EFEKTIVITAS PEMANFAATAN ALBUM VERTEBRTA TAMAN MARGASATWA SEMARANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SMP ANNINDLOMIYAH KENDAL

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN ALBUM VERTEBRTA TAMAN MARGASATWA SEMARANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SMP ANNINDLOMIYAH KENDAL skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh Luthfiana Maulida 4401408068

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Efektivitas Pemanfaatan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang Sebagai Sumber Belajar dengan Model Group Investigation di SMP Annindlomiyah Kendal” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.

Semarang,

Juni 2013

Luthfiana Maulida 4401408068

ii

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul: Efektivitas Pemanfaatan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang Sebagai Sumber Belajar dengan Model Group Investigation di SMP Annindlomiyah Kendal disusun oleh: nama

: Luthfiana Maulida

NIM

: 4401408068

telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada tanggal 20 Juni 2013.

Panitia Ujian

Ketua

Sekretaris

Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. NIP. 19631012 198803 1001

Andin Irsadi, S.Pd., M.Si. NIP. 19740310 200003 1001

Penguji Utama

Dr. Ning Setiati, M.Si. NIP. 19590310 198703 2001

Anggota Penguji/

Anggota Penguji/

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Dr. Margareta Rahayuningsih, M.Si. NIP. 19700122 199703 2003

Dra. Endah Peniati, M.Si. NIP. 19651116 199103 2001

iii

ABSTRAK Maulida, Luthfiana. 2012. Efektivitas Pemanfaatan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang Sebagai Sumber Belajar dengan Model Group Investigation di SMP Annindlomiyah Kendal. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Dr. Margareta Rahayuningsih, M.Si. dan Dra. Endah Peniati, M.Si. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas pemanfaatan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation. Berdasarkan hasil pengamatan, ketuntasan belajar siswa kelas VII tahun ajaran 2011/2012 materi Keanekaragaman Makhluk Hidup masih rendah, yaitu 31%, selain itu nilai rata-rata kelas sebesar 66, belum mencapai KKM (68). Sumber belajar dan strategi pembelajaran yang digunakan juga belum bervariasi. Pembelajaran dengan memanfaatkan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang dengan model Group Investigation diharapkan berpengaruh terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa. Jenis penelitian ini adalah non-equivalent control group design. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari 2 kelas. Sampel yang digunakan diambil dari dua kelas yang ada, satu sebagai kelas eksperimen dan yang lain sebagai kelas kontrol. Data yang diperoleh, yaitu data aktivitas siswa, hasil belajar siswa, data kinerja guru, tanggapan siswa, dan tanggapan guru. Aktivitas siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, dengan rata-rata keaktifan 89,29% pada kelas eksperimen dan 51,72% pada kelas kontrol. Hasil uji Gain menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen yang mempunyai gain tinggi sebesar 14,26% dan kelas kontrol sebesar 3,45%. Hasil belajar siswa kelas eksperimen mencapai ketuntasan klasikal 85,71% dan kelas kontrol sebesar 72,41%. Hasil analisis menggunakan uji t menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kinerja guru dalam pembelajaran memperoleh kriteria baik. Selain itu, siswa dan guru memberikan tanggapan yang sangat baik terhadap proses pembelajaran. Berdasarkan hasil di atas, maka pemanfaatan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation terbukti efektif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa di SMP Annindlomiyah Kendal. Kata kunci: Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang, Group Investigation, aktivitas dan hasil belajar siswa

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Efektivitas Pemanfaatan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang Sebagai Sumber Belajar dengan Model

Group

Investigation di SMP Annindlomiyah Kendal”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih setulus hati kepada: 1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk menyelesaikan studi di UNNES. 2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberi ijin untuk melaksanakan penelitian. 3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNNES yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi. 4. Ibu Dr. Margareta Rahayuningsih, M.Si. selaku dosen pembimbing I yang penuh kesabaran dalam membimbing, memberi arahan, dan motivasi kepada Penulis, sehingga skripsi ini dapat selesai. 5. Ibu Dra. Endah Peniati, M.Si. selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran dalam membimbing dan memberi arahan, sehingga skripsi ini dapat selesai. 6. Ibu Dr. Ning Setiati, M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan motivasi kepada Penulis demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. 7. Bapak/Ibu dosen dan karyawan FMIPA khususnya jurusan Biologi

atas

segala ilmu, pengalaman, dan bantuan yang diberikan. 8. Bapak Khotibul Umam, SE. selaku kepala SMP Annindlomiyah Kendal yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada Penulis melakukan penelitian.

v

9. Ibu Dilah Widatti M., S.Pd. selaku guru IPA SMP Annindlomiyah Kendal yang telah berkenan membantu dan bekerja sama dengan Penulis dalam melaksanakan penelitian. 10. Ibu Sofiyatun selaku orang tua yang selalu memberikan doa, kasih sayang, semangat, dukungan, dan pengorbanan selama ini. 11. Alm. Bapak Imam Waluyo selaku orang tua yang selalu berusaha membiayai sekolah Penulis sampai akhir hayatnya. 12. Adikku Reza Nadhifa yang selalu memberi dukungan, doa, dan semangat. 13. Siswa kelas VII SMP Annindlomiyah Kendal Tahun Ajaran 2012/2013 yang telah berkenan menjadi responden dalam pengambilan data penelitian ini. 14. Teman-teman angkatan 2008 Biologi FMIPA UNNES terima kasih untuk dukungan dan semangatnya. 15. Semua pihak yang telah berkenan membantu penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu. Hanya ucapan terima kasih dan doa, semoga apa yang telah diberikan tercatat sebagai amal baik dan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi dalam kemajuan dunia pendidikan dan secara umum kepada semua pihak.

Semarang,

Penulis

vi

Juni 2013

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI......................................................... ii PENGESAHAN .............................................................................................. iii ABSTRAK ...................................................................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................... v DAFTAR ISI ................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1.2. Rumusan Masalah..................................................................... 1.3. Penegasan Istilah ...................................................................... 1.4. Tujuan Penelitian ...................................................................... 1.5. Manfaat Penelitian ....................................................................

1 4 4 5 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 7 2.2. Kerangka Berfikir..................................................................... 16 2.3. Hipotesis................................................................................... 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................ 3.3. Variabel penelitian .................................................................... 3.4. Rancangan Penelitian ............................................................... 3.5. Prosedur Penelitian ................................................................... 3.6. Data dan Metode Pengumpulan Data ....................................... 3.7. Metode Analisis Data ............................................................... 3.8. Indikator Keberhasilan .............................................................

17 17 17 17 18 23 23 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ......................................................................... 30 4.2. Pembahasan .............................................................................. 37

vii

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ............................................................................... 49 5.2. Saran ..................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 50 LAMPIRAN ................................................................................................ 53

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Halaman

Desain penelitian non-equivalent control group design ...........................

18

2 Analisis validitas soal uji coba penelitian .................................................

19

3

Analisis tingkat kesukaran soal uji coba penelitian ..................................

21

4

Analisis daya pembeda soal uji coba penelitian ........................................

22

5

Kriteria penilaian aktivitas siswa ..............................................................

27

6

Uji normalitas nilai pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol .............

30

7

Uji homogenitas nilai pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol ..........

30

8

Uji normalitas nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol ............

31

9

Uji homogenitas nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol ........

31

10 Ketuntasan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol .........

31

11 Pengukuran N-Gain hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol .......................................................................................................

32

12 Uji perbedaan dua rata-rata nilai post-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol ..............................................................................................

32

13 Uji perbedaan dua rata-rata selisih nilai post-test dan pre-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol...........................................................

32

14 Rekapitulasi aktivitas siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol .........

33

15 Aktivitas siswa menurut aspek yang diamati di kelas eksperimen dan kelas kontrol ..............................................................................................

34

16 Tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran di kelas eksperimen ......

34

17 Kinerja guru di kelas eksperimen dan kelas kontrol .................................

36

ix

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

Halaman

1. Analisis validitas, tingkat kesukaran, reliabilitas, dan daya pembeda soal uji coba........................................................................... 54 2. Contoh perhitungan validitas soal uji coba .......................................... 58 3. Contoh perhitungan tingkat kesukaran soal uji coba ............................ 59 4. Contoh perhitungan daya pembeda soal uji coba.................................. 60 5. Contoh perhitungan reliabilitas soal uji coba........................................ 61 6. Silabus pembelajaran kelas kontrol ...................................................... 62 7. RPP kelas kontrol ................................................................................. 65 8. Pembagian kelompok kelas kontrol ...................................................... 71 9. Kunci jawaban LDS kelas kontrol ........................................................ 72 10. Lembar jawaban LDS kelas kontrol ..................................................... 78 11. Silabus pembelajaran kelas eksperimen ................................................ 84 12. RPP kelas eksperimen ........................................................................... 87 13. Pembagian kelompok kelas eksperimen ............................................... 99 14. Kunci jawaban LDS kelas eksperimen ................................................. 100 15. Lembar jawaban LDS kelas eksperimen .............................................. 108 16. Kisi-kisi soal evaluasi .......................................................................... 131 17. Soal evaluasi ........................................................................................ 132 18. Sampel nilai hasil pre-test siswa ........................................................... 137 19. Sampel nilai hasil post-test siswa ......................................................... 138 20. Uji normalitas nilai pre-test kelas kontrol............................................. 139 21. Uji normalitas nilai pre-test kelas eksperimen...................................... 140 22. Uji kesamaan dua varians nilai pre-test ............................................... 141 23. Uji normalitas nilai post-test kelas kontrol ........................................... 142 24. Uji normalitas nilai post-test kelas eksperimen .................................... 143 25. Uji kesamaan dua varians nilai post-test ............................................... 144 26. Uji N-Gain hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol ..... 145 27. Uji perbedaan dua rata-rata nilai post-test ........................................... 146 28. Uji perbedaan dua rata-rata selisih nilai pre-test dan post-test ............ 147 29. Rekapitulasi nilai akhir hasil belajar siswa kelas kontrol .................... 148 30. Rekapitulasi nilai akhir hasil belajar siswa kelas eksperimen .............. 149 x

31. Perbandingan nilai akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen .............. 150 32. Lembar observasi aktivitas siswa kelas kontrol ................................... 151 33. Lembar observasi aktivitas siswa kelas eksperimen ............................. 152 34. Rekapitulasi aktivitas siswa kelas kontrol ............................................ 155 35. Rekapitulasi aktivitas siswa kelas eksperimen...................................... 157 36. Keaktifan klasikal siswa ....................................................................... 159 37. Hubungan aktivitas dan hasil belajar kognitif siswa ............................. 160 38. Angket tanggapan siswa kelas eksperimen terhadap pembelajaran ..... 161 39. Rekapitulasi tanggapan siswa di kelas eksperimen .............................. 163 40. Rekapitulasi tanggapan siswa tiap aspek .............................................. 164 41. Tanggapan guru terhadap pembelajaran di kelas eksperimen .............. 165 42. Lembar observasi kinerja guru di kelas kontrol .................................... 166 43. Lembar observasi kinerja guru di kelas eksperimen ............................. 167 44. Rekapitulasi data kinerja guru............................................................... 168 45. Surat penetapan dosen pembimbing ..................................................... 169 46. Surat izin penelitian di SMP Annindlomiyah dari UNNES .................. 170 47. Surat keterangan telah melakukan penelitian dari SMP Annindlomiyah ..................................................................................... 171 48. Dokumentasi penelitian ....................................................................... 172 49. Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang ............................... 174

xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu pilar yang menentukan maju atau

tidaknya suatu bangsa. Bangsa yang maju dapat terlihat dari kualitas pendidikan di negara tersebut. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan tersebut, yaitu dengan menjalin kerja sama yang baik antara pemerintah dan berbagai pihak yang terjun langsung dalam dunia pendidikan, meliputi tenaga pendidik, peserta didik, strategi pembelajaran, media, dan sumber belajar yang digunakan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan dari segi pelaksanaan secara operasional terwujud dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar, strategi pembelajaran dan sumber belajar merupakan faktor yang sangat berperan untuk menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran sangat diperlukan agar materi tersebut mudah dipahami oleh siswa. Begitu pula dengan sumber belajar, baik sumber belajar secara langsung maupun tak langsung yang digunakan karena dari sumber belajar dapat diperoleh berbagai pengetahuan untuk kepentingan belajar. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru IPA di SMP Annindlomiyah, hasil belajar siswa materi Keanekaragaman Makhluk Hidup tahun ajaran sebelumnya termasuk rendah. Rata-rata ketuntasan klasikal dari dua kelas yang ada sebesar 31%. Selain itu, rata-rata kedua kelas juga belum mencapai KKM (68), yaitu hanya 66. Pembelajaran masih dilakukan dengan cara konvensional, yaitu dengan ceramah. Hal ini terjadi karena sekolah ini termasuk unit sekolah baru yang sedang fokus dalam tahap pembangunan gedung, sehingga proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah. Sebenarnya banyak bantuan yang diperoleh sekolah untuk melengkapi alat-alat yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran, namun bantuan tersebut lebih diutamakan untuk pembangunan gedung belajar. Sekolah ini tidak memiliki laboratorium khusus untuk kegiatan praktikum, baik laboratorium IPA maupun

1

2

komputer, sehingga guru merasa kesulitan jika harus melakukan kegiatan praktikum yang memerlukan alat dan bahan yang cukup banyak ke dalam kelas. Pembelajaran yang demikian tidak dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Keterbatasan sarana dan prasarana tersebut sebaiknya tidak membatasi kreativitas guru dalam memberikan pembelajaran yang memotivasi siswa agar aktif dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan memberikan variasi pada strategi pembelajaran. Selain pembelajaran konvensional, guru hanya melakukan proses pembelajaran menggunakan metode diskusi. Padahal ada banyak strategi yang dapat digunakan di kelas agar proses pembelajaran tidak membosankan. Salah satu strategi yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan model Group Investigation. Berdasarkan beberapa penelitian, penggunaan model ini berhasil diterapkan di sekolah. Hobri dan Susanto (2006) menyatakan bahwa model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas III SLTPN 8 Jember pada materi Volume Tabung. Selain strategi, diperlukan pula sumber belajar yang tepat agar materi mudah dipahami oleh siswa. Pembelajaran IPA, khususnya biologi di SMP Annindlomiyah, dilakukan dengan menggunakan Buku Sekolah Elektronik sebagai

sumber belajar. Sekolah tersebut

menggunakan

LKS

dalam

pembelajaran

tidak memperbolehkan guru karena

menyesuaikan

dengan

kemampuan ekonomi siswa. Salah satu cara untuk mengatasi keterbatasan sumber belajar tersebut adalah dengan membuat album. Album yang akan dibuat ini merupakan album Vertebrata, yang di dalamnya berisi foto, keterangan, dan klasifikasi mengenai suatu satwa. Pemilihan materi Vertebrata dilakukan karena menurut hasil observasi, materi ini pernah tidak disampaikan dalam pembelajaran karena keterbatasan waktu penyampaian materi IPA. Guru menganggap materi ini cukup mudah, sehingga materi ini tidak perlu disampaikan saat pembelajaran di kelas. Saat materi ini disampaikan pada pembelajaran, yaitu pada tahun ajaran 2011/2012, hasil belajar siswa masih rendah. Pernyataan ini didukung dengan hasil belajar kognitif siswa yang diperoleh dari guru, yaitu sebagian besar siswa memperoleh

3

nilai sesuai KKM yang ditentukan, yaitu 68, bahkan masih ada siswa yang belum mencapai KKM, sehingga peneliti tidak setuju jika materi ini dianggap mudah dan tidak disampaikan pada kegiatan belajar mengajar. Album ini berisi berbagai satwa Vertebrata yang ada di Taman Margasatwa Semarang. Pembuatan album ini dilakukan karena guru di sekolah yang bersangkutan tidak mengizinkan adanya pembelajaran di luar sekolah berkaitan keterbatasan biaya yang dimiliki oleh para siswa, sehingga pembelajaran tidak dilakukan di Taman Margasatwa Semarang, melainkan memindahkan berbagai satwa yang ada di sana ke dalam sebuah album Vertebrata. Satwa yang ada di Taman Margasatwa Semarang memang tidak selengkap satwa yang ada di kebun binatang lain. Satwa yang ada di sana hanya yang berasal dari golongan Reptilia, Aves, dan Mammalia, oleh karena itu dalam album ini juga dilengkapi dengan informasi mengenai Pisces dan Amphibi. Peningkatkan kualitas pembelajaran Biologi di SMP Annindlomiyah, khususnya materi Vertebrata memerlukan strategi pembelajaran yang tepat, salah satunya dengan menerapkan model Group Investigation. Model ini dirancang untuk membimbing para siswa mendefinisikan masalah, mengeksplorasi berbagai hal yang berkaitan dengan masalah itu, mengumpulkan data yang relevan, mengembangkan dan menguji hipotesis. Guru dituntut untuk mengorganisasikan proses pembelajaran melalui kerja kelompok dan mengarahkannya, membantu siswa menemukan informasi, dan mengelola terjadinya berbagai interaksi dan aktivitas belajar (Ngabekti dkk 2005). Siswa yang terkondisikan secara berkelompok akan memperoleh kesempatan yang lebih untuk bertanya, baik kepada sesama anggota kelompok, kepada anggota kelompok lain, maupun kepada guru. Pembelajaran akan membuat guru lebih banyak berinteraksi dengan semua kelompok, sehingga siswa cenderung tidak merasa malu untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahaminya

kepada

guru.

Pembelajaran

menggunakan

model

Group

Investigation akan melatih siswa mendengar pendapat orang lain dan merangkum pendapat atau pengetahuan baru dalam bentuk tulisan. Pembelajaran berkelompok dapat memacu siswa untuk bekerja sama, saling membantu satu sama lain dalam mengintegrasikan pengetahuan yang baru diperoleh dengan pengetahuan yang

4

telah dimilikinya untuk mempelajari materi Vertebrata dengan memanfaatkan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar. Berkaitan dengan hal tersebut, untuk mempelajari materi Vertebrata dengan memanfaatkan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation diharapkan sesuai untuk diterapkan di SMP Annindlomiyah. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang tidak membosankan, sehingga siswa menjadi lebih aktif dan mampu meningkatkan hasil belajar mereka.

1.2.

Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Apakah pemanfaatan

Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation efektif terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa di SMP Annindlomiyah?”.

1.3.

Penegasan Istilah Pada penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan untuk

mengurangi adanya salah pengertian dan memperjelas maksud dalam skripsi ini, sehingga perlu diberikan batasan yang jelas untuk beberapa istilah berikut: (1)

Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar Sumber belajar dapat berupa data, orang, atau benda. Sumber belajar yang

akan digunakan oleh siswa dalam pembelajaran adalah Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang. Album ini berisi berbagai informasi satwa yang terdapat di Taman Margasatwa Semarang, meliputi gambar, klasifikasi, dan deskripsi singkat mengenai satwa tertentu. Informasi tersebut diperoleh dengan mencatat semua data mengenai satwa yang terdapat di Taman Margasatwa Semarang. Pada album ini juga ditambahkan berbagai spesies Pisces dan Amphibi untuk melengkapi Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang agar mewakili masing-masing kelas yang terdapat di dalam golongan Vertebrata. (2)

Model Group Investigation Group Investigation merupakan salah satu bentuk tipe pembelajaran

kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa. Model Group

5

Investigation terdiri dari enam tahapan. Tahap pertama adalah penentuan topik, dalam tahap ini siswa membentuk kelompok kecil dan mendengarkan penjelasan guru mengenai topik yang akan dibahas. Tahap yang kedua yaitu tahap perencanaan kerja sama, pada tahap ini siswa mengkoordinasikan mengenai pembagian

tugas

masing-masing

anggota.

Tahap

ketiga

adalah

tahap

implementasi, pada tahap ini siswa melakukan aktivitas belajar dengan menggunakan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation. Tahap keempat adalah analisis dan sintesis, dilakukan dengan membuat ringkasan dan kesimpulan hasil diskusi kelompok untuk persiapan presentasi. Tahap kelima adalah presentasi hasil diskusi masing-masing kelompok yang akan dikoordinasikan oleh guru. Tahap keenam adalah evaluasi pada akhir pembelajaran. (3)

Materi Vertebrata Pada silabus Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), materi

Vertebrata terdapat pada mata pelajaran IPA Terpadu kelas VII semester genap dengan Standar Kompetensi ke-6, yaitu memahami keanekaragaman makhluk hidup. Kompetensi dasarnya (KD), yaitu KD 6.2. Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki. Pada materi keanekaragaman makhluk hidup terdapat materi Vertebrata yang membahas mengenai ciri-ciri, klasifikasi, dan peranan Vertebrata dalam kehidupan sehari-hari.

1.4.

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas pemanfaatan Album

Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation tahun ajaran 2012/2013 terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa di SMP Annindlomiyah.

1.5.

Manfaat Penelitian

1.5.1. Bagi siswa (1) Meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mempelajari Biologi. (2) Lebih mudah memahami materi Vertebrata dan memperoleh

6

pengalaman belajar yang menyenangkan dengan menggunakan sumber belajar langsung dari alam. 1.5.2. Bagi guru (1) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan KTSP. (2) Meningkatkan kreativitas dan kualitas guru karena dituntut dapat menggunakan model pembelajaran dengan baik dan tepat. (3) Mempermudah penyampaian materi Vertebrata melalui penggunaan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang. 1.5.3. Bagi sekolah Memberi sumbangan untuk sekolah dalam rangka menerapkan variasi pembelajaran yang sesuai. 1.5.4. Bagi peneliti Menambah pengetahuan bagi peneliti sebagai calon guru, sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat digunakan sebagai bekal ketika mengajar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1.

Tinjauan Pustaka

2.1.1. Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah, di lingkungan rumah ataupun di dalam keluarganya sendiri, oleh karena itu, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik. Menurut Pribadi (2009), belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar juga dapat dipandang sebagai sebuah proses elaborasi dalam rangka pencarian makna yang dilakukan oleh individu. Proses belajar pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi personal. Menurut Anni dkk (2007), konsep tentang pengertian belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu: (1)

Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku.

(2)

Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.

(3)

Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai

unsur yang saling berkaitan, sehingga menghasilkan perubahan perilaku (Gagne dalam Anni dkk 2007). Beberapa unsur yang dimaksud, yaitu (1) pembelajar, dapat berupa peserta didik, warga belajar, dan peserta pelatihan, (2) rangsangan (stimulus), (3) memori, dan (4) respon. Keempat unsur tersebut dapat digambarkan menjadi suatu kesatuan yang padu. Aktivitas belajar akan terjadi pada diri pembelajar apabila terdapat interaksi antara stimulus dengan isi memori, sehingga perilakunya berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya stimulus

7

8

tersebut. Perubahan perilaku pada diri pembelajar itu menunjukkan bahwa pembelajar telah melakukan aktivitas belajar.

2.1.2. Pembelajaran Pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu proses interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan sumber belajar dan siswa dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi siswa jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi siswa. Pembelajaran juga merupakan suatu proses kegiatan belajar mengajar yang di dalamnya itu mencakup pendidik, peserta didik, fasilitas, perlengkapan dan lain-lain yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran berorientasi pada bagaimana peserta didik berperilaku, memberikan makna bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang (Anni dan Rifa’i 2011). Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Depdiknas 2003). Miarso (2008) mengutarakan jenis interaksi yang dapat berlangsung dalam proses belajar dan pembelajaran, antara lain. (1)

Interaksi antara pendidik dan peserta didik.

(2)

Interaksi antar sesama peserta didik.

(3)

Interaksi peserta didik dengan narasumber.

(4)

Interaksi peserta didik bersama pendidik dengan sumber belajar yang sengaja dikembangkan.

(5)

Interaksi peserta didik bersama pendidik dengan lingkungan sosial dan alam

2.1.3. Hasil belajar Hasil belajar dipengaruhi beberapa faktor, antara lain kemampuan guru dalam menyampaikan materi, sumber belajar dan strategi pembelajaran yang

9

digunakan, serta kondisi siswa saat melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami proses belajar. Perubahan perilaku yang harus dicapai oleh siswa dalam pembelajaran dapat dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Pentingnya perumusan tujuan di dalam kegiatan pembelajaran adalah karena adanya beberapa alasan berikut. (1)

Memberikan arah kegiatan pembelajaran.

(2)

Untuk mengetahui kemajuan belajar dan perlu tidaknya pemberian pembelajaran pembinaan bagi siswa (remidial teaching).

(3)

Sebagai bahan komunikasi. Bloom dalam Anni dkk (2007) mengusulkan tiga taksonomi yang disebut

dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Domain

ranah

kognitif

adalah

pengetahuan

(knowledge),

pemahaman

(comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian (evaluation). Domain ranah afektif meliputi penerimaan (receiving), penanggapan (responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organization), dan pembentukan pola hidup (organization by a value complex). Domain ranah psikomotorik adalah persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan kreativitas.

2.1.4. Sumber belajar Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri siswa sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya. Siswa seharusnya tidak hanya belajar dari guru saja, tetapi dapat juga belajar dari berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan sekitarnya. Sumber belajar adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual. Sumber belajar juga dapat dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam proses belajar mengajar (Mulyasa 2004).

10

Darmono (2007) menyatakan bahwa sumber belajar yaitu berbagai sumber baik itu berupa data, orang atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik yang digunakan secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya. Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sumber belajar, antara lain: (1)

Harus dapat tersedia dengan cepat.

(2)

Harus memungkinkan siswa untuk memacu diri sendiri

(3)

Harus bersifat individual, dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam belajar mandiri. Menurut Warsita (2008), sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua

jenis, yaitu: (1)

Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yaitu sumber belajar yang secara khusus atau sengaja dirancang atau dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Contoh: buku pelajaran, modul, program VCD pembelajaran, program audio pembelajaran, transparansi, programmed instruction, CAI (Computer Asisted Instruction) dan lain-lain.

(2)

Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang secara tidak khusus dirancang atau dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, tetapi dapat dipilih atau dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contoh: surat kabar, siaran televisi, pasar, kebun binatang, sawah, waduk, dan lain-lain. Salah satu sumber belajar yang dapat digunakan pada proses pembelajaran

IPA Biologi pada materi Vertebrata adalah dengan membuat sebuah album. Album ini akan menjadi berbeda dari album lain karena album ini merupakan visualisasi berbagai satwa yang ada di Taman Margasatwa Semarang. Koleksi satwa Taman Margasatwa Semarang memang tidak lengkap, sehingga di dalam album ini juga akan dilengkapi dengan beberapa spesies untuk mewakili kelas tertentu yang tidak terdapat di sana. Berikut ini merupakan beberapa kelebihan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang jika digunakan sebagai sumber belajar, yaitu bersifat visual, bentuknya sederhana, ekonomis, bahan mudah diperoleh, dapat

11

menyampaikan rangkuman, mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, tanpa memerlukan peralatan khusus dan mudah penempatannya, sedikit memerlukan informasi tambahan, dapat membandingkan suatu perubahan, dapat divariasi antara media satu dengan yang lainnya. Namun, Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang juga memiliki kelemahan, yaitu hanya menekankan persepsi indra penglihatan saja, tidak menampilkan unsur audio dan motion (Santyasa 2007).

2.1.5. Model Group Investigation Group Investigation adalah penemuan yang dilakukan secara berkelompok. Siswa secara berkelompok mengalami dan melakukan percobaan dengan aktif yang memungkinkannya menemukan prinsip. Model ini mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan (Ridwan 2008). Model Group Investigation merupakan suatu perencanaan pengorganisasian kelas secara umum dimana siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunakan inkuiri kooperatif, diskusi kelompok, dan perencanaan kooperatif (Hobri dan Susanto 2006). Slavin dalam Maesaroh (2005), mengemukakan hal penting untuk melakukan model Group Investigation adalah (1)

Membutuhkan kemampuan kelompok Ketika mengerjakan tugas, setiap anggota kelompok harus mendapat kesempatan memberikan kontribusi. Saat penyelidikan, siswa dapat mencari informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun di luar kelas, kemudian siswa mengumpulkan informasi yang diberikan dari setiap anggota untuk mengerjakan lembar kerja.

