perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MULTIMEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SMA NEGERI 1 SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 (Penelitian Eksperimen)
TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Magister Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh : Ifazah Alawiyah S990809013
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MULTIMEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SMA NEGERI 1 SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Disusun oleh:
Ifazah Alawiyah S990809013
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing
Dewan Pembimbing Jabatan
Nama
Tanda Tangan
Pembimbing I
Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd. NIP. 195009301976031004
……………
…………..
Pembimbing II
Dr. Guntur Riyanto, MS. NIP. 195809271986011001
……………
…………..
Mengetahui, Ketua Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi
Prof. Dr. Trisno Martono NIP. 105103311976031003
commit to user ii
Tanggal
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKONOMI DENGAN MULTIMEDIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SMA NEGERI 1 SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Disusun oleh:
Ifazah Alawiyah S990809013
Telah disetujui oleh Tim Penguji
Jabatan
Nama
Tanda Tangan
Tanggal
Ketua
Prof. Dr. Trisno Martono
……………
………
Sekretaris
Dr. Djoko Santosa TH, M.Pd
……………
………
Anggota Penguji
1. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd.
……………
………
2. Dr. Guntur Riyanto, MS.
……………
………
……………
………
……………
………
Mengetahui,
Ketua Prodi Pend. Ekonomi
Prof. Dr. Trisno Martono NIP. 105103311976031003
Direktur Program Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D Pascasarjana
NIP. 19570820 198503 1 004
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN Nama : Ifazah Alawiyah NIM
: S990809013
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul Efektivitas Pembelajaran Ekonomi dengan Multimedia terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Yang membuat pernyataan,
Ifazah Alawiyah
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Jika kamu telah selesai dari satu pekerjaan, segeralah hadapi pekerjaan yang berikutnya. (Q.S. Al-insyirah : 7)
Orang yang takut melakukan terlalu banyak akhirnya melakukan terlalu sedikit. (Peribahasa Jerman)
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada : • Suami yang kucintai, Ahmad Saiful Bahri • Mama Qomariyah & Almarhum Bapak Mubasyir Dahlan, atas doa yang dipanjatkan untukku • Ibu & Abah Mertua • Kakak, Adek serta Keluarga Besar Dahlan-Munaseh • Teman-teman seperjuangan MPE 2009 • Keluarga Besar SMA Negeri 1 Slawi
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah atas rahmat dan hidayahNya hingga Tesis ini dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rosulullah Muhammad SAW, sang pioner revolusi Dunia. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan penulisan Tesis ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat teratasi, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan tulus ikhlas penulis ucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Direktur Program Pascasarjana UNS Surakarta yang telah memberikan surat keputusan tentang ijin menyusun Tesis dan ijin reseach. 2. Ketua Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi FKIP UNS yang telah menyetujui permohonan menyusun Tesis. 3. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan dan motivasi yang berguna dalam menyelesaikan Tesis ini. 4. Dr. Guntur Riyanto, MS. selaku pembimbing II yang selalu menegur dan mengingatkan dengan tulus ketika penulis melakukan kesalahan, memberi motivasi dan arahan dalam penyusunan tesis ini. 5. Tim Penguji Tesis atas saran dan masukan-masukan yang diberikan. 6. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Slawi yang telah memberikan ijin penelitian. 7. Seluruh guru dan pegawai SMA Negeri 1 Slawi
Kab. Tegal yang telah
banyak membantu serta memperlancar proses pengumpulan data. 8. Suami tercinta yang selalu ada untukku, menemaniku dengan penuh kesabaran serta keikhlasan, atas semua ridho yang telah diberikan untuk penulis. 9. Mama dan Almarhum Bapak, yang selalu mendukung jalan hidupku, membimbing, memotivasi, dan sekuat tenaga memperjuangkan impianku, serta memberikan yang terbaik untukku. 10. Abah dan Ibu mertua yang senantiasa mengingatkanku, serta memberikan ridhonya untukku.
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11. Kakak & Adek tersayang, mbak Ummu, mas Mujib, Mas Zimam, Mbak Resi, Fikri, Elcy, Rizqi, yang telah menyemangati, mendo’akan dan membantuku selama ini. 12. Teman-teman ku, pendi, zack, yang telah membantu dalam penyelesaian tesis dan menjadi saudara ku di perantauan. 13. Sahabat-sahabat seperjuangan PMII Kota SOLO, LPM MOTIVASI FKIP UNS yang telah membantu dan memberi dukungan selama ini. 14. Teman-teman seperjuangan Magister Pendidikan Ekonomi angkatan pertama, angkatan 2009 yang selalu memberikan semangat baru dalam penggarapan tesis ini. 15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut membantu baik materiil ataupun spiritual hingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Semoga kebaikan yang diberikan mendapatkan imbalan yang lebih baik dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu masukan dari berbagai pihak penulis harapkan, sehingga bisa menjadi bekal untuk melanjutkan perjuangan. Semoga tesis ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan berbagai pihak yang berkepentingan.
Surakarta, Januari 2011
Penulis
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…………………………………………………
i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING……. ………………...
ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI TESIS…………………….
iii
HALAMAN PERNYATAAN……………………………………….
iv
MOTTO ……………………………………………………………..
v
PERSEMBAHAN …………………………………………………..
vi
KATA PENGANTAR ………………………………………………
vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………
ix
DAFTAR TABEL …………………………………………………..
xiii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………..
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………...
xv
ABSTRAK …………………………………………………………..
xvi
ABSTRACT ………………………………………………………….
xvii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………
1
B. Identifikasi Masalah…………………………….
4
C. Pembatasan Masalah…………………………….
4
D. Perumusan Masalah……………………………..
5
E. Tujuan Penelitian…………………………………
5
F. Manfaat Penelitian……………………………….
5
LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Hakekat tentang Efektivitas…………. …………
7
2. Hakekat tentang Belajar dan Pembelajaran Ekonomi ………………………………………. 3. Hakekat tentang Prestasi Belajar………………
commit to user ix
9 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Hakekat tentang Media Pembelajaran …………
23
5. Hakekat tentang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional …………………………………..
BAB III
31
B. Penelitian Yang Relevan……………………… …
36
C. Kerangka Pemikiran…..…………………………
38
D. Hipotesis……………………………………….. ..
40
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian…………………..
41
1. Tempat Penelitian…………………………….
41
2. Waktu Penelitian…………………………….
41
B. Metode Penelitian……………………………….
42
1. Rancangan Penelitian…………………………
42
2. Prosedur Penelitian……………………………
42
C. Populasi dan Sampel Penelitian…………………
43
D. Variabel Penelitian……………………………….
44
E. Metode Pengumpulan Data……………………..
44
F. Instrumen Penelitian…………………………….
46
1. Uji Validitas Item Soal………………………
48
2. Uji Reliabilitas ………………………………
49
3. Analisis Butir Soal…………………………
50
G. Teknik Analisis Data……………………………
commit to user x
53
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV
BAB V
digilib.uns.ac.id
1. Uji Kesamaan Keadaan Awal Siswa.............
53
2. Uji Persyaratan Analisis……………………..
55
3. Uji Hipotesis…………………………………
57
HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ……………………………………
61
B. Data Hasil Penelitian …………………………….
62
1. Nilai Awal Siswa …………………………….
62
2. Nilai Akhir Siswa ………………………….. .
65
3. Selisih Nilai Pretes-postes …………………..
68
C. Uji Kesamaan Keadaan Awal ……………………
71
1. Uji Normalitas ……………………………….
71
2. Uji Homogenitas …………………………….
71
3. Uji t ………………………………………….
71
D. Hasil Pengujian Hipotesis ……………………….
72
1. Uji t Dua Ekor ……………………………….
72
2. Uji t Pihak Kanan ……………………………
73
E. Pembahasan Hasil Analisis Data …………………
74
1. Hipotesis Pertama …………………………….
74
2. Hipotesis Kedua ……………………………..
75
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ……….
77
A. Kesimpulan ……………………………………….
77
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Implikasi ………………………………………….
77
C. Saran ………………………………………………
79
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..
81
LAMPIRAN …………………………………………………………
84
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel 1. Rincian Kegiatan Penelitian ………………………………
41
Tabel 2. Rancangan Penelitian ……………………………………. .
42
Tabel 3. Kisi-kisi instrument ……………………………………….
46
Tabel 4. Deskripsi Data Keadaan Awal Siswa ……………………..
62
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Siswa Kelas Eksperimen
63
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Siswa Kelas Kontrol
64
Tabel 7. Nilai Akhir Siswa (Postes) Kelas Eksperimen ……………
66
Tabel 8. Nilai Akhir Siswa (Postes) Kelas Kontrol ………………..
67
Tabel 9. Distribusi Frekuensi selisih nilai pretes postes kelas eksperimen 68 Tabel 10. Distribusi Frekuensi selisih nilai pretes postes kelas control
70
Tabel 11. Uji Perbedaan Rata-rata Prestasi Belajar Ekonomi ………
72
Tabel 12. Uji Efektivitas ....................................................................
72
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Model guru sebagai pembuat keputusan ..............................
10
Gambar 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ..............
23
Gambar 3. Kerangka Berpikir ...............................................................
39
Gambar 4. Histogram Nilai Keadaan Awal Siswa Kelas Eksperimen ..
64
Gambar 5. Histogram Nilai Keadaan Awal Siswa Kelas Kontrol …….
66
Gambar 6. Histogram Nilai Akhir Kelas Eksperimen …………………
66
Gambar 7. Histogram Nilai Akhir Siswa Kelas Kontrol ………………
68
Gambar 8. Selisih nilai pretes postes kelas eksperimen ………………..
69
Gambar 9. Selisih nilai pretes postes kelas kontrol ……………………
70
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Multimedia...………..…
84
2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Buku Teks …………….
88
3.
Soal Tes Kemampuan Kognitif………………….……….….……….
92
4.
Uji Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda
102
5.
Data Induk Dalam Penelitian ……………………………………….
108
6.
Data Siswa Kelas X3 dan X2 ……………………………………….
109
7.
Data Nilai Awal …………………………...……………………….
110
8.
Uji Normalitas Nilai Awal Siswa …………………..…………......
111
9.
Uji Homogenitas Nilai Awal Siswa…………………………….....
113
10. Uji Kesamaan Nilai Awal Siswa………………………………….
116
11. Penskoran Kemampuan Kognitif Siswa…………………………....
119
12. Uji Normalitas Kemampuan Kognitif Siswa ………………………
120
13. Uji t Dua Ekor ………………………………………………………
122
14. Uji t Pihak Kanan………………………………..…………………....
123
15. Surat-surat Perijinan………………. .…………….………………….
124
16. Jurnal-jurnal Pendidikan..……………………………………….……
126
17. Tabel-tabel Statistik……… ..……………..…………………………..
134
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Ifazah Alawiyah. S990809013. Efektivitas Pembelajaran Ekonomi Dengan Multimedia Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011. Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) ada atau tidak adanya perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran ekonomi dengan multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks, (2) apakah pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif dari pada pembelajaran ekonomi dengan buku teks. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen eksperimen semu (quasi eksperimen), yang menghubungkan sebab akibat antara variable yang sengaja ditentukan dengan variable lain, dengan desain pretest posttest control-group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Slawi semester satu Tahun Ajaran 2010/2011 yang berjumlah sepuluh kelas, yaitu kelas X1 sampai X10. Sampel sebanyak 2 kelas yang diambil dengan teknik random sampling, sehingga didapat dua kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas X3 dan kelas X2 yang masing-masing terdiri atas 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, teknik angket, dan teknik observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dua ekor untuk nilai kognitif siswa, dilanjutkan dengan uji t pihak kanan dengan menghitung selisih antara nilai pretes dan postes kelas eksperimen dan kontrol, dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Ada perbedaan prestasi belajar ekonomi antara siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol(thitung > ttabel = 3,343 > 1,68). Penggunaan media pembelajaran multimedia dalam proses pembelajaran ekonomi memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan kognitif ekonomi yang dimiliki siswa yang lebih baik daripada penggunaan media buku teks. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol ( X eksperimen = 75,0663 > X kontrol = 66,0333), (2) Nilai rata-rata selisih pretes-postes kelas eksperimen kurang atau sama dengan nilai rata-rata selisih pretes-postes kelas kontrol) ditolak (thitung > ttabel = 2,890 > 1,68). Hal ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata selisih pretes-postes kelas eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata pretes-postes kelas control ( X selisih pretes-postes eksperimen = 20,80 > X selisih pretes-postes kontrol = 11,53). Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif dibandingkan dengan buku teks.
