EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL) BERBASIS HANDOUT PADA KOMPETENSI DASAR MENDISKRIPSIKAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP N 1 UNGARAN
SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Semarang
Oleh : M. Muzamzam Diar Achda 3201409030
JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang pada: Hari
:
Tanggal
:
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Moch. Arifien M.Si
Ariyani Indrayati S.Si., M.Sc.
NIP: 195508261983031003
NIP: 197806132005012005
Mengetahui: Ketua Jurusan Geografi
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. NIP: 19620904 198901 1 001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada: Hari
:
Tanggal
: Penguji Utama
Drs. Sriyono., M.Si. NIP: 196312171988031002 Penguji I
Penguji II
Drs. Moch. Arifien M.Si NIP: 195508261983031003
Ariyani Indrayati S.Si., M.Sc. NIP: 197806132005012005
Mengetahui: Dekan,
Dr. Subagyo, M.Pd. NIP: 19510808 1980031 003
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Agustus 2013
M. Muzamzam Diar Achda NIM: 3201409030
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang maka dia diberi pendalaman dalam ilmu agama. Sesungguhnya memperoleh ilmu hanya dengan belajar (H. R Bukhari) Salah satu kenikmatan Allah atas seseorang ialah dijadikan anaknya mirip ayahnya (dalam kebaikan) (H. R Ath Thahawi) Cintailah anak – anak dan kasih sayangi lah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepadanya tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui kamulah yang memberi mereka rejeki (H. R Ath Thahawi)
PERSEMBAHAN: 1. Abah dan Umiku, (Alm. M. Mundjid Subkhi dan Eva Ida Asyati) yang memberikan
doa,
dukungan
dan
segalanya 2. Kakak, adik dan keluarga besarku 3. Sahabat-sahabatku “KFC” Vita, Ambar, Kiki, dan Sri Lestari 4. Teman-teman Pendidikan Geografi 2009
v
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan RahmatNya sehingga skripsi dengan judul “Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan
Permasalahan
Lingkungan
Hidup
dan
Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP N 1 Ungaran” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.
2.
Dr. Subagyo M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNNES.
3.
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si., Ketua Jurusan Geografi FIS UNNES, yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan penyusunan skripsi.
4.
Drs. Moch. Arifien M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam pengerjaan skripsi ini dengan tulus.
5.
Ariyani Indrayati, S.Si., M.Sc., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam pengerjaan skripsi ini dengan tulus.
6.
Kepala di SMP Negeri 1 Ungaran yang telah mendukung dan memberikan ijin dalam penelitian ini.
vi
7.
Guru IPS di SMP Negeri 1 Ungaran, Ana Prastiwi S.Pd., yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan penelitian.
8.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan atas bantuan dan amal
baiknya. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Semarang, Agustus 2013
Penulis
vii
SARI Achda, M. Muzamzam Diar. 2013. Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP N 1 Ungaran. Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Moch. Arifien, M.Si., Pembimbing II: Ariyani Indrayati, S.Si, M.Sc. Kata Kunci: Pembelajaran Efektif, Students Centered Learning (SCL), handout. Proses pembelajaran secara konvensional menempatkan guru sebagai sumber belajar yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa. Hal yang masih dirasa kurang dalam proses pendidikan konvensional adalah kurangnya latihan problem solving. Belajar secara problem solving adalah learning to learn, yaitu kemampuan yang dicapai akan membantu siswa belajar selanjutnya. Pada Pendekatan Metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL), pembelajar memiliki tanggung jawab penuh atas kegiatan belajarnya, terutama dalam bentuk keterlibatan aktif dan partisipasi siswa. Efektifitas adalah tingkat keberhasilan pelaksanaan metode pembelajaran. Pembelajaran efektif berkaitan langsung dengan keberhasilan pencapaian pengalaman belajar. Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik terdiri dari dua unsur, yaitu identitas handout dan materi pokok atau materi pendukung pembelajaran yang akan disampaikan. Tujuan penelitian yang pertama adalah mendiskripsikan pelaksanaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 1 Ungaran. Kemudian yang kedua, untuk mencari tingkat efektivitas metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 1 Ungaran. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Ungaran 2012/2013 yang terdiri dari 8 kelas dengan total 200 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, yaitu seluruh siswa memperoleh materi pelajaran IPS yang sama, buku yang digunakan siswa sama, siswa diampu oleh guru yang sama, dan jadwal pelajaran IPS berada pada jam yang sama. Sampel yang memenuhi pertimbangan tersebut adalah kelas VIIIC (kelas eksperimen) dan kelas VIII H (kelas kontrol). Metode pengumpulan data adalah dokumentasi, observasi, angket dan tes. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif persentase dan deskriptif kuantitatif inferensial menggunakan t-test.
viii
Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan pembelajarannya berkategori baik dilihat dari hasil pengamatan kinerja guru/ peneliti setiap pertemuan yang selalu mengalami peningkatan. Rata-rata dari dua observer masuk dalam kriteria baik yaitu 78%, dengan pertemuan pertama 61% naik hingga 77,5% di pertemuan kedua dan naik lagi di pertemuan ketiga menjadi 94,5%. Tingkat efektivitasnya dilihat dari hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen dengan rata-rata nilai tes evaluasi sebesar 80,72 dengan rentang nilai tertinggi sebesar 90,90 dan nilai terendah 68,36. Sedangkan kelas kontrol rata-ratanya sebesar 72,00, dengan nilai tertinggi 81,81 dan nilai terendah 59,09. Hasil belajar kognitif dapat diketahui dari uji t yang menghasilkan thitung > ttabel yaitu 5,88 > 2,01 dengan dk = 48 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Hasil belajar afektif menghasilkan rata-rata klasikal kelas eksperimen 71,5% berkategori baik sedangkan rata-rata klasikal kelas kontrol hanya 57% yang berkategori cukup baik, dari sinilah dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ini efektif. Ketuntasan hasil belajar individu maupun klasikal melalui uji t terhadap nilai kelas eksperimen yang mana thitung > ttabel yaitu 5,10 > 2,06 , sehingga Ho ditolak Ha diterima yang artinya siswa telah mampu mencapai ketuntasan belajar individu. Sedangkan ketuntasan belajar klasikal, kelas eksperimen juga telah mencapai ketuntasan, karena 88% siswa nilainya ≥ 75. Hasil belajar kelas ekperimen secara klasikal sebesar 80,72. Ketuntasan nilai KKMnya pun tuntas karena 88% siswa nilainya ≥ 75, dengan rentang nilai tertinggi 90,90 dan terendah 68,36. Pembelajaran ini pun mendapat respon positif dari siswa dilihat dari persentase rata-rata persiswanya, mayoritas siswa dari 25 siswa sangat tertarik yakni 72% dan sisanya 28% tertarik. Rata-rata klasikalnya diketahui dari analisis deskriptif persentase yang menghasilkan persentase sebesar 85%, yang mana nilai tersebut dikategorikan sangat tertarik.
ix
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN ..............................................................
iii
PERNYATAAN .........................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................
v
PRAKATA .................................................................................................
vi
SARI ...........................................................................................................
viii
DAFTAR ISI .............................................................................................
x
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .............................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................
5
1.3. Tujuan Penelitian .........................................................................
6
1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................
6
1.5. Penegasan Istilah ..........................................................................
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Students Centered Learning (SCL) ............................................
12
2.2. Peran Guru dalam Pendekatan Students Centered Learning (SCL) ............................................................................................
15
2.3. Prinsip-prinsip Psikologi Students Centered Learning (SCL) .
18
2.4. Manfaat, Sifat, Syarat dan Prosedur Kegiatan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) ...................
22
2.5. Media Pendidikan .....................................................................
25
2.6. Kriteria Pemilihan Bahan Ajar ................................................
27
x
2.7. Bahan Ajar .................................................................................
28
2.8. Handout .......................................................................................
31
2.9. Peran Handout ............................................................................
33
2.10. Tahap-tahap Pengembangan Handout ....................................
35
2.11. Pemanfaatan Media Handout dalam Proses Pembelajaran....
43
2.12. Kerangka Berpikir .....................................................................
44
2.13. Hipotesis ......................................................................................
47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel ....................................................................
48
3.2. Variabel Penelitian .......................................................................
51
3.3. Desain Penelitian ..........................................................................
51
3.4. Data dan Teknik Pengumpulan Data .........................................
54
3.4.1. Sumber Data ................................................................................
54
3.4.2. Metode Pengumpulan Data ........................................................
54
3.4.3 Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
55
3.5. Analisis Instrumen ......................................................................
56
3.5.1. Tes Hasil Belajar Kognitif ...........................................................
56
3.5.1.1. Uji Validitas Butir Soal .............................................................
56
3.5.1.2. Uji Realibilitas Instrumen ........................................................
58
3.5.1.3. Analisis Tingkat Kesukaran .....................................................
59
3.5.1.4. Daya Pembeda Soal ..................................................................
60
3.5.2. Kinerja Guru ..............................................................................
62
3.5.3. Hasil Belajar Afektif ...................................................................
63
3.5.4. Angket Tanggapan Siswa ...........................................................
63
3.6. Metode Analisis Data ...................................................................
64
3.6.1. Analisis Data Tahap Awal ...........................................................
64
3.6.2. Analisis Data Tahap Akhir ..........................................................
66
3.6.2.1. Data Pelaksanaan Proses Pembelajaran ....................................
66
3.6.2.2. Analisis Data Perbedaan Hasil Belajar Kognitif ......................
66
3.6.2.3. Analisis Data Hasil Belajar Afektif ..........................................
67
xi
3.6.2.4. Data Angket Tanggapan Siswa .................................................
68
3.7. Diagram Alur Penelitian .................................................................
69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Ungaran ................................
71
4.1.1. Lokasi Penelitian .........................................................................
71
4.1.2. Kondisi Sekolah ..........................................................................
72
4.2. Hasil Penelitian .............................................................................
73
4.2.1. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen ........................
74
4.2.1.1. Persiapan Pembelajaran ............................................................
75
4.2.1.2. Proses Pembelajaran .................................................................
75
4.2.2. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Kontrol ...............................
80
4.2.2.1. Persiapan Pembelajaran ............................................................
81
4.2.1.2. Proses Pembelajaran .................................................................
81
4.2.3. Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Antara Pembelajaran yang Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) Berbasis Handout dengan yang Tanpa Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) Berbasis Handout ........................................................................................
82
4.2.3.1. Analisis Hasil Belajar Siswa Secara Deskripsi ........................
83
4.2.3.2. Kemampuan Siswa Setelah Perlakuan .....................................
83
4.2.4. Pengamatan Proses Pembelajaran Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout.........................................................................................
87
4.2.5. Perbandingan Hasil Belajar Afektif Antara Pembelajaran yang Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) Berbasis Handout dengan Pembelajaran yang Konvensional atau Tanpa Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) Berbasis Handout ...............................................
88
4.2.6. Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .........................................................................................
xii
92
4.2.7. Ketertarikan Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) Berbasis Handout ...............................
94
4.3. Pembahasan ..................................................................................
97
4.3.1. Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout ........................................................................................
98
4.3.1.1. Perencenaan Pembelajaran .......................................................
98
4.3.1.2. Pelaksanaan Pembelajaran .......................................................
98
4.3.2. Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Antara Pembelajaran yang Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout dengan Hasil Belajar Kognitif Siswa Tanpa Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout ................................................................
103
4.3.3. Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout dengan Hasil Belajar Afektif Siswa yang Tanpa Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout ..............................................................
107
4.3.4. Ketuntasan Belajar Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout .................
108
4.3.5. Respon Siswa Terhadap Penggunaan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout ................................
109
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan .........................................................................................
111
5.2. Saran ..............................................................................................
113
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
114
LAMPIRAN ..............................................................................................
117
xiii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
3.1. Rincian Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran ...........................
48
3.2. Jadwal Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran ................
50
3.3. Desain Penelitian ..............................................................................
52
3.4. Analisis Validitas Soal ......................................................................
58
3.5. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal ......................................................
60
3.6. Analisis Tingkat Kesukaran Soal ......................................................
60
3.7. Kriteria Daya Pembeda Soal .............................................................
61
3.8. Analisis Daya Pembeda Soal ............................................................
62
3.9. Kriteria Hasil Belajar Afektif Siswa .................................................
67
3.10. Kriteria Tanggapan Siswa .................................................................
68
4.1. Sarana dan Prasarana Pendukung Sekolah .......... .............................
72
4.2. Rincian Waktu Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen ....
74
4.3. Rincian Waktu Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Kontrol ...........
80
4.4. Hasil Uji Normalitas Data Tes Evaluasi ...........................................
84
4.5. Hasil Uji Kesamaan Dua Varian Data Tes Evaluasi ........................
85
4.6. Hasil Perhitungan Uji t Pihak Kanan ................................................
86
4.7. Rata-rata Hasil Pengamatan Kinerja Guru/ Peneliti Tiap Pertemuan
87
4.8. Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas Eksperimen Tiap Pertemuan Observer Satu .................................................................
89
4.9. Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas Eksperimen Tiap Pertemuan Observer Dua ..................................................................
89
4.10. Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas kontrol Tiap Pertemuan Observer Satu .................................................................
91
4.11. Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas Kontrol Tiap Pertemuan Observer Dua ..................................................................
91
4.12. Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Selama Pembelajaran ditiap Pertemuan ........................................................
92
4.13. Hasil Uji Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen ..............................
93
xiv
Tabel
Halaman
4.14. Hasil Uji Ketuntasan Belajar Kelas Kontrol .....................................
93
4.15. Hasil Angket Tanggapan Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout ......................
94
4.16. Persentase Ketertarikan Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout ......................
xv
97
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1. Kerangka Berpikir ............................................................................
46
3.1. Diagram Alur Penelitian ....................................................................
70
4.1. Guru/ peneliti membuka pelajaran ....................................................
99
4.2. Siswa menggunakan handout sebagai pengganti catatan .................
100
4.3. Suasana diskusi siswa .......................................................................
101
4.4. Siswa mengerjakan tes evaluasi ........................................................
102
4.5. Antusiasme siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout ..............................................................................................
xvi
110
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
Peta Administrasi Penelitian ...............................................................
118
2.
Peta Lokasi Penelitian .........................................................................
119
3.
Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba ....................................................
120
4.
Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ...............................................
121
5.
Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ......................................................
122
6.
Silabus Pembelajaran ...........................................................................
123
7.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .....................
124
8.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .............................
137
9.
Kisi-kisi Soal Evaluasi Uji Coba .........................................................
149
10. Lembar Soal Evaluasi Uji Coba ..........................................................
150
11. Kunci Jawaban Soal Evaluasi .............................................................
158
12. Analisis Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal ......................................................................................
159
13. Lembar Soal Evaluasi .........................................................................
171
14. Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Evaluasi Siswa ......................................
175
15. Perbandingan Nilai Tes Evaluasi Kelas Eksperimen dan Kontrol ......
179
16. Analisis Data Tes Evaluasi .................................................................
180
17. Kisi-Kisi Instrumen Observasi Aktivitas Siswa ..................................
188
18. Kriteria Penskoran Aktivitas Siswa ....................................................
189
19. Instrumen Observasi ...........................................................................
191
20. Rekapitulasi Observasi Siswa .............................................................
194
21. Uji Ketuntasan Belajar Siswa .............................................................
200
22. Angket Respon Ketertarikan Siswa Terhadap Pembelajaran .............
205
23. Rekapitulasi Angket Ketertarikan Siswa Terhadap Pembelajaran .....
208
24. Kriteria Penskoran Kinerja Guru Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout .......................................
210
25. Lembar Pengamatan Guru Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout ......................................................
xvii
214
Lampiran
Halaman
26. Rekapitulasi Observasi Kinerja Guru Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout .......................................
216
27. Dokumentasi Penelitian ......................................................................
218
28. Surat Keterangan Penelitian ................................................................
219
29. Handout Siswa ....................................................................................
220
xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Proses pendidikan merupakan salah satu dari proses pembangunan. Pendidikan sebagai upaya untuk membangun sumber daya manusia memerlukan wawasan yang sangat luas, karena pendidikan menyangkut seluruh aspek kehidupan, baik dalam pemikiran maupun dalam pengalaman. Pergeseran paradigma pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi yang dicirikan dengan kebijakan dan pelaksanaan pendidikan bottom-up telah mengubah praktik pendidikan nasional. Lulusan SMP harus memiliki kemampuan dan strategi problem solving serta kemampuan berfikir kritis. Siswa harus berkembang kompetensinya yang dibangun dari pengetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognisi (Anderson dan Krathwohl, 2004; dalam Marheini, 2008). Pembelajaran IPS di SMP merupakan kelanjutan dari IPS sekolah dasar dan bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah atas. IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SMP secara correlated atau saling berhubungan (Setiyakawan, 2012:1). Hal yang masih dirasa kurang dalam proses pendidikan adalah kurangnya latihan problem solving. Belajar secara problem solving adalah learning to learn, yaitu kemampuan yang dicapai akan membantu siswa belajar selanjutnya. Proses pembelajaran secara konvensional menempatkan guru sebagai sumber belajar yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa.
1
2
Pembelajaran yang berlangsung di SMP Negeri 1 Ungaran masih menunjukkan pembelajaran konvensional yaitu berpusat pada guru, sehingga siswa merasa bosan dan cenderung pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. Pemanfaatan media dan model pembelajaran oleh guru masih kurang, sehingga keaktifan siswa, interaksi baik antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa untuk saling bekerja sama masih kurang. Kenyataan ini diperoleh penulis berdasarkan pengalaman selama praktik pengalaman lapangan di SMP Negeri 1 Ungaran. Untuk mengatasi hal tersebut seorang guru harus dapat berinovasi dengan metode pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan siswa sehingga hasil belajar optimal dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kunci perubahan tersebut terdapat pada pemikiran bahwa siswa secara aktif membentuk pengetahuannya sendiri, yang dikenal sebagai pemikiran konstruktivisme. Dipengaruhi oleh perspektif konstruktivis, pembelajaran dianggap dapat menjawab tantangan pendidikan global sekarang ini (pendidikan yang bermakna, bukan pendidikan yang membebani hidup) adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa atau SCL. Students Centered Learning (SCL) adalah refleksi dari ciri kehidupan global yang penuh dengan kompetisi dalam perubahan yang sangat cepat. Pendekatan konstruktivisme dalam implementasinya melahirkan pendekatan
Students
Centered Learning (SCL) yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa. Kenyataannya adalah metode SCL belum banyak diketahui oleh pengajar.
3
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum. Sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain maupun penulis buku dan produser media. Salurannya adalah media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa bahkan guru. Banyaknya media pendidikan sebagai saluran proses pembelajaran membuat seorang guru harus jeli dalam memilih media atau bahan ajar dalam proses pembelajarannya. Bahan ajar merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran, karena melalui bahan ajar ini membantu siswa dalam mempelajari sesuatu serta sebagai sarana untuk mencapai kompetensi dasar dan hasil belajar yang ditampilkan. Handout merupakan salah satu bentuk media cetak yang mudah dikembangkan dan dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Jika dibandingkan dengan
modul, handout lebih
sederhana.
Hal
ini
sesuai
dengan
fungsi handout sebagai pelengkap materi ajar. Dibandingkan dengan struktur bentuk bahan ajar cetak lainnya, handout tergolong yang paling sederhana karena hanya terdiri dari dua unsur, yaitu identitas handout dan materi pokok atau materi pendukung pembelajaran yang akan disampaikan. Manfaat utama handout adalah melengkapi kekurangan materi, baik materi yang diberikan dalam buku teks maupun materi yang diberikan secara lisan. Handout dapat berisi penjelasan singkat atau elaborasi tentang suatu materi bahasan, menjelaskan kaitan antar topik, memberi pertanyaan dan kegiatan pada
4
para pembacanya, juga dapat memberikan umpan balik dan langkah tindak lanjut sehingga handout, menjadi bahan yang kaya dengan berbagai macam fungsi. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP N 1 Ungaran”.
5
1.2. Rumusan Masalah Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru, sehingga siswa cepat merasa bosan dan cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran. Kurangnya pemanfaatan media dan model pembelajaran oleh guru, berpengaruh terhadap keaktivan dan interaksi antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa, dari sini peneliti ingin meneliti mengenai: 1. Bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL)
berbasis
handout
pada
Kompetensi
Dasar
Mendiskripsikan
Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 1 Ungaran? 2. Bagaimana tingkat efektivitas metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 1 Ungaran?
6
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mendiskripsikan pelaksanaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan siswa kelas VIII SMP N 1 Ungaran. 2. Untuk mengetahui tingkat efektivitas metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 1 Ungaran.
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Akademis Hasil penelitian ini memberi sumbangan bagi ilmu pengetahuan tentang strategi pembelajaran IPS khususnya Geografi pada Kompetensi Daasara Mendiskripsikan
Permasalahan
Lingkungan
Hidup
dan
Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan yang selama ini hanya dilakukan metode ceramah.
7
1.4.2. Manfaat Praktis Ada empat manfaat praktis yang terdapat dalam penelitian ini. Bagi sekolah, guru, siswa dan penulis. A. Bagi Sekolah Memberikan sumbangan yang baik untuk sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. B. Bagi Guru Guru mengerti dan mengaplikasikan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout sehingga memiliki alat bantu mengajar yang menarik, kreatif, dan afektif. C. Bagi Siswa 1. Untuk membangkitkan motivasi siswa dalam kegiatan belajar, sehingga di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Memudahkan Mendiskripsikan
siswa
dalam
Permasalahan
memahami
dan
Lingkungan
menguasai Hidup
dan
materi Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan melalui metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
8
D. Bagi Penulis Memperoleh
pengalaman
langsung
mengenai
proses
pelaksanaan
dan
pengaplikasiannya metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
1.5. Penegasan Istilah Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah yang terdapat dalam penelitian ini. 1.5.1. Pembelajaran Efektif Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau membelajarkan peserta didik. Jadi pembelajaran merupakan upaya menciptakan kondisi agar terjadi kegiatan belajar (Warsita, 2008:85), sedangkan efektif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (http://kamusbahasaindonesia.org/efektif. diunduh pada 24/04/2013 pukul 10:28) berarti adanya efek (pengaruh, hasilnya, akibatnya) terhadap suatu tindakan. Pembelajaran efektif berkaitan langsung dengan keberhasilan pencapaian pengalaman belajar. Pembelajaran efektif merupakan perpaduan antara seni dan ilmu tentang pengajaran (Daryanto, 2010:150). Pembelajaran dalam penelitian yang dimaksud adalah usaha pembelajaran di kelas VIII SMP N 1 Ungaran mata pelajaran IPS pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan
Permasalahan
Lingkungan
Hidup
dan
Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan. Efektifitas dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan pelaksanaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar
9
Mendiskripsikan
Permasalahan
Lingkungan
Hidup
dan
Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 1 Ungaran. 1.5.2. Indikasi Tingkat Efektifitas 1. Pelaksanaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout ditunjukkan dengan hasil kinerja guru yang membaik di setiap pertemuan dengan dasar penilaian observasi guru mata pelajaran dan rekan sejawat mahasiswa. 2. Aktivitas belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout lebih baik dibanding siswa tanpa menggunakan metode tersebut. 3. Hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout lebih baik dibanding siswa yang tanpa menggunakan metode tersebut. 4. Respon positif siswa terhadap pembelajaran dengan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
10
1.5.3. Students Centered Learning (SCL) Metode pembelajaran SCL dalam penelitian ini lebih merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang refleksif baik bagi pihak siswa maupun guru. Pendekatan dalam SCL, pembelajar memiliki tanggung jawab penuh atas kegiatan belajarnya, terutama dalam bentuk keterlibatan aktif dan partisipasi siswa. Hubungan antara siswa yang satu dengan yang lainnya adalah setara, yang tercermin dalam bentuk kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas belajar. Guru lebih berperan sebagai fasilitator yang mendorong perkembangan siswa, dan bukan merupakan satu-satunya sumber belajar. Keaktifan siswa telah dilibatkan sejak awal dalam bentuk desain belajar yang memperhitungkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman belajar siswa yang telah didapatkan sebelumnya. 1.5.4. Handout Bahan cetak adalah sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas, yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi (Kemp and Dayton 1985 dalam Prastowo, 2011:77). Handout merupakan salah satu bentuk media cetak yang mudah dikembangkan dan dimanfaatkan dalam pembelajaran. Handout lebih sederhana daripada modul dan sesuai dengan fungsinya sebagai pelengkap materi. Handout yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan tertulis yang siapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik terdiri dari dua unsur, yaitu identitas handout dan materi pokok atau materi pendukung pembelajaran yang akan disampaikan.
11
Handout ini berisi materi dengan Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan. 1.5.5. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana 1989 dalam Khasanah, 2012:8). Dalam penelitian ini yang menjadi objek penilaian hasil belajar mencakup: 1. Hasil belajar kognitif, dilakukan pengukuran menggunakan tes evaluasi hasil pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout antara kelas kontrol
dan
eksperimen
pada
Kompetensi
Dasar
Mendiskripsikan
Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan. 2. Aktivitas belajar siswa, pengukuran dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Students Centered Learning (SCL) Pengertian SCL dari berbagai literatur (Elsaid, 2010):
Rogers (1983), SCL merupakan hasil dari transisis perpidahan kekuatan dalam proses pembelajaran, dari kekuatan guru sebagai pakar menjadi kekuatan peserta didik sebagai pembelajar. Perubahan ini terjadi setelah banyak harapan untuk memodifikasi atmosfer pembelajaran yang menyebabkan siswa menjadi pasif, bosan dan resisten.
Kember (1997), SCL merupakan sebua kutub proses pembelajaran yang menekankan peserta didik sebagai pembangun pengetahuan sedangkan kutub yang lain adalah guru sebagai agen yang memberikan pengetahuan.
Harden dan Crosby (2000), SCL menekankan pada peserta didik sebagai pembelajar dan apa yang dilakukan siswa untuk sukses dalam belajar dibanding dengan apa yang dilakukan oleh guru. Students Centered Learning (SCL) menekankan pembelajarannya pada
minat, kebutuhan dan kemampuan individu, menjanjikan model belajar yang menggali motivasi intrinsik untuk membangun masyarakat yang suka dan selalu belajar.
12
13
Metode pembelajaran ini sekaligus dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan masyarakat seperti kreativitas, kepemimpinan, rasa percaya diri, kemandirian, kedisiplinan, kekritisan dalam berpikir, kemampuan berkomunikasi dan bekerja dalam tim, keahlian teknis, serta wawasan global untuk dapat selalu beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan (Elsaid, 2010). Metode pembelajaran ini berbeda dari model belajar Instructor Centered Learning yang menekankan pada transfer pengetahuan dari guru ke murid yang relatif bersikap pasif. Penerapan konsep Students Centered Leaning, peserta didik diharapkan sebagai peserta aktif dan mandiri dalam proses belajarnya, yang bertanggung jawab dan berinitiatif untuk mengenali kebutuhan belajarnya, menemukan sumber-sumber informasi untuk dapat menjawab kebutuhannya, membangun serta mempresentasikan pengetahuannya berdasarkan kebutuhan serta sumber-sumber yang ditemukannya. Students Centered Learning (SCL) merupakan metode pembelajaran yang memberdayakan
peserta
didik
menjadi
pusat
perhatian
selama
proses
pembelajaran berlangsung. Landasan pemikiran dari SCL adalah teori belajar konstruktivis (Triyono, 2011). Prinsip teori konstruktivis berasal dari teori belajar yang dikembangkan oleh Jean Piaget tahun 1983, Jerome Breuner tahun 1961, dan John Dewey tahun 1933, yaitu memusatkan proses pembelajaran pada perubahan perilaku peserta didik itu sendiri dan dialami langsung untuk membentuk konsep belajar dan memahami. Selanjutnya, konsep pengalaman belajar dari segitiga Dale membuktikan bahwa belajar mengalami sendiri pada
14
kondisi nyata atau sebenarnya dan mengendalikan proses belajarnya merupakan pemenuhan pengalaman belajar yang lebih baik dibanding belajar dengan mengamati. John Dewey, Jean Piaget, dan Lev Vygotsky (Nugraheni, 2011) SCL berarti menempatkan siswa sebagai pusat dari kegiatan belajar. Pergerakan konsep tersebut didukung pula oleh penelitian mengenai bagaimana kerja otak manusia yang menyebutkan bahwa siswa belajar secara lebih baik dengan cara mengalami langsung dan mengontrol proses belajar tersebut. Menurut Hall (Nugraheni, 2011) yang dikutip dalam blog Exploration on Learning, SCL adalah tentang membantu siswa menemukan gaya belajarnya sendiri, memahami motivasi dan menguasai keterampilan belajar yang paling sesuai bagi mereka. Hal tersebut akan sangat berharga dan bermanfaat sepanjang hidup mereka. Melaksanakan pendekatan SCL berarti guru perlu membantu siswa untuk menentukan tujuan yang dapat dicapai, mendorong siswa untuk dapat menilai hasil belajarnya sendiri, membantu mereka untuk bekerja sama dalam kelompok, dan memastikan agar mereka mengetahui bagaimana memanfaatkan semua sumber belajar yang tersedia. Pembelajaran lebih merupakan bentuk pengembangan diri secara keseluruhan dibandingkan kemajuan linier yang dicapai guru dengan cara pujian dan sanksi. Kesalahan dilihat sebagai bagian konstruktif dari proses belajar dan tidak perlu dilihat sebagai hal yang memalukan. Pendapat tersebut merupakan inti sari dari prinsip SCL yang muncul dalam berbagai definisi SCL.
