EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL DISCOVERY LEARNING MATA PELAJARAN GEOGRAFI POKOK BAHASAN PELESTARIAN LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PADA SISWA KELAS XI IIS SMA NEGERI 1 PURBALINGGA TAHUN 2014/2015
SKRIPSI Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Indri Muldiyanto Putri NIM. 3201411137
JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S Arrahman) “Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri” (Ibu Kartini) “Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan Dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau” (Soe Hok Gie)
PERSEMBAHAN: 1. Bapak Muldiyanto dan Mama Ismiyati yang bekerja keras demi anak-anaknya, tulus mendoakan, memberi kasih sayang, memberi nasehat, dan pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran hidup. 2. Irfan Mikola Muldiyanto Putra yang selalu membuat saya termotivasi untuk senantiasa menjadi kakak yang terbaik yang ia miliki. 3. Mbah Putri dan Mbah Kakung yang selalu memberikan inspirasi kehidupan, semoga senantiasa sehat. 4. Bapak dan Ibu Guru saya yang telah membekali ilmu dan keteladanan penuh kesabaran. 5. Teman-teman Geografi angkatan 2011 yang telah memberi warna dalam hidup dan pengalaman-pengalaman yang mengesankan. 6. Teman-teman Kost45. 7. Almamater tercinta UNNES.
v
PRAKATA Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, taufik dan hidayahNya, sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Efektivitas Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning Mata Pelajaran Geografi Pokok Bahasan Pelestarian Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Siswa Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Purbalingga Tahun Pelajaran 2004/2015” dapat diselesaikan dengan baik sebagai persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada : 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., selaku rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang. 2. Dr. Subagyo, M.Pd., selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang
yang
telah
memberikan
ijin
dan
kesempatan
untuk
melaksanakan penelitian. 3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si., selaku Ketua Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang dan selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar telah memberikan bimbingan, pengarahan, masukan, kemudahan, dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 4. Para dosen dan karyawan jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang atas ilmu yang banyak memberikan keilmuan dan pengalaman selama menempuh studi di Universitas Negeri Semarang. 5. Drs. Kustomo selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Purbalingga yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Purbalingga.
vi
6. Dwi Ninayaroh, S.Pd selaku guru mata pelajaran Geografi yang selalu mendampingi
peneliti
dalam
proses
penelitian
dan
memberikan
pengarahan serta masukan dalam penelitian sehingga peneliti dapat belajar dengan baik. 7. Siswa SMA Negeri 1 Purbalingga, khususnya kelas XI IIS1, XI IIS2, XI 1IS 3 yang bersedia menjadi responden dalam penelitian. 8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak dapat menyebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengingat segala keterbatasan, kemampuan, dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, saransaran demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Semarang, Juni 2015
Penulis
vii
SARI Putri, Indri Muldiyanto. 2015. Efektivitas Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning Mata Pelajaran Geografi Pokok Bahasan Pelestarian Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Siswa Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Purbalingga Tahun 2014/2015. Skripsi. Semarang: Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. 163 halaman. Kata Kunci: Model Discovery Learning, Pendekatan saintifik, Hasil belajar Penggunaan model pembelajaran sangat mendukung proses pemahaman siswa namun dalam proses belajar mengajar masih banyak ditemui guru hanya menggunakan model pembelajaran konvensional atau ceramah yang menempatkan guru sebagai pusat informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan pendekatan saintifik model discovery learning membantu siswa mencapai ketuntasan hasil belajar dan mengetahui tanggapan siswa mengenai pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik model discovery learning. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Purbalingga. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian “control group pre-test pos-test”. Sampel penelitian ini adalah 69 siswa yang terbagi menjadi 2 kelas. Penentuan sampel dengan teknik cluster random sampling. Kelas XI IIS 1 dan XII IIS 3 terpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran geografi pokok bahasan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, sedangkan variabel bebasnya adalah pembelajaran dengan pendekatan saintifik model discovery learning. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif presentase dan uji perbedaan dua rata-rata (uji t). Hasil penelitian ini menunjukan hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Dibuktikan dengan Uji-t dengan hasil thitung > ttabel yaitu 4,115 > 2,033 sehingga Ho ditolak. Pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik model discovery Learning diperoleh hasil posttest dengan nilai rata-rata 81,88 dan pembelajaran dengan model konvensional diperoleh nilai rata-rata 76,22. Hasil angket tanggapan siswa menyataka skor rata –rata 30,15% menyatakan setuju. Saran dalam penelitian ini adalah penggunaan model discovery learning dengan pendekatan saintifik dapat menjadi variasi dalam pembelajaran yang inovatif/ bervariasi, agar pembelajaran tidak monoton dan pembelajaran berlangsung secara menyenangkan.
viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii PERNYATAAN .............................................................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v PRAKATA
.................................................................................................. vi
SARI .............................................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6 E. Penegasan Istilah ................................................................................... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kajian Pustaka Efektivitas Pembelajaran ............................................................... 11 Pendekatan Saintifik...................................................................... 14 Discovery Learning ....................................................................... 20 Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning ......................... 23 Belajar dan Pembelajaran .............................................................. 24 Materi Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan ....................................................... 26 B. Penelitian Terdahulu yang Relevan .................................................... 31
ix
C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 32 D. Hipotesis.............................................................................................. 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ......................................................................... 34 B. Lokasi Penelitian ................................................................................. 36 C. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 36 D. Variabel Penelitian .............................................................................. 37 E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 38 F. Langkah-langkah Dalam Penelitian .................................................... 39 G. Analisis Instrumen Penelitian ............................................................. 40 H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Purbalingga ................................... 54 B. Hasil Penelitian ................................................................................... 57 C. Pembahasan ......................................................................................... 74 BAB C SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ............................................................................................. 82 B. Saran .................................................................................................... 83 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 84 LAMPIRAN ................................................................................................... 86
x
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1. Desain Penelitian Eksperimen. ...................................................... 34 Tabel 3.2. Populasi Penelitian ......................................................................... 36 Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas.......................................................................... 41 Tabel 3.4. Hasil Uji Daya Beda Butir Soal ..................................................... 44 Tabel 3.5. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal ........................................ 45 Tabel 3.6. Hasil Uji Coba Soal........................................................................ 46 Tabel 3.7. Kriteria Angket Tanggapan Siswa ................................................. 51 Tabel 3.8. Frekuensi Angket Tanggapan Siswa .............................................. 52 Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 58 Tabel 4.2. Hasil Normalitas Data Pre-test ...................................................... 65 Tabel 4.3. Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Pre-test ............................ 66 Tabel 4.4. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Pre-test .................................. 66 Tabel 4.5. Hasil Rata- rata Nilai Pre-test ........................................................ 67 Tabel 4.6. Hasil Normalitas Data Post-test ..................................................... 68 Tabel 4.7. Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Data Post-test ........................... 69 Tabel 4.8. Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Nilai Post-test ........................ 69 Tabel 4.9. Hasil Rata-rata Nilai Post-test........................................................ 71 Tabel 4.10. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Post-test ............................. 71 Tabel 4.11. Hasil Angket Tanggapan Siswa ................................................... 72
xi
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik ...................................... 17 Gambar 2.2. Kerangka Berpikir ...................................................................... 33 Gambar 4.1. Pelaksanaan Pre-test pada Kelas Eksperimen ............................ 60 Gambar 4.2. Peserta Didik Melakukan Kegiatan Diskusi............................... 60 Gambar 4.3. Siswa Melakukan Observasi di Luar Ruangan .......................... 61 Gambar 4.4. Pelaksanaan Pre-test pada Kelas Kontrol .................................. 63 Gambar 4.5. Proses Pembelajaran Kelas Kontrol ........................................... 64 Gambar 4.6. Persiapan Mengerjakan Post-test Kelas Kontrol ........................ 64 Gambar 4.8. Diagram Angket Tanggapan Siswa ............................................ 73
xii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba XI IIS 2 ............................. 86 Lampiran 2. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol XI IIS 1 ............................... 87 Lampiran 3. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen XI IIS 3 ........................ 88 Lampiran 4. Kisi-kisi Instrumen Soal Uji Coba.............................................. 89 Lampiran 5. Instrumen Penelitian Soal Uji Coba ........................................... 91 Lampiran 6. Lembar Jawaban Uji Coba ......................................................... 99 Lampiran 7. Kunci Jawaban Soal Uji Coba .................................................. 100 Lampiran 8. Analisis Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, Daya Pembeda Soal Uji Coba ........................................................... 101 Lampiran 9. Perhitungan Validitas Soal ....................................................... 103 Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba .................................. 105 Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Soal .................................................. 106 Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ..................................... 108 Lampiran 13. Kisi-Kisi Soal Pre-test dan Post-test ...................................... 110 Lampiran 14. Instrumen Penelitian Soal Pre-test dan Post-test ................... 112 Lampiran 15. Kunci Jawaban Soal Pre-test dan Post-test ............................ 117 Lampiran 16. Hasil Nilai Pre-test Kelas Kontrol XI IIS 1 ........................... 119 Lampiran 17. Hasil Nilai Post-test Kelas Kontrol XI IIS 1 .......................... 120 Lampiran 18. Hasil Nilai Pre-test Kelas Eksperimen XI IIS 3 ..................... 121 Lampiran 19. Hasil Nilai Post-test Kelas Eksperimen XI IIS 3 ................... 122 Lampiran 20. Uji Normalitas Data Nilai Pre-test Kelas Eksperimen ........... 123 Lampiran 21. Uji Normalitas Data Nilai Pre-test Kelas Kontrol.................. 124 Lampiran 22. Uji Kesamaan Varians Nilai Pre-test ..................................... 125 Lampiran 23. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Hasil Pre-test Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................ 126 Lampiran 24. Uji Normalitas Data Nilai Post-test Kelas Eksperimen......... 127 Lampiran 25. Uji Normalitas Data Nilai Post-test Kelas Kontrol ................ 128 Lampiran 26. Uji Kesamaan Varians Nilai Post-test .................................... 129
xiii
Lampiran 27. Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Hasil Post-test Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........................ 130 Lampiran 28. Perhitungan Persentase Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen .................................. 131 Lampiran 29. Perhitungan Presentase Ketuntasan Belajar Kelas Kontrol ......................................... 132 Lampiran 30. Kisi-kisi Instrumen Angket .................................................... 133 Lampiran 31. Angket Tanggapan Siswa ....................................................... 134 Lampiran 32. Rekapitulasi Perhitungan Angket Tanggapan Siswa .............. 136 Lampiran 33. Silabus Kelas Eksperimen ...................................................... 138 Lampiran 34. RPP Kelas Eksperimen ........................................................... 143 Lampiran 35. RPP Kelas Kontrol.................................................................. 151 Lampiran 36. Peta Lokasi Penelitian ............................................................ 158 Lampiran 37. Surat Keterangan Penetapan Dosen Pembimbing .................. 159 Lampiran 38. Surat Ijin Penelitian ................................................................ 160 Lampiran 39. Surat Keterangan Penelitian ................................................... 161
xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan
merupakan
usaha
sadar
dan
terencana
untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Suatu rumusan nasional tentang pendidikan dalam UU RI No. 2 Tahun 1989, Bab I, Pasal I dikemukakan sebagai berikut: “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang”. Untuk menuju kearah efisiensi dalam mengelola pendidikan dalam proses pengajaranya siswa harus mampu aktif dan mandiri. Peserta didik harus dapat menemukan sendiri dan mentransformasi informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi (Trianto, 2007: 13). Geografi dari ilmu sosial mempunyai bahan kajian tentang variasi keruangan di muka bumi, yang secara lebih lengkap dikemukakan bahwa Geografi merupakan disiplin ilmu yang menganalisis variasi keruangan dalam artian kawasan-kawasan (region) dan hubungan antar variabel-variabel keruangan (Suharyono, 1990: 5). Pengajaran Geografi pada hakikatnya adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa mengenali dan memahami gejala alam dan kehidupn dalam
kaitanya
dengan
keruangan
1
dan
kewilayahan.
2
Pendidikan modern, proses pengembangan potensi dan penanaman nilai yang dilakukan senantiasa dilakukan dengan memperhatikan aspekaspek perkembangan fisik, psikis dan sosial peserta. Hal ini menjadi tantangan tersendiri di dunia pendidikan. Pendidikan harus senantiasa dinamis seiring dengan kemajuan teknologi dan mampu mengimbangi perubahan-perubahan yang terjadi sebagai tantangan global. Untuk memenuhi tantangan global maka perlu diadakanya perbaikan pendidikan. Proses belajar-mengajar yang baik adalah proses terciptanya interaksi guru dan peserta didik. Proses interaksi dapat terjadi bila guru mampu mendorong siswa agar terdorong oleh keinginanya sendiri guna menerapkan dan mengamalkan materi yang disampaikan guru. Selama ini dalam pembelajaran guru menjelaskan materi masih banyak mengunakan ceramah, hal ini membuat siswa bersifat pasif dan berperan
sebagai
pendengar.
Tidak
adanya
keberagaman
dalam
memberikan materi membuat fungsi guru hanya sebagai alat mentransfer ilmu tanpa mengedepankan apakah murid merasa materi tersebut bermakna dan penting. Penyempurnaan kurikulum sering dilakukan, adanya penyempurnaan kurikulum dari tahun ke tahun. Dalam undangundang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan “Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara- cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Dari yang dimaksudkan menurut UUD nomor
3
20 tahun 2003 Kurikulum 2013 memenuhi kedua dimensi tersebut, sebagaimana amanah yang tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional 2010-2014 dalam bidang pendidikan yang menyatakan bahwa salah satu substansi inti program bidang pendidikan adalah penataan ulang kurikulum sekolah sehingga dapat mendorong penciptaan hasil pendidikan yang mampu menjawab kebutuhan sumberdaya manusia untuk mendukung pertumbuhan nasional dan daerah. Kurikulum 2013 dirancang dengan model pendekatan ilmiah berbasis karakter dan kompetensi, salah satu kunci sukses yang menentukan keberhasilan implementasi kurikulum 2013 menurut Mulyasa (2013: 41) adalah kreativitas guru. Guru dituntut untuk berlaku sekreatif mungkin demi terwujudnya satu kegiatan pembelajaran sesuai konsep dan karakteristik kurikulum. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan scientific. Pendekatan scientific dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Permendikbud nomor 65 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ilmiah pendekatan scientific. Pembelajaran discovery learning merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh
4
kemampuan peserta didik untuk mencari dan mnyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku (Hanafiah dan Suhana, 2009: 77), dalam pembelajaran discovery learning dituntut siswalah yang berdominasi dalam satu permasalahan dalam pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator. Seorang mengajar dalam model ini harus menjelaskan tugas apa yang harus peserta didik lakukan, apa tujuan dari tugas yang diberikanya itu lalu kemana mereka harus mencari informasi, mengolah membahas dalam kelompoknya masingmasing (Rrosyada, 2007: 92). Pendidikan berkembang sesuai zaman dan tuntutan global agar tetap mengacu pada Standar Proses meliputi Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi dan tentunya tetap menjadikan siswa berpikir secara ilmiah sesuai dengan ketentuan mengamati, menanya, menalar, merumuskan, menyimpulkan, mengkomunikasikan. Penggabungan keduanya akan membuat peserta didik mampu menalar materi dengan baik dan menemukan fakta-fakta sendiri yang kompleks. Penulis memilih SMA Negeri 1 Purbalingga sebagai objek penelitian di karenakan SMA Negeri 1 Purbalingga merupakan salah satu sekolah yang tetap menggunakan Kurikulum 2013. Sehingga dalam pembelajarannya pun disesuaikan dengan Kurikulum 2013. Namun dalam pelaksanaan pendekatan saintifik ini belum sepenuhnya di kolaborasikan dengan model pembelajaran lain. Maka peneliti akan meneliti dengan
5
menambahkan pendekatan model discovery learning dalam pendekatan saintifik, agar menjadikan peserta didik diharapkan lebih aktif dalam proses belajar-mengajar. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Efektivitas pendekatan saintifik model discovery learning mata pelajaran geografi pokok bahasan lingkungan hidup dan pelestarianya pada siswa kelas XI IIS SMA N 1 Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah hasil belajar antara pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik model discovery learning dengan pembelajaran konvensional? 2. Apakah penggunaan pendekatan saintifik model discovery learning membantu siswa dalam mencapai ketuntasan hasil belajar pokok bahasan pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan? 3. Bagaimana tanggapan siswa mengenai pendekatan saintifik model discovery learning ?
6
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk
mengetahui
hasil
belajar
antara
pembelajaran
yang
menggunakan pendekatan saintifik model discovery learning dengan pembelajara konvensional. 2. Untuk mengetahui penggunaan pendekatan saintifik model discovery learning membantu siswa mencapai ketuntasan hasil belajar pokok bahasan pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. 3. Untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai pendekatan saintifik model discovery learning. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam dunia pendidikan, sebagai tambahan referensi dibidang pendidikan, khususnya pendekatan saintifik model discovery learning dalam proses belajar mengajar di sekolah. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini mempu memberikan manfaat: a. Bagi Peneliti Menambah
pengetahuan
dalam
bidang
pendidikan
khususnya mengenai kajian pendekatan saintifik mata pelajaran
7
geografi pokok bahasan lingkungan hidup dan pelestarianya yang nantinya akan menjadi bekal peneliti sebagai calon tenaga pendidik. b. Bagi Guru Penelitian ini dapat memberikan masukan dan motivasi dalam upaya meningkatkan penerapan kurikulum 2013 dan penerapan pendekatan saintifik model discovery learning demi tercapainya pembelajaran yang lebih baik di masa mendatang. c. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi sekolah dalam rangka peningkatan kualitas hasil belajar dan peningkatan kualitas sekolah. E. Penegasan Istilah Penegasan istilah digunakan untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran terhadap istilah yang digunakaan dalam penelitian ini, maka diperlukan upaya penegasan istilah untuk membatasi ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Efektivitas Pengertian efektivitas secara umum menunjukkan sampai mana seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektivitas yang di kemukakan oleh Hidayat dalam Warsita (2008: 289), yang mengatakan bahwa “efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa
8
jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai dimana makin
besar
persentase
target
yang
dicapai
makin
tinggi
efektivitasnya”. Dalam penelitan ini efektivitas yang di maksudkan adalah tercapainya
tujuan
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
discovery learning dengan cara diskusi dan observasi lapangan mata pelajaran Geografi pokok bahasan pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan siswa kelas XI IIS SMA Negeri 1 Purbalingga. 2. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan pembelajaran memiliki arti suatu sudut pandang tentang proses pembelajaran
yang masih dalam arti umum
yang
didalamnya dapat mewadahi, menguatkan, memberikan inspirasi. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secra aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang di “temukan” (Daryanto, 2014:51).
