feedback Pesan Sig. (2-tailed) N Spearman's rho Correlation Coefficient Desire Sig. (2-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Desire
,429** ,004 44 1,000 . 44
Correlations
Kejelasan Informasi Spearman's rho Desire
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Kejelasan Informasi 1,000 . 60 ,128 ,407 44
Desire ,128 ,407 44 1,000 . 44
Correlations Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Spearman's rho Correlation Coefficient Action Sig. (2-tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Pendapatan
Pendapatan 1,000 . 60 ,415* ,020 31
Action ,415* ,020 31 1,000 . 31
Correlations
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Spearman's rho Correlation Coefficient Action Sig. (2-tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Daya Tarik Pesan
Daya Tarik Pesan 1,000 . 60 ,408* ,023 31
Action ,408* ,023 31 1,000 . 31
84
Lampiran 8 Hasil uji beda Chi-Square Case Processing Summary Cases Valid Missing N Percent N Percent 60 100,0% 0 0,0%
Jenis Kelamin * Attention
N
Total Percent 60 100,0%
Jenis Kelamin * Attention Crosstabulation Count Rendah Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1 2 3
Total
Attention Sedang 6 8 14
Chi-Square Tests Value df ,304a ,300
Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
,097
Total Tinggi 15 28 43
22 38 60
Asymp. Sig. (2sided) 2 ,859 2 ,861 1
,755
60
a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,10.
Jenis Pekerjaan * Attention
Case Processing Summary Cases Valid Missing N Percent N Percent 60 100,0% 0 0,0%
N
Total Percent 60 100,0%
Jenis Pekerjaan * Attention Crosstabulation Count
0 2 0
Attention Sedang 1 7 0
0 1 3
Rendah
Jenis Pekerjaan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pegawai Swasta Wiraswasta Ibu Rumah Tangga/Pelajar/Mahasiswa 7
Total Chi-Square Tests Value df Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
2,750a 3,737 ,688
4 25 2
5 34 2
0
1
1
6 14
11 43
18 60
Asymp. Sig. (2sided) 8 ,949 8 ,880 1
60
a. 12 cells (80,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,05.
Total Tinggi
,407
85
Lampiran 10 Dokumentasi penelitian
Penyebaran kuesioner online melalui twitter
Salah satu balasan responden yang telah mengisi kuesioner online melalui twitter
Penyebaran kuesioner online melalui email
Salah satu balasan responden yang telah mengisi kuesioner online melalui email
86
RIWAYAT HIDUP Yunizar Sri Wulandari dilahirkan di Bogor pada tanggal 11 Juni 1993 adalah anak tunggal dari pasangan Braham dan Diyan Rahayuni. Pendidikan formal yang pernah dijalani adalah TK Nurani periode 1996-1999, SDN Cibuluh 1 periode 1999-2005, SMP Negeri 5 Bogor periode 2005-2008, SMA Negeri 7 Bogor periode 2008-2011. Pada tahun 2011, penulis diterima sebagai salah satu mahasiswi di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Msyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Talenta Masuk (UTM). Selain aktif dalam perkuliahan, penulis juga aktif di dalam kampus. Penulis pernah menjadi asisten praktikum Mata Kuliah Komunikasi Massa periode 2014 dan asisten praktikum Mata Kuliah Komunikasi Bisnis periode 2015. Penulis juga aktif sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmuilmu Komunikasi dan Pengambangan Masyarakat (HIMASIERA) divisi Advertising and Multimedia pada masa kepengurusan 2012/2013 dan 2013/2014. Selain itu, penulis juga aktif dalam beberapa kepanitian yang diadakan di kampus, diantaranya sebagai anggota Design, Decoration and Documentation (3D) dalam acara Indonesian Ecology Expo (INDEX) pada tahun 2012, bendahara II dalam acara HIMASIERA Olah Talenta (HOT) pada tahun 2012, anggota divisi Hubungan Masyarakat (Humas) dalam acara Masa Perkenalan Departemen (MPD) SKPM 2013, ketua divisi Acara dalam Malam Keakraban SKPM 2013, anggota divisi Design, Decoration and Documentation (3D) dalam acara FEMA Appreciation Night Show (FANS) pada tahun 2014, dan anggota divisi Hubungan Masyarakat (Humas) dalam acara CONNECTION pada tahun 2014. Selain itu, penulis juga menjadi volunteer pada acara Open Hpuse IPB 2015.