(2)

Rencana kooperatif Siswa bersama-sama menyelidiki masalah, sumber apa yang dibutuhkan,

pembagian tugas, dan bagaimana mempresentasikan pembahasan di kelas. (3)

Peran guru Guru menyediakan sebagai fasilitator. Guru memutar di antara kelompok-

kelompok, memperhatikan dan membantu siswa mengatur pekerjaan dan

12

membantu jika siswa menemukan kesulitan dalam interaksi kelompok. Para guru yang menggunakan model Group Investigation, umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa dengan karakteristik yang heterogen (Trianto 2007). Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Selanjutnya, siswa memilih topik untuk diselidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam

atas

topik

yang

telah

dipilih,

kemudian

menyiapkan

dan

mempresentasikan laporannya di depan kelas. Langkah-langkah penerapan model Group Investigation (Mitchell 2008), dapat dikemukakan sebagai berikut. (1)

Seleksi topik Para siswa memilih berbagai sub topik dalam suatu wilayah masalah

umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2-6 orang. Komposisi kelompok heterogen, baik dalam jenis kelamin, etnik, maupun kemampuan akademik. (2)

Cooperative learning Siswa dan guru merencanakan prosedur, tugas, dan tujuan belajar tertentu

dengan sub-sub topik yang dipilih dalam langkah pertama. (3)

Implementasi Siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah kedua.

Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas dan mendorong siswa untuk menggunakan berbagai sumber, baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan. (4)

Analisis dan sintesis Siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh

pada langkah ketiga dan merencanakan agar dapat diringkas dalam suatu penyajian yang menarik di kelas. (5)

Penyajian hasil akhir Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai

topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan

13

mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinasi oleh guru. (6)

Evaluasi Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap

kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya. Model Group Investigation memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang diperoleh jika menggunakan model ini dalam pembelajaran adalah (1)

Pembelajaran yang dilakukan membuat siswa dapat saling bekerja sama dan berinteraksi dalam kelompok tanpa memandang latar belakang.

(2)

Melatih siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dan mengemukakan pendapat.

(3)

Memotivasi dan mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.

Beberapa kelemahan model Group Investigation, yaitu (1)

Siswa yang tidak aktif dalam kelompoknya akan menghambat tujuan pembelajaran.

(2)

Siswa yang tidak cocok dengan anggota kelompoknya tidak bisa bekerja sama dalam memahami materi maupun dalam menyelesaikan tugas.

(3)

Terdapat siswa yang kurang memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam belajar kelompok.

2.1.6

Materi Vertebrata Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyatakan materi

Vertebrata terdapat pada mata pelajaran IPA Terpadu kelas VII semester genap dengan Standar Kompetensi ke-6, yaitu memahami keanekaragaman makhluk hidup. Kompetensi dasarnya (KD), yaitu KD 6.2. Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki. Materi keanekaragaman makhluk hidup terdiri dari beberapa topik, salah satunya Vertebrata, yang membahas mengenai ciri-ciri, klasifikasi, dan peranan Vertebrata dalam kehidupan sehari-hari.

14

Vertebrata, yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang. Hewan Vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu: (1)

Pisces (ikan) Hidup di air, pernafasan dengan insang, memiliki sirip untuk menentukan

arah gerak di dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu tubuh dapat disesuaikan dengan suhu lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara bertelur. Contoh: ikan bertulang rawan (Condrichthyes); ikan cucut, ikan pari, ikan hiu. Ikan bertulang sejati (Osteichthyes); ikan merah, ikan salem. (2)

Amphibia (amfibi) Hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru-paru, suhu badan

poikiloterm, berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan di luar tubuh (eksternal). Contoh: katak pohon, salamander. (3)

Reptilia (reptil) Berkulit keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering mengelupas.

Suhu badan poikiloterm, berkembang biak dengan bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina. Contoh: kadal, buaya, ular. (4)

Aves (burung) Tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh, tulang berongga

supaya ringan, suhu badan homoioterm atau berdarah panas yaitu suhu tubuh tetap. Berkembang biak dengan bertelur dan pembuahan di dalam tubuh (internal). Contoh: burung kasuari, burung kutilang, burung walet dan sebagainya. (5)

Mammalia (hewan menyusui) Memiliki kelenjar susu, berkembang biak dengan melahirkan anak, ada

yang bertelur, berambut, suhu badan homoioterm dan bernafas dengan paru-paru. Contoh: (a)

Carnivora (pemakan daging), misalnya: harimau dan singa.

(b)

Primata (sebangsa kera), misalnya: monyet, beruk, lutung dan orang utan.

(c)

Insectivora (pemakan serangga), misalnya: trenggiling.

(d)

Rodentia (hewan pengerat), misalnya: marmut, bajing dan tikus.

(e)

Chiroptera (sebangsa kelelawar), misalnya: kalong dan kampret.

(f)

Proboscidea (hewan berbelalai), misalnya: gajah.

15

(g)

Cetacea (sebangsa paus), misalnya: lumba-lumba dan paus.

(h)

Marsupialia (hewan berkantong), misalnya: kanguru Selama ini, kegiatan belajar mengajar materi Vertebrata yang dilakukan

oleh guru di SMP Annindlomiyah, yaitu dengan menggunakan pendekatan ekspositori. Guru berperan sebagai sumber belajar, sehingga pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered learning). Guru memberikan semua informasi yang dimiliki melalui metode ceramah kepada siswa. Materi Vertebrata juga pernah tidak disampaikan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas dengan alasan keterbatasan waktu yang dimiliki antara materi IPA dengan jumlah jam pelajaran efektif bagi siswa. Saat materi ini disampaikan pada tahun pelajaran 2011/2012, hasil belajar siswa masih rendah, sehingga materi ini harus disampaikan kepada siswa.

16

2.2.

Kerangka Berfikir Penelitian

Kerangka berpikir untuk penelitian ini adalah     

Strategi pembelajaran masih konvensional Pembelajaran belum dapat mengkondisikan siswa aktif pembelajaran Sumber belajar menggunakan bahan ajar berupa buku BSE Materi Vertebrata sering tidak diajarkan Sulit mempelajari klasifikasi Vertebrata

Kelebihan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar:  Memberikan visualisasi  Bentuknya sederhana.  Bahan mudah diperoleh.  Dapat menyampaikan rangkuman.  Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, tanpa memerlukan peralatan khusus dan mudah penempatannya.  Sedikit memerlukan informasi tambahan.  Dapat divariasi antara media satu dengan yang lainnya.

    

Pemanfaatan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang dengan Model Group Investigation

dalam

Kelebihan model Group Investigation:  Metode pembelajaran aktif  Pembelajaran berpusat pada siswa.  Melatih siswa bekerja sama, berkomunikasi, dan mengemukakan pendapat

Model pembelajaran dan sumber belajar lebih bervariasi Suasana belajar lebih menyenangkan Siswa lebih aktif dalam pembelajaran Mudah memahami klasifikasi Vertebrata Materi Vertebrata tersampaikan dengan baik

Efektif terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi Vertebrata Gambar 1 Kerangka berfikir penelitian 2.3.

Hipotesis Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis

penelitian ini adalah sebagai berikut. ”Pemanfaatan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation efektif terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa SMP Annindlomiyah”.

BAB III METODE PENELITIAN DAN HIPOTESIS 3.1.

Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SMP Annindlomiyah. SMP

Annindlomiyah terletak di Dusun Panggang Ayom, Desa Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Penelitian ini dilaksanakan pada semester gasal, dari bulan November hingga Desember tahun ajaran 2012/2013.

3.2.

Populasi dan Sampel Populasi

penelitian

ini

adalah

seluruh

siswa

kelas

VII

SMP

Annindlomiyah tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari dua kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan non-probability sampling, yaitu dengan sampling jenuh yang menggunakan seluruh populasi sebagai sampel penelitian. Sampel penelitian adalah seluruh siswa yang terdapat dalam dua kelas. Sampel penelitian, yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 28 siswa dan siswa kelas VII B sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 29 siswa. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan undian.

3.3.

Variabel Penelitian Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1)

Variabel bebas: pembelajaran IPA biologi dengan memanfaatkan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation.

(2)

Variabel terikat: hasil belajar dan aktivitas siswa terhadap kegiatan pembelajaran.

3.4.

Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental design

dengan desain penelitian non-equivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random

17

18

(Sugiyono 2007). Rancangan ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada desain ini, kelompok eksperimen diberi perlakuan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan, melainkan menggunakan strategi pembelajaran yang biasanya dilakukan oleh guru. Tabel 1 Desain penelitian non-equivalent control group design Kelompok

Tes Awal

Perlakuan

Tes akhir

Eksperimen

T1

X

T2

Kontrol

T1

T2

(Sugiyono 2007) Keterangan: X : pembelajaran dengan pemanfaatan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation T1 : hasil tes awal T2 : hasil tes akhir 3.5.

Prosedur Penelitian

3.5.1. Persiapan penelitian Langkah-langkah yang ditempuh dalam persiapan penelitian: (1)

Melakukan observasi awal dengan observasi dan wawancara untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar IPA di SMP Annindlomiyah.

(2)

Melakukan observasi awal mengenai satwa yang terdapat di Taman Margasatwa Semarang.

(3)

Merancang perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian, antara lain silabus (Lampiran 6 dan 11), RPP (Lampiran 7 dan 12), LDS (Lampiran 10 dan 15), dan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang (Lampiran 49).

(4)

Menyusun lembar observasi untuk aktivitas siswa (Lampiran 32 dan 33) dan kinerja guru (Lampiran 42 dan 43).

(5)

Menyusun angket tanggapan siswa (Lampiran 38) dan tanggapan guru (Lampiran 41) mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

(6)

Menyusun alat evaluasi berupa kisi-kisi (Lampiran 16) dan instrumen tes (Lampiran 17) untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari.

19

(7)

Mengadakan uji coba instrumen tes yang berbentuk pilihan ganda yang diujicobakan di luar sampel penelitian, namun sudah pernah menerima materi Vertebrata sebelumnya.

(8)

Melakukan uji coba soal (instrumen) yang dilakukan untuk menentukan validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran soal (Lampiran 11 sampai 15).

(a)

Validitas Validitas adalah ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai,

sehingga menilai apa yang seharusnya dinilai. Validitas butir soal ditentukan dengan menggunakan Korelasi Product Moment angka kasar

rxy 

NX

NXY  X Y  2



 X  NY 2  Y  2

2



Keterangan: rxy = skor item dengan skor total N = jumlah peserta = jumlah skor item X = jumlah skor total Y XY = jumlah perkalian skor item dengan skor total X 2 = jumlah kuadrat skor item Y 2 = jumlah kuadrat skor total Harga rxy yang diperoleh dari tiap-tiap item kemudian dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan taraf signifikan 5%, jika harga rhitung ≥ rtabel, item soal dikatakan valid, dan jika sebaliknya maka soal dikatakan tidak valid (Arikunto 2006a). Uji validitas menunjukkan ada 35 soal uji coba yang valid dan 15 soal uji coba yang tidak valid (Tabel 2). Tabel 2 Analisis validitas soal uji coba penelitian Kriteria

Jumlah

Valid

35

Tidak valid

15

Nomor soal 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 48, 49, 50 (70%) 1, 5, 10, 11, 14, 15, 22, 27, 33, 34, 35, 36, 39, 44, 47 (30%)

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 54-57

(b)

Reliabilitas Suatu tes mempunyai reliabilitas tinggi jika tes tersebut dapat memberikan

hasil yang tetap, walaupun diujikan berulang-ulang. Reliabilitas tes diukur dengan menggunakan rumus Kuder Richadson (Arikunto 2006a).

20

R11 =  k   1  M (k  M)  kV   k - 1  

t



Keterangan: R11 = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan M = skor rata-rata Vt = varians total Kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut: 0,80 – 1,00 = reliabilitas sangat tinggi 0,60 – 0,79 = reliabilitas tinggi 0,40 – 0,59 = realiabilitas cukup 0,20 – 0,39 = reliabilitas rendah < 0,20

= reliabilitas sangat rendah Berdasarkan perhitungan reliabilitas terhadap soal uji coba penelitan,

diperoleh harga r hitung sebesar 0,75 dengan N sebanyak 29, r tabel 0,367 (Lampiran 5). Data menunjukkan r hitung > r tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa soal uji coba penelitian reliabel dengan tingkat reliabilitas tinggi. (c)

Tingkat kesukaran soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan soal yang tidak

terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah menyebabkan siswa tidak tertarik untuk memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat untuk mencoba lagi. Tingkat kesukaran soal diketahui dengan menghitung indeks kesukaran pada tiap butir soal dengan menggunakan rumus (Arikunto 2006a). P

B JS

Keterangan : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria tingkat kesukaran soal (Arikunto 2006a) adalah Soal dengan P 0,00 – 0,30 = soal sukar Soal dengan P 0,31 – 0,70 = soal sedang Soal dengan P 0,71 – 1,00 = soal mudah

21

Berdasarkan analisis tingkat kesukaran soal uji coba penelitian, terdapat 19 soal termasuk kategori soal yang mudah. Sebanyak 20 soal termasuk kategori soal yang sedang. Soal yang termasuk kategori soal yang sukar sebanyak 11 soal (Tabel 3). Tabel 3 Analisis tingkat kesukaran soal uji coba penelitian Kriteria

Jumlah

Mudah

19

Sedang

20

Sukar

11

Nomor soal 1, 2, 4, 9, 10, 13, 18, 19, 20, 24,27, 31, 33, 35, 37, 39, 40, 49, 50 (38%) 7, 8, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 21, 22, 25, 26, 28, 32, 38, 41, 42, 43, 46, 47 (40%) 3, 5, 6, 23, 29, 30, 34, 36, 44, 45, 48 (22%)


(d)

Daya pembeda Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan siswa yang

berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto 2006a). Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:

Keterangan: J = jumlah peserta tes JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA = = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB =

= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda: D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor) D : 0,21 – 0,40 : cukup (statisfactory) D : 0,41 – 0,70 : baik (good) D : 0,71 – 1,00 : baik sekali (excellent) D negatif, semuanya tidak baik. Butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja (Arikunto 2006a). Hasil perhitungan analisis daya pembeda soal uji coba penelitian menunjukkan 16 soal yang termasuk kriteria jelek. Sebanyak 21 soal termasuk soal dengan kriteria cukup. Sebanyak 13 soal termasuk kriteria baik (Tabel 4).

22

Tabel 4 Analisis daya pembeda soal uji coba penelitian Kriteria

Jumlah

Jelek

16

Cukup

21

Baik

13

Nomor soal 1, 4, 5, 10, 14, 15, 27, 28, 33, 34, 35, 36, 39, 43, 44, 47 (32%) 2, 3, 6, 8, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 22, 23, 25, 29, 30, 31, 40, 41, 42, 46 (42%) 7, 9, 19, 20, 21, 24, 26, 32, 37, 38, 45, 48, 49, 50 (26%)


Berdasarkan analisis validitas, dan tingkat kesukaran butir soal, soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang memenuhi persyaratan validitas dan tingkat kesukaran soal serta dapat mencakup semua indikator yang hendak diukur oleh peneliti. Soal yang digunakan untuk evaluasi diambil 30 soal dari soal yang dinyatakan layak.

3.5.2. Pelaksanaan penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Annindlomiyah pada siswa kelas VII, dalam enam jam pelajaran yang terdiri dari tiga kali pertemuan. Masing-masing pertemuan disusun dalam suatu rencana pembelajaran yang telah dibuat. Pembelajaran pada kelas kontrol dilakukan sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang digunakan oleh guru IPA di SMP Annindlomiyah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen adalah (1)

Melakukan uji homogenitas dan uji normalitas untuk mengetahui distribusi data (Lampiran 20 dan 22).

(2)

Melakukan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal siswa (Lampiran 18).

(3)

Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok oleh guru sesuai dengan model pembelajaran Group Investigation (Lampiran 8 dan 13).

(4)

Siswa membantu guru membagikan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang kepada masing-masing kelompok.

(5)

Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan silabus dan RPP yang telah disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan KD dan Indikator.

(6)

Siswa mengerjakan LDS yang telah disusun dan disesuaikan dengan RPP.

(7)

Melaksanakan penilaian atau evaluasi (Lampiran 19).

23

3.6.

Data dan Metode Pengumpulan Data Data yang diambil meliputi perilaku siswa dan guru yang diamati selama

kegiatan pembelajaran berlangsung. (1)

Sumber data Sumber data dari penelitian ini adalah siswa dan guru.

(2)

Jenis data Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan data kualitatif, yaitu:

(a)

Hasil belajar siswa.

(b)

Keaktifan siswa.

(c)

Tanggapan siswa terhadap pembelajaran.

(d)

Tanggapan guru terhadap pembelajaran.

(e)

Kinerja guru.

(3)

Cara pengambilan data

(a)

Data hasil belajar siswa diambil dari hasil tes akhir dan nilai LDS (Lembar Diskusi Siswa).

(b)

Data tentang keaktifan siswa saat diskusi diperoleh dari lembar observasi.

(c)

Data tanggapan siswa diperoleh melalui angket untuk siswa.

(d)

Data tentang tanggapan guru diperoleh melalui wawancara dengan guru.

(e)

Data kinerja guru diperoleh melalui lembar observasi saat pembelajaran.

3.7.

Metode Analisis Data

3.7.1. Analisis data awal 3.7.1.1. Uji homogenitas Menurut Sudjana (2002), uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui kedua kelompok yang diteliti mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama, maka kelompok tersebut dikatakan homogen.

Keterangan: = varians kelompok 1 = varians kelompok 2 (Sudjana 2002)

24

Cara yang dilakukan untuk menguji kedua varians tersebut sama atau tidak, maka harga Chi-Kuadrat hitung dibandingkan dengan harga Chi-Kuadrat tabel. Apabila

, maka varians data homogen.

3.1.7.2. Uji normalitas data Uji ini berfungsi untuk mengetahui data hasil belajar berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Chi-Kuadrat, persamaannya sebagai berikut.

Keterangan: = Chi-Kuadrat = frekuensi pengamatan = frekuensi harapan Harga

yang diperoleh dikonsultasikan dengan nilai

dengan taraf signifikansi 5%. Jika harga

hitung<

tabel,

pada tabel

maka data tersebut

berdistribusi normal (Sudjana 2002). 3.7.2. Analisis data hasil penelitian 3.7.2.1. Data hasil belajar siswa Data hasil belajar diperoleh dari hasil post-test di akhir pertemuan, nilai LDS siswa, dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. (1) Menghitung nilai evaluasi dengan cara:

Keterangan : A = Nilai LDS B = Nilai post-test (2) Menentukan rata-rata kelas Menurut Sudjana (2005) untuk mengetahui nilai rata-rata kelas adalah sebagai berikut.

Keterangan : X ∑X N

= nilai rata-rata = jumlah nilai seluruh kelas = banyaknya siswa yang mengikuti tes

25

(3) Menentukan ketuntasan belajar individu Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.  

n x100% 

Keterangan : TP = persentase penguasaan materi N = skor yang diperoleh N = skor maksimal (4) Menentukan ketuntasan belajar klasikal Setelah didapatkan data nilai hasil belajar, data dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal, dihitung dengan teknik analisis persentase menggunakan rumus sebagai berikut (Mulyasa 2004). P=

 ni x100% n

Keterangan : P = ketuntasan belajar klasikal ∑ni = jumlah siswa yang tuntas secara individu (nilai ≥ 72) ∑n = jumlah total siswa Menurut Arikunto dan Cepi (2008) kriteria penilaiannya adalah Skor 81% - 100%

: Sangat baik

Skor 61% - 80%

: Baik

Skor 41% - 60%

: Cukup baik

Skor 21% - 40%

: Kurang baik

Skor < 21

: Tidak baik

3.7.2.2. Uji hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto 2006b). Hipotesis yang diuji adalah hipotesis komparatif yang membandingkan pemanfaatan

Album

Vertebrata

Taman

Margasatwa

Semarang

dengan

menggunakan model Group Investigation dengan pembelajaran konvensional. Secara umum, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan uji statistik parametrik dan uji statistik non-parametrik. Uji statistik parametrik dilakukan jika sampel terdistribusi normal, sedangkan jika populasi tidak terdistribusi normal, maka akan digunakan uji statistik non-parametrik untuk menguji hipotesis.

26

Apabila sampel berdistribusi normal, maka akan digunakan uji statistik parametrik, yaitu uji t untuk menguji hipotesis. Rumus uji t adalah. dengan

(Sudjana 2002)

Keterangan: = mean nilai kelas eksperimen = mean nilai kelas kontrol = variansi gabungan = variansi kelas eksperimen = variansi kelas kontrol = jumlah anggota kelas eksperimen = jumlah anggota kelas kontrol Ho : μ = μ0 yang berarti tidak ada perbedaan nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen dengan nilai rata-rata kelompok kontrol. Ha : μ > μ0 yang berarti nilai rata-rata belajar kelompok eksperimen lebih besar daripada nilai ratarata kelompok kontrol. Derajat kebebasan untuk tabel distribusi t adalah ( peluang (1-1/2 ),

) dengan

= 5% taraf signifikan. Kriteria pengujian, yaitu Ho diterima

jika

(,

artinya nilai rata-rata hasil belajar kelompok

eksperimen kurang dari atau sama dengan nilai rata-rata kelompok kontrol. Ha diterima jika

,

artinya nilai rata-rata kelompok

eksperimen lebih besar daripada nilai rata-rata kelompok kontrol. Apabila sampel tidak terdistribusi normal, maka akan digunakan uji statistik non-parametrik. Uji non-parametrik yang akan digunakan adalah uji Mann-Whitney (uji U) karena uji ini cocok untuk menetapkan apakah nilai berbeda secara signifikan di antara dua kelompok bebas. Langkah-langkah dalam pengujian ini adalah. (1)

Data dari kedua kelompok disatukan dengan setiap data dan diberi kode asal kelompoknya.

(2)

Data yang telah digabungkan diberi peringkat 1 (nilai terkecil) sampai n.

(3)

Menghitung jumlah peringkat kelompok 1 dan diberi simbol T1.

(4)

Menghitung jumlah peringkat kelompok 2 dan diberi simbol T2.

(5)

Menghitung U1 dan U2.

27

(6)

U adalah yang terkecil di antara U1 dan U2.

(7)

Menghitung

(8)

Menghitung nilai z.

(9)

Menggunakan tabel z untuk mencari p.

dan

(10) Apabila nilai p <

.

(

), maka hipotesis nol ditolak (Sugiyon 2007).

3.7.2.3. Uji Gain Signifikasi peningkatan hasil belajar siswa (pre-test dan post-test) diketahui dengan melakukan analisis secara kuantitatif menggunakan rumus Normalitas Gain.

Tingkat perolehan skor dikategorikan atas tiga kategori yaitu: g > 0,7

: Tinggi

0,3 < g < 0,7 : Sedang g < 0,3 3.7.2.4.

: Rendah Data aktivitas siswa

Data aktivitas siswa diperoleh melalui lembar observasi untuk menghitung persentasenya digunakan rumus. Tingkat aktivitas =

jumlah skor yang diperoleh x 100 % jumlah skor maksimal

Kriteria penilaian setelah melakukan analisis terhadap data yang diperoleh adalah Tabel 5 Kriteria penilaian aktivitas siswa Skor 17 – 21 12 – 16 8 – 11 4 –7 <4

Persentase 81% - 100% 61% - 80% 41% - 60% 21% - 40% < 21%

Kategori A B C D E

Kriteria Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif

28

3.7.2.5. Data tanggapan siswa Angket siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran. Data hasil angket tanggapan siswa dianalisis dengan langkahlangkah sebagai berikut: (1) Membuat rekapitulasi hasil angket (2) Menghitung persentase jawaban siswa (3) Melakukan analisis data angket dengan rumus: (Sudjana 2002) Keterangan: P = persentase f = banyaknya responden yang memilih jawaban setuju N = banyaknya responden yang menjawab angket Kriteria deskriptif persentase tanggapan siswa selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut: Skor 81% - 100%

: sangat tinggi

Skor 61% - 80%

: tinggi

Skor 41% - 60%

: cukup tinggi

Skor 21% - 40%

: rendah

Skor < 21

: sangat rendah

3.7.2.6. Data tanggapan guru Tanggapan guru terhadap proses pembelajaran diperoleh melalui lembar wawancara yang berupa pendapat terhadap kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan melihat kecenderungan-kecenderungan yang ada dari data yang diperoleh, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. 3.7.2.7. Kinerja guru Hasil observasi kinerja guru dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif persentase yaitu dengan melihat kecenderungan-kecenderungan yang ada dari data yang diperoleh, sehingga dapat mengetahui kesimpulan dari datadata tersebut. Rumus yang digunakan untuk menganalisis skor yaitu

29

Kriteria penilaiannya adalah: 81% - 100%

: A (sangat baik)

61% - 80%

: B (baik)

41% - 60%

: C (cukup baik)

21% - 40%

: D (kurang)

< 21%

: E (buruk)

3.8.

Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang dengan

model Group Investigation efektif terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa, apabila memenuhi indikator sebagai berikut: (1)

Uji hipotesis pada taraf signifikansi 5% menunjukkan Ha diterima dengan t hitung > t tabel, artinya nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih besar daripada nilai rata-rata kelompok kontrol.

(2)

Uji Gain menunjukkan 70% hasil belajar siswa kelas eksperimen memperoleh nilai Gain sedang dan tinggi, yaitu > 0,3.

(3)

Sebanyak ≥ 70% siswa mendapatkan nilai ≥ 72, melebihi KKM yang ditetapkan, yaitu ≥ 68.

(4)

Nilai rata-rata kelas ≥ 72, melebihi KKM yang ditetapkan, yaitu ≥ 68.

(5)

Sebanyak ≥ 70% aktivitas siswa pada kelas eksperimen termasuk kriteria aktif hingga sangat aktif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Analisis tahap awal nilai pre-test Data nilai pre-test dianalisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas nilai pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh hasil bahwa data pada masing-masing kelas berdistribusi normal (Tabel 6). Hasil perhitungan uji homogenitas nilai pretest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan kedua kelas bersifat homogen (Tabel 7). Tabel 6 Uji normalitas nilai pre-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas Eksperimen (28 siswa) Kontrol (29 siswa)

Nilai Nilai terendah tertinggi 27

53

RataDk rata

X2 hitung X2 tabel Keterangan

41,82 3

5,07

Data berdistribusi normal

7,81 30

63

40,93 3

6,88

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20 dan 21 halaman 139-140

Tabel 7 Uji homogenitas nilai pre-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas Eksperimen (28 siswa) Kontrol (29 siswa)

Nilai Nilai Rata- Varians Dk terendah tertinggi rata 27

53

41,82

52,55

F hitung

27 1,10

30

63

40,93 47,79

F Keterangan tabel 2,19

28

Data bersifat homogen

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22 halaman 141

4.1.2. Analisis tahap akhir Analisis tahap akhir berasal dari nilai post-test dan nilai LDS yang diperoleh

siswa.

Nilai

post-test

diuji

terlebih

dahulu

normalitas

dan

homogenitasnya sebelum melakukan perhitungan nilai akhir. Uji normalitas yang telah dilakukan menunjukkan data post-test pada masing-masing kelas berdistribusi normal (Tabel 8). Berdasarkan uji homogenitas (kesamaan dua varians) nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh hasil kedua kelas tersebut bersifat homogen (Tabel 9).