15
Lea, Stephenson, dan Troy (O’Neill & McMahon tahun 2005 dalam Nugraheni, 2011) mendefinisikan SCL secara lebih luas yaitu mencakup ketergantungan terhadap belajar aktif, penekanan terhadap belajar secara mendalam, pemahaman, meningkatnya tanggung jawab di pihak siswa, meningkatnya perasaan otonomi pada pembelajar, saling ketergantungan antara guru dan siswa. 2.2. Peran Guru dalam Pendekatan Students Centered Learning (SCL) SCL sendiri titik berat peranan beralih pada siswa sehingga guru harus menyadari bahwa peran mereka adalah sebagai kolaborator dari proses belajar. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mengakses semua sumber belajar yang ada. Guru bukan satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Pendekatan metode SCL bercirikan peserta didik harus aktif terlibat dalam proses belajar yang dipicu dari motivasi instrinsik, kemudian topik, isu atau subjek pembelajaran harus menarik dan memicu motivasi instrinsik, serta pengalaman belajar diperoleh melalui suasana yang nyata atau sebenarnya dan relevan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dan digunakan di tempat kerja. Guru
yang
cenderung
menggunakan
pendekatan
SCL
memiliki
karakteristik umum yang membuat mereka menjadi guru yang efektif. Afiatin (Nugraheni, 2011) secara umum menyebutkan bahwa karakteristik guru tersebut antara lain mengakui dan menghargai keunikan masing-masing siswa dengan cara mengakomodasi
pemikiran
siswa,
gaya
belajar,
tingkat
perkembangan,
kemampuan, bakat, persepsi diri, serta kebutuhan akademis dan non-akademis
16
siswa. Selanjutnya guru yang efektif akan memulai pembelajaran dengan asumsi dasar bahwa semua siswa bersedia untuk belajar dengan sebaik-baiknya. Perubahan peran guru dari fokus utama menjadi fasilitator atau pendamping dalam SCL tidaklah mudah. Menurut Doyle (Nugraheni, 2011) ada berbagai penyebab resistensi guru, antara lain mereka lebih senang menjadi pusat perhatian, ada perasaan kurang berarti karena hanya sebagai pendamping siswa sedangkan siswa yang mengontrol seluruh kegiatan belajar, dan guru menganggap bahwa siswa tidak dapat menangani tanggung jawab atas belajarnya sendiri. Pada kenyataannya, banyak guru yang tidak mengetahui bagaimana memegang peran yang baru tersebut. Untuk mengatasi hambatan peralihan peran tersebut, langkah yang bisa dilakukan guru adalah mengurangi hal-hal yang biasa dilakukan seperti ceramah, mengorganisasikan materi pelajaran, membuat contoh, menjawab pertanyaan, merangkum diskusi, dan memecahkan permasalahan. Disamping itu, sebaiknya banyak dilakukan adalah mendesain aktivitas dan tugas, memperbolehkan siswa menemukan sendiri dan belajar di antara sesamanya, dan menciptakan suasana belajar aktif dalam kelas. Dengan kata lain guru perlu mengulangi pengalaman proses belajarnya sendiri dan menempatkan diri sebagai siswa, sehingga siswa dapat mengalami proses belajar yang menarik dan menyenangkan (Doyle 2006 dalam Nugraheni, 2011).
17
Guru yang menerapkan SCL harus memiliki karakteristik sebagai berikut: 1.
Mengakui dan menghargai keunikan masing-masing siswanya dengan cara mengakomodasi pemikiran siswa, gaya belajarnya, tingkat perkembangannya, kemampuan, bakat, persepsi diri, serta kebutuhan akademis dan non-akademis siswa.
2.
Memahami bahwa pembelajaran adalah suatu proses konstruktivis, oleh karena itu siswa diminta untuk mempelajari sesuatu yang relevan dan bermakna bagi diri mereka. Selain itu juga mencoba mengembangkan pengalaman belajar dimana siswa dapat secara aktif menciptakan dan membangun pengetahuannya sendiri serta mengkaitkan apa yang sudah diketahuinya dengan pengalaman yang diperoleh.
3.
Menciptakan iklim pembelajaran yang positif dengan cara memberikan kesempatan pada siswa untuk berbicara dengan guru secara personal, memahami siswa dengan sebaik-baiknya, menciptakan lingkungan yang nyaman dan menstimulasi bagi siswa, memberikan dukungan pada siswa, mengakui dan menghargai siswa
4.
Memulai pembelajaran dengan asumsi dasar bahwa semua siswa dengan kondisinya masing-masing bersedia untuk belajar dan ingin melakukan dengan sebaik-baiknya, kehidupannya.
serta
memiliki
minat
intrinsik
untuk
memperkaya
18
2.3. Prinsip-prinsip Psikologi Students Centered Learning (SCL) Bekal bagi para guru untuk dapat menjalankan perannya sebagai fasilitator salah satunya adalah memahami prinsip pembelajaran yang berpusat pada siswa. Prinsip tersebut adalah (Elsaid, 2010): 1. Dasar proses pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses alamiah untuk mencapai tujuan yang bermakna secara pribadi, bersifat aktif, dan melalui mediasi secara internal, merupakan proses pencarian dan pembentukan makna terhadap informasi dan pengalaman yang disaring melalui persepsi unik, pemikiran, dan perasaan siswa. 2. Tujuan proses pembelajaran. Siswa belajar untuk menciptakan makna, representasi pengetahuan melalui kuantitas dan kualitas data yang tersedia. 3. Pembentukan pengetahuan. Siswa mengkaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya melalui cara-cara yang unik dan penuh makna. 4. Pemikiran tingkat tinggi. Strategi tingkat tinggi untuk “berpikir tentang berpikir” memantau dan memonitor proses mental, menfasilitasi kreativitas dan berpikir kritis. 5. Pengaruh motivasi dalam pembelajaran. Kedalaman dari keluasan informasi diproses, serta apa dan seberapa banyak hal itu dipelajari dan diingat dipengaruhi oleh: (a) kesadaran diri dan keyakinan kontrol diri, kompetensi, dan kemampuan, (b)
kejelasan nilai-nilai personal, minat, dan tujuan,
19
(c) harapan pribadi terhadap kesuksesan dan kegagalan, (d) afeksi, emosi, dan kondisi pikiran secara umum, serta (e) tingkat motivasi untuk belajar. 6. Motivasi intrinsik untuk belajar. Individu pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu dan menikmati pembelajaran, tetapi pemikiran dan emosi negatif (misalnya perasaan tidak aman, takut gagal, malu, ketakutan mendapat hukuman, atau pelabelan/ stigmatisasi) dapat mengancam antusiasme mereka. 7. Karakteristik
tugas-tugas
pembelajaran
yang
dapat
meningkatkan
motivasi. Rasa ingn tahu, kreativitas, dan berpikir tingkat tinggi dapat distimulasi melalui tugas-tugas yang relevan, otentik yang memiliki tingkat kesulitan dan kebaruan bagi masing-masing siswa 8. Kendala dan peluang perkembangan. Kemajuan individual dipengaruhi oleh perkembangan fase-fase fisik, intelektual, emosional, dan sosial yang merupakan fungsi genetis yang unik serta pengaruh faktor lingkungan. 9. Keberagaman sosial dan budaya. Pembelajaran difasilitasi oleh interaksi sosial dan komunikasi dengan orang lain melalui penempatan yang fleksibel, keberagaman (budaya dan latar belakang keluarga) serta instruksional yang adaptif. 10. Penerimaan sosial, harga diri, dan pembelajaran. Pembelajaran dan harga diri sangat terkait ketika individu dihargai. Hubungan yang saling peduli satu sama lain membuat mereka dapat saling mengetahui potensi, menghargai bakatbakat unik dengan tulus, dan menerima saling menerima sebagai individu.
20
11. Perbedaan individual dalam pembelajaran. Meskipun prinsisp-prinsip dasar pembelajaran, motivasi, dan instruksi afeksi berpengaruh terhadap semua siswa (termasuk suku, ras, gender, kemampuan fisik, agama, dan status sosial), siswa memiliki perbedaan kemampuan dan preferensi dalam model dan strategi pembelajaran. Perbedaan-perbedaan ini merupakan pengaruh dari lingkungan (apa yang dipelajari dan dikomunikasikan dalam budaya dan kelompok sosial yang berbeda) dan keturunan (apa yang muncul sebagai fungsi genetis). 12. Filter kognitif. Keyakinan personal, pemikiran, dan pemahaman berasal dari pembelajaran dan interpretasi sebelumnya, hal ini dapat menjadi dasar individual dalam pembentukan realitas dan interpretasi pengalaman hidup. Ada lima faktor penting yang perlu diperhatikan dalam prinsip psikologi pembelajaran SCL, yaitu: 1. Faktor Metakognitif dan Kognitif Faktor Metakognitif dan kognitif ini menggambarkan bagaimana siswa berpikir dan mengingat, serta penggambaran faktor-faktor yang terlibat dalam proses pembentukan makna informasi dan pengalaman. 2. Faktor Afektif Faktor Afektif yang menggambarkan bagaimana keyakinan, emosi, dan motivasi mempengaruhi cara seseorang menerima situasi pembelajaran, seberapa banyak orang belajar, dan usaha yang mereka lakukan untuk mengikuti pembelajaran.
21
3. Faktor Perkembangan Faktor Perkembangan ini menggambarkan bahwa kondisi fisik, intelektual, emosional, dan sosial dipengaruhi oleh faktor genetik yang unik dari faktor lingkungan. 4. Faktor Pribadi dan Sosial Faktor pribadi dan sosial menggambarkan bagaimana orang lain berperan dalam proses pembelajaran dan cara-cara orang belajar dalam kelompok. Faktor ini mencerminkan bahwa dalam interaksi sosial, orang akan saling belajar dan dapat saling menolong melalui berbagai perspektif individual. 5. Faktor Perbedaan Individu Faktor perbedaan Individu menggambarkan bagaimana latar belakang individu yang unik dan kapasitas masing-masing berpengaruh dalam pembelajaran. Faktor ini membantu menjelaskan mengapa individu mempelajari sesuatu yang berbeda, waktu yang berbeda, dan dengan cara-carayang berbeda pula.
22
2.4. Manfaat, Sifat, Syarat dan Prosedur Kegiatan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) Manfaat Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) Ada empat manfaat yang bisa diperoleh dari metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) (Priyatmojo, 2010), yaitu: 1. Mengembangkan daya nalar berdasarkan pengetahuan/ pengalaman yang dimiliki dan sharing pengetahuan/ pengalaman dari teman kelompoknya. 2. Memupuk rasa tenggang rasa, empati, simpati dan menghargai pendapat orang lain. 3. Kesediaan berbagi pengetahan/ pengalaman dengan orang lain bermanfaat untuk menambah pengetahuan secara kolektif 4. Melalui proses sharing, peserta didik juga mendapatkan tambahan pengetahuan untuk dirinya sendiri Sifat Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) Sifat dari metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) ini ada tujuh (Priyatmojo, 2010), yaitu: 1. Berbagi pengetahuan/ pengalaman (argumen) di antara tenaga pendidik dan peserta didik, serta antar peserta didik 2. Berbagi otoritas di antara tenaga pendidik dan peserta didik
23
3. Tenaga pendidik sebagai fasilitator dan mediator 4. Wawasan peserta didik diperkaya dengan cara berdiskusi secara bebas dan saling menghargai pendapat orang lain 5. Meningkatkan mutu berpikir secara kritis: analisis, sintesis dan evaluatif 6. Seluruh anggota kelompok harus bersikap saling membutuhkan secara positif 7. Hasil pembelajaran bersifat divergen Syarat Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) Terdapat sembilan syarat dimana metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) dapat terlaksana (Priyatmojo, 2010). Syarat tersebut ialah: 1. Pengelompokan peserta didik secara heterogen, misalnya: pengetahuan, kemampuan analisis, perbedaan etnis 2. Tugas dan struktur pembelajaran harus dijelaskan secara rinci 3. Peserta didik sudah mempunyai pengalaman belajar 4. Diberikan akses untuk berkontribusi/untuk berbicara secara adil 5. Masing-masing peserta didik memberikan kontribusi pendapatnya 6. Peserta didik mampu menjelaskan alasan tentang pendapatnya 7. Peserta didik mau mendengarkan dan memberi komentar atas pendapat temannya
24
8. Hasil diskusi merupakan “daftar pendapat atau gagasan” yang diterima seluruh anggota kelompok 9. Proses pembelajaran harus didukung suasana saling pengertian Prosedur
kegiatan
Pembelajaran
Metode
Pembelajaran
Metode
Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) Prosedur yang harus ditempuh oleh guru dalam kegiatan pembelajaran metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) (Priyatmojo, 2010), yaitu: 1. Tenaga pendidik menjelaskan topik yang akan dipelajari; 2. Tenaga pendidik membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 5 orang; 3. Tenaga pendidik membagikan lembar kasus yang terkait dengan topik yang dipelajari dalam penelitian ini lembar kasus yang dimaksud oleh peneliti adalah handout siswa; 4. Tenaga pendidik meminta masing-masing peserta didik membaca handout yang telah dibagikan dan mengerjakan tugas yang terkait dengan persepsi dan solusi terhadap kasus; 5. Tenaga pendidik meminta peserta didik mendiskusikan hasil pekerjaannya dalam kelompok masing-masing; 6. Tenaga
pendidik
meminta
kesepakatan kelompok;
masing-masing
kelompok
mendiskusikan
25
7. tenaga pendidik meminta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapannya.
2.5. Media Pendidikan Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Medoẽ adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerimaan pesan (Sadiman, 2009:6). Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/ AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau infomasi. Tahun 1970, Gagne (Sadiman, 2009:6) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara Briggs di tahun yang sama (Sadiman, 2009:6) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti handout, film, kaset, dan film bingkai. Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/ NEA) (Sadiman, 2009:7) memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentukbentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.
26
Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Ciri-ciri media pendidikan menurut Gerlach & Ely (Arsyad, 2011:12-14) adalah: 1. Ciri Fiksatif (Fixative Property) Ciri
ini
menggambarkan
kemampuan
media
merekam,
menyimpan,
melestarikan dan merekronstruksi suatu peristiwa atau objek. Ciri ini, media memungkinkan merekam kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu. 2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property) Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian. Manipulasi kejadian atau objek dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat menghemat waktu. 3. Ciri Distributif (Distributive Property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian tersebut.
27
2.6. Kriteria Pemilihan Bahan Ajar Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media (Arsyad, 2011:75-76): 1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor; 2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa; 3. Praktis, luwes, dan bertahan; 4. Guru terampil dalam menggunakannya. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya; 5. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan; 6. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotografi harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.
28
2.7. Bahan Ajar Bahan ajar (instructional materials) yang secara garis besar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan, maka bahan ajar mengandung isi yang substansinya meliputi tiga macam, yaitu pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, dan prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai (Prastowo, 2011:43). Bahan ajar tidaklah sama dengan sumber belajar. Sebab, bahan ajar memiliki berbagai jenis dan bentuk. Namun, para ahli telah membuat beberapa kategori untuk macam-macam bahan ajar. Kriteria yang menjadi acuan dalam membuat klasifikasinya adalah berdasarkan bentuk, cara kerja dan sifatnya. 1. Bahan Ajar Menurut Bentuknya Menurut bentuknya, bahan ajar dibedakan menjadi empat macam, yaitu bahan cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang dengar, dan bahan ajar interaktif (Prastowo, 2011:40). a. Bahan cetak (printed), yakni sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas, yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi. Contohnya, handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto atau gambar, dan model atau maket. b. Bahan ajar dengar atau program audio, yakni semua sistem yang menggunakan sinyal radio secara langsung, yang dapat dimainkan atau didengar oleh seseorang atau sekelompok orang. Contohnya, kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
29
c. Bahan ajar pandang dengar (audiovisual), yakni segala sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. Contohnya, video compact disk dan film. d. Bahan ajar interaktif (interactive teaching materials), yakni kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang oleh
penggunaannya
dimanipulasi
atau
diberi
perlakuan
untuk
mengendalikan suatu perintah dan/ atau perilaku alami dari suatu presentasi. Contohnya, compact disk interactive. 2. Bahan Ajar Menurut Cara Kerjanya Menurut cara kerjanya, bahan ajar dibedakan menjadi lima macam, yaitu bahan ajar yang tidak diproyeksikan, bahan ajar yang diproyeksikan, bahan ajar audio, bahan ajar video, dan bahan ajar komputer (Prastowo, 2011:41). a. Bahan ajar yang tidak diproyeksikan, yakni bahan ajar yang tidak memerlukan perangkat proyektor untuk memproyeksikan isi di dalamnya, sehingga peserta didik bisa langsung mempergunakan (membaca, melihat, dan mengamati) bahan ajar tersebut. Contohnya, foto, diagram, display, dan model. b. Bahan ajar yang diproyeksikan, yakni bahan ajar yang memerlukan proyektor agar bisa dimanfaatkan dan atau dipelajari peserta didik. Contohnya, slide, filmstrip, overhead transparancies, dan proyeksi komputer. c. Bahan ajar audio, yakni bahan ajar yang berupa sinyal audio yang direkam dalam suatu media rekam. Untuk mempergunakannya, mesti memerlukan alat
30
pemain (player) media rekam tersebut, seperti tape compo, CD Player, VCD Player, atau multimedia player. Contohnya, kaset, CD, dan flash disk. d. Bahan ajar video, yakni bahan ajar yang memerlukan alat pemutar yang biasa berbentuk video tape player, VCD Player dan DVD Player. Karena bahan ajar ini hampir mirip dengan bahan ajar audio, maka bahan ajar ini juga memerlukan media rekam. Hanya saja bahan ajar ini dilengkapi dengan gambar. Jadi dalam tampilan, dapat diperoleh sebuah sajian gambar dan suara secara bersamaan. Contohnya, video, dan film. e. Bahan ajar (media) komputer, yakni berbagai bahan ajar noncetak yang membutuhkan
komputer
untuk
menayangkan
sesuatu
untuk
belajar.
Contohnya, computer mediated instruction dan computer based multimedia atau hypermedia. 3. Bahan Ajar Menurut Sifatnya Rowntree (Prastowo, 2011:42) mengatakan bahwa berdasarkan sifatnya, bahan ajar dibagi menjadi empat macam. a. Bahan ajar yang berbasiskan cetak, seperti buku, handout, pamflet, panduan belajar siswa, bahan tutorial, buku kerja siswa, peta, charts, dan foto bahan dari majalah serta koran. b. Bahan ajar yang berbasiskan teknologi, seperti audio cassette, siaran radio, slide, filmstrips, film, video cassette, siaran televisi, video interaktif, computer based tutorial, dan multimedia.
31
c. Bahan ajar yang digunakan untuk praktik atau proyek, seperti kit sains, lembar observasi, dan lembar wawancara. d. Bahan ajar yang dibutuhkan untuk keperluan interaksi manusia (terutama untuk keperluan pendidikan jarak jauh), seperti telephone, handphone, dan video conferencing.
2.8. Handout Echols dan shadily (Prastowo, 2011:78) mengartikan bahwa hand-out adalah sesuatu yang diberikan secara gratis. Sementara itu, Mohammad (Prastowo, 2011:78) memaknai handout sebagai selembar (atau beberapa lembar) kertas yang berisi tugas atau tes yang diberikan pendidik kepada peserta didik. Kamus
Oxford
(http://oxforddictionaries.com/definition/english/
handout?q=handout, diunduh pada 24/04/2013 pukul 10:32), handout dimaknai sebagai a piece of printed information provided free of charge, especially to accompany a lecture or advertise something atau bagian bahan cetak yang menyediakan informasi gratis, khususnya untuk menyertai pembelajaran atau mempromosikan sesuatu. Bahan ajar ini bersumber dari literatur yang relevan terhadap kompetensi dasar dan materi pokok yang diajarkan kepada peserta didik. Bahan ajar ini diberikan kepada peserta didik guna memudahkan mereka saat mengikuti proses pembelajaran, dengan demikian bahan ajar ini bukanlah suatu bahan ajar yang mahal, melainkan ekonomis dan praktis. Berdasarkan pandangan yang telah dikemukakan, dapat dipahami bahwa ringkasan suatu topik,
32
makalah suatu topik, lembar kerja siswa siswa, petunjuk praktikum, tugas, atau tes, dan diberikan kepada peserta didik secara terpisah (tidak menjadi suatu kumpulan lembar kerja siswa), maka pengemasan materi pembelajaran tersebut termasuk dalam kategori handout. Menurut Nurmaningsih (Ristyastini, 2012) handout adalah selebaran tertulis tentang materi pelajaran yang diedarkan kepada siswa secara cuma-cuma sebagai bahan penjelasan yang dapat berupa skema, diagram, rangkuman terbatas, maupun contoh-contoh perhitungan yang dapat memudahkan pemahaman siswa tentang konsep yang diberikan sehingga siswa dapat belajar lebih efisien. Menurut Chai–Chairi (Ristyastini, 2012) handout termasuk media cetak yang meliputi bahan-bahan yang disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi belajar, biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan atau kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. Katrin (1996:170, dalam Ristyastini, 2012) handout adalah catatan yang dibuat oleh guru yang digandakan dan dibagikan kepada siswa yang melingkupi pokok-pokok penting pelajaran, jadwal pelajaran, tujuan pelajaran, tugas atau pekerjaan rumah dan sumber referensi. Karakteristik yang harus dimiliki oleh handout adalah padat informasi dan dapat memberikan kerangka pemikiran yang lebih utuh. Sebagai media pengajaran penjelasan yang lebih rinci tentang isi handout masih harus diberikan oleh guru yang mengadakan pembelajaran. Handout diberikan pada awal atau sebelum pelajaran dimulai dan merupakan catatan tambahan bagi siswa.
33
2.9. Peran Handout Peran handout bagi kegiatan pembelajaran dipaparkan dalam fungsi, tujuan serta kegunaan handout. 1. Fungsi Handout Menurut Steffen dan Peter Ballstaedt (Prastowo, 2011:80), fungsi handout adalah: a.
Membantu peserta didik agar tidak perlu mencatat,
b.
Sebagai pendamping penjelasan pendidik,
c.
Sebagai bahan rujukan peserta didik,
d.
Memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar,
e.
Pengingat pokok-pokok materi yang diajarkan,
f.
Memberi umpan balik, dan
g.
Menilai hasil belajar.
2. Tujuan Pembuatan Handout Pembuatan handout dalam fungsi pembelajaran memiliki tiga tujuan, yaitu untuk memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi peserta didik, memperkaya pengetahuan peserta didik serta untuk mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari pendidik.
34
3. Kegunaan Handout Penyusunan handout dalam kegiatan pembelajaran memiliki beberapa manfaat, di antaranya memudahkan peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran, serta melengkapi kekurangan materi, baik materi yang diberikan dalam buku teks maupun materi yang diberikan secara lisan oleh pendidik. Menurut Davies (Ristyastini, 2012) ada enam kegunaan handout yaitu: 1.
Dapat membantu siswa untuk memperoleh informasi tambahan yang belum tentu mudah diperoleh secara cepat dari tempat lain;
2.
Memberikan rincian prosedur atau teknik pelaksanaan yang terlalu kompleks bila menggunakan media audiovisual;
3.
Materi yang terlalu panjang atau kompleks yang telah diringkas dalam bentuk catatan yang mudah dipahami;
4.
Dapat menghemat waktu, menggantikan catatan siswa dan memelihara kekonsistenan penyampaian materi di kelas oleh guru;
5.
Siswa dapat mengikuti struktur pelajaran dengan baik;
6.
Siswa akan mengetahui pokok yang diberikan oleh guru.
2.10. Tahap-Tahap Pengembangan Handout Kelebihan media Handout dalam kegiatan belajar mengajar diantaranya adalah dapat merangsang rasa ingin tahu dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan kreativitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar serta memelihara
35
konsistensi penyampaian materi pelajaran di kelas oleh guru sesuai dengan perancangan pengajaran. Selain itu handout juga berguna untuk memperkenalkan informasi atau teknologi baru, dapat memeriksa hasil pembelajaran siswa, mendorong keberanian siswa berprestasi dan dapat membantu pengetahuan ingatan dan penyempurnaan. Ada empat kelebihan handout sebagai salah satu media cetak (Arsyad, 2000:38, dalam Ristyastini, 2012) yaitu: 1.
Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing – masing;
2.
Di samping dapat mengulang materi, siswa dapat mengikuti urutan pikiran secara logis;
3.
Perpaduan teks dan gambar dapat menambah daya tarik serta memperlancar pemahaman informasi yang disampaikan;
4.
Lebih ekonomis dan mudah terdistribusi. Sedangkan kelemahan
handout sebagai media cetak menurut Arsyad
(2000:38-39 dalam Ristyastini, 2012) ada lima yaitu: 1.
Sulit menampilkan gerak dan suara dalam halaman media cetak;
2.
Proses pencetakan memakan waktu lama;
3.
Bagian-bagian pelajaran harus dirancang sedemikian rupa;
4.
Cepat rusak atau hilang;
5.
Umumnya kebehasilannya hanya ditingkat kognitif.
36
Tahapan pengembangan handout tidak jauh berbeda dengan tahapan pengembangan modul. Pembeda keduanya, bahwa handout tidak selengkap modul. Jika modul dikembangkan untuk mencapai target pembelajaran tertentu maka handout dikembangkan untuk menutup kelemahan atau sebagai komplemen dari modul, buku atau sumber belajar lain yang digunakan (Wuryanto, 2010). Jika dilihat dari macamnya, handout dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu handout yang terlepas sama sekali dari buku utamanya dan bagian yang tak terpisahkan dari buku atau modul yang digunakan untuk materi tertentu. Handout akan berisi materi baru jika dalam perkembangan pembelajaran ditemukan konsep pemikiran atau masalah baru yang belum dibahas dalam buku sumber yang digunakan. Sementara itu, handout akan berisi penjelasan yang lebih lengkap dari materi yang sudah dibahas dalam buku atau diberikan dalam pembelajaran lisan. Menurut Nurtain (Ristyastini, 2012) bentuk handout ada tiga yaitu berbentuk catatan di mana handout menyajikan konsep-konsep, prinsip, gagasan pokok tentang suatu topik yang akan dibahas. Kemudian berbentuk diagram, handout ini merupakan suatu bagan, sketsa atau gambar, baik yang dilukis secara lengkap maupun yang belum lengkap. Serta yang berbentuk catatan dan diagram, handout ini merupakan gabungan dari bentuk pertama dan kedua. Aspek yang harus diperhatikan pada saat mengembangkan handout adalah kedalaman dan banyaknya materi. Jika informasi yang diberikan terlalu sedikit, pembaca tidak akan memperoleh manfaat apa-apa dari handout. Sebaliknya, jika informasi
dalam handout terlalu
banyak,
pembaca
akan
enggan
untuk
37
membacanya. Tahapan pengembangan handout dimulai dari mengevaluasi bahan ajar yang digunakan dengan menggunakan kompetensi dasar, kemudian berdasarkan evaluasi, putuskan materi yang harus dikembangkan dengan menggunakan handout, baru atau pengayaan. Setelah itu baru memutuskan isi handout bisa secara over view atau ringkasan dan memutuskan cara penyajiannya baik berupa narasi, tabel, gambar, diagram, atau kombinasi semuanya. Handout disusun atas dasar kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik, maka handout harus diturunkan dari kurikulum. Langkah-langkah menyusun handout adalah (Ristyastini, 2012): 1.
Melakukan analisis kurikulum;
2.
Menentukan judul handout, disesuaikan dengan kompetensi dasar dan materi pokok yang akan dicapai;
3.
Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan. Diutamakan referensi terkini dan relevan dengan materi pokoknya;
4.
Menulis handout dengan kalimat yang singkat padat namun jelas;
5.
Mengevaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang untuk menemukan kemungkinan kekurangan-kekurangan;
6.
Menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi handout misalnya buku, internet, majalah, dan jurnal hasil penelitian.
38
Ada tujuh pertimbangan yang perlu dilakukan dalam menyusun handout, yaitu substansi materi memiliki relevansi yang dekat dengan kompetensi dasar atau materi pokok yang harus dikuasai peserta didik, materi memberikan penjelasan secara lengkap tentang defenisi, klasifikasi, prosedur, perbandingan, dan rangkuman. Kemudian padat pengetahuan, kebenaran materi dapat dipertanggung jawabkan, kalimat yang disajikan singkat dan jelas, serta referensi yang dapat diambil dari buku maupun internet. Menurut Aziz (Ristyastini, 2012) ada tiga syarat dalam menyusun handout, yaitu memuat kerangka materi yang mungkin berisikan pernyataan, definisi, konsep, rumus, dan sejenisnya. Disajikan dalam bentuk pernyataan, daftar, dan diagram serta penyajian informasi hendaknya diringkas, padat, dan mudah dipahami siswa. Aspek- aspek yang ada dalam penyusunan handout sesuai format menurut Penyaji dan Katrin (1996:170, dalam Ristyastini, 2012) terdiri atas judul pokok bahasan dan sub pokok bahasan, jadwal pelajaran, tujuan pembelajaran khusus, pokok-pokok penting pelajaran, tugas atau pekerjaan rumah, dan sumber. Unsurunsur penyusun handout adalah: 1.
Standar Kompetensi, adalah tujuan yang dicapai siswa setelah diberi satu pokok bahasan yang berfungsi untuk memberikan pandangan umum tentang hal-hal yang dikuasai siswa;
2.