9
3. Mata Pelajaran Geografi Mata pelajaran Geografi membangun dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang variasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan pada muka bumi. Tujuan mata pelajaran Geografi seperti yang tertuang dalam lampiran Permendiknas tahun 22 tahun 2006 tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk jenjang pendidikan SMA sebagai berikut: Memahami pola spasial, lingkungan dan kewilayahan serta proses yang berkaitan, menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi, mengkomunikasikan
dan
menerapkan
pengetahuan
Geografi,
menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan memanfaatkan sumber daya alam secara arif serta memiliki toleransi terhadap keragaman budaya masyarakat. 4. Discovery learning Discovery
learning
merupakan
suatu
rangkaian
kegiatan
pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku (Hanafi, Suhana 2009: 77). Yang dimaksud discovery learning dalam penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran dimana proses pengajaran
10
akan berpindah dari sudut teacher learning dominated menjadi student learning dominated. 5. Hasil Belajar Hasil belajar menurut Suprijono (2010:5) adalah pola-pola perbuatan,
nilai-nilai,
pengertian,
sikap-sikap,
apresiasi
dan
keterampilan. “Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar pada suatu sekolah atau kelas tergantung pada diri individu dan bagaimana cara guru dalam mengajar”(Rifa’i 2012: 85).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Pustaka 1. Efektivitas Pembelajaran a. Pengertian dan Prinsip-prinsip Efektivitas Pembelajaran Warsita (2008: 287) suatu kegiatan dikatakan efektif bila kegiatan itu dapat diselesaikan pada waktu yang tepat dan mencapai tujuan yang diinginkan. Efektivitas menekankan pada perbandingan antara rencana dengan tujuan yang dicapai. Oleh karena itu, efektivitas pembelajaran sering kali diukur dengan tercapainya tujuan pembelajaran, atau dapat pula diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu situasi. Miarso dalam Warsita (287: 287) pembelajaran yang efektif adalah belajar yang bermanfaat dan bertujuan bagi peserta didik, melalui pemakaian prosedur yang tepat. Pengertian ini mengandung dua indikator, yaitu terjadinya belajar pada peserta didik dan apa yang dilakukan guru. Oleh karena itu, prosedur pembelajaran yang dipakai oleh guru dan terbukti peserta didik belajar akan dijadikan fokus dalam usaha untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dick dan Reiser dalam Warsita (2008: 288) pembelajaran yang efektif memudahkan peserta didik untuk belajar sesuatu yang bermanfaat, seperti : fakta, keterampilan, nilai, konsep, cara hidup serasi dengan sesama, atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan.
11
12
Sutikno dalam Warsita (2008: 288) pembelajaran yang efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan harapan. Pasal 19, PP No.19 Th 2005 dalam Warsita (2008: 288) proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan supaya diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dengan demikan, proses belajar peserta didik lebih menarik, manantang, menyenangkan, dan hasilnya bertahan lama dan bermanfaat bagi proses belajar lebih lanjut. Mulyasa dalam Warsita (2008: 288-289) untuk menciptakan suasana atau iklim pembelajaran yang menyenangkan, menantang, dan kondusif dapat dilakukan melalui berbagai layanan dan kegiatan sebagai berikut: a) Menyediakan alternatif pilihan bagi peserta didik yang lambat maupun cepat dalam melakukan tugas pembelajaran. b) Memberikan pembelajaran remedial bagi peserta didik yang kurang berprestasi atau berprestasi rendah.
13
c) Mengembangkan organisasi kelas yang efektif, menarik, nyaman, dan aman bagi perkembangan potensi seluruh peserta didik secara optimal. d) Menciptakan kerja sama saling menghargai, baik antar peserta didik maupun
antara
peserta
didik
dengan
guru
dan
pengelola
pembelajaran lain. e) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses perencanaan belajar dan kegiatan pembelajaran. f)
Mengembangkan proses pembelajaran sebagai tanggung jawab bersama antara peserta didik dan guru. Sehingga guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan sebagai sumber belajar.
g) Mengembangkan sistem evaluasi belajar dan pembelajaran yang menekankan pada evaluasi diri sendiri (self evaluation). b. Ciri-ciri Pembelajaran yang Efektif Eggen dan Kauchak dalam Warsita (2008: 289) ada beberapa ciri pembelajaran yang efektif, yaitu a) peserta didik menjadi pengkaji yang
aktif
terhadap
lingkunganya
melalui
mengobservasi,
membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaanperbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan b) guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam pelajaran, c) aktivitasaktivitas peserta didik sepenuhnya didasarkan pada pengkajian, d) guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntutan kepada peserta
14
didik
dalam
menganalisis
informasi,
e)
orientasi
pembelajaran
penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir, serta f) guru menggunakan teknik pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya pembelajaran guru. Wottuba dan Wright dalam Warsita (2008: 289) ada tujuh indikator yang menunjukan pembelajaran efektif, yaitu a) pengorganisasian pembelajaran dengan baik b) komunikasi secara efektif c) penguasaan dan antusiasme dalam mata pelajaran d) sikap positif terhadap peserta didik e) pemberian ujian dan nilai yang adil f) keluwesan dalam pendekatan pembelajaran g) hasil belajar peserta didik yang baik. 2. Pendekatan Saintifik Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasikan, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan menyimpulkan. Dalam melaksanakanya proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa (Daryanto, 2013:51) Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut. 1. Berpusat pada siswa. 2. Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip.
15
3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. 4. Dapat mengembangkan karakter siswa. Pendekatan saintifik/ilmiah merupakan proses pembelajaran yang menggunakan proses berpikir ilmiah. Pendekatan ilmiah dapat dijadikan sebagai jembatan untuk perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi bahwa pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. a. Tujuan Pembelajaran Saintifik Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah: 1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tinkat tinggi siswa. 2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. 3. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. 4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
16
5. Untuk
melatih
siswa
dalam
mengkomunikasikan
ide-ide,
khususnya dalam menulis artikel ilmiah. 6. Untuk mengembangkan karakter siswa. b. Esensi Pendekatan saintifik Pendekatan saintifik (scientific) disebut juga sebagai pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Karena itu kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah merujuk pada teknikteknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya, untuk dapat disebut ilmiah atau saintifik dalam pembelajaran (Daryanto, 2013:55). c. Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran berpusat pada siswa. 2. Pembelajaran membentuk student self concept. 3. Pembelajaran terhindar dari verbalisme. 4. Pembelajaran
memberikan
kesempatan
pada
siswa
untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip. 5. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.
17
6. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru. 7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi. 8. Adanya proses validitas terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya. d. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah/ saintifik. Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam proses pemebelajaran bertanya,
meliputi
percobaan,
menggali
kemudian
informsi mengolah
melalui data
atau
pengamatan, informasi,
menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan manganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta.
Gambar 2.1 Langkah- langkah Pendekatan Saintifik (Daryanto, 2014: 59)
18
1) Mengamati (Observasi) Metode pembelajaran
mengamati
mengutamakan
(meaningfull
learning),
kebermaknaan Metode
ini
proses memiliki
keunggulan tertentu seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaanya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dinamis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru (Daryanto, 2013: 60). Dalam kegiatan mengamati guru membuka kesempatan secara luas agar pesrta didik dapat melihat, menyimak, mendengar, membaca. Menurut Permendikbud RI No 81A Tahun 2013 menjelaskan bahwa guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek. 2) Menanya Kegiatan mengamati guru membuka kesempatan secara luas kepada pesera didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan, pengamatan tentang hasil pengamatan objek yang kongkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep prosedur, atau pun hal yang lebih
19
abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ketingkat dimana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Melalui kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik , semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam. 3) Mengasosiasi/ Mengolah Informasi/ Menalar Kegiatan “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar” dalam kegiatan
pembelajaran
sebagaimana
disampaikan
dalam
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, adalah memproses informasi yang
sudah
dikumpulkan
baik
terbatas
dari
hasil
kegiatan
mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan.
20
4) Menarik Kesimpulan Kegiatan menarik kesimpulan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah data atau informasi. Setelah menemukan keterkaitan antar informasi dan menemukan berbagai pola dari keterkaitan tersebut, selanjutnya secara bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau secara individu membuat kesimpulan. 5) Mengkomunikasikan Pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut. Kegiatan “mengkomunikasikan” seperti yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, adalah penyampaian hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya (Daryanto, 2013:80). 3. Discovery learning Oemar Hamalik dalam ilahi (2012: 29) discovery adalah proses pembelajaran yang menitikberatkan pada mental intelektual para anak didik dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi, sehingga menemukan suatu konsep atau generalisasi yang dapat diterapkan di
21
lapangan. Strategi pembelajaran yang dikembangkan pertama kali oleh Burner ini menitikberatkan pada kemapuan anak didik dalam menemukan sesuatu melalui proses inquiry (penelitian) secara terstruktur dan terorganisir dengan baik.
Discovery strategy
merupakan strategi
pembelajaran yang menekankan pengalaman langsung di lapangan, tanpa harus slalu bergantung pada teori-teori pembelajaran yang ada dalam pedoman buku pelajaran (Mulyasa: 2015:10), dengan kata lain proses pembelajaran lebih diutamakan dari pada hanya sekedar hasil akhir yang terlihat, proses pembelajaran discovery tidak menekankan agar peserta didik sepenuhnya menguasai materi melainkan lebih menekankan pada pemahaman mereka. Yang dimaksud proses mental dimana siswa mampu mengasimilasi suatu konsep atau prinsip yang dimaksud proses mental tersebut yaitu mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan. Fungsi pembelajaran dengan discovery learning yaitu sebagai berikut. a. Membangun komitmen dikalangan peserta didik untuk belajar, yang diwujudkan dengan ketertiban, kesungguhan dan loyalitas terhadap mencari dan menemukan suatu dalam proses pembelajaran. b. Membangun sikap, kreatif, dan inovatif dalam proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajran. c. Membangun sikap percaya diri (Self Confidence) dan terbuka (Openess) terhadap hasil temuanya (Suhana dan Hanafi, 2009: 78).
22
Adapun tahap-tahap penerapan pembelajaran discovery learning yaitu sebagai berikut. Tahap-tahap penerapan pembelajaran melalui metode dicovery learning adalah : a. Stimulus (pemberian perangsang) Guru mulai dengan bertanya mengajukan persoalan, atau menyuruh peserta didik membaca atau mendengarkan uraian yang memusat permasalahan. b. Problem Statement (Mengidentifikasi Masalah) Peserta didik diberi kesempatan mengidentifikasi berbagai permasalahan, sebanyak mungkin memilihnya yang dipandang lebih menarik dan fleksibel untuk dipecahkan. c. Data Colection (Mengumpulkan data) Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis itu peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan dengan jelas membaca literatur mengamati objeknya, mencoba sendiri dan sebagainya. d. Data Prossesing (Pengolahan data) Semua informasi itu diolah, diacak, di klasifikasi, ditabulasi, bahkan kalau perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
23
e. Verifikan Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran atau informasi yang ada tersebut pertanyaan yang telah dirumuskan terdahulu dicek, apakah terbukti atau tidak. f. Generalisasi Berdasarkan verivikasi, siswa belajar menarik generalisasi atau kesimpulan tertentu (Rusyan, dkk, 1994: 117). 4. Pendekatan Saintifik Model Discovery Leaning Pendekatan saintifik mengajarkan agar peserta didik aktif dan menemukan pemecahan suatu masalah dengan mengunakan pendekatan saintifik. Yaitu pelajaran yang berpusat pada peserta didik agar peserta didik berusaha menemukan sendiri beragam informasi yang dibutuhkan. Sehingga dalam proses pembelajaranya guru tidak sendirian aktif, tetapi peserta didik didorong agar mampu menemukan informasi-informasi lewat proses mengamati, menanya, menalar, mencoba, menginformasikan atau menyajikan. Untuk mendukung proses belajar menggunakan pendekatan saintifik perlu adanya pembelajaran berbasis penyikapan atau penelitian (discovery/ inquiry learning). Langkah-langkah
pendekatan
saintifik
model
discovery
learning,
Mengamati melalui stimulus siswa diajak untuk mengamati dan menanya, tahap problem statement siswa diajak menanya dan mengumpulkan informasi, tahap data collection siswa diajak untuk mencoba dan mengamati, tahap data processing siswa diajak untuk menalar dan
24
menanya dan tahap terakhir verification siswa diajak menalar, dan mengkomunikasikan. 5. Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan proses pokok dalam kegiatan mengajar di sekolah. (Hamalik, 2007: 106). Pendapat terakhir berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses, dan bukan hasil yang hendak dicapai semata, proses itu sendiri berlangsung melalui serangkaian pengalaman, sehingga terjadi modifikasi pada tingkah laku yang telah dimilikinya sebelumnya. Jadi berdasarkan proses akan tercapai tujuan. Belajar menurut teori behavioristik diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut disebabkan oleh seringnya interaksi antara stimulasi dan respon, inti belajar adalah kemampuan seseorang melakukan respon terhadap stimulus yang datang kepada dirinya (Aqib, 2013: 66) Menurut Slameto (2010: 54), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan menjadi faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedang faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. a. Faktor Intern Di dalam membicarakan faktor intern ini, akan dibahas menjadi tiga faktor, yaitu: 1) Faktor Jasmaniah, terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh
25
2) Faktor Psikologis, terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, kesiapan. 3) Faktor Kelelahan, dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). b. Faktor Ekstern Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. 1) Faktor Keluarga, terdiri dari cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua, latar belakang kebudayaan. 2) Faktor Sekolah, terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah. 3) Faktor Masyarakat, terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara pendidik dengan peserta didik, atau antar peserta didik. Dalam proses komunikasi itu dapat dilakukan secara verbal (lisan), dan dapat pula secara nonverbal, seperti penggunaan media komputer dalam pembelajaran itu, esensi pembelajaran adalah ditandai oleh serangkaian kegiatan komunikasi.
26
6. Pokok Bahasan Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan Kompetensi dasar lingkungan hidup dan pelestarianya adalah suatu kompetensi dasar yang berisi konsep dan informasi penting tentang pentingnya pelestarian lingkungan hidup dalam kaitanya dengan pembangunan berkelanjutan yang diajarkan pada siswa kelas XI IPS SMA ataupun MA yang diajarkan pada semester genap, kompetensi ini mempelajari beberapa sub pokok bahasan yaitu: a. Lingkungan Hidup dan Komponenya a) Lingkungan Hidup menurut Emil Salim Lingkungan hidup adalah segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Batas ruang lingkungan menurut pengertian ini bisa sangat luas, tetapi untuk praktisnya kita batasi ruang lingkungan dengan faktor-faktor yang dapat dijangkau oleh manusia seperti faktor alam, faktor politik, faktor ekonomi, faktor sosial dan faktor lain-lain. b) Lingkungan Hidup menurut UU No. 23/ 1997 Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
27
c) Lingkungan Hidup menurut St Munajat Danusaputra Lingkungan adalah semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya (Darsono, 1995). b. Komponen Lingkungan Hidup Komponen dalam lingkungan hidup terdiri dari dua macam, yaitu komponen biotik dan komponan abiotik. a) Komponen Biotik Komponan Biotik merupakan semua jenis makhluk hidup, termasuk di dalamnya makluk hidup bersel satu (uniseluler) hingga makhluk hidup bersel banyak (multiseluler) yang dapat langsung dilihat oleh mata. Secara singkat, komponen biotik merupakan semua jenis organisme atau makhluk hidup yang bernyawa, seperti segala jenis hewan atau tumbuhan, serta manusia. b) Komponen Abiotik Komponen abiotik merupakan kebalikan dari komponen biotik, yaitu segala jenis benda atau daya di muka bumi yang tidak bernyawa atau benda mati. Komponen abiotik yang ada di muka bumi ini, meliuti iklim,
cahaya,
batuan,
air,
tanah,
kelembaban,
komponen,
geomorfologi, geologi, salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral.
28
c. Kulitas Lingkungan Hidup a) Kualitas Lingkungan Hidup berdasarkan lingkungan Biofisik Kualitas Lingkungan hidup berdasarkan biofisik dapat diartikan sebagai suatu kondisi lingkungan yang terdiri atas komponen biotik dan abiotik yang berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. b) Kualitas Lingkungan Hidup Berdasarkan Lingkungan Sosial. Ekonomi Kualitas Lingkungan Hidup berdasarkan lingkungan sosial ekonomi diartikan sebagai suatu lingkungan manusia dalam hubungan dengan sesamanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kualitas lingkungan sosial ekonomi dapat dikatakan baik, jika kehidupan manusia terpenuhi untuk kehidupan primer, sekunder, dan kebutuhan lainnya. c) Kualitas Lingkungan Hidup Berdasarkan Lingkungan Sosial Budaya. Kualitas lingkungan hidup berdasarkan lingkungan sosial budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda) maupun nonmateri yang dihasilkan oleh manusia melalui aktivitas dan kreativitasnya. Lingkungan budaya materi dapat berupa bangunan, peralatan, pakaian, atau senjata. Sosial budaya yang termasuk nonmateri, yakni tata nilai, norma, adat-istiadat, kesenian, atau sistem politik.