Kata Kunci : Media Pembelajaran, multimedia, Prestasi Belajar.
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Ifazah Alawiyah. S990809013. The Effectiveness Learning of Economy with Multimedia of Tenth Grade Students’ learning Achievement Pilot Program International School in SMA Negeri 1 Slawi Academic Year 2010/2011. Thesis. Surakarta : Postgraduate Programs Sebelas Maret University. Target of this research is to know : (1) there is any the differences achievement economic learning between use multimedia and textbook, (whether economic learning with multimedia is more effective than learning with textbook economics. This research using quasi experimental method, the causal link between variables that deliberately determined by other variables, with the design of control-group pretest posttest design. The population in this study are all students of class X SMA Negeri 1 Slawi first semester in Academic Year 2010/2011, amounting to ten classes, namely class X1 to X10. Samples were 2 classes taken by random sampling technique, in order to get the two classes as the study sample, namely class X2 and class X3, each consisting of 30 students. Data collection techniques used were technical documentation, technical questionnaire, and observation techniques. The data analysis technique used are two-tailed t test for students' cognitive value, followed by t test with the right side calculates the difference between the pretest and posttest experimental and control classes, with significance level 0.05. The results showed: (1) There is a difference in economic achievement between students of the experimental group and control group students (tarithmathic> ttable = 3.343> 1.68). The use of multimedia instructional media in the learning process of economic give effect to the increase in cognitive abilities of students who owned economy is better than the use of media texts. This is evidenced by the average value of experimental grade students better than the control class ( X experimental = 75.0663> X control = 66.0333), (2) The average value of the difference between pretest-posttest experimental class less or equal to the average value mean difference in pretest-posttest control class) rejected (tarithmathic > ttable = 2.890> 1.68). This shows that the average score difference pretest-posttest experimental class is higher than the average pretest-posttest control class ( X difference between pretest-posttest experimental = 20.80> X difference in pretest-posttest control = 11.53). So it can be said that economic learning with multimedia is more effective than text books.
Keyword : Learning Media, Multimedia, Learning Achievement
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah bersama negara anggota PBB telah mencanangnkan Millenium Development Goals (Tujuan Pembangunan Millenium), yang harus dapat dicapai pada tahun 2015. Millenium Development Goals adalah era pasar bebas atau era globalisasi sebagai era persaingan mutu (http://www.targetmdgs.org). Oleh karena itu pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) suatu keniscayaan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Percepatan arus informasi dalam era globalisasi menuntut semua bidang kehidupan untuk dapat menyesuaikan visi, misi, tujuan dan strategi agar sesuai dengan kebutuhan dan tidak ketinggalan zaman. Demikian pula dengan dunia pendidikan di Indonesia. Pendidikan dipandang sebagai salah satu faktor strategis dalam menciptakan kemajuan bangsa. Pendidikan yang berkualitas mampu menghasilkan SDM yang bermutu dengan indikator berkualifikasi ahli, terampil, kreatif, inovatif, berkulaitas, produktif, serta memiliki attitude (sikap dan perilaku) yang positif. Era globalisasi memaksa dunia pendidikan untuk segera melakukan reevaluasi di bidang pendidikan agar dapat menghasilkan SDM yang mampu bersaing di dunia internasional. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20/2003 pasal 50 ayat 3, pemerintah dan atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
satu-satuan pendidikan dan semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional. Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah yang memenuhi seluruh standar nasional pendidikan serta mempunyai keunggulan yang merujuk pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di forum internasional. (http://fansmania.wordpress.com) Penerapan Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional pada jenjang pendidikan diharapkan mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas, mampu bersaing dan mengikuti perkembangan baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Mutu lulusan tidaklah dapat dibentuk hanya dengan mengubah status sekolah menjadi sekolah bertaraf internasional. Namun yang lebih penting adalah proses kegiatan belajar mengajar. Jika proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif, maka peserta didik akan termotivasi untuk meningkatkan kualitas belajar mereka, sehingga prestasi belajar peserta didik akan semakin meningkat. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk memotivasi siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran adalah dengan penggunaan media pembelajaran multimedia. Selain berfungsi untuk memacu kreatifitas dan keaktifan peserta didik, pembelajaran multimedia juga berperan sebagai pengenalan teknologi terkini di dunia pendidikan. Sehingga dalam segi ilmu, peserta didik lebih bisa menyerap nya dengan lebih baik. Begitu pula dari segi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
keahlian penggunaan multimedia, pengalaman peserta didik juga tidak tertinggal dengan perkembangan teknologi di dunia internasional. SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal sebagai salah satu sekolah yang berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sudah seharusnya mampu
menyelenggarakan
pembelajaran
dengan
menggunakan
media
pembelajaran multimedia. Hal ini didasarkan pada ketentuan khusus untuk penyelenggaraan pendidikan sekolah bertaraf internasional, dimana dalam salah satu indikator proses pembelajaran pada program RSBI disebutkan bahwa pihak sekolah menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada semua mata pelajaran. Pertimbangan lain yang menjadikan dasar pentingnya penggunaan multimedia di dunia pendidikan adalah karena pesatnya perkembangan dan penggunaan teknologi saat ini, baik di dunia pendidikan maupun dunia kerja serta seluruh segmen kehidupan, termasuk didalamnya adalah perekonomian Indonesia. Untuk itu pengenalan multimedia serta penggunaan multimedia pada proses pembelajaran kepada peserta didik, dalam hal ini lebih khususnya adalah mata pelajaran ekonomi, perlu dilaksanakan dengan baik. Tidak hanya itu, peserta didik juga harus mampu memanfaatkan multimedia dalam pembelajarannya untuk meningkatkan kemampuannya dalam menguasai dan meningkatkan prestasi belajar ekonomi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai Efektivitas Pembelajaran Ekonomi Dengan Multimedia Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dikemukakan identifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ketersediaan sarana dan prasarana multimedia digunakan secara efektif? 2. Apakah kebijakan pembelajaran multimedia dapat mempengaruhi prestasi belajar ekonomi? 3. Apakah guru-guru ekonomi telah dapat mengoperasikan sarana dan prasarana multimedia dengan baik?
C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini agar pembahasannya lebih mendalam maka masalah yang akan dianalisa dibatasi yaitu: 1. Pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan multimedia 2. Hasil belajar yang akan dinilai pada siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran ekonomi yaitu dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. 3. Materi pelajaran yang akan dipelajari adalah pokok bahasan permintaan, penawaran, dan harga keseimbangan pada tingkat SMA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran ekonomi dengan multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks? 2. Apakah pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif dari pada pembelajaran ekonomi dengan buku teks? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian disini adalah untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah tersebut diatas yaitu 1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran ekonomi dengan multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks? 2. Untuk mengetahui apakah pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif dari pada pembelajaran ekonomi dengan buku teks? F. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan diperoleh manfaat antara lain : 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap proses pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan multimedia di SMA atau jenjang satuan pendidikan lainya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
b. Dapat dijadikan bahan penelitian dan kajian lebih lanjut tentang efektivitas pembelajaran ekonomi dengan multimedia di SMA atau jenjang pendidikan lainnya.
2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif: a. Bagi sekolah sebagai bahan kajian untuk dapat memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan multimedia secara lebih baik. b. Bagi kepala sekolah sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kemampuan manajemen dalam mengambil keputusan terkait pembelajaran dengan multimedia, terutama pembelajaran ekonomi. c. Bagi para guru sebagai bahan masukan untuk pemilihan media dalam proses pelaksanaan pembelajaran ekonomi. d. Bagi Depdiknas dan lembaga-lembaga terkait lainnya, sebagai bahan masukan sehingga dalam mengambil kebijakan akan dapat mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan pembelajaran dengan multimedia. e. Bagi para peneliti berikutnya, penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian tentang pemilihan media dalam pembelajaran ekonomi di SMA atau jenjang pendidikan lainnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Hakekat tentang Efektivitas Efektif menurut Roestiyah N.K (2001:1) menunjuk pada sesuatu yang mampu memberikan dorongan atau bantuan dalam mencapai suatu tujuan”. Sedangkan menurut Margono (1995:3), “Efektif berarti semua potensi dapat dimanfaatkan dan semua tujuan dapat dicapai.” Definisi-definisi efektif diatas dapat menjadi dasar untuk menyimpulkan bahwa efektif adalah sesuatu yang dapat memanfaatkan semua potensi untuk mencapai semua tujuan. Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya suatu tujuan yang telah ditentukan. Hasil yang semakin mendekati tujuan yang telah ditentukan menunjukkan semakin tinggi tingkat efektivitasnya. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat memanfaatkan segala potensi sebagai pengukur terhadap keberhasilan siswa setelah mempelajari suatu materi pelajaran. Syarat yang diperlukan untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif menurut Roestiyah N.K (2001:37), antara lain: a. Belajar secara aktif, baik mental maupun fisik. Di dalam belajar siswa harus mengalami
aktivitas
mental,
misalnya
siswa
dapat
mengembangkan
kemampuan intelektualnya, kemampuan berfikir kritis juga mengalami aktivitas jasmani seperti mengerjakan sesuatu.
commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
b. Guru harus menggunakan banyak metode waktu mengajar. Variasi metode mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian siswa, mudah diterima siswa dan kelas menjadi hidup. c. Guru harus memberikan motivasi karena hal ini sangat berperan pada kemajuan perkembangan siswa selanjutnya melalui proses belajar. d. Guru perlu mempertimbangkan pada perbedaan individual. Guru tidak cukup hanya merencanakan perencanaan klasikal, karena masing-masing siswa mempunyai perbedaan dalam beberapa segi misalnya intelegensi, bakat, tingkal laku, dan lain-lain. e. Guru akan mengajar efektif bila selalu membuat perencanaan sebelum mengajar. Dengan persiapan sebelum mengajar guru akan mantap disepan kelas. Perencanaan yang masak dapat menumbuhkan banyak inisiatif dan daya kreatif guru waktu mengajar, dapat meningkatkan interaksi dan meningkatkan interaksi dalam proses belajar mengajar antara guru dan siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
2. Hakekat tentang Belajar dan Pembelajaran Ekonomi Pengertian tentang Pembelajaran erat kaitannya dengan pengertian belajar. Untuk memahami pengertian pembelajaran, maka terlebih dahulu harus mengetahui pengertian belajar. Dimana belajar merupakan awal dari adanya istilah tentang pembelajaran. Pengertian belajar menurut Arief S. Sardiman, dkk (2005:2) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Pembelajaran menurut Dewi Salma Prawiradilaga (2008:19) diartikan sebagai KBM konvensional dimana guru dan peserta didik langsung berinteraksi. Smaldino, et al. (2005 : 6) menyatakan bahwa learning is the development of new knowledge, skills, or attitudes as an individual interacts with information and the environment. The learning environment includes the physical facilities, the psychological atmosphere, instructional technology, media, and methods. Pendapat di atas dapat diterjemahkan bahwa pembelajaran adalah perkembangan dari pengetahuan baru, keterampilan atau perilaku sebagai interaksi individu dengan informasi dan lingkungan. Lingkungan pembelajaran meliputi fasilitas fisik, suasana psikologi, teknologi instruksional, media, dan metode. Pembelajaran, berdasarkan beberapa pendapat di atas, adalah kegiatan belajar mengajar yang terwujud sebagai perkembangan dari beberapa komponen pembelajaran yang berjalan secara teratur, saling tergantung, komplementer, berkesinambungan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
Unsur yang dominan dalam proses pembelajaran, menurut Abdul Majid (2008:91) adalah guru, murid, dan bahan ajar. Ketiga unsur ini saling berkaitan, mempengaruhi serta tunjang menunjang antara satu dengan lainnya. Jika salah satu unsur tidak ada, maka proses pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik. Jika dilihat dari segi kegiatan guru, maka guru berfungsi sebagai pembuat keputusan yang berhubungan dengan perencanaan, implementasi, dan penilaian / evaluasi. Ketiga fungsi tersebut dapat dilihat dalam skema sebagai berikut: Perencana
Implementasi
Penilaian
Balikan Gambar 1. Model guru sebagai pembuat keputusan menurut James M. Cooper Sumber: Abdul Majid (2008:92) Skema tersebut menerangkan bahwa sebagai perencana, guru hendaknya dapat mendiagnosa kebutuhan para siswa, merumuskan tujuan pembelajaran
dan
menetapkan
strategi
pembelajaran.