30

31

Tabel 8 Uji normalitas nilai post-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas Eksperimen (28 siswa) Kontrol (29 siswa)

Nilai terendah

Nilai Tertinggi

Ratarata

X2 hitung

Dk

67

87

75,32

3

5,36

40

83

68,84

3

3,24

X2 Keterangan tabel Data berdistribusi normal

7,81

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 23-24 halaman 142-143

Tabel 9 Uji homogenitas nilai post-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas Eksperimen (28 siswa) Kontrol (29 siswa)

Nilai terendah 67 40

Nilai Ratatertinggi rata 87 83

28,74 68,84

Vari- Dk ans

F hitung

F tabel

0,26

2,19

28,74 27 112,22

28

Keterangan

Data homogen


Uji normalitas dan uji homogenitas nilai post-test digunakan untuk mengetahui uji hipotesis yang akan digunakan pada tahap selanjutnya. Berdasarkan hasil perhitungan, data nilai post-test berdistribusi normal dan bersifat homogen, maka digunakan uji hipotesis parametrik, yaitu uji t untuk menguji perbedaan kedua kelompok yang dijadikan sampel penelitian. Tabel 10 Ketuntasan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Data Nilai tertinggi Nilai terendah Rata-rata hasil belajar Rata-rata nilai post-test Jumlah siswa tuntas Jumlah siswa tidak tuntas Ketuntasan klasikal (%) Kriteria

Kelas eksperimen 85,75 69,35 77,05 75,32 24 4 85,71 Sangat baik

Kelas kontrol 84,38 63,75 76,22 64,68 21 8 72,41 Baik


Ketuntasan belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan ketuntasan belajar siswa di kelas kontrol. Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 77,05, lebih baik dibandingkan rata-rata hasil belajar kelas kontrol sebesar 76,22. Jumlah siswa yang tuntas pada kelas eksperimen sebanyak 24 siswa, sedangkan pada kelas kontrol sebanyak 21 siswa, sehingga jumlah siswa yang tuntas pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Ketuntasan

32

klasikal siswa pada kelas eksperimen sebesar 85,71%, lebih baik dibandingkan ketuntasan klasikal siswa pada kelas kontrol sebesar 72,41% (Tabel 10). Pada tahap ini juga dilakukan uji Gain (N-Gain) untuk mengetahui peningkatan nilai pre-test ke post-test siswa. Hasil perhitungan di kelas eksperimen diperoleh N-Gain dengan kriteria tinggi sebesar 14,26%, lebih baik jika dibandingkan kelas kontrol yang memiliki N-Gain pada kategori tinggi sebesar 3,45% (Tabel 11). Tabel 11 Pengukuran N-Gain hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas Kategori

Kriteria

g > 0,7 Tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang g < 0,3 Rendah

Eksperimen Jumlah % 4 14,26 24 85,71 0 0

Kontrol Jumlah 1 23 5

% 3,45 79,31 17,24


Pada analisis tahap akhir ini juga dilakukan uji perbedaan dua rata-rata terhadap nilai post-test dan selisih nilai pre-test dan post-test. Hasil uji perbedaan dua rata-rata data post-test menunjukkan nilai post-test kelas eksperimen lebih baik dibandingkan nilai post-test kelas kontrol (Tabel 12). Hasil uji perbedaan dua rata-rata data selisih post-test dan pre-test juga menunjukkan selisih post-test dan pre-test kelas eksperimen lebih baik jika dibandingkan selisih post-test dan pretest kelas kontrol (Tabel 13). Tabel 12 Uji perbedaan dua rata-rata nilai post-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas Eksperimen (28 siswa) Kontrol (29 siswa)

Rata-rata 75,32 64,69

Varians 28,74 112,20

Dk

thitung

ttabel

α

55

4,75

2,00

0,05


Tabel 13 Uji perbedaan dua rata-rata selisih nilai post-test dan pre-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas Eksperimen (28 siswa) Kontrol (29 siswa)

Rata-rata 34,21 30,66

Varians 62,77 117,04

Dk


55

thitung 4,15

ttabel

α

2,00

0,05

33

4.1.3. Aktivitas siswa Data aktivitas siswa diperoleh dari hasil observasi menggunakan lembar observasi aktivitas siswa yang dilakukan oleh observer pada kelas VII A dan VII B di SMP Annindlomiyah selama pembelajaran materi Vertebrata. Data aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Lembar observasi aktivitas siswa yang digunakan untuk menilai keaktifan siswa mencakup tujuh aspek (Lampiran 32). Masingmasing aspek memiliki skor tertinggi 3 dan terendah 1. Tiap aspek dianalisis secara deskriptif, bertujuan mengetahui aspek mana yang dimiliki siswa dan aspek mana yang perlu dibina dan dikembangkan. Berdasarkan hasil observasi, aktivitas siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan aktivitas siswa di kelas kontrol. Aktivitas siswa secara klasikal pada kelas eksperimen adalah 89,29%, dan kelas kontrol adalah 51,71% (Tabel 14). Kelas yang mampu mencapai indikator ketuntasan aktivitas, yakni ≥ 70% siswa aktif atau sangat aktif dalam proses pembelajaran adalah kelas eksperimen, sementara kelas kontrol masih belum mencapai indikator ketuntasan aktivitas. Tabel 14 Rekapitulasi aktivitas siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol Aktivitas siswa No

1. 2. 3. 4. 5.

Skor

Kriteria

17-21 12-16 8-11 4-7 <4

A B C D E

Keterangan

Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurang aktif Tidak aktif

Keaktifan klasikal

Kelas eksperimen

Kelas kontrol

Jumlah siswa

Persentase

Jumlah siswa

Persentase

8 17 3 0 0

28,57 60,71 10,71 0 0

2 13 14 0 0

6,89 44,82 48,27 0 0

25

89,29

15

51,71


Keaktifan siswa juga dianalisis berdasarkan aspek yang diamati. Ada tujuh aspek yang diamati selama pembelajaran berlangsung. Pada kelas kontrol, aspek kondisi siswa selama pembelajaran paling tinggi persentasenya, sedangkan paling rendah persentasenya adalah mengemukakan pendapat dengan baik dan benar. Pada kelas eksperimen juga demikian, aspek yang paling tinggi persentasenya adalah

kondisi

siswa

selama

pembelajaran,

sedangkan

paling

rendah

persentasenya adalah mengemukakan pendapat dengan baik dan benar (Tabel 15).

34

Tabel 15 Aktivitas siswa menurut aspek yang diamati di kelas eksperimen dan kelas kontrol No

Aspek yang diamati

1 2

Kondisi siswa selama pembelajaran Duduk tenang dan menempatkan diri dalam kelompoknya Siswa memperhatikan dan mendengarkan dengan aktif Mengajukan pertanyaan di akhir presentasi kelompok lain

3 4 5

Mengemukakan pendapat dengan baik dan benar

6 7

Menghargai pendapat siswa lain Sikap bertanya dan menjawab pertanyaan

Kelas eksperimen 83,33

Kelas kontrol 82,76

85,63

77,01

66,09

59,20

58,62

56,90

59,20 88,51 57,47

50,00 74,14 64,94

Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 34-35 halaman 155-157

4.1.4. Tanggapan siswa Data tanggapan siswa diperoleh dengan memberikan lembar angket yang berisi 13 butir pernyataan tentang pembelajaran yang diisi oleh siswa. Analisis tanggapan siswa dilakukan untuk mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap pembelajaran di kelas eksperimen. Tabel 16 Rekapitulasi tanggapan siswa terhadap pemanfaatan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang dengan model Group Investigation di kelas eksperimen No

Persentase

Aspek yang ditanyakan Ya

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8 9 10 11 12 13

Pembelajaran menarik perhatian karena menggunakan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar Pembelajaran yang dilakukan membuat saya lebih bersemangat untuk belajar Informasi yang ada di dalam Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang mudah dipahami Saya menyukai pembelajaran dengan pembagian kelompok kecil Pembelajaran membuat saya lebih berani mengemukakan pendapat atau jawaban saya Pembelajaran ini membuat saya lebih berani bertanya kepada guru atau teman Pembelajaran ini membuat saya lebih menghargai makhluk ciptaan Tuhan Pembelajaran ini melibatkan saya menjadi lebih aktif Pembelajaran ini berlangsung menyenangkan Pembelajaran ini mempererat hubungan dengan teman sekelas Pembelajaran ini menambah kekompakan kelompok Pembelajaran ini membuat saya bersemangat Materi yang saya terima menjadi lebih nyata Rata-rata


Tidak

100,00

0

100,00

0

75,00

25,00

46,43

53.57

92,86

7,14

89,29

10,71

100,00

0

100,00 96,43 96,43 100,00 100,00 96,43

0 3,57 3,57 0 0 3,57

91,76

8,24

35

Tabel 16 menunjukkan sebagian besar siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap pembelajaran yang memanfaatkan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation. Pernyataan tersebut ditunjukkan dengan tingginya persentase siswa yang memberikan tanggapan positif mengenai proses pembelajaran di kelas eksperimen, yaitu sebesar 91,76% .

4.1.5. Tanggapan guru Berdasarkan analisis yang dilakukan secara deskriptif terhadap hasil wawancara guru Biologi kelas VII SMP Annindlomiyah, diperoleh bahwa guru memberikan tanggapan baik terhadap proses pembelajaran dengan memanfaatkan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation (Lampiran 41 halaman 165). Tanggapan dan kesan guru terhadap pembelajaran ini adalah guru memperoleh sumber belajar baru, yaitu berupa Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang dan model pembelajaran baru, yaitu Group Investigation. Sumber belajar dan model tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa. Pembelajaran dengan sumber belajar dan model tersebut mudah dilaksanakan karena sintaksnya tidak terlalu rumit. Menurut guru, kelebihan album ini adalah penyampaiannya cukup mendetail mengenai ciri-ciri spesifik spesies yang termasuk golongan Vertebrata. Kelemahan album ini adalah kesulitan dalam mengorganisasikan siswa saat berdiskusi. Guru juga menyatakan bahwa materi yang diajarkan dalam Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang dengan model Group Investigation sudah mencakup semua indikator yang ada dan sudah sesuai SK dan KD. Guru menyatakan suasana belajar selama proses pembelajaran, yaitu siswa menjadi lebih aktif karena banyak informasi baru yang menggali rasa ingin tahu siswa, sehingga siswa lebih aktif bertanya. Tingginya rasa ingin tahu siswa memiliki korelasi dengan hasil belajar siswa. Siswa yang aktif bertanya di kelas memiliki motivasi belajar yang tinggi, sehingga siswa akan menggali informasi sebanyak-banyaknya selama pembelajaran berlangsung. Hal ini menyebabkan siswa yang aktif di kelas memperoleh hasil belajar yang baik pula.

36

Guru tertarik untuk menerapkan pembelajaran yang memanfaatkan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang dengan model Group Investigation karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Pembelajaran ini menarik perhatian dan memotivasi siswa dalam belajar. Rasa ingin tahu siswa diwujudkan dengan ketertarikan saat membaca Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang dan adanya tanya jawab dalam kegiatan pembelajaran.

4.1.6. Kinerja guru Data kinerja guru diperoleh dari observasi yang dilakukan oleh observer selama dua kali pertemuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran di SMP Annindlomiyah. Kinerja guru saat melakukan pembelajaran, baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol berada pada kategori sangat baik (Tabel 17). Tabel 17 Rekapitulasi kinerja guru pada proses pembelajaran di kelas eksperimen Eksperimen Kontrol Skor Rata-rata Skor Rata-rata total (%) total (%) 1 Guru mengucapkan salam 2 100 2 100 2 Guru mengabsen kehadiran siswa 2 100 2 100 3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2 100 2 100 4 Guru menyampaikan motivasi 1 50 1 50 5 Guru memberikan apersepsi 2 100 2 100 Guru membimbing siswa duduk 6 berkelompok 2 100 2 100 Guru membimbing siswa menyiapkan 7 sumber belajar 2 100 2 100 8 Guru membagikan LDS kepada siswa 2 100 2 100 9 Guru membimbing siswa mengisi LDS 2 100 2 100 10 Guru membimbing siswa saat presentasi 2 100 2 100 Guru bertugas sebagai fasilitator saat 11 diskusi 2 100 0 0 Guru membimbing siswa menyusun hasil 12 diskusi 2 100 2 100 13 Guru memberikan penguatan 1 50 1 50 Guru membimbing siswa membuat 14 kesimpulan 1 50 2 100 15 Guru menyampaikan salam penutup 2 100 2 100 Skor total 27 1350 26 1300 P (%) 90,00 86,67 Kriteria Sangat baik Sangat baik No

Aspek yang Diamati


37

4.2. Pembahasan 4.2.1. Analisis tahap awal nilai pre-test Analisis tahap awal dilakukan terhadap nilai pre-test yang diperoleh di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Analisis tahap awal meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Hasil uji normalitas menunjukkan X2 hitung kelas eksperimen 5,07 dan kelas kontrol 6,88, sedangkan X2 tabel 7,81 (Tabel 6). Data tersebut menunjukkan bahwa kedua sampel berdistribusi normal karena X2 hitung kurang dari X2 tabel. Pengujian homogenitas kedua kelas tersebut menggunakan uji F. Setelah melakukan perhitungan, diperoleh Fhitung (1,10) < Ftabel (2,19) (Tabel 7). Hal ini menunjukkan bahwa homogenitas antara kelas VII A dan VII B tidak berbeda secara signifikan, sehingga dapat dinyatakan bahwa kondisi awal kedua kelas tersebut sebelum proses pembelajaran adalah sama. Kondisi awal yang sama merupakan syarat awal dapat dilakukannya penelitian dengan memberikan perlakuan tertentu pada satu kelas dan kelas yang lain sebagai pembanding.

4.2.2. Analisis tahap akhir Analisis tahap akhir meliputi analisis terhadap nilai post-test, ketuntasan klasikal siswa, uji Gain, dan uji perbedaan dua rata-rata (uji t). Post-test dilakukan pada pertemuan ketiga, setelah pembelajaran materi Vertebrata selesai disampaikan. Nilai post test pada kelas eksperimen menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Rata-rata nilai post-test pada kelas eksperimen adalah 75,32, sedangkan rata-rata nilai post-test pada kelas kontrol adalah 64,69. Hasil post-test digunakan untuk melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menunjukkan bahwa data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal, yaitu X2 hitung masing-masing sebesar 5,36 dan 3,24, kurang dati X2 tabel (7,81) (Tabel 8). Uji homogenitas menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut bersifat homogen yang dibuktikan dengan X2 hitung sebesar 0,26, kurang dari X2 tabel sebesar 2,19 (Tabel 9). Data kedua kelas berdistribusi normal dan bersifat homogen, sehingga pengujian hipotesis menggunakan uji parametrik, yaitu uji t (t-test).

38

Hasil post-test yang diakumulasikan dengan nilai LDS digunakan untuk menghitung ketuntasan belajar siswa. Nilai tertinggi dan nilai terendah hasil belajar akhir siswa di kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Nilai tertinggi di kelas eksperimen adalah 85,75, sementara nilai terendahnya adalah 69,35. Nilai tertinggi kelas kontrol adalah 84,38, sementara nilai terendahnya adalah 63,75. Nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 77,05, sedangkan di kelas kontrol nilai rata-ratanya sebesar 76,22 (Tabel 10). Selisih nilai rata-rata kedua kelas relatif sedikit disebabkan nilai LDS di kelas kontrol sebesar 87,43, lebih baik dibandingkan kelas eksperimen sebesar 78,89. Tingginya nilai LDS di kelas kontrol disebabkan soal-soal di LDS lebih sederhana dan tidak memerlukan pemahaman yang lebih mendalam, sehingga siswa tidak memerlukan banyak waktu dan tidak mengalami kesulitan saat menjawab soal. Walaupun selisih kedua nilai rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol relatif sedikit, namun nilai rata-rata di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan di kelas kontrol. Ketuntasan hasil belajar siswa kelas eksperimen juga lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Ketuntasan hasil belajar siswa diukur dari dua aspek sumber penilaian, yaitu rata-rata nilai LDS dan nilai post-test. Jumlah siswa yang tuntas pada kelas eksperimen mencapai 85,71%, sedangkan pada kelas kontrol lebih kecil, yaitu 72,41%. Pada kelas eksperimen masih ada empat siswa yang belum memenuhi KKM. Hasil belajar siswa yang tidak tuntas di kelas eksperimen disebabkan siswa cenderung pasif saat kegiatan pembelajaran. Hal tersebut berpengaruh terhadap nilai post-test yang rendah. Pernyataan yang disampaikan didukung hasil observasi dan hasil belajar salah satu siswa yang tidak melampaui KKM di kelas eksperimen. Salah satu siswa tersebut memiliki aktivitas belajar pada kategori cukup aktif, dan hasil belajarnya sebesar 70,75, belum mencapai ketuntasan belajar. Ketidaktuntasan hasil belajar siswa di kelas kontrol dipengaruhi banyak faktor. Berdasarkan hasil observasi, aktivitas siswa di kelas kontrol cenderung pasif. Saat diskusi, hanya beberapa orang dalam satu kelompok yang mengerjakan LDS, sedangkan anggota kelompok yang lain cenderung mengobrol, bahkan ada yang berjalan-jalan di kelas. Saat presentasi pun hanya sedikit siswa yang mengajukan pertanyaan. Saat guru memberikan pertanyaan, siswa hanya diam dan

39

tidak merespon pertanyaan guru. Kurang aktifnya siswa mengakibatkan informasi yang diperoleh siswa tidak maksimal, sehingga saat mengerjakan evaluasi, nilai yang diperoleh pun rendah. Keberhasilan

pemanfaatan

Album

Vertebrata

Taman

Margasatwa

Semarang dalam pembelajaran terjadi karena album ini menarik bagi siswa. Album ini memberikan gambaran visual bagi siswa. Selain itu, album ini berisi ciri-ciri spesifik berbagai spesies yang termasuk golongan Vertebrata, sehingga siswa dapat mendeskripsikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki. Akibatnya, berbagai kompetensi yang ditetapkan dapat tercapai. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang meningkat dibandingkan sebelum menggunakan album ini. Album ini juga dapat menimbulkan rasa ingin tahu siswa mengenai Vertebrata, sehingga siswa ingin mengunjungi objek nyata dengan berkunjung ke Taman Margasatwa Semarang. Saat siswa berkunjung, album ini berfungsi sebagai pemberi informasi awal bagi siswa yang dapat diaplikasikan saat mengamati satwa di Taman Margasatwa Semarang. Album ini berisi berbagai contoh spesies dari semua kelas yang ada dalam Vertebrata, sehingga memudahkan siswa dalam membandingkan antara kelas yang satu dengan kelas yang lain. Penggunaan album ini tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga dapat digunakan kapan saja dan di mana saja. Berbeda

saat

sebelum

menggunakan

Album

Vertebrata

Taman

Margasatwa Semarang. Saat guru menggunakan Buku Sekolah Elektronik sebagai sumber belajar pada materi yang sama, hasil belajar siswa belum mencapai KKM (68). Hal ini terjadi karena isi buku tersebut masih sangat umum, penjelasan mengenai Vertebrata sangat sedikit. Informasi dalam buku terbatas, hanya memberikan keterangan mengenai ciri-ciri suatu kelas dalam Vertebrata. Di dalam buku juga tidak terdapat gambar atau foto yang dapat memberikan gambaran visual bagi siswa mengenai berbagai spesies yang termasuk Vertebrata. Pada analisis tahap akhir juga dilakukan uji selisih antara post-test dan pre-test menggunakan uji Gain. Berdasarkan hasil analisis uji Gain, diperoleh hasil siswa yang memperoleh Gain tinggi pada kelas eksperimen sebesar 14,26%, sedangkan kelas kontrol sebesar 3,45%. Jumlah siswa yang memperoleh nilai Gain sedang di kelas eksperimen sebesar 85,71% dan kelas kontrol sebesar

40

79,31%. Pada kelas eksperimen tidak ada siswa yang memperoleh nilai Gain rendah, sedangkan pada kelas kontrol terdapat 17,24% (Tabel 11). Semakin tinggi nilai Gain, maka semakin baik pula pemahaman terhadap materi yang diajarkan, sehingga nilai hasil belajar kognitifnya juga akan tinggi. Peningkatan nilai Gain pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, sehingga dapat diartikan perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen mampu meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Kriteria hasil belajar pada kelas eksperimen termasuk kategori sangat baik, sedangkan kelas kontol termasuk kriteria baik. Hal ini menunjukkan pembelajaran dengan memanfaatkan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation yang efektif dilakukan karena mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, yaitu siswa mencapai hasil belajar individual ≥ 72, ketuntasan klasikal ≥ 70% dan ≥ 70% siswa pada kelas eksperimen memperoleh nilai Gain > 0,3. Tingginya hasil belajar di kelas eksperimen disebabkan penggunaan model Group Investigation yang menuntut siswa untuk aktif dikombinasikan dengan sumber belajar berupa media visual dalam bentuk Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang. Album ini diharapkan dapat menarik perhatian siswa untuk lebih ingin memahami materi Vertebrata dengan mengunjungi Taman Margasatwa Semarang. Informasi dari album dapat digunakan sebagai informasi awal bagi siswa sebelum mengunjungi Taman Margasatwa Semarang. Model pembelajaran di kelas eksperimen mampu membuat siswa bekerja sama, berkomunikasi, dan mengemukakan pendapat selama pembelajaran, sehingga hasil belajarnya lebih baik dibandingkan hasil belajar di kelas kontrol. Data tersebut

didukung penelitian

Yasemin dkk

(2010) bahwa

pembelajaran model Group Investigation dan Jigsaw lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa daripada pembelajaran tradisional. Pembelajaran dengan model Group Investigation dan Jigsaw menuntut siswa untuk mengkoordinir pembagian tugas dan menyampaikan ide siswa, serta bekerja sama dengan teman sekelompok. Begitu pula dengan pernyataan Jatmika (2005) bahwa pembelajaran pendidikan

jasmani

dengan

memanfaatkan

media

visual

memudahkan

41

penyampaian materi atau pesan dari guru kepada peserta didik. Media visual pada penelitian tersebut disejajarkan dengan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang yang digunakan pada kelas eksperimen. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian dari Cahyanti (2007) yang menyatakan bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu dengan sarana visual, dimana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indera pendengaran, sedangkan 83% lewat indera penglihatan.

4.2.3. Aktivitas siswa Aktivitas belajar siswa merupakan salah satu hal yang diperlukan pada kegiatan belajar mengajar agar terjadi interaksi antara guru dan siswa. Aktivitas siswa yang diamati pada penelitian ini diantaranya perhatian terhadap penjelasan guru, keaktifan dalam bertanya, kemampuan dalam menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat dalam kegiatan diskusi maupun pembelajaran, partisipasi dalam diskusi kelompok, melaksanakan presentasi, mencatat materi ajar atau hasil diskusi, menyimpulkan materi, dan pola interaksi siswa. Hasil observasi aktivitas siswa pada kelas kontrol dan eksperimen menunjukkan perbedaan yang signifikan. Perbedaan tersebut terlihat dari perbedaan persentase tiap pertemuan, hingga persentase aktivitas siswa secara klasikal. Persentase rata-rata aktivitas siswa di kelas eksperimen pada pertemuan I dan II, yaitu 82,14% dan 92,86%. Peningkatan aktivitas siswa ini terjadi karena pemanfaatan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation menuntut siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran diantaranya aktif dalam kegiatan diskusi kelompok untuk memperoleh informasi dari Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang. Informasi-informasi tersebut diperoleh saat siswa menjawab beberapa pertanyaan dalam LDS yang telah disediakan. Pembelajaran ini membuat siswa memiliki tanggung jawab atas jawaban kelompoknya masingmasing karena nantinya akan dipilih beberapa siswa secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan. Pembelajaran juga membuat siswa aktif bekerja sama dengan kelompoknya, sehingga informasi yang diperoleh seorang siswa lebih banyak berasal dari siswa lain. Berbeda

42

dengan pembelajaran ceramah yang semua informasinya diperoleh dari guru. Aktivitas siswa pada pertemuan I termasuk kategori tinggi. Tingginya aktivitas siswa di kelas eksperimen terjadi karena adanya istilah baru yang diperoleh, sehingga banyak siswa yang mengajukan pertanyaan. Berdasarkan hasil observasi

awal

dengan

guru,

pada

pembelajaran

sehari-hari

sebelum

menggunakan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang dengan model Group Investigation, siswa cenderung pasif saat berdiskusi. Pada pertemuan pertama, beberapa siswa terlihat kurang nyaman dengan anggota kelompok yang dipilih secara acak. Aktivitas siswa pada pertemuan II meningkat karena siswa mulai akrab dan terbiasa dengan anggota kelompok yang dibentuk secara acak, sehingga siswa tidak malu lagi saat mengutarakan pendapat. Hal ini sesuai dengan penelitian Wahyuningsih dkk (2012) yang menyatakan bahwa penerapan model kooperatif Group Investigation dapat memacu aktivitas dan motivasi siswa. Siswa dituntut aktif dalam pembelajaran dengan bekerja sama dengan kelompoknya untuk melakukan Group Investigation sebagai usaha dalam memecahkan masalah. Penelitian yang dilakukan peneliti tidak hanya menggunakan model Group Investigation, namun dikombinasikan dengan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang. Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang membuat siswa mempelajari materi Vertebrata menggunakan foto-foto spesies yang diambil langsung dari Taman Margasatwa Semarang yang membuat pembelajaran menjadi nyata. Pertemuan I dan II pada kelas kontrol masing-masing persentase rata-rata aktivitasnya adalah 55,17% dan 82,76%. Aktivitas siswa kelas kontrol pada pertemuan I dan II juga mengalami peningkatan. Peningkatan terjadi karena pembelajaran ini berbeda dengan pembelajaran sebelumnya yang menggunakan metode ceramah. Metode baru ini membuat siswa tertarik dengan metode diskusi. Persentase aktivitas siswa secara klasikal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol juga memperoleh hasil yang berbeda, yakni 89,29% untuk kelas eksperimen dan 51,72% untuk kelas kontrol. Data tersebut menunjukkan aktivitas klasikal siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan aktivitas klasikal siswa di kelas kontrol. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa pada kelas eksperimen termasuk siswa yang sangat aktif dan siswa pada kelas kontrol

43

termasuk siswa yang cukup aktif. Hal ini berarti, pada kelas eksperimen ≥ 70% siswa memiliki aktivitas belajar dengan kriteria aktif dan sangat aktif. Hal ini sesuai dengan penelitian Hasan dkk (2011) yang mengutarakan model Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Aktivitas belajar peserta didik pada proses pembelajaran perawatan dan perbaikan sistem refrigerasi dengan model cooperative learning tipe Group Investigation, menuntut peserta didik untuk lebih aktif dengan pengembangan kegiatan pembelajaran. Dewi (2012) juga menyatakan bahwa aktivitas siswa meningkat setelah menerapkan model Group Investigation pada materi bahan kimia di SMP. Aktifitas siswa kelas eksperimen 71% (aktif) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol 55% (cukup aktif). Apabila dilihat dari setiap aspek aktivitas belajar siswa yang telah diobservasi (Tabel 15), aspek kondisi siswa selama pembelajaran mencapai persentase yang sangat tinggi pada kelas eksperimen yaitu 83,33% dan kelas kontrol, yaitu 82,76%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol, tetapi persentase pada kelas ekperimen lebih tinggi karena guru pada kelas eksperimen lebih sering memunculkan informasi-informasi nyata yang baru bagi siswa, sehingga siswa lebih tertarik dalam mendengarkan penjelasan dari guru. Selain itu, guru juga tidak panjang lebar dalam menyampaikan

materi

karena

menggunakan

Album

Vertebrata

Taman

Margasatwa Semarang, sehingga siswa tidak bosan dan mengantuk saat pembelajaran. Aspek aktivitas yang sangat tinggi juga ditunjukkan pada sikap siswa selama diskusi kelompok yaitu mencapai 85,63% pada kelas eksperimen dan 77,01% pada kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena suasana pembelajaran yang berbeda dari pembelajaran sehari-hari yang menggunakan metode ceramah. Kedua kelas melakukan pembelajaran dengan menggunakan LDS. Persentase pada aspek ini di kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol karena dalam LDS kelas eksperimen terdapat pertanyaan-pertanyaan yang belum pernah diketahui sebelumnya, sehingga meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Akibatnya, siswa duduk tenang dan menempatkan diri dalam kelompoknya untuk berusaha

44

menjawab pertanyaan yang ada di LDS. Selain kedua aspek di atas, aspek aktivitas siswa yang persentasenya juga sangat tinggi adalah sikap siswa ketika ada siswa lain yang memberikan pendapat yang mencapai 88,51% di kelas eksperimen, sedangkan pada kelas kontrol hanya 74,14%. Meskipun persentase di kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol, namun keduanya masih pada kategori sangat tinggi dan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa, baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol sebagian besar siswa mampu menimbulkan suasana pembelajaran yang nyaman dengan menghargai pendapat siswa lain. Aspek aktivitas yang lain adalah aktivitas siswa saat memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru serta mencatat hasil diskusi. Persentase aspek ini pada kelas eksperimen pada kategori tinggi sebesar 66,09%, sedangkan pada kelas kontrol hanya 59,20%. Aspek ini persentasenya menurun jika dibandingkan dengan aspek sebelumnya karena penelitian ini dilakukan di kelas VII, sehingga ada kebiasaaan-kebiasaan saat SD yang terbawa hingga SMP, misalnya siswa akan mencatat jika disuruh oleh guru. Hal itulah yang terjadi, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol, hanya ada beberapa siswa yang mencatat hasil diskusi. Aspek lain yang tidak kalah penting adalah aktivitas bertanya dan mengemukakan pendapat. Pada aspek bertanya, persentase kelas eksperimen sebesar 58,62%, sedangkan kelas kontrol sebesar 64,94%. Pada aspek mengemukakan pendapat, persentase kelas eksperimen sebesar 59,20%, sedangkan kelas kontrol sebesar 50,00%. Kedua aspek ini termasuk kategori cukup aktif. Hanya beberapa siswa yang bertanya ataupun mengemukakan pendapat. Hal ini terjadi karena masih banyak siswa yang tidak memiliki keberanian untuk bertanya kepada guru dan mengalami kesulitan untuk mengutarakan pendapat agar dapat dipahami dengan baik oleh siswa lain. Aspek yang mempunyai persentase terendah adalah sikap bertanya dan mengemukakan pendapat yaitu hanya mencapai rata-rata 57,47% pada kelas eksperimen dan 64,08% pada kelas kontrol. Persentase aspek ini sangat bergantung pada aspek bertanya dan mengemukakan pendapat. Apabila siswa bertanya dan mengemukakan pendapat, observer dapat mengetahui bagaimana

45

sikap siswa saat bertanya atau mengemukakan pendapat. Apabila siswa tidak bertanya atau mengemukakan pendapat, maka penilaian terhadap aspek sikap bertanya dan mengemukakan pendapat akan rendah. Zakaria dan Zanaton (2007) mengutarakan bahwa aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa. Pada kelas eksperimen, siswa dengan nilai akhir 85,75 dan 82,25 memiliki kriteria aktivitas sangat aktif. Siswa dengan nilai akhir belum mencapai batas tuntas, hanya 70,75 pada kategori cukup aktif, meskipun nilai terendah siswa sebesar 69,25 aktivitasnya pada kategori aktif. Begitu pula pada kelas kontrol, siswa yang memperoleh nilai akhir 86,63 dan 85,75 juga memiliki aktivitas pada kategori sangat aktif, meskipun ada pula siswa yang memperoleh nilai 86,63 yang aktivitasnya hanya pada kategori cukup aktif saja. Siswa yang memiliki nilai terendah 65,88 kriteria keaktifannya pada kategori cukup aktif saja. Nilai akhir yang tinggi, tetapi aktivitasnya rendah dapat terjadi karena nilai akhir ini didukung dengan nilai LDS, tidak hanya nilai evaluasi (post-test) saja, sehingga nilai LDS yang baik dapat meningkatkan nilai akhir hasil belajar siswa. Perbandingan nilai akhir dan aktivitas siswa tersebut menunjukkan bahwa siswa yang memiliki keaktifan pada kategori cukup aktif belum tentu pemahaman terhadap materinya tidak lebih baik dibandingkan siswa yang aktivitasnya pada kategori aktif atau sangat aktif. Begitu pula sebaliknya, siswa yang kriteria keaktifannya pada kategori aktif atau sangat aktif, belum tentu pemahamannya lebih baik dibandingkan siswa yang aktivitasnya pada kategori cukup aktif.