Kompetensi Dasar, adalah tujuan yang akan dicapai setelah mengikuti pelajaran untuk satu kali pertemuan. Fungsinya untuk memberikan fokus pada siswa pada sub pokok bahasan yang sedang dihadapi;
39
3.
Ringkasan materi pelajaran merupakan kesimpulan-kesimpulan dari bahan ajar yang akan disampaikan atau diberikan pada siswa dan telah disusun secara sistematis. Fungsinya agar memungkinkan siswa dapat mengetahui sistematika pelajaran yang harus dikuasai, sekaligus memandu siswa dalam pengayaan diluar proses mengajar di kelas;
4.
Soal-soal, permasalahan yang harus diselesaikan siswa setelah ia menerima atau mempelajari materi pelajaran tersebut, penyelesaian soal itu dikumpul atau dinilai, kemudian dibahas secara bersama-sama untuk membantu siswa dalam melatih memahami materi pelajaran yang akan diberikan;
5.
Sumber bacaan seperti buku atau bahan ajar apa saja yang akan digunakan atau menjadi sumber dari materi pelajaran yang diberikan. Fungsinya untuk menelusuri lebih lanjut materi pelajaran yang akan disampaikan. Handout dapat dikembangkan dengan beragam isi, misalnya:
1. Peta atau diagram konsep yang menghubungkan antar topik atau bagian dalam topik; 2. Anotated bibliografi merupakan kumpulan abstrak dari sumber yang relevan dengan materi yang sedang dipelajari akan sangat bermanfaat bagi peserta didik. Handout yang berisi anotated bibliografi ini akan membantu pembaca yang membutuhkan informasi lebih lanjut tentang materi ajar tertentu; 3. Informasi tambahan untuk meluruskan kesalahan dan bias yang ada dalam bahan ajar;
40
4. Memberikan contoh baru dan contoh tambahan untuk konsep yang sulit dipahami peserta didik. Contoh-contoh ini dapat disesuaikan dengan kondisi dan latar belakang peserta didik agar pemahaman dapat ditingkatkan; dan 5. Memberikan kasus untuk dipelajari dan diselesaikan, baik secara individu maupun kelompok. Handout dapat diisi dengan informasi dalam bentuk naratif deskriptif, tabel, diagram, gambar, dan foto (Wuryanto, 2010). Pilihan penggunaan kata-kata, tabel, atau gambar ini tergantung dari materi yang akan disajikan. Sama seperti dalam pengembangan modul, diagram, grafis, gambar, foto dan yang sejenis lainnya digunakan jika penjelasan dengan kata-kata tidak atau kurang dapat mencerminkan konsep yang diinginkan. Ada beberapa alasan yang menyebabkan gambar banyak digunakan pada saat
mencoba
menyampaikan
sesuatu,
termasuk
pada
saat
mengembangkan handout. Sepuluh manfaat yang melatar belakangi penggunaan gambar dalam pengembangan handout adalah (Wuryanto, 2010): 1.
Hiasan, adalah gambar yang berfungsi sebagai hiasan atau dekorasi dalam handout dapat dimanfaatkan untuk mengurangi kebosanan.
2.
Alat motivasi, di mana gambar jika dipilih dengan tepat, dapat dimanfaatkan untuk memotivasi peserta didik untuk terus menekuni materi yang ada dalam handout.
41
3.
Menyampaikan perasaan, yaitu melalui gambar dapat dikirimkan pesan yang mencerminkan perasaan, misalnya gambar ini yang mencerminkan niat untuk mencapai target.
4.
Mempengaruhi yang artinya gambar dapat mempengaruhi orang yang melihatnya.
5.
Ilustrasi berarti gambar dapat membantu kita untuk membayangkan pesan yang ingin disampaikan.
6.
Deskripsi bertujuan untuk menjelaskan materi secara lebih dalam. Narasi saja kadang tidak mencukupi, dengan gambar informasi yang ingin disampaikan dapat lebih jelas dipahami.
7.
Menjelaskan, di mana satu gambar dapat menjelaskan bahwa cuaca berawan.
8.
Penyederhanaan, melalui gambar dapat dilakukan penyederhanaan cara menyampaikan konsep tanpa mengurangi arti.
9.
Kuantifikasi, hal ini penting karena ada orang yang kesulitan jika harus berhubungan dengan angka. Bantuan gambar seperti pictogram, bar chart, pie chart, atau line graph akan lebih mudah diterima pesanya.
10. Problem posing dalam hal ini, gambar juga dapat digunakan untuk memunculkan
masalah.
Gambar
kebakaran
hutan,
misalnya,
menimbulkan polemik tentang perlunya menjaga kelestarian hutan.
dapat
42
Kesepuluh manfaat gambar ini tidak berdiri sendiri. Satu gambar dapat memiliki beragam fungsi pada saat yang bersamaan. Perlu diperhatikan pada saat menggunakan gambar adalah manfaat yang diinginkan dari satu gambar tertentu, tidak dikalahkan oleh manfaat lain yang mungkin bertolak belakang dengan manfaat yang diinginkan. Untuk menghindari salah penafsiran dalam penggunaan gambar pada handout, ada enam faktor yang harus diperhatikan pada saat menggunakan gambar (Wuryanto, 2010), yaitu: 1. Jelas fungsinya, dalam hal ini gambar yang dimaksudkan untuk menjelaskan atau memunculkan masalah sebaiknya diinformasikan secara eksplisit sehingga peserta didik memperhatikan gambar tersebut. 2. Seimbang fungsinya. Jangan sampai fungsi gambar yang lebih minor berakibat negatif pada fungsi mayor yang sebenarnya. 3. Tentukan aktivitas. Jika menggunakan gambar, pastikan bahwa peserta didik membaca gambar tersebut. Informasi yang diberikan gambar jangan diulang dalam narasi sehingga peserta didik harus melihat gambar untuk dapat memahami materi. 4. Konvensi, pastikan bahwa peserta didik memahami konvensi yang digunakan dalam gambar. Jika perlu, jelaskan dalam teks sehingga pesan yang ingin disampaikan dalam gambar dapat diterima dengan benar. 5. Membatasi informasi dengan cara tidak memunculkan terlalu banyak informasi pada satu gambar. Meskipun secara teori satu gambar dapat memberikan banyak informasi, batasilah informasi yang ingin disampaikan.
43
6. Hindari SARA, jangan menggunakan gambar yang dapat memicu SARA.
2.11. Pemanfaatan Media Handout dalam Proses Pembelajaran Handout dapat dikembangkan untuk beragam alasan, tetapi alasan yang paling utama adalah melengkapi kekurangan yang ditemukan dalam bahan ajar (baik dalam bentuk tercetak maupun non cetak) (Wuryanto, 2010). Dalam proses pembelajaran, handout dapat digunakan untuk tujuan berikut: 1. Bahan rujukan, yaitu handout berisi materi (baik baru maupun pendalaman) yang penting untuk diketahui dan dikuasai peserta didik. Keuntungan lain adalah materi handout relatif baru sehingga peserta didik dapat diekspos dengan isu mutahir. Di samping itu, komunikasi antara peserta didik dan fasilitator dapat dikembangkan melalui handout. 2. Pemberi motivasi, melalui handout, fasilitator dapat menyelipkan pesan-pesan sebagai motivator. 3. Pengingat, materi dalam handout dapat digunakan sebagai pengingat yang dapat dimanfaatkan peserta didik untuk mempelajari materi sesuai urutan yang dianjurkan dan juga membantu peserta didik untuk melakukan kegiatan yang diminta. 4. Memberi umpan balik, umpan balik dapat diberikan dalam bentuk handout dan tidak berhenti hanya pemberian umpan balik tetapi dapat pula diikuti dengan langkah-langkah berikutnya. 5. Menilai hasil belajar, tes yang diberikan dalam handout dapat dijadikan alat mekanisme untuk mengukur pencapaian hasil belajar.
44
2.12. Kerangka Berpikir Penggunaan metode ceramah yang dirasa membosankan membuat siswa merasa jenuh akan kegiatan belajar. Akibatnya banyak yang tidak memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru dan berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Berawal dari pembelajaran konvensional yang membosankan dan membuat siswa jenuh, maka perlu adanya suatu variasi pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami materi, salah satunya menggunakan metode Students Centered Learning (SCL) berbasis handout yang dipandang sebagai kegiatan pembelajaran yang mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Melalui empat variabel penelitian yang saling bertautan satu sama lain, seperti pelaksanaan pembelajaran, aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, dan respon positif siswa terhadap pembelajaran. Untuk mengetahui kaitan antar variabel, dilakukan penelitian eksperimen dalam penelitian ini. Terdapat dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk mengetahui hasil dari penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah efektifitas metode Students Centered Learning (SCL) berbasis handout yang nantinya dapat direkomendasikan atau disarankan untuk mengganti pembelajaran konvensional yang membosankan dan meningkatkan minat serta hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian penulis, jalan pemikirannya dapat dilihat pada gambar 2.2.
45 Hasil belajar yang rendah
Kegiatan pembelajaran yang konvensional
Metode Students Centered Learning (SCL)
Handout
Aktivitas belajar siswa
Pelaksanaan pembelajaran
Hasil belajar
Efektifitas metode Students Centered Learning (SCL) berbasis handout
Rekomendasi
Gambar 2.2. Diagram Alir Penelitian Keterangan: -------
: Hubungan antar variabel : Proses analisis : Hasil penelitian : Perbaikan metode
Respon positif siswa tentang metode SCL berbasis Handout
46
2.13. Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006:71). Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS yang diajarkan dengan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout efektif digunakan dalam pembelajaran di kelas.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel 3.1.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006:130). Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil hitung menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatsifatnya (Sudjana, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMP Negeri 1 Ungaran kelas VIII tahun ajaran 2012/ 2013. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Rincian Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kelas VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G VIII H Jumlah Sumber : Data Sekunder 2013
Jumlah 25 Siswa 25 Siswa 25 Siswa 25 Siswa 25 Siswa 25 Siswa 25 Siswa 25 Siswa 200 Siswa
47
48
3.1.2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:118). Teknik sampling yang digunakan untuk memilih sampel adalah teknik Sampling Purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan
tertentu
(Sugiyono,
2010:124).
Alasan
peneliti
menggunakan teknik ini karena subjek yang diambil menjadi sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri dalam populasi. Penentuan kelas yang akan dijadikan sampel memiliki pertimbangan sebagai berikut: 1. Seluruh siswa tersebut memperoleh materi pelajaran IPS pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan yang sama; 2. Buku yang digunakan siswa sama; 3. Siswa diampu oleh guru yang sama; 4. Jadwal pelajaran siswa mata pelajaran IPS pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan
Permasalahan
Lingkungan
Hidup
dan
Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan terletak pada jam yang sama. Berdasarkan pertimbangan tersebut, diketahui bahwa populasi telah memenuhi syarat nomor 1 sampai dengan nomor 3. Sedangakan syarat ke empat mengenai kesamaan jam mata pelajaran IPS yang diampu guru yang sama, tiap kelas dalam populasi memiliki jam pelajaran yang berbeda-beda. Perbedaan
49
jadwal pelajaran IPS siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Ungaran dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Jadwal Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran Jam Senin Selasa Pelajaran Jam ke-1 Jam ke-2 Jam ke-3 Jam ke-4 Jam ke-5 VIII H VIII C Jam ke-6 VIII H VIII C Jam ke-7 VIII G Jam ke-8 VIII G Jam ke-9 VIII D Jam ke-10 Sumber : Data Sekunder 2013
Rabu
Kamis
VIII C VIII G VIII G
Jumat
Sabtu VIII H VIII G
VIII D VIII D VIII D VIII D
VIII H VIII H
VIII C VIII C
Berdasarkan data mengenai jadwal pelajaran IPS siswa kelas VIII tersebut diperoleh dua kelas yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu siswa kelas VIII C dan VIII H dikarenakan kedua kelas tersebut memiliki jam pelajaran yang sama yakni antara jam ke-5 sampai jam ke-8. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh kelas VIII C sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan penerapan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout. Sedangkan kelas VIII H sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan penerapan pembelajaran biasa.
50
3.2. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian atau apa saja yang menjadi perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006). Variabel dalam penelitian ini meliputi efektifitas metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout, aktivitas siswa yang mencakup kegiatan visual, lisan, mendengarkan, dan kegiatan emosional serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan.
3.3. Desain Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Ungaran dengan sampel penelitian siswa kelas VIII C dan VIII H. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan eksperimen. Kedua kelas yang termasuk dalam sampel dibagi menjadi dua kelompok, kelompok eksperimen kelas VIII C dan kelas VIII H sebagai kelompok kontrol. Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan
Permasalahan
Lingkungan
Hidup
dan
Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan di kelas VIII C. Alur penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada penelitian true experimental design, yakni disamping kelompok eksperimen, akan dihadirkan kelompok lain yang tidak dikenai eksperimen dan ikut pengamatan.
51
Adanya kelompok pembanding atau kelompok kontrol akibat yang diperoleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak mendapat perlakuan (Arikunto, 2006). Pada dasarnya kedua kelompok ini terdapat dua tahap pelaksanaan kegiatan yakni proses pembelajaran dan tes evaluasi. Dalam proses pembelajaran kelompok eksperimen, guru menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout sebagai media
pembelajaran.
Sedangkan
pada
kelas
kontrol
dilakukan
proses
pembelajaran yang konvensional. Waktu yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran dari kedua kelompok relatif sama yaitu 4 jam pelajaran untuk pembelajaran inti dan 1 jam pelajaran untuk tes evaluasi. Alokasi waktu tiap jam pelajaran adalah 45 menit. Adapun desain penelitian pada dua kelas dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3. Desain Penelitian Kelas Perlakuan Ekperimen X1 Kontol X2 Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
Tes Evaluasi Y1 Y2
Keterangan: X1
: Pembelajaran dengan metode pembelajaran Students Centered Learning
(SCL) berbasis handout X2
: Pembelajaran konvensional
Y1
: Hasil tes evaluasi pada kelompok eksperimen
Y2
: Hasil tes evaluasi pada kelompok kontrol
52
Adapun langkah pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 3.3.1. Tahap Persiapan 1. Menentukan kelas sampel (kelas eksperimen dan kelas kontrol). 2. Penyusunan perangkat pembelajaran seperti RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai desain metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout yang akan digunakan dalam kelas eksperimen maupun kelas kontrol. 3. Pembuatan instrumen penelitian berupa handout, lembar observasi dan soal tes yang kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya. 3.3.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian 1. Pemberian perlakuan kepada kelompok eksperimen yaitu pembelajaran dengan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout. 2. Pemberian perlakuan kepada kelompok kontrol yaitu pembelajaran tanpa metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout. 3. Selama proses pembelajaran berlangsung, observasi terhadap kinerja guru pada kelas eksperimen dan observasi terhadap ranah afektif belajar siswa pada kedua kelas tersebut dilakukan oleh observer dan peneliti. 3.3.3. Tahap Pengukuran Kemampuan Belajar Siswa Setelah pemberian perlakuan yang berbeda kepada kedua kelas tersebut, langkah selanjutnya adalah mengukur kemampuan hasil belajar kognitif siswa dengan menggunakan tes objektif. Sedangkan hasil belajar afektif siswa dengan menggunakan lembar observasi pada saat pembelajaran berlangsung.
53
3.4. Data dan Teknik Pengumpulan Data Data dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik pengumpulan data. 3.4.1. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini adalah dari siswa dan guru. 3.4.2. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan empat metode dalam pengumpulan datanya. Mulai dari metode dokumentasi, metode tes, metode angket dan metode observasi. 1. Metode dokumentasi, digunakan untuk memperoleh data nama-nama siswa, jumlah siswa, serta dokumen pendukung lainnya. 2. Metode tes dalam penelitian ini adalah tes kognitif siswa. Adapun tes yang digunakan adalah objektif tes untuk mengukur hasil belajar dengan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout. 3. Metode angket, digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout. 4. Metode observasi, digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam pengekfektifan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout dan aktivitas siswa dalam melaksanakan metode tersebut di dalam kelas serta menunjang keberhasilan siswa dalam mendapatkan hasil belajar yang diharapkan.
54
3.4.3. Teknik Pengumpulan Data 1. Data pelaksanaan proses pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan cara mendiskripsikan proses pembelajaran. 2. Data
pelaksanaan
proses
pembelajaran
yang
menggunakan
metode
pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada kelas eksperimen diperoleh dari observasi selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Data diambil oleh observer yang mengamati jalannya pembelajaran pada setiap pertemuan. Observer dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran dan seorang rekan mahasiswa sejawat (selain peneliti). 3. Data perbandingan hasil belajar kognitif antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout dengan kelas yang tanpa metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout diperoleh dari hasil tes evaluasi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4. Data hasil belajar afektif kelas yang menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout diperoleh dari observasi afektif siswa pada kelas eksperimen selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Data afektif siswa diambil oleh observer yang mengamati jalannya pembelajaran pada setiap pertemuan. Observer dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran dan seorang rekan mahasiswa sejawat (selain peneliti).
55
5. Data ketuntasan hasil belajar siswa diperoleh dari nilai tes evaluasi kelas yang menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout. 6. Data tentang ketertarikan siswa diambil dengan menggunakan angket tanggapan siswa pada siswa kelas eksperimen yang diterapkan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
3.5. Analisis Instrumen Analisis instrumen ini meliputi instrumen tes hasil belajar kognitif, uji validitas butir soal, uji reliabilitas instrumen, analisis tingkat kesukaran, daya pembeda soal, instrumen hasil belajar afektif dan instrumen angket tanggapan siswa. 3.5.1. Tes Hasil Belajar Kognitif Perangkat tes hasil belajar yang telah disusun kemudian diuji coba kepada kelas di luar sampel penelitian, yang bertujuan untuk mengetahui mutu perangkat tes yang akan dibuat. Sasaran uji coba perangkat tes hasil belajar ini adalah siswa kelas VIII D dikarenakan sama-sama diajar oleh guru yang sama. 3.5.1.1. Uji Validitas Butir Soal Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antar
bagian-bagian
dari
alat
ukur
secara
keseluruhan
dengan
cara
mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah setiap skor butir.
56
Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud (Arikunto, 2006 dalam Styawan, 2012). Cara menghitung validitas butir soal dalam penelitian ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor total. Rumus yang digunakan (Hadi, 2000:294):
rxy
Keterangan :
2
2
2
2
N : Banyaknya subjek Y : Deviasi setiap nilai y X : Deviasi setiap nilai x
Berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen dapat diketahui bahwa dari 40 item soal pilihan ganda yang telah diujicobakan pada 25 siswa dan dianalisis menggunakan uji kevaliditasan, 22 soal diantaranya termasuk dalam soal valid dikarenakan soal tersebut memiliki rxy lebih besar dari pada rtabel sedangkan 18 soal lainnya tidak valid karena rxy lebih kecil dari pada rtabel. Butir soal yang tergolong valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.4.
57
Tabel 3.4. Analisis Validitas Soal Item Soal Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17 Item 18 Item 19 Item 20
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
rxy
rtabel
Kriteria
No
0.443 0.561 0.659 0.474 0.409 0.464 0.000 0.473 0.402 0.469 0.248 0.425 0.653 0.069 -0.100 0.000 0.064 0.039 0.017 -0.021
0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396
Valid Valid Valid Valid Valid Valid TIDAK Valid Valid Valid TIDAK Valid Valid TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Item Soal Item 21 Item 22 Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Item 31 Item 32 Item 33 Item 34 Item 35 Item 36 Item 37 Item 38 Item 39 Item 40
rxy
rtabel
Kriteria
0.648 0.399 0.328 0.095 0.196 0.000 0.790 0.437 -0.166 0.523 0.000 -0.032 0.329 0.491 0.452 0.607 -0.302 0.428 0.634 0.496
0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396 0.396
Valid Valid TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK Valid Valid TIDAK Valid TIDAk TIDAK TIDAK Valid Valid Valid TIDAK Valid Valid Valid
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 3.5.1.2. Uji Reliabilitas Instrumen Suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena intstrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Reliabilitas berarti dapat dipercaya, dapat diandalkan. Rumus untuk menghitung reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut: 2 k S pq r11 S2 k -1
Keterangan: r11
: Reliabilitas instrumen
S2
: Varians total
k
: Banyaknya butir soal
∑ pq
: Jumlah dari pq
58
Setelah r11 diketahui, kemudian dibandingkan dengan harga rtabel yang diperoleh dari r product moment taraf signifikan 5%. Apabila r11 > rtabel maka dikatakan instrument tersebut reliabel. Hasil perhitungan reliabilitas 25 responden diperoleh r11 = 0,580 sedangkan rtabel = 0,396. Karena r11 > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian reliabel. Sehingga item soal tersebut dapat digunakan sebagai alat penelitian. 3.5.1.3. Analisis Tingkat Kesukaran Taraf kesukaran soal adalah seberapa mudah soal atau sulit soal bagi kelompok siswa (Arikunto, 2003). Ditinjau dari tingkat kesukaran, soal yang terlalu mudah tidak akan merangsang siswa untuk memecahkannya, sebaliknya bila soal terlalu sulit dapat menyebabkan siswa cepat putus asa. Jadi soal yang baik adalah soal yang memiliki taraf kesukaran seimbang, artinya soal tersebut tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Bilangan yang menunjukkan sulit atau mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran soal. Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus:
IK
B JS
Keterangan: IK
: Indeks Kesukaran
B
: Jumlah siswa yang menjawab benar
JS
: Jumlah soal
59
Tabel 3.5. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal Interval IK 0,00 – 0,30 0,30 – 0,70 0,70 – 1,00 (Arikunto, 2003)
Kriteria Sukar Sedang Mudah
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil uji tingkat kesukaran soal yang tertera pada tabel 3.6. Tabel 3.6. Analisis Tingkat Kesukaran Soal No.
Kriteria
Nomor Soal 1,2,4,7,8,11,12,14,15,16,17,19,20, 1 Mudah 21,22,23,24,26,27,29,30,31,34,40 2 Sedang 3,5,6,9,10,13,18,25,32,36,37,39 3 Sukar 28,33,35,38 Jumlah Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
Jumlah
%
24
60
12 4 40
30 10 100
3.5.1.4. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan kurang. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi. Daya pembeda soal dihitung menggunakan rumus (Arikunto, 2003): D=
-
Keterangan : D : Indeks diskriminasi BA: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
60
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar JA : Banyaknya peserta kelompok atas JB : Banyaknya peserta kelompok bawah Indeks daya pembeda berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Arikunto (2003) menjelaskan bahwa butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal dengan indeks diskriminasi 0,4 sampai 0,7. Tabel 3.7. Kriteria Daya Pembeda Soal Interval DP
Kriteria Sangat tidak baik,
Negatif
sebaiknya
0,00 – 0,20
dibuang
0,21 – 0,40
Jelek
0,41 – 0,70
Cukup
0,71 – 1,00
Baik Sangat baik
(Arikunto, 2003) Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil daya pembeda soal yang tertera pada tabel 3.8.
61
Tabel 3.8. Analisis Daya Pembeda Soal No.
Kriteria
Nomor Soal
Jumlah
%
1
Baik Sekali
-
-
-
2
Baik
11 Soal
27,5
14 Soal
35
15 Soal
37,5
-
-
40 Soal
100
1,3,5,6,10,13,25,27, 36,39,40
3
Cukup
2,4,8,9,12,21,23,24, 28,30,33,34,35,38
4
Jelek
7,11,14,15,16,17,18,19, 20,22,26,29,31,32,37
5
Negatif
Jumlah
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 3.5.2. Kinerja Guru Untuk menganalisis kinerja guru/ peneliti maka digunakanlah instrumen lembar pengamatan kinerja guru. Analisisnya menggunakan indikator yang telah ditentukan sebelumnya. Uji validitas instrumen diperlukan dalam menganalisis instrumen lembar kinerja guru. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Pengujian validitas lembar pengamatan kinerja guru menggunakan pengujian validitas konstruk dimana dalam penelitian ini digunakan pendapat ahli (judgement expert). Setelah dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli (Sugiyono, 2006). Ahli dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing skripsi.
62
3.5.3. Hasil Belajar Afektif Untuk menganalisis hasil belajar afektif digunakanlah instrumen hasil belajar afektif siswa, analisis instrumen lembar observasi belajar siswa ini menggunakan indikator yang telah ditentukan sebelumnya. Uji validitas instrumen diperlukan dalam menganalisis instrumen lembar observasi afektif siswa. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Pengujian validitas instrumen afektif siswa menggunakan pengujian validitas konstruk dimana dalam penelitian ini digunakan pendapat ahli (judgement expert). Setelah dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli (Sugiyono, 2006). Ahli dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing skripsi. 3.5.4. Angket Tanggapan Siswa Untuk menganalisis angket tanggapan siswa menggunakan instrumen angket tanggapan siswa mengenai metode pembelajaran Student Centered Learning (SCL) berbasis handout dan melakukan uji validitas terhadap instrumen. Pengujian validitas instrumen angket tanggapan siswa ini menggunakan pengujian validitas konstruk dimana dalam penelitian ini digunakan pendapat ahli (judgement expert). Setelah dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli (Sugiyono, 2006). Ahli dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing skripsi. Instrumen lembar observasi yang telah dikonsultasi dan disetujui oleh ahli dapat dikatakan valid.
63
3.6. Metode Analisis Data Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimen yang menggunkan kelompok eksperimen dan kelompok pembanding. Dalam hal ini t-test digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan mean (Arikunto, 2006). 3.6.1. Analisis Data Tahap Awal Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menentukan apakah kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak. Teknik yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah teknik chi kuadrat. Untuk menguji kenormalan dengan teknik chi kuadrat dengan rumus sebagai berikut:
22
kk
OOii EEii 22
ii11
E Eii
(Sudjana, 2005)
Keterangan : X2 : Harga chi-kuadrat
Ei
: Frekuensi yang digunakan
k : Jumlah kelas interval
Oi
: Frekuensi hasil pengamatan
Kriteria pengujian; jika X2 hitung < X2 tabel dengan derajat kebebasan dk = k3 dan taraf signifikan 5 % maka kedua kelompok berdistribusi normal.
64
Uji Perbedaan Dua Rata-rata Uji perbedaan dua rata-rata data hasil tes evaluasi antara kelas eksperimen dan kontrol untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata antara kelas sampel. Secara umum, pola peneliti dilakukan terhadap 2 kelompok, yang satu merupakan kelompok eksperimen yang dikenai perlakuan dan kelompok kontrol atau kelompok pembanding yang tidak dikenai perlakuan. Setelah selesai dilaksanakan eksperimen maka hasil kedua kelompok diolah dengan membandingkan kedua mean. Untuk sampel random bebas, pengujian perbedaan mean dihitung dengan rumus t-test sebagai berikut:
t
MX 1 MY x 2 y 2 N -1
(Arikunto, 2006 )
Keterangan : M : Nilai rata-rata hasil perkelompok N : Banyaknya subjek x : Deviasi setiap nilai x2 dan x1 y : Deviasi setiap nilai y2 dari mean y1
65
3.6.2. Analisis Data Tahap Akhir Pengujian tahap akhir dianalisis secara deskriptif persentase dan deskriptif kuantitatif. 3.6.2.1. Data Pelaksanaan Proses Pembelajaran Analisis data pelaksanaan proses pembelajaran di kelas eksperimen dan kontrol dilakukan dengan cara mendiskripsikan proses pembelajaran mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi. 3.6.2.2. Analisis Data Perbedaan Hasil Belajar Kognitif Analisis perbedaan hasil belajar kognitif siswa dilakukan dengan menggunakan t-test atau uji t. Menggunakan uji t karena yang dibandingkan adalah dua mean dan dua hal tersebut merupakan dua hal yang benar-benar berbeda yaitu antara kelas yang menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout dengan kelas yang tidak menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout. Analisis ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa pada pembelajaran IPS Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan.
66
3.6.2.3. Analisis Data Hasil Belajar Afektif Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendiskripsikan hasil belajar afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rumus yang digunakan untuk menganalisis deskriptif persentase aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut: Angka persentase :
x 100
Cara menyusun tabel kriteria hasil belajar afektif siswa adalah: a. Menetapkan persentase tertinggi
= (5:5) x 100% = 100%
b. Menetapkan persentase terendah
= (1:5) x 100% = 20%
c. Menetapkan rentang persentase
= 100% - 20% = 80%
d. Menetapkan kelas interval (skala likert)
=5
e. Panjang kelas interval
= 80% : 5 = 16%
Tabel 3.9. Kriteria Hasil Belajar Afektif Siswa No
Interval Persentase
Kriteria Persentase
1.
85% - 100%
Sangat baik
2.
69% - 84%
Baik
3.
53% - 68%
Cukup baik
4.
37% - 52%
Kurang baik
5.
20% - 36%
Tidak baik
Sumber: Arikunto, 2006
67
3.6.2.4. Data Angket Tanggapan Siswa Angket tanggapan siswa digunakan untuk mengetahui ketertarikan siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan. Pengujian angket tanggapan siswa menggunakan rumus: Angka persentase:
x 100
Cara menyusun tabel kriteria tanggapan siswa adalah (Arikunto, 2006) 1.
Menetapkan persentase tertinggi
= (5:5) x 100% = 100%
2.
Menetapkan persentase terendah
= (1:5) x 100% = 20%
3.
Menetapkan rentangan persentase
= 100% - 20% = 80%
4.
Menetapkan kelas interval (skala linkert)= 5
5.
Panjang kelas interval
= 80% : 5 = 16%
Kemudian ditentukan kriteria tanggapan siswa seperti pada tabel 3.10. Tabel 3.10. Kriteria Tanggapan Siswa No
Interval Persentase
Kriteria Persentase
1.