Sebagai
pengimplementasi rencana pengajaran, guru hendaknya mempertimbangkan kondisi yang ada serta memoles setiap situasi yang muncul untuk memungkinkan tejadinya pembelajaran. Pada saat melaksanakan kegiatan evaluasi guru harus dapat menetapkan prosedur dan teknik evaluasi yang tepat. a. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan menurut Nana Sudjana dalam Abdul Majid (2008:16) adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Pengajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
menurut Jones et al. dalam Abdul Majid, (2008 : 16) adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Berdasarkan pendapat di atas, perencanaan pengajaran dapat diartikan sebagai proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang cara untuk mempersiap- kan pengalaman belajar bagi peserta didik. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang mampu bekerja secara lebih dekat dengan program-program perencanaan lainnya seperti program perpustakaan, sarana rekreasi, museum, media massa dan lainnya. Perencanaan pendidikan juga harus berorientasi terhadap program siswa yang
terstruktur
dengan
kondisi
yang
relevan
dengan
kondisi
lingkungannya. (Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsudin, 2006 : 73). Oleh karena itu perencanaan pendidikan harus dibuat sesuai dengan kebutuhan pendidikan saat ini, serta ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan
yaitu
pembelajaran
dengan
pemanfaatan
multimedia.
Perencanaan pembelajaran juga diharapkan dapat menjamin kualitas pembelajaran. Sehingga dalam perencanaan dilakukan analisis kebutuhan dari proses belajar, termasuk evaluasi terhadap materi pelajaran dan aktivitas-aktivitas pengajaran. (Abdul Majid, 2008 : 18). Penyusunan perencanaan pembelajaran yang baik harus mempersiapkan perangkat-perangkat dalam perencanaan pembelajaran, antara lain: 1. Memahami kurikulum 2. Menguasai bahan ajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
3. Menyusun program pengajaran 4. Melaksanakan program pengajaran 5. Menilai program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. (Abdul Majid, 2008 : 21) Perencanaan akan memberikan kontribusi yang besar jika dapat menilai efektivitas program-program yang ditanganinya, yaitu sejumlah aktivitas yang tercakup dalam lembaga pendidikan, kebutuhan manusia akan lembaga pendidikan, perencanaan fasilitas fisik yang berkaitan dengan proses dan teknik, dan administrasi gedung dan peralatan sekolah. (Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsudin, 2006 : 124). Perencanaan pembelajaran disusun untuk menjamin kualitas pembelajaran, dimana diharapkan pelaksanaan pengajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Kurikulum, khususnya silabus menjadi acuan utama dalam penyusunan perencanaan. 1) Silabus Silabus adalah rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran tertentu pada jenjang dan kelas tertentu, sebagai hasil dari seleksi, pengelompokan, pengurutan dan penyajian materi kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah setempat. (Abdul Majid, 2008 : 38). Silabus sebaiknya dibuat untuk setiap mata pelajaran yang akan diajarkan. Tujuannya agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
dengan acuan dari silabus yang telah dibuat. Selain itu silabus juga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian. (Abdul Majid, 2008 : 40). Isi dari silabus ada yang sudah disiapkan oleh pemerintah, sedangkan guru hanya mengembangkannya sesuai dengan mata pelajaran yang diembannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad Munif, (2010 : 12), bahwa standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok pada silabus sudah disiapkan oleh pemerintah. Tugas guru selanjutnya adalah mengembangkan setiap kompetensi dasar tersebut dengan jalan menentukan materi pokok, pengalaman belajar, alokasi waktu dan sumber bahan. Untuk implementasi di kelas, silabus perlu dijabarkan lagi ke dalam bentuk persiapan mengajar, baik dalam satuan pelajaran maupun rencana pembelajaran. (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. (E. Mulyasa, 2005 : 213).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
b. Proses Pembelajaran Ahmad Rohani (2004 : 1) menyatakan pengelolaan pembelajaran adalah suatu upaya untuk mengatur (mengelola dan mengendalikan) aktivitas pembelajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pembelajaran untuk mensukseskan tujuan pembelajaran agar tercapai secara lebih efektif, efisien, dan produktif yang diawali dengan penentuan strategi dan perencanaan, diakhiri dengan penilaian. Penilaian tersebut pada akhirnya akan dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi perbaikan pembelajaran lebih lanjut. Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, guru perlu mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada dan berusaha memoles setiap situasi yang muncul menjadi situasi yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. (Abdul Majid, 2008 : 91). Inovasi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran tentunya tidak terlepas dari penyusunan RPP terlebih dahulu, dengan mempertimbangkan kondisi peserta didik. Berdasarkan penjelasan tentang RPP tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran adalah pelaksanaan RPP yang telah disusun, yang diturunkan dari silabus dan kurikulum. Implementasi RPP juga memungkinkan untuk diterapkan dalam beberapa model pembelajaran. Penerapan beberapa model pembelajaran dikelas oleh guru memiliki harapan bahwa guru dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan lebih efektif dan efisien sehingga tujuan dapat tercapai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
c. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi adalah perbuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabakan. (Oemar Hamalik, 2007 : 253) Abdul Majid (2008 : 185) menyatakan bahwa evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi pendidikan secara keseluruhan. Beberapa pendapat di atas dapat menjadi dasar untuk menyimpulkan bahwa evaluasi adalah perbuatan pertimbangan dengan cara melakukan pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi pendidikan secara keseluruhan berdasarkan kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengukuran dalam evaluasi dapat dilakukan salah satunya adalah dengan penilaian. Penilaian terhadap proses pengajaran dilakukan oleh guru sebagai bagian integral dari pengajaran itu sendiri. Artinya, penilaian harus tidak terpisahkan dalam penyusunan dan pelaksanaan pengajaran. Penilaian proses bertujuan menilai efektivitas dan efisiensi kegiatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
pengajaran sebagai bahan untuk perbaikan dan penyempurnaan program dan pelaksanaannya. (Ahmad Rohani, 2004 : 168). Tujuan penilaian secara lebih terperinci dikemukakan Abdul Majid (2008:187-188) sebagai berikut: 1) Penelusuran, yaitu menelusuri agar proses pembelajaran anak didik sesuai dengan rencana. Dimana guru mengumpulkan informasi sepanjang
semester
melalui
berbagai
bentuk
penilaian
agar
memperoleh gambaran tentang pencapaian kompetensi oleh siswa. 2) Pengecekan, untuk mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang dialami anak didik dalam proses pembelajaran. 3) Pencarian, yaitu unutk mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran. 4) Penyimpulan, yaitu untuk menyimpulkan apakah anak didik telah menguasai seluruh kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum atau belum. Penilaian yang disusun secara berencana dan sistematis oleh guru tidak hanya memiliki tujuan yang jelas, namun juga memiliki fungsi yang dapat membantu kelancaran proses pembelajaran. Fungsi penilaian tersebut menurut Abdul Majid (2008:188-189), adalah: 1) Fungsi motivasi, penilaian yang dilakukan oleh guru harus mampu mendorong siswa untuk melakukan proses pembelajaran baik secara individu maupun kelompok.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
2) Fungsi belajar tuntas, penilaian di kelas harus diarahkan untuk memantau ketuntasan belajar siswa. Fungsi ini harus dapat menjawab apakah siswa sudah menguasai kemampuan yang diharapkan, siapa siswa yang belum menguasai kemampuan, dan tindakan apa yang harus dilakukan agar siswa menguasai kemmapuan tersebut. 3) Fungsi sebagai indikator efektifitas pengajaran, untuk melihatnya apabila sebagian besar atau semua siswa telah menguasai sebagian besar atau semua kemampuan yang diajarkan, maka dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar telah berhasil sesuai rencana. 4) Fungsi umpan balik, hasil penilaian harus dianalisis oleh guru sebagai bahan umpan balik bagi siswa dan guru itu sendiri. Analisis hasil penilaian juga berguna bagi guru untuk melihat hal-hal apa yang perlu diperhatikan seara serius dalam proses belajar mengajar. Proses penilaian dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Beberapa jenis penilaian yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Tes Tertulis Tes tertulis merupakan tes dalam bentuk bahan tulisan (baik soal maupun jawaban). Bentuk instrumen tes tertulis ini dapat berupa: a) pilihan Ganda, b) Benar-Salah, c) Menjodohkan, d) jawaban singkat, e) Uraian Obyektif, f) Uraian Bebas, g) Pertanyaan Lisan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
2) Penilaian Kinerja Merupakan penilaian dengan berbagai macam tugas dan situasi dimana peserta tes diminta untuk mendemonstrasikan pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan yang mendalam, serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks. 3) Penilaian Portofolio Portofolio merupakan kumpulan atau berkas pilihan yang dapat memberikan informasi bagi suatu penilaian. Contoh penialain portofolio
adalah
siswa
diminta
untuk
membuat
rancangan
pengamatan (dibantu dengan lembar kerja dari guru) mengenai materimateri selama satu semester yang akan diberlakukan eksperimentasi.
Ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala yang timbul dalam masyarakat sebagai akibat adanya tindakan manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan, dimana kebutuhan manusia itu tidak terbatas sedang alat pemuas kebutuhan bersifat jarang dan dapat digunakan secara alternatif. (Sudarno, 2000 : 2) Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus yang diterjemakhan oleh Modern English Press, (1985 : 2) mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai suatu studi tentang bagaimana orang dan masyarakat memilih, untuk menggunakan sumber-sumber alam produktif yang langka yang mempunyai kegunaan alternatif untuk memproduksi berbagai komoditi dan menyalurkannya untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
konsumsi, sekarang dan di masa mendatang, kepada bermacam-macam orang dan kelompok dalam masyarakat. Kesimpulan dari beberapa definisi mengenai pembelajaran dan ekonomi di atas adalah pembelajaran ekonomi merupakan kegiatan belajar mengajar mengenai usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan serta berbagai masalah ekonomi lainnya dimana guru dan siswa saling berinteraksi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
3. Hakekat Tentang Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah “penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”. (Sutartinah Tirtonegoro, 2001 : 43) Zainal Arifin (1990 : 2-3) mengemukakan prestasi belajar berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha.. Prestasi belajar, berdasarkan pengertian-pengertian di atas, merupakan kemampuan yang dimiliki oleh individu yang merupakan hasil usaha setelah diadakan evaluasi dalam proses belajar. Hasil perubahan, sebagai tujuan dari proses belajar dapat diketahui dengan diadakannya kegiatan evaluasi. Hasil dari kegiatan evaluasi salah satunya akan memberikan gambaran mengenai prestasi belajar yang mencakup aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan atau kecakapan). Pelaksanaan penilaiannya dilakukan terhadap hasil belajar seluruh mata pelajaran yang diikuti oleh peserta didik, yang dinyatakan dalam bentuk angka atau huruf yang diterimakan dalam bentuk buku laporan. Prestasi belajar merupakan suatu hal yang penting untuk diselesaikan karena mempunyai beberapa fungsi utama. Menurut Zaenal Arifin (1990 : 3): a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keinginan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia termasuk kebutuhan peserta didik dalam suatu program. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidikan. Asumsi bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan berperan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari institusi pendidikan. e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan peserta didik). Keberhasilan atau kegagalan dalam proses pembelajar akan berdampak pula pada prestasi yang akan dicapai. Dalam kegiatan belajar tidak semua peserta didik mempunyai prestasi belajar yang sama. Ada peserta didik yang memiliki prestasi yang tinggi, prestasi sedang, ada juga yang mempunyai prestasi yang rendah. Tingkat tinggi rendahnya prestasi peserta didik tidak selamanya tergantung pada kemampuan dasar atau intelegensinya, namun banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar tersebut. Secara umum yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
alam lingkungan luar
sosial kurikulum guru/ pengajar
instrumental
sarana dan fasilitas administrasi/ manajemen
Faktor
kondisi fisik Fisiologi Dalam
kondisi panca indra bakat minat
Psikologi
kecerdasan Motivasi Kemampuan kognitif
Gambar 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Sumber: Ngalim Purwanto (1990 : 107)
Skema di atas menerangkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik dapat berasal dari luar ataupun dalam. Faktor luar yang dimaksud adalah lingkungan dan instrumental. Dimana lingkungan yang mempengaruhi dapat berupa lingkungan alam dan ligkungan sosial. Sedangkan faktor dari luar yang kedua adalah faktor instrumental yang terdiri dari kurikulum, guru/pengajar, sarana dan fasilitas, administrasi/manajemen. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dari dalam terbagi menjadi faktor fisiologi dan faktor psikologi. Faktor fisiologi terdiri dari kondisi fisik siswa dan kondisi panca indra. Sedangkan faktor psikologi terdiri dari bakat, minat, kecerdasan, motivasi, serta kemampuan kognitif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
4. Hakekat Tentang Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Sehingga dapat dikatakan bahwa media atau bahan adalah perangkat lunak (software) berisi pesan
atau
informasi
pendidikan
yang
biasanya
disajikan
dengan
mempergunakan peralatan. (Arif S. Sardiman, dkk., 2005 : 19) Smaldino, et al. (2005 : 9) mengemukakan bahwa A medium (plural, media) is a means of communication and source of information. Derived from the latin word meaning “between” the term refers to anything that carries information between a source and a receiver.” Pendapat tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut: media adalah alat komunikasi dan sumber informasi, diambil dari bahasa latin yang berarti antara, istilah ini mengacu kepada segala hal yang mengantarkan informasi dari sumber kepada penerima. Sri Anitah (2008 : 2) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa pengajar, buku ajar dan lingkungan adalah media pembelajaran. Media pembelajaran berdasarkan beberapa pendapat di atas adalah perangkat, alat komunikasi, atau sumber informasi berupa orang, bahan, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
Membawa siswa ke benda/objek/peristiwa sebenarnya atau sebaliknya membawa benda / objek / peristiwa sebenarnya ke siswa, tidak selamanya mungkin dilakukan dalam proses pembelajaran. Diperlukan sumber lain atau media lain untuk menyampaikan pesan tersebut. Seperti gambar, model, bagan, film, dan media lainnya. (Arif S. Sardiman, dkk., 2005 : 4). Kegunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar adalah: a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka). b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti objek yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan yang terlalu lambat atau cepat, kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu, objek yang terlalu kompleks ataupun konsep yang terlalu luas semisal gunung berapi, gempa bumi, dll. c) Dapat mengatasi sifat pasif anak didik. Disini media berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan minatnya. d) Mengatasi keunikan, kemampuan serta latar belakang siswa yang berbedabeda. Sehingga media berguna untuk memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama. (Arif S. Sardiman, dkk., 2005 : 17-18)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
a. Klasifikasi Media Klasifikasi media dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan bahan serta cara pembuatannya. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2005 : 212) macamnya adalah : 1) Media auditif yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan audio. 2) Media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan, seperti gambar diam (seperti foto, gambar, lukisan) dan gambar atau simbol yang bergerak (seperti film bisu atau kartun). 3) Media Multimedia yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media ini dibedakan menjadi dua yaitu: -
Multimedia diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara, film rangkai suara, cetak suara.
-
Multimedia gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassette. Beberapa tipe media juga dikemukakan oleh Smaldino et al. (2005 :
9) yaitu: Text is alphanumeric characters that may be displayed in any format-book, poster, chalkboard, computer screen, and so on. Another medium commonly used in learning is audio. Audio includes anything you can hear-a person’s, voice, music, mechanical sounds (running car engine), noice, and so on. It may be live or recorded. Visual are regularly used to promote learning. They include diagrams on a poster, drawings on a chalkboard, photographs, and so on. Other types of media are motion media. These are media that show motion, including video tape, animation, and so on. One of material often not considered media are real
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
objects and models. Manipulatives are three dimensional and can be touched and handled by studens. The sixth and final category of media is people, these may be teachers, students, or subject matter experts. People are critical to learning. Students learn from teachers, other students, and other adults. Pendapat di atas dapat diterjemahkan bahwa naskah /teks, adalah karakter tulisan yang dapat digunakan dalam berbagai bentuk – buku, poster, papan tulis, layar komputer, dan lain-lain. Media lain yang biasa digunakan dalam pembelajaran adalah audio. Audio meliputi apapun yang dapat anda dengar – suara seseorang, musik, suara mesin (mesin mobil berdengung), kegaduhan, dan lain-lain. Audio tersebut dapat secara langsung atau direkam. Visual juga biasanya digunakan untuk menaikkan minat belajar. Visual meliputi bagan-bagan di poster, menggambar di papan tulis, foto-foto, grafik di dalam buku, kartun, dan lain sebagainya. Tipe media yang lain adalah gambar bergerak. Gambar bergerak adalah media yang memperlihatkan gerakan, meliputi videotape, animasi, dan lain-lain. Satu set dari bahan seringkali tidak mempertimbangkan media adalah objek nyata dan model. Manipulasi adalah tiga dimensi dan dapat disentuh dan dikendalikan oleh para siswa. Keenam dan kategori terakhir dari media adalah Manusia, mereka bisa saja seorang guru, siswa, atau bahan-bahan percobaan. Manusia bersifat sangat kritis dalam belajar. Siswa bisa belajar dari guru, siswa lainnya, dan remaja lainnya. Berbagai macam media yang ada tentunya tidak semua media dapat diterapkan disetiap proses pembelajaran. Perlu adanya pemilihan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
media yang tepat dan sesuai bagi guru, siswa serta bahan ajar yang akan dibertikan. Dick dan Carey dalam Arif S. Sardiman, dkk., (2005 : 86) menyebutkan disamping kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, masih ada empat faktor lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media, yaitu: 1. Ketersediaan sumber setempat. Artinya, bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, harus dibeli atau dibuat sendiri. 2. Ketersediaan dana, tenaga, dan fasilitas untuk membeli atau memproduksi sendiri media tersebut. 3. Keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama. Artinya, media bisa digunakan di mana pun dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan. 4. Efektivitas biaya dalam jangka panjang.
b. Media Pembelajaran Multimedia Smaldino, et al. (2005 : 141) menyatakan bahwa: Multimedia system may consist of traditional media in combination or they may in-corporate the computer as a display device for text, pictures, graphics, sound, and video. The term multimedia goes back to the 1950s and describes early attempts to combine various still and motion media for heightened educational effect. Pendapat di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut: multimedia sistem dapat terdiri dari media tradisional dalam kombinasi atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
digabungkan dalam komputer sebagai gambar teks, gambar, grafik, suara dan video. Istilah multimedia kembali pada tahun 1950an dan dideskripsikan sebagai penerapan untuk mengkombinasikan berbagai media untuk mempengaruhi tingkat pendidikan. Sri Anitah (2008 : 60) mengatakan bahwa multimedia digunakan untuk mendeskripsikan penggunaan berbagai media secara terpadu dalam menyajikan atau mengajarkan suatu topik mata pelajaran. Azhar Arsyad (2010 : 170) berpendapat bahwa multimedia merupakan kombinasi lebih dari satu media, bias berupa kombinasi teks, grafik, animasi, suara, video. Perpaduan dua atau lebih dari jenis media tersebut ditekankan pada kendali komputer sebagai penggerak keseluruhan gabungan media itu. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan berbagai media, baik media tradisional, gambar teks, gambar, grafik, suara dan video, yang dikombinasikan secara terpadu, dengan komputer sebagai penggerak seluruh gabungan media. untuk penyajian atau pembelajaran suatu topik pelajaran. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran memiliki keuntungan tersendiri, yaitu mampu diterapkan pada berbagai gaya pembelajaran. Begitu juga dengan gaya belajar peserta didik dapat terakomodasi seperti peserta didik yang auditori, visual, maupun kinestetik. Sehingga pebelajar dapat memilih media belajar yang sesuai dengan gaya belajar masingmasing.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
Tujuan penggunaan multimedia dalam pendidikan adalah melibatkan pebelajar dalam pengalaman multi sensori untuk meningkatkan proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran di masa lalu, pengalaman paling dominan adalah kata-kata tertulis dan lisan melalui teks dan ceramah. Saat ini dengan pemanfaatan multimedia dan berbagai sumber informasi dalam pembelajaran, serta penerapan berbagai metode pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar.
c. Buku Teks Buku teks adalah media pembelajaran yang umumnya digunakan di sekolah-sekolah pada saat ini, yang menggunakan urutan kegiatan pembelajaran uraian, contoh, dan latihan. (Basuki Wibawa & Farida Mukti, 1992 : 5). Smaldino et al. (2005 : 9) mengemukakan: The most commonly used médium is text. Text is alphanumeric characters that may be displayed in any format-book, poster, chalkboard, computer screen, and so on. Pendapat di atas dapat diterjemahkan bahwa media yang sering digunakan adalah naskah/teks. Naskah /teks adalah karakter tulisan yang dapat digunakan dalam berbagai bentuk – buku, poster, papan tulis, layar komputer, dan lain-lain. Pengertian lain mengenai buku teks dikemukakan oleh Tarigan (1985 : 13) adalah buku pelajaran dalam bidang tertentu yang disusun oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
para pakar dalam ilmu itu untuk maksud-maksud dan tujuan pembelajaran yang dilengkapi dengan sarana pembelajaran yang mudah dipahami oleh para pemakainya. Azhar Arsyad (2010 : 29-30) mengatakan bahwa teknologi cetak merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis, contoh nya adalah teks, grafik, foto, visual. Berdasarkan beberapa pendapat tentang buku teks diatas, dapat dituliskan bahwa buku teks merupakan media pembelajaran yang lebih sering digunakan di sekolah, merupakan buku pelajaran yang disusun oleh para pakar ilmu dibidang tertentu, menggunakan urutan kegiatan pembelajaran uraian, contoh, dan latihan dan mudah dipahami oleh para pemakainya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
4. Hakekat Tentang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) adalah Sekolah Standar Nasional (SSN) yang menyiapkan peserta didik berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia dan bertaraf Internasional sehingga diharapkan lulusannya memiliki kemampuan daya saing internasional. (http://file.upi.edu/Direktori). Irfan Marindra (http://fansmania.wordpress.com) menuliskan bahwa Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah yang memenuhi seluruh standar nasional pendidikan serta mempunyai keunggulan yang merujuk pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) dan atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di forum internasional. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa RSBI adalah Sekolah Standar Nasional (SSN) yang memenuhi seluruh standar nasional pendidikan (SPN) Indonesia dan bertaraf internasional, yaitu diperkaya/dikembangkan/diperluas/diperdalam dengan standar anggota OECD atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di forum internasional. Keberadaan RSBI ini memiliki dasar hukum yang semakin memperkuat keberadaannya di dunia pendidikan. Dasar hukum tersebut dituliskan dalam Buku Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (2007:3) yaitu UUSPN nomor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