4.2.3. Tanggapan siswa Anggapan siswa merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Angket tanggapan siswa diberikan di akhir pembelajaran untuk mengetahui respon siswa terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas eksperimen. Angket tanggapan siswa hanya diberikan di kelas eksperimen, sedangkan di kelas kontrol tidak diberi angket karena penelitian dititikberatkan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen. Kelas kontrol digunakan sebagai pembanding. Penelitian ini membandingkan hasil belajar dan aktivitas siswa di kelas eksperimen dan kelas

46

kontrol, sehingga di kelas kontrol tidak perlu diberi angket. Berdasarkan data tanggapan siswa kelas eksperimen setelah mengikuti pembelajaran, sebagian besar siswa (91,76%) memberikan respon positif terhadap pemanfaatan Album Vertebrata Taman Margasatwa sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation (Tabel 16). Hal ini disebabkan siswa merasa tertarik dan lebih senang dalam mengikuti pembelajaran materi Vertebrata. Pernyataan ini didukung dengan lembar tanggapan siswa pada poin satu dan dua yang menyatakan semua siswa beranggapan pembelajaran menarik perhatian dan membuat siswa lebih semangat untuk belajar. Banyaknya siswa yang tertarik mengikuti pembelajaran materi Vertebrata dengan memanfaatkan Album Vertebrata Taman Margasatwa sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation karena dapat mempermudah siswa dalam mempelajari materi. Siswa menjadi lebih banyak melakukan aktivitas dan suasana saat pembelajaran pun lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini karena siswa bekerja secara kelompok untuk menemukan sendiri pengetahuan yang diperlukan dari Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang. Guru hanya sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa serta sebagai pengawas dalam setiap kemajuan dari setiap kelompok dalam menemukan pengetahuan siswa. Semua siswa setuju bahwa pembelajaran ini menarik perhatian siswa, membuat siswa lebih bersemangat, membuat siswa lebih menghargai makhluk ciptaan Tuhan, membuat siswa menjadi aktif, serta menambah kekompakan kelompok. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan akumulasi jawaban siswa dari angket yang telah diberikan. Berdasarkan angket yang dianalisis, sebanyak 25% siswa mengalami kesulitan untuk memahami informasi yang terdapat di dalam Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang, sedangkan 75% siswa menyatakan bahwa album ini mudah dipahami (Tabel 16). Hal ini terjadi karena ada beberapa istilah tertentu yang baru diketahui oleh siswa setelah membaca dan memahami album tersebut. Sebesar 96,43% siswa setuju jika pembelajaran ini berlangsung menyenangkan, mempererat hubungan antar teman, dan membuat materi menjadi lebih nyata. Selain itu, sebanyak 92,86% siswa setuju jika pembelajaran ini membuat siswa lebih berani mengemukakan pendapat atau jawaban atas suatu pertanyaan. Sebanyak 89,29% siswa juga setuju bahwa

47

pembelajaran ini membuat siswa berani bertanya kepada guru atau siswa. Persentase yang paling rendah adalah pernyataan mengenai pembelajaran dengan kelompok kecil. Sebanyak 53,57% siswa tidak setuju pembelajaran yang dilakukan dengan pembagian kelompok kecil, sedangkan yang setuju hanya 46,43% siswa. Siswa tidak setuju dengan pembagian kelompok kecil disebabkan pembagian kelompok dilakukan secara heterogen sesuai kemampuan siswa, sehingga dalam satu kelompok ada siswa yang kurang akrab dan membuat siswa tidak bekerja sama dengan baik bersama anggota kelompoknya. Selain itu, siswa memiliki karakter belajar yang berbeda satu sama lain. Ada siswa yang lebih nyaman belajar secara individu karena sulit mengutarakan pendapat jika belajar secara kelompok. Ada pula yang menyukai belajar secara kelompok karena merasa lebih nyaman berinteraksi dengan teman dibandingkan dengan guru. Di kelas ini sebagian besar siswa lebih menyukai pembelajaran secara individu.

4.2.4. Tanggapan guru Tanggapan guru merupakan pendapat guru terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Tanggapan guru terhadap pemanfaatan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation pada materi Vertebrata diperoleh berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada akhir pembelajaran setelah melakukan evaluasi terhadap kemampuan kognitif siswa. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru memberikan kesan

yang baik terhadap proses pembelajaran dengan memanfaatkan

pemanfaatan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang dengan model Group Investigation pada materi Vertebrata. Hal ini disebabkan dengan menerapkan pembelajaran tersebut dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Apabila dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya, pembelajaran dengan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang dengan model Group Investigation terdapat peningkatan kualitas pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, penerapan pembelajaran ini memiliki kelemahan, yaitu kekurangan waktu saat proses pembelajaran karena siswa terlalu asyik dalam berdiskusi, sehingga siswa tidak

48

memperhatikan waktu. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya guru dapat mengelola waktu dengan baik antara kegiatan diskusi, presentasi dan kegiatan lain.

4.2.5. Kinerja guru Peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa tidak terlepas dari peran guru. Peran guru dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar dan aktivitas siswa siswa. Ketepatan pelaksanaan pembelajaran menunjang meningkatnya hasil belajar dan aktivitas siswa. Hasil observasi kinerja guru dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol menunjukkan rata-rata dari pertemuan I dan pertemuan II yang sangat baik. Persentase kinerja guru sebesar 90,00% pada kelas eksperimen dan 86,67% pada kelas kontrol, keduanya termasuk ke dalam kriteria sangat baik (Tabel 17). Secara umum, kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru sudah sangat baik dan dilaksanakan sesuai dengan RPP. Guru menyampaikan pembelajaran dan mengelola kelas dengan baik, dalam proses pembelajaran guru sudah berperan sebagai motivator dan fasilitator. Ada beberapa aspek kinerja guru yang belum terlaksana dengan baik, misalnya penyampaian motivasi. Pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol guru hanya memberikan motivasi pada pertemuan pertama saja, sedangkan pada pertemuan kedua tidak memberikan motivasi. Hal ini disebabkan karena guru memberikan motivasi yang bersifat global pada pertemuan pertama, sehingga pada pertemuan kedua tidak memberikan motivasi lagi. Pada kelas eksperimen guru juga tidak memberikan penguatan pada pertemuan kedua serta tidak membimbing siswa membuat kesimpulan pada pertemuan pertama karena keterbatasan waktu yang dimiliki saat pembelajaran. Pada kelas kontrol, guru belum bertindak sebagai fasilitator karena pada kelas kontrol guru lebih banyak bertindak sebagai sumber informasi. Guru juga tidak memberikan penguatan pada pertemuan pertama, namun kekurangan tersebut diperbaiki dengan menyampaikan penguatan pada pertemuan kedua.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan memanfaatkan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation berpengaruh lebih baik terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi Vertebrata di SMP Annindlomiyah Kendal bila dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode konvensional (ceramah dan diskusi). Aktivitas siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, dengan rata-rata keaktifan 89,29% pada kelas eksperimen dan 51,72% pada kelas kontrol. Nilai post-test siswa di kelas eksperimen 75,32, lebih baik dibandingkan nilai post-test siswa di kelas kontrol, yaitu 64,68. Hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 77,05 dengan ketuntasan klasikal 85,71%, sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 76,22 dengan ketuntasan klasikal 72,41%.

5.2

Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat

diberikan peneliti adalah sebagai berikut: (1) Pengelolaan waktu sangat diperlukan sebelum melakukan penelitian agar semua indikator dapat tercapai dan tidak ada kegiatan pembelajaran yang tidak terlaksana. (2) Model Group Investigation menggunakan metode diskusi yang sering melebihi batas alokasi waktu, sehingga untuk mengantisipasinya pre-test dan pembagian kelompok dapat dilakukan di luar jam pelajaran. (3) Pembagian kelompok secara heterogen kadang membuat siswa kurang nyaman bekerja sama dengan anggota kelompoknya, sehingga lebih baik guru juga menggunakan metode pembagian kelompok secara heterogen pada pembelajaran sehari-hari dan memberikan motivasi kepada siswa.

50

DAFTAR PUSTAKA Anni CT, A Rifa’i, E Purwanto, & D Purnomo. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: Unnes Press. Anni CT & A Rifa’i. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press. Arikunto S. 2006a. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. _________. 2006b. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto S & SAJ Cepi. 2008. Evaluasi Program Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Bumi Aksara. Cahyanti A. 2007. Meningkatkan Hasil Belajar Materi Invertebrata Siswa Kelas VII D SMP N 9 Semarang Melalui Pembelajaran Investigasi Kelompok Dengan Media Bagan Dikotomi Konsep. Skripsi : Universitas Negeri Semarang. Darmono. 2007. Pengembangan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar. Jurnal Pendidikan Sekolah. 1(1): 1-10. Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Depdiknas. Dewi RP. 2012. Penerapan Model Group Investigation terhadap Hasil Belajar Materi Bahan Kimia di SMP. Unnes Science Education JournaL. 1 (2): 69-76. Hasan S, M Rakhman, & H Ardiana. 2011. Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Perawatan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi. INVOTEC. 7(3): 189-198. Hobri & Susanto. 2006. Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Metode Group Investigation untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III SLTPN 8 Jember tentang Volume Tabung. Jurnal Pendidikan Dasar. 7(2): 74-83. Jatmika HM. 2005. Pemanfaatan Media Visual dalam Menunjang Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. 3(1): 89-100. Maesaroh S. 2005. Efektivitas penerapan pembelajaran kooperatif dengan metode group investigation terhadap hasil belajar matematika siswa. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

51

Miarso Y. 2008. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan di era Globalisasi. Makalah disampaikan pada: National the Power of ICT in Education. PPs UNJ. Jakarta: 15 April 2008. Mitchell M, H Montgomery, M Holder, & D Stuart. Group Investigation as a Cooperative Learning Strategy: An Integrated Analysis of the Literature. The Alberta Journal of Educational Research. 54(4): 388-395. Mulyasa E. 2004. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Suatu Panduan Praktis. Bandung: Rosda Karya. Ngabekti S, K Santoso, B Priyono, & E Susilowati. 2005. Penerapan model pembelajaran investigasi kelompok (group investigation) dengan pendekatan jelajah alam sekitar (JAS) pada materi makhluk hidup dan lingkungannya di SMP N 32 Semarang. Laporan Penelitian. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Pribadi BA. 2008. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat. Ridwan. 2009. Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Metode Group Investigation bagi Siswa Kelas XI Penjualan SMK Negeri 1 Boyolali pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2008/2009. Jurnal DIDAKTIKA. 1(2): 267-275. Santyasa IW. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Makalah disampaikan pada: Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan. Universitas Pendidikan Ganesha. Bali: 10 Januari 2007. Sitepu BP. 2008. Pengembangan Sumber Belajar. Jurnal Pendidikan Penabur. 11(7): 79-92. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Wahyuningsih I, Sarwi, & Sugianto. 2012. Penerapan Model Kooperatif Group Investigation Berbasis Eksperimen Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar. Unnes Physics Education Journal. 1(1): 1-6 Warsita B. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Teorinya. Jakarta: Rineka Cipta.

52

Yasemin KOC, D Kemal, K Ataman, & S Umit. 2010. The Effects of Two Cooperative Strategies on the Teaching and Learning of the Topics of Chemical Kinetics. Journal of Turkish Science. 5(2): 52-65. Zakaria E & Zanaton. 2007. Promoting Cooperative Learning in Science and Mathematics. Journal of Science and Tecnology Education. 3 (1) : 35-39.

53

54

Lampiran 1 Analisis validitas, tingkat kesukaran, reliabilitas, dan daya pembeda soal uji coba ANALISIS VALIDITAS, TINGKAT KESUKARAN, DAYA PEMBEDA, DAN RELIABILITAS SOAL UJI COBA No.

Tingkat

Daya Pembeda

Kesukaran

Validitas

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Kode Sis wa UC-1 UC-2 UC-3 UC-4 UC-5 UC-6 UC-7 UC-8 UC-9 UC-10 UC-11 UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 UC-22 UC-23 UC-24 UC-25 UC-26 UC-27 UC-28 UC-29 SX

No Butir Soal 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 7

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 18

1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 25

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 22

0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 21

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 20

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 25

0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 15

0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 6

0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6

1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 15

SXY rxy

181

569

186

770

664

654

650

773

487

143

196

481

-0.32

0.36

0.50

0.40

0.12

0.34

0.61

0.44

0.42

-0.44

0.22

0.36

rTabel

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

Kriteria

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Valid

B JS P

7 29 0.24

18 29 0.62

5 29 0.17

25 29 0.86

22 29 0.76

21 29 0.72

20 29 0.69

17 29 0.59

15 29 0.52

6 29 0.21

6 29 0.21

15 29 0.52

Kriteria

Sukar

Sedang

Sukar

Mudah

Mudah

Mudah

Sedang

Sedang

Sedang

Sukar

Sukar

Sedang

BA

2

11

5

14

11

13

14

15

11

1

5

10

BB JA JB D

5 15 14 -0.22

7 15 14 0.23

0 15 14 0.33

11 15 14 0.15

11 15 14 -0.05

8 15 14 0.30

6 15 14 0.50

10 15 14 0.29

4 15 14 0.45

5 15 14 -0.29

1 15 14 0.26

5 15 14 0.31

Jelek

Cukup

Cukup

Jelek

Jelek

Cukup

Baik

Cukup

Baik

Jelek

Cukup

Cukup

dibuang

dipakai

dipakai

dipakai

dibuang

dipakai

dipakai

dipakai

dipakai

dibuang

dibuang

dipakai

Kriteria Keterangan

55

No Butir Soal 13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 25

1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 27

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 18

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 24

1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6

0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7

1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 18

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 23

1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 8

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 26

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 23

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 25

779

169

803

582

760

208

241

594

735

260

798

723

770

0.53

0.27

0.01

0.49

0.63

0.37

0.39

0.62

0.65

0.25

0.42

0.49

0.40

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

25 29 0.86

5 29 0.17

27 29 0.93

18 29 0.62

24 29 0.83

6 29 0.21

7 29 0.24

18 29 0.62

23 29 0.79

8 29 0.28

26 29 0.90

23 29 0.79

25 29 0.86

Mudah

Sukar

Mudah

Sedang

Mudah

Sukar

Sukar

Sedang

Mudah

Sukar

Mudah

Mudah

Mudah

15

3

14

12

15

5

7

13

15

6

15

15

15

10 15 14 0.29

2 15 14 0.06

13 15 14 0.00

6 15 14 0.37

9 15 14 0.36

1 15 14 0.26

0 15 14 0.47

5 15 14 0.51

8 15 14 0.43

2 15 14 0.26

11 15 14 0.21

8 15 14 0.43

10 15 14 0.29

Cukup

Jelek

Jelek

Cukup

Cukup

Cukup

Baik

Baik

Baik

Cukup

Cukup

Baik

Cukup

dipakai

dibuang

dibuang

dipakai

dipakai

dipakai

dipakai

dipakai

dipakai

dibuang

dipakai

dipakai

dipakai

56

No Butir Soal 26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 15

1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 16

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 27

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 26

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 24

1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 16

1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 17

0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15

1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 14

1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 14

1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 20

1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 9

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 22

504

481

822

801

751

517

551

409

387

406

590

306

717

0.59

0.06

0.39

0.47

0.51

0.42

0.47

-0.38

-0.30

-0.10

-0.05

0.42

0.75

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

15 29 0.52

16 29 0.55

27 29 0.93

26 29 0.90

24 29 0.83

16 29 0.55

17 29 0.59

15 29 0.52

14 29 0.48

14 29 0.48

20 29 0.69

9 29 0.31

22 29 0.76

Sedang

Sedang

Mudah

Mudah

Mudah

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Mudah

12

7

15

15

15

10

12

7

4

7

10

8

15

3 15 14 0.59

9 15 14 -0.18

12 15 14 0.14

11 15 14 0.21

9 15 14 0.36

6 15 14 0.24

5 15 14 0.44

8 15 14 -0.10

10 15 14 -0.45

7 15 14 -0.03

10 15 14 -0.05

1 15 14 0.46

7 15 14 0.50

Baik

Jelek

Jelek

Cukup

Cukup

Cukup

Baik

Jelek

Jelek

Jelek

Jelek

Baik

Baik

dipakai

dibuang

dipakai

dipakai

dipakai

dipakai

dipakai

dibuang

dibuang

dibuang

dibuang

dipakai

dipakai

57

No Butir Soal 39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 28

1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 15

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 15

0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 14

1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 23

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 25

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 5

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 23

1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 16

1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 11

841

488

501

450

147

842

722

771

159

722

518

373

0.24

0.43

0.56

0.35

0.42

0.27

0.48

0.41

0.14

0.48

0.43

0.48

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

0.33

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Tidak Valid

28 29 0.97

15 29 0.52

15 29 0.52

14 29 0.48

4 29 0.14

28 29 0.97

23 29 0.79

25 29 0.86

5 29 0.17

23 29 0.79

16 29 0.55

11 29 0.38

Mudah

Sedang

Sedang

Sedang

Sukar

Mudah

Mudah

Mudah

Sukar

Mudah

Sedang

Sedang

15

10

10

10

3

15

15

15

3

15

12

9

13 15 14

5 15 14

5 15 14

4 15 14

1 15 14

13 15 14

8 15 14

10 15 14

2 15 14

8 15 14

4 15 14

2 15 14

0.07

0.31

0.31

0.38

0.13

0.07

0.43

0.29

0.06

0.43

0.51

0.46

Jelek

Cukup

Cukup

Cukup

Jelek

Jelek

Baik

Cukup

Jelek

Baik

Baik

Baik

dibuang

dipakai

dipakai

dipakai

dipakai

dibuang

dipakai

dipakai

dibuang

dipakai

dipakai

dipakai

Y

Y²

41 39 39 37 37 36 34 34 34 35 34 34 32 32 33 31 29 29 24 27 26 22 23 23 21 20 19 19 18 862

1681 1521 1521 1369 1369 1296 1156 1156 1156 1225 1156 1156 1024 1024 1089 961 841 841 576 729 676 484 529 529 441 400 361 361 324 26952

Reliabilitas M : 29,72 Vt : 48,85 K : 50 R11 : 0,75 Kriteria: tinggi

58

Lampiran 2 Contoh perhitungan validitas butir soal uji coba Contoh Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba Rumus:

rxy 

  

       2

2

2

2

Butir soal valid jika rxy > rtabel Perhitungan: Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Kode Siswa UC-1 UC-2 UC-3 UC-4 UC-5 UC-6 UC-7 UC-8 UC-9 UC-10 UC-11 UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 UC-22 UC-23 UC-24 UC-25 UC-26 UC-27 UC-28 UC-29 Jumlah

Butir Soal No 1 (X)

Skor Total (Y)

X²

Y²

XY

0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1

41 39 39 37 37 36 34 34 34 35 34 34 32 32 33 31 29 29 24 27 26 22 23 23 21 20 19 19 18 862

0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 7

1681 1521 1521 1369 1369 1296 1156 1156 1156 1225 1156 1156 1024 1024 1089 961 841 841 576 729 676 484 529 529 441 400 361 361 324 26952

0 0 0 0 37 0 0 0 0 0 0 0 0 0 33 0 0 29 24 0 0 0 0 0 21 0 0 19 18 181

Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:

Hasil perhitungan bahwa nilai r hitung adalah -0.32 Karena r hitung < r tabel, maka soal nomor 1 tidak valid

59

Lampiran 3 Contoh perhitungan tingkat kesukaran butir soal uji coba Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji Coba Rumus:

P 

B JS

Keterangan: P B JS

: Tingkat kesukaran : Banyak soal yang dijawab benar : Jumlah soal

Kriteria: 0.00 0.31 0.71

Interval P P P P

≤ ≤ ≤

0.30 0.70 1.00

Kriteria Sukar Sedang Mudah

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soalsoal. Tabel Perhitungan Taraf Kesukaran Soal Nomor 1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Jumlah

Kode Siswa UC-1 UC-2 UC-3 UC-4 UC-5 UC-6 UC-7 UC-8 UC-9 UC-10 UC-11 UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 UC-22 UC-23 UC-24 UC-25 UC-26 UC-27 UC-28 UC-29

Skor 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1

7

Berdasarkan kriteria, maka soal No. 1 mempunyai tingkat kesukaran yang sukar.

60

Lampiran 4 Contoh perhitungan daya pembeda butir soal uji coba Contoh Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba Rumus: Keterangan: DP : Daya pembeda BA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JA : Banyaknya siswa pada kelompok atas BB : Jumlah yang benar pada butir soal pada pada kelompok bawah JB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah Kriteria: Interval DP Kriteria ≤ 0.20 Jelek 0.21 - 0.40 Cukup 0.41 - 0.70 Baik 0.71 - 1.00 Baik sekali Perhitungan: Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal No 1. Kelompok Atas Kelompok Bawah No Kode Skor No Kode Skor 1 UC-1 16 UC-16 0 0 2 UC-2 17 UC-17 0 0 3 UC-3 18 UC-18 0 1 4 UC-4 19 UC-19 0 1 5 UC-5 20 UC-20 1 0 6 UC-6 21 UC-21 0 0 7 UC-7 22 UC-22 0 0 8 UC-8 23 UC-23 0 0 9 UC-9 24 UC-24 0 0 10 UC-10 25 UC-25 0 1 11 UC-11 26 UC-26 0 0 12 UC-12 27 UC-27 0 0 13 UC-13 28 UC-28 0 1 14 UC-14 29 UC-29 0 1 15 UC-15 1 Jumlah 2 Jumlah 5 Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda jelek

61

Lampiran 5 Contoh perhitungan reliabilitas butir soal uji coba Contoh Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Uji Coba Rumus: Keterangan: r11 : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir soal atau butir pertanyaan M : skor rata-rata Vt : varians total Kriteria: Apabila r11 > rtabel, maka instrument tersebut reliabel. Berdasarkan tabel pada analisis butir soal uji coba, diperoleh: k

= 50

M = 29,724 Vt =

= 45,855

r11 =

= 0,75

Pada α = 5% dengan n = 29, diperoleh R11 = 0,367 Karena r11 > r

tabel,

maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel

dengan kriteria tinggi.

Lampiran 6 Silabus pembelajaran kelas kontrol

SILABUS KELAS KONTROL Sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

: SMP Annindlomiyah : IPA : VII/Genap : 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup. Materi Pembelajaran

6.2.Mengklasifika-  Ciri-ciri sikan makhluk umum hewan hidup Vertebrata berdasarkan  Ciri-ciri ciri-ciri yang Pisces dan dimiliki Amphibi  Klasifikasi pada Pisces dan Amphibi  Peranan Pisces dan Amphibi

Kegiatan Pembelajaran 

Indikator

Siswa mengisi LDS mengenai Pisces dan Amphibi.

 Mengelompokkan hewan-hewan yang bertulang belakang (Pisces dan Amphibi).  Membandingkan anggota kelas pada Vertebrata (Pisces dan Amphibi).

 Siswa melakukan diskusi kelas mengenai peranan Pisces dan Amphibi.

 Menyebutkan peranan Vertebrata (Pisces dan Amphibi) dalam kehidupan sehari-hari.

Penilaian  Jenis tagihan Evaluasi, hasil diskusi  Bentuk instrumen Tes pilihan ganda, LDS

Alokasi Sumber/ Waktu Bahan/Alat (menit) 2 x 40’ Sumber: 1.Buku IPA Terpadu Sugiyarto, T dan Eni halaman 110 2.Buku IPA Grafindo Arisworo, D,halaman 1-10

62

55

 Ciri-ciri Reptilia, Aves dan Mammalia  Klasifikasi pada kelas Reptilia, Aves dan Mammalia

 Siswa melakukan diskusi dengan menggunakan panduan LDS mengenai Reptilia, Aves dan Mammalia.

 Mengelompokkan hewan-hewan yang bertulang belakang (Reptilia, Aves, dan Mammalia).  Membandingkan ciriciri tiap kelas dalam Vertebrata (Reptilia, Aves, dan Mammalia).

 Jenis tagihan Evaluasi, hasil diskusi  Bentuk instrumen Tes pilihan ganda, LDS

2 x 40’

3.BIOLOGI Aneka Ilmu Tim Sains Biologi haamanl 31-64 4.Buku BIOLOGI Yrama Widya Nunung, N halaman 35-103 Alat : Papan tulis, spidol/kapur tulis Sumber: 1.Buku IPA Terpadu Sugiyarto, T dan Eni halaman 110 2.Buku IPA Grafindo Arisworo, D, hal. 1-10 63

56

 Peranan Reptilia, Aves dan Mammalia

 Siswa melakukan diskusi kelas mengenai peranan Reptilia, Aves dan Mammalia.

 Menyebutkan peranan Vertebrata (Reptilia, Aves dan Mammalia) dalam kehidupan seharihari.

3.BIOLOGI Aneka Ilmu Tim Sains Biologi halaman 31-64 4.Buku BIOLOGI Yrama Widya Nunung, N halaman 35-103 Alat : Papan tulis, spidol/kapur tulis

Mengetahui, Kepala Sekolah

Kendal, 2012 Guru Mata Pelajaran IPA

…………………….. NIP.

……………………. NIP.

64

65

Lampiran 7 RPP kelas kontrol RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Pertemuan I Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu

: SMP Annindlomiyah : VII/ Genap : IPA : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 6.

Memahami keanekaragaman makhluk hidup.

Kompetensi Dasar

:

6.2. Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki.

Indikator 1.

:

Mengelompokkan hewan-hewan yang termasuk ke dalam kelas Pisces dan Amphibi.

2.

Membandingkan ciri-ciri antara Pisces dan Amphibi.

A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu mengelompokkan hewan-hewan yang termasuk ke dalam kelas Pisces dan Amphibi. 2. Siswa mampu membandingkan ciri-ciri antara Pisces dan Amphibi.

B. Materi Pembelajaran  Ciri-ciri Pisces dan Amphibi.  Klasifikasi pada Pisces dan Amphibi.  Peranan Pisces dan Amphibi dalam kehidupan sehari-hari.