29
d. Permasalahan-permasalahan Lingkungan Hidup. a) Permsalahan Lingkungan Hidup Yang
Disebabkan Oleh Faktor
Manusia. Jenis-jenis pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, macam bahan pencemaranya, dan tingkat pencemaran. (a) Menurut tempat terjadinya Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga yaitu pencemaran udara, air, dan tanah. (b) Menurut macam bahan pencemar Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut, bahan kimia berupa zat radio aktif, logam, anorganik, pestisida, detergen, dan minyak. Organisme berupa mikroorgnisme, misalnya Escherichia coli, Entamocha coli. Sampah fisik berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet. (c) Menurut tingkat pencemaran Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut. (1) Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. (2) Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada tubuh dan menyebabkan sakit kronis.
30
(3) Pencemaran yang kadar zat-zat pencemaranya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. e. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Usaha pelestarian lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung kehidupan dan makhluk hidup lainnya. Pelestarian lingkungan hidup merupakan suatu upaya untuk mengelola sumber daya lingkungan guna meningkatkan kualitas kehidupan yang tinggi dan berkelanjutan. Upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup yang pertama dilakukan oleh pemerintah. Kebijakan pemerintah di dalam menangani masalah lingkungan hidup agar lestari antara lain: a) Mengeluarkan UU pokok Agraria No. 5 tahun 1969 yang mengatur terhadap tata guna lahan. b) Menerbitkan UU No. 23 tahun 1997, tentang pengelolaan lingkungan hidup. c) Memberlakukan peraturan pemerintah RI No. 24 tahun 1986 Tentang AMDAL (Analisis Pengenalan Dampak Lingkungan). d) Pada tahun 1991, pemerintah membentuk badan pengendalian lingkungan, dengan tujuan pokoknya. e) Menanggulangi kasus pencemaran. f)
Mengawasi bahan-bahan berbahaya dan beracun (B3).
31
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan Berdasarkan penelitian yang dilakukan Apriani (2014) dengan hasil penelitianya yaitu pengaruh penggunaan model discovery learning dengan pendekatan saintifik terhadap keterampilan berpikir kritis siswa SMA, berdasarkan hasil penelitianya diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang diajar menggunakan model discovery learning dengan pendekatan saintifik dengan siswa yang diajar dengan menggunakan model cooperative learning dengan pendekatan saintifik. Penelitian yang berkaitan dengan model discovery learning juga diteliti oleh sintawati dengan hasil penelitian yaitu implementasi pendekatan saintifik model discovery learning dalam pembelajaran agama islam di SMA Negeri 1 Jetis, dalam penelitian ini hasil yang diperoleh adalah peserta didik antusias dalam mengikuti pelajaran, rasa ingin tahu semakin berkembang dalam pembelajaran PAI. Hal ini menunjukan bahwa pendekatan saintifik model discovery learning menjadikan berkembangnya kemampuan peserta didik, pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajran yang diberikan.
32
C. Kerangka Berpikir Model pembelajaran akan sangat membantu keefektifan belajar peserta didik dalam meningkatkan hasil belajarnya. Hasil belajar akan tercapai secara optimal apabila model pembelajaran yang disampaikan guru kepada peserta didik menggunakna model pembelajaran yang tepat. Untuk itu peneliti mencoba menggunakan salah satu model pembelajaran discovery learning untuk melihat apa siswa mampu mencapai peningkatan hasil belajar atau tidak. Strategi pembelajaran ini membuat siswa lebih memahami konsepkonsep dalam pembelajaran di kelas, karena adanya pengajaran langsung dari teman serta membantu siswa menumbuhkan kemampuan siswa dalam menemukan solusi dari permasaahan yang ada. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keefektifan penerapan pendekatan saintifik model discovery lerning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas XI IIS. Peneliti menyatakan bahwa jika terdapat suatu kelas dengan menggunakan pendekatan saintifik model discovery learning maka logikanya hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran ini akan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang sebelum diberikan treatment.
33
Pembelajaran Geografi
Persiapan
Pelaksanaan
Evaluasi
Penggunaan Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning
Karakteristik Pendekatan Saintifik : Berpusat pada siswa Melibatkan proses sains Melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa Dapat mengembangkan karakter siswa Fungsi pembelajaran dengan discovery learning : Membangun komitmen untuk senantiasa belajar Membangun sikap kreatif Membangun sikap percaya diri
Pembelajaran lebih efektif
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir D.
Hipotesis Hipotesis adalah suatu teori sementara yang kebenaranya masih perlu diuji (di bawah kebenaran) (Arikunto,2006: 71). Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berfikir maka hipotesis dalam penelitian ini adalah pendekatan saintifik model discovery learning efektif dalam pembelajaran geografi materi pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Eksperimen yang betul-betul (True Experiment Design) Arikunto (2010: 125-126) berpendapat True Experiment Design yaitu jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan. Persyaratan dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan
ikut mendapatkan pengamatan. Dengan jenis
control group pre-test-post-test. Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok pertama diberi perlakuan (X) disebut kelompok eksperimen, dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelas kontrol (Y) (Sugiyono, 2012: 112). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Control Group Pretest Post-test yang digambarkan sebagai berikut. Tabel 3.1. Desain Penelitian Eksperimen Kelompok
Pre-test
Perlakuan
Post test
Eksperimen
T1
X
T2
Kontrol
T1
Y
T2
34
35
Keterangan: X
: Pembelajaran Saintifik Model Discovery Learning
Y
: Model Ceramah
P
: Peneliti
T1
: Pre-test
T2
: Post-tst
Penelitian ini terdapat dua kelompok yang akan diteliti, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Prosedur penelitian ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut. 1.
Mengambil 2 kelas penelitian, yaitu 1 kelas sebagai kelas kontrol dan 1 kelas eksperimen, dengan cara random sampling yaitu pengambilan sampel berkelompok dengan cara acak.
2.
Menyusun
instrumen
penelitian
yang
meliputi
perangkat
pembelajaran, soal pre-test dan soal post-test. 3.
Melakukan uji coba perangkat test, serta menghitung validitas dan reliabilitas.
4.
Memberikan perlakuan sebanding, pada kelompok eksperimen pembelajaran ditambah dengan model pembelajaran discovery learning.
5.
Menghitung perbedaan antara hasil soal pre-test dan soal post-test untuk masing-masing kelompok.
6.
Perbandingan perbedaan-perbedaan tersebut, untuk menentukan apakah penerapan perlakuan X itu berkaitan dengan perubahan yang lebih besar pada kelompok eksperimen.
36
7.
Kenakan uji-t untuk menentukan apakah perbedaan dalam hasil tes itu signifikan.
B. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Purbalingga yang terletak di Jalan Letjend. M.T. Haryono Kabupaten Purbalingga. Bangunan SMA Negeri 1 Purbalingga terbagi atas berbagai macam bangunan, Di dalam gedung terdapat 33 ruang teori atau kelas yang mana untuk kelas XI IIS terbagi menjadi 3 kelas yaitu XI IIS 1, XI IIS 2, XI IIS 3. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130), Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Purbalingga semester genap kelas XI IIS tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 3 kelas yaitu: Tabel 3.2. Populasi Penelitian Kelas XI IIS 1 XI IIS 2 XI IIS 3 Jumlah
Jumlah 37 24 32 94
2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,2008: 81). Sedangkan cara pengambilan sampel disebut teknik sampling.
37
Penelitian ini dengan menggunakan teknik random sampling, karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara ini dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Random sampling digunakan untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penentuan kelas dilakukan dengan cara diundi dan dari hasil undian tersebut kelas XI IIS 3 menjadi kelas eksperimen sedangkan kelas XI I1S 1 menjadi kelas kontrol. D. Variabel Penelitian 1) Variabel bebas (X) Variabel bebas (X) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah pembelajaran dengan pendekatan saintifik model discovery learning pada mata pelajaran Geografi pokok bahasan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan kelas XI IIS. 2) Variabel Terikat (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran Geografi pokok bahasan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Pada penelitian ini hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar pre-test dan post-test.
38
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Dokumentasi Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi atau data awal yang berkaitan dengan populasi penelitian yang akan dijadikan objek penelitian. Pada penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui nama siswa dan jumlah siswa, serta dokumen lain yang diperlukan dalam penelitian. b. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150). Pada penelitian ini tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda dengan jumlah soal 25 butir soal yang masingmasing disediakan 4 alternatif jawaban. Tes diberikan sebelum dan setelah pokok bahasan selesai. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil belajar ini dibandingkan untuk menilai tingkat evektifitas pendekatan saintifik model discovery learning. c. Angket Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Arikunto, 2006: 151). Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa
39
tentang pendekatan saintifik model discovery learning. Kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif persentase. F. Lakah-langkah dalam Pelaksanaan Penelitian Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian sebagai berikut. 1. Menentukan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan dengan model discovery learning untuk kelas eksperimen dan model ceraham (konvensional) untuk kelas kontrol. 2. Membuat instrumen penelitian meliputi menyusun kisi-kisi tes dan membuat instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun. 3. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba untuk mengetahui taraf kesukaran, daya pembeda soal, validitas dan reliabilitas butir soal. 4. Menentukan Instrumen penelitian yang akan digunakan. 5. Melaksanakan pre-test pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. 6. Melaksanakan pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. 7. Melaksanakan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kntrol. 8. Mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian pada sampel. 9. Menganalisis atau mengolah data yang telah dikumpulkan dengan metode yang telah ditentukan. 10. Menyusun dan melaporkan hasil penelitian.
40
G. Analisis Instrumen Penelitian Uji coba soal dilakukan di luar sampel tapi masih dalam satu populasi, yaitu siswa kelas XI IIS 2 sebanyak 24 orang dengan jumlah butir soal sebanyak 40 butir. Setelah diadakan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil uji coba pada kelas XI IIS 2. Berdasarkan data yang diperoleh kemudian dihitung validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal. 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010: 211). Pada penelitian ini, setiap butir soal yang dijawab benar diberi nilai 1 dan apabila salah diberi nilai 0. a. Validitas Isi Penyusunan soal tes terlebih dahulu menyusun kisi-kisi soal tes yang disesuaikan dengan silabus, selanjutnya instrumen yang telah disusun dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru pengampu. b. Validitas butir soal Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
dan dapat mengungkap data dari variabel yang
41
diteliti secara tepat (Arikunto, 2010: 211). Untuk mengetahui kevalidan tiap butir soal menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Pearson. Yang dikenal dengan rumus korelasi product moment dengan angka kasar (Arikunto, 2012: 87). rxy = Keterangan : = Koefisien korelasi skor butir soal dan skor total
J
= Banyaknya subjek = Banyaknya butir soal = Jumlah skor total = Jumlah perkalian skor butir dengan skor total = Jumlah kuadrat skor butir soal = Jumlah kuadrat skor total
Hasil perhitungan rxy dikonsultasikan pada tabel, jika rxy > rtabel maka butir soal tersebut valid.
Hasil analisis validitas butir soal
disajikan pada Tabel 3.2 berikut. Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Kriteria Butir Soal
Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 23, 25, 29, 30, 31, 34, 36, 39,40 Jumlah 25 Sumber: Data Penelitian 2015.
Tidak Valid 10, 12, 16, 17, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 32, 33, 35, 37, 38 15
Berdasarkan perhitungan validitas soal menunjukan bahwa terdapat 25 soal yang valid dan 15 butir soal yang tidak valid. Perhitungan analisis validitas soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8 dan 9.
42
2. Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat mengumpulkan data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataanya, maka berapa kali diambil pun, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu . Reliabilitas artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2010: 221). Dalam menentukan reliabilitas digunakan rumus K-R 21, sebagai berikut: r11 = Keterangan: r11
: Reliabilitas tes
M
: Rata-rata skor total
n
: Banyaknya butir soal/ jumlah item dalam instrumen : Varians total
Perhitungan reliabilitas akan sempurna jika hasil tersebut dikonsultasikan dengan r product moment. Apabila r11 > r
tabel,
maka
instrumen tersebut reliabel. Hasil perhitungan dengan tarafnya (α) = 5 % dan n= 40 diperoleh rtabel = 0,357 sedangkan r11 = 0,812.
43
Karena r11 > rtabel maka soal tersebut reliabel. Perhitungan analisis reliabilitas soal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 dan 10. 3. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membeda-bedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan
siswa
bodoh
(berkemampuan
rendah).
Angka
yang
menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D (Arikunto, 2012: 228). Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi:
D=
B A BB = PA - PB JA JB
Keterangan: JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya jawaban benar dari kelompok atas BB = banyaknya jawaban benar dari kelompok bawah PA = proporsi jawaban benar dari kelompok atas PB = proporsi jawaban benar dari kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda, D : 0,00 – 0,20 dikategorikan soal jelek; D : 0,21 – 0,40 dikategorikan soal cukup; D : 0,41 – 0,70 dikategorikan soal baik; D : 0,71 – 1,00 dikategorikan soal baik sekali. Berdasarkan analisis diperoleh :
44
Tabel 3.4. Hasil Uji Daya beda butir Soal Kriteria
Jelek
Butir Soal 10, 12, 16, 17, 22, 24, 26, 27, 28, 32, 33, 35, 37, 38
Cukup
Baik
3, 6, 21,
1, 2, 5, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 18,19, 20, 23, 25, 29, 30, 31, 34, 36, 39, 40 22
Jumlah 14 3 Sumber Data Penelitian 2015
Sangat Baik 4
1
Berdasarkan hasil analisis daya pembeda soal maka diperoleh daya pembeda soal
berbeda-beda. Hasil analisis menunjukan 14 soal
dengan kriteria jelek, 3 soal dengan kriteria cukup, 22 soal dengan kriteria baik, dan 1 soal dengan kriteria sangat baik. Perhitungan selengkapnya bisa dilihat pada Lampiran 8 dan 11. 4. Tingkat Kesukaran Taraf Kesukaran adalah bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya sesuatu soal. Besarnya indeks. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukan bahwa soalnya terlalu mudah (Arikunto, 2012: 223-225). Rumus untuk mempelajari indeks kesukaran adalah: P= Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
45
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: •
Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
•
Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
•
Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 3.5. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Kriteria Mudah Sedang 2, 3, 7, 1, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 14, Butir Soal 12, 18, 15, 16, 17, 19, 20, 22, 24, 25, 21, 23, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 31, 35, 37, 38, 40 36, 39 Jumlah 11 29
Sukar -
0
Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran soal maka diperoleh tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Hasil analisis menunjukan 11 soal termasuk dalam soal yang mudah, 29 soal termasuk dalam soal yang sedang, dan 0 yang termasuk soal yang sukar. Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran 8 dan 12.
46
5. Hasil Analisis Uji Coba Soal Berdasarkan analisis uji coba soal diperoleh 25 soal yang layak dipakai dan dari 25 soal tersebut digunakan untuk pre-test dan post test. Tabel 3.6. Soal yang dapat dipakai dan dibuang Kriteria Dipakai Tidak dipakai Butir Soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 10, 12, 16, 17, 21, 22, 14, 15, 18, 19, 20, 23, 25, 29, 24, 26, 27, 28, 32, 33, 30, 31, 34, 36, 39,40 35, 37, 38 Jumlah 25 15 Sumber : Data Penelitian 2015 Berdasarkan data analisis uji soal, soal yang digunakan pada penelitian ini adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 23, 25, 29, 30, 31, 34, 36, 39, 40. H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Pelaksanaan Proses Pembelajaran Analisis deskriptif pelaksanaan proses pembelajaran di kelas eksperimen dan kontrol dilakukan dengan cara mendiskripsikan proses pembelajaran mulai dari perencanaan pembelajaran dan evaluasi. 2. Analisis Hasil Belajar Analisis hasil belajar siswa dengan cara membandingkan nilai hasil belajar kognitif pre-test dan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis hasil belajar antara lain : a) Uji Normalitas Sugiyono (2010: 80) uji normalitas digunakan untuk menentukan statistik yang akan digunakan dalam mengolah data. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :
47
H0 = Data berdistribusi normal Ha = Data berdistribusi tidak normal Uji statistika yang yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut. (1) Menyusun data dalam tabel frekuensi. a. Menentukan data terbesar dan data terkecil untuk mencari rentang. Rentang = data terbesar – data terkecil. b. Menentukan banyaknya kelas interval (k) dengan menggunakan aturan Sturges, yaitu k = 1+3,3 log n dengan n = banyaknya objek penelitian. c. Menentukan panjang kelas interval Interval = (2) Menghitung rata-rata (
=
dan simpangan baku (s)
dan s =
(3) Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas (4) Menghitung nilai Z dari setiap batas kelas dengan rumus
48
(5) Menghitung frekuensi yang diharapkan (
dengan cara
mengalikan besarnya ukuran sampel dengan peluang atau luas daerah di bawah kurva normal untuk interval yang bersangkutan. (6) Menghitung statistik Chi-Kuadrat dengan rumus : k
f o f h 2
i 1
fh
χ 2
Keterangan : = harga chi-kuadrat = jumlah kelas interval = frekuensi atau jumlah data hasil observasi = jumlah/ frekuensi yang diharapkan (7) Membandingkan harga Chi Kuadrat data dengan tabel Chi Kuadrat dengan dk = k-1 dan taraf signifikan 5% (8) Menarik kesimpulan, Ho ditolak jika
dalam hal
lainnya Ho diterima. b) Uji-t Analisis data ini digunakan untuk menjelaskan perbedaan hasil belajar (aspek kognitif) geografi materi pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
49
Sudjana (2005: 239) analisis data dengan t-tes digunakan untuk menguji hipotesis :
Keterangan : = rata-rata data kelas eksperimen = rata-rata data kelas kontrol Maka untuk menguji hipotes digunakan rumus : t=
atau s =
Keterangan : = mean sampel kelas eksperimen = mean sampel kelas kontrol simpangan baku = varians kelas eksperimen = varians kelas kontrol = banyaknya sampel kelas eksperimen = banyaknya sampel kelas kontrol Kriteria pengujian dengan dk = (
diterima jika t<
dengan peluang (1-
dan Untuk harga-harga lainnya
ditolak.