20/2003 pasal 50 ayat 3, pemerintah dan atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu-satuan pendidikan dan semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan bertaraf internasional. Tujuan dari program rintisan sekolah bertaraf internasional adalah: Tujuan Umum: a) Meningkatkan kualitas pendidikan nasional sesuai dengan amanat Tujuan Nasional dalam Pembukaan UUD 1945, pasal 31 UUD 1945, UU No.20 th. 2003 tentang SISDIKNAS, PP No.19 tahun 2005 tentang SNP (Standar Nasional Pendidikan), dan UU No.17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang menetapkan Tahapan Skala Prioritas Utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah ke-1 tahun 2005-2009 untuk meningkatkan kualitas dan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan. b) Memberi peluang pada sekolah yang berpotensi untuk mencapai kualitas bertaraf nasional dan internasional. c) Menyiapkan lulusan yang mampu berperan aktif dalam masyarakat global. Tujuan Khusus: Menyiapkan lulusan yang memiliki kompetensi yang tercantum di dalam Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan standar kompetensi lulusan berciri internasional. RSBI/SBI
adalah
sekolah
yang
berbudaya
Indonesia,
karena
Kurikulumnya ditujukan untuk Pencapaian indikator kinerja kunci minimal sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
1) Menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP); 2) Menerapkan sistem satuan kredit semester di SMA/SMK/MA/MAK; 3) Memenuhi Standar Isi; dan 4) Memenuhi Standar Kompetensi Lulusan. Selain itu, keberhasilan tersebut juga ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci tambahan sebagai berikut: 1) Sistem administrasi akademik berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di mana setiap saat siswa bisa mengakses transkripnya masing-masing; 2) Muatan mata pelajaran setara atau lebih tinggi dari muatan pelajaran yang sama pada sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) dan/ atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; dan 3) Menerapkan standar kelulusan sekolah/ madrasah yang lebih tinggi dari Standar Kompetensi Lulusan. (http://file.upi.edu/Direktori). Proses pembelajaran di sekolah bertaraf internasional, dalam Buku Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (2007 : 10) dijamin dengan keberhasilan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Selain itu juga ditandai dengan pencapaian indikator kinerja kunci tambahan sebagai berikut: b. Proses pembelajaran pada semua mata pelajaran menjadi teladan bagi sekolah/madarasah lainnya dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa entrepreneural, jiwa patriot, dan jiwa inovator; c. Diperkaya dengan model proses pembelajaran sekolah unggul dari salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; d. Menerapkan pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran. e. Pembelajaran mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan menggunakan bahasa Inggris, sementara pembelajaran mata pelajaran lainnya, kecuali pelajaran bahasa asing, harus menggunakan bahasa Indonesia; dan f. Pembelajaran dengan bahasa Inggris untuk mata pelajaran kelompok sains dan matematika untuk SD/MI baru dapat dimulai pada Kelas IV. Indikator kinerja kunci untuk pendidik adalah: a. Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK; b. Guru mata pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan mampu mengampu pembelajaran berbahasa Inggris; c. Minimal 10% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A untuk SD/MI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
d. Minimal 20% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A untuk SMP/MTs; dan e. Minimal 30% guru berpendidikan S2/S3 dari perguruan tinggi yang program studinya berakreditasi A untuk SMA/SMA/MA/MAK. Berdasarkan beberapa ketentuan tentang program rintisan sekolah bertaraf internasional, pembelajaran menggunakan multimedia merupakan hal yang diutamakan. Demikian pula dengan pendidik, dimana setiap guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan multimedia. Dengan kata lain, guru harus bisa mengoperasikan
multimedia agar mampu melaksanakan pembelajaran
berbasis TIK, sebagai pemenuhan salah satu indikator kunci keberhasilan pembelajaran dan indikator kunci keberhasilan bagi pendidik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
B. Penelitian Yang Relevan Penelitian sejenis yang pernah dilakukan adalah penelitian oleh Leny Purwanti berjudul : Pengaruh Penggunaan Multimedia Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Terhadap Minat, Motivasi Dan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Turen. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.2 jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Turen yang berjumlah 36 siswa sebagai kelas Eksperimen, dan siswa kelas X.1 jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Turen yang berjumlah 36 siswa sebagai kelas kontrol. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t. Hasil analisis diperoleh bahwa kelas yang diajar melalui penggunaan multimedia pembelajaran memiliki minat, motivasi dan prestasi belajar yang lebih baik dari kelas yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran sederhana seperti papan tulis. (http://unnes.ac.id) Penelitian lain mengenai pembelajaran multimedia berjudul “Efektivitas Pembelajaran Aktif (Active Learning) dengan Aplikasi Multimedia Pada Pokok Bahasan Jurnal Khusus Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Siswa Kelas XII IS SMA Negeri 1 Pegandon Tahun 2010-2011” oleh Punti Hargi Wijaya. Subyek dalam penelitian ini adalah kelas XII IS 1 yang berjumlah 34 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XII IS 1 yang berjumlah 34 siswa sebagai kelas kontrol. Hasil analisis diperoleh bahwa pembelajaran aktif (active learning) dengan aplikasi multimedia lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang hanya menggunakan metode konvensional pada pokok bahasan jurnal khusus mata pelajaran ekonomi akuntansi. (http://unnes.ac.id)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
Penelitian sejenis dilakukan oleh Fatimah saguni berjudul “Prinsip-Prinsip Kognitif Pembelajaran Multimedia: Peran Modality dan Contiguity Terhadap Peningkatan Hasil Belajar” hasil analisis diperoleh bahwa (1) Siswa yang diberi prinsip-prinsip pembelajaran dengan menggunakan modality (yaitu pola narration) dan spatial contiguity (yaitu pola integrated text dan separated text) hasil belajar retensi, transfer dan matching lebih baik dibandingkan siswa yang tidak diberi prinsip-prinsip pembelajaran tersebut; (2) Siswa dalam kelompok N (narration) lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa dalam kelompok IT (integreted text); (3) Siswa dalam kelompok IT (integreted text) lebih baik hasil belajarnya dibandingkan dengan siswa dalam kelompok ST (separated text). (http://jurnal.unair.ac.id) Jurnal yang ditulis oleh Richard E. Mayer and Roxana Moreno berjudul “A Cognitive Theory of Multimedia Learning: Implications for Design Principles” menjelaskan hal yang serupa mengenai pembelajaran dengan multimedia, yaitu: (1) Pengaruh multimedia konsisten dengan teori kognitif multimedia pembelajaran, karena siswa diberikan penjelasan multimedia mampu membangun dua representasi mental yang berbeda, sebuah model verbal dan model visual dan juga membangun hubungan antar mereka. (2) Teori kognitif pembelajaran multimedia menunjukkan bahwa siswa mampu menahan gambar visual dalam memori kerja visual sehingga lebih mudah untuk mendapatkan keuntungan dari presentasi kedekatan antara kata dan gambar. (3) Ketika menjelaskan dengan multimedia akan lebih sedikit menggunakan bahasa asing yang kurang difahami karena bahasa yang digunakan senantiasa terkait dengan gambar. (4) Pembelajaran Multimedia mampu mempercepat capaian pemahaman siswa dalam materi yang disampaikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
C. Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian tinjauan pustaka di atas, maka dapat disusun kerangka berfikir sebagai berikut: 1. Perbedaan prestasi belajar ekonomi antara pembelajaran ekonomi dengan multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks. Peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dapat dicapai dengan cara menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Salah satu caranya dengan penggunaan media pembelajaran multimedia. Penggunaan multimedia dalam pembelajaran ekonomi merupakan cara baru baik bagi guru maupun siswa. Selama ini seringkali siswa merasa bosan dengan pembelajaran ekonomi di kelas karena pembelajaran berlangsung monoton, dimana siswa hanya memegang buku dan lebih banyak mendengar keteranan dari guru. Dengan multimedia siswa mendapatkan penyegaran suasana, media pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan. Serta dapat memfokuskan perhatian siswa pada materi terkait yang disampaikan dengan multimedia. Sehingga akan ada perbedaan prestasi belajar siswa antara pembelajaran dengan multimedia dan pembelajaran dengan buku teks. 2.
Pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif daripada pembelajaran ekonomi dengan buku teks. Pembelajaran ekonomi dengan multimedia, selain menarik bagi siswa juga
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa lebih bisa berkonsentrasi untuk belajar. Jika dibandingkan dengan buku teks, pembelajaran dengan multimedia lebih dapat menciptakan suasana pembelajaran ekonomi yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
efektif sehingga prestasi belajar siswa jauh lebih meningkat dari pada dengan pembelajaran ekonomi melalui buku teks. Sehingga pembelajaran ekonomi dengan multimedia akan lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran ekonomi menggunakan buku teks. Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran tersebut dapat digambarkan seperti bagan dibawah ini:
Pembelajaran tentang permintaan, penawaran, harga keseimbangan menggunakan multimedia
Multimedia
Guru
Materi Pelajaran Ekonomi
Buku Teks
Pembelajaran tentang permintaan, penawaran, harga keseimbangan menggunakan buku teks
Prestasi Belajar
Hasil Perbanding
Prestasi Belajar
Gambar 3. Kerangka Berpikir tentang Efektivitas Pembelajaran Ekonomi dengan Multimedia terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di SMA N 1 Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010/2011.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
D. Hipotesis Berdasarkan pada landasan teori dan kerangka berpikir diatas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: 1.
Ada perbedaan prestasi belajar ekonomi antara pembelajaran ekonomi dengan multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks.
2.
Pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif daripada pembelajaran ekonomi dengan buku teks.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal. Peneliti memilih sekolah tersebut karena permasalahan mengenai efektivitas penggunaan multimedia dalam pembelajaran ekonomi belum pernah diteliti di tempat tersebut. Selain itu, di lokasi tersebut tersedia sarana yang mendukung pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan multimedia, dimana telah tersedia laboratorium multimedia yang digunakan untuk pembelajaran. 2. Waktu Penelitian Peneliti merencanakan pelaksanaan penelitian ini berjalan selama tujuh bulan, yaitu mulai bulan Juli 2010 sampai Januari 2011. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian. Tabel 1. Rincian Kegiatan Penelitian Jenis Kegiatan
2010 Juli
Agust
Sept
a. Pengajuan Judul b. Penyusunan Proposal c. Seminar Proposal d. Revisi Proposal e. Ijin Penelitian f. Pelaksanaan Penelitian g. Analisa Data h. Penyusunan Laporan
commit to user 41
Okt
2011 Nov
Des
Jan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
B. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Metode ini menghubungkan sebab akibat antara variable yang sengaja ditentukan dengan variable lain, dengan desain pretest posttest controlgroup design. Penelitian ini dilakukan dengan membagi kelas menjadi dua kelas perlakuan yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum diberi perlakuan, keadaan awal kemampuan kognitif yang dimiliki siswa pada kedua kelas diuji kesamaannya. Pada kelas eksperimen dalam pelaksanaan pembelajaran ekonomi menggunakan multimedia, sedangkan pada kelas kontrol dalam pelaksanaan pembelajaran ekonomi menggunakan buku teks. Tabel 2. Rancangan Penelitian Group
Pretest
Treatment
Posttest
Eksperimen (KE)
T1
X
T2
Kontrol (KK)
T1
_
T2
(Sumber: Sukardi, 2008:185)
2. Prosedur Penelitian a. Menentukan sekolah tempat penelitian. b. Memakai dua kelas yang ada sebagai penelitian dan kelas untuk uji coba. c. Mengadakan uji coba instrumen penelitian dan mengolah hasil uji coba.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
d. Memberikan pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum dilakukan pembelajaran ekonomi. e. Memberikan pembelajaran ekonomi dengan multimedia pada kelas eksperimen dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks pada kelas kontrol. f. Memberikan postes pada masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. g. Menghitung rata-rata selisih pretes dan postes masing-masing kelas. h. Menggunakan uji statistik yang sesuai untuk menentukan efektivitasnya. Penelitian ini diawali dengan menentukan populasi dan memilih sampel dari populasi yang ada dengan teknik random sampling dengan pengundian. Sampel diambil dua kelas, yaitu siswa kelas X3 sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas X2 sebagai kelompok kontrol. Untuk kelas uji coba dipilih satu kelas selain kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu kelas X9. Pada kelompok eksperimen diterapkan pembelajaran ekonomi dengan multimedia, sedang pada kelompok kontrol diterapkan pembelajaran ekonomi dengan buku teks. Pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi pada kedua kelompok untuk mengetahui hasil belajar siswa. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis sesuai dengan statistik yang ada.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas X SMA Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal semester I Tahun Ajaran 2010 / 2011. Jumlah total kelas X di sekolah ini ada sepuluh kelas dari kelas X1 sampai dengan kelas X10. Sedangkan jumlah total siswa kelas X ada 319 siswa yang terbagi dalam 10 kelas. 2. Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode pengambilan secara random sampling. Hal ini dikarenakan populasi dianggap homogen, yaitu setiap kelas memperoleh pelajaran yang sama, menggunakan kurikulum yang sama, diajar guru yang sama, dan tidak ada kelas unggulan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 siswa yang terbagi dalam dua kelas, yaitu kelas X2 sebagai kelompok kontrol berjumlah 30 siswa dan siswa kelas X3 sebagai kelompok eksperimen berjumlah 30 siswa.
D. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Bebas Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah pembelajaran ekonomi dengan multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks.. 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1.
Metode Dokumentasi Metode ini digunakan untuk memperoleh data nama-nama siswa yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini dan untuk memperoleh data nilai ulangan tengah semester mata pelajaran ekonomi.
2.
Metode Tes Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan individu tentang penguasaannya mengenai materi ekonomi.Tes yang digunakan berupa tes obyektif berbentuk pilihan ganda. Tes pada penelitian ini dilakukan dua kali yaitu: a. Pretes Merupakan uji awal sebelum dilakukan eksperimen pada sampel penelitian digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. b. Postes Merupakan
uji
akhir
eksperimen,
yaitu
setelah
dilaksanakannya
eksperimen. Evaluasi dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan berupa pembelajaran ekonomi dengan multimedia untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran ekonomi dengan buku teks untuk kelas kontrol.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
3.
Metode Observasi Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang memperlihatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran ekonomi dengan multimedia dan pembelajaran ekonomi dengan buku teks. F. Instrumen Penelitian Data penelitian yang berkaitan dengan hasil belajar siswa dikumpulkan
dengan mempergunakan instrument yang berupa tes yang terdiri dari tes obyektif (pilihan ganda) dengan 5 pilihan jawaban. Tes hasil akhir terdiri 40 butir pertanyaan. Dengan demikian skor hasil belajar siswa berkisar antara 1 sampai dengan 40. Instrument penelitian ini diujicobakan pada kelas uji coba, yaitu kelas X9 dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa. Agar diperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel, maka alat atau instrument yang digunakan untuk mengambil atau mengumpulkan data harus bersifat valid dan reliabel, oleh karena itu perlu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Selain itu, soal-soal juga perlu di uji tingkat kesukaran dan daya pembeda. Kisi-kisi dari instrument penelitian yang diujicobakan adalah: Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pokok Bahasan Permintaan, Penawaran, dan Harga Keseimbangan Indikator
Jenjang Pemahaman Kognitif C1
C2
Pengertian Permintaan
commit to user
C3
Jumlah C4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
Macam-macam
1
10
2
Permintaan Faktor-faktor yang
4
11
2
mempengaruhi permintaan Hukum Permintaan
2,22
3,6,7,14,1
7
5 Kurva Permintaan
5,12
8
21
Fungsi Permintaan
9,13
4 2
Pengertian Penawaran Faktor-faktor yang
17,20
2
mempengaruhi penawaran Hukum penawaran Kurva Penawaran
16,18
2
19
Fungsi Penawaran
1 24,26,2
3
7 Keseimbangan Pasar
23,37
Pengertian Elastisitas
38
1
Pengertian Elastisitas
30,31,3
3
Permintaan
5
Koefisien Elastisitas
33
Permintaan
commit to user
25
28,29
40
5
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
Kurva elastisitas
39
1
Permintaan Pengertian Elastisitas
32
1
Penawaran Koefisien Elastisitas
36
1
34
1
Penawaran Kurva Elastisitas Penawaran Jumlah total
40
Keterangan: C1 : jenjang kemampuan pengetahuan
C4 : jenjang kemampuan analisis
C2 : jenjang kemampuan pemahaman
C5 : jenjang kemampuan sintesis
C3 : jenjang kemampuan penerapan
C6 : jenjang kemampuan evaluasi
1.
Uji Validitas Item Soal Item soal disebut valid jika dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur atau dapat memenuhi fungsinya sebagai alat ukur. (Suharsimi Arikunto, 2005:65). Suatu item soal yang valid mempunyai validitas tinggi, sedangkan item soal yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas butir soal dalam penelitian ini adalah teknik korelasi point biserial (Suharsimi Arikunto, 2005: 79), dengan persamaan:
rbis =
M p − Mt St
p q
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
keterangan:
rbis
= koefisien korelasi biserial
Mp
= rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya
Mt
= rerata skor total
St
= standar deviasi dari skor total
p
= proporsi siswa yang menjawab benar (p=
q
banyaknya siswa yang menjawab benar ) jumlah seluruh siswa
= proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 - p).
Item soal hasil dari uji validitas kemudian dikategorikan menjadi dua kriteria. Untuk item soal valid bila γpbi ≥ rtabel dan untuk item soal invalid bila γpbi < rtabel. Berdasarkan hasil analisis validitas terhadap 30 item soal uji coba
tes tes hasil belajar Ekonomi yang dimiliki siswa diperoleh keputusan bahwa item soal invalid berjumlah 5 item, yakni item soal nomor 21,28,32,34,40. Item soal yang dipakai dalam tes hasil belajar Ekonomi yang dimiliki siswa adalah item soal yang valid yaitu item soal nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,22,23,24,25,26,27,29,30,31,32,33,35,36,37,38, 39.
2.
Uji Reliabilitas Reliabilitas dapat diartikan keajegan. Suatu instrumen dikatakan memenuhi kriteria reliabilitas, jika apabila instrumen tersebut digunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
berulang-ulang pada subyek dengan kondisi yang sama, akan memberikan hasil yang relatif tidak mengalami perubahan. Untuk menghitung koefisien reliabilitas instrumen dapat menggunakan KR-20 dengan teknik belah dua yang dirumuskan Koder Richardson sebagai berikut: 2 ⎡ n ⎤ ⎡ S − ∑ pq ⎤ r11 = ⎢ ⎥ ⎥⎢ S2 ⎣ n − 1⎦ ⎣⎢ ⎦⎥
di mana: r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1-p)
∑ pq
= jumlah hasil perkalian antara p dan q
n
= banyaknya item
S
=
standar deviasi dari tes (Suharsimi Arikunto, 2005: 101)
Hasil perhitungan tingkat reliabilitas tersebut kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Apabila harga apabila r11 ≥ r tabel atau rhitung > rtabel, maka kesimpulannya adalah instrumen tes reliabel. Selain itu,
ada beberapa kriteria nilai reliabilitas sebagai berikut : 0,91 ≤ r11 ≤ 1,00
: reliabilitas instrumen tes sangat tinggi
0,71 ≤ r11 ≤ 0,90
: reliabilitas instrumen tes tinggi
0,41 ≤ r11 ≤ 0,70
: reliabilitas instrumen tes sedang
0,00 ≤ r11 ≤ 0,40
: reliabilitas instrumen tes rendah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
Berdasarkan hasil analisis reliabilitas terhadap instrumen soal uji coba tes hasil belajar Ekonomi diperoleh r11 = 0,867 dan rtabel = 0,312 sehingga diputuskan instrumen tes reliabel dengan kriteria reliabilitas instrumen tes tinggi. 3.
Analisis butir soal meliputi tingkat kesukaran dan daya beda a.
Tingkat kesukaran soal Tingkat kesukaran soal adalah pengukuran derajat kesukaran suatu item soal. Besarnya angka yang menunjukkan tingkat kesukaran disebut Indeks Kesukaran (P). Soal yang baik adalah soal yang memiliki tingkat kesukaran memadai, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Rumus mencari P adalah P=
B JS
di mana: P = taraf kesukaran B = banyak siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes.
(Suharsimi Arikunto, 2005: 208) Tingkat kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: 0.00 ≤P< 0.30 : item soal dikatakan sukar . 0.30 ≤P< 0.70 : item soal dikatakan sedang. 0.70 ≤P≤ 1.00 : item soal dikatakan mudah. (Suharsimi Arikunto, 2005: 210)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
Berdasarkan hasil analisis taraf kesukaran terhadap 40 item soal uji coba tes hasil belajar Ekonomi diperoleh keputusan : item soal yang tergolong sedang berjumlah 37 item, yakni item soal nomor 1,2,3,4,5,6,7, 8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,22,23,24,25,26,27,29,30,31,33,34,3 5,36,37,38,39,40; dan item soal tergolong sukar berjumlah 3 soal, yakni item soal nomor 21,28,32. Item soal yang dipakai dalam tes hasil belajar Ekonomi yang dimiliki siswa adalah item soal yang berada dalam klasifikasi soal dengan tingkat kesukaran sedang yaitu item soal nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,22,23,24,25,26,27,29, 30,31,32,33,35,36,37,38,39. b.
Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan suatu alat ukur dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Untuk mengetahui daya pembeda dari masing-masing item soal, digunakan rumus: D=
BA BB = PA - P B − JA JB
di mana: J
= jumlah peserta tes
JA
= banyaknya peserta kelompok atas
JB
= banyaknya peserta kelompok bawah
BA
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
itu dengan benar BB
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
soal itu dengan benar PA =
BA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar JA
(ingat, P sebagai indeks kesukaran) PB =
BB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. JB
(Suharsimi Arikunto, 2005: 214)
Klasifikasi daya pembeda: 0.00 ≤ D < 0.20 item soal dikatakan daya pembeda jelek. 0.20 ≤ D < 0.40 item soal dikatakan daya pembeda cukup. 0.40 ≤ D < 0.70 item soal dikatakan daya pembeda baik. 0.70 ≤ D ≤ 1.00 item soal dikatakan daya pembeda baik sekali. D < 0, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai D negatif sebaiknya dibuang saja.(Suharsimi Arikunto, 2005: 218)
Berdasarkan hasil analisis daya pembeda terhadap 40 item soal uji coba tes kemampuan kognitif ekonomi siswa diperoleh keputusan : item soal dengan daya pembeda jelek berjumlah 5, yakni item soal nomor 21,28,32,34,40; item soal dengan daya pembeda cukup berjumlah 8 item, yakni item soal nomor 2,8,12,13,23,25,26,31; dan item dengan daya pembeda baik berjumlah 27 item, yakni item soal nomor 1,3,4,5,6,7,9,10, 11,14,15,16,17,18,19,20,22,24,27,29,30,33,35,36,37,38,39.
commit to user
Item
soal
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
yang dipakai dalam tes kemampuan kognitif ekonomi yang dimiliki siswa adalah item soal yang berada dalam rentang klasifikasi cukup, baik dan baik sekali yaitu item soal nomor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15, 16,17,18,19,20,22,23,24,25,26,27,29,30,31,32,33,35,36,37,38,39. Apabila langkah-langkah tersebut
telah dilaksanakan
berarti
persyaratan butir tes sebagai alat pengumpul data telah dapat dipenuhi.
G. Teknik Analisis Data
1.
Uji Kesamaan Keadaan Awal Siswa
Sampel yang akan diteliti terlebih dahulu diberikan dicari kesamaan keaadaan awal Ekonomi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji-t dua ekor. Data yang digunakan untuk mengetahui keadaan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah nilai pretes hasil belajar ekonomi. Adapun hipotesis yang diajukan adalah: Ho : Tidak ada perbedaan keadaan awal antara siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol. H1 : Ada perbedaan keadaan awal antara siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol. Adapun teknik uji kesamaan keaadaan awal yang digunakan menurut Sudjana (2000: 239) adalah uji-t dua ekor dengan rumus sebagai berikut: t hitung =
x1 − x 2 ⎛1⎞ ⎛ 1 S ⎜⎜ ⎟⎟ + ⎜⎜ ⎝ n1 ⎠ ⎝ n2
⎞ ⎟⎟ ⎠
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
keterangan: S = Standar deviasi (simpangan baku)
S=
(n − 1)S1 2 + (n2 − 1) S 2 2 n1 + n 2 − 2
x1 : rata-rata kelompok eksperimen x 2 : rata-rata kelompok kontrol
S1 : simpangan baku kelompok eksperimen S2 : simpangan baku kelompok kontrol n1 : jumlah sampel kelompok eksperimen n2 : jumlah sampel kelompok kontrol a Taraf signifikansi: α = 5%, digunakan taraf signifikansi 5% dengan alasan karena penelitian ini merupakan penelitian sosial. b Keputusan uji Jika : – ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka Ho diterima Jika : thitung > ttabel atau thitung < - ttabel maka Ho ditolak 2.