84, 01% - 100%
Sangat tertarik
2.
68,01% - 84,00%
Tertarik
3.
52,01 % - 68,00 %
Cukup tertarik
4.
36,01% - 52,00%
Kurang tertarik
5.
20,00% - 36,00%
Tidak tertarik
Sumber: Arikunto, 2006
68
3.7. Diagram Alur Penelitian Penelitian ini melalui beberapa langkah. Adapun langkah-langkah tersebut adalah: Pra Lapangan Tahap ini ada beberapa langkah yang ditempuh seperti penentuan lokasi penelitian, observasi, penentuan populasi dan sampel sebelum penyusunan rancangan penelitian yang dalam hal ini adalah proposal dimana dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Dilanjut ke pengurusan surat ijin penelitian, penyusunan perlengkapan penelitian, instrumen dan soal tes hasil belajar. Lapangan Pada tahap ini, yang pertama dilakukan adalah uji coba instrumen meliputi uji coba soal tes, validitas dan reabilitas instrumen. Selanjutnya penerapan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan pada kelas VIII C dan penerapan pembelajaran tanpa metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada kelas VIII H. Pasca Lapangan Tahap pasca lapangan ini data yang telah diperoleh di lapangan diolah dan disajikan dalam bentuk skripsi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1.
69 Observasi pralapangan
Eksperimen
Pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout
Penyususnan rancangan penelitian
Lapangan
1. Melakukan uji coba instrumen 2. Melakukan observasi ranah afektif belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung
Tes Evaluasi
Kontrol
Pembelajaran tanpa menggunakan metode pembelajaran Students Centered Tes Evaluasi Learning (SCL) berbasis handout
Tes Evaluasi Pasca Lapangan
Analisi dan pengujian hipotesis Pembuatan laporan Gambar 3.1. Diagran Alur Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Ungaran Gambaran umum SMP Negeri 1 Ungaran pada penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama akan membahas tentang letak lokasi penelitian dan bagian kedua membahas tentang kondisi sekolah. 4.1.1. Lokasi Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Ungaran. Secara administratif SMP Negeri 1 Ungaran berlokasi di Jalan Diponegoro No. 197 Ungaran, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. SMP Negeri 1 Ungaran merupakan sebuah sekolah yang letaknya cukup strategis, dan terletak tidak terlalu jauh dari jantung kota Ungaran. Terletak di depan jalan raya yang menghubungkan Kota Semarang dan Kota Solo sehingga memudahkan akses menuju sekolah. Di sebelah utara berbatasan Kota Semarang. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Bergas, dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Ungaran Timur. Untuk lebih jelasnya mengenai lokasi sekolah dapat dilihat pada peta pada lampiran 1 dan lampiran 2.
70
71
4.1.2. Kondisi Sekolah SMP Negeri 1 Ungaran memiliki tanah seluas 13.663 m2 dengan luas bangunan 8.432 m2. Sekolah ini memiliki ruang belajar sebanyak 24 ruang yang didukung dengan ruang laboratorium dan ruang multimedia. Untuk lebih jelas mengenai sarana dan prasarana pendukung SMP Negeri 1 Ungaran dapat dilihat pada tabel 4.1. Pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Ungaran cukup terbantu dengan koleksi media pembelajaran IPS berupa peta-peta, seperti peta dunia, peta Indonesia, peta Asia, peta Asia Tenggara, beberapa Globe dan buku-buku pendukung yang ada di perpustakaan. Tabel 4.1. Sarana dan Prasarana Pendukung Sekolah No
Ruang
Jumlah Ruang
1.
Ruang Kepala Sekolah
1
2.
Ruang Wakasek
1
3.
Ruang Tatat Usaha
1
4.
Ruang Guru
1
5.
Ruang BK
1
6.
Ruang Komite Sekolah
1
7.
Ruang BK
1
8.
Laboratorium
11
9.
Ruang Kelas
24
10.
Mushola
1
11.
Ruang UKS
1
12.
Ruang OSIS/ Pramuka
1
13.
Koperasi
1
14.
Gedung Serbaguna
1
15.
Kamar Mandi/ WC Guru
3
72
16.
Kamar Mandi/ WC Siswa
16
17.
Kantin
6
Sumber: Data Sekunder 2013 Tenaga pengajar di SMP Negeri 1 Ungaran berjumlah 48 orang, dengan sebaran mata pelajaran yang berbeda-beda. Guru laki-laki berjumlah 16 orang dan guru perempuan berjumlah 32 orang. Jenjang pendidikan terakhir guru dan tenaga kependidikan antara lain ada yang telah menempuh S2, S1, D3/ Sarmud, D2, D1 dan SMA atau sederajat. 4.2. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menjelaskan tentang pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen, pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol, kemudian perbandingan hasil belajar kognitif dan afektif antara pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout dengan yang tanpa menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout, lalu ketuntasan hasil belajar kognitif kelas ekperimen dan kelas kontrol, ketertarikan siswa terhadap metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
73
4.2.1. Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan
Permasalahan
Lingkungan
Hidup
dan
Upaya
Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan dilaksanakan dalam waktu 5 jam pelajaran atau 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 90 menit setiap pertemuan. Rincian waktu pembelajaran di kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Rincian Waktu Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen No
1.
Hari/ Tanggal
Kamis/ 30 Mei 2013
Jam Ke-
7–8
Materi Pembelajaran - Arti penting lingkungan hidup - Unsur-unsur lingkungan hidup - Pengaruh tiap unsur terhadap lingungan hidup - Pengertian kerusakan lingkungan
2.
Selasa/ 4 Juni 2013
5–6
- Identifikasi kerusakan lingkungan lahan, air, dan udara - Upaya pelestarian lingkungan hidup - Hakekat Pembangunan Berkelanjutan
3.
Rabu/ 5 juni 2013
1
- Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan - Penerapan Pembangunan Berkelanjutan
Sumber: RPP Kelas Eksperimen
74
Berikut ini langkah-langkah pembelajaran di kelas eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout. 4.2.1.1 Persiapan Pembelajaran Pada tahap ini, peneliti melakkukan persiapan berupa pembuatan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan mempersiapkan handout sebagai media pembelajaran. 4.2.1.2. Proses Pembelajaran Pembelajaran hari Kamis, 30 Juni 2013 Pada awal pembelajaran, peneliti berkenalan dengan siswa dan mengenalkan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout sebelum memulai pelajaran. Sembari membagikan handout yang sudah dipersiapkan, sebagi apersepsi guru/ peneliti mengingatkan akan pentingnya menjaga lingkungan. Guru juga memotivasi siswa bahwa materi ini sangatlah berguna, karena dalam keseharian mereka akan turut andil dalam lingkungan mereka tinggal. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu peserta didik dapat menjelaskan arti dari lingkungan serta unsur-unsurnya. Pada kegiatan eksplorasi, guru yang sudah membagikan handout kepada peserta didik untuk meminta mereka membacanya dan meminta mereka menemukan pemahaman mereka. Untuk membantu pemahaman tiap individu, guru mengelompokan mereka sesuai tempat duduk agar mudah berdiskusi dengan teman sebayanya. Mereka mulai
75
mencari, membaca sendiri pengertian lingkungan hidup, unsur-usur dan hubungan keduanya kemudian mereka diskusikan dengan teman sekelompok mereka. Siswa berdiskusi, guru membantu peserta didik dalam mengarahkan diskusi mereka. Siswa yang merasa kesulitan dalam pemahaman meminta bantuan kepada guru. Guru dan observer memantau kinerja siswa di masing-masing kelompoknya. Setelah waktu berdiskusi selesai, guru meminta mereka untuk berani mengungkapkan pemahaman kelompok diskusinya didepan kelas. Guru memberi kesempatan kepada siswa yang lain untuk saling bertanya, bertukar pendapat dan saling menanggapi. Siswa yang aktif dalam pembelajaran layak mendapat penghargaan. Guru juga memberi penguatan bagi peserta didik yang bertanya, bertukar pendapat dan saling menanggapi. Siswa bersama guru mengkaji ulang mengenai hasil pemahaman dari diskusi mereka dengan handout yang telah diberikan. Siswa yang masih belum paham dan mengerti tentang istilah asing dapat melihatnya di glosarium handout halaman 11 (lihat lampiran). Guru memantapkan pemahaman siswa dan siswa terlihat sangat tertarik dengan handout yang dibagikan karena menurut mereka itu sangat membantu kelengkapan catatan siswa. Akhir pembelajaran, siswa bersama guru menarik kesimpulan dari materi hari ini, kemudian pelajaran ditutup dengan berdoa.
76
Pembelajaran hari Selasa, 4 Juni 2013 Pembelajaran
kedua
ini
peneliti
memberikan
apersepsi
dengan
menanyakan “Siapa yang bisa mencontohkan kerusakan lingkungan yang dapat kalian temui dilingkungan rumah kalian?” dan memberikan kesempatan kepada siswa yang terlihat antusias ingin menjawab. Kemudian guru memotivasi siswa bahwa materi hari ini sangatlah berguna karena sering terjadi di lingkungan hidup keseharian kita. Melanjutkan pembelajaran sebelumnya peneliti menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yaitu peserta didik dapat mengidentifikasi kerusakan lingkungan lahan, air, dan udara. Kemudian guru mempersilakan mereka kembali ke kelompok diskusinya dan memulai diskusi hari ini. Guru menyampaikan garis-garis besar materi pembelajaran melalui handout. Siswa berdiskusi dalam mengidentifikasi kerusakan lingkungan lahan, air dan udara dari segi pengertian hingga upaya pelestariannya. Guru memantau jalannya diskusi dan membantu pemahaman siswa. Setelah waktu berdiskusi selesai, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan pemahaman mereka dari hasil berdiskusi. Siswa lain diperbolehkan mengajukan pendapatnya dan saling menanggapi. Tampak beberapa siswa mulai terbawa suasana, guru mulai menengahi dan memberikan pendapat yang bijak dan logis. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang berani mengemukakan pendapatnya. Penguatan-penguatan dari meteri yang dikemukakan siswa dilakukan oleh guru dan meluruskan materi jika ada kesalah pahaman. Guru mempersilakan siswa untuk menambah catatan mereka tentang
77
hasil diskusi hari ini dihandout masing-masing guna memberi penguatan akan materi menurut pemahaman mereka. Siswa yang tampak masih antusias untuk mengemukakan pendapatnya diberi kesempatan untuk mengungkapkannya. Akhir pembelajaran guru memberi kesimpulan mengenai materi hari ini. Pembelajaran diakhiri dengan berdoa. Pembelajaran hari Rabu, 5 Juni 2013 Pembelajaran ketiga kalinya ini peneliti memberikan apersepsi tentang Pembangunan Berkelanjutan, kemudian guru memotivasi siswa bahwa materi hari ini sangatlah berguna karena pentingnya Pembangunan Berkelanjutan bagi kelangsungan hidup selain manusia. Melanjutkan pembelajaran sebelumnya peneliti menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yaitu menafsirkan Hakekat Pembangunan Berkelanjutan dan mengidentifikasi ciri-ciri serta penerapan Pembanguan Berkelanjutan. Kemudian guru mempersilakan mereka kembali ke kelompok diskusinya dan memulai diskusi hari ini. Guru menyampaikan garis-garis besar materi pembelajaran melalui
handout.
Siswa
berdiskusi
dalam
mengidentifikasi
penerapan
Pembangunan Berkelanjutan yang mereka ketahui dari lingkungan hidup sekitar mereka. Guru memantau jalannya diskusi dan membantu pemahaman siswa. Setelah waktu berdiskusi selesai, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan pemahaman mereka dari hasil berdiskusi. Siswa lain diperbolehkan mengajukan pendapatnya dan saling menanggapi. Tampak beberapa siswa mulai bingung akan maksud dari Pembangunan Berkelanjutan itu
78
sendiri. Guru menjelaskan dan memberi penghargaan kepada siswa yang berani mengemukakan pendapatnya tentang Pembangunan Berkelanjutan. Guru mempersilakan siswa untuk menambah catatan mereka tentang hasil diskusi hari ini di handout masing-masing guna memberi penguatan akan materi menurut pemahaman mereka. Pada kesempatan hari ini, siswa diberikan permainan mencocokkan gambar pada handout dan menganalisis kasus yang sudah tersedia di handout. Kemudian dengan bekerjasama dengan kelompok mereka berebut untuk menjawab pertanyaan sesuai jawaban kelompok diskusi masing-masing. Permainan berjalan lancar dan menyenangkan. Guru memberi kesimpulan mengenai materi hari ini dan memberi tahu bahwa untuk pertemuan selanjutnya akan ada tes evaluasi dari materi lingkungan hidup. Pembelajaran diakhiri dengan berdoa. Pelaksanaan Tes Evaluasi Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan terakhir adalah tes evaluasi untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diberikan selama proses pembelajaran berlangsung. Tes evaluasi dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2013 dengan jumlah soal 22 butir pilihan ganda.
79
4.2.2. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol Pembelajaran pada kelas kontrol adalah pembelajaran konvensional tanpa menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan. Dilaksanakan dalam waktu 5 jam pelajaran atau 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu 90 menit setiap pertemuan. Rincian waktu pembelajaran di kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Rincian Waktu Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Kontrol No
Hari/ Tanggal
Jam Ke-
Materi Pembelajaran - Arti penting lingkungan hidup - Unsur-unsur lingkungan hidup
1.
Sabtu/ 1 Juni 2013
1 - Pengaruh tiap unsur terhadap lingungan hidup - Pengertian kerusakan lingkungan
2.
Senin/ 3 Juni 2013
5–6
- Identifikasi kerusakan lingkungan lahan, air, dan udara - Upaya pelestarian lingkungan hidup - Hakekat pembangunan berkelanjutan
3.
Rabu/ 5 juni 2013
7–8
- Ciri-ciri pembangunan berkelanjutan - Penerapan pembangunan berkelanjutan
Sumber: RPP Kelas Kontrol
80
Berikut ini langkah-langkah pembelajaran di kelas kontrol tanpa menggunakan metode pembelajaran Student Centerd Learning (SCL) berbasis handout. 4.2.2.1. Persiapan Pembelajaran Pada tahap ini, peneliti melakkukan persiapan berupa pembuatan silabus dan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
sebelum
melaksanakan
pembelajaran. 4.2.1.2. Proses Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran Pembelajaran pada kelas kontrol ini dilaksanakan pada kelas VIII H. Metode pembelajarannya adalah pembelajran konvensional, atau berpusat pada guru. Berbeda dengan kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout. Peneliti melakukan apersepsi setiap kali dimulai, peneliti juga memberikan permasalahan-permasalahan kontekstual mengenai lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjuntan yang bisa dijawab oleh siswa dengan mengungkapkan pemikiran mereka. Guru/ peneliti mengajar layaknya guru biasanya. Memberikan pengertian dan penjelasan materi, bila ada yang kurang paham siswa dapat menanyakannya, dipembelajaran ini kebanyakan siswa hanya diam, tidak terlalu aktif. Bila aktifpun itu adalah aktif yang tidak kondusif seperti berbicara dengan temannya diluar materi, ramai sendiri dan bahkan tidak menghiraukan pembelajaran.
81
Pada akhir kelas, peneliti memberikan kesimpulan materi, memberi kesempatan kepada siswa yang ingin bertanya, dan pada pertemuan terakhir menghimbau untuk belajar karena akan ada tes evaluasi. Pelaksanaan Tes Evaluasi Pertemuan terakhir adalah tes evaluasi untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diberikan selama proses pembelajaran berlangsung. Tes evaluasi dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2013 dengan jumlah soal 22 butir pilihan ganda. 4.2.3. Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Antara Pembelajaran yang Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout dengan yang Tanpa Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout. Penilaian hasil belajar kognitif siswa dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes. Penelitian ini, tes dilakukan diakhir penelitian yaitu tes evaluasi. Soal tes yang di berikan kepada siswa adalah soal pilihan ganda dengan jumlah soal sebanyak 22 butir. Hasil tes nantinya di analisis secara deskriptif maupun secara statistik. Analisis statistik yang digunakan pada sampel random bebas ini adalah pengujian perbedaan mean hitung dengan rumus t-test. Pada analisis tahap akhir digunakan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini. Berikut adalah analisis hasil belajar secara deskriptif dan analisis statistik hasil belajar kognitif siswa.
82
4.2.3.1. Analisis Hasil Belajar Siswa Secara Deskriptif Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Eksperimen Hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout bahwa rata-rata nilai tes evaluasi kelas eksperimen sebesar 80,72 dengan rentang nilai ditunjukan oleh data nilai tertinggi 90,90 dan nilai terendah sebesar 68,36. Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas Kontrol Sedangkan
hasil
belajar
siswa
kelas
kontrol
setelah
mengikuti
pembelajaran konvensional atau tanpa menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout bahwa rata-rata nilai tes evaluasi kelas kontrol sebesar 72,00 dengan rentang nilai pada kelas kontrol nilai tertinggi 81,81 dan nilai terendah sebesar 59,09. 4.2.3.2. Kemampuan Siswa Setelah Perlakuan Setelah mendapat perlakuan pembelajaran yang berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol maka masing-masing kelas diambil data hasil belajar kognitif materi Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya
Penanggulangannya
dalam
Pembangunan
Berkelanjutan
dengan
menggunakan tes evaluasi. Data hasil belajar kognitif digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik pada kelas eksperimen setelah diajar menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout dan kelas kontrol setelah diajar secara konvensional atau tanpa
83
menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout. Analisis data tahap akhir dilakukan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah diajukan. Analisis tahap akhir meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda rata-rata yang dilakukan pada data hasil belajar kognitif siswa pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan. 1. Uji Normalitas Data Tes Evaluasi Sebelum menguji hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Pengujian normalitas data tes evaluasi memperoleh hasil dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Data Tes Evaluasi Kelas
x2hitung
x2tabel (0,05)(dk-3)
kriteria
Eksperimen
5,82
7,81
Berdistribusi normal
Kontrol
2,90
7,81
Berdistribusi normal
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 Berdasarkan perhitungan x2hitung < x2tabel, maka data tes evaluasi kelas eksperimen dan data tes evaluasi kelas kontrol berdistribusi normal.
84
2. Uji Kesamaan Dua Varian Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data tes evaluasi siswa mempunyai varian yang sama (homogen) atau tidak. Hasil perhitungan uji kesamaan dua varian data tes evaluasi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada tabel 4.5. Tabel 4.5. Hasil Uji Kesamaan Dua Varian Data Tes Evaluasi Data
Fhitung
Ftabel (0,025)(1,98)
Kriteria
Tes Evaluasi
1,33
1,98
Varian Homogen
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varian yang tidak berbeda. 3. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Hasil Tes Evaluasi Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa data tets evaluasi siswa Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan kelas kontrol berdistribusi normal. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dangan uji perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mengunakan uji beda t-test. Setelah mengetahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar, kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah hasil belajar kelas eksperimen lebih baik atau tidak menggunakan uji 1 pihak (pihak kanan).
85
Hipotesis yang digunakan adalah: Ho: Nilai rata-rata kelompok eksperimen tidak lebih baik daripada rata-rata kelompok kontrol Ha: Nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih baik daripada rata-rata kelompok kontrol Hasil perhitungan disajikan dalam tabel 4.6. Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Uji t Pihak Kanan Kelas
Rata-rata
Eksperimen
80,72
Kontrol
72,00
Dk
thitung
ttabel
kriteria
48
5,88
2,01
Ada Perbedaan
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 Karena t berada pada daerah penolakan Ho (thitung ≥ ttabel), dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol.
86
4.2.4.
Pengamatan
Proses
Pembelajaran
Menggunakan
Metode
Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout Analisis ini digunakan untuk menganalisis data non tes, yaitu data yang diperoleh melalui lembar observasi aktivitas atau kegiatan peneliti saat mengajar di kelas. Pada saat pembelajaran berlangsung, lembar observasi tersebut diisi oleh observer yang dilakukan selama 3 kali pertemuan di kelas VIII C yaitu kelas eksperimen dalam Kompetensi Dasar Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan. Observer dalam penelitian ini adalah guru IPS kelas VIII, yaitu Ibu Ana Prastiwi S.Pd dan rekan sejawat peneliti, Kiki Ari Cahyo Prayitno. Untuk mengetahui perbedaannya maka digunakan analisis deskriptif persentase. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.7. Tabel 4.7. Rata-rata Hasil Pengamatan Kinerja Guru/ Peneliti Tiap Pertemuan No
Kelas Eksperimen
Pertemuan Pertemuan Pertemuan I
II
III
Ratarata
Kriteria
1.
Observer 1
59 %
84 %
96 %
80 %
Baik
2.
Observer 2
63 %
71 %
93 %
76 %
Baik
Rata-rata
61 %
77,5 %
94,5 %
78 %
Baik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 Berdasarkan hasil observsi hasil pengamatan kinerja guru/ peneliti yang dilakukan selama tiga kali pertemuan oleh kedua observer pada kelas eksperimen yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout, diketahui bahwa rata-rata hasil pengamatan di tiap pertemuannya selalu mengalami peningkatan. Pada observer satu, pada pertemuan
87
pertama menunjukkan angka 59 % naik pada pertemuan kedua menjadi 84 % dan 96 % di pertemuan ketiga. Bila dirata-rata menjadi 80 % yang berkategori baik. Obeserver dua, pada pertemuan pertama 63 % dan naik menjadi 71 % di pertemuan kedua dan 93 % di pertemuan terakhir atau ketiga. Bila dirata-rata menjadi 76 % yang berkategori baik. Apabila dilihat dari rata-rata secara keseluruhan selama tiga kali pertemuan dari dua observer pada kelas eksperimen, diketahui besar rata-ratanya 78% sehingga termasuk dalam kriteria baik. 4.2.5. Perbandingan Hasil Belajar Afektif Antara Pembelajaran yang Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout dengan Pembelajaran yang Konvensional Atau Tanpa Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout. Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen Analisis ini digunakan untuk menganalisis data non tes, yaitu data yang diperoleh melalui lembar observasi afektif siswa. Pada saat pembelajaran berlangsung, lembar observasi tersebut diisi oleh observer yang dilakukan selama 3 kali pertemuan di kelas VIII C (kelas eksperimen) dan VIII H (kelas kontrol) dalam Kompetensi Dasar Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan. Observer dalam penelitian ini adalah guru IPS, yaitu Ibu Ana Prastiwi S.Pd dan rekan sejawat peneliti, Kiki Ari Cahyo Prayitno.
88
Terdapat satu variabel penelitan yaitu aktifitas belajar siswa dimana aspek yang dinilai meliputi kegiatan visual (visual activities), kegiatan lisan (oral activities), kegiatan mendengarkan (listening activities), kegiatan metrik (motoric activities), dan kegiatan emosional (emotional activities) yang kemudian dijabarkan lagi ke dalam 6 indikator. Untuk mengetahui perbedaannya maka digunakan analisis deskriptif persentase. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.8 dan tabel 4.9. Tabel 4.8. Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas Eksperimen Tiap Pertemuan Observer Satu No
Kelas Eksperimen
Jumlah
Rata-rata Klasikal
Kriteria
1.
Pertemuan 1
364
67 %
Cukup Baik
2.
Pertemuan 2
381
71%
Baik
3.
Pertemuan 3
423
78%
Baik
72%
Baik
Jumlah Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
Tabel 4.9. Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas Eksperimen Tiap Pertemuan Observer Dua No
Kelas Eksperimen
Jumlah
Rata-rata Klasikal
Kriteria
1.
Pertemuan 1
354
66%
Cukup Baik
2.
Pertemuan 2
387
72%
Baik
3.
Pertemuan 3
403
75%
Baik
71%
Baik
Jumlah Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
89
Berdasarkan hasil observasi hasil belajar afektif siswa yang dilakukan selama tiga kali pertemuan pada kelas eksperimen yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout, diketahui bahwa rata-rata klasikal hasil belajar afektif siswa disetiap pertemuan selalu mengalami peningkatan, dari kriteria cukup baik menjadi sangat baik dipertemuan berikutnya. Apabila dilihat dari rata-rata hasil belajar afektif siswa secara keseluruhan selama tiga kali pertemuan dari dua observer pada kelas eksperimen, diketahui besar rata-ratanya 71,5% sehingga termasuk dalam kriteria baik. Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol Berdasarkan hasil observasi hasil belajar afektif siswa yang dilakukan selama tiga kali pertemuan pada kelas kontrol yang diajar tanpa menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout, diketahui bahwa rata-rata klasikal hasil belajar afektif siswa disetiap pertemuan juga mengalami peningkatan diseluruh aspek. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.10 dan tabel 4.11.
90
Tabel 4.10. Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas Kontrol Tiap Pertemuan Observer Satu No
Kelas Kontrol
Jumlah
Rata-rata Klasikal
Kriteria
1.
Pertemuan 1
227
51%
Kurang Baik
2.
Pertemuan 2
305
56%
Cukup Baik
3.
Pertemuan 3
335
62%
Cukup Baik
57%
Cukup Baik
Jumlah Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
Tabel 4.11 Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Kelas Kontrol Tiap Pertemuan Observer Dua No
Kelas Kontrol
Jumlah
Rata-rata Klasikal
Kriteria
1.
Pertemuan 1
224
41%
Kurang Baik
2.
Pertemuan 2
277
51%
Kurang Baik
3.
Pertemuan 3
381
71%
Baik
54%
Cukup Baik
jumlah Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
Apabila dilihat dari rata-rata hasil belajar afektif siswa secara keseluruhan secara tiga kali pertemuan pada kelas kontrol, diketahui besar rata-rata sebesar 57%, sehingga termasuk dalam cukup baik. Besarnya persentase kumulatif (klasikal) hasil belajar afektif siswa kelas eksperimen mencapai kriteria baik yaitu sebesar 71,5%, sedangkan pada kelas kontrol mencapai kriteria cukup baik yaitu sebesar 57%. Lebih jelasnya perbandingan rata-rata hasil belajar afektif siswa pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat dalam tabel 4.12.
91
Tabel 4.12. Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Selama Pembelajaran tiap Pertemuan No
Pertemuan
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Rata-rata
Kriteria
Rata-rata
Kriteria
1.
Pertemuan 1
66,5%
Cukup baik
46%
Kurang Baik
2.
Pertemuan 2
71,5%
Baik
53,5%
Cukup Baik
3.
Pertemuan 3
76,5%
Baik
66,5%
Cukup Baik
71,5%
Baik
57%
Cukup Baik
Rata-rata Klasikal
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
4.2.6. Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMP Negeri 1 Ungaran Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dijadikan dasar patokan nilai terendah dalam penilaian peserta didik. Jika peserta didik mampu mendapatkan nilai di atas KKM maka dianggap tuntas atau menguasai kompetensi yang dipelajari. Nilai KKM setiap KD diperoleh dari rata-rata nilai aspek kompleksitas atau tingkat kesulitan materi, aspek sumber daya pendukung, dan aspek intake atau kemampuan awal siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal SMP Negeri 1 Ungaran untuk mata pelajaran IPS Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan adalah 75.
92
Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen Hasil uji ketuntasan belajar kelas eksperimen dapat dilihat dalam tabel 4.13 berikut ini; Tabel 4.13. Hasil Uji Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen N
Jumlah Siswa Belum Tuntas
thitung
ttabel(0,95)(24)
%
25
3
5,10
2,06
88
Kriteria Ketuntasan Terpenuhi
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 Berdasarkan hasil uji ketuntasan belajar individu kelas eksperimen sudah terpenuhi yang berarti sudah mencapai ketuntasan belajar karena thitung berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajarnya lebih dari 75 atau telah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan untuk hasil persentase ketuntasan belajar kelas eksperimen sebesar 88%. Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol Hasil uji ketuntasan belajar kelas kontrol dapat dilihat dalam tabel 4.14 berikut ini; Tabel 4.14. Hasil Uji Ketuntasan Belajar Kelas Kontrol N
Jumlah Siswa Belum Tuntas
thitung
ttabel(0,95)(24)
%
25
19
-3,09
2,06
24
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013
Kriteria Ketuntasan Tidak Terpenuhi
93
Berdasarkan hasil uji ketuntasan belajar individu kelas kontrol belum mencapai ketuntasan belajar karena thitung berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajarnya kurang dari 75 atau belum mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan untuk hasil persentase ketuntasan belajar kelas kontrol sebesar 24%.
4.2.7. Ketertarikan Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout Penyebaran angket tanggapan siswa bertujuan untuk mengetahui seberapa tingkat ketertarikan siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout. Hasil dari penyebaran angket tanggapan siswa dapat dilihat pada tabel 4.15. Tabel 4.15. Hasil Angket Tanggapan Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout Persentase No
Pernyataan
Jawaban
Kriteria
Responden/ Siswa (%)
Anda menyukai pembelajaran IPS Geografi 1.
dengan metode pembelajaran Students Centered
91
Learning (SCL) berbasis handout
Sangat Setuju
Anda dapat belajar dengan baik pada Proses Belajar Mengajar (PBM) yang menggunakan 2.
metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout
81
Sangat Setuju
94
Melalui metode pembelajaran Students Centered 3.
Learning
(SCL)
berbasis
handout
dapat
81
mengurangi kesulitan belajar anda Anda dapat mengemukakan pertanyaan melalui 4.
metode pembelajaran Students Centered Learning
90
(SCL) berbasis handout
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Metode pembelajaran Students Centered Learning 5.
(SCL) berbasis handout tidak dilakukan secara
59
Setuju
berkelompok Melalui metode pembelajaran Students Centered 6.