50
3. Data Angket Tanggapan Siswa Angket tanggapan siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai pembelajaran pendekatan saintifik model discovery learning dalam pembelajaran geografi. Analisis yang digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dalam pembelajaran merupakan analisis frekuensi, tiap indikator diberi skor kemudian dideskripsikan, untuk mengukurnya menggunakan skala likert. Langkah-langkah menguji angket tanggapan siswa menggunakan rumus skoring. a.
Tahap skoring Tahap ini dilakukan untuk memudahkan dan menganalisis data
dengan memberikan skor terhadap jawaban angket siswa yaitu : 1. Untuk menjawab a nilainya 4 2.
Untuk menjawab b nilainya 3
3.
Untuk menjawab c nilainya 2
4.
Untuk menjawab d nilainya 1
b.
Menentukan parameter Menentukan kriteria parameter dengan menggunakan rumus sebagai
berikut : 1) Menentukan skor maksimal dengan rumus : Skor maksimal
= = 10 x 4
51
= 40 2)
Menentukan skor minimal dengan rumus : Skor minimal
= = 10 x 4
3)
Menentukan rentang skor dengan rumus : Rentang = skor maksimal – skor minimal = 40 – 10 = 30
4)
Menghitung interval skor dengan rumus : Interval =
= = 7,5 / 8 5)
Menentukan kriteria Kriteria tabel yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel berikut
ini: Tabel 3.7. Kriteria Angket Tanggapan Siswa No Interval Skor
Kriteria
1.
34-41
Sangat Setuju
2.
26-33
Setuju
3.
18-25
Kurang Setuju
4.
10-17
Tidak Setuju
52
c.
Menyusun tabel frekuensi angket tanggapan siswa, tabel frekuensi disusun untuk mempermudah dalam menghitung jumlah frekuensi berdasarkan indikator dan kriteria yang ada dalam penelitian, berikut ini: Tabel 3.8. Frekuensi Angket Tanggapan Siswa No
Interval Skor
1. 2. 3. 4.
Kriteria
Jumlah F
%
34-41 Sangat Setuju 26-33 Setuju 18-23 Kurang Setuju 10-17 Tidak Setuju Jumlah
d.
Deskripsi data Data yang ditabulasikan kemudian didiskripsikan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian yaitu seberapa besar penerimaan siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik model dicovery learning.
I.
Alur Penelitian Penelitian ini melalui beberapa langkah. Adapun langkah-langkah tersebut adalah : 1. Tahap persiapan Tahap ini ada beberapa langkah yang dilakukan seperti penentuan lokasi penelitian, observasi, penentuan populasi, sampel sebelum penyusunan rancangan penelitian yang dalam hal ini adalah proposal dimana sebelumnya telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing
53
dan guru. Dilanjut dengan pengurusan surat ijin penelitian, penyusunan perlengkapan instrumen dan soal tes hasil belajar (kognitif). 2. Tahap Pelaksanaan penelitian Tahap ini, yang pertama dilakukan adalah menguji coba soal instrumen kepada siswa yang bukan berasal dari kelas kontrol maupun kelas eksperimen untuk memperoleh validitas dan reliabilitas instrumen. Selanjutnya melakukan penerapan pendekatan saintifik model discovery learning pada materi pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan pada kelas XI IIS 3 dan penerapan pembelajaran model biasa (konvensional) pada kelas XI IIS 1. 3.
Tahap Akhir Tahap akhir dari penelitian ini meliputi, melakukan analisis dan pengolahan data hasil penelitian pada kelas kontrol dan kelas eksperimen menggunakan uji statistik yang sesuai, menarik kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan peneliti. Menyusun laporan penelitian.
82
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai efektivitas pendekatan saintifik model discovery learning materi pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan kelas XI IIS SMA Negeri 1 Purbalingga. Maka dapat diperoleh simpulan sebagai berikut : 1.
Perhitungan nilai hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukan adanya perbedaan, dibuktikan dari uji t atau uji perbedaan dua rata-rata diperoleh thitung = 4,115 ttabel = 2,033. Karena thitung > ttabel maka Ha diterima.
2.
Penggunaan pendekatan saintifik model discovery learning pada pokok bahasan pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan membantu siswa mencapai ketuntasan belajar. Diperoleh hasil kelas eksperimen dalam nilai post-test dengan rata-rata 81,88 dan kelas kontrol dengan nilai rata-rata 76,22. Ketuntasan klasikal kelas eksperimen sebesar 96,88% dan kelas kontrol sebesar 62,16%.
3.
Peserta didik memberikan tanggapan positif terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik model discoery learning didapatkan hasil rata-rata yaitu sebanyak 10 siswa masuk dalam kategori sangat setuju sebesar 31,25%, 16 siswa masuk
82
83
dalam kategori setuju dengan Persentase 50,00%, 6 siswa termasuk dalam kategori tidak setuju dengan rata-rata 18,75% dan tidak ada siswa yang masuk dalam kategori sangat tidak setuju B.
Saran Berdasarkan simpulan hasil penelitin memberikan beberapa saran guna meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar di sekolah : 1.
Penelitian dengan pendekatan saintifik model discovery learning ini dapat digunakan sebagai salah satu variasi dalam pemberian pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran geografi dan meningkatkan hasil belajar siswa.
2.
Penggunaan model pembelajaran yang tepat sesuai kebutuhan siswa sangat diperlukan dalam proses pembelajaran di kelas, oleh karena hal itu guru harus mampu memilah model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
3.
Diharapkan guru dapat mengembangkan poses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik model discovery learning menjadi lebih bervariatif agar proses pembelajaran lebih menarik.
4.
Guru diharapkan menjalin interaksi yang baik dengan siswa agar pembelajaran dengan model discovery learning dapat berlangsung sesuai harapan, dalam proses pembelajaranya guru bersifat sebagai fasilitator, teman, dan motivator sehingga model discovery learning dapat terlaksana dengan menyenangkan.
84
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: PT Bumi Akasar __________. 2010. Prosedur Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta Daryanto. 2014. Pendekatan Yogyakarta: Gava Media
Pembelajaran
Saintifik
Kurikulum
2013.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo Hanafi dan Cucu Suhana. 2009. Konsep Strtegi Pembelajaran. Bandung: Refika Aitama Ilahi Muhamad , Takdir. 2011. Pembelajaran Discovery Strategy dan Mental Vacation Skill. Jogjakarta: Diva Press Mulyasa.2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Rifa’i, Achmad dan Anni, Chatarina Tri.2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT UNNES PRESS Rusyan, A.1994. Pendektan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Rodyada. 2007. Pendidikan Demokratis. Jakarta: Kencana Prenanda Media Group Setyowati, Dewi Liesnoor dkk. 2015. Panduan Penulisan Skripsi. Semarang: FIS UNNES Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Asdi Mahasatya Sudjana. 2015.Metoda Statistika.Bandung: Tarsito Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta __________. 2010. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suharyono. 2005. Dasar-dasar Kajian Geografi Regional. Semarang: Unnes Press
85
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT Asdi Mahasatya Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Beriorentasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineke Cipta Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT Bumi Aksara Zain, Aswan dan Djamarah Syaiful Bahri. 2010. Stratrgi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
86
Lampiran 1
No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kode Siswa UC-1 UC-2 UC-3 UC-4 UC-5 UC-6 UC-7 UC-8
Nama ADITYA AJENG SWASTAMA ALDIANO SABATIAN PUTRA BENEDIKTA NABILA RATRI DICKY CANDRA SETIAWAN FIKRI NUR SYAFIQ FIMA ROOSANA DEWI HANUN LUTFI DAMAYANTI HARI DEKA ILHAM PRASETYO
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA (XI IIS 2)
Jenis Kelamin L L P L L P P L
87
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
UC-9 UC-10 UC-11 UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 UC-22 UC-23 UC-24
KHASANAH SETYANINDI LESTARI LILIAN NENTI ANGGRAENI MAHENDA ERAREFRA PUTRA MEYFITA ESTI CAHYANI MICHAEL KELVIN TJANDRA MOHAMMAD FADLY HAJ MUHAMMAD KHATAMI PIA CELESTINE RIDO ZEINDYTA ADI CANDRA SANTI HIDAYAT SHINTA DWI APRILIANA TEGUH SUTOMO TRI UTAMI AMBARWATI YENI NINDASARI ZABHARU AL HAFFI ZAHRA SHAFLYANA
P P L P L L L P L P P L P P L P
88
Lampiran 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Kode Siswa R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32 R-33 R-34 R-35 R-36 R-37
Nama AIZELA ADHIASTI PUTRI AMARYLLIA SARI KARTIKA ANA AHYANA ARGA SIWI PRASTYATUHU AULIA HANNY SEKAR KINASIH AVIT KRISBIANTO AZMI FIRMANSYAH BACHTIAR IRVAN FAUZI DAFFA YAYA MAHAASIN DEFI NURULIYA DESIWININGTYAS MULIA DESVIA KHOTIJAH NUGRAHAENI EFLYNA PUTRI ELSA GAYUH CITRA NINGRUM ELVAIRUS ISLAH SAHILA GHASSANI MALDA DIEN HAWA HIMATUL KHOLISAH IKA SRI UTAMI IRMA ZHAFIRA SARASWATI KARINA NOVIRA WINATA KHAERUNNISA RAHMAHDINI LIAVITA RAHMAWATI LINDA PUSPITASARI LINTANG NUR ATIKA DIANTI MAYA JUNIAR ARTIKA MAYBELLA AYU DAYAMA MUHAMMAD HANANIKA ANUGERAH NOVARISMA LISTIARINI PRASTOWO NURAINI BANI FIRMANI OCKTA BERLIANTAMA OXY DWI PAMUNGKAS R. IRFAN NOOR ZAIN RATNA AMALIA RIZQI SATRIA NUR HIDAYAT SALMANUHA ISMAWATI AMATULLAH YOLA WIDAUTAMI YUNIKA CAHYA AFIFAH
Jenis Kelamin P P P P P L L L L P P P P P P P P P P P P P P P P P L P P L L L P L P P P
89
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL (XI IIS 1) Lampiran 3 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Kode Siswa R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R-21 R-22 R-23 R-24 R-25 R-26 R-27 R-28 R-29 R-30 R-31 R-32
Nama AFINDA NUR RAHMADHANI AMOKASIH DWI AYUNINDA APRIANTO RAHAYU ARI RIAN HAKIKI ARUM ADITYA BAGUS FIRMANSYAH DESI ASHRIANTI DESTYA INGGA RAFINA ELVINA TRI ROSANTI ERIN NUR FAUZIAH EVITA RAHMAWATI FERAWATI PURBAYA FIRDA ANANTAGUNA FIRDAUSI NUZULA GHIFARI FRANSISKA CANDRA MEIYANA KRISTI MULWANDINI KUKUH EKA SAPUTRA LUTFIANTI BENING SAFIRA MONICA DWI RAHMADIENA MUSTIKA RATNA PRABASANTI OCHTO ILHAMDI SUJAGAD OCTAVIAN SETYO ARBI WIBOWO RAHAYU APRILLIA ROANNA DAVIN PAMUNGKAS SALMA NUR HALISA SANTI NUR FATIMAH TEGAR PAMBUDI WIEDTRIANA PUTRI SETIANINGTYAS WILYAM LIE WINAR AFRITRIANI YEHUDA EXSHOSIAS ZETA IRAHAYA
Jenis Kelamin P P L L P L P P P P P P P L P P L P P P L L P P P P L P L P L P
DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN (XI IIS 3)
90
84
Lampiran 4
Jumlah 7 2
3
2
3
3
89
KISI-KISI INSTRUMEN SOAL UJI COBA PRE-TEST DAN POST-TEST Pokok Bahasan : Lingkungan Hidup dan pelestararianya Kelas : XI Semester : Dua Standar Kompetensi : Lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit Kompetensi Indikator C1 C2 C3 C4 Dasar 3.7 1. Mendidkripsikan konsep 15, 27, 32 2 30, 34 5 Mengevaluasi pelestarian lingkungan hidup tidandakan 2. Mengidentifikasi 6 3 yang tepat permasalahan-permasalahan dalam yang terjadi di lingkungan pelestarian (khususnya lingkungan sekitar) lingkungan 3. Mengidenifikasi penyebab33 7 1 hidup kaitanya penyebab munculnya dengan permasalahan lingkungan pembengunan 4. Memberi contoh bentuk4 29 berkelanjutan bentuk permasalahan lingkungan disekitar tempat tinggal 5. Mengidentifikasi bentuk26 18, 22 bentuk kerusakan lingkungan hidup di Indonesia 6. Mengidentifikasi 9, 11 8
85
10
35
2
37
1
14
1
19, 24
21
38
17
16, 31
28
2
23
6
12, 36
20
10
13, 40
9
15
3
25, 39
6
5
40
90
pemanfaatan lingkungan hidup di Inonesia 7. Mengidentifikasi bentukbentuk kerusakan lingkungan disekita tempat tinggal 8. Mengidentifikasi penyebabpenyebab kerusakan lingkungan dilingkungan sekitar 9. Mengidentifikasikan bentukbentuk kerusakan lingkungan yang ada berdasarkan penyebabnya 10. Menganalisis upaya pelestarian lingkungan hidup berdasarkan kerusakan lingkungan 11. Menguraikan upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup 12. Menguraikan upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup berdasarkan kebijakan AMDAL 13. Menguraikan pentingnya pelestarian lingkungan hidup kaitanya dengan pembangunan berkelanjutan Jumlah Butir Soal
Lampiran 5 INSTRUMEN PENELITIAN SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas
: XI
Materi Pokok
: Lingkungan Hidup
Waktu
: 90 menit
Tahun Pelajaran
: 2014/2015
PETUNJUK UMUM 1.