Uji persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas data Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini digunakan metode Liliefors pada taraf signifikasi α = 0,05, prosedurnya adalah: 1) Hipotesis yang diajukan H0 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 = sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusikan normal 2) Tingkat signifikansi: α = 0,05
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
3) Kriteria Pengujian DK = {L|L > L
α;n
yang diperoleh dari tabel Liliefors pada tingkat α
dan n (ukuran sampel) 4) Statistik Uji L0 = F | F (Zi) – S(Zi) | ; 1,2,3 Keterangan: F (Zi) : peluang Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi {P(Zn≤Zi)} S (Zi) : proporsi cacah Zn lebih kecil atau sama dengan Zi Zi
: skor standar
L0
: koefisien Liliefors pengamatan
Zi
: X1 – X S
X
: nilai rata-rata
S
: standar deviasi
5) Keputusan Uji H0 ditolak jika L Є DK atau H0 diterima jika L Є DK (Budiyono, 2004:169) b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Pengujian homogenitas varians sampel dengan menggunakan uji Bartlett menurut Budiyono (2004: 176) dengan rumus:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
χ2 =
2,303 (Σ f log MSerr − Σfj log Sj 2 ) c
dengan: c = 1+
Sj2 =
SSj =
1 ⎡ 1 1⎤ − ⎥ ⎢ 3(k − 1) ⎣⎢ Σf j f ⎥⎦
SSj nj −1
Σx 2j − (Σx j ) 2 nj
k : cacah sampel f : derajat bebas untuk Mserr =n-k fj : derajat bebas untuk Sj2 = nj – 1 j = 1, 2, 3, ….,k nj : cacah pengukuran pada sampel ke-j n : cacah semua pengukuran Kriteria ujinya adalah sebagai berikut: Bila x2<x2αj;
k–1
untuk α = 0,05 , maka sampel berasal dari populasi yang
k–1
untuk α = 0,05 , maka sampel berasal dari populasi yang
homogen. Bila x2≥x2αj;
tidak homogen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
2.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis peneliti yang telah dirumuskan diterima atau tidak. Data yang diperoleh dalam penelitian akan diolah dengan menggunakan uji perbedaan rata-rata hasil belajar dua pihak dengan uji t dua ekor dan menguji efektivitas dengan menggunakan selisih nilai pretes dan postes dengan uji t pihak kanan. a. Uji perbedaan rata-rata hasil belajar dua pihak dengan uji t dua ekor 1) Hipotesis yang diajukan Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol. H1 : Ada perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol. 2) Taraf signifikansi: α = 5%, digunakan taraf signifikansi 5% dengan alasan karena penelitian ini merupakan penelitian sosial. 3) Kriteria Pengujian DK = n1 + n2 – 2 4) Statistik Uji
t hitung =
x1 − x 2 ⎛1⎞ ⎛ 1 S ⎜⎜ ⎟⎟ + ⎜⎜ ⎝ n1 ⎠ ⎝ n2
⎞ ⎟⎟ ⎠
keterangan: S = Standar deviasi (simpangan baku)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
S=
(n − 1)S1 2 + (n2 − 1) S 2 2 n1 + n 2 − 2
x1 : rata-rata kelompok eksperimen x 2 : rata-rata kelompok kontrol
S1 : simpangan baku kelompok eksperimen S2 : simpangan baku kelompok kontrol n1 : jumlah sampel kelompok eksperimen n2 : jumlah sampel kelompok kontrol 5) Keputusan uji Jika : – ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka Ho diterima Jika : thitung > ttabel atau thitung < - ttabel maka Ho ditolak (Sudjana ,2000: 239) b. menguji efektivitas dengan menggunakan selisih nilai pretes dan postes dengan uji t pihak kanan 1) Hipotesis yang diajukan H0: µ1 ≤ µ2 (nilai rata-rata selisih pretest-postest kelas eksperimen kurang atau sama dengan nilai rata-rata selisih pretest-postest kelas kontrol) H1: µ1 > µ2 (nilai rata-rata selisih pretest-postest kelas eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata pretest-postest kelas kontrol) 2) Taraf signifikansi: α = 0,05. Digunakan taraf signifikansi 0,05 dengan alasan karena penelitian ini merupakan penelitian sosial.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
3) Kriteria Pengujian DK = n1 + n2 – 2 4) Statistik Uji S2 = (n1 – 1) S12 + (n2 – 1) S22 n1 + n2 – 2 t=
X1 – X 2 S
1+1
√ n1
n2
Keterangan: S2
= standar deviasi sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol
S 12
= standar deviasi kelas eksperimen
S 22
= standar deviasi kelas kontrol
n1
= banyaknya sampel pada kelas eksperimen
n2
= banyaknya sampel pada kelas kontrol
t
= nilai uji kesamaan
X1
= rata-rata nilai tes kelas eksperimen
X2
= rata-rata nilai tes kelas kontrol
5) Keputusan Uji H0 diterima jika t hitung < t tabel H 0 ditolak jika t hitung > t tabel (Sudjana, 2000:239)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Slawi dengan mengambil sampel dua kelas yaitu kelas X3 sebagai kelas eksperimen, dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Masing-masing kelas berjumlah 30 siswa sehingga secara keseluruhan berjumlah 60 siswa. SMA Negeri 1 Slawi terletak di jantung kota Kabupaten Tegal. Lebih tepatnya berada di jalan K.H. Wahid Hasyim No.1 Slawi. SMA Negeri 1 Slawi merupakan salah satu sekolah yang masuk dalam kategori Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Salah satu fasilitas yang mendukung SMA 1 Slawi menjadi RSBI adalah dengan tersedianya ruang pembelajaran multimedia. Total ruangan multimedia yang tersedia ada 11 ruangan, yang diperuntukkan bagi 30 kelas di tiga jenjang. Ruangan multimedia khusus untuk ekonomi sebanyak tiga ruang, untuk matematika dan IPA ada delapan ruang. Selain itu, tersedia juga website dengan alamat web : www.sman1slawi.sch.id yang dapat diakses oleh semua orang, terkait informasi-informasi umum tentang SMA Negeri 1 slawi. Terdapat pula email dengan alamat email :
[email protected], serta blog dari masing-masing guru mata pelajaran. Penelitian yang dilakukan, dengan memberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen. Namun sebelum siswa menerima perlakuan terlebih dahulu diminta untuk mengerjakan soal pretes. Nilai pretes tersebut digunakan sebagai nilai awal. Tujuan pelaksanaan pretes adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa
commit to user 61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
sebelum diberi perlakuan media pembelajaran dengan multimedia. Setelah diberi perlakuan dengan menggunakan multimedia, dilanjutkan dengan pengambilan nilai akhir atau postes. Tujuannya adalah untuk mengetahui pencapaian kemampuan kognitif yang dimiliki siswa setelah diberi perlakuan. Dari perolehan nilai pretes dan postes ini selanjutnya dianalisis serta dilakukan pengolahan data sehingga diketahui efektif tidaknya media pembelajaran multimedia yang diberlakukan pada siswa pada kompetensi dasar “Permintaan, Penawaran, dan harga keseimbangan”. B. Data Hasil Penelitian Data penelitian yang diperoleh sebanyak 3 kelompok data yang selanjutnya dijadikan bahan analisis. Ke-tiga kelompok data tersebut meliputi nilai pretes, nilai postes, dan nilai selisih (Gain score).
1. Nilai Awal Siswa (Pretes) Deskripsi data keadaan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam tabel 4 berikut: Tabel 4. Deskripsi Data Keadaan Awal Siswa Kelompok
Jumlah Data
Nilai
Nilai
Tertinggi Terendah
Rata-rata
Simpangan Baku
Eksperimen
30
73
40
54,267
8,047
Kontrol
30
70
40
54,500
7,468
Berdasarkan tabel 4 di atas, diperoleh nilai awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk kelas eksperimen nilai awalnya adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
(1) nilai tertinggi 73, (2) nilai terendah 40, (3) nilai rata-rata 54,267, (4) simpangan baku 8,047. nilai awal untuk kelas kontrol adalah sebagai berikut: (1) nilai tertinggi 70, (2) nilai terendah 40, (3) nilai rata-rata 54,500, (4) simpangan baku 7,468. a. Kelas Eksperimen Distribusi frekuensi keadaan awal siswa kelas eksperimen disajikan dalam tabel 5 berikut ini: Tabel 5. Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Siswa Kelas Eksperimen Frekuensi
Frekuensi
Nilai
Mutlak
Relatif
Tengah
35 -41
1
3.33%
38
2
42 - 48
7
23.33%
45
3
49 - 55
11
36.67%
52
4
56 - 62
5
16.67%
59
5
63 - 69
4
13.33%
66
6
70 - 76
2
6.67%
73
30
100.00%
No
Interval Kelas
1
Jumlah
Sumber : diolah dari data primer. Berdasarkan tabel 5 di atas, diperoleh nilai awal siswa kelas eksperimen sebagai berikut : (1) nilai tertinggi 73 terdapat pada rentang nilai interval (70-76), (2) nilai terendah 40 terdapat pada rentang nilai interval (35-41), (3) nilai rata-rata 54,267, (4) simpangan baku 8,047.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini:
12
Frekuensi
10 8 6 4 2 0 38
45
52
59
66
73
Tengah Interval
Gambar 4. Histogram Nilai Keadaan Awal Siswa Kelas Eksperimen b. Kelas Kontrol Distribusi frekuensi keadaan awal siswa kelas kontrol disajikan pada tabel 6 berikut: Tabel 6. Distribusi Frekuensi Keadaan Awal Siswa Kelas Kontrol Frekuensi
Frekuensi
Mutlak
Relatif
40 - 45
4
13.33%
42.5
2
46 - 51
8
26.67%
48.5
3
52 - 57
6
20.00%
54.5
4
58 - 63
10
33.33%
60.5
5
64 - 69
1
3.33%
66.5
6
70 - 75
1
3.33%
72.5
30
100.00%
No
Interval Kelas
1
Jumlah
Nilai Tengah
Sumber : diolah dari data primer. Berdasarkan tabel 5 di atas, diperoleh nilai awal siswa kelas kontrol sebagai berikut : (1) nilai tertinggi 70 terdapat pada rentang nilai interval (70-75), (2)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
nilai terendah 40 terdapat pada rentang nilai interval (40-45), (3) nilai rata-rata 54,500, (4) simpangan baku 7,468. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dapat dilihat pada gambar 5 diagram batang berikut:
12
Frekuensi
10 8 6 4 2 0 42.5
48.5
54.5
60.5
66.5
72.5
Tengah Interval
Gambar 5. Histogram Nilai Keadaan Awal Siswa Kelas Kontrol 2. Nilai Akhir (Postes) a. Kelas Eksperimen Data distribusi frekuensi kemampuan kognitif kelas eksperimen pada standar kompetensi “Permintaan, Penawaran, dan harga keseimbangan” disajikan pada tabel 7 berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
Tabel 7. Nilai Akhir Siswa (Postes) Kelas Eksperimen Frekuensi No
Interval Kelas
Nilai Tengah
Frekuensi Mutlak Relatif
1
63-68
6
20.00%
65.5
2
69-74
12
40.00%
71.5
3
75-80
3
10.00%
77.5
4
81-86
6
20.00%
83.5
5
87-92
2
6.67%
89.5
6
93-98
1
3.33%
95.5
30
100.00%
Jumlah
Berdasarkan tabel 7 di atas, diperoleh nilai awal siswa kelas eksperimen sebagai berikut : (1) nilai tertinggi 94 terdapat pada rentang nilai interval (9398), (2) nilai terendah 63 terdapat pada rentang nilai interval (63-68), (3) nilai rata-rata 75,067. Histogram nilai akhir kelas eksperimen disajikan pada gambar 6 diagram batang berikut:
14 12
Frekuensi
10 8 6 4 2 0 65.5
71.5
77.5
83.5
89.5
95.5
Tengah Interval
Gambar 6. Histogram Nilai Akhir Kelas Eksperimen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
b. Kelas Kontrol Data distribusi frekuensi kemampuan kognitif kelas kontrol pada standar kompetensi “Permintaan, Penawaran, dan
harga keseimbangan” disajikan
pada tabel 8 berikut: Tabel 8. Nilai Akhir Siswa (Postes) Kelas Kontrol
No
Frekuensi
Frekuensi
Mutlak
Relatif
Interval Kelas
Nilai Tengah
1
43-50
2
6.67%
46.5
2
51-58
7
23.33%
54.5
3
59-66
11
36.67%
46.5
4
67-74
4
13.33%
54.5
5
75-82
0
0.00%
46.5
6
83-90
4
13.33%
54.5
7
91-98
2
6.67%
46.5
30
100.00%
Jumlah
Sumber : diolah dari data primer Berdasarkan tabel 7 di atas, diperoleh nilai awal siswa kelas kontrol sebagai berikut : (1) nilai tertinggi 91 terdapat pada rentang nilai interval (9198), (2) nilai terendah 43 terdapat pada rentang nilai interval (43-50), (3) nilai rata-rata 66,033
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
Histogram nilai akhir kelas kontrol disajikan dalam gambar 7 diagram batang berikut:
12
Frekuensi
10 8 6 4 2 0 46.5
54.5
62.5
70.5
78.5
86.5
94.5
Tengah Interval
. Gambar 7. Histogram Nilai Akhir Siswa Kelas Kontrol
C. Uji Kesamaan Keadaan Awal Siswa Digunakan uji-t dua ekor untuk menguji kesamaan keadaan awal siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum uji-t dua ekor dilakukan, terlebih dahulu uji normalitas dan uji homogenitas pada kedua samperl tersebut. Adapun untuk perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 9.