C. Metode Pembelajaran Model: -

Direct Instruction (DI)

-

Cooperative Learning

66

Metode: -

Diskusi kelompok

D. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan pendahuluan a. Apersepsi dan motivasi, Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pertanyaan ”Tahukah kalian hewan yang bergerak menggunakan sirip? Hewan apakah itu? Tahukah kalian hewan tersebut termasuk kelas apa dalam klasifikasi?”. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan inti Eksplorasi a. Guru mengorganisasikan siswa dengan membaginya menjadi 6 kelompok heterogen. b. Guru memberikan informasi kepada siswa berkaitan dengan materi (Vertebrata, khususnya Pisces dan Amphibi) dengan kegiatan yang akan dilakukan siswa. c. Guru memagikan LDS pada masing-masing kelompok. Elaborasi a. Guru memberikan waktu kepada masing-masing kelompok (15 menit) untuk berdiskusi. b. Siswa melakukan diskusi kelompok sesuai arahan guru. Konfirmasi a. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. b. Guru membimbing diskusi kelas. 3. Kegiatan penutup a. Guru memberikan tes tertulis. b. Guru memberikan tugas rumah yaitu membaca materi berikutnya, yaitu mengenai kelas Reptilia, Aves, serta Mammalia dan mencari gambar berbagai hewan yang termasuk kelas Reptilia, Aves, dan Mammalia.

67

E. Sumber Belajar 1. Buku IPA Terpadu Sugiyarto, T dan Eni halaman 1-10. 2. Buku IPA Grafindo Arisworo, D, dkk halaman 1-10. 3. BIOLOGI Aneka Ilmu Tim Sains Biologi haamanl 31-64. 4. Buku BIOLOGI Yrama Widya Nunung, N halaman 35-103.

F. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik penilaian a. Evaluasi b. Jawaban hasil diskusi

2. Bentuk instrumen a. Tes pilihan ganda b. Lembar Diskusi Siswa

Kendal,

2012


Guru Mata Pelajaran

…………………….

…………………….

NIP.

NIP.

68

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Pertemuan II Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu

: SMP Annindlomiyah : VII/ Genap : IPA : 2 x 40 menit



Kompetensi Dasar

:

6.2. Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki.

Indikator

:

1. Mengelompokkan hewan-hewan yang termasuk ke dalam kelas Reptilia, Aves, dan Mammalia. 2.

Membandingkan ciri-ciri antara kelas Reptilia, Aves, dan Mammalia.

A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu mengelompokkan hewan-hewan yang termasuk ke dalam kelas Reptilia, Aves, dan Mammalia. 2. Siswa mampu membandingkan ciri-ciri antara kelas Reptilia, Aves, dan Mammalia.

B. Materi Pembelajaran  Ciri-ciri Reptilia, Aves, dan Mammalia.  Klasifikasi pada Reptilia, Aves, dan Mammalia.  Peranan Reptilia, Aves, dan Mammalia dalam kehidupan sehari-hari.

C. Metode Pembelajaran Model: -

Direct Instruction (DI)

-

Cooperative Learning

69

Metode: -

Diskusi kelompok

D. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan pendahuluan a. Apersepsi dan motivasi, Guru menggali pengetahuan awal siswa dengan memberikan pertanyaan ”Pada pertemuan sebelumnya kita telah mempelajari mengenai kelas Pisces. Tahukah kalian, paus itu termasuk kelas apa dalam Vertebrata? Coba kalian bandingkan dengan ciri-ciri Pisces untuk mengetahuinya!. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan inti Eksplorasi a. Guru mengorganisasikan siswa dengan membaginya menjadi 6 kelompok heterogen. b. Guru memberikan informasi kepada siswa berkaitan dengan materi Reptilia, Aves, dan Mammalia dengan kegiatan yang akan dilakukan siswa. c. Guru membagikan LDS pada masing-masing kelompok. Elaborasi a. Guru memberikan waktu kepada masing-masing kelompok (15 menit) untuk berdiskusi. b. Siswa melakukan diskusi kelompok sesuai arahan guru. Konfirmasi a. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. b. Guru membimbing diskusi kelas.

3. Kegiatan penutup a. Guru memberikan tes tertulis. b. Guru memberikan tugas rumah yaitu mempelajari mengenai bab Vertebrata untuk evaluasi.

70

E. Sumber Belajar 1. Buku IPA Terpadu Sugiyarto, T dan Eni halaman 1-10. 2. Buku IPA Grafindo Arisworo, D, dkk halaman 1-10. 3. BIOLOGI Aneka Ilmu Tim Sains Biologi haamanl 31-64. 4. Buku BIOLOGI Yrama Widya Nunung, N halaman 35-103.

F. Penilaian Hasil Belajar 1.

Teknik penilaian a. Evaluasi b. Jawaban hasil diskusi

2.

Bentuk instrumen c. Tes pilihan ganda d. Lembar Diskusi Siswa

Kendal,

2012


Guru Mata Pelajaran

…………………….

…………………….

NIP.

NIP.

71

Lampiran 8 Pembagian kelompok kelas kontrol KELOMPOK DISKUSI KELAS KONTROL Kelompok 1 1. 2. 3. 4. 5.

Auliya Kafa Tasya A. Ida Farida Izzul Khaq Liza Rosadah M. Lutfi

Kelompok 2 1. 2. 3. 4.

Kelompok 3 1. 2. 3. 4.

M. Abdul Rokhim M. Izzul Haq M. Syafiul Nafi Sholakhul Anwar

Kelompok 4 1. 2. 3. 4.

Kelompok 5 1. 2. 3. 4.

Alfarizi Azizan Kamaludin M. Askal Efendi M. Khoirul Muzaki Kelompok 7

1. 2. 3. 4.

Nanang Aji Saputra Riski Agustina Abdi Riski Mubarok Tata Hasya Amala

A. Falkhin A. F Lisa Komariyah Nasikhatul Ulya Zakki Muafi

Bima Aryo Ilham Burhanuddin M. Abdul Toab M. Fauzi Kelompok 6

1. 2. 3. 4.

Ali Nur Chasan Ambar Wati Khanna Roikhannah M. Ahsanul Wafi

72

Lampiran 9 Kunci jawaban LDS kelas kontrol

LEMBAR DISKUSI SISWA (Pisces dan Amphibi) 1.

Vertebrata (Hewan Bertulang Belakang) Berdasarkan suhu tubuhnya Poikiloterm

Homoioterm Kulit

Kulit Bersisik, licin, lembab

Tipis, licin, lembab

Keras, diselaputi sisik

Kelas Pisces

Kelas Amphibi a

Kelas Reptilia

Contoh ikan lele

Contoh kodok

Contoh ular

Berbulu

Berambut

Kelas Aves

Kelas Mammalia

Contoh merpati

Contoh gajah

(Skor 10) 2. Ciri-ciri Pisces, antara lain: a. Habitat di air, ada yang di air tawar, air laut, maupun air payau.. b. Suhu tubuh poikiloterm (mampu menyesuaikan suhu tubuhnya jika terjadi perubahan suhu lingkungan). c. Kulit bersisik dan berlendir. d. Mempunyai gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. e. Alat gerak berupa sirip. f. Bernapas dengan insang. g. Insang ada yang memiliki tutup insang, ada pula yang tidak. h. Peredaran darah tertutup, jantung beruang 2 (sebuah serambi dan sebuah bilik).

73

i. Umumnya pembuahan eksternal. (Skor 6) 3.

Kelas Pisces

Tidak berahang

Berahang

Endoskeleton dari tulang rawan Ordo Agnatha

Ordo Condrichthyes

Contoh ikan lamprey

Contoh ikan pari

Endoskeleton dari tulang keras Ordo Osteichthyes Contoh ikan mas

(Skor 6) 4. Peranan Pisces, antara lain: a. Sumber protein hewani. b. Bahan kerajinan dari kulit ikan cucut. c. Sebagai bahan praktikum. d. Sebagai bahan makanan. e. Sumber usaha, tempat rekreasi pemancingan. (Skor 5) 5. Ciri-ciri umum dari kelas Amphibi, yaitu: a. Saat larva habitatnya di air (akuatik), sedangkan saat dewasa di darat (terrestrial). b. Suhu tubuh poikiloterm (mampu menyesuaikan suhu tubuhnya jika terjadi perubahan suhu lingkungan). c. Berkulit lembab dan mengandung kelenjar. d. Mempunyai dua pasang kaki (tetrapoda) untuk bergerak. e. Alat pernapasan berupa insang, kulit, dan paru-paru. f. Peredaran darah tertutup, jantung beruang 3 (2 serambi dan 1 bilik). g. Fertilisai (pembuahan) eksternal.

74

h. Mengalami metamorfosis. (Skor 6)

6.

Kelas Amphibi

Bertungkai

Tidak bertungkai Berekor Ordo Apoda Contoh sesilia

Berekor

Tidak berekor

Ordo Urodela

Ordo Anura

Contoh salamander

Contoh kodok

(Skor 7) 7. Peranan Amphibi dalam kehidupan a. Jenis Urodela disukai orang Jepang dan jenis Rana disukai orang Cina sebagai makanan. b. Sebagai pengendalian terhadap hama di bidang pertanian. c. Membantu membinasakan nyamuk. d. Untuk tes kehamilan (Bufo melanostictus). e. Untuk keperluan praktikum dan penelitian. (Skor 5) Skor Total Nilai

= 45 = Jumlah Skor x 2 9

75

LEMBAR DISKUSI SISWA (Reptilia, Aves, dan Mammalia) 1. Ciri-ciri Reptilia, antara lain: a. Suhu tubuh poikiloterm (mampu menyesuaikan suhu tubuhnya jika terjadi perubahan suhu lingkungan). b. Berkembang biak ada yang secara ovipar, ada pula yang ovovivipar. c. Tubuh bersisik dari keratin. d. Bernafas dengan paru-paru. e. Jantung terdiri dari tiga ruang. f. Fertilisasi (pembuahan internal). (Skor 5) 2. Peranan reptil bagi kehidupan: a. Sebagai bahan pangan, misalnya daging ular, kura-kura, dan penyu. b. Minyak ular/racun ular dapat dimanfaatkan untuk obat-obatan. c. Sebagai predator alami, misalnya ular pemakan tikus. d. Sebagai bahan industri dari kulit, misalnya ular, buaya. (Skor 5) 3. Ciri umum Aves, antara lain: a. Suhu tubuh homoioterm (tidak mampu menyesuaikan suhu tubuhnya jika terjadi perubahan suhu lingkungan). b. Tubuh ditutupi bulu. c. Berparuh, tidak bergigi. d. Anggota tubuh pada bagian depan mengalami modifikasi menjadi sayap. e. Memiliki alat suara (siring) pada percabangan trachea. f. Bernapas dengan paru-paru. g. Peredaran darah tertutup dan ganda. h. Tidak memiliki vesica urinaria. i. Fertilisasi (pembuahan) internal, berkembang biak secara ovipar. (Skor 4)

76

4. Lengkapilah kolom yang kosong di bawah ini! Class Reptilia

Memiliki karapak

Tidak memiliki karapak

Ekor pendek/rudimenter

Ekor panjang

Rahang tidak bergigi, berparuh untuk menggigit makanan

Gigi berkembang dengan baik

Bersisik halus Memiliki 1 deretan spina di mid dorsal Ordo Chelonia Contoh kura-kura (Skor 9)

Ordo Rhyncochepali a Contoh tuatara

Bersisik kasar

Tidak memiliki deretan spina Ordo Squamata

Ordo Crocodilia

Contoh ular

Contoh buaya

5. Peranan Aves dalam kehidupan sehari-hari, antara lain a. Daging dan telur sebagai sumber protein hewani. b. Sebagai bahan industri, misalnya shuttle cock untuk bulu tangkis. c. Untuk kesenangan, misalnya untuk dinikmati suaranya, keindahan bulunya, tingkah lakunya. d. Sebagai predator alami untuk mengendalikan hama. (Skor 4) 6. Ciri umum yang dimiliki kelas Mammalia, antara lain: a. Tubuh ditutupi rambut b. Mempunyai kelenjar susu. c. Suhu tubuh homoioterm (tidak mampu menyesuaikan suhu tubuhnya jika terjadi perubahan suhu lingkungan).. d. Memiliki otak yang lebih besar daripada Vertebrata lain.

77

e. Berkembang biak secara vivipar f. Gigi berbeda ukuran dan bentuknya, terdiri atas, gigi seri, geraham, dan taring. g. Fertilisasi (pembuahan) internal. (Skor 4) 7. Beberapa ordo Mammalia berserta contohnya: a. Primata (sebangsa kera), misalnya: monyet, beruk, lutung dan orang utan. b. Carnivora (pemakan daging), misalnya: harimau dan singa. c. Insectivora (pemakan serangga), misalnya: trenggiling. d. Rodentia (hewan pengerat), misalnya: marmut, bajing dan tikus. e. Chiroptera (sebangsa kelelawar), misalnya: kalong dan kampret. f. Proboscidea (hewan berbelalai), misalnya: gajah. g. Cetacea (sebangsa paus), misalnya: lumba-lumba dan paus. h. Marsupialia (hewan berkantong), misalnya: kanguru. (Skor

5)

8. Peranan Mammalia dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: a. Sumber protein hewani, misalnya daging sapi, kelinci, kambing. b. Diambil susunya, misalnya sapi, kuda. c. Sebagai bahan pakaian dari kulit yang disamak, misalnya lembu, kambing, paus. d. Untuk transportasi, misalnya kuda, unta. e. Membantu polisi dalam menyelidiki kasus kriminal, misalnya anjing. f. Sebagai bahan praktikum dan penelitian, misalnya tikus. g. Untuk kerajinan tangan dari kulit, tanduk, dan tulang. (Skor 4) Skor Total Nilai

= 40 = Jumlah Skor 4

78

Lampiran 10 Lembar jawaban LDS kelas kontrol

79

80

81

82

83

54

Lampiran 11 Silabus pembelajaran kelas eksperimen

SILABUS KELAS EKSPERIMEN Sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 6.2.Mengklasifi kasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki

: SMP Annindlomiyah : IPA : VII/Genap : 6. Memahami keanekaragaman makhluk hidup. Materi Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Indikator

Penilaian  Jenis tagihan Evaluasi, hasil diskusi  Bentuk instrumen Tes pilihan ganda, LDS

 Ciri-ciri umum hewan Vertebrata  Ciri-ciri Pisces dan Amphibi

 Guru membuat tabel perbedaan Invertebrata dan Vertebrata, lalu meminta siswa mengisi tabel tersebut.  Siswa melakukan diskusi kelompok dengan model Group Investigation menggunakan LDS mengenai Pisces dan Amphibi.

 Menyebutkan ciri-ciri umum Vertebrata.

 Klasifikasi pada Pisces dan Amphibi

 Membaca dan memahami Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang bagian Pisces dan Amphibi.

 Mengklasifikasikan anggota kelas Vertebrata (Pisces dan Amphibi).

 Menyebutkan ciri-ciri kelas pada Vertebrata (Pisces dan Amphibi).

Alokasi Waktu (menit) 2 x 40’

Sumber/ Bahan/Alat Sumber:  Buku IPA SMP kelas VII

 Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang

Alat : Papan tulis, spidol/kapur tulis

84

55

 Peranan Pisces dan Amphibi

 Siswa melakukan diskusi kelas mengenai peranan Pisces dan Amphibi.  Siswa menyimpulkan hasil diskusi didampingi oleh guru.

 Ciri-ciri Reptilia, Aves dan Mammalia  Klasifikasi pada kelas Reptilia, Aves dan Mammalia  Peranan Reptilia, Aves dan Mammalia

 Siswa mengisi LDS mengenai Reptilia, Aves dan Mammalia dengan model Group Investigation.  Membaca dan memahami Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang bagian Reptilia, Aves dan Mammalia serta mempelajari penugasan yang diberikan pada pertemuan sebelumnya.  Siswa melakukan diskusi kelas mengenai peranan Reptilia, Aves dan Mammalia.  Siswa menyimpulkan hasil diskusi dibimbing oleh guru.

 Menyebutkan peranan Vertebrata (Pisces dan Amphibi) dalam kehidupan sehari-hari.  Membandingkan anggota kelas pada Vertebrata (Pisces dan Amphibia).  Menyebutkan ciri-ciri kelas pada Vertebrata (Reptilia, Aves dan Mammalia).  Mengklasifikasikan anggota kelas Vertebrata (Reptilia, Aves dan Mammalia).

 Menyebutkan peranan Vertebrata (Reptilia, Aves dan Mammalia) dalam kehidupan sehari-hari.  Membandingkan anggota kelas pada Vertebrata (Reptilia, Aves dan Mammalia).

 Jenis tagihan Evaluasi, hasil diskusi, tugas individu  Bentuk instrume Tes pilihan ganda, LDS, lembar penugasan

2 x 40’

Sumber:  Buku IPA SMP 

kelas VII Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang

Alat : Papan tulis, spidol/kapur tulis

85

56

 Evaluasi

1 x 40’

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran

Kendal, Peneliti

……………………… NIP.

……………………… NIM.

2012

86

87

Lampiran 12 RPP kelas eksperimen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN

Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu

Pertemuan I : SMP Annindlomiyah : VII/ Genap : IPA Terpadu : 2 x 40 menit



Kompetensi Dasar

:

6.2. Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki. Indikator

:

3.

Menyebutkan ciri-ciri umum Vertebrata.

4.

Menyebutkan perbedaan ciri-ciri pada masing-masing golongan dalam Vertebrata (Pisces dan Amphibi).

5.

Menyebutkan klasifikasi Vertebrata (Pisces dan Amphibi).

6.

Membandingkan anggota kelas pada Vertebrata (Pisces dan Amphibi).

7.

Menyebutkan peranan Vertebrata (Pisces dan Amphibi) dalam kehidupan sehari-hari.

A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menyebutkan ciri-ciri umum Vertebrata. 2. Siswa mampu menyebutkan perbedaan ciri-ciri pada masing-masing golongan dalam Vertebrata (Pisces dan Amphibi). 3. Siswa mampu menyebutkan klasifikasi Vertebrata (Pisces dan Amphibi). 4. Siswa mampu membandingkan anggota kelas pada Vertebrata (Pisces dan Amphibi). 5. Siswa mampu menyebutkan peranan Vertebrata (Pisces dan Amphibi) dalam kehidupan sehari-hari.

88

B. Materi Pembelajaran 

Ciri-ciri umum Vertebrata.



Ciri-ciri Pisces dan Amphibi.



Klasifikasi pada Pisces dan Amphibi.



Peranan Pisces dan Amphibi dalam kehidupan sehari-hari.

C. Strategi Pembelajaran Model pembelajaran

: Group Investigation (GI)

Metode pembelajaran

: diskusi, tanya jawab

Sintaks langkah-langkah model pembelajaran Group Investigation 1. Guru menentukan topik pembelajaran. 2. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif dengan mengkoordinasikan tugas masing-masing anggota kelompok. 3. Melakukan pembelajaran dengan metode diskusi. 4. Siswa menganalisis dan mensintesis hasil diskusi sebelum melakukan presentasi. 5. Siswa melakukan presentasi. 6. Evaluasi dan penutup. D. Langkah-Langkah Pembelajaran No 1.

Kegiatan Guru Kegiatan Awal a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. b. Guru mengabsen kehadiran siswa. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Siswa Kegiatan Awal a. Siswa menjawab salam yang diucapkan oleh guru. b. Siswa mengacungkan jari saat namanya dipanggil oleh guru. c. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.

Alokasi Wakt u 10 menit

89

2.

d. Guru menyampaikan motivasi dengan menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari: “Dapatkah kalian membedakan antara Invertebrata dan Vertebrata? Dapatkah kalian menyebutkan contoh hewan Vertebrata yang ada di sekitar kalian?”. e. Guru memberikan apersepsi: “Tahukah kalian, hiu dan lumba-lumba itu termasuk kelas apa pada Vertebrata?”. Kegiatan inti Eksplorasi a. Guru membimbing siswa untuk duduk secara berkelompok dan mengutarakan topik (tahap 1).

d. Siswa mendengarkan pemberian motivasi dari guru dan mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

e. Siswa mencoba untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Kegiatan inti Eksplorasi a. Siswa dibimbing oleh guru untuk duduk secara berkelompok untuk menerima topik dari guru (tahap 1). b. Guru membimbing b. Siswa menentukan ketua pembentukan ketua kelompok kelompok untuk yang bertugas sebagai mengkoordinasikan tugas koordinator dalam masing-masing siswa dalam kelompoknya (tahap 2). pembelajaran (tahap 2). c. Guru membagikan Album c. Siswa mencari informasi Vertebrata Taman Margasatwa sebanyak-banyaknya Semarang sebagai sumber mengenai ciri dan klasifikasi belajar dan meminta siswa Pisces dan Amphibi dari mempelajari Album Vertebrata Album Vertebrata Taman A mengenai Pisces dan Margasatwa Semarang yang Amphibi (tahap 3). telah dibagikan oleh guru (tahap 3). d. Guru membagikan LDS d. Siswa membantu guru mengenai Pisces dan Amphibi membagikan LDS Pisces dan untuk didiskusikan oleh Amphibi untuk didiskusikan masing-masing kelompok bersama anggota (tahap 3). kelompoknya (tahap 3). Elaborasi Elaborasi a. Guru membimbing siswa untuk a. Siswa dibimbing oleh guru mengisi LDS Pisces dan saat mengisi LDS Pisces dan Amphibi berdasarkan sumber Amphibi dengan belajar Album Vertebrata menggunakan sumber belajar Taman Margasatwa Semarang Album Vertebrata Taman dan buku ajar (tahap 3). Margasatwa Semarang dan buku ajar (tahap 3).

60 menit

90

b. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mempersiapkan hasil diskusi sebelum dipresentasikan (tahap 4). c. Guru membimbing siswa saat melakukan presentasi hasil diskusi kelompok (tahap 5). d. Guru membimbing siswa saat melakukan diskusi kelas (tahap 5). e. Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi mengenai ciri, klasifikasi, dan peranan Pisces dan Amphibi (tahap 5). Konfirmasi a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengutarakan pemahamannya jika ada materi yang belum dipahami mengenai ciri, klasifikasi, dan peranan Pisces dan Amphibi dalam kehidupan sehari-hari (tahap 6).

3.

b. Guru mengecek tingkat pemahaman siswa dengan memberikan pertanyaan: “Setelah mempelajari mengenai Pisces dan Amphibi, manakah yang termasuk kelas Pisces: ikan hiu, pesut, paus, bandeng, lumba-lumba, ikan mas?” (tahap 6). Kegiatan penutup a. Guru memberikan tugas untuk membuat peta konsep mengenai klasifikasi Reptilia, Aves, dan Mammalia. b. Guru menjelaskan kegiatan pada pembelajaran selanjutnya. c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

b. Siswa mempersiapkan hasil diskusi dan kesimpulan hasil pembelajaran sebelum dipresentasikan (tahap 4). c. Siswa dibimbing oleh guru saat melakukan presentasi hasil diskusi kelompok (tahap 5). d. Siswa melakukan diskusi kelas dengan guru sebagai fasilitator (tahap 5). e. Siswa menyimpulkan hasil diskusi mengenai ciri, klasifikasi, dan peranan Pisces dan Amphibi (tahap 5). Konfirmasi a. Siswa diberi kesempatan untuk mengutarakan pemahamannya jika ada materi yang belum dipahami mengenai ciri, klasifikasi, dan peranan Pisces dan Amphibi dalam kehidupan sehari-hari (tahap 6). b. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai pemahaman yang belum dipahami (tahap 6).

Kegiatan penutup a. Siswa mendengarkan dan bertanya jika belum mengerti mengenai tugas yang diberikan oleh guru. b. Siswa mendengarkan penjelasan guru. c. Siswa menjawab salam yang diucapkan oleh guru.

10 menit

91

E. Sumber Belajar 1. Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII karangan Teguh Sugiarto dan Eny Ismawati halaman 218-219. 2. Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP dan MTs Kelas VII karangan Wasis dan Sugeng Yuli Irianto halaman 201. 3. Buku paket IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII karangan Anni Winarsih, dkk halaman 264-266. 4. Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang. F. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik penilaian a. Evaluasi b. Jawaban hasil diskusi 2. Bentuk instrumen a. Tes pilihan ganda b. Lembar Diskusi Siswa Kendal,

2012


Peneliti

…………………………. NIP.

………………………… NIM.

92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN


Pertemuan II : SMP Annindlomiyah : VII/ Genap : IPA : 2 x 40 menit



Kompetensi Dasar

:

6.2. Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki. Indikator 1.

:

Menyebutkan perbedaan ciri-ciri pada masing-masing golongan dalam Vertebrata (Reptilia, Aves, dan Mammalia).

2.

Menyebutkan klasifikasi Vertebrata (Reptilia, Aves, dan Mammalia).

3.

Membandingkan anggota kelas pada Vertebrata (Reptilia, Aves, dan Mammalia).

4.

Menyebutkan peranan Vertebrata (Reptilia, Aves, dan Mammalia) dalam kehidupan sehari-hari.

A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menyebutkan perbedaan ciri-ciri pada masing-masing golongan dalam Vertebrata (Reptilia, Aves, dan Mammalia). 2. Siswa mampu menyebutkan klasifikasi Vertebrata (Reptilia, Aves, dan Mammalia). 3. Siswa mampu membandingkan anggota kelas pada Vertebrata (Reptilia, Aves, dan Mammalia). 4. Siswa mampu menyebutkan peranan Vertebrata (Reptilia, Aves, dan Mammalia) dalam kehidupan sehari-hari.


Ciri-ciri Reptilia, Aves, dan Mammalia.



Klasifikasi pada Reptilia, Aves, dan Mammalia.

93



Peranan Reptilia, Aves, dan Mammalia dalam kehidupan sehari-hari.

C. Strategi Pembelajaran Model pembelajaran

: Group Investigation (GI)

Metode pembelajaran

: diskusi dan tanya jawab

Sintaks langkah-langkah model pembelajaran Group Investigation 1. Guru menentukan topik pembelajaran. 2. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif dengan mengkoordinasikan tugas masing-masing anggota kelompok. 3. Melakukan pembelajaran dengan metode diskusi. 4. Siswa menganalisis dan mensintesis hasil diskusi sebelum melakukan presentasi. 5. Siswa melakukan presentasi. 6. Evaluasi dan penutup.

D. Langkah-langkah Pembelajaran No

Kegiatan Guru

1.

Kegiatan Awal a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. b. Guru mengabsen kehadiran siswa. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2.

Kegiatan Siswa

Kegiatan Awal a. Siswa menjawab salam yang diucapkan oleh guru. b. Siswa mengangkat jari saat namanya dipanggil oleh guru. c. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. d. Guru menanyakan tugas dan d. Siswa mencoba untuk memberikan apersepsi: “Tahukah menjawab pertanyaan yang kalian, kelelawar itu termasuk diajukan oleh guru. kelas apa pada Vertebrata?”. Kegiatan inti Kegiatan inti Eksplorasi Eksplorasi a. Guru membimbing siswa untuk a. Siswa dibimbing oleh guru duduk secara berkelompok dan duduk berkelompok untuk mengutarakan topik (tahap 1). menerima topik (tahap 1).

Alokasi Waktu 10 menit

60 menit

94

b. Guru membimbing pembentukan ketua kelompok yang bertugas sebagai koordinator dalam kelompoknya (tahap 2). c. Guru membagikan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan mempelajari album Vertebrata B mengenai Reptilia, Aves, dan Mammalia (tahap 3). d. Guru membagikan LDS mengenai Reptilia, Aves, dan Mammalia untuk didiskusikan oleh masing-masing kelompok (tahap 3).

b. Siswa menentukan ketua kelompok untuk mengkoordinasikan tugas masing-masing siswa dalam pembelajaran (tahap 2). c. Siswa mencari informasi mengenai Reptilia, Aves, dan Mammalia dari Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang yang telah dibagikan oleh guru (tahap 3). d. Siswa membantu guru membagikan LDS mengenai Reptilia, Aves, dan Mammalia untuk didiskusikan bersama anggota kelompoknya (tahap 3). Elaborasi Elaborasi a. Guru membimbing siswa untuk a. Siswa dibimbing oleh guru saat mengisi LDS mengenai Reptilia, mengisi LDS mengenai Aves, dan Mammalia Reptilia, Aves, dan Mammalia berdasarkan sumber belajar dengan menggunakan sumber Album Vertebrata Taman belajar Album Vertebrata Margasatwa Semarang, buku Taman Margasatwa Semarang, ajar, serta penugasan yang telah buku ajar serta penugasan yang dikerjakan (tahap 3). telah dikerjakan (tahap 3). b. Guru memberikan waktu kepada b. Siswa mempersiapkan hasil siswa untuk mempersiapkan hasil diskusi dan kesimpulan hasil diskusi sebelum dipresentasikan pembelajaran sebelum (tahap 4). dipresentasikan (tahap 4). c. Guru membimbing siswa saat c. Siswa dibimbing oleh guru saat melakukan presentasi hasil melakukan presentasi hasil diskusi kelompok (tahap 5). diskusi kelompok (tahap 5). d. Guru membimbing siswa saat d. Siswa melakukan diskusi kelas melakukan diskusi kelas (tahap dengan guru sebagai fasilitator 5). (tahap 5). e. Guru membimbing siswa e. Siswa menyimpulkan hasil menyimpulkan hasil diskusi diskusi mengenai ciri, mengenai ciri, klasifikasi, dan klasifikasi, dan peranan peranan Reptilia, Aves, dan Reptilia, Aves, dan Mammalia Mammalia dalam kehidupan dalam kehidupan sehari-hari sehari-hari (tahap 5). (tahap 5). Konfirmasi Konfirmasi a. Guru memberikan kesempatan a. Siswa diberi kesempatan untuk pada siswa untuk mengutarakan mengutarakan pemahaman yang pemahaman yang kurang kurang dimengerti mengenai dimengerti mengenai ciri, ciri, klasifikasi, dan peranan klasifikasi, dan peranan Reptilia, Reptilia, Aves, dan Mammalia Aves, dan Mammalia (tahap 6). (tahap 6).