Tulis nama, nomor absen, dan kelas pada lembar jawaban yang tersedia. 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum anda menjawab pertanyaan. 3. Jumlah soal sebanyak 40 butir soal objektif dengan 5 pilihan jawaban untuk masing-masing soal. 4. Apabila ada jawaban yang anda anggap salah dan ingin memperbaikinya, lakukan langkah sebagai berikut: Semula : A B C D E Pembetulan : A B C D E Pilihlah satu jawaban yang benar! 1. Kerusakan lingkungan hidup berikut ini yang bukan disebabkan oleh peristiwa alam.... a. Letusan gunungapi d. Kerusakan hutan b. Gempa e. Gelombang tsunami c. Badai siklon 2. Komponen utama dalam lingkungan hidup adalah komponen biotik dan abiotik. Berikut ini termasuk lingkungan abiotik adalah .... a. Udara, tanah, dan air d. Tanaman, hewan, dan air b. Tanah, air, dan hewan e. Udara, tanah, dan c. Tanah, batuan, dan hewan tumbuhan
91
92
3. Pemanfaatan lingkungan pesisir, seperti penambangan pasir laut umumnya digunakan untuk.... a. Bahan bangunan d. Kegiatan reklamasi b. Lokasi pariwisata e. Tambak udang c. Hutan mangrove 4. Peristiwa penebangan liar (illegal logging) dapat terjadi akibat.... a. Sikap penduduk yang d. Kebutuhan lahan permisif permukiman b. Lemahnya pengawasan e. Keterbatasan lahan pemerintah pertanian c. Motivasi keuntngan yang melimpah 5. Lingkungan hidup terbentuk oleh interaksi ketergantuangan serta saling membutuhkan antara komponen abiotik dan biotik. Sebuah interaksi yang terjadi di lingkungan hidup membentuk.... a. Biom d. Ekosistem b. Biosfer e. Rantai makanan c. Ekologi 6. Kondisi negara-negara berkembang digambarkan sebagai wilayah yang kurang teratur akibat kondisi lingkungan yang buruk. Penyebab utama masalah lingkungan di negara-negara berkembang adalah.... a. Pendapatan yang rendah berdampak pada kurangnya kesadaran lingkungan b. Penduduk yang besar membentuk lingkungan permukiman menjadi kumuh c. Konsumsi yang besar mengakibatkan pemanfaatan lingkungan hidup disertai pencemaran d. Persebaran penduduk tidak merata sehingga lingkungan menjadi tidak teratur e. Teknologi yang maju menyebabkan penduduknya tidak memperhatikan kelestarian lingkungan 7. Salah satu penyumbang sampah terbesar adalah sampah rumah tangga atau domestik. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi penumpukan sampah domestik adalah.... a. Mengolah sampah sebelum dibawa ke TPA b. Mendaur ulang sampah yang masih bisa dimanfaatkan c. Mengubur semua sampah yang dihasilkan d. Membakar tumpukan sampah kering dan basah e. Membuang sampah basah di selokan atau sungai terdekat
93
8. Upaya pemanfaatan dan pelestarian hutan dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan.... a. Pemanfaatan hutan secara maksimal sebagai penghasil kayu berkualitas tinggi b. Pemeliharaan fungsi hutan sebagai sumber penyimpan air tanah c. Pemanfaatan hutan sebagai daerah potensi di bidang pariwisata\ d. Peningkatan lahan hutan sebagai cadangan untuk kawasan ppermukiman e. Pemeliharaan hutan sebagai sumber peramalan iklim dan cuaca 9. Makhluk hidup di muka bumi selalu berkembang dan bertambah. Hal itu seiring dengan kebutuhan lahan untuk beraktivitas. Agar pemanfaatan lahan sesuai dengan prinsip pelestarian lingkungan diperlukan adanya.... a. Peran dan dukungan d. Perhitungan secara pemerintah ekonomis b. Penyertaan tenaga kerja e. Persyaratan penggunaan lokal lahan c. Pendanaan yang maksimal 10. Hutan dapat menahan laju erosi, tanah longsor dan melindungi lapisan tanah. Hal itu membuktikan bahwa hutan memiliki fungsi.... a. Klimatologis d. Estetis b. Meteorologis e. Ekonomis c. Geohidrologis 11. Suatu kegiatan penilaian, klasifikasi, dan pengelompokan lahan bagi suatu pemanfaatan tertentu disebut.... a. Kegunaan lahan d. Kemampuan lahan b. Kelompok jenis lahan e. Kesesuaian lahan c. Ketersediaan lahan 12. Kegiatan pemanfaatan lingkungan kelautan yang sesuai dengan prinsip pelestarian lingkungan adalah.... a. Penangkapan ikan tanpa melampauai batasan untuk memenuhi kebutuhan penduduk b. Pengembangan perikanan tambak udang di rawa hutan bakau c. Pelestarian terumbu karang sebagai habitat organisme laut d. Penggunaan teknologi tinggi untuk mendeteksi lokasi ikan di laut e. Penggurangan konsumsi ikan sehingga penangkapan ikan dapat berkurang 13. Perhatikan pernyataan tentang dampak pembangunan di bawah ini 1) Dapat meningkatkan pendapatan per kapita 2) Mampu menurunkan tingkat produk nasional bruto
94
3) Keterjangkauan di seluruh wilayah 4) Jenis pekerjaan didominasi sektor jasa 5) Konsumsi energi mampu turn drastis Pernyataan tentang dampak positif pembangunan ditunjukan oleh nomor.... a. 1), 2), dan 5) d. 2), 4), dan 5) b. 1), 3), dan 4) e. 3), 4), dan 5) c. 2), 3), dan 4) 14. Pernyataan yang menunjukan permasalahan lingkungan hidup berdasarkan faktor sosial adalah.... a. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor mengakibatkan pencemaran polisi udara di perkotaan b. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan lahan permukiman c. Kemajuan bidang perindustrian meningkatkan kebutuhan bahan baku sumber daya alam d. Kemajuan suatu negara meningkatkan kesadaran penduduk akan lingkungan hidup di sekitarnya e. Pemberian sanksi tegas bagi perusahaan yang tidak mengolah limbahnya sebelum dibuang ke sungai 15. Perhatikan gambar aliran energi pada rantai makanan berikut
Burung dalam gambar diatas adalah komponen yang berperan sebagai.... a. Produsen d. Non hayati b. Konsumen e. Heterotrofik c. Pengurai 16. Sumber pangan yang dimanfaatkan manusia sebagai sumber karbohidrat adalah.... a. Padi, ubi, dan kedelai b. Kedelai, kacang, dan kacang hijau c. Kelapa, kelapa sawit, dan kacang tanah d. Jagung, kedelai, dan kacang e. Ubi, padi, dan jagung
95
17. Usaha secara sadar untuk memelihara atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya disebut dengan.... a. Pengelolaan lingkungan d. Pelestarian lingkungan b. Pengawasan lingkungan e. Pembudidayaan c. Pemanfaatan lingkungan lingkungan 18. Beberapa hal yang dapat dilakukan siswa sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain : a. Menghemat penggunaan kertas dan pensil, b. Membuang sampah pada tempatnya, c. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang, d. Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta e. Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal. 19. Kemampuan lingkungan untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lain disebut.... a. Daya dukung lingkungan d. Kapasitas kehidupan b. Kapasitas lingkungan e. Keterbatasan lingkungan c. Daya dukung kehidupan 20. Salah satu usaha untuk menjaga lingkungan tanah adalah dengan cara.... a. Pembudidayaan tanaman perkebunan di perbukitan b. Penanaman dilakukan secara terus menerus c. Pemupukan secara optimal dan maksimal d. Pengolahan dengan metode mekanik dan vgetatif e. Pengembangan tanaman semusim pada lahan miring 21. Penebangan hutan secara liar, pembuangan sampah tidak pada tempatnya, dan pembuangan limbah pbrik tidak sesuai ketentuan akan mengakibatkan.... a. Rusaknya kondisi sosial budaya b. Timbulnya sikap individualisme c. Punahnya beberapa jenis hewan d. Rusaknya habitat hewan dan tumbuhan e. Berkurangnya populasi manusia 22. Sebagai seorang siswa tindakan sederhana yang mewujudkan arti penting lingkungan hidup berupa.... a. Melaksanakan kegiatan belajar tanpa mengenal lelah untuk mewujudkan cita-cita b. Membantu pekerjaan petugas kebersihan di daerah tempat tinggi c. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya d. Menciptakan teknologi yang mamapu menggantikan sumber daya tidak terbarui
96
e.
Menggerakan upaya pencegahan pembalakan liar dan perladangan berpindah 23. Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya, yang membentuk suatu sistem ekologi disebut.... a. Ekologi d. Biosistem b. Ekosistem e. Biosfer c. Biologi 24. Dalam pemanfaatan lingkungan hidup harus.... a. Memperhatikan pemeliharaan dan kelestarian lingkungan b. Dieksploitasi demi kepentingan individu c. Dimanfaatkan untuk kemakmuran sekelompok masyarakat d. Dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat e. Dipakai sehemat mungkin 25. Perhatikan permasalahan-permasalahan berikut ! 1) Kriminalitas 2) Pencemaran 3) Pemanfaatan SDA 4) SARA 5) Pelestarian lingkungan 6) Konservasi Dari permasalahan tersebut permasalahan mendasar yang tidak terkait dengan permasalahan lingkungan adalah.... a. (1), (2), dan (3) d. (2), (3), dan (6) b. (1), (2), dan (4) e. (4), (5), dan (6) c. (1), (2), dan (5)
26. Perhatikan gambar berikut!
Gambar diatas menunjukan peristiwa....
97
a. b. c.
Banjir Hujan asam Gunung
d. e.
Tsunami Gempa bumi
meletus 27. Upaya memperbanya jenis tanaman yang dibudidaya kan pada suatu lahan pertanian dinamakan.... a. Intensifikasi d. Mekanisme b. Ekstensifikasi e. Industrialisasi c. Diversifikasi 28. Penanaman kembali pohon-pohon pada daerah perbukitan yang telah gundul disebut.... a. Terasiring d. Konservasi b. Reboisasi e. Penghijauan c. Rotasi tanaman 29. Istiah lingkungan dalam bahasa Inggris disebut.... a. Cutural d. Spatial b. Goverment e. Environment c. Resources 30. Perkotaan, permukiman, dan alan raya merupakan lingkungan.... a. Sosial d. Fisik b. Budaya e. Biologi c. Buatan 31. Berikut yang bukan merupakan upaya penyelamatan lingkungan adalah.... a. Penyuluhan d. Revitalisasi lingkungan hidup hutan lindung b. Konservasi e. Penegakan hutan, tana, air hukum c. Komersialisasi terumbu karang 32. Pengertian lingkungan hidup.... a. Alam sekitar kita b. Makhluk hidup yang ada di sekitar kita c. Segala sesuatu yang berpengaruh pada kehidupan manusia d. Segala sesuatu yang berpengaruh pada kehidupan makhluk hidup e. Segala sesuatu yang ada di sekitar permukaan bumi 33. Lahan yang tidak produktif dan tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian disebut.... a. Lahan b. Lahan subur potensial c. Lahan utama
98
d. Lahan kritis e. Lahan konflik 34. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan disebut.... a. Botani d. Geografi b. Arkeologi e. Meteorologi c. Ekologi 35. Usaha untuk mengurangi pencemaran tanah di antaranya seperti dengan melakukan.... a. Menerapkan d. Menanam sistem pertanian organik tanaman di daerah kota b. Membuat e. Reboisasi di biodoesel bagain hulu DAS c. Uji emisi gas buang kendaraan 36. Pengusaha kelapa sawit yang akan membuka hutan untuk digunakan perkebunan kelapa sawit diwajibkan membuat AMDAL sebelum seluruh proyeknya dimulai. Pengusaha kelapa sawit ini dalam pelaksanaan AMDAL disebut sebagai.... a. Konsultan d. Pemrakarsa b. Penyelenggara e. Pemilik modal c. Stake holder 37. Berikut ini termasuk yang bukan penyebab terjadinya polusi tanah.... a. Penggunaan d. Penggunaan pupuk buatan pupuk kompos b. Penyemrotan e. Limbah hama dengan pestisida industri padat c. Pembuangan sampah plastik 38. Di bawah ini adalah contoh bagaimana manusia melalui ipteknya dapat mengembangkan daya dukung di bidang pengadaan bahan pangan pokok, yaitu.... a. Intensifikasi d. Sapi perah dan dan mekanisme pertanian pedaging b. Ayam ras dan e. Penangkaran petelur buaya dan rusa c. Kayu lapis dan genting beton 39. Kerusakan lingkungan kota pada dasarnya sebagai akibat.... a. Arus urbanisasi yang tinggi b. Pemerintah kota yang tidak siap mengelola kota
99
c.
Penduduk kota yang kurang peduli pada kelestarian lingkungan hidupnya d. Kota terlalu ramai dengan berbagai kegiatan e. Luas lahan kota kurang memadai 40. Hutan yang diperuntukan guna mengatur tata air, mencegah banjir, erosi, dan memelihara kesuburan tanah disebut hutan.... a. Produksi b. Suaka alam c. Margasatwa d. Wisata e. Lindung
100
Lampiran 6 LEMBAR JAWAB SOAL UJI COBA Mata pelajaran Kelas Materi Pokok Waktu Tahun Pelajaran
: Geografi : XI IPS : Lingkungan Hidup : 90 menit : 2014/2015
Nama :............. Kelas :............. No. Absen :.............
NILAI
A. Berikan tanda silang pada pilihan jawaban yang benar! No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
Pilihan Jawaban B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D
E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E
21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
C C C C C C C C C C C C C C C C C C C C
D D D D D D D D D D D D D D D D D D D D
E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E
101
Lampiran 7 KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JAWABAN D A A C D A B B A C
No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
JAWABAN E A B B B E A B A E
No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
JAWABAN D C B A E B C B E B
No 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
JAWABAN C D D C A D D A A E
102
103
Lampiran 8 Analisis Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, Daya Pembeda Soal Uji Coba
VALIDITAS
Kode No Responden 1 UC-2 2 UC-1 3 UC-5 4 UC-4 5 UC-10 6 UC-7 7 UC-8 8 UC-9 9 UC-11 10 UC-14 11 UC-15 12 UC-12 13 UC-17 14 UC-22 15 UC-13 16 UC-16 17 UC-18 18 UC-19 19 UC-20 20 UC-3 21 UC-23 22 UC-6 23 UC-21 24 UC-24 SX SX² p q
Analisis Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Nomor Butir Soal
Nomor Butir Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 14 14 0,583 0,000
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 17 17 0,708 0,292
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 18 18 0,750 0,250
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 13 0,542 0,458
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 16 16 0,667 0,333
1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 16 16 0,667 0,333
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 17 17 0,708 0,292
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 13 13 0,542 0,458
1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 13 13 0,542 0,458
1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 12 12 0,500 0,500
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 16 16 0,667 0,333
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 17 17 0,708 0,292
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 14 14 0,583 0,417
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 11 11 0,458 0,542
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 15 15 0,625 0,375
1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 15 15 0,625 0,375
1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 11 11 0,458 0,542
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 17 17 0,708 0,292
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 13 13 0,542 0,458
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 11 11 0,458 0,542
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 17 17 0,708 0,292
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 11 11 0,458 0,542
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 18 18 0,750 0,250
24
25
Nomor Butir Soal 26
27
28
1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 12 9 8 9 12 12 9 8 9 12 0,500 0,375 0,333 0,375 0,500 0,500 0,625 0,667 0,625 0,500
Nomor Butir Soal
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 13 13 0,542 0,458
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 15 15 0,625 0,375
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 17 17 0,708 0,292
1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 13 13 0,542 0,458
1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 13 13 0,542 0,458
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 14 14 0,583 0,417
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 19 19 0,792 0,208
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 18 18 0,750 0,250
0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 16 16 0,667 0,333
1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 15 15 0,625 0,375
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 18 18 0,750 0,250
40
Y
Y2 1369 1296 1296 1156 900 841 784 784 784 729 729 676 625 625 576 441 324 256 256 225 144 121 121 100 324900 40 8,88194 70,4565
SXY
1 37 1 36 1 36 1 34 1 30 1 29 1 28 1 28 1 28 0 27 1 27 0 26 1 25 0 25 1 24 0 21 0 18 0 16 1 16 0 15 0 12 0 11 1 11 0 10 14 570 14 n = 0,583 Spq 0,417 S2 = 388 451 471 391 431 427 458 355 364 296 442 420 381 314 418 379 291 442 361 308 439 293 480 324 261 176 198 318 363 397 456 341 327 372 470 481 404 391 490 389 r11 =
rxy
0,571 0,527 0,509 0,837 0,549 0,506 0,605 0,471 0,562 0,112 0,667 0,181 0,499 0,537 0,647 0,238 0,303 0,427 0,532 0,476 0,393 0,323 0,615 0,396 0,495 -0,151 -0,165 0,335 0,552 0,427 0,583 0,328 0,186 0,406 0,234 0,627 0,258 0,364 0,732 0,581 M
23,75
101
rtabel 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 Kriteria valid valid valid valid valid valid valid valid valid TIDAK valid TIDAK valid valid valid TIDAKTIDAK valid valid valid TIDAKTIDAK valid TIDAK valid TIDAKTIDAKTIDAK valid valid valid TIDAKTIDAK valid TIDAK valid TIDAKTIDAK valid valid α²b 0,254 0,216 0,196 0,259 0,232 0,232 0,216 0,259 0,259 0,261 0,232 0,216 0,254 0,259 0,245 0,245 0,259 0,216 0,259 0,259 0,216 0,259 0,196 0,261 0,245 0,232 0,245 0,261 0,259 0,245 0,216 0,259 0,259 0,254 0,172 0,196 0,232 0,245 0,196 0,254
0,896
25
DAYA BEDA
104
BA
10
11
11
12
11
10
11
9
10
5
11
9
11
8
11
8
6
11
10
9
10
6
12
7
7
3
4
7
10
10
12
7
7
10
10
12
8
8
12
10
BB
4
6
7
1
5
6
6
4
3
7
5
8
3
3
4
7
5
6
3
2
7
5
6
5
2
5
5
5
3
5
5
6
6
4
9
6
8
7
6
4
JA
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
12
TINGKAT KESUKARAN
JB 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 D 0,500 0,417 0,333 0,917 0,500 0,333 0,417 0,417 0,583 -0,167 0,500 0,083 0,667 0,417 0,583 0,083 0,083 0,417 0,583 0,583 0,250 0,083 0,500 0,167 0,417 -0,167 -0,083 0,167 0,583 0,417 0,583 0,083 0,083 0,500 0,083 0,500 0,000 0,083 0,500 0,500 Kriteria B B C BS B C B B B J B J B B B J J B B B C J B J B J J J B B B J J B J B J J B B BA + BB 14 17 18 13 16 16 17 13 13 12 16 17 14 11 15 15 11 17 13 11 17 11 18 12 9 8 9 12 13 15 17 13 13 14 19 18 16 15 18 14 N 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 IK 0,583 0,708 0,750 0,542 0,667 0,667 0,708 0,542 0,542 0,500 0,667 0,708 0,583 0,458 0,625 0,625 0,458 0,708 0,542 0,458 0,708 0,458 0,750 0,500 0,375 0,333 0,375 0,500 0,542 0,625 0,708 0,542 0,542 0,583 0,792 0,750 0,667 0,625 0,750 0,583 Kriteria SedangMudah MudahSedangSedangSedangMudahSedangSedangSedangSedangMudahSedangSedangSedangSedangSedangMudahSedangSedangMudahSedangMudahSedangSedangSedangSedangSedangSedangSedangMudahSedangSedangSedangMudah MudahSedangSedangMudahSedang KRITERIA SOAL DipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDipakaiDibuangDipakaiDibuangDipakaiDipakaiDipakaiDibuangDibuangDipakaiDipakaiDipakaiDibuangDibuangDipakaiDibuangDipakaiDibuangDibuangDibuangDipakaiDipakaiDipakaiDibuangDibuangDipakaiDibuangDipakaiDibuangDibuangDipakaiDipakai
No
102
105
Lampiran 9 Perhitungan Validitas Soal Tabulasi penelitian untuk soal nomer 1 No. 1
X 1
Y 37
X2 1
Y2 1369
XY 37
2
1
36
1
1296
36
3
1
36
1
1296
36
4
1
34
1
1156
34
5
1
30
1
900
30
6
1
29
1
841
29
7
1
28
1
784
28
8
1
28
1
784
28
9
1
28
1
784
28
10
0
27
0
729
0
11
1
27
1
729
27
12
0
26
0
676
0
13
0
25
0
625
0
14
1
25
1
625
25
15
1
24
1
576
24
16
0
21
0
441
0
17
0
18
0
324
0
18
1
16
1
256
16
19
0
16
0
256
0
20
0
15
0
225
0
21
0
12
0
144
0
22
0
11
0
121
0
23
0
11
0
121
0
24
1
10
1
100
10
S
14
570
14
15158
388
106
Perhitungan validitas soal menggunakan rumus
Butir soal valid jika rxy > rtabel Diketahui : N
= 24 = 14 = 570 = 14 = 15158 = 388
rxy = rxy = rxy = 0,571 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa nilai rhitung adalah 0,571 sedangkan nilai rtabel adalah 0,404. Karena rxy > rtabel maka dapat disimpulkan bahwa soal nomor 1 VALID.
107
Lampiran 10 Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba Rumus r11 = Keterangan: r11
: Reliabilitas tes
M
: Rata-rata skor total
n : Banyaknya butir soal/ jumlah item dalam instrumen : Varians total Krteria Apabila r11 1.
r tabel , maka instrumen tersebut reliabel. Varian Total
St
= 70,46
M
=
M
= = 23,75
r11
=
r11
= 0,896
Pada tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5% dan N 24, diperoleh r tabel = 0,404, karena r11 > r tabel maka soal dinyatakan reliabel.