Learning
(SCL)
meningkatkan
berbasis
kemampuan
handout
dapat
menyimak
dan
91
Sangat Setuju
berkomunikasi anda Setujukah 7.
anda
jika
digunakan
metode
pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada mata pelajaran IPS
85
Sangat Setuju
Geografi Metode pembelajaran Students Centered Learning 8.
(SCL) berbasis handout menjadikan kegiatan
91
belajar terasa menyenangkan Melalui metode pembelajaran Students Centered 9.
Learning (SCL) berbasis handout, anda menjadi
87
aktif dalam mengikuti pelajaran Melalui metode pembelajaran Students Centered 10.
Learning (SCL) berbasis handout, anda dapat
89
memahami materi pelajaran Dalam 11
mengikuti
menggunakan
proses
metode
belajar
pembelajaran
Sangat Setuju
Sangat Setuju
Sangat Setuju
mengajar Students
Centered Learning (SCL) berbasis handout anda dapat menemukan pengetahuan-pengetahuan baru
90
Sangat Setuju
95
Dengan 12.
menggunakan
metode
pembelajaran
Students Centered Learning (SCL) berbasis
Sangat
81
handout dapat meningkatkan kreatifitas anda
Setuju
dalam mengikuti pembelajaran Tidak ada paksaan dari pihak manapun disaat anda 13.
mengikuti proses belajar-mengajar menggunakan
Sangat
88
metode pembelajaran Students Centered Learning
Setuju
(SCL) berbasis handout Melalui metode pembelajaran Students Centered 14.
Learning (SCL) berbasis handout penerimaan
Sangat
83
Setuju
secara individu lebih efektif Sekolah 15.
sudah
memberikan
fasilitas
yang
memadai untuk mendukung kegiatan belajar-
Sangat
84
mengajar dengan metode pembelajaran Students
Setuju
Centered Learning (SCL) berbasis handout Rata-rata
Sangat
85
Tertarik
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 Berdasarkan tabel hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa siswa sangat tertarik dengan penggunaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout dalam pembelajaran IPS pada Kompetensi Dasar
Mendiskripsikan
Penanggulangannya
Permasalahan
dalam
Lingkungan
Pembangunan
Hidup
Berkelanjutan,
dan
karena
Upaya rata-rata
persentase siswa 85%. Sedangkan jika dilihat dari persentase rata-rata per-siswanya, dapat diketahui bahwa mayoritas (72%) siswa dari 25 siswa sangat tertarik dengan penggunaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis
96
handout, 28% sisanya hanya tertarik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.16. Tabel 4.16. Persentase Ketertarikan Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout Kriteria
Frekuensi
Persentase (%)
Sangat Tertarik
18
72
Tertarik
7
28
Cukup Tertarik
0
0
Kurang Tertarik
0
0
Tidak Tertarik
0
0
Jumlah
25
100
Sumber: Analisis Data Penelitian Tahun 2013 4.3. Pembahasan Pelaksanaan penelitian ini untuk membandingkan keefektifan dari pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout dibandingkan pembelajaran tanpa metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout. Parameter efektifitas dalam penelitian ini meliputi 4 hal, yaitu: (1) Pelaksanaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout yang membaik di tiap pertemuannya, (2) Aktivitas belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout lebih baik dibanding siswa tanpa menggunakan metode tersebut, (3) Hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Students Centered
97
Learning (SCL) berbasis handout lebih baik dibanding siswa yang tanpa menggunakan metode tersebut, dan terakhir yang ke (4) Respon positif siswa terhadap pembelajaran dengan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout. 4.3.1.
Pelaksanaan
Pembelajaran
dengan
Menggunakan
Metode
Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout Pada proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout ada beberapa tahap pelaksanaan, yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut; 4.3.1.1. Perencanaan Pembelajaran Tahap perencanaan pembelajaran peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran nantinya, persiapan tersebut meliputi menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan mempersiapkan handout yang nantinya siap digunakan di kelas eksperimen. 4.3.1.2. Pelaksanaan Pembelajaran Proses
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout meliputi beberapa tahap yaitu membuka pelajaran, isi pelajaran, dan menutup pelajaran.
98
1. Membuka Pelajaran Tahap awal pembelajaran peneliti melakukan apersepsi kepada siswa dengan memberikan stimulus dan motivasi dengan memberikan pernyataan yang bisa ditanggapi oleh siswa tentang keadaan lingkungan di kehidupan sehari-hari. Pemahaman dasar mereka ditujukan agar memudahkan siswa untuk mendiskripsikan lingkungan mereka dan mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari serta membangkitkan minat belajar siswa. Apersepsi membangkitkan minat dan perhatian untuk sesuatu, oleh karena itu pelajaran dimulai atas pengetahuan yang telah mereka ketahui sebelumnya.
Gambar 4.1. Guru/ peneliti membuka pelajaran Sumber: Dokumentasi Peneliti
2. Isi Pelajaran Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Penanggulangannya
Permasalahan dalam
Lingkungan Pembangunan
Hidup
dan
Berkelanjutan
Upaya dengan
menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout. Handout tersebut diharapkan mampu menggali informasi
99
dasar yang peserta didik miliki baik dari pengalaman pribadi maupun dari buku paket yang mereka baca untuk meningkatkan aktivitas belajar di kelas. Penggunaaan handout di setiap pertemuan memberi peluang siswa untuk lebih fokus pada diskusi mereka tanpa harus banyak mencatat karena materi sudah ada di buku dan di handout masing-masing siswa. Pembelajaran selama tiga kali pertemuan, siswa lebih banyak mendiskusikan permasalahan-permasalahan kontekstual yang terjadi dalam lingkungan mereka. Hal ini dikarenakan metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) di mana pembelajar/ siswa memiliki tanggung jawab atas kegiatan belajarnya, terutama dalam bentuk keterlibatan aktif dan partisipasinya. Hubungan antara siswa yang satu dengan yang lainnya adalah setara, yang tercermin dalam bentuk kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas belajar.
Gambar 4.2. Siswa menggunakan handout sebagai pengganti catatan Sumber: Dokumentasi Peneliti
100
Guru
lebih
berperan
sebagai
fasilitator
yang
mendorong
perkembangan siswa, dan bukan merupakan satu-satunya sumber belajar. Keaktifan siswa telah dilibatkan sejak awal dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman belajar siswa yang telah didapatkan sebelumnya. Dengan pelaksanaan pembelajaran seperti ini diharapkan terjadi pembelajaran yang kooperatif dan kompetitif dikalangan peserta didik secara aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
Gambar 4.3. Suasana diskusi siswa Sumber: Dokumentasi Peneliti
3. Menutup pelajaran Hasil evaluasi yang dilakukan oleh peneliti berupa tes tertulis. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa setelah diberikan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout. Tes evaluasi ini berupa soal pilihan ganda (multiple choice) dengan jumlah 22 butir soal.
101
Gambar 4.4. Siswa mengerjakan tes evaluasi Sumber: Dokumentasi Peneliti
Selain itu, pelaksanaan proses pembelajaran juga dapat dilihat dari kinerja peneliti dalam mengelola pembelajaran di kelas ekperimen. Berdasarkan hasil observasi kinerja peneliti pada kelas eksperimen selama penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout dapat diketahui bahwa kinerja peneliti selama tiga kali pertemuan mengalami peningkatan baik dari observer satu maupun observer dua. Kenaikan kinerja tersebut dikarenakan peneliti selalu mengevaluasi kekurangan-kekurangan dari awal pertemuan sampai ke pertemuan yang terakhir. Secara rata-rata kinerja peneliti dalam mengelola pembelajaran di kelas eksperimen dikategorikan baik. 4.3.2. Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout dengan Hasil Belajar Kognitif Siswa tanpa Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout. Hasil belajar kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif dalam penelitian ini mencakup kategori pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.
102
Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah mendapat perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada kelas eksperimen dan pembelajaran tanpa menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout di kelas kontrol adanya perbedaan hasil belajar kognitif siswa. Hal ini ditunjukkan nilai thitung sebesar 5,88 dan nilai tersebut lebih besar dari nilai ttabel yaitu 2,01 sehingga Ho ditolak. Berarti hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil tes evaluasi antara kelas eksperimen dan kelas kontrolpun terdapat perbedaan. Pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout hasil tes evaluasinya sebesar 80,72 sedangkan kelas kontrol dengan pembelajaran tanpa metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout hasil tes evaluasinya sebesar 72,00. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kognitif kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah pembelajaran dengan perlakuan yang berbeda. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout memberikan pengaruh positif yang lebih dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dibandingkan dengan tanpa menggunakan metode tersebut.
103
Perbedaan hasil belajar kognitif siswa yang ditunjukan secara signifikan ini terkait dengan pemilihan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dalam pembelajaran sehingga akan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penggunaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan adalah hal yang tepat, karena pembelajaran akan lebih kongkret dengan mengkaitkan materi pelajaran dengan masalah-masalah nyata (kontekstual). Pendekatan Students Centered Learning (SCL), pembelajar memiliki tanggung jawab penuh atas kegiatan belajarnya, terutama dalam bentuk keterlibatan aktif dan partisipasi siswa. Hubungan antara siswa yang satu dengan yang lainnya adalah setara, yang tercermin dalam bentuk kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas belajar. Dalam kelas eksperimen, kelas VIII C, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang mendorong perkembangan siswa, dan bukan merupakan satu-satunya sumber belajar. Keaktifan siswa telah dilibatkan sejak awal dalam bentuk desain belajar yang memperhitungkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman belajar siswa yang telah didapatkan sebelumnya dan bantuan handout yang sudah disiapkan oleh guru. Handout dipilih karena memudahkan peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran, dan bukanlah suatu bahan ajar yang mahal, melainkan ekonomis dan praktis. Handout ini berisi materi dengan Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam
104
Pembangunan Berkelanjutan, diberikan pada awal atau sebelum pelajaran dimulai yang merupakan catatan tambahan bagi siswa. Pelaksanaannya pun berjalan lancar. Siswa tertlihat sangat antusias dengan metode pembelajaran ini. Hal ini dikarenakan siswa kelas eksperimen pada dasarnya suka sekali mengeluarkan pendapat mereka. Saling berpendapat satu sama lain sehingga bila tidak diarahkan ke arah yang positif, kelas cenderung ramai. Metode Students Centered Learning (SCL) berbasis handout merupakan metode pembelajaran yang tepat untuk kelas yang ramai-aktif sehingga keaktifan siswa tersalurkan dengan baik. Peran metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout sangatlah besar dalam proses pembelajaran IPS. Metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout dapat membuat pembelajaran jadi lebih menarik, lebih interaktif, dan kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan. Menurut Hall (Nugraheni, 2011) yang dikutip dalam blog Exploration on Learning manfaat tersebut dapat diperoleh sebab metode pembelajaran SCL adalah tentang membantu siswa menemukan gaya belajarnya sendiri, memahami motivasi dan menguasai keterampilan belajar yang paling sesuai bagi mereka. Peneliti juga setuju dengan Doyle, 2006 (Nugraheni, 2011) yang menyatakan bahwa guru mengulangi pengalaman proses belajarnya sendiri dan menempatkan diri sebagai siswa, sehingga siswa dapat mengalami proses belajar yang menarik dan menyenangkan. Selain itu pemilihan media handout memiliki keunggulan dibanding media lain.
105
Penyusunan handout dalam kegiatan pembelajaran memiliki beberapa manfaat, di antaranya memudahkan peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran, serta melengkapi kekurangan materi, baik materi yang diberikan dalam buku teks maupun materi yang diberikan secara lisan oleh pendidik. Menurut Davies (Ristyastini, 2012) ada enam kegunaan handout yaitu: 1.
Dapat membantu siswa untuk memperoleh informasi tambahan yang belum tentu mudah diperoleh secara cepat dari tempat lain;
2.
Memberikan rincian prosedur atau teknik pelaksanaan yang terlalu kompleks bila menggunakan media audiovisual;
3.
Materi yang terlalu panjang atau kompleks yang telah diringkas dalam bentuk catatan yang mudah dipahami;
4.
Dapat menghemat waktu, menggantikan catatan siswa dan memelihara kekonsistenan penyampaian materi di kelas oleh guru;
5.
Siswa dapat mengikuti struktur pelajaran dengan baik;
6.
Siswa akan mengetahui pokok yang diberikan oleh guru. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian terdahulu yang
mengungkapkan pembelajaran yang menggunakan media cetak meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan Styawan (2012) menunjukkan penggunaan media cetak dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar IPS dibandingkan dengan hasil belajar kelas konvensional.
106
4.3.3. Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout dengan Hasil Belajar Afektif Siswa yang Tanpa Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout. Penilaian afektif siswa dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Pada saat pembelajaran berlangsung, yang dilakukan selama tiga kali pertemuan di kelas eksperimen dalam materi Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan, terdapat satu variabel penelitan yaitu aktifitas belajar siswa dimana aspek yang dinilai meliputi kegiatan visual (visual activities), kegiatan lisan (oral activities), kegiatan mendengarkan (listening activities), kegiatan metrik (motoric activities), dan kegiatan emosional (emotional activities) yang kemudian dijabarkan lagi ke dalam 6 indikator. Observer yang mengamati aktivitas siswa di dalam kelas selama penelitian adalah guru IPS, yaitu Ibu Ana Prastiwi S.Pd dan rekan sejawat peneliti, Kiki Ari Cahyo Prayitno. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas siswa pada kelas eksperimen. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan ratarata klasikal 66,5% pada pertemuan pertama menjadi 71,5% pada pertemuan kedua dan pertemuan ketiga sebesar 76,5%. Peningkatan ini juga terjadi pada kelas kontrol, dari awalnya 46% pada pertemuan pertama menjadi 53,5% di pertemuan kedua dan 66,5% di pertemuan ketiga. Peningkatan ini terjadi karena peneliti berusaha memperbaiki kinerja di setiap pertemuannya.
107
Hasil pengamatan menunjukkan skor rata-rata klasikal afektif siswa kelas eksperimen selama tiga kali pertemuan yang diajar menggunakan menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout adalah sebesar 71,5%, sehingga termasuk dalam kriteria baik. Sedangkan hasil pengamatan di kelas kontrol, yaitu kelas yang diajar tanpa menggunakan menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout sebesar 57%, sehingga termasuk dalam kriteria cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar afektif kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar afektif siswa. 4.3.4. Ketuntasan Belajar Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout Berdasarkan hasil uji ketuntasan belajar individu, kelas ekperimen sudah mencapai ketuntasan belajat karena thitung berada pada penolakan Ho (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen setelah perlakuan mencapai ≥ 75. Sedangkan untuk hasil persentase ketuntasan belajar klasikal kelompok eksperimen sebesar 88%. Hal ini menujukan bahwa kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan belajar klasikal karena persentase ketuntasan belajar kedua kelas lebih dari 24%.
108
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa penggunaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout berkontribusi positif terhadap ketuntasan belajar siswa, baik ketuntasan individu maupun ketuntasan klasikal, sehingga penggunaan model atau media ini sangatlah relevan dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan dan juga meringankan tugas guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. 4.3.5. Respon Siswa Terhadap Penggunaan Metode Pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout Untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap penggunaan model dan media ini digunakan angket yang disebarkan kepada siswa kelas eksperimen. Berdasarkan hasil analisis angket dapat disimpulkan bahwa siswa kelas eksperimen merasa sangat tertarik dengan penggunaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout dalam pembelajaran, karena rata-rata persentasenya 85%. Sedangkan jika dilihat dari persentase rata-rata persiswanya, diketahui bahwa 72% atau 18 dari 25 siswa sangat tertarik dengan penggunaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout, 28%atau 7 dari sisanya tertarik.
109
Gambar 4.5. Antusiasme siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout Sumber: Dokumentasi Peneliti
Hasil ini menunjukkan antusiasme dan minat siswa terhadap penggunaan model dan media ini sangat tinggi. Pembelajaran yang dilakukan tidak membuat siswa tegang tapi justru merasa nyaman. Siswa juga menjadi merasa mudah memahami materi yang dipelajari sehingga siswa akan mampu memecahkan permasalahan-permasalahan lingkungan hidup dengan perkembangan pola pikirnya.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan bahwa metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis Handout efektif digunakan dalam pembelajaran IPS Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan SMP N 1 Ungaran dengan indikator sebagai berikut: 1.
Pelaksanaan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan pada kelas VIII C berlangsung dengan baik, karena hasil dari lembar pengamatan kinerja guru dari dua observer menunjukkan rata-rata 78 % yang masuk dalam kriteria baik. Pertemuan pertama kinerja guru berada pada angka 61% naik 16,5% menjadi 77,5% di pertemuan kedua dan naik lagi secara signifikan dipertemuan ketiga menjadi 94,5%. Pada kelas yang aktifprodukif metode ini dapat menyalurkan keaktifan siswa dengan baik yang dilihat dari hasil belajarnya.
110
111
2.
Untuk mengetahui tingkat efektivitas metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ungaran dapat diketahui melalui emapt indikasi, yaitu: a. Pelaksanaan metode pembelajaran ini berlangsung dengan baik, karena hasil dari lembar pengamatan kinerja guru dari dua observer menunjukkan rata-rata 78 % yang masuk dalam kriteria baik. Pertemuan pertama kinerja guru berada pada angka 61% naik 16,5% menjadi 77,5% di pertemuan kedua dan naik lagi secara signifikan dipertemuan ketiga menjadi 94,5%. b. Aktivitas belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout lebih baik dibandingkan siswa tanpa menggunakan metode tersebut, ini dilihat dari hasil belajar afektif dari analisis deskriptif persentase yang menghasilkan rata-rata klasikal kelas eksperimen sebesar 71,5% berkategori baik sedangkan rata-rata klasikal kelas kontrol hanya 57% berkategori cukup baik. c. Hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout lebih baik dibanding siswa tanpa menggunakan metode tersebut. Ketuntasan hasil belajar individu maupun klasikal yang diketahui melalui uji t telah mampu mencapai ketuntasan belajar individu. Sedangkan ketuntasan belajar klasikal, kelas eksperimen mencapai ketuntasan, dimana 88% siswa nilainya ≥ 75.
112
d. Respon positif siswa dapat dilihat dari hasil dari persentase rata-rata persiswanya dari 25 siswa mayoritas siswanya sangat tertarik yakni 72% dan sisanya 28% tertarik. Rata-rata klasikalnya diketahui dari analisis deskriptif persentase yang menghasilkan persentase sebesar 85%, yang mana nilai tersebut dikategorikan sangat tertarik.
5.2. Saran Saran yang peneliti dapat sampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah: 1.
Kepada guru mata pelajaran IPS hendaknya dapat mengembangkan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout untuk materi Kompetensi Dasar lainnya.
2.
Kepada pihak sekolah agar dapat menfasilitasi dalam pengembangan handout untuk desain-desain yang lebih modern lagi oleh guru mata pelajaran sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih menarik lagi.
3.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar dapat meneliti apa yang belum sempat peneliti teliti dalam penelitian ini, seperti berpengaruh atau tidaknya tempat duduk dalam diskusi metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. (Cetakan ketigabelas). Jakarta: PT Asdi Mahasatya Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers Daryanto. 2010. Media Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media Elsaid, Fairuz. 2010. Pendidikan Konsep SCL Students Centered Learning. http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/08/28/pendidikan-konsep-sclstudent-centered-learning/ diunduh pada 29/08/2013 pukul 21:02 Hadi, Sutrisno. 2000. Statistika Jilid 2. Yogyakarta: Percetakan Adi Http://Kamusbahasaindonesia.Org/Efektif, diunduh pada 24/04/2013 pukul 10:28 Http://Oxforddictionaries.Com/Definition/English/Handout?Q=Handout, diunduh pada 24/04/2013 pukul 10:32 Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualititatif dan Kuantitatif Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga Juhadi, Dewi Liesnoor Setiyowati. 2001. Desain dan Kompilasi Peta Tematik.UNNES: Badan Pengkajian dan Pelayanan SIG Khasanah, Dewi Uswatun. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Kotak Berhuruf Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Purworejo. Skripsi: UNNES Kunaefi, Tresna Dermawan dkk. 2008. Buku Panduan Pengenbangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi (Sebuah Alternatif Penyusunan Kurikulum).
Jakarta:
Direktorat
Akademik
Direktorat
Jenderal
Pendidikan Tinggi Marhaeni, AAIIN. 2008. Pembelajaran Berbasis Asesmen Otentik Dalam Rangka Implementasi Sekolah Kategori Mandiri (SKM). Jurnal Penelitian Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Bali Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
113
114
Nugraheni, Endang. 2011. Student Centered Learning Dan Implikasinya Terhadap
Proses
Pembelajaran.
http://mbegedut.blogspot.com/
2011/03/contoh-makalah-pendidikan-student.html,
diunduh
pada
05/03/2013 pukul 10:10 Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press Priyatmojo, Achmadi (dkk). 2010. Buku Panduan Pelaksanaan Students Centered Learning (SCL) dan Students Teacher Aesthethic Role-Sharing (STAR). Pusat Pengembangan Pendidikan: Universitas Gadjah Mada Ristyastini, Yulita. 2012. Handout Sebagai Media Pembelajaran Print Based System.
http://targadscommunity.com/2012/09/handout-sebagai-media-
pembelajaran-print-based-system/, diunduh pada 10/04/2013 pukul 19:52 Riva’i, syaiful anwar. 2012. Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Berbentuan Multimedia Pembelajaran Interaktif Flash Terhadap Hasil Belajar Geografi Materi Pokok Atmosfer Pada Siswa Kelas X SMA N 14 Semarang Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi: UNNES Sadiman, Arief S (dkk). 2009. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press Setiakawan, Lili. 2012. Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Bolasalju Terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Muntilan. Skripsi: UNNES Styawan, Andhy Putra. 2012. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Konstruktivisme Sebagai Sumber Belajar Geografi (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Mejobo Kudus). Skripsi: UNNES Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV ALFABETA Tim PEKERTI-AA. 2010. Panduan Pelaksanaan SCL. Lembaga Pengembangan Pendidikan: Universitas Sebelas Maret Triyono, M. Bruri. 2011. Student Centered Learning: Aplikasi di Laboratorium/ Bengkel. Pelatihan SCL Politeknik Negeri Bali di Denpasar-Juni 2011
115
Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta Wuryanto,
Agus.
2010.
Hand-out:
Pengembangan
dan
Pemanfaatan.
http://aguswuryanto.wordpress.com/2010/09/02/handout/, diunduh pada 11/03/2013 pukul 20:23
LAMPIRAN
116
117
Lampiran 1
118
Lampiran 2
119
Lampiran 3 DAFTAR ANGGOTA SISWA KELAS UJICOBA No KODE NAMA SISWA 1.
UC – 1
Adrian Zulfi Primadi
2.
UC – 2
Afeef Ilham Dienira
3.
UC – 3
Amelinda Azalia Savira
4.
UC – 4
Andhini Ardhea Pramesti
5.
UC – 5
Aninda Diah Maharani Utami
6.
UC – 6
Bernadetha Lintang Puspa Handevi
7.
UC – 7
Candra Putri
8.
UC – 8
Cantika Aulia Salsabila
9.
UC – 9
Dwikinita Cahyani Putri
10.
UC – 10
Fakhrur Risya
11.
UC – 11
Gracia Clarashinta Widdwiaputri
12.
UC – 12
Ilda Nurul Annisa
13.
UC – 13
Imam Septian Adi Wijaya
14.
UC – 14
Joshua Bagus Cristian Widjoseno
15.
UC – 15
Mazaya Izazi El Suffa
16.
UC – 16
Mei Suryani
17.
UC – 17
Muhammad Faisal Daffa
18.
UC – 18
Muhammad Farrel Luqman
19.
UC – 19
Ovina Amelinda Subroto
20.
UC – 20
Pita Puspa Ulhusnah
21.
UC – 21
Regista Wahyu Pratama
22.
UC – 22
Rispa Aprilliana Setyaning Tias
23.
UC – 23
Selvy Jessica Berliana BR. Silaen
24.
UC – 24
Shandy Fanyahya Ikstian
25.
UC – 25
Wilhemia Hanny Febriana
120
Lampiran 4 DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN No KODE NAMA SISWA 1.
E–1
Abraham Artbityo
2.
E–2
Adam Jatmiko
3.
E–3
Ade Galih Bachtiar
4.
E–4
Ajeng Puspitaningtyas
5.
E–5
Aji Rachma Dewantara
6.
E–6
Alfiatul Hana Digtia Putri
7.
E–7
Alifa Helmaniar
8.
E–8
Angga Wahyu Riyadi
9.
E–9
Anindha Vidya Larasati
10.
E – 10
Anne Stasia Kusainingtyas
11.
E – 11
Anwar Lutfil Hikam
12.
E – 12
Ardisa Nydia Mentari
13.
E – 13
Charterine Maudy Amelia Widi
14.
E – 14
Eka Novita Hidayaningtyas
15.
E – 15
Indi Dinda Kinan Mahati
16.
E – 16
Isaka Natasya Wening Hapsari
17.
E – 17
Jovita Adelia Chessy
18.
E – 18
Muhammad Khaerudin Hidayatullah
19.
E – 19
Puri Danis Fatansa
20.
E – 20
Rafli Firmansyah
21.
E – 21
Rima Ayunda Pitaloka
22.
E – 22
Rizall Abhi Kristyanto
23.
E – 23
Sandyka Apriyanto Putra
24.
E – 24
Tiska Ayu Melati
25.
E – 25
Trianggunani Purnaning Siwi
121
Lampiran 5 DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL No KODE NAMA SISWA 1.
K–1
Axel Agna Delvino
2.
K–2
Burhannuddin Ramadhani
3.
K–3
Catharina Channa Maharani P
4.
K–4
Charysa Zaimatussoleha
5.
K–5
Erny Kamarudin
6.
K–6
Fahmi Al Lubis
7.
K–7
Faiz Ardhianto
8.
K–8
Fiondy Anfifa
9.
K–9
Galang Alif Prasetia
10.
K – 10
Ghinaa Rifki Ilyasa
11.
K – 11
Hanif Falah Pratama
12.
K – 12
Jesica Prissa Ayu Valentina
13.
K – 13
Kevin Satria Prajatna
14.
K – 14
Mifta Raidesti Marganingsih
15.
K – 15
Muhammad Davva Arisandi
16.
K – 16
Muhammad Adib Firanto
17.
K – 17
Nadia Novena Putri
18.
K – 18
Rara Putri Ramadhanti
19.
K – 19
Rizky Candra Wicaksono
20.
K – 20
Salsa Bila Dela Sativa
21.
K – 21
Suciati Lestari
22.
K – 22
Tania Durarun Nafisah
23.
K – 23
Tommy Yon Prakoso
24.
K – 24
Wisang Febri Pandega
25.
K – 25
Zufikar Wahid Ashari
122
Lampiran 6 SILABUS Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran Kelas/ Semester : VIII/ 1 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk Kompetensi Dasar Nilai Materi Pokok/ Kegiatan Indikator Penilaian Alokasi Karak Pembelajara Pembelajara Wak Teknik Bentuk Contoh Instrumen ter n n tu Instru men 1.3 Mendiskripsikan Taqwa Lingkungan Tanya jawab Mengidentifikasi Tes Tulis Tes Uraian Jelaskan arti permasalahan hidup dan tentang unsur-unsur lingkungan hidup! 2JP lingkungan hidup Disiplin pelestariannya lingkunagan lingkunagan dan upaya hidup dan (Unsur-unsur penanggulanganny Teliti Unsur-unsur unsurabiotik, biotik, Daftar Golongkan unsur a dalam abiotik, biotik, unsurnya. dan sosial Pertany lingkungan biotik, pembangunan Peduli dan sosial budaya). aan abiotik, dan sosial berkelanjutan budaya. budaya! Tanggung jawab Arti penting Menafsirkan arti Jelaskan manfaat hutan lingkungan Tanya jawab penting Tes Tulis Tes Uraian bagi kehidupan! Kerjasama bagi tentang arti lingkungan kehidupan. penting bagi Percaya lingkungan kehidupan. diri bagi kehidupan. Cinta Tes Tulis Buatlah kliping berupa tanah Bentuk kerusakan Mengidentifikasi Produk gambar/ berita dari air lingkungan Diskusi tentang bentuk-bentuk media cetak lima hidup dan kerusakan kerusakan buah tentang faktor lingkungan lingkungan kerusakan
Sumber Belaja r Foto/ gambar Lingkung an Hidup
Foto/ Gambar kerusaka n lingkung
123
penyebabnya
hidup dan faktor penyebabnya
hidup dan faktor penyebabnya Tes Unjuk Kerja
Usaha pelestarian Memberi contoh lingkungan Diskusi tentang Usaha hidup Usaha pelestarian pelestarian lingkungan lingkungan hidup hidup Hakekat pembangunan berkelanjutan
Membaca buku tentang Menafsirkan Hakekat Hakekat pembanguna pembangunan n berkelanjutan Ciri-ciri berkelanjutan pembangunan Mengidentifikasi berkelanjutan Mebaca buku ciri-ciri sumber pembangunan tentang ciriberkelanjutan ciri Penerapan pembanguna pembangunan n Mengidentifikasi berkelanjutan berkelanjutan penerapan di wilayah pembangunan sekitar Mengamati berkelanjutan usaha Penerapan pembanguna
lingkungan alam yang disebabkan oleh alam dan manusia! Tes uraian Berilah contoh usaha untuk melestarikan daerah aliran sungai!
Tes uraian Jelaskan yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan!
Tes Tulis
Uraian Sebutkan empat pembangunan berkelanjutan!