95

3.

Kegiatan penutup a. Guru menjelaskan kegiatan pada pertemuan selanjutnya. b. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Kegiatan penutup a. Siswa mendengarkan penjelasan 10 menit guru. b. Siswa menjawab salam yang diucapkan oleh guru.

E. Sumber Belajar 1. Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII karangan Teguh Sugiarto dan Eny Ismawati halaman 218-219. 2. Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP dan MTs Kelas VII karangan Wasis dan Sugeng Yuli Irianto halaman 201. 3. Buku paket IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII karangan Anni Winarsih, dkk halaman 264-266. 4. Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang. F. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik penilaian a. Evaluasi b. Jawaban hasil diskusi 2. Bentuk instrumen a. Tes pilihan ganda b. Lembar Diskusi Siswa Kendal,

2012


Peneliti

……………………. NIP.

……………………. NIM.

96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN


Pertemuan III : SMP Annindlomiyah : VII/ Genap : IPA : 1 x 40 menit



Kompetensi Dasar

:

6.2. Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki

Indikator

:

1. Menyebutkan perbedaan ciri-ciri pada masing-masing golongan dalam Vertebrata 2. Menyebutkan klasifikasi Vertebrata 3. Menyebutkan peranan Vertebrata dalam kehidupan sehari-hari

A. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menyebutkan perbedaan ciri-ciri pada masing-masing golongan dalam Vertebrata 2. Siswa mampu menyebutkan klasifikasi Vertebrata 3. Siswa mampu menyebutkan peranan Vertebrata dalam kehidupan seharihari


Ciri-ciri umum Vertebrata



Ciri-ciri masing-masing kelas pada Vertebrata



Klasifikasi pada masing-masing kelas dalam Vertebrata



Peranan Vertebrata dalam kehidupan sehari-hari

97

C. Strategi Pembelajaran Metode pembelajaran : tanya jawab

D. Langkah-langkah Pembelajaran No 1.

2.

3.

Kegiatan Guru Kegiatan Awal a. Guru membuka pelajaran dengan membuka salam. b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti a. Guru membagikan soal evaluasi. b. Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi. c. Guru menerima lembar jawaban soal evaluasi siswa. Kegiatan penutup a. Guru dan siswa mengisi angket.

b. Guru menutup pelajaran dengan salam.

Kegiatan Siswa Kegiatan Awal a. Siswa menjawab salam yang diucapkan oleh guru. b. Siswa mendengarkan penjelasan guru. Kegiatan Inti a. Siswa membantu guru membagikan soal evaluasi. b. Siswa mengerjakan soal evaluasi. c. Siwa mengumpulkan jawaban soal evaluasi. Kegiatan penutup a. Guru dan siswa mengisi angket mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan. b. Siswa menjawab salam yang diucapkan guru.

Alokasi Waktu 5 menit

30 menit

5 menit

E. Sumber Belajar 1. Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII karangan Teguh Sugiarto dan Eny Ismawati halaman 218-219. 2. Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP dan MTs Kelas VII karangan Wasis dan Sugeng Yuli Irianto halaman 201. 3. Buku paket IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII karangan Anni Winarsih, dkk halaman 264-266. 4. Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang F. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik penilaian a. Evaluasi b. Jawaban hasil diskusi

98

2. Bentuk instrumen a. Tes pilihan ganda b. Lembar Diskusi Siswa

Kendal, Mengetahui, Guru Mata Pelajaran

………………………… NIP.

2012

Peneliti

…………………………. NIM.

99

Lampiran 13 Pembagian kelompok kelas eksperimen KELOMPOK DISKUSI KELAS EKSPERIMEN Kelompok 1 1. 2. 3. 4.

M. Khoirul Anam M. Nur Kholil Nadzifatul Azizah Wiyanti Purwaningsih

Kelompok 2 1. 2. 3. 4.

Kelompok 3 1. 2. 3. 4.

Igal Musdafit M. Joko Nur Fuad Mafalol Ajib Nasrul Akmal

Kelompok 4 1. 2. 3. 4.

Kelompok 5 1. 2. 3. 4.

Andre Ilham Anik Mudhifah Aprilia Nur Shabiroh Fatkhur Rohman Kelompok 7

1. 2. 3. 4.

M. Rizki Mubarok Muhammad Rama A. R M. Rozikin Wakhidah

Bayu Nur Alvy Lutfan Fiqih Niswatul Khasanah Vina Mawaridah

Isrotun Rini Agustina Shobirin Syukron Maulana Kelompok 6

1. 2. 3. 4.

Alinatus Syafa’ah Khoirul Bazar Mawar Idah Salbiyah

100

Lampiran 14 Kunci jawaban LDS kelas eksperimen

LEMBAR DISKUSI SISWA (Pisces dan Amphibi) 1.

Vertebrata

Kelas yang lain bergerak menggunakan empat buah tungkai (tetrapoda). Isilah titik-titik berikut untuk mengenali aku.

Pisces

Amphibia

Reptilia.

Aves

Mammalia

(Skor 6) 2. Perbedaan

morfologi

utama

yang

membedakan

antara

kelas

ordo

Lamniformes dan Rajiformes pada kelas Condrichthyes adalah pada Lamniformes, mulut terdapat pada ujung tubuh, insang terdapat di bagian sisi tubuh. Pada Rajiformes, mulut dan celah insang terdapat di bagian ventral tubuh. (Skor 3)

3. (Skor 12) Pisces

Amphibi

A. Tubuh ditutupi oleh sisik

L. Tubuh ditutupi kulit yang lembab dan mengandung kelenjar

B. Bernapas dengan insang

K. Saat larva dengan insang, dewasa dengan paru-paru dan kulit G. Berkembang biak secara ovipar

C. Berkembang biak secara ovipar

H. Bergerak menggunakan ekor saat larva dan empat buah tungkai saat dewasa E. Dapat menyesuaikan diri dengan suhu I. Dapat menyesuaikan diri dengan suhu lingkungan (poikiloterm) lingkungan (poikiloterm) D. Alat gerak dengan sirip

F. Ada 2 ruang ( 1 serambi dan 1 bilik)

J. Ada 3 ruang (2 serambi, 1 bilik)

101

4. (Skor 7)

Pisces

Condrichthyes

Osteichthyes

Ikan hiu dan ikan pari

Ikan mas, ikan lele, ikan patin

Agnatha Lamprey sp

5. (Skor 11) Amphibia

Bertungkai

Tidak bertungkai

Ordo Apoda

Berekor

Tidak berekor

Ordo Anura

Ordo Urodela

Contoh Rana sp

Contoh Salamandra sp

Contoh Ichthyopis sp 6. (Skor 7)

3

U

R O 1

2

A 5

6

T

N

H 7

H

P O D A

C

4

T E T R A

U

B

D

A R B E L

E N

A

Y

M

P

A

N

U

M

O

M

O

C

E

R

C

D A

L A

A

L

102

7. Perbedaan morfologinya adalah a. Clarias batrachus: sirip punggung tidak berspina, sirip ekor homocercal Plotosus canius : sirip punggung berspina, sirip ekor diphycercal b. Bothus bothus

: sirip ekor protocercal

Cynoglossus sp : sirip ekor diphycercal c. Anguilla bicolor : memiliki sirip dada Monopterus alba : tidak memiliki sirip dada d. Rana sp Bufo sp

: kulit halus : kulit berbintil-bintil. (Skor 8)

8. Peranan yang kalian ketahui dari golongan Pisces dan Amphibi! Pisces f. Sumber protein hewani

Amphibi f. Sebagai pengendalian terhadap hama di bidang pertanian

g. Sebagai bahan praktikum

g. Membantu membinasakan nyamuk

h. Bahan kerajinan dari kulit ikan cucut i. Sebagai bahan makanan

h. Untuk tes kehamilan (Bufo melanostictus) i. Untuk keperluan praktikum dan penelitian

(Skor 6) Skor Total = 60 Nilai = Skor Total 6

103

KESIMPULAN 1. Perbedaan Pisces dan Amphibi: Pisces 

Amphibi 

Tubuh ditutupi oleh sisik

Tubuh ditutupi kulit yang lembab dan mengandung kelenjar





Bernapas dengan insang

Saat larva dengan insang, dewasa dengan paru-paru dan kulit



Berkembang biak secara ovipar



Berkembang biak secara ovipar



Alat gerak dengan sirip



Bergerak menggunakan ekor saat



larva dan 4 buah tungkai saat Dapat menyesuaikan diri dengan suhu lingkungan (poikiloterm)



dewasa 

Ada 2 ruang ( 1 serambi dan 1

Dapat menyesuaikan diri dengan suhu lingkungan (poikiloterm)

bilik)



Ada 3 ruang (2 serambi, 1 bilik)

2. Pisces dibagi menjadi tiga ordo, yaitu Agnatha, Condrichthyes, dan Osteichthyes

3. Amphibi terbagi menjadi tiga ordo, yaitu Anura, Urodela dan Apoda. Ordo Apoda Tidak bertungkai

Ordo Anura

Ordo Urodela

Bertungkai dan tidak berekor Bertungkai dan berekor

4. Peranan Pisces dan Amphibia dalam kehidupan sehari-hari antara lain: 

Pisces Sumber protein hewani



Sebagai bahan praktikum



Bahan kerajinan dari



Membantu membinasakan nyamuk

kulit ikan cucut



Untuk tes kehamilan (Bufo melanostictus)

Sebagai bahan makanan



Untuk keperluan praktikum dan penelitian





Amphibi Sebagai pengendalian terhadap hama di bidang pertanian

104

LEMBAR DISKUSI SISWA (Reptilia, Aves, dan Mammalia) 1. (Skor 18) Reptilia Aves A. Tubuh ditutupi sisik dari L. Tubuh tertutup oleh zat tanduk bulu B. Bernapas dengan paru- K. Bernapas dengan paruparu paru dan saccus pneumaticus C. Ada yang ovipar, ada G. Secara ovipar pula ovovivipar D. Empat tungkai yang H. Alat gerak anterior sama panjang, ada pula berupa sayap dan dengan otot perut posterior berupa kaki E. Poikiloterm I. Homoioterm F. 4 ruang (2 serambi, 2 J. 4 ruang (2 serambi, 2 bilik) sekat tidak bilik) sekat sempurna sempurna

Mammalia M. Tubuh ditutupi oleh rambut N. Bernapas dengan paruparu Q. Secara vivipar, kecuali Monotremata R. Dua pasang kaki atau satu pasang kaki dan satu pasang tangan P. Homoioterm O. 4 ruang (2 serambi, 2 bilik) sekat sempurna

2. (Skor 20) Perbedaan Chelonia Karapaks Memiliki karapaks

Ekor Gigi

Ekor pendek/mereduksi Tidak bergigi

Sisik

Tidak bersisik

Spina

Tidak spina

Rhyncocephalia Squamata Crocodilia Tidak memiliki Tidak memiliki Tidak karapaks karapaks memiliki karapaks Ekor panjang Ekor panjang Ekor panjang Gigi berkembang Gigi baik berkembang baik Bersisik halus Bersisik halus

memiliki Memiliki 1 deret Tidak memiliki Tidak spina di bagian spina memiliki spina mid dorsal tubuh

3. Karakteristik dari Mammalia berikut ini beserta contohnya a. Artiodactyla Contoh b. Carnivora Contoh

: memiliki kuku yang berjumlah genap : Muntiacus muntjak, Axis axis, Cervus timorensis. : merupakan hewan pemakan daging : Panthera tigris-tigris, Panthera leo, Panthera tigris sumatraensis

c. Proboscidea

Gigi berkembang baik Bersisik kasar

: memiliki hidung yang mengalami modifikasi menjadi

105

belalai Contoh d. Marsupialia

: Elephas maximas-sumatranus : memiliki kantung pengeram embrio di daerah abdomen (perut)

Contoh

: Thylogale brunii.

(Skor 8)

4. Setelah mempelajari mengenai Aves dari Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang, lengkapi tabel berikut ini! No

Jenis

Nama Spesies

Pemakan

Kemampuan Terbang Tipe Kaki

Dapat

Tidak dapat

1 Pelecanus Conspicillatus

Karnivora

Perenang

√

2 Aceros undulatus

Omnivora

Petengger

√

3 Pavo muticus

Omnivora

Pejalan

√

4 Casuarius casuarius

Herbivora

Pejalan

√

5 Bubo sumatranus

Karnivora

Petengger

√

6 Cacatua sulphurea

Omnivora

Petengger

√

7 Spilornis cheela

Karnivora

Petengger

√

8 Spizaetus cirhatus

Karnivora

Petengger

√

9 Ictinaetus malayensis

Karnivora

Petengger

√

(Skor 10)

5. Peranan kelas Vertebrata dalam kehidupan sehari-hari No 1

2

3

Reptilia Sebagai bahan pangan, misalnya daging ular, kura – kura, dan penyu Minyak ular/racun ular dapat dimanfaatkan untuk obat – obatan Sebagai predator alami, misalnya ular pemakan tikus

Peranan Aves Mammalia Daging dan telur Untuk transportasi sebagai sumber protein hewani Sebagai bahan industri, misalnya shuttle cock untuk bulu tangkis Untuk kesenangan, misalnya untuk dinikmati suaranya, keindahan bulunya,

Membantu polisi dalam menyelidiki kasus kriminal Sebagai praktikum penelitian

bahan dan

106

tingkah lakunya. Sebagai bahan Sebagai predator Untuk kerajinan industri dari kulit, alami untuk tangan dari kulit misalnya ular, buaya mengendalikan hama

4

(Skor 15) 6. Pasangan ciri khas hewan di sebelah kiri dengan spesiesnya yang ada di sebelah kanan adalah Ciri Khas

Spesies

a. Memiliki warna putih di bagian pantat (4. Banteng)

1) Gajah 2) Nilgai

b. Memiliki gigi seri yang memanjang membentuk gading (1. Gajah)

3) Harimau sumatra 4) Banteng

c. Belang tipis dan banyak (3. Harimau sumatra) d. Memiliki

totol-totol

putih

di

permukaan

mantelnya yang berwarna coklat (8. Rusa tutul) e. Primata yang tidak berekor (6. Urang utan) f. Memiliki kantung untuk perkembangan anak (5.

5) Kanguru 6) Orang utan 7) Harimau benggala

Kanguru) g. Rambut hitam memanjang dari belakang leher atas sampai kuduk (2. Nilgai) h. Belang lebar dan sedikit (7. Harimau benggala) (Skor 8) Skor Total Nilai

= 79 = 79 + 1 8

8) Rusa tutul

107

KESIMPULAN 1.      

Reptilia Tubuh ditutupi sisik dari zat tanduk Bernapas dengan paru-paru Ada yang ovipar, ada pula ovovivipar Empat tungkai yang sama panjang, ada pula dengan otot perut Poikiloterm 4 ruang (2 serambi, 2 bilik) sekat tidak sempurna

     

Aves Tubuh tertutup oleh bulu Bernapas dengan paru-paru dan saccus pneumaticus Secara ovipar

Mammalia  Tubuh ditutupi oleh rambut  Bernapas dengan paru-paru  Secara vivipar, kecuali Monotremata

Alat gerak anterior berupa sayap dan posterior berupa kaki Homoioterm 4 ruang (2 serambi, 2 bilik) sekat sempurna

  

Dua pasang kaki atau satu pasang kaki dan satu pasang tangan Homoioterm 4 ruang (2 serambi, 2 bilik) sekat sempurna

2. Reptilia dibagi menjadi empat ordo, yaitu Squamata, Crocodilia, Chelonia, dan Rhyncocephalia. 3. Ordo yang terdapat dalam sub kelas Neornithes antara lain Casuariformes, Pelecaniformes,

Falconiformes,

Psittaciformes,

Strigiformes,

dan

Coraciiformes. 4. Berdasarkan cara perkembangbiakannya, Mammalia dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu bertelur, beranak dengan perkembangan embrio di dalam uterus dan kantung, serta beranak dengan perkembangan embrio dalam uterus. 5. Peranan Reptilia Aves, dan Mammalia dalam kehidupan sehari-hari: 







Reptilia Sebagai bahan pangan, misalnya daging ular, kura-kura, dan penyu Minyak ular/racun ular dapat dimanfaatkan untuk obat-obatan Sebagai predator alami, misalnya ular pemakan tikus Sebagai bahan industri dari kulit, misalnya ular, buaya

 





Aves Daging dan telur sebagai sumber protein hewani Sebagai bahan industri, misalnya shuttle cock untuk bulu tangkis Untuk kesenangan, misalnya untuk dinikmati suaranya, keindahan bulunya, tingkah lakunya. Sebagai predator alami untuk mengendalikan hama

 





Mammalia Untuk transportasi Membantu polisi dalam menyelidiki kasus kriminal Sebagai bahan praktikum dan penelitian Untuk kerajinan tangan dari kulit

108

Lampiran 15 Lembar jawaban LDS kelas eksperimen

109

yang ditutupi oleh rambut. Alat gerak yang digunakan juga beragam, ada yang menggunakan tungkai, sirip, ada pula yang dibantu oleh sayap. Berdasarkan alat geraknya, Vertebrata dibagi menjadi dua kelompok: a. Alat gerak berupa sirip, yaitu kelas Pisces Hidup di air, tubuh ditutupi oleh sisik, alat gerak berupa sirip, bernafas dengan insang. Suhu tubuh poikiloterm (dapat menyesuaikan suhu tubuh dengan suhu lingkungan). Fertilisasi eksternal, bereproduksi secara ovipar (bertelur). Jantung tediri dari dua ruang, yaitu atrium dan ventrikel.

Protocercal

Heterocercal

Homocercal

Diphycercal

Berbagai bentuk sirip ekor pada Pisces

Berbagai sirip pada Pisces 1) Ordo Agnatha Rangka terdiri atas tulang rawan, sirip tidak berpasangan, mulut tidak memiliki rahang. Contoh: ikan lamprey (Petromyxin sp.).

Ikan Lamprey (Petromyxin sp)

110

2) Ordo Condrichthyes Endoskeleton (rangka dalam) terdiri dari tulang rawan. Tidak memiliki gelembung renang. Tidak mempunyai tutup insang (operculum). Contoh: ikan hiu martil (Sphyrna sp), dan pari kupukupu (Gymnura micrura). Ekor cambuk

Heterocercal

Diskus

Pari Kupu-Kupu (Gymnura micrura).

Hiu Martil (Sphyrna sp)

3) Ordo Osteichthyes Endoskeleton (rangka dalam) terdiri dari tulang sejati. Umumnya memiliki gelembung renang, mempunyai tutup insang (operculum). Contoh: ikan mas (Cyprinus carpio) dan ikan lele (Clarias batrachus).

Tutup insang (operculu m) Ikan Mas (Cyprinus carpio) Sekilas Info!!!! Coba kalian perhatikan apa yang sedang dilakukan anak paus berikut:

Setelah itu, dapatkah kalian tentukan, paus itu termasuk kelas apa dalam Vertebrata? Berikan alasanmu!

111

b. Alat gerak berupa tungkai yang berjumlah empat buah (tetrapoda), yaitu kelas Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia. 1) Kelas Amphibia Habitat saat larva di air, saat dewasa di darat. Kulit selalu basah (berlendir). Anggota gerak 2 pasang tungkai untuk berjalan atau berenang. Alat pernapasan saat larva dengan insang, saat dewasa dengan paru-paru. Suhu tubuh poikiloterm. Fertilisasi eksternal, reproduksi secara ovipar. Golongan ini mengalami metamorfosis. Amphibia dapat dibedakan menjadi beberapa ordo, yaitu a) Apoda (Amphibia tidak berkaki). Contoh:

Sesilia (Caecilia guntheri) b) Urodella atau Caudata (Amphibia berekor dan bertungkai). Contoh:

Salamander Punggung Merah (Plethodon cinereus), Terdapat di Selandia Baru c) Anura (Amphibia tidak berekor). Contoh: kodok (Bufo sp), katak sawah (Rana sp).

Kodok (Bufo sp.)

Katak (Rana sp.)

112

113

114

115

116

117

118

119

120

Kulit kering bersisik, sisik dari zat tanduk. Alat gerak berupa 2 pasang tungkai yang berjari-jari dan berkuku. Suhu tubuh poikiloterm. Fertilisasi internal. Reproduksi secara ovipar, ovovivipar, maupun vivipar. Reptilia dibagi menjadi beberapa ordo: a) Squamata Ordo ini tidak memiliki karapaks, ekor panjang, gigi berkembang baik, bersisik halus, dan tidak memiliki spina di bagian dorsal tubuh. Dibagi: (1) Subordo Lacertilia, contoh: tokek (Hemidactylus turcicus). (2) Subordo Ophidia atau Serpentes, contoh: ular sanca bodo

(Python molurus)

Ular Sanca Bodo (Python molurus) b) Chelonia (golongan kura-kura) Ordo ini memiliki karapaks di bagian dorsal tubuh, ekor pendek/rudimenter, rahang tidak bergigi, berparuh untuk menggigit makanan. Contoh: penyu (Chelonia mydas).

Karapak s

Tungkai bercakar

Tungkai berbentuk dayung

Plastron Penyu hijau (Chelonia mydas) c) Crocodilia atau Loricata

Kura-Kura (Testudo sp)

Ordo ini tidak memiliki karapaks, ekor panjang, gigi berkembang baik, dan bersisik kasar. Contoh: Lubang hidung

Buaya Muara (Crocodilus porosus)

121

d) Rhynchochephalia Ordo ini tidak memiliki karapaks, ekor panjang, gigi berkembang baik, bersisik halus, dan memiliki satu deretan spina di bagian mid dorsal tubuh. Contoh: Spina

Tuatara (Sphenodon punctatum) 3) Kelas Aves Tubuh ditutupi bulu yang digunakan untuk terbang, isolasi tubuh, menarik pasangan, dan sebagai perlindungan diri. Alat gerak bagian depan berupa sayap. Selain sayap, adanya carina sterni, tulang-tulang yang berongga, sehingga ringan, tanpa gigi, memiliki kantung udara (saccus pneumaticus), pencernaannya cepat, serta tidak memiliki vesica urinaria menyebabkan burung memiliki kemampuan untuk terbang. Suhu tubuh homoiterm. Aves dibedakan menjadi 2 sub kelas, yaitu Archaeornithes dan Neornithes. Archaeornithes merupakan burung purba dan saat ini telah punah. Pada paruhnya terdapat gigi-gigi, ekornya masih bertulang, serta sayapnya masih bercakar. Misalnya adalah Archaeopteryx sp, sedangkan Neornithes merupakan kelompok burung sejati. Berikut ini beberapa ordo yang termasuk dalam subkelas Neornithes: a) Casuariformes Contoh:

Mahkota/ kasu Gelambi r

Kasuari Gelambir Dua (Casuarius casuarius)

122

b) Pelecaniformes Contoh: Gular pouch (kantong leher)

Pelikan/Undan (Pelecanus onocrotalus) c) Falconiformes Contoh: Paruh pendek

Cakar tajam d) Psittaciformes

Elang Ular Bido (Spilornis cheela)

Contoh:

Jambul kuning Paruh bengkok

Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) e) Strigiformes Contoh: Binocular vision (mata besar yang menghadap ke depan)

Beluk Jampuk (Bubo sumatranus)

123

f) Coraciiformes Contoh: Kantung leher

Julang Emas (Aceros undulates) 4) Kelas Mammalia Tubuh berambut. Punya kelenjar susu. Suhu tubuh homoiterm. Mammalia dibagi menjadi beberapa ordo: a) Monotremata, ovipar, mengerami telur dan bila telur menetas anaknya akan menyusu pada induk. Contoh:

Paruh Platypus sp b) Marsupialia, hewan berkantong, vivipar. Contoh: Kantong

Kanguru (Thylogale brunii) c) Carnivora, hewan pemakan daging. Contoh: Surai

Singa (Panthera leo)

124

d) Proboscidea, hewan berbelalai. Contoh:

Gading Belalai Gajah Sumatra (Elephas maximas-sumatranus) e) Artiodactyla, berkuku genap. Contoh: Tanduk ranggah Kuku genap

Rusa Timor (Cervus timorensis) f) Primata, sebangsa kera. Contoh:

D. Sumber Belajar

Orang Utan (Pongo pygmaeus)

1. Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang 2. Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII karangan Teguh Sugiarto dan Eny Ismawati halaman 218-219. 3. Buku paket Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP dan MTs Kelas VII karangan Wasis dan Sugeng Yuli Irianto halaman 201. 4. Buku paket IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII karangan Anni Winarsih, dkk halaman 264-266.

125

126

127

128

129

130

125

Lampiran 16 Kisi-kisi soal evaluasi KISI – KISI SOAL Satuan Pendidikan : SMP Annindlomiyah Mata Pelajaran : IPA Terpadu Kelas / Semerster : VII / Genap Jumlah Butir Soal : 30 butir Alokasi Waktu : 40 menit Bentuk Soal : Pilihan Ganda Standar Kompetensi kompete dasar Materi Pokok nsi 6. Memaha- 6.2.Meng Ciri-ciri umum mi klasifikaVertebrata keanekasikan ragaman makhluk  Ciri-ciri Pisces, makhluk hidup Amphibi, Reptil, hidup. berdasarAves, dan kan ciriMammalia ciri yang  Klasifikasi pada dimiliki Pisces, Amphibi, Reptil, Aves, dan Mammalia  Peranan vertebrata dalam kehidupan sehari-hari

Aspek Kognitif

Kunci Jawaban

Indikator

No Soal

 Menyebutkan ciriciri umum Vertebrata  Menyebutkan ciriciri pada masingmasing golongan dalam Vertebrata  Menyebutkan klasifikasi Vertebrata

7, 9, 11, 18, 23, 25, 27

C4, C2, C1, C4, C4, B, C, D, C, B, C1, C1 C, B

2, 4, 5, 8, 10, 19, 20, 26

C4, C2, C4, C2, C2, C2, C4, C2

D, C, C, D, D, D, B, A

1, 6, 12, 13, 17, C1, C2, C1, C4, C1, A, C, D, A, A, 21, 24, 28, 29, 30 C2, C1, C1, C2, C2 B, D, B, A, D

3, 14, 15, 22  Menyebutkan peranan Vertebrata dalam kehidupan sehari-hari

C3, C3, C2, C3

A, D, D, D

131

132

Lampiran 17 Soal evaluasi SOAL EVALUASI MATERI VERTEBRATA Petunjuk Pengerjaan Soal 

Tulislah terlebih dahulu nama, no. absen dan kelas Anda di lembar jawab yang telah tersedia!



Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang



(X) pada salah satu huruf A, B, C, atau D



Bila sudah menyilang dan akan membetulkan coretlah dengan dua garis sejajar memotong! Contoh: Pilihan Ganda

:

A

B

C

D

Dibetulkan menjadi :

A

B

C

D

1. Vertebrata akuatik berangka tulang rawan contohnya.... a. Hiu

c. Bandeng

b. Paus

d. Tuna

2. Ditemukan hewan dengan ciri-ciri sebagai berikut: memiliki empat buah tungkai, tidak memiliki ekor, kulit berbintil-bintil, habitatnya di tempat yang lembab, kulit lembab dan memiliki banyak kelenjar. Hewan apakah itu? a. Sesilia

c. Katak

b. Salamander

d. Kodok

3. Contoh Aves yang dapat dimanfaatkan suaranya sebagai hiburan adalah.... a. Burung beo

c. Burung merak

b. Burung elang

d. Burung kasuari

4. Rambut dimiliki oleh hewan berikut ini.... a. Pinguin dan anjing laut

c. Kelelawar dan paus

b. Kiwi dan lumba-lumba

d. Landak dan burung unta

5. Ditemukan hewan dengan ciri-ciri merayap, tubuh ditutupi sisik dari zat tanduk, suhu tubuh poikiloterm, bernapas dengan paru-paru. Ciri-ciri tersebut termasuk dalam kelompok... a. Pisces

c. Reptilia

b. Amphibi

d. Mammalia

133

6. Katak pohon (Rachoporus sp) dan bangkong (Bufo sp) termasuk ordo Anura karena.... a. Memiliki ekor yang panjang

c. Tidak memiliki ekor

b. Tidak memiliki kaki

d. Memiliki kaki dan ekor

7. Berikut ini adalah contoh dari beberapa hewan Vertebrata: A. Salamander

C. Burung dara

E. Tikus

B. Kura-kura

D. Buaya

F. Marmut

Hewan yang termasuk homoioterm adalah.... a. A - B - C

c. C - D - E

b. C - E - F

d. C - B - F

8. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari ikan, kecuali …. a. Alat gerak berupa sirip

b. Hewan berdarah panas

c. Bersifat ovipar

d. Bernafas dengan insang

9. Di antara pasangan hewan di bawah ini, pasangan yang memiliki hubungan kekerabatan paling dekat adalah.... a. Katak - ular

c. Paus - lumba-lumba

b. Burung - kelelawar

d. Hiu - lumba-lumba

10. Mengapa Platypus sp termasuk Mammalia, padahal perkembangbiakannya secara ovipar? a. Karena memiliki plasenta b. Karena memiliki empat buah tungkai c. Karena memiliki endoskeleton d. Karena memiliki glandula mammae 11. Reptil berbeda dengan Aves dalam hal.... a. Fertilisasi dan alat napas b. Fertilisasi dan suhu tubuh c. Suhu tubuh dan ruang jantung d. Keadaan kulit dan suhu tubuh 12. Ular pada kelas Reptilia dimasukkan ke dalam ordo.... a. Crocodilia

c. Ryncocephalia

b. Chelonia

d. Squamata

134

13. Saat melakukan karya wisata ke kebun binatang, seorang siswa melihat spesies dengan ciri-ciri berikut: 

Lubang hidung sangat mereduksi



Memiliki kantung leher (gular pouch) untuk menampung atau membawa makanan



Kaki berjari empat dan berselaput



Paruh panjang, dapat membuka lebar untuk menangkap dan menelan ikan.

Hewan yang dilihat oleh siswa tersebut adalah.... a. Pelecanus onocrotalus (pelikan putih) b. Aptenodytes sp (pinguin) c. Columbia livia (merpati) d. Aceros undulates (julang emas) 14. Hewan ini berguna bagi manusia sebagai.... a. Hewan peliharaan b. Bahan makanan c. Bahan tekstil

Sumber: www.penyuluhpertanian.com

d. Objek penelitian 15. Di antara golongan Vertebrata di bawah ini yang menyebabkan kerusakan tumbuhan pertanian adalah..... a. Cacing tanah

c. Katak hijau

b. Belut sawah

d. Babi hutan

16. Contoh Aves yang tidak dapat terbang adalah.... a. Burung merpati (Columbia livia) c. Ayam (Gallus gallus domesticus) d. Burung gereja (Passer montanus) b. Burung unta (Struthio camelus) 17. Mammalia ditunjukkan oleh gambar..... c. A

135

B

18. Perhatikan tabel di bawah ini! Ciri-ciri 1. Dapat hidup di darat maupun di air dan pembuahan terjadi di luar tubuh induknya...

d.

Spesies A.

www.http:// ichamor.blogspot.com 2. Kulit tubuhnya keras, tersusun oleh zat khitin dan jantungnya terdiri dari 4 ruang yang sekatnya belum sempurna....

3. Merupakan hewan berdarah dingin yang kulitnya dilindungi oleh sisik

4. Tubuhnya berbulu dan mempunyai alat bantu pernapasan berupa pundipundi udara

5. Mempunyai kelenjar susu dan berkembang biak dengan melahirkan anak

B.

www.http://chrisssynyster.blogspot.com C.

www.http:// haxims.blogspot.com D.

www.http://enwikipedia.org E.

www.http://aa-cupang.blogspot.com Pasangan yang tepat antara kolom di sebelah kiri dengan kolom di sebelah kanan adalah.... a. 1A - 2C - 3D - 4B - 5E

b. 1A - 2B - 3C - 4D - 5E

136

c. 1A - 2D - 3E - 4B - 5C

d. 1A - 2D - 3E - 4C - 5B

19. Golongan Reptilia yang peka terhadap rangsang bau adalah..... a. Kadal dan buaya

c. Biawak dan buaya

b. Biawak dan penyu

d. Kadal dan biawak

20. Ciri-ciri hewan: hidup di air, bernafas dengan insang, mempunyai sirip yang digunakan untuk berenang, berkembang biak dengan bertelur. Hewan yang memiliki ciri tersebut adalah..... a. Paus

c. Lumba-lumba

b. Hiu

d. Singa laut

21. Mammalia berkuku genap dalam klasifikasi dimasukkan dalam ordo.... a. Perrisodactyla

c. Carnivora

b. Artiodactyla

d. Pholidota

22. Perhatikan peranan Vertebrata di bawah ini! A. Sebagai bahan makanan B. Untuk mengurangi jumlah nyamuk C. Sebagai media untuk mengirimkan surat pada zaman dahulu D. Dapat dibuat kemoceng E. Dapat diperah susunya Yang merupakan peranan Aves dalam kehidupan manusia adalah... a. A, D, dan E

c. A, B, dan E

b. A, B, dan C

d. A, C, dan D

23. Vertebrata yang termasuk poikiloterm adalah sebagai berikut.... a. Aves, Reptilia, Amphibi

c. Mammalia, Reptilia, Amphibi

b. Reptilia, Amphibi, Pisces

d. Pisces, Reptilia, Aves

24. Reptilia di bawah ini yang dijuluki fosil hidup adalah.... a. Chelonia mydas (penyu hijau)

c. Sphenodon salvator (biawak)

b. Testudo gigantea (kura-kura)

d. Varanus komodoensis (komodo)

25. Di antara hewan berikut yang rangkanya berupa rangka dalam adalah... a. Belalang dan kupu-kupu

c. Katak dan kadal

b. Lebah dan laba-laba

d. Kumbang dan kala

26. Fungsi gelembung udara pada Pisces adalah....

137

a. Alat hidrostatis dan alat bantu pernapasan b. Sebagai alat peredaran darah c. Sebagai alat pernapasan utama d. Sebagai alat gerak aktif 27. Hewan yang mempunyai ruas tulang belakang disebut..... a. Invertebrata

c. Eksoskeleton

b. Vertebrata

d. Endoskeleton

28. Salah satu ciri Reptilia dengan tubuh pendek dan dilindungi oleh karapak dan plastron dimasukkan ke dalam ordo.... a. Rhynocephalia

c. Crocodila

b. Chelonia

d. Squamata

29. Berikut ini yang termasuk Mammalia air adalah..... a. Lumba-lumba,

paus,

duyung

c. Lumba-lumba, hiu, duyung d. Paus, hiu, duyung

b. Paus, hiu, lumba-lumba 30. Hewan yang tergolong dalam ordo Osteichthyes pada Pisces adalah sebagai berikut, kecuali..... a. Clarias batrachus (lele) b. Monopterus alba (belut)

d. Taenura

lymma

(pari

macan)

c. Hippocampus kuda (kuda laut) ##############@ SELAMAT MENGERJAKAN @#############

138

Lampiran 18 Sampel nilai hasil pre-test siswa

139

Lampiran 19 Sampel nilai hasil post-test siswa

139

Lampiran 20 Uji normalitas nilai pre-test kelas kontrol Uji Normalitas Pre-Test Kelas Kontrol Kode

Nilai

K-4

30

K-7

30

K-20

33

K-27

33

K-2

37

K-5

37

K-8

37

K-9

37

K-14

37

K-18

37

K-21

37

K-1

40

K-6

40

K-11

40

K-12

40

K-15

40

K-19

40

K-22

40

K-29

40

K-3

43

K-13

43

K-16

43

K-24

43

K-26

43

K-10

47

K-17

50

K-28

50

K-25

57

K-23

63

Hipotesis Ho: Data berdistribusi Normal Ha: Data tidak berdistribusi Normal Pengujian Hipotesis Rumus yang digunakan

Kriteria yang digunakan Ho diterima jika x2 < x2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai maksimal : 63 Nilai minimal : 30 Rentang : 33 Banyak kelas : 6 Batas Kelas

Panjang kelas : 6 Rata-rata : 41.5 s : 6.913 n : 29 Z

L tiap Kelas Interval

L 0-Z

Oi

Ei

(Oi-Ei)2 Ei

No

Kelas Interval

1

30-35

29.50

-1.74

0.46

0.15

4

4.29

0.02

2

36-41

35.50

-0.87

0.31

0.31

15

8.54

4.88

3

42-47

41.50

0.00

0.00

0.31

6

8.54

0.76

4

48-53

47.50

0.87

0.31

0.15

2

4.29

1.22

5 6

54-59 60-65

53.50 59.50

1.74 0.46 2.60 0.50 Jumlah

0.04

1 1

1.04

0.00 6.88

Untuk α = 5% dengan dk = 6 – 3 = 3 diperoleh x2 tabel = 7.81 Karena x2hitung < x2tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

6.8

7,81 8

140

Lampiran 21 Uji normalitas nilai pre-test kelas eksperimen Uji Normalitas Pre-Test Kelas Eksperimen Kode Nilai E-2

27

E-8

30

E-9

30

E-10

30

E-22

33

E-6

33

E-19

37

E-16

40

E-3

40

E-13

40

E-15

40

E-20

40

E-21

40

E-14

43

E-4

43

E-23

43

E-24

43

E-25


Kriteria yang digunakan Ho diterima jika x2 < x2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai maksimal : 53 Nilai minimal : 27 Rentang : 26 Banyak kelas : 6

Panjang kelas : 4 Rata-rata : 41.82 s : 7.24 n : 28

No

Kelas Interval

Batas Kelas

Z

L 0-Z

L tiap Kelas Interval

Ei

Oi

(Oi-Ei)2 Ei

43

1

27-31

26.5

-2.12

0.48

0.06

1.68

4

3.20

E-26

43

2

32-36

31.5

-1.43

0.42

0.15

4.20

2

1.15

E-27

43

3

37-41

36.5

-0.73

0.27

0.29

8.12

7

0.15

E-28

43

4

42-46

41.5

-0.04

0.02

0.22

6.16

8

0.55

5

47-51

46.5

0.65

0.24

0.17

4.76

5

0.01

E-11

47

6

52-56

51.5

1.34

E-17

47

0.41 Jumlah

E-18

47

E-5

50

E-7

50

E-1

53

E-12

53

2 5.07


5.07

7.81

141

Lampiran 22 Uji kesamaan dua varians nilai pre-test Uji Kesamaan Dua Varians Data Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hipotesis Ho : Ha : Uji hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus

Ho diterima apabila

Dari data diperoleh Sumber variasi Kelompok Eksperimen 2109 Jumlah n 28 x 75,32 2 Varians (s ) 28,74 Standar deviasi (s) 5,36 Berdasarkan rumus di atas dieproleh

Pada α = 5% dengan dk pembilang = nb – 1 = 28 – 1 = 27 dk penyebut

= nk – 1 = 29 – 1 = 28

F(0,025)(28;27)

= 2,19

0,26

2,19

Kelompok Kontol 1876 29 64,69 112,22 10,59

142

Lampiran 23 Uji normalitas nilai post-test kelas kontrol Uji Normalitas Post-Test Kelas Kontrol Kode

Nilai

K-27

40

K-6

43

K-14

43

K-5

53

K-12

57

K-16

60

K-20

60

K-21

60

K-28

60

K-7

36

K-10

63

K-11

63

K-13

63

K-25

63

K-26

63

K-8

67

K-24

67

K-2

70

K-4

70

K-9

70

K-15

70

K-17

73

K-18

73

K-19

73

K-22

73

K-29

73

K-3

77

K-1

83

K-23

83



Batas Kelas

Panjang kelas : 7 Rata-rata : 68,84 s : 8,62 n : 29

Z

L tiap Kela s Interval

L 0-Z

Oi

Ei

(Oi-Ei)2 Ei

No

Kelas Interval

1

40-47

39.50

-3.40

0.50

0.01

3

0.29

25.32

2

48-55

47.50

-2.48

0.49

0.05

1

1.58

0.21

3

56-63

55.50

-1.55

0.44

0.67

11

19.48

3.69

4

64-71

63.50

-0.62

0.23

-0.11

6

-3.21

-26.42

5 6

72-79 80-87

71.50 79.50

0.31 0.12 1.24 0.39 Jumlah

0.27

6 2

7.85

0.44 3.24


3.2

7,81 4

143

Lampiran 24 Uji normalitas nilai post-test kelas eksperimen Uji Normalitas Post-Test Kelas Eksperimen Kode Nilai E-19

67

E-13

67

E-7

70

E-8

70

E-11

70

E-16

70

E-17

73

E-20

73

E-22

73

E-23

73

E-25

73

E-3

73

E-6

73

E-14

73

E-18

73

E-28

73

E-2

77

E-9

77

E-24

77

E-26

77

E-27

77

E-1

80

E-10

80

E-21

80

E-4

83

E-12

83

E-5

87

E-15

87



Panjang kelas : 3 Rata-rata : 75.32 s : 5.36 n : 28

Ei

Oi

(Oi-Ei)2 Ei

0.45

L tiap Kela s Interval 0.13

1.68

6

1.32

-0.90

0.32

0.26

4.20

10

1.11

74.50

-0.15

0.06

0.28

8.12

5

1.06

79-82

78.50

0.59

0.22

0.19

6.16

3

0.96

83-85

82.50

1.34

0.41

0.06

4.76

2

0.05

86-89

85.50

1.90 0.47 Jumlah

No

Kelas Interval

Batas Kelas

Z

L 0-Z

1

67-70

66.50

-1.65

2

71-74

70.50

3

75-78

4 5 6

2 4.50


5.07

7.81

144

Lampiran 25 Uji kesamaan dua varians nilai post-test Uji Kesamaan Dua Varians Data Nilai Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hipotesis Ho : Ha : Uji hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus Ho diterima apabila

Dari data diperoleh Sumber variasi Kelompok Eksperimen 2109 Jumlah n 28 x 75.32 2 Varians (s ) 28.74 Standar deviasi (s) 5.36 Berdasarkan rumus di atas dieproleh

Pada α = 5% dengan dk pembilang = nb – 1 = 28 – 1 = 27 dk penyebut = nk – 1 = 29 – 1 = 28 F(0,025)(28;27) = 2.19

0.26

2,19

Kelompok Kontol 1876 29 64.69 111.22 10.59

145

Lampiran 26 Uji N-Gain hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol UJI GAIN Ke las Ekspe rime n Kode Pos te s- 100Pre te s Pos te s Siswa Pre te s Pre te s

Ke las Kontrol Nilai Kode Pos te s- 100-Pre Krite ria Pre te s Pos te s Gain Siswa Pre te s te s

Nilai Gain

Krite ria

E-01

53

80

27

47

0.57

Sedang

K-01

40

83

43

60

0.72

T inggi

E-02

27

77

50

73

0.68

Sedang

K-02

37

70

33

63

0.52

Sedang

E-03

40

73

33

60

0.55

Sedang

K-03

43

77

34

57

0.60

Sedang

E-04

43

83

40

57

0.70

T inggi

K-04

30

70

40

70

0.57

Sedang

E-05

50

87

37

50

0.74

T inggi

K-05

37

53

16

63

0.25

Sedang

E-06

33

73

40

67

0.60

Sedang

K-06

40

43

3

60

0.05

Sedang

E-07

50

70

20

50

0.40

Sedang

K-07

30

63

33

70

0.47

Sedang

E-08

30

70

40

70

0.57

Sedang

K-08

37

67

30

63

0.48

Sedang

E-09

30

77

47

70

0.67

Sedang

K-09

37

70

33

63

0.52

Sedang

E-10

30

80

50

70

0.71

T inggi

K-10

47

63

16

53

0.30

Rendah

E-11

47

70

23

53

0.43

Sedang

K-11

40

63

23

60

0.38

Sedang

E-12

53

83

30

47

0.64

Sedang

K-12

40

57

17

60

0.28

Sedang

E-13

40

67

27

60

0.45

Sedang

K-13

43

63

20

57

0.35

Sedang

E-14

43

73

30

57

0.53

Sedang

K-14

37

43

6

63

0.10

Rendah

E-15

40

87

47

60

0.78

T inggi

K-15

40

70

30

60

0.50

Sedang

E-16

40

70

30

60

0.50

Sedang

K-16

43

60

17

57

0.30

Rendah

E-17

47

73

26

53

0.49

Sedang

K-17

50

73

23

50

0.46

Sedang

E-18

47

73

26

53

0.49

Sedang

K-18

37

73

36

63

0.57

Sedang

E-19

37

67

30

63

0.48

Sedang

K-19

40

73

33

60

0.55

Sedang

E-20

40

73

33

60

0.55

Sedang

K-20

33

60

27

67

0.40

Sedang

E-21

40

80

40

60

0.67

Sedang

K-21

37

60

23

63

0.37

Sedang

E-22

33

73

40

67

0.60

Sedang

K-22

40

73

33

60

0.55

Sedang

E-23

43

73

30

57

0.53

Sedang

K-23

63

83

20

37

0.54

Sedang

E-24

43

77

34

57

0.60

Sedang

K-24

43

67

24

57

0.42

Sedang

E-25

43

73

30

57

0.53

Sedang

K-25

57

63

6

43

0.14

Rendah

E-26

43

77

34

57

0.60

Sedang

K-26

43

63

20

57

0.35

Sedang

E-27

43

77

34

57

0.60

Sedang

K-27

33

40

7

67

0.10

Sedang

E-28

43

73

30

57

0.53

Sedang

K-28

50

60

10

50

0.20

Rendah

K-29

40

73

33

60

0.55

Sedang

146

Lampiran 27 Uji perbedaan dua rata-rata nilai post-test UJI T-TEST NILAI POST-TEST KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Hipotesis Ho :

m

=

m0

Ha :

m

>

m0

Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

x

t

1

x

2

1 1 + n1 n2

s Dimana,

s

n 1  1s12 + n 2  1s 22 n1 + n 2  2

Ho ditolak apabila t > t (1-½a)(n1+n2-2) Daerah penerimaan Ho

Dari data diperoleh: Sumber variasi

Kelompok Eksperimen

Kelompok Kontrol

Jumlah

2109

1876

n

28

29

x

75.32

64.69

Varians (s 2)

28.74

112.20

Standart deviasi (s )

5.36

10.59

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

s

=

t

=

28

1

28.74 28

75.32 8.44

+

+

64.69 1 28

+

29 29

1

1

112.20

2

= 8.44

= 4.75

29

Pada a = 5% dengan dk = 28 + 29 - 2 = 55 diperoleh t (0.975)(55) =

2.00

Daerah penerimaan Ho

2.00

4.75

Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa nilai hasil belajar kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol

147

Lampiran 28 Uji perbedaan dua rata-rata selisih nilai post-test dan pre-test UJI T-TEST DATA SELISIH HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL Hipotesis Ho :

μ

=

μ0

Ha :

μ

>

μ0

Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus: x

t 

1

 x

2

1 1 + n1 n 2

s

Dimana,

s

n 1  1s12

+ n 2  1s 22 n1 + n 2  2

Ho ditolak apabila t > t (1-½a)(n1+n2-2) Daerah penerimaan Ho

Dari data diperoleh: Sumber variasi

Kelompok Eksperimen

Kelompok Pembanding

Jumlah

958

889

n

28

29

x

34.21

23.76

Varians (s 2 )

62.77

117.04

Standart deviasi (s )

7.92

10.82

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

s

=

t

=

28

1

62.77 28

34.21 9.51

+ +

29

23.76 1 1

+

29

1

1

117.04

2 =

=

9.51

1.08

29

Pada a = 5% dengan dk = 28 + 29 - 2 = 55 diperoleh t (0.975)(55) =

2.05

Daerah penerimaan Ho

2.05

9.51

Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa nilai hasil belajar kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol

148

Lampiran 29 Rekapitulasi nilai akhir hasil belajar siswa kelas kontrol PreLDS Post- RataKetuntasan test Pert-1 Pert-2 test rata 1 K-1 A. Falkhin A. F 40 89 82.5 83 84.38 Tuntas 2 K-2 Alfarizi 37 89 80 70 77.25 Tuntas 3 K-3 Ali Nur Chasan 43 96 90 77 85.00 Tuntas 4 K-4 Ambar Wati 30 96 90 70 81.50 Tuntas 5 K-5 Auliya Kafa Tasya A. 37 76 72.5 53 63.63 Tidak Tuntas 6 K-6 Azizan Kamaludin 40 89 80 43 63.75 Tidak Tuntas 7 K-7 Bima Aryo 30 96 95 63 79.25 Tuntas 8 K-8 Ida Farida 37 76 72.5 67 70.63 Tidak Tuntas 9 K-9 Ilham Burhanuddin 37 96 95 70 82.75 Tuntas 10 K-10 Izzul Khaq 47 76 72.5 63 68.63 Tidak Tuntas 11 K-11 Khanna Roikhannah 40 96 90 63 78.00 Tuntas 12 K-12 Lisa Komariyah 40 98 82.5 57 73.63 Tuntas 13 K-13 Liza Rosadah 43 76 72.5 63 68.63 Tidak Tuntas 14 K-14 M. Abdul Toab 37 96 95 43 69.25 Tidak Tuntas 15 K-15 M. Abdul Rokhim 40 96 87.5 70 80.88 Tuntas 16 K-16 M. Ahsanul Wafi 43 96 90 60 76.50 Tuntas 17 K-17 M. Askal Efendi 50 89 80 73 78.75 Tuntas 18 K-18 M. Fauzi 37 96 95 73 84.25 Tuntas 19 K-19 M. Izzul Haq 40 96 87.5 73 82.38 Tuntas 20 K-20 M. Khoirul Muzaki 33 89 80 60 72.25 Tuntas 21 K-21 M. Lutfi 37 76 72.5 60 67.13 Tidak Tuntas 22 K-22 M. Syafiul Nafi 40 96 72.5 73 78.63 Tuntas 23 K-23 Nanang Aji Saputra 63 89 82.5 83 84.38 Tuntas 24 K-24 Nasikhatul Ulya 43 98 82.5 67 78.63 Tuntas 25 K-25 Riski Agustina Abdi 57 98 82.5 63 76.63 Tuntas 26 K-26 Riski Mubarok 43 98 82.5 63 76.63 Tuntas 27 K-27 Sholakhul Anwar 33 96 87.5 40 65.88 Tidak Tuntas 28 K-28 Tata Hasya Amala 50 98 82.5 60 75.13 Tuntas 29 K-29 Zakki Muafi 40 98 82.5 73 81.63 Tuntas Rata-rata 40.93 91.52 83.36 64.69 76.06 No Kode

Nama Siswa

149

Lampiran 30 Rekapitulasi nilai akhir hasil belajar siswa kelas eksperimen DATA KETUNTASAN BELAJAR KELAS EKSPERIMEN No Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28

PreLDS Post- RataKetuntasan test Pert-1 Pert-2 test Rata Alinatus Syafa'ah 53 93 90 80 85.75 Tuntas Andre llham 27 97 66 77 79.25 Tuntas Anik Mudhifah 40 97 66 73 77.25 Tuntas Aprilia Nur Shabiroh 43 97 66 83 82.25 Tuntas Bayu Nur Alvy 50 77 68 87 79.75 Tuntas Fatkhur Rohman 33 97 66 73 77.25 Tuntas Igal Musdafit 50 95 70 70 76.25 Tuntas Isrotun 30 67 70 70 69.25 Tidak Tuntas Khoirul Bazar 30 93 90 77 84.25 Tuntas Lutfan Fiqih 30 77 68 80 76.25 Tuntas M. Joko Nur Fuad 47 95 70 70 76.25 Tuntas M. Khoirul Anam 53 79 76 83 80.25 Tuntas M. Nur Kholil 40 79 76 67 72.25 Tuntas M. Rizki Mubarok 43 77 60 73 70.75 Tidak Tuntas M. Rozikin 40 77 60 87 77.75 Tuntas Mafalol Ajib 40 95 70 70 76.25 Tuntas Mawar Idah 47 93 90 73 82.25 Tuntas Muhammad Rama A. R 47 77 60 73 70.75 Tidak Tuntas Nadzifatul Azizah 37 79 76 67 72.25 Tuntas Nasrul Akmal 40 95 70 73 77.75 Tuntas Niswatul Khasanah 40 77 68 80 76.25 Tuntas Rini Agustina 33 67 70 73 70.75 Tidak Tuntas Salbiyah 43 93 90 73 82.25 Tuntas Shobirin 43 67 70 77 72.75 Tuntas Syukron Maulana 43 93 90 73 82.25 Tuntas Vina Mawaridah 43 77 68 77 74.75 Tuntas Wakhidah 43 97 66 77 79.25 Tuntas Wiyanti Purwaningsih 43 79 76 73 75.25 Tuntas Rata-rata 41.11 85.21 72.36 75.32 77.05 Nama Siswa

150

Lampiran 31 Perbandingan nilai akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen DATA NILAI AKHIR HASIL BELAJAR KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN Eksperimen No Kode Nilai 1 E-1 85.75 2 E-2 79.25 3 E-3 77.25 4 E-4 82.25 5 E-5 79.75 6 E-6 77.25 7 E-7 76.25 8 E-8 69.25 9 E-9 84.25 10 E-10 76.25 11 E-11 76.25 12 E-12 80.25 13 E-13 72.25 14 E-14 70.75 15 E-15 77.75 16 E-16 76.25 17 E-17 82.25 18 E-18 70.75 19 E-19 72.25 20 E-20 77.75 21 E-21 76.25 22 E-22 70.75 23 E-23 82.25 24 E-24 72.75 25 E-25 82.25 26 E-26 74.75 27 E-27 79.25 28 E-28 75.25

Kontrol No Kode Nilai 1 K-1 84.38 2 K-2 77.25 3 K-3 85.00 4 K-4 81.50 5 K-5 63.63 6 K-6 63.75 7 K-7 79.25 8 K-8 70.63 9 K-9 82.75 10 K-10 68.63 11 K-11 78.00 12 K-12 73.63 13 K-13 68.63 14 K-14 69.25 15 K-15 80.88 16 K-16 76.50 17 K-17 78.75 18 K-18 84.25 19 K-19 82.38 20 K-20 72.25 21 K-21 67.13 22 K-22 78.63 23 K-23 84.38 24 K-24 78.63 25 K-25 76.63 26 K-26 76.63 27 K-27 65.88 28 K-28 75.13 29 K-29 81.63

Eksperimen S = 2158 n1 = 28 X1 = 77.05 S12 = 19.27 S1 = 4.39

S n2 X2 S2 2 S2

Kontrol = 2206 = 29 = 76.07 = 42.41 = 6.51

Eksperimen Kontrol Data 28 29 Jumlah siswa 85.75 84,38 Nilai tertinggi 69.35 63.75 Nilai terendah 77.05 76.07 Rata-rata hasil belajar 24 21 Jumlah siswa tuntas 4 8 Jumlah siswa tidak tuntas 85.71% 72.41% Ketuntasan klasikal

151

Lampiran 32 Lembar observasi aktivitas siswa kelas kontrol LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN Pertemuan Kelas Kelompok No 1. 2. 3. 4.

:I : VII A :E Kode Siswa

E–1 E–2 E–3 E–4

A 1 2 1 3

Aspek yang diamati B C D E F 3 2 2 1 1 3 3 1 1 3 2 1 1 2 3 2 2 1 1 2

G 3 2 2 1

Jumlah skor 12 15 12 12

KETERANGAN: A. Kondisi siswa selama pembelajaran B. Duduk tenang dan menempatkan diri dalam kelompoknya C. Siswa memperhatikan dan mendengarkan dengan aktif D. Mengajukan pertanyaan di akhir presentasi kelompok lain E. Mengemukakan pendapat dengan baik dan benar F. Menghargai pendapat siswa lain G. Sikap bertanya dan menjawab pertanyaan

Kendal, Desember 2012 Observer

(Luthfiana Maulida)

152

Lampiran 33 Lembar observasi aktivitas siswa kelas eksperimen LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN Pertemuan Kelas Kelompok No 1. 2. 3. 4.