1. Uji Normalitas Uji normalitas untuk kelas eksperimen yakni Lobs = 0,1292 , sedangkan L0.05;
46
= 0,1610. Karena Lobs < Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelas kontrol didapatkan bahwa Lobs = 0,1266 , sedangkan L0.05; 45 = 0,1610. Dikarenakan Lobs < Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa sampel juga berasal dari populasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
berdistribusi normal. Adapun untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 9. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yakni harga χ2hitung sebesar 0,1807 , sedangkan χ20.05;
1
= 3,84. Dikarenakan
χ2hitung < χ2tabel maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang homogen. (lampiran 10) 3. Uji t Uji t untuk mengetahui kesamaan keadaan awal kelas eksperimen dan kelas control, diperoleh data yakni harga thitung = -0,114. Sedangkan harga ttabel = 1,68. Rangkuman analisis uji t disajikan dalam tabel10. berikut: Tabel 10. Uji Kesamaan Kemampuan Awal Kelas Rata-rata Dk t hitung ttabel Eksperimen 54,267 58 -0,114 1,68 Kontrol 54,500
Kriteria Tidak ada perbedaan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kontrol
Pada uji kesamaan keadaan awal diperoleh data harga thitung = -0,114. Sedangkan harga ttabel = 1,68. Karena - ttabel < thitung< ttabel = -1,68 < -0,114 < 1,68, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan awal ekonomi yang dimiliki siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Daerah penerimaan H Daerah penolakan Daerah penolakan Ho H
-1,68
1,68
D. Hasil Pengujian Hipotesis 1. Uji t untuk Perbedaan Prestasi Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dapat diketahui bahwa prasyarat uji telah terpenuhi, sehingga data yang telah diperoleh dapat dianalisis. Untuk menguji perbedaan rata-rata pretasi belajar dalam hal ini adalah kemampuan kognitif kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan uji t
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
dua ekor. Dari hasil uji t dua ekor diperoleh harga thitung= 3,343. Untuk lebih memperjelas hasil uji t dua ekor tersebut, perhitungan secara lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14 dan disajikan rangkuman analisis uji t dua ekor berikut : Tabel 11. Uji Perbedaan Rata-rata Prestasi Belajar Ekonomi Kelas
Rata-rata
Eksperimen 75,0663 Kontrol
Dk
t hitung
ttabel
Kriteria
58
3,343
1,68
Ada perbedaan rata-rata hasil belajar
66,0333
ekonomi
eksperimen
dan
kelompok kelompok
kontrol Pada uji hipotesis perbedaan rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan uji t dua ekor diperoleh harga thitung= 3,343 dan ttabel= 1,68. Karena thitung > ttabel = 3,343 > 1,68 maka ada perbedaan prestasi belajar, dalam hal ini kemampuan kognitif ekonomi antara siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol. Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
Daerah penolakan Ho
-1,68
1,68
2. Uji t untuk Efektifitas Pembelajaran dengan Multimedia Berdasarkan hasil uji t untuk perbedaan prestasi, diketahui bahwa ratarata nilai kelas ekperimen x1 = 75,0663, dan rata-rata nilai kelas kontrol
x2 =
66,0333. Karena x1 = 75,0663 > x 2 = 66,0333, maka hal ini dapat menjadi salah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
satu indikator untuk mengatakan bahwa pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif daripada pembelajaran ekonomi dengan buku teks.
E. Pembahasan Hasil Analisis Data Pada penelitian ini sampel terdiri atas dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil analisis data keadaan awal, diperoleh bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan berangkat dari keadaan yang sama atau homogen. Berdasarkan hasil tersebut, pada kedua kelompok dapat dilakukan penelitian. Kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda, dimana kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran ekonomi dengan multimedia. Sedangkan pada kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran ekonomi dengan buku teks.
1. Hipotesis Pertama Pengujian hipotesis pertama diputuskan bahwa Ho (tidak ada perbedaan prestasi belajar ekonomi antara siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol) ditolak (thitung > ttabel = 3,343 > 1,68). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar ekonomi antara siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol. Penggunaan media pembelajaran multimedia dalam proses pembelajaran ekonomi memberikan pengaruh terhadap peningkatan kemampuan kognitif ekonomi yang dimiliki siswa yang lebih baik daripada penggunaan media buku teks. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol ( X eksperimen = 75,0663 > X kontrol = 66,0333). Pelaksaaan pembelajaran ekonomi dengan multimedia memiliki dampak yang lebih baik bagi perkembangan kemampuan masing-masing siswa. Siswa dapat lebih memahami keseluruhan materi, karena setiap siswa diperbolehkan untuk mengcopy file materi pelajaran serta memegang handout dari materi tersebut, yang sama persis seperti apa yang diberikan guru saat pembelajaran di kelas. Sehingga siswa dapat lebih memusatkan perhatiannya pada materi pelajaran serta dapat lebih mengikuti pembelajaran di kelas. Selain itu juga siswa dapat mengulangi pembelajaran dimanapun, dengan tampilan materi yang sama persis. Hal ini dapat memacu daya ingat siswa lebih tajam lagi dalam belajar. Kemudahan yang diperoleh siswa dalam belajar menggunakan multimedia seperti yang telah diungkapkan diatas, dapat pula meningkatkan prestasi siswa yang bersangkutan. Sedangkan pada pelaksanaan pembelajaran ekonomi buku teks, siswa hanya terpancang pada buku teks yang dimilikinya. Pada saat pembelajaran, tidak ada media lain yang lebih menarik yang dapat dilihat oleh siswa secara bersamasama seperti halnya pada saat menggunakan multimedia. Penggunaan buku teks memungkinkan siswa untuk mengalihkan perhatian pada objek yang lain selain pembelajaran di kelas. Hal ini dapat menurunkan konsentrasi belajar siswa, sehingga terkadang siswa kehilangan beberapa informasi yang diberikan oleh guru. Selain itu, pada saat ada tambahan materi dari buku lain, siswa harus menggandakannya terlebih dahulu. Sehingga pada saat pembelajaran di kelas,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
siswa memegang labih dari satu pegangan buku. Hal ini mempersulit siswa dalam mengikuti pelajaran. 2. Hipotesis Kedua Hasil uji hipotesis juga diperoleh data bahwa rata-rata nilai siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol ( X eksperimen = 75,0663 > X kontrol = 66,0333). Hal ini dapat menjadi salah satu indikator untuk
mengatakan bahwa pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif daripada pembelajaran ekonomi dengan buku teks. Pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan multimedia memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih memahami materi yang ada, dimana siswa melihat dan menyimpan sajian materi yang sama persis seperti yang ditampilkan guru di kelas. Sehingga siswa dapat mempelajari kembali materi terkait di mana saja dan kapan saja, dengan format materi yang sama persis, baik penyajian secara manual yaitu dengan handout materi maupun disimpan dalam bentuk file. Hal ini mempermudah siswa untuk mengingat kembali materi yang telah disampaikan serta dapat menjadi persiapan siswa untuk menghadapi pertemuan berikutnya. Dengan kesiapan siswa yang lebih matang ini tentunya akan memberikan dampak yang lebih baik terhadap prestasi belajar siswa. Sedangkan pada pelaksanaan pembelajaran ekonomi dengan buku teks, siswa hanya terpancang pada buku teks saja, tanpa ada media lain yang dapat memusatkan konsentrasi siswa pada saat pembelajaran di dalam kelas. Dengan mengandalkan buku teks, siswa dapat dengan mudah mengalihkan perhatian pada obyek lain selain pembelajaran di kelas. Karena buku teks merupakan media yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
sudah biasa dihadapi siswa sejak pertama kali sekolah. Kondisi seperti itu memperkecil kemungkinan siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Pembelajaran ekonomi dengan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar ekonomi dalam nilai kognitif, dibandingkan pembelajaran ekonomi dengan buku teks. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif dibandingkan dengan buku teks.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan kajian teori yang didukung adanya hasil analisis serta mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan di muka, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Ada perbedaan prestasi belajar ekonomi antara pembelajaran ekonomi dengan multimedia
dan
pembelajaran
ekonomi
dengan
media
buku
teks.
Pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih baik daripada dengan media buku teks terhadap kemampuan kognitif yang dimiliki siswa pada pokok bahasan permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar. 2. Nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar dari nilai rata-rata kelas kontrol. Hal ini dapat menjadi salah satu indikator untuk mengatakan bahwa pembelajaran ekonomi dengan multimedia lebih efektif dari pada pembelajaran ekonomi dengan media buku teks.
B. Implikasi Berdasarkan kajian teori serta mengacu pada hasil penelitian ini, maka peneliti menyampaikan beberapa implikasi yang berguna baik secara teoritis maupun secara praktis didalam upaya meningkatkan prestasi belajar ekonomi di jenjang SMA.
71
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72 1. Implikasi Teoretis Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar ekonomi dapat ditingkatkan dengan penggunaan media yang tepat. Salah satu media yang dapat memicu siswa untuk meningkatkan prestasi belajar pada pokok bahasan “permintaan,
penawaran
dan
keseimbangan
pasar”
adalah
dengan
menggunakan multimedia dalam pembelajaran di kelas. Penggunaan multimedia selain dapat menarik perhatian siswa sehingga konsentrasi siswa terpusat pada materi yang diberikan oleh guru, juga dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi karena materi yang dipegang siswa, disimak di kelas, dan disampaikan oleh guru sama persis baik isi maupun tampilannya. Siswa pun lebih leluasa untuk mempelajarinya kembali. Siswa dapat kapan saja membuka kembali materi terkait, dan dimana saja. Baik menggunakan computer atau sejenisnya dalam data file maupun membacanya kembali dalam bentuk handout. Dengan pemahaman yang lebih terhadap materi yang ada, maka siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan pembelajaran akan berlangsung lebih efektif sesuai dengan beban materi sekolah dan alokasi waktu yang ada. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan bagi guru mata pelajaran ekonomi maupun bagi calon guru agar mampu meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di sekolah serta mampu membenahi diri terkait dengan pembelajaran yang telah terlaksana selama ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73 Pemilihan dan penggunaan media yang tepat untuk masing-masing pokok bahasan yang ada, secara tidak langsung akan menimbulkan rasa ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran terkait, sehingga siswa lebih termotivasi untuk mempelajari materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas.
C. Saran–saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, maka terdapat beberapa hal yang peneliti anjurkan demi perbaikan kualitas mutu pendidikan di sekolah, yaitu : 1. Guru hendaknya terlebih dahulu mengetahui karakteristik kompetensi dasar yang akan diajarkan sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas. 2. Penggunaan media pembelajaran multimedia sebaiknya dapat diterapkan pada pelajaran ekonomi di setiap kelas. Karena penggunaan media pembelajaran multimedia sangat membantu siswa didalam memahami materi yang diajarkan. 3. Pengajar hendaknya benar-benar menguasai materi pelajaran yang,akan diajarkan kepada siswa dan mampu mengoperasikan media multimedia mengingat perkembangan teknologi dan informasi semakin pesat sehingga siswa mampu mengakses sumber informasi yang lain untuk memperoleh materi terkait, di luar sekolah.
commit to user