Tes Tertuli s
Panduan observa si
ciri
Amatilah wilayah sekitar kalian dan buatlah laporan tentang penerapan pembangunan berkelanjutan tersebut!
an
Buku paket IPS BSE terbita n Pusat Perbuk uan Depart emen Pendid ikan Nasion al
124
n berkelanjutan di wilayah sekitar
125
Lampiran 7 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL) BERBASIS HANDOUT KELAS EKSPERIMEN (RPP 1.3.1) Sekolah
: SMP Negeri 1 Ungaran
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: VIII / Genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Kompetensi Dasar
: 1.3 Mendiskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan
upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan Indikator
:
1.) Menjelaskan arti penting Lingkungan Hidup 2.) Mengidentifikasi unsur-unsur Lingkungan (Unsur Biotik, Abiotik, dan Sosial-Budaya) 3.) Mendeskripsikan pengaruh-pengaruh tiap unsur lingkungan terhadap lingkungan hidup Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu : 1. Mendefinisikan Lingkungan Hidup. 2. Menjelaskan unsur-unsur pembentuk Lingkungan Hidup 3. Menjelaskan pengaruh unsur-unsur pembentuk Lingkungan Hidup terhadap lingkungannya Nilai karakter: kerjasama, cinta tanah air, peduli, dan percaya diri
126
B. Materi Pembelajaran
:
1. Pengertian Lingkungan Hidup 2. Unsur-unsur pembentuk Lingkungan Hidup (Unsur Biotik, Abiotik dan Sosial-Budaya) 3. Pengaruh
unsur-unsur
penbentuk
Lingkungan
Hidup
terhadap
lingkungannya C. Metode Pembelajaran : 1. Diskusi 2. Inquiri 3. Tanya Jawab D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : No.
Kegiatan Belajar Mengajar
Alokasi Waktu
Metode
a. Pendahuluan: Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa: ’apakah lingkungan itu?’
10 menit
Tanya jawa
Motivasi: Menanyakan kepada siswa mengenai
b
lingkungan disekitar tempat tinggal mereka b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru membagikan hand-out kepada setiap siswa.
2. Menanyakan keadaan lingkungan hidup disekitar tempat tinggal mereka Elaborasi 1. Siswa berdiskusi tentang lingkungan yang sesuai dengan pemahaman mereka dari hand-
60 menit Diskusi
127
out yang telah dibagikan 2. Satu kelas dibagi menjadi 5 kelompok. Masing- masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya didepan 3. siswa mencatat hasil diskusi di hand-out yang telah dibagikan sebagai catatan tambahan
10 menit
Konfirmasi Peserta didik memahami hasil diskusi mengenai mengenai Lingkungan Hidup mulai dari unsur pembentuknya (Unsur Biotik, Abiotik, dan SosialBudaya), serta pengaruhnya terhadap lingkungan c.Penutup Siswa bersama-sama mengetahui dan memahami arti penting Lingkungan Hidup
E. Sumber Pembelajaran: -
Handout siswa
-
Sutarto, dkk.2008.IPS: untuk SMP/MTs Kelas VIII BSE.Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta
Ungaran, 30 Mei 2013 Mengetahui : Guru Pamong
Praktikan
Ana Prastiwi, S.Pd.
M. Muzamzam Diar Achda
NIP. 19730921200604 2 008
NIM. 3201409030
128
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL) BERBASIS HANDOUT KELAS EKSPERIMEN (RPP 1.3.2) Sekolah
: SMP Negeri 1 Ungaran
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: VIII / Genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Kompetensi Dasar
: 1.3 Mendiskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan
Indikator
:
1.) Menjelaskan pengertian Kerusakan Lingkungan Hidup 2.) Mengidentifikasi kerusakan lingkungan lahan, air dan udara 3.) Menjelaskan upaya pelestarian lingkungan hidup Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu : 1. Mendefinisikan Kerusakan Lingkungan Hidup 2. Mencari penyebab kerusakan lingkungan lahan, kerusakan lingkungan air, dan kerusakan lingkungan udara 3. Menjelaskan upaya pelestariannya Nilai karakter: kerjasama, cinta tanah air, peduli, dan percaya diri
129
B. Materi Pembelajaran
:
1. Pengertian Kerusakan Lingkungan Hidup 2. Penyebab kerusakan lingkungan lahan, kerusakan lingkungan air dan kerusakan lingkungan udara 3. Upaya pelestariannya C. Metode Pembelajaran : 1. Diskusi 2. Inquiri 3. Tanya Jawab D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : No.
Kegiatan Belajar Mengajar
Alokasi Waktu
Metode
a. Pendahuluan: Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa: siapa yang
10 menit
bisa memberi contoh kerusakan lingkungan yang
Tanya jawa
kalian temui dilingkungan rumah kalian? Ada?
b
Siapa? Bagaimana coba diceritakan’ Motivasi: Menanyakan kepada siswa mengenai kerusakan lingkungan b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru meminta siswa untuk mengeluarkan handout yang sudah dibagikan kepada siswa sebelumnya 2. Siswa menceritakan kerusakan lingkungan yang mereka temui di lingkungannya masing-masing.
60 menit Diskusi
130
Elaborasi 1. Siswa tiap kelompok berdiskusi mengenai uji kompetensi dan studi kasus yang terdapat dalam handout hal.8-9 2. Satu kelas dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya didepan
10 menit
3. Siswa mencatat hasil diskusi di handout yang telah dibagikan sebagai catatan tambahan Konfirmasi Peserta didik memahami hasil diskusi mengenai kerusakan
lingkungan
dan
bagaimana
pelestariannya c.Penutup Siswa memahami apa itu kerusakan lingkungan dan tahu bagaimana pelestariannya
E. Sumber Pembelajaran: -
Handout siswa
-
Sutarto, dkk.2008.IPS: untuk SMP/MTs Kelas VIII BSE. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta
Ungaran, 4 Juni 2013 Mengetahui : Guru Pamong
Praktikan
Ana Prastiwi, S.Pd.
M. Muzamzam Diar Achda
NIP. 19730921200604 2 008
NIM. 3201409030
131
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL) BERBASIS HANDOUT KELAS EKSPERIMEN (RPP 1.3.3) Sekolah
: SMP Negeri 1 Ungaran
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/ Semester
: VIII / Genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Kompetensi Dasar
: 1.3 Mendiskripsikan permasalahan lingkungan hidup
dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan Indikator
:
1). Menafsirkan Hakekat Pembangunan Berkelanjutan 2). Mengidentifikasi ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan 3). Mengidentifikasi penerapan Pembangunan Berkelanjutan Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu : 1. Mendefinisikan tujuan dan Hakekat dari Pembangunan Berkelanjutan. 2. Mengidentifikasi ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan. 3. Menjabarkan penerapan Pembangunan Berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari Nilai karakter: kerjasama, cinta tanah air, peduli, dan percaya diri
132
B. Materi Pembelajaran
:
1. Pengertian Hakekat Pembangunan Berkelanjutan 2. Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan 3. Menerapkan konsep Pembangunan Berkelanjutan dalam kehidupan seharihari C. Metode Pembelajaran : 1. Diskusi 2. Inquiri 3. Tanya Jawab D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : No.
Kegiatan Belajar Mengajar
Alokasi Waktu
Metode
a. Pendahuluan: Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa: ’ada yang
10 menit
tahu apa yang dimaksud dengan Pembangunan
Tanya jawa
Berkelanjutan?’
b
Motivasi: Menanyakan kepada siswa mengenai pentingnya Pembangunan Berkelanjutan b. Kegiatan Inti
60 menit
Eksplorasi 1. Guru memaparkan kompetensi yang ingin dicapai dan meminta siswa untuk mengeluarkan handout yang sudah dibagikan kepada siswa sebelumnya
2. Siswa menceritakan Pembangunan Berkelanjuatan menurut pengertian mereka.
Diskusi
133
Elaborasi 1.Setiap siswa membaca dan mulai memahami tujuan
serta
hakekat
Pembangunan
Berkelanjutan 2. Siswa diberi kesempatan untuk maju dan menuliskan hasil pemahaman mereka tentang tujuan dan hakekat pembangunan sesuai yang mereka baca 3. Siswa mencatat hasilnya
10 menit
Konfirmasi Peserta
didik
memperhatikan
penjelasan
guru
mengenai arti penting dari Hakekat Pembangunan Berkelanjutan,
menjabarkan
ciri-ciri
Pembangunan Berkelanjutan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. c.Penutup Siswa memahami arti penting Pembangunan Berkelanjutan dan bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
E. Sumber Pembelajaran: -
Handout siswa
-
Sutarto, dkk.2008.IPS: untuk SMP/MTs Kelas VIII BSE.Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta Ungaran, 5 Juni 2013
Mengetahui : Guru Pamong
Praktikan
Ana Prastiwi, S.Pd
M. Muzamzam Diar Achda
NIP. 19730921200604 2 008
NIM. 3201409030
134
Lampiran 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL (RPP 1.3.1) Sekolah
: SMP Negeri 1 Ungaran
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: VIII / Genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Kompetensi Dasar
: 1.3 Mendiskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan
upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan Indikator
:
1.) Menjelaskan arti penting Lingkungan Hidup 2.) Mengidentifikasi unsur-unsur Lingkungan (Unsur Biotik, Abiotik, dan Sosial-Budaya) 3.) Mendeskripsikan pengaruh-pengaruh tiap unsur lingkungan terhadap lingkungan hidup Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu : 1. Mendefinisikan Lingkungan Hidup. 2. Menjelaskan unsur-unsur pembentuk Lingkungan Hidup 3. Menjelaskan pengaruh unsur-unsur pembentuk Lingkungan Hidup terhadap lingkungannya Nilai karakter: kerjasama, cinta tanah air, peduli, dan percaya diri
135
B. Materi Pembelajaran
:
1. Pengertian Lingkungan Hidup 2. Unsur-unsur pembentuk Lingkungan Hidup (Unsur Biotik, Abiotik dan Sosial-Budaya) 3. Pengaruh
unsur-unsur
penbentuk
Lingkungan
Hidup
terhadap
lingkungannya C. Metode Pembelajaran : 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Inquiri 4. Tanya Jawab D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : No.
Kegiatan Belajar Mengajar
Alokasi Waktu
Metode
a. Pendahuluan: Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa: ’apakah lingkungan itu?’
10 menit
Tanya jawa
Motivasi: Menanyakan kepada siswa mengenai
b
lingkungan disekitar tempat tinggal mereka b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru memaparkan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Menanyakan keadaan lingkungan hidup disekitar tempat tinggal mereka
60 menit Diskusi
136
Elaborasi 1.Siswa duduk siap menerima pelajaran dari guru dengan membuka buku paket siswa dan membacanya 2. guru menjelaskan didepan kelas dengan sesekali menanggapi pertanyaan siswa 3. siswa mencatat hasil diskusi di buku catatan masing-masing
10 menit
Konfirmasi Peserta didik memperhatikan dan mencatat hasil diskusi mengenai mengenai Lingkungan Hidup mulai dari unsur pembentuknya (Unsur Biotik, Abiotik, dan Sosial-Budaya), serta pengaruhnya terhadap lingkungan c.Penutup Siswa bersama-sama mengetahui dan memahami arti penting Lingkungan Hidup
E. Sumber Pembelajaran: -
Sutarto, dkk.2008.IPS: untuk SMP/MTs Kelas VIII BSE.Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta
Ungaran, 1 Juni 2013
Mengetahui : Guru Pamong
Praktikan
Ana Prastiwi, S.Pd.
M. Muzamzam Diar Achda
NIP. 19730921200604 2 008
NIM. 3201409030
137
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL (RPP 1.3.2) Sekolah
: SMP Negeri 1 Ungaran
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: VIII / Genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Kompetensi Dasar
: 1.3 Mendiskripsikan permasalahan lingkungan hidup
dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan Indikator
:
1.) Menjelaskan pengertian Kerusakan Lingkungan Hidup 2.) Mengidentifikasi kerusakan lingkungan lahan, air dan udara 3.) Menjelaskan upaya pelestarian lingkungan hidup Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu : 1. Mendefinisikan Kerusakan Lingkungan Hidup 2. Mencari penyebab kerusakan lingkungan lahan, kerusakan lingkungan air, dan kerusakan lingkungan udara 3. Menjelaskan upaya pelestariannya Nilai karakter: kerjasama, cinta tanah air, peduli, dan percaya diri
B. Materi Pembelajaran
:
1. Pengertian Kerusakan Lingkungan Hidup 2. Penyebab kerusakan lingkungan lahan, kerusakan lingkungan air dan kerusakan lingkungan udara 3. Upaya pelestariannya
138
C. Metode Pembelajaran : 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Inquiri 4. Tanya Jawab D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : No.
Kegiatan Belajar Mengajar
Alokasi Waktu
Metode
a. Pendahuluan: Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa: siapa yang
10 menit
bisa memberi contoh kerusakan lingkungan yang
Tanya jawa
kalian temui dilingkungan rumah kalian? Ada?
b
Siapa? Bagaimana coba diceritakan’ Motivasi: Menanyakan kepada siswa mengenai kerusakan lingkungan b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1. Guru memaparkan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Siswa menceritakan kerusakan lingkungan yang mereka temui di lingkungannya masing-masing.
Elaborasi 1.Siswa berdiskusi bersama teman sebangkunya untuk menemukan permasalah lingungan disekitar mereka 2. masing-masing perwakilan menuliskan hasil
60 menit Diskusi
139
diskusinya didepan
10 menit
3. siswa mencatat hasil diskusi di buku catatan masing-masing Konfirmasi Peserta didik memperhatikan mencatat hasil diskusi mengenai kerusakan lingkungan dan bagaimana pelestariannya c. Penutup Siswa memahami apa itu kerusakan lingkungan dan tahu bagaimana pelestariannya
E. Sumber Pembelajaran: -
Sutarto, dkk.2008.IPS: untuk SMP/MTs Kelas VIII BSE. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta
Ungaran, 4 Juni 2013
Mengetahui : Guru Pamong
Praktikan
Ana Prastiwi, S.Pd.
M. Muzamzam Diar Achda
NIP. 19730921200604 2 008
NIM. 3201409030
140
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL (RPP 1.3.3) Sekolah
: SMP Negeri 1 Ungaran
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: VIII / Genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Kompetensi Dasar
: 1.3 Mendiskripsikan permasalahan lingkungan hidup
dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan Indikator
:
1). Menafsirkan Hakekat Pembangunan Berkelanjutan 2). Mengidentifikasi ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan 3). Mengidentifikasi penerapan Pembangunan Berkelanjutan Alokasi Waktu
: 2 jam pelajaran ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu : 1. Mendefinisikan tujuan dan Hakekat dari Pembangunan Berkelanjutan. 2. Mengidentifikasi ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan. 3. Menjabarkan penerapan Pembangunan Berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari Nilai karakter: kerjasama, cinta tanah air, peduli, dan percaya diri
B. Materi Pembelajaran
:
1. Pengertian Hakekat Pembangunan Berkelanjutan 2. Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan 3. Menerapkan konsep Pembangunan Berkelanjutan dalam kehidupan seharihari
141
C. Metode Pembelajaran : 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Inquiri 4. Tanya Jawab D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : No.
Alokasi
Kegiatan Belajar Mengajar
Waktu
Metode
a. Pendahuluan: Apersepsi : Guru bertanya kepada siswa: ’ada yang tahu apa
yang
dimaksud
dengan
10 menit
Pembangunan
Tanya jawa
Berkelanjutan?’
b
Motivasi: Menanyakan kepada siswa mengenai pentingnya Pembangunan Berkelanjutan b. Kegiatan Inti Eksplorasi
60 menit
1. Guru memaparkan kompetensi yang ingin dicapai. Diskusi
2. Siswa menceritakan Pembangunan Berkelanjuatan menurut pengertian mereka.
Elaborasi 1.Setiap siswa membaca dan mulai memahami tujuan serta hakekat Pembangunan Berkelanjutan 2. Siswa diberi kesempatan untuk maju dan menuliskan hasil pemahaman mereka tentang tujuan dan hakekat pembangunan sesuai yang mereka baca 3. Siswa mencatat hasilnya 10 menit
142
Konfirmasi Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai arti penting dari Hakekat Pembangunan Berkelanjutan, menjabarkan ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. c.Penutup Siswa
memahami
Berkelanjutan
dan
arti bisa
penting
Pembangunan
menerapkannya
dalam
kehidupan sehari-hari
E. Sumber Pembelajaran: -
Sutarto, dkk.2008.IPS: untuk SMP/MTs Kelas VIII BSE.Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta
Ungaran, 5 Juni 2013
Mengetahui : Guru Pamong
Praktikan
Ana Prastiwi, S.Pd.
M. Muzamzam Diar Achda
NIP. 19730921200604 2 008
NIM. 3201409030
143
Lampiran 9 KISI-KISI SOAL EVALUASI UJI COBA Standar Kompetensi : 1. Memahami Permasalahan Sosial Berkaitan dengan Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kompetensi Dasar Indikator Ranah Kognitif Jumlah C1 C2 C3 1.3. Mendiskripsikan Lingkungan 5,9,10 3 Permasalahan hidup Lingkungan Hidup dan Upaya Unsur-unsur 1,2,3,4,6,7, 11,22 11 Penanggulangann abiotik, biotik, 8,12,13 ya dalam dan sosial Pembangunan budaya. Berkelanjutan 23,25 2 Arti penting lingkungan bagi kehidupan. Bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya
14,15,21,24 ,30
Usaha pelestarian 17 lingkungan hidup
19,20,27,28 16,18,26, 9 29
Hakekat pembangunan berkelanjutan
31,32,40
35,37
36
33
Ciri-ciri pembangunan berkelanjutan Penerapan pembangunan berkelanjutan di wilayah sekitar Jumlah
5
15
6
1
38
34,39
3
18
7
40
144
Lampiran 10 LEMBAR SOAL EVALUASI UJI COBA Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran Kelas : VII (Delapan) Mata Pelajaran: IPS Geografi Materi Pokok: Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan Waktu : 45 menit
dan
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda anggap paling benar a, b, c atau d. d. Antroposfer 1. Tanah, udara, dan air adalah 6. Pemakan sisa organisme yang komponen dari ... telah mati dan mengubahnya a. Produsen menjadi partikel-partikel b. Alam organik, dinamakan... c. Abiotik d. Heterotropik a. Herbivora 2. Udara merupakan unsur b. Omnivora lingkungan hidup ... c. Karnivora d. Dertivora a. Abiotik 7. Singa, harimau, dan cheetah b. Alam merupakan contoh ... c. Biotik d. Sosial a. Herbivora 3. Lahan merupakan unsur b. Omnivora lingkungan hidup ... c. Karnivora d. Dertivora a. Abiotik 8. Jamur merupakan contoh ... b. Alam c. Biotik a. Herbivora d. Sosial b. Omnivora 4. Berikut ini merupakan unsur c. Karnivora d. Dertivora lingkungan hidup biotik, kecuali 9. Ruang yang ditempati makhluk ... hidup bersama benda tak hidup a. Dekomposer disebut ... b. Karnivora c. Konifer a. Ekosistem d. Iklim b. Lingkungan 5. Lapisan bumi tempat ekosistem c. Populasi d. Habitat berlangsung disebut dengan ... 10. Yang dimaksud dengan a. Biosfer lingkungan hidup adalah ... b. Litosfer c. Atmofer
Upaya
145
a. Lingkungan dimana tempat para makhluk bisa hidup b. Lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri atas makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan dan manusia c. Lingkungan tempat berinteraksi antara manusia dengan habitatnya d. Lingkungan tempat interaksi antara hewan dan tumbuhan pada suatu tempat. 11. Berikut yang tidak termasuk unsur-unsur lingkungan hidup adalah ... a. Unsur managemen lingkungan b. Unsur biotik c. Unsur abiotik d. Unsur sosial budaya 12. Unsur-unsur berikut ini yang merupakan komponen abiotik adalah ... a.
Tanah, udara, dan mikroorganisme b. Mikroorganisme, cacing, dan serangga c. Flora, fauna dan mikroorganisme d. Air, tanah, dan udara 13. Antara unsur-unsur lingkungan hidup satu dengan lainnya saling berhubungan tidak bisa dipisahpisahkan, merupakan kesatuan fungsi yang dikenal dengan istilah ekosistem. Berikut ini yang tidak termasuk unsur hayati adalah sebagai berikut: a. Manusia b. Matahari c. Tumbuhan d. Jasad renik
14. Kerusakan lingkungan hidup bisa saja terjadi disebabkan oleh proses alam dan disebabkan oleh kegiatan manusia. Berikut ini kerusakan-kerusakan lingkungan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia adalah; a. Banjir bandang b. Tsunami c. Pencemaran sungai dan lahan d. Kebisingan ibukota 15. Hutan merupakan paru-paru dunia yang dapat menyeimbangkan oksigen di udara yang dibutuhkan manusia dan makhluk hidup lainnya. Berikut ini yang tidak diderita akibat kerusakan hutan adalah: a.
Terjadi perubahan iklim, karena pengaturan klimatologisnya tidak berfungsi b. Berubahnya berbagai jenis hewan menjadi spesies lain. c. Timbul lahan kritis di manamana, tahan menjadi tidak subur d. Terjadi kekeringan pada musim kemarau, banjir pada musim hujan 16. Penanaman kembali hutan yang gundul disebut ... a. Rekontruksi b. Rehabilitasi c. Reboisasi d. Regenerasi 17. Reboisasi hutan yang diselingi dengan tanaman pangan disebut dengan istilah ... a. Tumpang susun
146
b. Tumpang sari c. Tumpang tindih d. Terasering 18. Salah satu pelestarian udara adalah ... a. Reboisasi dan penghijauan b. Memperluas lahan pemukiman c. Tidak menggunakan kendaraan kendaraan bermotor d. Menutup seluruh industri atau pabrik-pabrik di wilayah Indonesia 19. Pelarangan merokok di tempat tertentu merupakan contoh pencegahan kerusakan lingkungan ... a. Budaya b. Air c. Udara d. Lahan 20. Pelarangan jenis kendaraan dua tak di beberapa kota merupakan contoh mencegah kerusakan lingkungan ... a. Budaya b. Air c. Udara d. Lahan 21. Berikut adalah proses alam yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yaitu ... a. Tumpahan minyak di laut b. Jembolnya tanggul c. Kemarau panjang d. Buangan limbah industri 22. Adaptasi yang dilakukan manusia terhadap lingkungannya akan menghasilkan berbagai hasil interaksi yang disebut dengan budaya. Berikut ini
adalah hasil budaya manusia, kecuali ... a. Pola aliran sungai b. Pola mata pencaharian c. Pola pemukiman d. Pola penggunaan lahan 23. Selain bentuk tempat tinggalnya, lingkungan hidup juga dapat dimanfaatkan manusia untuk dikembangkan sebagai hal-hal berikut kecuali ... a. Manusia penghasil bahan kebutuhan pokok b. Wahana bersosialisasi dan berinteraksi c. Sumber energi d. Potensi konflik 24. Berkurangnya kadar oksigen (O2), menipisnya lapisan ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam merupakan dampak dari ... a. Polusi air b. Polusi udara c. Polusi lahan d. Polusi suara 25. Lingkungan mempunyai arti penting dalam menyokong kehidupan makhluk hidup, sejauh makhluk hidup tersebut mampu beradaptasi dengan lingkungan. Berikut ini yang merupakan bentuk adaptasi manusia terhadap lingkungannya adalah ... a. Pola pemukiman penduduk b. Pemakaian berbagai sumber daya alam
147
c. Pembangunan PLTA dan sarana transportasi d. Kegiatan perladangan 26. Usaha untuk mengurangi erosi di lahan pertanian yang miring antara lain bisa dilakaukan dengan cara ... a. Menanami dengan tanaman semusim b. Menggunakan sistem terasering c. Melaksanakan mekanisme pertanian d. Menggunakan sistem tumpang sari 27. Pelestarian lingkungan hidup adalah suatu usaha untuk menjaga agar ... a. Lingkungan memberi hasil yang maksimal b. Lingkungan memiliki keadaan tetap c. Lingkungan dapat berubah mengikuti perkembangan zaman d. Lingkungan tetap dikuasai manusia 28. Salah satu upaya untuk mencegah pencemaran terhadap air sungai di daerah perkotaan antara lain sebagai berikut, kecuali … a. Membuat taman di areal sekitar sungai b. Mendaur ulang limbah c. Memakai pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan d. Membuang sampah pada tempatnya 29. Salah satu perilaku pengendalian lingkungan terhadap keterbatasan daerah yang rawan banjir adalah ...
a. Pengerukan pasir sungai dan pelurusan sungai b. Pemanfaatan sungai untuk perikanan c. Pembangunan system drainase pada daerah rawan banjir d. Pembangunan sistem drainase, tanggul, sungai, dan penghijauan 30. Tanah longsor dan erosi yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh penggundulan hutan. Kerusakan hutan tersebut antara lain berupa tindakan ... a. Reboisasi b. Melaksanakan tebang pilih c. Pembalakan hutan d. Mempertahankan hutan lindung 31. Pembangunan berwawasan lingkungan artinya pembangunan yang … a. Mempertimbangkan segi-segi kehidupan dan menghindari pencemaran dan perusakan b. Mengutamakan pendayagunaan dan hasil c. Mengutamakan keindahan dan kemegahan d. Mengutamakan kesehatan 32. Menurut konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan, kegiatan pembangunan yang kita lakukan hendaknya .... a. Tidak usah dilakukan jika menimbulkan dampak posotif b. Dilakukan jika menimbulkan dampak positif c. Boleh dilakukan jika tidak menimbulkan dampak negatif d. Kegiatan pembangunan dilakukan dengan cara
148
menekan seminimanl mungkin dampak yang terjadi 33. Salah satu ciri pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah ... a. Melakukan AMDAL setelah pembangunan dilakukan b. Melakukan AMDAL sebelum pembangunan dilaksanakan c. Setelah pembangunan dilakukan diteliti dampak yang terjadi d. Sebelum pembangunan dilaksanakan terlebih dulu diteliti potensi lingkungannya 34. Tindakan pemanfaatan lingkungan sesuai pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan antara lain ... a. Pemilihan energi yang paling langka b. Selalu meningkatkan kegiatan eksploitasi c. Pembuatan peresapan air hujan d. Mengolah tanah dengan teknologi paling modern 35. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan untuk mendukung ... a. Kondisi fisik lahan b. Siklus hidrologi c. Kondisi sosial lingkungan d. Makin terbukanya lapangan kerja 36. Berikut ini adalah contoh pemanfaatan lingkungan dengan menerapkan prinsip keberlanjutan yaitu ...
b.
Penerapan kebijakan perikanan tangkap menggunakan jaring c. Mengolah lahan pertanian secara intensif dan kontinu d. Membangun pompa air tanah di kawasan pesisir 37. Yang tidak termasuk aspek dalam keberlanjutan pembangunan adalah ... a. Politik b. Sosial c. HanKam d. Budaya 38. Keberhasilan pembangunan dari aspek ekonomi dapat dinilai menggunakan indikator ... a. Kelengkapan infrastruktur b. PNB per kapita c. Pemerataan pembanguan d. Pemerataan pendapatan penduduk 39. Sebelum memanfaatkan suatu lahan potensial untuk pengembangan lebih lanjut tanpa melupakan prinsip pembangunan berkelanjutan, maka terlebih dahulu harus dilakukan ... a. Izin pembangunan b. Kerja sama antar masyarakat dan pengembang c. Mengadakan survei d. Musyawarah dengan penduduk sekitar 40. Salah satu hakikat pembangunan nasional adalah … a.
a. Alih fungsi lahan di kawasan pelindung
Pemerataan hasil pembangunan di seluruh pelosok tanah air b. Kemajuan di segala bidang
149
c. Musyawarah yang mufakat d. Keseimbangan antar golongan SELAMAT BEKERJA DAN SUKSES
150
Lampiran 11 KUNCI JAWABAN SOAL EALUASI Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran Kelas : VII (Delapan) Mata Pelajaran: IPS Geografi Materi Pokok : Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan 1. C 2. A 3. A 4. D 5. B 6. D 7. C 8. D 9. B 10. B
11. A 12. D 13. B 14. B 15. B 16. C 17. B 18. A 19. C 20. C
21. C 22. A 23. D 24. B 25. A 26. B 27. A 28. C 29. D 30. C
31. A 32. D 33. D 34. C 35. C 36. C 37. A 38. D 39. C 40. A
151
Lampiran 12 ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA PEMBEDA SOAL No.
Kode Respon den
Nomor Butir Soal
UC-06 UC-15 UC-16 UC-07 UC-22 UC-04 UC-05 UC-09 UC-19 UC-20 UC-08 UC-13 UC-18 UC-01 UC-02 UC-11 UC-14 UC-25 UC-10 UC-12 UC-17 UC-24 UC-23 UC-03 UC-21
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0
3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
5 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1
SX
20
21
13
21
10
16
25
19
SX2
20
21
13
21
10
16
25
19
SXY
603
635
412
632
312
490
733
576
rxy
0,443
0,561
0,659
0,474
0,409
0,464
0,000
0,473
rtabel
0,396
0,396
0,396
0,396
0,396
0,396
0,396
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
P
0,80
0,84
0,52
0,84
0,40
0,64
0,396 Tidak Vali d 1,00
Keterangan
Keterangan
Mudah 12 7 12 12 0,42 Baik
Mudah 12 8 12 12 0,33 Cukup
Sedang 10 2 12 12 0,67 Baik
Mudah 12 8 12 12 0,33 Cukup
Sedang 9 1 12 12 0,67 Baik
Sedang 10 5 12 12 0,42 Baik
Mudah 12 12 12 12 0,00 Jelek
Mudah 11 7 12 12 0,33 Cukup
p
0,80
0,84
0,52
0,84
0,40
0,64
1,00
0,76
q
0,20
0,16
0,48
0,16
0,60
0,36
0,00
0,24
pq Keterangan
0,16
0,13 Dipakai
0,25 Dipakai
0,13 Dipakai
0,24 Dipakai
0,23 Dipakai
0,00 Dibuang
0,18 Dipakai
Validitas Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Keterangan
Reliabilitas
Daya Pembeda
Tingkat Ke suk ara n
BA BB JA JB D
Dipakai
Valid 0,76
152
No.