108
Lampiran 11 Perhitungan Daya Beda Soal Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi:
B A BB J JB = P - P D= A A B Keterangan: JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya jawaban benar dari kelompok atas BB = banyaknya jawaban benar dari kelompok bawah Perhitungan : Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal 1 selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. No Kelompok Atas
No
Kelompok Bawah
Kode
Skor
Kode
Skor
1
UC- 2
1
UC- 17
0
2
UC- 1
1
UC- 22
1
3
UC- 5
1
UC- 13
1
4
UC- 4
1
UC- 16
0
5
UC- 10
1
UC- 18
0
6
UC- 7
1
UC- 19
1
7
UC- 8
1
UC- 20
0
8
UC- 9
1
UC- 3
0
9
UC- 11
1
UC- 23
0
10
UC-14
0
UC- 6
0
11
UC- 15
1
UC- 21
0
12
UC- 12
0
UC- 24
1
Jumlah
10
Jumlah
4
109
Klasifikasi Daya Pembeda D : 0,00 – 0,20 = Sangat Jelek (Poor) D : 0,21 – 0,40 = Cukup (Satisfaction) D : 0,41 – 0,70 = Baik (Good) D : 0,71 – 1,00 = Sangat Baik (Excellent) Diketahui : JA
= 12
JB
= 12
BA
= 10
BB
=4
D
=
-
= 1,2 – 3 = 0,4 Berdasarkan perhitungan diatas, soal nomor 1 mempunyai kriteria daya pembeda cukup.
110
Lampiran 12 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Rumus untuk mempelajari indeks kesukaran adalah: P= Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal 1, selanjutnya untuk butir soal lain dihitung menggunakan cara yang sama. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Kode UC- 1 UC- 2 UC- 3 UC- 4 UC- 5 UC- 6 UC- 7 UC- 8 UC- 9 UC- 10 UC- 11 UC- 12 UC- 13 UC- 14 UC- 15 UC- 16 UC- 17 UC- 18 UC- 19 UC- 20 UC- 21 UC- 22 UC- 23
Skor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
111
24 UC- 24 JUMLAH
1 14
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal a. Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar b. Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang c. Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah Diketahui ; B
= 14
JS
= 24
P
= = = 0,583
Berdasarkan kriteria, soal nomor nomor 1 mempunyai tingkat kesukaran sedang.
112
Lampiran 13 KISI-KISI SOAL PRE-TEST DAN POST-TEST Pokok Bahasan Kelas Semester Standart Kompetensi Alokasi Waktu Kompetensi Dasar 3.7 Mengevaluasi tindakan yang tepat dalam pelestarian lingkungan hidup kaitanya dengan pembangunan berkelanjutan
: Lingkungan Hidup dan Pelestarianya : XI IIS : Dua : Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan : 30 menit Indikator 1. Mendiskripsikan konsep pelestarian lingkungan hidup
Nomor Soal
Jumlah
15, 2, 30, 34, 5
5
6, 3
2
7, 1
2
4, 29
2
18
1
9, 11, 8
3
2. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di lingkungan (khususnya lingkungan sekitar) 3. Mengidentifikasi penyebab-penyebab munculnya permasalahan lingkungan 4. Memberi contoh bentuk-bentuk permasalahan lingkungan disekitar tempat tinggal 5. Mengidentifikasi bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup di Indonesia 6. Mengidentifikasi pemanfaatan lingkungan hidup
110
113
di Indonesia 7. Mengidentifikasi bentuk-bentuk kerusakan
14
lingkungan yang ada, berdasarkan penyebabnya 8. Menguraikan upaya-upaya pelestarian
19, 31, 23
lingkungan hidup 9. Menguraikan upaya-upaya pelestarian
1
3
36
lingkungan hidup berdasarkan kebijakan
1
AMDAL 10. Menguraikan pentingnya pelestarian lingkungan hidup kaitanya dengan pembangunan
20, 13, 40, 25, 39 5
berkelanjutan Jumlah Butir Soal
25
111
114
Lampiran 14 INSTRUMEN PENELITIAN SOAL PRE-TEST DAN POST-TEST RANAH KOGNITIF Mata Pelajaran Kelas Materi Pokok Waktu Tahun Pelajaran
: Geografi : XI : Lingkungan Hidup : 45 menit : 2014/2015
PETUNJUK UMUM 1. Tulis nama, nomor absen, dan kelas pada lembar jawaban yang tersedia. 2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum anda menjawab pertanyaan. 3. Jumlah soal sebanyak 25 butir soal objektif dengan 5 pilihan jawaban untuk masing-masing soal. 4. Apabila ada jawaban yang anda anggap salah dan ingin memperbaikinya, lakukan langkah sebagai berikut: Semula: A B C D E Pembetulan: A B C D E Pilihlah satu jawaban yang benar! 1. Kerusakan lingkungan hidup berikut ini yang bukan disebabkan oleh peristiwa alam.... a. Letusan gunungapi d. Kerusakan hutan b. Gempa e. Gelombang tsunami c. Badai siklon 2. Komponen utama dalam lingkungan hidup adalah komponen biotik dan abiotik. Berikut ini termasuk lingkungan abiotik adalah .... a. Udara, tanah, dan air d. Tanaman, hewan, dan air b. Tanah, air, dan hewan e. Udara, tanah, dan c. Tanah, batuan, dan hewan tumbuhan 3. Pemanfaatan lingkungan pesisir, seperti penambangan pasir laut umumnya digunakan untuk.... a. Bahan bangunan d. Kegiatan reklamasi b. Lokasi pariwisata e. Tambak udang c. Hutan mangrove 4. Peristiwa penebangan liar (illegal logging) dapat terjadi akibat.... a. Sikap penduduk yang d. Kebutuhan lahan permisif permukiman b. Lemahnya pengawasan e. Keterbatasan lahan pemerintah pertanian c. Motivasi keuntungan yang melimpah
115
5. Lingkungan hidup terbentuk oleh interaksi ketergantuangan serta saling membutuhkan antara komponen abiotik dan biotik. Sebuah interaksi yang terjadi di lingkungan hidup membentuk.... a. Biom d. Ekosistem b. Biosfer e. Rantai makanan c. Ekologi 6. Kondisi negara-negara berkembang digambarkan sebagai wilayah yang kurang teratur akibat kondisi lingkungan yang buruk. Penyebab utama masalah lingkungan di negara-negara berkembang adalah.... a. Pendapatan yang rendah berdampak pada kurangnya kesadaran lingkungan b. Penduduk yang besar membentuk lingkungan permukiman menjadi kumuh c. Konsumsi yang besar mengakibatkan pemanfaatan lingkungan hidup disertai pencemaran d. Persebaran penduduk tidak merata sehingga lingkungan menjadi tidak teratur e. Teknologi yang maju menyebabkan penduduknya tidak memperhatikan kelestarian lingkungan 7. Salah satu penyumbang sampah terbesar adalah sampah rumah tangga atau domestik. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi penumpukan sampah domestik adalah.... a. Mengolah sampah sebelum dibawa ke TPA b. Mendaur ulang sampah yang masih bisa dimanfaatkan c. Mengubur semua sampah yang dihasilkan d. Membakar tumpukan sampah kering dan basah e. Membuang sampah basah di selokan atau sungai terdekat 8. Upaya pemanfaatan dan pelestarian hutan dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan.... a. Pemanfaatan hutan secara maksimal sebagai penghasil kayu berkualitas tinggi b. Pemeliharaan fungsi hutan sebagai sumber penyimpan air tanah c. Pemanfaatan hutan sebagai daerah potensi di bidang pariwisata d. Peningkatan lahan hutan sebagai cadangan untuk kawasan permukiman e. Pemeliharaan hutan sebagai sumber peramalan iklim dan cuaca 9. Makhluk hidup di muka bumi selalu berkembang dan bertambah. Hal itu seiring dengan kebutuhan lahan untuk beraktivitas. Agar pemanfaatan lahan sesuai dengan prinsip pelestarian lingkungan diperlukan adanya.... a. Peran dan dukungan pemerintah b. Penyertaan tenaga kerja lokal c. Pendanaan yang maksimal d. Perhitungan secara ekonomis e. Persyaratan penggunaan lahan
116
10. Suatu kegiatan penilaian, klasifikasi, dan pengelompokan lahan bagi suatu pemanfaatan tertentu disebut.... a. Kelompok jenis lahan b. Ketersediaan lahan c. Kekurangan lahan d. Kemampuan lahan e. Kesesuaian Lahan 11. Perhatikan pernyataan tentang dampak pembangunan di bawah ini Dapat meningkatkan pendapatan per kapita 1) Mampu menurunkan tingkat produk nasional bruto 2) Keterjangkauan di seluruh wilayah 3) Jenis pekerjaan didominasi sektor jasa 4) Konsumsi energi mampu turun drastis Pernyataan tentang dampak positif pembangunan ditunjukan oleh nomor.... a. 1), 2), dan 5) d. 2), 4), dan 5) b. 1), 3), dan 4) e. 3), 4), dan 5) c. 2), 3), dan 4) 12. Pernyataan yang menunjukan permasalahan lingkungan hidup berdasarkan faktor sosial adalah.... a. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor mengakibatkan pencemaran polisi udara di perkotaan b. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan lahan permukiman c. Kemajuan bidang perindustrian meningkatkan kebutuhan bahan baku sumber daya alam d. Kemajuan suatu negara meningkatkan kesadaran penduduk akan lingkungan hidup di sekitarnya e. Pemberian sanksi tegas bagi perusahaan yang tidak mengolah limbahnya sebelum dibuang ke sungai 13. Perhatikan gambar aliran energi pada rantai makanan berikut
Burung dalam gambar diatas adalah komponen yang berperan sebagai....
117
a. Produsen d. Non hayati b. Konsumen e. Heterotrofik c. Pengurai 14. Beberapa hal yang dapat dilakukan siswa sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain : a. Menghemat penggunaan kertas dan pensil, b. Membuang sampah pada tempatnya, c. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang, d. Menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM e. Menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal. 15. Kemampuan lingkungan untuk mendukung peri kehidupan manusia dan makhluk hidup lain disebut.... a. Daya dukung lingkungan d. Kapasitas kehidupan b. Kapasitas lingkungan e. Keterbatasan lingkungan c. Daya dukung kehidupan 16. Salah satu usaha untuk menjaga lingkungan tanah adalah dengan cara.... a. Pembudidayaan tanaman perkebunan di perbukitan b. Penanaman dilakukan secara terus menerus c. Pemupukan secara optimal dan maksimal d. Pengolahan dengan metode mekanik dan vegetatif e. Pengembangan tanaman semusim pada lahan miring 17. Pengusaha kelapa sawit yang akan membuka hutan untuk digunakan perkebunan kelapa sawit diwajibkan membuat AMDAL sebelum seluruh proyeknya dimulai. Pengusaha kelapa sawit ini dalam pelaksanaan AMDAL disebut sebagai.... a. Konsultan d. Pemrakarsa b. Penyelenggara e. Pemilik modaleorologi c. Stake holder 18. Kerusakan lingkungan kota pada dasarnya sebagai akibat.... a. Arus urbanisasi yang tinggi b. Pemerintah kota yang tidak siap mengelola kota c. Penduduk kota yang kurang peduli pada kelestarian lingkungan hidupnya d. Kota terlalu ramai dengan berbagai kegiatan e. Luas lahan kota kurang memadai 19. Hutan yang diperuntukan guna mengatur tata air, mencegah banjir, erosi, dan memelihara kesuburan tanah disebut hutan.... a. Produksi d. Wisata b. Suaka alam e. Lindung c. Margasatwa 20. Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya, yang membentuk suatu sistem ekologi disebut.... a. Ekologi d. Biosistem b. Ekosistem e. Biosfer c. Biologi
118
21. Perhatikan permasalahan-permasalahan berikut ! 1) Kriminalitas 5) Pelestarian 2) Pencemaran lingkungan 3) Pemanfaatan SDA 6) Konservasi 4) SARA Dari permasalahan tersebut permasalahan mendasar yang tidak terkait dengan permasalahan lingkungan adalah.... a. (1), (2), dan (3) d. (2), (3), dan (6) b. (1), (2), dan (4) e. (4), (5), dan (6) c. (1), (2), dan (5) 22. Istiah lingkungan dalam bahasa Inggris disebut.... a. Cutural d. Spatial b. Goverment e. Environment c. Resources 23. Perkotaan, permukiman, dan alam raya merupakan lingkungan.... a. Sosial d. Fisik b. Budaya e. Biologi c. Buatan 24. Berikut yang bukan merupakan upaya penyelamatan lingkungan adalah.... a. Penyuluhan lingkungan hidup b. Konservasi hutan, tanah, air c. Komersialisasi terumbu karang d. Revitalisasi hutan lindung e. Penegakan hukum 25. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan disebut... a. Botani b. Arkeologi c. Ekologi d. Geografi e. Meteorologi
119
Lampiran 15 KUNCI JAWABAN SOAL PRE-TEST DAN POSTTEST
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JAWABAN D A A C D A B B A E
NO 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
JAWABAN B B B B A E D A E B
NO 21 22 23 24 25
JAWABAN E E B C D
119
Lampiran 16 HASIL PRE-TEST KELAS KONTROL (XI IIS 1) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Nama Nilai Pretest Keterangan Aizela A.P 52 Tidak Tuntas Amaryllia S.K 68 Tidak Tuntas Ana Ahyana 76 Tidak Tuntas Arga Siwi P 60 Tidak Tuntas Aulia Hanny S.K 68 Tidak Tuntas Avit Krisbianto 56 Tidak Tuntas Azmi Firmansyah 56 Tidak Tuntas Bachtiar Irvan D 56 Tidak Tuntas Daffa Yaya M 56 Tidak Tuntas Defi Nuruliya 72 Tidak Tuntas Desiwiningtyas M 76 Tidak Tuntas Desvia K.N 68 Tidak Tuntas Elyna P 76 Tidak Tuntas Elsa Gayuh Citra N 60 Tidak Tuntas Ervairus Islan S 60 Tidak Tuntas Ghassani Mida 76 Tidak Tuntas Himatul Kholisah 60 Tidak Tuntas Ika Sri Utami 80 Tuntas Irma Zhafira S 72 Tidak Tuntas Karina Novira W 36 Tidak Tuntas Khaerunnisa R 68 Tidak Tuntas Liavita. R 48 Tidak Tuntas Linda Puspitasari 52 Tidak Tuntas Liintang Nur A.D 56 Tidak Tuntas Maya Juniar A 36 Tidak Tuntas Maybella Ayu D 48 Tidak Tuntas M. Hananika A,Y 56 Tidak Tuntas Novarisma L.P 68 Tidak Tuntas Nuraini Bani F 60 Tidak Tuntas Ockta Berliantama 40 Tidak Tuntas Oxy 60 Tidak Tuntas R.I Noor Zain 56 Tidak Tuntas Ratna Amalia 64 Tidak Tuntas Rizky Satria Nur H 64 Tidak Tuntas Salmanuha I 76 Tidak Tuntas Yola Widautami 68 Tidak Tuntas Yunika C.A 64 Tidak Tuntas Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 36 Rata-rata 61,3
120
Lampiran 17 HASIL NILAI POST-TEST KELAS KONTROL (XI IIS 1)
121
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Nama Nilai Posttest Keterangan Aizela A.P 68 Tidak Tuntas Amaryllia S.K 72 Tidak Tuntas Ana Ahyana 92 Tuntas Arga Siwi P 88 Tuntas Aulia Hanny S.K 80 Tuntas Avit Krisbianto 76 Tidak Tuntas Azmi Firmansyah 84 Tuntas Bachtiar Irvan D 76 Tidak Tuntas Daffa Yaya M 80 Tuntas Defi Nuruliya 84 Tuntas Desiwiningtyas M 88 Tuntas Desvia K.N 76 Tidak Tuntas Elyna P 84 Tuntas Elsa Gayuh Citra N 92 Tuntas Ervairus Islan S 80 Tuntas Ghassani Mida 88 Tuntas Himatul Kholisah 68 Tidak Tuntas Ika Sri Utami 92 Tuntas Irma Zhafira S 84 Tuntas Karina Novira W 76 Tidak Tuntas Khaerunnisa R 80 Tuntas Liavita. R 76 Tidak Tuntas Linda Puspitasari 76 Tidak Tuntas Liintang Nur A.D 68 Tidak Tuntas Maya Juniar A 72 Tidak Tuntas Maybella Ayu D 72 Tidak Tuntas M. Hananika A,Y 76 Tidak Tuntas Novarisma L.P 68 Tidak Tuntas Nuraini Bani F 76 Tidak Tuntas Ockta Berliantama 76 Tidak Tuntas Oxy 76 Tidak Tuntas R.I Noor Zain 80 Tuntas Ratna Amalia 84 Tuntas Rizky Satria Nur H 76 Tidak Tuntas Salmanuha I 88 Tuntas Yola Widautami 92 Tuntas Yunika C.A 84 Tuntas Nilai Tertinggi 92 Nilai Terendah 68 Nilai Rata-rats 79,68
122
Lmpiran 18 HASIL NILAI PRE-TEST KELAS EKSPERIMEN (XI IIS 3) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Nilai Pretest Afinda N.R 64 Amokasih D.A 68 Aprianto Rahayu 64 Ari Rian H 48 Arum A 68 Bagus Firmansyah 64 Desi Ashrianti 72 Destya Ingga R 72 Elvina Tri R 60 Erin Nur F 64 Evita Rahmawati 76 Ferawati Purbaya 56 Firda Anantaguna 48 Firdausi Nuzula G 68 Fransiska C.M 56 Kristi Mulwandini 72 Kukuh Eka S 68 Lutfianti Bening. S 56 Monica Dwi 64 Mustika Ratna P 72 Ochto Ilhamdi S 64 Octavian Setyo 68 Rahayu Aprilia 60 Roanna Davin. P 56 Salma Nur Halisa 76 Santi Nur F 68 Tegar Pambudi 56 Wiedtriana Putri 68 Wilyam Lie 76 Winar Afritriani 40 Yehuda Exshosiias 52 Zeta Irahaya 76 Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata
Keterangan Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas 70 40 63,8
123
Lampiran 19 HASIL NILAI POST-TEST KELAS EKSPERIMEN (XI IIS 3) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Siswa Afinda N.R Amokasih D.A Aprianto Rahayu Ari Rian H Arum A Bagus Firmansyah Desi Ashrianti Destya Ingga R Elvina Tri R Erin Nur F Evita Rahmawati Ferawati Purbaya Firda Anantaguna Firdausi Nuzula G Fransiska C.M Kristi Mulwandini Kukuh Eka S Lutfianti Bening. S Monica Dwi Mustika Ratna P Ochto Ilhamdi S Octavian Setyo Rahayu Aprilia Roanna Davin. P Salma Nur Halisa Santi Nur F Tegar Pambudi Wiedtriana Putri Wilyam Lie Winar Afritriani Yehuda Exshosiias Zeta Irahaya Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata
Nilai Posttest 80 84 80 84 80 76 88 84 76 76 76 84 80 80 72 92 80 92 88 80 88 84 80 88 88 80 80 84 80 80 76 80
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas 76 40 63,8
124
Lampiran 20 UJI NORMALITAS DATA NILAI PRETEST KELOMPOK EKSPERIMEN Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k
f o f h 2
i 1
fh
χ 2
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2
tabel
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho c2(a)(k-3) Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
=
76
Panjang Kelas
=
6,0
Nilai minimal
=
40
Rata-rata ( X )
=
63,75
Rentang
=
36
S
=
9,03
Banyak kelas
=
6
N
=
32
Kelas Interval 40,0
Batas Z untuk Peluang Luas Kls. Kelas batas kls. untuk Z Untuk Z
fh
f0
(f0-fh)² fh
-
46,0
39,5
-2,69
0,4964
0,0180
0,5757
1
0,3127
46,0
-
52,0
45,5
-2,02
0,4784
0,0658
2,1049
3
0,3806
52,0
58,0
51,5
-1,36
0,4126
0,1570
5,0230
5
0,0001
58,0
-
64,0
57,5
-0,69
0,2557
0,2446
7,8273
8
0,0038
64,0
-
70,0
63,5
-0,03
0,0110
0,2490
7,9674
7
0,1175
70,0
-
76,0
69,5
0,64
0,2379
0,1832
5,8611
8
0,7806
76,5
1,41
0,4211 =
1,60
c²
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh c² tabel = 11,07 Daerah penerimaan 1,60
Daerah penolakan Ho
7,81
1,5953
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data distribusi normal
125
Lampiran 21 UJI NORMALITAS DATA NILAI PRETEST KELOMPOK KONTROL Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
χ2
k
f o f h 2
i 1
fh
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2 tabel Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
c2(a)(k-3) Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
=
80
Panjang Kelas
=
7,3
Nilai minimal
=
36
Rata-rata ( X )
=
61,08
Rentang
=
44
S
=
11,02
Banyak kelas
=
6
N
=
37
Kelas Interval
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z
Luas Kls. Untuk Z
fh
f0
(f0-fh)² fh
36
-
43
35,5
-2,32
0,4899
0,0387
1,4337
3
1,7110
43
-
51
42,8
-1,66
0,4511
0,1121
4,1484
2
1,1126
51
58
50,2
-0,99
0,3390
0,2116
7,8295
9
0,1750
58
-
65
57,5
-0,32
0,1274
0,2606
9,6432
10
0,0132
65
-
73
64,8
0,34
0,1332
0,2303
8,5227
7
0,2721
74
-
81
73,2
1,10
0,3636
0,1044
3,8646
6
1,1799
81,5
1,85
0,4680 =
4,46
c²
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel = 11,07 Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
4,46
11,07
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka distribusi data tidak berbeda dengan distribusi normal
\
126
Lampiran 22
127
Uji Kesamaan Varians Nilai Pre Test Antara Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen Hipotesis Ho:
s1 2
=
s2 2
Ha:
2
=
s2
s1
2
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: F
Varians Varians
terbesar terkecil
Ho diterima apabila F < F
1/2a (nb-1):(nk-1)
Daerah penerimaan Ho
F
1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelompok eksperimen
Kelompok kontrol
Jumlah n x
2040 32 63,75
2260 37 61,08
Varians (s2 ) 81,48 Standart deviasi (s) 9,03 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
121,47 11,02
121,47 = 1,49 81,48
Pada a = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 = dk penyebut = nk -1 = F (0.025)(37:36) = 1,98
# # -
1 = # 1 = #
Daerah penerimaan Ho
1,4907
1,98
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
Lampiran 23
128
Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Hasil Pre Test Antara Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Hipotesis Ho: eksperimen < kontrol Ha: eksperimen >kontrol Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x
t
x
1
2
1 1 + n1 n 2
s
Dimana,
s
n 1
1s12 + n 2 1s 22 n1 + n 2 2
Ho diterima apabila -t(1-1/2a)(n1+n2-2) < t < t(1-1/2a)(n1+n2-2) Daerah penerimaan Ho
-t(1-1/2a)dk Dari data diperoleh:
t(1-1/2a)dk
Sumber variasi
Kelompok eksperimen
Kelompok kontrol
Jumlah n x
2040 32 63,75
2260 37 61,08
Varians (s2 ) 81,4839 Standart deviasi (s) 9,03 Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
s
t
=
32
1
81,48 32 +
+ 37 37
121,4655 11,02
1 121,47 = 10,15 2
61,08 = 1,090 1 1 10,147 + 32 # Pada a = 5% dengan dk = 30 - 1 = 29 diperoleh t(0.05)(29) =
2,030
Pada a = 5% dengan dk = 29 - 1 = 28 diperoleh t(0.05)(29) =
2,030
=
63,75
jadi tt abel
= 2,045 + (2,048 - 2, 045) / 2)
=
2,030
Daerah penerimaan Ho
###
1,090
####
-2,030t berada pada daerah penerimaan Ho, 2,030 Karena maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaannilai pretest yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok Karena t berapa pada derah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada eksperimen perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
Lampiran 24
129
UJI NORMALITAS DATA NILAI POSTTEST KELAS EKSPERIMEN Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k
f o f h 2
i 1
fh
χ 2
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2
tabel
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
c2(a)(k-3) Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
=
92
Panjang Kelas
=
3,3
Nilai minimal
=
72
Rata-rata ( X )
=
81,88
Rentang
=
20
S
=
4,87
Banyak kelas
=
6
N
=
32
Kelas Interval
Batas Z untuk Peluang Luas Kls. Kelas batas kls. untuk Z Untuk Z
fh
f0
(f0-fh)² fh
72,0
-
75,3
71,5
-2,13
0,4834
0,0576
1,8416
1
0,3846
75,3
-
78,7
74,8
-1,45
0,4259
0,1491
4,7711
5
0,0110
78,7
82,0
78,2
-0,76
0,2768
0,2461
7,8747
13
3,3358
82,0
-
85,3
81,5
-0,08
0,0307
0,2589
8,2839
6
0,6297
85,3
-
88,7
84,8
0,61
0,2282
0,2046
6,5476
5
0,3658
89,7
-
93,0
89,2
1,50
0,4328
0,0587
1,8783
2
0,0079
93,5
2,39
0,4915 =
4,73
c²
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 1 = 5 diperoleh c² tabel = 11,07 Daerah penerimaan 4,73
Daerah penolakan Ho 8,71
4,7348
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data distribusi normal
Lampiran 25
130
UJI NORMALITAS DATA NILAI POSTTEST KELOMPOK KONTROL Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: k
f o f h 2
i 1
fh
χ 2
Kriteria yang digunakan Ho diterima jika c2 < c2 tabel Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
c2(a)(k-3) Pengujian Hipotesis Nilai maksimal
=
88
Panjang Kelas
=
4,0
Nilai minimal
=
64
Rata-rata ( X )
=
76,22
Rentang
=
24
S
=
6,32
Banyak kelas
=
6
N
=
37
Kelas Interval
Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang Luas Kls. untuk Z Untuk Z
fh
f0
(f0-fh)² fh
64,0
-
68,0
63,5
-2,01
0,4779
0,0618
2,2877
5
3,2156
68,0
-
72,0
67,5
-1,38
0,4161
0,1438
5,3221
9
2,5417
72,0
76,0
71,5
-0,75
0,2722
0,2271
8,4028
8
0,0193
76,0
-
80,0
75,5
-0,11
0,0451
0,2434
9,0062
8
0,1124
80,0
-
84,0
79,5
0,52
0,1983
0,2067
7,6477
5
0,9167
85,0
-
89,0
84,5
1,31
0,4050
0,0772
2,8567
2
0,2569
89,5
2,10
0,4822 =
7,06
c²
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh c² tabel = 11,07 Daerah penerimaan Ho 7,06
Daerah penolakan Ho 11,07
Karena c² berada pada daerah penerimaan Ho, maka distribusi data tidak berbeda dengan distribusi normal
Lampiran 26
131
Uji Kesamaan Varians Data Hasil Posttest Antara Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen Hipotesis Ho : s12
=
s22
s12
=
s22
Ha :
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
F
Varians terbesar Varians terkecil
Ho diterima apabila F < F
1/2a (nb-1):(nk-1)
Daerah penerimaan Ho F
1/2a (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh: Sumber variasi
Kelompok Eksper
Jumlah 2620 n 32 x 81,88 Varians (s 2) 23,73 Standart deviasi (s) 4,87 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: F
=
39,95 23,73
Kelompok kontrol 2820 37 76,22 39,95 6,32
= 1,6839
Pada a = 5% dengan: dk pembilang = nb - 1 = dk penyebut = nk -1 = F (0.025)(37:36) = 1,98
32 37 -
1 = 31 1 = 36
Daerah penerimaan Ho
1,6839
1,98
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang sama.
Lampiran 27
132
Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Hasil Post Test Antara Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Hipotesis Ho : m1
<
m2
m1
>
m2
Ha :
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
x
t
1
x
2
1 1 + n1 n2
s Dimana,
s
n 1 1s12 + n 2 n1 + n 2
1s 22 2
Ho diterima apabila -t (1-1/2a)(n1+n2-2) < t < t (1-1/2a)(n1+n2-2) Daerah penerimaan Ho -t (1-1/2a)dk Dari data diperoleh:
t (1-1/2a)dk
Sumber variasi
Kelompok Eksper
Kelompok kontrol
Jumlah 2620 n 32 x 81,88 Varians (s 2) 23,7258 Standart deviasi (s) 4,87 Berdasarkan rumus di atas diperoleh: s
t
=
32
1
23,73 32 +
+ 37 37
2820 37 76,22 39,9520 6,32
1 39,95 2
= 5,696
76,22 = 4,115 1 1 5,69599 + 32 37 Pada a = 5% dengan dk = 32+ 37 -1 = 68 diperoleh t (0.05)(29) = =
81,88
jadi ttabel = 2,045 + (2,048 - 2, 045) / 2) =
1,995
0,998
Daerah penerimaan Ho -1,00
1,00
4,115
Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada Karena t berada daerah Ho, maka disimpulkan bahwa ada perbedaan nilai pretestpenerimaan yang signifikan antaradapat kelompok kontrol dan kelompok eksperimen perbedaan nilai post-test yang segnifikan antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Lampiran 28
133
PERHITUNGAN PRESENTASE KETUNTASAN BELAJAR Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Kelompok Eksperimen Tuntas jika % ≥ Tidak tuntas jika % < %
=
= =
85% 85%
Jumlah siswa dengan nilai > 77 Jumlah siswa 31 32
X 100%
X 100%
96,88 %
Karena persentase ketuntasan belajar lebih dari 85% maka kelas eksperimen sudah mencapai ketuntasan belajar klasikal
134
Lampiran 29
PENGHITUNGAN PRESENTASE KETUNTASAN BELAJAR Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal Kelompok kontrol Tuntas jika
%
≥
85%
Tidak tuntas jika
%
<
85%
%
=
Jumlah siswa dengan nilai > 77
X 100%
Jumlah siswa
=
23
X 100%
37 =
62,1622 %
Karena persentase ketuntasan belajar kurang dari 85% maka kelas kontrol belum mencapai ketuntasan belajar klasikal
135
Lampiran 30 KISI-KISI INSTRUMEN ANGKET Judul : Efektivitas Pendekatan Saintifik Model Discovery learning Mata Pelajaran Geografi Pokok Bahasan Pelestarian lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan Siswa Kelas XI IIS SMA Negeri 1 Purbalingga Tahun Pelajaran 2014/2015. Variabel
Sub Variabel
Indikator
Pendekatan
1. Motivasi dalam Pembelajara n 2. Kualitas Pembelajar an 3. Pengalaman Belajar
- Perhatian Siswa - Minat Siswa - Antusias
Saintifik Model Discovery learning
4. Pembelajar an Menyenang kan
5. Ketertarikan siswa terhadap model discovery learning
Jumlah
- Pemahaman Materi
Nomor Jumlah Soal Soal 4, 5, 2
1, 2, 3
3
- Siswa 9, 10 2 memecahkan permasalahn dalam kegiatan pebelajaran - Siswa menyukai 5 1 pembelajaran dengan pendekatan saintifik model discovery learning - Siswa tertarik 6, 7, 8 3 menggunakan pembelajaran saintifik model discovery learning pada materi selanjutnya 10 Soal
136
Lampiran 31 ANGKET TANGGAPAN SISWA MENGENAI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL DISCOVERY LEARNING Nam : Kelas : No. Absen : Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan kndisi sebenarnya, caranya dengan memberi tanda silang Jawaban tidak mempengaruhi nilai anda 1.
2.
3.
Saya dapat memahami materi yang telah disampaikan? a. Sangat Setuju b. Setuju c. Kurang Setuju d. Sangat Kurang Setuju Penggunaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik model discovery learning (Penemuan) membantu dalam proses pemebelajaran yang sedang berlangsung? a. angat Setuju b. etuju c. urang Setuju d. angat Kurang Setuju Penggunaan model discovery learning membuat kalian mudah mempelajari materi yang disampaikan? a. angat Setuju b. etuju c. urang Setuju d. angat Kurang Setuju
S S K S
S S K S
137
4.
5.
Model discovery learning dapat mempengaruhi minat belajar kalian? a. angat Setuju b. etuju c. urang Setuju d. angat Tidak Setuju
S S K S
Dengan penggunaan medel discovery learning membuat kalian menjadi giat belajar materi Lingkungan hidup? a. angat Setuju b. etuju c. urang Setuju d. angat Tidak Setuju
6.
S S K S K
esan kalian setelah mengikuti pembelajaran menggunakan discovery learning yang telah berlangsung? a. angat Setuju b. etuju c. urang Setuju d. angat Tidak Setuju
metode
7.
S S K S P
enggunaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik model discovery learning membuat saya tertarik untuk tetap menggunakanya pada materi lain mata pelajaran geografi?
138
a.
S angat Setuju
b.
S etuju
c.
K urang Setuju
d.
S angat Tidak Setuju
8.
A
pakah anda setuju dengan cara penyampaian materi menggunakan model discovery learning? a. angat Setuju b. etuju c. urang Setuju d. angat Tidak Setuju 9. Pembelajaran menggunakan model discovery learning memudahkan memecahkan permasalahan dalam pembelajaran lingkungan hidup? a. Sangat Setuju b. Setuju c. Kurang Setuju d. Sangat Tidak Setuju 10. Pembelajaran dan mengerjakan soal evaluasi saya dapat menyimpulkan hasil pembelajaran? a. Sangat Setuju b. Setuju c. Kurang Setuju d. Sangat Tidak Setuju
Lampiran 32 Rekapitulasi Perhitungan Angket Tanggapan Siswa
S S K S
139
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Responden AFINDA NUR R AMOKASIH DWI A APRIANTO R ARI RIAN HAKIKI ARUM ADITYA BAGUS F DESI ASHRIANTI DESTYA INGGA ELVINA TRIROSANTI ERIN NUR FAUZIAH EVITA RAHMAWATI FERAWATI P FIRDA ANANTAGUNA FIRDAUSI NUZULA FRANSISKA CANDRA M KRISTI MULWANDINI KUKUH EKA S LUTFIANTI BENING MONICA DWI R MUSTIKA RATNA P OCHTO ILHAMDI OCTAVIAN SETYO A RAHAYU APRILLIA ROANNA DAVIN SALMA NUR HALISA SANTI NUR F TEGAR PAMBUDI WIEDTRIANA PUTRI WILYAM LIE WINAR AFRITRIANI YEHUDA E ZETA IRAHAYA
1 3 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
2 3 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4
3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 4 4
4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 1 3 3 3 3 4 4 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 4
5 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 1 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3
BUTIR SOAL 6 7 8 9 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 4 3 3 3
10 Total Skor 3 33 2 27 2 27 4 35 4 33 4 30 4 33 3 32 3 36 3 31 2 24 4 30 2 21 2 19 4 32 3 30 3 30 3 30 4 40 4 38 3 27 3 31 3 27 3 27 3 26 3 25 3 30 3 29 3 34 4 33 3 31 3 34
Ket B TB B SB SB SB SB B SB B TB SB TB TB SB B B B SB SB B B B B TB TB B B B SB B B
140
No
Interval Skor
Jumlah
Kriteria
F
%
1
34-41
Sangat Setuju
10
31,25%
2
26-33
Setuju
16
50,00%
3
18-25
Tidak Setuju
6
18,75
4
10-17
Sangat Tidak Setuju
0
0
Jumlah
32
Skor Tertinggi
40
Skor Terendah
19
Rata-rarta Skor
30,15
Rata-rata Skor dalam Katagori
Setuju
141
Lampiran 33 SILABUS KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Purbalingga
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas
: XI IIS
Semester
: 2 (Dua)
Tema
: Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Kompetensi Inti
:
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban, terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dan yang dipelajarinya disekolah 141
secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
142
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
3.7 Mengevaluasi tindakan yang tepat dalam pelestarian lingkungan hidup kaitanya dengan pembangunan yang berkelanjutan. 4.7Mengkomunikasikan contoh tindakan yang tepat dalam pelestarian lingkungan hidup kaitanya dengan pembangunan berkelanjutan dalam bentuk makalah atau publikasi lainya.
Pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan - Lingkungan hidup (aliran energi, rantai makanan, siklus biogeokimia) - Kualitas dan baku mutu lingkungan. - Pencemaran, perusakan dan resiko lingkungan.
Stimulus Peserta didik dimana untuk mengatamati lingkungan sekolah. Peseta didik diminta membaca buku sumber dan internet. Problem Statement Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan dalam kelompoknya. Peserta didik diminta memberikan hipotesa dari temuannya di lapangan tentang lingkungan abiotik dan biotik. Data Coletion Mengumpulkan informasi tentang lingkungan hidup.
Tugas : Siswa diminta memecahkan masalah tentang permasalahan lingkungan disekitar tempat tinggal mereka.
Alokasi Waktu 8JP
Sumber Belajar -
Buku teks geografi kls XI Lingkungan sekolah Situs terkait di internet
Penilaian : PRE-TEST Lembar kerja siswa POST-TEST
142
143
143
Mengumpulkan informasi tentang baku mutu lingkungan disekitar tempat tinggal. Mengumpulkan informasi tentang pencemaran lingkungan, dampak yang timbul di lingkungan alam. Data Prosseing Siswa menglasifikasikan yang termasuk dalam lingkungan abiotik dan biotik. Verifikan Menganalisis dan menyimpulkan tentang komponen lingkungan hidup baik yang ada disekitar dan diluar tempat tinggal. Menganalisis dan menyimpulkan kualitas baku mutu lingkungan yang
144
dipereloh dari hasil penemuan. Menganalisis dan menyimpulkan dampak pencemaran dan solusi pra dan pasca pencemaran. Generalisasi Mempresentasikan hasil analisis tentang Lingkungan hidup (aliran energi, rantai makanan, siklus biogeokimia) Kualitas dan baku mutu lingkungan. Pencemaran, perusakan dan resiko lingkungan dengan pembagian peran dalam setiap kelompok.
144
145
145
146
Lampiran 34 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Satuan Pendidikan
: SMA Negeri 1 Purbalingga
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas/Semester
: XI (sebelas) / 2 (dua)
Topik Materi
: Pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan yang berkelanjutan
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit (3 pertemuan)
Kompetensi Inti
KI 1
:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
:
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
:
Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4
:
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
147
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Indikator
Kompetensi Dasar
Menghayati peranan dirinya
Mensyukuri dan mengakui atas keberadaan dan
sebagai makhluk Tuhan Yang
keberagaman lingkungan hidup sebagai salah
Maha Esa yang diberi
satu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
tanggung jawab untuk mengelola dan melestarikan lingkungan alam
Menunjukkan perilaku peduli
Menunjukan sikap peduli terhadap lingkungan
terhadap permasalahan lingkungan hidup di Indonesia
hidup
dan dunia
Menunjukkan sikap tanggung jawab menjaga kelestarian lingkungan sekitar
Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya
Mengevaluasi tindakan yang
Menganalisis ruang lingkup lingkungan hidup
tepat dalam pelestarian
Menganalisis proses ekosistem
lingkungan hidup kaitannya
Menganalisis siklus biogeokimia
dengan pembangunan yang
Menganalisis kualitas dan baku mutu lingkungan hidup.
berkelanjutan
Mengkaji permasalahan dan usaha pelestarian lingkungan hidup
Menganalisis faktor-faktor pemanasan global
Mengimplementasi upaya pembanguna berkelanjutan
Mengomunikasikan contoh
Menganalisis AMDAL dan pemanfaatan sampah
Membuat makalah tentang permasalahan dan
tindakan yang tepat dalam
usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup di
pelestarian lingkungan hidup
sekitar tempat tinggal peserta didik.
kaitannya dengan
Membuat poster tentang ajakan untuk
148
pembangunan berkelanjutan dalam bentuk makalah atau
melestarikan lingkungan
bentuk publikasi lainnya
Menanam bibit tanaman sebagai wujud pelestarian lingkungan di sekolah
Mengaplikasikan penerapan AMDAL dalam kegiatan industri dan pertambangan
Mempraktekan pemanfaatan sampah sebagai bentuk kreatifitas
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat: 1. Mendeskripsikan tentang lingkungan hidup 2. Menganalisis proses ekosistem 3. Menganalisis siklus biogeokimia
4. Menjelaskan kualitas dan baku mutu lingkungan hidup 5. Mengkaji permasalahan dan usaha pelestarian lingkungan hidup 6. Menganalisis faktor-faktor pemanasan global
Materi Pembelajaran
Pelestarian Lingkungan Hidup Dan Pembangunan Berkelanjutan
Lingkungan hidup (aliran energi, rantai makanan, siklus biogeokimia)
Kualitas dan baku mutu lingkungan,
Pencemaran, perusakan dan resiko lingkungan,
Metode Pembelajaran
Pendekatan Saintifik
Model pembelajaran: discovery learning
Media, Alat, dan Sumber Belajar
Pertemuan pertama
Sumber Pembelajaran
Buku geografi kelas XI yang relevan
Artikel yang relevan
149
Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Alokasi waktu
Pendahuluan Inti
Peserta didik bersama guru menyampaikan 30 menit salam dan berdoa Guru mengkondisikan kelas dan mengabsen kehadiran siswa Guru mengingatkan tentang materi sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan Peserta didik menerima informasi mengenai topik dan tujuan pembelajaran Guru memberikan tes yang pertama (pre test) 50 menit Mengamati Peserta didik mengamati lingkungan hidup disekitar sekolah. Menanya Peserta didik membuat daftar pertanyaan tentang informasi yang ingin diketahuinya setelah mengamati informasi yang telah mereka amati. Contoh pertanyaannya: - Apa yang dimaksud dengan lingkungan hidup? - Komponen apa saja yang membentuk lingkungan hidup? - Bagaimana hubungan antara faktor biotik dan abiotik dalam suatu lingkungan hidup? Mencoba/ Mengumpulkan Informasi Peserta didik mengumpulkan informasi/data dengan membaca buku teks pelajaran dan mengamati langsung di sekitar sekolah. Mengasosiasi/ menalar - Peserta didik menganalisis data yang telah dikumpulkan oleh masing – masing kelompok. - Peserta didik mendiskusikan untuk memilih teori dan fakta yang mana saja yang akan di diskusikan di kelas.
150
-
Peserta didik menghubungkan materi yang dikumpulkan dengan tugas yang diberikan. Mengomunikasikan -
Salah satu peserta didik sebagai wakil kelompok menyampaikan hasil pengamatan kelompoknya.
-
Setelah selesai menyimak materi yang disampaikan oleh penyaji, kelompok pendengar memberikan tanggapan.
Mencipta Membuat bagan alur hubungan masing – masing komponen dalam lingkungan hidup terhadap keberlangsungan suatu kehidupan
Peserta didik bersama guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran Melakukan evaluasi Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral Guru dan peserta didik berdoa, kemudian mengucapkan salam
Penutup
10 menit
Pertemuan ke 2 Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Pendahuluan
Inti
Alokasi waktu Peserta didik bersama guru menyampaikan 15 menit salam dan berdoa Guru mengkondisikan kelas dan mengabsen kehadiran siswa Guru mengingatkan tentang materi sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan Peserta didik menerima informasi mengenai topik dan tujuan pembelajaran Guru mengelompokkan peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok. 65 menit
151
Mengamati Peserta didik mengamati lingkungan hidup disekitar sekolah tentang kerusakan yang terjadi di lingkungan sekolah Menanya Peserta didik membuat daftar pertanyaan tentang informasi yang ingin diketahuinya setelah mengamati informasi yang telah mereka amati. Contoh pertanyaannya: - Apa yang dimaksud dengan kualitas lingkungan? - Penyebab kerusakan lingkungan? Mencoba/ Mengumpulkan Informasi Peserta didik mengumpulkan informasi/data dengan membaca buku teks pelajaran dan mengamati langsung di sekitar sekolah. Mengasosiasi/ menalar - Peserta didik menganalisis data yang telah dikumpulkan oleh masing – masing kelompok. - Peserta didik mendiskusikan untuk memilih teori dan fakta yang mana saja yang akan di diskusikan di kelas. - Peserta didik menghubungkan materi yang dikumpulkan dengan tugas yang diberikan. Mengomunikasikan -
Salah satu peserta didik sebagai wakil kelompok menyampaikan hasil pengamatan kelompoknya.
-
Setelah selesai menyimak materi yang disampaikan oleh penyaji, kelompok pendengar memberikan tanggapan.
Mencipta Membuat bagan alur penyebab kerusakan lingkungan
Penutup
10 menit Peserta didik bersama guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran Melakukan evaluasi
152
Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral Guru dan peserta didik berdoa, kemudian mengucapkan salam
153
Pertemuan ke 3 Kegiatan
Deskripsi kegiatan
Pendahuluan
Alokasi waktu Peserta didik bersama guru menyampaikan 15 menit salam dan berdoa Guru mengkondisikan kelas dan mengabsen kehadiran siswa Guru mengingatkan tentang materi sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan Peserta didik menerima informasi mengenai topik dan tujuan pembelajaran Guru mengelompokkan peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok
Inti
45 menit
Mengamati Peserta didik mengamati lingkungan hidup disekitar sekolah. Menanya Peserta didik membuat daftar pertanyaan tentang informasi yang ingin diketahuinya setelah mengamati informasi yang telah mereka amati. Contoh pertanyaannya: - Bagaimana keadaan lingkungan sekitar sekolah? Mencoba/ Mengumpulkan Informasi Peserta didik mengumpulkan informasi/data dengan membaca buku teks pelajaran dan mengamati langsung di sekitar sekolah. Mengasosiasi/ menalar - Peserta didik menganalisis data yang telah dikumpulkan oleh masing – masing kelompok. - Peserta didik mendiskusikan untuk memilih teori dan fakta yang mana saja yang akan di diskusikan di kelas. - Peserta didik menghubungkan materi yang dikumpulkan dengan tugas yang diberikan. Mengomunikasikan -
Salah satu peserta didik sebagai wakil kelompok menyampaikan hasil
154
pengamatan kelompoknya. -
Setelah selesai menyimak materi yang disampaikan oleh penyaji, kelompok pendengar memberikan tanggapan.
Mencipta Membuat saran dalam bentuk tulisan untuk diberikan kepada kepala sekolah
Penutup
30 menit Peserta didik bersama guru melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran Melakukan evaluasi dan melakukan tes yang kedua (post test) Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral Guru dan peserta didik berdoa, kemudian mengucapkan salam
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Test PRE-TEST dan POST-TEST
: Bentuk pilihan ganda
2. Unjuk Kerja kegiatan siswa : Hasil kerja kelompok dalam bentuk lembar kegiatan siswa
155
Lampiran 35 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Satuan Pendidikan
: SMA Negeri 1 Purbalingga
Mata Pelajaran
: Geografi
Kelas/Semester
: XI (sebelas) / 2 (dua)
Topik Materi
: Pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan yang berkelanjutan
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit (3 pertemuan)
Kompetensi Inti
KI 1
: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, rama lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) da
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3
: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilm
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, ser
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai denga bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4
: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terka
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mamp menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
156
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar
Menghayati peranan dirinya
Indikator
Mensyukuri dan mengakui atas keberadaan dan
sebagai makhluk Tuhan Yang
keberagaman lingkungan hidup sebagai salah satu
Maha Esa yang diberi tanggung
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
jawab untuk mengelola dan melestarikan lingkungan alam
Menunjukkan perilaku peduli
terhadap permasalahan lingkungan hidup di Indonesia dan dunia
Menunjukan sikap peduli terhadap lingkungan hidup
Menunjukkan sikap tanggung jawab menjaga kelestarian lingkungan sekitar
Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya
Mengevaluasi tindakan yang tepat dalam pelestarian lingkungan hidup kaitannya dengan pembangunan yang berkelanjutan
Menganalisis ruang lingkup lingkungan hidup
Menganalisis proses ekosistem
Menganalisis siklus biogeokimia
Menganalisis kualitas dan baku mutu lingkungan hidup.
Mengkaji permasalahan dan usaha pelestarian lingkungan hidup
Menganalisis faktor-faktor pemanasan global
Mengimplementasi upaya pembanguna
157
berkelanjutan
Mengomunikasikan contoh
Menganalisis AMDAL dan pemanfaatan sampah
Membuat makalah tentang permasalahan dan
tindakan yang tepat dalam
usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup di
pelestarian lingkungan hidup
sekitar tempat tinggal peserta didik.
kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan dalam bentuk
lingkungan
makalah atau bentuk publikasi
lainnya
Membuat poster tentang ajakan untuk melestarikan
Menanam bibit tanaman sebagai wujud pelestarian lingkungan di sekolah
Mengaplikasikan penerapan AMDAL dalam kegiatan industri dan pertambangan
Mempraktekan pemanfaatan sampah sebagai bentuk kreatifitas
Tujuan Pembelajaran 1.
Kompetensi Spiritual a. Berdoa sebelum dan sesudah mengerjakan sesuatu b. Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat tinggal, sekolah dan masyarakat.
2.
Kompetensi Sikap Soal a. Mematuhi dan mengikuti proses pembelajaran dengan antusias b. Mengajukan pertanyaan tentang materi yang sedang dibahas oleh guru
3.
Kompetensi Pengatahuan dan Kompetensi Kerampilan a. Mendeskripsikan tentang lingkungan hidup b. Menganalisis proses ekosistem c. Menganalisis siklus biogeokimia
158
d. Menjelaskan kualitas dan baku mutu lingkungan hidup e. Mengkaji permasalahan dan usaha pelestarian lingkungan hidup f. Menganalisis faktor-faktor pemanasan global
Materi Pembelajaran 1.
Pelestarian Lingkungan Hidup Dan Pembangunan Berkelanjutan
2.
Lingkungan hidup (aliran energi, rantai makanan, siklus biogeokimia)
3.
Kualitas dan baku mutu lingkungan,
4.
Pencemaran, perusakan dan resiko lingkungan
Model Pembelajaran Pendekatan
: Saintifik (Scientific)
Model Pembelajaran : Ceramah Media dan Sumber Belajar a. Papan Tulis b. Buku Geografi Kelas XI IIS Sumber Belajar a. Buku Ajar Geografi Kelas XI IIS Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Kesatu Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pra Kegiatan
1. Guru mengucapkan salam pembuka kepada siswa
10 Menit
2. Berdoa 3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan mengkondisikan kelas 4. Guru Memberikan PRE-TEST
30 Menit
Kegiatan
1. Guru memberi motivasi, menanyakan
10
159
apakah siswa sudah membaca materi yang
Awal
akan dipelajari 2. Siswa menerima informasi tentang materi yang akan dipelajari 3. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran Kegiatan
Mengamati
Inti
Siswa membaca buku untuk menambah wawasan tentang materi pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan Menanya Siswa diminta mengajukan pertanyaan mengenai pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan Mengumpulkan data Siswa membaca dan mengumpulkan informasi tentang pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutn Mengasosiasi/ Mengolah data
Siswa ditugasi untuk menganalisis informasi dari buku teks dan bacaan lainnya untuk
mendapatkan
komponen
kesimpulan
lingkungan
dari hidup,
mendeskripsikan tentang lingkungan hidup, menganalisis menganalisis
proses siklus
ekosistem, biogeokimia,
Mengkomunikasi
Siswa diminta mengkomunikasikan hasil analisisnya dalam bentuk tulisan.
Menit
160
Kegiatan
1. Bersama dengan siswa, guru menyimpulkan apa yang telah dipelajari.
Akhir
2. Guru memberi informasi pembelajaran pertemuan selanjutnya. 3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar.
Pertemuan ke dua 1 x 45 menit Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Pra
1. Guru mengucapkan pembuka kepada
Kegiatan
10 Menit
siswa 2. Berdoa 3. Guru memeriksa daftar kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas 4.
Guru memberi motivasi menanyakan apakah sudah membaca materi yang akan dipelajari 5. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan
Mengamati
Inti
Siswa membaca buku untuk mendapat wawasan pengetahuan tentang menjelaskan kualitas dan baku mutu lingkungan hidup. Menanya Siswa diminta untuk mengajukan pernyataan mengenai pengetahuan tentang kualitas dan bakumutu
30 menit
161
lingkungan hidup. Mengumpulkan data Siswa membaca dan mengumpulkan informasi terkait penjelasan tentang kualitas dan bakumutu lingkungan hidup. Mengasosiasi/ Mengolah Informasi Siswa ditugasi untuk menganalisis informasi dari buku teks dan literatur lain untuk mendapatkan kesimpulan mengenai penjelasan kualitas dan bakumutu lingkungan hidup. Mengkomunikaasi Siswa diminta mengkomunikasi hasil analissnya dalam bentuk tulisan Kegiatan Akhir
1. Bersama dengan siswa guru menyimpulkan hasil yang telah dipelajari 2. Guru memberi informasi pelajaran pertemuan selanjutnya, guru mengakhiri kegiatan dengan meminta siswa senantiasa giat belajar
Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Pre-test
: Pilihan Ganda
2. Unjuk kerja
: Tugas Kelompok
5 menit
162
Lampiran 36
163
PETA LOKASI PENELITIAN
164
Lampiran 37
165
Lampiran 38
166
Lampiran 38
167
Lampiran 39
Karakteristik Pembelajara Penggunaan Pelaksanaan Persiapan Evaluasi Pendekatan Pendekatan n lebih n Geografi Saintifik Saintifik efektif: 1) Berp Model usat Discovery pada Learning sisw a 2) Meli batk an pros es sains 3) Meli batk an keter ampi lan berp ikir ting kat ting gi sisw a 4) Dap at men gem bang kan kara kter sisw a Fungsi pembelajaran dengan discovery learning : a. Me mba ngun kom itme n untu k sena ntias a belaj ar b. Me mba ngun sika p kreat if c. Me mba ngun sika p perc
168
Lampiran 40