:I : VII B :H Kode Siswa

H–1 H–2 H–3 H–4

A 3 2 1 2

Aspek yang diamati B C D E F 2 1 2 3 3 2 2 2 2 1 3 3 3 1 3 3 2 2 1 2

G 3 1 3 3

Jumlah skor 17 12 19 15

KETERANGAN: A. Kondisi siswa selama pembelajaran B. Duduk tenang dan menempatkan diri dalam kelompoknya C. Siswa memperhatikan dan mendengarkan dengan aktif D. Mengajukan pertanyaan di akhir presentasi kelompok lain E. Mengemukakan pendapat dengan baik dan benar F. Menghargai pendapat siswa lain G. Sikap bertanya dan menjawab pertanyaan

Kendal, Desember 2012 Observer

(Luthfiana Maulida)

153

RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM KEGIATAN DISKUSI A. Kondisi siswa selama pembelajaran Skor 3: siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru Skor 2: siswa memperhatikan, tapi tidak mendengarkan penjelasan guru Skor 1: siswa tidak memperhatikan dan tidak mendengarkan penjelasan guru B. Duduk tenang dan menempatkan diri dalam kelompoknya Skor 3: siswa menempatkan diri dalam kelompoknya dan duduk tenang Skor 2: siswa menempatkan diri dalam kelompoknya, tetapi tidak tenang Skor 1: siswa tidak menempatkan diri dalam kelompoknya dan tidak tenang C. Siswa memperhatikan dan mendengarkan dengan aktif Skor 3: tidak berbicara dengan teman, mencatat hasil diskusi Skor 2: tidak berbicara dengan teman, tidak mencatat hasil diskusi Skor 1: berbicara dengan teman, tidak mencatat hasil diskusi D. Mengajukan pertanyaan di akhir presentasi kelompok lain Skor 3: siswa mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang dipresentasikan Skor 2: siswa mengajukan pertanyaan yang tidak sesuai dengan materi yang dipresentasikan Skor 1: tidak mengajukan pertanyaan E. Mengemukakan pendapat dengan baik dan benar Skor 3: mengemukakan pendapat dengan bahasa yang mudah dipahami Skor 2: mengemukakan pendapat dengan bahasa yang sulit dipahami Skor 1: tidak mengemukakan pendapat F. Menghargai pendapat siswa lain Skor 3: tidak mencela teman yang sedang berpendapat Skor 2: mencela dengan halus saat ada teman yang sedang berpendapat Skor 1: mencela dengan emosional saat ada teman yang sedang berpendapat G. Sikap bertanya dan menjawab pertanyaan Skor 3: tidak emosional, penyampaian jelas Skor 2: tidak emosional, penyampaian kurang jelas Skor 1: diam

154

Rentangan skor 1-3 Skor tertinggi untuk setiap aspek yang diamati (SMI) : 3 x 7 = 21 Konversi skala 5 : Batas bawah A = 81 % x SMI = 81 % x 21 = 17 Batas bawah B = 61 % x SMI = 61 % x 21 = 12 Batas bawah C = 41 % x SMI = 41 % x 21 = 8 Batas bawah D = 21 % x SMI = 21 % x 21 = 4 Nilai E jika skor < 4 A : sangat aktif

= 17 - 21

B : aktif

= 12 - 16

C : cukup aktif

= 8 - 11

D : kurang aktif = 4 - 7 E : tidak aktif

=<4

155

Lampiran 34 Rekapitulasi aktivitas siswa kelas kontrol Rekapitulasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Aspek yang diamati No Kode Siswa

A I

II

B Rata

I

C

II

Rata

I

D

II

Rata

I

II

Rata

1.5

1

2

1.5

1

K-1

3

2

2.5

1

2

1.5

1

2

2

K-2

1

2

1.5

2

3

2.5

1

1

1

1

2

1.5

3

K-3

3

3

3

2

2

2

3

2

2.5

1

3

2

4

K-4

1

2

1.5

3

3

3

2

2

2

1

1

1

5

K-5

3

3

3

3

3

3

1

1

1

1

1

1

6

K-6

3

3

3

2

2

2

2

1

1.5

1

3

2

7

K-7

3

2

2.5

2

1

1.5

1

2

1.5

2

2

2

8

K-8

3

2

2.5

3

2

2.5

1

2

1.5

1

2

1.5

9

K-9

3

3

3

3

2

2.5

2

2

2

2

1

1.5

10

K-10

2

2

2

1

1

1

2

2

2

2

2

2

11

K-11

2

3

2.5

1

2

1.5

1

1

1

1

2

1.5

12

K-12

3

2

2.5

2

2

2

1

1

1

1

2

1.5

13

K-13

3

3

3

3

3

3

1

3

2

1

3

2

14

K-14

2

2

2

3

3

3

2

2

2

1

3

2

15

K-15

3

2

2.5

2

1

1.5

1

1

1

1

2

1.5

16

K-16

3

3

3

2

2

2

1

1

1

1

3

2

17

K-17

1

2

1.5

3

2

2.5

2

1

1.5

2

2

2

18

K-18

3

3

3

3

3

3

2

2

2

1

3

2

19

K-19

3

3

3

2

3

2.5

3

2

2.5

1

3

2

20

K-20

2

3

2.5

3

3

3

2

3

2.5

1

3

2

21

K-21

3

3

3

2

3

2.5

1

2

1.5

2

1

1.5

22

K-22

2

2

2

2

3

2.5

1

2

1.5

1

1

1

23

K-23

3

2

2.5

3

3

3

2

3

2.5

1

3

2

24

K-24

3

3

3

2

2

2

3

1

2

2

1

1.5

25

K-25

1

2

1.5

1

1

1

2

3

2.5

2

3

2.5

26

K-26

3

3

3

3

3

3

3

1

2

1

1

1

27

K-27

2

2

2

2

2

2

2

2

2

1

1

1

28

K-28

3

3

3

3

3

3

2

3

2.5

3

3

3

29

K-29

1

3

2

2

3

2.5

1

3

2

1

2

1.5

Jumlah Persentase

71 73 72 66 68 67 49 54 51.5 38 61 49.5 81.61 83.91 82.76 75.86 78.16 77.01 56.32 62.07 59.20 43.68 70.11 56.90

156

Aspek yang diamati E I

F

II

Rata

I

Skor total

G

II

Rata

I

II

Persentase

Kriteria

Rata

2

2

2

1

2

1.5

2

2

2

12.5

59.52

Cukup aktif

2

1

1.5

3

2

2.5

2

1

1

1

3

2

2.5

1

2

2

12.5

59.52

Cukup aktif

2

1.5

14.5

69.05

Aktif

1

1

1

2

3

2.5

1

2

1.5

12.5

59.52

Cukup aktif

1

2

1.5

2

3

2.5

2

3

2.5

14.5

69.05

Aktif

1

3

2

2

3

2.5

1

3

2

15

71.43

Aktif

1

1

1

2

2

2

2

2

2

12.5

59.52

Cukup aktif

1

1

1

2

2

2

1

2

1.5

12.5

59.52

Cukup aktif

1

1

1

3

2

2.5

2

1

1.5

14

66.67

Aktif

1

2

1.5

2

2

2

2

2

2

12.5

59.52

Cukup aktif

2

2

2

1

2

1.5

2

2

2

12

57.14

Cukup aktif

1

1

1

3

2

2.5

2

2

2

12.5

59.52

Cukup aktif

2

1

1.5

1

2

1.5

3

2

2.5

15.5

73.81

Aktif

3

2

2.5

1

3

2

2

3

2.5

16

76.19

Aktif

2

3

2.5

1

3

2

2

3

2.5

13.5

64.29

Aktif

2

3

2.5

3

3

3

2

3

2.5

16

76.19

Aktif

1

2

1.5

1

2

1.5

2

2

2

12.5

59.52

Cukup aktif

2

1

1.5

3

2

2.5

3

2

2.5

16.5

78.57

Aktif

2

1

1.5

2

3

2.5

2

2

2

16

76.19

Aktif

1

1

1

3

3

3

2

2

2

16

76.19

Aktif

1

1

1

1

2

1.5

1

1

1

12

57.14

Cukup aktif

1

1

1

2

3

2.5

1

1

1

11.5

54.76

Cukup aktif

3

2

2.5

3

2

2.5

3

2

2.5

17.5

83.33

Sangat aktif

1

1

1

1

2

1.5

1

1

1

12

57.14

Cukup aktif

1

1

1

2

2

2

2

2

2

12.5

59.52

Cukup aktif

1

1

1

3

3

3

2

1

1.5

14.5

69.05

Aktif

2

1

1.5

2

2

2

2

1

1.5

12

57.14

Cukup aktif

1

2

1.5

2

3

2.5

2

3

2.5

18

85.71

Sangat aktif

1

3

2

2

3

2.5

2

3

2.5

15

71.43

Aktif

42

45

43.5

59

70

64.5

54

59

56.5

48.28

51.72

50.00

67.82

80.46

74.14

62.07

67.82

64.94

157

Lampiran 35 Rekapitulasi aktivitas siswa kelas eksperimen Rekapitulasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen No

Aspek yang diamati

Kode Siswa

A I

II

B Rata

I

C

II

Rata

I

D

II

Rata

I

II

Rata

1

E-1

2

3

2.5

2

3

2.5

2

3

2.5

2

3

2.5

2

E -2

2

3

2.5

3

3

3

1

3

2

2

1

1.5

3

E -3

3

3

3

2

3

2.5

2

3

2.5

3

1

2

4

E -4

2

3

2.5

3

3

3

2

2

2

1

1

1

5

K-5

3

2

2.5

3

3

3

3

1

2

1

1

1

6

E -6

3

3

3

3

2

2.5

1

2

1.5

3

1

2

7

E -7

2

2

2

3

3

3

2

2

2

2

2

2

8

K-8

2

3

2.5

2

3

2.5

2

2

2

1

1

1

9

E -9

3

3

3

2

3

2.5

2

2

2

1

2

1.5

10

E-10

2

3

2.5

3

3

3

3

1

2

2

2

2

11

E-11

2

3

2.5

2

3

2.5

2

2

2

2

1

1.5

12

E-12

2

3

2.5

2

3

2.5

1

3

2

2

1

1.5

13

E-13

1

3

2

3

3

3

3

2

2.5

3

3

3

14

E-14

2

2

2

2

3

2.5

2

2

2

1

2

1.5

15

E-15

2

3

2.5

2

3

2.5

1

2

1.5

2

1

1.5

16

E-16

3

3

3

2

3

2.5

2

3

2.5

3

1

2

17

E-17

2

2

2

2

2

2

1

2

1.5

1

2

1.5

18

E-18

3

3

3

3

3

3

2

2

2

3

1

2

19

E-19

3

3

3

3

3

3

2

3

2.5

3

3

3

20

E-20

3

3

3

3

3

3

3

2

2.5

3

1

2

21

E-21

3

3

3

3

3

3

2

1

1.5

1

2

1.5

22

E-22

2

3

2.5

2

3

2.5

2

1

1.5

1

1

1

23

E-23

2

3

2.5

3

3

3

3

2

2.5

3

1

2

24

E-24

3

3

3

2

3

2.5

1

3

2

1

2

1.5

25

E-25

2

2

2

2

2

2

3

2

2.5

3

2

2.5

26

E-26

2

3

2.5

2

2

2

1

2

1.5

1

1

1

27

E-27

2

3

2.5

2

3

2.5

2

2

2

2

3

2.5

28

E-28

3

3

3

3

3

3

3

2

2.5

3

3

3

Jumlah Persentase

66

79

72.5

69

80

74.5

56

59

57.5

56

46

51

78.57

94.05

86.31

82.14

95.24

88.69

66.67

70.24

68.45

66.67

54.76

60.71

158

Aspek yang diamati E I

F

II

Rata

I

G

II

Rata

I

II

Skor total

Persentase

Kriteria

Rata

2

2

2

3

3

3

2

2

2

17

80.95

Sangat aktif

1

2

1.5

3

3

3

2

1

1.5

15

71.43

Aktif

2

3

2.5

3

3

3

2

1

1.5

17

80.95

Sangat aktif

1

1

1

3

3

3

1

1

1

13.5

64.29

Aktif

2

1

1.5

3

3

3

1

1

1

14

66.67

Aktif

3

3

3

3

3

3

3

1

2

17

80.95

Sangat aktif

1

1

1

2

3

2.5

3

2

2.5

15

71.43

Aktif

1

1

1

2

3

2.5

2

1

1.5

13

61.90

Aktif

1

3

2

3

3

3

2

2

2

16

76.19

Aktif

2

1

1.5

2

3

2.5

2

3

2.5

16

76.19

Aktif

2

2

2

1

3

2

1

1

1

13.5

64.29

Aktif

1

1

1

3

3

3

3

1

2

14.5

69.05

Aktif

1

2

1.5

3

3

3

3

3

3

18

85.71

Sangat aktif

2

3

2.5

3

2

2.5

1

2

1.5

14.5

69.05

Aktif

3

2

2.5

3

3

3

3

1

2

15.5

73.81

Aktif

3

2

2.5

3

3

3

3

1

2

17.5

83.33

Sangat aktif

2

1

1.5

2

1

1.5

1

2

1.5

11.5

54.76

Cukup aktif

1

2

1.5

3

3

3

3

1

2

16.5

78.57

Aktif

1

2

1.5

2

3

2.5

2

3

2.5

18

85.71

Sangat aktif

1

1

1

3

3

3

3

1

2

16.5

78.57

Aktif

2

3

2.5

3

3

3

1

1

1

15.5

73.81

Aktif

2

1

1.5

2

2

2

1

1

1

12

57.14

Cukup aktif

2

3

2.5

3

3

3

2

1

1.5

17

80.95

Sangat aktif

3

2

2.5

3

3

3

1

2

1.5

16

76.19

Aktif

3

3

3

2

3

2.5

2

2

2

16.5

78.57

Aktif

2

2

2

3

2

2.5

1

1

1

12.5

59.52

Cukup aktif

1

2

1.5

3

3

3

3

2

2.5

16.5

78.57

Aktif

2

1

1.5

3

3

3

3

2

2.5

18.5

88.10

Sangat aktif

50

53

51.5

75

79

77

57

43

50

59.52

63.1

61.31

89.29

94.05

91.67

67.86

51.19

59.52

159

Lampiran 36 Keaktifan klasikal siswa

No. 1 2 3 4 5

No. 1 2 3 4 5

Keaktifan Klasikal Siswa Kelas Kontrol Keterangan Kategori Kriteria keaktifan skor Siswa % 81-100 Sangat aktif 2 6.9 61-80 Aktif 13 44.8 41-60 Cukup aktif 14 48.3 21-40 Kurang aktif 0 0.0 0-20 Tidak aktif 0 0.0 Jumlah 29 100.0 Keaktifan secara klasikal 51.72% Kriteria Cukup Aktif

Keaktifan Klasikal Siswa Kelas Eksperimen Keterangan Kategori Kriteria keaktifan skor Siswa % 81-100 Sangat aktif 9 32.1 61-80 Aktif 16 57.1 41-60 Cukup aktif 3 9.4 21-40 Kurang aktif 0 0.0 0-20 Tidak aktif 0 0 Jumlah 28 98.66 Keaktifan secara klasikal 89.29% Kriteria Sangat Aktif

160

Lampiran 37 Hubungan aktivitas dan hasil belajar kognitif siswa

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Kode siswa E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28

Hubungan Aktivitas dengan Hasil Belajar Kognitif Siswa Eksperimen Kontrol Kriteria Nilai Kode Kriteria Keterangan No Keterangan aktivitas akhir siswa aktivitas A Sangat aktif 85.75 1 K-1 C Cukup aktif B Aktif 79.25 2 K-2 C Cukup aktif A Sangat aktif 77.25 3 K-3 B Aktif B Aktif 82.25 4 K-4 C Cukup aktif B Aktif 79.75 5 K-5 B Aktif A Sangat aktif 77.25 6 K-6 B Aktif B Aktif 76.25 7 K-7 C Cukup aktif B Aktif 69.25 8 K-8 C Cukup aktif B Aktif 84.25 9 K-9 B Aktif B Aktif 76.25 10 K-10 C Cukup aktif B Aktif 76.25 11 K-11 C Cukup aktif B Aktif 80.25 12 K-12 C Cukup aktif A Sangat aktif 72.25 13 K-13 B Aktif B Aktif 70.75 14 K-14 B Aktif B Aktif 77.75 15 K-15 B Aktif A Sangat aktif 76.25 16 K-16 B Aktif C Cukup aktif 82.25 17 K-17 C Cukup aktif B Aktif 70.75 18 K-18 B Aktif A Sangat aktif 72.25 19 K-19 B Aktif B Aktif 77.75 20 K-20 B Aktif B Aktif 76.25 21 K-21 C Cukup aktif C Cukup aktif 70.75 22 K-22 C Cukup aktif A Sangat aktif 82.25 23 K-23 A Sangat aktif B Aktif 72.75 24 K-24 C Cukup aktif B Aktif 82.25 25 K-25 C Cukup aktif C Cukup aktif 74.75 26 K-26 B Aktif B Aktif 79.25 27 K-27 C Cukup aktif A Sangat aktif 75.25 28 K-28 A Sangat aktif 29 K-29 B Aktif

Nilai akhir 84.38 77.25 85.00 81.50 63.63 63.75 79.25 70.63 82.75 68.63 78.00 73.63 68.63 69.25 80.88 76.50 78.75 84.25 82.38 72.25 67.13 78.63 84.38 78.63 76.63 76.63 65.88 75.13 81.63

161

Lampiran 38 Angket tanggapan siswa kelas eksperimen terhadap pembelajaran

162

163

Lampiran 39 Rekapitulasi tanggapan siswa di kelas eksperimen SKOR TANGGAPAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN DI KELAS EKSPERIMEN No

Kode Siswa

Skor Butir Angket

Skor

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Total

Persentase

1

E-1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

13

100

2

E-2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

13

100

3

E-3

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

13

100

4

E-4

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

13

100

5

E-5

1

1

0

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

11

85

6

E-6

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

12

92

7

E-7

1

1

0

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

11

85

8

E-8

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

12

92

9

E-9

1

1

0

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

11

85

10

E-10

1

1

1

1

1

0

1

1

1

0

1

1

0

10

77

11

E-11

1

1

1

0

0

0

1

1

1

1

1

1

1

10

77

12

E-12

1

1

0

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

11

85

13

E-13

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

12

92

14

E-14

1

1

1

1

0

0

1

1

1

1

1

1

1

11

85

15

E-15

1

1

0

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

11

85

16

E-16

1

1

0

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

11

85

17

E-17

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

13

100

18

E-18

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

12

92

19

E-19

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

13

100

20

E-20

1

1

0

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

11

85

21

E-21

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

13

100

22

E-22

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

12

92

23

E-23

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

13

100

24

E-24

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

13

100

25

E-25

1

1

1

0

1

1

1

1

0

1

1

1

1

11

85

26

E-26

1

1

1

0

1

1

1

1

1

1

1

1

1

12

92

27

E-27

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

13

100

28

E-28

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

13

100

Jumlah Skor

28

28

21

13

26

25

28

28

27

27

28

28

27

Persentase

100

100

75

46

93

89

100

100

96

96

100

100

96

164

Lampiran 40 Rekapitulasi tanggapan siswa tiap aspek REKAPITULASI TANGGAPAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN DI KELAS EKSPERIMEN No

Butir Angket

Skor Total

Pembelajaran menarik perhatian karena menggunakan Album 1 Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber 28 belajar Pembelajaran yang dilakukan membuat saya lebih 2 28 bersemangat untuk belajar Informasi yang ada di dalam Album Vertebrata Taman 3 21 Margasatwa Semarang mudah dipahami Saya menyukai pembelajaran dengan pembagian kelompok 4 13 kecil Pembelajaran membuat saya lebih berani mengemukakan 5 26 pendapat atau jawaban saya Pembelajaran ini membuat saya lebih berani bertanya kepada 6 25 guru atau teman Pembelajaran ini membuat saya lebih menghargai makhluk 7 28 ciptaan Tuhan 8 Pembelajaran ini melibatkan saya menjadi lebih aktif 28 9 Pembelajaran ini berlangsung menyenangkan 27 Pembelajaran ini mempererat hubungan dengan teman 10 27 sekelas 11 Pembelajaran ini menambah kekompakan kelompok 28 12 Pembelajaran ini membuat saya bersemangat 28 13 Materi yang saya terima menjadi lebih nyata 27 Rata-rata 25.69 Persentase dihitung menggunakan rumus f P= x 100% n Angka persentase selanjutnya dikonfirmasikan pada kriteria sebagai berikut 81% - 100% = sangat baik 61% - 80% = baik 41% - 60% = cukup 21% - 40% = kurang < 20% = sangat kurang

Persentase 100.00 100.00 75.00 46.43 92.86 89.29 100.00 100.00 96.43 96.43 100.00 100.00 96.43 91.76

165

Lampiran 41 Tanggapan guru terhadap pembelajaran di kelas eksperimen TANGGAPAN GURU TERHADAP PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN No Pertanyaan Kunci 1. Apa tanggapan dan kesan Ibu terhadap pembelajaran IPA biologi dengan memanfaatkan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation?

Jawaban Pembelajaran tersebut mudah dilakukan karena sintaksnya tidak rumit dan memberikan variasi sumber belajar baru bagi siswa agar tidak membosankan.

2.

Menurut Ibu, bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran dengan memanfaatkan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model pembelajaran Group Investigation?

Aktivitas siswa terlihat meningkat karena banyak siswa yang berani mengajukan pertanyaan mengenai informasi baru yang berasal dari Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang.

3.

Menurut Ibu, apa kelebihan pembelajaran Kelebihannya, album ini memberikan dengan memanfaatkan Album Vertebrata informasi yang mendetail mengenai Taman Margasatwa Semarang sebagai masing-masing spesies hewan yang sumber belajar dengan model Group termasuk dalam golongan Vertebrata. Investigation?

4.

Menurut Ibu, kesulitan apa yang dialami Kesulitannya adalah untuk mengatur saat pembelajaran dengan memanfaatkan waktu dan mengorganisasikan siswa Album Vertebrata Taman Margasatwa agar serius saat berdiskusi karena Semarang sebagai sumber belajar dengan masih ada siswa yang berjalan-jalan di model Group Investigation? kelas saat diskusi.

5.

Jika dibandingkan dengan pembelajaran Jika dilihat dari proses pembelajaran, sebelumnya, apakah Ibu merasakan ada sepertinya akan terdapat peningkatan, peningkatan hasil belajar dengan baik untuk hasil belajar maupun memanfaatkan Album Vertebrata Taman aktivitas siswa. Margasatwa Semarang sebagai sumber belajar dengan model Group Investigation?

166

Lampiran 42 Lembar observasi kinerja guru di kelas kontrol LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU PADA KELAS EKSPERIMEN Petunjuk : Berilah tanda (√) pada skala kriteria yang sesuai dengan kinerja guru yang diobservasi dalam proses pembelajaran! Kriteria No Kegiatan Aspek yang Diamati Pert-1 Pert-2 Ya Tidak Ya Tidak 1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam √ √ √ √  Guru mengabsen kehadiran siswa √ √  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √  Guru menyampaikan motivasi √ √  Guru memberikan apersepsi 2 Kegiatan Eksplorasi Inti √ √  Guru membimbing siswa duduk berkelompok √ √  Guru membimbing siswa menyiapkan sumber belajar √ √  Guru membagikan LDS kepada siswa Elaborasi √  Guru membimbing siswa mengisi √ LDS √ √  Guru membimbing siswa saat presentasi √ √  Guru bertugas sebagai fasilitator saat diskusi √ √  Guru membimbing siswa menyusun hasil diskusi Konfirmasi √ √  Guru memberikan penguatan 3 Penutup √ √  Guru membimbing siswa membuat kesimpulan √ √  Guru menyampaikan salam penutup Kendal, Desember 2012 Observer .

Luthfiana Maulida

167

Lampiran 43 Lembar observasi kinerja guru di kelas eksperimen LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU PADA KELAS EKSPERIMEN Petunjuk : Berilah tanda (√) pada skala kriteria yang sesuai dengan kinerja guru yang diobservasi dalam proses pembelajaran! Kriteria No Kegiatan Aspek yang Diamati Pert-1 Pert-2 Ya Tidak Ya Tidak 1 Pendahuluan  Guru mengucapkan salam √ √ √ √  Guru mengabsen kehadiran siswa √ √  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √  Guru menyampaikan motivasi √ √  Guru memberikan apersepsi 2 Kegiatan Eksplorasi Inti √ √  Guru membimbing siswa duduk berkelompok √ √  Guru membimbing siswa menyiapkan sumber belajar √ √  Guru membagikan LDS kepada siswa Elaborasi √  Guru membimbing siswa mengisi √ LDS √ √  Guru membimbing siswa saat presentasi √ √  Guru bertugas sebagai fasilitator saat diskusi √ √  Guru membimbing siswa menyusun hasil diskusi Konfirmasi √ √  Guru memberikan penguatan 3 Penutup √ √  Guru membimbing siswa membuat kesimpulan √ √  Guru menyampaikan salam penutup Kendal, Desember 2012 Observer .

Luthfiana Maulida

168

Lampiran 44 Rekapitulasi data kinerja guru DATA KINERJA GURU PADA PEMBELAJARAN MATERI VERTEBRATA Aspek No. yang diamati

Eksperimen I

II

Skor Total

Ratarata

Ratarata (%)

I

II

Skor Total

Ratarata

Ratarata (%)

Kontrol

1

A

1

1

2

1.00

100%

1

1

2

1.00

100%

2

B

1

1

2

1.00

100%

1

1

2

1.00

100%

3

C

1

1

2

1.00

100%

1

1

2

1.00

100%

4

D

1

0

1

0.50

50%

1

0

1

0.50

50%

5

E

1

1

2

1.00

100%

1

1

2

1.00

100%

6

F

1

1

2

1.00

100%

1

1

2

1.00

100%

7

G

1

1

2

1.00

100%

1

1

2

1.00

100%

8

H

1

1

2

1.00

100%

1

1

2

1.00

100%

9

I

1

1

2

1.00

100%

1

1

2

1.00

100%

10

J

1

1

2

1.00

100%

1

1

2

1.00

100%

11

K

1

1

2

1.00

100%

0

0

0

0.00

0%

12

L

1

1

2

1.00

100%

1

1

2

1.00

100%

13

M

1

0

1

0.50

50%

0

1

1

0.50

50%

14

N

0

1

1

0.50

50%

1

1

2

1.00

100%

15

O

1

1

2

1.00

100%

1

1

2

1.00

100%

Skor Total

14

13

27

13.5

13

13

26

13

P (%)

93.33%

86.67%

90.00%

86.67%

86.67%

86.67%

Kriteria

Sangat Baik

Sangat Baik

Sangat Baik

Sangat Baik

Sangat Baik

Sangat Baik

Kriteria tingkat kinerja guru

KETERANGAN

P (%)

Kriteria

81% - 100%

sangat baik

61% - 80%

baik

41%-60%

cukup baik

D. Guru menyampaikan motivasi

21%-40%

kurang baik

E. Guru memberikan apersepsi

<21%

tidak baik

A. Guru mengucapkan salam B. Guru mengabsen kehadiran siswa C. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

F.

Guru membimbing siswa duduk berkelompok

G. Guru membimbing siswa menyiapkan sumber belajar H. Guru membagikan LDS kepada siswa I.

Guru membimbing siswa mengisi LDS

J.

Guru membimbing siswa saat presentasi

K. Guru bertugas sebagai fasilitator saat diskusi L. Guru membimbing siswa menyusun hasil diskusi M. Guru memberikan penguatan N. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan O. Guru menyampaikan salam penutup

169

Lampiran 45 Surat penetapan dosen pembimbing

170

Lampiran 46 Surat izin penelitian di SMP Annindlomiyah dari UNNES

171

Lampiran 47

Surat keterangan telah melakukan penelitian dari SMP Annindlomiyah

172

Lampiran 48 Dokumentasi penelitian A

C

B

D

Gambar 1 Situasi pembelajaran materi Vertebrata di kelas VII A (kelas kontrol) dengan metode konvensional di SMP Annindlomiyah Kendal. Keterangan: A. Pemberian pengarahan di awal pembelajaran. B. Kegiatan evaluasi awal siswa C. Kegiatan diskusi siswa D. Kegiatan evaluasi akhir siswa

173

A

B

C

D

Gambar 2

Situasi pembelajaran materi Vertebrata di kelas VII B (kelas eksperimen) yang memanfaatkan Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang dengan model Group Investigation di SMP Annindlomiyah Kendal.

Keterangan: A. Pemberian pengarahan di awal pembelajaran. B. Kegiatan diskusi siswa C. Kegiatan evaluasi siswa D. Kegiatan pengisian angket oleh siswa

174

Lampiran 49 Album Vertebrata Taman Margasatwa Semarang

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN ALBUM VERTEBRTA TAMAN MARGASATWA SEMARANG SEBAGAI SUMBER BELAJAR DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SMP ANNINDLOMIYAH KENDAL

Recommend Documents