Validitas Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Reliabilitas
Daya Pembeda
Tingkat Ke suk ara n
Kode Respon den
Nomor Butir Soal
UC-06 UC-15 UC-16 UC-07 UC-22 UC-04 UC-05 UC-09 UC-19 UC-20 UC-08 UC-13 UC-18 UC-01 UC-02 UC-11 UC-14 UC-25 UC-10 UC-12 UC-17 UC-24 UC-23 UC-03 UC-21
9 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0
10 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
11 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0
13 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0
14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
15 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
SX
13
9
19
22
17
20
22
25
2
13
9
19
22
17
20
22
25
SXY
400
285
567
658
527
589
642
733
rxy
0,402
0,469
0,248
0,425
0,653
0,069
-0,100
0,000
rtabel
0,396
0,396
0,396
0,396
Keteranga n P
Valid
Valid
Valid
Valid
0,52
0,36
0,396 Tidak Vali d 0,76
0,88
0,68
0,396 Tidak Vali d 0,80
0,396 Tidak Vali d 0,88
0,396 Tidak Val id 1,00
Sedang 8 4 12 12 0,33
Sedang 7 2 12 12 0,42
Mudah 10 8 12 12 0,17
Mudah 12 9 12 12 0,25
Sedang 11 5 12 12 0,50
Mudah 9 10 12 12 -0,08
Mudah 11 10 12 12 0,08
Mudah 12 12 12 12 0,00
Cukup
Baik
Jelek
Cukup
Baik
Jelek
Jelek
Jelek
p
0,52
0,36
0,76
0,88
0,68
0,80
0,88
1,00
q
0,48
0,64
0,24
0,12
0,32
0,20
0,12
0,00
SX
Keteranga n BA BB JA JB D Keteranga n
pq Keterangan
0,25
0,23
0,18
0,11
0,22
0,16
0,11
0,00
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dibuang
Dibuang
153
Kode Respond en UC-06 UC-15 UC-16 UC-07 UC-22 UC-04 UC-05 UC-09 UC-19 UC-20 UC-08 UC-13 UC-18 UC-01 UC-02 UC-11 UC-14 UC-25 UC-10 UC-12 UC-17 UC-24 UC-23 UC-03 UC-21
No.
17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
18 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
SX
22
13
24
21
21
24
21
21
2
22
13
24
21
21
24
21
21
SXY
647
383
704
615
638
711
627
619
rxy
0,064
0,039
0,017
-0,021
0,648
0,399
0,328
0,095
rtabel
0,396 Tidak Va lid 0,88
0,396 Tidak Vali d 0,52
0,396 Tidak Vali d 0,96
0,396 Tidak Vali d 0,84
0,396
0,396
0,396
0,396
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
0,84
0,96
0,84
0,84
Keterangan BA BB JA JB D Keterangan
Mudah
Sedang 6 7 12 12 -0,08 Jelek
Mudah 12 11 12 12 0,08 Jelek
Mudah 9 11 12 12 -0,17 Jelek
Mudah 12 8 12 12 0,33 Cukup
Mudah
10 11 12 12 -0,08 Jelek
12 11 12 12 0,08 Jelek
Mudah 12 8 12 12 0,33 Cukup
Mudah 12 8 12 12 0,33 Cukup
p
0,88
0,52
0,96
0,84
0,84
0,96
0,84
0,84
q
0,12
0,48
0,04
0,16
0,16
0,04
0,16
0,16
pq Keterangan
0,11
0,25
0,04
0,13
0,13
0,04
0,13
0,13
Dibuang
Dibuang
Dibuang
Dibuang
Dipakai
Dibuang
Dibuang
Dibuang
Validitas Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
SX
Daya Pembeda
Tingkat Ke suk ara n
Reliabilitas
Nomor Butir Soal
Keterangan P
154
No.
Validitas Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Kode Respon den
UC-06 UC-15 UC-16 UC-07 UC-22 UC-04 UC-05 UC-09 UC-19 UC-20 UC-08 UC-13 UC-18 UC-01 UC-02 UC-11 UC-14 UC-25 UC-10 UC-12 UC-17 UC-24 UC-23 UC-03 UC-21
25 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0
28 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1
SX
17
25
18
5
21
20
25
14
SX2
17
25
18
5
21
20
25
14
SXY
507
733
561
163
610
606
733
409
rxy
0,196
0,000
0,790
0,437
-0,166
0,523
0,000
-0,032
rtabel
0,396
0,396
0,396
0,396
0,396
0,396
0,396
0,396
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
P
0,68
1,00
0,72
0,20
0,84
0,80
1,00
0,56
Keterangan BA BB JA JB D Keterangan
Sedang 11 6 12 12 0,42 Baik
Mudah 12 12 12 12 0,00 Jelek
Mudah 12 5 12 12 0,58 Baik
Sukar 4 1 12 12 0,25 Cukup
Mudah 9 11 12 12 -0,17 Jelek
Mudah 11 8 12 12 0,25 Cukup
Mudah 12 12 12 12 0,00 Jelek
Sedang 6 7 12 12 -0,08 Jelek
p
0,68
1,00
0,72
0,20
0,84
0,80
1,00
0,56
q
0,32
0,00
0,28
0,80
0,16
0,20
0,00
0,44
0,22 Dibuang
0,00 Dibuang
0,20 Dipakai
0,16 Dipakai
0,13 Dibuang
0,16 Dipakai
0,00 Dibuang
0,25 Dibuang
Keterangan
Reliabilitas
Daya Pembeda
Tingkat Ke suk ara n
Nomor Butir Soal
pq Keterangan
155
No.
Reliabilitas
Daya Pembeda
Tingkat Kesuk aran
Validitas Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Kode Respon den
Nomor Butir Soal
UC-06 UC-15 UC-16 UC-07 UC-22 UC-04 UC-05 UC-09 UC-19 UC-20 UC-08 UC-13 UC-18 UC-01 UC-02 UC-11 UC-14 UC-25 UC-10 UC-12 UC-17 UC-24 UC-23 UC-03 UC-21
32 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1
33 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1
35 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
36 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0
37 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1
38 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
39 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0
Y 34 34 34 33 33 32 32 32 32 32 30 30 30 29 29 29 29 29 27 27 26 25 23 22 20
Y2 1156 1156 1156 1089 1089 1024 1024 1024 1024 1024 900 900 900 841 841 841 841 841 729 729 676 625 529 484 400
∑X
14
4
22
6
17
13
4
11
20
733
21843
∑X2
14
4
22
6
17
13
4
11
20
∑XY
409
131
660
194
525
367
132
352
605
rxy
-0,032
0,399
0,491
0,452
0,607
-0,302
0,428
0,634
0,496
0,396 Tidak Valid
0,396
0,396
0,396
0,396
0,396
0,396
0,396
Valid
Valid
Valid
Valid
0,396 Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
rtabel Keterangan P Keterangan BA BB JA JB D Keterangan
0,56 Sedang 6 7 12 12 -0,08 Jelek
0,16 Sukar 4 0 12 12 0,33 Cukup
0,88 Mudah 12 9 12 12 0,25 Cukup
0,24 Sukar 5 1 12 12 0,33 Cukup
0,68 Sedang 11 5 12 12 0,50 Baik
0,52 Sedang 5 8 12 12 -0,25 Jelek
0,16 Sukar 4 0 12 12 0,33 Cukup
0,44 Sedang 9 2 12 12 0,58 Baik
0,80 Mudah 12 7 12 12 0,42 Baik
p
0,56
0,16
0,88
0,24
0,68
0,52
0,16
0,44
0,80
q
0,44
0,84
0,12
0,76
0,32
0,48
0,84
0,56
0,20
0,25 Dibuang
0,13 Dipakai
0,11 Dipakai
0,18 Dipakai
0,22 Dipakai
0,25 Dibuang
0,13 Dipakai
0,25 Dipakai
0,16 Dipakai
pq Keterangan
156
PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL Rumus :
rxy
Butir soal2valid jika r2xy > rtabel2 : Perhitungan
2
(Arikunto,
2006)
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Butir soal no 1 (X) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
24
1
22
1
484
22
25 ∑
0 20
20 733
0 20
400 21843
0 603
No.
Skor Total (Y)
X2
Y2
XY
34 34 34 33 33 32 32 32 32 32 30 30 30 29 29 29 29 29 27 27 26 25 23
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
1156 1156 1156 1089 1089 1024 1024 1024 1024 1024 900 900 900 841 841 841 841 841 729 729 676 625 529
34 34 34 33 33 32 32 32 32 32 30 30 30 29 29 0 29 0 27 0 26 0 23
157
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh
:
rxy = rxy = 0, 4427 hasil perhitungan bahwa rhitung adalah 0,4427. Karena rhitung maka soal no.1 valid
> rtabel ,
158
PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN Rumus
:
2 k S pq r11 S2 k -1
Keterangan : k : Banyaknya butir soal ∑pq : Jumlah dari pq S2 : Varian total Kriteria : Apabila r11 > rtabel, maka instrumen tersebut reliabel Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh: ∑pq = pq1 + pq2 + pq3 + ... + pq40 = 0,1600 + 0,1344 + 0,2496 + ... + 0,1600 = 6,1024 S2 = = 14,0576
r11= (
)(
)
= 0,580 Pada α = 5% dengan n = 35, diperoleh rtabel = 0,396. Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
159
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL Rumus
IK
:
B JS
Keterangan : IK : Indeks Kesukaran B : Jumlah siswa yang menjawab benar JS : Jumlah Soal Kriteria : Interval IK Kriteria 0,00 – 0,30 Sukar 0,30 – 0,70 Sedang 0,70 – 1,00 Mudah (Arikunto, 2003)
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh hasil seperti pada tabel analisis butir soal.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Kelompok Atas Kode Skor UC-06 1 UC-15 1 UC-16 1 UC-07 1 UC-22 1 UC-04 1 UC-05 1 UC-09 1 UC-19 1 UC-20 1 UC-08 1 UC-13 1 UC-18 1 Jumlah 13
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kelompok Bawah Kode Skor UC-01 1 UC-02 1 UC-11 0 UC-14 1 UC-25 0 UC-10 1 UC-12 0 UC-17 1 UC-24 0 UC-23 1 UC-03 1 UC-21 0 Jumlah
7
160
Kemudian masukkan data kedalam rumus dan diperoleh hasil sebagai berikut: IK = = 0,800 Berdasarkan kriteria, maka soal no.1 mempunyai tingkat kesukaran yang mudah.
161
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL Rumus
DP
:
BA BB JA JB
Keterangan : D : Indeks Diskriminasi BA: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar JA : Banyaknya peserta kelompok atas JB : Banyaknya peserta kelompok bawah Kriteria : Interval DP Kriteria Jelek 0,00 – 0,20 Cukup 0,21 – 0,40 Baik 0,41 – 0,70 Sangat baik 0,71 – 1,00 Sangat tidak baik, Negatif sebaiknya dibuang (Arikunto, 2003) Perhitungan : Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no. 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Kelompok Atas No Kode Skor 1 UC-06 1 2 UC-15 1 3 UC-16 1 4 UC-07 1 5 UC-22 1 6 UC-04 1 7 UC-05 1 8 UC-09 1 9 UC-19 1 10 UC-20 1 11 UC-08 1 12 UC-13 1 Jumlah 12
Kelompok Bawah No Kode Skor 1 UC-01 1 2 UC-02 1 3 UC-11 0 4 UC-14 1 5 UC-25 0 6 UC-10 1 7 UC-12 0 8 UC-17 1 9 UC-24 0 10 UC-23 1 11 UC-03 1 12 UC-21 0 Jumlah 7
162
Dengan rumus Daya Pembeda tersebut, maka diperoleh hasil: D = = 0,417 Berdasarkan kriteia, maka soal no. 1 memiliki daya pembeda yang baik.
163
Lampiran 13 LEMBAR SOAL EVALUASI Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran Kelas : VII (Delapan) Mata Pelajaran: IPS Geografi Materi Pokok: Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan Waktu : 45 menit
dan
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda anggap paling benar a, b, c atau d. d. Antroposfer 1. Tanah, udara, dan air adalah 6. Pemakan sisa organisme yang telah komponen dari ... mati dan mengubahnya menjadi a. Produsen partikel-partikel organik, dinamakan... b. Alam c. Abiotik a. Herbivora d. Heterotropik b. Omnivora 2. Udara merupakan unsur lingkungan c. Karnivora d. Dekomposer hidup ... 7. Jamur merupakan contoh ... a. Abiotik b. Alam a. Herbivora c. Biotik b. Omnivora d. Sosial c. Karnivora d. Dekomposer 3. Lahan merupakan unsur lingkungan 8. Ruang yang ditempati makhluk hidup hidup ... bersama benda tak hidup disebut ... a. Abiotik b. Alam a. Ekosistem c. Biotik b. Lingkungan d. Sosial c. Populasi d. Habitat 4. Berikut ini merupakan unsur 9. Yang dimaksud dengan lingkungan lingkungan hidup biotik, kecuali ... hidup adalah ... a. Dekomposer b. Karnivora a. Lingkungan dimana tempat para c. Konifer makhluk bisa hidup d. Iklim b. Lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri atas makhluk hidup 5. Lapisan bumi tempat ekosistem seperti tumbuhan, hewan dan berlangsung disebut dengan ... manusia c. Lingkungan tempat berinteraksi a. Biosfer antara manusia dengan habitatnya b. Litosfer c. Atmofer
Upaya
164 d. Lingkungan tempat interaksi antara hewan dan tumbuhan pada suatu tempat. 10. Unsur-unsur berikut ini yang merupakan komponen abiotik adalah ... a. Tanah, udara, dan mikroorganisme b. Mikroorganisme, cacing, dan serangga c. Flora, fauna dan mikroorganisme d. Air, tanah, dan udara 11. Antara unsur-unsur lingkungan hidup satu dengan lainnya saling berhubungan tidak bisa dipisahpisahkan, merupakan kesatuan fungsi yang dikenal dengan istilah ekosistem. Berikut ini yang tidak termasuk unsur hayati adalah sebagai berikut: a. Manusia b. Matahari c. Tumbuhan d. Jasad renik 12. Usaha untuk mengurangi erosi di lahan pertanian yang miring antara lain bisa dilakaukan dengan cara ... a.
Menanami dengan tanaman semusim b. Menggunakan sistem terasering c. Melaksanakan mekanisme pertanian d. Menggunakan sistem tumpang sari 13. Pelestarian lingkungan hidup adalah suatu usaha untuk menjaga agar ... a. Lingkungan memberi hasil yang maksimal b. Lingkungan memiliki keadaan tetap c. Lingkungan dapat berubah mengikuti perkembangan zaman d. Lingkungan tetap dikuasai manusia 14. Salah satu upaya untuk mencegah pencemaran terhadap air sungai di daerah perkotaan antara lain sebagai berikut, kecuali … a. Membuat taman di areal sekitar sungai
b. Mendaur ulang limbah c. Memakai pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan d. Membuang sampah pada tempatnya 15. Tanah longsor dan erosi yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan oleh penggundulan hutan. Kerusakan hutan tersebut antara lain berupa tindakan ... a. Reboisasi b. Melaksanakan tebang pilih c. Pembalakan hutan d. Mempertahankan hutan lindung 16. Salah satu ciri pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah ... a.
Melakukan AMDAL setelah pembangunan dilakukan b. Melakukan AMDAL sebelum pembangunan dilaksanakan c. Setelah pembangunan dilakukan diteliti dampak yang terjadi d. Sebelum pembangunan dilaksanakan terlebih dulu diteliti potensi lingkungannya 17. Tindakan pemanfaatan lingkungan sesuai pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan antara lain ... a. Pemilihan energi yang paling langka b. Selalu meningkatkan kegiatan eksploitasi c. Pembuatan peresapan air hujan d. Mengolah tanah dengan teknologi paling modern 18. Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan untuk mendukung ... a. Kondisi fisik lahan b. Siklus hidrologi c. Kondisi sosial lingkungan d. Makin terbukanya lapangan kerja 19. Berikut ini adalah contoh pemanfaatan lingkungan dengan menerapkan prinsip keberlanjutan yaitu ... a. Alih fungsi lahan di kawasan pelindung
165 b. Penerapan kebijakan perikanan tangkap menggunakan jaring c. Mengolah lahan pertanian secara intensif dan kontinu d. Membangun pompa air tanah di kawasan pesisir 20. Keberhasilan pembangunan dari aspek ekonomi dapat dinilai menggunakan indikator ... a. Kelengkapan infrastruktur b. PNB per kapita c. Pemerataan pembanguan d. Pemerataan pendapatan penduduk 21. Sebelum memanfaatkan suatu lahan potensial untuk pengembangan lebih lanjut tanpa melupakan prinsip
pembangunan berkelanjutan, maka terlebih dahulu harus dilakukan ... a. Izin pembangunan b. Kerja sama antar masyarakat dan pengembang c. Mengadakan survei d. Musyawarah dengan penduduk sekitar 22. Salah satu hakikat pembangunan nasional adalah … a. Pemerataan hasil pembangunan di seluruh pelosok tanah air b. Kemajuan di segala bidang c. Musyawarah yang mufakat d. Keseimbangan antar golongan SELAMAT BEKERJA DAN SUKSES
166
Lampiran 14 REKAPITULASI HASIL NILAI TES EVALUASI SISWA KELAS EKSPERIMEN No
Nomor Soal
Kode
Benar
Salah
Nilai
Ketuntasan
A
17
5
77,273
Tuntas
A
A
19
3
86,364
Tuntas
D
C
A
19
3
86,364
Tuntas
C
D
C
A
20
2
90,909
Tuntas
C
C
D
C
B
18
4
81,818
Tuntas
C
C
C
D
D
A
19
3
86,364
Tuntas
B
C
C
C
D
D
A
19
3
86,364
Tuntas
C
B
C
C
B
D
D
A
17
5
77,273
Tuntas
C
d
B
C
C
B
C
D
A
15
7
68,182
Belum Tuntas
C
C
C
D
C
B
C
B
C
A
19
3
86,364
Tuntas
B
A
C
C
B
C
C
C
D
D
A
17
5
77,273
Tuntas
B
B
A
D
C
B
C
C
C
D
D
A
19
3
86,364
Tuntas
D
B
B
A
C
C
D
C
D
C
D
D
A
19
3
86,364
Tuntas
B
D
B
B
A
A
C
D
C
C
C
C
D
A
18
4
81,818
Tuntas
B
B
D
B
B
A
C
C
B
B
C
B
B
A
A
17
5
77,273
Tuntas
D
A
B
D
B
B
B
C
b
B
C
D
C
D
C
B
16
6
72,727
Belum Tuntas
D
D
B
C
D
B
D
A
A
C
D
B
C
C
C
C
A
17
5
77,273
Tuntas
D
D
B
B
D
B
B
A
A
C
B
C
C
B
C
A
A
17
5
77,273
Tuntas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Kunci Jawaban
C
A
A
D
B
D
D
B
B
D
B
B
A
C
C
D
C
C
C
D
C
A
1
E–1
C
A
A
D
B
D
D
B
C
D
B
B
A
B
C
B
C
C
C
B
A
2
E–2
C
A
A
D
B
D
D
B
B
D
B
B
A
A
C
B
C
C
C
D
3
E–3
C
A
A
D
A
D
D
A
C
D
B
B
A
C
C
D
C
C
C
4
E–4
C
A
A
D
B
D
D
B
B
D
B
B
A
A
C
B
C
C
5
E–5
C
A
A
D
B
D
D
A
A
D
B
B
A
C
C
B
C
6
E–6
C
A
A
D
B
D
D
B
B
D
B
B
A
A
C
B
7
E–7
C
A
A
D
B
D
D
B
B
D
B
B
A
A
C
8
E–8
C
A
A
D
A
D
D
B
B
D
B
B
A
A
9
E–9
C
A
A
D
A
D
D
B
C
D
B
B
A
10
E – 10
C
A
A
D
B
D
D
B
B
D
B
B
11
E – 11
C
A
A
D
A
D
D
A
A
D
B
12
E – 12
C
A
A
D
B
D
D
B
B
D
13
E – 13
C
A
A
D
C
D
D
B
B
14
E – 14
B
A
A
D
B
D
D
B
15
E – 15
C
A
A
D
B
D
D
16
E – 16
C
A
A
D
B
D
17
E – 17
C
A
A
D
B
18
E – 18
C
A
A
D
B
167
19
E – 19
C
A
A
D
A
D
D
B
B
D
B
B
A
A
C
B
C
C
B
D
D
A
17
5
77,273
Tuntas
20
E – 20
C
A
A
D
B
D
D
B
B
D
B
B
A
C
C
B
C
A
C
D
D
D
18
4
81,818
Tuntas
21
E – 21
C
A
A
D
A
D
D
B
B
D
B
B
A
B
C
B
C
C
B
C
A
A
16
6
72,727
Belum Tuntas
22
E – 22
C
A
A
D
A
D
D
B
B
D
B
B
A
A
C
B
C
C
B
B
C
A
17
5
77,273
Tuntas
23
E – 23
C
A
A
D
B
D
D
B
B
D
B
B
A
A
C
B
C
C
C
D
D
A
19
3
86,364
Tuntas
24
E – 24
C
A
A
D
B
D
D
B
B
D
B
D
A
A
C
B
C
C
C
D
D
A
18
4
81,818
Tuntas
25
E – 25
C
A
A
D
A
D
D
B
B
D
B
B
A
C
C
B
C
C
B
C
A
A
17
5
77,273
Tuntas
80,727
Tuntas
JUMLAH
168
REKAPITULASI HASIL NILAI TES EVALUASI SISWA KELAS KONTROL No
Nomor Soal
Nama
Benar
Salah
Nilai
A
15
7
68,182
Belum Tuntas
C
B
16
6
72,727
Belum Tuntas
C
B
A
17
5
77,273
Tuntas
C
C
C
A
15
7
68,182
Belum Tuntas
C
B
C
A
17
5
77,273
Tuntas
6
72,727
Belum Tuntas
15
7
68,182
Belum Tuntas
A
15
7
68,182
Belum Tuntas
C
A
16
6
72,727
Belum Tuntas
C
C
A
16
6
72,727
Belum Tuntas
C
B
B
A
13
9
59,091
Belum Tuntas
A
C
A
D
A
15
7
68,182
Belum Tuntas
C
A
C
C
C
A
16
6
72,727
Belum Tuntas
B
C
C
C
B
C
A
16
6
72,727
Belum Tuntas
C
B
C
A
C
C
C
A
16
6
72,727
Belum Tuntas
A
C
B
C
A
C
C
C
A
17
5
77,273
Tuntas
A
C
C
D
D
C
C
B
C
A
18
4
81,818
Tuntas
B
A
A
C
B
C
A
C
B
C
A
17
5
77,273
Tuntas
B
B
A
C
C
B
C
A
C
C
C
A
16
6
72,727
Belum Tuntas
B
B
A
C
C
B
C
A
C
B
C
A
17
5
77,273
Tuntas
Kunci Jawaban
1 C
2 A
3 A
4 D
5 B
6 D
7 D
8 B
9 B
10 D
11 B
12 B
13 A
14 C
15 C
16 D
17 C
18 C
19 C
20 D
21 C
22 A
1
K–1
B
A
A
D
A
D
D
A
B
D
B
B
C
C
C
D
C
B
C
C
D
2
K-2
C
A
D
D
A
D
D
B
B
D
B
B
A
C
C
B
B
C
C
B
3
K-3
C
A
A
D
A
D
D
B
B
D
B
B
B
C
C
D
D
C
C
4
K-4
C
A
A
D
A
D
D
B
D
D
B
B
B
A
C
B
C
A
5
K-5
C
A
A
D
A
D
D
B
B
D
B
B
B
A
C
B
C
C
6
K-6
B
A
B
D
A
D
D
B
B
D
B
B
A
C
C
B
C
C
C
B
C
B
16
7
K-7
C
A
A
D
A
D
D
B
B
D
B
B
B
A
C
B
C
A
C
C
D
A
8
K-8
C
A
A
D
A
D
D
A
A
D
B
B
B
C
C
B
C
A
C
C
C
9
K-9
C
A
A
D
A
D
D
A
A
D
B
B
A
C
C
B
C
A
C
C
10
K - 10
C
A
A
D
A
D
D
B
C
D
B
B
B
C
C
B
D
C
C
11
K - 11
C
A
C
D
A
D
D
B
D
D
B
B
B
A
C
B
C
A
12
K - 12
C
A
A
D
C
D
D
B
B
D
A
B
A
A
C
B
C
13
K - 13
C
A
A
D
A
D
D
B
B
D
B
B
B
A
C
B
14
K - 14
C
A
A
D
A
D
D
B
D
D
B
B
B
A
C
15
K - 15
C
A
A
D
A
D
D
B
D
D
B
B
A
A
16
K - 16
C
A
A
D
A
D
D
B
B
D
B
B
A
17
K - 17
C
A
A
B
A
D
D
B
B
D
B
B
18
K - 18
C
A
A
D
A
D
D
B
B
D
B
19
K - 19
C
A
A
D
A
D
D
A
A
D
20
K - 20
C
A
A
D
A
D
D
B
B
A
Ketuntasan
169
21
K - 21
C
A
A
D
A
D
D
B
B
D
B
B
B
A
C
B
C
A
C
C
C
A
16
6
72,727
Belum Tuntas
22
K - 22
C
A
A
D
A
D
D
B
D
B
B
B
B
A
C
B
C
C
C
B
C
A
15
7
68,182
Belum Tuntas
23
K - 23
C
A
A
D
C
D
D
B
B
D
A
D
A
D
C
B
D
C
C
D
C
A
16
6
72,727
Belum Tuntas
24
K - 24
C
A
A
D
A
D
D
B
D
D
B
B
A
A
C
B
C
A
C
C
C
A
16
6
72,727
Belum Tuntas
25
K – 25
C
A
C
D
A
D
D
B
D
D
B
B
B
A
C
B
C
A
C
B
C
A
14
8
63,636
Belum Tuntas
JUMLAH
72,000
Belum Tuntas
170
Lampiran 15 PERBANDINGAN NILAI TES EVALUASI KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 S n1 x1 s1 2
Eksperimen Kode Nilai E-01 77,27 E-02 86,36 E-03 86,36 E-04 90,91 E-05 81,82 E-06 86,36 E-07 86,36 E-08 77,27 E-09 68,18 E-10 86,36 E-11 77,27 E-12 86,36 E-13 86,36 E-14 81,82 E-15 77,27 E-16 72,73 E-17 77,27 E-18 77,27 E-19 77,27 E-20 81,82 E-21 72,73 E-22 77,27 E-23 86,36 E-24 81,82 E-25 77,27 = 2018,18 = 25 = =
80,727 31,474
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 S n2
Kontrol Kode K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 = =
Nilai 68,18 72,73 77,27 68,18 77,27 72,73 68,18 68,18 72,73 72,73 59,09 68,18 72,73 72,73 72,73 77,27 81,82 77,27 72,73 77,27 72,73 68,18 72,73 72,73 63,64 1800 25
x2 s2 2
= =
72,00 23,5537
171
Lampiran 16 ANALISIS DATA TES EVALUASI UJI KESAMAAN DUA VARIAN DATA TES EVALUASI ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipoteis
: 2
: σ1
Ho
2
Ha: σ1
= σ 22
≠ σ 22
Uji Hipotesis : Untuk menguji hipotesis digunakan rumur
Varians terbesar F Varians terkecil
:
(Sudjana, 2005)
Ho diterima apabila F
≤ F1/2α(nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh
:
F 1/2 (nb-1):(nk-1)
Sumber variasi Jumlah n
Kelompok Eksperimen 2018 25
x 80,73 Varians (s2) 31,4738 Standart deviasi (s) 5,61 Berdasarkan rumus di atas diperoleh : F = F = 1,3363
Kelompok Kontrol 1800 25 72,00 23,5537 4,85
172
Pada α = 5% dengan: dk pembilang = nb – 1 = 25 – 1 = 24 dk penyebut
= nb – 1 = 25 – 1 = 24
F1/2α(nb-1):(nk-1) = 1,98
1,3363
1,98
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varian yang tidak berbeda.
173
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA HASIL TES EVALUASI ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL Hipotesis
:
Ho
: μ1
≤ μ2
Ha: μ1
> μ2
Uji Hipotesis : Untuk menguji hipotesis digunakan rumus
t
:
MX 1 MY x 2 y 2 N -1
Dimana, Mx
=
=
∑x2
= ∑x2 -
= 80,7273
My
=
=
∑y2
= ∑y2 -
= 163678 -
= 130165 -
= 163678 – 162922
= 130165 - 129600
= 755,372
= 565,289
= 72
174
t =
=
=
= 5,88245 Pada α = 5% dengan dk = 25 + 25 – 2 = 48 diperoleh t(0,95)(58) = 2,01
-2,01
2,01
5,88
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol.
175
UJI NORMALITAS DATA HASIL BELAJAR KELOMPOK EKSPERIMEN Hipotesis
:
Ho
: data berdistribusi normal
Ha
: data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis : Rumus yang digunakan:
2
k
Oi Ei 2
i 1
Ei
(Sudjana, 2005)
Kriteria yang digunakan: Ho diterima jika x2 < x2tabel
2()(k-3) Nilai maksimal
= 90,91
kelas Panjang
= 3,8
Nilai minimal
= 68,18
rata-rata (Ẍ )
= 80,7
Rentang
= 22,73
S
= 5,6
Banyak Kelas
= 6,0
N
= 25
Kelas Interval
Batas K el as
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
Ei
(Oi-Ei)² Oi Ei
68,18
-
71,18
67,68
-2,33
0,4900
0,0434
1,085
1
0,007
72,18
-
75,18
71,68
-1,61
0,4466
0,1308
3,270
2
0,493
76,18
-
79,18
75,68
-0,90
0,3158
0,2419
6,046
9
1,443
80,18
-
83,18
79,68
-0,19
0,0739
0,2747
6,867
4
1,197
84,18
-
87,18
83,68
0,53
0,2008
0,1917
4,792
8
2,148
88,18
-
91,18
87,68
1,24
0,3924
0,0821
2,053
1
0,540
91,68
1,95
0,4746
25 c²
=
5,828
176
Untuk α = 5% dengan dk = 6 – 3 = 3 diperoleh x2tabel = 7, 815
5,828
7,81
Karena x2 berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
177
UJI NORMALITAS DATA HASIL BELAJAR KELOMPOK KONTROL
Hipotesis Ho
:
: data berdistribusi normal
Ha: data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis : Rumus yang digunakan:
2
k
Oi Ei 2
i 1
Ei
(Sudjana, 2005)
Kriteria yang digunakan: Ho diterima jika x2 < x2tabel
2()(k-3) Nilai maksimal
= 81,82
Panjang kelas
= 3,8
Nilai minimal
= 59,09
rata-rata (Ẍ )
= 72,0
Rentang
= 22,73
S
= 4,9
Banyak Kelas
= 6,0
N
= 25
Kelas Interval
Batas K el as
Z untuk batas kls.
Peluang untu kZ
Luas Kls. Untuk Z
Ei
(Oi-Ei)² Oi Ei
59,09
-
62,09
58,59
-2,76
0,4971
0,0234
0,585
1
0,294
63,09
-
66,09
62,59
-1,94
0,4737
0,1063
2,656
1
1,033
67,09
-
70,09
66,59
-1,11
0,3675
0,2533
6,331
6
0,017
71,09
-
74,09
70,59
-0,29
0,1142
0,3175
7,938
11
1,182
75,09
-
78,09
74,59
0,53
0,2033
0,2095
5,237
5
0,011
79,09
-
82,09
78,59
1,36
0,4128
0,0727
1,817
1
0,367
82,59
2,18
0,4855
25 x²
=
2,904
178
Untuk α = 5% dengan dk = 6 – 3 = 3 diperoleh x2tabel = 7, 815
2,904
7,81
Karena x2 berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
179
Lampiran 17 KISI-KISI INSTRUMEN OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Sekolah Kelas Mata Pelajaran Materi Pokok
No 1.
Variabel penelitia n Aktivitas belajar siswa
: SMP Negeri 1 Ungaran : VII (Delapan) : IPS Geografi : Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangannya Dalam Pembangunan Berkelanjutan Aspek yang Dinilai (Indikator)
1. Kegiatan-kegiatan visual (visual activities) 1.1. Perhatian siswa ketika guru menerangkan dan mengikuti pelajaran 2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral activities) 2.1. Mampu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan 2.2. Aktivitas siswa 3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan (listening activities) 3.1. Mendengarkan dan memahami ketika guru menjelaskan 4. Kegiatan-kegiatan metrik (motor activities) 4.1. Minat demonstrasi di depan kelas 5. Kegiatan-kegiatan emosional (emotional activities) 5.1. Semangat siswa dalam pembelajaran 5.2. Semangat siswa dalam berdiskusi Ungaran, 30 Mei 2013 Observer I Guru Pamong
Ana Prastiwi, S.Pd. NIP. 19730921200604 2 008
Responden
Siswa
180
Lampiran 18 KRITERIA PENSKORAN AKTIVITAS SISWA Mata Pelajaran Kelas Sekolah Kompetensi Dasar
No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
: IPS Geografi : VIII : SMP Negeri 1 Ungaran : Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangannya Dalam Pembangunan Berkelanjutan :
Kriteria Penskoran Skor 3 = Baik Skor 2 = Cukup baik Skor 1 = Kurang baik Aspek Penilaian Kriteria Perhatian siswa Selalu memperhatikan pelajaran mengikuti Sering memperhatikan pelajaran pelajaran Kadang-kadang memperhatikan pelajaran Kemauan sendiri untuk maju didepan kelas Demonstrasi didepan Ajakan teman untuk maju didepan kelas kelas Hanya ikut-ikut teman maju didepan kelas Kejelasan siswa dalam menerima materi pelajaran Pemahaman siswa Sering bertanya dengan guru tentang materi pelajaran Selalu bertanya dengan guru tentang materi pelajaran Bekerjasama dengan semua anggota kelompok Semangat siswa dalam Bekerjasama dengan beberapa anggota kelompok berdiskusi Hanya bekerjasama dengan satu anggota kelompok saja Selalu menjawab maupun bertanya dengan guru tentang materi Sering menjawab maupun bertanya dengan guru tentang Keaktifan siswa materi Kadang-kadang menjawab maupun bertanya dengan guru tentang materi Selalu menjawab pertanyaan Menjawab pertanyaan Sering menjawab pertanyaan Kadang-kadang menjawab pertanyaan
Skor 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
181
Lampiran 19 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Mata Pelajaran Kelas Sekolah Kompetensi Dasar
: IPS Geografi : VIII : SMP Negeri 1 Ungaran : Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangannya Dalam Pembangunan Berkelanjutan Aspek Penilaian
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Nama Siswa
Perhatian Siswa Mengiku ti Pelajaran 3 2 1
Demonstrasi Didepan Kelas
Pemahaman Siswa
3
3
2
1
2
1
Semangat Siswa Dalam Berdisku si 3 2 1
Keaktifan Siswa 3
2
1
Menjawab Pertanya an 3
2
1
Jumlah Skor
Pencapaian
Keterangan
182
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. Penilaian :
Nilai =
Kriteria penilaian: 100 – 68 = Baik 67 – 33 = Cukup baik < 33 = Kurang baik
x 100
183
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Lampiran 20 REKAPITULASI OBSERVASI SISWA KELAS EKSPERIMEN OBSERVER I Aspek Penilaian Pertemuan 1 Nomor Kode AP 1 AP 2 AP 3 AP 4 AP 5 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 E–1 2 2 2 3 2 E–2 2 3 2 3 3 E–3 1 1 2 3 2 E–4 2 2 3 3 2 E–5 2 3 3 3 2 E–6 2 2 3 3 2 E–7 2 2 3 3 2 E–8 2 2 3 3 2 E–9 3 2 3 3 2 E – 10 3 3 3 3 3 E – 11 2 2 3 3 2 E – 12 2 2 3 3 2 E – 13 2 2 3 3 2 E – 14 2 2 3 3 3 E – 15 3 3 3 3 3 E – 16 2 2 3 3 3 E – 17 2 2 2 3 3 E – 18 2 3 2 2 2 E – 19 2 3 3 2 2 E – 20 2 2 3 3 3 E – 21 2 2 2 3 2 E – 22 2 3 2 2 3 E – 23 2 2 3 2 3 E – 24 2 2 3 3 2 E – 25 2 2 3 3 3 Jumlah 9 42 1 21 34 1 54 14 0 63 8 0 30 30 0 rata-rata 20,22222222 67%
AP 6 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2 3 3 3 24 32 1
184
No
Nomor Kode
AP 1 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
E–1 E–2 E–3 E–4 E–5 E-6 E-7 E-8 E-9 E - 10 E - 11 E - 12 E - 13 E - 14 E - 15 E - 16 E - 17 E - 18 E - 19 E - 20 E - 21 E - 22 E - 23 E - 24 E - 25 Jumlah rata-rata %
AP 2 2 2 2
1
3
1
3
0
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72
2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 30
2 2
3 1
27
Aspek Penilaian Pertemuan 2 AP 3 AP 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3
1
39
2 2 24
2 2
1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 0 75 21,16666667 71%
2
AP 5 1
3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
AP 6 1
0
0
3
2 2 2
1
1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48
3
0
33
2 2 2 2 2 26
1
185 No
Nomer Ko de
AP 1 3
1 E-1 2 E-2 3 E-3 4 E-4 5 E-5 6 E-6 7 E-7 8 E-8 9 E-9 10 E - 10 11 E - 11 12 E - 12 13 E - 13 14 E - 14 15 E - 15 16 E - 16 17 E - 17 18 E - 18 19 E - 19 20 E - 20 21 E - 21 22 E - 22 23 E - 23 24 E - 24 25 E - 25 Jumlah rata-rata %
AP 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40
3
2 2
1
3 2 2 3 2 2 2 2
3 3 3 3 3
15
Aspek Penilaian Pertemuan 3 AP 3 AP 4
0
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
14
0
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75
2
1
0 0 23,5 78%
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75
2
0
AP 5 1
0
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75
2
0
Jumlah
AP 6 1
0
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75
2
Kategori
78% 89% 72% 81% 85% 81% 81% 81% 83% 98% 91% 91% 91% 96% 96% 91% 89% 85% 87% 89% 83% 83% 87% 85% 87%
Baik
1 42 48 39 44 46 44 44 44 45 53 49 49 49 52 52 49 48 46 47 48 45 45 47 46 47
0
%
Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
0 72%
Baik
186
REKAPITULASI OBSERVASI SISWA KELAS EKSPERIMEN OBSERVER II
No
Nomor Kode
AP 1 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E - 10 E - 11 E - 12 E - 13 E - 14 E - 15 E - 16 E - 17 E - 18 E - 19 E - 20 E - 21 E - 22 E - 23 E - 24 E - 25 Jumlah rata-rata %
2 2
AP 2 1
3
3
2 2 2
1
1
1
2 3 3 3 3 3 1
2 2 2 2 2 1 1 1
2
2 1 1
2 2 32
7
2 3 3 3 3 3 3
3
1 1 1
2 2 2
3 1
6
2 2 2 34
1
6
3 3 3
2
1 3
3 2 2 2 2 2 2
2 2
3
2 2 2 2 2 2
3
3
1
2 2 2 2 2 2
6
Aspek Penilaian Pertemuan 1 AP 3 AP 4
3 3 3 51
AP 5 1
3 3 3
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 3 3 3 3 14 1 69 19,66666667 66%
2
AP 6 1
2 2 2
2
2
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2
1
3 3 3 3 3 3 3 69
1
1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2
3
1 2 2 2 2 3
4
0
12
2 2 38
2
187
No
Nomor Kode
AP 1 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E - 10 E - 11 E - 12 E - 13 E - 14 E - 15 E - 16 E - 17 E - 18 E - 19 E - 20 E - 21 E - 22 E - 23 E - 24 E - 25 Jumlah rata-rata %
2 2 2 2
AP 2 1
3
2 2
1
3
3 3 3
1
3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 3 2 2 2
3 3 3 3 3 3
3 3 2 2 2
2 2 2
2 2
16
3 3
0
27
2 2 30
1
1
3 3 3
2
3 3
3
2
48
2
AP 5 1
0 21,5 72%
1
0
45
2
1
2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4
3 3 3
2
2 3 3 3 3 3 3 3 69
2 2
AP 6
3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 18
3
2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3
2
3 3 3 51
Aspek Penilaian Pertemuan 2 AP 3 AP 4
3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 20
2 2 2 2 2 2 2 3
0
24
2 2 34
0
188 Nomor No Ko de
AP 1 3
1 E-1 2 E-2 3 E-3 4 E-4 5 E-5 6 E-6 7 E-7 8 E-8 9 E-9 10 E - 10 11 E - 11 12 E - 12 13 E - 13 14 E - 14 15 E - 15 16 E - 16 17 E - 17 18 E - 18 19 E - 19 20 E - 20 21 E - 21 22 E - 22 23 E - 23 24 E - 24 25 E - 25 Jumlah rata-rata %
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
AP 2 1
3
3 2 2 2 3 3
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2
3
2 2 2 2 3
2 3 3 2 2 18 38
Aspek Penilaian Pertemuan 3 AP 3 AP 4
2 3 3
0 12
2 2 42
Kategori AP 5
AP 6
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 72 2 0 75 0 0 72 2 0 60 10 0 22,38888889 75%
Jumlah
45 49 32 47 48 47 46 48 46 53 42 46 46 52 52 47 47 37 42 44 45 44 49 45 45 1144 71%
%
83% 91% 59% 87% 89% 87% 85% 89% 85% 98% 78% 85% 85% 96% 96% 87% 87% 69% 78% 81% 83% 81% 91% 83% 83%
Kategori
Sangat Baik Sangat Baik Cukup Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
Baik
189
Lampiran 21 UJI KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN Hipotesis
:
: μ < 75 (Belum mencapai ketuntasan belajar)
Ho
Ha: μ ≥ 75 (Sudah mencapai ketuntasan belajar) Uji Hipotesis : Untuk menguji hipotesis digunakan rumus
t
:
x - o s n
Ha diterima apabila t
> t(1-α):(n-1)
Sumber variasi
Nilai
Jumlah n
2018 25
x Varians (s2) Standart deviasi (s)
80,73 31,4738 5,61
Berdasarkan rumus di atas diperoleh : t =
= 5,1044
Pada α = 5% dengan dk = 25 – 1 = 24, diperoleh t(0,95)(24) = 2,0639
2,06
5,104
Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajarnya lebih dari 75 atau telah mencapai ketuntasan belajar.
190
UJI KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS KONTROL Hipotesis
:
: μ < 75 (Belum mencapai ketuntasan belajar)
Ho
Ha: μ ≥ 75 (Sudah mencapai ketuntasan belajar) Uji Hipotesis : Untuk menguji hipotesis digunakan rumus
t
:
x - o s n
Ha diterima apabila t
> t(1-α):(n-1)
Sumber variasi
Nilai
Jumlah n
1800 25
x Varians (s2) Standart deviasi (s)
72,00 23,5537 4,85
Berdasarkan rumus di atas diperoleh : t =
= -3,0907
Pada α = 5% dengan dk = 25 – 1 = 24, diperoleh t(0,95)(24) = 2,0639
-3,0907
2,6
Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajarnya kurang dari 75 atau belum mencapai ketuntasan belajar.
191
PERBANDINGAN DATA NILAI TES EVALUASI KELOMPOK EKSPERIMEN DENGAN KELOMPOK KONTROL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 S n1 x1 Tuntas Belum Klasikal
Eksperimen Kode NILAI Kriteria E-01 77,27 Tuntas E-02 86,36 Tuntas E-03 86,36 Tuntas E-04 90,91 Tuntas E-05 81,82 Tuntas E-06 86,36 Tuntas E-07 86,36 Tuntas E-08 77,27 Tuntas E-09 68,18 Belum Tuntas E-10 86,36 Tuntas E-11 77,27 Tuntas E-12 86,36 Tuntas E-13 86,36 Tuntas E-14 81,82 Tuntas E-15 77,27 Tuntas E-16 72,73 Belum Tuntas E-17 77,27 Tuntas E-18 77,27 Tuntas E-19 77,27 Tuntas E-20 81,82 Tuntas E-21 72,73 Belum Tuntas E-22 77,27 Tuntas E-23 86,36 Tuntas E-24 81,82 Tuntas E-25 77,27 Tuntas = 2018,18 = 34 = = = =
80,73 22 3 88,00%
88,00% 12,00% Terpenuhi
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 S n2
Kode K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 = =
x2 s2 2 s2
= = =
Kontrol NILAI 68,18 72,73 77,27 68,18 77,27 72,73 68,18 68,18 72,73 72,73 59,09 68,18 72,73 72,73 72,73 77,27 81,82 77,27 72,73 77,27 72,73 68,18 72,73 72,73 63,64 1800 34 72,00 6 19 24,0%
Selisih Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas
24,00% 76,00% Belum Terpenuhi
192
Lampiran 22 ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL) BERBASIS HANDOUT Petunjuk Pengisian: 1. Isilah dengan memberi tanda (√) pada kolom yang telah tersedia. 2. Jawablah pernyataan dibawah ini dengan teliti dan sesuai dengan kehendak hati. 3. Jawaban saudara pada angket ini tidak akan mempengaruhi nama baik dan nilai anda pada mata pelajaran karena hanya bersifat pendapat.
Adapun keterangannya sebagai berikut: Skor 4 : Sangat setuju
Skor 3 : Setuju
Skor 2 : Kurang setuju
Skor 1 : Tidak setuju
No 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pertanyaan Anda menyukai pembelajaran IPS Geografi dengan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout Anda dapat belajar dengan baik pada Proses Belajar Mengajar (PBM) yang menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout Melalui metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout dapat mengurangi kesulitan belajar anda Anda dapat mengemukakan pertanyaan melalui metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout tidak dilakukan secara berkelompok Melalui metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan berkomunikasi anda
Skor 4
3
2
1
193
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Setujukah anda jika digunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout pada mata pelajaran IPS Geografi Metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout menjadikan kegiatan belajar terasa menyenangkan Melalui metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout, anda menjadi aktif dalam mengikuti pelajaran Melalui metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout, anda dapat memahami materi pelajaran Dalam mengikuti proses belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout anda dapat menemukan pengetahuan-pengetahuan baru Dengan menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout dapat meningkatkan kreatifitas anda dalam mengikuti pembelajaran Tidak ada paksaan dari pihak manapun disaat anda mengikuti proses belajar-mengajar menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout Melalui metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout penerimaan secara individu lebih efektif Sekolah sudah memberikan fasilitas yang memadai untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar dengan metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout Ungaran, 4 Juni 2013
Responden
194
Lampiran 23 REKAPITULASI ANGKET KETERTARIKAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN No
Kode
Nomor Angket 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Total
15
%
Kategori
1
E-1
4
3
3
4
1
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
51
85%
Sangat Tertarik
2
E-2
4
3
3
4
1
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
50
83%
Sangat Tertarik
3
E-3
4
3
3
4
1
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
50
83%
Sangat Tertarik
4
E-4
4
4
3
4
1
4
4
3
3
3
3
3
3
3
1
46
77%
Tertarik
5
E-5
4
3
3
4
1
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
50
83%
Sangat Tertarik
6
E-6
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
44
73%
Tertarik
7
E-7
4
3
4
4
2
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
52
87%
Sangat Tertarik
8
E-8
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
4
4
51
85%
Sangat Tertarik
9
E-9
3
4
3
4
2
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
51
85%
Sangat Tertarik
10
E - 10
4
3
3
4
2
4
4
3
3
4
4
4
4
3
4
53
88%
Sangat Tertarik
11
E - 11
4
3
3
3
1
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
51
85%
Sangat Tertarik
12
E - 12
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
75%
Tertarik
13
E - 13
3
2
2
2
1
3
3
4
3
3
4
4
4
3
2
43
72%
Tertarik
14
E - 14
3
3
4
4
4
4
4
2
3
3
2
2
4
4
3
49
82%
Sangat Tertarik
15
E - 15
3
4
3
4
4
3
2
4
3
3
4
2
4
3
4
50
83%
Sangat Tertarik
16
E - 16
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
44
73%
Tertarik
17
E - 17
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
48
80%
Tertarik
18
E - 18
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
60
100%
Sangat Tertarik
19
E - 19
3
3
3
2
2
3
2
3
3
2
3
2
3
2
3
39
65%
Tertarik
20
E - 20
4
3
3
4
1
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
53
88%
Sangat Tertarik
195
21
E - 21
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
60
100%
Sangat Tertarik
22
E - 22
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
60
100%
Sangat Tertarik
23
E - 23
4
3
3
4
1
4
3
4
4
4
3
3
4
3
4
51
85%
Sangat Tertarik
24
E - 24
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
60
100%
Sangat Tertarik
E - 25 Jumlah
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
60
100%
Sangat Tertarik
91
81
81
90
59
91
85
91
87
89
90
81
88
83
84
1271
Persentase
91%
81%
81%
90%
59%
91%
85%
91%
87%
89%
90%
81%
88%
83%
84%
25
85%
sangat tertarik
196
No.
Lampiran 24 KRITERIA PENSKORAN KINERJA GURU METODE PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL) BERBASIS HANDOUT Mata Pelajaran : IPS Geografi Kelas : VIII Sekolah : SMP Negeri 1 Ungaran Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup Dan Upaya Penanggulangannya Dalam Pembangunan Berkelanjutan Kriteria Penskoran : Skor 4 = Sangat baik Skor 3 = Baik Skor 2 = Cukup baik Skor 1 = Kurang baik Aspek Penilaian Kriteria Perhatian semua siswa dalam kelas tertuju pada guru
1.
2.
3.
Memotivasi atau membangkitkan Perhatian siswa tertuju pada guru minat siswa Adanya perhatian dari siswa Tidak diperhatikannya kehadiran guru Menguasai topik sebelumnya menghubungkannya Menghubungkan topik
4 3 2 1
dan
terdahulu yang bisa menghubungkan topik sebelumnya merupakan prasyarat untuk Masih terlihat kaku dalam menghubungkan topik berikutnya sebelumnya
dapat
topik
2
Terlihat kaku dalam menghubungkan topik sebelumnya
1
Sudah siap sedia sebelum jam pelajaran tiba
4
Telah menyiapkan alat dan bahan dari Datang tepat diawal jam pelajaran tanpa persiapan metode pembelajaran Students Centered Ada yang terlupakan Learning (SCL) berbasis handout
Mengkondisikan siswa aktif belajar
4 3
Tidak siap 4.
Skor
Siswa aktif belajar dan pembelajaran
3 2 1
berdiskusi selama proses
4
197
Siswa aktif berdiskusi
3
Ada beberapa siswa yang tidak kondusif
2
Siswa tidak kondusif, ramai sendiri
1
Memberi pertanyaan dan menjawab dengan jawaban yang baik dimana dapat mengarahkan siswa ke pemahaman 4 selajutnya
5.
Memberikan penegasan pertanyaan dan Sekedar memberi pertanyaan dan menjawab jawaban yang Tidak dapat menjawab, mengelak dibuat secara arif mengabaikan pertanyaan dan diam saja
3 2 1
6.
Memahami, mengelola, dan mengarahkan jawaban siswa untuk mendapat pemahaman berikutnya Memahami jawaban menerima jawaban siswa dan membahasnya alternatif siswa hanya sekedar mendengarkan Tidak terima dengan jawaban hasil pemahaman siswa
4
7.
lebih dari tiga kali Memberikan kesempatan siswa untuk berpikir, dua atau tiga kali kesempatan saja merumuskan gagasan, mengungkapkan pikiran, dan Sekali membantu kesulitan belajar Tidak pernah Kelas kondusif, diskusi dan pembelajaran berjalan lancar Telah mengelola kelas Hanya beberapa yang kondusif dengan baik Kelas ramai, gaduh sendiri Siswa ramai hingga keluar kelas Membimbing siswa untuk dapat menyimpulkan materi secara bersama-sama Membimbing siswa Hanya guru yang menyimpulkan menyimpulkan materi ketika siswa menyimpulkan, guru diam saja tidak dilaksanakan Memberikan tugas Selalu untuk pertemuan Sering berikutnya Terkadang, bila ingat
4 3 2 1
8.
9.
10.
4 3 2 1
3
2
1
4 3 2 1 4 3 2
198
11.
12.
13.
14.
Tidak Berpenampilan pantas, selayaknya guru Rapi Penampilan Penampilan tidak rapi dan kurang layak untuk mengajar Tidak pantas, tidak rajin Dimanfaatkan dengan baik Penggunaan papan Digunakan sebagian tulis Hanya digunakan sesekali Tidak digunakan Disiplin Kekurangan jam pelajaran hingga memakan jam pelajaran Pengelolaan waktu berikutnya pelajaran Belum mampu memanfaatkan/ mengelola waktu Tidak bisa mengelola waktu Digunakan dan dimanfaatkan dengan baik Penggunaan media Kurang dalam penggunaannya pembelajaran Hanya dipakai diawal atau akhir pelajaran (handout) Tidak digunakan
1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
199
Lampiran 25 LEMBAR PENGAMATAN KINERJA GURU METODE PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL) BERBASIS HANDOUT Nama Guru Praktikan : M. Muzamzam Diar Achda Kelas : VIII (Delapan) Mata Pelajaran : IPS Berilah tanda (√) untuk setiap aspek yang diamati pada kolom skor sesuai dengan kriteria penskoran sebagai berikut: Skor 4 : Sangat baik
Skor 3
: Baik
Skor 2
: Cukup baik
Skor 1
: Kurang baik
No
Aspek Yang Diamati 1
1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8.
9. 10.
A. Pendahuluan apakah guru: Memotivasi atau membangkitkan minat siswa Menghubungkan topik terdahulu yang merupakan prasyarat untuk topik berikutnya Telah menyiapkan alat, bahan, dari metode pembelajaran Students Centered Learning (SCL) berbasis handout
B. Kegiatan Inti apakah guru: Mengkondisikan siswa aktif belajar Memberikan penegasan pertanyaan dan jawaban yang dibuat secara arif Memahami jawaban alternatif siswa Memberikan kesempatan siswa untuk berpikir, merumuskan gagasan, mengungkapkan pikiran, dan membantu kesulitan belajar Telah mengelola kelas dengan baik C. Penutup apakah guru: Membimbing siswa menyimpulkan materi Memberikan tugas untuk pertemuan berikutnya
Skor 2 3
4
200
11. 12. 13. 14
D. Kesan Terhadap Guru Mengajar Penampilan Penggunaan papan tulis Pengelolaan waktu pelajaran Penggunaan media pembelajaran (handout) Ungaran, 30 Mei 2013 Observer Guru Pamong
Ana Prastiwi, S.Pd. NIP. 19730921200604 2 008
201
Lampiran 26 REKAPITULASI OBSERVASI KINERJA GURU METODE PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL) BERBASIS HANDOUT OBSERVER I Aspek Yang Diam ati
No 1
A1
2
A2
3
A3
4
B1
5
B2
6
B3
7
4
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Skor
Skor
Skor
3
2
1
4
2
3
2
1
4
3
∑ 2
%
Kategori
1
3
3
8
67%
Baik
3
3
9
75%
Baik
4
12
100%
Sangat Baik
3
4
9
75%
Baik
3
4
10
83%
Sangat Baik
2
3
4
9
75%
Baik
B4
2
3
4
9
75%
Baik
8
B5
2
3
4
9
75%
Baik
3 4
4 2 3
9
C1
2
3
4
9
75%
Baik
10
C2
2
3
4
9
75%
Baik
11
D1
2
4
4
10
83%
Sangat Baik
12
D2
2
4
4
10
83%
Sangat Baik
13
D3
2
4
4
10
83%
Sangat Baik
14
D4 ∑
4
4
11
92%
Sangat Baik
80 %
Sangat Baik
3 4
9
20
0
20
27
0
0
48
6
0
Rata-rata
59 %
84 %
90 %
Kriteria
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
76% - 100% 51 % - 75 % 26 % - 50 % 1 % - 25 %
Kriteria Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik
0
202
REKAPITULASI OBSERVASI KINERJA GURU METODE PEMBELAJARAN STUDENTS CENTERED LEARNING (SCL) BERBASIS HANDOUT OBSERVER II Aspek Yang Diam ati
No 1
A1
2
A2
3
A3
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Skor
Skor
Skor
4
3
2 2
5
B2
2
6
B3
2
7
B4
8
B5
9
C1
10
C2
11
D1 D3
14
D4 ∑
1
4
Kategori
10
83%
Sangat Baik
8
67%
Baik
1
3 4
10
83%
Sangat Baik
3
4
9
75%
Baik
3
7
58%
Baik
3
8
67%
Baik
4
7
58%
Baik
4
11
92%
Sangat Baik
8
67%
Baik
3 2 4
2
2
4
2
3
3
%
3
1 3
3
3
3
4
10
83%
Sangat Baik
3
3
4
10
83%
Sangat Baik
3
4
11
92%
Sangat Baik
4
8
67%
Baik
4
10
83%
Sangat Baik
76 %
Sangat Baik
4 2
2
3 4
2
3
3
B1
13
3 3
4
D2
4
3
2
12
1
∑
3
18
12
1
4
30
6
0
40
12
0
Rata-rata
63 %
71 %
93 %
Kriteria
Baik
Baik
Sangat Baik
76% - 100% 51 % - 75 % 26 % - 50 % 1 % - 25 %
Kriteria Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik
0
127
203
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1.1. Siswa kelas eksperimen
Gambar 1.2. Siswa kelas kontrol
Sumber: Dokumentasi peneliti
Sumber: Dokumentasi peneliti
Gambar 1.3. Suasana kelas eksperimen
Gambar 1.4. Suasana kelas kontrol
Sumber: Dokumentasi peneliti
Sumber: Dokumentasi peneliti
Gambar 1.5. Suasana siswa kelas Eksperimen mengisi angket Sumber: Dokumentasi peneliti
Gambar 1.6. SMP Negeri 1 Ungaran Sumber: Dokumentasi peneliti